Skenario terburuk yg pernah ku bayangkan adalah bagaimana jika sinetron mempertontonkan tindakan medis yang salah. Seperti, memberi minum kepada orang pingsan. Lalu, banyak orang yg nonton eh mereka jadi ingat adegan sinetron itu dan melakukan hal yg sama. Duh, gak kebayang
nahh , itu makanya kenapa series harus dibatasi episode dalam per minggu agar penulis naskah bisa riset dulu agar tidak semberono. Jangankan dalam hal medis, dalam hal sekolah atau kuliah pun, itu tidak seperti apa yg terjadi di ranah pendidikan dimana di sinetron indo yg disorot cuman drama sama kantin doang apalagi kuliah di sinetron itu kek gampang banget kelihatannya
Ini baru bahas masalah misrepresentasi di dunia nakes belum lagi di tingkat sosial. Masyarakat kita yang beraneka ragam belum bener-bener direpresentasikan sebagaimana adanya, kebanyakan cuman make stereotip2 yang seringkali menyesatkan.
20 tahun hidup aku belum pernah liat suku Lampung direpresentasiin di sinetron. Belum ribuan suku lain di Indonesia. Duh, kayaknya kelompok masyarakat yang tampil itu itu doang.
Pengen rasanya suatu saat lihat Indonesia bisa bikin drama medis yg realistis sejenis hospital playlist. Atau drama yang bener2 punya tema2 penting dan menarik, ga cuma masalah cinta2an, rebutan warisan atau selingkuh sana sini
Gak usah drama yang masuk akal secara medis. Gw cuman mau cerita yang koheren /jelas dan gak terikat sama sponsor sama Negara. Masa product placement harus ditaro di tengah cerita trus merusak momentum cerita.
gila sih Remotivi riset dan visualisasinya niat banget, salut! dan tentunya tahan nontonin sinetron demi konten ini hehehe. btw selama nontonin sinetron buat riset, ga ada rasa pengen mual-mual gitu? 😁
Aku baru sadar lho kenapa rata-rata sinetron temanya cinta. Karena cinta itu kadang-kadang tak ada logika. Doi udah cuek bebek bukannya ditinggalin malah dipertahanin karena alasan cinta. Pantesan sinteron Indonesia suka hal-hal yang tidak masuk akal. Kalau udah cinta, apasih yang dilogika?
Scene medis di drama Indonesia (sinetron/ftv) gak ada guna nya. Gak jelas. Kosong tanpa ilmu, GAK MENGHIBUR malah bikin jengkel. Dari nonton drama korea (drama/web drama/series), banyak banget ilmu dan didapat, juga sangat menghibur. Yang aku ingat ilmu medis yang baru aku dapat dari drakor & ingat sampai sekarang : 1. Setelah operasi usus buntu, harus kentut dulu baru makan (my love from another star) 2. Detak jantung bisa dihentikan sementara (Doktor stranger. It's okay, that's love) 3. Tangan putus bisa disambung (Hospital ship) 4. Cara mengatasi tersedak (Hospital ship) 5. Disengat lebah bisa fatal/meninggal (Hospital ship) 6. Detak jantung tiap orang berbeda. Detak jantung tiap penyakit berbeda (Hospital Ship) 7. Skizofrenia (it's okay, that's love) 8. Torrent (it's okay, that's love) 9. Kepribadian ganda (Kill Me Heal Me. Hyde, Jekyll and Me) 10. Sindrom tdk bisa mengenali wajah (surplus princess) 11. Penyakit tidak bisa merasakan rasa sakit (Dr. John) 12. Jatuh dr atap, ketika tdk sadar tdk boleh lgsg diangkat (Hospital Playlist) 13. Alzheimer (A moment to remember. War of son) 14. Photographic Memory (War Of Son) Apalagi ya buanyak pokoknya.
@@silvervirio3642 ya itu hebatnya drama korea. mereka peduli kualitas jadinya budget dan waktu lebih besar dari sinetron indo. coba kalo sinetron indonesia mau kasih waktu buat penulis dan dana besar, yakin sih bisa menyaingi drakor.
Biasanya mereka yg terbawa "drama" Sinetron, atau reality show settingan adalah orang-orang tua yg kurang literasi, kurang tontonan lain, atau memang kapasitas pikiran mereka hanya sebatas itu, berbeda jika anak mereka atau remaja yg menonton pasti mereka akan berpikir "ini acara tdk masuk akal". Kembali lagi ke diri kita sebagai anak muda untuk mengedukasi orang tua kita, karena keterbatasan pengetahuan mereka.
