Alhamdulillah penjelasannya sangat jelas dan detail, Kita semua tentu bisa mengikuti salah satu pendapat tanpa mencela yg lain, saya pribadi memilih ikut yg mengharamkan sebagai bentuk kehati-hatian.
Yang meyakini pendapat ulama yang mengharamkan tidak perlu merendahkan/menghina yang mengikuti ulama yang percaya bahwa bunga bank halal. Begitu juga sebaliknya.
Ini bukan masalah merendahkan,ini menyangkut perkara halal dan haram menyangkut antara surga dan neraka,perlu kehati"an dalam perkara ini,akan tetapi beliau sendiri sebagai pendakwah tidak bisa mengambil sikap dan pendapat yg kuat...dalam artian beliau ragu dalam perkara ini.dalam islam apabila ada keragu"an dalam suatu perkara maka tinggalkanlah,demi menjaga kehati"an.wallahu A'lam
@@mohamadrobih4749 Saya tidak melihat demikian (keragu-raguan), beliau menyajikan berbagai pendapat ulama dan beliau tidak merasa lebih hebat dari para ulama terdahulu tersebut. Sekarang terserah Anda, mana yang membuat anda lebih tentram. Bukankah Rasulullah SAW juga sudah bersabda yang maksudnya kurang lebih kebenaran adalah yang hati anda merasa tentram terhadapnya. Saya yakin, sebagian besar ulama (atau semuanya) bersepakat bahwa tidak boleh merendahkan orang lain.
@@massoetari9586 Saya tidak melihat ada yang sengaja menghalalkan yang haram atau sebaliknya. Keduanya, Menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal, sama buruknya (Bahkan Rasulullah SAW dalam Surah At-Tahrim pun ditegur oleh Allah SWT karena mengharamkan bagi dirinya sesuatu karena untuk menyenangkan istrinya)
Pembahasannya mantap, tidak sebelah pihak saja, tapi perbedaan pendapatnya baik dalam satu mażhab ataupun antar mażhab dijelasin semua dan masalah taqlidnya juga dijelasin, selain itu jajaran para ustaż ini selalu memgatur dan memberikan penjelasan bagaimana cara taqlid antar mażhab yang baik dan benar. Mantap adil !
Tidak adil, karena tidak menjelaskan dalil/alasan pihak yg mengharamkan, seolah menutupi pihak satunya, hanya menerangkan yg menghalalkan. Jadi pemirsa tidak mendapatkan informasi yg seimbang
@@AgungUdel-kj8gbmenurut saya sesuatu dikatakan riba bila ada unsur eksploitasi didalamnya. Seperti mengambil keuntungan dari orang yg tidak mampu atau lagi kesulitan. Orang yg seharusnya kita bantu tapi justru kita cari keuntungan. Misal meminjamkan uang kepada orang dg bunga besar, dan kita tau bahwa orang itu tidak punya pilihan selain melakukan pinjaman kepada kita.
Tausiah ini sangat menginspirasi. kita perlu membiasakan bahwa berbeda pendapat itu biasa. ukuwah islamiah harus dikedepankan. kita tidak boleh membenci saudara seiman hanya karena berbeda pendapat. betapa mudahnya kita dipecah belah jika itu terjadi. yang terpenting dalam mengambil pilihan diniatkan mencari ridlo Alloh.
Kami yg pernah bekerja di bank InsyaAllah pas dalam menilai pendapat mana yg benar. Kenapa? Karena kami tau persis secara tehnis praktek bisnis bank. Jadi menurut kami bunga bank itu riba dan haram. Janganlah lindungi kemungkaran hanya dengan istilah dan retorika.
Teman ane ada mantan kerja bank, terus dia berhenti dan vocal memerangi praktek bank, terutama kepada teman2 sesama kerja dulu, setelah ditanyai ternyata dia berhenti karna gak diangkat jadi pegawai tetap karna gak achieve target, terus sakit hati.. mulai lah memerangi bank... Tapi saya yakin sodara ini pasti tidak demikian...amin..
Sependek pemahaman sy Bunga dr tabungan itu syubhat,,dan hal yg syubhat lebih dekat dengan haram,,sedangkan bunga pinjaman bank jelas ribanya,,Alhamdulillah Allah telah memberikan petunjuk kepada sy dengan sumber Al-Qur'an dan hadist serta melalui para ulama dan ustadz yg amanah, semoga para muslimin dan muslimat dimanapun berapa selalu diberikan petunjuk yg benar dan lurus oleh Allah Subhanahuwata'ala,,Aamiin
Ada ulama ahli tafsir ahli fiqih yang lebih faham agama dari kamu yang berpendapat bahwa bungan bank bukan riba. Semoga kamu segera diselamatkan dari faham wahabi
- Pinjaman "Tanpa Bunga" riba bagi Peminjam, karena Peminjam mendapat keuntungan sedang Pemberi dirugikan penurunan mata uang/inflasi. Apalagi pinjaman bukan karena kebutuhan hidup tapi kegiatan ekonomi produktif. - Pinjaman "Berbunga" dengan suku bunga tinggi diatas nilai Inflasi+Rasio keuntungan usaha itulah yang benar2 Riba.
Bagi yg menganggap bunga bank itu Riba silahkan jauhkan diri dan jangan terlibat dg bank, dan bagi yg masih merasa mendapat manfaat dari bank silahkan juga menggunakan bank.
Kl semua haram....nyimpan uang dirumah saja jngn di bank, emang org bank cuma srh nyimpankan uang lu, tanpa dibayar, satpamnya jg tanpa dibayar...trs mrk yg jg uangmu anaknya lu yg ngasih makan.....tapi pd kenyataannya ustad dan pejabat org2 muslim rekeningnya pada gendut, ktk dikasih bunga ya diem aja....jf org mbok jngn sok suci
Terimakasih pa ustad ,jd dikembalikan kpd orang per orang jd kalau ,saya berpendapat halal jd boleh dong,semoga jd pahala utk pa ustad aamiin ,semoga Alloh meridloinya perbuatan kita semuanya
Wuihh ngeri ... bunga dihalalkan .. Alhamdulillah Allah tnjukan video ini, makasih ustadz atas penjelasannya yang lumayan detail,, Saya semakin yakin ambil referensi soal riba dari ulama yang jelas mengatakan haram ya haram.
Terimakasih sudah berbagi ilmu ustadz. Dijelaskan dengan gamblang memang ada perbedaan pendapat dari ulama. Silahkan mau ikut ulama yang mengharamkan atau ulama yang menghalalkan. Dengan memberi penjelasan kenapa diharamkan & kenapa halal. 😊
Psk ustad yg menggiring bahwa menabung di bank bunganya halal karna bukan meminjamkan tapi menitipkan..sekarang saya tanya kita nabung atau titip di bank uangnya diem mengendap atau dipake oleh bank?kalo dipake oleh bank berarti bank punya kewajiban untuk mengembalikan! Ini spa namanya kalo bukan PINJAMAN..ustad mengibaratkan tukang parkir..kita nitip motor untuk dijagain benar ini namanya titipan bukan meminjam tapi lain cerita kl motornya dipake ama tukang parkir maka berubah statusnya jadi pinjaman karna situkang parkir wajib mengembalikan..
Ini kajian ilmu, telaah ilmu, bukan perdebatan atau majelis caci maki atau majelis utk saling klaim benar dan salah. Yang beliau sampaikan adalah ilmu fiqih, pandangan2 ulama terkait bunga bank dan hal lain yang terkait. Seyogyanya ilmu ini membuat kita kaya akan khazanah keilmuan, bukan khazanah cacian. Bagi yang sudah punya buku ringkas tsb bs membaca dan menelaan lebih lanjut. Alhamdulillah saya sudah punya bukunya dan ketika membacanya dan mendengarkan pemaparan dari penulis, memberikan tambahan khazanah keilmuan. Tetap jauhi yang namanya RIBA, baik itu berupa BUNGA BANK dan selainnya. Nastaghfirullahaladzim. Wallahua'lam.
Alhamdulillah Allah tnjukan video ini, makasih ustadz atas penjelasannya yang lumayan detail,, semakin yakin ambil referensi soal riba dari ulama & asatidz yg bermanhaj Salaf saja hehehe
sebelum menuduh, elok anda cari tau dlu profile dari ulama2 yang anda katakan berfatwa sesuai selera ^_^,,, anda kalau gak terbiasa dengan masalah keilmuan perbedaan pendapat, jangan susah2 untuk mengikuti diskusi2 keilmuan seperti ini , otak anda terlalu pendek untuk mencerna nya, yakini saja apa yang anda yakini , tanpa merendahkan pihak / ulama lain
Para ulama berdebat dg ilmu... Para netizen berkomentar dg nafsu... Dengarkan saja pendapat para ulama tanpa mencelah sepihak...nanti berdosa.. Soal mau ikut pendapat yg mana silahkan saja... Ingat ilmu kita tdk cukup utk disandingkan dg mereka..👍
Syi'ah pun punya Ulama dan ulama mereka sepakat bahwa Al-Qur'an yang sekarang itu kurang harusnya bukan 30 Juz tapi kurang 17 juz lagi . Kira2 kalo mereka berfatwa atau berpendapat lantas kita mengikuti pendapat mereka karena itu baik Dimata kita. Bagaimana agama ini bisa kuat tidak hancur kalo semua pendapat kita dengar lalu kita terapkan karena hanya tittle ulama sedangkan Dalil Qur'an dan hadits shahih kita tidak utamakan. Allahu'alam.
@@muhamadfebrian8117 kalau mereka anggap kurang mestinya mereka bisa tunjukan 17 surah lagi yg mana kan?? Jika tidak itu namanya asbun alias asal bunyi....
@@jantansopan4865 barokalloh, setuju bg, sebagai orang awam baiknya kita pelajari pendapat2 ulama dan cukup pilih mana yg ingin di ikuti, dah cukup, masalah diskusi perbedaan pendapat ulama mana yg terbaik biar ulama aja yg bahas, kita org awam cukup menerapkan pendapat ulama aja, g' usah bikin "ujtihad award" segala 😅
untuk org yg merasa berkecukupan. baik materi/ keilmuan agamnya.. begitu ringanya menasehati.. seakan tdk ada beban.. beda dengn org miskin...ke bank aja begetu sulitnya.. dgn persyaratan yg tdk ia punyai... sebagai org susah... trkadang lebih gampang pinjam dari koprasi.. yg sngt besar bunganya... kasihan skali nasib org kecil...
Buat yg masih ragu bahwa bank itu bukan riba, silahkan kunjungi youtube KH Syakur Yasin. Intinya islam rahmatan lil alamin, bukan agama yg suka mempersulit dan agama terbelakang. Ada jg org2 yg sok suci malah blg promo gopay, ovo, dana, juga riba. Ribet kan hidup mereka.
Yg ingin sy tanyakan: 1. Ada nggak sdrmu yg muslim yg punya simpanan banyak, mau berkerelaan minjamkan uang kpd anda tanpa bunga, yg dianya sngt membutuhkan ? 2. Ada nggak sdrmu yg minjam uang kpd sdrnya, mau mengembalikan dgn jujur sebnyk yg dia pinjam, dan sesuai dgn jadualnya ? 3. Berapa persen sdr muslimnya yg sdh kaya, mau membantu sdrnya yg miskin berupa sedaqoh atau zakat wajib ? Sementara sdrnya banyak yg susah makan, dia yg sdh kaya hari-hari menghabiskan dana utk makan kenyang dgn hidangan yg mahal. Betapa mudahnya kita mengatakan ini riba itu riba, ini sunnah, itu nggak sunnah, tapi kantung bajunya dijahit. 4. Adakah anda bersedeqah setiap hari, kpd siapa ? Astaghfirullah. Jangan Engkau hukum kami karena riba atau krn kebakhilan kami ya Robb.
Orang beriman tak pesimis bgt, Allah maha kaya..jd kalau Allah bilang riba ya riba, kalau Sunnah Rosul ya ikuti.. Percaya dng Rizqi Allah.. taat...apapun yg terjadi.. Pasti Selamat..
1. Yg mantan pekerja di bank, bukan alasan u/ ikut campur menentukan hukum bank. Ini berkaitan dengan keilmuan Islam yg harus objektif 2. Yg berfaham bank itu riba, jaga Akhlaq jgn berkata kasar. Yg suka berkata kasar biasanya orang yg kurang ilmu atau bagian dr semacam sarasen yg punya agenda besar tersembunyi 3. Pembicara di yutub ini berusaha membahas keduanya secara adil, membuka mata kita, bahwa tdk semua ulama kelas tinggi menyatakan itu riba
Setelah kita simak ada banyak ulama yg mengharamkan dan ada pula ulama hanya sedikit yg membolehkan. Sunnah nabi mengingatkan : Tinggalkan yg meragukan dan ambil yg tidak meragukanmu.
MashaAllah keren ,stadz. Jelas semua pendapat ulama. Ga kayak kebanyakan yg maunya pendapat dia aja yg didengar. Harusnya diarea spt ini memang dijabarkan semua pendapat, bukan pendapat kubunya saja
Yang bilang riba seharusnya memboikot hasil ekonomi riba. Jangan pakai HP, jangan pakai mobil, jangan pakai pesawat, jangan pakai pakaian, jangan makan dari hasil pertanian yg dibiayai bank, jangan lewat jalan raya, jangan masuk RS, jangan sekolah, karena mereka dikembangkan dari uang Bank yg riba sehingga yg gagah gitu lho.BOIKOT !!! Sudah tahu riba tapi tetep menikmati hasil ekonomi riba...TERLALU... ibarat buih tak ada daya riaknya saja kencang.
Setuju Gus,, point'nya: 1. kalau emang bank haram ya semua yg kerja, menabung dan kerjasama dgn bank ya berdosa. Fakta nya Zaman skrg semua org pasti menggunakan produk bank. 2. Kalau bank haram, berarti qt tidak boleh menggunakan semua produk bank seperti uang, ATM dsb. Jadi kembali aja pake sistem barter. (Dan kebanyakan sekarang orang2 yg mengharamkan bank terlihat plin plan, dia mengharamkan bank tetapi msh jga pake produk bank. 3. Kalau bank haram, berarti semua nasabah bank di anjurkan utk menarik semua dana nya di bank, dan ini sangat berbahaya. Karena kalau semua bank tutup, maka negara bisa hancur Krn tidak ada pembiayaan. 4. Jadi hukum bank bersifat khilafiyah, yaitu ada berbeda pendapat di antara ulama. Jadi saling menghargai lah, Krn pendapat ulama tersebut pun ada dasar nya juga.
tidak semua transaksi di bank itu mengandung riba/haram tetapi beberapa spt pinjaman kredit saya khawatir itu memang riba.. kalau tapping e card utk toll dsb itu bkn riba tp kreditnya wallahuahlam kecenderungannya menurut saya lebih ke arah riba
Saya hanya mendoakan untuk seluruh jamaah pengajian..semoga diberikan petunjuk oleh Allah agar ditetapkan pada jalan yang diridhai Allah..untuk para narasumber semoga bisa berhati hati lagi jangan sampai menjerumuskan orang awam..semoga Allah menyelamatkan kita semua
Alhamdulillah betil udtad, kalaulah bank dikelola pemerintah dan hasil pungutan untungnya untuk ekonomi umat, impra struktur jalan, jembatan, sekolah, dermaga, landasan kapal terbang dan rumah sakit sifat untuk umat ekonomi umat ini menguatkan tidak termasuk ranah riba. Kalaulah bank swasta baru hntuk pribadi stau kelompol itu dalam unsur meragukn atau bisa termasuk pemikiran yang meragukan (tergolong mendekati riba). Apa lagi bank ittu dari kontek 4 arah yaitu pengusaha, bank, peminjsm dan nasabah umum.
KEPUTUSAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 1 Tahun 2004 Tentang BUNGA (INTERSAT/FA’IDAH) Dengan memohon ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala MEMUTUSKAN MEMUTUSKAN : FATWA TENTANG BUNGA (INTERST/FA`IDAH): Pertama : Pengertian Bunga (Interest) dan Riba Bunga (Interest/fa’idah) adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang (al-qardh) yang di per-hitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/hasil pokok tersebut,berdasarkan tempo waktu,diperhitungkan secara pasti di muka,dan pada umumnya berdasarkan persentase. Riba adalah tambahan (ziyadah) tanpa imbalan yang terjadi karena penagguhan dalam pembayaran yang di perjanjikan sebelumnya, dan inilah yang disebut Riba Nasi’ah. Kedua : Hukum Bunga (interest) Praktek pembungaan uang saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada jaman Rasulullah SAW, Ya ini Riba Nasi’ah. Dengan demikian, praktek pembungaan uang ini termasuk salah satu bentuk Riba, dan Riba Haram Hukumnya. Praktek Penggunaan tersebut hukumnya adalah haram,baik di lakukan oleh Bank, Asuransi,Pasar Modal, Pegadian, Koperasi, Dan Lembaga Keuangan lainnya maupun dilakukan oleh individu. Ketiga : Bermu’amallah dengan lembaga keuangan konvensional Untuk wilayah yang sudah ada kantor/jaringan lembaga keuangan Syari’ah dan mudah di jangkau,tidak di bolehkan melakukan transaksi yang di dasarkan kepada perhitungan bunga. Untuk wilayah yang belum ada kantor/jaringan lembaga keuangan Syari’ah,diperbolehkan melakukan kegiatan transaksi di lembaga keuangan konvensional berdasarkan prinsip dharurat/hajat. Jakarta, 05 Djulhijah 1424H 24 Januari 2004 M MAJELIS ULAMA INDONESIA, KOMISI FATWA
Terima kasih pencerahannya p.ustad... soalnya bang negara mengambil untung sedikit bahkan lebih sedikit dr pada perbankan bang suwasta yg di dirikan oleh pihak islam seperti BMT sidogiri BMT NURI dll... terus kalau tidak di ambil uang administrasi dari peminjam yg di jalankan untuk usaha terus karyawan bank yg melayani nasabah wkt transaksi kan butuh waktu yg di gunakan trus mau di bayar dg apa para karyawan tersebut
Sebagai sikap kehati hatian saya setelah mendengar mempelajari membaca dll. Saya memilih pendapat yang menyatakan bunga bank adalah riba.. menghindari pinjam meminjam di bank, menghindari permodalan dari bank, Dan menurut saya nafsu dunialah yang menggiring manusia ke urusan perbankan.. Alhamdulilah dengan tidak ada pinjaman di bank hati jadi tenang, tidak di kejar kejar duniawi...
Benar sekali kawan, terhadap dua pendpt yg kontra dlm ijtihad dan dlm pengambilan hukum hrsx mengikuti fatwa yg tingkat ke hati hatianx lbh tinggi, bkn mencari pembenaran utk kepentingan nafsu. Allahu a'lamq
Semoga tidak ada yg gagal paham.. Yg dibahas ust ahmad sarwat di Video diatas adalah AQAD TABUNGAN (menyimpan uang di Bank), bukan AQAD BERHUTANG kepada Bank. Perlu dipahami.. hukum fiqih Islam itu membahas aqad nya. Dan dilembaga Bank itu banyak bentuk Aqad, banyak bentuk transaksi dan tentu perlu dibahas satu persatu.. hukumnya bisa jadi berbeda-beda tergantung aqad atau bentuk transaksinya.
Betul. Riba tidak terjadi ketika akad tabungan. Jika mendengar penjelasan ustadz Syarwat. Tp jika akad utang piutang, mestinya berbeda lagi hukumnya riba atau tidak.
Penjelasan ustad ini mmg luar biasa. Yg haram jg detail yg halal jg detail. Trserah pilih yg mana? Krn smpai akhir jaman ga ada penyelesaiannya.. trimakasih ustad atas penjelasanya..
KLu aku mah santai aja KLu masih punya alasan bearti boleh,,,, tapi sekarang alasan itu di jadikan bahan perdebatan masalah nya punya alasan masing-masing,,,,tapi setahu aku yg namanya alasan itu, ngak ada yg benar ,, udah tau salah masih ngeles dengan alasan
kalau memang Ragu tinggalkan tidak usah berurusan dg bank konvensional,meninggalkan sesuatu yg buruk karna allah maka allah akan gantikan yg lebih baek..
BUAT KALIAN YANG CACI MAKI UST. AHMAD SARWAT. Beliau adalah orang yang teguh mengharamkan bunga bank. Terkait kajian ini, ini hanyalah dongeng bahwa ada loh ulama yang tinggi ilmunya tapi berpendapat bunga bank halal. Ini hanya cerita. Kalian jangan kurang ajar. Cek www.rumahfiqih.com/x.php?id=1181554435
Umat Islam tentu harus cerdas juga bahwasanya tidak ada agama tanpa dukungan negara, tidak ada negara tanpa didukung oleh perekonomian dan tidak ada kekuatan perokonomian tanpa dukungan perbankan. kegiatan perbankan yang utama meliputi simpanan, pinjaman, transfer dan jasa layanan lainnya baik dalam negeri maupun layanan luar negeri dan atas keberadaannya tentu harus memberikan manfaat kepada semua lapisan masyarakat, atas dasar itu kehadiran perbankan mutlak diperlukan di negara ini sepanjang dapat membela azas kemanusiaan dan memberi rasa keadilan kepada masyarakat, untuk menentukan halal dan haramnya suatu perkara tentu diperlukan kajian ilmiah untuk menyimpulkannya, dalam hal ini tentu hukum Fiqih bekerja untuk memandu kita dalam rangka menerapkan sebuah hukum yang sesuai atas suatu perkara/keadaan dengan tujuan agar aspek kemanusiaan dan aspek keadilan tidak dilanggar. berdasarkan kajian ilmiahnya beberapa ulama berpedapat bahwa bunga bank tidak haram murni dan tidak halal murni karena karakteristik bunga pada perbankan berbeda dengan karakteristik riba di zaman rosul yang sangat menindas. jika memang penerapan bunga belum dapat dihilangkan dalam perbankan, maka dalam hal ini ulama dan umaro/legislatif yang beriman harus pro aktif mengkaji regulasi perbankan termasuk besaran suku bunga pinjaman agar ditekan serendah-rendahnya alias suku bunga tsb besarannya harus antara ada dan tiada...
Muslim yg pintar adalah yg bisa menjaga diri dari yg haram. Tidak mecari pembenaran meskium ulama fiqh ada yg membolehkan. Krna sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Rosulullah. Sedangkan manusia bisa salah.
Dalam muamalah Beda ahlussunah beda pula dengan pebisnis. Ahlussunah akan memikirkan apakah halal atau haram dan kalau mendapatkan perbedaan pendapat di kalangan ulama maka mereka akan memilih yang lebih dekat dengan dalil dan yang lebih selamat. Tapi bagi pebisnis mereka lebih memikirkan untung atau rugi dan meskipun mereka mencari Fatwa ulama maka mereka akan mencari Fatwa yang paling menguntungkan bagi mereka.
Aslm... Soal riba, dijelaskan dlm al qur'an : Qs. Ar Rum (30): 37-40, -An nisaa'(4): 160-161, -Ali, 'Imran (3): 130-132, Al baqarah, (2): 275-283. Dari ayat -ayat tersebut, dikaitkan dg ijtihad alias fatwa MUI, maka dpt dijelaskan : 1. Riba, adalah setiap transaksi-muamalah yg menimbulkan kecurangan atau manipulasi tertentu, sehingga menambah keberuntungan pd satu pihak dan merugikan pihak lainnya. 2. Manipulasi, itu bisa terjadi bila dilakukan pd jumlah uang yg bertambah dikarenakan adanya unsur pemerasan kpd pihak yg lemah, atau berupa denda keterlambatan ats pembayaran utang atau penundaan penyerahan barang. 3. Riba bisa terjadi pd jual beli, pinjam meminjam, sewa menyewa, hutang piutang, tukar menukar brg, transaksi pembiayaan. 4. Riba Al Fadl, terjadi pd transaksi utang piutang dsn tukar menukar barang dalam hal ada tambahan biaya atau bunga. 5. Riba An Nasi'ah, terjadi pd jual beli dan atau tukar menukar barang dlm hal penundaan serah terima baranh atau pembayaran. Fatwa MUI: yg tergolong Riba adalah: 1. Transaksi Forward: Jual beli valas tdk tunai. 2. Trandaksi Swap : jual valas dg harga sekarang, sambil beli untuk waktu yad. 3. Transaksi Option : Jual hak atas transaksi tertentu yg sudah dilakukan untuk masa depan dg hak option. Juga termasuk Riba : Maisyir : giat perekonomian yg mengandung judi. Gharara : jual beli atau tukar barang dg menyembunyikan kualitas barang. Demikian.. Terima kasih...Wassalam.. Ok
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarahkatuh. Kalau ada perkara seperti ini artinya Syubhat. syubhat adalah perkara yang masih samar hukumnya shg para Ulama berselisih, apakah halal atau haram. Jika kita menemukan perkara semacam ini, maka lebih utama untuk ditinggalka. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Semoga bermamfa'at
masyarakat awam kita tidak terbiasa dengan perbedaan pendapat ulama. karena dia cuma menerima pendapat ulama yang mengharamkan, akhirnya ulama yang menghalalkan di anggap kafir. pemikiran begini banyak berasal dari kaum salafi yang beranggapan semua aspek hukum Islam sudah di contohi nabi. Padahal ulama adalah pewaris nabi yang menjaga Islam tetap sejalan dengan perubahan zaman dengan tetap berdalil kepada quran dan hadist. pada saat nabi hidup. bank belum ada disekitar kehidupan nabi. sehingga hukumnyapun belum ada . ijtihad ulama menghasilkan 2 pendapat. halal dan haram. silahkan dipilih satu pendapat tanpa mengkafirkan yang lain.
justru kalo disampaikan seperti ini, orang yang awam akan cenderung ngambil pendapat yang lebih ringan dong, alias pendapat yang menghalalkan.. bukan malah lebih milih yang mengharamkan.. logika sederhananya kan begitu. toh kalau mau gampangnya aja enak enakan mah ngikut aja ke yang halal, bukan yang haram toh malah tambah ribet.. iya kan? Lagian anda juga ga nyambung ini lagi bahas masalah fiqih muamalah kok malah bawa bawa tokoh tertentu yang suka bilang kafirin orang. nuduh nuduh orang suka bilang ngafirin orang juga hati2 lho takutnya malah anda sendiri kena getahnya
Demi Allah saya selama ikut kajian salafi,tidak pernah denger ulama"nya mengkafirkan orang,yg saya tau itu hanya sebagai nasihat kepada kita agar kita tidak terjerumus kepada kekafiran yg kita tidak sadari.kalau memang salafi selalu mengkafirkan orang,gk mungkin dia mengucapkan salam kepada orang kafir.hati" dengan tulisan antum itu dipertanggungjawabkann kalau memang tuduhan antum itu tidak terbukti.
Itulah...akhir nya negeri g maju maju...ribut mlulu masalah riba riba...liat malaysia berpikir rasional mkanya negeri nya maju..toleransi antar umat nya ok juga.jarang konflik.logikanya....klo ga ada Bank sampean sampean yg super panatik mo nyimpen uang d mana...di arab aja ada bank konven....
ngejelasin bijak, tuga ustz menjelaskan tidak ada yang ditutup-tutupi untk mencerdaskan ummat, nah soal yg ambil keputusan itu kembali pada personal, kita ga bisa menyalahkan yg mengatakan halal atau yg haram karena keterbatasan ilmu kita atas mereka.... jangan dlu berantem kalau belum bisa menerima perbedaan. wallahu a'lam bishowab
Benar, riba itu saling ridha. Dan saling ridha dalam hal ini tidak mengubah hukum riba menjadi halal. Sahabat Abdullah bin Sallam radhiyallahu ‘anhu pernah berpesan kepada Abu Burdah ketika beliau berkunjung ke rumahnya Abdullah, إِذَا كَانَ لَكَ عَلَى رَجُلٍ حَقٌّ فَأَهْدَى إِلَيْكَ حِمْلَ تِبْنٍ أَوْ حِمْلَ شَعِيرٍ أَوْ حِمْلَ قَتٍّ فَلا تَأْخُذْهُ فَإِنَّهُ رِبًا “Apabila kamu mengutangi orang lain, kemudian orang yang diutangi memberikan fasilitas membawakan jerami, gandum, atau pakan ternak maka janganlah menerimanya, karena itu riba.” (HR. Bukhari 3603) Judi juga saling ridha… sebelum bermain, para penjudi bersepakat, siapa yang kalah, harus menyerahkan hartanya. Tapi saling ridha tidak menyebabkan judi menjadi halal. Sogok dan gratifikasi juga saling ridha… sebelum menang tender, vendor sudah mengikat perjanjian dengan oknum pejabat, akan ada bagi hasil setelah proyek selesai. Tidak semua akad menjadi halal karena saling ridha. Yang dipersyaratkan saling ridha adalah jual beli atau perdagangan. Agar hasilnya halal, disyaratkan pelaku akad harus saling ridha. Allah berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan harta orang lain diantara kalian dengan cara batil, kecuali melalui perdagangan yang saling ridha diantara kalian. (QS. an-Nisa: 29) Dalam ayat di atas, ada 2 syarat agar harta yang kita makan tidak terhitung sebagai harta yang bathil: [1] Didapatkan dari hasil perdagangan atau jual beli [2] Dilakukan saling ridha. Demikian… Semoga anda tidak menjadi pengikut preman… Allahu a’lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com) Read more konsultasisyariah.com/30432-bunga-bank-bukan-riba-karena-nasabah-ikhlas.html
Mau bagaimana juga prinsip riba itu menguntungkan yg satu merugikan yg lain.Sementara kita memakai uang kertas yg mengalami inflasi,..ya otomatis kita tersandra dalam riba!Bagaimana tdk,ketika nyimpan uang di rumah 100 juta,..maka 10 tahun kemudian nilai uang 100 juta tersebut akan berkurang,..sadar atau tidak,kekayaan kita telah berpindah ke amerika!!
Sy bukan tertarik sama kontennya, tp ltr belakang Anda comment. Kalau Anda bisa buktikan ustad ini antek2 barat ngga apa, kalau ngga namanya Fitnah juga, tau kan sanksi agama atas fitnah?
