Sekedar info ya...saat ini saya berdomisili di Croatia, negara ini menjadi negara schengen di eropa sejak 2 tahun lalu. Saat ini Croatia membutuhkan lebih dari 500.000 tenaga kerja dari negara lain karena jumlah penduduk yang berusia produktif belum bisa mencukupi kebutuhan pasar tenaga kerja. Croatia saat ini menjadi negara paling mudah di antara negara schengen lain untuk mendapatkan visa kerja. Sektor yanh di butuhkan mulai dari pariwisata, industri, pertanian, jasa dll. Banyak migrant worker dari nepal dan filipina yang masuk ke negara ini. Menurut saya kaum muda di indonesia sangat kompeten bersaing dengan migrant workers yang lain. Jadi bagi siapa aja yang tertarik bekerja di negara schengen bisa mencari info agen kerja terpercaya atau kontak croatian embassy untuk mencari info lebih lanjut mengenai lowongan kerja di croatia
Salam dari Austria, 2 bulan yll saya ke Medulin ketemu 3 orang dari Bali bekerja di restoran hotel tempat saya menginap. Sedangkan banyaaaak Croatian bekerja di Austria
Summary Baris 1. Banyak Generasi Z menganggur dan melanjutkan ke S2 karena sulitnya mendapatkan pekerjaan setelah S1 (00:12). 2. Pilihan menjadi "full time children" di Tiongkok, di mana anak-anak membantu orang tua dan mendapatkan gaji dari orang tua (01:24). 3. Sektor informal di Indonesia sebagai alternatif, banyak yang bekerja di sektor informal tanpa membayar pajak (02:15). 4. Jumlah sarjana di Indonesia jauh lebih rendah dibanding negara maju, hanya 17,9% dari total populasi (03:10). 5. "Crowding event" dalam jurusan-jurusan tertentu mengakibatkan banyak lulusan yang tumpah ke sektor informal (04:22). 6. Kesulitan ekonomi di Tiongkok mengakibatkan banyak lulusan tidak bisa bekerja, sehingga banyak yang kembali ke desa dan menjadi "full time children" (05:30). 7. Konsep "full time children" di Tiongkok di mana anak-anak merawat orang tua dan melakukan pekerjaan domestik (06:45). 8. Tidak semua orang tua mampu menggaji anak-anak mereka, banyak orang tua yang berharap anak mereka menjadi pekerja di luar rumah (07:56). 9. Kewirausahaan sebagai solusi di Indonesia sejak krisis moneter 1998, wirausaha menjadi pilihan bagi banyak orang (09:08). 10. Revolusi kewirausahaan di Indonesia, banyak anak muda mendirikan startup dan bekerja di sektor digital (11:25). 11. Saran investasi dalam pendidikan di bidang yang tidak overcrowded, mengembangkan keterampilan baru di bidang IT dan algoritma (13:42). 12. Pentingnya life skills dan mentalitas juara, mengasah keterampilan hidup agar lebih kompetitif (15:10). 13. Pentingnya networking dan portfolio, membangun jejaring dan portofolio lebih penting daripada sertifikat (16:50). 14. Mulai bekerja sebelum lulus, menghindari obsolesensi skill dan meningkatkan kesiapan kerja (18:30). 15. Pekerjaan di luar negeri sebagai peluang bagi generasi Z, banyak negara mengalami kelangkaan tenaga kerja yang berkualitas (19:45). 16. Generasi Z harus melawan stigma negatif dan tetap berusaha, pentingnya memiliki ikhtiar dan adaptasi dalam menghadapi tantangan (21:05).
Jmn berubah tpi pendidikan tdk berubah...kelangkaan lap.kerja perlu disikapi dg penciptaan lap.kerja bgi diri kita sendiri d org.lainnya...tentunya dg bantuan internet, AI, d ide, pengetahuan, pengalaman d kemampuan...😊
Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, negara maritim, paru-paru dunia dsb seharusnya pemerintah Indonesia memfokuskan pendidikan dan lapangan pekerjaan untuk generasi muda ke sektor-sektor yang menjadi menjadi unggulan Indonesia maka Indonesia akan lebih maju dan masyarakat Indonesia juga berkembang. Bukan hanya fokus di sektor industri dan perkantoran atau digital tetapi perlu keseimbangan dalam semua sektor
Coba negara fokus sektor pertanian peternakan, perikanan kelautan....fokus pada pembangunan yg menunjang kemakmuran.....pembangunan yg tdk terlalumendesak ditunda dulu...habisi itu orang2 rakus.....dan menghamburkan uangnya untuk bermewahan dg barang2 import yang menyedot devisa negara.....selain kerja keras kerja bersih Iringi dengan kehidupan yang religius ...inshaallah akan ada keberkahan....rakyat akan sejahtera... gemah ripah loh jinawi
saya setuju karena 4 bidang inilah sebenarnya keunggulan indonesia kudu fokus & digenjot 4 bidang ini !! tapi org2 pemerintah kejauhan otaknya dan banyak maunya gak jelas !? keblingerr 😵😑
Jika kelas menengah hilang, kiamat bagi pemerintah karena pembayar pajak terbesar negara adalah kelas menengah. Sektor informal itu adalah survival, tidak bisa diharapkan NPWP nya.
Gpp hilang kaum menengah, toh program prioritas pemerintah utk kaum menengah hanya mungut pajak dan iuran2 massal utk subsidi kaum miskin dan kaum kaya.
Butuh lapangan kerja baru, bahkan yang sudah bekerja juga rawan untuk PHK besar-besaran. ●Berantas Judi Online ●Batasi Pinjol, paylater, karena banyak masyarakat indonesia tidak memiliki kesadaran pembayaran tepat waktu. ●negara boleh mengenakan pajak, tapi belanja negara jg harus seimbang, karena uang berputar rendah sekali, sehingga ekonomi tidak berputar. Kerja freelance bisa di lakukan, jika yang bersangkutan memiliki keahlian, untuk yang fresh graduate di anjurkan untuk masuk ke industri setidaknya memereka memiliki pembimbing dan pengalaman kerja yang baik "ETOS KERJA".
Saya sudah beberapa kali bekerja di sektor formal tapi didaerah saya sangat sulit mendapatkan gaji yg layak. Jadi saya beralih pekerjaan ke informal sebagai konten kreator dan alhamdulillah bisa punya pendapatan yg saya inginkan. Semoga temen2 bisa mendapatkan pekerjaan impian.
Mantap bang semoga sukses selalu, btw jadi sekarang penghasilannya dri akun yg ini bang? saya jg dri SMA dah bikin konten, sekarang saya baru beberapa bulan masuk kuliah, tapi sayangnya akun pertama syakena ban thn 2022 pdhl subs dah 400k an sempet mau fokus lgi tpi masih ngedown krn udah ngasilin duit dan gobloknya gw raw/editing file nya di hapus semua seharusnya gw simpen di drive, tpi ini buat pelajaran sih, trus sekarang sya mau bikin lagi tpi sibuk bgt, di tambah itu gw lgi ada planing ngasilin duit di bidang formal, dan lgi bangun akun medsos, ni sekarang pke akun harian gw buat nonton yt dsb, krn semoet ngedown, tahun lalu iseng2 up konten random ambil di IG yg niatnya cuma ngetes algortima strategi gw naikin viewers masih bisa atau kagak dan hasilnya lumayan, meskipun dah 3 tahun vakum dri yutub.
@@the_undisputed iya bg. dari channel ini alhamdulillah udah menghasilkan. mulainya dari tahun 2022. semangat ngontennya. selama paham aturan youtube dan menghindari pelanggaran mudah2an channelnya bisa berkembang kembali.
Ini Edukasi yang bagus, Kita perlu punya banyak Orang orang seperti prof. Rheinald. Sharing sedikit boleh ya. Lapangan Kerja sangat terkait dengan: Kompetensi pencari Kerja, Pertumbuhan Industri ( produsen) yang ramah Lingkungan, dan perlu Tujuan yang sama dari Kaum Elit, pengusaha untuk memajukan Bangsanya. Jangan mikirin Laba sendiri. Penting bagi pengusaha untuk memberikan masukan buat Kampus atau pemikir pemikir yang baik dan gagasan cemerlang. Terima kasih Prof.
Mungkin dulu prof ini enggak menyangka juga Jokowi seperti skrg ini jln berpikirnya yg katanya dulu refolusi mental sekarg apa semuanya TDK sesuai dgn aapayg dikatakanya
Terima kasih prof. Rhenald Kasali untuk edukasinya selama ini & jg usaha anda pada saat krismon thn 98 hingga 2006. Sudah 3 generasi kewirausahaan atau UMKM kita berkembang dengan pesat, sekali lagi TERIMA KASIH 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Untuk yang tua-tua juga, nggak usah malu belajar pada yg lebih muda. Sekedar sharing, saya yg Gen X yg tinggal di kota kecil, 8 tahun lalu memutuskan resign dari perusahaan tempat saya kerja, lalu jualan online dengan belajar pada anak-anak muda. Alhamdulillah sekarang di usia saya yang hampir 50 tahun tak perlu susah susah lagi pergi pagi pulang sore gaji nggak seberapa.
