Pemerintahnya ga peeduli sama pendidikan. Yg diatas dgn enteng ngomong "semua bisa jd guru" "pilot bisa jd guru" guru SD bisa diisi semua jurusan. Padahal krusial bgt tuh guru paud-sd. Kalau pondasinya ga kuat ke atasnya goyah. Kurikulum ga jelas, comot sana sini. Ga mau analisis karakteristik sosiologi geogratis ekonomo dst padahal itu amat ngaruh ke pola pendidikan. Misal mau nyontek finland, ga pikirin disana budaya bacanya udah terbentuk dan kesadaran belajarnya sudah ada. Ga dianalisa lapangan pekerjaan dan kebutuhkan masa depan, siswa bisa milih pelajaran merdeka, tp lapangan pekerjaan aja ga ada jd klo salah jalan diawal kedepannya susah krn ga mempelajari hal lain, ga mau belajar yg lain krn dari awal diiming2in merdeka sesuai mau gue kalau org kaya okelah tp klo lapis bawah gmn kan ga ada pilihan nantinya ujung² kerja ga sesuai bidang keahlian krn yg penting dpt duit. Orang tua ga mau terlibat dgn pendidikan, harusnya pemerintah buat kurikulum keluarga, dari baru brojol noh. Tp ya itu ortu ga siap jd ortu, bidan kasih arahan dgn dikasih makan klo blm umurnya eh malah 2 bulan di jejel nasi dan stop asi. Pendidikan paling paling pondasi itu di rumah bukan di sekolah, kalau itu ga dilakuin ya akademik nya ga maksimal. Sensorik motorik itu penting bgt loh. Mengelola emosi, problem solving, berpikir kritis, berpikir kreatif, itu dari brojol tugas ortu. Ada lg contoh yg lg rame akhir² ini. Kami sudah kasih warning banyak guru yg hasil org dalem, banyak yg malsuin data, bahkan banyak yg ga pernah masuk kelas ujuk² asn guru cuma krn kerabat kepala sekolah / dinas jd data² bisa dimainkan. Tapi apa? Yg paling atas itu malah bilang kami menuduh dan tidak punya etika. Giliran bukti di publish dan viral baru deh sok bertindak. Guru yg udah sertifikasi kalah sama org dalam, gmn mau berkualitas ya kan. Dahlah klo ngomongin endonesah mah ruwet
Sabar bang, enggak semua orang butuh Solusi, pasti sebagian Butuh yang namanya Validasi, ingin Dipahami dan Dimengerti. hehehe Apa pun yang terjadi dalam Hidup ini, Fokus lah pada Diri mu Sendiri, jadilah Manusia yang Individualis (boleh Konservatif) , dan "Hidup lah seperti Larry" juga 😊
Setelah lulus sekolah SMA gak semua lulusan beruntung mndapatkan pkerjaan😢 hrs berjuang sendiri biar hidup beruntung..ijz hnya formalitas bukan jaminan masa depan cerah🥹
Banyak yang berpendapat bahwa kurikulum merdeka adalah kurikulum yang buruk. Tidak hanya para orang tua, bahkan para guru2 pun berpikir demikian. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kurikulum merdeka, hanya saja menteri Nadiem terlalu jauh harapannya. Ibarat kata orang biasa naik angkot disuruh naik ferrari, ya akhirnya beginilah yang terjadi penumpangnya mabok semua. Udah penumpangnya pada mabok ditambah lagi para guru banyak yang tidak memahami bagaimana implementasi di lapangan karena berbagai faktor. Alangkah baiknya kurikulum yang sudah ada diperbaiki dan disesuaikan. Ibarat naik mobil, kalau terlalu ngebut ya dipelankan, jika ACnya terlalu dingin ya suhunya dinaikan, skill sopirnya kurang mumpuni ya ditraining lagi. Intinya menyesuaikan dengan kondisi penumpangnya bukanya malah dikembalikan naik angkot lagi.
Sepakat bang,,klo bicara pengimplementasian kurikulum memang menarik,krn apa,,,krn ada faktor yg mengimplementasikanny masih lah sangat kurang bhkan bs dibilang asal²n,jdi apapun kurikulumny klo yg mengimplementasikanny msh blm "sadar" dan blm benar² mmpunyai 4 kompetensi guru,yaa hasilnya akan sama spt skrng ini.. Dan perlu diperhatikan juga terkait dg sistem perekrutan gurunya,
Sepakatt. Utk siswa dan ortu yang siap dengan Kumer, sejauh ini baik2 saja. Malah jika dibandingkan dg jaman ortunya sekolah, kurikulum ini dirasa lebih baik. Ini pendapat pribadi.
@@iamyogas5053Ohhh ga dong .... Maaf ya, opini di atas bukan utk mremehkan guru ......... Kt nih jgn khilangan budaya, tgila2 ma kurikulum luar, sementara latar blkang negara kt berbeda, negara kt luas tpisah pulau, pemerataan msh kurang, penduduk byk, siswa satu kelas isiny padat ..... Knyamanan kelas kurang ....... Fasilitas terbatas ..... namun dr semua itu bljarlah menghargai perjuangan, budayakan HORMAT PD GURU, spt kita mnghormati orgtua
Saya guru, saya paham kurikulum merdeka..saya setuju kurmer bagus buat anak2 yang SDH literate sejak orok.di kelilingi banyak buku, punya daya kritis yg tinggi
Kurikulum apapun .kami tetap berterima kasih kepada Guru yg telah mengajari .mendidik bisa membaca.menulis.berhitung dan beriman. Utk kuliah kan rejeki besar. Utk bisa bekerja itu usaha dan doa. Yg penting. Tidak korupsi .tidak menjadi penjahat agar tidak membuat malu para guru yg mulia berkorban demi murid
Coba deh sekali-kali bilangnya begini "Di Finlandia guru digaji sekian juta makannya pendidikannya maju, di Indonesia lebih dari 1juta guru digaji ratusan ribu sebulan. Apa yang bisa diharapkan dari pekerja yang gajinya cuma cukup untuk hidup beberapa hari, itupun dibayarkan 3 bulan sekali"
yg diomongin kan sistem nya, bkn ato blm ke gaji. emang brarti sistem pendidikan guru di indonesia aja yg harus dievaluasi dlu jaman skr aja byk org yg ga percaya dgn kualitas guru di indonesia ga cuma yg digaji rendah, bahkan yg dibayar tinggi pun byk yg ga bnr/asal2an apalagi jaman skr, org2 jualan marketing/gimmick, dan orang tua byk yg "kena"
Klo cara berpikirnya yang diubah. Klo bahas finlandia jangan masalah gajinya tapi sistem rekruitmennya dan kualifikasi guru yang layak mengajar di finlandia. Untuk jadi guru TK aja disana mesti S2 linier pendidikan PAUD. Sistem rekruitmennya pun ketat seperti yang disebutkan di video ini. Jangan bandingkan dgn sistem rekruitmen guru di indonesia yang bisa lewat ordal untuk jadi honorer tanpa tes kompetensi n psikologi. Belum lagi sekarang jurusan apapun bisa jadi guru asal punya serdik yg pendidikannya bisa diambil di kampus2 yg menyediakan PPG prajabatan
@@wurimulyasari5042 nah ini betul, harus liat masalahnya dl ky gini. emang sistem nya aja dr awal udah amburadul. ga usa jauh2 ampe ke gaji. makanya menteri pendidikan hrsnya berperan penting c slain presiden dengan visi misinya
Topik yang menarik. Terima kasih buat bintang tamu dan host. Semoga host bisa lebih baik ke depannya dengan penggunaan bahasa Indonesia yang lebih konsisten.
kurikulum merdeka butuh guru2 dgn kemampuan yg mumpuni. sekolah anak saya (swasta) beralih menggunakan metode spt kurikulum merdeka ini di tengah jalan, butuh 1thn an utk pelatihan guru2 scr rutin. orangtua pun ada pertemuan berkala dgn pihak sekolah utk penyamaan metode pengajaran/pendidikan di rumah. hasilnya anak2 sgt menikmati belajar di sekolah❤
Terima kasih sudah berbagi pengalaman yang inspiratif! Aku setuju banget, Kurikulum Merdeka memang membutuhkan guru-guru yang mumpuni dan juga kolaborasi yang kuat antara sekolah dan orang tua. 🙌
Betul sekali ibu Inna, seharusnya urusan pendidikan janganlah ada modus kepentingan, karena pendidikan akan susah fokus untuk memajukan kualitas anak didik, bagusnya Menteri Pendidikan orang yang independen dan tidak disetir oleh pihak manapun, pure atasi masalah pendidikan, dan mencari inovasi metode pendidikan yang dapat diterima oleh anak bangsa dari Sabang sampai Merauke
Soal "tangan adem" bukan kecerdasan sih. Memang bener ada orang yang "tangannya panas". Jangankan dia yang nanem itu tumbuhan, ada kok orang yang cuma nyentuh bunga atau daun dari pohon yang sehat, atau cuma petik satu daun atau bunga dari pohon yang sehat, yang semustinya gak kenap-kenapa kalau cuma dipetik satu helai daun atau satu kuntum bunga, tapi kalau si "tangan panas" yang ngelakuin dijamin pohonnya bisa tiba-tiba sakit & akhirnya mati. Tangan adem bukan kepribadian, tapi bawaan dari sononya.
