Sbg business owner, gen X, yg punya kary gen Z, saya + suami sering berbeda pandangan ttg perilaku kary. Kalo dulu th 2002-2020, suami saya msh bs menerapkan jam kerja 8-16. Kary kami para milennial. skrg kary kami para gen Z, suami jd sering marah dg ketidak disiplinan mrk. Ternyata, para gen z hanya tdk terbiasa bangun pagi, jd mereka lbh suka msk kantor jam 9, lalu mrk nongki di cafe (sambil kerja), dan balik lagi ke ktr jelang jam pulang. Utk para teknisi, mrk lbh siap ketja sampai larut malam, daripada disuruh masuk kantor pagi2. Well, awalnya saya + suami jd sering berantem gara2 kary. Suami maunya model lama. Saya ingin menyesuaikan dg perkembangan jaman. Akhirnya kami ambil jln tengah. Ok msk kerja jam 9, tp jika dibutuhkan oleh klien, sewaktu2 kary harus siap. Deal. Dan pekerjaan beres. Bahkan kami jd bs tidur nyenyak karena tahu, para gen Z itu bs menyelesaikan pekerjaan jika mereka diberi kewenangan & fleksibilitas waktu. Tapi tentu saja, para gen Z itu juga butuh dikontrol, sebab kami tak bs berharap loyalitas penuh dr mereka hehe..
betull sebenernya kami para genZ perlu ruang untuk adaptasi dan fleksibilitas, walau gak menutup mata juga masih perlu dikontrol baik oleh rules/atasan :D terimakasih bu sudah mau berusaha mengerti karyawannya hehe
Sekedar 'sharing' dgn Prof; sy punya 2 keponakan 'Gen-Z' yg _(sejak masa balita smpai lulus S-1 & ke-2 orgtua-nya pensiun)_ mereka benar2 'fatherless & motherless' krn selama masa 'tumbuh kembang' mereka stiap hari ke-2 orgtua hrs berangkat krj sblum pk06 pagi & baru tiba di rmh skitar pk21 mlm shng mereka belajar HNY dari para pmbantu, sopir + tkng kebun yg ber-ganti2 org & dari internet dgn pemahaman mereka sendiri sbg seorg anak SD/remaja SMP-SLA... Setelah ke-2 orgtua pensiun, nampak jelas mereka sdh trlanjur 'trbiasa sendiri' shng sulit 'link' scara emosional dgn ke-2 orgtua-nya & org2 dewasa di skitar mereka shng mereka mnjadi org yg 'suka2 sendiri/semau gue' krn (mungkin) mereka terbiasa sendirian secara mental sejak masa 'tumbuh kembang' mereka..😢... Secara materi, nampak jelas mereka berkecukupan tapi secara batiniah mereka 'miskin' sehingga mereka berbeda dgn angkatan 'baby boomers' yg dibesarkan oleh ibu kandung + kakek-nenek... Menurut sy, bnyk gen-Z mirip ke-2 keponakan sy & perlu training utk life-skill...
Itu masalah orang tua yang tidak memperhatikan anaknya... Family time tidak ada... Tumbuh kembang anak harus ada pada orang tuanya... Berikan waktu bersama anak dan melihat apa yang dia lakukan baik itu bermain, belajar, sampai berinteraksi terhadap lingkungan... Berikan masukan jika salah dan berikan dukungan jika hal positif menghampiri... Generasi sekarang memang agak rapuh dari segi mental sih... Karena tanyangan di HP yang membuat dia berfikir jika saya begini dan begitu apalagi yang bisa membuat moodnya down pasti dia berfikir adanya tidak keadilan atau apalah... Padahal hal seperti itu buat generasi pendahulunya merupakan hal yang mudah dihadapi... Kembali lagi cara mendidik anak mau seperti didikan kedisiplinan full (keras) atau didikan yang mementingkan pahami perasaan anak.
Pak Rhenald Khasali sangat memahami Gen Z sekali, mereka sangat fokus pada pertanyaan "Why ". Ga mau kerja yang pekerjaan meaningless terutama imbal balik bagi diri mereka. Mereka merasa dunia kerja memberikan pekerjaan hanya untuk menejahterakan owner/investor. Ini jadi semacam ada kesadaran kolektif untuk melakukan mogok kerja, karena sistem sudah tidak adil bagi mereka. Segala jenis inovasi dan kemajuan sudah diraih oleh generasi sebelumnya,
@@yuliusguritno9010 Begini, mungkin maunya Gen Z itu perusahaan di Indonesia harus bisa seperti beberapa perusahaan besar yang sudah mulai menerapkan culture "Gen Z Friendly" Emtek Group mungkin bisa jadi contoh di mana karyawannya lebih disejahterakan (bukan cuma materi doang) dibandingkan perusahaan kompetitornya (terutama di bidang media) tapi workload dianggap lebih manusiawi (disiplin iya, tapi di sisi lain karyawan dikasih benefit terutama untuk project tertentu) Mau contoh? Stasiun TV MOJI yang termasuk salah satu anak perusahaan Emtek, memberikan kelonggaran buat karyawannya menikmati vacation saat berdinas di kota penyelenggaraan Proliga maupun event bola voli lainnya di bawah naungan PBVSI (selama bukan pada saat jadwal siaran langsung)
anak² dengan didikan keras (bukan kejam) dan perhatian benar akan terangsang otaknya untuk berpikir keras.. saya seorang karyawan di perusahaan khususnya teknik industri, 6 anak smk masuk untuk magang, 5 dari keluarga cukup diantaranya hanya absen kehadiran seperti tak memiliki minat/ketertarikan untuk berkreativitas hanya bergerombol dan bercanda.. sedangkan 1 anak yg berasal dari keluarga kurang mampu sangat tekun dan berani berkreasi dan punya inisiatif bertanya kemudian bergerak seolah-olah dia adalah pekerja disana. belum sampai disitu, dia setelah pulang magang ternyata dia bekerja sambilan sbg bongkar muat di ekspedisi J&T betapa bangganya orang tuanya seharusnya
coba bayangin gaji di jabodetabek cuma kisaran umr + tunjangan paling 8-20 jt lah.. di suruh kerja senin sampe sabtu.. waktu sekolah ajah sabtu libur 😭... Tambah lagi uang ga cukup buat kebutuhan
Gaji buruh pabrik di jabodetabek itu cuma 5 jt an.. Tambah tunjangan uang makan dll paling jadi 8-16 jt /bulan..realistis ajah gaji segitu mna cukup buat idup?? 😢buruh juga ga cuma buat makan buat healing2 juga perlu.. Gen z juga butuh sandang, papan pangan
@@satrofajarSaya gak paham bagaimana manajemen keuangannya. Gaji saya tidak sampai 15 JT, dg. 2 anak yg 1 kuliah dan 1 SMA masih bisa saving 3 - 4 jt sebulan.
aku br masuk ke tempat kerja yg baru, setelah nyoba wirausaha dan gagal di usia yang udh gak muda lagi. udah pesimis krna sainganku genZ sdgkan aku blm pernah ke dunia profesional sblmnya, gk ada pengalaman di kantor manapun. Alhamdulillah lolos dan pas udah berjalan sempat diceritain sm temenku klo sblm aku msuk, bossnya skip 1 org yang lebih muda bbrp taun dr aku, bkn krna kemampuan dan pengalaman tapi krna banyak omong dan ga bisa diajak belajar dan berkembang. seketika aku merasa kalo dunia kerja sekarang gak semuanya terre-generasi. tapi siapapun, di umur berapapun, asal mau belajar dan berjuang, mereka akan menang bersaing. semangat ya adek2..
ini yg seleksi oke sih kriterianya, soalnya jaman skrg banyak perusahaan yg harus bgt freshgrad di usia dibawah 25 dan banyak juga yg menuntut harus jago public speaking (cenderung menjilat bahkan). seenggaknya masih ada perusahaan yg lebih liat ke hard skill dan attitude ketimbang usia aja.
Om, aku pernah punya tim full young millenial & gen z, kubebasin mereka kerja dimana aja, mau di kafe kek, di genteng kek, di pinggir kali kek, asal kerjaan kelar dan kalo meeting setor muka (boleh virtual). Kukasih tunjangan hiburan paket voucher game 100K (ganti pulsa). Hasilnya produktivitas naik tuh, ga ada masalah.
Ketika penguasa menganalisa indonesia emas dengan cara lama tapi tidak melihat adanya generasi yang berbeda. Kayaknya ngak usah dinamai emas, perak atau perunggu, jalani saja manusia akan beradaptasi sendiri.
Maaf ya Pa Renald, itu Terjadi Krn Pa Renald tidak bisa menggunakan Gelas, Sama dg GenZ Ditangan yg tepat Gen Z itu sangat hebat, beda dari generasi sepuh, Team saya banyak Gen Z 😊❤
Fakta yg bukan hanya dialami oleh Gen-Z : 1. Ketika seseorang merasa kurang mendapatkan perhatian baik dari keluarga maupun lingkungan sekitar bahkan menerima bully, barang pribadi dan hewan peliharaan adalah keluarga bagi mereka 2. Tidak mudah menyampaikan pikiran dan perasaan pada orang-orang yang hanya ingin didengarkan, dibenerkan pendapat dan pemikirannya, serta diikuti kemauannya 3. Masyarakat adalah pasar konsumen bagi semua kemajuan dan pertumbuhan ekonomi terlebih pertumbuhan teknologi 4. Kecepatan pertumbuhan dari usaha non formal, pendidikan, kesehatan, dan real estate tidak diikuti oleh pertumbuhan pendapatan pekerjanya (UMR/UMK) secara signifikan. Cukup sekali untuk experience, meski musti menurunkan kualitas yang lainnya kemudian 5. Mayoritas masyarakat susah menerima seseorang dari unwell society than good life society
Masalahnya etika dan etos kerja gen z itu yg susah dimiliki sama mereka prof. Saya pelaku usaha, dan kerja itu ga hanya cuman rajin. Etika kepribadiam juga penting
Ini jaman tehnologi canggih menuju semua seperti mudah apa yang kita butuhkan tetapi ingattt semua akan bisa berakhir.... Saya kembali ke kampung , kembali ke alam hidup sederhana tenang menikmati udara bersih ,alam yang indah🙏
Kadang pusing nanganin mereka, ngadu, ngeluh, ngeyel Di kerasin dikit langsung mundur di biarkan malah bikin berantakan. Di kasih tahu diajarin gak paham paham. Kerja dikit main Hp lalu bilang cape mau istirahat .. cape.. Mungkin itu yg kami alami sebagai leader, dulu dengan sekali intruksi bisa berjalan dengan baik. Sekarang informasi diberikan hrs 300kali. Itupun belum tentu mereka paham. Asyik dan penuh tantangan plus PENGATURAN EMOSI Mereka hidup di jaman serba mudah, bagi mereka kalau bisa mudah ngapain susah. Kalau bisa santai kenapa hrs gerak cepat. Kitalah yg harus berubah mengikuti jaman. Jangan paksakan sifat kita kepada mereka..
Itu karena km tidak bisa kedunia mereka, Maaf ya Pa Renald, itu Terjadi Krn Pa Renald tidak bisa menggunakan Gelas, Sama dg GenZ Ditangan yg tepat Gen Z itu sangat hebat, beda dari generasi sepuh, Team saya banyak Gen Z 😊❤
Yang menyebabkan Gen Z itu adalah cara didikan yang sudah mulai berubah setelah tahun 2010an Prof kalau menurut saya, sekarang itu terlalu banyak ikut campurnya KOMNAS HAM berserta undang - undangnya yang dirasa malah terlalu memanjakan dan apa yang dilakukan anak-anak menjadi pembenaran. Contoh sederhana yang sering ditemui saya adalah curhatan para guru2 yang mengajar, susah saat ini untuk bertindak tegas dan kedisiplinan kepada muridnya, karena sedikti saja ada tindakan tegas untuk teguran, langsung bisa dilaporkan dan bla bla bla, padahal guru bila sampai bertindak tegas itu dikarenakan sudah tidak bisa dinasehati atau ditegus dengan baik baik. Berbanding terbalik dengan dahulu, mangadu ke orang tua malah kita yang diceramahi dan kadang bisa kena tambahan dari orang tua karena malu kalau anaknya berkelakuan kenakalan di sekolah. dan Juga Prof, senakal nakalnya dahulu, masih hormat kepada para guru yang sudah mengajarkan ilmu.
