Pertaruhan Rp6 Trilliun Food Estate | Buka Data
HTML-код
- Опубликовано: 18 ноя 2021
- Proyek Food Estate atau lumbung pangan masih jadi pro dan kontra. Melihat dari sejarah panjangnya yang belum juga menuai keberhasilan, dilanjutkannya proyek ini jadi pertanyaan. Belum lagi soal pemanfaatan lahan gambut ternyata memiliki manfaat besar untuk keseimbangan iklim bumi. Meski begitu, pemerintah tetap melanjutkan proyek ini, lho!
Hmm, apa nggak terlalu terburu-buru? Yang sebelum-sebelumnya, apa sudah dievaluasi dengan baik?
Kira-kira akan gagal atau berhasil, yaa?
Menurut kamu, program Food Estate ini lebih banyak untung atau ruginya, sih? Yuk, simak lebih jelas melalui video ini!
Tonton Buka Data eps. [Pertaruhan Rp6 Trilliun Food Estate] dan episode lainnya hanya di www.narasi.tv atau klik bit.ly/3FyrW6u.
@pantaugambut
(Narasi)
#KenapaBuruBuru #Adv #BukaData #JadiPaham #NarasiNewsroom
Subscribe Newsletter Newsroom untuk update informasi terkini dari Narasi juga ya. Klik link bit.ly/newsletter_newsroom
Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share video ini.
Tonton konten video-video lainnya di www.narasi.tv
Follow:
/ narasi.tv
/ narasi.tv
/ narasitv
Konten video dan RUclips Channel ini adalah bagian dari Narasi.
Tonton Buka Data eps. [Pertaruhan Rp6 Trilliun Food Estate] dan episode lainnya hanya di www.narasi.tv atau klik bit.ly/3kQYwbF.
KKN MODEL BARU
Narasi newsroom, terimakasih sudah menunjukkan argumen kalian terhadap pemerintah, dan akan menambahkan manfaat jika kalian memberikan argumen bagaimana meresponi release FAO dalam kaitannya dengan ketahanan pangan...
Komentar saya kenapa dihapus ya? Gk sesuai dengan agenda elu ya?😂
Cieee.. narasi ternyata sudah jadi pesanan buzzer SJW ni yeee..... 😂 Komentar saya dihapus hapus sama admin
@@neneklampir6664 apa komentar nya, coba ditulis lagi
Baru setahun proyek food estate berlangsung di kalteng, saat ini kalteng diserbu banjir terbesar sepanjang sejarah. Apakah ketahanan pangan sebanding dgn hilangnya fungsi lingkungan?
duh ngab, sedih banyakin tawakal coba. mau ada atau gak ada food estate di kalteng tetap banjir, food estate tidak ada pembukaan lahan pertanian baru, semua lahan yang ada memang dahulunya sudah lahan pertanian, perlu studi kajian lebih serius soal banjir di kalteng, bahkan kata bue (kakek) ku banjir jaman dulu lebih tinggi daripada sekarang, bisa sampai atap di daerah flamboyan palangka, entah ini banjir kala ulang berapa, banyak faktor yang menjadi masalah, perubahan drastis fungsi lahan menjadi perkebunan, pertambangan liar maupun legal di hulu, membuang limbah ke sungai menjadikan sedimen sungai bertambah banyak dan terjadi penyempitan, cuaca ekstrim, dan masyarakat yang terkena musibah banjir menempati ruang/daerah luapan alami sungai kahayan, bantaran sungai ditempati ya giman coba🥲 , makanya orang bantaran sungai jaman dulu pakai rumah terapung. kenapa jalan trans ikut banjir, karena jaman dulu desain jalan/jalur mengikuti/tidak jauh dari sungai, dengan prinsip jaman dulu adalah yang penting cepat membuka konektifitas antar kota agar tidak terisolir, jadi mengabaikan kualitas, memprioritaskan kuantitas, cara mensiasati anggaran yang terbatas
Sebelum ada food estate kalteng juga udh sering kena banjir boss
Banjir emang udah jadi bencana musiman di sana
@@cepi12ia3 lah itu di tempo dsorot pembukaan lahan untuk dtanam singkong, ga buka lahan baru gmana?
mau bagaimana lagi
jumlah manusia semakin meningkat.
suber daya alam terbatas tapi disisi lain terlalu banyak mulut untuk diberi makan.
@@cepi12ia3 lihat liutan tempo,
Lebih setuju solusinya Anies, dari pada bikin food estate lebih baik memberdayakan dengan maksimal para petani kecil yg sdh ada.
Beri mereka teknologi dan kemudahan sarana penunjang berupa pupuk, ilmu pengetahuan dan regulasi 😊
Percis seperti dijakarta lalu, teknologi banyak, sarana penunjang melimpah, dana APBD jumbo! Hasilnya cuma kata-kata yg katanya solusi, nol besar..😅
@@ridoafriansyahmatamu picek!!!
Warga Jakarta yg menjadi saksi dan merasakan langsung...Nah mari kita buktikan saja bagaimana suara warga Jakarta pada Pemilu Februari mendatang. 😀
Kata kata dia tunjang oleh fakta, bukan kata kata kosong seperti food estate. 😀
@@ridoafriansyahente orang jakarta yaa... sedih... hanya ODGJ Yg ga percaya hasil kerja ANIS
Petani itu butuhnya regulasi. Mereka tak perlu lagi khawatir ketika panen raya tp nggak ada yang beli dan terpaksa menurunkan harga jual produk mereka.
Saya tinggal di Kalimantan Tengah, jika di daerah lain ada dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, disini juga ada dua musim namanya musim kabut asap dan musim banjir, alam Kalimantan telah rusak oleh kebodohan penguasa yang tidak cerdas dalam membangun dan malah menimbulkan bencana...
Banyak tambang rakyat ilegal juga bos yg merusak tanah jadi rawa²
@@paktani4006
Tambang bisa merubah struktur tanah menjadi rawa2...??? Masa sih
@@paktani4006 eh mau nutupin kesalahan pemerintah? Tambang yg katamu ilegal itu berapa hektar?
@@bipangslayer2765 kamu nanya,ratusan bahkan lebih yg tdk percaya pergi saja ke kalimantan
@@paktani4006 itu yg punya kuasa mengatur rakyat atau pemerintah?
