Disensor, Karena Jadi Diri Sendiri. | Yang Tidak Media Katakan

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 4 окт 2024
  • Buat kalian yang tidak mengidentifikasi diri sebagai individu dengan keragaman gender dan/atau orientasi seksual, alias Queer, unggahan selfie di medsos mungkin direspon seperti “wih cantik kak.” Juga, unggahan foto pasangan lumrah dapat likes yang banyak.
    Pengalaman bermedsos tersebut mungkin menjadi mood booster yang bikin jadi bersemangat menjalani hari. Tapi, banyak individu dengan keragaman gender dan/atau orientasi seksual susah relate dengan hal ini. Mengapa begitu?
    ________________________________________________________________________________________________
    Jika kamu ingin berdonasi atau membeli merchandise kami, kunjungi:
    www.tokopedia....
    www.shopee.co....
    www.remotivi.or...
    kitabisa.com/r...
    Media sosial Remotivi:
    / remotivi
    / remotivi
    / remotivi.or. .
    Untuk info lebih lengkap tentang Remotivi, kunjungi website kami: www.remotivi.o....

Комментарии • 224

  • @dedikpurwanto9842
    @dedikpurwanto9842 Год назад +9

    Begini...gender ini masuk ruang mana?
    Psikologi atau biologi?
    Identifikasi diri ini apa?
    Purpose & Goal nya apa?
    Meningkatkan produktifitas kerja?
    Apa impact nya terhadap progres bermasyarakat?
    Abis ini apa...feminisme 4.0? Fat acceptance? Atlet 🌈 boleh berkompetisi melawan atlet♀️?
    *(Biasanya begitu tuh isi² komen nya)
    Kalau apapun yg kalian perjuangkan itu hanyalah apa yg kalian rasakan....rasa² nya sy ga perlu peduli apa² imajinasi & kondisi mental masing² individu...asal outputnya ga negatif.
    Tp sy paham apa yg ditakutkan kaum konservatif di negara ini. Takut nya kalau sekali dikasih hati...nanti malah ngelunjak kemana².
    Bahkan di USA pun....faham dr kelompok² minoritas nya minoritas itu udah masuk ke ranah pendidikan dasar. Dan itu mendapat counter keras dr kalangan konservatif di sana. Dan influencer 🌈 udah mendapatkan lawan kuat dgn banyak nya bermunculan influencer "lurus".
    Lihat apa yg terjadi dgn bir Budlight yg di boikot karena pakai influencer 🌈 di iklan nya. Film Disney yg jualan'nya gituan juga anjlok penjualan nya.
    Kalau di 🇺🇲 yg full²an liberal aja resistensi nya sekuat itu.....apalagi di negara ini.
    Kalaupun anda mau mengarungi hidup yg udah susah ini dgn memilih "hard mode".....go ahead. Freedom of speech itu ad konsekuensi nya & berlaku dua arah. Anda memposting perilaku yg dianggap tidak wajar & anti mainstream bagi society tertentu...anda juga harus siap dgn respon resistan dr society tsb.
    Saran saya...kalau mau melakukan campain 🌈, jangan sporadis mengumbar romantisme di jagad sosmed.....lakukan pelan². Tunjukan kontribusi kalian sebagai manusia & fungsi kalian dalam society, sampai orang² ga merasa keberatan apapaun orientasi kalian. Ini bukan sesuatu yg bisa kelar 1 atau 2 tahun.

    • @ananghan
      @ananghan 7 месяцев назад

      completely agree with u buddy

  • @momomo_blahaj
    @momomo_blahaj Год назад +41

    Orang Indonesia malah bangga bullying masih jadi budaya. Mereka ramah cuma di buku IPS

    • @farhanrizkiahnafa7404
      @farhanrizkiahnafa7404 Год назад +1

      You can say that on Muricans

    • @speardestruction
      @speardestruction Год назад +1

      Yaelah IPS nya aja kurikulum dulu😂

    • @D4C834
      @D4C834 10 месяцев назад

      Bro he think's life in america

    • @kentoscocos5238
      @kentoscocos5238 7 месяцев назад

      @@D4C834 bro thinks freedom of speech only applicable to citizen america, instead of being applied universally as human right

  • @tanchristhoper3832
    @tanchristhoper3832 Год назад +23

    Intinya satu, masyarakat indonesia masih sangat agamis, sehingga belum bisa menerima keberadaan kaum LBTQIA+. Saya yang tinggal di Irlandia merasakan bahwa kaum LBTQIA+ sudah menjadi hal yang sangat umum. Walau penduduk Irlandia 84% adalah masyarakat Kristen, 10% atheist, and sisanya adalah agama lain, masyarakat di Irlandia tidak seagamis masyarakat di Indonesia. Ada perbedaan yang jelas di dalam agama (personal) dan sekuler (politic, sosial). Disini ditunjukkan bahwa keberadaan kaum beragaman gender merupakah pilihan pribadi masing-masing, mereka mempunyai kedudukan yang sama di masyarakat layaknya gender normal pada umumnya. Hal yang menarik adalah tidak adanya response berlebihan dari kaum agamis maupun kaum LBTQIA+. Kaum LBTQIA+ merasa diterima dan tidak perlu berlebihan dalam menyuarakan suara mereka, di satu sisi kaum agamis pun tidak terlalu memberikan response yang negatif. Bagi saya, tidak ada yang benar maupun salah, masyarakat akan berubah cepat atau lambat, perubahan itu bisa kearah yang pro atau kontra. Apapun perubahan itu, kaum konsevatif akan selalu menolak perubahan. Saat ini kaum konservatif adalah masyarakat agamis tapi coba lihat di negara-negara bebas. Kaum "konservatif" justru adalah kaum progressif.
    Intinya, warga +62 blum siap menerima Kaum LBTQIA+ sebagai kaum normal. Pada kaum LBTQIA+ perjuangan tidak harus selalu "revolusi", terkadang perubahan yang terbaik adalah "evolusi".

    • @mirofield5556
      @mirofield5556 Год назад +5

      Kasus Indonesia sama kayak US sih. Tingkat konservatisme kristen disana lumayan kuat, sama kayak islam di Indonesia. Apalagi diperkuat sama GOP.

    • @mushoffaunravel6769
      @mushoffaunravel6769 Год назад

      Di china bukan kaum agamis tuh malah sebaliknya, LGBT di tolak.

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +5

      @@mushoffaunravel6769 nggak kok, mulai *kembali* diterima. Sejatinya Tiongkok sudah memiliki sejarah gay selama ribuan tahun. Bahkan, 2000 tahun lalu ada kaisar gay yang cukup terkenal. Namun, semenjak dikenalkan ke budaya Barat, sempat ditolak beberapa ratus tahun.

    • @mushoffaunravel6769
      @mushoffaunravel6769 Год назад +1

      @@qp4590 ada artikel kah pemerintah china melegalkan gay, ini bukan bahas peradaban, tapi bahas pemerintahan modernsasi sekarang trntang hal tersebut.

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +2

      @@mushoffaunravel6769 tahun 1997 menafikan/membatalkan kriminalisasi homoseksual.
      Terakhir kali...
      "Chinese authorities have taken some steps to make treatment easier to access, such as by reducing red tape for trans people wishing to undergo gender affirmation surgery."
      dikutip dari 'BBC' atau 'Antara'-nya Tiongkok (media publik).

  • @curiousone842
    @curiousone842 Год назад +11

    Isi media emang tergantung sama pemesannya.....

    • @pieter_0052
      @pieter_0052 Год назад +6

      balik ke tribun sana

    • @koala728
      @koala728 Год назад +4

      ​@@pieter_0052 brooo WKWKWKW damage nya kegedean langsung ulti 💀💀
      Tribun be like: klik untuk ke halaman selanjutnya

  • @malta_eb
    @malta_eb Год назад +24

    Sebagai orang yang punya keyakinan tersendiri dan hidup di negara demokratis, saya lebih bersikap bodo amat dengan tidak memberikan respon kepada mereka, baik respon positif berbentuk dukungan ataupun respon negatif berbentuk rundungan. Tapi ada kutukan di balik demokrasi, hate speech juga termasuk ke dalam freedom of speech. Kalian berhak bersuara dan orang yang tidak sepemikiran dengan kalian juga berhak bersuara. Beda urusan ya kalau sampai ke ancama pembunuhan dan ancaman perenggutan hak dasar manusia lainnya, ini bisa dan seharusnya dilindungi oleh hukum.

    • @NazarruUlhaqi
      @NazarruUlhaqi Год назад +2

      Saya setuju, dan ini harus mencakup semua hal yang ada di ranah gagasan dan kepercayaan. Saya juga menganggap respons non-afirmatif tentang LGBT sebagai hal yang tidak seharusnya dipersekusi. Namun, perlu diingat bahwa respons negatif tentang hal lain yang berada dalam ranah "thoughts and beliefs" itu juga tidak boleh dipersekusi. Kritik soal ideologi, agama, adat, tradisi, dll. juga seharusnya dibiarkan saja oleh hukum. Sayangnya bukan itu yang terjadi di Indonesia

  • @ErnestJay88
    @ErnestJay88 9 месяцев назад +2

    gak usah sok ngikutin barat, di bumi nusantara (sebelum Indonesia merdeka) kita sudah terbiasa hidup dengan "WARIA" , meskipun hukum yang berlaku di Indonesia tidak akan mengakui kaum pelangi.

