Eps 337 | BUNGA BANK ITU HALAL?
HTML-код
- Опубликовано: 7 фев 2025
- Riba itu haram tetapi apakah bunga bank juga haram? Di eps ini kita menjelaskan bahwa masalah terbesar nya bukan haram halal riba tetapi karena umat muslim tak mau menjalankan syariahnya. Masalah selesai jika syariah di jalankan. Bagamana ceritanya? Simaks ampai tuntas. Biar ga ketipu
silahkan kunjungi medsos saya vt.tiktok.com/... .... untuk donasi di channel ini bisa disalurkan melalui rekening berikut : saweria.co/don... no kontak profesional : 08971044343 pidio ini disponsori : 1. mug di meja saya www.tokopedia..... 2. jam dinding costum: gambar bisa dipesan sendiri, di www.tokopedia....
Ada 4 sumber hukum islam:
Al-Qur'an
Hadist
Ijma (Konsensus ulama)
Qiyas (Analogi)
Kebanyakan ulama konservatif hanya merujuk pada Al-Qur'an
dan Hadist sementara itu mengabaikan Ijma dan Qiyas.
Yep padahal kalo gak ada di Al Quran dan Hadist nabi pernah bilang cari lah dari ijma dan qiyas
Golongan persis kan cuman ngikut Quran dan hadist
Ya kan gk punya kapabilitas untuk berpikir sendiri. Dari awal belajarnya cuma hafalan, rujukan sama pendapat imam terdahulu doang. Berpikir kritisnya gk pernah
@@dikaraihanbatara klo kata pak gurgem golongan "wow" wkwk
Padahal bunga bank masuknya masalah kontemporer, ga bisa ngambil mentah2 dari qur'an hadist
"Lebih banyak menghapal ayat2 namun kehilangan keinginan mengamalkannya"
Saya setuju banget dengan ini, dan memang faktanya gitu sih.
Say g setuju.
Org2 kebanyakan jgnkan belajar, menghafal aja ogah.
Tpi lebih sedikit org yg menghafal quran dr pada yg belajar.
Liat aja yg jadir di pengajian, apa yg mendengarkan pengajian hafal quran semua,? Kan tdk. Tpi mungkin 1 atau 2 org per berapa ribu/puluhan ribu org.
Yg menghafal masih lebih baik dari pada tidak ke duanya. Itu jauh lebih buruk. Udah tidak menghafal tidak mengamalkan tapi nyinyir. Itu jauh lebih buruk
Di sebut beo beo muslim
setuju
@@yantofollew hahahha... ngafal engga ngamalin kaga.. nyinyir iya..
Daripada bingung maka silahkan dipilih: prinsif nabung tanpa minjam uang dibank, tanpa mikir utang hidup tenang tp sabar lama ngumpulin uang? atau prinfif pinjam uang di bank dgn bayar bunga lebih sekian persen agar cita2 dapat barang segera terwujud? Secara logika Tdk ada yg salah dr kedua prinsif tersebut , tp kalau dr segi hukum agama saya No Comment krn itu menyangkut hubungan spiritual antara manusia dgn Tuhan, maka jalanilah sesuai kebutuhan.
Saya adalah salah satu mahasiswa ekonomi islam, dan saya semester awal tidak berfikir spt ini, saya pikir bunga dll itu haram dan saklek. Namun seiring berjalan nya waktu sampai saya di smt 4-5 saya makin dalam belajar ekis, dan saya berfikir sama seperti apa yg di sampaikan pak guru gembul ini. Dan yg berfikir spt ini hanya saya dan teman dekat saya saja. Sisanya masih menganut apa yg disampaikan dosen saja, di telan mentah2 dan tidak mau mengkritisi apa yg di sampaikan dosen. Terimakasih pak guru gembul atas keluh kesah saya selama ini.
Lha dosennya itu di bayar pakai rupiah apa dirham brow?
@@yudisetyoutomo9910 rupiah bro, tapi mayoritas dosen saya lebih setuju bahwa rupiah digantikan dgn dinar atau dirham wkwk
@@firmandarmawan139 mayoritas penduduk indonesia mlh pengen gak kerja tp di bayar pakai rupiah brow... Semoga para dosen tsb segera sadar kl keinginan tdk selalu sesuai keadaan.hahahaaha
Saya lulusan EI juga. Pengalaman kurang lebih sama. Awal semester terkesan kaku dan menelan mentah bahwa bunga bank "haram" tanpa kompromi. Meyakini hal tsb tanpa mendalami literasi lebih lanjut dan sistem perbankan di dunia khususnya di Indonesia seperti apa. Saat semester 5 ke atas, akhirnya rasa penasaran muncul. Agar memiliki 2 pendapat yg berbeda, saya mulai bertanya mengenai sistem bunga ini ke para ustadz lalu kemudian bertanya ke para karyawan bank konvensional juga syariah.
Lalu sampailah ke sebuah pendapat bahwa bunga bank dikatakan haram ini masih dalam area abu-abu.
Tapi tetap, ketika meminta pendapat ke dosen tsb dia kekeuh bahwa bunga haram.
Kesimpulannya dari saya pribadi, setiap orang memiliki pendapat dan keyakinan masing-masing. Selama ada literatur, dasar, tidak belajar sendiri, dan dapat mempertanggungjawabkan, so tidak masalah. Saling menghargai perbedaan adalah hal yg lumrah dan baik.
Wallahu a'lam.
Cmiiw.
@@firmandarmawan139 kalo dirham dipakai di indonesia ya habis emas bro
Guru, kesimpulan di 16:00 saya rasa itu bentuk eksyar zaman dulu. Dan/atau di negara lain. Karena jika kita lihat relitas terbaru, Fatwa dari Dewan Syariah Nasional sudah menjawab semua keraguan guru dan buku 10:55. Misal td eksyar tidak memasukkan inflasi, fatwa yang saya baca tetap masuk, namun bentuknya diubah menjadi nilai objek di masa depan. Istilah ekonominya future value, Jadi kalau akad beli rumah, nilainya di buat harga jual masa depan, ditambah laba si bank. Bedanya "suku bunga" ini flat, tidak floating layaknya konvensional (diatur BI). Inilah perbedaan yang orang lihat kecil, namun efeknya sangat besar. Karena ketidakpastian bunga, itu kan faktornya makro dan mikro, ada saja oknum memanfaatkan kericuhan (istilah awam di goreng lah, sindikasi lah) untuk memanfaatkan bunga.
Saya juga mempelajari ini karena tuntutan startup, bukan berarti saya ahlli. Namun guru belum up to date jika mengatakan kurangnya ijtihad dari ahli.
hmm dosen saya yg s3 dibidang ekonomi syariah juga bilang gitu mas, kata dia bank syariah cuma brand aja, sistemnya 11-12 sama bank konvensional cuma di ganti namanya jadi yg berbau syariah.
Masalahnya bank syariah itu yg umum diganti namanya se arab/seislam mungkin istilahnya. Pada prakteknya sama saja.
intinya sama aja cm beda istilah aja lebih islami
kayak nya pd gagal paham sama penjelasan ts
@@kenardes iya, keliatannya pada gagal paham dgn penjelasan TS.
Kritis, jangan hanya " wah ini keren, sy suka ini".
Ada 2 hal yg sy kritik:
1. Penyebab keharaman bukan hanya riba tapi ada banyak, salah satunya ghoror(ketidakpastian/ketidakjelasan). "Membeli waktu", jika membeli waktu maka hukum muamalah pada jual beli waktu tersebut harus juga diterapkan. Apakah jual beli waktu itu riba? Jelas tidak. Tapi apakah jual beli waktu itu ghoror(tidak pasti/tidak jelas) sy sangat yakin iya. Dengan alasan, apakah waktu itu bisa dikembalikan ke penjualnya? Apakah waktu itu bisa dijual kembali? Apakah waktu itu bagian jual beli benda/jasa? Jika benda, mana bentuk fisiknya?. Jika jasa, mana hasilnya?
2. Suka sama suka tidak menjadi penghalalan suatu transaksi. Contoh, sy jual narkoba ke si a, sy ridho dan si a juga ridho membelinya. Siapa di sini yg berani mengatakan bahwa jual beli ini sah dan halal? Sy kira tidak ada, karen apa? Karena narkoba itu haram, menjual belikan barang haram walaupun dengan suka sama suka tetap tidak membuatnya menjadi halal. Dan transaksi riba, walaupun dilakukan suka sama suka, karena akadnya dibangun di atas akad yg riba, maka dia tetap riba dan tentunya riba itu haram walaupun mereka saling ridho.
Makanya diatas kan disebutkan coba umat islam buat solusinya.
Kita ga tau apakah harga tanah tersebut akan naik 10 persen, 20 persen, 30 persen atau 100 persen dalam 20 tahun tersebut karena harga itu ditentukan oleh pasar oleh bagaimana supply dan demand.
Udah ditaksir bakal naik sekian persen ternyata harganya malah jatoh karena isu perang, kovid dlsb
Lalu solusinya gimana😅😂
Islam itu tinggi, Quran itu benar, Rasul itu mulia, Allah itu Maha besar. Tapi umatnya sendiri yg justru mereduksi nilai2 itu
Betul
gimana lagi ya sudah berusaha tapi memang islam sekarang dalam kondisi terpuruk. bisa dibilang kita sedang dalam kondisi dark age versi islam 1600-sekarang
agree..belum ada seorang pun yang bisa membangkitkan gairah untuk bangkit di kaki sendiri, kita masih tertidur pulas.
Aneh, kalian bilang Islam itu tinggi & Al-Qur'an itu benar, tapi masih percaya dgn Guru Gembul...
1. Si guru gembul ini bilang Onani hukumnya dr haram bisa jadi boleh dan bsa jadi halal... Trus langsung pada percaya... Padahal ini g ada hukumnya di Al-Qur'an & hadits...
Coli dibolehin lho sm Guru Gembul, klian malah "oh iya ini, bener ini.." Aduh2, ini udh tanda kita mengiyakan sesuatu tanpa tau hukumnya...
Coli/Onani berbeda dgn hukum2 lain, dy apapun kondisinya ttep haram, krn fiqihnya kl org nafsu tapi blum mampu menikah maka puasa jawabannya, tapi jika mampu menikah dan punya calon pasangan maka menikah jawabannya... Onani tdk akan pernah halal...
2. Guru Gembul bilang faktor waktu (inflasi) bisa menjadi alasa bolehnya penambahan nilai pembayaran dari pinjaman...
Ini jg ngarang, pinjaman yg bayarannya boleh lbih besar dari jumlah uang yg dipinjam adalah pinjaman sbg investor (dikembalikan uang pinjaman + bagi hasil usaha), bukan pinjaman kebutuhan pribadi...
Kl kaya org mau beli tanah/rumah/motor/HP utk kbutuhan pribadi, gboleh diambil untung...
_________________________
Ini adalah tanda minimnya nilai agama bahkan di negeri Mayoritas Islam, ada yg mengeluarkan hukum dluar Al-Qur'an, kita mlah "Oh iya bner ini..."
@@CF-gv3bi ya kan gugem bilang dia gk 100% benar, makanya koreksi / ajak diskusi, bukan malah nyebarin kebencian ke gugem
MasyaaAllah. Luar biasa pemikirannya pak guru. Saya ikut merasakan berapa geregetannya pak guru melihat kondisi umat muslim selama ini yg sibuk menghafal tapi lemah dalam mengimplementasikan dan menjadi solusi atas permasalahan umat. Good job pak guru
Up
@@ahmadfarhan6762 p0
0
Klo umat muslim maju dan cerdas...maka tinggal dikit aja yg mau dengerin ulama, ujung2nya job ulama sepi jadinya ulama yg nganggur
@@pialabangun2536 gak juga
Guru Gembul, bapak ke mana saja? Ya Allah saya sampai mau nangis terharu akhirnya ada juga ustad yang dapat mendudukkan masalah ekonomi ini dengan bijak.
