Gen Z Ogah Jadi Petani, Pangan RI Terancam!
HTML-код
- Опубликовано: 19 сен 2023
- Jakarta, CNBC Indonesia- Indonesia dikenal sebagai negara agraris, namun sayangnya masih tersandera oleh krisis pangan akibat produksi pertaniannya yang tidak optimal. Produktivitas pertanian yang cenderung stagnan salah satunya dipicu oleh berkurangnya jumlah petani.
Benarkah warga RI banyak yang ogah jadi petani? Simak paparan Savira Wardoyo, selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Rabu, 20/09/2023) berikut ini.
Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di www.cnbcindonesia.com/.
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.
CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Follow us on social:
Twitter: / cnbcindonesia
Facebook Page: / cnbcindonesia
Instagram: / cnbcindonesia
/ cuap_cuan
Tiktok: bit.ly/38BYtJx
Spotify: spoti.fi/2BR7KkT
Kek mana anak muda mau jadi petani, sedangkan petani itu kehidupannya tergencet, kerjanya capek, modal besar tapi penghasilan dari bertani tidak mencukupi, untuk sejahtera masih tergolong sulit (anak muda mana yang masa depannya ingin seperti itu). Kalau ingin generasi petani tetap lestari seharusnya kesejahteraan petani harus betul² diperhatikan.
Setuju
Belum lagi stigma petani di golongan gen Z itu dianggap pekerjaan rendah, kampungan dsbnya. Makanya anak2 petani kebanyakan keluar dari daerahnya dan mencari pekerjaan selain bertani. Akibat dari tuntutan anak2 yg pengen sekolah tinggi akhirnya ladang untuk bertani dijual untuk biaya pendidikan, biaya merantau dsbnya.
Sebagai gen z kelahiran 99 say a hanya bisa menyimak .
kalau aku punya sawah lebar diatas 100 hektar dan airnya lancar gratis pula ya aku mau jadi petani. sebab di desaku sekarang tanah udah mahal, harga sewa sawah 1000meter sejuta, itupun airnya kaga lancar. yaudah aku ga maksa jadi petani, aku harus berfikir profesi lain selain petani.
Petani adalah investor sejati. Kadang bisa untung kadang rugi tapi mereka tetap turun kesawah saat cuaca mendukung dan musim tanam tiba. Mereka berani berinvestasi dengan modal uang dan tenaga yang sangat besar. Tidak seperti investor uang yang sekali rugi langsung tumbang. Petani investor tangguh walaupun sering rugi menyediakan makanan untuk orang lain yang tidak tahu cara nanem padi. So, You can't talk bad about the farmer while your mouth full of food.
Saya petani udang di Karimun jawa, kenyataannya dipersulit dan disabotase LSM supaya tutup dan merugi.
isu :
-pencemaran limbah
-pengrusakan mangroof
-bahkan sampai tenggelamnya suatu pulau.
padahal ingin berkarya sesuai bidang yg ditekuni setelah magang 5 tahun dijepang di budidaya dan perikanan.
Tapi apalah daya, dunia nyata tak seindah cerita.
Saya adalah sarjana pertanian pak saya bangga menjadi sarjana pertanian..salah satu tantangan kami adalah bagaimana pengajar para petani lebih mengenal teknologi baru dan mengenalkan ilmu baru ..dengan memberikan percontohan berupa demplot penanaman bawang merah..cara kami sangat efektif dalam menekan pestisida dan biaya pemupukan kimia..dengan hasil yang melimpah dibandingkan petani di sekitar kami..akan tetapi kami tetap saja dihujat .dan kami kurangnya bantuan dari dinas dan penyuluh pertanian setempat..
