"Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin-lilin di desa-desa" -Moh. Hatta Itu baru namanya Nasionalisme.
Ini sebenarnya kritik bung Hatta terhadap proyek mercusuar dari Bung Karno, saya tebak quote ini berasal ketika Bung Hatta telah "fell out of favor" di masa akhir orde lama.
Mental Indonesia belum sampai dititik tayangan ini. Mungkin sebab tayangan seperti ini viewsnya sedikit. Tapi tetep optimis buat Remotivi selalu menayangkan dari anggel berbeda.
Benar, pola pikir dan kebiasaan masyarkat harusnya bisa diubah lewat tayangan seperti ini. Kadang bingung kenapa masyarakat milih tanyangan nggak bermutu.
Stakeholder bulutangkis saja yg ditahap self-esteem. Sisanya ya proses. Sejak kapan hidup bukan perlombaan? Bisa terwujud saat semua pihak sudah merasakan dipuncak. Persis kehidupan pribadi, realitanya ambisi menggapai puncak penting. Dan ini bukan sinonim dari narsis, hanya satu ciri.
Saya pernah menasehati orang overproud untuk mencoba menghormati negara lain dan tidak mudah marah saat berdebat dan harus dihadapi dengan balasan kedewasaan Ehh malah gw dikatain calon pengkhianat karena ga belain dia 🤣 Padahal dia terlalu overproud dan membuat malu dengan menunjukkan sifat aslinya, bisa mencoreng nama baik Indonesia
Setuju. Org indonesia overproud & narsis, krn merasa dirinya rendah dibanding org luar. Segala sesuatu dari luar itu selalu dianggap lebih bagus. Yg d sini ngga mungkin bisa lebih bagus drpd yg d luar. Ini sering melahirkan perilaku “crab mentality”, menganggap semua orang sama ngga bermutunya spt dirinya. Kalo ada yg mau naik atau sukses, dia jegal, sikut, tarik ke bawah supaya gagal. “Kalau gw ngga bisa sukses, lu juga ga boleh”
ya itu persatuan makanya negara seperti malaysia memilih untuk tidak unitary tapi federasi karena ada orang melanesia di borneo, persatuan itu sama seperti narsis.
@@aditya5474 ga semuanya menolak belanda mas, menderita itu subjektif, ga usah jauh2 ke papua di jawa aja byk yg ga suka pergerakan2 politik di jakarta di era belanda yg notabene kebanyakan org islam yg condong ke kiri, juga gagasan anti barat melahirkan diskriminasi org kristen, hindu dan rasisme bule bahkan pembantaian di pulau jawa.
@@aditya5474 ga kok cuma narsisistik kolektif org jawa ga rasis, karena klo idealisme lu sama, mo papua juga bakal dipuja2, dasarnya perlawanan kan marxisme, pokoknya klo anti barat itu aneh di era kolonialisme karena penderitaanlu itu dibeli, harusnya belanda itu juga punya kita karena kita yg bikin, make dll, termasuk pulau jawa juga punya kita berdua belanda miskin dijajah jerman makanan juga dari kita, klo lu narsisist ya rugi, philipina jauh lebih baik karena mereka lebih tua di tanah mereka sendiri dan kita juga berasal dari sana sisanya orang aborigin juga paling udah habis didiskriminasi, jadi aneh memperjuangkan identitas yg dari awal itu ga ada.
indonesia negara yang dibangun berlandaskan "shame" makanya selalu ingin terlihat LEBIH agar gak di rendahkan, sedangkan seperti amerika dan negara barat lain (negara kulit putih) berlandaskan "guilt", atas rasa bersalah mereka di masa lalu, mereka selalu berusaha untuk memperbaiki diri tanpa perlu pengakuan bangsa lain, namun pada akhirnya mereka bisa lebih maju.. (ini contoh skala politik bangsa.. seperti dibilang, bisa di praktekkan di skala individu masing masing..)
Tahun 2011an gue pernah nanya gini ke dosen,." Apakah ekspresi nasionalisme kita sudah benar? Atau hanya kompensasi atas inferiority complex sebagai bekas bangsa terjajah..", well, jawaban dosen sendiri gak jelas.. tp gue sendiri bersyukur gue gak sendirian yg mikir ini..
Kebiasaan 'overproud' masyarakat ini sebenarnya buruk secara tidak langsung: negara, serta pemerintah, malah jadi cenderung bebas kritik. Ketika Indonesia dikritik, hal ini dianggap seakan-akan membenci negara. Ini juga bisa digunakan pemerintah, sebab kritik terhadap kebijakan pemerintah bisa digambarkan tidak nasionalis, tidak patriotis; kritik-kritik ini ditenggelamkan dan didiskreditkan dengan persepsi antinasionalis dan antipatriotis ini. Lantas, yang ada malah stagnansi: tanpa kritik dan kesadaran akan kekurangan yang ada, tak ada kemajuan. Selebihnya, diri sendiri dianggap sebagai ekstensi negara: Indonesia hebat = rakyatnya hebat. Masalahnya, apa sih yang membuat Indonesia hebat? SDA-nya yang melimpah, yang ada murni akibat proses geologi dan geografi? Keberagamannya, yang diakibatkan penjajahan yang di luar kendali kita? Hasil dari ini semua tidak lebih dan tidak kurang dari chauvinisme, dan nyata dalam era Orde Baru yang banyak kesamaannya dengan fasisme atau bahkan nasional-sosialismenya Adolf H.
@@aripujiono5290 Konsepsi Indonesia modern cuma bisa ada akibat penjajahan Belanda, serta Inggris dan secara tidak langsung Prancis (alias Daendels). Ketika Sumpah Pemuda diucapkan, sudah lewat berabad-abad sejak Sriwijaya runtuh, dan bahkan Demak yang dianggap penerus Majapahit saja juga sudah lama pudar. Tanpa keterkaitan langsung antara NKRI dengan dua hegemon laut tersebut, ini berarti bahwa tanpa penjajahan Eropa, Indonesia modern - yang meliputi Sabang hingga Merauke - tidak akan ada. Mengesampingkan seberapa sukses suatu NKRI dan pemerintahannya dalam mewujudkan cita-citanya, menolak pengaruh terutama penjajahan pada pembentukan Indonesia itu sama saja dengan bohong. Mengapa? Misalkan kita mau menarik Majapahit sebagai pendahulu NKRI, Majapahit (dan juga Sriwijaya) sendiri tidak secara langsung mengendalikan daerah-daerah terluar dari pengaruh kekuasaannya. Keduanya sepertinya berkuasa dengan pola pemerintahan Mandala (layaknya "vassalage" ala Eropa) yang dimajukan O.W. Wolters (dan yang dijabarkan oleh P.U. Manggala), di mana Majapahit dan Sriwijaya mendapatkan upeti dan diakui sebagai penguasa oleh negara-negara atau kerajaan-kerajaan bawahannya. Dengan kata lain, keduanya tidak benar-benar mengendalikan Indonesia timur, seperti Papua bagian barat atau Kepulauan Maluku atau Nusa Tenggara atau bahkan Sulawesi, dan ini tentunya tidak sesuai dengan perbatasan Indonesia modern. Lagi, kerajaan-kerajaan dan kedaulatan atau pemerintah lokal yang masih ada di 1900-an awal tidak mudah bisa kita masukkan ke dalam konsep NKRI. Kesultanan Jogjakarta memang contoh yang mendukung Indonesia sepenuhnya, tapi jangan lupa kalau Aceh baru takluk hanya 15 tahun sebelum Sumpah Pemuda. Mungkin aneh bagi pemikiran nasionalis kita, tapi meleburkan Aceh, yang telah ada sejak 1500-an dan yang pernah berdaulat penuh atas wilayahnya sendiri, ke dalam suatu Republik yang mendasarkan sebagian besar kekuasaannya dan berkuasa dari Jawa mungkin tidak sepenuhnya baik. Atau bagaimana dengan Papua dalam Indonesia, yang bahkan para pendiri bangsa ini kurang yakin apakah bisa dimasukkan ke Republik Indonesia? M. Hatta adalag salah satu yang tidak setuju dengan konsep Indonesia dengan Papua pada masanya. Bahasan ini bukan bermaksud melegitimasi GAM atau OPM atau organisasi lainnya yang ingin melepaskan diri melalui konflik bersenjata, tapi sebagai konteks, bahwa berdasarkan unsur-unsur ini semua, rasanya perlu kita ingat kalau konsepsi kedaulatan wilayah Indonesia modern sulit atau bahkan tidak bisa dilepaskan dengan koloni nan lampau tersebut: Hindia Timur Belanda.
Ubah dari pendidikannya dulu, asli dah kalo pendidikan diubah maka mentalitas indo juga akan berubah. Karena semua berawal dari apa yang diserap dan diberi.
Sebagai pelajar (skrg saya mahasiswa), saya pikir identitas nasional yang melekat pada pelajar lewat "doktrinasi" nasionalisme lewat buku pelajaran yang juga cenderung meromantisasikan Indonesia itu sendiri dan kurangnya kita pada pengetahuan luar juga jadi pengaruh kita terjerumus pada sikap-sikap overproud.
Selain overproud ada juga lawannya yang overbitter, apresiasi dikit saja komentar sinis, dialog dikit dibilang tersinggung. Bawaanya salah aja semuanya, orang lain ga boleh positif mindsetnya karena mereka pikirannya negatif terus. Cara pikir ga sehat dipelihara terus karena salah paham sinis disangka "intelek"
@@unoukiharden7472 ada di kolom comment ini, yang saya reply juga. Komentar cuma menjelaskan awal mula kenapa akun gnf ada ditimpalin "overproud spotted", lah? Cuman info netral dibilang overproud.
yup salah satu teori gw , collective narcissim dimana-mana . gw kurang paham pasti kenapa orang indonesia sangat narcissim klw ada yang sedikit aja kutipan " indonesia " di media internasional . klw teori gw lagi karena pengaruh media mainstream lokal , ataupun media seperti youtuber2, atau media seperti radio lokal, yang menurut gw hiperbola, sangat berlebih-lebih untuk menggait pemirsa ,. collective narccism sama ultra-nationalist berbeda ya . self-education , second thought dan logic itu sangat penting , dan 3 fitur itu sangat2 kurang dimiliki oleh rata2 orang yang bahkan sudah mengeyam pendidikam minimum, diindonesia . itulah alasannya juga media super clickbait dan hoax tumbuh subur di indonesia.
Orang luar negeri ketika ngomong pake bahasa Indonesia : di puji-puji Gw ketika ngomong pake bahasa Inggris : "Apaansih sok Inggris Lo"🗿 Orang indo ketika ada unsur Indonesia di video youtuber luar : Views nya tinggi yg nonton kebanyakan orang indo Dan komen "ADA INDONESIA CUY"
Dan media² mainstream kita mendukung bagaimana narsisme orang indonesia ini berkembang dengan clickbait yang gak logis.. tapi dari sanalah cuan bisa diraup dengan cepat
contohnya ada di topik militer, banyak banget yg berlebihan sampe nganggap remeh negara lain kayak Amerika, Inggris, Prancis, dll. Malah ada istilahnya; kaum travo. Katanya sih diambil dari yg orang itu suka gaung gaungkan "bravo TNI" trus diplesetin. Giliran dibantah trus dikasih fakta, dia ga bisa jawab, nuduh orang ga nasionalis, sama lari ke klenik. Kan konyol. Ada lagi di topik aviasi. Sampe sering liat orang bicara & komentar di medsos "kalo (sebut pesawat buatan pabrikan nasional) masih ada, Boeing/Airbus bakal tersingkir", "Akal akalan elit global takut (yg tadi) tersaingi". Padahal 2 pabrikan itu ngga main di pasarannya DI. Ya mau gimana nilai itu hebat, berhasil, kalo cuma sampe prototipe. Ngga ada versi massalnya sama delivery ke konsumen. Banyak juga yg lebih lebihin alm pak Habibie. Memang beliau ngga perlu diragukan lagi kapasitasnya, tapi begitu kita nilai berlebihan ngga baik juga. Gua ngobrol ama temen yg kerja di aviasi, katanya geli aja ngeliat komentar yg begituan.