Kerusakan dengan mengatasnamakan "syariat" sudah terjadi di mana-mana.
Karena mencari label sesuai syariah, orang tercekik dengan cost of money yang jauh lebih tinggi daripada bank konvensional. Orang gak berhitung dengan cermat, apalagi belajar fundamental bisnis seperti keuangan dan hukum positif, yang ada hanya basmalah karena bank syariah pasti berkah. Begitu gagal bayar langsung teriak2 bank syariah lebih jahat daripada bank konvensional.
Karena mencari label sesuai syariah, banyak SDM Indonesia yang sudah sekolah di universitas terbaik di Indonesia, senantiasa divelop oleh kantor bahkan disekolahkan lagi ke jenjang pendidikan berikutnya baik di luar negeri maupun di Indonesia yang kemudian membuang begitu saja karirnya yang telah ia bangun bertahun-tahun, banting setir jualan herbal agar terhindar dari riba versinya.
Saya gak bilang peraktek simpan meminjam itu gak ada yang riba seperti jaman Rasulullah. Ada juga bank yang memang dari awal niatnya menghisap kekayaan debiturnya sampai habis. Tapi bank negara atau bank besar yah gak ada niat seperti itulah, karena peminjam yang dapat dengan baik secara teratur membayar adalah bisnis yang bagus untuk mereka.
Semoga banyak orang yang tercerahkan setelah menyimak tayangan ini.
Kalau memang dana "pinjaman" akan digunakan untuk kegiatan produktif, Islam sudah memiliki solusi berupa akad bagi hasil. Konsekuensi dari akad tersebut adalah bila kegiatan tersebut mendatangkan keuntungan maka pihak pemberi "pinjaman" dapat untung juga, namun bila rugi maka pihak pemberi "pinjaman" juga harus ikut menanggung kerugian. Masalah yang ada di Bank sekarang adalah pihak Bank hanya mau untung tapi tidak mau menanggung rugi, artinya bisa jadi uang kembali tidak 100% atau bahkan hangus semua. Nah kalau tidak mau potensi rugi, ya pakainya akad utang yang mana uang harus kembali utuh tapi tidak boleh ada kelebihan.
Di sini ada satu hal fundamental yang gagal disebutkan oleh beliau. Syariat Islam itu indah, bila kita mau potensi untung maka kita juga harus bersedia menanggung risiko rugi. Bila tidak mau menanggung risiko rugi, maka jangan ambil potensi untung. Istilahnya antara iwadh dan muawwadh harus seimbang.
Ha ?? Si gembul ustadz ?? Anjay 😂 orang yang gak punya sanad keilmuan agama yang jelas masa disebut ustadz ?? Aduh orang awam gampang banget mencap sesuatu 😂
sy alumni pegawai bank negara. saya tolak pernyataan anda soal bank besar dan negara 😅
Saking cintanya sama dunia sampe riba diakal-akalin 😂.
"Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba "
-Punya Uang Beliin barang lalu jual ( jual beli )
- Punya Uang melahirkan Uang ( Riba )
*Dosa paling ringan riba sama seperti zina dgn orang tua.
* 1 dirham / 65-70 ribu riba dosanya sama dengan zina 36x
Ngeri broooo
makanya kita diperintahkan oleh nabi belajarlah agama dulu yg benar, serius, jgn stengah2, boleh ngejar ilmu dunia tetapi imbangi dengan ilmu agama supaya tidak mikirin dunia saja nantinya
Akhirnya, pendapat Gus Baha mengenai bunga bank dijelaskan Guru Gembul dg bahasa yg lebih jelas dan rinci.
Selain Gus Baha' masih banyak ulama yg berpendapat bahwa adanya bunga tidak selalu riba. Misanya Prof. Quraish Shihab, Prof Buya Syakur, Prof Ahmad Zahro. Juga Alm. Ahmad Hassan pendiri PERSIS pengarang tafsir Al Furqon. Padahal A.Hassan sering dituduh sebagai Wahabi.
AlhamduLillah saya sudah menyimak keduanya...
saya sudah menyimak Gus baha.
Cak Nun juga bilang gini
@@eddymargono7654 jadi, menurut anda tidak mengapa ambil KPR dari bank konvensional ?
Mantap pak GG...Anda sangat bisa berfikir holistik dan komprehensif. Literasi Anda sangat memadai utk bikin kajian yg luas dan mendalam. Smg Anda selalu sehat dan punya banyak waktu utk bikin video2 yg bermutu
Saya juga GG kok
@Gas Gamer xixixi
Holistik?
Komprehensif?
Sering denger tapi gak pernah tau artinya
@@idmarilamri6398
holistik : satu kesatuan ( utuh )
Komprehensif : Ditinjau dari berbagai aspek ( luas )
Tapi menurut saya penjelasannya belum komprehensif dan holistik. Dia sama sekali tidak menyinggung sistem kapitalis global yang mana disitulah sumber permasalahannya.
Komprehensif gimana?
-Dy bilang onani bisa jadi boleh dan halal padahal tdk pernah ada hukumnya... Coli dihalalin lho, ini asli ngarang...
-Trus dy bilang, masalah wktu (inflasi), menjadi penyebab bolehnya penambahan nilai pembayaran... Ini jg bner2 ngarang si Mr.Gembul...
Cuma pinjaman sbg investor yg boleh dibayarkan lebih banyak drpd yg dipinjam (mengembalikan uang pinjaman + bagi hasil usaha), kl pinjaman personal pribadi engga boleh ada keuntungan & penambahan nilai
Meski sdh setahun, tapi tetap msh update materi ini, saya baru dapatkan pagi ini.
Saya jd ingat ceramahnya Gus Baha tentang kisah Kakek neneknya saat naik haji dulu lalu di bandingkan dg saat ini.
Dulu zaman kakek neneknya beliau berangkat haji butuh waktu 6 bln bahkan lebih lewat laut dg memakan biaya sebesar sekian puluh ekor sapi (karena zaman itu bny calon haji yg berbekal dari hasil jualan ternak sapinya) tapi sekarang hny butuh tak lebih dari 4-5 ekor sapi dewasa. Artinya jauh lebih efisien, meski durasi menunggu nya harus lebih lama.
Kesimpulannya, value sebuah komoditas jasa/barang itu berubah mengikuti zaman, demikian juga harga emas & perak yg fluktuatif meski tren nya cenderung naik.
Mungkin saya yg faqir ilmu ini berpendapat, alangkah baiknya jika tiap transaksi hutang piutang itu selalu di nisbatkan ke nilai emas yg setara, agar tidak terkesan saling dzalim mendzalimi antara kreditur dan debitur.
Jadi teknisnya adalah di sepakati dulu harga komoditas barang/jasa yg hendak di beli secara cicil tsb dg nilai emas 22 atau 24 karat saat itu (misalnya), lalu setelah di sepakati, tentukan tempo pembayarannya, misal beli rumah dengan cicilan 10 th, maka si pembeli cukup membayar dg 10%/th dari nilai emas update saat itu & di lakukan selama 10x atau selama 10 th.
Tentunya si pembeli saat harus membeli 10% emasnya di pasaran tiap th nilai rupiahnya tentu tidak akan sama, alias fluktuatif, tapi di terima oleh sang penjual tetap dlm bentuk cicilan emas yg jika di akumulasikan hingga 10 th, nilai rupiah emasnya sdh pasti berubah & cenderung naik di banding saat awal transaksi, meskipun berat emasnya sama seperti saat akad berlangsung.
Jika semua transaksi penjualan properti dsb berlaku seperti ini, insha Allah adil, tidak merugikan siapapun baik penjual & pembeli, bahkan yg terpenting tetap aman karena berdasarkan syariat namun tidak rugi karena termakan inflasi.
Mohon di koreksi jika saya salah. Maturnuwun...🙏😊
secara logisnya bener bro...tp ttp ada ulama yg mengharamkan misalnya Buya Yahya...wkwkwk...
SEPAKAT & SEPEMAHAMAN !!!
Prnambahan itu bentuk dari harga rasa percaya si pemberi pinjaman ke peninjam !!!
Babi bisa jadi halal jika tidak ada makanan yg bisa di makan dan mengancam kehidupan..
Dan sya percaya hukum agama itu ada pengencualian (SITUASIONAL)
GOOD JOB PAK GURU
Kalo ga sepaham, sama kmu trus kmu salahin gitu?
@@rimbahanggayudha5678 waduuuh, perasaan kalimat sya gak ada yg bilang gtu deh -_-
biasa bro , baper
wk wk wk wk
@@poncoindonesia6119 wkwkwkwkwk santuy bro
Iya bener jadi intinya riba itu haram. Dan yang haram itu tidak baik.
Kalau gak ada yang namanya bunga pasti indonesia bakalan krisis, karena bank indonesia mengeluarkan bunga acuan ya untuk menstabilkan dan mencegah terjadinya over inflasi dan deflasi lewat bunga bank.
Kata siapa?
@@YOUKNOWlMHERE Lu pikir aja, kalo gak ada bunga orang orang kaya cuma bisa nyimpen uangnya di bank dan gak di apa apain yang secara gak langsung membuat mata uang makin langka dan sulit didapatkan sehingga orang tidak mampu bakal tambah lebih miskin lagi(kesenjangan ekonomi makin jelas), sedangkan dengan adanya bunga, uang orang kaya gak disimpen doang, tapi digunakan sehingga uang itu berputar dan tidak langka sehingga secara tidak langsung orang tidak mampu lebih mudah untuk mencari uang... Simplenya gitu
@@YOUKNOWlMHERE lagian kalo gada bunga, ribuan bang, mesin atm,dan karywan bayarnya pake apa. Terpaksa mereka tutup Dan lu ga bisa kirim uang ke orang di kampung lagi. Kalo bang tutup lu gmn kirim uang ke kampung
@@YOUKNOWlMHERE liat aja bank syariah emang mereka dapet untung darimana? itu cuman permainan kalimat aja
@@yupirudi2004 gak usah marah2
Berdoa saja.. Supaya ada rejeki yg cukup supaya anak2 tdk hrs ajukan pinjaman ke bank saat butuh rumah. Semoga Allah kabulkan doa saya..
sepakat banget dan saya sudah yakin pak guru akan ambil pendapat ini... Zaman dulu peminjaman uang itu diberikan kepada orang miskin dan tidak berdaya untuk mencekik dan memiskinkan peminjamnya. Zaman sekarang bank yang benar justru ga akan mau meminjamkan uang kepada orang yang sekiranya tidak akan mampu bayar, misalnya ga punya kerja tetap dan atau jaminan. Jadi kalau kata praktisi pidana, mens rea nya udah beda. Yuk disimpan dan sebarkan video ini biar membuka wawasan..
be wise
Tapi jaman sekarang juga terjadi betapa para pemberi pinjaman secara serampangan memberi pinjaman. Contohnya pinjaman online.