Lantaran pendapat ulama' yg menghalalkan bank, sy pernah terjerumus hutang bank. Alkhamdulillah skrg sy taubat dan yakin 1000% kalau bunga bank itu riba
kita ini umat Muhammad Saw ya hrs pegang teguh anjurannya untuk tdk mudh menyalahkan orang lain, ustadz ini kan hnya menjelaskan pendapat para fokoha , selanjutnya tinggal Anda pilih sendiri jngan menyalahkan orang lain yg tdk sefaham dng Anda mari kita sikapi dng bijak
@@aswaddaud195 antum fokus aja bljar sama asatiz antum, jangan gelisah. Surga antum kan asatiz antum yg pegang, kok malah banding2in sama pendapat lain 😀
Datang ke bank untuk mencoret / menghilangkan bunga bank. Jika bisa Alhamdulillah jgn lupa bunga bank yg sdh terlanjur dikeluarkan dan disedekahkan kepada fakir miskin dengan Niat yang baik. Jika mereka menolak tarik semua uang anda dan cari alternatif bank syariah yg lebih baik. Aamiin..
@@chanchandra2447 tp sistimnya sama.bknkah biaya operasional bayar karyawan dll itu pake jasa simpan pinjam apa yg bekerja di bank itu gak di bayar jg biaya perawatan gedung dan kendaraan bank itu coba diambilkan dr dana apa?.bank syariah jg ntr digabung dg bank konvensional.
@@chanchandra2447 di bank konvensional jg boleh kita TDK ambil bunga bank jg mlh senang.saya jg nabung di bank konvensional dan syariah ( sekarang 4 bank syariah merger JD satu nmya bank syariah Indonesia)
Menarik dan sesuai dgn jalan fikiran saya... kita juga harus buka mata thdp perkembangan dunia... bahwa utk menyimpan uang yang aman salah satunya di bank.
Gak usah bingung , dengarkan saja pendapat ust.khalid, ust Firanda, Adi Hidayat, UAS , kalau ke 4 ustad ini satu pendapat berarti itulah hukum yg benar, kecuali kalau mereka berbeda pendapat barulah kita mancari referensi yg lain. Barakallahu fiikum🙏🙏
Subhanallah... Saudaraku Ketika Ulama berbeda pendapat maka yang dijadikan Rujukan adalah Al-Qur'an & Sunnah .. Yang didalamnya tidak ada keraguan sedikitpun .. Mohon maaf ceramah beliau saya dengarkan beliau lebih banyak menggunakan ikhtilaf dari ulama-ulama , Tapi sedikit sekali beliau mengembalikan kepada kejadian2 dijaman Rasulullah dan para sahabatnya yang sudah jelas di dalam Al-Qur'an mereka telah mendapatkan surga.. Semoga kita tidak terjebak di dalam ikhtilaf para ulama . Dan segera kembali kepada Al-Qur'an & Sunnah . Sebagai pembanding kajian beliau Saya sarankan Rekan2 mendengar kajian dari Ust. Erwandi Tarmidzi atau Ust. Ami nurbaits Mereka lebih banyak menukil masalah dari jaman Rasulullah dan para sahabatnya .. sehingga Agama Islam ini terang benderang tidak ada keraguan sedikitpun. Al imam Syafi'i berkata : "Jika terdapat hadits yang shahih, maka lemparlah pendapatku ke dinding. Jika engkau melihat hujjah diletakkan di atas jalan, maka itulah pendapatku" Semoga kita dipersatukan Allah diatas Al-Qur'an & Sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.. Allahu'alam..
begini loh tuanku, ketika suatu hal tidak memiliki definisi yang pasti dari sumber utama yaitu quran dan hadits, maka yang dijadikan rujukan adalah ijma ulama. dalam kasus ini, sistem perbankan yang baru muncul 200 tahun belakangan ini, menjadi sistem unik yang bahkan tidak menemukan fatwa final dari seluruh ulama. lah jika dibawa ke quran hadits ya lebih nggak nemu lagi fatwanya bagaimana karena bahkan ada saja belum, didefinisikan saja tidak, ujung-ujungnya hanya kembali ke dasar, yaitu bahwa riba itu haram. ulama-ulama yang berdebat itu juga tahu riba itu haram. tetapi yang jadi perdebatan adalah apakah bank konv iitu terkandung riba di dalamnya atau tidak.
Perbedaan ulama soal kelebihan nilai dalam hutang piutang tidak pernah selesai. Dalam benak saya, bila ada perbedaan pendapat, berarti keduanya sama-sama tidak tahu. Karena saat sahabat berbeda pendapat, dirujukkan ke rasulullah, semua selesai.
@@kalaukamu3957 kan betul tuh datipada makan gaji hasil tiba tisp hari . Cuma ada 2 pilihan. 1. Masuk grup murtadin. 2. Keluar dsn kerja di bsnk syariah. Mui tdk bisa bikin sertifikat halal unt bank konvensional
@@tidarnapitupulu3676 , goblok, berbuat dosa yang bukan dosa murtad itu masih mending asalkan masih tetap meyakini bahwa perbuatan dosa itu perbuatan haram maka dia masih tetap dihukumi sebagai orang islam dan masih ada harapan mendapatkan ampunan Allāh ketimbang murtad (keluar dari agama islam) yang dosanya berat serta susah untuk bertaubat. Dan orang yang serius menganggap/meyakini dosa murtad (keluar dari agama islam) itu lebih mending ketimbang dosa riba maka dia sendiri yang jadi keluar dari agama islam, apalagi orang yang menyuruh orang keluar dari agama islam maka dia yang terlebih dahulu dihukumi sebagai kafir/murtad/keluar dari agama islam walaupun dia tidak secara langsung mengatakan dirinya keluar dari agama islam. Goblok ! Jaga bacotmu, jing !
@@kalaukamu3957 kan aku kasih solusi. Mau tdk diturutin kan anda sendiri yg mengalami. 1. Murtad ada banyak jalan ke surga. Tidak cuma islam ada hindu budha dll semuanya diridhoi Allsh yang msha Esa. Itu pembukaan pancasila. 2. Keluar dari bank konvensinil siapa takut. Tidak cuma kerja di bank manusia bisa hidup. Tiap hari makan riba sampai anak yg baru lahir juga dikasih susu riba. Daripada
Ringkasan : 1. Muhammad Abduh dalam al Manar : illat riba itu memakan harta orang lain dengan cara yang bathil, dan nominalnya besar. Konsekwensinya kalau kedua belah pihak merasa diuntungkan, walaupun ada kelebihan kecil, maka itu tidak jadi masalah. Karena sudah 'an taroodhin'. 2. Abdul Wahab al Kholaf : juga sama. 3. Syaikh Syaltuth : menyimpan uang di bank bukanlah meminjamkan uang ke bank tapi hanya sekedar titipan. Konsekwensinya pemberian bunga kepada nasabah tidak bisa disebut sebagai riba, tetapi penghargaan, apresiasi untuk tetap bisa menitipkan uang di bank tersebut. 4. Syaikh Ali Jum'ah : ikhtilaf ini yang tidak akan ada ujungnya 5. Syaikh Ali Thontowi : bunga yang didapatkan dari hasil menabung di bank bukan riba, tapi bagi hasil atas usaha bersama (mudhorobah)
Saudara/i muslim ku, sy paham betul bagaimana bisnis di bank trjadi, dan sangat dibenarkan bahwa riba nya jelas dan terang"an, dan sangat merugikan nasabah Jujur sebagian besar dari kita orang intern sendiri sebenarnya paham & ada ketakutan masalah riba ini. Q:Tapi apakah banyak yg sadar? A:Ya sadar...tapi sbagian belum berani resign, krna ketakutan di dunia masih jadi alasan utama (wajar&manusiawi) Alhamdulillah akhir taun kemarin sy baru saja resign. Dan sampai saat ini belom dapat kerjaan, semua saya nikmati & jalani saja. Tujuan saya hanya ingin cari aman dan selamat. Pesan saya: bagi rekan" yg msh bekerja di bank, cepat2lah mencari sumber rezeki yang lain selagi masih ada waktu. Rejeki itu ujian Dimewahkan bukan berarti dimuliakan Disempitkan bukan berarti dihinakan Dua kunci yg meluluskan kita adalah syukur dan sabar "Sungguh Allah tidak menciptakan bahagia hanya dari satu pintu"
Masya Allah..mudah mudahan Allah memberikan kemudahan dalam mencari rezeki yang halal untuk menafkahi keluarga dalam rangka takwa kepada Allah SWT Aamiin yaa robbal alamiin🤲
Siapkah diri kita akan diperangi Alloh Rabbul "Alamin dan Rosul Nya, mari kita muhasabah jangan sampai terperosok dengan RIBA yang jelas diharamkan. Dan terhadap yang haram, mari kita JAUHI yang haram...dan mari kita berhati hati dengan akal yang Alloh Subhanahu Wa Ta'ala titipkan...karena PASTI akan dimintai pertanggung jawabkan....Wallohu A'lam
@@busyairicbo4339 betul.. kalo nonton gak full pasti nganggap yg di perdebatkan apakah riba haran atau halal? Padahal yg dibahas apakah bunga termasuk riba atau bukan.
Semoga kita selalu dibimbing ALLAH supaya kita selalu dijalan yang lurus.. jalan yg diridhoi.. Semoga dijauhkan dari hal yg tidak disukai ALLAH.. semoga ALLAH memilih kan kita jalan terbaik menjalani hidup ini.. Semoga ALLAH mengumpulkan kita di SurgaNYA kelak Dikumpulkan dengan Nabi besar Muhammad sholallahu wata'ala Aamiin
Terima kasih yang upload ini, saya jadi tahu ternyata ulama ulama besar yang tidak diragukan ilmu, kejujuran dan ketulusan nya dalam membela Islam berbeda pendapat dalam masalah ini. Pendapat saya intinya kembali pada diri kita masing masing, yang penting didasari oleh ilmu bukan karena sekedar ikut ikutan karena pada akhirnya setiap manusia akan bertanggung jawab sendiri sendiri secara langsung pada Allah atas apa yang dilakukan nya dan jangan turut menghakimi bila ada saudara kita yang mengambil pendapat yang berbeda dengan kita agar tidak terjadi perpecahan diantara sesama umat Islam.
Beliau ini dr Rumah Fiqih Indonesia. Tentu mengerti ttg fiqih. Jgn dikalahkan dg pendapat kita yg rata2 belum ahli fiqih. Dengarkan, jika tdk cocok ya tinggalkan. Kita menambah keilmuan dlm hal ini.
@@a.e.schanell6737 trus kalau bunga bank haram solusinya bagi orang yg mau pinjam duwit yg ngk ada bunganya dimana?jaman skrng pinjam uang tanpa bunga udh langka, Bisa jg di bilang udh punah.
Yang jadi masalah skrng orang awam yang brelajar agama baru sebatas kulit dengan mudahnya bilang haram kafir dll.. pokoknya selain yg dia yakini salah dan haram.. belajar agama itu multi tafsir.. mengapa bisa dan selalu ada perbedaan pendapat ? Ya karena multitafsir itu.. makanya gausah sok merasa benar.. jangn samakan dengan ilmu eksak (matematika) yang jawabnya pasti.. agama obat hati dan masalah pribadi bukan nafsu untuk di perdebatkan, sehingga menimbulkan kebencian..
Nggak kebalik, anna tadinya ikut ajaran agama bapak i u kakek dan nenek moyang anna, akhir ya karena hidayah dan berusaha mencari ilmu alhamdulillah anna pilih salafi.
SAYA LEBIH SUKA PENCERAHAN USTAD AHMAD SARWAT TENTANG STATUS BUNGA BANK KONVENSIONAL, DARI PADA ULAMA YANG MENCLA MENCLE BIKIN UMMAT BINGUNG,HUKUM RIBA MENURUT TAFSIR MEREKA KALANGAN SOK ALIM
Banyak yg sebagian komentar menanyakan "apakah anda msh menggunakan uang kertas", "apakah msh menggunakan produk bank" Saya lantang menjawab masih...karena terpaksa...saya pernah dengar ceramah dr kutipan syeikh saudi lupa namanya...kita msh dibolehkan dalam artian darurat menggunakan produk bank seperti simpan saldo, nabung ( asal tidak mengharap keuntungan dr bunga walaupun sulit menghindari) dsb....
Saya dah lihat. Dan aneh.. yg bilang bukan riba. Jelas itu adalah utang. Akadnya PT atau individu ke Bank adalah akad utang. Dmna jika kita mnjem 7 miliar maka bsa balikin 13 miliar. Akad nasabah klo titipan, ya g boleh dikelolakan titipan saja. Maka akad yg paling masuk akal nasabah k bank akadnya utang. Buktinya apa? Uang nasabah bertambah. Kan ini bisnis. Klo bisnis saling nanggung. Tpi BANK G MAU NAGGUNG KERUGIAN si peminjam
@@abdullatyief6298 Bank di Mesir sama Bank di Indonesia gak semuanya sama. Ustad Sarwat hanya seoang ulama, jika anda tidak yakin ama pernyataanya silahkan tanya ama ahli ekonomi Islam
@@mikailshakes4514 saya kerja di auditor external mas. Saya meriksa dan hitung ulang keuanga. Bukan hanya satu PT. Di klausul perjanjian jelas PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM, dalam perjanjian ada bunga yg dibayarkan setiap termin. Apa BANK peduli dia untung rugi? Tentu tidak. Ingat ini pinjaman.
@@mikailshakes4514 jika perusahaan tidak bayar ya sita, makanua di klausul sllu ada fixed aset, atau bahkan piutang yg di jamin kan. Simplenya riba itu tmbahan dri hutang, kita hutanh 100 balikin 110. Di bank kita pinjam 100 balikin bisa 200 mas. Beda dgn berbisnis saling rugi dan untung, klo bisnis yg halal dia nyetor modal 100 klo untung bagi untung, klo modal abis ya sama habis . Kalau mas liat neraca keuangan. Pinjaman bank itu tempatnya di liabilitas atau kewajiban dlm hal ini hutang. Klo modal usaha bersama itu masuk ke porsi ekuitas. Dri sini aja dah beda mas. Yg d jelasin ustad sarwat itu pinjaman bank seakan2 di sebut tambahan modal.
alhamdulillah ada hikmh y saya g puya atm .g puya tbungann .gk prnh pinjam uang k bang krn d smping itu tkut g mmpu bayat😁😅 biar saya hidup pas pasann syukuri saja😀😁
Bagai mana dengan bng syariah. Apakah klo tat tdak kena denda. Justru bng syariah ambil untunya skali klo tdk ambil untung dari mana buat byar karywanya. Mhon di jelasin yah.
Jika semua muslim berpendapat biar hidup pas2an asalkan bersyukur, maka yakin Islam akan tetap menjadi agama terbelakang, karna faktanya kalau muslim lemah(termasuk dalam hal ekonomi) maka Islam akan ditindas, dan dikuasai kafir, lihat saja negara ini, ekonomi dikuasai kafir dan asing, teriak2 nyalahin orang, padahal elu yg tolol yg membiarkan kekayaan dikuasai kafir dan asing..
