Saya mantan guru, sudah 2 tahun resign...Terakhir saya ditegur pengawas karna memberi nilai sangat rendah pada beberapa siswa, sudah saya sampaikan alasannya, bahwa siswa tersebut tidak mengerjakan kewajibannya sama sekali, tidak ada kehadiran, sudah saya home visit berkali-kali ttp ga mau sekolah alasannya apa? Tiap malem bergadang motor2an paginya ngantuk...Namun apa? saya ttp dipaksa memberikan nilai sesuai KKM agar anak tersebut bisa naik kelas, alhasil setelah kenaiilan kelas saya memutuskan untuk keluar, karna tugas guru bukan hanya mendidik jika saya sebagai guru berbuat seperti itu karakter seperti apa yg saya ajarkan ke anak tersebut...Masih banyak sebenarnya kebijakan2 Kemendikbud yg bertentangan dengan prinsip dasar mendidik siswa yg terjadi di lapangan, korbannya adalah para guru, siswa dan wali siswa..Bukan saya menyerah menjadi pendidik, namun saya khawatir jika jika terus menerus seperti itu akan jadi dosa jariyah untuk saya...Semangat untuk para guru di luar sana, semoga Allah senantiasa memberi keberkaham untuk pejuang2 pendidikan
Saya sedang dalam masa ini. Pengin resign. Kita sdh niat2 ngajar. Dana Bos di korupsi. Lab komp. Ancur. Jadul. Tapi kepsek. Mobil nya innova zenix. Kan anjing banget
Makanya...saya sendiri sbg orang tua jg sangat khawatir dengan yg seperti ini ...! Bukan apa2...anak bakal berpikir.."ah yg penting naik kelas atau lulus.".. mau tidak mau dirumah saya beri pelajaran sendiri dengan sedikit agak keras..biar dia bisa memiliki pola pikir yg tidak demikian.🙏🙏
Dari dulu bahkan sejak SMP aku sadar kalau *sorry* guru2ku kebanyakan gak kompeten ngajar (aku dr sekolah negeri terpencil), mereka hanya berpaku textbook dan gak punya pengetahuan yg luas, guru yg mengajar bahasa inggris sumpah cuma ngulang2, tiap hari cuma “cat”, “dog” dan ini real ya, kehidupanku. Dan suatu hari ada guru pindahan dari kota ditugaskan kemari, dia mengajar bhs inggris cukup bagus. Saat itu kami baru naik SMP kelas 8, dia mengajar sampai kami kelas 9. Dan kalian tau apa? Hampir semua kemampuan bahasa inggris tingkatanku meningkat cepaaaat sekali. Artinya apa? Bukan kami yg bodoh, tapi kami gak punya guru yg cukup bagus.
Sesuai dengan teori sosial Vygotsky, untuk memaksimalkan pengembangan potensi, dibutuhkan scaffolding (orang yang lebih kompeten yang bisa memberikan bimbingan). Meskipun teori ini teori dasar banget dalam ilmu kependidikan, tapi masih jarang yang benar-benar menerapkannya di lapangan. Mungkin seperti yang disebutkan di video, banyak guru yang lebih sibuk dengan kehidupannya dibandingkan menganalisa kebutuhan peserta didiknya. Sehingga guru lebih fokus ke penyampaian materi dan nilai di kertas ujian, dibandingkan benar-benar mengembangkan kemampuan siswanya.
@@hasanaskari7 iya bener mas, jadi seperti lingkaran setan. Nanti gurunya menghasilkan SDM rendah, lalu SDM rendahnya menjadi guru dan seterusnya. Tapi bersyukur sekarang sudah banyak konten edukasi online dan buku2, cuma tetap disayangkan aja kenapa sekolah tidak bs mengajar secara maksimal. Padahal kita habiskan 12 tahun untuk belajar loh.
Saya dosen negeri dan jarang mengajar karena sibuk mencari penghasilan diluar dan urus administrasi cuakkzzz...pengen banget fokus ngajar dan sangat merasa bersalah sama mahasiswa,tapi ada anak istri juga butuh makan, sebenarnya saya sudah berdamai dengan gaji yang kecil karena akhirnya saya bisa berjualan makanan di Sabtu dan Minggu,, tapi yang gak habis pikir kami dosen masih harus dibebani administrasi yang merepotkan,,, aplikasi yang terlalu banyak,,akreditasi yang dihandel juga sama dosen,,,,padahal kita sudah dibebani tridarma yakni penelitian dan pengabdian yang juga harus merogoh kocek sendiri,,,
saya S2, kesulitan pekerjaan dan ekonomi membuat saya mendaftar di Ladang Kelapa Sawit negeri jiran, 2 bulan bekerja di ladang memikul buah sawit, belajar menyabit, dan menyusun pelepah sawit. saya kemudian mendapat informasi terkait penerimaan guru baru di sekolah satu atap SD dan SMP. setelah mengikuti tes berupa kelengkapan dokumen, tes mengajar, dan interview alhamdulillah saya lulus. dan besok adalah hari pertama saya masuk ke sekolah. mohon doanya untuk kelancaran aktifitas pertama saya mengajar di negeri jiran.
Semoga menjadi guru yang Profesional , karena tugas guru adalah mengajar dan mendidik yang sudah adalah mendidik , bagaimana murid bisa mandiri , berbudi pekerti dan berakhlak baik , itu yang susah di kerjakan guru , saya mantan guru jadi yang pikirkan jika malam besoj mangajar adalah medtode mengajar agar ber kesesauian dengn mendidik agar berhasil ..selamat dan srmangat bagi yang baru jadi guru
Gw ex guru honorer di sekolah swasta Ada beberapa poin yang janggal karna itulah saya resign 1. Buat apa mengajarkan sesuatu yang belum tentu bermanfaat, untuk kehidupan setelah anak2 lulus sekolah, kurikulum sekolah tidak relevan dengan skill yang dibutuhkan setelah lulus, banyak mapel yang dipelajari tp gak kepake. 2. Ada dua kemungkinan setelah anak lulus sekolah/kuliah, mereka bisa menjadi karyawan atau menjadi seorang fighter untuk hidupnya sendiri, kira2 sistem sekolah di negara kita membentuk lulusan yang mana? Jawabannya Tidak keduanya, hasilnya setengah2, secara mental sekolah membentuk karyawan, berangkat pagi tidak boleh telat, pulang sore, seragam harus sama, kerjakan sesuai instruksi, jangan sampai salah, itu kan mental karyawan, tapi secara skill mereka kurang mumpuni, gak bisa diandelin. 3. Saya sering bercerita seperti ini sama anak didik saya, ada 2 anak singa, singa A dibesarkan di kebun binatang, makan, mandi, kotoran dibersihkan sama petugas, segala keperluannya diurus. Singa B dibesarkan di alam liar diasuh oleh induknya, melihat dan belajar dari induknya bagaimana cara berburu, mencari mangsa, menerkam, mengenali habitatnya. Kita bisa bayangkan ketika kedua singa nanti sudah besar, singa mana yang kesulitan bertahan hidup? Pasti singa A, seperti itulah gambaran sistem pendidikan di negara kita. Itu berdasarkan pengalaman dan pengamatan gw. CMIIW
@@MilahSayanih itu cuma analogi ya, yang mana ketika manusia sudah dewasa harus bisa mandiri seperti singa B, gak mungkin juga kan kita hidup disuapin terus kaya singa A.
Bentar bang. Alasan utama kenapa sekolah itu mengajarkan banyak ilmu dengan taraf yang general adalah konsep sekolah itu alah membekali generasi muda dengan pengetahuan sebanyak2nya agar siswa memiliki lebih banyak pilihan untuk menjalani hidupnya setelah sekolah nanti. Memang banyak ilmu yang kadang tidak terpakai. Tapi kan ga semua anak itu sama. Ada yang suka sastra, ada yang suka matematika ada yang suka ipa. Tugas kita ya membekali mereka tanpa mengecualikan satu ilmupun agar mereka mempunyai lebih banyak pilihan.
Untuk sodara2ku setanah air yg terlahir dari keluarga tidak mampu, listen to me carefully, pertama.. jangan malas belajar bahasa asing, bahasa inggris, bahasa mandarin, bahasa jerman atau bahasa jepang. Belajar dari apa saja ...buku internet, Applikasi dll. Setelah itu cari kerja keluar negri. Step pertama. Setelah itu tingkatkan diri kalian, matangkan diri karena kemampuan itu bisa berkembang ketika banyak deal sama orang luar. Dari situ simpan uang, jangan kebawa hidup hedon, live simple, sambil belajar berwiraswasta. Punya modal, dengan pemikiran yg matang siap berwiraswasta di indonesia diwaktu yg tepat.
Alhamdulillah hirrabil'allaamiin aku lulus SMP dari tahun 2000 sampai sekarang aku kerja di LN.. walaupun cuma jaga pasien. Aku ke Singapura bisa bahasa Inggris..ke Hongkong bisa bahasa cantonese.. dan sekarang di Taiwan bisa bahasa Mandarin dan Taiwanese.
Ini berarti kita sekarang terjebak di penjajahan era modern Klo dulu kakek nenek kita pendidikannya terhalang karena status sosial mereka Sekarang kita cucu cicitnya pendidikan kita terhalang status ekonomi kita😂😂😂
ini kan baerkaitan dengan pemilu........dengan adanya kondisi - kualitas rakyat yg rendah ......sngat mudah atau emnag sengaja dikondisikan begitu .....agar menjadi bahan kampanye para calon anggota dewan, calon para pemimpin....agar bisa dikibulin ; diberi Bansos, diberi amplop, diberi sembako, dll.............
Jadi inget masa SMA. karena waktu itu demotivasi pas SMP dan gabelajar buat UN, alhasil nilai jeblok dan masuk SMA "buangan". karena gaada duit buat pindah, alhasil full 3 tahun disana. Salah 1 yang saya sangat inget adalah kehadiran guru yg cm sekitar 30-35% sepanjang 3 tahun, bahkan upacara bendera dibawah 10 kali. Awalnya saya juga bingung kenapa, tapi salah 1 guru sy yg cukup rajin pernah cerita kalo belum terima gaji berbulan-bulan, dan saya bisa simpulkan kemungkinan besar salah 1 alasan jarangnya guru yg hadir y karena seret dalam hal gaji. Mungkin g profesional dan outputnya jadi jelek, tp g bs dibantah, sampe sekarang masalah kayak gini msh terus ada.
Kompetensi guru yg dituntut utama itu menyiapkan administrasi pembelajaran. Ngetik administrasi..... Ikut webinar (bisnis basis it) dikit2 wajib upload. Jgn hny judge guru. Guru selalu ingin all out fokus ke murid, apa daya tuntutan hrs selesai administrasi, hrs ramah anak meski ngelamaknya ndk ketulungan. Orang tua dikit2 nyalahkan guru. Aslinya yg butuh pendidikan karakter bukan hny anak tapi org tua. Org tua mikirnya anaknya hebat trs, ndk mau ngakui sikap anaknya yg ndk sopan dikit2 ham. Guru stress bukan krn murid tapi karena tuntutan administrasi. Guru ndk fokus ke murid krn sibuk ngetik
Tambahan untuk antidotnya - cari minat diri kita apa, belajar lah dari masyarakat umum. Contoh : suka berdagang, boleh ikut dengan toko dan kita belajar cara dan informasi suplaiyernya, biar kita bisa dapat ilmu hidupnya - dengan les, contoh : les elektronika, les permesinan, dll. Lebih murah biayanya. Sehinggal kalau otak kita sudah ada skill hidupnya, niscaya komunikasi pun lebih baik, krna apa yang mau kita komunikasikan berakar dari isi pikiran kita Saya sudah buktikan, saya dari keluarga miskin yg sering di usir karena tidak bayar spp, dan saya lakukan yang diatas, dan syukurnya saya sudah punya usaha sendiri dari ilmu yg saya pelajari, dan orang puas dengan hasil kerja saya(nilai ilmunya) Hanya tambahan masukan saja.
Para pemegang kebijakan , menggembor gemborkan pendidikan gratis , kalau ada sekolah yang narik dana dari siswa untuk membuat pasilitas sekolah , rame dilaporkan dan yang saya heran , stikhoder sekolah termasuk kepala daerah ikut menyalahkan sekolah , karena sekolah sudah ada BOS , pernahkah kalian tahu , kalau pendidikan ingin berkualitas itu membutuhkan fasilitas dan sarana belajar yang lengkap ? Sedangan dana BOS hanya menyumbang sebagian kecil dari biaya yang dibutuhkan sekolah , apalagi sekolah yang muridnya sedikit , utk operasional sekolah saja tidak cukup , makanya jangan gembor gembor sekolah gratis , kalau pemerintah belum bisa membiayai sekolah setara Standar Nasional Pendidikan
Sebenarnya pemerintah paham bagaimana supaya negara bisa masju melalui pendidikan namun karena kbutuhan kampanye supaya rakyat gampang diperdaya maka dipeliharalah yang namanya KEBODOHAN supaya yang berkuasa hanya muter di circle mereka saja.
100% gue sependapat sm lu, ga mungkin pemerintah ga paham, pasti mereka itu paham secara mereka pemerintah org2 pintar dan cerdas. Pasti ada konspirasi tersembunyi dibalik semua ini
Hanya seorang sandwich yg harus bekerja keras dengan hasil yang pas pasan, hanya seorang penunda mimpi dengan tabungan seadanya, hanya pembaca yang belum bisa berbicara. yg memimpikan kehidupan yang baik di dunia yang buruk. Satu kata dan seribu doa untuk mu Terimakasih.
Sebagai guru, sedih banget nyimak ini. Semakin tertantang tuk memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah plus krn diamanahi sebagai kepala sekolah berusaha memikirkan tambahan kesejahteraan guru via optimalisasi kantin sekolah, insentif tambahan dari dana BOS selain gaji dari yayasan yang tiap tahun naik meski baiknya step by step namun masih alhamdulillah dibandingkan gaji guru honorer di sekolah negeri dk daerah kami.
1.000 mobil disewa untuk HUT RI di IKN tahun ini, 1 unit Alphard 25.000.000 Rupiah sehari. Sementara gaji guru honorer masih 250.000 rupiah per bulan --> ngerti banget kenapa mas Hasan pengen mencak-mencak di video ini
Wajar nanti salah satu tenryubito bakal dtg di IKN jadi harus mewah mewahan hahahaha, (saya tidak bermaksud membenarkan kelakuan mereka tapi saya hanya mengatakan yg sebenarnya)
biar btul di Indonesia gaji guru 250,00 rupiah yang bersamaan RM 70.65?.. masuk kedai beli barang ja pun di Malaysia sudah guna RM50.00... minimum gaji guru di Malaysia RM 1,500.00 bersamaan 5,3 juta rupiah di Indonesia..
Boro2 mikirin gaji guru. Yg penting IKN, bikin rumah utk para pejabatnya, sewa mobil mewah utk upacara 17 agustusan, mololoskan anak2nya jadi wapres & kepala daerah, dll, dll !!!!
Sebenarnya bisa kalau pendidikan negeri mau maju.. Tinggal adaptasi sistem sekolah swasta yang bagus, tambahkan anggaran buat gaji pendidik, dan NO KORUPSI
Just sharing, gap antara pendidikan formal dan kebutuhan dunia industri/kerja lumayan besar. Dan hal itu bisa diatasi dengan kursus, karena kurikulumnya bisa pengembangan sendiri bukan dari tunggu pemerintah. Saya tadinya berkarir di perusahaan, dan sekarang turut bantu ibu untuk mengelola kursus. Allhamdulillah lulusan kami sudah ratusan dan sudah bekerja. Kami bekerjasama dengan beberapa perusahaan dan menyesuaikan kurikulum kami dgn kebutuhan mereka, sehingga skill yg dibutuhkan bisa match.
@@diamondnaabdams1732 ada yang gratis kak, . Namanya Program Kecakapan Kerja (PKK) kerjasama dengan kemendikbud, setelah kursus langsung disalurkan kerja. Ada pelatihan jahit, komputer, tat rias, dll. Program ini sudah berjalan dari dulu sejak SBY. Sudah ada di beberapa kota. Bisa di check. Hanya sekedar info
Please, mari kita speak up bareng2 guys. Saya baru terjun ke dunia pendidikan, pdhl sblmnya sll kerja di korporat. Tapi krn saya udh geram bgt sama pendidikan di negara kita. Jadi memberanikan diri untuk mengajar, mskpn paham betul resikonya. Saya harap netizen ikut mengangkat masalah ini agar segera dinaikkan gaji guru2 sekolah negeri, sehingga calon guru2 yg kompeten pun semangat mengajar. Realistis aja, minimal untuk hidup sebulan tu ya up to 3jt an lah yaa. Karena guru2 dituntut beli bnyk seragam loh, blm lg ada kegiatan2 sosial dgn masyarakat, kegiatan2 itu apa2 pake duit jg, iuran lg 🙏🙏🙏🥲
Betul sekali gaji guru honorer saya terkadang habis hanya untuk bayar uang seragam. Sekali bayar uang 150-180an yg mana kita tau gaji guru honorer itu hanya berapa 😢😢
Setiap kali mendengar membaca berita korupsi dinegara ini, selalu nangis gua. Sebegitu teganya pejabat2 kita sama rakyatnya, cuma bisa mengharap pengadilan Tuhan kelak di hari akhir😢
pejabat kita udah jahat dari dulu lebih sakit hati pas tau ternyata sejarah kerja rodi pun kelam bgt. bukan para belanda yg jahat ternyata, tapi pejabat pada saat itu yg gak ngasih gaji ke rakyat, padahal dari Belanda udah ngasih uang utk upah pekerja ;(
Kebetulan saya adalah salah satu dosen di sebuah universitas swasta di Indonesia, dan apa yang mas Hasan sampaikan mengenai masalah gaji dosen sangat valid. itulah kenapa biasanya teman-teman dosen memiliki "project" di luar agar bisa nutupin kurangnya gaji yang didapat dari Univ. saya sendiri menganggap profesi saya sebagai dosen bukan untuk dijadikan penghasilan utama tapi untuk jalan saya agar bisa melakukan penelitian dibidang yang saya tekuni dan sekaligus bisa menyampaikan ilmu yang sudah saya dapat ke mahasiswa saya.
Paling manteb pas "kelola matam kelola"... betul Mas itu kenyataan di lapangan, katanya ada sertifikasi tetapi ya gitu udah cairnya lambat trus bejibun administrasi dan syarat salah satunya Jam mengajar ini yg kadang sulit. Saat guru ingin mengembangkan kompetensi dengan mengandalkan dari sertifikasi tapi datangnya terlambat ya gmn, itu contoh dbbrp tmn2 guru. Malah juga banyak guru yg msh belm sejahtera habis ngajar masih ngojek/ngegrab utk cicilan rumah krn kalau mengandalkan sertifikasi ndak bisa sering telat dlll.... unik emang. Guru ikhlas kok utk mengabdi tapi kami juga manusia punya keluarga yang harus dihidupi.. Josss Mas sangat mantab.
Ka, dulu awal2 ngajar saya termasuk guru idealisme pokonya seneng belajar dan nularin kesenangan itu ke anak didik saya. Awal karir saya pun di sekolah swasta. Dari sudut pandang saya ketika ngajar di swasta, ngerasa diurus. Dapat pelatihan rutin. Gaji ya wajar lah sesuai dengan beban kerja. Tapi Krn sekolah swasta sangat menyita waktu, maka saya pindah ke sekolah negri. Dengan murid yg banyak, saya kesulitan mempertahankan idealisme saya. Mulai diturunkan mengikuti kultur di Ssekolah negri. Dan well saya kurang nyaman Krn menemukan sistem yg tidak sehat. Saya protes saya yg dipojokan. Sekarang saya sudah jadi ASN, bertahan Krn gak bisa mutasi. Berusaha tetap memberikan pelayanan terbaik saya, dengan fasilitas seadanya. Setidaknya meskipun tidak sepintar murid swasta, mereka tumbuh menjadi orang baik dan jujur.