@@achmadtaufik6969 karena mereka sifatnya serakah. Cuma memikirkan bagaimana caranya mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan keadaan orang lain. Pinjaman online itu seperti bank keliling di desa-desa
@@achmadtaufik6969 makanya harus dilihat masing2 kasus
@@achmadtaufik6969 iya tp igt bijak, jgn lgsg salahkn sistemny oknmuny lah
kalo di ekonomi konvesional kenapa ada bunga adalah karena untuk kompensasi waktu, dikarekan ada konsep time value of money seperti kata guru gembul uang di jaman skrg nilainya lebih kecil dibanding masa mendatang. Sedangkan di ekonomi syariah, mengganti konsep itu jadi economic value of time yg mana menyataan waktulah yg memiliki nilai ekonomi bukan uang yg memiliki nilai waktu. Jujur saja konsep2 ekonomi islam begitu normatif sehingga lebih menitik beratkan pada lingkup individu (mikro), sedangkan masih kurang sekali konsep2 yg lahir di lingkup yg lebih luas (makro), yg mereka yakini jika dari sisi mikro tercipta manfaat, maka akan berefek juga pada sisi makro.
Bicara soal riba, saya setuju dengan ucapan guru gembul, bahwa bunga jaman sekarang bukan berarti riba, karena asumsi yg dibawa oleh teori ekonomi islam adalah orang yg meminjam = orang miskin, padahal di zaman modern ini banyak individu/perusahaan yg tidak mau mengeluarkan uang pribadinya, lebih memilih untuk menggunakan uang hasil pinjaman, disisi lain peminjam juga sudah dipastikan memiliki pinjaman karena aturan 5c pada kredit bank.
Gagasan gagasan ekonomi syariah jaman sekarang cukup berkembang, namun prakteknya hanya memodifikasi ekonomi konvensional, bisa dilihar dari praktek bank, acuan dari tingkat bagi hasil itu masih berdasarkan tingkat bunga yg ditetapkan oleh bank central, padahal dari sisi akad mereka bentuknya mudhorobah yaitu pemodal (bank) dengan pekerja (peminjam) harusnya bank syariah memiliki standar lain untuk menentukan tingkat bagi hasil berbasis kinerja dari peminjam.
Sehat2 terus guru gembul, semoga semakin memberikan manfaat.
What a great speech! Tingkat literasi menentukan tingkat kematangan dan kedewasaan. Meluaskan wawasan sekaligus menguatkan pemahaman mendasar, prinsip, dan benang merah dari keyakinan (baca: agama). Membuat santun perangai dan ucapan. Mendasarkan kesimpulan pada argumentasi yg kuat. Ternampak jelas pada sosok Guru Gembul.
Dulu wkt saya kerja di bank. Saya menemukan beberapa jenis nasabah. Ada nasabah yang menanbung namun tidak mau ambil bunganya. Jadi setiap mau ambil uang nasabah tsb meminta tanpa bunga. Lalu ada juga nasabah yang secara penampilan islami dan berhutang untuk usaha. Saya paling ingat ucapan beliau “saya berhutang karena untuk tujuan produktif ( modal usaha ) dan hanya bank yang bisa memberikan pinjamanan 100jt dalam 2 hari. Kalau saya pinjam ke saudara atau teman tidak ada yang mau meminjamkan”. Lalu ada tipe nasabah yng menunggak dan nggak mau bayar lalu baru bilang riba haram.
Dulu saya malah disuruh resign sama debitur yg menunggak ketuka saya memberikan surat lelang. 😀
Saya jenis yg butuh uang cepat, nov 2020 butuh 650 juta dalam 1 minggu buat beli rumah yg harga nya jatuh saat pandemi lagi parah2nya. Pinjam saudara punya 50 jt aja. Akhirnya call BNI, 650 jt cair 1 mg. Ekstra cepat duitnya bisa keluar karna suami sering meminjam dari bni untuk usaha. Jadi sudah dipercaya BNI. Tempo 10 th, cicilan 7,5 jt. lama bgt 10 th ya. Jadi habis itu kami kerjakeras banting tulang, dalam waktu 5 bulan ngumpulin duit 250 untuk pelunasan sebagian, 1 th berikut nya ngumpulin 210 untuk pelunasan sebagian lagi. Agak lama ngumpulin duit karna saat pandemi sulit sekali mengumpulkan uang. Apalagi ada pengeluaran bulanan rumah, mobil, dan asuransi. Alhamdulillah sekarang saldo hutang tinggal 150 , agak ringan, sebulan cicilan 2,2 jt.
Jadi saat butuh uang cepat, dan kondisi keuangan kita secara rutin baik, boleh pinjam ke bank, karena cuma bank yg bisa nyediain. Tapi habis itu, harus dilunasi /pelunasan sebagian secepatnya. Karna saat tahun ke3/4 udah mulai bunga floating. Usahakan sebelum saat itu, saldo pinjaman sudah sedikit, jadi nggak masalah lagi bunga floating. Gitu cara mengakali sistem kredit bank. Buktinya saat ini malah sering ditawari nambah pinjaman oleh BNI.
Kalau memang dana "pinjaman" akan digunakan untuk kegiatan produktif, Islam sudah memiliki solusi berupa akad bagi hasil. Konsekuensi dari akad tersebut adalah bila kegiatan tersebut mendatangkan keuntungan maka pihak pemberi "pinjaman" dapat untung juga, namun bila rugi maka pihak pemberi "pinjaman" juga harus ikut menanggung kerugian. Masalah yang ada di Bank sekarang adalah pihak Bank hanya mau untung tapi tidak mau menanggung rugi, artinya bisa jadi uang kembali tidak 100% atau bahkan hangus semua. Nah kalau tidak mau potensi rugi, ya pakainya akad utang yang mana uang harus kembali utuh tapi tidak boleh ada kelebihan.
Di sini ada satu hal fundamental yang gagal disebutkan oleh beliau. Syariat Islam itu indah, bila kita mau potensi untung maka kita juga harus bersedia menanggung risiko rugi. Bila tidak mau menanggung risiko rugi, maka jangan ambil potensi untung. Istilahnya antara iwadh dan muawwadh harus seimbang.
patokan hukumislam itu bukan liat siapa yg syar'i terus kami ikutin pemikiran yg syar'i, tapi berdasarkan Al-Quran dan Hadits. mentang2 yg berpakaian syar'i ngelakukan kesalahan, bukan berarti kesalahan itu menjadi benar.... hadehh
@muflih adnan : jaman sekarang yg model seperti itu adanya di bursa efek,klu rugi ikut rugi,klu untung ikut untung,tp kenyataannya banyak orang lebih memilih menyimpan uangnya di bank ketimbang di investasikan di bursa efek,jadi sudah ada wadahnya masing2
Islam moderat perlu bangkit yg disi para elit berpendidikan nan cerdas
Aku terawang bentar lagi komentar anda akan rrame
@@alfiarman6243 habib Quraisy Shihab adalah panutan saya
apa definisi islam moderat?
@@bajaputih9225 tapi dicap kafir, liberal, syi'ah macam-macam lah....susahnya jadi orang baik
@@bajaputih9225 same
Terimakasi GG telah memberi pencerahan, saat ini saya sedang kekurangan modal untuk mengembangkan usaha saya, tp ragu, karna pemahaman saya saat ini tentang riba. tiba2 muncul video GG ini di youtube saya. semoga ini menjadi tanda baik untuk usaha saya. mudah2an apa yang disampaikan GG selalu memberi keberkahan bagi umat islam.
Tak hanya membeli waktu, keamanan, sistem, jasa, kepercayaan dsb. Juga termasuk di beli. Mantap pak GG
Ini pendapat gw dari dulu tentang yg dikatakan riba oleh bank. Tapi karena gw bukan Islam jadi gak pernah ngasih tau ini ke teman2 gw.
perihal keamanan ini juga yg buat aku biasa aja sama bank konvensional, gak dukung gak nentang juga yg penting manfaatin aja, soalnya klo kita bayar admin tiap bulan ga lebih dari 10rb (klo punya ku) tapi keamanan sama akses ke uang jadi jauh lebih mudah kenapa ngga? toh enakkan bayar admin tiap bulan daripada beli brankas tapi akses ke uang jauh lebih sulit,
sekalian juga diniatin ngasih rezeki buat orang2 yg kerja didalamnya
@@handy3415 kalo menurut saya si biaya admin itu ibaratnya kita bayar satpam
@@arifsusanto8120 yups sama, kaya bayar tukang pos juga yg bisa nganterin duit kita kemanapun kita pergi selagi ada atm di deket kita
riba itu haram. Cara beli rumah menurut islam: ruclips.net/video/3qAE6w77JSg/видео.html
Bunga Bank Syariah itu lebih tinggi karena pajak yang mereka harus bayar bisa jadi dobel. Misalnya, hutang konsumsi, bisa dibuat pakai akad murabaha (jual beli) dobel, antara penyedia barang dengan bank, dan antara bank dengan nasabah. Karena ini dihitung sebagai 2 kontrak jual beli, maka pajaknya jadi dobel. Itu kenapa jadi lebih tinggi bunganya. Memang masalah keuangan syariah itu sangat kompleks, karena keuangan/ekonomi syariah dalam parktiknya tetap harus berfondasi pada ekonomi dunia yg landasannya bukan syariah. Makanya banyak produknya yang mau tidak mau mereplikasi produk konvensional. Kemudian, mereka melakukan financial engineering untuk mengutak utik akad2 apa yang bisa digunakan untuk mereplikasi produk tersebut. Jadi, akhirnya mereka fokus pada form over substance, fokus pada halal/haramnya produk saja, tapi tidak peduli apakah substansi produk tersebut islami atau tidak. Ekonomi syariah itu suatu utopia, yang tidak akan mungkin bisa tercapai. Daripada membuat produk2 ‚syariah‘ yang hanya fokus pada halal/haram saja, tapi esensinya sama dengan produk2 konvensional, akan lebih baiklah kalau mekanisme keuangan yang dibuat itu memberi manfaat yang nyata untuk masyarakat dan lingkungan hidup.
Kalau pajak mah tidak masalah, akad juga jadiin 1 bisa, kalaupun jadi 2 pun ga mahal-mahal amat. Kenapa mahal? Karena "margin"nya fix walau dunia lagi krisis, perang atau kena bencana, ataupun dunia lagi damai & golden age.
Harus cover banyak resiko sedangnya tingkat margin tidak boleh berubah. Maka dari itu ditinggikan
Kunci penerapan ekonomi syariah secara kaffah adalah pada negara, harus ada institusi pada level negara yg mengadopsinya
@@ahmadmuza BSI sudah ada.
Skrng sudah lebih murah krn bank syariah modalnya sudah besar.. bahkan bank syariah lebih murah dan konven.. intinya kekuatan modal untuk memberikan bunga lebih rendah
@@PahlawanMerdeka opportunity cost memang sama2 berisiko, baik di konven maupun syariah. sekali lagi, mereka kan bisnis.
Bagus sekali kritisme terhadap praktik riba Pak Guru. Banyak ulama yang masih memiliki monotafsir terhadap riba karena kehati-hatian. Memang sejatinya riba itu jahat. Tapi apakah riba terhadap orang kaya bukan jahat ? Itu sangat kualitatif. Bukannya para ulama tidak berijtihad ttg riba tapi sebab riba haram itu kualitatif misalnya ttg tingkat kekejaman riba yang Pak Guru sampaikan. Sedangkan ancaman Allah pada pelaku riba itu tidak main2. Maslahnya yang bisa benar2 ttg memvalidasi riba/bukan secara paripurna hanya Rasulullah dan beliau suda tiada. Kalau kata Gus Baha. Sejelek2nya orang beriman adalah orang beriman yang bodoh. Allah itu menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba dan Allah memasangkan keduang seperti air dan api. Compunding of interst hanya bisa didapatkan dari jual beli dalam waktu yang lebih cepat dari riba. Orang punya modal sekian membutuhkan bbrp kali tempo perputaran yang lebih lama untuk menumbuhkannnya lewat riba dibandingkan dengan jual beli. Ini adalah solusi dari Allah dan g banyak yang faham dan mengerti. Itulah yang dipraktikan Abdurahman bin Auf. Makanya kita g boleh bodoh kata Gus Baha. Apalagi menjelaskan perkara hukum Allah dengan kebodohan. Jangan sampai hukum Allah jadi angker karena kebodohan cara penyampaiannya. Hikmah haramnya riba setidaknya ada 2 : 1. Bagi orang yang punya uang banyak mereka akan merasa perdagangab lebih worh it dibandingkan praktik rentenir 2. Bagi orang kurang mampu terbebas dari kezaliman para kapitalis.