Coba bayangin gaji di jabodetabek cuma kisaran umr + tunjangan paling 8-20 jt lah.. di suruh kerja senin sampe sabtu.. waktu sekolah ajah sabtu libur 😭... Tambah lagi uang ga cukup buat kebutuhan😅wajar kalo para gen z strez😅
Hormat sih hormat, dari si bocah ke guru. Tapi dulu tuh malah si bocah yg gak dihormatin. Ingat dulu pas SD, pas pelajaran PKN. Awal belajar konsep Pancasila. Sampai sila ke-2 sama 5, gw nanya, keadilan tuh apa? Dia nanya balik: maksudmu apa? Ya terus gw bandingin sama soal matematika terkait pembagian 4 permen ke 2 murid, A sama B. Apa mbagi supaya keduanya dapat yang sama tuh adil? Dia njawab iya. Gw tambahin lagi: Tapi kalo si A belum makan, apa adil A nggak dapet jumlah yg sama? Terus kalo si B ngerasa A tuh lebih rendah & bahkan gak adil kalo si A dapet apapun, apa pembagian itu bakal adil di mata si B? Sama kalo masyarakat mendukung pemikiran si B, apa itu bakal adil buat masyarakat? Habis itu apa? Gw dilarang nanya lagi, sampai lulus SD.
Tambahan,covid telah mengajarkan gen z bahwa seseorang bisa "pergi"dg mudah,sehingga mereka lebih menghargai kebahagiaan dr pd uang,apalagi kalo ortunya bukan org melarat.
Aneh bgt sumpah. Padahal gen sebelumnya yang ga berintelektual dan tidak bermoral. Malah ingin ngajarin gen z soal moral. Tambang liar dimana mana, kebun sawit dimana mana, kerusakan alam dimana mana, korupsi dimanapun, parkir liar, emas palsu, bandar narkoba, penjudi, preman pasar, pembunuh, mafia tanah, mafia lainnya, penumpukan harta, kesenjangan sosial, hukum ga jelas, kebijakan pemerintah yang menyengsarakan, kebijakan pemerintah yang bodoh, kebijakan pemerintah tolol lalu pembatasan akses dan kebebasan, hukum diubah2, pemanasan global, sampah plastik yg kgk bisa kalian olah, sampah di buang sembarangan. Ini semua ulah siapa. Ya ulah kalian para milenial ke atas. Kalian yang ngajarin kami hal hal seperti itu, kalian yang menyodorkan kami hal hal tersebut lewat semua media dab televisi. Kami tak pernah melihat negeri ini baik baik saja. Muak gua lihat kalian sok tahu, sok benar padahal usia kalian tinggal tunggu mati. Yang berharap indonesia emas itu kalian, knp ga kalian aja yg nyelesaiin semua masalah itu? Kalian kgk bisa kan. Kalian yg nyerahin semua sampah2 kebusukan negeri dan dunia yang telah kalian buang sembarangan kpd kami biar kami membersihkan. Kian yang harusnya ngerjaiin. Jangan berharap dan sok bijak lu anjiing. Muak gua
Kita emang mengajarkan cara hidup prihatin bagi anak2 kita. Sebuah cara yg diajarkan para leluhur kita secara turun temurun; bahwa hidup itu tdk spt membalikkan tangan. Semua butuh proses, butuh perjuangan dari bawah.
Betul Prof . Karena customer yang minta product dan services instant ( on demand ) Ini juga akan sulit diadaptasi perusahaan, belum sempat naik , harus switching lagi Ini jelas mengerikan . Belum lagi calon konsumen.... Ternyata gak punya duit ( pengangguran )
Hampir disemua umur semakin manja saat ini prof. Orang tua yg gampang stres urus anak dikt2 uplod. Parenting skrg juga terlalu lemah. Jangankan genz umur 25 - 40 di era ini dg umur 25 - 40 di era pra medsos pun semakin manja. Guru2 smakin manja, murid2 semakin manja. Buruh smakin manja berekspek tinggi, konsumen smakin manja, penjual juga smakij manja. Di era ini smakin ke arah lebaynisasi😅, harga diri no 1 walo perut laper.
Kita gen x menghadapi kesulitan yang lebih daripada generasi lainnya. Memodernisasi Nusantara adalah tugas kita, mendemokrasikan Nusantara adalah tugas kita menjaga ekonomi dari semenjak krisis 98 hingga membaik sebentar dan kini kita menghadapi lagi covid 19 dan efek jangka panjang nya dan juga mendidik gen z agar bisa menghasilkan nafkah. Semoga Allah SWT memberkahi semua gen x dan memberikan kesehatan dan rezeki besar. Amiiinnnn
Menyoroti kesalahan orang kelemahan orang melabel label orang lain memang enak dan mudah. Yang sulit adalah introspeksi diri sendiri, ngakui kelemahan diri sendiri, dan berempati sama orang lain. Biasanya klo udah berpengalaman, akan merasa paling benar dan gamau merendah diri. Termasuk orang akademis loh. Apalagi orang akademis..
Era yang semakin kompleks dan menghasilkan tekanan tersendiri ke individunya yang merubah situasi perilaku individu termasuk generasi z bahkan milenial yang punya peran dan pergerakan dominan secara publik dan virtual. Satu cara efesien mungkin melakukan perombakan jadwal kerja bisa dilakukan contoh saja: seminggu hanya 4 hari kerja.
Perlu solusi yg serius agar bangsa ini diisi dengan bangsa yang buka "pejuang", tapi menjadi bangsa "pembosan" yg selalu berfikir instantly utk semua yg harus didapat......💪
Saya sih sederhana saja Prof . Jika yang bersangkutan tidak mau nurut suatu aturan .... Ya silahkan angkat kaki . Jika yang bersangkutan tidak mau berpikir, agar bisa bertahan dalam pekerjaan... Ya biarkan saja . Lha jika customized products and services ... Ini memang tantangan... Pasar ceruk ... Terpaksa harus jual lebih mahal. Tapi .... Apakah bisa bertahan ? Perusahaan butuh juga pertumbuhan dan arus kas
Tapi saya tiap hari naik krl dari bogor jam 4 pagi ke jakarta...kereta penuh sama gen z deh...kliatan dari hoodie yg mereka pakai gen z banget....kok mereka rajin kok...mungkin krn mereka kelompok miskin ya gen z yang masih berjuang.
Betul, admin tidak bisa mengikuti ritme serba cepatnya Maaf ya Pa Renald, itu Terjadi Krn Pa Renald tidak bisa menggunakan Gelas, Sama dg GenZ Ditangan yg tepat Gen Z itu sangat hebat, beda dari generasi sepuh, Team saya banyak Gen Z 😊❤
Pengelompokan generasi berdasarkan kapan mereka lahir, menyebabkan mereka harus menyesuaikan diri dengan kriteria kriteria yg dibuat peneliti, pengamat, ahli ahli kebijaksanaan umum, psikolog, sama seperti ramalan ramalan rasi bintang. Bagi yg fokus pada kemajuan dan tidak peduli dengan ini hanya fokus pada tahapan tahapan mencapai kemajuan. Zaman makin berkembang dengan sains, teknologi, makin banyak yg harus dikuasai untuk sukses. Influencer sudah ada sejak jaman dahulu, hanya kecepatan mempengaruhinya sekarang sangat sangatt cepat. ❤
Usaha dan kesungguhan tetap harus dijalankan. 8 milyar manusia berinteraksi di muka bumi 🌎. Bagi periset tetap harus mengelompokkan 8 milyar ini, supaya dapat dibuat produk2 yg akan mereka buat laku terjual.
@@kucingoyen1ya pengelompokan terjadi karena fenomena sosial di sekitar. Tapi masalahnya apakah peneliti menggunakan fenomena sosial di indonesia? Ingat beda negara beda cara, tapi kita ngambil fenomena masyarakat yang ada di luar negeri. Udah sempat dikritisi guru gembul mengenai pengelompokan generasi. Bahkan di negara asalnya aja ada kritikan mengenai pengelompokan ini.
@@kucingoyen1 menyesuaikan diri dalam pengertian apa yg disebutkan peneliti sebagai kriteria kelompok gen Z, X, Y, babyBoomer bla bla bla. Bagi generasi diusia remaja yg sedang mencari jati diri, definisi gen Z, X, Y, baby boomer sangat mempengaruhi .
@@amicxblacx7193 Lebih gilanya lagi, sekarang ada parenting yg aneh-aneh, sampai si ibu ikutan tiduran di lantai swalayan mana kala anaknya tantrum sampai tiduran di lantai, katanya itu untuk memvalidasi perasaan anak... Beda sama jaman kita kecil, kalau tantrum langsung dijepret sama ortu.. 😅😅😅
saya punya staff gen z baru masuk kerja belum 1 bulan, sakit 1 minggu, izin urusan pribadi 3 hari. setelah itu resign. briefing atau pun lagi training belum ada 15 menit sudah mengantuk, sering kurang fokus, no comment for gen z.
Gen z melek tekhnologi, dunia Maya&nyata,kdg jd negatif.gaya hidup,fashion.jadi konsumtif uang ortu.kl orang dulu alami,cr ilmu,kerja.kl gen z maunya instan,drama salain orang.
@@jimmy9161ya itu salah yang mendidik juga. Mendidik harus seimbang, gk bisa keras, gk bisa lembut. Ada banyak aspek. Makanya kalau mau jadi guru beneran terutama speknya dari luar negeri ya harus paham betul psikologi anak agar anak bisa berkembang dengan baik dan benar. Gk bisa keras, gk bisa lembut. Susah memang, tapi itulah kalau mau maju.
@@jimmy9161gk tiba2 mental gen z lemah, HP hanyalah alat, jadi ya tetap aja didikan yang paling utama. Lingkungan? Ya anak yang dibawah umur emang sebebas apa sih lingkungannya. Ok gen z dah dewasa sekarang tapikan tidak semata-mata langsung plek ketiplek malas. Mental itu dibangun bukan tiba-tiba lahir gitu aja.
Gen z ini karakternya mirip bapak saya prof, jd mulai terbiasa skrng pny karyawan genz. hehehe Misalkan ada musisi gitar. Dia tampil disitu ada lagu, gitar, musik, nyanyian, pedal effect, sound amplifiers, & handuk merah. Nah yg diperhatikan sm genz bkn musiknya atau yg berhubungan dngn musik tapi malah handuk merah yg dibahas.
Alasan perilaku gen z jaman sekarang sama zaman bapak pasti berbeda, bapak bilang yg musik. Jaman bpk yg pengen denger musik pake harus beli kaset/cd. Karena jaman dulu media digital belum berkembang pesat seperti di jaman skrg. Jaman skrg perkembangan pesat media & digital kan tau sendiri…ya makanya tujuannya buat memudahkan orang, makanya dibuat serba instan. Wajar-wajar aja genz sekarang lebih senang dengan yang serba instan karena jaman modern dan udah kebawa sama perkembangan teknologi, & jaman dulu masih jauh dari kata perkembangan pesat digital.. Koreksi kalau salah 🙏🏻
Saya milenial tapi menurut sayapun percuma menyalahkan generasi2 lain karena tiap generasi dan individu adalah produk lingkungan sekitar dan dunia yang generasi sebelumnya ciptakan. Daripada berpikir solusinya generasi ke depan adlah perpeloncoan dan penghapusan komnas HAM anak, baiknya kita sebagai generasi lebih tua menjadi lebih bijak dan gak pelit ilmu. Rasulullah saja pengikutnya gak ada yang lembek tapi beliau adalah orang yang lembut. Ajarkan generasi penerus ini respect dan empati, karena dunia ini sangat kurang kasih sayang. Dunia emang kejam tapi kita jangan ikutan kejam.
_Betul Gen Z itu tak mau berusaha menyesuaikan diri dg situasi & orang lain, _*_Gen Z itu inginnya situasi & orang lain lah yg mengerti dirinya..._* 🤣🤣🤣 siPaling ingin dimengerti.. 😅😅
Sebagai salah satu guru dan pengelola sanggar Saraswati yang dominan Gen Z, penjelasan Prof Rhenald memang benar. Akan tetapi, marilah kita yang tergabung dalam sebagai gen Milennial atau boomers sudah seharusnya bisa menjadi leader buat gen Z. Lebih baik Menuntun daripada menuntut mereka. Memberikan teladan tentang kedisiplinan, ketertarikan terhadap literasi. sejarah dan seni budaya perlu digalakkan kembali via Gen M. Menurut pengalaman saya di sanggar, generasi Z kami berbeda dengan gen Z di media. Kebetulan Gen Z kami hidup di pedesaan dan lebih banyak memiliki waktu luang untuk belajar tari . Kemduian, adapula aktivitas luar seperti berbaur dengan alam jika ada penggerak di lingkungan mereka seperti pecinta alam. Memang, sekolah menuntut mereka untuk fulltime di dunia maya karena PR rata - rata tersistem di Hp. Tetapi, saya kira masih ada harapan menggembalikan generasi ini kepada aktivitas baca dan belajar seni/ fisik lainnya. Tentunya, tergantung lingkungan yang berpotensi membentuk pola hidup mereka sehari - hari.
@@danilphi5252 Kalau dunia seni yang gak bersentuhan dengan industri media sih wajar, tapi kalau sudah masuk ke industri media lain cerita Mau contoh? Aktor atau aktris jebolan sanggar seni kalau udah masuk proyek sinetron stripping ya harus siap ikut ritme industri TV
gen z perlu diberikan pendidikan karakter sejak dini [SD-Universitas] berkesinambungan. Gen Z dpt didorong sbgai pengusaha dan memiliki karyawan genZ juga.