  • @alsimanche
    @alsimanche Год назад +12

    Twitter biasanya selalu jadi tempat yang bagus buat saya ketemu teman2 sesama qeer karna gak punya teman queer di kehidupan nyata,jadi biasanya selalu lari ke twitter...hahaha yg liat hashtag lgbt trending di indo pasti tahu rasanya, keringat dingin tapi penasaran tentang apa yg secara spesifik dibahas walau udah tahu pasti isinya kebanyakan negatif, sering banget nemu diri sendiri ngabisin waktu buat ladenin para homophobic juga padahal yg difollow semua orang2 yg emang sesama queer atau yg terbuka sama komunitas queer, jadinya Twitter tuh kek safe space sekaligus tempat yg cukup gak mengenakan bagi orang yg cukup sensitif kek saya, mudah ketrigger dan marah, jadinya saya mutusin buat berhenti main Twitter sejak setahun yg lalu 😂😂 dan biasanya bikin ulang lagi pas ada series favorit yg tayang biar bisa diskusi sama orang2 dalam fandomnya doang

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад

      Sama-sama closeted di dunia nyata kah?

    • @An_Najib
      @An_Najib 9 месяцев назад

      Astagfirullah

    • @An_Najib
      @An_Najib 9 месяцев назад

      ​@@qp4590nah menutup dari dunia nyata pun sebuah kekurangan... Kok bangga...

  • @AnwarM11111
    @AnwarM11111 Год назад +26

    Yang remotivi tidak katakan, bagaimana kelakuan kaum lgbt anerika ketika diberi power.
    Dulu mereka hanya ingin diterima, namun seiarang mereka memaksa anak2 sekolah untuk hanya menerima pandangan merekap

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +7

      Apaan sih... Yang ada dulu kita dengan budaya ketimuran menerima LGBT eh tiba-tiba barat datang dengan hukum melarang LGBT. Cari aja 'section 377'.

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +1

      Sampai sekarang kaum homofob Amerika masih menyebar propaganda anti-LGBT ke seluruh dunia, tidak terkecuali Asia Tenggara (seperti Singapura), melalui sekte gereja sesat contohnya. Mereka menyusupi budaya lokal dan menghapus ketimuran dengan mencoba memecah belah masyarakat lokal. Ini artinya kita membiarkan pihak asing mengendalikan kita dengan uang dan 'resource' mereka, apakah anda tidak wanti-wanti akan penyusupan oleh kepentingan asing? LGBT sudah lama berada di budaya Jawa (seperti serat centhini) dan berbagai budaya Nusantara lainnya, kenapa sekarang kita seakan lupa akan hal itu?

    • @en1324
      @en1324 Год назад +8

      Kayaknya sih ngga ada yang "maksa" siapapun. Yang diajarkan hanya bahwa manusia bisa bermacam2 dari segi orientasi seksual. Ngga ada yang maksa anak buat jadi LGBT.

    • @ayunara-c5w
      @ayunara-c5w Год назад +4

      Iya. Belakangan ini memang jadi masalah krn komunitas lgbt di US sana udah "cross the line" kayak misalnya memperkenalkan "fluid gender" ke anak2 di sekolah, seakan2 mengubah gender itu oke oke aja..
      Dan yg paling rame itu kasus perenang trans woman Lia Thomas, yg jadi juara satu dalam kompetisi renang wanita, karena fisiknya itu memang fisik cowok. Ini juga jadi permasalahan krn enggak fair bagi atlet2 cewek yg normal.
      Belum lagi trend "womanhood", bbrp transwoman di medsos kelakuannya mirip si LL, sprt berdelusi bisa menstruasi, hamil, & melahirkan. Bahkan kaum ini (di US) enggak respect sama perempuan2 yg real.
      Aku sih enggak benci sama mereka, dan setuju mereka juga harus diberi hak, kepentingannya juga harus dilindungi, tapi jgn sampe "cross the line"...

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +4

      @@ayunara-c5w budaya Bugis mengakui lima gender, meskipun sekarang _tergerus oleh model dua gender _*_ala barat_* abad ke-20. Gak cuma barat toh yang begituan? Belum lagi hijra di India, fa'afafine di Samoa, dll. Banyak kok budaya timur yang aslinya mengakui keragaman gender.
      Memang debat gender dalam olahraga agak rumit, tapi hormon transisi bener2 melemahkan transpuan dan ini sudah masuk ke dalam ketentuan Olimpik (wajib mengambil hormon minimal setahun). Dan di kancah dunia, perempuan srikandi/transpuan yang ada malah kalah dari perempuan cis, seperti *pegulat* Selandia Baru di Olimpiade Tokyo.

  • @koala728
    @koala728 Год назад +17

    Makasih remotivi, kolom komentarnya bisa jadi tempat berjenak untuk teman teman queer. Biasanya takut buat bersuara, tapi di kolom komentar saya jadi sadar gak sendiri. Malah ketemu sesama aromantis tadi padahal kita mah kayaknya jarang banget 💀
    Thank uu~

  • @en1324
    @en1324 Год назад +19

    Salut untuk Remotivi yang mengangkat/mengadvokasikan isu ini.
    Sedih melihat kaum LGBTQ semakin didiskriminasi di Indonesia.
    Kami, sebagai bagian dari masyarakat heteroseksual, mungkin tidak bisa memahami mengapa motif dan perilaku masyarakat LGBTQ..tapi sebagai masyarakat yang beradab, sebaiknya kita kalau tidak terbuka terhadap mereka, setidaknya ya tidak usah justru menambah diskriminasinya.
    Untuk kita yang punya teman LGBTQ, kita bisa sadar kalau mereka itu ya sama saja dengan kita...hanya berbeda dari segi orientasi seksual. Perilaku mereka SAMA SEKALI TIDAK MENGGANGGU keberlangsungan hidup kita.
    Semoga dengan semakin banyaknya interaksi dengan berbagai macam orang, dengan semakin banyaknya warga Indonesia yang bertemu dengan rekan LGBTQ ketika kuliah di luar negeri, Indonesia semakin lama akan menjadi tempat yang lebih toleransi (sesuai pelajaran PKn dulu tentang "tenggang rasa"). Rekan-rekan LGBTQ di Indonesia memiliki hak atas hidup yang sama tentramnya dengan masyarakat heteroseksual.

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +8

      Tidak perlu ke luar negeri seharusnya, karena LGBT itu telah mendarah daging di budaya timur. Ada banyak contoh LGBT di budaya Nusantara, contohnya tulisan yang terkandung di Serat Centhini dan lima gender Bugis. Di Singapura sendiri, larangan LGBT adalah gagasan Kekaisaran Britania, melalui hukum seksi 377.
      MALAH, sampai tahun 2000an, orang pelangi secara pukul rata *lebih* nasionalis dari masyarakat secara keseluruhan, karena status minoritas LGBT mendorong orang pelangi untuk berteman dan berkencan lintas suku.

    • @en1324
      @en1324 Год назад +6

      @@qp4590 Terima kasih infonya! Jujur ini gw baru tau.. Menarik bgt kalo ini bisa dibuat video-nya.
      Yang gw cuma tau selama ini adalah bahwa hukum/sikap anti-LGBT itu dimarakkan-nya oleh "Barat". Bahkan di kerajaan Ottoman/Usmaniyah ada cerita2 tentang anggota kerajaan yang LGBT.
      Dan setuju kalau idealnya ngga perlu ke luar negeri. Hanyasaja sayang kalau di Indonesia secara umum belum banyak rekan2 LGBT yang terbuka (kemungkinan besar karena takut merasakan diskriminasi). Dampaknya masyarakat jadi menganggap kalau LGBT itu "aneh" atau "menyimpang". Padahal seandainya ada teman dekat mereka sendiri yang LGBT, kemungkinan besar pandangan mereka akan menjadi lebih terbuka dan menerima.

    • @TBLawalata
      @TBLawalata Год назад +1

      Tidak mengganggu?
      Situ waras?

    • @Evan-nx9ng
      @Evan-nx9ng Год назад +7

      @@TBLawalata kamu merasa terganggu? kamu jadi ragu sama seksualitas kamu? sebaiknya kamu jangan berbohong ke diri sendiri, kalau kamu memang suka sesama pria, aku dan temen-temen aku gak akan judge kamu kok, kamu masih waras 😁. #OneLove 🏳️‍🌈

    • @en1324
      @en1324 Год назад +11

      @@TBLawalata Waras2 aja sih kayaknya..
      Jelas keberadaan mereka ngga mengganggu gw dalam aspek apapun. Mereka mau pacaran, mau nikah...ya itu urusan mereka. Sama halnya kalo ada tetangga atau temen sekantor gw nikah, ya gw ngga terganggu juga.. Gw ya lanjut dengan kehidupan gw seperti biasanya.
      Justru kalo kita ngelarang2 atau ngatur2 urusan pribadi orang lain, itu baru KITA YANG MENGGANGGU MEREKA.

  • @oragagas2727
    @oragagas2727 Год назад +10

    Maaf remottv Unsubscribe adalah jalan ninjaku

  • @ekafebri2548
    @ekafebri2548 Год назад +8

    Setelah ngeliat video ini sya malah makin mendukung kalau kaum Alphabet harus di siber bulli dan diskriminasi, karena itu bentuk pertahanan makhluk hidup untuk meleyapkan suatu ancaman yang menyerang keberlangsungan ras mereka dan ini emang nalurinya begitu
    Enggak usah ngomongin soal HAM, hak warganegara, dsb kalau dibelahan dunia lain masih ada ras, etnis, suku dan kaum yang masih tertindas yang enggak dapat hak mereka buat hidup seperti manusia normal lainnya dan solusinya aja masih ngambang selama puluhan bahkan ratusan thn. Justru dengan gerakan masif kaum Alphabet bisa menghambat perjuangan yang sedang mereka usahakan.
    Kaum Alphabet itu kaya ibu-ibu yang nyerobot antrian tukang bubur pagi-pagi dgn dalih "sya buru-buru karena anak saya laper" dikira yang laper cuma keluarga mereka doank.