Perkara Bank syariah memang itu masih dalam tahap perjuangan. Sebuah sistem syariah yang mencoba berdiri di atas sistem konvensional. Bank Syariah bersifat statis terhadap mata uang fiat sementara Bank konvensional dinamis sehingga Bank Syariah terkesan mahal dan memeras. Perjuangan sepertu ini pasti ada saja yang menggembosi. Tapi kalau ada kritisme yang membangun itu baik. Tidak ada sistem yang langsung sempurna. Apalagi sebuah sistem perintis yang mencoba melawan atau setidaknya bertahan terhadap haegemoni sistem yang sudah mengakar
kita seharusnya berhutang untuk usaha di bank konvensional atau bank syariah mas
Bank syariah
- nasabah nyimpen duit ga ada bunga'y
- nasabah pinjam duit ga ada bayar lebih'y
PERTANYAAN
- karyawan'y d gaji pake duit dr mana ?!
- biaya operasional'y pake duit dr mana ?!
bisa sih biaya bulanan yg 10k atau setiap transaksi biaya adminnya 1k cuman kalau dari situ aja mah gk bisa nutup biaya operasional bank syariah
1. Dari selisih investasi, jadi gini dalam syariah yang diperbolehkan itu mencicil dan menanamkan modal. Nah idealnya sistem syariah itu bank menanamkan modalnya kepada si peminjam yang mengusahakan modal. Nah nanti bagi hasil ini sumber gaji pegawai dan bagi hasil ke nasabah.
2. Dari bagi hasil no 1
@@Rkap_Oz Owh seperti itu ya Bang.. mungkin sama seperti yg d maksud Pak Guru Gembul d menit 15:35 .. "bagi hasil" bank syariah lebih besar jumlah'y daripada bunga bang konvensional (ini sy alami sendiri ketika membeli rumah)
mungkin ini yg jd pemasukan bank syariah buat gaji karyawan & operasinal'y
semoga makin banyak yg sadar dr istilah² tipu² bank sa'aelo'ah
Wong sistem uangnya udah Salah mau dibikin benar pake syariah ya tetap saja salah
@@djumena5336 dan" bagi hasil " cuma istilah akal"an bank syariah karena pada kenyataan nya peminjam tetap harus bayar jika usaha nya rugi sekalipun dan
dari hasil investasi itu , bank syariah tidak perlu membagi nya ke nasabah deposito karena tidak ada bunga nya , kalau seperti itu jelas rugi nabung di bank syariah karena ketika kita nabung 100jt di 2021 nilainya gak akan sama lagi di 2030 akibat inflasi
Soal bank saya jadi ketawa....
Udah dari dulu saya sadar soal bank syariah dan bank konvensional...
Bank syariah itu cuma bungkusnya aja, isinya yaa sama2 aja, cuma ganti nama....
Dlu saya mau ambil KPR saya iseng bandingkan antara bank konvensional dengan bank syariah...
Daaaaaannnn..
Awkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk.
Bunga/bagi hasilnya luar biasa gede dibank syariah ketimbang bank konvensional....
😂😂😂😂😂
Wktu dlu banyak yg membenci pemikiran saya soal bank syariah ini, saya bukan ahli soal agama, ilmu agama saya cetek banget lah, tapi ilmu pengetahuan lainnya saya lumayan paham, apalagi soal bank.
Entah knpa orng2 seneng banget yaahh sesuatu hal dibalut dengan agama, contohnya bank syariah ini....
untung ustd. Arrasy Hasyim. Jelaskan sejarah fatwa haram bank....!!!
Kalo dibungkus dgn pembalut wanita ya ga mau lah mereka ..
@@erwiniskandar3138 tapi kalo d bungkus dengan selangkangan wanita pasti tancap gass lahhh....
😆😆😆😆😆😆😆😆😆
@@fahrifirdaus biasanya mereka" yg terjerat syariah itu adalah orang" yg goodlooking yg baru hijrah dan minim ilmu agama nya .. jd wajar mereka jd sasaran empuk kaum kapitalis berbungkus agamis ..
@@erwiniskandar3138 naahh itu dia...
Atau memang soal agama minim, plus pengetahuannya dan logikanya minim juga...
Atau emank pengetahuan dan logika udah bagus, tapi karena udh terdoktrin dengan salah belajar agama, akhirnya yaa bgtulah....
Sumpah bg pelajaran ini d dapat di S2 aja beruntung yg bisa faham sama guru gembul aku bosan dengar ceramah yg secara sekuler insyaallah guruku disini sama seperti guru gembul cara menerangkannya... Sukses dan sehat selalu guru gembul
Karena sejatinya Al-Qur'an memang pedoman hidup, semua peraturan dan hukum-hukumnya bisa dibenarkan secara sains, etika dan kemanusiaan. Itulah pentingnya agama bukan hanya sekedar ibadah kepada Tuhan, karena Tuhan pun memberi pahala lebih banya untuk orang yang bersedekah daripada orang yang sholat, karena sedekah itu bermanfaat untuk orang lain, sedangkan sholat hanya diri sendiri yang mendapat manfaat
Edit: karena pada salah paham
saya bukan mau berdebat ya! Disclaimer (TIDAK TIDAK BERMAKSUD MEREMEHKAN PAHALA SHOLAT!) Cuma mau meluruskan aja, saya hanya ingin menyampaikan bahwa Al-Qur'an itu sebegitu mulia sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain juga bukan hanya diri sendiri, kita semua tau sholat itu wajib tapi kenapa kalau saya bilang pahala sedekah lebih banyak ada yang tidak setuju? Kan emang gitu
Apakah karena pelit?...eh maaf
Yassalam
Kalo beragama jangan lihat seberapa besar pahala yg akan tuhan berikan. Sejatinya manusia diciptakan bukan untuk hitung menghitung reward yang akan tuhan berikan, tapi lebih ke arah tuhan menciptakan manusia biar pada beriman kepadaNYA, berbuat baik hingga tuhan mencintai kita.Membaca, menghafal dan memahami Alquran hingga seluruh langit bergemuruh bahagia mendengar bacaan Alquran dari makhluk paling sempurna yg pernah diciptakan NYA. Jangan pergi ke tuhan karena reward nya, tp pergilah ke tuhan untuk ridhonya.
@@pandujaksa8441 Agama khususnya Islam itu untuk semua golongan manusia. Jadi ibarat buku maka kandungannya ada yg untuk SD, SMP,SMA sampai mahasiswa. Jangan paksa yg SD untuk berpikir seperti mahasiswa dan jangan jejali yg mahasiswa dengan buku SD.
@@pandujaksa8441 Agama khususnya Islam itu untuk semua golongan manusia. Jadi ibarat buku maka kandungannya ada yg untuk SD, SMP,SMA sampai mahasiswa. Jangan paksa yg SD untuk berpikir seperti mahasiswa dan jangan jejali yg mahasiswa dengan buku SD.
Sabet class: kalau yg anda maksud adalah shalat sunnat, maka bisa dimaklumi bahwa adakalanya sedekah lebih utama. Tapi kalau yg anda maksud adalah SHALAT Wajib 5 waktu sehari semalam. Maka sedekah tidak layak menjadi perbandingan pahala nya .
Tolong jangan anda generalisasi shalat . Karena dikhawatirkan bisa disalah pahami oleh orang orang yang belum mampu berfikir secara kritis.
@@Yui-yc2lc sudah kuduga akan ada yang komen begini, kalau sholat kan semua orang juga tau wajib. Tapi manfaatnya tidak sampai ke orang lain, bukan berarti saya mengganggap sholat tidak wajib. Jangan salah paham.
Sunahnya hadist bukhori "tidak terbantahkan Sama sekali", 7:05
Hadist shohih bukhori dan muslim di lingkungan islam zaman dulu sampai zaman now sudah seperti Quran ke-2.. 😭😭
Dan hampir setengahnya di riwayatkan dari Abu Hurairah (bapa si anak kucing).
Semoga masih dibaca komentar ini... Menurut saya bukan karena waktu dan ruang yg jadi komoditas saat ini... Melainkan uang itu sendiri yg tidak memiliki nilai... Sehingga akar dari riba nya bukan di waktu atau ruang itu... Melainkan di uang itu sendiri... Benar sekali saat ini kita tak bisa menabung dengan harapan akan membeli produk 10 atau 20 tahun lagi karena nilainya akan berubah... Jadi menurut saya bunga bank itu tetap riba... Bukan karena waktu yg harus saya bayar tapi karena nilai uang itu yg berubah,.nilai Uang yg sesungguhnya tak akan mampu diubah atau sangat sulit diubah oleh waktu... Buktinya pada saat pemuda gua yg tertidur dalam 300 tahun...
Pada akhir video guru bahas nilai emas... Dan bisnis suka sama suka dan tak ada yg dzolimi... Ada hadist tentang Bilal yg menukar kurma 2 keranjang dengan satu keranjang kurma yg berkualitas baik... Nabi katakan ke Bilal dimana kau dapat kurma ini? Bilal jelaskan kronolginya... Nabi bilang kembalikan karena ini dasar dari riba... Tolong guru jelaskan kenapa bisa seperti itu.? Padahal Bilal berbisnis dengan tidak ada yg tedzolimi dan atas dasar suka sama suka... Wallahu alam
Penjelasan Masuk akal banget dan saya setuju, bagi yg ngg setuju ya ngg papa biasakan berpikir beda itu wajar
Pak guru mw usul nih.
Bagaimana jika pak guru gembul menghadirkan 1 Narasumber yg pemikirannya kontra dengan pak guru gembul supaya kami para pemirsa tidak cuma mendengar pendapat dari satu pandangan aja
ya cari aja channel yg lain terus bandingkan..kalo debat cenderung ga dalam pembahasannya
@@ghozifawwaz8165 dia gak bilang harus debat, dia cuma mau supaya kadang kadang ada bintang tamu aja di channel ini
@@mbrp5107 ya dia bilang yg pemikirannya kontra wkwk
Weleh, kan ada banyak chanel yg kek gitu..
Ciri khasnya jgn di ubah lah, kita tertarik sama gugem karena ciri khas beliau..
Kalo berubah jadi podcast, jadinya konten gak fresh lagi..
.
Dan ngundang bintang tamu butuh biaya tambahan..
riba itu haram. Cara beli rmh menurut islam: ruclips.net/video/3qAE6w77JSg/видео.html
Itulah pentingnya sikap qona'ah dlm hidup, banyak pengusaha2 yg memulai bisnisnya dari uang seadanya tanpa modal pinjaman bank dan bs sukses, intinya sukses atau tidaknya usaha kita bukan pada besarnya modal, tp ada pada skill kita dlm perniagaan, bs membaca peluang, manajemen keuangan yg baik, dan yg terpenting ketaqwaan kita kepada Allah agar usaha kita berkah dan jd ladang ibadah, yg mana itu semua bs kita raih dgn belajar baik dr literasi maupun pengalaman
Tiap usaha beda2 bos likalikunya. Ada yg memang butuh perbankan buat ekspansi bisnis, ada yg tidak. Itu semua pilihan dan takbisa disamaratakan.
