Gen Z, Generasi Tanpa Masa Depan?

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 30 июн 2024
  • Gen Z generasi paling problematik, mental tempe, ga sabaran, dan banyak maunya. Tapi disclaimer, ini bukan salah kalian, tapi karena situasi + pressure yang "memaksa", ditambah lagi kalian lahir di era post modernism (banjir informasi). Solusinya gimana? Intergenerational learning, dimana generasi lama belajar dari generasi baru, dan sebaliknya. Tujuannya? supaya bisa saling menukar "warisan", mau itu knowledge, skill atau experience.
    Dan di video ini gw lagi collab sama Nanovest, kalian bisa top up dan dapet keuntungan 5%* nett per tahun ( s&k berlaku ), cair tiap hari, no locking period, bisa tarik kapan aja. Kalo mau mulai invest bisa daftar pake kode gw "RAYMND409" dan daftar di link bit.ly/raymondYT
    Chapters :
    00:00 Gen Z Generasi Paling Problematik?
    01:55 Chapter 1 - Gen Z
    02:56 Trend "Soft Saving"
    04:46 Chapter 2 - Kenapa Gen Z Lebih 'Tempe'?
    05:10 Teknologi Bikin Orang" Jadi 'Tempe'?
    05:52 Informasi Memecah Belah Arah Tiap Generasi
    07:49 Chapter 3 - intergenerational Learning
    08:35 Kita Harus Lebih Sabar
    09:19 Harus Sadar Kesalahan & Situasi
    Raymond's Socials
    Instagram: / raymondchins
    Tiktok: / raymondchins

Комментарии • 1,7 тыс.

  • @user-yg5lu1ep8b
    @user-yg5lu1ep8b 7 месяцев назад +1186

    saya adalah gen z, lebih tepatnya tahun 2005. saya setuju dengan general view terhadap gen z bahwa kami cenderung lemah, atau semua harus di "serve on a silver platter". saya melihat sekitar saya yang seumuran, mereka cenderung untuk mudah putus asa, memprioritaskan perasaan dibanding pikiran, socially awkward, dan selalu mengeluh. saya sedang berusaha untuk menerapkan sikap - sikap yang bertolak belakang dengan yang saya jelaskan diatas.

    • @TheXardiaz
      @TheXardiaz 7 месяцев назад +30

      You can do it 👏🏻👏🏻👏🏻

    • @kiddi_kiddiii
      @kiddi_kiddiii 7 месяцев назад +11

      Semngat 🫶

    • @kasa_17
      @kasa_17 7 месяцев назад +50

      Saya 2002. Dan saya melakukan seperti anda. Tapi di cap aneh oleh lingkungan

    • @thariqmarufahmed5038
      @thariqmarufahmed5038 7 месяцев назад +40

      Guys tapi jan panik, jan berkecil hati. aku thn 97 ada temen nongky thn 2003 dia punya pemikiran yg bagus bnget tentang financial planning dan ide usaha yg dia kemukakan kebanyakan gaada di fikiran ku. Aku sales snack home industri dan ga jarang aku menimba ilmu dari anak muda seperti dia hehehe

    • @Attatadu
      @Attatadu 7 месяцев назад +45

      saya 2003, juga sangat merasakan ketempean diri ini. dan saat ini aku lagi berproses mendaur ulang semua pikiran dan mental dengan mencari referensi di yt dan sampai ketemu chanel ini. dan setelah aku telaah ini chanel isinya padat, detail dan jelas. luv banget ❤❤

  • @hasanthafih8872
    @hasanthafih8872 7 месяцев назад +956

    Yang sering dibilang motivator " jadi seorang entrepreneur harus melawan arus jangan mengalir saja " yang gak pernah dibilang " ada momen dimana kita harus taat dan mengikuti satu sistem "

    • @DATCHARTS
      @DATCHARTS 7 месяцев назад +45

      simpelnya jalani finite game dan adaptif dengan sitem yang ada juga infinite game.

    • @TackleOneOne
      @TackleOneOne 7 месяцев назад +96

      Kalo modal lu cukup, punya bekingan kuat, lu boleh ngelawan arus. Kalo ngga ada support system, just flow in stream.

    • @diftaarifaputra
      @diftaarifaputra 7 месяцев назад +14

      I vs world

    • @alistairrobinson3153
      @alistairrobinson3153 7 месяцев назад +66

      motivator emang toxic omongan mereka itu kosong, cuman berdasarkan apa yang terjadi di dunianya sendiri bukan berdasarkan realita ! di kira hidup kaya lagi masak indomie kali ye tinggal sat set langsung sukses, nggak bro, hidup itu kaya lagi masak lapis legit butuh ilmu & wisdom luar biasa untuk bisa sukses, jadi jangan obsess sama motivator, jadi orang tuh harus pragmatis karena idealis hanyalah untuk si tajir dan anak pejabat

    • @withaditriono
      @withaditriono 7 месяцев назад +2

      Motivator yang mana sih yang bilang kek gitu bang?

  • @lilynatalia2752
    @lilynatalia2752 7 месяцев назад +925

    Cukup benar, bekerja dengan Gen-Z rasanya kayak naik turun... jujur saja memang mereka adalah pribadi-pribadi yang kreatif dan inovatif dalam segi pemikiran, karena banyaknya info dan trend yang mudah di akses sehingga mereka tumbuh dengan banyak ide.. tapi untuk segi action entah kenapa mereka sangat kurang.. saya rasa karena banyaknya informasi sehingga menjadikan mereka bingung untuk melangkah - takut untuk ambil keputusan. Sebenarnya sangat melengkapi generasi sebelumnya yang dimana cenderung lebih pemikir dan matang dalam setiap langkah.
    Saya generasi Millenial, memiliki beberapa anak buah gen-z.... yang saya tangkap sejauh ini, mereka butuh pemimpin yang tegas bukan pemarah, pemberi arah dan solusi yang baik, serta bisa menjadi teman yang baik. Menjadi sosok yang bisa di contoh bagi mereka baik dalam sikap dan pola pikir. BTW saya juga masih belajar menjadi pribadi yang lebih baik dalam memimpin.. kehilangan beberapa anak tim, membuat stress sehingga dari saya juga perlu belajar

    • @dayniz_
      @dayniz_ 7 месяцев назад +82

      Saya gen z, baca ini stuju bgt.. wkwk

    • @Supriadi-sz7ys
      @Supriadi-sz7ys 7 месяцев назад +34

      Gen Z nyari/minta loker yg ga bikin gabut

    • @seninlegend3165
      @seninlegend3165 7 месяцев назад +8

      ​@@Supriadi-sz7ysriil

    • @Ne174K
      @Ne174K 7 месяцев назад +1

      Nice Nice Nice

    • @meilanylutfiana6252
      @meilanylutfiana6252 7 месяцев назад +69

      kalau dari saya, anak Gen-Z yg endingnya dibilang mental tempe karena pada awalnya kita ingin memberikan yang terbaik, tetapi senior2 kita tuh knapa ragu untuk kasih kepercayaan sm kita. dan seiya nya diberi kepercayaan untuk pertama kali lalu ada miss sedikit disitu mereka malah mencaci bukan bantu support

  • @ngakakkocak9889
    @ngakakkocak9889 7 месяцев назад +281

    gw sbg gen z sangat setuju, sampe skrng pun kadang mikir kok kenapa gw gasekuat generasi sebelumnya ya dalam menghadapi masalah, sosialisasi, financial dan pekerjaan, ngerasa ga tahan banting dn bener bngt kadang gw terhambat sama pemikiran gw mulu yang dimana maunya balance instan happy. tpi skrng gw ud mulai paham dn ingin break the limit. dan syukrnya skrng udah mulai ada perubahan sedikit demi sedikit, and then didukung juga sama perkembangan zaman yang gw saksiin dari kecil hingga skrng sdh dewasa, itu bnr bnr luar biasa dan menghasilkan banyak perubahan, kyk kebebasan pendapat, problem solving yang lebih mudah, dan wawasan yang lebih terbuka pada pandangan dunia.

    • @user-fb7et8jc9b
      @user-fb7et8jc9b 7 месяцев назад +5

      Padahal Gen Z juga hasil didik generasi siapa? Kenapa rata2 Gen Z jadi gini? Berarti yg ngedidik… isi sendiri ah takut diserang orang tua 🤭🤭

    • @ahmadpadli2707
      @ahmadpadli2707 7 месяцев назад +8

      @@user-fb7et8jc9b klo menurut gw si karna gen z skrg punya tameng justifikasi yg namanya sosial media, dmn mereka ngeluh trs ada org²yg support mereka dgn bareng²ngeluh seperti kata bang timotyh ronald

    • @civ6435
      @civ6435 6 месяцев назад +3

      *_Dulu bawahan mikir jangan sampe atasan marah, kalo sekarang atasan mikir jangan sampai bawahan ngambek bahkan balik marah._*
      Ini real perbandingan *pengalaman* gw dulu masih jd staff & sekarang saat gw punya staff..
      _Kadang bertanya dlm hati : _*_"Salah apa gw dulu yg berusaha jd staff yg baik & bisa diandalkan, kenapa sekarang kena sial jd atasan capeek bgt serasa gak guna punya staff ??"_*

    • @han_if_fik_krie_4549
      @han_if_fik_krie_4549 4 месяца назад

      @civ6435 gw juga ngerasain apa yang lo rasain..... Sekarang buat bawahan harus ekstra sabar dengan kondisi senior kita ketika memimpin

    • @han_if_fik_krie_4549
      @han_if_fik_krie_4549 4 месяца назад

      Berbeda dengan senior kita memimpin kita

  • @mailajaya123
    @mailajaya123 7 месяцев назад +114

    setuju koh, gw umur 22 semakin sering ngobrol sama orang-orang tua/sepuh dengerin pengalaman mereka hidup gw jadi makin bersyukur atas kehidupan gw yang sekarang. Nilai2 yang disebutkan di video... gua dapetin dari "ngobrol" tadi dan akhirnya berefek ke kinerja gw sekarang dan lebih fokus buat ngerjain secara maksimal apa yang bisa gw kerjain sekarang, terbuka untuk peluang baru dan lebih bisa mengelola emosi serta nafsu.

  • @codgj
    @codgj 6 месяцев назад +68

    Apakah kalian pernah terpikirkan?: "Mungkin ada gen Z yang individual disebabkan merasa rendah diri. Tidak ingin menjalin hubungan sosial dengan siapa pun karena takut memberi efek negatif ke orang lain berbagai generasi karena menyadari bahwa dirinya belum bisa menjadi manusia yang baik/normal/membahagikan di mata orang lain karena ada skill sosial yang belum dia kuasai. Takut hidup orang lain jadi hancur/memburuk ketika mereka hidup bersamanya. Berdasarkan pengalamannya dia belum pernah berhasil menjalin hubungan jangka panjang dengan siapapun dengan baik, bahkan takut menjalin hubungan sosial dengan keluarganya sendiri. Rendah diri" Itu yang pernah aku alami sebagai anak kelahiran 2005.