    • @Qwerty-lq2op
      @Qwerty-lq2op Год назад +1

      Jelaskan ancamannya

    • @ekafebri2548
      @ekafebri2548 Год назад +1

      @@Qwerty-lq2op pakek nanya... tinggal lu cekokin aja tuh alogaritma medsos lu tentang perdebatan anti LGBT vs pro LGBT di barat, dan liat aja sendiri apa dampak dan ancaman apa kalau kaum ini diberi ruang untuk speak up.

    • @Qwerty-lq2op
      @Qwerty-lq2op Год назад +2

      @@ekafebri2548 bang lu belum ngejelasin apa apa, setidaknya ngasih link video lah kalo mau gw nonton perdebatam lgbt

  • @utututututututu
    @utututututututu Год назад +29

    Emang pada jahat jempol2 netizen indo klo udah menyangkut komunitas ini. Merasa dosanya lbh ringan dan merasa berhak melakukan kekerasan bahkan tak malu menunjukkan suka cita saat kelompok ini menderita. Tak hanya bagian dari komunitas bahkan orang2 yg menerima dan membelapun tak lepas jd sasaran bullying. Mereka yg tak bisa menerima diangap close minded lalu beramai2 mengkonotasikan istilah open minded sebagai sesuatu yang buruk dan kebarat2an. Tak terima dianggap homofobic, mencatut sila pertama Pancasila namun juga menghalangi orang2 ini beribadah dan memeluk agama. Tanpa sadar orang yg menganggap diri mereka sbg pembela kebenaran ini sudah menjadi penjahat yang melakukan segala cara demi membuat orang lain yg tak sejalan menderita tanpa mau tau kondisi mereka yg disakiti.

    • @TBLawalata
      @TBLawalata Год назад +2

      Bahkan hewan pun tahu ada salah ruclips.net/user/shorts6er3U7ZgLSc?feature=share

    • @utututututututu
      @utututututututu Год назад +1

      @@TBLawalata Tuhan tak sekaku itu hanya menciptakan laki2 dan perempuan. Diantara itu banyak spektrum lain yg tak hanya sebatas manusia tp berlaku pada makhluknya yg lain.
      ruclips.net/video/K6Mu7t9wO_M/видео.html

    • @muhabkharras4420
      @muhabkharras4420 Год назад +1

      Iya, saya memang tidak setuju dengan diskriminasi. Mungkin karena masyarakat kita menolak kecenderungan tersebut dan menimbulkan diskriminasi. Mohon dimengerti...

    • @riaadinata3313
      @riaadinata3313 Год назад +3

      ​@@utututututututu coba di kitab mana Tuhan ada menciptakan gender selain laki" dan perempuan? Bahkan kaum sodom dimusnahkan dengan sangat kejam

    • @utututututututu
      @utututututututu Год назад +4

      @@riaadinata3313 Kenapa harus dijelaskan? Bukannya kitabmu yg paling sempurna? Bukannya Tuhan tak hanya maha pemberi balasan, namun juga maha pencipta? Lantas apabila kamu begitu keras hati meminta segalanya tercatat dalam kitabmu, apa kamu tak lagi percaya saat lahir manusia berkepala 2 atau kambing berkaki 3? Jadi dengki di hatimu itu sesungguhnya dari Allah yg maha pengasih dan maha penyayang, atau Setan yg menyukai kekejaman & segala akal buruk?

  • @youtubeuser3062
    @youtubeuser3062 Год назад +2

    Nggak nyangka banget akhirnya ada yg menyuarakan kesulitan kesulitan tak berkesudahan ini.

  • @alsimanche
    @alsimanche Год назад +11

    Sering banget nemu video indo yg ada kata gay bi disensor..kek buat apa dah???, Being gay or bi is not an insult, jadi kenapa harus disensor??, Bilang aja gayyyyyy atau biiii getoo...gak usah ada tanda bintangnya

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +3

      Ya karena dianggap tidak senonoh/pornografis, padahal hubungan gay itu sama aja dengan hubungan hetero (ya tentu seringkali ada komponen seksualnya, tapi secara fundamental sama-sama dilandasi romansa).

    • @TheJalal
      @TheJalal Год назад +1

      kebijakan platform-nya Mas

  • @rocketto9366
    @rocketto9366 Год назад +9

    Stop penyimpangan

  • @oktabramantio4709
    @oktabramantio4709 Год назад +6

    Perbedaan kepercayaan tidak bisa dijadikan pembenaran praktik-praktik diskriminasi, perundungan, dan persekusi.

  • @neferur
    @neferur Год назад +10

    Silahkan saja tapi jangan kampanye membanggakan diri berlebihan, atau memaksakan seperti di Amerika, anak-anak dicecoki paham LGBTQ+++ yang kelewat batas, mengedukasikan boleh karena memang ada orang seperti itu tapi harus ada batasan sesuai ajaran agama dan jangan sampai mendiskriminasi persekusi, mereka juga warga negara berhak atas hak hidup,,
    LGBTQ ada yang memang bawaan lahir tapi banyak juga akibat pergaulan bebas
    coba-coba atau korban pelecehan saat kecil (byk gay yg masa kecilnya korban pelecehan)
    Untuk kaum LGBTQ++ juga harus tahu diri, jangan berusaha merubah orang untuk jadi seperti kalian, karena ada banyak kasus yang tadinya heteroseksual karena pergaulan jadi dicecoki sampai orang itu jadi biseksual,,
    tahan diri

    • @neferur
      @neferur Год назад +5

      Narasi yang selalu disampaikan LGBT ialah "Love Is Love" yang menurut saya tidak benar, karena kalau Love Is Love, hubungan incest boleh dong kalau alasannya cinta, kan tidak seperti itu,
      Cinta dan Orientasi Seksual itu beda, dalam Islam cinta tidak dilarang yang melarang adalah cara-caranya, salahsatunya hubungan seks sesama jenis, jangankan hubungan sesama jenis hubungan seks heteroseksual pun dilarang jika bukan mahram atau mahram yang diharamkan berhubungan misalnya kakak dan adik kandung, dll,
      Sangat penting kita untuk menahan diri,
      Tapi kembali lagi gak semua orang itu Muslim dan gak semua Muslim itu mengikuti aturan, tapi sesama muslim harus saling mengingatkan tapi dengan cara yang baik jangan berlebihan sampai mempersekusi,
      Homofobia itu juga muncul karena adanya ketakutan masyarakat, takut anaknya, saudaranya, atau temannya terbawa ke hal-hal seperti itu,

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +4

      Gimana ya... di sini ada banyak miskonsepsi anda yang harus didekonstruksi.
      Pertama. Istilah 'seksualitas' sendiri kurang akurat. Kalo orang itu gay/bi, biasanya mereka juga bisa merasakan atraksi romantis kepada sesama jenis dan memiliki hubungan romantis layaknya pasangan hetero. Malahan, ada orang yang aseksual dan homo/biromantis, yang artinya ada orang gay yang ke-gay-annya hanya sebatas romantis, tapi secara seksual tidak tertarik kepada mana-mana gender/jantina (aseksual juga termasuk LGBT karena tidak heteroseksual).
      Kedua, aksi tidak sama dengan atraksi. Tidak ada yang namanya 'menjadi biseksual gara-gara coba-coba' atau 'berusaha merubah orang untuk jadi seperti "kalian"'. Berarti mereka dari sononya emang udah bi, cuma belum pernah kepikiran aja. Kalo lu beneran hetero, mau lu coba pacaran ama sesama jenis 1000x pun, ga bakalan ada rasa.
      Ketiga, 'mengubah' orang itu sama sekali bukan agenda LGBT. apa kepentingannya coba kita mencoba 'mengubah' kalian untuk menjadi seperti kita? Apalagi gua yang ga tertarik dengan jenis manapun? Biar kita ga keciprat drama hubungan kalian mungkin... Biar kita bisa temenan aja, ga ada cerita teman gua ninggalin gua karena baru dapet pacar lol.
      Keempat, menyisihkan faktor jumlah penganut riil, meninjau dalil-dalil ketujuh agama yang ada di Indonesia, hanya tiga agama (semuanya samawi) yang secara fundamental agak keras terhadap LGBT. Keempat lainnya (Hindu, Buddha, Konghucu, dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa) tidak memiliki dalil anti-LGBT. Dan karena hukum kita sekuler, maka seharusnya tidak bisa memakai argumen agama dalam ranah legal. Kalau begitu, mau ga anda dipaksa tidak boleh kurban oleh kaum Hindu?
      Kelima, "Cinta dan Orientasi Seksual itu beda" betul adanya. Tapi ada atraksi/orientasi romantis juga - biasanya sepaket sama orientasi seksual, tapi kadang-kadang beda. Seperti yang saya katakan di atas, ada orang yang aseksual homoromantis, jadi mereka bisa merasa deg-degan dan jatuh cinta kepada sesama jenis, tapi tidak merasakan tarikan untuk seksual dengan sesama jenis. Nah, kalau gitu bagaimana?
      Keenam, "tapi sesama muslim harus saling mengingatkan tapi dengan cara yang baik". Ya sudah, jangan keberatan kalau hukum kita diganti untuk melegalkan pernikahan catatan sipil DAN pernikahan sesama jenis. Kalau mau membatasi lewat agama silakan, tapi jangan pakai alasan agama untuk mengubah hukum negara.

