Betuuuuul..... Tapi gimana dapat dirindukan jika banyak waktu untuk bergerak gerak, simposium,lokakarya panen raya atau apakah lah pokoknya gak guna untuk siswa dan lembaga
Guru yang baik itu adalah orang tuanya sendiri, berapa persen waktu dihabiskan disekolah dengan di rumahnya. keselahan sekarang pendidikan sekarang Orang tua sibuk urusannya sendiri. dan hanya menjadi musuh jika anaknya bermasalah
@@DenaWidyawan ya lewat PT atau LPTK dalam proses kuliah harus berkulaitas.... tidak asal obral nilai ...... nilai tinggi otak kosong..... perhatikan sarjana2 dulu berjuang dan berusaha lulus setengah mati... broowwww
@@nocsuwarno5642PPG gimana bro? Bank Dunia Menilai Sertifikasi Tak Dongkrak Kompetensi Guru di Indonesia. Bu sri mulyani juga pernah mengatakan hal semacam itu..
@@nocsuwarno5642gimana dengan PPG brow? Bank Dunia Menilai Sertifikasi Tak Dongkrak Kompetensi Guru di Indonesia. Bu Sri Mulyani juga pernah mengatakan semacam itu. Trus gmana?
@@ekoparyono4879 Memang tidak, PPG dan Guru penggerak seperti sekolah drama. Membuat drama dengan bantuan siswa dan guru lain sehingga seolah2 projeknya wow. Ini namanya pembohongan publik.
Transfer ilmu itu paradigma lama. Sekarang tu guru dituntut bagaimana ia membangun keterampilan berpikir kritis dan rasa ingin tahu pada siswa. mampu menginspirasi, membimbing, dan mendukung siswa untuk memahami, mengeksplorasi, serta menerapkan ilmu tersebut secara mandiri. Dan itu yg diajarkan di pendidikan guru penggerak. Kalau belum maksimal pasti iya tapi menurut saya bukan salah total.
@@massuparyadiguru penggerak adalah manajemen dan mangatasi anak ya hrs pendidikan PPG. Kalo menurutku guru penggerak bukan untuk anak tpi untuk karir diri sendiri. Jadi inting bullshit
@@Jonatan764 kemungkinan ini karena belum mengikuti PGP dan mendapat kesan negatif pula dari guru penggerak disekitarnya. Saya maklum, karena tidak semua mangga akan masak sempurna. Tapi yakinlah kalau sudah kenal dengan baik dari sekian mangga yang berulat, jatuh sebelum waktunya itu ada yg manis juga.
Transfer ilmu memang salah satu tugas guru, disamping juga sbg pendidik, pengajar, pembimbing, fasilitator, murid untuk bisa mengembangkan dan mengoptimalkan minat, bakat, dan potensinya
Saya yakin kalo bapak belum jadi guru PNS, apalagi guru sertifikasi pasti akan mengungkapkan hal yang sama dengan Pengadaan CPNS dan juga program PPG/PLPG.
Yg blm merasakan biasanya nyinyir nya paling bnyak..masih honor nyinyirin PNS, blm PPG nyinyirin yg sdh sertifikasi, ga ikut GP nyinyir jg, ditawarin ikut GP ga mau, bilang nyaman di zonanya...
Guru sekarang disibukan dengan urusan administrasi anak didik di terlantarkan di nomer duakan. Dah kembalikan jaman dulu guru jangan dibebani administrasi g pukul ke murid
Kalau boleh jujur, ada guru penggerak malah sibuk dengan kariernya di luar dibandingkan dengan tugas utamanya sebagai seorang pendidik dan pengajar di sekolahnya. Untuk yang baru mengikuti lebih banyak duduk zoom meeting di kantor Guru atau di tempat lain dibandingkan menunaikan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar. Siswanya di kelas cuma diberi buku cetak atau disuruh buka internet dan disuruh mengerjakan latihan/tugas tanpa pendampingan. Ujung-ujungnya yang rajin yaa mengerjakan tugas dan yang bandel keluar kelas mengganggu kawan lain yang sedang belajar. Lulusnya juga gampang, yang penting melaksanakan keseluruhan tugas.
Betul sekali, ditempatku juga sama.. Guru penggerak lebih sibuk dgn kegiatan2nya, Lokakarya diluar kota, seminar2, zoom sana-sini akhirnya muridnya lebih sering ditinggalin dgn alasan "tugas negara".
@@tanazawa7 Sertifikasinya jalan terus dan tak ada potongan, dapat pendapatan dari luar, tugas mendidik dan mengajar anak bangsa sebagai tugas pokoknya sebagai guru dan terkadang ada juga yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala terabaikan.
Guru yg hebat adalah guru panggilan jiwa contoh guru2 jaman dulu walaupun fasilitas tdk memadai tp guru luar biasa mengapa guru dulu hebat karena yg di utamakan moral anak didik kalau ingin pendidikan maju akhlaq dan Budi pekerti yg luhur itu yg penting
Rusaknya karena ada dana bos.. Sekolah gratis..dan HAM.. Dampaknya orangtua gk peduli , anak gk menghargai guru,..anak harus diluluskan padahal gk layak lulus.. Klo go diluluskan guru yg kena marah. .bener bener rusak pendidikan sekarang..
Puji Tuhan, saya guru honorer di sekolah negeri dimampukan untuk menikmati proses berkat adanya Guru Penggerak... Memang program ini hanya bisa dimanfaatkan jika kita paham konsep merdeka belajar dan sudut pandang yang luas.
Kinerja guru penggerak perlu dipantau kinerjanya di sekolahnya. Seberapa banyak berimbas kepada guru lain, perlu didata. Ada juga mentang-mentang punya label guru penggerak, tidak sedikit yang arogan, merasa lebih hebat dari guru lain yang tidak punya label guru penggerak. Selain itu, kurang bisa bekerja sama dengan guru lain. Kalau tidak bekerja sama, bagaimana bisa memajukan sekolahnya?
Guru yg hebat adalah guru yang bisa menata sosial emosional dan tetap hadir menjadi pendamping sebagai fasilitator serta pendidik bagi peserta didik di kelasnya, bukan tampil baik saat membuat videonya untuk tuntutan saat mengikuti kegiatan saja, sebaiknya kalau pemerintah memiliki alokasi dana lebih baik digunakan untuk memfasilitasi sarana prasarana sekolah untuk media pembelajaran
Iy melalui tahap2 jg.gk mungkin dpt sertifikat guru penggerak dr guru Non ASN blm di sertifikasi gimana mau jd kepsek😅 lah byk d sekolh ikut penggerak guru non asn😅
@@hjjuabaedah Menjadi seorang pemimpin itu harus matang lahir bathin, punya pengalaman dan wawasan yang lebih luas. Punya kemampuan membaca watak, Bukan instan di gembleng lewat CGP. Seorang kepala sekolah perlu memiliki berbagai kompetensi dan kualitas untuk memimpin dan mengelola sekolah secara efektif. Berikut beberapa hal penting yang harus dimiliki seorang kepala sekolah: 1. Kepemimpinan yang Visioner Kepala sekolah harus memiliki visi yang jelas untuk sekolah, mampu merumuskan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta dapat menginspirasi dan memotivasi staf, guru, dan siswa untuk mewujudkan visi tersebut. 2. Kompetensi Manajerial Kepala sekolah perlu memahami cara mengelola sumber daya manusia, keuangan, sarana prasarana, serta sistem administrasi sekolah. Mereka harus mampu merencanakan, mengorganisasi, mengoordinasi, dan mengawasi semua aspek manajemen sekolah. 3. Kemampuan Komunikasi yang Baik Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam mengelola sekolah. Kepala sekolah harus mampu berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk guru, siswa, orang tua, dan komunitas, serta membangun hubungan yang positif. 4. Komitmen pada Pengembangan Profesional Kepala sekolah harus terus belajar dan berkembang dalam bidang pendidikan dan kepemimpinan. Mereka juga perlu mendukung pengembangan profesional guru dan staf untuk memastikan peningkatan kualitas pengajaran. 5. Kemampuan Membuat Keputusan Kepala sekolah sering kali dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan yang cepat dan tepat. Kemampuan dalam analisis masalah, pengambilan keputusan yang bijak, dan keberanian untuk bertanggung jawab atas keputusan tersebut sangat diperlukan. 6. Integritas dan Etika yang Tinggi Kepala sekolah harus menunjukkan sikap jujur, adil, dan transparan. Mereka harus menjadi teladan dalam perilaku dan etika yang baik bagi seluruh komunitas sekolah. 7. Kemampuan untuk Berinovasi Pendidikan terus berkembang, dan kepala sekolah yang baik harus memiliki kemampuan untuk memperkenalkan inovasi dalam pembelajaran, penggunaan teknologi, atau metode baru yang meningkatkan kualitas pendidikan. 8. Keterampilan Interpersonal dan Empati Kepala sekolah perlu memiliki keterampilan interpersonal yang baik, mampu memahami kebutuhan dan masalah guru serta siswa, dan menunjukkan empati terhadap mereka. 9. Komitmen terhadap Mutu Pendidikan Kepala sekolah harus memiliki komitmen tinggi terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran, serta selalu mencari cara untuk meningkatkan prestasi siswa dan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. 10. Kemampuan Mengelola Konflik Di lingkungan sekolah, konflik bisa terjadi antara siswa, guru, atau orang tua. Kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk menangani konflik secara bijaksana, mencari solusi yang adil, dan memelihara harmoni di sekolah. Dengan memiliki kualitas-kualitas tersebut, seorang kepala sekolah akan lebih efektif dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas.
