Selamat hari kemerdekaan! Gimana, kira-kira, bisakah Indonesia beneran merdeka pangan? 🇮🇩 Kasih tau dong makanan lokal favorit kalian! Btw, temen-temen yang penasaran soal Seniman Pangan atau bahkan pengen ikutan belajar bisnis pangan lokal bareng, langsung kepoin @senimanpangan ya di instagram.com/senimanpangan 😃
Sekedar opini 1. Indonesia impor bahan pangan karena petani tidak didukung pemerintah, sehingga seringkali petani modal besar tapi pas panen harga anjlok. 2. Impor bahan pangan merupakan lahan basah untuk korupsi, sehingga para koruptor harus menekan pertanian dalam negeri supaya ada alasan impor. Kesimpulannya pemerintah tidak berpihak pada petani 👏👍
Sabar, biarin pemerintah fokus ikn dulu, gausah tanya ke gw apa manfaatnya, gw juga ga tau🤣, kalo gw sih dulu milih capres yg majuin ekonomi 40 kota agar setara atau mendekati jakarta, ngapain milih capres yang bikin kota dari nol, buang2 duit aja🤣
@@Onbblacknigga Hanya pas periode Harto dan Habibie Indo minim impor, bahkan sering ekspor. Semenjak kursi pemerintah di isi org partai yg g kompeten korupsi merajalela dari atas sampai bawah. Bedanya pas jaman Harto korupsi hanya terjadi pada pejabat dengan posisi tinggi dan dijadikan modal untuk pembangunan/ petrus..
3. Kebanyakan petani indo itu tradisional gk kayak Vietnam yg udah modern bisa panen 2/3 kali dalam 1 tahun Balik lagi ke pemerintah Partai banyak, rata" menteri isinya tua Bangka bau tanah gk becus. Menteri pangan yg sekarang Yasin Limpo kena kasus, ya ginilah kalo orangtua dikasi jabatan kayak TAEK
Gw petani jadi bingung. Kalau emang bahan pangan sebegitu kurangnya, kenapa harga bahan pangan yang langsung dari petani murah banget? Kayak kedelai nih, saking susahnya jual kedelai sampe rugi berbulan2 belum kejual juga. Akhirnya para petani ngejual kedelai dan bahan2 lainnya dengan harga yang murah. Ini juga yang nyebabin anak2 muda males nerusin profesi ortunya yang sebagai petani.
Menurutku karna ada tengkulak yg jdi perantara petani dan masyarakat. Terus petani gapunya opsi jual mahal, karna hasil mereka kalo ga dibeli murah bakal dibiarin ngebusuk. Sementara tengkulak dpt untung dari secepetnya nganterin bahan seger ke masyarakat (makanya logistik salah satu industri termahal gasi?)
tengkulak bang, beli dr petani murah jual mahal ke masyarakat, gak ada perhatian masalah ini dari pemerintah buat cut masalah ini, oknum orang pemerintahnya jg di tampol pake duit langsung di diemin selama gak viral. emang gini oknum pemerintah dan petani di swedia bang
Menurutku kenapa setiap tahun kita suka impor ada beberapa faktor, salah satunya adalah... 1. Mafia pangan. Ya mafia pangan ini Manusia laknat setelah koruptor. Mereka memang menginginkan import karena cuannya besar bos. Dan perlu diingat mereka juga yg mengendalikan harga panen petani. Mereka akan mematok harga murah pada petani dengan dalih stok dipasaran melimpah. Agar mereka bs borong utk ditimbun di gudang² mereka. Setelah stok langka, Mereka akan menaikkan harga. Efeknya adalah pemerintah kelabakan memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga pemerintah mau tidak mau harus impor dan yg diuntungkan siapa?? Ya bajingan² mafia pangan dan koruptor tentunya. 2. Banyak lahan pertanian beralih fungsi menjadi perumahan, gedung² kantor dan swalayan. Ketika lahan pertanian ini beralih fungsi, secara otomatis akan memengaruhi produksi pertanian. 3. Minat masyarakat mau bekerja sebagai petani ini kurang diminati pemuda² kita. Ya balik lagi karena faktor mafia pangan itu sendiri yg seenaknya mematikan pendapatan petani. Itu asumsi saya dan Indonesia gak bakal swasembada pangan kalo mafia² pangan dan koruptor masih berkeliaran menghisap layaknya lintah.
Minyak mentah di ekspor ke Singapura Trs di import lagi ke Indonesia . Hasil tambang mentah di ekspor ke luar trs di import lagi ke Indonesia . 😂😂 Selama sistem itu masih ada selamanya akan seperti ini tidak ada perubahan
Justru dari impor mafia pangan jadi ketar ketir, ya gimana ya lu ngga tahu beras bulog asal nya dari mana? Ya dari beras impor lah. Jelas keberadaan impor ya untuk di jual murah, jelas lah mafia yang pengen untung jadi ketar ketir
Yg komen nyalahin anak muda indonesia gak mau jadi petani, cobak cek fakta dulu, ingat ya indonesia menjadi negara pengekspor tenaga kerja terbanyak di sektor pertanian ke jepang, bayangin petani2 muda ini sampai rela bayar puluhan juta cuman untuk jadi petani di jepang, terus letak salah nya dimana? Udh jelas titik kesalahan terbesar nya di pemerintahan, mulai dari pupuk, sampai panen apa pemerintah sudah hadir ditengahbpetani?
Lebih ke mental pekerja. Karena jadi pekerja resikonya rendah. Sebagai pengusaha di sektor pertanian kalo ada petani yang bisa bikin produk yang lebih murah itu di tiru caranya termasuk ilmu petani dari luar negeri
India yg penduduknya 1,4m bisa menghasilkan banyak beras malah banyak yg di expor. TPI knp Indonesia tidak bisa 1 banyak kampus pertanian tapi mereka GK bisa bikin benih unggulan,pupuk, penyuluhan di masyarakat 2 petani kita tidak maju2 karena masih manual cangkul,bajat kerbau,tanam, bahkan panen. 3 petani makin lama makin berkurang dan sawah makin lama makin berkurang juga 4 tidak ada perusahaan yg mau ber investasi di bidang pertanian makanan pokok. 5 buruh tani gajinya kecil anak muda GK bersemangat bertani 6 banyak tengkulak 7 banyak mafia pangan
Sok tau lu tong Mau bibit unggul itu banyak Tapi harga pasti mahal Pupuk juga banyak tapi mahal Penyuluhan itu mudah, ujungnya tetep beli produk mahal Bukan petani sok tau lu Traktor banyak 90% banyak yg gunakan Harverter banyak 70% SDH digunakan Planter banyak 50% SDH yg gunakan Buruh tani gaji tinggi Rp 100rb setengah hari Dikasihh makan Kopi Rokok sebungkus Hitung total bisa 150rb hanya 4jam atau 5jam sehari Hanya setengah hari Artinya upah harian 300rb kalo 8jam kerja Tengkulak itu pemborong Petani gak punya mobil truk untuk kirim ke pabrik Sewa truk itu kalo dadakan sangat mahal Ga ada yg siap melayani Air irigasi jadi permainan pejabat dinas PU pengairan Gak jelas ilmu pengairannya Pupuk subsidi dijamin di korupsi pejabat penguasa setempat Atau oknum tentara dan policuih
Saya telah mendengar begitu banyak faedah bekerja dengan profesional tetapi saya tidak tahu bagaimana untuk mendapatkannya. Bolehkah anda mencadangkan seseorang yang boleh dipercayai?
Karena mafia, Saya dari kabupaten namanya penajam, daerah babulu itu lumbung padi, teman saya petani disana nangis2 kemarin panen g bisa jual berasnya bergudang2 g da yg mau ngambil padahal berita di jawa lagi krisis beras, dan milih impor. Ya gitulah Indonesia saat ini...
Pemerintah perlu membuat diversifikasi makanan pokok. Masalahnya karena pemerintah mempopulerkan beras, makanan pokok asli lokal Indo jadi mulai ditinggalkan.
Bener bgt bang, hrs digeber dan disupport para petaninya. Kebanyakan petani bkn cuma beras doang, bilang kl mereka hrs berdiri diatas kaki sendiri tanpa bantuan pemerintah, jd ya kgk banyak perubahan, org indonesia jg makin ragu buat kerja jd petani karena banyak faktor😢
@@Rainhato_iyah padahal petani itu prospek yang paling menguntungkan karena siapa sih yang nggak butuh pangan, namun karena permasalahan kurang perhatian ke petani itulah yang menjadi tidak ada perkembangan ke sektor tersebut. Ya walaupun agak gimana kalau berdiri sendiri tanpa pemerintah karena semua berpusat di situ, tapi kalau si yang merintah aja nggk becus trus gimana yak
Emang yg punya lahan buat bertani itu pemerintah atau petani ? Ntar kalau pemerintah mengatur pertanian dibilang monopoli , ntar kalau pemerintah gk import sedangkan panen lokal kurang & harga naik lu org kota pada koar² 😀 ,. Susah emang memimpin rakyat konoha yg TLL..TLL...!
Informasi yang kudengar dari komen komen yang kudapatin dari beberapa video pembahasan pangan kenapa mereka impor ialah karena 1. Turunnya minat anak muda menjadi petani 2. Banyaknya jumlah rakyat Indonesia 3. Untuk menstabilkan harga pangan 4. Untuk ngecounter oknum oknum kang timbun Alasan alasan yang kujumpai kenapa turunnya peminat anak muda menjadi petani 1. Itu kerja berat apalagi banyak anak muda yang ga mau kerja yang berat berat, karena teknologi mempermudah dari segi banyak hal, memang sih ada alat alat pertanian yang bisa dibilang mempermudah, tapi biasanya mesinnya mahal 2. Harga pupuk mahal, ini sering ada yang ributin 3. Ada kemungkinan gagal panen yang disebabkan ketidakstabilan cuaca, hama, dll 4. Beranggapan petani pasti miskin Kalo ada yang mau nambahin komen aja
-Kurangnya produksi beras lokal bikin pemerintah impor beras -Terlalu banyak beras sehingga harga beras jadi murah/terjangkau dipasaran -Petani gk betah dengan pekerjaannya, karena susahnya pekerjaan tani (ya iya lah, kerja mana coba yang kagak susah🗿) dan harga beras yang murah -Petani memotivasi anaknya agak kelak tidak jadi petani -Anak petani jarang yang jadi petani -Petani di ambang kepunahan 🗿& lahan tani makin sedikit karena bertani di anggap tidak worth it -Impor beras makin banyak -ketika impor tak cukup (karena petani makin langka) maka beras akan naik/mahal -orang pada masa itu akan berpikir untuk menjadi petani🗿🗿🗿
Saya pernah makan sorgum. Waktu itu tahun 1990-an. Waktu itu saya masih kecil, & masih belum sekolah 🏫. Tapi sekarang, kalau saya lihat digunakan sebagai makanan burung 🐦. Tapi saya nggak tahu, apa penyebabnya sekarang petani di desa saya beralih menanam kacang hijau diawal musim kemarau. Saya pernah dengar cerita dari sepupu saya. Katanya ia harus berjaga di sawah, karena ada burung 🐦.
Funfact : bahasa jawanya nasi itu sego dan bahasa sundanya nasi itu sangu. Suku kata dari sangu/sego itu dari sagu, dan sagu itu makanan pokok moyang kita sebelum datangnya beras. Nanti klo punya anak mau diajarin ah makanan pokok gak cuma nasi👍
Aku pengen cobain makanan pokok lain kayak nasi jagung tapi dimarahin ibuku dengan alasan aku mengada-ada, dan tindakanku terlalu aneh. Kalau nggak makan nasi malah dikira aku menyiksa diri sendiri. 🥲
Akhirnya ada Channel Gede yang bahas hal ini. Karena masih banyak orang yang gak tahu kalau kebiasaan makan nasi ini sebagai "hal baru" di Indonesia. Walau udah dibikin video yang sesederhana ini. Gua lihat masih banyak orang yang gak paham sama inti yang ingin disampaikan. . Gua mungkin masih pernah merasakan era makan "tiwul" atau nasi singkong bentaran dulu. Sekarang pun makan ini tapi kalau di acara tertentu aja. Sebenarnya gua lebih suka makan makanan pokok ini. Tapi gua sadar kalau pengolahan "alternatif nasi" ini jauh lebih ribet dari pengolahan nasi itu sendiri. Gua sih mikirnya salah satu solusi terbaik itu bikin semacam teknologi yang mempermudah mengolahan "alternatif nasi" di rumah. Pengolahan nasi kita punya magic com yang sekedar tuang beras, air, colok, ceklek, dan tunggu bentar. Tapi kalau yang lain, ribet banget. . Soal tengkulak yang beli murah, jual mahal. Kalau terjadi secara merata, bisa jadi ini emang ada faktor luar yang besar. Distribusi pangan ini termasuk sulit. Indonesia ini gak kecil coy sama beberapa daerah akses jalannya masih kurang bagus. Harga dibikin "rata-rata segitu" buat menjaga biar yang jauh dari pusat pertanian dapat harga ga kemahalan.