  • @Hlmyy_
    @Hlmyy_ 7 месяцев назад +159

    Gw sendiri sebagai gen Z emang ngerasa relate, rasanya kek punya mental loyo bgt, kena kritik/hujat dikit langsung down. Padahal kalo dipikir lebih lagi aslinya kritikan itu bisa buat instrospeksi diri

    • @KidsChannelTanpaIklan
      @KidsChannelTanpaIklan 2 месяца назад

      Healing dulu bro. Ke laut dulu

    • @dapalovingsasa
      @dapalovingsasa Месяц назад +2

      bener, kadang cara pandang orang yang kena kritik tu beda sampe down dan ga introspeksi kesalahannya

    • @satrofajar
      @satrofajar Месяц назад +2

      😅Gen z bukanya nganggur karena ga dapet kerja.. Tapi emang males kerja.. Karna di sekolahnya udah sangat enak.. Ga belajar, ga ngerjain pr bisa lulus.. Giliran di dunia kerja langsung syok banyak kerjaan.. Ga kuat kerja intinya.. Karena kebiasaan di manja di sekolah. Bisa seenaknya. .
      Gaji buruh yg cuma 8-15jt juga dianggap sangat ngepass bagi gen z 😅
      Gen z paling males jadi petani atau guru karrna dianggap kerjaan hina dengan gaji rendah😂

    • @INFINITE.ZERO.ONE.11
      @INFINITE.ZERO.ONE.11 Месяц назад

      ​​@@satrofajarlu kira nyari kerja mudah?😂
      Udahlah syarat kerja spekk Superman

    • @PrasetyaSuputra
      @PrasetyaSuputra Месяц назад +1

      😅Memang umr kita gede bgt sehingga ekspetasi perusahaan pasti gede.. umr kita bisa 2-3x lipat gaji pns..
      Gen Z Yang ga ada skill yah wajar kesingkir apalagi yg males dan kelakuanya suram😅😂
      Paling enak jadi kang parkir bisa 20-30jt sebulan..
      Kalo jadi petani atau guru mah auto suram 😂 cape + mengenazkan..
      Ortu jaman sekarang ngasih hp ke anak dan ga di awasi.. kalo anak toxic dan ngaco gara2 hp tinggal nyalahin guru 😂😅

  • @rezapratomo5141
    @rezapratomo5141 7 месяцев назад +109

    Sebagai seorang pendidik. yang hari ini berinteraksi dengan generasi selanjutnya, saya memiliki beberapa poin penting tentang chapter 3 : Intergenerational Learning. Berikut beberapa pemikiran saya :
    1. Paradigma terhadap ilmu.
    Banyak generasi saat ini belum bisa membedakan antara hikmah, ilmu dan informasi. Sebagai analogi saya ingin mengibaratkan tentang bahan makanan. Telur, gula, garam, air dan ragi adalah analogi informasi. Bagaimana mencampur seluruh bahan tadi menjadi adonan adalah ilmu. Sementara hikmah adalah kemampuan untuk memilih output dari adonan tersebut, sebagai contoh Cakwe dan Odading terbuat dari adonan yang sama, namun menghasilkan dua bentuk yang berbeda. Paradigma terhadap ilmu yang benar akan menghasilkan tindakan yang benar dalam realitas sosial hari ini.
    2. Paradigma terhadap mentor atau pengajar.
    Kondisi pendidikan kita saat ini, dimana guru, mentor atau pembimbing dipandang sebelah mata oleh siswa, hal ini merupakan dampak dari sistem pendidikan kita saat ini. Kualitas guru yang dihasilkan, banyaknya tugas administratif yang mereduksi peran guru sebagai pendidik hingga pola interaksi antara guru dan siswa yang sangat terbatas. Hal ini berimbas pada mindset pola interaksi gen Z dengan mentornya, dimana mereka merasa sudah memiliki kebebasan dalam memilih informasi. Terkait dengan poin sebelumnya, hikmah, ilmu dan informasi tidak dapat dilepaskan dari peran pembimbing, sehingga melalui peran mentor inilah gen Z mampu memilah dan memilih informasi serta analisis untuk keputusan yang diambil.
    Solusinya bagaimana? Kumpulkan sebanyak mungkin informasi yang ada, oleh menjadi ilmu dan belajarlah untuk mengambil hikmah kepada guru yang benar. Pada akhirnya kesabaran untuk melakukan itu semua dan daya tahan untuk menjalani akan memberikan hasil yang (mungkin) dapat dinikmati di masa depan.

  • @codgj
    @codgj 6 месяцев назад +67

    Generasi tempe = Generasi yang berasal dari banyak individu lalu bersatu untuk kebaikan, seperti bagaimana proses terbentuknya tempe, dari kedelai-kedelai disatukan oleh alat pemersatu berupa ragi, lalu terbentuklah tempe dengan segala manfaat yang dihasilkannya🤤

  • @codgj
    @codgj 6 месяцев назад +62

    Sisi positif dari konten-konten yang mengkritik gen z adalah kami gen z haruslah selalu meningkatkan kualitas kehidupan kami, baik sebagai anak, keluarga, pelajar, masyarakat, WNI, dan sebagi manusia di dunia. Mari sesuaikan dengan agama, budaya, norma masing-masing daerah, dan negara kita Indonesia. Agama kita, Pancasila, dan UUD 1945 berjalan searah kok.

  • @loocydity6119
    @loocydity6119 7 месяцев назад +71

    Setuju. Aku jg Gen Z, ngerasa kagum sama org2 yang bisa komit dlm 1 hal selama 10 tahun keatas dimana aku dikit2 merasa bosan dan kehilangan motivasi. Ak jg sadar dg kelemahan generasi kita yg kadang2 sok paling benar dan gamau dengerin kata org tua. Yg paling aku sedih adlh makin kesini makin kurang etika dalam pergaulan dan kesopanan, udh jarang bertatakrama, silaturahmi dan cenderung individualis krn arus globalisasi dan westernisasi.
    Sgt disayangkan, tp aku ngerasa Gen Z jg pny keunggulan dmn anak2nya lebih kritis dan realistis. Cuma ya, kadang itu jg yg jd bumerang dan melahirkan problem2 diatas tadi..

    • @vdjyogik2
      @vdjyogik2 6 месяцев назад +7

      kek nya yang capek jelek itu gen Z kota deh "anak manja"
      coba liat gen Z gen Z anak anak kampung miskin sejak kecil mental tangguh pejuang pekerja keras dan komitmen.
      lagian perusahaan2 indo pada bego2 ngeluh2 gen Z tapi bikin syarat loker maksimal umur nya si gen Z (24 tahun).

    • @civ6435
      @civ6435 6 месяцев назад

      Kalo keunggulan itu tidak jd bumerang, kalo jd bumerang berarti bukan keunggulan..
      _Itu tepatnya _*_"potensi"_*_ , dimana potensi itu bisa jd negatif, bisa jd positif.._ Naah mayoritas Gen Z gak punya analisis tajam beginian, logika mrk bisa dibilang ok sebetulnya, tp rapuh & cetek/dangkal krn dlm hal mikir pun mrk instant, effortless.

    • @hitsinlyrics110
      @hitsinlyrics110 6 месяцев назад +1

      Kalo sebagai Pekerja ga terlalu dibutuhin Ke 'kritisan' dan Ke 'realistisan' gen Z, yang di butuhin Sabar dan Ketangguhannya, mungkin lebih cocok ke Wirausaha

    • @thejackal7937
      @thejackal7937 10 дней назад

      Wooooww gen z disini beda2 banget ya. Keren keren.
      Beda sama mayoritas gen z di instagram dan di beberapa konten youtube lain.
      Komen2 mereka di tempat lain bikin gw pengen ngeruqyah mereka 😅

    • @josephstalinbinlenin5420
      @josephstalinbinlenin5420 7 дней назад

      ​@@hitsinlyrics110Benar, saya lihat-lihat Gen-Z itu gk punya "mental buruh".
      Mereka banyak yang lebih milih buka usaha sendiri. Dari ide usaha, bahkan ke pemasaran pun mereka cukup unggul.
      Banyak juga yang lebih milih pekerjaan yang nyaman, meski gajinya tidak seberapa. Istilahnya gk neko-neko lah, asalkan lingkungannya ramah.
      Jadi, Gen-Z itu menurut saya punya "harga diri yang tinggi".

  • @okty_r_wells
    @okty_r_wells 7 месяцев назад +37

    Semua terlalu gampang, tapi jg generasi yg berani speak up dan bukan generasi yg bisa diatur dan lebih kritis, tahu kualitas dirinya dan tidak takut untuk mengambil keputusan. Setiap generasi pasti ada kelemahan.

  • @aditya-rk1sf
    @aditya-rk1sf 7 месяцев назад +48

    video ini aslinya banyak sekali pelajaran kehidupan yang penting bagi gen z, mungkin masih banyak yang ga suka karna tadi "kebebasan"

  • @deanbowie3774
    @deanbowie3774 7 месяцев назад +82

    Gen Z itu jika diarahin baik2 dan dlm lingkungan supportif mereka bakal nunjukin sesuatu yg hebat, byk Gen Z itu mau nurut mau belajar ini itu dr Gen lain tetapi hrs dlm keadaan supportif, bukan keras yg militeristik kyk Boomer. Ya itu Gen Z yg baik, tp gk sedikit nemuin songongnya minta ampun atau seenak sendiri. Bergaul dg banyak Gen membuat kita jd lebih bisa bijak dan ambil masing2 buah yg baik

    • @pintyopriambodo5548
      @pintyopriambodo5548 7 месяцев назад +17

      Makanya dikatain mental tempe, apa2 harus sesuai/suportif.
      Buktikan kalo gen Z bisa berhasil meski berada di lingkungan yg sulit.
      Tunjukkan kalo gen Z bisa survive bahkan dalam keadaan terburuk sekalipun.

    • @amara8325
      @amara8325 7 месяцев назад +7

      Emang lemah Bang, Minta nya di elus-elus, di timang-timang, di Alem-alem... Bangun Woy... Dunia yg sebenarnya itu Jauh lebih keras

    • @ailee2762
      @ailee2762 7 месяцев назад +10

      ​@@pintyopriambodo5548bukannya menjadi terlalu keras dalam bersikap juga ga baik ya? Ditambah mental setiap orang kan berbeda beda? Bukannya juga baik jika kita menciptakan lingkungan yang supportif untuk memutus pola rantai itu?

    • @reezwave
      @reezwave 7 месяцев назад +6

      ​@@ailee2762betul, jangan menormalisasikan lingkungan sulit kalau lingkungan suportif masih bisa diraih.

    • @siryan6898
      @siryan6898 7 месяцев назад +5

      ​@@pintyopriambodo5548mental tempe tetapi pemikiran jauh lebih luas bre, ada yang dikorbankan yaitu mental ada yang ditingkatkan yaitu pemikiran, manusia itu penuh dengan batasan, ada yang naik ada juga yang turun

  • @callasky
    @callasky 7 месяцев назад +106

    Omg.. baru juga bahas ini kemarin sama temen seperjuangan.
    Kerasa banget impactnya. Saat ini gw proses resignation karena sudah tidak bisa lagi beradaptasi pada generasi baru ini. Prinsipnya sudah berbeda jauh dengan prinsip bekerja gw.
    Beberapa hal contoh atas demands para GenZ yang sampai ke gw di tempat kerja yang gw rasa amat tidak make sense:
    1. Tidak punya skill khusus tapi ingin mendapatkan kompensasi atas biaya kost. Bruh, gaji u 3 kali lipat dari gaji gw ketika mulai kerja 10 tahun lalu, plan your finance better lah.. Cari kost yang lebih murah, dan nongkrong gk harus ke kafe, kan?
    2. Ketika diberlakukan WFO, pada bingung "trus kalau hujan gimana?". U kira ngaruh? Sebelum pandemi kita juga full WFO bisa survive kok, kenapa sekarang jadi masalah?
    3. Cara berfikir yang mana "kalau stress dan kena mental, maka kerjaan saya harus dikurangi". Kan beda banget sama prinsip temen2 satu angkatan gw dimana kita pada "kalau stress dan kena mental, kita harus make sure agar kualitas perkerjaan tidak kena dampaknya."
    Maaf jadi nge-rant... Saya stress akut 🙏

    • @successgeneration6041
      @successgeneration6041 7 месяцев назад +10

      Menurut saya itu yg bilang point 1 2 3 gen z yang lebay sekali. Ampun

    • @jonnyroy89
      @jonnyroy89 7 месяцев назад

      @@successgeneration6041 ini ga lebbay kok

    • @amara8325
      @amara8325 7 месяцев назад +2

      Tampol aja Bang Pala nya, Nggak tau diri Amat wkwkwk

    • @d0naldtrump334
      @d0naldtrump334 7 месяцев назад +23

      Saya sebagai gen z pun membenarkan apa yang anda bilang. Pengalaman saya lead kelompok tugas organisasi dan kuliah selama 8 semester membuat saya sungguh terheran-heran hingga sekarang. Beberapa contoh tambahan kelakuan yg membuat saya terheran-heran dengan generasi saya sendiri:
      1. Banyak maunya tapi gak memberikan kontribusi balik secara maksimal, seperti: dikasih fleksibilitas waktu dalam mengerjakan proyek tapi malah jadinya ghosting parah
      2. Terlalu memprioritaskan diri sendiri tanpa memikirkan dampak ke orang lain, seperti ada teman saya yg dengan pedenya mau request permohonan pengunduran waktu sidang skripsi ke univ karena doi mau liburan ke luar negeri. Alasannya sungguh diluar nalar katanya udh booking ticket dari 1 tahun lalu sayang kalo ludes....
      3. Semuanya ingin mengerti "dia", tapi gk mau mengerti keadaan orang lain
      Apalagi yang katanya searang bonus demografi bakal gimana tuh kedepannya...

    • @successgeneration6041
      @successgeneration6041 7 месяцев назад +2

      @@d0naldtrump334 wkwkwk serius? Kacau sih haha

  • @BrLee-nb2xu
    @BrLee-nb2xu 7 месяцев назад +77

    Bener banget bang, problem ane selama ini emang konsistensi. Gampang banget ngerasa bosen. Ujung-2nya sekarang cuma bisa mengagumi orang2 yang kuat konsisten ngerjain suatu hal.