Memang sekolah negeri lbh bobrok ini fakta coba telusuri sistem penerimaannya 50% resmi 50% siluman bayangkan jalur siluman ini biayanya kl di Tangsel 20-35 jt kl saja sekolah ada 8 kelas rata-rata perkelas 30 siswa lebih dr 100 siswa lewat jalur siluman bayar 30 jt bagi orang tua yg mampu justru berharap lewat jalur siluman ini yg penting anaknya sekolah negeri. Untung istri sy PNS tp ngajar diperbantukan di swasta Alhamdulillah lbh dr cukup terima gaji sekitar 7 jt an blm Juli lalu sdh pensiun,mungkin yg terima 1,7 jt masih honorer mudah mudahan terus berlanjut pengangkatan PNS nya. Kesimpulannya tdk jaminan gaji besar mental baik justru sekolah negeri mentalnya bobrok. Sebetulnya masih banyak yg hrs sy sampaikan tp rubrik ini tdk memungkinkan. Sdh lama sy pemerati pendidikkan kadang hanya berjuang sendiri yg lainnya masing-masing cari aman/ cuek kebetulan dilingkungan tempat tinggal sy ada bbrp sekolah negeri. Menurut sy sistem sebaik apapun sia-sia kl mental sdh rusak.
Buat bisa dpt honorer pun harus pake ordal, klw gk ada ordal nihil bngt dapet😌😌😌. Udah saya riset emng semua berdosa. Banyak yg lulusan pendidikan pada switch carir cuma gara gara gk ada ordal buat honorer termasuk saya.
@@yoikri5972 korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah hal yg akan menghancurkan bangsa ini, tapi ada satu hal yg paling berbahaya dari semua itu yaitu kebodohan, tapi kebodohan ini tidak terlepas dari pengaruh mental miskin, dan pengecut, karena mental miskin membuat masyarakat termakan doktrin tidak perlu berkembang toh sudah ada yg mengatur, dan mental pengecut membuat masyarakat takut menyuarakan aspirasi yg sebenarnya, dan kebodohan adalah yg paling buruk dari ini semua karena kebodohan membuat kita tidak tahu empati, tidak tahu tata krama, tidak tahu cara untuk membuat solusi yg diandalkannya hanyalah bansos pemerintah karena bermental miskin, dan malas menyuarakan kebenaran karena bermental pengecut.
liat dari sisi lain, penjoki adalah orang2 pinter dari ekonomi rendah. pengguna jasa adalah orang2 dgn keterbatasan skill/waktu dari ekonomi lbh tinggi. joki mungkin adalah salah satu solusi bagi ekonomi rendah untuk survive
Pemerintah lebih suka manjain para pejabat & perut mereka sendiri dgn fasilitas mubazir ketimbang mikirin generasi di masa depan terutama di pendidikan, miris.
dr 665 triyun dana pendidikan hanya 15% yg dikelola kemendikbud... sisanya dikelola pempus termasuk kemenkeu dibagi2 ke daerah dan kementrian2 lain.. ajaib bukan?
Kita sdh terjebak dlm lingkaran setan SDM rendah--> pemimpin acakadut--> tingkat pendidikan rendah--> SDM rendah--> pemimpin acakadut--> SDM rendah--> ... Terusin sendiri
Ini konten terbaik !!!!!! Semoga membuka mata banyak org.... Halo sadarlah... Kunci negara ini mau maju adalah pendidikan yg baik.... Sedihnya... Dan bener banget kita ini ibarat korban perselingkuhan ... Makanya ga maju2 lha SDM nya begini2 aja Krn pendidikan tidak serius ditangani
Mas, jujur aku baru selesai nonton dan baru kali ini super emosional sampai crying hueheheh. Dari awal rilis cuma berani nonton opening doang, aku close karena pengen menyiapkan diri aja. Dan bener ya ternyata, kekesalanku makin nyata hehehe. Posisiku saat ini sebagai guru di sekolah swasta, betul banget apa yang disampaikan mas. Goalsku saat ini cuma satu, ngejar karir di sekolah swasta yang "lebih" lagi dan lagi. Ditunggu banget part 2 nya. Semogaa mas hasan sekeluarga sehat dan selalu dilindungi Allah ya mas supaya bisa terus jadi jembatan buat kami yang ingin menerapkan antidote pertama itu 😢
mesin propaganda rezim besar bgt bang. gw pernah terjerumus. dan itu gila bgt. hal negatif bisa diframing sbg positif, hal zolim bisa diframjng sbg heroik. gila...
miris melihat guru honorer ,sedangkan guru pns terkadang mengandalkan guru honorer disekolah karena gueu pns sibuk membuat berkas2 yg menjadi kelengkapan administrasi yg selalu berubah rubah.
Aku malah melihat fenomena ini sebagai keberhasilan oknum pemerintah kita yang "berselingkuh" tadi, seperti yang dibilang Pak MK bahwa pemerintah shifting beban pendidikan se swasta. Pemerintah kapitalis lainnya yang mempertahankan sekolah dengan title "negeri" adalah mereka yang memang sudah mengintervensi sekolah negeri menjadi ladang usahanya, makanya ga mau kalah bersaing. Gimana simptompsnya? ya muncul salah satunya dari watak-watak PTNBH yang selalu mengutamakan pencapaian-pencapaian bergengsi daripada mengalokasikan dana untuk masalah dasarnya, yaitu ngasih pendidikan yang merata.
Ditempat tinggalku jg banyak sekolah negeri yg gk punya murid. Disekolah anakq kelas satu yg tahun ini cuman 4. Yg sekolah swasta malah muridnya banyak2 ada yg sampai 100 lebih kelas satunya.
Apakah Skor PISA meliputi juga pondok pesantren modern atau pondok pesantren tradisional? Atau hanya sekolah umum saja (SD, SMP, SMA, SMK, universitas, institut, sekolah tinggi)?
Jujur soal pendidikan ini banyak faktor.. 1. Dari segi pemerintah, ga support gaji guru, fasilitas sekolah, kurikulum, dan sistem pendidikan yg bobrok (sampe anak smp ga bisa baca) 2. Ortu > bnyk ortu yg mikir kl belajar itu di sekolah, padahal ortu itu harusnya ikut ngajarin jg di rumah, terutama ngajarin soal etika, moral, adab, masak, Ilmu sosial, dll. 3. pemuka agama > bnyk yg ngajarin kl yg penting itu surga, dunia hanya sementara. Tpi bukan berarti pendidikan ga penting. Kita hrs tanggung jawab udh dikasih akal sama Allah, harus manfaatin kemampuan yg sudah diberikan oleh Sang Pencipta, supaya kehidupan bisa jadi lebih baik. Selama org mikir "pinter ga bikin masuk surga", ya sampai kapanpun bakal jdi SDM rendah. 4. Influencer & media. Ini yg bikin paling gedek sih.. sekelas DC aja ngomong kl sekolah ga penting, pake contoh org" sukses di LN jg seolah" org ga kuliah bisa lbh sukses drpd Sarjana". Trs yg diundang" ke TV atau acara" jg malah artis joget", yg dpt penghargaan karna "bercanda".. Kl mau berbenah itu memang hrs dri diri sendiri dlu, lalu ke keluarga, dan sampai ke org lain di luar sana. Jujur gw sendiri lgi berusaha untuk "belajar lagi", tiap minggu belajar sesuatu yg baru, entah itu bahasa, resep masakan, ilmu gizi, ilmu keuangan, dll. Jgn harap anak mau rajin belajar kl kita sendiri ga pernah baca buku & cuma main hp atau nntn doang..
Biasanya nonton podcast sy cepetin 1.5x, baru kali ini sy menyimak baik2 setiap kata, alhamdulillah chanel ini tiba2 muncul di beranda. Baarokalloh boss lanjut terus membangunkan kami2 ini yg byk "tidur"
BETUL 👍..Dan Sudah Di Ketahui Seluruh Rakyat Indonesia... , Kalau Karakter Kecerdasan Anak Bangsa Sengaja Di Lumpuhkan ... Lewat Cara Cara Kapitalisme... Penyesatan Dalam Sistem Belajar Mengajar Di Indonesia.... , Kementrian Pendidikan Sudah Lihat Kekurangan Kekurangan Dari Standar Sekolah Sampai Standar Gaji Guru di Indonesia..., Korupsi Sangat Membunuh Pola Pikir Generasi Muda Penerus Bangsa...
Gengsi mengadopsi, inginnya menciptakan, tapi yang tercipta apa hasilnya ? Dilapangan tak sedikit yang mengeluh. Jika yang dipikirkan hanya Profit profit dan profit, maka hasilnya akan sulit. Terimakasih telah menyuguhkan konten yang luar biasa. Apapun yang terjadi komunikasi adalah kunci !
ini salah satu ilmu yang krusial... banyak hubungan (saat dewasa, setelah lulus kuliah) saya rusak grgr mereka tidak memahami bias dalam jalan berpikir/pemahaman mereka. ada hubungan keluarga besar, pasangan, bahkan teman. alhamdulillaah kedua orangtua saya masih waras dan paham tentang konsep logical fallacy walaupun dengan konsep sederhana mereka👐🏻
Lama2 akan ada demo besar2an meminta hak rakyat yang sudah dikorupsi ugal-ugalan dan hukum serasa tidak tegas pada koruptor. Lebih ngerinya ada gerakan rakyat main hakim sendiri kpd terduga koruptor krn bobroknya hukum tadi. Akan terjadi chaos lain seperti penjarahan krn sdm rendah tidak peduli apa itu resiko menjarah yg penting bisa makan. Ada narasumber di satu podcast yg menyampaikan fakta gila dari orang dalam institusi negara mengatakan bahwa negara kita sdh dikorup 80-90% tapi masih bisa berjalan dg "aman" bayangkan jika 0% korupsi... sy sependapat dg Mas Hasan bahwa semua level pendidikan dr Paud-kuliah bisa GRATIS TIS TIS! bahkan mungkin tingkat kemiskinan bisa di bawah 10%. Sy jadi bersuudzon bahwa pendidikan dibiarkan bobrok agar makin banyak sdm2 rendah yg mudah diatur negara. Dan mirisnya sdh banyak negara ini kehilangan sdm2 tinggi yg pindah ke LN krn gagasan dan skill mereka lbh dihargai di negara lain drpd negaranya sendiri. Sy salut makin bnyk para youtuber yg menyuarakan kritik2 utk kemajuan negara. Solusinya ada krn tiap masalah pasti ada solusinya. Tapi mau gak pemerintah berubah?
Saya guru. Saya akui,banyak guru yang kurang kompeten. Bukan sepenuhnya kesalahan guru. Karena sistem perekrutan dan penggajian guru di Indonesia sangat tidak layak.
saya waktu smp juga sekolah di negeri, dan dari kelas 7 sampai kelas 9 memang banyak guru guru yang kurang kompeten dalam mengajar, ada yang dateng cuma leha lehe, main hp, ngash catetan aja, tapi di jelasin ga pernah. Ada yang bahasanya pun susah di mengerti murid karena terlalu belibet, dulu sewaktu kelas 7 dan 8 SMP saya sangatt benci sama matematika, karena memang kelas 7 dan 8 guru nya bener bener ga pernah ngajarin materi yang bisa masuk ke otak, kelas 9 pun harus berjuang sendiri belajar matematika dari hasil youtube karena daring pas covid. Sampe waktu masuk SMK saya pilih jurusan yang paling sedikit ada mtk nya, yaitu tata boga. Singkat cerita saya pindah jurusan ke Multimedia, ( swasta ) dan di sekolah yang baru ini saya dapat guru matematika yang enak dan kompeten, kemampuan belajar matematika saya jadi meningkat pesat dari nilai yang 20 - 40, jadi 90 - 100, sampai bisa peringkat 4 di akhir semester, dan akhirnya saya tau, bukan otak saya yang tidak mampu atau terlalu pusing menghitung matematika, tapi karena guru yang berkompeten lah yang bisa membimbing anak muridnya jadi murid yang juga pintar.
Saya lebih setuju nilai real. Siswa skrg santuy krn ada kewajiban guru hrs beri nilai kkm sedangkan ortu ndk perhatian, banyak aturan ham lah, ramah anak yg ndk jelas. Anak jadinya manja, banyak dimaklumi, dikit2 guru diviralkan jika ada sesuatu padahal anaknya yg ndk sikapnya kurang bermoral, ortunya bela. Ya.... Akhirnya daripd guru kena masalah, banyak yg membiarkan sikap anak. Saya lebih setuju nilai apa adanya, rapot apa adanya. Ndk usah ndk jujur nilai anak 40 jadi 70.
Menyedihkan sekali nonton ini :( Terima kasih banyak untuk pencerdasan ini kak. Btw Kak Hasan videonya makin bagus, ilustrasinya menambah kualitas video banget.
(Not) Fun Fact: Punya teman baik lulusan S2 yang memiliki banyak pengalaman mengajar (tidak hanya di 1 sekolah dan juga buka les private), ia ingin "mengadu nasib" di sekolah swasta dengan international curriculum di bilangan jakarta yang sangat terkenal dengan siswa2 orang terpandang dan biaya yang luar biasa. Pada saat interview dengan HR, teman saya berani nego gaji dua digit karena betapa terkenalnya sekolah ini dengan kualitas yg ditawarkan, namun BOOM!! sang HR menjawab "kami hanya bisa memberikan gaji setara UMR..." Sangat plot twist sekali, bukan?? So, lagi2 guru yang menjadi korbannya...
Saya ngalamin itu krj di sekolah2 swasta yg katanya calon siswanya sampai antri dgn byrannya yg wouw, tp gaji guru2 nya di bawah UMR. Padahal Kriterianya Mesti bisa ini, bisa itu, bla,bla,bla. mknya,yg bnyk diterima yg Fresh graduate krn bisa dibyr Murah, dikasih bbrp jenis Jobdesc hayuk aja....duuuh kebanyakan itu sekolah maunya Paket Komplit Tp Harga Irit/Pelit . Begitulah Nasib Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Disenyumin 😅aja
bener banget. aku kuliah jurusan pendidikan. pernah mengajar di sekolah swasta dengan gaji 1 jutaan sebulan. Nyiapin materi pembelajaran, belajar materi yang mau diajarkan, belum lagi kalau waktu UTS atau UAS.. Waktu bener-bener habis untuk kerjaan yang gajinya gabisa menghidupi diri aku sendiri. So, honestly.. sekarang aku sedang mempertimbangkan lagi sih untuk jadi guru. Karena gimanapun, kita butuh uang.
Dan saya sempet dapet komen dari org yg sok tau soal guru " Profesi guru,itu pengabdian ,jgn sampai guru menuntut upah,gaji, honor apalagi bonus! Guru adalah abdi, guru pahlawan tanpa tanda jasa,guru pelayan anak anak,guru adalah profesi yg luhur,baik dan mulia, bravo, bapak/ ibu Guru,selamat mengabdi,thanks!! " Sumber komennya dari @ParuLian-fi4be Jujur aja, ibu saya juga guru dan wajar aja saya kesel ama komennya yg berotak kecil kayak gitu.
Paham kak.. sy nakes jadi suka sedih jg pekerjaan kami diidentikkan dgn pengabdian yg sampe ga dibayar. Yaa realistis aja, beli makanan dan bayar listrik kan ga pake pengabdian 😢 @@SaiIndryana
Sekedar share pengalaman, dulu saya sekolah dari SMP sampai dengan kuliah, semua di sekolah negeri terbaik di provinsi ku dan sudah diakui bahkan di Indonesia diakui, kita masuk kesana karena memang basicly kita, murid nya sudah pintar, pertanyaannya kenapa kita yg notabene sudah pintar, punya basic mampu dan mau belajar, knp bayar pendidikan nya tetap mahal, kita ini kan mendidik supaya pintar dan punya kualitas, sekarang orang berlomba sekolah di tempat mahal buat apa yaa?kan pasti karena dia merasa anak nya kurang pintar, sekolahnya di tempat mahal itutu overrated dan kedua setelah lulus mereka apa mau digaji rata2 ? Pasti akan gengsi.. terbentuklah generasi eksklusif, berbaur dengan anak2 hasil orang dalam.. menggerogoti negeri ini, yg lain cukup makan aja biarkanlah, cukup buat mereka
Org korupsi tdk akan sadar selama ada kesempatan. Yg perlu dibenahi keseriusan pemerintah memberantas kkn gmn caranya agar kesempatan itu kecil... Tp revisi UU kpk justru memperlemah kpk apalagi skr kpk dibawah presiden, seharusnya kpk independen.
In my case, saya baru resign dari sekolah. Hal ini saya akui sebagai keputusan yang beresiko, sangat sulit bertahan mengandalkan gaji 1 juta per bulan. Saya mantap keluar dari profesi keguruan karena jenjang karirnya cukup sulit, kecuali bisa tembus pppk sebagai jalan cepatnya. Namun lagi-lagi untuk masuk pppk kuotanya sangat terbatas, apalagi madrasah swasta kelas bawah sangat sedikit kemungkinan untuk masuk kuota. Semoga ada kesempatan lebih baik lagi
Tinggal di bumi itu samudera kemungkinan. Tak perlu takut terhadap apa yang ada di luaran sana, kalau kita keluar dari tempat yang membuat kita kurang bertumbuh.
Hai saya juga seorang guru di sekolah swasta dengan rate gaji hampir sama Bu sekitar 1 jutaan. Saya sudah 4 tahun ini bekerja di bidang education, mulai dari sekolah hingga saya cari tambahan melalui mengajar freelance. Beberapa tahun ini saya juga merasakan perasaan yang sama seperti Anda. Terlalu banyak tantangan untuk karir guru dapat sejahtera. Misalnya ketika lulus S1 pendidikan kita masih harus mengambil PPG untuk syarat mendapat kesempatan PPPK, persaingan untuk bisa lulus PPPK pun tentu tidak mudah, berapa banyak guru honor yg belum lolos PPPK dan masih banyak masalah dalam dunia keguruan yang lain. Jadi yang dapat saya simpulkan bahwa menjadi guru di negara kita memang tidak mudah, apabila kita terjebak menjadi guru honor di sekolah maka ekonomi kita yang akan jadi masalah. Mungkin yang bisa saya sarankan lebih baik memilih bidang pekerjaan lain atau bisnis yang bisa jadi tumpuan pendapatan, sedangkan mengajar hanya sebagai sambilan.
Bener mba. Kuota p3k sedikit skali. Dan faktanya klo bilang nggk ada permainan ttp ada dikota kami. Sekolah negeri menguasai kami yg swasta cuman bisa melirik. Mana gaji nggk cukup, mo tngglkan kasian sekolahnya kekurangan guru. Alasan aku masih bertahan karena kepseknya baik sekali banyak membantu. Tapi, klo lama2 bgini nggk maju2 ekonomi kita. Terpaksa harus resign. Lagi nunggu saat yg tepat baru sayonara.
Terimakasih telah menyuarakan kekecewaan kami para pendidik 🙏 apalagi honorer, kami yang katanya PNS saja masih terjerat hutang hanya untuk memiliki rumah tinggal sederhana dengan 2 kamar 🙏🙏🙏🙏
Pembahasan yg sangat penting. FYI, di daerah saya yaitu Kab. Lombok Tengah NTB, penyebab pendidikan kita sulit berkembang adalah karena gaji para pengajar yg rendah dan Pemerintah terlalu mudah memberi izin pendirian sekolah2 baru yg kualitasnya jauh dari standar. Menurut sy pribadi
Setuju pak.. Izin skolah swasta semudah itu .. Kompetensi guru juga banyak yg akhirnya terbatas karna kemampuan bayar gaji sekolah swasta baru juga belom bisa setara UMK
Ada siswa duduk di bangku kelas 12 SMK mau ikut ujian akhir ijazah SMP tidak keluar, saat dihubungi sekolah tersebut menjawab namanya tidak tercantum lulus, padahal masuk SMK berdasarkan surat keterangan lulus sementara dari sekolah SMP tersebut terpaksa berhenti sekolah ijazah SMP tidak punya, SMk tidak bisa ikut ujian akhir ku saran kan otrek kebelakang ikut paket B kasian banget orangnya.
seru banget konten ini. padahal di Undang-undang dasar Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa itu adalah tujuan bernegara. masa di outsourcing pake privatisasi? mending bubar gaseh ni negara?, kalau UUD di tinggal. mudah2an jangan
Bang Hasan, saya pernah baca bukunya Ki Darmaningtyas judulnya Pendidikan Rusak-Rusakan. Pada bab Marjinalisasi Guru dalam Pembangunan Nasional dikatakan dahulu pada era Gusdur, guru di Indonesia pernah dapat penghasilan yang lumayan, saya lupa tepatnya gaji pokoknya atau tunjangannya. Tapi setelah itu guru-guru ini malah menggunakan penghasilannya ini untuk membeli barang-barang konsumtif, bahkan ada yang digunakan untuk pergi berlibur, membeli kendaraan, dan hal-hal yang sebenarnya tidak bermanfaat. Guru-guru ini bahkan tidak membeli hal yang bisa menunjang kualitasnya sebagai Guru, misalnya membeli buku untuk meningkatkan wawasan dan keilmuannya. Jadi kalau menurut saya selain Pemerintah yang harus bisa menyejahterakan Guru dengan memberikan gaji yang cukup, para Guru ini juga harus bisa dan mau mengubah mentalitasnya, mau mengembangkan diri menjadi pendidik yang berkualitas. Karena percuma gaji besar tapi hanya digunakan untuk meningkatkan status sosial saja. Karena jujur, saya baru saja menjadi seorang Guru, ketika saya baca buku itu rasanya tertampar luar biasa. Dan juga terima kasih karena video ini sangat-sangat membuka mata! Ditunggu konten-konten yang lainnya ya.