Lebih baik membangun pertanian berdasarkan sistem pertanian kearifan lokal. Nenek moyang kita pasti menanam pangan untuk kebutuhan hidup. Menyesuaikan dengan alam. Belajar dari situ dengan memanfaatkan teknologi yg maksimal pasti akan lebih baik. Jangan terburu2, terus lakukan penelitian.
.
Di Kalimantam selatan, ada kecamatan Gambut, daerahnya berjenis tanah gambut yg mejadi lumbung pangan. Orang timur dahulu makanan pokoknya bukan beras. Makanan pokok mereka sesuai kondisi alam. Karbohidrat bukan cuma beras.
.
Lebih cepat dan lebih banyak memang lebih baik. Tapi lebih baik lagi kalau berhasil.
Bener gan, saya pas dari kecil tinggal di kalimantan utara biasanya makanan utamanya gak selalu beras, buyutku juga sering banget ngajak saya buat makan umbi-umbian seperti singkong dan keladi, kadang juga sagu olahannya bisa jadi banyak banget
Gini ngab, "kearifan lokal" itu cangkupannya cuma sedikit, ini food estate emang kebutuhan nasional. Sekarang lahan di pulau Jawa makin menipis + populasi meningkat yg berarti konsumsi meningkat. "Kearifan lokal" atau pertanian secara tradisional ga akan nutup buat kasih makan satu negara. Emang dituntut buru" karena ancaman krisis pangan pasca corona. Emang buah simalakama sih ini gw akui dan ga ada kebijakan yg 100% menguntungkan.
begini ya, kenapa sih di rawa, kenapa sih gak belajar dari masa lalu, kenapa sih kenapa pemerintah suka berjudi..
timnya mbanya belajar lebih coba, semua balik ke biaya/cost yang perlu dikeluarkan untuk membuat infrastruktur pendukungnya, singkat cerita semua karena adanya perubahan zaman, faktor global warming lah, alih fungsi lahan, urbanisasi, free trade, 4.0, 5G, dll, pemerintah gak bisa menentukan harga pasar,
contoh untuk mendukung pertanian irigasi permukaan di indonesia, perlu membuat bendungan, biaya yang dikeluarkan beserta jaringannya dan pembebasan lahan dll adalah 3-5 T, sedangkan untuk di lahan rawa pasang surut hanya 30% dari biaya irigasi permukaan. jadi perlu afirmasi positif bukan sekedar konten/ pendukung faksi afirmasi negatif/pembawa agenda asing, ingat kata presiden SBY setiap pemimpin negara tidak menginginkan negaranya hancur
Teori mah gampang. Simple nya gini ngab, masyarakat kota disuruh punya lahan juga buat nanam sendiri? Jadi karyawan paginya, malemnya jadi petani? Kalo halaman kecil ditanami bisa, tapi kalo sampek memenuhi kebutuhan , gak sampek.
Kearifan lokal?? Pemerintah lebih suka impor
Keknya fokusnya tuh bukan nambahin lahan deh, tapi memperbaiki cara budidaya pangan dan pembibitan biar target swasembada bisa terpenuhi, kalo nambah lahan tapi cara2 gagal masih dipake yaa samjubong🤭
Iya juga ya
Sebenarnya saya mengerti concern pemerintah soal ini. Karena menurut FAO sendiri bakal ada ancaman ketahanan pangan di masa depan diperparah oleh climate change. Ini bisa buat kelaparan besar besaran di Indonesia sama seperti di Jaman Soekarno dulu bahkan lebih parah.
Makanya pemerintah berani taruhan demikian karena dia memikirkan nasib masyarakat dari ancaman kelaparan.
Tapi sebenarnya ada cara lain juga. Misalnya dengan membuat food estate di Afrika misalnya. Kita sewa tanah di Afrika untuk mengerjakan lumbung padi sama seperti China lakukan. Bisa juga dengan membuat kebijakan kewajiban agrophonic dimana rumah rumah dibuar pertanian diatas atap rumahnya dan berinvestasi pada rumput laut. Indonesia punya laut yang luas. Berinvestasi pada rumput laut adalah win win solution. Rumput laut mudah ditanam, lahannya di laut, baik bagi lingkungan dan menyerap CO2, serta bergizi sangat tinggi dan dapat dimakan. Dengan begitu walaupun kita tidak punya beras, setidaknya kita punya rumput laut untuk dimakan.
Bisa juga dengan memanfaatkan teknologi penyulingan air laut menjadi air tawar untuk mengairi sawah sawah yang kering karena kemarau. Tapi teknologi ini cuma ada di Israel. Mau tidak bekerjasama dengan Israel?
(Sorry gue komen berulang ulang karena komentar saya dihapus sama pihak narasi. Mungkin mereka tidak suka sama komentar saya karena tidak sesuai dengan agenda SJW mereka 😂)
@@neneklampir6664 yaa sebenernya maksud komen saya tuh lebih baik sekarang dibesar2innya pengembangan risetnya, bukan asal babat2 hutan gataunya pas ditanyain, hasilnya juga b aja. Bisa contoh gitu kayak Filipina sama Thailand yang maju teknologi pangan ya karena mereka mendahulukan riset jadi sampe ke bibit2 mereka pun macem2 dan yang diekspor produk pangannya bervariasi dari varietas yang beda2 juga. Begitu deh intinya wkwk
Autocorrect:
*pas ditanamin
begini ya, kenapa sih di rawa, kenapa sih gak belajar dari masa lalu, kenapa sih kenapa pemerintah suka berjudi..