    • @monstrousamigo
      @monstrousamigo 7 месяцев назад

      eh sama bre

    • @galihwitra9740
      @galihwitra9740 5 месяцев назад

      Mungkin itu krn kita msh rmja jd msh labil dn suka untk mng explore hal² baru yg mna yg cocok buat kita

  • @abankmuhammad5071
    @abankmuhammad5071 7 месяцев назад +22

    Ada yg bilang generasi sekarang adalah korban kesuksesan orang tuanya. Dengan pemikiran "anak saya jangan sampai merasakan kesusahan seperti bapaknya", akhirnya mereka sangat amat memanjakan anaknya. Uang dan fasilitas diberikan jor²an. Efeknya si anak terbiasa instan dan gak mau capek.

    • @mardijonomardi4324
      @mardijonomardi4324 22 дня назад

      Setuju dengan pendapat anda, sekolah dengan antar jemput mobil pribadi, ya memang alasannya demi keselamatan anak mengingat banyaknya kejahatan masa kini, sedangkan kejahatan disebabkan oleh keserakahan / ketidak adilan dan juga ledakan jumlah penduduk

  • @zhangm3127
    @zhangm3127 7 месяцев назад +13

    “Lebih mementingkan kebahagian diri, dari pada kerja” somehow emng bener, dan mostly pasti ga senang kalau di bilang dan diingetin ke mereka nya begitu

  • @breakhart
    @breakhart 7 месяцев назад +189

    salah satu faktor nya juga menurut gw adalah edukasi. pendidikan yg diterima Gen Z masih ga sanggup mengikuti perkembangan era digital informasi, terutama sekolah sebagai pendidikan resmi. dulu di era informasi terbatas, sistem pendidikan yg ada mmg bisa dibilang cukup, tapi kondisi sekarang sering kalah dan beberapa kali bertolak belakang dengan informasi yg mereka bisa dapat sendiri, tapi para pendidik ga bisa "menjelaskan" masalah nya yg terjadi akhirnya mereka didikte "pokoknya begini". dari situ akhirnya terbentuklah Gen Z yg skrg

    • @flowerinkplant
      @flowerinkplant 7 месяцев назад +20

      Sekolah itu hanya sebagian, org tua nya yg lbh penting! Kl dibiarin main hape terus, manja, ya jadilah tempe itu. blm pernah ngerasain kan ngasih satu tugas. Tapi anaknya mangkir, dan ortunya malah ngasih alesan penguat utk si anak spy gak melakukan tgs tsb. Bahkan mengkritik/mendikte gurunya. Saya guru btw! Biarlah tempe jadi tempe dimakan sama cabe sajalah biar makin enak. 😅

    • @breakhart
      @breakhart 7 месяцев назад +6

      @@flowerinkplant oh iya tentu dari situ ada, cuma karena masih bukan ortu jadi ga komen terlalu banyak disitu. cuma yg saya lihat, karena tugas anak = tugas ortu, karena si anak ga belajar kalo ga diawasin ortu, ini hal yg agak susah sih mmg 😅

    • @islaholidays
      @islaholidays 7 месяцев назад +10

      ​@@breakhartrespek your conversation both
      Saya tadi langsung berekspektasi, kalau komentator 1 dg lainnya beda pendapat, biasanya ujung2nya ngata²in, "mata lho, dst." Ternyata tidak. Seperti inilah yg mesti dibudayakan antar netizen. Tp mmng kita tdk bs kontrol. Setidaknya kalian berdua sdh melakukannya di komentar ini. Salam hormat. 🙏👍

    • @10minutesmeme50
      @10minutesmeme50 7 месяцев назад +5

      sekolah sebagian hahaha, lu ga mikir anak yg sekolah dri pagi pulang jam 4 sore tiap hari lu bilang sebagian? lu aja jdi guru mental kek gitu diomel dikit udh diem. Lu seharusnya kuat sama pendirian lu klo memang guru, klo lu memang ngasih tugasnya masuk akal ya jelasin dong klo mereka salah. apa jangan-jangan lu yg mental tempe ga berani mengutarakan pendapat yang benar??@@flowerinkplant

    • @andreasvalerian3176
      @andreasvalerian3176 7 месяцев назад +3

      ​@@flowerinkplantkurikulum nya memang perlu penyesuaian. dari awal sekolah memang harus sesuai jurusan yg di minati. karena manusia pada hakekat nya memang punya skill dan keunggulan yg beda beda. jadi penyeragaman kurikulum sekolah dari sd sampai sma kayanya sudah gak relevan. contoh : murid ga bagus di matematika malah di paksa les sampai sore/malam buat lulus ujian matematika. padahal dia bagus di pelajaran seni misalnya. Harus nya pelajaran seni nya di asah terus sampai sangat bagus dan jadi profesional. bukan nya abisin waktu belajar matematika

  • @codgj
    @codgj 6 месяцев назад +20

    Untuk sadar kesalahan diri, aku rasa semua orang di semua generasi pasti punya problem ini gak cuman orang-orang di generasi gen z. Apa yakin semua orang di generasi selain gen z, udah secara holistik mengenali kesalahan mereka??? Bisa jadi mereka menganggap sesuatu itu benar padahal sebenarnya itu salah, bisa jadi karena kesalahpahaman yang bisa disebabkan banyak faktor, baik internal maupun eksternal.

  • @arief.pramana
    @arief.pramana 7 месяцев назад +16

    Memang bener sih. Kebetulan staff saya kebanyakan gen Z. Anaknya pinter2 & kreatif. Cuma kadang ngeyelnya kebangetan. Padahal kalo mau belajar, kita harus mau dengarkan semua. Baru kita pilah sendiri mana yg baik utk improvement atau enggak.
    Kalo mereka mau lebih mendengar, belajar dari pengalaman yg lebih tua, sabar pada proses, saya percaya gen Z bakal jauh lebih hebat dibanding generasi sebelumnya.

  • @Just_Fun_17
    @Just_Fun_17 7 месяцев назад +93

    Sedikit banyak gua sepakat sama lu bang.
    "Tidak semuanya salah Gen Z dan tidak semuanya semata-mata salah dari generasi sebelumnya."
    Akan tetapi dari individu nya saja yang memang belum siap dalam beberapa faktor karena memang saat ini semuanya serba instan dan kita terlalu "gagap" dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat.
    Pada intinya semua kembali kepada individu nya masing-masing, karena setiap individu punya cara berpikir dan cara menyikapi situasi dan keadaannya masing-masing.

    • @hamspace4100
      @hamspace4100 7 месяцев назад +2

      setuju balik lagi ke mindset individu

    • @ezra7973
      @ezra7973 7 месяцев назад +2

      gen milenial, gen x , juga masih banyak yang dzhalim terhadap hak-hak gen z. Misal Koruptor,dll. Pola asuh diktator dirumah, disekolah masih banyak dimana", Saya lebih setuju kalau ini masalah masing" individu termasuk gen z , milenial, x. untuk intropeksi diri dimana letak kesalahannya mencoba untuk saling memahami, kerjasama, dan kalau sudah mentok ya tentu minta pertolongan Tuhan yang maha esa , Allah subahana wa ta'ala

  • @fame9959
    @fame9959 Месяц назад +3

    tapi gw percaya disaat gen z pas sudah memimpin pemikiran nya bakal lebih luas sehingga bisa membimbing gen alpha dan sama sama menjadikan indonesia emas di tahun 2045 nanti

  • @chazimfikri2306
    @chazimfikri2306 7 месяцев назад +82

    Kalau aku sebagai gen z jujur ngelihat berbagai banyak value hidup seseorang tersebar sampe susah fokus dalam sesuatu, kepikiran peluang lainnya.,Dan juga suka over informasi sampe suntuk, butuh melakukan sesuatu yang sederhana untuk membuat ketenangan..😅

    • @gatraaaaa99
      @gatraaaaa99 7 месяцев назад +3

      Nah ini gen z cerdas.. semangat dek

    • @bayuadiw8370
      @bayuadiw8370 7 месяцев назад +3

      Jangan kebanyakan main sosmed

    • @jonathansukanto3052
      @jonathansukanto3052 7 месяцев назад

      betul

    • @kkoesoemo
      @kkoesoemo 7 месяцев назад

      ​@@bayuadiw8370betul, rehat sosmed sekali2 cobain deh. Mindblowing fix

    • @D0.1234
      @D0.1234 7 месяцев назад +3

      Generasi banyak ngeluh 😅

  • @adisaputro1793
    @adisaputro1793 7 месяцев назад +134

    Siklus hidup bermasyarakat itu dibagi jadi 4 generasi: Generasi pertama sebagai perintis, Generasi kedua sebagai pejuang, Generasi ketiga sebagai penikmat, Generasi keempat sebagai penghancur. Dan siklus ini terus berulang selama peradaban manusia masih ada

    • @mnatth
      @mnatth 7 месяцев назад +2

      Masa sih 😂

    • @hamdanniam1841
      @hamdanniam1841 7 месяцев назад +16

      Ya memang begitu. Tanam, tumbuh, panen, mati, balik tanam lagi. Begitu seterusnya. Siklus.

    • @gatraaaaa99
      @gatraaaaa99 7 месяцев назад +4

      @@mnatth coba cek data dari pwc.. 90% bisnis keluarga gitu KNTD

    • @novanoplekklewangvlog8761
      @novanoplekklewangvlog8761 7 месяцев назад

      Yo'i

    • @budijohanahmadbudijohan2272
      @budijohanahmadbudijohan2272 7 месяцев назад +10

      Lima generasi : Generasi veteran/traditional, Baby boomer, Gen X, Milenial dan Pasca-Milenial (setelah gen Z).
      Tell me jika ada lagi bro... HAHAHAHAHAHAHA.. generasi new Jalisco ada kah🤣🤣🤣🤣

  • @lujmamaharani2507
    @lujmamaharani2507 7 месяцев назад +18

    Sebagai generasi z ini relate banget sih. Gen z terlahir dimana semua serba ada . Dan itu yg bisa menjadi faktor generasi Z menjadi generasi probelmatik . Perihal dari gangguan mental dan lain sebagainya.
    Nah dengan perkembangan teknologi yg berkembang pesat di era gen Z itu juga menjadi faktor generasi Z ber mental lemah.
    Nah faktor utama nya juga gen Z susah untuk berfikir realistis. Tapi itu semua juga tergantung dari lingkungan sekitar nya sih😅 terimakasih sudah membuat video edukasi tentang generasi Z so incredible❤

  • @roidigitalcraft472
    @roidigitalcraft472 7 месяцев назад +17

    setuju gw, bnyak banjir informasi terutama di sosmed, meskipun fikiran dan hati gw kuat tp tetep aja bisa goyah seperti hoax dan disinformasi membuat kita bingung hrus percaya yg mana, mangkanya kebanyakan sosmed gw blok dan fokus ke hobi dan bisnis yg gw jalanin

  • @kravhdsvx2521
    @kravhdsvx2521 7 месяцев назад +49

    gw kelahiran 2003 dan ofc masuk ke generasi Z. Gw pribadi dengan umur yg sebentar lagi ke 21 tahun memang merasa generasi gw lebih loyo ketimbang generasi sebelumnya dalam beberapa hal terutama pekerjaan. Mulai dari ingin kerjaan gampang tapi return gede dan paling parah adalah keluhan di "Mental Health" tapi gw pribadi berpikir khusus generasi di 2005 kebawah itu walaupun termasuk Gen Z tetapi ga separah gen Z 2005 keatas karna gen 2005 kebawah masih sempat merasakan siklus kehidupan gen milenial kebawah karna perubahan zaman digitalisasi yang cukup signifikan. tapi ga melepas paradigma bahwa emang gen Z lebih weak dalam pekerjaan yg lebih mengarah ke fisik tetapi secara otak Gen Z lebih kritis terhadap perkembangan zaman dan jika dimanfaatkan atau kolaborasi dengan gen sebelum nya bisa menghasilkan sesuatu yg meledak sih.

