Yg penting kan polanya bisa dipahami, karena prosedur bervariasi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Trims utk penyemangatnya ya brother...
selamat siang pak habil.. menarik pak materinya, terimakasih sudah berkenan sharing. pak saya mau bertanya, untuk pembuatan dokumen sop apakah wajib menyertakan diagram flow prosesnya ya pak pada dokumen sop tersebut? terimakasih pa habil.
Sebaiknya begitu pak, karena visualisasi mempermudah dalam menggambarkan hubungan antar proses atau antara input - proses - output (the next processes are our customers) dan mudah dalam mengingat2nya (sbg image)
Kalo mau ambil sertifikasi ISO, flow of process bisa menjadi wajib (klausul 4.4.1 ISO 9001:2015). Sebetulnya SOP dibuat agar lebih mudah dipahami (ini esensinya), bedakan dgn Work Instruction yg dibuat utk si individu pelaksana (kalo SOP kan sifatnya lintas bagian)
@@habillokadjaja1478 di klausul 4.4.1 hemat saya setelah sy review tdk ada keterangan harus memakai diagram ya pak.. hanya di minta menentukan urut urutan saja. Brrti bisa diagram bisa kata2 ya pak.. atau bagaimana? Karna sy blm menemukan klausul yg mewajibkan 🙏🏻
@@habillokadjaja1478 baik pak. yang saya tanyakan lagi.. kenapa dalam dokumen sop banyak rentetan yang harus di isi mulai dari tujuan, Ruang lingkup, refernsi sampai dengan lampiran dan yg saya tanyakan untuk work intruction kok cuma kadang berisi flow chartnya saja ya. terimakasih
terimakasih banyak pak habil atas penjelasannya.. Pak, saya ingin bertanya.. untuk HRD& GAdi perusahaan saya bekerja mempunyai dua prosedur penerimaan & pelatihan. saya ingin membuat prosedur HRD&GA lainnya seperti SOP mutasi, promosi, dll.. namun kami bingung, apakah ketika dibuatkan prosedur harus di daftarkan ke ISO, namun apakah akan mempengaruhi BPM nya pak? ada salah satu yg infokan bahwa itu dibuatkan WI saja. namun, untuk hrd banyak prosedur yg berhubungan lintas dokumen. Bagaimana sebaiknya ya pak? apakah ada penamaan lain atau kami tidak perlu daftarkan ke master list iso, namun saya buatkan daftar sop hrd.. mohon advicenya pak.. terimakasih banyak pak..
Terima kasih, saya coba kasih sumbang saran ya bu Lana.... 1. Dalam BPM ada yg namanya proses realisasi produk, biasanya ini kita sebut sbg "core process" yaitu proses2 yg berhubungan langsung dengan pemenuhan kebutuhan/ kepuasan pelanggan eksternal. Lalu kita kenal juga yg namanya "supporting process" yaitu proses2 yg sifatnya mendukung kinerja "core process", jadi pelanggannya adalah "internal customer". 2. Waktu kita mengajukan proses sertifikasi, "core process" nggak bisa ditawar, artinya wajib masuk ke dalam daftar SOP yg di harus diaudit oleh lembaga sertifikasi (masuk dalam ruang lingkup di BPM) 3. Untuk "supporting process" cukup masukkan saja proses2 yg vital yg mendukung kinerja "core process"; yg tidak berkaitan langsung lebih baik nggak usah (kalo mau dimasukkan juga boleh2 saja, tapi repot kan? Paling consultant/ audit fee nya yg jadi bengkak karena ruang lingkup audit-nya jadi banyak banget). Intinya balik bahwa ISO itu utamanya dimaksudkan utk memberikan "assurance" bhw perusahaan akan dapat memenuhi persyaratan "pelanggan eksternal" secara konsisten dan semakin baik dari waktu ke waktu (continous improvement) 4. Proses Pelatihan menurut saya harus masuk ke dalam BPM, tapi proses pembayaran gaji misalnya, ya nggak usah. Contoh lainnya yg menurut saya nggak usah masuk ke dalam BPM adalah proses penyusunan laporan keuangan, industrial relationship, prosedur penerimaan tamu, mutasi dan promosi karyawan dll (nggak ada hubungan langsung ke proses pemenuhan kebutuhan "pelanggan eksternal") Walaupun tidak kita masukkan sbg bagian dari BPM, namun cara penyusunan SOP-nya dibuat standard, sama seperti saat kita menyusun SOP utk "core process" 5. SOP berkaitan dengan bagian lain (cross functional), kalo WI sifatnya individual, aturannya seperti itu sih Semoga membantu ya
Salam kenal Pak Habil, saya mau tanya dong dalam membuat WP/SOP itu harus dengan alur atau flow yah, kenapa dalam format misal HSE prosedur management terpadu (PMT) tidak ada gambaran alur/flow yah?