Boleh di bagi ilmu ya enggak bro
Semoga sukses selalu mas e...itulah kendala & kendalinya ada dirangkaian kalimat "terakhir"...😊
Bukannya gen z cita2 mau jadi trader saham dan bitcoin ya. Dapat pasif income, tiduran dapat duit. Seperti yg digambarkan para motivator trader dan investasi
terapkan dong pertanian modern Aquaponik , Padi apung , irigasi tetes dll
Klo banyak yg nggak mau di ajarin berarti hasilnya belum maksimal mas, klo hasil maksimal biaya minim tanpa diajarin mereka bakal datang dan dengerin dawuh2 sampean
, karna petani selalu jadi golongan terbawah yg selalu di atur generasi berdasi....mari kita bertani secukupnya untuk memenuhi diri sendiri selibihnya cari kerja lain...💪💪😁
Ini kembali lagi ke pemerintah karena tidak memsupport para petani dengan maximal
Bener petani itu tergantung pasar :(
Bukankah sudah banyak trilyun pertahunya Sampe2 dipertanyakan apa kemudian imbal baliknya kontribusi petani
@@jokomari1901 percuma triliunan anggaran diglontorkan, kalau tengkulak dan penimbun saja ngga diregulasi...
@@jokomari1901triliunan kalo di potong dari pusatnya untuk rapat hotel dan ini itu, turun ke provinsi rapat hotel dan ini itu lagi, turun ke kota/kabupaten rapat hotel dan ini itu lagi, terus uangnya sisa berapa😂
@@okeaja2999 Dengan sarana teclogi yang ada petani tetap produc Tapi tetap dinilai kontribusi oada negara gak cukup Masalahnya ada pada infrastructur Luas tanah petanian yang sangat kurang dari cukuo
Sebagai gen z tahun 99 saya untuk sekarang hanya bisa menyimak .
NEW PERTANUSA adalah grup pertanian,peternakan dan perikanan lewat Fb hadir membangun pertanian yang hasil produksi bernutrisi...
Ayo bertani untuk kebutuhan sendiri, jadikan usaha tani sampingan agar yg berdasi bisa menghargai petani ketika mereka kelaparan😂😂😂
saya komisioner KPAD
karena di KPAD saya perwakilan dari dunia usaha, jadi hampir setiap hari saya di ladang.
yang jelas kalau bertani di jadikan penghasilan utama agak berat
kecuali lahan lumayan besar dan milik sendiri/orang tua
dan pun pemasaran harus jelas
Analisa yg sangat akurat..
beruntungnya kami ketahanan pangan keluarga kami tetap tersedia hanya untuk kami saja.
Jika kerja keras adalah kunci kesuksesan maka para petanilah yg paling sukses. Nyatanya? 🗿
Gini mba.. orang orang dikampung..
Saat muda rata rata menjadi pegawai kantoran atau pengusaha. Tapi disaat sudah umuran 50 sampai 60an atau masa masa pensiun.. mereka rata rata menjadi berkebun atau menggarap sawah atau ladang mereka.
Banyak yg mau bertani tp bantuan tdk tepat sasaran dan yah bantuannya, juga alat pertanian yg di memadai
Generasi kita di didik dan didoktrin untuk jD CPNS dan pekerja pabrik,
Image seorang petani di anggap rendah pada zaman sekarang, miris sekali
Saya ingin jadi petani tapi gak punya ladang.
Tentang tenaga kerja di sektor pertanian, masalahnya berada pada penyaluran tenaga kerja di setiap sektor wilayah/desa Indonesia.
Salah satu cara memberikan pekerjaan pada pengangguran, memberantas kemiskinan di Indonesia.
Gen Z indonesia🇲🇨 harus Trainning cara menanam&bercocok tanam dengan cara Vertical di korea selatan🇰🇷😁👍🔥💪💪🫶🫶🇲🇨
Negri wakanda suka impor beras maka makmur dan sejahtera petani luar negeri
Hidup petani 🔥✊🔥✊
Kurangnya Sosialisasi Pemda..terutama dinas pertanian..beli solar untuk alat bajak d persulit oleh pihak SPBU..ironis negri Agraris...Gemah Ripah loh Jinawi..hanya Dongeng anak Cucu..🙏🙏🙏🙏
Tidak ada insentif bagi petani, pemerintah lebih memilih impor.
Harga hasil pertanian murah, alat pertanian modern, pupuk, dll mahal.
