Catatan dan beberapa referensi tambahan dari episode ini: endgameid.notion.site/Chronicles-bersama-Sabrang-Mowo-Damar-Panuluh-673c560d8b9644cb846cd2df97950f0c?pvs=4 Semoga bermanfaat.
Mas, bagus BANGET ada catatan dan terutama referensi dari percakapan di atas. Hal ini jadi standar baru untuk para podcaster yang diskusinya banyak merujuk ke beberapa teori atau tokoh Agama, Filsafat, Sains, dsbnya. Gokil, keep it up! Mas Bagus dan Mas Sabrang, terima kasih sudah hadir di antara kami.
Saya bantu tambah. Untuk notes di 19:47 sepertinya bukan Alexandria. Namun, pembakaran perpustakaan yg disebut Baitul Hikmah (Rumah Kebijaksanaan) di Baghdad ketika terjadi serangan dari Mongol sekitar abad ke-11. Hal ini jg berdampak pada keruntuhan dinasti Abbasiyah yg cukup menjunjung tinggi rasionalitas. Dinasti berikutnya lebih berinvestasi pada militer karena seperti kata Mas Sabrang, ada ketakutan eksistensial hal seperti itu berulang. Untuk referensi pada fenomena declining sains di dunia Islam, mungkin bisa membaca buku yg berjudul "Islam, Authoritarianism & Underdevelopment".
SEBUAH REASONING UNTUK MENYAKINI TUHAN. Ketika manusia mempertanyakan keberadaan Tuhan, hingga kemudian meragukan, bahkan lebih jauh menegasikannya, maka Kalam Cosmological Argumen adalah jawabannya. Soalnya, argumen ini penting, karena masih menjadi pegangan utama kaum theis di dunia utk meng-counter pertanyaan2 atheis terhadap keberadaan Tuhan, bahkan sekalipun mereka menyodorkan bukti2 empirik dari perspektif sains utk membantah. Argumen Kalam ini masih bertahan dan relevan hingga sekarang. Argumen ini pertama kali dikembangkan oleh Al Kindi hingga Imam Al Ghazali pada era The Islamic Golden Age. Sehingga, dinamakan dengan Kalam (istilah dalam bahasa Arab) karena memang dari masa keemasan Islam itulah argumen ini berasal, dan kemudian dipopulerkan lagi oleh William Lane Craig di barat. Kerangka berpikir argumen ini terdiri dari 3 premis: 1. What ever begins to exist has a cause. 2. Universe began to exist. 3. Therefore, the universe has a cause. Nah, masing2 premis di atas bisa diuji dengan pendekatan yg saintifik apakah bertentangan dengan penemuan sains atau tidak. Artinya, premis tersebut harus established terlebih dahulu, sebelum nantinya sampai pada kesimpulan bahwa asal usul dari kehidupan hari ini baik itu di bumi dan maupun keseluruhan semesta, mestilah berawal dari sebab yg tak tersebabkan lagi (the uncaused cause). Dan sampai sejauh ini ketika di-breakdown argumen tsb, tidaklah dapat dipatahkan secara saintifik hingga dengan menggunakan bukti2 sains yg mutakhir sekalipun. Haruslah secara logik berdasarkan argumen tersebut ada eksistensi yg kekal menunggu di ujung sana sebagai the origin of everything. Kenapa begitu? Ya, karena hanya tinggal satu opsi yg tersisa jika kita menolak Kalam Cosmological Argument. Yaitu, apakah semesta dengan segala isinya ini berasal dari ketiadaan? Yang mana kemunculannya dari ketiadaan tentulah merupakan sebuah coincidence (kebetulan). Nothingness (ketiadaan) dengan definisi absence of everything: no mater, no energy, no time, no space. Dan secara saintifik, jawabannya adalah TIDAK MUNGKIN. Karena tidak ada bukti yg menunjukkan bahwa ada entitas yg bener2 berasal dari ketiadaan dan kemudian mencelat begitu saja, lantas hadir secara kebetulan menemukan bentuk dan eksitensi tertentu. Namun, ketika kita memilih berpegang dengan Kalam Cosmological Argument, problem logis yg muncul dan harus diselesaikan kemudian adalah masalah infinite regression. Ya, karena tatkala segala eksistensi memiliki sebab, maka akan muncul rangkaian sebab akibat yg tak terhingga sebagai konsekuensi logisnya. Misalnya, teori penciptaan semesta ini berasal dari bigbang, lalu bigbang disebabkan oleh apa? Dan jika terjawab, pertanyaannya yg sama akan muncul lagi: Penyebab bigbang itu sendiri berasal dari mana? Sederhananya, Z disebabkan oleh Y, lalu Y disebabkan oleh X, dan trus X disebabkan oleh apa? Nah, akan begitu seterusnya sebagai konsekuensi logis. Tapi, masalah baru muncul lagi. Karena, jika kita ikuti terus logika infinite regression ini maka pada satu titik akan menimbulkan fallacy (kerancuan). Ya, karena rangkaian sebab akibat yg tak berhingga tidak akan pernah membawa kita kepada ke-ADA-an yg skrg. Bagaimana mungkin, jika melaju terus dgn infinite regression ke masa lalu, tanpa ada ujung perhentian, akan bisa menjadi titik balik utk melaju ke masa skrg? Logiknya, haruslah ada titik pemberhentian di mana menjadi sebab yg tak bisa disebabkan lagi sehingga proses penciptaan bisa berlangsung hingga skrg. Kalau tidak, dengan menyerah kepada infinite regression logic, kenyataan yg kita hadapi hari ini haruslah menjadi absurd, dan tidak terjelaskan. Amat bergantung pada kemungkinan yg mendahului kehadiran suatu eksistensi, dan seterusnya akan terentang seperti rantai yg akan selalu menuntut adanya kemungkinan penyebab lanjutan, tapi tak akan pernah kunjung selesai karena ia menjadi infinite (tak berhingga). Akibatnya, yg ada akan menjadi tiada di saat yg sama ketika diskenariokan tak ada penyebab awal. Padahal, kenyataan hari ini keberadaannya memiliki kepastian bagi manusia. Sesuatu yg bisa didefinisikan. Sesuatu yg nyata. Sesuatu yg bisa diukur dan dikalkulasi. Tentulah ia juga berasal dari sesuatu yg pasti ada dan selalu ada. Itulah yg disebut sebagai THE UNCAUSED FIRST CAUSE alias sebab pertama yg tak mungkin disebabkan lagi. Jadi, ketika sudah sampai pada the uncaused first cause ia mestilah suatu sebab yg metafisik (gaib). Karena kalau masih dalam rangkaian sebab akibat yg material, maka ia akan terikat oleh ruang dan waktu, dan itu tak akan berhingga, dan pada akhirnya hal itu tak logik. Sementara, aksiomanya segala sesuatu yang bersifat fisik dan material, haruslah memiliki kausalitas yang sejenis juga. Sehingga, sampai di sini, secara logik tak ada lagi peluang lain utk bisa menolak dan menghindar dari eksistensi THE UNCAUSED FIRST CAUSE sebagai sesuatu yang harus ada, namun pada saat yg sama ia bukanlah bersifat fisik dan material menjadi keniscayaan. Pada titik inilah, kalam kosmological argumen terhindar dari jebakan special pleading fallacy sebagai akibat logis dari premis pertamanya: what ever begins to exist has a cause. Rumusan the uncaused first cause mesti ada, agar rangkaian sebab akibat yang tak berhingga (infinite regression) dapat dihentikan. Oleh karenanya, keberadaannya mestilah di luar yang fisik dan material. Lantas, apakah mungkin the uncaused first cause itu sesuatu entitas dan eksistensi yg tidak bermakna? Apakah mungkin sebagai penyebab awal dari segala sesuatu itu, hingga terciptanya semesta yg menakjubkan ini hanyalah sesuatu yg tidak dapat dijelaskan sama sekali? NO! TIDAK! Kemampuan logik kita, haruslah bisa menyimpulkan bahwa ia mesti sesuatu yg memiliki kekuatan super dasyat. Sesuatu yg super intelligence. Sesuatu yg independen dan tak bergantung pada apapun. Sesuatu yg kekal. Sesuatu yang tunggal dan absolut. JIKA TIDAK MAU MENYEBUTNYA SEBAGAI TUHAN, MAKA YG JELAS IA ADALAH KAUSA PRIMA. IT'S A NECESSETY FOR BEING THE PRIMA CAUSA. Tentu sudah banyak yang membawa teori2 fisika astronomis (kosmologis) utk menguji premis2 dari Kalam Cosmological Argumen tersebut. Soalnya premis kedua dan ketiga dari KCA ini yg sering jadi celah perdebatan utk masuk ke dalil2 fisika astronomis (general relativity), fisika mekanika quantum, dll. Tentu, hari ini banyak sekali teori2 fisika modern yg berkembang semakin canggih dan kompleks. Misalnya, string theory, theory of everything, loop universe, big bounce universe, hingga teori2 yg memungkinkan utk terjadinya time traveler seperti di film2 sains fiksi kayak Marvel Cinematic Universe. Namun masalahnya, implikasi logik yang bisa ditimbulkan oleh teori2 seperti itu adalah keharusan secara saintifik untuk menemukan empirikal evidence (bukti empirik). Hanya saja, teori2 itu barulah berupa kemungkinan2. Inilah kenapa, Stephen Hawking, salah seorang pencetus teori2 fisika kontemporer, hingga dia wafat tidak pernah diganjar penghargaan nobel. Sebagai penemu teori2 fisika, ya, dunia memang mengakui kebrilianan seorang Stephen Hawking dlm menemukan model matematis utk membuat prediksi2nya tentang semesta ini. Tapi banyak dari temuan2nya itu tidak didukung oleh bukti empirik, atau dgn kata lain tidak ada cara utk bisa memverifikasinya. Sedangkan teori bigbang sudah terverifikasi dan ditemukan bukti empiriknya, bahkan penemunya sudah diganjar hadiah Nobel. Nah, teori bigbang adalah bukti yg kuat utk mendukung premis: universe began to exist. YA, SEMESTA INI MESTILAH BERMULA UNTUK MENJADI. THEREFORE...
