tuan besar yang mulia paduka Rothschild bersabda, teori konspirasi bukan soal salah benar tapi soal memberi hipotesis yang baru 😄 pada kenyataannya banyak kok fakta2 yg sudah teruji secara ilmiah tapi taunya bodong. jadi ya wajar saja jika ga sepenuhnya umat sebelah percaya sama penelitian2 lembaga resmi macem WHO. btw sumber teori konspirasi saya bukan kaskus pak gugem, tapi dari postingan grup facebook 😅 JOSS kapan kapan saya traktir kopi pak gugem 🤟🤟🤟🤟🤟
tentu yg teruji ilmiah banyak yg salah bnar karena dalam megodologi pengetahuan semua bs bnar dan bs salah. wel kom bek baraya ( nunggu diajak collab )
Terimakasih, barusan mikir seandainya ada orng baik yng mencatat poin” yng disampaikan gurgem di kolom komentar pasti lebih gampang di ingat oleh penonton
Cover yg sangat membantu, terlihat kalau beliau ini menyimak videonya dg begitu banyak pemahaman naratif dan ditambah beberapa pengulangan vidio untuk meyakinkan bahwa yang dilakukannya benar-benar tersimpul dg baik👍👍👍
contoh 1 : "ah pokoknya yakin aja udah angka 5 tuh lebih kecil dari angka 3" contoh 2 : "kayanya nihh ya 5 lebih gede dari angka 3 dah, gatau juga sih tapi pastinya..." contoh 3 : "pokoknya 5 pasti lebih gede dari 3, soalnya pythagoras dulu pernah bilang gitu!" contoh 4 : "5 lebih besar dari 3 karena secara matematis dan logika misal angka 5 dikurangi 3 hasilnya itu positif, sedangkan misal 3 dikurang 5 hasilnya negatif--maka dapat disimpulkan 5>3" contoh 5 : ngambil penggaris dan 2 pensil beda ukuran "dari satuan panjang di penggaris ini aja kita bisa lihat dengan jelas bahwa pensil 5cm lebih panjang secara visual daripada pensil yang 3cm" contoh 6 : [ngumpulin buku2 pythagoras, euler, dll], screening pada bagian topik terkait, analisa irisan dari teorema2 yang ditemui pada sumber terkait topik tsb, lakukan pengujian berulang, analisa kemungkinan error, buat kesimpulan bahwa 5>3.
Rangkuman: - 6 level metodologi ilmu pengetahuan: 1. menyangkal kemungkinan realitas unt menenangkan dirinya 2. intuitif (mengabdalkan perasaan). sumber: blink by malcolm gladwell 3. otoritatif = menggantungkan pengetahuan pd sosok. krn percaya sosok itu lebih ahli. masalahnya harus dibarengi dgn rasionalisme, kl tidak maka kita bs memberikan otoritas yg salah 4. rasionalisme 5. empirisme 6. scientific: kumpulkan data - verifikasi- interpretasi
Banyakin tema" tentang teori berpikir dan logika, pak guru. Mungkin bisa refer juga ke bukunya Martin Suryajaya yg Principia Logica, sama bahas kognitif bias. Terus juga metode deduktif, induktif, side by side, inclusion, formulation, dll. Paling suka kalau udah bahas teori berpikir, karena kepake banget buat sehari-hari
6 metodelogi berfikir secara ilmu pengetahuan 1. Metode pasrah (Menolak semua Realitas demi memenangkan diri). 2. Metode intuisi ( berprasangka ) 3. Metode berpengetahuan otoritatif ( berfikir dengan salah satu sumber) 4. Metode rasionalisme ( logika) 5. Metode empiris (menguji dengan pengalaman dan uji lab data 6. Metode sains ( mengumpulkan semua sumber data dan melakukan verifikasi secata internal dan eksternal kesimpulan interpretasi)
kalo itu pengalaman buruk terus dia masuk ke lubang yang sama, goblok namanya, gunanya sebuah pengalaman agar bisa jadi pelajaran dimana perlu analisis untuk menghasilkan sebuah kesimpulan dari pengalaman itu
@@adimasR baik buruk itu nilai ...dlm logika atau scienttidak mengenal sistem nilai ...misal seorang pembunuh bayaran yg sudah malang melintang kemungkinan ia bisa membuat buku berisi pengalamannya
Nonton video ini menyadarkan saya bahwa skripsi yg sering jadi momok menakutkan buat mahasiswa, ternyata hanya bagian kecil dari "seni berfikir". Kl saja setiap mahasiswa memahami substansi dari penyusunan skripsi( tidak hanya sekedar lulus), sekelompok orang yang gagal memahami sesuatu akibat cacat logika yang kemudian menimbulkan hoax sepertinya hanya menjadi bahan tertawaan bukan referensi.
@@Rezki_SR ada banyak faktor mahasiswa gk bisa menyerap matkul metodelogi. dari mahasiswa nya sendiri yang malas, dari atmosfer kampus yang kurang menekan siswa untuk berfikir kritis, bahkan sampai dosen itu sendiri yang tidak bertanggung jawab, contohnya saya yang ingin belajar metodelogi penelitian secara langsung di real life tapi apadaya dosen saya kurang bertanggung jawab. alhasil kami, selaku mahasiswa yang diajar beliau kebingunan dalam menyusun skripsi bahkan sampai ke tahap menyepelekan matkul tersebut.
Sering sekali waktu ngopi bareng temen, argumen saya di bantah hanya karena pengalaman pribadi, atau intuitive pribadi mereka yang berbeda dengan argumentasi yang saya sampaikan dari beberapa ahli yang memang meneliti tema yang saya angkat. Di satu sisi memang saya sedih, dan kecewa di satu sisi saya kasihan. Padahal temen yang menyangkal saya itu orangnya cerdas, fast learner, dan ketika saya menyampaikan fakta-fakta empiris dia sangat bertolak belakang dengan kemampuan otaknya. Waste his kind of power I guess kekw. Tapi saya memang sih butuh sangkalan buat inspirasi pov yang lebih bervariasi.
1. Orang cerdas dan fast learner itu tau bahwa evidence itu ada levelnya 2. Teman anda tidak mengerti level of evidence Kesimpulan :? NB: pintar bicara tidak sama dengan pintar berfikir
Pada dasarnya kalau ente emang lebih bener ya gampang. Yang ente harus lakukan ya tinggal melakukan epistemologi terhadap argumen lawan bicara ente. Karena pada dasarnya sebener apapun argumen ente, kalau dirasa enggak enak didenger oleh lawan bicara ente, ya enggak bakal dia dengar. "Ornag-orang cenderung mendengarkan apa yang dia mau/sukai untuk didengarkan, walaupun salah". Beda dengan bila ente bertanya ke pada dia. Dia bakal cenderung mendengarkan, apalagi kalau pada dasarnya dia narsistik. Di mana bakal jadi peluang dia untuk mengekspresikan kenarsisannya. Insting tersebut dapat ente manfaatkan untuk mempertanyakan kekokohan dasar argumen yang dia ungkapkan. Paling enggak kalau dia mendengar pertanyaan ente, dia bakal meragukan pada diri sendiri terhadap argumennya. Diskusi yang baik, adalah saling bertanya. Sayangnya budaya pendidikan di Indonesia sifatnya cenderung ke arah doktrin (satu arah), contoh utama adalah dalam pengajaran Agama. Beda kalau di Indonesia yang diajarin adalah filsafat.
Dalam Buku Madilog Tan Malaka, logika adalah salah satu komponen yang harus dimiliki oleh masyarakat Indonesia agar bisa sepenuhnya merdeka. Hanya saja, hingga saat ini masih banyak isu-isu yang mengandalkan sesat fikir dan ternyata efektif untuk menggoreng opini masyarakat. Sementara itu, tradisi dan dogma masih lebih sering dikedepankan daripada metode baconian dalam diskursus publik.
Keren Guru Gembul mengajarkan ilmu kuliahan filosof doktoral dengan bahasa yang lebih membumi. Bayangkan kalau lebih banyak orang yang berilmu (para Profesor dan Doktor) juga bisa turun gunung berbagi pengetahuan melalui media sosial. Mari membangun kesadaran masyarakat untuk lebih terdidik, bijaksana dan berkeadilan dalam membangun kesejahteraan bersama. Kalau ingin lebih realistis perlu mengubah berfikir mitos menjadi logos.
Jika kita berpikir 2 langkah didepan pemikiran umum, maka kita pantas jadi pemimpin. Jika kita berpikir 5 langkah didepan pemikiran umum, maka kita benar benar dianggap gila
Pada dasarnya manusia punya prinsip berfikir yang sama: mendapatkan hasil dengan usaha sekecil-kecilnya Mungkin untuk kawan² yang ingin mempelajari cara, sistem, atau metode berfikir manusia bisa dari buku rekomendasi saya yang berjudul "Thinking fast and slow - Daniel kahneman" yang menjelaskan berfikir cepat--Intuitif, otomatis, impulsif, cenderung bias, naluri, emosional, doyan melompat ke kesimpulan, pandai² buat korelasi antar peristiwa yang bahkan merupakan sampel acak kejadian, dan tanpa usaha Dibandingkan dengan berfikir lambat yang butuh usaha mental, punya kemampuan skeptis dalam mengawasi intuisi, rasional, logis, dan butuh kontrol diri Rasional adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang berhasil melawan kemalasan berpikir (intelektual)
saran saya bagi orang yg awam bgt & pgn ngebenerin logikanya, mungkin perlu baca pengantar logika dulu, ttg dasar2 logika, mulai logika klasik sampai logika modern yg pakai simbol2
Pa guru gembul....sy sangat berkesan atas smua bhsan baik yg kntrovrsi, psicolgi, saint, soslgi dll yg sll d bhs dan pmprannya luas runtut dan logis....sy prnah ikuti suatu pnddkn non frmal mngnai ESQ sktar thn 2006 - 7...bhwa smpai skrg mnsia br mnggnakn kmmpuan cr brfkirnya 3 prsen...itu sj sdh mnghsilkn pngethuan yg waaaw, bgimna klo smpe 100 prsen...mdh2an guru gembul bs mmbhas hal ini brkaitan kcrdsan tsb...shat sll guru gembul......Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin 🤲
"Sains yg bersikeras bahwa ia satu2nya yg mempunyai metode yg benar dan satu2nya yg mempunyai hasil yg bisa diterima adalah ideologi dan itu harus dipisahkan dari proses edukasi" Paul Feyerabend
Sejatinya ideologi lahir dari perasaan seseorang. Dan itu menjadi sistem pemikiran abstrak, dan yg namanya perasaan=abstrak tidak bisa bercampur dengan metode sistematis
@@user-iv5wn1su4c metode dan hasil penelitian secara sains yg mengklaim bahwa itu satu2 nya kebenaran, yg di luar sains sesat, kafir, masuk neraka. Itu udah jadi ideologi bahkan dogma, bahkan seperti agama baru. Sains jadi Persis seperti gereja sebelum renaissance "Scientific "facts" are taught at a very early age and in the very same manner in which religious "facts" were taught only a century ago." Paul Feyerabend
Metode berpikir "scientist". Yang benar itu metode berpikir scientific. scientist itu kata benda (noun). Yang tepat dikalimat tersebut adalah kata sifat (adjective) yaitu scientific.