    • @panjimiftahuzaman4373
      @panjimiftahuzaman4373 Год назад +1

      @@qp4590 @QP Saya izin tanggapi juga, bro
      Pertama berkaitan dengan sekusalitas dalam hal memahami oriental seksual dan gender bagi masyarakat kita. Satu hal saya akan ngomong gini dulu: "Ilmu pengetahuan dan diskusi terkait LGBT masih berkembang sampai sekarang dengan berbagai variasi argumen baik yang bepihak pro dan kontra." Saya punya satu pendapat beruntun bahwa
      1. orientasi seksual dan gender adalah suatu ranah yang berbeda,
      2. bahwa setiap orang berpeluang menjadi homoseksual menurut pendapat Kindsney dan sedikit sekali orang tulen homoseksual maupun tulen heteroseksual,
      3. bahwa gender bersifat linear tanpa harus melihat dia lelaki, perempuan, atau interseks secara biologis dan gender adalah cara ekspresi pribadi pada masyarakat yang berkaitan dengan suatu standar sosial laki-laki dan perempuan atau dogma masyarakat terhadap lawan jenis (Khusus pendapat ini adalah argumen pribadi saya. Banyak pendapat tentang gender itu bisa dikelompokkan seperti perkembangan LGBT di barat dan sebagainya, tapi saya balik lagi ke poin satu bahwa orientasi seksual dan gender adalah hal yang berbeda. Saya tetap hargai yang berpendapat sebaliknya),
      4. bahwa orientasi seksual itu benar adanya punya banyak klarifikasinya selain homoseksual. Ada biseksual, antroseksual, aseksual, demiseksual, ada yang nafsuan sama bensin, ada yang nafsuan sama boneka, ada yang nafsuan sama ranting pohon, ada yang nafsuan sama makhluk halus sampai robot. Saya ngelihatnya sangat why, tapi bingung juga kalau harus dibedah karena ilmu saya sangat terbatas akan ego pribadi dan variasi perbedaan pendapat. Tapi ada ada masalah (ini kritik saya pribadi), kenapa di barat sana istilah yang memang layak di dalam keberagaman Orientasi Seksual seperti Biseksual, Aseksual, itu jadi gender. Jadi semacam ada dikotomi antara Orientasi Seksual yang bersifat ilmiah dengan Gender yang bersifat psikologis dan Sosial. Dan lagi, transpuan atau trans menjadi laki-laki diistilahkan "Transgender". Saya lebih setuju kalau "Transgender" ini kita sebut "Transsexual". Mohon di-share kawan, jujur untuk hal ini pengetahuan saya sangat terbatas.
      2. Saya setuju bahwa attraction dengan action itu sangat berbeda. Memang dalam kajian ilmiahnya (baik biologi maupun psikologi) berkata demikian. Setiap orang dan kelompok tertentu akan punya sendiri dalam mengekspresikan apa yang diyakininya, setiap orang dan kelompok tertentu akan punya sendiri dalam beragumen dan bersikap ketika berdiskusi. Tapi saya ada di tahap "Saya menolak sikap berlebihan, apapun pihaknya. Saya menolak sikap kebodohan secara berjamaah atau komunal. Saya menolak persekusi dan diskriminasi."
      3. Kita mainnya gini aja. Apapun yang kita bicarakan hampir dipastikan politis, hampir dipastikan ekonomis. Maksudnya, akan ada sekelompok orang yang akan menggunakan pendapat kita bahkan pendapat para ahli sebagai alat untuk berpolitik atau jadi komoditas ekonomi. Fakta bahwa di Amerika Serikat dan negara-negara barat, LGBT sudah menjadi komoditas politik, sudah menjadi komoditas ekonomi. Di Indonesia, itu juga jadi komoditas kedua hal tersebut. Bedanya, di Barat mereka (yang berkepentingan) menjadi toksik dan dipaksakan menerima apapun dalam segala lini (seperti Miss Universe tahun berapa yang menang adalah seseorang yang transeksual dari laki-laki jadi perempuan, bukan cewek sejak lahir secara fakta biologisnya. Jujur, itu sangat why menurut saya), kalau di Indonesia itu kebalikannya. Mereka (yang berkepentingan) menjadikan LGBT itu sebagai penyakit, sebagai sumber dari banyaknya bencana alam, sebagai alasan degradasi moral penduduk, sebagai alasan resesi penduduk. Alasannya sama, demi mempertahankan kekuasaan. Nanti kalau ada orang-orang yang berkampanye sebaiknya kita hati-hati. Dari kedua belah pihak termasuk saya sendiri tanpa memaksa mengubah pendapat dan keyakinan masing-masing. Soalnya kita enggak tahu pendapat mereka bahkan kita ini mengandung politik praktis/ekonomis dan punya agenda tertentu ataupun tidak. Perkembangan LGBT ini jadi salah satu topik yang berkembang pesat dengan berbagai konsekuensi dan reaksi yang ada. Berkaitan dengan pernikahan sesama jenis, silahkan kita diskusikan atau menyerahkannya bersama dengan pakar Hukum. Saya tidak punya kompetensi di ranah itu 😅
      4. Agama itu mending tidak dimasukkan ke hukum positif seperti yang pernah diguyonkan almarhum Gus Dur "Hapus saja Agama di KTP." Seriusan, agama di KTP jadi sumber persekusi dan diskriminasi bagi sebagian umat Islam atau umat lain yang berskala mayoritas di tempat tertentu. Berkaitan dengan dalil agama berkaitan LGBT, jujur saja saya tidak menemukan di sana termasuk di Al-Qur'an dan saya sebagai muslim. Tapi rata-rata di Al-Qur'an dan kitab suci lainnya sepakat yang dibahas adalah perilaku zina/seks bebas dengan berbagai variasi tafsirnya. Hanya itu saja. Gini aja, saya tidak setuju seks bebas sesama jenis karena menurut saya pribadi gimana caranya 😅. Tapi di sisi lain, saya tidak setuju dengan keras seks bebas lawan jenis diluar nikah, seks bebas lawan jenis atas dasar paksaan baik yang pengen seks diluar nikah maupun dalam berkeluarga, seks bebas tanpa pengaman bagi yang berpandangan boleh kok seks bebas yang penting konsekuen (saya anggap why tapi terserah terman-teman, saya tidak akan melarang juga). Realita yang ada di lapangan, banyak ormas Islam seperti ormas Real Madrid (tahu lah siapa ormasnya, yang pernah melakukan gerakan 2 Desember 2016, ehem 🙃) selalu berkampanye bahaya LGBT seperti kampanye penolakan Coldplay manggung di Jakarta, tapi mereka kayaknya "sengaja" tidak berkampanye atau berkritik tentang banyaknya tokoh agama Islam sendiri seperti pemilik pesantren dan pimpinan jema'ah pengajian yang mencabuli banyak perempuan dibawah umur dengan dalil-dalil agama (ini udah politis gerakannya).
      5. Berkaitan dengan Cinta dan Seksual memang beda. Ranahnya berbeda. Terkadang bisa satu kaitan, kadang tidak sama sekali. Mungkin mirip dengan pendapat saya di atas berkaitan attractions dan actions.
      6. Soal ini sih, gimana yah. Saya akan kampanyekan "Tolong umat Islam. Ikuti perkembangannya. Ikuti perdebatannya. Tanggapi dengan bijaksana tanpa harus menggunakan kekerasan dan teror bagi orang lain. Kalau benci, bencilah dengan argumen tanpa egoisme pribadi dan kelompok." Sekali lagi berkaitan dengan pernikahan sesama jenis, saya mundur. Saya berada di pihak enggak setuju, tapi saya tidak mampu bilangnya seperti apa karena pendapat pribadi saya terkait pernikahan sesama jenis cendrung dogmatis (tidak layak diperdebatkan). Apakah saya melarangnya? Enggak bisa jawab, mending dibawa saja ke lembaga yudikatif atau dibawa ke ranah legislatif. Cuma masalahnya orang-orang legislatifnya seperti apa. Sekalipun lembaga yudikatif (seperti Mahkamah Konstitusi RI misalkan) menyepakati dan merekomendasikan adanya perlindungan hukun terhadap pernikahan sejenis, tapi isi seluruh anggota DPR-nya seperti apa karena merekalah yang punya hak merevisi Undang-undang. Toh, RUU Perampasan Aset saja mampet di pembahasan internal kan 😅

    • @panjimiftahuzaman4373
      @panjimiftahuzaman4373 Год назад +1

      Ada satu hal yang jarang kita bahas. Ngeseks makhluk halus (Jin) 😅
      Banyak loh sebagian masyarakat kita melakukan itu demi pesugihan. Jangan bahas hukum Islam yah (karena sudah jelas syirik, bebal). Maksudnya, kita bedah secara rasionalitas. Gimana teknisnya, apa aja suguhannya (kan topiknya juga ngeseks untuk pesugihan), apa aja tawarannya, apa konsekuensinya, dan kebanyakan yang melakukannya orang Islam juga...

  • @muhabkharras4420
    @muhabkharras4420 Год назад +11

    Ini menarik ya. Remotivi memang suka menyuarakan sesuatu yang mungkin dianggap tabu dan dihindari oleh sebagian media. Ini bagus untuk edukasi masyarakat kita.
    Saya secara pribadi tidak setuju ya dengan LGBTQ+ dan tidak mengidentifikasi diri dengan beragam pilihan. Hanya 2 pilihan saja, Pria dan Wanita. Namun, saya mengerti bahwa diskriminasi itu tidak dapat dibenarkan apalagi kalau berniat untuk menyerang dan menyakiti identitas atau golongan tertentu.
    Namun, jujur ya. Saya secara pribadi merasa tidak nyaman dengan ekspresi yang dilontarkan seorang yang mengidentifikasikan sebagai queer. Saya melihat indikasi adanya usaha untuk menormalisasi kecenderungan tersebut (LGBTQ+) yang menurut keyakinan umat beragama itu tidak dibenarkan. Sayang sekali, kita hidup di negara yang memiliki agama sebagai jalan hidup, kita bukan negara yang sebebas seperti Finlandia atau Perancis.
    Saya sekarang juga masih memahami dan mengenal LGTQ+ kendati saya sangat tidak setuju tentang orientasi mereka. Oleh karena itu, tolong pengertiannya dan pemahaman akan masyarakat kita. Terima kasih...