Setuju klo seleksi guru sdh dimulai dr masuk PT. Guru itu bukan semata mengajar tp membangun karakter. Kurmer pd dasarnya bagus. Tp terlalu cepat pelaksanaannya. SDM dan Sarpras tdk disiapkan dulu. Sayang anggaran besar tp hasilnya 0, bahkan bs sy katakan minus.
Terima kasih sudah berbagi pendapat yang thoughtful banget! 🙌 Aku setuju, seleksi guru memang idealnya dimulai sejak masuk PT, karena menjadi guru bukan hanya soal mengajar, tetapi juga membangun karakter generasi penerus bangsa. Hal ini adalah tanggung jawab besar yang tentu tidak bisa dianggap remeh. ✨
Saya guru... Opini pribadi saya pemerintah kurang grenk, kurang serius memantau kualitas kinerja guru... Tidak ada instrumen khusus yang menjadi tolak ukur sejauh mana kinerja guru tersebut... Ada juga aplikasi laporan kinerja sederhana yang bisa diakalin...
Menurut opini saya, Coba deh kita fokus kan di sekolah dasar(SD) Percaya deh, buat istimewa guru guru pendidikan sekolah dasar, Beri mereka keistimewaan, tunjangan kinerja, kebebasan mengajar, buat perlombaan guru mengajar, kesejahteraan nya, Biar berkompetisi Saya yakin,
Tema menarik ini. Terkait kurikulum sebenarnya tidak banyak yang berubah. Namanya saja dan sisi tertentu yg berubah dan berbeda. Secara teoritis semua kurikulum bagus. Namun aplikasi di satuan pendidikan yang tak sesuai. Kurmed bagus. Namun tidak merata diklatnya, suport sapras dan SDM tidak merata di seluruh Indonesia. Infrastruktur daya dukung masy. jg punya pengaruh besar. Ratakan pelatihan utk semua guru online offline, lengkapi semua sapras merata dan setara di seluruh satuan pendidikan, beri kesejahteraan GTK terjamin. Evaluasi penilaian mencakup all mapel, ekskul, dan karakter pelaksanaan ontime, tak ada katrol-katrolan secara jujur,maka semua maka apa pun model kurikulumnya akan on target.
Terima kasih sudah berbagi pandangan yang sangat insightful! Setuju banget, kurikulum itu sebenarnya bagus, tapi pelaksanaannya memang belum merata, baik dari sisi pelatihan guru, infrastruktur, maupun kesejahteraan GTK. Semua itu perlu perbaikan agar kurikulum apapun bisa sukses. 🙌 Menurut kamu, langkah pertama apa yang perlu kita lakukan agar perubahan ini bisa terasa merata di seluruh Indonesia?
Pendidikan di Indonesia telah menekan mental anak. Contoh anak PAUD dan TK., Telah di atur oleh orang lain, yang menurut phisikologi kemerdekaan mereka telah di rebut., Ribut dilarang, berteriak kegirangan dilarang, cemberut dilarang bernyanyi serampangan di larang dan menangis di cela. Jujur saja mereka yang paud dan tk masih ada yang ngedot 😅
Terima kasih sudah berbagi pandangan. memang kadang aturan yang terlalu ketat di PAUD/TK justru membatasi kebebasan anak untuk berekspresi. Anak perlu ruang untuk belajar mengenal diri mereka, seperti berteriak kegirangan, bernyanyi, atau menangis.
Gaji guru di Finlandia sekitar 30 ribu Euro per tahun atau setara dengan Rp40 juta rupiah per bulan. Angka ini tidak terlalu tinggi jika dibandingkan negara-negara Eropa lainnya.
Terima kasih banyak sudah berbagi informasi yang menarik! Memang, gaji guru di Finlandia terlihat cukup tinggi, tapi kalau dibandingkan dengan biaya hidup dan standar di Eropa, apakah menurut kamu gaji tersebut sudah cukup mencerminkan penghargaan terhadap profesi guru?
Kalau di Indonesia dibayar 100 ribu rupiah. Itu saja salah sedikit dipecat. Malah ada guru honor didenda polisi 70 juta rupiah yaitu guru honor di Konawe.
lebih makmur guru di Indonesia PNS/PPPK yang sudah sertifikasi karena mampu menghidupi keluarga dengan anak 3 atau 4, sedangkan gaji guru di Finlandia itu 40 juta tidak cukup untuk berkeluarga, untuk berkeluarga dengan anak 2 di Finlandia perlu duit 90 juta jika di-Rupiahkan, 90 juta itu sudah include semua termasuk apartemen
Saya seorang guru, sepakat dengan pernyataanmu Pak. Sebaiknya lakukan perbaikan nama kurikulum dan pengawasan hingga ke ruang kelas. Nama Deep learning cocok untuk pengganti nama kurikulumnya, isi cukup dengan penyempurnaan di buku referensi siswa yang sangat tidak cocok utk anak usia SD kelas bawah baik font dan isinya.
Wah, terima kasih banyak, Pak, atas insight-nya! Deep learning memang bisa jadi pilihan nama yang lebih menggambarkan proses belajar yang lebih mendalam. Setuju juga soal buku referensi yang perlu diperbaiki, terutama soal penyesuaian umur dan konten yang lebih menarik bagi anak SD. Kalau menurut Pak, apa langkah pertama yang harus dilakukan untuk perbaiki buku referensi ini?
Saran buat pak Prabowo yaa, gimana kl tiap sekolah boleh tentuin dan bikin kurikulum sendiri , asalkan sesuai dengan kententuan kurikulum internasional dan merdeka.
Tong nyaring sekali... Memang yang vocal active gini rasanya mengerti segalanya padahal BELUM tentu bisa mereka laksanakan juga, I mean too many activities in this world dan Lo gabisa semudah itu nge-judge kecuali Lo tau PERSIS detail keseharian tiap orang 1 PR besar : kalau memang niat, bahkan 1 mata pelajaran perlu DIPERSIAPKAN oleh SATU TIM, karena kalau hanya satu orang pengajar, WAKTU KEHIDUPAN mereka HABIS cuma buat menyelesaikan masalah administrasi.. aku Nemu nemu permasalahan ini ketika belajar di PT jurusan pendidikan, menentukan materi dan media pembelajaran tuh KALAU MAU BETTER PERFORM emang ga cukup cuma 1 orang, itu baru dari sisi pengajaran aja berat banget, belum lagi katakanlah penyediaan soal, belum lagi tugas administrasi dan tugas tambahan lainnya
Dulu mungkin masih bisa 1 orang dan saya yakin ini DIPAKSAKAN, tapi kalau mau lebih bagus memang bijaknya dibagi lagi, ada yang memang guru menyiapkan materi, ada yang merancang rpp, ada yang presentasi materi, ada yang rekap jurnal, dsb.. Lebay? Gua yang terlalu lemah? Mungkin benar, tapi ya balik lagi.. Big sacrifice big jackpot.. Kualitas ga akan naik kalau proses LARI kamu latih hanya dengan lari Kualitas akan naik kalau LARI kamu latih dengan berjalan, interval, rest training, speed training, recovery training, perbaikan form, dan detail kecil lainnya
Kalau memang targetnya tinggi sedangkan SDM nya tidak memadai, padahal kita punya KUANTITAS nomor 4 terbanyak, gua heran kenapa KELEBIHAN di segi KUANTITAS ini kita manfaatkan untuk BAGI TUGAS
Terimakasih buat bintang tamu yang so smart.. semoga kdepan hostnya bisa lebih menggunakan bahasa indonesia yg lebih baik dan sopan dikarenakan bintang tamunya orang² yg lebih tua dan tdk mnggunakan kata² misalnya "lo gue"...ini masukan sy sj..
Yang kami selaku tendik dibawah manut yang di buat dari atasan ..tapi gmn tang satu belum selesai muncul aturan lagi dan terus menerus .evaluasi yg sdh dilalui blm maximal .
Setuju kurikulum merdeka yg paling ideal selama ini. Hanya implementasinya yg kurang sosialisasi. Mental pelaksana kurikulum belum nyambung dg alur kurikulumnya. Para pelaksana kurikulum kurang mau belajar atau malas mempelajari hal baru.
Yg disayangkan bnyk guru memaknai berbeda tentang kurikulum merdeka sehingga implementasinya setiap sekolah itu agak jomplang ada yg mendingan ada yg agak bobrok sama sekali
Terima kasih atas insight-nya! Memang benar, implementasi kurikulum merdeka bisa sangat bervariasi antar sekolah. Menurut kamu, apa yang perlu diperbaiki agar penerapannya lebih merata?
@@BigThinkersID menurut saya kualitas dari pengajar nya, coba sesekali ada sidak langsung bagaimana perkembangan disetiap sekolah dan laporan nya sampai ke kemendikbud, baru setiap sekolah mau untuk upgrade keadaan sekolah lebih kompetitif dalam meningkatkan kualitas.
