Gue rasa, fenomena mahasiswa lebih milih konser daripada seminar itu sebenarnya adalah bentuk perlawanan bawah sadar mereka terhadap sistem pendidikan yang mereka anggap membosankan dan kurang relevan. Bayangin aja, kita dari kecil dicekokin pelajaran yang kadang nggak nyambung sama minat dan bakat kita, terus pas udah gede disuruh ikut seminar yang mungkin ngebahas hal-hal yang menurut mereka nggak menarik.Di sisi lain, konser dan hiburan itu kayak oase di padang gurun. Mereka bisa lepas dari tekanan, stress, dan monotonitas kehidupan kampus yang kadang cuma ngasih beban tugas tanpa benar-benar ngajarin cara berpikir kritis atau kreatif.Nah, soal malas berorganisasi, gue pikir ini ada hubungannya sama era digital. Dulu, orang-orang berorganisasi buat nyari pengalaman sosial dan belajar kerja sama. Sekarang, anak-anak muda bisa dapet hiburan dan koneksi sosial dari internet. Mereka bisa main game online, nongkrong di media sosial, dan bikin konten di RUclips atau TikTok. Organisasi kampus mungkin kalah menarik dibandingkan dunia digital yang serba cepat dan instan.Mengenai mindset kuliah buat dapet kerja, gue rasa ini bukan sepenuhnya salah mahasiswa. Sistem pendidikan kita dan budaya masyarakat yang masih terlalu fokus sama nilai akademis dan ijazah bikin mahasiswa jadi pragmatis. Mereka diajarin kalau sukses itu diukur dari seberapa cepat mereka bisa dapet kerja setelah lulus, bukan dari seberapa banyak mereka berkembang selama kuliah.Jadi, solusinya? Mungkin kita butuh revolusi kecil-kecilan di dunia pendidikan. Kita perlu lebih banyak dosen yang ngajarnya nggak cuma sekadar transfer ilmu, tapi juga memotivasi dan menginspirasi. Kita butuh seminar dan workshop yang lebih interaktif dan relevan sama kehidupan sehari-hari. Dan yang paling penting, kita harus mulai ubah mindset dari mengejar nilai dan ijazah ke mengejar kualitas diri dan pengalaman hidup.
Utk dosen Bukan transfer ilmu, motifacot doang. Tapi, merekanya sendiri harusnya ngasih contoh ke mahasiswa ini lo terapannya. Ajak mahasiswa ke lab utk memperlihatkan gimana cara kerja yg sesuai dengan SOP di dunia kerja. Kalo untuk teknik gerakin tangan untuk rakit alat dan permesinan. Jgn hanya terima beres ketika bimbingan TA jika anda dosen MIPA dan teknik. Ujung²nya, dosennya sendiri kagok dan gmna dgn mahasiswa yg diampunya
Banyak alasan , guru dan tempat sekolah itu hanya sebagai fasilitator , kalau emang ngak sesuai minat apa yg di sampaikan , cari sendiri perdalam sendiri bidang ilmu minat yang kamu mau , bukan sebagai alasan pelarian diri ke konser. You re wasting your own time and blame others
Ini yang gue alami dan temen gue alami. Semua menjadi budak uang . Saya memiliki ide baik cenderung disepelekan. Ini membuat pragmatis yang penting apapun caranya biar cepat kaya , karena dengan itu lah bisa dihargai dan dianggap manusia beneran
Andai saja: SD = Adab, Akhlak dan Budi Pekerti SMP = Pencarian Minat dan Bakat SMA/SMK = Pengembangan Skill Bakat S1 = Expert Bakat ------- Syarat: "Bodo Amat Nilai sama rata..!" Pertanyaannya: Apakah bisa..?... Sangat bisa. Apakah mau..?... SAMPAI KIAMAT JUGA GAK AKAN MAU.!!!
@@iso_ae3305 Sebab klo semua itu dilaksanakan dengan baik dan benar...maka negri ini bisa jadi akan jaya ...makanya dibego2in,dirusaka aja,biar yg menikmati kejayaan orang2 yg berada di circle mereka....Indonesia sekarang bentuknya kira2:Simiskin vs sikaya dan orang pinter vs orang bego...
Kuncinya ada di ending dari video ini. Guru Gembul menyuruh baca buku disaat tingkat literasi kita rendah. Bahkan yang bisa baca pun tidak mampu memahami substansi dari sebuah paragraf sehingga tidak sedikit pembaca yang terkena click bait. Kemudian Guru Gembul tidak mewajibkan kuliah bahkan sekolah. Yang diwajibkan adalah menjadi hebat atas pilihan yang dipilih, entah itu memilih kuliah atau tidak. Sehingga kalau sudah menjadi hebat dalam bidang yang dipilih maka uanglah yang mengejar kehebatan. Artinya uang akan berlabuh pada kepantasan. Selayaknya ada istilah "siap kaya raya".
Dulu pernah idealis dengan organisasi dan ikut BEM, dan tetep teguh bahwa mahasiswa punya peran utk kontribusi terkait kebijakan….. namun naas, setelah mau lulus kuliah orang2 di organisasi yang bahkan ngadain demo dan aksi, pada bilang “menyesal ikut organisasi, ya ujung2nya industri butuhnya skill ini dan itu.” Then, akhirnya hal demikian yang memutuskan saya utk merubah semua target kuliah, berubah dari yg awalnya pingin kerja di migas, berubah “bagaimana caranya membangun perusahaan migas..” Alhamdulillah setelah lulus kuliah langsung bangun bisnis di bidang konsultan dan modelling migas. Wal hasil Alhamdulillah dalam 3 tahun membangun bisnis ini, sudah bisa megang project dengan nilai 3 digit sebulan
keren bang. Mohon saranya jika punya bisnis seperti abangya lebih baik buat brandnya nama sendiri atau buat nama baru. Terus self branding penting kah bisnis seperti ini?
Justru karena pernah di organisasi makanya bisnis sendiri lebih maju. Dibawah alam sadar itu terjadi. di organisasi udah biasa berhadapan dengan kampus yang tua dan pemikiran batu. ini di bisnis anak muda sok kepedean jadi konsultan proyek besar wah pasti butuh soft skill tinggi yang pastinya ga didapat anak yang kuliah pulang kuliah pulang.
Pada pernyataan terakhir dengan logika yang sama dalam mencari pasangan, dengan perbaiki dan meningkatkan kualitas diri sendiri, pasti ada yang mau tanpa mengemis Cinta sana sini. Perumpamaan nya kalau mau menarik kupu-kupu jangan mengejar nya, kupu-kupu kalau dikejar pasti lari, tapi buatlah kebun yang cantik maka akan banyak kupu-kupu yang akan datang dengan sendirinya.
😅😅di sekolah udah ga boleh di kasih tugas/pr saat kumer😅 Pas kuliah di kasih tugas langsung stress . Di sekolah jarang masuk ttp naik.. ga naik guru dipecat. Pas kerja demo mulu jarang kerja 😂😂 Salah sistem pendidikan coz nilai rapot wajib bagus 😂ga naik kepsek guru sipecat😂😅😅
@@Sirimons12Tapi menurut pengalaman saya,alasan kenapa kalo guru tidak menaikan siswa dipecat,karna orang orang sini memang kemampuan mengajarnya kurang/tidak professional,masak guru TIK saya saya guru multimedia saya gapernah masuk kelas ngajarin,kalau ngajarin pun singkat banget abis itu pergi🙄
mahasiswa banyak yg kurang minat dalam proses belajar saya rasa juga karena memang dosen atau pengajarnya kurang kompeten sehingga mahasiswa hilang minatnya, apalagi sedari sekoalah kebanyakan siswa sudah trauma belajar seperti yang dikatakan guru gembul
Justru kalau mhsswa merasa dosennya kurang kompeten, harusnya mereka ikut workshop atau seminar yg menunjang kompetensi mereka. Karena biasanya workshop itu pembicaranya adalah pakar, atau yg ahli di bidangnya, dari luar tempat mereka kuliah.
@@abidinzaenal4631 masalahnya workshop sendiri kadang gak relevan. coba deh ikut workshop beberapa kampus. Apalagi gw pernah ngikutin beberapa worksho dari bbrp kampus, dan gak munafik sih, nama besar kampus jg mempengaruhi ke kualitas workshopnya
Soal mindset mahasiswa yang cuma copas sana sini Kalau pikirku, bener kata pak guru gembul, kalo niat dosen itu biar mhs nya pd berpola pikir sana sini Tapi kenyataannya sepertinya ada kecacatan pengajaran pola fikir selama sekolah dari kecil smp masuk kuliah, sehingga bnyk mhs yg gk ngerti mindset itu Studi kasus di kampusku aja banyak bgt yg masteran laprak/nyontek/nyopas laporan praktikum dari temennya yg lain karna males ngerjain/gak tau harus ngerjain apa/yg lain Dn si yg dicontekin pun dengan sadar membiarkan punya dia dicontekin Saran dariku, memang harus diperbaiki di akarnya, di sekolah sekolah tentang "kenapa" jadi kenapa harus murid murid itu belajar ini itu, jd gk cuma ngehafal dn nothing happen pas udh lupa Disisi lain buat yg udh terlanjur smpe bangku kuliah dn pola pikirnya msh childish, seharusnya dosen bisa membantu buat ngingetin tujuan/mindest belajar ini itu dengan gaya ngajar yg dipahami mayoritas mhs Tp nyatanya msh ada aja dosen yg asal ngajar jg hmm.. bingung gue sm negri ini wkwk emang harus dari akarnya bgt bgt dibenahinnya, baru perlahan lahan klo udh membuat culture baru, bisa deh agak membaik di tahun tahun kedepan Btw aku baru nonton smpenit 8:21 blum smp selesai, udh gatel mau komen, takut lupa 😂
menurut saya 1 kata kuncinya: lingkungan. karena orang sepintar seidealis apapun jika ditempatkan dilingkungan yang salah, lama kelamaan mereka juga akan terdampak
Ga salah, lingkungan adalah satu faktor Makanya ga cukup pintar, tapi juga cerdas dan punya mental kuat.. pintar=banyak informasi yang ada di otaknya, punya skillnya, jago dalam ke ilmuwan nya. Cerdas=tau lingkungannya seperti apa, tau harus bagaimana bersikap, tau harus memilih bagaimana terhadap lingkungannya, tau plus minus tempat dia berada, tau cara mengunakan kepintaran nya sesuai apa tujuan dari yang mau dia raih.. tau cara memberikan pengaruh bukan malah terpengaruh.. Mental kuat= kemampuan untuk tetap setia bertahan walau lingkungan nya yg sulit berani mengambil resiko, tidak keberatan segagal apapun kegagalan nya jadi pembelajaran untuk modal bangkit kembali bukan jadi alasan untuk lari dan mengkambing hitamkan hal-hal atau pihak-pihak lain.. Nah untuk jadi lengkap seperti itu, sulit..di dapatkan bukan cuma dari belajar, dan pengalaman, tapi juga dari semua penderitaan dari kesulitan yang dimana dia berhasil survive di situ.. Proses nya itu sangat tidak enak dan menyakitkan.. dan bila berhasil survive dari 1 rintangan pun selama masih hidup masih banyak jutaan rintangan lain yang menanti sampai kita selesai di dunia..
Kuliah masuk 2012. Dapet matkul Kewirausahaan. Nilainya dipukul Rata C. Kata pa dosen. Nanti kalau usahamu udah ber omset 20jt/bln saya kasih nilai A. Sekian.
@@andikurniawan-te2hk 😂child free.. makin lama profesi guru makin di tinggalkan selain karna murah anak kecil yg sekolah makin jarang atau udah ga ada.. cape2 sekolah mending jadi kang parkir bisa kaya...daripada kuliah mahal2 tar cuma jadi guru 😂
Wah saya sudah dpt nilai A dong... omset apotek 50-60jt/bulan, kerja didesa gaji umr singapura😊 Next mau belajar komoditas biar bisa expor soalnya cita2 ingin usaha didesa gaji dollar next umr skandinavia
Beneer, yg dicari perusahaan itu orang yg berkualitas, beberapa orang yg ku kenal hebat dia bisa atur waktunya sendiri kapan kerja dan kapan ngisi seminar di luar kerjaan karena orangnya memang hebat
bro negara ini problematik dari akar, mau masuk sd atau sekolah favorit orang tua bayar biar anaknya masuk (ga semua), dari sd banyak yg nyontek kalo ga dikucilkan dibully, katrol nilai demi akreditasi sekolah, masuk kuliah joki tugas, lulus kuliah masuk kerja atau pns bayar (ga semua), masuk aparat penegak hukum jual tanah (ga semua), mau naik pangkat bayar ga dinilai dari kompetensi, jadi pemimpin bayar rakyat pake serangan fajar, jadi pejabat nyari" buat balik modal, mau liburan kena pungli akamsi di tempat" liburan, ga bobrok gimana coba dari akar rumput sampe ujung atas sudah rusak semua, itulah kenapa orang" pinter pengen pindah negara
nah ini, bener dari akarnya aja sudah begini. memang kalo mau bagus mau gak mau pemerintah itu harus turun andil membenahi sistem pendidikan dan membenahi sistem itu lama banget gak bisa instan nah mirisnya Indonesia, pendidikan dipandang sebelah mata. Coba deh naikin kualitas guru dan sekolah, jadikan guru sebagai profesi yg mulia, gajinya banyak
@@emfaadib1318 setuju bngt guru jd profesi yg mulia & dimuliakan, & guru jgn hanya gaji bnyk tp harus benar-benar yg berkualitas & diseleksi dg sangat ketat tdk seperti akhir2 ini yg hanya mengedepankan kuantitas ASN Guru tp mengabaikan kualitasnya
Betul bro (gak semua ) mereka nyotek pas sd, joki tugas,nyogok masuk pns TAPI (Hampir Semua) murid nyontek dan gurunya membiarkan saja, joki tugas, nyogok pns itu pasti ada dan beberapa ada juga yang real gak pake duit 😅
Saya pernah dengar lupa darimana tapi katanya mahasiswa yg merasa dirinya salah jurusan itu karena memilih jurusan dg tujuan untuk mempermudah mendapatkan pekerjaan, bukan karena keinginan apa yg ia suka.
Gw juga terpaksa gitu bang, gw punya bakat minat di Matematika. Tapi orang tua gak mau kalo gw cari kerjaannya susah makanya dipilihin jurusan yg lain. Jujur agak kecewa sih
Emg makin hari makin banyak yg loss di generasi saya...Pacar2an dr jaman SMP, SMA udh kek biasa. Udh mah pergaulan kacau, kalo anaknya ga bisa jaga diri ya bgitu.. Malah ad orang tua yg seneng kalo anaknya sama pacarnya sering pergi2an berduaan doang, sampe keluar kota, giliran kejebolan merasa si paling ternodai. Heleh, koplak bener2. Mungkin dipikirnya, yaudahlah mending pacarnya dikenalin ke keluarga, biar kenal semua, drpd sembunyi. Paling juga gabakal ngapa-ngapain kan udh dikenalin, masa iya anak2 berani? Lah, jangan cuman diajak kenalan, dinasehatin atuh bapak ibu, dikasi pengertian sampe paham bener2 arti konsekuensi. Jadi anak juga jan pada ndableg. Giliran org tua nasihatin, kek ngomong sm kambing..
Fenoman ini kaya efek domino dimana suatu kelompok menyukai sek dan cinta cintaan maka pasti akan ada media media yang menargetkan mereka untuk goals promosi atau iklan demi menjual suatu produk atau jasa dan faktanya sangat mungkin promosi atau marketing yang awalnya di targetkan ke golongan ini malah nyasar ke golongan lain, inilah yang menyebabkan efek bola salju sekaligus domino efect
@@ZENSOFIYbener bang islam udah ngatur keketatan campur laki & perempuan. Tapi saya sebagai alumni pesantren, saya memandang diri sendiri dan alumni pesantren yg lain itu pasti menghadapi apa yg jadi permasalahan umum pemuda diantaranya pacaran. Jadi ya sebagian ada yg masih sadar, ada juga yg berubah sehingga berproses lagi untuk kembali sadar.
Terimakasih pak guru, saya jadi termotivasi. Kadang suka mengeluh dengan tugas yang sulit, maupun nilai ujian yang jelek. Padahal balik lagi ke diri kita sendiri, jika ada kemauan untuk bisa, maka logikanya harus belajar dengan rajin dan sungguh-sungguh 😊
Ini maaf maaf ya maaaafff banget ya, misal kalau ada disini yang merasa seperti yang gugem bilang... tolong... tolong... tolong... Gak usah koment so bijak. Sadari renungi... Terus lakuin hal yg positif. Thanks.🙏🏻✌🏻
Saya sekarang udah mulai memilah sampah pak guru, saya ajarkan ke keluarga buat pilah sampah walaupun skalanya masih di rumah, dan itu karena berhubungan dengan usaha budidaya maggot yang mau saya rintis. Masalahnya sampah plastik dan anorganik bingung saya kemanakan alhasil saya masih membakar sampah plastiknya karena sampah plastik biasa enggak diterima pengepul (kebetulan tetangga saya pengepul sampah). Mohon doanya temen2 ini salah satu keinginan dan cita2 saya dan saya pengen ikut kontribusi mengurangi limbah makanan menjadi sumber uang😁
Izin sharing semoga kalian baca komenan saya. Saya mahasiswa akhir yg lagi cuti dan sebelumnya dari awal masuk kuliah itu yg saya tekankan aktif di berbagai organisasi ikut seminar dan bahkan volunteer. Karena sebelum saya masuk kuliah saya udah melihat fakta lulusan sarjana banyak yg nganggur salah satunya itu cuma ngejar ijazah tapi kompetensinya gaada sama sekali dan itu lebih relate tapi ada satu poin yg mungkin pak guru belum cantumkan yaitu mental kawanan dan demi allah saya mengalaminya pak. Saya orangnya miskin secara skill dan pengalaman saya putuskan utk mencari organisasi apapun dengan tujuan menambah pengalaman tapi apa yg terjadi saya gak lolos terus karena hanya dengan niat dan tekad aja gak cukup harus ada keahlian plus orang dalam yg secircle sama temannya akhirnya selama kuliah ga pernah bisa masuk organisasi sekalinya masuk dapet organisasi yg isinya orang narsistic dan toxic sampe akhirnya aku mutusin buat keluar dan saya selalu galau akan bayangan setelah lulus nanti kalo lulusku hanya sekedar ijazah buat apa aku kuliah dan bahkan organisasi yg kuikuti mungkin gak sejalan juga dengan jurusanku sendiri saya sampe sekarangpun gaada relasi sama siapapun kecuali sama allah semoga yg nonton video ini dipermudah urusannya sama allah utk masa depan
Apakah organisasi/workshopnya berkualitas/bermanfaat? Saya lihat banyak organisasi diadakan ya outputnya tidak ada. Juga hanya demi menambah CV/"berorganisasi" saja. Saya melihat sendiri bahwa organisasi itu rata" overrated dan arahnya tidak ada. Mau mengasah skill analisis/berpikir kritis? Saya tidak pernah ikut organisasi tapi rajin ikut penelitian. Punya beberapa publikasi sebelum akhirnya lulus, dan serabutan modelling dengan belajar otodidak. Puji Tuhan karena kumpulan pengalaman saya saya diberi kesempatan studi lanjut di LN. Asah dirimu sesuai jalan masing-masing. Tidak perlu juga semua orang menjadi orang "kaya/sukses". Berhenti berpikir cara jadi orang kaya/istimewa atau berhenti jadi "orang biasa". Mulai berpikir bagaimana cara menyejahterakan semua orang, termasuk "orang biasa".
Gak nyambung, point di vidionya adalah seharusnya mahasiswa mancari pengalaman,ilmu, wawasan, dll sebanyak banyaknya untuk bekal kehidupan selanjutnya. Lah lu malah merendahkan suatu hal dan meninggikan diri sendiri
Organisasi itu cma salah safu cara pengembangan diri meningkatkan softskill, masih ada ikut workshop, lokakarya, seminar dll. Jngn yg di "highlight" organisasnya aja.
@@rahulk8749 memang tidak efektif kok. Untuk apa merendahkan kalau memang performanya tidak sesuai yang diharapkan? Orang pada akhirnya hanya ikut-ikutan saja ikut organisasi dan segala hal supaya dicap calon orang sukses. Orang-orang yang terlalu mempromosikan kegiatan organisasi seperti ini dulu merendahkan saya, saya dicap orang apatis, kupu-kupu, kecil harapan lulus dan dapat kerja dll. Kalau anda merasa direndahkan ya sadar diri. Kalau pembawaannya seperti di video itu namanya promosi, apalagi menyangkut seminar pribadi.