Kudos to remotivi berani ngangkat topik kek gini secara jujur ..hahahaha media2 kek televisi mana ada yg mau bahas ginian, justru kek yg dibilang di video, malah mendorong sikap overproud rakyat indo pada umumnya
Jadi inget tahun lalu atau 2 tahun lalu ada survei dari Microsoft yg sebut kalo netijen Indo itu paling ga sopan se Asia Tenggara, eh netijen malah nyerang dengan maki2 an. Makin kebukti dong surveinya wkwk
Yang konyol lagi ada peristiwa tenggelamnya anak gubernur jawa barat ridwan kamil sungai Aare Swiss, masa sungai aare di google maps sampe diserbu netizen dikasi rating bintang 1, malu banget lah itu 😅
narsistik yang terjadi kepada masyarakat Indonesia semakin menjadi - menjadi semenjak semua orang mulai bisa mengakses smartphone dan media sosial. Padahal narsistik yang seperti ini sudah termasuk ke dalam kategori penyakit
iya makanya gue malu dan akhirnya sekarang punya rencana buat pindah ke luar negeri, mismanagement di Indonesia udah parah dan penyakit mental juga sulit diobati karena sedari awal yang sakit pun ga sadar kalo ia sakit
@@MoskusMoskiferus1611 Di kasus gw yaa. Diajarin otaknya pake logika, diajarin main sama temen, terus sambil baca-baca buku terkait komunitas & bersosialisasi. Disitu aja gw masih narsis, tapi sekarang jadi bisa baca keadaan. Ada gw kenal orang yg udah akut, sampe ngerendahin orang lain, setiap ngomong selalu nyrocos terus ngomongin pengalaman pribadinya.
Kenapa orang indo caper dan haus pengakuan internasional ? Ya simpel Karna orang² Indonesia minim kontribusi buat kemajuan peradaban tapi pengen disorot terus. Ibarat artis/seleb minim prestasi trus bikin skandal ntah itu settingan atau beneran biar dapat perhatian media.
Orang - orang indonesia juga perlu diajarkan untuk nggak membiasakan membanggakan kemediokeran (Celebrating Mediocrity) karena gak semua kemenangan kecil atau yang biasa saja itu patut utk dirayakan sebesar-besarnya.
Contohnya kayak... kalo anak ikut lomba dan juaranya 2 ato 3 ato gak juara sama sekali, gak perlu buat dirayain secara besar-besaran apalagi kalo dia modalnya cuman ikut dan tampil doang.
Trus, video-video informatif yang berguna bagi masyarakat ato kaum muda malah terabaikan gara-gara masyarakatnya hobinya nonton video cringe anak/bocah tik tok sama tren yang gak bermutu mulu. Malahan video yang kyk gituan yang lebih viral.
Ini gak cuman berlaku buat orang indonesia doang, ini juga berlaku buat negara-negara asia atau berkembang lainnya kyk India, Filipina, Brazil, dll. Bangga itu bagus. tapi, kalu terlalu bangga buat hal medioker namanya sombong / narsis.
Jadi inget dlu, China d sebut "pesakitan Asia" karena sebagian besar warganya terkena opium sehingga lemah fisik dan mental. Para seniman bela diri China berjuang agar warga China kembali sehat dan kuat agar tidak d pandang remeh orang lain. Alih2 menghina balik mereka yang menyebut itu
Lebih tepatnya mungkin nasionalis sempit, bahkan di beberapa negara istilah nasionalis dianggap jelek dibanding istilah patriotisme. Gampangnya gini kalau nasionalis bilang: negara saya adalah negara paling hebat dan terbaik di dunia. Kalau patriotisme bilang: negara saya terhebat dan terbaik di dunia dan negara2 lain juga sama2 hebat dan terbaik.
Merasa nasionalis, tapi pengetahuan geografis negara sendiri masih jelek banget. Belum lagi masalah wawasan perihal nama2 wilayah kyk menganggap Sumut keseluruhan adalah Medan. 🤦♂️
Kalo “negara saya hebat dan terbaik di dunia dan negara lain juga sama terhebat & terbaiknya”, berarti ga ada yg terhebat & terbaik dong? Kalo semua special, berarti ga ada yg special dong? Mengutip kata2 Yuval Harari, nasionalisme, patriotisme sebetulnya udh ga relevan d abad 21
Nasionalisme banyak versinya, yg Indonesia punya itu Nasionalisme sipil yg cenderung heterogen. Patriotisme juga bukan tentang kebanggaan tapi lebih kepada berjuang demi bangsa dan negara tanpa pamrih, kaya martir atau syuhada gitu.
Yang penting satu sebenarnya: jangan berlebihan dalam melakukan segala sesuatu, semua lakukan dengan moderat, jangan terlalu overproud sama negara tetapi di sisi lain juga jangan terlalu pesimis juga, selalu utamakan logika, adab, dan etika saat menanggapi sesuatu (baik pro ataupun kontra). menurut pendapat saya seperti itu sih.
4:40 contoh over proud adalah propaganda bahwa Indonesia adalah negara kaya cuma karena punya tanah dan laut. Hai banyak negara yang punya tanah dan laut hei. Yang bikin kaya bukan sumber daya alam Tapi Sumber manusia
Selain 4 dekade lebih kontrol pemerintah terhadap identitas nasional, ekspresi seni dan warisan budaya yang satu arah menciptakan komprehensi masyarakat terhadap konsep "budaya" yang sempit dan level performatif saja pula. Identitas ideal ini bisa dilihat dari beragam proyek dan program yang dikeluarkan pemerintah yang tidak hanya untuk menciptakan rasa "persatuan" yang semu, tetapi juga untuk menegaskan konsep persatuan ke daerah-daerah lain (mayoritas luar pulau jawa) untuk didoktrin memiliki pemahaman identitas yang sama. Siaran Aneka Ria Safari, Si Unyil, bahkan hingga TMII merupakan penegakan proyeksi nasionalis ideal itu yang dilancarkan oleh pemerintah Indonesia untuk menjaga sifat kritis dan ekspresi budaya lainnya. Banyak subkultur (i.e. punk Jakarta, kelompok LGBTQ, dan dangdut "saru") di Indonesia paska "keterbukaan" tahun 80-an yang mengalami persekusi dan label buruk karena dianggap sebagai penyimpangan; kelompok yang sama yang terkoneksi dengan jaringan bawah tanah internasional lainnya yang melengkung dari proyeksi nasionalistis itu tadi. Perlu dipahami bahwa "sifat" ini bukan sekadar "mental" orang Indonesia, melainkan konsekuensi dari serentetan tendensi otoritarianisme yang dilakukan secara sengaja oleh pihak yang diuntungkan dari sistem tersebut (e.g. politik illiberal, ekonomi pembangunan, dll)
Harga diri dan narsisme itu berbeda. Orang yang narsis cenderung memiliki harga diri yang kurang. orang yang narsis menganggap hubungan sosial sebagai kompetisi sedangkan orang yang memiliki harga diri melihat hubungan sosial sebagai kolaborasi.
Kayaknya ini udah jadi ciri2 dari negara berkembang, mulai dari netizen India, Nigeria, Pakistan, negara2 Amerika latin overproudnya mirip sama netijen indonesia
Definisi bangga menurut gw adalah rasa senang bahagia dan puas terhadap hasil akhir yang memuaskan dari usaha yang telah dilakukan. Seperti orang tua kepada anaknya yang berprestasi. . Jadi kalo ada orang lokal berprestasi sampe go internasional ya gw cuman oh aja karena gw ga ngerasa membantu apapun. Selain itu,Orang tua gw berhak pamer prestasi yang gw lakukan ya karena mereka udah merawat dan mendukung apa yang gw kerjakan sampai jadi suatu prestasi.🙂
Saya sendiri juga agak risih sama 'overproud' bangsa Indonesia. Cuma sekedar disebut di satu film holywood aja langsung rame. Kalo ada aktor Indonesia yang ikut film holywood itu baru pantas buat bangga. Menurut saya kalau memang pantas dibanggakan ya oke, tapi kalau kita gampang bangga dengan hal sepele, yang ada bangsa ini susah maju. Kalo dikritik bukannya sadar sama kesalahan malah makin galak. Kadang saya mikir apa jangan-jangan bangsa lain menertawakan bangsa ini. Yang dianggap 'nasionalisme' oleh orang indonesia malah dianggap norak oleh bangsa lain.
betul banget fenomena narsisme ini, ditambah pendidikan yang belum merata di Indonesia, globalisasi yang bergerak cepat sehingga menimbulkan berbagai kesenjangan. ditambah lagi masa lalu traumatic penjajahan. kuharap bangsa Indonesia segera berbenah diri dan melangkah maju lagi
Melihat video ini, jadi teringat pemberitaan Suara Indonesia mengenai kelompok kesenian yang berkeliling Eropa dan Amerika Serikat pada awal 1950-an. Selama 2-3 bulan harian tersebut aktif memberitakan hal ini, dan bagi saya yang membayangkan diri sebagai seorang Bali pada 1950-an, pasti akan bangga melihat kesenian lokal bisa tampil di panggung internasional lagi. Bagi yang tertarik, bisa baca catatan John Coast, "Dancing out of Bali"
Self centered attitude ny org Indonesia itu emank mengganggu banget sih. Ketika ada org Indonesia yg kagum dan pengen tinggal di luar negeri, sesama ny malah ngusir2x gk jelas utk angkat kaki dr Indonesia. Aneh banget. Pantes, orang kita itu gk pernah belajar dr kesalahan. Semua ny ignorant, tutup mata akan hal2x yg harus ny diperbaiki.
sangat mudah bagi youtuber luar negri mendaptkan penonton dan subriber asal indonesia yang 'naif dan polos' hanya dengan memberikan ulasan positif apapun tentang indonesia. ( FYI : sudah menjadi rahasia umum bagi youtuber luar negri jika kebanyakan netizen indonesia bodoh dan mudah diperdaya 😂 ) 🇮🇩 Salam OVERPROUD 🙏
@@Routhnaldy iya ada, pernah saya nonton video orang luar tentang indonesia. Trus di salah satu komentar di videonya ada yang bilang (orang luar jg) gini: klk mau banyak viewernya, tarok aja di judulnya 'indonesia' pasti bakal banyak berdatangan orang indo
Lagian nasionalisme juga cancer, bahkan akar dari fasisme Pun, sikap nasionalisme juga udah kurang relevan karena hampir sepenuhnya kita ini hidup di era tanpa batas
saya pernah ada di posisi overproud, mungkin itu sesuatu yang normal min, seiring dewasanya kita maka kebiasaan overproud akan hilang. saya pertama kali overproud gara2 nonton org korea tinggal di Indonesia yg ngomongnya blm lancar terus dia makan jajanan Indonesia 🤭. eh kecanduan deh nonton kyk gitu, terus searching yang lain, selanjutnya searching bule makan Indomie goreng, hadeuh..... namanya manusia pasti pernah ada di fase2 bodohnya 🤭.
Kalau cuma overproud di dalam hati sambil nonton-nonton konten bule makan seblak sih gakpapa, separah-parahnya cuma jadi sumber pundi uang si content creator. Yang bikin malu tuh yg sampai menyerang akun orang lain cuma karena gak terima Indonesia dikritik.
Sama. Saya juga dulunya ‘bocil overproud’. Saran saya kalau kalian berhadapan dengan orang ‘bocil overproud’ hanya satu, yaitu Sabar. Mereka yang mempunyai sifat ‘overproud’ masih belum dewasa pola pikirnya.