Terima Kasih banyak Prof Rhenald Kasali atas informasi dari dalam dan luar negeri, insight baru mengenai dunia kerja khusus nya untuk kaum" muda, serta pesan dan nasihat untuk Generasi Z terhadap kehidupan yang terus-menerus dihadapi... Sehingga, hal ini dapat membuka mata serta pikiran untuk semuanya dalam menjalani kehidupan yang sekarang dan akan datang... 🙏🙌🤝
Sementara orang-orang bersusah payah cari kerja, ada orang dalam masuk tahun 2021 langsung jadi manajer di pertamina.... kalah karyawan lama pertaminanya yang harus meniti karir dari bawah. Itulah hebatnya punya paman nomor 1.
Trima kasih prof... sangat membuka pikiran, yg anda sampaikan sangat mahal dan berbobot. Terutama untuk kami sbg orang tua yg mempersiapkan anak untuk mandiri dan jadi pemenang dalam kehidupan.
Petani bawang merah & bawang putih , tak sekolah tinggi, berhasil ,mengerek anaknya ,ke sekolah perguruan tinggi,lulus es,1,2 & 3,susah cari kerja, pulang kampuang,membantu pak tani dan bu tani ,swasembada apel manalagi.
@@RV-fr2wfya kalau mindset nya sekolah hanya untuk cari kerja ya seperti anda pasti jawabannya, kalau mindset untuk meningkatkan kwalitas otak ya ndak rugi mas, saya lulusan teknik kimia nuklir, setelah lulus saya ndak nglamar kerja kemana2, saya langsung bikin usaha sendiri dengan modal dari tabungan saya waktu sekolah bertahun2 sambil dulu jualan online, saya bisa kok jadi insinyur untuk umkm2 yang memang butuh teknologi proses, jadi ya semua itu tergantubg mindset
Terimakasih prof, menjadi acuan untuk anak-anak saya dari sekarang dijuruskan kemana... mengingat tiap tahunnya universitas mencetak sarjana-sarjana otomatis menjadi persaingan sangat-sangat ketat.
Paparan yang sangat menarik, Prof.. Terima kasih atas informasi "mahal"-nya, sulit didapatkan di channel lain dan disampaikan dengan lugas dan jelas sekali...
betul prof , persentasi sarjana meningkat tetapi kebanyakan jurusan yang tidak dibutuhkan dunia kerja, apalagi tuk bersaing global, bahkan 80% doktor di indo adl doktor PAI, sebaliknya jurusan science, bagaiman mungkin bisa bikin pabrik prosessor comp seperti ASML kalo doktor yang ada jurusan bhs indo.
Dulu Pak Habibie wkt jadi Menristek byk menyekolahkan pemuda ke mancanegara ambil.jurusan science dan teknik mesin/penerbangan yg canggih2....tapi pulang kembali ke indonesia cuman jadi administrator krn gaada yg dikerjakan sesuai ilmunya...akhirnya pd kabur ke LN.atau ganti jurusan administrasi bisnis
Suka dg chanel Prof... Selalu menebar optimisme. Chanel sebelah malah byk ragunya. Sayang sekali klo apa yg diutarakan Prof Rhenald tak menyebarluas...😢 Jadi inget buku pertama beliau soal public speaking saat masih statusnya dosen; blm jadi Prof. Buku yg lugas, to the point dan sangat berwawasan. Sampai kini pun persis seperti isi buku tsb: menebar optimisme.
“Hidup itu bukan melulu tentang sukses, tapi bagaimana kita bisa menemukan passion untuk dapat bahagia menjalani hidup” Quote yang kalo dipahami secara dangkal bisa berbahaya 😂
Kalo sy jika kaya gitu akan minta anak saya seperti sy. Cepat ambil kursus dan kuliah lagi S1 yg banyak beririsan sama gelar sebelomnya. Jika sebelomnya udah punya gelar sarjana teknik mesin ambil lagi teknik listrik atau teknik industri. Sehingga peluang kerja lebih besar bahkan hingga level manajer senior. Kuliah enggak wajib di kampus yg mahal2 kok. Apalagi kuliah yg ke 2 sifatnya sebagai pelengkap ilmu. Kalo sy setelah punya S1 sistem informasi konsentrasi komputer akuntansi lalu kuliah lagi ambil akintansi. Insya Allah tahun depan ambil lagi S1 hukum. Ke 3 bidang yg masih tetap memiliki irisan ilmu.
@@Albumjalanjalankupembangunan infrastrustur jl di bangun di kota JKT nggak guna .rakyat miskin itu nggak cuman JKT .semua propinsi ada rakyat miskin nya
@@phansiuling5087betul.kira-kira salah pusat apa pemerintah daerah yang tidak tepat menggunakan anggaran? Contoh Banyak jembatan di daerah seharga miliaran cuma besi besi biasa.
IT itu lima tahun lalu Pak. Sudah default kompetensi bukan baru lagi. If you suggest India, sama saja mereka kompetensinya juga terpusat di satu bidang itu. Kompetensi yang dituntut masa-masa mendatang itu kompetensi sustainability seperti ilmu lingkungan, environmental economist, renewable technologies, renewable energy systems, batteries, thermal storage, bioteknologi, legal & regulatory competencies related to the environment.
Di Belanda itu terhalang banyaknya ijin. Ingin mulai usaha harus ijin, utk usaha di rumah ijin lagi, blm lagi banyaknya aturan. Istilahnya kalo di Indonesia jual gorengan di teras rumah langsung bisa jalan, kalau di Belanda hrs memulai byk liku” dulu.
@@DaikiKaito haha maap pak,, just sharing, kalo setelah kuliah pulang kampung jg masih "ok"...tdk melulu jd fulltime children or underpaid or unemploy... Even we can create job for others
I love ❤ you full bapak Rhenald,semoga Allah berikan kesehatan , bapak bisa menyampaikan ilmu kehidupan yang bermanfaat untuk kami...saya orang tua dengan 2 anak yang masih di bangku SD ,saya sudah aware dan memikirkan masa depan anak saya kedepannya nanti....dengan melihat RUclips bapak.ada pencerahan buat kami selaku orangtua dalam mempersiapkan pendidikan masa depan anak kami...
Ada benarnya ya "ajarilah anakmu bahwa keberhasilan tidak selalu dilihat pada uang/kekayaan tetapi ukuran keberhasilan adalah kebahagiaan...... full time children ortu bahagia anak bahagia
@@ariafriyanto3793 setau saya sepanjang orang itu mau kerja, jujur dan sungguh2 tidak ada yg miskin/kekurangan karena cukup atau tidak penghasilan itu adalah cara bagaimana membelanjakan rejeki itu, bijaklah dalam berbelanja beli yg dibutuhkan bukan yg diinginkan...miskin dan kaya itu masalah cara pandang dan bagaimana mensyukuri pemberian Tuhan, agar hatimu tenang itu kunci berbahagia
Bisa jadi anda belum pernah diposisi dmn seseorang yg sdh berusaha semampu mereka namun tetep saja kurang, utk makan saja kadang ngga cukup padahal sdh berusaha sekuat tenaga mencari pekerjaan.
@@ariafriyanto3793 betul, sampai sekarang saya belum menemukan orang itu...jujur, kerja keras, sungguh2....tolong suruh kontak saya apabila anda menemukan orang itu 🙏🏻
saya kena phk pas covid, dari dunia IT beralih ke perkebunan, ada hal yg harus diantisipasi oleh para pemangku permerintahan termasuk para ortu. Di desa dimana para perkerja yg bekerja dgn saya rata-rata berusia 40 hingga 60 tahun, sedangkan anak anaknya yg produktif justru sibuk dgn hp. Orang tua bekerja keras menggarap lahan uangnya habis buat memenuhi kebutuhan anak-anak yg tdk esensial, beli pulsa (buat game online), beberapa malah habis buat judi online. Sekarang sedikit sekali mereka yang muda-muda yg mau ikut menggarap lahan, lebih banyak nongkrong ga jelas ngomongin yg happening/viral di utube/medsos. Kalau mereka yg di kota besar kaya dari lahir tidak ada masalah mau menganggur, yg menyedihkan mereka yg di desa/kampung yg harusnya bekerja keras justru salah arah. Mungkin 10-15 tahun lagi bisa-bisa bukan mendapatkan generasi emas , malah lahir generasi-generasi pemalas.
Biarpun dibilang dinamika di Belanda dan Jepang stagnan, tapi hidup masyarakatnya tenang dan sejahtera. Berbanding terbalik kalau di konoha, mumet ruwet, malah ga ada tenang2nya. Kira2 pilih kehidupan yang mana? Cari keruwetan atau cari ketenangan?
Yuk Gen Z bisa jadi Profesional PROP FIRM TRADER. Gaji dari luar negeri kerja di Indonesia bisa puluhan juta per bulan sampai dengan ratusan juta perbulan. Waktu belajar dan berlatih 2 tahun. Memang tidak untuk semua orang karena ini very high skill job tapi tidak perlu latar belakang pendidikan yang tinggi. Kuncinya yg cocok di sini adalah yang suka akan belajar dan mau disiplin.
Mindset jadi pengusaha lebih bagus, jadi karyawan disebut budak korporate itu bikin Perusahaan besar jadi nggak sustain. Semua negara maju itu punya industri besar yang sustain.
