Eps 571 | KENAPA ANAK SMA DI INDONESIA BOD OH-2 ?

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 17 мар 2023
  • Ikuti juga konten medsos milik kami
    Instagram : gurugembul?igsh...
    Tiktok : gurugembul?igsh...
    Sportify :
    open.spotify.com/show/42LWK8S...
    Donasi di Channel ini bisa disalurkan Melalui rekening berikut: saweria.co/donate/gurugembul
    Untuk berdiskusi berdiskusi lebih dalam yang sehat dan berintelektual dan untuk informasi lainnya seputar Bisnis dan financial bisa join di Komunitas SIRARU
    Whatsapp : chat.whatsapp.com/BDhj0E9J2YW...
    Instagram : siraru_official...
    Facebook : groups/41241...
    Twitter : SiraruOfficial?t=...
    Telegram : t.me/+VWEc_E6HHZJlNjI1
    Selain itu kami nembuka kajian di Glory Box Cafe BTM Bandung, Kafe nakara lengkong besar Bandung
    Untuk info kerjasama dapat menghubungi :
    +62 897-1044-343 (Tim Management)

Комментарии • 2,3 тыс.

  • @guntalamv
    @guntalamv Год назад +655

    Kita selalu dicekoki oleh konten agamis "Anak durhaka" namun jarang membahas "Orang tua yg durhaka". Jadinya ga berimbang dan bisa saja jadi salah satu penyebab adanya mindset "anak adalah investasi" yg pada akhirnya ortu-ortu itu melihat anak sebagai objek/aset, bukan manusia. Terimakashi insightnya pak Guru🙏

    • @darmawanstart3817
      @darmawanstart3817 Год назад +6

      Hhhhhhhhhh😅

    • @That_Man785
      @That_Man785 Год назад +49

      Kalo "anak adalah investasi" nanti pada jadi generasi sandwich,kasian

    • @BangLil
      @BangLil Год назад +50

      Apalagi ustad kampung sama ustad di TV pasti bahas durhaka kepada ortu. Jarang sekali yg bahas durhaka terhadap anak

    • @selaluoposisisiapapunpresi7982
      @selaluoposisisiapapunpresi7982 Год назад +18

      semua orang itu terlahir sebagai alpha(khilafah/pemimpin)albaqarah 30, imut, karismatik, lucu, pintar, cakep, ceria, menggemaskan, berani dll, namun karna kecanduan/kebiasaan rakus, iri, cemburu, malas, sombong, ga jujur, ga adil, ga bertanggung jawab dll, terbiasa takut dikucilkan/dibully/dipecat dll, atau takut sesuatu yg buruk terjadi padanya(trauma), atau segala nafsu dunia maka hilanglah kharakter kepemimpinannya, ada yg jadi LGBTQ, ada yg jadi narcissis, psychopath, sociopath, ada yg jadi introvert, ada yg bunuh diri, sakit jiwa, dan alpha itu introvert kalau masyarakatnya toxic dan sebaliknya

    • @khadijahkarim8574
      @khadijahkarim8574 Год назад +5

      Apakah anda sedang menyindir uah,uas,buya yahya dll

  • @mfebriana4204
    @mfebriana4204 Год назад +980

    Sebagai angkatan Pertama Kurtilas (Kurikulum 2013) waktu SMA kerasa banget. Kita disuruh presentasi mandiri, nyari sumber dari mana aja seluas luasnya. TAPI kita ga diajari literasi informasi, ga diajari apa bedanya artikel ilmiah sama blog biasa, kebanyakan cuma copas dari blogspot karna ga diajari bagaimana menyadur, mengutip, membuat sitasi dari tulisan orang lain. Pernah saya tanyain dan jawabannya "Oh itu kamu pelajari nanti di kuliahan" . Akhirnya saya bolos seminggu (Pura2 bikin surat sakit hehe) cuma buat duduk duduk di kantin Universitas. Saya main ke Unpad, ITB, Upi, Unpas, Itenas. Pake baju bebas tapi sengaja pake topi SMA biar ditanya "dari mana de? Ngapain disini?" Akhirnya ngobrol banyak tentang budaya belajar, teknik belajar, pola pikir dan pembangunan karakter yg harusnya "Oh ini loh yg kita perluin sebelum pake kurtilas di SMA" bisa tau apa itu jurnal, bedain artikel ilmiah itu gimana, ngenalin google scholar itu apa, diajarin aplikasi mendeley (app buat bantu sitasi), metode penelitian itu secara runut gimana, Wah banyak banget lah. Kebetulan dapet kesempatan diajak ngobrol sama beberapa dosen disana dan membuka pikiran banget. Balik ke SMA udah jadi pribadi yg beda banget dan sekarang sekian taun kemudian karna hal itu gua udah bisa menggapai apa yg menjadi impian, bisa mandiri secara finansial, karir bagus, kebanggaan keluarga. Beryukur banget

  • @Tekotok
    @Tekotok Год назад +434

    Angkat saya jadi anak anda, guru

  • @adamari2434
    @adamari2434 Год назад +309

    Untung aku punya ortu open minded, padahal bukan dari golongan orang kaya tapi aku bisa sesukses sekarang karena didikan ortu yang gak umum di Indonesia.Jujur aku gak sampe tamat SMA karena kegandrungan mainin komputer,coba belajar hacking, Scrapping website,sampe di satu titik aku berfikir harus punya minimal satu keahlian buat aku bisa cari uang dan aku memperdalam ilmu Software Engineering dan belajar bikin driver,dari keputusan itu pula sekarang aku sudah bekerja di salah satu Bank swasta di Indonesia dengan gaji 20jt-an karena aku termasuk senior di posisi ini.Ini semua dikarenakan ortuku yang open minded menurut aku,saat aku bilang aku gak mau SMA karena takut di ajak tawuran dan gak bisa nolak ortuku langsung nanya aku to do point "kamu mau ngapain kalo gitu?" langsung aku jawab mau jadi programmer Embedded System pak, makanya beliin laptop pak? Dan gak habis pikir dana yang harusnya buat biaya aku SMA di beliin ke MacBook dan ortuku bilang "dah sana belajar benar - benar ya, jangan nyesal".dan inilah hasil dari keputusan aku"Sukses" 😊😊.Btw aku daftar kerja di tes by skill dan pake Ijazah PKBM paket C.Jadi ya selama 4tahun aku dah kaya Mad scientist penggila komputer 😅😅 biar gak nyesel sama keputusan sendiri 🎉🎉

    • @ronnieleite2153
      @ronnieleite2153 Год назад +19

      Masyaallah, keren banget lu bro. Sama sih kayak gw tapi gw tamat kuliah tapi ilmu gw minim hehehe

    • @dimzsnare
      @dimzsnare Год назад +27

      Kalaubpola pikirnya sperti anda, malah baik sekali.
      Karena mas nya mempunya keterampilan dalam bidang IT dan skills itu akan dipakai kapan saja dan dimana saja.
      Problematika kita sebagai org indo adalah belum sadar mengenai kemampuan skills, jadi lulus sarjana ya cuman sekedar lulus bawa ijazah aja tanpa punya kemampuan diluar yang lebih

    • @ilhamk724
      @ilhamk724 Год назад +6

      Iya Kuakui km keren bro tp apa apaan MacBook katanya bkn golongan kaya, aq aja cma mampu beli laptop kentang Lenovo mau ngoding ae ngelag kali

    • @ratelnsyahla7499
      @ratelnsyahla7499 Год назад +1

      Iniii diaaa

    • @adamari2434
      @adamari2434 Год назад +7

      @@ilhamk724 iya brother, soalnya aku juga agak maksain ortu sedikit sih,biar dibeliin MacBook.Soalnya kan kalo dah beli MacBook waktu itu aku mikirnya gak perlu beli beli lagi,jadi untuk efisiensi aja gituu.Dan Biaya Sekolah SMA aku yang dikorbankan 😆😆

  • @modalofc3258
    @modalofc3258 Год назад +13

    "Didiklah anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup pada zamannya bukan pada zamanmu”.
    (H.R Ali bin Ali Thalib)

    • @leji28
      @leji28 Месяц назад

      Baru tau gw kalo sahabat ali bin abi thalib meriwayatkan hadits 🤔

  • @mamen8819
    @mamen8819 Год назад +579

    Aku lagi kelas 2 SMA dan aku cukup terkejut karena teman-teman kelasku banyak yang kesulitan dalam memahami pelajaran. Padahal waktu aku masih SD dan SMP sebodoh-bodohnya seorang murid, tidak ada yang gagal dalam belajar dan tidak separah waktu SMA. Tentu saja pendapatku ini hanya berdasar pengalaman pribadi yang kurang relevan. Aku sendiri kesulitan untuk berkembang karena terpaksa menyesuaikan kondisi lingkungan belajar, dan kenyataan bahwa aku bisa satu kelas dengan teman-temanku yang seperti itu membuktikan kalau akau juga tidak cukup baik sabagai pelajar.

    • @kingki1953
      @kingki1953 Год назад +34

      Kalau ada masalah emang sulit buat belajar😢

    • @rachmanhakim5842
      @rachmanhakim5842 Год назад +6

      @@kingki1953 masalah apa sih yang dihadapi? Memang gk mau belajar aja kali.

    • @sleepgod44
      @sleepgod44 Год назад +64

      Nah ini nih, dulu waktu sd kyknya temen gua minimal suka 1 pelajaran, dan temen temen kalo belajar tuh asik, minimal kalo ga tau bisa diajak diskusi kira kira jawaban yang paling masuk akal apa, sekarang gua MAN, di kelas gua temen temen banyak yang ga punya pelajaran favorit, banyak yang cuma dateng ke sekolah trus yang diobrolin "ntar ngopi dimana cog" "Bantuin gua glori dong" "Ah lu ga asik g mau mabar". JARANG banget yang mau diskusi soal pelajaran. Gua sangat mau berkembang, jadi gua cari temen di luar sekolah yang asik buat diajak diskusi, kebetulan temen temen SMP gua punya banyak koneksi jadi kalo ada masalah di sekolah bisa minta tolong ke temen luar sekolah

    • @pohonsawit1976
      @pohonsawit1976 Год назад

      Sama bamg

    • @odov
      @odov Год назад +37

      Anak2 SMA uda disibukkan dg berbagai drama percintaan dan pergaulan, jd kurang fokus ke pelajaran

  • @famdevg109
    @famdevg109 Год назад +60

    Every child deserves a parent, but not every parent deserves a child...

    • @mr.k36
      @mr.k36 Год назад +5

      setiap anak berhak mendapat orangtua yang baik, tapi tidak semua orang tua berhak mendapat anak karena merasa dirinya yang terbaik.

    • @harjunasurya5385
      @harjunasurya5385 Год назад +1

      ​@@mr.k36 Yang kayak gitu mending childfree aja

    • @mr.k36
      @mr.k36 Год назад +3

      @@harjunasurya5385 ssttt ga boleh gitu. Kan katanya "banyak anak, banyak rezeki"
      Cuakss

  • @umiamalia4746
    @umiamalia4746 Год назад +20

    Aku kesal setengah mati pada bapak, dia sepenuhnya bukan sosok seorang ayah yang ideal, tapi dia juga korban atas orang tua yang menjadikannya sebagai objek, bpk ku dulu tidak boleh makan sebelum bekerja, bayangkan, sampai suatu ketika pingsan di sawah karna belum makan sedari pagi. Aku kesal karna dia tidak bisa memutus rantai penyiksaan itu pada istri dan anaknya sendiri, tapi aku lebih kesal lagi karna semua ini telah mengakar pada peradaban kita. Sedih karna tak bisa merubah masa lalu, tapi PR kita adalah masa depan dan itu belum terlambat bukan?
    Setidaknya kita musti belajar untuk jadi orang tua yang manusiawi.

  • @nurlaelamaelo1168
    @nurlaelamaelo1168 Год назад +113

    akhirnya ada yang menjawab keresahan saya, dari dulu kalo ada yang bilang kalo anak kita jadi hafidz orangtuanya akan dapat mahkota, kasihan banget ya pikir saya, udah susah susah jadi hafidz mahkotanya buat ortunya, buat saya pribadi urusan pahala dan ibadah adalah urusan masing masing. Itu ranahnya Allah SWT, jadi kalo anak saya jadi hafidz ya itu buat dia sendiri pahalanya, I have nothing to do with it. Makasih pak guru gembul.