Tdk usah berdebat...ini masalah khilafiah, yg mengharamkan silakan, yg membolehkan jg silakan. Ulama dr kedua belah pihak, pny dasar masing2, ga bakalan bisa ketemu... Saling menghormati saja... Yg jelas kl sdh telanjur hutang/kredit jgn lupa bayar. Jgn berkilah hutang bank riba trus ga mau bayar. Jgn jd org munafik, wkt pinjam blg halal, wkt bayar bilang riba 😂😂😂
Saudara punya bank? Sekarang banyak muncul bank. Baik yg cinvensional, b p r, dan sariah.Adalagi bank jalanan yg biasa disebut rentenir semuaprakteknya riba. Andaikata itu hukumnya halal mingkin akanmuncul dimasarakat uang dijadikan alat untuk praktek riba. punya uang dipinjamkan tapi berbunga.akhirnya jadi subkhad mana halal mana riba. Sebab yang melakukan adalah individu, dus bukan bank
@@VivoY-yq6is Hehehe...gpp berpendapat kredit bank riba, kan saya ndak menyalahkan, saya cm nulis, kl sdh telanjut kredit jgn lupa bayar atau dilunasi. Kan ga adil kl pny pendapat kredit itu riba tp kenyataannya ngajuin kredit, giliran mbayar bilang riba jd ga mau bayar, dan byk loh yg kyk gitu. Cek aja di youtube, buanyak org bangkrut yg mendadak berkata kredit itu riba. Coba kalau sukses kreditnya, saya yakin ga bakal dia blg kredit itu riba 😁
Bukan masalah itu, pendapat ulama kan bisa saja salah. Bukankah begitu? Ijtihad ulama yg benar berpahala 2, ijtihad ulama yg salah berpahala 1. Artinya ulama bisa saja salah pendapat. Tentunya umat diharuskan memilih pendapat ulama yg benar, bukan yg salah. Seharusnya klo emg dia mau menjelaskan yg benar, dia jelaskan yg rojih (pendapat terkuat). Ini baru dinamakan menunjukkan jalan kebenaran. Jadi umat tidak di umat bingung, apalagi disuruh milih. Laaaah umat kan awam, masa disuruh milih halal haram? Disuruh milih mana yg benar? Itupun klo emg ustadznya bener2 memahami secara dalam pendapat ulama, dasar yg menghalalkan dan dasar yg mengharamkan. Baru dia bisa mentarjih (memberikan kesimpulan yg rojih). Klo tidak mampu maka seharusnya dia tidak membahas kedua pendapat, tapi cukup pendapat yg dia ketahui saja.
@@hotaryuzaki baik, terimakasih misal pendapat seorang ulama ttg suatu masalah menurut anda tidak rojih, bagaimana sikap anda pada ulama yg fatwanya tidak rojih?
benar...., lgpl tdk di pungkiri rata2 kebanyakan orang itu sbenrnya banyak yg pinjam dana dr bank. entah itu buat usaha atau buat keperluan yg lain. negara aja punya hutang kok.
Mencari pendalilan nanti ada yg beralibi bukan meminjam tapi menyewa uang ke bank menyewa kan halal jgn lah bermain main dgn hukum allah krn allah mengharam kan riba biarpun bunga nya seribu rupiah tapi ada kelebihan tetap haram daging babi sekilo haram satu potong juga haram kalau digulai pun kuah nya pun haram
Terlepas perbedaan haram dan halal menurut pandangan ulama2 tentang riba... Yg menyiksa adalah sebenarnya HUTANG... Apalagi harus pasti tiap bulan... Pusing boss mdh2an hutang saya lunasss Aminnn..
Pernah dengar doa ini, apakah tidak pernah disampikan agar bergantung hanya kepada allah, saudaraku اللهم اكفني بحلالك عن حرامك وأغنني بفضلك عمن سواك (Allahummak fini bihalalika ‘an haramika, waghnini bifadhlika ‘amman siwaka). Artinya, “Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal, sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain diri-Mu.”
Mantapp... Penjelasan nya, banyak yg keluar dr bank konvensional, setelah keluar bingung cari kerja... Ujung 2nya rumah tangga berantakan.. cerai dg istri... jatuh korban. Fiqih itu kondisional... jgn kaku
Naaaaaah, ini jawaban berdasarkan ilmu akuntansi. Maka ini lbh valid, klo Ulama kan hanya berdasarkan perkiraan apakah itu pinjaman atau bukan. Berarti klo udah jelas pinjaman, maka pendapat yg benar yg mengatakan bunga bank itu riba
Dari dulu yg diributkan bank : riba dimana bank selalu jadi kambing HITAM. Kalau seperti itu sudah pasti fitnah, mmgnya tak ada lembaga lain yang sejenis buanyak poll. bank memberikan pinjaman ujung ujungnya malah dipakai kawin dipakai bisnis lain (side streaming) bahkan dipakai hura2 lalu teriak RIBA, ditagih aja susah belum bawa parang bawa komplotan bahkan mengancam pegawai Bank, ini yg salah Bank atau personal. Hai orang orang yang suka menyalahkan Bank. Kita itu orang berpikir. Riba atau tidak janganlah menJUDGE orang. Allahlah yang memberikan Hidayah. Jika memang Riba maka Allah juga menjatuhkan lembaga lembaga tersebut.
Setuju banget dgn pendapat Sheikh Dr Muhammad Abduh dlm al mannar nya. Menambahi penjelasannya bhw Riba adalah bunga tinggi yg menyekik spt dr rentenir. Kalo bank, meskipun itu konvensional, tdk masuk kategori riba. Di situ bank berperan sbg partner berdagang atau jaul beli dgn penabung ataupun peminjam alias nasabah. Pd hakekatnya semua pelaku ekonomi itu berdagang alias jual beli. Allah mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli, Ref: Al Quran Al baqarah 275. Pegawai menjual tenaga dan keahliannya ke perusahaan, lalu perusahaan membeli dgn membayar melalui gaji bulanan, mingguan atau bisa jg harian. Bunga atau tambahan pembayaran peminjam kpd bank adalah merupakan laba usaha bank dlm jual beli. Bunga atau tambahan pembayaran oleh bank kpd penabung adalah pembagian laba atau keuntungan yg bernilai manfaat bg penabung, shg tentu sj halal. Allah telah menghalalkan jual beli, artinya Allah memberi kemudahan kpd manusia dalam konteks itu. Spy jangan manusia bilang : sedikit2 riba atau haram. Cek kembali al baqarah 275. Transaksi antara penabung, peminjam dan bank yg didasari suka sama suka artinya sepakat dgn SOP bank adalah halal. Please ref ke Al quran An nisa 29.
Jazakallahu khairan..jika tidak ingin bicara terkait riba (margin of interest) adalah perbaikan marwah/stabilitas rupiah, kendalikan inflasi dan tingkatkan pertumbuhan ekonomi. Di sisi bank , perbaiki skim kredit dan terutama utk remedial dan recovery. Sedangkan produk dana hindari produk time deposit... Kembalikan nilai tukarnya dengan dinar dan dirham...
Yg menghalalkan 1. Langsung dijadikan hukum. Halal. Mashaallah... sy tetap lebih mengambil penjelasan uas.uah. ustd. kh.basalamah. ustd ammi. Dan semua yg mengharamkan. Karna setelah sy keluar lepas kan semua kpk.. kpr.. kk... kta.. alhamdulillah tenang dan tiap bulan selalu ada uang lebih. Insyaallah berkah.
![Noob To Max With DRAGON REWORK In Blox Fruits [FULL MOVIE]](http://i.ytimg.com/vi/LnBMOinoOvA/mqdefault.jpg)
Alhamdulillah penjelasannya sangat jelas dan detail,
Kita semua tentu bisa mengikuti salah satu pendapat tanpa mencela yg lain, saya pribadi memilih ikut yg mengharamkan sebagai bentuk kehati-hatian.
Halah...wegah
Dalam Islam itu hanya ada putih bukan hitam putih alias abu2. Dan jangan dekati syubhat.
Yang meyakini pendapat ulama yang mengharamkan tidak perlu merendahkan/menghina yang mengikuti ulama yang percaya bahwa bunga bank halal. Begitu juga sebaliknya.
Jgan menjelekkan dlm perbedaan pendapat kita ini cuma orang awam hanya Allah yg tau semoga Allah sll melindungi kita semuanya
Nah benar tapi kebanyakn orang yg awam slalu merendahkan yg tdk sesuai pendapatnya
Ini bukan masalah merendahkan,ini menyangkut perkara halal dan haram menyangkut antara surga dan neraka,perlu kehati"an dalam perkara ini,akan tetapi beliau sendiri sebagai pendakwah tidak bisa mengambil sikap dan pendapat yg kuat...dalam artian beliau ragu dalam perkara ini.dalam islam apabila ada keragu"an dalam suatu perkara maka tinggalkanlah,demi menjaga kehati"an.wallahu A'lam
@@mohamadrobih4749 Saya tidak melihat demikian (keragu-raguan), beliau menyajikan berbagai pendapat ulama dan beliau tidak merasa lebih hebat dari para ulama terdahulu tersebut.
Sekarang terserah Anda, mana yang membuat anda lebih tentram. Bukankah Rasulullah SAW juga sudah bersabda yang maksudnya kurang lebih kebenaran adalah yang hati anda merasa tentram terhadapnya.
Saya yakin, sebagian besar ulama (atau semuanya) bersepakat bahwa tidak boleh merendahkan orang lain.
@@massoetari9586 Saya tidak melihat ada yang sengaja menghalalkan yang haram atau sebaliknya.
Keduanya, Menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal, sama buruknya (Bahkan Rasulullah SAW dalam Surah At-Tahrim pun ditegur oleh Allah SWT karena mengharamkan bagi dirinya sesuatu karena untuk menyenangkan istrinya)
Pembahasannya mantap, tidak sebelah pihak saja, tapi perbedaan pendapatnya baik dalam satu mażhab ataupun antar mażhab dijelasin semua dan masalah taqlidnya juga dijelasin, selain itu jajaran para ustaż ini selalu memgatur dan memberikan penjelasan bagaimana cara taqlid antar mażhab yang baik dan benar. Mantap adil !
Tidak adil, karena tidak menjelaskan dalil/alasan pihak yg mengharamkan, seolah menutupi pihak satunya, hanya menerangkan yg menghalalkan. Jadi pemirsa tidak mendapatkan informasi yg seimbang
Ini penjelasan yg sangat adil, jelas, lugas, tegas,
Kita ummat bisa memilih, sesuai keyakinan dan kemanfaatan
berarti kalow pinjam uang ke bank tidak haram di karnakan bunga sedikit.berarti jadi rentenir juga tidak haram asal bunga ea jangan gede ya
Tau ah gua jd bingung denger nya😂
@@AgungUdel-kj8gbmenurut saya sesuatu dikatakan riba bila ada unsur eksploitasi didalamnya. Seperti mengambil keuntungan dari orang yg tidak mampu atau lagi kesulitan. Orang yg seharusnya kita bantu tapi justru kita cari keuntungan. Misal meminjamkan uang kepada orang dg bunga besar, dan kita tau bahwa orang itu tidak punya pilihan selain melakukan pinjaman kepada kita.
Trimkasih ustadz penjelasanx ,bermanfaat bget
Tausiah ini sangat menginspirasi. kita perlu membiasakan bahwa berbeda pendapat itu biasa. ukuwah islamiah harus dikedepankan. kita tidak boleh membenci saudara seiman hanya karena berbeda pendapat. betapa mudahnya kita dipecah belah jika itu terjadi. yang terpenting dalam mengambil pilihan diniatkan mencari ridlo Alloh.
Kami yg pernah bekerja di bank InsyaAllah pas dalam menilai pendapat mana yg benar. Kenapa? Karena kami tau persis secara tehnis praktek bisnis bank. Jadi menurut kami bunga bank itu riba dan haram. Janganlah lindungi kemungkaran hanya dengan istilah dan retorika.
Barakallahi fikum ya akhi
Setuju
Kalo boleh tau anda pernah di bank apa?.. dan atasnama siapa?..
Teman ane ada mantan kerja bank, terus dia berhenti dan vocal memerangi praktek bank, terutama kepada teman2 sesama kerja dulu, setelah ditanyai ternyata dia berhenti karna gak diangkat jadi pegawai tetap karna gak achieve target, terus sakit hati.. mulai lah memerangi bank... Tapi saya yakin sodara ini pasti tidak demikian...amin..
Seandainya Anda berbohong pernah bekerja di bank, semoga laknak menyertaimu..
Sependek pemahaman sy Bunga dr tabungan itu syubhat,,dan hal yg syubhat lebih dekat dengan haram,,sedangkan bunga pinjaman bank jelas ribanya,,Alhamdulillah Allah telah memberikan petunjuk kepada sy dengan sumber Al-Qur'an dan hadist serta melalui para ulama dan ustadz yg amanah, semoga para muslimin dan muslimat dimanapun berapa selalu diberikan petunjuk yg benar dan lurus oleh Allah Subhanahuwata'ala,,Aamiin
Ada ulama ahli tafsir ahli fiqih yang lebih faham agama dari kamu yang berpendapat bahwa bungan bank bukan riba. Semoga kamu segera diselamatkan dari faham wahabi
Ya tidak usah pakai produk bank, gak usah pakai atm, gak usah pakai ebangking kembali saja ke zaman purba😊
sangt jelas dan bermamfaat...syukron ..
Penjelasan yg sangat jelas baik yg mengharamkan maupun yg menghalalkan,tinggal kita mau ikut yg mana.
- Pinjaman "Tanpa Bunga" riba bagi Peminjam, karena Peminjam mendapat keuntungan sedang Pemberi dirugikan penurunan mata uang/inflasi. Apalagi pinjaman bukan karena kebutuhan hidup tapi kegiatan ekonomi produktif.
- Pinjaman "Berbunga" dengan suku bunga tinggi diatas nilai Inflasi+Rasio keuntungan usaha itulah yang benar2 Riba.
Setujuh....
Bagi yg menganggap bunga bank itu Riba silahkan jauhkan diri dan jangan terlibat dg bank, dan bagi yg masih merasa mendapat manfaat dari bank silahkan juga menggunakan bank.
Kl semua haram....nyimpan uang dirumah saja jngn di bank, emang org bank cuma srh nyimpankan uang lu, tanpa dibayar, satpamnya jg tanpa dibayar...trs mrk yg jg uangmu anaknya lu yg ngasih makan.....tapi pd kenyataannya ustad dan pejabat org2 muslim rekeningnya pada gendut, ktk dikasih bunga ya diem aja....jf org mbok jngn sok suci
Betull, setuju qita msh perlu jasa bank dlm banyak hal, gak usah munafik
Bank itu nyawa perekonomian, yg tidak butuh jasa bank ya silahkan menjauh,jangan punya rek bank,jangan bilang riba tapi produk nya dipake tiap hari.
Kolom comment netral...aman yg ini tidak ada ghiba
Betul..
Terimakasih pa ustad ,jd dikembalikan kpd orang per orang jd kalau ,saya berpendapat halal jd boleh dong,semoga jd pahala utk pa ustad aamiin ,semoga Alloh meridloinya perbuatan kita semuanya
Wuihh ngeri ... bunga dihalalkan ..