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад

      Tidak dibenarkan agama siapa? Secara teori dasar, mayoritas agama di Indonesia tidak memiliki larangan LGBT (Hindu, Buddha, Konghucu, lan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa). Mungkin masing-masing praktisi ada interpretasinya sendiri, tapi kalau anda bilang tidak sesuai norma agama, ga bener.

    • @muhabkharras4420
      @muhabkharras4420 Год назад +1

      @@qp4590 Iya, Anda dapat berpendapat sesuka hati Anda untuk mendapat pengakuan.
      Namun, yang menjadi perhatian saya adalah terbatasnya pemahaman Anda mengenai Agama untuk menjustifikasi (membenarkan) argumen Anda sangat menyedihkan. Anda hanya melihat bagian yang menurut Anda bisa dipakai untuk membenarkan argumen Anda. Anda tidak melihat dan memahami secara penuh mengenai sudut pandang dan aturan Agama.
      Oke, saya bicara mengenai Agama mayoritas ya. Tolong lebih dimengerti sudut pandang dan kondisinya.

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +3

      @@muhabkharras4420 anda yang hanya menggunakan perspektif agama anda-lah yang sebenarnya memandang selektif dan tidak memahami sudut pandang agama secara penuh. Seperti yang saya bilang, pakai dalih mayoritas itu tidak demokratis.
      Coba *baca lagi* dengan teliti, respons kamu ga nyambung dengan komentar saya. Saya ga bisa disuruh paham kalau kamu juga tidak mencoba memahami saya. Ga usah pakai bahasa diplomatis deh, ngomong apa adanya aja.

    • @muhabkharras4420
      @muhabkharras4420 Год назад +2

      @@qp4590 Sebenarnya, siapa yang menentukan salah dan benar sih?
      ah, komentarnya diedit yaa~ apaan tuh yang diedit? penasaran nih...

    • @oragagas2727
      @oragagas2727 Год назад +2

      Lihat lah China mereka bukan menentang karena Agama krna mereka tau bahwa hal tersebut akan melemahkan negara,dan akan mendistruktif aturan aturan negara ,merusak pola kehidupan yg sudah ada , dan jika ini sudah di tolenransi takut orientasi spectrum nya meluas dan nyeleneh diluar norma , sehingga memunculkan berbagai problem sosial masyarakat dan sulit diatur utk undang" nya

  • @480pchannelfilm
    @480pchannelfilm Год назад +6

    toleransi ada batasnya bosku, kalo gak ada batanya, individu yang toleran itu justru hancur karena sikap toleransinya.

  • @mohammad_habbelda_zulfie
    @mohammad_habbelda_zulfie Год назад +3

    Intinya gini, kami sebagai kaum straight meminta kepada kalian kaum LGBTQ+ untuk agar tidak memaksa kami(kaum straight) untuk masuk ke kaum kalian(LGBTQ+) terutama di media sosial maupun di nyata, kalian gak usah banyak argumen rumit atau pake istilah ilmiah untuk memperumit pemahaman tentang LGBTQ+

    • @mohammad_habbelda_zulfie
      @mohammad_habbelda_zulfie Год назад +2

      Kami tidak akan memaksa kalian untuk kembali ke kaum kami, tidak akan melakukan perundungan atau hal negatif lainnya, selama, kalian tidak melakukan pemaksaan seperti itu, dan berusaha untuk berinteraksi secara normal

    • @lathifarizqiandhary8927
      @lathifarizqiandhary8927 Год назад +3

      Kapan kita maksa? Dih geer banget.

    • @nathaniel9671
      @nathaniel9671 Год назад +3

      Emang komunitas lgbt minta orang straight masuk/jadi lgbt? Tujuannya bukan itu deh bang kayaknya. Gw straight tapi gw paham mereka cuma mau gk di diskriminasi dan gk dibully di society.

    • @mohammad_habbelda_zulfie
      @mohammad_habbelda_zulfie Год назад +2

      @@lathifarizqiandhary8927 kalian gak ngaca dengan kejadian di Amerika Serikat dan Eropa? Mereka itu maksa banget loh, mangkanya mereka dibully gitu kalo di society Asia

    • @mohammad_habbelda_zulfie
      @mohammad_habbelda_zulfie Год назад +2

      @@nathaniel9671 itu awalnya, tapi lihat sekarang? Apalagi di Amerika Serikat dan Eropa, malah maksa dan gak menerima bahkan cenderung memaksa straight untuk jadi LGBTQ+

  • @Nuraini_vineo
    @Nuraini_vineo Год назад +9

    bentar lagi bulan juni ya, ga aneh

  • @ilyaskarim428
    @ilyaskarim428 Год назад +15

    Laporan mengenai pengamatan saya di media sosial (terutama FB) belakangan ini:
    Makin merebaknya eksistensi kaum pelangi di media sosial meningkatkan kewaspadaan sebagian besar warganet dan secara ga langsung seperti mengeluarkan deklarasi bahwa moralitas sedang dalam masa krisis. Pendeknya sebut saja "krisis moral".
    Maka dari itu muncul fenomena dimana 'hom0fobia' makin diperkuat dan justru menjadi kebanggaan (pride) tersendiri.
    Namun masalah yang sempat saya pikirkan, apakah para kaum pelangi ini peka dan peduli terhadap apa yang masyarakat takutkan terhadap mereka?
    Mampukah mereka membuktikan dengan baik bahwa mereka bukan ancaman bagi peradaban?
    Jawabannya ada di tangan mereka sendiri.

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +5

      Ancaman seperti apa? Apa yang ditakutkan oleh 'masyarakat' (perlu diingat, orang pelangi *juga* termasuk masyarakat)?

    • @ilyaskarim428
      @ilyaskarim428 Год назад +3

      @@qp4590
      Oke.. kita sebut saja 'masyarakat' ini sebagai "masyarakat lurus"
      Setahuku, masyarakat lurus ini seringkali berpikir bahwa kaum pelangi sudah pasti pezinah dan ahli maksiat. Tidak pernah terdengar ada nasihat kepada kaum pelangi untuk tetap menjaga hawa nafsunya meski orientasi seksualnya berbeda karena perilaku zinah dan maksiatnya dianggap sepaket dengan ketertarikan terhadap sesama jenis. Makanya ketika seseorang mampu beralih jadi hetero, akan dianggap "kembali ke jalan yang benar".
      Jadi, di kala kampanye kaum pelangi menyebar ke berbagai media, masyarakat lurus ini menjadi khawatir karena di pandangannya: "Mereka (kaum pelangi) sedang mengkampanyekan perbuatan buruk dan tidak bermoral. Mereka akan mengajak banyak orang untuk berbuat kerusakan di muka bumi."

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +6

      @@ilyaskarim428 lucunya, 'gay' ini sendiri mencakup orang aseksual dan homoromantis. Jadi, ada orang gay yang ke-gay-annya hanya sebatas romantis, tapi secara seksual tidak tertarik kepada mana-mana gender/jantina. Jadi maksiat tidak terbersit di benak mereka. Di luar itu pun, orang-orang gay yang memiliki komponen ketertarikan seksual lebih mengedepankan keromantisan mereka, setidaknya sepenglihatan saya.
      MUNGKIN ya ada saja stereotip seperti orang gay yang kena HIV, tapi itu sebenarnya efek diskriminasi juga. Kalau ga bisa secara terbuka berhubungan romantis, ya ujungnya tidur-tiduran toh? Kalau saja kita menerima seperti zaman baheula, ga ada kepentingan orang gay terpaksa tidur-tiduran, karena mereka mampu berkencan dan menikah layaknya pasangan hetero.
      Jadi, sebenarnya, yang saya pikir harus dilakukan salah satunya adalah perubahan istilah. Jangan menggunakan istilah homo *seksual* - mungkin perlu dicari alternatif lokal.
      Selain itu, sebenarnya mengajar orang tentang LGBT itu ga perlu ngomong tentang seks kok - bilang aja "ada cowok yang suka cewek, ada cowok yang suka cowok, ada cewek yang suka cewek, dsb". Karena mungkin yang banyak disalahkaprahi orang itu gay = seksual/maksiat. Padahal nggak.
      Dan soal ke-'maksiat'-an sendiri berdasarkan observasi saya di dunia barat paling dikedepankan oleh hetero kok. Kalau orang berbicara tentang kebebasan seks, hampir selalunya berbicara mengenai hubungan heteroseksual. Bahkan mereka sendiri tidak takut mengecam suara-suara pelangi. Hal perpecahan seperti ini tidak sejalan dengan prinsip kita, yakni Bhinneka Tunggal Ika.

