Satu kambing untuk satu nama orang ketika disembelih, bukan semua nama keluarga disebut saat disembelih, tp anggota keluarga yg lain dapet pahala sunnahnya. Udah gtu intinya ikhlas.
Pertanyaan salah seorang jamaah itu merupakan keragu-raguannya tentang penjelasan dari syaikh Ali Jabeer yg ingin meluruskan pemahaman kurban masyarakat indonesia. Ataukah mungkin dia masih meragukan keilmuan & pemahaman syaikh Ali Jabeer sehingga ia ingin meminta penjelasan lebih jelas lagi dari Buya Yahya. Padahal yg dijelaskan oleh syaikh Ali itu sudah cukup jelas bahwa masih banyak masyarakat yg keliru menganggap bahwa setiap anggota keluarga itu harus/wajib berkurban setiap orang dengan 1 (satu) ekor kambing. Artinya jika dalam keluarga tersebut berjumlah 4 orang anggota (ayah, ibu & 2 anak) maka diperlukan 4 ekor kambing untuk berkurban. Jika keluarga itu termasuk kategori keluarga kurang mampu maka hal ini sungguh sangat memberatkan mereka sehingga banyak masyarakat yg selalu menunda untuk ikut berkurban jika syarat itu belum bisa terpenuhi. Atau sebagian menganggap bahwa pahala kurban dari seekor kambing hanya untuk 1 (satu) orang yg berkurban. Sehingga bagi masyarakat kurang mampu kadangkala mereka membuat rencana bergiliran, untuk tahun ini sang ayah yg ikut kurban, lalu tahun depan sang ibu pula, tahun berikutnya anak yg sulung, begitu seterusnya. Padahal tidaklah harus demikian, jika seorang ayah hanya mampu berkurban dengan seekor kambing saja, maka seluruh anggota keluarganya juga akan mendapatkan pahala serupa yg diperoleh sang ayah. Artinya anggota keluarga yg lain (ibu & anak-anak) sudah terlepas tuntutan untuk berkurban karena ada salah satu dari anggota keluarga mereka yg telah melaksanakan itu. Hal ini seperti yg telah disampaikan oleh Buya Yahya mengenai sunnah kifayah, yaitu tuntutan kurban bagi anggota keluarga yg lain sudah lepas jika ada salah seorang dari anggota keluarganya yg melaksanakan. Adapun bagi keluarga yg tergolong mampu atau kebutuhan hidup mereka sangat melimpah alias lebih dari cukup maka akan lebih baik lagi jika semua anggota keluarga ikut berkurban dengan seekor kambing setiap orangnya. Sebagaimana yg dijelaskan oleh ustadz Abdul Somad mengenai salah satu tingkatan kurban yaitu level VIP atau VVIP.
Malam ini jadwal buya memberikan kajian di Masjid Ar Rahman, Bogor. Jamaah yang hadir sangat banyak, namun ternyata buya tidak bisa hadir. Kecewa? Pasti, tetapi insyaallah tetap ada manfaatnya untuk hadir. Semoga Allah memberikan keselamatan dan kesehatan kepada buya dan kita semua. Aamiin.
“Aku pernah bertanya pada Ayyub Al Anshori, bagaimana qurban di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Beliau menjawab, “Seseorang bisa berqurban dengan seekor kambing (diniatkan) untuk dirinya dan satu keluarganya. Lalu mereka memakan qurban tersebut dan memberikan makan untuk yang lainnya.” (HR. Tirmidzi no. 1505, shahih)
Beginilah orang Indonesia, mengikuti hadits tapi pilih2, soalnya sebelum ada ceramah yg mengatakan Kurban boleh 1 kambing untuk 1 keluarga dulu rasanya berat, satu keluarga isinya 4 orang, harus 4 kambing, nah untung nih ada yg mengatakan 1 kambing boleh buat 1 keluarga, dasarnya hadits doa Nabi Muhammad yg itu doang, sedangkan hadits Rasulullah banyak sekali tentang kurban, jangan lupa, dasarnya kewajiban berkurban itu Al-Qur'an, surat Al-Kautsar, jadi Al-Qur'an dulu, yg mengatakan wajib, di dalam ayat yg sama mengenai perintah Shalat, dan kita tau Shalat itu wajib, tidak bisa ditawar2, apakah Al-Qur'an saja cukup? belum, kita lihat Hadits Rasulullah tentang PERINTAH BERKURBAN, saya kutip di bawah: (من كان له سَعة ولم يضح فلا يقربن مصلانا) رواه ابن ماجه ( 3123 ) وحسنه الألباني في " صحيح ابن ماجه " ، والسعة هي الغنى . “Barang siapa yang mempunyai keluasan rizki, namun tidak berkurban, maka jangan sekali-kali ia mendekati tempat shalat kami”. (HR. Ibnu Majah 3123, dan dihasankan oleh al Baani dalam “Shahih Ibnu Majah”, السعة adalah kekayaan ). Paham? itu perintah dari Al-Qur'an dan Rasulullah. Lebih lanjut, ada hadits Rasulullah yg meniatkan, sekali lagi, meniatkan kurban 1 ekor kambing untuk dirinya dan keluarganya. Ada lagi hadits Rasulullah yg meniatkan kurban 1 ekor kambing untuk dirinya dan seluruh umat Islam, yang tidak dipahami adalah, ada keterkaitan antara satu hadits dan hadits lainnya. Perhatikan, perintah awalnya jelas, "Barang siapa yang mempunyai keluasan rizki", jadi kurban wajib bagi yg memiliki rezeki, bagaimana kalau pada saat Idul Adha tidak punya rizki? nah itulah hadits selanjutnya dari Rasulullah, Rasulullah mengkurbankan kambing, yang pahalanya untuk dia dan seluruh umatnya YANG TIDAK MEMILIKI KELUASAN RIZKI, jadi kalau dalam satu keluarga, misalnya, ayahnya punya gaji, istrinya punya gaji, anak pertamanya sudah kerja dan punya gaji juga, anak keduanya masih sekolah dan masih tanggungan orang tuanya, anda pikir sekarang, mana dalam keluarga itu yg termasuk "mempunyai keluasan rizki"? tentu 3 orang pertama, jadi wajiblah 3 orang itu untuk berkurban, namun si anak kedua, tetap mendapatkan pahala dari anggota keluarganya yg berkurban. Wallahu'alam.
setelah melihat video ini (dan membandingkannya dengan video2 dr ustadz2 yg lain) saya yakin dalam diri masing-masing kita akhinya punya kemantaban dan punya arah yg semakin jelas, terlepas semakin setuju dengan video ini atau malah semakin setuju dengan video yang lain. semakin kita belajar, semakin kita sadar keterbatasan ilmu kita ... berbahagialah mereka yang selalu tolong-menolong dalam kebaikan, saling bernasehat dan menuntut ilmu dari lahir hingga akhir.
Ustadz yang memperbolehkan 1 kambing untuk 1 keluarga yaitu: 1. Syeh Ali Jaber ustadz dari luar negri (Timur Tengah) 2. Ustadz Adi Hidayat jebolan sekolah agama luar negri, beliau hafal Qur'an hafal arti Qur'an dan tafsirnya dan hafal hadits sahih dan lain-lain. 3. Ustadz lainnya juga mengatakan seperti itu... Si om Buya yang lain sendiri...
Hukum Sembelih Seekor Kambing Untuk Kurban Sekeluarga Penyembelihan hewan kurban merupakan ibadah yang sangat dianjurkan di musim-musim haji. Para ulama telah menentukan waktu penyembelihan, cara penyembelihan, ketentuan pembagian daging kurban, dan juga hewan mana yang bisa menjadi hewan kurban. Rasulullah SAW pernah menyembelih satu hewan kurban yang diperuntukkan untuk dirinya dan umatnya yang demikian banyak itu. Hal ini bisa diketahui dari doa yang dibaca Rasulullah saat menyembelih hewan kurbannya sebagai berikut. اَللَّهُمَّ هَذَا عَنْ مُحَمَّدٍ وَعَنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ Artinya, “Tuhanku, terimalah kurbanku ini untukku dan umatku.” Hadits Rasulullah SAW ini dipahami oleh para ulama sebagai bentuk kepedulian Rasulullah SAW yang menyertakan umatnya dalam pahala kurban kambing yang dia sembelih. Sedangkan kurbannya itu sendiri hanya diperuntukkan bagi dirinya. Dengan kurban Rasulullah, gugurlah tuntutan ibadah kurban terhadap semua orang. Dari sini ulama menyimpulkan bahwa hukum ibadah kurban itu pada dasarnya sunah kifayah yang bila dikerjakan oleh salah seorang dari mereka, maka tuntutan berkurban dari mereka sudah memadai. Lain soal kalau kurban diniatkan nadzar, maka hukumnya menjadi wajib. Karenanya para ulama sepakat bahwa satu kambing hanya bisa diperuntukkan kurban bagi satu orang. Imam An-Nawawi menyebutkannya sebagai berikut. تجزئ الشاة عن واحد ولا تجزئ عن أكثر من واحد لكن إذا ضحى بها واحد من أهل البيت تأدى الشعار في حق جميعهم وتكون التضحية في حقهم سنة كفاية وقد سبقت المسألة في أول الباب Artinya, “Seekor kambing kurban memadai untuk satu orang, dan tidak memadai untuk lebih dari satu orang. Tetapi kalau salah seorang dari anggota keluarga berkurban dengan satu ekor, maka memadailah syiar Islam di keluarga tersebut. Ibadah kurban dalam sebuah keluarga itu sunah kifayah. Masalah ini sudah dibahas di awal bab,” (Lihat An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, juz 8, halaman 397). Secara lebih jauh, Ibnu Hajar mengulas praktik kurban Rasulullah SAW. Menurutnya, kurban memang untuk satu orang. Tetapi orang yang berkurban dapat berbagi pahala kepada orang lain. تُجْزِئُ ( الشَّاةُ ) الضَّائِنَةُ وَالْمَاعِزَةُ ( عَنْ وَاحِدٍ ) فَقَطْ اتِّفَاقًا لَا عَنْ أَكْثَرَ بَلْ لَوْ ذَبَحَا عَنْهُمَا شَاتَيْنِ مُشَاعَتَيْنِ بَيْنَهُمَا لَمْ يَجُزْ ؛ لِأَنَّ كُلًّا لَمْ يَذْبَحْ شَاةً كَامِلَةً وَخَبَرُ اللَّهُمَّ هَذَا عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّةِ مُحَمَّدٍ مَحْمُولٌ عَلَى التَّشْرِيكِ فِي الثَّوَابِ وَهُوَ جَائِزٌ وَمِنْ ثَمَّ قَالُوا لَهُ أَنْ يُشْرِكَ غَيْرَهُ فِي ثَوَابِ أُضْحِيَّتِهِ وَظَاهِرُهُ حُصُولُ الثَّوَابِ لِمَنْ أَشْرَكَهُ وَهُوَ ظَاهِرٌ إنْ كَانَ مَيِّتًا قِيَاسًا عَلَى التَّصَدُّقِ عَنْهُ وَيُفَرَّقُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَا يَأْتِي فِي الْأُضْحِيَّةِ الْكَامِلَةِ عَنْهُ بِأَنَّهُ يُغْتَفَرُ هُنَا لِكَوْنِهِ مُجَرَّدَ إشْرَاكٍ فِي ثَوَابِ مَا لَا يُغْتَفَرُ ثُمَّ رَأَيْت مَا يُؤَيِّدُ ذَلِكَ وَهُوَ مَا مَرَّ فِي مَعْنَى كَوْنِهَا سُنَّةَ كِفَايَةٍ الْمُوَافِقُ لِمَا بَحَثَهُ بَعْضُهُمْ أَنَّ الثَّوَابَ فِيمَنْ ضَحَّى عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ لِلْمُضَحِّي خَاصَّةً لِأَنَّهُ الْفَاعِلُ كَالْقَائِمِ بِفَرْضِ الْكِفَايَةِ Artinya, “(Seekor kambing) baik domba maupun kambing kacang itu memadai untuk kurban (satu orang) saja berdasarkan kesepakatan ulama, tidak untuk lebih satu orang. Tetapi kalau misalnya ada dua orang menyembelih dua ekor kambing yang membaur sebagai kurban bagi keduanya, maka tidak boleh karena masing-masing tidak menyembelihnya dengan sempurna. Hadits ‘Tuhanku, inilah kurban untuk Muhammad dan umat Muhammad SAW,’ mesti dipahami sebagai persekutuan dalam pahala. Ini boleh saja. Dari sini para ulama berpendapat bahwa seseorang boleh menyertakan orang lain dalam pahala kurbannya. Secara tekstual, pahala itu didapat bagi orang menyertakan orang lain. Ini jelas, meskipun orang yang disertakan itu sudah wafat. Hal ini didasarkan pada qiyas sedekah atas mayit. Tentu harus dibedakan antara sedekah biasa dan ibadah kurban sempurna. Karena di sini sekadar berbagi pahala kurban dibolehkan. Saya melihat dalil yang memperkuat pernyataan ini seperti pernah dijelaskan di mana hukum ibadah kurban adalah sunah kifayah. Hal ini sejalan dengan bahasan sejumlah ulama yang menyebutkan bahwa pahala orang yang berkurban untuknya dan keluarganya itu sejatinya untuk dirinya sendiri. Karena, orang pertama lah yang berkurban, sama halnya dengan orang yang menunaikan ibadah fardhu kifayah,” (Lihat Ahmad bin Hajar