@@bottomethgear9622 makin keliatan gak nyambungnya, secara ga sadar lu nunjukin lu pernah sakit hati dengan sesuatu dan lu jadi subjektif menilainya. Yaudah lah yaa semoga sukses slalu broo
KKN di Desa saya dikerjakan oleh mahasiswa dengan baik dan benar, guru gembul bisa cek projek dari mahasiswa UNESA membuat ekonomi kreatif pariwisata Bukit Cinta di Ds Ngepeh Kec Loceret Kab Nganjuk
Mengejar IPK tinggi, pas lamar pekerjaan malah sering tidak lolos, mau buka usaha sendiri malah tidak tau cara memulai dan tidak punya relasi, itulah kenapa pentingnya kuliah ikut organisasi
@@irfanmaulana7593 tergantung persepsi masing2. Organisasi intra maupun ekstra kampus itu ada banyak, pilih yg baik2 saja. Seperti organisasi yang saya ikuti, kami sering ada kajian, latihan Hadrah, shalawatan, kajian ilmu ekonomi, terkadang sharing hal2 sekitar permasalahan kuliah, dan lain2
“intinya” ijasah hanya demi identitas pendidikan tapi tanpa memiliki keahlian dalam pendidikan, karena pendidikannya sering diabaikan, ijasah hanya untuk mencari kerja
Saya jadi paham kenapa Rancho (Phunsukh Wangdu) di Film 3 Idiots bisa sukses bahkan diincar oleh Chatur dan Pengusaha jepang, yang saya tangkap (ditambah dari video ini) A. Cintai dan Nikahilah apa yang kamu benar-benar suka (konteksnya bakat dan minat lah) B. Kuliah itu dapat Ilmu dan berpikir berbeda bukan dapat Ijazah agar dipandang Itu aja sih, saya juga kaget walau Phunsukh Wangdu seorang Ilmuwan terkemuka di Film 3 Idiots dia masih bisa ngajar anak-anak di wilayah pegunungan di India, saya jujur bermimpi banget punya modul hidup seperti Phunsukh Wangdu di Film 3 Idiots 😂
Ga semua orang bisa menjadi yang mereka cintai om. Ga semua orang punya kesempatan buat menjadikan bakat dan minatnya sebagai pekerjaan. 3 idiots itu cuma film, dan dalam film itupun si tokoh utamanya di sponsori sama orang kaya
@@ilhamnurhuda5200 semua orang bisa, tapi gak semua orang mau ambil resiko buat bisa, dan gak semua orang mau & bisa berkorban buat kejar itu, entah waktu, mental, tenaga, pikiran, family time, dsb. Semakin berat situasi, semakin besar pengorbanan; semakin besar mimpi, semakin besar pengorbanan. Saya bilang gini karena saya udah melewatinya, walau belum bisa settle dan belum merasa mimpi saya tercapai. Saya rasa, yang mas sebut di atas cuma suatu alibi atau pembenaran dari ketakutan buat challenge diri.
@@raafig mungkin lu kurang pengalaman om, atau mungkin lu orang yg beruntung bisa bekerja sesuai minat lu. Ada banyak anak berbakat di sepakbola, tapi keadaan membuat mereka ga bisa jadi pemain bola profesional. Entah itu terjebak di sepakbola amatir, atau bahkan sama sekali ga bekerja sebagai pesepakbola. Pada akhirnya lebih banyak minat, bakat, passion yang akhirnya cuma bisa dijadikan hobi aja, buka profesi.
Intinya tidak semua orang yg diberi kesempatan akan memanfaat kannya dengan baik. Banyak faktor yg membuat dia gagal. seperti kebiasaan menang sendiri, acuh tak acuh, pemalas, dan tidak mau memikirkan langkah untuk kedepan walaupun selangkah.
😅😅di sekolah udah ga boleh di kasih tugas/pr saat kumer😅 Pas kuliah di kasih tugas langsung stress . Di sekolah jarang masuk ttp naik.. ga naik guru dipecat. Pas kerja demo mulu jarang kerja 😂😂 Salah sistem pendidikan coz nilai rapot wajib bagus 😂ga naik kepsek guru sipecat😂
Sedikit Sharing Saya sarjana yang idealis dan ingin selalu mengikuti pekerjaan sejurus dengan jurusan saya.. Tetapi setahun saya menganggur karena tidak diterima kerja.. Padahal saya yakin dengan potensi dan bobot penelitian saya. Sementara teman saya dengan CV dan lulus kuliah karena AI mendapat kerja meskipun tidak sesuai jurusannya. Akhirnya setahun kemudian saya dapat tawaran untuk melanjutkan penelitian sambil menerapkan hasil penelitian saya di suatu Perusahaan Manufaktur.. Kenyataan pahit meskipun penelitian saya Prioritas Riset Nasional tidak digubris negara ini. Setidaknya disinilah saya tidak menjadi budak uang semata dalam bekerja dan berbisnis
😅😅di sekolah udah ga boleh di kasih tugas/pr saat kumer😅 Pas kuliah di kasih tugas langsung stress . Di sekolah jarang masuk ttp naik.. ga naik guru dipecat. Pas kerja demo mulu jarang kerja 😂😂 Salah sistem pendidikan coz nilai rapot wajib bagus 😂ga naik kepsek guru sipecat😂😂
@@Kbmroes6463 😂child free.. makin lama profesi guru makin di tinggalkan selain karna murah anak kecil yg sekolah makin jarang atau udah ga ada.. cape2 sekolah mending jadi kang parkir bisa kaya...daripada kuliah mahal2 tar cuma jadi guru 😂..
Tapi jangan lupa ada mahasiswa yang tidak mau berorganisasi karena keadaan organisasi² di kampusnya emang nggk beres. Senioritas yang melampaui batas, diksar yang tidak nyambung dengan label organisasi sampai kepada budaya korup senior organisasi yang belum pak guru tau bobroknya. Dan satu lagi, yang biasanya melakukan tindakan asusila atau pergaulan bebas itu biasanya dari kalangan orang² yang ber organisasi
riil kak saya dari mks anti organisasi kampus krn hal2 yg disebutkan diatas.Akhirnya saya berkutat di organisasi luar kampus mulai dari relawan hingga EO karena tidak mau tertinggal dengan teman2 yg berorganisasi dikampus tp gamau kena senioritas akhirnya komunitas jadi pelarian wkwk tapi lebih seru sih soalnya jangkauan relasinya lebih berkelas
😅😅😅di sekolah udah ga boleh di kasih tugas/pr saat kumer😅 Pas kuliah di kasih tugas langsung stress . Di sekolah jarang masuk ttp naik.. ga naik guru dipecat. Pas kerja demo mulu jarang kerja 😂😂 Salah sistem pendidikan coz nilai rapot wajib bagus 😂ga naik kepsek guru sipecat😂😅
Saya dulu kpengin banget kuliah . Tpi karena keterbatasan ekonomi org tua dan nilai sy hnya standar tdk mmpu meraih beasiswa sy gagal jadi mahasiswa . Kini sy hnya mnjdi buruh harian lepas dan berusha mngmpulkan uang utk bngun usha . satu hal walopun sy tdk prnh jadi mahasiswa...kurang keilmuan ...wawasan organisasi . Tpi sy masih ingin mnjdi bagian dripada org yg membangun kbaikan di masyarakat . Bismillah sy bktikan bhwa sy bisa bermanfaat bagi org lain . alhmdllh niat niat yg tdinya sy modal sendri kini di masyarakat dan temen bnyak yg mmbantu . Sy bergerak di berbagai kgiatan keagamaan,bkti sosial, dan berbagai kgiatan usha positif lainnya .
ketika dunia kerja membutuhkan orang yang menarik, bisa menunggang naga, punya 3 haki, belum menikah dan batas usia 25 tahun maka sudah saatnya para sarjana berwirausaha.
Kalo ada temen2 Chinese merasa didiskriminasi karna susah jadi PNS, atau aparat, percayalah justru kalian patut senang, karna jadi punya mental mending jadi pedagang, pembisnis, atau toke. Lihat siapa yg paling kaya di negeri ini.. siapa yg punya andil besar dalam negara ini? Bukan PNS atau aparat, siapa yg jadi elite global? Ya pastilah yg punya mental toke a.k.a boss
Karena mereka perantau. Biasanya org² perantau dan bertemu dgn org² satu daerah ya punya ikatan kuat antar sesama mereka. Kalo org Indonesia mentalnya kepiting semua di mana kalo ado yg merintis usaha, padahal masih aatu keluarga, bukan ditolong malah dihina suami ga tau diri karena makan dari gaji istri 😂😂😂. Realistis saja di mana apa yg dikatakan guru gembul ga sesuai realita dgn mengutip Rich dad Poor dad di mana apa yg ia kutip hanya berhasil apabila sistemnya sudah mapan kayak di negara tmpt Robert Kiyosaki tinggal.
Chinese basicnya matematika dan sains bro, mereka memang orang orang hebat dalam keilmuan sains apalagi hitung-menghitung macam fisika dan matematika. Liat aja pemenang olimpiade sains itu kebanyakkan chinese, ex. Vietnam, RRC, Taiwan, dll. Jadi buat apa mereka ikut PNS, orang ilmu sainsnya bisa dipake untuk investasi teknologi.
Ajaran orang tua di rumah yang membuat anak-anak sekarang menjadi generasi rapuh karena di rumah di manja, tidak ada tanggung jawab untuk diri sendiri, contoh dasar : beberes tempat tidur, mencuci piring, nyapu, ngepel setidaknya bekas pakai sendiri, semuanya sudah selesai oleh orang-orang yang membantu, mereka tinggal senang-senang tidak siap menghadapi kenyataan hidup yang harus mandiri, begitu pula proses belajar, jadilah generasi tidak mandiri 😢
Sebagai mantan mahasiswa, saya dulu kehilangan minat untuk berorganisasi, karena PERNAH DAFTAR HIMPUNAN dan ternyata yang diterima adalah TEMAN-TEMAN YANG KENAL & AKRAB sama KAKAK TINGKAT. Jadi, REKRUTMEN CUMA BUAT FORMALITAS SAJA. Alhasil, mendingan saya cuman ikutan kepanitaan-kepanitiaan saja dan mengisi waktu luang dengan mengajar anak SD secara privat. Masalah tugas, saya 50:50, ada yg benar-benar saya kerjakan sendiri dan ada yg cheating, seperti copas + parafrase, karena memang menyesuaikan kondisi waktu dan kendala. 😢 Untuk skripsi sih, benar-benar saya kerjakan sendiri.
Ya iyalah kocak. Rerata orang Indonesia berasal dari golongan ekonomi menengah kebawah. Jangankan modal kecil berwirausaha, makan pun belum tenang 😢 Kiranya kalau bekerja, dapat upah yang cukup untuk makan dan memulai usaha Maaf ye bang, di Indonesia kebanyakan perintis dari mines, bukan pewaris dari plus
@@adnanataru6924 hahahha kalo bapaknya kaya sih sekali dua kali gagal masih ada safety netnya. Coba ngomong kaya gitu ke anak-anak yg bapaknya kurang mampu, yg niat bekerja untuk angkat derajat keluarga. Lagian sehina apa sih mencari kerja? Kok kesannya jelek banget ya, direndahin sama babu. Kerja sama orang juga banyak banget yg enak. Salary layak. Fasilitas lengkap. Wirausaha juga dari 100 orang berapa sih yg bisa tahan dalam 1 tahun? 3 tahun? 5 tahun?
Melamar kerja itu untung2an sih pak guru, jd walaupun mahasiswa2 itu tidak mempersiapkan diri sebaik2nya pun, kalo ada ordal semua beres.. ini keresahan saya.. tp saya menangkap apa yg berusaha pak GG sampaikan, yaitu ini bukan masalah mencari/mendapatkan kerja tapi memantaskan diri utk mendapatkan pekerjaan itu
Ya makanya perbanyak relasi, situ mah maunya kumpul sesama mahasiswa, padahal anak2 lulusan SMA yang lu kata2in itu siapa tau anak nya bos perusahan A atau temen nya pemilik perusahaan B. Ya itu previllage orang yg pinter cari koneksi. Giliran gini lu teriak2 ordal ordal ordal. Lu aja yang goblok cari temen dengan embel2 "cari temen tu yang pendidikan nya setara biar nggak bla bla bla bla" makan tu pengangguran 😂😂😂😂
Malah saya pengen banget ketemu guru gembul diseminar sambil berdiskusi dan ngobrolin banyak hal, tapi sayang banget sekolah saya miskin sekali seminar, memang saya bukan mahasiswa tetapi saya justru haus banget akan hal seperti diskusi dan acara yang menambah wawasan, ada pula diskusi yang disukain anak anak sma itu ya Nongkrong gajelas diwarkop tertentu, sambil ngerokok, ngopi, main game, ngomongin cewe dan segala macamnya. Kadang dizaman sekarang saya sulit menemukan teman sebaya saya yang memiliki keinginan yang sama seperti saya dan beda dengan murid lainnya. 😔
Saya berpendapat, jika kalian ingin bekerja silahkan, tapi dalam bekerja jangan hanya mencari uang saja, 1. carilah pengalaman bagaimana rasanya bekerja dibawah pimpinan orang lain, dari sana kalian akan belajar bagaimana cara mengatur orang suatu saat nanti, dan kalian akan mengetahui bagaimana perasaan orang lain saat dipimpin oleh kalian 2. dapatkan pengalaman skill bekerja, skill public speaking, skill lain" yg mungkin berguna suatu saat nanti ketika kalian tidak lagi bekerja dengan suatu badan organisasi 3. tidak semua teori itu cocok untuk untuk semua orang, tapi semua orang pasti menginginkan happy ending dalam kehidupannya 4. Saat ini konoha bukanlah tempat yg begitu baik untuk sebagian orang yg ingin mencari uang yg banyak, bekerjalah diluar negara konoha jika bisa, lalu belilah Asset sehingga menjadi passif income yang sangat berguna jika kalian sudah malas dalam bekerja.
Anda benar Pak Guru Gembul.. KKN itu hanya menjadi beban bagi Desa dan Warga, tidak ada Program² yg mereka tawarkan, hanya sekedar ikut kegiatan yg dilakukan Desa dan Warga setempat.
Sangat setuju dengan apa yang disampaikan dalam video ini. Fenomena mahasiswa yang malas berpartisipasi dalam kegiatan akademik memang sangat memprihatinkan. Mindset mereka yang hanya fokus pada mendapatkan ijazah dan pekerjaan, tanpa benar-benar mengembangkan diri, sangat berbahaya bagi masa depan mereka. Penjelasan mengenai konsep 'Ayah Kaya Ayah Miskin' dari Robert Kiyosaki sangat tepat. Mahasiswa yang hanya menjadi 'budak uang' dan bekerja untuk orang lain, bukannya mengendalikan uang, diprediksi akan menjadi 'Ayah Miskin' di masa depan. Saran agar mahasiswa mengubah mindset mereka dan tidak hanya mengejar ijazah, tapi juga mengembangkan soft skill, kemampuan berpikir kritis, dan jiwa kewirausahaan, sangat penting. Hal ini akan membantu mereka menjadi pribadi yang lebih mandiri, kreatif, dan sukses di masa depan.
@@haidirfajri6623 😂child free.. makin lama profesi guru makin di tinggalkan selain karna murah anak kecil yg sekolah makin jarang atau udah ga ada.. cape2 sekolah mending jadi kang parkir bisa kaya...daripada kuliah mahal2 tar cuma jadi guru 😂.....
Sejauh mata memandang, temen-temen saya semua pengennya jadi karyawan. Iya... punya inisiatif, tapi inisiatifnya adalah "menjadi karyawan." Saya bener-bener heran sama mereka -saya mikir: "Kok gaada yang berambisi buat nyiptain hal baru ya? Kok semuanya malah bela-belain buat jadi karyawan ya?" Ambisi pun mereka gapunya. Mereka itu pikirannya udah, "Yang penting kerja aja deh, hidup kan udah ada yang ngatur." Saya sendiri sih, punya ambisi, tapi ambisinya simpel: buat proyek analisa abis itu tulis artikel(langkah kecil aja dulu); saya juga males beraspirasi didepan temen-temen saya yang ini, karena ujung-ujungnya saya diledekin dan diketawain.
Sama kayak kasusku bang,hampir semua temenku juga tidak punya cita cita dan ambisi besar,itu juga termasuk temenku yang paling pintar di kelas dia bilang cuma mau jadi teller bank,dan satu lagi temenku yang jenius tapi malas,dia nggak tau mau kerja apa,rasanya kepintaran mereka bakal termanfaatkan secara minim
Ssjak saya jadi karyawan, dengan uang gaji, saya bisa mulai mencicil ambisi saya utk modal mendapatkan proyek penelitian dari pemerintah (dgn syarat harus punya koneksi sebagai analis lab kampus sih). Jadi, untuk mewujudkan ambisi, mmg butuh uang dan koneksi pertemanan yg berkualitas. Jika hanya salah satu seperti temanmu itu ya teman²mu mmg pada dasarnya tujuannya hanya uang atau mental pengemis tadi. Jika hanya punya koneksi yg berkualitas saja tanpa uang, koneksi²mu itu bisa lari. Untuk mendapatkan koneksi berkualitas jg harus dipilih² dan jg butuh uang jg. Jadi, harus punya dua²nya jika ingin ambisi terwujud.
@@rezarhmtl958 iya bang, intinya kalo udah punya ambisi, kerja jadi apapun pasti bakal sukses. Tapi kawan saya ya, boro-boro sukses, ambisi aja gapunya jir...
Kalo sy sih pilih magang daripada organisasi, krn organisasi lebih menekan pola pikir kritis secara hipotesis ataupun dari bacaan/berita saja. beda dengan magang melihat secara langsung dan terlibat pada kegiatan dan kejadian di tempat tersebut sehingga lebih bisa untuk melakukan evaluasi pada diri sendiri dengan berpikir kritis, lalu berkolaborasi dengan pegawai untuk mendapatkan jwbn yg diinginkan
sedih yaa kalo udh kyk gini, padahal org tua cari uang jaman skrg tuh kyk kaki di kepala kepala di kaki capek lahir bathin sementara yg jd anak nyaaaa😢
bagus klo gitu, baru kuliah sudah menerapkan prinsip leadership. mengerti tugasnya tp tdk bisa mengerjakannya ya cari tenaga ahli nya.🤔, pacaran skrng bukannya susah ya level tiktok. seneng2 bareng temen itu bagian dari membangun relasi. bukan begitu?
@@KURANGKERASrelasi memang bagus mas namun permasalahannya mas uang yang mereka pakai adalah uang dari orang tua syukur kalau tugas dibantu gratis kalau bayar sama saja beban orang tua nambah dan tidak memikirkan apakah keluarganya dirumah baik2 saja/bertengkar gara2 biyaya hidup, karena mereka sudah hidup santai oleh karena itu mereka menjadi malas, tidak bisa mengerjakan tugas secara mandiri sulit sedikit cuma bisa ngeluh dan protes, alhasil kerjaan cuma bisa nunggu dibuatkan orang lain, apa lagi belum tentu semua orang tua mampu walaupun anaknya kuliah, contoh : orang tua saya ngak pernah bilang sama anaknya kalau mereka terbatas keuanggannya namun saya sendiri tahu sulitnya orang tua makanya tiap tugas kampus saya kerjakan dan berusaha hemat uang yang dikasih oleh orang tua ingin cepat lulus kuliah agar bisa kerja dan membantu orang tua, saya tidak pernah keluar seneng2 apa lagi pacaran sebab itu cuma menghamburkan usaha kerja keras orang tua beda kalau uang tersebut dari hasil kerja sendiri terserah mau gunakan untuk apa namun di inggat paling tidak berikan gaji pertama kepada orang tua seberapapun sisanya gunakan untuk diri sendiri, kalau ingin amal juga bisa
@@KURANGKERAS saudara sepupu saya bahkan menabung untuk bisa biyaya kuliah dari SMP sampai SMA dia bahkan bekerja membuka usaha kiriman kecil2 agar tidak terus minta uang kepada orang tua sebab dia tahu susahnya orang tua tugas kuliah dia kerjakan bareng temannya kadang dia kerjakan sendiri bahkan tidak pernah dia meminta orang lain membuatkan tugasnya kecuali tidak bisa dia kerjakan pada hari libur dia membantu orang tuanya di warung, saat di tanya ngak keluar seneng2 sama teman kuliah maupun pacaran dia bilang itu cuma menghabiskan waktu dan uang dia mau fokus untuk kuliah dan segera lulus, saat di tanya apakah mau ikut demo apa bila ada yang ngajak seperti di TV dia jawab cuma orang bodoh dan tidak ada kerjaan yang melakukan hal tersebut tanpa berpikir sebelum melakukan keputusan mending fokus lulus dan cari kerja, saat di tanya mau nikah muda dia langsung menjawab semoga tidak terjadi kalau sudah kerja baru mau nikah
Nambahin bg.. kalau tidak bisa cari tahu.. yaa jgn menyalahkan org lain. Berarti kesadaran diri dan pengenalan kemampuan diri sangat kurang. Jadi cobalah mengenal dan memahami dri sendiri. Kemudian motivasi dan asah kemampuan supaya lebih baik ke depannya.
rules yg gw terapin bahkan sejak SMA pas ikut pramuka & yes smpek udah lulus kuliah pun masih terbiasa pake kata belum, lebih halus aja rasanya daripada pake 'tidak'
pendapat saya ini bukan untuk menjustifikasi kemalasan mahasiswa, tapi itu juga imbas dari sistem pendidikan yg semua serba dicekokin dari kecil jadi pas dewasa uda gaada minat lagi buat blajar karna uda trauma dri pendidikan sekolah jadi gede gatau bakat minat potensi diri apaan, masuk kuliah cuman ikut" an temen atau gk ya karna sekedar nurutin permintaan ortu atau yg tadi pak guru jelaskan jadi tempat pelarian buat ngulur waktu buat dapet duit sambil nyari" kerjaan. dan juga pola didik ortu jg mengambil peran penting juga. diperkenalkan buku atau cara parenting yg tepat dari kecil mungkin nasib nya akan berbeda. dari yg lingkungannya broken parenting atau tidak dikelilingi buku sejak kecil.
