11:40 "It's Okay to seek for help!"- Dr Jiemi. Jangan takut untuk meminta pertolongan kepada para profesional. Jangan hadapi sendirian :) 00:33 Mengapa kamu lebih memilih menjadi dokter spesialis jiwa? 03:00 Bagaimana tanggapan masyarakat tentang gangguan mental dari pandangan kamu? 04:30 Apa tanggapan kamu tentang Self-diagnose? 08:13 Langkah-langkah yang diambil ketika terdiagnosa gangguan jiwa 09:28 Pesan untuk orang-orang yang menonton video ini? 12:01 Menurut kamu, apa definisi Menjadi Manusia?
@@STANdupwithEDIS mahal murah relatif sih kak. Tarifnya tiap daerah/kota juga bisa beda-beda. Kalau di tempat saya Jatim, sekitar 100-150 ribu per sesi nya
Banyak orang yang berasal dari keluarga yang keliatannya normal dan baik2 aja justru merasa tertekan karena harus mempertahankan citra dan reputasi keluarga, tidak bisa menjadi diri sendiri, dan berjuang sendiri untuk memenuhi rasa bangga orang lain, itu sangat2 bikin depresi. Kamu,yang fokus baca komen ini. Yang kuat yah, kamu gak sendiri kok. Jgn lupa untuk menguatkan org2 di sekitarmu juga,karena itu juga bisa menjadi sumber kekuatan untukmu :)
@@sandiboy6222 I know that feel, semoga kita bisa mengambil hikmah dan bisa menjadi orangtua yg bijak kepada penerus kita kelak agar mereka bisa menjadi manusia seutuhnya yg jauh lebih baik dari kita.
Sayangnya gak semudah itu bagi gue krn dari kecil ditanemin sama ortu kalo minta tolong itu sama dengan nyusahin org lain. Gue tau itu gak sepenuhnya bner tp susah banget buat ngilangin settingan ini di otak gue
Psikiater yang paling aku tunggu",aku salut sama beliau Dia seorang dokter kejiwaan yang berani mengakui soal kelemahan dirinya tentang kecenderungan bunuh diri, tetapi disitu dia juga bisa menemukan kekuatan dirinya, aku respect sama empatik dan sudut pandang dia terhadap masalah kejiwaan 💙
Jadi inget drama Korea yg judulnya fix you, drama ini menceritakan seorang psikiater yg punya PTSD, dan bapaknya demensia. Entah di episode berapa lupa, dia pernah ngmong "orang yang mengerti dan paham rasa sakit biasanya adalah orang yg lebih sakit"
dr.Jiemi ini keliatan bgt punya pribadi yg baik, selalu senyum sampe garis senyumnya aja jelas bgt :) Terima kasih yah dok. Semoga kita semakin sadar pentingnya kesehatan mental.
Dari kecil saya dpt banyak tekanan batin dari ayah saya. Hampir tiap hari saya mendengar umpatan dari mulut beliau rasanya sakit sekali saat umpatan tersebut keluar dari orang terdekat orang yang harusnya jadi pahlawan untuk putrinya justru jadi patah hati pertama sekaligus paling besar buat saya. Rasanya hidup saya berat sekali hha. Untuk mencari pertolongan pun sangat sulit karena saya tinggal di kota kecil. Yang saya harapkan hanya semoga tidak ada orang lain yg mengalami hal seperti ini. Tahun ini, minggu depan saya akan mendaftar tes masuk ptn. Saya mau masuk psikologi, saya mau menolong banyak orang. Semoga saya bisa yaa. Bismillah psikologi ptn 2020.
Setuju banget statement dr.jiemi "Saya gak belajar 11 tahun buat bikin orang overdosis atau kecanduan". Waktu depresi gue lagi parah banget, rasanya udah males banget idup, gue sampe harus minum obat dari psikiater. Tapi ada aja tuh orang yang bilang, "Ngapain sih minum obat begitu.. bahaya loh. Kamu banyak doa aja, rajin ikut kegiatan gereja.." Pas gue kontrol ke psikiater dan gue sampein apa yang orang itu bilang, dia cuma ketawa terus bilang, "Yang belajar tentang gangguan jiwa bertahun-tahun saya atau dia? Kamu lebih percaya yang mana?" My psychiatrist is savage.
Aku juga pernah kok digituin sama guruku, terus aku curhat ke psikiater yang nanganin aku beliau bilangnya "diemin aja kalau orang ngomong kaya gitu, kan beliau gak tau ilmunya."
Intinya, menjadi manusia secara ringkas padat dan jelas "bersyukur" Dari penjelasan dr. Jiemi " definisi Menjadi manusia adlh dengan menerima kelebihan dan kekurangan, kebahagian dan rasa sakit, cinta dan penolakan " " Menerima seluruh aspek kehidupan dan bertumbuh didalamnya ", Kadang manusia mendefinisikan BERSYUKUR hanya ketika dapat keberuntungan pdhl rasa sakit juga bagian dari keberuntungan yang berproses
Definisi menjadi manusia adlh dengan menerima kelebihan dan kekurangan, Kebahagiaan dan rasa sakit, cinta dan penolakan Menerima seluruh aspek kehidupan dan bersyukur didalamnya.. Kadang manusia mendefinisikan bersyukur hanya ketika dapat Keberuntungan, Padahal rasa sakit jg bagian dari keberuntungan yang berproses..
Awl mula berfikir kek gituh kalau ke psikiater di anggap gila atau kurang ibadah ,dan cerita ke keluarga pun percuma yg ad bilang km nnti ke canduan dengan obat2 itu ,dan di saat bener2 terganggu ke seharian smp 1bulan ,akhirny aku ke psikiater sendiri dengan cemas akan byk hal ,dan aku msh ttp berjuang udh 7 bulan aku meminum obat tsb ,utk kalian yg sm seperti aku semangat terus yah kalian tdk sendirian,dan utk temen atau apapun yg judge kita dan gatau apa itu depresi mending kalian diem atau hanya mendengarkan saja ,karna depresi sesungguhny bener2 menyakitkan
Gak nyangka seorang dokter Jiemi, Sp. KJ pernah memiliki mental helath issue Saya juga seperti dokter ada pikiran suicide, apalagi masalah internal dan masa2 pendidikan kedokteran yang menguras mental dan sangat sangat berat. Belum lagi masa pendidikan saya 7.5 tahun dari kuliah sampai koas karena covid dan hal2 lain yg membuat pendidikan ini lama. Saya juga mau jadi spesialis jiwa tapi ragu karena saya punya mental health issue dari kecil. Makasih dokter, ternyata saya gak sendiri. Terimakasih dokter "rasa sakit ini yang membuat saya ingin menjadi psikiater" Its okay not to be okay, its okay if a doctor having a mental health problem because we are human. Sekarang saya sedang berobat dan alhamdulillah jadi lebih baik, semoga saya dokter bisa jadi seperti dokter
Dari kecil saya sering diperlakukan tidak baik oleh bapak dan mama saya. Terkadang mereka baik tapi terkadang jg mereka menyakiti. Dihajar, dicaci, dimaki itu sudah biasa dari kecil sampai dewasa. Kadang ada pikiran pgn kabur dari rumah, pengen jg bunuh diri, dan pikiran itu muncul pd anak yg masih kecil. Bayangkan rasa sakitnya. Ketika saya menceritakan sesuatu yang menyakiti saya pun malah yang disalahinnya saya. Misalnya saya nangis karena teman saya nakal ke saya, yang dimarahin malah saya, bilangnya saya ajah yang gak beranian jadi anak. Padahal saya butuh perlindungan dan kasih sayang. Dan sampai saat ini saya tidak dekat secara batin dgn org tua saya. Setiap saya ada masalah pasti saya slalu pendam sendiri atau memepercayakannya kepada orang lain. Saya jg sering dendam, dan itu gak enak. Semoga Allah menyembuhkan luka batin saya, karena saya sudah berumahtangga, saya tidak mau kelak anak saya mendapatkan perlakuan yang sama dg saya dulu. Saya ingin mencintai anak saya sepenuh hati tanpa caci maki. Bismillah 🙏
Sedikit cerita, saya juga mempunya mental ilness. Ketika saya jujur tentang hal itu, teman dekat menjauhi saya dan teman yang awalnya tidak dekat, justru malah menjadi dekat dengan saya. Saya datang ke psikolog untuk membantu saya. Tapi, teman saya menganggap hal itu adalah hal yang lucu, mereka tidak percaya. Bahkan saya sempat disebut gila dan pantas untuk berobat ke rsj. Sebentar lagi saya akan lulus dan saya berencana akan mengambil jurusan psikologi karena saya memiliki alasan yang sama dengan beliau. Tetapi, saya malah ditertawakan teman-teman karena saya ingin menjadi psikolog. Yah, kita harus membuat masyarakat membuang jauh jauh stigma tentang orang orang yang masuk ke rsj, kesadaran akan kesehatan mental, dan tidak mneyepelekan hal itu. Karena sebetulnya dalam setiap kasus bunuh diri, ada tanggung jawab kita.
sama saya jga mulai tertarik dng psikolog krn saya introvert dan mengalami keluarga brokenhome. tpi sayang saya nggak punya uang buat kuliah psikolog. semoga banyak yg jdi psikolog dan menyadarkan masyarakat kita bahwa kesehatan mental itu penting.
Pertolongan itu ada sekalipun kita pikir rasanya itu tidak ada. Pertolongan itu ada, Kita hanya perlu mengizinkan diri kita ditolong. Jangan tahan itu sendiri krn terlalu banyak rasa sakit yg kita tanggung sia². It's ok to sick for help. #Kediri, 04 Juni 2020
Kebanyakan mereka bilang " kamu setres cuma di kepala mu, ayo bahagia" bisahka ini didisamakan menjadi " banjir itu hanya sebatas lutut mu ayo melangkah" (berakhir dengan terbawa arus )
Aku jg prnah sesekali mikir "sepertinya meninggal itu enak. Gk ngerasain sakit, dendam, iri. Bisa bahagia sama Tuhan Yesus disana" trus bilang lg "Tuhan Yesus bawa aku ke surga, ambil aku skrng, aku cape disini" :) trus mikir lg "klo gw ninggal skrng masih bnyk dosa" trus mikir lagi "gw ngapa sih tdi"
Maaf kak, bukan bermaksud mencampuri agama lain. Saya sering dengar kalau orang kristen akan ditebus dosanya oleh yesus, bukannya setelah meninggal, dosa-dosa kakak ditebus oleh yesus ya?
Hamba Allah Nggak apa-apa kok Anda kan hanya bertanya. Saya katolik, dan apa yg Anda dengar itu benar tapi saya maklum kalau Anda kurang memahaminya. Jadi yg saya pahami, Yesus mati untuk menebus dosa-dosa itu artinya kita manusia yang berdosa tidak lagi dipisahkan dengan Allah karena putranya Yesus Kristus telah menjadi perantara manusia kepada Bapa (perdamaian). Allah yang sebelumnya jauh dan tak kelihatan kini telah telah hadir dan menjelma menjadi makhluk fana yaitu manusia. Bayangkan, Tuhan sendiri mau datang ke dunia merasakan apa yang dirasakan manusia dan memberitakan Injil (kehidupan yang dikehendaki Allah). Bukan berarti kita bisa bebas berdosa ( toh kita manusia memang tak akan luput dari dosa). Hanya dengan bertobat dan mengakui dosa-dosa kita kasih Tuhan akan selalu membawa kuasa nyata dalam hidup kita hingga waktu kematian. Pada akhirnya, Tuhan mau menebus dosa-dosa kita karena Dialah Allah yang penuh Kasih, Maharahim (Pengampun) dan Paling mengerti kita Manusia.