  • @hometipi4645
    @hometipi4645 7 месяцев назад +14

    Ini gua setuju banget sama poin yang "tidak menikmati proses" atau lebih tepatnya "suka yang instant" atau "gampang bosenan" karena terjadi sama gua sendiri,
    Jadi gua sendiri kelahiran 98 termasuk gen Z awal-awal, gua ngerasaain banget kenapa makin gede makin ilang kek rasa senang atau adrenalin saat achieve sesuatu, atau berproses akan suatu hal, contoh paling gampang main game, dulu kecil gua bisa ngabisin berhari2 atau bahkan berbulan2 mainin game yang sama sampe tamat dan nikmatin prosesnya, kalau sekarang (mungkin juga faktor usia) main game 1 hari itu pasti udah bosen, kek binge nya cuma sekejap doang,
    Contoh lainnya gua itu buat projek game, (gua pengen jadi pembuat game/developer game) sifat yang mudah bosenan dan gak menikmati proses ini tuh kebawa saat gua ngerjain projekan game, jadi misal ada 1 ide game pengen gua buat, itu gua buat dari awal projeknya, trus biasanya bertahan paling beberapa hari dan bosen alias berenti, ini gua ngerasa karena terlalu banyak hal instan di kehidupan gua jadinya gampang banget untuk bosen akan suatu hal, ini gua kadang ngerasa kok gua lack motivation banget, kayanya emang harus back to the basic sebentar, tinggalin semua kemudahan dan semua ke-instanan ini biar bisa ngerasaain adrenalin dan kesenangan saat pencapaiaan akan sesuatu

  • @bicarabicaraa
    @bicarabicaraa 7 месяцев назад +34

    Nama Generasi yang Didasarkan Pada Umur
    Berikut merupakan nama generasi yang didasarkan pada umurnya yang dituliskan dalam laman Beresford Research menggunakan data dari Pew Research Center dan Biro Sensus AS:
    Perang Dunia II dari tahun 1922 - 1927, saat ini berusia 96 - 101 tahun
    Pasca Perang dari tahun 1928 - 1945, saat ini berusia 78 - 95 tahun
    Boomer I dari tahun 1946 - 1954, saat ini berusia 69 - 77 tahun
    Boomers II atau Generasi Jones dari tahun 1955 - 1964, saat ini berusia 59 - 68 tahun
    Gen X dari tahun 1965 - 1980, saat ini berusia 43 - 58 tahun
    Milenial dari tahun 1981 - 1996, saat ini berusia 27 - 42 tahun
    Gen Z dari tahun 1997 - 2012, saat ini berusia 11 - 26 tahun

    • @putarotak4400
      @putarotak4400 6 месяцев назад +1

      Hah? 98 termasuk gen z?
      Tiiiiidaaaakkkkkk.....!!!!!

    • @NPRO_GRT
      @NPRO_GRT 6 месяцев назад +2

      Milenial 82😊

    • @HaikalAdanunareswara
      @HaikalAdanunareswara 5 месяцев назад +1

      D-Generation X

  • @ashlleyne
    @ashlleyne 7 месяцев назад +40

    Saya gen z fresh student di SMA dan saya sangat setuju dengan semua opini bang raymond karena saya rasakan sendiri dan ada orang-orang yang melakukan itu di lingkungan saya. Tapi saya relate dengan soal gen z lemah karena banyak teman-teman saya saat ini itu berada di masalah itu, saya ingin bahas tentang 1 teman saya dulu yang punya banyak masalah dan lebih tepatnya mental health, dia pernah coba untuk bundir beberapa kali sampai ke bk berkali-kali. Kejadian itu sudah lama sekitar 3 tahun lalu waktu masih SMP, saya bisa dianggap teman dekatnya dia yang selalu menjaga dia untuk tetap stabil. Singkat cerita suatu hari dia bener2 mau untuk bangkit dan dia merintis usaha setelah saya coba untuk memberi dia semangat dan confidence. Sampai2 dia sering bolos untuk berjualan di pandemi dan hampir di DO karena selalu absent di kelas. 2 tahun berlalu dia sekarang anak SMA di kelas yang bisa dibilang punya cash flow yang sangat bagus di usia dia saat ini bahkan dia already had employees in his business.
    Key takeawaynya saya rasa memang kesabaran dia, kegigihan dia dan willing to do something dia itu lemah banget di awal, memang harus terus di support untuk bangkit, karena jujur saya harus sangat bersabar pas menghadapi dia.

    • @rrqYujong
      @rrqYujong 7 месяцев назад

      Kalau boleh tahu usaha atau bisnis apa yg dilakukannya kak.🙏😅
      Biar saya termotivasi juga dengan usahanya 🔥🙏

    • @user-cw1dh1cr3f
      @user-cw1dh1cr3f 6 месяцев назад

      What? Gen Z dengan maslaah mental seperti itu dan dengan segala kerapuhannya yg membuatnya hampir bunuh diri dan sampai kemudian dia berada di suatu titik dimana dia punya usaha dan karyawan? Are you kidding me? Wow... Tapi paragraf terakhir kalimat mu (yang mendeskripsikan watak dia) sangat bertentangan dengan deskripsi di awal paragraf mu tentang sifat dia. Gimana caranya dalam waktu yang relatif singkat seseorang dengan mental problem yang akut (suicidal thought) bisa berubah? Jangan bilang kalao takdir atau bim sala bim!

  • @tjahangontv3591
    @tjahangontv3591 7 месяцев назад +30

    Saya generasi 80-an. Menarik Koh. Terlepas dari itu, kurang fair melihat gen Z dengan kebutuhan2 di lingkungan masa lalu seperti "persatuan" dll. Coba kita perkirakan lingkungan 5-10 tahun ke depan di saat mereka dewasa Koh... kelihatannya nature dan karakter Gen Z akan compatible dengan situasi saat itu. Yang terjadi saat ini adalah karakter mereka udah menyesuaikan ke kondisi dan kebutuhan masa depa. Misalnya, mereka gak sabaran dengan kondisi kerja sekarang karena nanti tools mereka akan lebih cepat.

    • @bowonetpreneur894
      @bowonetpreneur894 7 месяцев назад +2

      Weak generation

    • @alfiakbar8725
      @alfiakbar8725 6 месяцев назад +1

      mohon maaf kalau saya pahami gen z mulai 1997-2012 kalau saya lihat digoogle. kalau yg generasi awal mereka sudah dewasa dan komplek masalah

  • @codgj
    @codgj 6 месяцев назад +11

    Healing itu gak cuman sering dilakukan gen z aja, cuman emang kata healing lebih sering dipakai anak gen z. Selama healingnya gak ganggu pendidikannya, gak ganggu hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan sekitar, dan malah bisa menjaga ataupun meningkatkan kesejahteraannya, kenapa gak boleh? Dan healing ekstrovert itu berbeda dengan introvert. Orang-orang kebanyakan mungkin menganggap orang yang sering berwisatq dianggap healing dengan konotasi yang negatif, padahal coba pikir apa negatifnya??? Kalo healingnya negatif, itu berarti bukan healing namanya. Healing ya berarti bener-benar menyembuhkan dengan benar dan sehat.

  • @medychaemhandyksa9853
    @medychaemhandyksa9853 7 месяцев назад +94

    saya gen z tapi lebih percaya proses, cari ilmu dari text book atau paper, atau dari ahlinya langsung, ga suka foya2 dan lebih suka nabung. Thanks a lot Mas Raymond atas ilmu dan masukkannya, Mas Raymond yang menjadi salah satu sumber inspirasi saya.

    • @zahidazril9101
      @zahidazril9101 7 месяцев назад +4

      Sama
      Teman saya sering ikut trend
      Dan GK bisa berpikir/tidak suka berpikir
      Saya gen Z

    • @SuperKnockDOWN100
      @SuperKnockDOWN100 7 месяцев назад +8

      Berarti anda gen z yang minoritas. Good for you!

    • @kevinredstory8807
      @kevinredstory8807 7 месяцев назад +5

      gen Z yg lagi berhemat ekstrim hadirrr 😂 yg lain makan BBQ kita makan kangkung 🤣

    • @rissoconner
      @rissoconner 7 месяцев назад

      ​@@kevinredstory8807tempe jg bg

    • @rissoconner
      @rissoconner 7 месяцев назад

      sm bg, bedanya sy msih skolah

  • @juliustaft886
    @juliustaft886 7 месяцев назад +21

    paling kerasa sih banyaknya informasi yang didapat membuat anxiety bisa w bilang benar. tuntutan generasi sebelumnya yang berlebihan tpi tidak memberi arahan yang baik, berujung jelekin gen z berakhir tampa solusi dimana perpecahan makin jadi. beberapa anak muda yg lingkungan keluarganya emang dah g baik yang pasti berimbas ke si anak itu sendiri

  • @MantanKaryawan89
    @MantanKaryawan89 7 месяцев назад +33

    Gw sebagai gen Milenial, selalu kagum sama cara gen z. Saat melihat masalah mereka cepat menemukan problem solving. Iya mereka memang cepet menemukan "problem solving" tapi (sebagian) dari mereka sayangnya ga sabaran dan ga menikmati proses.

    • @zulqarnain2961
      @zulqarnain2961 7 месяцев назад +1

      Contohnya?

    • @Acteric_s
      @Acteric_s 7 месяцев назад

      @@zulqarnain2961 Penting banget diberi contoh?

    • @zacruegaming7911
      @zacruegaming7911 7 месяцев назад +4

      correct, mereka lemah di proses itu sebabnya banyak yang gagal dan hancur kalo mereka tidak di support mentor yang tepat

    • @zulqarnain2961
      @zulqarnain2961 7 месяцев назад +1

      @@Acteric_s berarti klaim mu gak bisa dipercaya

    • @Acteric_s
      @Acteric_s 7 месяцев назад +4

      @@zulqarnain2961 Kalau lebih 'diperhatiin' pasti bisa dilihat alasannya. Sekarang zaman digitalisasi dimana seseorang bisa berpikiran dan berwawasan dengan lebih luas sehingga lebih cepat menemukan "problem solving" karena pemikiran dan banyaknya akses itu sendiri. Dan karena sekarang adalah zaman dimana segalanya itu bisa diperoleh secara instan. Makanya anak muda zaman sekaranng menjadi kurang sabaran dan kurang menikmati proses. Kalau masih mau dikasih contoh, ya saya juga termasuk salah satunya :V

  • @derymukarram2141
    @derymukarram2141 7 месяцев назад +15

    yang dijelasin bang Raymond, "kenapa bukan salah kalian" dalam perspektif sosiologi karena memang adanya "konstruksi sosial". konstruksi itu terjadi karena adanya interaksi yang berbuah konsensus (kesepakatan) bersama, sesimpel : Zaman boomer interaksi yang terjadi hanya lewat tatap muka, mulut ke mulut, tongkrongan dst.. zaman gen Z, interaksi bisa lewat manapun website, ig, fb, tiktok, Twitter dst. implikasinya.. kalo tuntutan hidupnya keras (tiap zaman), ngeluh ala gen boomer cukup di tongkrongan dan jadi kesepakatan anak2 tongkrongan nya, tapi ketika gen z ngeluh apalagi di sosial media semua orang bisa ikut terpengaruh baik secara langsung maupun gak langsung, dan jadi konsensus banyak orang.
    contoh paling kecil, darimana kawan-kawan tahu istilah mental health itu? dari interaksi mulut ke mulut, atau sosial media?
    dan masih banyak cara konstruksi sosial yang menyebabkan gen z bermental tempe, tapi yang jelas.. kontruksi itu dibangun, tapi untuk ikut arus sosial.. itu pilihan kawan-kawan sendiri pada ujungnya.