Pandangan anda keliru bung.. sy guru dengan sertifikasi sebagai TPG . Jgn meng justice profesi dengan hal yg segelintir orang sj yg melakukan. Fakta walaupun dengan TPG itu coba buat data 100 guru di kota besar yg sudah sertifikasi yg latar belakang income kluarga dari TPG apalah bisa mensejahterakan keluarga guru tersebut.. apakah mereka cukup ada tabungan untuk sekedar mendukung masa depan anak2nya. Statemen anda mengaitkan TPG dengan gaya hedoisme.. gru di masa kerja 20 tahun hanya bergaji kurang lebih 4 jtan dengan TPG sebesar gajipokok kurang lebih 7 jutaan.. kalo sudah mensejahterakan anak sy sudah siapkan buat kuliah di kedokteran pak.
@@fatmahfatmah5fxmhyy324 mungkin bisa dibaca lagi ya. Di situ saya sudah jelas menulis pada zaman presiden Gusdur. Bukan sekarang. Dan di akhir itu murni pendapat saya saja, bahwa selain dinaikan gaji guru tapi ditingkatkan juga mentalitas gurunya.
@@fatmahfatmah5fxmhyy324 bisa dibaca lagi ya, saya bilang itu berdasarkan buku, disitu jelas ditulis era gusdur, bukan sekarang. Penulisnya jelas pakar yang hidup di zaman itu, bukan saya yang justifikasi. Terkahir itu hanya pendapat pribadi saja, bahwa selain penghasilan yang dinaikkan, maka ditingkatkan juga mentalitas gurunya.
@@nabiilanab Masalah utamanya sih ASN ini seakan jadi pekerjaan tanpa resiko. Di swasta, performa turun akan ada potensi dipecat. Kalau udah ASN, mau performa jelek juga masih aman. . Ini bukan cuma mentalitas ASN atau orang yang udah sangat terjamin juga. Gua ada pengalaman pas ngikut Pakde gua tahun lalu buat belajar bisnis dia. Pas dibayar pakai sistem, "selesai target baru dibayar", mereka bisa punya produktivitas yang tinggi. Tapi pas pakai sistem normal dengan gaji mingguan. Tiba-tiba produktivitas mereka turun parah. Kita yakin karena mereka sudah "merasa aman", berhubung kerja lebih nyantai tapi udah jelas akhir minggu tetap dibayar.
Saya mahasiswi pendidikan ipa di salah satu univ negeri. Setelah nonton ini agak menyesal kenapa dari dulu nggak nyoba ngepush diri untuk berkembang, kuliah nggak ikut MBKM jadi mahasiswa reguler saja, komunikasi masih kurang jelas, kuliah online hampir 5 semester membuat saya kurang pede dengan skill yang saya punya walaupun IP saya terbilang bagus. Saya sempat ngerasa salah jurusan. Dulu mau pindah jurusan tapi kepikiran sama biaya yang udah dikeluarkan orang tua karena dapat ukt golongan 4 yang hampir 6 juta. Sekarang udah semester 2 digit sedang mengerjakan skripsi yang belum terselesaikan😭 Minta doanya teman2 semoga tahun ini saya bisa mengejar sidang skripsi.
Tetap semangat, Mudah2an dg banyaknya orang2 seperti Pak Hasan yang menyuarakan hal ini akan menggugah mereka para penentu kebijakan untuk memperbaiki masalah-masalah pendidikan menuju pendidikan yang lebih baik, lebih sejahtera
Di daerah mana kuliahnya kak? Coba upgrade diri dgn kegiatan di luar kampus, pekerjaan sukarela bisa pro Bono atau mungkin ada yg dibayar atau mungkin kamu yg harus bayar
Bukan sekedar naikin gaji guru.. Naikin gaji guru juga ga akan berdampak signifikan.. Tp pendidikan dr bawah ke atas harus dibenerin, blm cocok pakai sistem merdeka. Kemudian seleksi guru juga diperketat, terlalu mudah jd guru disini.. Makanya banyak homorer.. Tp yg paling PERTAMA adalah benahi pemerintahnya..
Upama dokter mengajar Biologi, pegawai BMKG mengajar Geografi, anggota DPR mengajar PKn, dst. Tidak ada profesi utk murni guru, adanya tugas mengajar (moral responsibility) utk profesi² khusus yg sdh digaji negara. OK kan?
Setiap kita tidak bisa memilih terlahir kapan,dari keluarga siapa,dan di negara mana. Untuk yang terlahir dari keluarga miskin di indonesia,tetaplah berjuang untuk kehidupan yang lebih baik.
Setuju bgtttt!!! Menurut saya jika pemerintah mau sungguh2 melakukan hal2 dibawah ini pendidikan kita bs diselamatkan: 1. Hapus korupsi di department pendidikan dari pusat sampai daerah. 2. STOP politisasi di Dunia pendidikan. 3. STOP monopoli pengadaan buku2 utk sekolah. 4. STOP penggunaan textbooks. Anak2 jgn lg disiksa bawa tas berat ke skolah Dan guru hny ngajar sesuai buku teks. 5. Adopsi kurikulum dan metode pengajaran dari negara maju. 6. Seleksi ulang dan bongkar orang2 di dinas pendidikan agar org2 yg bekerja disana emang org2 dgn kompetensi pendidikan modern dan praktisi jd udah ngalamin gmn dilapangan. 7. Guru2 diberi pelatihan yg lbh praktikal bukan kebanyakan omong doang alias teori alias sekedar habisin anggaran. 8. Hapus sertikasi guru krn tidak efektif. Guru2 yg sertifikasi jg kebanyakan masih jelek cara ngajarnya. Dananya bs dipakai utk memeratakan kesejahteraan guru. 9. Ubah kurikulum di universitas yg memiliki fakultas keguruan, siapkan mahasiswa2 utk siap terjun mengajar di sekolah dgn cara2 modern kreatif dan menggunakan bnyk higher level of thinking. 10. Tentukan standard test untuk calon guru dgn pedoman pendidikan modern. 11. Anggaran digunakan utk pemerataan pembangunan sekolah2 drpd utk pertemuan2 yg tidak jelas. 12. Pilih pengawas sekolah yg emang kompeten untuk meningkatkan mutu di tiap sekolah bkn hny sekedar datang liat2 trus pulang. 13. Tentukan standard gaji guru dan tindak tegas sekolah2 yang masih menggaji guru dibawah UMR. 14. STOP membebani guru dgn berbagai tuntutan administrasi yg ga ngaruh dgn kualitas mengajarnya. Mending mrk fokus cari bahan ajar yg lbh kreatif. 15. Tindak sekolah2 yg melanggar batas maksimum jlh siswa per kelas. Miris msh bnyk bgt skolah swasta yg isi kelasnya 40 siswa, gurunya 1 dan dibiarkan terus menerus. Hanya berharap semoga suatu hari nanti pendidikan bisa merata kualitasnya baik sekolah negri ataupun swasta, baik yg di kota maupun yg di desa... Sehingga stigma sekolah bagus hanya sekolah mahal perlahan dapat dihilangkan 😢
mengadopsi kurikulum pendidikan luar negeri tidak menjamin kualitas pendidikan dalam negeri. banyak ijazah indo ketika dibawa study aboard direject karena dinilai dibawah standar negara negara luar. mohon maaf rekruitmen guru di luar negeri dicetak dari orang orang yang memang jenius bahkan guru paud sd smp sma di sana saja minimal megister kalau gak psikolog pendidikan anak, jadi ga heran kalau gaji guru Ln tinggi2 bahkan melebihi gaji orang2 yg gajinya tinggi di indo. secara guru guru di luar negeri pun nerapin long life education. disini mana ada long life education?... disini aja rekruitmen guru anak sma bisa masuk alih2 biar magang dulu habis itu kuliah. kuliah pun luntang luntung duduk dengerin pulang makan tidur belajar pun lupa sama apa yg dipelajarin, skill nol, emang dasarnya orang2 indo pada malas2 sih + sistem rekrutmen guru yang sifatnya terbuka... andai kalau dari dulu sistem rekrutmen itu diperketat harus tes bakat, tes psikologi, tes pengetahuan, dll.... keknya gabakal seburuk ini...susah kalau ga dibenerin dari diri sendiri. aku pernah mikir ini Indonesia ngebet banget pingin setara kek negara luar katakanlah finlandia atau ga korea jepang china jerman mungkin ahahaha 😂😂 lebih ke visi aja sih menurutku yg entah kapan akan terwujud. misinya dan tujuannya ya benahi yg paling mendasar yaitu pengetahuan dan akhlak anak dan orang tua dalam negeri. udah kuncinya itu sebenarnya. orang indo kebanyakan denial udah ngerasa "aku kan sudah.... yang pasti aku ...." sebel kalau denger kalimat ini sebenarnya. seakan-akan keminter tapi sebenarnya zonk. terus gimana nanganin anak2 yg males sekolah? biarkan saja mereka, kan mereka yang minta menjadi sampah masyarakat. biar ngerasain seleksi alam dan gimana rasanya ditelantarkan. guru mah fokus aja ke ngajar bodo amat dikatain guru ga becus. justru kalau ada orang ngomong kayak gitu lawan aja "suruh mereka ngajarin anak2 bandel kurangajar sampe bener baru boleh ke sekolah"... guru tu menyambung didikan dari ortu di sekolah. masa iya guru yg harus nanemin bibit akhlakul kharimah, ga sesuai dong sama pernyataan "surga di telapak kaki ibu" yang ada surga ditelapak kaki bapak dan ibu guru 😅😅. kalau masalah administrasi bukannya bagian dari profesionalitas guru ya point ke 4 dari uu. jadi ya kalau dirasa memberatkan berarti emang dari diri sendiri ga ada niatan buat jadi guru... ya cuman terpaksa karena........ . yang disalahin pemerintah kok buat aturan administrasi, inilah itulah... yang katanya kenapa guru kok ... gak kek.... halahhh benerin dulu aja koreksi dulu diri sendiri. pemerintah juga adain sistem cpns masih baru emang dari jaman Soekarno ada begini? harusnya ada lah, tapiiii nyatanya.... dan itulah kenapa ada pendapat yang mengatakan pemikiran kemarin adalah hasil yg dirasakan sekarang. andaikan sistem pendidikan dari dulu dibangun kokoh didukung dengan pemerintah yang bersih dan mendukung, saya yakin bisa setara malaysia atau ga singapura, kalau setara eropa masih terlalu kejauhan untuk menggapainya. masalah korupsi ya emang dari dulu bukannya negara kita dicap korupsi ya? sudah mendarah daging. mau dibenahi pun susah yang mau enak dan ga mau susah nyatanya juga banyak. orang2 yg pada komen2 dibawah ngerendahin pemerintah bisa jadi juga bagian dari para koruptor cuman mereka aja pandai nutupin. gak hanya diskala pemerintah, di kabupaten, kecamatan, desa, dusun banyak korupsi aslinya kalau mau mengungkit2. emang dari pemerintah sendiri yang pingin rakyat Indonesia ini bisa diatur sesuai keinginan mereka, mereka2 yg membangkan dilenyapkan entah dari segi karya inovasinya atau ga dibanned pas daftar kerja. ahh syudahlah masih banyak yg seharusnya harus dikritisi..
Sy jg jd guru honorer 23 th. Th 2023 diangkat jd p3k dlm Usia 57 th. ditempatkan jauh sekali..klu hitung-itung habis diperjalanan utk beli bensin..blm lagi capek di perjalanan...tapi dg perkat pertolongan Tuhan sy tetap akan berusaha bekerja dg Sungguh dan dg ikhlas..karena sy menghadapi benda hidup..yaitu siswa..tdk bisa/boleh seensknya..tdk sprti menghadapi benda mati ..buku dll..apa yg kita lakukan ..kan kita petik sdri..hehe..semangattt jd guru handal🙏
Saya ibu rumah tangga. Mendengarkan podcash ini makin memantapkan diri untuk ambil peran semampuku untuk pendidikan anak. Mencoba untuk jadi keluarga yang mandiri dlm bidang pendidikan.... jadi persetan dunia persekolahan luar mau spt apa.... capek berharap. Saya dulu seorang guru honorer di sma negri favorit. Memutuskan resign.
Saya menyadari bahwa kualitas pendidikan dan tenaga pendidik di sekolah negeri itu masih sangat minim. Tapi saya bersyukur dipertemukan dengan guru saya saat kelas 6 SD. Beliau salah satu guru yang cara mengajarnya tidak hanya text book. Tapi juga memantik kemampuan murid, mendorong untuk lebih bisa berpikir kritis. Beliau juga yang menyarankan saya untuk terus melanjutkan pendidikan setinggi apapun. Ditengah-tengah keluarga yang sangat tidak memperdulikan pendidikan. Beliau menanamkan betul, bahwa pendidikan itu tanggung jawab sendiri (seperti pendapat Bapak di video ini). Kita tidak bisa merubah banyak hal, apalagi mengharapkan pendidikan yang sangat baik, ditambah kemampuan finansial yang sangat terbatas. Salah satu cara yang bisa dilakukan ya berusaha semaksimalnya mungkin. Memanfaatkan semua fasilitas yang ada, baca buku sebanyak-banyaknya. Melek berita dunia, perbanyak sosialisasi, menambah insight dari pengalaman orang lain. Mengonsumsi tontonan yang positif. Pokoknya cari peluang apapun sebanyak-banyaknya. Semoga dengan usaha yang dimaksimalkan tersebut, setidaknya tidak ada rasa penyesalan karena tidak pernah berusaha. Terima kasih kepada orang-orang yang menyuarakan pendidikan, saya nonton video ini sambil sesak, mix feeling 😂
Saya terlahir dan besar dari keluarga guru (ayah ibu kakek om tante) berprofesi guru di sekolah negeri. 100% yg disampaikan mas Hasan adalah benar. Implikasi bobroknya pendidikan bagi saya adalah saya tidak mau berkarir sebagai guru. Dan pengingat bagi saya pribadi dan juga utk penonton, faktor terpenting utk memilih sekolah bagi anak adalah guru. Berapa gajinya perbulan dan secakap/semahir apa keahlian dan pengetahuan dia dalam ilmu yg diajarkan kepada anak2 di kelas. Jangan terpedaya dengan gedung sekolah yg megah beserta fasilitas mewah (ada kolam renang, lapangan tenis, laptop/tab bagi setiap siswa, atau helipad di sekolah). Apalagi sekolah dengan embel-embel nama sekolah agama terpadu, internasional, dll. Yang paling utama dan penting dalam memilih sekolah adalah guru, guru, dan guru. Mas Hasan hebat karena memiliki guru luar biasa di bidang psikologi. Punya guru seorang Imam Malik maka berpotensi menjadi seorang Imam Syafii, berguru ke seorang Plato berpeluang menjadi seorang Aristoteles. Dan jangan lupa menyekolahkan anak bukanlah menyerahkan urusan pendidikan ke sekolah dan guru. Orang tua adalah guru yg utama bagi anak
Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana nasib masa depan negara Indonesia jika tidak ada yg mau jadi guru ? Siapa yang akan mengajar anak kita nanti jika profesi guru tidak menjanjikan masa depan ?
Setuju, guru adalah faktor terpenting. Saya terkesan dgn guru TPQ anak saya (4 tahun) yg berjongkok di pinggir lapangan memainkan putri malu dgn anak² didiknya, menunggu anak² memanjati pohon mangga, bermain lompat dan lari bersama mereka. Beliau hanya menerima 25ribu/anak/bulan dan tidak menerima jika dilebihkan. Di usia 5 tahun saya sekolahkan anak saya di sekolah tempat beliau dan istri mengabdi. Sekolah swasta setingkat TK dan SD yg mengadopsi konsep pendidikan di zaman nabi dengan guru² yg berkarakter seperti yg saya harapkan : guru yg dapat digugu dan ditiru. Semoga Allah berikan kemuliaan dan keberkahan bagi guru² kita.
@@SintaSriRahmawati21 saya pilih jalan ribet yg saya yakin juga dipilih banyak ortu lain : datangi sekolah n minta waktu diskusi dgn manajemennya, sembari liat interaksi guru-siswanya, cara berpakaian dan berbicara bapak/ibu gurunya. Minimal itu... 6 thn di SD itu bukan sebentar. Yakin deh, kalo 6 thn berada di circle yg sama, sedikit-banyak ortu dan anak akan menyerap vibes mereka. Bukan lebay, tapi saya berpikir saya ga bisa menyepelekan masalah ini. Wallahu alam. Semoga Allah memudahkan urusan dan melindungi kita
Plot twist lagi, pengalaman adek kandung saya. Mengajar di sekolah swasta berbasis agama di satu kabupaten. Dari program belajarnya saya akui bagus, banyak kegiatan. biaya sekolah juga tergolong mahal dari spp dan bjaya lain2. namun dibalik itu pengajar sungguh sangat tidak sejahtera. Bayangkan dengan gaji training 350.000 kontrak 500.000 per bulan. Kegiatan fullday 07.00-16.00 diluar jam mengajar ada kegitan lain juga dihari libur. Bukan karena tidak ikhlas mengajar atau tidak mensyukuri gaji tersebut tapi ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Akhirnya setelah 2 tahun mengajar adek saya resign, mencari pekerjaan lain. Itupun baru boleh resign setelah 3 bulan pengajuan. Dan sampai hari ini Alhamdulillah masih bertahan dipekerjaan barunya. Doakan semuanya berkah dan lancar ya.
5 th lalu temenku ngajar di al azhar pkl. kirain sekolah elit gaji selangit, ternyata cuma 800rb-1jt. lain lg temenku yg ngajar di alazahr smg, gaji 2jt. btw umr smg 3,2jt jad fun factnya seorg guru ga mampu nyekolahin anaknya di tempat dia mengajar
Yayasan atau pengelola menganggap lembaganya adalah perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sehingga gaji guru ditekan serendah-rendahnya, meski muridnya bayar mahal
udah saatnya pendidikan engga dimulai dari sekolah saja, tapi dari tempat² umum seperti warkop, transportasi umum, taman², dan yang penting adalah disetiap kampung² di indonesia
ironinya adalah teknologi digital merenggut atensi setiap bocah dari pendidikan kepada industri entertain, lingkaran setan udah tercipta. negara ini baru bisa keluar klo ada pemimpin bijaksana yg bertangan besi, atau ada kesadaran kolektif yg masif. tanpa 2 itu gua liat sih gelap
Pak Hasan Askari Semoga dengan ada nya Chanel Anda Generasi Indonesia Emas dapat terwujud, tidak ada anak yang Bodoh. Yang ada adalah anak anak yang belum mendapatkan kesempatan belajar dari guru yang baik dengan metode yang benar,.,.kata-kata Itu pernah saya dapatkan dari ucapan seorang Professor doktor di Indonesia
gue bersyukur masih sempat diajar 'guru2x jaman Londo'. Gualaak and juahaat minta ampun, tapi sangat kompeten dan ngerti ngajar... 😅 terima kasih guruku.. 🙏
sebagai orang yang membangun masa depan di bidang pendidikan, rasanya sama frustasi dengan mas hasan. Apalagi dengan banyaknya kasus perjokian dan kepakaran bodong (tipu-tipu publikasi), terutama di jurusan kependidikan yang notabene pabriknya guru-guru. Bayangkan, seberapa banyak nanti guru yang kompetensinya "palsu" diajar oleh para pakar "palsu", lalu turun mengajar generasi penerus bangsa. Mengajar tanpa visi, mendidik tanpa tanpa tahu arti, dan bekerja sambil dikejar kebutuhan sehari-hari. Yakin bakal terwujud generasi emas? atau malah shift jadi generasi cemas? 😶🌫
Saya harap ada suatu tokoh atau media yang mengundang pendidik2 yang berani dan melek untuk bersuara, bukan hanya meromantisasi menjadi nilai jual konten saja. Mohon kerjasamanya
Guru itu penting. Saya dari kota kecil. Guru saya bhs Inggris luar biasa saya angkatan tua. Umur 52 th. Pada jaman saya bhs Inggris itu langka. Tp pak guru mengajar bhs Inggris dg cara yg sgt mudah shg kami bisa.. Inggris kami lancar pdh ga sekolah internasional. Ga kuliah di LN hanya di jkt saja akhirnya jadi guru itu penting. Kemampuan menmengajar penting. Dan membangun minat murid juga penting
ini pintu awal bagi kapitalis untuk merusak negara lewat pendidikan sementara para pengelola pendidikan terbuai dengan rasa malas namun ingin uang banyak, AMPUN...DAH.....!!
saya pilih sekolah swasta islam sunnah, disana guru2 dan karyawan sekolah dibayar jujur, gaji diberikan sesuai, tidak ada kesenjangan semua dibayar sesuai tugasnya, kelas 4-6 pulang lebih lama 30menit dari kelas 1-3, kami orang tua murid nambah bayar spp 50ribu/anak utk tambahan gaji guru2 tsb, dan itu adil menurut saya
@@gebleg1999 alhamdulillah ngak kok, anak kami belajar agama sesuai sunnah rasulullah, dan belajar pendidikan formal sesuai kurikulum, ibadah itu tinggal mencontek apa yg dilakukan rasulullah tidak perlu di tambah2 hehehehh
Dari sini kita tahu darimana gerakan Child free muncul, selain karena faktor ekonomi, juga faktor dari Pendidikan yg org2 males bikin anak.. Gw denger ini konten berasa kek sesek nafak dtmpol fakta. Bikin jd ragu2 bakal cepet2 punya anak pas pendapatan lg g stabil.