Alhamdulillah Allah tnjukan video ini, makasih ustadz atas penjelasannya yang lumayan detail,,
Saya semakin yakin ambil referensi soal riba dari ulama yang jelas mengatakan haram ya haram.
Terimakasih sudah berbagi ilmu ustadz. Dijelaskan dengan gamblang memang ada perbedaan pendapat dari ulama. Silahkan mau ikut ulama yang mengharamkan atau ulama yang menghalalkan. Dengan memberi penjelasan kenapa diharamkan & kenapa halal. 😊
Psk ustad yg menggiring bahwa menabung di bank bunganya halal karna bukan meminjamkan tapi menitipkan..sekarang saya tanya kita nabung atau titip di bank uangnya diem mengendap atau dipake oleh bank?kalo dipake oleh bank berarti bank punya kewajiban untuk mengembalikan! Ini spa namanya kalo bukan PINJAMAN..ustad mengibaratkan tukang parkir..kita nitip motor untuk dijagain benar ini namanya titipan bukan meminjam tapi lain cerita kl motornya dipake ama tukang parkir maka berubah statusnya jadi pinjaman karna situkang parkir wajib mengembalikan..
Ini kajian ilmu, telaah ilmu, bukan perdebatan atau majelis caci maki atau majelis utk saling klaim benar dan salah. Yang beliau sampaikan adalah ilmu fiqih, pandangan2 ulama terkait bunga bank dan hal lain yang terkait. Seyogyanya ilmu ini membuat kita kaya akan khazanah keilmuan, bukan khazanah cacian. Bagi yang sudah punya buku ringkas tsb bs membaca dan menelaan lebih lanjut. Alhamdulillah saya sudah punya bukunya dan ketika membacanya dan mendengarkan pemaparan dari penulis, memberikan tambahan khazanah keilmuan. Tetap jauhi yang namanya RIBA, baik itu berupa BUNGA BANK dan selainnya.
Nastaghfirullahaladzim.
Wallahua'lam.
Menurut saya begitu seharusnya kita sebagai muslim. Bukan hanya caci maki.
Saya ingin sekali beli buku ini ustd, gemana caranya?
Ini adalah penjelasan yg sangat bagus.
Alhamdulillah Allah tnjukan video ini, makasih ustadz atas penjelasannya yang lumayan detail,, semakin yakin ambil referensi soal riba dari ulama & asatidz yg bermanhaj Salaf saja hehehe
Nur Cholis Udin tarimasis ustad udah d jeulaskan
Betul
Ust Erwandi ulama lurusss
Kg nanya bro
Erwandi wahbabi
Ustadz yg fatwanya sesuai selera....menyenangkan. semoga mampu mempertanggungjawabkan dihadapan Allah swt
sebelum menuduh, elok anda cari tau dlu profile dari ulama2 yang anda katakan berfatwa sesuai selera ^_^,,,
anda kalau gak terbiasa dengan masalah keilmuan perbedaan pendapat, jangan susah2 untuk mengikuti diskusi2 keilmuan seperti ini , otak anda terlalu pendek untuk mencerna nya, yakini saja apa yang anda yakini , tanpa merendahkan pihak / ulama lain
Fatwa sesuai selera ?? Otak mu picek 😂😂 bacot Wahabi kalau gak sesuai pemahaman langsung vonis
Para ulama berdebat dg ilmu...
Para netizen berkomentar dg nafsu...
Dengarkan saja pendapat para ulama tanpa mencelah sepihak...nanti berdosa..
Soal mau ikut pendapat yg mana silahkan saja...
Ingat ilmu kita tdk cukup utk disandingkan dg mereka..👍
ulama' juga manusia biasa dan ada ulama yg menerima rasuah utk ikut cakap pemerintah yg jahil.
jgnlah bodoh sangat dong-key follow you.
Ulama juga ada yang ilmunya sudah mumpuni dan ada juga yang ala kadarnya
Syi'ah pun punya Ulama dan ulama mereka sepakat bahwa Al-Qur'an yang sekarang itu kurang harusnya bukan 30 Juz tapi kurang 17 juz lagi .
Kira2 kalo mereka berfatwa atau berpendapat lantas kita mengikuti pendapat mereka karena itu baik Dimata kita.
Bagaimana agama ini bisa kuat tidak hancur kalo semua pendapat kita dengar lalu kita terapkan karena hanya tittle ulama sedangkan Dalil Qur'an dan hadits shahih kita tidak utamakan.
Allahu'alam.
@@muhamadfebrian8117 kalau mereka anggap kurang mestinya mereka bisa tunjukan 17 surah lagi yg mana kan??
Jika tidak itu namanya asbun alias asal bunyi....
@@jantansopan4865 barokalloh, setuju bg, sebagai orang awam baiknya kita pelajari pendapat2 ulama dan cukup pilih mana yg ingin di ikuti, dah cukup, masalah diskusi perbedaan pendapat ulama mana yg terbaik biar ulama aja yg bahas, kita org awam cukup menerapkan pendapat ulama aja, g' usah bikin "ujtihad award" segala 😅
untuk org yg merasa berkecukupan. baik materi/ keilmuan agamnya.. begitu ringanya menasehati.. seakan tdk ada beban.. beda dengn org miskin...ke bank aja begetu sulitnya.. dgn persyaratan yg tdk ia punyai... sebagai org susah... trkadang lebih gampang pinjam dari koprasi.. yg sngt besar bunganya... kasihan skali nasib org kecil...
Hijrah setelah ninggalin riba.. benar2 sangat melelahkan dan berat.. hanya satu kuncinya terus yakin dan berusaha
Buat yg masih ragu bahwa bank itu bukan riba, silahkan kunjungi youtube KH Syakur Yasin. Intinya islam rahmatan lil alamin, bukan agama yg suka mempersulit dan agama terbelakang. Ada jg org2 yg sok suci malah blg promo gopay, ovo, dana, juga riba. Ribet kan hidup mereka.
Ijin share.. mimin
Yg ingin sy tanyakan:
1. Ada nggak sdrmu yg muslim yg punya simpanan banyak, mau berkerelaan minjamkan uang kpd anda tanpa bunga, yg dianya sngt membutuhkan ?
2. Ada nggak sdrmu yg minjam uang kpd sdrnya, mau mengembalikan dgn jujur sebnyk yg dia pinjam, dan sesuai dgn jadualnya ?
3. Berapa persen sdr muslimnya yg sdh kaya, mau membantu sdrnya yg miskin berupa sedaqoh atau zakat wajib ? Sementara sdrnya banyak yg susah makan, dia yg sdh kaya hari-hari menghabiskan dana utk makan kenyang dgn hidangan yg mahal.
Betapa mudahnya kita mengatakan ini riba itu riba, ini sunnah, itu nggak sunnah, tapi kantung bajunya dijahit.
4. Adakah anda bersedeqah setiap hari, kpd siapa ?
Astaghfirullah. Jangan Engkau hukum kami karena riba atau krn kebakhilan kami ya Robb.
Judul bukunya apa ya?
setuju 👍👍
Orang beriman tak pesimis bgt, Allah maha kaya..jd kalau Allah bilang riba ya riba, kalau Sunnah Rosul ya ikuti.. Percaya dng Rizqi Allah.. taat...apapun yg terjadi..
Pasti Selamat..
Sayuti....pada kenyataannya emang demikian....g ada saudara yg mau pinjemi uang disaat kita butuuuh, dan akrnya ke bank lah
@@emanizar479 kasih dong ...solusi konsulatatif produktifnya bukan penhakiman saja ,...
1. Yg mantan pekerja di bank, bukan alasan u/ ikut campur menentukan hukum bank. Ini berkaitan dengan keilmuan Islam yg harus objektif
2. Yg berfaham bank itu riba, jaga Akhlaq jgn berkata kasar. Yg suka berkata kasar biasanya orang yg kurang ilmu atau bagian dr semacam sarasen yg punya agenda besar tersembunyi
3. Pembicara di yutub ini berusaha membahas keduanya secara adil, membuka mata kita, bahwa tdk semua ulama kelas tinggi menyatakan itu riba
juygfgg
kok
.
.juhhhuh7uuuyyyy
Setelah kita simak ada banyak ulama yg mengharamkan dan ada pula ulama hanya sedikit yg membolehkan. Sunnah nabi mengingatkan : Tinggalkan yg meragukan dan ambil yg tidak meragukanmu.
Bagi lo bank convensional meraggukn ,tp bagi yg lain kaga .
Utk anda sebaiknya ditinggalkan. Utk orang lain ya terserah mereka.
MashaAllah keren ,stadz. Jelas semua pendapat ulama. Ga kayak kebanyakan yg maunya pendapat dia aja yg didengar. Harusnya diarea spt ini memang dijabarkan semua pendapat, bukan pendapat kubunya saja
Ustadz sarwata berat sebelah, beliau tidak menerangkan alasan/dalil ulama yg mengharamkan, hanya menerangkan alasan ulama yg membolehkan
@@distributormuslim5192 karena yg mengharamkan dah banyak dan umum didengar
ada yang versi lengkapnya kok semua dibahas @@distributormuslim5192
Yang bilang riba seharusnya memboikot hasil ekonomi riba. Jangan pakai HP, jangan pakai mobil, jangan pakai pesawat, jangan pakai pakaian, jangan makan dari hasil pertanian yg dibiayai bank, jangan lewat jalan raya, jangan masuk RS, jangan sekolah, karena mereka dikembangkan dari uang Bank yg riba sehingga yg gagah gitu lho.BOIKOT !!! Sudah tahu riba tapi tetep menikmati hasil ekonomi riba...TERLALU... ibarat buih tak ada daya riaknya saja kencang.
Ini orang sama juga dgn ustadz amat kawat soal bid'ah. Jangan naik pesawat, dgn lewat tol, dgn paket hp dst karena itu tak ada di zaman nabi.
@@aswaddaud195elu Wahabi yang gagal paham soal bid'ah, gak pernah ustadz Ahmad sarwat mengatakan soal bid'ah seperti itu blok goblok 😂
Setuju Gus,, point'nya:
1. kalau emang bank haram ya semua yg kerja, menabung dan kerjasama dgn bank ya berdosa. Fakta nya Zaman skrg semua org pasti menggunakan produk bank.
2. Kalau bank haram, berarti qt tidak boleh menggunakan semua produk bank seperti uang, ATM dsb. Jadi kembali aja pake sistem barter. (Dan kebanyakan sekarang orang2 yg mengharamkan bank terlihat plin plan, dia mengharamkan bank tetapi msh jga pake produk bank.
3. Kalau bank haram, berarti semua nasabah bank di anjurkan utk menarik semua dana nya di bank, dan ini sangat berbahaya. Karena kalau semua bank tutup, maka negara bisa hancur Krn tidak ada pembiayaan.
4. Jadi hukum bank bersifat khilafiyah, yaitu ada berbeda pendapat di antara ulama. Jadi saling menghargai lah, Krn pendapat ulama tersebut pun ada dasar nya juga.
Bank gak haram, yang haram ribanya
tidak semua transaksi di bank itu mengandung riba/haram tetapi beberapa spt pinjaman kredit saya khawatir itu memang riba.. kalau tapping e card utk toll dsb itu bkn riba tp kreditnya wallahuahlam kecenderungannya menurut saya lebih ke arah riba
Ada yang bilang riba haram ada yang bilang riba halal, menurut saya "Sebaiknya tinggalkan perkara yang syubhat"
Ini bukan syubhat. Jelas sdh di haram kan. Allah lah yg melaknat. Q
Riba tetep haram Allah berfirman dan rosul berucap loh. Merasa bodohlah kalau udah Allah berfirman dan rosul berucap
Riba itu hukumnya haram, itu sudah jelas. Yang menjadi perdebatan adalah bunga itu riba atau bukan riba.
Bukan riba halal. Istilahnya rancu.
Riba tetap haram. Yang dibahas ini bunga bank halal atau haram.
Riba itu ulama sepakat haram, yg kilafiah yg terjadi skarang bank itu riba apa bukan, karena perbankan baru
Saya hanya mendoakan untuk seluruh jamaah pengajian..semoga diberikan petunjuk oleh Allah agar ditetapkan pada jalan yang diridhai Allah..untuk para narasumber semoga bisa berhati hati lagi jangan sampai menjerumuskan orang awam..semoga Allah menyelamatkan kita semua
tinggal pilih kiri atau kanan..
Kalau anda aja yg ngasih tausiah gimana kira2 pak?
@@zulkhalikomentarnya itu merupakan tau siang juga, mengingatkan jamaah dan ahmat kawat supaya jgn tersesat dan menyesatkan. Paham otakmu.
@@aswaddaud195 Keren dong... Komentar jua tau siang.
Dasar Wahabi isi otak seuprit suka nuduh orang sesat.
@@aswaddaud195 Gampang menganggap sesat. Wahabi hebat paling lurus.
Alhamdulillah betil udtad, kalaulah bank dikelola pemerintah dan hasil pungutan untungnya untuk ekonomi umat, impra struktur jalan, jembatan, sekolah, dermaga, landasan kapal terbang dan rumah sakit sifat untuk umat ekonomi umat ini menguatkan tidak termasuk ranah riba. Kalaulah bank swasta baru hntuk pribadi stau kelompol itu dalam unsur meragukn atau bisa termasuk pemikiran yang meragukan (tergolong mendekati riba).
Apa lagi bank ittu dari kontek 4 arah yaitu pengusaha, bank, peminjsm dan nasabah umum.
ALHAMDULILLAH Ustadz Ahmad Syarwat dan 2 Ustadz yg sy hormati tp maaf namanya sy tdk tau, mudah2an banyak pahalanya, terima kasih
KEPUTUSAN FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Nomor 1 Tahun 2004
Tentang
BUNGA (INTERSAT/FA’IDAH)
Dengan memohon ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala
MEMUTUSKAN
MEMUTUSKAN : FATWA TENTANG BUNGA (INTERST/FA`IDAH):
Pertama : Pengertian Bunga (Interest) dan Riba
Bunga (Interest/fa’idah) adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang (al-qardh) yang di per-hitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/hasil pokok tersebut,berdasarkan tempo waktu,diperhitungkan secara pasti di muka,dan pada umumnya berdasarkan persentase.
Riba adalah tambahan (ziyadah) tanpa imbalan yang terjadi karena penagguhan dalam pembayaran yang di perjanjikan sebelumnya, dan inilah yang disebut Riba Nasi’ah.
Kedua : Hukum Bunga (interest)
Praktek pembungaan uang saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada jaman Rasulullah SAW, Ya ini Riba Nasi’ah. Dengan demikian, praktek pembungaan uang ini termasuk salah satu bentuk Riba, dan Riba Haram Hukumnya.
Praktek Penggunaan tersebut hukumnya adalah haram,baik di lakukan oleh Bank, Asuransi,Pasar Modal, Pegadian, Koperasi, Dan Lembaga Keuangan lainnya maupun dilakukan oleh individu.
Ketiga : Bermu’amallah dengan lembaga keuangan konvensional
Untuk wilayah yang sudah ada kantor/jaringan lembaga keuangan Syari’ah dan mudah di jangkau,tidak di bolehkan melakukan transaksi yang di dasarkan kepada perhitungan bunga.