Al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, cetakan keempat, tahun 2011, juz 4, halaman 354-355). Bagaimana memahami kurban untuk satu orang sementara pahalanya bisa untuk orang lain? Sulaiman Al-Bujairimi menyelesaikan pernyataan yang tampak kontradiksi itu. Menurutnya, dua pernyataan itu tidak saling menegasikan. Demikian keterangannya. قَوْلُهُ : ( وَتُجْزِئُ الشَّاةُ ) فَإِنْ قُلْت إنَّ هَذَا مُنَافٍ لِمَا بَعْدَهُ حَيْثُ قَالَ : فَإِنْ ذَبَحَهَا عَنْهُ ، وَعَنْ أَهْلِهِ أَوْ عَنْهُ وَأَشْرَكَ غَيْرَهُ فِي ثَوَابِهَا جَازَ . أُجِيبُ : بِأَنَّهُ لَا مُنَافَاةَ لِأَنَّ قَوْلَهُ هُنَا عَنْ وَاحِدٍ أَيْ مِنْ حَيْثُ حُصُولِ التَّضْحِيَةِ حَقِيقَةً وَمَا بَعْدَهُ الْحَاصِلُ لِلْغَيْرِ إنَّمَا هُوَ سُقُوطُ الطَّلَبِ عَنْهُ ، وَأَمَّا الثَّوَابُ وَالتَّضْحِيَةُ حَقِيقَةً فَخَاصَّانِ بِالْفَاعِلِ عَلَى كُلِّ حَالٍ Artinya, “(Satu ekor kambing [untuk satu orang, tidak lebih]). Kalau Anda bertanya, ‘Pernyataan ini menafikan kalimat setelahnya yang menyebutkan (Kalau seseorang menyembelih kurban untuk dirinya dan keluarganya, atau menyertakan orang lain dalam pahala kurbannya, maka boleh)’, kami akan menjawab bahwa pernyataan pertama tidak menafikan pernyataan kedua. Karena, frasa ‘untuk satu orang’ di sini maksudnya adalah hakikat kurban. Sementara frasa selanjutnya hanya menerangkan gugurnya anjuran sunah ibadah kurban ‘untuk orang lain’. Sedangkan perihal pahala dan kurban secara hakiki bagaimanapun itu khusus hanya untuk mereka yang berkurban,” (Lihat Sulaiman bin Muhammad Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Khathib, Beirut, Darul Fikr, 2007 M/1427-1428 H, juz 4, halaman 333). Ada baiknya kami sertakan di sini argumentasi yang diajukan Ibnu Rusyd dari Madzhab Maliki. Ia menjelaskan kenapa ulama sepakat kurban satu ekor kambing hanya untuk satu orang. وذلك أن الأصل هو أن لا يجزي إلا واحد عن واحد، ولذلك اتفقوا على منع الاشتراك في الضأن. وإنما قلنا إن الأصل هو أن لا يجزي إلا واحد عن واحد، لأن الأمر بالتضحية لا يتبعض إذ كان من كان له شرك في ضحية ليس ينطلق اسم مضح إلا إن قام الدليل الشرعي على ذلك Artinya, “Karena memang pada dasarnya ibadah kurban seseorang itu hanya memadai untuk satu orang. Karenanya para ulama sepakat dalam menolak persekutuan kurban beberapa orang atas seekor kambing. Kenapa kami katakan ‘pada dasarnya ibadah kurban seseorang itu hanya memadai untuk satu orang?' Pasalnya, perintah kurban tidak terbagi (untuk kolektif, tetapi per orang). Ketika orang bersekutu atas seekor hewan kurban, maka sebutan ‘orang berkurban’ tidak ada pada mereka. Lain soal kalau ada dalil syara’ yang menunjukkan itu,” (Lihat Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, halaman 396). Dari pelbagai keterangan di atas, kita dapat memahami bahwa ulama sepakat atas kurban satu ekor kambing hanya untuk seorang. Hanya saja pahalanya bisa dibagi kepada orang lain. Jadi dua hal ini harus dipisahkan, antara kurban dan pahala. Dari sini pula kita dapat memahami bahwa hadits adakalanya dapat langsung dipahami secara tekstual. Tetapi adakalanya pemahaman sebuah hadits tertunda karena menuntut analisa dan kajian lebih mendalam, tidak sekadar tekstual. Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca. Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,
Dirham Suparjo ini bagus, mendalam. mohon baca komen di atas biar tidak sembarang menyalahi buya yahya.. apakah org yg menyalahi beliau ilmunya sudah tinggi??? belajar dimana? siapa gurunya? apakah sanadnya muttashil ke rasul? والله اعلم
COBA PIKIR. Memangnya ulama madzhab terdahulu yg membuat kesimpulan 1 kambing hanya utk 1 orang salah semua?, dan anda kira mereka tidak tahu hadits-hadita yg anda kutip?. Mereka lebih banyak menghafal dan mengkompilasi banyak dalil Hadits dalam kepala mereka, dari pada ustad jaman sekarang yg begitu laptopnya mati, gak bisa berbicara lagi.
@@mahrusali531 maklum om zaman skrg kbanyakan tong kosong nyaring bunyinya....... kalau bunyi kayak yg keren "ini haditsnya ini dalilnya" padahal gak tahu apa makna dan hukumnya.... kalau baca quran dan hadits sekedar terjemahan saja mh non muslim juga mereka bisa... Tapi hanya para ulama yg bisa menafsirkan dan mendalami makna dan tujuan Qur-an dan Hadits....
Mmng boleh ' contoh rosul pun sembelih 1 untuk satu keluarga ' dan ini semua nya tlh di lakukan oleh orang 2 Saudi. ' Setiap hari Raya idul Adha ' dan mmng benar ' dan jangan kepada Para ulama Jgn saling menyalah kan Karna manusia tidak luput Dari salah dan dosa
buka hati, buka telinga, jgn sombong dg ilmu yg dimiliki, jgn mdh terprovokasi dg orang yg kurang ilmunya. buya orang berilmu, jaga kerukunan sesama muslim jgn mudah. gagal faham. sekalipun beda faham semua blm punya jaminan siapa yg akan diterima. amalannya. dan apa yg dimasalahkan, kenapa meski tersinggung dg kabar yg. menurut buya sendiri baru KATANYA. pdhl yg disamoaikan oleh ustadz yg menurut buya meresahkan semua orang itu isinya sama dg yg buya sampsikan. bijaklah buya dlm berbicara dan memfonis orang. jangan bikin orang awam jadi bingung, anda kan panutan. maaf buya, saya hanya sedih dg keberadaan ulama yg mdh panas hati dan kepalanya dg persoalan yg belum jelas.
Maman Suparman baru liat di tgl 12 agustus 2019 karena pengen tau menurut ulama hukum kurban bisa untuk satu keluarga atau hanya satu orang dan jujur sekarang malah bingung karena ko beda beda pendapat ya sebagai orang awam yang ingin beribadah jika satu ulama dan ulama lainnya berbeda pendapat tapi cara penyampaiannya seolah olah saya yang paling benar itu malah makin kasian sama kami kami ini yang blm faham betul syarat dan hukum berkurban itu bagaimana dan malah jadi bingung wallahualam
gak usah terlalu ribet, ikuti contoh yg di lakukan Rasullullah dn yg di lakukan nabi Ibrahim, Rasulullah potong kambing satu skor dn diniat kan untuk beliau dn keluarga, dn beliau potong lg satu ekor kambing beliau buat kan untuk beliau dn umat nya, jd di sini sangat jelas kan, knp Rasulullah tdk potong kambing sesuai banyak nya istri dn anak beliau??? Krn apa yg di lakukan Rasullullah lbh meringan kan.
terserah mau ngomong apa lah teu kaharti, saya mahk tetep berpegang teguh sama sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam kalo boleh qurban 1 ekor kambing di niatkan a/n keluarga
Ridwan Iwan jadi klo pernah ke pondok boleh mencaci orang pea, dangkal, botol? Bukankah lebih baik menasihati dgn tutur kata yg baik. Kita sama2 islam.
Ustaz Buya mengikut fatwa Ulama' mujtahid dari kitab2 mu'tabar yg telah mentafsir semua dalil dengan 15 cabang ilmu yg wajib ada untuk mentafsir Al-Qur'an dan Hadist berdasarkan ijma' Ulama' Ahlussunnah Waljamaah As-Sya'irah wal Maturidiyah. Sedangkan Ustaz Ali Jabar mentafsir dalil tanpa memiliki 15 cabang imu yg wajib ada bagi menafsir dalil Al-Qur'an dan Hadist . Semua Ulama' Wali dan ahli agama pada selepas wafatnya imam yang 4 Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafie dan Imam Ahmad rahimahullahuta'ala bukan Mujtahid dan wajib pula mengikut mazhab yang 4 ini. Uama' yang 4 ini mengatakan buang pendapat ku bila bercanggah dengan dalil yang sahih bukanlah bermakna fatwa mereka salah melainkan menunjuk kerendahan hati mereka kerena Ulama'-Ulama' ASWJ sesudahnya semuanya mengikut fatwa mereka dan tidak ada yg menolak pasti mengikut fatwa salah satu dari mereka. Sedangkan Ustaz Ali Jabar mengikut dalil yang ditafsirkan mengikut pengetahuannya sendiri tanpa memiliki 15 cabang ilmu yang wajib ada untuk mentafsir dalil, sekirannya hanya perlu tahu bahasa arab sahaja sudah boleh mentafsir hadist sudah tentu negara-negara arab serta mereka yg tahu bahasa arab tidak perlu kitab tafsir lagi dan beribu mazhab yang akan lahir bahkan berjuta ! Uztaz Ali jabar pernah berkata bahawa islam nusantara khususnya di Indonesia adalah islam keturunan yang bermaksud dirinya berkecuali kerana beliau berasal dari tanah arab apakah ucapan beliau boleh diterima tidakkah beliau mengetahui islam dari leluhurnya juga ? Banyak pendapat Ustaz Ali Jabar secara langsung telah bertentangan dengan kitab Matla' Albadrain Wamajmaul Bahrain (kitab muktabar fikah ). Yang berlandaskan fatwa Ulama' mujtahid mutlak ! Waspadalah bahawa dalam islam ada 73 firkah (golongan) dalam masalah qurban pun ada 73 pendapat dan pendapat yg benar adalah yg mengikut Al-Qur'an, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam (Hadist), Ijma' (ulama' mujtahid), kias, (berbandingan hukum). Dan bukan mengikut Al -Qur'an dan hadist sahaja dan ini adalah ijma' yang disepakati oleh Ulama' ASWJ As-Sya'irah wal Maturidiyah. P/S : Belajar agama lain dapat mengetahui kesesatannya begitu pula fahaman lain seperti syiah wahabi dan lainnya. Sesiapa yang kurang faham sila baca kitab I'tikad Ahlus Sunnah Waljamaah karangan Kh Hj Sirajuddin Abbas. Atau belajarlah dengan guru ASWJ As-Sya'irah wal Maturidiyah sahaja. Wallahu'alam !
Agak kecewa dengan CARA Buya menjawab. Menurut saya sebaiknya Buya panggil saja orangnya yg di video itu untuk berdiskusi sesama saudara muslim, kami menunggu hasil diskusinya, tidak perlu merendahkan orang lain. UAS dan UAH juga membolehkan 1 ekor untuk 1 keluarga.
Perbedaan ini Krn berbedanya faham Buya Yahya dan almrhum.syekh Ali Jaber, syekh Ali Jabir Itu orang Saudi yg umumnya mengikut Mazhab Hambali sedangkan Buya Yahya itu bermazhab Syafi'i yg umumnya dikiuti oleh masyarakat di NKRI
Penjelasan UAS lebih lengkap Qurban ada 3 level. 1. Satu domba untuk sekeluarga 2. Satu onta untuk 7 orang 3. Nabi qurban 100 onta untuk dirinya sendiri. Itu semua Tergantung kemampuan.
Sedikit koreksi ukhti. 1. satu Domba/kambing untuk sekeluarga 2. Satu onta/Sapi untuk tujuh orang. Dan tiap2 orang dari ketujuh orang tersebut adalah mewakili keluarganya
misalkan ada ulama yang baik, tapi pernah salah dalam menyampaikan beberapa hal. pantaskah kita menegur dengan sombong , menghina, dan membenturkannya dgn ulama lain? seolah akhlak, ukhuwah, adab menegur org lain udah ga ada harganya
Syekh Ali Jaber sangat jelas penjelasannya..,Nabi Ibrahim jumlah keluarganya 5, dikirim domba dari syurga oleh Allah SWT 1 ekor untuk seluruh keluarga.Agama Islam begitu indah..,kalau punya rezeki berlebih..boleh lebih dari 1 dst.
Yg bertanya "dalilnya mana?" coba kasih dalil yg bilang kurban 1 kambing boleh sekeluarga? abis ketemu, coba cari dalil lain tentang perintah kurban yah. sekali lagi, tolong cari dalil lain tentang tata cara berkurban, hadits Rasulullah juga ada loh yg beliau memotong 100 ekor untuk dia sendiri, shahih juga, ga dibawa2? meneladani Rasulullah ko maunya yg enak2 aja.