Pas x tu bro,,,aq ngalamin sendiri sekolah toxic guru2 toxic,,,hancur bukannya mendidik malah membuly,,,aq sekolah dasar ga bisa olah raga malah diketawai guru bukannya diarahkan malah dibully,,,dan seterusnya di smp juga gitu,,malah lebih parah,,,guru2 nya cuma mau mendidik yg good lucking sama anak dari orang2 terpandang aja,,,yg dari masyarakat biasa yg orang tuanya bukan pejabat y mohon maaf ga dipedulikan,,,ngerti syukur ga ngerti y mampos,,,sampe sekarang aja raport smp aq ga ambil muak liat muka wali kelasnya,,,bisa juga ko kerja dan buka usaha,,,pendidikan di Indonesia ni bangsat,,,lebih baik cari ilmu dari buku atau sekarang lebih enak dari gogle yutub,,,kaya chanel2 yg disarankan guru gembul mendidik semua,,,mencerahkan pandangan kita,,,
Saya setuju bahwa kuliah itu tujuan utamanya utk meraih ilmu dan upgrade kualitas pemikiran dan diri. Tapi tujuan akhirnya untuk mencari kerja ya sah2 saja,karena setiap orang punya tujuan impiannya masing2. Tapi dengan kuliah dengan tujuan meraih ilmu dan upgrade kualitas diri itu menjadikan SDM siap kerja itu benar2 berkualitas dan jadi orang yg diharapkan dan diandalkan perusahaan tempatnya bekerja. Yang terjadi saat ini orang kuliah yg dikejar hanya ijazah nya saja,makanya orang klo kehilangan ilmunya itu biasa2 aja,tapi klo kehilangan ijazah berasa seperti kehilangan masa depan.
Betul, makanya lebih baik awal kita menjadi wirausaha dulu walau kecil dan sedikit tp kalau kita konsisten dan bertahap ikuti setiap prosesnya lama kelamaan usaha kita akan berkembang dan maju, uang akan datang dengan sendirinya dan kalau bisa bekerja dan berusaha itu sesuai dengan minat dan passion kita, kita suka di bidang tsb, sehingga dalam mengerjakan kegiatan tsb kita tidak merasa terbebani krn suka dan enjoy it. Dan satu lagi, sekolah, kuliah itu jg utk mencari pertemanan, bersosialisasi dgn banyak orang, mencari relasi utk kedepannya, jadi sekolah, kuliah jangan cuma belajar toq, tp luaskan pertemananmu, makanya ikut organisasi, ikut seminar, ikut workshop dll itu sangat penting, buat apa punya ipk tinggi tapi minderan kalau ketemu orang, disuruh presentasi belepotan cara bicaranya, gak meyakinkan. Mindset kita makanya yg perlu kita ubah, kita sekolah dan kuliah utk mencari apa passion kita dan pertemanan/relasi yg luas, bukan sekedar lulus dapat ijazah saja. Salam cerdas👍
Pembahasan ini mengingatkan saya dengan masa-masa saya di S1 bahkan sampai sekarang. Saya sendiri melihat beberapa hal, cari ilmu, memahami beberapa bagian mata kuliah, baca buku di perpustakaan, cari jurnal, dan beberapa lainnya. Untuk seminar/webinar ini saya lihat beberapa, dan sampai sekarang saya di S2 masih belajar banyak hal. Itu pun butuh waktu untuk mengembangkan kemampuan. Selebihnya saya renungkan akan hal ini dan kurang lebih begitu
Pas kkn membebani masyarakat... Pas lulus jadi honorer membebani negara...minta naik gaji tanpa mau ikut seleksi (PPPK atau PNS) mereka pengen enak tp gk mau berjuang ikut seleksi...trs mereka merengek2...seakan mereka korban... Pdhl mereka sendiri yg memilih gak ada sama sekali yg nyuruh apalagi maksa...mentalnya mental korban...itulah mengapa mereka merengek2 berharap ditolong terus...boro2 menolong diri sendiri
@@gurugembul mereka itu seperti org yg masuk dlm satu ruangan lantas mereka kunci pintunya dri dlm lalu mereka teriak2 minta tolong dibukain pdhl yg pegang kuncinya mereka sendiri
@@ruang2channel426 😂child free.. makin lama profesi guru makin di tinggalkan selain karna murah anak kecil yg sekolah makin jarang atau udah ga ada.. cape2 sekolah mending jadi kang parkir bisa kaya...daripada kuliah mahal2 tar cuma jadi guru 😂..🤣
Skrg anak2 kuliah bukan untuk mencari ilmu tp mencari pengalaman kehidupan mahasiswa yg bebas dan hura2. Jgn protes. Kalian tanya sama hati nurani kamu. Bener ga sperti itu
"gw ga peduli value ,gw ga butuh jd orang berpengetahuan , bernilai, bermanfaat bagi khidupan , gw jga ga peduli kaya versi kiyosaki,versi majalah Forbes, versi kaya yg sbnrnya. yg gw fikirkan adalah mempunyai barang2 mewah, yg gw fikirkan adalah kaya versi tetangga2 gw , versi netizen , versi org2 PD umumnya . karena dgn menjadi bernilai, gw ga bgtu bnyk dpt respect dr orang2 skitar , kcuali gw ambil cicilan mobil, rumah , barang2 branded gmnpun caranya, d situ gw mndpt bnyk perhatian, pujian , kekaguman dr sekeliling gw ,gw ga bkln berubah sampe lingkungan berubah , klo lingkungan gw ngasih respect k org2 yg punya value , mgkin arah pemikiran gw jg berubah , jd intinya arahpemikiran gw mengikuti selera lingkungan gw". Gitu kali pemikiran "gue"😅
Trimakasih pak guru gembul, aku sbg mahasiswa, sangat senang dengar apa yg pak guru sampaikan. Semenjak lulus dr SMK, aku coba nyari2 pekerjaan tp selalu gagal. Dan akhirnya memilih untuk kuliah aja, aku pikir akan sangat membantu. Sayangnya, dari semester 1 sampe UAS semester 4, aku merasa berada ditingkat yg selalu sama, gaada yg berubah dr aku. Kdng nyoba buat jurnal sendiri, aktivitas olahraga dirumah, buat gambar mecha atau anime, nyari video2 pembelajarn yg relatif buat aku sendiri. Tp, semuanya gak berjalan sempurna dan berujung berhenti ditengah jalan pak. Aku berniat belajar masak, latihan beladiri, atau bahkan buat situs "Blog" secara otoditak aja gak kesampean samasekali. Otak terasa kayak berat kl mengeluarkan sebuah ide. Rasanya emang susah2-sulit menjadi orang yg konsisten pd diri sendiri. Tapi aku akan tetap mencoba menjadi orang yg terbaik dan berguna. Sekali lg terima kasih pak, atas kritik dan pesan yg pak guru gembul sampaikan.❤❤🎉🎉
@JeliodeHartek Sedikit share pengalaman.. Saya juga hidup waktu dulu seperti Manusia gak berguna dan merasa gagal dalam berbagai hal, sekolah berantakan karena gak mampu mengikuti pembelajaran yg akhirnya selalu dapat raport merah sewaktu SD, ketika lulus pun demikian lanjut SMP tambah kehilangan arah yg ada malah sering di ejek dan dibully sama temen dan akhirnya saya jadi sering bolos sekolah utk menghindari rasa sakit dan penghinaan dari guru dan temen-temen sekolah karena kebodohan saya, setelah lulus lanjut di SMK dan saya masuk jurusan yg sebelumnya gak pernah ada gambaran sama sekali bahkan nanti ketika lulus mau kerja apa dan jadi apa, pengalaman di SD dan SMP akhirnya terulang kembali walaupun gak separah sebelumnya, pada akhirnya saya mengikuti sebuah kegiatan di sekolah yg saya rasa saya cocok dan hobi sama kegiatan tersebut kegiatan Eskur Nyanyi dan akhirnya sampai saya lulus saya ikut Eskurnya Cukup antusias sampai saya lulus sekolah walaupun kala itu belum punya Prestasi apa-apa yg bisa dilihat dan diakui orang lain namun saya belum menyerah... Akhirnya singkat cerita lulus SMK lanjut Kuliah dengan jurusan yg baru lagi yg gak ada hubungan nya sama Jurusan pas sekolah SMK karena merasa pada waktu itu cari kerja susah nilai kecil serta di raport banyak nilai merah jelas tidak meyakinkan bukan utk bekerja di sebuah Perusahaan atau Pabrik, pada akhirnya saya ikuti kemauan Orang Tua saya utk Masuk Kuliah agar di Masyarakat tidak dilihat buruk yg padahal waktu itu saya Kuliah bukan bertujuan mencari ilmu dan meningkatkan kualitas hidup melainkan menghindari dari Citra buruk Masyarakat agar tidak dilabeli Pemuda Pengangguran Alias Pengacara (pengangguran banyak acara 😂😅).. Akhirnya saya kuliah dengan terpaksa dan tidak tau kedepannya mau gimana yg Penting Kuliah, dan walhasil tetap Menjadi Manusia Papan Bawah, Ketika Kuliah cuman bisa Planga-Plongo dan Ketika Ujian selalu mendapatkan Nilai IPK papan bawah alias IPK selalu dibawah 3,0 yg rata-rata nilai mata kuliah nya itu C bahkan ada yg D alias nantinya harus mengulang.. Ketika kuliah terus dijalani dan silih berganti Semester akhirnya menjadi beban Mental dan Slalu Menjadi Orang Papan bawah yg gak pernah dianggap orang lain, boro-boro bisa dekat lawan jenis dan cari pasangan hidup saja sudah merasa tidak Pede terkadang suka iri liat temen-temen yg kuliah yg Pinter Organisasi dan Kuliah nya juga lancar dengan Nilai bagus yg akhirnya mereka selalu jadi pusat perhatian punya temen banyak dan bahkan cari Pacar serasa tinggal nunjuk bebas mau sama cewek yg mana... Akhirnya saya pun sudah menyerah karena beberapa Faktor dan tidak melanjutkan Kuliah lagi karena saya merasa gagal dan serasa buang-buang biaya orang tua dan setelah itu saya kembali menjadi Pemuda Pengangguran yg Gak jelas yg setiap harinya memikirkan nasib dan mau mengisi kehidupan kedepannya seperti apa.. Akhirnya beberapa Bulan setelah nya, Tuhan Menjawab semua keraguan dan kegelisahan saya, yg kala itu diriku merasa menjadi manusia gak berguna dan hanya menjadi beban Keluarga saja.. Dan Jawaban dari semua doa-doa yg terucap adalah ternyata Hobi saya, yg waktu SMK pernah saya tekuni yaitu dibidang tarik suara.. Setelah itu saya memutuskan untuk memperdalam dan belajar lebih dalam dan fokus yg dimana saya ikut sanggar yg berada di Bandung yg sedangkan rumah saya di Bekasi, karena saya sudah bertekad dan siap menanggung segala resikonya meskipun diawal sempat ditentang sama Orang Tua karena mereka gak yakin saya bisa sukses dibidang tersebut.. Dan akhirnya walaupun berat hati orang tua tetap kasih izin dan ongkos seadanya saya belajar dari Bekasi ke Bandung seminggu 2x, dan saya pergi kesana menggunakan kendaraan sepeda motor PP Bekasi-Bandung dan ketika selesai ikut pelatihan karena pelatihan Disana dimulai dari jam 7 malam dan selesai jam 10 malam dan setelah itu langsung pulang karena jarak yg jauh dan ongkos terbatas akhirnya Emperan Pom Bensin Jadi tempat tidur saya untuk melepas lelah karena uang pas-pasan dan lebih memilih pulang jam 5 pagi. Dan hal ini saya lakukan kurang lebih 1 tahun dan akhirnya setelah saya mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu yg saya butuhkan.. Singkat cerita ketika sudah merasa Pede dan Yakin akhirnya saya putuskan untuk melamar menjadi guru vokal di sekolah-sekolah, mengisi acara pernikahan dan perayaan lainnya... Dan semuanya berjalan dengan baik dan bekerja sampai sekarang sebagai guru vokal.. dan betul isi dari konten guru gembul ketika kita sudah menguasai satu bidang sampai kita betul-betul menguasainya dan fokus, akhirnya bisa mencapai tujuan bahkan utk saat ini tanpa saya melamar dan mengemis pun Jasa saya dicari dan dibutuhkan serta Cuan datang dengan sendirinya dan akhirnya di iringi mendapatkan pasangan idaman dan memiliki keluarga kecil bahagia.... Itulah sepenggal kisah kehidupan saya, tetap semangat buat kalian diluar sana.. Pesan dari saya buat kalian "Jangan Pernah Takut Akan Kegagalan, Pergunakan Waktu Kalian Sebaik Mungkin Untuk Belajar Sampai Akar dan Menjadi Pakar, Lebih baik bersakit-sakit dan berdarah-darah dalam Belajar utk Kesuksesan Masa Depan, Daripada Menahan Sakitnya Kebodohan Karena Kemalasan di Masa lalu.. #KEEP SEMANGAT BUAT KALIAN PEJUANG KESUKSESAN BAIK SEKARANG DAN DIMASA DEPAN
@@nadaharmonientertainment2169 wow appreciate so much banget tulisan kakak ini, sediain waktu buat nulis panjang sampe saya baca habis😁😁. Btw ceritnya sangat menginspirasi buat aku personal apalagi masih dibangku kuliah😇😇. Keep Inspiring + semangat kaka🔥🔥🔥🔥🔥
Menurut saya pak guru, metode pembelajarannya yg hrus diubah dmna anak2 skrang pola fkir dan pola hdupnya jga berubah. Metode pembelajaran hrus dibuat semenarik mungkin sesuai minat. Selain itu bnyak yg berkuliah mengambil jurusan yg tidak sesuai dengan minatnya hanya skdar bisa kuliah atau ikut2an saja. Sepengalamn saya berkuliah, saya selalu mengulik2 materinya krena saya merasa hal itu menarik dan kepo dengan yg baru saya ketahui
Sebenarnya jadi budak korporat (Pegawai karyawan, bukan budak secara harfiah. Silahkan cek terminologi budak korporat di internet) itu ga masalah bahkan sekalipun seorang sarjana, yang jadi masalah itu pola pikir yang diperbudak. Kalo kalian pingin diperbudak ga perlu sampe bela2in kuliah menyandang gelar mahasiswa tapi ga bisa mempertanggung jawabkannya, malah yang ada menghina dunia akademik. Jadi pola pikir yang benar adalah sebagai seorang sarjana itu bukan seharusnya melamar sebagai babu dalam sebuah perusahaan, tapi sebagai pelopor yang akan mengembangkan bidang perusahaan tersebut. Lebih lagi siapapun bisa jadi pelopor, karyawan biasa yang lulusan SMA (atau jenjang lainnya, kalian sebut sendiri) pun berkesempatan, tapi yang ingin kutegaskan adalah bahwa seorang yang telah menjalankan peran sebagai mahasiswa dan menyandang gelar sarjana itu ga elok kalo kerja cuma demi jadi babu, alangkah baiknya kalian memanfaatkan bekal ilmu kalian untuk berkontribusi dalam masyarakat yang lebih baik
Sekaya Steve Jobs aja masih kerja Pernah di pecat perusahaan sendiri Omongan lu kayak yang punya dunia Klo hidup itu adalah ibadah maka berkerja adalah ibadah Klo cuma hidup senang senang itu akar pemalas
@@sigithernawan93 Baiklah jiika anda memang menginterpretasikan pernyataan/pendapat saya seperti itu, saya hanya mencoba berpikiran terbuka, terima kasih atas ulasannya, semoga hari anda tercerahkan
Masalahnya bro di sini orang kompeten diabaikan atau bahkan dihukum bkn diberi hadiah. Kalaupun kamu rela jadi budak korporat yg paling setia, hadiah yg menunggumu kemungkinan besar adalah pekerjaan yg lebih berat, bukan kenaikan gaji kecuali kamu jadi 25% yg teratas (cb bayangin saja seberapa pengorbanan mental dan fisik yg hrs dilakukan utk sampai ke tingkatan itu). Belum lagi masalah dari zaman bahula yaitu budaya kkN dan politik kotor di tempat kerja yg lebih jauh memukul psikis org2 yg kompeten. Sebuah sistem di manapun & kapanpum yg menghukum org2 yg kompeten cepat atau lambat dijamin pasti lemah atau bahkan hancur. Sangat disayangkan di sini masih menganut cara itu, bahkan smp luar biasa.
Aku selalu meluruskan pemahaman anakku yg 8 tahun tiap habis nonton konten wili... Kesel sebenernya. Tp butuh jg untuk ngasi refrensi anakku klo di dunia ini yg kelihatannya baik bisa jadi efeknya gak baik untuk diri kita...
Sukses itu relative bagi setiap orang, kecuali jika definisi sukses adalah mendapatkan uang banyak maka sukses bisa di ukur, tapi kalau yang di maksud sukses sama dengan punya uang banyak maka insya Allah makin banyak yang korupsi dan penggelapan
Saat kuliah, saya aktif di organisasi. Alhamdulillah tidak seperti yg digambarkan pak GG. Sekarang masih aktif berkomunikasi dan berjejaring bareng temen temen saat masih jadi aktifis. Tentu gak semua, hanya sebagian, yang 1 visi, satu nilai tujuan yg sama. Sekarang kelompok ini sudah duduk di kurai DPR RI, tentu bukan saya, tapi saya bagian penting di dalamnya. Setelah oktober 2024, saatnya mengejar tujuan dengan nilai-nilai yg kami pegang sejak kuliah, yakni "kebermanfaatan". Mereka yang punya kecerdasan lebih, ilmu pengetahuan lebih, punya tanggung jawab lebih kepada masyarakatnya. ❤
Ada sebuah ungkapan pada 1960'an yang mengatakan : proses lebih penting dari hasilnya ( becoming is better than being ) orang orang bermindset tetap tidak mengakui proses, mereka lebih mementingkan hasilnya
Hahaaa nyindir anak KKN didesa saya, nih disini tiap malam putar musik FULL BASS abis isya sampe tengah malem, ga bisa tidur ya allah, paling kegiatan nya cuma cat tembok, KKN tahun lalu bahkan pagi abis subuh putar musik lagi FULL BASS DENYUT DENYUT
didesa ku lebih parah..untuk tempat tinggal nya aja milih milih, gk bisa menyesuaikan diri sama lingkungan . kadang aku mikir ,mereka ini sadar gk sih tujuan KKN
Inti dari video ini kita harus meningkatkan kualitas diri kita kalau kita mau menjadi orang kaya dan ikutilah organisasi, banyak relasi banyak ikut seminar
benerbanget .....mahasiswa sekarang malazzz banget buat ngeluangin waktu untuk berorganisasi . insight di channel ini selalu bagus dan layak untuk mendapat perhatian anak muda dan khalayak ramai
menurutku organisasi sudah nggak relevan malah lebih bagus mengikuti magang msib atau kuliah mengajar, secara benefit skill hampir dapat semua team work, manajemen waktu, kemampuan komunikasi, dan networking. selain dapat skill tersebut kita dapat pengalaman secara real life bekerja dan mendapatkan upah.
@@badrusz8895benar bang, apalagi sekarang dah bertebaran sertifikasi online, komunitas luar kampus juga makin banyak yang bagus dan dapat diketahui dan dilacak kualitasnya, freelance, remote job, part time, dll yang membuat organisasi bukan lagi satu2nya tempat untuk berkembang.
