Menurut gue, ulama atau dai ini kadang-kadang justru bisa jadi bagian dari "hiburan spiritual." Maksudnya, banyak orang yang lebih suka dengar ceramah atau khutbah sebagai bentuk penghiburan daripada beneran mengaplikasikan ajaran yang mereka dengar dalam kehidupan sehari-hari.Jadi, ulama ini kadang-kadang bisa jadi kayak selebriti, dengan fans yang banyak tapi nggak selalu beneran paham atau mengikuti ajaran mereka secara mendalam. Nah, ketika kita mulai ngeliat ulama sebagai "entertainer" yang tugasnya bikin kita ngerasa aman dan nyaman secara spiritual, itu bisa jadi jebakan. Kita jadi lebih fokus pada gaya dan popularitas mereka daripada substansi ajaran yang mereka sampaikan.Hal ini juga bisa bikin beberapa ulama atau dai ngerasa "nyaman" di posisi mereka, karena mereka tahu bahwa selama mereka bisa "menghibur" jemaah, popularitas mereka aman. Tapi itu juga yang bikin mereka rentan terhadap godaan untuk melakukan hal-hal yang nggak benar, karena mereka tahu mereka punya "penggemar" yang loyal.Jadi, kalau dipikir-pikir, mungkin perlu ada semacam revolusi dalam cara kita melihat ulama. Kita harus lebih fokus pada apa yang mereka lakukan dan ajarkan, bukan hanya pada seberapa karismatik atau populer mereka. Kalau nggak, kita cuma bikin agama jadi semacam tontonan, tanpa makna yang mendalam.
kebaikan dan moralitas tidak selalu bergantung pada agama. Spiritualitas yang mendalam dan kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan dapat tetap ada dan bahkan berkembang tanpa agama formal.Spiritualitas yang lebih dari sekadar ritual mengacu pada hubungan yang lebih dalam dan pribadi dengan diri sendiri, orang lain, dan alam semesta. Ini tidak selalu membutuhkan aturan, dogma, atau ritual tertentu. Sebaliknya, spiritualitas ini berfokus pada pengalaman langsung, perasaan, dan kesadaran yang mendalam tentang kehidupan dan keberadaan.Beberapa orang bisa mencapai kebaikan, belas kasih, dan kebijaksanaan melalui refleksi pribadi, pengalaman hidup, dan interaksi dengan dunia, tanpa harus mengikuti agama tertentu. Dalam konteks ini, spiritualitas adalah tentang mencari makna dan tujuan, mengembangkan hubungan yang tulus dengan orang lain, serta hidup dengan integritas dan kesadaran
Ga perlu ditampilkan di media yang lebih universal karena narasinya membawa muatan provokatif yg berpotensi semakin menjauhkan masyarakat kaum Nahdiyin dari pemimpinnya. Memang benar ada beberapa ulama negatif yang dalam tanda kutip menyimpang seperti yg jualan nasab julan , jualan karomah , ulama bisnis sedekah dll tapi jumlah ulama di negeri kita sangat banyak sekali bahkan mungkin ribuan. Dan dari ribuan itu yg negatif seperti itu menjadi sedikit jumlahnya artinya masih lebih bnyk lainnya yg baik, pak Guru. Dan . . banyaknya pelaku tindak maksiat tidak serta merta meniadakan fungsi ulama karena di jaman Rosulullah masih hidup pun tetap banyak orang kafir ,orang munafik , maling dll. Itu semua sunatullah Ru . . Bagaiman dengan analogi pertanyaan berikut : "Kenapa masih banyak penjahat di setiap negara ? Bukankah sudah ada polisi ? "Kenapa masih banyak orang meninggal karena sakit ? Kan sudah banyk dokter . Banyak orang bodoh padahal guru dan tenaga pengajar banyak dsb dsb dsb . . . ???😮
Mana berani itu frontal masalah gini, apalagi generasi orang tua kita itu pikirannya dah terlanjur "memuja" segala hal yg berkaitan hal spiritual, seolah yang tuhan bukan Tuhannya itu, panutannya bukan agamanya, tapi pasti fokus ke tokohnya, lbh cocok disini isinya orang-orang yang udah gumoh sm tokoh-tokoh yang resistant kritik 😂
Akhirnya guru Gembul bersuara tentang keresahan saya sejauh ini. Semoga yang suka membela hal yang salah bisa pada melek ya, demi Islam yg baik. Yang tidak menormalisasi hal yg salah ❤
@@GUTS565 Semua orang bisa saja dan gampang kok berteriak, tapi pertanyaannya siapa yang menanggapi??Jelas bedalah ketika yg teriak adalah orang yg sudah banyak didengar seperti pak Guru Gembul ini. Toh pertanyaan yg sama bisa anda ajukan ke diri anda sendiri bukan?
Dihormati, dimuliakan, diminati, dikagumi, itu namanya "Buah dari ilmu" Dan memang sudah seharusnya kita/saya sebagai orang awam diwajibkan untuk memuliakan "Ahli Ilmu" Adapun seorang ustadz/kiyai melakukan kesalahan, ya wajar saja, karna mereka juga manusia. Didunia ini yang ma'sum dari dosa hanya nabi.
@@aaaddakhil8606 ahli ilmu 🤣🤣 di Indonesia ini banyak ustadz kiyai gak tau asal usulnya lulusan sok tau ngasih ceramah ngawur, tuh ada anak umur 15 tahun di imingi masuk surga kalau jadi istrinya dinikahi tanpa bapaknya tau cuman dikasih mahar 300rb tiap berhubungan sex diluar pondok
Ini salah satu curhatan dari Seorang Siswa di salah satu SMA Negeri, saya drop disini aj karena mencakup Mabok Agama dan Korupsi: - Jadi sekolah negeri ini dapat kepsek baru dari awal tahun 2024, seolah2 kyk udh jadi sekolah muslim. - Semua yg beragama islam harus sholat setiap hari di siang pas jam istirahat, Semua agama non-muslim harus ditunggu depan mushola (Literally tunggu di dekat musholla). - Bayangkan sekolah mengharuskan setiap anak dicek sebelum masuk musholla, terutama perempuan apabila menstruasi, "Itu"-nya dibuka kyk soft*x sama guru perempuan. - Mengharuskan Sholat dari jam 12:00 sampai 12:56, sementara itu jam istirahat, masa makan cuman 3 menit. - Yang biasanya projek tahunan untuk kesenian jadinya tidak diperbolehkan lagi dan budget dihanguskan dengan alasan tidak berguna. - Peraturan-peraturan itu dijalankan sejak bulan maret. - Sempat pernah dilaporkan ke polisi tapi bapak kepseknya minta untuk jalur kekeluargaan. - Guru agama disitu pernah kasus berdebat logika, gurunya malah kerah anaknya ditarik dan ditabok. - Memaksakan anak membelanjakan uang di supermarket sekolah, nyuruh2 terus oleh kepseknya sampai marah-marah. - Pembelajaran kelas tidak efektif, jadi rapat guru terus-terusan aja dan yg dibahas ibadah dan supermarket mulu. Saya tidak akan sebutkan siapa siswanya dan dimana sekolahnya karena percuma mereka udah lapor polisi pun gk beres dan takutnya siswa ini di bully sama sekolah. Anak ini kabur pulang dluan dari sekolah dan menangis curhat ke saya, katanya udah berkali-kali bilang ke orang tuanya dan udah berkali-kali orang tua dan temen orang tua-nya lapor polisi. Sekarang anak ini dan banyak dari teman-temannya lagi ngumpulin bukti-bukti, no viral no justice, biar semua Sekolah Negeri (Maupun yang Swasta) yang seperti ini segera Sadar. EDIT: Saya terbuka dengan diskusi, saya terbuka dengan debat, saya tidak menyinggung agama tapi saya menyinggung sistem, saya harap orang tua-orang tua dan anak-anak bisa berpikir kreatif untuk membuka aib sekolah2 untuk keadilan sosial (Justice), dan saya harap sekolah dengan sistem yang bobrok bisa segera sadar dan memperbaiki sistem, tapi saya yakin sekali jikalau ada mafia atau oknum yang membaca dan sadar dengan situasi ini dan solusi yang merugikan mereka, mereka akan mengubah peraturan di sekolah dan hukum untuk membungkam anak-anak. JANGAN MENYERAH DEMI MASA DEPAN KITA SEMUA!!! UNTUK GENERSI-GENERASI MASA DEPAN INDONESIA!
Sy org Kristen. Sdh puluhan tahun kenyang mendengar & menyaksikan langsung kelakuan para "oknum" pendeta yg pas diatas mimbar bak malaikat dengan segala macam kharisma & pesona yg menyihir jemaat. Giliran dibelakang jemaat, hidup dalam dosa & level bejatnya gak kira2. Gila hormatlah, mata duitanlah, judilah, mabuk²an lah, korupsilah, narkobaanlah, kdrt-ah, berzinahlah bahkan sampe yg diam2 ternyata selingkuhnya dg sesama jenis alias gay/homo/lesbi dan masih byk lg, pdhl di kalangan umat, para oknum pendeta/hamba Tuhan itu termasuk hamba2 Tuhan yg besar (dalam kalangan umat Kristen, mereka disebut gembala sidang) & sangat ternama. Bahkan ketika berkhotbah, kepandaiannya dalam mengajar sangat menghipnotis jemaat sampai jemaat "tergila2" padanya. Selain itu, skr makin byk oknum pendeta sesat a.k.a. nabi palsu yg memanfaatkan & memanipulasi ayat2 Kitab Suci utk menakut-nakuti & ngancem jemaat atas nama Firman Tuhan kalau tdk taat perpuluhan & persembahan sulung, mereka bisa dikutuk Tuhan. Alhasil byk jemaat2 yg sdh susah ekonominya jadi ketakutan semakin sengsara lagi krn terpaksa memberikan perpuluhan & persembahan diluar kemampuan mereka. Sementara itu para pendeta2 nabi palsu yg mengeruk banyak uang dr perpuluhan jemaatnya bukannya dipakai utk menolong yang berkesusahan, yg ada uang jemaat malah mereka dan anak istri mereka pakai utk flexing & gaya hidup hedon! Mereka adalah penjilat pantat jemaat yg kaya & byk duit, sementara jemaat yg ekonominya pas²an atau susah, mereka tdk peduli. Dalam Kitab Injil Matius, Firman Tuhan bahkan menyebut mereka sebagai nabi palsu dan serigala yang buas dan pasti akan menerima penghukuman yg kekal pada hari penghakiman. Artinya, mau apapun "merk" agamanya, jangan pernah mengagumi, mengidolakan, apalagi mengkultuskan para pemuka agama, karena mereka semua bukan Tuhan Sang Maha Pencipta, Yang Maha Suci & Yang Maha Kuasa, mereka semua itu sama seperti kita, hanyalah ciptaan, manusia biasa yg fana dan banyak menyimpan dosa & kemunafikan.
@@sodrun2123 betul banget bang, apalagi skr makin byk oknum pendeta a.k.a. nabi palsu yg menakut-nakuti & ngancem jemaat pake ayat kalau tdk taat perpuluhan & persembahan sulung, mereka bisa dikutuk Tuhan. Alhasil byk jemaat2 yg sdh susah ekonominya jadi semakin sengsara lagi krn terpaksa memberikan perpuluhan & persembahan diluar kemampuan mereka. Sementara itu para pendeta2 nabi palsu yg mengeruk banyak uang dr perpuluhan jemaatnya dipakai mereka dan anak istri mereka utk flexing & gaya hidup hedon!
Membuat kita berpikir. Apa fungsinya pemuka agama? Dan bila mau lebih berani lagi apa fungsinya agama? Tentu ini bukan hal untuk di koar2kan. Tapi jadi bahan renungan pribadi. Bila kita bisa memisahkan baik dan salah, apakah kita perlu orang dengan "titel" agama utk menjadi boss yg 'menyuruh' / mengarahkan kita?!
Alhamdulillah Bpk Gugem,ulama ulama di daerah pedesaan sangat membantu masyarakat dan terjun langsung memberi dampak positif. Mungkin perspektif Bpk Gugem memgambil dari perkotaan Balik lagi sih pa,kemungkinan mereka memikirkan diri sendiri dari pada memikirkan orang lain. Mungkin mereka di membaca sejarah para Nabi yg benar benar kepada masyarakat tuh membangun
7:58 Sampai masyarakatnya pun koruptor. Istilahnya societal corruption, yakni situasi di mana tindakan korupsi melibatkan anggota masyarakat secara luas, bukan hanya pejabat publik. Istilah ini mencakup berbagai perilaku korup dari masyarakat umum, termasuk penghindaran pajak dan tindakan penyuapan. Andaipun pajak tidak dikorupsi pejabatnya, masyarakat tipe ini tetap tidak akan mau menunaikan kewajibannya.
Korban doktrin tong?? Dari jaman batu smpek skarang narasinya itu² mulu korupsi,utang,aseng,pki pdahal yg pki nenek moyang junjunganmu yaitu sama² yahudi komunis (faham Islam yahudi)
Menurut saya salah satu penyebabnya adalah banyak orang termasuk ulama itu sendiri yang memandang agama sebagai indentitas saja. Jadi ketika mereka ngomongin agama, melaksanakan agama, yang mereka lakukan adalah hal - hal yang identik seperti misal sholat, puasa, pengajian, dll. Sedangkan hal hal yang sebenarnya juga bagian dari agama tapi tidak identik misal seperti menjaga lingkungan, berperilaku jujur, dll itu tidak terlalu mereka hiraukan.
Prtanyaanya balik kpada orang2 disekitarnya apakah tiap hari masjid penuh? Apakah msyarakat menerima krna miras,judi digrebek aja pad teriak2 "emang indonesia ini semua orang Islam" blablabla, ya kembali lagi kpd orang2 yg agamnya Islam krna kita tau sndiri disini bnyak Islam KTP
Status sosial yang didapatkan dari pendidikan, jabatan, nasab tidak bisa menentukan moral. Pengalaman saya, Papahku seorang kyai (mantan wabup) punya istri 4 (yang aku tahu) tapi perhitungan banget kalau soal nafkah waktu masih hidup, pas meninggal anak istri 2,3,4 jadi terlantar ga dapet apa-apa, bahkan aku kuliah di UT pun ngga dikasih oleh "ahli waris" akhirnya aku kerja sendiri dan dibantu dari sodara-sodara mamah, padahal aset papahku itu 10M++. Dan sudah hampir 4 tahun aset2 yang nguasai itu anak2 dari istri pertama yang notabene adalah guru besar uin, alumni al-azhar, ustadz, kyai, punya travel umroh. So yang mau poligami pikir-pikir lagi deh. Tapi dari papahku aku belajar, aku gamau istri dan anaku nanti punya perasaan yang sama seperti mamah dan aku ke papahku. Aku belajar jenis ayah dan suami seperti apa kelak yang harus aku hindari. Untungya 2020 pernah dibelikan laptop oleh ayah saya untuk keperluan kuliah di gunadarma yang masih saya gunakan sampai semester 8 ini di UT.
Saya hidup di keluarga dengan kental sekali agamanya, beserta hal mistis nya juga, dan ketika saya bicara mengenai logika, dengan mudahnya keluarga saya menepis omongan saya, dengan dalih : "kamu tau apa, kamu gk pernah ngalamin itu, udah yang penting urus akhirat aja, gk usah jauh-jauh soal dunia ". Jujur saya muak dengan akal pendek keluarga saya, yang pikirannya buntu di hal agama saja, gk mikirin sudut pandang lain. Yah begitulah warna salah satu rakyat Indonesia.
Apalah, Nabi aja pernah dagang loh (auto ada duniawinya). Ya harus seimbang lah MEREKA INI PELAJARIN SEJARAH ISLAM TIDAK SIH?, atau jangan2 baca al-qur'an cuman sekedar dibaca/dihapal aja tapi tidak dipahami. Kalo gitu mah yaudah ga usah kerja, diem aja di rumah..ya paling nantinya ga makan. Ga usah bikin rumah, berkebun dll (kan duniawi semua itu) DIEM AJA TERUS DI GOA SAMPAI MATI DENGAN SENDIRINYA!! KESEL GUA. MANUSIA DICIPTAIN DENGAN AKAL, YA HARUS DIPAKE TERUS BUAT BERPIKIR, JANGAN JADI MALES KA GA MAU MIKIR. maaf ngegas. apalagi sampai ngelakuin hal mistis kek semedi atau apalah itu, jatuhnya jadi musrik loh.
Luar biasa guru gembul sangat berguna seklai pencerahaan.. Top pokoknya baru kali ini saya dapat pencerahannya.. Sedetail kyk gini.. 👍👍👍👍👍.. Cerdas dan pintar
“Jaminlah kepadaku enam perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin bagi kalian surga: jujurlah jika berbicara, penuhilah jika kalian berjanji, tunaikan jika kalian dipercaya, jagalah kemaluan kalian, tundukkanlah pandangan kalian, dan tahanlah tangan kalian”. (HR Hakim)
@@geofempires Artinya: “Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sungguh para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (H.R. At-Tirmidzi & Abu Dawud).
Saya mulai muak dengan orang orang yang ribut masalah hukum haram harom.. Seperti kata guru.. Orang orang begitu senang memperdebatkannya.. Tanpa menerapkan ilmunya sesuai konteks nya
Jadi inget kemarin gw dikatain sok suci hanya karena gw berpendapat soal bahayanya seks bebas dalam pergaulan dan bahayanya menormalisasi hal jelek dalam pergaulan remaja terutama dalam Medsos, soal nya Tiktok udah parah..