Bagus banget penjelasannya, gampang dipahami, penggunaan bahasa juga umumnya bahasa sehari2 jadi yg awam jg bisa paham. Setuju banget sama statement-nya Remotivi, penggambaran RS dan nakes di sinetron masih jauh dari kata realistis, sedikit "cherry picking" seperti penggunaan alat yang kaya earbud dan ditempel di kepala pasien yang padahal itu lead untuk mesin EKG (dari untuk jantung jadi ke kepala), penggunaan perban kepala yang padahal engga ada trauma di kepala ditambah cara pasangnya asal2an, atau bahkan sampai ada yang pakai alat non-medis tapi dibuat seakan2 alat medis (biasanya selama bentuknya kaya pipa bisa jadi alat bantu napas), sebagai nakes kadang beberapa dari kami sampai "kesel" karena bener2 jauh dari kata realistis dan yang akhirnya bikin salah presepsi... contoh yang masih ada sampai sekarang, kalau pasien ga ada denyutnya pasti dikasih kejut listrik yg sekali teken pasiennya sampai mental2, padahal orang yang nadinya enggak ada engga bisa dikasih kejut listrik, tapi harus kita pijat jantung luar (yang dadanya diteken2). Saya juga setuju masalah utama dari penggambaran nakes yang engga realistis itu akibat kurangnya riset dan konsultasi dari penulis ke nakes dan ini akibat sistem kejar tayang yang sudah disebutkan. Sekarang, menurut saya sebagai penonton, inilah jeleknya sinetron di pertelevisian Indonesia, sistem kejar tayang, alih-alih sistem season yang penulis bisa punya waktu merampungkan cerita dengan baik, malah kesan "greedy" dan berfokus pada keuntungan karena rating tinggi yang terlihat. Penulis pun diperas ide2nya setiap hari dan berujung "burnt out" yang akhirnya jadi nampak karena setelah beberapa episode jalan cerita jadi semakin tidak jelas arahnya, berbeda jauh dengan drama medis di luar negeri yang menggunakan sistem season sehingga penulis punya waktu tanpa harus dikejar2 setiap hari
@@L_U_elyudi drama India ANTV aja, aku prnah lihat papan iklan yg iklanin mie instan Sarimi. Aku jdi mikir, "emangnya di India ada Sarimi ya? Kalo pun ada mie Indonesia disana, biasanya Indomie" Wkwkwk😅😂
Ya Namanya Juga Sinetron mengandung Kebodohan, Drama Manja, dan kesetanan semua. Kalau ketemu artis dan Sutradaranya ku sumpahin mati dan cerai sekalian
baru tahu soal ini, aku sama sekali nggak denger beritanya sebelum baca komen ini (ternyata dia post apology video nya di second channel) bahaya bener orang macam begitu
Kapan ya sinetron indonesia dibuat beneran niat, dan nggak berkutat di harta warisan, si kaya dan si miskin, cinta-cintaan sampai mukok. Ceritanya dibuat sedetail mungkin seperti drama korea gitu :(
ini semua masalah waktu aja sih, karna sinetron indonesia episodenya ratusan dan rilis setiap hari. mungkin produsernya dalam hati mikir gini "kita riset cape-cape juga target audiens kita ga paham dan ga peduli"
Kenapa sih bisa kayak gitu ? 1. Mempersingkat durasi dari adegan tsb 2. Tema cerita yang diangkat yah bukan soal penyakit 3. Rawan kena sensor / misinformasi soal medis. Secara dangkal nya, daripada kita bikin scene buat jelasin penyakit eh tau2 malah disalahterjemahkan atau malah dibilang sesat, mending dipersingkat aja. Alias balik ke nomor 1 Gitu min 🤣 Tau sendiri kan orang indo doyanannya yg praktis dan tau beres doang. *Info bermanfaat tidak perlu. Cuan nomor satu* - Sinetron +62 -
Mau cerita pengalaman kecil Pas kecil nonton sinetron, adegannya lagi pasien krisis dan peran antagonis yang mau ngecelakain pasien ini. Yang dilakuin aktor ini mencet selang infus dan reaksi pasiennya kejang. Kebawa tu sampe gede adegan itu terngiang banget, pas sekolah praktek masang infus "kalau infus macet selang tinggal diputer terus ditarik" kata guruku, kaget dong. Ku pikirin kalau selang infus dipecet pasien bakal kejang 😅 aku termasuk korban sinetron, terima kasih. Mau sinteron atau film Indo (ada juga ni film Indo yang adegan medis diluar nalar wkwk). Sinteron ga bayar atau tayang di tv dimana orang yang ekonomi menengah atau kebawah pasti nonton di tv, HARUSNYA sinteron itu punya peran penting untuk pengetahuan masyarakatnya, selain di sekolah di tv juga kita belajar banyak, ga adegan medis aja, KALI KALI PROFESI BAPAKNYA JANGAN PENGUSAHA MULU DA, JADI APA KEK YANG BEDA. Emang ga mudah ngurus begituan, tapi masa ga ada perkembangannya, jangan "kejar tayang" editing aja masih ada green screennya. Semoga membaik 🙏 perfilman Indonesia
"umur anda tinggal 3 bulan lagi" 😱 Padahal dokter paling expert sekalipun di dunia nyata nggak pernah bisa memprediksikan sisa umur pasien, termasuk pasien dengan kanker ganas
Min, kalo di drama kedokteran gitu, penulisnya riset ke dokter ahli kan ya? Bisa kali penulis sinetron nonton drama kedokteran, kalo ga mau keluar budget buat riset ke dokter asli wkwk
Contoh paling umum, penyelamatan org tenggelam pakai napas buatan, diteken2 dadanya. Dulu waktu kecil kirain sesimple itu beneran, untung belum pernah kupraktekin langsung ke manusia 😅 Krn ternyata teknik neken2 dada itu gak boleh sembarang krn bisa mematahkan tulang dan malah membunuh. Atau penyakit kanker bikin rontok rambut dsb eh ternyata yg bikin itu semua adl efek samping kemo bukan kankernya 🤦🏻♀️
Ada min yang paling gw benci, ekg jantung flatline harus di setrum, gila aja arus listrik yg dipake buat "nurunin aktivitas listrik" di jantung diaplikasiin ke jantung yang udh mau "mati" ya nambah ilang lah...