Aku malah bersyukur kuliah di PTN di jmn Orba. Mau kedokteran, mau ekonomi, keguruan dll semua hrg sama 120 rb per semester. Ortuku kl di jaman skrg ga bakal mampu kl.pk sistem spt jamannya Jkw, jamannya Nadiem. Jaman dulu sesimpel itu, kita belajar sekeras mgkn, masuk negeri itu sdh cukup utk membantu org tua. Skrg tdk bisa spt itu. Sgt miskin msh bisa bernafas, kls menengah babak belir dr sana sini
Jika boleh ikut berpendapat.. menurut saya pendidikan adalah proses yang perlu melibatkan banyak orang, ga hanya pihak tertentu. Sebagus apapun kebijakan yang dibuat, akan menjadi sia², jika orang tua, guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah tidak mampu bekerja sama dengan baik. sebagus apapun kualitas pendidik jika tidak didukung peran aktif orang tua untuk mendukung pendidikan anak, maka akan juga sia². makin ke sini, makin banyak yang mengerti pendidikan, bisa dari comparing sana sini, tp yang lupa ikut dicompare adalah adab, situasi dan kondisinya. dan uniknya lagi, pola pikir yang digunakan untuk comparingnya selalu berbasis kekurangan bukan kekuatan yang dimiliki. lantas bagaimana kita bisa maju, jika kita tidak pernah mau mengenal dan memahami kekuatan yang kita miliki? jika kita hanya sibuk mencari siapa yang kurang?
Saya dulu seorang guru, menyerah karena gaji per bulan yang UMR dibagi menjadi dua puluh bagian. Saya tetap optimis di Indonesia masih banyak guru yang mengajar pakai hati. Semoga kepala sekolah juga mau memimpin para guru dengan idealisme mencerdaskan pendidikan bangsa. Sebagai guru sangat susah untuk menerapkan idealisme pendidik, karena pasti akan banyak pihak yang menentang. Dulu saat ujian saya tidak mau repot-repot memeriksa ujian setiap siswa, karena saya hapal betul perkembangan akademis setiap siswa yang saya didik, kebetulan saya mengajar bidang studi non-eksakta. Siswa yang berprestasi dalam penilaian saya sebagai guru dahulu adalah jika siswa cukup berusaha, gigih, sopan santun, beradab, suka menolong, maka saya pastikan nilaiya diatas KKM. Buat saya tidak penting sama sekali untuk menjadi pintar tetapi tidak punya adab. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diterapkan dengan segala rambu norma dan nilai kehidupan. Salam hormat untuk semua guru di luar sana yang mengajar dengan hati dan idealisme tinggi bahwa ilmu yang kita ajarkan kelak in syaa Allah menjadi ladang amal untuk kemanusiaan.
Sedikit cerita juga saya yg bisa di bilang lulusan sekolah smk ternama dan bisa dibilang terbaik di jurusan TKJ.. sy yg waktu itu sangat interest dengan dunia IT dan betapa kaget nya saya yg diajarkan di sekolah sudah sy kuasai dari smp 😂.. cuman di kelas 12 baru sy belajar hal baru soal server dan itu juga aslinya tidak relevan sama sekali di real life dan sangat2 basic pula.. and now sy terjun di tengah2 masyarakat tetap dengan passion sy dan disinilah sy tau batasan diri ini soft skill dan relation sy sangat lemah dan ini yg menghambat sy skrang but i will keep try 😊..wish me luck
Aku gabisa nyalain guru, disisi lain kadang kesel guru jarang masuk malah ditinggal ngopi bahkan ada kerjaan lain, yah gimana kenyataanya gaji guru kita tu sangat2 kurang dibanding ama jasa guru yang mendidik anak bukan 1 anak doang tpi byk. Semoga lekas ada pemimpin yang sadar atau mau memebenahi salah satu masalah ini yaitu gaji guru😢 Terimakasih guru guruku yang telah mengajariku walau gajimu tidak sebanding dengan jasamu ❤❤
Saya melaksanakan tugas di bidang pendidikan, betapa seriusnya tuntutan administrasi yang luar biasa, bahkan saya berharap agar-agar anak anak saya tidak bercita- cita jadi guru. Namun bekerja sebagai guru saya selaku pribadi merasa bangga karena pengabdian kita sungguh-sungguh untuk meneruskan nilai nilai yang dicita-citakan dan harus diraih oleh peserta didik.
Cerita dikit Bang. Aku kan kuliah di Semarang lalu kini sedang magang di sebuah SD di desa asalku. Selama kuliah aku kan juga buka les privat gitu. Muridku kebanyakan SMP tapi ada 3 yg SMA. SMA 15 dan 2 Semarang. Terus aku ikut komunitas pembaca buku gitu jadi ngobrol dengan banyak individu dan aku jadi,"Kualitas anak lulusan SMA sini gini ya. Keren," Terus aku kan balik ke desa utk magang kependidikan kesan pertama mengajar di sana,"Ini aku gak usah bandingkan dengan negara lain dengan Kota Semarang aja yg dekat gap of knowledge-nya udah jauh banget," Jadi,selama magang aku berusaha cari stimulus yg tepat bagi mereka utk mengejar gap itu. Dalam pembelajaran aku selalu mengedepankan bercerita dan beropini. Kyk pelajaran menggambar mereka aku minta menggambar lalu wajib maju menceritakan gambarnya lalu mengarang tentang aktivitas keseharian mereka. Intinya pelajaran bahasa Indonesia aku minta mereka sering menulis hehe. Lalu,maju ke depan membaca karangannya. Literasi itu bukan hanya membaca namun juga kemampuan untuk mengungkapkan pikiran kita. Jadi membaca dan menulis.
Saya tahu pendidikan Indonesia di bikin amburadul....karna Anak2 Bangsa nggak boleh pintar....kalau pintar nggak bisa korupsi dan persaingan antar Negara soal IQ Anak Bangsa 10 % dan menjadi bahan olok2kan Negara di dunia....Anak2 Bangsa di bikin stres....tapi koruptor lupa Nahwa Kita Punya ALLOH SWT ✨⭐💫❤
Saya guru, saya selalu tekankan sm murid: belajar gak hanya di ruang kelas ini. Cari ilmu baru diluar sana, informasi banyak. Tambah value. Jgn cuma ngandelin mqteri dari sekolah. Materi di sekolah gk jauh berbeda dari zaman saya sekolah. Sementara realitqnya, ilmu di duniq nyqta sudah jauh berkembang.
Kurikulum sekarang bedanya, guru hanya dituntut bisa membuat ice breaking agar anak anak bahagia, walaupun anak yg di ice breaking pun ada yang ogah ogahan, dan waktu habis untuk membuat video ice breaking.....
Pengalaman saya pernah ngajar di salah satu sekolah swasta berbasis agama. SPP dan biaya masuk cukup tinggi, sekolahnya juga cukup elit. Ternyata sebagai karyawan baru kontrak 3 bulan gajinya 250 ribu/bulan. Masuk jam 6.30 pulang jam 14.30. buat makan siang sama transport aja gak nutup. Selesai masa kontrak 3 bulan langsung cabut, gak mau perpanjang lagi
Miris memang, anak sayapun di sekolah swasta yg cukup mahal menurut saya, cuma guru2nya sering ganti. Saya khawatir kesejahteraan guru di sekolah ini kurang, gimana mau ngajar bener😢 padahal saya sdh bayar mahal.
@@martapurihandayani2345 yang Saya agak heran, guru guru disana bilang "pengabdian". Mungkin bagi mereka yang udah punya pasangan yang bisa mencukupi biaya hidup, kerja jadi guru bisa sebagai aktivitas pengisi waktu. Tapi saya masih single waktu itu, ayah sudah pensiun. Ya kalau buat biaya transport dan makan siang sendiri aja gak cukup, gak bisa menganggap itu sebagai pengabdian 😐
anda yg bkn guru aja sampe emosi ky gitu ....terimakasih sdh mewakili perasaan kami kami yg berprofesi sbg guru.keren mas nya ngerti bgt seluk beluk dunia pdd di negara konoha ini
saya kerja di bidang diklat. pernah saat itu ada pelatihan tentang bagaimana membuat kurikulum merdeka yang diadakan selama 4 hari secara daring. jadi saat proses diklat itupun dari yang awal mengikuti sekitar hampir 600 orang, itupun yang lulus tidak sampai 75 orang. dan sudah dari awal di kasih tahu untuk mengikuti setidaknya 70% kehadiran atau setidaknya 3 hari harus mengikuti proses itu, dan saat beberapa orang yang tidak mengikuti prosesi sampai selesai, komplain kok ga dapet sertifikat dan kok saya ga dapet nilai, mereka protes. bahkan dari 75 orang yang menyelesaikan itu aja, sebenarnya dibawah kkm (70), memang kita luluskan karena kebijakan atasan saya, bagian dari apresiasi telah mengikuti. jadi budaya guru sendiri pun lebih buruk daripada murid muridnya. murid di tuntut nilai bagus, harus rajin, harus memperhatikan saat pelajaran, guru nya sendiri lebih buruk secara intelektual. saya pernah ngomong ke temen temen saya yang pernah jadi guru, kalo guru itu pintar, harusnya lu ga jadi guru di indonesia. kalo pintar jadi pengusaha aja. bahkan guru guru di sini tidak memberikan contoh yang baik ke siswa.
@@emakurniawan mending jadi guru di swasta.. masuknya susah tapi gajinya setimpal. jadi guru negeri mah kebanyakan gurunya males ngajar. pengalaman saya sekolah di smkn 1, dari total 4 mapel, yang masuk cuma 2 kadang 1, sisanya ngasih tugas trus dia pergi ke sekolah pgri 1 di sebelah smkn 1. ada yang ke sekolah swasta lain seperti panc4karya.
Saya adalah profesional yg dipanggil sekolah SMK untuk mengajar sebagai guru tamu, saya sering mendapati guru terlalu sibuk urusan administrasi atau apalah, isi form ini itu sehingga mereka (maaf) kurang fokus untuk mendalami ilmu yg harus mereka ajar. Ketika saya di kelas saya mendapati siswa siswi yg sulit berkembang dan terbatas sekali pemahaman mereka tentang pelajaran yg (katanya) harus disesuaikan dengan dunia kerja. Penyesuaian denga dunia kerja pun sangat sulit dilakukan karena secara administratif mungkin perlu waktu lama. Sementara dunia kerja berputar sangat cepat terutama soal teknologi dan informasi.
Indonesia perlu pembenahan dalam berbagai aspek kehidupan terkait bidang pendidikan. Sumberdaya kita kurang memadai untuk melakukan perubahan secara mendadak diera kemajuan teknologi. Pola pikir masih bakul nasi. Tidak bisa berubah dalam satu dekade pemerintahan. Semoga diera kepemimpinan presiden yang baru akan ada kemajuan signifikan.
Emang pada dasarnya Mentri nya harus diganti dengan mentri yg kompetitif dibidang nya.... Bukan cuma asal nama karena tenar dan sukses dlm bisnis jd dunia pendidikan pun dibuat seolah2 bisnis dan ladang bisnis bgi para pebisnis buka sesuai visi dan misi seorang pendidik melainkan visi misi pengusaha.salam cerdas anak bangsa
Guru Gembul kadang sok tahu...Apalagi kalo bahas2 soal agama.Kita yang agama Kristen jadi illfeel kalo dia bahas soal Kristen padahal keliru/salah.Guru Gembul kampret!!!
Terlepas dari keserakahan para bajingan² yg korup, kalo masyarakat pada banyak yg pinter dan ga kelaparan. Udah dibabat habis itu para koruptor dan pejabat inkompeten. Makanya ga rewarding dan justru jadi bahaya bagi mereka kalo masyarakatnya diberi kemudahan akses pendidikan yg proper. Padahal dalam jangka panjang udah pasti lebih destruktif baik itu buat masyarakat maupun kehidupan oknum pejabat yg masih tinggal di Indo. Apa emang maunya capital di Indo diperes dan sistem dirusak abis abisan trus pindah ke luar negeri?
Itu kenapa anak2 km disekolahkan di institusi formal sampai SD. Step selanjutnya home schooling dg bahan belajar dan buku2 (agama) yg km sediakan sdri. Dan dibekali skill, seperti merajut, jaga toko (sendiri), menjahit dll
Saya mantan guru, sudah 2 tahun resign...Terakhir saya ditegur pengawas karna memberi nilai sangat rendah pada beberapa siswa, sudah saya sampaikan alasannya, bahwa siswa tersebut tidak mengerjakan kewajibannya sama sekali, tidak ada kehadiran, sudah saya home visit berkali-kali ttp ga mau sekolah alasannya apa? Tiap malem bergadang motor2an paginya ngantuk...Namun apa? saya ttp dipaksa memberikan nilai sesuai KKM agar anak tersebut bisa naik kelas, alhasil setelah kenaiilan kelas saya memutuskan untuk keluar, karna tugas guru bukan hanya mendidik jika saya sebagai guru berbuat seperti itu karakter seperti apa yg saya ajarkan ke anak tersebut...Masih banyak sebenarnya kebijakan2 Kemendikbud yg bertentangan dengan prinsip dasar mendidik siswa yg terjadi di lapangan, korbannya adalah para guru, siswa dan wali siswa..Bukan saya menyerah menjadi pendidik, namun saya khawatir jika jika terus menerus seperti itu akan jadi dosa jariyah untuk saya...Semangat untuk para guru di luar sana, semoga Allah senantiasa memberi keberkaham untuk pejuang2 pendidikan
Dan itu banyak dirasakan sesak di dada bagi para guru yg punya idealisme profesi pendidik. Nangis ngelus dada.
Dan seperti itu kenyataan nya akibat sekolah dibiayai oleh BOS yg sangat tidak mendidik
Saya sedang dalam masa ini. Pengin resign. Kita sdh niat2 ngajar. Dana Bos di korupsi. Lab komp. Ancur. Jadul. Tapi kepsek. Mobil nya innova zenix. Kan anjing banget
Makanya...saya sendiri sbg orang tua jg sangat khawatir dengan yg seperti ini ...! Bukan apa2...anak bakal berpikir.."ah yg penting naik kelas atau lulus.".. mau tidak mau dirumah saya beri pelajaran sendiri dengan sedikit agak keras..biar dia bisa memiliki pola pikir yg tidak demikian.🙏🙏
@@wahyoeaja89 betul ka peran orangtua dan guru yg sinergi sangat dbutuhkan dalam hal ini
Dari dulu bahkan sejak SMP aku sadar kalau *sorry* guru2ku kebanyakan gak kompeten ngajar (aku dr sekolah negeri terpencil), mereka hanya berpaku textbook dan gak punya pengetahuan yg luas, guru yg mengajar bahasa inggris sumpah cuma ngulang2, tiap hari cuma “cat”, “dog” dan ini real ya, kehidupanku. Dan suatu hari ada guru pindahan dari kota ditugaskan kemari, dia mengajar bhs inggris cukup bagus. Saat itu kami baru naik SMP kelas 8, dia mengajar sampai kami kelas 9. Dan kalian tau apa? Hampir semua kemampuan bahasa inggris tingkatanku meningkat cepaaaat sekali. Artinya apa? Bukan kami yg bodoh, tapi kami gak punya guru yg cukup bagus.
Itu dia. Guru yang kompeten jg manusia biasa yang otomatis mencari penghidupan di sekolah “lain” yang akan memberi upah layak.
Sesuai dengan teori sosial Vygotsky, untuk memaksimalkan pengembangan potensi, dibutuhkan scaffolding (orang yang lebih kompeten yang bisa memberikan bimbingan).
Meskipun teori ini teori dasar banget dalam ilmu kependidikan, tapi masih jarang yang benar-benar menerapkannya di lapangan. Mungkin seperti yang disebutkan di video, banyak guru yang lebih sibuk dengan kehidupannya dibandingkan menganalisa kebutuhan peserta didiknya. Sehingga guru lebih fokus ke penyampaian materi dan nilai di kertas ujian, dibandingkan benar-benar mengembangkan kemampuan siswanya.
@@hasanaskari7 iya bener mas, jadi seperti lingkaran setan. Nanti gurunya menghasilkan SDM rendah, lalu SDM rendahnya menjadi guru dan seterusnya.
Tapi bersyukur sekarang sudah banyak konten edukasi online dan buku2, cuma tetap disayangkan aja kenapa sekolah tidak bs mengajar secara maksimal. Padahal kita habiskan 12 tahun untuk belajar loh.
Berarti peningkatan kompetensi untuk guru sangat perlu ya. Kalau enggak, ya mereka akan terpaku ke pengetahuan lama aja 😢
Gila sih kak kalo istilahny cm diajarin "cat" & "dog" doang mah 😢😢
Saya dosen negeri dan jarang mengajar karena sibuk mencari penghasilan diluar dan urus administrasi cuakkzzz...pengen banget fokus ngajar dan sangat merasa bersalah sama mahasiswa,tapi ada anak istri juga butuh makan, sebenarnya saya sudah berdamai dengan gaji yang kecil karena akhirnya saya bisa berjualan makanan di Sabtu dan Minggu,, tapi yang gak habis pikir kami dosen masih harus dibebani administrasi yang merepotkan,,, aplikasi yang terlalu banyak,,akreditasi yang dihandel juga sama dosen,,,,padahal kita sudah dibebani tridarma yakni penelitian dan pengabdian yang juga harus merogoh kocek sendiri,,,
Betulllll sekali...saya jg dosen
Berapa total gaji dosen?
Respect
G mungkin klo cuma 3 juta sih 😂 @@dimasahmadprasetyo6552
Betuull ini yg dirasakan suamiku...
saya S2, kesulitan pekerjaan dan ekonomi membuat saya mendaftar di Ladang Kelapa Sawit negeri jiran, 2 bulan bekerja di ladang memikul buah sawit, belajar menyabit, dan menyusun pelepah sawit. saya kemudian mendapat informasi terkait penerimaan guru baru di sekolah satu atap SD dan SMP. setelah mengikuti tes berupa kelengkapan dokumen, tes mengajar, dan interview alhamdulillah saya lulus. dan besok adalah hari pertama saya masuk ke sekolah. mohon doanya untuk kelancaran aktifitas pertama saya mengajar di negeri jiran.