Pak guru apakah dokrin "jangan terbuai oleh urusan duniawi" apakah itu sesuatu yang "menjebak?". Disisi lain ketika kita tidak cinta akan dunia, justru menimbulkan banyak masalah dan minimnya kesadaran dalam melestarikan alam sekitar. Sedikit contohnya ketika tidak cinta dunia : 1. Penebangan hutan besar-besaran. 2. Merusak dan menciptakan penyakit karena buang sampah sembarangan di sungai. 3. Terjadinya peperangan. 4. Pengeboran tanah yang menyebabkan tsunami dan gempa bumi. (Secara tidak alami). 5. Dan sebagainya. Bukankah munafik ketika manusia terjebak kepada hal yang bersifat fatamorgana namun terlalu menyudutkan sebuah kenyataan? Jika sumber kehidupan manusia yang Tuhan ciptakan itu sebagai hasil sebuah ilusi, bukankah manusia terlalu nista? Mengekploitasi hanya demi ambisi(material) dan keserakahannya(arogansi). Pada akhirnya kembali kepada definisi. Mengabaikan tempat kita bernaung demi mengharapkan hal absrak yang belum tentu sesuai. Atau berjuang dan menjag, yang Tuhan titipkan tanpa memikirkan sebuah imbalan? Saya hanya menyampaikan uneg2, karena ilmu berkomunikasi itu sangat sulit. Ketika manusia mengerti, maka komunikasi ini akan tersampaikan (tapi saya tetap skeptis).
@@Mamankindaw "Bukanlah orang yang paling baik diantara kamu orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar akhirat atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia sehingga dapat memadukan keduanya. Sesungguhnya kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban orang lain. (HR. Ibnu Asakir).
Sebenarnya org yg tdk terbuai dg duniawi agar org² tdk serakah, pejabat tdk korup dll krn semua merasa cukup dan tdk terbuai dan akhirnya keadilan sosial lebih merata.. itu contoh kecilnya.. Wallahu A'lam..
izin menjawab... "menjebak" ? ya, menurut saya ini bisa disebut "menjebak"... jika kita mengabaikan tanggung jawab duniawi yang penting... dan juga bisa "tidak menjebak" karena doktrin ini bisa menjadi pengingat bagi kita menjaga keseimbangan antara kebutuhan spiritual dan material...
@@jobarpochinki4658muslim di ajarkan untuk mengajak semua bang ,. Kalo masing² ya sama aja gak beragama di islam . Cuman cara di orang kita yang salah mereka gak bisa bedain mengajak dan memaksakan,. Tapi saya setuju karena terlalu mengurusi itu
@@fachrezaa1764artinya gila agama adalah yang bener2 anti dan sangat terganggu dengan keberadaan agama lain, sampai-sampai ibadah mereka pun diganggu atau bahkan diusir dengan alasan "di sini mayoritas Islam".
Enak dengerin pak guru sambil tidur siang. Belum masuk REM jadi masih nangkep 5 menit pertama sisanya samar-samar terdengar tapi, esensinya "Ulama" harusnya orang yg paling takut dengan Dosa. Itu.
Buat yang merasa kepanasan terhadap video pak guru kali ini, video Ini seharusnya menjadi renungan bagi kita semua. sebenarnya video ini mempertanyakan kontribusi ulama zaman sekarang dalam mengubah mental masyarakat Indonesia. Saat ini kita sedang berada di ambang krisis moral, ketika angka bundir begitu tinggi, angka pelecehan sexual melonjak, bukan hanya dari remaja dan pesantren tapi bahkan dari kalangan Pesantren juga melakukannya. Udah sampai manakah para ulama berkontribusi untuk mengatasi ini, disaat angka kemiskinan begitu tinggi, malah yang terjadi pada ulama semakin menghancurkan mental masyarakat kita. Alih-alih mendorong mereka bekerja giat dengan otaknya, para ulama ini justru meracuni pikiran masyarakat dengan doktrin elit globalnya. Saya tahu bahwa ulama memiliki kontribusi yang luar biasa selama perjuangan kemerdekaan, tapi itu dulu dan sekarang mereka hampir tidak berkontribusi. Sebenarnya di kalangan ulama sendiri mereka terkungkung oleh doktrin, akhirat lebih penting yang membuat mereka menutup diri dari perkembangan zaman. Padahal umat sekarang yang membutuhkan tuntunan ulama untuk menghadapi perkembangan dunia yang pesat, para ulama itu justru hanya mengajak untuk meninggalkan dunia yang idealnya tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Ulama dan santri yang baik pasti akan merenung ketika menyimak video ini, mereka menjadikannya sebagai nasihat untuk diri mereka sendiri --sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi agama, introspeksi diri-- alih-alih menyalahkan pak guru. Namun para ulama yang buruk akan marah-marah dan mentamengi diri mereka sendiri. Saya sering menjumpai orang-orang di Facebook yang bergelar ustad namun memposting yang kurang pantas, karena beliau orang baik dia merenung dan berterima kasih. Begitulah kiranya, orang baik pasti akan merenung dan berusaha memperluas kontribusi mereka, orang yang buruk pasti akan menghujat. Nah kalian yang mana nih, tim merenung atau mengumpat? Boleh pilih sesuka kalian.
@@ridwanabuibrahim bro mayoritas Muslim dunia itu Ahlussunnah Wal jamaah yg sdh pasti bermanhaj salaf. Kalaupun ada muslim yg alergi sains(lebih tepatnya sih mengkotomi Islam dgn ilmu pengetahun) itu muslim sekuler sekalipun dia aswaja dan bermanhaj salaf
@@gurugembulayo gurgem upload video berikutnya "apa faedahnya DPR".... " Apa faedahnya MUI".... "Ngapain aja wapres kita selama ini"... Dll dll biar rame
Selogis logisnya argument, se valid validnya data dan kenyataan yang ada, ttap tidak akan berpengaruh, wong nyatanya hidup itu gk butuh tau kebenaran..cmn butuh sesuatu yg ingin dia dengar dan suka saja.. Yah mending revolusi pendidikan lah.. Dari awal.. Kalo ingin jadi masyarakat yg berbeda
Hahaha betul. Di RT gw ada ustad. Dia selingkuh dengan pembantunya sendiri... sampe tu pembantu hamil... Istrinya diceraikan si ustad... Tp sama warga RT gw tetep dibela mati2an si ustadnya 😂 dengan alesan "Ya emang udh saling suka" 😂 gua sih najis liatnya wkwkwk
Guru Gembul, cerdas dan mencerdaskan, terus berjuang di jalan Allah yang lurus dengan tulus, semangat, terimakasih pencerahannya semoga umat tambah cerdas dengan ini🌟💪😊🙏
saya seorang guru matematika di SMP, karena saya sering menyampaikan tausiah di kegiatan muhadhoroh jumat pagi, yang merupakan kegiatan rutin jumat pagi, suatu hari saya di minta mengisi tausiah di kelompok ibu yasinan, tawaran itu membuat saya termenung dengan berbagai pertanyaan di benak saya salah satunya "kok saya dapet rekomendasi mengisi tausiah, emang setinggi apa ilmu saya" dan akhirnya saya menolak, malam harinya saya menung kembali, dan seluruh kecamuk sanubari saya persis seperti isi video ini, kejadian saya alami sekitar 2 minggu yang lalu. awal agustus. hiiii... jadi keki, menemukan isi hati yang sama persis... salam buat guru gembul
Itu namanya lagi dikasih jalan sama Allah karna kamu diberikan kelebihan kemampuan public speaking khususnya agama, mengisi tausiyah gak harus ilmu setinggi gunung dulu, kan bisa sambil belajar bertahap. Ustad dan dai banyak yg seperti itu.
"TERMENUNG" dalam aku termenung Hatiku selalu Teringat padamu A haaaai~ kasihkuuu~ Tak dapat ku lupakan Meskipun kau jaaauuuh~ Bilakah engkau datang A haaai~ kasihkuuu Tidak kah kau merasa Belaian sukma ku lara Rasa hidup merana Dalam kisah asmara Mengapa kau tak merasa Yang aku deritaaa~ Bila kah engkau datang A haai~ kasihkuuu~ "Termenung" : lagu dangdut Melayu lawas ,,, Penciptanya aku lupa Banyak penyanyi yang mempopulerkan ini lagu.
menurutku kalo soal agama mending jangan sering liat gugem, entah mengapa gugem itu ngebuat Hati para muslim jadi Munafik berapa banyak orang yg nethink kepada AGAMA, UST, Ulama dll, karna gugem. apalgi di channelnya gugem banyak penyusup yg benci Islam alias nonis pada ikut komen juga, bikin opini sendiri seolah-olah itu yg benar. Mudharatnya gugem mungkin lebih besar di banding manfaatnya untuk soal agama.
Karena lembaga pendidikan, masyarakat Indonesia menciptakkan para Munafikun!! Ketika ada orang yg akn membuka kebobrokan orang/lembaga maka yg ditangkep & diserang adalah orang tersebut bukan pelaku kejahatan nya! Alasannya membuka aib orang.. 😮💨😮💨
ALHAMDULILLAH Saya sudah pernah mengalaminya jadi korbannya.... Komputer punya saya dirampas... Dan saya yang malah dipaksa suruh tobat nasuha.....😅😅😅 Sejak itu saya merdeka dari yang namanya ulama....😁🙂😁
@@jurigpelor8468 Yang sabar bro... Aku disini yakin kalo Tuhan yang sebenarnya telah tidak menilai Nasib dikehidupan selanjutnya dengan melihat agama makhluknya itu, entah siapapun entitas sebenarnya yang disebut Tuhan itu...
kekerasan, pencabulan, nilep duit klo para korbannya speak up malah di bilang membuka aib seseorang. Ini sudah masuk ke ranah kejahatan, bukan lagi aib yg harus di tutup tutup.
saya pernah ketemu santri yang diperlakukan tidak manusiawi di pesantren, mereka beneran sakit dengan gejala tipes malah disuruh ngaji dan doa aja sampe sekarat. ga dikasih obat sampe nangis-nangis akhirnya dibawa pulang paksa sama ortu. (di cek lab, beneran trombosit di bawah 150.000 mcL dan hasil widal positif) belom lagi soal penyakit pesantren paling terkenal; SKABIES, dan segala penyakit kulit, padahal kebersihan sebagian dari iman... katanya sih...
Salah satu alasan sangat tidak merekomendasikan menitipkan anak di pesantren yang dikelola oleh keluarga dan mengultuskan tokoh di pesantren tersebut. Apalagi pesantren yang secara jelas terafiliasi dengan tokoh atau pun partai politik.
Pendidikan yang buruk juga berperan besar dari runtuhnya moral rakyat Indonesia. Saya ingat ketika saya SD dulu, saya dihukum dan ditampar oleh guru Agama saya hanya karena saya spontan mengucapkan kata “buset” (konteksnya pada saat itu saya sedang terkejut oleh hal yang diceritakan oleh teman sebangku). Saya dihukum dan dimarahi, beliau mengatakan “buset” itu adalah singkatan dari “budak setan”. Sampai saat ini saya sudah hampir berumur 30 tahun, saya masih terheran-heran dengan hal tersebut. Ulama-ulama yang buruk ditambah dengan kualitas pendidikan yang rendah sudah jelas menjadi akar kejatuhan negara ini. Semakin banyak lahirnya orang-orang bernalar rendah dan kecerdasan emosional yang dangkal serta nihilnya moralitas.
Sunah, diundang ke podcast, banyak jamaah, 4 istri. Pikiran saya langsung ke Ustadz Khalid Basalamah. Tapi korupsi utk membiayai istrinya? Saya baru dengar krn memang bukan jamaahnya. Benarkah yg dimaksud pak Guru, ulama ini ustadz Khalid Basalamah?
Mungkin lewat pak Guru bisa disuarakan pentingnya akhlak & kerja keras. Jadi, apapun tema ceramahnya, (sholat, puasa, zakat, bunga bank, surga neraka, celana isbal, dll), di setiap ceramahnya, para dai/ulama harus menyelipkan pesan *pentingnya kerja keras & akhlak,* karena itu juga perintah Allah dlm Quran.
Ulama yg saya suka (85-95% persen dari pendapat beliau2, saya sependapat). Gus Baha, Prof. Qusraisy Shihab, Buya Yahya (soal haji, menyikapi Dorce, dan adzan, dll), Salim A. Fillah (dakwah ala Walisongo), Adi Hidayat, syeikh Muhammad Al Fuli (Orang Mesir sdh lama di Indinesia, Fatih Karim (dakwah yg bijak), dan dosen, DR. ahli fiqih, Ahmad Sarwat. Pasti bnyk ulama bagus lainnya yg saya tidak tau.
Selain kesalahan sebagian (mungkin besar) ustadz yg kurang menekankan akhlak & kerja keras, *pemerintah & anggota parlemen juga zalim* dgn korupsi tiada henti. Dan kebijakan yg sering salah & terlambat. *Contoh: pertanian* Thailand negara kecil tapi bisa maju pertaniannya. Kenapa Indonesia tdk bisa? Dari level pendidikan & skill (sdm) yg rendah, mayoritas wni cocok di bidang pertanian, perkebunan, atau peternakan. *2. Sistem rayon harus diperbaiki.* Dulu waktu 2 anak saya masuk SMP, mereka dpt smp negeri yg jauh. Padahal ada SMP Negeri yg cuma 150 meter dr rumah. Waktu itu saya pikir, harusnya ada *prioritas sekian persen* buat anak yg tinggal dekat sekolah negeri. Baru belasan thn kmdn keinginan saya terwujud. *Pemerintah memang sering terlambat dan salah kebijakan.* Tapi sistem rayon ini perlu diperbaiki. Banyak anak yg rumahnya cuma 50 meter dari sekolah, tdk bisa masuk karena beda rayon. Terima kasih pak Guru, sdh mau baca curhatan saya
Di kampung saya jika orang pinter guru ulamak jika melakukan kesalahan yang merugikan umum ,pasti tidak di hargai dan di hormati ,bahkan jika dia menjadi penceramah langsung di tinggal pergi ,GaK harus di hormati karena dia iti contoh dari generasi muda kalau contoh buruk generasi muda akan buruk ,
Peran ulama' & da'i sangat besar, tapi ajarannya selalu mengarah ke spiritual & terkesan mengabaikan logika yg menyebabkan mabuk agama. Untuk masyarakat kelas bawah berdampak ekonomi lemah berpotensi menimbulkan kejahatan. Untuk orang kelas atas suka menindas/korupsi karena kurang jiwa kemanusiaan.
Pak Guru mmng pengamat kehidupan dan inspirator handal ... Cukup kita hidup punya pegangan sebaik-baik manusia adalah yg bermanfaat untuk manusia lainya.. tetap semangat orang baik karna baik bukan dari omongan belaka melainkan seberapa manfaat kita hidup ini
😂 Kalau Begitu Bos Sulit Menjawabnya Karena Biasanya Hanya Untuk Beli Beras Dan Menopang Ekonomi Saja Karena Ber Istri 2 apa 3 Itu Termasuk Ekonomi Biaya,Tinggi Betul2 Betul2 Bos.......!!!!!!!😁😊😃😂😅🎉🎉🎉🎉🎉.
Sebenarnya bnyk masyarakat tdk bs membedakan antara Ulama, ustad, dai, penceramah, jd asal pinter omong di panggung dipanggil Ulama , ustad dan semacamnya.
Saya setuju dengan anda karena kebejatan umat yg paling bertanggung jawab adalah Ulama'nya.Bukan tidak ada ulama tp mereka cenderung diam kecuali hanya dilingkungan sekitarnya dan cenderung mendiamkan Penceramah/Ulama yg menyesatkan umat. Selain itu masih kalah dengan pemerintah sehingga tidak punya kekuatan untuk mengkritik.Bagaiman mungkin mampu mengkritik orang yg menyuapinya??? Wallohu Alam.
Ulama= orang berilmu; para sarjana, tenaga ahli, profesor, pakar dibidangnya dll, jangan dibayangkan yang berpeci atau bersorban saja, atau bersarung saja, ulama itu umum bisa siapa saja yang mempunyai ilmu dibidangnya dan punya maslahat terhadap sesama.
Ini nih manusia munafikun kelas kakap. Manusia kyk gini nih yg suka plintiran jihat menafkahi keluarga. 😅😅😅 Pdhl pengertian jihat sangat jelas dan kondisi dulu jg jelas. 😅
Kalo di Pesantren, sekolah dan perguruan tinggi agama cuma diajari menghapal (saya yakin begitu), memang akhirnya produknya manusia² yg hapal Qur'an, hapal hadits, tau ilmu ini dan itu, hapal telaah kitab² dsb aja. Dan memang ya sekedar itu aja. Praktek agamanya terbatas pada sholat, zakat, bersedekah, puasa, berhaji, berkorban, gak makan babi, gak minum alkohol, menjauhi zina, menghadiri pengajian. Titik. Kalo saya baca Qur'an, banyak bngt perintah supaya manusia itu berpikir, menggunakan akalnya. Kita disuruh jadi orang yg adil, orang yg jujur, bekerja, mencari nafkah, tidak merusak alam, berguna bagi orang dan semua mahluk lain dll dll. Yang saya pelajari ttg agama dari SD sampe kelar kuliah, dan saya denger dari ceramah sholat Jum'at dari kecil sampe gede, gak ada tuh yg ajarin atau mendorong itu semua. Tapi saya tau cara bersuci, air yg suci dan mensucikan dan air yg suci tapi tidak mensucikan dsb. Jadi kayaknya saya ini produk dgn pendidikan agama yg salah. Untung udah agak bener 😅
Anda beneran dengerin khotbah sholat Jum'at atau tidur ⁉️ di setiap khotbah sholat Jum'at, khotib pasti menyerukan berbuat adil dan ajakan bertakwa di setiap awal khotbah...😅
Perlu diingat, mempelajari ilmu agama itu sangat bagus, baik dipondok maupun sekolah. Namun lebih bagus adalah belajar memiliki agama, jangan kira orang yg belajar agama dipondok pesantren ataupun sekolah itu sudah MEMILIKI AGAMA. Maka hasil dari belajar agamanya untuk dunia semata. Solusinya tidak lain adalah miliki agama terlebih dulu, baru mendalami ajaranya.