Komunikasi antara 2 orang, akan menghasilkan sesuatu apabila saling memahami satu sama lain. Kenapa yg terjadi adalah kita diminta memahami gen Z saja, kenapa tidak ada obrolan yg mengajarkan gen Z utk memahami generasi sebelumnya ?
Karena gen z adalah produk zaman yg dimana saat ini kita hidup di zaman itu. Ingat gen z itu bisa jadi adalah anak, adik atau cucu2 kita. Selalu ada yg namanya gap generasi, tapi masa sekarang gap itu sangat terasa. Selang 5 tahunan saja zaman sudah beda. Siapa lagi yg akan membimbing generasi yg baru lahir ke dunia dan tidak tau apa2 ini tapi harus menghadapi perubahan zaman yg begitu cepat kalau bukan generasi yg lebih tua. Sedangkan generasi tua tidak mau tau apa yg generasi muda ini hadapi. Akhirnya mereka defensif dan menjadi semakin egois. Ada yg namanya hukum sebab-akibat. Kalau tidak tau sebabnya bagaimana kita bisa mencari solusi dari permasalahan yg ada.
Bagaimana pun Gen z adalah didikan generasi sebelumnya dengan fasilitas yang memanjakan. Motor, notebook, internet, Hp, uang jajan cukup Saya punya anak Gen Z sudah langsung kerja setelah lulus kuliah tapi belum ada setahun sudah mau pindah kerja 😅.
Anda gen apa? Berarti anda gagal mendidik anak anda, ponakan anda atau adik anda yang gen Z, mungkin anda terlalu sibuk dengan HP sampai lupa bahwa gen Z tersebut butuh sentuhan dan perhatian yg seharusnya agar mereka tidak mencari informasi dan ilmu snendiri dan akhirnya mereka hidup serba instant
Luar biasa anaalisa ini, sangat jeli dan ter struktur Pertanyaan saya, bisakah generasi setingkat di atas masuk dan mengambil benefit generasi ini? Bagaimana caranya, Prof Terima kasih sebelum dan sesudahnya
Anak gen Z mendapatkan kemudahan utk akses informasi yang baik dan buruk, sehingga klo tidak ada Bimbingan dari Ortu atau Guru sering nyeleneh sikap dan kelakuannya.
Biasanya sih Gen Z pemalas dan manja itu memang yang dari keluarga menengah keatas.. which is memang kelakuan mereka sangat menjijikan.. Tapi Gen Z yang masih berjuang untuk ekonomi mereka, banyak yang baik , kreatif dan rajin kerja.
Kalo menurut saya semata2 Gen Z umurnya masih pada muda aja, belum matang. Dari dulu anak muda ya banyak yang masih senang memberontak dan sulit diatur. Nanti saat mereka udah matang juga sadar dengan sendirinya.
Betul, Maaf ya Pa Renald, itu Terjadi Krn Pa Renald tidak bisa menggunakan Gelas, Sama dg GenZ Ditangan yg tepat Gen Z itu sangat hebat, beda dari generasi sepuh, Team saya banyak Gen Z 😊❤
Indonesia mencanangkan generasi emas 2045, tapi tak pernah mensosialisasikan bagaimana kriterianya, dan cara menciptakannya. Bagus lagi kalau ada sertifikasinya: Ready to be Golden Generation of Indonesia.
Setiap generasi ada masanya ada kriterianya ada sifat umumnya, dan generasi sebelumnya menjadi penilai dan merasa berhak lbh hebat dr generasi sebelumnya. Gen z hari ini akan menua dan menilai gen berikutnya, terkaget-kaget. 😂
ini lagi omongin fenomena di kota2 besar dan perbincangan media. gabisa dong kita bandingin sama daerah kecil masa kita bilang ada fenomena flexing, trus lu bilang di desa gaada flexing yaiyalah aneh
@@ag719g siapa ngomong nggak bisa. Cerdas dikit dong, banyak anak gen z dari daerah yang kerja di kota bagus bagus saja. Makanya survey dulu samplenya gimana nggak bisa semua digeneralisasi begitu. Kasihan stereotype genz nggak bisa kerja langsung berlaku untuk semua.
yah, ini konsekuensi dari cara generasi X mendidik anak2 mereka gen Z dengan pedoman bahwa mereka itu spesial. akhirnya saking specialnya mereka tidak bisa terintegrasi pada komunitasnya.
Dan komentar kamu adalah hasil dari kemajuan teknologi dan didikan gen x yaitu tidwk mencerminkan kerendahan hati , pokoknya hanya menyalahkan pihak lain, padahal seharusnya dg keadaan seperti ini yg harus selalu di utamakan adalah membahas bagaimana menghadapi masa depan dengan keadaan yg sudah terlanjur seperti ini, karena waktu tidak dapat di ulang
gara-gara ilmu parenting dari luar negeri yang mengatakan anak-anak itu special dan harus dimengerti sehingga membuat anak-anak special itu idak mau mengerti
@@Toplin_Go maaf saya didikan silent generation. saya hanya bisa observasi dan melakukan perbaikan pribadi dan keluarga saya sendiri. karena saya mengerti bahwa hal yang bisa saya kendalikan hanyalah diri saya sendiri dan keluarga saya sendiri. dan lagian bukan tugas saya untuk mencari solusi. masa orang tuanya yg enak bikin anak, lalu saya yang jadi ketempuan ngurus nasib anaknya? anda pikir dari awal generation X mendidik anaknya dari kecil, generasi2 lainnya tidak mencoba memberi saran? udah sampe capek, tapi yang ada cuma dibalas kalimat "anak anak gue, terserah gue mau didik gimana".
@@MichaelHarto dari jawabanmu saja sudah tidak konsisten, kamu komentar di channel ini menyalahkan gen x mendidik anak, tapi ketika mendapat balasan malah mengaku silent generation yg fokus pada keluarga dan pribadi , sip lanjutkan, 😁
MIN Maaf ya Pa Renald, itu Terjadi Krn Pa Renald tidak bisa menggunakan Gelas, Sama dg GenZ Ditangan yg tepat Gen Z itu sangat hebat, beda dari generasi sepuh, Team saya banyak Gen Z 😊❤
Kasihan gen z ngak ada yg memahami kalian, digurui,dibebani utang, dibilang malas kerja, dipotong asuransi wajib,asuransi perumahan. Kesalahan kalian,bukan kesalahan pemerintah
Budaya access over permanent ownership tidak cuma ada di gen z . Sy sebagai milenial pun nyaman dengan rumah sewa , angkutan daring. Daripada beli rumah atau mobil mending uang nya di investasiin. Hidup nomad explore hal2 baru. Kalo uang nya dibeliin rumah uang nya kekunci gabisa berkembang. Kalo mati jadi warisan dinikmati keluarga.padahal ada prioritas diri sendiri yang lebih berhak menikmati hasil jerih payah kita.
Gen Z adalah shadows dr Gen2 sblm mrk…jd terus menerus menyalahkan Gen Z saja, lihat apa shadows dr Ortu mrk yg menurun ke mrk dan bermanifestasi melalui diri mrk
halaahhh generasi sebelum gen z bs d didik keras utk survive kl gen z di didik keras dikit auto healing di didik keras banget langsung bunuh diri generasi Zampah
Gen z manusia manja dulu anak anak 90 an kerja pengen ke luar negri belajar yang pinter nongkrong yg di omong masa depan pengen kuliah di luar eh skrng kepingin untuk maju itu susah dan terlalu di manja orang tuanya jadi y gmn lagi
Punya karyawan gen z ampun dah... Attitudenya kurang Dikit2 pengen healing Gampang kena mental illness Agak malas2an Kurang loyal Maunya serba instan (gak semua tp kebanyakan begitu) Heran,beda banget dg generasi2 sebelumnya. Apakah itu karena mereka terlalu banyak dimanjakan dg segala kemudahan yg ada sekarang ya? Ditambah didikan orang tua dan komnasham yg....ahsudahlah... Tp yg sy salut adalah kreatifitas mereka luar biasa.
Saya nggak ngerti kenapa genZ selalu jadi bulan2an bagi boomers, tanpa pernah memberi kesempatan bagi para genZ ini utk memberi tanggapan dari point of view mereka. Padahal byk sekali tindakan boomers yg tidak masuk akal juga di kantor.
Generasi atas memang banyak komplain tentang gen z tapi sepertinya tidak ada yang melarang atau menahan gen z untuk memberi tanggapan balik. Silahkan buat video responsnya jika tertarik
Banyak genZ yg masih berlindung diketiak boomers, mrk tdk mau tau kesulitan dan tantangan hidup, maunya senang2 terus. Tidak tahan banting dan mudah menyerah.. Ada kesulitan sedikit saja sdh teriak2 minta tolong, pdhal itu cuma hal sepele yg sebenarnya sangat mudah diatasi sendiri oleh mereka.
@@saputramargam611Maaf ya Pa Renald, itu Terjadi Krn Pa Renald tidak bisa menggunakan Gelas, Sama dg GenZ Ditangan yg tepat Gen Z itu sangat hebat, beda dari generasi sepuh, Team saya banyak Gen Z 😊❤
@@CarilaAsolati gen Z sok tahu, sok bisa saat diberi tahu/pemahaman,,,tp ketika ada persoalan sepele, teriak ke langit spt dunia sdh kiamat..sampai aku geleng2 kepala,,,koq yg mudah dijadikan sulit,,,yg sulit dijadikan sepele
Atau kita2 generasi sblmnya yg harus beradaptasi dengan perkembangan zaman? Jam kerja lebih fleksibel tapi dengan syarat kerjaan mesti siap dalam estimasi waktu kerja. Jika tidak siap, ada konsekuensi. Kalau mau memaksakan peraturan lama yg sdh mulai usang ya susah juga ya ke gen yg katanya "stroberi"
ga ngerti kerja "remote" itu apa...jangan salah ada lho orang tua jaman sekarang pola pikirnya kalo kerja itu harus ngantor....katanya supaya kelihatan sama tetangga kalo anaknya kerja.....wkwkwkw..susah gan
Bukan gen z saja yang mau serba instan pak... Saya lihat pak lurah juga maunya instan, main copy paste program gak mau proses,.... Ada hubungannya dengan topik ini gak???😂😂😂
Emang elo hansip enggak? bikin sim aja nyogok, gak mau ujian.. ditilang dijalan maunya damai gak mau sidang. Sudahlah jangan sok suci, kerja nikamti harimu dg bahagia. Jangan sok tahu yg cuma karena opini..
Entah Gen A ,Gen B, Gen Milenia, Gen milenium, Gen Z , Tai Kucing,..ngak ada bedanya ,yg penting yang Ngatur Negara itu Benar,.bisa Berantas Koruptor atau Pencuri Uang Negara,, bisa memberantas Judol,.Pinjol,.Pemalsuan Uang,.dll,..dan bisa memberi pekerjaan ke rakyatnya,.itu yg penting,.PEMIMPINNYA BISA NGATUR NEGARA YG BENAR, itu yg Paling Utama,..
Yang ada mereka teriak di medsos kalau ditelantarkan, kemudian viral, orangtuanya dihujat netizens 😂 Ditendang dari pekerjaan, teriak di medsos, viral, kantornya dihujat netizens 😂
Gen Z mirip kutu loncat, terlihat dari loyalitas konsumen yang makin kesini makin mahal dan langka. Kalau ga ikut trend on demand atau sedia produk atau jasa yang bisa custom bakal kalah sama pemain dengan modal yang besar di offline, apalagi di online udah berdarah-darah. Apalagi sejak fenomena bakar duit start up, semua terlalu tergantung sama bonus, diskon, insentif. Jual beli online beda harga Rp100 aja langsung pindah.
Prof, Kurasa prof nunjukin bagian buruknya bagus tapi daripada gen z sebelumnya yang betul betul suka process banding instant dan gecat kompeten betul betul tentara digital prof😂
contoh kecil aja lah...99% yang bikin SIM itu nembak polisi SAMPE SEKARANG 3 generasi....kultur praktik bobrok itu warisan siapa???BOOMER!!!coba kalo dari awal bener....kesadaran itu tumbuh dengan sendirinya
Sy pernah punya bawahan Gen Z. Suatu waktu dia gak datang meeting dan disoroti oleh beberapa Stake Holder. Setelah sy hubungi lewat Whatsapp alasannya adalah "Sy terlambat bangun, karena semalam abis mabok".