Budak corporate itu padahal awalnya roasting loyalitas karyawan ke diri sendiri. Sekarang malah digunakan orang2 yang bukan karyawan untuk menanamkan mindset seolah jadi karyawan itu enggak lebih bagus ketimbang usaha sendiri hanya karena mau dipanggil bos. Padahal mereka anak buah juga enggak punya dan minim pengalaman.
Poin 4. Eksplor dunia baru byk ketemu org, dan sy coba keliling dunia dan belajar kesasar di negara lain. Dan itu menarik dan "ternyata sy mampu" serta membuka cakrawala baru. Sy sangat salut sm org india, diasporanya banyak, kondisi memang sama kaya di indo, oversupply young people, tp mereka berani keluar negeri. Mereka berani walau dg bhs inggris yg pas pasan. Knp kita engga? Di indo ga ada knp ga diluar negeri saja?
Whatever your job/profession, you should have these three components: 1. passion in what you do 2. skills to do it 3. economic benefits from what you do that enough to support living cost. Salam MMI, Mindset Mentality INTEGRITY
SALAH SATU SOLUSINYA ADALAH MULAI SEKARANG DALAM PEREKRUTAN CPNS ITU BAGI WARGA NEGARA INDONESIA YANG BERUSIA 35 TAHUN HINGGA 50 TAHUN ,,, dan lulusan baru usia 19 tahun hingga 30 tahun harus merasakan menjadi karyawan swasta dahulu ,, Bereskan ,,,
@bonstila3466 halah-halah-halah-halah-halah,,, halllaaaah,,,, pernyataanmu itu bohong,, justru di negara maju Eropa itu mengusahakan agar masyarakat yang berusia 35 tahun keatas itu harus mempunyai kemakmuran kekayaan,,, salah satu caranya yaitu memberikan mereka penghasilan tetap agar keluarga yang menjadi tanggung jawab mereka itu hidup sejahtera,,, dan anak muda negara maju itu disuruh mencari pengalaman secara mandiri terlebih dahulu,,, Makanya di negara Eropa itu pengetahuan masyarakat nya maju karena negara mendukung agar masyarakat nya mempunyai kesempatan hidup ,,, Dan jika ada yang licik maka pihak negara maju membuat propaganda yang menyesatkan dan menakuti negara lain yang umumnya adalah negara di luar Eropa agar yang diserap oleh dunia kerja itu adalah anak mudanya sehingga terjadi kompetisi agar terjadi persaingan tidak sehat di dunia kerja dan menyebabkan depresi sehingga banyak yang bunuh diri dan perbuatan kriminal,,,, Kamu pikir kami tidak tahu dengan siasat busuk negara lain??? Politik dan siasat kalian sudah bocor
@bonstila3466 halllaaaaaaah,, kamu pikir kami tidak tahu ya siasat buruk negara lain yang mempengaruhi kebijakan Indonesia agar masyarakat Indonesia tidak tumbuh makmur,,, Justru dengan memberikan kemakmuran pada usia yang mempunyai tanggung jawab keluarga itulah kuncinya negara menjadi makmur dan hidup sejahtera. Kami tahu kok siasat buruk kalian,,,
@bonstila3466 justru di usia muda misal 19 hingga 32 tahun itulah dituntut dan diajari untuk mandiri yaitu kerja mencari pengalaman di sektor swasta bahkan jika mereka usia muda punya modal dan peluang mereka bisa berwirausaha,,, jika mereka yang berwirausaha berhasil maka mereka membantu negara dalam menanggulangi masalah pengangguran dan dunia kerja suatu negara,,, Dan profesi pegawai negeri atau perekrutan pegawai negeri itu seharusnya bagi warga negara yang usia 35 tahun keatas ,,, sehingga pemerintah membantu dalam permasalahan ekonomi mereka karena di usia 30 tahun keatas itulah masyarakat mempunyai tanggung jawab terhadap keluarganya
@bonstila3466 kamu ternyata subscriber nya cewek Rusia anastasye dan cewek muslimah Spanyol yang mantan model Al canal de Paloma juga ya,,, 🤭🤭🤭🤭🤭 Aku juga,,
Sy milenial...sy memutuskan resign dari kerjaan sektor formal setelah bekerja selama 5 thn, karena banyak faktor....hingga sekarang merintis usaha mandiri, buka petshop Didaerah kampung halaman ... Biar deket dengan Ibu saya yang tinggal sendiri....
Setuju sekali dengan pandangan profesor melihat keadaan ini Saya termasuk lulusan s1 yg kembali ke desa, dan buka usaha Alhamdulillah walau baru punya 5 karyawan tp saya senang bisa menyerap tenaga kerja
Hal yang saya rasa sayang untuk Sumatera barat adalah kebanyakan orang minang itu pergi merantau keluar, sehingga provinsinya malah kekurangan tenaga muda dan tidak terbangun dengan baik. Padahal sumatera barat itu banyak yang bisa dibangun dan dikembangkan. saya dulu tumbuh dan besar di padang, dan berselang 24 tahun perkembangannya terlihat tidak banyak berubah..
Pulanglah sanak,bikin usaha di kampung. Sbnrnya ini bukan mslh Sumbar aj. Di Banten, ga pada merantau tp ga gerak jg mengembangkan usaha Krn ga tau peluangnya dimana 🙏😊
Sebenarnya karena pemuda berpikirnya dikampung peluangnya sedikit, padahal karena belum ketemu aja. Biasanya yg sukses dikampung itu awalnya karena kepepet akhirnya jalan rezekinya ketemu. Pemuda seperti itu karena memang dasarnya ada keegoisan, pikiran hedonisme, dan orangtua kurang mengarahkan anak anaknya kedepan karena memang wawasannya sempit karena rendahnya pendidikan. Pada akhirnya memang sekarang banyak juga pemuda yg berwirausaha dikampung, tetapi termasuk telat karena sudah nggak begitu muda lagi tapi masih baguslah daripada tidak sama sekali
Di Indonesia mau sehebat apa pun kalau bukan anak pejabat, ya cm dimanfaatkan Beda sama negara2 kapitalis Yang sukses yang nurut bukan yang pintar, kadang berat nurut sama orang bodoh yg jadi atasan karna nasib/keturunan
Prof Re, lapangan kerja menuntut lulusan semakin tinggi, skrg jgn lupa pengangguran jg dituntut meningkat bkn hanya S1. Dulu ortu habiskan biaya buat sekolah biar sukses, sekarang banyak anak habiskan uang ortu utk kuliah biar nganggur. Jaman saya ortu biaya kita smp S1, ortu 5 thn lagi pengahasilan kita membahagiakan mrk, skrg kuliahin smp S2 hbs berlipat2 si anak masih minta makan ke ortu.
Semoga beruntung saja lah... Syukur saya sudah bekerja 15 tahun lebih. Buat para pengangguran. Ke psikolog. Buat mind mapping. Buat perencanaan. Konseling, takut apa, anxiety bab apa, perilaku orang tua sudah sampai mana, kecewa sama apa, sakit hati pada apa, punya rencana pingin apa, dll, dll. Pengangguran kalo kelamaan, keburu kena mental, menganggap diri ga guna lah, benci Tuhan lah, pokoknya yg aneh2 mulai masuk ke pikiran. Padahal kalo dilihat, anak2 yg cacat dari lahir. Mungkin bisa membuat merasa, lumayanlah ga punya kerjaan, tapi punya kaki, atau bisa bicara, atau bisa melihat, atau ga pakai stoma, atau jantungnya ga bocor belum dijahit, kecapekan langsung masuk ICU, dll.
Salahsatu solusinya memang kerja kuliah di luar negeri tapi kalau buat perempuan masih belum terjamin keamanannya dan ortu yg kolot banyak yg nggak ngebolehin anaknya nikah sama laki-laki yg belum mapan Padahal buat mapan harus kerja Kerja di Indonesia nggak semudah itu Kerja di luar negeri harus bawa mahram sering kali, sering kali jg ortunya nggak mau ngikut ngorbanin segala kenikmatan di Indonesia tapi nggak mau ngelepasin jg buat anak laki-laki yg bisa menemani melindungi kelak Atau ya itu balik ke kampung, hidup di desa, tapi banyak boomer yg udh terlalu nyaman hidup di kota Jadi sulit jg diajak pulang kampung maupun mengikhlaskan melepaskan anaknya balik ke kampung bangun desa
Bener sebagai ortu baru saya jg memikirkan ini, apa kalau memang peluang lebih baik di luar negeri, saya harus mengikhlaskan anak saya bekerja di LN. Memikirkannya saja sdh sedih, tp kalau itu memang yg terbaik semoga bisa ikhlas 🙏
Salah satu pelajaran yg bisa saya ambil dari video ini adalah, Lebih baik kebanyakan populasi, karena sebagian orang dari populasi tersebut akan berdiaspora ke negara orang lain yg kekurangan populasi.. Dan lambat laun, Indonesia akan semakin maju..