@@hotlemongingerhoney fenomena zaman akhir, agama Islam tinggal nama, pengamal ajaranya bukan pemiliknya, berceramah atau khotbah agama bukan pemiliknya, bisa dipastikan kalo yg berbicara bukan pemiliknya, maka akan banyak bohongnya daripada benarnya.
Ketika seseorang selalu diagung-agungkan, biasanya "keagungannya" selalu disalah gunakan, mungkin secara sadar maupun tidak, itulah kita harus kritis kepada siapa pun, termasuk Guru Gembul hehe
Ada di tengah masyarakat untuk menempati posisi sebagai wali untuk sisi religius masyarakat disamping meninkmati tempat yang tinggi serta dihormati dalam tatanan masyarakat. Mereka ada bukan untuk membantu masyarakat dari segi lahiriyah tapi mereka memelihara masyarakat agar tidak berfikir diluar kotak agama, dimana setiap larangan pribadi bisa dikukuhkan dengan dalil yang tidak nyambung notabene karena subjek ulama tersebut adalah masyarakat kelas bawah.
Jadi ingat dulu sekitar taun 2013-2014 teman saya di SODOMI murabi nya di asrama, tapi kasus nya ditutup-tutupi karena aib dan si murabi itu adalah anak dari pemilik yayasan, akhirnya malah teman saya yang di pindah sekolahkah, tapi pelaku masih berkeliaran di pesantren itu entah penyakitnya masih ada atau sudah tobat. jadi entah bagaimana kedzaliman itu bukan diselesaikan dengan adil tapi malah jadi pembiaran karena alasan Aib, entah apa fungsi beragama itu dibeberapa kalangan mereka yang ahli agama.
Makanya perkembangan atheis cukup masiv, di indo. Orang yg berfikir akan mempertanyaakan hal itu, dan orang² yg memiliki sifat merdeka tidak akan suka dengan pembelaan atas nama aib saudara seiman. Cuma budak² agamalah yg masi terbelenggu dan tunduk dengan mereka yg mengaku pemuka agama
@@C4H4YABUMIsy juga gabung grup ssa di FB. Ada istri yang curhat suaminya pemuka agama dan lagi bangun ponpes trus si adik adikan suaminya ini meninggoy mungkin kebanyakan disodomi... Dan si istri ini masih aja belain suaminya buat nerusin buka ponpes . Gila bener sih emang paling aman anak diasuh sendiri
@@C4H4YABUMI dah lama bang kejadiannya jadi lebih baik skip, kecuali "kalau" ada lagi korban dari generasi muda disana yang memang mau bicara, tapi bila ternyata temen saya adalah korban yang terakhir, alhamdulillah berarti sudah ada perubahan semua udah usai
@@emperor9155 ya karena tidak bisa memisahkan antara Agama dan Simbolnya, sang korban biasanya ketika melihat ketidakadilan disana atau ekspetasi yang terlalu tinggi yang dihancurkan, berakhir menyalahkan agama karena pemuka agama itu adalah simbolnya, bisa saja korban pindah atau menjadi atheis. tapi atheis yang seperti ini punya kecenderungan untuk kembali beragama, beda dengan atheis yang memang datang dari pemikirannya sendiri bukannya trauma.
Di desa saya adlh linkungan pondok pesantren mayoritas org kerja serabutan & hdp kekurangan. Pak kyainy suka jualan proposal sm parpol, jual suara orang2 miskin itu. Bnyak proposal yg goal, bs beli tanah& bangun ini itu termasuk kemaren br dpt mobil 1M hadiah pilpres. Yg bikin emosi, Boro2 duitny sebagian dipake bwt mendidik masyarakat yg kurang td biar naik kelas, mlh diembat sendiri. Itulah penyakit sosial yg terjadi terutama di jateng sm jatim. Kyai jualan suara kepada politisi duit diembat sendiri&msyarat ttp miskin. Mlh sodaranya krmaren kena asusila cabulin santriny.
Sy juga di Jatim, sebagai pendatang. Pesantren berserak tp ya seperti yg mas nya bilang, bahkan banyak yg jadi TKW ke Taiwan, sementara suaminya di rumah mabuk2an sama main sound sistem gitu.
Banyak pak yg spt itu. Salah masyarakat juga,katanya harusvhafal al quran,ttp mereka tdk dididik ketrampilan. Keluar dr pesantren ya tdk bisa jd pengusaha,bahkan jd buruhbsj tdk diterima krn tdk ada skill🙏
Penyebab ulama indo tidak guna bagi perubahan akhlak Budi pekerti : 1.banyaknya ulama/ustadz palsu / org tidak berilmu dianggap ustadz. 2.banyaknya ajaran-ajaran non Islam dianggap islam. 3. Banyaknya masyarakat hanya melihat orang dari gelar habib,Gus, kiyai dlll. Tanpa memandang keilmuan mereka. 4. Banyaknya ulama,Gus, kiyai yang dijadikan alat politik untuk mendulang suara. 5. Model ceramah kebanyakan ustadz yang cenderung melawak hanya untuk lucu-lucuan, dan jama'ah yg hanya ingin mendengar kajian yang menghibur bukan mencari siraman rohani. 6. Masyarakat yang terlalu feodal dan mengkultuskan habib Yaman, sehingga yang di ikuti hanya ajaran habib bukan ajaran Islam. 7. Umat Islam di Indonesia cenderung mengikuti ajaran nenek moyang bukan Islam, yang diikuti bukan nilai Islam tapi budaya yang buruk.
@@irfanjalil9496 blum juga dijalanin, lu udah bilang apa gunanya kalau hukum disuap atau nepotisme, udah meragukan Syariat lu.. Gw tanya, Emang kapan Syariat Islam perna diterapkan..?? Aceh kan udah.. kalau Syariat itu untuk Masalah yg tadi Guru Gembul Bicarakan tentang Smakin Marak Pembunuhan, Pezina, Koruptor, yaa solusinya Syariat Islam, para Koruptor gak hanya dipenjara tapi dipotong tangannya.. Macam kaya Angelina Sondak, coba kalau Syariat dari dulu udah tegak, Malu dia Kmana mana Tangannya Buntung.. Syariat itu bikin orang Berpikir ulang atau takut kalau mau bertindak kejahatan.. Coba aja siapa yg berani, udah nikah masih seneng selingkuh dan ketauan berzina, Dirajam sampe Mati tuh orang..!! Dan disaksikan di depan Publik.. Jangan Underestimated Syariat, apa lo liat di Arab Saudi Hukum bisa disuap? Mereka orang orang yg Taat Syariat, sampai disediakan Masjid khusus untuk Qishash atau Alat Pancung,, Kalau Syariat Jalan, Ulama bersatu untuk Menjalankannya..
Izin berargumentasi Pak Guru, sebagai seseorang yang ikut kajian dari berbagai ustaz dan ulama, ada suatu hal yang Saya pahami terkait pertanyaan Pak Guru tentang apa faedah, manfaat, dan dampak dari adanya ulama di Indonesia, sejauh yang saya tau, pengaruh positif yang ditimbulkan oleh ulama ketika berdakwah itu tergantung dari seberapa sering suatu tempat tersebut menerima dakwah dan terjangkau oleh seorang ulama, dan sebagaimana jama'ah tersebut bisa membuka hati dari apa yg disampaikan oleh ulama (kita asumsikan ulama tersebut ulama yang baik dan sesuai dengan yg disebutkan ciri-cirinya dalam Al-Qur'an dan hadits). Karena saya pribadi pernah mendapati suatu tempat di Sumatra Barat di mana terdapat seorang ulama yg paham betul harus mengajarkan apa untuk setiap kategori audiencenya, dia tidak menyimpang dan selalu berusaha taat akan syariat Islam, kajian yang dilakukan ulama tersebut ada yg terbuka secara umum plus rutin dikakukan, sehingga mengakibatkan dampak positif yg cukup signifikan di daerah tersebut untuk senantiasa beramal soleh dan menjauhi kemaksiatan, hal ini tentu di dukung oleh masyarakatnya juga yang memang tinggal di lingkungan yang jauh dari pusat-pusat kemunkaran terjadi. Tetapi saya juga menemukan kasus di mana di suatu kota besar, dengan ulama yg berbeda tetapi dengan kualitas pribadi yg mirip dengan sebelumnya, ia berdakwah di salah satu event yg tidak sering dilaksanakan di kota besar, tetapi dampak yang ditimbulkan tidaklah signifikan, bahkan bisa dikatakan kurang, karena tidak sedikit jama'ahnya yang bahkan setelah kajian terlihat seperti tidak ada ilmu atau anjuran atau himbauan positif yang menempel dari isi kajian tersebut dalam diri jama'ah itu, sehingga dampak positif yg ditimbulkan pun menjadi kurang. Sekian pengalaman yg bisa saya sampaikan, mengenai besar atau kecilnya dampak yg ditimbulkan para ulama di Indonesia, yg saya tau saya hanya bisa berpikir positif dengan keadaan yg ada sambil berdo'a dan mengingatkan untuk kebaikan masyarakat di lingkungan saya jika memang ada yg masih kurang dalam beragama ketika memang hidayah itu sudah diturunkan kepada mereka namun mereka belum mau menerimanya.
Setuju saya, kerusakan moral ummat tdk spenuhnya kesalahan para ulama, bisa aja kan ulama nya udah bener cuman kita nya aja yang ngeyel, lagian tugas para ulama cuma menyampaikan atau mengingat kan ttg kebenaran, masalah hasil itu urusan Allah semata..
Nah ini, tergantung pada umatnya mau berubah atau tidak, jangan menanyakan apa faedah ulama karena emg banyak, masalahnya bukan pada ulama bobrok saja tapi umatmya juga
Kebiasaan orang indonesia bro, kayak jakarta banjir padahal ya karena sampah sampah yang mereka buang ke bukan tempatnya. Tapi yang di salahin pemerintah. Padahal masalah utamanya mereka sendiri
"Mungkin ulama tersebut harus mempertimbangkan bergabung dengan lineup komika terkenal. Siapa tahu, dengan tarif yang sama, ia bisa bersaing dengan para stand-up comedian! Tapi, bolehlah juga jadi 'Ulama Entertainer', memberikan ceramah yang penuh kegembiraan dan edukatif sekaligus. Saya bisa bayangkan tagline-nya: 'Mencerahkan hati dan kantong dengan selera humor yang halal!' 😄 Alhamdulillah, semoga rezekinya lancar dan 'applause' pun tak kalah meriah dari ceramahnya!"
Ulama tanggung jawabnya besar, Al ulama'u waratsatun anbiya, para ulama itu pewaris para Nabi, jangan mencap semua ulama itu buruk, tidak ada yang tahu kelakuan dia menyembunyikan kejahatannya hanya Allah, kalau sudah terlihat keburukannya yg tidak masuk merusak prinsip Islam jangan langsung menghilangkan seluruh kebaikannya selama ini😅
@@kanjengdimastaatpribadi5652 lah kan ada indikator nya? Lu mau bilang orang yg ngajarin habib punya mukjizat itu lurus? Lu mau bilang orang yang ngajarin agama, moral dll itu gk lurus? Kita ya tetep bisa nilai orang dari apa yg terlihat wkwkw, dongok lu
apa faedah ulama? = Apa faedah polisi & apa faedah sarjana hukum yg banyak di negeri yg banyak terjadi pelanggaran hukum. = Apa faedah sarjana ekonomi yg banyak di negri yg terpuruk perekonomiannya = Apa faedah guru yg banyak sedangkan pendidikan di negeri ini kualitas pendidikannya buruk = Apa faedah dokter Kesimpulannya jangan-jangan ulama itu gak ada, jangan-jangan dokter itu sebenarnya gak ada jangan-jangan guru, sarjana hukum, polisi, sarjana ekonomi itu juga gak ada, begitu maksud pak guru? Jawabannya panjang, tp kalo ingin yg pendek jawabannya = karena imannya rusak.
@@zulaimann49 ya sebetulnya bukan cuma bangsa indonesia, cuma kan kita lebih tahunya tentang bangsa kita sendiri. Jauh dimasa lampau, kejatuhan peradaban seperti runtuhnya Romawi, Persia, peradaban Mesir kuno, runtuhnya Ottoman itu berawal dari rusaknya SDM-nya. Bedanya mereka runtuh setelah bangsa mereka berhasil meraih puncak peradabannya.
Yang memberi hidayah hanya Allah,ulama hanya penyampai ilmu agama. Tidak bisa memastikan orang ketika ilmu agama yang mereka sampaikan langsung diamalkan orang.
ketika sekelompok entitas ada non muslim komplain suara adzan yg terlalu keras:"woe kapir lu setan pantes kepanasan denger adzan,PENJARAKAN!!dia penista!!!😠" tapi ketika ada sekelompok orang yang merusak citra islam dari dalam dgn perbuatannya:"ahh itu cuma oknum,islam itu agama damai,isis itu buatan amerika😅"
Ya itulah masalah nya, karena doktrin Tolol yang di sebarkan ke banyak Masyarakat di Indonesia, membuat Masyarakat Bangsa Kita enggan untuk Introspeksi apalagi meningkatkan kualitas diri. ngapain capek² mikirin gituan?Wong tinggal salahin aja kegagalan atas diri kita kepada Hal lain udah kelar masalah nya, mudah kan?😂
Salah kaprah terbesar istilah ulama adalah hanya untuk yg memahami syariah dan fiqh. Padahal arti sebenarnya ulama adalah orang yg menguasai ilmu. Dalam hal ini Ahli IT, Dokter, BMKG dan orang yg ahli dibidang nya adalah ULAMA. Dengarkan mereka wahai orang bodoh kalau mau ridho Allah
dalam bahasa arab modern memang begitu, permasalahannya kita ini kan di Indonesia, sementara dalam KBBI tertulis bahwasanya ulama adalah orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam, nah itulah yang sedang dibahas dalam diskusi guru gembul. pahami konteks
Iyaaa... Mengalami penyempitan makna di indo. 😢dan celakanya yg disebut-sebut ulama jadi seperti raja kecil yg gila hormat. Kalau beneran ulama ya tetap mengajar ngaji kitab dan tetap baca kitab2 setiap hari.Jadi beneran luas referensi keilmuan/pengetahuannya.Selain itu juga pasti berkontribusi menyumbangkan pemikiran yg relevan dg kehidupan kekinian. Dan memang kalau yg ulama tulen y seperti ilmuwan. Ilmuwan terus meriset dan punya wisdom.😊
Dalam konteksnya dg Alquran S.35:28, ada satu syarat lagi selain menguasai ilmu mas bro, yaitu takut sama Allah. إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَـٰٓؤُا۟ ۗ Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama
Tergantung konteks bro, jangan sempit gitu langsung menyimpulkan. Kalau ngomong agama ya ulama itu yang ahli agama. Ya kali hukum dalam agama nanti yang membahas orang ahli BMKG?
umat rindu dgn ulama yg bs mempraktekkan jargon rahmat bagi semesta alam. ulama kita nyaris tak punya gebrakan dlm hal meningkatkan perekonomian umat,justru kebanyakan ulama mapan secara ekonomi atas partisipasi dr umat.
Tidak perlu ada yg perdebatkan disini...kita sudah didlm jurang yg sangat terlalu dalam. Telah ku merdeka-kan diriku,fikiranku dan agamaku serta keluarga kecilku dari hembusan angin, terpaan ombak bahkan dari badai keresahan guru gembul sekalipun!!? Sebagai kompensasi dan output - nya,aku hanya berusaha baik dan bermanfaat bagi keluarga ku, saudaraku, tetanggaku, teman2ku dan lingkungan di sekelilingku.
90% lebih penduduk indonesia adalah muslim dari perangkat dari tingkat rt sampai tinggat pusat kurupsi dianggap hal biasa uang suap dianggap dapet rejeki hanya daging babi dianggap haram, uang suap uang korupsi dianggap rejeki itulah indonesiaku
Hahaha cuman posisi babi yg masih haram, karna tetep ga ada yg mau makan....mudah2an makin banyak generasi muda muslim yg mulai kritis dan berani speak up....amiiin
Kita itu juga banyak salah, tapi selalu ditutupi dgn dalil "hal2 buruk gak usah diumbar, gak ada manfaatnya " Padahal ngerumpi ngrasani orang nomer satu, padahal yg ngomong gitu juga kalau ada kesempatan korupsi juga diambil
Jawabannya simpel, Pak Guru. Karena orang kita krisis mentalitas, mereka gak bisa bedain mana yg baik dan buruk juga seperti yg sudah Pak Guru sampaikan sejak lama, orang kita itu gak suka melerai dan memberitahu kesalahan orang lain, karena mentalnya pengecut. Makanya banyak yg gak bisa bedain mana yg benar dan salah. Dan ketika disanggah juga marah, itu ciri-ciri orang dengan kerusakan mental.
Kemaren Jum'at ikut pengajian dekat rumah saya, Yg dibahas, hukum menyentuh kelamin/dubur sendiri,orang lain(istri)/hewan., Sangat membangun peradaban Islam kan..,???