Karena itu, Mbak. Aku slalu cari tahu lewat google atau RUclips untk cari tahu tentang dunia medis untk novelku. Misalnya penyakit kanker, org kecelakaan karena ditusuk, aku tanya-tanya dulu di Quora kadang. Setelah paham, aku kemas ceritanya lagi sesuai dengan yang sudag kucari (ngertilah mksud saya apa). Karena itu, memang penting adanya hal sperti itu. Biarpun ceritanya fiksi. Gak hanya untk novel, cerpen, komik, tpi jga untk sinetron.
mau di keritik seperti apaun kayaknya gak akan mempan deh soalnya keuntungannya besar terus penulisnya juga menurut kabar katanya skirp harus di tulis 2 jam sebelum akan syuting gmn mau riset dan penulisnya kabarnya bilang dia ngaku skirpnya emang jelek selama penikmat tidak apa2 dan memaklumi kapitalis akan mengeluarkan modal sekecil2nya untuk keuntungan sebesar2nya hehehe
Di rumah nonton tv paling sering berita, film barat pas malam. Sinetron hampir nggak pernah, jadi heran juga kenapa Sinetron dibilang populer padahal lumayan banyak yang nggak nonton. Cerita sinetron yang berputar-putar, bukan hal yang bagus untuk hiburan (rasamya bosen, percakapan aneh, nggak bisa buat saya sebagai penonton lepas dari stress).
Padahal penggambaran medis yang akurat didalam media itu bisa jadi sektor yang nambah immersion dalam media Bayangin kalau protagonis sakit, dari lika liku apa aja pengobatan dia, bagaimana tekanan batin dia pas pengobatan dan recovery, dsb. Sayang kalau dilihat sinetron bawaannya cuma : sakit, bawa rs, diagnosis, pengobatan, sembuh, tapi gaada in betweennya
Kok jumlah viewnya cuma segini sih. Ini video penting padahal wkwkwk. Saya baru tahu channel ini dari video yang tentang paylater. Topik-topiknya menarik nih. Subscribed kak!
"namanya juga sinetron" Argumen yg bodoh, menganggap bahwa sinetron itu punya dunianya sendiri padahal sinetron itu diambil dari tingkah dan kegiatan manusia di kehidupan nyata.
tau lah yang bikin sinetron itu produser orang luar negeri semua tapi ber wni. ngejar rating itu nomer satu bagi mereka. akhirnya pas youtube keluar. kena batunya. ]
Kebayang team remotivi pas dikasih brief sama bosnya "pokoknya kalian nonton 3 sinetron sampe habis. Wajib. Lalu report ke saya" Wkwkwk saluteeeeee. Thanks remotivi team 🤣😆
Itulah kenapa saya lebih suka "Monsters Inside Me", sebuah acara dokumenter dengan sedikit dramatisasi yang memang nyata (disebut Nyata karena narasumbernya sudah mengalaminya, meskipun ada yang "tidak beruntung"), memacu adrenalin (karena monster tersebut bukan sebesar singa, tetapi seukuran mikroorganisme dan parasit) dan bermanfaat-mendidik
ya target audiensnya jga masyarakat kelas bawah yg gak tau apa itu netflix, HBO, Disney dll Perlu diingat kebanyakan masyarakat kita ga butuh sesuatu yg mendidik mereka cuma butuh hiburan ga lebih jdi ga perlu ribet ribet adegan aktingnya
Kalau org yg waras nonton sinetron Indonesia lama2 ya kejang2 dan logikanya hilang semua. Intinya yg buat sinetron di Indonesia cuman melihat dari sudut pandang ibu2 dan makmak dari kampung lulusan sd…
Naruto : Action , Martiap Art , Comedy , Fantasy Sinetron : Slice of life , Supranatural , Magical Power , Drama Apa kyak gini yah genre sebenarnya dr sinetron ??
Saya Herman sama Shitnetroll +62 situ dokter apa Malaikat Izroil, bisa-bisanya asal jeblak udah berusaha semaksimal tapi nyawanya tidak tertolong. Udah gitu di setiap adegan selalu aja orang mati hidup lagi tanpa di edo tensei Maunya Apa...???
wajar sih adegan medis di sinetron indonesia kebanyakan halunya, toh di kehidupan sehari-hari aja kalo berobat ke dokter, dokternya tidak pernah menjelaskan penyakit pasien dan pengobatannya secara rinci kecuali kalo bener2 kita korek...
Dokter di sinetron ud kek dukun diagnosanya sekejap. pdhal pasti butuh observasi apalagi penyakit kronis macam”, ud bolak balik radiologi ama lab darah, belum tanya jawabnya sama klrga pasien seabrek. Klo di sinetron masuk ruang observasi cm 5 mnit doang dokternya langsung kasih diagnosa😭
"Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin" - Dokter Sinetron Indo
"Gimana ni pak ustad?"