China adalah negara yg paling jago berdiaspora, keturunannya ada di 7 benua dan 7 samudra, sampai ke pulau2 terpencil selalu ada yg namanya keturunan China, nah China bisa maju karena hal ini
Masalahnya kalau tenaga kerja kuta dianggap tenaga aseng oleh negara lain, seperti misalnya malaysia dan taiwan yg mulai membatasi tki yg masuk kesana karena dianggap kebanyakan
Kuliah pertanian sampai tamat bila kembali kampung mengembangkan ilmu tanaman macam2, sambil memberdayakan org kampung sehingga jadi suplus produk2 ,jadi wira usaha group, jadi reseach pertanian utk produk2 import dikurangi (tidak ada kolusi impotir)
Sistem holistik terbukti setara tingkat kepastiannya dengan sistem fisika, kimia dan biologi, formula standar nya merupakan interrelasi antar konsep yang didefisikan dengan jelas dan pasti. Sistem holistik iru membuat formulasi standar ISO IEC CSR tahun 2015, interrelasi antar konsep entitasnya pembangunan pedesaan, masyarakat adat, lingkungan hidup, human rigt, nasionalisme, ketaqwaan kepada tuhan YME.
Harusnya pemerintah mendorong pembukaan lahan baru di luar Pulau Jawa dengan subsidi untuk bertani supaya bisa swasembada pangan, seperti program transmigrasi zaman Eyang dulu. Karena banyak lahan pertanian dan kebun tebu sudah jadi pabrik dan rumah di Pulau Jawa, sehingga kalo mau swasembada hanya bisa dibuka lahan pertanian di pulau lain
Tanah paling subur dan ideal adalah Jawa. Luar Jawa topografi sulit, tanah gambut tidak bisa ditanami. Suharto gagal food estate di Kalimantan , malah kesalahan diulang mantunya.
Masalahnya banyak anak muda tdk mengerti bakat minat dan mental yg cocok bidang pekerjaan, shg hidup dlm khayalan sulit utk eksekusi. Ketika mrk bekerja sesuai bakat minat dan mental maka kreativitas akan tinggi krn menikmati tasted pekerjaan. Inilah yg terjadi di Indonesia IQ sgt tinggi tp EQ rendah dampaknya AQ sgt buruk,. Sedangkan utk enterpreneur perlu AQ dan EQ tinggi ditambah IQ yg bagus.
Bener pak... Banyak anak muda berasal dari desa sudah di kota. Tidak mau kembali ke desa. Lulusan pertanian.. tp tidak bisa membangun desanya. Banyak tanah pertanian di desa dijual dijadikan perumahan. Kendalanya.. anak muda ngak mau mengolah tanah pertanian punya orang tua yang diwariskan.mereka cuman pengen wira usaha .. tp pertanian padi di tinggalkan. 😢😢
Ada teman saya yang bilang capek-capek kuliah di luar udah habis Banyak biaya tapi kok pulang kampung eh saya bilang itu harusnya kalian bersyukur karena mereka punya ilmu dan udah capek-capek belajar di luar tapi masih mau mengabdi di desa atau di daerah mereka untuk mereka yang belajar agama harusnya kalian apresiasi karena tidak banyak lagi imam-imam yang mudah karena mereka banyak yang sudah tua Coba kalian lihat kalau orang tua kalian meninggal siapa yang mau menyolati dan siapa yang mau mandiin dan kafanin tentu itu harus ada dasar ilmu dan ilmu itu adalah ilmu agama Emang kalian bisa mandiin salat dikafani sendiri itu semua harus ada ilmu agama Oleh karena itu kalian harus bersyukur karena mereka mau pulang dan mengabdi apalagi mereka yang belajar agama itu sangat harus diapresiasi
Waktu saya nganggur, saya bergabung dengan komunitas di mana saya bisa mengasah soft skills di jangka panjang sambil mencari pekerjaan. Juga dapat network. Komunitas ini sudah 100 tahun umurnya tapi kurang di minati orang karena orang sukanya cepat2 dengan hasil cepat.
Sayajuga kepikiran pak untuk bekerja diluar negri. Tapi entah memgapa sangat sulit untuk beranjak dari kampung sendiri. Mungkin saya sebagai orang Sunda yg terbiasa homogen dan tak bisa jauh-jauh dari orang tua memilih menjadi self-employe seperti garap airdrop, dev coin ya pokoknya yg berkaitan dengan blockchain. Setelah modal terkumpul saya ingin menjadi enterpreneur lagi 🙏
Di Indonesia paling mayoritas loker yg berhub dgn F&B , Supir , Security itu jg bnyak yg dibawah UMR..klo kerja kantoran bs jdi 1:15 ..1 posisi direbut 15 calon pekerja
Sekedar info ya...saat ini saya berdomisili di Croatia, negara ini menjadi negara schengen di eropa sejak 2 tahun lalu. Saat ini Croatia membutuhkan lebih dari 500.000 tenaga kerja dari negara lain karena jumlah penduduk yang berusia produktif belum bisa mencukupi kebutuhan pasar tenaga kerja. Croatia saat ini menjadi negara paling mudah di antara negara schengen lain untuk mendapatkan visa kerja. Sektor yanh di butuhkan mulai dari pariwisata, industri, pertanian, jasa dll. Banyak migrant worker dari nepal dan filipina yang masuk ke negara ini. Menurut saya kaum muda di indonesia sangat kompeten bersaing dengan migrant workers yang lain. Jadi bagi siapa aja yang tertarik bekerja di negara schengen bisa mencari info agen kerja terpercaya atau kontak croatian embassy untuk mencari info lebih lanjut mengenai lowongan kerja di croatia
Salam dari Austria, 2 bulan yll saya ke Medulin ketemu 3 orang dari Bali bekerja di restoran hotel tempat saya menginap. Sedangkan banyaaaak Croatian bekerja di Austria
Kroasia negara korup dan bobrok spt ukraina, mana bisa maju
Untuk pekerja asing wajib mahir bahasa Croatia ga kak? Atau banyak lowongan yg bisa berbahasa Inggris?
Info loker croatia dari mana ya biasanya? 🙏
Info kak🙏
Summary Baris
1. Banyak Generasi Z menganggur dan melanjutkan ke S2 karena sulitnya mendapatkan pekerjaan setelah S1 (00:12).
2. Pilihan menjadi "full time children" di Tiongkok, di mana anak-anak membantu orang tua dan mendapatkan gaji dari orang tua (01:24).
3. Sektor informal di Indonesia sebagai alternatif, banyak yang bekerja di sektor informal tanpa membayar pajak (02:15).
4. Jumlah sarjana di Indonesia jauh lebih rendah dibanding negara maju, hanya 17,9% dari total populasi (03:10).
5. "Crowding event" dalam jurusan-jurusan tertentu mengakibatkan banyak lulusan yang tumpah ke sektor informal (04:22).
6. Kesulitan ekonomi di Tiongkok mengakibatkan banyak lulusan tidak bisa bekerja, sehingga banyak yang kembali ke desa dan menjadi "full time children" (05:30).
7. Konsep "full time children" di Tiongkok di mana anak-anak merawat orang tua dan melakukan pekerjaan domestik (06:45).
8. Tidak semua orang tua mampu menggaji anak-anak mereka, banyak orang tua yang berharap anak mereka menjadi pekerja di luar rumah (07:56).
9. Kewirausahaan sebagai solusi di Indonesia sejak krisis moneter 1998, wirausaha menjadi pilihan bagi banyak orang (09:08).
10. Revolusi kewirausahaan di Indonesia, banyak anak muda mendirikan startup dan bekerja di sektor digital (11:25).
11. Saran investasi dalam pendidikan di bidang yang tidak overcrowded, mengembangkan keterampilan baru di bidang IT dan algoritma (13:42).
12. Pentingnya life skills dan mentalitas juara, mengasah keterampilan hidup agar lebih kompetitif (15:10).
13. Pentingnya networking dan portfolio, membangun jejaring dan portofolio lebih penting daripada sertifikat (16:50).
14. Mulai bekerja sebelum lulus, menghindari obsolesensi skill dan meningkatkan kesiapan kerja (18:30).
15. Pekerjaan di luar negeri sebagai peluang bagi generasi Z, banyak negara mengalami kelangkaan tenaga kerja yang berkualitas (19:45).
16. Generasi Z harus melawan stigma negatif dan tetap berusaha, pentingnya memiliki ikhtiar dan adaptasi dalam menghadapi tantangan (21:05).
Cakep bang, thanks.
mantap, enak juga jadi full time children kayak Mas Gibran, disediakan pekerjaan oleh bapaknya 😭🤣
Jmn berubah tpi pendidikan tdk berubah...kelangkaan lap.kerja perlu disikapi dg penciptaan lap.kerja bgi diri kita sendiri d org.lainnya...tentunya dg bantuan internet, AI, d ide, pengetahuan, pengalaman d kemampuan...😊
Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, negara maritim, paru-paru dunia dsb seharusnya pemerintah Indonesia memfokuskan pendidikan dan lapangan pekerjaan untuk generasi muda ke sektor-sektor yang menjadi menjadi unggulan Indonesia maka Indonesia akan lebih maju dan masyarakat Indonesia juga berkembang. Bukan hanya fokus di sektor industri dan perkantoran atau digital tetapi perlu keseimbangan dalam semua sektor
Pemerintah fokus nya jual sumberdaya alam😊
Miris, negeri agraris & maritim tapi tidak bisa memenuhi kebutuhan rakyatnya sendiri
Generasi sekarang kalau bekerja di pertanian dan kelautan takut hitam kulitnya 😊😊😊
Mana mampu? Mrk tdk punya kapabilitas lantaran tdk cukup INTEGRITAS.