timnya mbanya belajar lebih coba, semua balik ke biaya/cost yang perlu dikeluarkan untuk membuat infrastruktur pendukungnya, singkat cerita semua karena adanya perubahan zaman, faktor global warming lah, alih fungsi lahan, urbanisasi, free trade, 4.0, 5G, dll, pemerintah gak bisa menentukan harga pasar,
contoh untuk mendukung pertanian irigasi permukaan di indonesia, perlu membuat bendungan, biaya yang dikeluarkan beserta jaringannya dan pembebasan lahan dll adalah 3-5 T, sedangkan untuk di lahan rawa pasang surut hanya 30% dari biaya irigasi permukaan. jadi perlu afirmasi positif bukan sekedar konten/ pendukung faksi afirmasi negatif/pembawa agenda asing, ingat kata presiden SBY setiap pemimpin negara tidak menginginkan negaranya hancur
Family farming (pertanian keluarga) di canangkan IYFF dan FAO pada tahun 2014 dan terbukti sebagai model/sistem pertanian yang resiliens dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan data dari FAO family farmers (petani keluarga) merupakan penyedia 80% pangan di planet bumi ini. Sidang umum PBB menetapkan tahun 2019-2028 merupakan dasawarsa pertanian keluarga dan menjadi rencana aksi global. Rencana aksi tersebut direspon Kementan menjadi rencana aksi nasional pertanian keluarga Indonesia 2020-2024. Namun nampaknya ini tidak banyak diangkat karena pemerintah terfokus pada "keuntungan" yang dilihat dari segi pendapatan (monetary) sedangkan dari segi ekologis dan keberlanjutan ekosistem belum menjadi perhatian lebih untuk jangka panjang.
Untuk lahan food estate yg sudah terlanjur dibuka tetep dilanjutkan programnya dengan menggandeng institusi pendidikan tinggi, dan yg belum dibuka (masih berupa hutan) biarkan dulu berupa hutan.. kita harus optimis karena negara2 timur tengah bahkan ada yg berani membuka lahan gurun menjadi lahan pertanian..
@@DonaldTruks udah nguap lah boss, bisa kalo mau ditelusur, ya di AUDIT oleh lembaga eksternal yg betul full independen asli, tapi apa mungkin karna ini proyek pusat, kecuali saat sudah pada lengser nanti
Lah ini lahan hutan bukan gurun 🤦
Lah kocak, analogi hutan & gurun pasir aja udah gak masuk.
Di Kalimantan banyak petani kecil yang berhasil nanam padi di lahan gambut dan berpasir, coba belajar ke petani lokal deh dengan kajian yang mateng. Ku orang kalteng ini. Bener ini proyeknya kajiannya gak mateng
Menurut gw lanjutin food estate gpp tapiii, harus kerjasama sama Jepang soal teknologi pertanian, nantinya hasil pangannya dibagi 30-70/20-80% sama jepang, pakai tenaga lokal dan tenaga mandor Jepang. Org2 Jepang teknologi pertanian nya cukup advance menurut gw.
Saya meski ada di desa tp maaf sangat paham yg di inginkan semua petani,nelayan sawah,kebun,hutan dan tanama komoditas untuk masing daerah yg berbeda sbg contoh, yg namanya padi,jagung,kedelai polowijo dll lahanya ada tp pemerintah tdk maksimal membina,membimbing,membatu kesulitan petani ,sayangnya.... Dari pada mbantu petani....beli saja/ impor saja mudah murah dan berbisnis,petani merana....intinya pemerintah sendiri berbisnis dgn rakyatnya sendiri.... lha.... Kapan sejahtera petani kita .....ini termasuk pemikiran obyektif sesiai fakta
Tentang Pangan:
1. Kebutuhan Pokok.
2. Klo Harga Mahal banyak yg ga bisa makan.
3. Klo Impor sementara bisa murah, tapi klo ada apa2 bisa sulit krn tergantung negara lain.
4. Klo hanya petani2 lokal saja tanpa ada pembagunan program ketahanan pangan, harga beras bisa naik Krn keterbatasan suplai.
5. Perlu cari cara beras murah tanpa harus Impor tapi juga memberdayakan sdm dan SDA lokal.
6. Food estate ide bagus, tapi perlu penerapan yg baik dan teruji. Serta di awasi dan di operasikan di bawah badan yg ahli.
7. Tindak tegas pembangunan di tempat2 zona pertanian. Di tempat saya di Jogja Sleman. Area persawahan banyak dibangun perumahan oleh developer2 padahal ada plang dilarang mendirikan bangunan di are tsb. Malah plang nya dirusak dan ditutup. Gitu terus. Makin lama makin berkurang sawah.
8. Krn Harga Beras perlu di kontrol agar semua bisa makan. Maka pekerja terkait harus disejahterakan, misal petani2 tsb Di angkat sebagai PNS/semacamnya yg urusi Sawah dgn gaji tetap dan bonus yang sesuai untuk hasil panen. Dan semua pengepul juga sebagai pengawas dan distributor ke gudang daerah.
Yah kira2 itu opini pribadi saya saat ini. Hanya opini pribadi bukan saran dari ahli.
Proyek yang didasari ambisi gak ada baiknya... Wong niatnya juga salah.
Mungkin pemerintah kita suka mengulang sejarah yg gagal total, motivasinya mungkin ingin menunjukkan ke dunia klo mereka bisa membuat sesuatu yg mustahil, tpi mereka lupa kebijakan itu bisa mengancam bnyk kehidupan.
Sebenarnya saya mengerti concern pemerintah soal ini. Karena menurut FAO sendiri bakal ada ancaman ketahanan pangan di masa depan diperparah oleh climate change. Ini bisa buat kelaparan besar besaran di Indonesia sama seperti di Jaman Soekarno dulu bahkan lebih parah.
Makanya pemerintah berani taruhan demikian karena dia memikirkan nasib masyarakat dari ancaman kelaparan.
Tapi sebenarnya ada cara lain juga. Misalnya dengan membuat food estate di Afrika misalnya. Kita sewa tanah di Afrika untuk mengerjakan lumbung padi sama seperti China lakukan. Bisa juga dengan membuat kebijakan kewajiban agrophonic dimana rumah rumah dibuar pertanian diatas atap rumahnya dan berinvestasi pada rumput laut. Indonesia punya laut yang luas. Berinvestasi pada rumput laut adalah win win solution. Rumput laut mudah ditanam, lahannya di laut, baik bagi lingkungan dan menyerap CO2, serta bergizi sangat tinggi dan dapat dimakan. Dengan begitu walaupun kita tidak punya beras, setidaknya kita punya rumput laut untuk dimakan.
Bisa juga dengan memanfaatkan teknologi penyulingan air laut menjadi air tawar untuk mengairi sawah sawah yang kering karena kemarau. Tapi teknologi ini cuma ada di Israel. Mau tidak bekerjasama dengan Israel?