Sabrang itu filsafat dan penguasaan science nya agak jauh diatas mereka berdua. Dokdes itu dokter ilmunya aplikatif (biologi), kl Sabrang menguasai akarnya science yaitu fisika dan matematika. Dan dia mampu menghubungkan itu semua dg psikologi dan ilmu sosial. Intepretasi dia di filsafat tentunya lebih mendasar. Kalo mau cari perspektif lain sih cari yg setara/melawan pikiran sabrang dg ilmu dasar yg juga kuat.
Andai anak-anak zaman sekarang tuh idolanya orang-orang kayak beliau-beliau ini, tontonannya juga yang berkualitas kayak gini. Indonesia emas nggak akan cuman jadi angan-angan doank. Sayang banget ya, anak-anak zaman sekarang ketertarikannya justru ke hal-hal yang unfaedah. 🤧
Suka sekali menit 50:22 Tuhan mengutus manusia menjadi khalifah ke bumi untuk mengurus alam, tapi ketika dia merusak alam maka si manusia itu gagal menjadi manusia. Poin sederhana tapi urgent yang banyak di lupakan oleh manusia indonesia
@@arivkei7906 sok tau kamu. Devinisi Hakikat aja kau gak tau, sok ngomong hakikat. Apa korelasinya manusia gagal menjadi manusia dengan Khalifah ? Manusia ya manusia seberapa rusak dan berdosanya iya, ya kodratnya manusia ya manusia. Gak usah memutar2 kalimat di poles dengan bahasa yang kau kira bagus padahal Nora kosong tanpa isi. Sok blagu lu
Sabrang Mowo Damar Panuluh (SMDP) berpendapat bahwa Indonesia memiliki kecenderungan kuat untuk berpegang pada budaya dan tradisi. Namun, beliau menyoroti masalah kritis yaitu kurangnya pemikiran kritis dalam menilai budaya mana yang relevan dan bermanfaat untuk dilanjutkan, dan mana yang sebaiknya ditinggalkan. Pandangan SMDP ini sejalan dengan konsep **hermeneutika kritis** yang diperkenalkan oleh filsuf Paul Ricoeur. Hermeneutika kritis adalah pendekatan interpretasi teks yang tidak hanya bertujuan untuk memahami makna teks secara harfiah, tetapi juga untuk menggali makna yang tersembunyi dan mempertanyakan asumsi-asumsi yang mendasari teks tersebut. Dalam konteks budaya, hermeneutika kritis mendorong kita untuk tidak menerima begitu saja nilai-nilai dan praktik budaya yang sudah mapan. Sebaliknya, kita harus berani mempertanyakan, mengevaluasi, dan bahkan mengkritik budaya kita sendiri. Hal ini penting untuk memastikan bahwa budaya yang kita anut tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat, serta tidak menghambat kemajuan dan perkembangan. SMDP menekankan pentingnya sikap kritis ini dalam menghadapi tantangan zaman modern. Dengan pemikiran kritis, kita dapat memilah-milah unsur budaya yang positif dan negatif, serta mengadaptasi budaya kita agar sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan demikian, kita dapat melestarikan nilai-nilai luhur budaya sambil tetap terbuka terhadap perubahan dan kemajuan.
Pasang susuk agar dapat jodoh kalau tidak dapat jodoh berarti kurang percaya. Kenapa pernyataan ini tidak bisa masuk sains karena tidak bisa dipalsukan
Saya suka tokoh2 seperti ini mulai bermunculan dan speak up. Karena agama adalah penuh dengan science dan ilmu pengetahuan. Alhamdulillah, perbanyak Ya Allah para pembawa cahaya untuk meninggikan vibrasi bumi agar gak gelap2 amat🤭🤗
Sy umur 40 sampai sekarang blm menemukan circle yg suka membicarakan tentang ide dan ilmu pengetahuan, semua teman sy hanya membicarakan orang lain dan lebih senang lagi kalau ada suatu kejadian disekitar tambah lagi tentang mistis ngobrol nya bisa sampai tengah malam, endingnya sy jarang ngumpul dan lebih banyak mendengarkan youtube
Ditongkrongan saya biasanya saya dan satu temen saya, kalo mau gtu masnya harus cari circle yg punya pemahaman dan wawasan minat yg khusus baru bisa misal temennya ada yg jurusan spesifik psikologi, atau sains, filsafat dll
Barangkali sesekali anda perlu untuk bepergian ke luar negeri, (minimal) ke Sg. Di sana ada banyak int'l conferences yang bisa dihadiri setiap tahunnya. 😊
@@hesyashidiq1153 sy tamat sma dr desa yg bersebelahan dgn hutan dan sekarang pindah ke kota kecil teman sy sekarang ada yg lulus s1 tp cr berfikir nya masih feodal seperti orang2 agamis" yg banyak disekitar kita", tapi dia masih bisa mengeluarkan ide dan gagasan tp kalau ada temen 1 aja yg ikut nongkrong hilang ide dan gagasan nya diganti dengan cerita² hari ini
Asikk banget keduanya open dan tau kapasitas, ketika berbicara yang bukan bidangnya mereka dengan rendah hati disclaimer diawal. Seharusnya begitulah orang yang menekuni ilmu pengetahuan, karna semakin banyak tahu maka semakin banyak juga ketidaktahuannya, selaras dengan ilmu allah yang walaupun dituangkan seluruh samudera untuk menjadi tintanya maka tidaklah cukup untuk menuliskannya walaupun terus dituangkan kembali. Shollu 'ala nabi muhammad❤
Kesamaan Mas Sabrang dan Prof.Bagus kalau berbicara itu ga mudah ngeklaim2 (krn orang science pastinya), dijelaskan dulu sandaran/ dasarnya yang membuat kesimpulan mereka seperti itu. sangat hati2. keduanya punya keunikan masing2 dalam mengintepretasikan sesuatu. Selalu nyaman masuk ke otak karna runut dan terstruktur. Tapi sejauh ini kalau wawancara baru sama Prof.Bagus, Mas Sabrang ga ngerem penggunaan istilah2 leluasa bgt😁
Asli mas sabrang.. mrinding pas sampeyan menganalogikan wudlu. Karna aku brusaha utk meyakini kalimate sampeyan yg "dalam setiap ibadah yg kita lakukan itu ada sesuatu yg tersembunyi" kurang lebih gtu lah. Otakku gk pinter buat memahami sholat zakat dll tp tetep tak upayakan buat melakukan itu siapa tau bsok bsok paham. Klo air wudlu bisa seindah ini utk di implementasikan dalam hidup. Apa lagi yg lain ? Makasih banyak mas bagus makasih banyak mas sabrang Semoga di takdirkan di tempat dan wktu yg saya bisa ngobrol sama sampeyan2 .. amiin
😊 itu karakter orng dewasa yg udah paham arti 'kedewasaan'. scara refleks akan brsikap 'low profile'. filosofi ilmu padi tdk hnya brlaku disini,tp trnyata dimana2.
abis denger ini perbendaharaan kata2 nambah banyak banget... sering pause dan ngulang buat googling biar Into ke percakapannya... aduh aku merasa sedang di suntik nutrisi nih... hatur tengkyu...
Ga asik sih, terlalu filsuf padahal cuma yapping, gw better gita wirgiawan karena tata bahasanya lebih rapih, dan dua orang ini ngomong di campur" ama inggris tapi tata bahasanya kemana tau trus bahasanya di tinggi"in bikin tambah ngawur lol
mas noe sabrang dan cak nun itu dua orang berbeda tapi punya kecerdasan yg di tas rata rata...tetap sederhana dan tidak berambisi dlm pemerintah??? kangen maiyahan,,,,smoga membawa keberkahan utk smuanya,,,,amin amin amin,,,,salam damai dari kediri🙂
Salatiga nyimak. Alhamdulillah. Walau sedikit yg bs sy pahami ( krn kurangnya pengetahuan sy) Namun sy akan selalu mengikuti dgn senang dan merasa bangga kpd diri sy.. Krn diri sy ingin bs mempunyai wawasan seperti mas sabrang beserta mas bagus. (Umur sy 62 th) Terimakasih ❤🙏❤
dengerin obrolan ini otak aktif dan panas, keingingat waktu kuliah dulu jurusan filsafat, setiap berada di kelas otak jadi terus berfikir, semoga dengan obrolan begini IQ bangsa terus berkembang
Jarang orang pintar, pemikir dan cendikiawan "bisa" berkomunikasi dengan "enak". Sabrang dan Bagus, mendobrak kebiasaan ini. Melihat sejarah, kebiasaan ini biasanya muncul beriringan dengan perubahan peradaban. Selamat datang di era yang baru. Selamat beradaptasi. Aamiin.
Betapapun rendahnya Indonesia dari segi manapun jika dibandingkan dunia luar, saya tetap bangga untuk menjalani hidup di tempat di mana saya dirakit. 😊
hal yang sangat sederhana dan mudah untuk tidak terjebak kepada otoritas yang mengatasnamakan sebagai pemuka agama adalah dengan cara tegur dia jika berbuat kesalahan.. jika respon yang di berikan adalah langsung penyangkalan maka perlu berhati hati.. ini sama dengan apa yang di contohkan di surat Albaqarah ayat 11.. logikanya seorang muslim yang benar akan takut dengan teguran tuhan ketimbang takut kehilangan harga di diri di hadapan manusia, ketika teguran itu datang dimanapun dia akan terbuka dan mendengarkan seksama..