Agama cuman buat alaesan orang2 seperti mereka untuk masuk surga, bukan untuk di praktekan di dunia. Moral Indonesia rusak : gw yakin kebanyakan dari mereka sering dateng ke acara kajian islam, rajin ngaji tapi hanya buat nyari pahala, bukan buat memahami isi Al-Qur'an, dan mempraktekan isinya dalam kegidupan sehari-hari. Sering banget soalnya nemu kebanyakan yang ga punya moral di Social media profilnya pada pake peci, ikut acara2 islam dan postingan semua tentang ISLAM, AYAT2, tapi ketikannya kalo komen kaya sampah yang ga ada moralnya. Dari yg gw dapet di Indoesia yang di hitung itu bukan dampak dan perbuatan, tapi cuman PAHALA, PAHALA, PAHALA... Ikut ngaji, ikut acara agama, ikut kajian itu cuman buat mereka NYARI PAHALA. Makanya ulama2 laku, selalu rame, job yang sangat menjanjikan (SDM rendah dan religion itu combo mematikan), walupun isi kajiannya menyimpang, tapi intinya mereka dateng karna mau dapet PAHALA. Agama cuman alesan buat mereka mengeluh, dan buat kambing hitam aja kalo mereka sedang kesusahan, bukan untuk mempraktekan ajaran ISLAM. Agama cuman buat tameng mereka "bahagia" untuk di ahirat, ga ada ajarannya yang di pake di dunia.
Jawaban nya ga ada faedah nya. Ulama besar yg punya pondok pesantren yang skala nya menengah keatas sampai pesantren besar, mereka enggak penah ngajar, yg ngajar 'karyawan nya'. Mereka paling cuma ceramah ceramah bayaran doang, sama ngurusin politik, bisnis, sama organisasi. Ini fakta, coba deh cek. Justru yg berjasa besar adalah Kyai kampung yang siang ke sawah atau ke ladang buat bertahan hidup, sore sama malam mengajar tuntunan sholat sama membaca Al Quran kepada orang kampung. Masih ada kyai kyai kampung yang hidupnya iklas mengabdi, jauh dari hingar bingar organisasi dan politik. Paling banter ya cuma dapet amplop dari ngisi pengajian di nikahan orang kampung, atau diundang di acara tahlilan. Paling banyak juga 50 ribu..
Pondok pesantren sdh tak aman ,tak sudi anakku nyantri .tetanggaku anaknya mendapat pelecehan seksual tapi akhirnya di damai dgn alasan menjaga nama ustad tersebut dan pesantren..mendingan di kampung belajar ngaji sama ustad kampung
Saya yang udah bosan nonton video guru gembul, bukan karena benci ke pak gembul, tapi masalah kita itu2 aja baru baca judulnya," oh ini lagi, gak kelar2" Bukan persoalan pribadi guru gembul nya ya tapi persoalan negri kita yang dibahas pak guru
INTINYA KEBENARAN ITU SUPAYA DICARI SENDIRI.... Mungkin itu maksudnya para tokoh pemimpin terdahulu di negeri ini mengizinkan berbagai agama dari luar tersebar di Nusantara...😊
@@begitulah_payjo isu baalawi dihembuskan bukan untuk di selesaikan, walaupun 1000 ahli fatwa mengisbat nasab baalwi imadudin tetap gk akan mengakui, kalangan baalawi juga gk akan membiarkan nasabnya di batalkan begitu saja. Lalu siapa yg akan menjadi penengah? Kalo diputuskan nasab baalawi tersambung imad tetap gk mengakui, kalo diputuskan nasabnya batal baalawi juga gk akan mengakui.
@@jokokrismanto2071 yg lu liat itu dari ormas NU, di dalam ormas itu nasab itu penting banget, segala macam gelar jg dipake, coba elu maen2 ke ormas Islam lainnya, cek sendiri apakah semuanya sama? fyi itu alasan kenapa Ba'alawi nebeng tenar di NU, karena yg cinta dg konsep nasab itu NU
ulama tak dapat dipercaya pemerintah tak dapat dipercaya Apa yang masih tersisa????? sedangkan diri sendiri masih perlu belajar masih bingung melihat kehidupan
@@michuwils emang disana lebih baik?? sudah pernah kesana.. palingan ada habib yang dagang siwak untuk masuk sorga kalaupub sorganya ada itu efel di profile??? saya lahir dan besar di salah satu desa paling terkenal di dunia.. kadang bingung lihat orang jalan2 cari apa.. tapi terima kasih karena ada orang jalan2 saya bisa hidup dengan makmur... bahkan sekarang semakin banyak orang semakin banyak variasi yang lucu2..
Betul sekali, sudah ga aneh liat ustadz2 yang memperkaya diri dengan menggunakan uang shodaqoh umat. Begitu juga dengan rakyat yang suka koar2 hukum pejabat yang korupsi ternyata rakyatnya pun suka mengambil yg bukan haknya. Entah apa yang salah.
Contoh saja pajak kendaraan, kan banyak yang tidak dibayarkan, terus jualan overprice bukankah itu sama dengan mark up yang dilakukan pejabat? Bedanya skalanya gede banget kalau di pemerintah.. Jualannya sama negara..
@@tattletalestrengler8946 alangkah baiknya gak berburuk prasangka. Mau bagaimanapun juga, demo itu memiliki tujuan yang pasti, walaupun beberapa orang yang demo disana mungkin munafik. Tapi yaa... kemunafikannya itu sendiri tidak ada dampak sosial yang buruk.
@@lodokali yakin ga ad dampak buruk bagi sosial? Pagar ampe rusak, itu gimana cerita 🗿🗿🗿 Tujuan pasti? Pasti dpt fame?, pasti dpt cuan? pasti bnyk bahan konten? pasti ga tau apa²? pasti cuma ngikut rame² aj? Pasti dpt panggung? Pasti atau gimana ? 🤔🤔🤔
Sama. Yg penting budi pekerti,mandiri. Orang budhis rata2 sukses,dpt menggaji banyak orang... yg artinya mereka menolong org lain unt mendapat penghasilan. Salam
Muak sekali dengan keadaan SDM di Negara ini,faktanya memang seperti yang diutarakan Pak Guru Gembul. Berharap kesadaran,berani mengkritisi,menolak yang seharusnya bukan hak dan banyak orang-orang yang membenahi,mengedukasi generasi manusia Indonesia selanjutnya.
Inilah Penting nya bagi Masyarakat Indonesia untuk lebih selektif dalam memilih Ulama. Jangan hanya Karna dia pakai jubah, pakai surban pakai imamah, trus berjenggot, dan lulusan pesantren A,B,C dll.Maka nya menurut saya Belajar Berfikir Kritis Itu Wajib bagi setiap umat muslim.
Yg di omongin hanya oknum ulama. Bnyk ulama yg baik.. tugas mereka hanya menyampaikan aturan agama, bukan merubah orang.. tinggal pribadi manusianya yg setelah mengetahui aturan agama apakah mau menjalankan atau tidak.
Ya itu tanda nya peran ulama kurang....jadi para ulama itu bisa dibilang banyak yg omdo...ngga ngerti harus lebih banyak lagi perannya .... itu baru peran ya...jgn jgn ilmu nya juga ngga jelas
Setidaknya ADA ULAMA ASLI YANG SADAR UNTUK MENCERAHKAN. Ada sebagian kelompok kecil ulama YANG SADAR UNTUK MENYESATKAN DAN MEMBODOHKAN UMAT agar bisa digerakan untuk keuntungan ulama.
Percaya ga, kalau menurut Alquran di QS 35:27-28 sebenarnya yang dimaksud "ulama " itu adalah saintis? Okelah, keilmuan itu luas ya, tapi kenapa seolah2 makna ulama direduksi hanya sbg "ahli ilmu agama"? Dan sekarang lebih sempit lagi direduksi menjadi orang bersorban, berkopiah, berjubah, yang pintar mengutip dalil2 dlm bahasa Arab belaka? Note : Ulama = bentuk jamak dari "alim". Alim = seorang berilmu. Ilm = ilmu.
Terima kasih.
Mantap bg,kita dukung pak guru online kita ini ,pemuka Akal sehat
That's $50,000?😮
@@rudyjong9503 thats IDR. it's amount $3.3
@@rudyjong9503rupiah
@@rudyjong9503 Rp
Menurut gue, ulama atau dai ini kadang-kadang justru bisa jadi bagian dari "hiburan spiritual." Maksudnya, banyak orang yang lebih suka dengar ceramah atau khutbah sebagai bentuk penghiburan daripada beneran mengaplikasikan ajaran yang mereka dengar dalam kehidupan sehari-hari.Jadi, ulama ini kadang-kadang bisa jadi kayak selebriti, dengan fans yang banyak tapi nggak selalu beneran paham atau mengikuti ajaran mereka secara mendalam. Nah, ketika kita mulai ngeliat ulama sebagai "entertainer" yang tugasnya bikin kita ngerasa aman dan nyaman secara spiritual, itu bisa jadi jebakan. Kita jadi lebih fokus pada gaya dan popularitas mereka daripada substansi ajaran yang mereka sampaikan.Hal ini juga bisa bikin beberapa ulama atau dai ngerasa "nyaman" di posisi mereka, karena mereka tahu bahwa selama mereka bisa "menghibur" jemaah, popularitas mereka aman. Tapi itu juga yang bikin mereka rentan terhadap godaan untuk melakukan hal-hal yang nggak benar, karena mereka tahu mereka punya "penggemar" yang loyal.Jadi, kalau dipikir-pikir, mungkin perlu ada semacam revolusi dalam cara kita melihat ulama. Kita harus lebih fokus pada apa yang mereka lakukan dan ajarkan, bukan hanya pada seberapa karismatik atau populer mereka. Kalau nggak, kita cuma bikin agama jadi semacam tontonan, tanpa makna yang mendalam.
Iya bener banget, di depan rumah ada penjual sayur gak pernah kelihatan sholat sama sekali malah setiap malam nyetel ceramah yg lucu, ironi bukan
@@alfistyamaga17mereka bukan ngambil isi ceramahnya tapi lucu lucu nya
.👣
Make sense
kebaikan dan moralitas tidak selalu bergantung pada agama. Spiritualitas yang mendalam dan kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan dapat tetap ada dan bahkan berkembang tanpa agama formal.Spiritualitas yang lebih dari sekadar ritual mengacu pada hubungan yang lebih dalam dan pribadi dengan diri sendiri, orang lain, dan alam semesta. Ini tidak selalu membutuhkan aturan, dogma, atau ritual tertentu. Sebaliknya, spiritualitas ini berfokus pada pengalaman langsung, perasaan, dan kesadaran yang mendalam tentang kehidupan dan keberadaan.Beberapa orang bisa mencapai kebaikan, belas kasih, dan kebijaksanaan melalui refleksi pribadi, pengalaman hidup, dan interaksi dengan dunia, tanpa harus mengikuti agama tertentu. Dalam konteks ini, spiritualitas adalah tentang mencari makna dan tujuan, mengembangkan hubungan yang tulus dengan orang lain, serta hidup dengan integritas dan kesadaran
Harusnya yg sprti ini muncul di TV , yg hrusnya bner bisa me Revolusi Mental masyarakat indonesia
Ga perlu ditampilkan di media yang lebih universal karena narasinya membawa muatan provokatif yg berpotensi semakin menjauhkan masyarakat kaum Nahdiyin dari pemimpinnya.
Memang benar ada beberapa ulama negatif yang dalam tanda kutip menyimpang seperti yg jualan nasab julan , jualan karomah , ulama bisnis sedekah dll tapi jumlah ulama di negeri kita sangat banyak sekali bahkan mungkin ribuan. Dan dari ribuan itu yg negatif seperti itu menjadi sedikit jumlahnya artinya masih lebih bnyk lainnya yg baik, pak Guru.
Dan . .
banyaknya pelaku tindak maksiat tidak serta merta meniadakan fungsi ulama karena di jaman Rosulullah masih hidup pun tetap banyak orang kafir ,orang munafik , maling dll.
Itu semua sunatullah Ru . .
Bagaiman dengan analogi pertanyaan berikut :
"Kenapa masih banyak penjahat di setiap negara ?
Bukankah sudah ada polisi ?
"Kenapa masih banyak orang meninggal karena sakit ?
Kan sudah banyk dokter .
Banyak orang bodoh padahal guru dan tenaga pengajar banyak
dsb dsb dsb . . . ???😮
Betul.
Jadi ingat lagi ini revolusi mental.
Asli udah males ane bang nonton tv kebanyakan drama 😂sinemon
Kelakuan ESTP dan ENFJ😂
Mana berani itu frontal masalah gini, apalagi generasi orang tua kita itu pikirannya dah terlanjur "memuja" segala hal yg berkaitan hal spiritual, seolah yang tuhan bukan Tuhannya itu, panutannya bukan agamanya, tapi pasti fokus ke tokohnya, lbh cocok disini isinya orang-orang yang udah gumoh sm tokoh-tokoh yang resistant kritik 😂
Hajar terus pak Guru masyarakat bersama mu pak guru
S6
Semoga pak guru sehat selalu dan panjang umur dan semoga semakin byk org2 kyk pak guru gembul di Indonesia
Akhirnya guru Gembul bersuara tentang keresahan saya sejauh ini.
Semoga yang suka membela hal yang salah bisa pada melek ya, demi Islam yg baik. Yang tidak menormalisasi hal yg salah ❤
Betul itu
kenapa kamu tidak menyuarakan keresahanmu juga ?kenapa harus menunggu orang lain untuk menyuarakan keresahanmu?
@@GUTS565 Semua orang bisa saja dan gampang kok berteriak, tapi pertanyaannya siapa yang menanggapi??Jelas bedalah ketika yg teriak adalah orang yg sudah banyak didengar seperti pak Guru Gembul ini.
Toh pertanyaan yg sama bisa anda ajukan ke diri anda sendiri bukan?
Itu juga sama keresahan saya bang, saya juga pengen menyampaikan tapi saya tahu kapasitas saya tidak lancar dalam berkata-kata seperti pak GG.
@@GUTS565Krn lu penyuka beserk
"karna pura2 pintar dan pura2 kaya itu susah, yang gampang itu pura2 religius"
Al Mukarram dokdes Ryu Hasan
Pura pura alim
kalo ada game fallout tempatnya di indo otomatis atribut ustadz kek peci, sorban dan gamis bisa ningkatin charisma
Penggemar dokdes juga😂😂😂😂
@@FrancisDoubleA Peci = defense (+965 HP)
Sorban = Attack (+1020)
Jenggot = Movement Speed (+408)
Masuk akal
Yg dibicarakan pak Gugem... Hal yg sdh dipertanyakan dipikiran Sy sejak bertahun-tahun yl.. Kebetulan dibahas Pak Gugem...👍👍
Terima kasih guru sudah sharing keilmuannya, semoga lebih banyak lagi rakyat indonesia yg tercerahkan dengan mau berfikir. Sehat selalu guru.
Personal branding agama auto dihormati, diminati, dikagumi, dan lakuu
🤣🤣
Dihormati, dimuliakan, diminati, dikagumi, itu namanya "Buah dari ilmu"
Dan memang sudah seharusnya kita/saya sebagai orang awam diwajibkan untuk memuliakan "Ahli Ilmu"
Adapun seorang ustadz/kiyai melakukan kesalahan, ya wajar saja, karna mereka juga manusia. Didunia ini yang ma'sum dari dosa hanya nabi.
@@aaaddakhil8606 ini contohnya 🤣
@@ambarwattysudarmin8794 dapat satu
@@aaaddakhil8606 ahli ilmu 🤣🤣 di Indonesia ini banyak ustadz kiyai gak tau asal usulnya lulusan sok tau ngasih ceramah ngawur, tuh ada anak umur 15 tahun di imingi masuk surga kalau jadi istrinya dinikahi tanpa bapaknya tau cuman dikasih mahar 300rb tiap berhubungan sex diluar pondok
Ini salah satu curhatan dari Seorang Siswa di salah satu SMA Negeri, saya drop disini aj karena mencakup Mabok Agama dan Korupsi:
- Jadi sekolah negeri ini dapat kepsek baru dari awal tahun 2024, seolah2 kyk udh jadi sekolah muslim.
- Semua yg beragama islam harus sholat setiap hari di siang pas jam istirahat, Semua agama non-muslim harus ditunggu depan mushola (Literally tunggu di dekat musholla).
- Bayangkan sekolah mengharuskan setiap anak dicek sebelum masuk musholla, terutama perempuan apabila menstruasi, "Itu"-nya dibuka kyk soft*x sama guru perempuan.
- Mengharuskan Sholat dari jam 12:00 sampai 12:56, sementara itu jam istirahat, masa makan cuman 3 menit.
- Yang biasanya projek tahunan untuk kesenian jadinya tidak diperbolehkan lagi dan budget dihanguskan dengan alasan tidak berguna.
- Peraturan-peraturan itu dijalankan sejak bulan maret.
- Sempat pernah dilaporkan ke polisi tapi bapak kepseknya minta untuk jalur kekeluargaan.
- Guru agama disitu pernah kasus berdebat logika, gurunya malah kerah anaknya ditarik dan ditabok.
- Memaksakan anak membelanjakan uang di supermarket sekolah, nyuruh2 terus oleh kepseknya sampai marah-marah.
- Pembelajaran kelas tidak efektif, jadi rapat guru terus-terusan aja dan yg dibahas ibadah dan supermarket mulu.
Saya tidak akan sebutkan siapa siswanya dan dimana sekolahnya karena percuma mereka udah lapor polisi pun gk beres dan takutnya siswa ini di bully sama sekolah.
Anak ini kabur pulang dluan dari sekolah dan menangis curhat ke saya, katanya udah berkali-kali bilang ke orang tuanya dan udah berkali-kali orang tua dan temen orang tua-nya lapor polisi.
Sekarang anak ini dan banyak dari teman-temannya lagi ngumpulin bukti-bukti, no viral no justice, biar semua Sekolah Negeri (Maupun yang Swasta) yang seperti ini segera Sadar.
