Ketika seluruh wahabi menyebut "SI UDIN" tp ustadz nurudin tetap menyebut mereka saudara!!! Kita semua bisa nilai siapa sebenarnya yg lebih berahlak,fakta yg jomplang ketika mereka mengatakan "mulia dengan manhaj salaf"
Semua yg beragama islam saudara bg, meskipun beda aqidah, ASWAJA Asy'ariah ga pernah mengkafirkan, selama dia menyembah Allah, berkiblat ke ka'bah, berNabi Muhammad SAW. ❤
Sebutkan satu ulama salafi yg menyebutnya "SI UDIN" kalo di akar rumput yg menyebut si Udin harusnya sampeyan tak perlu kaget krna pengikut agama NU juga banyak yg nyebut nama ulama salafi dgn ledekan misal. Si basalamah, si firanda bahkan dgn ledekan firanha dll. Ini kan terjadi di akar rumput.
@@rangga9522 kita hidup medsos,apa anda nggak liat di semua chanel wahabi,bahkan syech heri pras menyebut saudara seimannya dengan sebutan tolol,sontoloyo,sableng,apakah pantas ahlak seperti itu dipertontonkan di muka publik...yg ironisnya lagi banyak pengikut wahabi mendukungnya!!!???
Syukron ustadz utk penyampaian sikap kritis dg memberikan argumentasi dan referensi kitab yg ilmiah, seharusnya kita bisa bersikap adil dan fair dalam menilai pendapat seseorang, bagi yang malas nonton sampe tuntas silahkan baca point berikut : 😀😀 1. Pandangan tentang Tangan Allah: Syekh Utsaimin menyatakan dalam kitab Syarah Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah ketika menjumpai ayat-ayat yang mutasyabihat seperti bahwa Allah memiliki dua tangan dalam arti hakiki, tetapi tidak seperti tangan makhluk. 2. Perbedaan dengan Ahlusunah Wal Jamaah: Ahlusunah Wal Jamaah menolak pemaknaan zahir dari kata "tangan" (yad) karena dapat menyerupai sifat makhluk, bertentangan dengan prinsip tanzih (penyucian Allah). 3. Pendekatan Tafwid dan Takwil: Ahlusunah Wal Jamaah menyerahkan makna hakiki ayat-ayat mutasyabihat kepada Allah (tafwid) atau menakwilnya berdasarkan kaidah ilmu untuk menghindari tajsim (penyerupaan Allah dengan makhluk). 4. Klaim Kesepakatan Salafus Saleh: kritik disampaikan utk membantah klaim Syekh Utsaimin bahwa Salafus Saleh sepakat Allah memiliki dua tangan dalam arti hakiki. 5. Penafsiran Imam Thabari: Dalam kitab Jami’ul Bayan fi Ta’wil Ayil Qur’an (Tafsir At-Thabari), Imam Thabari menakwil kata "yad" sebagai nikmat atau kekuatan, bukan tangan dalam arti zahir. - Yadullah fauqo aidihim (QS. Al-Fath: 10) - Bal yadahu mabsutotan (QS. Al-Maidah: 64) - Wassamaa banainaha bi aydin (QS. Adz-Dzariyat: 47). 6. Bahasa Arab dan Konteks: Dalam bahasa Arab, kata "yad" dapat bermakna metaforis seperti nikmat atau kekuatan. 7. Penafsiran Ulama Lain: Tafsir Ibnu Katsir dan ulama lainnya juga tidak memaknai "tangan" Allah secara literal, melainkan sebagai simbol kehadiran, kekuatan, atau pengetahuan Allah. 8. Ajakan untuk Bersikap Kritis: Umat Islam agar bersikap kritis terhadap pandangan yang menyimpang, sembari tetap menghormati ulama yang berbeda pandangan.
Berikut adalah penjelasan berdasarkan karya Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin yang merujuk pada cetakan tertua dari kitab-kitab beliau. Penjelasan ini difokuskan pada sifat **tangan Allah** (*yadullah*) tanpa melibatkan interpretasi murid beliau. --- ### **1. Kitab *Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyyah*** (Cetakan Pertama, 1409 H/1989 M) Dalam kitab ini, Syekh al-Utsaimin membahas secara rinci sifat-sifat Allah berdasarkan nash Al-Qur'an dan Hadis. Mengenai sifat tangan Allah (*yadullah*), beliau menegaskan: > **"Yad (tangan) adalah sifat hakiki bagi Allah, sebagaimana Dia telah menetapkannya untuk diri-Nya. Kita wajib mengimaninya sebagaimana adanya tanpa melakukan tahrif (menyelewengkan makna) atau ta’thil (meniadakannya)."** Syekh al-Utsaimin juga menolak interpretasi yang memaknai *yad* sebagai kekuasaan semata. Beliau menyebutkan: > **"Pemaknaan yad sebagai kekuasaan bertentangan dengan konteks ayat seperti QS. Shad: 75 ('... yang Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku'), karena dalam bahasa Arab, kata yad tidak digunakan untuk menunjukkan kekuasaan dalam konteks seperti ini."** --- ### **2. Kitab *Al-Qawa’id Al-Mutsla* (Cetakan Pertama, 1413 H/1993 M)** Syekh al-Utsaimin menuliskan kaidah penting dalam memahami sifat-sifat Allah, termasuk sifat tangan: > **"Sifat yad bagi Allah adalah sifat yang dzatiyah, nyata, dan hakiki, yang wajib diimani tanpa menyerupakan dengan makhluk dan tanpa bertanya bagaimana sifat tersebut."** Beliau memberikan argumen tentang penggunaan kata *yad* secara literal, khususnya dalam QS. Al-Maidah: 64: > **"Bal yadahu mabsyuthataan yunfiqu kaifa yasyā’u"** > *(“Bahkan kedua tangan-Nya terbuka; Dia memberikan sebagaimana Dia kehendaki.”)* Beliau menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan kesempurnaan Allah dalam memberi dan menyanggah tuduhan Yahudi yang menyebut tangan Allah terbelenggu. Penafsiran bahwa yad berarti kekuasaan dianggap tidak sesuai dengan konteks ini. --- ### **3. Kitab *Sharh Lum’atul I’tiqad* (Cetakan Pertama, 1408 H/1988 M)** Dalam kitab ini, Syekh al-Utsaimin memberikan komentar tentang sifat-sifat Allah dengan menegaskan bahwa semua sifat Allah harus diterima sesuai nash tanpa tahrif, ta’thil, takyif, atau tamtsil. Beliau menulis: > **"Allah memiliki tangan yang sesuai dengan kebesaran-Nya, sebagaimana Dia tetapkan dalam kitab-Nya dan sabda Rasul-Nya. Kita tidak boleh menyerupakan tangan-Nya dengan tangan makhluk."** --- ### **Kutipan Penting dari Cetakan Tertua** 1. Dalam QS. Shad: 75, Syekh al-Utsaimin menekankan bahwa Allah menciptakan Adam dengan "kedua tangan-Nya," yang menunjukkan sifat tangan adalah hakiki, bukan metafora. 2. Beliau menolak pemaknaan *yad* sebagai kekuasaan semata karena tidak ada dalil sahih yang mendukung penafsiran seperti itu. 3. Prinsip utama: *bilā takyif wa bilā tamtsil* (tanpa bertanya bagaimana dan tanpa menyerupakan). --- ### **Kesimpulan** Berdasarkan cetakan tertua dari karya Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin: 1. **Tangan Allah adalah sifat hakiki** yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis, sesuai dengan pemahaman Salaf. 2. **Penolakan terhadap metafora**: Beliau menolak interpretasi bahwa *yad* berarti kekuasaan atau nikmat semata. 3. **Manhaj Salaf**: Sifat ini ditetapkan sebagaimana adanya tanpa menyerupakan dengan makhluk atau menanyakan bagaimana hakikatnya. ---
Berikut adalah penjelasan berdasarkan karya Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dengan mencantumkan tahun cetakan terbaru dari kitab-kitab beliau: --- ### **1. Kitab *Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyyah*** (Cetakan Tahun 1441 H / 2020 M) Dalam kitab ini, Syekh al-Utsaimin menjelaskan tentang sifat tangan Allah (*yadullah*) sebagai sifat dzatiyah. Beliau menulis: > **"Tangan adalah sifat yang hakiki bagi Allah, sebagaimana Dia sebutkan dalam Al-Qur'an. Kita menetapkannya tanpa tahrif (menyelewengkan makna), ta’thil (meniadakan sifat), takyif (bertanya bagaimana), atau tamtsil (menyerupakan dengan makhluk)."** Dalil yang beliau gunakan: - QS. Shad: 75 > *"Apa yang menghalangimu untuk bersujud kepada apa yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku?"* Syekh al-Utsaimin menegaskan bahwa konteks ayat ini mengindikasikan sifat tangan Allah secara literal, bukan metaforis. --- ### **2. Kitab *Al-Qawa’id Al-Mutsla fi Sifatillah wa Asma’ihi Al-Husna*** (Cetakan Tahun 1440 H / 2019 M) Kitab ini memuat kaidah utama dalam memahami nama dan sifat Allah. Dalam pembahasan sifat tangan, beliau menyatakan: > **"Tangan Allah adalah sifat dzatiyah yang harus diimani sebagaimana adanya. Tidak boleh menafsirkan yad sebagai kekuasaan atau nikmat semata kecuali jika ada dalil yang jelas."** **Dalil yang digunakan:** - QS. Al-Maidah: 64 > *"Bahkan kedua tangan-Nya terbuka; Dia memberikan sebagaimana Dia kehendaki."* Syekh al-Utsaimin mengkritik penafsiran metaforis (*majazi*) yang memalingkan makna asli kata *yad*, karena konteks ayat lebih mendukung makna literal sesuai keagungan Allah. --- ### **3. Kitab *Sharh Lum’atul I’tiqad*** (Cetakan Tahun 1442 H / 2021 M) Dalam kitab ini, Syekh al-Utsaimin menegaskan kembali kaidah Ahlus Sunnah dalam memahami sifat Allah, termasuk tangan Allah. Beliau menyatakan: > **"Tangan adalah sifat Allah yang nyata dan hakiki, tidak boleh dimaknai secara metaforis. Kita mengimaninya tanpa menyerupakan dengan makhluk dan tanpa bertanya bagaimana sifat tersebut."** Dalil tambahan yang beliau gunakan: - Hadis riwayat Muslim: > *"Sesungguhnya hati manusia berada di antara dua jari dari jari-jari Allah, Dia membolak-balikannya sesuai kehendak-Nya."* --- ### **Kesimpulan** 1. **Tangan Allah adalah sifat hakiki** yang wajib diimani sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Ini ditegaskan Syekh al-Utsaimin dalam berbagai karya tulisnya. 2. Beliau konsisten menolak penafsiran metaforis kecuali ada dalil yang mengharuskan demikian. 3. **Rujukan dan tahun cetakan:** - *Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyyah* (1441 H / 2020 M) - *Al-Qawa’id Al-Mutsla* (1440 H / 2019 M) - *Sharh Lum’atul I’tiqad* (1442 H / 2021 M) ----
tetep aja mau cetakan kitab yg tua atau muda syeikh utsaimain pemahamaman nya berbeda dgn salafus sholeh dgn pengartian hakiki dan klaim sepihak atas nama ulama salafus sholeh
Assalamuallaikum Ustad, jazakallah khair atas ilmunya.. Kami semua ahlusunnah Asy'ariyah merasa sangat senang dgn kehadiran Dai2 muda yg berani menentang ajaran S/W.. Tp di sisi lain kami jg merasa khawatir dgn keselamatan antum, krn bbrp Dai yg coba menantang mereka ada yg terluka.. Buya Arrazy misalnya, pernah hampir ditusuk oleh jama'ah nya, bersyukur saat itu pengawalnya sigap mencegah hal itu terjadi. Pesan saya sbg muhibbin Ustad Nuruddin, agar lebih hati-hati dan doa saya semoga Allah Ta'ala selalu manjaga Ustad Nuruddin dalam perjuangan dakwah memurnikan akidah ahlusunnah Asy'ariyah Maturuidiah dan terus membongkar fitnah2 dr kaum S/W.. Barakallahu fiikum 🙏
Sejak kapan asy’ariyah jdi sumber hukum??? Ahlussunnah di bawah bendera Nabi dan sahabatnya bukan yg lain,. Devinisi sumber hukum anda belum paham bagaimana brani berdakwah di sosmed seperti bg uddin
@@fadlullahfad6824Pertanyaan/pernyataan n Bid'ah itu om.....assyairah itu jelas bersumber hukum pd Al Qur'an, hadis, kiyas, dan ijma para ulama2 salaf....