    • @safir_8007
      @safir_8007 Год назад +21

      Bukan hanya salah orangtuanya saja. Tapi, dari pihak seperti pesantren dll yang memberi dogma seperti itu. Dan, sebagian para ortu warga +62 menelan begitu Saja. Tanpa disadari ini juga sebuah lingkaran setan.

    • @eska1696
      @eska1696 Год назад +2

      Jadi hafidz dipaksa ngak papa
      Perkara mahkota itu cuma dorongan moral aja

    • @adianalfatih5026
      @adianalfatih5026 Год назад +1

      Wah, wah...
      Penasaran dengan cara orang tua saudari mendidik saudari (motivasi pembentukan karakter) dan penasaran bagaimana saudari mendidik anak2 saudari.
      Apakah jika saudari menjadi anak yang baik, kebaikan saudari tidak mengalir kepada kebahagiaan orang tua saudari.
      Begitu juga sebaliknya jika saudari menjadi anak yang tidak baik, bukankah itu menjadi kesedihan bagi orang tua saudari.
      Begitu seterusnya, siklus kehidupan sampai kita menjadi orang tua dan anak2 kita juga kelak seperti itu.
      Ini baru perkara (masih di dunia) menjadi anak baik dan menjadi anak yang tidak baik. Itu saja langsung kita rasakan bahagia atau sedihnya untuk orang tua.

    • @nurlaelamaelo1168
      @nurlaelamaelo1168 Год назад

      @@safir_8007 betul sekali...

    • @nurlaelamaelo1168
      @nurlaelamaelo1168 Год назад

      @@eska1696 ya.. Kembali ke niat masing masing ya

  • @robertusbagaskarara
    @robertusbagaskarara Год назад +42

    dulu waktu SD setiap belajar sama bapak dibentak bukan main, ditempeleng, di banting dari kursi, bener" trauma, memang karena aku sekolah 1 tahun lebih muda dari temen", main juga dibatasi pas SD demi masuk SMP favorit, memang cowok kan perkembangan otaknya lebih lambat dari cewek, jadi keras didikanya
    positifnya jadi kuat mental dan terbiasa sama tantangan, tapi negatifnya pas besar gk ada rasa nyaman di rumah, ngobrol selalu canggung, rasa empati kurang dan lebih suka di perantauan, emosi yg meledak" dan kesabaran yg tipis itu jadi ikut kebawa. sebisa mungkin hati" dalam ngedidik anak karena imbasnya di masa tua ketika anak sudah mandiri.

  • @elfaza
    @elfaza Год назад +16

    jadi intinya.. jangan berharap ke anak kalau mereka harus pinter sedangkan kita aja gak pinter.. gak pinter ngajar, gak pinter dalam hal emosional, dll...

  • @legendmaulana4942
    @legendmaulana4942 Год назад +40

    Ini seperti pengalaman saya pak guru, tidak memasukan anak saya ke sekolah tahfidz anak2, krn menurut saya anak saya minat dan potensinya bukan di penghafal alqur'an, sempat dapat banyak nasehat dari teman2 saya dgn argumen seperti yg pak guru sampaikan bahwa anak bisa memberikan kita mahkota disurga dan bla bla lainya😅, kebetulan saya aktif ikut pengajian pekanan & semua teman2 sepengajian saya masukin anaknya ke sekolah tahfidz usia dini dgn harapan mendapat keuntungan seperti yg pak guru bilang. Saya sendiri memasukan anak saya ke TK Islami biasa yg masih ada porsi bermain tp jg ada materi mengaji alqur'an nya tanpa dibebani target hafalan, bagi saya lebih baik anak saya di usia yg sekarang bisa dekat dan nyaman alqur'an saja sdh cukup tanpa perlu dikasi targetan hafalan. Kalau dia sdh nyaman dgn alqur'an & trnyata di kemudian hari ada minat mau jd hafidz tentu sy akan dukung 100%.

  • @liam99800
    @liam99800 Год назад +14

    Karna minder, rendah diri, takut salah.. akhirnya gagal menemukan siapa dirinya, apa gairah/passionya "krisis identitas". Hidup hnya untuk kerja, makan, tidur "jadi budak korporat"

  • @aldirmsl5886
    @aldirmsl5886 Год назад +22

    Karena gen turunan mayoritas indonesia lebih dominan verbal (soshum), mereka lebih pintar bersosialisai. Sedangkan perspektif orang indo yang pintar itu harus yg ipa (saintek) jago ngitung. Padahal kecerdesan itu bukan hanya saintek

    • @aldirmsl5886
      @aldirmsl5886 Год назад +3

      Intinya kita semua harus open minded tapi juga memakai filter (adaptable) karena semua sesuatu dijaman sekarang dinamis. Dan juga menyadari secara utuh kelebihan & kekurangan diri sendiri.

  • @IQ.Virus237
    @IQ.Virus237 Год назад +146

    Thanks god, sy orang pertama yang lulus S1 di keluarga dan dapet Gelar Lulusan terbaik, ortu selalu support apapun yang sy pilih tanpa khawatir salah jalan, ketika sy SMA beliau bilang "kita sebagai ortu sudah menjalankan kewajiban untuk mendidik sebaik mungkin hingga kamu punya tanggungjawab tentang masa depan kamu sendiri, apapun yang kamu pilih kita hanya bisa mensupport pilihan itu". Asli sy bukan dari keluarga berada tapi ortu saya mencoba untuk mengeluarkan saya dari "Lingkaran Setan Kemiskinan", sy nganggur hanya seminggu setelah lulus Alhamdulillah dan kerja di Objek Vital Nasional, Sandwich Generation itu gak ada di keluarga saya saat ini. Ortu gak pernah minta Uang bulanan dan kalau saya ngasih selalu gak mau beliau bilang "Kami masih sanggup simpe aja uangnya" akhirnya saya selalu peka terhadap keluarga apa yang sekiranya dibutuhkan saya penuhi tanpa beban sedikitpun. Alhamdulillah adik saya juga sedang kuliah, sering banget rebutan buat bayar uang kuliah sama ortu baru aja kemren rebutan juga mau beliin laptop😅 Alhamdulillah. Saya harap disini banyak juga "Pemutus Lingkaran Setan Kemiskinan".

  • @windsexiled2819
    @windsexiled2819 Год назад +55

    Kuliah mungkin mahal, tapi itu buka mata banget terkait perbedaan cara mengajar antara guru di SMA dengan dosen di Kampus. Menurut saya sendiri pengajaran guru disekolah disetir berdasarkan kurikulum yang bisa aja setiap tahun berbeda. Mungkin ini yang bikin murid bingung dan tidak memiliki standar yg jelas. Kalo menurut saya sendiri anak SMA di Indonesia itu tidak bodoh ya pak guru, tapi lebih tepatnya bingung dan banyak tidak tahu. Ini yg menurut saya perlu di tindaklanjuti.

    • @malikilshowayam9794
      @malikilshowayam9794 Год назад +4

      Anak sma, smk gk diajarin cara ngumpulin portofolio😂 padahal ternyata penting setelah mau masuk dunia kerja, justru dikampus baru tau portofolio sepenting itu, bayangin modal ngelamar kerja cuma cv sama dokumen2 pelengkap ya banyak gk keterimanya, orang gk punya track record, pas semenjak kuliah jadi tau portofolio itu penting, apalagi kalo yg mau ngelamar kerjanya di bidang digital atau seni digital

  • @syafarurrahman6930
    @syafarurrahman6930 Год назад +16

    Iya, mindset orang Indonesia itu susah sekali di ubah,ada yang berbeda sedikit di hujat,anak itu susah menjadi percaya diri karena itu, standar Indonesia ini terlalu rendah

    • @xXbadakterbangXx
      @xXbadakterbangXx Месяц назад

      ​@@m_razkasutresna8620point dia gak sepenuhnya salah, emang beneran kejadian hal² kek gitu di negara ini, orang punya pemikiran yang berbeda dikit dari pandangan masyarakat biasanya ada yang nyinyir. Sy gtau kamu ngomong apa.

  • @benedicte.7355
    @benedicte.7355 Год назад +139

    Anak bukanlah budak, anak adalah manusia yang merdeka dan berdaulat atas dirinya.
    Percuma kita mendambakan masyarakat yang merdeka jika kita masih saja menganggap anak sebagai objek dan budak bukanlah seorang manusia yang merdeka dan berdaulat atas dirinya sendiri. Biarkan anak bahagia!

    • @Ronaldka
      @Ronaldka Год назад +2

      Mau merdeka kan , Ya keluar dari rumah dan cari duit sendiri .

    • @plastikresk7918
      @plastikresk7918 Год назад +4

      entahlah mungkin orang tuanya nostalgia tentang abad 19 yang banyak child labor jadinya gini

    • @halildefrulafrizaldi3084
      @halildefrulafrizaldi3084 Год назад +33

      @@Ronaldka bruhh padahal yang pengen punya anak itu orang tua nya bukan sang anak, lu malah nyaranin merdeka dengan keluar dari rumah ?

    • @endeavour1933
      @endeavour1933 Год назад +26

      @@Ronaldka Lol, ga usah buat anak kalo gitu, menafkahi anak hingga setidaknya dia bisa cari duit sendiri itu kewajiban orang tua

    • @supremekimjongun4095
      @supremekimjongun4095 Год назад +14

      ​@@Ronaldka gwe dulu juga berpikir kayak gini bro, tapi mereka ada di dunia ini juga karena kita. Teman online gwe banyak bro yg nikah cuman buat gitu2an aja karena males punya anak.

  • @semuthbalap
    @semuthbalap Год назад +10

    Kata kata Alm. Ayah saya yang paling ter ngiang ngiang sampe sekarang ketika Alm. Ayah berkata kurang lebih "kamu beribadah apa karena kamu anak Ku? Apa karena kamu anak seorang aku seorang guru ngaji kampung? Kamu sudah baligh, mulai sekarang, akidah mu adalah pilihan mu, akhlak mu adalah akhlak mu, sudah cukup aku menunjukkan apa yang ku tahu. Kamu sudah ku didik menunjukkan ilmu agama dan sudah selese sekolah. Sekarang hidup mu adalah hidupmu. Menjadi apapun itu pilihan mu." Mulai hari itu saya makin termotivasi untuk berusaha menjadi lebih baik. Meski ada satu kesalahan besar yang kulakukan. Well inilah hidup. Jalan tak selama nya mulus.

  • @imayusmanita1914
    @imayusmanita1914 Год назад +65

    'Anak jadi hafiz Al-Quran supaya orangtua nya dapat mahkota di surga'...wow akhirnya terjawab keresahan saya dg pernyataan Guru Gembul, terimakasih sudah mencerahkan jadi cuma sharing aja nih, saya dulu kuliah di Jerman, dan mindset saya agak sedikit liberal dg pandangan it's okay lah mau punya anak atau childfree no problem, nah terus ketemulah saya sama seorang hafizah yg ikut suaminya lagi S3 di Jerman terus dia menasihati saya' "cepat2 punya anak, anak saleh itu bisa mendoakan orangtuanya masuk surga dan jadi amal jariyah ortunya, dan anak saya juga seorang hafiz jadi saya nanti bisa dikasih mahkota di surga kelak" begitu kata beliau yg seorang hafizah itu, ' saat itu kondisi saya belum punya anak terus dinasihati begitu, terus saya mikir kok gt ya pola pikirnya, seolah2 anak ini tujuan nya cuma 'cari untung' betul kata guru gembul sejatinya pahala, surga, apapun itu semua adalah hak prerogratif Tuhan, harusnya niat punya anak itu tulus aja tanpa pamrih, masalah surga itu ranah Tuhan kadang kita sebagai manusia terlalu sombong dengan pengetahuan agama kita, padahal banyak hal yg kita tidak pernah tau apa yg terjadi di masa depan cuma Tuhan yg Maha Tahu...