Saya guru,tapi saya kurang setuju dgn program guru penggerak karena membuat guru jadi terkotak-kotak. Dan saya amati rekan2 guru penggerak Banyak meninggalkan kewajiban mengajar karena sibuk pengimbasan kesana kemari.
Bener banget.. Sesama guru hendaklah jangan dibeda bedakan dan dikotak kotakan.. Sekarang pengalaman adalah guru terbaik.. Itu gk dipakai.. Guru senior terpinggirkan oleh adanya program program gk karuan
hasil guru penggerak di sekolah saya: 1. pelatihan berbulan2 meninggalkan jam pembelajaran untuk zoom meeting, setelah jadi guru penggerak juga sering meninggalkan jam pembelajaran untuk lokakarya dll 2. setiap kumpul sesama guru tidak mau membaur selalu berkelompok dengan sesama guru penggerak dan memakai seragam sendiri 3. tidak menggerakan sekolah sendiri malah merepokan guru piket karena sering tidak masuk dengan berbagai acara guru penggerak 4. yang menggerakan disekolah saya justru bukan guru penggerak malah justru guru tua yg dah deket pensiun yang sering bantu guru2 dengan bikin iht sukarela diluar jam pembelajaran tanpa minta fasilitas apapun, beda klo guru penggerak yg buat iht mintanya macem2 , minta disediain alat, konsumsi, minta banner dll.
Kualitaa guru penggerak juga tak jelas, kalo diliat cara mengajarnya masih begitu2 aja, tidak membuat murid lbh pinter, mereka sibuk dg dirinya, kalo diberi tugas disekolah yg tidak ada duitnya sering menolak.....😢
Semoga anda tidak sedang menyimpulkan Produk Guru Penggerak secara umum. Semoga anda hanya curhat saja... Di daerah lain, keberadaan Guru Penggerak sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran yang lebih baik
Keberadaan lembaga pendidikan cenderung birokratis, sehingga tidak menyentuh keakar masalah, seyogyanya bisamerangkul pihak swata ( cendekiawan, pengusaha /wiraswasta,) terbukti secara factual lebih unggul, memberi manfaat lebih banyak, sehingga makin cepat memberdayakan gnerasi mendatanf
Program Guru Pembelajar itu sangat bagus. Guru belajar sebelum mengajar. Belajar sepanjang hayat tanpa diiming imingi jadi kepala sekolah atau pengaqas sekolah
Ada teman guru sudah mengajar hampir 10 tahun, tapi kapasitasnya dalam kegiatan belajar mengajar sangat memprihatinkan, terbukti dari anak didik yang kurang hormat bahkan cenderung meledek, ga ada wibawa, nir capasity dalam teknologi digital sebagai alat bantu mengajar, tapi baru saja diangkat jadi Guru Penggerak. Saya jadi yakin dia memnag akan jadi penggerak tapi bukan maju tapi bergerak mundur!!!
Alhamdulillah terimakasih pencerahannya dari Bapak H Ferdiansyah sbg wakil rakyat DPR RI yg fokus Istiqomah di dunia pendidikan smp 6 periode DPR RI yg memperjuangkan kepentingan umat . Barakalllah fii kum 🤲🥰🙏
Habat lah guru penggerak, ciri utamanya mereka bisa ngedit tugas guru penggerak dari guru benggerak sebelumnya menggunakan canva. Ngedit ya bukan membuat tugas, ya sebatas bisa ganti tulisan namanya dan nama sekolahnya sama ganti gambarnya trus kumpul tugas selesai jadilah guru penggerak
Guru benar-benar di tuntut untuk memiliki kinerja yang tinggi. Dengan kinerja tinggi maka tingkat sumber daya manusia di Indonesia akan mulai sedikit demi sedikit meningkatkan terutama para generasi muda Indonesia. Sehingga terciptalah bangsa yang cerdas dan mampu menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Guru memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan.di samping itu dia harus membuat pinter anak muridnya secara akal, (mengasah kecerdesan IQ).
Di banyak tempat 90 % lebih guru penggerak belum atau tidak bisa atau tidak mampu menggerakkan program2 kebaikan di sekolah. Misalnya tidak terlihat guru penggerak yang ikut menggerakkan Tadarus sebelum kbm. Tidak terlihat guru pwnggerak yang menggerakkan siswa dan guru untuk sholat dhuha dan sholat jamaah. Mubadir program guru penggerak. Hentikan saja Fokus pada penangananan anak di kelas Akhak dan Kebiasaan beribadah
Saya salah satu orang yang peduli pendidikan.prihatin melihat siswa siswi....terbengkalai dengan banyak program ini ,itu ,kepada pendidik.tugas ini itu macem2 kpd guru.
Guru yang hebat adalah mereka yang bisa menjalin komunikasi yang baik dengan siswanya. MasyaAllah tabarakallah bapak, alhamdulilah, terima kasihnatas pencerahan dari bapak H. Ferdiansyah 🙏🏻
Kami usul saja demi kemajuan pendidikan : 1. KS harus paham manajerialnya. Seperti mampu membimbing guru dalam menyusun program sekolah lalu prota promes sejalan. Disertai anggaran yang menunjang terbuka oleh semua guru yang dibahas dalam raker awal tahun ajaran. Baik rapat komisi hingga diplenokan dalam rapat terbuka. 2. Kemudian guru menyiapkan materi perminggu yang diketahui semua KS dan guru serta disampaikan kepada wali murid, agar bersama membantu kesuksesan pembelajaran. Disinilah pendidikan akan berhasil. 3. RPP guru praktis namun memuat pokok program pembelajaran bertahab setiap minggu. 4. Kurikulum apapun akan berjalan dengan baik. 5. Pemebelajaran anak normal dan autis harus dipisahkan dengan kelas berbeda. Karena jika 1 anak autis dijadikan 1 kelas dengan anak normal, maka pembelajaran tak tercapai tujuan dari KD itu. 6. KKM dibuat sesuai standart umum yaitu rata2 6. Bukan diatasnya sehingga direkayasa. Terjadi manipulatif jadinya. 7. Pengawas benar-benar dapat berperan sebagai pembimbing monitoring dan motifator KS dan guru. 8. Keguyupan harus selalu tercipta hingga turut handarbeni terhadap sekolah dan diingatkan akan amal jariyah ilmunya kepada siswa. Demikian usul saya semoga pendidikan kita semakain meningkat.
Semoga kebijakan ke depan lebih baik dan tepat saaaran sesuai kebutuhan karena semuanya yg kita lakukan untuk seluruh rakyat (murid, murid dan murid) dimanapun berada, layanan pendidikan yang berkualitas bagi semua pihak. Apresiasi kepada seluruh guru pejuang bangsa. Tksh Pak Ferdy yang terus menerus berjuang untuk guru demi Pendidikan di NKRI
Guru Penggerak Banyak keluar dari tanggungjawab sebagai Pendidik hanya mementingkan kepentingan pribadi bukan mengajar peserta didik ! Kewajiban ditinggalkan begitu saja akhirnya merepotkan guru yang lain yang sama punya kewajiban !
Yang ironi adalah alumni GP yg langsung dpt tiket ca KS/Ca Pengawas.. ada alumnus GP yg kesehariannya jarang/malas mengajar..lha skrg sdh jd ca KS. mhn kebijakan ini di tinjau ulang..