@@curcumaxanthorrhiza5041 haii Kak, aku ijin jawab yaa, bnrr bgt kak, memang kita udh ditebus sama Yesus, jadi pas meninggal nanti kita bersama Dia di Surga. Tapi kalau dalam konteks seperti ini, Tuhan ada pernah blg jg di Alkitab kalau jangan m*ti sebelum waktunya, dan memang semua dari kita juga ada keinginan ini bkn krn mau m*ati, tapi krn capek aja dan mau mengakhiri "penderitaan/ rasa sakit kita" dan kita menanggap kalau solusinya adalah m*ti, nah kalau seperti ini aku gabisa komentar untuk dikekekalannya seperti apa si, tp yang pasti di Alkitab Yesus bilang jangan. Tapi Yesus ga pernah ngehakimin org yg ada diposisi kyk gini, ada beberapa cerita di Alkitab yg mana ada nabi yg udh hopeless dan mau m*ti aja tp Yesus ga blg kyk "nti km masuk neraka lho" engga, melainkan Dia kasih makan nabi itu dan kasih dia kekuatan ekstra. Dia Tuhan yg baik. Semoga bs menjawaab. Smangat kakkk✨🔥
Saya punya pacar (sekarang udah jd mantan) dulu dia sering curhat seperti itu ke saya. Dia orang yg sangat ceria untuk menutupi semua masalah dia. Semua orang terdekat dia tdk ada yg tahu ttg dia yg sebenarnya. Saya adl orang yg paling dia percaya bahkan yg orang tua nya tidak tahu tp dia ceritakan semuanya ke saya. Waktu itu aku ga tau musti ngapain setiap di curhatin kegitu sama dia. Sampe akhirnya kami di paksa untuk pisah dan sekarang udah ga bisa kontekan sama sekali. Ga tau keadaan dia sekarang. Tp yg jelas sekarang dia udah gada temen cerita lg. Padahal dia pernah bilang kegini “cuma dgn cerita ke kmu agar bisa nenangin perasaan aku pas udah buntu sama hidup”
Entah kenapa kalau dengerin masukan dari doi gw malah dapet kek siraman rohani dalam konteks positif. Gimana ya, kek dia itu memposisikan diri dia seperti kita jadinya apa yg dia sharingkan kek kena dan dapet. Iya gasih?
Pendidikan dokter berat, hargailah mereka yang memang mau membantu mereka (mereka belajar 5,5 tahun agar bisa mendiagnosa penyakit anda dalam 10-15 menit)
"Terlalu banyak rasa sakit yang kita tanggung secara sia-sia". Terimakasih kepada dr. Jiemi pernyataan beliau menyampaikan hal serupa dengan yang saya alami. Dan sejak kecil dengan gangguan kesedihan yang hebat, bahkan sejak saya lahir menurut orangtua saya, saya selalu menangis melebihi bayi pada umumnya. Di tempat saya, secara agama saya melakukan "pebayuhan" dan "penglukatan". Seiring berjalannya waktu saya tumbuh dan melihat pengalaman yang menyesakkan dada, rasanya bathin saya dan otak saya cedera. Kecenderungan saya untuk menangis mulai berkurang semenjak masuk sekolah dasar. Saya menjadi aktif dalam pendidikan. Namun setelah ibu saya meninggal, diri kecil saya tiba" saja muncul kepermukaan dan menidurkan semangat, aktif, optimis dan kuat yang sebelumnya sangat menonjol. Sampai saat ini saya masih terjebak dalam rasa sedih yang tiba-tiba saja muncul, namun tak ada rasa nyaman terhadap siapapun dan apapun yang ada. Rasanya asing sekali. Sekilas saya terlihat normal. Namun ketika teman" saya atau bahkan keluarga saya melihat saya dalam fase depresi yang mereka katakan adalah saya kurang sembahyang, saya kurang cuek dan kurang bersyukur, saya lemah bahkan pernah saya diminta untuk mengikuti pelatihan bela diri supaya menjadi lebih kuat. Saya menjadi sangat sedih, ketika keluarga yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman justru menjadi sangat asing dan tak aman. Gangguan mental dianggap gangguan perilaku, dimana apa yang saya katakan semua karena ketidaksadaran. Saya sadar apa yang saya lakukan dan bahkan sangat berhati-hati mengambil tindakan agar tidak melukai siapapun, Tuhan adalah yang pertama mengetahuinya, juga adalah sahabat sejati dalam hidup saya. Saya adalah langit, dan depresi adalah awan hitam yang gelap membawa petir dan badai. Saya tetaplah manusia namun dengan pengalaman rasa sakit dan sedih yang sering. Semoga siapapun yang membaca dan menonton ini bisa berbahagia dan damai dalam diri. Terimakasih ❤️
"saya pengin masuk psikolog tapi dilarang orang tua, akhirnya masuknya ke dokter dengan tujuan saya menjadi psikiater nanti..." tidak hanya 'kita', teman, dr. Jiemi ternyata juga :')
Aku tertarik dan suka ilmu kedokteran jiwa dari awal blok dimulai. Sekarang lagi dokter muda (coass), udah lewat stase jiwa juga. Semoga cita-cita jadi dokter spesialis jiwa bisa terwujud :))
start 5:10 baru notice ini video yang ada di film dokumenter "kamu juga manusia"; video pertama yang akhirnya bikin saya berani pergi ke profesional dan rutin kontrol sampai ini setelah di diagnosa bpd & bipolar :) Terimakasih Menjadi Manusia. Terimakasih dokter Jiemy. Semangat teman-teman penyintas 🤗
Gk kerasa sudah 4 tahun yang lalu video ini muncul. Skrng lihat dr. Jiemi di podcast bang Radit, ternyata beda jauh ya dgn yg skrng. Ku kira dlu beliau "gk pernah kenapa2" ternyata beliau pernah terpikir untuk "mengakhiri semua". Semoga sehat selalu dr. Jiemi 🙏🏼🙏🏼
Saya gagal dalam berbagai aspek kehidupan, pendidikan, sosial, ekonomi. Dan rasanya ingin mathi saja, tetapi karena saya tau kalo nyawa ini milik Tuhan saya tetapkan untuk stay alive sekuat mungkin apapun yg terjadi. Cara satu2nya agar saya tidak menjadi gila adalah ,mendekatkan diri kepada Tuhan. Apapun yg terjadi sekarang dan nanti di masa depan, saya berusaha tidak merugikan orang lain dan sekuat mungkin beribadah kepada Tuhan. Karena saya sudah putus asa terhadap hal lain di dunia ini, trauma saya sudah terlalu berat untuk bisa mengubah hidup saya menjadi makhluk sosial.
Saya terpaksa keluar FKH dengan orang tua saya. Karena ekonomi, dan status ayah yang dikeluarkan dari PNS bikin mental saya tambah down, padahal sebelumnya, saya enggak muluk2 pengen jadi dokter hewan, walaupun dari kecil setiap ditanya, "jadi apa besar nanti?" jawabannya sama, "dokter iwak." yang saya artikan sebagai dokter hewan. Semester 3 saya keluar karena saya pikir; mungkin dengan cara keluar orang tua saya bisa berhenti ribut dan menghargai hidup. Tapi ternyata, enggak. Saya memutuskan menulis beberapa buku, dua diantaranya sudah terbit, bukannya apresiasi yang saya dapatkan, tapi ibu mencibir saya mati2an mulai dari: nulis gak guna, buang-buang waktu, royalti dikit, dst. Jelas, itu yang bikin mental saya tambah down, padahal kalau mau introspeksi sedikit saja, mungkin beliau sadar letak kesalahannya di mana. Dan memang, pola asuh yang buruk bikin saya sensi, susah berbaur sama orang. Dan iya, di hadapan semua orang saya bahagia, tapi di rumah saya dan ibu sering baku hantam.
sayang banget, kadang sebelum memilih pilihan sebesar itu, kita perlu bicara dengan orang tua, kerabat atau kawan dekat.... saya dulu juga memilih mundur dari jalur kuliah, tapi alasan utama nya saya sudah terlalu trauma, saya notis selama masa sekolah, sisi trauma itu sudah ada semenjak SMP.... sayang dek, kalo bisa diterusin dan belum D.O coba diteruskan lagi.... tentu saja sambil minta bantuan profesional
pelajaran dariku yang menderita trauma dan depresi hampir 2 dekade, lebih baik mencari bantuan ahli, lalu coba lebih berdamai dengan ekspektasi besar, entah itu dari dirimu, maupun dari orang lain..... kita punya untuk merefleksi diri setiap hari, me time..... tapi berkarir dikepenulisan nampaknya menyenangkan, semoga kamu tenang dan damai kembali
Putriku jg brpikir bgtu dok...kdg gk ingin bgun dr tdr krna tdk berguna ..tdk bs mbhgiakn ortu ..lbh baik tdk hdr ..psti mama tdk terbebani😢😢...saat ini sdhng pngobtnbdgn psikiater..smoga Allah berikn kesembuhn u putriku dn semua yg sdg diuji dgn sakit mental.
seenggaknya dokter sendiri berbicara tentang hal kecendrungan ingin bunuh diri saya jd gangerasa sendiri yg ngerasa tiba tiba nangis saat saya lagi nge scroll social media aja, saat saya bangun tidur yg ada di otak saya hanya "shit here we go again" why do i still alive this morning? , saat saya hanya bisa tidur setelah lewat dari jam 5 pagi, saat saya ditinggal teman2 dekat saya karna perubahan drastis saya, saat saya dibilang tidak bersyukur tidak dekat dengan Tuhan tidak bisa menahan kesedihan karna selalu saya tebarkan, karna saya lupa apa itu bahagia? gapapa saya tau saya besok akan terus buka mata dan kembali berfikiran buruk pd sesuatu yg belum mungkin terjadi.🤗🤗
Paradigma Masyarakat Tekanan dari Keluarga Biaya ke Psikiater atau Psikolog hal-hal diatas lah yang mengurungkan niat banyak orang untuk mencari pertolongan 😊
Saya tidak bisa melupakan orang orang yang menyakiti saya dimasa lalu, bahkan setelah sudah berlalu selama belasan tahun. Saya merasa bahwa kehidupan sosial bukan sesuatu yang "aman" untuk saya, saya sulit berteman dan menerima orang baru, dan sulit sekali untuk percaya pada oranglain, Dan saya selalu membenci diri saya sendiri, saya rasa semua orang bisa lebih baik dari saya sedangkan saya tidak, orang bilang saya cantik tapi saya rasa saya jelek, orang bilang saya pintar tapi saya rasa saya payah, orang bilang saya baik tapi saya rasa saya buruk, bahkan beberapa dari mereka selalu mengatakan, "merendah untuk meroket" , tanpa mereka sadari mereka sedang menyakiti saya, karna saya memang tidak merasa demikian. Dari kecil, saya selalu dituntut untuk jadi anak "yang paling segalanya" paling pintar, paling baik, paling cantik,Dibandingkan, dibedakan, "dilombakan" tanpa mereka sadari bahwa yang seharusnya mereka katakan adalah tidak ada manusia yang sempurna dan tidak apa apa jika saya juga tidak sempurna. Di sekolah, saya harus rangking teratas, saya belajar mati Matian untuk mempertahankan peringkat, menangis, bergadang, menampar diri saya sendiri, membenturkan kepala saya sendiri jika saya tidak bisa paham dengan yang saya pelajari, saya sadar sekarang yang saya lakukan waktu itu bukan belajar untuk memahami sesuatu, tapi hanya untuk mendapat nilai tertentu. Saya tidak ingin kalah, saya tidak ingin dibandingkan dengan teman2 atau sodara2 saya,bahkan ketika mereka akhirnya punya nilai yang lebih baik dari saya, saya akan mengatakan apapun agar saya tidak terkesan lebih buruk dari mereka, misalnya, "itu karna dia sekelas dengan anak anak bodoh, mangkanya dia jadi yang terbaik" Ketika saya berada di tempat baru, saya selalu takut bertemu dengan orang orang yang lebih baik dari saya, dari segi fisik ataupun yang lainnya, karna itu akan membuat saya tambah membenci diri saya sendiri Ada banyak lagi sih unek2 yang lain. Pesan saya, untuk yang membaca ini dan sudah menjadi orangtua, jangan pernah membanding bandingkan atau menyama nyamakan anak dengan anak yang lainnya bahkan dengan saudaranya sendiri, jangan terlalu memuji berlebihan biarkan dia paham kekurangan dan kelebihannya, biarkan dia menerima dirinya secara utuh dan penuh, tidak apa-apa jika dia punya kekurangan, karna tidak ada manusia yang sempurna
Membagi derita kita untuk ditolong, tapi terkadang penolong malah menambah beban bagi penderita.. karena takut untuk menghadapi atau takut akan apa yang terjadi selanjutnya, penderita akan memilih lebih baik diam daripada mengatakan. Bahkan mungkin berpikir lebih baik 1 saja yang menderita dan tidak perlu dibesar besarkan
Banyak yg nanya bedanya psikiater dengan psikologi itu apa. 1.psikiater adalah dokter spesialis artinya dia harus lulus menjadi dokter dan menjalani pendidikan spesialis kejiwaan.psikolog melalui sarjana psikologi dan lanjut ke profesi psikolog 2.psikiater dapat memberikan obat,karena psikiater merupakan dokter,kaitan jiwa dengan terapi.psikolog tdk dpt memberikan obat,krn tdk melalui pendidikan dokter tetapi dapat memberikan terapi diluar obat seperti konseling dsb. 3.kaitan terhadap psikiater berkisar kepada dunia kejiwaan dengan medis dan di perdalam disitu.sementara psikologi bisa diluar medis yang nantinya seperti menetukan bakat potensi , psikologi masa dsb..(dokter bisa juga tetapi mungkin tdk terlalu fokus disitu) dan perannya mungkin tdk terlalu disitu. 4.dua duanya memiliki peran yg berbeda tetapi masih dalam satu bahasan yaitu kejiwaan dan psikis.diibaratkan TNI AD dgn TNI AU sama militer tetapi beda area kekhususan Dsb.. yg lain bisa menambahkan
Salah satu pskiater yg benar2 merasakan apa yg diderita pasiennya, penjelasannya, postingan ig dan highlight Q n A nya jg bikin adem, bisa diliat sesekali kalo lg drop dan kalau jadwal ke pskiater masih lama. Beliau tdk memaksa untuk menanggapi sesutu dengan positif, karena sebenarnya itu diluar kemampuan penderita, beliau cukup mengerti seperti mengulurkan tangan membujuk kita untuk memaafkan diri sendiri, memeluk jiwa dan naluri yg depresinya sudah berkerak lama. Semoga sosok seperti dr jiemi semakin banyak, semakin banyak jg pihak yg mengerti betapa rumitnya mental illness, yg penderitanya setiap hari bertopeng berbaur bersama khalayak normal. Buat dokter, terimakasih sudah menginspirasi tanpa membebani.