Sama di cinacdan india
Orang Indonesia kebanyakan gengsi, lebih baik kelaparan dari pada harus kotor2an, dan harusnya petani itu di prioritaskan, bikin jalan 2 kecil di setiap pesawahan.
siapa yang mau jadi petani, petani itu susah hasilnya ga seberapa.
Ya pemerintah tidak memihak petani kami dari kec. Air joman kabupaten asahan, prov. Sumatrautara tidak mendapat pupuk sibsidi karena kami menanam sayur sayuran. Tolong perhatikan jangan hanya 9 komoditas saja yang dapat subsidi sayur sayuran juga harus di masukan. Selama12 tahun saya dapat pupuk subsidi baru tahun ini kec.kami gak ada pupuk subsidi.
dluar negri petani dgaji pmerintah umr pula
Ahrag jual murah, pupuk mahal susah di cari kadang gak ada
Sebaiknya di daerah pertanian bukan sekolah umum diutamakan, tetapi sekolah kejuruan khusus pertanian, begitu juga daerah pantai diutamakan sekolah kejuruan mengenai perikanan, sehingga ada penerus generasi muda dalam bidang bidang tersebut disamping regulasi yang dibuat untuk kesejahteraan petani dan nelayan.
Udah banyak SMK pertanian dan pelayaran serta perikanan. Tapi mau bagaimanapun harga komoditas pertanian itu rendah dibandingkan pupuk dan biaya tenaga kerja. Kalau sektor perikanan dan pelayaran. Mau bagaimanapun kalau biaya logistik mahal dan infrastuktur pendinginan ikan minim. Siapa yang mau terjun kesitu, apalagi tengkulak yang bebas
Alhamdulillah akhirnya generasi muda sadar bahwa tidak ada untungnya jadi petani. Biar pemerintah tidak pusing2 lgi kan tinggal impor aja kan beres.. baik jadi TKI itu jauh lebih baik kita lebih sejahtera kerja jadi petani di negara orang
import bakal jadi andalan, kalau negara lain menutup esport bahan pangan ke indonesia berarti harus puasa, itulah salah satu manfaat puasa/tirakat sangat berguna jika krisis pangan karena enggan tanam sendiri
@@orangbiasa-biasasaja ya perlu dipikir juga lah bro....pendapat gue sebagai millenial nih ya ngapain udah kerja capek" bagai kuli, hasil kecil ,resiko besar apalagi gagal panen, ketika berhasil panen harga jual murah (balik ke tengkulak). Dengan investasi di tenaga, pikiran, uang yang sama ke kegiatan ekonomi lain sepertinya hasilnya lebih worth daripada bertani. Kita usaha karena punya tanggung jawab yang perlu dihidupi....bukan kita menghidupi negara. Soal negara balik ke impor gue rasa itu konsekuensi negara kurang bisa membuat regulasi/memanage/support stakeholder yang bisa mengembangkan industri pertanian. Ini memang pemikiran individualis....cuma ya lebih baik menjadi realistis daripada hidup sengsara. Lagian teman-teman gue yang sarjana pertanian juga pada banting setir kok ke sektor lain 😂
@@rizkyramdhany4549 rata rata lulusan pertanian belok ke Perbankan. 🤣🤣. Mau bagaimana penimbun dan tengkulak di Indonesia tidak diregulasi dan diawasi. Alhasil ketika panen anjlok harganya, ketika bukan musimnya harga setinggi langit
Tetap cinta dunia pertanian, namun jadi petani di luar negeri lebih membahagiakan keluarga di Indonesia. Bahkan gaji sebulan jadi petani di Luar negeri bisa buat beli pupuk dan benih setengah Truck di Indonesia. Mantab kali bukan...itung² sodaqoh jariah ke negara Indonesia.