Terimakasih atas statemen nya pak guru, hati saya serasa tergugah untuk belajar memahami dan kritis terhadap materi yang saya terima. Juga saya jadi ingin mempelajari ilmu softskill" yang belum saya kuasai,agar kedepannya bisa berguna untuk meningkatkan kualitas diri saya.
Sebenarnya hal ini juga sudah berulang kali di ajarkan di agama kita ( nuntut ilmu itu jangan niat cari dunia ), dan maksud dari dunia disini bisa di tafsirkan sebagai ambilan bahasa Arab dari < دنا > atau artinya < rendah >, ( btw konteksnya disini tujuan belajar nya ya, bukan ilmu yang di ajarkan.. ( karena ilmu yg di sebut “ ilmu dunia / ilmu akhirat “ itu sebenarnya istilah org indo aja, org2 di Mesir sini malah gk pake pembedaan gitu wkwkwkwk ).. Oke lanjut.. Jadi yang di maksud menuntut dunia ( hal rendah ) disini bisa kita artikan sebagai : uang, atau hal yg mudah di dapatkan Sedangkan selain “ dunia “ td adalah hal2 yg susah di dapatkan, contohnya apa? Pengalaman, keilmuan dan sebagainya, yang mana inilah yg sering di sia2kan oleh mahasiswa kita sekarang ini
Betul sih, saya kuliah untuk nyari celah bisnis, gimana caranya berelasi, gimana caranya memperbesar jaringan bisnis 😅 dan excited banget kalau ada seminar, juga rajin nanya soalnya saya ga mau rugi saat kuliah. Bayar mahal masa cuma nyari ijasah... Rugi dong. 😂
saya dulu praktikum di kampus, kalo belom bisa, jam 12 malam pun belom bisa pulang :) sampai sering ditegur oleh penjaga keamanan kampus karena masih ada aktifitas sampai tengah malam. apakah ada rasa jengkel ? pastinya ! namun percayalah semua itu demi masa depan. tujuan mahasiswa fokus saja, belajar, sembari mencoba mengembangkan relasi. 😊 Alhamdhulillah dengan relasi & ilmu yang ditekankan sedari zaman kuliah saya sampe diposisi ini. bekerja bukan lagi untuk bertahan hidup tapi berkarya dengan ilmu, alhamdhulillah upah yang didapatkan jauh lebih dari cukup. Terimakasih Ya Allah.
Aku dulu kuliah dan abis kuliah kerja .baru 3 tahun kerja beli buku rich dad poor dad karya Robert t kiyosaki dan mutusin ga kerja makan gaji lg.dan buka usaha pangkas rambut ,terus sambil belajar ilmu property. akhirnya bisa jd pengembang property.sekarang ga lagi d pengembang lg namun naik kelas spt di ajarkan Robert kiyosaki yaitu punya mesin uang dr property dgn bikin passive income menyewakan rumah sewa dan kos.
Masalahnya itu pikiran pendek malas mereka itu alamia sebagai bukti bertahan hidup tapi kuliah buat kerja bersaing sama lvl non skills required atau tidak membutuhkan skill khusus yg semua orang bisa diajarin kayak kasir, waiters, dll
Kampus adalah salah satu tempat yang menerapkan kapitalisme dan kebebasan. contoh Kapitalisme : kamu belajar,kamu rajin,dan dapat nilai tinggi, kecerdasan mu bertambah ,Nilai tinggi itu milikmu berasal dari usahamu, kecerdasanmu milik dirimu sendiri l,mau kamu gunakan apa itu terserah padamu tidak seperti komunisme dimana jika kamu mendapatkan nilai tinggi dan ilmu mu bertambah banyak,maka nilai tinggi dan ilmu itu harus dibagi-bagi dengan orang lain sama rata. Alhasil semua orang menjadi pemalas karena berpikir "ngapain saya belajar kan nanti ada orang baik yang mengajarkan ilmunya pada saya" jadi apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut diakibatkan atas usahanya sendiri, kalau gagal mereka harus introspeksi diri,kalau berhasil mereka harus lebih baik lagi. Fyi : di sekolah saya dulu pelajarannya termasuk santai ,misal MTK itu dalam 2 jam paling mentok 1-2 materi saja sedangkan di perkuliahan dalam 2 jam itu bisa dicekokin sampai 10 materi matematika. Makanya banyak yang kaget pertama kali terutama yang bilang mental health seperti di video pak guru gembul , dan tentu saja setelah usai kuliah banyak yang mencoba belajar kembali,memahami/memperkuat kembali materi tersebut . Ini juga yang nyebapin kenapa mahasiswa (terutama yang banyak hitungannya )) yangus itu apatis soal pemerintahan dan gak ikut demo, ya soalnya otak mereka dipakai buat mahami materi kuliah yang bikin kaget itu. 1. Mahasiswa IPA dan teknik = belajar dan magang, makanya kuliah mereka keliatan berat,materi sama praktik di kampus semua. 2. Mahasiswa pertanian = nyangkut di lahan sewa, (makanya yang kerja di bank itu dulunya gak sewa lahan buat praktik di kampusnya,lahan kampus itu sedikit, teori lu gak bisa dipake kalau cuma praktik di 1 pot saja ) 3. Mahasiswa manajemen ,ekonomi,= dagang, makanya seolah-olah kuliah mereka keliatan santai dan banyak waktu luang, soalnya waktu luangnya dipakai buat dagang 4. Cuma mahasiswa politik dan hukum,dan yang berhubungan sama pemerintah saja sebenarnya yang bisa demo, soalnya kan praktik mereka berhubungan dengan politik. Sisanya ikut-ikutan atau salah jurusan Tapi jangan salah mahasiswa yang sering demo itu relasinya kuat, mereka bisa mudah masuk pemerintahan dan mendapat pekerjaan, cuma ya itu biasanya pekerjaannya berhubungan dengan sosial humaniora. Jadi kalian yang jurusannya berhubungan dengan sosial humaniora semangat guys,soalnya mahasiswa demo yang banyak relasi bisa merebut pekerjaan kalian wkwk
@@just_Auven sama, tapi sebenernya termasuk kasian juga sama yang bidang sosial/humaniora. Bedanya kalau bidang sosial humaniora pekerjaannya bisa direbut mahasiswa demo,organisasi,yang punya relasi,dsb. Nah kalau mahasiswa dibidang komputer seperti si,ti,ilkom,dll. Pekerjaan nya banyak yang direbut mahasiswa dibidang teknik,IPA,bahkan direbut sama anak sma yang banting banting harga Pekerjaan yang direbut itu yang web developer, alasannya sederhana karena sumber belajarnya banyak di Internet,dan modalnya murah jadi semua bisa main di level bawah . Saran saya kalau di bidang komputer ambil bagian yang susah aja kak kayak cyber security,game developer,ambil semua sertifikat yang diakui internasional,supaya sainganmu sedikit. Web developer itu modal laptop bekas + niat itu bisa dilakuin Ama lulusan SMA yang buruh sekalipun. apalagi sekarang kurikulum SMA udah bebas gak kayak dulu. Inget yang point atas, bidang IPA dan teknik itu banyak yang begadang buat belajar, sifat rajin dan pantang menyerah udah ada pada diri mereka,gak butuh waktu lama buat belajar hal baru. Bidang teknik lain pekerjaannya gak gampang direbut itu salah satu alasannya mahal di biaya. 1. Orang yang kerja cleaning service di rumah sakit kalau dia rajin gak bakal bisa jadi dokter kecuali dia kuliah kedokteran,lulusan SMA pun gak bakal bisa jadi dokter walau punya banyak pengetahuan,lulusan lain pun gak bisa nyebrang kerja jadi dokter. 2. Gak semua kampus punya jurusan metalurgi,atau pertambangan karena mahal 3. Sertifikasi di bidang teknik itu mahal kak, gak semua orang mampu dan gak semua orang mampu bayar. 4. Lulusan pertanian juga kalau mau jadi petani harus punya lahan minimal sewa, ini peluang gede,banyak orang desa yang gak mau kotor jadi petani jadinya mereka merantau ke kota. Harga pangan sekarang naik,asal tau alurnya pasti gede untungnya 5. Dll Intinya semangat kak,jangan nyerah,ambil bidang yang susah yang gak semua orang bisa.
@@slingingslasher7427 Terimakasih sudah menjawab Kak, Aku sendiri calon mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer, Sistem Informasi lebih spesifik nya yang dimana bersinggungan dengan ilmu manajemen/bisnis. Jadi, menurut Kakak seandainya aku lebih berminat terjun ke dunia bisnis dan manajemen yang bersinggungan dengan ilmu komputer, lebih baik mendalami skill di bagian apa ya Kak
Pak guru dan teman-teman semua. Saya mengakui kalau saya dulu adalah mahasiswa yang kuliah untuk ijazah. Setelah lulus saya sulit mencari kerja karena minimnya ilmu dan pengalaman yang saya punya. Saya menyesal. Sekarang saya bekerja di perusahaan yang biasa biasa saja. Gaji pas pas saja. Saya setuju mindsetlah yang menjadi faktor utama dari gagalnya saya. Jangan jadi seperti saya
@@wres6639 salah saya bang. Saya punya pilihan untuk serius pada pendidikan. Saya punya fasilitas untuk pendidikan. Tapi saya ga belajar. Kita juga bisa pilih mana budaya yg baik atau engga. Masalahnya pilihan saya banyak yg salah. Misal ente kafir. Ente mau nyalahin budaya dan takdir?
Mungkinkah di dunia ini semuanya kaya?.. mungkinkah semuanya pintar?..mungkinkah semuanya baik?.. atau mungkinkah semua manusia sepemikiran dengan guru gembul?.. Wallahu a'lam.
Karena Yang Penting Dapet Ijazah Sarjana,Ngelamar Kerja, Dapet Gaji Gede, Pola Pikir Yang Terbentuk Dapat Gelar Buat Daper Gaji Gede, Ga Mau Cuma Gaji UMR.
Nyimak baraya Google☕saya kerja kuli kerja 08:05 a.m pulang 15:15 p.m minggu libur,tapi sudah bisa bantu beli tanah sepetak+renove rumah belum sukses sih tapi bersyukur.
Disaat baraya mendapatkan pekerjaan tetap dengan waktu istirahat weekend tanpa gangguan (full libur), disaat itulah baraya sudah sukses; menemukan lingkup kerja yang sehat. Keren bang :]
Hadeuh hadeuh gk nyimak nih orang asal berkicau, malah nyalahin sistem pemerintahan, secara konteks disini guru gembul ingin membuka wawasan kita agar independen secara intelektual biar lu gk miskin dan suka nyalah nyalahin orang lain untuk memaklumi ketidakmampuan lu
Seandainya ada konten kaya gini pas 2020 :) , sekarang hanya ada penyesalan, tapi lagi usaha buat selesain jalan yang gua ambil dan usaha buat jadi lebih baik
dulu waktu masih kuliah, saya termasuk mahasiswa yang susah ikut workshop, acara acara band juga ga pernah ngikutin, bukan tanpa alasan tapi karna kuliah ngambil kelas karyawan, jangankan ikut organisasi, orang berangkat kuliah aja setengah sadar, keja pulang subuh jam 7 sudah masuk kuliah, tapi walaupun begitu ahirnya tetap gagal menyelesaikan S1 karna kekurangan ekonomi, taapi saya janji pada diri saya akan menyelesaikannya suatu hari nanti, walaupun tetap seperti tujuan awal saya tidak akan menggunakan ijaazah sebagai bahan untuk mencari kerja.
Biarkan aja pak guru, ga usah diingetin.. Kalau kebanyakan org kehilangan mindset cari kerja nanti banyak perusahaan yg kesulitan mendapatkan karyawan. 😂
beliau lupa kalo orang buka usaha dan orang yang cari kerja itu sesuatu yang ga bisa dipisahin. lupa juga kalo sudut pandang yang diambil adalah sudut pandang yang cuman ngeliat 1 sisi oang wkwkw
motif untuk mendapatkan pengetahuan,pengalaman dan skill bahwa ketika kita kuliah itu mengasah proses berpikir kita,menciptakan metodologi yg baru dalam benak kita, mewujudkan sensasi agar kita termotivasi untuk melakukan hal yg lebih besar, mengasah kemampuan dan keterampilan kerja mencari sumber,memverifikasi sumber dan menyajikan sumber (melatih akal pikiran) kuatkan kualitas > dikejar uang tdk berkualitas > budak uang
Guru bilang pemateri sekelas Rocky Gerung. Justru mereka bakal bertanya Rocky Gerung itu siapa? Beda klo dibilang Baskara Putra, ohh yang Hindia/oh yang Feast itu... Pointnya adalah sepertinya mereka lebih banyak tau ttg band/musik daripada pembicara2. Tentu tidak negatif, klo porsinya dibuat bener atau klo porsi musiknya banyak krn emang konsen disitu.
Mahasiswa yang hanya ingin mendapatkan ijazah S1 untuk bekerja, hanya datang kuliah, mengerjakan Tugas dosen, mengusahakan bagaimanapun mendapatkan IP Tinggi lalu pulang. Makanya banyak mahasiswa IP tinggi tapi nothing.
![Noob To Max With DRAGON REWORK In Blox Fruits [FULL MOVIE]](http://i.ytimg.com/vi/LnBMOinoOvA/mqdefault.jpg)
Mindset salah : tujuan kuliah biar gampang melamar kerja
Mindset benar : membekali diri dengan ilmu dan pengalaman selama kuliah 🔥
Tujuan kuliah biar bisa nganggur 4 tahun itu benar atau salah ?
Salah@@evosroar3794
Bnyk mahasiswa yg kuliah sambil bekerja
@@evosroar3794 benar
@@ArtMangaStyle tpi apakah semua yg dipelajari mereka ngerti?
Gue rasa, fenomena mahasiswa lebih milih konser daripada seminar itu sebenarnya adalah bentuk perlawanan bawah sadar mereka terhadap sistem pendidikan yang mereka anggap membosankan dan kurang relevan. Bayangin aja, kita dari kecil dicekokin pelajaran yang kadang nggak nyambung sama minat dan bakat kita, terus pas udah gede disuruh ikut seminar yang mungkin ngebahas hal-hal yang menurut mereka nggak menarik.Di sisi lain, konser dan hiburan itu kayak oase di padang gurun. Mereka bisa lepas dari tekanan, stress, dan monotonitas kehidupan kampus yang kadang cuma ngasih beban tugas tanpa benar-benar ngajarin cara berpikir kritis atau kreatif.Nah, soal malas berorganisasi, gue pikir ini ada hubungannya sama era digital. Dulu, orang-orang berorganisasi buat nyari pengalaman sosial dan belajar kerja sama. Sekarang, anak-anak muda bisa dapet hiburan dan koneksi sosial dari internet. Mereka bisa main game online, nongkrong di media sosial, dan bikin konten di RUclips atau TikTok. Organisasi kampus mungkin kalah menarik dibandingkan dunia digital yang serba cepat dan instan.Mengenai mindset kuliah buat dapet kerja, gue rasa ini bukan sepenuhnya salah mahasiswa. Sistem pendidikan kita dan budaya masyarakat yang masih terlalu fokus sama nilai akademis dan ijazah bikin mahasiswa jadi pragmatis. Mereka diajarin kalau sukses itu diukur dari seberapa cepat mereka bisa dapet kerja setelah lulus, bukan dari seberapa banyak mereka berkembang selama kuliah.Jadi, solusinya? Mungkin kita butuh revolusi kecil-kecilan di dunia pendidikan. Kita perlu lebih banyak dosen yang ngajarnya nggak cuma sekadar transfer ilmu, tapi juga memotivasi dan menginspirasi. Kita butuh seminar dan workshop yang lebih interaktif dan relevan sama kehidupan sehari-hari. Dan yang paling penting, kita harus mulai ubah mindset dari mengejar nilai dan ijazah ke mengejar kualitas diri dan pengalaman hidup.
Utk dosen Bukan transfer ilmu, motifacot doang. Tapi, merekanya sendiri harusnya ngasih contoh ke mahasiswa ini lo terapannya. Ajak mahasiswa ke lab utk memperlihatkan gimana cara kerja yg sesuai dengan SOP di dunia kerja. Kalo untuk teknik gerakin tangan untuk rakit alat dan permesinan. Jgn hanya terima beres ketika bimbingan TA jika anda dosen MIPA dan teknik. Ujung²nya, dosennya sendiri kagok dan gmna dgn mahasiswa yg diampunya
Setuju sih, harus ada sebuah revolusi di dunia pendidikan.
Banyak alasan , guru dan tempat sekolah itu hanya sebagai fasilitator , kalau emang ngak sesuai minat apa yg di sampaikan , cari sendiri perdalam sendiri bidang ilmu minat yang kamu mau , bukan sebagai alasan pelarian diri ke konser. You re wasting your own time and blame others
Ini yang gue alami dan temen gue alami. Semua menjadi budak uang . Saya memiliki ide baik cenderung disepelekan. Ini membuat pragmatis yang penting apapun caranya biar cepat kaya , karena dengan itu lah bisa dihargai dan dianggap manusia beneran
nah ini, gua lebih seruju sama poin yg ini
Andai saja:
SD = Adab, Akhlak dan Budi Pekerti
SMP = Pencarian Minat dan Bakat
SMA/SMK = Pengembangan Skill Bakat
S1 = Expert Bakat
-------
Syarat: "Bodo Amat Nilai sama rata..!"
Pertanyaannya:
Apakah bisa..?... Sangat bisa.
Apakah mau..?... SAMPAI KIAMAT JUGA GAK AKAN MAU.!!!
Betul baraya
@@iso_ae3305 Sebab klo semua itu dilaksanakan dengan baik dan benar...maka negri ini bisa jadi akan jaya ...makanya dibego2in,dirusaka aja,biar yg menikmati kejayaan orang2 yg berada di circle mereka....Indonesia sekarang bentuknya kira2:Simiskin vs sikaya dan orang pinter vs orang bego...
Nah ini baru penonton GG
Selama masyarakatnya lebih pentingin makan daripada pendidikan maka itu cuma mimpi
Sulit bang, ngembangin skill dari kecil juga perlu banyak sumber daya..
terima kasih pak guru, tolong jangan cape mengkritik kami
Kuncinya ada di ending dari video ini. Guru Gembul menyuruh baca buku disaat tingkat literasi kita rendah. Bahkan yang bisa baca pun tidak mampu memahami substansi dari sebuah paragraf sehingga tidak sedikit pembaca yang terkena click bait. Kemudian Guru Gembul tidak mewajibkan kuliah bahkan sekolah. Yang diwajibkan adalah menjadi hebat atas pilihan yang dipilih, entah itu memilih kuliah atau tidak. Sehingga kalau sudah menjadi hebat dalam bidang yang dipilih maka uanglah yang mengejar kehebatan. Artinya uang akan berlabuh pada kepantasan. Selayaknya ada istilah "siap kaya raya".
Dulu pernah idealis dengan organisasi dan ikut BEM, dan tetep teguh bahwa mahasiswa punya peran utk kontribusi terkait kebijakan….. namun naas, setelah mau lulus kuliah orang2 di organisasi yang bahkan ngadain demo dan aksi, pada bilang “menyesal ikut organisasi, ya ujung2nya industri butuhnya skill ini dan itu.”
Then, akhirnya hal demikian yang memutuskan saya utk merubah semua target kuliah, berubah dari yg awalnya pingin kerja di migas, berubah “bagaimana caranya membangun perusahaan migas..” Alhamdulillah setelah lulus kuliah langsung bangun bisnis di bidang konsultan dan modelling migas.
Wal hasil Alhamdulillah dalam 3 tahun membangun bisnis ini, sudah bisa megang project dengan nilai 3 digit sebulan
Gokil lu bang.
keren bang. Mohon saranya jika punya bisnis seperti abangya lebih baik buat brandnya nama sendiri atau buat nama baru. Terus self branding penting kah bisnis seperti ini?
Bener ini🎉
Justru karena pernah di organisasi makanya bisnis sendiri lebih maju. Dibawah alam sadar itu terjadi. di organisasi udah biasa berhadapan dengan kampus yang tua dan pemikiran batu. ini di bisnis anak muda sok kepedean jadi konsultan proyek besar wah pasti butuh soft skill tinggi yang pastinya ga didapat anak yang kuliah pulang kuliah pulang.
Makanyq baca buku biar gak ikut ikutan. Konyol 🤣
Pada pernyataan terakhir dengan logika yang sama dalam mencari pasangan, dengan perbaiki dan meningkatkan kualitas diri sendiri, pasti ada yang mau tanpa mengemis Cinta sana sini. Perumpamaan nya kalau mau menarik kupu-kupu jangan mengejar nya, kupu-kupu kalau dikejar pasti lari, tapi buatlah kebun yang cantik maka akan banyak kupu-kupu yang akan datang dengan sendirinya.
😅😅di sekolah udah ga boleh di kasih tugas/pr saat kumer😅
Pas kuliah di kasih tugas langsung stress .