Sebenarnya gak ada kaitannya dengan kolonialisme: Turki itu gak pernah dijajah (malah dia yg menjajah). Tapi netizennya juga dikenal "keyboard warrior" dan overproud kalo di internet. Jadi bukan karena inferioritas, buktinya Turki gak pernah dijajah malah bisa dibilang identitas kulturnya cukup kuat. Lebih tepatnya, penyebabnya karena budaya otoriter yang sudah puluhan tahun di Turki dan juga Indonesia, rezim otoriter yg antikritik membangun mentalitas antikritik juga di kalangan rakyatnya.. membuat kita tidak bisa berproses sebagaimana bangsa lain misal Jerman yg memulai pahitnya proses demokratisasi dari nol dan berusaha berbenah diri/mendefinisikan ulang nasionalismenya pasca tumbangnya dictatorship Hitler. Tidak mudah lepas dari bayang-bayang masa lalu yg kelam. Contoh negara lain yang netizennya juga dikenal overproud, karena negaranya juga pernah dipimpin rezim otoriter: Pakistan dan Filipina.
Harga diri itu hanya bisa muncul dari integritas individu itu sendiri. Kalau pengen dihargai tapi berusaha meraihnya dengan cara2 negatif (misal nyontek, curang, nyogok,korupsi, dll), itu jelas bukan harga diri, tapi sudah pasti narsis. Makanya suka aneh klo denger: gapapa nyogok buat masuk ...... , yg penting bisa menaikkan/menjaga harga diri 😅
saya cm org biasa.. yg hidup d indonesia dgn kewarganegaraan indonesia juga.. hal buruk yg saya alami ketika saya bisa membeli sesuatu di harga tertentu.. orang lain melihat saya bergaya.. sok kaya.. di persulit..dll yg bermakna negatif.. saya merasa hidup ini mereka anggap lomba.. maju sedikit di buat jatuh.. mundur banyak di sukurin.. nasionalisme yg bagaimana .. ketemu banyak etnis berbeda saja sudah merasa di jajah.. di anggap menyaingi.. nasionalis itu apa beneran ada? #curhatmaa
Konten overproud sering saya temui di : - konten review makanan indonesia - konten pariwisata Indonesia - konten batik, wayang dan sejenisnya - brand Indonesia yg ke New york - Agnes Mo di panggung Internasional
kalau soal menurun nya bahasa daerah sih saya sendiri nggak bisa ngomong bahasa daerah wkwkw karena ibu saya orang jawa sedangkan ayah saya orang bugis jadi kalau ngomong pakai bahasa Indonesia sih
Narsistik juga ditunjukkan dalam wujud orang2 yg tdk mau bertanggung jawab terhadap kejadian yg seharunya menjadi tanggung jawab mereka. Ketum dan petinggi salah satu federasi olahraga yg baru saja mengalami tragedi berdarah contohnya. Dia taruh fotonya besar2 saat timnas berhasil meraih prestasi, tp tiba2 menghindar ketika 131 orang meninggal.
Begitu juga dg suporter yg penyebab utama kejadian tsb. Tapi mereka giljran diselidiki selalu beralasan, Bagaimanapun suporter lah pemicu utama rekan2nya sendiri terbunuh.
Saya tidak akan membagikan ini ke orang lain, Kenapa? Karena orang lain yang saya ketahui masih pemuja overproud yg *aduhhhh,kesenggol dikit sama () tetangga ngamok di stori mencaci target, di bisikin dikit ttng kelebihan kecil mereka langsung soraksorak gembira,,, Saya memilih untuk dipahami dan buat diri sendiri aja dulu, wong nanti dikasik tau malah diseruduk sama mereka😵😵😵
Akhirnya, ada yang bikin konten ginian. Wajib di-share lur, biar pada bisa bedain mana yang namanya "bangga," sama "narsis." Soalnya perbedaannya beda tipis. wkwk.
Mungkin aja suatu saat pas indonesia sudah mulai bosan dan menganggap biasa aja krn nama indonesia sudab ckup di kenal tp mungkin butuh ratusan tahun kali ya
Apa sih yang mau dibanggain dari negara yang pejabat dan polisinya koruptif begini? Cethek sekali kalau bangga cuma karena ada bulek ngomong sok Indo, sementara bocah Indo sendiri disuruh lestariin budhaya sendiri aja ga mau. Mesti harus bulek yang turun gunung. 😊
Well iya sih, tapi kita bisa melakukannya dengan cepat kok, revolusi baik secara mental dan segala aspek lainnya menurutku akan lebih cepat dalam menyadarkan masyarakat
Video ini menyimpulkan semua pikiran gue yang selama ini liat fenomena ini di masyarakat. Banyak orang langsung bangga liat orang asing bicara bahasa Indonesia, melihat barang made in Indonesia di luar negeri dll, padahal jadi produsen barang branded luar negeri berarti upah buruh dan sumber daya kita murah, kok malah bangga.
Setuju banget, Min. Tolong buat konten berkualitas seperti ini dan terus dijaga konsistensinya dalam memberi dan menambah luas insight baru yang belum pernah terpikirkan serta bisa menyadarkan orang Indonesia. Gak perlu buat video yang clickbait. Jika memang konten nya berkualitas juga pasti dengan sendirinya akan ditonton banyak orang kalo lama" orang Indonesia ini sudah menjadi lebih berwawasan dari yang sebelumnya pastinya wkkwkw.
Bangga dengan sesuatu / seseorang yg berprestasi boleh lah, misal kagum, beri doa, ucapkan selamat dan semangat, lebih bagus lagi diteladani dan dijadikan motivasi. Tapi kalo terlalu lebay ga wajar ya dipikir2 juga lah, emang apa kontribusimu sama prestasi tsb? Kreatornya bukan, Ortunya bukan, pelatihnya bukan, sponsornya bukan, yang seloww gitu lohhhh bebssss (ini jg berlaku utk haters/org2 negatiff yg kebalikannya bangga)
Video ini berbahaya buat yang ga paham. Kalau tiba-tiba videonya sampe hilang berarti.. Ah sudahlah... Sepertinya jelas peran media juga semakin memperparah overproud. Liat asja berita-berita asing yang memiliki unsur Indonesia pasti rame ama komen lokal Kalo di youtube sih gampang, cari aja video bule reaction, mukbang, atau pake bahasa yang ada unsur Indonesianya. Pasti rame banget...
Strategi jitu buat naikin subscribers..wkwkwkwk tapi kalo diliat2 ya fenomena2 kek gini tuh gak cuma terjadi di indo doang, di negara2 kek malaysia fan filipina juga sama aja..entah mungkin karna pengaruh kolonialisme dulu yg masih sangat kuat jadi berimbas ke harga diri orang dan cara mereka menilai diri mereka sampai sekarang
Aku ngerasa aja kalo orang Indo itu orang nya gampang nggumunan atau mungkin bisa dibilng gmpang kagum terhadap sesuatu hal, apalagi klo ada reaction sesuatu dari Indo yg react orang luar negri atau sesuatu yg dari luar....tapi pas giliran orang" kita sendiri yg membicarakan ttg Indo malah biasa aja. Aku liat aja sih dari media ytb ini betapa banyak org luar yg membikin konten ttg Indo... Itu nggak salah sih tpi nggumunan / gampang kagum dan overproud gk baik
Menurut saya, seorang nasionalis/patriotis/pancasilais sejati itu adalah orang yang taat aturan, membayar pajak, menjaga ketertiban umum, peduli dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa. Kalau kaum overproud jatuhnya malah norak dan justru mencoreng nama baik bangsa Indonesia
Saya setuju dengan semuanya... kecuali mbayar pajeg hahahaha 😁 Saya kok gak ikhlas uang yg sudah saya cari capek-capek hanya dikasih gratis begitu saja kepada para poliTIKUS yang jelas-jelas moral dan tingkah lakunya sangat ashura-ic.
@@zainabe9503 saya sudah banyak berinteraksi dengan tipe manusia munafik seperti anda. manusia yang doyan menghujat orang lain yang melanggar peraturan, tapi anda sendiri bersikap begitu. bagi saya, anda dan para kriminal sama buruknya. ingat, kejahatan itu dimulai dari niat dan pola pikir, baru kesempatan.
@@roberthasudungan1546 Dan saya juga sudah eneg berinteraksi dengan orang ndobos goplok seperti anda yg seolah2 menuruti aturan dan memaksakan kehendak cara hidup padahal long-term dan macro-view nya anda NOL BESAR. 🤣 Robert, anda saya YAKIN tidak akan selamat dalam hidup sebagai orang baik pun buruk.
Sangat mempresentasikan apa yang ada di otak saya 🔥 Kita bukan nasionalis tapi narsis... Itu nasionalis atau minim karya dan minim pengakuan? 1. Gaya nasionalis tapi lebih cinta produk barat 2. Gaya Nasionalis tapi lebih suka budaya barat dan asia timur 3. Gaya Nasionalis tapi insecure kalo ga ikut trend 4. Gaya Nasionalis tapi konsumtif terhadap produk luar negeri dan ga produktif 5. Gaya Nasionalis tapi banding bandingin sama negara lain 6. Gaya Nasionalis tapi individualis Kita cuma jadi objek marketing orang luar negeri, pangsa pasar strategis, dan alat massa... mau marah terserah tapi itu fakta yang terjadi
True kadang gw pas gw nonton di yt media asing yg ngebahas sesuatu di indonesia, komennya langsung penuh ama orng indonesia semua. Gw yg awalnya pengen baca tanggapan/saran dri warga luar jadi males bacain komen komennya
Sebenarnya KLO kita punya mindset bahwa semua manusia dan bangsa sedunia ini setara gak ada yg bakalan banyak kena stigma Overproud.... Hindari budaya toxic dan udik jadilah Netizen yg santun dan seadanya ...
Orang indonesia ketika melihat orang yang membanggakan selalu merasa dia yang seolah melakukan, padahal yang berisik bangga itu ongkang2 di rumah. Biarkan komen itu pujian dari negara lain saja, kita semua mbok ya berjuang masing2, jangan merasa seperti “sudah ada yang berjuang” tapi masih nyantai dengan kehidupan yang biasa2 saja
selama ini saya suka ngejekin orang india yang overproud ''india superpower 2020'' ternyata di kitapun penyakitnya sama wkwkwk. biasanya kaum overproud itu buta, buta terhadap kenyataan. harusnya kita ambil contoh jepang, jepang gak pernah gembar gembor bahwa negara mereka maju karena udah bisa dibuktikan dg hasil bukan retorika.
Teori gw sih gini, jiwa nasionalisme kita (yg berlebihan) ini ada hubungannya sama sifat dasar kita yg cenderung menghormati orangtua dan rasa kekeluargaan kita yg kuat. Kita cenderung melihat dunia sebagai "ini bangsa Indonesia, mereka bukan bangsa Indonesia". Kita melihat dunia berdasarkan perbedaan-perbedaan yg ada. Sebenarnya itu gak selalu berarti overproud sih, tapi lebih ke rasa senang atas suatu pencapaian yg berhasil diraih oleh anggota keluarga kita sendiri.
Jangan lupa game *pilah sampah plastik* gunakan 4 kotak dirumah masing-masing kotak *ditulis* *1. Sampah organik* (paginya campur ke tanah/ *MAGGOT* ) *2. Sampah plastik* (semua isi dibuang ke sampah organik (sambal, acar, lalapan dll)) *3. Sampah non organik* ( kabel, kaca, kain, baterai dll) *4. Sampah sedekah* (Botol, gelas plastik, sendok plastik, karton, kaleng) Semakin banyak orang di rumah MAKA semakin besar kotak sampah plastik. Efeknya 1. Anak Peduli sesama dan lingkungan 2. Anak attention to detail 3. Anak menjadi empati 4. Cek recek 5. In sya allah *pahala* 6. Dll *Coba selama 3 bulan* , yang tidak kuat lambaikan tangan 🖐️di komen *Sampahmu sedekahmu* Plastik sumber polusi terbesar dilaut
Gua pernah dengar ada RUclipsr yg bikin konten bahas pertandingan Indonesia vs Curasao. Dia kyk ngerendahin banget tuh negara. Gk tau, ya, mungkin dia buat2 buat konten, atau beneran sekalian ngonten. Mungkin cuma untuk konten, tapi caranya itu, lho
Salah satu media yang seringkali overproud adalah GNFI (good news from Indonesia). Sebuah media yang awalnya terlihat baik, ingin menyeimbangkan berita buruk di media, malah jadi berlebihan. Lebih ke arah toxic positivity.