😂😂😂 baru tau yaaaaa, ah ketinggalan banget, klo harga beras nggak melonjak gini mungkin juga nggak tau
Gak punya sawah😢
Mau dibantu alat canggih, pupuk gratis, obat gratis, benih gratis. Tetep sama saja karana semua subsidi lsng itu tidaklah tepat. Perbanyak demplot diberbagai wilayah dan digencarkan penyuluhan pertanian, kasih kemudahan dalam permodalan, dan paling utama kasih jaminan harga jual yg pantas untuk hasil panen tertentu. Pemerataan tanah HGU untuk rakyat yg tdk punya lahan/minim, bangun sebuah tokoh untuk jadi motivator sukses, beri penghargaan bagi para inovator pertanian, perbaikan jalur irigasi yg sistematis, dan masih ada sejuta jalan subsidi produktif lainnya.
Pemerintah coba bikin program pertanian dong.. Nanti negara mempekerjakan orang orang yang mau bertani tapi nggak ada lahan... Gen z memang banyak yang ogah... Tapi menurutku millenial cukup banyak yang ingin bertani tapi nggak punya lahan
Saya mau kalo saya punya lahan 4 hektar
Karna yang punya sawah habis manis sepah d buang,,contohnya mereka butuh buru tani hanya untuk menanam, memberi pupuk, kalau sudah mau panen mereka d lupakan,yang punya sawah panen padi menggunakan mesin pemotong
Petani harus maju
Bukan di ambil alih lahan nya
Pemerintah harus hadir
Sekarang bukan negara agraris lagi
Buktinya masih import terus kan
Bagaimana mau jadi petani kalu harga dipermainkan oleh mafia pangan
Sederhana saja , masalah utamanya yah cuan, jaman sekarang siapa yg tertarik kerja susah , pendapatan seret??
Intinya banyak oknum² yg mempermainkan para petani
Karena pemerintah ndak mikirin rakyat kecil..harga pupuk dimahal..harus ada kartu tani segala baru dapat pupuk murah .
Kenapa pertanian luar negeri lebih maju. Karna modelnya korporasi. Klo di tempat kita masih model pertanian tradisional. Dg lahan semakin kecil. Dunia pertanian menurut saya tidak begitu membingungkan klo habisnya regenerasi. Karna nanti akan muncul korporasi pertanian. Yg akan mengerjakan lahan dg skala besar. Ketika pertanian dilakukan oleh perusahaan maka akan muncul pekerja2 tani. Jadi klo ada orang kenapa g pake mesin canggih sekarang. Jawabannya dg lahan kecil maka g bakal balik modal. Tapi klo skala besar maka modal mesin modern dll akan bisa balik modal dan untung. Misal kita tanam padi dg lahan 1000m dg peralatan modern. Kapan balik modalnya untuk beli alat. Beda klo lahan sangat luas. Tpi dg teknologi modern. Maka modal cepat baliknya.
Karna pemerintah tidak ada insentif untux petani !!
Lama2 chaos kalo sampe harga sayur mahal 😢
kalo ada mahasiswa pertanian era gen z disini dari daerah semarang.. boleh dong bagi ilmu smart farmingnya.. saya sebagai gen z lapangan siap mengaplikasikan inovasi smart farming terbarukan..
Generasi Z malas nyangkul2 dll dengan alat tradisional, Pemerintah bisa sediakan teknologi seperti mesin2 untuk menggarap tanah, dron2 untuk pemupukan atau penyemprotan hama dll. Selesai pemupukan bisa main balap dron sama kawan2 biar gak stres ngurus kebun mulu🙃
Gw bertani umur gw 21 taun, emang bener generasi muda gabakal ada yang mau jadi petani,harga dari petani di jual ke tengkulak 5ribu/kilo, tengkulak di jual ke bandar 15ribu/kilo,bandar ke pasar 25ribu/kilo,gimana petani ga rugi coba tiap panen siklus nya kaya gtu
sblm saya grti hasil prtanian, punya cita2 ign punya lahan luas untuk hsl banyak, tp dewasa ini jdi malas brtani entah krna hrga padi atau sayurl murah dan pupuk yg sulit, kandungn pupuk unsur hara dikurangin harga dimahalin.. ongkos traktor naik krna BBM naik.. pekerja mahal.. msh ada untungnya tp minim.. jgnkn ank muda blm tau prtanian, saya yg dulu giat brtani skrg jadi malas
Pemerintah harus bertindak cepat dengan ini. saran... pemerintah memberikan subsidi berupa biaya kuliah untuk gen z di jurusan pertanian maupun kehutanan.