Sebagai ide, merdeka belajar itu bagus... sangat bagus malah.. namun ide itu perlu persiapan di banyak lini yg berhubungan dengan mentalitas dan infrasttruktur. Infrastruktur gampang aja asal ada duit.. mentaitas??? Punya duit aja gak cukup.. itu perlu waktu dan komitmen dan uang.. bagaimana pikiran merdeka belajar diajarkan oleh guru2 yg pendidikan yg diterimanya sampai jd guru adalah bkn tipe belajar merdeka. So paling mendasar, benahi mentalitas, paradigma guru dulu.. buat mereka sangat paham apa itu merdeka belajar minimal mungkin 1 tahun pelatihan atau pembelajaran dr orang - orang yg sangat paham tentang itu DAN SANGAT PAHAM REAL KONDISI PERSEKOLAHAN INDONESIA. Jadi pas kasi pelatihan dia bisa perlihatkan dan mengerti kontrasnya ide merdeka belajar dan real kondisi pembelajaran yg umum di sekolah2 Indonesia.
Secara idea… merdeka pelajar ini ok tapi terlalu idealis. Di Indonesia … masalahnya gak cuma di murid, kurikulum tapi juga tenaga pendidikan dan orang tua. Mental gimana pun dari orang tua itu crucial, tenaga pendidik yang kompetens bisa sedikit mengimbangi, tp apakah tenaga pendidikan yang kompetens sudah merata? Tentu tidak. Mirisnya, profesi guru dianggap paling gampang dan terakhir. Sy sendiri nantinya di hari tua mau menjadi guru, saat ini saya belajar sebanyak yg saya bisa untuk ke depannya membimbing generasi yg bisa saya bimbing untuk lebih baik.
Thanks banget sudah sharing pendapatnya! Menurut kamu, apa yang perlu dilakukan agar profesi guru bisa lebih dihargai dan kualitas pendidikannya bisa merata di seluruh Indonesia?
@ Guru memang pada dasarnya sudah profesi yang dihormati tp mesti yg kompetens. Dulu saya rasa dari semua guru yg ngajar cuma 1 atau 2 yang bermasalah. Ngajarnya text book banget. Guru Fisika kita sih yg keren2, salah satunya cuma bawa kapur dan buat soal di kelas kalau pas lagi tes. Guru Agama juga lebih menekankan pada moral. Karena pada dasarnya di kelas gak semua agama Katolik. Kalau mengenai kualitas mengajar, salah satu fungsi UN untuk mengecek ratanya pendidikan. Dan untuk yg kurikulum merdeka mengajar ini butuh Chief yg kompetens dari kemendikbud yg menjadi sarana edukasi dan sharing. Kompetensi sebaiknya ditetapkan dari kemendikbud, guru2 gak dibebankan masalah administrasi dan fokus di cara pengajaran. Bisa juga buat group sharing per mata pelajaran.
@@jdptelf7366 Niat nya Baik, punya Ide yang Bagus, punya Nilai yang dipegang juga Baik dan Benar, tapi Eksekusi nya Kurang, Tata Cara nya Kurang, Implementasi nya juga Enggak Sesuai dengan Ekspektasi. selalu ada Masalah, selalu ada Ujian dan Cobaan dan Tantangan yang harus Dihadapi.
Asik ni obrolannya, note dikit yang tentang masuk kedokteran lebih bergengsi ketimbang keguruan...karena endijgnya bukan si? Lulus kedokteran pendapatannya lebih tinggi..bukan substansi jadinya.
Terima kasih banyak atas perspektifnya! Memang, seringkali orang lebih melihat pendapatan sebagai indikator sukses, tapi apakah sebenarnya itu yang jadi alasan utama dalam memilih profesi? Kalau kita balik, bagaimana menurut kamu jika lebih fokus pada dampak positif profesi itu untuk masyarakat, bukan cuma soal gaji?
Satu problem dengan pendidikan di Indonesia adalah tidak terstandarnya sistem. Bagaimana mungkin sekolah internasional punya murid yang hobi bully? Sejak kapan bully menjadi standar pendidikan internasional? Kalau tujuannya setelah lulus sekolah adalah bisa tembus kampus Amerika, kenapa ga sekalian sekolah di Amerika sejak SD misalnya yang mana sekolah negeri di Amerika tidak hanya berstandar internasional dengan segala perlengkapan lab dan sarana olahraga namun juga semuanya gratis tis; orangtua murid sama sekali tidak membayar untuk apapun
Ga usah coba2. Kita contoh aja yg sdh terbukti sukses spt Jepang atau Finlandia. Ga perlu repot2 coba ini itu. Copas aja utk kurikulum TK dan SD dulu. Revolusi mental harus dimulai dari pendidikan dasar bkn sdh tua baru revolusi.
Banyak ketimpangan. Karena prespektif kurikulum merdeka ini sangat berbeda-beda antar guru bahkan sekolah. Pembelajaran berdiferensiasi saja banyak yg miss konsepsi. Kurang kejelasan saja dari pemerintah dan dipaksakan cepat Maka sekolah2 tidak mampu mengimplementasikan ini dg baik Karena source dan juknisnya yang kurang tepat
Kurikulum merdeka bljr itu bgus tp rumit diimplementasikan di negara yg jumlah penduduknya byk dan luas kyk Indonesia. Bkn Finlandia yg jd rujukan tp China ataupun india
Kurikulum Merdeka secara konsep bagus. Tapi sukses diterapkan di Indonesia? Tidak. Kurikulum Merdeka terlalu mewah, sedangkan sarana prasarana dan sumber daya manusia di Indonesia belum memadai. Jadi Kurikulum Merdeka sia-sia.
Arti merdeka adalah bebas dalam arti bertanggung jawab....tapi ada yang memaknai arti kata bebas "sak karepe dewe" atau semau gue inilah yang menyebabkan berwarna pendidikan yang berbeda di setiap wilayah...perbedaan persepsi yang menyebabkan bias semakin lama semakin menyimpang jauh dari ttitk sasaran
Kurikulum apapun akan gagal di negeri ini...guru-guru baru pada tahap penyesuaian penerapan kurikulum baru ..eh udah ganti lagi kurikulumnya....begitu terus berulang...
Tingkat pendidikan itu dipengaruhi oleh aspek ekonomi dan lingkungan keluarga sang anak. Jadi, sehebat apapun gurunya nggak akan bisa menghasilkan output siswa yg sama dari satu sekolah kesekolah lainnya. Saran saya para pengamat pendidikan sblm mengeluarkan pendapat coba dulu ngajar di sekolah sekolah yg berbeda lingkungannya. Jgn baru ngajar disekolah elit langsung berpendapat. Apalagi serveynya kenegara maju itu kejauhan dmn tingkat ekonominya aja jauh berbeda krn realitanya beda tingkat ekonomi orang tua akan beda pula tingkat kebutuhan pendidikan mereka.
Banyak guru profesional kok. Di tempat saya banyak guru SMK yg memang praktisi profesional di bidang yg mereka ajari. Masalahnya sangat sistematis. Ga mungkin guru ngajarin lari kalo siswanya belum bisa merangkak. Lah ini belum bisa merangkak tapi dipaksa naik kelas 😂😂
Kurikulum Merdeka butuh guru yang kompeten Ingat Juga Guru yang kompeten butuh gaji yang besar Ingin seperti Finlandia tapi gaji guru masih dibawah UMR😂
Kurikulum merdeka memang bagus namun Indonesia terlalu kompleks, seperti pelatihan guru yang kurang tepat sehingga tidak faham, kelas yang gemuk, kekurangan guru, masalah ekonomi keluarga berpengaruh, gizi anak, masalah sosial lainnya dll😂
Mungkin 100 taun lagi kurikulum merdeka baru cocok diterapkan di seluruh Indonesia secara merata. Klo untuk saat ini mungkin tidak smp 1% sekolah dan siswa yg siap menggunakan kurikulum ini
Menurut saya mas nadiem mknya buat ikm supaya guru2 bisa menciptakan metode2 baru, tapi mentri kits mas nadiem g tahu klw guru indonesia g tahu menciptakan metode baru itu. Makanya pada mabuk kata yang komen he...he....
Mengapa gagal ? Karena GURUNYA TIDAK PAHAM DG PROYEK2 yg dibahas. Bahkan gurunya pun tidak pernah yg namanya AI GOOGLE dan referensi yg ada di IT saat ini. Bgmn mau berhasil ?? Sdg bagi siswa2 di LN hal spt sdh biasa. Jadi jangan SALAHKAN PROGRAMNYA TTP SALAHKAN PENGAJARNYA. Ayo jujur saja….jangan salahkan yg menggagas…..ini namanya nggak pengin maju. Yg diutamakan hafal doa. Itu sdh dianggap berhasil ttp TETAP TIDAK BISA BERSAING.
Thanks banget udah share pendapatnya! menurut kamu, gimana caranya supaya para guru bisa lebih siap dan melek teknologi untuk mendukung kurikulum yang ada?