(Sorry gue komen berulang ulang karena komentar saya dihapus sama pihak narasi. Mungkin mereka tidak suka sama komentar saya karena tidak sesuai dengan agenda SJW mereka 😂)
@@neneklampir6664 Pemerintah gk berpikir sejauh itu, hal mendasar saja belum mampu misalnya ketersediaan pupuk subsidi buat petani, gak ada jaminan harga jual gabah saat musim panen.
@@bakasta5474 Sebenarnya itu juga ulah cukong dan tengkulak nya sendiri,Bulog juga seperti terbiasa dgn permainan ini.
Sama-sama cari untung,susah keluar dari tong setan ini...ulah masyarakatnya sendiri dan berdampak ke masyarakat lain.
begini ya, kenapa sih di rawa, kenapa sih gak belajar dari masa lalu, kenapa sih kenapa pemerintah suka berjudi..
timnya mbanya belajar lebih coba, semua balik ke biaya/cost yang perlu dikeluarkan untuk membuat infrastruktur pendukungnya, singkat cerita semua karena adanya perubahan zaman, faktor global warming lah, alih fungsi lahan, urbanisasi, free trade, 4.0, 5G, dll, pemerintah gak bisa menentukan harga pasar,
contoh untuk mendukung pertanian irigasi permukaan di indonesia, perlu membuat bendungan, biaya yang dikeluarkan beserta jaringannya dan pembebasan lahan dll adalah 3-5 T, sedangkan untuk di lahan rawa pasang surut hanya 30% dari biaya irigasi permukaan. jadi perlu afirmasi positif bukan sekedar konten/ pendukung faksi afirmasi negatif/pembawa agenda asing, ingat kata presiden SBY setiap pemimpin negara tidak menginginkan negaranya hancur
@@cepi12ia3 ...maklum, indonesia masih trsohor narasi nya dari pada aksi nya,, bangsa lain udah pada mendarat di bulan, bangsa indonesia mh masih dongak dongak tengok bulan,,, BESAR MULUT minim AKSI,,
Boro2 food estate
Subsidi pupuk aja hanya sedikit yang sampai ke petani. Entah menguap dimana tu pupuk..!
pakan ternak mahal + pupuk mahal jadi gk heran kalo food estate gagal
Suka bgt sm gaya bicaranya mbanya, berasa diajakin ghibah next level😂
begini ya, kenapa sih di rawa, kenapa sih gak belajar dari masa lalu, kenapa sih kenapa pemerintah suka berjudi..
timnya mbanya belajar lebih coba, semua balik ke biaya/cost yang perlu dikeluarkan untuk membuat infrastruktur pendukungnya, singkat cerita semua karena adanya perubahan zaman, faktor global warming lah, alih fungsi lahan, urbanisasi, free trade, 4.0, 5G, dll, pemerintah gak bisa menentukan harga pasar,
contoh untuk mendukung pertanian irigasi permukaan di indonesia, perlu membuat bendungan, biaya yang dikeluarkan beserta jaringannya dan pembebasan lahan dll adalah 3-5 T, sedangkan untuk di lahan rawa pasang surut hanya 30% dari biaya irigasi permukaan. jadi perlu afirmasi positif bukan sekedar konten/ pendukung faksi afirmasi negatif/pembawa agenda asing, ingat kata presiden SBY setiap pemimpin negara tidak menginginkan negaranya hancur
@@cepi12ia3 ngomong opo?
@@andrikurniawan531 ngomong boso Indonesia
Aku pernah nonton pembahasan food estate di channel watchdoc. Lahan food estate sering gagal panen dan petani dapat spesies hama baru (kyk ulat gitu) yang bisa makan padi, pdhl sebelumnya ulat begitu cuma makan daun-daun tanaman non-padi
Yaa..belum tntu benar,liat aja hasil akhirnya,pemerintah juga gk bodoh buang anggaran yg gk perlu ,emng anda sudah punya solusinya?klo punya ajukan ke mentri pertanian
@@harizachmad4503 aduh, masih ada pendapat ala buzzer kayak gini?? ah sudahlah!!
Screenshot gan
@@harizachmad4503 pembelaan teori belaka
Jika rantai makanan terganggu,akan ada yg mendominasi..menjadi PATOGEN..makanya semua bahan harus secara ALAMI,bukan SINTETIS..maka keHIDUPan akan menemukan JALANnya sendiri sendiri..❤
Kalau Pemerintah belajar dari kesalahan, harusnya proyek FE kali ini sudah merupakan hasil dari kajian yg mendalam, sudah dipertimbangkan baik buruknya dan konsekuensi apa yg akan terjadi. Kita sebagai rakyat biasa yg tidak tahu data dan fakta selain dari media mainstream, hanya bisa berharap yg terbaik walaupun ngga berharap banyak si. Tapi sebagai rakyat ya optimis aja lah, dan banyak berdo'a. Jika niat Pemerintah baik pasti akan menghasilkan sesuatu yg baik pula. begitu sebaliknya..
begini ya, kenapa sih di rawa, kenapa sih gak belajar dari masa lalu, kenapa sih kenapa pemerintah suka berjudi..
timnya mbanya belajar lebih coba, semua balik ke biaya/cost yang perlu dikeluarkan untuk membuat infrastruktur pendukungnya, singkat cerita semua karena adanya perubahan zaman, faktor global warming lah, alih fungsi lahan, urbanisasi, free trade, 4.0, 5G, dll, pemerintah gak bisa menentukan harga pasar,
contoh untuk mendukung pertanian irigasi permukaan di indonesia, perlu membuat bendungan, biaya yang dikeluarkan beserta jaringannya dan pembebasan lahan dll adalah 3-5 T, sedangkan untuk di lahan rawa pasang surut hanya 30% dari biaya irigasi permukaan. jadi perlu afirmasi positif bukan sekedar konten/ pendukung faksi afirmasi negatif/pembawa agenda asing, ingat kata presiden SBY setiap pemimpin negara tidak menginginkan negaranya hancur
@@cepi12ia3 loh kalau gitu gimana gan ?, mending suruh aj pemerintah sewa lahan ke afrika untuk pertanian, sistem sewa lahan seperti zaman voc
mana bisa optimis , wong pemerintahnya lagi royokan lahan ,bagi2 lahan
coba belajar sama emak emak yg biasa nanam padi pas hujan itu.