Di sekolah jarang masuk ttp naik.. ga naik guru dipecat.
Pas kerja demo mulu jarang kerja 😂😂
Salah sistem pendidikan coz nilai rapot wajib bagus 😂ga naik kepsek guru sipecat😂😅😅
@@Sirimons12Tapi menurut pengalaman saya,alasan kenapa kalo guru tidak menaikan siswa dipecat,karna orang orang sini memang kemampuan mengajarnya kurang/tidak professional,masak guru TIK saya saya guru multimedia saya gapernah masuk kelas ngajarin,kalau ngajarin pun singkat banget abis itu pergi🙄
Akhirnya terpaksa lah menerapkan sistem seperti ini,yang mana ini justru lebih fatal daripada sistem sebelumnya
Nah ini contoh kecoa yang tidak suka kebun ya baraya@@playandfun3720
Nah setuju kita harus mengerti tentang bibit bebet bobot
mahasiswa banyak yg kurang minat dalam proses belajar saya rasa juga karena memang dosen atau pengajarnya kurang kompeten sehingga mahasiswa hilang minatnya, apalagi sedari sekoalah kebanyakan siswa sudah trauma belajar seperti yang dikatakan guru gembul
Juga lingkungan pertemenan juga
faktor nya sbenarnya bnyak, tp ini termasuk slah satunya
Justru kalau mhsswa merasa dosennya kurang kompeten, harusnya mereka ikut workshop atau seminar yg menunjang kompetensi mereka. Karena biasanya workshop itu pembicaranya adalah pakar, atau yg ahli di bidangnya, dari luar tempat mereka kuliah.
setuju, banyak dosen yang hanya memaparkan materi saja tapi gak ngajak untuk berpikir
@@abidinzaenal4631 masalahnya workshop sendiri kadang gak relevan. coba deh ikut workshop beberapa kampus. Apalagi gw pernah ngikutin beberapa worksho dari bbrp kampus, dan gak munafik sih, nama besar kampus jg mempengaruhi ke kualitas workshopnya
Soal mindset mahasiswa yang cuma copas sana sini
Kalau pikirku, bener kata pak guru gembul, kalo niat dosen itu biar mhs nya pd berpola pikir sana sini
Tapi kenyataannya sepertinya ada kecacatan pengajaran pola fikir selama sekolah dari kecil smp masuk kuliah, sehingga bnyk mhs yg gk ngerti mindset itu
Studi kasus di kampusku aja banyak bgt yg masteran laprak/nyontek/nyopas laporan praktikum dari temennya yg lain karna males ngerjain/gak tau harus ngerjain apa/yg lain
Dn si yg dicontekin pun dengan sadar membiarkan punya dia dicontekin
Saran dariku, memang harus diperbaiki di akarnya, di sekolah sekolah tentang "kenapa" jadi kenapa harus murid murid itu belajar ini itu, jd gk cuma ngehafal dn nothing happen pas udh lupa
Disisi lain buat yg udh terlanjur smpe bangku kuliah dn pola pikirnya msh childish, seharusnya dosen bisa membantu buat ngingetin tujuan/mindest belajar ini itu dengan gaya ngajar yg dipahami mayoritas mhs
Tp nyatanya msh ada aja dosen yg asal ngajar jg hmm.. bingung gue sm negri ini wkwk emang harus dari akarnya bgt bgt dibenahinnya, baru perlahan lahan klo udh membuat culture baru, bisa deh agak membaik di tahun tahun kedepan
Btw aku baru nonton smpenit 8:21 blum smp selesai, udh gatel mau komen, takut lupa 😂
menurut saya 1 kata kuncinya:
lingkungan.
karena orang sepintar seidealis apapun jika ditempatkan dilingkungan yang salah, lama kelamaan mereka juga akan terdampak
gw ga setuju
Alasanya Kak?@@kiyonaraa7395
pernyataan ini kurang lengkap
@@PLAYER-WIP tambahin dong
Ga salah, lingkungan adalah satu faktor
Makanya ga cukup pintar, tapi juga cerdas dan punya mental kuat..
pintar=banyak informasi yang ada di otaknya, punya skillnya, jago dalam ke ilmuwan nya.
Cerdas=tau lingkungannya seperti apa, tau harus bagaimana bersikap, tau harus memilih bagaimana terhadap lingkungannya, tau plus minus tempat dia berada, tau cara mengunakan kepintaran nya sesuai apa tujuan dari yang mau dia raih.. tau cara memberikan pengaruh bukan malah terpengaruh..
Mental kuat= kemampuan untuk tetap setia bertahan walau lingkungan nya yg sulit berani mengambil resiko, tidak keberatan segagal apapun kegagalan nya jadi pembelajaran untuk modal bangkit kembali bukan jadi alasan untuk lari dan mengkambing hitamkan hal-hal atau pihak-pihak lain..
Nah untuk jadi lengkap seperti itu, sulit..di dapatkan bukan cuma dari belajar, dan pengalaman, tapi juga dari semua penderitaan dari kesulitan yang dimana dia berhasil survive di situ..
Proses nya itu sangat tidak enak dan menyakitkan.. dan bila berhasil survive dari 1 rintangan pun selama masih hidup masih banyak jutaan rintangan lain yang menanti sampai kita selesai di dunia..
Kuliah masuk 2012. Dapet matkul Kewirausahaan.
Nilainya dipukul Rata C. Kata pa dosen. Nanti kalau usahamu udah ber omset 20jt/bln saya kasih nilai A.
Sekian.
Yahaha
@@andikurniawan-te2hk 😂child free.. makin lama profesi guru makin di tinggalkan selain karna murah anak kecil yg sekolah makin jarang atau udah ga ada.. cape2 sekolah mending jadi kang parkir bisa kaya...daripada kuliah mahal2 tar cuma jadi guru 😂
Masuk akal juga tuh dosen
Dosen nya punya usaha g?jngn2 cuma omdo
Wah saya sudah dpt nilai A dong... omset apotek 50-60jt/bulan, kerja didesa gaji umr singapura😊
Next mau belajar komoditas biar bisa expor soalnya cita2 ingin usaha didesa gaji dollar next umr skandinavia
Beneer, yg dicari perusahaan itu orang yg berkualitas, beberapa orang yg ku kenal hebat dia bisa atur waktunya sendiri kapan kerja dan kapan ngisi seminar di luar kerjaan karena orangnya memang hebat
mumpung saya masih tugas akhir, saya akan coba ubah diri saya secara perlahan. Terima kasih pak guru
baiknya segera berubah jadi lebih baik
semangat brooo, bisa bisaaa
baca komen abang, aku jadi ikut membara, thank yuu, terima kasih guru gembul
Setel lagu nya naruto bro,biar makain semangat
Seni adalah ledakan
bro negara ini problematik dari akar, mau masuk sd atau sekolah favorit orang tua bayar biar anaknya masuk (ga semua), dari sd banyak yg nyontek kalo ga dikucilkan dibully, katrol nilai demi akreditasi sekolah, masuk kuliah joki tugas, lulus kuliah masuk kerja atau pns bayar (ga semua), masuk aparat penegak hukum jual tanah (ga semua), mau naik pangkat bayar ga dinilai dari kompetensi, jadi pemimpin bayar rakyat pake serangan fajar, jadi pejabat nyari" buat balik modal, mau liburan kena pungli akamsi di tempat" liburan, ga bobrok gimana coba dari akar rumput sampe ujung atas sudah rusak semua, itulah kenapa orang" pinter pengen pindah negara
orang pinter betah di indonesia 😆 orang baik dan jujur yang ga betah.
Mantap bro, itu kenyataan yg miris
nah ini, bener dari akarnya aja sudah begini. memang kalo mau bagus mau gak mau pemerintah itu harus turun andil membenahi sistem pendidikan dan membenahi sistem itu lama banget gak bisa instan nah mirisnya Indonesia, pendidikan dipandang sebelah mata. Coba deh naikin kualitas guru dan sekolah, jadikan guru sebagai profesi yg mulia, gajinya banyak
@@emfaadib1318 setuju bngt guru jd profesi yg mulia & dimuliakan, & guru jgn hanya gaji bnyk tp harus benar-benar yg berkualitas & diseleksi dg sangat ketat tdk seperti akhir2 ini yg hanya mengedepankan kuantitas ASN Guru tp mengabaikan kualitasnya
Betul bro (gak semua ) mereka nyotek pas sd, joki tugas,nyogok masuk pns TAPI (Hampir Semua) murid nyontek dan gurunya membiarkan saja, joki tugas, nyogok pns itu pasti ada dan beberapa ada juga yang real gak pake duit 😅
Saya pernah dengar lupa darimana tapi katanya mahasiswa yg merasa dirinya salah jurusan itu karena memilih jurusan dg tujuan untuk mempermudah mendapatkan pekerjaan, bukan karena keinginan apa yg ia suka.
Tmn gw sengaja masuk jurusan yang ga disukai karena disuruh orang tuanya.
Gw juga terpaksa gitu bang, gw punya bakat minat di Matematika. Tapi orang tua gak mau kalo gw cari kerjaannya susah makanya dipilihin jurusan yg lain. Jujur agak kecewa sih
@@fahriachmad4200 kenapa gak kuliah pake biaya sendiri aja?
Kalo saya memang faktor orangtua, bilangnya jurusan ini banyak duitnya
dan apa ketika kalian jadi orang tua bakal berlanjut atau putus rantai nya?
Kesalahan kalian adalah memikirkan seks cinta cintaan dan pacaran saat menuntut ilmu pada saat itu juga anda sudah tersesat dan terbelenggu
Emg makin hari makin banyak yg loss di generasi saya...Pacar2an dr jaman SMP, SMA udh kek biasa. Udh mah pergaulan kacau, kalo anaknya ga bisa jaga diri ya bgitu..
Malah ad orang tua yg seneng kalo anaknya sama pacarnya sering pergi2an berduaan doang, sampe keluar kota, giliran kejebolan merasa si paling ternodai. Heleh, koplak bener2.
Mungkin dipikirnya, yaudahlah mending pacarnya dikenalin ke keluarga, biar kenal semua, drpd sembunyi. Paling juga gabakal ngapa-ngapain kan udh dikenalin, masa iya anak2 berani?
Lah, jangan cuman diajak kenalan, dinasehatin atuh bapak ibu, dikasi pengertian sampe paham bener2 arti konsekuensi.
Jadi anak juga jan pada ndableg. Giliran org tua nasihatin, kek ngomong sm kambing..
Fenoman ini kaya efek domino dimana suatu kelompok menyukai sek dan cinta cintaan maka pasti akan ada media media yang menargetkan mereka untuk goals promosi atau iklan demi menjual suatu produk atau jasa dan faktanya sangat mungkin promosi atau marketing yang awalnya di targetkan ke golongan ini malah nyasar ke golongan lain, inilah yang menyebabkan efek bola salju sekaligus domino efect
@@carpediemxxnah aku suka ni, kau pintar bang
17 : 32
@@ZENSOFIYbener bang islam udah ngatur keketatan campur laki & perempuan. Tapi saya sebagai alumni pesantren, saya memandang diri sendiri dan alumni pesantren yg lain itu pasti menghadapi apa yg jadi permasalahan umum pemuda diantaranya pacaran. Jadi ya sebagian ada yg masih sadar, ada juga yg berubah sehingga berproses lagi untuk kembali sadar.
"bayangkan anda joki mahasiswa kedokteran. pas mau operasi, dokternya adalah mahasiswa yg dulu skripsinya anda jokikan." E.B.
Pas mau operasi, mata udah berat kena obat bius, tiba-tiba dengar dokternya nyetel tutorial yutub 💀💀💀
😂😂😂 anjir wkwkwkw
@@alvianekka80😅😅😅
haha...😂😂tutorial yutub.., video nya tentang cara mengupas buah salak pakai gerinda
@@alvianekka80 😂
Terimakasih pak guru, saya jadi termotivasi. Kadang suka mengeluh dengan tugas yang sulit, maupun nilai ujian yang jelek. Padahal balik lagi ke diri kita sendiri, jika ada kemauan untuk bisa, maka logikanya harus belajar dengan rajin dan sungguh-sungguh 😊
Ini maaf maaf ya maaaafff banget ya, misal kalau ada disini yang merasa seperti yang gugem bilang... tolong... tolong... tolong... Gak usah koment so bijak. Sadari renungi... Terus lakuin hal yg positif. Thanks.🙏🏻✌🏻
Saya sekarang udah mulai memilah sampah pak guru, saya ajarkan ke keluarga buat pilah sampah walaupun skalanya masih di rumah, dan itu karena berhubungan dengan usaha budidaya maggot yang mau saya rintis. Masalahnya sampah plastik dan anorganik bingung saya kemanakan alhasil saya masih membakar sampah plastiknya karena sampah plastik biasa enggak diterima pengepul (kebetulan tetangga saya pengepul sampah).
Mohon doanya temen2 ini salah satu keinginan dan cita2 saya dan saya pengen ikut kontribusi mengurangi limbah makanan menjadi sumber uang😁
Plastiknya jadi bijih bisa ga
semangat🎉
@@muhammadiqbaltawakkal terbatas bang, ada plastik yang bisa jadi bijih (yang diterima pengepul) ada juga yang tidak.
@@mamankujannk5450 waduh
Izin sharing semoga kalian baca komenan saya. Saya mahasiswa akhir yg lagi cuti dan sebelumnya dari awal masuk kuliah itu yg saya tekankan aktif di berbagai organisasi ikut seminar dan bahkan volunteer. Karena sebelum saya masuk kuliah saya udah melihat fakta lulusan sarjana banyak yg nganggur salah satunya itu cuma ngejar ijazah tapi kompetensinya gaada sama sekali dan itu lebih relate tapi ada satu poin yg mungkin pak guru belum cantumkan yaitu mental kawanan dan demi allah saya mengalaminya pak. Saya orangnya miskin secara skill dan pengalaman saya putuskan utk mencari organisasi apapun dengan tujuan menambah pengalaman tapi apa yg terjadi saya gak lolos terus karena hanya dengan niat dan tekad aja gak cukup harus ada keahlian plus orang dalam yg secircle sama temannya akhirnya selama kuliah ga pernah bisa masuk organisasi sekalinya masuk dapet organisasi yg isinya orang narsistic dan toxic sampe akhirnya aku mutusin buat keluar dan saya selalu galau akan bayangan setelah lulus nanti kalo lulusku hanya sekedar ijazah buat apa aku kuliah dan bahkan organisasi yg kuikuti mungkin gak sejalan juga dengan jurusanku sendiri saya sampe sekarangpun gaada relasi sama siapapun kecuali sama allah semoga yg nonton video ini dipermudah urusannya sama allah utk masa depan
Apakah organisasi/workshopnya berkualitas/bermanfaat? Saya lihat banyak organisasi diadakan ya outputnya tidak ada. Juga hanya demi menambah CV/"berorganisasi" saja. Saya melihat sendiri bahwa organisasi itu rata" overrated dan arahnya tidak ada. Mau mengasah skill analisis/berpikir kritis? Saya tidak pernah ikut organisasi tapi rajin ikut penelitian. Punya beberapa publikasi sebelum akhirnya lulus, dan serabutan modelling dengan belajar otodidak. Puji Tuhan karena kumpulan pengalaman saya saya diberi kesempatan studi lanjut di LN. Asah dirimu sesuai jalan masing-masing.
Tidak perlu juga semua orang menjadi orang "kaya/sukses". Berhenti berpikir cara jadi orang kaya/istimewa atau berhenti jadi "orang biasa". Mulai berpikir bagaimana cara menyejahterakan semua orang, termasuk "orang biasa".
Gak nyambung, point di vidionya adalah seharusnya mahasiswa mancari pengalaman,ilmu, wawasan, dll sebanyak banyaknya untuk bekal kehidupan selanjutnya. Lah lu malah merendahkan suatu hal dan meninggikan diri sendiri
Organisasi itu cma salah safu cara pengembangan diri meningkatkan softskill, masih ada ikut workshop, lokakarya, seminar dll. Jngn yg di "highlight" organisasnya aja.
@@rahulk8749 memang tidak efektif kok. Untuk apa merendahkan kalau memang performanya tidak sesuai yang diharapkan? Orang pada akhirnya hanya ikut-ikutan saja ikut organisasi dan segala hal supaya dicap calon orang sukses. Orang-orang yang terlalu mempromosikan kegiatan organisasi seperti ini dulu merendahkan saya, saya dicap orang apatis, kupu-kupu, kecil harapan lulus dan dapat kerja dll. Kalau anda merasa direndahkan ya sadar diri. Kalau pembawaannya seperti di video itu namanya promosi, apalagi menyangkut seminar pribadi.
@@bottomethgear9622 menyala abangkuh
@@bottomethgear9622 makin keliatan gak nyambungnya, secara ga sadar lu nunjukin lu pernah sakit hati dengan sesuatu dan lu jadi subjektif menilainya. Yaudah lah yaa semoga sukses slalu broo
Gaji/salary adalah racun yg diberikan oleh atasanmu supaya kamu melupakan semua mimpi/passion/bakat mu..
Ini Komen yang aku Cari Bro. Sudut Pandangnya mu udah Benar Sekali.
Makasih
@@jeffM.FindMega juga tuh
KKN di Desa saya dikerjakan oleh mahasiswa dengan baik dan benar, guru gembul bisa cek projek dari mahasiswa UNESA membuat ekonomi kreatif pariwisata Bukit Cinta di Ds Ngepeh Kec Loceret Kab Nganjuk
Di tempat kamu tema ditempat lain tidak begitu lain tempat lain cara 😂😂
Alhamdulillah Mas Itu Kampus Gua😅
Mengejar IPK tinggi, pas lamar pekerjaan malah sering tidak lolos, mau buka usaha sendiri malah tidak tau cara memulai dan tidak punya relasi, itulah kenapa pentingnya kuliah ikut organisasi
Tapi bang organisasi di kamus saya malah dikit dikit politik mulu
@@irfanmaulana7593 tergantung persepsi masing2. Organisasi intra maupun ekstra kampus itu ada banyak, pilih yg baik2 saja. Seperti organisasi yang saya ikuti, kami sering ada kajian, latihan Hadrah, shalawatan, kajian ilmu ekonomi, terkadang sharing hal2 sekitar permasalahan kuliah, dan lain2
“intinya” ijasah hanya demi identitas pendidikan tapi tanpa memiliki keahlian dalam pendidikan, karena pendidikannya sering diabaikan, ijasah hanya untuk mencari kerja
Saya jadi paham kenapa Rancho (Phunsukh Wangdu) di Film 3 Idiots bisa sukses bahkan diincar oleh Chatur dan Pengusaha jepang, yang saya tangkap (ditambah dari video ini)
A. Cintai dan Nikahilah apa yang kamu benar-benar suka (konteksnya bakat dan minat lah)
B. Kuliah itu dapat Ilmu dan berpikir berbeda bukan dapat Ijazah agar dipandang
Itu aja sih, saya juga kaget walau Phunsukh Wangdu seorang Ilmuwan terkemuka di Film 3 Idiots dia masih bisa ngajar anak-anak di wilayah pegunungan di India, saya jujur bermimpi banget punya modul hidup seperti Phunsukh Wangdu di Film 3 Idiots 😂
Ga semua orang bisa menjadi yang mereka cintai om. Ga semua orang punya kesempatan buat menjadikan bakat dan minatnya sebagai pekerjaan. 3 idiots itu cuma film, dan dalam film itupun si tokoh utamanya di sponsori sama orang kaya
@@ilhamnurhuda5200 semua orang bisa, tapi gak semua orang mau ambil resiko buat bisa, dan gak semua orang mau & bisa berkorban buat kejar itu, entah waktu, mental, tenaga, pikiran, family time, dsb. Semakin berat situasi, semakin besar pengorbanan; semakin besar mimpi, semakin besar pengorbanan. Saya bilang gini karena saya udah melewatinya, walau belum bisa settle dan belum merasa mimpi saya tercapai.
Saya rasa, yang mas sebut di atas cuma suatu alibi atau pembenaran dari ketakutan buat challenge diri.
@@raafig mungkin lu kurang pengalaman om, atau mungkin lu orang yg beruntung bisa bekerja sesuai minat lu. Ada banyak anak berbakat di sepakbola, tapi keadaan membuat mereka ga bisa jadi pemain bola profesional. Entah itu terjebak di sepakbola amatir, atau bahkan sama sekali ga bekerja sebagai pesepakbola. Pada akhirnya lebih banyak minat, bakat, passion yang akhirnya cuma bisa dijadikan hobi aja, buka profesi.
Intinya tidak semua orang yg diberi kesempatan akan memanfaat kannya dengan baik.
Banyak faktor yg membuat dia gagal. seperti kebiasaan menang sendiri, acuh tak acuh, pemalas, dan tidak mau memikirkan langkah untuk kedepan walaupun selangkah.