@@BigThinkersID Gw nimbrung Mngkin utk Guru2 50 tahun keatas pada umumx sulit dengan situasi perkembangan dunia Teknologi informasi yang makin canggih n cerdas artix bertumpu pada Guru2 muda calon2 guru, misalnya Seblm jadi guru harus maka calon2 guru muda dipersiapkan sebaik2x dan digembleng dng dosen2 berkualitas yg memahami jga perkembangan Teknologi informasi pada sekolah guru/institut atau universitas negeri fakultas keguruan, mereka dididik mengenal, beradaptasi, menggunakan teknologi informasi termasuk nemanfaatkan AI utk perkembangan pendidikan, penelitian, rekayasa... Karena selama ini guru hanya didik melakukan administrasi semasta pantasan siswa siswi Indonesia mundur secara kualitas akademik dan bidang lain😂😂😂
Tema menarik ini. Terkait kurikulum sebenarnya tidak banyak yang berubah. Namanya saja dan sisi tertentu yg berubah dan berbeda. Secara teoritis semua kurikulum bagus. Namun aplikasi di satuan pendidikan yang tak sesuai. Kurmed bagus. Namun tidak merata diklatnya, suport sapras dan SDM tidak merata di seluruh Indonesia. Infrastruktur daya dukung masy. jg punya pengaruh besar. Rata pelatihan, lengkapi semua sapras merata dan setara di seluruh satuan pendidikan, beri kesejahteraan GTK terjamin, maka apa pun model kurikulumnya akan on target.
@maskurunmuyosukarto maaf mas Lihat dong kebawah kayak kami guru di pelosok, gimana bisa menerapkan kumer seutuhnya wong kelasnya gemuk ditambah lagi fasilitasi belum memadai, bangun ada yang rusak. Kumer sebenarnya bagus, tapi saat ini belum bisa diterapkan di Indonesia mas. Disetiap sekolah masih ada guru tua yang belum fasih teknologi mas apalagi di suruh mengerjakan administrasi guru yang semakin banyak di kurikulum ini. Kalau hanya mengandalkan AI untuk mencari informasi, berarti yang pintar AI nya dong, bukan gurunya. Sebaiknya guru harus diberikan pelatihan/Diklat secara luring biar tertanam ilmunya daripada webinar menurut saya.... SEMANGAT REKAN GURU SEMUANYA TUK CERDASKAN BANGSA
Cuma saya bingung. Pembelajaran di kurikulum merdeka masih kurang singkron dengan PISA seperti nggak boleh ada ujian, atau soal yang ada di sekolah beda sekali dengan soal PISA
Setiap ganti mentri semua kurikulum tidak baik semua terus kapan benarnya ? Di pesantren sejak dulu kurikulumnya gitu2 aja lebih banyak menghasilkan ora ng2 sholih. Apa yang di harapkan dari pendidikan kita ?
Kurikulum gagal? Sejak kapan berhasil? 25 thn lebih reformasi andai kurikulum sukses .tanda hanya pertumbuhan ekonomi naik 10% lebih, korupsi turun, pengangguran turun, demokrasi maju, sda gk dicolong maling, gk butuh pemain bola naturalisasi😂
Faktanya kurikulum merdeka kurikulum gagal,, tidak bisa di bantah,, kalau Singapura jumlah penduduk sedikit, perkapita tinggi, bisa berhasil,, di Indonesia, kurikulum ini tidak akan pernah jadi solusi,,
@@muhammadmanshur5570 menurutku sih KTSP dan kurikulum 84 yg terbaik lulusannya terbukti anak2 jaman itu tdk kalah dengan SMA SMA negara2 maju misalnya Singapur, Jepang, Tiongkok, Korsel, ataupun Australia, atau masih memberi perlawan ketika kompetisi Olimpiade Sains, tapi main Gonta ganti kurikulum akhirx rusak semua, Skrang aja sejak UN dihapus negara2 maju pada boikot lulusan SMA Indonesia akibat busuknya sistem pendidikan
@@muhammadmanshur5570kurtilas tidak tepat diterapkn di pend dasar. Scr isi materinya diulang- ulang tdk to the point. Alias brtele- tele. Banyak gru yg mengeluhkn kurtilàs. Batas materi tiap sub tema juga gk jelas. Kdg di sub berikutnya dibahas lagi. Anak2 juga belajarnya bingung. Diterapkn dikls atas gk cocok. Krn pd Ujian Akhir jadwalny tdk bernama tema tp kmbali k nama mapel. Gak heran alhirnya banyak gru yg memakai buku tema namun penjelasannya permapel.
kaum openmind dan freethinker be like - ayo terapkan sistem pendidikan finlandia agar pendidikan indonesia maju (setelah gagal) - kenapa sih menerapkan sistem pendidikan finlandia yang tidak cocok dengan indonesia mereka yang meminta dan mereka pula yang menyalahkan
Then the real curriculum is a teacher, what ever the planned curriculum in a country will not be useful if the teacher doesn't have good mindset and good responsibility
Mohon Maaf jadi Guru motivasinya mau ngejar PNS (Guru sekolah Negri) bukan panggilan jiwa utk mencerdaskan bangsa, kualifikasinya gak mumpuni, kekeh Bertahan jadi PTT karena memang ngarepin jd PNS. blom lagi praktek2 korupsi, kolusi yg memperkaya "oknum2 guru/kepala sekolah" deengan proyek2 liar dari renovasi sekolah, study tour, ekskul, pengadaan baju/seragam dan atribut2 yg gak guna, bimbingan les, gratifikasi yg sedikit maksa dikala pembagian raport dan segala tetek bengek yg ujungnya justru membebani orang tua murid.
Para guru di Indonesia di6odohi oleh pemerintah. Sehingga anak cerdas berbakat TIDAK mau jadi guru karena TAKUT sengsara. Sangat berbeda dengan Finlandia.
Baru pertama mampir ke channel ini, kesel sama MC nya. Heh pembicara lagi jelasin kok dipotong langsung gimana sih! Sering lagi, kesel aku. Ngga minat lanjut nonton channel ini.
Di negeri ini orang belajar untuk kaya dan sukses gak perlu pinter cukup sekolah seadanya kalo perlu beli ijazah selanjutnya jadi mafia tambang, mafia bahan bakar, mafia sawit, koruptor, nyaleg, ikut pilkada.
Pemerintahnya ga peeduli sama pendidikan. Yg diatas dgn enteng ngomong "semua bisa jd guru" "pilot bisa jd guru" guru SD bisa diisi semua jurusan. Padahal krusial bgt tuh guru paud-sd. Kalau pondasinya ga kuat ke atasnya goyah. Kurikulum ga jelas, comot sana sini. Ga mau analisis karakteristik sosiologi geogratis ekonomo dst padahal itu amat ngaruh ke pola pendidikan. Misal mau nyontek finland, ga pikirin disana budaya bacanya udah terbentuk dan kesadaran belajarnya sudah ada. Ga dianalisa lapangan pekerjaan dan kebutuhkan masa depan, siswa bisa milih pelajaran merdeka, tp lapangan pekerjaan aja ga ada jd klo salah jalan diawal kedepannya susah krn ga mempelajari hal lain, ga mau belajar yg lain krn dari awal diiming2in merdeka sesuai mau gue kalau org kaya okelah tp klo lapis bawah gmn kan ga ada pilihan nantinya ujung² kerja ga sesuai bidang keahlian krn yg penting dpt duit. Orang tua ga mau terlibat dgn pendidikan, harusnya pemerintah buat kurikulum keluarga, dari baru brojol noh. Tp ya itu ortu ga siap jd ortu, bidan kasih arahan dgn dikasih makan klo blm umurnya eh malah 2 bulan di jejel nasi dan stop asi. Pendidikan paling paling pondasi itu di rumah bukan di sekolah, kalau itu ga dilakuin ya akademik nya ga maksimal. Sensorik motorik itu penting bgt loh. Mengelola emosi, problem solving, berpikir kritis, berpikir kreatif, itu dari brojol tugas ortu.
Ada lg contoh yg lg rame akhir² ini. Kami sudah kasih warning banyak guru yg hasil org dalem, banyak yg malsuin data, bahkan banyak yg ga pernah masuk kelas ujuk² asn guru cuma krn kerabat kepala sekolah / dinas jd data² bisa dimainkan. Tapi apa? Yg paling atas itu malah bilang kami menuduh dan tidak punya etika. Giliran bukti di publish dan viral baru deh sok bertindak.
Guru yg udah sertifikasi kalah sama org dalam, gmn mau berkualitas ya kan. Dahlah klo ngomongin endonesah mah ruwet
Guru pun bisa jadi sebaliknya 🥴
Kacau balau 😂
Gw ngakak bagian "guru jalur ordal" karna emang benar adanya
Betul...
Sabar bang, enggak semua orang butuh Solusi, pasti sebagian Butuh yang namanya Validasi, ingin Dipahami dan Dimengerti. hehehe
Apa pun yang terjadi dalam Hidup ini, Fokus lah pada Diri mu Sendiri, jadilah Manusia yang Individualis (boleh Konservatif) , dan "Hidup lah seperti Larry" juga 😊
Setelah lulus sekolah SMA gak semua lulusan beruntung mndapatkan pkerjaan😢 hrs berjuang sendiri biar hidup beruntung..ijz hnya formalitas bukan jaminan masa depan cerah🥹
Banyak yang berpendapat bahwa kurikulum merdeka adalah kurikulum yang buruk. Tidak hanya para orang tua, bahkan para guru2 pun berpikir demikian. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kurikulum merdeka, hanya saja menteri Nadiem terlalu jauh harapannya. Ibarat kata orang biasa naik angkot disuruh naik ferrari, ya akhirnya beginilah yang terjadi penumpangnya mabok semua. Udah penumpangnya pada mabok ditambah lagi para guru banyak yang tidak memahami bagaimana implementasi di lapangan karena berbagai faktor. Alangkah baiknya kurikulum yang sudah ada diperbaiki dan disesuaikan. Ibarat naik mobil, kalau terlalu ngebut ya dipelankan, jika ACnya terlalu dingin ya suhunya dinaikan, skill sopirnya kurang mumpuni ya ditraining lagi. Intinya menyesuaikan dengan kondisi penumpangnya bukanya malah dikembalikan naik angkot lagi.