BTW, misal dlm kalimat "cara berpikir anda", di situ "anda" adalah kata benda; Jd, setelah kata "berpikir" bisa jg diikuti kata benda. Contoh dgn kata sifat: Cara berpikir (yg) logis.🤔😬
Menurut Yuval Harari di buku Sapiens, salah satu filosofi berpikir yang membuat kita banyak tahu adalah dgn menerima ketidaktahuan (ironis ya 😅) Jadi kalau misalnya ada fenomena tertentu, orang yang punya keberanian untuk bilang 'tidak tahu' kemudian mencari sumber scr scientific, akan berakhir lebih 'pintar' ketimbang orang yang lompat ke kesimpulan tanpa bukti apa-apa
Saya mendengarkan semuanya, Dan saya percaya kemungkinannya, Baik bumi bulat maupun bumi datar bahkan konspirasi sekalipun, Sebab saya tidak akan pernah mungkin membuktikan dengan mata saya sendiri, Ilmu itu teramat luas bagi saya, Jangankan ilmu tentang dunia, ilmu akhirat sekalipun saya dengarkan semua aliran dan saya percaya kemungkinannya, Sampai beda Agama pun saya dengarkan. Bagi saya kebenaran itu mutlak milik sang pencipta, Semua yang ada dunia ini hanyalah kemungkinan, tidak ada yang pasti.
tidak ada yang absolut di dunia ini. begitu pula dengan kepercayaan bahwa "tuhan itu absolut" cara terbaik menyingkapi semua ketidakpastian dan kemungkinan pengetahuan adalah dengan menaruhnya pada derajat kebenaran. Seberapa mungkin (probable) mendekati kebenaran.
Itu namanya kamu orang bingung wkwk. Memang ada banyak kemungkinan, bahkan terkadang kita skeptis terhadap informasi yang sudah kita punya. Tapi kan probabilitas itu bisa dilihat angkanya. Yang persentase kebenarannya tinggi maka lebih kredibel dan reliabel. Sebelum memutuskan mau percaya suatu informasi, kita uji dulu dengan metode yg dijelaskan pak guru tadi. Kalau lolos uji, terimalah informasi tersebut.
@@musthofaramadhani9962 .. Iya kamu benar, apa yang lebih mendekatkan kepada kebenaran maka itu yang kita terima, Tapi kebenaran yang paling benar adalah pengalaman, tapi sajau mana kita mengalami pengalaman suatu ilmu, Jangankan apa yang ada di luar diri, Sedangkan apa yang ada dalam diri kita tidak tau pasti, Seperti rasa logika semua berubah, Hari ini apa yang kau anggap masuk logika bisah jadi suatu saat nanti tidak masuk logika mu. Jika kamu mengamati perjalanan kehidupan mu pasti kamu merasakan perubahan dalam dirimu. Kepastian manusia tidak absolut. Contoh kebenaran di masa lalu tidaklah benar di masa sekarang, Seperti budak di zaman dulu itu kebenaran, tapi di zaman sekarang adalah kejahatan, Jadi kebenaran manusia itu bergerak seiring waktu, Sama dengan kebenaran sain, pasti akan bergerak juga.
@@muhammadalfatih335 Penolakan perbudakan itu terkait moral/akhlak/humanisme. Sepenuhnya itu pandangan subjektif manusia tentang baik dan buruk. Adapun bumi bulat atau datar itu tentang realita atau fakta. Jadi keduanya merupakan hal yang berbeda. Saya bisa membuat perumpamaan untuk akhirat. Contoh: seorang pemuda sebut saja Anton tinggal di Jakarta. Anton punya 2 teman, Adam dan Idris. Anton percaya pada kemampuan lidah Adam dalam menilai makanan. Sedangkan Idris kurang pandai dalam bidang kuliner dan kadang dia suka bohong. Adam bilang padanya bahwa di kota solo ada warung ketoprak yang jual ketoprak enak. Idris bilang bahwa di tengah samudra Pasifik ada pulau buatan, di pulau tersebut ada ketoprak enak yang dijual di warung. Informasi dari Idris langsung ditolak mentah-mentah oleh Anton, adapun info dari Adam ia pertimbangkan kebenarannya. Anton belum pernah ke solo. Jangankan eksistensi ketoprak di solo, bahkan kota solo itu sendiri belum terbukti secara empiris keberadaannya menurut Anton. Tapi Adam yang sudah makan ketoprak di solo dan punya bukti video saat makan di sana, akhirnya berhasil meyakinkan anton terkait 'ketoprak di kota solo'. Sampai tahap ini, Anton baru sebatas 'percaya' atau istilah agamanya 'beriman' kepada ketoprak solo tersebut. Sedangkan Adam sudah sampai tahap 'mengetahui' karena sudah mengalaminya sendiri. Begitulah agama bekerja. Kebanyakan punya klaim tentang tuhan dengan penjelasan teologis yang bermacam-macam. Tugas kita adalah menentukan tuhan itu ada atau tidak. Setelah yakin tuhan itu ada, kita cari tahu apakah Tuhan memang berpihak pada agama tertentu. Anda harus seperti Anton, dan agama yang anda peluk hendaknya seperti perumpamaan 'ketoprak di solo' tadi. Jangan sampai agama yang anda anut seperti 'ketoprak di samudera pasifik' tadi yang ternyata hanya hoax. Anda bilang bahwa kebenaran absolut hanya milik sang pencipta, dan anda juga membuka kemungkinan kebenaran dari agama lain. Padahal ada agama yang tidak mengakui sosok 'Maha Pencipta' lho, yaitu buddhisme. Kalau pakai sudut pandang buddhisme, argumen anda ttg 'kebenaran sang maha pencipta' tidak berlaku. Teologi buddhisme sangat berbeda dengan agama abrahamik. Sampai sini anda mau apa? Silahkan serap informasi sebanyak-banyaknya, tapi harus difilter seketat ketatnya. Jadilah 'Anton', niscaya anda tidak bingung!
Assalamualaikum ustadz/guru gembul. Saya dh sering ngikutin video 2 ustadz/guru gembul.dan cukup nyaman Banyak keresahan 2 yg ustadz/ guru gembul sampaikn yg hampir semua ny saya merasakn pula Walau ada beberapa bagian yg saya gk bisa ikuti/ambil pengetahuan dari ustadz/guru gembul. Salah satu ny saya dh punya keyakinn penuh bahwa bumi itu datar yg sebanding dgn langit soal luas ny dan soal lapisan ny yg sama 2 berlapisan 7 tingkat .wassalam...
Video ini memberikan gambaran bahwa penelitian kuantitatif lebih baik dalam menyimpulkan suatu fenomena tertentu. Hahah. Kuantitatif enjoyer full senyum🙂
Udah cukup sering ngekombinasiin level 3 sama 4. Kadang2 pake level 5. Nah saya pengen bisa level-up ke level 6 supaya bisa ngehasilin discoveries (kaya teori ilmiah) ataupun inventions berupa teknologi atau metode baru yg bisa dipake untuk menyelesaikan suatu masalah.
Saya banyak belajar dari Pak GG, walau dalam pandangan saya tidak semua fakta-fakta yang Pak GG ungkapkan di video itu benar, tapi sangat bermanfaat memperluas cakrawala pengetahuan saya dan saya senang.
Makasih pak guru. Akhirnya ada juga yang bahas seperti ini. Kita hidup memang harus terus belajar agar bisa membedakan mana yang baik dan mana yang perlu di koreksi. 🙏
pak guru, bisa bahas timbul, berkembang dan hilangnya ilmu pengetahuan sebagaimana hilangnya pengetahuan2 pada peradaban di masa lalu dan juga kemungkinan pengetahuan/sains yang sekarang diagung-agungkan sebagai satu-satunya sumber kebenaran akan hilang seiring hancurnya peradaban moderen
teori2 yang di ungkapkan guru gembul, kebanyakan sepemikiran sama saya, tapi saya ngga tau istilah2nya, dan kadang bingung menyampaikannya, setelah nonton guru gembul, saya jadi lebih bisa menjelaskan pemikiran2 saya kepada kerabat. singkat kata, guru gembul pintar untuk mengajar.
Tetap semangat pak guru, jaga kesehatan dan berolahraga dengan teratur, kalau bisa nge gym biar makin bugar, sehat terus poko nya buat pak guru 💪💪🙂🙂 Salam dari saya subscribeer lama
Tetap saja KEBENARAN itu ambigu, karena KEBENARAN MUTLAK harus MEMAHAMI HUKUM MUTLAK yakni HUKUM KESEIMBANGAN. Banyak orang sudah dijelaskan secara logis dan analitis dgn bukti2 empiris seabreg-abreg tetapi tetap saja BERUSAHA utk menyangkalnya. Seperi kata pak GG sendiri "saya tidak benar 100% tapi juga tidak salah 100%". Benar dan salah walau cuman sedikit atau banyak persentasinya tidaklah penting SEBAB KEBENARAN dan KESALAHAN itu HIDUP, dia bergerak melintasi ruang dan waktu sampai kapanpun. Tugas manusia yg utama adalah BELAJAR dan BEKERJA serta BERKARYA sampai mati, BENAR dan SALAH (TRIAL and ERROR) di masa lalu dan sekarang hanya jadi sebuah acuan kecil dimasa DEPAN. Semua itu harus berpegang pada hal yg utama yakni "Menjaga KESEIMBANGAN" karena KESELAMATAN, KEDAMAIAN dan KESEJAHTERAAN adalah TUJUANnya.
Bagaimana cara mengupgrade cara berpikir kita dr tingkatan bawah menuju ke tingkatan selanjutnya? Serta kemungkinan² yg bsa menghambatnya. Bs dibahas d episode berikutnya pak Gugem 🙏
Menurutku video ttg metode berpikir ini sangat eksklusif bahkan ketika di bangku perkuliahan pun tdk pernah dpt ilmu spt ini, yg dibahas hanya metodologi penelitian yg tentunya sangat membosankan dan tdk punya daya tarik utk dipelajari, coba aja para dosen upgrade lg ilmu dan wawasannya biar menarik kya gugem di video ini jd ilmu metodologi dlm berpikir nya bisa relevan dan kepake jg d kehidupan sehari2 😌
untuk obat herbal jaman dulu, sampai sekarang dipakai. Yang jadi perntanyaan berapa orang yang di uji sama ahli obat jaman dulu yang kita tahu kalo belom secanggih sekarang
Video ini adalah video yang paling berguna untuk saya. Setelah saya melihat video ini, saya merasa bodoh karena saya belum membuka 2 tingkatan berpikir. Semoga kita bisa berkembang dan membuka 2 tingkatan berpikir tersebut, sobat-sobat sekalian.
Pak guru gembul, tolong bahas kisah Nabi sulaiman yg bisa bicara dengan hewan dan menjadi raja para bangsa jin dilihat dari mata rasionalitas. Makasih pak gugem 🙏
Lebih ke Dongeng sih jadinya , kalo Sulaiman atau Salomo bisa bicara dengan binatang ya berarti kira2 manusia yg lainnya juga bisa dong bicara dengan binatang gitu sih logikanya
@@manusiaaneh8082 ane cuma ingin dengar gmna cara pak gugem membawakannya sih. Karena rasionalis dan agamis tidak bisa di mix, istilah Kate ye tangan kanan dan kiri, tdk bisa dituker.
ini cara berpikir positivistik. saintis terakhir yg dianut para ilmuwan. empirisme plus rasionalisme menghasilkan positivisme. pengalaman dilanjutkan dengan pengujian2 berdasarkan ukuran2 tertentu yg rasional. ditambah metode sejarah, heuristik
Saya dulu sempat baca buku " berpikir dan berjiwa besar pada thn 2012 " pada 2 tahun awal buku itu membuat saya menjadi sangat percaya diri, dan mengesampinglan semua ilmu yg saya dapat(saya merasa paling benar). Buku itu akhirnya tanpa saya sadari membuat hidup saya lebih buruk ga tau kenapa. Sampai saat ini sudah 11 tahun buku itu bersama saya. Dan membuat kepribadian saya berubah lebih tepatnya sulit menukan diri saya sendiri lagi. Btw buku itu garis besarnya adalah tentang berpikir positif. Semua hal kita harus anggap positif. Dan akhirnya sekarang saya menjadi yang sebaliknya. Saya menyesal telah membaca buku seperti itu. Saya sadar dalam ketidaksadaran saya bahwa saya tidak itu semua salah tapi setelah mengar pak video2 pak guru saya jadi tau apa yang saya sadari itu. Saya banyak membca buku 90% buku saya beersifat psikologi. Dan saya merasa menyesal mengetahui ilmu2 begitu. Setalah saya pikir2 mending saya membaca ilmu pasti seperti ilmiah. Ini pengalaman saya yg baru saya sadari setelah mendegar pak guru
Author bukunya David J. Schwartz ya bang? Gw kebetulan punya bukunya, dikasih dari perusahaan tempat kerja dulu, jadi salah satu poin penilaian waktu training.