    • @harjunasurya5385
      @harjunasurya5385 Год назад +3

      Nanti kalau saya jadi orang tua, dapat mahkota di surga adalah bonus

    • @budiariesanto7705
      @budiariesanto7705 Год назад +2

      Keinginan orang tua menjadikan anaknya hafiz al-quran demi kebaikan anak itu sendiri ILMU dunia semu dan tdk berujung dan jika ilmu akhirat sdh kamu dpt ilmu dunia mudah sekali kamu dpt

    • @wahidinduta2498
      @wahidinduta2498 Год назад

      Garis 3

    • @wahidinduta2498
      @wahidinduta2498 Год назад

      Iim

    • @marcellinoananda7348
      @marcellinoananda7348 Год назад +8

      @@budiariesanto7705 kebaikan sih kebaikan, tapi disini konteksnya kan si anak seolah olah cuma dijadikan istilahnya "alat" agar ortu nya bisa mendapatkan mahkota di Surga, coba anaknya tau kek gitu, sakit ga hatinya? Ya kita mikir juga perasaan anak kita sendiri lah, kalo soal Ilmu Dunia, sebenernya itu penting juga, sebisa mungkin seimbangkan lah sama Ilmu Akhirat, orang orang Islam dlu kan cerdas-cerdas karena mereka paham porsi-porsi dalam kehidupan mereka.

  • @masrifman
    @masrifman Год назад +33

    Sebagai guru SMA juga, kendala terbesarnya itu dalam mengajar bocil" itu di waktu dan motivasi para bocil itu, kadang waktu habis dulu an belum lagi fasilitas yg kurang mempuni belum bicara masalah bayaran, kadang yg bikin sebel itu bocil" itu pada malas belajar nya malah lebih sering para guru di tinggal main hp, bahkan tidur itu paling nyita waktu lama ngebujuk mereka supaya mau belajar apa lagi mau bertanya lebih sulit lagi, tapi Kalo ada yg ga paham nyalahin guru nya padahal udah di tanya setiap hari kalau ada yg gak paham tanya tapi ga pernah mau bertanya malah pada sibuk tiktokan

    • @ardhiandwi5866
      @ardhiandwi5866 Год назад

      Haha sama, saya baru aja ngajar di SMA,,sama persis, kalo gak rame sendiri, ya main hp kalo gak ya tidur

  • @dickynurahman2.057
    @dickynurahman2.057 Год назад +56

    Faktor yang mempengaruhi adalah:
    1. Banyak sedikitnya mata pelajaran
    2. Tingkat kesederhanaan mata pelajaran yang dipelajari
    3. Kemampuan siswa dalam menghadapi realita secara logis
    4. Kasih sayang dan cara mendidik si guru terhadap siswanya
    5. Cara pandang masyarakat
    6. (Isi sendiri)

    • @seprai
      @seprai Год назад +12

      terlalu banyak pelajaran yang gak penting

    • @fajarimanisatrioajiramadha5146
      @fajarimanisatrioajiramadha5146 Год назад +5

      Jam belajar

    • @bobdrako4791
      @bobdrako4791 Год назад +9

      Perekrutan guru yang buruk

    • @lupopou1154
      @lupopou1154 Год назад +10

      6. Salah kaprah tentang pendidikan moral.
      Alasan : menurut saya dari kelas 10 sampai 12 hampir 80% murid menyontek/ curang di 95% ulangan yang di ujikan.(karena UAS/PAS, USP memakai smartphone pribadi)
      "Mereka menjual moral demi nilai"

    • @dionisiusintipunku5192
      @dionisiusintipunku5192 Год назад +4

      Pelajaran yang tidak disertai dengan konsep dan praktek realita di dunia nyata, Pendidikan moral yang tidak mementingkan humanisme dan tidak ditekan untuk tau diri, dan masih banyak lagi

  • @mehanggaputramanik1119
    @mehanggaputramanik1119 Год назад +19

    Pendidikan di indonesia sudah berhasil, murid tidak boleh lebih pintar dari gurunya, dan memang di indonesia tidak boleh banyak orang pintar, orang pintar yang kritis hanya akan menyusahkan, tidak boleh ada raja baru dinegri ini,

    • @m_razkasutresna8620
      @m_razkasutresna8620 3 месяца назад +1

      Stress 😂 🤦‍♂️. Buktinya banyak kok org2 pinter & jenius di Indonesia 🤗😎👍.

  • @dennysantoso4792
    @dennysantoso4792 Год назад +65

    Saya bersyukur sekali anak saya baru usia 3 tahun dan saya akan menerapkan apa yg pak guru jelaskan, mumpung masih kecil jadi saya bisa mendorong anak saya berkembang untuk dirinya sendiri, nasihat pak guru adalah bekal yg sangat berarti untuk saya mendidik anak sebenar benarnya tanpa pemaksaan kepada anak. Anak saya sejak 2 tahun udah suka musik sebisa mungkin saya selalu mendukung hobbi dan kesukaan anak saya

    • @AriArijaya
      @AriArijaya Год назад +15

      Doain saya , semoga saya segera dikasih momongan, dan insyaallah apa yg d katakan pak guru gembul saya terapkan kepada anak

    • @gurugembul
      @gurugembul  Год назад +25

      aaamiin baraya semoga baraya punya keturunan yg dia membahagiakan baraya dan baraya membuatnya bahagia

    • @akunyutup8901
      @akunyutup8901 Год назад +3

      mantav

    • @wahadikasti9467
      @wahadikasti9467 8 месяцев назад

      @@gurugembul banyak bisnis,, ganti seragam,, plesiran,,, ribet

    • @kawuloalit1034
      @kawuloalit1034 8 месяцев назад

      kalau kebetulan ada anak anda yg suka ngutil apa jg mendukung untuk jadi maling?

  • @guramezuku2294
    @guramezuku2294 Год назад +94

    Setuju dengan statement terakhir pak guru, kita yang sudah mengalaminya tidak bisa berbuat banyak, minimal kita sadar akan hal itu, mencoba merubah diri dan putuskan mata rantai tersebut agar generasi dari kita tidak merasakannya. Hatur nuhun pak guru.

    • @bocchi.1
      @bocchi.1 Год назад

      Minimalnya musnahkan saja populasi mereka😅

    • @washidanani-xq7nr
      @washidanani-xq7nr Год назад +5

      Sebetulnya banyak juga anak anak SMA kita yang pintar dan brilliant, justru yang ada banyak guru guru SMA yang tidak mampu mengajar dengan baik , coba tengok apakah GURU FISIKA maupun GURU KIMIA mampu menjadikan siswanya memahami materi dasar ? Yg ada paling diberi contoh soal yg sederhana dan tidak akan mampu mengerjakan soal soal ujian masuk perguruan tinggi tanpa menjadi peserta B I M B E L.

    • @munchkinnaufal
      @munchkinnaufal Год назад +1

      Gw lebih ke nabung,cari penghasilan sebanyak2nya nyari peluang sebaik2nya , meningkatkan skill terus2an, nanti kalo.bisa gw tinggal di negara yang maju dan anak2 gw bisa besar disitu,

    • @yukikitsune9818
      @yukikitsune9818 Год назад

      Bagus bro cita citamu.

    • @rizz3174
      @rizz3174 10 месяцев назад

      ​@@bocchi.1bocil gajelas gak nyambung sama penjelasan nya

  • @hafizqikevin
    @hafizqikevin Год назад +10

    Bukan hanya peran org tua...
    Kurikulum pendidikan & mata pelajaran di Indonesia juga banyak yg krg mendukung, yg membuat anak2 itu jadi tak bisa mengembangkan bakatnya dgn baik...
    Saya jujur, cita2 sejak dulu ingin menjadi astronot, sejak kecil SD saya sering keluar di depan rumah saya, memerhatikan bintang2 & bulan. Bahkan saat SMP saya bersyukur karena sudah paham beberapa hal tentang astronomi...
    Tp saya heran, sajak saya SD sampai SMA, mata pelajaran yg membahas tentang ilmu astronomi cuma tentang tata surya, itupun saat mata pelajaran saat kelas 6 SD...
    Setelah itu ngga pernah lagi ada mata pelajaran IPA yg membahas ilmu astronomi...
    Bahkan saya sempat ikut tes seleksi masuk kuliah jurusan atronomi di ITB, tp saat ujian, saya bingung. Kenapa saat saya lihat soal2nya banyak yg tdk membahas ilmu astronomi, kebanyakan membahas tentang ilmu bumi (geografi)...
    Bahkan saat SMA, ada guru fisika saya yg dgn santai mengatakan muridnya bodoh jika muridnya tak bisa menjawab pertanyaannya...
    Bahkan anak2 sekolah skrg memang aneh, banyak yg cabut dr sekolahnya & merokok di sebuah kedai di sebelah rumah saya...
    Saat itu dirinya seperti sombong kepada saya tentang sebuah game, dia bertanya : bg, bisa ngga main kaya gini?...
    Saya jawab : saya ngga pernah main begituan...
    Dia merespon sambil tertawa : kok main beginian aja ngga bisa...
    Saya respon lagi : oke kamu hebat main game itu, sekarang saya tanya, apakah kamu tau apa itu ERIS, CERES, HAUMEA & MAKE MAKE? Dan apakah kamu tau apa yg dimaksud dgn satuan cahaya?
    Dia jawab : apa itu ngga penting...
    Saya jawab : kamu bilang ngga penting, itu ilmu pengetahuan loh...
    Dia jawab : sombong kali lah...
    Saya jawab : kamu sombong tentang game, saya cuma tanya tentang ilmu pengetahuan, kamu bilang ngga penting. Penting apa game itu buat kamu? Apakah ada ilmu didalamnya?...
    Setelah itu dia hanya terdiam tanpa berkata apa2

  • @ogiswchannel7632
    @ogiswchannel7632 Год назад +8

    Jika profesi guru dan pendidik mendapat penghasilan tertinggi dan terjamin kehidupannya, pasti bnyk org yg tertarik profesi tsb. Berkompetisi dan terpilihlah org2 yg benar2 pintar dan menguasai bidangnya. Jadi guru benar2 mereka yg terbaik dan berprestasi. Zaman sprt ini jarang org yg pintar berprestasi memilih profesi tsb ya karena ada tawaran profesi lain yg lebih baik.

  • @ranasution3632
    @ranasution3632 Год назад +11

    Salah satu yang merusak fikiran siswa adalah sinetron. Dan anehnya di produksi massal di indonesia. Kembali lagi kepada didikan dan pengawasan orang tua. Terkadang orang tua berharap 100% anaknya bisa jadi orang kalau belajar di sekolah. Padahal anak jadi itu 90% harus dari didikan ortu, dan 10% dari sekolah dan lingkungan.

  • @paksun1053
    @paksun1053 Год назад +149

    Jadi kesimpulannya kecerdasan otak dan karakter dasar anak dominan dibentuk oleh orang tuanya sendiri. Meski ada faktor2 lain juga. Jadi hentikan dan putus mata rantai kekerasan pada anak dan eksploitasi anak agar kita mendapatkan SDM yg unggul di masa depan. Trmksh pak guru atas nasehatnya... 🙏

    • @boyfernandesboy5198
      @boyfernandesboy5198 Год назад +1

      Apakah dgn memanjakan anak merupakan sebuah solusi??
      Barapa banyak kasus anak yg dari kecil di manjakan setelah dewasa tidak mandiri dan bisa menganiaya orang tuanya karena keinginannya tidak dituruti

    • @drsportid
      @drsportid Год назад +10

      ​@@boyfernandesboy5198 tidak membentak dan memarahi anak bukan berarti memanjakan kak, ada cara yang lain untuk mengingatkan anak :)

    • @boyfernandesboy5198
      @boyfernandesboy5198 Год назад

      @@drsportid apa caranya kk??
      Apalagi klw anak sedang rewel..
      Dan apalagi klw anak sudah mulai masa puber..
      Bagai mana caranya kk??