Kami mohon pa mentri dg GP dihilangkan karena banyak siswa ditinggalkan, dan di skolah ada pengelompokan dan kasihan gr senior tidak bisa di angkat kepsek
Sebelum jadi guru penggerak saya sdh diundang utk mengikuti seleksi Kepala sekolah,,tapi berbagai pertimbangan saya tdk mau, maka menjadi kepala atu apapun itu tergantung pribadinya, sangat tdk dipaksa,oleh pihak manapun, 😂😂😂😂😂yg paling diinginkan adlh menjadi pemimpin pembelajaran yg berpihak pada anak2ku,bangga kalau liat anak2ku berhasil dengn berbagai harapn dn cita2nya, demi masa depan mereka, Kemudian kalo utk menjadi kepla sekolah,,pengawas,, pd PGP itu kita sdh dapati pengetahuannya❤❤❤karena pelatihannya selama 6 bulan❤❤tapi soal mau atau tdk,, tdk dipaksa❤❤ kembali dari pribadi gurunya,,😂😂
mendingan guru berprestasi dan guru tauladan yg d angkat jadi kepala sekolah.mengapa guru penggerak mendapat ilmu dari mendengar saja dapat sertifikat dia kerjakan tugas administrasi bisa lulus guru penggerak.di angkat jadi kepsek dan pengawas ini gila atau waras
Ada 1 sekolah Guru penggeraknya ada 4 guru. Tapi siswanys yang kelas 3 blum bisa membaca. Kenapa demikian krn guru penggeraknya lebih sibuk dgn kegiatan guru penggeraknya. Diberhentikan saja program ini krn tidak betdampak kepada kemajuan belajar siswa
Slmat siang Pa.Saya sbgai salah satu guru ASN dri Kab.Sikka NTT yg sdh mengabdi dri tahun 1991 smpai saat ini msh aktif.Mohon bantuan Bapk utk membahas ttg UU guru dan dosen yg mnrt hemat kami jga melegalkan diskriminasi.Dampak dri penerapan UU ini,masih terdapat banyak guru senior seperti kami yg sampai saat ini tidak mendapatkan tunjanjangan profesi karena tidak berijazah SI.Padahal kmi mengabdi menjadi guru seblm UU ini disyahkan.Pada hal beban kerja di lapngan tdk ada perbedaan antara guru sertifikasi dan non sertifikasi sama.Mohon Bapak menyuarakan hal ini.Teriring sallam dan doa.Terima kasih Pak🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Saya sebagai guru terus terang miris di indonesia dengan sistem kontrol, disemua bidang yang kebanyakan melihat administrasi dan sampling supervisi. Saran Lakukan pengawasan dadakan, pengawasan yang sifatnya berjenjang, mulai dari tingkat menteri sampai kepala sekolah. Banyak guru yang hanya memaksimalkan perangkat, penggunaan media, variasi model dan lain-lain hanya pada saat supervisi. Contoh Penggunaan proyektor itu sampai antri pada saat mai supervisi saja. Pada saat tidak supervisi proyektor 90% nganggur.
Saya mendengarkan pembicaraan bpk yg mulia ini soal problema guru dan guru penggerak sy menyimak dua lembaga ini DPR KOMUSI X dan Menteri intinya kurang ada sama22 komunikas, koordinasi, konfirmasi, sinkronisasi soal pandangan dan program atw polemik problematika sgl masalah yg wajib diatasi dan yg membawa kemajuan atw yg terus di pertahankan yg sdh maju
PMM juga perlu di evaluasi pak selain guru penggerak. Biar progres rapot pendidikan bagus,semua yang ngerjain teman sejawatnya. PMM dan guru penggerak memang bagus untuk meningkatkan kompetensi, namun belum menyentuh realnya. Sebatas melaksanakan kebijakan.
Guru penggerak sesuai dengan gelar harus bergerak terus untuk membimbing murid pada setiap bakatnya. Murid harus bergerak juga , ibarat mereka bekerja sambil bermain. Potensi setiap murid berbeda bakat minat, harus di gerakkan terus, di dalam kelas mauoun di halaman ksekolah. Praktek, praktek, praktek, dan teori. Setelah lulus murid itu wajar di katakan murid sekolah. Salam seluruh guru di Indonesia bergelar Gr.
Gak usah nyinyir dengan guru penggerak. Toh setiap kita memiliki kelebihan dan kekurangan. Fokus saja pada kekurangan diri dan apresiasi kelebihan orang lain. Karena dirimu pun belum tentu lebih baik dari orang lain. Saya sangat mendukung program Guru penggerak karena itu merupakan sarana peningkatan kompetensi. Terlepas hal itu dijadikan kendaraan kepentingan ataukah lulusannya malah tidak bekerja dengan baik itu kembali kepada oknum nya. Bukan persoalan program. Karena lebih banyak dampak positif yang dihasilkan dari program ini sementara yang negatif nya itu hanya segelintir orang saja.
Guru itu tidak cukup cerdas tapi,tapi bagaimana guru bisa mendampingi anak didik dengan kualitas emosional serta sangat dibutuhkan untuk mendampingi, bukan bergugu pada ibu bapak google sebagai objek.
Apapun program pdd omon omon saja, sepanjang pdd di kelola oleh kalangan politisi apa lg di serahkn sm pemda. Bl pemerintah serius, serahkn masalah pdd pd AKADEMISI bebaskn pdd dr campur tangan politisi. PEMDA belum siap mengelola pdd dr anggaran APBD minim, bila di kucurkn dana cendrung di seplit alasannya biyaya gaji pegawai kadang di alihkn pd program bupati, sesuai janji politik apa lg biyaya politik tinggi. Mau endak DPR buat UU pdd agar pdd di kelola kalangan AKADEMISI. Ini berat bagi DPR karena kehilngan ladang penghasiln.🙏🙏
Diklat dan webinar dg narsum GP banyak.muji2 kemujaraban IKM GP berbagi ilmu secara online dlm webinar dan pelatihan2 online via zoom , namun mengapa peserta disyaratkan ngeshare info diklat 5 atau 4 kali ke grup guru sbg syarat dpt sertifikat, hingga larut malam guru webinar /diklat. Uda cape ga ada uang transport dan konsumsi masih mask dewe, siang masih ngajar jg, pdh buat ikut zoom kita hrs beli paket internet dan berburu sinyal, inilah era guru jd mesin yg bekerja siang malam.ngejar target
Tetap semangat GP, terima saran dan kritikan dari berbagai elemen dgn lapang dada, tetap semangat jalankan proses pembelajaran dgn setulus hati, cerdaskn generasi💪💪
Terus tinggalkan anak2 di kelas, dan jika di test rill kemampuan siswa jauh dibawah standar? Koar2 anak hebat merdeka belajar berapa banyak siswa yang di ajar mampu menjadi juara mulai tingkat kec. , kab. Provinsi dan nasional
Program guru penggerak itu baik,tapi itu hanya meningkatkan kompetensi diri sendiri artinya tinggalkan tugasnya sbg guru dalam kelas paling kurang satu tahun.kami di daerah tiga T mengalami buta huruf dan buta tulis luar biasa.siswa ini berjalan ikut wkt bukan tunggu guru penggerak datang baru diajar,,,,menurut kami bahwa guru yg baik dan benar adalah masuk kelas setiap hari.
Kucinya setiap pekerjaan itu harus diserahkan pada ahlinya. Kalau tidak, tunggulah kehancurannya. Seseorang akan bekerja sesuai keahlian dan kemampuan yang dimilikinya.
Memang PGP belum sempurna, tapi sisi positifnya ada, memicu kemajuan dg melek teknologi dan memotong birokrasi KKN, pengangkatan kepala sekolah. Penghambat kemajuan pendidikan adalah birokrasi daerah dan mafia pengangkatan ks.
BANYAK GURU PENGGERAK JARANG DI SEKOLAH , KARENA TUGAS KELILING . SIAPA YANG HARUS MENGGANTI TUGAS UTAMANYA ( MENGAJAR ) ? SEKOLAH DI DAERAH YG BEKERJA SAMA DG GURU PENGGERAK BIASANYA DI AJAK MEMBUAT PRODUK YG BISA DIJUAL TAPI KENYATAANNYA USAI KERJA SAMA YA BUYAR , PROBLEMNYA MENAMBAH BEBAN KERJA GURU : 1. GURU MENGAJAR + MENDIDIK ANAK 2. GURU = TENAGA ADMINISTRASI JIKA ADA TUGAS ONLINE ( SERING MENDADAK ) , KELAS DITINGGALKAN 3. TUGAS GURU DITAMBAH JADI TENAGA PRODUKSI + DISTRIBUTOR + SEBAGAI TELER , DSB 1. PERNAH BEKERJA SAMA DG GURU PENGGERAK ,
Memahi program guru penggerak mesti menyeluruh, esensi guru penggerak adalah filosofi kihajar Dewantara, Tut Wuri Handayani yang nempel di seragam anak didik harus dipahami oleh guru dan semua elemen bangsa, yang lelas peningkatan mutu sumber daya manusia bidang pendidikan harus di tingkatkan, bangsa ini butuh guru guru yang tanggung jawab atas tugas dan jabatannya, dilihat dari materi program guru penggerak ada didalamnya
Kalau bapak mau tahu angkatan pertama pelatihan guru penggerak itu sampai 9 BLN. Dan sekarang turun menjadi 6 BLN. Selama pelatihan itu guru penggerak sering meninggalkan kls karena harus zoom loka karya dll. Bisa dibayangkan apa yg terjadi di kls ketika gurunya nggak ada. Lulus guru penggerak tiket jadi kepala sekolah dan pengawas sekolah ada di tangan. Dan tes menjadi guru penggerak itu tidak mudah. Kemudian yg nggak kalah pentingnya tengok mereka setelah lulus apakah ngajarnya lebih baik dari guru biasa yg tidak punya kuasa apa2. Ini yg harus di evaluasi oleh mendikdasmen sekarang. Golongan III.c sudah bisa jadi kepala sekolah. Ini hebat. ...