Udah denger semua podcastnya dr Jiemi di Inspigo, juara banget dah beliau ini sih. Btw saya rekomen buku courage of being happy "berani untuk tidak disukai". Menolong banget bikin pikiran jd tenang
Udah kesekian kalinya menjadi manusia kasi konten yang aku kira orang orang ga begitu aware mengenai kemanusiaan dan kehidupan :) Terima kasih karena selalu jadi channel yang menampilkan pendapat dan pengalaman dr berbagai sudut pandang!
Kesulitan tersendiri bagi saya ketika ingin meminta pertolongan adalah: biaya. Seringkali saya sudah merencanakan untuk pergi ke psikiater terdekat, tapi justru bentrok dengan kebutuhan kuliah, biaya spp adik, patungan kebutuhan rumah tangga. Ditambah saya tidak memiliki bpjs, sehingga terasa semakin sulit untuk meminta pertolongan ke profesional. Mungkin nanti, di lain waktu. Semangat selalu teman2 dan terimakasih dokter jiemi💛
Saya berkali kali merasakan sakit saat masih anak anak dan itulah alasan saya menjadi perawat anak untuk menyelamatkan masa depan mereka agar menjadi lebih baik 😊💜
Simpel...kalau ada yg punya takut appapun trauma2... Ikut aja beladiri... apapun Maka akan diajarkan melawan rasa takut... Ingat orang beriman Tidak takut apapun karena tahu Allah selalu menjaga dan menolong... kuatkan mental dasar dari beladiri... dan jika sudah bangkit jangan sombong. Karna sombong adalah jalan kembali jatuh.. Trimaksi
Kak, wawancara psikolog atau psikiater tentang kehidupan mereka dong. Kan mereka jg manusia, pasti pernah jenuh, ada masalah, ada pikiran. Tp mereka jg menghadapi manusia2 yg menuangkan kejenuhan, masalah, dan pikiran. Sebagai orang awam aku pgn tau, gmn sih cara mereka menjalani kehidupannya?
Sudah dalam tahap, entah hanya depresi atau bahkan gangguan jiwa. Tapi yang pasti, semua hal yg menyakitkan ini bnr2 telah mengganggu saya dlm berbagai kegiatan kehidupan. Bahkan berkali2 menyakiti diri sendiri dan mengalami self harm. Dan yg paling parah, pernah selama hampir seminggu mengalami gangguan sprt bisikan kata2 "bunuh diri" berkali2 dan itu bnr2 membuat saya sprt org gila yg nggak bisa berbuat apa2. Beruntung msh ingat Tuhan dan keluarga, kalau tidak mungkin sdh terkubur ditanah. Memang benar, mengobati saat depresi itu sdh merajalela sgt sulit rasanya...
Dokter ini jadi satu satu ya dokter yg gue follow di Twitter sebelum akhirnya gue follow temen temennya.. Entah kenapa isi tweetnya ok dan bisa bantu gue ngatasin panik, khawatir, dsb.. Gilasiiiii .. Dok.. kalo dokter baca komen ini.. dok.. yaaaaaa saya jadi salah satu fans dokter loh.. wkwk.. Thankyou udah berbagi cerita sama kita.. :))
Ku pernah mengalami hal ini, mungkin depresi karena ku merasa hidup ku yg baik- baik aja tidak dingginkan org lain, akhirnya ku hancurkan lah diri ku, dan saat itu tidak ada satupun org yg bisa membantu dan merasa ku hilang aja ya di dunia ini , tetapi saat benar2 jatuh itu hati bilang diriku begitu berharga untuk suatu penyesalan dan jgn berputus atas Rahmat Allah. Berlama nya ku bljr memaafkn diriku ku , kdng muncul dan menyesal dan bnr kita dok , imbas nya k org terdekat. Semoga nnti ku bisa berkonsultasi dgn dokter psikiater 🙏
Masih ingat betul ada salah satu komen di video sebelum ini, yg menuliskan kalau sangat butuh pandangan orang lain ttg 'suicide dan atau mental illness'... Dan hari ini, Menjadi Manusia benar" memberikan video ini yg sangat dibutuhkan oleh bbrp teman² di komen tsb termasuk saya :) Terimakasih banyak :)
Psikolog (sebagai profesi) didapat dgn menempuh pendidikan S2 Profesi Psikolog, syaratnya S1 harus Sarjana Psikologi. Psikolog biasanya melakukan konsultasi dan terapi tanpa obat. Psikiater adalah Spesialis Kejiwaan. Setelah lulus Sarjana Kedokteran, seorang S. Ked harus mengikuti proses ko-ass (magang di RS) sampai dapat gelar dokter umum. Lalu, perlu punya pengalaman praktek bbrp tahun sampai bisa ambil spesialisasi (salh satunya Kejiwaan), dan kuliah selama sekitar 4 tahun. Psikiater biasanya tidak hanya konsul dan terapi, tapi juga dibantu obat. CMIIW.
Terimakasih dr. Jiemi dan Menjadi Manusia. Aku curiga bahwa ada yg salah sejak 2018 karena pikiran suicidal mulai ada. Aku baru berani ke psikolog di 2022 ini karena relapse nya makin parah. Sebelumnya, aku pikir aku cuma lebay. Tapi ternyata aku benar depresi. Akar masalah aku di keluarga. Setelah menyimak video ini, aku semakin yakin untuk kasih tau keluarga. Semoga mereka bisa menerima aku. Nanti aku sekalian kirim link video ini ke keluarga saat kirim foto surat diagnosis dari psikolog. Semoga teman-teman lain juga mampu melangkah lebih dekat ke solusi untuk masalahnya masing-masing.
Beruntung ada konten ini,aku jadi bisa banyak belajar :) tentang "Menjadi manusia" :)) jadi tau sudut pandang orang lain,Jadi tau pengalaman banyak orang ;))
its 5am at the morning , i didnt even sleep and im crying now lol. what dr Jiemi said really hit me hard. finally someone say smth that i needed to hear. thanks to dr Jiemi and Menjadi Manusia for making my morning more valuable than some of my gloomy morning before , at least i dont feel im alone anymore.
@@greynoodles6784 you've came all the way get this through and you are so brave, indeed. I know you are so much stronger than that. Please keep healthy 😊
Pengalaman pribadi...bbrp kali saya SDH bunuh diri ( meminum obat melebihi dosis) dimana ada masalah dtg bertubi-tubi...nggak sengaja di media ada mantan pasien berbagi pengalaman...dan disana asal aja aku curhat..siskolog Allviin...dgn sabar beliau mau mendgrkn.. beliau mmbmg dgn vidio conten... Alhamdulillah..saya bisa menguasai diri..sampai skrg
gw seorang dg pola pikir “jangan ngajarin gw tentang apapun yg belom lo alamin”, jadi gw butuh psikiater/ pemuka agama/ temen/ senior yg bisa ngajarin gw karena mereka udah pernah melalui apa yg gw tanyakan. dokter praktek dimana? mampu gak ya gw bayar dokter???? hahahahaha.
Yang membuat mental semakin down itu saat ingin mencurahkan isi hati ke teman atau saudara justru malah disalahkan karena mungkin kurang ibadah,kamu ngga dekat sama tuhan,kamu overthinking,kamu terlalu dibawa perasaan,kamu terlalu blablabla atau bahkan malah menunjukkan kalau seolah" masalah mereka lebih banyak dan lebih besar padahal yang dibutuhkan bukan itu tetapi didengar,didukung,disemangati,berikan pujian sebagai suatu penyemangat untuk orang" yg sedang stress,depresi,mental illness.Jadi mari menjadi manusia yang lebih memanusiakan manusia dengan berguna,positif dan menebar kebahagiaan untuk satu sama lain.Mari belajar bersama💛 Salut untuk narasumber dan channel yang selalu memberi hal" positif.Terima kasih🙏
Dari sekitar 5 tahun lalu saya sering merasa cemas dan panik berlebihan sampai tidak bisa mengkontrol diri. Hal ini terjadi hampir setiap hari. Setelah kuliah, saya mulai bekerja di tempat baru. Awal-awal perasaan tersebut hilang, namun setelah 4 bulan perasaan itu mulai muncul lagi bahkan ketika saya sedang bekerja. Karena itu, saya harus berhenti bekerja selama 1 bulan dan mengambil pekerjaan yang tidak mengharuskan pergi ke kantor. Hal ini terus pergi dan datang selama 4 tahun terakhir. Beberapa waktu lalu saya mulai mengalami kecemasan lagi dan saya memutuskan pergi ke psikolog. Saya sangat menyesal kenapa baru melakukannya sekarang. Untuk teman-teman yang merasa seperti itu, silahkan untuk segera mencari bantuan profesional. Apabila belum parah, jangan tunggu hingga menjadi parah. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesehatan selalu. Terima kasih untuk videonya.
Saya menyukai Psikologi, tapi sayang di kota tempat tinggal belum ada kampus dengan jurusan tersebut. Dan karena ga dapat izin keluar kota, akhirnya kuliah ambil jurusan lain. Sampai sekarang masih pingin banget kuliah psikologi, ada beberapa alasan kenapa cinta banget sama psikologi. Semoga one day bisa terwujud... ❤️
Aku bahkan sampai lupa gimana aku saat baik2 aja (normal). Aku sbnrnya tipe orang yg introvert dan bodo amat sama sekitar,kecuali orang itu care sm saya maka saya akan care balik sm dia. Kmudian prnh aku dibully waktu kls 2 Sma, aku pendiam dan mau mncoba mncari teman karna ada bbrp temen yg care dg aku (mmbuat aku agak percaya diri) tp trnyata aku ditertwakan tanpa sebab ,dihindarin dijijik2in, dr situ aku tau aku orang yg mnjijikan dan semakin tdk percaya diri. Perilaku mereka membuat aku takut sekedar k kantin atau k kmr mandi dan lbh sering di kelas. Kalo ada yg mnyinggung2 aku,lgsg ada rasa ga nyaman, malu, khawatir, tapi aku ga bisa berkata atau berbuat apa2. Merasa mereka semua jauh lbh unggul. Ternyata hal itu kebawa sampai kuliah. Saat aku kuliah aku mncoba mncari teman aku ditipu oleh org yg blng itu teman saya maka saya membantu dia yg katanya ditilang polisi, akibatnya saya mnggukan uang orgtua saya smpai bbrp juta karna penipu itu. Saya yg overthinker memikirkan kenapa semua itu trjadi sm saya. Kemudian ada rasa ketakutan luar biasa ttg kematian. Saat itu saya berjuang sndrian dan tdk mmbiacrakn ini ke kluarga/teman2. Akibatnya takut mati itu membuat kepala saya sakit setiap hari cemas tak terhingga dan berlangsung 5 tahunan. Waktu 2017 saya mulai menekan diri saya agar tdk merasakan takut mati lg walau tetap saja ada, saya alihkan ke takut sosial dan lain2. Sampai sekarang ketakutan mati masih ada bhkan saya pnya dr/dp sejak 2012. Aku yg sdh 4 kerja kantoran mrasa ga nyaman krna ketakutan sosial, sdgkn orgtua ingin saya bekerja. Krna saat sy bekerja mental sy sgt lemah dan tidk kuat unt mnghadapi dunia kerja..