    • @drsportid
      @drsportid Год назад +2

      @@boyfernandesboy5198 coba belajar ke ahlinya kak, kan untuk seorang orang tua sangat penting belajar parenting 🙏

    • @boyfernandesboy5198
      @boyfernandesboy5198 Год назад

      @@drsportid lah.. Sama aja gk tau.. Tapi orang tua yg tegas itu berguna bagi tumbuh kembang dan kedisiplinan anak.. Walau pun harus di pecut dengan lidih tgnnya dan bagian tubuh tanpa mencedarainya.. Karena dgn hukuman kita diboasakan hidup dgn disiplin

  • @hariobayu4941
    @hariobayu4941 Год назад +19

    curhat sedikit, waktu sd kelas 1 sampe kelas 3 sering diajarin matematika sama bapak tapi beliau ga sabar dalam mengajar, dulu saya termasuk yg lambat mencerna kalau soal matematika jadinya saya sering banget dibentak2 di toyor2, sampe pernah saya nangis pas lagi diajarin bapak tapi bukannya ditenangin saya malah ditendang sampe jatuh dari kursi. jujur pengalaman buruk itu bikin saya trauma sih, gara2 itu saya jadi takut banget sama matematika dan terus terbawa sampe kuliah dimana hasilnya nilai mtk saya selalu jelek paling bagus lewat kkm dikit.
    bahkan sampe saya dewasa skrg pun pengalaman buruk itu masih membekas, saya jujur jadi kurang respek sama bapak, hubungan dirumah sih masih baik tapi ya kami jadinya ga bisa terlalu akrab dan sekarang mungkin lebih banyak cuek bebek nya.

    • @atmajazone
      @atmajazone 8 месяцев назад

      Gpp kakak. Yg sabar ya.

    • @AnaLina-im2vl
      @AnaLina-im2vl 7 месяцев назад

      Saya juga pernah gitu bang, Dulu saya tuh di kejar kejar pake golok, Goloknya habis di bakar, api (karena Bapak saya sering Buat Golok dan pisau )
      Waktu Itu saya salah ngomong, Eh bapak saya marah, saya masih sekolah kelas 4 SD, Pedahal waktu itu tinggal Di nasihatin baik baik, , malah saya di kejar kejar pake golok habis di bakar, Jikalau Saat itu sy, Larinya terlambat, mungkin nyawa Gw udah melayang

    • @Aan-pb1wu
      @Aan-pb1wu 2 месяца назад

      ​@@AnaLina-im2vllu ga di anggap manusia kah? sabar bg

  • @Ard_Talk
    @Ard_Talk Год назад +11

    Mantap.. Saya selalu setuju bahwa Anak bukanlah investasi, aset, objek atau sebagainya.
    Terima kasih sudah memberi perspektif dari sudut agama Islam

  • @Integurs
    @Integurs Год назад +110

    Sayang sekali, sistem pendidikan dan budaya yang salah malah jadi neraka buat orang indonesia.

  • @MrSalmantube100
    @MrSalmantube100 Год назад +18

    Dikbud wajib membuka kelas parenting untuk orang tua dan kurikulum pendampingan anak didik dari orang tua jika ingin menyelamatkan generasi selanjutnya.
    Orang tua memainkan peran penting terhadap pendidikan anak...

    • @topanmotv1260
      @topanmotv1260 Год назад

      @Yuniarto S konyolnya sebelah mana? itu mah ego anda saja yang merasa tersaingi.

    • @bakpaocute4932
      @bakpaocute4932 6 месяцев назад

      Wajib? Sekolah sampe tua dong. Wkwkk, ijazah nya lain juga

  • @hadadhasbi5292
    @hadadhasbi5292 Год назад +6

    Walaupun diantara kita mungkin mengalami kekerasan oleh orang tua percayalah baraya bahwa orang tua itu sebenarnya ingin melakukan hal terbaik untuk anaknya, ingin mendidik anaknya dengan baik namun mereka tidak mengetahui caranya karena mungkin orang tuanya mereka pun mendidiknya dengan cara yang salah. Maka, betul kata guru kita harus mendidik anak kita dengan cara yang tepat agar kelak, anak kita pun mampu mendidik anak-anaknya dengan tepat.

  • @ronnyardianto6730
    @ronnyardianto6730 Год назад +12

    Guru matematika SMA saya dulu itu menawari semua muridnya utk les matematik di rumahnya.
    Jadinya 90% murid dari 3 kelas yg beliau ajar pada les semua.
    Sisa 10% itu anak2 yg gak mampu les karna gak kuat bayar.
    Akhirnya gurunya ngajar seenaknya karena merasa mayoritas murid udah faham dgn materi yg disampaikan.

  • @iqbaltibon9509
    @iqbaltibon9509 Год назад +13

    Memang benar sekali guru. inilah yg jadi keresahan saya dari dulu. banyak sekali org tua yg sebenarnya tidak siap memiliki anak. mereka belum siap secara mental dalam hal ini pendidikan dasar bagaimana menumbuhkembangkan manusia. Atau memanusiakan manusia. Masih byk orang tua menganggap anak2nya seperti kedelai yang dirawat untuk dijual.

  • @SroffMorgan
    @SroffMorgan Год назад +32

    aku terharu 😭 berkaca kaca denger yg di sampaikan pak guru, emosionalnya ngena banget

    • @kal6118
      @kal6118 Месяц назад +1

      Gw gajadi ikut sedih setelah liat poto profil lu bang 😭

  • @bengkellasdarmo8096
    @bengkellasdarmo8096 Год назад +5

    betul pa guru.... saya yang langganan sebagai penguji eksternal dari perusahaan untuk SMK-SMK, merasa bingung, bahkan saya tanya tentang jurusan dari anak SMK tersebut, mereka tidak bisa mendeskripsikanya, pertanyaan dasar yang umum sekalipun mereka kebingungan, contoh teknik pengelasan dan pemesinan, saya tanya alat bantu apa saja yang sering di pakai.... itu pun mereka banyak yang tidak bisa menyebutkanya...
    Semoga dunia pendidikan kita terus berbenah....agar menjadi lebih baik...

  • @herisatrianto515
    @herisatrianto515 Год назад +7

    Aku setuju.
    Memang sudah jadi rahasia umum klu masuk sekolah mengandalkan suap.
    Tes masuk sekedar formalitas.
    Prihatin .
    😢

  • @Wilydesu
    @Wilydesu Год назад +32

    Seperti biasa konten pak guru, penuh dengan hujan fakta.
    Saya tidak ingin komentar terlalu banyak, karena opini tidak bisa mengubah orang tua, yang bisa dilakukan adalah membuat generasi kedepannya jauh lebih maju dengan cara, ubah pola pikir kita sendiri.

  • @gasleklifestory1223
    @gasleklifestory1223 Год назад +235

    Jujur aja saya merasa bodoh pak guru😐, saya juga merasa salah pilih jurusan(otomotif) di smk dan cuma ngikut temen aja / gak sesuai pasion saya, di era gempuran teknologi saat ini saya agak menyesal, seharusnya saya pilih jurusan yang berhubungan deng IT, tapi setelah lulus 2 tahun kebelakangan ini saya belajar digital marketing di youtube dan itu sangat membantu saya untuk menambah penghasilan saya saat ini, semoga teman" sekalian gak bosan" belajar terutama tambah skill biar bisa beradaptasi dengab era digital kedepannya👌😅

    • @nugieapriliansyah7771
      @nugieapriliansyah7771 Год назад +10

      Alat berat, Otomotif juga dibutuhkan untuk dunia modern.. misalnya seperti cari bahan material juga energi dari hasil Unit tambang. Tanpa adanya mekanik, produksi akan susah berjalan

    • @nugieapriliansyah7771
      @nugieapriliansyah7771 Год назад +4

      Seterah sih, sesuai passion..Karna perbandingan yang besar di Dunia, Otak manusia beda beda pikirannya wkkw

    • @gamemobawin7549
      @gamemobawin7549 Год назад +16

      jalani aja yg udah bro. suka karena biasa.. otomotif kedepannya prospek gede.. mulai belajar engine kendaraan bermotor listrik.
      jangan stuck di engine karburator aja

    • @sultantinmeometrim4556
      @sultantinmeometrim4556 Год назад +3

      Semangat belajar nya bang. Gua doain supaya ilmu-ilmu yg lagi lu pelajari dapat membawa kesejahteraan bagi kehidupan lu nanti. Terus asah dan dalami passion lu bang🔥👍

    • @altara2616
      @altara2616 Год назад +5

      otomotif itu teknologi juga, tambahi aja teknologi informasi, otomotif tambahkan AI. bisa dimulai dari IoT

  • @rahmanhekate4621
    @rahmanhekate4621 Год назад +10

    Bener pak guru sdm kita sangat rendah, pernah sy dijebak anak kecil mexico, yg sy heran di umur 7 tahun kemampuan dia berkomunikasi udah setara anak sma disini, yg paling saya suka sm org barat, walopun mereka masih kecil2 tp intelektual mereka setara org dewasa disini, beda bgt sm sdm kita yg tiap hari konsumtif dan malas2an

    • @erikarahma9614
      @erikarahma9614 Год назад +1

      Menurut saya nggak juga sih. Contoh saja leadership dan tanggung anak2 Indonesia setara klau tidak mau dibilang unggul. Apalagi klau dibanding orang2 asia selatan. Orang barat sering kali sangat tertutup utk menjalin komunikasi.

  • @KomangSugandhi
    @KomangSugandhi Год назад +14

    Kita sulit menemukan pendidikan di sekolahan, rata2 hanya mencari ijazah, hanya menginginkan hasil tapi tidak menggeluti proses.
    Untuk memilki wawasan yang lebih luas maka harus mau menjelajahi, harus mau capek.

  • @GanjarJSukanda
    @GanjarJSukanda Год назад +12

    Menurut pendapat saya pribadi berdasarkan pengamatan selama beberapa tahun ini, mengapa pendidikan kita seperti kurang di perhatikan dan kurang berkembang adalah karena pendidikan adalah investasi jangka panjang, maksudnya gimana?
    Pejabat di Indonesia menjabat dalam kurun waktu 5 tahun, paling lama 10 tahun, sedangkan hasil dari pendidikan baru bisa terlihat lebih lama di banding masa jabatan pejabat tersebut, mengingat pejabat kita senangnya yg instan-instan dan berbentuk monumental atau yg bisa terlihat oleh mata, maka tidak heran jika pendidikan sebagai ujung tombak kemajuan bangsa agak "di anak tiri kan."😢

  • @hamzahsyamsurizal2630
    @hamzahsyamsurizal2630 Год назад +74

    Saya salah satu orang yang tumbuh dari kelurarga yang termasuk dari yang pak gembul sebutkan. Selama 24 tahun, hidup satu atap dengan keluarga karena orang tua saya. Awalnya saya biasa2 saja, tapi lama kelamaan saya sadar kalau pola asuh orang tua saya sangat controling, hingga membuat saya sulit mengambil keputusan dan bahkan takut untuk bergaul deengan orang lain. Hingga akhirnya, syaa menghabiskan hampur sebagian besar hidup saya di dalam rumah, mendengarkan keluhan orang tua, masalah2 orang tua, sementara saya sendiri juga terjebak dalam ketakutan dan sulit untuk menjadi mandiri sebagai laki2. Hingga akhirnya, saya mendobrak semua aturan2 yang mengekang saya. Walaupun ujung2nya saya selalu salah mengambil keputusan dan berakhir menyusahkan diri sendiri karena tidak punya pengalaman tersebut, tapi setidaknya dalam kurun waktu yang singkat, saya bisa mengalami banyak pengalaman baru, hingga akhirnya setelah saya sekarang berkeluarga dan punya momonganpun, kadang2 masih suka kesulitan mengambil keputusan. Tapi alhamdulillah, istri saya orang yang support, walaupun hubungan kami tidak direstui penuh dari pihak keluarga orang tua saya.

    • @deetechprojects
      @deetechprojects Год назад +4

      tetap semangat... terus belajar untuk memahami kehidupan..(di youtube/tiktok jg banyak video2 yg menginspirasi), jangan lupa belajar tentang parenting karena terkadang pola didik orang tua kita tanpa kita sadari kita terapkan ke anak2 kita

    • @moyzee6033
      @moyzee6033 Год назад +4

      Wah ngeri sih, baca ini berasa ketemu kembaran. Mari kita semangat bareng bareng bro 🤝

    • @dwiramdhanhijaya3679
      @dwiramdhanhijaya3679 Год назад

      Semanggattttt Banggg... semoga bisa memutus rantai trauma

    • @ashilnaya2015
      @ashilnaya2015 Год назад +4

      Tidak direstui?? Maaf bang mgkn kamu cuma pengen dijadiin boneka orangtua kamu

    • @iniwibu3311
      @iniwibu3311 Год назад +5

      Saya masih terjebak di kondisi ini, umur otw 21 tapi diperlakukan seperti anak tk, 90% hidup saya hanya dirumah, terlalu dikontrol, orang tua saya juga selalu ikut campur dlm hal sekecil apapun, saya sangat kesulitan dlm mengambil keputusan, karena jika keputusan/pendapat saya berbeda pasti akan dibantah. Saya tumbuh jadi anak pemalu, slow learner, dan hampir gk bisa hidup mandiri.