Selagi mampu ya silahkan qurban hewan sebanyak apapun... Tapi kalau mampunya cuma beli 1 ekor untuk sekeluarga ya gak masalah... Kalau nunggu mampu beli hewan qurban sebanyak jumlah anggota keluarga ya gak ada habisnya ibaratnya seperti nungguin semut berubah jadi kuda nil (misal kalau orangnya bener2 gak mampu) lama banget sampe hitungan abad😶😶😶
Sediiih kalau ada yang bertanya "mana dalilnya" seolah-olah penyampaian dari buya yahya itu hanya asal-asalan/tidak ada dasarnya, ;( Kalaupun tidak sepaham dengan beliau lebih baik diam jangan menghujat, mari kita bersama jaga persatuan dan kesatuan umat islam jangan sampai terpecah belah karena islam itu indah ;)
Terlepas dari siapa yang benar.... saya kira jika nanya dalil itu tidak masuk kategori menghujat, karena berfatwa memang perlu dalil... karena jika hanya mengandalkan pendapat pribadi, orang bodoh pun bisa berpendapat. Lalu, diantara dua pihak yang berselisih pendapat... pasti masing-masingnya merasa benar.. apabila salah satu menyebarkan fatwanya, yang satu lagi pasti akan berusaha meluruskan berdasarkan apa yang difahaminya. Jika orang benar hanya diam dalam kebenarannya, maka orang tersesat akan semakin jauh tersesat. bukankah salah satu pokok ajaran agama ini adalah saling menasehati? hanya, sebagian dari orang2 benar menasehati dengan cara yang salah.. hingga nampak perpecahan di masyarakat awwam.
Ya Allah...kenapa ga bisa saling meng ademkan ya? Rasanya maksudnya sama...kalau sanggupnya 1 qurban untuk 1 keluarga ya gpp, kalau sanggupnya 1 qurban per anggota keluarga ya silahkan...udah titik, jangan diperuncing, ga usah jelek2in yg lain...
Imam assydiq dll..nte jg baca hadis yg bener..nabi perna berkuban 1 ekor kambing utk ku dan seluruh umat ku.nabi kh pernah berlurban 1 unta utk 7 org dan nabi juga pernah berkurban untuk nya 63 ekor kambing..klo nte cuma punya 1 ekor bwt keluarga ya silakan nte mau kurban 1000 ekor kambing utk nte sendiri siLakan..yg miris klo kurban 1 utk satu keluarga sedangkan rumah dan mobil nya 5 unit..makanya islam di sini sulit berkembang krn banyak org muslim kaya tapi pelit bin korun yg bisanya hanya berdebat masalah furu dll.padahal di depan mata saudara kita masih banyak yg membutuhkan..sorry ini realita yg ada
Tolong Para Ulama Khususnya yang ada di Indoesia, yang sering ceramah kami sebagai manusia yang sangat sedikit ilmu tentang Agama Islam, kami jadi bingung mana yang benar, karna Islam itu satu sumber tapi kok yang menyampaikannya makna kurban berbeda-beda.....jadi yang benar yang mana
Ulama sebelah itu menjelaskan dgn bahasa yg lebih ringan. Intinya yaa benar 1 qurban berlaku untuk satu keluarga. Tp tidak melarang kemampuan seseorang kl mau lebih yaa silahkan kan gt kata ulama sebelah. Sebetulnya sama intinya . tp kenapa bapak ini merasa tersinggung bgt yaa .. Astagfirullah tidak usah mendramatisir jd tidak berlanjut emosinya ke pengikut lainnya. Islam itu damai bukan ? Jangan memperkeruh .. Sikapi dengan lebih bijak 😊🍀
Islam itu Agama yg Mudah dan tidak memberatkan Umat nya.. Maaf saya hanya orang yg sangat Awaw tentang agama. Saya ingin tau lebih dalam tentang Hal ini. Tapi menurut saya Ceramah UAS UAH dn syekh Ali Jaber. Membantu saya utk tau lebih jelas makna dn Isi dri Berkurban .
Ini jawaban yg ber-tele2 (pernah terlanjur menyalahkan) pendapat syekh Ali Jabber, shgg malu utk mengakui kebenaran pendapat tersebut, dibuatlah jawaban yg mutar2... Pdhl yg dicontohkan Rasul Allah : 1 ekor kambing utk qurban Muhammad dan keluarganya, 1 ekor lagi utk ummatku (Muhammad) yg tidak mampu berqurban... (Mau ditafsirkan bagaimana lagi....!?)
Khilafiyah..semuanya benar..cuma cara menyampaikan nya saja yg agak sedikit berbeda.. Mohon maaf buya yahya..sprtinya buya agak sdikit emosi menanggapi apa yg dijelaskan oleh syekh ali jabeer.. yg saya tau buya seorang yg bijaksana tdk pernah mnyalahkan orang lain, wlwpun org itu salah..tapi kali ini buya agak sdikit menaikan tensi.. hanya mengingatkan buya.. jika memang kurang sependapat dgn syekh ali..tolong tabayun..sblm menilai... Kasian umat yg masih awam ini.
Berdebat untuk hal yg ada pilihannya cuma buang waktu. Satu orang satu kurban bagus, satu kurban satu keluarga juga bagus. Yg ga bener itu yg mampu tp gak kurban. Utamakan ukhuwah, jgn berpecah belah. Kita berantem yg ketawa para kafirin dan munafik..
monyetlangit, setujuuuu,.. ternyata pendapat loe gak sesuai dgn nama akun loe,.. hee,., kata anak jaman sekarang, "gua suka gaya loe,. ". kita ambil sisi persamaannya aja ya broo..
Ok bismillah...jadi gini temen2 skalian. Yg saya tangkap dr bbrp ustad uas ali jaber n buya kesimpulannya sah2 saja 1 ekor kambing diniatkan untuk satu kluarga,dg syarat jikalau kluarga trsbut mmg kurang mampu. Kl mampu boleh dibilang kaya raya masak cuma seekor kambing skeluarga kan gak keren. Jd gini intinya teman2 skalian ....innama akmalu bin niat...sgala ssuatu itu trgantung niatnya...jika kita ihlas lillahitaala n menikmati dlm berkurban insyallah pahalanya sebesar kita kurban sapi limosin. Jadi buanglah fikiran2 yg menganggap kalo kirban sapi limosin pahalanya gede selimosin kan blm tentu....lagian korban itu dtrima atau tdk kota gk tau yg penting niatin aja dulu smampunya jgn nunggu kaya berkurban 7 ekor sapi.🙏🙏🙏
satu hewan qurban untuk satu keluarga ataupun satu hewan qurban untuk satu orang dikeluarga itu sama aja... kalau memang mampunya cuma beli satu ekor dan diniatkan untuk satu keluarga ya gak masalah nabi pun pernah melakukan itu... Islam itu indah dan simpel... Gak perlu memperumit dan mempersulit sesutu hal yang dimudahkan allah... untuk hitungan amalannya biar allah yang menghitung... Kita sebagai makhluknya cukup jalankan aja sesuai dengan ibadah tuntunan dari nabi dan rasul sesuai dengan al quran dan hadis... Dan itu gak dosa kalau satu hewan qurban untuk satu keluarga... Yang dosa adalah orang yang gak berqurban tapi tetap ngotot pendapat nya paling bener qurban itu gini dan gitu ditambah lagi nyinyir marah2 gak jelas ke orang lain😶😶😶😶
Fahrudi Effendi bahasa katanya itu untuk memperhalus saja , beliau mungkin ngak mau tembak langsung . Saya yakin beliau pun pasti sudah tonton video nya
Fahrudi Effendi : buya mudah terprovokasi dari seseorang. Kecuali jika beliau langsung mendengar orang yg mengatakan itu baru beliau boleh menanggapi seperti itu.
_kajian eskatologi_ *LEVEL KEBOLEHAN MEMBELI HEWAN KURBAN* Oleh : acit Refleksi 24 juli 2020 Selama ini pelajaran yang kita terima dari guru-guru kita khususnya di Indonesia, perihal tentang kurban adalah satu kambing untuk satu orang dan satu sapi untuk tujuh orang. Namun ada sebagian ulamak yang menyatakan bolehnya berkurban dengan satu kambing, meski diniatkan lebih dari satu orang. Hal ini berdasarkan hadis Nabi yang berbunyi : سَأَلْتُ أَبَا أَيُّوبَ الأَنْصَارِيَّ كَيْفَ كَانَتْ الضَّحَايَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ فَقَالَ : كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ ، فَيَأْكُلُونَ وَيُطْعِمُونَ “Aku pernah bertanya pada Ayyub Al Anshori, bagaimana qurban di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Beliau menjawab, *“Seseorang biasa berqurban dengan seekor kambing (diniatkan) untuk dirinya dan satu keluarganya.* Lalu mereka memakan qurban tersebut dan memberikan makan untuk yang lainnya.” (HR. Tirmidzi no. 1505, shahih) Akan tetapi, muncul permasalahan baru apabila kita menggunakan dalil di atas, yaitu bolehkah seseorang iuran membeli 1 hewan kurban berupa kambing namun diniatkan untuk 1 keluarga?. Atau misalnya, ada satu ruang kelas di dalam sekolah, siswanya ada 30 orang, mereka patungan membeli 1 hewan kurban berupa kambing dan diniatkan untuk diri mereka sendiri, boleh atau tidak?. Padahal tidak ada satupun dalil hadis yang mendukung bolehnya membeli hewan kurban berupa kambing dengan cara patungan, kecuali khusus untuk sapi maka dibatasi hanya sampai tujuh orang. Kurang dari tujuh orang diperbolehkan, namun kalau lebih dari tujuh orang maka tidak diperbolehkan. Berdasarkan hadis Nabi: : كنا نتمتع مع رسول الله صلى الله عليه وسلم بالعمرة، فنذبخ البقرة عن سبعة نشترك فيها Artinya, “Kami pernah ikut haji tamattu’ (mendahulukan ‘umrah daripada haji) bersama Rasulullah SAW, *lalu kami menyembelih sapi dari hasil patungan sebanyak tujuh orang.”* (HR Muslim). Hadis ini menjadi acuan bagi ulamak syafiiyah untuk memutuskan sebuah hukum bahwa aturan patungan membeli hewan kurban berupa sapi hanya dibatasi sebanyak tujuh orang, yang artinya satu sapi sama dengan tujuh kambing. Maka dengan demikian, ada tiga level tata cara membeli hewan kurban berdasarkan hadis Nabi yaitu: 1⃣ 1 orang *beli* hewan kurban untuk 1 kambing 2⃣ 7 orang *beli* hewan kurban untuk 1 sapi 3⃣ 1 orang *beli* hewan kurban lebih dari 1 kambing/sapi Dari ketiga level diatas, tidak ada satu pun dalil yang menguatkan bolehnya berkurban 1 kambing dengan CARA iuran lebih dari satu orang, dan juga tidak ada dalil yang mendukung bolehnya berkurban 1 sapi dengan CARA iuran lebih dari 7 orang. Namun disisi yang lain, diperbolehkan satu orang membeli hewan kurban berupa kambing/sapi meski DINIATKAN untuk lebih dari satu orang. Sehubungan dengan hal itu, maka apabila ada siswa sejumlah 30 orang, lalu mereka patungan membeli hewan kurban sebanyak 1 kambing, dan diniatkan untuk diri mereka sendiri, hal ini tidaklah dianjurkan, karena tidak didukung oleh hadis Nabi. Justru yang dianjurkan adalah sebaliknya, satu orang membeli hewan kurban namun diperuntukkan lebih dari satu orang. Maka hal ini, sah-sah saja untuk dilakukan. Itulah mengapa para ulamak madzhab syafiiyah menetapkan dan menegaskan bahwa satu kambing hanya untuk satu orang. Dengan kata lain, satu kambing hanya dibebankan pada satu orang saja (kepala rumah tangga misalnya), dan tidak boleh dibebankan lebih dari itu. Mengingat tidak ada satupun dalil yang menguatkan pernyataan tersebut. Akan tetapi, satu kambing/sapi BOLEH diniatkan pahalanya meski lebih dari satu orang sebagaimana yang Nabi contohkan dalam salah satu hadisnya. Kesimpulannya adalah tidak ada dalil yang bertentangan antara apa yang disampaikan oleh madzhab syafii dengan hadis yang disabdakan Rasulullah. Keduanya saling mengisi dan saling melengkapi, tidak bertentangan karena berangkat dari hadis Nabi yang sama. Yakni satu kambing dibebankan pada satu orang, dan boleh diperuntukkan pahalanya walaupun lebih dari satu orang. Dan juga patut digaris bawahi, bahwa tidak diperkenankan membeli satu kambing dari iuran lebih dari satu orang, begitu pula iuran satu sapi lebih dari tujuh orang. Kedua aturan ini sama-sama tidak diajarkan oleh Nabi. Oleh karena itu, patut kiranya kita berhati-hati dalam memutuskan perkara kurban, agar tidak salah paham ketika memahami informasi hadis di atas. Kira-kira begitulah maksud dari penjelasan yang saya tangkap dari hadis diatas. Wallahualam
Agak kecewa, kog masih KATANYA dipercaya sih, trus kog gmpang bgt menjudge orng g bermahdzab? Bilang g ngerti orngnya tp kog komentarnya negatif? Panutan mnurut ane gaboleh gmpng terprovokasi dn memprovokasi apalagi dia bilang g ngerti