EDIT: Saya terbuka dengan diskusi, saya terbuka dengan debat, saya tidak menyinggung agama tapi saya menyinggung sistem, saya harap orang tua-orang tua dan anak-anak bisa berpikir kreatif untuk membuka aib sekolah2 untuk keadilan sosial (Justice), dan saya harap sekolah dengan sistem yang bobrok bisa segera sadar dan memperbaiki sistem, tapi saya yakin sekali jikalau ada mafia atau oknum yang membaca dan sadar dengan situasi ini dan solusi yang merugikan mereka, mereka akan mengubah peraturan di sekolah dan hukum untuk membungkam anak-anak. JANGAN MENYERAH DEMI MASA DEPAN KITA SEMUA!!! UNTUK GENERSI-GENERASI MASA DEPAN INDONESIA!
Sekolah kok kayak sekte
Sebutin aja bro sma negerinya biar jelas
Kalo ganjar menurut lu gmn bro
Smpyn itu paradoks.. Ktanya mau viral, tpi gk mau sebut nma sekolahnya
@@kadruntv Kagak, bahaya nnti sekolah ngecek, saya takut sekolah apa-apain anak2, udah kyk penjara aja, tunggu bukti2nya aja.
Ini Fakta...terima kasih Guru Gembul atas pencerahannya...
Pak guru adalah role model dalam melepaskan diri dari keberpihakan salah satu kubu. Baik itu dalam hal sekte agama, politik, maupun sains
Tenang pak guru, insyaallah setelah lulus s1 pendidikan agama saya akan mengubah paradigma dakwahnya agar tidak full spiritual mistis
Terimakasih telah memberi masukan dan kritik tentang dunia pendidikan Islam di Indonesia
Mantap bng
Mantap bang, semoga di lancarkan Jalan mu
@@Neruuuuuuuuuuuu siapp
keren bang, semoga terwujud
Sy org Kristen. Sdh puluhan tahun kenyang mendengar & menyaksikan langsung kelakuan para "oknum" pendeta yg pas diatas mimbar bak malaikat dengan segala macam kharisma & pesona yg menyihir jemaat. Giliran dibelakang jemaat, hidup dalam dosa & level bejatnya gak kira2. Gila hormatlah, mata duitanlah, judilah, mabuk²an lah, korupsilah, narkobaanlah, kdrt-ah, berzinahlah bahkan sampe yg diam2 ternyata selingkuhnya dg sesama jenis alias gay/homo/lesbi dan masih byk lg, pdhl di kalangan umat, para oknum pendeta/hamba Tuhan itu termasuk hamba2 Tuhan yg besar (dalam kalangan umat Kristen, mereka disebut gembala sidang) & sangat ternama. Bahkan ketika berkhotbah, kepandaiannya dalam mengajar sangat menghipnotis jemaat sampai jemaat "tergila2" padanya. Selain itu, skr makin byk oknum pendeta sesat a.k.a. nabi palsu yg memanfaatkan & memanipulasi ayat2 Kitab Suci utk menakut-nakuti & ngancem jemaat atas nama Firman Tuhan kalau tdk taat perpuluhan & persembahan sulung, mereka bisa dikutuk Tuhan. Alhasil byk jemaat2 yg sdh susah ekonominya jadi ketakutan semakin sengsara lagi krn terpaksa memberikan perpuluhan & persembahan diluar kemampuan mereka. Sementara itu para pendeta2 nabi palsu yg mengeruk banyak uang dr perpuluhan jemaatnya bukannya dipakai utk menolong yang berkesusahan, yg ada uang jemaat malah mereka dan anak istri mereka pakai utk flexing & gaya hidup hedon! Mereka adalah penjilat pantat jemaat yg kaya & byk duit, sementara jemaat yg ekonominya pas²an atau susah, mereka tdk peduli. Dalam Kitab Injil Matius, Firman Tuhan bahkan menyebut mereka sebagai nabi palsu dan serigala yang buas dan pasti akan menerima penghukuman yg kekal pada hari penghakiman. Artinya, mau apapun "merk" agamanya, jangan pernah mengagumi, mengidolakan, apalagi mengkultuskan para pemuka agama, karena mereka semua bukan Tuhan Sang Maha Pencipta, Yang Maha Suci & Yang Maha Kuasa, mereka semua itu sama seperti kita, hanyalah ciptaan, manusia biasa yg fana dan banyak menyimpan dosa & kemunafikan.
Dengan kata lain, disetiap agama pasti ada yg seperti itu...
Persepuluhan yg bikin pemuka agama kaya tanpa bekerja keras...😂
@@sodrun2123 betul banget bang, apalagi skr makin byk oknum pendeta a.k.a. nabi palsu yg menakut-nakuti & ngancem jemaat pake ayat kalau tdk taat perpuluhan & persembahan sulung, mereka bisa dikutuk Tuhan. Alhasil byk jemaat2 yg sdh susah ekonominya jadi semakin sengsara lagi krn terpaksa memberikan perpuluhan & persembahan diluar kemampuan mereka. Sementara itu para pendeta2 nabi palsu yg mengeruk banyak uang dr perpuluhan jemaatnya dipakai mereka dan anak istri mereka utk flexing & gaya hidup hedon!
@@halimatulsyadiah7065 betul sekali bang 👍
Membuat kita berpikir. Apa fungsinya pemuka agama? Dan bila mau lebih berani lagi apa fungsinya agama?
Tentu ini bukan hal untuk di koar2kan. Tapi jadi bahan renungan pribadi. Bila kita bisa memisahkan baik dan salah, apakah kita perlu orang dengan "titel" agama utk menjadi boss yg 'menyuruh' / mengarahkan kita?!
Bravo Guru Gembul, semoga semakin mencerdaskan orang orang yg masih ketinggalan itu...🙏👍😀
Alhamdulillah Bpk Gugem,ulama ulama di daerah pedesaan sangat membantu masyarakat dan terjun langsung memberi dampak positif.
Mungkin perspektif Bpk Gugem memgambil dari perkotaan
Balik lagi sih pa,kemungkinan mereka memikirkan diri sendiri dari pada memikirkan orang lain.
Mungkin mereka di membaca sejarah para Nabi yg benar benar kepada masyarakat tuh membangun
Rahayu ingkang sami pinanggih Widodo nir ING sambikolo Aamiin... ❤❤❤
7:58 Sampai masyarakatnya pun koruptor. Istilahnya societal corruption, yakni situasi di mana tindakan korupsi melibatkan anggota masyarakat secara luas, bukan hanya pejabat publik. Istilah ini mencakup berbagai perilaku korup dari masyarakat umum, termasuk penghindaran pajak dan tindakan penyuapan. Andaipun pajak tidak dikorupsi pejabatnya, masyarakat tipe ini tetap tidak akan mau menunaikan kewajibannya.
Korban doktrin tong?? Dari jaman batu smpek skarang narasinya itu² mulu korupsi,utang,aseng,pki pdahal yg pki nenek moyang junjunganmu yaitu sama² yahudi komunis (faham Islam yahudi)
Yang benarr
Betul pisan pak guru.
Menurut saya salah satu penyebabnya adalah banyak orang termasuk ulama itu sendiri yang memandang agama sebagai indentitas saja. Jadi ketika mereka ngomongin agama, melaksanakan agama, yang mereka lakukan adalah hal - hal yang identik seperti misal sholat, puasa, pengajian, dll. Sedangkan hal hal yang sebenarnya juga bagian dari agama tapi tidak identik misal seperti menjaga lingkungan, berperilaku jujur, dll itu tidak terlalu mereka hiraukan.
Prtanyaanya balik kpada orang2 disekitarnya apakah tiap hari masjid penuh? Apakah msyarakat menerima krna miras,judi digrebek aja pad teriak2 "emang indonesia ini semua orang Islam" blablabla, ya kembali lagi kpd orang2 yg agamnya Islam krna kita tau sndiri disini bnyak Islam KTP
Kelakuan ESTP dan ENFJ😂
Status sosial yang didapatkan dari pendidikan, jabatan, nasab tidak bisa menentukan moral. Pengalaman saya, Papahku seorang kyai (mantan wabup) punya istri 4 (yang aku tahu) tapi perhitungan banget kalau soal nafkah waktu masih hidup, pas meninggal anak istri 2,3,4 jadi terlantar ga dapet apa-apa, bahkan aku kuliah di UT pun ngga dikasih oleh "ahli waris" akhirnya aku kerja sendiri dan dibantu dari sodara-sodara mamah, padahal aset papahku itu 10M++. Dan sudah hampir 4 tahun aset2 yang nguasai itu anak2 dari istri pertama yang notabene adalah guru besar uin, alumni al-azhar, ustadz, kyai, punya travel umroh. So yang mau poligami pikir-pikir lagi deh. Tapi dari papahku aku belajar, aku gamau istri dan anaku nanti punya perasaan yang sama seperti mamah dan aku ke papahku. Aku belajar jenis ayah dan suami seperti apa kelak yang harus aku hindari. Untungya 2020 pernah dibelikan laptop oleh ayah saya untuk keperluan kuliah di gunadarma yang masih saya gunakan sampai semester 8 ini di UT.
Saya hidup di keluarga dengan kental sekali agamanya, beserta hal mistis nya juga, dan ketika saya bicara mengenai logika, dengan mudahnya keluarga saya menepis omongan saya, dengan dalih : "kamu tau apa, kamu gk pernah ngalamin itu, udah yang penting urus akhirat aja, gk usah jauh-jauh soal dunia ". Jujur saya muak dengan akal pendek keluarga saya, yang pikirannya buntu di hal agama saja, gk mikirin sudut pandang lain. Yah begitulah warna salah satu rakyat Indonesia.
Sama seperti keluarga saya juga bang 😢
Memang susah bang untuk menyadarkan orang yang mabuk agama.
Padahal gak ada ilmu dunia ilmu agama, semuanya kepake buat menuju akhirat 😅
Harus memutus pemikiran seperti itu bang, nanti klo udeh berkeluarga. Tanamkan pendidikan serta pola pikir yang bagus buat istri dan anaknya
Apalah, Nabi aja pernah dagang loh (auto ada duniawinya). Ya harus seimbang lah
MEREKA INI PELAJARIN SEJARAH ISLAM TIDAK SIH?, atau jangan2 baca al-qur'an cuman sekedar dibaca/dihapal aja tapi tidak dipahami.
Kalo gitu mah yaudah ga usah kerja, diem aja di rumah..ya paling nantinya ga makan. Ga usah bikin rumah, berkebun dll (kan duniawi semua itu) DIEM AJA TERUS DI GOA SAMPAI MATI DENGAN SENDIRINYA!! KESEL GUA.
MANUSIA DICIPTAIN DENGAN AKAL, YA HARUS DIPAKE TERUS BUAT BERPIKIR, JANGAN JADI MALES KA GA MAU MIKIR.
maaf ngegas.
apalagi sampai ngelakuin hal mistis kek semedi atau apalah itu, jatuhnya jadi musrik loh.
Luar biasa guru gembul sangat berguna seklai pencerahaan.. Top pokoknya baru kali ini saya dapat pencerahannya.. Sedetail kyk gini.. 👍👍👍👍👍.. Cerdas dan pintar
“Jaminlah kepadaku enam perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin bagi kalian surga: jujurlah jika berbicara, penuhilah jika kalian berjanji, tunaikan jika kalian dipercaya, jagalah kemaluan kalian, tundukkanlah pandangan kalian, dan tahanlah tangan kalian”. (HR Hakim)
😂 Harusnya Untuk Para Habib Bus Dan Para Muhibinnya Bos Itu Penting Habib Bus Biar Nggak Teriak2 Mlulu Bos.......!!!!!!!😁😊😃😂😅😅🎉🎉🎉🎉🎉.
Masuk akal
ulama pewaris para nabi (yang benar" ulama)
@@geofempires Artinya: “Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sungguh para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (H.R. At-Tirmidzi & Abu Dawud).
@@sutardjorandiyo5180tidak untuk habib saja, tapi untuk seluruh umat rosul
Saya mulai muak dengan orang orang yang ribut masalah hukum haram harom.. Seperti kata guru.. Orang orang begitu senang memperdebatkannya.. Tanpa menerapkan ilmunya sesuai konteks nya
Sudah berapa kali saya bilang....di Indonesia tidak ada yang haram kecuali b*bi. Jadi jangan diperdebatkan lagi.
semakin relijius semakin terbelakang cara berfikirnya.
Jadi inget kemarin gw dikatain sok suci hanya karena gw berpendapat soal bahayanya seks bebas dalam pergaulan dan bahayanya menormalisasi hal jelek dalam pergaulan remaja terutama dalam Medsos, soal nya Tiktok udah parah..
@@mssdiaaaitu bukan religius namanya tpi gimmick..
@@mssdiaaasependapat. Miris,banyak santriwati yg hamidun akibat dipaksa ngladeni kiainya. Spt tetangga saya. Kasihan sekali😭
Pak guru apakah dokrin "jangan terbuai oleh urusan duniawi" apakah itu sesuatu yang "menjebak?".
Disisi lain ketika kita tidak cinta akan dunia, justru menimbulkan banyak masalah dan minimnya kesadaran dalam melestarikan alam sekitar.
Sedikit contohnya ketika tidak cinta dunia :
1. Penebangan hutan besar-besaran.
2. Merusak dan menciptakan penyakit karena buang sampah sembarangan di sungai.
3. Terjadinya peperangan.
4. Pengeboran tanah yang menyebabkan tsunami dan gempa bumi. (Secara tidak alami).
5. Dan sebagainya.
Bukankah munafik ketika manusia terjebak kepada hal yang bersifat fatamorgana namun terlalu menyudutkan sebuah kenyataan?
Jika sumber kehidupan manusia yang Tuhan ciptakan itu sebagai hasil sebuah ilusi, bukankah manusia terlalu nista? Mengekploitasi hanya demi ambisi(material) dan keserakahannya(arogansi).
Pada akhirnya kembali kepada definisi.
Mengabaikan tempat kita bernaung demi mengharapkan hal absrak yang belum tentu sesuai. Atau berjuang dan menjag, yang Tuhan titipkan tanpa memikirkan sebuah imbalan?
Saya hanya menyampaikan uneg2, karena ilmu berkomunikasi itu sangat sulit. Ketika manusia mengerti, maka komunikasi ini akan tersampaikan (tapi saya tetap skeptis).
Pertanyaan berat.
ijin numpang nyimak
@@Mamankindaw "Bukanlah orang yang paling baik diantara kamu orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar akhirat atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia sehingga dapat memadukan keduanya. Sesungguhnya kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban orang lain. (HR. Ibnu Asakir).
Sebenarnya org yg tdk terbuai dg duniawi agar org² tdk serakah, pejabat tdk korup dll krn semua merasa cukup dan tdk terbuai dan akhirnya keadilan sosial lebih merata.. itu contoh kecilnya..
Wallahu A'lam..
Buktinya ada ormas nambang. Itu salah satu bukti mereka tidak cinta dunia. Masooook
.....
izin menjawab... "menjebak" ? ya, menurut saya ini bisa disebut "menjebak"... jika kita mengabaikan tanggung jawab duniawi yang penting... dan juga bisa "tidak menjebak" karena doktrin ini bisa menjadi pengingat bagi kita menjaga keseimbangan antara kebutuhan spiritual dan material...
Saya tercerahkan setelah mendengarkan ceramah ceramah Al Mukarom Syech Ryu Hasan
D laporin klau beda kelompok... Klau satu kelompok sejahat apapun dia ttp d anggap malaikat penyelamat
Sebagai muslim, jujur bangga banget ada muslim yang pikirannya secerdas Guru Gembul, apalagi ini di Indo yang kebanyakan muslimnya gila agama.
yes.. muslim indonesia kebanyakan ngurusin orang makanya gak maju2.
kenapa sih gak beragama saja utk diri sendiri dan keluarga terdekat saja…
@@jobarpochinki4658muslim di ajarkan untuk mengajak semua bang ,. Kalo masing² ya sama aja gak beragama di islam . Cuman cara di orang kita yang salah mereka gak bisa bedain mengajak dan memaksakan,. Tapi saya setuju karena terlalu mengurusi itu
Apa artinya gila agama?
Yg cerdas banyak kok.. hati2 dan nggak perlu berlebihan memuji orang lain
@@fachrezaa1764 cerdas buat dirinya sendiri, untuk org lain mah kebanyakan tdk peduli
@@fachrezaa1764artinya gila agama adalah yang bener2 anti dan sangat terganggu dengan keberadaan agama lain, sampai-sampai ibadah mereka pun diganggu atau bahkan diusir dengan alasan "di sini mayoritas Islam".
Enak dengerin pak guru sambil tidur siang. Belum masuk REM jadi masih nangkep 5 menit pertama sisanya samar-samar terdengar tapi, esensinya "Ulama" harusnya orang yg paling takut dengan Dosa. Itu.
Cerdas..
Gokssss, Ini baru guru yg mengajarkan AGAMA dan Realita. Logika bermain bukan hanya dalil dan lainnya... lanjutkan👍👍👍👍👍
Buat yang merasa kepanasan terhadap video pak guru kali ini, video Ini seharusnya menjadi renungan bagi kita semua. sebenarnya video ini mempertanyakan kontribusi ulama zaman sekarang dalam mengubah mental masyarakat Indonesia.
Saat ini kita sedang berada di ambang krisis moral, ketika angka bundir begitu tinggi, angka pelecehan sexual melonjak, bukan hanya dari remaja dan pesantren tapi bahkan dari kalangan Pesantren juga melakukannya. Udah sampai manakah para ulama berkontribusi untuk mengatasi ini, disaat angka kemiskinan begitu tinggi, malah yang terjadi pada ulama semakin menghancurkan mental masyarakat kita. Alih-alih mendorong mereka bekerja giat dengan otaknya, para ulama ini justru meracuni pikiran masyarakat dengan doktrin elit globalnya.