@@abuazzam3007 @NanangKosim-d6i Mohon anda juga selalu croscek dari setiap pemaparan ustadz nuruddin yg menggunakan narasi bijak, lembut, tenang, baik dan cantik dalam retorika tp tersembunyi sifat dusta dan khianat..Ini justru yg paling bahayakan ummat
Masih heran sih kenapa seedemikian terang fakta kami menganggap kalian saudara tapi mau aja dipanasi kalian diaanggap kafir oleh ustadz ustadaz penuduh itu 😂😂
Ahlu sunnah berbeda dengan wahabi ataupun asy'ariyah maturidiyah, apalagi mu'tazilah..ahlu sunnah memaknai ayat mutasyabihat tanpa itsbat tan takwil..hanya tafwid..jadi kenapa harus ribut2 takwil? cukup saja ikuti ahlu sunnah generasi salaf..kita manusia terlalu rendah untuk memaknai ayat2 mutasyabihat... serahkan maknanya kepada Allah itu sendiri
@@Ardiwaniwan 𝗕𝗮𝗻𝘁𝗮𝗵𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗸𝗲𝗹𝗼𝗺𝗽𝗼𝗸 𝗮𝗵𝗹𝗶 𝘁𝗮𝗸𝘄𝗶𝗹 𝗷𝗮𝗵𝗺𝗶𝘆𝘆𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗲𝗸𝗼𝗿 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 ✍️ Imam Ahli Hadits penyusun kitab Sunan Al-Imam Abu ‘Isa At-Tirmidzi Rahimahullah (279.H) berkata, وَأَمَّا الْجَهْمِيَّةُ فَأَنْكَرَتْ هَذِهِ الرِّوَايَاتِ وَقَالُوا هَذَا تَشْبِيهٌ. وَقَدْ ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِى غَيْرِ مَوْضِعٍ مِنْ كِتَابِهِ الْيَدَ وَالسَّمْعَ وَالْبَصَرَ فَتَأَوَّلَتِ الْجَهْمِيَّةُ هَذِهِ الآيَاتِ فَفَسَّرُوهَا عَلَى غَيْرِ مَا فَسَّرَ أَهْلُ الْعِلْمِ وَقَالُوا إِنَّ اللَّهَ لَمْ يَخْلُقْ آدَمَ بِيَدِهِ. وَقَالُوا إِنَّ مَعْنَى الْيَدِ هَا هُنَا الْقُوَّةُ. Adapun Jahmiyah, mereka mengingkari riwayat semacam ini dan mengatakan orang yang menetapkannya sebagai musyabbihah, Ketika Allah Ta’ala menyebutkan di tempat yang lain dalam Al Qur’an, misalnya menyebut tangan, pendengaran dan penglihatan, Jahmiyah pun mentakwil maknanya dan mereka menafsirkannya tanpa mau mengikuti penjelasan para ulama tentang ayat² tsb. Jahmiyah malah mengatakan bahwa Allah tidaklah menciptakan Adam dengan tangan-Nya. Jahmiyah katakan bahwa makna tangan adalah kekuatan وَقَالَ إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ إِنَّمَا يَكُونُ التَّشْبِيهُ إِذَا قَالَ يَدٌ كَيَدٍ أَوْ مِثْلُ يَدٍ أَوْ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ. فَإِذَا قَالَ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ فَهَذَا التَّشْبِيهُ Ishaq bin Ibrahim mengatakan bahwa yang dimaksud tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk) adalah seperti perkataan tangan Allah seperti atau semisal tangan ini, pendengaran Allah seperti atau semisal pendengaran ini, Jika dikatakan demikian, barulah disebut tasybih. وَأَمَّا إِذَا قَالَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يَدٌ وَسَمْعٌ وَبَصَرٌ وَلاَ يَقُولُ كَيْفَ وَلاَ يَقُولُ مِثْلُ سَمْعٍ وَلاَ كَسَمْعٍ فَهَذَا لاَ يَكُونُ تَشْبِيهًا وَهُوَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ (لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ) Namun jika seseorang mengatakan sebagaimana yang Allah Ta’ala katakan bahwa Allah memiliki pendengaran, penglihatan, dan tidak dikatakan hakekatnya seperti apa, tidak dikatakan pula bahwa penglihatan Allah semisal atau seperti ini, maka ini bukanlah tasybih. Menetapkan sifat semacam itu, inilah yang dimaksudkan firman Allah Ta’ala, لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ “Allah tidak semisal dengan sesuatu pun. Allah itu Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syura: 11) (📚Al ‘Uluw, hal. 198 & Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 218-219) ✍️ Al-Imam Abul-Abbas Ahmad ibn Umar ibn Suraij Al-Bagdadi Asy-Syafi’i (Wafat : 306 H) Rahimahullah ta'ala mengatakan : ﻻ ﻧﻘﻮﻝ ﺑﺘﺄﻭﻳﻞ اﻟﻤﻌﺘﺰﻟﺔ، ﻭاﻷﺷﻌﺮﻳﺔ، ﻭاﻟﺠﻬﻤﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻠﺤﺪﺓ، ﻭاﻟﻤﺠﺴﻤﺔ، ﻭاﻟﻤﺸﺒﻬﺔ، ﻭاﻟﻜﺮاﻣﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻜﻴﻔﺔ، ﺑﻞ ﻧﻘﺒﻠﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﺄﻭﻳﻞ، ﻭﻧﺆﻣﻦ ﺑﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﻤﺜﻴﻞ، ﻭﻧﻘﻮﻝ اﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﻬﺎ ﻭاﺟﺐ، ﻭاﻟﻘﻮﻝ ﺑﻬﺎ ﺳﻨﺔ، ﻭاﺑﺘﻐﺎء ﺗﺄﻭﻳﻠﻬﺎ ﺑﺪﻋﺔ "Kami tidak berpendapat (dalam ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat Allah) dengan TAKWILNYA Mu’tazilah, Asy’ariyyah, Jahmiyyah, Mulhidah, Mujassimah, Musyabbihah, Karramiyyah, dan Mukayyifah. Bahkan kami menerimanya TANPA MENTAKWIL, beriman kepadanya tanpa tamtsil, dan kami berpendapat : beriman kepadanya adalah wajib dan berpendapat dengannya adalah sunnah, dan mencari takwilnya adalah bid’ah". (📚Ijtimã’ Al-Juyûsy Al-Islãmiyyah:119)
Ustadz tolong teruskan informasi yang sangat berharga ini teruskan menerangkan kitab kitab mereka buka terus kitab kitab mereka agar semua kita jadi tahu terang benderang
Itulah hebat ustd nuruddin ..walaupun mengkritik tetap sopan gak ada caci maki...gak menjelekkan orangnya..dan mengkritik ada rujukannya Beda sma wahabi selalu menyerang personalnya...hebat Ustad panutan
Dengan menyebut "Wahabi" saja itu sudah dari awal tujuannya buat mengolok2, sebagian kalian ini polos kebangetan guys, ngatain wahabi yang di nisbatkan pada Syekh Muhammad Bin Abdul Wahab seolah itu ajaran yang keluar dari Islam, seolah itu ajaran yang berdiri sendiri, lupa kalau di Arab itu mayoritas bermadzhab Hambali, termasuk Syekh Muhammad Bin Abdul Wahab, sebagian kalian lupa kalau yang biasa di putar murottal mp3 Syekh Sudais atau Syekh Misary Rasyid itu orang yang bermadzhab Hambali, sebagian kalian lupa bagaimana jama'ah haji/umroh di perlakukan selayaknya memperlakukan tamu dalam syari'at Islam oleh negara yang kalian sebut negara wahabi, karena kebencian sebagian kalian yang semakin dalam, hingga sebagian kalian sengaja buat fitnah & menyebarkannya, sebagian kalian lupa kalau semua akan di pertanggung jawabkan.
𝗕𝗮𝗻𝘁𝗮𝗵𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗸𝗲𝗹𝗼𝗺𝗽𝗼𝗸 𝗮𝗵𝗹𝗶 𝘁𝗮𝗸𝘄𝗶𝗹 𝗷𝗮𝗵𝗺𝗶𝘆𝘆𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗲𝗸𝗼𝗿 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 ✍️ Imam Ahli Hadits penyusun kitab Sunan Al-Imam Abu ‘Isa At-Tirmidzi Rahimahullah (279.H) berkata, وَأَمَّا الْجَهْمِيَّةُ فَأَنْكَرَتْ هَذِهِ الرِّوَايَاتِ وَقَالُوا هَذَا تَشْبِيهٌ. وَقَدْ ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِى غَيْرِ مَوْضِعٍ مِنْ كِتَابِهِ الْيَدَ وَالسَّمْعَ وَالْبَصَرَ فَتَأَوَّلَتِ الْجَهْمِيَّةُ هَذِهِ الآيَاتِ فَفَسَّرُوهَا عَلَى غَيْرِ مَا فَسَّرَ أَهْلُ الْعِلْمِ وَقَالُوا إِنَّ اللَّهَ لَمْ يَخْلُقْ آدَمَ بِيَدِهِ. وَقَالُوا إِنَّ مَعْنَى الْيَدِ هَا هُنَا الْقُوَّةُ. Adapun Jahmiyah, mereka mengingkari riwayat semacam ini dan mengatakan orang yang menetapkannya sebagai musyabbihah, Ketika Allah Ta’ala menyebutkan di tempat yang lain dalam Al Qur’an, misalnya menyebut tangan, pendengaran dan penglihatan, Jahmiyah pun mentakwil maknanya dan mereka menafsirkannya tanpa mau mengikuti penjelasan para ulama tentang ayat² tsb. Jahmiyah malah mengatakan bahwa Allah tidaklah menciptakan Adam dengan tangan-Nya. Jahmiyah katakan bahwa makna tangan adalah kekuatan وَقَالَ إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ إِنَّمَا يَكُونُ التَّشْبِيهُ إِذَا قَالَ يَدٌ كَيَدٍ أَوْ مِثْلُ يَدٍ أَوْ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ. فَإِذَا قَالَ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ فَهَذَا التَّشْبِيهُ Ishaq bin Ibrahim mengatakan bahwa yang dimaksud tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk) adalah seperti perkataan tangan Allah seperti atau semisal tangan ini, pendengaran Allah seperti atau semisal pendengaran ini, Jika dikatakan demikian, barulah disebut tasybih. وَأَمَّا إِذَا قَالَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يَدٌ وَسَمْعٌ وَبَصَرٌ وَلاَ يَقُولُ كَيْفَ وَلاَ يَقُولُ مِثْلُ سَمْعٍ وَلاَ كَسَمْعٍ فَهَذَا لاَ يَكُونُ تَشْبِيهًا وَهُوَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ (لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ) Namun jika seseorang mengatakan sebagaimana yang Allah Ta’ala katakan bahwa Allah memiliki pendengaran, penglihatan, dan tidak dikatakan hakekatnya seperti apa, tidak dikatakan pula bahwa penglihatan Allah semisal atau seperti ini, maka ini bukanlah tasybih. Menetapkan sifat semacam itu, inilah yang dimaksudkan firman Allah Ta’ala, لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ “Allah tidak semisal dengan sesuatu pun. Allah itu Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syura: 11) (📚Al ‘Uluw, hal. 198 & Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 218-219) ✍️ Al-Imam Abul-Abbas Ahmad ibn Umar ibn Suraij Al-Bagdadi Asy-Syafi’i (Wafat : 306 H) Rahimahullah ta'ala mengatakan : ﻻ ﻧﻘﻮﻝ ﺑﺘﺄﻭﻳﻞ اﻟﻤﻌﺘﺰﻟﺔ، ﻭاﻷﺷﻌﺮﻳﺔ، ﻭاﻟﺠﻬﻤﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻠﺤﺪﺓ، ﻭاﻟﻤﺠﺴﻤﺔ، ﻭاﻟﻤﺸﺒﻬﺔ، ﻭاﻟﻜﺮاﻣﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻜﻴﻔﺔ، ﺑﻞ ﻧﻘﺒﻠﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﺄﻭﻳﻞ، ﻭﻧﺆﻣﻦ ﺑﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﻤﺜﻴﻞ، ﻭﻧﻘﻮﻝ اﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﻬﺎ ﻭاﺟﺐ، ﻭاﻟﻘﻮﻝ ﺑﻬﺎ ﺳﻨﺔ، ﻭاﺑﺘﻐﺎء ﺗﺄﻭﻳﻠﻬﺎ ﺑﺪﻋﺔ "Kami tidak berpendapat (dalam ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat Allah) dengan TAKWILNYA Mu’tazilah, Asy’ariyyah, Jahmiyyah, Mulhidah, Mujassimah, Musyabbihah, Karramiyyah, dan Mukayyifah. Bahkan kami menerimanya TANPA MENTAKWIL, beriman kepadanya tanpa tamtsil, dan kami berpendapat : beriman kepadanya adalah wajib dan berpendapat dengannya adalah sunnah, dan mencari takwilnya adalah bid’ah". (📚Ijtimã’ Al-Juyûsy Al-Islãmiyyah:119)
𝗕𝗮𝗻𝘁𝗮𝗵𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗸𝗲𝗹𝗼𝗺𝗽𝗼𝗸 𝗮𝗵𝗹𝗶 𝘁𝗮𝗸𝘄𝗶𝗹 𝗷𝗮𝗵𝗺𝗶𝘆𝘆𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗲𝗸𝗼𝗿 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 ✍️ Imam Ahli Hadits penyusun kitab Sunan Al-Imam Abu ‘Isa At-Tirmidzi Rahimahullah (279.H) berkata, وَأَمَّا الْجَهْمِيَّةُ فَأَنْكَرَتْ هَذِهِ الرِّوَايَاتِ وَقَالُوا هَذَا تَشْبِيهٌ. وَقَدْ ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِى غَيْرِ مَوْضِعٍ مِنْ كِتَابِهِ الْيَدَ وَالسَّمْعَ وَالْبَصَرَ فَتَأَوَّلَتِ الْجَهْمِيَّةُ هَذِهِ الآيَاتِ فَفَسَّرُوهَا عَلَى غَيْرِ مَا فَسَّرَ أَهْلُ الْعِلْمِ وَقَالُوا إِنَّ اللَّهَ لَمْ يَخْلُقْ آدَمَ بِيَدِهِ. وَقَالُوا إِنَّ مَعْنَى الْيَدِ هَا هُنَا الْقُوَّةُ. Adapun Jahmiyah, mereka mengingkari riwayat semacam ini dan mengatakan orang yang menetapkannya sebagai musyabbihah, Ketika Allah Ta’ala menyebutkan di tempat yang lain dalam Al Qur’an, misalnya menyebut tangan, pendengaran dan penglihatan, Jahmiyah pun mentakwil maknanya dan mereka menafsirkannya tanpa mau mengikuti penjelasan para ulama tentang ayat² tsb. Jahmiyah malah mengatakan bahwa Allah tidaklah menciptakan Adam dengan tangan-Nya. Jahmiyah katakan bahwa makna tangan adalah kekuatan وَقَالَ إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ إِنَّمَا يَكُونُ التَّشْبِيهُ إِذَا قَالَ يَدٌ كَيَدٍ أَوْ مِثْلُ يَدٍ أَوْ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ. فَإِذَا قَالَ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ فَهَذَا التَّشْبِيهُ Ishaq bin Ibrahim mengatakan bahwa yang dimaksud tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk) adalah seperti perkataan tangan Allah seperti atau semisal tangan ini, pendengaran Allah seperti atau semisal pendengaran ini, Jika dikatakan demikian, barulah disebut tasybih. وَأَمَّا إِذَا قَالَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يَدٌ وَسَمْعٌ وَبَصَرٌ وَلاَ يَقُولُ كَيْفَ وَلاَ يَقُولُ مِثْلُ سَمْعٍ وَلاَ كَسَمْعٍ فَهَذَا لاَ يَكُونُ تَشْبِيهًا وَهُوَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ (لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ) Namun jika seseorang mengatakan sebagaimana yang Allah Ta’ala katakan bahwa Allah memiliki pendengaran, penglihatan, dan tidak dikatakan hakekatnya seperti apa, tidak dikatakan pula bahwa penglihatan Allah semisal atau seperti ini, maka ini bukanlah tasybih. Menetapkan sifat semacam itu, inilah yang dimaksudkan firman Allah Ta’ala, لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ “Allah tidak semisal dengan sesuatu pun. Allah itu Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syura: 11) (📚Al ‘Uluw, hal. 198 & Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 218-219) ✍️ Al-Imam Abul-Abbas Ahmad ibn Umar ibn Suraij Al-Bagdadi Asy-Syafi’i (Wafat : 306 H) Rahimahullah ta'ala mengatakan : ﻻ ﻧﻘﻮﻝ ﺑﺘﺄﻭﻳﻞ اﻟﻤﻌﺘﺰﻟﺔ، ﻭاﻷﺷﻌﺮﻳﺔ، ﻭاﻟﺠﻬﻤﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻠﺤﺪﺓ، ﻭاﻟﻤﺠﺴﻤﺔ، ﻭاﻟﻤﺸﺒﻬﺔ، ﻭاﻟﻜﺮاﻣﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻜﻴﻔﺔ، ﺑﻞ ﻧﻘﺒﻠﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﺄﻭﻳﻞ، ﻭﻧﺆﻣﻦ ﺑﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﻤﺜﻴﻞ، ﻭﻧﻘﻮﻝ اﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﻬﺎ ﻭاﺟﺐ، ﻭاﻟﻘﻮﻝ ﺑﻬﺎ ﺳﻨﺔ، ﻭاﺑﺘﻐﺎء ﺗﺄﻭﻳﻠﻬﺎ ﺑﺪﻋﺔ "Kami tidak berpendapat (dalam ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat Allah) dengan TAKWILNYA Mu’tazilah, Asy’ariyyah, Jahmiyyah, Mulhidah, Mujassimah, Musyabbihah, Karramiyyah, dan Mukayyifah. Bahkan kami menerimanya TANPA MENTAKWIL, beriman kepadanya tanpa tamtsil, dan kami berpendapat : beriman kepadanya adalah wajib dan berpendapat dengannya adalah sunnah, dan mencari takwilnya adalah bid’ah". (📚Ijtimã’ Al-Juyûsy Al-Islãmiyyah:119)
Alhamdulillah... Ustad berargumentasi dengan banyak sekali literasi kitab kitab Salaf yang ditulis juga oleh ulama2 mashur... Jadi makin mantap menyala... Makin meyakinkah
Alhamdulillah mudah dimengerti Tad, apalgi kita sbg orang tua menjelaskan ke anak tentang Allah SWT dengan di Taqwil akan lebih mudah dimengerti sehingga tidak menggambarkan wujud Allah spt mahluk ciptaanNYa. Sehat selalu Ustad...Insyaa Allah Ilmu nya akan selalu mendatangkan pahala dan manfaat🙏🙏🙏
Gmn mereka mau sadar bang, mereka berkuasa di 2 masjid suci, mekkah dan madinah…mereka kalau ga pake dalil ya bangga banggain mekkah madinah.. di pikiran saya kok bisa ya Allah amanahin 2 kota itu markaz islam di tangan mereka..padahal kan skrng zaman penuh fitnah, zaman zionis😢
@@nazhif.as1738 Mereka padahal baru 100 tahun berkuasa, sebelumnya siapa yang berkuasa? Harapan saya semoga mereka ini sedikit melek sejarah biar tahu ragam aliran yang pernah menguasai Makkah Madinah, sehingga mereka tahu dulu Syiah dan Mu'tazilah pernah menguasai juga. Ini murni masalah politik tapi entah kenapa mereka membawa masalah ini ke ranah agama. Saya juga sebel dengan tingkah mereka.