Sebetulnya baca buku itu sih nggak masalah yang masalah itu ketika kita terkarangkeng dengan hipotesis atau kerangka berpikir yang ditawarkan oleh buku tersebut Lalu kita mengenyampingkan aspek-aspek atau perspektif lain, tapi pada dasarnya membaca semua buku itu nggak masalah.. Coba berlatih untuk berpikir Mandiri
Leres pak Gugem..segala sesuatu harus dilihat sebagai koma..jangan titik artinya masih ada banyak kemungkinan yg bs ber bah...jangan lihat ini lalu menyimpulkan...denger itu lalu buat konklusi...segala sesuatu digeneralisir..kalo sdh begini ya repot...apalagi kalo sdh..pokoknya...pokoknya..selesai sdh..🥱😇
Kalau mau diperdalam lagi, premis sesuai fakta itu didapatkan dengan knowledge yang cukup. Sementara knowledge itu berbanding terbalik dengan sifat malas
Makanya aku setuju kalau SD sampai SLTA diadakan juga ujian semacam skripsi, yang ada praktek metode ilmiahnya, dan juga praktek presentasi di depan penguji, biar percaya diri. Minimal kalau sudah lulus SD sudah bisa membedakan hoax dan fakta. Di negara2 barat biasanya dalam bentuk diskusi2 aktif dan proyek beserta presentasinya.
Perlu dibiasakan di masyarakat untuk bertanya: MANA DALIL NYA ? Dalil: 1. aturan agama 2. Science 3. Aturan hukum negara Orang Indonesia yg muslim "banyak" kurang paham agama nya. Mereka tidak paham rujukan agamanya . Yg mereka paham hanya rukun Islam dan rukun iman . Tidak mendalam seperti : Rujukan konstitusi umat Islam secara runtut : 1. Al Qur'an 2. Hadits a. Shahih Bukhari b. Shahih Muslim c. Sunan Abu Dawud d. Sunan Tirmidzi e. Sunan Ibnu Majah f. Sunan NASA i g. Sunan darimi h. Musnad Ahmad i. Muwatha Malik Selanjutnya - Science teruji dan dilakukan oleh berbagai macam penelitian berbagai negara - science penelitian sederhana - aturan negara - hipotesis Perlu dibiasakan di masyarakat untuk bertanya Pengetahuan akan aturan hidup ter skip melewati rujukan itu semua . Dan dimanfaatkan oleh orang dungu untuk mencekoki informasi dan doktrin sesat apa dukun ghaib dan hal sesat lainnya. contoh sederhana Metodelogi Ilmiah : 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah : 3. Tujuan : 4. Ruang Lingkup Pembahasan 5. Kajian Pustaka/teori 6. Metode Analisa 7. Pengumpulan Data 8. Proses Analisa 9. Kesimpulan/Hasil Analisa
@@Hfz.am15 Kualitas dari proses "ilmiah" di Indonesia sangat kurang. mungkin ada beberapa sekolah tapi kebanyakan "kurang". Pembiasaan berfikir Ilmiah yang dibarengi Agama Islam harus jadi Budaya Bangsa Indonesia jika ingin maju. Negara Berkemajuan.
menurutku cukup dengan belajar menulis. karena menulis sudah melatih cara berpikir kritis seseorang. Di luar negeri, sudah dibiasakan membuat essay dari SD sampai kuliah. Yg membedakan adalah topik bahasan, how deep and how critics, analytical, problem solving, etc...
Metode yg paling tinggi dan gampang adalah tawakkal cukup menerima takdir 😃 hanya berpikir dan berbuat seadanya selebihnya serahkan kepada Allah krn usaha tidak menghianati hasil jika usahamu sedikit hasilnya sedikit yah syukuri saja,, 😃
Saya selalu berpikir sederhana dan gampang. Berpikir itu sederhana. Bagi saya melihat kebenaran dengan cara berpikir. Kalau ada bukti bukti nyata dan meyakinkan berarti sesuatu itu benar. Itulah cara berpikir sederhanaku.
Assalamu'alaikum Pak Gembul, salam jumpa, salam ukhuwah, salam sehat semoga rangkaian mutiara ilmunya senantiasa bermanfaat dan berkah bagi sesama serta chenelnya ke depan semakin maju dan berkembang aamiinn yaa Rabb 🙏
saat lagi kaya, foya-foya,kikir,tamak,makan hak orang, zalim. saat jatuh miskin, "gak papa kita miskin, yg penting kita bahagia di akhirat". ada banyak sisi konteks dlm contoh diatas. kadang ada juga org2 yg menyembunyikan sisi yg lain utk membenarkan syahwat / rencana jahatnya.
di jaman sekarang, cara berpikir nomer 3 (Otoritatif) juga makin sulit dipakai utk menemukan kebenarannya. Contohnya, coba cari saja artikel tentang "Bahayanya minum susu" dan "Manfaatnya minum susu". akan ada banyak artikel yang mendukung 2 hal bertentangan ini, dan masing2 dibacking research2 yg dilakukan tim ilmuwan dan laboratorium. dalam contoh susu, untungnya secara empiris minum susu itu baik untuk kesehatan dan sudah ribuan tahun orang dari berbagai kebudayaan minum susu dan produk2 sampingannya.
sama seperti yang diajarkan oleh dosen pembimbing ukm debat waktu dulu kuliah.cuma dengan 'bahasa' yg berbeda.terimakasih sudah mengingatkan kembali gugem🙏
Di satu sisi kita diminta utk rasional di sisi lain disuruh tdk boleh berpikir/dogmatis hrs percaya.....yg perlu diketahui dan dipelajari ada hirarki yaitu nafsu/emosi ,pikiran/rasio dan kecerdasan/akal budi,sbg mabusia sharusnyalah akal budi mjd utama
Saya tambahkan, tentang status dalil atau informasi: asumsi tentatif --> hipotesis --> teori --> hukum Perlu juga dijelaskan dua kutub filsafat ilmu: fenomenologi dan positivistik Tentang positivistik, abad 18 dulu pernah ada perdebatan yg seru pengikut Rasionalisme dan Empirisisme. Perdebatan itu pada akhirnya yg menjadikan cara berpikir positivistik yg kita kenal saat ini. Buku yg menarik utk dikupas: The Structure of Scientific Revolutions karya Thomas Kuhn
Perlu dibiasakan di masyarakat untuk bertanya: MANA DALIL NYA ? Dalil: 1. aturan agama 2. Science 3. Aturan hukum negara Orang Indonesia yg muslim "banyak" kurang paham agama nya. Mereka tidak paham rujukan agamanya . Yg mereka paham hanya rukun Islam dan rukun iman . Tidak mendalam seperti : Rujukan konstitusi umat Islam secara runtut : 1. Al Qur'an 2. Hadits a. Shahih Bukhari b. Shahih Muslim c. Sunan Abu Dawud d. Sunan Tirmidzi e. Sunan Ibnu Majah f. Sunan NASA i g. Sunan darimi h. Musnad Ahmad i. Muwatha Malik Selanjutnya - Science teruji dan dilakukan oleh berbagai macam penelitian berbagai negara - science penelitian sederhana - aturan negara - hipotesis Perlu dibiasakan di masyarakat untuk bertanya Pengetahuan akan aturan hidup ter skip melewati rujukan itu semua . Dan dimanfaatkan oleh orang dungu untuk mencekoki informasi dan doktrin sesat apa dukun ghaib dan hal sesat lainnya.
contoh sederhana Metodelogi Ilmiah : 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah : 3. Tujuan : 4. Ruang Lingkup Pembahasan 5. Kajian Pustaka/teori 6. Metode Analisa 7. Pengumpulan Data 8. Proses Analisa
@@boyfanplaceswift1886 ribet amat, sudah jelas & paling benar isi alquran, gk usah sok2an ilmiah deh, org yg ilmiah bakalan masuk neraka, karena mereka lebih percaya kata2 pakar dibanding nabi dan kitab suci yg diturunkan tuhan
@@dikamahara4913 mending patuh sama ajaran agama aja, perbanyak sholat dan doa dan dengarkan kata ustadz, berpikir ilmiah dan metodologis itu buatan kafir
@@dikamahara4913 mending kita perbanyak sekolah pesantren dan beasiswa yg sebesar-besarnya untuk penghapal alquran, maka dijamin bangsa ini semuanya masuk surga
dulu sebelum berpengetahuan kita tidak tau kalau pengetahuan itu gak berguna setelah berpengetahuan akhirnya kita sadar bahwa pengetahuan itu tidak berguna itulah gunanya ilmu pengetahuan
Pak, saya mau nanya. Tadi pak gembul bilang intuitif itu kasta rendah dalam berpikir. Tapi saya searching di google, bahwa intuitif justru diperlukan dan masuk kasta pasif, yg dimana digunakan untuk hal2 tertentu, seperti jika melihat awan gelap, maka kita menduga akan terjadi hujan. Ataupun jikalau kita sedang menyebrang, org yg intuitif biasanya lebih cepat bertindak ketika ada mobil/motor yg bergerak ke arahnya, dan tentunya ini didapat dari perasaan seperti ada sesuatu yg mengancam hidupnya. Untuk contoh yg kedua, saya pernah mengalaminya sendiri. Dan juga saya mau mengungkapkan argumen saya. Menurut saya ada sedikit perbedaan antara berpikir intuitif dan terbiasa. Yg mana terbiasa terjadi seperti situasi atau masalah tertentu, dan kamu sudah mengetahui apa yg harus dilakukan karena sudah sering mengalaminya. Tapi ada juga yg terbiasa, karena dia sudah sering membayangkan peristiwa seperti ini. Ada juga intuitif, yg mengandalkan perasaan. Maaf pertanyaannya ribet karena sebuah "perasaan" adalah hal "abstrak" dan kadang melampaui logika. Seperti perasaan pendosa terhadap ibunya dan kemudian bertaubat. Ataupun seperti kisah seorang wanita kafir yg secara logika tidak mungkin masuk surga tapi karena perasaan si wanita tersebut, sebelum ajal menjemput ia memberi air minum pada seekor anjing dan berakhir masuk surga. Jadi inti argumen saya bahwa intuitif adalah cara berpengetahuan yg diperlukan dalam kehidupan. Karena kehidupan tidaklah logis, sedangkan ada sebuah pengetahuan yg sifatnya tidak dapat diubah. Seperti matematika, dan sbg. Pengetahuan yg dapat berubah dan banyak variasinya, seperti filsafat, dan sbg. Dan contoh permisalan terakhir, cara berpikir scientist tidak bisa dilakukan saat kamu tidak memiliki waktu atau perasaan untuk ingin berfikir. Dan cara berpikir intuitif tidak bisa diandalkan saat kamu menghadapi masalah yg memperlukan kamu untuk berpikir. Apakah pak gembul setuju dengan statement ini?
Sebenarnya level rendah itu bukan jelek. Pelevelan ini untuk menunjukkan tingkat kompleksitas berfikir secara saintifik. Tiap level diperlukan untuk diterapkan dalam kasus² masing² yang relevan dengan level tersebut (dengan catatan: asalkan kita tidak menjadi orang yang sok benar, sok tahu, defensif gak mau terima saran/ tertutup dari ide orang lain)
Yang paling parah kalau berhadapan dengan orang yang berpikir intuitif adalah, biasanya mereka emosi,bahkan kalau yang saya alami sampai disakiti Hadehh:v
Semua pengetahuan manusia pada awalnya berasal dari sumber otoritatif karena pada waktu dilahirkan manusia belum tahu apa-apa tentang realitas. Gugem adalah manusia. Jadi Seluruh Wawasan GG awalnya berasal dari sumber otoritatif. Selanjutnya kreatifitas Gugem mampu menyajikan hal yang sama dalam bentuk yang berbeda. Isinya tetap sama, tapi menjadi menarik karena Gugem berhasil memanfaatkan fasilitas zamannya untuk mengkomunikasikan gagasan, ide dan segala hal yang diketahuinya dari sumber otoritatif yang pada gilirannya diamplifikasi oleh tehnologi informasi. Mungkin pada tahun 60 an orang-orang semacam gugem hanya lapuk dikubur zaman.