Sbnarnys bnyak sarjana pertanisn pak tp mreka g mau kotor g mau terjun lgsung
Tinggal import
Siapa bilang gak ada yg mau?? Mau lah tapi di bidang sawit
Tanah rusak harga jg rusak karna impor siapa yang mau jd petani
Saya mau jadi petani tapi gak punya lahannya 😂
Terlalu berat coy..import teknologi makanya
Jelas GK mau petani jauh dari kata sejahtera, pemerintah tidak menangani persoalan petani secara serius dari dulu hingga skrang contoh sederhana harga pasca panen,pupuk dll
Harus ada inovasi teknologi dlm pertanian agar hasil nya optimal dan anak muda mau jadi petani
Yes yes ❤️
Saya malah merasa bersyukur kalo gaada yang jadi petani. Berat boss, rugi mulu
Dilihat juga latar belakang gen z dari anak petani ndak yg di survey😂. Kalau yg di survey bapak ibu-nya karyawan/pengusaha/PNS y pasti jarang yg minat. Selain itu lihat juga presentase lahan pertaniannya nambah atau berkurang dari tahun ke tahun😂.
Wong banyak lahan pertanian sekarang jadi perumahan, gedung2, ruko2.
Kalau dinalar.
Tahun 80an seorang petani mempunyai 1 hektar tanah persawahan dengan jumlah anak yg dihidupi adalah 4 anak. Kemudian di tahun 2000an 1 hektar tersebut diwariskan ke 4 anaknya jadi masing2 dapat 1/4 hektar. Kalau di hitung lahan 1/4 hrktar itu worth nggk buat menghidupi keluarganya nanti?
Belum lagi hasil dengan pengeluaran seorang petani gak seimbang, paling ujung2nya sawahnya dijual ke orang lain terus sama yg brli dibuat perumahan atau hanya investasi jadi lahan mati. 😂
Kasihan grn Z jadi salah2in trs😂😂.
Coba, bisa dikaji lebih dalam tuh. Mungkin tmn2 yg hidup didesa pasti paham.
Saya sangat mendukung
Bukan aneh kenyata'an petani ,pupuk mahal media bungkam dab cabe mahal media koar2& buruh demo berjilid2.sedangkan petani mau demo tanamanya perlu di rawat.
Gmn mau jadi petani harga aja kadang di mainin dah itu pupuk mahal. Blm lg Resiko gagal Panen. Pemerintah dulu harus menjamin dan tata manajemen daftar petani
pemerintah aja gk mau nanggung resiko gagal panen dan tetek bengek pertanian. Kan dablek
Selama tengkulak dipelihara dan tidak diregulasi. Maka generasi muda tidak akan mau bekerja dan berinvestasi di bidang pertanian
Ngk jg, ada teman anak juragan lebh memilih menjual kilang padi sm pertanian bapakny utk hidup dikota dan invest disaham, krn bukan masalah pertanian tp sekarang didesa banyak malinh sesama pribumi, jadi drpd capek2 mending jual makan bunga atao dividen
@@earthboy8258 "Juragan". Coba ditanya anak anak SMA. Apakah mau menjadi petani nanam Padi, Kopi, Jagung,dll baik memakai mesin atau manualan. Pasti mereka ngga mau. Kalau mau lihat konkret silahkan kedesa desa, yang jadi buruh Tani rata rata usia 40 keatas dan yang 40 kebawah tamatan SD atau SMP...
Realistislah, siapa yang mau digaji cuma 20-40 ribu perhari...