Waktu saya nonton video orang luar yg di judulnya ada indonesia, di salah satu komentar dr orang luar jg ada yg bilang gini: klk mau video nya terkenal, cantumin aja di judulnya pake kata indonesia
sayang nya mental mental media di Indonesia, masih mengutamakan keuntungan dari fenomena2 narsis ini huft. Tapi Remotivi keren banget bisa angkat isu ini!
Bukan cuma Indonesia sih, banyak negara berkembang lain yang perilaku netizennya serupa. Saya sering lihat yang dari India. Ini masalah yang kompleks, hubungannya ke tingkat pendidikan dan wawasan tentang dunia luar di tingkat individu setiap rakyat Indonesia. Dan sebenarnya gak usah jauh-jauh cari konteks yg internasional, dengan sesama orang lokal aja orang kita memang seringkali tergila-gila dengan pengakuan dari orang lain. Liat aja orang yang ngutang ke pinjol demi beli barang branded, atau mobil di Jakarta yang makin banyak jumlahnya padahal jalanan udah macet banget. Atau emak-emak yang terus membandingkan anaknya dengan anak tetangga. Kayak kebelet banget pengin terlihat lebih hebat dari orang lain.
Betul bro, rata-rata dari negara berkembang kayak India, Turki, dan Filipina yang juga sama-sama dulunya punya figur nasionalis di awal kemerdekaan mereka (cth. Mahatma Gandhi di India dan Mustafa Kemal Atatürk di Turki) bahkan netizen Indonesia belum ada apa-apanya dibandingkan dengan netizen India atau Turki dalam hal overproud. Biasanya karena mereka tidak punya prestasi yang bisa dibanggakan ataupun hanya sekedar jargon para politikus untuk me ninabobo kan masyarakatnya dari kegagalan mefeka dalam memenuhi taraf hidup masyarakatnya.
@@lemagnifique1573 tapi saya rasa orang indo udh mulai banyak yg kritis dengan fenomena ini,sedangkan india filipin malah di atas kertas malah tidak ada saya tidak tau pasti sejak kapan orang indo malah berpikiran kritis sperti itu
@@eltonbelva8945 mungkin karena sekarang informasi lebih mudah didapat, dan juga taraf hidup beberapa kepala keluarga juga meningkat otomatis mereka lebih haus akan ilmu (yang terbukti lebih berguna) daripada ilutional pride alias kebanggaan semu dan jargon-jargon chauvinistik yang sama sekali enggak bikin perut mereka kenyang
@@eltonbelva8945 iya overproud di Indonesia berkembang berbarengan sama populasi overhate. Jelek²in negara sendiri tanpa tau kejelekan negara lain. Contoh waktu Jakarta dibilang kota termacet sedunia, langsung pada anjing²i Indonesia. Padahal mereka belum pernah liat chaosnya traffic di negara Vrindavan 🙃
@@thatguywhois Hemm kalau menurut saya menjelek-jelekkan negara sendiri kalau memang faktanya jelek ya gak salah kok. Kalau mau membandingkan diri harus bandingkan dengan yg lebih baik biar terpecut untuk maju, jangan bandingkan sama yg lebih buruk.
Menurut saya tidak perlu disembuhkan, cukup diarahkan ke arah yang lebih baik. Jangan langsung serang inti dari narsistiknya, karena korbannya akan cenderung langsung melakukan pertahanan diri. Salah satu pengarahannya bisa melalui apa yang mereka percayai, seperti adat istiadat, agama, dll, dan salah satu poin pengarahannya bisa diajarkan untuk saling memahami antar manusia, berpikir terbuka, dan menjaga kestabilan lingkungan alam dan kawasan. Semua nantinya akan terarah dengan sendirinya. Lagi pula ada yang lebih berbahaya, yaitu mereka yang melihat video ini lalu seketika merasa lebih tahu. Merekalah salah satu pengidap Dunning-Kruger Effect.
tapi kalo dari sisi kapitalisasi bisnis, sifat masyarakat yang sekarang ini sebenernya sangat amat ideal untuk memasarkan produk, apalagi kalo sales pinter mainin rasa takut, jadi daripada kasian sama masyarakat mending milking ajalah sampe keriput toh mau diobatin pun susah, pemerintah juga lawak kok, yg gw pelajari dari 2 tahun kebelakang itu ya gini, semakin kita peduli dan aware semakin kita sakit hati, tapi sebaliknya semakin kita masa bodo dan jadi pintar memanfaatkan kesempatan atas kelemahan orang lain, peluang menang semakin tinggi, jadi biarin aja yang udah bobrok semua ini juga ''natural selection''
Semakin nyata dengan frekuensi pemberitaan media seputar Prabowo membawa nama Indonesia ke dunia internasional. Saking overproudnya mereka yang mabuk memuji Pak Presiden hingga mereka buta dengan kejahatan-kejahatan yang pernah dia lakukan sebelum menduduki tahta kepala negara dan pemerintahan.
Lagian sisi arti nasionalisme juga kabur; Indonesia itu bukan bangsa (nation), melainkan negara multibangsa (multinational). Jadi tidak ada istilahnya bangga bangsa Indonesia.
Pada teori kebutuhan Maslow, penghargaan termasuk kebutuhan dan orang yang melakukan sesuatu tanpa penghargaan itu aktualisasi diri. Orang butuh penghargaan dahulu, baru aktualisasi diri.
Mungkin memang hokage pertama narsistik kok min, contoh ketika penampilan militeristik hokage pertama dikritik sama TB Simatupang, beliau tidak terima. Malah tidak hanya pakai saja, hingga gaya kepimpinannya juga militeristik.
Tiap ada video atau short yang ada tulisan "indonesia" nya, langsung ku pencet opsi tidak tertarik. Ya karena udah tau duluan bakal banyak banget komen "indo hadir".
some narcissistic dumbass person on social media : "heh jaga ya omongan kalian, gua laporin jadi kasus UU ITE lo" terlepas dari itu, saya juga berharap masyarakat kita lebih baik lagi menerima masukan. Salam damai
"Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin-lilin di desa-desa" -Moh. Hatta
Itu baru namanya Nasionalisme.
Indonesia akan bercahaya, kalo mental korupsi hilang dari seluruh rakyatnya!
menurut saya nasionalisme bisa dilihat dg cara yg paling mendasar yaitu tidak buang sampah sembarangan dan efeknya terhadap lingkungan.
Indonesia akan bercahaya jika listrik sudah merata wkwkw
@@senoadjiaditya1535 kalau rakyatnya mau buang sampah ditempat sampah
Ini sebenarnya kritik bung Hatta terhadap proyek mercusuar dari Bung Karno, saya tebak quote ini berasal ketika Bung Hatta telah "fell out of favor" di masa akhir orde lama.
Mental Indonesia belum sampai dititik tayangan ini. Mungkin sebab tayangan seperti ini viewsnya sedikit. Tapi tetep optimis buat Remotivi selalu menayangkan dari anggel berbeda.
Sepakat
Setuju
Benar, pola pikir dan kebiasaan masyarkat harusnya bisa diubah lewat tayangan seperti ini. Kadang bingung kenapa masyarakat milih tanyangan nggak bermutu.
Stakeholder bulutangkis saja yg ditahap self-esteem. Sisanya ya proses. Sejak kapan hidup bukan perlombaan? Bisa terwujud saat semua pihak sudah merasakan dipuncak. Persis kehidupan pribadi, realitanya ambisi menggapai puncak penting. Dan ini bukan sinonim dari narsis, hanya satu ciri.
“Angle”
Saya pernah menasehati orang overproud untuk mencoba menghormati negara lain dan tidak mudah marah saat berdebat dan harus dihadapi dengan balasan kedewasaan
Ehh malah gw dikatain calon pengkhianat karena ga belain dia 🤣
Padahal dia terlalu overproud dan membuat malu dengan menunjukkan sifat aslinya, bisa mencoreng nama baik Indonesia
Setuju. Org indonesia overproud & narsis, krn merasa dirinya rendah dibanding org luar. Segala sesuatu dari luar itu selalu dianggap lebih bagus. Yg d sini ngga mungkin bisa lebih bagus drpd yg d luar. Ini sering melahirkan perilaku “crab mentality”, menganggap semua orang sama ngga bermutunya spt dirinya. Kalo ada yg mau naik atau sukses, dia jegal, sikut, tarik ke bawah supaya gagal. “Kalau gw ngga bisa sukses, lu juga ga boleh”
ya itu persatuan makanya negara seperti malaysia memilih untuk tidak unitary tapi federasi karena ada orang melanesia di borneo, persatuan itu sama seperti narsis.
Semua krn saat dulu kita dijajah
@@aditya5474 ga semuanya menolak belanda mas, menderita itu subjektif, ga usah jauh2 ke papua di jawa aja byk yg ga suka pergerakan2 politik di jakarta di era belanda yg notabene kebanyakan org islam yg condong ke kiri, juga gagasan anti barat melahirkan diskriminasi org kristen, hindu dan rasisme bule bahkan pembantaian di pulau jawa.
@@werren894 etnosenrrisme gitu ga sih jatohnya?
@@aditya5474 ga kok cuma narsisistik kolektif org jawa ga rasis, karena klo idealisme lu sama, mo papua juga bakal dipuja2, dasarnya perlawanan kan marxisme, pokoknya klo anti barat itu aneh di era kolonialisme karena penderitaanlu itu dibeli, harusnya belanda itu juga punya kita karena kita yg bikin, make dll, termasuk pulau jawa juga punya kita berdua belanda miskin dijajah jerman makanan juga dari kita, klo lu narsisist ya rugi, philipina jauh lebih baik karena mereka lebih tua di tanah mereka sendiri dan kita juga berasal dari sana sisanya orang aborigin juga paling udah habis didiskriminasi, jadi aneh memperjuangkan identitas yg dari awal itu ga ada.
indonesia negara yang dibangun berlandaskan "shame" makanya selalu ingin terlihat LEBIH agar gak di rendahkan, sedangkan seperti amerika dan negara barat lain (negara kulit putih) berlandaskan "guilt", atas rasa bersalah mereka di masa lalu, mereka selalu berusaha untuk memperbaiki diri tanpa perlu pengakuan bangsa lain, namun pada akhirnya mereka bisa lebih maju.. (ini contoh skala politik bangsa.. seperti dibilang, bisa di praktekkan di skala individu masing masing..)
Makanya kita gampang di guilt trip
Keingat Microsoft bikin survey, disana Indonesia dinilai yang paling Beracun, besoknya akun Microsoft jadi bulan bulanan warga Indonesia
Bukan nasionalis tapi narsis.. yapp. Menolak kritik & overproud itu salah satu alasan kenapa bangsa kita susah berkembang ke arah yg lebih baik.
Tahun 2011an gue pernah nanya gini ke dosen,." Apakah ekspresi nasionalisme kita sudah benar? Atau hanya kompensasi atas inferiority complex sebagai bekas bangsa terjajah..", well, jawaban dosen sendiri gak jelas.. tp gue sendiri bersyukur gue gak sendirian yg mikir ini..