Intuitif itu lahir berdasarkan data dan pengalaman yg beragam, sehingga ngga semua orang bisa berpikir intuitif,.klo anda semua ga bisa berpikir intuitif, industri akan menghabisi anda pelan2 melalui makanan yg anda makan
Pak apakah benar ranking pertanian Etiopia di atas Indonesia? Padahal Etiopia itukan negara tandus dan miskin di akhir abad ke 20 Etiopia pernah dilanda perang sipil, kelaparan akur dan busung lapar tapi sekarang ranking pertaniannya melewati Indonesia. Padahal mama saya pernah bilang Etiopia itu saking busung laparnya sampe-sampe pas mama saya sekolah dulu ada ajakan dari pihak sekolah untuk donasi membantu Etiopia dan Iwan Fals pernah membuat album berjudul 'Ethiopia' untuk menyuarakan kelaparan di Etiopia. Kemarin saya dengar kabar kalo sejak perang Rusia-Ukraina pasokan pangan dan ketahanan pangan dunia terancam tapi produksi gandum Etiopia meningkat 70%. Padahal tanah Indonesia kan tanah subur bahkan banyak yang bilang tanah surga
Mama kamu benar, kelaparan yg paling memilukan pernah terjadi di Etiopia, televisi jaman itu menyangkan gambar" manusia tanpa daging, hanya ada tulang berbalut kulit ,😔😔
@@gedebarnop2569 sebagai kelahiran tahun 2000an saya ga nyangka Etiopia sekarang malah jadi surga pertanian dan rankingnya di atas Indonesia dalam hal agrikultur (jika memang informasi tentang ranking agrikultur ini benar)
Bisa jadi memang benar Etiopia pernah kelaparan masal. Tapi Etiopia bukan negara tandus. Etiopia itu hulunya sungai nil. Selain itu mereka baru aja nyelesain Grand Ethiopian Renaissance Dam, bendungan terbesar di Afrika.
bisa cek "Indeks ketahanan pangan" dari masing2 negara. Untuk mengukur kualitas agrikultur suatu negara, makenya IKP. Kalau ditanya "ranking pertanian" itu kurang jelas definisinya apa, variablenya apa, dll. setahu saya sejak tahun 2000an, ethiophia itu negara langganan "Krisis Pangan". indonesia hampir tak pernah
Postif Thinking saat berpenyakit Kronis itu oleh dunia kedokteran diakui dan perlu... bukan sekedar menyangkal realitas.. tapi untuk mempengaruhi dan mengafirmasi pikiran memang untuk mendapatkan KETWNANGAN PIKIRAN dan secara medis akan MENINGKATKAN IMUNITAS DAN SELF HEALING ... bukan menghindari realita....
@@gurugembul ada satu sisi dimana seni bersinggungan dengan science dan menghasilkan teknologi, ide" kreatif tidak datang hanya dari riset namun butuh orang imajinatif untuk mengarahkan dunia ke arah modern.... bagaimana proses tersebut berkembang dari zaman ke zaman dong pa guru jika dilihat kedua itu adalah beda server (?)bagaiaman perkembangan diantara singgungan tersebut?
awal nonton suka...kok mkin ksini materi pak guru mlah ga ada yg aku stuju ya...trkesan double stadard...sring memutar bkikan logika brfkir audiens...sgt bhya d konsumsi bgi yg awam...d tlpn pun gak agkt😅...dr luar trlihat berbobot tp klo d teliti lbh lnjt kya ad smacam pngirigan cra brfikir yg kliru jg...pesan buat netisen cri lah smber ilmu yy byk jgn lgsng tlan bulat2 apa d sampaikan perbyak refrnsi kalian guys....salam kebenaran🔥👍🏻
lagi lagi hnya menggunakan permainan kata2...ktanya suka yg empiris...fktanya pak guru jg hya mnggunakan byk istilah dan asumsi belaka...teori2 sains yg pk gru kasi jg tdk spenuhnya valid kan...kalangan saintis sj msh byak prdebatan ya kan pak?
sy g tau pak guru ada agenda atau murni hya utk brpartsipasi utk mncrdaskan bgsa...tp dlm smua hal yg pag guru bhas kok smuanya malah trbalik ya..dr sains, aqidah, bahkan teori konpirasi ga ad yg aku stuju...pak guru sgt pandai dlm memasukkan fakta dan memutar fkta yg d bgkus dgn trminologi indah akhir nya bagi yg awam sgt mdh prcya....no offense pak...respect
PAK Guru gembul masih mending Bro Gamal dia ngaku klo videonya hanya berisi teori konspirasi dia aja, dan dia bilang gk usah percaya dan silakan dibantah, LAH si BOSS DARLING, dia memaksa kita untuk percaya dia paling Pintar dan Orang Lain salah, Bilang orng lain OLD Mind dia New Mind, padahal dia sangat saklek memaksa dan Tua Pengikutnya juga sama aneh Logika cacat begitu diikutin. Kocak
Ngomongin para bro gamal, dulu dulu aku sempet gandrung nonton kontennya. Apalagi pas bahas beberapa prodak perawatan badan dan wajah. Tapi ke sini sini emang lebih kaya gitu isi konten dan postingannya. Hihii kemarin beberapa kali lewat dan belum aku klik tonton.
Bagus ini.. menurut saya kalau ini diajarkan mulai umur 10-16 tahun cukup bagus karna itu belajar memahami apa yg diluar diri.. nah nanti mulai 17+ mulai diajarkan yg didalam diri, apa,siapa,bagaimana,kemana diri itu sebenernya.. ini menurutku ya.
saat kita menggolongkan atau menstratakan metode pemikiran yang menurut @guru gembul di video ini ada 6 tingkatan, maka kita secara tidak sadar kita memasukkan diri kita dalam frame cara berfikir yang 6 itu.....padahal kita juga tidak tau apakah masih ada pola berfikir lagi yang lebih tinggi...yang mungkin belum kita ketahui.....dan mungkin saat kita nanti tau cara/metode berfikir itu , motede itu akan menjadi ke-7 atau bahkan meruntuhkan metode berfikir yang 6 itu.....mbulet njelasno e
Pada dasarnya emang masyarakat kita kebanyakan malas berpikir pak guru, mereka terbiasa dengan cara" yang instan dalam segala hal. Tentu karena banyak faktor yang mempengaruhi hal tsb.
tuan besar yang mulia paduka Rothschild bersabda, teori konspirasi bukan soal salah benar tapi soal memberi hipotesis yang baru 😄
pada kenyataannya banyak kok fakta2 yg sudah teruji secara ilmiah tapi taunya bodong. jadi ya wajar saja jika ga sepenuhnya umat sebelah percaya sama penelitian2 lembaga resmi macem WHO.
btw sumber teori konspirasi saya bukan kaskus pak gugem, tapi dari postingan grup facebook 😅
JOSS kapan kapan saya traktir kopi pak gugem 🤟🤟🤟🤟🤟
btw bossdarling adalah idola saya nomor 1 😀
@@brogamal org cacat kok diikutin mending ikutin tuh omonganya pak gembul idola sy
tentu yg teruji ilmiah banyak yg salah bnar karena dalam megodologi pengetahuan semua bs bnar dan bs salah. wel kom bek baraya ( nunggu diajak collab )
GASSSS
@@gurugembul ngopi bareng di helmy yahya bareng bossman juga sekalian bahas MMT yg bukan cuma dipake utopia tapi juga amerika,china, jerman dll
Tingkatan Metode Berpengetahuan:
1. Penyangkalan
2. Intuitif (Perasaan)
3. Otoritatif (orang yang memiliki pengetahuan/ ahli dibidangnya)
4. Rasional-Silogisme( terbatas pengetahuan sendiri)
5. Empirisme (berdasarkan data dan statistik)
6. Scientific (pengujian terkontrol):
1) kumpulkan sumber sebanyaknya (pro dan kontra)
2) verifikasi sumber, internal dan eksternal
3) interpretasi
Respek
Terimakasih, barusan mikir seandainya ada orng baik yng mencatat poin” yng disampaikan gurgem di kolom komentar pasti lebih gampang di ingat oleh penonton
Cover yg sangat membantu, terlihat kalau beliau ini menyimak videonya dg begitu banyak pemahaman naratif dan ditambah beberapa pengulangan vidio untuk meyakinkan bahwa yang dilakukannya benar-benar tersimpul dg baik👍👍👍
s1 s2 s3
Manteb
contoh 1 : "ah pokoknya yakin aja udah angka 5 tuh lebih kecil dari angka 3"
contoh 2 : "kayanya nihh ya 5 lebih gede dari angka 3 dah, gatau juga sih tapi pastinya..."
contoh 3 : "pokoknya 5 pasti lebih gede dari 3, soalnya pythagoras dulu pernah bilang gitu!"
contoh 4 : "5 lebih besar dari 3 karena secara matematis dan logika misal angka 5 dikurangi 3 hasilnya itu positif, sedangkan misal 3 dikurang 5 hasilnya negatif--maka dapat disimpulkan 5>3"
contoh 5 : ngambil penggaris dan 2 pensil beda ukuran "dari satuan panjang di penggaris ini aja kita bisa lihat dengan jelas bahwa pensil 5cm lebih panjang secara visual daripada pensil yang 3cm"
contoh 6 : [ngumpulin buku2 pythagoras, euler, dll], screening pada bagian topik terkait, analisa irisan dari teorema2 yang ditemui pada sumber terkait topik tsb, lakukan pengujian berulang, analisa kemungkinan error, buat kesimpulan bahwa 5>3.
Terima kasih. Mudah dipahami. Up
up up up
Good broo
Rangkuman:
- 6 level metodologi ilmu pengetahuan:
1. menyangkal kemungkinan realitas unt menenangkan dirinya
2. intuitif (mengabdalkan perasaan). sumber: blink by malcolm gladwell
3. otoritatif = menggantungkan pengetahuan pd sosok. krn percaya sosok itu lebih ahli. masalahnya harus dibarengi dgn rasionalisme, kl tidak maka kita bs memberikan otoritas yg salah
4. rasionalisme
5. empirisme
6. scientific: kumpulkan data - verifikasi- interpretasi
Sy suka lepel 7.
Untuk memahami materi dari chanel ini mah terkadang tidak cukup 1x nonton videonya. Terkadang harus diputar berulang² utk faham.
Banyakin tema" tentang teori berpikir dan logika, pak guru. Mungkin bisa refer juga ke bukunya Martin Suryajaya yg Principia Logica, sama bahas kognitif bias. Terus juga metode deduktif, induktif, side by side, inclusion, formulation, dll.