Saya tahu bahwa ulama memiliki kontribusi yang luar biasa selama perjuangan kemerdekaan, tapi itu dulu dan sekarang mereka hampir tidak berkontribusi.
Sebenarnya di kalangan ulama sendiri mereka terkungkung oleh doktrin, akhirat lebih penting yang membuat mereka menutup diri dari perkembangan zaman. Padahal umat sekarang yang membutuhkan tuntunan ulama untuk menghadapi perkembangan dunia yang pesat, para ulama itu justru hanya mengajak untuk meninggalkan dunia yang idealnya tidak bisa ditinggalkan begitu saja.
Ulama dan santri yang baik pasti akan merenung ketika menyimak video ini, mereka menjadikannya sebagai nasihat untuk diri mereka sendiri --sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi agama, introspeksi diri-- alih-alih menyalahkan pak guru. Namun para ulama yang buruk akan marah-marah dan mentamengi diri mereka sendiri.
Saya sering menjumpai orang-orang di Facebook yang bergelar ustad namun memposting yang kurang pantas, karena beliau orang baik dia merenung dan berterima kasih. Begitulah kiranya, orang baik pasti akan merenung dan berusaha memperluas kontribusi mereka, orang yang buruk pasti akan menghujat. Nah kalian yang mana nih, tim merenung atau mengumpat? Boleh pilih sesuka kalian.
makasih dah ngerekap
Jangan kendor pak guru, trs bicaralah tentang kebenaran
@@gurugembulPemikiran kita sama Pak. Cuma ane soal agama lebih condong ke Zakir Naik dan da'i Salafy yang gak alergi Sains.
@@ridwanabuibrahim bro mayoritas Muslim dunia itu Ahlussunnah Wal jamaah yg sdh pasti bermanhaj salaf. Kalaupun ada muslim yg alergi sains(lebih tepatnya sih mengkotomi Islam dgn ilmu pengetahun) itu muslim sekuler sekalipun dia aswaja dan bermanhaj salaf
@@gurugembulayo gurgem upload video berikutnya "apa faedahnya DPR".... " Apa faedahnya MUI".... "Ngapain aja wapres kita selama ini"... Dll dll biar rame
Selogis logisnya argument, se valid validnya data dan kenyataan yang ada, ttap tidak akan berpengaruh, wong nyatanya hidup itu gk butuh tau kebenaran..cmn butuh sesuatu yg ingin dia dengar dan suka saja.. Yah mending revolusi pendidikan lah.. Dari awal.. Kalo ingin jadi masyarakat yg berbeda
Kita Kasih Paham sama yang kurang paham. Kita hajar buat yg kurang ajar. Sukolilo boss
Masih banyak orang indonesia yang terlalu memuja muja tokoh agama padahal tokoh agama hanya manusia dan bisa saja salah.
WNI asalnya pemuja militan tokoh ...
Bung Karno dipuja
Soeharto di puja
Pakde Mulyono saja 9 tahun terakhir bagai dewa bagi die hard projo
Karena itu juga kita mudah DIJAJAH
@@awisujawi4715Megawati juga
Hahaha betul. Di RT gw ada ustad. Dia selingkuh dengan pembantunya sendiri... sampe tu pembantu hamil... Istrinya diceraikan si ustad... Tp sama warga RT gw tetep dibela mati2an si ustadnya 😂 dengan alesan "Ya emang udh saling suka" 😂 gua sih najis liatnya wkwkwk
@@keithroyal5851 yaduh, wadaw sekali warga2 nya.
Guru Gembul, cerdas dan mencerdaskan, terus berjuang di jalan Allah yang lurus dengan tulus, semangat, terimakasih pencerahannya semoga umat tambah cerdas dengan ini🌟💪😊🙏
saya seorang guru matematika di SMP,
karena saya sering menyampaikan tausiah di kegiatan muhadhoroh jumat pagi, yang merupakan kegiatan rutin jumat pagi,
suatu hari saya di minta mengisi tausiah di kelompok ibu yasinan,
tawaran itu membuat saya termenung dengan berbagai pertanyaan di benak saya
salah satunya "kok saya dapet rekomendasi mengisi tausiah, emang setinggi apa ilmu saya" dan akhirnya saya menolak,
malam harinya saya menung kembali, dan seluruh kecamuk sanubari saya persis seperti isi video ini,
kejadian saya alami sekitar 2 minggu yang lalu. awal agustus.
hiiii...
jadi keki, menemukan isi hati yang sama persis...
salam buat guru gembul
'Ulama' dalam banyak hal di negeri ini, lebih banyak menyalah gunakan predikat untuk membodohi masyarakat yang daya nalarnya masih rendah..
Itu namanya lagi dikasih jalan sama Allah karna kamu diberikan kelebihan kemampuan public speaking khususnya agama, mengisi tausiyah gak harus ilmu setinggi gunung dulu, kan bisa sambil belajar bertahap. Ustad dan dai banyak yg seperti itu.
"TERMENUNG"
dalam aku termenung
Hatiku selalu
Teringat padamu
A haaaai~ kasihkuuu~
Tak dapat ku lupakan
Meskipun kau jaaauuuh~
Bilakah engkau datang
A haaai~ kasihkuuu
Tidak kah kau merasa
Belaian sukma ku lara
Rasa hidup merana
Dalam kisah asmara
Mengapa kau tak merasa
Yang aku deritaaa~
Bila kah engkau datang
A haai~ kasihkuuu~
"Termenung" : lagu dangdut Melayu lawas ,,,
Penciptanya aku lupa
Banyak penyanyi yang mempopulerkan ini lagu.
menurutku kalo soal agama mending jangan sering liat gugem, entah mengapa gugem itu ngebuat Hati para muslim jadi Munafik
berapa banyak orang yg nethink kepada AGAMA, UST, Ulama dll, karna gugem.
apalgi di channelnya gugem banyak penyusup yg benci Islam alias nonis pada ikut komen juga, bikin opini sendiri seolah-olah itu yg benar.
Mudharatnya gugem mungkin lebih besar di banding manfaatnya untuk soal agama.
Keren bapak guru 👍
Karena lembaga pendidikan, masyarakat Indonesia menciptakkan para Munafikun!! Ketika ada orang yg akn membuka kebobrokan orang/lembaga maka yg ditangkep & diserang adalah orang tersebut bukan pelaku kejahatan nya! Alasannya membuka aib orang.. 😮💨😮💨
ALHAMDULILLAH Saya sudah pernah mengalaminya jadi korbannya....
Komputer punya saya dirampas...
Dan saya yang malah dipaksa suruh tobat nasuha.....😅😅😅
Sejak itu saya merdeka dari yang namanya ulama....😁🙂😁
Kok mau dperlakukan sprti itu🤭@@jurigpelor8468
Betul sekali boss.... itu yang saya alami
@@jurigpelor8468 Yang sabar bro... Aku disini yakin kalo Tuhan yang sebenarnya telah tidak menilai Nasib dikehidupan selanjutnya dengan melihat agama makhluknya itu, entah siapapun entitas sebenarnya yang disebut Tuhan itu...
kekerasan, pencabulan, nilep duit klo para korbannya speak up malah di bilang membuka aib seseorang. Ini sudah masuk ke ranah kejahatan, bukan lagi aib yg harus di tutup tutup.
saya pernah ketemu santri yang diperlakukan tidak manusiawi di pesantren, mereka beneran sakit dengan gejala tipes malah disuruh ngaji dan doa aja sampe sekarat. ga dikasih obat sampe nangis-nangis akhirnya dibawa pulang paksa sama ortu. (di cek lab, beneran trombosit di bawah 150.000 mcL dan hasil widal positif)
belom lagi soal penyakit pesantren paling terkenal; SKABIES, dan segala penyakit kulit, padahal kebersihan sebagian dari iman... katanya sih...
Waduh di daerah mana tuh bang?
lucu sih katanya klo belum kena penyakit kulit belum diakui siswa 😂😂😂 padahal jorok ya jorok aja
Anda Btul Mas
Anak Sy Pernah Mengalami Seperti Itu..
Salah satu alasan sangat tidak merekomendasikan menitipkan anak di pesantren yang dikelola oleh keluarga dan mengultuskan tokoh di pesantren tersebut. Apalagi pesantren yang secara jelas terafiliasi dengan tokoh atau pun partai politik.
betul bang gue juga pernah mikir kek gitu, katanya kebersihan sebagian dari iman tpi kok jorok2 apalagi buang sampah sembarangan
Wa alaikummussalaaam Pak GURU❤
Pendidikan yang buruk juga berperan besar dari runtuhnya moral rakyat Indonesia.
Saya ingat ketika saya SD dulu, saya dihukum dan ditampar oleh guru Agama saya hanya karena saya spontan mengucapkan kata “buset” (konteksnya pada saat itu saya sedang terkejut oleh hal yang diceritakan oleh teman sebangku).
Saya dihukum dan dimarahi, beliau mengatakan “buset” itu adalah singkatan dari “budak setan”.
Sampai saat ini saya sudah hampir berumur 30 tahun, saya masih terheran-heran dengan hal tersebut.
Ulama-ulama yang buruk ditambah dengan kualitas pendidikan yang rendah sudah jelas menjadi akar kejatuhan negara ini. Semakin banyak lahirnya orang-orang bernalar rendah dan kecerdasan emosional yang dangkal serta nihilnya moralitas.
Sunah, diundang ke podcast, banyak jamaah, 4 istri. Pikiran saya langsung ke Ustadz Khalid Basalamah.
Tapi korupsi utk membiayai istrinya?
Saya baru dengar krn memang bukan jamaahnya.
Benarkah yg dimaksud pak Guru, ulama ini ustadz Khalid Basalamah?
Mungkin lewat pak Guru bisa disuarakan pentingnya akhlak & kerja keras.
Jadi, apapun tema ceramahnya, (sholat, puasa, zakat, bunga bank, surga neraka, celana isbal, dll), di setiap ceramahnya, para dai/ulama harus menyelipkan pesan *pentingnya kerja keras & akhlak,* karena itu juga perintah Allah dlm Quran.
Ulama yg saya suka (85-95% persen dari pendapat beliau2, saya sependapat).
Gus Baha, Prof. Qusraisy Shihab, Buya Yahya (soal haji, menyikapi Dorce, dan adzan, dll), Salim A. Fillah (dakwah ala Walisongo), Adi Hidayat, syeikh Muhammad Al Fuli (Orang Mesir sdh lama di Indinesia, Fatih Karim (dakwah yg bijak), dan dosen, DR. ahli fiqih, Ahmad Sarwat.
Pasti bnyk ulama bagus lainnya yg saya tidak tau.
Selain kesalahan sebagian (mungkin besar) ustadz yg kurang menekankan akhlak & kerja keras, *pemerintah & anggota parlemen juga zalim* dgn korupsi tiada henti. Dan kebijakan yg sering salah & terlambat.
*Contoh: pertanian*
Thailand negara kecil tapi bisa maju pertaniannya. Kenapa Indonesia tdk bisa?
Dari level pendidikan & skill (sdm) yg rendah, mayoritas wni cocok di bidang pertanian, perkebunan, atau peternakan.
*2. Sistem rayon harus diperbaiki.*
Dulu waktu 2 anak saya masuk SMP, mereka dpt smp negeri yg jauh. Padahal ada SMP Negeri yg cuma 150 meter dr rumah.
Waktu itu saya pikir, harusnya ada *prioritas sekian persen* buat anak yg tinggal dekat sekolah negeri.
Baru belasan thn kmdn keinginan saya terwujud. *Pemerintah memang sering terlambat dan salah kebijakan.*
Tapi sistem rayon ini perlu diperbaiki. Banyak anak yg rumahnya cuma 50 meter dari sekolah, tdk bisa masuk karena beda rayon.
Terima kasih pak Guru, sdh mau baca curhatan saya
@@Cashew10maaf setahu saya ustadz Khalid tidak minta sedekah kalo ceramah.beliau punya usaha sendiri.tidak menggantungkan hidupnya dari ceramah
Di kampung saya jika orang pinter guru ulamak jika melakukan kesalahan yang merugikan umum ,pasti tidak di hargai dan di hormati ,bahkan jika dia menjadi penceramah langsung di tinggal pergi ,GaK harus di hormati karena dia iti contoh dari generasi muda kalau contoh buruk generasi muda akan buruk ,
Peran ulama' & da'i sangat besar, tapi ajarannya selalu mengarah ke spiritual & terkesan mengabaikan logika yg menyebabkan mabuk agama. Untuk masyarakat kelas bawah berdampak ekonomi lemah berpotensi menimbulkan kejahatan. Untuk orang kelas atas suka menindas/korupsi karena kurang jiwa kemanusiaan.
Kalau begitu bubar kan saja agama nya. Tidak ada fungsinya
@@parmovivo7619 ma'af; ... Itu namanya menghujat agama, kan; yg salah orangnya...bukan agamanya!.
Pak Guru mmng pengamat kehidupan dan inspirator handal ... Cukup kita hidup punya pegangan sebaik-baik manusia adalah yg bermanfaat untuk manusia lainya.. tetap semangat orang baik karna baik bukan dari omongan belaka melainkan seberapa manfaat kita hidup ini
Kalo ada ulama yang mau bantah buktikan dengan tindakan. Buktikan kalo kalian adalah ulama yang membawa manfaat bagi masyarakat
😂 Kalau Begitu Bos Sulit Menjawabnya Karena Biasanya Hanya Untuk Beli Beras Dan Menopang Ekonomi Saja Karena Ber Istri 2 apa 3 Itu Termasuk Ekonomi Biaya,Tinggi Betul2 Betul2 Bos.......!!!!!!!😁😊😃😂😅🎉🎉🎉🎉🎉.
@@IKentutGEDEhah? Tugas ulama cman menyampaikan? Chuaks
kalau ulamanya yg korup gimana dia bilang korup haram tapi dia makan uangnya@@IKentutGEDE
Sebenarnya bnyk masyarakat tdk bs membedakan antara Ulama, ustad, dai, penceramah, jd asal pinter omong di panggung dipanggil Ulama , ustad dan semacamnya.
Seperti anda, ndak perlu komentar, cukup buktikan manfaat hidup anda untuk sekitar anda
Saya setuju dengan anda karena kebejatan umat yg paling bertanggung jawab adalah Ulama'nya.Bukan tidak ada ulama tp mereka cenderung diam kecuali hanya dilingkungan sekitarnya dan cenderung mendiamkan Penceramah/Ulama yg menyesatkan umat.
Selain itu masih kalah dengan pemerintah sehingga tidak punya kekuatan untuk mengkritik.Bagaiman mungkin mampu mengkritik orang yg menyuapinya??? Wallohu Alam.
ibarat lawan kata baik & tidak baik *GURU GEMBUL* vs *GURU SEBUL*
Ulama= orang berilmu; para sarjana, tenaga ahli, profesor, pakar dibidangnya dll, jangan dibayangkan yang berpeci atau bersorban saja, atau bersarung saja, ulama itu umum bisa siapa saja yang mempunyai ilmu dibidangnya dan punya maslahat terhadap sesama.
setuju
Ini nih manusia munafikun kelas kakap.
Manusia kyk gini nih yg suka plintiran jihat menafkahi keluarga. 😅😅😅
Pdhl pengertian jihat sangat jelas dan kondisi dulu jg jelas. 😅
@@EdyKhang ini namanya argumentum ad hominem
Dek. Berilmu bukan berarti profesor , ilmuwan😂
Berilmu di ulama ya sebatas ilmu agama😂
@@EdyKhangbiasa kadrun kerjaanya cocoklogi😂
Haebaaat euy guru gembul mencerdaskan bangsa Indonesia...😊
Kalo di Pesantren, sekolah dan perguruan tinggi agama cuma diajari menghapal (saya yakin begitu), memang akhirnya produknya manusia² yg hapal Qur'an, hapal hadits, tau ilmu ini dan itu, hapal telaah kitab² dsb aja. Dan memang ya sekedar itu aja. Praktek agamanya terbatas pada sholat, zakat, bersedekah, puasa, berhaji, berkorban, gak makan babi, gak minum alkohol, menjauhi zina, menghadiri pengajian. Titik.
Kalo saya baca Qur'an, banyak bngt perintah supaya manusia itu berpikir, menggunakan akalnya. Kita disuruh jadi orang yg adil, orang yg jujur, bekerja, mencari nafkah, tidak merusak alam, berguna bagi orang dan semua mahluk lain dll dll. Yang saya pelajari ttg agama dari SD sampe kelar kuliah, dan saya denger dari ceramah sholat Jum'at dari kecil sampe gede, gak ada tuh yg ajarin atau mendorong itu semua. Tapi saya tau cara bersuci, air yg suci dan mensucikan dan air yg suci tapi tidak mensucikan dsb. Jadi kayaknya saya ini produk dgn pendidikan agama yg salah.
Untung udah agak bener 😅
Argumen Anda akan terpojok jika mengatakan: "cuma diajari menghapal"
Anda beneran dengerin khotbah sholat Jum'at atau tidur ⁉️ di setiap khotbah sholat Jum'at, khotib pasti menyerukan berbuat adil dan ajakan bertakwa di setiap awal khotbah...😅
Perlu diingat, mempelajari ilmu agama itu sangat bagus, baik dipondok maupun sekolah. Namun lebih bagus adalah belajar memiliki agama, jangan kira orang yg belajar agama dipondok pesantren ataupun sekolah itu sudah MEMILIKI AGAMA. Maka hasil dari belajar agamanya untuk dunia semata. Solusinya tidak lain adalah miliki agama terlebih dulu, baru mendalami ajaranya.