Jumlah absensi atau kehadiran guru penggerak bisa dibawah 100% ,karena persyaratan platform merdeka mengajar harus dipenuhi 100%, maka bisa di sulap persentasinya, ini menimbulkan polemik dan tanda tanya bagi rekan guru lain yang murni kehadiran serta loyalitasnya sebagai pendidik dalam satuan pendidikan tersebut😊
PGP dan PSP adalah salah satu program yang harus dilakukan refleksi oleh pihak-pihak terkait bagaimana pelaksanaannya di lapangan, jangan hanya fokus sama laporan yang dibuat yang bersangkutan.
Sebenarnya kalau kita runut ke belakang, dulu prog di FKIP sudah ada AKTA IV.... untuk lulus perlu perjuangan yang luar bisa.... Tapi kok diragukan ya.... malah ganti PPG atau GP..... yang hanya daring atau bahkan hanya beberapa bulan.... apakah bisa meningkatkan kompetensi guru...... bahkan ada prog 1 tahun awal sertifikat itu baru berpengaruh ya.... tapi dihapus sekarang ganti 6 bulan, itu kalau tatap muka di kampus Insya Allah berpengaruh dan perguruan tinggi jangan asal kasih nilai dan lulus... intinya untuk meningkatka output guru yg berkualitas, PT harus berkualitas.... jangan kayak sekarang mudah lulus caumlaud... kualitas ditanyakan.....
Perubahan dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) menjadi Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) adalah kekeliruan menteri terdahulu. Dengan perubahan ini, maka hanya Guru Penggerak yang dianakemaskan. Sementara guru non Guru Penggerak dan Tenaga Kependidikan terabaikan. Wajar kalau pendidikan mengalami kemerosotan fatal. Anggaran negara habis hanya untuk membiayai kemajuan Guru Penggerak dan bukan untuk kemajuan guru keseluruhan juga tenaga kependidikan keseluruhan!
PA INDRA YTH. MASALAH GURU PENGGERAK. LULUSAN GURU PENGGERAK: 1. SYARAT MENJADI KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH. (BELUM PERNAH JDI WAKIL/APALAGI MENJADI PENGAWAS YAKNI BELUM PERNAH MENJADI KEPSEK). 2. LULUSAN GURU PENGGERAK DI SEKOLAH SWASTA TIDAK BISA DIANGKAT MENJADI KEPSEK/PENGAWAS. KARENA KEBIJAKAN DESKRIMINASI. MKS
tlong pak menteri buka lpmp d masing masing propensi untuk Penataran guru agar tidak timpang pendidikan yg ada d indonesis.di0 adaka Penataran dan pelatihan guru guru agar guru menjadi berprestasi dan profesional.
Setingkat SMK Aktifkan Lagi BPDIKJUR (Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan) dan LPMP ditingkat Propinsi akan lebih efektif dan merata dalam peningkatan kompetensi guru.
Seharusnya program untuk semua guru bukan hanya untuk segelintir orang, itupun tidak ada manfaatnya buat kemajuan pendidikan di satuan pendidikan apalagi ke semuanya
Sekolah penggerak atau guru penggerak, tdk semua sesuai harapan ada juga hanya dapat sertifikat guru penggerak untuk jadi kepsek dan pengawas,tdk semua guru penggerak kompoten,..banyak semua yang melakukan job...
Ada cerita dari teman guru merupakan alumni guru penggerak,dia bilang gini,di guru penggerak itu tidak ada yg kami dapatkan secara signifikan Terkait peningkatan kompetensi terhadap proses belajar mengajar dikelas,justru program Kemendikbud yg terbaru ini yg dikenal dgn PPKG lah yg lebih terasa terkait dengan peningkatan kompetensi terkait strategi mengajar,gaya mengajar,dan hal2 yg sangat penting terkait proses pembelajaran yg efektif bagi murid
Guru yg baik yg sering berinteraksi dg muridnya, bukan malah mengejar karirnya
Sangat betul
Guru terbaik adalah guru yang selalu di rindukan kehadirannya disetiap pembelajaran.
Bersyukur sekali saya jadi guru PJOK 😊😊😊
😂maksudnya mereka jarang hadir dikelas, mengajar cukup dengan proyek dan aplikasi...hasilnya anak anak tambah jeblok
Betuuuuul..... Tapi gimana dapat dirindukan jika banyak waktu untuk bergerak gerak, simposium,lokakarya panen raya atau apakah lah pokoknya gak guna untuk siswa dan lembaga
Guru penggerak guru yang di sukai murid karena sering meninggalkan kelas
Guru Yang Baik itu Tidak Cukup IQ Cerdas, Tapi Ber Akhlaq, Beriman, dan Bertaqwa.
Benar sakali malah ditempat kami ada yg suka kumpul kumpul cari sasaran target berikut😂😂😂
Guru yang baik itu adalah orang tuanya sendiri, berapa persen waktu dihabiskan disekolah dengan di rumahnya. keselahan sekarang pendidikan sekarang Orang tua sibuk urusannya sendiri. dan hanya menjadi musuh jika anaknya bermasalah
Guru sbg contoh tauladan generasi
Guru penggerak bagaikan anak emas...guru biasa serasa guru tanpa kemampuan apa²...Padahal guru biasa juga bekerja mengajar dgn baik..mengharukan..
Guru yang baik dan berkualitas harus dicetak melalui apa dan seperti apa ?
@@DenaWidyawan ya lewat PT atau LPTK dalam proses kuliah harus berkulaitas.... tidak asal obral nilai ...... nilai tinggi otak kosong..... perhatikan sarjana2 dulu berjuang dan berusaha lulus setengah mati... broowwww
@@nocsuwarno5642PPG gimana bro? Bank Dunia Menilai Sertifikasi Tak Dongkrak Kompetensi Guru di Indonesia. Bu sri mulyani juga pernah mengatakan hal semacam itu..
@@nocsuwarno5642gimana dengan PPG brow? Bank Dunia Menilai Sertifikasi Tak Dongkrak Kompetensi Guru di Indonesia. Bu Sri Mulyani juga pernah mengatakan semacam itu.
Trus gmana?
@@ekoparyono4879 Memang tidak, PPG dan Guru penggerak seperti sekolah drama. Membuat drama dengan bantuan siswa dan guru lain sehingga seolah2 projeknya wow. Ini namanya pembohongan publik.
Guru yg hebat itu ...guru yg mampu mentrasfer ilmunya ke anak didik...bukan pintar untuk diri sendiri
Setujuuu
Transfer ilmu itu paradigma lama. Sekarang tu guru dituntut bagaimana ia membangun keterampilan berpikir kritis dan rasa ingin tahu pada siswa. mampu menginspirasi, membimbing, dan mendukung siswa untuk memahami, mengeksplorasi, serta menerapkan ilmu tersebut secara mandiri. Dan itu yg diajarkan di pendidikan guru penggerak. Kalau belum maksimal pasti iya tapi menurut saya bukan salah total.
@@massuparyadiguru penggerak adalah manajemen dan mangatasi anak ya hrs pendidikan PPG.
Kalo menurutku guru penggerak bukan untuk anak tpi untuk karir diri sendiri. Jadi inting bullshit
@@Jonatan764 kemungkinan ini karena belum mengikuti PGP dan mendapat kesan negatif pula dari guru penggerak disekitarnya. Saya maklum, karena tidak semua mangga akan masak sempurna. Tapi yakinlah kalau sudah kenal dengan baik dari sekian mangga yang berulat, jatuh sebelum waktunya itu ada yg manis juga.
Transfer ilmu memang salah satu tugas guru, disamping juga sbg pendidik, pengajar, pembimbing, fasilitator, murid untuk bisa mengembangkan dan mengoptimalkan minat, bakat, dan potensinya
setuju, karena program guru penggerak siswa terbengkalai.. objek pendidikan adalah siswa bukan guru,
Sangat setuju dg yg diujarkan olh pak Indra ...bhw prog.Guru penggerak adlh Prog. Diskriminatif dan Pengabaian ...
Saya yakin kalo bapak belum jadi guru PNS, apalagi guru sertifikasi pasti akan mengungkapkan hal yang sama dengan Pengadaan CPNS dan juga program PPG/PLPG.
Setuju sekali
Yang paling lucu golongan III/a, melatih gol. IV/A😂😂😂
@@katakata649 ketika di KKG saya sering tuh ngelatih golongan diatas saya. Alhamdulillah semua oke oke aja..