𝗠𝗮𝘇𝗵𝗮𝗯 𝗦𝗮𝗹𝗮𝗳 𝗗𝗶 𝗗𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗠𝗲𝗺𝗮𝗵𝗮𝗺𝗶 𝗡𝗮𝗺𝗮 & 𝗦𝗶𝗳𝗮𝘁 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵 𝗧𝗮'𝗮𝗹𝗮 𝗕𝗘𝗥𝗕𝗘𝗗𝗔 𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗞𝗲𝗹𝗼𝗺𝗽𝗼𝗸 𝗔𝘀𝘆'𝗮𝗿𝗶𝘆𝘆𝗮𝗵 - 𝗝𝗮𝗵𝗺𝗶𝘆𝘆𝗮𝗵, 𝗠𝘂'𝘁𝗮𝘇𝗶𝗹𝗹𝗮𝗵 𝗗𝗮𝗻 𝗣𝗮𝗿𝗮 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗲𝗸𝗼𝗿 𝗠𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮. 1⃣ Imam-nya Para Tabi'in Al-Imam Al Auza’i Rahimahullah (wafat. 175.H) berkata, أَنَّ مَذْهَبَ السَّلَفِ إِمْرَارُ آيَاتِ الصِّفَاتِ وَأَحَادِيثِهَا كَمَا جَاءَتْ مِنْ غَيْرِ تَأْوِيلٍ وَلَا تَحْرِيفٍ وَلَا تَشْبِيهٍ وَلَا تَكْيِيفٍ ، فَإِنَّ الْكَلَامَ فِي الصِّفَاتِ فَرْعٌ عَلَى الْكَلَامِ فِي الذَّاتِ الْمُقَدَّسَةِ وَقَدْ عَلِمَ الْمُسْلِمُونَ أَنَّ ذَاتَ الْبَارِي مَوْجُودَةٌ حَقِيقَةً ، لَا يُمَثَّلُ لَهَا ، وَكَذَلِكَ صَفَائُهُ تَعَالَى مَوْجُودَةٌ ، لَا يُمَثِّلُ لَهَا "Sesungguhnya madzhab salaf itu membiarkan berbagai ayat dan hadits tentang sifat sebagaimana datangnya TANPA TAKWIL, tanpa mengubahnya, tanpa menyerupainya dengan makhluk, dan tanpa bertanya bagaimana. Karena perkataan pada sifat adalah bagian dari perkataan pada dzat yang suci. Dan Kaum muslimin telah mengetahui bahwasanya Dzat Al-Baari ada SECARA HAKIKI, tidak ada yang semisal dengan DzatNya, demikian pula sifatnya Allah ﷻ ada, dan tidak ada yang semisal dengannya." 📚 Siyar A'lam An-Nubala' Juz. 6 Hal. 501 2⃣ Imam Ahli Tafsir Ibnu Jarir Ath-Thobari (w.310. H) Rahimahullahberkata, فنثبت كل هذه المعاني التي ذكرنا أنها جاءت بها الأخبار والكتاب والتنزيل على ما يعقل من حقيقة الإثبات وننفي عنه التشبيه “Maka kami tetapkan semua makna² yang kami sebutkan yang datang dari khabar, dan Kitab, dan at-tanzil (Al-Quran) atas apa yang difahami secara HAKIKI PENETAPAN serta MENAFIKAN TASYBIH. فنقول يسمع جل ثناؤه الأصوات لا بخرق في أذن ولا جارحة كجوارح بني آدم Maka kami katakan: ‘Dia mendengar -Jalla Sana uh- segala suara tanpa lubang telinga dan anggota badan seperti anggota badan bani adam. وكذلك يبصر الأشخاص ببصر لا يشبه أبصار بني آدم التي هي جوارح لهم. وله يدان ويمين وأصابع وليست جارحة ولكن يدان مبسوطتان بالنعم على الخلق لا مقبوضتان عن الخير Demikian juga Dia melihat dengan penglihatan yang tak sama dengan penglihatan bani adam yang merupakan anggota badan mereka dan Allah memiliki dua tangan, tangan kanan, jari-jari yang bukan anggota badan tetapi dua tangan yang terbuka dengan nikmat-nikmat kepada makhlukNya bukan terbelenggu daripada kebaikan. ووجه لا كجوارح الخلق من دم ولحم. ونقول يضحك إلى من شاء من خلقه ولا نقول ذلك كشر عن أسنان. ويهبط كل ليلة إلى سماء الدنيا. Dan Allah memiliki wajah yang tak sama dengan anggota tubuh makhluk yang terdiri daripada darah dan daging dan kami berkata bahwa Dia memiliki sifat tertawa kepada siapa pun yang Dia kehendaki daripada makhlukNya dan kami tidak mengatakan hal itu dengan terbuka gigi dan Dia turun ke langit dunia setiap malam”. 📚 At-Tafsir fi Ma’alim al-Din hal. 142 3⃣ Imam Al-Hafizh Ibnu Mandah (wafat. 395.H) Rahimahullah berkata, بَاب ذِكْرُ قَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ { يٰٓاِبْلِيْسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ} Bab yang menyebutkan firman Allah ﷻ : Wahai Iblis, apa yang menghalangi kamu sujud kepada (adam) yang telah Aku ciptakan dengan Tangan-Ku (QS. Shad : 75) ذِكْرُ مَا يُسْتَدَلُّ بِهِ مِنْ كَلَامِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَنَّ اللَّهَ جَلَّ وَعَزَّ خَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ بِيَدَيْنِ حَقِيقَةً Bab yang menyebutkan Apa yang ditunjukkan oleh Sabda nabi ﷺ bahwasanya Allah ﷻ menciptakan adam Alaihissalam dengan kedua tangan-Nya yang HAKIKI. (📚Radd Alal Jahmiyah Li Ibni Mandah Hal. 68) HANYA KELOMPOK JAHMIYYAH & MU'TAZILLAH serta PARA PENGEKOR SAJALAH YANG MENTAKWIL SIFAT-SIFAT ALLAH.. 4⃣ Al-Imam Ibn ‘Abdil Barr rahimahullah (Wafat: 463H) berkata: أهل السنة مجمعون على الإقرار بالصفات الواردة كلها في القرآن والسنة والإيمان بها وحملها على الحقيقة لا على المجاز إلا أنهم لا يكيفون شيئا من ذلك ولا يحدون فيه صفة محصورة وأما أهل البدع والجهمية والمعتزلة كلها والخوارج فكلهم ينكرها ولا يحمل شيئا منها على الحقيقة ويزعمون أن من أقر بها مشبه وهم عند من أثبتها نافون للمعبود والحق فيما قاله القائلون بما نطق به كتاب الله وسنة رسوله وهم أئمة الجماعة والحمد لله “Ahlus sunnah sepakat mengakui (mengimani) sifat-sifat Allah seluruhnya sebagaimana yang telah warid dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan mengimaninya serta membawanya kepada MAKNA HAKIKI bukan majaz. Tetapi mereka tidak menyatakan kaifiyat (bagaimana) sesuatu pun dari sifat-sifat tersebut dan tidak pula membatasinya dengan suatu sifat yang terbatas. Adapun ahli bid’ah, Al-Jahmiyyah, Al-Mu’tazilah seluruhnya, dan Al-Khawarij, mereka semua mengingkarinya dan TIDAK membawanya kepada MAKNA YANG HAKIKI dan mereka beranggapan bahwa siapa yang mengakui sifat-sifat Allah tersebut sebagai musyabbih (menyerupakan Allah dengan sesuatu/makhluk). Dan mereka ini di sisi Ahlus-sunnah yang menetapkan sifat-sifat Allah, adalah kaum yang menafikan Tuhan. Dan Al-Haq (kebenaran) itu bersama mereka yang mengatakan dengan apa-apa yang bersesuaian dengan Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, dan mereka adalah para imam Al-Jama’ah, Walhamdulillah.” [📚At-Tamhid lima fi Al-Muwaththa’ min Al-Ma’ani, 7/145 - Mu’asasah Al-Quthubah] 5⃣ Al-Imam Abul-Abbas Ahmad ibn Umar ibn Suraij Al-Bagdadi Asy-Syafi’i (Wafat : 306 H) rahimahullah ta'ala mengatakan : ﻻ ﻧﻘﻮﻝ ﺑﺘﺄﻭﻳﻞ اﻟﻤﻌﺘﺰﻟﺔ، ﻭاﻷﺷﻌﺮﻳﺔ، ﻭاﻟﺠﻬﻤﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻠﺤﺪﺓ، ﻭاﻟﻤﺠﺴﻤﺔ، ﻭاﻟﻤﺸﺒﻬﺔ، ﻭاﻟﻜﺮاﻣﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻜﻴﻔﺔ، ﺑﻞ ﻧﻘﺒﻠﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﺄﻭﻳﻞ، ﻭﻧﺆﻣﻦ ﺑﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﻤﺜﻴﻞ، ﻭﻧﻘﻮﻝ اﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﻬﺎ ﻭاﺟﺐ، ﻭاﻟﻘﻮﻝ ﺑﻬﺎ ﺳﻨﺔ، ﻭاﺑﺘﻐﺎء ﺗﺄﻭﻳﻠﻬﺎ ﺑﺪﻋﺔ "Kami tidak berpendapat (dalam ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat Allah) dengan TAKWILNYA Mu’tazilah, Asy’ariyyah, Jahmiyyah, Mulhidah, Mujassimah, Musyabbihah, Karramiyyah, dan Mukayyifah. Bahkan kami menerimanya TANPA MENTAKWIL, beriman kepadanya tanpa tamtsil, dan kami berpendapat : beriman kepadanya adalah wajib dan berpendapat dengannya adalah sunnah, dan mencari takwilnya adalah bid’ah". (📚Ijtimã’ Al-Juyûsy Al-Islãmiyyah:119)
Masya Allah.... Qodarallahu dengan Hadirnya Ustadz Nuruddin, Semakin jelas bahwa telah muncul Kebenaran untuk menjelaskan dan meluruskan kepada kelompok salafi wahabi kepada jalan lurus sesuai manhaj salaf.
Kami bersamamu ustzy❤❤❤ 8 tahun antum belajar di al azhar setidaknya diperhitungkan keseriusanya ilmunya,, dan kefokusan antum selama ini dalam ilmu aqidah, yg mana saya paling tau fakultas aqidah sangat susah dan ribet , tp antum sdah menyelaminya setitii demi setitik❤
Barokallohu fiik Ustadz Nuruddin, teruskan melakukan pencerahan dan semoga Alloh jaga antum dari segala keburukan dan kejahatan orang" yang benci, dengki dan hati nya tertutup karena begitu taklid nya pada pemahaman yang salah (bukan salaf).
Sy dulu hampir gila karena membaca buku judulnya aqidah 4 madzhab buku dari arab Saudi yang sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, ternyata setelah belajar agama saya baru tau kalau aqidah didalam buku itu adalah aqidahnya salafi wahabi bukan aqidah imam yang 4, sungguh terlalu si wahabi itu menjual nama-nama 4 imam madzhab, ibarat kulit luarnya aqidah nya imam yang 4, tapi isi nya ternyata aqidah Wahabi salafi, yang menyamakan Allah dengan makhluk. Untung sy ketemu ustadz pondok yang menjelaskan akhirnya tidak jadi gila. Bagaimana tidak gila kalau aqidah nya bertabrakan, ayatnya bilang Allah tidak serupa dengan sesuatu tapi kenyataannya malah diserupakan, yah pasti otak bingunglah. Tapi Setelah dijelaskan oleh ustadz aswaja akhirnya otak ku kembali plong dan tidak ada yang bertabrakan lagi. Dulu gara-gara wahabi aku membayangkan Allah seperti manusia sekarang aku tidak pernah membayangkan nya lagi, aku cukup meyakini Dia ada, maha mendengar lagi maha melihat
Oalah,ternyata klaim salafi itu cuma kedok marketing doang... Alhamdulillah jadi tercerahkan krn langsung memakai dalil nya Utsaimin bukan asumsi pribadi...
Semoga jadi renungan orang2 wahabi diindonesia, mereka mengatakan salafi mengikuti ulama salaf ternyata hanya slogan kebohongan, ngakunya pengikut ulama salaf tp yg diikuti ulama kholaf yg berseberangan dgn pendapat ulama salaf...semoga kita dilindungi dr fitnah pemahaman wahabi... aamiiin ya robb...🤲
Sering sekali Ust Nuruddin di setiap videonya menggaris bawahi kata "bukan saya yang ngomong ya" tp ttp saja mereka malah nyerang personalnya Ust Nuruddin.