Menemukan 100 mutiara di setiap sudut desa untuk Indonesia Emas ❤ Pendidikan & Talent. Juga menjaga kestabilan sumber daya alamnya,.Terimakasih Prof Bagus dan Gus Sabrang ❤
BINGUNG MAU KOMEN APA KRN MENURUTKU SANGAT LUAR BIASA INSPIRATIF, IMAJINATIF, CRITICAL THINGKING, FILOSOFIS SAINTIS DST..... HANYA BS UCAPKAN TRIMA KASIH ILMU DAN KETELADANANYA UNTUK 2 ULAMA PEMIKIR (MENURUTKU) PAK BAGUS & PAK SABRANG❤
Barangkali, anda mendengarkannya ketika belum makan 2 hari, apalagi ditambah terus diajak untuk berpikir berputar-putar untuk sebuah tujuan di depan mata yang sebenarnya sangat sederhana. 😂
saya pertama kali nonton duet narasumber mas sabrang & mas bagus di channel nya pak i made andi arsana, sy kagum melihat fisikawan ketemu dgn matematikawan. sadiisss
jujur saya banyak sekali yang tidak pahamnya dari diskusi ini, tapi entah kenapa saya suka mendengarkan diskusinya, ini yg bikin saya agak bingung , gak terlalu paham tapi suka dengerinnya
@@ayamdenlapehAmpun, Suhu. 🙇 Hanya kebetulan saja kami sering mengonsumsi karya-karya ilmiah orang-orang selevel mereka mereka, disebabkan karena bentuk tanggung jawab ilmiah dan tuntutan profesi. 🙇
Senang mendengar diskusi seperti ini, karena perbincangan yg menggali pengetahuan bukan perbincangan yang kuat2 an bahkan membawa kekuasaan sehingga pemikiran yang meluas seperti dibatasi yang membuat otak ini menjadi tidak nyaman..
Berangkat dari rutin ikut acara padhang bulan di jombang, akhir nya masuk jadi jamaah maiyah. Akhir nya mengenal betul pribadi mbah nun dan mas sabrang. Hingga akhir nya, nama belakang mas sabrang, saya pakai nama belakang anak laki² saya. Atas dasar rasa kagum terhadap pemikiran beliau.
Banyak yg menganggap bahwa Al Ghazali yg menjadikan sains Islam cenderung merosot ke arah tasawuf atau kebatinan Islam. Tp jika kita baca kitab²nya yg berbahasa arab (terjemahan Indonesia banyak melebar maknanya), sebenarnya dia (yg nantinya di teruskan oleh Ibn Arabi) mengantarkan umat muslim pada puncak pencapaian Sains. Metafor Mas Sabrang tepat : bahwa sains adalah anak dari Islam yg terbuang lalu menjadi underdog oleh dunia barat. Tp dunia barat mengesampingkan epistemologi pengetahuan berdasarkan wahyu/ilham. Sains barat hanya menerima rasionalisme dan empirisme, yg sekarang mencapai titik "entelechy" (memakai istilah aristoteles) justru bersentuhan dengan apa yg mereka tolak itu : wahyu/ilham. Tidak heran byk fisikawan quantum awal abad 20 lari ke pendekatan kitab suci (Weda, baghawad gita, Tao, dll), termasuk Oppenheimer. Kembali ke Al Ghazali, harus ada generasi muslim yg bisa memberikan 'gambar-gambar' murni dari pencapaian 'keilahian' Al Ghazali dan Ibn Arabi ke bahasa sains kekinian, sebagai redemption kesalahan² para pembelajar Al Ghazali dan Ibn Arabi yg justru membenamkan umat islam ke praktek² kebatinan.
Tidak mungkin mendapatkan pemahaman agama (islam) yang holistik tanpa pemahaman sains yang holistik pula. Tetapi, pemahaman sains yang holistik saja tidak mampu mencapai pemahaman agama (islam) yang holistik.
Benar Seorang Mufti memberikan fatwa harus berdasarkan keadaan atau riset di suatu tempat, Seorang mufty memang harus menguasai sains, bahkan mempunyai kontribusi dalam sains atau knowledge itu sendiri, biji zarah yang dimaksud sebesar atom saat ini bisa dipatahkan dengan teori quantum secara matematik dimasa depan mungkin, dan Alquran adalah knowledge yang tidak ada keraguan di dalamnya, dan iman tidak dibawa burung sehingga mudah kita dapatkan dan ilmu membedakan bahkan memuliakan orang yang disebut tingkat ketakwaan dalam islam, lebih persisi dari garis garis fatwa itu sendiri, (semoga kita medapat kifarah dari majelis komen ini😊. aku Mohon ampun, dan bertobat dari kehilafan dan salah)
Saya setuju kalau antara ilmu pengetahuan dan agama tidak bisa dipisahkan tapi secara akal manusia bisa menentukan bagaimana sebuah mekanisme itu berjalan dan terlahir. Seperti contoh dalam pilpres kemarin, saya bertemu seseorang lalu menjelaskan bagaimana ia menentukan pilihannya dan argumennya ikut dengan guru ngajinya. Secara tidak langsung maksudnya ia menggunakan pilihan suaranya dengan doktrin gurunya tapi tidak melihat dari sisi kritis pemikirannya. Itulah yang membuat saya memikirkan bagaimana batasan batasan dalam hidup yang bersimpangan tapi dapat mengambil keputusan. Konteks tersebut tentu perlu untuk menghadirkan kemandirian. Semoga Prof. Bagus dan Mas Sabrang sehat selalu. Saya jadi optimis melihat bangsa masih punya orang yang memiliki kesadaran dan kewarasan ditengah pesimistis dalam berbangsa dan bertanah air. 🙏🏽😇
Selama saya mengikuti podcast2 yang ada mas sabrangnya, saya belum nemuin lawan bicara mas Sabrang yang serumpun. Tapi mas Bagus (Saya baru tahu dan mampir ke channel ini) bener2 bisa memahami, menguasai dan merespon mas Sabrang dengan frekeuensi yang sama. keren banget. bahkan respon2 mas Bagus terhadap pernyataan2 mas Sabrang, bisa nambahin banget poin dari mas Sabrang. amaze banget sama cara berpikir dua orang ini.
keren, mas sabrang,,,,setuju bgt , hal yg bisa dilakukan pemerintah utk indonesia maju ini adalah, membuat kompetensi agar jabatan&sdm itu tepat pada ahlinya..
Seru banget nih, semoga bisa pembicaraan dari 2 orang ini bisa ber episode-episode dan kemudian menjadi sebuah gerakan di masyarakat dalam wadah baitul hikmah seperti pada zaman keemasan Islam..
Pertama kali mengenal Mas Bagus Muljadi lewat kanal Kenduri Cinta, lalu membawaku kemari. Semoga dapat banyak ilmu, pengalaman dan narasi-narasi pemantik pikiran untuk merawat akal sehat. Mari bangun, setidaknya dimulai dengan mendengar lalu bertindak. Panjang umur Chronicles 👏
Memory spasial semua orang berbeda, bisa aja sesuatu itu emang belum.masuk di kamus kita pelajarannya sedari lahir bahkan sampe kita meninggal nanti, padahal hal itu mungkin hal yg fundamental,, maka idealnya ada common core standard,, yang bisa di jadikan universal design agar smua org bisa terhindar dari jebakan berfikir, akhirnya cognitive behaviournya akan bagus dan bkin negara ini jadi terhindar dari banyak situasi yg tidak bagus,, atau merugikan
Tiap kali menyimak keduanya ketemu membahas topik ilmu-indonesia-agama, teringat era habibie mahasiswa menarasikan iman - taqwa *imtaq* saintek untuk menjawab nafas pembangunan nasional; saat itu ratusan ilmuan muda belajar dikirim ke kampus elit dunia, sayang ketika lulus dan pulang sebagian tak bisa bernilai maksimal berkarya.. mungkin saja diamputasi kekuasaan, sebagian lainnya diambil dipekerjakan lembaga asing di luar..
Jawaban Mas Sabrang atas pertanyaan Prof Bagus, bikin saya tau kedalaman (keruwetan) berpikir bintang tamu hari ini. Percakapan yg panjang pakai berbagai jenis bidang ilmu tapi tidak menawarkan solusi praktis.
Melihat mas Bagus, Pak Gita, Mba Cania dll. Itu ada satu hal yang menarik yang bisa kita ambil contoh. Tentu kalau harus menyamai level edukasi akan sulit tapi setidaknya kita bisa belajar menanyakan sesuatu dengan cara yang benar.
Mas Bagus : gimana Indonesia Emas 2045 ? Investasi apa yang harus dilakukan untuk bisa mendapatkan lompatan tertinggi untuk masa depan Indonesia ? Mas Sabrang MDP : MEKANISME : Memfilter Talent karena kita kurang resources Cukup 5% aja yang sangat KOMPETEN pegang TEMPAT yang TEPAT Konversi dari potensi ke aktualisasi Mas Bagus : The best people for the right task Netizen : Jadi jangan sampai seperti sekarang ini banyak tempat diisi oleh orang yang tidak berkompeten. Jika suatu bidang diisi oleh orang yang tidak kompeten dibidangnya maka tunggulah kehancurannya. Jadi jangan sampai terulang kembali. Kami harap para pemimpin tertinggi di negeri ini bersatu, mendengar dan menerapkan ide ini untuk masa depan Indonesia jauh lebih baik. Aamiin = THE POWER OF DO'A
absolutely the best I've heard in 2024 so far. The way you both discuss science and religion with such logical and scientific thinking is truly inspiring. This is the kind of content that I want to keep close, like a book I can refer to whenever I need inspiration or a reminder. Thank you for the amazing discussion, and please keep creating more content like this. You both have a special talent for making complex topics accessible and engaging
Gila, merinding dengan pembicaraannya. Konstruksi narasi dibangun memang agak sulit dicerna, tetapi di ujung tetap bisa dengan mudah ditarik konklusi atau hipotesanya. Good job
Terima kasih Mas Bagus dan Mas Sabrang, saya rasa kita punya tugas sendiri-sendiri untuk pitching talent yang diharapkan. Dan, membiarkannya berhulu seperti 'air wudhu'.