Yg blm merasakan biasanya nyinyir nya paling bnyak..masih honor nyinyirin PNS, blm PPG nyinyirin yg sdh sertifikasi, ga ikut GP nyinyir jg, ditawarin ikut GP ga mau, bilang nyaman di zonanya...
Program guru penggerak tidak cocok hentikan saja
Guru sekarang disibukan dengan urusan administrasi anak didik di terlantarkan di nomer duakan. Dah kembalikan jaman dulu guru jangan dibebani administrasi g pukul ke murid
Kalau boleh jujur, ada guru penggerak malah sibuk dengan kariernya di luar dibandingkan dengan tugas utamanya sebagai seorang pendidik dan pengajar di sekolahnya. Untuk yang baru mengikuti lebih banyak duduk zoom meeting di kantor Guru atau di tempat lain dibandingkan menunaikan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar. Siswanya di kelas cuma diberi buku cetak atau disuruh buka internet dan disuruh mengerjakan latihan/tugas tanpa pendampingan. Ujung-ujungnya yang rajin yaa mengerjakan tugas dan yang bandel keluar kelas mengganggu kawan lain yang sedang belajar. Lulusnya juga gampang, yang penting melaksanakan keseluruhan tugas.
S 7 sekali, makanya cek ke lapangan, anak anak jadi korban
2024 harus model' baru pendidikan kita
Betul sekali, ditempatku juga sama.. Guru penggerak lebih sibuk dgn kegiatan2nya, Lokakarya diluar kota, seminar2, zoom sana-sini akhirnya muridnya lebih sering ditinggalin dgn alasan "tugas negara".
@@tanazawa7 Sertifikasinya jalan terus dan tak ada potongan, dapat pendapatan dari luar, tugas mendidik dan mengajar anak bangsa sebagai tugas pokoknya sebagai guru dan terkadang ada juga yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala terabaikan.
@@LunaGwa-iu3zzdi tempat sy mengajar dulu, bahkan ada guru yg nggak bisa ngajar (nongkrong di perpustakaan) dpt tunjangan sertifikasi.
Guru yg hebat adalah guru panggilan jiwa contoh guru2 jaman dulu walaupun fasilitas tdk memadai tp guru luar biasa mengapa guru dulu hebat karena yg di utamakan moral anak didik kalau ingin pendidikan maju akhlaq dan Budi pekerti yg luhur itu yg penting
Guru yg berbudi luhur tergerus arogansi produk hasil GP
Bagaimana cara menyikapi gaya dan model guru zaman dulu dengan perkembangan zaman sekaranag
Rusaknya karena ada dana bos.. Sekolah gratis..dan HAM.. Dampaknya orangtua gk peduli , anak gk menghargai guru,..anak harus diluluskan padahal gk layak lulus.. Klo go diluluskan guru yg kena marah. .bener bener rusak pendidikan sekarang..
Guru Hebat itu adalah Orang tuanya Sendiri
Puji Tuhan, saya guru honorer di sekolah negeri dimampukan untuk menikmati proses berkat adanya Guru Penggerak... Memang program ini hanya bisa dimanfaatkan jika kita paham konsep merdeka belajar dan sudut pandang yang luas.
Kinerja guru penggerak perlu dipantau kinerjanya di sekolahnya. Seberapa banyak berimbas kepada guru lain, perlu didata. Ada juga mentang-mentang punya label guru penggerak, tidak sedikit yang arogan, merasa lebih hebat dari guru lain yang tidak punya label guru penggerak. Selain itu, kurang bisa bekerja sama dengan guru lain. Kalau tidak bekerja sama, bagaimana bisa memajukan sekolahnya?
G da sama sekali
Betul ,ada gt penggerak yg hanya bergerak sendiri sibuk di leptop tdk menggerakkan !
@@elisabethrombe4960 Betul juga...saya lihat begitu juga😂😂
Sgt setuju, ternyata guru penggerak hanya utk KARIRNYA DOANG.
Betul pak ,guru penggerak hanya sibuk dengan urusan tugas tugasnya.pokok e....guru penggerak hanya manut wudele dewe
Bukan saja sim untuk jadi kepala sekolah, tetapi juga ada yg jadi pengawas dari segi pengalaman kinerja masih prematur
Guru yg hebat adalah guru yang bisa menata sosial emosional dan tetap hadir menjadi pendamping sebagai fasilitator serta pendidik bagi peserta didik di kelasnya, bukan tampil baik saat membuat videonya untuk tuntutan saat mengikuti kegiatan saja, sebaiknya kalau pemerintah memiliki alokasi dana lebih baik digunakan untuk memfasilitasi sarana prasarana sekolah untuk media pembelajaran
Ikut guru penggerak karena diberi karpet merah untuk segera diangkat kepsek atau pengawas.
Iy melalui tahap2 jg.gk mungkin dpt sertifikat guru penggerak dr guru Non ASN blm di sertifikasi gimana mau jd kepsek😅 lah byk d sekolh ikut penggerak guru non asn😅
Salah kaprah guru penggerak. Langsung jadi kepala sekolah dan pengawas
@@hjjuabaedah Menjadi seorang pemimpin itu harus matang lahir bathin, punya pengalaman dan wawasan yang lebih luas. Punya kemampuan membaca watak, Bukan instan di gembleng lewat CGP.
Seorang kepala sekolah perlu memiliki berbagai kompetensi dan kualitas untuk memimpin dan mengelola sekolah secara efektif. Berikut beberapa hal penting yang harus dimiliki seorang kepala sekolah:
1. Kepemimpinan yang Visioner
Kepala sekolah harus memiliki visi yang jelas untuk sekolah, mampu merumuskan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta dapat menginspirasi dan memotivasi staf, guru, dan siswa untuk mewujudkan visi tersebut.
2. Kompetensi Manajerial
Kepala sekolah perlu memahami cara mengelola sumber daya manusia, keuangan, sarana prasarana, serta sistem administrasi sekolah. Mereka harus mampu merencanakan, mengorganisasi, mengoordinasi, dan mengawasi semua aspek manajemen sekolah.
3. Kemampuan Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam mengelola sekolah. Kepala sekolah harus mampu berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk guru, siswa, orang tua, dan komunitas, serta membangun hubungan yang positif.
4. Komitmen pada Pengembangan Profesional
Kepala sekolah harus terus belajar dan berkembang dalam bidang pendidikan dan kepemimpinan. Mereka juga perlu mendukung pengembangan profesional guru dan staf untuk memastikan peningkatan kualitas pengajaran.
5. Kemampuan Membuat Keputusan
Kepala sekolah sering kali dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan yang cepat dan tepat. Kemampuan dalam analisis masalah, pengambilan keputusan yang bijak, dan keberanian untuk bertanggung jawab atas keputusan tersebut sangat diperlukan.
6. Integritas dan Etika yang Tinggi
Kepala sekolah harus menunjukkan sikap jujur, adil, dan transparan. Mereka harus menjadi teladan dalam perilaku dan etika yang baik bagi seluruh komunitas sekolah.
7. Kemampuan untuk Berinovasi
Pendidikan terus berkembang, dan kepala sekolah yang baik harus memiliki kemampuan untuk memperkenalkan inovasi dalam pembelajaran, penggunaan teknologi, atau metode baru yang meningkatkan kualitas pendidikan.
8. Keterampilan Interpersonal dan Empati
Kepala sekolah perlu memiliki keterampilan interpersonal yang baik, mampu memahami kebutuhan dan masalah guru serta siswa, dan menunjukkan empati terhadap mereka.
9. Komitmen terhadap Mutu Pendidikan
Kepala sekolah harus memiliki komitmen tinggi terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran, serta selalu mencari cara untuk meningkatkan prestasi siswa dan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
10. Kemampuan Mengelola Konflik
Di lingkungan sekolah, konflik bisa terjadi antara siswa, guru, atau orang tua. Kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk menangani konflik secara bijaksana, mencari solusi yang adil, dan memelihara harmoni di sekolah.
Dengan memiliki kualitas-kualitas tersebut, seorang kepala sekolah akan lebih efektif dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas.
Terlalu prematur begitu lulus CGP bisa jadi kepsek
Ada yang kelahiran 92 jadi KS 😢
Saya guru,tapi saya kurang setuju dgn program guru penggerak karena membuat guru jadi terkotak-kotak. Dan saya amati rekan2 guru penggerak Banyak meninggalkan kewajiban mengajar karena sibuk pengimbasan kesana kemari.