mungkin proyek ini akan berhasil,
taruhan kartu 6T tadi juga bisa kalah lawannya walaupun dia punya pair King
siapa tahu pemerintah bisa dapet Three of Kind di The River
🤣
Kata petani petirnya juga di unmute 🤣🤣
Hahahahaa numpang ngikik ya
Di masa yang akan datang dengan tantangan krisis iklim, mungkin pertanian konvensional akan ditinggalkan karena bertani sangat butuh kestabilan iklim, kita mungkin saja akan beralih ke indoor hidroponik, yang iklim untuk bertani bisa dikendalikan dan dikontrol, tidak hanya iklimnya saja, nutrisi, hama juga bisa dikendalikan. Lebih radikal lagi, mungkin bukan hidroponik indoor, tapi makanan kita berasal dari laboratorium yang saat ini sudah dikembangkan bernama solar food solein berasal dari listrik dan Co2 untuk mengembangkan mikroorganisme anaerob penghasil protein.
Sudah pernah di angkat dan dikupas tuntas oleh watcdoc nih,tapi mbak2 mileneal ini nyampeinnya cukup simpel dan mudah dipahami.👍
Judulnya apa bang?
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sekarang lebih maju dari pada jaman pak harto dulu, jadi kemungkinan keberhasilan akan lebih tinggi sekarang dari pada zaman dulu, saya yakin proyek food estate di zaman pak jokowi ini bakal berhasil.. Apa ada yg sependapat sama saya kalau food estate akan berhasil..? Kalau saya yakin proyek ini akan berhasil
Bismillah moga jadi mentri pertanian😄
😂😂😂😂
😂😂😂😂 bismilah jadi Mentri prikanan
cek lagi pak
Sekarang tahun 2023, saya kasih tau PROYEKNYA GAGAL TOTAL !!
Selamat pagi pak. Proyek pengembangan lahan FE di Kalimantan Selatan akhirnya mulai menunjukkan hasilnya pak. Tanaman jagung pengganti singkong sudah mulai tumbuh dan terlihat prosesnya baik sekali. Bukan tidak mungkin tahun depan kita bisa panen hasilnya dan menjadi percontohan untuk lahan di Sumut, NTT, dan Papua.
Sekian laporan saya pak. Terima kasih.
Bismillah, next wamentan ❤
Belajar dari sejarah sangat penting , agar tidak terulang lagi , tapi asudahlah
Libatkan para ahli dibidangnya plus masyarakat lokal yg sudah terbiasa pola tanam disitu.
Benahi lagi. Agar lahan itu tidak alih fungsi jadi perkebunan sawit
memang sangat lucu. lahan subur di jawa digusur buat pabrik. di luar jawa yg kurang subur malah dibuat proyek pangan.
Ya emang itu tjuannya, supaya kekurangan pangan
Petani bukan ga bisa swasembada pangan tapi petani selalu jadi korban ketika panen raya
BERHASIL dong,BERHASIL TERLAKSANA PROYEK pemerintah punya semua kuasa loh.HASILnya mengulang proyek yg sebelumnya FAILED
food estate di kelola dgn system food forest agroforestry hasilnya akan lebih mantap , bertani dgn alam menjaga ekosistem hutan, klo systemnya gk jelas malah ngerusak lingkungan dan merugikan rakyat
Mendingan dijadikan program transmigrasi 1 kk dapat 2 hektar, petani tinggal tanam disitu, utamakan lulusan pertanian, jadi ada kelanjutan penanaman tanaman pangannya.
Betulllllllll
Banyak daerah trans yang maju sekarang, wlpn prosesnya bisa berpuluh puluh tahun tapi hasilnya pasti
Sekarang proyek itu gagal, 6T hilang, bayangkan uang itu untuk perbedayaan petani keluarga, petani petani kecil yang garap sawah dibina, biar hasil perhektarnya naik. Bukan malah bikin lahan untuk koorporasi dan gagal
Karawang punya lahan subur ratusan tahun sebagai lumbung padi (dari zaman masih dikuasai Mataram), eh skrg malah mulai menghilang karena di tumpuk oleh beton2 kapitalis.
Mbaknya bawa beritanya asik banget,serasa di dongengin 😁
Setiap perjuangan tentu ada pengorbanan. JIKA KITA MENGINGINKAN INDONESIA MAJU SEJAHTERA DALAM BIDANG KETAHANAN PANGAN MAKA KITA SEMUA HARUS BISA MENGAMBIL LANGKAH BESAR. FOOD ESTATE ADALAH PROGRAM BRILIN PROGRAM TERHEBAT PRESIDEN JOKOWI DODO YG Akan menjadi SEJARAH INDONESIA dlm bidang ketahanan pangan sepanjang masa.program ini juga akan banyak menciptakan lapangan kerja serta akan banyak menyerap tenaga kerja dari berbagai kalangan profesional milenial Kita sebagai bangsa INDONESIA harus bangga dapat hidup di NEGERI yang subur kaya raya sebagai bangsa besar kita harus optimis semua pembangunan bisa berhasil kalau kita mau berhasil, Dan dg adanya program FOOD ESTATE INDONESIA AKAN MENJADI NEGARA YG KUAT DLM HAL PERTAHANAN PANGAN.Bismillah Dibawah managemen serta pembangunan infrastruktur pendukung yg baik INDONESIA MAJU SEJAHTERA Dapat tercapai. Salam satu semangat untuk Indonesia maju marikita majubersama turutserta mensukseskan Pemilu 2024 dg DAMAI 👍💪🇲🇨🇲🇨🇲🇨❤️
"Experience is the best teacher"
Jadi kita bakalan tau kalau itu akan GAGAL.