Alasan mengapa Jumlah Impor Bahan Pokok di Indonesia Terbanyak meskipun sudah punya sendiri : - Jumlah Penduduk Indonesia yang Banyak. Jika Jumlah Populasi Indonesia sekitar 270 Juta Jiwa, berarti hanya sekitar kurang dari 10% Saja yang bisa memenuhi Kebutuhan Pokok seperti Beras. - Kebutuhan Pangan yang makin Banyak. - Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di bagian Pertanian dan Pertenakan. - Banyaknya Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu, terutama untuk di Daerah Terpencil di Luar Jawa. - Teruskan.
zaman soeharto pernah swasembada pangan kok, jumlah populasinya gak jauh beda, bukan masalah populasi, dari 2014 janjinya mau stop import, tapi cara2 yang dilakukan bukan kearah stop import, ya gimana? pupuk dan bibit untuk petani gak disupport, petani2 di indonesia gak pernah difasilitasi untuk upgrade skill seperti petani di thailand, tapi ada 1 yang hebat sih, di food state kalimantan yang ditanam jagung tapi panennya singkong, itu baru manteb 🤣🤣🤣
Pemerintah gak mendukung petani, alhasil sistem pertanian Kita Masih kuno yang membuat proses bertani sangat menguras fisik dengan hasil yang sedikit, kurang menguntungkan. Terus kebanyakan petani sayur berasal dari kalangan Yang berpenghasilan rendah Yang membuat mereka ketergantungan Sama tengkulak. Jadi, untuk ngurangin import pangan, semestinya pemerintah membantu petani dengan Cara kasih penyuluhan, pelatihan Dan modal alat2 bertani serta subsidi bibit Dan pupuk biar petani bisa ngerasain untung (laba) Dari modal mereka. Kalo begini Kan jadi anak muda bisa lebih bersemangat untuk belajar bertani. Sedih aja ngeliat potensi pangan Indonesia tinggi tapi Yang keliatan Di luar negri kebanyakan Dari negara tetangga (beras, santan, gula, dll).
Menurut opini pribadi ku, bnyk petani yg mulai beralih dari petani beras, sayur, buah, menjadi berkebun sawit. Hal ini banyak terjadi di daerahku, petani sayur banyak yg turun gunung untuk jadi lahan sawit. Pemerintah juga gk mau ambil bagian dalam mengembangkan produksi pangan di Indonesia. Dulu memang pernah dikasih bibit gratis dan traktor, tpi itu bnyk yg di jual sama petani nya. Melihat Indonesia yg sekarang aku makin skeptis kita bisa naikkan produksi pangan, wong lahan dan hutan adat aja di gusur apalagi cuman kebun 1 hektar 😮💨
Tips dari gua nih kalau panen jangan di jual mending di simpen buat stok makan sampai panen berikutnya. Itu yang ortu gua lakukan dari dulu sampai sekarang alhamdulillah kita sekeluarga gk kelaparan
Apa apa harus pemerintah. Saya petani dan saya bisa bersaing dengan petani lain. Teman teman petani cenderung malas belajar. Kolot. Saya penggunaan teknologi terkini. Gak semua teknologi pertanian itu mahal. Mereka yang kolot aja akhirnya miskin.
Pertanyaannya kenapa petani padi beralih jadi pekebun sawit dan Karet, kalau anak saya yg masih SD di tanya jawabnya walau tidak membuat kami kaya setidaknya kami mau hidup yg lebih baik
Menurut saya video ini kurang menjelaskan faktor penyebab utama dan terlihat kurangnya riset dalam pembuatannya. Penyebabnya bukanlah hanya sekedar konsumsi masyarakat kita yang banyak, tapi karena ketidakmampuan petani memenuhi permintaan masyarakat dikarenakan metode pertanian kita yang masih jauh tertinggal dari negara lain sehingga tidak bisa memaksimalkan hasil pertanian. Kita itu negara yang sangat subur, ini adalah pedang bermata dua. Kenapa? Dengan keadaan seperti itu, inovasi dalam cara kita bertani gitu gitu aja, karena kita "malas". Sebab apa yang ditanam semuanya tumbuh. Lantas mengapa harus berinovasi? Sehingga pas terjadi ledakan populasi, negara kita jadi kewalahan untuk memenuhi permintaan yang semakin meroket, namun output hasil tani segitu² aja dan sulit di-scaling dikarenakan teknologi dan inovasi yang sangat minim.
Sebetulnya aku cocok dg nasi-jagung alias *geronthol.* Belum bisa membayangkan nasi (atau bubur) sorgum. Yg tidak habis pikir, kenapa pemerintah tidak mau menumbuhkan iklim agar menanam kedelai jadi menguntungkan. Soalnya kedelai adalah sumber protein. Dan umumnya warga Indonesia kekurangan asupan protein. Kalau pemerintah menyayangi warga Indonesia, mestinya akan menumbuhkan iklim menguntungkan menanam kedelai.
Sebenarnya ada solusi sederhana tapi agak ekstrim juga. 1. Anak muda wajib bertani (walaupun bekerja menjadi petani itu gampang gak sesulit mencari pekerjaan lain) 2. Dilarang menjual lahan pertanian untuk mendirikan bangunan dan memperluas lahan pertanian tanpa merusak hutan cagar alam. 3. Pemerintah harus mengurangi konsumsi beras untuk mendukung bahan pangan alternatif seperti: sorgum, singkong, jagung. ada yang mau nambahin.??
@@bagaswahyu177gimana tanah tidak di jual bro. Kesayangan Indonesia 9 naga terpaksa kita jual tanah dan menjadi buruh pabrik. Yang aku heran kenapa pemerintah kebanyakan dirikan pabrik industri di Jawa kenapa tidak di Kalimantan yang wilayahnya sangat luas
@@OtenBenaluIndonesia Karena bahan bakunya disini sangat melimpah, selain itu tenaga kerja terdidik juga lebih banyak dibanding di luar jawa. Biaya transportasi lebih murah, karena dekat pelabuhan2 utama Indonesia di jawa, dan kalau pun produknya dijual di jawa juga lebih cepat dan lebih banyak konsumen karena hampir 60% orang Indonesia tinggal di jawa. Bahkan ada beberapa produk yang punya pabrik di tiap daerah di jawa untuk memotong cost distribusi ini.
Menurutku karna ada tengkulak yg jdi perantara petani dan masyarakat. Terus petani gapunya opsi jual mahal, karna hasil mereka kalo ga dibeli murah bakal dibiarin ngebusuk. Sementara tengkulak dpt untung dari secepetnya nganterin bahan seger ke masyarakat (makanya logistik salah satu industri termahal gasi?)
Jual panen dari lahan 1 ha, cuma bisa hasilin 5 juta kurang lebih. Sedangkan kalo dibuat cafe atau kos2an unyunya bisa berkali2 lipat dari jualan panen. Tuh pikiren
@@adityaputra6520ga ada hubungannya, cuma komentar lu bikin gua teringat pertanyaan, kenapa banyak anak muda yg tidak tertarik dengan profesi pertanian? Lantas siapa yg akan backup kebutuhan pangan kita kalo profesi petani tidak diminati?
sebenarnya makin kesini para org tua yg petani sllu bilang "sekolah yg pinter nak jgn jdi petani kaya bapk hidup nya susah" dan petani pun semakin berkurang, bnyak yg TDK mau melanjutkan menjadi petani. walaupun mulai bnyak alat2 pendukung pertanian spt alat tanam & panen fakta nya di daerah saya yg mayoritas petani ttp lah org2 tua, yg muda sudah sangat sedikit sekali yg mau bertani,itu artinya hidup jdi petani tdk lah se menguntungkan pekerjaan lain, kcuali pertanian nya bner2 punya sawah bnyak
mungkin tambahan aja, karena negara kita kepulauan, misal beras di kalimantan stok nya tahan sampe 1 bulan kedepan, trs di jawa panen raya beras itu kira kira 1 bulan lagi, itu pasti pemerintah akan milih buat import, buat penuhin stok beras di kalimantan, karena gak mungkin nunggu stok di daerah tertentu benar2 habis dulu baru dikirim dari daerah lain, itu makanya banyak juga berita2 "stok beras bulog melimpah, tapi pemerintah memilih untuk impor", "kelihatan" melimpah ini ya karena gak mungkin juga bulog nyetok beras buat 1 hari aja tapi disamping itu, karena keluargaku petani, aku sangat ngerti kalo impor bahan makanan akan jadi bener2 turunin harga jual komoditas di tingkat petani, jadi sering sekali terjadi petani yg telat tanam akan dapat harga yg jeblog banget karena dah keduluan impor sebelum panen
Aku mikirnya gitu per ngomong ke oertuku. Pak coba makan pokok kita dulu daun singkong enak ga susa2. Kan klo uda biasa mkn daun singkong pasti cpt kenyang.
keren sih idenya pake sorgum sama menurut gue mending mulai dah pemerintah tercinta ini menyejahterakan petani soalnya ya kalau engga ada mereka ya tetap aja, coba kalau petani merdeka gue ada keyakinan sih anak muda mau jadi petani
Solusinya gampang... Mulai skr diet karbo aja rakyat Indonesia... PAGI - Sarapan roti tawar ataupun oatmeal yg notabene bahannya gandum... SIANG - Baru deh makan nasi dg segala lauknya yg maha lezat... MALAM - Yah makan lauk doank tanpa nasi... Semisal gado2, ketoprak, sayur asem, cap cay, dll tanpa nasi... maksud saya gak dibuat mix sekaligus yakkk... Semisal malam ini sayur asem aja... Malam besoknya menunya sayur lodeh aja...
sarapan tidak dianjurkan karbo, ga guna, lebih baik protein seperti telor tahu tempe daging gado2 ketoprak dan aneka salad lokal masih pakek lontong berbahan dasar beras wkwkwk sebenarnya sorgum udah jadi solusi pasti, cmn masyarakatnya aja ga mao berubah. padahal sorgum bisa panen berulang, tahan iklim global warming, tahan kering, resiko gagal panen minim.
Masalahnya Roti Tawar ga Awet disimpan lama dan Cepat Berjamurnya klo bungkusnya udah dibuka, kadang gw suka heran sm orang Eropa makanan Utama Mereka Roti gitu kan, gimana ya cara mereka nyimpan makanan seperti Roti biar Awet di rumah agar ga cepat berjamur Rotinya ??
@@Drian5334 Konon roti tawar hanya dinikmati oleh kita dan Belanda... Makan roti pake meses cuma tradisi kita ama Belanda saja konon... Beda dg roti isi apalagi khan khisusnya Amerika Serikat demen mkn burger dan barbeque... Di supermarket dan minimarket sendiri saya sering lihat kadaluwarsanya lbh lama... Semisal nih skr tgl 18-8 saya belinya, roti isi itu bs bertahan sampai seminggu lebih semisal tgl 28-8... Nah mungkin pabrikan Eropa dan USA pun demikian... Karena tau warganya demen nyantap roti apalagi barbeque, jadi mungkin dibuat roti2 yg bs bertahan cukup lama semisal sampai hampir sebulan... Ntah pake bahan apa...
@@MMDz-69 Iya masalahnya kita org Asia Tenggara terlanjur demen makan nasi... 😅 Mau apapun jenisnya spt yg situ sebutin juga kayak gado2 ketoprak pun lontongnya dr beras yah... Hanya saja spt kata mimin jml penduduk kita lbh banyak drpd padi alias jml berasnya yg panen... Mungkin di Thailand jml beras lbh byk dsripada jml penduduknya... Apalagi khan ditambah penduduk Thailand spt juga Indonesia ada keturunan Chinese juga, tapi jml mereka minoritas...