😅😅di sekolah udah ga boleh di kasih tugas/pr saat kumer😅
Pas kuliah di kasih tugas langsung stress .
Di sekolah jarang masuk ttp naik.. ga naik guru dipecat.
Pas kerja demo mulu jarang kerja 😂😂
Salah sistem pendidikan coz nilai rapot wajib bagus 😂ga naik kepsek guru sipecat😂
Sedikit Sharing
Saya sarjana yang idealis dan ingin selalu mengikuti pekerjaan sejurus dengan jurusan saya.. Tetapi setahun saya menganggur karena tidak diterima kerja.. Padahal saya yakin dengan potensi dan bobot penelitian saya. Sementara teman saya dengan CV dan lulus kuliah karena AI mendapat kerja meskipun tidak sesuai jurusannya. Akhirnya setahun kemudian saya dapat tawaran untuk melanjutkan penelitian sambil menerapkan hasil penelitian saya di suatu Perusahaan Manufaktur..
Kenyataan pahit meskipun penelitian saya Prioritas Riset Nasional tidak digubris negara ini. Setidaknya disinilah saya tidak menjadi budak uang semata dalam bekerja dan berbisnis
Semangat Bro. Gusti mboten sare.
😅😅di sekolah udah ga boleh di kasih tugas/pr saat kumer😅
Pas kuliah di kasih tugas langsung stress .
Di sekolah jarang masuk ttp naik.. ga naik guru dipecat.
Pas kerja demo mulu jarang kerja 😂😂
Salah sistem pendidikan coz nilai rapot wajib bagus 😂ga naik kepsek guru sipecat😂😂
@@Kbmroes6463 😂child free.. makin lama profesi guru makin di tinggalkan selain karna murah anak kecil yg sekolah makin jarang atau udah ga ada.. cape2 sekolah mending jadi kang parkir bisa kaya...daripada kuliah mahal2 tar cuma jadi guru 😂..
@@yohanalexander2850 Matur Sembah Suwun Lur
@@Sirimons12 sedih.. iya sih bicara uang.. Kang parkir jelas lebih kaya dari kondisi saya sekarang
Tapi jangan lupa ada mahasiswa yang tidak mau berorganisasi karena keadaan organisasi² di kampusnya emang nggk beres. Senioritas yang melampaui batas, diksar yang tidak nyambung dengan label organisasi sampai kepada budaya korup senior organisasi yang belum pak guru tau bobroknya. Dan satu lagi, yang biasanya melakukan tindakan asusila atau pergaulan bebas itu biasanya dari kalangan orang² yang ber organisasi
@@RahmiMiftahul1453 benar sekali bang. Apalagi banyak panitia2 organisasi yang jadi panitia ospek yang sok keras padahal mereka sendiri kacau hidupnya
riil kak saya dari mks anti organisasi kampus krn hal2 yg disebutkan diatas.Akhirnya saya berkutat di organisasi luar kampus mulai dari relawan hingga EO karena tidak mau tertinggal dengan teman2 yg berorganisasi dikampus tp gamau kena senioritas akhirnya komunitas jadi pelarian wkwk tapi lebih seru sih soalnya jangkauan relasinya lebih berkelas
Sy lulusan s1 teknik sipil profesi sy skrg jualan mie ayam,dimsum dan seblak. Alhamdulilah sy sdh jadi bos 😅🙏
Pak guru betul....panitia tadi jujur banget...thx u pak guru....bongkar terus kenyataan itu ....klo emang bobrok,ya bobrok aja
Betal betul, bacq buku oii 🤣
😅😅😅di sekolah udah ga boleh di kasih tugas/pr saat kumer😅
Pas kuliah di kasih tugas langsung stress .
Di sekolah jarang masuk ttp naik.. ga naik guru dipecat.
Pas kerja demo mulu jarang kerja 😂😂
Salah sistem pendidikan coz nilai rapot wajib bagus 😂ga naik kepsek guru sipecat😂😅
bagaimana kalau seminar itu/lokal karya dividiokan aja di uploap ke medsos sebagai pengganti untuk mereka yg tertarik aja?
Cuannya coy@@Ourobos13
Saya dulu kpengin banget kuliah . Tpi karena keterbatasan ekonomi org tua dan nilai sy hnya standar tdk mmpu meraih beasiswa sy gagal jadi mahasiswa .
Kini sy hnya mnjdi buruh harian lepas dan berusha mngmpulkan uang utk bngun usha .
satu hal walopun sy tdk prnh jadi mahasiswa...kurang keilmuan ...wawasan organisasi . Tpi sy masih ingin mnjdi bagian dripada org yg membangun kbaikan di masyarakat . Bismillah sy bktikan bhwa sy bisa bermanfaat bagi org lain . alhmdllh niat niat yg tdinya sy modal sendri kini di masyarakat dan temen bnyak yg mmbantu .
Sy bergerak di berbagai kgiatan keagamaan,bkti sosial, dan berbagai kgiatan usha positif lainnya .
Semangat, sukses selalu 💪 sukses banyak pilihan & jalannya 💪
Belajar menulis yang benar dulu.
Tetap semangat. Belajar bisa di mana saja termasuk melalui internet.
Terima kasih bnyk teman tmen... Atas suportnya.
Semangat bang. Selama tidak kriminal atau jahat atau buruk maka lakukanlah pilihan yang abang telah putuskan.
ketika dunia kerja membutuhkan orang yang menarik, bisa menunggang naga, punya 3 haki, belum menikah dan batas usia 25 tahun maka sudah saatnya para sarjana berwirausaha.
Kok bener bang wkwk
minta fresh graduate pengalaman 2 tahun💀
Mgkn harus itu..
Kalo ada temen2 Chinese merasa didiskriminasi karna susah jadi PNS, atau aparat, percayalah justru kalian patut senang, karna jadi punya mental mending jadi pedagang, pembisnis, atau toke. Lihat siapa yg paling kaya di negeri ini.. siapa yg punya andil besar dalam negara ini? Bukan PNS atau aparat, siapa yg jadi elite global? Ya pastilah yg punya mental toke a.k.a boss
Karena mereka perantau. Biasanya org² perantau dan bertemu dgn org² satu daerah ya punya ikatan kuat antar sesama mereka. Kalo org Indonesia mentalnya kepiting semua di mana kalo ado yg merintis usaha, padahal masih aatu keluarga, bukan ditolong malah dihina suami ga tau diri karena makan dari gaji istri 😂😂😂. Realistis saja di mana apa yg dikatakan guru gembul ga sesuai realita dgn mengutip Rich dad Poor dad di mana apa yg ia kutip hanya berhasil apabila sistemnya sudah mapan kayak di negara tmpt Robert Kiyosaki tinggal.
Chinese basicnya matematika dan sains bro, mereka memang orang orang hebat dalam keilmuan sains apalagi hitung-menghitung macam fisika dan matematika. Liat aja pemenang olimpiade sains itu kebanyakkan chinese, ex. Vietnam, RRC, Taiwan, dll. Jadi buat apa mereka ikut PNS, orang ilmu sainsnya bisa dipake untuk investasi teknologi.
Ajaran orang tua di rumah yang membuat anak-anak sekarang menjadi generasi rapuh karena di rumah di manja, tidak ada tanggung jawab untuk diri sendiri, contoh dasar : beberes tempat tidur, mencuci piring, nyapu, ngepel setidaknya bekas pakai sendiri, semuanya sudah selesai oleh orang-orang yang membantu, mereka tinggal senang-senang tidak siap menghadapi kenyataan hidup yang harus mandiri, begitu pula proses belajar, jadilah generasi tidak mandiri 😢
Good
Sebagai mantan mahasiswa, saya dulu kehilangan minat untuk berorganisasi, karena PERNAH DAFTAR HIMPUNAN dan ternyata yang diterima adalah TEMAN-TEMAN YANG KENAL & AKRAB sama KAKAK TINGKAT. Jadi, REKRUTMEN CUMA BUAT FORMALITAS SAJA. Alhasil, mendingan saya cuman ikutan kepanitaan-kepanitiaan saja dan mengisi waktu luang dengan mengajar anak SD secara privat.
Masalah tugas, saya 50:50, ada yg benar-benar saya kerjakan sendiri dan ada yg cheating, seperti copas + parafrase, karena memang menyesuaikan kondisi waktu dan kendala. 😢 Untuk skripsi sih, benar-benar saya kerjakan sendiri.
Bagian kepanitiaan itu relate dengan saya wkwkwk
alhamdulillah walaupun saya payah di kelas, setidaknya mindset saya benar
Semangat bang walau susah
Yakin bang?
@@aldoirlando4792 😅
jika ada suatu aktifitas yang manfaat/kenikmatanya tidak bisa langsung dirasakan- pasti minim peminat.
misal : mencari ilmu/keahlian, investasi
@@dixakerrr6405 ini sih pernah dengan andai2 mirip ini. semisal waktu subuh setiap shaf nya dikasih uang seratus ribu, maka akan banyak jamaahnya.
Rata rata niat orang sekolah biar bisa mencari kerja(jadi babu)..bukan untuk berwirausaha.
Inilah penyebab kemiskinan susah di hapus.
Emangnya berwirausaha gampang??😂😂
Ya iyalah kocak. Rerata orang Indonesia berasal dari golongan ekonomi menengah kebawah. Jangankan modal kecil berwirausaha, makan pun belum tenang 😢
Kiranya kalau bekerja, dapat upah yang cukup untuk makan dan memulai usaha
Maaf ye bang, di Indonesia kebanyakan perintis dari mines, bukan pewaris dari plus
Skill orang beda-beda bro , wirausaha itu pendapatan nya tidak stabil
@@adnanataru6924 hahahha kalo bapaknya kaya sih sekali dua kali gagal masih ada safety netnya. Coba ngomong kaya gitu ke anak-anak yg bapaknya kurang mampu, yg niat bekerja untuk angkat derajat keluarga.
Lagian sehina apa sih mencari kerja? Kok kesannya jelek banget ya, direndahin sama babu. Kerja sama orang juga banyak banget yg enak. Salary layak. Fasilitas lengkap.
Wirausaha juga dari 100 orang berapa sih yg bisa tahan dalam 1 tahun? 3 tahun? 5 tahun?
kenalan lo sempit kali bang, temen gw banyak pekerja (babu kalo lo bilang) yang berhasil keluar dari kemiskinan.
sejujurnya Indonesia butuh orang yang pola pikirnya seperti anda
Melamar kerja itu untung2an sih pak guru, jd walaupun mahasiswa2 itu tidak mempersiapkan diri sebaik2nya pun, kalo ada ordal semua beres.. ini keresahan saya..
tp saya menangkap apa yg berusaha pak GG sampaikan, yaitu ini bukan masalah mencari/mendapatkan kerja tapi memantaskan diri utk mendapatkan pekerjaan itu
Ya makanya perbanyak relasi, situ mah maunya kumpul sesama mahasiswa, padahal anak2 lulusan SMA yang lu kata2in itu siapa tau anak nya bos perusahan A atau temen nya pemilik perusahaan B. Ya itu previllage orang yg pinter cari koneksi. Giliran gini lu teriak2 ordal ordal ordal. Lu aja yang goblok cari temen dengan embel2 "cari temen tu yang pendidikan nya setara biar nggak bla bla bla bla" makan tu pengangguran 😂😂😂😂
Good
Malah saya pengen banget ketemu guru gembul diseminar sambil berdiskusi dan ngobrolin banyak hal, tapi sayang banget sekolah saya miskin sekali seminar, memang saya bukan mahasiswa tetapi saya justru haus banget akan hal seperti diskusi dan acara yang menambah wawasan, ada pula diskusi yang disukain anak anak sma itu ya Nongkrong gajelas diwarkop tertentu, sambil ngerokok, ngopi, main game, ngomongin cewe dan segala macamnya. Kadang dizaman sekarang saya sulit menemukan teman sebaya saya yang memiliki keinginan yang sama seperti saya dan beda dengan murid lainnya. 😔
Sama bro w juga sebenernya nyari, temen-temen yg suka diskusi pengetahuan.
Cuman gimana ya susah nyari😅
Di grup banyak bro seminar.
Ikut aja kalau mau
Saya berpendapat, jika kalian ingin bekerja silahkan, tapi dalam bekerja jangan hanya mencari uang saja,
1. carilah pengalaman bagaimana rasanya bekerja dibawah pimpinan orang lain, dari sana kalian akan belajar bagaimana cara mengatur orang suatu saat nanti, dan kalian akan mengetahui bagaimana perasaan orang lain saat dipimpin oleh kalian
2. dapatkan pengalaman skill bekerja, skill public speaking, skill lain" yg mungkin berguna suatu saat nanti ketika kalian tidak lagi bekerja dengan suatu badan organisasi
3. tidak semua teori itu cocok untuk untuk semua orang, tapi semua orang pasti menginginkan happy ending dalam kehidupannya
4. Saat ini konoha bukanlah tempat yg begitu baik untuk sebagian orang yg ingin mencari uang yg banyak, bekerjalah diluar negara konoha jika bisa, lalu belilah Asset sehingga menjadi passif income yang sangat berguna jika kalian sudah malas dalam bekerja.
Anda benar Pak Guru Gembul.. KKN itu hanya menjadi beban bagi Desa dan Warga, tidak ada Program² yg mereka tawarkan, hanya sekedar ikut kegiatan yg dilakukan Desa dan Warga setempat.
Sangat setuju dengan apa yang disampaikan dalam video ini. Fenomena mahasiswa yang malas berpartisipasi dalam kegiatan akademik memang sangat memprihatinkan. Mindset mereka yang hanya fokus pada mendapatkan ijazah dan pekerjaan, tanpa benar-benar mengembangkan diri, sangat berbahaya bagi masa depan mereka.
Penjelasan mengenai konsep 'Ayah Kaya Ayah Miskin' dari Robert Kiyosaki sangat tepat. Mahasiswa yang hanya menjadi 'budak uang' dan bekerja untuk orang lain, bukannya mengendalikan uang, diprediksi akan menjadi 'Ayah Miskin' di masa depan.
Saran agar mahasiswa mengubah mindset mereka dan tidak hanya mengejar ijazah, tapi juga mengembangkan soft skill, kemampuan berpikir kritis, dan jiwa kewirausahaan, sangat penting. Hal ini akan membantu mereka menjadi pribadi yang lebih mandiri, kreatif, dan sukses di masa depan.
Pak Guru saya tersinggung dan saya berterima kasih kepada Pak Guru atas peringatannya
🙏😁
motvsi terbalik
*KURASA TAMPARAN INI SANGAT SANGAT KERAS BAGI YANG PUNYA AKAL DAN PIKIRAN YANG SEHAT*
TERIMA KASIH WAALAIKUM SALAM WARAHMATULLAHI
@@haidirfajri6623 😂child free.. makin lama profesi guru makin di tinggalkan selain karna murah anak kecil yg sekolah makin jarang atau udah ga ada.. cape2 sekolah mending jadi kang parkir bisa kaya...daripada kuliah mahal2 tar cuma jadi guru 😂.....
@@Sirimons12 plot twist kan lucu sekali yaa 🗿
Wa'alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh
Sejauh mata memandang, temen-temen saya semua pengennya jadi karyawan. Iya... punya inisiatif, tapi inisiatifnya adalah "menjadi karyawan." Saya bener-bener heran sama mereka -saya mikir: "Kok gaada yang berambisi buat nyiptain hal baru ya? Kok semuanya malah bela-belain buat jadi karyawan ya?" Ambisi pun mereka gapunya. Mereka itu pikirannya udah, "Yang penting kerja aja deh, hidup kan udah ada yang ngatur."
Saya sendiri sih, punya ambisi, tapi ambisinya simpel: buat proyek analisa abis itu tulis artikel(langkah kecil aja dulu); saya juga males beraspirasi didepan temen-temen saya yang ini, karena ujung-ujungnya saya diledekin dan diketawain.
Sama kayak kasusku bang,hampir semua temenku juga tidak punya cita cita dan ambisi besar,itu juga termasuk temenku yang paling pintar di kelas dia bilang cuma mau jadi teller bank,dan satu lagi temenku yang jenius tapi malas,dia nggak tau mau kerja apa,rasanya kepintaran mereka bakal termanfaatkan secara minim
Ssjak saya jadi karyawan, dengan uang gaji, saya bisa mulai mencicil ambisi saya utk modal mendapatkan proyek penelitian dari pemerintah (dgn syarat harus punya koneksi sebagai analis lab kampus sih).
Jadi, untuk mewujudkan ambisi, mmg butuh uang dan koneksi pertemanan yg berkualitas. Jika hanya salah satu seperti temanmu itu ya teman²mu mmg pada dasarnya tujuannya hanya uang atau mental pengemis tadi. Jika hanya punya koneksi yg berkualitas saja tanpa uang, koneksi²mu itu bisa lari. Untuk mendapatkan koneksi berkualitas jg harus dipilih² dan jg butuh uang jg. Jadi, harus punya dua²nya jika ingin ambisi terwujud.
@@rezarhmtl958 iya bang, intinya kalo udah punya ambisi, kerja jadi apapun pasti bakal sukses. Tapi kawan saya ya, boro-boro sukses, ambisi aja gapunya jir...
Kalo sy sih pilih magang daripada organisasi, krn organisasi lebih menekan pola pikir kritis secara hipotesis ataupun dari bacaan/berita saja. beda dengan magang melihat secara langsung dan terlibat pada kegiatan dan kejadian di tempat tersebut sehingga lebih bisa untuk melakukan evaluasi pada diri sendiri dengan berpikir kritis, lalu berkolaborasi dengan pegawai untuk mendapatkan jwbn yg diinginkan
jawabanya karena hidup terlalu manja tugas udah biasa di buatin orang, yang utama itu pacaran, seneng2 dll,
sedih yaa kalo udh kyk gini, padahal org tua cari uang jaman skrg tuh kyk kaki di kepala kepala di kaki capek lahir bathin sementara yg jd anak nyaaaa😢
bagus klo gitu, baru kuliah sudah menerapkan prinsip leadership. mengerti tugasnya tp tdk bisa mengerjakannya ya cari tenaga ahli nya.🤔, pacaran skrng bukannya susah ya level tiktok. seneng2 bareng temen itu bagian dari membangun relasi. bukan begitu?
@@KURANGKERASrelasi memang bagus mas namun permasalahannya mas uang yang mereka pakai adalah uang dari orang tua syukur kalau tugas dibantu gratis kalau bayar sama saja beban orang tua nambah dan tidak memikirkan apakah keluarganya dirumah baik2 saja/bertengkar gara2 biyaya hidup, karena mereka sudah hidup santai oleh karena itu mereka menjadi malas, tidak bisa mengerjakan tugas secara mandiri sulit sedikit cuma bisa ngeluh dan protes, alhasil kerjaan cuma bisa nunggu dibuatkan orang lain, apa lagi belum tentu semua orang tua mampu walaupun anaknya kuliah, contoh : orang tua saya ngak pernah bilang sama anaknya kalau mereka terbatas keuanggannya namun saya sendiri tahu sulitnya orang tua makanya tiap tugas kampus saya kerjakan dan berusaha hemat uang yang dikasih oleh orang tua ingin cepat lulus kuliah agar bisa kerja dan membantu orang tua, saya tidak pernah keluar seneng2 apa lagi pacaran sebab itu cuma menghamburkan usaha kerja keras orang tua beda kalau uang tersebut dari hasil kerja sendiri terserah mau gunakan untuk apa namun di inggat paling tidak berikan gaji pertama kepada orang tua seberapapun sisanya gunakan untuk diri sendiri, kalau ingin amal juga bisa
@@KURANGKERAS saudara sepupu saya bahkan menabung untuk bisa biyaya kuliah dari SMP sampai SMA dia bahkan bekerja membuka usaha kiriman kecil2 agar tidak terus minta uang kepada orang tua sebab dia tahu susahnya orang tua tugas kuliah dia kerjakan bareng temannya kadang dia kerjakan sendiri bahkan tidak pernah dia meminta orang lain membuatkan tugasnya kecuali tidak bisa dia kerjakan pada hari libur dia membantu orang tuanya di warung, saat di tanya ngak keluar seneng2 sama teman kuliah maupun pacaran dia bilang itu cuma menghabiskan waktu dan uang dia mau fokus untuk kuliah dan segera lulus, saat di tanya apakah mau ikut demo apa bila ada yang ngajak seperti di TV dia jawab cuma orang bodoh dan tidak ada kerjaan yang melakukan hal tersebut tanpa berpikir sebelum melakukan keputusan mending fokus lulus dan cari kerja, saat di tanya mau nikah muda dia langsung menjawab semoga tidak terjadi kalau sudah kerja baru mau nikah
@@flowerthewise "uang dari orang tua syukur kalau tugas dibantu gratis kalau bayar sama saja beban orang tua nambah"
Satu rules nya JANGAN BILANG TIDAK TAHU TAPI BELUM TAHU , MAKA LOGIKANYA MAKA AKAN CARI TAHU
Nambahin bg.. kalau tidak bisa cari tahu.. yaa jgn menyalahkan org lain.