Untuk wilayah yang belum ada kantor/jaringan lembaga keuangan Syari’ah,diperbolehkan melakukan kegiatan transaksi di lembaga keuangan konvensional berdasarkan prinsip dharurat/hajat.
Jakarta, 05 Djulhijah 1424H
24 Januari 2004 M
MAJELIS ULAMA INDONESIA,
KOMISI FATWA
maaf akhy apa pendapat antum tentang orang yg berniat hanya menabung/menitipkan/menyimpan uang di bank dalam jumlah yang tidak banyak/sedikit
Keputusan Mui itu perlu di ingat sebagai bagian dari ijtihad bukan wahyu yang sifatnya ijmak bro
Terima kasih pencerahannya p.ustad... soalnya bang negara mengambil untung sedikit bahkan lebih sedikit dr pada perbankan bang suwasta yg di dirikan oleh pihak islam seperti BMT sidogiri BMT NURI dll... terus kalau tidak di ambil uang administrasi dari peminjam yg di jalankan untuk usaha terus karyawan bank yg melayani nasabah wkt transaksi kan butuh waktu yg di gunakan trus mau di bayar dg apa para karyawan tersebut
Sebagai sikap kehati hatian saya setelah mendengar mempelajari membaca dll.
Saya memilih pendapat yang menyatakan bunga bank adalah riba.. menghindari pinjam meminjam di bank, menghindari permodalan dari bank,
Dan menurut saya nafsu dunialah yang menggiring manusia ke urusan perbankan..
Alhamdulilah dengan tidak ada pinjaman di bank hati jadi tenang, tidak di kejar kejar duniawi...
Benar sekali kawan, terhadap dua pendpt yg kontra dlm ijtihad dan dlm pengambilan hukum hrsx mengikuti fatwa yg tingkat ke hati hatianx lbh tinggi, bkn mencari pembenaran utk kepentingan nafsu. Allahu a'lamq
Paragraph pertama bagus. Paragraph kedua sok yes..
Mntap ustad, terimah atas ilmunya
Penjelasannya mantap. Tks.
Semoga tidak ada yg gagal paham..
Yg dibahas ust ahmad sarwat di Video diatas adalah AQAD TABUNGAN (menyimpan uang di Bank), bukan AQAD BERHUTANG kepada Bank.
Perlu dipahami.. hukum fiqih Islam itu membahas aqad nya. Dan dilembaga Bank itu banyak bentuk Aqad, banyak bentuk transaksi dan tentu perlu dibahas satu persatu.. hukumnya bisa jadi berbeda-beda tergantung aqad atau bentuk transaksinya.
Betul. Riba tidak terjadi ketika akad tabungan. Jika mendengar penjelasan ustadz Syarwat.
Tp jika akad utang piutang, mestinya berbeda lagi hukumnya riba atau tidak.
Penjelasan ustad ini mmg luar biasa. Yg haram jg detail yg halal jg detail. Trserah pilih yg mana? Krn smpai akhir jaman ga ada penyelesaiannya.. trimakasih ustad atas penjelasanya..
KLu aku mah santai aja KLu masih punya alasan bearti boleh,,,, tapi sekarang alasan itu di jadikan bahan perdebatan masalah nya punya alasan masing-masing,,,,tapi setahu aku yg namanya alasan itu, ngak ada yg benar ,, udah tau salah masih ngeles dengan alasan
kalau memang Ragu tinggalkan tidak usah berurusan dg bank konvensional,meninggalkan sesuatu yg buruk karna allah maka allah akan gantikan yg lebih baek..
Totalitas gak boleh punya rekening di bank & pake uang kertas soalnya itu produk bank.
Iyaaa jangan pake uang kertas
mbok ya berpikir widely....
BUAT KALIAN YANG CACI MAKI UST. AHMAD SARWAT. Beliau adalah orang yang teguh mengharamkan bunga bank. Terkait kajian ini, ini hanyalah dongeng bahwa ada loh ulama yang tinggi ilmunya tapi berpendapat bunga bank halal. Ini hanya cerita. Kalian jangan kurang ajar. Cek www.rumahfiqih.com/x.php?id=1181554435
Bank syariah bunganya lebih banyak..
Umat Islam tentu harus cerdas juga bahwasanya tidak ada agama tanpa dukungan negara, tidak ada negara tanpa didukung oleh perekonomian dan tidak ada kekuatan perokonomian tanpa dukungan perbankan. kegiatan perbankan yang utama meliputi simpanan, pinjaman, transfer dan jasa layanan lainnya baik dalam negeri maupun layanan luar negeri dan atas keberadaannya tentu harus memberikan manfaat kepada semua lapisan masyarakat, atas dasar itu kehadiran perbankan mutlak diperlukan di negara ini sepanjang dapat membela azas kemanusiaan dan memberi rasa keadilan kepada masyarakat, untuk menentukan halal dan haramnya suatu perkara tentu diperlukan kajian ilmiah untuk menyimpulkannya, dalam hal ini tentu hukum Fiqih bekerja untuk memandu kita dalam rangka menerapkan sebuah hukum yang sesuai atas suatu perkara/keadaan dengan tujuan agar aspek kemanusiaan dan aspek keadilan tidak dilanggar. berdasarkan kajian ilmiahnya beberapa ulama berpedapat bahwa bunga bank tidak haram murni dan tidak halal murni karena karakteristik bunga pada perbankan berbeda dengan karakteristik riba di zaman rosul yang sangat menindas. jika memang penerapan bunga belum dapat dihilangkan dalam perbankan, maka dalam hal ini ulama dan umaro/legislatif yang beriman harus pro aktif mengkaji regulasi perbankan termasuk besaran suku bunga pinjaman agar ditekan serendah-rendahnya alias suku bunga tsb besarannya harus antara ada dan tiada...
Muslim yg pintar adalah yg bisa menjaga diri dari yg haram. Tidak mecari pembenaran meskium ulama fiqh ada yg membolehkan. Krna sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Rosulullah. Sedangkan manusia bisa salah.
Ini yg kami mau Pak ustadz..telaahannya rasional tdk kaku ..dan berargumentasi. Selamat Pak Ustadz..mtr nuwun..wassalam.
Cba dgrkn pndapat yg pro, yg kontra... Mrk org berilmu,bhkn mufassir. Laaah, yg komen mncela ilmux gk smp seujung kuku syekh2 yg dsebutkan... Ikuti yg ykin, tinggalkn klo ragu... Simpel aja.
..
Alhamdulillah ini mencerahkan, mengurangi ketakutan pada bank konvensional
Setuju,, sudah dijelaskan juga tadi, silakan mau pilih yang kanan atau yg kiri, sesuai dengan keyakinan masing-masing
Iblis juga berilmu, apa lantas iblis boleh diikuti???
@@rendikurniawan9042
Patokan mana iblis dan mana bukan kita tak tau.. jgn karena tak sesuai dgn pemahamanmu lalu menuduh iblis
Dalam muamalah Beda ahlussunah beda pula dengan pebisnis.
Ahlussunah akan memikirkan apakah halal atau haram dan kalau mendapatkan perbedaan pendapat di kalangan ulama maka mereka akan memilih yang lebih dekat dengan dalil dan yang lebih selamat.
Tapi bagi pebisnis mereka lebih memikirkan untung atau rugi dan meskipun mereka mencari Fatwa ulama maka mereka akan mencari Fatwa yang paling menguntungkan bagi mereka.
hormati perbedaan kang 😄
Hormati perbedaan kang 😄
Menurut anda kan ya.? Bukan menurut Al Qur'an dan as Sunnah tho?
Aslm... Soal riba, dijelaskan dlm al qur'an : Qs. Ar Rum (30): 37-40, -An nisaa'(4): 160-161, -Ali, 'Imran (3): 130-132, Al baqarah, (2): 275-283.
Dari ayat -ayat tersebut, dikaitkan dg ijtihad alias fatwa MUI, maka dpt dijelaskan :
1. Riba, adalah setiap transaksi-muamalah yg menimbulkan kecurangan atau manipulasi tertentu, sehingga menambah keberuntungan pd satu pihak dan merugikan pihak lainnya.
2. Manipulasi, itu bisa terjadi bila dilakukan pd jumlah uang yg bertambah dikarenakan adanya unsur pemerasan kpd pihak yg lemah, atau berupa denda keterlambatan ats pembayaran utang atau penundaan penyerahan barang.
3. Riba bisa terjadi pd jual beli, pinjam meminjam, sewa menyewa, hutang piutang, tukar menukar brg, transaksi pembiayaan.
4. Riba Al Fadl, terjadi pd transaksi utang piutang dsn tukar menukar barang dalam hal ada tambahan biaya atau bunga.
5. Riba An Nasi'ah, terjadi pd jual beli dan atau tukar menukar barang dlm hal penundaan serah terima baranh atau pembayaran.
Fatwa MUI: yg tergolong Riba adalah:
1. Transaksi Forward: Jual beli valas tdk tunai.
2. Trandaksi Swap : jual valas dg harga sekarang, sambil beli untuk waktu yad.
3. Transaksi Option : Jual hak atas transaksi tertentu yg sudah dilakukan untuk masa depan dg hak option.
Juga termasuk Riba :
Maisyir : giat perekonomian yg mengandung judi.
Gharara : jual beli atau tukar barang dg menyembunyikan kualitas barang.
Demikian.. Terima kasih...Wassalam.. Ok
Yg disebut ini memang riba, hanya sja yg diributkan itu deposito/tabungan. Halal atau haram
Sabda nabi, akan ada ummat ku yg menghalal kan riba,, hati hati penuntut ilmu.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarahkatuh. Kalau ada perkara seperti ini artinya Syubhat. syubhat adalah perkara yang masih samar hukumnya shg para Ulama berselisih, apakah halal atau haram. Jika kita menemukan perkara semacam ini, maka lebih utama untuk ditinggalka. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya.
Semoga bermamfa'at
masyarakat awam kita tidak terbiasa dengan perbedaan pendapat ulama. karena dia cuma menerima pendapat ulama yang mengharamkan, akhirnya ulama yang menghalalkan di anggap kafir. pemikiran begini banyak berasal dari kaum salafi yang beranggapan semua aspek hukum Islam sudah di contohi nabi. Padahal ulama adalah pewaris nabi yang menjaga Islam tetap sejalan dengan perubahan zaman dengan tetap berdalil kepada quran dan hadist.
pada saat nabi hidup. bank belum ada disekitar kehidupan nabi. sehingga hukumnyapun belum ada . ijtihad ulama menghasilkan 2 pendapat. halal dan haram. silahkan dipilih satu pendapat tanpa mengkafirkan yang lain.
justru kalo disampaikan seperti ini, orang yang awam akan cenderung ngambil pendapat yang lebih ringan dong, alias pendapat yang menghalalkan.. bukan malah lebih milih yang mengharamkan.. logika sederhananya kan begitu. toh kalau mau gampangnya aja enak enakan mah ngikut aja ke yang halal, bukan yang haram toh malah tambah ribet.. iya kan? Lagian anda juga ga nyambung ini lagi bahas masalah fiqih muamalah kok malah bawa bawa tokoh tertentu yang suka bilang kafirin orang. nuduh nuduh orang suka bilang ngafirin orang juga hati2 lho takutnya malah anda sendiri kena getahnya
@@gilang-dn4bn kena getah nya? apa maksud anda?
Demi Allah saya selama ikut kajian salafi,tidak pernah denger ulama"nya mengkafirkan orang,yg saya tau itu hanya sebagai nasihat kepada kita agar kita tidak terjerumus kepada kekafiran yg kita tidak sadari.kalau memang salafi selalu mengkafirkan orang,gk mungkin dia mengucapkan salam kepada orang kafir.hati" dengan tulisan antum itu dipertanggungjawabkann kalau memang tuduhan antum itu tidak terbukti.
Itu menurut anda yg berdasarkan ketidaksukaan thd pemahaman salafi..
Kalau ulama sekolahnya di Mekah dan Madinah berpendapat sudah pasti haram. Tapi tidak bisa mencarikan solusi nya.
Riba sudah jelas haram, akan tetapi bunga bank belum tentu haram
Astagfirullah, semoga Allah memberikan anda hidayah
@@rezaterminix7663 mkax km ngaji lg lbh dlm
Pak ustad tlg doa kn kami agar terlepas dari hutang uang riba
SEJUTA IJMA' KIAS, SEJUTA PENDAPAT ULAMA, SEJUTA TAFSIR BIKIN BINGUNG SEJUTA UMMAT
Itulah...akhir nya negeri g maju maju...ribut mlulu masalah riba riba...liat malaysia berpikir rasional mkanya negeri nya maju..toleransi antar umat nya ok juga.jarang konflik.logikanya....klo ga ada Bank sampean sampean yg super panatik mo nyimpen uang d mana...di arab aja ada bank konven....
ngejelasin bijak, tuga ustz menjelaskan tidak ada yang ditutup-tutupi untk mencerdaskan ummat, nah soal yg ambil keputusan itu kembali pada personal, kita ga bisa menyalahkan yg mengatakan halal atau yg haram karena keterbatasan ilmu kita atas mereka.... jangan dlu berantem kalau belum bisa menerima perbedaan. wallahu a'lam bishowab
Benar, riba itu saling ridha. Dan saling ridha dalam hal ini tidak mengubah hukum riba menjadi halal.
Sahabat Abdullah bin Sallam radhiyallahu ‘anhu pernah berpesan kepada Abu Burdah ketika beliau berkunjung ke rumahnya Abdullah,
إِذَا كَانَ لَكَ عَلَى رَجُلٍ حَقٌّ فَأَهْدَى إِلَيْكَ حِمْلَ تِبْنٍ أَوْ حِمْلَ شَعِيرٍ أَوْ حِمْلَ قَتٍّ فَلا تَأْخُذْهُ فَإِنَّهُ رِبًا
“Apabila kamu mengutangi orang lain, kemudian orang yang diutangi memberikan fasilitas membawakan jerami, gandum, atau pakan ternak maka janganlah menerimanya, karena itu riba.” (HR. Bukhari 3603)
Judi juga saling ridha… sebelum bermain, para penjudi bersepakat, siapa yang kalah, harus menyerahkan hartanya. Tapi saling ridha tidak menyebabkan judi menjadi halal.
Sogok dan gratifikasi juga saling ridha… sebelum menang tender, vendor sudah mengikat perjanjian dengan oknum pejabat, akan ada bagi hasil setelah proyek selesai.
Tidak semua akad menjadi halal karena saling ridha. Yang dipersyaratkan saling ridha adalah jual beli atau perdagangan. Agar hasilnya halal, disyaratkan pelaku akad harus saling ridha.
Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan harta orang lain diantara kalian dengan cara batil, kecuali melalui perdagangan yang saling ridha diantara kalian. (QS. an-Nisa: 29)
Dalam ayat di atas, ada 2 syarat agar harta yang kita makan tidak terhitung sebagai harta yang bathil:
[1] Didapatkan dari hasil perdagangan atau jual beli
[2] Dilakukan saling ridha.