Harusnya kita banyak belajar soal bertani dgn belanda walaupun negara dia kecil,tapi pertanian di sana udah modern dan berkelanjutan juga buat lingkungan
Setelah dipikir” kenapa teori kelangkaan ini ga berlaku ya buat petani di Indonesia, seharusnya petani” di indo pada mapan. Tapi harga beras naik dikit petani senyum masyarakat rusuh 😔
Ya lu pikir lah rata rata orang yang waras aja kadang gak ada apalagi yang pintar tau itu baik atau buruk jadi harga beras naik dikit protes padahal itu membuat petani senang emang agak sengklek pemikiran warga Indonesia
Gmna mau ga kekurangan beras sedangkan kami sebagai tani tertekan dana untuk membajak,menanam dan perawatan sangat mahal. Belum lagi pupuk terus naik di sertai pestisida dan lainya. Belum terhitung tenaga pribadi yg di keluarkan untuk merawat dgn bgtu harga tolak padi segtu² terus sejak dulu paling mahal 7rb/kg itupun langka biasanya hanya 6,5rb-5rb/kg namun harga beras melonjak. Semua bahak pangan naik. Hasil panen menurun akibat mahalnya pupuk dan racun hama. Kami sebagai petani kecil tersiksa dan banyak merugi modal yg di gelontorkan dalam 1 siklus panen bisa mencapai 9jt namun ketika musim panen hasil yg di dapat berbanding terbalik bisa balik modal aja dah syukur Alhamdulillah.tak jarang malah merugi. Jika tak menanam kami tak makan krna jika beli beras tau sendiri harga beras skrng
Sawah-sawah udah jadi perumnas, hotel, tempat wisata asri. Petaninya udah tua-tua,anaknya pada ke kota berharap kerja di kantoran, atau jadi PNS.. Harga jual panen gak sebanding sama oprasional sawah. Jadi.. mau gimana? , wajar lah kalo import
kita tuh mengalami yang namanya "over populasi" karena nyatanya bukan cuma makanan yang kita defisit sampe harus impor, tapi juga sektor2 vital lain. misalnya transportasi (jalan macet adalah indikasi utama bahwa sistem transportasi kita ga mampu melayani populasi secara optimal), sistem kesehatan juga kacau (coba ke igd rs atau puskesmas terdekat deh, itu antrian pasien udah kaya demo kawal MK), sistem perumahan, sistem sanitasi, bahkan sistem internet. Indonesia belum sanggup menghidupi 280jt kepala manusia. itu mangkanya kita butuh sebuah sistem buat mengendalikan populasi misalnya memberatkan syarat pernikahan atau sesimple program keluarga berencana yang sifatnya mandatory.
Beras dijual dengan harga yang mahal bakal ada demo tapi itu mungkin akan menguntungkan petani dan kalo dijual murah petani tidak akan betah dengan pekerjaannya
Itulah pentingnya kestabilan harga pasar, jangan sampai ada yang bermain harga pasar karena bakal ngerusak jual beli. untuk menstabilkan harga pasar dibutuhkan lembaga yang mengatur tersebut namun yntkts lembaganya kemana.
Anak muda sekarang langka yang cita² nya mau jadi penggarap sawah, makin tahun jumlah petani kian berkurang, kalau saya sendiri gamau jadi petani sawah karena untungnya dikit dan kasta sosialnya rendah, kalau menurut kalian gimana teman²?
Karena pada malas belajar. Saya petani mau belajar dari RUclips. Termasuk teknik pertanian di negara maju. Kalo mau sukses belajar jangan tiru petani kolot. Banyak petani sukses diluar sana
Salah! Anda bisa liat sekarang lagi musim Tki cari kerja ke jepang dan Australia rata2 mereka jadi petani Kenapa jd petani di LN? Karena terjamin hidupnya, ini memang pemerintah kita kurang perhatian ama petani Saya bukan anak abah tapi saya kagum ama konsep si anis Contract Farming, Jakarta yg gak punya lahan bisa EKSPOR padi ke luar negeri, bahan2 pokok di jkt juga pada murah, petani terjamin gak perlu takut gagal panel krn apapun hasilnya 100% dibeli pemerintah Berharap bpk prabowo bisa menerapkan cara ini gpp dibilang ngikutin anis yg penting utk Indonesia lebih maju
Kita tuh sebenernya kebanyakan makan bukan kekurangan makan, tapi mungkin ada yang gak beruntung jadinya kekurangan makan, padahal disini nasi ampe nyisa buat pakan ayam dipagi hari, sedangkan diluaran sana mungkin ada yang belum makan. bapak saya kelahiran taun 70 mengatakan beras tuh makanan mewah jaman dulu, yang adanya cuma pas hajatan, makanan utamanya yaitu singkong GAPLEK yang dicampur sedikit nasi(kalau ada nasi)
saya beruntung lahir dikeluarga yg punya bakat bertani setiap tahunnya gk bingung beras habis bahkan disaat pertengahan tahun saat yg lain mulai kehabisan stok beras keluarga kamilah yg bertahan sampai panen berikutnya 🔥
Padahal leluhur2 orang Indonesia itu sering menggunakan sagu, sorgum, dan jewawut untuk dijadikan berbagai olahan makanan pokok maupun kudapan macam beras dan kue. Ditambah lg sagu, sorgum, dan jewawut itu byk tumbuh di indonesia karena sesuai dgn iklim dan geografinya
Permasalahan seperti ini bukan hanya di Indonesia tetapi hampir setiap negara ada, permasalahan seperti ini bisa hilang jika produksi nasional berkualitas tinggi dan berlimpah,seperti di eropa Kenapa negara-negara eropa super kecil luasnya seperti Luxembourg, Georgia,dan lainnya bisa jadi negara maju jawaban gampang karena produksi pangannya berkualitas tinggi dan sangat berlimpah 7 kali dari jumlah penduduk itu lah membuat negara nya punya GDP ribuan triliun an sedangkan jumlah penduduk sedikit tinggal bagi aja GDP dan jumlah penduduk hasil perkapita pertahun bisa 1 milyar atau milyar.sedangkan Indonesia sumber daya alam melimpah belum mampu menyediakan kualitas pangan yang baik dan berlimpah kecuali sumber daya alam tambang memang Indonesia unggul dari negara asia tenggara lainnya
Bang tanya, di daerahku dulu banyak petani. Tapi karena murahnya harga jadi ga banyak orang yg lanjut jadi petani. Bagaimana bisa harga beli ke petani murah tapi dijualnya mahal 😢
Menurutku karna ada tengkulak yg jdi perantara petani dan masyarakat. Terus petani gapunya opsi jual mahal, karna hasil mereka kalo ga dibeli murah bakal dibiarin ngebusuk. Sementara tengkulak dpt untung dari secepetnya nganterin bahan seger ke masyarakat (makanya logistik salah satu industri termahal gasi?)
Padahal dulu tanpa keterlibatan pemerintah, setiap daerah punya makanan pokoknya masing masing yang bisa cukup diproduksi di setiap daerah. Entah apa tujuan nya pemerintah dulu mempopulerkan nasi.
Dulu makannya pokok Indonesia adalah ubi-ubian, tapi malah disuruh makan nasi padahal masih kurang sehat, dulu Indonesia banyak rel kereta tapi tidak didukung pembangunannya karena menyerupai penjajah. (31) tahun doang tapi bukannya bikin maju malah bikin bobok di masa depan. Coba kalau dulu Rel kereta di kembangin kayak di Jepang pasti nggak ada lah macet-macet kayak gini. Sama halnya seperti Nasi coba Coba kalau dulu nggak digebuk gebuk suruh makan nasi dan umbi-umbian dikembangbiakkan dengan baik karena tanah Indonesia bagus untuk menanam umbi-umbian pasti akan lebih maju karena makanannya sehat. O ya sama pemimpin korup dan pedagang jawab rakyat yg gak penting di singkirkan sedari dulu pasti Indonesia bisa jadi maju. Tapi apa daya dulu nepotisme aja berlaku. Dah lah cape gw liat negara ini yg alam nya di rusak rakyat nya menderita dan ketidakadilan terjadi di atas kalangan atas dan bawah. Kita tinggal menunggu negara ini runtuh dengan sendirinya bro.
Kalo gitu aku akan mulai mengurangi konsumsi nasi, biar nanti impor beras berkurang. Lagipula aku lebih suka makan roti dan aku juga suka banget kentang 😅😂
Funfact: Millet/Sorgum punya nama lan yaitu "JAWAWUT". Nah uniknya lagi, pulau jawa dinamakan "Jawa" karena Saat Orang India datang, Di Jawa Banya Tumbuh Subur Jawawut. Jawawut/Sorgum ini adalah Tanaman Pokok Jawa Sebelum Nasi, yang terukir di Relief Candi Borobudur
Faktor paling utama menurut ku itu di tengkulak kenapa di indo bisa langkah Sangat amat banyak tengkulak nakal di Indonesia ditambah pemerintah menganggap remeh dan receh sama situasi petani Akibatnya ke petani hamya bisa jual murah dan jual rugi ke tengkulak nakal Karena di gituin, akhirnya keturunannya jadi males melanjutkan jadi petani karena tengkulak nakal Imbasnya ya jadi langkah bahan pangan
Sorgum mudah ditanam dibanding padi, dan bisa menggantikan beras bahkan gula lebih rendah, kenyataanya malah sorgum lebih mahal dari beras sekarang dimana beras per Kg itu 13k sorgum di online stengah kilo 15k
untuk memperkecil angkap import Kita harus berdikari berdiri di kaki sendiri dengan selalu memperhatikan Nasib petani dan Kita harus Tahu apa yg mereka butuhkan,,,
Untuk ukuran negara seperti Indonesia yang memiliki penduduk yang banyak, jumlah produksi beras kita masih tidak mencukupi meskipun kita menempati urutan keempat di dunia sebagai penghasil beras terbesar berdasarkan data FAO.
di daerah saya pemudanya udah nyerah jadi petani, krn gada suport dari pemerintah + beras lebih banyak import. akhirnya yg dulunya 40% wilayah persawahan.. skrg habiss biss. perumahan & ruko2.. tinggal nunggu aja klo kita kedepan bakal bergantung bgt sama import²..
Gw kurang tau alasan-alasan lain, tapi yang gw yakini, adalah penyebab Impor itu adalah • Karena oknum pemerintah ingin mengimpor pangan, tujuannya untuk ladang korupsi. Udah itu, gk usah pura-pura gk tau
Setuju sih kalo beras digantikan sorgum untuk bahan pangan pokok,soalnya negara kita ini masih kekurangan produksi beras jadinya impor buat memenuhi kebutuhan pangan masayarakat
Aku tambahin lagi yaa bang biar jelas, 1 lahan sebagian alih fungsi jadi rumah, Jalan tol,dan pabrik 2 harga pupuk juga fluktuasif naik turun 3 kurangnya subsidi pupuk dan traning bagi petani
Dulu waktu kecil sering... Cobain batang sorgum soalnya manis 😊... Dan s'lalu mainin biji merahnya itu tapi ngak pernah makan bijinya itu karna ngak tau ternyata bisa diolah dan dimakan😅.. Tapi udah jarang banget liat tanaman ini😢 Tapi skrang
saya lagi mencoba menjadikan singkong sebagai makanan pokok bagi saya, disaat orang2 mencari beras yg lagi mahal, saya makan singkong yg sangat mudah dicari dan rasanya lebih enak dari nasi, bahkan tidak perlu lauk udah enak
liat dulu dari pemerintah harga pupuk mahal,walau ada bantuan juga masi kurang ditambah tenaga nanem apalagi nanem manual ,terus harga gaseberapa bisa2 rugi pula kadang² ,sekarang kebanyakan petani nanem beras dimakan sendiri gamau dijual😂
Simple aja sih 3 alasan penyebabnya pemerintah indonesia cuma ngandelin impor pangan: 1. Petani padi kita lebih sering rugi saat produksi, jadi padi yanf dipanen gak seberapa padahal ada ratusan juta rakyat butuh beras. 2. Kalangan muda sekarang gak ada yang mau jadi petani, mereka maunya kerja enak kantoran di depan komputer + ruang ac. bukan yang panas2an disawah atau kebun. 3. Impor adalah mainan para oknum dan mafia buat nyari uang disana, itulah kenapa pemerintah suka banget impor dan kesannya petani kita gak dukungan dari pemerintah.