Agraris ? Sekarang cari lahan dimana ?
Coba negara fokus sektor pertanian peternakan, perikanan kelautan....fokus pada pembangunan yg menunjang kemakmuran.....pembangunan yg tdk terlalumendesak ditunda dulu...habisi itu orang2 rakus.....dan menghamburkan uangnya untuk bermewahan dg barang2 import yang menyedot devisa negara.....selain kerja keras kerja bersih Iringi dengan kehidupan yang religius ...inshaallah akan ada keberkahan....rakyat akan sejahtera... gemah ripah loh jinawi
Se7
anda jgn hanya koar2 pak, kehidupan tidak semudah itu. tp ada benarnya mendoakan yang terbaik.
@@dxntrcrakyat cuma bisa koar2 pak, karena yang bisa eksekusi cuma para elite
Mana ada yang mau😂
saya setuju karena 4 bidang inilah sebenarnya keunggulan indonesia kudu fokus & digenjot 4 bidang ini !! tapi org2 pemerintah kejauhan otaknya dan banyak maunya gak jelas !? keblingerr 😵😑
Akhirnya pak Rhenald ngasih 'kuliah' lg, hehe. Jujur kangen sama format yg seperti ini, drpada yg berbasis podcast (ada narasumbernya)
Jika kelas menengah hilang, kiamat bagi pemerintah karena pembayar pajak terbesar negara adalah kelas menengah. Sektor informal itu adalah survival, tidak bisa diharapkan NPWP nya.
❤klo gaji belum UMR gak wajib bayar pajak dan harus dapat bansos 😎
Gpp hilang kaum menengah, toh program prioritas pemerintah utk kaum menengah hanya mungut pajak dan iuran2 massal utk subsidi kaum miskin dan kaum kaya.
Hidup adalah tentang sukses sukses sukses, dengan mengabaikan kehidupan itu sendiri. Lebih baik jadi full time children
Butuh lapangan kerja baru, bahkan yang sudah bekerja juga rawan untuk PHK besar-besaran.
●Berantas Judi Online
●Batasi Pinjol, paylater, karena banyak masyarakat indonesia tidak memiliki kesadaran pembayaran tepat waktu.
●negara boleh mengenakan pajak, tapi belanja negara jg harus seimbang, karena uang berputar rendah sekali, sehingga ekonomi tidak berputar.
Kerja freelance bisa di lakukan, jika yang bersangkutan memiliki keahlian, untuk yang fresh graduate di anjurkan untuk masuk ke industri setidaknya memereka memiliki pembimbing dan pengalaman kerja yang baik "ETOS KERJA".
Saya sudah beberapa kali bekerja di sektor formal tapi didaerah saya sangat sulit mendapatkan gaji yg layak. Jadi saya beralih pekerjaan ke informal sebagai konten kreator dan alhamdulillah bisa punya pendapatan yg saya inginkan. Semoga temen2 bisa mendapatkan pekerjaan impian.
Mantap bang semoga sukses selalu, btw jadi sekarang penghasilannya dri akun yg ini bang?
saya jg dri SMA dah bikin konten, sekarang saya baru beberapa bulan masuk kuliah, tapi sayangnya akun pertama syakena ban thn 2022 pdhl subs dah 400k an sempet mau fokus lgi tpi masih ngedown krn udah ngasilin duit dan gobloknya gw raw/editing file nya di hapus semua seharusnya gw simpen di drive, tpi ini buat pelajaran sih, trus sekarang sya mau bikin lagi tpi sibuk bgt, di tambah itu gw lgi ada planing ngasilin duit di bidang formal, dan lgi bangun akun medsos, ni sekarang pke akun harian gw buat nonton yt dsb, krn semoet ngedown, tahun lalu iseng2 up konten random ambil di IG yg niatnya cuma ngetes algortima strategi gw naikin viewers masih bisa atau kagak dan hasilnya lumayan, meskipun dah 3 tahun vakum dri yutub.
@@the_undisputed iya bg. dari channel ini alhamdulillah udah menghasilkan. mulainya dari tahun 2022. semangat ngontennya. selama paham aturan youtube dan menghindari pelanggaran mudah2an channelnya bisa berkembang kembali.
Ini Edukasi yang bagus, Kita perlu punya banyak Orang orang seperti prof. Rheinald.
Sharing sedikit boleh ya. Lapangan Kerja sangat terkait dengan: Kompetensi pencari Kerja, Pertumbuhan Industri ( produsen) yang ramah Lingkungan, dan perlu Tujuan yang sama dari Kaum Elit, pengusaha untuk memajukan Bangsanya. Jangan mikirin Laba sendiri. Penting bagi pengusaha untuk memberikan masukan buat Kampus atau pemikir pemikir yang baik dan gagasan cemerlang. Terima kasih Prof.
Profesor juga ikut bersalah juga karena dulu mendukung rejim jokowi.
Mungkin dulu prof ini enggak menyangka juga Jokowi seperti skrg ini jln berpikirnya yg katanya dulu refolusi mental sekarg apa semuanya TDK sesuai dgn aapayg dikatakanya
@@sinisuka5255⁷
Terima kasih prof. Rhenald Kasali untuk edukasinya selama ini & jg usaha anda pada saat krismon thn 98 hingga 2006.
Sudah 3 generasi kewirausahaan atau UMKM kita berkembang dengan pesat, sekali lagi TERIMA KASIH 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Keterampilan KHUSUS & Kerja KERAS kunci sukses WIRAUSAHA anak2 muda Indonesia
Untuk yang tua-tua juga, nggak usah malu belajar pada yg lebih muda. Sekedar sharing, saya yg Gen X yg tinggal di kota kecil, 8 tahun lalu memutuskan resign dari perusahaan tempat saya kerja, lalu jualan online dengan belajar pada anak-anak muda. Alhamdulillah sekarang di usia saya yang hampir 50 tahun tak perlu susah susah lagi pergi pagi pulang sore gaji nggak seberapa.
Jualan produk apa bang?
@@faktamasmbakerajinan om.
😊😊😊
Tks prof utk suport bg generasi2 muda bangsa ini. 🙏
Terima Kasih banyak Prof Rhenald Kasali atas informasi dari dalam dan luar negeri, insight baru mengenai dunia kerja khusus nya untuk kaum" muda, serta pesan dan nasihat untuk Generasi Z terhadap kehidupan yang terus-menerus dihadapi...
Sehingga, hal ini dapat membuka mata serta pikiran untuk semuanya dalam menjalani kehidupan yang sekarang dan akan datang...
🙏🙌🤝
Mantap 👍
Gak ada yg meleset ini nasihat, sy sudah alamai ini dr 2009 pak, hampir yg bapak bicarakan sdh sy jalankan, hasilnya mmg gak main2 (versi buat sy)❤
Sementara orang-orang bersusah payah cari kerja, ada orang dalam masuk tahun 2021 langsung jadi manajer di pertamina.... kalah karyawan lama pertaminanya yang harus meniti karir dari bawah. Itulah hebatnya punya paman nomor 1.
Mungkin sdh rejeki mereka spt itu... lbh produktif kalau fokus pada rejeki sendiri saja... semangat 💪
Tambang
semangat saya terbakar setelah nonton video ini, terimakasih prof 🫡
Trima kasih prof... sangat membuka pikiran, yg anda sampaikan sangat mahal dan berbobot. Terutama untuk kami sbg orang tua yg mempersiapkan anak untuk mandiri dan jadi pemenang dalam kehidupan.
Wah, terima kasih pak share yang bagus. Membuka pandangan baru dan semangat baru. Memang semua tidak mudah tapi bisa dilakukan
Petani bawang merah & bawang putih , tak sekolah tinggi, berhasil ,mengerek anaknya ,ke sekolah perguruan tinggi,lulus es,1,2 & 3,susah cari kerja, pulang kampuang,membantu pak tani dan bu tani ,swasembada apel manalagi.
Buang duit saja sekolah sarjana, tapi akhirnya balik jadi petani lagi. Biaya kuliahnya kalo buat beli lahan sawah baru, sudah dapat berapa itu 😅
@@RV-fr2wf
Tetep ga rugi, karena kuliah itu sama dengan upgrade otak
@@RV-fr2wfya kalau mindset nya sekolah hanya untuk cari kerja ya seperti anda pasti jawabannya, kalau mindset untuk meningkatkan kwalitas otak ya ndak rugi mas, saya lulusan teknik kimia nuklir, setelah lulus saya ndak nglamar kerja kemana2, saya langsung bikin usaha sendiri dengan modal dari tabungan saya waktu sekolah bertahun2 sambil dulu jualan online, saya bisa kok jadi insinyur untuk umkm2 yang memang butuh teknologi proses, jadi ya semua itu tergantubg mindset
@@RV-fr2wfini mentalnya dunyo bukan Ugrade diri kalo ujung2 nya lbh baik buat beli bondo
@@RV-fr2wf nah ini nih contoh pemikiran PENGANGGURAN.