Ati2 mas ,ntar diserang para pembela guru. Padahal banyak skali guru yg g kompeten, dan ini gak pernah di blow up media. Gak tau kenapa
Sepakat bang,,klo bicara pengimplementasian kurikulum memang menarik,krn apa,,,krn ada faktor yg mengimplementasikanny masih lah sangat kurang bhkan bs dibilang asal²n,jdi apapun kurikulumny klo yg mengimplementasikanny msh blm "sadar" dan blm benar² mmpunyai 4 kompetensi guru,yaa hasilnya akan sama spt skrng ini..
Dan perlu diperhatikan juga terkait dg sistem perekrutan gurunya,
Sepakatt. Utk siswa dan ortu yang siap dengan Kumer, sejauh ini baik2 saja. Malah jika dibandingkan dg jaman ortunya sekolah, kurikulum ini dirasa lebih baik. Ini pendapat pribadi.
@@iamyogas5053Ohhh ga dong .... Maaf ya, opini di atas bukan utk mremehkan guru ......... Kt nih jgn khilangan budaya, tgila2 ma kurikulum luar, sementara latar blkang negara kt berbeda, negara kt luas tpisah pulau, pemerataan msh kurang, penduduk byk, siswa satu kelas isiny padat ..... Knyamanan kelas kurang ....... Fasilitas terbatas ..... namun dr semua itu bljarlah menghargai perjuangan, budayakan HORMAT PD GURU, spt kita mnghormati orgtua
Saya guru, saya paham kurikulum merdeka..saya setuju kurmer bagus buat anak2 yang SDH literate sejak orok.di kelilingi banyak buku, punya daya kritis yg tinggi
Kurikulum apapun .kami tetap berterima kasih kepada Guru yg telah mengajari .mendidik bisa membaca.menulis.berhitung dan beriman. Utk kuliah kan rejeki besar. Utk bisa bekerja itu usaha dan doa. Yg penting. Tidak korupsi .tidak menjadi penjahat agar tidak membuat malu para guru yg mulia berkorban demi murid
Coba deh sekali-kali bilangnya begini "Di Finlandia guru digaji sekian juta makannya pendidikannya maju, di Indonesia lebih dari 1juta guru digaji ratusan ribu sebulan. Apa yang bisa diharapkan dari pekerja yang gajinya cuma cukup untuk hidup beberapa hari, itupun dibayarkan 3 bulan sekali"
yg diomongin kan sistem nya, bkn ato blm ke gaji.
emang brarti sistem pendidikan guru di indonesia aja yg harus dievaluasi dlu
jaman skr aja byk org yg ga percaya dgn kualitas guru di indonesia
ga cuma yg digaji rendah, bahkan yg dibayar tinggi pun byk yg ga bnr/asal2an
apalagi jaman skr, org2 jualan marketing/gimmick, dan orang tua byk yg "kena"
Klo cara berpikirnya yang diubah. Klo bahas finlandia jangan masalah gajinya tapi sistem rekruitmennya dan kualifikasi guru yang layak mengajar di finlandia. Untuk jadi guru TK aja disana mesti S2 linier pendidikan PAUD. Sistem rekruitmennya pun ketat seperti yang disebutkan di video ini. Jangan bandingkan dgn sistem rekruitmen guru di indonesia yang bisa lewat ordal untuk jadi honorer tanpa tes kompetensi n psikologi. Belum lagi sekarang jurusan apapun bisa jadi guru asal punya serdik yg pendidikannya bisa diambil di kampus2 yg menyediakan PPG prajabatan
@@wurimulyasari5042 nah ini betul, harus liat masalahnya dl ky gini. emang sistem nya aja dr awal udah amburadul. ga usa jauh2 ampe ke gaji. makanya menteri pendidikan hrsnya berperan penting c slain presiden dengan visi misinya
dibayar mahal karena kompetensinya istimewa.kalau di indo, yg kualitas SDM unggul milihnya ilmu murni
gaji tinggi sesuai dengan kemampuan
kita belum serius memprioritaskan pendidikan secara holistik utk menaikan martabat bangsa
Topik yang menarik. Terima kasih buat bintang tamu dan host. Semoga host bisa lebih baik ke depannya dengan penggunaan bahasa Indonesia yang lebih konsisten.
kurikulum merdeka butuh guru2 dgn kemampuan yg mumpuni. sekolah anak saya (swasta) beralih menggunakan metode spt kurikulum merdeka ini di tengah jalan, butuh 1thn an utk pelatihan guru2 scr rutin. orangtua pun ada pertemuan berkala dgn pihak sekolah utk penyamaan metode pengajaran/pendidikan di rumah. hasilnya anak2 sgt menikmati belajar di sekolah❤
Intinya, butuh penerimaan dari orang tua/masyarakat, dan kebersediaannya untuk terlibat
Terima kasih sudah berbagi pengalaman yang inspiratif! Aku setuju banget, Kurikulum Merdeka memang membutuhkan guru-guru yang mumpuni dan juga kolaborasi yang kuat antara sekolah dan orang tua. 🙌
Betul sekali ibu Inna, seharusnya urusan pendidikan janganlah ada modus kepentingan, karena pendidikan akan susah fokus untuk memajukan kualitas anak didik, bagusnya Menteri Pendidikan orang yang independen dan tidak disetir oleh pihak manapun, pure atasi masalah pendidikan, dan mencari inovasi metode pendidikan yang dapat diterima oleh anak bangsa dari Sabang sampai Merauke
Soal "tangan adem" bukan kecerdasan sih. Memang bener ada orang yang "tangannya panas".
Jangankan dia yang nanem itu tumbuhan, ada kok orang yang cuma nyentuh bunga atau daun dari pohon yang sehat, atau cuma petik satu daun atau bunga dari pohon yang sehat, yang semustinya gak kenap-kenapa kalau cuma dipetik satu helai daun atau satu kuntum bunga, tapi kalau si "tangan panas" yang ngelakuin dijamin pohonnya bisa tiba-tiba sakit & akhirnya mati. Tangan adem bukan kepribadian, tapi bawaan dari sononya.
Setuju klo seleksi guru sdh dimulai dr masuk PT. Guru itu bukan semata mengajar tp membangun karakter. Kurmer pd dasarnya bagus. Tp terlalu cepat pelaksanaannya. SDM dan Sarpras tdk disiapkan dulu. Sayang anggaran besar tp hasilnya 0, bahkan bs sy katakan minus.
Terima kasih sudah berbagi pendapat yang thoughtful banget! 🙌 Aku setuju, seleksi guru memang idealnya dimulai sejak masuk PT, karena menjadi guru bukan hanya soal mengajar, tetapi juga membangun karakter generasi penerus bangsa. Hal ini adalah tanggung jawab besar yang tentu tidak bisa dianggap remeh. ✨
Saya guru... Opini pribadi saya pemerintah kurang grenk, kurang serius memantau kualitas kinerja guru... Tidak ada instrumen khusus yang menjadi tolak ukur sejauh mana kinerja guru tersebut... Ada juga aplikasi laporan kinerja sederhana yang bisa diakalin...
Kurukulum apa saja jika sekolah dikuasai koruptor PEMDA pasti mengecewakan.
NAH INI DUH SEPAKAT
yang milih anggota di Pemda siapa emang nya?
kalau guru sebagai profesional maka di Indonesia harus diperketat inputnya agar berkualitas
Menurut opini saya,
Coba deh kita fokus kan di sekolah dasar(SD)
Percaya deh, buat istimewa guru guru pendidikan sekolah dasar,
Beri mereka keistimewaan, tunjangan kinerja, kebebasan mengajar, buat perlombaan guru mengajar, kesejahteraan nya,
Biar berkompetisi
Saya yakin,
Tema menarik ini. Terkait kurikulum sebenarnya tidak banyak yang berubah. Namanya saja dan sisi tertentu yg berubah dan berbeda. Secara teoritis semua kurikulum bagus. Namun aplikasi di satuan pendidikan yang tak sesuai. Kurmed bagus. Namun tidak merata diklatnya, suport sapras dan SDM tidak merata di seluruh Indonesia. Infrastruktur daya dukung masy. jg punya pengaruh besar. Ratakan pelatihan utk semua guru online offline, lengkapi semua sapras merata dan setara di seluruh satuan pendidikan, beri kesejahteraan GTK terjamin. Evaluasi penilaian mencakup all mapel, ekskul, dan karakter pelaksanaan ontime, tak ada katrol-katrolan secara jujur,maka semua maka apa pun model kurikulumnya akan on target.
Terima kasih sudah berbagi pandangan yang sangat insightful! Setuju banget, kurikulum itu sebenarnya bagus, tapi pelaksanaannya memang belum merata, baik dari sisi pelatihan guru, infrastruktur, maupun kesejahteraan GTK. Semua itu perlu perbaikan agar kurikulum apapun bisa sukses. 🙌
Menurut kamu, langkah pertama apa yang perlu kita lakukan agar perubahan ini bisa terasa merata di seluruh Indonesia?