Setuju dengan Dr.Jiemi , mental illness masih dianggap hal yang dipandang sebelah mata bahkan beberapa kasus yang lebih parah dianggap kerasukan. Dulu bangsa Eropa juga mengalami ini pada masa kegelapan namun sekarang tentunya sudah jauh berbeda walaupun masih ada tetapi stigma masyarakat kita masih jauh belum mencapai "pencerahan". Semoga semakin banyak kedepannya orang-orang seperti Dr.Jiemi ini show up dan mendidik bangsa kita kearah yang benar dalam menyadari kondisi kejiwaan seseorang satu dengan lainnya.
keren dokter jiemi, saya sirvivor PTSD dan BPD dans edang menempuh pendidikan psikologi, dan tidak jarang saya temui bahwa orang-orang yang berkecimpung di dunia kesehatan justru "enggan for seek help" karena stigma di dalam dunia kesehatan justru lebih besar
Keren bet menjadi manusia ngundangnya salah satu orang yg gua favoritin dong emg org org keren punya cerita yang org lain gabakal ngerti pasti, Semoga dokter selalu dipermudah urusannya. Btw gua juga pen cerita dikit jadinya, waktu itu sma gua pengen banget masuk psikologi karena ya gua kesepian, ada kecenderungan ngakhirin hidup, bener bener ngerasa kayak ada yang salah sama diri gua pokoknya sedikit paham dah gua omongan ini doktrr karena kurang lebih juga ngerasain kekgitu tapi mimpi gua, gua urungkan cuma gegara omongan ibu yang anaknya temen sd gua. Saat itu guw naek angkot dan ketemu ibu itu biasalah dia basa basi nanya gua mau kuliah jurusan apa. Gua jawab dengan enteng psikologi, trus ceramah lah dia kalo sayang Banget anak ipa ngambil psikologi(waktu sma gua ngambil ipa) dan btw anaknya dia ipa juga. Di dalem ceramahnya dia juga bilang kalo anak ipa harus teknik wkwkwkwk dan bangsatnya gua kemakan dong omongannya. Padahal gua mo masuk psikologi juga ada latar belakangnya dan sekarang gua akhirnnya masuk elektro dikampus swasta doain ye gengs moga moga gua ttp survive dan bisa berjuang disisi kemanusiaan dan ibunya si anak itu dapet ptn teknik industri semoga anaknya jadi manusia yang bisa membanggakan. Jadi gua cuma pen sharing kalo lu punya mimpi dan mimpi lu punya latar belakang yg cukup keren kudu lau perjuangin yeee gaes dan kita kudu harus tau kapan tutup kuping dan buka kuping buat dengerin orng lain, karena beberapa org ngmg juga gaada dasarnya kayak manatau itu ibu kenpa gua pen jadi psikolog. Kocak bngt gua wqktu sma pen masuk psikolog karena emg pen ngilangin rasa kesepian org lain hahahahah gua kangen banget pikiran seorang bocah optimis tanpa beban seakan bisa ngerubah dunia heheheheh
gw insecure, takut sama masa depan karena selalu buka kuping. kalo jadi anak hukum itu bakalan bgni" anak hukum buat org kaya, atau jadi audit mesti ekonominya bagus, sdgkn lo ga bagus" amat. well, bnr kata lo, kalo punya mimpi harus punya latar belakang dan kudu optimis. jangan dgrin kata" org yg sama sekali ga kenal siapa kita. kita yg hrusnya lebih kenal siapa kita, maka kita harus percaya sma diri kita :) thank you ya, gw masih sma kelas dua dan pikiran gw selalu gmna nanti kuliah, setiap malem overthinking karena perspektif orang lain.
“semuanya tergantung diri km sendiri, semuanya tergantung pikiranmu sendiri, kalo pikiranmu kesitu trs ya km bakal gt trs”. klo emang segampang omongan2 itu mungkin gw udh lepas dr sakit ini dari bertahun2 yg lalu..
Selamat malam dok, terima kasih sudah mau speak up tentang ini, dari saya yang suka sekali belajar ttg psikologi dari dokter jiemi Ardian. Kebetulan apa apa yg dokter bilang di video ini sangat valid 💯. Mengapa ? Karena saya merasakan hal yg serupa dgn dokter. Bulan februari kemarin saya sudah dipuncak tidak sanggup lagi hidup akhirnya saya memilih pergi ke psikiater walaupun ngga disetujui ortu saya, drpd saya mati konyol cuma grgr dengerin orang yg gatau apa yg saya rasain. Dan saya di diagnosa oleh dokter saya yaitu depresi dan anxiety, saya dikasih obat dok. Alhamdulillah dgn izin Allah saya rutin minum obat nya skrg sudah mulai pulih, bisa beraktivitas normal kembali bisa tersenyum dan tertawa tulus lagi dan kabar baik nya tahun ini saya mengambil kuliah jurusan psikologi hehe, doakan yaa semua nya yg lihat ini semoga kuliah saya lancar nantinya, karena saya pengen nolong siapapun manusia yang pernah mengalami serupa dengan saya dan seperti dokter jiemi, untuk kalian diluar sana, ayo jangan takut ke psikiater terdekat, kalau masalah biasa menjadi hal yg dipertimbangkan, coba cari puskesmas saja, harganya lumayan murah tapi kamu udh dapet pertolongan:) saya bersyukur karena saya tau kelemahan saya dan saya mau mengakui nya, terimakasiih yaa dok😊🙏
Salut dok, saya seorang ibu rumah tangga, bipolar, berbulan2 berada dlm kondisi depresi, alhamdulillah sekarang kondisi lebih baik. Saya belajar mencari tahu apa yg terjadi dg diri saya, saya berobat ke psikiater dan juga menguatkan diri secara spiritual. Saya terbuka dg keluarga dan teman-teman dekat, suami dan anak2 juga support saya. Thanks, dok ..😊🙏
Dari semua spesialisasi yg aku tahu, dokter yg hebat itu dokter ahli kejiwaan diikuti forensik. Mengapa? Sakit mental itu susah dialami semua tingkat makhluk hidup. Yang mengalami penyakit mental aja susah banget apalagi yg mengobati. Kebayang kan sabarnya.
11:40 "It's Okay to seek for help!"- Dr Jiemi. Jangan takut untuk meminta pertolongan kepada para profesional. Jangan hadapi sendirian :)
00:33 Mengapa kamu lebih memilih menjadi dokter spesialis jiwa?
03:00 Bagaimana tanggapan masyarakat tentang gangguan mental dari pandangan kamu?
04:30 Apa tanggapan kamu tentang Self-diagnose?
08:13 Langkah-langkah yang diambil ketika terdiagnosa gangguan jiwa
09:28 Pesan untuk orang-orang yang menonton video ini?
12:01 Menurut kamu, apa definisi Menjadi Manusia?
kak mau remind editornya aja, di konten videonya tertulis “it’s ok to sick for help” 😁
dear editor,
rules before editing
1. coffee
2. snack
3. another coffee
4. ...
5 ...
6. more coffee
Psikolog atau psikiater itu biayanya mahal gak sih?
@@STANdupwithEDIS mahal murah relatif sih kak. Tarifnya tiap daerah/kota juga bisa beda-beda. Kalau di tempat saya Jatim, sekitar 100-150 ribu per sesi nya
@@rerisvashti5012 oooh.. thanks infonya ya..
Banyak orang yang berasal dari keluarga yang keliatannya normal dan baik2 aja justru merasa tertekan karena harus mempertahankan citra dan reputasi keluarga, tidak bisa menjadi diri sendiri, dan berjuang sendiri untuk memenuhi rasa bangga orang lain, itu sangat2 bikin depresi. Kamu,yang fokus baca komen ini. Yang kuat yah, kamu gak sendiri kok. Jgn lupa untuk menguatkan org2 di sekitarmu juga,karena itu juga bisa menjadi sumber kekuatan untukmu :)
Banyak banget mba
Karena lingkungan menunut supaya terlihat Baik Baik saja.🙏
@@sandiboy6222 I know that feel, semoga kita bisa mengambil hikmah dan bisa menjadi orangtua yg bijak kepada penerus kita kelak agar mereka bisa menjadi manusia seutuhnya yg jauh lebih baik dari kita.
Angkat tangan mbak, mentoleransi segala hal
Apalagi dari keluarga yg ga baik-baik aja
Aku baca komennya nangis 😭
"Pertolongan itu ada. Kita hanya perlu mengizinkan diri kita ditolong" - dr. Jiemi Ardian
ini menit ke berapaa?
Dan detik ini airmataku jatuh😭😭😭
Sayangnya gak semudah itu bagi gue krn dari kecil ditanemin sama ortu kalo minta tolong itu sama dengan nyusahin org lain. Gue tau itu gak sepenuhnya bner tp susah banget buat ngilangin settingan ini di otak gue
@@maddywhite7772 sama bgt ini sm aku :') jd kadang bingung mau bersandar ke sapa kalo bukan diri sendiri
@@maddywhite7772 sama tapi sering ga reapond dan biarin aja
Psikiater yang paling aku tunggu",aku salut sama beliau
Dia seorang dokter kejiwaan yang berani mengakui soal kelemahan dirinya tentang kecenderungan bunuh diri, tetapi disitu dia juga bisa menemukan kekuatan dirinya, aku respect sama empatik dan sudut pandang dia terhadap masalah kejiwaan 💙
Wii terimakasih sudah menikmati video ini ya :D
@@MenjadiManusia sama sama 😊
@@MenjadiManusia
Bahas tentang "menjadi fetishist/kinkster di tengah dunia yang vanillanormative dong min"
Dokk minta info harus minum obat nggak............
Jadi inget drama Korea yg judulnya fix you, drama ini menceritakan seorang psikiater yg punya PTSD, dan bapaknya demensia. Entah di episode berapa lupa, dia pernah ngmong "orang yang mengerti dan paham rasa sakit biasanya adalah orang yg lebih sakit"
Ahh iya bnr bgt😭
true sekali
Baru selesai nonton eps 19 nih😹
It's okay to not be Okay ga si dramanya?? :v
@@salsabilas5102 fix you mbaa
Karena mental health belum umum, biaya ke professional kadang tidak ramah untuk org2 yang justru banyak mengalami penderitaan.
Dicover bpjs kok.❤
Dan dibeberapa puskesmas skrang sudah banyak poli kejiwaan dimna ada psikiater dan psikolog 😊
Setauku berobat di psikiater dicover BPJS kok, aku berobat ke psikiater bisa pake BPJS
Pake BPJS bisa
Naufal Alif tapi. Setlah berobat ke dua atau ke tiga bayar 1 jutaan lebih nebus obat
Sometimes you just want the pain to end, not your life
Yang artinyaaaa ??????
@@ibnu707 terkadang kamu cuma mau rasa sakitnya yang berakhir, bukan hidupmu
Yes, ketika seseorang ingin suicide, mereka bukan benar2 ingin mati, tapi hanya ingin penderitaan nya berakhir.
The thing is, u think the pain will go away only if u die.
dr.Jiemi ini keliatan bgt punya pribadi yg baik, selalu senyum sampe garis senyumnya aja jelas bgt :)
Terima kasih yah dok. Semoga kita semakin sadar pentingnya kesehatan mental.
Dari kecil saya dpt banyak tekanan batin dari ayah saya. Hampir tiap hari saya mendengar umpatan dari mulut beliau rasanya sakit sekali saat umpatan tersebut keluar dari orang terdekat orang yang harusnya jadi pahlawan untuk putrinya justru jadi patah hati pertama sekaligus paling besar buat saya. Rasanya hidup saya berat sekali hha. Untuk mencari pertolongan pun sangat sulit karena saya tinggal di kota kecil. Yang saya harapkan hanya semoga tidak ada orang lain yg mengalami hal seperti ini. Tahun ini, minggu depan saya akan mendaftar tes masuk ptn. Saya mau masuk psikologi, saya mau menolong banyak orang. Semoga saya bisa yaa. Bismillah psikologi ptn 2020.