Paling suka kalau udah bahas teori berpikir, karena kepake banget buat sehari-hari
nhun rekomen nya
@@gurugembul setuju
@@gurugembul setuju pak guru
Mantab bang
@@gurugembul jangan terlalu sering pak bahas misteri kayak dulu lagi
6 metodelogi berfikir secara ilmu pengetahuan
1. Metode pasrah (Menolak semua Realitas demi memenangkan diri).
2. Metode intuisi ( berprasangka )
3. Metode berpengetahuan otoritatif ( berfikir dengan salah satu sumber)
4. Metode rasionalisme ( logika)
5. Metode empiris (menguji dengan pengalaman dan uji lab data
6. Metode sains ( mengumpulkan semua sumber data dan melakukan verifikasi secata internal dan eksternal kesimpulan interpretasi)
Kadang orang yang sering baca buku, pemikirannya akan terkontruksi dari apa yang ia baca, namun jangan pernah abaikan sebuah pengalamam
Buku juga merupakan kesimpulan kesimpulan dari penulisnya ...yg didata seperti halnya statistik
Terkadang pengalaman juga sering menjerumuskan diri sendiri, karna terlalu pede dengan pengalaman sebelumnya.
kalo itu pengalaman buruk terus dia masuk ke lubang yang sama, goblok namanya, gunanya sebuah pengalaman agar bisa jadi pelajaran dimana perlu analisis untuk menghasilkan sebuah kesimpulan dari pengalaman itu
@@ayoomain2264 berpengalaman berarti dunia hidupnya memang disitulah fokusnya
@@adimasR baik buruk itu nilai ...dlm logika atau scienttidak mengenal sistem nilai ...misal seorang pembunuh bayaran yg sudah malang melintang kemungkinan ia bisa membuat buku berisi pengalamannya
Terus cerdaskan masyarakat biar terbiasa berpikir, mencari imu, berwawasan agar negeri ini selamat
Nonton video ini menyadarkan saya bahwa skripsi yg sering jadi momok menakutkan buat mahasiswa, ternyata hanya bagian kecil dari "seni berfikir". Kl saja setiap mahasiswa memahami substansi dari penyusunan skripsi( tidak hanya sekedar lulus), sekelompok orang yang gagal memahami sesuatu akibat cacat logika yang kemudian menimbulkan hoax sepertinya hanya menjadi bahan tertawaan bukan referensi.
lah pas makul metlit pada ngapain emangnya....
@@Rezki_SR ada banyak faktor mahasiswa gk bisa menyerap matkul metodelogi. dari mahasiswa nya sendiri yang malas, dari atmosfer kampus yang kurang menekan siswa untuk berfikir kritis, bahkan sampai dosen itu sendiri yang tidak bertanggung jawab, contohnya saya yang ingin belajar metodelogi penelitian secara langsung di real life tapi apadaya dosen saya kurang bertanggung jawab. alhasil kami, selaku mahasiswa yang diajar beliau kebingunan dalam menyusun skripsi bahkan sampai ke tahap menyepelekan matkul tersebut.
Mencari kebenaran merupakan pencarian yang berat dan penuh perjuangan...
Sering sekali waktu ngopi bareng temen, argumen saya di bantah hanya karena pengalaman pribadi, atau intuitive pribadi mereka yang berbeda dengan argumentasi yang saya sampaikan dari beberapa ahli yang memang meneliti tema yang saya angkat. Di satu sisi memang saya sedih, dan kecewa di satu sisi saya kasihan. Padahal temen yang menyangkal saya itu orangnya cerdas, fast learner, dan ketika saya menyampaikan fakta-fakta empiris dia sangat bertolak belakang dengan kemampuan otaknya. Waste his kind of power I guess kekw. Tapi saya memang sih butuh sangkalan buat inspirasi pov yang lebih bervariasi.
1. Orang cerdas dan fast learner itu tau bahwa evidence itu ada levelnya
2. Teman anda tidak mengerti level of evidence
Kesimpulan :?
NB: pintar bicara tidak sama dengan pintar berfikir
Hhh, udah broo gak lo doang gue juga
Gue juga pernah ngalamin kwkwkw
Pada dasarnya kalau ente emang lebih bener ya gampang.
Yang ente harus lakukan ya tinggal melakukan epistemologi terhadap argumen lawan bicara ente.
Karena pada dasarnya sebener apapun argumen ente, kalau dirasa enggak enak didenger oleh lawan bicara ente, ya enggak bakal dia dengar.
"Ornag-orang cenderung mendengarkan apa yang dia mau/sukai untuk didengarkan, walaupun salah".
Beda dengan bila ente bertanya ke pada dia. Dia bakal cenderung mendengarkan, apalagi kalau pada dasarnya dia narsistik. Di mana bakal jadi peluang dia untuk mengekspresikan kenarsisannya.
Insting tersebut dapat ente manfaatkan untuk mempertanyakan kekokohan dasar argumen yang dia ungkapkan.
Paling enggak kalau dia mendengar pertanyaan ente, dia bakal meragukan pada diri sendiri terhadap argumennya.
Diskusi yang baik, adalah saling bertanya. Sayangnya budaya pendidikan di Indonesia sifatnya cenderung ke arah doktrin (satu arah), contoh utama adalah dalam pengajaran Agama. Beda kalau di Indonesia yang diajarin adalah filsafat.
Kepada orang-orang yang dasarnya enggak tahu, bertanya jauh lebih tajam ketimbang hanya menyampaikan klaim pendapat.
Dalam Buku Madilog Tan Malaka, logika adalah salah satu komponen yang harus dimiliki oleh masyarakat Indonesia agar bisa sepenuhnya merdeka. Hanya saja, hingga saat ini masih banyak isu-isu yang mengandalkan sesat fikir dan ternyata efektif untuk menggoreng opini masyarakat. Sementara itu, tradisi dan dogma masih lebih sering dikedepankan daripada metode baconian dalam diskursus publik.
Mantap pak guru , kita dapat ilmu baru untuk merenung dimana level cara berfikir kita
Keren Guru Gembul mengajarkan ilmu kuliahan filosof doktoral dengan bahasa yang lebih membumi. Bayangkan kalau lebih banyak orang yang berilmu (para Profesor dan Doktor) juga bisa turun gunung berbagi pengetahuan melalui media sosial. Mari membangun kesadaran masyarakat untuk lebih terdidik, bijaksana dan berkeadilan dalam membangun kesejahteraan bersama.
Kalau ingin lebih realistis perlu mengubah berfikir mitos menjadi logos.
Saat ini saya sudah banyak menyandarkan berbagai fakta dari video pak gembul karena kalo dipikir-pikir masuk akal hehe😅
Jika kita berpikir 2 langkah didepan pemikiran umum, maka kita pantas jadi pemimpin. Jika kita berpikir 5 langkah didepan pemikiran umum, maka kita benar benar dianggap gila
Kta siapa tod?
@@sukajajan877 kentod
@@bgRyann to lol
Contoh ciri orang yang berfikir paling rendah =>> orang yang suka komen "kita jalanin aja, serahin semuanya pada tuhan" ....... eh
Makasih ilmunya pak guru, akhirnya bisa mandiri secara intelektual tanpa kemakan hoax.
Pada dasarnya manusia punya prinsip berfikir yang sama: mendapatkan hasil dengan usaha sekecil-kecilnya
Mungkin untuk kawan² yang ingin mempelajari cara, sistem, atau metode berfikir manusia bisa dari buku rekomendasi saya yang berjudul "Thinking fast and slow - Daniel kahneman" yang menjelaskan berfikir cepat--Intuitif, otomatis, impulsif, cenderung bias, naluri, emosional, doyan melompat ke kesimpulan, pandai² buat korelasi antar peristiwa yang bahkan merupakan sampel acak kejadian, dan tanpa usaha
Dibandingkan dengan berfikir lambat yang butuh usaha mental, punya kemampuan skeptis dalam mengawasi intuisi, rasional, logis, dan butuh kontrol diri
Rasional adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang berhasil melawan kemalasan berpikir (intelektual)
saran saya bagi orang yg awam bgt & pgn ngebenerin logikanya, mungkin perlu baca pengantar logika dulu, ttg dasar2 logika, mulai logika klasik sampai logika modern yg pakai simbol2
Pa guru gembul....sy sangat berkesan atas smua bhsan baik yg kntrovrsi, psicolgi, saint, soslgi dll yg sll d bhs dan pmprannya luas runtut dan logis....sy prnah ikuti suatu pnddkn non frmal mngnai ESQ sktar thn 2006 - 7...bhwa smpai skrg mnsia br mnggnakn kmmpuan cr brfkirnya 3 prsen...itu sj sdh mnghsilkn pngethuan yg waaaw, bgimna klo smpe 100 prsen...mdh2an guru gembul bs mmbhas hal ini brkaitan kcrdsan tsb...shat sll guru gembul......Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin 🤲
"Sains yg bersikeras bahwa ia satu2nya yg mempunyai metode yg benar dan satu2nya yg mempunyai hasil yg bisa diterima adalah ideologi dan itu harus dipisahkan dari proses edukasi" Paul Feyerabend
Ideologi... Itu materi yang diteliti atau produk yang akhirnya dipakai?
Sejatinya ideologi lahir dari perasaan seseorang. Dan itu menjadi sistem pemikiran abstrak, dan yg namanya perasaan=abstrak tidak bisa bercampur dengan metode sistematis
@@user-iv5wn1su4c metode dan hasil penelitian secara sains yg mengklaim bahwa itu satu2 nya kebenaran, yg di luar sains sesat, kafir, masuk neraka. Itu udah jadi ideologi bahkan dogma, bahkan seperti agama baru. Sains jadi Persis seperti gereja sebelum renaissance
"Scientific "facts" are taught at a very early age and in the very same manner in which religious "facts" were taught only a century ago." Paul Feyerabend
Metode berpikir "scientist". Yang benar itu metode berpikir scientific. scientist itu kata benda (noun). Yang tepat dikalimat tersebut adalah kata sifat (adjective) yaitu scientific.
Nice
BTW, misal dlm kalimat "cara berpikir anda", di situ "anda" adalah kata benda; Jd, setelah kata "berpikir" bisa jg diikuti kata benda. Contoh dgn kata sifat: Cara berpikir (yg) logis.🤔😬
Menurut Yuval Harari di buku Sapiens, salah satu filosofi berpikir yang membuat kita banyak tahu adalah dgn menerima ketidaktahuan (ironis ya 😅)
Jadi kalau misalnya ada fenomena tertentu, orang yang punya keberanian untuk bilang 'tidak tahu' kemudian mencari sumber scr scientific, akan berakhir lebih 'pintar' ketimbang orang yang lompat ke kesimpulan tanpa bukti apa-apa
Semakin seorang mengetahui semakin tidak tahu ( paradoks)
Tanda tanda orang cerdas adalah mendidik, bukan mencemooh atau mencela kekurangan/kesalahan.
Saya mendengarkan semuanya,
Dan saya percaya kemungkinannya,
Baik bumi bulat maupun bumi datar bahkan konspirasi sekalipun,
Sebab saya tidak akan pernah mungkin membuktikan dengan mata saya sendiri,
Ilmu itu teramat luas bagi saya,
Jangankan ilmu tentang dunia, ilmu akhirat sekalipun saya dengarkan semua aliran dan saya percaya kemungkinannya, Sampai beda Agama pun saya dengarkan.
Bagi saya kebenaran itu mutlak milik sang pencipta,
Semua yang ada dunia ini hanyalah kemungkinan, tidak ada yang pasti.
tidak ada yang absolut di dunia ini. begitu pula dengan kepercayaan bahwa "tuhan itu absolut"
cara terbaik menyingkapi semua ketidakpastian dan kemungkinan pengetahuan adalah dengan menaruhnya pada derajat kebenaran. Seberapa mungkin (probable) mendekati kebenaran.
Itu namanya kamu orang bingung wkwk. Memang ada banyak kemungkinan, bahkan terkadang kita skeptis terhadap informasi yang sudah kita punya. Tapi kan probabilitas itu bisa dilihat angkanya. Yang persentase kebenarannya tinggi maka lebih kredibel dan reliabel. Sebelum memutuskan mau percaya suatu informasi, kita uji dulu dengan metode yg dijelaskan pak guru tadi. Kalau lolos uji, terimalah informasi tersebut.
@@musthofaramadhani9962 ..
Iya kamu benar, apa yang lebih mendekatkan kepada kebenaran maka itu yang kita terima,
Tapi kebenaran yang paling benar adalah pengalaman, tapi sajau mana kita mengalami pengalaman suatu ilmu,
Jangankan apa yang ada di luar diri,
Sedangkan apa yang ada dalam diri kita tidak tau pasti,
Seperti rasa logika semua berubah,
Hari ini apa yang kau anggap masuk logika bisah jadi suatu saat nanti tidak masuk logika mu.
Jika kamu mengamati perjalanan kehidupan mu pasti kamu merasakan perubahan dalam dirimu.
Kepastian manusia tidak absolut.