New generation, new challenge, new opportunity😊
sangat relate dengan kendala saya saat ini prof. merasa tertampar dengan tayangan ini. terima kasih prof.
Terimakasih banyak atas ilmu nya prof. Karena mendengar nasehat prof saya kembali semangat lagi. Salam dari Aceh 🙏🏽
Terimakasih prof, menjadi acuan untuk anak-anak saya dari sekarang dijuruskan kemana... mengingat tiap tahunnya universitas mencetak sarjana-sarjana otomatis menjadi persaingan sangat-sangat ketat.
Paparan yang sangat menarik, Prof.. Terima kasih atas informasi "mahal"-nya, sulit didapatkan di channel lain dan disampaikan dengan lugas dan jelas sekali...
Ini darurat loh ,Gen Z yg produktif , penting buat masa depan Negara ...
Sangat inspiratif,dan memberikan ilmu yang bermanfaat, terimakasih prop, semoga di memuliakan Alloh SWT 🤲🤲🤲
betul prof , persentasi sarjana meningkat tetapi kebanyakan jurusan yang tidak dibutuhkan dunia kerja, apalagi tuk bersaing global, bahkan 80% doktor di indo adl doktor PAI, sebaliknya jurusan science, bagaiman mungkin bisa bikin pabrik prosessor comp seperti ASML kalo doktor yang ada jurusan bhs indo.
Dulu Pak Habibie wkt jadi Menristek byk menyekolahkan pemuda ke mancanegara ambil.jurusan science dan teknik mesin/penerbangan yg canggih2....tapi pulang kembali ke indonesia cuman jadi administrator krn gaada yg dikerjakan sesuai ilmunya...akhirnya pd kabur ke LN.atau ganti jurusan administrasi bisnis
Suka dg chanel Prof... Selalu menebar optimisme. Chanel sebelah malah byk ragunya. Sayang sekali klo apa yg diutarakan Prof Rhenald tak menyebarluas...😢 Jadi inget buku pertama beliau soal public speaking saat masih statusnya dosen; blm jadi Prof. Buku yg lugas, to the point dan sangat berwawasan. Sampai kini pun persis seperti isi buku tsb: menebar optimisme.
“Hidup itu bukan melulu tentang sukses, tapi bagaimana kita bisa menemukan passion untuk dapat bahagia menjalani hidup”
Quote yang kalo dipahami secara dangkal bisa berbahaya 😂
Hidup seperti laryy om 😹
kalo dipahami secara mendalam gimana kasih paham donk
@@ardhianprata Sampaikan dulu menurut Bapak seperti apa, baru kemudian bertukar pikiran ya Pak.
Kalo sy jika kaya gitu akan minta anak saya seperti sy. Cepat ambil kursus dan kuliah lagi S1 yg banyak beririsan sama gelar sebelomnya. Jika sebelomnya udah punya gelar sarjana teknik mesin ambil lagi teknik listrik atau teknik industri. Sehingga peluang kerja lebih besar bahkan hingga level manajer senior.
Kuliah enggak wajib di kampus yg mahal2 kok. Apalagi kuliah yg ke 2 sifatnya sebagai pelengkap ilmu.
Kalo sy setelah punya S1 sistem informasi konsentrasi komputer akuntansi lalu kuliah lagi ambil akintansi. Insya Allah tahun depan ambil lagi S1 hukum. Ke 3 bidang yg masih tetap memiliki irisan ilmu.
Bobby Saputra : Professional son is a job, life so hard😅
Pemerintah tdk tau kemana arah bangsa ini dijalankan.
Ekonomi?
Pendidikan?!
Kesehatan?!!
Hukum ?!!!
Politik?!!!!
Budaya ?!?!
Apalagi kebahagiaan?
Pembangunan fisik/infrastruktur
@@Albumjalanjalankupembangunan infrastrustur jl di bangun di kota JKT nggak guna .rakyat miskin itu nggak cuman JKT .semua propinsi ada rakyat miskin nya
@@phansiuling5087betul.kira-kira salah pusat apa pemerintah daerah yang tidak tepat menggunakan anggaran? Contoh Banyak jembatan di daerah seharga miliaran cuma besi besi biasa.
Tahulah : untuk korupsi 😂
Palig penting SDM nya, Hukumnya Korupsinya petaninya
IT itu lima tahun lalu Pak. Sudah default kompetensi bukan baru lagi. If you suggest India, sama saja mereka kompetensinya juga terpusat di satu bidang itu. Kompetensi yang dituntut masa-masa mendatang itu kompetensi sustainability seperti ilmu lingkungan, environmental economist, renewable technologies, renewable energy systems, batteries, thermal storage, bioteknologi, legal & regulatory competencies related to the environment.
IT emng udah trlalu bnyak dan mungkin bnyak yg ikut2an si. cuma IT juga luas dan terus berkembang.
@@rahmatmwn Iya makanya itu default kompetensi alias kompetensi dasar yang harus dikuasai di semua bidang.
Di Belanda itu terhalang banyaknya ijin. Ingin mulai usaha harus ijin, utk usaha di rumah ijin lagi, blm lagi banyaknya aturan. Istilahnya kalo di Indonesia jual gorengan di teras rumah langsung bisa jalan, kalau di Belanda hrs memulai byk liku” dulu.
Iya sih tpi klo uda ada ijin di belanda ga ada pungutan macam macam dri oknum satpol atau oknum ormas😅
Harus akal-akalan hindari pungli
Gw alumni kampus yg katanya terbaik di negeri ini... Gw pulang kampung jg, mnjalankan usaha yg alhamdullillah so profitable..uang gw gede jg...
Pamernya juga gede ya
@@DaikiKaito haha maap pak,, just sharing, kalo setelah kuliah pulang kampung jg masih "ok"...tdk melulu jd fulltime children or underpaid or unemploy... Even we can create job for others
Bagus jg...tdk semua sarjana mau pulang kampung., padahal sangat menjanjikan terutama sektor pertanian
Agree Free tax ya govt...
Usaha apa bang ?
I love ❤ you full bapak Rhenald,semoga Allah berikan kesehatan , bapak bisa menyampaikan ilmu kehidupan yang bermanfaat untuk kami...saya orang tua dengan 2 anak yang masih di bangku SD ,saya sudah aware dan memikirkan masa depan anak saya kedepannya nanti....dengan melihat RUclips bapak.ada pencerahan buat kami selaku orangtua dalam mempersiapkan pendidikan masa depan anak kami...
Sebenernya pekerjaan sektor formal banyak banget pak. Cuman ada istilah "titipan oknum" disana. 😂
Orda, orang dalam ya
Ada benarnya ya "ajarilah anakmu bahwa keberhasilan tidak selalu dilihat pada uang/kekayaan tetapi ukuran keberhasilan adalah kebahagiaan...... full time children ortu bahagia anak bahagia
Kalo dalam keadaan minus dan kekurangan, apa bisa bahagia??
@@ariafriyanto3793 setau saya sepanjang orang itu mau kerja, jujur dan sungguh2 tidak ada yg miskin/kekurangan karena cukup atau tidak penghasilan itu adalah cara bagaimana membelanjakan rejeki itu, bijaklah dalam berbelanja beli yg dibutuhkan bukan yg diinginkan...miskin dan kaya itu masalah cara pandang dan bagaimana mensyukuri pemberian Tuhan, agar hatimu tenang itu kunci berbahagia
Bisa jadi anda belum pernah diposisi dmn seseorang yg sdh berusaha semampu mereka namun tetep saja kurang, utk makan saja kadang ngga cukup padahal sdh berusaha sekuat tenaga mencari pekerjaan.
@@ariafriyanto3793 betul, sampai sekarang saya belum menemukan orang itu...jujur, kerja keras, sungguh2....tolong suruh kontak saya apabila anda menemukan orang itu 🙏🏻
4:50 Wah, saya malah kepingin jadi full-time child! Meskipun mungkin saya sudah terlalu tua.
Masih mending, daripada dikamar terus main game dan nonton, makan dan tidur, subhanallah...
saya kena phk pas covid, dari dunia IT beralih ke perkebunan, ada hal yg harus diantisipasi oleh para pemangku permerintahan termasuk para ortu. Di desa dimana para perkerja yg bekerja dgn saya rata-rata berusia 40 hingga 60 tahun, sedangkan anak anaknya yg produktif justru sibuk dgn hp. Orang tua bekerja keras menggarap lahan uangnya habis buat memenuhi kebutuhan anak-anak yg tdk esensial, beli pulsa (buat game online), beberapa malah habis buat judi online. Sekarang sedikit sekali mereka yang muda-muda yg mau ikut menggarap lahan, lebih banyak nongkrong ga jelas ngomongin yg happening/viral di utube/medsos. Kalau mereka yg di kota besar kaya dari lahir tidak ada masalah mau menganggur, yg menyedihkan mereka yg di desa/kampung yg harusnya bekerja keras justru salah arah. Mungkin 10-15 tahun lagi bisa-bisa bukan mendapatkan generasi emas , malah lahir generasi-generasi pemalas.
Biarpun dibilang dinamika di Belanda dan Jepang stagnan, tapi hidup masyarakatnya tenang dan sejahtera. Berbanding terbalik kalau di konoha, mumet ruwet, malah ga ada tenang2nya. Kira2 pilih kehidupan yang mana? Cari keruwetan atau cari ketenangan?