@geschmark j ya kl negara yg ngutang urusan pejabatnya lah om yg ambil keputusan. Masa rakyat biasa yg nanggung. Rakyat sdh dibebani apa" dipajakin ini jg buat bayar itu. Kl org lain yg ngeriba itu bukan urusan kita, itu urusan dia sm tuhan. Logis aj, mau pembeli itu koruptor, mau maling mau begal, kita ga mgkn selidiki dl sblm transaksi. Itu dosa dia.
@Geschmack J haduh kok kesana. Jauh bener... Kita ga ada urusan dg uang yg dihasilkan orang lain untuk membeli jasa atau produk kita.... Urusan keberkahan da n kehalalan rejeki konsumen itu urusan dg Allah...
Itu sdh melampaui batas dr seorang hamba..
Iya bener banget.. QONAAH... saya lebih memilih jalan ini semoga Allah mudahkan. Karena ada banyak sekali perbedaan pendapat terkait perkara ini yg entah nanti di akhirat mana yg menjadi kebenaran menurut Allah. Takutnya kalo salah ambil jalan..
Selama tidak ada hal mendesak dan sangat sangat darurat sebisa mungkin saya jauhi. Kalo mau ngenyangin urusan "ego" mending tunda dulu..
Saya pilih yg aman...bunga bank tetap riba. Semoga kita diberi kekuatan dan kesabaran. Aamiin
Sama bang.
Saya masih berpendapat seperti itu jika bunga bank ttp riba.
terus kl transaksi non tunai pakai apa..??
@@agussetyono4704 Menurut saya kalau menabung di bank sih masih bisa ... bunganya biarin gak diambil. lebih baik lagi uang diputar buat usaha. ibarat darah biar mengalir. menabung dengan emas.
Yang paling ideal gak ada sistem bank dan uang kertas/fiat/ ... uang = emas dan perak. bank diganti baitul mal wa tamwil. sehingga transaksi non tunai/non fisik lebih sulit, tapi lebih berkeadilan.
Video yang bagus Pak Guru 👍🙏 Excellent, sudah menjelaskan bahwa interest rate (bunga) perbankan itu adalah bukan riba, karena ada unsur membeli waktu dan inflasi yg dikonversikan ke uang (bunga atau interest rate) yg harus dibayarkan.
Saya ada saran buat Pak Guru:
1. Mungkin pada video lain, tolong dijelaskan juga peran interest rate pada macroeconomics, misalnya GDP, investment, dll
2. Bisa tolong dijelaskan menggunakan ilmu ekonomi umum, mathematical model, econometrics, agar more quantitative
3. Tolong dijelaskan juga hubungan, antara hutang (debt rate), WACC dan NPV, sehingga hutang ke Bank itu, sebenarnya bermanfaat untuk kelangsungan hidup perusaahaan. Ini penting untuk mengedukasi para penonton video Pak Guru yg keren dan bagus ini. 👍👍🙏🙂
Dll.
Klo dijelasin seperti itu mungkin banyak org yg kurang paham.
Waktu menjadi komoditas, apakah ada dalil yang mendasarinya?... Di video tidak disebut dalilnya, lebih ke opini.
Saya sangat sering menyampaikan hal serupa dg pak guru.
Ternyata banyak yang sulit memahami pemikiran ini. Setidaknya ada 2 faktor:
1. Malas berpikir
2. Takut dg dogma
Tapi faktanya bunga bank itu bukan cuma selisih inflasi saja, pihak bank itu juga mengambil untung. Liat aja bos2 bank semuanya jadi orang terkaya di negara ini. Bisnis perbankan memang bisnis paling menguntungkan
Gus Dur pernah bilang bunga bank itu bukan riba, sempat bingung dan terjawab di menit 12.00
Trimakasih guru Gembul
Koreksi jika salah.
kata yai gusdur it bkn qiradh/pinjaman, tp suatu bentuk transaksi, sejenis jual beli(jasa, safety dll)
12:00
@@junsuryo8859 0:12:00😂
@@azmiulul3124 Ahahahaa
riba itu haram. Cara beli rmh menurut islam: ruclips.net/video/3qAE6w77JSg/видео.html
Yang tentang analogi kambing itu betul bgt, saya jg selalu mikir gtu.... Br nemu orang yg sepemikiran sm saya 🙋
Pembahasan Guru Gembul sangat mudah dimengerti saya menerima penjelasannya, yg aktivis dan motivator Anti riba, semoga punya fasilitas bagi org2 yg sudah mengambil kredit di bank, dan fasilitas tsb tanpa bunga ya...,jdi gak hanya teriak dan bikin seminar masalah riba, tapi bisa memberikan solusi yg real
Solusinya turunkan ambisi duniawi, fokus akhirat. Jangan istibta kalau istilah kanjeng nabi Muhammad saw. Lain cerita kalau memang tdk mau dengar nasihat kanjeng Nabi.
@@MuflihAAdnanfokus akhirat mau aja asal makan minum pakaian kendaraan semuanya situ yang nanggung gimana
Akhirnya....
Nuhuuuuu...n pak guru atas pandangannya tentang bunga bank, prinsip saya selama ini sbg pengabdi sametan. Selama saling menguntungkan, penerapan bunga yg wajar sesuai ketentuan serta penggunaan dana yg d dapatkan tdk melanggar hukum syariat dan hukum negara maka tdk ada rasa berdosa ketika saya harus bekerja sama dg bank.
Momen ketika lu mengimani al Qur'an, gak cuma menghafal nya
Ah males ah, mending bisnis buat pesantren yang programnya hanya menghafal qur'an aja😁
@@Jumalan_Miekka Biar dapet cuan yah? :v
@@luqman777 wah iya lah, emang orang hidup nggk butuh makan? 🤣🤣
@@Jumalan_Miekka chuaks
@@Jumalan_Miekka chuaaksss
Istighfar bro..., dan ingat pesan peribahasa agar jangan menduga dalamnya laut kalau kailnya hanya sejengkal, biasnya akan menjadi terlalu besar. Allah telah mengharamkan riba dan menghalalkan muamalah, dan ketetapan Allah itu berlaku untuk semua manusia, baik yang kaya ataupun miskin, yang kafir ataupun beriman.
Jadi ingat sama Ayahku yang seorang bankir, semoga apa yang dinafkahkan pada kami sekeluarga atas ridho Allah SWT, bersih & halal. Begitu juga nafkah yang kuberikan kepada keluargaku kelak. Aamiin
Selama beliau jujur, tidak mengambil yang bukan haknya, amanah pada uang yang dititipkan orang lain, niscaya mendapat ridho.
Asal kerjanya jujur menurut saya halal aja
Ada yang bilang, praktek judi juga itu tidak haram. Selama, meskipun kalah orang yang berjudi tidak berubah nasibnya. Ada orang yang punya kekayaan 1 milliar, tapi uang yg dibuat judi 10 juta & kalah. Orang yg berjudi & kalah tidak akan langsung jatuh miskin.
Judi adalah perbuatan dan hukumnya jelas, dan kondisinya pun masih sama dengan saat ini. Mempertaruhkan harta pada benda atau permainan, atau mengundi nasib.
Udah jangan bohong, mana ada ahli bilang boleh.
judi itu haram karena dari surat almaidah ayat 90-91
nah iya, btw w gak setuju ya dalam perkara judinya, tapi gua setuju kita kudu fokus sama esensinya. Macem riba kenapa dilarang di Islam kan karena jaman nabi dulu ya ribanya macem lintah darat gitu kan yang jelas "mencekik". Sekarang kaya bunga bank dimana mencekiknya, dan potongan di atm pun itu alokasinya jelas karena kalau w pribadi sih anggepnya ya anggep aja itu potongan buat gaji karyawannya, security yg jagain duit kita, dan perawatan mesin atm yg acessible dimanapun. Karena esensi 'mencekik' nya itu gaada jadi ya gapapa.
tp kl judi esensi lbh dalam dr pd riba jd cendrung haramny kuat krna ada ketagiha dll d dlmny
GARIS BESAR NYA..
menurut yg saya tahu/dengar
dari di antara guru saya .
yg di sebut riba adalah
bunga uang yg di ambil
dari hasil meminjamkan
kpd orang sakit.
orang lapar/urusan perut.
dan orang utk biaya pendidikan/sekolah.
(maka jangan lah mengambil/membungakan uang pinjaman
kpd
1 orang sakit/biaya berobat.
2 orang kelaparan/kebutuhan perut.
3 orang utk biaya pendidikan.
itulah yg di namakan/di nyatakan
riba, yg di haramkan.
5:18
Masalahnya pinjaman tanpa jaminan masih banyak.artinya dia meminjam jauh dari apa yang dia punya. Nanti hiranf tadi ditagih dengan bunga yang biasanya besar sehingga sulit untuk lepas atau lunas.
Oleh karenanya diliat situasi per situasi seperti menikah, membunuh, dll
Itulah pinjol, tanpa jaminan, cukup ktp, emg tujuan mereka mah meres nasabahnya, mana ada tujuan mereka bantu kesulitan orang, makanya jelas haram itu mah
Tapi guru gembul bold bahwa riba itu berbahaya untuk orang miskin. Pertanyaan nya apakah ada jaminan orang yg pada saat hutang dia kaya namun ditengah jalan dia jadi tetap kaya, bisa kan di tengah jalan malah jadi miskin.
Jadi tetap saja riba itu.......
@@taufiqalam6195 sebenarnya klo jaminan yg dimaksud kolateral si ga haram, malah klo mampu disediakan dgn akad rahn, yg jd masalah itu penambahan atas pokok yg tetap berdasarkan modal
@@lewalagi ada kok jaminannya .. jaminannya adalah data anda , kalau anda tidak bisa bayar hutang maka hidup anda tidak akan tenang krn di tagih mulu .
Jadi kembali lagi ke hal yg pernah pak guru bahas,
Inflasi hanya dijadikan "alasan pembenaran" atas bunga bank
Apakah inflasi adalah sebuah bentuk praktek penjajahan yg tdk tersamarkan
transaksi bisa menjadi riba jika :
1. pihak yg satu berkuasa diatas pihak yg lain
2. berlebih lebihan
3. memastikan sesuatu yg belum pasti
Bukan begitu,,
Riba itu keuntungan (fasilitas/ uang) dari akad hutang piutang.
Penafsiran bagus dan sangat bisa diterima oleh manusia yg mau berpikir secara sehat.
Sayang sekali ada banyak umat yg sudah disesatkan oleh dalil dan doktrin yg sangat kaku. Seandainya mereka mau menggunakan anugerah Allah yang luar biasa yg dianugerahkan kepada setiap umat manusia. Yaitu : Akal Budi dan Hati Nurani.
Fitrahnya secara umum semua orang punya Akal Budi dan hati nurani,namun tidak semua orang punya IMAN dan disanalah ujiannya
Khayalanku sih selalu saja begini: Seandainya saja lebih banyak orang yang berpola pikir seperti pak Gembul. Tenteram dan damai dunia ini. 😊
sebelum banyak, maka sudah ditekan oleh para gajah
Mungkin banyak tapi kebanyakan dari mrk lebih suka diam
kebanyakan orang memang nggak berani, apalagi di sosmed. orang kayak saya misalnya, haduh sosmed (baca:hujatan) itu jadi beban mental aja. jadi daripada mempersulit diri, yaudah mending diem kan ya.
Ingat setiap yang orang yang mengikuti pendapat anda . itu akan menjadi tanggung jawab di akhirat kelak .
tentu.