@@hotlemongingerhoney fenomena zaman akhir, agama Islam tinggal nama, pengamal ajaranya bukan pemiliknya, berceramah atau khotbah agama bukan pemiliknya, bisa dipastikan kalo yg berbicara bukan pemiliknya, maka akan banyak bohongnya daripada benarnya.
Percaya atau tidak, alumni alumni pondok tipe penghapal kyk gitu biasanya ga aneh aneh
Ketika seseorang selalu diagung-agungkan, biasanya "keagungannya" selalu disalah gunakan, mungkin secara sadar maupun tidak, itulah kita harus kritis kepada siapa pun, termasuk Guru Gembul hehe
Guru Gembul selalu siap dikritik selama 24 jam,beda sama ulamak ,pendeta,atau dan habib,siapa yg berani kritik mereka adalah iblis bagi mereka😂😂
Ulama indo itu propesi pak guru pekerjaan sebagaimana org kerja di kantor .di sawah .jd sopir.jd anggota DPR dll
Tumbnailnya itu loh pakkk😂 Cocok bangettt dahh
Ada di tengah masyarakat untuk menempati posisi sebagai wali untuk sisi religius masyarakat disamping meninkmati tempat yang tinggi serta dihormati dalam tatanan masyarakat. Mereka ada bukan untuk membantu masyarakat dari segi lahiriyah tapi mereka memelihara masyarakat agar tidak berfikir diluar kotak agama, dimana setiap larangan pribadi bisa dikukuhkan dengan dalil yang tidak nyambung notabene karena subjek ulama tersebut adalah masyarakat kelas bawah.
Jadi ingat dulu sekitar taun 2013-2014 teman saya di SODOMI murabi nya di asrama, tapi kasus nya ditutup-tutupi karena aib dan si murabi itu adalah anak dari pemilik yayasan, akhirnya malah teman saya yang di pindah sekolahkah, tapi pelaku masih berkeliaran di pesantren itu entah penyakitnya masih ada atau sudah tobat.
jadi entah bagaimana kedzaliman itu bukan diselesaikan dengan adil tapi malah jadi pembiaran karena alasan Aib, entah apa fungsi beragama itu dibeberapa kalangan mereka yang ahli agama.
Makanya perkembangan atheis cukup masiv, di indo.
Orang yg berfikir akan mempertanyaakan hal itu, dan orang² yg memiliki sifat merdeka tidak akan suka dengan pembelaan atas nama aib saudara seiman.
Cuma budak² agamalah yg masi terbelenggu dan tunduk dengan mereka yg mengaku pemuka agama
@@C4H4YABUMIsy juga gabung grup ssa di FB. Ada istri yang curhat suaminya pemuka agama dan lagi bangun ponpes trus si adik adikan suaminya ini meninggoy mungkin kebanyakan disodomi... Dan si istri ini masih aja belain suaminya buat nerusin buka ponpes . Gila bener sih emang paling aman anak diasuh sendiri
@@C4H4YABUMI dah lama bang kejadiannya jadi lebih baik skip, kecuali "kalau" ada lagi korban dari generasi muda disana yang memang mau bicara, tapi bila ternyata temen saya adalah korban yang terakhir, alhamdulillah berarti sudah ada perubahan semua udah usai
Ya Allah sedih kak dengernya
@@emperor9155 ya karena tidak bisa memisahkan antara Agama dan Simbolnya, sang korban biasanya ketika melihat ketidakadilan disana atau ekspetasi yang terlalu tinggi yang dihancurkan, berakhir menyalahkan agama karena pemuka agama itu adalah simbolnya, bisa saja korban pindah atau menjadi atheis.
tapi atheis yang seperti ini punya kecenderungan untuk kembali beragama, beda dengan atheis yang memang datang dari pemikirannya sendiri bukannya trauma.
Di desa saya adlh linkungan pondok pesantren mayoritas org kerja serabutan & hdp kekurangan. Pak kyainy suka jualan proposal sm parpol, jual suara orang2 miskin itu. Bnyak proposal yg goal, bs beli tanah& bangun ini itu termasuk kemaren br dpt mobil 1M hadiah pilpres. Yg bikin emosi, Boro2 duitny sebagian dipake bwt mendidik masyarakat yg kurang td biar naik kelas, mlh diembat sendiri. Itulah penyakit sosial yg terjadi terutama di jateng sm jatim. Kyai jualan suara kepada politisi duit diembat sendiri&msyarat ttp miskin. Mlh sodaranya krmaren kena asusila cabulin santriny.
Viralin bang
Sy juga di Jatim, sebagai pendatang. Pesantren berserak tp ya seperti yg mas nya bilang, bahkan banyak yg jadi TKW ke Taiwan, sementara suaminya di rumah mabuk2an sama main sound sistem gitu.
Kamu harus berani memviralkan hal seperti ini, kalau takut pakai akun anonymous aja
Banyak pak yg spt itu. Salah masyarakat juga,katanya harusvhafal al quran,ttp mereka tdk dididik ketrampilan. Keluar dr pesantren ya tdk bisa jd pengusaha,bahkan jd buruhbsj tdk diterima krn tdk ada skill🙏
@@anelka5262jadi dukun paling nantinya
Trimakasih pk guru pencerahannya sgt benar bg sy.
Penyebab ulama indo tidak guna bagi perubahan akhlak Budi pekerti :
1.banyaknya ulama/ustadz palsu / org tidak berilmu dianggap ustadz.
2.banyaknya ajaran-ajaran non Islam dianggap islam.
3. Banyaknya masyarakat hanya melihat orang dari gelar habib,Gus, kiyai dlll. Tanpa memandang keilmuan mereka.
4. Banyaknya ulama,Gus, kiyai yang dijadikan alat politik untuk mendulang suara.
5. Model ceramah kebanyakan ustadz yang cenderung melawak hanya untuk lucu-lucuan, dan jama'ah yg hanya ingin mendengar kajian yang menghibur bukan mencari siraman rohani.
6. Masyarakat yang terlalu feodal dan mengkultuskan habib Yaman, sehingga yang di ikuti hanya ajaran habib bukan ajaran Islam.
7. Umat Islam di Indonesia cenderung mengikuti ajaran nenek moyang bukan Islam, yang diikuti bukan nilai Islam tapi budaya yang buruk.
Luar biasa statement mu bang🤝
Qta Slama ini pake Hukum RIMBA bro..!! Solusi bersama Tegakkan SYARIAT ISLAM, Kelar Masalah 😂😂
@@winter._.snowpastel
Masalahnya kepada si penegak hukum walaupun pakai hukum syariat kalo masih ada praktek suap dan nepotisme sama aja bohong
@@irfanjalil9496 blum juga dijalanin, lu udah bilang apa gunanya kalau hukum disuap atau nepotisme, udah meragukan Syariat lu.. Gw tanya, Emang kapan Syariat Islam perna diterapkan..?? Aceh kan udah.. kalau Syariat itu untuk Masalah yg tadi Guru Gembul Bicarakan tentang Smakin Marak Pembunuhan, Pezina, Koruptor, yaa solusinya Syariat Islam, para Koruptor gak hanya dipenjara tapi dipotong tangannya.. Macam kaya Angelina Sondak, coba kalau Syariat dari dulu udah tegak, Malu dia Kmana mana Tangannya Buntung.. Syariat itu bikin orang Berpikir ulang atau takut kalau mau bertindak kejahatan.. Coba aja siapa yg berani, udah nikah masih seneng selingkuh dan ketauan berzina, Dirajam sampe Mati tuh orang..!! Dan disaksikan di depan Publik.. Jangan Underestimated Syariat, apa lo liat di Arab Saudi Hukum bisa disuap? Mereka orang orang yg Taat Syariat, sampai disediakan Masjid khusus untuk Qishash atau Alat Pancung,, Kalau Syariat Jalan, Ulama bersatu untuk Menjalankannya..
@@winter._.snowpastel
Iya semuanya bener, namun apakah pemerintah sekarang akan mau menerapkan hukum syariat???
Asli ueg uneg say dari dulu,pen ngomong ini, akhirnya adayang mau buka suaraa
Semangat paguru
Izin berargumentasi Pak Guru, sebagai seseorang yang ikut kajian dari berbagai ustaz dan ulama, ada suatu hal yang Saya pahami terkait pertanyaan Pak Guru tentang apa faedah, manfaat, dan dampak dari adanya ulama di Indonesia, sejauh yang saya tau, pengaruh positif yang ditimbulkan oleh ulama ketika berdakwah itu tergantung dari seberapa sering suatu tempat tersebut menerima dakwah dan terjangkau oleh seorang ulama, dan sebagaimana jama'ah tersebut bisa membuka hati dari apa yg disampaikan oleh ulama (kita asumsikan ulama tersebut ulama yang baik dan sesuai dengan yg disebutkan ciri-cirinya dalam Al-Qur'an dan hadits).
Karena saya pribadi pernah mendapati suatu tempat di Sumatra Barat di mana terdapat seorang ulama yg paham betul harus mengajarkan apa untuk setiap kategori audiencenya, dia tidak menyimpang dan selalu berusaha taat akan syariat Islam, kajian yang dilakukan ulama tersebut ada yg terbuka secara umum plus rutin dikakukan, sehingga mengakibatkan dampak positif yg cukup signifikan di daerah tersebut untuk senantiasa beramal soleh dan menjauhi kemaksiatan, hal ini tentu di dukung oleh masyarakatnya juga yang memang tinggal di lingkungan yang jauh dari pusat-pusat kemunkaran terjadi.
Tetapi saya juga menemukan kasus di mana di suatu kota besar, dengan ulama yg berbeda tetapi dengan kualitas pribadi yg mirip dengan sebelumnya, ia berdakwah di salah satu event yg tidak sering dilaksanakan di kota besar, tetapi dampak yang ditimbulkan tidaklah signifikan, bahkan bisa dikatakan kurang, karena tidak sedikit jama'ahnya yang bahkan setelah kajian terlihat seperti tidak ada ilmu atau anjuran atau himbauan positif yang menempel dari isi kajian tersebut dalam diri jama'ah itu, sehingga dampak positif yg ditimbulkan pun menjadi kurang.
Sekian pengalaman yg bisa saya sampaikan, mengenai besar atau kecilnya dampak yg ditimbulkan para ulama di Indonesia, yg saya tau saya hanya bisa berpikir positif dengan keadaan yg ada sambil berdo'a dan mengingatkan untuk kebaikan masyarakat di lingkungan saya jika memang ada yg masih kurang dalam beragama ketika memang hidayah itu sudah diturunkan kepada mereka namun mereka belum mau menerimanya.
Setuju
Setuju saya, kerusakan moral ummat tdk spenuhnya kesalahan para ulama, bisa aja kan ulama nya udah bener cuman kita nya aja yang ngeyel, lagian tugas para ulama cuma menyampaikan atau mengingat kan ttg kebenaran, masalah hasil itu urusan Allah semata..
Menyimak
Boleh tau nama ulama yg pertama di argumennya bg... 🙏🏻
Nah ini, tergantung pada umatnya mau berubah atau tidak, jangan menanyakan apa faedah ulama karena emg banyak, masalahnya bukan pada ulama bobrok saja tapi umatmya juga
ANDA SANGAT SANGAT BENARRRRR BANGET...!!!
SETUJU....
Mewakili pemikiran saya selama ini....❤
pak guru, aku warga baru di sebuah desa. tetangga buang sampah di selokan, kemudia mengeluh kenapa selokannya penuh sampah
😅😂
Kebiasaan orang indonesia bro, kayak jakarta banjir padahal ya karena sampah sampah yang mereka buang ke bukan tempatnya. Tapi yang di salahin pemerintah. Padahal masalah utamanya mereka sendiri
Kalau ada ulama yg tarif ceramahnya jutaan rupiah, sebenarnya dia adalah entertainer, bukan ulama.
"Mungkin ulama tersebut harus mempertimbangkan bergabung dengan lineup komika terkenal. Siapa tahu, dengan tarif yang sama, ia bisa bersaing dengan para stand-up comedian! Tapi, bolehlah juga jadi 'Ulama Entertainer', memberikan ceramah yang penuh kegembiraan dan edukatif sekaligus. Saya bisa bayangkan tagline-nya: 'Mencerahkan hati dan kantong dengan selera humor yang halal!' 😄 Alhamdulillah, semoga rezekinya lancar dan 'applause' pun tak kalah meriah dari ceramahnya!"
Ulama karbitan
Itu yg di sebut jual agama
Pernah di daerah saya mau mengundang Mamah Dedeh. Tapi karena deal-deal an harga nya gak cocok jadinya milih ngundang ulama lokal.
Yang kayak gitu g pantas disebut ulama. Ustad masih pantas toh sama aja dengan guru tapi kalau ulama g pantas.
Ulama itu sebenarnya sama seperti motivator. Hanya berbicara yg baik2 saja dengan menutupi keburukannya. Manis di mulut tapi beda di perbuatan
Wkwk berlebihan juga, yang guru gembul sebutin itu emang banyak, tapi walau sedikit ada ulama yg lurus kek UAH.
Ulama tanggung jawabnya besar, Al ulama'u waratsatun anbiya, para ulama itu pewaris para Nabi, jangan mencap semua ulama itu buruk, tidak ada yang tahu kelakuan dia menyembunyikan kejahatannya hanya Allah, kalau sudah terlihat keburukannya yg tidak masuk merusak prinsip Islam jangan langsung menghilangkan seluruh kebaikannya selama ini😅
@@soumacwan udah kaya tuhan aja nisa menilai orang lurus🤣 mental jongos
@@soumacwanlurus bela baalawi..ya..😂lurus bahwa habib cucu nabi...ya betul..uah lurus banget kalo soal nasab baalawi..😅😅
@@kanjengdimastaatpribadi5652 lah kan ada indikator nya? Lu mau bilang orang yg ngajarin habib punya mukjizat itu lurus? Lu mau bilang orang yang ngajarin agama, moral dll itu gk lurus? Kita ya tetep bisa nilai orang dari apa yg terlihat wkwkw, dongok lu
Berani sekali akang ini, lanjutkan kang BONGKARRRR !!!
apa faedah ulama? = Apa faedah polisi & apa faedah sarjana hukum yg banyak di negeri yg banyak terjadi pelanggaran hukum.
= Apa faedah sarjana ekonomi yg banyak di negri yg terpuruk perekonomiannya
= Apa faedah guru yg banyak sedangkan pendidikan di negeri ini kualitas pendidikannya buruk
= Apa faedah dokter
Kesimpulannya jangan-jangan ulama itu gak ada, jangan-jangan dokter itu sebenarnya gak ada jangan-jangan guru, sarjana hukum, polisi, sarjana ekonomi itu juga gak ada, begitu maksud pak guru? Jawabannya panjang, tp kalo ingin yg pendek jawabannya = karena imannya rusak.
Nah ini perspektif yg lebih nyata......memang klau mau melek...hampir di semua hal bangsa indonesia itu mengalami disfungsi.......
@@zulaimann49 ya sebetulnya bukan cuma bangsa indonesia, cuma kan kita lebih tahunya tentang bangsa kita sendiri. Jauh dimasa lampau, kejatuhan peradaban seperti runtuhnya Romawi, Persia, peradaban Mesir kuno, runtuhnya Ottoman itu berawal dari rusaknya SDM-nya. Bedanya mereka runtuh setelah bangsa mereka berhasil meraih puncak peradabannya.
Yang memberi hidayah hanya Allah,ulama hanya penyampai ilmu agama. Tidak bisa memastikan orang ketika ilmu agama yang mereka sampaikan langsung diamalkan orang.
@@HermanErdi iya tp banyak orang menyamakan ulama = ustad = dai = penceramah padahal beda
in bagus objektif fair... jg tanya apa faedah ulama
ketika sekelompok entitas ada non muslim komplain suara adzan yg terlalu keras:"woe kapir lu setan pantes kepanasan denger adzan,PENJARAKAN!!dia penista!!!😠"
tapi ketika ada sekelompok orang yang merusak citra islam dari dalam dgn perbuatannya:"ahh itu cuma oknum,islam itu agama damai,isis itu buatan amerika😅"
Ya itulah masalah nya, karena doktrin Tolol yang di sebarkan ke banyak Masyarakat di Indonesia, membuat Masyarakat Bangsa Kita enggan untuk Introspeksi apalagi meningkatkan kualitas diri. ngapain capek² mikirin gituan?Wong tinggal salahin aja kegagalan atas diri kita kepada Hal lain udah kelar masalah nya, mudah kan?😂
Salah kaprah terbesar istilah ulama adalah hanya untuk yg memahami syariah dan fiqh. Padahal arti sebenarnya ulama adalah orang yg menguasai ilmu. Dalam hal ini Ahli IT, Dokter, BMKG dan orang yg ahli dibidang nya adalah ULAMA.
Dengarkan mereka wahai orang bodoh kalau mau ridho Allah
dalam bahasa arab modern memang begitu, permasalahannya kita ini kan di Indonesia, sementara dalam KBBI tertulis bahwasanya ulama adalah orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam, nah itulah yang sedang dibahas dalam diskusi guru gembul. pahami konteks
Baru ngeh saya kata ulama itu variasi dari kata dasar ilm/ilmu
Iyaaa... Mengalami penyempitan makna di indo. 😢dan celakanya yg disebut-sebut ulama jadi seperti raja kecil yg gila hormat. Kalau beneran ulama ya tetap mengajar ngaji kitab dan tetap baca kitab2 setiap hari.Jadi beneran luas referensi keilmuan/pengetahuannya.Selain itu juga pasti berkontribusi menyumbangkan pemikiran yg relevan dg kehidupan kekinian.