Sama saja
Kehidupan di Belanda atau Jepang tapi sebenarnya rumit. Bekerja disana stressfull
Yuk Gen Z bisa jadi Profesional PROP FIRM TRADER. Gaji dari luar negeri kerja di Indonesia bisa puluhan juta per bulan sampai dengan ratusan juta perbulan. Waktu belajar dan berlatih 2 tahun. Memang tidak untuk semua orang karena ini very high skill job tapi tidak perlu latar belakang pendidikan yang tinggi. Kuncinya yg cocok di sini adalah yang suka akan belajar dan mau disiplin.
Caranya?
Mau
Kayak gimana itu ?
Mindset jadi pengusaha lebih bagus, jadi karyawan disebut budak korporate itu bikin Perusahaan besar jadi nggak sustain. Semua negara maju itu punya industri besar yang sustain.
Budak corporate itu padahal awalnya roasting loyalitas karyawan ke diri sendiri. Sekarang malah digunakan orang2 yang bukan karyawan untuk menanamkan mindset seolah jadi karyawan itu enggak lebih bagus ketimbang usaha sendiri hanya karena mau dipanggil bos. Padahal mereka anak buah juga enggak punya dan minim pengalaman.
Bener salah satu contoh fakultas hukum yang makin banyak lulusannya 😁
Itu dia. Lebih baik aparat hukum di swastakan saja. Toh lulusan nya banyak
Mantap prof. Terima kasih ilmu hidup nya.
Mari selalu berbuat banyak kebaikan ❤️
Menjadi profesional son adalah pekerjaan terbaik saat ini
Agree Prof. Semoga kita tidak terlena di negeri sendiri
Poin 4. Eksplor dunia baru byk ketemu org, dan sy coba keliling dunia dan belajar kesasar di negara lain. Dan itu menarik dan "ternyata sy mampu" serta membuka cakrawala baru. Sy sangat salut sm org india, diasporanya banyak, kondisi memang sama kaya di indo, oversupply young people, tp mereka berani keluar negeri. Mereka berani walau dg bhs inggris yg pas pasan. Knp kita engga? Di indo ga ada knp ga diluar negeri saja?
Menggur itu Nikmad bro ❤
Sangat menginspirasi
Mungkin ini yang disebut budak melahirkan tuannya. Kita sdh ada dipenghujung waktu. Perbanyaklah ibadah.
Terima kasih advice ya Prof.Kasali. Semoga sehat selalu.
Terima kasih Prof utk sharingnya yg sangat bermanfaat👍🙏😇
Konoha udah canggih , negara auto pilot , selama jumlah penduduk meningkat aman sentosa
Whatever your job/profession, you should have these three components:
1. passion in what you do
2. skills to do it
3. economic benefits from what you do that enough to support living cost.
Salam MMI,
Mindset
Mentality
INTEGRITY
Terima kasih Pak Reinald. Sangat mencerahkan. 🙏🙏🙏
SALAH SATU SOLUSINYA ADALAH MULAI SEKARANG DALAM PEREKRUTAN CPNS ITU BAGI WARGA NEGARA INDONESIA YANG BERUSIA 35 TAHUN HINGGA 50 TAHUN ,,, dan lulusan baru usia 19 tahun hingga 30 tahun harus merasakan menjadi karyawan swasta dahulu ,,
Bereskan ,,,
Ide cerdas, dpr harus dikasitahu ide ini
@bonstila3466 halah-halah-halah-halah-halah,,, halllaaaah,,,, pernyataanmu itu bohong,, justru di negara maju Eropa itu mengusahakan agar masyarakat yang berusia 35 tahun keatas itu harus mempunyai kemakmuran kekayaan,,, salah satu caranya yaitu memberikan mereka penghasilan tetap agar keluarga yang menjadi tanggung jawab mereka itu hidup sejahtera,,, dan anak muda negara maju itu disuruh mencari pengalaman secara mandiri terlebih dahulu,,,
Makanya di negara Eropa itu pengetahuan masyarakat nya maju karena negara mendukung agar masyarakat nya mempunyai kesempatan hidup ,,,
Dan jika ada yang licik maka pihak negara maju membuat propaganda yang menyesatkan dan menakuti negara lain yang umumnya adalah negara di luar Eropa agar yang diserap oleh dunia kerja itu adalah anak mudanya sehingga terjadi kompetisi agar terjadi persaingan tidak sehat di dunia kerja dan menyebabkan depresi sehingga banyak yang bunuh diri dan perbuatan kriminal,,,,
Kamu pikir kami tidak tahu dengan siasat busuk negara lain???
Politik dan siasat kalian sudah bocor
@bonstila3466 halllaaaaaaah,, kamu pikir kami tidak tahu ya siasat buruk negara lain yang mempengaruhi kebijakan Indonesia agar masyarakat Indonesia tidak tumbuh makmur,,,
Justru dengan memberikan kemakmuran pada usia yang mempunyai tanggung jawab keluarga itulah kuncinya negara menjadi makmur dan hidup sejahtera.
Kami tahu kok siasat buruk kalian,,,
@bonstila3466 justru di usia muda misal 19 hingga 32 tahun itulah dituntut dan diajari untuk mandiri yaitu kerja mencari pengalaman di sektor swasta bahkan jika mereka usia muda punya modal dan peluang mereka bisa berwirausaha,,, jika mereka yang berwirausaha berhasil maka mereka membantu negara dalam menanggulangi masalah pengangguran dan dunia kerja suatu negara,,,
Dan profesi pegawai negeri atau perekrutan pegawai negeri itu seharusnya bagi warga negara yang usia 35 tahun keatas ,,,
sehingga pemerintah membantu dalam permasalahan ekonomi mereka karena di usia 30 tahun keatas itulah masyarakat mempunyai tanggung jawab terhadap keluarganya
@bonstila3466 kamu ternyata subscriber nya cewek Rusia anastasye dan cewek muslimah Spanyol yang mantan model Al canal de Paloma juga ya,,,
🤭🤭🤭🤭🤭
Aku juga,,
Itu namanya revolusi mental prof. Sudah berhasil dia.
Sy milenial...sy memutuskan resign dari kerjaan sektor formal setelah bekerja selama 5 thn, karena banyak faktor....hingga sekarang merintis usaha mandiri, buka petshop Didaerah kampung halaman ...
Biar deket dengan Ibu saya yang tinggal sendiri....
Perlu berapa lama berlatih untuk bisa belajar publik speaking keren seperti Prof ya...
Pengusaha,pemodal & para calon wirausaha,prospek cipta kerja kreatif bekerja, perlu investor arif dan bijaksana.
Setuju sekali dengan pandangan profesor melihat keadaan ini
Saya termasuk lulusan s1 yg kembali ke desa, dan buka usaha
Alhamdulillah walau baru punya 5 karyawan tp saya senang bisa menyerap tenaga kerja
Keberhasilan hidup menurut Pak Moderator perlu didukung ilmu yang disertai kemampuan berkarya 👍bagi generasi muda kesuksesan mungkin suatu misteri 🤔
Hal yang saya rasa sayang untuk Sumatera barat adalah kebanyakan orang minang itu pergi merantau keluar, sehingga provinsinya malah kekurangan tenaga muda dan tidak terbangun dengan baik. Padahal sumatera barat itu banyak yang bisa dibangun dan dikembangkan. saya dulu tumbuh dan besar di padang, dan berselang 24 tahun perkembangannya terlihat tidak banyak berubah..
Pulanglah sanak,bikin usaha di kampung. Sbnrnya ini bukan mslh Sumbar aj. Di Banten, ga pada merantau tp ga gerak jg mengembangkan usaha Krn ga tau peluangnya dimana 🙏😊
Sebenarnya karena pemuda berpikirnya dikampung peluangnya sedikit, padahal karena belum ketemu aja. Biasanya yg sukses dikampung itu awalnya karena kepepet akhirnya jalan rezekinya ketemu. Pemuda seperti itu karena memang dasarnya ada keegoisan, pikiran hedonisme, dan orangtua kurang mengarahkan anak anaknya kedepan karena memang wawasannya sempit karena rendahnya pendidikan. Pada akhirnya memang sekarang banyak juga pemuda yg berwirausaha dikampung, tetapi termasuk telat karena sudah nggak begitu muda lagi tapi masih baguslah daripada tidak sama sekali
Banyak amat problem negara ya😅
Semua tempat ya kak tempatku juga anak muda ke jakarta semua
Alhamdulillah
Terimakasih prof, masukan yg baik bagi gen z..
Di Indonesia mau sehebat apa pun kalau bukan anak pejabat, ya cm dimanfaatkan
Beda sama negara2 kapitalis
Yang sukses yang nurut bukan yang pintar, kadang berat nurut sama orang bodoh yg jadi atasan karna nasib/keturunan
Waduh relate bgt 😄, pejabat juga sama modal biaya kampanye tp gk kompeten
Ini pembahasan yg mantab prof Reinaldi
Prof Re, lapangan kerja menuntut lulusan semakin tinggi, skrg jgn lupa pengangguran jg dituntut meningkat bkn hanya S1. Dulu ortu habiskan biaya buat sekolah biar sukses, sekarang banyak anak habiskan uang ortu utk kuliah biar nganggur. Jaman saya ortu biaya kita smp S1, ortu 5 thn lagi pengahasilan kita membahagiakan mrk, skrg kuliahin smp S2 hbs berlipat2 si anak masih minta makan ke ortu.