@@darkmagician4 ini mah klo mau nguburin 😅
Sampe apal yak
Padahal gak ngapa²in 😭
@@darkmagician4 sabar sabar, mari kita berdoa
salut untuk remotivi yang kuat nonton 3 sinetron untuk konten ini 😂
Ngakak banget komennya. Tapi bener, liat satu episode aja gak kuat. Wkwk
gw suka nonton buat dirosting kalau lagi gabut soalnya banyak adengan yang meremehkan kecerdasan gw
Lololol. Udah beberapa kali aku kepo banget pengen nyobak nonton ikatan cinta, suara hati istri, tapi belum 3 menit udah gak kuat
Wkwkkwkw bener"
Klo gw psti udah muntah, migren sama trauma habis nnton ttu sinetron 🤭
Skenario terburuk yg pernah ku bayangkan adalah bagaimana jika sinetron mempertontonkan tindakan medis yang salah. Seperti, memberi minum kepada orang pingsan. Lalu, banyak orang yg nonton eh mereka jadi ingat adegan sinetron itu dan melakukan hal yg sama. Duh, gak kebayang
Lupa nyebut lorong UGD yang sepanjang sirkuit Moto GP. Padahal ruang UGD aja selalu jadi tempat terdepan RS.
Hahahaha sirkuit moto gp 🤣
Naahh Betul Tuh
Itu mah Nurburgring nordsleife aja lewat bos
Naaah... bener. Sama nyabut infus ga keluar darahnya. 🤣
Biar nambah dramanya sih 😂
Salut banget sama tim remotivi yg bisa2nya meluangkan waktu buat nonton sinetron indo, gue mah gak kuat..😭😭
nahh , itu makanya kenapa series harus dibatasi episode dalam per minggu agar penulis naskah bisa riset dulu agar tidak semberono. Jangankan dalam hal medis, dalam hal sekolah atau kuliah pun, itu tidak seperti apa yg terjadi di ranah pendidikan dimana di sinetron indo yg disorot cuman drama sama kantin doang apalagi kuliah di sinetron itu kek gampang banget kelihatannya
Terima kasih sudah menyuarakan rintihan miris pseudo-tertawa kami (dokter dan nakes) Indonesia.
Ini baru bahas masalah misrepresentasi di dunia nakes belum lagi di tingkat sosial. Masyarakat kita yang beraneka ragam belum bener-bener direpresentasikan sebagaimana adanya, kebanyakan cuman make stereotip2 yang seringkali menyesatkan.
20 tahun hidup aku belum pernah liat suku Lampung direpresentasiin di sinetron. Belum ribuan suku lain di Indonesia. Duh, kayaknya kelompok masyarakat yang tampil itu itu doang.
Pantesan "segelintir" masyarakat terkadang bersikap diluar nalar dan logika, suguhannya saja tidak realistis.
Pengen rasanya suatu saat lihat Indonesia bisa bikin drama medis yg realistis sejenis hospital playlist. Atau drama yang bener2 punya tema2 penting dan menarik, ga cuma masalah cinta2an, rebutan warisan atau selingkuh sana sini
Jangan banyak berharap selama sutradaranya gak kompeten dalam hal storywriting
ada di film... apa itu sinetr- sinema ?
Gak usah drama yang masuk akal secara medis. Gw cuman mau cerita yang koheren /jelas dan gak terikat sama sponsor sama Negara. Masa product placement harus ditaro di tengah cerita trus merusak momentum cerita.
@@Mr_Red.25itu kalo sutradaranya yang nulis. naskahnya masih dibuat secara pabrikan.
Ringkasan di penghujung itu jadi terlihat, perhatian atau obsesi apa yang bisa begitu besar di benak masyarakat umum Indonesia.
"waduh ada orang kejang, ayo kita (lakukan aksi)"
"Jangan, tau dari mana kamu harus digituin?"
"Sinetron"
Jangan lupa penyakit legendaris sinetron, Amnesia yang kadang gejalanya ngadi-ngadi
gila sih Remotivi riset dan visualisasinya niat banget, salut! dan tentunya tahan nontonin sinetron demi konten ini hehehe. btw selama nontonin sinetron buat riset, ga ada rasa pengen mual-mual gitu? 😁
😂😂😂😂😂😂😂hahahahaha
Aku baru sadar lho kenapa rata-rata sinetron temanya cinta. Karena cinta itu kadang-kadang tak ada logika. Doi udah cuek bebek bukannya ditinggalin malah dipertahanin karena alasan cinta. Pantesan sinteron Indonesia suka hal-hal yang tidak masuk akal. Kalau udah cinta, apasih yang dilogika?
Saya nonton sinetron bukan buat tahu jalan ceritanya, tapi buat menertawakan logika yang dilecehkan di dalamnya 😂
Scene medis di drama Indonesia (sinetron/ftv) gak ada guna nya. Gak jelas. Kosong tanpa ilmu, GAK MENGHIBUR malah bikin jengkel.
Dari nonton drama korea (drama/web drama/series), banyak banget ilmu dan didapat, juga sangat menghibur.