  • @riduanadoro1412
    @riduanadoro1412 Год назад +5

    Simple, apakah orangtua nya adalah tipe "Bossy" Atau tipe "Leader" Bagi anak. Ketika seorang anak tidak mampu melakukan sesuatu yg bukan minat nya, apalagi bukan bakatnya, jangan paksakan itu. Beri anak itu kebebasan, dan kembali, sistem "Punish" And "Reward" Jg tetap dijalankan. Bukan berarti jika gagal maka dihukum, melainkan dicari penyebab nya kenapa sampai gagal. Hukuman hanya diberikan jika anak melakukan kesalahan terutama yg berhubungan dengan moral. 😁 tetapi, disinilah tugas terberat orangtua, mereka harus punya INTEGRITAS, dimana kata2 dan tindakan harus sesuai sehingga dapat menimbulkan rasa hormat dari anak itu sendiri😄

  • @tetirostiati5982
    @tetirostiati5982 Год назад +15

    Tapi faktor bullying di sekolah atau di rumah juga termasuk yang bikin murid kita jadi bodoh. Bayangin aja, kita belajar di kelas dengan temen temen yang malah ngehina, ngejelekkin, ngepalakin, mukulin, gimana kita bakal betah belajar di kondisi kayak gitu? 😢

    • @fikridroid
      @fikridroid Год назад +4

      ya karena faktor pola asuh ortu tukang bullynya juga sih

    • @susenoapriadi
      @susenoapriadi 6 месяцев назад

      ortunya juga sering negatif kata2nya

  • @Iday1204
    @Iday1204 Год назад +50

    Ke egoisan "Orang tua" sudah menjadi sircle iblis yang sulit dihilangkan, mereka yang memaksakan menikah hanya karna "CINTA" padahal belum sanggup, dan tidak memiliki mental yang cukup. Bibit bibit "Orang tua egois" sudah terlihat dari mereka masih "SMP" mereka sibuk bermain "CINTA - CINTA AN" tidak fokus belajar disekolah, bahkan ketika saya SMA dulu banyak teman sebaya saya hamil diluar nikah.

    • @usertoktok
      @usertoktok Год назад

      Takdir emang bisa kau lawan? Bukan masalah egois ny.... Lu bisa memilih menjadi manusia atau bukan manusia tergantung

    • @infotemenid5693
      @infotemenid5693 Год назад +2

      Bener sih ini wkwk

    • @Iday1204
      @Iday1204 Год назад +5

      @@usertoktok bro? Berhenti menyalahkan takdir, takdir yg tidak bisa diubah itu salah satunya Kematian. Lahir menjadi manusia dan diberi kehidupan itu adalah anugrah terindah. Dan di atas gw ngomongin org "EGOIS" mereka bisa memilih takdir mereka tapi mereka memilih yg salah

    • @sytidaktauapa2604
      @sytidaktauapa2604 Год назад +3

      ​@@Iday1204 anugrah terindah, kalau lahir langsung jadi kayak rafatar ya anugrah terindah... Tapi kalau lahir cacat, ga punya tangan, kaki, buat, bisu, tuli...
      Enak ngomong hidup anugrah terindah kalau lahirnya tanpa cacat... Modal bacot doang, seolah2 tau segalanya kalau hidup ini indah...
      Lihat realita bro, jgn patokannya hidup lu doang...

    • @Iday1204
      @Iday1204 Год назад +1

      @@sytidaktauapa2604 Yap realitanya banyak org sakit parah seperti (kanker, tumor, dll) mereka rela membayar biaya pertobatan hanya untuk kembali sehat dan hidup. Bro yg dari banyak nya org terlahir cacat mereka ttp menjalani hidup mereka, jika mereka menganggap hidup ini musibah mereka tidak akan berusaha untuk tetap hidup

  • @sholihinanwar8149
    @sholihinanwar8149 Год назад +97

    Yang paling berbahaya adalah, generasi sekarang menjadikan pola asuh orang tua nya sebagai standard untuk mengasuh anaknya. Jaman ayah dulu, jaman mama dulu bla bla bla. Seperti sulit sekali mengakui bahwa memang pola asuh yg tempo dulu diberikan ke kita banyak yang salah, paling tidak keliru!

    • @cholifatin6913
      @cholifatin6913 Год назад +5

      Berarti saat menjalani peran sebagai ortu, maka harus banyak belajar dari sekeliling dan membuka wawasan. Memutus lingkaran setan kekeliruan pola pengasuhan yg ada dalam keluarga.

    • @seseperwin838
      @seseperwin838 10 месяцев назад +1

      Betul bgt padahal yg seharusnya itu mendidik anak ya sesuai zaman nya gtu, gabisa di samakan atau di banding bandingkan dengan zaman dulu

    • @atmajazone
      @atmajazone 8 месяцев назад

      Ada juga yg pengen 'balas dendam' karena dididik tidak benar. Tapi ke anak balas nya dengan menerapkan didikan yg sama.

  • @juwandijuan9159
    @juwandijuan9159 Год назад +7

    Untuk eksploitasi anak, saya penasaran...
    Apa sih perbedaan anak yg masih kecil jd artis dn anak kecil yg membantu org tuanya cari duit (tentu kerja halal ,bukan sprti yg di ceritakan GG) ?
    Karena itu sama-sama mencari duit buat keluarga.
    Karena selama ini media mengkritik anak2 dr kalangan bawah, sementara eksploitasi anak2 yg jd artis di banggakan.

  • @aiulpahmaspupah193
    @aiulpahmaspupah193 Год назад +5

    Dulu jadi korban kekerasan sekarang lebih berkeinginan kalau punya anak lebih baik dilimpahi kasih sayang dan perhatian. Karena di didik dengan keras itu bukannya membaik malah memburuk.

  • @ScarLion97
    @ScarLion97 Год назад +27

    Pak guru ada benarnya. Memang semua pasangan bisa memiliki anak dengan silaturahmi kelamin, sayangnya ngga semua pasangan layak disebut "orangtua".

  • @ariefjati4545
    @ariefjati4545 Год назад +8

    Orang Cerdas kalah sama Orang Pintar.
    Orang Pintar kalah sama Orang Dalam.
    Salah Empat hal yg membuat kualitas pendidikan semakin merosot :
    1. Sistem Zonasi.
    - Anak2 diluar Jawa sudah tidak bisa lagi bersekolah di sekolah unggulan di pulau Jawa.
    2. UN dihapus.
    - Tidak ada lagi standarisasi berskala Nasional terkait Nilai Kelulusan Siswa.
    3. Sipenmaru/UMPTN/SMPTN dihapus.
    - Tidak ada lagi kesempatan yg sama untuk masuk ke Universitas Negeri.
    4. Adab murid kepada Guru.
    - DULU, murid tukang merokok dan tukang bolos ditabok sama Guru, murid mengadu ke orang tua di rumah malah ditampol lagi sama orang tuanya.
    - SEKARANG, murid tukang merokok dan tukang bolos ditabok sama Guru, murid mengadu ke orang tua di rumah eh orang tua malah melapor ke Polisi.

    • @rrruD
      @rrruD Год назад

      3 masih ada brooo, cuma namanya di ganti jadi SNBT tapi sistemnya masih sama cuma rebranding tipis
      dan gw gk setuju sama pendapat kontra dengan un dihapus, menurut gw itu lebih baik karena setiap individu punya value yg berbeda. nahh yg salah sebenernya itu pihak sekolah yg diberi tanggung jawab untuk meluluskan muridnya karena mereka mementingkan nilai kelulusan 100% dibandingkan mencetak insan yg lebih baik dari sebelumnya

    • @ariefjati4545
      @ariefjati4545 Год назад

      @@attitudeyr
      Jangan salahkan UN-nya, tapi salahkan mental para muridnya.

    • @user-km8qc2xf6n
      @user-km8qc2xf6n 7 месяцев назад

      ​@@ariefjati4545dan mental murid yang buruk dibentuk oleh orang tua yang buruk

    • @user-km8qc2xf6n
      @user-km8qc2xf6n 7 месяцев назад

      Jangan menyalahkan sistem sebelum anda melihat manusianya terlebih dahulu

  • @mfarhanriadi9890
    @mfarhanriadi9890 Год назад +6

    Terimakasih pak gugem, dlu saya sering merasa durhaka, karna setiap melakukan kesalahan slalu di hina di maki dengan kata-kata kasar, dan itu benar-benar menyakitkan. Saya harap kita semua dpt memutus mata rantai ini demi bangsa ini jdi lebih baik lagi 😊

  • @Khushuma
    @Khushuma Год назад +6

    Iya Pak guru bener sampai sekarang saya masih trauma dengan kata DURHAKA sampai sekarang, seakan kita sebagai anak tidak punya hak untuk menjadi diri sendiri 😢😢😢

  • @aaz6625
    @aaz6625 Год назад +40

    Semoga guru gembul,bisa membuat narasi berupa tulisan atau buku untuk dijadikan bahan kajian KEMENDIKBUDNAS,,agar pendidikan di negeri ini menjadi baik dan berkelas DUNIA...Lanjutkeun Kang Guru🙏👍👍👍

    • @abdulkalimkalim9944
      @abdulkalimkalim9944 Год назад

      Bener bang aku smk kelas 12, ga bisa mtk ga paham

    • @ArifArif-wr1qg
      @ArifArif-wr1qg Год назад

      Guru gmbul banyak ngawurnya karena terlalu sering bikin konten, gak berbobot

  • @dhasyif
    @dhasyif Год назад +134

    Tsunami fakta, betul apa yang dikatakan pak gembul, ini merupakan kesalahan pola asuh orang tua yang membuat anak-anak Indonesia itu kurang berkembang.

    • @dunhil3972
      @dunhil3972 9 месяцев назад +2

      Susah mengelak 🤣🤣

  • @bobdrako4791
    @bobdrako4791 Год назад +64

    Perekrutan dan pembinaan guru harus dilakukan dengan benar bukan karena faktor kasihan (karena sdh lama menganggur) dan kekeluargaan. Gaji guru harus dapat mensejahterkan dirinya dan meningkatkan kapasitas moralml.

    • @simbah4685
      @simbah4685 Год назад +8

      Gaji guru itu sudah besar,honorer jg tinggal dikit karena banyak yang sudah P3K.kualitas gurunya jg sangat2 buruk
      Contoh =
      Guru tua banyak yang gaptek sehingga tak mampu mendidik dg efektif
      Guru muda lebih banyak yang sibuk main gadget dibandingkan mengajar
      Ditambah kurikulum yang ancur gak relevan.....jos 👍

    • @renjerungu
      @renjerungu Год назад

      Lebih ke sistem & kurikulum nya dlu pak. Pengalaman saya waktu jd murid dituntut bisa menguasi 20 mata pelajaran & pengalaman sbg guru tentu kita tdk mau matapelajaran yg kita ajarkan dpt nilai jelek dr anak². Menurut saya sangat memberatkan kpd murid/guru.

    • @bobdrako4791
      @bobdrako4791 Год назад +1

      @@simbah4685 ternyata masalahnya banyak ya

    • @leonardironald286
      @leonardironald286 Год назад

      Maaf guru zaman sekarang gak seperti guru zaman dulu...saat ini guru hanya mengajar sj bukan mendidik....jadi perbaiki dulu pembentukan tenaga guru di indonesia...apalagi saat sekarang dunia pendidikan semakin terpuruk terutama sekolah negeri

    • @renjerungu
      @renjerungu Год назад +2

      @@leonardironald286 pak coba balik sudut pandangnya, kita mau razia kerapihan aja misalnya gunting rambut gondong/kuku panjang bisa di viralin bahkan di laporin. Itu tanpa kekerasan lho. Mau Didik nya gmana ? Dlu kita di tampar guru lapor org tua malah ditampar 2x. Sekarang cubit aja bisa masuk penjara, makanya banyak guru yg main aman alias cuma melaksanakan tugas mengajar. Mendidik satu kata mustahil dlm pendidikan saat ini. Ironis sih tp itu fakta dilapangan.