Contoh kebenaran di masa lalu tidaklah benar di masa sekarang,
Seperti budak di zaman dulu itu kebenaran, tapi di zaman sekarang adalah kejahatan,
Jadi kebenaran manusia itu bergerak seiring waktu,
Sama dengan kebenaran sain, pasti akan bergerak juga.
Hari gini masih bingung dgn bentuk bumi
@@muhammadalfatih335 Penolakan perbudakan itu terkait moral/akhlak/humanisme. Sepenuhnya itu pandangan subjektif manusia tentang baik dan buruk. Adapun bumi bulat atau datar itu tentang realita atau fakta. Jadi keduanya merupakan hal yang berbeda.
Saya bisa membuat perumpamaan untuk akhirat. Contoh: seorang pemuda sebut saja Anton tinggal di Jakarta. Anton punya 2 teman, Adam dan Idris. Anton percaya pada kemampuan lidah Adam dalam menilai makanan. Sedangkan Idris kurang pandai dalam bidang kuliner dan kadang dia suka bohong. Adam bilang padanya bahwa di kota solo ada warung ketoprak yang jual ketoprak enak. Idris bilang bahwa di tengah samudra Pasifik ada pulau buatan, di pulau tersebut ada ketoprak enak yang dijual di warung. Informasi dari Idris langsung ditolak mentah-mentah oleh Anton, adapun info dari Adam ia pertimbangkan kebenarannya. Anton belum pernah ke solo. Jangankan eksistensi ketoprak di solo, bahkan kota solo itu sendiri belum terbukti secara empiris keberadaannya menurut Anton. Tapi Adam yang sudah makan ketoprak di solo dan punya bukti video saat makan di sana, akhirnya berhasil meyakinkan anton terkait 'ketoprak di kota solo'. Sampai tahap ini, Anton baru sebatas 'percaya' atau istilah agamanya 'beriman' kepada ketoprak solo tersebut. Sedangkan Adam sudah sampai tahap 'mengetahui' karena sudah mengalaminya sendiri.
Begitulah agama bekerja. Kebanyakan punya klaim tentang tuhan dengan penjelasan teologis yang bermacam-macam. Tugas kita adalah menentukan tuhan itu ada atau tidak. Setelah yakin tuhan itu ada, kita cari tahu apakah Tuhan memang berpihak pada agama tertentu. Anda harus seperti Anton, dan agama yang anda peluk hendaknya seperti perumpamaan 'ketoprak di solo' tadi. Jangan sampai agama yang anda anut seperti 'ketoprak di samudera pasifik' tadi yang ternyata hanya hoax.
Anda bilang bahwa kebenaran absolut hanya milik sang pencipta, dan anda juga membuka kemungkinan kebenaran dari agama lain. Padahal ada agama yang tidak mengakui sosok 'Maha Pencipta' lho, yaitu buddhisme. Kalau pakai sudut pandang buddhisme, argumen anda ttg 'kebenaran sang maha pencipta' tidak berlaku. Teologi buddhisme sangat berbeda dengan agama abrahamik. Sampai sini anda mau apa?
Silahkan serap informasi sebanyak-banyaknya, tapi harus difilter seketat ketatnya. Jadilah 'Anton', niscaya anda tidak bingung!
Assalamualaikum ustadz/guru gembul.
Saya dh sering ngikutin video 2 ustadz/guru gembul.dan cukup nyaman
Banyak keresahan 2 yg ustadz/ guru gembul sampaikn yg hampir semua ny saya merasakn pula
Walau ada beberapa bagian yg saya gk bisa ikuti/ambil pengetahuan dari ustadz/guru gembul. Salah satu ny saya dh punya keyakinn penuh bahwa bumi itu datar yg sebanding dgn langit soal luas ny dan soal lapisan ny yg sama 2 berlapisan 7 tingkat .wassalam...
Video ini memberikan gambaran bahwa penelitian kuantitatif lebih baik dalam menyimpulkan suatu fenomena tertentu. Hahah. Kuantitatif enjoyer full senyum🙂
bisa jadi level terbawah diukur dgn ilmu pengetahuan.
tp level tertinggi secara spiritual.
kedua metoda penting..saling melengkapi
Udah cukup sering ngekombinasiin level 3 sama 4. Kadang2 pake level 5. Nah saya pengen bisa level-up ke level 6 supaya bisa ngehasilin discoveries (kaya teori ilmiah) ataupun inventions berupa teknologi atau metode baru yg bisa dipake untuk menyelesaikan suatu masalah.
Saya banyak belajar dari Pak GG, walau dalam pandangan saya tidak semua fakta-fakta yang Pak GG ungkapkan di video itu benar, tapi sangat bermanfaat memperluas cakrawala pengetahuan saya dan saya senang.
Doa kan saya jualan Fresh Fruit laris dan ramai, Agar bisa beli mobil,naik haji,dan membuktikan ke tetangga saya.
Amin....
aamiin, semoga nular rezekinya
Amin
Makasih pak guru. Akhirnya ada juga yang bahas seperti ini.
Kita hidup memang harus terus belajar agar bisa membedakan mana yang baik dan mana yang perlu di koreksi. 🙏
pak guru, bisa bahas timbul, berkembang dan hilangnya ilmu pengetahuan sebagaimana hilangnya pengetahuan2 pada peradaban di masa lalu dan juga kemungkinan pengetahuan/sains yang sekarang diagung-agungkan sebagai satu-satunya sumber kebenaran akan hilang seiring hancurnya peradaban moderen
teori2 yang di ungkapkan guru gembul, kebanyakan sepemikiran sama saya, tapi saya ngga tau istilah2nya, dan kadang bingung menyampaikannya, setelah nonton guru gembul, saya jadi lebih bisa menjelaskan pemikiran2 saya kepada kerabat. singkat kata, guru gembul pintar untuk mengajar.
Tetap semangat pak guru, jaga kesehatan dan berolahraga dengan teratur, kalau bisa nge gym biar makin bugar, sehat terus poko nya buat pak guru 💪💪🙂🙂
Salam dari saya subscribeer lama
Tetap saja KEBENARAN itu ambigu, karena KEBENARAN MUTLAK harus MEMAHAMI HUKUM MUTLAK yakni HUKUM KESEIMBANGAN.
Banyak orang sudah dijelaskan secara logis dan analitis dgn bukti2 empiris seabreg-abreg tetapi tetap saja BERUSAHA utk menyangkalnya.
Seperi kata pak GG sendiri "saya tidak benar 100% tapi juga tidak salah 100%".
Benar dan salah walau cuman sedikit atau banyak persentasinya tidaklah penting SEBAB KEBENARAN dan KESALAHAN itu HIDUP, dia bergerak melintasi ruang dan waktu sampai kapanpun.
Tugas manusia yg utama adalah BELAJAR dan BEKERJA serta BERKARYA sampai mati, BENAR dan SALAH (TRIAL and ERROR) di masa lalu dan sekarang hanya jadi sebuah acuan kecil dimasa DEPAN.
Semua itu harus berpegang pada hal yg utama yakni "Menjaga KESEIMBANGAN" karena KESELAMATAN, KEDAMAIAN dan KESEJAHTERAAN adalah TUJUANnya.
Bagaimana cara mengupgrade cara berpikir kita dr tingkatan bawah menuju ke tingkatan selanjutnya?
Serta kemungkinan² yg bsa menghambatnya.
Bs dibahas d episode berikutnya pak Gugem 🙏
Menurutku video ttg metode berpikir ini sangat eksklusif bahkan ketika di bangku perkuliahan pun tdk pernah dpt ilmu spt ini, yg dibahas hanya metodologi penelitian yg tentunya sangat membosankan dan tdk punya daya tarik utk dipelajari, coba aja para dosen upgrade lg ilmu dan wawasannya biar menarik kya gugem di video ini jd ilmu metodologi dlm berpikir nya bisa relevan dan kepake jg d kehidupan sehari2 😌
untuk obat herbal jaman dulu, sampai sekarang dipakai. Yang jadi perntanyaan berapa orang yang di uji sama ahli obat jaman dulu yang kita tahu kalo belom secanggih sekarang
The best kontent2 ny pkGugem , sy suka dgn chanel nya pk Gugem ini 👍 terimakasih pk Gugem, sy jd tambah wawasan 😊
Video ini adalah video yang paling berguna untuk saya. Setelah saya melihat video ini, saya merasa bodoh karena saya belum membuka 2 tingkatan berpikir. Semoga kita bisa berkembang dan membuka 2 tingkatan berpikir tersebut, sobat-sobat sekalian.
Pak guru gembul, tolong bahas kisah Nabi sulaiman yg bisa bicara dengan hewan dan menjadi raja para bangsa jin dilihat dari mata rasionalitas.
Makasih pak gugem 🙏
Lebih ke Dongeng sih jadinya , kalo Sulaiman atau Salomo bisa bicara dengan binatang ya berarti kira2 manusia yg lainnya juga bisa dong bicara dengan binatang gitu sih logikanya
Kayaknya udah pernah dibahas sih kalau gk salah, dan mereka manusia
@@manusiaaneh8082 ane cuma ingin dengar gmna cara pak gugem membawakannya sih. Karena rasionalis dan agamis tidak bisa di mix, istilah Kate ye tangan kanan dan kiri, tdk bisa dituker.
ini cara berpikir positivistik. saintis terakhir yg dianut para ilmuwan. empirisme plus rasionalisme menghasilkan positivisme. pengalaman dilanjutkan dengan pengujian2 berdasarkan ukuran2 tertentu yg rasional. ditambah metode sejarah, heuristik
Saya dulu sempat baca buku " berpikir dan berjiwa besar pada thn 2012 " pada 2 tahun awal buku itu membuat saya menjadi sangat percaya diri, dan mengesampinglan semua ilmu yg saya dapat(saya merasa paling benar). Buku itu akhirnya tanpa saya sadari membuat hidup saya lebih buruk ga tau kenapa. Sampai saat ini sudah 11 tahun buku itu bersama saya. Dan membuat kepribadian saya berubah lebih tepatnya sulit menukan diri saya sendiri lagi. Btw buku itu garis besarnya adalah tentang berpikir positif. Semua hal kita harus anggap positif. Dan akhirnya sekarang saya menjadi yang sebaliknya. Saya menyesal telah membaca buku seperti itu. Saya sadar dalam ketidaksadaran saya bahwa saya tidak itu semua salah tapi setelah mengar pak video2 pak guru saya jadi tau apa yang saya sadari itu. Saya banyak membca buku 90% buku saya beersifat psikologi. Dan saya merasa menyesal mengetahui ilmu2 begitu. Setalah saya pikir2 mending saya membaca ilmu pasti seperti ilmiah. Ini pengalaman saya yg baru saya sadari setelah mendegar pak guru
Author bukunya David J. Schwartz ya bang? Gw kebetulan punya bukunya, dikasih dari perusahaan tempat kerja dulu, jadi salah satu poin penilaian waktu training.
Sebetulnya baca buku itu sih nggak masalah yang masalah itu ketika kita terkarangkeng dengan hipotesis atau kerangka berpikir yang ditawarkan oleh buku tersebut Lalu kita mengenyampingkan aspek-aspek atau perspektif lain, tapi pada dasarnya membaca semua buku itu nggak masalah..
Coba berlatih untuk berpikir Mandiri
Leres pak Gugem..segala sesuatu harus dilihat sebagai koma..jangan titik artinya masih ada banyak kemungkinan yg bs ber bah...jangan lihat ini lalu menyimpulkan...denger itu lalu buat konklusi...segala sesuatu digeneralisir..kalo sdh begini ya repot...apalagi kalo sdh..pokoknya...pokoknya..selesai sdh..🥱😇
menurut saya kelemahan kita bukan berlogika, tetapi menentukan premis yang sesuai fakta..