Bener banget.. Sesama guru hendaklah jangan dibeda bedakan dan dikotak kotakan.. Sekarang pengalaman adalah guru terbaik.. Itu gk dipakai.. Guru senior terpinggirkan oleh adanya program program gk karuan
hasil guru penggerak di sekolah saya:
1. pelatihan berbulan2 meninggalkan jam pembelajaran untuk zoom meeting, setelah jadi guru penggerak juga sering meninggalkan jam pembelajaran untuk lokakarya dll
2. setiap kumpul sesama guru tidak mau membaur selalu berkelompok dengan sesama guru penggerak dan memakai seragam sendiri
3. tidak menggerakan sekolah sendiri malah merepokan guru piket karena sering tidak masuk dengan berbagai acara guru penggerak
4. yang menggerakan disekolah saya justru bukan guru penggerak malah justru guru tua yg dah deket pensiun yang sering bantu guru2 dengan bikin iht sukarela diluar jam pembelajaran tanpa minta fasilitas apapun, beda klo guru penggerak yg buat iht mintanya macem2 , minta disediain alat, konsumsi, minta banner dll.
Ini benar semua..
Kualitaa guru penggerak juga tak jelas, kalo diliat cara mengajarnya masih begitu2 aja, tidak membuat murid lbh pinter, mereka sibuk dg dirinya, kalo diberi tugas disekolah yg tidak ada duitnya sering menolak.....😢
Benar dan apa yang disampaikan fakta di lapangan
Semoga anda tidak sedang menyimpulkan Produk Guru Penggerak secara umum.
Semoga anda hanya curhat saja...
Di daerah lain, keberadaan Guru Penggerak sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran yang lebih baik
Bisa disebutin sekolahnya Pak..
Kembalikan Penguatan Kompetensi Guru ke LPMP melalui Revitalisasi Kelompok Ker ja Guru KKG, MGMP.
Benar juga ya.. Komentar yg atas.. Guru zoom menjadi super sibuk menyibukkan diri.. Siswa jadi gak karuan..
Setuju😊
Sudah ADA
Keberadaan lembaga pendidikan cenderung birokratis, sehingga tidak menyentuh keakar masalah, seyogyanya bisamerangkul pihak swata ( cendekiawan, pengusaha /wiraswasta,) terbukti secara factual lebih unggul, memberi manfaat lebih banyak, sehingga makin cepat memberdayakan gnerasi mendatanf
Skrg kan ada komunitas belajar, malah tempat saya seminggu sekalai ada kegiatan daripada kkg dulu lebih banyak fakum
Program Guru Pembelajar itu sangat bagus. Guru belajar sebelum mengajar. Belajar sepanjang hayat tanpa diiming imingi jadi kepala sekolah atau pengaqas sekolah
Apapun nm programx kt butuh guru yg kompeten, bermoral, dan tulus mengemban tugas
Ada teman guru sudah mengajar hampir 10 tahun, tapi kapasitasnya dalam kegiatan belajar mengajar sangat memprihatinkan, terbukti dari anak didik yang kurang hormat bahkan cenderung meledek, ga ada wibawa, nir capasity dalam teknologi digital sebagai alat bantu mengajar, tapi baru saja diangkat jadi Guru Penggerak. Saya jadi yakin dia memnag akan jadi penggerak tapi bukan maju tapi bergerak mundur!!!
Program GP... sebagai program pengembangan profesi guru.... yg sesuai dengai harapan Bpk Pendidikan Indonesia KHD
Alhamdulillah terimakasih pencerahannya dari Bapak H Ferdiansyah sbg wakil rakyat DPR RI yg fokus Istiqomah di dunia pendidikan smp 6 periode DPR RI yg memperjuangkan kepentingan umat . Barakalllah fii kum 🤲🥰🙏
Guru Yang Terbaik Adalah Guru Yang Berpengalaman, Pandai Dan Ahli Mentransfer Kepandaiannya kepada Murid.
Habat lah guru penggerak, ciri utamanya mereka bisa ngedit tugas guru penggerak dari guru benggerak sebelumnya menggunakan canva. Ngedit ya bukan membuat tugas, ya sebatas bisa ganti tulisan namanya dan nama sekolahnya sama ganti gambarnya trus kumpul tugas selesai jadilah guru penggerak
Sangat betul tul tul tul
Anak didik banyak yg kleleran
Guru benar-benar di tuntut untuk memiliki kinerja yang tinggi. Dengan kinerja tinggi maka tingkat sumber daya manusia di Indonesia akan mulai sedikit demi sedikit meningkatkan terutama para generasi muda Indonesia. Sehingga terciptalah bangsa yang cerdas dan mampu menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Guru memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan.di samping itu dia harus membuat pinter anak muridnya secara akal, (mengasah kecerdesan IQ).
Saya minta contoh keberhasilan bagi masyarakat dari program guru penggerak ini
Di banyak tempat 90 % lebih guru penggerak belum atau tidak bisa atau tidak mampu menggerakkan program2 kebaikan di sekolah. Misalnya tidak terlihat guru penggerak yang ikut menggerakkan Tadarus sebelum kbm. Tidak terlihat guru pwnggerak yang menggerakkan siswa dan guru untuk sholat dhuha dan sholat jamaah.
Mubadir program guru penggerak.
Hentikan saja
Fokus pada penangananan anak di kelas
Akhak dan
Kebiasaan beribadah
Betul ,yang baik di teruskan,yang tidak baik di coret,pelatihan Guru memang penting untuk mengimbangi perkembangan jaman,
Saya salah satu orang yang peduli pendidikan.prihatin melihat siswa siswi....terbengkalai dengan banyak program ini ,itu ,kepada pendidik.tugas ini itu macem2 kpd guru.
Guru yang hebat adalah mereka yang bisa menjalin komunikasi yang baik dengan siswanya. MasyaAllah tabarakallah bapak, alhamdulilah, terima kasihnatas pencerahan dari bapak H. Ferdiansyah 🙏🏻
Kami usul saja demi kemajuan pendidikan :
1. KS harus paham manajerialnya. Seperti mampu membimbing guru dalam menyusun program sekolah lalu prota promes sejalan. Disertai anggaran yang menunjang terbuka oleh semua guru yang dibahas dalam raker awal tahun ajaran. Baik rapat komisi hingga diplenokan dalam rapat terbuka.
2. Kemudian guru menyiapkan materi perminggu yang diketahui semua KS dan guru serta disampaikan kepada wali murid, agar bersama membantu kesuksesan pembelajaran. Disinilah pendidikan akan berhasil.
3. RPP guru praktis namun memuat pokok program pembelajaran bertahab setiap minggu.
4. Kurikulum apapun akan berjalan dengan baik.
5. Pemebelajaran anak normal dan autis harus dipisahkan dengan kelas berbeda. Karena jika 1 anak autis dijadikan 1 kelas dengan anak normal, maka pembelajaran tak tercapai tujuan dari KD itu.
6. KKM dibuat sesuai standart umum yaitu rata2 6. Bukan diatasnya sehingga direkayasa. Terjadi manipulatif jadinya.
7. Pengawas benar-benar dapat berperan sebagai pembimbing monitoring dan motifator KS dan guru.
8. Keguyupan harus selalu tercipta hingga turut handarbeni terhadap sekolah dan diingatkan akan amal jariyah ilmunya kepada siswa.
Demikian usul saya semoga pendidikan kita semakain meningkat.
Hindarkan diskriminasi diantara anak bangsa,terutama dalam dunia pendidikan khususnya guru!
Guru yang terbaik adalah guru yang selalu membawa murid nya ke dalam hal" Baik.
Semoga kebijakan ke depan lebih baik dan tepat saaaran sesuai kebutuhan karena semuanya yg kita lakukan untuk seluruh rakyat (murid, murid dan murid) dimanapun berada, layanan pendidikan yang berkualitas bagi semua pihak. Apresiasi kepada seluruh guru pejuang bangsa. Tksh Pak Ferdy yang terus menerus berjuang untuk guru demi Pendidikan di NKRI
alhamdulillah terimakasih pencerahannya bapak H Ferdiansyah, semoga sehat selalu dan dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia🇮🇩
Guru Penggerak Banyak keluar dari tanggungjawab sebagai Pendidik hanya mementingkan kepentingan pribadi bukan mengajar peserta didik !
Kewajiban ditinggalkan begitu saja akhirnya merepotkan guru yang lain yang sama punya kewajiban !
Setuju, Orang-orang hanya kejar administrasi saja
Betul.guru penggerak sering meninggalkan kewajiban mengajar ,Karena menyelesaikan pengimbasan k
Yg jelas guru penggerak di sd desa tidak ada mamfaatnya bagi siswanya perlu di tinjau kembali
sulit ya...
Guru yang hebat adalah yg mampu menginspirasi siswanya bukan sibuk ikut seminar dan meninggalkan tugas untuk dikerjakan siswa
Sebagus apapun model programnya keberhasilannya terganting pada para pelaksana operasionslnya. 'THE MAN BEHIND THE GUN".
Yang ironi adalah alumni GP yg langsung dpt tiket ca KS/Ca Pengawas.. ada alumnus GP yg kesehariannya jarang/malas mengajar..lha skrg sdh jd ca KS. mhn kebijakan ini di tinjau ulang..