Demikian…
Semoga anda tidak menjadi pengikut preman…
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Read more konsultasisyariah.com/30432-bunga-bank-bukan-riba-karena-nasabah-ikhlas.html
Mau bagaimana juga prinsip riba itu menguntungkan yg satu merugikan yg lain.Sementara kita memakai uang kertas yg mengalami inflasi,..ya otomatis kita tersandra dalam riba!Bagaimana tdk,ketika nyimpan uang di rumah 100 juta,..maka 10 tahun kemudian nilai uang 100 juta tersebut akan berkurang,..sadar atau tidak,kekayaan kita telah berpindah ke amerika!!
Setelah nonton UST. INI, saya yakin penjajahan kapitalis atas ummat Islam semakin kuat. Karena Ada dukungan Dari ustadz ummat Islam sendiri
Sy bukan tertarik sama kontennya, tp ltr belakang Anda comment. Kalau Anda bisa buktikan ustad ini antek2 barat ngga apa, kalau ngga namanya Fitnah juga, tau kan sanksi agama atas fitnah?
Komentarnya bombastis, tapi tanpa dasar.
#TONGKOSONGNYARINGBUNYINYA
Terimakasih Pak ustadz pencerahannya
Lantaran pendapat ulama' yg menghalalkan bank, sy pernah terjerumus hutang bank. Alkhamdulillah skrg sy taubat dan yakin 1000% kalau bunga bank itu riba
kita ini umat Muhammad Saw ya hrs pegang teguh anjurannya untuk tdk mudh menyalahkan orang lain, ustadz ini kan hnya menjelaskan pendapat para fokoha , selanjutnya tinggal Anda pilih sendiri jngan menyalahkan orang lain yg tdk sefaham dng Anda mari kita sikapi dng bijak
Se7
Betul..
Tapi ustadz ini ahmad kawat lebih condong kepada syubhat, maka jgn ikuti kajiannya.
@@aswaddaud195 antum fokus aja bljar sama asatiz antum, jangan gelisah. Surga antum kan asatiz antum yg pegang, kok malah banding2in sama pendapat lain 😀
@@sportsvid189 tidak ada yg membandingkan, tapi kalau udah ada hukum yg jelas, kok masih gila utk mencari dalil syubhat.
Datang ke bank untuk mencoret / menghilangkan bunga bank. Jika bisa Alhamdulillah jgn lupa bunga bank yg sdh terlanjur dikeluarkan dan disedekahkan kepada fakir miskin dengan Niat yang baik. Jika mereka menolak tarik semua uang anda dan cari alternatif bank syariah yg lebih baik. Aamiin..
Bank syariah jg uangnya TDK disimpan di bank itu.uangnya di pinjamkan LG.jg masuk bank konvensional.
@@zubaidahida6093 tpi di bank syariah kita bisa nyimpen dgn akad tanpa mendapat suku bunga
@@chanchandra2447 tp sistimnya sama.bknkah biaya operasional bayar karyawan dll itu pake jasa simpan pinjam apa yg bekerja di bank itu gak di bayar jg biaya perawatan gedung dan kendaraan bank itu coba diambilkan dr dana apa?.bank syariah jg ntr digabung dg bank konvensional.
@@chanchandra2447 di bank konvensional jg boleh kita TDK ambil bunga bank jg mlh senang.saya jg nabung di bank konvensional dan syariah ( sekarang 4 bank syariah merger JD satu nmya bank syariah Indonesia)
Menarik dan sesuai dgn jalan fikiran saya... kita juga harus buka mata thdp perkembangan dunia... bahwa utk menyimpan uang yang aman salah satunya di bank.
Jazakallah khairan ya syaikh
Gak usah bingung , dengarkan saja pendapat ust.khalid, ust Firanda, Adi Hidayat, UAS , kalau ke 4 ustad ini satu pendapat berarti itulah hukum yg benar, kecuali kalau mereka berbeda pendapat barulah kita mancari referensi yg lain.
Barakallahu fiikum🙏🙏
Subhanallah... Saudaraku Ketika Ulama berbeda pendapat maka yang dijadikan Rujukan adalah Al-Qur'an & Sunnah ..
Yang didalamnya tidak ada keraguan sedikitpun ..
Mohon maaf ceramah beliau saya dengarkan beliau lebih banyak menggunakan ikhtilaf dari ulama-ulama ,
Tapi sedikit sekali beliau mengembalikan kepada kejadian2 dijaman Rasulullah dan para sahabatnya yang sudah jelas di dalam Al-Qur'an mereka telah mendapatkan surga..
Semoga kita tidak terjebak di dalam ikhtilaf para ulama .
Dan segera kembali kepada Al-Qur'an & Sunnah .
Sebagai pembanding kajian beliau
Saya sarankan Rekan2 mendengar kajian dari
Ust. Erwandi Tarmidzi atau Ust. Ami nurbaits
Mereka lebih banyak menukil masalah dari jaman Rasulullah dan para sahabatnya .. sehingga Agama Islam ini terang benderang tidak ada keraguan sedikitpun.
Al imam Syafi'i berkata :
"Jika terdapat hadits yang shahih, maka lemparlah pendapatku ke dinding. Jika engkau melihat hujjah diletakkan di atas jalan, maka itulah pendapatku"
Semoga kita dipersatukan Allah diatas Al-Qur'an & Sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam..
Allahu'alam..
begini loh tuanku, ketika suatu hal tidak memiliki definisi yang pasti dari sumber utama yaitu quran dan hadits, maka yang dijadikan rujukan adalah ijma ulama. dalam kasus ini, sistem perbankan yang baru muncul 200 tahun belakangan ini, menjadi sistem unik yang bahkan tidak menemukan fatwa final dari seluruh ulama. lah jika dibawa ke quran hadits ya lebih nggak nemu lagi fatwanya bagaimana karena bahkan ada saja belum, didefinisikan saja tidak, ujung-ujungnya hanya kembali ke dasar, yaitu bahwa riba itu haram. ulama-ulama yang berdebat itu juga tahu riba itu haram. tetapi yang jadi perdebatan adalah apakah bank konv iitu terkandung riba di dalamnya atau tidak.
Pertanyaannya adalah apakah boleh barang titipan itu dipakai oleh yg dititipi....
@@budisantosa2212 kalo tidak boleh maka koperasi pun harambyea
cari ulama yg bener netral dr erwan g netral dan keilmuwannya msh ada yg lbh tinggi...ulama yg netral itu quraish shihab salah satunya
@@TheSuperhika quraish shihab sering disebut liberal dan fatwanya soal jilbab jadi alasan buat para ustad salafi menyebut beliau menyimpang
Perbedaan ulama soal kelebihan nilai dalam hutang piutang tidak pernah selesai. Dalam benak saya, bila ada perbedaan pendapat, berarti keduanya sama-sama tidak tahu. Karena saat sahabat berbeda pendapat, dirujukkan ke rasulullah, semua selesai.
Saya sarankan unt pegawai bang yg muslim daripada hidup makan riba mending pilih berhenti atau pindah agama.
Jangan ambil resiko.
Dasar eluh babi yang jahil tidak tau apa-apa ttg islam udah seenaknya ngebacot !
Dasar eluh babi yang jahil tidak tau apa-apa ttg islam udah seenaknya aja ngebacot !
@@kalaukamu3957 kan betul tuh datipada makan gaji hasil tiba tisp hari . Cuma ada 2 pilihan.
1. Masuk grup murtadin.
2. Keluar dsn kerja di bsnk syariah.
Mui tdk bisa bikin sertifikat halal unt bank konvensional
@@tidarnapitupulu3676 , goblok, berbuat dosa yang bukan dosa murtad itu masih mending asalkan masih tetap meyakini bahwa perbuatan dosa itu perbuatan haram maka dia masih tetap dihukumi sebagai orang islam dan masih ada harapan mendapatkan ampunan Allāh ketimbang murtad (keluar dari agama islam) yang dosanya berat serta susah untuk bertaubat. Dan orang yang serius menganggap/meyakini dosa murtad (keluar dari agama islam) itu lebih mending ketimbang dosa riba maka dia sendiri yang jadi keluar dari agama islam, apalagi orang yang menyuruh orang keluar dari agama islam maka dia yang terlebih dahulu dihukumi sebagai kafir/murtad/keluar dari agama islam walaupun dia tidak secara langsung mengatakan dirinya keluar dari agama islam.
Goblok ! Jaga bacotmu, jing !
@@kalaukamu3957 kan aku kasih solusi. Mau tdk diturutin kan anda sendiri yg mengalami.
1. Murtad ada banyak jalan ke surga. Tidak cuma islam ada hindu budha dll semuanya diridhoi Allsh yang msha Esa. Itu pembukaan pancasila.
2. Keluar dari bank konvensinil siapa takut. Tidak cuma kerja di bank manusia bisa hidup. Tiap hari makan riba sampai anak yg baru lahir juga dikasih susu riba.
Daripada
Ringkasan :
1. Muhammad Abduh dalam al Manar : illat riba itu memakan harta orang lain dengan cara yang bathil, dan nominalnya besar.
Konsekwensinya kalau kedua belah pihak merasa diuntungkan, walaupun ada kelebihan kecil, maka itu tidak jadi masalah. Karena sudah 'an taroodhin'.
2. Abdul Wahab al Kholaf : juga sama.
3. Syaikh Syaltuth : menyimpan uang di bank bukanlah meminjamkan uang ke bank tapi hanya sekedar titipan. Konsekwensinya pemberian bunga kepada nasabah tidak bisa disebut sebagai riba, tetapi penghargaan, apresiasi untuk tetap bisa menitipkan uang di bank tersebut.
4. Syaikh Ali Jum'ah : ikhtilaf ini yang tidak akan ada ujungnya
5. Syaikh Ali Thontowi : bunga yang didapatkan dari hasil menabung di bank bukan riba, tapi bagi hasil atas usaha bersama (mudhorobah)
Bahaya ni ustazd penjelasan nya
Saudara/i muslim ku, sy paham betul bagaimana bisnis di bank trjadi, dan sangat dibenarkan bahwa riba nya jelas dan terang"an, dan sangat merugikan nasabah
Jujur sebagian besar dari kita orang intern sendiri sebenarnya paham & ada ketakutan masalah riba ini.
Q:Tapi apakah banyak yg sadar?
A:Ya sadar...tapi sbagian belum berani resign, krna ketakutan di dunia masih jadi alasan utama (wajar&manusiawi)
Alhamdulillah akhir taun kemarin sy baru saja resign. Dan sampai saat ini belom dapat kerjaan, semua saya nikmati & jalani saja. Tujuan saya hanya ingin cari aman dan selamat.
Pesan saya: bagi rekan" yg msh bekerja di bank, cepat2lah mencari sumber rezeki yang lain selagi masih ada waktu.
Rejeki itu ujian
Dimewahkan bukan berarti dimuliakan
Disempitkan bukan berarti dihinakan
Dua kunci yg meluluskan kita adalah syukur dan sabar
"Sungguh Allah tidak menciptakan bahagia hanya dari satu pintu"
Masya Allah..mudah mudahan Allah memberikan kemudahan dalam mencari rezeki yang halal untuk menafkahi keluarga dalam rangka takwa kepada Allah SWT Aamiin yaa robbal alamiin🤲
Siapkah diri kita akan diperangi Alloh Rabbul "Alamin dan Rosul Nya, mari kita muhasabah jangan sampai terperosok dengan RIBA yang jelas diharamkan. Dan terhadap yang haram, mari kita JAUHI yang haram...dan mari kita berhati hati dengan akal yang Alloh Subhanahu Wa Ta'ala titipkan...karena PASTI akan dimintai pertanggung jawabkan....Wallohu A'lam
Si Wahabi , dah belok kiri gak ke kanan
Riba itu jelas haramnya tak bisa dibantah...tapi bunga bank itu yg mesti dikaji.
@@busyairicbo4339 betul.. kalo nonton gak full pasti nganggap yg di perdebatkan apakah riba haran atau halal? Padahal yg dibahas apakah bunga termasuk riba atau bukan.
Ente gagal paham rupanya...
Tak ada ulama yg menghalalkan riba.
Yg jadi perbedaan ulama adalah apakah bunga bank itu riba atau tidak....
Nonton dulu lengkapnya masss...baru berkomentar. 😅
15:14 Realistis aja, kiri haram kanan halal, bapak mau kekiri mau kekanan, itu urusan bapak jangan salahin saya...
Betulll pak
Trimakasih
Saya suka penjelasannya. Terbuka dan masuk akal.
Semoga kita selalu dibimbing ALLAH supaya kita selalu dijalan yang lurus.. jalan yg diridhoi..
Semoga dijauhkan dari hal yg tidak disukai ALLAH..
semoga ALLAH memilih kan kita jalan terbaik menjalani hidup ini..
Semoga ALLAH mengumpulkan kita di SurgaNYA kelak
Dikumpulkan dengan Nabi besar Muhammad sholallahu wata'ala
Aamiin
Aamiin
Ini masalah fiqih , kalo masalah fiqih pasti banyak perbedaan, jgn mencela orang yg berijtihad dengan ilmu
Komentar cerdas
Terima kasih yang upload ini, saya jadi tahu ternyata ulama ulama besar yang tidak diragukan ilmu, kejujuran dan ketulusan nya dalam membela Islam berbeda pendapat dalam masalah ini.
Pendapat saya intinya kembali pada diri kita masing masing, yang penting didasari oleh ilmu bukan karena sekedar ikut ikutan karena pada akhirnya setiap manusia akan bertanggung jawab sendiri sendiri secara langsung pada Allah atas apa yang dilakukan nya dan jangan turut menghakimi bila ada saudara kita yang mengambil pendapat yang berbeda dengan kita agar tidak terjadi perpecahan diantara sesama umat Islam.
👍mantap penjelasannya
Beliau ini dr Rumah Fiqih Indonesia. Tentu mengerti ttg fiqih. Jgn dikalahkan dg pendapat kita yg rata2 belum ahli fiqih. Dengarkan, jika tdk cocok ya tinggalkan. Kita menambah keilmuan dlm hal ini.
Amat sarwat banyak syubhatnya, lebih baik tinggalkan.
semoga Ahmad Sarwat dapat mempelajari perbankan lebih dalam lagi, sejarah uang, sistem moneter dan kaitannya dengan fiqh muamalah
Bapak aja duet sama ustadz Sarwat ya.. biar asyik.
Jangan terlalu buru2 menilai bahwa bunga itu termsk riba tapi pahami dulu tatacara perbankan melalui studi2 dn penelitian2
Tidak ada yg terburu, dari dahulu ulama2 telah mengkajinya, dan jumhur ulama bersepakat, bunga bank itu HARAM
@@a.e.schanell6737 trus kalau bunga bank haram solusinya bagi orang yg mau pinjam duwit yg ngk ada bunganya dimana?jaman skrng pinjam uang tanpa bunga udh langka, Bisa jg di bilang udh punah.
Yang jadi masalah skrng orang awam yang brelajar agama baru sebatas kulit dengan mudahnya bilang haram kafir dll.. pokoknya selain yg dia yakini salah dan haram.. belajar agama itu multi tafsir.. mengapa bisa dan selalu ada perbedaan pendapat ? Ya karena multitafsir itu.. makanya gausah sok merasa benar.. jangn samakan dengan ilmu eksak (matematika) yang jawabnya pasti.. agama obat hati dan masalah pribadi bukan nafsu untuk di perdebatkan, sehingga menimbulkan kebencian..