Pertanyaan krisits dari prof dan tutur kata mas sabrang yang sederhana tapi ilmiah bikin pembahasan yang kompleks ini jadi bisa saya mengerti. Sehat selalu untuk kalian yang selalu haus akan ilmu.
Klo bisa, sekalian berbarengan juga sama circle-nya (academic peer) gus sabrang, yaitu: pak gembul, ferry irwandi, faiz fahrudin, habib ja'far, dan yang semisal. 🤭
Percakapan yang sangat menarik. Request untuk undang Sabda PS, founder Zenius. Duduk bareng bertiga untuk bicara sains dan pendidikan pasti menarik banget..
@@AlgoNudger tak perlu keringat untuk punya kanal sendiri, tak perlu menunjukkan wajah, hanya komen youtub dan emoji untuk mencerahkan dunia, luar biasa 'pemberani' masyaAlloh
Pemikir handal, sy hanya berdoa, semoga di beri ruang, untuk mencapai, keadilan sosoal seluruh bangsa indonesia, sy yakin, indonesia, banyak, pemikir seperti Ms Bagoes & Ms Sabrang.❤❤
Sangat-sangat berkesan dengan pemikiran Mas Bagus & Mas Sabrang ✨ Terima kasih untuk diskusi yg sangat inspiratif dan penting bagi Indonesia kedepannya 🙌
Dr 85% ummat Islam di Indonesia lbh kurang cuma 5% yg memahami yg melakukn dn menikmati rasa Islam yg sesungguhnya,82% hanya terjebak di level syariat dn bertengkar di lingkaran kulitnya saja,takut lecet kulitnya tp TDK merasa takut hilang isi dn rasanya,dn msh byk yg non muslim melihat Islam itu PD 82% yg masih menuhankn jln huruf dn kalimat😁
Perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan untuk mningkatkan kemampuan berpikir dan adab.. Karena dlm islam, islam mengakui ada level awam. dan level yg lebih tinggi sampe ke derajat intelektual/ulama'.. Kita bisa bayangkan orang dengan kemampuan berpikir yg rendah dikasih kajian ilmu mantik atau silogisme misalnya, yg terjadi malah sudah gk faham ditambah sikap sok tau ini malah akan menimbulkan permasalahan lain di masyarakat..
51:37 Sabrang : orang melakukan sesuatu yang menurut mereka BENAR Gusdur : SEBENAR apapun tingkahmu, SEBAIK apapun perilaku hidupmu, yang menanamkan kebencian dari manusia selalu ada.. Ryu Hasan : kehidupan itu tidak ada nilai baik dan buruk, yang ada adalah konsekwensi.. Dsb. Dst.. Tema tentang baik buruk dan benar salah, sepertinya perlu dipetakan pak Bagus.. sebagai contoh adalah ketika pak Bagus memetakan viskositas dalam bentuk grafik.. Terima kasih..
Ya karena benar salah itu perspektif. Menurutku benar belum tentu menurutmu benar, begitu pula sebaliknya. Semua dipengaruhi oleh apa yg ada disekitar kita yg akhirnya membangun perspektif benar/salah kita
Catatan dan beberapa referensi tambahan dari episode ini:
endgameid.notion.site/Chronicles-bersama-Sabrang-Mowo-Damar-Panuluh-673c560d8b9644cb846cd2df97950f0c?pvs=4
Semoga bermanfaat.
Mas, bagus BANGET ada catatan dan terutama referensi dari percakapan di atas. Hal ini jadi standar baru untuk para podcaster yang diskusinya banyak merujuk ke beberapa teori atau tokoh Agama, Filsafat, Sains, dsbnya.
Gokil, keep it up!
Mas Bagus dan Mas Sabrang, terima kasih sudah hadir di antara kami.
2 hal berbahaya
1. Absurdisme
2. Agnostisisme
Kalo saya terapi menulis untuk indonesia lebih baik
Ini memberikan peluang menjadi karakter yang lebih bagus
Saya bantu tambah. Untuk notes di 19:47 sepertinya bukan Alexandria. Namun, pembakaran perpustakaan yg disebut Baitul Hikmah (Rumah Kebijaksanaan) di Baghdad ketika terjadi serangan dari Mongol sekitar abad ke-11.
Hal ini jg berdampak pada keruntuhan dinasti Abbasiyah yg cukup menjunjung tinggi rasionalitas.
Dinasti berikutnya lebih berinvestasi pada militer karena seperti kata Mas Sabrang, ada ketakutan eksistensial hal seperti itu berulang.
Untuk referensi pada fenomena declining sains di dunia Islam, mungkin bisa membaca buku yg berjudul "Islam, Authoritarianism & Underdevelopment".
SEBUAH REASONING UNTUK MENYAKINI TUHAN.
Ketika manusia mempertanyakan keberadaan Tuhan, hingga kemudian meragukan, bahkan lebih jauh menegasikannya, maka Kalam Cosmological Argumen adalah jawabannya. Soalnya, argumen ini penting, karena masih menjadi pegangan utama kaum theis di dunia utk meng-counter pertanyaan2 atheis terhadap keberadaan Tuhan, bahkan sekalipun mereka menyodorkan bukti2 empirik dari perspektif sains utk membantah. Argumen Kalam ini masih bertahan dan relevan hingga sekarang. Argumen ini pertama kali dikembangkan oleh Al Kindi hingga Imam Al Ghazali pada era The Islamic Golden Age. Sehingga, dinamakan dengan Kalam (istilah dalam bahasa Arab) karena memang dari masa keemasan Islam itulah argumen ini berasal, dan kemudian dipopulerkan lagi oleh William Lane Craig di barat.
Kerangka berpikir argumen ini terdiri dari 3 premis:
1. What ever begins to exist has a cause.
2. Universe began to exist.
3. Therefore, the universe has a cause.
Nah, masing2 premis di atas bisa diuji dengan pendekatan yg saintifik apakah bertentangan dengan penemuan sains atau tidak. Artinya, premis tersebut harus established terlebih dahulu, sebelum nantinya sampai pada kesimpulan bahwa asal usul dari kehidupan hari ini baik itu di bumi dan maupun keseluruhan semesta, mestilah berawal dari sebab yg tak tersebabkan lagi (the uncaused cause). Dan sampai sejauh ini ketika di-breakdown argumen tsb, tidaklah dapat dipatahkan secara saintifik hingga dengan menggunakan bukti2 sains yg mutakhir sekalipun.
Haruslah secara logik berdasarkan argumen tersebut ada eksistensi yg kekal menunggu di ujung sana sebagai the origin of everything. Kenapa begitu? Ya, karena hanya tinggal satu opsi yg tersisa jika kita menolak Kalam Cosmological Argument. Yaitu, apakah semesta dengan segala isinya ini berasal dari ketiadaan? Yang mana kemunculannya dari ketiadaan tentulah merupakan sebuah coincidence (kebetulan). Nothingness (ketiadaan) dengan definisi absence of everything: no mater, no energy, no time, no space. Dan secara saintifik, jawabannya adalah TIDAK MUNGKIN. Karena tidak ada bukti yg menunjukkan bahwa ada entitas yg bener2 berasal dari ketiadaan dan kemudian mencelat begitu saja, lantas hadir secara kebetulan menemukan bentuk dan eksitensi tertentu. Namun, ketika kita memilih berpegang dengan Kalam Cosmological Argument, problem logis yg muncul dan harus diselesaikan kemudian adalah masalah infinite regression. Ya, karena tatkala segala eksistensi memiliki sebab, maka akan muncul rangkaian sebab akibat yg tak terhingga sebagai konsekuensi logisnya. Misalnya, teori penciptaan semesta ini berasal dari bigbang, lalu bigbang disebabkan oleh apa? Dan jika terjawab, pertanyaannya yg sama akan muncul lagi: Penyebab bigbang itu sendiri berasal dari mana? Sederhananya, Z disebabkan oleh Y, lalu Y disebabkan oleh X, dan trus X disebabkan oleh apa? Nah, akan begitu seterusnya sebagai konsekuensi logis. Tapi, masalah baru muncul lagi. Karena, jika kita ikuti terus logika infinite regression ini maka pada satu titik akan menimbulkan fallacy (kerancuan).
Ya, karena rangkaian sebab akibat yg tak berhingga tidak akan pernah membawa kita kepada ke-ADA-an yg skrg. Bagaimana mungkin, jika melaju terus dgn infinite regression ke masa lalu, tanpa ada ujung perhentian, akan bisa menjadi titik balik utk melaju ke masa skrg? Logiknya, haruslah ada titik pemberhentian di mana menjadi sebab yg tak bisa disebabkan lagi sehingga proses penciptaan bisa berlangsung hingga skrg. Kalau tidak, dengan menyerah kepada infinite regression logic, kenyataan yg kita hadapi hari ini haruslah menjadi absurd, dan tidak terjelaskan. Amat bergantung pada kemungkinan yg mendahului kehadiran suatu eksistensi, dan seterusnya akan terentang seperti rantai yg akan selalu menuntut adanya kemungkinan penyebab lanjutan, tapi tak akan pernah kunjung selesai karena ia menjadi infinite (tak berhingga). Akibatnya, yg ada akan menjadi tiada di saat yg sama ketika diskenariokan tak ada penyebab awal. Padahal, kenyataan hari ini keberadaannya memiliki kepastian bagi manusia. Sesuatu yg bisa didefinisikan. Sesuatu yg nyata. Sesuatu yg bisa diukur dan dikalkulasi. Tentulah ia juga berasal dari sesuatu yg pasti ada dan selalu ada.