Pemerintah oh Pemerintah
begini ya, kenapa sih di rawa, kenapa sih gak belajar dari masa lalu, kenapa sih kenapa pemerintah suka berjudi..
timnya mbanya belajar lebih coba, semua balik ke biaya/cost yang perlu dikeluarkan untuk membuat infrastruktur pendukungnya, singkat cerita semua karena adanya perubahan zaman, faktor global warming lah, alih fungsi lahan, urbanisasi, free trade, 4.0, 5G, dll, pemerintah gak bisa menentukan harga pasar,
contoh untuk mendukung pertanian irigasi permukaan di indonesia, perlu membuat bendungan, biaya yang dikeluarkan beserta jaringannya dan pembebasan lahan dll adalah 3-5 T, sedangkan untuk di lahan rawa pasang surut hanya 30% dari biaya irigasi permukaan. jadi perlu afirmasi positif bukan sekedar konten/ pendukung faksi afirmasi negatif/pembawa agenda asing, ingat kata presiden SBY setiap pemimpin negara tidak menginginkan negaranya hancur
Bahas tambang boxit dong min,
Udah meresahkan sekali di tempat saya kal-bar
Impor memang lebih murah dan mudah utk memenuhi kebutuhan pangan daripada buka lahan baru utk program food estate, tapi ini kan utk ketahanan pangan yg sangat penting utk masa krisis yg kita gak tau kapan. Yang jelas ini utk jangka panjang, doakan aja gaes pemimpin kita amanah
Karena perusahaan impor itu milik mereka juga wiu wiu wiu nanti pabriknya tutup loo kalau gak ada kerja impor
Sawah aja digusur
Gmna bg. Dah berhasil?
@@Strangers2023-ye8uv GATOT
Terus Narasi Newsroom bikin
saranya dong
Biar imbang
Kalo kritik mah semua orang bisa
Ndasmu!! Kalau lu yg kritik mah no data no fakta bangsat 😂
Semua orang bisa?!?! NDASMU!
terus memberi pencerahan narasi tv👍
Dilihat dari Indonesia yang mayoritas penduduknya “kalo ngga nasi ngga makan” sehingga banyak sekali konsumsi nasi bahkan sampai import dari thailand vietnam. Lumbung pangan mungkin bisa jadi langkah yang tetap kalau berhasil. Karena jika menunggu hasil padi dari tani per orangan itu terlalu kecil lahannya dan lagi hasilnya tidak bisa sama (panen serentak) ujung” nya import lagi, ujung”nya di hina lagi (padahal negara agraris tapi import beras mulu) tapi tidak pernah sadar diri memang mayoritas konsumtif beras(kalo ngga nasi ngga makan)
ujung2nya janji lagi
Seinget saya tahun 2010 sempat banyak campaign divesifikasi pangan dimana upaya meningkatkan kembali kebiasaan konsumsi masyarakat Indonesia yg beragam tidak hanya mengandalkan nasi, tapi juga dari umbi-umbian misal, atau seperti penggunaan sagu untuk pendamping lauk. Hal ini juga dijadikan upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan. Kalau tidak salah, istilah kalo nggak makan nasi belum makan itu timbul juga dari dampak kebijakan era orba yg mengharuskan petani diberbagai daerah untuk menanam padi. Termasuk ke daerah-daerah yang sebenarnya punya kekayaan pangan lainnya selain beras. Sehingga semakin bergantung pada kebutuhan beras. Upaya lainnya dibandingkan menggunakan lahan gambut atau hutan lindung. Lahan mati "sebenarnya" itu masih bisa ditemukan. Hanya masalahnya lahan2 tersebut hanya menunggu untuk menjadi lahan commercial, perumahan, dll. Sayangnya lahan2 commercial tersebut yang sebenarnya cocok dijadikan lahan pertanian, tapi justru makin dialih fungsikan terus ke pembangunan. Jadinya akan makin miris dan nantinya hutan alami itu hanya kenangan pengganti lahan2 subur yang sudah jadi area commercial dan residensial. Contohnya lihat saja pembangunan dari jalur Bekasi hingga Bandung. Tiap tahun lahan persawahan makin banyak yg hilang. Kenapa dibelinya sama swasta yah bukan pemerintah?
Jangan2 hutan untuk generasi nanti hanya menunggu tanah hibah yang direlakan pihak swasta, perorangan, atau lainnya untuk dialih fungsikan sebagai hutan. Ini sudah terjadi lho
@@trinurismi2147 betul mbak, kampanye “kenyang ga harus nasi,” sudah dilakukan dari 2010 an. Tapi nyatanya sampai saat ini memanh begitu kan? Oke memang ada yang sudah menjalankan itu, makanya saya bilang mayoritas. Dan lagi mengenai pembangunan perumahan memang mengambil dari sawah sawah di sekitar desa/dekat jalan. Pun sawah di dekat desa saya ini, Sangat di sayangkan sekali. Apalagi ketika lahan di jadikan pabrik, itu otomatis sawah/tanah di dekat pabrik tidak subur kembali. Karena hal itu mungkin pemerintah menjalankan food estate agar kita tidak import beras besar besaran lagi. Namun sayang sekali mengorbankan hutan.
@@firdauspohan2318 ?
Ok,besok saya ganti kentang
Pertanian bukan sesuatu yg harus diburu waktu. Terlalu banyak faktor yg tidak bisa kita duga. Kalau mau buka, sedikit dulu, pelajari. Kalau berhasil baru tambah secara bertahap.
1. Analisa Narasi Newsroom MANTABS !!!
2. Skenario Narasi Newsroom untuk Ketahanan Pangan???......
3. ....ditunggu.....solusinya...
Pemerintah seperti ga percaya dg kemampuan para petaninya. Atau emang kwatir rakyatnya jadi makmur gitu?
Petani sedang kesulitan malah bikin food estate yg dananya banyak banget coba dana itu di kucurkan untk petetani pasti petani muda atau regenerasi petani akn berlanjut krn pertanian menguntungkan bukan hanya untk bertahan hidup.
uang negara segitu banyaknya mungki akan lebih efektif untuk memberdayakan petani singkong, jagung juga padi yang sudah ada dengan cara menambah jumlah pupuk subsidi sehingga tidak ada para petani yang berteriak kekurangan pupuk.