  • @ahmadefendi8173
    @ahmadefendi8173 Год назад +6

    Keadaan ekonomi,stuntting, sistem pendidikan, kurikulum yg berubah-ubah,biaya pendidikan tinggi, kualitas guru apa lgi yg honorer dengan gaji minimal tapi di target maksimal waktu mengajar, fasilitas sekolah kurang dan masih banyak lagi.memang pendidikan pertama ada di keluarga terutama orang tua tpi tidak selesai di situ masih banyak sisi lain yg lebih kompleks,suwun pak guru gembul

  • @Poen
    @Poen Год назад +4

    Sejatinya secara keseluruhan memang begitulah cara2 yang kita alami se hari2. Dirumah , kelompok , dan masyarakat ini memang terjadi. Makanya kita susah untuk maju karena bahkan dalam hal2 pribadipun ketika kita menceritakan rencana2 tertentu kepada kawan2 , ada kawan yang bilang ah jangan begitu mah begini aja. Padahal kita sangat ingin mendapatkan dukungan semangat untuk hal yang kita ceritakan itu. Ini semua tentu semuanya berawal dari awal yaitu orang tua. Terima kasih Guru Gembul smoga ramai yang mendengar channel ini dapat memahami hikmahnya dan bukan hanya tekstualnya saja.

  • @adisuciadi4821
    @adisuciadi4821 Год назад +10

    Terima kasih pak guru,
    Saya punya anak usia 4thn, ini menjadi "Self Reminder" buat saya sebagai orang tua.
    Sedikit banyak ada didikan dari orang tua saya dulu. Yg terbawa dalam cara mendidik anak saya.

  • @MrD_HizkiaMiguelAntonio
    @MrD_HizkiaMiguelAntonio Год назад +1

    ayah saya juga mengeksploitasi saya.. saya dan adik adik dituntut untuk menghidupi keluarga jadi wajib generasi sandwich.. tapi dia dari dulu sampai skrg ...nganggur, makan turu makan turu.. ngomongin pekob sama temen temennya di pos satpam.. beli beras pun ogah ogahan.. bayar SPP nunggak berbulan bulan sampe kami diumumkan.. padahal duitnya ada.. tp Kekeh gak mau keluar.. sampe akhirnya susah semuanya..
    kami keluarga non muslim.. dan ini juga terjadi sama kami.. kami ga suka sama ayah kami makanya kami kurang ajar.. tp hebatnya dia bisa pakai tameng ayat, Hormatilah Ayah Ibumu dari hukum Taurat, taatilah orang tuamu didalam Tuhan karena haruslah demikian.. tp itu ayat dipake.. buat nyerang kami.. tp dia ga mau lakukan yang tertulis: hai bapa bapa janganlah menyakiti anakmu dan memberikan syak (keburukan) dalam hatinya dalam pengertian segala keperluan kami dipertanggung jawabkan sebagaimana mereka juga mau kami lahir.. dan efeknya ialah.. saya sampai skrg sangat membenci pernikahan.. saya umur 28 th dan saya tidak memiliki perasaan suka dan cinta yang tulus kepada wanita karena saya tidak mau mengulang histori dan tidak mau di peralat oleh feminis, yang mana itu juga tercermin oleh Mama saya yang suka mengatakan hal hal buruk kepada saya ketika saya tidak sesuai ekspektasi dan sebagai pelampiasan atas kejahatan ayah saya terhadap dia, namun dia tidak mampu balas sehingga saya yang laki laki satu satunya bisa dicaci maki dan mama saya merasa berhak atas itu.. mama saya sudah minta maaf sama saya tapi saya gabisa lupa.. dan skrg saya tinggal sendiri benar2 seorang diri dan mama saya sering ajak baikan tp saya masih sulit
    disekolah, dirumah.. adalah neraka untuk saya.. dan saya bener bener mau ngejauh saja.. bahkan orang2 terus mengomentari saya ayo cari pasangan.. ayo nikah.. ayo cari jodohmu jangan diam saja.. TANPA MAU PAHAM APA YG SAYA ALAMI SEHINGGA ORANG SEENAKNYA BILANG SAYA ANEH INI ITU.. F** THEM AL

    • @cholifatin6913
      @cholifatin6913 Год назад

      Turut bersedih dgn apa yg km alami bro, semoga km bisa menemukan orang (sahabat, psikolog, religious clerk yg bisa km percaya), dan bisa membantumu keluar dari luka batinmu. Semangat ya, km pasti bisa.

  • @divinerlady773
    @divinerlady773 Год назад +3

    Anak broken home tercipta dari orangtua yang tidak siap baik secara fisik maupun mental untuk mempunyai keturunan dalam hal ini ialah membangun rumah tangga yang tentram sentosa, bertanggung jawab penuh dan saling pengertian,,,
    kasih sayang satu sama lain sebagai pasangan seumur hidup untuk mengarungi perbagai warna kisah bahtera rumah tangga!!
    untuk itu wahai calon ortu siapkah kalian memikul beban dan juga tugas mulia ini? jangan sengsarakan, telantarkan calon calon anak yang telah Allah rahmatkan nanti kepada kalian ketika kelak kalian sah untuk menjalin ikatan suci rumah tangga!! jika tidak lebih baik jangan!!!
    karena menikah adalah pilihan,
    Menikah adalah jalan hidup,
    menikah adalah komitmen untuk saling bekerja sama membangun Cinta bukan jatuh Cinta!

  • @abdulrahman9399
    @abdulrahman9399 Год назад +38

    Sangat setuju, saya seorang pengajar, dan dari sekian banyak siswa yg saya hadapi hanya 15 persen yg bisa matematika dasar, maupun literasi bahasa.

    • @ardhiandwi5866
      @ardhiandwi5866 Год назад +1

      Saya baru mengajar SMA,,dan kaget ternyata masih ada siswa SMA yg gak bisa baca tulis 😮

    • @mzhadv5186
      @mzhadv5186 Год назад

      @@ardhiandwi5866 bener bang? itu udah ketinggalan bgt

    • @mzhadv5186
      @mzhadv5186 Год назад +1

      bener, saya korbannya, kalo dilihat dari masa lalu sewaktu duduk di bangku sekolah, ilmu yang diajarkan 20% ada di pikiran saya, sisanya otodidak sewaktu kuliah

    • @ardhiandwi5866
      @ardhiandwi5866 Год назад +3

      @@mzhadv5186 iya bener,,dan ternyata gak cuma di sekolah saya aja yg ada kasus buta huruf,,ternyata penyebabnya gara2 aturan sekolah tidak boleh ada siswa yg tidak naik kelas,,makanya entah kondisinya kaya apa murid tetep bisa naik ke kelas selanjutnya,,dan berlanjut sampai SMA

  • @openilah2719
    @openilah2719 Год назад +5

    Terimakasih pak guru sudah membangun kesadaran terhadap bangsa ini,,,semoga yang menonton dapat merenung dan menentukan langkah selanjutnya untuk menentukan jalan terhadap manusia2 Indonesia yang aneh2 ini,,,dari berbagai suku, budaya, kepercayaan, Ras, Agama

  • @hendrachandra993
    @hendrachandra993 Год назад +2

    Terima kasih pak guru... Saya mualaf sangat suka mendengar pak guru gembul... Banyak ilmu dan manfaat dr pak guru... Semoga allah subhanahuwataala memberi kesehatan dan keridhoan kepada pak guru aamiin

  • @HeriYanto-lz5cz
    @HeriYanto-lz5cz Год назад +4

    Mantap guru.. makanya kita sulit maju. Yg lulusan s1 aja saya sangat kehidupannya memprihatinkan sampai ke keturunnya.❤❤

  • @syahrulluthfi32
    @syahrulluthfi32 Год назад +32

    Setelah mendengar penjelasan pak guru. Saya berpikir bahwa Ilmu parenting perlu diajarkan sejak SMA dan perkuliahan

  • @arifinilham5800
    @arifinilham5800 Год назад +28

    Benar apa yang dikatakan pak guru. Saya kelas 2 smk jurusan perangkat lunak, awal sekolah saya kaget kerena di kota saya cuma ada satu jurusan itu dan saya pikir pasti orang2 yang jago atau suka teknologi terutama di bagian ngoding. Ternyata sangat tidak sesuai ekspektasi, jangankan teman guru saya aja gak paham bahasa pemrograman, dia cuma ngasih video youtube terus disuruh tiru (kalau cuma dari yutub, saya gak perlu masuk smk a*j**g, saya juga bisa belajar di rumah sendiri). Terus ngasih latihan, ketika kita gak tau dan nanya Dijawab "liat aja di videonya". Penyesalan terbesar dalam hidup saya.
    Itu baru gurunya, murid nya jauuuuuhh lebih Gob1lok. Memindah file aja gak tau, membuat laporan di ms word berantakan, cuma bisa copas (siap satu copas semua), html dasar aja gak paham.... Hadeeh. Belum lagi pelajaran umum

    • @x_alfariz
      @x_alfariz Год назад +1

      Kuliah juga s1 juga sama, dosen cuman spam video youtube

    • @dwihusnawan7324
      @dwihusnawan7324 Год назад +2

      manfaatin komunitas yang ada, di telegram, fb, discord dll

    • @arifinilham5800
      @arifinilham5800 Год назад +1

      @@dwihusnawan7324 iya, tapi kan percuma juga saya sekolah bang

    • @topanmotv1260
      @topanmotv1260 Год назад

      anjing masak anak rpl aja ga paham ms word sih di kota lu? ini teh beneran ?

    • @PhilosophyXMotivation
      @PhilosophyXMotivation Год назад

      Guru makan gaji buta jirr wkwk

  • @daviahmad2032
    @daviahmad2032 Год назад +5

    Haturnuhun sudah mewakili apa yang ingin saya sampaikan dan pernah saya alami sebelumnya. Saya harap pak guru ada solusi atau pendapat dalam kelanjutan video ini, untuk bisa menyampaikan dan menyadarkan orang tua yang masih memiliki kecenderungan exploitasi anak sebagai objek keinginanya. Walaupun sudah terjadi, tapi saya sampai sekarang selalu ingin bisa menyampaikan dan menyadarkan ortu yang pernah melakukan hal serupa pada saya, bawasanya, hal itu tidak baik. Saya selalu akan merasa bersalah, jika hal ini tidak pernah saya sampaikan pada ortu saya, dan niatan sayapun tidak lagi ingin menyalahkan mereka, tapi lebih mengingatkan untuk bahan renungan evaluasi diri, dan kejadian inipun sempat berulang keponakan saya, walaupun tidak kontras dan intens pada saya dahulu, karena tempat tinggal yang beda, hanya di momen tertentu. Saya dan kaka sayapun kadang pake cara yang sama, membentak dan menakuti anak agar nurut dan patuh. Walaupun setelahnya saya menyadari, itu hal yang tidak baik di lakukan, tetapi ntah kenapa, begitu emosi dirasa lebih sulit di kendalikan hal itu muncul sebagai alat. jadi, point saya.
    1.tahapan kesadaran seperti apa yang bisa memutus mata rantai ini agar pulih dan sembuh.
    2. Cara menyampaikan kesalahan yang pernah di lakukan ortu padanya, agar bisa di terima dengan baik dan asertif tanpa tendesi menyudutkanya.
    mugia paguru kersa, haturnuhun 😂🙏

  • @RadioTajwid
    @RadioTajwid Год назад +3

    Tidak hanya orang tua, tapi guru2 juga byk yg mendoktrin dan mengarahkan ke siswanya sesuai keinginan guru, guru dipaksa oleh sistem pendidikan di sekolah yg mengharuskan siswa pintar di disiplin ilmu pilihan kurikulum.. karena mata pelajaran di sekolahpun itu tidak banyak menari minat siswa.. siswa bahkan melampiaskan kekecewaaannya dengan bergembira saat jam kosong.. udah rahasia umum anak sekolah di indonesia suka Jam Kosong.. nasib anak2 sekolah, bila di rumah menghadapi omelan ortu, di sekolah menghadapi tugas yg tsk sesuai dgn minatnya dr guru..