Berarti kesadaran diri dan pengenalan kemampuan diri sangat kurang.
Jadi cobalah mengenal dan memahami dri sendiri. Kemudian motivasi dan asah kemampuan supaya lebih baik ke depannya.
rules yg gw terapin bahkan sejak SMA pas ikut pramuka & yes smpek udah lulus kuliah pun masih terbiasa pake kata belum, lebih halus aja rasanya daripada pake 'tidak'
Betul, dr kata2 ternyata bs mempengaruhi pola pikir scr g sadar, gue sadar abis nonton dr nonton salah satu video pak Candra di Success Before 30 👍
iya perkataan juga bisa membentuk mindset, kalo misal ditanya gimana progresnya dan ternyata belum selesai bisa jawab “sudah tapi belum”.
Dua duanya tidak salah. Yang salah itu tidak sadar bahwa dirinya tidak tahu atau belum tahu terhadap suatu hal
pendapat saya ini bukan untuk menjustifikasi kemalasan mahasiswa, tapi itu juga imbas dari sistem pendidikan yg semua serba dicekokin dari kecil jadi pas dewasa uda gaada minat lagi buat blajar karna uda trauma dri pendidikan sekolah jadi gede gatau bakat minat potensi diri apaan, masuk kuliah cuman ikut" an temen atau gk ya karna sekedar nurutin permintaan ortu atau yg tadi pak guru jelaskan jadi tempat pelarian buat ngulur waktu buat dapet duit sambil nyari" kerjaan. dan juga pola didik ortu jg mengambil peran penting juga. diperkenalkan buku atau cara parenting yg tepat dari kecil mungkin nasib nya akan berbeda. dari yg lingkungannya broken parenting atau tidak dikelilingi buku sejak kecil.
Fakta sekali. Kondisi saya 100% persis deksripsi ente
Sepemikiran😊
Pas x tu bro,,,aq ngalamin sendiri sekolah toxic guru2 toxic,,,hancur bukannya mendidik malah membuly,,,aq sekolah dasar ga bisa olah raga malah diketawai guru bukannya diarahkan malah dibully,,,dan seterusnya di smp juga gitu,,malah lebih parah,,,guru2 nya cuma mau mendidik yg good lucking sama anak dari orang2 terpandang aja,,,yg dari masyarakat biasa yg orang tuanya bukan pejabat y mohon maaf ga dipedulikan,,,ngerti syukur ga ngerti y mampos,,,sampe sekarang aja raport smp aq ga ambil muak liat muka wali kelasnya,,,bisa juga ko kerja dan buka usaha,,,pendidikan di Indonesia ni bangsat,,,lebih baik cari ilmu dari buku atau sekarang lebih enak dari gogle yutub,,,kaya chanel2 yg disarankan guru gembul mendidik semua,,,mencerahkan pandangan kita,,,
Berasa dibawah tekanan sekolah di kita jadi pengen keluar dan lupakan
adekku aja mau lulus sma ngg tau mau jadi apa? bukti sistemnya bobrok gagal pertemukan siswa dengan cita²nya
Saya setuju bahwa kuliah itu tujuan utamanya utk meraih ilmu dan upgrade kualitas pemikiran dan diri.
Tapi tujuan akhirnya untuk mencari kerja ya sah2 saja,karena setiap orang punya tujuan impiannya masing2.
Tapi dengan kuliah dengan tujuan meraih ilmu dan upgrade kualitas diri itu menjadikan SDM siap kerja itu benar2 berkualitas dan jadi orang yg diharapkan dan diandalkan perusahaan tempatnya bekerja.
Yang terjadi saat ini orang kuliah yg dikejar hanya ijazah nya saja,makanya orang klo kehilangan ilmunya itu biasa2 aja,tapi klo kehilangan ijazah berasa seperti kehilangan masa depan.
Ya tetep aja ijazah dipake kali bang. Yang ijazahnya ditahan perusahaan aja harusnya bisa lapor polisi. Harusnya 🗿
Nyesek pak tersinggung saya tapi nonton sampai habiss 17mnt mendengarkan dan berfikir makasih pak guru
Betul, makanya lebih baik awal kita menjadi wirausaha dulu walau kecil dan sedikit tp kalau kita konsisten dan bertahap ikuti setiap prosesnya lama kelamaan usaha kita akan berkembang dan maju, uang akan datang dengan sendirinya dan kalau bisa bekerja dan berusaha itu sesuai dengan minat dan passion kita, kita suka di bidang tsb, sehingga dalam mengerjakan kegiatan tsb kita tidak merasa terbebani krn suka dan enjoy it. Dan satu lagi, sekolah, kuliah itu jg utk mencari pertemanan, bersosialisasi dgn banyak orang, mencari relasi utk kedepannya, jadi sekolah, kuliah jangan cuma belajar toq, tp luaskan pertemananmu, makanya ikut organisasi, ikut seminar, ikut workshop dll itu sangat penting, buat apa punya ipk tinggi tapi minderan kalau ketemu orang, disuruh presentasi belepotan cara bicaranya, gak meyakinkan. Mindset kita makanya yg perlu kita ubah, kita sekolah dan kuliah utk mencari apa passion kita dan pertemanan/relasi yg luas, bukan sekedar lulus dapat ijazah saja. Salam cerdas👍
Pembahasan ini mengingatkan saya dengan masa-masa saya di S1 bahkan sampai sekarang. Saya sendiri melihat beberapa hal, cari ilmu, memahami beberapa bagian mata kuliah, baca buku di perpustakaan, cari jurnal, dan beberapa lainnya. Untuk seminar/webinar ini saya lihat beberapa, dan sampai sekarang saya di S2 masih belajar banyak hal. Itu pun butuh waktu untuk mengembangkan kemampuan. Selebihnya saya renungkan akan hal ini dan kurang lebih begitu
Yah flashback si anying
Kalau boleh tau ambil jurusan apa bung
@@Rama_fc Saat ini S2 Teknik Biomedis
@@rerimuhammadkalau S1-nya ngambil jurusan apa bung?
Pas kkn membebani masyarakat... Pas lulus jadi honorer membebani negara...minta naik gaji tanpa mau ikut seleksi (PPPK atau PNS) mereka pengen enak tp gk mau berjuang ikut seleksi...trs mereka merengek2...seakan mereka korban... Pdhl mereka sendiri yg memilih gak ada sama sekali yg nyuruh apalagi maksa...mentalnya mental korban...itulah mengapa mereka merengek2 berharap ditolong terus...boro2 menolong diri sendiri
lah kena semua di komen ini
Desa tempat tinggal saya,udah langganan ada mahasiswa KKN,ya begitu lah🤷♀️
@@gurugembul mereka itu seperti org yg masuk dlm satu ruangan lantas mereka kunci pintunya dri dlm lalu mereka teriak2 minta tolong dibukain pdhl yg pegang kuncinya mereka sendiri
@@ruang2channel426 😂child free.. makin lama profesi guru makin di tinggalkan selain karna murah anak kecil yg sekolah makin jarang atau udah ga ada.. cape2 sekolah mending jadi kang parkir bisa kaya...daripada kuliah mahal2 tar cuma jadi guru 😂..🤣
masih ingat kasus kkn tahun lalu dmn mahasiswinya bikin konten nggak jelas hasilnya kena suspend
Skrg anak2 kuliah bukan untuk mencari ilmu tp mencari pengalaman kehidupan mahasiswa yg bebas dan hura2. Jgn protes. Kalian tanya sama hati nurani kamu. Bener ga sperti itu
"gw ga peduli value ,gw ga butuh jd orang berpengetahuan , bernilai, bermanfaat bagi khidupan , gw jga ga peduli kaya versi kiyosaki,versi majalah Forbes, versi kaya yg sbnrnya. yg gw fikirkan adalah mempunyai barang2 mewah, yg gw fikirkan adalah kaya versi tetangga2 gw , versi netizen , versi org2 PD umumnya .
karena dgn menjadi bernilai, gw ga bgtu bnyk dpt respect dr orang2 skitar , kcuali gw ambil cicilan mobil, rumah , barang2 branded gmnpun caranya, d situ gw mndpt bnyk perhatian, pujian , kekaguman dr sekeliling gw ,gw ga bkln berubah sampe lingkungan berubah , klo lingkungan gw ngasih respect k org2 yg punya value , mgkin arah pemikiran gw jg berubah , jd intinya arahpemikiran gw mengikuti selera lingkungan gw". Gitu kali pemikiran "gue"😅
Trimakasih pak guru gembul, aku sbg mahasiswa, sangat senang dengar apa yg pak guru sampaikan.
Semenjak lulus dr SMK, aku coba nyari2 pekerjaan tp selalu gagal. Dan akhirnya memilih untuk kuliah aja, aku pikir akan sangat membantu. Sayangnya, dari semester 1 sampe UAS semester 4, aku merasa berada ditingkat yg selalu sama, gaada yg berubah dr aku.
Kdng nyoba buat jurnal sendiri, aktivitas olahraga dirumah, buat gambar mecha atau anime, nyari video2 pembelajarn yg relatif buat aku sendiri. Tp, semuanya gak berjalan sempurna dan berujung berhenti ditengah jalan pak.
Aku berniat belajar masak, latihan beladiri, atau bahkan buat situs "Blog" secara otoditak aja gak kesampean samasekali. Otak terasa kayak berat kl mengeluarkan sebuah ide.
Rasanya emang susah2-sulit menjadi orang yg konsisten pd diri sendiri.
Tapi aku akan tetap mencoba menjadi orang yg terbaik dan berguna.
Sekali lg terima kasih pak, atas kritik dan pesan yg pak guru gembul sampaikan.❤❤🎉🎉
semanagat kak terkadang memang belajar itu melelahkan tapi hasilnya diakhir akan memuaskan😁
semangat
Semangat kak. Saya juga berada di fase yang sama seperti anda. Salam satu nasib
@JeliodeHartek
Sedikit share pengalaman..
Saya juga hidup waktu dulu seperti Manusia gak berguna dan merasa gagal dalam berbagai hal, sekolah berantakan karena gak mampu mengikuti pembelajaran yg akhirnya selalu dapat raport merah sewaktu SD, ketika lulus pun demikian lanjut SMP tambah kehilangan arah yg ada malah sering di ejek dan dibully sama temen dan akhirnya saya jadi sering bolos sekolah utk menghindari rasa sakit dan penghinaan dari guru dan temen-temen sekolah karena kebodohan saya, setelah lulus lanjut di SMK dan saya masuk jurusan yg sebelumnya gak pernah ada gambaran sama sekali bahkan nanti ketika lulus mau kerja apa dan jadi apa, pengalaman di SD dan SMP akhirnya terulang kembali walaupun gak separah sebelumnya, pada akhirnya saya mengikuti sebuah kegiatan di sekolah yg saya rasa saya cocok dan hobi sama kegiatan tersebut kegiatan Eskur Nyanyi dan akhirnya sampai saya lulus saya ikut Eskurnya Cukup antusias sampai saya lulus sekolah walaupun kala itu belum punya Prestasi apa-apa yg bisa dilihat dan diakui orang lain namun saya belum menyerah...
Akhirnya singkat cerita lulus SMK lanjut Kuliah dengan jurusan yg baru lagi yg gak ada hubungan nya sama Jurusan pas sekolah SMK karena merasa pada waktu itu cari kerja susah nilai kecil serta di raport banyak nilai merah jelas tidak meyakinkan bukan utk bekerja di sebuah Perusahaan atau Pabrik, pada akhirnya saya ikuti kemauan Orang Tua saya utk Masuk Kuliah agar di Masyarakat tidak dilihat buruk yg padahal waktu itu saya Kuliah bukan bertujuan mencari ilmu dan meningkatkan kualitas hidup melainkan menghindari dari Citra buruk Masyarakat agar tidak dilabeli Pemuda Pengangguran Alias Pengacara (pengangguran banyak acara 😂😅)..
Akhirnya saya kuliah dengan terpaksa dan tidak tau kedepannya mau gimana yg Penting Kuliah, dan walhasil tetap Menjadi Manusia Papan Bawah, Ketika Kuliah cuman bisa Planga-Plongo dan Ketika Ujian selalu mendapatkan Nilai IPK papan bawah alias IPK selalu dibawah 3,0 yg rata-rata nilai mata kuliah nya itu C bahkan ada yg D alias nantinya harus mengulang..
Ketika kuliah terus dijalani dan silih berganti Semester akhirnya menjadi beban Mental dan Slalu Menjadi Orang Papan bawah yg gak pernah dianggap orang lain, boro-boro bisa dekat lawan jenis dan cari pasangan hidup saja sudah merasa tidak Pede terkadang suka iri liat temen-temen yg kuliah yg Pinter Organisasi dan Kuliah nya juga lancar dengan Nilai bagus yg akhirnya mereka selalu jadi pusat perhatian punya temen banyak dan bahkan cari Pacar serasa tinggal nunjuk bebas mau sama cewek yg mana...
Akhirnya saya pun sudah menyerah karena beberapa Faktor dan tidak melanjutkan Kuliah lagi karena saya merasa gagal dan serasa buang-buang biaya orang tua dan setelah itu saya kembali menjadi Pemuda Pengangguran yg Gak jelas yg setiap harinya memikirkan nasib dan mau mengisi kehidupan kedepannya seperti apa..
Akhirnya beberapa Bulan setelah nya, Tuhan Menjawab semua keraguan dan kegelisahan saya,
yg kala itu diriku merasa menjadi manusia gak berguna dan hanya menjadi beban Keluarga saja..
Dan Jawaban dari semua doa-doa yg terucap adalah ternyata Hobi saya, yg waktu SMK pernah saya tekuni yaitu dibidang tarik suara..
Setelah itu saya memutuskan untuk memperdalam dan belajar lebih dalam dan fokus yg dimana saya ikut sanggar yg berada di Bandung yg sedangkan rumah saya di Bekasi, karena saya sudah bertekad dan siap menanggung segala resikonya meskipun diawal sempat ditentang sama Orang Tua karena mereka gak yakin saya bisa sukses dibidang tersebut..
Dan akhirnya walaupun berat hati orang tua tetap kasih izin dan ongkos seadanya saya belajar dari Bekasi ke Bandung seminggu 2x, dan saya pergi kesana menggunakan kendaraan sepeda motor PP Bekasi-Bandung dan ketika selesai ikut pelatihan karena pelatihan Disana dimulai dari jam 7 malam dan selesai jam 10 malam dan setelah itu langsung pulang karena jarak yg jauh dan ongkos terbatas akhirnya Emperan Pom Bensin Jadi tempat tidur saya untuk melepas lelah karena uang pas-pasan dan lebih memilih pulang jam 5 pagi.
Dan hal ini saya lakukan kurang lebih 1 tahun dan akhirnya setelah saya mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu yg saya butuhkan..
Singkat cerita ketika sudah merasa Pede dan Yakin akhirnya saya putuskan untuk melamar menjadi guru vokal di sekolah-sekolah, mengisi acara pernikahan dan perayaan lainnya...
Dan semuanya berjalan dengan baik dan bekerja sampai sekarang sebagai guru vokal..
dan betul isi dari konten guru gembul ketika kita sudah menguasai satu bidang sampai kita betul-betul menguasainya dan fokus, akhirnya bisa mencapai tujuan bahkan utk saat ini tanpa saya melamar dan mengemis pun Jasa saya dicari dan dibutuhkan serta Cuan datang dengan sendirinya dan akhirnya di iringi mendapatkan pasangan idaman dan memiliki keluarga kecil bahagia....
Itulah sepenggal kisah kehidupan saya, tetap semangat buat kalian diluar sana..
Pesan dari saya buat kalian
"Jangan Pernah Takut Akan Kegagalan, Pergunakan Waktu Kalian Sebaik Mungkin Untuk Belajar Sampai Akar dan Menjadi Pakar, Lebih baik bersakit-sakit dan berdarah-darah dalam Belajar utk Kesuksesan Masa Depan, Daripada Menahan Sakitnya Kebodohan Karena Kemalasan di Masa lalu..
#KEEP SEMANGAT BUAT KALIAN PEJUANG KESUKSESAN BAIK SEKARANG DAN DIMASA DEPAN
@@nadaharmonientertainment2169 wow appreciate so much banget tulisan kakak ini, sediain waktu buat nulis panjang sampe saya baca habis😁😁. Btw ceritnya sangat menginspirasi buat aku personal apalagi masih dibangku kuliah😇😇.
Keep Inspiring + semangat kaka🔥🔥🔥🔥🔥
Menurut saya pak guru, metode pembelajarannya yg hrus diubah dmna anak2 skrang pola fkir dan pola hdupnya jga berubah. Metode pembelajaran hrus dibuat semenarik mungkin sesuai minat. Selain itu bnyak yg berkuliah mengambil jurusan yg tidak sesuai dengan minatnya hanya skdar bisa kuliah atau ikut2an saja. Sepengalamn saya berkuliah, saya selalu mengulik2 materinya krena saya merasa hal itu menarik dan kepo dengan yg baru saya ketahui
Indonesia negara ke 2 paling tidak jujur dlm hal akademisi setelah Kazakhstan.
Wow pasti ada yg mendasari,apakah Krn timteng
@@sugengjeff1470karena lu jelek😂
Sumberny dr mn?
Data didapat dari mana? Dari Yaman kah??
@@InchuAkina dari mamak mu
Sebenarnya jadi budak korporat (Pegawai karyawan, bukan budak secara harfiah. Silahkan cek terminologi budak korporat di internet) itu ga masalah bahkan sekalipun seorang sarjana, yang jadi masalah itu pola pikir yang diperbudak. Kalo kalian pingin diperbudak ga perlu sampe bela2in kuliah menyandang gelar mahasiswa tapi ga bisa mempertanggung jawabkannya, malah yang ada menghina dunia akademik.
Jadi pola pikir yang benar adalah sebagai seorang sarjana itu bukan seharusnya melamar sebagai babu dalam sebuah perusahaan, tapi sebagai pelopor yang akan mengembangkan bidang perusahaan tersebut.
Lebih lagi siapapun bisa jadi pelopor, karyawan biasa yang lulusan SMA (atau jenjang lainnya, kalian sebut sendiri) pun berkesempatan, tapi yang ingin kutegaskan adalah bahwa seorang yang telah menjalankan peran sebagai mahasiswa dan menyandang gelar sarjana itu ga elok kalo kerja cuma demi jadi babu, alangkah baiknya kalian memanfaatkan bekal ilmu kalian untuk berkontribusi dalam masyarakat yang lebih baik
Sekaya Steve Jobs aja masih kerja
Pernah di pecat perusahaan sendiri
Omongan lu kayak yang punya dunia
Klo hidup itu adalah ibadah maka berkerja adalah ibadah
Klo cuma hidup senang senang itu akar pemalas
@@sigithernawan93 Maaf? Apa kaitannya sama pernyataan saya? Maaf tapi komentar anda seperti orang yang tidak rajin membaca dan menelaah
@@frustum. yg bilang gelar sarjana jadi babu itu cuma orang orang gak pernah kuliah di tempat bagus
Atau gak pernah sekolah mungkin
@@sigithernawan93 Baiklah jiika anda memang menginterpretasikan pernyataan/pendapat saya seperti itu, saya hanya mencoba berpikiran terbuka, terima kasih atas ulasannya, semoga hari anda tercerahkan
Masalahnya bro di sini orang kompeten diabaikan atau bahkan dihukum bkn diberi hadiah. Kalaupun kamu rela jadi budak korporat yg paling setia, hadiah yg menunggumu kemungkinan besar adalah pekerjaan yg lebih berat, bukan kenaikan gaji kecuali kamu jadi 25% yg teratas (cb bayangin saja seberapa pengorbanan mental dan fisik yg hrs dilakukan utk sampai ke tingkatan itu). Belum lagi masalah dari zaman bahula yaitu budaya kkN dan politik kotor di tempat kerja yg lebih jauh memukul psikis org2 yg kompeten.
Sebuah sistem di manapun & kapanpum yg menghukum org2 yg kompeten cepat atau lambat dijamin pasti lemah atau bahkan hancur. Sangat disayangkan di sini masih menganut cara itu, bahkan smp luar biasa.
alhamdulillah gak kuliah tapi mau mulai berwirausaha, mudahan sukses. aamiin aamiin aamiin
Boro2 kuliah, kalo masih nonton konten wilie salim. Ujung2nya jadi pengemis juga orang kita 🤭
bantu ngalahin mr beast 😂
dipikir pikir kasihan juga penonton mereka yg terlebih masih anak anak yg punya mental ngemis modal follow dan subrek
sampai skrng saya ga tau beliau. ow ini berbicara tentang anda ya .☺ maaf.