Yang aku ingat ilmu medis yang baru aku dapat dari drakor & ingat sampai sekarang :
1. Setelah operasi usus buntu, harus kentut dulu baru makan (my love from another star)
2. Detak jantung bisa dihentikan sementara (Doktor stranger. It's okay, that's love)
3. Tangan putus bisa disambung (Hospital ship)
4. Cara mengatasi tersedak (Hospital ship)
5. Disengat lebah bisa fatal/meninggal (Hospital ship)
6. Detak jantung tiap orang berbeda. Detak jantung tiap penyakit berbeda (Hospital Ship)
7. Skizofrenia (it's okay, that's love)
8. Torrent (it's okay, that's love)
9. Kepribadian ganda (Kill Me Heal Me. Hyde, Jekyll and Me)
10. Sindrom tdk bisa mengenali wajah (surplus princess)
11. Penyakit tidak bisa merasakan rasa sakit (Dr. John)
12. Jatuh dr atap, ketika tdk sadar tdk boleh lgsg diangkat (Hospital Playlist)
13. Alzheimer (A moment to remember. War of son)
14. Photographic Memory (War Of Son)
Apalagi ya buanyak pokoknya.
Coba drama korea di kasih budget ama deadline sinetron indonesia.
Aku pingin liat sehebat apa hasilnya ntar.
@@silvervirio3642 ya itu hebatnya drama korea. mereka peduli kualitas jadinya budget dan waktu lebih besar dari sinetron indo.
coba kalo sinetron indonesia mau kasih waktu buat penulis dan dana besar, yakin sih bisa menyaingi drakor.
Biasanya mereka yg terbawa "drama" Sinetron, atau reality show settingan adalah orang-orang tua yg kurang literasi, kurang tontonan lain, atau memang kapasitas pikiran mereka hanya sebatas itu, berbeda jika anak mereka atau remaja yg menonton pasti mereka akan berpikir "ini acara tdk masuk akal".
Kembali lagi ke diri kita sebagai anak muda untuk mengedukasi orang tua kita, karena keterbatasan pengetahuan mereka.
Hhha jangan salah. Yang muda juga banyak kok. Liat aja wktu rame2 ikatan cinta bbrp waktu lalu
Bagus banget penjelasannya, gampang dipahami, penggunaan bahasa juga umumnya bahasa sehari2 jadi yg awam jg bisa paham. Setuju banget sama statement-nya Remotivi, penggambaran RS dan nakes di sinetron masih jauh dari kata realistis, sedikit "cherry picking" seperti penggunaan alat yang kaya earbud dan ditempel di kepala pasien yang padahal itu lead untuk mesin EKG (dari untuk jantung jadi ke kepala), penggunaan perban kepala yang padahal engga ada trauma di kepala ditambah cara pasangnya asal2an, atau bahkan sampai ada yang pakai alat non-medis tapi dibuat seakan2 alat medis (biasanya selama bentuknya kaya pipa bisa jadi alat bantu napas), sebagai nakes kadang beberapa dari kami sampai "kesel" karena bener2 jauh dari kata realistis dan yang akhirnya bikin salah presepsi... contoh yang masih ada sampai sekarang, kalau pasien ga ada denyutnya pasti dikasih kejut listrik yg sekali teken pasiennya sampai mental2, padahal orang yang nadinya enggak ada engga bisa dikasih kejut listrik, tapi harus kita pijat jantung luar (yang dadanya diteken2). Saya juga setuju masalah utama dari penggambaran nakes yang engga realistis itu akibat kurangnya riset dan konsultasi dari penulis ke nakes dan ini akibat sistem kejar tayang yang sudah disebutkan.
Sekarang, menurut saya sebagai penonton, inilah jeleknya sinetron di pertelevisian Indonesia, sistem kejar tayang, alih-alih sistem season yang penulis bisa punya waktu merampungkan cerita dengan baik, malah kesan "greedy" dan berfokus pada keuntungan karena rating tinggi yang terlihat. Penulis pun diperas ide2nya setiap hari dan berujung "burnt out" yang akhirnya jadi nampak karena setelah beberapa episode jalan cerita jadi semakin tidak jelas arahnya, berbeda jauh dengan drama medis di luar negeri yang menggunakan sistem season sehingga penulis punya waktu tanpa harus dikejar2 setiap hari
Sinetron sedang berlomba semakin kreatifitasnya dalam ,aman ,nyaman,dan ramah dikantong.
Jangan lupakan videotron segede gaban di taman
@@sepuputhanos980 sebenarnya itu cuma Green Screen CGI yang ditempel wkwkwk
Emang makin kesini makin banyak iklan
@@L_U_elyudi drama India ANTV aja, aku prnah lihat papan iklan yg iklanin mie instan Sarimi. Aku jdi mikir, "emangnya di India ada Sarimi ya? Kalo pun ada mie Indonesia disana, biasanya Indomie"
Wkwkwk😅😂
Jadi inget Dr. Mike yang muji banyak korean drama yang nunjukin keakuratan chest compression.
Respect untuk remotivi yang sudah berkorban untuk nonton 3 sinetron wadaw demi konten ini, 😁😁😁
aku kasian sama yg harus nonton 3 sinetron indonesianya, bayangin betapa mereka ingin marah2 tp nggak bisa krn tuntutan kerjaan HAHAHAA
Wkwkw
Pengen buang muka sambil teriak ANJ!, tapi masih harus kerja...