Met siang pak Rizky, salam kenal juga. Apakah harus pakai alur proses atau tidak, menurut saya tergantung kpd kebutuhannya. Flow kita pakai karena ada kaitannya dgn konsep "the next process is our customer", dan utk menghasilkan suatu output tertentu ternyata kita harus melewati beberapa process. Dgn konsep "the next process is our customer", (Sub) Process Owner diharapkan tidak menerima, tidak membuat dan tidak mengirim produk/ jasa No Good
bapak maaf izin bertanya kalo misalkan kita merevisi sop jika sop itu terdiri dari 10 lembar tapi kita hanya merevisi 1 halaman saja contohnya merevisi halaman 5 apakah keterangan revisinya harus di sertakan di semua halaman
Biasanya (1) di SOP ada bagian khusus yang berisi penjelasan mengenai Riwayat Dokumen (2) nomor SOP diberikan kode yg menunjukkan Revisi yang ke berapa....... semoga membantu
Di halaman paling depan biasanya di samping nama SOP ada nomor/ kode SOP nya (termasuk kode revisi yg keberapa). Halaman yg direvisi menggantikan halaman yg lama. Nanti penjelasan mengenai perubahannya dijelaskan di Riwayat Dokumen
Terimakasih pak materinya.. Seoga ilmu yang bapak berikan menjadi ladang pahala
Sama2 pak
Saya Harus Resunme video ini pak.. Terimakasih Pak
Sama2
Terimakasih materinya sangat membantu
terima kasih materinya pak habil, luar biasa daging semua.. kalau boleh share prosedur operasi pak... hihihi
Yg penting kan polanya bisa dipahami, karena prosedur bervariasi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Trims utk penyemangatnya ya brother...
Terima kasih materinya Pak Habil. Semoga Allah membalas dengan kebaikan yang lebih banyak
Amin
Mantab sharingnya, daging semua ..., ijin copy ya ...
Terimakasih banyak Pak 🙏
Sama-sama, senang jika itu bisa membantu
selamat siang pak habil.. menarik pak materinya, terimakasih sudah berkenan sharing. pak saya mau bertanya, untuk pembuatan dokumen sop apakah wajib menyertakan diagram flow prosesnya ya pak pada dokumen sop tersebut? terimakasih pa habil.
Sebaiknya begitu pak, karena visualisasi mempermudah dalam menggambarkan hubungan antar proses atau antara input - proses - output (the next processes are our customers) dan mudah dalam mengingat2nya (sbg image)
@@habillokadjaja1478 tapi tidak wajib kan ya pak?
Kalo mau ambil sertifikasi ISO, flow of process bisa menjadi wajib (klausul 4.4.1 ISO 9001:2015).
Sebetulnya SOP dibuat agar lebih mudah dipahami (ini esensinya), bedakan dgn Work Instruction yg dibuat utk si individu pelaksana (kalo SOP kan sifatnya lintas bagian)
@@habillokadjaja1478 di klausul 4.4.1 hemat saya setelah sy review tdk ada keterangan harus memakai diagram ya pak.. hanya di minta menentukan urut urutan saja. Brrti bisa diagram bisa kata2 ya pak.. atau bagaimana? Karna sy blm menemukan klausul yg mewajibkan 🙏🏻
@@habillokadjaja1478 baik pak. yang saya tanyakan lagi.. kenapa dalam dokumen sop banyak rentetan yang harus di isi mulai dari tujuan, Ruang lingkup, refernsi sampai dengan lampiran dan yg saya tanyakan untuk work intruction kok cuma kadang berisi flow chartnya saja ya.
terimakasih
terimakasih banyak pak habil atas penjelasannya..