Katanya sih biar harga pangan gak terlampaui mahal, tapi mengapa pemerintah tidak turun langsung untuk membeli bahan pangan dari petani biar harga bisa di kontrol dengan baik.
petani itu pekerjaan yg paling berat loh dan mereka jarang mengeluh padahal di tuntut memberi makan sebuah negara. Alat pertanian traktor dibagikan gratis oleh pemerintah pusat malah petani disuruh bayar 25 jt oleh dinas. Pupuk subsidi untuk petani di jual belikan oleh mereka mereka juga. Bulog yg menjadi instansi ketahanan pangan, malah import saat panen raya. Salam Anggaran buat pertanian malah di habiskan buat rapat, perjalanan dinas, penyuluhan2 tanpa praktek. Dan yg lebih lucu lagi kebanyakan yg kerja di dinas pertanian bukan lulusan pertanian 😂😂😂
Kenapa negara ga bikin tanam beras sebanyak2 nya dengan yang pasti harus dengan murah in pupuk dan obat hama nya. Teori emng gampang tp prakteknya susah hmmm 😢
Kalau diajarkan cara makan ikan, dalam sehari ikan bisa habis Tapi kalau diajarkan cara menangkap ikan, dalam sehari dapat ikan banyak Sekarang seharusnya persoalan yang dipikirin bukan cuma ga dapat makanan Persoalannya kenapa teknologi pertanian belum maju Bagaimana urusan makan bisa kelar kalau cara meningkatin kualitas sumber makanannya masih itu itu aja
Yang doyan makan segala makanan harus pake nasi kayak dah ngerasa paling bener hingga mereka mengetahui bahwa selalu makan segala hal harus dengan nasi adalah ketergantungan. Ya bukan berarti salah juga but.. sadarlah yang bikin kenyang ndak cuman nasi doang
petani kita itu bangga ekspor ke luar negeri, karena harganya lebih baik daripada didalam negeri orang kita itu bangga dengan produk lokal, tapi berat untuk perihal harga jadi solusinya adalah, petani ga bisa cari untung sebesar2nya dengan jual di lokal, harus tau kalo rakyat indonesia ga mau beli harga mahal. warga indonesia ga mau beli apa2 mahal, karena doktrin kita itu nego harga.
1.Sektor pertanian gak banyak diminati,padahal makin banyak penduduk makin banyak kebutuhan yg diperlukan.Bahkan Sarjana Pertanian aja pada bidik CPNS 😮
Harga bahan pangan itu kalau sampai kekonsumen bakal mahal, tapi harga jual yg diterima petani cuma murah. Ini yg bikin petani susah sejahtera karena waktu panen keuntungannya dikit banget. Kenapa kok bisa mahal di konsumen tapi murah di petani. Karena rantai produksinya panjang. Petani kebanyakan cuma jual hasil taninya dalam produk mentah, padahal peningkatan harga produk pertanian itu karena diolah lagi, dikemas, dikasih label supaya sampai ketangan konsumen ada nilai jual lebihnya. Dari harga bahan mentah yg dibeli tengkulak ke petani masih panjang banget proses produksinya buat sampai ketangan konsumen langsung. Ini sih sekedar opini ya karena liat daerah sendiri masih gitu
Gw juga petani jadi para petani di sawah kalo udh panen padi nya gak pernah di jual hanya di jual solanya padi bisa bertahun setahun lebih , jadi gak pernah di jual😅😅
Sebagai petani muda sayapun tau kenapa bisa seperti itu Buwanyak faktor Pemerintah juga yg menjadi faktor utama sih sebenernya Entah malah seakan2 lepas tangan Apakah karna cuan impor impor impor lebih besar dari pada berkontribusi langsung dengan petani bagaimana bisa menekan biaya modal atau meminimalkan resiko Yah jelas Kalau ada yg lebih cuan dan lebih gampang dgn cara impor Kenapa harus mumet2 mikirin para petani lokal agar bisa bersaing dgn negara luar . Sudah tidak heran lagi Persawahan di uruk di jadikan perindustrian dan perumahan Biaya tanam padi yg sangat malah terutama pupuk, apalagi pupuk subsidi yg di persulit pembeliannnya Dan banyak lagi sih sebenernya agak kaget juga pas terjun sebagai seorang petani...
salahnya kebijakan Pak Harto yg berdampak smape skrg adalah terlalu fokus di beras aja, mestinya makanan itu beragam, ada yg singkong, ubi, roti, sorgum, kentang dll
asal lu tau di lapangan bnyk tanah tanah pertanian udah berubah jadi tanah tanah perumahan para petani tergiur tidak kuat oleh uang instan para developer perumahan jdi jan heran klo Indonesia jor jor an impor bahan pangan krn lahan pertanian berkurang sedangkan penduduknya terus terusan bertambah.
Sebagai petani sawit saya bisa jelasin pertama karena sawah di indonesia tuh gak ada yg ngelola secara prefesional dan hanya di kelola per kepala keluarga coba bayakngkan PT yg ngelola gini mungkin hanya sedikit atau pun gak ada nah kalau tidak di kelola secara prefesional maka hasil yg di dapat gak bakalan maksimal karena banyak pupuk yg di oplos gak sesuai dengan dosis sembarangan dan juga para petani padi sampai sekarang saya gak pernah dengar ada persatuan nya kalau di sawit jelas nah itu juga yg berpengaruh soalnya aspirasi kami sebagai petani lebih bakal di dengar dan juga kami tau harga pasti di pabrik kelapa sawit jadi tengkulak atau toke sawit gak bisa main main jadi harga terus stabil dan juga maaf ya teman teman banyak petani sawit karet mau sawah yg salah dalam manajemen keuangan di mana mereka itu sisitemnya hidup untuk bertani bukan bertani untuk hidup maksudnya banyak petani kita yg bermasalah dalam manajemen keuanganya banyak yg hutang sana sini yg mana. Ini membuat parah kadaan akhirnya ya mau gak mau lahan tersebut harus di jual sehingga gak maksimal.
Jadi intinya ini masalah kompleks banget dan saran saya kita gak bisa bergantubg ke pemerintah aja, cara nya ya ikut organisasi pertanian yg ada di daerah kalian masing masing Insya Allah biasanya nanti dapet bantuan CSR dari PT yg berkaitan dengan pertanian yg anda sedang garap intinya banyak relasi ya kawan jangan pasiv memang capek tapi kalau kita tekun kita pasti bisa Salam Petani Indonesia, Salam Perjuangan
jadi kak, impor itu bisnis. nanti yg ngimpor bisa dapet untung dari distribusi ke masyarakat nya. kalaupun harus terpaksa impor, harus nya nilai impor nya setiap masa ke masa semakin sedikit, karna akan ada upaya menaikan produksi bahan pangan agar cukup untuk memenuhi kebutuhan. tapi nyata nya impor terus di lakukan dan hampir tidak ada upaya untuk memperbaiki jumlah produksi bahan pangan kita, dan petani pun meanngis karna hasil panen lontang Lantung gara2 suka banyak makanan impor. sebagai rakyat saya sih biasa aja, asal bahan makanan ada saya ga perlu khawatir. sebagai petani, mereka pasti menangis.
Pemerintah udah mendorong makanan selain beras...tp seperti biasa, masyarakat nyinyir mulu dan nyindir pemerintah. Mmg sdmnya yg ga bisa diajak berubah
Please kok bisa bantu jawabin kenapa kalau kita habis ngomongin sesuatu, bisa tiba tiba fyp topik tersebut dan muncul iklannya. Jelasin sistem algoritmanya heheh, makasih
Diindonesia tepatnya pemerintahnya hanya ngurus bagian industri dan komersial yang lebih menguntungkan kalau pertanian jarang dilihat maka petani kesusahan untuk ngatur permintaan serta opini masyarakat indonesia yang menggap petani adalah pekerjaan rendahan yang diangap melelahkan dan hasilnya belum tentu maka pemerintah dan masyarakat harus kerja sama untuk membantu para petani yang memanen, menjaga, hingga mengolah hasil pangan negara
Selamat hari kemerdekaan! Gimana, kira-kira, bisakah Indonesia beneran merdeka pangan? 🇮🇩 Kasih tau dong makanan lokal favorit kalian!
Btw, temen-temen yang penasaran soal Seniman Pangan atau bahkan pengen ikutan belajar bisnis pangan lokal bareng, langsung kepoin @senimanpangan ya di instagram.com/senimanpangan 😃
"YNTKTS, tanya yang bersangkutan lah..."
Ujar seorang presiden Konoha
Nasi padang sih
Nasi pake kecap 🗿👍
.
Indomie🗿
Sekedar opini
1. Indonesia impor bahan pangan karena petani tidak didukung pemerintah, sehingga seringkali petani modal besar tapi pas panen harga anjlok.
2. Impor bahan pangan merupakan lahan basah untuk korupsi, sehingga para koruptor harus menekan pertanian dalam negeri supaya ada alasan impor.
Kesimpulannya pemerintah tidak berpihak pada petani
👏👍
Sabar, biarin pemerintah fokus ikn dulu, gausah tanya ke gw apa manfaatnya, gw juga ga tau🤣, kalo gw sih dulu milih capres yg majuin ekonomi 40 kota agar setara atau mendekati jakarta, ngapain milih capres yang bikin kota dari nol, buang2 duit aja🤣
Bisa jadi sih, malah kemungkinannya besar lagi kloini beneran ( buat yg nomor 2 )
@@Onbblacknigga
Hanya pas periode Harto dan Habibie Indo minim impor, bahkan sering ekspor. Semenjak kursi pemerintah di isi org partai yg g kompeten korupsi merajalela dari atas sampai bawah.
Bedanya pas jaman Harto korupsi hanya terjadi pada pejabat dengan posisi tinggi dan dijadikan modal untuk pembangunan/ petrus..
3. Kebanyakan petani indo itu tradisional gk kayak Vietnam yg udah modern bisa panen 2/3 kali dalam 1 tahun
Balik lagi ke pemerintah Partai banyak, rata" menteri isinya tua Bangka bau tanah gk becus.
Menteri pangan yg sekarang Yasin Limpo kena kasus, ya ginilah kalo orangtua dikasi jabatan kayak TAEK
@@BoxingForLife-mc2xjIKN itu biayanya full dari pajak loh
Gw petani jadi bingung. Kalau emang bahan pangan sebegitu kurangnya, kenapa harga bahan pangan yang langsung dari petani murah banget? Kayak kedelai nih, saking susahnya jual kedelai sampe rugi berbulan2 belum kejual juga. Akhirnya para petani ngejual kedelai dan bahan2 lainnya dengan harga yang murah.
Ini juga yang nyebabin anak2 muda males nerusin profesi ortunya yang sebagai petani.
Menurutku karna ada tengkulak yg jdi perantara petani dan masyarakat. Terus petani gapunya opsi jual mahal, karna hasil mereka kalo ga dibeli murah bakal dibiarin ngebusuk. Sementara tengkulak dpt untung dari secepetnya nganterin bahan seger ke masyarakat (makanya logistik salah satu industri termahal gasi?)
Menurutku karena kurangnya survei atau perhatian dari pengurus harga pasar ke berbagai tempat/petani-petani.
tengkulak bang, beli dr petani murah jual mahal ke masyarakat, gak ada perhatian masalah ini dari pemerintah buat cut masalah ini, oknum orang pemerintahnya jg di tampol pake duit langsung di diemin selama gak viral. emang gini oknum pemerintah dan petani di swedia bang
Murah karna ada import,yg bkin mahal klo langka
butuh sih butuh. tapi rakyat indonesia butuh yg lebih murah.
karena petani luar lebih maju sistem pertaniannya.
jadi hasil panen mereka lebih murah.
Menurutku kenapa setiap tahun kita suka impor ada beberapa faktor, salah satunya adalah...
1. Mafia pangan.
Ya mafia pangan ini Manusia laknat setelah koruptor.
Mereka memang menginginkan import karena cuannya besar bos.
Dan perlu diingat mereka juga yg mengendalikan harga panen petani.
Mereka akan mematok harga murah pada petani dengan dalih stok dipasaran melimpah.
Agar mereka bs borong utk ditimbun di gudang² mereka.
Setelah stok langka,
Mereka akan menaikkan harga.
Efeknya adalah pemerintah kelabakan memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga pemerintah mau tidak mau harus impor dan yg diuntungkan siapa??