Gue prnh denger di podcast apa gt gue lupa, Dia bilang generasi emas tuh baby boomer, bnyak revolusioner, inventor, industri2 bermunculan, microtransistor ditemukan, bahasa pemograman diciptakan, gurita2 ekonomi tercipta di generasi itu! Generasi setelahnya yg mengalami kemunduran.. secara disadari atau nggak tp Generasi setelahnya disiapkan buat melayani generasi tersebut alias baby boomer! Baby boomer lebih aware secara politik, geografi, ekonomi, teknologi.. Salah satu contoh bill gates, Prnh denger bill gates ngelarang anak dan cucunya buat main sosmed sblum dewasa? Steve jobs tentang kekhawatiran'nya sama privasi, dan banyak lg! Sebutin orang2 terkaya di indonesia.. mereka juga baby boomer dan jauh dr radar sosial media! Bahkan anak cucunya
Soal beginian rasanya saya org yg termasuk paham😂 Ortu bomer melarat Bikin usaha berdarah darah Saya milenial 89 Diusaha tsb saya ikut bergabung dan belajar bersama karyawan rata2 gen x Ortu meninggal, estafet ke saya.. Adik saya 3 biji gen z 1 bergabung 2 masih kuliah.. Disini saya bersyukur dan bingung😂😂 Bersyukur ga jadi generasi sandwich karna dari peninggalan ortu cukup untuk biayain ibu dan adik2 kuliah.. Bingung nya saya belum bisa adaptasi ke adik yg gen z Maksd hati saya walau kbutuhan tercukupi tp tolong agak greget sedikit daya juangnya biar nanti ga keget kedepan.. Misal sambil kuliah tipis2 bantu Sambil kuliah tipis2 usaha mandiri Kurangin lemot nya😂 Sat set sat set. Saya tawarin kira2 apa nih yg menarik untuknsampingan cari cuan2 tipis aku bantu modal Ga ada respon dan santai saja😂😂
Puyeng banget jujur saya milenial punya karyawan Gen Z, mental tempe, ditegur halus sakit hati, rendah loyalitas, minta gaji dan fasilitas ala perusahaan multinasional. Good Times Create weak people
"Kucing saya sedang sakit..." 😅😅🤣🤣🤣 suwer ngakak banget dengernya, Prof. Sebagai early milennials, sebenernya saya juga masih muda, tapi kasus telpon izin karena kucing sakit bener-bener amazing 😅😅
Teman ku di perusahaan nya kedatangan anak anak gen z ..sedangkan di korea yg namanya disiplin..senioritas itu budayanya tinggi bngt.. lah gen z ini ga mau di arahin ma senior2 nya ( hampir semua klau di korea ada orang baru yg ngarahin senior disitu sudah di kasih mandat ma atasan suruh ngajarin lah dll ) ..lah si gen z ini ga mau katanya sama sama tki..sama sama orang Indonesia ngapain ngajar2 in..kasus 1.. Ttg disiplin ini sangat buruk..terbiasa se enaknya mungkin di rumah..dari jam tidut..bangun..makan..masuk kerja..cara kerja nya katanya sangat buruk ..sebenenrnya dri sini lah masalah utamanya tidak bisa adaptasi dgn budaya lingkungan kerja yg ada..akhirnya timbul kasus-kasus berikutnya..yah baru sebulan..2 bulan dah pindah..pdhl pindah pabrik harus punya kos banyak juga..numpang2 juga ..yah beban lagi lah buat yg lain.. Akhirnya pada perang lah di medsos wkwkkw..yah padahal jelas n pasti yg kliru mereka tidak bisa cepat beradaptasi..pi di medsos merasa benar..katanya senior tai lah..bangsat lah..aniing lah.. Maaf yah ini tidak semua sih pi aku ambil contoh ada kasus begini ttg genz yg terjadi di sekitaran ku.. Sekali lagi tidak semua gen z itu begitu..sama sih gen apa pun sama ga smeua buruk..pi mungkin gen z lebih parah dri gen lainnya cara untuk survive nya kurang mungkin..
Secara intelektualitas diakui gen-z cukup superior dan tidak ada masalah untuk lolos tes masuk perusahaan, tapi untuk loyalitas, ethos kerja, dan kepatuhan susah untuk diharapkan dari mereka
@@akunformalitas betul bang kecerdasannya sebenarnya sangat bisa di andalkan katanya sih yah itu cara kerja nya ( dalam korporat) susah untuk di kendalikan...
Gen z saat ini adalah buah dari didikkan ortu ..baiknya kita jangan melulu menyalahkan mereka tapi kita sebagai ortu harus introspeksi diri terkait pola asuh kita ke gen z
Gen Z didunia kerja kadang nyebelin juga kaya di tempat kerja ogud, mereka kalo ada salah gamau keliatan salah, alihkan kesalahan mereka ke orang lain dan tidak mau mengakui kesalahan nya
Kok ke rezim? Fenomena Gen Z ini ga cuma ada di Indonesia, gen Z adalah sebutan bagi anak yang lahir pada periode tertentu, sama dengan baby boomer, gen X/milenial dan gen alpha yang terbaru. Disemua negara itu sikap gen Z mayoritas sama karena lahir pada era revolusi digital dan teknologi. Gen Z ini juga lahir dari pola asuh generasi kalian-kalian ini seperti baby boomer dan X. Jika anda menyalahkan gen Z karena perilakunya A-Z, maka andalah yang harus disalahkan karena gen Z lahir karena pola asuh kalian.
@@AdnanYudi Ga semuanya apa apa salah pemerintah, ente gagal dalam hidup ya bukan salah pemerintah. Gini lah namanya apa apa nyalahin rejim apa apa nyalahin rejim. Gagal dalam hidup nyalahin rejim, giliran sukses nyombongin diri. Anda itu adalah makhluk merdeka yang apapun keputusan andalah yang menentukan arah dan keberhasilan atau kegagalan hidup anda. Bukan karena rejim. Perbaiki mindset anda
Gw punya team yg isinya Gen Z semua. sumpah ngaturnya susah. SEMAUNYA seolah olah kantor gw kantor bapak moyangnya! ampe bikin forum dengan manager2 lain across companies, yg punya team isinya gen Z, casenya kurang lebih sama. 1. Menolak mengerjakan hal sederhana / sesuatu yang mudah. Alasannya sungguh sangat menyepelekan pekerjaan : 'kerjaan ini tidak ada valuenya' as they said. 2. Krn merasa case nomor 1 dibilang "kurang menantang", saya kasi dong case yang agak advance. Hasilnya : GAK DIKERJAIN JUGA, MALAH NGELUH. Ini ga bisa, itu ga bisa. Inisiatif juga kuraang. Brengsek bener. Saya jera deh rekrut anak jaman skrg. Lagi nunggu nih bocah ngajuin resign aja deh. Memperlambat kerja. Kelar nggak, NGELUH MULU IYA...
Diantara gerombolan ampas itu masih ada 1-2 yang masih beneran niat kerja buat cari nafkah, cuma ya ketutupan ama massivenya jumlah mereka yang kaga bener, yg bentar bentar ngerasa tersakiti dan butuh healing sampe hilang
Besok gua bikin konten dengan judul gen boomer yg selalu semena mena dengan uang dan kekuasaan, korup dan kolot dengan aturan yg ribet dan bertele", tidak becus mendidik anak, dan selalu merasa benar.
Sbg business owner, gen X, yg punya kary gen Z, saya + suami sering berbeda pandangan ttg perilaku kary. Kalo dulu th 2002-2020, suami saya msh bs menerapkan jam kerja 8-16. Kary kami para milennial. skrg kary kami para gen Z, suami jd sering marah dg ketidak disiplinan mrk. Ternyata, para gen z hanya tdk terbiasa bangun pagi, jd mereka lbh suka msk kantor jam 9, lalu mrk nongki di cafe (sambil kerja), dan balik lagi ke ktr jelang jam pulang. Utk para teknisi, mrk lbh siap ketja sampai larut malam, daripada disuruh masuk kantor pagi2. Well, awalnya saya + suami jd sering berantem gara2 kary. Suami maunya model lama. Saya ingin menyesuaikan dg perkembangan jaman. Akhirnya kami ambil jln tengah. Ok msk kerja jam 9, tp jika dibutuhkan oleh klien, sewaktu2 kary harus siap. Deal. Dan pekerjaan beres. Bahkan kami jd bs tidur nyenyak karena tahu, para gen Z itu bs menyelesaikan pekerjaan jika mereka diberi kewenangan & fleksibilitas waktu. Tapi tentu saja, para gen Z itu juga butuh dikontrol, sebab kami tak bs berharap loyalitas penuh dr mereka hehe..
betull sebenernya kami para genZ perlu ruang untuk adaptasi dan fleksibilitas, walau gak menutup mata juga masih perlu dikontrol baik oleh rules/atasan :D terimakasih bu sudah mau berusaha mengerti karyawannya hehe
Kerj 16 jam? Gila lu ye
@@DsamkoKamu baca yang mana, dari komentar dia, kerja 16 jam 😊
@@Dsamko jam 8.00 -16.00 bro 😀
Gen Z di Indonesia = Generasi BABi😂
Orang indo penuh neet mikirin masa lalu mulu🗿
Sekedar 'sharing' dgn Prof; sy punya 2 keponakan 'Gen-Z' yg _(sejak masa balita smpai lulus S-1 & ke-2 orgtua-nya pensiun)_ mereka benar2 'fatherless & motherless' krn selama masa 'tumbuh kembang' mereka stiap hari ke-2 orgtua hrs berangkat krj sblum pk06 pagi & baru tiba di rmh skitar pk21 mlm shng mereka belajar HNY dari para pmbantu, sopir + tkng kebun yg ber-ganti2 org & dari internet dgn pemahaman mereka sendiri sbg seorg anak SD/remaja SMP-SLA...
Setelah ke-2 orgtua pensiun, nampak jelas mereka sdh trlanjur 'trbiasa sendiri' shng sulit 'link' scara emosional dgn ke-2 orgtua-nya & org2 dewasa di skitar mereka shng mereka mnjadi org yg 'suka2 sendiri/semau gue' krn (mungkin) mereka terbiasa sendirian secara mental sejak masa 'tumbuh kembang' mereka..😢...
Secara materi, nampak jelas mereka berkecukupan tapi secara batiniah mereka 'miskin' sehingga mereka berbeda dgn angkatan 'baby boomers' yg dibesarkan oleh ibu kandung + kakek-nenek...
Menurut sy, bnyk gen-Z mirip ke-2 keponakan sy & perlu training utk life-skill...
Itu masalah orang tua yang tidak memperhatikan anaknya... Family time tidak ada... Tumbuh kembang anak harus ada pada orang tuanya... Berikan waktu bersama anak dan melihat apa yang dia lakukan baik itu bermain, belajar, sampai berinteraksi terhadap lingkungan... Berikan masukan jika salah dan berikan dukungan jika hal positif menghampiri... Generasi sekarang memang agak rapuh dari segi mental sih... Karena tanyangan di HP yang membuat dia berfikir jika saya begini dan begitu apalagi yang bisa membuat moodnya down pasti dia berfikir adanya tidak keadilan atau apalah... Padahal hal seperti itu buat generasi pendahulunya merupakan hal yang mudah dihadapi... Kembali lagi cara mendidik anak mau seperti didikan kedisiplinan full (keras) atau didikan yang mementingkan pahami perasaan anak.
😅😅😅 masalah pondasi agama tdk ada maka gen-z jadi kaum athletic dan malas juga halusinasi luar biasa . Ini disekitar kita gen - z seperti ini.