    • @panjimiftahuzaman4373
      @panjimiftahuzaman4373 Год назад +4

      Jawaban saya mungkin sangat pragmatis bahkan cenderung dogmatis, dianggap enggak bisa disanggah. Tapi saya coba menggunakan pendekatan kebudayaan masyarakat (sosio-antropologi) dan kebijakan pubik. Bukan menggunakan pendekatan sains (biologi dan psikologi). Tapi rata-rata masyarakat kita menganggap bahwa fenomena "Rainbow" ini
      1. Melawan kodrat kepercayaan, dan bahkan hampir semua agama dan umat agama yang memilih jalan berpikir kolot/ekstrim. Karena pada umunya argumen mereka begini "Tidaklah Tuhan menciptakan seluruh semesta terkecuali berpasangan. Termasuk manusia yang diciptakan Laki-laki dan Perempuan." Jadi, menurut mereka apapun yang tidak ada "penjelasan kodrat Tuhan" atau "Kehendak Tuhan yang dituliskan dan diinterpretasikan penganutnya" adalah sesuatu yang menentang Tuhan. Bahkan dianggap laknat, kaum terkutuk, pasti masuk neraka, tidak akan diampuni Tuhan, dengan dalil-dalil kitab (entah Kitab Suci utama dan turunannya) sebagai alasan membenarkan tindakan egoisme mereka, bukan sebagai tindakan kebijaksanaan umatnya untuk dipelajari dan memahami sesuatu yang tidak "dituliskan" Tuhan.
      2. Mereka "umat beragama" yang berpandangan kolot/ekstrim merasa ketakutan karena mereka menafsirkan keyakinan mereka dengan ancaman Tuhan akan dikutuk. Ditambah dengan minimnya literasi tentang suatu fenomena, dalam hal ini "Rainbow". Dan ketika kita nih (orang-orang sebagai pelaku "Rainbow", orang-orang yang bersikap mendukung mereka, ataupun orang-orang yang memilih kontra tapi mengikuti perkembangan fenomena "Ranibow" baik secara sains maupun sosial) mengajak mereka untuk update, pasti sulit untuk membuat mereka bersikap bijak dalam melihat fenomena "Rainbow" walau tetap bersikap tidak setuju. Jadi sederhananya, banyak masyarakat kita bermental komunal; bodohnya komunal, sikap mereka membenci tanpa rasoinal dan hasil tindakan mereka rusuh berjamaah (diskriminatif) demi melindungi diri mereka. Yah, gini aja dah. Sederhana. Coba kita ajak mereka bincang Pendidikan Seks, apa reaksi mereka 😂
      3. Masalah lanjutannya, karena hasil dari sebagian masyarakat kita bermental komunal ini, selain melakukan tindakan diskriminasi demi melindungi diri, mereka akan memaksa pemerintah untuk mewujudkan rasa takut mereka menjadi hukum positif di berbagai lini produk hukum (maksudnya dimasukin di Undang-undang). Dan diwujudkan kan sama pemerintah sampai sekarang.
      4. Ormas. Ada sebagian ormas (saya takut bilang siapa ormasnya tapi kalian sudah tahu siapa) yang masih mempertahankan keinginan sebagian dari masyarakat yang bermental komunal.
      5. Peran tokoh politik dan tokoh masyarakat. Menurut saya pribadi, kedua figur ini harus bertanggung jawab atas kebodohan sebagian kelompok masyarakat kita karena mengunakan "Rainbow" demi mempertahankan kekuasaan dan popularitas mereka dengan dalil agama dan dalil nasionalisme. Coba cek mereka yang dianggap menjadi figur masyarakat, cek riwayat mereka. Rata-rata bermasalah.

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +2

      @@panjimiftahuzaman4373 terima kasih atas perspektif anda. Memang cukup menarik menganalisis situasi ini melalui pendekatan ilmu sosial. Semoga ada jalan keluar dari situasi ini dari kedua sisi (bawah ke atas maupun sebaliknya/dari pemerintah).

  • @ahmadfirmansyahlubis7376
    @ahmadfirmansyahlubis7376 Год назад +5

    Mau nyusul vice keknya nih remotivi

  • @TBLawalata
    @TBLawalata Год назад +6

    Kebebasan beropini katanya diusung para simpatisan LGBTQ_plusplus namun ketika ada opini yang kontradiksi dengannya mengapa baperan?

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +1

      Itu bentuk kebebasan berekspresi bukan? Karena merupakan kontribusi terhadap diskursus.
      Selama tidak dalam bentuk larangan dari pemerintah, ga apa-apa.
      Kebebasan berekspresi tidak sama dengan kebebasan dari konsekuensi. Argumen anda bukan "gotcha" yang anda kira.

  • @alsimanche
    @alsimanche Год назад +6

    Bener2 salut buat remotv berani ngangkat isu2 kek gini

  • @achmadzainy1769
    @achmadzainy1769 9 месяцев назад +2

    Oalah, kampanye LGBT scr halus berkedok open mindet ternyata. Kirain apaan.

  • @qp4590
    @qp4590 Год назад +10

    Kalau kamu mengaku berbudaya timur, kamu tidak akan memandang orang LGBT dengan lain. Anti-LGBT adalah bentuk penyusupan asing/barat akan budaya kita.

  • @1stDRAGonLINE
    @1stDRAGonLINE 9 месяцев назад

    bukan pengen ngadu nasib tapi sensoring dan diskriminasi udah jadi makanan sehari hari di negeri ini.
    gw g akan spesifik mendukung kebebasan media komunitas queer kalo kebebasan media in general aja masih susah.

  • @nuts_zip2206
    @nuts_zip2206 Год назад +5

    Big L remotivi

  • @panjimiftahuzaman4373
    @panjimiftahuzaman4373 Год назад +3

    Remotivi sudah mantap membahas persekusi dan perlakuan diskriminasi oleh masyarakat dan hukum positif. Tiap tahun Remotivi juga sering membahas topik ini. Walau saya berharap lagi semoga lebih sering membahas sisi lain dari media kita yang seringkali berbau politis dan ekonomi dengan keterbatasan yang ada. LGBT, Kebebasan Beragama, isu Multikulturalisme, sisi lain dari masyarakat dan netizen kita, Pelecehan Seksual di media sosial yang sering sekali terjadi, perundungan daring (online bullying), peran tokoh masyarakat dari politikus, akademisi dan tokoh agama di media sosial, dan sebagainya berdasarkan sudut pandang Ilmu Jurnalistik.
    Walau saya punya pandangan tersendiri tentang fenomena LGBT yaitu cenderung kontra karena sebagian teman-teman kita yang belum tahu kalau topik ini sudah menjadi hal yang pragmatis bahkan dogmatis dan rentan digiring kepada hal-hal yang politis dan ekonomi seperti yang terjadi di Amerika Serikat dan negara barat lainnya, saya tetap tidak setuju dan melawan bentuk persekusi dan rusuh berjamaah (diskriminatif) dari sebagian teman-teman kita yang berpandangan anti-LGBT dengan alasan dan argumen yang tidak rasional dan berdasarkan saintifik dan fakta di lapangan. Kasihan bagi teman-teman sebagai pelaku, kita tidak tahu apa perjuangan mereka, latar belakang sampai mungkin dari mereka punya riwayat medis (baik biologis maupun psikologis) yang akhirnya seperti itu. Kita masih punya PR melindungi martabat Perempuan dari kasus-kasus pelecehan seksual, kebebasan beragama yang berujung penutupan paksa tempat ibadah, sampai ancaman rusuh berjamaah Konser Coldplay oleh ormas Real Madrid* (saya suka Coldplay, tapi soal Kampanye LGBT itu sudah ranah mereka jadi saya respek saja walau saya sendiri berposisi kontra). Mencerdaskan masyarakat tetap yang menjadi utama, tetap bersuara untuk urusan hak untuk berekspresi bagi yang berperan sebagai pelaku dan sebagai aktivis, tapi kita juga harus sadar bahwa ada ranah pribadi dan kelompok yang tidak bisa ganggu gugat dan berperan sebagai anti dan kontra. Selama tidak berujung diskriminasi dan persekusi, saya akan mendukung hak teman-teman dengan cara update perkembangan secara sains maupun sosial dan berusaha inklusif tanpa merusak keyakinan masing-masing.
    Edit
    * Teman-teman paham kan maksud saya "Ormas Real Madrid" itu siapa 😅
    Saya juga saran untuk mengulas salah satu anime Oshi no Ko yang menurut saya sangat layak dibahas dalam perspektif multi dimensi tentang realitas dunia hiburan, para seniman, gangguan dan penyakit mental, dan netizen (dalam hal ini ekspetasi pasar yang terbentuk oleh netizen dan cyber bullying)

  • @ryxarkhalyx
    @ryxarkhalyx Год назад +3

    remogender skrg bukan remotivi😂

    • @hasans._
      @hasans._ Год назад +1

      Dulu bahas keberagaman acara, iklan tv. Sekarang bahas keberagaman gender😅

  • @koala728
    @koala728 Год назад +4

    Bisa bisa nya mereka anggep kata "gay" sama "lesbian" itu porno 💀
    Lesbian/gay aromantic asexual be like: o k 🗿

  • @hambatuhan3165
    @hambatuhan3165 Год назад +8

    Video yg bagus Remotivi, semoga risetnya bisa berguna buat dediskriminasi minoritas gender & seksualitas di Indonesia. 👍

  • @benshadeq
    @benshadeq Год назад +3

    Keren, Min.
    Audio, terutama VO, next dicermati lg saat proses editing. Di video ini gak balance parah (menurut gue).

  • @bagoesprima
    @bagoesprima Год назад +4

    Unsub

  • @An_Najib
    @An_Najib 9 месяцев назад

    Dan kalau dibilang "menjadi diri sendiri kok disensor". Yeee anda tahu kebiasaan yang dipupuk akan jadi karakter .. karakter, akan jadi diri sendiri...