Ya bajingan² mafia pangan dan koruptor tentunya.
2. Banyak lahan pertanian beralih fungsi menjadi perumahan, gedung² kantor dan swalayan.
Ketika lahan pertanian ini beralih fungsi, secara otomatis akan memengaruhi produksi pertanian.
3. Minat masyarakat mau bekerja sebagai petani ini kurang diminati pemuda² kita.
Ya balik lagi karena faktor mafia pangan itu sendiri yg seenaknya mematikan pendapatan petani.
Itu asumsi saya dan Indonesia gak bakal swasembada pangan kalo mafia² pangan dan koruptor masih berkeliaran menghisap layaknya lintah.
Minyak mentah di ekspor ke Singapura
Trs di import lagi ke Indonesia
.
Hasil tambang mentah di ekspor ke luar trs di import lagi ke Indonesia
.
😂😂
Selama sistem itu masih ada selamanya akan seperti ini tidak ada perubahan
Justru dari impor mafia pangan jadi ketar ketir, ya gimana ya lu ngga tahu beras bulog asal nya dari mana? Ya dari beras impor lah. Jelas keberadaan impor ya untuk di jual murah, jelas lah mafia yang pengen untung jadi ketar ketir
Yg komen nyalahin anak muda indonesia gak mau jadi petani, cobak cek fakta dulu, ingat ya indonesia menjadi negara pengekspor tenaga kerja terbanyak di sektor pertanian ke jepang, bayangin petani2 muda ini sampai rela bayar puluhan juta cuman untuk jadi petani di jepang, terus letak salah nya dimana? Udh jelas titik kesalahan terbesar nya di pemerintahan, mulai dari pupuk, sampai panen apa pemerintah sudah hadir ditengahbpetani?
Lebih ke mental pekerja. Karena jadi pekerja resikonya rendah. Sebagai pengusaha di sektor pertanian kalo ada petani yang bisa bikin produk yang lebih murah itu di tiru caranya termasuk ilmu petani dari luar negeri
yap era jokowontol
India yg penduduknya 1,4m bisa menghasilkan banyak beras malah banyak yg di expor. TPI knp Indonesia tidak bisa
1 banyak kampus pertanian tapi mereka GK bisa bikin benih unggulan,pupuk, penyuluhan di masyarakat
2 petani kita tidak maju2 karena masih manual cangkul,bajat kerbau,tanam, bahkan panen.
3 petani makin lama makin berkurang dan sawah makin lama makin berkurang juga
4 tidak ada perusahaan yg mau ber investasi di bidang pertanian makanan pokok.
5 buruh tani gajinya kecil anak muda GK bersemangat bertani
6 banyak tengkulak
7 banyak mafia pangan
Luas hutan india 25% luas daratan. Luas hutan indonesia 50% luas daratan.
@@syahelsouth3995 sudah jelas di komen ini dijelaskan.. kenapa masih ber opini seperti ini? apakah anda mengerti apa yang di maksud dari komen ini?
Bisa expor tapi rakyat miskin kelaparan Yo sama aja to.😂😂😂
Sok tau lu tong
Mau bibit unggul itu banyak
Tapi harga pasti mahal
Pupuk juga banyak tapi mahal
Penyuluhan itu mudah, ujungnya tetep beli produk mahal
Bukan petani sok tau lu
Traktor banyak 90% banyak yg gunakan
Harverter banyak 70% SDH digunakan
Planter banyak 50% SDH yg gunakan
Buruh tani gaji tinggi Rp 100rb setengah hari
Dikasihh makan
Kopi
Rokok sebungkus
Hitung total bisa 150rb
hanya 4jam atau 5jam sehari
Hanya setengah hari
Artinya upah harian 300rb kalo 8jam kerja
Tengkulak itu pemborong
Petani gak punya mobil truk untuk kirim ke pabrik
Sewa truk itu kalo dadakan sangat mahal
Ga ada yg siap melayani
Air irigasi jadi permainan pejabat dinas PU pengairan
Gak jelas ilmu pengairannya
Pupuk subsidi dijamin di korupsi pejabat penguasa setempat
Atau oknum tentara dan policuih
Vietnam tu penduduk 100 juta bisa swasembada
*Tidak mungkin saya boleh masuk ke dalam pelaburan tanpa panduan. Oleh itu saya bertanya apakah pendekatan terbaik?*
Terdapat banyak idea pendapatan pasif tetapi dinasihatkan untuk berunding dengan profesional.
Saya telah mendengar begitu banyak faedah bekerja dengan profesional tetapi saya tidak tahu bagaimana untuk mendapatkannya. Bolehkah anda mencadangkan seseorang yang boleh dipercayai?
Saya bekerja dengan *Donald Nathan Scott.*
Bagaimana saya boleh menghubunginya?
*CARIAN*
Karena mafia,
Saya dari kabupaten namanya penajam, daerah babulu itu lumbung padi, teman saya petani disana nangis2 kemarin panen g bisa jual berasnya bergudang2 g da yg mau ngambil padahal berita di jawa lagi krisis beras, dan milih impor.
Ya gitulah Indonesia saat ini...
Pemerintah perlu membuat diversifikasi makanan pokok. Masalahnya karena pemerintah mempopulerkan beras, makanan pokok asli lokal Indo jadi mulai ditinggalkan.
Ya gimana yak pemimpinnya masih fokus papan, sedangkan pangannya nggak dikembangin. Negara yang bisa dibilang hijau subur tpi malah impor kan aneh
Bener bgt bang, hrs digeber dan disupport para petaninya. Kebanyakan petani bkn cuma beras doang, bilang kl mereka hrs berdiri diatas kaki sendiri tanpa bantuan pemerintah, jd ya kgk banyak perubahan, org indonesia jg makin ragu buat kerja jd petani karena banyak faktor😢
@@Rainhato_iyah padahal petani itu prospek yang paling menguntungkan karena siapa sih yang nggak butuh pangan, namun karena permasalahan kurang perhatian ke petani itulah yang menjadi tidak ada perkembangan ke sektor tersebut. Ya walaupun agak gimana kalau berdiri sendiri tanpa pemerintah karena semua berpusat di situ, tapi kalau si yang merintah aja nggk becus trus gimana yak
Emang yg punya lahan buat bertani itu pemerintah atau petani ?
Ntar kalau pemerintah mengatur pertanian dibilang monopoli , ntar kalau pemerintah gk import sedangkan panen lokal kurang & harga naik lu org kota pada koar² 😀 ,. Susah emang memimpin rakyat konoha yg TLL..TLL...!
Fokus papan? Lawak
Fokus papan tapi gak semuanya bisa mengakses hanya orang orang tertentu yang mengakses
mungkin karena dgn jumlah masyarakat yg jumlahnya sgt byk dgn lahan yg terbatas makanya diberlakukan kegiatan impor biar harga makanan tidak mhl
2:16 ada bapak sayang anak
Informasi yang kudengar dari komen komen yang kudapatin dari beberapa video pembahasan pangan kenapa mereka impor ialah karena
1. Turunnya minat anak muda menjadi petani
2. Banyaknya jumlah rakyat Indonesia
3. Untuk menstabilkan harga pangan
4. Untuk ngecounter oknum oknum kang timbun
Alasan alasan yang kujumpai kenapa turunnya peminat anak muda menjadi petani
1. Itu kerja berat apalagi banyak anak muda yang ga mau kerja yang berat berat, karena teknologi mempermudah dari segi banyak hal, memang sih ada alat alat pertanian yang bisa dibilang mempermudah, tapi biasanya mesinnya mahal
2. Harga pupuk mahal, ini sering ada yang ributin
3. Ada kemungkinan gagal panen yang disebabkan ketidakstabilan cuaca, hama, dll
4. Beranggapan petani pasti miskin
Kalo ada yang mau nambahin komen aja
izin menambahkan kenapa mereka impor.
karena gak ngembangin sektor pertanian (CORE)
-Kurangnya produksi beras lokal bikin pemerintah impor beras
-Terlalu banyak beras sehingga harga beras jadi murah/terjangkau dipasaran
-Petani gk betah dengan pekerjaannya, karena susahnya pekerjaan tani (ya iya lah, kerja mana coba yang kagak susah🗿) dan harga beras yang murah
-Petani memotivasi anaknya agak kelak tidak jadi petani
-Anak petani jarang yang jadi petani
-Petani di ambang kepunahan 🗿& lahan tani makin sedikit karena bertani di anggap tidak worth it
-Impor beras makin banyak
-ketika impor tak cukup (karena petani makin langka) maka beras akan naik/mahal
-orang pada masa itu akan berpikir untuk menjadi petani🗿🗿🗿
Putara Realita sebenarnya haha, adakah pemimpin masa depan yang bisa mengubahnya... munculah wahai enerasi emas...
Time travel bang? Hahaha
Bedain impor ekspor aja ga bisa dek dek
@@arthawijaya3730 awokwokwok salah tulis diawal yak, ty bang ngingetin
Poin yg bilang ortu petani nggak pengen anaknya jadi petani lagi, itu bener banget 😌
Saya pernah makan sorgum. Waktu itu tahun 1990-an. Waktu itu saya masih kecil, & masih belum sekolah 🏫. Tapi sekarang, kalau saya lihat digunakan sebagai makanan burung 🐦.
Tapi saya nggak tahu, apa penyebabnya sekarang petani di desa saya beralih menanam kacang hijau diawal musim kemarau.
Saya pernah dengar cerita dari sepupu saya. Katanya ia harus berjaga di sawah, karena ada burung 🐦.
Funfact : bahasa jawanya nasi itu sego dan bahasa sundanya nasi itu sangu. Suku kata dari sangu/sego itu dari sagu, dan sagu itu makanan pokok moyang kita sebelum datangnya beras.
Nanti klo punya anak mau diajarin ah makanan pokok gak cuma nasi👍
di kira indonesia itu cuman pulau jawa wak😁
Bebas memilih. Ya kadang mie ayam kadang pizza kadang ubi kekinian cilok juga enak,
Di daerah bagian timur kan juga makanan pokoknya sagu, cuman karena mengikuti jawa makanya kebiasaan makan sagu mulai tergantikan oleh nasi
Aku pengen cobain makanan pokok lain kayak nasi jagung tapi dimarahin ibuku dengan alasan aku mengada-ada, dan tindakanku terlalu aneh. Kalau nggak makan nasi malah dikira aku menyiksa diri sendiri. 🥲
Akhirnya ada Channel Gede yang bahas hal ini. Karena masih banyak orang yang gak tahu kalau kebiasaan makan nasi ini sebagai "hal baru" di Indonesia. Walau udah dibikin video yang sesederhana ini. Gua lihat masih banyak orang yang gak paham sama inti yang ingin disampaikan.
.
Gua mungkin masih pernah merasakan era makan "tiwul" atau nasi singkong bentaran dulu. Sekarang pun makan ini tapi kalau di acara tertentu aja. Sebenarnya gua lebih suka makan makanan pokok ini. Tapi gua sadar kalau pengolahan "alternatif nasi" ini jauh lebih ribet dari pengolahan nasi itu sendiri. Gua sih mikirnya salah satu solusi terbaik itu bikin semacam teknologi yang mempermudah mengolahan "alternatif nasi" di rumah. Pengolahan nasi kita punya magic com yang sekedar tuang beras, air, colok, ceklek, dan tunggu bentar. Tapi kalau yang lain, ribet banget.
.
Soal tengkulak yang beli murah, jual mahal. Kalau terjadi secara merata, bisa jadi ini emang ada faktor luar yang besar. Distribusi pangan ini termasuk sulit. Indonesia ini gak kecil coy sama beberapa daerah akses jalannya masih kurang bagus. Harga dibikin "rata-rata segitu" buat menjaga biar yang jauh dari pusat pertanian dapat harga ga kemahalan.
Alasan mengapa Jumlah Impor Bahan Pokok di Indonesia Terbanyak meskipun sudah punya sendiri :
- Jumlah Penduduk Indonesia yang Banyak. Jika Jumlah Populasi Indonesia sekitar 270 Juta Jiwa, berarti hanya sekitar kurang dari 10% Saja yang bisa memenuhi Kebutuhan Pokok seperti Beras.
- Kebutuhan Pangan yang makin Banyak.
- Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di bagian Pertanian dan Pertenakan.
- Banyaknya Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu, terutama untuk di Daerah Terpencil di Luar Jawa.
- Teruskan.