Selamat bro, semoga lancar dan berkah ilmunya
Goodluck
Semoga lancar barokah 🤲
Good luck
Semoga menjadi guru yang Profesional , karena tugas guru adalah mengajar dan mendidik yang sudah adalah mendidik , bagaimana murid bisa mandiri , berbudi pekerti dan berakhlak baik , itu yang susah di kerjakan guru , saya mantan guru jadi yang pikirkan jika malam besoj mangajar adalah medtode mengajar agar ber kesesauian dengn mendidik agar berhasil ..selamat dan srmangat bagi yang baru jadi guru
Gw ex guru honorer di sekolah swasta
Ada beberapa poin yang janggal karna itulah saya resign
1. Buat apa mengajarkan sesuatu yang belum tentu bermanfaat, untuk kehidupan setelah anak2 lulus sekolah, kurikulum sekolah tidak relevan dengan skill yang dibutuhkan setelah lulus, banyak mapel yang dipelajari tp gak kepake.
2. Ada dua kemungkinan setelah anak lulus sekolah/kuliah, mereka bisa menjadi karyawan atau menjadi seorang fighter untuk hidupnya sendiri, kira2 sistem sekolah di negara kita membentuk lulusan yang mana? Jawabannya Tidak keduanya, hasilnya setengah2, secara mental sekolah membentuk karyawan, berangkat pagi tidak boleh telat, pulang sore, seragam harus sama, kerjakan sesuai instruksi, jangan sampai salah, itu kan mental karyawan, tapi secara skill mereka kurang mumpuni, gak bisa diandelin.
3. Saya sering bercerita seperti ini sama anak didik saya, ada 2 anak singa, singa A dibesarkan di kebun binatang, makan, mandi, kotoran dibersihkan sama petugas, segala keperluannya diurus. Singa B dibesarkan di alam liar diasuh oleh induknya, melihat dan belajar dari induknya bagaimana cara berburu, mencari mangsa, menerkam, mengenali habitatnya. Kita bisa bayangkan ketika kedua singa nanti sudah besar, singa mana yang kesulitan bertahan hidup? Pasti singa A, seperti itulah gambaran sistem pendidikan di negara kita.
Itu berdasarkan pengalaman dan pengamatan gw.
CMIIW
Apalagi sekarang sistem zonasi
Betul sy pun sepemikiran
Singa A jika masih hidup di sistem yang sama akan lebih enak bertahan hidup.
@@MilahSayanih itu cuma analogi ya, yang mana ketika manusia sudah dewasa harus bisa mandiri seperti singa B, gak mungkin juga kan kita hidup disuapin terus kaya singa A.
Bentar bang. Alasan utama kenapa sekolah itu mengajarkan banyak ilmu dengan taraf yang general adalah konsep sekolah itu alah membekali generasi muda dengan pengetahuan sebanyak2nya agar siswa memiliki lebih banyak pilihan untuk menjalani hidupnya setelah sekolah nanti. Memang banyak ilmu yang kadang tidak terpakai. Tapi kan ga semua anak itu sama. Ada yang suka sastra, ada yang suka matematika ada yang suka ipa. Tugas kita ya membekali mereka tanpa mengecualikan satu ilmupun agar mereka mempunyai lebih banyak pilihan.
Untuk sodara2ku setanah air yg terlahir dari keluarga tidak mampu, listen to me carefully, pertama.. jangan malas belajar bahasa asing, bahasa inggris, bahasa mandarin, bahasa jerman atau bahasa jepang. Belajar dari apa saja ...buku internet, Applikasi dll. Setelah itu cari kerja keluar negri. Step pertama. Setelah itu tingkatkan diri kalian, matangkan diri karena kemampuan itu bisa berkembang ketika banyak deal sama orang luar. Dari situ simpan uang, jangan kebawa hidup hedon, live simple, sambil belajar berwiraswasta. Punya modal, dengan pemikiran yg matang siap berwiraswasta di indonesia diwaktu yg tepat.
kurang 1 bang, bahasa alam baqa... ente juga gak bisa kan?
Hahaha @@apw_apw
Alhamdulillah hirrabil'allaamiin aku lulus SMP dari tahun 2000 sampai sekarang aku kerja di LN.. walaupun cuma jaga pasien.
Aku ke Singapura bisa bahasa Inggris..ke Hongkong bisa bahasa cantonese.. dan sekarang di Taiwan bisa bahasa Mandarin dan Taiwanese.
Bangke bangke.... Ngerti arti kata ga mampu ga sih???
Ya bener kualitas pendidikan negara ini memang rendah, saya tlah membuktikannya sendiri.
@@MAWAR868TKW maksudnya??
Ini valid sih kayanya, bukan konspirasi2 tebak-tebakan. Memang masyarakat diarahkan gaboleh sekolah tinggi-tinggi biar gampang diatur.
Ini berarti kita sekarang terjebak di penjajahan era modern
Klo dulu kakek nenek kita pendidikannya terhalang karena status sosial mereka
Sekarang kita cucu cicitnya pendidikan kita terhalang status ekonomi kita😂😂😂
Betul ,supaya rakyat tdk bisa kritis pd kebijakan pemerintah.ingat kritis dgn hujat sana sini ,beda ya.
menurut ku konsep pendidikan di negara ini memang ditujukan agar output masyarakat nya jadi 'controllable'
ini kan baerkaitan dengan pemilu........dengan adanya kondisi - kualitas rakyat yg rendah ......sngat mudah atau emnag sengaja dikondisikan begitu .....agar menjadi bahan kampanye para calon anggota dewan, calon para pemimpin....agar bisa dikibulin ; diberi Bansos, diberi amplop, diberi sembako, dll.............
Gampang di perbudak... 😂
Jadi inget masa SMA. karena waktu itu demotivasi pas SMP dan gabelajar buat UN, alhasil nilai jeblok dan masuk SMA "buangan". karena gaada duit buat pindah, alhasil full 3 tahun disana. Salah 1 yang saya sangat inget adalah kehadiran guru yg cm sekitar 30-35% sepanjang 3 tahun, bahkan upacara bendera dibawah 10 kali. Awalnya saya juga bingung kenapa, tapi salah 1 guru sy yg cukup rajin pernah cerita kalo belum terima gaji berbulan-bulan, dan saya bisa simpulkan kemungkinan besar salah 1 alasan jarangnya guru yg hadir y karena seret dalam hal gaji. Mungkin g profesional dan outputnya jadi jelek, tp g bs dibantah, sampe sekarang masalah kayak gini msh terus ada.
Kompetensi guru yg dituntut utama itu menyiapkan administrasi pembelajaran. Ngetik administrasi..... Ikut webinar (bisnis basis it) dikit2 wajib upload.
Jgn hny judge guru.
Guru selalu ingin all out fokus ke murid, apa daya tuntutan hrs selesai administrasi, hrs ramah anak meski ngelamaknya ndk ketulungan. Orang tua dikit2 nyalahkan guru.
Aslinya yg butuh pendidikan karakter bukan hny anak tapi org tua. Org tua mikirnya anaknya hebat trs, ndk mau ngakui sikap anaknya yg ndk sopan dikit2 ham.
Guru stress bukan krn murid tapi karena tuntutan administrasi.
Guru ndk fokus ke murid krn sibuk ngetik
Benar banget. Sebagai guru kita stress dg urusan dg ketik ketik ini
Merinding,, pusing ya mikirin negara, kita, yg bukan siapa-siapa, bisa berbuat apa untuk memperbaiki kondisi ini 😢
Tambahan untuk antidotnya
- cari minat diri kita apa, belajar lah dari masyarakat umum. Contoh : suka berdagang, boleh ikut dengan toko dan kita belajar cara dan informasi suplaiyernya, biar kita bisa dapat ilmu hidupnya
- dengan les, contoh : les elektronika, les permesinan, dll. Lebih murah biayanya.
Sehinggal kalau otak kita sudah ada skill hidupnya, niscaya komunikasi pun lebih baik, krna apa yang mau kita komunikasikan berakar dari isi pikiran kita
Saya sudah buktikan, saya dari keluarga miskin yg sering di usir karena tidak bayar spp, dan saya lakukan yang diatas, dan syukurnya saya sudah punya usaha sendiri dari ilmu yg saya pelajari, dan orang puas dengan hasil kerja saya(nilai ilmunya)
Hanya tambahan masukan saja.
Yoi
Anda orang hebat yg berpikir maju, coba kalo 80% orang indonesia berpikir sperti anda, niscaya tidak ada pengganguran di negeri ini
@@titikyulianiadmanegara1123 pelan" bu emang paling efektif tuh belajar mandiri kalo keadaan pendidikan negara udh gini
Para pemegang kebijakan , menggembor gemborkan pendidikan gratis , kalau ada sekolah yang narik dana dari siswa untuk membuat pasilitas sekolah , rame dilaporkan dan yang saya heran , stikhoder sekolah termasuk kepala daerah ikut menyalahkan sekolah , karena sekolah sudah ada BOS , pernahkah kalian tahu , kalau pendidikan ingin berkualitas itu membutuhkan fasilitas dan sarana belajar yang lengkap ? Sedangan dana BOS hanya menyumbang sebagian kecil dari biaya yang dibutuhkan sekolah , apalagi sekolah yang muridnya sedikit , utk operasional sekolah saja tidak cukup , makanya jangan gembor gembor sekolah gratis , kalau pemerintah belum bisa membiayai sekolah setara Standar Nasional Pendidikan
😢
Sebenarnya pemerintah paham bagaimana supaya negara bisa masju melalui pendidikan namun karena kbutuhan kampanye supaya rakyat gampang diperdaya maka dipeliharalah yang namanya KEBODOHAN supaya yang berkuasa hanya muter di circle mereka saja.
💯% benar itu
100% gue sependapat sm lu, ga mungkin pemerintah ga paham, pasti mereka itu paham secara mereka pemerintah org2 pintar dan cerdas. Pasti ada konspirasi tersembunyi dibalik semua ini
Ijin berbagi bro
Anda benar
Laaah kok bener
Terusin konten2 kayak gini bang, maafin kami yang ga punya kapasitas untuk menyuarakan ini, kami berterima kasih banyak
Hanya seorang sandwich yg harus bekerja keras dengan hasil yang pas pasan, hanya seorang penunda mimpi dengan tabungan seadanya, hanya pembaca yang belum bisa berbicara. yg memimpikan kehidupan yang baik di dunia yang buruk.
Satu kata dan seribu doa untuk mu
Terimakasih.
Saya guru dan yg disampaikan di video ini 90% benar.... Guru, siswa, dan orang tua lah yg jadi korban perselingkuhan "Si Suami" dng Si Kapitalis 😬
Berusaha menjaga cahaya kecil di hati, tak peduli seberapa gelap dunia ini.
Makasih banyak mas hasan atas obat penawar nya 🙏
aaa.. nice comment ❤
Adem bener baca komen ini💓
@@anjarfrombot semangat pak guru
Sebagai guru, sedih banget nyimak ini. Semakin tertantang tuk memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah plus krn diamanahi sebagai kepala sekolah berusaha memikirkan tambahan kesejahteraan guru via optimalisasi kantin sekolah, insentif tambahan dari dana BOS selain gaji dari yayasan yang tiap tahun naik meski baiknya step by step namun masih alhamdulillah dibandingkan gaji guru honorer di sekolah negeri dk daerah kami.
🤍
1.000 mobil disewa untuk HUT RI di IKN tahun ini, 1 unit Alphard 25.000.000 Rupiah sehari. Sementara gaji guru honorer masih 250.000 rupiah per bulan --> ngerti banget kenapa mas Hasan pengen mencak-mencak di video ini
Wajar nanti salah satu tenryubito bakal dtg di IKN jadi harus mewah mewahan hahahaha, (saya tidak bermaksud membenarkan kelakuan mereka tapi saya hanya mengatakan yg sebenarnya)
Hoax, 1000 alphard di mana parkirnya? 100 sih masuk akal
biar btul di Indonesia gaji guru 250,00 rupiah yang bersamaan RM 70.65?.. masuk kedai beli barang ja pun di Malaysia sudah guna RM50.00... minimum gaji guru di Malaysia RM 1,500.00 bersamaan 5,3 juta rupiah di Indonesia..
@@afizantamabdullah4580 🥲
Bukannya gmn ya bang, guru honorer itu 90%nya titipan. Elu mw belain terus org yg msuknya pake org dalem tnpa ujian?
Boro2 mikirin gaji guru. Yg penting IKN, bikin rumah utk para pejabatnya, sewa mobil mewah utk upacara 17 agustusan, mololoskan anak2nya jadi wapres & kepala daerah, dll, dll !!!!
Sebenarnya bisa kalau pendidikan negeri mau maju.. Tinggal adaptasi sistem sekolah swasta yang bagus, tambahkan anggaran buat gaji pendidik, dan NO KORUPSI
Just sharing, gap antara pendidikan formal dan kebutuhan dunia industri/kerja lumayan besar.
Dan hal itu bisa diatasi dengan kursus, karena kurikulumnya bisa pengembangan sendiri bukan dari tunggu pemerintah.
Saya tadinya berkarir di perusahaan, dan sekarang turut bantu ibu untuk mengelola kursus. Allhamdulillah lulusan kami sudah ratusan dan sudah bekerja. Kami bekerjasama dengan beberapa perusahaan dan menyesuaikan kurikulum kami dgn kebutuhan mereka, sehingga skill yg dibutuhkan bisa match.
Masalahnya ngapain kita masukin anak2 ke pendidikan formal kalau yg bisa diserap perusahaan adalah lulusan kursus2 bagus?
Tapi sayangnya ga semua anak bisa memiliki keberuntungan untuk kursus:(
Ga semua anak punya cukup uang untuk ikut kursus kak, untuk makan sehari hari aja susah
@@diamondnaabdams1732 ada yang gratis kak, . Namanya Program Kecakapan Kerja (PKK) kerjasama dengan kemendikbud, setelah kursus langsung disalurkan kerja. Ada pelatihan jahit, komputer, tat rias, dll. Program ini sudah berjalan dari dulu sejak SBY. Sudah ada di beberapa kota. Bisa di check. Hanya sekedar info
Please, mari kita speak up bareng2 guys. Saya baru terjun ke dunia pendidikan, pdhl sblmnya sll kerja di korporat. Tapi krn saya udh geram bgt sama pendidikan di negara kita. Jadi memberanikan diri untuk mengajar, mskpn paham betul resikonya. Saya harap netizen ikut mengangkat masalah ini agar segera dinaikkan gaji guru2 sekolah negeri, sehingga calon guru2 yg kompeten pun semangat mengajar. Realistis aja, minimal untuk hidup sebulan tu ya up to 3jt an lah yaa. Karena guru2 dituntut beli bnyk seragam loh, blm lg ada kegiatan2 sosial dgn masyarakat, kegiatan2 itu apa2 pake duit jg, iuran lg 🙏🙏🙏🥲
Betul sekali saya juga sebagai guru sangat tidak setuju dengan pemberdayaan guru tanpa mendapat gaji yg layak.
SDM kita jadinya parah banget
Benar ni seorang guru gajinya hanya 3jt. Nak tau dulu guru ape tu.kalau guru sekolah SMP atau SMA tak mungkin lah.
Seragam itu paling penting,😂
Betul sekali gaji guru honorer saya terkadang habis hanya untuk bayar uang seragam. Sekali bayar uang 150-180an yg mana kita tau gaji guru honorer itu hanya berapa 😢😢
Setiap kali mendengar membaca berita korupsi dinegara ini, selalu nangis gua. Sebegitu teganya pejabat2 kita sama rakyatnya, cuma bisa mengharap pengadilan Tuhan kelak di hari akhir😢
pejabat kita udah jahat dari dulu
lebih sakit hati pas tau ternyata sejarah kerja rodi pun kelam bgt. bukan para belanda yg jahat ternyata, tapi pejabat pada saat itu yg gak ngasih gaji ke rakyat, padahal dari Belanda udah ngasih uang utk upah pekerja ;(
Sedih dan geram,apalagi melihat koruptor masih bisa lambai tangan kek selebrity ,yg miris lg keluarga msh bisa hidup mewah.😢
Pengadilan di dunia juga ada .berdoa saja .krn Penegakan Hukum utk Keadilan Publik sdh ditumbangkan / terjangkit wabah rabies jiwa .
Pengadilan akherat lbh pst ktmbng pengadilan dunia .
Kebetulan saya adalah salah satu dosen di sebuah universitas swasta di Indonesia, dan apa yang mas Hasan sampaikan mengenai masalah gaji dosen sangat valid. itulah kenapa biasanya teman-teman dosen memiliki "project" di luar agar bisa nutupin kurangnya gaji yang didapat dari Univ. saya sendiri menganggap profesi saya sebagai dosen bukan untuk dijadikan penghasilan utama tapi untuk jalan saya agar bisa melakukan penelitian dibidang yang saya tekuni dan sekaligus bisa menyampaikan ilmu yang sudah saya dapat ke mahasiswa saya.
Mantap Chanel orang baik,semoga seluruh rakyat kita dapat menyadari pentingnya pendidikan dan bobroknya pemerintahan kita.
Paling manteb pas "kelola matam kelola"... betul Mas itu kenyataan di lapangan, katanya ada sertifikasi tetapi ya gitu udah cairnya lambat trus bejibun administrasi dan syarat salah satunya Jam mengajar ini yg kadang sulit.
Saat guru ingin mengembangkan kompetensi dengan mengandalkan dari sertifikasi tapi datangnya terlambat ya gmn, itu contoh dbbrp tmn2 guru. Malah juga banyak guru yg msh belm sejahtera habis ngajar masih ngojek/ngegrab utk cicilan rumah krn kalau mengandalkan sertifikasi ndak bisa sering telat dlll.... unik emang. Guru ikhlas kok utk mengabdi tapi kami juga manusia punya keluarga yang harus dihidupi.. Josss Mas sangat mantab.
Ka, dulu awal2 ngajar saya termasuk guru idealisme pokonya seneng belajar dan nularin kesenangan itu ke anak didik saya.
Awal karir saya pun di sekolah swasta. Dari sudut pandang saya ketika ngajar di swasta, ngerasa diurus. Dapat pelatihan rutin. Gaji ya wajar lah sesuai dengan beban kerja. Tapi Krn sekolah swasta sangat menyita waktu, maka saya pindah ke sekolah negri. Dengan murid yg banyak, saya kesulitan mempertahankan idealisme saya. Mulai diturunkan mengikuti kultur di Ssekolah negri. Dan well saya kurang nyaman Krn menemukan sistem yg tidak sehat. Saya protes saya yg dipojokan. Sekarang saya sudah jadi ASN, bertahan Krn gak bisa mutasi. Berusaha tetap memberikan pelayanan terbaik saya, dengan fasilitas seadanya. Setidaknya meskipun tidak sepintar murid swasta, mereka tumbuh menjadi orang baik dan jujur.
Samaaa kaaakkkk, aku juga merasa begituu.. sama persiss
Memang sekolah negeri lbh bobrok ini fakta coba telusuri sistem penerimaannya 50% resmi 50% siluman bayangkan jalur siluman ini biayanya kl di Tangsel 20-35 jt kl saja sekolah ada 8 kelas rata-rata perkelas 30 siswa lebih dr 100 siswa lewat jalur siluman bayar 30 jt bagi orang tua yg mampu justru berharap lewat jalur siluman ini yg penting anaknya sekolah negeri. Untung istri sy PNS tp ngajar diperbantukan di swasta Alhamdulillah lbh dr cukup terima gaji sekitar 7 jt an blm Juli lalu sdh pensiun,mungkin yg terima 1,7 jt masih honorer mudah mudahan terus berlanjut pengangkatan PNS nya. Kesimpulannya tdk jaminan gaji besar mental baik justru sekolah negeri mentalnya bobrok. Sebetulnya masih banyak yg hrs sy sampaikan tp rubrik ini tdk memungkinkan. Sdh lama sy pemerati pendidikkan kadang hanya berjuang sendiri yg lainnya masing-masing cari aman/ cuek kebetulan dilingkungan tempat tinggal sy ada bbrp sekolah negeri. Menurut sy sistem sebaik apapun sia-sia kl mental sdh rusak.
Tetap semangat kakak..
Dan persetan sekolah online,pembelajaran jarak jauh bla bla bla.
anak2 SMP blm bisa baca, "normalisasi" per-jokian, kabar pendidikan semakin gelap aja ini 😭😭
Rill😭😭😭
Buat bisa dpt honorer pun harus pake ordal, klw gk ada ordal nihil bngt dapet😌😌😌. Udah saya riset emng semua berdosa. Banyak yg lulusan pendidikan pada switch carir cuma gara gara gk ada ordal buat honorer termasuk saya.