Aamiin. Semangatt ya❤
Semangattt Pejuang Psikologii, kita samaa ❤️❤️
Amiinn semangat 🖤
Aamiin semangat dek kamu pasti bisa 👍💪
Aminn, semangat ya 💖
Setuju banget statement dr.jiemi "Saya gak belajar 11 tahun buat bikin orang overdosis atau kecanduan".
Waktu depresi gue lagi parah banget, rasanya udah males banget idup, gue sampe harus minum obat dari psikiater. Tapi ada aja tuh orang yang bilang, "Ngapain sih minum obat begitu.. bahaya loh. Kamu banyak doa aja, rajin ikut kegiatan gereja.."
Pas gue kontrol ke psikiater dan gue sampein apa yang orang itu bilang, dia cuma ketawa terus bilang, "Yang belajar tentang gangguan jiwa bertahun-tahun saya atau dia? Kamu lebih percaya yang mana?"
My psychiatrist is savage.
Aku juga pernah kok digituin sama guruku, terus aku curhat ke psikiater yang nanganin aku beliau bilangnya "diemin aja kalau orang ngomong kaya gitu, kan beliau gak tau ilmunya."
Sama aku jg perna "makanya rajin berdoa biar ga gila" 😔 its hurt
iya si orang pada sotoy
belom pernah disuruh ke ningsih tinampih ya ? saya pernah, hahahah
Nyesek banget, kadang kita dinilai terlalu berlebihan, halusinasi. Itu sangat menghancurkan.
Intinya, menjadi manusia secara ringkas padat dan jelas "bersyukur"
Dari penjelasan dr. Jiemi
" definisi Menjadi manusia adlh dengan menerima kelebihan dan kekurangan, kebahagian dan rasa sakit, cinta dan penolakan "
" Menerima seluruh aspek kehidupan dan bertumbuh didalamnya ",
Kadang manusia mendefinisikan BERSYUKUR hanya ketika dapat keberuntungan pdhl rasa sakit juga bagian dari keberuntungan yang berproses
Betuul sekali setuju!! semangat terus kita!
Terimakasih telah menuliskan ini:')
♥♥
Definisi menjadi manusia adlh dengan menerima kelebihan dan kekurangan,
Kebahagiaan dan rasa sakit, cinta dan penolakan
Menerima seluruh aspek kehidupan dan bersyukur didalamnya..
Kadang manusia mendefinisikan bersyukur hanya ketika dapat Keberuntungan,
Padahal rasa sakit jg bagian dari keberuntungan yang berproses..
Semoga bs bs jadi manusia seperti ini, ga terganggu lg dgn stigma org lain 🙏
"percayalah sangat berat jadi dokter" :D
"Untuk apa kita menahan rasa sakit yang sebenarnya bisa kita selesaikan?"
Dr. Jiemi
Awl mula berfikir kek gituh kalau ke psikiater di anggap gila atau kurang ibadah ,dan cerita ke keluarga pun percuma yg ad bilang km nnti ke canduan dengan obat2 itu ,dan di saat bener2 terganggu ke seharian smp 1bulan ,akhirny aku ke psikiater sendiri dengan cemas akan byk hal ,dan aku msh ttp berjuang udh 7 bulan aku meminum obat tsb ,utk kalian yg sm seperti aku semangat terus yah kalian tdk sendirian,dan utk temen atau apapun yg judge kita dan gatau apa itu depresi mending kalian diem atau hanya mendengarkan saja ,karna depresi sesungguhny bener2 menyakitkan
Semangattt masss✨
Shidqi Naufal Semangat yaa naufal semoga perjuanganmu tidak sia-sia, dan semoga harimu indah :)
Semangat kak😊
Semangan kak :) kamu bisa melwati ini semua :) semoga hari2 mu bahagia :)
Benerr bgt :') dengerin judge dari orang" cuma bikin tambah nyesek
Gak nyangka seorang dokter Jiemi, Sp. KJ pernah memiliki mental helath issue
Saya juga seperti dokter ada pikiran suicide, apalagi masalah internal dan masa2 pendidikan kedokteran yang menguras mental dan sangat sangat berat. Belum lagi masa pendidikan saya 7.5 tahun dari kuliah sampai koas karena covid dan hal2 lain yg membuat pendidikan ini lama. Saya juga mau jadi spesialis jiwa tapi ragu karena saya punya mental health issue dari kecil. Makasih dokter, ternyata saya gak sendiri. Terimakasih dokter "rasa sakit ini yang membuat saya ingin menjadi psikiater"
Its okay not to be okay, its okay if a doctor having a mental health problem because we are human.
Sekarang saya sedang berobat dan alhamdulillah jadi lebih baik, semoga saya dokter bisa jadi seperti dokter
Dari kecil saya sering diperlakukan tidak baik oleh bapak dan mama saya. Terkadang mereka baik tapi terkadang jg mereka menyakiti. Dihajar, dicaci, dimaki itu sudah biasa dari kecil sampai dewasa. Kadang ada pikiran pgn kabur dari rumah, pengen jg bunuh diri, dan pikiran itu muncul pd anak yg masih kecil. Bayangkan rasa sakitnya. Ketika saya menceritakan sesuatu yang menyakiti saya pun malah yang disalahinnya saya. Misalnya saya nangis karena teman saya nakal ke saya, yang dimarahin malah saya, bilangnya saya ajah yang gak beranian jadi anak. Padahal saya butuh perlindungan dan kasih sayang. Dan sampai saat ini saya tidak dekat secara batin dgn org tua saya. Setiap saya ada masalah pasti saya slalu pendam sendiri atau memepercayakannya kepada orang lain. Saya jg sering dendam, dan itu gak enak. Semoga Allah menyembuhkan luka batin saya, karena saya sudah berumahtangga, saya tidak mau kelak anak saya mendapatkan perlakuan yang sama dg saya dulu. Saya ingin mencintai anak saya sepenuh hati tanpa caci maki. Bismillah 🙏
Semoga selalu ada kasih di keluarga ya mbak :)
Semoga lekas pulih mbak🤗
I can feel you... Semangat mbak
Pst bs dg tekad kuat memutus mata rantai polas asuh ortu qt yg abusive🙏
Mbak, suka marah2 ke anak mbak nggak? kita mencintai anak anak tapi saat emosi suka marah berlebih?
semoga enggak ya
Sedikit cerita, saya juga mempunya mental ilness. Ketika saya jujur tentang hal itu, teman dekat menjauhi saya dan teman yang awalnya tidak dekat, justru malah menjadi dekat dengan saya. Saya datang ke psikolog untuk membantu saya. Tapi, teman saya menganggap hal itu adalah hal yang lucu, mereka tidak percaya. Bahkan saya sempat disebut gila dan pantas untuk berobat ke rsj. Sebentar lagi saya akan lulus dan saya berencana akan mengambil jurusan psikologi karena saya memiliki alasan yang sama dengan beliau. Tetapi, saya malah ditertawakan teman-teman karena saya ingin menjadi psikolog.
Yah, kita harus membuat masyarakat membuang jauh jauh stigma tentang orang orang yang masuk ke rsj, kesadaran akan kesehatan mental, dan tidak mneyepelekan hal itu. Karena sebetulnya dalam setiap kasus bunuh diri, ada tanggung jawab kita.
Tetap semangat ya Kak 💖
pengen gw kuliah psikologi tapi di kampus tmpat gw belom ada jurusan itu gitu mw keluar daerah gk ada biaya maklum keluarga gw ancur
semangat!!!
sama saya jga mulai tertarik dng psikolog krn saya introvert dan mengalami keluarga brokenhome. tpi sayang saya nggak punya uang buat kuliah psikolog. semoga banyak yg jdi psikolog dan menyadarkan masyarakat kita bahwa kesehatan mental itu penting.
@@alfi-il7be semangat!!
Ini juga yang jadi alasan saya belajar mental health... Untuk menolong diri saya sendiri dan orang lain...
Pertolongan itu ada sekalipun kita pikir rasanya itu tidak ada.
Pertolongan itu ada,
Kita hanya perlu mengizinkan diri kita ditolong.
Jangan tahan itu sendiri krn terlalu banyak rasa sakit yg kita tanggung sia².
It's ok to sick for help.
#Kediri, 04 Juni 2020
Kebanyakan mereka bilang " kamu setres cuma di kepala mu, ayo bahagia" bisahka ini didisamakan menjadi " banjir itu hanya sebatas lutut mu ayo melangkah" (berakhir dengan terbawa arus )
Aowkwokwok mati kebawa arus 😂👍
Mereka g tau gimana rasanya g tau gimana cara buat bahagia
Aku jg prnah sesekali mikir "sepertinya meninggal itu enak. Gk ngerasain sakit, dendam, iri. Bisa bahagia sama Tuhan Yesus disana" trus bilang lg "Tuhan Yesus bawa aku ke surga, ambil aku skrng, aku cape disini" :) trus mikir lg "klo gw ninggal skrng masih bnyk dosa" trus mikir lagi "gw ngapa sih tdi"
Maaf kak, bukan bermaksud mencampuri agama lain. Saya sering dengar kalau orang kristen akan ditebus dosanya oleh yesus, bukannya setelah meninggal, dosa-dosa kakak ditebus oleh yesus ya?
Hamba Allah Nggak apa-apa kok Anda kan hanya bertanya. Saya katolik, dan apa yg Anda dengar itu benar tapi saya maklum kalau Anda kurang memahaminya. Jadi yg saya pahami, Yesus mati untuk menebus dosa-dosa itu artinya kita manusia yang berdosa tidak lagi dipisahkan dengan Allah karena putranya Yesus Kristus telah menjadi perantara manusia kepada Bapa (perdamaian).
Allah yang sebelumnya jauh dan tak kelihatan kini telah telah hadir dan menjelma menjadi makhluk fana yaitu manusia. Bayangkan, Tuhan sendiri mau datang ke dunia merasakan apa yang dirasakan manusia dan memberitakan Injil (kehidupan yang dikehendaki Allah). Bukan berarti kita bisa bebas berdosa ( toh kita manusia memang tak akan luput dari dosa). Hanya dengan bertobat dan mengakui dosa-dosa kita kasih Tuhan akan selalu membawa kuasa nyata dalam hidup kita hingga waktu kematian. Pada akhirnya, Tuhan mau menebus dosa-dosa kita karena Dialah Allah yang penuh Kasih, Maharahim (Pengampun) dan Paling mengerti kita Manusia.
me rn
@@curcumaxanthorrhiza5041 haii Kak, aku ijin jawab yaa, bnrr bgt kak, memang kita udh ditebus sama Yesus, jadi pas meninggal nanti kita bersama Dia di Surga. Tapi kalau dalam konteks seperti ini, Tuhan ada pernah blg jg di Alkitab kalau jangan m*ti sebelum waktunya, dan memang semua dari kita juga ada keinginan ini bkn krn mau m*ati, tapi krn capek aja dan mau mengakhiri "penderitaan/ rasa sakit kita" dan kita menanggap kalau solusinya adalah m*ti, nah kalau seperti ini aku gabisa komentar untuk dikekekalannya seperti apa si, tp yang pasti di Alkitab Yesus bilang jangan. Tapi Yesus ga pernah ngehakimin org yg ada diposisi kyk gini, ada beberapa cerita di Alkitab yg mana ada nabi yg udh hopeless dan mau m*ti aja tp Yesus ga blg kyk "nti km masuk neraka lho" engga, melainkan Dia kasih makan nabi itu dan kasih dia kekuatan ekstra. Dia Tuhan yg baik. Semoga bs menjawaab. Smangat kakkk✨🔥
Percayalah beliau adalah poli dokter yang selalu penuh 😅
*Intinya = "self-diagnose, meringankan yang berat dan memberatkan yang ringan."*
Kata kata ini dalem banget...
Saya punya pacar (sekarang udah jd mantan) dulu dia sering curhat seperti itu ke saya. Dia orang yg sangat ceria untuk menutupi semua masalah dia. Semua orang terdekat dia tdk ada yg tahu ttg dia yg sebenarnya. Saya adl orang yg paling dia percaya bahkan yg orang tua nya tidak tahu tp dia ceritakan semuanya ke saya. Waktu itu aku ga tau musti ngapain setiap di curhatin kegitu sama dia. Sampe akhirnya kami di paksa untuk pisah dan sekarang udah ga bisa kontekan sama sekali. Ga tau keadaan dia sekarang. Tp yg jelas sekarang dia udah gada temen cerita lg. Padahal dia pernah bilang kegini “cuma dgn cerita ke kmu agar bisa nenangin perasaan aku pas udah buntu sama hidup”
Semoga mbaknya baik2 saja ya, karena rasanya berat sekali dan sangat sakit mengalami depresi, ditambah tidak ada teman yang bisa diajak bercerita.