Penduduk makin banyak --> Pembukaan lahan pertanian menjadi perumahan --> Produksi berkurang
zaman soeharto pernah swasembada pangan kok, jumlah populasinya gak jauh beda, bukan masalah populasi, dari 2014 janjinya mau stop import, tapi cara2 yang dilakukan bukan kearah stop import, ya gimana? pupuk dan bibit untuk petani gak disupport, petani2 di indonesia gak pernah difasilitasi untuk upgrade skill seperti petani di thailand, tapi ada 1 yang hebat sih, di food state kalimantan yang ditanam jagung tapi panennya singkong, itu baru manteb 🤣🤣🤣
Pemerintah gak mendukung petani, alhasil sistem pertanian Kita Masih kuno yang membuat proses bertani sangat menguras fisik dengan hasil yang sedikit, kurang menguntungkan. Terus kebanyakan petani sayur berasal dari kalangan Yang berpenghasilan rendah Yang membuat mereka ketergantungan Sama tengkulak.
Jadi, untuk ngurangin import pangan, semestinya pemerintah membantu petani dengan Cara kasih penyuluhan, pelatihan Dan modal alat2 bertani serta subsidi bibit Dan pupuk biar petani bisa ngerasain untung (laba) Dari modal mereka. Kalo begini Kan jadi anak muda bisa lebih bersemangat untuk belajar bertani.
Sedih aja ngeliat potensi pangan Indonesia tinggi tapi Yang keliatan Di luar negri kebanyakan Dari negara tetangga (beras, santan, gula, dll).
Menurut opini pribadi ku, bnyk petani yg mulai beralih dari petani beras, sayur, buah, menjadi berkebun sawit. Hal ini banyak terjadi di daerahku, petani sayur banyak yg turun gunung untuk jadi lahan sawit.
Pemerintah juga gk mau ambil bagian dalam mengembangkan produksi pangan di Indonesia. Dulu memang pernah dikasih bibit gratis dan traktor, tpi itu bnyk yg di jual sama petani nya.
Melihat Indonesia yg sekarang aku makin skeptis kita bisa naikkan produksi pangan, wong lahan dan hutan adat aja di gusur apalagi cuman kebun 1 hektar 😮💨
Tips dari gua nih kalau panen jangan di jual mending di simpen buat stok makan sampai panen berikutnya. Itu yang ortu gua lakukan dari dulu sampai sekarang alhamdulillah kita sekeluarga gk kelaparan
Apa apa harus pemerintah. Saya petani dan saya bisa bersaing dengan petani lain. Teman teman petani cenderung malas belajar. Kolot. Saya penggunaan teknologi terkini. Gak semua teknologi pertanian itu mahal. Mereka yang kolot aja akhirnya miskin.
Pertanyaannya kenapa petani padi beralih jadi pekebun sawit dan Karet, kalau anak saya yg masih SD di tanya jawabnya walau tidak membuat kami kaya setidaknya kami mau hidup yg lebih baik
Menurut saya video ini kurang menjelaskan faktor penyebab utama dan terlihat kurangnya riset dalam pembuatannya.
Penyebabnya bukanlah hanya sekedar konsumsi masyarakat kita yang banyak, tapi karena ketidakmampuan petani memenuhi permintaan masyarakat dikarenakan metode pertanian kita yang masih jauh tertinggal dari negara lain sehingga tidak bisa memaksimalkan hasil pertanian.
Kita itu negara yang sangat subur, ini adalah pedang bermata dua. Kenapa? Dengan keadaan seperti itu, inovasi dalam cara kita bertani gitu gitu aja, karena kita "malas". Sebab apa yang ditanam semuanya tumbuh. Lantas mengapa harus berinovasi?
Sehingga pas terjadi ledakan populasi, negara kita jadi kewalahan untuk memenuhi permintaan yang semakin meroket, namun output hasil tani segitu² aja dan sulit di-scaling dikarenakan teknologi dan inovasi yang sangat minim.
Sebetulnya aku cocok dg nasi-jagung alias *geronthol.* Belum bisa membayangkan nasi (atau bubur) sorgum.
Yg tidak habis pikir, kenapa pemerintah tidak mau menumbuhkan iklim agar menanam kedelai jadi menguntungkan. Soalnya kedelai adalah sumber protein. Dan umumnya warga Indonesia kekurangan asupan protein. Kalau pemerintah menyayangi warga Indonesia, mestinya akan menumbuhkan iklim menguntungkan menanam kedelai.
Sebenarnya ada solusi sederhana tapi agak ekstrim juga.
1. Anak muda wajib bertani (walaupun bekerja menjadi petani itu gampang gak sesulit mencari pekerjaan lain)
2. Dilarang menjual lahan pertanian untuk mendirikan bangunan dan memperluas lahan pertanian tanpa merusak hutan cagar alam.
3. Pemerintah harus mengurangi konsumsi beras untuk mendukung bahan pangan alternatif seperti: sorgum, singkong, jagung.
ada yang mau nambahin.??
Yang pertama susah kl Mafia Pangan masih ada, pasti ada anak muda yg mau bertani tapi Lahannya yg kgk ada🤣 Petani tanpa tanah mau bikin apa
@@zir456 mungkin juga ada persengkongkolan antara mafia pangan dengan mafia tanah.
@@bagaswahyu177gimana tanah tidak di jual bro. Kesayangan Indonesia 9 naga terpaksa kita jual tanah dan menjadi buruh pabrik. Yang aku heran kenapa pemerintah kebanyakan dirikan pabrik industri di Jawa kenapa tidak di Kalimantan yang wilayahnya sangat luas
@@OtenBenaluIndonesia Karena bahan bakunya disini sangat melimpah, selain itu tenaga kerja terdidik juga lebih banyak dibanding di luar jawa. Biaya transportasi lebih murah, karena dekat pelabuhan2 utama Indonesia di jawa, dan kalau pun produknya dijual di jawa juga lebih cepat dan lebih banyak konsumen karena hampir 60% orang Indonesia tinggal di jawa. Bahkan ada beberapa produk yang punya pabrik di tiap daerah di jawa untuk memotong cost distribusi ini.
Berhubung bahas bahan pangan, kenapa harga bahan pangan di petani harganya sangat murah dan bagaimana bisa ada permainan harga?
Menurutku karna ada tengkulak yg jdi perantara petani dan masyarakat. Terus petani gapunya opsi jual mahal, karna hasil mereka kalo ga dibeli murah bakal dibiarin ngebusuk. Sementara tengkulak dpt untung dari secepetnya nganterin bahan seger ke masyarakat (makanya logistik salah satu industri termahal gasi?)
Jual panen dari lahan 1 ha, cuma bisa hasilin 5 juta kurang lebih. Sedangkan kalo dibuat cafe atau kos2an unyunya bisa berkali2 lipat dari jualan panen. Tuh pikiren
kenalan dulu sama tengkulak bang
@@alfakrisdiatmodjo9653 nyambungnya ke pertanyaan apa ya abangku?
@@adityaputra6520ga ada hubungannya, cuma komentar lu bikin gua teringat pertanyaan, kenapa banyak anak muda yg tidak tertarik dengan profesi pertanian? Lantas siapa yg akan backup kebutuhan pangan kita kalo profesi petani tidak diminati?
Pdhl nenek moyang kita jarang mkn nasi, tp gegara org asing dtg ke indo kenalin nasi jadi budaya
sebenarnya makin kesini para org tua yg petani sllu bilang "sekolah yg pinter nak jgn jdi petani kaya bapk hidup nya susah" dan petani pun semakin berkurang, bnyak yg TDK mau melanjutkan menjadi petani. walaupun mulai bnyak alat2 pendukung pertanian spt alat tanam & panen fakta nya di daerah saya yg mayoritas petani ttp lah org2 tua, yg muda sudah sangat sedikit sekali yg mau bertani,itu artinya hidup jdi petani tdk lah se menguntungkan pekerjaan lain, kcuali pertanian nya bner2 punya sawah bnyak
mungkin tambahan aja, karena negara kita kepulauan, misal beras di kalimantan stok nya tahan sampe 1 bulan kedepan, trs di jawa panen raya beras itu kira kira 1 bulan lagi, itu pasti pemerintah akan milih buat import, buat penuhin stok beras di kalimantan, karena gak mungkin nunggu stok di daerah tertentu benar2 habis dulu baru dikirim dari daerah lain, itu makanya banyak juga berita2 "stok beras bulog melimpah, tapi pemerintah memilih untuk impor", "kelihatan" melimpah ini ya karena gak mungkin juga bulog nyetok beras buat 1 hari aja
tapi disamping itu, karena keluargaku petani, aku sangat ngerti kalo impor bahan makanan akan jadi bener2 turunin harga jual komoditas di tingkat petani, jadi sering sekali terjadi petani yg telat tanam akan dapat harga yg jeblog banget karena dah keduluan impor sebelum panen
Salah di masa lalu yang membuat orang seluruh Indonesia harus makan nasi padahal tiap daerah di Indonesia itu beda-beda makanan pokoknya
Aku mikirnya gitu per ngomong ke oertuku. Pak coba makan pokok kita dulu daun singkong enak ga susa2. Kan klo uda biasa mkn daun singkong pasti cpt kenyang.
keren sih idenya pake sorgum sama menurut gue mending mulai dah pemerintah tercinta ini menyejahterakan petani soalnya ya kalau engga ada mereka ya tetap aja, coba kalau petani merdeka gue ada keyakinan sih anak muda mau jadi petani
Solusinya gampang... Mulai skr diet karbo aja rakyat Indonesia...
PAGI - Sarapan roti tawar ataupun oatmeal yg notabene bahannya gandum...
SIANG - Baru deh makan nasi dg segala lauknya yg maha lezat...
MALAM - Yah makan lauk doank tanpa nasi... Semisal gado2, ketoprak, sayur asem, cap cay, dll tanpa nasi... maksud saya gak dibuat mix sekaligus yakkk... Semisal malam ini sayur asem aja... Malam besoknya menunya sayur lodeh aja...
Gandum sudah pasti harus diimport, karena Indonesia iklimnya tidak cocok untuk gandum.
sarapan tidak dianjurkan karbo, ga guna, lebih baik protein seperti telor tahu tempe daging
gado2 ketoprak dan aneka salad lokal masih pakek lontong berbahan dasar beras wkwkwk
sebenarnya sorgum udah jadi solusi pasti, cmn masyarakatnya aja ga mao berubah. padahal sorgum bisa panen berulang, tahan iklim global warming, tahan kering, resiko gagal panen minim.
Masalahnya Roti Tawar ga Awet disimpan lama dan Cepat Berjamurnya klo bungkusnya udah dibuka, kadang gw suka heran sm orang Eropa makanan Utama Mereka Roti gitu kan, gimana ya cara mereka nyimpan makanan seperti Roti biar Awet di rumah agar ga cepat berjamur Rotinya ??
@@Drian5334 Konon roti tawar hanya dinikmati oleh kita dan Belanda... Makan roti pake meses cuma tradisi kita ama Belanda saja konon... Beda dg roti isi apalagi khan khisusnya Amerika Serikat demen mkn burger dan barbeque...
Di supermarket dan minimarket sendiri saya sering lihat kadaluwarsanya lbh lama... Semisal nih skr tgl 18-8 saya belinya, roti isi itu bs bertahan sampai seminggu lebih semisal tgl 28-8...
Nah mungkin pabrikan Eropa dan USA pun demikian... Karena tau warganya demen nyantap roti apalagi barbeque, jadi mungkin dibuat roti2 yg bs bertahan cukup lama semisal sampai hampir sebulan... Ntah pake bahan apa...
@@MMDz-69 Iya masalahnya kita org Asia Tenggara terlanjur demen makan nasi... 😅 Mau apapun jenisnya spt yg situ sebutin juga kayak gado2 ketoprak pun lontongnya dr beras yah...
Hanya saja spt kata mimin jml penduduk kita lbh banyak drpd padi alias jml berasnya yg panen...
Mungkin di Thailand jml beras lbh byk dsripada jml penduduknya... Apalagi khan ditambah penduduk Thailand spt juga Indonesia ada keturunan Chinese juga, tapi jml mereka minoritas...