Kebiasaan 'overproud' masyarakat ini sebenarnya buruk secara tidak langsung: negara, serta pemerintah, malah jadi cenderung bebas kritik. Ketika Indonesia dikritik, hal ini dianggap seakan-akan membenci negara. Ini juga bisa digunakan pemerintah, sebab kritik terhadap kebijakan pemerintah bisa digambarkan tidak nasionalis, tidak patriotis; kritik-kritik ini ditenggelamkan dan didiskreditkan dengan persepsi antinasionalis dan antipatriotis ini. Lantas, yang ada malah stagnansi: tanpa kritik dan kesadaran akan kekurangan yang ada, tak ada kemajuan.
Selebihnya, diri sendiri dianggap sebagai ekstensi negara: Indonesia hebat = rakyatnya hebat. Masalahnya, apa sih yang membuat Indonesia hebat? SDA-nya yang melimpah, yang ada murni akibat proses geologi dan geografi? Keberagamannya, yang diakibatkan penjajahan yang di luar kendali kita? Hasil dari ini semua tidak lebih dan tidak kurang dari chauvinisme, dan nyata dalam era Orde Baru yang banyak kesamaannya dengan fasisme atau bahkan nasional-sosialismenya Adolf H.
Overproud indo: "MAKSUD LO APA? LO ANTEK ASING?"
@@ridhobaihaqi144 Kalo pernyataannya positif | Overproud Indo: "Ada Indonesia coy!!!!🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩"
@@ridhobaihaqi144 londo ireng 😁.
Saya sedikit bingung dengan "keberagamannya, yang diakibatkan penjajahan yang diluar kendali kita?"
@@aripujiono5290 Konsepsi Indonesia modern cuma bisa ada akibat penjajahan Belanda, serta Inggris dan secara tidak langsung Prancis (alias Daendels). Ketika Sumpah Pemuda diucapkan, sudah lewat berabad-abad sejak Sriwijaya runtuh, dan bahkan Demak yang dianggap penerus Majapahit saja juga sudah lama pudar. Tanpa keterkaitan langsung antara NKRI dengan dua hegemon laut tersebut, ini berarti bahwa tanpa penjajahan Eropa, Indonesia modern - yang meliputi Sabang hingga Merauke - tidak akan ada.
Mengesampingkan seberapa sukses suatu NKRI dan pemerintahannya dalam mewujudkan cita-citanya, menolak pengaruh terutama penjajahan pada pembentukan Indonesia itu sama saja dengan bohong. Mengapa?
Misalkan kita mau menarik Majapahit sebagai pendahulu NKRI, Majapahit (dan juga Sriwijaya) sendiri tidak secara langsung mengendalikan daerah-daerah terluar dari pengaruh kekuasaannya. Keduanya sepertinya berkuasa dengan pola pemerintahan Mandala (layaknya "vassalage" ala Eropa) yang dimajukan O.W. Wolters (dan yang dijabarkan oleh P.U. Manggala), di mana Majapahit dan Sriwijaya mendapatkan upeti dan diakui sebagai penguasa oleh negara-negara atau kerajaan-kerajaan bawahannya. Dengan kata lain, keduanya tidak benar-benar mengendalikan Indonesia timur, seperti Papua bagian barat atau Kepulauan Maluku atau Nusa Tenggara atau bahkan Sulawesi, dan ini tentunya tidak sesuai dengan perbatasan Indonesia modern.
Lagi, kerajaan-kerajaan dan kedaulatan atau pemerintah lokal yang masih ada di 1900-an awal tidak mudah bisa kita masukkan ke dalam konsep NKRI. Kesultanan Jogjakarta memang contoh yang mendukung Indonesia sepenuhnya, tapi jangan lupa kalau Aceh baru takluk hanya 15 tahun sebelum Sumpah Pemuda. Mungkin aneh bagi pemikiran nasionalis kita, tapi meleburkan Aceh, yang telah ada sejak 1500-an dan yang pernah berdaulat penuh atas wilayahnya sendiri, ke dalam suatu Republik yang mendasarkan sebagian besar kekuasaannya dan berkuasa dari Jawa mungkin tidak sepenuhnya baik. Atau bagaimana dengan Papua dalam Indonesia, yang bahkan para pendiri bangsa ini kurang yakin apakah bisa dimasukkan ke Republik Indonesia? M. Hatta adalag salah satu yang tidak setuju dengan konsep Indonesia dengan Papua pada masanya.
Bahasan ini bukan bermaksud melegitimasi GAM atau OPM atau organisasi lainnya yang ingin melepaskan diri melalui konflik bersenjata, tapi sebagai konteks, bahwa berdasarkan unsur-unsur ini semua, rasanya perlu kita ingat kalau konsepsi kedaulatan wilayah Indonesia modern sulit atau bahkan tidak bisa dilepaskan dengan koloni nan lampau tersebut: Hindia Timur Belanda.
Ubah dari pendidikannya dulu, asli dah kalo pendidikan diubah maka mentalitas indo juga akan berubah. Karena semua berawal dari apa yang diserap dan diberi.
Sebagai pelajar (skrg saya mahasiswa), saya pikir identitas nasional yang melekat pada pelajar lewat "doktrinasi" nasionalisme lewat buku pelajaran yang juga cenderung meromantisasikan Indonesia itu sendiri dan kurangnya kita pada pengetahuan luar juga jadi pengaruh kita terjerumus pada sikap-sikap overproud.
Berujung pada chauvinisme. (kemungkinan)
@@bertsa258: bukan ke chauvinis lagi,, tetapi jingoisme
Ultranasionalism
Selain overproud ada juga lawannya yang overbitter, apresiasi dikit saja komentar sinis, dialog dikit dibilang tersinggung. Bawaanya salah aja semuanya, orang lain ga boleh positif mindsetnya karena mereka pikirannya negatif terus. Cara pikir ga sehat dipelihara terus karena salah paham sinis disangka "intelek"
Contohnya, bro?
@@unoukiharden7472 ada di kolom comment ini, yang saya reply juga. Komentar cuma menjelaskan awal mula kenapa akun gnf ada ditimpalin "overproud spotted", lah? Cuman info netral dibilang overproud.
@@zenzenitha
Si ‘Ridho Baihaqi’, ya? Haha, abaikan saja. Dia itu memang suka nge-troll dan mendiskreditkan hal-hal berbau Indonesia.
well bagi saya justru lebih bagus sifat skeptis begitu kalau ingin maju :)
Kyknya sifat org indo yg bgtu jg udh ada yg dipelihara dr didikan lingkungan sm keluarganya
Kata Einstein, nasionalisme adl sikap kekanak-kanakan..
Mereka yang menyerang sana sini. Tapi kita yang merasa malu
Setuju sekali
yup salah satu teori gw , collective narcissim dimana-mana . gw kurang paham pasti kenapa orang indonesia sangat narcissim klw ada yang sedikit aja kutipan " indonesia " di media internasional . klw teori gw lagi karena pengaruh media mainstream lokal , ataupun media seperti youtuber2, atau media seperti radio lokal, yang menurut gw hiperbola, sangat berlebih-lebih untuk menggait pemirsa ,.
collective narccism sama ultra-nationalist berbeda ya .
self-education , second thought dan logic itu sangat penting , dan 3 fitur itu sangat2 kurang dimiliki oleh rata2 orang yang bahkan sudah mengeyam pendidikam minimum, diindonesia . itulah alasannya juga media super clickbait dan hoax tumbuh subur di indonesia.
Orang luar negeri ketika ngomong pake bahasa Indonesia : di puji-puji
Gw ketika ngomong pake bahasa Inggris
: "Apaansih sok Inggris Lo"🗿
Orang indo ketika ada unsur Indonesia di video youtuber luar
: Views nya tinggi yg nonton kebanyakan orang indo
Dan komen
"ADA INDONESIA CUY"
Dan media² mainstream kita mendukung bagaimana narsisme orang indonesia ini berkembang dengan clickbait yang gak logis.. tapi dari sanalah cuan bisa diraup dengan cepat
contohnya ada di topik militer, banyak banget yg berlebihan sampe nganggap remeh negara lain kayak Amerika, Inggris, Prancis, dll. Malah ada istilahnya; kaum travo. Katanya sih diambil dari yg orang itu suka gaung gaungkan "bravo TNI" trus diplesetin. Giliran dibantah trus dikasih fakta, dia ga bisa jawab, nuduh orang ga nasionalis, sama lari ke klenik. Kan konyol.
Ada lagi di topik aviasi. Sampe sering liat orang bicara & komentar di medsos "kalo (sebut pesawat buatan pabrikan nasional) masih ada, Boeing/Airbus bakal tersingkir", "Akal akalan elit global takut (yg tadi) tersaingi". Padahal 2 pabrikan itu ngga main di pasarannya DI. Ya mau gimana nilai itu hebat, berhasil, kalo cuma sampe prototipe. Ngga ada versi massalnya sama delivery ke konsumen. Banyak juga yg lebih lebihin alm pak Habibie. Memang beliau ngga perlu diragukan lagi kapasitasnya, tapi begitu kita nilai berlebihan ngga baik juga.
Gua ngobrol ama temen yg kerja di aviasi, katanya geli aja ngeliat komentar yg begituan.
Kudos to remotivi berani ngangkat topik kek gini secara jujur ..hahahaha media2 kek televisi mana ada yg mau bahas ginian, justru kek yg dibilang di video, malah mendorong sikap overproud rakyat indo pada umumnya
media di Indonesia lebih lihat ke cuan bang daripada nampilin konten yang berkualitas
@@deogapandyashiweswara8711 Namanya saja "atas nama kebebasan jurnalisme", segala cara bisa dihalalkan.
Jadi inget tahun lalu atau 2 tahun lalu ada survei dari Microsoft yg sebut kalo netijen Indo itu paling ga sopan se Asia Tenggara, eh netijen malah nyerang dengan maki2 an. Makin kebukti dong surveinya wkwk
Yang konyol lagi ada peristiwa tenggelamnya anak gubernur jawa barat ridwan kamil sungai Aare Swiss, masa sungai aare di google maps sampe diserbu netizen dikasi rating bintang 1, malu banget lah itu 😅
Contoh-contoh nyata ya🤧
narsistik yang terjadi kepada masyarakat Indonesia semakin menjadi - menjadi semenjak semua orang mulai bisa mengakses smartphone dan media sosial. Padahal narsistik yang seperti ini sudah termasuk ke dalam kategori penyakit
List-nya ;
Netizen vs The World
*Muslim indo maha toleransi* vs agama lain
User Android vs iPhone
Aremania vs bonek
Kadal gurun vs Cebong
iya makanya gue malu dan akhirnya sekarang punya rencana buat pindah ke luar negeri, mismanagement di Indonesia udah parah dan penyakit mental juga sulit diobati karena sedari awal yang sakit pun ga sadar kalo ia sakit
Bukan penyakit melainkan Gangguan Sifat (Narcissistic Personality Disorder)
Tapi narsis itu sebenarnya bukan gangguan jika belum mencapai kategorinya NPD
@@MoskusMoskiferus1611
Di kasus gw yaa.
Diajarin otaknya pake logika, diajarin main sama temen, terus sambil baca-baca buku terkait komunitas & bersosialisasi.
Disitu aja gw masih narsis, tapi sekarang jadi bisa baca keadaan.
Ada gw kenal orang yg udah akut, sampe ngerendahin orang lain, setiap ngomong selalu nyrocos terus ngomongin pengalaman pribadinya.
Kenapa orang indo caper dan haus pengakuan internasional ?
Ya simpel
Karna orang² Indonesia minim kontribusi buat kemajuan peradaban tapi pengen disorot terus.
Ibarat artis/seleb minim prestasi trus bikin skandal ntah itu settingan atau beneran biar dapat perhatian media.