ASLI... GURU PENGGERAK ITU TIDAK BERGERAK... MUNGKIN MANUKNYA SAJA YG BERGERAK
Kami mohon pa mentri dg GP dihilangkan karena banyak siswa ditinggalkan, dan di skolah ada pengelompokan dan kasihan gr senior tidak bisa di angkat kepsek
Sebelum jadi guru penggerak saya sdh diundang utk mengikuti seleksi Kepala sekolah,,tapi berbagai pertimbangan saya tdk mau, maka menjadi kepala atu apapun itu tergantung pribadinya, sangat tdk dipaksa,oleh pihak manapun, 😂😂😂😂😂yg paling diinginkan adlh menjadi pemimpin pembelajaran yg berpihak pada anak2ku,bangga kalau liat anak2ku berhasil dengn berbagai harapn dn cita2nya, demi masa depan mereka,
Kemudian kalo utk menjadi kepla sekolah,,pengawas,, pd PGP itu kita sdh dapati pengetahuannya❤❤❤karena pelatihannya selama 6 bulan❤❤tapi soal mau atau tdk,, tdk dipaksa❤❤ kembali dari pribadi gurunya,,😂😂
Program guru penggerak membuat guru non penggerak jadi guru nomer 2 walo PNS
Pns juga tidak menjamin mereka lebih baik dari non pns
Guru adalah pelita yang menerangi jalan kami menuju masa depan Terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang telah Bapak berikan❤
mendingan guru berprestasi dan guru tauladan yg d angkat jadi kepala sekolah.mengapa guru penggerak mendapat ilmu dari mendengar saja dapat sertifikat dia kerjakan tugas administrasi bisa lulus guru penggerak.di angkat jadi kepsek dan pengawas ini gila atau waras
Semoga ke depannya bisa lebih baik dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan karena semuanya yang kita lakukan untuk seluruh rakyat Indonesia🙏❤
MashaAllah tabarakallah, alhamdulilah bapak Terima kasih atas pencerahan dari bapak H Ferdiansyah😍. Semoga sehat selaluuu❤
Ada 1 sekolah Guru penggeraknya ada 4 guru. Tapi siswanys yang kelas 3 blum bisa membaca. Kenapa demikian krn guru penggeraknya lebih sibuk dgn kegiatan guru penggeraknya. Diberhentikan saja program ini krn tidak betdampak kepada kemajuan belajar siswa
Guru yang hebat adalah mereka yang bisa menjalin komunikasi yg baik dengan siswa, membuat siswa nyaman dan senang belajar.
Slmat siang Pa.Saya sbgai salah satu guru ASN dri Kab.Sikka NTT yg sdh mengabdi dri tahun 1991 smpai saat ini msh aktif.Mohon bantuan Bapk utk membahas ttg UU guru dan dosen yg mnrt hemat kami jga melegalkan diskriminasi.Dampak dri penerapan UU ini,masih terdapat banyak guru senior seperti kami yg sampai saat ini tidak mendapatkan tunjanjangan profesi karena tidak berijazah SI.Padahal kmi mengabdi menjadi guru seblm UU ini disyahkan.Pada hal beban kerja di lapngan tdk ada perbedaan antara guru sertifikasi dan non sertifikasi sama.Mohon Bapak menyuarakan hal ini.Teriring sallam dan doa.Terima kasih Pak🙏🙏🙏🙏🙏🙏
KURIKULUM MERDEKA SEMOGA SEGERA DIGANTI KARENA CACAT PROSEDUR.
Saya sebagai guru terus terang miris di indonesia dengan sistem kontrol, disemua bidang yang kebanyakan melihat administrasi dan sampling supervisi.
Saran Lakukan pengawasan dadakan, pengawasan yang sifatnya berjenjang, mulai dari tingkat menteri sampai kepala sekolah.
Banyak guru yang hanya memaksimalkan perangkat, penggunaan media, variasi model dan lain-lain hanya pada saat supervisi.
Contoh Penggunaan proyektor itu sampai antri pada saat mai supervisi saja. Pada saat tidak supervisi proyektor 90% nganggur.
Pelatihan dgn cara In On In jauh lebih baik bermakna bermanfaat, Aksi nyata dan projek berhasil
Saya mendengarkan pembicaraan bpk yg mulia ini soal problema guru dan guru penggerak sy menyimak dua lembaga ini DPR KOMUSI X dan Menteri intinya kurang ada sama22 komunikas, koordinasi, konfirmasi, sinkronisasi soal pandangan dan program atw polemik problematika sgl masalah yg wajib diatasi dan yg membawa kemajuan atw yg terus di pertahankan yg sdh maju
PMM juga perlu di evaluasi pak selain guru penggerak. Biar progres rapot pendidikan bagus,semua yang ngerjain teman sejawatnya. PMM dan guru penggerak memang bagus untuk meningkatkan kompetensi, namun belum menyentuh realnya. Sebatas melaksanakan kebijakan.
Guru penggerak diajarkan kompetensi sosial emosional. Bgmn kolaborasi dg teman sejawat dg baik
Alhamdulillah banyak dikota saya dari guru penggerak.sekarang mulai menunjukkan kridibilitas dirinya
Guru penggerak sesuai dengan gelar harus bergerak terus untuk membimbing murid pada setiap bakatnya. Murid harus bergerak juga , ibarat mereka bekerja sambil bermain. Potensi setiap murid berbeda bakat minat, harus di gerakkan terus, di dalam kelas mauoun di halaman ksekolah. Praktek, praktek, praktek, dan teori. Setelah lulus murid itu wajar di katakan murid sekolah. Salam seluruh guru di Indonesia bergelar Gr.
embreeeet
@@mrbig9612 mending ikut PPG terus dapet serdik. Ngerti kagak
@@mictvmanusiaindonesiacerda9549 mbreeeet
Gak usah nyinyir dengan guru penggerak. Toh setiap kita memiliki kelebihan dan kekurangan. Fokus saja pada kekurangan diri dan apresiasi kelebihan orang lain. Karena dirimu pun belum tentu lebih baik dari orang lain. Saya sangat mendukung program Guru penggerak karena itu merupakan sarana peningkatan kompetensi. Terlepas hal itu dijadikan kendaraan kepentingan ataukah lulusannya malah tidak bekerja dengan baik itu kembali kepada oknum nya. Bukan persoalan program. Karena lebih banyak dampak positif yang dihasilkan dari program ini sementara yang negatif nya itu hanya segelintir orang saja.
Guru itu tidak cukup cerdas tapi,tapi bagaimana guru bisa mendampingi anak didik dengan kualitas emosional serta sangat dibutuhkan untuk mendampingi, bukan bergugu pada ibu bapak google sebagai objek.
Guru penggerak bergersk untuk dirinya sendiri, guru berpengalaman terus berinovasi dalam mendidik anak negeri
Hanya sekedar program, kembali setelah dapat sertifikat kembali ke setelan pabrik. Mereka punya lebel penggerak tp tdk mau menggerakkan
Benar sekali pak program guru penggerak ini harus lebih di perhatikan lagi supaya tidak merugikan rakyat
masyaallah pak always spirited untuk kebaikan negara indonesia😉🦾🦾sehat selalu pakk✨
Apapun program pdd omon omon saja, sepanjang pdd di kelola oleh kalangan politisi apa lg di serahkn sm pemda.
Bl pemerintah serius, serahkn masalah pdd pd AKADEMISI bebaskn pdd dr campur tangan politisi.
PEMDA belum siap mengelola pdd dr anggaran APBD minim, bila di kucurkn dana cendrung di seplit alasannya biyaya gaji pegawai kadang di alihkn pd program bupati, sesuai janji politik apa lg biyaya politik tinggi.
Mau endak DPR buat UU pdd agar pdd di kelola kalangan AKADEMISI.
Ini berat bagi DPR karena kehilngan ladang penghasiln.🙏🙏
Diklat dan webinar dg narsum GP banyak.muji2 kemujaraban IKM
GP berbagi ilmu secara online dlm webinar dan pelatihan2 online via zoom , namun mengapa peserta disyaratkan ngeshare info diklat 5 atau 4 kali ke grup guru sbg syarat dpt sertifikat, hingga larut malam guru webinar /diklat. Uda cape ga ada uang transport dan konsumsi masih mask dewe, siang masih ngajar jg, pdh buat ikut zoom kita hrs beli paket internet dan berburu sinyal, inilah era guru jd mesin yg bekerja siang malam.ngejar target
guru-guru muda sekarang sudah digodok di perguruan tinggi jadi mereka seharusnya tinggal menerapkan ilmunya
Tetap semangat GP, terima saran dan kritikan dari berbagai elemen dgn lapang dada, tetap semangat jalankan proses pembelajaran dgn setulus hati, cerdaskn generasi💪💪
membuat drama dengan bantuan siswa dan guru lain itu bukan mencerdaskan generasi, itu pembohongan publik.