Saya pun selalu berfikir,,, andaikan saja saya tak pernah ada di dunia ini
Entah kenapa kalau dengerin masukan dari doi gw malah dapet kek siraman rohani dalam konteks positif. Gimana ya, kek dia itu memposisikan diri dia seperti kita jadinya apa yg dia sharingkan kek kena dan dapet. Iya gasih?
Pendidikan dokter berat, hargailah mereka yang memang mau membantu mereka (mereka belajar 5,5 tahun agar bisa mendiagnosa penyakit anda dalam 10-15 menit)
Uppp
"Menjadi manusia adalah menerima segala aspek kehidupan dan bertumbuh di dalamnya"
powerful bgt.
"Terlalu banyak rasa sakit yang kita tanggung secara sia-sia". Terimakasih kepada dr. Jiemi pernyataan beliau menyampaikan hal serupa dengan yang saya alami. Dan sejak kecil dengan gangguan kesedihan yang hebat, bahkan sejak saya lahir menurut orangtua saya, saya selalu menangis melebihi bayi pada umumnya. Di tempat saya, secara agama saya melakukan "pebayuhan" dan "penglukatan". Seiring berjalannya waktu saya tumbuh dan melihat pengalaman yang menyesakkan dada, rasanya bathin saya dan otak saya cedera. Kecenderungan saya untuk menangis mulai berkurang semenjak masuk sekolah dasar. Saya menjadi aktif dalam pendidikan. Namun setelah ibu saya meninggal, diri kecil saya tiba" saja muncul kepermukaan dan menidurkan semangat, aktif, optimis dan kuat yang sebelumnya sangat menonjol. Sampai saat ini saya masih terjebak dalam rasa sedih yang tiba-tiba saja muncul, namun tak ada rasa nyaman terhadap siapapun dan apapun yang ada. Rasanya asing sekali. Sekilas saya terlihat normal. Namun ketika teman" saya atau bahkan keluarga saya melihat saya dalam fase depresi yang mereka katakan adalah saya kurang sembahyang, saya kurang cuek dan kurang bersyukur, saya lemah bahkan pernah saya diminta untuk mengikuti pelatihan bela diri supaya menjadi lebih kuat. Saya menjadi sangat sedih, ketika keluarga yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman justru menjadi sangat asing dan tak aman. Gangguan mental dianggap gangguan perilaku, dimana apa yang saya katakan semua karena ketidaksadaran. Saya sadar apa yang saya lakukan dan bahkan sangat berhati-hati mengambil tindakan agar tidak melukai siapapun, Tuhan adalah yang pertama mengetahuinya, juga adalah sahabat sejati dalam hidup saya. Saya adalah langit, dan depresi adalah awan hitam yang gelap membawa petir dan badai. Saya tetaplah manusia namun dengan pengalaman rasa sakit dan sedih yang sering. Semoga siapapun yang membaca dan menonton ini bisa berbahagia dan damai dalam diri. Terimakasih ❤️
Sdkt sama dgn apa yg sdg saya alami. Hidup terasa datar, sdg merasakan ga tau rasanya tertawa lepas sprt dulu. 😑
Semangat terus ya kak.. Sy pun jg sedang berjuang, untuk bisa hidup nyaman kembali dan bisa bahagia
"saya pengin masuk psikolog tapi dilarang orang tua, akhirnya masuknya ke dokter dengan tujuan saya menjadi psikiater nanti..." tidak hanya 'kita', teman, dr. Jiemi ternyata juga :')
Hai latifa
Dilrarangnya krna apa klo boleh tau ?
Kuliah di FK mana Kak?
Aku udah 3 bln berobat jln ke skiater, semoga utk tmn2 yg punya gangguan mental segera sembuh ya, aku jg lg berjuang buat sembuh..
Aku tertarik dan suka ilmu kedokteran jiwa dari awal blok dimulai. Sekarang lagi dokter muda (coass), udah lewat stase jiwa juga. Semoga cita-cita jadi dokter spesialis jiwa bisa terwujud :))
Aamiin
start 5:10
baru notice ini video yang ada di film dokumenter "kamu juga manusia"; video pertama yang akhirnya bikin saya berani pergi ke profesional dan rutin kontrol sampai ini setelah di diagnosa bpd & bipolar :)
Terimakasih Menjadi Manusia.
Terimakasih dokter Jiemy.
Semangat teman-teman penyintas 🤗
Sdh brp lama menjadi penyintas bipolar kak?
Gk kerasa sudah 4 tahun yang lalu video ini muncul. Skrng lihat dr. Jiemi di podcast bang Radit, ternyata beda jauh ya dgn yg skrng. Ku kira dlu beliau "gk pernah kenapa2" ternyata beliau pernah terpikir untuk "mengakhiri semua". Semoga sehat selalu dr. Jiemi 🙏🏼🙏🏼
"Ketika beban itu terasa berat, kenapa kita harus menanggungnya sendiri" nyesss bangettt dengernya
Saya gagal dalam berbagai aspek kehidupan, pendidikan, sosial, ekonomi. Dan rasanya ingin mathi saja, tetapi karena saya tau kalo nyawa ini milik Tuhan saya tetapkan untuk stay alive sekuat mungkin apapun yg terjadi. Cara satu2nya agar saya tidak menjadi gila adalah ,mendekatkan diri kepada Tuhan. Apapun yg terjadi sekarang dan nanti di masa depan, saya berusaha tidak merugikan orang lain dan sekuat mungkin beribadah kepada Tuhan. Karena saya sudah putus asa terhadap hal lain di dunia ini, trauma saya sudah terlalu berat untuk bisa mengubah hidup saya menjadi makhluk sosial.
Saya terpaksa keluar FKH dengan orang tua saya. Karena ekonomi, dan status ayah yang dikeluarkan dari PNS bikin mental saya tambah down, padahal sebelumnya, saya enggak muluk2 pengen jadi dokter hewan, walaupun dari kecil setiap ditanya, "jadi apa besar nanti?" jawabannya sama, "dokter iwak." yang saya artikan sebagai dokter hewan. Semester 3 saya keluar karena saya pikir; mungkin dengan cara keluar orang tua saya bisa berhenti ribut dan menghargai hidup. Tapi ternyata, enggak. Saya memutuskan menulis beberapa buku, dua diantaranya sudah terbit, bukannya apresiasi yang saya dapatkan, tapi ibu mencibir saya mati2an mulai dari: nulis gak guna, buang-buang waktu, royalti dikit, dst. Jelas, itu yang bikin mental saya tambah down, padahal kalau mau introspeksi sedikit saja, mungkin beliau sadar letak kesalahannya di mana. Dan memang, pola asuh yang buruk bikin saya sensi, susah berbaur sama orang. Dan iya, di hadapan semua orang saya bahagia, tapi di rumah saya dan ibu sering baku hantam.
sayang banget, kadang sebelum memilih pilihan sebesar itu, kita perlu bicara dengan orang tua, kerabat atau kawan dekat....
saya dulu juga memilih mundur dari jalur kuliah, tapi alasan utama nya saya sudah terlalu trauma, saya notis selama masa sekolah, sisi trauma itu sudah ada semenjak SMP....
sayang dek, kalo bisa diterusin dan belum D.O coba diteruskan lagi....
tentu saja sambil minta bantuan profesional
pelajaran dariku yang menderita trauma dan depresi hampir 2 dekade, lebih baik mencari bantuan ahli, lalu coba lebih berdamai dengan ekspektasi besar, entah itu dari dirimu, maupun dari orang lain.....
kita punya untuk merefleksi diri setiap hari, me time.....
tapi berkarir dikepenulisan nampaknya menyenangkan, semoga kamu tenang dan damai kembali
Ya Allah....situasinya sama dg keluarga saya...sy merasa pola asuh ortuku yg mmbuat sy mmpunyai mental illness
1:58 : *clueless
2:50 : *It's okay to seek for help
6:33 : *adequate
7:49 : *Because it's not depression
10:10 : *endure
Putriku jg brpikir bgtu dok...kdg gk ingin bgun dr tdr krna tdk berguna ..tdk bs mbhgiakn ortu ..lbh baik tdk hdr ..psti mama tdk terbebani😢😢...saat ini sdhng pngobtnbdgn psikiater..smoga Allah berikn kesembuhn u putriku dn semua yg sdg diuji dgn sakit mental.
Sy juga udah ngak kuat😢😢😢
beruntung mbk sebaga ibunya aware.. jadi anaknya cepat diberi bantuan untuk berobat ke dokter jiwa/psikoloh.
seenggaknya dokter sendiri berbicara tentang hal kecendrungan ingin bunuh diri saya jd gangerasa sendiri yg ngerasa tiba tiba nangis saat saya lagi nge scroll social media aja, saat saya bangun tidur yg ada di otak saya hanya "shit here we go again" why do i still alive this morning? , saat saya hanya bisa tidur setelah lewat dari jam 5 pagi, saat saya ditinggal teman2 dekat saya karna perubahan drastis saya, saat saya dibilang tidak bersyukur tidak dekat dengan Tuhan tidak bisa menahan kesedihan karna selalu saya tebarkan, karna saya lupa apa itu bahagia? gapapa saya tau saya besok akan terus buka mata dan kembali berfikiran buruk pd sesuatu yg belum mungkin terjadi.🤗🤗
Semangat kak! You're not alone❤️❤️❤️
Pergilah ke psikolog atau psikiater, they will help you, a lot. :)
@@bayonamora9159 saya punya teman yg punya mental illnes. Gak gampang memang, tapi kamu pasti bisa :).
Semangat🙏🙏
Devi Khoirunnisa' yasss WE r not alone!🙌🏻❤️
Suka banget denger beliau ngomong. Intonasinya, ekspresinya, adem banget :)
Paradigma Masyarakat
Tekanan dari Keluarga
Biaya ke Psikiater atau Psikolog
hal-hal diatas lah yang mengurungkan niat banyak orang untuk mencari pertolongan 😊
Memiliki niat untuk berproses sudah menjadi awal yang baik untukmu. Perlahan akan ada jalannya :)
Saya tidak bisa melupakan orang orang yang menyakiti saya dimasa lalu, bahkan setelah sudah berlalu selama belasan tahun. Saya merasa bahwa kehidupan sosial bukan sesuatu yang "aman" untuk saya, saya sulit berteman dan menerima orang baru, dan sulit sekali untuk percaya pada oranglain,
Dan saya selalu membenci diri saya sendiri, saya rasa semua orang bisa lebih baik dari saya sedangkan saya tidak, orang bilang saya cantik tapi saya rasa saya jelek, orang bilang saya pintar tapi saya rasa saya payah, orang bilang saya baik tapi saya rasa saya buruk, bahkan beberapa dari mereka selalu mengatakan, "merendah untuk meroket" , tanpa mereka sadari mereka sedang menyakiti saya, karna saya memang tidak merasa demikian.
Dari kecil, saya selalu dituntut untuk jadi anak "yang paling segalanya" paling pintar, paling baik, paling cantik,Dibandingkan, dibedakan, "dilombakan" tanpa mereka sadari bahwa yang seharusnya mereka katakan adalah tidak ada manusia yang sempurna dan tidak apa apa jika saya juga tidak sempurna.
Di sekolah, saya harus rangking teratas, saya belajar mati Matian untuk mempertahankan peringkat, menangis, bergadang, menampar diri saya sendiri, membenturkan kepala saya sendiri jika saya tidak bisa paham dengan yang saya pelajari, saya sadar sekarang yang saya lakukan waktu itu bukan belajar untuk memahami sesuatu, tapi hanya untuk mendapat nilai tertentu. Saya tidak ingin kalah, saya tidak ingin dibandingkan dengan teman2 atau sodara2 saya,bahkan ketika mereka akhirnya punya nilai yang lebih baik dari saya, saya akan mengatakan apapun agar saya tidak terkesan lebih buruk dari mereka, misalnya, "itu karna dia sekelas dengan anak anak bodoh, mangkanya dia jadi yang terbaik"
Ketika saya berada di tempat baru, saya selalu takut bertemu dengan orang orang yang lebih baik dari saya, dari segi fisik ataupun yang lainnya, karna itu akan membuat saya tambah membenci diri saya sendiri
Ada banyak lagi sih unek2 yang lain.