Itulah yg disebut sebagai THE UNCAUSED FIRST CAUSE alias sebab pertama yg tak mungkin disebabkan lagi. Jadi, ketika sudah sampai pada the uncaused first cause ia mestilah suatu sebab yg metafisik (gaib). Karena kalau masih dalam rangkaian sebab akibat yg material, maka ia akan terikat oleh ruang dan waktu, dan itu tak akan berhingga, dan pada akhirnya hal itu tak logik. Sementara, aksiomanya segala sesuatu yang bersifat fisik dan material, haruslah memiliki kausalitas yang sejenis juga. Sehingga, sampai di sini, secara logik tak ada lagi peluang lain utk bisa menolak dan menghindar dari eksistensi THE UNCAUSED FIRST CAUSE sebagai sesuatu yang harus ada, namun pada saat yg sama ia bukanlah bersifat fisik dan material menjadi keniscayaan. Pada titik inilah, kalam kosmological argumen terhindar dari jebakan special pleading fallacy sebagai akibat logis dari premis pertamanya: what ever begins to exist has a cause. Rumusan the uncaused first cause mesti ada, agar rangkaian sebab akibat yang tak berhingga (infinite regression) dapat dihentikan. Oleh karenanya, keberadaannya mestilah di luar yang fisik dan material.
Lantas, apakah mungkin the uncaused first cause itu sesuatu entitas dan eksistensi yg tidak bermakna? Apakah mungkin sebagai penyebab awal dari segala sesuatu itu, hingga terciptanya semesta yg menakjubkan ini hanyalah sesuatu yg tidak dapat dijelaskan sama sekali? NO! TIDAK! Kemampuan logik kita, haruslah bisa menyimpulkan bahwa ia mesti sesuatu yg memiliki kekuatan super dasyat. Sesuatu yg super intelligence. Sesuatu yg independen dan tak bergantung pada apapun. Sesuatu yg kekal. Sesuatu yang tunggal dan absolut. JIKA TIDAK MAU MENYEBUTNYA SEBAGAI TUHAN, MAKA YG JELAS IA ADALAH KAUSA PRIMA. IT'S A NECESSETY FOR BEING THE PRIMA CAUSA.
Tentu sudah banyak yang membawa teori2 fisika astronomis (kosmologis) utk menguji premis2 dari Kalam Cosmological Argumen tersebut. Soalnya premis kedua dan ketiga dari KCA ini yg sering jadi celah perdebatan utk masuk ke dalil2 fisika astronomis (general relativity), fisika mekanika quantum, dll. Tentu, hari ini banyak sekali teori2 fisika modern yg berkembang semakin canggih dan kompleks. Misalnya, string theory, theory of everything, loop universe, big bounce universe, hingga teori2 yg memungkinkan utk terjadinya time traveler seperti di film2 sains fiksi kayak Marvel Cinematic Universe. Namun masalahnya, implikasi logik yang bisa ditimbulkan oleh teori2 seperti itu adalah keharusan secara saintifik untuk menemukan empirikal evidence (bukti empirik). Hanya saja, teori2 itu barulah berupa kemungkinan2. Inilah kenapa, Stephen Hawking, salah seorang pencetus teori2 fisika kontemporer, hingga dia wafat tidak pernah diganjar penghargaan nobel. Sebagai penemu teori2 fisika, ya, dunia memang mengakui kebrilianan seorang Stephen Hawking dlm menemukan model matematis utk membuat prediksi2nya tentang semesta ini. Tapi banyak dari temuan2nya itu tidak didukung oleh bukti empirik, atau dgn kata lain tidak ada cara utk bisa memverifikasinya. Sedangkan teori bigbang sudah terverifikasi dan ditemukan bukti empiriknya, bahkan penemunya sudah diganjar hadiah Nobel. Nah, teori bigbang adalah bukti yg kuat utk mendukung premis: universe began to exist. YA, SEMESTA INI MESTILAH BERMULA UNTUK MENJADI. THEREFORE...
“sepemahaman saya” kalimat sederhana mas sabrang yg bikin saya kagum 🙏🏻
Krna ilmu dinamis hri ini ilmu kta 7 bsok bisa 10... jika mmksakan omongn hri ini adalah kbnran mutlak mk kt akn malu di hri esok .
IQ bangsa mulai merangkak naik bila dua orang ini bertemu .❤❤❤
Jare sopo?
@@amaziakristanto2301silit mampet
Mang eak
No. Diskusi hipokrit macam diatas hanya akan memberi PEMBENARAN dari kebodohan klean karena tipu tipu orang macam Sabrang.
@@amaziakristanto2301 jare ku lah. Wajar kalo IQ 78.5 rata2 gak ngerti sih.. haha
Akan sangat menarik jika prof Bagus ngobrol dengan Dr. Fahrudin Faiz tentang relasi sains dengan filsafat🎉
Betul menarik ini ayoo mas bagus undang pak faiz
Tambah dengan Dokdes, relasi antara Neurosains dengan Filsafat.
Sabrang itu filsafat dan penguasaan science nya agak jauh diatas mereka berdua. Dokdes itu dokter ilmunya aplikatif (biologi), kl Sabrang menguasai akarnya science yaitu fisika dan matematika. Dan dia mampu menghubungkan itu semua dg psikologi dan ilmu sosial. Intepretasi dia di filsafat tentunya lebih mendasar. Kalo mau cari perspektif lain sih cari yg setara/melawan pikiran sabrang dg ilmu dasar yg juga kuat.
@@putrakudus5198 wkkwkwkwkw.. dokdes, katak dalam tempurung.... kepala
@@rahmiul1980kalau guru gembul? apakah juga bisa mengimbangi?
Andai anak-anak zaman sekarang tuh idolanya orang-orang kayak beliau-beliau ini, tontonannya juga yang berkualitas kayak gini. Indonesia emas nggak akan cuman jadi angan-angan doank.
Sayang banget ya, anak-anak zaman sekarang ketertarikannya justru ke hal-hal yang unfaedah. 🤧
Yes, tapi harus mulai dari individu2,
Kita mulai saja dari diri sendiri
Sdh dimulai sejak zaman ortunya
Suka sekali menit 50:22 Tuhan mengutus manusia menjadi khalifah ke bumi untuk mengurus alam, tapi ketika dia merusak alam maka si manusia itu gagal menjadi manusia. Poin sederhana tapi urgent yang banyak di lupakan oleh manusia indonesia
Contoh nya tambang batu bara dan sawit yang meraja lela bang 😅😅
Mana ada manusia gagal menjadi manusia..kalimat km sepintas indah di dengar tapi kosong. Gak ada isi..😂
@@ManusiabiasaAja-gl6ff bukan secara literal tapi secara hakikat, pahami dulu konteksnya.
Oh sibagus itu Profesor? Ya pantas banyak perbendaharaan dan banyak buku yang dibaca , saat ini baru saya dengar dia bicara ,karya Orang2 Postmo
@@arivkei7906 sok tau kamu.
Devinisi Hakikat aja kau gak tau, sok ngomong hakikat. Apa korelasinya manusia gagal menjadi manusia dengan Khalifah ?
Manusia ya manusia seberapa rusak dan berdosanya iya, ya kodratnya manusia ya manusia.
Gak usah memutar2 kalimat di poles dengan bahasa yang kau kira bagus padahal Nora kosong tanpa isi. Sok blagu lu
Sabrang Mowo Damar Panuluh (SMDP) berpendapat bahwa Indonesia memiliki kecenderungan kuat untuk berpegang pada budaya dan tradisi. Namun, beliau menyoroti masalah kritis yaitu kurangnya pemikiran kritis dalam menilai budaya mana yang relevan dan bermanfaat untuk dilanjutkan, dan mana yang sebaiknya ditinggalkan.
Pandangan SMDP ini sejalan dengan konsep **hermeneutika kritis** yang diperkenalkan oleh filsuf Paul Ricoeur. Hermeneutika kritis adalah pendekatan interpretasi teks yang tidak hanya bertujuan untuk memahami makna teks secara harfiah, tetapi juga untuk menggali makna yang tersembunyi dan mempertanyakan asumsi-asumsi yang mendasari teks tersebut.
Dalam konteks budaya, hermeneutika kritis mendorong kita untuk tidak menerima begitu saja nilai-nilai dan praktik budaya yang sudah mapan. Sebaliknya, kita harus berani mempertanyakan, mengevaluasi, dan bahkan mengkritik budaya kita sendiri. Hal ini penting untuk memastikan bahwa budaya yang kita anut tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat, serta tidak menghambat kemajuan dan perkembangan.
SMDP menekankan pentingnya sikap kritis ini dalam menghadapi tantangan zaman modern. Dengan pemikiran kritis, kita dapat memilah-milah unsur budaya yang positif dan negatif, serta mengadaptasi budaya kita agar sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan demikian, kita dapat melestarikan nilai-nilai luhur budaya sambil tetap terbuka terhadap perubahan dan kemajuan.
Dan apakah aplikasi dari teori ini adalah perkembangan jepang itu sendiri?