Character Assassination adalah ciri umum dari sebuah Doktrin/propaganda. Hitler mampu membakar utopia rakyat jerman sbg bangsa yg Mulia lewat retorikanya. Demikian lah yg terjadi dgn Propaganda ajaran wahhabisme, penuh retorika dan jargon agamis. Menghasilkan fanatisme dan militansi sektarian serta Cultisme.
Allohhumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala Ali sayyidina Muhammad Semoga yang menonton video ini diberikan kesehatan rezeki yang lancar Amiinn Amiinn Amiinn Amiinn
Mantap ustad! Syiarkan selalu Kaidah salaf " setiap nash yang mewahmkan tasybih maka tafwidkan atau takwilkan guna menyucikan sifat Allah dari sifat makhluk
Alhamdulillah, ada ustad Nuruddin, yg mewakili kaum aswaja, yg membongkar kesalahan aqidah Wahabi, yg mana Wahabi selalu membid'ah2kan aswaja, bisa dilihat cara menyampaikan ustad Nuruddin dg akhlak, juga ilmiah, beda dg salafi Wahabi, selalu dg emosi, dan merasa dirinyalah yg paling benar yg lain salah semua.
ustadz Nuruddin tidak mewakili firqoh manapun kecuali beliau menyampaikan sesuai ulama salafusolih kalo ada kesamaan dengan pemahaman Aswaja ya disyukuri saja
Dengan ini kita jadi tau bawa akidah salafi wahabi bukan Ahlussunnah..sesuai dengan Ijma' ulama Ahlussunnah di Grozny,Chechnya yang bersepakat untuk mengeluarkan salafi wahabi dari barisan Ahlussunnah..👍👍👍
@@adindatrimaulida6855 Pertanyaan mu itu Sha Sudah TLL. Dimana = TEMPAT. 👆🏼 Ruang & WAKTU = MAHLUK *ALLAH TIDAK DI DALAM RUANG DAN WAKTU.* 👆🏼 Whby Bangga dgn kbdhn2 nya
Penjelasan yang sangat ilmiah, rujukan jelas ... beda dengan ustad wahabi yang tidak punya rujukan kecuali hanya dari ulama-ulama kholaf (abdul wahab, taimiyah, usaimin, bin baz, dkk) bukan salaf ...
Kasihan saudara2 yg tdk tau di bohongi ust2 Wahabi. Demi membenarkan doktrin Wahabi. Mereka jg sering mengubah pendapat imam sfafi'i Tp mengaku dakwah sunah.
Setuju 😢 tapi andaikan saja mrk mau membuka pemikiran mrk(kritis ) insya Allah Allah akan selamatkan dari kesesatan yang nyata, seperti para mualaf, mayoritas mrk kritis dan Alhamdulillah Allah tuntun mrk kejalan yang Lurus dan Benar Aamiin 🤲..
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin adalah ahli ilmu fikih beraliran Sunni kelahiran Unaizah, Arab Saudi, 27 Ramadhan 1347 Hijriah Sedangkan imam tobari ulama abad ke 3 hijriyah... Lebih deket mana masanya ke Rosululloh SAW... Wahabi menyebut takwil tafwid dll tdk berdasarkan hadis... Sedangkan imam tobari mentakwil ayat qur'an yang notabennya ulamak abad ke 3 hijriyah... Orang pintar bisa mikir sih tentunya...
Ustadz Nurudin menyebut saudara kita wahabi slaafi,salut sama pak ustadz tp kok beda ya dgn saudara kita mala menyebut kami sebagai ancaman merusak tauhid😂 islam./disebut musuh,ahlul bid'ah, cerminan sunnah nabi yg mana.... Yg kalian ikuti...lah sesama saudara saja mala mencela.PIKIRKAN pakai akal saudaraku
Pengucapan itu bisa saja menyebut saudara,padahal kalimat saudara itu adalah udara atau bhasa arab nya hawa,jadi dia menganggap satu udara padahal tidak mungkin sama udara Al Azar sama udara madinah
Masya Allooh... Walaupun beliau direndah-rendahkan, dihina-hina, namun beliau tetap santun, dan menyikapinya dengan akhlak mulia. SubhanAllooh... SubhanAllooh...
Enaknya dengerin penjelasan Ustad Nuruddin adalah pakai Kitab Referensi, dan referensinya ke Ulama sebelumnya, bahkan Ulama yg hidup abad 3 Hijriah, bahkan Ulama Tafsir, jadi kita tenang sebagai Umat Islam, Ahli Sunnah Wal Jamaah 😊
Barakallahu Ustadz. Teruskanlah menyebarluaskan kebenaran. Mudah2 mereka yg membenci akan segera terbuka hatinya. Allahumma shalli 'ala sayyidina muhammad, wa 'ala ali sayyidina muhammad.
Jazakallah Ustadz. Semoga Chanal ini banyak ditonton oleh pengikut salafi agar mereka sadar mereka bukanlah pengikut Ulama salaf tetapi pengikut Muhammad bin abdul wahab. dan semoga ustadz2 salafi sadar berhenti membohongi umat dan menjelaskan dari mana mereka mengambil hukum dan pendapat.
Sebenarnya ini polemik lama, namun masyaAllah nya ust Nuruddin selalu membawa kitab, bukan asal bicara, sehingga sulit bagi kaum salafi membantah beliau, barokaAllah ust Nuruddin
Alhamdulillah, seandainya para Alim bersikap seperti Ustadz Nuruddin dalam menyikapi perbedaan kritis dan jelas menggunakan data dan referensi, sepertinya khasanah keilmuan di Indonesia akan lebih maju.
Bongkat terus sampai terbuka semua kodeoknya. Buka semua rahasia tergelap mereka. Buka semua sampai terang benderang sampai semua tahu siapa mereka sebenarnya....
@LonaHanivaz : Halu... 🤭 sejak thn 2000 sampai detik ini semakin tergerus dan tdk bsa menjadi mayoritas apalagi semua doktrin kembali ke Al-Qur'an dan Hadist dan jangan taqlid terhadap Ulama tp di semua terbongkar bahwa sejati nya bukan kembali ke Al-Qur'an dan Hadist tapi harus taqlid terhadap ibn taimiyah,utsmaimin,albani,binbaz dan anak nya si wahab... sejak dini sudah terdoktrin memdustai diri sendiri dan orang lain
@@ken4rock822 Popularitas bukan tujuan utama, tujuan utama adalah kebenaran, mereka tidak pernah taqlid terhadap person seseorang mereka menerima semua bantahan selama bantahan tersebut sesuai dengan kaidah ilmu, Wallahi yang mereka kejar bukan popularitas
Barakallah ustadz Nurudin... Mengkeritik/ mengoreksi bukan berarti membenci.Justru untuk menjelaskan kpd orang awam agar lebih jelas. Berbeda dgn kelompok sebelah... bukannya mengkaunter dgn kitab dan dalil, malah marah2 dan emosi ...
Subhanallah shodaqta tadz, santai tapi pasti dakwah beliau, menanggapi orang2 yang mengedepankan emosi bukan berdasarkan literasi dan keilmuan,.orang jadi jelas mana yg harus diikuti bukan berdasarkan pendapatku, tapi beliau berdasarkan literasi ulama2 salafush Sholih.. maju terus tadz..
Perdebatan ini sebenarnya udah lamaa.. Ketika ustadz Nuruddin membahas dan meengangkat perdebatan ini, salafi Wahabi di Indonesia dan Malaysia ini seperti shock.. Seperti kebakaran jenggot.
Masya Allah, jazakumullah khairan ust atas penyampainnya, izin mengusulkan ust mengenai pembahasan isra mi'raj nabi muhammad SAW,, yang sebagian berpendapat bahwa Rasulullah menjumpai Allah saat malam isra miraj di siratul muntaha, mungkin bisa dibahs ust dan disertai referensi yang mendalam.
Ketika seluruh wahabi menyebut "SI UDIN" tp ustadz nurudin tetap menyebut mereka saudara!!! Kita semua bisa nilai siapa sebenarnya yg lebih berahlak,fakta yg jomplang ketika mereka mengatakan "mulia dengan manhaj salaf"
Semua yg beragama islam saudara bg, meskipun beda aqidah, ASWAJA Asy'ariah ga pernah mengkafirkan, selama dia menyembah Allah, berkiblat ke ka'bah, berNabi Muhammad SAW. ❤
Sebutkan satu ulama salafi yg menyebutnya "SI UDIN" kalo di akar rumput yg menyebut si Udin harusnya sampeyan tak perlu kaget krna pengikut agama NU juga banyak yg nyebut nama ulama salafi dgn ledekan misal. Si basalamah, si firanda bahkan dgn ledekan firanha dll. Ini kan terjadi di akar rumput.
Betul,islam itu bkn milik satu kelompok,kita besar bkn atas kelompok tp kita besar atas nama islam!!!!
@@rangga9522 kita hidup medsos,apa anda nggak liat di semua chanel wahabi,bahkan syech heri pras menyebut saudara seimannya dengan sebutan tolol,sontoloyo,sableng,apakah pantas ahlak seperti itu dipertontonkan di muka publik...yg ironisnya lagi banyak pengikut wahabi mendukungnya!!!???
Apalagi bayi Wahabi Hery pR⁴s
Syukron ustadz utk penyampaian sikap kritis dg memberikan argumentasi dan referensi kitab yg ilmiah, seharusnya kita bisa bersikap adil dan fair dalam menilai pendapat seseorang, bagi yang malas nonton sampe tuntas silahkan baca point berikut : 😀😀
1. Pandangan tentang Tangan Allah: Syekh Utsaimin menyatakan dalam kitab Syarah Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah ketika menjumpai ayat-ayat yang mutasyabihat seperti bahwa Allah memiliki dua tangan dalam arti hakiki, tetapi tidak seperti tangan makhluk.
2. Perbedaan dengan Ahlusunah Wal Jamaah: Ahlusunah Wal Jamaah menolak pemaknaan zahir dari kata "tangan" (yad) karena dapat menyerupai sifat makhluk, bertentangan dengan prinsip tanzih (penyucian Allah).
3. Pendekatan Tafwid dan Takwil: Ahlusunah Wal Jamaah menyerahkan makna hakiki ayat-ayat mutasyabihat kepada Allah (tafwid) atau menakwilnya berdasarkan kaidah ilmu untuk menghindari tajsim (penyerupaan Allah dengan makhluk).
4. Klaim Kesepakatan Salafus Saleh: kritik disampaikan utk membantah klaim Syekh Utsaimin bahwa Salafus Saleh sepakat Allah memiliki dua tangan dalam arti hakiki.
5. Penafsiran Imam Thabari: Dalam kitab Jami’ul Bayan fi Ta’wil Ayil Qur’an (Tafsir At-Thabari), Imam Thabari menakwil kata "yad" sebagai nikmat atau kekuatan, bukan tangan dalam arti zahir.
- Yadullah fauqo aidihim (QS. Al-Fath: 10)
- Bal yadahu mabsutotan (QS. Al-Maidah: 64)
- Wassamaa banainaha bi aydin (QS. Adz-Dzariyat: 47).
6. Bahasa Arab dan Konteks: Dalam bahasa Arab, kata "yad" dapat bermakna metaforis seperti nikmat atau kekuatan.
7. Penafsiran Ulama Lain: Tafsir Ibnu Katsir dan ulama lainnya juga tidak memaknai "tangan" Allah secara literal, melainkan sebagai simbol kehadiran, kekuatan, atau pengetahuan Allah.
8. Ajakan untuk Bersikap Kritis: Umat Islam agar bersikap kritis terhadap pandangan yang menyimpang, sembari tetap menghormati ulama yang berbeda pandangan.
Berikut adalah penjelasan berdasarkan karya Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin yang merujuk pada cetakan tertua dari kitab-kitab beliau. Penjelasan ini difokuskan pada sifat **tangan Allah** (*yadullah*) tanpa melibatkan interpretasi murid beliau.
---
### **1. Kitab *Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyyah*** (Cetakan Pertama, 1409 H/1989 M)
Dalam kitab ini, Syekh al-Utsaimin membahas secara rinci sifat-sifat Allah berdasarkan nash Al-Qur'an dan Hadis. Mengenai sifat tangan Allah (*yadullah*), beliau menegaskan:
> **"Yad (tangan) adalah sifat hakiki bagi Allah, sebagaimana Dia telah menetapkannya untuk diri-Nya. Kita wajib mengimaninya sebagaimana adanya tanpa melakukan tahrif (menyelewengkan makna) atau ta’thil (meniadakannya)."**
Syekh al-Utsaimin juga menolak interpretasi yang memaknai *yad* sebagai kekuasaan semata. Beliau menyebutkan:
> **"Pemaknaan yad sebagai kekuasaan bertentangan dengan konteks ayat seperti QS. Shad: 75 ('... yang Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku'), karena dalam bahasa Arab, kata yad tidak digunakan untuk menunjukkan kekuasaan dalam konteks seperti ini."**
---
### **2. Kitab *Al-Qawa’id Al-Mutsla* (Cetakan Pertama, 1413 H/1993 M)**
Syekh al-Utsaimin menuliskan kaidah penting dalam memahami sifat-sifat Allah, termasuk sifat tangan:
> **"Sifat yad bagi Allah adalah sifat yang dzatiyah, nyata, dan hakiki, yang wajib diimani tanpa menyerupakan dengan makhluk dan tanpa bertanya bagaimana sifat tersebut."**
Beliau memberikan argumen tentang penggunaan kata *yad* secara literal, khususnya dalam QS. Al-Maidah: 64:
> **"Bal yadahu mabsyuthataan yunfiqu kaifa yasyā’u"**
> *(“Bahkan kedua tangan-Nya terbuka; Dia memberikan sebagaimana Dia kehendaki.”)*
Beliau menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan kesempurnaan Allah dalam memberi dan menyanggah tuduhan Yahudi yang menyebut tangan Allah terbelenggu. Penafsiran bahwa yad berarti kekuasaan dianggap tidak sesuai dengan konteks ini.
---
### **3. Kitab *Sharh Lum’atul I’tiqad* (Cetakan Pertama, 1408 H/1988 M)**
Dalam kitab ini, Syekh al-Utsaimin memberikan komentar tentang sifat-sifat Allah dengan menegaskan bahwa semua sifat Allah harus diterima sesuai nash tanpa tahrif, ta’thil, takyif, atau tamtsil. Beliau menulis:
> **"Allah memiliki tangan yang sesuai dengan kebesaran-Nya, sebagaimana Dia tetapkan dalam kitab-Nya dan sabda Rasul-Nya. Kita tidak boleh menyerupakan tangan-Nya dengan tangan makhluk."**
---
### **Kutipan Penting dari Cetakan Tertua**
1. Dalam QS. Shad: 75, Syekh al-Utsaimin menekankan bahwa Allah menciptakan Adam dengan "kedua tangan-Nya," yang menunjukkan sifat tangan adalah hakiki, bukan metafora.