Sabar sebentar lagi akan lebih banyak lagi APBN yg hilang
Kalau diliat iklim dunia saat ini cukup sulit untuk mengejar "food estate"
ketahanan pangan harus diikuti juga dengan propaganda pangan seperti yg dilakukan Amerika, mempropagandakan warga agar memiliki menu dan porsi seperti yg diatur pemerintah
3:15 ibarat kata nih. ada orang yang biasa bikin rumah ukuran 1 are. eh tiba2 dikasi project bikin rumah yang 20 are. iya bisa sih. tapi kemungkinan failed tinggi karena belum ada pengalaman buat 20 are, kalau bisa 2 are sih wajar yah.
Mending dana 6 t utk bantu biaya operasional petani petani, dan kasih bantuan bibit unggulan
Kena tilep daerah gan
PROYEK AMBISI JOKOWI DAN PRABOWO BUANG UANG RAKYAT
Bnyk bicara lebh baik kerja .... ttp smngt optimis dngan berbagai cara ... agar program berjalan dngan baik...
Mereka g mau klo disebut gagal jadi kemungkinan dibikin sekolah-olah berhasil
Indonesia gak bakal swasembada selama rakyat nya rakus dan buang2 makanan terus.. liat rakyat menengah atas pada buncit itu.. rakyat bawah juga kadang kalau makan nasi porsi kuli
Kalo bisa ngimpor ngapain buat food estate, toh generasi sekarang lebih ngincer kerja kantoran daripada kerja kasar macam petani 🗿🗿🗿
Sejahterakan petani, pertanian pasti maju.. nggak hanya sekedar proyek.
kalau di daerah desa masih di monopoli harga sama tengkulak ya males yang jadi petani
Klo beras mahal. Banyak yg ga bisa makan.
Iku lho pak bu pemegang kebijakan... Harga pupuk dan benih pertanian tolong dimurahkan. Pisan2 dolan ndeso ben ngerti susahe petani pupuk mahal tapi hasil panen harganya tak seberapa.
Memperluas lahan pertanian memang bagus, tp tolong lahan yg sudah ada ini juga diperhatikan biar petani tetap jadi petani, tdk berfikir utk alih profesi gr2 rugi terus. Nnti kalo tdk diturunkan harga pupuk dan benihnya, bukan tdk mungkin lama2 orang2 tidak mau jadi petani lagi
Udah enek ya liat pemerintahan yg katanya demi kepentingan rakyat nyatanya hnya untuk memperkaya diri sendiri ,,
Betul,, hmpir dmn dmn mslh pupuk subsidi aja yg dkeluhkan petani, tp sbnernya petani g mslh kalau hrus pke pupuk non subisdi asal hrha jualnya y naik juga dong. Biar dpt untung laahh dr hasil jerih payah tnam padi kurg lbih 4 bln
Wkwkwkwk....
Slebewwww
Lahh ada idola disini kwkwkwkw
Kalau gagal, IPB dan fakultas-fakultas pertanian di seluruh Indonesia ditutup saja. Percuma saja mereka itu.
Lah mereka tidak dilibatkan. Food estate tanpa penelitian kontur tanah, negara main olah saja
Seneng banget ngliat mbaknya menertawakan kegagalan2 kita. Gagal.. gagal.. gagal.. menyerahlah.. itu yg saya tangkap dari "reportase" ini?
Dana sebesar itu bila dibelikan pupuk untuk petani pasti sukses.
Harga yang besar untuk rekonsiliasi dengan kubu yang kalah dan kroni-kroninya.
Entar juga ujung2nya ditanemin sawit sama perusahaan swasta milik pejabat
Nahhh...itung2 biaya buka lahannya free...wkwk
Cem kasus 98 y gan
paling2 dibeli pengusaha-pejabat jadi kebon sawit lagi, alasan daripada mangkrak
Logika berdasarkan keyakinan superstisi tuh masih sangat lumrah di Indonesia.
If it works, it works
@@hansnoor9637 indeednesia
ini mah proyek mega korupsi, judulnya aja di ganti food estate 😂
Di tunggu review proyek ini setelah selesai 😁
GAGAL TOTAL
GAGAL TOTAL
Om Harto emang warisin banyak musibah buat negara wakanda 😭
1984 jaman pak tani seneng senengnya (meski tdk selamanya)
Kemampuan Prabowo bisa diukur dari keberhasilannya mengelola food estate. ( Berhasil menghamburkan trilyunan rupiah uang negara , berhasil bikin susah rakyat sekitar proyek).
Program Makan Gratis senilai Rp1T per hari jika belimbing sayur menang
Seru nih materinya
Mau bilang gagal, takut dipolisikan 😂
Indonesia bakal swasembada beras, kalau Mentri Pertaniannya, Kang Ridwan Kamil. Petani masa depan, bukan hanya menanam tanaman tapi harus bisa memadukan peternakan, wisata dan teknologi. #salampetanimasadepan
Ok ini jadi PR ya, food state, pembangunan terminal baru cengkareng
pake metode Hidroganik kan bisa, sat!!
Dasar politikus pake duit doang!
Yaa Allah ngeri banget itu, berapa makhluk yg terdzalimi dan tanah yg rusak. Beginilah jika kekayaan dipegang oleh orang yg bukan ahlinya, tunggu saja kehancurannya.
Uangnya kemana... Jangan2 di pakai buat Dana Pilpres
Bagus sekali riset buka data
Terobosan sarat spekulasi yang secara fundamental mengikuti kebijakan yang pernah ada sebelumnya
Biasakan orang indonesia makan kentang, jagung. Jangan terlalu monoton beras, akhirnya kita punya ketergantungan beras!
Orang kota saja yang monoton beras, silakan kau ke perkampungan mereka dah biasa makan aneka karbo selain padi, padahal mereka penghasil gabah (petani) 🙄
@@muhammadnasir3347 aowkwkwk telo is thebest
@@omburhan4129 itu salah satunya, di kampungku pokok tetap beras, cuma mereka tidak monoton sesekali aneka umbi, jagung, pisang, kalau favoritku singkong bakar pakai arang bakaran tungku bekas emak masak pakai kayu 😀
@@muhammadnasir3347 tapi mayoritas memang “kalo ga nasi ga makan”
Lagi-lagi fokus pemerintah hanya di peningkatan hasil produksi, sama sekali tidak mau menyentuh kebijakan yg mensejahterakan petani.