Ga bs dipukul rata. Yg menengah ke bawah sampai keluarga miskin ga gitu soalnya
buat apa ada anak ya, childfree mungkin better than tis
Mbak belajar bahasa lagi ya 😂 Hubungannya agama sama athletic apa? @@nizarayubi1768
Pak Rhenald Khasali sangat memahami Gen Z sekali, mereka sangat fokus pada pertanyaan "Why ". Ga mau kerja yang pekerjaan meaningless terutama imbal balik bagi diri mereka. Mereka merasa dunia kerja memberikan pekerjaan hanya untuk menejahterakan owner/investor. Ini jadi semacam ada kesadaran kolektif untuk melakukan mogok kerja, karena sistem sudah tidak adil bagi mereka. Segala jenis inovasi dan kemajuan sudah diraih oleh generasi sebelumnya,
giliran buka usaha sendiri kebingungan modal minta dari orang tua, dari pemerintah dll
ya kalo mau berontak, bikin usaha sendiri
@@yuliusguritno9010 Begini, mungkin maunya Gen Z itu perusahaan di Indonesia harus bisa seperti beberapa perusahaan besar yang sudah mulai menerapkan culture "Gen Z Friendly"
Emtek Group mungkin bisa jadi contoh di mana karyawannya lebih disejahterakan (bukan cuma materi doang) dibandingkan perusahaan kompetitornya (terutama di bidang media) tapi workload dianggap lebih manusiawi (disiplin iya, tapi di sisi lain karyawan dikasih benefit terutama untuk project tertentu)
Mau contoh? Stasiun TV MOJI yang termasuk salah satu anak perusahaan Emtek, memberikan kelonggaran buat karyawannya menikmati vacation saat berdinas di kota penyelenggaraan Proliga maupun event bola voli lainnya di bawah naungan PBVSI (selama bukan pada saat jadwal siaran langsung)
anak² dengan didikan keras (bukan kejam) dan perhatian benar akan terangsang otaknya untuk berpikir keras..
saya seorang karyawan di perusahaan khususnya teknik industri, 6 anak smk masuk untuk magang, 5 dari keluarga cukup diantaranya hanya absen kehadiran seperti tak memiliki minat/ketertarikan untuk berkreativitas hanya bergerombol dan bercanda..
sedangkan 1 anak yg berasal dari keluarga kurang mampu sangat tekun dan berani berkreasi dan punya inisiatif bertanya kemudian bergerak seolah-olah dia adalah pekerja disana. belum sampai disitu, dia setelah pulang magang ternyata dia bekerja sambilan sbg bongkar muat di ekspedisi J&T
betapa bangganya orang tuanya seharusnya
kesulitan tanpa bantuan akan membuat manusia untuk berpikir dan bergerak
@@tunggulgusang1008 biasa dibantu membuat manusia malas berfikir
coba bayangin gaji di jabodetabek cuma kisaran umr + tunjangan paling 8-20 jt lah.. di suruh kerja senin sampe sabtu.. waktu sekolah ajah sabtu libur 😭... Tambah lagi uang ga cukup buat kebutuhan
Gaji buruh pabrik di jabodetabek itu cuma 5 jt an.. Tambah tunjangan uang makan dll paling jadi 8-16 jt /bulan..realistis ajah gaji segitu mna cukup buat idup?? 😢buruh juga ga cuma buat makan buat healing2 juga perlu.. Gen z juga butuh sandang, papan pangan
@@satrofajarSaya gak paham bagaimana manajemen keuangannya. Gaji saya tidak sampai 15 JT, dg. 2 anak yg 1 kuliah dan 1 SMA masih bisa saving 3 - 4 jt sebulan.
aku br masuk ke tempat kerja yg baru, setelah nyoba wirausaha dan gagal di usia yang udh gak muda lagi. udah pesimis krna sainganku genZ sdgkan aku blm pernah ke dunia profesional sblmnya, gk ada pengalaman di kantor manapun. Alhamdulillah lolos dan pas udah berjalan sempat diceritain sm temenku klo sblm aku msuk, bossnya skip 1 org yang lebih muda bbrp taun dr aku, bkn krna kemampuan dan pengalaman tapi krna banyak omong dan ga bisa diajak belajar dan berkembang. seketika aku merasa kalo dunia kerja sekarang gak semuanya terre-generasi. tapi siapapun, di umur berapapun, asal mau belajar dan berjuang, mereka akan menang bersaing. semangat ya adek2..
ini yg seleksi oke sih kriterianya, soalnya jaman skrg banyak perusahaan yg harus bgt freshgrad di usia dibawah 25 dan banyak juga yg menuntut harus jago public speaking (cenderung menjilat bahkan). seenggaknya masih ada perusahaan yg lebih liat ke hard skill dan attitude ketimbang usia aja.
Om, aku pernah punya tim full young millenial & gen z, kubebasin mereka kerja dimana aja, mau di kafe kek, di genteng kek, di pinggir kali kek, asal kerjaan kelar dan kalo meeting setor muka (boleh virtual). Kukasih tunjangan hiburan paket voucher game 100K (ganti pulsa). Hasilnya produktivitas naik tuh, ga ada masalah.
Jaman sekarang terlalu gampang mendapatkan hormon dopamin, sehingga susah fokus dan banyak distraksi
Masuk akal
Dopamine gundulmu. Yang banyak malah cortisol.
@@King_of_Antisemitesmaen gme dll
Mksdnye x kk
Ketika penguasa menganalisa indonesia emas dengan cara lama tapi tidak melihat adanya generasi yang berbeda. Kayaknya ngak usah dinamai emas, perak atau perunggu, jalani saja manusia akan beradaptasi sendiri.
Maaf ya Pa Renald, itu Terjadi Krn Pa Renald tidak bisa menggunakan Gelas, Sama dg GenZ Ditangan yg tepat Gen Z itu sangat hebat, beda dari generasi sepuh,
Team saya banyak Gen Z 😊❤
Fakta yg bukan hanya dialami oleh Gen-Z :
1. Ketika seseorang merasa kurang mendapatkan perhatian baik dari keluarga maupun lingkungan sekitar bahkan menerima bully, barang pribadi dan hewan peliharaan adalah keluarga bagi mereka
2. Tidak mudah menyampaikan pikiran dan perasaan pada orang-orang yang hanya ingin didengarkan, dibenerkan pendapat dan pemikirannya, serta diikuti kemauannya
3. Masyarakat adalah pasar konsumen bagi semua kemajuan dan pertumbuhan ekonomi terlebih pertumbuhan teknologi
4. Kecepatan pertumbuhan dari usaha non formal, pendidikan, kesehatan, dan real estate tidak diikuti oleh pertumbuhan pendapatan pekerjanya (UMR/UMK) secara signifikan. Cukup sekali untuk experience, meski musti menurunkan kualitas yang lainnya kemudian
5. Mayoritas masyarakat susah menerima seseorang dari unwell society than good life society
Masalahnya etika dan etos kerja gen z itu yg susah dimiliki sama mereka prof. Saya pelaku usaha, dan kerja itu ga hanya cuman rajin. Etika kepribadiam juga penting
Ini jaman tehnologi canggih menuju semua seperti mudah apa yang kita butuhkan tetapi ingattt semua akan bisa berakhir....
Saya kembali ke kampung , kembali ke alam hidup sederhana tenang menikmati udara bersih ,alam yang indah🙏
Kadang pusing nanganin mereka, ngadu, ngeluh, ngeyel
Di kerasin dikit langsung mundur di biarkan malah bikin berantakan.
Di kasih tahu diajarin gak paham paham.
Kerja dikit main Hp lalu bilang cape mau istirahat .. cape..
Mungkin itu yg kami alami sebagai leader, dulu dengan sekali intruksi bisa berjalan dengan baik. Sekarang informasi diberikan hrs 300kali.
Itupun belum tentu mereka paham.
Asyik dan penuh tantangan plus PENGATURAN EMOSI
Mereka hidup di jaman serba mudah, bagi mereka kalau bisa mudah ngapain susah.
Kalau bisa santai kenapa hrs gerak cepat.
Kitalah yg harus berubah mengikuti jaman. Jangan paksakan sifat kita kepada mereka..
Itu karena km tidak bisa kedunia mereka, Maaf ya Pa Renald, itu Terjadi Krn Pa Renald tidak bisa menggunakan Gelas, Sama dg GenZ Ditangan yg tepat Gen Z itu sangat hebat, beda dari generasi sepuh,
Team saya banyak Gen Z 😊❤
pernah baca komen2 d, HRD pada males hiring gen z. ngeluh attitude mereka.
Yang menyebabkan Gen Z itu adalah cara didikan yang sudah mulai berubah setelah tahun 2010an Prof kalau menurut saya, sekarang itu terlalu banyak ikut campurnya KOMNAS HAM berserta undang - undangnya yang dirasa malah terlalu memanjakan dan apa yang dilakukan anak-anak menjadi pembenaran. Contoh sederhana yang sering ditemui saya adalah curhatan para guru2 yang mengajar, susah saat ini untuk bertindak tegas dan kedisiplinan kepada muridnya, karena sedikti saja ada tindakan tegas untuk teguran, langsung bisa dilaporkan dan bla bla bla, padahal guru bila sampai bertindak tegas itu dikarenakan sudah tidak bisa dinasehati atau ditegus dengan baik baik. Berbanding terbalik dengan dahulu, mangadu ke orang tua malah kita yang diceramahi dan kadang bisa kena tambahan dari orang tua karena malu kalau anaknya berkelakuan kenakalan di sekolah. dan Juga Prof, senakal nakalnya dahulu, masih hormat kepada para guru yang sudah mengajarkan ilmu.
Anda benarr !!! 👍🏽
Benar banget..
Coba bayangin gaji di jabodetabek cuma kisaran umr + tunjangan paling 8-20 jt lah.. di suruh kerja senin sampe sabtu.. waktu sekolah ajah sabtu libur 😭... Tambah lagi uang ga cukup buat kebutuhan😅wajar kalo para gen z strez😅
@@PrasetyaSuputra buka usaha sendiri aja mas, atau cari kerjaan dengan gaji diatas 20 juta yang masuk kerjanya seminggu 3 hari...
Hormat sih hormat, dari si bocah ke guru. Tapi dulu tuh malah si bocah yg gak dihormatin. Ingat dulu pas SD, pas pelajaran PKN. Awal belajar konsep Pancasila. Sampai sila ke-2 sama 5, gw nanya, keadilan tuh apa?
Dia nanya balik: maksudmu apa?
Ya terus gw bandingin sama soal matematika terkait pembagian 4 permen ke 2 murid, A sama B. Apa mbagi supaya keduanya dapat yang sama tuh adil?
Dia njawab iya.
Gw tambahin lagi:
Tapi kalo si A belum makan, apa adil A nggak dapet jumlah yg sama?
Terus kalo si B ngerasa A tuh lebih rendah & bahkan gak adil kalo si A dapet apapun, apa pembagian itu bakal adil di mata si B?
Sama kalo masyarakat mendukung pemikiran si B, apa itu bakal adil buat masyarakat?
Habis itu apa? Gw dilarang nanya lagi, sampai lulus SD.
Tambahan,covid telah mengajarkan gen z bahwa seseorang bisa "pergi"dg mudah,sehingga mereka lebih menghargai kebahagiaan dr pd uang,apalagi kalo ortunya bukan org melarat.
masuk akal
Ya termasuk ortunya yg berduit itu.. bisa pergi kapan aja..😂
Lebih ke generasi tidak beretika tidak menghargai org lain sama sekali bahkan kepada yg lebih tua. Generasi paling bobrok yg pernah lahir.
Ada nilai INTELEKTUAL & MORAL atau Kerja Keras & Doa yg perlu dilatih terus menerus hingga MAHIR yg perlu ditanamkan pada Gen Z
Aneh bgt sumpah. Padahal gen sebelumnya yang ga berintelektual dan tidak bermoral. Malah ingin ngajarin gen z soal moral. Tambang liar dimana mana, kebun sawit dimana mana, kerusakan alam dimana mana, korupsi dimanapun, parkir liar, emas palsu, bandar narkoba, penjudi, preman pasar, pembunuh, mafia tanah, mafia lainnya, penumpukan harta, kesenjangan sosial, hukum ga jelas, kebijakan pemerintah yang menyengsarakan, kebijakan pemerintah yang bodoh, kebijakan pemerintah tolol lalu pembatasan akses dan kebebasan, hukum diubah2, pemanasan global, sampah plastik yg kgk bisa kalian olah, sampah di buang sembarangan.
Ini semua ulah siapa. Ya ulah kalian para milenial ke atas. Kalian yang ngajarin kami hal hal seperti itu, kalian yang menyodorkan kami hal hal tersebut lewat semua media dab televisi. Kami tak pernah melihat negeri ini baik baik saja.
Muak gua lihat kalian sok tahu, sok benar padahal usia kalian tinggal tunggu mati.
Yang berharap indonesia emas itu kalian, knp ga kalian aja yg nyelesaiin semua masalah itu? Kalian kgk bisa kan. Kalian yg nyerahin semua sampah2 kebusukan negeri dan dunia yang telah kalian buang sembarangan kpd kami biar kami membersihkan. Kian yang harusnya ngerjaiin. Jangan berharap dan sok bijak lu anjiing. Muak gua
Kita emang mengajarkan cara hidup prihatin bagi anak2 kita. Sebuah cara yg diajarkan para leluhur kita secara turun temurun; bahwa hidup itu tdk spt membalikkan tangan. Semua butuh proses, butuh perjuangan dari bawah.
dari sisi bisnis.. prof.. mohon bahas strategi bisnis menangani perilaku on demand dan switch culture ini
Betul Prof . Karena customer yang minta product dan services instant ( on demand )
Ini juga akan sulit diadaptasi perusahaan, belum sempat naik , harus switching lagi
Ini jelas mengerikan . Belum lagi calon konsumen.... Ternyata gak punya duit ( pengangguran )
@@airlanggabhumintaraamitaba8363maen viral lahh pake influencer kan banyak yg fomo
Hampir disemua umur semakin manja saat ini prof. Orang tua yg gampang stres urus anak dikt2 uplod. Parenting skrg juga terlalu lemah. Jangankan genz umur 25 - 40 di era ini dg umur 25 - 40 di era pra medsos pun semakin manja. Guru2 smakin manja, murid2 semakin manja. Buruh smakin manja berekspek tinggi, konsumen smakin manja, penjual juga smakij manja. Di era ini smakin ke arah lebaynisasi😅, harga diri no 1 walo perut laper.