2. Beliau menolak pemaknaan *yad* sebagai kekuasaan semata karena tidak ada dalil sahih yang mendukung penafsiran seperti itu.
3. Prinsip utama: *bilā takyif wa bilā tamtsil* (tanpa bertanya bagaimana dan tanpa menyerupakan).
---
### **Kesimpulan**
Berdasarkan cetakan tertua dari karya Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin:
1. **Tangan Allah adalah sifat hakiki** yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis, sesuai dengan pemahaman Salaf.
2. **Penolakan terhadap metafora**: Beliau menolak interpretasi bahwa *yad* berarti kekuasaan atau nikmat semata.
3. **Manhaj Salaf**: Sifat ini ditetapkan sebagaimana adanya tanpa menyerupakan dengan makhluk atau menanyakan bagaimana hakikatnya.
---
Berikut adalah penjelasan berdasarkan karya Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dengan mencantumkan tahun cetakan terbaru dari kitab-kitab beliau:
---
### **1. Kitab *Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyyah*** (Cetakan Tahun 1441 H / 2020 M)
Dalam kitab ini, Syekh al-Utsaimin menjelaskan tentang sifat tangan Allah (*yadullah*) sebagai sifat dzatiyah. Beliau menulis:
> **"Tangan adalah sifat yang hakiki bagi Allah, sebagaimana Dia sebutkan dalam Al-Qur'an. Kita menetapkannya tanpa tahrif (menyelewengkan makna), ta’thil (meniadakan sifat), takyif (bertanya bagaimana), atau tamtsil (menyerupakan dengan makhluk)."**
Dalil yang beliau gunakan:
- QS. Shad: 75
> *"Apa yang menghalangimu untuk bersujud kepada apa yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku?"*
Syekh al-Utsaimin menegaskan bahwa konteks ayat ini mengindikasikan sifat tangan Allah secara literal, bukan metaforis.
---
### **2. Kitab *Al-Qawa’id Al-Mutsla fi Sifatillah wa Asma’ihi Al-Husna*** (Cetakan Tahun 1440 H / 2019 M)
Kitab ini memuat kaidah utama dalam memahami nama dan sifat Allah. Dalam pembahasan sifat tangan, beliau menyatakan:
> **"Tangan Allah adalah sifat dzatiyah yang harus diimani sebagaimana adanya. Tidak boleh menafsirkan yad sebagai kekuasaan atau nikmat semata kecuali jika ada dalil yang jelas."**
**Dalil yang digunakan:**
- QS. Al-Maidah: 64
> *"Bahkan kedua tangan-Nya terbuka; Dia memberikan sebagaimana Dia kehendaki."*
Syekh al-Utsaimin mengkritik penafsiran metaforis (*majazi*) yang memalingkan makna asli kata *yad*, karena konteks ayat lebih mendukung makna literal sesuai keagungan Allah.
---
### **3. Kitab *Sharh Lum’atul I’tiqad*** (Cetakan Tahun 1442 H / 2021 M)
Dalam kitab ini, Syekh al-Utsaimin menegaskan kembali kaidah Ahlus Sunnah dalam memahami sifat Allah, termasuk tangan Allah. Beliau menyatakan:
> **"Tangan adalah sifat Allah yang nyata dan hakiki, tidak boleh dimaknai secara metaforis. Kita mengimaninya tanpa menyerupakan dengan makhluk dan tanpa bertanya bagaimana sifat tersebut."**
Dalil tambahan yang beliau gunakan:
- Hadis riwayat Muslim:
> *"Sesungguhnya hati manusia berada di antara dua jari dari jari-jari Allah, Dia membolak-balikannya sesuai kehendak-Nya."*
---
### **Kesimpulan**
1. **Tangan Allah adalah sifat hakiki** yang wajib diimani sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Ini ditegaskan Syekh al-Utsaimin dalam berbagai karya tulisnya.
2. Beliau konsisten menolak penafsiran metaforis kecuali ada dalil yang mengharuskan demikian.
3. **Rujukan dan tahun cetakan:**
- *Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyyah* (1441 H / 2020 M)
- *Al-Qawa’id Al-Mutsla* (1440 H / 2019 M)
- *Sharh Lum’atul I’tiqad* (1442 H / 2021 M)
----
point nomor 7, jadi ibnu katsir pun juga mentakwil ya... ?
Kesalahannya tangan hakiki seperti yg anda cantumkan@@tirjayanto
tetep aja mau cetakan kitab yg tua atau muda syeikh utsaimain pemahamaman nya berbeda dgn salafus sholeh dgn pengartian hakiki dan klaim sepihak atas nama ulama salafus sholeh
Assalamuallaikum Ustad, jazakallah khair atas ilmunya.. Kami semua ahlusunnah Asy'ariyah merasa sangat senang dgn kehadiran Dai2 muda yg berani menentang ajaran S/W.. Tp di sisi lain kami jg merasa khawatir dgn keselamatan antum, krn bbrp Dai yg coba menantang mereka ada yg terluka.. Buya Arrazy misalnya, pernah hampir ditusuk oleh jama'ah nya, bersyukur saat itu pengawalnya sigap mencegah hal itu terjadi. Pesan saya sbg muhibbin Ustad Nuruddin, agar lebih hati-hati dan doa saya semoga Allah Ta'ala selalu manjaga Ustad Nuruddin dalam perjuangan dakwah memurnikan akidah ahlusunnah Asy'ariyah Maturuidiah dan terus membongkar fitnah2 dr kaum S/W.. Barakallahu fiikum 🙏
Darimana ceritanya aqidah Asy'ariah Maturidiyah itu sebagai Ahlussunnah Wal Jamaah? Coba jelaskan!
@ trs antum beraqidah Mu'tazillah gt? Yang menyatakan bahwa Qur'an itu adalah mahluk?
Sejak kapan asy’ariyah jdi sumber hukum???
Ahlussunnah di bawah bendera Nabi dan sahabatnya bukan yg lain,.
Devinisi sumber hukum anda belum paham bagaimana brani berdakwah di sosmed seperti bg uddin
@@fadlullahfad6824Pertanyaan/pernyataan n Bid'ah itu om.....assyairah itu jelas bersumber hukum pd Al Qur'an, hadis, kiyas, dan ijma para ulama2 salaf....
@@fadlullahfad6824 antum siapa bisa apa berani mengkeritik asy'arinyah
Klw pengen keritik apalagi debat antum Punya argumen/punya dalil/punya kitab/hadits/al Qur'an??klw pengen keritik haru ada dalil jangan cuman omdo
Ustadz Nuruddin Hafidzahullah menjelaskan dgn Hujjah yg Jelas.. Penjelasan yg mencerahkan Ummat.. JazakAllah khoir Ustadz..
Beda dengan da' i sebelah,
@masruhan9178 Betul..
@@abuazzam3007 @NanangKosim-d6i
Mohon anda juga selalu croscek dari setiap pemaparan ustadz nuruddin yg menggunakan narasi bijak, lembut, tenang, baik dan cantik dalam retorika tp tersembunyi sifat dusta dan khianat..Ini justru yg paling bahayakan ummat
Preeeeetttt😂😂😂😂@@Ibrahim-h2h
@@Fakihcoolman preeeeet adalah ungkapan bobot ilmu anda
Meskipun beliau mengkritik salafi wahabi tetep menyebut panggilan saudara kita 😍😍😍😍😍
Kita emg se udara bang😂😂
Lah kami malah sholat di imami lulusan lirboyo, gimana tuh? 😂😂😂
Masih heran sih kenapa seedemikian terang fakta kami menganggap kalian saudara tapi mau aja dipanasi kalian diaanggap kafir oleh ustadz ustadaz penuduh itu 😂😂
Ya betul karena kita sama2 masih dalam Islam artinya kita bersaudara.
@@Bongkarin tadz udin untuk adab TOP lah, kalau Hery prass kurang adab nya walaupun yg di utarakan benar.
Luar biasa ketelitian UN menemukan referensi yg sgt kuat dan sahih.❤❤❤
Ahlu sunnah berbeda dengan wahabi ataupun asy'ariyah maturidiyah, apalagi mu'tazilah..ahlu sunnah memaknai ayat mutasyabihat tanpa itsbat tan takwil..hanya tafwid..jadi kenapa harus ribut2 takwil? cukup saja ikuti ahlu sunnah generasi salaf..kita manusia terlalu rendah untuk memaknai ayat2 mutasyabihat... serahkan maknanya kepada Allah itu sendiri
Mari jaga ust. Nuruddin. Smga Allah jaga ulama kita
ruclips.net/video/hc72D0HHfFg/видео.htmlsi=cJc0uZVy2lR5iIW0
Aamiin yra.
@@Ardiwaniwan
𝗕𝗮𝗻𝘁𝗮𝗵𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗸𝗲𝗹𝗼𝗺𝗽𝗼𝗸 𝗮𝗵𝗹𝗶 𝘁𝗮𝗸𝘄𝗶𝗹 𝗷𝗮𝗵𝗺𝗶𝘆𝘆𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗲𝗸𝗼𝗿 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮
✍️ Imam Ahli Hadits penyusun kitab Sunan Al-Imam Abu ‘Isa At-Tirmidzi Rahimahullah (279.H) berkata,
وَأَمَّا الْجَهْمِيَّةُ فَأَنْكَرَتْ هَذِهِ الرِّوَايَاتِ وَقَالُوا هَذَا تَشْبِيهٌ. وَقَدْ ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِى غَيْرِ مَوْضِعٍ مِنْ كِتَابِهِ الْيَدَ وَالسَّمْعَ وَالْبَصَرَ فَتَأَوَّلَتِ الْجَهْمِيَّةُ هَذِهِ الآيَاتِ فَفَسَّرُوهَا عَلَى غَيْرِ مَا فَسَّرَ أَهْلُ الْعِلْمِ وَقَالُوا إِنَّ اللَّهَ لَمْ يَخْلُقْ آدَمَ بِيَدِهِ. وَقَالُوا إِنَّ مَعْنَى الْيَدِ هَا هُنَا الْقُوَّةُ.
Adapun Jahmiyah, mereka mengingkari riwayat semacam ini dan mengatakan orang yang menetapkannya sebagai musyabbihah, Ketika Allah Ta’ala menyebutkan di tempat yang lain dalam Al Qur’an, misalnya menyebut tangan, pendengaran dan penglihatan, Jahmiyah pun mentakwil maknanya dan mereka menafsirkannya tanpa mau mengikuti penjelasan para ulama tentang ayat² tsb. Jahmiyah malah mengatakan bahwa Allah tidaklah menciptakan Adam dengan tangan-Nya. Jahmiyah katakan bahwa makna tangan adalah kekuatan
وَقَالَ إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ إِنَّمَا يَكُونُ التَّشْبِيهُ إِذَا قَالَ يَدٌ كَيَدٍ أَوْ مِثْلُ يَدٍ أَوْ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ. فَإِذَا قَالَ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ فَهَذَا التَّشْبِيهُ
Ishaq bin Ibrahim mengatakan bahwa yang dimaksud tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk) adalah seperti perkataan tangan Allah seperti atau semisal tangan ini, pendengaran Allah seperti atau semisal pendengaran ini, Jika dikatakan demikian, barulah disebut tasybih.
وَأَمَّا إِذَا قَالَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يَدٌ وَسَمْعٌ وَبَصَرٌ وَلاَ يَقُولُ كَيْفَ وَلاَ يَقُولُ مِثْلُ سَمْعٍ وَلاَ كَسَمْعٍ فَهَذَا لاَ يَكُونُ تَشْبِيهًا وَهُوَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ (لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ )
Namun jika seseorang mengatakan sebagaimana yang Allah Ta’ala katakan bahwa Allah memiliki pendengaran, penglihatan, dan tidak dikatakan hakekatnya seperti apa, tidak dikatakan pula bahwa penglihatan Allah semisal atau seperti ini, maka ini bukanlah tasybih. Menetapkan sifat semacam itu, inilah yang dimaksudkan firman Allah Ta’ala,
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Allah tidak semisal dengan sesuatu pun. Allah itu Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syura: 11)
(📚Al ‘Uluw, hal. 198 & Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 218-219)
✍️ Al-Imam Abul-Abbas Ahmad ibn Umar ibn Suraij Al-Bagdadi Asy-Syafi’i (Wafat : 306 H) Rahimahullah ta'ala mengatakan :
ﻻ ﻧﻘﻮﻝ ﺑﺘﺄﻭﻳﻞ اﻟﻤﻌﺘﺰﻟﺔ، ﻭاﻷﺷﻌﺮﻳﺔ، ﻭاﻟﺠﻬﻤﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻠﺤﺪﺓ، ﻭاﻟﻤﺠﺴﻤﺔ، ﻭاﻟﻤﺸﺒﻬﺔ، ﻭاﻟﻜﺮاﻣﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻜﻴﻔﺔ، ﺑﻞ ﻧﻘﺒﻠﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﺄﻭﻳﻞ، ﻭﻧﺆﻣﻦ ﺑﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﻤﺜﻴﻞ، ﻭﻧﻘﻮﻝ اﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﻬﺎ ﻭاﺟﺐ، ﻭاﻟﻘﻮﻝ ﺑﻬﺎ ﺳﻨﺔ، ﻭاﺑﺘﻐﺎء ﺗﺄﻭﻳﻠﻬﺎ ﺑﺪﻋﺔ
"Kami tidak berpendapat (dalam ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat Allah) dengan TAKWILNYA Mu’tazilah, Asy’ariyyah, Jahmiyyah, Mulhidah, Mujassimah, Musyabbihah, Karramiyyah, dan Mukayyifah.
Bahkan kami menerimanya TANPA MENTAKWIL, beriman kepadanya tanpa tamtsil, dan kami berpendapat : beriman kepadanya adalah wajib dan berpendapat dengannya adalah sunnah, dan mencari takwilnya adalah bid’ah".