  • @punchy_jigokumaru
    @punchy_jigokumaru Год назад +56

    sewaktu smp dan sma, saya selalu ranking top 10, paling bawah. merasa sangat buduh, dan kalau ulangan saya sering bergantung sama teman. nilai pun pas-pasan dan terkadang remedial. benar-benar suram lah. wkwkkwkwk... (padahal di masa ini, saya punya waktu penuh fokus belajar).
    sedangkan sewaktu kuliah, dan tamat, tiba-tiba saya bisa lulus dengan ipk 3.85.
    saya sendiri, benar-benar bingung kenapa bisa begitu?. padahal sewaktu kuliah saya jauh lebih introvert daripada saat saya smp dan sma. jarang bercengkrama. tiap hari urutan kegiatan saya hanya : kuliah->pulang->kuliah->pulang (karena fokus mesti membagi waktu, untuk mengerjakan tugas dengan kerja sampingan).
    saya menduga, apakah mungkin karena di perkuliahan, model pendidikannya lebih menekankan pada pemahaman daripada hafalan?
    kenapa bisa begitu ya pak guru?

  • @riowahono5920
    @riowahono5920 Год назад +4

    Susah memilih metode apa untuk mengajari anak, karena masing masing anak beda perlakuan.
    Intinya anak harus mendapatkan porsi yang tepat antara hukuman dan kasih sayang sesuai tumbuh kembangnya. Karena kita mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan dia secara mandiri.

  • @fansuralanifaq5132
    @fansuralanifaq5132 Год назад +2

    tugas orang tua itu mendampingi anak berproses menemui takdir tuhanya dgn cara melihat kearah mana kecenderungan bakat si anak bukan memaksakan obsesinya orang tua.ini sy terapkan didlm keluarga & dampak dr cara ini anak² menjadi enjoy menghadapi semua mata pelajaran serta minat utk belajar jd tinggi krn tdk merasa tertekan.
    alhamdulillah anak sy yg pertama saat ini kuliah beasiswa S2 di rusia kemudian yg kedua baru selesai S1 disalah satu universitas negri dibandung yg rencananya akan lanjut kuliah S2.
    "jd ortu hindarilah membentak apa lg maki² anak dgn kata² menyakitkan".

  • @Dedek-cx4kn
    @Dedek-cx4kn Год назад +4

    Tambahan untuk Guru Gembul. Hal lain yang membuat anak2 bodoh karena doktrin agama saat ini yg semakin mematikan nalar dan daya pikir kritis. Semakin negara itu masyarakat nya mabok agama semakin mundur dan ketinggalan masyarakatnya dalam bidang sains dan teknologi.

    • @Reza-Afdal
      @Reza-Afdal Год назад +2

      Wkwkwk bukan doktrin agama tapi doktrin interpretasi yang salah tentang agama

    • @Dedek-cx4kn
      @Dedek-cx4kn Год назад

      @@Reza-Afdal what ever, tapi tetap saja bawa embel2 agama di dalamnya.

    • @kadruntv
      @kadruntv Год назад

      @@Dedek-cx4kn betul,yg jadi permasalahan ajaran / doktrin agamanya

  • @ilhamwan
    @ilhamwan Год назад +22

    Dan tidak sedikit orang tua yg berpikiran seperti itu tapi anaknya malah nambah terus setiap tahun. Melebihi kapasitas mereka untuk membiayai, mendidik dan membahagiakan anaknya😂

    • @roihanbarier
      @roihanbarier Год назад

      biasanya mereka adalah orang2 yg masih percaya akan ungkapan "banyak anak banyak rezeki", tapi tanpa diimbangi dengan usaha yang sepadan. akhirnya anak jadi korban.

    • @MuhammadFaisalHidayat
      @MuhammadFaisalHidayat Месяц назад

      Manusia macam itu biasanya cuma berpikir kalau anak itu objek, aset dan investasi. 😂😂😂

  • @budisuhendro437
    @budisuhendro437 Год назад +4

    Semoga semakin memberi pencerahan bagi kita semuanya. Keluarga adalah pokok dari pendidikan karakter. Bukan cuma anak2, orang tua juga wajib belajar dan berbenah diri, kemana tujuan ideal, anak dan orang tua kerjasama untuk meraih kondisi ideal tsb.
    Sama2 maju, sama2 mengerjakan perannya masing2.
    Semoga bangsa kita makin maju, makin berbudipekerti luhur, makin bermartabat. Amin🙏

  • @marcopolo9707
    @marcopolo9707 Год назад +2

    Semakin anda "membuka" mata kepada realita yang hidup disekitar, semakin berat untuk bisa kembali ke diri sendiri lho pak guru...afterall...kita semua cuma manusia biasa sumbernya salah.
    Hati hati pak guru...youll change before you even realize.
    Like those people who went back from war

  • @alexsujatmiko931
    @alexsujatmiko931 Год назад +7

    Saya tinggal di LN banyak sekali rekan kerja saya yg mengatai saya bodoh. "Stupido lah!" Kebanyakan mereka yg mengatai itu rata2 orang yg haus pengakuan Dari orang lain dengan pamer2 "prestasi2"nya bahwa ia pernah bekerja puluhan tahun di A B C dll. Tapi kasihan juga mereka punya anak 4 / 6 di umur 40an tahun Masih saja kerja bukannya buka usaha sementara saya Masih 25 mereka selalu bilang you never be successed in life. Saya bilang you're right.
    Mereka bilang you're stupid saya bilang sorry indeed I am. Kok malah sebel ya mereka dengan confidence saya. 🧸 Saya baik di depan mereka cuman saya doakan mereka celaka diem2. 😅

  • @juandahiosi4024
    @juandahiosi4024 Год назад +3

    Ya , di mana mana sudah banyak kekerasan pada anak yang di lakukan oleh orang tuanya sendiri , hujan hujanan di marahin , main air di kamar mandi di marahin , mandi di sungai di marahin , baju kotor di marahin , bahkan sudah malam gak tidur tidur juga di marahin , dll .
    Dan mungkin itulah sebabnya banyak pembulyan di sekolah karna anak yang suka nge buly itu sebenarnya juga di rumah di buly oleh orang tuanya atau di marahin atau karna tidak ada kebebasan di rumah akhirnya tertekan dan strees , tetapi karna mereka bingung melampiaskanya ke siapa akhirnya mereka melampiaskan kepada teman di sekolahnya yang di anggap lemah .

  • @ritamukhtar4532
    @ritamukhtar4532 Год назад +4

    Ayah saya setres sejak kami masih kecil,sebab semenjak ayah masih bujang sampai ayah punya anak enam,harta ayah,uang ayah sering dicuri oleh nenek,kalau nenek ditegur,jawaban nenek melahirkan ayah sengsara,menyusui ayah sengsara,karna ayah tertekan mentalnya sejak kami kecil,maka kami(sebagian anak2 ayah)berkerja sejak kecil.untunglah adik saya yg kedua sukses ekonomi,setelah adik saya sukses maka mental ayah berangsur2 setabil.intinya:perekonomian ayah dikacaukan oleh nenek.

    • @atmajazone
      @atmajazone 8 месяцев назад

      Intinya duitlah penyembuh mental manusia

  • @AwangAditya
    @AwangAditya Год назад +7

    Pak guru ini sangat paham seluk beluk dan masalah soal sistem pendidikan dan selalu punya pandangan cara untuk mengatasi masalah tersebut, sepertinya sangat cocok diangkat jadi menteri perdagangan 🙏🏻

  • @Lucifera007
    @Lucifera007 Год назад +11

    Terima kasih pak guru saya semakin memantapkan diri untuk tidak memiliki anak di usia saya yang ke 30 bahkan saya bersyukur bisa melawan hasrat bodoh saya untuk menikah di usia muda.

    • @gunturjanuar4686
      @gunturjanuar4686 Год назад

      Bener bang, jangan asal bikin anak

    • @franggiekastella
      @franggiekastella Год назад

      Aku juga gak berfikiran untuk tidak menikah walaupaun di kasih aset muka yg cakep tetap aja menikah itu harga yang sangat mahal untuk di jalankan dengan benar.

    • @raein4335
      @raein4335 Год назад

      sama..

  • @ringgoklana1374
    @ringgoklana1374 Год назад +4

    Negri kita tercinta ini lebih jago dlm hal memproduksi anak dari pada mendidik anak..😁😁

    • @ken2dw
      @ken2dw Год назад

      Kalau dulu sih iya, banyak anak bisa disuruh beternak dan bekerja di ladang bapaknya yg sangat luas. Gak usah sekolah gak masalah

    • @ringgoklana1374
      @ringgoklana1374 Год назад

      @@ken2dw klw kondisi ekonomi nya oke mgkin gak masalah tp ketika hidup pas2an dan gak bisa mengontrol kelahiran dgn menyandarkan pada kata2 klasik bahwa "Banyak anak banyak rejeki" tapi faktanya banyak yg brdampak pada pertumbuhan anak2 nya dgn kurangnya perhatian dan pengasuhan,dan itulah salah satu penyebab banyak nya anak2 terlantar di negri ini.

  • @ekasupariyanti2288
    @ekasupariyanti2288 Год назад +3

    Setuju! Saat para orang dewasa bahkan tidak benar2 tahu apa alasan dibalik alasan mengapa harus berkeluarga, mengapa mau memiliki anak dan tidak benar-benar paham kapasitas diri mereka as person, as individu, as parents, this is what happenes.
    Semoga calon2 orang tua bisa terbuka matanya dan tidak lagi menjadikan anak sebagai investasi, pun orang tua bukan paylater. We are individu and we are responsible of our own lives. Thanks to Pak Guru Gembul untuk such an eye-opening contents.

  • @griyadiy9121
    @griyadiy9121 Год назад +10

    Gemes banget pingin nge share video ini tapi takut diserang, wkwkwk.. Secara di lingkunganku masih banyak banget perilaku ortu yang seperti itu.
    Sudah cukup puas saya mengalami hal buruk di masa kecil. Dan saat ini saya telah belajar parenting agar bisa menjadi ortu yg baik.
    Sementara ini hasil yang saya rasakan adalah:
    * anak saya selalu dekat dengan saya, curhat apapun pada saya.
    * dia tidak butuh caper2 ke oranglain karena dirumah cukup mendapat perhatian ayah ibunya.
    * nilai di sekolah walaupun jelek dia tidak takut menunjukkan pada saya. Biasanya dia bilang "aku udah belajar tapi dapat segini, ini susah banget, gimana ya biar aku bisa paham? "
    * aku bebaskan cita2 dia. Sementara masih belum fix dia mau jadi apa.😅 Dulu sempat mau jadi chef, jadi model, jadi artis, sekarang udah berubah lagi pingin jadi youtuber gaming 😁. Semoga dia bisa meraihnya apapun itu yang penting cita2nya baik.

  • @athenaadhisty9035
    @athenaadhisty9035 Год назад +3

    Benr pak guru. Dulu waktu aku kecil sering di bentak di marahi bpk ku. Sekarang aku udah dewasa. Sering g percaya diri, sering takut bersosialisasi dan sering menyendiri.😢

  • @ultraseven9172
    @ultraseven9172 Год назад +18

    76,8% kekerasan pada anak berada di lingkungan keluarga dan penggunaan kekerasan dalam mengasuh anak sangatlah berpengaruh pada kemampuan kognitif dan perkembangan otak anak yang menyebabkan Neuron mengalami keterlambatan dalam menerima informasi. Selain itu, faktor yang menyebabkan rata-rata pelajar Indonesia secara kemampuan kognitif dibawah standar karena faktor ekonomi masyarakat Indonesia dan Pak Nadiem di podcast deddy Corbuzier pernah berkata bahwa adanya kejomplangan kualitas pendidikan antara sekolah2 unggulan dan sekolah yang berada di pedesaan yang mana sekolah unggulan yang didominasi siswa dengan background ekonomi menengah keatas dengan sekolah di daerah pedesaan dengan latar belakang ekonomi yang menengah kebawah, sekolah negeri unggulan di Indonesia mendapatkan skor PISA yang jauh di atas rata2 skor Indonesia sedangkan sekolah swasta di pedesaan mendapat skor PISA yang sangat buruk.
    Pak Guru Gembul, dari hal itu sudah sangat jelas bahwa kondisi finansial merupakan hal yang paling berpengaruh terhadap kecerdasan anak karena anak yang berasal dari orang tua yang mampu secara ekonomi mampu menyekolahkan anaknya di sekolah yang bergengsi dengan kualitas guru yang sudah terjamin sedangkan anak dari latar ekonomi menengah kebawah atau bahkan terpuruk terpaksa masuk ke sekolah dengan kualitas gurunya dibawah rata2. Hal itu tidak hanya berlaku di Indonesia dan itu pun berlaku di Brazil yang mana rata-rata sekolah swasta di Brazil mendapat nilai PISA di atas Finlandia sementara sekolah negeri mendapat nilai PISA di bawah Peru.

