Video : Debat Panas antara 'Guru Gembul' dan 'Ustaz Nuruddin'

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 21 окт 2024
  • Tiyarman Gulo - Baru-baru ini, nama Guru Gembul menjadi perbincangan hangat di media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Hal ini bermula dari video debatnya yang viral dengan Ustaz Muhammad Nuruddin, di mana Ustaz Nuruddin menilai bahwa argumen yang diajukan Guru Gembul tidak memiliki dasar yang kuat. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai debat ini, latar belakang kedua tokoh, dan dampaknya terhadap masyarakat.
    Latar Belakang Debat
    Debat ini berlangsung pada tanggal 9 Oktober 2024 di Universitas Indonesia (UI) dalam sebuah diskusi terbuka yang berjudul "Bisakah Keshalehan Akidah Islam Dibuktikan Secara Ilmiah?". Acara ini mempertemukan dua sosok yang berbeda latar belakang, yaitu Ustaz Muhammad Nuruddin, seorang ulama yang mendalami ilmu akidah, dan Guru Gembul, seorang konten kreator yang sering memberikan pandangan tentang Islam dengan pendekatan yang lebih modern.
    Ustaz Nuruddin, yang merupakan lulusan Universitas Al Azhar dengan spesialisasi dalam bidang Akidah dan Filsafat, tampil percaya diri dalam debat tersebut. Ia berhasil membantah berbagai argumen yang diajukan oleh Guru Gembul, membuat momen ini viral di media sosial. Banyak netizen yang berbondong-bondong memberikan dukungan kepada Ustaz Nuruddin, menilai bahwa pemikirannya lebih mendalam dan didasari oleh referensi yang kuat.
    Kontroversi Seputar Guru Gembul
    Setelah perdebatan ini, Guru Gembul tidak hanya disorot karena argumennya dalam debat, tetapi juga karena buku yang ditulisnya berjudul 50 Muslim Paling Berpengaruh dalam Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam yang Disembunyikan. Banyak pembaca mengungkapkan kekecewaan terhadap buku tersebut, yang dianggap kurang substansial dan tidak memiliki referensi yang jelas.
    Misalnya, seorang pengguna media sosial dengan akun @famaji menyatakan, "Tadi ke toko buku, nemu buku Guru Gembul. Ternyata bukan cuma bicara tanpa referensi, nulis buku ratusan halaman ini juga nggak ada referensinya." Kritikan semakin meningkat ketika banyak yang berkomentar bahwa isi buku tidak sesuai dengan judul yang ditawarkan.
    Beberapa netizen bahkan menunjukkan bahwa gambar-gambar dalam buku tersebut tidak menyertakan sumber yang jelas. Sebagai contoh, lukisan yang diambil dari koleksi Musée de l'Histoire de France disertai keterangan yang keliru, membuat banyak orang meragukan kredibilitas Guru Gembul sebagai penulis.
    Siapa Sebenarnya Guru Gembul?
    Guru Gembul adalah seorang konten kreator asal Bandung yang dikenal luas melalui kanal RUclips-nya. Meskipun sering menuai kritik, ia memiliki jutaan penggemar dengan lebih dari 241 juta views di kanalnya yang dimulai pada 31 Maret 2019. Konten yang dihasilkannya mencakup berbagai tema, mulai dari filsafat hingga kritik terhadap sistem pendidikan di Indonesia.
    Guru Gembul memiliki latar belakang pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia. Ia juga dikenal sebagai aktivis, guru, dan kritikus, dengan berbagai penghargaan yang telah diraihnya, termasuk Silver Play Button dan Gold Play Button dari RUclips.
    Kehidupan Pribadi yang Misterius
    Identitas asli Guru Gembul masih menjadi misteri. Beberapa spekulasi mengarah kepada nama Johan Riyadi atau Jafar Rohadi, namun semua dugaan ini dibantah olehnya. Ia pernah menyatakan bahwa ia adalah seorang guru di salah satu sekolah di Bandung.
    Guru Gembul juga aktif di berbagai platform media sosial lainnya seperti Instagram dan TikTok, serta diperkirakan memiliki penghasilan bulanan yang signifikan dari konten-kontennya. Ia sering diundang sebagai pembicara dalam seminar dan workshop, membahas berbagai topik seperti dinamika pendidikan, reformasi birokrasi, dan kurikulum Merdeka Belajar.
    Dampak dari Debat dan Kontroversi
    Perdebatan antara Guru Gembul dan Ustaz Nuruddin tidak hanya mengundang perhatian publik, tetapi juga menciptakan pembelajaran yang signifikan bagi semua pihak. Banyak netizen yang mulai menyadari pentingnya argumen yang didasari oleh referensi yang kuat, terutama dalam konteks diskusi keagamaan. Ustaz Nuruddin mengingatkan bahwa berbicara mengenai agama tanpa dasar yang jelas bisa menyesatkan banyak orang.
    Di sisi lain, Guru Gembul yang dikenal dengan pendekatan yang lebih bebas dan terbuka dalam berdiskusi juga mendapatkan banyak pembelajaran dari pengalaman ini. Meskipun banyak kritik yang ditujukan kepadanya, ada juga dukungan dari para penggemar yang mengapresiasi keberaniannya dalam menyampaikan pandangan yang berbeda.
    Penutup
    Debat antara Guru Gembul dan Ustaz Muhammad Nuruddin telah membuka ruang diskusi yang lebih luas tentang bagaimana kita membahas isu-isu keagamaan dan sosial. Momen ini menekankan pentingnya pendapat yang didukung oleh referensi yang kuat dan argumentasi yang logis.
    Dalam dunia yang semakin kompleks, kemampuan untuk berdiskusi dengan baik dan saling menghargai pendapat yang berbeda sangatlah penting. Ini adalah pengingat bahwa meskipun kita memiliki pandangan yang berbeda, dialog yang konstruktif dapat membawa kita pada pemahaman yang lebih baik.***