Semoga beruntung saja lah... Syukur saya sudah bekerja 15 tahun lebih. Buat para pengangguran. Ke psikolog. Buat mind mapping. Buat perencanaan. Konseling, takut apa, anxiety bab apa, perilaku orang tua sudah sampai mana, kecewa sama apa, sakit hati pada apa, punya rencana pingin apa, dll, dll. Pengangguran kalo kelamaan, keburu kena mental, menganggap diri ga guna lah, benci Tuhan lah, pokoknya yg aneh2 mulai masuk ke pikiran. Padahal kalo dilihat, anak2 yg cacat dari lahir. Mungkin bisa membuat merasa, lumayanlah ga punya kerjaan, tapi punya kaki, atau bisa bicara, atau bisa melihat, atau ga pakai stoma, atau jantungnya ga bocor belum dijahit, kecapekan langsung masuk ICU, dll.
Salahsatu solusinya memang kerja kuliah di luar negeri tapi kalau buat perempuan masih belum terjamin keamanannya dan ortu yg kolot banyak yg nggak ngebolehin anaknya nikah sama laki-laki yg belum mapan
Padahal buat mapan harus kerja
Kerja di Indonesia nggak semudah itu
Kerja di luar negeri harus bawa mahram sering kali, sering kali jg ortunya nggak mau ngikut ngorbanin segala kenikmatan di Indonesia tapi nggak mau ngelepasin jg buat anak laki-laki yg bisa menemani melindungi kelak
Atau ya itu balik ke kampung, hidup di desa, tapi banyak boomer yg udh terlalu nyaman hidup di kota
Jadi sulit jg diajak pulang kampung maupun mengikhlaskan melepaskan anaknya balik ke kampung bangun desa
Bener sebagai ortu baru saya jg memikirkan ini, apa kalau memang peluang lebih baik di luar negeri, saya harus mengikhlaskan anak saya bekerja di LN. Memikirkannya saja sdh sedih, tp kalau itu memang yg terbaik semoga bisa ikhlas 🙏
ternyata bener ada istilah full time children yg dipadorikan si bobby saputra
After all statement, I am melting on the last sincere recommendation to gen z. Like a wise dad to his own sons...
ulasan tendensius seakan dana desa itu sesuatu buat rakyat. easier said than done
Pada akhirnya rejeki diatur Allah. Salam duda. Lahir duda, mati juga duda.
FLY OVER LEMPUYANGAN
STASIUN LEMPUYANGAN YOGYAKARTA
( KELENGKUNGAN X RADIUS ) = 1
NETHERLAND 1987-1990
Kesenjangan sosial ,kesempatan,kebebasan ,pekerja ,jika bekerja di daerah selain ditempat daerah tinggal sendiri .
FYI skrg sektor informal aja d mintain NPWP om, meskipun data laporan pajak ttp bisa d manipulasi si soalnya gk ada bukti struk gaji 😁
terima kasih Prof. Rhenald atas insight dan every inspiring storiesnya. Like It
Salah satu pelajaran yg bisa saya ambil dari video ini adalah,
Lebih baik kebanyakan populasi, karena sebagian orang dari populasi tersebut akan berdiaspora ke negara orang lain yg kekurangan populasi..
Dan lambat laun, Indonesia akan semakin maju..
China adalah negara yg paling jago berdiaspora, keturunannya ada di 7 benua dan 7 samudra, sampai ke pulau2 terpencil selalu ada yg namanya keturunan China, nah China bisa maju karena hal ini
Populasi banyak kalau gak diimbangi kualitas juga percuma, apalagi visa kita lemah banget
1. Ora obah ora mamah
2. Penting dapur ngebul
3. Ilmu palugada
Cocok
TUMBUH KEMBANGKANLAH SEKTOR UMKM UNTUK KELAS EKONOMI MENENGAH KEBAWAH.
1.PERDAGANGAN
2.PEKERJAAN
3.JASA.
INSYAALLAH SUKSES UNTUK KITA SEMUA.🎉
sy setuju pemerintah serius menggarap peluang tenaga kerja luar negeri, permudah pemberangkatan ke LN dengan sistem bayar setelah dapat kerja
Masalahnya kalau tenaga kerja kuta dianggap tenaga aseng oleh negara lain, seperti misalnya malaysia dan taiwan yg mulai membatasi tki yg masuk kesana karena dianggap kebanyakan
Kuliah pertanian sampai tamat bila kembali kampung mengembangkan ilmu tanaman macam2, sambil memberdayakan org kampung sehingga jadi suplus produk2 ,jadi wira usaha group, jadi reseach pertanian utk produk2 import dikurangi (tidak ada kolusi impotir)
#Setuju dengan Bang RG, REZIM KONYOL TAK HALUSIN...
Sistem holistik terbukti setara tingkat kepastiannya dengan sistem fisika, kimia dan biologi, formula standar nya merupakan interrelasi antar konsep yang didefisikan dengan jelas dan pasti. Sistem holistik iru membuat formulasi standar ISO IEC CSR tahun 2015, interrelasi antar konsep entitasnya pembangunan pedesaan, masyarakat adat, lingkungan hidup, human rigt, nasionalisme, ketaqwaan kepada tuhan YME.
Harusnya pemerintah mendorong pembukaan lahan baru di luar Pulau Jawa dengan subsidi untuk bertani supaya bisa swasembada pangan, seperti program transmigrasi zaman Eyang dulu. Karena banyak lahan pertanian dan kebun tebu sudah jadi pabrik dan rumah di Pulau Jawa, sehingga kalo mau swasembada hanya bisa dibuka lahan pertanian di pulau lain
transmigrasi masih jalan kok brohh.. banyak loh youtuber vlog ke kampung trans
Tanah paling subur dan ideal adalah Jawa. Luar Jawa topografi sulit, tanah gambut tidak bisa ditanami. Suharto gagal food estate di Kalimantan , malah kesalahan diulang mantunya.
Masalahnya banyak anak muda tdk mengerti bakat minat dan mental yg cocok bidang pekerjaan, shg hidup dlm khayalan sulit utk eksekusi. Ketika mrk bekerja sesuai bakat minat dan mental maka kreativitas akan tinggi krn menikmati tasted pekerjaan. Inilah yg terjadi di Indonesia IQ sgt tinggi tp EQ rendah dampaknya AQ sgt buruk,. Sedangkan utk enterpreneur perlu AQ dan EQ tinggi ditambah IQ yg bagus.
Ya dieksplor secara pribadi lah. Disuapin semua?
Terima kasih.
Ini apaan sih goban??? Serius tanya
Bener pak... Banyak anak muda berasal dari desa sudah di kota. Tidak mau kembali ke desa. Lulusan pertanian.. tp tidak bisa membangun desanya. Banyak tanah pertanian di desa dijual dijadikan perumahan. Kendalanya.. anak muda ngak mau mengolah tanah pertanian punya orang tua yang diwariskan.mereka cuman pengen wira usaha .. tp pertanian padi di tinggalkan. 😢😢
Ada teman saya yang bilang capek-capek kuliah di luar udah habis Banyak biaya tapi kok pulang kampung eh saya bilang itu harusnya kalian bersyukur karena mereka punya ilmu dan udah capek-capek belajar di luar tapi masih mau mengabdi di desa atau di daerah mereka untuk mereka yang belajar agama harusnya kalian apresiasi karena tidak banyak lagi imam-imam yang mudah karena mereka banyak yang sudah tua Coba kalian lihat kalau orang tua kalian meninggal siapa yang mau menyolati dan siapa yang mau mandiin dan kafanin tentu itu harus ada dasar ilmu dan ilmu itu adalah ilmu agama Emang kalian bisa mandiin salat dikafani sendiri itu semua harus ada ilmu agama Oleh karena itu kalian harus bersyukur karena mereka mau pulang dan mengabdi apalagi mereka yang belajar agama itu sangat harus diapresiasi
Waktu saya nganggur, saya bergabung dengan komunitas di mana saya bisa mengasah soft skills di jangka panjang sambil mencari pekerjaan. Juga dapat network. Komunitas ini sudah 100 tahun umurnya tapi kurang di minati orang karena orang sukanya cepat2 dengan hasil cepat.
Sayajuga kepikiran pak untuk bekerja diluar negri. Tapi entah memgapa sangat sulit untuk beranjak dari kampung sendiri. Mungkin saya sebagai orang Sunda yg terbiasa homogen dan tak bisa jauh-jauh dari orang tua memilih menjadi self-employe seperti garap airdrop, dev coin ya pokoknya yg berkaitan dengan blockchain. Setelah modal terkumpul saya ingin menjadi enterpreneur lagi 🙏
Terima kasih proff
sangat menginspirasi, tks Prof
Di Indonesia paling mayoritas loker yg berhub dgn F&B , Supir , Security itu jg bnyak yg dibawah UMR..klo kerja kantoran bs jdi 1:15 ..1 posisi direbut 15 calon pekerja
Sales paling banyak