  • @suryakesuma4770
    @suryakesuma4770 Год назад +7

    Kaum lgbtuvwxyz mauanya apa sih ?
    Mau hetero tapi sex dg pasangan yg tdk sah jg salah. Intinya pengendalian diri. Ini sdh menyimpang tp mlh free sex.
    Maaf pandangan saya terlalu generalisir, saya hanya mengutarakan tentang apa yg saya lihat dan ketahui tentang aktifitas2 kaum pelangi.
    Di daerah saya banyak yg masuk prostitusi secara sadar.

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +2

      Gay itu bukan cuma ketertarikan seksual. Ada kok hubungan romantis sesama jenis.
      Prostitusi itu ya gara-gara antara hubungan romantis sesama jenis tidak dianggap atau malah dikucilkan masyarakat. Kalau kita ga begitu dan melegalkan pernikahan sesama jenis, ya orang gay juga bakalan kencan, nikah, dll seperti orang hetero toh?
      Pacaran gay dengan pacaran hetero secara fundamental itu sama, dalam artian sama-sama berlandaskan atraksi romantis. Di barat malah hetero/lurus yang gila free sex.

  • @yunadayuliantari8027
    @yunadayuliantari8027 8 месяцев назад

    Keberagaman agama aja jadi diskriminasi apalagi keberagaman gender, belum nyampe otak orang" indo.

  • @indonesiasociety7651
    @indonesiasociety7651 Год назад +1

    Kak! Nggak mau bahas tentang problematiknya podcaster di Indo? Modal botak narsistik atau dokter bencong yg suka objectivism narasumbernya?

  • @ifkaralhaq1347
    @ifkaralhaq1347 Год назад +2

    There's no such thing as existing for its own sake, dalam kaca mata kritis tiap ide akan selalu memiliki agenda pengaruh melalui agen dan konstruksi relasi kuasa, tak ada yang bersifat netral atau hanya memiliki substansi just 'existing', selalu ada dorongan dominasi dan kekuasaan termasuk ideologi keragaman gender.
    Dengan penalaran sederhana jika jenis kelamin biologis tidak mendefiniskan seseorang lalu mengapa mengubahnya mampu mengafirmasi? atau persoalan penyebutan panggilan apakah ia diberi atau terberi dalam interaksi komunikasi.
    Ideologi keberagaman gender adalah oksimoron, digunakan sebagai alat marketing oleh korporasi, dalam ideologi gender tidak punya imajinasi akan inklusifitas yang dan justru sama saja dengan ideologi ekstrimis lainnya bisa kalian baca kekacauan yang terjadi di akibat aktivis western kanada & US.
    Indonesia adalah negara kelompok, tidak perlu menggunakan kata mayoritas-minoritas, karna implikasi ukuran tidak relevan di sini bangsa ini didirikan untuk menampung seluruh kelompok, keberagaman seharusnya tidak dipaksakan demi keberagaman itu sendiri tapi keberagaman adalah suatu akibat yang disebabkan oleh hadirnya keadilan sosial dan demokratisasi ruang hidup.
    Hadirnya kelompok yang menamai dirinya sebagai LGBT adalah adalah agen ideologi gender mereka tidak menjadi diri mereka sendiri, mereka mengambil pengaruh gagasan dari luar sana lalu mengidentifikasi diri mereka bagian dari suatu kelompok.
    Tidak ada soal tentang itu, indonseia memang terdiri dari macam golongan, tapi ketika media menggunakan basis narasi 'keberagaman demi keberagaman' dan bukan 'keberagaman sebagai impikasi atas asas keadilan sosial' maka disitulah bentuk kecacatan media dalam melihat transaksi agenda global yang bermacam-macam.

  • @mo_haryadi
    @mo_haryadi Год назад

    lagian kenapa sii yang normal normal aja gitu 😂

  • @dannnnn809
    @dannnnn809 Год назад +4

    thanks min

  • @YogurtBuah
    @YogurtBuah 9 месяцев назад

    Saya tidak pernah peduli dengan apapun istilah tentang penyimpangan "gender" atau apapun yang mereka rasakan berbeda, hanya saja jangan terlalu lantang menyuarakan apa yang kalian yakini hingga melanggar norma sosial, memang semua orang punya hak tapi anda juga perlu menyadari dimana anda berada, “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”

  • @An_Najib
    @An_Najib 9 месяцев назад

    Ohh di Wattpad... Semoga diblock dah situs itu

  • @RFP-IDN
    @RFP-IDN Год назад +7

    gaetivi

  • @momonezz
    @momonezz Год назад +3

    Kok tiba-tiba upload ginian

  • @dindaayu7365
    @dindaayu7365 Год назад

    Remotivi gak mau bahas tentang media yg kurang kritis menanggapi Nikuba? Soalnya saya gedek banget liat media semakin menyesatkan masyarakat.
    Indonesia gak satu kali ini aja punya hoax nasional yang sangat dipercaya rakyatnya dan semakin didukung oleh media loh 😑 saya berharap masih ada media yg waras menanggapi ini

  • @fauzanabghi1238
    @fauzanabghi1238 9 месяцев назад +1

    Btw saya memandang bahwa pelangi itu sebuah penyakit saya memiliki teman dekat yang pelangi dan dia mengakui bahwa itj adalah penyakit kelainan seksual

  • @An_Najib
    @An_Najib 9 месяцев назад

    Gak jadi Subscribe yaaa

  • @satriaawang1008
    @satriaawang1008 Год назад +5

    Unsubscribe

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +6

      silakeun saja... seperti dikata video, kalau ga suka, tutup aja.

    • @Evan-nx9ng
      @Evan-nx9ng Год назад +3

      Bye 👋. Kami memang gak butuh korban pembodohan seperti anda kok.

    • @muhabkharras4420
      @muhabkharras4420 Год назад +4

      @@Evan-nx9ng Emm... ini dia. Orang cuman kecewa dan unsuscribe doang tanpa menjelek jelek kan apapun. Orang ini dikatain "korban pembodohan"...
      Haduh... kapan kita mau hidup serasi kalau gini terus...
      Saya jadi ikut kecewa.

  • @Anggerus
    @Anggerus Год назад +7

    Moral dan etika adalah hasil konstruksi dari pikiran manusia yang terbentuk dari peradaban. Manusia hidup dalam masyarakat yang terikat oleh norma dan nilai-nilai yang ditentukan oleh mayoritas. Saya rasa norma dan moral negara kita mengatakan gender hanya ada 2. Melawannya bisa menjadi sulit karena adanya tekanan sosial, pemolisian sosial, atau stigma terhadap individu yang tidak mengikuti moral yang dianggap umum. Yang menjadi pertanyaan, kenapa palah masyarakat kita yang harus mengikuti dan menerima paham mereka? Jika orientasi seksual adalah ranahnya privasi, mengapa para orang sakit ini menggembor-gemborkan seksualitas mereka? Kemarin muncul pernyataan bahwanya "menerima mereka secara manusia, tidak dengan perilakukanya". Saya rasa pernyataan ini sudah cukup. Namun, apa yang saya lihat dari argumen remotivi palah menggiring opini kita untuk menerima perilaku sakit mereka. Saya sudah muak dengan agenda-agenda orang sakit ini yang semakin menggila. Layaknya penyuaraan hak perempuan kemarin di bundaran HI, ditunggangi orang-orang sakit ini. Tidak ada yang lebih bodoh dari kawula orang sakit, yang membawa dekadensi pada peradaban.

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +6

      "Saya rasa norma dan moral negara kita mengatakan gender hanya ada 2. Melawannya bisa menjadi sulit"
      Yah, kita juga menganut sistem dua gender karena perlawanan dari barat penjajah. Dulu suku Bugis menganut lima gender, dan suku-suku lain juga ada yang sistem gendernya tidak biner, namun karena 'modernitas' yang dibawa oleh peradaban Barat, jadi tergerus menjadi dua.
      "Jika orientasi seksual adalah ranahnya privasi, mengapa para orang sakit ini menggembor-gemborkan seksualitas mereka?"
      Nggak kok. Gay juga mencakup pacaran/kencan sesama jenis, jadi ga eksklusif seksual. Orang gay juga bisa jatuh cinta sama sesama jenis, dan pacaran gay itu ga ada bedanya dengan pacaran lurus selain gendernya.
      "menggiring opini kita untuk menerima perilaku sakit mereka"
      Yah kita juga udah nrimo terhadap 'perilaku sakit' free sex orang hetero. Berarti orang hetero juga ga boleh ngeseks dong? Tutup mulut aja.