Daripada marah, kayaknya tim remotivi lebih pengen nangis sambil ketawa prihatin
Ya Namanya Juga Sinetron mengandung Kebodohan, Drama Manja, dan kesetanan semua. Kalau ketemu artis dan Sutradaranya ku sumpahin mati dan cerai sekalian
Masih lebih akurat sinetron Dr. Bernard Mahfouz drpd sinetron Indonesia
Are you joking, that Steven Wolfe thing
Itu yang Dr Mike mending ga usah dicantumin deh min, dia kemarin aja ngomong stay at home malah party di yacht sama wanita wanita.
baru tahu soal ini, aku sama sekali nggak denger beritanya sebelum baca komen ini (ternyata dia post apology video nya di second channel)
bahaya bener orang macam begitu
Kirain cuma rakyat as yg bodo amat sama covid , ternyata dokternya juga 🤣
@@umakumik8179 ternyata us kek indo. Kebanyakan pada bodoamat. Malah di us lebih parah Karena disana boleh gk pake masker pada masa2 sekarang
Sering nonton drama jepang sama korea yang ada medisnya mereka niat ngejelasin penyakitnya lumayan detail + perawatannya dikasih lihat
Kapan ya sinetron indonesia dibuat beneran niat, dan nggak berkutat di harta warisan, si kaya dan si miskin, cinta-cintaan sampai mukok. Ceritanya dibuat sedetail mungkin seperti drama korea gitu :(
Kalau sistem nya masih stripping ya jangan harap.
Jangan banyak berharap selama sutradaranya gak kompeten dalam hal storywriting
ini semua masalah waktu aja sih, karna sinetron indonesia episodenya ratusan dan rilis setiap hari. mungkin produsernya dalam hati mikir gini "kita riset cape-cape juga target audiens kita ga paham dan ga peduli"
Ilustrasi lego nya keren
"Dimana titik tidak masuk akalnya?" kata seorang Ibu di sebuah acara TV
Pen nangis... 😭
Kenapa sih bisa kayak gitu ?
1. Mempersingkat durasi dari adegan tsb
2. Tema cerita yang diangkat yah bukan soal penyakit
3. Rawan kena sensor / misinformasi soal medis. Secara dangkal nya, daripada kita bikin scene buat jelasin penyakit eh tau2 malah disalahterjemahkan atau malah dibilang sesat, mending dipersingkat aja. Alias balik ke nomor 1
Gitu min 🤣
Tau sendiri kan orang indo doyanannya yg praktis dan tau beres doang.
*Info bermanfaat tidak perlu. Cuan nomor satu*
- Sinetron +62 -
Mau cerita pengalaman kecil
Pas kecil nonton sinetron, adegannya lagi pasien krisis dan peran antagonis yang mau ngecelakain pasien ini. Yang dilakuin aktor ini mencet selang infus dan reaksi pasiennya kejang.
Kebawa tu sampe gede adegan itu terngiang banget, pas sekolah praktek masang infus "kalau infus macet selang tinggal diputer terus ditarik" kata guruku, kaget dong. Ku pikirin kalau selang infus dipecet pasien bakal kejang 😅 aku termasuk korban sinetron, terima kasih.
Mau sinteron atau film Indo (ada juga ni film Indo yang adegan medis diluar nalar wkwk). Sinteron ga bayar atau tayang di tv dimana orang yang ekonomi menengah atau kebawah pasti nonton di tv, HARUSNYA sinteron itu punya peran penting untuk pengetahuan masyarakatnya, selain di sekolah di tv juga kita belajar banyak, ga adegan medis aja, KALI KALI PROFESI BAPAKNYA JANGAN PENGUSAHA MULU DA, JADI APA KEK YANG BEDA.
Emang ga mudah ngurus begituan, tapi masa ga ada perkembangannya, jangan "kejar tayang" editing aja masih ada green screennya.
Semoga membaik 🙏 perfilman Indonesia
3:35 epic moment
"umur anda tinggal 3 bulan lagi" 😱
Padahal dokter paling expert sekalipun di dunia nyata nggak pernah bisa memprediksikan sisa umur pasien, termasuk pasien dengan kanker ganas
Makanya lebih suka drakor sama serial TV US, biarpun sama aja fiktifnya tapi lebih mendekati akurat soal medis mah
Apapun sakitnya, make up harus melekat 24 jam. Bulu mata & soft lens harus tetap nempel walau abis kecelakaan.
Min, kalo di drama kedokteran gitu, penulisnya riset ke dokter ahli kan ya? Bisa kali penulis sinetron nonton drama kedokteran, kalo ga mau keluar budget buat riset ke dokter asli wkwk
Studio gak mau keluar biaya lebih untuk riset, konsultan dan penulisan naskah yang kompeten. Belum lagi tuntutan kejar tayang.
@@dekaredfire makanya sinetron Indo gitu2 aja ya 😅 susah berkembang kualitasnya
Contoh paling umum, penyelamatan org tenggelam pakai napas buatan, diteken2 dadanya. Dulu waktu kecil kirain sesimple itu beneran, untung belum pernah kupraktekin langsung ke manusia 😅
Krn ternyata teknik neken2 dada itu gak boleh sembarang krn bisa mematahkan tulang dan malah membunuh.