Kemanjaan yang HQQ 😂
Umur 20 akhir-40 awal saat ini adalah milenial..bukan Gen-Z..😅😅😅😅 yah gpp sih kalo gue dianggap generasi muda..😅😅😅😅
@@xueueuxitu kurang koma aja kayaknya :
Jangankan Gen Z, yang umur 25-40 blablabla
Kita gen x menghadapi kesulitan yang lebih daripada generasi lainnya. Memodernisasi Nusantara adalah tugas kita, mendemokrasikan Nusantara adalah tugas kita menjaga ekonomi dari semenjak krisis 98 hingga membaik sebentar dan kini kita menghadapi lagi covid 19 dan efek jangka panjang nya dan juga mendidik gen z agar bisa menghasilkan nafkah. Semoga Allah SWT memberkahi semua gen x dan memberikan kesehatan dan rezeki besar. Amiiinnnn
Menyoroti kesalahan orang kelemahan orang melabel label orang lain memang enak dan mudah. Yang sulit adalah introspeksi diri sendiri, ngakui kelemahan diri sendiri, dan berempati sama orang lain. Biasanya klo udah berpengalaman, akan merasa paling benar dan gamau merendah diri. Termasuk orang akademis loh. Apalagi orang akademis..
Era yang semakin kompleks dan menghasilkan tekanan tersendiri ke individunya yang merubah situasi perilaku individu termasuk generasi z bahkan milenial yang punya peran dan pergerakan dominan secara publik dan virtual. Satu cara efesien mungkin melakukan perombakan jadwal kerja bisa dilakukan contoh saja: seminggu hanya 4 hari kerja.
Perlu solusi yg serius agar bangsa ini diisi dengan bangsa yang buka "pejuang", tapi menjadi bangsa "pembosan" yg selalu berfikir instantly utk semua yg harus didapat......💪
Saya sih sederhana saja Prof .
Jika yang bersangkutan tidak mau nurut suatu aturan .... Ya silahkan angkat kaki .
Jika yang bersangkutan tidak mau berpikir, agar bisa bertahan dalam pekerjaan... Ya biarkan saja .
Lha jika customized products and services ... Ini memang tantangan... Pasar ceruk ... Terpaksa harus jual lebih mahal. Tapi .... Apakah bisa bertahan ? Perusahaan butuh juga pertumbuhan dan arus kas
Tapi saya tiap hari naik krl dari bogor jam 4 pagi ke jakarta...kereta penuh sama gen z deh...kliatan dari hoodie yg mereka pakai gen z banget....kok mereka rajin kok...mungkin krn mereka kelompok miskin ya gen z yang masih berjuang.
Betul, admin tidak bisa mengikuti ritme serba cepatnya Maaf ya Pa Renald, itu Terjadi Krn Pa Renald tidak bisa menggunakan Gelas, Sama dg GenZ Ditangan yg tepat Gen Z itu sangat hebat, beda dari generasi sepuh,
Team saya banyak Gen Z 😊❤
Pengelompokan generasi berdasarkan kapan mereka lahir, menyebabkan mereka harus menyesuaikan diri dengan kriteria kriteria yg dibuat peneliti, pengamat, ahli ahli kebijaksanaan umum, psikolog, sama seperti ramalan ramalan rasi bintang. Bagi yg fokus pada kemajuan dan tidak peduli dengan ini hanya fokus pada tahapan tahapan mencapai kemajuan. Zaman makin berkembang dengan sains, teknologi, makin banyak yg harus dikuasai untuk sukses. Influencer sudah ada sejak jaman dahulu, hanya kecepatan mempengaruhinya sekarang sangat sangatt cepat. ❤
Usaha dan kesungguhan tetap harus dijalankan. 8 milyar manusia berinteraksi di muka bumi 🌎. Bagi periset tetap harus mengelompokkan 8 milyar ini, supaya dapat dibuat produk2 yg akan mereka buat laku terjual.
"harus menyesuaikan diri dengan peneliti"? Tolong pahami dulu kenapa ada pengelompokan.
@@kucingoyen1ya pengelompokan terjadi karena fenomena sosial di sekitar. Tapi masalahnya apakah peneliti menggunakan fenomena sosial di indonesia? Ingat beda negara beda cara, tapi kita ngambil fenomena masyarakat yang ada di luar negeri. Udah sempat dikritisi guru gembul mengenai pengelompokan generasi. Bahkan di negara asalnya aja ada kritikan mengenai pengelompokan ini.
@@kucingoyen1 menyesuaikan diri dalam pengertian apa yg disebutkan peneliti sebagai kriteria kelompok gen Z, X, Y, babyBoomer bla bla bla. Bagi generasi diusia remaja yg sedang mencari jati diri, definisi gen Z, X, Y, baby boomer sangat mempengaruhi .
Padahal generasi bapak ini yg ngebuat genZ jadi generasi sandwich,, banyak bikin anak tapi keadaan susah😂
Lebih percaya tiktok drpd percaya kita yg sdh tau bhw makanan yg ini enak dari dulu. Yg dicari adlh makanan viral walau kadang ga enak😅
Lebih percaya influencer daripada dokter 😂
Tiktod itu meresahkan... mana ada ilmu cuman dari video-video pendek...
@@jelitasibolga1488 ada kok sekarang banyak kok para dokter dan lainya yg mengedukasi lewat tiktok
Semua kembali ke orgtuanya
Bgmn cara mendidik anaknya sehingga memiliki kepribadian dan akhlaq yg baik
betul, kebanyakan orang tua bilang "jangan sampai anak kita merasakan susah seperti kita dulu"
dan akhirnya dimanja secara berlebihan
@@amicxblacx7193 akhirnya tambah susah seumur hidupnya
@@amicxblacx7193
Lebih gilanya lagi, sekarang ada parenting yg aneh-aneh, sampai si ibu ikutan tiduran di lantai swalayan mana kala anaknya tantrum sampai tiduran di lantai, katanya itu untuk memvalidasi perasaan anak...
Beda sama jaman kita kecil, kalau tantrum langsung dijepret sama ortu.. 😅😅😅
saya punya staff gen z baru masuk kerja belum 1 bulan, sakit 1 minggu, izin urusan pribadi 3 hari. setelah itu resign. briefing atau pun lagi training belum ada 15 menit sudah mengantuk, sering kurang fokus, no comment for gen z.
segitunya yah
@@andraprayoga8561 ya itu 1000% benar
wkwkwk
Gen z melek tekhnologi, dunia Maya&nyata,kdg jd negatif.gaya hidup,fashion.jadi konsumtif uang ortu.kl orang dulu alami,cr ilmu,kerja.kl gen z maunya instan,drama salain orang.
Tapi sy pikir tidak adil jg menyalahkan mereka, karena Kondisi Saat ini HAsiL perbuatan dari generasi sebelumnya Termasuk saya
generasi sebelum nya mendidik lebih keras, gen z di didik keras bunuh diri, dikit" healing
@@jimmy9161ya itu salah yang mendidik juga. Mendidik harus seimbang, gk bisa keras, gk bisa lembut. Ada banyak aspek. Makanya kalau mau jadi guru beneran terutama speknya dari luar negeri ya harus paham betul psikologi anak agar anak bisa berkembang dengan baik dan benar. Gk bisa keras, gk bisa lembut. Susah memang, tapi itulah kalau mau maju.
@@jimmy9161gk tiba2 mental gen z lemah, HP hanyalah alat, jadi ya tetap aja didikan yang paling utama. Lingkungan? Ya anak yang dibawah umur emang sebebas apa sih lingkungannya. Ok gen z dah dewasa sekarang tapikan tidak semata-mata langsung plek ketiplek malas. Mental itu dibangun bukan tiba-tiba lahir gitu aja.
Gen z ini karakternya mirip bapak saya prof, jd mulai terbiasa skrng pny karyawan genz. hehehe
Misalkan ada musisi gitar. Dia tampil disitu ada lagu, gitar, musik, nyanyian, pedal effect, sound amplifiers, & handuk merah.
Nah yg diperhatikan sm genz bkn musiknya atau yg berhubungan dngn musik tapi malah handuk merah yg dibahas.
Alasan perilaku gen z jaman sekarang sama zaman bapak pasti berbeda, bapak bilang yg musik. Jaman bpk yg pengen denger musik pake harus beli kaset/cd. Karena jaman dulu media digital belum berkembang pesat seperti di jaman skrg.
Jaman skrg perkembangan pesat media & digital kan tau sendiri…ya makanya tujuannya buat memudahkan orang, makanya dibuat serba instan.
Wajar-wajar aja genz sekarang lebih senang dengan yang serba instan karena jaman modern dan udah kebawa sama perkembangan teknologi, & jaman dulu masih jauh dari kata perkembangan pesat digital..
Koreksi kalau salah 🙏🏻
Saya milenial tapi menurut sayapun percuma menyalahkan generasi2 lain karena tiap generasi dan individu adalah produk lingkungan sekitar dan dunia yang generasi sebelumnya ciptakan. Daripada berpikir solusinya generasi ke depan adlah perpeloncoan dan penghapusan komnas HAM anak, baiknya kita sebagai generasi lebih tua menjadi lebih bijak dan gak pelit ilmu. Rasulullah saja pengikutnya gak ada yang lembek tapi beliau adalah orang yang lembut. Ajarkan generasi penerus ini respect dan empati, karena dunia ini sangat kurang kasih sayang. Dunia emang kejam tapi kita jangan ikutan kejam.
Gen z jangan disuruh kerja prof tapi dimengerti wkwk
Gen Z mau segeralah perang nuklir 🇷🇺🇨🇳🆚🇺🇲🇬🇧🇪🇺😝😝😝😝😝😂😂😂😂😂😂
_Betul Gen Z itu tak mau berusaha menyesuaikan diri dg situasi & orang lain, _*_Gen Z itu inginnya situasi & orang lain lah yg mengerti dirinya..._* 🤣🤣🤣
siPaling ingin dimengerti.. 😅😅
Siaaaapppp
Awokawokawok... 🤣🤣🤣
😂😂
Sebagai salah satu guru dan pengelola sanggar Saraswati yang dominan Gen Z, penjelasan Prof Rhenald memang benar. Akan tetapi, marilah kita yang tergabung dalam sebagai gen Milennial atau boomers sudah seharusnya bisa menjadi leader buat gen Z. Lebih baik Menuntun daripada menuntut mereka. Memberikan teladan tentang kedisiplinan, ketertarikan terhadap literasi. sejarah dan seni budaya perlu digalakkan kembali via Gen M. Menurut pengalaman saya di sanggar, generasi Z kami berbeda dengan gen Z di media. Kebetulan Gen Z kami hidup di pedesaan dan lebih banyak memiliki waktu luang untuk belajar tari . Kemduian, adapula aktivitas luar seperti berbaur dengan alam jika ada penggerak di lingkungan mereka seperti pecinta alam. Memang, sekolah menuntut mereka untuk fulltime di dunia maya karena PR rata - rata tersistem di Hp. Tetapi, saya kira masih ada harapan menggembalikan generasi ini kepada aktivitas baca dan belajar seni/ fisik lainnya. Tentunya, tergantung lingkungan yang berpotensi membentuk pola hidup mereka sehari - hari.
Yang dimaksud berbeda dengan Gen Z di media itu berdasarkan pemberitaan media atau Gen Z yang bekerja di industri media?
@kiki123907 pemberitaan Media
ente samakan kerjaan seni dgn kerjaan ritme cepat dan penuh,, yg menuntut produktivitas,presisi dll
@@danilphi5252 Kalau dunia seni yang gak bersentuhan dengan industri media sih wajar, tapi kalau sudah masuk ke industri media lain cerita
Mau contoh? Aktor atau aktris jebolan sanggar seni kalau udah masuk proyek sinetron stripping ya harus siap ikut ritme industri TV
@@kiki123907 ya betul, arti seni yg sdh mengikuti ritme industri
Ceritanya inimah 1 SKS bersama Prof Rheinald, ❤❤❤❤ so happy to having this site🎉
Terima kasih atas segala konten dan edukasinya untuk kami, prof🙏
gen z perlu diberikan pendidikan karakter sejak dini [SD-Universitas] berkesinambungan. Gen Z dpt didorong sbgai pengusaha dan memiliki karyawan genZ juga.
beruntunglah saya sebagai generasi MILENIAL
kembali ke lingkup terkecil. rumah. keluarga. hadirnya keluarga yg bisa jd mentor, pendengar, solusi. ga cuma ngejudge dan banyak nuntut
Komunikasi antara 2 orang, akan menghasilkan sesuatu apabila saling memahami satu sama lain. Kenapa yg terjadi adalah kita diminta memahami gen Z saja, kenapa tidak ada obrolan yg mengajarkan gen Z utk memahami generasi sebelumnya ?