Pendidikan di Indonesia telah menekan mental anak. Contoh anak PAUD dan TK., Telah di atur oleh orang lain, yang menurut phisikologi kemerdekaan mereka telah di rebut., Ribut dilarang, berteriak kegirangan dilarang, cemberut dilarang bernyanyi serampangan di larang dan menangis di cela. Jujur saja mereka yang paud dan tk masih ada yang ngedot 😅
Terima kasih sudah berbagi pandangan. memang kadang aturan yang terlalu ketat di PAUD/TK justru membatasi kebebasan anak untuk berekspresi. Anak perlu ruang untuk belajar mengenal diri mereka, seperti berteriak kegirangan, bernyanyi, atau menangis.
Giliran guru mlarang siswa ribut, berteriak, menangis, bernyanyi serampangan, elunya protes. Ehh giliran gurunya membiarkan siswa pakai dot, biar sesuai dengan psikologi kemerdekaan konon katanya, elunya juga protes. dibatasi protes, tidak dibatasi jga protes. Trus solusi gimana?
Keren ulasannya...terima kasih 🙏
Gaji guru di Finlandia sekitar 30 ribu Euro per tahun atau setara dengan Rp40 juta rupiah per bulan. Angka ini tidak terlalu tinggi jika dibandingkan negara-negara Eropa lainnya.
Tapi semangat belajarnya menular ke murid nya
Terima kasih banyak sudah berbagi informasi yang menarik! Memang, gaji guru di Finlandia terlihat cukup tinggi, tapi kalau dibandingkan dengan biaya hidup dan standar di Eropa, apakah menurut kamu gaji tersebut sudah cukup mencerminkan penghargaan terhadap profesi guru?
@@BigThinkersID ya
Kalau di Indonesia dibayar 100 ribu rupiah. Itu saja salah sedikit dipecat. Malah ada guru honor didenda polisi 70 juta rupiah yaitu guru honor di Konawe.
lebih makmur guru di Indonesia PNS/PPPK yang sudah sertifikasi karena mampu menghidupi keluarga dengan anak 3 atau 4,
sedangkan gaji guru di Finlandia itu 40 juta tidak cukup untuk berkeluarga,
untuk berkeluarga dengan anak 2 di Finlandia perlu duit 90 juta jika di-Rupiahkan,
90 juta itu sudah include semua termasuk apartemen
Saya seorang guru, sepakat dengan pernyataanmu Pak. Sebaiknya lakukan perbaikan nama kurikulum dan pengawasan hingga ke ruang kelas. Nama Deep learning cocok untuk pengganti nama kurikulumnya, isi cukup dengan penyempurnaan di buku referensi siswa yang sangat tidak cocok utk anak usia SD kelas bawah baik font dan isinya.
Wah, terima kasih banyak, Pak, atas insight-nya! Deep learning memang bisa jadi pilihan nama yang lebih menggambarkan proses belajar yang lebih mendalam. Setuju juga soal buku referensi yang perlu diperbaiki, terutama soal penyesuaian umur dan konten yang lebih menarik bagi anak SD. Kalau menurut Pak, apa langkah pertama yang harus dilakukan untuk perbaiki buku referensi ini?
Saran buat pak Prabowo yaa, gimana kl tiap sekolah boleh tentuin dan bikin kurikulum sendiri , asalkan sesuai dengan kententuan kurikulum internasional dan merdeka.
THE GUARDIANS , THE EXPERIENCER ( doer / praktisi )
the idealist , the rasionalist ( conceptor )
Tong nyaring sekali...
Memang yang vocal active gini rasanya mengerti segalanya padahal BELUM tentu bisa mereka laksanakan juga, I mean too many activities in this world dan Lo gabisa semudah itu nge-judge kecuali Lo tau PERSIS detail keseharian tiap orang
1 PR besar : kalau memang niat, bahkan 1 mata pelajaran perlu DIPERSIAPKAN oleh SATU TIM, karena kalau hanya satu orang pengajar, WAKTU KEHIDUPAN mereka HABIS cuma buat menyelesaikan masalah administrasi.. aku Nemu nemu permasalahan ini ketika belajar di PT jurusan pendidikan, menentukan materi dan media pembelajaran tuh KALAU MAU BETTER PERFORM emang ga cukup cuma 1 orang, itu baru dari sisi pengajaran aja berat banget, belum lagi katakanlah penyediaan soal, belum lagi tugas administrasi dan tugas tambahan lainnya
Dulu mungkin masih bisa 1 orang dan saya yakin ini DIPAKSAKAN, tapi kalau mau lebih bagus memang bijaknya dibagi lagi, ada yang memang guru menyiapkan materi, ada yang merancang rpp, ada yang presentasi materi, ada yang rekap jurnal, dsb..
Lebay? Gua yang terlalu lemah? Mungkin benar, tapi ya balik lagi..
Big sacrifice big jackpot..
Kualitas ga akan naik kalau proses LARI kamu latih hanya dengan lari
Kualitas akan naik kalau LARI kamu latih dengan berjalan, interval, rest training, speed training, recovery training, perbaikan form, dan detail kecil lainnya
Kalau memang targetnya tinggi sedangkan SDM nya tidak memadai, padahal kita punya KUANTITAS nomor 4 terbanyak, gua heran kenapa KELEBIHAN di segi KUANTITAS ini kita manfaatkan untuk BAGI TUGAS
Terimakasih buat bintang tamu yang so smart.. semoga kdepan hostnya bisa lebih menggunakan bahasa indonesia yg lebih baik dan sopan dikarenakan bintang tamunya orang² yg lebih tua dan tdk mnggunakan kata² misalnya "lo gue"...ini masukan sy sj..
Yang kami selaku tendik dibawah manut yang di buat dari atasan ..tapi gmn tang satu belum selesai muncul aturan lagi dan terus menerus .evaluasi yg sdh dilalui blm maximal .
Setuju kurikulum merdeka yg paling ideal selama ini. Hanya implementasinya yg kurang sosialisasi. Mental pelaksana kurikulum belum nyambung dg alur kurikulumnya. Para pelaksana kurikulum kurang mau belajar atau malas mempelajari hal baru.
Yg disayangkan bnyk guru memaknai berbeda tentang kurikulum merdeka sehingga implementasinya setiap sekolah itu agak jomplang ada yg mendingan ada yg agak bobrok sama sekali
Terima kasih atas insight-nya! Memang benar, implementasi kurikulum merdeka bisa sangat bervariasi antar sekolah. Menurut kamu, apa yang perlu diperbaiki agar penerapannya lebih merata?
Menurutku tidak gagal. Gagal atau tidak itu relatif. Bagi mendikbud baru yo pasti bilang kurikulum gagal, biar mendikbud baru dinilai bagus.
@@BigThinkersIDpelatihannya tdk jelas. Diklat online tidak efektif bahkan byk guru yg tdk ikut
@@BigThinkersID menurut saya kualitas dari pengajar nya, coba sesekali ada sidak langsung bagaimana perkembangan disetiap sekolah dan laporan nya sampai ke kemendikbud, baru setiap sekolah mau untuk upgrade keadaan sekolah lebih kompetitif dalam meningkatkan kualitas.
Pendidikan di Indonesia sangat bagus
Sebagai ide, merdeka belajar itu bagus... sangat bagus malah.. namun ide itu perlu persiapan di banyak lini yg berhubungan dengan mentalitas dan infrasttruktur. Infrastruktur gampang aja asal ada duit.. mentaitas??? Punya duit aja gak cukup.. itu perlu waktu dan komitmen dan uang.. bagaimana pikiran merdeka belajar diajarkan oleh guru2 yg pendidikan yg diterimanya sampai jd guru adalah bkn tipe belajar merdeka. So paling mendasar, benahi mentalitas, paradigma guru dulu.. buat mereka sangat paham apa itu merdeka belajar minimal mungkin 1 tahun pelatihan atau pembelajaran dr orang - orang yg sangat paham tentang itu DAN SANGAT PAHAM REAL KONDISI PERSEKOLAHAN INDONESIA. Jadi pas kasi pelatihan dia bisa perlihatkan dan mengerti kontrasnya ide merdeka belajar dan real kondisi pembelajaran yg umum di sekolah2 Indonesia.
Kasus kkn di sekolah masih tinggi.. terima guru titipan.. ada orang dalam, keluarga kepala sekolah, keluarga ketua yayasan ... Susah
Secara idea… merdeka pelajar ini ok tapi terlalu idealis.
Di Indonesia … masalahnya gak cuma di murid, kurikulum tapi juga tenaga pendidikan dan orang tua. Mental gimana pun dari orang tua itu crucial, tenaga pendidik yang kompetens bisa sedikit mengimbangi, tp apakah tenaga pendidikan yang kompetens sudah merata? Tentu tidak. Mirisnya, profesi guru dianggap paling gampang dan terakhir. Sy sendiri nantinya di hari tua mau menjadi guru, saat ini saya belajar sebanyak yg saya bisa untuk ke depannya membimbing generasi yg bisa saya bimbing untuk lebih baik.
Thanks banget sudah sharing pendapatnya!
Menurut kamu, apa yang perlu dilakukan agar profesi guru bisa lebih dihargai dan kualitas pendidikannya bisa merata di seluruh Indonesia?