@@MUCHAMMADZAENALMM
Jepang berkembang karena ada Kakek Sugiono
Apakah agama relevan untuk Indonesia? Agama hanya menghambat kemajuan
Pasang susuk agar dapat jodoh kalau tidak dapat jodoh berarti kurang percaya. Kenapa pernyataan ini tidak bisa masuk sains karena tidak bisa dipalsukan
Jawabannya relevan. Jika dilihat dari zaman 1700
Saya suka tokoh2 seperti ini mulai bermunculan dan speak up. Karena agama adalah penuh dengan science dan ilmu pengetahuan. Alhamdulillah, perbanyak Ya Allah para pembawa cahaya untuk meninggikan vibrasi bumi agar gak gelap2 amat🤭🤗
Pikiranmu aja kali yang gelap
@@naufalmahasin3410 Mungkin😊. Jadi saya mohon anda tetap bersinar demi kebaikan bumi
Sy umur 40 sampai sekarang blm menemukan circle yg suka membicarakan tentang ide dan ilmu pengetahuan, semua teman sy hanya membicarakan orang lain dan lebih senang lagi kalau ada suatu kejadian disekitar tambah lagi tentang mistis ngobrol nya bisa sampai tengah malam, endingnya sy jarang ngumpul dan lebih banyak mendengarkan youtube
Ditongkrongan saya biasanya saya dan satu temen saya, kalo mau gtu masnya harus cari circle yg punya pemahaman dan wawasan minat yg khusus baru bisa misal temennya ada yg jurusan spesifik psikologi, atau sains, filsafat dll
Barangkali sesekali anda perlu untuk bepergian ke luar negeri, (minimal) ke Sg. Di sana ada banyak int'l conferences yang bisa dihadiri setiap tahunnya. 😊
@@hesyashidiq1153 sy tamat sma dr desa yg bersebelahan dgn hutan dan sekarang pindah ke kota kecil teman sy sekarang ada yg lulus s1 tp cr berfikir nya masih feodal seperti orang2 agamis" yg banyak disekitar kita", tapi dia masih bisa mengeluarkan ide dan gagasan tp kalau ada temen 1 aja yg ikut nongkrong hilang ide dan gagasan nya diganti dengan cerita² hari ini
biasa itu pak, seorang pembelajar pasti akan terasing di keramaian
yg pnting terus belajar aja
@@roody5436 saya ada grup wa yg suka bahas2 begini kok
Asikk banget keduanya open dan tau kapasitas, ketika berbicara yang bukan bidangnya mereka dengan rendah hati disclaimer diawal. Seharusnya begitulah orang yang menekuni ilmu pengetahuan, karna semakin banyak tahu maka semakin banyak juga ketidaktahuannya, selaras dengan ilmu allah yang walaupun dituangkan seluruh samudera untuk menjadi tintanya maka tidaklah cukup untuk menuliskannya walaupun terus dituangkan kembali. Shollu 'ala nabi muhammad❤
Maa shaa Allah. Btw, ente Salapi/Wahabi/Aswaja? 🤔
Gapenting mas, yang penting kita sodara dalam kalimat lailahaillallah muhammadarrasulullah
"Saya mengerti bahwa saya tidak mengerti" pengakuan antar disiplin ilmu karena perbedaan epistemologi sekaligus aksiologi.
Kesamaan Mas Sabrang dan Prof.Bagus kalau berbicara itu ga mudah ngeklaim2 (krn orang science pastinya), dijelaskan dulu sandaran/ dasarnya yang membuat kesimpulan mereka seperti itu. sangat hati2. keduanya punya keunikan masing2 dalam mengintepretasikan sesuatu. Selalu nyaman masuk ke otak karna runut dan terstruktur. Tapi sejauh ini kalau wawancara baru sama Prof.Bagus, Mas Sabrang ga ngerem penggunaan istilah2 leluasa bgt😁
Berharap konten kaya gini minimal masuk top 50 trending
Susah bro orang² kita lebih suka vlog artis daripada ilmu 😄😄
Sulit kalah ama kasus vina. 😅
Klau konten kayak gini bisa top trending berarti SDM manusia Indonesia maju... Sebuah tolak ukur
Susah bro, sdm rendah lebih suka nonton podcast artis dan komedian
jangann. nanti banyak yg nonton bukan karna pengin dpt ilmu atau belajar. tapi karna pengin cari kesalahan trus di viralin dengan dalih menghina agama
Luarrr biasaaaaaa, terharu saya dialektika seperti ini ada di indonesia. MasyaAllah
Asli mas sabrang.. mrinding pas sampeyan menganalogikan wudlu. Karna aku brusaha utk meyakini kalimate sampeyan yg "dalam setiap ibadah yg kita lakukan itu ada sesuatu yg tersembunyi" kurang lebih gtu lah. Otakku gk pinter buat memahami sholat zakat dll tp tetep tak upayakan buat melakukan itu siapa tau bsok bsok paham. Klo air wudlu bisa seindah ini utk di implementasikan dalam hidup. Apa lagi yg lain ?
Makasih banyak mas bagus makasih banyak mas sabrang
Semoga di takdirkan di tempat dan wktu yg saya bisa ngobrol sama sampeyan2 .. amiin
*Orang yg dewasa soal keilmuan, tidak ada istilah aku yang lebih benar atau aku yang lebih pinter.*
*Jos buat dua orang ini.*
😊 itu karakter orng dewasa yg udah paham arti 'kedewasaan'. scara refleks akan brsikap 'low profile'. filosofi ilmu padi tdk hnya brlaku disini,tp trnyata dimana2.
abis denger ini perbendaharaan kata2 nambah banyak banget... sering pause dan ngulang buat googling biar Into ke percakapannya... aduh aku merasa sedang di suntik nutrisi nih... hatur tengkyu...
Bayangin klo acara2 TV di indonesia isinya obrolan kaya gini.
Ga laku bg,aq masarakat umur masuh rendah,
View nya sedikit, karena sedikit orang pinter nonton TV.
Bosen
Kan sdm rendah iq aja 70 an
Ga asik sih, terlalu filsuf padahal cuma yapping, gw better gita wirgiawan karena tata bahasanya lebih rapih, dan dua orang ini ngomong di campur" ama inggris tapi tata bahasanya kemana tau trus bahasanya di tinggi"in bikin tambah ngawur lol
Walaupun saya tidak sepenuhnya paham. Namun hal seperti ini sangat bagus untuk merangsang pengetahuan.
Serta menyembuhkan insomnia? 🤔
@@AlgoNudgerbegitu luar biasa balasannya masyaAllohh
mas noe sabrang dan cak nun itu dua orang berbeda tapi punya kecerdasan yg di tas rata rata...tetap sederhana dan tidak berambisi dlm pemerintah??? kangen maiyahan,,,,smoga membawa keberkahan utk smuanya,,,,amin amin amin,,,,salam damai dari kediri🙂
Bangga bgt Indonesia punya 2 intelektual muda ini...
orang pinter ketemu orang pinter kalo ngomong nyambungnya bikin kagum ya
Barangkali maksud anda adalah, "orang jenius". 🤭
Walaupun saya banyak gak ngertinya yg mereka omongin. Tp enak aja dengernya, dan tetep saya tonton sampe habis. Wkwk
iya 😅😂🤣 adalah nyangkut nyangkut sepemikiran dikit wkwkwk
Kalau dua orang cerdas ngomong kok enak ya ? semoga makin banyak anak muda Indonesia yang seperti mereka. Mantabs lah ❤❤❤
Alhamdulillah setidaknya nalar saya masih bisa mengikuti rima dan orkestrasi dialog beliau ini,
Percakapan dua anak bangsa yang sangat berkualitas
Salatiga nyimak.
Alhamdulillah. Walau sedikit yg bs sy pahami ( krn kurangnya pengetahuan sy) Namun sy akan selalu mengikuti dgn senang dan merasa bangga kpd diri sy.. Krn diri sy ingin bs mempunyai wawasan seperti mas sabrang beserta mas bagus. (Umur sy 62 th)
Terimakasih ❤🙏❤
Orng Indonesia harus banyak orang orang kek bgini.... keren bnget
"BER-ILMU DAN BER-IMAN" ini mungkin cocok untuk umat akhir zaman
Luar biasa, saya harap beberapa tahun kedepan mereka bisa menjadi tokoh yg merubah cara pandang generasi bangsa.
Yes, for sure🙌🔥
dengerin obrolan ini otak aktif dan panas, keingingat waktu kuliah dulu jurusan filsafat, setiap berada di kelas otak jadi terus berfikir, semoga dengan obrolan begini IQ bangsa terus berkembang
Daging Semua!
Terimakasih mas Bagus Muljadi dan mas Sabrang yang membuka pola pikir kami, dan terimakasih telah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sengkel (shank) atau brisket? 🤔
Terima kasih Mas Bagus, mas Sabrang, luar biasa❤
Meski harus pause play buat mencerna yang disampaikan 1 setengah jam
Sorot mata analisis Mas Sabrang ngeri. Poin diskusi ini terlampau banyak dan fundamental. Generasi muda Indonesia butuh mereka. 🙏
Buat terapi insomnia, ya? 🤭
@@AlgoNudgercerdasnya masyaAlloh
Jarang orang pintar, pemikir dan cendikiawan "bisa" berkomunikasi dengan "enak". Sabrang dan Bagus, mendobrak kebiasaan ini.
Melihat sejarah, kebiasaan ini biasanya muncul beriringan dengan perubahan peradaban.
Selamat datang di era yang baru. Selamat beradaptasi. Aamiin.
Diskusi yang menarik sekali antara dua pemikir Indonesia dari dua polar sains dan agama.
+filsafat
Betapapun rendahnya Indonesia dari segi manapun jika dibandingkan dunia luar, saya tetap bangga untuk menjalani hidup di tempat di mana saya dirakit. 😊
hal yang sangat sederhana dan mudah untuk tidak terjebak kepada otoritas yang mengatasnamakan sebagai pemuka agama adalah dengan cara tegur dia jika berbuat kesalahan.. jika respon yang di berikan adalah langsung penyangkalan maka perlu berhati hati..
ini sama dengan apa yang di contohkan di surat Albaqarah ayat 11..
logikanya seorang muslim yang benar akan takut dengan teguran tuhan ketimbang takut kehilangan harga di diri di hadapan manusia, ketika teguran itu datang dimanapun dia akan terbuka dan mendengarkan seksama..
ya jujur gue kaga ngarti apa yang mereka berdua bicarakan.. tapi gue yakin mereka berdua salah satu dari jutaaan mutiara di nusantara.