Dan memang kalau yg ulama tulen y seperti ilmuwan. Ilmuwan terus meriset dan punya wisdom.😊
Dalam konteksnya dg Alquran S.35:28, ada satu syarat lagi selain menguasai ilmu mas bro, yaitu takut sama Allah.
إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَـٰٓؤُا۟ ۗ
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama
Tergantung konteks bro, jangan sempit gitu langsung menyimpulkan. Kalau ngomong agama ya ulama itu yang ahli agama. Ya kali hukum dalam agama nanti yang membahas orang ahli BMKG?
umat rindu dgn ulama yg bs mempraktekkan jargon rahmat bagi semesta alam. ulama kita nyaris tak punya gebrakan dlm hal meningkatkan perekonomian umat,justru kebanyakan ulama mapan secara ekonomi atas partisipasi dr umat.
Tidak perlu ada yg perdebatkan disini...kita sudah didlm jurang yg sangat terlalu dalam.
Telah ku merdeka-kan diriku,fikiranku dan agamaku serta keluarga kecilku dari hembusan angin, terpaan ombak bahkan dari badai keresahan guru gembul sekalipun!!?
Sebagai kompensasi dan output - nya,aku hanya berusaha baik dan bermanfaat bagi keluarga ku, saudaraku, tetanggaku, teman2ku dan lingkungan di sekelilingku.
Apa maksud kamu..knp terlalu banyak berkias.?
@@N-q8y komen aja...
Saya setuju dan respek sama Guru Gembul, kenyataannya sebagian besar ulama itu cuma menyebarkan doktrin tanpa dasar yang jelas
90% lebih penduduk indonesia adalah muslim dari perangkat dari tingkat rt sampai tinggat pusat kurupsi dianggap hal biasa uang suap dianggap dapet rejeki hanya daging babi dianggap haram, uang suap uang korupsi dianggap rejeki itulah indonesiaku
betul zinah sekarang di anggap wajar, apa lagi video streaming y ga pakai apa apa pada adem adem aja ga ada y demo. legal
80%
@@widodoakrom3938 87.2%
Hahaha cuman posisi babi yg masih haram, karna tetep ga ada yg mau makan....mudah2an makin banyak generasi muda muslim yg mulai kritis dan berani speak up....amiiin
@@michuwilsserba salah bang, kalo didemo, diceramahin, ntar dibilang " Sok suci loh, si pemegang Kunci surga, dll..
Syamsudin dari Tegal hadir - saya setuju dan sependapat dengan Anda ( guru Gembul ) .
ketika manusia sudah bisa memahami moral, hukum dan tujuan dia untuk hidup... manusia tidak lagi butuh agama dan embel2nya...
ga bisa nemuin 72 bidadari dong
Wah ngeri bngt komen mu
Ketika manusia GG butuh agama manusia yg GK punya moral
Ketika manusia beragama dengan benar, maka akan bisa memahami moral, hukum dan tujuan hidup di dunia
Setuju. Karena jika sudah sadar kita tidak butuh agama 😊
Kita itu juga banyak salah, tapi selalu ditutupi dgn dalil "hal2 buruk gak usah diumbar, gak ada manfaatnya "
Padahal ngerumpi ngrasani orang nomer satu, padahal yg ngomong gitu juga kalau ada kesempatan korupsi juga diambil
Jawabannya simpel, Pak Guru.
Karena orang kita krisis mentalitas, mereka gak bisa bedain mana yg baik dan buruk juga seperti yg sudah Pak Guru sampaikan sejak lama, orang kita itu gak suka melerai dan memberitahu kesalahan orang lain, karena mentalnya pengecut.
Makanya banyak yg gak bisa bedain mana yg benar dan salah.
Dan ketika disanggah juga marah, itu ciri-ciri orang dengan kerusakan mental.
Guru gembul sangat cerdas dan membuka mata kita untuk lebih berfikir cerdas,
Kemaren Jum'at ikut pengajian dekat rumah saya,
Yg dibahas, hukum menyentuh kelamin/dubur sendiri,orang lain(istri)/hewan.,
Sangat membangun peradaban Islam kan..,???
Harus diakui Islam rusak Gara2 fikih
Bahas yg begitu berapa menitan tuh bang?
khotbah jumat kemaren juga bikin ngakak mereka jelasin tanda² kematian 😂😂😂😂😂
Mertua saya habis dari pengajian dia bercerita td bahas hukum miara kucing anggora 😂
Lol
Agama cuman buat alaesan orang2 seperti mereka untuk masuk surga, bukan untuk di praktekan di dunia. Moral Indonesia rusak : gw yakin kebanyakan dari mereka sering dateng ke acara kajian islam, rajin ngaji tapi hanya buat nyari pahala, bukan buat memahami isi Al-Qur'an, dan mempraktekan isinya dalam kegidupan sehari-hari. Sering banget soalnya nemu kebanyakan yang ga punya moral di Social media profilnya pada pake peci, ikut acara2 islam dan postingan semua tentang ISLAM, AYAT2, tapi ketikannya kalo komen kaya sampah yang ga ada moralnya.
Dari yg gw dapet di Indoesia yang di hitung itu bukan dampak dan perbuatan, tapi cuman PAHALA, PAHALA, PAHALA...
Ikut ngaji, ikut acara agama, ikut kajian itu cuman buat mereka NYARI PAHALA. Makanya ulama2 laku, selalu rame, job yang sangat menjanjikan (SDM rendah dan religion itu combo mematikan), walupun isi kajiannya menyimpang, tapi intinya mereka dateng karna mau dapet PAHALA. Agama cuman alesan buat mereka mengeluh, dan buat kambing hitam aja kalo mereka sedang kesusahan, bukan untuk mempraktekan ajaran ISLAM. Agama cuman buat tameng mereka "bahagia" untuk di ahirat, ga ada ajarannya yang di pake di dunia.
ibarat lawan kata baik & tidak baik *GURU GEMBUL* vs *GURU SEBUL*
Jawaban nya ga ada faedah nya. Ulama besar yg punya pondok pesantren yang skala nya menengah keatas sampai pesantren besar, mereka enggak penah ngajar, yg ngajar 'karyawan nya'. Mereka paling cuma ceramah ceramah bayaran doang, sama ngurusin politik, bisnis, sama organisasi. Ini fakta, coba deh cek. Justru yg berjasa besar adalah Kyai kampung yang siang ke sawah atau ke ladang buat bertahan hidup, sore sama malam mengajar tuntunan sholat sama membaca Al Quran kepada orang kampung. Masih ada kyai kyai kampung yang hidupnya iklas mengabdi, jauh dari hingar bingar organisasi dan politik. Paling banter ya cuma dapet amplop dari ngisi pengajian di nikahan orang kampung, atau diundang di acara tahlilan. Paling banyak juga 50 ribu..
Saya setuju bang..dan itu fenomena itu masih banyak di kampung saya di tasikmalaya..alhamdulillaah.
Sangat betul kwn.
Pondok pesantren sdh tak aman ,tak sudi anakku nyantri .tetanggaku anaknya mendapat pelecehan seksual tapi akhirnya di damai dgn alasan menjaga nama ustad tersebut dan pesantren..mendingan di kampung belajar ngaji sama ustad kampung
@@Xyrinn_acc tapi jangan menyamaratakan semua pesantren pak..itu tidak bijak namanya.
Saya salah satu pengajar di pesantren, terimakasih sudah mewakili kegelisahan saya 👍
Saya yang udah bosan nonton video guru gembul, bukan karena benci ke pak gembul, tapi masalah kita itu2 aja baru baca judulnya," oh ini lagi, gak kelar2"
Bukan persoalan pribadi guru gembul nya ya tapi persoalan negri kita yang dibahas pak guru
sudah bosan dengan keadaan negeri ini. Guru Gembul membuat video beginian dari 3 tahun lalu, tetapi perubahan begitu minim.
INTINYA KEBENARAN ITU SUPAYA DICARI SENDIRI....
Mungkin itu maksudnya para tokoh pemimpin terdahulu di negeri ini mengizinkan berbagai agama dari luar tersebar di Nusantara...😊
Kalo berhenti diomongin apa jadi lebih baik?
Selama masih buruk, sikat teruuuss sampe kinclong bos...
Kumpul sini yang setuju Guru Gembul jadi Menteri Agama❤
Hehehhe
Saya setujuuu🎉
iya ya kok urusan per HABIB palsuan an dan per BAALAWI an ini ga di urus sama pihak MUI, yang jelas disana sangat merusak
Karena emang sengaja biar membodohi masyarakat yang ga sadar, terutama fanatik ulama
Kan pengikut mereka bisa di manfaatkan pas pemilu 😂
MUI itu sudah rusak isinya...
mreka gk mungkin nyinggung klompok kabib.
ya karena MUI dapat sponsor dari klompok kabib.
sulit, MUI kan terdiri dari banyak elemen ormas--ada NU, MU, FPI, dll. Nah itu yg rada sulit resisten terkait bahas habib habiban itu dari NU dan FPI.
Karna MUI takut dipersekusi
KESIMPULANYA
dizaman sekarang ini ustad dan kyai adalah profesi untuk memperkaya diri
"KEBANYAKAN ULAMA DI INDONESIA CUMAN BISA FATWA DOANG"😵😵😵😵
Saya mau liat apakah ulama bisa selesaikan kasus ba'alawi, ato bisanya cuma bikin komentar saat paskibraka lepas jilbab
@@begitulah_payjo isu baalawi dihembuskan bukan untuk di selesaikan, walaupun 1000 ahli fatwa mengisbat nasab baalwi imadudin tetap gk akan mengakui, kalangan baalawi juga gk akan membiarkan nasabnya di batalkan begitu saja. Lalu siapa yg akan menjadi penengah? Kalo diputuskan nasab baalawi tersambung imad tetap gk mengakui, kalo diputuskan nasabnya batal baalawi juga gk akan mengakui.
Krena Para ULAMA Indonesia Lebih Suka Main Aman Krena Rata2 ULAMAnya Jg JuaLan NasaB bukan iLmu
@@icymen02 mengisbat atau menisbat?
mengisbat itu asal kata dari ISBAT.
menisbat itu asal kata dari NISBAT.
@@jokokrismanto2071 yg lu liat itu dari ormas NU, di dalam ormas itu nasab itu penting banget, segala macam gelar jg dipake, coba elu maen2 ke ormas Islam lainnya, cek sendiri apakah semuanya sama?
fyi itu alasan kenapa Ba'alawi nebeng tenar di NU, karena yg cinta dg konsep nasab itu NU
Kasus pemerkosaan tertinggi di indonesia ada di propinsi aceh pak guru tolong di bahas
Itu kan yang katanya ada berbau2 negri timur tengah yah?😅
Itu bukan pemerkosaan tapi untuk dp dulu...😂😂😂
ulama tak dapat dipercaya
pemerintah tak dapat dipercaya
Apa yang masih tersisa?????
sedangkan diri sendiri masih perlu belajar masih bingung melihat kehidupan
pindah alam pak jangan hidup di dunia kalau begitu. 😅
@@michuwils emang disana lebih baik?? sudah pernah kesana.. palingan ada habib yang dagang siwak untuk masuk sorga kalaupub sorganya ada
itu efel di profile??? saya lahir dan besar di salah satu desa paling terkenal di dunia.. kadang bingung lihat orang jalan2 cari apa.. tapi terima kasih karena ada orang jalan2 saya bisa hidup dengan makmur... bahkan sekarang semakin banyak orang semakin banyak variasi yang lucu2..
@@michuwilsOoh
@@soredimana iyA di sana lebih baik, buktinya gak ada yang kembali 🤣
@@soredimana kenape lu baperan sama siwak bro? lupa bersihin mulut?
Ulama sejati menyampaikan ilmunya supaya umat tidak jahil terhadap ilmu agama yang di hari akhir nanti akan hilang....
Negara no.1 paling religius tapi cerminannya kebalik,karena udh merasa paling benar😑
Kamu juga templatemu itu basi banget. Kata siapa religius? kalau religius harusnya gak kebalik cerminannya. Berarti itu gimmick sebagian orang…
@@myrza8609 yap just a gimmick
Mereka hanya merasa relijius😅😅😅😅😅😅😅tapi tak bermanfaat buat umat,mereia makan dari umat dan umat mau di manfaatkan😅😅😅😅
Releigius hny sbg kedoknya doang
Betul sekali, sudah ga aneh liat ustadz2 yang memperkaya diri dengan menggunakan uang shodaqoh umat.
Begitu juga dengan rakyat yang suka koar2 hukum pejabat yang korupsi ternyata rakyatnya pun suka mengambil yg bukan haknya. Entah apa yang salah.
Penguasa dan rakyat nya bermental maling sedang ulamanya mental pengemis 😂. pengen pindah negara aja' dah klau bisa .
Uhuk, yg demo² uhuk, ehem 🗿🗿🗿
Contoh saja pajak kendaraan, kan banyak yang tidak dibayarkan, terus jualan overprice bukankah itu sama dengan mark up yang dilakukan pejabat? Bedanya skalanya gede banget kalau di pemerintah.. Jualannya sama negara..
@@tattletalestrengler8946 alangkah baiknya gak berburuk prasangka. Mau bagaimanapun juga, demo itu memiliki tujuan yang pasti, walaupun beberapa orang yang demo disana mungkin munafik. Tapi yaa... kemunafikannya itu sendiri tidak ada dampak sosial yang buruk.
@@lodokali yakin ga ad dampak buruk bagi sosial? Pagar ampe rusak, itu gimana cerita 🗿🗿🗿
Tujuan pasti? Pasti dpt fame?, pasti dpt cuan? pasti bnyk bahan konten? pasti ga tau apa²? pasti cuma ngikut rame² aj? Pasti dpt panggung? Pasti atau gimana ? 🤔🤔🤔
makanya saya suka filosofi budha, dimana mereka berpikir tentang kualitas ketimbang kantitas.
saya aja malah suka ajaran satanic klo dipikir" kok ya bener
@@BossArei kek mana tuh?😅
Sama. Yg penting budi pekerti,mandiri. Orang budhis rata2 sukses,dpt menggaji banyak orang... yg artinya mereka menolong org lain unt mendapat penghasilan. Salam
itu cuma karena elu alergi buka kitab suci sendiri
@@BossArei ygmana
Muak sekali dengan keadaan SDM di Negara ini,faktanya memang seperti yang diutarakan Pak Guru Gembul. Berharap kesadaran,berani mengkritisi,menolak yang seharusnya bukan hak dan banyak orang-orang yang membenahi,mengedukasi generasi manusia Indonesia selanjutnya.
Menjauhi larangan Nya dan menjalankan perintah Nya itu sudah menunjukan ketakakutan pada sang pencipta
Inilah Penting nya bagi Masyarakat Indonesia untuk lebih selektif dalam memilih Ulama. Jangan hanya Karna dia pakai jubah, pakai surban pakai imamah, trus berjenggot, dan lulusan pesantren A,B,C dll.Maka nya menurut saya Belajar Berfikir Kritis Itu Wajib bagi setiap umat muslim.
Yg di omongin hanya oknum ulama. Bnyk ulama yg baik.. tugas mereka hanya menyampaikan aturan agama, bukan merubah orang.. tinggal pribadi manusianya yg setelah mengetahui aturan agama apakah mau menjalankan atau tidak.
Ya itu tanda nya peran ulama kurang....jadi para ulama itu bisa dibilang banyak yg omdo...ngga ngerti harus lebih banyak lagi perannya .... itu baru peran ya...jgn jgn ilmu nya juga ngga jelas
Kanan kiri rumah saya rumah ustad, cerai semua dengan istri pertama. Nikah 3 x dengan bocah baru lulus sekolah
Setuju saya ..
Masyarakat kita juga LBH hebat dalam mencibir dibanding koreksi diri...
Luar biasa🎉🎉🎉
Setidaknya ADA ULAMA ASLI YANG SADAR UNTUK MENCERAHKAN. Ada sebagian kelompok kecil ulama YANG SADAR UNTUK MENYESATKAN DAN MEMBODOHKAN UMAT agar bisa digerakan untuk keuntungan ulama.
Banyak ga? Klo ga banyak percuma, yg nyata banyak yg palsu , dan mereka yg terpengaruh BANYAK 🗿🗿🗿
Kebalik kali bang,ada sebagian kecil kelompok ulama asli yang sadae untuk mencerahkan 🗿
@@fernandoozora3488 mencerahkan? Pk lampu? senter? udh pd gelap juga dn mereka bangga 🗿🗿🗿
Ingat...! Ulama di Indonesia banyak, tetapi SETAN di Indonesia lebih banyak.....
Dan banyak setannya yg berpenampilan ulama
Percaya ga, kalau menurut Alquran di QS 35:27-28 sebenarnya yang dimaksud "ulama " itu adalah saintis?
Okelah, keilmuan itu luas ya, tapi kenapa seolah2 makna ulama direduksi hanya sbg "ahli ilmu agama"? Dan sekarang lebih sempit lagi direduksi menjadi orang bersorban, berkopiah, berjubah, yang pintar mengutip dalil2 dlm bahasa Arab belaka?
Note :
Ulama = bentuk jamak dari "alim".
Alim = seorang berilmu.
Ilm = ilmu.
Percaya gak ,ada yg bilang bahwa alquran sendiri bilang kalo alquran hanya untuk kaum Arab? Baca surah Ibrahim ayat 4😂
tapi emang harusnya bener si ulama itu gak hanya orang yang pintar agama
@@jabatpamujosamiajijadi menurutmu seharusnya pake bahasa apa klo buat global ?
@@jabatpamujosamiajiSama aja kalau baca kitab lain, misal di bible ada perintah minum racun, tapi gak ada yang berani minum racun tuh
Berarti Albert Einstein, Newton dan Tesla termasuk ulama juga donk
Saya suka ini...
Lebih pake logika👍👍👍👍