@@yoikri5972 korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah hal yg akan menghancurkan bangsa ini, tapi ada satu hal yg paling berbahaya dari semua itu yaitu kebodohan, tapi kebodohan ini tidak terlepas dari pengaruh mental miskin, dan pengecut, karena mental miskin membuat masyarakat termakan doktrin tidak perlu berkembang toh sudah ada yg mengatur, dan mental pengecut membuat masyarakat takut menyuarakan aspirasi yg sebenarnya, dan kebodohan adalah yg paling buruk dari ini semua karena kebodohan membuat kita tidak tahu empati, tidak tahu tata krama, tidak tahu cara untuk membuat solusi yg diandalkannya hanyalah bansos pemerintah karena bermental miskin, dan malas menyuarakan kebenaran karena bermental pengecut.
liat dari sisi lain, penjoki adalah orang2 pinter dari ekonomi rendah. pengguna jasa adalah orang2 dgn keterbatasan skill/waktu dari ekonomi lbh tinggi. joki mungkin adalah salah satu solusi bagi ekonomi rendah untuk survive
Di tempatku ada KS S2 yg joki skripsi. 🤣🤣🤣
Dia kena mental setelah ada anak asuhnya yg jauh lebih bodoh dari dia ambil kuliah S2.
Pemerintah lebih suka manjain para pejabat & perut mereka sendiri dgn fasilitas mubazir ketimbang mikirin generasi di masa depan terutama di pendidikan, miris.
dr 665 triyun dana pendidikan hanya 15% yg dikelola kemendikbud... sisanya dikelola pempus termasuk kemenkeu dibagi2 ke daerah dan kementrian2 lain.. ajaib bukan?
Kita sdh terjebak dlm lingkaran setan
SDM rendah--> pemimpin acakadut--> tingkat pendidikan rendah--> SDM rendah--> pemimpin acakadut--> SDM rendah--> ... Terusin sendiri
Masya Alloh Tapi trus gimana caranya perampas para koroptor dana pendidikan
karena SDM rendah adalah aset pemerintah untuk tetap korup
@@SuperAnangsso gimna solusinya
Alfatihah buat Bapak/ Ibu Guruku yg ilmunya berkah sampe saat ini ❤
Ini konten terbaik !!!!!! Semoga membuka mata banyak org.... Halo sadarlah... Kunci negara ini mau maju adalah pendidikan yg baik.... Sedihnya... Dan bener banget kita ini ibarat korban perselingkuhan ... Makanya ga maju2 lha SDM nya begini2 aja Krn pendidikan tidak serius ditangani
Mas, jujur aku baru selesai nonton dan baru kali ini super emosional sampai crying hueheheh. Dari awal rilis cuma berani nonton opening doang, aku close karena pengen menyiapkan diri aja. Dan bener ya ternyata, kekesalanku makin nyata hehehe.
Posisiku saat ini sebagai guru di sekolah swasta, betul banget apa yang disampaikan mas. Goalsku saat ini cuma satu, ngejar karir di sekolah swasta yang "lebih" lagi dan lagi. Ditunggu banget part 2 nya.
Semogaa mas hasan sekeluarga sehat dan selalu dilindungi Allah ya mas supaya bisa terus jadi jembatan buat kami yang ingin menerapkan antidote pertama itu 😢
Coba lamar di sekolah swasta yg muridnya banyak yg berprestasi,tp utk masuk sangat sulit ,krn guru yg sdh ada jarang yg mau resign😊
Tidak hanya guru. Nakes juga ngeri dan mengenaskan. Tp mmg tingkat “nrimo” org indo tinggi banget shg tdk ada gejolak.
Atau kata lain terpaksa nrimo
@@littleart0311 terpaksa karena gabisa berbuat apa2
mesin propaganda rezim besar bgt bang. gw pernah terjerumus.
dan itu gila bgt.
hal negatif bisa diframing sbg positif, hal zolim bisa diframjng sbg heroik.
gila...
@@4_dennyfauzulhakim479sejak kapan mentas dari terjerumus?
miris melihat guru honorer ,sedangkan guru pns terkadang mengandalkan guru honorer disekolah karena gueu pns sibuk membuat berkas2 yg menjadi kelengkapan administrasi yg selalu berubah rubah.
berita nyata: disuatu waktu yang telah berlalu memang ada sekolah negeri yang sama sekali gak ada siswa yang daftar
Maaf, bos-bos chindo gak sekolah di sekolah negri. Yang sekolah negri hanya jadi karyawan chindo😂
Yah sekolahnya tutup, alasan karena nggak ada siswa, di desa aku, juga SD negeri sama SMP negerinya, tutup karena ada muridnya samsek
Aku malah melihat fenomena ini sebagai keberhasilan oknum pemerintah kita yang "berselingkuh" tadi, seperti yang dibilang Pak MK bahwa pemerintah shifting beban pendidikan se swasta. Pemerintah kapitalis lainnya yang mempertahankan sekolah dengan title "negeri" adalah mereka yang memang sudah mengintervensi sekolah negeri menjadi ladang usahanya, makanya ga mau kalah bersaing. Gimana simptompsnya? ya muncul salah satunya dari watak-watak PTNBH yang selalu mengutamakan pencapaian-pencapaian bergengsi daripada mengalokasikan dana untuk masalah dasarnya, yaitu ngasih pendidikan yang merata.
Salah satunya di desa aku, beberapa tahun yang lalu tidak dapat siswa
Ditempat tinggalku jg banyak sekolah negeri yg gk punya murid. Disekolah anakq kelas satu yg tahun ini cuman 4.
Yg sekolah swasta malah muridnya banyak2 ada yg sampai 100 lebih kelas satunya.
Tiba2 nemu bung Hasan, eeh memang keceh isinya. Semangat terus bung, masih banyak perbaikan2 yg harus dilakukan di negeri tercinta ini....
Apakah Skor PISA meliputi juga pondok pesantren modern atau pondok pesantren tradisional? Atau hanya sekolah umum saja (SD, SMP, SMA, SMK, universitas, institut, sekolah tinggi)?
Halo Hasan, aku salah satu guru sekolah private elit yang disebutkan. Sayang sekali, semua yang Hasan katakan benar. 😢
😢😢😢
😭😭
😭😭😭😭😭😭
Pengakuan yg jujur seorang pendidik menjadikan kepercayaan bahwa bukti kurikulum saat ini jauuuuuuh dari yang diharapkan
Kalau pendidikan di muhammadiyah menurut mbak gimana?
Jujur soal pendidikan ini banyak faktor..
1. Dari segi pemerintah, ga support gaji guru, fasilitas sekolah, kurikulum, dan sistem pendidikan yg bobrok (sampe anak smp ga bisa baca)
2. Ortu > bnyk ortu yg mikir kl belajar itu di sekolah, padahal ortu itu harusnya ikut ngajarin jg di rumah, terutama ngajarin soal etika, moral, adab, masak, Ilmu sosial, dll.
3. pemuka agama > bnyk yg ngajarin kl yg penting itu surga, dunia hanya sementara. Tpi bukan berarti pendidikan ga penting. Kita hrs tanggung jawab udh dikasih akal sama Allah, harus manfaatin kemampuan yg sudah diberikan oleh Sang Pencipta, supaya kehidupan bisa jadi lebih baik. Selama org mikir "pinter ga bikin masuk surga", ya sampai kapanpun bakal jdi SDM rendah.
4. Influencer & media. Ini yg bikin paling gedek sih.. sekelas DC aja ngomong kl sekolah ga penting, pake contoh org" sukses di LN jg seolah" org ga kuliah bisa lbh sukses drpd Sarjana". Trs yg diundang" ke TV atau acara" jg malah artis joget", yg dpt penghargaan karna "bercanda"..
Kl mau berbenah itu memang hrs dri diri sendiri dlu, lalu ke keluarga, dan sampai ke org lain di luar sana. Jujur gw sendiri lgi berusaha untuk "belajar lagi", tiap minggu belajar sesuatu yg baru, entah itu bahasa, resep masakan, ilmu gizi, ilmu keuangan, dll. Jgn harap anak mau rajin belajar kl kita sendiri ga pernah baca buku & cuma main hp atau nntn doang..
Biasanya nonton podcast sy cepetin 1.5x, baru kali ini sy menyimak baik2 setiap kata, alhamdulillah chanel ini tiba2 muncul di beranda. Baarokalloh boss lanjut terus membangunkan kami2 ini yg byk "tidur"
BETUL 👍..Dan Sudah Di Ketahui Seluruh Rakyat Indonesia... , Kalau Karakter Kecerdasan Anak Bangsa Sengaja Di Lumpuhkan ... Lewat Cara Cara Kapitalisme... Penyesatan Dalam Sistem Belajar Mengajar Di Indonesia.... , Kementrian Pendidikan Sudah Lihat Kekurangan Kekurangan Dari Standar Sekolah Sampai Standar Gaji Guru di Indonesia..., Korupsi Sangat Membunuh Pola Pikir Generasi Muda Penerus Bangsa...
Gengsi mengadopsi, inginnya menciptakan, tapi yang tercipta apa hasilnya ? Dilapangan tak sedikit yang mengeluh. Jika yang dipikirkan hanya Profit profit dan profit, maka hasilnya akan sulit. Terimakasih telah menyuguhkan konten yang luar biasa. Apapun yang terjadi komunikasi adalah kunci !
di luar negeri smp aja udah diajari logical fallacy.sedangkan disini sampai level mahasiswa pun gak tau tentang hal sepenting ini
ini salah satu ilmu yang krusial... banyak hubungan (saat dewasa, setelah lulus kuliah) saya rusak grgr mereka tidak memahami bias dalam jalan berpikir/pemahaman mereka. ada hubungan keluarga besar, pasangan, bahkan teman. alhamdulillaah kedua orangtua saya masih waras dan paham tentang konsep logical fallacy walaupun dengan konsep sederhana mereka👐🏻
Saya dr part of internet lain, mungkin itu utk zaman dulu, tapi skrg logical fallacy dll sudah viral
Padahal penting banget utk cari solusi masalah.mknya lulusan pt di indo kl kerja nggak bisa lihat garis besar masalah di tempat kerja dan solusinya.
Saya dpt disekolah dri SD
Lama2 akan ada demo besar2an meminta hak rakyat yang sudah dikorupsi ugal-ugalan dan hukum serasa tidak tegas pada koruptor. Lebih ngerinya ada gerakan rakyat main hakim sendiri kpd terduga koruptor krn bobroknya hukum tadi. Akan terjadi chaos lain seperti penjarahan krn sdm rendah tidak peduli apa itu resiko menjarah yg penting bisa makan.
Ada narasumber di satu podcast yg menyampaikan fakta gila dari orang dalam institusi negara mengatakan bahwa negara kita sdh dikorup 80-90% tapi masih bisa berjalan dg "aman" bayangkan jika 0% korupsi... sy sependapat dg Mas Hasan bahwa semua level pendidikan dr Paud-kuliah bisa GRATIS TIS TIS! bahkan mungkin tingkat kemiskinan bisa di bawah 10%.
Sy jadi bersuudzon bahwa pendidikan dibiarkan bobrok agar makin banyak sdm2 rendah yg mudah diatur negara. Dan mirisnya sdh banyak negara ini kehilangan sdm2 tinggi yg pindah ke LN krn gagasan dan skill mereka lbh dihargai di negara lain drpd negaranya sendiri.
Sy salut makin bnyk para youtuber yg menyuarakan kritik2 utk kemajuan negara. Solusinya ada krn tiap masalah pasti ada solusinya. Tapi mau gak pemerintah berubah?
Kaya di bangladesh
@@tidiealindianilucu dan mulai terjadi saking sdh muaknya kita. Semoga pemegang amanah segera berbenah
kui sing korupsi diproses di tangkap. .
Saya guru. Saya akui,banyak guru yang kurang kompeten. Bukan sepenuhnya kesalahan guru. Karena sistem perekrutan dan penggajian guru di Indonesia sangat tidak layak.
perekrutan dan penggajian nggak layak juga karena kurangnya kompetensi. Jadi lingkaran setan
saya waktu smp juga sekolah di negeri, dan dari kelas 7 sampai kelas 9 memang banyak guru guru yang kurang kompeten dalam mengajar, ada yang dateng cuma leha lehe, main hp, ngash catetan aja, tapi di jelasin ga pernah. Ada yang bahasanya pun susah di mengerti murid karena terlalu belibet, dulu sewaktu kelas 7 dan 8 SMP saya sangatt benci sama matematika, karena memang kelas 7 dan 8 guru nya bener bener ga pernah ngajarin materi yang bisa masuk ke otak, kelas 9 pun harus berjuang sendiri belajar matematika dari hasil youtube karena daring pas covid. Sampe waktu masuk SMK saya pilih jurusan yang paling sedikit ada mtk nya, yaitu tata boga. Singkat cerita saya pindah jurusan ke Multimedia, ( swasta ) dan di sekolah yang baru ini saya dapat guru matematika yang enak dan kompeten, kemampuan belajar matematika saya jadi meningkat pesat dari nilai yang 20 - 40, jadi 90 - 100, sampai bisa peringkat 4 di akhir semester, dan akhirnya saya tau, bukan otak saya yang tidak mampu atau terlalu pusing menghitung matematika, tapi karena guru yang berkompeten lah yang bisa membimbing anak muridnya jadi murid yang juga pintar.
Saya lebih setuju nilai real. Siswa skrg santuy krn ada kewajiban guru hrs beri nilai kkm sedangkan ortu ndk perhatian, banyak aturan ham lah, ramah anak yg ndk jelas. Anak jadinya manja, banyak dimaklumi, dikit2 guru diviralkan jika ada sesuatu padahal anaknya yg ndk sikapnya kurang bermoral, ortunya bela. Ya.... Akhirnya daripd guru kena masalah, banyak yg membiarkan sikap anak. Saya lebih setuju nilai apa adanya, rapot apa adanya. Ndk usah ndk jujur nilai anak 40 jadi 70.
Menyedihkan sekali nonton ini :(
Terima kasih banyak untuk pencerdasan ini kak.
Btw Kak Hasan videonya makin bagus, ilustrasinya menambah kualitas video banget.
(Not) Fun Fact: Punya teman baik lulusan S2 yang memiliki banyak pengalaman mengajar (tidak hanya di 1 sekolah dan juga buka les private), ia ingin "mengadu nasib" di sekolah swasta dengan international curriculum di bilangan jakarta yang sangat terkenal dengan siswa2 orang terpandang dan biaya yang luar biasa. Pada saat interview dengan HR, teman saya berani nego gaji dua digit karena betapa terkenalnya sekolah ini dengan kualitas yg ditawarkan, namun BOOM!! sang HR menjawab "kami hanya bisa memberikan gaji setara UMR..."
Sangat plot twist sekali, bukan??
So, lagi2 guru yang menjadi korbannya...
😅skrg para guru yg jd korban(tumbal),tp ke dpannya, nasib BANGSA jd taruhannya!
😢
Sekolah swasta elit dengan kurikulum lokalpun juga sama bang.
SPP siswa ellite, gaji guru sulit😅
Saya ngalamin itu krj di sekolah2 swasta yg katanya calon siswanya sampai antri dgn byrannya yg wouw, tp gaji guru2 nya di bawah UMR. Padahal Kriterianya Mesti bisa ini, bisa itu, bla,bla,bla. mknya,yg bnyk diterima yg Fresh graduate krn bisa dibyr Murah, dikasih bbrp jenis Jobdesc hayuk aja....duuuh kebanyakan itu sekolah maunya Paket Komplit Tp Harga Irit/Pelit .
Begitulah Nasib Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Disenyumin 😅aja
Sklh jg akn terselwksi dg semdirinya. Jk insentif yg diberikn kurang memadai mk SDM yg potensial akn kluar dan berdampak pada mutu lukusan sklh tsb.
bener banget. aku kuliah jurusan pendidikan. pernah mengajar di sekolah swasta dengan gaji 1 jutaan sebulan. Nyiapin materi pembelajaran, belajar materi yang mau diajarkan, belum lagi kalau waktu UTS atau UAS.. Waktu bener-bener habis untuk kerjaan yang gajinya gabisa menghidupi diri aku sendiri.
So, honestly.. sekarang aku sedang mempertimbangkan lagi sih untuk jadi guru.
Karena gimanapun, kita butuh uang.
Dan saya sempet dapet komen dari org yg sok tau soal guru " Profesi guru,itu pengabdian ,jgn sampai guru menuntut upah,gaji, honor apalagi bonus! Guru adalah abdi, guru pahlawan tanpa tanda jasa,guru pelayan anak anak,guru adalah profesi yg luhur,baik dan mulia, bravo, bapak/ ibu Guru,selamat mengabdi,thanks!! "
Sumber komennya dari @ParuLian-fi4be
Jujur aja, ibu saya juga guru dan wajar aja saya kesel ama komennya yg berotak kecil kayak gitu.
Mengharap perbaikan dan atau diperbaiki masalah ini kayaknya gaperlu... soalnya sekarang KKN makin menjadi😂
@@SaiIndryanabau2 lempar tanggungjawan atau manipulasi, coba kalo itu keluar dari pemerintah yg gabisa perbaiki masalah ini
Paham kak.. sy nakes jadi suka sedih jg pekerjaan kami diidentikkan dgn pengabdian yg sampe ga dibayar. Yaa realistis aja, beli makanan dan bayar listrik kan ga pake pengabdian 😢 @@SaiIndryana
Stop deh... Kerja bakti.
Guru pun realistis punya tanggungan untuk keluarganya.
Sekedar share pengalaman, dulu saya sekolah dari SMP sampai dengan kuliah, semua di sekolah negeri terbaik di provinsi ku dan sudah diakui bahkan di Indonesia diakui, kita masuk kesana karena memang basicly kita, murid nya sudah pintar, pertanyaannya kenapa kita yg notabene sudah pintar, punya basic mampu dan mau belajar, knp bayar pendidikan nya tetap mahal, kita ini kan mendidik supaya pintar dan punya kualitas, sekarang orang berlomba sekolah di tempat mahal buat apa yaa?kan pasti karena dia merasa anak nya kurang pintar, sekolahnya di tempat mahal itutu overrated dan kedua setelah lulus mereka apa mau digaji rata2 ? Pasti akan gengsi.. terbentuklah generasi eksklusif, berbaur dengan anak2 hasil orang dalam.. menggerogoti negeri ini, yg lain cukup makan aja biarkanlah, cukup buat mereka
Alhamdulillah..
sesuatu yg sdh lama berkecamuk dlm pikiran saya.akhirnya di kemukakan orang ini.mksh
Semoga yang korupsi lekas sadar,kasihan kita kita para guru😭
Org korupsi tdk akan sadar selama ada kesempatan.
Yg perlu dibenahi keseriusan pemerintah memberantas kkn gmn caranya agar kesempatan itu kecil... Tp revisi UU kpk justru memperlemah kpk apalagi skr kpk dibawah presiden, seharusnya kpk independen.
Kita udh berada di zona merah kok mereka masih buta bngt dengan harta ampe korupsi 🥹
@@rellyyy5198 orang korupsi ga pernah sadar sebelum ia ditakut-takuti dan punya suatu hal yang ia takuti
In my case, saya baru resign dari sekolah. Hal ini saya akui sebagai keputusan yang beresiko, sangat sulit bertahan mengandalkan gaji 1 juta per bulan. Saya mantap keluar dari profesi keguruan karena jenjang karirnya cukup sulit, kecuali bisa tembus pppk sebagai jalan cepatnya. Namun lagi-lagi untuk masuk pppk kuotanya sangat terbatas, apalagi madrasah swasta kelas bawah sangat sedikit kemungkinan untuk masuk kuota. Semoga ada kesempatan lebih baik lagi
Tinggal di bumi itu samudera kemungkinan.
Tak perlu takut terhadap apa yang ada di luaran sana, kalau kita keluar dari tempat yang membuat kita kurang bertumbuh.