Kalau mau diperdalam lagi, premis sesuai fakta itu didapatkan dengan knowledge yang cukup. Sementara knowledge itu berbanding terbalik dengan sifat malas
fakta
Menurut motovator Bp Ari Ginanjar Agustian ( ESQ ) bhwa smpai skrg mnsia br 3 persen sj dlm mnggnakan kmmpuan kcrdasnnya...hsilnya waaaaw (lhat GUGEM 👍) cb bhas mngnai kcrdsan itu sndiri....sht sll GUGEM...Aamiin YRA 🤲
Makanya aku setuju kalau SD sampai SLTA diadakan juga ujian semacam skripsi, yang ada praktek metode ilmiahnya, dan juga praktek presentasi di depan penguji, biar percaya diri. Minimal kalau sudah lulus SD sudah bisa membedakan hoax dan fakta. Di negara2 barat biasanya dalam bentuk diskusi2 aktif dan proyek beserta presentasinya.
Perlu dibiasakan di masyarakat untuk bertanya:
MANA DALIL NYA ?
Dalil:
1. aturan agama
2. Science
3. Aturan hukum negara
Orang Indonesia yg muslim "banyak" kurang paham agama nya. Mereka tidak paham rujukan agamanya . Yg mereka paham hanya rukun Islam dan rukun iman . Tidak mendalam seperti :
Rujukan konstitusi umat Islam secara runtut :
1. Al Qur'an
2. Hadits
a. Shahih Bukhari
b. Shahih Muslim
c. Sunan Abu Dawud
d. Sunan Tirmidzi
e. Sunan Ibnu Majah
f. Sunan NASA i
g. Sunan darimi
h. Musnad Ahmad
i. Muwatha Malik
Selanjutnya
- Science teruji dan dilakukan oleh berbagai macam penelitian berbagai negara
- science penelitian sederhana
- aturan negara
- hipotesis
Perlu dibiasakan di masyarakat untuk bertanya
Pengetahuan akan aturan hidup ter skip melewati rujukan itu semua .
Dan dimanfaatkan oleh orang dungu untuk mencekoki informasi dan doktrin sesat apa dukun ghaib dan hal sesat lainnya.
contoh sederhana Metodelogi Ilmiah :
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah :
3. Tujuan :
4. Ruang Lingkup Pembahasan
5. Kajian Pustaka/teori
6. Metode Analisa
7. Pengumpulan Data
8. Proses Analisa
9. Kesimpulan/Hasil Analisa
Emg di SD mu gk ada presentasi? Gk ada pembuatan makalah? Diskusi kelompok? Seharusnya udah ya menurut pengalaman pribadiku.
@@Hfz.am15 Kualitas dari proses "ilmiah" di Indonesia sangat kurang. mungkin ada beberapa sekolah tapi kebanyakan "kurang".
Pembiasaan berfikir Ilmiah yang dibarengi Agama Islam harus jadi Budaya Bangsa Indonesia jika ingin maju. Negara Berkemajuan.
jaman joko sekolah sekarang kan cuma uji masuk perguruan tinggi aja, yg laen uda maen lulus aja wk wk
menurutku cukup dengan belajar menulis. karena menulis sudah melatih cara berpikir kritis seseorang. Di luar negeri, sudah dibiasakan membuat essay dari SD sampai kuliah. Yg membedakan adalah topik bahasan, how deep and how critics, analytical, problem solving, etc...
Metode yg paling tinggi dan gampang adalah tawakkal cukup menerima takdir 😃 hanya berpikir dan berbuat seadanya selebihnya serahkan kepada Allah krn usaha tidak menghianati hasil jika usahamu sedikit hasilnya sedikit yah syukuri saja,, 😃
Kita butuh 2-3 generasi agar meningkatkan tingkat literasi di masyarakat
semoga
@LarcenZ apakah kamu korban adu domba politik?
@LarcenZ 👌
Mungkin lebih dari itu
@@isoyamhsk545 dengan teknologi bisa Lebih cepat dan lebih lambat, tergantung referensi nya bener apa kurang tepat.
Saya selalu berpikir sederhana dan gampang. Berpikir itu sederhana. Bagi saya melihat kebenaran dengan cara berpikir. Kalau ada bukti bukti nyata dan meyakinkan berarti sesuatu itu benar. Itulah cara berpikir sederhanaku.
Iya bener, umat sebelah benci bgt vidio ini😂.. mereka sering mengatakan : jangan bertanya, cukup percaya saja, maka kamu akan terselamatkan🎉
Wallahualam, ini masalah ghoib….
Yap, kita didoktrin seperti itu "yakini saja, mau itu masuk akal atau tidak, jangan banyak tanya"
Maksud gugem bukan itu Cong
Kepake semua sih, tapi yg penting itu komposisi dan juga penempatannya. Tempatkan sesuatu pada tempatnya.
Bro Gamal x guru gembul, bakalan pecah sih kalo collab 😍
Assalamu'alaikum Pak Gembul, salam jumpa, salam ukhuwah, salam sehat semoga rangkaian mutiara ilmunya senantiasa bermanfaat dan berkah bagi sesama serta chenelnya ke depan semakin maju dan berkembang aamiinn yaa Rabb 🙏
Pengen bgt gw liat Gugem adu argumen sama Ryu Hasan di suatu forum, semoga kelak bisa terwujud beneran 😄😄
Adu argumen soal apa nih😁apa soal tuhan ada apa tidak😁
kang guru mending sama bro gamal dulu aja deh wakwkakaw
@@ivannoviana2096 bebass all rounder
@@martha4865_ 😆
anxiety kadang butuh pemikiran paling rendah untuk menenangkan diri.
"Gak papa kita miskin, yang penting bahagia."
Daerah Do It Yourself
Siapa yang mau hidup miskin selama hidupnya? 👍
saat lagi kaya, foya-foya,kikir,tamak,makan hak orang, zalim.
saat jatuh miskin, "gak papa kita miskin, yg penting kita bahagia di akhirat".
ada banyak sisi konteks dlm contoh diatas.
kadang ada juga org2 yg menyembunyikan sisi yg lain utk membenarkan syahwat / rencana jahatnya.
bagaimana miskin bahagia???
Pada akhirnya saya menemukan jawaban yang saya cari”, terimakasih guru gembul
di jaman sekarang, cara berpikir nomer 3 (Otoritatif) juga makin sulit dipakai utk menemukan kebenarannya.
Contohnya, coba cari saja artikel tentang "Bahayanya minum susu" dan "Manfaatnya minum susu". akan ada banyak artikel yang mendukung 2 hal bertentangan ini, dan masing2 dibacking research2 yg dilakukan tim ilmuwan dan laboratorium.
dalam contoh susu, untungnya secara empiris minum susu itu baik untuk kesehatan dan sudah ribuan tahun orang dari berbagai kebudayaan minum susu dan produk2 sampingannya.
sama seperti yang diajarkan oleh dosen pembimbing ukm debat waktu dulu kuliah.cuma dengan 'bahasa' yg berbeda.terimakasih sudah mengingatkan kembali gugem🙏
Di satu sisi kita diminta utk rasional di sisi lain disuruh tdk boleh berpikir/dogmatis hrs percaya.....yg perlu diketahui dan dipelajari ada hirarki yaitu nafsu/emosi ,pikiran/rasio dan kecerdasan/akal budi,sbg mabusia sharusnyalah akal budi mjd utama
Saya tambahkan, tentang status dalil atau informasi:
asumsi tentatif --> hipotesis --> teori --> hukum
Perlu juga dijelaskan dua kutub filsafat ilmu: fenomenologi dan positivistik
Tentang positivistik, abad 18 dulu pernah ada perdebatan yg seru pengikut Rasionalisme dan Empirisisme. Perdebatan itu pada akhirnya yg menjadikan cara berpikir positivistik yg kita kenal saat ini.
Buku yg menarik utk dikupas: The Structure of Scientific Revolutions karya Thomas Kuhn
Gembul sekali pak guru yang satu ini. Gembul dengan ilmu pengetahuan.
Perlu dibiasakan di masyarakat untuk bertanya:
MANA DALIL NYA ?
Dalil:
1. aturan agama
2. Science
3. Aturan hukum negara
Orang Indonesia yg muslim "banyak" kurang paham agama nya. Mereka tidak paham rujukan agamanya . Yg mereka paham hanya rukun Islam dan rukun iman . Tidak mendalam seperti :
Rujukan konstitusi umat Islam secara runtut :
1. Al Qur'an
2. Hadits
a. Shahih Bukhari
b. Shahih Muslim
c. Sunan Abu Dawud
d. Sunan Tirmidzi
e. Sunan Ibnu Majah
f. Sunan NASA i
g. Sunan darimi
h. Musnad Ahmad
i. Muwatha Malik
Selanjutnya
- Science teruji dan dilakukan oleh berbagai macam penelitian berbagai negara
- science penelitian sederhana
- aturan negara
- hipotesis
Perlu dibiasakan di masyarakat untuk bertanya
Pengetahuan akan aturan hidup ter skip melewati rujukan itu semua .
Dan dimanfaatkan oleh orang dungu untuk mencekoki informasi dan doktrin sesat apa dukun ghaib dan hal sesat lainnya.
contoh sederhana Metodelogi Ilmiah :
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah :
3. Tujuan :
4. Ruang Lingkup Pembahasan
5. Kajian Pustaka/teori
6. Metode Analisa
7. Pengumpulan Data
8. Proses Analisa
@@boyfanplaceswift1886 ribet amat, sudah jelas & paling benar isi alquran, gk usah sok2an ilmiah deh, org yg ilmiah bakalan masuk neraka, karena mereka lebih percaya kata2 pakar dibanding nabi dan kitab suci yg diturunkan tuhan
@@michell7361 tapi nabi menyuruh kita berpikir bang.. gimana dong..,? kata kata lu Kya nunjukin lu tuh ga pernah mikir wkwk
@@dikamahara4913 mending patuh sama ajaran agama aja, perbanyak sholat dan doa dan dengarkan kata ustadz, berpikir ilmiah dan metodologis itu buatan kafir
@@dikamahara4913 mending kita perbanyak sekolah pesantren dan beasiswa yg sebesar-besarnya untuk penghapal alquran, maka dijamin bangsa ini semuanya masuk surga
dulu sebelum berpengetahuan
kita tidak tau kalau pengetahuan itu gak berguna
setelah berpengetahuan akhirnya kita sadar bahwa pengetahuan itu tidak berguna
itulah gunanya ilmu pengetahuan
Pak, saya mau nanya. Tadi pak gembul bilang intuitif itu kasta rendah dalam berpikir. Tapi saya searching di google, bahwa intuitif justru diperlukan dan masuk kasta pasif, yg dimana digunakan untuk hal2 tertentu, seperti jika melihat awan gelap, maka kita menduga akan terjadi hujan. Ataupun jikalau kita sedang menyebrang, org yg intuitif biasanya lebih cepat bertindak ketika ada mobil/motor yg bergerak ke arahnya, dan tentunya ini didapat dari perasaan seperti ada sesuatu yg mengancam hidupnya. Untuk contoh yg kedua, saya pernah mengalaminya sendiri. Dan juga saya mau mengungkapkan argumen saya. Menurut saya ada sedikit perbedaan antara berpikir intuitif dan terbiasa. Yg mana terbiasa terjadi seperti situasi atau masalah tertentu, dan kamu sudah mengetahui apa yg harus dilakukan karena sudah sering mengalaminya. Tapi ada juga yg terbiasa, karena dia sudah sering membayangkan peristiwa seperti ini. Ada juga intuitif, yg mengandalkan perasaan. Maaf pertanyaannya ribet karena sebuah "perasaan" adalah hal "abstrak" dan kadang melampaui logika. Seperti perasaan pendosa terhadap ibunya dan kemudian bertaubat. Ataupun seperti kisah seorang wanita kafir yg secara logika tidak mungkin masuk surga tapi karena perasaan si wanita tersebut, sebelum ajal menjemput ia memberi air minum pada seekor anjing dan berakhir masuk surga. Jadi inti argumen saya bahwa intuitif adalah cara berpengetahuan yg diperlukan dalam kehidupan. Karena kehidupan tidaklah logis, sedangkan ada sebuah pengetahuan yg sifatnya tidak dapat diubah. Seperti matematika, dan sbg. Pengetahuan yg dapat berubah dan banyak variasinya, seperti filsafat, dan sbg. Dan contoh permisalan terakhir, cara berpikir scientist tidak bisa dilakukan saat kamu tidak memiliki waktu atau perasaan untuk ingin berfikir. Dan cara berpikir intuitif tidak bisa diandalkan saat kamu menghadapi masalah yg memperlukan kamu untuk berpikir. Apakah pak gembul setuju dengan statement ini?