Manuk akal
"minim kontribusi buat kemajuan peradaban tapi pengen disorot terus"
Pahit tapi akurat 👍
Orang yang mabock overproud itu sekarang bangga nggak ya kalau nama Indo atau Kanjuruhan disebut sebut? Kan "ada INDONesia woy" 😊
@@delaSABADILLA111 ada tuh yang bangga, pas suporter Bayern Muenchen bentangkan "Dukungan" atas kejadian kanjuruhan di liga champions
@@delaSABADILLA111 Indonesia data pribadi dibobol berkali kali sma hengcekl masuk berita internasional "ada Indonesia coy"
Orang - orang indonesia juga perlu diajarkan untuk nggak membiasakan membanggakan kemediokeran (Celebrating Mediocrity) karena gak semua kemenangan kecil atau yang biasa saja itu patut utk dirayakan sebesar-besarnya.
Contohnya spt apa om
Contohnya kayak... kalo anak ikut lomba dan juaranya 2 ato 3 ato gak juara sama sekali, gak perlu buat dirayain secara besar-besaran apalagi kalo dia modalnya cuman ikut dan tampil doang.
Trus, video-video informatif yang berguna bagi masyarakat ato kaum muda malah terabaikan gara-gara masyarakatnya hobinya nonton video cringe anak/bocah tik tok sama tren yang gak bermutu mulu. Malahan video yang kyk gituan yang lebih viral.
Masyarakat harus berhenti memviralkan hal-hal ato kelakuan yang bodoh kyk gini. Nanti gak ada perkembangan di masyarakatnya sendiri.
Ini gak cuman berlaku buat orang indonesia doang, ini juga berlaku buat negara-negara asia atau berkembang lainnya kyk India, Filipina, Brazil, dll. Bangga itu bagus. tapi, kalu terlalu bangga buat hal medioker namanya sombong / narsis.
Jadi inget dlu, China d sebut "pesakitan Asia" karena sebagian besar warganya terkena opium sehingga lemah fisik dan mental. Para seniman bela diri China berjuang agar warga China kembali sehat dan kuat agar tidak d pandang remeh orang lain. Alih2 menghina balik mereka yang menyebut itu
Lebih tepatnya mungkin nasionalis sempit, bahkan di beberapa negara istilah nasionalis dianggap jelek dibanding istilah patriotisme. Gampangnya gini kalau nasionalis bilang: negara saya adalah negara paling hebat dan terbaik di dunia. Kalau patriotisme bilang: negara saya terhebat dan terbaik di dunia dan negara2 lain juga sama2 hebat dan terbaik.
Kalo menurutku patriotisme bukan tentang bangga atau gaknya ,tapi gimana kontribusi kita ato apa yg bisa kita perbuat untuk membantu negara
Merasa nasionalis, tapi pengetahuan geografis negara sendiri masih jelek banget. Belum lagi masalah wawasan perihal nama2 wilayah kyk menganggap Sumut keseluruhan adalah Medan. 🤦♂️
Kalo “negara saya hebat dan terbaik di dunia dan negara lain juga sama terhebat & terbaiknya”, berarti ga ada yg terhebat & terbaik dong? Kalo semua special, berarti ga ada yg special dong?
Mengutip kata2 Yuval Harari, nasionalisme, patriotisme sebetulnya udh ga relevan d abad 21
Nasionalisme banyak versinya, yg Indonesia punya itu Nasionalisme sipil yg cenderung heterogen. Patriotisme juga bukan tentang kebanggaan tapi lebih kepada berjuang demi bangsa dan negara tanpa pamrih, kaya martir atau syuhada gitu.
Yang penting satu sebenarnya: jangan berlebihan dalam melakukan segala sesuatu, semua lakukan dengan moderat, jangan terlalu overproud sama negara tetapi di sisi lain juga jangan terlalu pesimis juga, selalu utamakan logika, adab, dan etika saat menanggapi sesuatu (baik pro ataupun kontra).
menurut pendapat saya seperti itu sih.
4:40 contoh over proud adalah propaganda bahwa Indonesia adalah negara kaya cuma karena punya tanah dan laut. Hai banyak negara yang punya tanah dan laut hei. Yang bikin kaya bukan sumber daya alam Tapi Sumber manusia
Sebenernya narsisme kita selain dibangun oleh media jg dibangun oleh pemerintah dan TNI
Selain 4 dekade lebih kontrol pemerintah terhadap identitas nasional, ekspresi seni dan warisan budaya yang satu arah menciptakan komprehensi masyarakat terhadap konsep "budaya" yang sempit dan level performatif saja pula. Identitas ideal ini bisa dilihat dari beragam proyek dan program yang dikeluarkan pemerintah yang tidak hanya untuk menciptakan rasa "persatuan" yang semu, tetapi juga untuk menegaskan konsep persatuan ke daerah-daerah lain (mayoritas luar pulau jawa) untuk didoktrin memiliki pemahaman identitas yang sama. Siaran Aneka Ria Safari, Si Unyil, bahkan hingga TMII merupakan penegakan proyeksi nasionalis ideal itu yang dilancarkan oleh pemerintah Indonesia untuk menjaga sifat kritis dan ekspresi budaya lainnya. Banyak subkultur (i.e. punk Jakarta, kelompok LGBTQ, dan dangdut "saru") di Indonesia paska "keterbukaan" tahun 80-an yang mengalami persekusi dan label buruk karena dianggap sebagai penyimpangan; kelompok yang sama yang terkoneksi dengan jaringan bawah tanah internasional lainnya yang melengkung dari proyeksi nasionalistis itu tadi. Perlu dipahami bahwa "sifat" ini bukan sekadar "mental" orang Indonesia, melainkan konsekuensi dari serentetan tendensi otoritarianisme yang dilakukan secara sengaja oleh pihak yang diuntungkan dari sistem tersebut (e.g. politik illiberal, ekonomi pembangunan, dll)
Reaksi bule makan seblak, reaksi bule makan durian, bule pertama kali ke monas dkk wkwkkw.. Maju terus bwt admin dkk
Tapi ntah kenapa itu nagih🤣
Reaksi orang korea melihat cogan tiktok indonesia🥴🥴. Malu bgt gw bacanya
Harga diri dan narsisme itu berbeda. Orang yang narsis cenderung memiliki harga diri yang kurang.
orang yang narsis menganggap hubungan sosial sebagai kompetisi sedangkan orang yang memiliki harga diri melihat hubungan sosial sebagai kolaborasi.
Kayaknya ini udah jadi ciri2 dari negara berkembang, mulai dari netizen India, Nigeria, Pakistan, negara2 Amerika latin overproudnya mirip sama netijen indonesia
Narsisme emg byk di negara dunia ke 3
Terutama India
Orang indonesia gak siap nonton video ini
Justru harus cepat diberitahukan ke masyarakat
Buzzer overproud indo: 😠😡🤬
Buzzer langsung kena mental
Lagian yg overproud ga main² ke chanel ini.
Butuh waktu 50 tahun lagi untuk siap menonton ini
yang paling sering terdengar adalah "NKRI harga mati!" kaya semua orang bahagia aja jadi bagian dari NKRI.....
Yeah, terutama di daerah timur kebanyakan kurang diperhatikan
Padahal para politisinya menjalankan NKRI harga nego
@@aruwihikamu3896 Yeah, harga mati apanya? Pembangunan dan pendidikan aja timpang, apa2 selalu di jawa mulu
@@dikaran99 Jawa serasa jadi anak emas
@@aruwihikamu3896 Karena DJawa adalah Koentji
Definisi bangga menurut gw adalah rasa senang bahagia dan puas terhadap hasil akhir yang memuaskan dari usaha yang telah dilakukan.
Seperti orang tua kepada anaknya yang berprestasi.
.
Jadi kalo ada orang lokal berprestasi sampe go internasional ya gw cuman oh aja karena gw ga ngerasa membantu apapun.
Selain itu,Orang tua gw berhak pamer prestasi yang gw lakukan ya karena mereka udah merawat dan mendukung apa yang gw kerjakan sampai jadi suatu prestasi.🙂
Sepakat. Orang suka ngga bisa membedakan antara senang atas prestasi orang dan bangga.
😅😅a da aaaaaaaaaaa😅😅 ada aja😊
Saya sendiri juga agak risih sama 'overproud' bangsa Indonesia. Cuma sekedar disebut di satu film holywood aja langsung rame. Kalo ada aktor Indonesia yang ikut film holywood itu baru pantas buat bangga.
Menurut saya kalau memang pantas dibanggakan ya oke, tapi kalau kita gampang bangga dengan hal sepele, yang ada bangsa ini susah maju. Kalo dikritik bukannya sadar sama kesalahan malah makin galak. Kadang saya mikir apa jangan-jangan bangsa lain menertawakan bangsa ini. Yang dianggap 'nasionalisme' oleh orang indonesia malah dianggap norak oleh bangsa lain.
betul banget fenomena narsisme ini, ditambah pendidikan yang belum merata di Indonesia, globalisasi yang bergerak cepat sehingga menimbulkan berbagai kesenjangan.
ditambah lagi masa lalu traumatic penjajahan. kuharap bangsa Indonesia segera berbenah diri dan melangkah maju lagi
Melihat video ini, jadi teringat pemberitaan Suara Indonesia mengenai kelompok kesenian yang berkeliling Eropa dan Amerika Serikat pada awal 1950-an. Selama 2-3 bulan harian tersebut aktif memberitakan hal ini, dan bagi saya yang membayangkan diri sebagai seorang Bali pada 1950-an, pasti akan bangga melihat kesenian lokal bisa tampil di panggung internasional lagi.
Bagi yang tertarik, bisa baca catatan John Coast, "Dancing out of Bali"
Self centered attitude ny org Indonesia itu emank mengganggu banget sih. Ketika ada org Indonesia yg kagum dan pengen tinggal di luar negeri, sesama ny malah ngusir2x gk jelas utk angkat kaki dr Indonesia. Aneh banget. Pantes, orang kita itu gk pernah belajar dr kesalahan. Semua ny ignorant, tutup mata akan hal2x yg harus ny diperbaiki.
sangat mudah bagi youtuber luar negri mendaptkan penonton dan subriber asal indonesia yang 'naif dan polos' hanya dengan memberikan ulasan positif apapun tentang indonesia. ( FYI : sudah menjadi rahasia umum bagi youtuber luar negri jika kebanyakan netizen indonesia bodoh dan mudah diperdaya 😂 ) 🇮🇩 Salam OVERPROUD 🙏
Sampe orang luar ada yg komentar terang2an soal ini 😂😂
@@farelandhikafajar5655 Emang ada bang yg sampe berani komentar
@@Routhnaldy iya ada, pernah saya nonton video orang luar tentang indonesia. Trus di salah satu komentar di videonya ada yang bilang (orang luar jg) gini: klk mau banyak viewernya, tarok aja di judulnya 'indonesia' pasti bakal banyak berdatangan orang indo
@@farelandhikafajar5655 Parah banget kalo udah disindir kayak gitu mereka nggak nyadar-nyadar juga 🤦
@@farelandhikafajar5655 ruclips.net/video/wFLtSbiMeOQ/видео.html&feature=share&si=ELPmzJkDCLju2KnD5oyZMQ video simple nya
Lagian nasionalisme juga cancer, bahkan akar dari fasisme
Pun, sikap nasionalisme juga udah kurang relevan karena hampir sepenuhnya kita ini hidup di era tanpa batas
saya pernah ada di posisi overproud, mungkin itu sesuatu yang normal min, seiring dewasanya kita maka kebiasaan overproud akan hilang.
saya pertama kali overproud gara2 nonton org korea tinggal di Indonesia yg ngomongnya blm lancar terus dia makan jajanan Indonesia 🤭. eh kecanduan deh nonton kyk gitu, terus searching yang lain, selanjutnya searching bule makan Indomie goreng, hadeuh..... namanya manusia pasti pernah ada di fase2 bodohnya 🤭.
Hahaha. Semua orang pernah alay dan jamet pada masanya (pinjam quote Dr. Tirta)
Kalau cuma overproud di dalam hati sambil nonton-nonton konten bule makan seblak sih gakpapa, separah-parahnya cuma jadi sumber pundi uang si content creator.