Bener
Menemukan 100 mutiara di setiap sudut desa untuk Indonesia Emas ❤ Pendidikan & Talent. Juga menjaga kestabilan sumber daya alamnya,.Terimakasih Prof Bagus dan Gus Sabrang ❤
Bukan, Prof. Sabrang? 🤔
@@AlgoNudger 😊 saya mencintai Mbah Nun, begitu juga saya mencintai Gus Sabrang 🙏 untuk yang lain silahkan "Prof",, 🙂
Sudah 3 kalo menonton ulang, TERLALU BERKUALITAS OBROLAN YANG MEREKA SAMPAIKAN.
BEST!!!!!!!, membasahi nalar yang telah lama dikeringkan oleh ekosistem yang disebut dengan negara....
Ini dia yg kita butuh semua bidang ilmu terkolerasi
BINGUNG MAU KOMEN APA KRN MENURUTKU SANGAT LUAR BIASA INSPIRATIF, IMAJINATIF, CRITICAL THINGKING, FILOSOFIS SAINTIS DST..... HANYA BS UCAPKAN TRIMA KASIH ILMU DAN KETELADANANYA UNTUK 2 ULAMA PEMIKIR (MENURUTKU) PAK BAGUS & PAK SABRANG❤
Barangkali Mas Bro menjadi bingung karena terus diajak muter-muter tak tentu arah, sementara arah yang ingin dituju ada di depan mata? 🤭
Nggak tau kenapa mendengarkan mereka berdialog, tubuh ini merinding
Barangkali, anda mendengarkannya ketika belum makan 2 hari, apalagi ditambah terus diajak untuk berpikir berputar-putar untuk sebuah tujuan di depan mata yang sebenarnya sangat sederhana. 😂
@@AlgoNudgerseorang master menunjukkan betapa 2 orang bodoh berputar2 dan tidak sepandai dia. MasyaAllooh
Obrolan cowok ketika tengah malem, seru banget emang bahas tentang kesadaran yang sangat banyak perdebatan antara sains dan filosofis 😊
Tapi yg perlu diingat adalah tidak semua cowok mengobrolkan ini hal² berat begini.
@@DAF-1691 saya sering kak sama sahabat saya kebetulan memang interest dan suka mempelajari hal baru 😊
Sy suka ngobrol gini Ama suami, normalkah😅
saya pertama kali nonton duet narasumber mas sabrang & mas bagus di channel nya pak i made andi arsana, sy kagum melihat fisikawan ketemu dgn matematikawan. sadiisss
Terima kasih mas Sabrang sudah berkenan hadir dan berbagi.
jujur saya banyak sekali yang tidak pahamnya dari diskusi ini, tapi entah kenapa saya suka mendengarkan diskusinya, ini yg bikin saya agak bingung , gak terlalu paham tapi suka dengerinnya
Nice mas sabrang dan bang bagus mulyadi , menarik untuk ditonton berulang kali karena perlu pemahaman dan pembelajaran lebih
Beraaattt. Otak saya gak nyampe, tapi menarik dan mencoba menambah wawasan lagi.
Dua anak bangsa yg punya wawasan yg luas dan cerdas
Dan bandingkan saat mas sabrang dengan dedy cbzr😂😂,,,
Saya pikir selama ini orang yang memiliki wawasan luas itu seperti seorang John von Neumann. Tapi ternyata saya salah. 🫠
@@AlgoNudger tau nama2 terkenal di sains, betapa luas tak terbatas ilmunya masyaAlloh
@@ayamdenlapehAmpun, Suhu. 🙇
Hanya kebetulan saja kami sering mengonsumsi karya-karya ilmiah orang-orang selevel mereka mereka, disebabkan karena bentuk tanggung jawab ilmiah dan tuntutan profesi. 🙇
@@AlgoNudger memberantas orang yang tak selevel, apalagi bukan profesi, masyaAlloh mulia sekali
Senang mendengar diskusi seperti ini, karena perbincangan yg menggali pengetahuan bukan perbincangan yang kuat2 an bahkan membawa kekuasaan sehingga pemikiran yang meluas seperti dibatasi yang membuat otak ini menjadi tidak nyaman..
menyimak diskusi ini harus seperti membaca buku... butuh ketenangan agar supaya mendalami alur pembicaraan
sangat worth it untuk di simak! 👍
Berangkat dari rutin ikut acara padhang bulan di jombang, akhir nya masuk jadi jamaah maiyah.
Akhir nya mengenal betul pribadi mbah nun dan mas sabrang.
Hingga akhir nya, nama belakang mas sabrang, saya pakai nama belakang anak laki² saya.
Atas dasar rasa kagum terhadap pemikiran beliau.
Banyak yg menganggap bahwa Al Ghazali yg menjadikan sains Islam cenderung merosot ke arah tasawuf atau kebatinan Islam. Tp jika kita baca kitab²nya yg berbahasa arab (terjemahan Indonesia banyak melebar maknanya), sebenarnya dia (yg nantinya di teruskan oleh Ibn Arabi) mengantarkan umat muslim pada puncak pencapaian Sains. Metafor Mas Sabrang tepat : bahwa sains adalah anak dari Islam yg terbuang lalu menjadi underdog oleh dunia barat. Tp dunia barat mengesampingkan epistemologi pengetahuan berdasarkan wahyu/ilham. Sains barat hanya menerima rasionalisme dan empirisme, yg sekarang mencapai titik "entelechy" (memakai istilah aristoteles) justru bersentuhan dengan apa yg mereka tolak itu : wahyu/ilham. Tidak heran byk fisikawan quantum awal abad 20 lari ke pendekatan kitab suci (Weda, baghawad gita, Tao, dll), termasuk Oppenheimer. Kembali ke Al Ghazali, harus ada generasi muslim yg bisa memberikan 'gambar-gambar' murni dari pencapaian 'keilahian' Al Ghazali dan Ibn Arabi ke bahasa sains kekinian, sebagai redemption kesalahan² para pembelajar Al Ghazali dan Ibn Arabi yg justru membenamkan umat islam ke praktek² kebatinan.
Tidak mungkin mendapatkan pemahaman agama (islam) yang holistik tanpa pemahaman sains yang holistik pula. Tetapi, pemahaman sains yang holistik saja tidak mampu mencapai pemahaman agama (islam) yang holistik.
Benar Seorang Mufti memberikan fatwa harus berdasarkan keadaan atau riset di suatu tempat, Seorang mufty memang harus menguasai sains, bahkan mempunyai kontribusi dalam sains atau knowledge itu sendiri, biji zarah yang dimaksud sebesar atom saat ini bisa dipatahkan dengan teori quantum secara matematik dimasa depan mungkin, dan Alquran adalah knowledge yang tidak ada keraguan di dalamnya, dan iman tidak dibawa burung sehingga mudah kita dapatkan dan ilmu membedakan bahkan memuliakan orang yang disebut tingkat ketakwaan dalam islam, lebih persisi dari garis garis fatwa itu sendiri, (semoga kita medapat kifarah dari majelis komen ini😊. aku Mohon ampun, dan bertobat dari kehilafan dan salah)
Berdasarkan komen anda Kesimpulannya : Weda sesuai dengan sains modern
@@mira_kurniawati5690 "anda" yg mana ya?😅
Respect sama penjelasan nya
Saya setuju kalau antara ilmu pengetahuan dan agama tidak bisa dipisahkan tapi secara akal manusia bisa menentukan bagaimana sebuah mekanisme itu berjalan dan terlahir. Seperti contoh dalam pilpres kemarin, saya bertemu seseorang lalu menjelaskan bagaimana ia menentukan pilihannya dan argumennya ikut dengan guru ngajinya. Secara tidak langsung maksudnya ia menggunakan pilihan suaranya dengan doktrin gurunya tapi tidak melihat dari sisi kritis pemikirannya. Itulah yang membuat saya memikirkan bagaimana batasan batasan dalam hidup yang bersimpangan tapi dapat mengambil keputusan. Konteks tersebut tentu perlu untuk menghadirkan kemandirian. Semoga Prof. Bagus dan Mas Sabrang sehat selalu. Saya jadi optimis melihat bangsa masih punya orang yang memiliki kesadaran dan kewarasan ditengah pesimistis dalam berbangsa dan bertanah air. 🙏🏽😇
Alhamdulillah pagi pagi buka RUclips ketemu Mas bagus Mas Sabang
Semoga makin menambah ilmu sàya,, semoga lebih banyak org untuk singgah menonton chànel ini
Samudera ilmu, Alloh sedang menampakkan mahakarya ilmu Nya lewat mereka berdua~
Selama saya mengikuti podcast2 yang ada mas sabrangnya, saya belum nemuin lawan bicara mas Sabrang yang serumpun. Tapi mas Bagus (Saya baru tahu dan mampir ke channel ini) bener2 bisa memahami, menguasai dan merespon mas Sabrang dengan frekeuensi yang sama. keren banget. bahkan respon2 mas Bagus terhadap pernyataan2 mas Sabrang, bisa nambahin banget poin dari mas Sabrang. amaze banget sama cara berpikir dua orang ini.
jangan bersandar pada yang ada, tapi bersandar pada yang Maha Abadi (mas Sabrang)
keren, mas sabrang,,,,setuju bgt , hal yg bisa dilakukan pemerintah utk indonesia maju ini adalah, membuat kompetensi agar jabatan&sdm itu tepat pada ahlinya..
Terima kasih Mas Bagus dan Mas Sabrang, bahasan yang luar biasa 😊
Seru banget nih, semoga bisa pembicaraan dari 2 orang ini bisa ber episode-episode dan kemudian menjadi sebuah gerakan di masyarakat dalam wadah baitul hikmah seperti pada zaman keemasan Islam..
Baitul Hikmah!? 😮😱
Btw, menurut antum, di antara keduanya, kira-kira siapa yang paling layak disejajarkan dengan seorang Al Khwarizm, nih? 🤭
Pertemukan dalam Podcast antara Cak Sabrang dan Cak dr. Ryu Hasan, asyik kali Mas.
Bisa debat seru....