Harusnya kita banyak belajar soal bertani dgn belanda walaupun negara dia kecil,tapi pertanian di sana udah modern dan berkelanjutan juga buat lingkungan
Walaupun lahan kecil tapi hasil nya banyak ,apalagi indo bisa nerapin auto murah bahan pangan
Setelah dipikir” kenapa teori kelangkaan ini ga berlaku ya buat petani di Indonesia, seharusnya petani” di indo pada mapan. Tapi harga beras naik dikit petani senyum masyarakat rusuh 😔
Ya lu pikir lah rata rata orang yang waras aja kadang gak ada apalagi yang pintar tau itu baik atau buruk jadi harga beras naik dikit protes padahal itu membuat petani senang emang agak sengklek pemikiran warga Indonesia
@@yunitripurwningsih1756 serius iyaa muak banget sama rakyat pemikiran egois dan minafik gini pliss, pgn pindah ke lingkungan masyarakat waras 😭
Gmna mau ga kekurangan beras sedangkan kami sebagai tani tertekan dana untuk membajak,menanam dan perawatan sangat mahal. Belum lagi pupuk terus naik di sertai pestisida dan lainya. Belum terhitung tenaga pribadi yg di keluarkan untuk merawat dgn bgtu harga tolak padi segtu² terus sejak dulu paling mahal 7rb/kg itupun langka biasanya hanya 6,5rb-5rb/kg namun harga beras melonjak. Semua bahak pangan naik. Hasil panen menurun akibat mahalnya pupuk dan racun hama. Kami sebagai petani kecil tersiksa dan banyak merugi modal yg di gelontorkan dalam 1 siklus panen bisa mencapai 9jt namun ketika musim panen hasil yg di dapat berbanding terbalik bisa balik modal aja dah syukur Alhamdulillah.tak jarang malah merugi. Jika tak menanam kami tak makan krna jika beli beras tau sendiri harga beras skrng
Intinya ma kek slogan kita “ walaupun udh makan banyak klo kgk pake nasi blom bisa dikatakan makan bisa bikin kenyang " 😂
Sawah-sawah udah jadi perumnas, hotel, tempat wisata asri.
Petaninya udah tua-tua,anaknya pada ke kota berharap kerja di kantoran, atau jadi PNS..
Harga jual panen gak sebanding sama oprasional sawah.
Jadi.. mau gimana? , wajar lah kalo import
Lagi Nonton Penurunan Upacara Bendera HUT RI 79, Kok Bisa Upload Video. Dirgahayu Republik Indonesia! Nusantara Baru Indonesia Maju!
kita tuh mengalami yang namanya "over populasi" karena nyatanya bukan cuma makanan yang kita defisit sampe harus impor, tapi juga sektor2 vital lain. misalnya transportasi (jalan macet adalah indikasi utama bahwa sistem transportasi kita ga mampu melayani populasi secara optimal), sistem kesehatan juga kacau (coba ke igd rs atau puskesmas terdekat deh, itu antrian pasien udah kaya demo kawal MK), sistem perumahan, sistem sanitasi, bahkan sistem internet. Indonesia belum sanggup menghidupi 280jt kepala manusia. itu mangkanya kita butuh sebuah sistem buat mengendalikan populasi misalnya memberatkan syarat pernikahan atau sesimple program keluarga berencana yang sifatnya mandatory.
Beras dijual dengan harga yang mahal bakal ada demo tapi itu mungkin akan menguntungkan petani dan kalo dijual murah petani tidak akan betah dengan pekerjaannya
Gak ngaruh, harga beli dari petani tuh murah. Makanya banyak yg gak mau jual ke bulog mending langsung ke konsumen/pasar.
Itulah pentingnya kestabilan harga pasar, jangan sampai ada yang bermain harga pasar karena bakal ngerusak jual beli. untuk menstabilkan harga pasar dibutuhkan lembaga yang mengatur tersebut namun yntkts lembaganya kemana.
Satu lagi yaitu enggak ada subsidi pupuk
Petani kolot akan selalu kalah dengan petani yang mau belajar. Banyak petani sukses yang bisa ditiru
@@PenggunaYT-yb6qz ada tapi sangat terbatas
2 bulan lalu sempet bertanya2 ke diri sendiri seperti ini... Ga nyangka di buatkan videonya, dan terjawab juga pertanyaan ku 😅
Anak muda sekarang langka yang cita² nya mau jadi penggarap sawah, makin tahun jumlah petani kian berkurang, kalau saya sendiri gamau jadi petani sawah karena untungnya dikit dan kasta sosialnya rendah, kalau menurut kalian gimana teman²?
Karena pada malas belajar. Saya petani mau belajar dari RUclips. Termasuk teknik pertanian di negara maju. Kalo mau sukses belajar jangan tiru petani kolot. Banyak petani sukses diluar sana
Salah!
Anda bisa liat sekarang lagi musim Tki cari kerja ke jepang dan Australia rata2 mereka jadi petani
Kenapa jd petani di LN? Karena terjamin hidupnya, ini memang pemerintah kita kurang perhatian ama petani
Saya bukan anak abah tapi saya kagum ama konsep si anis Contract Farming, Jakarta yg gak punya lahan bisa EKSPOR padi ke luar negeri, bahan2 pokok di jkt juga pada murah, petani terjamin gak perlu takut gagal panel krn apapun hasilnya 100% dibeli pemerintah
Berharap bpk prabowo bisa menerapkan cara ini gpp dibilang ngikutin anis yg penting utk Indonesia lebih maju
Kita tuh sebenernya kebanyakan makan bukan kekurangan makan, tapi mungkin ada yang gak beruntung jadinya kekurangan makan, padahal disini nasi ampe nyisa buat pakan ayam dipagi hari, sedangkan diluaran sana mungkin ada yang belum makan. bapak saya kelahiran taun 70 mengatakan beras tuh makanan mewah jaman dulu, yang adanya cuma pas hajatan, makanan utamanya yaitu singkong GAPLEK yang dicampur sedikit nasi(kalau ada nasi)
17 agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita.
saya beruntung lahir dikeluarga yg punya bakat bertani setiap tahunnya gk bingung beras habis bahkan disaat pertengahan tahun saat yg lain mulai kehabisan stok beras keluarga kamilah yg bertahan sampai panen berikutnya 🔥
2:56 Apakah Sorgum mirip Beras dan Gandum?
Iya bro
Tinggi protein dan gluten-free
Padahal leluhur2 orang Indonesia itu sering menggunakan sagu, sorgum, dan jewawut untuk dijadikan berbagai olahan makanan pokok maupun kudapan macam beras dan kue. Ditambah lg sagu, sorgum, dan jewawut itu byk tumbuh di indonesia karena sesuai dgn iklim dan geografinya
Dari pada impor beras kenapa pemerintah ga kembangin aja teknologi pertanian di indonesia biar bisa ningkatin produksi beras
Yaaa mungkin bukan prioritas 😅
Yaaa mungkin mentingin turu
Bisa diliat dichannelnya ngomongin uang kak kalo mau lebih jelasnya permasalahan beras impor kita
ditambah lagi anak muda sekarang banyak yg gk mau ngolah sawah 🗿
Selama mafia pangan gak diberantas sulit pertanian indonesia berkembang
Permasalahan seperti ini bukan hanya di Indonesia tetapi hampir setiap negara ada, permasalahan seperti ini bisa hilang jika produksi nasional berkualitas tinggi dan berlimpah,seperti di eropa Kenapa negara-negara eropa super kecil luasnya seperti Luxembourg, Georgia,dan lainnya bisa jadi negara maju jawaban gampang karena produksi pangannya berkualitas tinggi dan sangat berlimpah 7 kali dari jumlah penduduk itu lah membuat negara nya punya GDP ribuan triliun an sedangkan jumlah penduduk sedikit tinggal bagi aja GDP dan jumlah penduduk hasil perkapita pertahun bisa 1 milyar atau milyar.sedangkan Indonesia sumber daya alam melimpah belum mampu menyediakan kualitas pangan yang baik dan berlimpah kecuali sumber daya alam tambang memang Indonesia unggul dari negara asia tenggara lainnya
Bang tanya, di daerahku dulu banyak petani. Tapi karena murahnya harga jadi ga banyak orang yg lanjut jadi petani. Bagaimana bisa harga beli ke petani murah tapi dijualnya mahal 😢
Menurutku karna ada tengkulak yg jdi perantara petani dan masyarakat. Terus petani gapunya opsi jual mahal, karna hasil mereka kalo ga dibeli murah bakal dibiarin ngebusuk. Sementara tengkulak dpt untung dari secepetnya nganterin bahan seger ke masyarakat (makanya logistik salah satu industri termahal gasi?)
Padahal dulu tanpa keterlibatan pemerintah, setiap daerah punya makanan pokoknya masing masing yang bisa cukup diproduksi di setiap daerah.
Entah apa tujuan nya pemerintah dulu mempopulerkan nasi.
Hasil pertanian ga cukup karena pemerintah ga fokus ke pertanian 🤔
Kalo milih wakil rakyat yang bener-bener bisa mewakili ya.
Dulu makannya pokok Indonesia adalah ubi-ubian, tapi malah disuruh makan nasi padahal masih kurang sehat, dulu Indonesia banyak rel kereta tapi tidak didukung pembangunannya karena menyerupai penjajah. (31) tahun doang tapi bukannya bikin maju malah bikin bobok di masa depan. Coba kalau dulu Rel kereta di kembangin kayak di Jepang pasti nggak ada lah macet-macet kayak gini. Sama halnya seperti Nasi coba Coba kalau dulu nggak digebuk gebuk suruh makan nasi dan umbi-umbian dikembangbiakkan dengan baik karena tanah Indonesia bagus untuk menanam umbi-umbian pasti akan lebih maju karena makanannya sehat. O ya sama pemimpin korup dan pedagang jawab rakyat yg gak penting di singkirkan sedari dulu pasti Indonesia bisa jadi maju. Tapi apa daya dulu nepotisme aja berlaku. Dah lah cape gw liat negara ini yg alam nya di rusak rakyat nya menderita dan ketidakadilan terjadi di atas kalangan atas dan bawah. Kita tinggal menunggu negara ini runtuh dengan sendirinya bro.
Kalo gitu aku akan mulai mengurangi konsumsi nasi, biar nanti impor beras berkurang. Lagipula aku lebih suka makan roti dan aku juga suka banget kentang 😅😂
Lah jangan makan roti lah, makan kentang aja
Funfact: Millet/Sorgum punya nama lan yaitu "JAWAWUT". Nah uniknya lagi, pulau jawa dinamakan "Jawa" karena Saat Orang India datang, Di Jawa Banya Tumbuh Subur Jawawut. Jawawut/Sorgum ini adalah Tanaman Pokok Jawa Sebelum Nasi, yang terukir di Relief Candi Borobudur
Faktor paling utama menurut ku itu di tengkulak kenapa di indo bisa langkah
Sangat amat banyak tengkulak nakal di Indonesia ditambah pemerintah menganggap remeh dan receh sama situasi petani
Akibatnya ke petani hamya bisa jual murah dan jual rugi ke tengkulak nakal
Karena di gituin, akhirnya keturunannya jadi males melanjutkan jadi petani karena tengkulak nakal
Imbasnya ya jadi langkah bahan pangan
Sorgum mudah ditanam dibanding padi, dan bisa menggantikan beras bahkan gula lebih rendah, kenyataanya malah sorgum lebih mahal dari beras sekarang dimana beras per Kg itu 13k sorgum di online stengah kilo 15k
0:26 duh cape
untuk memperkecil angkap import Kita harus berdikari berdiri di kaki sendiri dengan selalu memperhatikan Nasib petani dan Kita harus Tahu apa yg mereka butuhkan,,,
Untuk korupsi
🗿
Y
Apa coba tiba tiba korupsi
Nitip sendal sebelum rame 😂
Kalo komentar pake otak dikit ya. Jangan cuman yapping aja, situ marah sama koruptor bukan karena korupsinya tapi karena kaga kebagian korupsi 😆
Bisa nih diusulin buat program baru presiden terpilih "makan siang gratis" untuk ngenalin makanan non-beras ke anak2😊
Untuk ukuran negara seperti Indonesia yang memiliki penduduk yang banyak, jumlah produksi beras kita masih tidak mencukupi meskipun kita menempati urutan keempat di dunia sebagai penghasil beras terbesar berdasarkan data FAO.
di daerah saya pemudanya udah nyerah jadi petani, krn gada suport dari pemerintah + beras lebih banyak import. akhirnya yg dulunya 40% wilayah persawahan.. skrg habiss biss. perumahan & ruko2.. tinggal nunggu aja klo kita kedepan bakal bergantung bgt sama import²..