Jadi gini baraya
Jadi gini baraya
Baraya jadi begini
Sebenarnya level rendah itu bukan jelek. Pelevelan ini untuk menunjukkan tingkat kompleksitas berfikir secara saintifik. Tiap level diperlukan untuk diterapkan dalam kasus² masing² yang relevan dengan level tersebut (dengan catatan: asalkan kita tidak menjadi orang yang sok benar, sok tahu, defensif gak mau terima saran/ tertutup dari ide orang lain)
@@muzamilmaksumanwar4185 terimakasih baraya sudah menyimak
Bnyak ilmu yg d dpat slma mngikuti guru gembul. Namun iman mulai goyah. Wkwk
Wkwkkwk kaya beneran nieh
Yang paling parah kalau berhadapan dengan orang yang berpikir intuitif adalah, biasanya mereka emosi,bahkan kalau yang saya alami sampai disakiti
Hadehh:v
Semua pengetahuan manusia pada awalnya berasal dari sumber otoritatif karena pada waktu dilahirkan manusia belum tahu apa-apa tentang realitas.
Gugem adalah manusia.
Jadi Seluruh Wawasan GG awalnya berasal dari sumber otoritatif.
Selanjutnya kreatifitas Gugem mampu menyajikan hal yang sama dalam bentuk yang berbeda. Isinya tetap sama, tapi menjadi menarik karena Gugem berhasil memanfaatkan fasilitas zamannya untuk mengkomunikasikan gagasan, ide dan segala hal yang diketahuinya dari sumber otoritatif yang pada gilirannya diamplifikasi oleh tehnologi informasi. Mungkin pada tahun 60 an orang-orang semacam gugem hanya lapuk dikubur zaman.
wah, kayaknya menarik ni kalo bikin konten duduk bareng diskusi Guru Gembul dan Bro Gamal.
siap
Menarik
@@gurugembul ditunggu yaa..sangat ditunggu
@@gurugembul atau pemuka agama yg mumpuni
Kebijaksanaan= pandangan benar + pikiran benar yg berdasarkan 1 sumber referensi yg logikanya konsisten tidak saling bertolak belakang.
Walaupun tgl >500mb, saya masih bisa pakai mode hemat 144. Yg penting audio, visual mah tebalikin aja hpe nya 🤭
Intuitif itu lahir berdasarkan data dan pengalaman yg beragam, sehingga ngga semua orang bisa berpikir intuitif,.klo anda semua ga bisa berpikir intuitif, industri akan menghabisi anda pelan2 melalui makanan yg anda makan
Pak apakah benar ranking pertanian Etiopia di atas Indonesia? Padahal Etiopia itukan negara tandus dan miskin di akhir abad ke 20 Etiopia pernah dilanda perang sipil, kelaparan akur dan busung lapar tapi sekarang ranking pertaniannya melewati Indonesia.
Padahal mama saya pernah bilang Etiopia itu saking busung laparnya sampe-sampe pas mama saya sekolah dulu ada ajakan dari pihak sekolah untuk donasi membantu Etiopia dan Iwan Fals pernah membuat album berjudul 'Ethiopia' untuk menyuarakan kelaparan di Etiopia.
Kemarin saya dengar kabar kalo sejak perang Rusia-Ukraina pasokan pangan dan ketahanan pangan dunia terancam tapi produksi gandum Etiopia meningkat 70%. Padahal tanah Indonesia kan tanah subur bahkan banyak yang bilang tanah surga
Mama kamu benar, kelaparan yg paling memilukan pernah terjadi di Etiopia, televisi jaman itu menyangkan gambar" manusia tanpa daging, hanya ada tulang berbalut kulit ,😔😔
@@gedebarnop2569 sebagai kelahiran tahun 2000an saya ga nyangka Etiopia sekarang malah jadi surga pertanian dan rankingnya di atas Indonesia dalam hal agrikultur (jika memang informasi tentang ranking agrikultur ini benar)
@@yudycampbell6988 ya karna mereka di dukung oleh israel makanya pertanianya meningkat pesat mengalahkan negara kita
Bisa jadi memang benar Etiopia pernah kelaparan masal. Tapi Etiopia bukan negara tandus. Etiopia itu hulunya sungai nil. Selain itu mereka baru aja nyelesain Grand Ethiopian Renaissance Dam, bendungan terbesar di Afrika.
bisa cek "Indeks ketahanan pangan" dari masing2 negara. Untuk mengukur kualitas agrikultur suatu negara, makenya IKP. Kalau ditanya "ranking pertanian" itu kurang jelas definisinya apa, variablenya apa, dll.
setahu saya sejak tahun 2000an, ethiophia itu negara langganan "Krisis Pangan". indonesia hampir tak pernah
Postif Thinking saat berpenyakit Kronis itu oleh dunia kedokteran diakui dan perlu... bukan sekedar menyangkal realitas.. tapi untuk mempengaruhi dan mengafirmasi pikiran memang untuk mendapatkan KETWNANGAN PIKIRAN dan secara medis akan MENINGKATKAN IMUNITAS DAN SELF HEALING ... bukan menghindari realita....
Pak guru, kalau kita tercemplung ke dunia abstrak seperti seni, bagaimana cara kerja metodologi ilmiah yang baik? Apakah sama atau ini beda server?
beda server baraya seni adalah hal lain
@@gurugembul kalau pak guru berkenan, mungkin suatu hari nanti bisa dibahas kalo dari sudut pandang seni pak, terima kasih 😄
beda server taik seni yaa abstrak dan pengartianya tergantung pelukisnya sendiri makanya di bilang seni itu kreatifitas
@@gurugembul ada satu sisi dimana seni bersinggungan dengan science dan menghasilkan teknologi, ide" kreatif tidak datang hanya dari riset namun butuh orang imajinatif untuk mengarahkan dunia ke arah modern.... bagaimana proses tersebut berkembang dari zaman ke zaman dong pa guru jika dilihat kedua itu adalah beda server (?)bagaiaman perkembangan diantara singgungan tersebut?
@@bababoeythehorsemen8462 wkwkwk... yang bilang seni itu cuman lukisan doang siapaa??? wkwk
awal nonton suka...kok mkin ksini materi pak guru mlah ga ada yg aku stuju ya...trkesan double stadard...sring memutar bkikan logika brfkir audiens...sgt bhya d konsumsi bgi yg awam...d tlpn pun gak agkt😅...dr luar trlihat berbobot tp klo d teliti lbh lnjt kya ad smacam pngirigan cra brfikir yg kliru jg...pesan buat netisen cri lah smber ilmu yy byk jgn lgsng tlan bulat2 apa d sampaikan perbyak refrnsi kalian guys....salam kebenaran🔥👍🏻
Kaum sebelah: ini agenda tuan besar
lord Rothschild, di lihat dari komen mu ini kayak nya kamu kaum sebelah yang dimaksud, si paling berkonspirasi
istilah terkesan seakan akan hati hati dll d bideo sudah dijelaskan itu adalah metode berpikir level 2
@@helloguys6366 contoh level 1
lagi lagi hnya menggunakan permainan kata2...ktanya suka yg empiris...fktanya pak guru jg hya mnggunakan byk istilah dan asumsi belaka...teori2 sains yg pk gru kasi jg tdk spenuhnya valid kan...kalangan saintis sj msh byak prdebatan ya kan pak?
sy g tau pak guru ada agenda atau murni hya utk brpartsipasi utk mncrdaskan bgsa...tp dlm smua hal yg pag guru bhas kok smuanya malah trbalik ya..dr sains, aqidah, bahkan teori konpirasi ga ad yg aku stuju...pak guru sgt pandai dlm memasukkan fakta dan memutar fkta yg d bgkus dgn trminologi indah akhir nya bagi yg awam sgt mdh prcya....no offense pak...respect
PAK Guru gembul masih mending Bro Gamal dia ngaku klo videonya hanya berisi teori konspirasi dia aja, dan dia bilang gk usah percaya dan silakan dibantah,
LAH si BOSS DARLING, dia memaksa kita untuk percaya dia paling Pintar dan Orang Lain salah, Bilang orng lain OLD Mind dia New Mind, padahal dia sangat saklek memaksa dan Tua
Pengikutnya juga sama aneh Logika cacat begitu diikutin. Kocak
OLD Mind dan New Mind itu bossman brooo ..ahlinya dari ahli pakarnya dari pakar wkwkwkwk
Poinnya, berfikir tampa ego, Otoritas, empiris atau lainnya, bahwa semua masih bisa berkemungkinan, 🙏☕☕👍👍😊
Ngomongin para bro gamal, dulu dulu aku sempet gandrung nonton kontennya. Apalagi pas bahas beberapa prodak perawatan badan dan wajah. Tapi ke sini sini emang lebih kaya gitu isi konten dan postingannya. Hihii kemarin beberapa kali lewat dan belum aku klik tonton.
selalu mencerahkan, semoga semua akan sepakat cara pikir pak guru (mencerahkan)
yang subrek chanel GAMAL DAN guru gembul keduannya siap siap coollab kan
like jika setuju
Semua pengetahuan hanya untuk satu tujuan yaitu membuktikan...
Zoooos pa guru ilmu yg sangat bermanpaat 🙏🙏🙏🙏
sangat bermanfaat pak guru, terimakasih untuk ilmu nya 🙏
Bagus ini.. menurut saya kalau ini diajarkan mulai umur 10-16 tahun cukup bagus karna itu belajar memahami apa yg diluar diri.. nah nanti mulai 17+ mulai diajarkan yg didalam diri, apa,siapa,bagaimana,kemana diri itu sebenernya.. ini menurutku ya.
Terimakasih Pak GG sudah menjabarkan hal ini, sangat berguna untuk koreksi diri 👍
Tambah satu.
Mode ilmu pengetahuan berdasarkan kesepakatan..😁
Sya suka yg tngah"..yaitu empiris...krna tdk bsa bentrok dngan hukum ..
Cara menyembunyikan kebenaran adalah dengan menjadikan kebenaran itu menjadi sebuah kebohongan publik agar dipercayai sebuah kebohongan..
Rasio dilengkapi intuisi & pengalaman menjadi lebih kuat
Kata hati memang tidak berbohong tapi belum tentu benar. Kata hati, intuisi = perasaan.
intuition klo dibarengin ama sensing justru sering akurat,, ky kepribadian INTJ
Supaya kamu memikirkannya, apakah kamu tidak berpikir, etc,,banyak sekali ayat2 dalam al-quran memerintahkan kita untuk berpikir,,so let's do it..
Terimakasih banyak atas informasinya :-D😃😃
saat kita menggolongkan atau menstratakan metode pemikiran yang menurut @guru gembul di video ini ada 6 tingkatan, maka kita secara tidak sadar kita memasukkan diri kita dalam frame cara berfikir yang 6 itu.....padahal kita juga tidak tau apakah masih ada pola berfikir lagi yang lebih tinggi...yang mungkin belum kita ketahui.....dan mungkin saat kita nanti tau cara/metode berfikir itu , motede itu akan menjadi ke-7 atau bahkan meruntuhkan metode berfikir yang 6 itu.....mbulet njelasno e
Mantap nih jadi pak dosen gembul dah lain guru lagi🤭
Pada dasarnya emang masyarakat kita kebanyakan malas berpikir pak guru, mereka terbiasa dengan cara" yang instan dalam segala hal. Tentu karena banyak faktor yang mempengaruhi hal tsb.
Semakin banyak literasi, Terimakasih pak guru, sangat bermanfaat 🙏