(📚Ijtimã’ Al-Juyûsy Al-Islãmiyyah:119)
Ustadz tolong teruskan informasi yang sangat berharga ini teruskan menerangkan kitab kitab mereka buka terus kitab kitab mereka agar semua kita jadi tahu terang benderang
ruclips.net/video/hc72D0HHfFg/видео.htmlsi=cJc0uZVy2lR5iIW0
Itulah hebat ustd nuruddin ..walaupun mengkritik tetap sopan gak ada caci maki...gak menjelekkan orangnya..dan mengkritik ada rujukannya
Beda sma wahabi selalu menyerang personalnya...hebat
Ustad panutan
Kalo orang menyerang personal itu artinya ga bisa membantah dengan argumen,itu hal yang sudah dimaklumi..😅😅
Dengan menyebut "Wahabi" saja itu sudah dari awal tujuannya buat mengolok2, sebagian kalian ini polos kebangetan guys, ngatain wahabi yang di nisbatkan pada Syekh Muhammad Bin Abdul Wahab seolah itu ajaran yang keluar dari Islam, seolah itu ajaran yang berdiri sendiri, lupa kalau di Arab itu mayoritas bermadzhab Hambali, termasuk Syekh Muhammad Bin Abdul Wahab, sebagian kalian lupa kalau yang biasa di putar murottal mp3 Syekh Sudais atau Syekh Misary Rasyid itu orang yang bermadzhab Hambali, sebagian kalian lupa bagaimana jama'ah haji/umroh di perlakukan selayaknya memperlakukan tamu dalam syari'at Islam oleh negara yang kalian sebut negara wahabi, karena kebencian sebagian kalian yang semakin dalam, hingga sebagian kalian sengaja buat fitnah & menyebarkannya, sebagian kalian lupa kalau semua akan di pertanggung jawabkan.
𝗕𝗮𝗻𝘁𝗮𝗵𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗸𝗲𝗹𝗼𝗺𝗽𝗼𝗸 𝗮𝗵𝗹𝗶 𝘁𝗮𝗸𝘄𝗶𝗹 𝗷𝗮𝗵𝗺𝗶𝘆𝘆𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗲𝗸𝗼𝗿 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮
✍️ Imam Ahli Hadits penyusun kitab Sunan Al-Imam Abu ‘Isa At-Tirmidzi Rahimahullah (279.H) berkata,
وَأَمَّا الْجَهْمِيَّةُ فَأَنْكَرَتْ هَذِهِ الرِّوَايَاتِ وَقَالُوا هَذَا تَشْبِيهٌ. وَقَدْ ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِى غَيْرِ مَوْضِعٍ مِنْ كِتَابِهِ الْيَدَ وَالسَّمْعَ وَالْبَصَرَ فَتَأَوَّلَتِ الْجَهْمِيَّةُ هَذِهِ الآيَاتِ فَفَسَّرُوهَا عَلَى غَيْرِ مَا فَسَّرَ أَهْلُ الْعِلْمِ وَقَالُوا إِنَّ اللَّهَ لَمْ يَخْلُقْ آدَمَ بِيَدِهِ. وَقَالُوا إِنَّ مَعْنَى الْيَدِ هَا هُنَا الْقُوَّةُ.
Adapun Jahmiyah, mereka mengingkari riwayat semacam ini dan mengatakan orang yang menetapkannya sebagai musyabbihah, Ketika Allah Ta’ala menyebutkan di tempat yang lain dalam Al Qur’an, misalnya menyebut tangan, pendengaran dan penglihatan, Jahmiyah pun mentakwil maknanya dan mereka menafsirkannya tanpa mau mengikuti penjelasan para ulama tentang ayat² tsb. Jahmiyah malah mengatakan bahwa Allah tidaklah menciptakan Adam dengan tangan-Nya. Jahmiyah katakan bahwa makna tangan adalah kekuatan
وَقَالَ إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ إِنَّمَا يَكُونُ التَّشْبِيهُ إِذَا قَالَ يَدٌ كَيَدٍ أَوْ مِثْلُ يَدٍ أَوْ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ. فَإِذَا قَالَ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ فَهَذَا التَّشْبِيهُ
Ishaq bin Ibrahim mengatakan bahwa yang dimaksud tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk) adalah seperti perkataan tangan Allah seperti atau semisal tangan ini, pendengaran Allah seperti atau semisal pendengaran ini, Jika dikatakan demikian, barulah disebut tasybih.
وَأَمَّا إِذَا قَالَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يَدٌ وَسَمْعٌ وَبَصَرٌ وَلاَ يَقُولُ كَيْفَ وَلاَ يَقُولُ مِثْلُ سَمْعٍ وَلاَ كَسَمْعٍ فَهَذَا لاَ يَكُونُ تَشْبِيهًا وَهُوَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ (لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ )
Namun jika seseorang mengatakan sebagaimana yang Allah Ta’ala katakan bahwa Allah memiliki pendengaran, penglihatan, dan tidak dikatakan hakekatnya seperti apa, tidak dikatakan pula bahwa penglihatan Allah semisal atau seperti ini, maka ini bukanlah tasybih. Menetapkan sifat semacam itu, inilah yang dimaksudkan firman Allah Ta’ala,
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Allah tidak semisal dengan sesuatu pun. Allah itu Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syura: 11)
(📚Al ‘Uluw, hal. 198 & Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 218-219)
✍️ Al-Imam Abul-Abbas Ahmad ibn Umar ibn Suraij Al-Bagdadi Asy-Syafi’i (Wafat : 306 H) Rahimahullah ta'ala mengatakan :
ﻻ ﻧﻘﻮﻝ ﺑﺘﺄﻭﻳﻞ اﻟﻤﻌﺘﺰﻟﺔ، ﻭاﻷﺷﻌﺮﻳﺔ، ﻭاﻟﺠﻬﻤﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻠﺤﺪﺓ، ﻭاﻟﻤﺠﺴﻤﺔ، ﻭاﻟﻤﺸﺒﻬﺔ، ﻭاﻟﻜﺮاﻣﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻜﻴﻔﺔ، ﺑﻞ ﻧﻘﺒﻠﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﺄﻭﻳﻞ، ﻭﻧﺆﻣﻦ ﺑﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﻤﺜﻴﻞ، ﻭﻧﻘﻮﻝ اﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﻬﺎ ﻭاﺟﺐ، ﻭاﻟﻘﻮﻝ ﺑﻬﺎ ﺳﻨﺔ، ﻭاﺑﺘﻐﺎء ﺗﺄﻭﻳﻠﻬﺎ ﺑﺪﻋﺔ
"Kami tidak berpendapat (dalam ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat Allah) dengan TAKWILNYA Mu’tazilah, Asy’ariyyah, Jahmiyyah, Mulhidah, Mujassimah, Musyabbihah, Karramiyyah, dan Mukayyifah.
Bahkan kami menerimanya TANPA MENTAKWIL, beriman kepadanya tanpa tamtsil, dan kami berpendapat : beriman kepadanya adalah wajib dan berpendapat dengannya adalah sunnah, dan mencari takwilnya adalah bid’ah".
(📚Ijtimã’ Al-Juyûsy Al-Islãmiyyah:119)
𝗕𝗮𝗻𝘁𝗮𝗵𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗸𝗲𝗹𝗼𝗺𝗽𝗼𝗸 𝗮𝗵𝗹𝗶 𝘁𝗮𝗸𝘄𝗶𝗹 𝗷𝗮𝗵𝗺𝗶𝘆𝘆𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗲𝗸𝗼𝗿 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮
✍️ Imam Ahli Hadits penyusun kitab Sunan Al-Imam Abu ‘Isa At-Tirmidzi Rahimahullah (279.H) berkata,
وَأَمَّا الْجَهْمِيَّةُ فَأَنْكَرَتْ هَذِهِ الرِّوَايَاتِ وَقَالُوا هَذَا تَشْبِيهٌ. وَقَدْ ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِى غَيْرِ مَوْضِعٍ مِنْ كِتَابِهِ الْيَدَ وَالسَّمْعَ وَالْبَصَرَ فَتَأَوَّلَتِ الْجَهْمِيَّةُ هَذِهِ الآيَاتِ فَفَسَّرُوهَا عَلَى غَيْرِ مَا فَسَّرَ أَهْلُ الْعِلْمِ وَقَالُوا إِنَّ اللَّهَ لَمْ يَخْلُقْ آدَمَ بِيَدِهِ. وَقَالُوا إِنَّ مَعْنَى الْيَدِ هَا هُنَا الْقُوَّةُ.
Adapun Jahmiyah, mereka mengingkari riwayat semacam ini dan mengatakan orang yang menetapkannya sebagai musyabbihah, Ketika Allah Ta’ala menyebutkan di tempat yang lain dalam Al Qur’an, misalnya menyebut tangan, pendengaran dan penglihatan, Jahmiyah pun mentakwil maknanya dan mereka menafsirkannya tanpa mau mengikuti penjelasan para ulama tentang ayat² tsb. Jahmiyah malah mengatakan bahwa Allah tidaklah menciptakan Adam dengan tangan-Nya. Jahmiyah katakan bahwa makna tangan adalah kekuatan
وَقَالَ إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ إِنَّمَا يَكُونُ التَّشْبِيهُ إِذَا قَالَ يَدٌ كَيَدٍ أَوْ مِثْلُ يَدٍ أَوْ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ. فَإِذَا قَالَ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ فَهَذَا التَّشْبِيهُ
Ishaq bin Ibrahim mengatakan bahwa yang dimaksud tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk) adalah seperti perkataan tangan Allah seperti atau semisal tangan ini, pendengaran Allah seperti atau semisal pendengaran ini, Jika dikatakan demikian, barulah disebut tasybih.
وَأَمَّا إِذَا قَالَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يَدٌ وَسَمْعٌ وَبَصَرٌ وَلاَ يَقُولُ كَيْفَ وَلاَ يَقُولُ مِثْلُ سَمْعٍ وَلاَ كَسَمْعٍ فَهَذَا لاَ يَكُونُ تَشْبِيهًا وَهُوَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ (لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ )
Namun jika seseorang mengatakan sebagaimana yang Allah Ta’ala katakan bahwa Allah memiliki pendengaran, penglihatan, dan tidak dikatakan hakekatnya seperti apa, tidak dikatakan pula bahwa penglihatan Allah semisal atau seperti ini, maka ini bukanlah tasybih. Menetapkan sifat semacam itu, inilah yang dimaksudkan firman Allah Ta’ala,
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Allah tidak semisal dengan sesuatu pun. Allah itu Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syura: 11)
(📚Al ‘Uluw, hal. 198 & Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 218-219)
✍️ Al-Imam Abul-Abbas Ahmad ibn Umar ibn Suraij Al-Bagdadi Asy-Syafi’i (Wafat : 306 H) Rahimahullah ta'ala mengatakan :
ﻻ ﻧﻘﻮﻝ ﺑﺘﺄﻭﻳﻞ اﻟﻤﻌﺘﺰﻟﺔ، ﻭاﻷﺷﻌﺮﻳﺔ، ﻭاﻟﺠﻬﻤﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻠﺤﺪﺓ، ﻭاﻟﻤﺠﺴﻤﺔ، ﻭاﻟﻤﺸﺒﻬﺔ، ﻭاﻟﻜﺮاﻣﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻜﻴﻔﺔ، ﺑﻞ ﻧﻘﺒﻠﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﺄﻭﻳﻞ، ﻭﻧﺆﻣﻦ ﺑﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﻤﺜﻴﻞ، ﻭﻧﻘﻮﻝ اﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﻬﺎ ﻭاﺟﺐ، ﻭاﻟﻘﻮﻝ ﺑﻬﺎ ﺳﻨﺔ، ﻭاﺑﺘﻐﺎء ﺗﺄﻭﻳﻠﻬﺎ ﺑﺪﻋﺔ
"Kami tidak berpendapat (dalam ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat Allah) dengan TAKWILNYA Mu’tazilah, Asy’ariyyah, Jahmiyyah, Mulhidah, Mujassimah, Musyabbihah, Karramiyyah, dan Mukayyifah.
Bahkan kami menerimanya TANPA MENTAKWIL, beriman kepadanya tanpa tamtsil, dan kami berpendapat : beriman kepadanya adalah wajib dan berpendapat dengannya adalah sunnah, dan mencari takwilnya adalah bid’ah".
(📚Ijtimã’ Al-Juyûsy Al-Islãmiyyah:119)
Alhamdulillah... Ustad berargumentasi dengan banyak sekali literasi kitab kitab Salaf yang ditulis juga oleh ulama2 mashur... Jadi makin mantap menyala... Makin meyakinkah
Penjelasan ustadz Nuruddin sangat bijaksana dan mudah dipahami. Sehat dan semangat selalu ustadz.
Alhamdulillah mudah dimengerti Tad, apalgi kita sbg orang tua menjelaskan ke anak tentang Allah SWT dengan di Taqwil akan lebih mudah dimengerti sehingga tidak menggambarkan wujud Allah spt mahluk ciptaanNYa. Sehat selalu Ustad...Insyaa Allah Ilmu nya akan selalu mendatangkan pahala dan manfaat🙏🙏🙏
Alhamdulillah..ada ustadz muda yg cerdas, jujur, dan lugas dalam memaparkan ilmu pengetahuaan..
Alhamdulillah terimakasih Syaikh Muhammad Nuruddin.
Terus bongkar kekeliruan kaum mujassimah biar mereka cepat sadar dan tobat. Aamiin.
Aamiin 🤲
ruclips.net/video/9HtL2e0d0xo/видео.htmlsi=zMfK5EKAz6H7NjbK
Gmn mereka mau sadar bang, mereka berkuasa di 2 masjid suci, mekkah dan madinah…mereka kalau ga pake dalil ya bangga banggain mekkah madinah.. di pikiran saya kok bisa ya Allah amanahin 2 kota itu markaz islam di tangan mereka..padahal kan skrng zaman penuh fitnah, zaman zionis😢
@@nazhif.as1738 Sudah skenario Allah SWT kayaknya. Sekarang sudah akhir zaman puncak.
@@nazhif.as1738 Mereka padahal baru 100 tahun berkuasa, sebelumnya siapa yang berkuasa?
Harapan saya semoga mereka ini sedikit melek sejarah biar tahu ragam aliran yang pernah menguasai Makkah Madinah, sehingga mereka tahu dulu Syiah dan Mu'tazilah pernah menguasai juga.
Ini murni masalah politik tapi entah kenapa mereka membawa masalah ini ke ranah agama. Saya juga sebel dengan tingkah mereka.
LANJUTKAN USTADZ,MENYALAAA🔥🔥🔥
JANGAN HIRAUKAN CEMOOHAN DAN HINAAN DARI MEREKA.ASALKAN USTADZ ILMIAH,MAYORITAS MUSLIM NKRI MENDUKUNG ANTUM.
👍👍👍🔥🔥🔥👍👍👍
Udin bolehin ucapan natal padahal haram , ko bisa yaa
@@AgungNugroho-xe9busi ahli koreksi yg lain tapi minus dan paling gengsi koreksi diri....pantes si ahli paling maha sunah...🥱🥱🥱
@@AgungNugroho-xe9bukoment ente 👎😜👎
@@AgungNugroho-xe9bumakanya belajar buka hati dan otak biar nggak jumud
Jazakhallah ustadz nuruddin hafidzahullah atas penjelasan dan pencerahannya 🙏🏻🙏🏻
Wahaby menggunakan nama Salafus Shalih untuk membenarkan klaim mereka. Semoga ummat dijauhkan dari keyakinan Mujassimah & Musyabbihah.