Gw kurang tau alasan-alasan lain, tapi yang gw yakini, adalah penyebab Impor itu adalah
• Karena oknum pemerintah ingin mengimpor pangan, tujuannya untuk ladang korupsi.
Udah itu, gk usah pura-pura gk tau
Setuju sih kalo beras digantikan sorgum untuk bahan pangan pokok,soalnya negara kita ini masih kekurangan produksi beras jadinya impor buat memenuhi kebutuhan pangan masayarakat
Aku tambahin lagi yaa bang biar jelas,
1 lahan sebagian alih fungsi jadi rumah, Jalan tol,dan pabrik
2 harga pupuk juga fluktuasif naik turun
3 kurangnya subsidi pupuk dan traning bagi petani
Dulu waktu kecil sering... Cobain batang sorgum soalnya manis 😊... Dan s'lalu mainin biji merahnya itu tapi ngak pernah makan bijinya itu karna ngak tau ternyata bisa diolah dan dimakan😅..
Tapi udah jarang banget liat tanaman ini😢
Tapi skrang
saya lagi mencoba menjadikan singkong sebagai makanan pokok bagi saya, disaat orang2 mencari beras yg lagi mahal, saya makan singkong yg sangat mudah dicari dan rasanya lebih enak dari nasi, bahkan tidak perlu lauk udah enak
liat dulu dari pemerintah harga pupuk mahal,walau ada bantuan juga masi kurang ditambah tenaga nanem apalagi nanem manual ,terus harga gaseberapa bisa2 rugi pula kadang² ,sekarang kebanyakan petani nanem beras dimakan sendiri gamau dijual😂
Simple aja sih 3 alasan penyebabnya pemerintah indonesia cuma ngandelin impor pangan:
1. Petani padi kita lebih sering rugi saat produksi, jadi padi yanf dipanen gak seberapa padahal ada ratusan juta rakyat butuh beras.
2. Kalangan muda sekarang gak ada yang mau jadi petani, mereka maunya kerja enak kantoran di depan komputer + ruang ac. bukan yang panas2an disawah atau kebun.
3. Impor adalah mainan para oknum dan mafia buat nyari uang disana, itulah kenapa pemerintah suka banget impor dan kesannya petani kita gak dukungan dari pemerintah.
Katanya sih biar harga pangan gak terlampaui mahal, tapi mengapa pemerintah tidak turun langsung untuk membeli bahan pangan dari petani biar harga bisa di kontrol dengan baik.
petani itu pekerjaan yg paling berat loh dan mereka jarang mengeluh padahal di tuntut memberi makan sebuah negara.
Alat pertanian traktor dibagikan gratis oleh pemerintah pusat malah petani disuruh bayar 25 jt oleh dinas.
Pupuk subsidi untuk petani di jual belikan oleh mereka mereka juga.
Bulog yg menjadi instansi ketahanan pangan, malah import saat panen raya.
Salam
Anggaran buat pertanian malah di habiskan buat rapat, perjalanan dinas, penyuluhan2 tanpa praktek.
Dan yg lebih lucu lagi kebanyakan yg kerja di dinas pertanian bukan lulusan pertanian 😂😂😂
Sorgum enak tuh, pernah makan. Terakhir pas masih SD. Kayaknya sekarang langka aja gitu. Kangen.
Kenapa negara ga bikin tanam beras sebanyak2 nya dengan yang pasti harus dengan murah in pupuk dan obat hama nya.
Teori emng gampang tp prakteknya susah hmmm 😢
Kalau diajarkan cara makan ikan, dalam sehari ikan bisa habis
Tapi kalau diajarkan cara menangkap ikan, dalam sehari dapat ikan banyak
Sekarang seharusnya persoalan yang dipikirin bukan cuma ga dapat makanan
Persoalannya kenapa teknologi pertanian belum maju
Bagaimana urusan makan bisa kelar kalau cara meningkatin kualitas sumber makanannya masih itu itu aja
Yang doyan makan segala makanan harus pake nasi kayak dah ngerasa paling bener hingga mereka mengetahui bahwa selalu makan segala hal harus dengan nasi adalah ketergantungan. Ya bukan berarti salah juga but.. sadarlah yang bikin kenyang ndak cuman nasi doang
Sarjana pertanian aja banyak yang lebih memilih jadi budak korporat. Mungkin emng kesejahteraan petani yang kurang diperhatikan pemerintah
betul sih. pagi siang sampai malam, pasti makannya nasi, tapi diolah pagi nasi goreng, siang nasi campur, malam mungkin nasi campur bakso atau mie
petani kita itu bangga ekspor ke luar negeri, karena harganya lebih baik daripada didalam negeri
orang kita itu bangga dengan produk lokal, tapi berat untuk perihal harga
jadi solusinya adalah, petani ga bisa cari untung sebesar2nya dengan jual di lokal, harus tau kalo rakyat indonesia ga mau beli harga mahal. warga indonesia ga mau beli apa2 mahal, karena doktrin kita itu nego harga.
1.Sektor pertanian gak banyak diminati,padahal makin banyak penduduk makin banyak kebutuhan yg diperlukan.Bahkan Sarjana Pertanian aja pada bidik CPNS 😮
Harga bahan pangan itu kalau sampai kekonsumen bakal mahal, tapi harga jual yg diterima petani cuma murah. Ini yg bikin petani susah sejahtera karena waktu panen keuntungannya dikit banget. Kenapa kok bisa mahal di konsumen tapi murah di petani. Karena rantai produksinya panjang. Petani kebanyakan cuma jual hasil taninya dalam produk mentah, padahal peningkatan harga produk pertanian itu karena diolah lagi, dikemas, dikasih label supaya sampai ketangan konsumen ada nilai jual lebihnya. Dari harga bahan mentah yg dibeli tengkulak ke petani masih panjang banget proses produksinya buat sampai ketangan konsumen langsung. Ini sih sekedar opini ya karena liat daerah sendiri masih gitu
Gw juga petani jadi para petani di sawah kalo udh panen padi nya gak pernah di jual hanya di jual solanya padi bisa bertahun setahun lebih , jadi gak pernah di jual😅😅
kobi bahas terminal lucidity dong kobi saya penasaran apakah hal itu bisa terjadi dan apa hubunganya di dalam medis terimakasih kobi !!
Ini kenapa sebenernya menanam itu skill yang basic, seharusnya tiap keluarga diwajibkan untuk memanen setidaknya satu jenis produk.
kenapa pemerintah ga membuat lahan baru untuk membuat beras dan lebih memperhatikan petani daripada kelur uang buat impor?
Sebagai petani muda sayapun tau kenapa bisa seperti itu
Buwanyak faktor
Pemerintah juga yg menjadi faktor utama sih sebenernya
Entah malah seakan2 lepas tangan
Apakah karna cuan impor impor impor lebih besar dari pada berkontribusi langsung dengan petani bagaimana bisa menekan biaya modal atau meminimalkan resiko
Yah jelas
Kalau ada yg lebih cuan dan lebih gampang dgn cara impor
Kenapa harus mumet2 mikirin para petani lokal agar bisa bersaing dgn negara luar
.
Sudah tidak heran lagi Persawahan di uruk di jadikan perindustrian dan perumahan
Biaya tanam padi yg sangat malah terutama pupuk, apalagi pupuk subsidi yg di persulit pembeliannnya
Dan banyak lagi sih sebenernya agak kaget juga pas terjun sebagai seorang petani...
salahnya kebijakan Pak Harto yg berdampak smape skrg adalah terlalu fokus di beras aja, mestinya makanan itu beragam, ada yg singkong, ubi, roti, sorgum, kentang dll
wahh bagus nih animasinya.. 😄
Sawahnya dah pada jadi perumahan, sawahnya jadi sedikit padinya jadi terbatas dan harganya makin mahal.
😢😢
mungkin bagus kalo animasi kok bis jadi elemen di canva
Gue juga udah jarang makan nasi, alhamdulillah masih sehat sampe sekarang.
Bang bahas gempa megathrust yang katanya bakalan kejadian di selat sunda
asal lu tau
di lapangan bnyk tanah tanah pertanian udah berubah jadi tanah tanah perumahan
para petani tergiur tidak kuat oleh uang instan para developer perumahan
jdi jan heran klo Indonesia jor jor an impor bahan pangan krn lahan pertanian berkurang sedangkan penduduknya terus terusan bertambah.
Sebagai petani sawit saya bisa jelasin pertama karena sawah di indonesia tuh gak ada yg ngelola secara prefesional dan hanya di kelola per kepala keluarga coba bayakngkan PT yg ngelola gini mungkin hanya sedikit atau pun gak ada nah kalau tidak di kelola secara prefesional maka hasil yg di dapat gak bakalan maksimal karena banyak pupuk yg di oplos gak sesuai dengan dosis sembarangan dan juga para petani padi sampai sekarang saya gak pernah dengar ada persatuan nya kalau di sawit jelas nah itu juga yg berpengaruh soalnya aspirasi kami sebagai petani lebih bakal di dengar dan juga kami tau harga pasti di pabrik kelapa sawit jadi tengkulak atau toke sawit gak bisa main main jadi harga terus stabil dan juga maaf ya teman teman banyak petani sawit karet mau sawah yg salah dalam manajemen keuangan di mana mereka itu sisitemnya hidup untuk bertani bukan bertani untuk hidup maksudnya banyak petani kita yg bermasalah dalam manajemen keuanganya banyak yg hutang sana sini yg mana. Ini membuat parah kadaan akhirnya ya mau gak mau lahan tersebut harus di jual sehingga gak maksimal.
Jadi intinya ini masalah kompleks banget dan saran saya kita gak bisa bergantubg ke pemerintah aja, cara nya ya ikut organisasi pertanian yg ada di daerah kalian masing masing Insya Allah biasanya nanti dapet bantuan CSR dari PT yg berkaitan dengan pertanian yg anda sedang garap intinya banyak relasi ya kawan jangan pasiv memang capek tapi kalau kita tekun kita pasti bisa Salam Petani Indonesia, Salam Perjuangan
Harus belajar dari masyarakat kasepuhan di banten kidul, mereka swasembada pangan, cadangan berasnya bisa hampir 40 tahun
Beras diperluiin buat indonesia , sementara itu petani jual tanah buat di bangun gedung atau perumahan karena sudah tidak sanggup bayar kebutuhan
jadi kak, impor itu bisnis. nanti yg ngimpor bisa dapet untung dari distribusi ke masyarakat nya.
kalaupun harus terpaksa impor, harus nya nilai impor nya setiap masa ke masa semakin sedikit, karna akan ada upaya menaikan produksi bahan pangan agar cukup untuk memenuhi kebutuhan. tapi nyata nya impor terus di lakukan dan hampir tidak ada upaya untuk memperbaiki jumlah produksi bahan pangan kita, dan petani pun meanngis karna hasil panen lontang Lantung gara2 suka banyak makanan impor. sebagai rakyat saya sih biasa aja, asal bahan makanan ada saya ga perlu khawatir. sebagai petani, mereka pasti menangis.
Artinya Indonesia tidak punya kemandirian pangan dan berpotensi ketergantungan dan didikte negara lain lewat logistik pangan
Pemerintah udah mendorong makanan selain beras...tp seperti biasa, masyarakat nyinyir mulu dan nyindir pemerintah. Mmg sdmnya yg ga bisa diajak berubah
Jadi inget kasus Syahrul yasin Limpo yang Mentri pertanian RI yg korupsi 14,1 m menurutku itu tergantung pemerintah nya kyk gmn
Please kok bisa bantu jawabin kenapa kalau kita habis ngomongin sesuatu, bisa tiba tiba fyp topik tersebut dan muncul iklannya. Jelasin sistem algoritmanya heheh, makasih
Diindonesia tepatnya pemerintahnya hanya ngurus bagian industri dan komersial yang lebih menguntungkan kalau pertanian jarang dilihat maka petani kesusahan untuk ngatur permintaan serta opini masyarakat indonesia yang menggap petani adalah pekerjaan rendahan yang diangap melelahkan dan hasilnya belum tentu maka pemerintah dan masyarakat harus kerja sama untuk membantu para petani yang memanen, menjaga, hingga mengolah hasil pangan negara
Semuanya tidak akan terjadi jika tidak ada korupsi di Indonesia😂