Ulama NU sudah mulai terpecah... Berarti benar kata Rasulullah, bahwasanya ummat muslim akan terpecah menjadi 73 golongan & hanya 1 golongan yg masuk syurga, selebihnya masuk neraka. Siapa 1 golongan itu, yaitu yg mengikuti alqur'an & sunnah (hadist). Sebaiknya kita sebagai ummatnya Rasulullah, yg cinta akan beliau, berkewajiban memegang teguh sunnah2... "Jangan ikutin ulama yg pendapatnya selalu menyelisihi apalagi bertentangan dgn sunnah" Lihat bagaimana bijaknya imam syafi'i apabila pendapatnya berbeda dgn pendapat imam yg lain. Imam Syafi'i menolak Istihsan dari Imam Abu Hanifah maupun Mashalih Mursalah dari Imam Malik. Namun beliau tidak lantas menjelekkan/merendahkan pendapat Ulama yg lain. Justru Ketika ada hadits shahih yang menyelisihi perkataannya, beliau memerintahkan untuk tetap mengikuti hadits tadi dan acuhkan pendapat beliau. Imam Asy Syafi’i berkata, إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ فَهِيَ قَوْلِي “Jika terdapat hadits yang shahih, maka lemparlah pendapatku ke dinding. Jika engkau melihat hujjah diletakkan di atas jalan, maka itulah pendapatku.”[1] Ar Rabie’ (murid Imam Syafi’i) bercerita, Ada seseorang yang bertanya kepada Imam Syafi’i tentang sebuah hadits, kemudian (setelah dijawab) orang itu bertanya, “Lalu bagaimana pendapatmu?”, maka gemetar dan beranglah Imam Syafi’i. Beliau berkata kepadanya, أَيُّ سَمَاءٍ تُظِلُّنِي وَأَيُّ أَرْضٍ تُقِلُّنِي إِذَا رَوَيْتُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ وَقُلْتُ بِغَيْرِهِ “Langit mana yang akan menaungiku, dan bumi mana yang akan kupijak kalau sampai kuriwayatkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian aku berpendapat lain…!?”[2] Imam Syafi’i juga berkata, إِذَا وَجَدْتُمْ فِي كِتَابِي خِلاَفَ سُنَّةِ رَسُولِ اللهِ فَقُولُوا بِسُنَّةِ رَسُولِ اللهِ وَدَعُوا مَا قُلْتُ -وفي رواية- فَاتَّبِعُوهَا وَلاَ تَلْتَفِتُوا إِلىَ قَوْلِ أَحَدٍ “Jika kalian mendapati dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sampaikanlah sunnah tadi dan tinggalkanlah pendapatku -dan dalam riwayat lain Imam Syafi’i mengatakan- maka ikutilah sunnah tadi dan jangan pedulikan ucapan orang.”[3] كُلُّ حَدِيثٍ عَنِ النَّبِيِّ فَهُوَ قَوْلِي وَإِنْ لَمْ تَسْمَعُوهُ مِنيِّ “Setiap hadits yang diucapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka itulah pendapatku meski kalian tak mendengarnya dariku.”[4] كُلُّ مَسْأَلَةٍ صَحَّ فِيْهَا الْخَبَرُ عَنْ رَسُولِ اللهِ عِنْدَ أَهْلِ النَّقْلِ بِخِلاَفِ مَا قُلْتُ فَأَناَ رَاجِعٌ عَنْهَا فِي حَيَاتِي وَبَعْدَ مَوْتِي “Setiap masalah yang di sana ada hadits shahihnya menurut para ahli hadits, lalu hadits tersebut bertentangan dengan pendapatku, maka aku menyatakan rujuk (meralat) dari pendapatku tadi baik semasa hidupku maupun sesudah matiku.”[5] إِذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَهُوَ مَذْهَبِي وَإِذَا صَحَّ الْحَدِيْثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ “Kalau ada hadits shahih, maka itulah mazhabku, dan kalau ada hadits shahih maka campakkanlah pendapatku ke (balik) tembok.”[6] أَجْمَعَ الْمُسْلِمُونَ عَلىَ أَنَّ مَنِ اسْتَبَانَ لَهُ سُنَّةٌ عَنْ رَسُولِ اللهِ لَمْ يَحِلَّ لَهُ أَنْ يَدَعَهَا لِقَوْلِ أَحَدٍ “Kaum muslimin sepakat bahwa siapa saja yang telah jelas baginya sebuah sunnah (ajaran) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tak halal baginya untuk meninggalkan sunnah itu karena mengikuti pendapat siapa pun.”[7] Sekiranya Buya juga bisa bersikap arif seperti imam syafi'i, bukannya malah merendahkan ulama lain yg tdk sependapat dgnnya. Apalagi ulama yg dimaksud lebih berlandaskan kepada hadist bukan pendapat sendiri.
Assalam mualaikum pak ustad saya mau tanya bolehkah sebagian tulag dan kulit hewan kurban di hadiahkan untuk panitia karna saya dengar sebagian ulama katanya boleh asal bukan untuk upah terimakasih pak
Sy yakin Buya Yahya pny dalil2nya, tp ini hanya penjelasan singkat saja agar tdk makan waktu & memberikan kesempatan utk pertanyaan2 lain. Jikalau ada yg merasa ilmunya lbh hebat dr beliau, lbh bnyk hapal hadits dr beliau silakan tabayyun aja lngsng dg beliau sambil dibuatkan video tabayyunnya biar jelas.
Weii bro. Anda siapa? Ulama bukan? Jangan-jangan ente belajar agama baru bulan kemaren.. apa yg disampaikan buya, itu sudab jelaskan ulama ulama syafi'iyyah dari berabad abad yg lalu. . kembalilah kepada sunnah. Tapi dengan pemahaman para ulama. Bukan dgn pemahaman kepala anda...
@@soekarnohatta8198 saya hanya hamba Allah yang faqir.. saya hanya berusaha mengikuti sunnah Nabi DENGAN PEMAHAMAN PARA ULAMA. bukan pemahaman kita sendiri.
@@soekarnohatta8198 ketahuan ente ga bisa bahasa arab.. syaikh itu panggilan umum. bukan hanya kpd Ulama, namun kpd orang yg lebih tua dari kita. dan penamaan akun saya dgn "syaikh muda" tidak ada niatan mengaku2 ulama.. sama kayak ente, pake nama "soekarno hatta". jangan sampe sikap anda yang sok benar merusak citra bapak bangsa soekarno n hatta yang menghargai perbedaan.. hahaha
Mungkin maksud yg tanya itu, nanti waktu penyembelihan, yang disebut namanya itu siapa? ayah saja sebagai yg membeli kambing, atau disebut nama istri dan anak2nya juga?
Klu dengar dari penjelasan buya itu makna dan tujuannya sama.satu intuk semua.klu buya mengatakan wajib hanya yang sunah maknanyakan sama dia ikut ke dalam qurban tersebut.begitu jua penjelas syeh ali yang di sebut cuma satu yang lain mr gikuti maka disebutlah keluarga.
as... sy mhon maaf sblumya.ketika sy mendengar ceramah mslah kurban ini oleh buya yahya bahwasanya buya yahya tidak menjelaskan apa landasan dasar brqurban seperti yg di lakukan nabi2 terdahulu hanya hanya mengikuti pendapat imam ini,imam itu.. jadi sy nggak masuk akal ni penjelasannya..
Apakah "keluarga" yang disini termasuk kakak/ adik? misalkan yang kurban adalah adik yang sudah berkeluarga, selain orang tua, apakah sang kakak yang sudah berkeluarga juga termasuk dalam kurban tersebut? ataukah sang kakak harus mengeluarkan kurban sendiri?
Gak bisa dijadikan teladan ni si Buya. Harusnya beliau tabayun dulu waktu itu ke almarhum syekh Ali Jaber. Jangan malah menghakimi beliau negatif. Si Buya kurang adab terhadap sesama ulama, contoh nya seperti terhadap habib Quraisy Shihab. Omongan nya terhadap beliau kurang hormat padahal beliau insya Allah lebih alim dari si Buya. Pun demikian terhadap almarhum Syaikh Ali Jaber, si Buya kurang hormat dan adabnya. Pendapat itu bermacam-macam, tapi menghormati dan menghargai pendapat orang lain yang didasarkan ilmu harus dilakukan
Maksud nya, yg berkorban 1 orang kambing , semua keluarga dapat syafaat nya(fahalanya). Tapi kalau semua keluarga tu mampu harus ikut korban juga untuk diri masing2.
Satu kambing untuk satu nama orang ketika disembelih, bukan semua nama keluarga disebut saat disembelih, tp anggota keluarga yg lain dapet pahala sunnahnya. Udah gtu intinya ikhlas.
Oh gitu ya ustadz ..alhamdulilah...insha allah tahun depan aku kurban sekarang belum karna saya gk bisa mudik...
Ya saya baru paham, terimakasih 🙏
Pertanyaan salah seorang jamaah itu merupakan keragu-raguannya tentang penjelasan dari syaikh Ali Jabeer yg ingin meluruskan pemahaman kurban masyarakat indonesia.
Ataukah mungkin dia masih meragukan keilmuan & pemahaman syaikh Ali Jabeer sehingga ia ingin meminta penjelasan lebih jelas lagi dari Buya Yahya.
Padahal yg dijelaskan oleh syaikh Ali itu sudah cukup jelas bahwa masih banyak masyarakat yg keliru menganggap bahwa setiap anggota keluarga itu harus/wajib berkurban setiap orang dengan 1 (satu) ekor kambing.
Artinya jika dalam keluarga tersebut berjumlah 4 orang anggota (ayah, ibu & 2 anak) maka diperlukan 4 ekor kambing untuk berkurban.
Jika keluarga itu termasuk kategori keluarga kurang mampu maka hal ini sungguh sangat memberatkan mereka sehingga banyak masyarakat yg selalu menunda untuk ikut berkurban jika syarat itu belum bisa terpenuhi.
Atau sebagian menganggap bahwa pahala kurban dari seekor kambing hanya untuk 1 (satu) orang yg berkurban. Sehingga bagi masyarakat kurang mampu kadangkala mereka membuat rencana bergiliran, untuk tahun ini sang ayah yg ikut kurban, lalu tahun depan sang ibu pula, tahun berikutnya anak yg sulung, begitu seterusnya.
Padahal tidaklah harus demikian, jika seorang ayah hanya mampu berkurban dengan seekor kambing saja, maka seluruh anggota keluarganya juga akan mendapatkan pahala serupa yg diperoleh sang ayah.
Artinya anggota keluarga yg lain (ibu & anak-anak) sudah terlepas tuntutan untuk berkurban karena ada salah satu dari anggota keluarga mereka yg telah melaksanakan itu.
Hal ini seperti yg telah disampaikan oleh Buya Yahya mengenai sunnah kifayah, yaitu tuntutan kurban bagi anggota keluarga yg lain sudah lepas jika ada salah seorang dari anggota keluarganya yg melaksanakan.
Adapun bagi keluarga yg tergolong mampu atau kebutuhan hidup mereka sangat melimpah alias lebih dari cukup maka akan lebih baik lagi jika semua anggota keluarga ikut berkurban dengan seekor kambing setiap orangnya.
Sebagaimana yg dijelaskan oleh ustadz Abdul Somad mengenai salah satu tingkatan kurban yaitu level VIP atau VVIP.
qq
Abu Ishaq el Ranayi
Abu Ishaq,,, Benar sekali, itu berdasarkan Hadits dari penjelasan Ustad Adi juga!
Tp Rasulullah pernah berqurban untuk umatnya,
Itu penjelasan nya bagaimana ya?
Terimakasih banyak untuk penjelasan nya terus terang q masih sedikit bingung tadinya
Alangkah indahnya kalau tidak saling menyalahkan. Apalagi sama2 baiknya dan beda2 soal sedikit yg sebenarnya bisa disatukan
Secara garis besar pendapat antara Buya Yahya sm Alm.Syech Ali Jaber hampir sama, kitanya aja kdg seneng ngadu2 pendapat antar ulama.Istighfar
Bener ini saya juga mendengarkan ceramah alm ust ali jaber, insyaallah mksud beliau sama
Malam ini jadwal buya memberikan kajian di Masjid Ar Rahman, Bogor. Jamaah yang hadir sangat banyak, namun ternyata buya tidak bisa hadir. Kecewa? Pasti, tetapi insyaallah tetap ada manfaatnya untuk hadir. Semoga Allah memberikan keselamatan dan kesehatan kepada buya dan kita semua. Aamiin.
“Aku pernah bertanya pada Ayyub Al Anshori, bagaimana qurban di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Beliau menjawab, “Seseorang bisa berqurban dengan seekor kambing (diniatkan) untuk dirinya dan satu keluarganya. Lalu mereka memakan qurban tersebut dan memberikan makan untuk yang lainnya.” (HR. Tirmidzi no. 1505, shahih)
Pak Rt jd klu yg lapang rezeki bukan bapak tp anaknya, kmudian si anak bermaksud berqurban diniatkan Utk 1family boleh ya?
komene rame, ada yg gagal paham, to q memehaminnya, thank's' Buya
Beginilah orang Indonesia, mengikuti hadits tapi pilih2, soalnya sebelum ada ceramah yg mengatakan Kurban boleh 1 kambing untuk 1 keluarga dulu rasanya berat, satu keluarga isinya 4 orang, harus 4 kambing, nah untung nih ada yg mengatakan 1 kambing boleh buat 1 keluarga, dasarnya hadits doa Nabi Muhammad yg itu doang, sedangkan hadits Rasulullah banyak sekali tentang kurban, jangan lupa, dasarnya kewajiban berkurban itu Al-Qur'an, surat Al-Kautsar, jadi Al-Qur'an dulu, yg mengatakan wajib, di dalam ayat yg sama mengenai perintah Shalat, dan kita tau Shalat itu wajib, tidak bisa ditawar2, apakah Al-Qur'an saja cukup? belum, kita lihat Hadits Rasulullah tentang PERINTAH BERKURBAN, saya kutip di bawah:
(من كان له سَعة ولم يضح فلا يقربن مصلانا) رواه ابن ماجه ( 3123 ) وحسنه الألباني في " صحيح ابن ماجه " ، والسعة هي الغنى .