Atau penyakit kanker bikin rontok rambut dsb eh ternyata yg bikin itu semua adl efek samping kemo bukan kankernya 🤦🏻♀️
kalau drama luar negri saja bikin ketar ketir penonton, apalagi sinetron indonesia
Ya sinetron indonesia bikin ketar ketir sampai makanan di lambung gua keluar
"ibu tenang saja, kami akan usahakan yang terbaik"
Ada min yang paling gw benci, ekg jantung flatline harus di setrum, gila aja arus listrik yg dipake buat "nurunin aktivitas listrik" di jantung diaplikasiin ke jantung yang udh mau "mati" ya nambah ilang lah...
That why kalo nntn film luar kita "kaget" kok bisa sebagus ini 🤣 padahal film kita yg terlalu standar
Kata2 legend dokter sineteron: kami sudah berusaha semaksimal mungkin....
Kalo di dunia nyata ada dokter kyak gtu, aku jamin di tampar tuh dokter. Hahaha 🤣😂
Karena itu, Mbak. Aku slalu cari tahu lewat google atau RUclips untk cari tahu tentang dunia medis untk novelku. Misalnya penyakit kanker, org kecelakaan karena ditusuk, aku tanya-tanya dulu di Quora kadang. Setelah paham, aku kemas ceritanya lagi sesuai dengan yang sudag kucari (ngertilah mksud saya apa).
Karena itu, memang penting adanya hal sperti itu. Biarpun ceritanya fiksi. Gak hanya untk novel, cerpen, komik, tpi jga untk sinetron.
Well made banget kontennya. Ilustrasi pake legonya keren. Salut sama tim Remotivi 👏🏼
Aku kasian sama yg ditugasi nonton sinetronnya pasti gemes bgt🤣🤣 kesabarannya pasti tinggi pas nonton
Jangan khawatir
Dokter sudah berusaha dengan maksimal
btw,istri saya yg seorang nakes dan kerja di rumah sakit liat adegan2 medis di sinetron2 selalu ngomel2. tapi dia tetep jadi penonton setia IC 🤣
mau di keritik seperti apaun kayaknya gak akan mempan deh soalnya keuntungannya besar terus penulisnya juga menurut kabar katanya skirp harus di tulis 2 jam sebelum akan syuting gmn mau riset dan penulisnya kabarnya bilang dia ngaku skirpnya emang jelek selama penikmat tidak apa2 dan memaklumi kapitalis akan mengeluarkan modal sekecil2nya untuk keuntungan sebesar2nya hehehe
Di rumah nonton tv paling sering berita, film barat pas malam. Sinetron hampir nggak pernah, jadi heran juga kenapa Sinetron dibilang populer padahal lumayan banyak yang nggak nonton.
Cerita sinetron yang berputar-putar, bukan hal yang bagus untuk hiburan (rasamya bosen, percakapan aneh, nggak bisa buat saya sebagai penonton lepas dari stress).
Yng kebayang di otak gw klo denger nakes di sinetron
1. Korban kepala diperban
2. UGD jaraknya kek trowongan
3. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin
Jangan lupa tes DNA yg gampang banget dimanipulasi
Aslinya tes DNA harganya jutaan dan mendekati Mustahil buat dimanipulasi. Apalagi skrg kecil kemungkinan salah kirim, bisa via email kok
@@rantiamanda1342 hmm.. itu artinya dokter di sinetron adalah reinkaranasi para ilmuwan jenius
Apa artis dan aktornya ga malu, kok bisa jalan ceritanya begitu? Apa malu udah ketutup karena duit? 🤔😅🤪
mereka ga kenal malu
@@oji2691 duit 🤪
Dalam mindset mereka, "ini cuman drama, toh orang gabakal nyadar, sing penting dapet duit. "
Nah itu, yang jadi pertanda tanya. Kusumpahin Mati dibunuh aja nyaho. Kalau ketemu aktor dan Aktrisnya kubanting kepalanya biar mampus
Yg pnting perut keisi, duit banyak, kaya, udah beres.
Asli sih ini konten keren dan kocak di saat bersamaan haha. Love u Remotivi. Suka bet gua konten beginian
Saran sih, kalau mau nonton drama kesehatan nonton aja drakor hospital playlist, real banget ceritanya
Padahal penggambaran medis yang akurat didalam media itu bisa jadi sektor yang nambah immersion dalam media
Bayangin kalau protagonis sakit, dari lika liku apa aja pengobatan dia, bagaimana tekanan batin dia pas pengobatan dan recovery, dsb.
Sayang kalau dilihat sinetron bawaannya cuma : sakit, bawa rs, diagnosis, pengobatan, sembuh, tapi gaada in betweennya
Remotivi terimakasih sudah buat konten bgus² bgt😭rajin up dong kak huhu, dapet byk insight bgt nonton remotivi 💘💘
Ini seperti Vox versi lokal dari segi visualisasi, penyampaian narasi, ilustrasi, yang diselipi humor sedikit satir.
Kok jumlah viewnya cuma segini sih. Ini video penting padahal wkwkwk.
Saya baru tahu channel ini dari video yang tentang paylater. Topik-topiknya menarik nih. Subscribed kak!