Buruh tani ya bukan juragan atau tengkulak
Pemerintah terlambat memberi perhatian kepada petani........coba kalkulasi harga gabah dengan mahalnya pupuk dan pestisida.......sementara pupuk subsidi sangat terbatas dan kualitas serta kandungan pupuknya masih jauh di bawah pupuk non subsidi.........jadi kalau untungnya dikit, ngapain jadi petani
Lah pake nanya import beras aja dibanyakin sedangkan yg lokalan dibikin susah bersaing
Saya bekerja jadi karyawan,tapi bertani sudah dii geluti dari dulu,sampai sekarang,petani di pandang sebelah mata,harga pupuk & obat pestisida mahal ,harga jual murah,impor di gembor"kan mana dukungan utk petanindalam negeri,kami adalah tulang punggung pangan dalam negeri,tolong kami (petani indonesia)😢
Beras naik aja pada banyak yang teriak2... Sapa yang mau.. bos ku modal besar untung sedikit.. sapa yang mau bos ku
Orang makan untuk bekerja. Jika terlalu banyak orang melakukan penipuan/pegawai penipu, yang terjadi hanya kehancuran dalam negeri.
Pantaskan diri terlebih dulu berbicara dengan siapa.
*Insight*
Pertanian diindonesia tdk ad dukungan dr pemerintah ,,beda diluar negri dpt subsidi pupuk,,hrg panen stabil,,pk teknologi tinggi'yg ad males jd petani giliran panen impor ,hrg jatuh dipermainkan sm mafia pangan.
jadi peluang buat petani
Silahkan kamu aja jadi petani di Indonesia agar kamu bisa hidup sejahtera
Kalo aku lebih baik jadi TKI walaupun jadi petani di luar negeri tapi setidaknya hasil nya menjanjikan bagi aku
@@vivoy1t228 aminnn
Bukan nga mau jadi petani masalahnya saya hidup di lingkungan pedesaan yang kebanyakan profesi disana petani kami juga berasal dari keluarga petani jadi udah rasain susahnya jadi petani karna kurangnya perhatian dari pihak pemerintah daerah dan pemerintah pusat
hanya ada 1 yaitu KARENA ORANG TUA KITA YANG SOTOY, MENDOKTRIN GEN-Z BAHWA PETANI ITU PEKERJAAN UNTUK ORANG YG TIDAK SUKSES DAN GAGAL
Kalua iya . Udah tahu
Pemerintah ada di mana?. Wong pemerintah lebih menitik beratkan pada sektor pariwisata. Nukan pertanian. Sampa sekarang. Lihat dipedasaan cari petani yang usia dibawah 40 .tahun ada berapa glintir?. Pertania gak menjanjilan hidup layak . Pemerintah gak lihat sektor pertanian . Banyak jadi petani selalu dikecewah kan karena permainan harga. Pajak naik 200% tapi gak ada timbal balik dari pajak.
meledak nya penduduk juga tidak di imbangi hasil pertanian apa lagi banyak tanah sawah yg beralih ke bangunan😅
Pupuk.mahal.. udah gitu carinya susah.. waktu panen harganya murah. Gmn mau jd petani..
Kalau begitu CNBC coba saja bertani padi akan tahu untung ruginya.
Gimana mau jadi petani harga sewa tanah 50 % dari harga jual gabah .
Semenjak adanya skolah menengah kejuruan menurut saya anak2 jadi di dorong untuk jadi buruh pabrik atau bidang tertentu kecuali petani,ini kasus yg sudah lalu lama yg baru terungkap dampaknya
Harga beras dijaga mati2 an agar tetap dibawah sedangkan biaya produksi ugal2 an ditambah inflasi yang selalu naik tiap tahunnya. Karena petani cerdas anaknya dilarang menjadi petani karena tidak ada untung.
Harga yang harusnya tinggi menjadi untung terhadap simpanan keuangan petani eh malah impor. Ya jadilah kondisi sekarang.