“Barang siapa yang mempunyai keluasan rizki, namun tidak berkurban, maka jangan sekali-kali ia mendekati tempat shalat kami”. (HR. Ibnu Majah 3123, dan dihasankan oleh al Baani dalam “Shahih Ibnu Majah”, السعة adalah kekayaan ).
Paham? itu perintah dari Al-Qur'an dan Rasulullah.
Lebih lanjut, ada hadits Rasulullah yg meniatkan, sekali lagi, meniatkan kurban 1 ekor kambing untuk dirinya dan keluarganya. Ada lagi hadits Rasulullah yg meniatkan kurban 1 ekor kambing untuk dirinya dan seluruh umat Islam, yang tidak dipahami adalah, ada keterkaitan antara satu hadits dan hadits lainnya.
Perhatikan, perintah awalnya jelas, "Barang siapa yang mempunyai keluasan rizki", jadi kurban wajib bagi yg memiliki rezeki, bagaimana kalau pada saat Idul Adha tidak punya rizki? nah itulah hadits selanjutnya dari Rasulullah, Rasulullah mengkurbankan kambing, yang pahalanya untuk dia dan seluruh umatnya YANG TIDAK MEMILIKI KELUASAN RIZKI, jadi kalau dalam satu keluarga, misalnya, ayahnya punya gaji, istrinya punya gaji, anak pertamanya sudah kerja dan punya gaji juga, anak keduanya masih sekolah dan masih tanggungan orang tuanya, anda pikir sekarang, mana dalam keluarga itu yg termasuk "mempunyai keluasan rizki"? tentu 3 orang pertama, jadi wajiblah 3 orang itu untuk berkurban, namun si anak kedua, tetap mendapatkan pahala dari anggota keluarganya yg berkurban. Wallahu'alam.
Alhmdulilah ini yg cocok dgn pikiranku walaupun aku orang awam soalnya amalnya sese orang di catat sendiri sendiri
Sy tdk paham alquran dan hadits.sy pilih pendapat guru buya yahya sbb dia pun menukil dari ulama yg lebih paham alquran dan hadits.
Klao kita kurban nih, trs mlm nya di rmh ngadain yasinan bgs ngk sob , mohon jwp yg tau, trmksh
apakah atas namakan diri sendiri qurban at ats nama kieluarga
@@nurulisnaini1719 bagus2 saja
setelah melihat video ini (dan membandingkannya dengan video2 dr ustadz2 yg lain) saya yakin dalam diri masing-masing kita akhinya punya kemantaban dan punya arah yg semakin jelas, terlepas semakin setuju dengan video ini atau malah semakin setuju dengan video yang lain.
semakin kita belajar, semakin kita sadar keterbatasan ilmu kita ...
berbahagialah mereka yang selalu tolong-menolong dalam kebaikan, saling bernasehat dan menuntut ilmu dari lahir hingga akhir.
Tergantung pola pikir lain kepala lain isinya, untungnya agama ini ada ulama madzhab jadi umat tidak perlu pusing mikirin sendiri
MasyaAllah.. trm kasih ustad. sangat jelas buat saya penjelasan ini
Alhamdulillah, nemu chanel ini jadi faham
Ustadz yang memperbolehkan 1 kambing untuk 1 keluarga yaitu:
1. Syeh Ali Jaber ustadz dari luar negri (Timur Tengah)
2. Ustadz Adi Hidayat jebolan sekolah agama luar negri, beliau hafal Qur'an hafal arti Qur'an dan tafsirnya dan hafal hadits sahih dan lain-lain.
3. Ustadz lainnya juga mengatakan seperti itu...
Si om Buya yang lain sendiri...
Alhamdulillah kami cukup faham dengan jawaban ustad yahya tentang kurban tks .
ruclips.net/video/HT4gtrizJyw/видео.html
Aku ikut pendapat ustad Buya yahya ketimbang pendapat ustad syekh Ali Jaber.
Hukum Sembelih Seekor Kambing Untuk Kurban Sekeluarga
Penyembelihan hewan kurban merupakan ibadah yang sangat dianjurkan di musim-musim haji. Para ulama telah menentukan waktu penyembelihan, cara penyembelihan, ketentuan pembagian daging kurban, dan juga hewan mana yang bisa menjadi hewan kurban.
Rasulullah SAW pernah menyembelih satu hewan kurban yang diperuntukkan untuk dirinya dan umatnya yang demikian banyak itu. Hal ini bisa diketahui dari doa yang dibaca Rasulullah saat menyembelih hewan kurbannya sebagai berikut.
اَللَّهُمَّ هَذَا عَنْ مُحَمَّدٍ وَعَنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
Artinya, “Tuhanku, terimalah kurbanku ini untukku dan umatku.”
Hadits Rasulullah SAW ini dipahami oleh para ulama sebagai bentuk kepedulian Rasulullah SAW yang menyertakan umatnya dalam pahala kurban kambing yang dia sembelih. Sedangkan kurbannya itu sendiri hanya diperuntukkan bagi dirinya. Dengan kurban Rasulullah, gugurlah tuntutan ibadah kurban terhadap semua orang. Dari sini ulama menyimpulkan bahwa hukum ibadah kurban itu pada dasarnya sunah kifayah yang bila dikerjakan oleh salah seorang dari mereka, maka tuntutan berkurban dari mereka sudah memadai. Lain soal kalau kurban diniatkan nadzar, maka hukumnya menjadi wajib. Karenanya para ulama sepakat bahwa satu kambing hanya bisa diperuntukkan kurban bagi satu orang. Imam An-Nawawi menyebutkannya sebagai berikut.
تجزئ الشاة عن واحد ولا تجزئ عن أكثر من واحد لكن إذا ضحى بها واحد من أهل البيت تأدى الشعار في حق جميعهم وتكون التضحية في حقهم سنة كفاية وقد سبقت المسألة في أول الباب
Artinya, “Seekor kambing kurban memadai untuk satu orang, dan tidak memadai untuk lebih dari satu orang. Tetapi kalau salah seorang dari anggota keluarga berkurban dengan satu ekor, maka memadailah syiar Islam di keluarga tersebut. Ibadah kurban dalam sebuah keluarga itu sunah kifayah. Masalah ini sudah dibahas di awal bab,” (Lihat An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, juz 8, halaman 397).
Secara lebih jauh, Ibnu Hajar mengulas praktik kurban Rasulullah SAW. Menurutnya, kurban memang untuk satu orang. Tetapi orang yang berkurban dapat berbagi pahala kepada orang lain.
تُجْزِئُ ( الشَّاةُ ) الضَّائِنَةُ وَالْمَاعِزَةُ ( عَنْ وَاحِدٍ ) فَقَطْ اتِّفَاقًا لَا عَنْ أَكْثَرَ بَلْ لَوْ ذَبَحَا عَنْهُمَا شَاتَيْنِ مُشَاعَتَيْنِ بَيْنَهُمَا لَمْ يَجُزْ ؛ لِأَنَّ كُلًّا لَمْ يَذْبَحْ شَاةً كَامِلَةً وَخَبَرُ اللَّهُمَّ هَذَا عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّةِ مُحَمَّدٍ مَحْمُولٌ عَلَى التَّشْرِيكِ فِي الثَّوَابِ وَهُوَ جَائِزٌ وَمِنْ ثَمَّ قَالُوا لَهُ أَنْ يُشْرِكَ غَيْرَهُ فِي ثَوَابِ أُضْحِيَّتِهِ وَظَاهِرُهُ حُصُولُ الثَّوَابِ لِمَنْ أَشْرَكَهُ وَهُوَ ظَاهِرٌ إنْ كَانَ مَيِّتًا قِيَاسًا عَلَى التَّصَدُّقِ عَنْهُ وَيُفَرَّقُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَا يَأْتِي فِي الْأُضْحِيَّةِ الْكَامِلَةِ عَنْهُ بِأَنَّهُ يُغْتَفَرُ هُنَا لِكَوْنِهِ مُجَرَّدَ إشْرَاكٍ فِي ثَوَابِ مَا لَا يُغْتَفَرُ ثُمَّ رَأَيْت مَا يُؤَيِّدُ ذَلِكَ وَهُوَ مَا مَرَّ فِي مَعْنَى كَوْنِهَا سُنَّةَ كِفَايَةٍ الْمُوَافِقُ لِمَا بَحَثَهُ بَعْضُهُمْ أَنَّ الثَّوَابَ فِيمَنْ ضَحَّى عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ لِلْمُضَحِّي خَاصَّةً لِأَنَّهُ الْفَاعِلُ كَالْقَائِمِ بِفَرْضِ الْكِفَايَةِ
Artinya, “(Seekor kambing) baik domba maupun kambing kacang itu memadai untuk kurban (satu orang) saja berdasarkan kesepakatan ulama, tidak untuk lebih satu orang. Tetapi kalau misalnya ada dua orang menyembelih dua ekor kambing yang membaur sebagai kurban bagi keduanya, maka tidak boleh karena masing-masing tidak menyembelihnya dengan sempurna. Hadits ‘Tuhanku, inilah kurban untuk Muhammad dan umat Muhammad SAW,’ mesti dipahami sebagai persekutuan dalam pahala. Ini boleh saja. Dari sini para ulama berpendapat bahwa seseorang boleh menyertakan orang lain dalam pahala kurbannya. Secara tekstual, pahala itu didapat bagi orang menyertakan orang lain. Ini jelas, meskipun orang yang disertakan itu sudah wafat. Hal ini didasarkan pada qiyas sedekah atas mayit. Tentu harus dibedakan antara sedekah biasa dan ibadah kurban sempurna. Karena di sini sekadar berbagi pahala kurban dibolehkan. Saya melihat dalil yang memperkuat pernyataan ini seperti pernah dijelaskan di mana hukum ibadah kurban adalah sunah kifayah. Hal ini sejalan dengan bahasan sejumlah ulama yang menyebutkan bahwa pahala orang yang berkurban untuknya dan keluarganya itu sejatinya untuk dirinya sendiri. Karena, orang pertama lah yang berkurban, sama halnya dengan orang yang menunaikan ibadah fardhu kifayah,” (Lihat Ahmad bin Hajar Al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, cetakan keempat, tahun 2011, juz 4, halaman 354-355).
Bagaimana memahami kurban untuk satu orang sementara pahalanya bisa untuk orang lain? Sulaiman Al-Bujairimi menyelesaikan pernyataan yang tampak kontradiksi itu. Menurutnya, dua pernyataan itu tidak saling menegasikan. Demikian keterangannya.
قَوْلُهُ : ( وَتُجْزِئُ الشَّاةُ ) فَإِنْ قُلْت إنَّ هَذَا مُنَافٍ لِمَا بَعْدَهُ حَيْثُ قَالَ : فَإِنْ ذَبَحَهَا عَنْهُ ، وَعَنْ أَهْلِهِ أَوْ عَنْهُ وَأَشْرَكَ غَيْرَهُ فِي ثَوَابِهَا جَازَ . أُجِيبُ : بِأَنَّهُ لَا مُنَافَاةَ لِأَنَّ قَوْلَهُ هُنَا عَنْ وَاحِدٍ أَيْ مِنْ حَيْثُ حُصُولِ التَّضْحِيَةِ حَقِيقَةً وَمَا بَعْدَهُ الْحَاصِلُ لِلْغَيْرِ إنَّمَا هُوَ سُقُوطُ الطَّلَبِ عَنْهُ ، وَأَمَّا الثَّوَابُ وَالتَّضْحِيَةُ حَقِيقَةً فَخَاصَّانِ بِالْفَاعِلِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
Artinya, “(Satu ekor kambing [untuk satu orang, tidak lebih]). Kalau Anda bertanya, ‘Pernyataan ini menafikan kalimat setelahnya yang menyebutkan (Kalau seseorang menyembelih kurban untuk dirinya dan keluarganya, atau menyertakan orang lain dalam pahala kurbannya, maka boleh)’, kami akan menjawab bahwa pernyataan pertama tidak menafikan pernyataan kedua. Karena, frasa ‘untuk satu orang’ di sini maksudnya adalah hakikat kurban. Sementara frasa selanjutnya hanya menerangkan gugurnya anjuran sunah ibadah kurban ‘untuk orang lain’. Sedangkan perihal pahala dan kurban secara hakiki bagaimanapun itu khusus hanya untuk mereka yang berkurban,” (Lihat Sulaiman bin Muhammad Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Khathib, Beirut, Darul Fikr, 2007 M/1427-1428 H, juz 4, halaman 333).
Ada baiknya kami sertakan di sini argumentasi yang diajukan Ibnu Rusyd dari Madzhab Maliki. Ia menjelaskan kenapa ulama sepakat kurban satu ekor kambing hanya untuk satu orang.