  • @reworks2347
    @reworks2347 7 месяцев назад +32

    Karyawan saya bbrp adalah Gen Z, bentar2 butuh healing, sering ga masuk dgn berbagai alasan, ngarep harta warisan doank, tdk percaya akan proses kesuksesan yg butuh perjuangan dan waktu yg cukup lama. Rekening di Bank selalu kosong, cara ngomongnya kayak CEO padahal masih karyawan dan banyak sekali makan temen. Semoga seiring waktu berjalan mrk akan beradaptasi dengan kerasnya dunia ini. Good luck

    • @Hatano_Rin
      @Hatano_Rin 6 месяцев назад +2

      "Rekening bank selalu kosong" ngerasa sih sebagai Gen Z susah buat nabung 😢 entah kenapa sulit nahan godaan gaya hedon

    • @aerty03
      @aerty03 6 месяцев назад +1

      Setuju, saya selaku Gen-z kerja admin + packing dll. Di 3 bulan kerja gapernah ambil libur. Karena coba mengamati kerjaan & kemungkinan masalah dikerjakan. Pas udh kerja hampir 2 tahun, dapet rekan kerja yg blm apa2 minta healing. Sering banget libur.. Baru ditegur sekali mentalnya udh down.
      Untuk sekarang kalo soal tabungan saya juga blm ada, soalnya blm kemaren baru selesai nabung buat beli motor bekas😂

    • @civ6435
      @civ6435 6 месяцев назад +1

      Relate bro faktual bgt di dunia kerja yg katanya mestinya Profesional.. 🤣🤣
      *_Dulu bawahan itu mikir jangan sampe atasan marah, kalo sekarang atasan mikir jangan sampai bawahan ngambek bahkan balik marah._*
      Ini real perbandingan *pengalaman* gw dulu masih jd staff & sekarang saat gw punya staff..
      _Kadang bertanya dlm hati : _*_"Salah apa gw dulu yg berusaha jd staff yg baik & bisa diandalkan, kenapa sekarang kena sial jd atasan capeek bgt serasa gak guna punya staff ??"_*

  • @gerryerio
    @gerryerio 7 месяцев назад +5

    I was lucky enough dgn lahir ditahun 80an. Generasi Millenial yang ngalamin banyak transisi.
    Analog to digital. Tv tabung smpai tv digital. Hp layar kuning sampai semua hp dgn hightech nya. Belum lagi our glorious days music 90s and 2000s and many more!!
    Generasi gw masih percaya dgn proses, dedikasi, komitmen, disiplin, dan nilai kesatuan. Tapi generasi gw pun tidak kuper dgn segala teknologi, dan arus informasi.
    Learn from us...our last generation yg jadi jembatan generasi analog to generasi digital.
    In the end, proses is EVERYTHING!!!
    Ttap berkembang, belajar, berkomitmen, and approachable yaa gen z ke semua generasi, include my generation. Ganbatte!!!!

    • @boelxz
      @boelxz 7 месяцев назад

      yorosiku, senpai🙏

  • @codgj
    @codgj 6 месяцев назад +7

    Penyebab ada gen z yang rentan "dikit-dikit bundir" tentu bermacam-macam dan sangat mungkin sama penyebabnya dengan yang pernah dialami generasi sebelumnya, bisa karena kurangnya edukasi tentang efek bundir terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

  • @hilmizulfan
    @hilmizulfan 7 месяцев назад +16

    wdyt bang about orang dulu dengan modal kerja kerja kerja doang jg mereka pada bisa beli rumah mobil , sedangkan d zaman yg sekarang dengan kerja kerja doang tu cuman cukup buat diri sendiri , karna d zaman kita akses uang keluar tu mudah, akses olshop , lingkungan pergaulan yg suka hangout, even akses buat dapet uang jg lebih mudah

    • @Suckmabalzz
      @Suckmabalzz 7 месяцев назад +2

      Jaman skrg masih bisa kerja kerja doang tapi bisa beli mobil,rumah,dll. Tapi memang lebih susah dibanding generasi sebelumnya, gw banyak kenalan millenial-gen z yg kerja doang tapi penghasilan perbulan 20jt up, pinter pinter aja cari niche kerjaan/skill yang high paying.

  • @rbdium
    @rbdium 7 месяцев назад +103

    bener bang, aku suka bgt anxiety dan kebanyakan beban pikiran yang bahkan kalo ga aku pikirin juga ga bakal kejadian. kalo masalah akademis oke aku aman aja mempelajari semuanya tp gatau knp tb tb suka kebayang / terpikir hal hal buruk dan segala malapetaka gitu lah kyk nanti di masa depan jadi orang susah, kebayang nanti kena musibah, kehilangan orang, dll. belum lagi terpikirkan oleh masalah yang udah/belum selesai. intinya suka dihantui masalah yang sudah ataupun belum terjadi... bener bener bingung banget arah hidup harus kemana. masuk kampus top udah, belajar udah, tapi aku gatau harus ngapain, saking banyaknya pressure dari pihak internal (fam) maupun external (masyarakat) yang membuat saya seakan diberi tanggung jawab berat yang bahkan aku gatau hrs gimana mengerjakannya. jujur saja merasa bodoh iya tapi gatau hrs bagaimana.

    • @rbdium
      @rbdium 7 месяцев назад +12

      not me writing all of those text while depressed in the corner of my room 😂

    • @wellplayedggwp295
      @wellplayedggwp295 7 месяцев назад +12

      ​@@rbdium solusinya segera buru2 terbuka sama orang2 terdekat, curhat sama orangtua tentang apa yg membuat kamu overthinking, kamu butuh teman bicara, nanti kalau semuanya udah lepas bakal lebih enakan.

    • @iamadit8863
      @iamadit8863 7 месяцев назад +9

      Emg gen z banget, relatable.

    • @rbdium
      @rbdium 7 месяцев назад +11

      @@wellplayedggwp295 semua udah kucoba sih, paling gaenak emg ngmg sama ortu apalagi tb tb malah diceramahin dan semua hal yg aku ceritain ditolak mentah mentah wkwkw makanya aku gapernah lg wkwk

    • @yogiaja3686
      @yogiaja3686 7 месяцев назад +5

      Apa kabar buat gen z yg nilai akademisnya biasa2 aja dan ga masuk universitas top? :)

  • @GMTV69
    @GMTV69 5 месяцев назад +2

    yg gw gasuka dari gen z, dikit² mental health, ovt, depresi hasil self diagnose, dll dimana itu semua hasil pikiran mereka sendiri aja.

  • @codgj
    @codgj 6 месяцев назад +24

    Teknologi zaman sekarang ini tentunya punya dampak positif dan negatifnya, tergantung bagaimana bijaknya pengguna teknologi tersebut. Mungkin untuk gen z yang saat ini masuk tahap remaja dan dewasa awal akan lebih mudah terbawa arus negatif/penyimpangan dalam berteknologi karena berada di masa labil jika tidak melakukan disiplin dalam berteknologi dengan baik dan benar. Apakah hanya remaja dan dewasa muda yg bise melenceng dalam berteknologi? Semua generasi bisa

    • @codgj
      @codgj 6 месяцев назад +5

      Disiplin dalam berteknologi dengan baik, benar, dan sehat

    • @Alexbtyans
      @Alexbtyans 6 месяцев назад +7

      Jangan lupa, penyedia wadah-wadahnya, penyebar pengaruh negatifnya kebanyakan adalah generasi yang lebih tua daripada gen z. Yang ciptakan dan menggunakan sosmed ig/twitter/aplikasi/web bokep/narkoba/dll adalah gen yg lebih tua dulu, dan tidak jarang mereka gen yg lebih tua juga lah yang mempromosikan kesukaan mereka yang negatif2 tersebut. Dan benar katamu masanya gen z saat ini adalah masa labil yang butuh prinsip hidup yg benar yg harus dipegang teguh biar gak terdampak efek negatif dari gen yg lebih tua maupun sesama gen z lainnya

    • @codgj
      @codgj 6 месяцев назад +4

      @@Alexbtyans cukup wajar kan ya kalo gen z di umurnya sekarang ada yang belum dewasa kepribadiannya? Semua gen aku rasa kalo di masanya gen z sekarang, pasti belum semuanya dewasa, bahkan saat umurnya udah dewasa pun, sangat mungkin banyak gen yang lebih tua dari gen z yg belum dewasa secara kepribadian.

  • @emberpecah606
    @emberpecah606 7 месяцев назад +37

    Gen Z itu sedikit kerja, banyak minta nya.
    di press dikit curhat di medsos, ada kasus bunuh diri malah di support parah nya lagi pada pengen ikut bunuh diri jg 😂😂

    • @tobiramasenju2204
      @tobiramasenju2204 7 месяцев назад +5

      gue pernah liat temen kerja ane gen z war SW tentang kerjaan nya nyinyirin temen nya pake konten2 tiktod jedag jedug pula .. ane yg gen milenial cuma bs nyimak dan menghadeuh

    • @maslimwidjaja1963
      @maslimwidjaja1963 Месяц назад +1

      Baguslah supaya mengurangi para pecundang yg hanya jd beban negara aja , hidup jg hny ngeluh.

  • @hamdanniam1841
    @hamdanniam1841 7 месяцев назад +8

    Ciri khas gen Z adalah dikit2 healing utk menjaga kesehatan mentalnya. Lbh existensialism daripada esensialism. Udah ah, yg petg produktif saja bagus, tdk jadi beban. Kurangi game & medsos jika tdk menghasilkan apa2 tp malah stress. 😂

  • @user-eg5of9ik1u
    @user-eg5of9ik1u 7 месяцев назад +23

    gw sebagai generasi gen z, gw tahu kalo realita nya rata2 gen z itu udah lingkungan nyaman. Kesenangan ini yang bikin generazi ini hanyut.

    • @zahidazril9101
      @zahidazril9101 7 месяцев назад +2

      Dan ikut trend
      Sering ikutan ikutan

    • @zahidazril9101
      @zahidazril9101 7 месяцев назад +2

      Dan saya gen Z

    • @andrecow7450
      @andrecow7450 Месяц назад +1

      Karena hp dan internet kurang2in bermedia sosial dan dimulai gabung komunitas2 didesa kalian seperti karangtaruna, keagamaan dll

  • @ahmadjuandana
    @ahmadjuandana 7 месяцев назад +20

    Kalian gen z yang masih ngerasain pendidikan yang keras dari ortu maupun sekolah, BERSYUKUR... Krn kerasnya pendidikan itulah yang membiasakan kalian untuk hidup di dunia yg keras... YOK, JANGAN MAU DIBILANG LEMBEK.

  • @oouaauu
    @oouaauu 7 месяцев назад +26

    jujur kena banget , opini koh raymond so deep. yes, aku ngerasain dikit ngeluh2 mental. beneran terasa kyk buah yang matang tapi kelewat matang. lembek gituhhhhh. makasih koh atas pov nya, indonesia maju mulai dari diri kita ❤ yang penting selalu mau belajar dan berkembang

  • @codgj
    @codgj 6 месяцев назад +7

    Kalo gw gen z yg kalau gak suka itu bukan ke orangnya, tapi ke sikapnya. Aku sayang semua manusia, karena kita sekaum, saudara sekemanusiaan, kalo diiman ku manusia itu keturunan Adam dan Hawa yang merupakan manusia pertama dan kedua, so kita saudara, ke saudara itu sayang dan peduli. Di RUclips gw gak bakal mencet dislike button kalo gw gak suka kontenya, cukup dalam hati gw berpendapat kalo pendapat/sikap mereka gw gak setuju. Ya kayak pas di sekolah kita diajarin sikap kita ke orang yg kena HIV Aids, jauhi penyakitnya, bukan orangnya.

  • @user-zy3er9fb8l
    @user-zy3er9fb8l 7 месяцев назад +4

    Aku milenial sudah merasakan dimana punya banyak uang dan dalam waktu 3 th bangkrut ,semua aset hampir di bank semua, tabungan tidak punya, dah gitu kelur kerja usaha sepi parah, untung aku tinggal di desa, mulai membaca peluang didesa, dan bismilah tahun dpt aku dan suami mau ternak kambing, karena modal kecil tapi balik modal dan untungnya cepat, belum lagi kotorannya bisa diolah u/ pupuk dan harganya 1 sak lumayan buat beli pakannya, intinya mending perbanyak aset entah dengan cara nabung, beli tanah, atau berternak kambing,sapi,uanggas yg penting produktif. Dan ingat hidup sesuai kantong kita, jangan memaksa.insyallah damai hidup kita.

  • @galerygelar
    @galerygelar 7 месяцев назад +5

    kayaknya tergantung banget individu dan keluarganya sekarang mah. Karena tantangan zaman sekarang lebih berat juga dalam hal: disinformasi dan terlalu banyak informasi sehingga sebagian gen z kadang keliatan or merasa lebih tahu padahal kulit2nya aja, belum mendalami udah setop belajar dan pindah ke hal lain (distraction banyak banget), climate change, kerusakan alam dan fasilitas karena perang, globalisasi yang punya dampak negatif, dst. kekuatan generasi sekarang mereka lebih mudah akses informasi dan lebih cepet researchnya mustinya. Masih belajar untuk memahami gen z, karena emang saya gen x.

  • @shiridara97
    @shiridara97 7 месяцев назад +20

    Plot twist :
    Cepat atau lambat, negara ini akan dikepalai oleh generasi gen z 😁

    • @sandioropka10
      @sandioropka10 5 месяцев назад

      Dan bahkal hancur bangsa ini

    • @levitating_mochi4859
      @levitating_mochi4859 5 месяцев назад

      ya mau gamau pemimpin di masa depan ya bakal dipimpin sama generasi selanjutnya. yang penting itu gimana kita mendidik generasi penerus dengan baik, benar, supportif.