Pesan saya, untuk yang membaca ini dan sudah menjadi orangtua, jangan pernah membanding bandingkan atau menyama nyamakan anak dengan anak yang lainnya bahkan dengan saudaranya sendiri, jangan terlalu memuji berlebihan biarkan dia paham kekurangan dan kelebihannya, biarkan dia menerima dirinya secara utuh dan penuh, tidak apa-apa jika dia punya kekurangan, karna tidak ada manusia yang sempurna
dengerin ini sambil nangis dengan semua luka yang rasanya menyatu, helpfull sekali! it's oke to seek for help!
Membagi derita kita untuk ditolong, tapi terkadang penolong malah menambah beban bagi penderita.. karena takut untuk menghadapi atau takut akan apa yang terjadi selanjutnya, penderita akan memilih lebih baik diam daripada mengatakan. Bahkan mungkin berpikir lebih baik 1 saja yang menderita dan tidak perlu dibesar besarkan
“Menjadi manusia adalah menerima semua aspek kehidupan - dan bertumbuh didalamnya”. #this
Alasan ini juga mengapa ambil Psikologii :"
semangat ya kaa, do urbest✨
@@aliviaroulina Hehhee makasii yaa kak ❤️❤️
Terima kasih, much love, respect!
Me too
semangattt! Proud of u!
Logis enak di dengar ekspresinya juga natural
Banyak yg nanya bedanya psikiater dengan psikologi itu apa.
1.psikiater adalah dokter spesialis artinya dia harus lulus menjadi dokter dan menjalani pendidikan spesialis kejiwaan.psikolog melalui sarjana psikologi dan lanjut ke profesi psikolog
2.psikiater dapat memberikan obat,karena psikiater merupakan dokter,kaitan jiwa dengan terapi.psikolog tdk dpt memberikan obat,krn tdk melalui pendidikan dokter tetapi dapat memberikan terapi diluar obat seperti konseling dsb.
3.kaitan terhadap psikiater berkisar kepada dunia kejiwaan dengan medis dan di perdalam disitu.sementara psikologi bisa diluar medis yang nantinya seperti menetukan bakat potensi , psikologi masa dsb..(dokter bisa juga tetapi mungkin tdk terlalu fokus disitu) dan perannya mungkin tdk terlalu disitu.
4.dua duanya memiliki peran yg berbeda tetapi masih dalam satu bahasan yaitu kejiwaan dan psikis.diibaratkan TNI AD dgn TNI AU sama militer tetapi beda area kekhususan
Dsb.. yg lain bisa menambahkan
"karna kalau itu depresi beneran gak hilang dengan bersyukur " - dr. Jiemi Ardian
Setujuu
Salah satu pskiater yg benar2 merasakan apa yg diderita pasiennya, penjelasannya, postingan ig dan highlight Q n A nya jg bikin adem, bisa diliat sesekali kalo lg drop dan kalau jadwal ke pskiater masih lama. Beliau tdk memaksa untuk menanggapi sesutu dengan positif, karena sebenarnya itu diluar kemampuan penderita, beliau cukup mengerti seperti mengulurkan tangan membujuk kita untuk memaafkan diri sendiri, memeluk jiwa dan naluri yg depresinya sudah berkerak lama. Semoga sosok seperti dr jiemi semakin banyak, semakin banyak jg pihak yg mengerti betapa rumitnya mental illness, yg penderitanya setiap hari bertopeng berbaur bersama khalayak normal. Buat dokter, terimakasih sudah menginspirasi tanpa membebani.
Udah denger semua podcastnya dr Jiemi di Inspigo, juara banget dah beliau ini sih.
Btw saya rekomen buku courage of being happy "berani untuk tidak disukai". Menolong banget bikin pikiran jd tenang
buku favorit aku nih
Itu authornya siapa?
"Tidak layak sama sekali diri kita tersakiti terlalu banyak dan terlalu berat" 09:09
Fav aku bgt dr. Jiemi, semoga sehat selalu 🙏
Udah kesekian kalinya menjadi manusia kasi konten yang aku kira orang orang ga begitu aware mengenai kemanusiaan dan kehidupan :) Terima kasih karena selalu jadi channel yang menampilkan pendapat dan pengalaman dr berbagai sudut pandang!
Terimakasih sudah menikmati video ini! Semoga kami bisa terus menghadirkan video-video yang bermanfaat lainnya ya :D
Kesulitan tersendiri bagi saya ketika ingin meminta pertolongan adalah: biaya. Seringkali saya sudah merencanakan untuk pergi ke psikiater terdekat, tapi justru bentrok dengan kebutuhan kuliah, biaya spp adik, patungan kebutuhan rumah tangga. Ditambah saya tidak memiliki bpjs, sehingga terasa semakin sulit untuk meminta pertolongan ke profesional. Mungkin nanti, di lain waktu. Semangat selalu teman2 dan terimakasih dokter jiemi💛
Saya berkali kali merasakan sakit saat masih anak anak dan itulah alasan saya menjadi perawat anak untuk menyelamatkan masa depan mereka agar menjadi lebih baik 😊💜
Dokter hebat bangetttt berani sharing,
Ini hal yang berat sharing sisi terlemah kita
setiap hbs nonton konten disini jadi kyk pengen nangis, terlalu related dg saya .
Simpel...kalau ada yg punya takut appapun trauma2...
Ikut aja beladiri... apapun
Maka akan diajarkan melawan rasa takut...
Ingat orang beriman Tidak takut apapun karena tahu Allah selalu menjaga dan menolong... kuatkan mental dasar dari beladiri... dan jika sudah bangkit jangan sombong. Karna sombong adalah jalan kembali jatuh..
Trimaksi
Kak, wawancara psikolog atau psikiater tentang kehidupan mereka dong. Kan mereka jg manusia, pasti pernah jenuh, ada masalah, ada pikiran. Tp mereka jg menghadapi manusia2 yg menuangkan kejenuhan, masalah, dan pikiran. Sebagai orang awam aku pgn tau, gmn sih cara mereka menjalani kehidupannya?
Terima kasih atas masukannya :)
Sudah dalam tahap, entah hanya depresi atau bahkan gangguan jiwa. Tapi yang pasti, semua hal yg menyakitkan ini bnr2 telah mengganggu saya dlm berbagai kegiatan kehidupan. Bahkan berkali2 menyakiti diri sendiri dan mengalami self harm. Dan yg paling parah, pernah selama hampir seminggu mengalami gangguan sprt bisikan kata2 "bunuh diri" berkali2 dan itu bnr2 membuat saya sprt org gila yg nggak bisa berbuat apa2. Beruntung msh ingat Tuhan dan keluarga, kalau tidak mungkin sdh terkubur ditanah. Memang benar, mengobati saat depresi itu sdh merajalela sgt sulit rasanya...
Jika memang kau merasakan depresi, tolong ijinkanlah dirimu untuk di tolong , terimakasih dok 👍🥺
10 detik pertama aku udah berkaca-kaca. I'm struggling with the same problem :')
Bcd
Dokter ini jadi satu satu ya dokter yg gue follow di Twitter sebelum akhirnya gue follow temen temennya..
Entah kenapa isi tweetnya ok dan bisa bantu gue ngatasin panik, khawatir, dsb..
Gilasiiiii ..
Dok.. kalo dokter baca komen ini.. dok.. yaaaaaa saya jadi salah satu fans dokter loh.. wkwk.. Thankyou udah berbagi cerita sama kita.. :))
Ku pernah mengalami hal ini, mungkin depresi karena ku merasa hidup ku yg baik- baik aja tidak dingginkan org lain, akhirnya ku hancurkan lah diri ku, dan saat itu tidak ada satupun org yg bisa membantu dan merasa ku hilang aja ya di dunia ini , tetapi saat benar2 jatuh itu hati bilang diriku begitu berharga untuk suatu penyesalan dan jgn berputus atas Rahmat Allah.
Berlama nya ku bljr memaafkn diriku ku , kdng muncul dan menyesal dan bnr kita dok , imbas nya k org terdekat.
Semoga nnti ku bisa berkonsultasi dgn dokter psikiater 🙏
i feel the same pain. professional fees are not friendly, being a doctor is not friendly, sometimes i just want to say "please, help me."
Yup! The fees is one of the reason I can't really get the help I need
@@maddywhite7772 then, telling a friend sometimes doesn't solve the problem
@@rabiah7763 the problem become more complicated
sad but true
Setahu saya BPJS bisa cover biaya ke psikiater.
Masih ingat betul ada salah satu komen di video sebelum ini, yg menuliskan kalau sangat butuh pandangan orang lain ttg 'suicide dan atau mental illness'... Dan hari ini, Menjadi Manusia benar" memberikan video ini yg sangat dibutuhkan oleh bbrp teman² di komen tsb termasuk saya :) Terimakasih banyak :)
kembaliiii :) seneng bgt bisa menjawab sedikit dr kebutuhan kalian!
Psikolog : Lulusan S1 dan S2 Profesi Psikologi
Psikiater : adalah dokter Spesialis Kejiwaan
Mereka memiliki tugas yang berbeda
Lebih detil penjelasannya
@@desemberjanuari4334 psikiater bisa ngasih obat, psikolog engga
Psikolog (sebagai profesi) didapat dgn menempuh pendidikan S2 Profesi Psikolog, syaratnya S1 harus Sarjana Psikologi. Psikolog biasanya melakukan konsultasi dan terapi tanpa obat.
Psikiater adalah Spesialis Kejiwaan. Setelah lulus Sarjana Kedokteran, seorang S. Ked harus mengikuti proses ko-ass (magang di RS) sampai dapat gelar dokter umum. Lalu, perlu punya pengalaman praktek bbrp tahun sampai bisa ambil spesialisasi (salh satunya Kejiwaan), dan kuliah selama sekitar 4 tahun. Psikiater biasanya tidak hanya konsul dan terapi, tapi juga dibantu obat.
CMIIW.
@@LivingLifePerhaps Yap terima kasih sudah menjelaskan lebih detail :)
Psikolog hanya advice nasehat. Psikiater bisa melakukan obat klinis. Gitu nggak sih?
Terimakasih dr. Jiemi dan Menjadi Manusia.
Aku curiga bahwa ada yg salah sejak 2018 karena pikiran suicidal mulai ada. Aku baru berani ke psikolog di 2022 ini karena relapse nya makin parah. Sebelumnya, aku pikir aku cuma lebay. Tapi ternyata aku benar depresi.
Akar masalah aku di keluarga. Setelah menyimak video ini, aku semakin yakin untuk kasih tau keluarga. Semoga mereka bisa menerima aku. Nanti aku sekalian kirim link video ini ke keluarga saat kirim foto surat diagnosis dari psikolog.
Semoga teman-teman lain juga mampu melangkah lebih dekat ke solusi untuk masalahnya masing-masing.
selamat berjuang dan berproses teman teman, kamu engga sendirian 💙🌻
Terimakasih sudah menikmati 🥰
Menjadi Manusia terus berkarya dan menjadi terang dalam gelap 🌻
Beruntung ada konten ini,aku jadi bisa banyak belajar :) tentang "Menjadi manusia" :)) jadi tau sudut pandang orang lain,Jadi tau pengalaman banyak orang ;))
its 5am at the morning , i didnt even sleep and im crying now lol. what dr Jiemi said really hit me hard. finally someone say smth that i needed to hear. thanks to dr Jiemi and Menjadi Manusia for making my morning more valuable than some of my gloomy morning before , at least i dont feel im alone anymore.
You are never alone. Keep your head up.
Adzkia Z thanks , means a lot😭❤️
@@greynoodles6784 you've came all the way get this through and you are so brave, indeed. I know you are so much stronger than that. Please keep healthy 😊
how are you now? Hope you feel better now😊
Pengalaman pribadi...bbrp kali saya SDH bunuh diri ( meminum obat melebihi dosis) dimana ada masalah dtg bertubi-tubi...nggak sengaja di media ada mantan pasien berbagi pengalaman...dan disana asal aja aku curhat..siskolog Allviin...dgn sabar beliau mau mendgrkn.. beliau mmbmg dgn vidio conten... Alhamdulillah..saya bisa menguasai diri..sampai skrg
luka2 yg ada selama ini mendorong aku buat masuk jurusan psikologi:)
Hai ardelia :)
Udh jdi psikolog blum
Sembuhin aku dong :")
Apa yang dikata kak jiemi serasa suara teman2 penderita mental illness ...its best
gw seorang dg pola pikir “jangan ngajarin gw tentang apapun yg belom lo alamin”, jadi gw butuh psikiater/ pemuka agama/ temen/ senior yg bisa ngajarin gw karena mereka udah pernah melalui apa yg gw tanyakan. dokter praktek dimana? mampu gak ya gw bayar dokter???? hahahahaha.