@ Guru memang pada dasarnya sudah profesi yang dihormati tp mesti yg kompetens. Dulu saya rasa dari semua guru yg ngajar cuma 1 atau 2 yang bermasalah. Ngajarnya text book banget.
Guru Fisika kita sih yg keren2, salah satunya cuma bawa kapur dan buat soal di kelas kalau pas lagi tes.
Guru Agama juga lebih menekankan pada moral. Karena pada dasarnya di kelas gak semua agama Katolik.
Kalau mengenai kualitas mengajar, salah satu fungsi UN untuk mengecek ratanya pendidikan. Dan untuk yg kurikulum merdeka mengajar ini butuh Chief yg kompetens dari kemendikbud yg menjadi sarana edukasi dan sharing. Kompetensi sebaiknya ditetapkan dari kemendikbud, guru2 gak dibebankan masalah administrasi dan fokus di cara pengajaran. Bisa juga buat group sharing per mata pelajaran.
kalau kata pak Guru Gembul, yang Idealis pada akhirnya akan jadi Realistis juga heehehe
@ kt butuh ifealis utk menetapkan visi tp realistis dl langkah2 mencapainya
@@jdptelf7366 Niat nya Baik, punya Ide yang Bagus, punya Nilai yang dipegang juga Baik dan Benar, tapi Eksekusi nya Kurang, Tata Cara nya Kurang, Implementasi nya juga Enggak Sesuai dengan Ekspektasi.
selalu ada Masalah, selalu ada Ujian dan Cobaan dan Tantangan yang harus Dihadapi.
mau konsul sama bu ina, sampe maretpun belum dpt jdwal , masih nunggu
Asik ni obrolannya, note dikit yang tentang masuk kedokteran lebih bergengsi ketimbang keguruan...karena endijgnya bukan si? Lulus kedokteran pendapatannya lebih tinggi..bukan substansi jadinya.
Dokter lbh sejahtera itu cenderung mitos yah dg regulasi saat ini.
Terima kasih banyak atas perspektifnya! Memang, seringkali orang lebih melihat pendapatan sebagai indikator sukses, tapi apakah sebenarnya itu yang jadi alasan utama dalam memilih profesi? Kalau kita balik, bagaimana menurut kamu jika lebih fokus pada dampak positif profesi itu untuk masyarakat, bukan cuma soal gaji?
Satu problem dengan pendidikan di Indonesia adalah tidak terstandarnya sistem. Bagaimana mungkin sekolah internasional punya murid yang hobi bully? Sejak kapan bully menjadi standar pendidikan internasional? Kalau tujuannya setelah lulus sekolah adalah bisa tembus kampus Amerika, kenapa ga sekalian sekolah di Amerika sejak SD misalnya yang mana sekolah negeri di Amerika tidak hanya berstandar internasional dengan segala perlengkapan lab dan sarana olahraga namun juga semuanya gratis tis; orangtua murid sama sekali tidak membayar untuk apapun
🤔🧐🧐🤣🤣 ngak perlu pintar yg penting nurut itu kata guru smp anak saya cium tangan dan cium kaki lasung naik kelas 👍✍️
Ga usah coba2. Kita contoh aja yg sdh terbukti sukses spt Jepang atau Finlandia. Ga perlu repot2 coba ini itu. Copas aja utk kurikulum TK dan SD dulu. Revolusi mental harus dimulai dari pendidikan dasar bkn sdh tua baru revolusi.
Kenapa gagal? Krn yg diadopsi sepotong-sepotong yg penting kurikulumnya sama faktor-faktor lain abaikan saja 😂😂😂😂
Memang ibu2 itu ada kompetisi... Anak gw harus lebih dari anaknya dia... 😅
Alasanya karena tidak atau kurang membentuk orang terampil dibidamya dan dilandasi ketekunan, pendek kata kepribadian dengan moralitas tinggi
Coba BIG THINKS AHEAD adain Focus Group Discussion
sekarang yang bukan lulusan keguruan bisa jadi guru !!
Betul karena linear, sarjana hukum bisa ngajar PPKn. Sarjana perikanan bisa mengajar di SMK kelautan. Meski pun tak punya akta mengajar.
Banyak ketimpangan.
Karena prespektif kurikulum merdeka ini sangat berbeda-beda antar guru bahkan sekolah.
Pembelajaran berdiferensiasi saja banyak yg miss konsepsi.
Kurang kejelasan saja dari pemerintah dan dipaksakan cepat
Maka sekolah2 tidak mampu mengimplementasikan ini dg baik
Karena source dan juknisnya yang kurang tepat
Aku setuju sih kalo di kurikulum merdeka itu banyak yg gak paham tujuannya
Apapun metode nya, tanpa:
1. Logika filsafat.
2. Minat bakat.
3. Manajemen organisasi.
4. Hapus feodalisme, mitos mistis, tuhan tuhin, dewa dewi.
Sekolah hanya memproduksi IQ 78.
Bagaimana dengan sekolah negeri. Banyak yg tidak setuju dgn kumer krn penerapanny kurang sesuai. Lbh ke marketday berbalut kebudayaan
kalau hanya bersifat ngrumpi itu gak manfaat .. semua orang bisa ngerumpi apapun ..
Wah...durasinya kurang lama nih... menurut saya lagi asik2 nya mencerna e...malah keputus ( selesai) jd solusinya msh kurang bagi ortu2 ky saya.
Lanjutannya di Part 3
Kurikulum merdeka bljr itu bgus tp rumit diimplementasikan di negara yg jumlah penduduknya byk dan luas kyk Indonesia. Bkn Finlandia yg jd rujukan tp China ataupun india
Kurikulum Merdeka secara konsep bagus. Tapi sukses diterapkan di Indonesia? Tidak.
Kurikulum Merdeka terlalu mewah, sedangkan sarana prasarana dan sumber daya manusia di Indonesia belum memadai.
Jadi Kurikulum Merdeka sia-sia.
Dsni los... yg penting ada link kenalan dlm...
Honor2 dulu oke la... wkwkwk
❤❤❤
👍👍
Arti merdeka adalah bebas dalam arti bertanggung jawab....tapi ada yang memaknai arti kata bebas "sak karepe dewe" atau semau gue inilah yang menyebabkan berwarna pendidikan yang berbeda di setiap wilayah...perbedaan persepsi yang menyebabkan bias semakin lama semakin menyimpang jauh dari ttitk sasaran
Kurikulum apapun akan gagal di negeri ini...guru-guru baru pada tahap penyesuaian penerapan kurikulum baru ..eh udah ganti lagi kurikulumnya....begitu terus berulang...
Tingkat pendidikan itu dipengaruhi oleh aspek ekonomi dan lingkungan keluarga sang anak. Jadi, sehebat apapun gurunya nggak akan bisa menghasilkan output siswa yg sama dari satu sekolah kesekolah lainnya. Saran saya para pengamat pendidikan sblm mengeluarkan pendapat coba dulu ngajar di sekolah sekolah yg berbeda lingkungannya. Jgn baru ngajar disekolah elit langsung berpendapat. Apalagi serveynya kenegara maju itu kejauhan dmn tingkat ekonominya aja jauh berbeda krn realitanya beda tingkat ekonomi orang tua akan beda pula tingkat kebutuhan pendidikan mereka.
Saya hanya menonton dan membaca cerita Prof Surya yang mebawa anak anak papua..
Jadi guru bener2 harus profesional...
Banyak guru profesional kok.
Di tempat saya banyak guru SMK yg memang praktisi profesional di bidang yg mereka ajari.
Masalahnya sangat sistematis. Ga mungkin guru ngajarin lari kalo siswanya belum bisa merangkak.
Lah ini belum bisa merangkak tapi dipaksa naik kelas 😂😂
Narasumber lagi ngomong jangan dipotong pembicaraanya, biarkan dia selesai menjelaskan dulu
Kurikulum Merdeka butuh guru yang kompeten
Ingat Juga Guru yang kompeten butuh gaji yang besar
Ingin seperti Finlandia tapi gaji guru masih dibawah UMR😂
Kurikulum merdeka memang bagus namun Indonesia terlalu kompleks, seperti pelatihan guru yang kurang tepat sehingga tidak faham, kelas yang gemuk, kekurangan guru, masalah ekonomi keluarga berpengaruh, gizi anak, masalah sosial lainnya dll😂
Mungkin 100 taun lagi kurikulum merdeka baru cocok diterapkan di seluruh Indonesia secara merata. Klo untuk saat ini mungkin tidak smp 1% sekolah dan siswa yg siap menggunakan kurikulum ini
Pantes ahli di kementrian Bro
Menurut saya mas nadiem mknya buat ikm supaya guru2 bisa menciptakan metode2 baru, tapi mentri kits mas nadiem g tahu klw guru indonesia g tahu menciptakan metode baru itu. Makanya pada mabuk kata yang komen he...he....
Tolong jangan dipotong saat narasumber berbicara
Lupakan indonesia emas
Mengapa gagal ?
Karena GURUNYA TIDAK PAHAM DG PROYEK2 yg dibahas. Bahkan gurunya pun tidak pernah yg namanya AI GOOGLE dan referensi yg ada di IT saat ini.
Bgmn mau berhasil ??
Sdg bagi siswa2 di LN hal spt sdh biasa.
Jadi jangan SALAHKAN PROGRAMNYA TTP SALAHKAN PENGAJARNYA.
