THE WINNERS BIDIKMISI AWARDS 2019

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 13 окт 2024
  • Pendidikan menjadi bagian penting dalam kehidupan setiap orang, namun tidak semuanya mampu mengenyam pendidikan hingga ke tingkat perguruan tinggi. Untuk membantu mereka dan mencapai misi mencerdaskan anak bangsa, pemerintah sejak tahun 2010 menghadirkan beasiswa Bidikmisi,
    Kini telah banyak para sarjana yang lulus melalui program beasiswa tersebut, kebanyakan dari mereka kini kembali ke daerahnya masing-masing untuk mengabdi. Kisah beberapa peraih beasiswa tersebuh telah direkam dalam film dokumenter Antologi Bidikmisi Awards 2019. Tiga terbaik dalam kompetisi tersebut adalah film dengan judul Sarjana Pelunas Janji Kemerdekaan, Mimpi di Atas Kursi Roda dan Langkah rubah di Selatan.
    1. Judul film : Sarjana Pelunas Janji Kemerdekaan
    Sutradara : Wisnu Dwi P
    Clara (24 tahun) adalah gadis muda asal Palembang alumni FKIP Universitas Sriwijaya Palembang yang menjadi pengajar di Tiyuh Pagar Dewa, Kabupaten Tulang Bawang Barat, sebuah kampung tua di pelosok Lampung. Ia ingin menghadirkan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di kampung tersebut. Namun perjalanannya tidak mudah, ia harus menghadapi kenyataan bahwa di sana terdapat stigma bahwa pendatang hanya akan merusak kampungnya dan adanya cerita moyang yang mengatakan bahwa keturunan Pagar Dewa dilarang berhubungan dengan semua hal terkait Palembang.
    2. Judul film : Mimpi Di Atas Kursi Roda
    Sutradara : Morsed
    Tahun 2009 gempa besar mengguncang kota Padang, Sumatera Barat. Quratta Ayuna Adrianus atau biasa dipanggil Yuna merupakan salah satu korban gempa tersebut dan membuatnya kehilangan kedua kakinya. Walaupun Yuna memiliki keterbatasan fisik, Yuna tetap semangat menggapai cita-citanya layaknya orang normal pada umumnya. Ketika kuliah di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Yuna menjalani hidup sebagai penyandang disabilitas yang menghadapi banyak tantangan, seperti masih banyaknya fasilitas umum di Jakarta yang masih kurang ramah terhadap disabilitas. Kegelisahan ini yang membuatnya menciptakan sebuah desain aplikasi mobile yang berguna mempermudah mobilitas para penyandang disabilitas. Desain aplikasi ini lah yang mengantarkannya lulus dan menyandang predikat Sarjana.
    3. Judul film : Langkah Rubah Di Selatan
    Sutradara : Ani Ema Susanti
    Kecintaannya terhadap musik etnik membuat Ronie mendirikan band Rubah Di Selatan bersama ketiga temannya, Melinda, Gilang dan Adnan. Band indie yang dibentuknya sewaktu masih menjadi mahasiswa di Institute Seni Indonesia Yogyakarta ini menunjukkan bahwa mereka adalah anak muda yang tidak melupakan tradisi. Suka duka dialami bersama, seperti saling membantu untuk berhemat dengan makan bersama, hingga mencari tempat rekaman yang murah. Pertunjukan mereka dilakukan dari komunitas ke komunitas, hingga mendapatkan kesempatan mengikuti Siasat Trafficking Tour yang membawa mereka ke Eropa. Antusiasme penonton terlihat seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Kepopuleran musik etnik yang sedang dimainkan oleh Rubah Di Selatan, menjawab kerja keras yang mereka lakukan selama ini.

Комментарии •