Aku nonton sambil nangis. Thank you for still alive dok 🩵
Yang membuat mental semakin down itu saat ingin mencurahkan isi hati ke teman atau saudara justru malah disalahkan karena mungkin kurang ibadah,kamu ngga dekat sama tuhan,kamu overthinking,kamu terlalu dibawa perasaan,kamu terlalu blablabla atau bahkan malah menunjukkan kalau seolah" masalah mereka lebih banyak dan lebih besar padahal yang dibutuhkan bukan itu tetapi didengar,didukung,disemangati,berikan pujian sebagai suatu penyemangat untuk orang" yg sedang stress,depresi,mental illness.Jadi mari menjadi manusia yang lebih memanusiakan manusia dengan berguna,positif dan menebar kebahagiaan untuk satu sama lain.Mari belajar bersama💛
Salut untuk narasumber dan channel yang selalu memberi hal" positif.Terima kasih🙏
Dari sekitar 5 tahun lalu saya sering merasa cemas dan panik berlebihan sampai tidak bisa mengkontrol diri. Hal ini terjadi hampir setiap hari. Setelah kuliah, saya mulai bekerja di tempat baru. Awal-awal perasaan tersebut hilang, namun setelah 4 bulan perasaan itu mulai muncul lagi bahkan ketika saya sedang bekerja. Karena itu, saya harus berhenti bekerja selama 1 bulan dan mengambil pekerjaan yang tidak mengharuskan pergi ke kantor. Hal ini terus pergi dan datang selama 4 tahun terakhir. Beberapa waktu lalu saya mulai mengalami kecemasan lagi dan saya memutuskan pergi ke psikolog. Saya sangat menyesal kenapa baru melakukannya sekarang. Untuk teman-teman yang merasa seperti itu, silahkan untuk segera mencari bantuan profesional. Apabila belum parah, jangan tunggu hingga menjadi parah. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesehatan selalu. Terima kasih untuk videonya.
Kayanya ada tulisan yang salah min? Seharusnya "It's okay to seek for help" tapi di video "It's okay to sick for help" di menit ke 11:42
Mungkin adminnya lagi sick, dan harus seek for help hehe
Saya tersentuh dg kalimat penutup dokter....sampai mata berkaca2...
Saya menyukai Psikologi, tapi sayang di kota tempat tinggal belum ada kampus dengan jurusan tersebut. Dan karena ga dapat izin keluar kota, akhirnya kuliah ambil jurusan lain. Sampai sekarang masih pingin banget kuliah psikologi, ada beberapa alasan kenapa cinta banget sama psikologi. Semoga one day bisa terwujud... ❤️
Aku bahkan sampai lupa gimana aku saat baik2 aja (normal). Aku sbnrnya tipe orang yg introvert dan bodo amat sama sekitar,kecuali orang itu care sm saya maka saya akan care balik sm dia. Kmudian prnh aku dibully waktu kls 2 Sma, aku pendiam dan mau mncoba mncari teman karna ada bbrp temen yg care dg aku (mmbuat aku agak percaya diri) tp trnyata aku ditertwakan tanpa sebab ,dihindarin dijijik2in, dr situ aku tau aku orang yg mnjijikan dan semakin tdk percaya diri. Perilaku mereka membuat aku takut sekedar k kantin atau k kmr mandi dan lbh sering di kelas. Kalo ada yg mnyinggung2 aku,lgsg ada rasa ga nyaman, malu, khawatir, tapi aku ga bisa berkata atau berbuat apa2. Merasa mereka semua jauh lbh unggul. Ternyata hal itu kebawa sampai kuliah. Saat aku kuliah aku mncoba mncari teman aku ditipu oleh org yg blng itu teman saya maka saya membantu dia yg katanya ditilang polisi, akibatnya saya mnggukan uang orgtua saya smpai bbrp juta karna penipu itu. Saya yg overthinker memikirkan kenapa semua itu trjadi sm saya. Kemudian ada rasa ketakutan luar biasa ttg kematian. Saat itu saya berjuang sndrian dan tdk mmbiacrakn ini ke kluarga/teman2. Akibatnya takut mati itu membuat kepala saya sakit setiap hari cemas tak terhingga dan berlangsung 5 tahunan. Waktu 2017 saya mulai menekan diri saya agar tdk merasakan takut mati lg walau tetap saja ada, saya alihkan ke takut sosial dan lain2. Sampai sekarang ketakutan mati masih ada bhkan saya pnya dr/dp sejak 2012. Aku yg sdh 4 kerja kantoran mrasa ga nyaman krna ketakutan sosial, sdgkn orgtua ingin saya bekerja. Krna saat sy bekerja mental sy sgt lemah dan tidk kuat unt mnghadapi dunia kerja..
Halo airina
Semangat terus ya 🙂
Setuju dengan Dr.Jiemi , mental illness masih dianggap hal yang dipandang sebelah mata bahkan beberapa kasus yang lebih parah dianggap kerasukan. Dulu bangsa Eropa juga mengalami ini pada masa kegelapan namun sekarang tentunya sudah jauh berbeda walaupun masih ada tetapi stigma masyarakat kita masih jauh belum mencapai "pencerahan". Semoga semakin banyak kedepannya orang-orang seperti Dr.Jiemi ini show up dan mendidik bangsa kita kearah yang benar dalam menyadari kondisi kejiwaan seseorang satu dengan lainnya.
Depresi bukan sekedar stress biasa ..
Bener bener sakit bahkan bisa membuat fisik ikut sakit..
memang ya, the best person comes from the worst pain. terima kasih Dr Jiemi sudah sharing, sukses terus Menjadi Manusia.
keren dokter jiemi, saya sirvivor PTSD dan BPD dans edang menempuh pendidikan psikologi, dan tidak jarang saya temui bahwa orang-orang yang berkecimpung di dunia kesehatan justru "enggan for seek help" karena stigma di dalam dunia kesehatan justru lebih besar
Keren bet menjadi manusia ngundangnya salah satu orang yg gua favoritin dong emg org org keren punya cerita yang org lain gabakal ngerti pasti, Semoga dokter selalu dipermudah urusannya. Btw gua juga pen cerita dikit jadinya, waktu itu sma gua pengen banget masuk psikologi karena ya gua kesepian, ada kecenderungan ngakhirin hidup, bener bener ngerasa kayak ada yang salah sama diri gua pokoknya sedikit paham dah gua omongan ini doktrr karena kurang lebih juga ngerasain kekgitu tapi mimpi gua, gua urungkan cuma gegara omongan ibu yang anaknya temen sd gua. Saat itu guw naek angkot dan ketemu ibu itu biasalah dia basa basi nanya gua mau kuliah jurusan apa. Gua jawab dengan enteng psikologi, trus ceramah lah dia kalo sayang Banget anak ipa ngambil psikologi(waktu sma gua ngambil ipa) dan btw anaknya dia ipa juga. Di dalem ceramahnya dia juga bilang kalo anak ipa harus teknik wkwkwkwk dan bangsatnya gua kemakan dong omongannya. Padahal gua mo masuk psikologi juga ada latar belakangnya dan sekarang gua akhirnnya masuk elektro dikampus swasta doain ye gengs moga moga gua ttp survive dan bisa berjuang disisi kemanusiaan dan ibunya si anak itu dapet ptn teknik industri semoga anaknya jadi manusia yang bisa membanggakan. Jadi gua cuma pen sharing kalo lu punya mimpi dan mimpi lu punya latar belakang yg cukup keren kudu lau perjuangin yeee gaes dan kita kudu harus tau kapan tutup kuping dan buka kuping buat dengerin orng lain, karena beberapa org ngmg juga gaada dasarnya kayak manatau itu ibu kenpa gua pen jadi psikolog. Kocak bngt gua wqktu sma pen masuk psikolog karena emg pen ngilangin rasa kesepian org lain hahahahah gua kangen banget pikiran seorang bocah optimis tanpa beban seakan bisa ngerubah dunia heheheheh
gw insecure, takut sama masa depan karena selalu buka kuping. kalo jadi anak hukum itu bakalan bgni" anak hukum buat org kaya, atau jadi audit mesti ekonominya bagus, sdgkn lo ga bagus" amat. well, bnr kata lo, kalo punya mimpi harus punya latar belakang dan kudu optimis. jangan dgrin kata" org yg sama sekali ga kenal siapa kita. kita yg hrusnya lebih kenal siapa kita, maka kita harus percaya sma diri kita :) thank you ya, gw masih sma kelas dua dan pikiran gw selalu gmna nanti kuliah, setiap malem overthinking karena perspektif orang lain.
“semuanya tergantung diri km sendiri, semuanya tergantung pikiranmu sendiri, kalo pikiranmu kesitu trs ya km bakal gt trs”. klo emang segampang omongan2 itu mungkin gw udh lepas dr sakit ini dari bertahun2 yg lalu..
YA ALLAHHH DOKTER KUU akhirnyaaa :"
Aku udah lama ngikutin dr jiemi Ardian di Instagram, tapi jujur aja baru pertama kali nonton kisah beliau
Suka banget sama beliau. Psikiater yg selalu kasih motivasi buat orang orang yang berjuang buat kesehatan mental ✨💛
Setuju.... Pak Dokter, depresi itu sangat menyakitkan..butuh ditolong oleh Dokter Jiwa
Please pray for me. I dont have anything except 'wants' to be a Psychiatrist
Go girl🤗
Selamat malam dok, terima kasih sudah mau speak up tentang ini, dari saya yang suka sekali belajar ttg psikologi dari dokter jiemi Ardian. Kebetulan apa apa yg dokter bilang di video ini sangat valid 💯. Mengapa ? Karena saya merasakan hal yg serupa dgn dokter. Bulan februari kemarin saya sudah dipuncak tidak sanggup lagi hidup akhirnya saya memilih pergi ke psikiater walaupun ngga disetujui ortu saya, drpd saya mati konyol cuma grgr dengerin orang yg gatau apa yg saya rasain. Dan saya di diagnosa oleh dokter saya yaitu depresi dan anxiety, saya dikasih obat dok. Alhamdulillah dgn izin Allah saya rutin minum obat nya skrg sudah mulai pulih, bisa beraktivitas normal kembali bisa tersenyum dan tertawa tulus lagi dan kabar baik nya tahun ini saya mengambil kuliah jurusan psikologi hehe, doakan yaa semua nya yg lihat ini semoga kuliah saya lancar nantinya, karena saya pengen nolong siapapun manusia yang pernah mengalami serupa dengan saya dan seperti dokter jiemi, untuk kalian diluar sana, ayo jangan takut ke psikiater terdekat, kalau masalah biasa menjadi hal yg dipertimbangkan, coba cari puskesmas saja, harganya lumayan murah tapi kamu udh dapet pertolongan:) saya bersyukur karena saya tau kelemahan saya dan saya mau mengakui nya, terimakasiih yaa dok😊🙏
Maaf bukan puskesmas, tapi rumah sakit umum daerah
Salut dok, saya seorang ibu rumah tangga, bipolar, berbulan2 berada dlm kondisi depresi, alhamdulillah sekarang kondisi lebih baik. Saya belajar mencari tahu apa yg terjadi dg diri saya, saya berobat ke psikiater dan juga menguatkan diri secara spiritual. Saya terbuka dg keluarga dan teman-teman dekat, suami dan anak2 juga support saya. Thanks, dok ..😊🙏
Sy pun juga ingin memiliki pasangan yg dpt menerima bipolar sy saat ini
Kadang kita suka cerita yg ngga mengalaminya pasti merespon dengan jawaban tiddak bersyukur kurang ibadah betul sekali
Rasa sakit ini yang membuat saya akhirnya masuk psikologi :))
Saya juga
Sama:')
Samaa:’)
Sama
Aku juga pengen ke psikologi
Karena aku juga ngalamin
Dari semua spesialisasi yg aku tahu, dokter yg hebat itu dokter ahli kejiwaan diikuti forensik. Mengapa? Sakit mental itu susah dialami semua tingkat makhluk hidup. Yang mengalami penyakit mental aja susah banget apalagi yg mengobati. Kebayang kan sabarnya.