Karena gen z adalah produk zaman yg dimana saat ini kita hidup di zaman itu. Ingat gen z itu bisa jadi adalah anak, adik atau cucu2 kita. Selalu ada yg namanya gap generasi, tapi masa sekarang gap itu sangat terasa. Selang 5 tahunan saja zaman sudah beda. Siapa lagi yg akan membimbing generasi yg baru lahir ke dunia dan tidak tau apa2 ini tapi harus menghadapi perubahan zaman yg begitu cepat kalau bukan generasi yg lebih tua. Sedangkan generasi tua tidak mau tau apa yg generasi muda ini hadapi. Akhirnya mereka defensif dan menjadi semakin egois. Ada yg namanya hukum sebab-akibat. Kalau tidak tau sebabnya bagaimana kita bisa mencari solusi dari permasalahan yg ada.
Bagaimana pun Gen z adalah didikan generasi sebelumnya dengan fasilitas yang memanjakan. Motor, notebook, internet, Hp, uang jajan cukup
Saya punya anak Gen Z sudah langsung kerja setelah lulus kuliah tapi belum ada setahun sudah mau pindah kerja 😅.
Gen z cenderung cerdas dalam menyelesaikan soal, tapi jangan berharap banyak pada loyalitas, ethos kerja dan keteraturan dari mereka
@@akunformalitasbayangin gen Z ketika harus berkomitmen dalam pernikahan dan mengabdi ngurus anak2 😅
@@akunformalitascerdas apaan. Sok tahu. Di tempat gue. Banyak karyawan gen z. Lemot minta ampun
@@cutrauzah4919lebih parah ny udh lemot bentar" healing wkwkkwkw
@@cutrauzah4919 Gen z dark system itu mah wkwk
Setuju prof, anak gen z sekarang tidak berani panas2 dan kurang survive untuk berjuang 😢
Ga semua
Jangan pukul semuanya kalo gen z begitu
Anda gen apa? Berarti anda gagal mendidik anak anda, ponakan anda atau adik anda yang gen Z, mungkin anda terlalu sibuk dengan HP sampai lupa bahwa gen Z tersebut butuh sentuhan dan perhatian yg seharusnya agar mereka tidak mencari informasi dan ilmu snendiri dan akhirnya mereka hidup serba instant
Aq terheran" liat survival mrk.. pengalaman pribadi dg anak" gen z.
Aq terheran" liat survival mrk.. pengalaman pribadi dg anak" gen z.
Luar biasa anaalisa ini, sangat jeli dan ter struktur
Pertanyaan saya, bisakah generasi setingkat di atas masuk dan mengambil benefit generasi ini? Bagaimana caranya, Prof
Terima kasih sebelum dan sesudahnya
Anak gen Z mendapatkan kemudahan utk akses informasi yang baik dan buruk, sehingga klo tidak ada Bimbingan dari Ortu atau Guru sering nyeleneh sikap dan kelakuannya.
Perusahaan akan kekurangan tenaga krj,dan akan beralih menggunakan AI yg lbh max krj tanpa bnyk nuntut
nanti banyak yg kelaparan
Biasanya sih Gen Z pemalas dan manja itu memang yang dari keluarga menengah keatas.. which is memang kelakuan mereka sangat menjijikan..
Tapi Gen Z yang masih berjuang untuk ekonomi mereka, banyak yang baik , kreatif dan rajin kerja.
Kalo menurut saya semata2 Gen Z umurnya masih pada muda aja, belum matang. Dari dulu anak muda ya banyak yang masih senang memberontak dan sulit diatur. Nanti saat mereka udah matang juga sadar dengan sendirinya.
Betul, Maaf ya Pa Renald, itu Terjadi Krn Pa Renald tidak bisa menggunakan Gelas, Sama dg GenZ Ditangan yg tepat Gen Z itu sangat hebat, beda dari generasi sepuh,
Team saya banyak Gen Z 😊❤
betul banget prof, alasan kucing saya mati, nyaris persis dgn yg saya alami. kejujuran yg ironis...attitude masih okelah, tapi komitmen nol.
Indonesia mencanangkan generasi emas 2045, tapi tak pernah mensosialisasikan bagaimana kriterianya, dan cara menciptakannya. Bagus lagi kalau ada sertifikasinya: Ready to be Golden Generation of Indonesia.
gen z have another pressure . thanks prof you are amazing coach !
kita yg milenial lama2 mlah jadi ngikut klo gak kuat ma kemudahan jaman dan standar2 medsos,asli sumpah😂😂
Jadi bocah lagi 😂
@@akunformalitas 🤣🤣🤣🤭🤭
medsos pakai buat mencari info tentang hobi saja, jangan pakai medsos untuk berita, gaya hidup apalagi ilmu pengetahuan, hoaks nya bejibun
@@tunggulgusang1008ya sebenarnya sih bisa cari berita, dll lewat medsos tapi harus cek and ricek lagi, terutama cek sumbernya.
❤❤❤❤❤ bravo gen z...ayo prof dorong mrka maju...krna calon pemimpin bangsa
Setiap generasi ada masanya ada kriterianya ada sifat umumnya, dan generasi sebelumnya menjadi penilai dan merasa berhak lbh hebat dr generasi sebelumnya. Gen z hari ini akan menua dan menilai gen berikutnya, terkaget-kaget. 😂
orang tua dalam mendidik anak Gen Z berhadapan dengan lawan berat dan tangguh yaitu DIGITAL. disusul AI .maka bisnis apapun disapu habis musnah semua.
Yang salah pendidikan mencari nilai bukan ilmu. Gen Z kurang mendapatkan perhatian ortu yg hanya memberi butuhan finansial bukan perhatian
Nggak semua gen z. Gen z di daerah dari keluarga menengah ke bawah nggak gitu. Coba survey dan riset
ini lagi omongin fenomena di kota2 besar dan perbincangan media. gabisa dong kita bandingin sama daerah kecil
masa kita bilang ada fenomena flexing, trus lu bilang di desa gaada flexing yaiyalah aneh
@@ag719g siapa ngomong nggak bisa. Cerdas dikit dong, banyak anak gen z dari daerah yang kerja di kota bagus bagus saja. Makanya survey dulu samplenya gimana nggak bisa semua digeneralisasi begitu. Kasihan stereotype genz nggak bisa kerja langsung berlaku untuk semua.
@@Andin1995-g2ggen z lebih percaya tiktok drpd tuhan jd yg harus ngerti y bukan gen z alias bodoamat dgn gen z kl ga mau kerja pecat beres
Gen z dari daerah daya juangnya tinggi, tdk cengeng langsung gassss sesuai arahan
merata gan, kecuali ada kesadaran diri dari individunya
yah, ini konsekuensi dari cara generasi X mendidik anak2 mereka gen Z dengan pedoman bahwa mereka itu spesial. akhirnya saking specialnya mereka tidak bisa terintegrasi pada komunitasnya.
Saking spesialnya sampe memble mentalnya....jiwanya mudah terguncang oleh tiupan angin...
Dan komentar kamu adalah hasil dari kemajuan teknologi dan didikan gen x yaitu tidwk mencerminkan kerendahan hati , pokoknya hanya menyalahkan pihak lain, padahal seharusnya dg keadaan seperti ini yg harus selalu di utamakan adalah membahas bagaimana menghadapi masa depan dengan keadaan yg sudah terlanjur seperti ini, karena waktu tidak dapat di ulang
gara-gara ilmu parenting dari luar negeri yang mengatakan anak-anak itu special dan harus dimengerti sehingga membuat anak-anak special itu idak mau mengerti
@@Toplin_Go maaf saya didikan silent generation. saya hanya bisa observasi dan melakukan perbaikan pribadi dan keluarga saya sendiri. karena saya mengerti bahwa hal yang bisa saya kendalikan hanyalah diri saya sendiri dan keluarga saya sendiri. dan lagian bukan tugas saya untuk mencari solusi. masa orang tuanya yg enak bikin anak, lalu saya yang jadi ketempuan ngurus nasib anaknya?
anda pikir dari awal generation X mendidik anaknya dari kecil, generasi2 lainnya tidak mencoba memberi saran? udah sampe capek, tapi yang ada cuma dibalas kalimat "anak anak gue, terserah gue mau didik gimana".
@@MichaelHarto dari jawabanmu saja sudah tidak konsisten, kamu komentar di channel ini menyalahkan gen x mendidik anak, tapi ketika mendapat balasan malah mengaku silent generation yg fokus pada keluarga dan pribadi , sip lanjutkan, 😁
Motivation yg sangat berarti ❤❤❤
MIN Maaf ya Pa Renald, itu Terjadi Krn Pa Renald tidak bisa menggunakan Gelas, Sama dg GenZ Ditangan yg tepat Gen Z itu sangat hebat, beda dari generasi sepuh,
Team saya banyak Gen Z 😊❤
Thanks Bung Rhenald, sangat informatif dan bermanfaat, it is fenomena zaman now
Kasihan gen z ngak ada yg memahami kalian, digurui,dibebani utang, dibilang malas kerja, dipotong asuransi wajib,asuransi perumahan. Kesalahan kalian,bukan kesalahan pemerintah
Budaya access over permanent ownership tidak cuma ada di gen z . Sy sebagai milenial pun nyaman dengan rumah sewa , angkutan daring. Daripada beli rumah atau mobil mending uang nya di investasiin. Hidup nomad explore hal2 baru. Kalo uang nya dibeliin rumah uang nya kekunci gabisa berkembang. Kalo mati jadi warisan dinikmati keluarga.padahal ada prioritas diri sendiri yang lebih berhak menikmati hasil jerih payah kita.
Gen Z adalah shadows dr Gen2 sblm mrk…jd terus menerus menyalahkan Gen Z saja, lihat apa shadows dr Ortu mrk yg menurun ke mrk dan bermanifestasi melalui diri mrk
halaahhh generasi sebelum gen z bs d didik keras utk survive kl gen z di didik keras dikit auto healing di didik keras banget langsung bunuh diri generasi Zampah
Gen z manusia manja dulu anak anak 90 an kerja pengen ke luar negri belajar yang pinter nongkrong yg di omong masa depan pengen kuliah di luar eh skrng kepingin untuk maju itu susah dan terlalu di manja orang tuanya jadi y gmn lagi
Lalu solusinya apa?
Solusinya jadi beban keluarga saja haha
Punya karyawan gen z ampun dah...
Attitudenya kurang
Dikit2 pengen healing
Gampang kena mental illness
Agak malas2an
Kurang loyal
Maunya serba instan
(gak semua tp kebanyakan begitu)
Heran,beda banget dg generasi2 sebelumnya.
Apakah itu karena mereka terlalu banyak dimanjakan dg segala kemudahan yg ada sekarang ya?
Ditambah didikan orang tua dan komnasham yg....ahsudahlah...
Tp yg sy salut adalah kreatifitas mereka luar biasa.
Saya nggak ngerti kenapa genZ selalu jadi bulan2an bagi boomers, tanpa pernah memberi kesempatan bagi para genZ ini utk memberi tanggapan dari point of view mereka. Padahal byk sekali tindakan boomers yg tidak masuk akal juga di kantor.
Pengen dimengerti 😅, lanjutkan
Generasi atas memang banyak komplain tentang gen z tapi sepertinya tidak ada yang melarang atau menahan gen z untuk memberi tanggapan balik. Silahkan buat video responsnya jika tertarik
Banyak genZ yg masih berlindung diketiak boomers, mrk tdk mau tau kesulitan dan tantangan hidup, maunya senang2 terus. Tidak tahan banting dan mudah menyerah.. Ada kesulitan sedikit saja sdh teriak2 minta tolong, pdhal itu cuma hal sepele yg sebenarnya sangat mudah diatasi sendiri oleh mereka.
@@saputramargam611Maaf ya Pa Renald, itu Terjadi Krn Pa Renald tidak bisa menggunakan Gelas, Sama dg GenZ Ditangan yg tepat Gen Z itu sangat hebat, beda dari generasi sepuh,
Team saya banyak Gen Z 😊❤
@@CarilaAsolati gen Z sok tahu, sok bisa saat diberi tahu/pemahaman,,,tp ketika ada persoalan sepele, teriak ke langit spt dunia sdh kiamat..sampai aku geleng2 kepala,,,koq yg mudah dijadikan sulit,,,yg sulit dijadikan sepele
Atau kita2 generasi sblmnya yg harus beradaptasi dengan perkembangan zaman? Jam kerja lebih fleksibel tapi dengan syarat kerjaan mesti siap dalam estimasi waktu kerja. Jika tidak siap, ada konsekuensi. Kalau mau memaksakan peraturan lama yg sdh mulai usang ya susah juga ya ke gen yg katanya "stroberi"
ga ngerti kerja "remote" itu apa...jangan salah ada lho orang tua jaman sekarang pola pikirnya kalo kerja itu harus ngantor....katanya supaya kelihatan sama tetangga kalo anaknya kerja.....wkwkwkw..susah gan
Ya, zaman berubah begitu cepat..masing2 generasi hrs ambil jln tengah. Tdk bs saling memaksakan mmg.