Pak, saya ingin bertanya.. untuk HRD& GAdi perusahaan saya bekerja mempunyai dua prosedur penerimaan & pelatihan. saya ingin membuat prosedur HRD&GA lainnya seperti SOP mutasi, promosi, dll.. namun kami bingung, apakah ketika dibuatkan prosedur harus di daftarkan ke ISO, namun apakah akan mempengaruhi BPM nya pak? ada salah satu yg infokan bahwa itu dibuatkan WI saja. namun, untuk hrd banyak prosedur yg berhubungan lintas dokumen. Bagaimana sebaiknya ya pak? apakah ada penamaan lain atau kami tidak perlu daftarkan ke master list iso, namun saya buatkan daftar sop hrd.. mohon advicenya pak.. terimakasih banyak pak..
Terima kasih, saya coba kasih sumbang saran ya bu Lana....
1. Dalam BPM ada yg namanya proses realisasi produk, biasanya ini kita sebut sbg "core process" yaitu proses2 yg berhubungan langsung dengan pemenuhan kebutuhan/ kepuasan pelanggan eksternal. Lalu kita kenal juga yg namanya "supporting process" yaitu proses2 yg sifatnya mendukung kinerja "core process", jadi pelanggannya adalah "internal customer".
2. Waktu kita mengajukan proses sertifikasi, "core process" nggak bisa ditawar, artinya wajib masuk ke dalam daftar SOP yg di harus diaudit oleh lembaga sertifikasi (masuk dalam ruang lingkup di BPM)
3. Untuk "supporting process" cukup masukkan saja proses2 yg vital yg mendukung kinerja "core process"; yg tidak berkaitan langsung lebih baik nggak usah (kalo mau dimasukkan juga boleh2 saja, tapi repot kan? Paling consultant/ audit fee nya yg jadi bengkak karena ruang lingkup audit-nya jadi banyak banget).
Intinya balik bahwa ISO itu utamanya dimaksudkan utk memberikan "assurance" bhw perusahaan akan dapat memenuhi persyaratan "pelanggan eksternal" secara konsisten dan semakin baik dari waktu ke waktu (continous improvement)
4. Proses Pelatihan menurut saya harus masuk ke dalam BPM, tapi proses pembayaran gaji misalnya, ya nggak usah.
Contoh lainnya yg menurut saya nggak usah masuk ke dalam BPM adalah proses penyusunan laporan keuangan, industrial relationship, prosedur penerimaan tamu, mutasi dan promosi karyawan dll (nggak ada hubungan langsung ke proses pemenuhan kebutuhan "pelanggan eksternal")
Walaupun tidak kita masukkan sbg bagian dari BPM, namun cara penyusunan SOP-nya dibuat standard, sama seperti saat kita menyusun SOP utk "core process"
5. SOP berkaitan dengan bagian lain (cross functional), kalo WI sifatnya individual,
aturannya seperti itu sih
Semoga membantu ya
Salam kenal Pak Habil, saya mau tanya dong dalam membuat WP/SOP itu harus dengan alur atau flow yah, kenapa dalam format misal HSE prosedur management terpadu (PMT) tidak ada gambaran alur/flow yah?
Met siang pak Rizky, salam kenal juga. Apakah harus pakai alur proses atau tidak, menurut saya tergantung kpd kebutuhannya. Flow kita pakai karena ada kaitannya dgn konsep "the next process is our customer", dan utk menghasilkan suatu output tertentu ternyata kita harus melewati beberapa process. Dgn konsep "the next process is our customer", (Sub) Process Owner diharapkan tidak menerima, tidak membuat dan tidak mengirim produk/ jasa No Good
bapak maaf izin bertanya
kalo misalkan kita merevisi sop jika sop itu terdiri dari 10 lembar tapi kita hanya merevisi 1 halaman saja contohnya merevisi halaman 5 apakah keterangan revisinya harus di sertakan di semua halaman
Biasanya (1) di SOP ada bagian khusus yang berisi penjelasan mengenai Riwayat Dokumen (2) nomor SOP diberikan kode yg menunjukkan Revisi yang ke berapa....... semoga membantu
@@habillokadjaja1478 iya pak betul, nah kalo kodenya itu di tulis di semua halaman atau halaman yg di revisi aja
Di halaman paling depan biasanya di samping nama SOP ada nomor/ kode SOP nya (termasuk kode revisi yg keberapa). Halaman yg direvisi menggantikan halaman yg lama. Nanti penjelasan mengenai perubahannya dijelaskan di Riwayat Dokumen
@@habillokadjaja1478 ohh berarti kalo analoginya seperti yg di pertanyaan awal berarti semua halaman di ganti nomor/kode ke sekian revisinya ya pak
Ya betul