"namanya juga sinetron"
Argumen yg bodoh, menganggap bahwa sinetron itu punya dunianya sendiri padahal sinetron itu diambil dari tingkah dan kegiatan manusia di kehidupan nyata.
tau lah yang bikin sinetron itu produser orang luar negeri semua tapi ber wni. ngejar rating itu nomer satu bagi mereka. akhirnya pas youtube keluar. kena batunya.
]
Kebayang team remotivi pas dikasih brief sama bosnya "pokoknya kalian nonton 3 sinetron sampe habis. Wajib. Lalu report ke saya"
Wkwkwk saluteeeeee. Thanks remotivi team 🤣😆
Akhirnya bahas sinetron lagi 👍👍🔥🔥
Mantap,,,, channel paling top....
0:49 itu double tape...
Itulah kenapa saya lebih suka "Monsters Inside Me", sebuah acara dokumenter dengan sedikit dramatisasi yang memang nyata (disebut Nyata karena narasumbernya sudah mengalaminya, meskipun ada yang "tidak beruntung"), memacu adrenalin (karena monster tersebut bukan sebesar singa, tetapi seukuran mikroorganisme dan parasit) dan bermanfaat-mendidik
Memang dmapaknya seolah2 penanganan penyakit di Indo sangat buruk. Memang agak sulit ga menambahkan bumbu drama di suatu kejadian.
7:48 damn, mereka bs pinjam ventilator tp ga tanya gmn cara pasang yg benar. Mana ada ventilator dipasang dgn masker simple seperti itu..
mungkin... tujuannya memang bukan mengedukasi penonton, minim riset, dan ngga pake advisor.
Bahas drama aksi kejahatan di sinetron min, apakah modus-modusnya berpotensi ditiru
Konten yang bagus.
ya target audiensnya jga masyarakat kelas bawah yg gak tau apa itu netflix, HBO, Disney dll
Perlu diingat kebanyakan masyarakat kita ga butuh sesuatu yg mendidik mereka cuma butuh hiburan ga lebih jdi ga perlu ribet ribet adegan aktingnya
Menarik
salut..
bingo sinetron indonesia:
-pasti ada adegan rs
-ada adegan begal
-kalau gak begal penculikan
-kalau gak penculikan berantem gak jelas
-silahkan tambahkan sendiri... 😭
Ciri khas sinetron Indonesia 😁😁😅😅
Kalau org yg waras nonton sinetron Indonesia lama2 ya kejang2 dan logikanya hilang semua. Intinya yg buat sinetron di Indonesia cuman melihat dari sudut pandang ibu2 dan makmak dari kampung lulusan sd…
Remotivi next nya bahas media yg bahas perselingkuhan terus dong.. makin lama isu ini makin naik..
Naruto : Action , Martiap Art , Comedy , Fantasy
Sinetron : Slice of life , Supranatural , Magical Power , Drama
Apa kyak gini yah genre sebenarnya dr sinetron ??
gua setuju sih ama ini analisis, tapi rasanya kita yang akan salah jika kita mengharapkan detail kaya di sinetron Indo
Kereeeen!
Selama ini belajar perawat....
Saya Herman sama Shitnetroll +62 situ dokter apa Malaikat Izroil, bisa-bisanya asal jeblak udah berusaha semaksimal tapi nyawanya tidak tertolong. Udah gitu di setiap adegan selalu aja orang mati hidup lagi tanpa di edo tensei Maunya Apa...???
Ikatan cinta jg bahas mental issue, tp ya gitu deh
Maklum. Namanya juga indo. Yang penting siaran.
iya lah, greys anatomy saking realistisnya gua jadi kadang suka ngilu sendiri pas nonton momen2 tertentu di series itu.
wajar sih adegan medis di sinetron indonesia kebanyakan halunya, toh di kehidupan sehari-hari aja kalo berobat ke dokter, dokternya tidak pernah menjelaskan penyakit pasien dan pengobatannya secara rinci kecuali kalo bener2 kita korek...
sinetron Indonesia : yg penting dapat duit 🤙🏻, yg penting dokter udh "berusaha semaksimal mungkin", ga perlu riset2 medis bikin cape hyung 😤
Terhuyung huyung Hyung 🤣
Dan apa yg dilakukan kpi?
Tidak ada
2021 masih nonton sinetron aokwkwk.
"gimana ini pak ustadz?"
IDI bisa nuntut gak sih kalo sinetron nayangin adedkan medis yang salah??
Legonya bagus min 👌
"Persetan dengan akurasi medis, yang penting kami pasang iklan random lebih banyak!" -Sinetron Indonesia
Semangat min mudahan tidak di takedown haha
Dokter di sinetron ud kek dukun diagnosanya sekejap. pdhal pasti butuh observasi apalagi penyakit kronis macam”, ud bolak balik radiologi ama lab darah, belum tanya jawabnya sama klrga pasien seabrek. Klo di sinetron masuk ruang observasi cm 5 mnit doang dokternya langsung kasih diagnosa😭
Video diskusi udah 3x lho di private, ada apa ini remotivi
miris banget yg begini view nya sedikit, yg trending ga penting mulu
Kalau "milih pasien" itu juga sering saat adegan melahirkan. Mau menyelamatkan ibu atau bayinya
Bumbu komedi sinetron memang ada di adegan sakitnya
Béda jauh kalo dibandingin sama drakor booming hospital playlist