  • @waridhusnaidi1007
    @waridhusnaidi1007 7 месяцев назад +3

    caranya itu simple. belajar dari pengalaman orang lain, perbanyak sosialisasi terutama dengan generasi sebelum Gen Z, kurangi media sosial bukan berarti membuang tapi cukup dibatasi. tetap sabar dan teguh untuk mencapai tujuan. memang rezeki atau untuk mencapai sukses itu kehendak-Nya. namun tugas manusia itu wajib berusaha sekeras mungkin dan hasilnya Tuhan yang menentukan. tetap semangat dan kuat untuk kita semua. Wassalamualaikum

  • @intanyp30
    @intanyp30 6 месяцев назад +4

    Generasi Z adalah generasi yg sadar. Sudah mulai lepas dari rasa sisa2 penjajahan. Mereka sadar akan kesehatan mental, dan mengutamakan kesehatan mental. Bahwa mental yg baik bukan brti ia harus d tempa, tanda mental yg baik adalah semakin besarnya merasa kasih syg sesama manusia.
    Bukan menjadi "romusa" d sebuah perusahaan...
    Jangan salah artikan itu kelemahan, tp karena mereka mulai sadar. Bahwa kerja keras dilandasi paksaan bukan jalan terbaik menikmati kehidupan. Mereka mulai meninggalkan hidup dg mode bertahan, dan kerja keras sprti gen sebelumnya.
    Fyi sy bukan generasi Z tp saya melihat adanya peningkatan kesadaran dr masa kemasa.

    • @Pembunuh-Zionis-Pesek
      @Pembunuh-Zionis-Pesek 6 месяцев назад

      Gen z gen cogil lembek, gw gen z mengakui itu

    • @howtoanswer3419
      @howtoanswer3419 3 дня назад

      YA elu salah gaul berarti.. Dah tuwir tapi mikirnya masih kek Gen Z. Mental tempeee

  • @zulfa881
    @zulfa881 7 месяцев назад +7

    Klo anak gue yg gen Z tanya,knp org jaman dulu pd sabar dan kuat menghadapi masalah..
    Jawaban gue: krn orang2 jaman dulu pikiran nya gak se rumit anak gen Z 😂 org jaman dulu mmg gak se inovatif dn se kreatif gen Z tp kami sllu bisa menyederhanakan hal2 rumit.

    • @Ps4LiveGaming
      @Ps4LiveGaming 6 месяцев назад +1

      Salah.. Orng jaman dulu kreativ.. Tanpa adanya atau proses orng dulu.. Gk akan ada pesawat yy terbang njirr.. Semuah bisa karena orng dulu..

  • @fergadipa
    @fergadipa 7 месяцев назад +8

    Ditambah sama fenomena influencer yang suka bilang "wah murah banget!"

  • @iamadit8863
    @iamadit8863 7 месяцев назад +9

    Faktanya kalo banyak data yg di bilang disini cuma setengah dari populasi gen z. Banyak data ngomongin 50% ± . Kl generasi sebelumnya jd mukul rata semua gen z kayak gitu dan ga mau berurusan sama gen z (gamau hire, ga mau dimintain pendapat, tempat berpendapat diminimalisir dll), gen z yang setengah nya jd kasian dapet stereotip nya

  • @decreatieveowp4706
    @decreatieveowp4706 7 месяцев назад +12

    Duh 3thn ini kerja sama gen z plus ngajar juga bener cobaan bgtt 😭
    Lg jelasin g di dengerin, tugas g ngerjain, udh di kasih kelonggaran waktu msh g ada itikad baik,, eh pas dpt nilai jelek protesnya udh ky demo minta kenaikan gaji.. hadeuh tanggung jawab g ada tp banyak nuntut hak capek bgt.. udh gtu mirisnya apa2 orang tua turun tangan jd males bgt udh jd mahasiswa tp klo ada problem irg tua turun tangan udb ky ngajar anak2 TK.
    Di kantor juga sama.. training tim baru ngajarin smpe mulut berbusa tp g ngerti lg mereka g paham2.. pas di tanya bilangnya paham kaa oke kaa... tp pas di lakuin ancur semua...
    Cobaan bgtt 🙈🙈🙈

    • @finalepisode6723
      @finalepisode6723 7 месяцев назад +5

      Itu sih gen z yg dungu ya bro, gua sbg gen z tapi alhamdulilah jauh dari apa yg lu bilang. Tergantung point of view itu mah😂

  • @Izzy-official
    @Izzy-official 7 месяцев назад +5

    Tapi emang jujur saya yang hidup diera gen z ngerasa kenapa temen² dikit² motivasi la, dikit² sakit hati la, terus kalo diajak kerja sama susah kaya dikiranya pikiran dia aja yang bener jadi yang lain ga perlu bantu, terus bener banget maunya yang langsung padahal semua itu butuh proses 😭😭😭😭 jujur saya tertekan digen z ini bingung mau gmn 😞

  • @AbdilHasaniS
    @AbdilHasaniS 7 месяцев назад +8

    Gen Z kerja santai pengen hasil besar, kerja Nol Besar

  • @fbrothers199
    @fbrothers199 7 месяцев назад +3

    Ini rill sih, buktinya kebanyakan org kalo belajar harus liat google dan di sekolah gw banyak yang diem diem bawa hp biar bisa nyontek google 😂

  • @sibiru9816
    @sibiru9816 7 месяцев назад +2

    bukan dislike yg didapat tp like, karena yg nonton konten ini kebanyakan orng yg lebih niat belajar untuk lebih baik atau bahkan mencontoh generasi lain yg lebih baik

  • @anandapricilliaanggraini5586
    @anandapricilliaanggraini5586 6 месяцев назад +3

    Aku sebagai gen z setuju banget, menurut aku nilai kesabaran gen z cenderung rendah. Banyak temen dan termasuk aku sendiri maunya serba instan dan ga memperhatiin informasi yang mereka serap beneran true atau ga. Dan jujur aja banyak yang punya sikap seakan akan tidak terlalu menghargai generasi sebelumnya. Walaupun bukan mayoritas, tp lingkunganku banyak seperti itu. Dan itu kenapa kadang kalo ikut project bareng generasi lain seperti boomers dan x sering dikucilkan gitu anak kecil bisa apa, jadi wadah kita untuk sharing opening kadang suka diremehkan.

  • @larrytoruan8918
    @larrytoruan8918 7 месяцев назад +31

    Ingin berkomentar tentang ini. Saya berada di generasi paling tua di Z dan dari pembukaan video dapat dikatakan 100% benar. Generasi kami paling problematik karena sebenarnya kami sudah hampir "gila". Bayangkan tuntutan kami untuk menyerahkan seluruh tenaga fisik dan mental 1000% setiap hari, 24/7 non-stop karena kemudahan informasi yang menunjukkan bahwa dunia di dekade ini paling baik dari sebelumnya dan tidak punya masalah. Padahal, hal-hal busuk udah banyak terungkap tapi banyak orang tidak peduli dan justru melemparkan keresehan yang dimiliki kepada yang lebih muda.
    Sebagai contoh beberapa kolom komentar di video ini. Ingin gaya bekerja ala" militeristik dengan alasan supaya punya mental kuat. Sepertinya, orang" ini belum mengenal yang namanya PTSD. Iya, meskipun kamu bisa terlihat kuat macam baja 10 inci, tapi tidak menutup kemungkinan akan punya trauma yang hampir tidak bisa hilang. Parahnya, mereka tidak peduli karena yang penting tujuan "bersama" harus selesai. Kalau sudah tidak mampu, buat apa digunakan kan ? Maka dari itu kenapa muncul banyak masalah yang sebenarnya gak masuk akal karena sudah hampir diambang batas kegilaan. Sebenarnya sudah menunjukkan tanda" trauma tapi tidak ada yang peduli.
    Dan saya merasakan hal ini. Saya justru berfikir saya bukan apa" kalau belum memberikan nyawa saya buat memuaskan hasrat banyak orang, baik untuk yang terdekat maupun yang jauh. Komentar mengenai perbandingan udah cukup banyak saya melihat dan bahkan merasakannya dari lingkungan keluarga sendiri. Bayangkan saja soal bekerja dan karir, kamu sudah harus punya segalanya (rumah, istri, tabungan bermiliar-miliar) dibawah 25 tahun. Kemudian soal ilmu sebagai pondasi kita buat hidup dan bekerja, tuntutan kita yaitu menguasai lebih dari tiga skill sekaligus sangat dalam dengan waktu sesingkat-singkatnya. Contohnya, kursus skill memasak yang kalau bisa udah level masterchef dalam waktu kurang dari enam bulan. Dan alasannya kenapa ? Karena udah serba instan, informasi udah dimana" jadi harusnya udah gampang. Cacat logika memang, dan kenyataannya hal tersebut tidak mungkin dipenuhi bagi mereka yang masih terlalu muda untuk pengalaman sebesar itu. Justru yang masuk akal, yang punya pengalaman senior" lebih dari sepuluh tahun lah yang seharusnya menerima tugas seperti itu. Tapi sekali lagi, tidak ada yang peduli bahkan kalau sampai mempersembahkan nyawa sekalipun. Dan semuanya itu demi tujuan hidup yang katanya supaya bisa lebih baik.
    Pesan saya cuma satu, kalau memang menganggap generasi ini lemah sebaiknya mulai perang saja supaya kami yang lemah ini tidak menjadi masalah buat kalian para orang" yang lebih tua. Tapi kalau memang masih punya hati nurani dan rasional, segera berbenah diri supaya masalah terdekat, terjauh, terkecil dan terbesar sekalipun bisa diperbaiki. Hal ini tidak hanya menyangkut soal pengertian terhadap sebuah generasi, tapi hal-hal lainnya yang berkaitan karena adanya perubahan-perubahan dalam waktu singkat ataupun lama.

    • @vitaeunoia8142
      @vitaeunoia8142 7 месяцев назад +3

      menulis dengan sepenuh jiwa raga😁👍

    • @AnehBinAjaib
      @AnehBinAjaib 7 месяцев назад +3

      Mengeluh tidak akan menghasilkan apapun. Jika tidak bisa cukup angkat tangan. Gk usah banyak bacot. Malu noh di negara maju lainnya anak muda masih semangat walaupun merasa terbebani. Namun mereka happy.
      Pertanyaannya apakah negara ini ingin menjadi negara maju atau negara yg berkembang dan ngambang?
      Karena nasib negara ini ada ditangan generasi penerus.

    • @adimasguntur
      @adimasguntur 7 месяцев назад +3

      Typical, yg di suru berubah orang lain hahaha

    • @iqbalazizi5422
      @iqbalazizi5422 7 месяцев назад +3

      ​@@AnehBinAjaibcontoh negara maju yg anak mudanya masih semangat walau terbebani dimana gan? Abisnya di beranda yt gw adanya malah sama2 memprihatinkan jg.

    • @user-kp5pn8xm5w
      @user-kp5pn8xm5w 7 месяцев назад +7

      ​@@adimasgunturoh lu tipe senior bullying berasa sangat berkontribusi pada industri modern dunia

  • @greedwtson
    @greedwtson 7 месяцев назад +5

    Saya gen z, 🫠 selama saya hidup, saya kebingungan.
    Ya bener kata abang, gen z kebanjiran informasi, 🫠 dan itu nyata, padahal informasi udah saya pilah mana yang saya implementasi mana yang di lupakan. Tetap aja, malah ke serap semua.
    Blom selama 1 tahun lamar gak dapet dapet kerja. Sabar perlu, tapi ya 🫠 relasinya kagak ada.

  • @nairiw
    @nairiw 7 месяцев назад +3

    Baru kemaren banget, 1 karyawan gw genz kelahiran 2002 resign alesannya ga cocok sama partner kerja, udah dinasehatin panjang lebar, ga enaknya nganggur dll, eh kekeuh pengen resign. Gamau pake acara pamit segala lagi ke temen2nya. Ampunn🤦‍♂️🤦‍♂️

  • @decamber5658
    @decamber5658 7 месяцев назад +9

    akhirnya kejawab, dua kali nonton video ini dan dua kali juga dibuat sadar. sempet benci sama teknologi yang buat aku ngerasa lonely, terpaku dan yakin untuk jadi individualis tapi ternyata itu ga buat aku membaik. dan benar, kita yang harus terima dan nyeimbangi era digital ini. thankyou kak udah speak up. aku ngerasa ada dorongan power setelah nonton video ini

    • @sihamhamda47
      @sihamhamda47 7 месяцев назад +1

      Bener, gw juga ngerasain hal yang sama. Rasanya kepengen vakum lama dari pake internet tapi pas sinyal ilang atau listrik mati atau kuota abis malah langsung muncul rasa ga nyaman (gara gara tugas kuliah sekarang diberitahu nya lewat online melalui website e-learning kampus, bukan lewat papan pengumuman lagi kaya jaman sebelum covid)

    • @user-yo7by6du1i
      @user-yo7by6du1i 6 месяцев назад

      Semua itu tergantung bagaimana cara mu menggunakan nya apakah kamu budak teknologi atau kamu yang memperbudak teknologi

  • @edesias984
    @edesias984 7 месяцев назад +3

    Sbnrnya gampang buat betah gen z.jgn ada tekanan internal.knp karena gen z ga peduli teknan dr luar.tp klo dlm lingkungan krja 1 timnya udah ada tekanan paling males genz.di dalam tim kok perlu tekanan ngapain malah ga membangun.hrsnya lngsng mikir gmn solusi bkn nyari masalahnya dan nyalah"in
    Gen z itu paling cepet kerjanya krena mikir gmn cra ngrjainnya biar cpt dia pntr nemu celah.tp paling g suka sm tekanan internal.tekanan eksternal gen z paling kebal.