Terus tinggalkan anak2 di kelas, dan jika di test rill kemampuan siswa jauh dibawah standar? Koar2 anak hebat merdeka belajar berapa banyak siswa yang di ajar mampu menjadi juara mulai tingkat kec. , kab. Provinsi dan nasional
Guru Kreatif dan Inovasif Sebagai Penggerak tidak bisa di Cetak, hanya bisa dilakukan oleh Guru Berbakat
Program guru penggerak itu baik,tapi itu hanya meningkatkan kompetensi diri sendiri artinya tinggalkan tugasnya sbg guru dalam kelas paling kurang satu tahun.kami di daerah tiga T mengalami buta huruf dan buta tulis luar biasa.siswa ini berjalan ikut wkt bukan tunggu guru penggerak datang baru diajar,,,,menurut kami bahwa guru yg baik dan benar adalah masuk kelas setiap hari.
tetap ada manfaatnya..stlh ini buat sistem evaluasi kinerja yang obyektif dan terukur kalau perlu menggunakan AI
Kucinya setiap pekerjaan itu harus diserahkan pada ahlinya. Kalau tidak, tunggulah kehancurannya.
Seseorang akan bekerja sesuai keahlian dan kemampuan yang dimilikinya.
Memang PGP belum sempurna, tapi sisi positifnya ada, memicu kemajuan dg melek teknologi dan memotong birokrasi KKN, pengangkatan kepala sekolah. Penghambat kemajuan pendidikan adalah birokrasi daerah dan mafia pengangkatan ks.
BANYAK GURU PENGGERAK JARANG DI SEKOLAH , KARENA TUGAS KELILING .
SIAPA YANG HARUS MENGGANTI TUGAS UTAMANYA ( MENGAJAR ) ?
SEKOLAH DI DAERAH YG BEKERJA SAMA DG GURU PENGGERAK BIASANYA DI AJAK MEMBUAT PRODUK YG BISA DIJUAL TAPI KENYATAANNYA USAI KERJA SAMA YA BUYAR , PROBLEMNYA MENAMBAH BEBAN KERJA GURU :
1. GURU MENGAJAR +
MENDIDIK ANAK
2. GURU = TENAGA
ADMINISTRASI JIKA ADA
TUGAS ONLINE ( SERING
MENDADAK ) , KELAS
DITINGGALKAN
3. TUGAS GURU DITAMBAH
JADI TENAGA PRODUKSI +
DISTRIBUTOR + SEBAGAI
TELER , DSB
1. PERNAH BEKERJA SAMA DG GURU PENGGERAK ,
Program gp sangat bagus untuk peningkatan kompetensi guru
Program itu cukup bagus. Guru pengerak itu mau berubah dan belajar, banyak guru tidak mau up ilmunya, alias nyaman dizona nyamannya
Memahi program guru penggerak mesti menyeluruh, esensi guru penggerak adalah filosofi kihajar Dewantara, Tut Wuri Handayani yang nempel di seragam anak didik harus dipahami oleh guru dan semua elemen bangsa, yang lelas peningkatan mutu sumber daya manusia bidang pendidikan harus di tingkatkan, bangsa ini butuh guru guru yang tanggung jawab atas tugas dan jabatannya, dilihat dari materi program guru penggerak ada didalamnya
guru yg hebat itu guru yg selalu dinantikan siswa siswinya dikelas,...
Pak Mentri tolong kasi kesempatan guru guru yang lama berperan di sana selain guru enggerak
Kalau bapak mau tahu angkatan pertama pelatihan guru penggerak itu sampai 9 BLN. Dan sekarang turun menjadi 6 BLN. Selama pelatihan itu guru penggerak sering meninggalkan kls karena harus zoom loka karya dll. Bisa dibayangkan apa yg terjadi di kls ketika gurunya nggak ada. Lulus guru penggerak tiket jadi kepala sekolah dan pengawas sekolah ada di tangan. Dan tes menjadi guru penggerak itu tidak mudah. Kemudian yg nggak kalah pentingnya tengok mereka setelah lulus apakah ngajarnya lebih baik dari guru biasa yg tidak punya kuasa apa2. Ini yg harus di evaluasi oleh mendikdasmen sekarang. Golongan III.c sudah bisa jadi kepala sekolah. Ini hebat. ...
Jumlah absensi atau kehadiran guru penggerak bisa dibawah 100% ,karena persyaratan platform merdeka mengajar harus dipenuhi 100%, maka bisa di sulap persentasinya, ini menimbulkan polemik dan tanda tanya bagi rekan guru lain yang murni kehadiran serta loyalitasnya sebagai pendidik dalam satuan pendidikan tersebut😊
PGP dan PSP adalah salah satu program yang harus dilakukan refleksi oleh pihak-pihak terkait bagaimana pelaksanaannya di lapangan, jangan hanya fokus sama laporan yang dibuat yang bersangkutan.
Program guru penggerak materinya bisa dimasukkan ke program PPG,lebih efektif. Biar tidak tumpang tindih kebijakan.
Mantul banget🥰
Yg dilakukan hal biasa , istilahnya saja yg dirubah , hasil belajar n hasil karya yg itu itulah.
Kalau guru.. jgn ada kasta lah pak.. samakan semua.. guru ya guru
Dikasih program apapun pendidikan kita tdk akan pernah berubah.
Jangan jg pesimis
Anda DUKUN??
Sebenarnya kalau kita runut ke belakang, dulu prog di FKIP sudah ada AKTA IV.... untuk lulus perlu perjuangan yang luar bisa.... Tapi kok diragukan ya.... malah ganti PPG atau GP..... yang hanya daring atau bahkan hanya beberapa bulan.... apakah bisa meningkatkan kompetensi guru...... bahkan ada prog 1 tahun awal sertifikat itu baru berpengaruh ya.... tapi dihapus sekarang ganti 6 bulan, itu kalau tatap muka di kampus Insya Allah berpengaruh dan perguruan tinggi jangan asal kasih nilai dan lulus...
intinya untuk meningkatka output guru yg berkualitas, PT harus berkualitas.... jangan kayak sekarang mudah lulus caumlaud... kualitas ditanyakan.....
Perubahan dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) menjadi Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) adalah kekeliruan menteri terdahulu.
Dengan perubahan ini, maka hanya Guru Penggerak yang dianakemaskan. Sementara guru non Guru Penggerak dan Tenaga Kependidikan terabaikan. Wajar kalau pendidikan mengalami kemerosotan fatal. Anggaran negara habis hanya untuk membiayai kemajuan Guru Penggerak dan bukan untuk kemajuan guru keseluruhan juga tenaga kependidikan keseluruhan!
PA INDRA YTH.
MASALAH GURU PENGGERAK.
LULUSAN GURU PENGGERAK:
1. SYARAT MENJADI KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH. (BELUM PERNAH JDI WAKIL/APALAGI MENJADI PENGAWAS YAKNI BELUM PERNAH MENJADI KEPSEK).
2. LULUSAN GURU PENGGERAK DI SEKOLAH SWASTA TIDAK BISA DIANGKAT MENJADI KEPSEK/PENGAWAS. KARENA KEBIJAKAN DESKRIMINASI.
MKS
Setuju pak indra,guru hrs fokus mendidik siswa sesuai tupoksinya. Namun bukan 100% guru penggerak yg salah,kebijakan yg kurang tepat
tlong pak menteri buka lpmp d masing masing propensi untuk Penataran guru agar tidak timpang pendidikan yg ada d indonesis.di0 adaka Penataran dan pelatihan guru guru agar guru menjadi berprestasi dan profesional.
Guru yang melatih guru itu tidak mampu menunjukkan kompetensinya, makanya memilih keluyuran
Setingkat SMK Aktifkan Lagi BPDIKJUR (Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan) dan LPMP ditingkat Propinsi akan lebih efektif dan merata dalam peningkatan kompetensi guru.
Sesama Sukses Amin...
Seharusnya program untuk semua guru bukan hanya untuk segelintir orang, itupun tidak ada manfaatnya buat kemajuan pendidikan di satuan pendidikan apalagi ke semuanya
Guru penggerak pintar hanya untuk sendiri, bukan untuk komunitas guru yang lain.
Sekolah penggerak atau guru penggerak, tdk semua sesuai harapan ada juga hanya dapat sertifikat guru penggerak untuk jadi kepsek dan pengawas,tdk semua guru penggerak kompoten,..banyak semua yang melakukan job...
Ada cerita dari teman guru merupakan alumni guru penggerak,dia bilang gini,di guru penggerak itu tidak ada yg kami dapatkan secara signifikan Terkait peningkatan kompetensi terhadap proses belajar mengajar dikelas,justru program Kemendikbud yg terbaru ini yg dikenal dgn PPKG lah yg lebih terasa terkait dengan peningkatan kompetensi terkait strategi mengajar,gaya mengajar,dan hal2 yg sangat penting terkait proses pembelajaran yg efektif bagi murid