Yang bikin malu tuh yg sampai menyerang akun orang lain cuma karena gak terima Indonesia dikritik.
@@damedesuka77 Bener. yang parah tuh ketika overproud kita udah anti-Kritik.
Sama. Saya juga dulunya ‘bocil overproud’. Saran saya kalau kalian berhadapan dengan orang ‘bocil overproud’ hanya satu, yaitu Sabar.
Mereka yang mempunyai sifat ‘overproud’ masih belum dewasa pola pikirnya.
Indo lagi berproses sekarang, semoga 100 tahun indonesia merdeka banyak perubahan pola pikir dan mental yang progresif ke depannya.
Seandainya saya bukan orang Indonesia mungkin bangsa Indonesia adalah salah satu bangsa yg kurang saya sukai
Hal yang selalu jadi keresahan saya sebagai netizen elama ini, respect remotivi yg berani bahas topik macam begini
Akhirnya ada media Indonesia yang bahas soal ini...
Sebenarnya gak ada kaitannya dengan kolonialisme: Turki itu gak pernah dijajah (malah dia yg menjajah). Tapi netizennya juga dikenal "keyboard warrior" dan overproud kalo di internet. Jadi bukan karena inferioritas, buktinya Turki gak pernah dijajah malah bisa dibilang identitas kulturnya cukup kuat. Lebih tepatnya, penyebabnya karena budaya otoriter yang sudah puluhan tahun di Turki dan juga Indonesia, rezim otoriter yg antikritik membangun mentalitas antikritik juga di kalangan rakyatnya.. membuat kita tidak bisa berproses sebagaimana bangsa lain misal Jerman yg memulai pahitnya proses demokratisasi dari nol dan berusaha berbenah diri/mendefinisikan ulang nasionalismenya pasca tumbangnya dictatorship Hitler. Tidak mudah lepas dari bayang-bayang masa lalu yg kelam.
Contoh negara lain yang netizennya juga dikenal overproud, karena negaranya juga pernah dipimpin rezim otoriter: Pakistan dan Filipina.
Jngn lupa India
@@fl8281 Pakistan juga.. India kyk gitu krn rivalitas dgn Pakistan.
Harga diri itu hanya bisa muncul dari integritas individu itu sendiri.
Kalau pengen dihargai tapi berusaha meraihnya dengan cara2 negatif (misal nyontek, curang, nyogok,korupsi, dll), itu jelas bukan harga diri, tapi sudah pasti narsis.
Makanya suka aneh klo denger:
gapapa nyogok buat masuk ...... , yg penting bisa menaikkan/menjaga harga diri 😅
Inilah yang kita butuhkan.Kritik yang membangun dan saran.Bukan kritik yang mencela dan merendahkan
saya cm org biasa.. yg hidup d indonesia dgn kewarganegaraan indonesia juga.. hal buruk yg saya alami ketika saya bisa membeli sesuatu di harga tertentu.. orang lain melihat saya bergaya.. sok kaya.. di persulit..dll yg bermakna negatif.. saya merasa hidup ini mereka anggap lomba.. maju sedikit di buat jatuh.. mundur banyak di sukurin.. nasionalisme yg bagaimana .. ketemu banyak etnis berbeda saja sudah merasa di jajah.. di anggap menyaingi..
nasionalis itu apa beneran ada?
#curhatmaa
Konten overproud sering saya temui di :
- konten review makanan indonesia
- konten pariwisata Indonesia
- konten batik, wayang dan sejenisnya
- brand Indonesia yg ke New york
- Agnes Mo di panggung Internasional
Makan indomie
Sering muncul dulu
Sungguh mengedukasi. Semoga banyak warga Indonesia yang terbuka matanya.
Judul media : foreign learn indonesia/javanese/sundanese.
Sementara itu
Native : fenomena bahasa jaksel / menurunya kualitas bahasa daerah.
kalau soal menurun nya bahasa daerah sih saya sendiri nggak bisa ngomong bahasa daerah wkwkw karena ibu saya orang jawa sedangkan ayah saya orang bugis jadi kalau ngomong pakai bahasa Indonesia sih
@@zos2141
Lu tinggal di mana?
Jakarta?
Susah ngebantah video ini, karena selain mengungkapkan secara logis dan ilmiah, juga di backup dengan fakta lapangan.
Narsistik juga ditunjukkan dalam wujud orang2 yg tdk mau bertanggung jawab terhadap kejadian yg seharunya menjadi tanggung jawab mereka. Ketum dan petinggi salah satu federasi olahraga yg baru saja mengalami tragedi berdarah contohnya. Dia taruh fotonya besar2 saat timnas berhasil meraih prestasi, tp tiba2 menghindar ketika 131 orang meninggal.
Begitu juga dg suporter yg penyebab utama kejadian tsb. Tapi mereka giljran diselidiki selalu beralasan, Bagaimanapun suporter lah pemicu utama rekan2nya sendiri terbunuh.
Saya tidak akan membagikan ini ke orang lain,
Kenapa?
Karena orang lain yang saya ketahui masih pemuja overproud yg *aduhhhh,kesenggol dikit sama () tetangga ngamok di stori mencaci target, di bisikin dikit ttng kelebihan kecil mereka langsung soraksorak gembira,,,
Saya memilih untuk dipahami dan buat diri sendiri aja dulu, wong nanti dikasik tau malah diseruduk sama mereka😵😵😵
Sumpah Demi Tuhan ini sungguh MEWAKILI 🙋
Akhirnya, ada yang bikin konten ginian. Wajib di-share lur, biar pada bisa bedain mana yang namanya "bangga," sama "narsis." Soalnya perbedaannya beda tipis. wkwk.
Review indomie sama bule adalah tontonan paling menarik
Wah aku bangga sekaliiii 🤗 indonesia ❤️🇮🇩🇮🇩
Mungkin aja suatu saat pas indonesia sudah mulai bosan dan menganggap biasa aja krn nama indonesia sudab ckup di kenal tp mungkin butuh ratusan tahun kali ya
Apa sih yang mau dibanggain dari negara yang pejabat dan polisinya koruptif begini? Cethek sekali kalau bangga cuma karena ada bulek ngomong sok Indo, sementara bocah Indo sendiri disuruh lestariin budhaya sendiri aja ga mau. Mesti harus bulek yang turun gunung. 😊
50-100 tahun lagi baru masyarakat kita secara mayoritas sadar soal hal ini..
Well iya sih, tapi kita bisa melakukannya dengan cepat kok, revolusi baik secara mental dan segala aspek lainnya menurutku akan lebih cepat dalam menyadarkan masyarakat
Video ini menyimpulkan semua pikiran gue yang selama ini liat fenomena ini di masyarakat. Banyak orang langsung bangga liat orang asing bicara bahasa Indonesia, melihat barang made in Indonesia di luar negeri dll, padahal jadi produsen barang branded luar negeri berarti upah buruh dan sumber daya kita murah, kok malah bangga.
Ketika ngomongin narsisme berkedok nasionalisme, saya hanya teringat sebuah search engine yang pernah hangat pada masanya.
Search Engine Gatotkaca.
"Saatnya menggatot" -indonesian, probably
Setuju banget, Min. Tolong buat konten berkualitas seperti ini dan terus dijaga konsistensinya dalam memberi dan menambah luas insight baru yang belum pernah terpikirkan serta bisa menyadarkan orang Indonesia. Gak perlu buat video yang clickbait. Jika memang konten nya berkualitas juga pasti dengan sendirinya akan ditonton banyak orang kalo lama" orang Indonesia ini sudah menjadi lebih berwawasan dari yang sebelumnya pastinya wkkwkw.
Bangga dengan sesuatu / seseorang yg berprestasi boleh lah, misal kagum, beri doa, ucapkan selamat dan semangat, lebih bagus lagi diteladani dan dijadikan motivasi. Tapi kalo terlalu lebay ga wajar ya dipikir2 juga lah, emang apa kontribusimu sama prestasi tsb? Kreatornya bukan, Ortunya bukan, pelatihnya bukan, sponsornya bukan, yang seloww gitu lohhhh bebssss (ini jg berlaku utk haters/org2 negatiff yg kebalikannya bangga)
" Nasionalisme hanyalah Cinta yg berhenti diperbatasan '- JejeBoy aka murid Pak Sapardi
Ini dia yg sebenarny.
Untuk bangsa yang bukan bangsa kelas 1 padahal dengan 'ukuran' sebesar kita, ku kira mungkin rasa itu sangat dibutuhkan
Pantes sih, udh jadi tabiat di keseharian masyarakatnya juga
Video ini berbahaya buat yang ga paham. Kalau tiba-tiba videonya sampe hilang berarti.. Ah sudahlah...
Sepertinya jelas peran media juga semakin memperparah overproud. Liat asja berita-berita asing yang memiliki unsur Indonesia pasti rame ama komen lokal
Kalo di youtube sih gampang, cari aja video bule reaction, mukbang, atau pake bahasa yang ada unsur Indonesianya. Pasti rame banget...
Strategi jitu buat naikin subscribers..wkwkwkwk tapi kalo diliat2 ya fenomena2 kek gini tuh gak cuma terjadi di indo doang, di negara2 kek malaysia fan filipina juga sama aja..entah mungkin karna pengaruh kolonialisme dulu yg masih sangat kuat jadi berimbas ke harga diri orang dan cara mereka menilai diri mereka sampai sekarang
Aku ngerasa aja kalo orang Indo itu orang nya gampang nggumunan atau mungkin bisa dibilng gmpang kagum terhadap sesuatu hal, apalagi klo ada reaction sesuatu dari Indo yg react orang luar negri atau sesuatu yg dari luar....tapi pas giliran orang" kita sendiri yg membicarakan ttg Indo malah biasa aja. Aku liat aja sih dari media ytb ini betapa banyak org luar yg membikin konten ttg Indo... Itu nggak salah sih tpi nggumunan / gampang kagum dan overproud gk baik
Mari menjadi Nasionalis yg waras
Menurut saya, seorang nasionalis/patriotis/pancasilais sejati itu adalah orang yang taat aturan, membayar pajak, menjaga ketertiban umum, peduli dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa. Kalau kaum overproud jatuhnya malah norak dan justru mencoreng nama baik bangsa Indonesia
Saya setuju dengan semuanya... kecuali mbayar pajeg hahahaha 😁
Saya kok gak ikhlas uang yg sudah saya cari capek-capek hanya dikasih gratis begitu saja kepada para poliTIKUS yang jelas-jelas moral dan tingkah lakunya sangat ashura-ic.
@@zainabe9503 saya sudah banyak berinteraksi dengan tipe manusia munafik seperti anda. manusia yang doyan menghujat orang lain yang melanggar peraturan, tapi anda sendiri bersikap begitu. bagi saya, anda dan para kriminal sama buruknya. ingat, kejahatan itu dimulai dari niat dan pola pikir, baru kesempatan.
@@roberthasudungan1546 Dan saya juga sudah eneg berinteraksi dengan orang ndobos goplok seperti anda yg seolah2 menuruti aturan dan memaksakan kehendak cara hidup padahal long-term dan macro-view nya anda NOL BESAR. 🤣
Robert, anda saya YAKIN tidak akan selamat dalam hidup sebagai orang baik pun buruk.
@@roberthasudungan1546 KORUPTOR PAJEK YA? GELISAH KALO SUMBER KORUPSINYA ILANG!
Sangat mempresentasikan apa yang ada di otak saya 🔥
Kita bukan nasionalis tapi narsis... Itu nasionalis atau minim karya dan minim pengakuan?