  • @luffman4587
    @luffman4587 7 месяцев назад +3

    Jika berlanjut keturunan kita bakal hewan peliharaan bagi A.I di masa depan nantinya, bahkan bisa jauh lebih parah.
    Dunia selalu dikendaliin oleh yg kuat dan pintar, dan itu berlaku sejak zaman dinosaurus, apalagi di masa depan kalau teknologi udah sampai di titik dimana independent A.I terelisasi, dimana A.I ini pastinya jauh lebih kuat dan pintar dari manusia,
    Bayangin aja, manusia butuh 13 tahun untuk belajar, sedangkan A.I bisa lakuin 13 tahun tersebut dalam hitungan menit.

  • @Hello_VVolf
    @Hello_VVolf 7 месяцев назад +4

    Semangat buat para Gen Z yang melawan arus dan berusaha beda. Walau orang kadang ngeliat kalian aneh, tapi sesungguhnya kalian lah yang bener

  • @VioleEvy2298
    @VioleEvy2298 7 месяцев назад +21

    Kesel karena gen Z lemah, tapi disisi lain w seneng karena mereka generasi paling sensitif dalam melihat.
    W udh ngerasain China atau India, yg katanya "maju" akan populasi, ekonomi kuat tapi nyatanya itu cukup ilusi karena warga yg bawah itu terinjak sampe mampus.
    Kerja 12 jam lebih hanya untuk mengisi perut, gawd damn, w gak heran Milenial dan Gen Z menengah pada pindah Ausie atau Eropa wkwkw.

  • @codgj
    @codgj 6 месяцев назад +5

    Mungkin gen z yang lu kenal kayak gitu semua, tapi gen z yang gw kenal banyak yg gak gitu

  • @memedonz
    @memedonz 7 месяцев назад +4

    RELATE BGT, AKU SAMA SUAMI YG TADINYA MAU BELI IPHONE 14 PRO MAX DI KALA TABUNGAN RUMAH TANGGAKU LAGI MENIPIS LANGSUNG KENAK TAMPAR, DAN GAJADI 😅 JD KEINGET KLO ITU GA PENTING" AMAT, TOH 11 PRO MAX JG MSIH OKE DAN MENDING BUAT TABUNGAN ANAK SKOLAH. BNER" MOTIVATOR SIH BANG RAYMOND, BISA YA LNGSUNG NGARUH KE MINDSETKU GINI 🤣

  • @Lalot2109
    @Lalot2109 7 месяцев назад +24

    Salah satu alasan gen Z termasuk Saya mengapa malas karena generasi sebelumnya membandingkan2 terus dengan zamannya dengan yang ada sekarang. Apalagi rata2 gen Z dominan Pria belum berkeluarga sebab sudah langsung ingin cepat2 punya aset entah itu tanah maupun rumah padahal ilmu sudah berikan bahwa sukses itu gak instan. KECUALI Orang tuanya Jef Bezos. Ini juga ada rasa ingin balas dendam dengan generasi sebelumnya yang merasa mendidiknya sudah benar

    • @yatimfitriantohidayat7119
      @yatimfitriantohidayat7119 7 месяцев назад +5

      Oramg membandingkan kok jadi alasan malas.klau aslinya rajin dan pekerja keras ya pasti gk males lah.
      Jgn mncri pembenaran, main game aja sana. 😂😂😂

    • @AlvianArdan
      @AlvianArdan 7 месяцев назад +4

      ​@@yatimfitriantohidayat7119ok yatim, aku mau maen game aja. U aja yang urus dunia.

    • @amara8325
      @amara8325 7 месяцев назад +1

      Lemah, Apapun selalu dijadikan Alasan, ya Dibandingkan lah, Stress lah, Butuh Helaing Lah, ini lah itu lah.. dah Lah, pasti dibandingkan lah, di usia kalian zaman Dulu Bapak Kalian Udah Berusaha, Kerja, Berkompetisi, Nah Kalian Kebanyakan Nongkrong, Rebahan
      Lu ngerti nggak intinya kenapa Orang tua membanding²kan, itu tuh karena Mereka pengen lihat anak-anaknya Berusaha, Gerak apapun Hasilnya nanti Nggak Terlalu jadi Maslah, yg Penting Gerak ada Upaya, bukan Cuman Rebahan Ama Berak doang wkwkw

    • @Lalot2109
      @Lalot2109 7 месяцев назад +5

      @@yatimfitriantohidayat7119 tapi percaya atau nggak. Mental kami gen Z baik2 saja sih. Kami kan belum terjebak dengan sistem, belum berkeluarga dan informasi bisa semudah mungkin dengan AI. Jadi ini gak ada hubungannya dengan faktor yang malas?
      Main game sekarang kan sudah dapat uang, tinggal dibisnisin aja. Masa kata "bermain" bukan kata kerja?
      Gen Boomer gaptek, kesempatan gen Z dapat uang lewat mengajar wkwkw
      Nah, jadi males lagi nih kurang tantangan!

    • @Khann_2102
      @Khann_2102 7 месяцев назад +2

      ​@@yatimfitriantohidayat7119Buset ngetik aja kaga bener

  • @iffirefly
    @iffirefly 7 месяцев назад +2

    Intinya adalah kunci hidup itu tidak lepas dari "sabar dan syukur."

  • @artmosphereID
    @artmosphereID 7 месяцев назад +4

    gw milenial yg nyerempet2 gen z aka 1994, gw juga sebenernya orang yg suka ngeluh soal dunia kerja di company. Tapi gw tau, klo mau sukses itu ya harus kerja keras (yg mana ga selalu harus dari kerja di company), jadi ketika gw ngeluh soal dunia kerja, gw ambil keputusan lain yang tetep bisa bikin gw tetep elevate/leverage hidup, such as berbisnis, dagang, freelance, etc.
    Nah yang gw liat dari anak2 yg gen z ini mereka tuh banyak ide, kreatif, tapi gak punya motivasi dan passion, udah gitu terlalu banyak informasi masuk ke kepala kali yak, jadi mereka tuh ga take action...

  • @xnuxuz
    @xnuxuz 7 месяцев назад +6

    setuju ko gua pernah diposisi dimana ngerasa get everything information i need as a gen z as a sandwhich generation, tapi hidup gw stuck disitu siitu aja, bikin plan a - z but not making action and then not impact anything malah kebanyakan mikir dan akhirnya pusing sendiri sampe sampe gada plan yang sesuai sama keinginan kita, dan akhirnya nambah stress juga wkwkwk, belum lagi kita sering dibikin insecure sama pencapaian orang lain.

  • @pecigamestudio9394
    @pecigamestudio9394 7 месяцев назад +5

    kebanayakan gen z itu toxic apalagi komunitas game dan yang lain yang terkadang suka kelewat ngmongnya (bukan semua loh ya) komunitas itu menjadi buruk dan tidak sehat. Tolong lah gen z yang masih punya kesadaran untuk buat dunia ini lebih baik lagi jangan kebnyakan hujat gak jelas jangan kadang stalking doxing yang buat buruk gen z itu. kalo ada yang tersinggung gw minta maaf gw dari gen z yang punya pikiran yang sehat meminta kerjasama nya
    thnks

  • @sn5301679
    @sn5301679 7 месяцев назад +6

    Di zaman now
    - Boomer & gen Z: kebanjiran informasi, bingun nyaring bahkan gampang kena hoax. Yang satu sudah terlalu tua, yang satu masih muda
    Gen X dan millenial: prime age & dewasa, bisa memanfaatkan teknologi yang ada... bukti? Tuh2 pendiri2 perusahaan teknologi macam facebook, tesla, amazon dkk

  • @ErinaLigin7
    @ErinaLigin7 7 месяцев назад +3

    Gue lahir tahun 95.dan relate dgn banyak hal yg disebutin di atas. 1. Baru 1 thn kerja udh mau keluar. Bahkan klo sbnrnya bs udh mau keluar dari 1 bulan kerja. Tp krn keiket kontrak jd ga bs keluar dan abisin kontrak di 1 thn. Knp mau keluar? Bener karna kebanyakan info dan pertimbangan yg bikin ragu. Karna pilihan ada banyak, tp 1 pun ga ada yg memberikan kepastian. Mending lanjut kerja sini? Tp di sini berat dan stressful. Di luar KAYAKNYA bnyk peluang laen, mending coba yg lain atau tetep di sini? Tp untungnya mikir pendek dan mending ga kerja blm relate sih. Mending nabung masih jd pilihan. Instant gratification jg relatable banget, maunya skrg harus sure ini worth it. Alasannya knp gt? Bkn ga sabar mnrt gue, tp karna, klo misal nya ada hal lain yg bs dilakukan dan lebih baik, sayang banget waktu yg skrg ini gue buang untuk hal yg kurang berguna ini. Tp masalahnya kita gatau pasti dan ga akan pernah tau pasti mana yg lebih baik. Tp karna info tralu banyak, bs liat kanan kiri udh berhasil, udh kaya di umur sekian, rasa anxious nya ada,. Merasa kyk, yah kan gua udah buang2 1 thn, coba gua lakuin itu mungkin gua udah bisa lebih baik. Jd kyk rasa nya dikejar2 waktu banget. Tau kalo gaji di kantor ini ga naik tiap tahun at least menyamai angka inflasi, rasanya langsung takut, nyicil KPR aja blm bs apalagi klo kegerus inflasi, dan gajinya jg ga naek even 10% per tahun aja.. Stagnan.. Jd kyk emg banyak bgt info, bagusnya jd tau, jeleknya jd cemas. Bayangin isi otaknya gen z isinya kecemasan yg begitu2. Ga heran klo mental health nya buruk jg kan..

    • @balqisazzahra7368
      @balqisazzahra7368 7 месяцев назад +1

      Ahhh ini komen mewakili pikiran gw thanks mba

  • @nimatusshalihah5955
    @nimatusshalihah5955 7 месяцев назад +7

    Gen Z itu dibentuk oleh generasi sebelumnya. Mereka dididik dengan solusi generasi sebelumnya. Generasi sebelumnya ni menemukan masalah buat solusi, solusinya digunakan gen Z. Jadi gen Z ini dapet dampak negatif baik buruk dari solusi yang diciptain gen sebelumnya

  • @zakiroyhan
    @zakiroyhan 7 месяцев назад +5

    Mungkin problem kita sebagai gen z itu terlalu banyaknya informasi yang masuk sehingga kita jadi overwhelm duluan, sedangkan effort actionnya aja belum ada wkwkwkwk. dan berlaku the other way around.

  • @kumaladharma2492
    @kumaladharma2492 7 месяцев назад +3

    bener, saya gen z tapi seneng nanya dari lintas generasi perspektif hidup mereka dan cara mereka survive di situasi tertentu untuk belajar sabar dan mengenal proses. jadi bisa belajar nilai hidup ke generasi boomer atau gen x dan bisa berpikir kreatif layaknya gen z bahkan gen alpha . terpenting adalah kita open minded menerima nasehat dan saran dari generasi yang lebih tua dan bahkan mungkin lebih muda dari kita karena ruang belajar bisa dari berbagai generasi

  • @maensamaemran
    @maensamaemran 7 месяцев назад +19

    That's fact. Di perusahaan suami. Kalo buka loker bener bener nyari max umur 25 atau di bawahnya. Mgkn bisa di upah dibawah standart. Suamiku yg boomers cuma geleng geleng tiap ada anak baru keluar masuk dan mgkn dibawah setahun dan gituuu terus.. Tpi kenapa perusahaan gak bisa koreksi apa ada yg salah dengan proses recruitment nya.. Konoha Konoha..