وذلك أن الأصل هو أن لا يجزي إلا واحد عن واحد، ولذلك اتفقوا على منع الاشتراك في الضأن. وإنما قلنا إن الأصل هو أن لا يجزي إلا واحد عن واحد، لأن الأمر بالتضحية لا يتبعض إذ كان من كان له شرك في ضحية ليس ينطلق اسم مضح إلا إن قام الدليل الشرعي على ذلك
Artinya, “Karena memang pada dasarnya ibadah kurban seseorang itu hanya memadai untuk satu orang. Karenanya para ulama sepakat dalam menolak persekutuan kurban beberapa orang atas seekor kambing. Kenapa kami katakan ‘pada dasarnya ibadah kurban seseorang itu hanya memadai untuk satu orang?' Pasalnya, perintah kurban tidak terbagi (untuk kolektif, tetapi per orang). Ketika orang bersekutu atas seekor hewan kurban, maka sebutan ‘orang berkurban’ tidak ada pada mereka. Lain soal kalau ada dalil syara’ yang menunjukkan itu,” (Lihat Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, halaman 396).
Dari pelbagai keterangan di atas, kita dapat memahami bahwa ulama sepakat atas kurban satu ekor kambing hanya untuk seorang. Hanya saja pahalanya bisa dibagi kepada orang lain. Jadi dua hal ini harus dipisahkan, antara kurban dan pahala.
Dari sini pula kita dapat memahami bahwa hadits adakalanya dapat langsung dipahami secara tekstual. Tetapi adakalanya pemahaman sebuah hadits tertunda karena menuntut analisa dan kajian lebih mendalam, tidak sekadar tekstual.
Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.
Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,
Mungkin Buya Yahya belum baca hadits ini atau lupa
Dirham Suparjo ini bagus, mendalam. mohon baca komen di atas biar tidak sembarang menyalahi buya yahya.. apakah org yg menyalahi beliau ilmunya sudah tinggi??? belajar dimana? siapa gurunya? apakah sanadnya muttashil ke rasul? والله اعلم
Maaf, jadi niat kurban yg seharusnya diucapkan itu bagaimana? Jika kurban 1 kambing maka diniatkan untuk 1 org? Begitu kah?
COBA PIKIR.
Memangnya ulama madzhab terdahulu yg membuat kesimpulan 1 kambing hanya utk 1 orang salah semua?, dan anda kira mereka tidak tahu hadits-hadita yg anda kutip?.
Mereka lebih banyak menghafal dan mengkompilasi banyak dalil Hadits dalam kepala mereka, dari pada ustad jaman sekarang yg begitu laptopnya mati, gak bisa berbicara lagi.
@@mahrusali531 maklum om zaman skrg kbanyakan tong kosong nyaring bunyinya.......
kalau bunyi kayak yg keren "ini haditsnya ini dalilnya" padahal gak tahu apa makna dan hukumnya....
kalau baca quran dan hadits sekedar terjemahan saja mh non muslim juga mereka bisa...
Tapi hanya para ulama yg bisa menafsirkan dan mendalami makna dan tujuan Qur-an dan Hadits....
Yang penting niat dan tulus berkorban.. Selanjutnya serahkan kepada Alloh SWT....
Dan syeh ali tidak menyalahkan ulama tapi melurus apa yang sudah dia pelajari dan melihat apa yang di lakukan umat.🙏🤗👍
Mudah2an Allah panjang kan umur Buya .... Aamiin...
Syukron
Mmng boleh ' contoh rosul pun sembelih 1 untuk satu keluarga ' dan ini semua nya tlh di lakukan oleh orang 2 Saudi. ' Setiap hari Raya idul Adha ' dan mmng benar ' dan jangan kepada Para ulama Jgn saling menyalah kan Karna manusia tidak luput Dari salah dan dosa
buka hati, buka telinga, jgn sombong dg ilmu yg dimiliki, jgn mdh terprovokasi dg orang yg kurang ilmunya. buya orang berilmu, jaga kerukunan sesama muslim jgn mudah. gagal faham. sekalipun beda faham semua blm punya jaminan siapa yg akan diterima. amalannya. dan apa yg dimasalahkan, kenapa meski tersinggung dg kabar yg. menurut buya sendiri baru KATANYA. pdhl yg disamoaikan oleh ustadz yg menurut buya meresahkan semua orang itu isinya sama dg yg buya sampsikan. bijaklah buya dlm berbicara dan memfonis orang. jangan bikin orang awam jadi bingung, anda kan panutan. maaf buya, saya hanya sedih dg keberadaan ulama yg mdh panas hati dan kepalanya dg persoalan yg belum jelas.
Maman Suparman baru liat di tgl 12 agustus 2019 karena pengen tau menurut ulama hukum kurban bisa untuk satu keluarga atau hanya satu orang dan jujur sekarang malah bingung karena ko beda beda pendapat ya sebagai orang awam yang ingin beribadah jika satu ulama dan ulama lainnya berbeda pendapat tapi cara penyampaiannya seolah olah saya yang paling benar itu malah makin kasian sama kami kami ini yang blm faham betul syarat dan hukum berkurban itu bagaimana dan malah jadi bingung wallahualam
gak usah terlalu ribet, ikuti contoh yg di lakukan Rasullullah dn yg di lakukan nabi Ibrahim, Rasulullah potong kambing satu skor dn diniat kan untuk beliau dn keluarga, dn beliau potong lg satu ekor kambing beliau buat kan untuk beliau dn umat nya, jd di sini sangat jelas kan, knp Rasulullah tdk potong kambing sesuai banyak nya istri dn anak beliau??? Krn apa yg di lakukan Rasullullah lbh meringan kan.
Tuuuullll
Intinya sunnah, bukan fardu. Syekh Ali Jaber benar dengan dalilnya. Buya benar dengan ilmunya.
Assalamualaikum trimakasih buya penjelasan nya 👍
Buya yahya is the best penjelasan qw briu faham
Terimakasih buya,,
Alhamdulillah menyimak
Terimakasi atas penjelasanya ustadz 🙏🙏🙏
terserah mau ngomong apa lah teu kaharti, saya mahk tetep berpegang teguh sama sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam kalo boleh qurban 1 ekor kambing di niatkan a/n keluarga
angga omii
Boleh gitu...tp klo KAMU kayaraya boleh 15 or 30 erkor mabtaf
angga omii
PEA
gak Pernah ke Pondok
Jadi dangkal
Dkit"Langsung ke kanjeng Nabi.
Polos bin Botol
Ridwan Iwan jadi klo pernah ke pondok boleh mencaci orang pea, dangkal, botol? Bukankah lebih baik menasihati dgn tutur kata yg baik. Kita sama2 islam.
Ridwan Iwan
Amet sewu om ku,,Jadi klo pernah ke pondok kata2 nya kaya njenengan ya....
ga jadi ke pondok wes...
angga omii batuk itu
Islam tidak mempersulit, gemna orang" miskin pasti Ad kemudhan,
Ustaz Buya mengikut fatwa Ulama' mujtahid dari kitab2 mu'tabar yg telah mentafsir semua dalil dengan 15 cabang ilmu yg wajib ada untuk mentafsir Al-Qur'an dan Hadist berdasarkan ijma' Ulama' Ahlussunnah Waljamaah As-Sya'irah wal Maturidiyah. Sedangkan Ustaz Ali Jabar mentafsir dalil tanpa memiliki 15 cabang imu yg wajib ada bagi menafsir dalil Al-Qur'an dan Hadist . Semua Ulama' Wali dan ahli agama pada selepas wafatnya imam yang 4 Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafie dan Imam Ahmad rahimahullahuta'ala bukan Mujtahid dan wajib pula mengikut mazhab yang 4 ini. Uama' yang 4 ini mengatakan buang pendapat ku bila bercanggah dengan dalil yang sahih bukanlah bermakna fatwa mereka salah melainkan menunjuk kerendahan hati mereka kerena Ulama'-Ulama' ASWJ sesudahnya semuanya mengikut fatwa mereka dan tidak ada yg menolak pasti mengikut fatwa salah satu dari mereka. Sedangkan Ustaz Ali Jabar mengikut dalil yang ditafsirkan mengikut pengetahuannya sendiri tanpa memiliki 15 cabang ilmu yang wajib ada untuk mentafsir dalil, sekirannya hanya perlu tahu bahasa arab sahaja sudah boleh mentafsir hadist sudah tentu negara-negara arab serta mereka yg tahu bahasa arab tidak perlu kitab tafsir lagi dan beribu mazhab yang akan lahir bahkan berjuta !
Uztaz Ali jabar pernah berkata bahawa islam nusantara khususnya di Indonesia adalah islam keturunan yang bermaksud dirinya berkecuali kerana beliau berasal dari tanah arab apakah ucapan beliau boleh diterima tidakkah beliau mengetahui islam dari leluhurnya juga ? Banyak pendapat Ustaz Ali Jabar secara langsung telah bertentangan dengan kitab Matla' Albadrain Wamajmaul Bahrain (kitab muktabar fikah ). Yang berlandaskan fatwa Ulama' mujtahid mutlak !
Waspadalah bahawa dalam islam ada 73 firkah (golongan) dalam masalah qurban pun ada 73 pendapat dan pendapat yg benar adalah yg mengikut Al-Qur'an, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam (Hadist), Ijma' (ulama' mujtahid), kias, (berbandingan hukum). Dan bukan mengikut Al -Qur'an dan hadist sahaja dan ini adalah ijma' yang disepakati oleh Ulama' ASWJ As-Sya'irah wal Maturidiyah.
P/S : Belajar agama lain dapat mengetahui kesesatannya begitu pula fahaman lain seperti syiah wahabi dan lainnya. Sesiapa yang kurang faham sila baca kitab I'tikad Ahlus Sunnah Waljamaah karangan Kh Hj Sirajuddin Abbas. Atau belajarlah dengan guru ASWJ As-Sya'irah wal Maturidiyah sahaja. Wallahu'alam !
Itulah hebatnya NU, detail dan njelimet
Alhamdulillah dapat pencerahan ttg qurban
Agak kecewa dengan CARA Buya menjawab. Menurut saya sebaiknya Buya panggil saja orangnya yg di video itu untuk berdiskusi sesama saudara muslim, kami menunggu hasil diskusinya, tidak perlu merendahkan orang lain. UAS dan UAH juga membolehkan 1 ekor untuk 1 keluarga.
Kalo syeh alijaber 1 hewan kmbing bs buat 1 kluarga.walaupun isi kuargany 45 org sx pun
@@nurby7286 ya emang begitu
kalo menurutku...saya ngaji juga pemahaman saya spt ustadz buya..kambing satu u/1orang. sapi satu u/7.....
dan pahalanya bisa di niatkan u/seklrg
@@retnowati3804 bagi yg mampu. Mampu pun ada klasifikasinya. Tdk bisa kita mengambil kesimpulan se mau kita sndri.
Bagi saya sih sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan intinya gtu😁🙏🙏
Saya lbih yakin pemahaman yang di beri sheh ali jaber...
Kan sama aja sama yang ini
Perbedaan ini Krn berbedanya faham Buya Yahya dan almrhum.syekh Ali Jaber, syekh Ali Jabir Itu orang Saudi yg umumnya mengikut Mazhab Hambali sedangkan Buya Yahya itu bermazhab Syafi'i yg umumnya dikiuti oleh masyarakat di NKRI
Alhamduliah sdh jelas sekarang.
Masyaallah penjelasannya cukup jelas..
Buya coba diterangkan menurut mahzab tentang kurban. Supaya jelas karena beberapa ustad yang terkenal menjelaskan bisa.
Terimakasih buya
Penjelasan UAS lebih lengkap
Qurban ada 3 level.
1. Satu domba untuk sekeluarga
2. Satu onta untuk 7 orang
3. Nabi qurban 100 onta untuk dirinya sendiri.
Itu semua Tergantung kemampuan.
Sedikit koreksi ukhti.
1. satu Domba/kambing untuk sekeluarga
2. Satu onta/Sapi untuk tujuh orang. Dan tiap2 orang dari ketujuh orang tersebut adalah mewakili keluarganya
misalkan ada ulama yang baik, tapi pernah salah dalam menyampaikan beberapa hal. pantaskah kita menegur dengan sombong , menghina, dan membenturkannya dgn ulama lain?
seolah akhlak, ukhuwah, adab menegur org lain udah ga ada harganya
Alhamdulillah.... Jelas ustad
Syekh Ali Jaber sangat jelas penjelasannya..,Nabi Ibrahim jumlah keluarganya 5, dikirim domba dari syurga oleh Allah SWT 1 ekor untuk seluruh keluarga.Agama Islam begitu indah..,kalau punya rezeki berlebih..boleh lebih dari 1 dst.
Yg bertanya "dalilnya mana?" coba kasih dalil yg bilang kurban 1 kambing boleh sekeluarga?
abis ketemu, coba cari dalil lain tentang perintah kurban yah.
sekali lagi, tolong cari dalil lain tentang tata cara berkurban, hadits Rasulullah juga ada loh yg beliau memotong 100 ekor untuk dia sendiri, shahih juga, ga dibawa2? meneladani Rasulullah ko maunya yg enak2 aja.