1. Gaya nasionalis tapi lebih cinta produk barat
2. Gaya Nasionalis tapi lebih suka budaya barat dan asia timur
3. Gaya Nasionalis tapi insecure kalo ga ikut trend
4. Gaya Nasionalis tapi konsumtif terhadap produk luar negeri dan ga produktif
5. Gaya Nasionalis tapi banding bandingin sama negara lain
6. Gaya Nasionalis tapi individualis
Kita cuma jadi objek marketing orang luar negeri, pangsa pasar strategis, dan alat massa...
mau marah terserah tapi itu fakta yang terjadi
True kadang gw pas gw nonton di yt media asing yg ngebahas sesuatu di indonesia, komennya langsung penuh ama orng indonesia semua. Gw yg awalnya pengen baca tanggapan/saran dri warga luar jadi males bacain komen komennya
Sebenarnya KLO kita punya mindset bahwa semua manusia dan bangsa sedunia ini setara gak ada yg bakalan banyak kena stigma Overproud.... Hindari budaya toxic dan udik jadilah Netizen yg santun dan seadanya ...
Orang indonesia ketika melihat orang yang membanggakan selalu merasa dia yang seolah melakukan, padahal yang berisik bangga itu ongkang2 di rumah.
Biarkan komen itu pujian dari negara lain saja, kita semua mbok ya berjuang masing2, jangan merasa seperti “sudah ada yang berjuang” tapi masih nyantai dengan kehidupan yang biasa2 saja
selama ini saya suka ngejekin orang india yang overproud ''india superpower 2020'' ternyata di kitapun penyakitnya sama wkwkwk. biasanya kaum overproud itu buta, buta terhadap kenyataan. harusnya kita ambil contoh jepang, jepang gak pernah gembar gembor bahwa negara mereka maju karena udah bisa dibuktikan dg hasil bukan retorika.
Terima kasih sudah menghighlite tentang hal ini. Orang Indonesia perlu tau dan merefleksikan diri.
Teori gw sih gini, jiwa nasionalisme kita (yg berlebihan) ini ada hubungannya sama sifat dasar kita yg cenderung menghormati orangtua dan rasa kekeluargaan kita yg kuat. Kita cenderung melihat dunia sebagai "ini bangsa Indonesia, mereka bukan bangsa Indonesia". Kita melihat dunia berdasarkan perbedaan-perbedaan yg ada.
Sebenarnya itu gak selalu berarti overproud sih, tapi lebih ke rasa senang atas suatu pencapaian yg berhasil diraih oleh anggota keluarga kita sendiri.
Jangan lupa game
*pilah sampah plastik*
gunakan 4 kotak dirumah masing-masing kotak *ditulis*
*1. Sampah organik* (paginya campur ke tanah/ *MAGGOT* )
*2. Sampah plastik* (semua isi dibuang ke sampah organik (sambal, acar, lalapan dll))
*3. Sampah non organik* ( kabel, kaca, kain, baterai dll)
*4. Sampah sedekah*
(Botol, gelas plastik, sendok plastik, karton, kaleng)
Semakin banyak orang di rumah MAKA semakin besar kotak sampah plastik.
Efeknya
1. Anak Peduli sesama dan lingkungan
2. Anak attention to detail
3. Anak menjadi empati
4. Cek recek
5. In sya allah *pahala*
6. Dll
*Coba selama 3 bulan* , yang tidak kuat lambaikan tangan 🖐️di komen
*Sampahmu sedekahmu*
Plastik sumber polusi terbesar dilaut
Lucu sih, contohnya liat berita kualifikasi U17 AFC kemaren. Liat komennya uuhh jumawa kali bah. Kaya Indonesia udah 6 kali juara Asia.
Namanya juga overproud
Lah pantesan mirip banget yang ada di video
Gua pernah dengar ada RUclipsr yg bikin konten bahas pertandingan Indonesia vs Curasao. Dia kyk ngerendahin banget tuh negara. Gk tau, ya, mungkin dia buat2 buat konten, atau beneran sekalian ngonten. Mungkin cuma untuk konten, tapi caranya itu, lho
Salut,bangsa kita harus belajar selama ini pencapaiannya hanya aplikasinya saja sedangkan prosesnya masih membutuh alat-alat dari luar negeri
Salah satu media yang seringkali overproud adalah GNFI (good news from Indonesia). Sebuah media yang awalnya terlihat baik, ingin menyeimbangkan berita buruk di media, malah jadi berlebihan. Lebih ke arah toxic positivity.
Bener, harusnya ada media yang memperlihatkan Aksi juga.
seperti, mari buang sampah pada tempatnya. atau Tidak merokok itu keren.
Ahh ini.. another GOLD quality content from +62 YT Channel, terima kasih remotivi udah dijelaskan dengan bahasa yang mudah dicerna
Saking narsisnya orang-orang 🇮🇩, kita jadi baper karena ada orang-orang Papua yang pengen referendum.
org melanesia mana mau dianggap saudara dgn org2 aceh ato padang, begitu juga sebaliknya.
indonesia adalah fabricated nation, thanks to dutchman
true bro
Setuju min.. bnyk yg ada masalah psychology.. tidak berani mengakui kelemahan dan tidak ingin mengkoreksi diri
Waktu saya nonton video orang luar yg di judulnya ada indonesia, di salah satu komentar dr orang luar jg ada yg bilang gini: klk mau video nya terkenal, cantumin aja di judulnya pake kata indonesia
100% CINTA NKRI 🇮🇩
🇮🇩NKRI HARGA MATI 🇮🇩
Biasa buzzer narsis akun medsosnya gitu
sayang nya mental mental media di Indonesia, masih mengutamakan keuntungan dari fenomena2 narsis ini huft. Tapi Remotivi keren banget bisa angkat isu ini!
Bukan cuma Indonesia sih, banyak negara berkembang lain yang perilaku netizennya serupa. Saya sering lihat yang dari India.
Ini masalah yang kompleks, hubungannya ke tingkat pendidikan dan wawasan tentang dunia luar di tingkat individu setiap rakyat Indonesia.
Dan sebenarnya gak usah jauh-jauh cari konteks yg internasional, dengan sesama orang lokal aja orang kita memang seringkali tergila-gila dengan pengakuan dari orang lain. Liat aja orang yang ngutang ke pinjol demi beli barang branded, atau mobil di Jakarta yang makin banyak jumlahnya padahal jalanan udah macet banget. Atau emak-emak yang terus membandingkan anaknya dengan anak tetangga. Kayak kebelet banget pengin terlihat lebih hebat dari orang lain.
Betul bro, rata-rata dari negara berkembang kayak India, Turki, dan Filipina yang juga sama-sama dulunya punya figur nasionalis di awal kemerdekaan mereka (cth. Mahatma Gandhi di India dan Mustafa Kemal Atatürk di Turki) bahkan netizen Indonesia belum ada apa-apanya dibandingkan dengan netizen India atau Turki dalam hal overproud.
Biasanya karena mereka tidak punya prestasi yang bisa dibanggakan ataupun hanya sekedar jargon para politikus untuk me ninabobo kan masyarakatnya dari kegagalan mefeka dalam memenuhi taraf hidup masyarakatnya.
@@lemagnifique1573 tapi saya rasa orang indo udh mulai banyak yg kritis dengan fenomena ini,sedangkan india filipin malah di atas kertas malah tidak ada
saya tidak tau pasti sejak kapan orang indo malah berpikiran kritis sperti itu
@@eltonbelva8945 mungkin karena sekarang informasi lebih mudah didapat, dan juga taraf hidup beberapa kepala keluarga juga meningkat otomatis mereka lebih haus akan ilmu (yang terbukti lebih berguna) daripada ilutional pride alias kebanggaan semu dan jargon-jargon chauvinistik yang sama sekali enggak bikin perut mereka kenyang
@@eltonbelva8945 iya overproud di Indonesia berkembang berbarengan sama populasi overhate. Jelek²in negara sendiri tanpa tau kejelekan negara lain. Contoh waktu Jakarta dibilang kota termacet sedunia, langsung pada anjing²i Indonesia. Padahal mereka belum pernah liat chaosnya traffic di negara Vrindavan 🙃
@@thatguywhois Hemm kalau menurut saya menjelek-jelekkan negara sendiri kalau memang faktanya jelek ya gak salah kok. Kalau mau membandingkan diri harus bandingkan dengan yg lebih baik biar terpecut untuk maju, jangan bandingkan sama yg lebih buruk.
Kata pak gugel: "Bangsa Indonesia bangsa yg besar tapi tidak tahu cara menunjukkannya"
Proud itu perlu dan bagus tapi overproud itu tdk lah bagus.
Menurut saya tidak perlu disembuhkan, cukup diarahkan ke arah yang lebih baik. Jangan langsung serang inti dari narsistiknya, karena korbannya akan cenderung langsung melakukan pertahanan diri.
Salah satu pengarahannya bisa melalui apa yang mereka percayai, seperti adat istiadat, agama, dll, dan salah satu poin pengarahannya bisa diajarkan untuk saling memahami antar manusia, berpikir terbuka, dan menjaga kestabilan lingkungan alam dan kawasan. Semua nantinya akan terarah dengan sendirinya. Lagi pula ada yang lebih berbahaya, yaitu mereka yang melihat video ini lalu seketika merasa lebih tahu. Merekalah salah satu pengidap Dunning-Kruger Effect.
tapi kalo dari sisi kapitalisasi bisnis, sifat masyarakat yang sekarang ini sebenernya sangat amat ideal untuk memasarkan produk, apalagi kalo sales pinter mainin rasa takut, jadi daripada kasian sama masyarakat mending milking ajalah sampe keriput toh mau diobatin pun susah, pemerintah juga lawak kok, yg gw pelajari dari 2 tahun kebelakang itu ya gini, semakin kita peduli dan aware semakin kita sakit hati, tapi sebaliknya semakin kita masa bodo dan jadi pintar memanfaatkan kesempatan atas kelemahan orang lain, peluang menang semakin tinggi, jadi biarin aja yang udah bobrok semua ini juga ''natural selection''
Semakin nyata dengan frekuensi pemberitaan media seputar Prabowo membawa nama Indonesia ke dunia internasional. Saking overproudnya mereka yang mabuk memuji Pak Presiden hingga mereka buta dengan kejahatan-kejahatan yang pernah dia lakukan sebelum menduduki tahta kepala negara dan pemerintahan.
Nah ini betullll... mungkin krna effect samping terlalu lama d jajah dan menjdi negara dunia ke 3
Wah wah, baru kepikiran kalo selama ini kita itu narsis, bukan nasionalis. Masuk akal..
Lagian sisi arti nasionalisme juga kabur; Indonesia itu bukan bangsa (nation), melainkan negara multibangsa (multinational). Jadi tidak ada istilahnya bangga bangsa Indonesia.
Pada buta sejarah kaum over proud dan inlander.. itu yg sering bergaduh isu makanan, budaya dan bahsa 😂
Pada teori kebutuhan Maslow, penghargaan termasuk kebutuhan dan orang yang melakukan sesuatu tanpa penghargaan itu aktualisasi diri. Orang butuh penghargaan dahulu, baru aktualisasi diri.
Mungkin memang hokage pertama narsistik kok min, contoh ketika penampilan militeristik hokage pertama dikritik sama TB Simatupang, beliau tidak terima. Malah tidak hanya pakai saja, hingga gaya kepimpinannya juga militeristik.
Narsis ampe ke keturunannya. Chuakz
hahahhahahah udh jadi rahasia umum
@@dikaran99 siap nenek Tsunade? 😅
@@icetoenggroup1902 Anaknya si nenek juga🤭
Ngejual nama bapak & kakek mulu
Tiap ada video atau short yang ada tulisan "indonesia" nya, langsung ku pencet opsi tidak tertarik. Ya karena udah tau duluan bakal banyak banget komen "indo hadir".
Semoga kita bisa jadi lebih baik lagi menerima kritik, mengakui kesalahan & berkembang dari kesalahan itu.
some narcissistic dumbass person on social media : "heh jaga ya omongan kalian, gua laporin jadi kasus UU ITE lo"
terlepas dari itu, saya juga berharap masyarakat kita lebih baik lagi menerima masukan. Salam damai
Harus lebih kosmopolitan