Mengapa rumus momen inersia untuk piringan pejal adalah m(r²+t²) x 1/4. Rumus tersebut berlaku untuk piringan pejal yang berputar di diameter sebagai pusatnya. Rumus seharusnya adalah sama seperti silinder pejal yaitu Mr² x 1/2, yaitu berputar pada pusatnya, seperti pada praktikum.
Mengapa rumus momen inersia untuk piringan pejal adalah m(r²+t²) x 1/4. Rumus tersebut berlaku untuk piringan pejal yang berputar di diameter sebagai pusatnya. Rumus seharusnya adalah sama seperti silinder pejal yaitu Mr² x 1/2, yaitu berputar pada pusatnya, seperti pada praktikum.