Makanya cari pendapat ulama sebelum Hadits
Selagi mampu ya silahkan qurban hewan sebanyak apapun... Tapi kalau mampunya cuma beli 1 ekor untuk sekeluarga ya gak masalah... Kalau nunggu mampu beli hewan qurban sebanyak jumlah anggota keluarga ya gak ada habisnya ibaratnya seperti nungguin semut berubah jadi kuda nil (misal kalau orangnya bener2 gak mampu) lama banget sampe hitungan abad😶😶😶
Sediiih kalau ada yang bertanya "mana dalilnya" seolah-olah penyampaian dari buya yahya itu hanya asal-asalan/tidak ada dasarnya, ;(
Kalaupun tidak sepaham dengan beliau lebih baik diam jangan menghujat, mari kita bersama jaga persatuan dan kesatuan umat islam jangan sampai terpecah belah karena islam itu indah ;)
Terlepas dari siapa yang benar....
saya kira jika nanya dalil itu tidak masuk kategori menghujat, karena berfatwa memang perlu dalil... karena jika hanya mengandalkan pendapat pribadi, orang bodoh pun bisa berpendapat. Lalu, diantara dua pihak yang berselisih pendapat... pasti masing-masingnya merasa benar.. apabila salah satu menyebarkan fatwanya, yang satu lagi pasti akan berusaha meluruskan berdasarkan apa yang difahaminya. Jika orang benar hanya diam dalam kebenarannya, maka orang tersesat akan semakin jauh tersesat. bukankah salah satu pokok ajaran agama ini adalah saling menasehati? hanya, sebagian dari orang2 benar menasehati dengan cara yang salah.. hingga nampak perpecahan di masyarakat awwam.
Ini baru paham
Mantap buya
Ya Allah...kenapa ga bisa saling meng ademkan ya? Rasanya maksudnya sama...kalau sanggupnya 1 qurban untuk 1 keluarga ya gpp, kalau sanggupnya 1 qurban per anggota keluarga ya silahkan...udah titik, jangan diperuncing, ga usah jelek2in yg lain...
Ini baru mantap 👍,
Jazakallah ustadz
q dh nonton cramah 3 ustad yg berbeda tentang qurban yg membolehkan 1 kambing diniatkan untuk sekeluarga, tapi dikampungku masih terlalu awan..
Imam assydiq dll..nte jg baca hadis yg bener..nabi perna berkuban 1 ekor kambing utk ku dan seluruh umat ku.nabi kh pernah berlurban 1 unta utk 7 org dan nabi juga pernah berkurban untuk nya 63 ekor kambing..klo nte cuma punya 1 ekor bwt keluarga ya silakan nte mau kurban 1000 ekor kambing utk nte sendiri siLakan..yg miris klo kurban 1 utk satu keluarga sedangkan rumah dan mobil nya 5 unit..makanya islam di sini sulit berkembang krn banyak org muslim kaya tapi pelit bin korun yg bisanya hanya berdebat masalah furu dll.padahal di depan mata saudara kita masih banyak yg membutuhkan..sorry ini realita yg ada
siiiipppp👍👍👍👍👍 betul.betul.betull
Tolong Para Ulama Khususnya yang ada di Indoesia, yang sering ceramah kami sebagai manusia yang sangat sedikit ilmu tentang Agama Islam, kami jadi bingung mana yang benar, karna Islam itu satu sumber tapi kok yang menyampaikannya makna kurban berbeda-beda.....jadi yang benar yang mana
Ulama sebelah itu menjelaskan dgn bahasa yg lebih ringan. Intinya yaa benar 1 qurban berlaku untuk satu keluarga. Tp tidak melarang kemampuan seseorang kl mau lebih yaa silahkan kan gt kata ulama sebelah. Sebetulnya sama intinya . tp kenapa bapak ini merasa tersinggung bgt yaa .. Astagfirullah tidak usah mendramatisir jd tidak berlanjut emosinya ke pengikut lainnya. Islam itu damai bukan ? Jangan memperkeruh .. Sikapi dengan lebih bijak 😊🍀
Islam itu Agama yg Mudah dan tidak memberatkan Umat nya..
Maaf saya hanya orang yg sangat Awaw tentang agama. Saya ingin tau lebih dalam tentang Hal ini. Tapi menurut saya Ceramah UAS UAH dn syekh Ali Jaber. Membantu saya utk tau lebih jelas makna dn Isi dri Berkurban .
Setuju..
Ini jawaban yg ber-tele2 (pernah terlanjur menyalahkan) pendapat syekh Ali Jabber, shgg malu utk mengakui kebenaran pendapat tersebut, dibuatlah jawaban yg mutar2...
Pdhl yg dicontohkan Rasul Allah : 1 ekor kambing utk qurban Muhammad dan keluarganya, 1 ekor lagi utk ummatku (Muhammad) yg tidak mampu berqurban...
(Mau ditafsirkan bagaimana lagi....!?)
Khilafiyah..semuanya benar..cuma cara menyampaikan nya saja yg agak sedikit berbeda..
Mohon maaf buya yahya..sprtinya buya agak sdikit emosi menanggapi apa yg dijelaskan oleh syekh ali jabeer.. yg saya tau buya seorang yg bijaksana tdk pernah mnyalahkan orang lain, wlwpun org itu salah..tapi kali ini buya agak sdikit menaikan tensi.. hanya mengingatkan buya.. jika memang kurang sependapat dgn syekh ali..tolong tabayun..sblm menilai... Kasian umat yg masih awam ini.
Setuju
Penjelasan tentang qurban, alm syekh ali jaber & ust khalid basalamah penjelasannya sama, ikutin penjelasan alm syekh ali jaber & ust khalid basalamah aja ah akoh mah
ustad rujukan yang tidak memecah belah ummat : buya yahya, abd somad, habib riziq, adi hidayat, ada yang mau tambahkan ?
Berbagai Manfaat haikal hasan, bahtiar nasir
Gus nur ustd maher
Gus Baha'
Idrus ramli
ader p abuya..masyalloh barokalloh🤩🤗😍😍😘
Berdebat untuk hal yg ada pilihannya cuma buang waktu. Satu orang satu kurban bagus, satu kurban satu keluarga juga bagus. Yg ga bener itu yg mampu tp gak kurban. Utamakan ukhuwah, jgn berpecah belah. Kita berantem yg ketawa para kafirin dan munafik..
monyetlangit, setujuuuu,.. ternyata pendapat loe gak sesuai dgn nama akun loe,.. hee,., kata anak jaman sekarang, "gua suka gaya loe,. ". kita ambil sisi persamaannya aja ya broo..
1 kambing diniatkan untuk satu keluarga tuuch type terendah.... Type tertinggi sunah rasululloh adalah 100 unta untuk satu orang.
Lha,,, nk ngene q baru paham,,, Alhamdulillah...
Ok bismillah...jadi gini temen2 skalian. Yg saya tangkap dr bbrp ustad uas ali jaber n buya kesimpulannya sah2 saja 1 ekor kambing diniatkan untuk satu kluarga,dg syarat jikalau kluarga trsbut mmg kurang mampu. Kl mampu boleh dibilang kaya raya masak cuma seekor kambing skeluarga kan gak keren. Jd gini intinya teman2 skalian ....innama akmalu bin niat...sgala ssuatu itu trgantung niatnya...jika kita ihlas lillahitaala n menikmati dlm berkurban insyallah pahalanya sebesar kita kurban sapi limosin. Jadi buanglah fikiran2 yg menganggap kalo kirban sapi limosin pahalanya gede selimosin kan blm tentu....lagian korban itu dtrima atau tdk kota gk tau yg penting niatin aja dulu smampunya jgn nunggu kaya berkurban 7 ekor sapi.🙏🙏🙏
satu hewan qurban untuk satu keluarga ataupun satu hewan qurban untuk satu orang dikeluarga itu sama aja... kalau memang mampunya cuma beli satu ekor dan diniatkan untuk satu keluarga ya gak masalah nabi pun pernah melakukan itu... Islam itu indah dan simpel... Gak perlu memperumit dan mempersulit sesutu hal yang dimudahkan allah... untuk hitungan amalannya biar allah yang menghitung... Kita sebagai makhluknya cukup jalankan aja sesuai dengan ibadah tuntunan dari nabi dan rasul sesuai dengan al quran dan hadis... Dan itu gak dosa kalau satu hewan qurban untuk satu keluarga... Yang dosa adalah orang yang gak berqurban tapi tetap ngotot pendapat nya paling bener qurban itu gini dan gitu ditambah lagi nyinyir marah2 gak jelas ke orang lain😶😶😶😶
sayang buya tidak melihat videonya hanya berdasarkan katanya, mohon lebih hati2 kalau hanya katanya jangan di ungkapkan sebelum tahu sendiri.
Fahrudi Effendi bahasa katanya itu untuk memperhalus saja , beliau mungkin ngak mau tembak langsung . Saya yakin beliau pun pasti sudah tonton video nya
Fahrudi Effendi : buya mudah terprovokasi dari seseorang.
Kecuali jika beliau langsung mendengar orang yg mengatakan itu baru beliau boleh menanggapi seperti itu.
Beliau tahu lah ente gimana sih
@@abuishaqelranayi332 anda lebih bijaksana dari Buya? Belajar lah untuk tidak menilai ulama
@@yz9138 apakah ente tahu siapakah seseorang yg disinggung oleh Buya Yahya dlm video tsb?
ah ikut dalil yg jelas aja toh ikut mazhab juga kan rujukannya tetap ke dalil / hadits nabi ... 1 kambing "bisa" diniatkan untuk satu keluarga 😊
Setuju
_kajian eskatologi_
*LEVEL KEBOLEHAN MEMBELI HEWAN KURBAN*
Oleh : acit
Refleksi 24 juli 2020
Selama ini pelajaran yang kita terima dari guru-guru kita khususnya di Indonesia, perihal tentang kurban adalah satu kambing untuk satu orang dan satu sapi untuk tujuh orang. Namun ada sebagian ulamak yang menyatakan bolehnya berkurban dengan satu kambing, meski diniatkan lebih dari satu orang. Hal ini berdasarkan hadis Nabi yang berbunyi :
سَأَلْتُ أَبَا أَيُّوبَ الأَنْصَارِيَّ كَيْفَ كَانَتْ الضَّحَايَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ فَقَالَ : كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ ، فَيَأْكُلُونَ وَيُطْعِمُونَ
“Aku pernah bertanya pada Ayyub Al Anshori, bagaimana qurban di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Beliau menjawab, *“Seseorang biasa berqurban dengan seekor kambing (diniatkan) untuk dirinya dan satu keluarganya.* Lalu mereka memakan qurban tersebut dan memberikan makan untuk yang lainnya.” (HR. Tirmidzi no. 1505, shahih)
Akan tetapi, muncul permasalahan baru apabila kita menggunakan dalil di atas, yaitu bolehkah seseorang iuran membeli 1 hewan kurban berupa kambing namun diniatkan untuk 1 keluarga?. Atau misalnya, ada satu ruang kelas di dalam sekolah, siswanya ada 30 orang, mereka patungan membeli 1 hewan kurban berupa kambing dan diniatkan untuk diri mereka sendiri, boleh atau tidak?.
Padahal tidak ada satupun dalil hadis yang mendukung bolehnya membeli hewan kurban berupa kambing dengan cara patungan, kecuali khusus untuk sapi maka dibatasi hanya sampai tujuh orang. Kurang dari tujuh orang diperbolehkan, namun kalau lebih dari tujuh orang maka tidak diperbolehkan. Berdasarkan hadis Nabi:
: كنا نتمتع مع رسول الله صلى الله عليه وسلم بالعمرة، فنذبخ البقرة عن سبعة نشترك فيها
Artinya, “Kami pernah ikut haji tamattu’ (mendahulukan ‘umrah daripada haji) bersama Rasulullah SAW, *lalu kami menyembelih sapi dari hasil patungan sebanyak tujuh orang.”* (HR Muslim).
Hadis ini menjadi acuan bagi ulamak syafiiyah untuk memutuskan sebuah hukum bahwa aturan patungan membeli hewan kurban berupa sapi hanya dibatasi sebanyak tujuh orang, yang artinya satu sapi sama dengan tujuh kambing. Maka dengan demikian, ada tiga level tata cara membeli hewan kurban berdasarkan hadis Nabi yaitu:
1⃣ 1 orang *beli* hewan kurban untuk 1 kambing
2⃣ 7 orang *beli* hewan kurban untuk 1 sapi
3⃣ 1 orang *beli* hewan kurban lebih dari 1 kambing/sapi
Dari ketiga level diatas, tidak ada satu pun dalil yang menguatkan bolehnya berkurban 1 kambing dengan CARA iuran lebih dari satu orang, dan juga tidak ada dalil yang mendukung bolehnya berkurban 1 sapi dengan CARA iuran lebih dari 7 orang. Namun disisi yang lain, diperbolehkan satu orang membeli hewan kurban berupa kambing/sapi meski DINIATKAN untuk lebih dari satu orang.
Sehubungan dengan hal itu, maka apabila ada siswa sejumlah 30 orang, lalu mereka patungan membeli hewan kurban sebanyak 1 kambing, dan diniatkan untuk diri mereka sendiri, hal ini tidaklah dianjurkan, karena tidak didukung oleh hadis Nabi. Justru yang dianjurkan adalah sebaliknya, satu orang membeli hewan kurban namun diperuntukkan lebih dari satu orang. Maka hal ini, sah-sah saja untuk dilakukan.
Itulah mengapa para ulamak madzhab syafiiyah menetapkan dan menegaskan bahwa satu kambing hanya untuk satu orang. Dengan kata lain, satu kambing hanya dibebankan pada satu orang saja (kepala rumah tangga misalnya), dan tidak boleh dibebankan lebih dari itu. Mengingat tidak ada satupun dalil yang menguatkan pernyataan tersebut. Akan tetapi, satu kambing/sapi BOLEH diniatkan pahalanya meski lebih dari satu orang sebagaimana yang Nabi contohkan dalam salah satu hadisnya.