@@gurugembul dan saya tidak melihat ada pembahasan denda disitu . Dikatakan dan termasuk riba jika ada denda. Dan fakta dilapangan denda itu berlaku dan disetujui dengan akad diawal sehingga memberatkan bagi peminjam jikalau tdk mampu membayar . Dan itulah penyebab mengapa riba itu dilarang
@@gurugembul semoga Allah senantiasa menjaga anda, saya dan juga umat islam agar selalu berada dalam langkah2 yang diridhoi Allah dan terhindar dari jebakan2 syaiton , Aamiin
11.10 Menurut saya, justru konsep time value of money dalam ekonomi modern itulah yang ditentang oleh sistem syariah, karena menyebabkan kesenjangan antara sektor finansial dan sektor riil..
Dalam menganalisa perbandingan sistem keuangan syariah dan konven, tidak cukup dengan hanya membandingkan sistem bunga dan sistem bagi hasil saat ini saja, tapi perlu juga mempelajari produk2 turunan perbankan konvensional yang berpotensi menyebabkan bubble ekonomi dan eksploitasi oleh kaum kapitalis (seperti anjak piutang, money market dsb, yang mana semua adalah dampak dari penerapan sistem bunga ribawi)
Cek juga ketika kondisi krisis moneter, ketika bunga konven melambung hingga 60% per tahun, bunga bank syari'ah tidak setinggi itu karena bank kesulitan mencari alasan menaikkan fee bagi hasil saat ekonomi riil jatuh.. (meskipun prakteknya tetap fee bagi hasil naik karena perbankan masih kurang komit menjalankan syariat, tapi konsep bagi hasil dapat menghabat keserakahan kapitalis).. Imho
Walaupun bank syariah lahir dengan banyak kekurangan bukan berarti kita memusnahkan tapi harus terus diperbaiki sistemnya
Bunga bank syariah lebih besar dr bank konvensional
Ijtihad sy... bunga bank TETAP RIBA ... HARAM bagi kita umat Islam
Kalau saja pimpinan besar kita adalah orang orang seperti pak guru gembul saya yakin negara ini menjadi negara Indonesia.
Orang yg cerdas bila berhutang digunakan untuk hal hal yg produktif bukan untuk konsumtif 😀 makanya orang kaya terus berhutang dan akan terus kaya raya karena mereka memutarkan dana pinjaman itu.
Sederhana bukan?
Disitu ada peluang dan potensi keuntungan hutang menjadi hal yang baik.. Apalagi sebagai pengusaha dapat untuk memberi sumber penghasilan kepada karyawan yang tentunya dapat mengentaskan kemiskinan dimasyarakat sekitarnya..
Tapi dikejar kejar bank kalau gak bisa bayar.. wkwkwkw
@@wahyusantoso7419 kalo itumah tergantung sih gan
@@wahyusantoso7419 rugi dong kita umat muslim.. ambil contoh maaf "China" yang boleh Hutang untuk usaha dan akhirnya orang2 pribumi yang mayoritas muslim yang katanya hutang bank itu Riba malah bergantung hidup jadi karyawannya orang China.. 😁🙏
@@danangsetyo4776 iya memang mereka kaya karena hutang..
Tapi mereka juga dikejar kejar bank karena hutang.. Wkwkw..
Mending hidup tanpa hutang, aman tentram..
2:21 Dimasa lalu alat tukar yang digunakan masih berupa koin logam. Uang kertas jelas tidak ada. Nulis ayat Qur'an saja pun bukan di atas kertas.
Ada yang terbuat dari emas dinamakan Dinar. Ada yang terbuat dari perak dinamakan dirham. Ada juga yang terbuat dari tembaga atau besi, disebut fulus.
Nilainya amat bergantung pada bendanya. Dinar itu paling tinggi karena fisiknya emas. Dibawahnya ada dirham. Paling rendah adalah fulus.
Yang banyak orang tidak sadar ternyata Dinar dan dirham itu bukan produk Mekkah atau Madinah, tapi produk negara lain.
Dinar itu biasa digunakan orang Romawi yang nasrani, sedangkan Dirham itu biasa digunakan orang Persia yang majusi alias menyembah api. Dan Nabi SAW serta para shahabat tidak pernah menciptakan 'mata uang Islam'.
Guru, bagaimana cara kita menyikapi pandangan Islam progresif bagi kita2 yang konservatif?
Demo aja kayak biasanya bang , tapi kebanyakan orang2 paham salafi sih larang demo . Tau dah abang paham Islam apa ?
@@berserk9564 tidak adakah yg lebih elegan dan efektif?
@@kanakakanaka8136 maap kalau salah tapi kalo orang2 salafi yang sering dikatakan wahabi biasanya yah lewat pemahaman dakwah2 dalam menyikapi sesuatu . Contoh lainnya di saat orang radikal FPI demo ,tapi mereka menganjurkan melarang demo . By the way , gua juga bingung kenapa orang "wahabi" ini bilang FPI "radikal" di sisi lain mereka haramin musik tanpa toleransi sedikit pun berbanding terbalik dengan orang2 FPI . Membingung , btw gua paling suka Islam Salafi sikap fundamentalis banget berasa space marine kalo direkrut di bidang militer 😎👉👍
Menurut saya yah ikut dalam sistem demokrasi merubah dari dalam drpd demo2 pakai fisik , teror bom , dkk. Terkadang kerja cerdas lebih dibutuhkan drpd kerja keras
Kalo dari aku mngkin harus duduk bareng dan tukar pikiran kali ya , jd tak saling curiga setiap perbedaan pendapat jg
@@berserk9564 tapi dimata orang, org yg tukang haram haramin auto Radikal+tukang demo, padahal salah besar
Izin pak guru gembul.semoga nanti ada video bertopik Fokus perbedaan antara : Riba dan Mudharabah secara lebih spesifik dan rinci 🙏🏻
Guru gembul lupa dan harus belajar lagi tentang sejarah perbankan dan sistem moneter berbasis hutang (riba) / debt based money system.
Maka guru gembul in syaa Allah akan mencapai kesimpulan yg sama, yaitu:
Sistem perbankan berbasis riba itulah yang harus dirubah menjadi sistem perbankan berbasis "islam" (ingat dalam tanda kutip)
Bukan dibalik, "islam" yg dirubah menyesuaikan sistem ekonomi riba.
Tapi sistem ekonomi riba inilah yg harus dirubah ke sistem "Islam" yg tanpa riba.
Jadi guru gembul, pelajarilah sejarah "debt based money system".
Gara2 om ded saya mulai banyak nontonin vido pak guru 🙏🙏🙏 saya telat info dan ilmu.
Saya salah 1 penggemar cak Nun dan saya menemukan bnyk kemiripan ilmu yg pak guru gembul sampaikan dgn yg can Nun sampaikan.trmksh pak guru 👍👍
sama bos, gara gara dedi corbizer sya jadi tahu pak GG, luar biasa
Aku juga berkat podcast om Deby 🙏😁🙏
saya juga berpikir riba yang dibicarakan rasulullah itu pinjaman yang akan merugikan pihak peminjam terutama pihak miskin, prakteknya seperti pinjol dimana peminjam bisa merasakan kerugian materil dan immaterial. Sedangkan kalo bank commercial mereka cuma mau meminjamkan ke orang yang pasti bisa bayar hutangnya berserta bunganya terutama orang kaya dan biasanya uang pinjamanya itu digunakan untuk ternak uang lagi, jadi tidak ada yang dirugikan dan malah menguntungkan keduabelah pihak.
Saling menguntungkan bukan dasar utk menghalalkan yg haram
@@tovan9736 tergantung kondisi bro
Guru Gembul gagal membandingkan nilai riba tsb dg dunia kapitalisme, disitulah titik kritisnya ttg pemahaman riba, dimana pemahaman umumnya adl utk memperkaya diri. Sy beri masukan saja, bila orientasinya ke syariah Islam, shrsnya tdk dg pendekatan yg humanis, bisa juga ke sosialis utk mslh uang yg berbunga, jd tujuannya utk kebersamaan, bkn memperkaya diri. Hal ini yg hrs dipahami oleh Guru Gembul.
Ralat : maksudnya mslh riba/membungakan uang itu ada pendekatan yg humanis, dan bisa juga ke sosialis, shg penerapan membungakan uang itu dg tujuan utk lebih manusiawi
Sepahaman saya gk nyinggung masalah kapitalis dan sosialis sih, kalau yg di contohkan tadi itu bunga bank, negara2 Komunis yg katanya paling sosialis itu menggunakan konsep bank yg sama kok dengan bank konvensional yg Anda anggap kapitalisme
Panjang kan umur guru gembul ya allah,jaga lah keluarga nya,supaya pemikiran nya bisa meluas untuk membangkitkan semangat islam lagi,semangat menggali ilmu dalam islam,,,
Sampai saat ini saya masih setuju dengan pemikiran Pak Guru Gembul.Bank Syariah dan bank conventional itu hanya beda nama saja....
kamuflase
11:05 ini disebut jenis riba nasi'ah (tambahan pengembalian uang dari akad pinjaman karena ada tempo waktu pengembalian). Jadi masuk kategori riba juga namanya riba nasi'ah
kayaknya bahas pay later atau dompet" baru lainnya seru juga Guru
Setuju, butuh penjelasan lebih lanjut mengenai "paylater" atau semacamnya
Uppppp
Kalo pay later kayak ya beda lagi.
Kan ngga ada jaminannya kalo pay leter.
riba itu haram. Cara beli rumah menurut islam: ruclips.net/video/3qAE6w77JSg/видео.html
sangat sepakat, semakin maju zaman, semakin berharga ruang dan waktu mengingat jumlah manusia yg terus bertambah dgn pesat.
orang yg fanatik sm mata uang dinar kebanyakan itu karena menutup diri gk mau belajar atau gali info mengapa dinar gk kepake, hanya mengambil sedikit literasi aja. padahal banyak fakta sederhana yg jadi jawabannya, sperti,
1. jumlah emas di muka bumi beda2, jika mata uang fokus ke emas, maka yg kaya hanya negara trtentu, yg tentu saja akan menghancurkan ekonomi dunia,
2. negara arab yg sejatinya pengguna dinar, merubah mata uang mrk ke riyal dll, karena lebih banyak pro dan menghindari resiko2 yg ada
request pak guru tolong bahas kebiasaan orang muslim mengkotakkotak kan, dan menghitam putih kan hukum dlm islam, padahal faktanya hukum islam itu selalu berdasarkan diri kita dan situasi yg ada.
org muslim kebanyakan cuma mau tau simplenya aja, cuma 2 pilihan ini boleh apa nggak, ngga mau mikir situasinya, hukum islam jadi di simplifikasikan, padahal jika kita lihat pengharaman sesuatu dalam islam itu karena value nya itu baik atau tidak. nah value sesuatu kan bisa berubah2, seperti musik bisa halal jika digunakan dengan tujuan baik, membantu anak belajar, merilekskan dokter saat operasi dll, bisa juga jadi haram jika mengajarkan keburukan. bahkan makan babi pun yg sangat diharamkan bisa jadi halal jika situasi mengharuskan. ini yg kebanyakan org muslim gak tau, ada variabel "jika" saat menentukan haram dan halal, bukan mutlak haram dan haram saja
.
Yang ironi adalah dinar itu berasal dari kata denarius (bahasa latin) dan dirham itu dari kata drachma (bahasa yunani). Gak ada unsur arab-arabnya dan malah kedua negara itu pada jaman dulu juga gak mayoritas islam.
Berarti emas dan perak itu cuma uang yang nilainya berasal dari penilaian manusia semata? Ya memang kwkwk, sama aja kayak uang kertas sekarang.
Kenapa harus Dinar dan dirham karena nilainya tak pernah berubah beda sama duittt naek turun gak jelas lama2 gak laku
Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas.