    • @kmk981
      @kmk981 Год назад +1

      Yg jadi pertanyan saya,tausah omong yg di kampung sekolah negri d Kota kesenjangan sangat jauh kwalitasny dibandingkan sekolah swasta,..sedangkan yg sering kita dengar dana pendidikn kita besar,yg jadi pertanyan saya apakah biyaya oprasional sekolah swasta (memang di tanggung oleh siswa) lebih besar dari dana oprasional yg diberikan negara kepada sekolah negri,..kira2 pak nadim brani bahas ini tidak...

  • @fajarsulaiman4069
    @fajarsulaiman4069 11 месяцев назад +1

    ustad makasih informasinya, berkat video ini saya berjanji akan mendidik anak sesuai yg disampaikan ustad, walaupun dulu saya korban setidaknya sekarang saya bisa memutus mata rantai tradisi bodoh yg diturunkan turun menurun ke anak 😊.

  • @rayiiswara3989
    @rayiiswara3989 Год назад +2

    Biar saja ada yang marah. Yang marah itu adalah orang yg mungkin tersindir, melakukan hal yang seperti pak Guru bilang. Miris memang, ga tau bagaimana nanti bangsa kita akan terbentuk. Kalau dibiarkan, bangsa kita akan jadi bangsa yang underdog

  • @verisuwarno
    @verisuwarno Год назад +5

    Stunting memang salah satu masalah besar di Indonesia, prof guru.

  • @x1xy-1-xz
    @x1xy-1-xz Год назад +7

    Pada dasarnya tidak ada murid yang bandel. Yang ada adalah murid salah sekolah atau jurusan. Sebagaimana yang kita tahu, pendidikan kita sebenarnya tidak berkeadilan sosial bagi seluruh pelajar karena semua pelajar disamaratakan, padahal mereka memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sesuai potensinya. Akibatnya, sebagai rasa frustasi, jadilah mereka anak bandel dan bodoh.

  • @pixel3compaq533
    @pixel3compaq533 Год назад +2

    jelas menjadikan anak sebagai objek itu salah, tapi memberikan anak kebebasan tanpa aturan juga salah, karena orang tua diberikan kewajiban mendidik anak dengan akhlak, anak sejak dini sudah seharusnya dikenalkan hak dan tanggung jawab, agar setelah dewasa mereka punya bekal yang cukup, pendidikan itu tidak melulu tentang prestasi akademik, tapi perilaku dan Budi pekerti itu jauh lebih penting, betapa mengerikannya lingkungan anak-anak baik di sekolah atau dirumah yang terlalu bebas tak terbatas, hasilnya bisa ditebak, angka pelecehan dan kekerasan sudah sangat mengerikan, oleh karena itu pendidikan Al-Qur'an tetap yang utama untuk seorang muslim, saya setuju dengan Pa Guru pada beberapa hal,. tetapi tidak dihal yang lainnya🙏

  • @yudibagus3704
    @yudibagus3704 Год назад +2

    Mulailah dari diri sendiri sebagai orang tua. Pola asuh yang salah dari orang tua kita jangan diterapkan ke anak kita. Tetapi penting untuk tidak menimpakan kesalahan ke orang tua kita. Dengan begitu terputuslah mata rantai problem pola asuh yang salah.
    Yuk mulailah dari diri kita.... Tks pak Guru Gembul

  • @faisalhusain4828
    @faisalhusain4828 Год назад +3

    Sangat dilema sih ada orang tua yang memanjakan anaknya sejak dini hingga membuat anak merasa tidak perlu bersusah payah dalam berusaha untuk mencapai tujuan. Di sisi lain, tidak sedikit anak yang dalam didikan keras orangtua justru menjadi mandiri sampai ada yang sukses... Memang betul kita tidak boleh terlalu keras kpda anak tapi Memanjakan anak sesuai keinginan sendiri merupakan bom waktu yang akan mencelakakan kita kelak (ex anak direktorat pajak) ... Just other side opinion

  • @mulyo7
    @mulyo7 Год назад +4

    YANG PERLU DI BENAHI SEKARANG ADALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA, KALAU KAYAGINI TERUS NGGAK PERNAH MAJU SDM INDONESIA, NGABISI DUIT AJA SEKOLAH, SAMA SOAL PEKERJAAN DI INDONESIA HARUS DI BENAHI.

  • @gagajulianda3336
    @gagajulianda3336 11 месяцев назад +2

    Saya ngaku sejak sekolah sangat bodoh matematika pas saat kuliah lama2 sudah bisa, intinya cintailah apa yang dipelajari 😅

  • @educadex-ex3sh
    @educadex-ex3sh Год назад +2

    Pembahasan ini sangat menarik Pak Guru. Ijinkan saya juga untuk beropini. Saya juga heran ketika pendidikan model kekerasan dan tekanan seperti itu selalu dibenarkan bahkan bukan orang tua saja tapi juga orang - orang muda. Apakah orang - orang muda yang bakalan menjadi calon orang tua? Membenarkan pendidikan keras penuh tekanan terhadap anak ingin meneruskan apa yang dialami ketika mereka kecil?
    Pendidikan terhadap anak itu bukan dengan rotan dan kepalan tangan, mereka adalah manusia yang memiliki potensi kognitif sama seperti manusia yang lainnya, yang dapat diaktualisasikan lewat perjalanan pendidikan yang diberikan hingga dewasa.

  • @abiaji3
    @abiaji3 Год назад +6

    Suka gua sama pa guru gembul ini berani Spik up apapun dengan data dan analisis nya ❤ sehat terus pa guru

  • @abdulkoharruddin9519
    @abdulkoharruddin9519 Год назад +3

    punten kang, saya punya panangan terbalik, kalo i kaitkan dengan pembelajaran macro! bila seorang pemimpin bisa menciptakan kesetaraan dalam segala sapek, pemeberlakuan sistem bernegara dengan bijak tidak akan semerawut seperti ini. kita bisa belajar dari negara yang dulunya tertekan atau di bayangi dengan ancaman. mereka mampu bangkit untuk besaing atau kometisi. tatanan sosial kita mencermin ari apa yang di tampilkan oleh kepemimpinan negara. seperti jepang dengan sejarahnya nobunaga, korea degan kerajaan gojoseon, dan cina dengan dinasti ming. ketika masa itu menginginkan expansi dari jepang ke cina melalui semenanjung korea, bagaimana korea mempertahankan ancaman hingga saat ini, begitu pula dengan cina mempertahankan ancaman berawal dengan inpansi eropa dengan ovium, mereka membangun negara dengan kebijakan pemimpin negaranya, investasi negara tentang pendidikan ada yang salah. dengan menyatukan anggaran kependidikan dengan insentip para pengajar, seharusnya ini di pisahkan saja. agar sarana dan pra sarana belajar lebih produktif. contoh mirisnya seorang guru honorer, yang memimpikan menjadi ASN, maka dengan kebutuhan saja di mencukupi. maka dapat dipastikan qualitas mengajarnya akan buruk. akhirnya semua guru berusaha berbisnis dengan siswa. dengan memlalui komite sekolah. masih banyak lagi kasus yang bermuara kepada kepemimpinan negara selama 9 tahun terakhir, negara sibuk membangun dirinya, namun mengabaikan jiwanya... mengapa yang di bawah selalu menyalahkan pemimpin, bukan memperbaiki diri masyarakat itu sendiri, coba renungkan lagi kang guru dengan dikotomi masyarakat dengan kepemimpinan. bila kesempatan sama dengan kesetaraan tidak lah mungkin jadi kacau balau seperti saat ini.
    mungkin ukapan pemimpin dengan masyarakat seperti 1 buah pisau mermata 2, sama sama tajamnya. bagaimana agar ketajaman ini bisa harmoni dan tidak saling menikam, dibutuhkannya kesetaraan. baru bisa kolaborasi, dengan demikian sistem tatanan sampai paling redah bisa baik, capaian capaian, pendidikan, ekonomi, kesejahteraan, dan berkehidupan sosial menjadi adil dan makmur bisa terwujud.
    kita bisa menuju semua itu, dengan negara lain menjadi ancaman bangsa ini. bila ini menjadi pola dasar maka kita akan besungguh sungguh memperjuangkan semua itu. seperti perjuangan 45. maka tatanan sosial hidup dengan qualitas yang di harapkan, ( mungkin ini terlalu utopis ). semua filosopi dunia hanya 3, input, proses, output, kelahiran, kehidupan, kematian, begitu juga dengan hal lain. maka mejalankan negara pun sedrhana hanya 3 itu, merdeka, pemerintahan, kehancuran.

    • @ME72045
      @ME72045 Год назад

      entahlah saya dengarnya seperti dari karangannya 1984

    • @deetechprojects
      @deetechprojects Год назад

      Urusan negara itu bukan hanya pendidikan aja pak.. banyak aspek yg harus diperbaiki di Indonesia, dan menurut saya pribadi baru sekarang ada pemimpin yang benar2 tulus mau membangun Indonesia ini, karena pemimpin2 sebelumnya lebih cenderung memikirkan diri dan partainya saja. Indonesia masih berproses untuk menjadi lebih baik, mudah2an pemimpin selanjutnya bisa amanah dan mampu melanjutkan perbaikan bangsa ini.

    • @abdulkoharruddin9519
      @abdulkoharruddin9519 Год назад

      @@deetechprojects saya tidak sependapat dengan anda, justru pendidikan merubah segalanya. iqra, "bacalah" namun semua amal itu dari ilmu, maka dibutukan pendidikan ahklak untuk para pemimpin agar dapat membuat kebijakan yang arif. guru, di gugu dan ditiru, sama halnya dengan pemimpin, patut ditiru, hal baik maupun hal buruk pasti ditiru, karena itu yang di pertontonkan. saya mengingkan pemimpin membuat peraturan merampas aset pejabat yang tidak jelas dan tidak wajar. untuk pemerataan kesempatan dalam semua hal. munkin masih banyak yang di perdebatkan. ketidak setujuan saya.

    • @deetechprojects
      @deetechprojects Год назад

      @@abdulkoharruddin9519 saya gak bilang pendidikan gak penting lho pak... semua aspek/bidang sedang diperbaiki termasuk pendidikan juga, karena gak mungkin hanya memperbaiki satu bidang saja, semua harus diperbaiki dan itu butuh waktu yang tidak sebentar, permasalahan bangsa ini sistemik, satu sama lain saling berpengaruh...
      Klo masih kurang disana sini ya wajarlah.. namanya juga masih berproses, yg penting prosesnya terus berjalan untuk menjadi lebih baik lagi...

    • @abdulkoharruddin9519
      @abdulkoharruddin9519 Год назад

      @@deetechprojects maka dari itu jangan parsial memanang kebutuhan bangsa ini, harus di bahas secara holistic. sepertini jika pembahasan konten secara parsial menjadikan iterpretasi yang ambigu. proporsi seimbang harusnya di kemukakan jangan hanya satu angle. sehingga pihak lain mencari pembenaran atas ketidak sepahaam. anda sendiri depensif dengan pernyataan sebelumnya. maka mencari pembenaran atas statment sebelumnya. anda terjebak dalam pola pikir yang keliru.