"Merampok Ayah Kandung Sendiri" Eps.33
HTML-код
- Опубликовано: 4 окт 2024
- GMCC Podcast Eps.33
"Merampok Ayah Kandung Sendiri"
Tumbuh sebagai anak yang kepahitan terhadap ayahnya, membuat Paulus Supit terlibat dalam banyak kejahatan. Perkelahian, perjudian, narkoba bahkan sampai membunuh, dilakukannya. Kerinduannya untuk menjadi orang baik selalu saja gagal. Apa yang akhirnya bisa membuatnya benar-benar bertobat?
Saksikan kisah nya hanya di GMCC PODCAST episode 33
Dukung terus Podcast GMCC dengan subscribe, comment, like dan share, sehingga GMCC Podcast dapat terus terlaksana
Apabila Anda memiliki kisah hidup yang menginspirasi dan mau berbagi dengan pemirsa gmcc podcast, hubungi instagram @gbigmcc melalui direct message
Selamat menyaksikan, TUHAN YESUS memberkati
Untuk kritik dan saran dapat disampaikan langsung melalui kolom komentar, maupun email: gbigmcc@gmail.com
Narasumber:
@paulustsupit
Host:
@nelly_suryadjaya
Produksi:
@gbigmcc
Produser:
@nelly_suryadjaya
@pohanliem
Sehat selalu Pak Paulus 🙏 Tuhan Yesus berkati 🙏🙏
GBU🙏
Itu istri krn cinta Tuhan,jdlah seperti itu,begitu sabar dan setia
Betul sekali istri yg hebat. GBU🙏
God bless you pst paulus ❤
GBU too🙏
Memberkati
GBU🙏
Kesaksian Luar Biasa pak.Terimakasih juga kepada Ibuk dan Istri yang setia
GBU🙏
Mengalami proses haleluya🤲🤲🤲,perjalanan setiap umat Tuhan sungguh sangat berbeda2 ,Tuhan Yesus dasyat🙏🙏🙏🙏
Amin🙏
Tuhan Yesus baik selalu memaapkan kita trimh kasih Ps paulus Amin
GBU🙏
Bgs kesaksianny
Tq. GBU🙏
Terberkati ....Terimakasih
GBU🙏
Maaf sebelumnya, pernyataan tentang kalo sedang gagal masih boleh melayani (terutama firman Tuhan), saya pribadi kurang setuju.. Bukan masalah transfer spirit, tapi apakah itu sesuai dengan firman Tuhan? 1 Timotius 5:19-20 aja bilang, penatua yang kedapatan berdosa dan diperkuat oleh adanya saksi2, harus ditegur..
Lagipula, apakah orang tersebut ada damai sejahtera tetap memberitakan firman saat tau dirinya sedang jatuh? Saya rasa tidak.. Hati nuraninya pasti akan menuduhnya.. Saya percaya dosa adalah dosa, ga da dosa kecil atau besar.. Tapi beda dengan konsekuensi moral.. Kalo seseorang itu jatuh karena berbohong, pasri beda konsekuensi moralnya dengan yang melakukan pelecehan seksual, misalnya.
Sebagai tubuh Kristus, kita memang harus merangkul mereka yang sedang jatuh, tapi kalo itu pelayan Tuhan sedang jatuh, sebaiknya ada disiplin dulu. Kasih waktu untuk dibimbing, dikonseling, sampai pulih.. Kalo udah tau sedang jatuh dalam dosa yang konsekuensi moralnya besar, tetep dibolehin pelayanan, itu bukannya hyper grace ya? Kasih karunianya kebablasan..
Ini pendapat saya pribadi.. Dan saya tetap menghormati pendapat beliau, mungkin beliau punya perspektif yang saya ga bisa ngerti..
I meet t rosa in California; t rosa husband is African American