Kesimpulannya adalah tidak ada dalil yang bertentangan antara apa yang disampaikan oleh madzhab syafii dengan hadis yang disabdakan Rasulullah. Keduanya saling mengisi dan saling melengkapi, tidak bertentangan karena berangkat dari hadis Nabi yang sama. Yakni satu kambing dibebankan pada satu orang, dan boleh diperuntukkan pahalanya walaupun lebih dari satu orang.
Dan juga patut digaris bawahi, bahwa tidak diperkenankan membeli satu kambing dari iuran lebih dari satu orang, begitu pula iuran satu sapi lebih dari tujuh orang. Kedua aturan ini sama-sama tidak diajarkan oleh Nabi. Oleh karena itu, patut kiranya kita berhati-hati dalam memutuskan perkara kurban, agar tidak salah paham ketika memahami informasi hadis di atas. Kira-kira begitulah maksud dari penjelasan yang saya tangkap dari hadis diatas.
Wallahualam
Menyembelih 1 kambing di niatkan untuk dirinya dan keluarganya. ..sebagaimana yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lakukan..
Doni saputra, makanya ada Al Hadits..
Doni saputra katon gak pernah ngaji,
Doni saputra, silakan baca Syaroh hadits imam Nawawi ttg masalah qurban ini..
Fari Fairis Iya
Doni saputra, kamu sholat atau puasa ramadhan ga ? apa juga harus melihat langsung ketika nabi sholat dan berpuasa ? bodohnya kok ga tambah-tambah.
ini juga pendapat Putusan Tarjih Muhammadiyah, 1 sapi untuk 7 orag, kambing untuk satu orang
Agak kecewa, kog masih KATANYA dipercaya sih, trus kog gmpang bgt menjudge orng g bermahdzab? Bilang g ngerti orngnya tp kog komentarnya negatif? Panutan mnurut ane gaboleh gmpng terprovokasi dn memprovokasi apalagi dia bilang g ngerti
Anda bicara anda sendiri tapi nyebut Buya Yahya, istighfar
Tp kok kt ustadz Adi Hidayat blh sh klo st kambing bs untuk 1 keluarga, hrs denger ulang lg nh ceramah yg Laen, terimakasih Buya assalamualaikum
Bagi yg tak mampu klo bagi yg mampu 1000 pun boleh
pendapat Syech ali jaber beda dg buya. Tp gpp. Perbedaan pendapata itu lumrah
Allahuaklam aja kalau kita kontrak Terus kapan.punya rumah
Ulama NU sudah mulai terpecah...
Berarti benar kata Rasulullah, bahwasanya ummat muslim akan terpecah menjadi 73 golongan & hanya 1 golongan yg masuk syurga, selebihnya masuk neraka.
Siapa 1 golongan itu, yaitu yg mengikuti alqur'an & sunnah (hadist).
Sebaiknya kita sebagai ummatnya Rasulullah, yg cinta akan beliau, berkewajiban memegang teguh sunnah2...
"Jangan ikutin ulama yg pendapatnya selalu menyelisihi apalagi bertentangan dgn sunnah"
Lihat bagaimana bijaknya imam syafi'i apabila pendapatnya berbeda dgn pendapat imam yg lain.
Imam Syafi'i menolak Istihsan dari Imam Abu Hanifah maupun Mashalih Mursalah dari Imam Malik. Namun beliau tidak lantas menjelekkan/merendahkan pendapat Ulama yg lain.
Justru Ketika ada hadits shahih yang menyelisihi perkataannya, beliau memerintahkan untuk tetap mengikuti hadits tadi dan acuhkan pendapat beliau.
Imam Asy Syafi’i berkata,
إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ فَهِيَ قَوْلِي
“Jika terdapat hadits yang shahih, maka lemparlah pendapatku ke dinding. Jika engkau melihat hujjah diletakkan di atas jalan, maka itulah pendapatku.”[1]
Ar Rabie’ (murid Imam Syafi’i) bercerita, Ada seseorang yang bertanya kepada Imam Syafi’i tentang sebuah hadits, kemudian (setelah dijawab) orang itu bertanya, “Lalu bagaimana pendapatmu?”, maka gemetar dan beranglah Imam Syafi’i. Beliau berkata kepadanya,
أَيُّ سَمَاءٍ تُظِلُّنِي وَأَيُّ أَرْضٍ تُقِلُّنِي إِذَا رَوَيْتُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ وَقُلْتُ بِغَيْرِهِ
“Langit mana yang akan menaungiku, dan bumi mana yang akan kupijak kalau sampai kuriwayatkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian aku berpendapat lain…!?”[2]
Imam Syafi’i juga berkata,
إِذَا وَجَدْتُمْ فِي كِتَابِي خِلاَفَ سُنَّةِ رَسُولِ اللهِ فَقُولُوا بِسُنَّةِ رَسُولِ اللهِ وَدَعُوا مَا قُلْتُ -وفي رواية- فَاتَّبِعُوهَا وَلاَ تَلْتَفِتُوا إِلىَ قَوْلِ أَحَدٍ
“Jika kalian mendapati dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sampaikanlah sunnah tadi dan tinggalkanlah pendapatku -dan dalam riwayat lain Imam Syafi’i mengatakan- maka ikutilah sunnah tadi dan jangan pedulikan ucapan orang.”[3]
كُلُّ حَدِيثٍ عَنِ النَّبِيِّ فَهُوَ قَوْلِي وَإِنْ لَمْ تَسْمَعُوهُ مِنيِّ
“Setiap hadits yang diucapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka itulah pendapatku meski kalian tak mendengarnya dariku.”[4]
كُلُّ مَسْأَلَةٍ صَحَّ فِيْهَا الْخَبَرُ عَنْ رَسُولِ اللهِ عِنْدَ أَهْلِ النَّقْلِ بِخِلاَفِ مَا قُلْتُ فَأَناَ رَاجِعٌ عَنْهَا فِي حَيَاتِي وَبَعْدَ مَوْتِي
“Setiap masalah yang di sana ada hadits shahihnya menurut para ahli hadits, lalu hadits tersebut bertentangan dengan pendapatku, maka aku menyatakan rujuk (meralat) dari pendapatku tadi baik semasa hidupku maupun sesudah matiku.”[5]
إِذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَهُوَ مَذْهَبِي وَإِذَا صَحَّ الْحَدِيْثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ
“Kalau ada hadits shahih, maka itulah mazhabku, dan kalau ada hadits shahih maka campakkanlah pendapatku ke (balik) tembok.”[6]
أَجْمَعَ الْمُسْلِمُونَ عَلىَ أَنَّ مَنِ اسْتَبَانَ لَهُ سُنَّةٌ عَنْ رَسُولِ اللهِ لَمْ يَحِلَّ لَهُ أَنْ يَدَعَهَا لِقَوْلِ أَحَدٍ
“Kaum muslimin sepakat bahwa siapa saja yang telah jelas baginya sebuah sunnah (ajaran) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tak halal baginya untuk meninggalkan sunnah itu karena mengikuti pendapat siapa pun.”[7]
Sekiranya Buya juga bisa bersikap arif seperti imam syafi'i, bukannya malah merendahkan ulama lain yg tdk sependapat dgnnya. Apalagi ulama yg dimaksud lebih berlandaskan kepada hadist bukan pendapat sendiri.
Betull setuju
Assalam mualaikum pak ustad saya mau tanya bolehkah sebagian tulag dan kulit hewan kurban di hadiahkan untuk panitia karna saya dengar sebagian ulama katanya boleh asal bukan untuk upah terimakasih pak
Sy yakin Buya Yahya pny dalil2nya, tp ini hanya penjelasan singkat saja agar tdk makan waktu & memberikan kesempatan utk pertanyaan2 lain.
Jikalau ada yg merasa ilmunya lbh hebat dr beliau, lbh bnyk hapal hadits dr beliau silakan tabayyun aja lngsng dg beliau sambil dibuatkan video tabayyunnya biar jelas.
Alangkah baik nya kita tidak menafsiri hadits sendiri kita lihat kitab2 ulama dahulu melalui belajar dari org ahli kitab2 itu.
Apa kah berkurban hewan nya di masjid mana saja apa boleh tidak harus sesuai masjid tempat tinggal
Mudah mudahan buya lebih diberikan pemahaman ilmu yg lebih luas lagi, dan lebih perpedoman pada dalil, bukan pada kebutuhan orang semata..🙏
Weii bro. Anda siapa? Ulama bukan? Jangan-jangan ente belajar agama baru bulan kemaren.. apa yg disampaikan buya, itu sudab jelaskan ulama ulama syafi'iyyah dari berabad abad yg lalu. .
kembalilah kepada sunnah. Tapi dengan pemahaman para ulama. Bukan dgn pemahaman kepala anda...
@@syaikhmuda7335 😂😂😂
Dan anda siapa..... 😀😀
@@syaikhmuda7335 malu ach kalau pake nama Syaikh, memperburuk citra masyayikh aja sampean.. tapi kalau syaikh you tube masih cocok..
@@soekarnohatta8198 saya hanya hamba Allah yang faqir.. saya hanya berusaha mengikuti sunnah Nabi DENGAN PEMAHAMAN PARA ULAMA. bukan pemahaman kita sendiri.
@@soekarnohatta8198 ketahuan ente ga bisa bahasa arab.. syaikh itu panggilan umum. bukan hanya kpd Ulama, namun kpd orang yg lebih tua dari kita. dan penamaan akun saya dgn "syaikh muda" tidak ada niatan mengaku2 ulama.. sama kayak ente, pake nama "soekarno hatta". jangan sampe sikap anda yang sok benar merusak citra bapak bangsa soekarno n hatta yang menghargai perbedaan..
hahaha
Mungkin maksud yg tanya itu, nanti waktu penyembelihan, yang disebut namanya itu siapa? ayah saja sebagai yg membeli kambing, atau disebut nama istri dan anak2nya juga?
1 kambing 1 orang... 1 sapi 7 orang .. gak bisa buat smua nya tetapi gugur sdah kewajiban yg lain. krna hukumx sunnah kifayah
Kamel Mohammed ...waduh,...sy meragukan keafdolan dalilnya mana
Nah ini ngerti
@@laksana1440 itu kaidah fiqh namanya mas
@@laksana1440 belajarnya belasan tahun bisa, kalau langsung hadits sesat ente
@@yz9138 lo ngomong sesat doang, gak nunjukin dalilnya. Zonk itu mah
Assalamu'alaikum
izin share ya.terimakasih
jos
Assalamu'alaikum bu yahya aku mau nanya kalau sholat berjamaah apa perlu makmuny membaca surah alfateh dan dilnjut surah pendek
Klu dengar dari penjelasan buya itu makna dan tujuannya sama.satu intuk semua.klu buya mengatakan wajib hanya yang sunah maknanyakan sama dia ikut ke dalam qurban tersebut.begitu jua penjelas syeh ali yang di sebut cuma satu yang lain mr gikuti maka disebutlah keluarga.
Ijin bertanya utk pengertian keluarga ini apakah yg tinggal 1 rumah atau cm suami, istri dan anak-anak?
Subkhanalloh....
Mau bli kontan gak ada uang ,kata buya kontrak Ana toh rumah gak di bawa ke kuburan😊
as... sy mhon maaf sblumya.ketika sy mendengar ceramah mslah kurban ini oleh buya yahya bahwasanya buya yahya tidak menjelaskan apa landasan dasar brqurban seperti yg di lakukan nabi2 terdahulu hanya hanya mengikuti pendapat imam ini,imam itu.. jadi sy nggak masuk akal ni penjelasannya..
Apakah "keluarga" yang disini termasuk kakak/ adik? misalkan yang kurban adalah adik yang sudah berkeluarga, selain orang tua, apakah sang kakak yang sudah berkeluarga juga termasuk dalam kurban tersebut? ataukah sang kakak harus mengeluarkan kurban sendiri?
Pegangan Umat Islam adalah Qur'an dan Hadist
BINGUNG..... YG JADI PATOKAN YANG MANA..... DUA ORANG DENGAN JAWABAN BERBEDA
Gak bisa dijadikan teladan ni si Buya. Harusnya beliau tabayun dulu waktu itu ke almarhum syekh Ali Jaber. Jangan malah menghakimi beliau negatif. Si Buya kurang adab terhadap sesama ulama, contoh nya seperti terhadap habib Quraisy Shihab. Omongan nya terhadap beliau kurang hormat padahal beliau insya Allah lebih alim dari si Buya. Pun demikian terhadap almarhum Syaikh Ali Jaber, si Buya kurang hormat dan adabnya. Pendapat itu bermacam-macam, tapi menghormati dan menghargai pendapat orang lain yang didasarkan ilmu harus dilakukan
Aku ikut mazhab imam Syafe.i
Semoaga di baca.
Afwan bagaimna kalau anak sdh kerja tpi dia masih di bawah naungan bapak nya apakah masih fardu kifayah atau sudah di jatuh kan wajib
Buya ga pake dalil...padahal haditsnya jelas tuh....
Maksud nya, yg berkorban 1 orang kambing , semua keluarga dapat syafaat nya(fahalanya). Tapi kalau semua keluarga tu mampu harus ikut korban juga untuk diri masing2.
yg paling salah adalah: yg menyalah2kan pihak yg beda pendapat...
kalau pengambilan dalilnya salah ya pasti hukumnya salah
santri.id/satu-kambing-untuk-qurban-banyak-orang-itu-salah/
Betul kata buya,, kambing 1 buat 1orang,,1 sapi buat 7 orang...
Inti nya kalo yg pendapatnya beda sama ini kalian beda server bro😁