Pasti bakalan seru banget, tuh. Apalagi klo dengernya sambil tidur. 😴
Sabrang dari sains fisika matematik, Ryu hasan dari neurosains ya, menurutku sabrang yg fit buat diskusi sama atheis dari ranah sains
nah ini gass
Sudah ketemu Mereka di maiyahan
Pertama kali mengenal Mas Bagus Muljadi lewat kanal Kenduri Cinta, lalu membawaku kemari. Semoga dapat banyak ilmu, pengalaman dan narasi-narasi pemantik pikiran untuk merawat akal sehat.
Mari bangun, setidaknya dimulai dengan mendengar lalu bertindak.
Panjang umur Chronicles 👏
Memory spasial semua orang berbeda, bisa aja sesuatu itu emang belum.masuk di kamus kita pelajarannya sedari lahir bahkan sampe kita meninggal nanti, padahal hal itu mungkin hal yg fundamental,, maka idealnya ada common core standard,, yang bisa di jadikan universal design agar smua org bisa terhindar dari jebakan berfikir, akhirnya cognitive behaviournya akan bagus dan bkin negara ini jadi terhindar dari banyak situasi yg tidak bagus,, atau merugikan
Tiap kali menyimak keduanya ketemu membahas topik ilmu-indonesia-agama, teringat era habibie mahasiswa menarasikan iman - taqwa *imtaq* saintek untuk menjawab nafas pembangunan nasional; saat itu ratusan ilmuan muda belajar dikirim ke kampus elit dunia, sayang ketika lulus dan pulang sebagian tak bisa bernilai maksimal berkarya.. mungkin saja diamputasi kekuasaan, sebagian lainnya diambil dipekerjakan lembaga asing di luar..
Jawaban Mas Sabrang atas pertanyaan Prof Bagus, bikin saya tau kedalaman (keruwetan) berpikir bintang tamu hari ini.
Percakapan yg panjang pakai berbagai jenis bidang ilmu tapi tidak menawarkan solusi praktis.
maka berdamailah dengan takdir. mungkin bakatmu bukan berfikir
@@thinkport-ci3gw saya menikmati kok diskusi ini.
@@thinkport-ci3gwSolusi adalah nilai plus dari sebuah pembicaraan.... Jika tak memberikan solusi juga tidak salah
saya sependapat
Melihat mas Bagus, Pak Gita, Mba Cania dll. Itu ada satu hal yang menarik yang bisa kita ambil contoh. Tentu kalau harus menyamai level edukasi akan sulit tapi setidaknya kita bisa belajar menanyakan sesuatu dengan cara yang benar.
Suwun Mas Bagus, suwun Mas Sabrang.
ini isinyaa daginggg semuaaa, Indonesia butuh podcast seperti ini, Lanjutkan Dr. Bagus Muljadi, kita dukung terussss!!!
Terimakasih
Mas Bagus and Mas Sabrang.
Alhamdulillah.... Bersatulah orang bijak dan pandai...
Mas Bagus : gimana Indonesia Emas 2045 ? Investasi apa yang harus dilakukan untuk bisa mendapatkan lompatan tertinggi untuk masa depan Indonesia ?
Mas Sabrang MDP :
MEKANISME : Memfilter Talent
karena kita kurang resources
Cukup 5% aja yang sangat KOMPETEN pegang TEMPAT yang TEPAT
Konversi dari potensi ke aktualisasi
Mas Bagus : The best people for the right task
Netizen : Jadi jangan sampai seperti sekarang ini banyak tempat diisi oleh orang yang tidak berkompeten. Jika suatu bidang diisi oleh orang yang tidak kompeten dibidangnya maka tunggulah kehancurannya. Jadi jangan sampai terulang kembali.
Kami harap para pemimpin tertinggi di negeri ini bersatu, mendengar dan menerapkan ide ini untuk masa depan Indonesia jauh lebih baik.
Aamiin = THE POWER OF DO'A
Dua ilmuwan diskusi......wow banget ilmunya 👍
The best people for the right task. Gotcha!
absolutely the best I've heard in 2024 so far. The way you both discuss science and religion with such logical and scientific thinking is truly inspiring. This is the kind of content that I want to keep close, like a book I can refer to whenever I need inspiration or a reminder.
Thank you for the amazing discussion, and please keep creating more content like this. You both have a special talent for making complex topics accessible and engaging
Gila, merinding dengan pembicaraannya. Konstruksi narasi dibangun memang agak sulit dicerna, tetapi di ujung tetap bisa dengan mudah ditarik konklusi atau hipotesanya. Good job
Terima kasih Mas Bagus dan Mas Sabrang, saya rasa kita punya tugas sendiri-sendiri untuk pitching talent yang diharapkan. Dan, membiarkannya berhulu seperti 'air wudhu'.
Sangat berharap menjadi konten rutin bersama mas Sabrang
Jangan gus sabrang terus, dong.
Alangkah baiknya jika diselang seling dengan pak gembul, ferry irwandi, ryu hasan, faiz fahrudin, dkk. 🤭
Pertanyaan krisits dari prof dan tutur kata mas sabrang yang sederhana tapi ilmiah bikin pembahasan yang kompleks ini jadi bisa saya mengerti. Sehat selalu untuk kalian yang selalu haus akan ilmu.
Alhamdulillah, semoga ada podcast rutin dg gus sabrang prof.
Terima kasih..
Klo bisa, sekalian berbarengan juga sama circle-nya (academic peer) gus sabrang, yaitu: pak gembul, ferry irwandi, faiz fahrudin, habib ja'far, dan yang semisal. 🤭
1:05:15 Super Ultra Setuju Prof,.. kekuatan fundamental kehidupan berbangsa dan bernegara supaya hidup bisa hidup damai berdampingan
Percakapan yang sangat menarik. Request untuk undang Sabda PS, founder Zenius. Duduk bareng bertiga untuk bicara sains dan pendidikan pasti menarik banget..
Nah! Sekalian sama pak gembul dan ferry irwandi. 🤭
@@AlgoNudger tak perlu keringat untuk punya kanal sendiri, tak perlu menunjukkan wajah, hanya komen youtub dan emoji untuk mencerahkan dunia, luar biasa 'pemberani' masyaAlloh
@@ayamdenlapehAmpun, Suhu Besar. 🙇
RYU Hasan dokkk...
Pemikir handal, sy hanya berdoa, semoga di beri ruang, untuk mencapai, keadilan sosoal seluruh bangsa indonesia, sy yakin, indonesia, banyak, pemikir seperti Ms Bagoes & Ms Sabrang.❤❤
Prof. Bagus Mulyadi ft Prov. Sabrang MDP
Menyala masku kabeh. 🔥
Prov!?
Provost? Dean? Vice-Chancellor? atau President, nih? 🤭
Prov itu untuk provokator.. 😂
'witty'nya masyaAlloohh
@@AlgoNudger Provokator 😅
@@wahruroji7030 betool... pengikut lama pasti faham 😄
Podcast Chronical kali ini sungguh Kronis..
Terimakasih, selesai ibadah shubuh nonton kajian ini, sungguh menggugah sekali 😊
Sangat-sangat berkesan dengan pemikiran Mas Bagus & Mas Sabrang ✨
Terima kasih untuk diskusi yg sangat inspiratif dan penting bagi Indonesia kedepannya 🙌
Di ulang² masih belum paham. Tapi kok makin lama makin menarikk
Maksudnya, menarik anda untuk terlelap? 😂
@@AlgoNudgerJadi pengantar tidur ya😂
@@ikaputra2278😂😂
berat pembahasanya tapii bikin IQ DAN EQ naik. thi is dope man ....
Dr 85% ummat Islam di Indonesia lbh kurang cuma 5% yg memahami
yg melakukn dn menikmati rasa Islam yg sesungguhnya,82% hanya terjebak di level syariat dn bertengkar di lingkaran kulitnya saja,takut lecet kulitnya tp TDK merasa takut hilang isi dn rasanya,dn msh byk yg non muslim melihat Islam itu PD 82% yg masih menuhankn jln huruf dn kalimat😁
Jare sopooo
@@bintangcell4079 👍 setuju,
Mantap
Perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan untuk mningkatkan kemampuan berpikir dan adab.. Karena dlm islam, islam mengakui ada level awam. dan level yg lebih tinggi sampe ke derajat intelektual/ulama'.. Kita bisa bayangkan orang dengan kemampuan berpikir yg rendah dikasih kajian ilmu mantik atau silogisme misalnya, yg terjadi malah sudah gk faham ditambah sikap sok tau ini malah akan menimbulkan permasalahan lain di masyarakat..
@@bintangcell4079 mantap
saya sangat mendukung dialog2 spt ini. sangat mencerahkan
Klo boleh tahu. Bagian mananya Mas yang tercerahkan? 🤭
51:37
Sabrang : orang melakukan sesuatu yang menurut mereka BENAR
Gusdur : SEBENAR apapun tingkahmu, SEBAIK apapun perilaku hidupmu, yang menanamkan kebencian dari manusia selalu ada..
Ryu Hasan : kehidupan itu tidak ada nilai baik dan buruk, yang ada adalah konsekwensi..
Dsb. Dst..
Tema tentang baik buruk dan benar salah, sepertinya perlu dipetakan pak Bagus.. sebagai contoh adalah ketika pak Bagus memetakan viskositas dalam bentuk grafik..
Terima kasih..
dokdes emang beda
Ya karena benar salah itu perspektif. Menurutku benar belum tentu menurutmu benar, begitu pula sebaliknya. Semua dipengaruhi oleh apa yg ada disekitar kita yg akhirnya membangun perspektif benar/salah kita
baru ini deengerin orangg ngobrol sejam gak diskip.
ilmunya bener-bener hidup....
keren mas sabrang , mas bagus terima kasih ilmunya
Terima kasih, panjang umur pemikiran🔥🔥🔥
salah satu obrolan terfavorit, walalupun rebat neber
Berkah untuk kita semua 🌻