Ayo jujur saja….jangan salahkan yg menggagas…..ini namanya nggak pengin maju.
Yg diutamakan hafal doa. Itu sdh dianggap berhasil ttp TETAP TIDAK BISA BERSAING.
Thanks banget udah share pendapatnya! menurut kamu, gimana caranya supaya para guru bisa lebih siap dan melek teknologi untuk mendukung kurikulum yang ada?
@@BigThinkersID
Gw nimbrung
Mngkin utk Guru2 50 tahun keatas pada umumx sulit dengan situasi perkembangan dunia Teknologi informasi yang makin canggih n cerdas artix bertumpu pada Guru2 muda calon2 guru, misalnya
Seblm jadi guru harus maka calon2 guru muda dipersiapkan sebaik2x dan digembleng dng dosen2 berkualitas yg memahami jga perkembangan Teknologi informasi pada sekolah guru/institut atau universitas negeri fakultas keguruan, mereka dididik mengenal, beradaptasi, menggunakan teknologi informasi termasuk nemanfaatkan AI utk perkembangan pendidikan, penelitian, rekayasa... Karena selama ini guru hanya didik melakukan administrasi semasta pantasan siswa siswi Indonesia mundur secara kualitas akademik dan bidang lain😂😂😂
Tema menarik ini. Terkait kurikulum sebenarnya tidak banyak yang berubah. Namanya saja dan sisi tertentu yg berubah dan berbeda. Secara teoritis semua kurikulum bagus. Namun aplikasi di satuan pendidikan yang tak sesuai. Kurmed bagus. Namun tidak merata diklatnya, suport sapras dan SDM tidak merata di seluruh Indonesia. Infrastruktur daya dukung masy. jg punya pengaruh besar. Rata pelatihan, lengkapi semua sapras merata dan setara di seluruh satuan pendidikan, beri kesejahteraan GTK terjamin, maka apa pun model kurikulumnya akan on target.
@pamujiteruslahbelajar5519 bagus apa, lha lulusanx aja kacau balau gitu kumer wkwwk
@maskurunmuyosukarto maaf mas Lihat dong kebawah kayak kami guru di pelosok, gimana bisa menerapkan kumer seutuhnya wong kelasnya gemuk ditambah lagi fasilitasi belum memadai, bangun ada yang rusak.
Kumer sebenarnya bagus, tapi saat ini belum bisa diterapkan di Indonesia mas. Disetiap sekolah masih ada guru tua yang belum fasih teknologi mas apalagi di suruh mengerjakan administrasi guru yang semakin banyak di kurikulum ini.
Kalau hanya mengandalkan AI untuk mencari informasi, berarti yang pintar AI nya dong, bukan gurunya. Sebaiknya guru harus diberikan pelatihan/Diklat secara luring biar tertanam ilmunya daripada webinar menurut saya.... SEMANGAT REKAN GURU SEMUANYA TUK CERDASKAN BANGSA
Pokoknya tujuan pendidikan di Indonesia adalah peringkat PISAnya naik tahun 2025. Jangan sampai jeblok nilainya. Nanti kurikulum merdeka gagal.
Cuma saya bingung. Pembelajaran di kurikulum merdeka masih kurang singkron dengan PISA seperti nggak boleh ada ujian, atau soal yang ada di sekolah beda sekali dengan soal PISA
Kasian anakku korban kurikulum merdeka
Kurikulum merdeka belum ada ukurannya kalau gagal, baru 3 tahun penerapannya kok
Setiap ganti mentri semua kurikulum tidak baik semua terus kapan benarnya ? Di pesantren sejak dulu kurikulumnya gitu2 aja lebih banyak menghasilkan ora ng2 sholih. Apa yang di harapkan dari pendidikan kita ?
Kurikulum gagal? Sejak kapan berhasil? 25 thn lebih reformasi andai kurikulum sukses .tanda hanya pertumbuhan ekonomi naik 10% lebih, korupsi turun, pengangguran turun, demokrasi maju, sda gk dicolong maling, gk butuh pemain bola naturalisasi😂
Faktanya kurikulum merdeka kurikulum gagal,, tidak bisa di bantah,, kalau Singapura jumlah penduduk sedikit, perkapita tinggi, bisa berhasil,, di Indonesia, kurikulum ini tidak akan pernah jadi solusi,,
Bagaimana tdk gagal kalo dalam 10 tahun 4 kali gonta ganti kurikulum, blm kedunguan massal pihak dlm mengolah pendidikan
@berbagiilmu6935 kurikulum 2013 di ganti sama Mentri ojek,, ya gak nyambung
@@muhammadmanshur5570 menurutku sih KTSP dan kurikulum 84 yg terbaik lulusannya terbukti anak2 jaman itu tdk kalah dengan SMA SMA negara2 maju misalnya Singapur, Jepang, Tiongkok, Korsel, ataupun Australia, atau masih memberi perlawan ketika kompetisi Olimpiade Sains, tapi main Gonta ganti kurikulum akhirx rusak semua, Skrang aja sejak UN dihapus negara2 maju pada boikot lulusan SMA Indonesia akibat busuknya sistem pendidikan
@@muhammadmanshur5570 sekarang pendidikan Indonesia mkin tdk jelas arahx
@@muhammadmanshur5570kurtilas tidak tepat diterapkn di pend dasar. Scr isi materinya diulang- ulang tdk to the point. Alias brtele- tele. Banyak gru yg mengeluhkn kurtilàs. Batas materi tiap sub tema juga gk jelas. Kdg di sub berikutnya dibahas lagi. Anak2 juga belajarnya bingung. Diterapkn dikls atas gk cocok. Krn pd Ujian Akhir jadwalny tdk bernama tema tp kmbali k nama mapel. Gak heran alhirnya banyak gru yg memakai buku tema namun penjelasannya permapel.
Lha ya sudah tahu semua komponen belum siap malah dipaksakan 😂
Bagaimana mau cerdas kalau sejak kecil anak disuruh percaya mitos? 😂
kaum openmind dan freethinker be like
- ayo terapkan sistem pendidikan finlandia agar pendidikan indonesia maju
(setelah gagal)
- kenapa sih menerapkan sistem pendidikan finlandia yang tidak cocok dengan indonesia
mereka yang meminta dan mereka pula yang menyalahkan
Tidak cocok gimana?
Then the real curriculum is a teacher, what ever the planned curriculum in a country will not be useful if the teacher doesn't have good mindset and good responsibility
Jadi Guru Yang Iklas .
Iklas untuk mendidik iklas untuk memimpin iklas untuk mengajarkan .
Guru : di Gugu dan bisa di Tiru .
Kumer? boro² pemahaman? akibat kumer siswa belajar untuk menyebutkan pun, tau sendiri lah gimana... bahkan di tahap knowlagde pun masih 0 besar
Bner. Makin malas😢😢
Mohon Maaf jadi Guru motivasinya mau ngejar PNS (Guru sekolah Negri) bukan panggilan jiwa utk mencerdaskan bangsa, kualifikasinya gak mumpuni, kekeh Bertahan jadi PTT karena memang ngarepin jd PNS. blom lagi praktek2 korupsi, kolusi yg memperkaya "oknum2 guru/kepala sekolah" deengan proyek2 liar dari renovasi sekolah, study tour, ekskul, pengadaan baju/seragam dan atribut2 yg gak guna, bimbingan les, gratifikasi yg sedikit maksa dikala pembagian raport dan segala tetek bengek yg ujungnya justru membebani orang tua murid.
kenapa yang part yang terakhir malah diposting duluan...sengaja atau gimana nih bro @sunil...???
Gak sengaja 😂😂😂
Intronya bingung kayaknya
Para guru di Indonesia di6odohi oleh pemerintah. Sehingga anak cerdas berbakat TIDAK mau jadi guru karena TAKUT sengsara. Sangat berbeda dengan Finlandia.
Secara tidak langsung pembahasan ini merendahkan profesi guru
Gagal?
Kadang penonton itu lebih pintar dri pemain. Mesi. Ronaldo. Neymar. Mbape klu tdk mencetak gol pasti penontonx bilng apa ya ......
kurikulum merdeka gagal karena Menterinya bukan orang partai.
Yang jelas banyak teori gak ada fungsinya .keberhasilan pendidikan itu iman dan taqwa orang tua dan gurunya.
Host nya gak usah pake bahasa inggris lah. Pake bahasa indonesia aja.
Idenya siapa sih, dulu?
Tukang ojek suruh jadi mentri, yg ngangkat juga kliru harusnya jadi mentri kominfo. Akibatnya pendidikan jadi amburadul
Baru pertama mampir ke channel ini, kesel sama MC nya. Heh pembicara lagi jelasin kok dipotong langsung gimana sih! Sering lagi, kesel aku. Ngga minat lanjut nonton channel ini.
Sok tahu... Ngawur
Di negeri ini orang belajar untuk kaya dan sukses gak perlu pinter cukup sekolah seadanya kalo perlu beli ijazah selanjutnya jadi mafia tambang, mafia bahan bakar, mafia sawit, koruptor, nyaleg, ikut pilkada.
ruclips.net/video/sQUFr2oo1zM/видео.htmlsi=-w2tsrrjiIBmaYdg
Realitas
Jgn sama kan Finlandia negara se upil dari Indonesia yg besar... Penduduk yg multi
Ini mah Yahudi yaman 😂😂😂😂