Pupuk mahal, Obat Pertanian Mahal, Harga padi mahal dikit ditekan pemerintah,
Lah jangan generasi nya yang disalahi, yang salah itu pada dukungan dan riset buat petani untuk kemajuan pertanian.. Negara lebih terfokus ke Industri makanya mindset lebih kesana.. Coba negara lebih memperhatikan keadaan pertanian padahal negara kita subur dan luas sedangkan anak muda enggak diarahkan kesana..
petani itu hanya bisa hidup apabila memiliki kerjaan sampingan sprti memelihara hewan piaraan dll. Kecuali yang memiliki lahan hektaran. Ok bro, jadi petani sejati sesungguhnya belum cerah. Apalagi kalau petani milenial itu terdiri dari orang2 yg tdk memiliki lahan pertanian, maka jadilah dia bagian dari sarjana penerus pemeras petani.
kalau bukan karena korupsi yang tinggi di daerah, seharusnya di daerah banyak melahirkan petani yg bisa saja dapat stimulus dari pemerintah daerah dalam bentuk fasilitas sertifikat lahan, pengadaan bibit dan edukasi pertanian
bukan korupsi yang membuat petani jadi miskin, tapi orang kota yang minta harga beras murah.
mereka lah penjahat yang sebenarnya.
harga naik dikit, demonya berjilid jilid.
Pemerintah sudah guyurkan subsidi puluhan trilyun pertahun Petani tetep stag Tak mampu beri kontribusi maximal Bagaimana bisa banyak produc lawong luas lahanya cuma dikit Infrastructur pertanian
Gimana mau memberikan kontribusi. Tengkulak dan Penimbun aja ngga diregulasi dan diawasi pemerintah. Berulang kali loh dari Minyak Goreng, Beras, Bawang, Garam,dll. Ditingkat petani panen dengan harga rendah, dipasaran harganya selangit. Seharusnya contoh Negara lain tengkulak dan penimbun dibrantas
Beras impor protes tp generasi mudanya cm mau kerja di kantoran
coba turun gunung paraa pejabat di waktu panen ,,, turun di waktu tanam s kebulan sekali lah apa kbutuhanya apa keluhanyaa,,, terus di wktu panen apakh pnetintah mau mnampung hasil panen
Jdi petani semua orng gk pngn jdi petani.. orng iklim ny udh berbeda. Gmn coba.. kita ad di akhir zaman. Zman skrng modern. Pngn dpt pghasilan besar. Petani pun g modern.. semua tertinggal gmn indonesiaa
Udah modal bnyk pnenya nunggu 4 bulan..itu klau panen berhasil,slma 4 bln kita butuh biaya hidup...udah ngk jamin kesejahteraan mending jdi TKI ...klau mau bertani gen z itu pilihan terakhir...Krena nyari kerjaan susah jga kalah bersaing ..jual ja tanahnya..ngk DA yg diharapkan dari pemerintah koar2 pertahanan pangan ..ngasih subsidi pupuk ja dah ngk kuat
Ngapain juga jadi petani. Pemerintah aj ga support. Pupuk mahal. Klo udh panen harga jual murah
Saya pernah bertani nanam cabai total semua saya kerjakan sendri...cabai harga 15k per kg waktu itu...saya tetep rugi...
Rugi kenapa mas?
@@ajatzulkarnaen8866 Harganya mas murah juga berat di biyaya obat bahan dll
Bertani tuh gak menjanjikan. Kalaw udah panen Harga murah bgt. Tapi ngelola ya mahal. Kadang gak dapet untung. Harga jual gak sesuai pengeluaran
Ogah jadi petani... import beras demo.. maunya apa 😂😂
Itulah...indonesia bisa maju kok cuma jd petani...klo pemerintahnya memudahkan para petani dan menyeimbangkan hrga2 k distributor biar hrga d pasaran sesuai standar...karena sesuai katanya PETANI.. Penyangga tatanan Negara Indonesia...
Gi mna mau jadi petani mbak besar modal dari pada hasil, obat semuanya mahal pupuk mahal saya perna jadi petani TPI kalau gini terus kayaknya mikir mikir lagi
Buruh tani upahnya dibawah seratusribu kerjanya menguras tenaga
Ketidak seriusan pemerintahan dalam mengelola negar sdm dan sda membuat negara kedepan tingal nama sebatas peta aja 🙇😡🏌️💥
Di daerah saya kabupaten Brebes bumi ayu pupuk sangat mahal kalo lagi musim tanem tembus sampe 300 000 mahal banget
Kalau petani sejahtera pasti pada mau bertani... Masalahnya tidak demikian...
Mending goyang2 di tiktok