Комментарии • 2

  • @syariefdirgantara7670
    @syariefdirgantara7670 3 дня назад

    Ust Nuruddin sendiri di forum tsb gamblang menjelaskan klo Eksistensi/keberadaan Tuhan (tema klasik perdebatan kaum Atheist vs kaum Religious) itu bisa dikaji scr ilmiah.
    Sementara Dzat hakikat Tuhan, itu sdh jelas2 dilarang oleh Agama dan disepakati oleh para ulama dari dulu, utk tdk bisa dikaji oleh akal & keilmuan manusia, krn gk akan pernah bisa mampu menjangkau hal tsb.
    Ust Nuruddin malah mempertanyakan sikap si Gembul yg bolakbalik coba2 menyeret pembahasan jadi ke soal dzat Tuhan tsb. Dengan berdalih "..menurut SAYA...ini pengertian akidah versi SAYA...." 😂
    Ribet membahas mempersoalkan hal yg sdh jelas dari ribuan tahun lalu, itu justru sikap sok ilmiah yg paling konyol.
    .

    • @syariefdirgantara7670
      @syariefdirgantara7670 3 дня назад

      Fenomena kemunculan si Gembul (yg banyak diorbitkan dibikin trending & digadang2 oleh berbagai media scr bombastis) di Indonesia, memang sdh lama jadi perhatian gw.
      Hal tsb soalnya berbanding terbalik dgn arus trend perkembangan yg terjadi di negara2 barat.
      Di negara2 barat, di tahun2 terakhir ini muncul arus trend baru :
      Gelombang berbondong2nya jadi mualaf para generasi muda barat (yg asalnya atheist ato agama lain), yang memutuskan menjadi muslim SETELAH MEREKA MELAKUKAN KAJIAN RASIONAL (diskusi, debat, riset personal) , bukannya hasil dari kawin sama muslim ato hasil digarap misionaris islam.
      Di medsos2 (terutama Tiktok) banyak video2 ttg mereka melakukakn riset personal mengkaji islam & Quran dgn memanfaatkan teknologi dan fakta2 dari sains ilmiah yg update.
      Hal tersebut justru bertolakbelakang dgn trend di Indonesia, yg kemunculan si Gembul dgn rombongan "Baraya2 Bocil" pengikutnya, yang justru arah arusnya bertolakbelakang dgn trend yg terjadi di belahan barat tsb.
      .