Bagaimana Cara Media Mewujudkan Keberagaman Beragama? | Yang Tidak Media Katakan

Keberagaman masyarakat Indonesia yang selalu dielu-elukan sebagai hal yang positif, sebetulnya menyimpan banyak luka. Kelompok minoritas rentan mengalami konflik dan diskriminasi dari kelompok mayoritas. Hal ini diperparah dengan pemberitaan media yang alih-alih melindungi, malah memojokkan kelompok minoritas. Akibatnya, kelompok minoritas memiliki rasa ketidakpercayaan terhadap media arus utama.
Berangkat dari fenomena tersebut Remotivi dan International Media Support meneliti hal ini, dengan hasil yang dirangkum dalam video berikut.
__________________________________________________________________
Kredit foto:
01:16 Rendy Novantino di unsplash.com/p...
08:18 Mstandret di elements.envat...
Iakobchuk di elements.envat...
Rawpixel di elements.envat...
09:13 twenty20photos di elements.envat...
__________________________________________________________________
Jika kamu ingin berdonasi atau membeli merchandise kami, kunjungi:
www.tokopedia....
www.shopee.co....
kitabisa.com/r...
Media sosial Remotivi:
/ remotivi​
/ ​
/ remotivi.or.id
Untuk info lebih lengkap tentang Remotivi, kunjungi website kami: www.remotivi.o...

[@RuangKetik]

Dengan sedikitnya subscriber Remotivi yang sudah ada selama 10 tahun, menunjukkan bahwa orang Indonesia tidak terlalu mementingkan apa itu yang benar dan salah, yang penting ketawa dan toxic di kolom komentar saja.

[@siapaaja9105]

Yg penting bela negara dg kata kata toxic

[@luxiverrs_AG]

dimata media,khususnya televisi, agama di indonesia ada dua yaitu Islam dan Non islam

[@luxiverrs_AG]

@Useless People Terimakasih Ralatnya😅

[@democard1199]

Salah. Islam dan kafir. Done

[@fl8281]

Basicnya Majority dan minority.

[@fl8281]

@@democard1199 salah, Quran dan Qurban

[@danang.banjar]

Orang pasti banyak salah paham soal pembahasan disini. Padahal remotivi mau ngambil dari sudut pandang media ke masyarakat.
Dan media sekarang posisi media sangat bias bahkan double standart terhadap yang lain
Poinnya adalah sila ke 5
🙏✈

[@farhanrizkiahnafa7404]

*double standard

[@fl8281]

Keadilan sosial bagi sebagian rakyat Indonesia (Yang berprivildge saja)

[@muhammadzabir2660]

Kalau sila ke 2 gimana?

[@muhammad.al.farichi]

Ketimpangan berita saat sekarang ini menjadikan sebuah peluang bagi media untuk mencapai rating yang bagus bagi para penontonnya. Apalagi saat sekarang ini banyak beragam media bermunculan bahkan saling bersaing satu sama lain. Apalagi berita-berita yang lebih menarik dengan tambahan bumbu pemyedap dapat menarik perhatian pembaca atau penonton. Apa mungkin hal ini terjadi karena sudah lemahnya literasi di Indonesia sehingga harus membuat judul semenarik mungkin agar bisa dihiraukan🤔

[@nikohartanto812]

Liat aja berita soal Deddy Corbuzier & Salmafina Sunan bbrp waktu kemarin. Jelas banget timpangnya. IYKWIM.

[@etymonline7684]

Hal yang positif untuk minoritas dimedia adalah "saya mengucapkan selamat hari raya agama tertentu " itu pun disusupi parpol

[@fl8281]

Sumpah, Rakyat indonesia masih belum bisa berpikir buat diri mereka masing - masing karena masih dikurung sama Adat dan Negara. Rasanya kyk ternak dan bukannya rakyat.

[@galangtirtayudha3973]

Jadi pingin bikin show kaya Last Week Tonight tapi isunya Indonesia.

[@TumpalManurung]

😂 siapa yang bisa masuk tim penulis naskahnya?

[@iqbalrafli2191]

Sedih banget, agama yang sah diakui aja masuk ke marjinal apalagi yang kepercayaan. Apanya yang beragam kalau gitu

[@AYESHA-vk2uz]

Mantap

[@adihsipemulungkoin]

Kenapa media menjadi corong pemerintah?
Karena yg punya media , orang pemerintah 😀

[@farhanrizkiahnafa7404]

Maksud lu TVRI sm RRI

[@adihsipemulungkoin]

@@farhanrizkiahnafa7404 oh bukan maksud gw pengusaha media yang terjun ke politik seperti hari Tanoe , Surya Paloh dan Aburizal Bakrie

[@fl8281]

Rasanya rakyat Indonesia bukan manusia tetapi properti negara.

[@Aipeachyou]

Mantap pembahasannya💯

[@ricer3301]

Semangat

[@miaabz600]

Kereeennn!!!

[@someoneyoullmeeteventually6834]

maaf, tp baru aj poin kedua dijelasin kaum marjinal dinyatakan spt "korban"... tapi menit 6:54 udh disebutin kalo itu kelompok "rentan". Ga, kaum marjinal tidak rentan.

[@teguhutomo6531]

Yaaaah media juga pengen nyari vuluus.

[@l.light_9]

❤️

[@izazchoi6688]

Min, bahas sepak bola indonesia dong khususnya soal timnas kita dan media.