Ketika harga gabah anjlok malah senang ga mikirin nasib petani yg jangankan utk biaya hidup, utk modal tanam lagi kesulitan. Beras itu kebutuhan pokok, kendali harga harusnya di pemerintah.
Jangan sampe petani padi beralih ke tanaman lain Karena menanam padi tidak menguntungkan. Jika terjadi Otomatis produksi nasional akan berkurang.
iya sama sedih kasihan petani, dipermainkan pasar, tapi kembali lagi pemerintah tidak bisa menentukan harga pasar, karena indonesia menganut free trade
@@cepi12ia3 bisa, malah pemerintah sudah menetapkan HPP (harga pembelian pemerintah) utk gabah dan beras. Tp tidak ada keseriusan dr pemerintah menjaga stabilitas harga agar petani bisa mendapatkan keuntungan yang wajar. Beras adalah kebutuhan pokok. Jd pemerintah pasti dan diharuskan ikut menjaga stabilitas harga, buktinya jika harga beras mengalami kenaikan melebihi het, langsung operasi pasar, dibentuk pula satgas pangan. Tapi sayangnya klo harga gabah anjlok, pada tutup mata. Diem semua.
Yg saya lihat Sejauh ini hanya gubernur DKI Jakarta saja yg memiliki program yg bisa dinilai berpihak pada petani. Walaupun hanya beberapa kelompok tani saja (yg berada di Jabar dan Jateng) tp patut ditiru.
Kena apa food estate tidak menggunakan lahan bekas tambang batu bara yang sudah terbuka jumlahnya juga ribuan hektar...hitung2 sekalian memperbaiki lahan tsb dan bisa menggunakan dana dari ex tambang yang harusnya mengbalikan (reboisasi) dr tambang...⁉️⁉️
yg gw bingung food estate ini petani nya dari mana
Lebih baik triliun dana diberikan subsidi pupuk kepetani jelas akan sangat membantu menurunkan biaya produksi
Tapi mau apalagi proyek food estate hanya jadi ajang korupsi
Bisa aja berhasil dengan syarat yg menanganinya org yg ahli. Melibatkan ahli tanah, ahli pertanian, ahli kimia dan ahli² lainnya yg relevan dan bukan juga yg menangani kementerian Pertahanan. Harus kementerian pertanian berkolaborasi dengan menteri lingkungan Hidup serta badan riset dan teknologi yg sesuai dengan bidangnya. Biakn hanya berorientasi bagi² fee dari para kontraktor bodong.
Tapi nih, ini salah satu bentuk putar otak pemerintah. Kita g bsa menjawab kekurangan lahan pertanian soalnya, sementara penduduk kita makin membludak . . Nah gimana dong solusinya?
Indonesia perlu banyak belajar ke kampung adat Ciptagelar untuk menuju swasembada pangan
Gk cocok lur, high cost
Yang di kalimantan tenggah proyeknya malah diserahkan ke kementrian Pertahanan, Pimpinan mentri P. Proyek itu mangkrak menyisakan lahan tandus berpasir. Aroma bagi-bagi duit anggarannya kuat sekali
Berhasilah sekarang bibit hibrida tahan hama berfikirpositif aja
Seperti tak ada kolaborasi dari bidang keahlian sama masyarakat lokal kah ? unsur akademisi dengan teknologi pangan pertanian termutakhir harus dikolaborasikan dengan kekayaan kearifan lokal dan sdm nya.
saran saya masyarakat sudah harus memulai untuk "Mandiri Pangan" dengan mulai dari desa sampai perkepala keluarga.
Kebayang gak tuh kalo dapat mandiri dan tidak terlalu tergantung dengan pemerintah. Hal ini juga dapat di terapkan dalam sektor energi terbarukan
Inilah yang menghambat kemajuan negri. Negara lain juga mengembangkan pertanian bisa walau di gurun.
Mungkin lebih baik mati kelaparan dengan uang 6T ditangan
Bukannya bisa vertical farming y?
Jelas proyek sangat berhasil donk! banyak menghasilkan untuk lumbung kas kampanye ditambah gurihnya harga kayu, dan berhasil pula mengelabui rakyat, mantap..😅
Kok bisa ya menhan yang ngurusi pertanian? Kan sudah ada mentrimya mentan.
Apa ada politik di balik itu.
Awal kronologinya ada yang tau
Saya kira proyek ujungnya ya ambil untung..eh cuan.. ambil uang negara dengan cara seperti legal..
Hehe di awal main kartu jadi inget film God Of Gamblers
Yg d butuhin klo menurut pendapat gw: 1.data semua lahan pesawahan d indo trs amankan dr alihfungsi lahan 2. Kesejahteraan pake kartu 2. 3. Pupuknya murahin 4. Yg plg penting teknologi pangan kalah sma thailand yg bisa berkali2 produksi dalam setaun😅😅😅😅😅
dan semua itu sudah direncanakan oleh pak anies
NEGERIKU SEMAKIN AMBYARRRRR SELAMA REXIM DI KODOK BANGKONG PALU ARIT BERKUASA
Saya yakin proyek pak Jokowi tentang ketahanan pangan dan swasembada akan berhasil,
*bismillah komisaris Bulog*
Bismillah staf Ponska 😂
Bismillah kepada Alloh SWT.
GAGAL TOTAL .. !!! MANGKRAK !!!
Mungkinkah kita pulihkan lahan pembukaan hutan dengan bertanam rumpun- bambu rebung- lunpia selebar 40- 45m bermula dari tepian hutan dan merunut sepanjang garis kontournya, berjeda- jarak 450- 500m kebun tanaman keras produktip berdenah segi tiga- enam multikultur, mina( ikan- bebek ), pertanian benih- endemik bioteknologi- adaptip. Semoga sehat- semangat berubah terarah- 😅manfaat.
Yg ide food astate smoga nonton nih tayangan ... biar sadar diri , biar cerdas dan agar mendengarkan saran ide masukan dr org cerdas dr masyrkat ..jgn nafsu program doang tp gak konsep secara cerdas ..
Belajar dari kesalahan terdahulu itu sangat penting.
Harus contohin Negeri Brazil buka lahan ladang
Padahal banyak profesor pertanian di Indonesia, knpa gak belajar sma mereka