    • @Anggerus
      @Anggerus Год назад

      @@qp4590 Anda orang sakit, saya tidak akan berurusan dengan orang sakit. Anda membawa membawa kemerosotan moral dan peradaban, anda adalah dekaden, saya tidak akan menganggap pernyataan anda yang diracuni pikiran orang sakit dan dekaden. Betapa bodohnya aku mau berurusan dengan orang sakit. Untuk kali ini saja biarkan aku menjawab orang dekaden.
      Perubahan sistem gender dalam suku-suku seperti Bugis tidaklah serta-serta merta disebabkan modernitas kolonialisme barat, melainkan ada karena faktor internal budaya daripada akibat langsung dari kolonialisme Barat. Perubahan budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah hasil dari berbagai faktor interaksi budaya antar masyarakat. Budaya itu sendiri merupakan entitas yang dinamis dan terus berkembang seiring waktu, tidak statis. Perubahan dalam sistem gender bisa muncul dari faktor-faktor selain kolonialisme seperti agama, sosial, ekonomi, atau politik internal suatu masyarakat, yang dapat mempengaruhi pandangan mereka terhadap gender. Tidak seperti anda orang sakit yang membawa dekadensi, orang bugis lebih bermoral. Merekalah bentuk dari anti-dekaden seperti anda.
      Jawaban anda begitu bodoh, anda tidak menangkap apa yang saya berikan. Namun, saya mengampuni anda karena anda adalah orang sakit. Akan saya tegaskan sekali lagi agar otak sakit anda dapat mengerti betapa bodonya otak anda. Tidak semua hubungan orang sakit akan sama persis dengan hubungan heteroseksual, ada kebobrokan yang dibawa oleh orang sakit. Orang yang sehat akan menjaga privasi mengenai orientasi seksual mereka dan tidak ada kewajiban untuk mengungkapkannya kepada orang lain. Namun, yang dilakukan orang sakit adalah mereka dengan bangganya memamerkan kesakitan mereka. Betapa kasihannya melihat orang sakit yang tidak tahu mereka sakit. Betapa kasihannya melihat orang sakit yang tidak mau untuk sehat.
      Sekali lagi anda menjawab dengan pemikiran orang sakit. Anda sepertinya tidak menangkap apa itu sebenarnya orang sakit. Namun, saya akan mengampuni anda, karena anda orang sakit. Analogi anda sama busuknya dengan otak sakit anda. Tidakkah anda membandingkan orang sakit dengan orang yang sama sakitnya. Sungguh sudah betapa dekadennya diri anda, adakah didunia ini yang menerima orang sakit. Hanya orang sakit yang menerima orang sakit.
      Saya tidak akan berurusan lebih lanjut dengan orang yang tidak punya kehendak bebas. Anda tidak punya kehendak bebas, karena anda orang sakit. Apa yang anda utarakan hanyalah melebih-lebihkan prasangka kawula orang sakit.

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +7

      @@Anggerus oh tentu, saya maksiat setan jahat, saya *_aseksual aromantis_* yang tidak suka mana-mana kelamin, betul sekali iyap saya hedon. Aseksual dibilang dekaden AHAHAHAHAH
      Jawaban anda juga mengawang-awang, tidak ada intisari 'respon'-nya sama sekali, mengutip teori tanpa memakai atau mengaplikasikannya. Sok 'paling timur' padahal omongannya barat semua.
      Banyak kata belum tentu banyak makna. Bak kata pepatah, air beriak tanda tak dalam.

    • @koala728
      @koala728 Год назад +1

      Saya gak baca isi percakapan kalian berdua di atas. Tapi mau sekalian say hi sama sesama aromantis juga~
      Halo gw aromantis juga 🐱🐱💚🤍🖤

    • @koala728
      @koala728 Год назад +1

      Seneng aja ketemu aromantis indo yang lain~ meski gw gak pake label aseksual 👋

  • @fearless708
    @fearless708 Год назад

    Satu lagi agenda tuan besar

  • @deskijayantoro
    @deskijayantoro Год назад

    Akhirnya upload :)

  • @AhmadFRamadiyana
    @AhmadFRamadiyana Год назад +1

    3:35 ah kata siapa diskriminatif?

  • @An_Najib
    @An_Najib 9 месяцев назад

    Ya memang,... Emang mau apa generasi baru keracunan... Bukan pornografi aja... Sifat mental kayak gitu bisa merusak Manusia... Ya bener di-block... Ya memang semakin terasa buka makin riblofk karena gak mau budaya kayak gitu merambah ke masyarakat... Karena semakin umum... Semakin dinilai benar... Dan dinilai hal biasa... Kalau setahuku budaya lg6t dibesarkan lagi oleh oknum tertentu kayak sat4nic... Untuk membuat manusia berdosa... Mengulang dosa kaum Luth lagi

  • @KalinkaChan
    @KalinkaChan Год назад +2

    Gay

  • @halal-3608
    @halal-3608 Год назад +11

    Semoga kelompok LGBTQ+ di Indonesia dilindungi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
    Thanks, Remotivi, for made this content.

    • @TheJalal
      @TheJalal Год назад +6

      Are you sick ?

    • @halal-3608
      @halal-3608 Год назад +2

      @@TheJalal Alhamdulillah, I'm good.

    • @Evan-nx9ng
      @Evan-nx9ng Год назад +3

      Subhanallah, sungguh indahnya ciptaan Tuhan yang beragam. Marilah kita mensyukuri, menghargai, dan saling mencintai setiap makhluk ciptaan Tuhan dengan keberagamannya yang indah.
      "Di antara tanda-tanda Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasa dan warnamu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berilmu." (QS 30: 22)

    • @zayyanhibatullah5228
      @zayyanhibatullah5228 Год назад +1

      nah bro, idc if u're gay or something. but you can't call that halal, bruh

    • @TheJalal
      @TheJalal Год назад

      Kenapa komenan Gua yg link dari MUI ilang mulu? Hahaha..

  • @afinmaulanayusuf5921
    @afinmaulanayusuf5921 Год назад

    W hotel

  • @sandypurbacipta6197
    @sandypurbacipta6197 Год назад +3

    Pelangi doang gak ada prestasi buat apa?

    • @qp4590
      @qp4590 Год назад +5

      "Difabel/minoritas doang, ga ada prestasi, buat apa ada kuota afirmasi di PNS/beasiswa?"

    • @koaraspace
      @koaraspace Год назад +2

      Lurus doang nggak ada prestasi buat apa

    • @sandypurbacipta6197
      @sandypurbacipta6197 Год назад +3

      @@koaraspace Nah, itu dia maksud saya. Poinnya ada di prestasi, bukan di identitas.
      Mau pelangi mau straight, yg harusnya ditampilkan itu prestasi, bukan fokus ke identitas
      Kalo cuman fokus ke identitas lgbt/bukan jatuhnya cuman jadi narsisisme yg diglorifikasi

    • @NazarruUlhaqi
      @NazarruUlhaqi Год назад +1

      Pengalihan.
      Video ini membahas tentang perundungan (terutama secara siber) yang dialami oleh kaum Queer. Kenapa Anda tiba-tiba bahas prestasi?

    • @sandypurbacipta6197
      @sandypurbacipta6197 Год назад +1

      ​@@NazarruUlhaqi Dengan fokus pada mengejar prestasi, seseorang bisa lebih kuat melawan perundungan, dibanding kalau hanya fokus pada identitas atau malah fokus ke haters/kelompok orang yg membenci
      Dan kelompok yg mengalami perundungan baik siber maupun di dunia nyata, di Indonesia bukan cuma kaum lgbt saja
      Jadi ya tinggal pilih, mau jadi kelompok masyarakat yg bisa kasih kontribusi positif, atau yg cuma bisa menuntut diperlakukan istimewa, dan berharap orang lain yg berubah
      Mengutip kalimat Gus Dur, “Tidak penting apa pun Agama atau Sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik buat semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu”
      Kata Agama di atas bisa juga diganti jadi orientasi seksual kalau mau

  • @grimoplaywakfupcgame6622
    @grimoplaywakfupcgame6622 Год назад +2

    saat ormas dibutuhkan...

  • @An_Najib
    @An_Najib 9 месяцев назад

    Merugikan bangsa... Kalau mau dijelasin efek dominonya memang jauh... Tapi sangat signifikan m rusak.... Dan bukan hanya tentang merugikan orang lain... Kalau m rugikan diri sendiri... Juga tidak boleh... Kita makhluk sosial... Kayak bndir... Emang bener gak mrugikan orlain? Yang nanem atau mbakar baran lu siape... Trus... Emang gak ada yg merasa kehilangan? Meskipun anda bndir tanpa ketauan atau dicari siapapun... Tuhan mungkin akan meminta pertanggung jawaban, knapa manusia sespesiesmu itu bisa bndir... Ayolah... Bukan tentang kebebasan berbicara... Ini tentang umat Manusia... hidup bukan hanya tidak merugikan orang lain... Tapi juga tentang tidak merugikan diri sendiri... Karena dengan banyaknya konten kayak gini... Makin dianggap biasa dan diterima... Anda tahu kan dulu tentang maraknya siaran Gulat yang ditiru anak-anak... Banyak anak-anak niru dan meninggal, kan? Nah, begitulah cara sat4nic menguasai manusia... Lewat hidangan yang ditampilkan.. bayangin kalau kaum lg6t dipersilakan ngadain acara/di depan umum... Pasti tuh banyak yang niru, itu bukan pilihan, kayak anak-anak yg meniru gulat di acara gulat itu, apa mereka memilih untuk mmbnuh teman mereka? Kalau dibilang 'itu kan tanggung jawab ortu"; emang semua ortu memiliki kapasitas pengawasan yang sempurna? Kan tidak... Sepandai-pandainya tupai melompat... Ya tahulah gimana... Dan setahuku itu cara sat4nic/oknum menguasai generasi baru. Terus kalau dibilang "itu kan anak-anak, kami dewasa sudah bisa memilih donk"; pilihan apaan... Kondisi mental dan kejiwaan orang tidak bisa diukur dari dewasa atau tidak, pendidikan dll. Itu semua bukan hanya karena pilihan tapi juga adanya kesempatan dan banyaknya propaganda yang dimakan, kayak tayangan ini contohnya. Contoh kayak Joker di jepang, di sebuah kereta dan dia melakukan pnusukan.. sempet heboh di berita kan?. Apa dia gak terinspirasi dari sebuah media/karakter?
    Sifat dan kebiasaan dan kesukaan dia sebelum melakukan pnusukan apa merugikan orlain? Kan tidak... Tapi terjadilah pnusukan...

  • @AhanSalty
    @AhanSalty Год назад +1

    perhatian apa....

  • @TugaNiga-fb7oo
    @TugaNiga-fb7oo Год назад

    Lu klo mau lgbt ya lgbt aja sendiri gausah ngajak2, gausa ngarep dinormalisasi, muak gw sama propaganda lgbt dimana2, menjijikan!