Hai saya juga seorang guru di sekolah swasta dengan rate gaji hampir sama Bu sekitar 1 jutaan. Saya sudah 4 tahun ini bekerja di bidang education, mulai dari sekolah hingga saya cari tambahan melalui mengajar freelance. Beberapa tahun ini saya juga merasakan perasaan yang sama seperti Anda. Terlalu banyak tantangan untuk karir guru dapat sejahtera. Misalnya ketika lulus S1 pendidikan kita masih harus mengambil PPG untuk syarat mendapat kesempatan PPPK, persaingan untuk bisa lulus PPPK pun tentu tidak mudah, berapa banyak guru honor yg belum lolos PPPK dan masih banyak masalah dalam dunia keguruan yang lain. Jadi yang dapat saya simpulkan bahwa menjadi guru di negara kita memang tidak mudah, apabila kita terjebak menjadi guru honor di sekolah maka ekonomi kita yang akan jadi masalah. Mungkin yang bisa saya sarankan lebih baik memilih bidang pekerjaan lain atau bisnis yang bisa jadi tumpuan pendapatan, sedangkan mengajar hanya sebagai sambilan.
coba ikut tes p3k tahun ini kak.. apalagi kakak sudah ngajar, jadi punya pengalaman kerja..
Sabar mbak, rejeki tdk mgkn akan tertukar..
Bener mba. Kuota p3k sedikit skali. Dan faktanya klo bilang nggk ada permainan ttp ada dikota kami. Sekolah negeri menguasai kami yg swasta cuman bisa melirik. Mana gaji nggk cukup, mo tngglkan kasian sekolahnya kekurangan guru. Alasan aku masih bertahan karena kepseknya baik sekali banyak membantu. Tapi, klo lama2 bgini nggk maju2 ekonomi kita. Terpaksa harus resign. Lagi nunggu saat yg tepat baru sayonara.
Terimakasih telah menyuarakan kekecewaan kami para pendidik 🙏 apalagi honorer, kami yang katanya PNS saja masih terjerat hutang hanya untuk memiliki rumah tinggal sederhana dengan 2 kamar 🙏🙏🙏🙏
Pembahasan yg sangat penting. FYI, di daerah saya yaitu Kab. Lombok Tengah NTB, penyebab pendidikan kita sulit berkembang adalah karena gaji para pengajar yg rendah dan Pemerintah terlalu mudah memberi izin pendirian sekolah2 baru yg kualitasnya jauh dari standar. Menurut sy pribadi
Setuju pak.. Izin skolah swasta semudah itu .. Kompetensi guru juga banyak yg akhirnya terbatas karna kemampuan bayar gaji sekolah swasta baru juga belom bisa setara UMK
Ada siswa duduk di bangku kelas 12 SMK mau ikut ujian akhir ijazah SMP tidak keluar, saat dihubungi sekolah tersebut menjawab namanya tidak tercantum lulus, padahal masuk SMK berdasarkan surat keterangan lulus sementara dari sekolah SMP tersebut terpaksa berhenti sekolah ijazah SMP tidak punya, SMk tidak bisa ikut ujian akhir ku saran kan otrek kebelakang ikut paket B kasian banget orangnya.
seru banget konten ini. padahal di Undang-undang dasar Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa itu adalah tujuan bernegara. masa di outsourcing pake privatisasi? mending bubar gaseh ni negara?, kalau UUD di tinggal. mudah2an jangan
Dari dulu sampai saat ini indo diperintah oleh golongan Londo Ireng bosq 😂😂
Bang Hasan, saya pernah baca bukunya Ki Darmaningtyas judulnya Pendidikan Rusak-Rusakan. Pada bab Marjinalisasi Guru dalam Pembangunan Nasional dikatakan dahulu pada era Gusdur, guru di Indonesia pernah dapat penghasilan yang lumayan, saya lupa tepatnya gaji pokoknya atau tunjangannya. Tapi setelah itu guru-guru ini malah menggunakan penghasilannya ini untuk membeli barang-barang konsumtif, bahkan ada yang digunakan untuk pergi berlibur, membeli kendaraan, dan hal-hal yang sebenarnya tidak bermanfaat. Guru-guru ini bahkan tidak membeli hal yang bisa menunjang kualitasnya sebagai Guru, misalnya membeli buku untuk meningkatkan wawasan dan keilmuannya.
Jadi kalau menurut saya selain Pemerintah yang harus bisa menyejahterakan Guru dengan memberikan gaji yang cukup, para Guru ini juga harus bisa dan mau mengubah mentalitasnya, mau mengembangkan diri menjadi pendidik yang berkualitas. Karena percuma gaji besar tapi hanya digunakan untuk meningkatkan status sosial saja.
Karena jujur, saya baru saja menjadi seorang Guru, ketika saya baca buku itu rasanya tertampar luar biasa.
Dan juga terima kasih karena video ini sangat-sangat membuka mata! Ditunggu konten-konten yang lainnya ya.
Akal akalan kaum atas agar seolah benar jika mereka menurunkan atau menetapkan penghasilan guru menjadi rendah bro
Pandangan anda keliru bung.. sy guru dengan sertifikasi sebagai TPG . Jgn meng justice profesi dengan hal yg segelintir orang sj yg melakukan. Fakta walaupun dengan TPG itu coba buat data 100 guru di kota besar yg sudah sertifikasi yg latar belakang income kluarga dari TPG apalah bisa mensejahterakan keluarga guru tersebut.. apakah mereka cukup ada tabungan untuk sekedar mendukung masa depan anak2nya. Statemen anda mengaitkan TPG dengan gaya hedoisme.. gru di masa kerja 20 tahun hanya bergaji kurang lebih 4 jtan dengan TPG sebesar gajipokok kurang lebih 7 jutaan.. kalo sudah mensejahterakan anak sy sudah siapkan buat kuliah di kedokteran pak.
@@fatmahfatmah5fxmhyy324 mungkin bisa dibaca lagi ya. Di situ saya sudah jelas menulis pada zaman presiden Gusdur. Bukan sekarang.
Dan di akhir itu murni pendapat saya saja, bahwa selain dinaikan gaji guru tapi ditingkatkan juga mentalitas gurunya.
@@fatmahfatmah5fxmhyy324 bisa dibaca lagi ya, saya bilang itu berdasarkan buku, disitu jelas ditulis era gusdur, bukan sekarang.
Penulisnya jelas pakar yang hidup di zaman itu, bukan saya yang justifikasi.
Terkahir itu hanya pendapat pribadi saja, bahwa selain penghasilan yang dinaikkan, maka ditingkatkan juga mentalitas gurunya.
@@nabiilanab Masalah utamanya sih ASN ini seakan jadi pekerjaan tanpa resiko. Di swasta, performa turun akan ada potensi dipecat. Kalau udah ASN, mau performa jelek juga masih aman.
.
Ini bukan cuma mentalitas ASN atau orang yang udah sangat terjamin juga. Gua ada pengalaman pas ngikut Pakde gua tahun lalu buat belajar bisnis dia. Pas dibayar pakai sistem, "selesai target baru dibayar", mereka bisa punya produktivitas yang tinggi. Tapi pas pakai sistem normal dengan gaji mingguan. Tiba-tiba produktivitas mereka turun parah. Kita yakin karena mereka sudah "merasa aman", berhubung kerja lebih nyantai tapi udah jelas akhir minggu tetap dibayar.
Saya mahasiswi pendidikan ipa di salah satu univ negeri. Setelah nonton ini agak menyesal kenapa dari dulu nggak nyoba ngepush diri untuk berkembang, kuliah nggak ikut MBKM jadi mahasiswa reguler saja, komunikasi masih kurang jelas, kuliah online hampir 5 semester membuat saya kurang pede dengan skill yang saya punya walaupun IP saya terbilang bagus. Saya sempat ngerasa salah jurusan. Dulu mau pindah jurusan tapi kepikiran sama biaya yang udah dikeluarkan orang tua karena dapat ukt golongan 4 yang hampir 6 juta. Sekarang udah semester 2 digit sedang mengerjakan skripsi yang belum terselesaikan😭
Minta doanya teman2 semoga tahun ini saya bisa mengejar sidang skripsi.
Moga lancar skripsi nya kk
Tetap semangat, Mudah2an dg banyaknya orang2 seperti Pak Hasan yang menyuarakan hal ini akan menggugah mereka para penentu kebijakan untuk memperbaiki masalah-masalah pendidikan menuju pendidikan yang lebih baik, lebih sejahtera
Di daerah mana kuliahnya kak? Coba upgrade diri dgn kegiatan di luar kampus, pekerjaan sukarela bisa pro Bono atau mungkin ada yg dibayar atau mungkin kamu yg harus bayar
Tetap semangat yo
Lancar skripsinya danvsegera wisuda dan lsg dimudahkan dpt kerjaan 😊
Bukan sekedar naikin gaji guru.. Naikin gaji guru juga ga akan berdampak signifikan.. Tp pendidikan dr bawah ke atas harus dibenerin, blm cocok pakai sistem merdeka. Kemudian seleksi guru juga diperketat, terlalu mudah jd guru disini.. Makanya banyak homorer.. Tp yg paling PERTAMA adalah benahi pemerintahnya..
Upama dokter mengajar Biologi, pegawai BMKG mengajar Geografi, anggota DPR mengajar PKn, dst. Tidak ada profesi utk murni guru, adanya tugas mengajar (moral responsibility) utk profesi² khusus yg sdh digaji negara. OK kan?
Setiap kita tidak bisa memilih terlahir kapan,dari keluarga siapa,dan di negara mana.
Untuk yang terlahir dari keluarga miskin di indonesia,tetaplah berjuang untuk kehidupan yang lebih baik.
Ulasannya pas
Setuju bgtttt!!!
Menurut saya jika pemerintah mau sungguh2 melakukan hal2 dibawah ini pendidikan kita bs diselamatkan:
1. Hapus korupsi di department pendidikan dari pusat sampai daerah.
2. STOP politisasi di Dunia pendidikan.
3. STOP monopoli pengadaan buku2 utk sekolah.
4. STOP penggunaan textbooks. Anak2 jgn lg disiksa bawa tas berat ke skolah Dan guru hny ngajar sesuai buku teks.
5. Adopsi kurikulum dan metode pengajaran dari negara maju.
6. Seleksi ulang dan bongkar orang2 di dinas pendidikan agar org2 yg bekerja disana emang org2 dgn kompetensi pendidikan modern dan praktisi jd udah ngalamin gmn dilapangan.
7. Guru2 diberi pelatihan yg lbh praktikal bukan kebanyakan omong doang alias teori alias sekedar habisin anggaran.
8. Hapus sertikasi guru krn tidak efektif. Guru2 yg sertifikasi jg kebanyakan masih jelek cara ngajarnya. Dananya bs dipakai utk memeratakan kesejahteraan guru.
9. Ubah kurikulum di universitas yg memiliki fakultas keguruan, siapkan mahasiswa2 utk siap terjun mengajar di sekolah dgn cara2 modern kreatif dan menggunakan bnyk higher level of thinking.
10. Tentukan standard test untuk calon guru dgn pedoman pendidikan modern.
11. Anggaran digunakan utk pemerataan pembangunan sekolah2 drpd utk pertemuan2 yg tidak jelas.
12. Pilih pengawas sekolah yg emang kompeten untuk meningkatkan mutu di tiap sekolah bkn hny sekedar datang liat2 trus pulang.
13. Tentukan standard gaji guru dan tindak tegas sekolah2 yang masih menggaji guru dibawah UMR.
14. STOP membebani guru dgn berbagai tuntutan administrasi yg ga ngaruh dgn kualitas mengajarnya. Mending mrk fokus cari bahan ajar yg lbh kreatif.
15. Tindak sekolah2 yg melanggar batas maksimum jlh siswa per kelas. Miris msh bnyk bgt skolah swasta yg isi kelasnya 40 siswa, gurunya 1 dan dibiarkan terus menerus.
Hanya berharap semoga suatu hari nanti pendidikan bisa merata kualitasnya baik sekolah negri ataupun swasta, baik yg di kota maupun yg di desa... Sehingga stigma sekolah bagus hanya sekolah mahal perlahan dapat dihilangkan 😢
mengadopsi kurikulum pendidikan luar negeri tidak menjamin kualitas pendidikan dalam negeri. banyak ijazah indo ketika dibawa study aboard direject karena dinilai dibawah standar negara negara luar. mohon maaf rekruitmen guru di luar negeri dicetak dari orang orang yang memang jenius bahkan guru paud sd smp sma di sana saja minimal megister kalau gak psikolog pendidikan anak, jadi ga heran kalau gaji guru Ln tinggi2 bahkan melebihi gaji orang2 yg gajinya tinggi di indo. secara guru guru di luar negeri pun nerapin long life education. disini mana ada long life education?... disini aja rekruitmen guru anak sma bisa masuk alih2 biar magang dulu habis itu kuliah. kuliah pun luntang luntung duduk dengerin pulang makan tidur belajar pun lupa sama apa yg dipelajarin, skill nol, emang dasarnya orang2 indo pada malas2 sih + sistem rekrutmen guru yang sifatnya terbuka... andai kalau dari dulu sistem rekrutmen itu diperketat harus tes bakat, tes psikologi, tes pengetahuan, dll.... keknya gabakal seburuk ini...susah kalau ga dibenerin dari diri sendiri. aku pernah mikir ini Indonesia ngebet banget pingin setara kek negara luar katakanlah finlandia atau ga korea jepang china jerman mungkin ahahaha 😂😂 lebih ke visi aja sih menurutku yg entah kapan akan terwujud. misinya dan tujuannya ya benahi yg paling mendasar yaitu pengetahuan dan akhlak anak dan orang tua dalam negeri. udah kuncinya itu sebenarnya. orang indo kebanyakan denial udah ngerasa "aku kan sudah.... yang pasti aku ...." sebel kalau denger kalimat ini sebenarnya. seakan-akan keminter tapi sebenarnya zonk. terus gimana nanganin anak2 yg males sekolah? biarkan saja mereka, kan mereka yang minta menjadi sampah masyarakat. biar ngerasain seleksi alam dan gimana rasanya ditelantarkan. guru mah fokus aja ke ngajar bodo amat dikatain guru ga becus. justru kalau ada orang ngomong kayak gitu lawan aja "suruh mereka ngajarin anak2 bandel kurangajar sampe bener baru boleh ke sekolah"... guru tu menyambung didikan dari ortu di sekolah. masa iya guru yg harus nanemin bibit akhlakul kharimah, ga sesuai dong sama pernyataan "surga di telapak kaki ibu" yang ada surga ditelapak kaki bapak dan ibu guru 😅😅. kalau masalah administrasi bukannya bagian dari profesionalitas guru ya point ke 4 dari uu. jadi ya kalau dirasa memberatkan berarti emang dari diri sendiri ga ada niatan buat jadi guru... ya cuman terpaksa karena........ . yang disalahin pemerintah kok buat aturan administrasi, inilah itulah... yang katanya kenapa guru kok ... gak kek.... halahhh benerin dulu aja koreksi dulu diri sendiri. pemerintah juga adain sistem cpns masih baru emang dari jaman Soekarno ada begini? harusnya ada lah, tapiiii nyatanya.... dan itulah kenapa ada pendapat yang mengatakan pemikiran kemarin adalah hasil yg dirasakan sekarang. andaikan sistem pendidikan dari dulu dibangun kokoh didukung dengan pemerintah yang bersih dan mendukung, saya yakin bisa setara malaysia atau ga singapura, kalau setara eropa masih terlalu kejauhan untuk menggapainya.
masalah korupsi ya emang dari dulu bukannya negara kita dicap korupsi ya? sudah mendarah daging. mau dibenahi pun susah yang mau enak dan ga mau susah nyatanya juga banyak. orang2 yg pada komen2 dibawah ngerendahin pemerintah bisa jadi juga bagian dari para koruptor cuman mereka aja pandai nutupin. gak hanya diskala pemerintah, di kabupaten, kecamatan, desa, dusun banyak korupsi aslinya kalau mau mengungkit2. emang dari pemerintah sendiri yang pingin rakyat Indonesia ini bisa diatur sesuai keinginan mereka, mereka2 yg membangkan dilenyapkan entah dari segi karya inovasinya atau ga dibanned pas daftar kerja. ahh syudahlah masih banyak yg seharusnya harus dikritisi..
Sy jg jd guru honorer 23 th. Th 2023 diangkat jd p3k dlm Usia 57 th. ditempatkan jauh sekali..klu hitung-itung habis diperjalanan utk beli bensin..blm lagi capek di perjalanan...tapi dg perkat pertolongan Tuhan sy tetap akan berusaha bekerja dg Sungguh dan dg ikhlas..karena sy menghadapi benda hidup..yaitu siswa..tdk bisa/boleh seensknya..tdk sprti menghadapi benda mati ..buku dll..apa yg kita lakukan ..kan kita petik sdri..hehe..semangattt jd guru handal🙏
Sehat selalu guru
Saya ibu rumah tangga. Mendengarkan podcash ini makin memantapkan diri untuk ambil peran semampuku untuk pendidikan anak. Mencoba untuk jadi keluarga yang mandiri dlm bidang pendidikan.... jadi persetan dunia persekolahan luar mau spt apa.... capek berharap.
Saya dulu seorang guru honorer di sma negri favorit. Memutuskan resign.
Saya menyadari bahwa kualitas pendidikan dan tenaga pendidik di sekolah negeri itu masih sangat minim. Tapi saya bersyukur dipertemukan dengan guru saya saat kelas 6 SD. Beliau salah satu guru yang cara mengajarnya tidak hanya text book. Tapi juga memantik kemampuan murid, mendorong untuk lebih bisa berpikir kritis.
Beliau juga yang menyarankan saya untuk terus melanjutkan pendidikan setinggi apapun. Ditengah-tengah keluarga yang sangat tidak memperdulikan pendidikan. Beliau menanamkan betul, bahwa pendidikan itu tanggung jawab sendiri (seperti pendapat Bapak di video ini). Kita tidak bisa merubah banyak hal, apalagi mengharapkan pendidikan yang sangat baik, ditambah kemampuan finansial yang sangat terbatas.
Salah satu cara yang bisa dilakukan ya berusaha semaksimalnya mungkin. Memanfaatkan semua fasilitas yang ada, baca buku sebanyak-banyaknya. Melek berita dunia, perbanyak sosialisasi, menambah insight dari pengalaman orang lain. Mengonsumsi tontonan yang positif. Pokoknya cari peluang apapun sebanyak-banyaknya.
Semoga dengan usaha yang dimaksimalkan tersebut, setidaknya tidak ada rasa penyesalan karena tidak pernah berusaha.
Terima kasih kepada orang-orang yang menyuarakan pendidikan, saya nonton video ini sambil sesak, mix feeling 😂
Saya terlahir dan besar dari keluarga guru (ayah ibu kakek om tante) berprofesi guru di sekolah negeri. 100% yg disampaikan mas Hasan adalah benar. Implikasi bobroknya pendidikan bagi saya adalah saya tidak mau berkarir sebagai guru.
Dan pengingat bagi saya pribadi dan juga utk penonton, faktor terpenting utk memilih sekolah bagi anak adalah guru. Berapa gajinya perbulan dan secakap/semahir apa keahlian dan pengetahuan dia dalam ilmu yg diajarkan kepada anak2 di kelas. Jangan terpedaya dengan gedung sekolah yg megah beserta fasilitas mewah (ada kolam renang, lapangan tenis, laptop/tab bagi setiap siswa, atau helipad di sekolah). Apalagi sekolah dengan embel-embel nama sekolah agama terpadu, internasional, dll. Yang paling utama dan penting dalam memilih sekolah adalah guru, guru, dan guru. Mas Hasan hebat karena memiliki guru luar biasa di bidang psikologi. Punya guru seorang Imam Malik maka berpotensi menjadi seorang Imam Syafii, berguru ke seorang Plato berpeluang menjadi seorang Aristoteles.
Dan jangan lupa menyekolahkan anak bukanlah menyerahkan urusan pendidikan ke sekolah dan guru. Orang tua adalah guru yg utama bagi anak
Point terakhir benar sekali. Orang tua memang guru utama bagi anak2nya
Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana nasib masa depan negara Indonesia jika tidak ada yg mau jadi guru ?
Siapa yang akan mengajar anak kita nanti jika profesi guru tidak menjanjikan masa depan ?
Setuju, guru adalah faktor terpenting. Saya terkesan dgn guru TPQ anak saya (4 tahun) yg berjongkok di pinggir lapangan memainkan putri malu dgn anak² didiknya, menunggu anak² memanjati pohon mangga, bermain lompat dan lari bersama mereka. Beliau hanya menerima 25ribu/anak/bulan dan tidak menerima jika dilebihkan. Di usia 5 tahun saya sekolahkan anak saya di sekolah tempat beliau dan istri mengabdi. Sekolah swasta setingkat TK dan SD yg mengadopsi konsep pendidikan di zaman nabi dengan guru² yg berkarakter seperti yg saya harapkan : guru yg dapat digugu dan ditiru.