Amiiin,
Tonton dulu ceramah nya full
𝗠𝗮𝘇𝗵𝗮𝗯 𝗦𝗮𝗹𝗮𝗳 𝗗𝗶 𝗗𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗠𝗲𝗺𝗮𝗵𝗮𝗺𝗶 𝗡𝗮𝗺𝗮 & 𝗦𝗶𝗳𝗮𝘁 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵 𝗧𝗮'𝗮𝗹𝗮 𝗕𝗘𝗥𝗕𝗘𝗗𝗔 𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗞𝗲𝗹𝗼𝗺𝗽𝗼𝗸 𝗔𝘀𝘆'𝗮𝗿𝗶𝘆𝘆𝗮𝗵 - 𝗝𝗮𝗵𝗺𝗶𝘆𝘆𝗮𝗵, 𝗠𝘂'𝘁𝗮𝘇𝗶𝗹𝗹𝗮𝗵 𝗗𝗮𝗻 𝗣𝗮𝗿𝗮 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗲𝗸𝗼𝗿 𝗠𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮.
1⃣ Imam-nya Para Tabi'in Al-Imam Al Auza’i Rahimahullah (wafat. 175.H) berkata,
أَنَّ مَذْهَبَ السَّلَفِ إِمْرَارُ آيَاتِ الصِّفَاتِ وَأَحَادِيثِهَا كَمَا جَاءَتْ مِنْ غَيْرِ تَأْوِيلٍ وَلَا تَحْرِيفٍ وَلَا تَشْبِيهٍ وَلَا تَكْيِيفٍ ، فَإِنَّ الْكَلَامَ فِي الصِّفَاتِ فَرْعٌ عَلَى الْكَلَامِ فِي الذَّاتِ الْمُقَدَّسَةِ وَقَدْ عَلِمَ الْمُسْلِمُونَ أَنَّ ذَاتَ الْبَارِي مَوْجُودَةٌ حَقِيقَةً ، لَا يُمَثَّلُ لَهَا ، وَكَذَلِكَ صَفَائُهُ تَعَالَى مَوْجُودَةٌ ، لَا يُمَثِّلُ لَهَا
"Sesungguhnya madzhab salaf itu membiarkan berbagai ayat dan hadits tentang sifat sebagaimana datangnya TANPA TAKWIL, tanpa mengubahnya, tanpa menyerupainya dengan makhluk, dan tanpa bertanya bagaimana. Karena perkataan pada sifat adalah bagian dari perkataan pada dzat yang suci. Dan Kaum muslimin telah mengetahui bahwasanya Dzat Al-Baari ada SECARA HAKIKI, tidak ada yang semisal dengan DzatNya, demikian pula sifatnya Allah ﷻ ada, dan tidak ada yang semisal dengannya."
📚 Siyar A'lam An-Nubala' Juz. 6 Hal. 501
2⃣ Imam Ahli Tafsir Ibnu Jarir Ath-Thobari (w.310. H) Rahimahullahberkata,
فنثبت كل هذه المعاني التي ذكرنا أنها جاءت بها الأخبار والكتاب والتنزيل على ما يعقل من حقيقة الإثبات وننفي عنه التشبيه
“Maka kami tetapkan semua makna² yang kami sebutkan yang datang dari khabar, dan Kitab, dan at-tanzil (Al-Quran) atas apa yang difahami secara HAKIKI PENETAPAN serta MENAFIKAN TASYBIH.
فنقول يسمع جل ثناؤه الأصوات لا بخرق في أذن ولا جارحة كجوارح بني آدم
Maka kami katakan: ‘Dia mendengar -Jalla Sana uh- segala suara tanpa lubang telinga dan anggota badan seperti anggota badan bani adam.
وكذلك يبصر الأشخاص ببصر لا يشبه أبصار بني آدم التي هي جوارح لهم. وله يدان ويمين وأصابع وليست جارحة ولكن يدان مبسوطتان بالنعم على الخلق لا مقبوضتان عن الخير
Demikian juga Dia melihat dengan penglihatan yang tak sama dengan penglihatan bani adam yang merupakan anggota badan mereka dan Allah memiliki dua tangan, tangan kanan, jari-jari yang bukan anggota badan tetapi dua tangan yang terbuka dengan nikmat-nikmat kepada makhlukNya bukan terbelenggu daripada kebaikan.
ووجه لا كجوارح الخلق من دم ولحم. ونقول يضحك إلى من شاء من خلقه ولا نقول ذلك كشر عن أسنان. ويهبط كل ليلة إلى سماء الدنيا.
Dan Allah memiliki wajah yang tak sama dengan anggota tubuh makhluk yang terdiri daripada darah dan daging dan kami berkata bahwa Dia memiliki sifat tertawa kepada siapa pun yang Dia kehendaki daripada makhlukNya dan kami tidak mengatakan hal itu dengan terbuka gigi dan Dia turun ke langit dunia setiap malam”.
📚 At-Tafsir fi Ma’alim al-Din hal. 142
3⃣ Imam Al-Hafizh Ibnu Mandah (wafat. 395.H) Rahimahullah berkata,
بَاب ذِكْرُ قَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ { يٰٓاِبْلِيْسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ}
Bab yang menyebutkan firman Allah ﷻ :
Wahai Iblis, apa yang menghalangi kamu sujud kepada (adam) yang telah Aku ciptakan dengan Tangan-Ku (QS. Shad : 75)
ذِكْرُ مَا يُسْتَدَلُّ بِهِ مِنْ كَلَامِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَنَّ اللَّهَ جَلَّ وَعَزَّ خَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ بِيَدَيْنِ حَقِيقَةً
Bab yang menyebutkan Apa yang ditunjukkan oleh Sabda nabi ﷺ bahwasanya Allah ﷻ menciptakan adam Alaihissalam dengan kedua tangan-Nya yang HAKIKI.
(📚Radd Alal Jahmiyah Li Ibni Mandah Hal. 68)
HANYA KELOMPOK JAHMIYYAH & MU'TAZILLAH serta PARA PENGEKOR SAJALAH YANG MENTAKWIL SIFAT-SIFAT ALLAH..
4⃣ Al-Imam Ibn ‘Abdil Barr rahimahullah (Wafat: 463H) berkata:
أهل السنة مجمعون على الإقرار بالصفات الواردة كلها في القرآن والسنة والإيمان بها وحملها على الحقيقة لا على المجاز إلا أنهم لا يكيفون شيئا من ذلك ولا يحدون فيه صفة محصورة وأما أهل البدع والجهمية والمعتزلة كلها والخوارج فكلهم ينكرها ولا يحمل شيئا منها على الحقيقة ويزعمون أن من أقر بها مشبه وهم عند من أثبتها نافون للمعبود والحق فيما قاله القائلون بما نطق به كتاب الله وسنة رسوله وهم أئمة الجماعة والحمد لله
“Ahlus sunnah sepakat mengakui (mengimani) sifat-sifat Allah seluruhnya sebagaimana yang telah warid dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan mengimaninya serta membawanya kepada MAKNA HAKIKI bukan majaz. Tetapi mereka tidak menyatakan kaifiyat (bagaimana) sesuatu pun dari sifat-sifat tersebut dan tidak pula membatasinya dengan suatu sifat yang terbatas.
Adapun ahli bid’ah, Al-Jahmiyyah, Al-Mu’tazilah seluruhnya, dan Al-Khawarij, mereka semua mengingkarinya dan TIDAK membawanya kepada MAKNA YANG HAKIKI dan mereka beranggapan bahwa siapa yang mengakui sifat-sifat Allah tersebut sebagai musyabbih (menyerupakan Allah dengan sesuatu/makhluk). Dan mereka ini di sisi Ahlus-sunnah yang menetapkan sifat-sifat Allah, adalah kaum yang menafikan Tuhan.
Dan Al-Haq (kebenaran) itu bersama mereka yang mengatakan dengan apa-apa yang bersesuaian dengan Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, dan mereka adalah para imam Al-Jama’ah, Walhamdulillah.”
[📚At-Tamhid lima fi Al-Muwaththa’ min Al-Ma’ani, 7/145 - Mu’asasah Al-Quthubah]
5⃣ Al-Imam Abul-Abbas Ahmad ibn Umar ibn Suraij Al-Bagdadi Asy-Syafi’i (Wafat : 306 H) rahimahullah ta'ala mengatakan :
ﻻ ﻧﻘﻮﻝ ﺑﺘﺄﻭﻳﻞ اﻟﻤﻌﺘﺰﻟﺔ، ﻭاﻷﺷﻌﺮﻳﺔ، ﻭاﻟﺠﻬﻤﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻠﺤﺪﺓ، ﻭاﻟﻤﺠﺴﻤﺔ، ﻭاﻟﻤﺸﺒﻬﺔ، ﻭاﻟﻜﺮاﻣﻴﺔ، ﻭاﻟﻤﻜﻴﻔﺔ، ﺑﻞ ﻧﻘﺒﻠﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﺄﻭﻳﻞ، ﻭﻧﺆﻣﻦ ﺑﻬﺎ ﺑﻼ ﺗﻤﺜﻴﻞ، ﻭﻧﻘﻮﻝ اﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﻬﺎ ﻭاﺟﺐ، ﻭاﻟﻘﻮﻝ ﺑﻬﺎ ﺳﻨﺔ، ﻭاﺑﺘﻐﺎء ﺗﺄﻭﻳﻠﻬﺎ ﺑﺪﻋﺔ
"Kami tidak berpendapat (dalam ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat Allah) dengan TAKWILNYA Mu’tazilah, Asy’ariyyah, Jahmiyyah, Mulhidah, Mujassimah, Musyabbihah, Karramiyyah, dan Mukayyifah.
Bahkan kami menerimanya TANPA MENTAKWIL, beriman kepadanya tanpa tamtsil, dan kami berpendapat : beriman kepadanya adalah wajib dan berpendapat dengannya adalah sunnah, dan mencari takwilnya adalah bid’ah".
(📚Ijtimã’ Al-Juyûsy Al-Islãmiyyah:119)
Aamiin yra
Masya Allah.... Qodarallahu dengan Hadirnya Ustadz Nuruddin, Semakin jelas bahwa telah muncul Kebenaran untuk menjelaskan dan meluruskan kepada kelompok salafi wahabi kepada jalan lurus sesuai manhaj salaf.
Aamiin,
Dari seminggu kemarin tumbang karena sakit lambung, selalu menunggu dan mengulang² video ustadz,
Terus semangat ustadz
Semoga lekas sembuh saudara ku
Ikhlas menerima ujian, semoga menjadi wassilah dlm ketaqwaan.
Insya Allah...
Kami bersamamu ustzy❤❤❤
8 tahun antum belajar di al azhar setidaknya diperhitungkan keseriusanya ilmunya,, dan kefokusan antum selama ini dalam ilmu aqidah, yg mana saya paling tau fakultas aqidah sangat susah dan ribet , tp antum sdah menyelaminya setitii demi setitik❤
Masyaallah....
Mas mas salafy dengar sampek akhir ya, baru keluarkan argumen dgn ilmiah pula
Barokallohu fiik Ustadz Nuruddin, teruskan melakukan pencerahan dan semoga Alloh jaga antum dari segala keburukan dan kejahatan orang" yang benci, dengki dan hati nya tertutup karena begitu taklid nya pada pemahaman yang salah (bukan salaf).
Sehat terus ustadz Muhammad nuruddin,tolong bimbing umat islam dari aliran sesat dan menyesatkan...
Ngga boleh saling menyesatakan kata pak lulusan mesir😂😂
Gerombolan jidat gosong kok di alem alem di aku sebagai sodara,!!,..sodara kok otaknya oleng,....
@@kyludlukhdkh-eu7ih kalau Wahabi, syiah,liberal, memang udah ses4t,ga perlu di sesat kan...
Teruskan ustadz...
Saya do'akan terus semoga ini jadi pelajaran yang bisa terus mengalir pahala nya
Klo pemahaman yg disampaikan salah yaa gal dapat pahala, klo benar sesuai dengan ALLAH dan RasulNYA baruu benar, begitoe dikk...
Lanjut... Ustdz M. Nuruddin utk selalu mengomentari pikiran sesat dlm menafsirkan ayat² mutasyabihat.
Kayak tau aja...
Sy dulu hampir gila karena membaca buku judulnya aqidah 4 madzhab buku dari arab Saudi yang sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, ternyata setelah belajar agama saya baru tau kalau aqidah didalam buku itu adalah aqidahnya salafi wahabi bukan aqidah imam yang 4, sungguh terlalu si wahabi itu menjual nama-nama 4 imam madzhab, ibarat kulit luarnya aqidah nya imam yang 4, tapi isi nya ternyata aqidah Wahabi salafi, yang menyamakan Allah dengan makhluk.
Untung sy ketemu ustadz pondok yang menjelaskan akhirnya tidak jadi gila. Bagaimana tidak gila kalau aqidah nya bertabrakan, ayatnya bilang Allah tidak serupa dengan sesuatu tapi kenyataannya malah diserupakan, yah pasti otak bingunglah.
Tapi Setelah dijelaskan oleh ustadz aswaja akhirnya otak ku kembali plong dan tidak ada yang bertabrakan lagi.
Dulu gara-gara wahabi aku membayangkan Allah seperti manusia sekarang aku tidak pernah membayangkan nya lagi, aku cukup meyakini Dia ada, maha mendengar lagi maha melihat
Oalah,ternyata klaim salafi itu cuma kedok marketing doang...
Alhamdulillah jadi tercerahkan krn langsung memakai dalil nya Utsaimin bukan asumsi pribadi...
Macam MLM ajaa..biar laku jualannya
Gk jualan gk makan dong pastinya😊😊😊😊
Katakanlah
"Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.
Sungguh yang batil pasti lenyap
(Surah AIsraa ayat 81)
Semoga jadi renungan orang2 wahabi diindonesia, mereka mengatakan salafi mengikuti ulama salaf ternyata hanya slogan kebohongan, ngakunya pengikut ulama salaf tp yg diikuti ulama kholaf yg berseberangan dgn pendapat ulama salaf...semoga kita dilindungi dr fitnah pemahaman wahabi... aamiiin ya robb...🤲
Aamiin aamiin aamiin Allahuma Aamiin yaa Rabbal'alamiin 🤲🙏
Sering sekali Ust Nuruddin di setiap videonya menggaris bawahi kata "bukan saya yang ngomong ya" tp ttp saja mereka malah nyerang personalnya Ust Nuruddin.
Character Assassination adalah ciri umum dari sebuah Doktrin/propaganda.
Hitler mampu membakar utopia rakyat jerman sbg bangsa yg Mulia lewat retorikanya.
Demikian lah yg terjadi dgn Propaganda ajaran wahhabisme, penuh retorika dan jargon agamis.
Menghasilkan fanatisme dan militansi sektarian serta Cultisme.
Allohhumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala Ali sayyidina Muhammad Semoga yang menonton video ini diberikan kesehatan rezeki yang lancar Amiinn Amiinn Amiinn Amiinn
Aamiin aamiin aamiin Allahuma Aamiin yaa Rabbal'alamiin 🤲🙏
Menikmati kajian Ust MN, perbedaan pendapat ulama adalah rahmat. Kita bersaudara❤
Lanjutkan ustadz, mereka itu jago di medsos saja. Di kehidupan nyata mereka itu jauh lebih sedikit
Diajak debat biar jelas dan clear kenapa menolak yaa udin? Anehh
Perlu diketahui para wahaber Ustadz Nuruddin itu hanya membacakan saja dari ulama2 salaf bukan pendapat beliau.
Jazakallah khairan katsiran ustadz, semoga Allah selalu melindungi ustadz dimanapun berapa dan fitnah2 orang wahabi
Mantap ustad! Syiarkan selalu
Kaidah salaf " setiap nash yang mewahmkan tasybih maka tafwidkan atau takwilkan guna menyucikan sifat Allah dari sifat makhluk
Alhamdulillah, ada ustad Nuruddin, yg mewakili kaum aswaja, yg membongkar kesalahan aqidah Wahabi, yg mana Wahabi selalu membid'ah2kan aswaja, bisa dilihat cara menyampaikan ustad Nuruddin dg akhlak, juga ilmiah, beda dg salafi Wahabi, selalu dg emosi, dan merasa dirinyalah yg paling benar yg lain salah semua.
ustadz Nuruddin tidak mewakili firqoh manapun kecuali beliau menyampaikan sesuai ulama salafusolih kalo ada kesamaan dengan pemahaman Aswaja ya disyukuri saja
Diajak debat herry prass soal aqidah udin tidak menanggapi, dan tidak berani
Mantap ustadz.. Teruskan dakwah ahlu sunnah yang sebenarnya.. Syukran ilmunya ustafz
Dengan ini kita jadi tau bawa akidah salafi wahabi bukan Ahlussunnah..sesuai dengan Ijma' ulama Ahlussunnah di Grozny,Chechnya yang bersepakat untuk mengeluarkan salafi wahabi dari barisan Ahlussunnah..👍👍👍
Tapi nanti mrk akan mengklaim bahwa mrk lah yang Ahlussunnah 😂
@@Nenenk-n2dsampai saat ini kabarnya si udin dan pengikutnya masih bingung allah ada dimana,,???
@@Nenenk-n2dsampai saat ini kabarnya si udin dan pengikutnya masih bingung allah ada dimana,,???
@@Nenenk-n2dsampai saat ini kabarnya si udin dan pengikutnya masih bingung allah ada dimana,,???
@@adindatrimaulida6855
Pertanyaan mu itu Sha Sudah TLL.
Dimana = TEMPAT.
👆🏼
Ruang & WAKTU = MAHLUK
*ALLAH TIDAK DI DALAM RUANG DAN WAKTU.*
👆🏼
Whby Bangga dgn kbdhn2 nya
Amiiin ya Alloh.. yng di tunggu2 ustadz panutan😍😍😍
Terimakasih pencerahannya ustadz❤❤❤
Alhamdulillah, lanjutkan perjuangannya Ustad,.semoga selalu dalam lindungan GustiAlloh SWT. Aamiin
Penjelasan yang sangat ilmiah, rujukan jelas ... beda dengan ustad wahabi yang tidak punya rujukan kecuali hanya dari ulama-ulama kholaf (abdul wahab, taimiyah, usaimin, bin baz, dkk) bukan salaf ...
Masya allah anda ini kasihan anda ini merendahkan para ulama klw orang2 syiah wajar tapi klw anda sunih kasian anda sangat terhinalah anda
@@salman848yoo benerlah di sebut ulama kholaf.... aneh di sebut ulama kholaf di sebut menghina.... ente lucu bgt......😂😂😂😂
@@salman848 makanya banyak belajar, saya menyebut kholaf karena emang fakta demikian.... Masa gak paham. Ente kena doktrin wahabi ya
Kasihan saudara2 yg tdk tau di bohongi ust2 Wahabi.
Demi membenarkan doktrin Wahabi.
Mereka jg sering mengubah pendapat imam sfafi'i
Tp mengaku dakwah sunah.
Setuju 😢 tapi andaikan saja mrk mau membuka pemikiran mrk(kritis ) insya Allah Allah akan selamatkan dari kesesatan yang nyata, seperti para mualaf, mayoritas mrk kritis dan Alhamdulillah Allah tuntun mrk kejalan yang Lurus dan Benar Aamiin 🤲..
Lanjutkan stad, cegah penyebaran wahabi dan politik yg menu gganginya
Masya Allah, cerdaskan mereka Ust. Semoga Allah selalu memberikan kebaikan kpd ust nurudin 🤲🙏
semakin tercerahkan. semoga allah memberikan kesehatan kepadas ust m nuruddin
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin adalah ahli ilmu fikih beraliran Sunni kelahiran Unaizah, Arab Saudi, 27 Ramadhan 1347 Hijriah
Sedangkan imam tobari ulama abad ke 3 hijriyah...
Lebih deket mana masanya ke Rosululloh SAW...
Wahabi menyebut takwil tafwid dll tdk berdasarkan hadis...
Sedangkan imam tobari mentakwil ayat qur'an yang notabennya ulamak abad ke 3 hijriyah...
Orang pintar bisa mikir sih tentunya...
Harus lebih banyak lagi ustadz aswaja yg menyampaikan kebenaran seperti ini. Semoga istiqomah.
وَعَلَيْكُم السَلَام وَرَحْمَةُاَللهِ وَبَرَكاتُهُ
🪔 اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Syukron ilmunya ustadz🙏
بارك الله فيكم🤲
Sangat mencerahkan ustadz, lanjutkan terus perjuangannya melawan akidah wahabi
Ustadz Nurudin menyebut saudara kita wahabi slaafi,salut sama pak ustadz tp kok beda ya dgn saudara kita mala menyebut kami sebagai ancaman merusak tauhid😂 islam./disebut musuh,ahlul bid'ah, cerminan sunnah nabi yg mana.... Yg kalian ikuti...lah sesama saudara saja mala mencela.PIKIRKAN pakai akal saudaraku
Pengucapan itu bisa saja menyebut saudara,padahal kalimat saudara itu adalah udara atau bhasa arab nya hawa,jadi dia menganggap satu udara padahal tidak mungkin sama udara Al Azar sama udara madinah
hala @@Ibrahim-k9i
Masya Allooh... Walaupun beliau direndah-rendahkan, dihina-hina, namun beliau tetap santun, dan menyikapinya dengan akhlak mulia. SubhanAllooh... SubhanAllooh...
Baarakallaahu fiyk, Ustaadz. Uhibbuka fiyllaah!
Semoga ustadz sehat wal Afiat selalu dalam lindungan Allah SWT 🤲
Enaknya dengerin penjelasan Ustad Nuruddin adalah pakai Kitab Referensi, dan referensinya ke Ulama sebelumnya, bahkan Ulama yg hidup abad 3 Hijriah, bahkan Ulama Tafsir, jadi kita tenang sebagai Umat Islam, Ahli Sunnah Wal Jamaah 😊
Benar saudaraku, Ustadz Nuruddin menggunakan referensi kitab² ulama salaf yg sebenarnya.
Barakallahu Ustadz. Teruskanlah menyebarluaskan kebenaran. Mudah2 mereka yg membenci akan segera terbuka hatinya. Allahumma shalli 'ala sayyidina muhammad, wa 'ala ali sayyidina muhammad.
Kalsel hadir,makasih ustad atas ilmunya...😊😊😊
Uraian yg sangat terang benderang dari Gr.Muhammad Nuruddin ♥️♥️♥️
Semoga kita bisa mengambil ilmu yg bermanfaat & meninggalkan yg salah tanpa mencela....semoga ustadz sehat2
Jazakallah Ustadz. Semoga Chanal ini banyak ditonton oleh pengikut salafi agar mereka sadar mereka bukanlah pengikut Ulama salaf tetapi pengikut Muhammad bin abdul wahab. dan semoga ustadz2 salafi sadar berhenti membohongi umat dan menjelaskan dari mana mereka mengambil hukum dan pendapat.
Mereka bukan salafi, bukan pengikut salaf, mereka pengikut wahabi
Wa'alaikum Salaam wr wb.
Syukron atas doa dan mauidhohnya,Ustadz.
JAZAAKUMULLOHU Ahsanal Jazaa.
Aamiin Yaa Robbal 'aalamiin.
Barakallahu fiikum, Ustadz. Jazakallahu khair, kami merasakan nikmatnya belajar akidah.
Alhamdulillah....bongkar terus ust...biar oranh awam bisa ngerti dan faham tentang akidah mereka
setuju, ALLAHU AKBAR ✊💪
Sebenarnya ini polemik lama, namun masyaAllah nya ust Nuruddin selalu membawa kitab, bukan asal bicara, sehingga sulit bagi kaum salafi membantah beliau, barokaAllah ust Nuruddin
Terbongkar semua pemahaman mereka terbongkar semua tidak ada lagi yang bisa ditutupi
Pertama dari Aceh.....❤
Alhamdulillah, seandainya para Alim bersikap seperti Ustadz Nuruddin dalam menyikapi perbedaan kritis dan jelas menggunakan data dan referensi, sepertinya khasanah keilmuan di Indonesia akan lebih maju.
Sebenarnya ust2 aswaja sblmnya sdh melakukan hal yg sama, spt ust idrus romli, tp belisu lebih banyak melalui buku buku
Terimakasih ustad
Selalu teduh dalam menjelaskan pemahaman
Chanel ustad selalu kami tunggu
Semoga ustad selalu dalam lindungan Allah swt
Inilah suara Al Azhar yang sesungguhnya
ارفع رأسك، يا أزهري ❤
kacau ya
@Irsyad-wd2vn yang kacau itu dirimu wahai sodaraku, ust nuruddin dengan keilmuannya yang kokoh ada dalam kebenaran.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
Ini terjemahan versi kristen mengartikan Alloh = tuhan sehingga outputnya semua agama sama dan semua agama masuk surga.
@@BudiSetiawan-b2p siapa?
❤ Jazzakallahu Khoiron Ustadz❤
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Subhanallah, Alhamdulillah, Lailahailallah, Allahuakbar.
Rosulullah Muhammad SAW.
Sehat selalu ustadz dalam lindungan Allah SWT.
Jazakumullah Khoir jaza Tausyiahnya.🤝🤲
Bismillah. Semoga kita dihindari dan dilindungi dari adu domba dan upaya pecah belah ummat islam.
Jazakallahu khair.
Keyakninan Saya semakin mantap dg hadirnya ust nuruddin semua terang jelas dasar2 dalil dalilnya
Bongkat terus sampai terbuka semua kodeoknya. Buka semua rahasia tergelap mereka. Buka semua sampai terang benderang sampai semua tahu siapa mereka sebenarnya....
Semakin di bongkar akan semakin banyak orang tercerahkan sehingga memilih manhaj salaf sebagai jalan terakhirnya ~
@LonaHanivaz : Halu... 🤭
sejak thn 2000 sampai detik ini semakin tergerus dan tdk bsa menjadi mayoritas apalagi semua doktrin kembali ke Al-Qur'an dan Hadist dan jangan taqlid terhadap Ulama tp di semua terbongkar bahwa sejati nya bukan kembali ke Al-Qur'an dan Hadist tapi harus taqlid terhadap ibn taimiyah,utsmaimin,albani,binbaz dan anak nya si wahab...
sejak dini sudah terdoktrin memdustai diri sendiri dan orang lain
Rahasia apa, wong diyutub aja direkam allah dimana, kedua tangan allah, mata allah. Rahasianya dimana 😂😂
@@LonaHanivaz Betul sekali tapi Salafi yang BUKAN WAHABI yaitu Salafi mengacu pada genersi Salaf bukan generasi yang itu 😂
@@ken4rock822 Popularitas bukan tujuan utama, tujuan utama adalah kebenaran, mereka tidak pernah taqlid terhadap person seseorang mereka menerima semua bantahan selama bantahan tersebut sesuai dengan kaidah ilmu, Wallahi yang mereka kejar bukan popularitas
Pengajian atau penjelasan2 seperti inilah yg bisa mencerdaskan umat, 👍
Nunggu update dari kemarin baru muncul updatetan vidionya... Allhamdulillah
ما شاء الله، سبحان الله، جازاك الله خير أستاذ
Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap,sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap
Menyimak, Lanjutkan,
terima kasih ustad kami tercerahkan
Alhamdulillah....sangat Mencerahkan.... Syukron Ustadz... 🔥
Hadir ustad selamat menjelaskan ❤
Alhamdulillah, penjelasannya mudah difahami, sangat jelas dan sangat bermanfaat.
Alhamdulillah... sehat sllu ustad.
Alhamdulillah..sentiasa memberikan ilmu yang bermanfaat...teruskan perjuangan untuk meluruskan fahaman yang bathil...
Semoga Allah menjagamu Syeikh🙏
Top👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Palembang hadir semoga ustadz sehat Istiqomah Aamiin Aamiin
Barakallah ustadz Nurudin...
Mengkeritik/ mengoreksi bukan berarti membenci.Justru untuk menjelaskan kpd orang awam agar lebih jelas.
Berbeda dgn kelompok sebelah... bukannya mengkaunter dgn kitab dan dalil, malah marah2 dan emosi ...
Gass terus Ustadz, terus beri pemahaman buat mereka
Ya rabb ❤❤ sehat selalu ustadzuna
Alhamdulillah
Maju trs
Subhanallah shodaqta tadz, santai tapi pasti dakwah beliau, menanggapi orang2 yang mengedepankan emosi bukan berdasarkan literasi dan keilmuan,.orang jadi jelas mana yg harus diikuti bukan berdasarkan pendapatku, tapi beliau berdasarkan literasi ulama2 salafush Sholih.. maju terus tadz..
Perdebatan ini sebenarnya udah lamaa.. Ketika ustadz Nuruddin membahas dan meengangkat perdebatan ini, salafi Wahabi di Indonesia dan Malaysia ini seperti shock..
Seperti kebakaran jenggot.
YA JELAS SHOCK,KARENA KEDOKNYA TERBONGKAR.JAMAAHNYA AKAN GOYANG,TERNYATA YG SERING DIGEMBAR GEMBORKAN AQIDAH SALAF AQIDAH SALAF,TERNYATA BERMASALAH😂
semoga ustadz nuruddin selalu diberkahi Allah dengan kesehatan dan segala kebaikan. Serta, semoga Allah senantiasa memberikan hidayah pada kita semua.
Terimakasih atas pencerahannya atas kesesatan Wahabi
Barokallohu fiik ustadzuna
Mantap tadz, luruskan Wahabisme itu
Masya Allah, jazakumullah khairan ust atas penyampainnya, izin mengusulkan ust mengenai pembahasan isra mi'raj nabi muhammad SAW,, yang sebagian berpendapat bahwa Rasulullah menjumpai Allah saat malam isra miraj di siratul muntaha, mungkin bisa dibahs ust dan disertai referensi yang mendalam.