[@ErnestJay88]

Iya, media cenderung berat sebelah, mayoritas selalu dicitrakan sebagai ANTAGONIS (penjahat), sedangkan minoritas selalu KORBAN.
Padahal konflik SARA tidak semudah hitam vs putih, merah vs biru, selalu abu-abu, dan tidak jarang juga mayoritas yang jadi korban, misalnya kasus masjid dibakar, ustadz dibacok "orang gila" dll.

[@byunbaekhyun2283]

Gimana dengan kasus perusakan Masjid Ahmadiyah di Sumedang?? Itu pelakunya sesama orang Islam lho, kok bisa sih sesama Islam tapi merusak masjid satu sama lain hanya karena beda aliran??? Kristen Protestan dan Katolik aja damai kok, ga ada acara bakar-bakar gereja cuma karena beda aliran 😂.

[@ErnestJay88]

@@byunbaekhyun2283 pernah denger "great schism" nggak? Di Eropa dulu protestan (Lutheran) perang habis habisan dengan Katholik

[@byunbaekhyun2283]

@@ErnestJay88 Saya tau kok, but I'm talking about current situation. Apa yang terjadi 400 tahun yang lalu udah gak relevan dibahas sekarang. Nowadays, The rivalry between protestant and catholic doesn't really exist anymore. Sekarang inikan yang suka musuhan antar aliran itu Islam, saling bakar & bom masjid aliran lain, it is unique to Islam only.

[@ErnestJay88]

@@byunbaekhyun2283 Pernah liat Muhammadiyah bakar masjid NU atau sebaliknya ? nggak ada kan.
Yang terjadi adalah Muslim melawan ALIRAN SESAT, Ahmadiyah itu punya Nabi sendiri (Mirza Ghulam Ahmad / Bukan Muhammad), punya kitab suci sendiri (Qadirah / bukan Al Quran), tapi mengklaim "ISLAM AHMADIYAH" wajar dimusuhi, kalau mengklaim sebagai agama sendiri ("Agama Ahmadiyah") maka nggak ada masalah.
Sama kayak Kejawen, nyembah gunung, nyembah laut, sedekah buat nyi roro kidul, sedekah kepala kerbau buat dewi sri, dll. jelas-jelas itu paganisme (penyembahan berhala) tapi mengaku "ESSLAM KEJHAWEEN", giliran dicap sesat berkoar "khamu jhangan sembharangan mengkaperkan"

[@byunbaekhyun2283]

@@ErnestJay88 Kurang Edukasi nih. Muhammadiyah dan NU itu BUKAN ALIRAN, tapi ORGANISASI. Aliran dalam Islam itu ya Sunni, Syiah, Mutazilah (sekarang tinggal sedikit jumlahnya), Ahmadiyah, Quranis, dsb. Btw, kata siapa Muhammadiyah dan NU gak pernah konflik? Ga inget tuh waktu awal tahun 2000-an Desa Muhammadiyah vs Desa NU pada tawuran?, Literally 1 desa pada bacok-bacokan, lebih buruk daripada sekedar ngehancurin 1 masjid 💀. Dan mohon maaf saya Gak Terima argumen "aliran sesat" disini, kalimat "aliran sesat" itu udah overused untuk merendahkan aliran yang bukan aliran mayoritas (Sunni). Mau kamu terima atau nggak, Ahmadiyah dan Syiah itu tetap bagian dari Islam and you CAN'T deny it.

[@anan17a]

Dikala berita berada dititik idealis dan liberalis. Satu lagi kurangnya ideologi junalis sebenernya

[@itapuspitaningrum8360]

Kak bahas Tentang Tayangan Pernikahan atau tunangan artis di TV dong.

[@hanava2846]

Toko di shopee kok ga aktif lagi min?

[@nifana0523]

min, bahas dolanan game yg ngejiplak squid game

[@robbyanshorimachfudz6187]

Kecacatan logika

[@bedroombrewer]

Entah kenapa, remotivi skg kurang seger hehe

[@cahyowibowo5586]

Nunggu baim wong bang 😅 ?

[@bedroombrewer]

@Abdurrahman Ashart ampun bang cuma netizen, bukan penguji sidang skripsi

[@ramtosantosa7661]

Masih musim ya mikirin agama orang?

[@Zidan8248]

Always

[@ramtosantosa7661]

@Abdurrahman Ashart kata anda “mendarah daging”itu loh saya bacanya ngeri ngeri sedap, Dibilang tidak juga ya faktanya memang demikian. Cuma bisa berharap generasi kedepan bisa belajar lebih dari kebodohan yang terpelihara macam ini

[@Dr._Atom]

Klo gak dipikirin mereka bakal jadi korban terus

[@deakletta4537]

Sebenarnya bagus tapi penjelasannya seperti presentasi sehingga, membuat bosan.

[@sulthanshalahuddin769]

tolikara gimana kah? disana kan islam jadi minoritas

[@neneklampir6664]

Eaa... Whataboutism lagi.

[@sulthanshalahuddin769]

@@neneklampir6664 ea ea ea

[@galangtirtayudha3973]

Eaaaaaaa. Terus aja main whataboutism. Sampe dunia kiamat masalah ga bakalan selesai.

[@Dr._Atom]

Jarang konflik agama, paling perang antar suku

[@zos2141]

@@sulthanshalahuddin769 tau whataboutism nggak wkwkw