Nggak kebalik, anna tadinya ikut ajaran agama bapak i u kakek dan nenek moyang anna, akhir ya karena hidayah dan berusaha mencari ilmu alhamdulillah anna pilih salafi.
Terserah kamu karna kamu akan ditanya di hadapan Allah.
@@alfiismiani7292 demikian juga buat antum. Simple
Agama tak sebatas dogma yg begitu menakutkan seperti di pikiranmu.
@@iyanano1403 hidayah juga buat saya yg tidak masuk dalam salafi wahabi dan alhamdulilah pilih tasawuf
Subhanallah, Takutlah kepada Allah ya ustadz!
Ini Ust nanti di minta pertanggung jawabanya,atas apa yg di sampaikan nya
Hormati perbedaan kang
SAYA LEBIH SUKA PENCERAHAN USTAD AHMAD SARWAT TENTANG STATUS BUNGA BANK KONVENSIONAL, DARI PADA ULAMA YANG MENCLA MENCLE BIKIN UMMAT BINGUNG,HUKUM RIBA MENURUT TAFSIR MEREKA KALANGAN SOK ALIM
Banyak yg sebagian komentar menanyakan "apakah anda msh menggunakan uang kertas", "apakah msh menggunakan produk bank"
Saya lantang menjawab masih...karena terpaksa...saya pernah dengar ceramah dr kutipan syeikh saudi lupa namanya...kita msh dibolehkan dalam artian darurat menggunakan produk bank seperti simpan saldo, nabung ( asal tidak mengharap keuntungan dr bunga walaupun sulit menghindari) dsb....
Malu malu mau itu namanya
Banyak yang komen duluan sebelum menonton sampai habis. Hati2 komen yg gak bener jatuhnya fitnah.
Saya dah lihat. Dan aneh.. yg bilang bukan riba. Jelas itu adalah utang. Akadnya PT atau individu ke Bank adalah akad utang. Dmna jika kita mnjem 7 miliar maka bsa balikin 13 miliar. Akad nasabah klo titipan, ya g boleh dikelolakan titipan saja. Maka akad yg paling masuk akal nasabah k bank akadnya utang. Buktinya apa? Uang nasabah bertambah. Kan ini bisnis. Klo bisnis saling nanggung. Tpi BANK G MAU NAGGUNG KERUGIAN si peminjam
@@abdullatyief6298 Bank di Mesir sama Bank di Indonesia gak semuanya sama. Ustad Sarwat hanya seoang ulama, jika anda tidak yakin ama pernyataanya silahkan tanya ama ahli ekonomi Islam
@@mikailshakes4514 saya kerja di auditor external mas. Saya meriksa dan hitung ulang keuanga. Bukan hanya satu PT. Di klausul perjanjian jelas PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM, dalam perjanjian ada bunga yg dibayarkan setiap termin. Apa BANK peduli dia untung rugi? Tentu tidak. Ingat ini pinjaman.
@@mikailshakes4514 jika perusahaan tidak bayar ya sita, makanua di klausul sllu ada fixed aset, atau bahkan piutang yg di jamin kan. Simplenya riba itu tmbahan dri hutang, kita hutanh 100 balikin 110. Di bank kita pinjam 100 balikin bisa 200 mas. Beda dgn berbisnis saling rugi dan untung, klo bisnis yg halal dia nyetor modal 100 klo untung bagi untung, klo modal abis ya sama habis .
Kalau mas liat neraca keuangan. Pinjaman bank itu tempatnya di liabilitas atau kewajiban dlm hal ini hutang. Klo modal usaha bersama itu masuk ke porsi ekuitas. Dri sini aja dah beda mas. Yg d jelasin ustad sarwat itu pinjaman bank seakan2 di sebut tambahan modal.
@@abdullatyief6298 ok
alhamdulillah ada hikmh y saya g puya atm .g puya tbungann .gk prnh pinjam uang k bang krn d smping itu tkut g mmpu bayat😁😅
biar saya hidup pas pasann
syukuri saja😀😁
Pertanyaan tak terjawab oleh kamu. .krn kamu tdk ustad
Bagai mana dengan bng syariah. Apakah klo tat tdak kena denda. Justru bng syariah ambil untunya skali klo tdk ambil untung dari mana buat byar karywanya. Mhon di jelasin yah.
@@ssgecholator4433 u j
z7eqiq we
Jika semua muslim berpendapat biar hidup pas2an asalkan bersyukur, maka yakin Islam akan tetap menjadi agama terbelakang, karna faktanya kalau muslim lemah(termasuk dalam hal ekonomi) maka Islam akan ditindas, dan dikuasai kafir, lihat saja negara ini, ekonomi dikuasai kafir dan asing, teriak2 nyalahin orang, padahal elu yg tolol yg membiarkan kekayaan dikuasai kafir dan asing..
@@ssgecholator4433
Bener bang, kalo bank tidak mengadakan bunga gimana bayar gaji karyawan nya....
Tdk usah berdebat...ini masalah khilafiah, yg mengharamkan silakan, yg membolehkan jg silakan. Ulama dr kedua belah pihak, pny dasar masing2, ga bakalan bisa ketemu... Saling menghormati saja... Yg jelas kl sdh telanjur hutang/kredit jgn lupa bayar. Jgn berkilah hutang bank riba trus ga mau bayar. Jgn jd org munafik, wkt pinjam blg halal, wkt bayar bilang riba 😂😂😂
Saudara punya bank? Sekarang banyak muncul bank. Baik yg cinvensional, b p r, dan sariah.Adalagi bank jalanan yg biasa disebut rentenir semuaprakteknya riba. Andaikata itu hukumnya halal mingkin akanmuncul dimasarakat uang dijadikan alat untuk praktek riba. punya uang dipinjamkan tapi berbunga.akhirnya jadi subkhad mana halal mana riba. Sebab yang melakukan adalah individu, dus bukan bank
@@VivoY-yq6is Hehehe...gpp berpendapat kredit bank riba, kan saya ndak menyalahkan, saya cm nulis, kl sdh telanjut kredit jgn lupa bayar atau dilunasi. Kan ga adil kl pny pendapat kredit itu riba tp kenyataannya ngajuin kredit, giliran mbayar bilang riba jd ga mau bayar, dan byk loh yg kyk gitu. Cek aja di youtube, buanyak org bangkrut yg mendadak berkata kredit itu riba. Coba kalau sukses kreditnya, saya yakin ga bakal dia blg kredit itu riba 😁
Banyak looo yg kemarin miskin trus dikasih modal dagang jadi kaya raya setelah sukses bilang riba
ada yg tak terima kala ada pendapat yg beda,
padahal itu pendapat para ulama,
semoga hati kita jd lebar saat terima pendapat yg beda.
Bukan masalah itu, pendapat ulama kan bisa saja salah. Bukankah begitu?
Ijtihad ulama yg benar berpahala 2, ijtihad ulama yg salah berpahala 1.
Artinya ulama bisa saja salah pendapat.
Tentunya umat diharuskan memilih pendapat ulama yg benar, bukan yg salah.
Seharusnya klo emg dia mau menjelaskan yg benar, dia jelaskan yg rojih (pendapat terkuat).
Ini baru dinamakan menunjukkan jalan kebenaran.
Jadi umat tidak di umat bingung, apalagi disuruh milih.
Laaaah umat kan awam, masa disuruh milih halal haram? Disuruh milih mana yg benar?
Itupun klo emg ustadznya bener2 memahami secara dalam pendapat ulama, dasar yg menghalalkan dan dasar yg mengharamkan.
Baru dia bisa mentarjih (memberikan kesimpulan yg rojih).
Klo tidak mampu maka seharusnya dia tidak membahas kedua pendapat, tapi cukup pendapat yg dia ketahui saja.
@@hotaryuzaki baik, terimakasih
misal pendapat seorang ulama ttg suatu masalah menurut anda tidak rojih,
bagaimana sikap anda pada ulama yg fatwanya tidak rojih?
Oh ya ustadz saya sudah faham ....sekarang saya dengerin radio Rodja aja deh ....biar tambah ganteng....Syukron ustadz....ingat radio 756 am
q minjam bank juga
biarlah dibilang riba
krna gk ada orang yg minjamin uang untuk usaha
cuma bank yg mau minjamin
benar...., lgpl tdk di pungkiri rata2 kebanyakan orang itu sbenrnya banyak yg pinjam dana dr bank. entah itu buat usaha atau buat keperluan yg lain. negara aja punya hutang kok.
Mencari pendalilan nanti ada yg beralibi bukan meminjam tapi menyewa uang ke bank menyewa kan halal jgn lah bermain main dgn hukum allah krn allah mengharam kan riba biarpun bunga nya seribu rupiah tapi ada kelebihan tetap haram daging babi sekilo haram satu potong juga haram kalau digulai pun kuah nya pun haram
L
Ndak masuk
daging babi haram tpi boleh dimakan dengan tiga sarat,terpaksa,tidak mwlampoi batas dan tidak menyukainya,ada di alquran kajian tentang daging babi.
Terlepas perbedaan haram dan halal menurut pandangan ulama2 tentang riba... Yg menyiksa adalah sebenarnya HUTANG... Apalagi harus pasti tiap bulan... Pusing boss mdh2an hutang saya lunasss Aminnn..
Pernah dengar doa ini, apakah tidak pernah disampikan agar bergantung hanya kepada allah, saudaraku
اللهم اكفني بحلالك عن حرامك وأغنني بفضلك عمن سواك
(Allahummak fini bihalalika ‘an haramika, waghnini bifadhlika ‘amman siwaka).
Artinya, “Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal, sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain diri-Mu.”
Mantapp... Penjelasan nya, banyak yg keluar dr bank konvensional, setelah keluar bingung cari kerja... Ujung 2nya rumah tangga berantakan.. cerai dg istri... jatuh korban. Fiqih itu kondisional... jgn kaku
Klo tabungan bukan dibilang pinjaman, skrg gw tanya, kenapa savings itu di balance sheet masuk ke LIABILITIES?
Naaaaaah, ini jawaban berdasarkan ilmu akuntansi.
Maka ini lbh valid, klo Ulama kan hanya berdasarkan perkiraan apakah itu pinjaman atau bukan.
Berarti klo udah jelas pinjaman, maka pendapat yg benar yg mengatakan bunga bank itu riba
Menurut survei ..... masyarakat Indonesia 80% pada ngutang di BNK.
Dari yg 80% tadi, kalau sudah menunggak baru teriak riba
Utang negara aj 5.400 T.,posisi okt 2019
Bunga ny 350 T,./taun.,
Gimana tuh.,
Makanya hidupnya rata2 pada blangsak. Kl hutang manisnya kayak madu, kl ditagih galaknya kayak singa punya anak.
@@alanbasyier6436 Mantaps
Dari dulu yg diributkan bank : riba dimana bank selalu jadi kambing HITAM. Kalau seperti itu sudah pasti fitnah, mmgnya tak ada lembaga lain yang sejenis buanyak poll. bank memberikan pinjaman ujung ujungnya malah dipakai kawin dipakai bisnis lain (side streaming) bahkan dipakai hura2 lalu teriak RIBA, ditagih aja susah belum bawa parang bawa komplotan bahkan mengancam pegawai Bank, ini yg salah Bank atau personal. Hai orang orang yang suka menyalahkan Bank. Kita itu orang berpikir.
Riba atau tidak janganlah menJUDGE orang. Allahlah yang memberikan Hidayah. Jika memang Riba maka Allah juga menjatuhkan lembaga lembaga tersebut.
Titipan tidak diperbolehkan utk melebihkan... Krn yg namanya TITIPAN GAK BOLEH DIPAKE... Itu sama hukumnya dengan GADAI. GADAI GAK BOLEH DIPAKE.
wah apa kabar nasib mamak saya yang gemar menitipkan dagangan ke warung sebelah ya
Dean, mungkin nitip untuk dijualin. Masak klo makanan di titipkan saja gak boleh dibeli. Maksudnya mamak kamu nitip dagangannya dijual disitu(mungkin)
di titipi pisang goreng boleh di makan kok
Setuju banget dgn pendapat Sheikh Dr Muhammad Abduh dlm al mannar nya. Menambahi penjelasannya bhw
Riba adalah bunga tinggi yg menyekik spt dr rentenir. Kalo bank, meskipun itu konvensional, tdk masuk kategori riba. Di situ bank berperan sbg partner berdagang atau jaul beli dgn penabung ataupun peminjam alias nasabah.
Pd hakekatnya semua pelaku ekonomi itu berdagang alias jual beli. Allah mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli, Ref: Al Quran Al baqarah 275. Pegawai menjual tenaga dan keahliannya ke perusahaan, lalu perusahaan membeli dgn membayar melalui gaji bulanan, mingguan atau bisa jg harian.
Bunga atau tambahan pembayaran peminjam kpd bank adalah merupakan laba usaha bank dlm jual beli. Bunga atau tambahan pembayaran oleh bank kpd penabung adalah pembagian laba atau keuntungan yg bernilai manfaat bg penabung, shg tentu sj halal. Allah telah menghalalkan jual beli, artinya Allah memberi kemudahan kpd manusia dalam konteks itu. Spy jangan manusia bilang : sedikit2 riba atau haram. Cek kembali al baqarah 275.
Transaksi antara penabung, peminjam dan bank yg didasari suka sama suka artinya sepakat dgn SOP bank adalah halal. Please ref ke Al quran An nisa 29.
Jazakallahu khairan..jika tidak ingin bicara terkait riba (margin of interest) adalah perbaikan marwah/stabilitas rupiah, kendalikan inflasi dan tingkatkan pertumbuhan ekonomi.
Di sisi bank , perbaiki skim kredit dan terutama utk remedial dan recovery. Sedangkan produk dana hindari produk time deposit...
Kembalikan nilai tukarnya dengan dinar dan dirham...
ngomong apa sih?
Gegara BSI kolaps 4 Hari... jadi mampir kemari..... 😁😁😁😁
Yg menghalalkan 1. Langsung dijadikan hukum. Halal. Mashaallah... sy tetap lebih mengambil penjelasan uas.uah. ustd. kh.basalamah. ustd ammi. Dan semua yg mengharamkan. Karna setelah sy keluar lepas kan semua kpk.. kpr.. kk... kta.. alhamdulillah tenang dan tiap bulan selalu ada uang lebih. Insyaallah berkah.
Yg pinjam Untuk Usaha Semoga juga berkah, amin.
Nggak usah pakai haram apa halal, ustd kalid atau yg lainnya kalau yg namanya orang yg nggak punya hutang pasti hidupnya tenang 😂😂
@@jokosetyabudi2004 betul itu bos,tapi tiap orang TDK ada yg sama ekonomi nyaa,
Yg pinjem dana KUR dr pemerintah
Insyaallah banyak yg berkah dan barokah, Allhmdllh.....
Satu yg pasti selain bank cr pinjaman dana sampai kiamat pun
Tetap gak ada yg mau kasih pinjaman