Aku selalu meluruskan pemahaman anakku yg 8 tahun tiap habis nonton konten wili...
Kesel sebenernya. Tp butuh jg untuk ngasi refrensi anakku klo di dunia ini yg kelihatannya baik bisa jadi efeknya gak baik untuk diri kita...
Sukses itu relative bagi setiap orang, kecuali jika definisi sukses adalah mendapatkan uang banyak maka sukses bisa di ukur, tapi kalau yang di maksud sukses sama dengan punya uang banyak maka insya Allah makin banyak yang korupsi dan penggelapan
Uang banyak gak harus korupsi, perluas perspektifmu
merasa tertampar, tpi setidaknya dulu skripsi saya ngerjain sendiri pak guru
Saat kuliah, saya aktif di organisasi.
Alhamdulillah tidak seperti yg digambarkan pak GG.
Sekarang masih aktif berkomunikasi dan berjejaring bareng temen temen saat masih jadi aktifis. Tentu gak semua, hanya sebagian, yang 1 visi, satu nilai tujuan yg sama.
Sekarang kelompok ini sudah duduk di kurai DPR RI, tentu bukan saya, tapi saya bagian penting di dalamnya.
Setelah oktober 2024, saatnya mengejar tujuan dengan nilai-nilai yg kami pegang sejak kuliah, yakni "kebermanfaatan".
Mereka yang punya kecerdasan lebih, ilmu pengetahuan lebih, punya tanggung jawab lebih kepada masyarakatnya. ❤
Ada sebuah ungkapan pada 1960'an yang mengatakan :
proses lebih penting dari hasilnya ( becoming is better than being )
orang orang bermindset tetap tidak mengakui proses, mereka lebih mementingkan hasilnya
Mumpung masih semester 3 saya akan ubah diri saya, terimakasih pak guru🙏
semangat
Hahaaa nyindir anak KKN didesa saya, nih disini tiap malam putar musik FULL BASS abis isya sampe tengah malem, ga bisa tidur ya allah, paling kegiatan nya cuma cat tembok, KKN tahun lalu bahkan pagi abis subuh putar musik lagi FULL BASS DENYUT DENYUT
Wlwkwk sabar bang
didesa ku lebih parah..untuk tempat tinggal nya aja milih milih, gk bisa menyesuaikan diri sama lingkungan .
kadang aku mikir ,mereka ini sadar gk sih tujuan KKN
sekelas mahasiswa UGM aja kayak yg aku sebutin diatas 😮
Anjir mahasiswa kok kaya ga bermoral banget, ngga paham etika. Sebagai camaba saya miris deh.
@@SumberInformasipadahal mereka ini adalah tamu yg tujuannya melayani rakyat, kok bisa ya kaya gini?
Semua yang dikatakan beliau di video ini adalah fakta! Terima kasih sudah mewakili Pak, respect👏
Inti dari video ini kita harus meningkatkan kualitas diri kita kalau kita mau menjadi orang kaya dan ikutilah organisasi, banyak relasi banyak ikut seminar
benerbanget .....mahasiswa sekarang malazzz banget buat ngeluangin waktu untuk berorganisasi .
insight di channel ini selalu bagus dan layak untuk mendapat perhatian anak muda dan khalayak ramai
menurutku organisasi sudah nggak relevan malah lebih bagus mengikuti magang msib atau kuliah mengajar, secara benefit skill hampir dapat semua team work, manajemen waktu, kemampuan komunikasi, dan networking. selain dapat skill tersebut kita dapat pengalaman secara real life bekerja dan mendapatkan upah.
@@badrusz8895 Setuju!
@@badrusz8895benar bang, apalagi sekarang dah bertebaran sertifikasi online, komunitas luar kampus juga makin banyak yang bagus dan dapat diketahui dan dilacak kualitasnya, freelance, remote job, part time, dll yang membuat organisasi bukan lagi satu2nya tempat untuk berkembang.
Organisasi ibarat sama dgn mafia di pemerintahan 🗿
orang konona gak suka diskusi, sukanya berantem, adu jurus ninjutsu, genjutsu & taijutsu.
Kalo dikasih sumbangan, dikasih utang, dikasih jabatan, baru mereka mau diajak berdiskusi. Kalo enggak gitu = ngajak ngadu kesaktian jutsu
Tadi bg eno bening bahas ginian dan sekarang pak guru sungguh combo yang +++
di channel mana?
udah jadi kupu-kupu dikasih tugas malah dikasih ke joki wkwkw
@@erde9790 ketik aja di pencarian eno bening pasti muncul dia punya chanel RUclips pribadi
yg normalisasi nyontek dan joki ya??
@@fworld7688 betul bang
Terimakasih atas statemen nya pak guru, hati saya serasa tergugah untuk belajar memahami dan kritis terhadap materi yang saya terima.
Juga saya jadi ingin mempelajari ilmu softskill" yang belum saya kuasai,agar kedepannya bisa berguna untuk meningkatkan kualitas diri saya.
Sebenarnya hal ini juga sudah berulang kali di ajarkan di agama kita ( nuntut ilmu itu jangan niat cari dunia ), dan maksud dari dunia disini bisa di tafsirkan sebagai ambilan bahasa Arab dari < دنا > atau artinya < rendah >, ( btw konteksnya disini tujuan belajar nya ya, bukan ilmu yang di ajarkan.. ( karena ilmu yg di sebut “ ilmu dunia / ilmu akhirat “ itu sebenarnya istilah org indo aja, org2 di Mesir sini malah gk pake pembedaan gitu wkwkwkwk )..
Oke lanjut..
Jadi yang di maksud menuntut dunia ( hal rendah ) disini bisa kita artikan sebagai : uang, atau hal yg mudah di dapatkan
Sedangkan selain “ dunia “ td adalah hal2 yg susah di dapatkan, contohnya apa? Pengalaman, keilmuan dan sebagainya, yang mana inilah yg sering di sia2kan oleh mahasiswa kita sekarang ini
kuliah untuk ijazah > kerja untuk pengalaman > pengalaman untuk membuka bisnis sendiri.
Betul sih, saya kuliah untuk nyari celah bisnis, gimana caranya berelasi, gimana caranya memperbesar jaringan bisnis 😅 dan excited banget kalau ada seminar, juga rajin nanya soalnya saya ga mau rugi saat kuliah. Bayar mahal masa cuma nyari ijasah... Rugi dong. 😂
Keren kak
Pak guru bahas berita terkini, ada bapak² umur 40 thn an, cekcok sama temannya sampe meninggal. Gara² bahas lebih duluan mana ayam sama telur
Itu sih bahaya menganggur bang
Kriminal biasa akibat stress kelamaan nganggur
Itu karena mabok
saya dulu praktikum di kampus, kalo belom bisa, jam 12 malam pun belom bisa pulang :)
sampai sering ditegur oleh penjaga keamanan kampus karena masih ada aktifitas sampai tengah malam.
apakah ada rasa jengkel ? pastinya !
namun percayalah semua itu demi masa depan.
tujuan mahasiswa fokus saja, belajar, sembari mencoba mengembangkan relasi. 😊
Alhamdhulillah dengan relasi & ilmu yang ditekankan sedari zaman kuliah saya sampe diposisi ini.
bekerja bukan lagi untuk bertahan hidup tapi berkarya dengan ilmu, alhamdhulillah upah yang didapatkan jauh lebih dari cukup.
Terimakasih Ya Allah.
Aku dulu kuliah dan abis kuliah kerja .baru 3 tahun kerja beli buku rich dad poor dad karya Robert t kiyosaki dan mutusin ga kerja makan gaji lg.dan buka usaha pangkas rambut ,terus sambil belajar ilmu property. akhirnya bisa jd pengembang property.sekarang ga lagi d pengembang lg namun naik kelas spt di ajarkan Robert kiyosaki yaitu punya mesin uang dr property dgn bikin passive income menyewakan rumah sewa dan kos.
Masalahnya itu pikiran pendek malas mereka itu alamia sebagai bukti bertahan hidup tapi kuliah buat kerja bersaing sama lvl non skills required atau tidak membutuhkan skill khusus yg semua orang bisa diajarin kayak kasir, waiters, dll
Kampus adalah salah satu tempat yang menerapkan kapitalisme dan kebebasan.
contoh
Kapitalisme : kamu belajar,kamu rajin,dan dapat nilai tinggi, kecerdasan mu bertambah ,Nilai tinggi itu milikmu berasal dari usahamu, kecerdasanmu milik dirimu sendiri l,mau kamu gunakan apa itu terserah padamu
tidak seperti komunisme dimana jika kamu mendapatkan nilai tinggi dan ilmu mu bertambah banyak,maka nilai tinggi dan ilmu itu harus dibagi-bagi dengan orang lain sama rata. Alhasil semua orang menjadi pemalas karena berpikir "ngapain saya belajar kan nanti ada orang baik yang mengajarkan ilmunya pada saya"
jadi apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut diakibatkan atas usahanya sendiri, kalau gagal mereka harus introspeksi diri,kalau berhasil mereka harus lebih baik lagi.
Fyi : di sekolah saya dulu pelajarannya termasuk santai ,misal MTK itu dalam 2 jam paling mentok 1-2 materi saja sedangkan di perkuliahan dalam 2 jam itu bisa dicekokin sampai 10 materi matematika.
Makanya banyak yang kaget pertama kali terutama yang bilang mental health seperti di video pak guru gembul , dan tentu saja setelah usai kuliah banyak yang mencoba belajar kembali,memahami/memperkuat kembali materi tersebut .
Ini juga yang nyebapin kenapa mahasiswa (terutama yang banyak hitungannya )) yangus itu apatis soal pemerintahan dan gak ikut demo, ya soalnya otak mereka dipakai buat mahami materi kuliah yang bikin kaget itu.
1. Mahasiswa IPA dan teknik = belajar dan magang, makanya kuliah mereka keliatan berat,materi sama praktik di kampus semua.
2. Mahasiswa pertanian = nyangkut di lahan sewa, (makanya yang kerja di bank itu dulunya gak sewa lahan buat praktik di kampusnya,lahan kampus itu sedikit, teori lu gak bisa dipake kalau cuma praktik di 1 pot saja )
3. Mahasiswa manajemen ,ekonomi,= dagang, makanya seolah-olah kuliah mereka keliatan santai dan banyak waktu luang, soalnya waktu luangnya dipakai buat dagang
4. Cuma mahasiswa politik dan hukum,dan yang berhubungan sama pemerintah saja sebenarnya yang bisa demo, soalnya kan praktik mereka berhubungan dengan politik. Sisanya ikut-ikutan atau salah jurusan
Tapi jangan salah mahasiswa yang sering demo itu relasinya kuat, mereka bisa mudah masuk pemerintahan dan mendapat pekerjaan, cuma ya itu biasanya pekerjaannya berhubungan dengan sosial humaniora.
Jadi kalian yang jurusannya berhubungan dengan sosial humaniora semangat guys,soalnya mahasiswa demo yang banyak relasi bisa merebut pekerjaan kalian wkwk
kalo digiatin terus relasinya, bisa sampe jadi menteri tuh bang wkwkwk
@@syahrialiskandar6715
Yang duduk di DPR , itu dulunya mahasiswa yang demo bang terutama demo 98.
Klo mahasiswa fakultas komputer gmn Kak? sama kyk IPA dan Teknik kah
@@just_Auven sama, tapi sebenernya termasuk kasian juga sama yang bidang sosial/humaniora.
Bedanya kalau bidang sosial humaniora pekerjaannya bisa direbut mahasiswa demo,organisasi,yang punya relasi,dsb.
Nah kalau mahasiswa dibidang komputer seperti si,ti,ilkom,dll. Pekerjaan nya banyak yang direbut mahasiswa dibidang teknik,IPA,bahkan direbut sama anak sma yang banting banting harga
Pekerjaan yang direbut itu yang web developer, alasannya sederhana karena sumber belajarnya banyak di Internet,dan modalnya murah jadi semua bisa main di level bawah .
Saran saya kalau di bidang komputer ambil bagian yang susah aja kak kayak cyber security,game developer,ambil semua sertifikat yang diakui internasional,supaya sainganmu sedikit.
Web developer itu modal laptop bekas + niat itu bisa dilakuin Ama lulusan SMA yang buruh sekalipun.
apalagi sekarang kurikulum SMA udah bebas gak kayak dulu.
Inget yang point atas, bidang IPA dan teknik itu banyak yang begadang buat belajar, sifat rajin dan pantang menyerah udah ada pada diri mereka,gak butuh waktu lama buat belajar hal baru.
Bidang teknik lain pekerjaannya gak gampang direbut itu salah satu alasannya mahal di biaya.
1. Orang yang kerja cleaning service di rumah sakit kalau dia rajin gak bakal bisa jadi dokter kecuali dia kuliah kedokteran,lulusan SMA pun gak bakal bisa jadi dokter walau punya banyak pengetahuan,lulusan lain pun gak bisa nyebrang kerja jadi dokter.
2. Gak semua kampus punya jurusan metalurgi,atau pertambangan karena mahal
3. Sertifikasi di bidang teknik itu mahal kak, gak semua orang mampu dan gak semua orang mampu bayar.
4. Lulusan pertanian juga kalau mau jadi petani harus punya lahan minimal sewa, ini peluang gede,banyak orang desa yang gak mau kotor jadi petani jadinya mereka merantau ke kota. Harga pangan sekarang naik,asal tau alurnya pasti gede untungnya
5. Dll
Intinya semangat kak,jangan nyerah,ambil bidang yang susah yang gak semua orang bisa.
@@slingingslasher7427 Terimakasih sudah menjawab Kak, Aku sendiri calon mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer, Sistem Informasi lebih spesifik nya yang dimana bersinggungan dengan ilmu manajemen/bisnis. Jadi, menurut Kakak seandainya aku lebih berminat terjun ke dunia bisnis dan manajemen yang bersinggungan dengan ilmu komputer, lebih baik mendalami skill di bagian apa ya Kak
Pak guru dan teman-teman semua. Saya mengakui kalau saya dulu adalah mahasiswa yang kuliah untuk ijazah. Setelah lulus saya sulit mencari kerja karena minimnya ilmu dan pengalaman yang saya punya. Saya menyesal. Sekarang saya bekerja di perusahaan yang biasa biasa saja. Gaji pas pas saja. Saya setuju mindsetlah yang menjadi faktor utama dari gagalnya saya. Jangan jadi seperti saya
Bundir bg
Budaya dan takdir itu bukan salah anda andai lahir di negara maju dri orang tua berpikir maju beda cerita
@@playandfun3720 maap bang saya bukan gen z yang dikit-dikit bundir
@@wres6639 salah saya bang. Saya punya pilihan untuk serius pada pendidikan. Saya punya fasilitas untuk pendidikan. Tapi saya ga belajar. Kita juga bisa pilih mana budaya yg baik atau engga. Masalahnya pilihan saya banyak yg salah. Misal ente kafir. Ente mau nyalahin budaya dan takdir?
kuliah emang untuk ijazah, kalau kuliah tanpa dapat ijazah juga gak berguna
cuma kalau kuliah gak dapat apa-apa selain buang waktu, barulah masalah
Mungkinkah di dunia ini semuanya kaya?.. mungkinkah semuanya pintar?..mungkinkah semuanya baik?.. atau mungkinkah semua manusia sepemikiran dengan guru gembul?.. Wallahu a'lam.
Sampe nangis saya dengar orasi pak Guru. Terimakasih pak Guru Gembul sudah menampar saya habis-habisan. Saatnya bangkit 💪🙂
Karena Yang Penting Dapet Ijazah Sarjana,Ngelamar Kerja, Dapet Gaji Gede, Pola Pikir Yang Terbentuk Dapat Gelar Buat Daper Gaji Gede, Ga Mau Cuma Gaji UMR.
Nyimak baraya Google☕saya kerja kuli kerja 08:05 a.m pulang 15:15 p.m minggu libur,tapi sudah bisa bantu beli tanah sepetak+renove rumah belum sukses sih tapi bersyukur.
Disaat baraya mendapatkan pekerjaan tetap dengan waktu istirahat weekend tanpa gangguan (full libur), disaat itulah baraya sudah sukses; menemukan lingkup kerja yang sehat. Keren bang :]
Itu menurut saya udah sukses si
@@KeyBell Not yet menurut gw karena belum berkeluarga pengen jadi NYATA bukan mimpi di lilit ular/patok/menikah/gendong bayi/ijab kabul
Selain karena perilaku, sistem pendidikan dan pekerjaan di negara konoha juga penyebabnya.
Benar..
Indonesia.....Santai aja bro....ga usah takut bilang Indonesia
Video 17 menit, anda komen 4 menit setelah video di up. Hebatnya anda sudah bisa mendapatkan konklusi 🗿🗿
Contoh orang denial. Sebut saja Indonesia. Akui saja. Jangan jadi pengecut, jangan jadi pecundang
Hadeuh hadeuh gk nyimak nih orang asal berkicau, malah nyalahin sistem pemerintahan, secara konteks disini guru gembul ingin membuka wawasan kita agar independen secara intelektual biar lu gk miskin dan suka nyalah nyalahin orang lain untuk memaklumi ketidakmampuan lu
Mindset gw jadi makin kuat setelah nonton ini ❤
Seandainya ada konten kaya gini pas 2020 :) , sekarang hanya ada penyesalan, tapi lagi usaha buat selesain jalan yang gua ambil dan usaha buat jadi lebih baik
dulu waktu masih kuliah, saya termasuk mahasiswa yang susah ikut workshop, acara acara band juga ga pernah ngikutin, bukan tanpa alasan tapi karna kuliah ngambil kelas karyawan, jangankan ikut organisasi, orang berangkat kuliah aja setengah sadar, keja pulang subuh jam 7 sudah masuk kuliah, tapi walaupun begitu ahirnya tetap gagal menyelesaikan S1 karna kekurangan ekonomi, taapi saya janji pada diri saya akan menyelesaikannya suatu hari nanti, walaupun tetap seperti tujuan awal saya tidak akan menggunakan ijaazah sebagai bahan untuk mencari kerja.
Aku doakan supaya Guru Gembul jadi Mentri Pendidikan di masa depan nanti !
Lebih bagus jadi guru di sosial media, karena nga banyak guru yang menarik
@@25.velichioevagglion42 🤭
Biarkan aja pak guru, ga usah diingetin.. Kalau kebanyakan org kehilangan mindset cari kerja nanti banyak perusahaan yg kesulitan mendapatkan karyawan. 😂
beliau lupa kalo orang buka usaha dan orang yang cari kerja itu sesuatu yang ga bisa dipisahin.
lupa juga kalo sudut pandang yang diambil adalah sudut pandang yang cuman ngeliat 1 sisi oang wkwkw
@@kukik-nf5ti lu kali yg lupa,dia aj lebih pintar drpd lu dek😂
@@dragonlordplacidusax7806 tau dari mana lebih pintarnya dek ? punya parameternya ga ? orang kaya gini nih orang yg gampang kena brainwash wkwk
@@dragonlordplacidusax7806 oh pantes ternyata bocil yang main minecraft. Pantes sih fansnya ga mampu mikir kritis semua wkwk
@@kukik-nf5ti lu juga bocil,pake akun alter..orang dewasa gak pake akun fake kocak 🤣
di wakanda hal hal positif itu murah
tapi kalau hal hal negatif dengan biaya mahal pun siap untuk pengeluaran nya ...
motif untuk mendapatkan pengetahuan,pengalaman dan skill bahwa ketika kita kuliah itu mengasah proses berpikir kita,menciptakan metodologi yg baru dalam benak kita, mewujudkan sensasi agar kita termotivasi untuk melakukan hal yg lebih besar, mengasah kemampuan dan keterampilan kerja
mencari sumber,memverifikasi sumber dan menyajikan sumber (melatih akal pikiran)
kuatkan kualitas > dikejar uang
tdk berkualitas > budak uang
Guru bilang pemateri sekelas Rocky Gerung.
Justru mereka bakal bertanya Rocky Gerung itu siapa?
Beda klo dibilang Baskara Putra, ohh yang Hindia/oh yang Feast itu...
Pointnya adalah sepertinya mereka lebih banyak tau ttg band/musik daripada pembicara2.
Tentu tidak negatif, klo porsinya dibuat bener atau klo porsi musiknya banyak krn emang konsen disitu.
Saya malah gak tau Baskara Putra 😢
@@hirumayoichi2625 sebenernya bukan itu pointnya, itu cuma contoh. Tapi fyi aja Baskara itu Hindia klo gk tau
Mahasiswa yang hanya ingin mendapatkan ijazah S1 untuk bekerja, hanya datang kuliah, mengerjakan Tugas dosen, mengusahakan bagaimanapun mendapatkan IP Tinggi lalu pulang. Makanya banyak mahasiswa IP tinggi tapi nothing.