    • @ahmadtaufiq8743
      @ahmadtaufiq8743 7 месяцев назад +5

      kan lumayan kalau keluar masuk, ga ngasih pesangon 😂

    • @tobiramasenju2204
      @tobiramasenju2204 7 месяцев назад

      yang tua macam ane sibuk ngojol susah cari loker karena umur 30 udh dianggap lansia.. padahal kebutuhan kami makin gede dibanding bujang gen z 😂 bahkan msh jomblo2 duh .. pernah ane nego sm hrd jual murah gaji ehh tetep aja yg keterima yg muda2

    • @randomvideo6344
      @randomvideo6344 7 месяцев назад

      Lebih repot lagi urus 30 +++ kebanyakan kebutuhan urusan anak suami dll pinjem duit ke kantor

  • @MuhammadAthallahArsyaf
    @MuhammadAthallahArsyaf 7 месяцев назад +4

    Gimana ga gangguan mental, orang hidup dalam era digital dan apa-apa serba media sosial. Terlalu banyak pencitraan jadinya banyak unrealistic goals dari Generation Z (saya salah satunya). Inilah arti sesungguhnya dari “ignorance is bliss”.

  • @AryoPrahasto
    @AryoPrahasto 7 месяцев назад +24

    Gen Z lahir di zaman serba mudah sehingga pencarian mereka berpusat pada kebahagiaan instan. Beda generasi² sebelumnya yang ditempa dari pergumulan hidup sehingga tahan menunda kebahagiaan.

    • @buahkelapaliar8829
      @buahkelapaliar8829 7 месяцев назад +11

      Bukan. Lebih tepat-nya generasi sebelumnya itu bisa punya mentalitas seperti itu karena ketidak cukupan informasi sehingga ngeliat dari kacamata kuda. Sedangkan gen Z itu dapet banyak informasi sehingga bisa liat perspektif dari berbagai arah yang ujung-ujungnya mau melangkah malah bimbang.

    • @Ghost707.
      @Ghost707. 7 месяцев назад +2

      ​@@buahkelapaliar8829benar... ada yang bilang A, ada yang bilang B, ada yang bilang C. Setelah lama bergelut akhirnya take action, ternyata masih banyak salah. Akhirnya pusing sendiri, mengurung diri, melakukan hikikimori, anxiety, mengakhiri diri.

    • @fifah9003
      @fifah9003 7 месяцев назад +1

      Masalah menunda "kebahagiaan" lebih enak dibaca sebagai ambisi sih. sebagian gen z juga jadi lebih tahan untuk menunda apa yang dia ambisikan, seluruh lingkungannya Udah banyak yang begitu tapi dia gak memaksakan diri untuk mencapai ambisi yang bahkan mungkin kalo gak terelalisasikan pun sebenernya ya gak begitu berdampak ke kehidupannya, dan kalo terealisasikan pun yaa paling hanya dapat kebahagiaan sesaat.
      sebenernya ini dari pola pikir kita juga, kalo kita ngerasa motor butut itu cukup maka motor itu cukup, kalo kita merasa motor butut itu gak cukup ya gak cukup. Begitu juga untuk bahagia, yang bikin kita gak bahagia itu ya mungkin saja pikiran kita sendiri (diluar dari faktor lingkungan tempat bersosialisasi dan tempat tinggal)
      Cara untuk memperbaiki kebiasaan memaksakan diri untuk ambisi begini adalah kita harus tau apa yang sebenernya memang perlu apa yang engga, haha udah kaya pelajaran SD aja tentang kebutuhan primer dan sekunder sampe tersier. Tapi ini harus diingatkan lagi sih soalnya marketing produk yang wow dan video orang Hedon itu bikin kita ngerasa perlu semuanya padahal sebenernya engga, belum lagi faktor lingkungan semua orang sekarang mau generasi apapun banyak yang berlomba-lomba untuk mencapai ambisinya entah itu soal pangkat, gaya, atau entahlah.

  • @codgj
    @codgj 6 месяцев назад +7

    Apakah semua orang di satu generasi punya ciri-ciri/sifat yang sama? Dimana pada kenyataannya semua orang punya perspektifnya masing-masing sesuai dengan faktor-faktor yang berbeda-beda. Contohnya karena berbeda negara, pendidikan, teknologi, budaya, pengalaman. Generasi boomer di desa apakah pasti sama pemikirannya dengan generasi boomer di kota?

  • @gojosatoru1537
    @gojosatoru1537 5 месяцев назад +4

    Sebagai kelahiran 2006, kadang suka jijik sama argumen pembelaan dari gen z,contoh aja ketika mereka playing victim nyalahin orang tua mereka pas pengaruh sosial media udah memengaruhi dia,eh pas orangtua ambil tindakan dengan nyita hp si anak, langsung berasa dunia hancur😂,pernah temen ku sampe curhat panjang² soal issue keluarga nya & anggep kayak di anak tirikan,terus pas aku sadar dia gak bawa hp terus ku tanya dan dia jawab lagi disita,dari situ gw tau dia cuman lagi lampiasin kekesalan nya karena hp disita😂, ngomong panjang lebar & bilang gk disayang ortu ternyata cuman karena hp disita
    Gak kebayang beberapa tahun kedepan ketika mereka punya anak,soalnya ada orangtua zaman sekarang yang punya pemikiran macam gen z,ujung ujungnya ketika si anak bikin masalah dan ditegur guru,si ortu malah bela si anak dengan dalih² kesehatan mental(persis sama Gen Z yg suka healing buat fokusin kesehatan mental nya), kacau dah semoga ketika gw punya anak dan dia punya temen,semoga dijauhi dari temen yg ortunya punya pemikiran macam gitu deh😂,bahaya bisa² ikut terpengaruh juga

  • @reynaldi2297
    @reynaldi2297 7 месяцев назад +6

    Ini ngomong panjang2 beneran sama sekali gak nyinggung kesulitan ekonomi gen z bro? Pertumbuhan gaji sama pertumbuhan kebutuhan primer (terutama housing) timpang banget, menurut gw ini yang bikin gen z kesannya lebih "hopeless" dan gak begitu excited dengan prospek masa depannya, sehingga keluarlah prinsip YOLO atau senada yang intinya pokoknya sekarang bahagia dulu. Situasi ini, salah satunya, salah generasi2 terdahulu yg bikin harga properti melunjak mahal, pemerintahan2 sebelumnya yang GAGAL membangun ekonomi yang berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah di Indonesia. Gue percaya semua hal "negatif" yg jadi karakteristik gen z ini sumber muasalnya masalah ekonomi yg diwariskan generasi sebelumnya

    • @tunggulgusang1008
      @tunggulgusang1008 7 месяцев назад

      tidak juga, harga perumaham tinggi itu berada di area2 strategis dan bergengsi kalau di area2 biasa harganya standar bahkan ada program rumah murah subsidi dari pemerintah
      tapi ya nama gen z, gengsi harga mati dan tidak mau hal2 yang susah payah seperti menabung dan suka menyalahkan pihak lain atas kesusahan diri sendiri

    • @lqfr8813
      @lqfr8813 7 месяцев назад +3

      @@tunggulgusang1008 rumah murah subsidinya berapa? jauh deket dr tempat kerja? orang gajinya brp bisa beli rumah itu? ngomong doang sih enak ya

    • @donatello3058
      @donatello3058 7 месяцев назад

      ​@@tunggulgusang1008pak tau kau gaji umr berapa ? bsbeli rumah subsidi itu ?

  • @alrasyidlettering1400
    @alrasyidlettering1400 Месяц назад +1

    yang aku justru kagum di komentar2 ini, banyak gen Z yang menyadari keadaan mereka dan mulai mempertanyakan. ini suatu hal yg sangat positit. bila kemajuan dan kesadaran bersatu, kalian bukan tidak mungkan akan jadi generasi yang super hebat. semangat para gen z..berubahlah untuk lebih baik dan lebih tangguh

  • @olah_rasa1080
    @olah_rasa1080 7 месяцев назад +1

    Quotes yang dipake pas opening video itu perkataannya ibnu kholdun, ilmuan islam asal mesir yang wafat di abad ke 14 Masehi. Makna harfiyahnya mirip banget, ungkapan beliau begini :
    الأوقات الصعبة تصنع رجالاً أقوياء.. الرجال الأقوياء يصنعون أوقاتاً جيدة.. الأوقات الجيدة تصنع رجالاً ضعفاء.. الرجال الضعفاء يصنعون أوقاتاً صعبة.

  • @faizridlomaghfurin1455
    @faizridlomaghfurin1455 7 месяцев назад +4

    Suka banget ga si klo nonton kya gni tu. Dengan nyimak kritik² ntah itu ngebangun atau ngejatuhin, kita sbg gen z jadi ngerasa tersadarkan di mana salah kita, di mana kurang kita, mana yg harus diperbaikin. Buktiin klo prasangka mereka semua salah, buktiin klo generasi kita bisa mandiri. Dan tolong bgt, jgn ngerasa bener sendiri, klo kya gtu jatohnya kita sama² kaya boomer yg kolot

  • @dedyirawan1213
    @dedyirawan1213 7 месяцев назад +4

    Benerkah GenZ itu tempe? Kalau gw rasa tergantung mereka lahir dimana…kalau orang tua dia uda kelompok ekonomi menengah keatas , ada kemungkinan dia jadi tempe… tapi kalau dia lahir di daerah yg mana semua tech limited somehow gw liat GenZ lebih kreatif mencari opportunity dibanding gen sebelumnya… bahkan ketemu yg otak bisnisnya encer banget… so ga semua GenZ tempe tapi generasi yg terlalu disayang selalu akan jadi tempe mau dia gen apa pun

  • @luckyadrianhutapea
    @luckyadrianhutapea 7 месяцев назад +2

    Salah satu alesan mental Gen z lembek terlepas dia udah dapet hidup nyaman dan orang tua pengertian adalah karna pengaruh media sosial, dan terlalu baper bahkan karna insta story, yang berpikir bahwa insta story adalah hal serius. Tapi bener kok mayoritas gen z gitu, dan pasti ngak semua. Hair stylist langganan gua Gen Z tapi dia sopan dan pekerja keras.
    Tapi gua juga ngak menyangkal lo banyak gen Z atau generasi yang lebih mudah di peralat korporat se enak jidat yang mana mengacu generasi yng baru yang sepenuhnya salah

  • @jamurjogja2470
    @jamurjogja2470 29 дней назад +1

    Kirain Dulu orang tuaku mendidik secara keras karena jahat, ternyata dari situ jadi lebih kreatif, lebih disiplin, lebih kuat mental gak semuanya jdi instan.
    Semoga Allah memberikan kemudahan semua orang dalam menjalani kehidupan.

  • @codgj
    @codgj 6 месяцев назад +6

    Tentunya gak semua gen z seperti itu

  • @erwinsyahbana6074
    @erwinsyahbana6074 7 месяцев назад +5

    sepertinya menjadi pribadi yang klasik tidak sepenuhnya buruk

  • @elou3114
    @elou3114 3 месяца назад +1

    Gen Z ini,dilahirkan dari orang tua yg dulunya pernah merasakan susah,ortu bekerja sampe over limit krn tdk ingin keturunannya merasakan susah,jadilah generasi manja,banyak nuntut,mau instan dan mental tempe 😢

  • @chuuninoob5366
    @chuuninoob5366 7 месяцев назад +2

    Saya punya pengalaman kerja jaga stand minuman, gajinya dibawah standar umr karena katanya "cuma jualan minuman" tapi maunya bos macam2. Ngeliat saya main hp pas gak ada pembeli langsung ditegur, nutup stand pas stok kosong juga ditegur, gak senyum ke pembeli apalagi. Pertanyaan saya, bukannya saya dipekerjakan untuk jualan minuman, bukan jualan tampang apalagi minta jam kerja 8jam pdhl gaji gak umr?
    Buat bapak2 ibu2 mba2 mas2 yg punya bisnis, gen z itu memang mental tempe tapi bukan berarti memeras tenaga kami melakukan pekerjaan yg diluar jobdesk kami itu gak salah. Dibawah tekanan ada deadline, oke kami gak masalah, yg jadi masalah itu kalian mau kami menyelesaikan deadline DILUAR jam kerja dan lebih gak masuk akal lagi itu kdg bukan jobdesk kami. Generasi kalian gak masalah diperas gitu ya bagus buat kalian, kami tau kami punya hak buat menolak dan dibawah lindungan hukum ketenagakerjaan, kenapa kami harus mau ngikutin jejak kalian?