@@jangkrikkbosss7707 nih muncul salah satu orang yg kusebutkan diatas, tolong baca2 lagi, biar gk malu udh koar2 eh ternyata salah.
@@jangkrikkbosss7707 bisa berubah lah. justru karena suplai emas gak ada hubungannya dengan konsumsi dan produksi manusia maka bisa-bisa nanti jumlah emas dan barang jadi gak sebanding sehingga menyebabkan harga suatu barang menjadi terlalu murah. kalau harga barang-barang terlalu murah, gak ada insentif bagi manusia untuk membelanjakan hartanya. bisa-bisa nanti kita jatuh ke jurang deflasi.
Sekedar berbagi pemikiran:
Perbedaan sistem ekonomi syariah dan ekonomi modern saat ini terletak pada sistem bunga yang memungkinkan terjadinya penciptaan uang atas suatu aktifitas ekonomi yang tidak menghasilkan nilai tambah (misal: pada kredit modal kerja, walau terjadi kerugian jumlah bunga yang harus di bayar tidak menyesuaikan) dan ini mendorong supply uang melebihi kebutuhan aktifitas ekonomi yang mendorong inflasi. Selain itu memungkinkan pembiayaan atas aktifitas yang tidak memiliki sumbangan terhadap ekonomi rill (contoh: efek beragun aset berupa surat partisipasi, ini mendorong krisis global 2008). Hal2 yang di sebutkan diatas mendorong tindakan spekulatif yang merugikan orang banyak. Ini lah yang paling merugikan dari sistem bunga, yaitu dampak jangka panjang. Ini lah kenapa sistem bunga di haram kan pada mayoritas Ulama, ulama dalam mengeluarkan fatwa pasti sudah mempertimbangkan dan menelaah pendapat dari para ekonom.
Sedangkan pada ekonomi syariah dilarang aktifitas seperti ini dan mencegah aktifitas spekulatif walau tidak bisa meniadakan. Dalam sistem ekonomi syariah sendiri memang dalam mengakselerasi ekonomi sangat tergantung pada kemampuan pebisnis dalam ekonomi rill dalam menciptakan nilai tambah tambah dalam ekonomi. Yang tentu saja akan lebih lambat dari sistem ekonomi modern saat ini yang lebih mudah dalam mengakselerasi supply uang ke dalam ekonomi bila dibutuhkan.
Sebenarnya perbankan syariah itulah sumbangan nyata dari pemikiran ekonomi dari umat Islam. Apakah sudah sempurna? Tentu saja butuh waktu puluhan tahu, hingga ratusan tahun untuk mapan. Bahkan sistem ekonomi modern yang mendasarkan pencipta uang dari mekanisme hutang yang berbunga juga butuh ratusan tahun untuk mapan seperti ini
Pendapat saya juga merupakan proses pembelajaran sehingga pasti tidak sempurna, bila ada kesalahan mohon maaf ya
Setiap jaman selalu ada pembaharu,salah satu pembaharu cara berfikir yg komprehensif dijaman ini salah satunya adalah pak guru ini...bravo selalu
Guru Gembul salah satu orang waras yg berani bersuara 👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼
Sy sdh nyimak pnjelasan ustadz Syarwat, alasan bunga bank saat ini bkn riba menurut sejumlah ulama, sdh terbukti bnyk orang & lembaga yg berhasil dibiayai bank, beda dg jaman pra islam, dimana bnyk orang orang2 pd masa itu kl hutang makin miskin bahkan dirinya & keluarga bs jd budak krn ga mampu bayar ribanya !!!
Pak guru klo gk keberatan tolong bahas tentang investasi saham, serta trading binary option, baik secara ilmu ekonomi dan agama 🙏🙏🙏.
Jual beli Saham itu halal, tapi kalau option itu judi, murni tebak" an, dan tak ada nilai asset yg disimpan
Setau saya invest Crypto kalau menurut NU boleh.
menurut ane binary option haram sih, karena sama kayak judi
Klw binary mah udh jelas judi
Investasi saham itu boleh. Asal gak ada unsur judinya
saya sejak kecil udah praktek "membeli waktu", misalnya ketika main ke warnet.
Ketika billing udah mau abis tinggal chat ke operator warnet-nya : "bang tambah waktu"
Fawg You wkkww
konsep yang mengkonversi jadi emas itu menarik sih, karena emas bisa melawan inflasi
jadi supaya ga ribet untuk hutang-hutang dalam jangka waktu yang lama bisa dalam bentuk satuan emas, pemberiannya bisa tetap uang tapi disetarakan dengan sekian gram emas
Setiap jam 4 sore sampai jam 5, selalu jalan kaki sambil dengerin konten pak Guru. Bagaikan podcast
Di sini pak Guru tidak menjelaskan pada zaman Rosulullah "Uang" saat itu adalah Dinar sebagai alat tukar atau jual beli.
Dinar terbuat dari emas, sama juga dengan zaman Romawi.
Nilai emas adalah tetap, maka Riba kalau dilebihkan.
Kalo zaman sekarang currency yg dijamain oleh setiap negara dan nilainya naik turun tergantung kestabilan negara tersebut.
Dan kita ngg mungkin pada zaman sekarang mengganti emas sebagai mata uang, karena nanti wilayah atau suatu negara yg memiliki cadangan emas yg sangat banyak akan menguasai dan itupun akan habis bila terus diexplrorasi.
Bagaimanapun pak Guru Hebat menjelaskan Riba yg sangat proporsional
Bahkan ada hipotesis yang mengatakan bahwa konsep uang (entah itu terbuat dari kulit kerang, emas, perak, atau kertas) dan hutang muncul secara bersamaan. Uang itu bisa dipandang sebagai surat tanda penundaan pembayaran salah satu pihak dalam suatu transaksi barter (entah barter barang-barang, barang-jasa, atau jasa-jasa). Tentunya harus ada kompensasi atas penundaan pembayaran tersebut. Kompensasi penundaan pembayaran inilah yang biasanya disebut sebagai bunga.
Untuk hal ini saya tidak sepakat dg Guru Gembul terkait bunga bank bukan riba... Karena dalil perihal riba cukup jelas mengungkapkan "segala manfaat dr utang adalah riba"... Wallahu a'lam...
Tadi saya udah ngetik panjang soal penjelasan pendapat saya ini tapi gak sengaja kehapus... 😂
Intinya saya lebih memilih berhati-hati untuk tidak menganggap bunga bank bukan riba... Terutama pada produk/layanan perbankan dg akad pinjaman/utang...
Ini komentar pertama saya di Channel Guru Gembul setelah nonton banyak video Pak Guru... 😁
Saya senang dg penjelasan2 dr Pak Guru Gembul yg membuat saya serasa baca banyak buku yg diringkas inti-intinya... Haturnuhun sudah mau berbagi ilmu dan wawasan... Semoga nanti saya berkesempatan silaturahmi langsung ke Pak Guru Gembul di Bandung... 😃🙏
Ternyata penjelasan itu bergantung seberapa baik pengantarnya!
betull sekali..
Berarti suatu perihal masalah harus selalu diinterpretasikan sesuai dengan situasi dan kondisi serta jangan membandingkan apa yang terjadi pada masa lalu dengan masa sekarang karena masalahnya berbeda sistem dan konsep sehingga bentuk pemecahan masalahnya harus menyesuaikan sudut pandang masa kini meskipun masa lalu bisa jadi catatan sampingan untuk intepretasi baru untuk masalah pada masa kini juga.
Setelah ijtihad ditutup dunia Islam justru mengalami kemunduran.. Akhirnya masalah2 baru dianggap tidak ada atau dibiarkan begitu saja, istilahnya "bid'ah"
ujung2nya terjadi sekulerisasi,
politikus dianggap bkn agamawan, agamawan dianggap tdk mengerti politik, dunia Islam mundur, akhirnya tdk ada inovasi, negara melemah, penjajahan dimulai, sementara muslim masih berdebat ttg peralatan militer..
🙃
*ROSULULLAH* = "Bagaimana kamu memutuskan perkara jika diajukan perkara kepadamu dalam urusan hukum?"
*MUADZ* = saya akan putuskan dengan kitab *ALLAH*
*ROSULULLAH* = “Bagaimana jika tidak engkau temukan dalam kitab Allah? “
*MUADZ* = Saya akan putuskan dengan sunnah
*ROSULULLAH* = "jika tidak engkau dapatkan dalam sunnah Rasulullah dan tidak pula dalam Kitab Allah?"
*MUADZ* = saya akan berijtihad dengan pemikiran saya dan saya tidak akan berlebih-lebihan.
Maka *ROSULULLAH SAW* menepuk dadanya seraya bersabda, "Segala puji bagi *ALLAH* yang telah menyamakan utusan dari utusan *ALLAH* sesuai dengan yang diridhai Rasulullah.” ( *HR Abu Daud* ).
Ya dibandingkannya apple to apple
Dalam itjihad itu salah satu metodenya dengan qiyash atau dibandingkan dgn hal yang mirip di masa lalu sesuai kebutuhan dan intinya
maksudnya kita harus menyelesaikan masalah sesuai dengan kondisi yang terjadi dan jangan merugikan gitu?
Saya tercerahkan oleh guru gembul, ternyata cara memandang secara agama islam yg benar untuk suatu masalah (menurut saya) harusnya seperti yg disampaikan guru gembul ini. Luar biasa pak, lanjutkan pencerahannya 👍👍👍
Kenapa orang islam sekarang bilang ini itu haram tapi gk bisa cari solusi penggantinya??😪
Saya cuma bisa senyum :')
gak tau tuuh dikit sewot banget
Sebenarnya sistem syariah itu solusi. Tapi penafsiran yang berbeda yang menganggapnya salah
Adakok. Penggantinya ya simpen uang dlm bentuk emas.
Bahwa itu tidak 'pleksibel' sbg alat tukar, ya itu soal lain. Yuk kita nikmati aza. 😁
Vaksin ada yg ngandung babi!!!!
*Cari solusi
*Koar koar
*Koar koar menyeru org utk mencari solusi
Silahkan pilih diantara ke 3 itu
Dan selamat berpikir
Kalo gw si yg paling atas dan yg paling bawah 🗿🗿🗿
Ikuti realitas gw aja, yg dimana gw bukan anak kedokteran, dan tapi gw tau kita hrs nyari solusi
Bisa diskusi dan berdebat dalam suasana kebatinan yang akrab dan situasi yang bebas memang enak yaa..... Mari kita syukuri kebebasan ini 👍
Kuliah di prodi ekonomi syariah , hampir semua kajian merupakan bentuk dr bantahan dr sistem ekonomi konvensional .
Tp sama skli tidak memberikan penawaran untuk sistem ekonomi yg benar" berbeda .
Guru Gembul sangat cerdas n logis... Luar biasa argumentasi n narasinya... !!!
Wajar guru gembul cepat tumbuh channelnya.. Semangat bang membuat umat semakin maju dan berkembang. Kritis dan berfikir jgn mau telan ilmu bulat2 tanpa berfikir kritis bermuhasabah
Lgi scrolling scrolling kontennya pak guru nemu video ini. Masya allah pak guru gembul di setiap penyampaiannya saya sangat suka dengan metode metode berfikirnya, dan kebanyakan saya sepakat.
Namun untuk kasus ini saya rasa ada ketidaksepahaman dengan saya. Saya rasa bunga bank yg ada sekarang ini tetap riba, karena bukan bunga atau kreditnya yg riba, namun akadnya,yaitu dimana status kredit atau bunga berdasarkan hutang pitunang. Dan sudah jelas definisi riba yg seperti dijelaskan pada video ini adalah hutang piutang yg tidak sepadan, sebenarnya baik ke rakyat miskin atau rakyat kaya, karena status riba tdk melekat pada rakyat miskin saja.