Semoga Allah berikan kemuliaan dan keberkahan bagi guru² kita.
Tp bgmn kita tau guru nya seperti apa? Contoh sya mau memasukan anak sya ke SD
@@SintaSriRahmawati21 saya pilih jalan ribet yg saya yakin juga dipilih banyak ortu lain : datangi sekolah n minta waktu diskusi dgn manajemennya, sembari liat interaksi guru-siswanya, cara berpakaian dan berbicara bapak/ibu gurunya. Minimal itu... 6 thn di SD itu bukan sebentar. Yakin deh, kalo 6 thn berada di circle yg sama, sedikit-banyak ortu dan anak akan menyerap vibes mereka. Bukan lebay, tapi saya berpikir saya ga bisa menyepelekan masalah ini. Wallahu alam. Semoga Allah memudahkan urusan dan melindungi kita
Plot twist lagi, pengalaman adek kandung saya. Mengajar di sekolah swasta berbasis agama di satu kabupaten. Dari program belajarnya saya akui bagus, banyak kegiatan. biaya sekolah juga tergolong mahal dari spp dan bjaya lain2. namun dibalik itu pengajar sungguh sangat tidak sejahtera. Bayangkan dengan gaji training 350.000 kontrak 500.000 per bulan. Kegiatan fullday 07.00-16.00 diluar jam mengajar ada kegitan lain juga dihari libur.
Bukan karena tidak ikhlas mengajar atau tidak mensyukuri gaji tersebut tapi ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Akhirnya setelah 2 tahun mengajar adek saya resign, mencari pekerjaan lain. Itupun baru boleh resign setelah 3 bulan pengajuan. Dan sampai hari ini Alhamdulillah masih bertahan dipekerjaan barunya. Doakan semuanya berkah dan lancar ya.
Semoga sekarang sekolah tersebut sudah berbenah dan memuliakan pengajarnya. Dan bisa jadi yayasan yang lebih baik lagi
Aamiin Allahumma aamiin🤲🤲🤲
5 th lalu temenku ngajar di al azhar pkl. kirain sekolah elit gaji selangit, ternyata cuma 800rb-1jt. lain lg temenku yg ngajar di alazahr smg, gaji 2jt. btw umr smg 3,2jt
jad fun factnya seorg guru ga mampu nyekolahin anaknya di tempat dia mengajar
Yayasan atau pengelola menganggap lembaganya adalah perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sehingga gaji guru ditekan serendah-rendahnya, meski muridnya bayar mahal
udah saatnya pendidikan engga dimulai dari sekolah saja, tapi dari tempat² umum seperti warkop, transportasi umum, taman², dan yang penting adalah disetiap kampung² di indonesia
ironinya adalah teknologi digital merenggut atensi setiap bocah dari pendidikan kepada industri entertain, lingkaran setan udah tercipta. negara ini baru bisa keluar klo ada pemimpin bijaksana yg bertangan besi, atau ada kesadaran kolektif yg masif. tanpa 2 itu gua liat sih gelap
Edukasi dri internet spt youtube jg sbenernya bagus, tapi perlu ada pengawasan mentor juga
Berjuanglah bangsaku, bangkitlah rakyatku semoga kita bisa maju 🙏🏻
Pak Hasan Askari Semoga dengan ada nya Chanel Anda Generasi Indonesia Emas dapat terwujud, tidak ada anak yang Bodoh. Yang ada adalah anak anak yang belum mendapatkan kesempatan belajar dari guru yang baik dengan metode yang benar,.,.kata-kata Itu pernah saya dapatkan dari ucapan seorang Professor doktor di Indonesia
gue bersyukur masih sempat diajar 'guru2x jaman Londo'. Gualaak and juahaat minta ampun, tapi sangat kompeten dan ngerti ngajar... 😅
terima kasih guruku.. 🙏
sebagai orang yang membangun masa depan di bidang pendidikan, rasanya sama frustasi dengan mas hasan. Apalagi dengan banyaknya kasus perjokian dan kepakaran bodong (tipu-tipu publikasi), terutama di jurusan kependidikan yang notabene pabriknya guru-guru. Bayangkan, seberapa banyak nanti guru yang kompetensinya "palsu" diajar oleh para pakar "palsu", lalu turun mengajar generasi penerus bangsa. Mengajar tanpa visi, mendidik tanpa tanpa tahu arti, dan bekerja sambil dikejar kebutuhan sehari-hari. Yakin bakal terwujud generasi emas? atau malah shift jadi generasi cemas? 😶🌫
Saya harap ada suatu tokoh atau media yang mengundang pendidik2 yang berani dan melek untuk bersuara, bukan hanya meromantisasi menjadi nilai jual konten saja. Mohon kerjasamanya
Sygnya tidak banyak org yg perduli dan mw nonton konten2 seperti ini
Guru itu penting. Saya dari kota kecil. Guru saya bhs Inggris luar biasa saya angkatan tua. Umur 52 th. Pada jaman saya bhs Inggris itu langka. Tp pak guru mengajar bhs Inggris dg cara yg sgt mudah shg kami bisa.. Inggris kami lancar pdh ga sekolah internasional. Ga kuliah di LN hanya di jkt saja akhirnya jadi guru itu penting. Kemampuan menmengajar penting. Dan membangun minat murid juga penting
ini pintu awal bagi kapitalis untuk merusak negara lewat pendidikan sementara para pengelola pendidikan terbuai dengan rasa malas namun ingin uang banyak, AMPUN...DAH.....!!
Fuck#ng to kemenristekdikti dari gua dosen mu
saya pilih sekolah swasta islam sunnah, disana guru2 dan karyawan sekolah dibayar jujur, gaji diberikan sesuai, tidak ada kesenjangan semua dibayar sesuai tugasnya, kelas 4-6 pulang lebih lama 30menit dari kelas 1-3, kami orang tua murid nambah bayar spp 50ribu/anak utk tambahan gaji guru2 tsb, dan itu adil menurut saya
nice
Bagus...pas lukus ujung2nya mengkafir2kan sesama muslim...😂😂😂
@@gebleg1999 alhamdulillah ngak kok, anak kami belajar agama sesuai sunnah rasulullah, dan belajar pendidikan formal sesuai kurikulum, ibadah itu tinggal mencontek apa yg dilakukan rasulullah tidak perlu di tambah2 hehehehh
Dari sini kita tahu darimana gerakan Child free muncul, selain karena faktor ekonomi, juga faktor dari Pendidikan yg org2 males bikin anak.. Gw denger ini konten berasa kek sesek nafak dtmpol fakta. Bikin jd ragu2 bakal cepet2 punya anak pas pendapatan lg g stabil.
Aku malah bersyukur kuliah di PTN di jmn Orba. Mau kedokteran, mau ekonomi, keguruan dll semua hrg sama 120 rb per semester. Ortuku kl di jaman skrg ga bakal mampu kl.pk sistem spt jamannya Jkw, jamannya Nadiem. Jaman dulu sesimpel itu, kita belajar sekeras mgkn, masuk negeri itu sdh cukup utk membantu org tua. Skrg tdk bisa spt itu. Sgt miskin msh bisa bernafas, kls menengah babak belir dr sana sini
Jika boleh ikut berpendapat..
menurut saya pendidikan adalah proses yang perlu melibatkan banyak orang, ga hanya pihak tertentu. Sebagus apapun kebijakan yang dibuat, akan menjadi sia², jika orang tua, guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah tidak mampu bekerja sama dengan baik. sebagus apapun kualitas pendidik jika tidak didukung peran aktif orang tua untuk mendukung pendidikan anak, maka akan juga sia². makin ke sini, makin banyak yang mengerti pendidikan, bisa dari comparing sana sini, tp yang lupa ikut dicompare adalah adab, situasi dan kondisinya. dan uniknya lagi, pola pikir yang digunakan untuk comparingnya selalu berbasis kekurangan bukan kekuatan yang dimiliki. lantas bagaimana kita bisa maju, jika kita tidak pernah mau mengenal dan memahami kekuatan yang kita miliki? jika kita hanya sibuk mencari siapa yang kurang?
Saya dulu seorang guru, menyerah karena gaji per bulan yang UMR dibagi menjadi dua puluh bagian. Saya tetap optimis di Indonesia masih banyak guru yang mengajar pakai hati. Semoga kepala sekolah juga mau memimpin para guru dengan idealisme mencerdaskan pendidikan bangsa. Sebagai guru sangat susah untuk menerapkan idealisme pendidik, karena pasti akan banyak pihak yang menentang. Dulu saat ujian saya tidak mau repot-repot memeriksa ujian setiap siswa, karena saya hapal betul perkembangan akademis setiap siswa yang saya didik, kebetulan saya mengajar bidang studi non-eksakta. Siswa yang berprestasi dalam penilaian saya sebagai guru dahulu adalah jika siswa cukup berusaha, gigih, sopan santun, beradab, suka menolong, maka saya pastikan nilaiya diatas KKM. Buat saya tidak penting sama sekali untuk menjadi pintar tetapi tidak punya adab. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diterapkan dengan segala rambu norma dan nilai kehidupan. Salam hormat untuk semua guru di luar sana yang mengajar dengan hati dan idealisme tinggi bahwa ilmu yang kita ajarkan kelak in syaa Allah menjadi ladang amal untuk kemanusiaan.
Sedikit cerita juga saya yg bisa di bilang lulusan sekolah smk ternama dan bisa dibilang terbaik di jurusan TKJ.. sy yg waktu itu sangat interest dengan dunia IT dan betapa kaget nya saya yg diajarkan di sekolah sudah sy kuasai dari smp 😂.. cuman di kelas 12 baru sy belajar hal baru soal server dan itu juga aslinya tidak relevan sama sekali di real life dan sangat2 basic pula.. and now sy terjun di tengah2 masyarakat tetap dengan passion sy dan disinilah sy tau batasan diri ini soft skill dan relation sy sangat lemah dan ini yg menghambat sy skrang but i will keep try 😊..wish me luck
Aku gabisa nyalain guru, disisi lain kadang kesel guru jarang masuk malah ditinggal ngopi bahkan ada kerjaan lain, yah gimana kenyataanya gaji guru kita tu sangat2 kurang dibanding ama jasa guru yang mendidik anak bukan 1 anak doang tpi byk. Semoga lekas ada pemimpin yang sadar atau mau memebenahi salah satu masalah ini yaitu gaji guru😢 Terimakasih guru guruku yang telah mengajariku walau gajimu tidak sebanding dengan jasamu ❤❤
Saya melaksanakan tugas di bidang pendidikan, betapa seriusnya tuntutan administrasi yang luar biasa, bahkan saya berharap agar-agar anak anak saya tidak bercita- cita jadi guru. Namun bekerja sebagai guru saya selaku pribadi merasa bangga karena pengabdian kita sungguh-sungguh untuk meneruskan nilai nilai yang dicita-citakan dan harus diraih oleh peserta didik.
Cerita dikit Bang. Aku kan kuliah di Semarang lalu kini sedang magang di sebuah SD di desa asalku. Selama kuliah aku kan juga buka les privat gitu. Muridku kebanyakan SMP tapi ada 3 yg SMA. SMA 15 dan 2 Semarang. Terus aku ikut komunitas pembaca buku gitu jadi ngobrol dengan banyak individu dan aku jadi,"Kualitas anak lulusan SMA sini gini ya. Keren," Terus aku kan balik ke desa utk magang kependidikan kesan pertama mengajar di sana,"Ini aku gak usah bandingkan dengan negara lain dengan Kota Semarang aja yg dekat gap of knowledge-nya udah jauh banget," Jadi,selama magang aku berusaha cari stimulus yg tepat bagi mereka utk mengejar gap itu. Dalam pembelajaran aku selalu mengedepankan bercerita dan beropini. Kyk pelajaran menggambar mereka aku minta menggambar lalu wajib maju menceritakan gambarnya lalu mengarang tentang aktivitas keseharian mereka. Intinya pelajaran bahasa Indonesia aku minta mereka sering menulis hehe. Lalu,maju ke depan membaca karangannya. Literasi itu bukan hanya membaca namun juga kemampuan untuk mengungkapkan pikiran kita. Jadi membaca dan menulis.
Saya tahu pendidikan Indonesia di bikin amburadul....karna Anak2 Bangsa nggak boleh pintar....kalau pintar nggak bisa korupsi dan persaingan antar Negara soal IQ Anak Bangsa 10 % dan menjadi bahan olok2kan Negara di dunia....Anak2 Bangsa di bikin stres....tapi koruptor lupa Nahwa Kita Punya ALLOH SWT ✨⭐💫❤
Saya guru, saya selalu tekankan sm murid: belajar gak hanya di ruang kelas ini. Cari ilmu baru diluar sana, informasi banyak. Tambah value. Jgn cuma ngandelin mqteri dari sekolah. Materi di sekolah gk jauh berbeda dari zaman saya sekolah. Sementara realitqnya, ilmu di duniq nyqta sudah jauh berkembang.
yang nonton sampai habis kalian harusnya paham betul ayo trendingkan biar pada kebuka hatinya🎉
cb tanya projo....hahha
Luar biasa ! Kita jadi melek dengan kenyataan kondisi pendidikan kita. Pantesan pendidikan di negeri kita nggak maju2 .... 👍👍👍
Kurikulum sekarang bedanya, guru hanya dituntut bisa membuat ice breaking agar anak anak bahagia, walaupun anak yg di ice breaking pun ada yang ogah ogahan, dan waktu habis untuk membuat video ice breaking.....
Pengalaman saya pernah ngajar di salah satu sekolah swasta berbasis agama. SPP dan biaya masuk cukup tinggi, sekolahnya juga cukup elit. Ternyata sebagai karyawan baru kontrak 3 bulan gajinya 250 ribu/bulan. Masuk jam 6.30 pulang jam 14.30. buat makan siang sama transport aja gak nutup. Selesai masa kontrak 3 bulan langsung cabut, gak mau perpanjang lagi
Miris memang, anak sayapun di sekolah swasta yg cukup mahal menurut saya, cuma guru2nya sering ganti. Saya khawatir kesejahteraan guru di sekolah ini kurang, gimana mau ngajar bener😢 padahal saya sdh bayar mahal.
@@martapurihandayani2345 yang Saya agak heran, guru guru disana bilang "pengabdian". Mungkin bagi mereka yang udah punya pasangan yang bisa mencukupi biaya hidup, kerja jadi guru bisa sebagai aktivitas pengisi waktu. Tapi saya masih single waktu itu, ayah sudah pensiun. Ya kalau buat biaya transport dan makan siang sendiri aja gak cukup, gak bisa menganggap itu sebagai pengabdian 😐
Prnh ngalamin jg sbg guru baru honorer, prnh dpt gaji 100rb lbh 250 rupiah 😢. Br 8 bln udah gak kuat, pilih udahan, tpi suruh nyari ganti guru br boleh cabut 😑.
@@andrianamamika1299 huhuhu... Suka dukanya dunia pendidikan ya mba. Maksud hati ingin mengabdi, tapi biaya hidup itu masih dibutuhkan
Spill nama sekolah
anda yg bkn guru aja sampe emosi ky gitu ....terimakasih sdh mewakili perasaan kami kami yg berprofesi sbg guru.keren mas nya ngerti bgt seluk beluk dunia pdd di negara konoha ini
saya kerja di bidang diklat. pernah saat itu ada pelatihan tentang bagaimana membuat kurikulum merdeka yang diadakan selama 4 hari secara daring. jadi saat proses diklat itupun dari yang awal mengikuti sekitar hampir 600 orang, itupun yang lulus tidak sampai 75 orang. dan sudah dari awal di kasih tahu untuk mengikuti setidaknya 70% kehadiran atau setidaknya 3 hari harus mengikuti proses itu, dan saat beberapa orang yang tidak mengikuti prosesi sampai selesai, komplain kok ga dapet sertifikat dan kok saya ga dapet nilai, mereka protes. bahkan dari 75 orang yang menyelesaikan itu aja, sebenarnya dibawah kkm (70), memang kita luluskan karena kebijakan atasan saya, bagian dari apresiasi telah mengikuti. jadi budaya guru sendiri pun lebih buruk daripada murid muridnya. murid di tuntut nilai bagus, harus rajin, harus memperhatikan saat pelajaran, guru nya sendiri lebih buruk secara intelektual. saya pernah ngomong ke temen temen saya yang pernah jadi guru, kalo guru itu pintar, harusnya lu ga jadi guru di indonesia. kalo pintar jadi pengusaha aja. bahkan guru guru di sini tidak memberikan contoh yang baik ke siswa.
Yes,,,, yg jadi guru seperti itu juga banyak, bgt malah
Gara2 tuntutan harus dpt sertifikat 40JP, guru udh capek ngajar, gaji dikit, harus pengembangan diri.
Yah.. akarnya memang dr gaji yg dikit
@@emakurniawan mending jadi guru di swasta.. masuknya susah tapi gajinya setimpal. jadi guru negeri mah kebanyakan gurunya males ngajar. pengalaman saya sekolah di smkn 1, dari total 4 mapel, yang masuk cuma 2 kadang 1, sisanya ngasih tugas trus dia pergi ke sekolah pgri 1 di sebelah smkn 1. ada yang ke sekolah swasta lain seperti panc4karya.
Saya adalah profesional yg dipanggil sekolah SMK untuk mengajar sebagai guru tamu, saya sering mendapati guru terlalu sibuk urusan administrasi atau apalah, isi form ini itu sehingga mereka (maaf) kurang fokus untuk mendalami ilmu yg harus mereka ajar. Ketika saya di kelas saya mendapati siswa siswi yg sulit berkembang dan terbatas sekali pemahaman mereka tentang pelajaran yg (katanya) harus disesuaikan dengan dunia kerja. Penyesuaian denga dunia kerja pun sangat sulit dilakukan karena secara administratif mungkin perlu waktu lama. Sementara dunia kerja berputar sangat cepat terutama soal teknologi dan informasi.
Indonesia perlu pembenahan dalam berbagai aspek kehidupan terkait bidang pendidikan. Sumberdaya kita kurang memadai untuk melakukan perubahan secara mendadak diera kemajuan teknologi. Pola pikir masih bakul nasi. Tidak bisa berubah dalam satu dekade pemerintahan. Semoga diera kepemimpinan presiden yang baru akan ada kemajuan signifikan.
Emang pada dasarnya Mentri nya harus diganti dengan mentri yg kompetitif dibidang nya.... Bukan cuma asal nama karena tenar dan sukses dlm bisnis jd dunia pendidikan pun dibuat seolah2 bisnis dan ladang bisnis bgi para pebisnis buka sesuai visi dan misi seorang pendidik melainkan visi misi pengusaha.salam cerdas anak bangsa
Dua orang yang mewakili perasaan saya :
1. Guru gembul
2. Anda
@@achmadiid8644 panji pragi
Kalau maen nya agak jauh, pasti ada nomer 3, 4 bahkan ribuan
Tambahan, Ferry irwandi, Raymon chin, The Overpost
@@bkelompok maen gundulmu
Guru Gembul kadang sok tahu...Apalagi kalo bahas2 soal agama.Kita yang agama Kristen jadi illfeel kalo dia bahas soal Kristen padahal keliru/salah.Guru Gembul kampret!!!
Terlepas dari keserakahan para bajingan² yg korup, kalo masyarakat pada banyak yg pinter dan ga kelaparan. Udah dibabat habis itu para koruptor dan pejabat inkompeten. Makanya ga rewarding dan justru jadi bahaya bagi mereka kalo masyarakatnya diberi kemudahan akses pendidikan yg proper. Padahal dalam jangka panjang udah pasti lebih destruktif baik itu buat masyarakat maupun kehidupan oknum pejabat yg masih tinggal di Indo. Apa emang maunya capital di Indo diperes dan sistem dirusak abis abisan trus pindah ke luar negeri?
Itu kenapa anak2 km disekolahkan di institusi formal sampai SD. Step selanjutnya home schooling dg bahan belajar dan buku2 (agama) yg km sediakan sdri. Dan dibekali skill, seperti merajut, jaga toko (sendiri), menjahit dll
Maasyaa Allah.... info bermanfaat.
Selama ini kt gak nyadar yaa klo kapitalisme itu biang keroknya