Bukan gen z saja yang mau serba instan pak... Saya lihat pak lurah juga maunya instan, main copy paste program gak mau proses,.... Ada hubungannya dengan topik ini gak???😂😂😂
Emang elo hansip enggak? bikin sim aja nyogok, gak mau ujian.. ditilang dijalan maunya damai gak mau sidang. Sudahlah jangan sok suci, kerja nikamti harimu dg bahagia. Jangan sok tahu yg cuma karena opini..
Entah Gen A ,Gen B, Gen Milenia, Gen milenium, Gen Z , Tai Kucing,..ngak ada bedanya ,yg penting yang Ngatur Negara itu Benar,.bisa Berantas Koruptor atau Pencuri Uang Negara,, bisa memberantas Judol,.Pinjol,.Pemalsuan Uang,.dll,..dan bisa memberi pekerjaan ke rakyatnya,.itu yg penting,.PEMIMPINNYA BISA NGATUR NEGARA YG BENAR, itu yg Paling Utama,..
pemilih nya rata" gen z yg lebih suka pemimpin gemoy sm joget"
self emplpyed klo tdk produktif ngerii pak
coba jangan sekali2 ngasih uang ke Gen Z, kita harus bikin mereka cari survival sendiri
Yang ada mereka teriak di medsos kalau ditelantarkan, kemudian viral, orangtuanya dihujat netizens 😂
Ditendang dari pekerjaan, teriak di medsos, viral, kantornya dihujat netizens 😂
Krasa bgt.. survival di LN, si tmn gen z dg santainya bilang uangq habis. Di luar nulur.
Gen Z mirip kutu loncat, terlihat dari loyalitas konsumen yang makin kesini makin mahal dan langka. Kalau ga ikut trend on demand atau sedia produk atau jasa yang bisa custom bakal kalah sama pemain dengan modal yang besar di offline, apalagi di online udah berdarah-darah. Apalagi sejak fenomena bakar duit start up, semua terlalu tergantung sama bonus, diskon, insentif. Jual beli online beda harga Rp100 aja langsung pindah.
Emang gitu sih lama lama Gen Z di indonesia mat1🗿
Ya karena ekonominya pas2an, selagi bisa menghemat, kenapa tidak?
gen z memang senang dengan teknologi, fikirannnya maju dan instan
Prof, Kurasa prof nunjukin bagian buruknya bagus tapi daripada gen z sebelumnya yang betul betul suka process banding instant dan gecat kompeten betul betul tentara digital prof😂
contoh kecil aja lah...99% yang bikin SIM itu nembak polisi SAMPE SEKARANG 3 generasi....kultur praktik bobrok itu warisan siapa???BOOMER!!!coba kalo dari awal bener....kesadaran itu tumbuh dengan sendirinya
Ciee nyalahin boomer, tanpa boomer emang lu bisa nyicil rumah & kendaraan sendirian. Si paling kritis tapi jiwanya miris wkwkwkwk
Sy pernah punya bawahan Gen Z. Suatu waktu dia gak datang meeting dan disoroti oleh beberapa Stake Holder. Setelah sy hubungi lewat Whatsapp alasannya adalah "Sy terlambat bangun, karena semalam abis mabok".
wkwkwk lucu ya.
Gue prnh denger di podcast apa gt gue lupa,
Dia bilang generasi emas tuh baby boomer, bnyak revolusioner, inventor, industri2 bermunculan, microtransistor ditemukan, bahasa pemograman diciptakan, gurita2 ekonomi tercipta di generasi itu!
Generasi setelahnya yg mengalami kemunduran.. secara disadari atau nggak tp
Generasi setelahnya disiapkan buat melayani generasi tersebut alias baby boomer!
Baby boomer lebih aware secara politik, geografi, ekonomi, teknologi..
Salah satu contoh bill gates, Prnh denger bill gates ngelarang anak dan cucunya buat main sosmed sblum dewasa?
Steve jobs tentang kekhawatiran'nya sama privasi, dan banyak lg!
Sebutin orang2 terkaya di indonesia.. mereka juga baby boomer dan jauh dr radar sosial media! Bahkan anak cucunya
Soal beginian rasanya saya org yg termasuk paham😂
Ortu bomer melarat
Bikin usaha berdarah darah
Saya milenial 89
Diusaha tsb saya ikut bergabung dan belajar bersama karyawan rata2 gen x
Ortu meninggal, estafet ke saya..
Adik saya 3 biji gen z
1 bergabung 2 masih kuliah..
Disini saya bersyukur dan bingung😂😂
Bersyukur ga jadi generasi sandwich karna dari peninggalan ortu cukup untuk biayain ibu dan adik2 kuliah..
Bingung nya saya belum bisa adaptasi ke adik yg gen z
Maksd hati saya walau kbutuhan tercukupi tp tolong agak greget sedikit daya juangnya biar nanti ga keget kedepan..
Misal sambil kuliah tipis2 bantu
Sambil kuliah tipis2 usaha mandiri
Kurangin lemot nya😂
Sat set sat set.
Saya tawarin kira2 apa nih yg menarik untuknsampingan cari cuan2 tipis aku bantu modal
Ga ada respon dan santai saja😂😂
kesel ya, padahal banyak orang diluarsana gak punya kesempatan
Puyeng banget jujur saya milenial punya karyawan Gen Z, mental tempe, ditegur halus sakit hati, rendah loyalitas, minta gaji dan fasilitas ala perusahaan multinasional. Good Times Create weak people
"Kucing saya sedang sakit..." 😅😅🤣🤣🤣 suwer ngakak banget dengernya, Prof.
Sebagai early milennials, sebenernya saya juga masih muda, tapi kasus telpon izin karena kucing sakit bener-bener amazing 😅😅
Sangat mengedukasi 👍🏻
Teman ku di perusahaan nya kedatangan anak anak gen z ..sedangkan di korea yg namanya disiplin..senioritas itu budayanya tinggi bngt..
lah gen z ini ga mau di arahin ma senior2 nya ( hampir semua klau di korea ada orang baru yg ngarahin senior disitu sudah di kasih mandat ma atasan suruh ngajarin lah dll ) ..lah si gen z ini ga mau katanya sama sama tki..sama sama orang Indonesia ngapain ngajar2 in..kasus 1..
Ttg disiplin ini sangat buruk..terbiasa se enaknya mungkin di rumah..dari jam tidut..bangun..makan..masuk kerja..cara kerja nya katanya sangat buruk ..sebenenrnya dri sini lah masalah utamanya tidak bisa adaptasi dgn budaya lingkungan kerja yg ada..akhirnya timbul kasus-kasus berikutnya..yah baru sebulan..2 bulan dah pindah..pdhl pindah pabrik harus punya kos banyak juga..numpang2 juga ..yah beban lagi lah buat yg lain..
Akhirnya pada perang lah di medsos wkwkkw..yah padahal jelas n pasti yg kliru mereka tidak bisa cepat beradaptasi..pi di medsos merasa benar..katanya senior tai lah..bangsat lah..aniing lah..
Maaf yah ini tidak semua sih pi aku ambil contoh ada kasus begini ttg genz yg terjadi di sekitaran ku..
Sekali lagi tidak semua gen z itu begitu..sama sih gen apa pun sama ga smeua buruk..pi mungkin gen z lebih parah dri gen lainnya cara untuk survive nya kurang mungkin..
Secara intelektualitas diakui gen-z cukup superior dan tidak ada masalah untuk lolos tes masuk perusahaan, tapi untuk loyalitas, ethos kerja, dan kepatuhan susah untuk diharapkan dari mereka
@@akunformalitas betul bang kecerdasannya sebenarnya sangat bisa di andalkan katanya sih yah itu cara kerja nya ( dalam korporat) susah untuk di kendalikan...
keren karna menganggap gen z adalah generasi yg smart dan kreatif sampe lo ketemu gen z yg kaga bisa nge print...
Wkwkwk
Diajarin cara ngeprint...langsung perlu healing...krn tempat kerjanya toxic...disuruh belajar ngeprint😂
Wkwkwkwkwk 😂
😂😂😂
Whattt? Ngeprint (CTRL+P )NGAK BISA. 😮😮😮😮. Benar benar mind blowing 😂
sarapan ditemani konten berkualitas
Thks prof. Menarik. Pertanyaan nya bagaimana membuat mereka loyal?
Thanks insightnya Prof! sehat selalu
Terimakasih Prof atas konten edukasi nya
Gen Z sekarang banyak terjebak di kondisi yg serba instant dan ingin cepat kelihatan kaya, saya cukup mengamati lifestyle mereka disekitar
Makan dan minumpun hrs yg kekinian😢
Generasi ini adalah akibat dari generasi sebelumnya
Gen z saat ini adalah buah dari didikkan ortu ..baiknya kita jangan melulu menyalahkan mereka tapi kita sebagai ortu harus introspeksi diri terkait pola asuh kita ke gen z
Gen Z didunia kerja kadang nyebelin juga kaya di tempat kerja ogud, mereka kalo ada salah gamau keliatan salah, alihkan kesalahan mereka ke orang lain dan tidak mau mengakui kesalahan nya
Gen Z adalah "prestasi rejim' mempersiapkan masa depan yg suram. Bukti penguasa ngga ngerti makna berbangsa dan bernegara.
Kok ke rezim? Fenomena Gen Z ini ga cuma ada di Indonesia, gen Z adalah sebutan bagi anak yang lahir pada periode tertentu, sama dengan baby boomer, gen X/milenial dan gen alpha yang terbaru. Disemua negara itu sikap gen Z mayoritas sama karena lahir pada era revolusi digital dan teknologi. Gen Z ini juga lahir dari pola asuh generasi kalian-kalian ini seperti baby boomer dan X. Jika anda menyalahkan gen Z karena perilakunya A-Z, maka andalah yang harus disalahkan karena gen Z lahir karena pola asuh kalian.
Gila ada aja yg komen kek gini. Apa apa rejim apa apa rejim, di otaknya cuma ada rejim ya
@@fajarmaulanaramadan7438 diotokloe isinya menjilat
@@novalwahyu8294 lho ngga paham tujuan nasional UUD 45, tugas negara mencerdaskan kehidupan bangsa, itu namanya gagal menjalankan amanat UUD 45
@@AdnanYudi Ga semuanya apa apa salah pemerintah, ente gagal dalam hidup ya bukan salah pemerintah. Gini lah namanya apa apa nyalahin rejim apa apa nyalahin rejim. Gagal dalam hidup nyalahin rejim, giliran sukses nyombongin diri.
Anda itu adalah makhluk merdeka yang apapun keputusan andalah yang menentukan arah dan keberhasilan atau kegagalan hidup anda. Bukan karena rejim. Perbaiki mindset anda
Gw punya team yg isinya Gen Z semua. sumpah ngaturnya susah. SEMAUNYA seolah olah kantor gw kantor bapak moyangnya! ampe bikin forum dengan manager2 lain across companies, yg punya team isinya gen Z, casenya kurang lebih sama.
1. Menolak mengerjakan hal sederhana / sesuatu yang mudah. Alasannya sungguh sangat menyepelekan pekerjaan : 'kerjaan ini tidak ada valuenya' as they said.
2. Krn merasa case nomor 1 dibilang "kurang menantang", saya kasi dong case yang agak advance. Hasilnya : GAK DIKERJAIN JUGA, MALAH NGELUH. Ini ga bisa, itu ga bisa. Inisiatif juga kuraang.
Brengsek bener. Saya jera deh rekrut anak jaman skrg. Lagi nunggu nih bocah ngajuin resign aja deh. Memperlambat kerja. Kelar nggak, NGELUH MULU IYA...
Kyk lg momong toddler y kak 😂
Buang ke tempat sampah. Di usaha saya. Kalau gk mau ikuti aturan silahkan keluar
Diantara gerombolan ampas itu masih ada 1-2 yang masih beneran niat kerja buat cari nafkah, cuma ya ketutupan ama massivenya jumlah mereka yang kaga bener, yg bentar bentar ngerasa tersakiti dan butuh healing sampe hilang
Saya langsung push malah biar mereka out Hari ITU ITU 😂😂😂 udah GA punya kesabaran nunggu sampe akhir bulan
Tetangga gw gen Z merantau 2 bulan langsung balik 😂
Besok gua bikin konten dengan judul gen boomer yg selalu semena mena dengan uang dan kekuasaan, korup dan kolot dengan aturan yg ribet dan bertele", tidak becus mendidik anak, dan selalu merasa benar.
Gen z, hidup di dua dunia. Virtual dan realitas.
Generasi hormonal yg dipengaruhi neuro adaptif.
Mereka tidak bisa bedakan realita dan impian
Generasi mikro cosmos. Katak dalam tempurung. Minim litetasi.
Boomer : Merusak negara dgn mengacaukan instansi dan korupsi 🗿