Tapi saya sependapat dengan konsep yaitu membayar waktu, dimana jaman sekarang kalau waktu ga diperhitungkan maka yg ada malah rugi karena sistem perekonomiannya sudah seperti itu
Maka sebenernya solusinya adalah kredit itu seharusnya akadnya dibuat jual beli dengan mempertimbangkan inflasi. Misal ibaratkan saja kayak nilai bunga ditambah waktu, namun nilainya dipastikan, tidak floating seperti nilai jika menggunakan bunga konvensional. Maka dengan ini harusnya lebih aman. Sebenernya konsep ini lebih luas, karena konsekuensi dari akad itu bisa bersinggungan dengan status kepemilikan barangnya, status pembayarannya dan lain sebagainnya, yg panjang kalo dijelasin disini semua.
Bener sih akhirnya kata pak guru, pada akhirnya ngomong ngasih solusi gini doang gaakan bisa memperbaiki sistemnya, perlu aksi nyata dan perjuangan dari umat muslim untuk membenahinya
Tapi ya saya juga masih belajar sih jadi mungkin juga ada salah salahnya, tapi apa salahnya bertukar pikiran dan sama sama belajar. Terimakasih apk
sami sami. mari biasakan berbeda pendapat
Dulu waktu kuliah saya ikut kubu yang mengatakan bunga bank itu riba, tapi sesudah kerja dan punya uang untuk beli lebih banyak buku-buku agama dan ekonomi yang non standar, akhirnya saya pindah mazhab 😁 ... konsepnya kira-kira sama seperti yang dijelaskan Pak Guru Gembul, disamping tambahan informasi seputar sejarah uang, bank, dan ilmu ekonomi moneter ...
_that being said_ saya tidak menganggap praktek perbankan yang sekarang ini sehat ... masak ketika pinjaman saya cair, sudah dipotong sejumlah tertentu untuk cicilan pertama? 😡 ... dan masih banyak lagi yang saya dengar tentang praktek-praktek tidak sehat lainnya. Sebisa mungkin saya menghindari berurusan terlalu serius dengan bank.
Bagi yang bertanya "lalu kenapa bikin bank syari'ah?" jawabannya sederhana, untuk mengakomodasi mereka yang ikut pendapat bahwa bunga bank itu riba, biar ada alternatif.
btw, Pak Guru ... udah lama gak cukur jenggot nih kayaknya 😅
Mksh pa guru Indramayu menyimak
Saya membayangkan rapat yg sangat besar, yg dihadiri para ulama(yg konservatif, 'yg fleksibel', sampe yg liberal) dan para ahli ilmu(filsafat,ekonomi,matematika,hukum,dll), berdiskusi tentang masalah2 dunia yg terjadi sekarang ini.
Daripada saling hasut,mending digituin aja ✌️😁
pasti sulit. terutama yang berasal dari kalangan mualaf yang mendadak jadi ulama, merasa paling pintar karena baru saja mendapat hidayah. semua pandangan mereka, semua statement yang mereka keluarkan, adalah final tanpa nego.
Wah wah wah ga akan bisa sih
Alhamndulillah dapat pencerahan. Selama ini saya masih bingung bunga bank itu riba apa tidak. Karena sistemnya sudah begitu kalau tidak ada sistem seperti itu mungkin zaman tidak se maju sekarang.
Btw jadi inget dosen saya dia S3 nya juga seputar ekonomi syariah pak dia pernah bilang hal yang serupa "Bank syariah itu sama aja kok sama bank konvensional, cuma istilah2nya aja yang di ubah jadi berbau islami" wkwk
ya memang
bank konvensional => bunga
bank syariah => bagi hasil
iya, gw baca istilah2 dlm bank syariah bahasa2 arab smua, tapi kalo diterjemahkan, ooh sama aja.
Mhon maaf bukan berbau islami,lebih tepatnya bernuansa kearab2n hehe
Bahasanya aja yg di ganti jadi bahasa arab (setau saya)
Dan proses akadnya lebih banyak di pelintir dan muter2
Jualan agama memang menguntungkan
Gapapa bro, toh dosa dia yang ngaku syariah yang nanggung. Tapi kerena sekarang ane juga tau jadi bingung apakah ane juga bakal dapat dosa bunga / bagi hasil dari bank tersebut atau mereka pihak bank yang ngaku syariah yang nanggung.
"Riba" yang didalam dunia perbankan itu lebih tepat disebut sebagai "konpensasi waktu" yang diberikan kepada peminjam.
Atau istilah dalam manajemen keuangan adalah Time of Value
Jaman dulu Time isn't value. Sama kaya rumput di ladang terbuka. Karena terlalu banyak, siapa aja boleh ngarit secara gratis.
@@clay0726 Allah bersumpah demi waktu, ini menandakan Waktu adalah Value dan org2 dulu pasti menyadari hal ini dgn kearifan dan kebijaksanaan mereka di zamannya. Jadi menurutku, bukan tentang valuasi waktu, tp lebih kepada perbedaan kelangkaan dan akses terhadap kekayaan.
@@tsanirizalsyawali9068 lah iya, value dianggap value sampe orang menganggpnya. Kentut juga bisa jadi suatu saat ada valuenya.
@@tsanirizalsyawali9068 gimana caranya lu nyebut valuasi tanpa lu anggap valuasi.
ada salah satu Kyai sepuh ngendikan,, jika bisa dikatakan yang paling keruh (haram) antara bang syariah dan bank konvensional,, bank syariah jauh lebih haram,, karena bank syariah menutup2i akad riba dengan kata sakral "syariah".
setuju
Perintah mengurus fakir miskin dan anak yatim yg dimaksud adalah Surah Al Maun, yg menginspirasi K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah. Makanya fokus awal Muhammadiyah adalah mendirikan panti asuhan, sekolah dan fasilitas kesehatan, yg jelas tujuannya adalah implementasi Surah Al Maun, makanya di internal Muhammadiyah ada yg namanya "Teologi Al Maun".
Bisa pak guru bikin kajian sejarah pendirian Muhammadiyah, NU, SI, Persis, dll 🙏
tp sekolah dengan label muhammadiyah biayanya lumayan mahal, lebih mahal dari sekolah negeri, univ pun hampir sama. tapi mereka juga kasih banyak beasiswa, bagusnya itu :)
@@yazidanwar8566 iya, kalau soal biaya Mahal, itu juga jadi masalah di Internal Muhammadiyah.
"Anak2" Muhammadiyah seperti IPM, IMM, Pemuda Muhammadiyah, sering protes soal mulai terjadinya komersialisasi di amal usaha Muhammadiyah.
Tapi klw mau jujur, sekolah swasta tidak disubsidi pemerintah, jadi pilihannya harus menaikkan uang sekolah sedikit diatas sekolah Negeri. Klw tidak begitu, sekolah swasta pasti kolaps.
@@yazidanwar8566mkanya yg sekolah disitu org org kaya.. yaudah sih lagian muhammadiyah banyak bantu koq kan pemerintah ngutang sama rumah sakit mereka
Guru Gembul mau bahas tentang Media-media masa zaman sekarang? Barusan Viva ngepost di tab community dengan judul "Taliban larang perempuan bekerja, ternyata ada dalam Al-Qur'an"
Gila sih.......kalian tau sendiri apa akibatnya
Jangan kebakar sama headline gan
Video video guru gembul juga banyak yang judulnya hot panas dan kontroversial tapi isi video nya adem ayem penuh ilmu
@@baihaqi_josss tapi kalo ada bapak ibu yang cuma liat judul bahaya
@@kulogamer3555 Apa sih bahayanya bapak ibu ibu facebook? Paling cuma gampang kemakan hoax terus sekedar ngafir ngafirin orang, ngga lebih. Selebihnya ngga berani mereka ngomong ke orang lain kek gitu di real life. Mereka bukan ancaman.
@@baihaqi_josss Mereka yang dapat bahaya, bukan membahayakan kita
Walau isinya mungkin benar, tapi membuat clickbait itu sangat tifak baik dan menyebabkan polarisasi lebih luas lagi. Apalagi itu adalah media Nasional dan dibabaca hampir seluruh Indonesia, sedangkan tidak semua orang membaca berita secara lengkap ataupun punya pola pikir yang bagus
Gw suka apologetika antara kristen dan islam, penjelasn Guru Gembul ini masih bisa gw terima dalam penjelasannya bukan based on authoritatif fallacy seperti para uztad......makasih
Entah mengapa g njonton sekali lagi 🤣
Dengan "ijtihad" hidup lebih maju dan tenang
Di indonesia banyak mecentak penghafal al qur'an dari pada pengamal al qur'an
Semoga makin banyak yg tergerak mengamalkan Al-Qur'an, walaupun belum sanggup menghafal 🙏🏻
@Yuniarto S hafal tulisan arabnya doank, tapi gak ngerti maksutnya jg bahaya bro..
Mirip sama akun yg suka spam komen @mashyuri yg ngasih penggalan2 provokatif tanpa awal dan lanjutannya dan di kasih ayat yg lain gitu..
Nah ini meskipun sulit menghafal tapi setidaknya mampu mengamalkan nilai-nilai nya.
riba itu haram. Cara beli rmh menurut islam: ruclips.net/video/3qAE6w77JSg/видео.html
Untuk punya paket komplit seperti ulama2 terdahulu itu sangat berat sekali tantangannya... Yang menghafal Quran teruslah jalan dan maju. Menghafal itu proses seumur hidup karena ada murojaah yg harus selalu dilakukan....
Memahami dan mengamalkan Al Quran adalah tugas hamba Allah sbg pendoman hidup.. Tentunya membutuhkan wadah yg baik dlm menuntut ilmu agar tidak salah.. Pengamal Al Quran tentu pastinya dekat jg dengan Al Quran..suatu hal yg tidak dapat dipisahkan...
Tumbuhnya Rumah Quran yg masif di Indonesia adalah sebuah tren positif karena dlm rumah quran itu tdk hanya menghafal tp belajar memahami dan mengamalkan Al Quran... dan itu tdk mudah
Alhamdulillah semakin banyak ulama di Indonesia. Semakin banyak anak muda yg cerdas dan paham agama...
Kalo mau pengamal Al Quran semakin banyak tentu dimulai dr diri sendiri dan lingkungan terdekat. Jika mendidik anak dg cara tidak islami lalu bagaimana nilai Al Quran itu akan tumbuh.. Semua dimulai dr akar dan semua elemen saling terkait
Saya kredit rumah melalaui bni syariah ditolak mentah2 .. bukti bahwa bukan untuk umat atau masyarakat kecil
Sedangkan d btn malah d acc . .
Dari situ siapa yg sebenarnya membantu orang kecil , embel2nya aja kayak agamis
Padahal kalo kredit tetep aja sertifikat dijadikan jaminan bank sampe lunas.
Dan btn misalnya dilunasi lebih dahulu misal sebelum jatuh tempo , bunganya gak dihitung cuma kena penalti sama hanya bayar angsuran pokok tanpa hitung bunga..
Bayangkan kalo nabung dl ..baru 1 tahun aja tanah udah naik berlipat apalagi klao ada pembangunan infrastruktur didekatnya
Kata kuncinya "Ijtihad". Dengan ijtihaj kita tidak mudah menjustifikasi apa yang haram. Karena tetap ada perbuatan haram yg diperbolehkan, yaitu main Harambol.
😂😂😂
Karambol itu mah
Jelas ga boleh, namanyanya aja HaramBol 😁
riba itu haram. Cara beli rumah menurut islam: ruclips.net/video/3qAE6w77JSg/видео.html