TANJAKAN LUMPUR BERHADIAH NALAKTAX BREBES

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 3 окт 2024
  • Olahraga motor trail adalah olahraga yang menggunakan motor trail sebagai
    komponen utama untuk melalui lintasan trail atau gundukan tanah. Olahraga motor
    trail dibedakan menjadi 2 jenis yakni motocross dan motoadventure. Lintasan
    motocross dilakukan di lintasan tertutup untuk berkompetisi dan melaju dengan
    kecepatan tinggi. Sehingga sepeda motor trail didesain dengan suspensi yang sesuai
    untuk dipacu secepat mungkin dan melompat tinggi. Hal tersebut diatur
    berdasarkan standar IMI (Ikatan Motor Indonesia).
    1 Sedangkan motoadventure
    dilakukan dilintasan alam. Sepeda motor khusus motoadventure pun dibedakan
    desainnya, karena hal yang diutamakan adalah keseimbangan dari pengendara
    dengan motornya. Sebenarnya, lintasan adventure tidak dapat diprediksikan likaliku lintasannya. Karena lintasan beralur dari kawasan wilayah A ke wilayah B
    yang berupa dari jalan raya, kawasan hutan, sungai, lereng bukit, dan lainnya.
    Lintasan tersebut dapat berupa tanah, tanah campur pasir atau kerikil-kerikil,
    bebatuan, dan lainnya. Lintasan adventure tersebut berbeda dengan lintasan
    motocross karena lintasan adventure tidak dapat diprediksikan sebelumnya oleh
    pengendara adventure.
    Semakin berkembangnya Motoadventure atau Trail Adventure di Indonesia,
    Ikatan Motor Indonesia (IMI) sebagai wadah otomotif di Indonesia pun kemudian
    membuat prosedur keamanan dan juga panduan untuk Trail Adventure. Di tahun
    2012, tercatat sebanyak 65 event resmi di Pengprov Jabar yang dimana faktor
    keamanan dan keselamatannya telah terkontrol oleh IMI. Sebenarnya standar
    kegiatan Adventure yang diadakan oleh beberapa club komunitas disesuaikan dengan peraturan Nasional IMI dengan club komunitas terkait, dengan hal-hal yang
    diperhatikan pada standarisasi sebuah event adventure sepeda motor trail adalah
    lintasan, keamanan, handicap, jalur evakuasi, marshall, pelaksanan lapangan dan
    hadiah. Standarisasi tersebut dibuat agar sebuah event adventure dapat memberikan
    nilai kepuasan kepada para pengendara adventure motor trail.
    Pada salah satu kegiatan Adventure trail di kota Bandung bahwa, menurut
    Tjetje Sudrajat ketua penyelenggara Adventure trail Trabas Merdeka 2011, tingkat
    risiko cedera dalam olahraga motor trail cukup besar. “Dari seratus orang yang offroad, satu orang kemungkinan mengalami patah tulang terbuka dan empat lainnya
    cedera memar. Kebanyakan terjadi pada organ tangan dan jari.”
    Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian medis event Adventure trail di
    salah satu komunitas di Bandung yang bernama TRABAS (Trail Adventure
    Bandung Association ) yakni event Trabas Merdeka periode th 2013
    menyatakan bahwa dari 300 peserta ada beberapa yang mengalami cedera
    diantaranya 1 orang mengalami patah tulang, 1 orang mengalami gegar otak, 1
    orang dislok bahu sedangkan 20 orang mengalami cedera pada pergelangan tangan.
    Lalu pada event Trabas Merdeka 2014 bahwa 1 orang mengalami patah kaki, 1
    orang mengalami dislok bahu, 1 orang mengalami trauma, sedangkan cedera
    lainnya disebabkan karena kesalahan dari pengendaranya. Untuk kelengkapan data
    medis peserta diakumulasikan oleh Atlas Medical Pioner dengan bekerjasama
    dengan Dokter Gibran Tristan dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran
    Bandung
    Menurut narasumber Bapak Hilman selaku anggota komunitas TRABAS
    menyatakan bahwa risiko cedera pada organ tangan disebabkan oleh beberapa
    faktor yakni faktor lingkungan Berdasarkan faktor lingkungan, medan yang
    ditempuh oleh pengendara berupa material yang kasar seperti kerikil dan pecahan
    tanah yang berada di depan motor pengendara. Sehingga cedera pada organ tangan
    menimbulkan memar, luka sobek, dan kram pada pergelangan tangan serta telapak
    tangan pengendara motor trail
    3
    Meskipun pengendara sudah melengkapi perlindungan diri dengan
    menggunakan perlengkapan pelindung pada organ tangan seperti sarung tangan.
    Namun, risiko cedera organ tangan masih terjadi seperti sobeknya sarung tangan
    yang digunakan pengendara saat bergesekan dengan material lintasan. Lalu, sarung
    tangan yang masih terasa licin saat bertemu dengan lintasan lumpur. Sehingga
    pengendara membutuhkan kekuatan ekstra untuk memegang stang kemudi motor.
    Serta masih adanya luka memar atau membiru yang diakibatkan oleh benturan batu
    kerikil, pecahan tanah keras serta ranting-ranting pohon yang mengenai punggung
    tangan dan jari-jari tangan pengendara motor trail.
    Beberapa permasalahan yang timbul diatas diakibatkan selain karena faktor
    lintasan Adventure juga disebabkan oleh faktor pemilihan perlengkapan pelindung
    yang digunakan pengendara. Bapak Tjetje pun menegaskan bahwa mahalnya harga
    perlengkapan Adventure trail menyebabkan perlengkapan dengan merek tertentu
    sulit untuk dijangkau oleh beberapa lapisan pecinta Adventure trail. Sehingga
    pengendara menggunakan perlengkapan pelindung yang lebih murah &
    terjangkau tetapi sayangnya tidak memiliki kualitas yang baik. Akibat penggunaan
    perlengkapan pelindung yang berkualitas rendah salah satunya adalah gatal-gatal
    dan lembab pada permukaan kulit yang berkeringat.

Комментарии • 89