Dunia adalah Simulasi?

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 15 сен 2024
  • Apa buktinya bahwa dunia ada? Apa jaminannya bahwa kenyataan bukanlah sebuah simulasi belaka? Adalah sebuah skandal dalam filsafat bahwa pertanyaan yang sekilas tampak remeh-temeh ini masih belum bisa dijawab secara definitif. Dalam kajian filsafat, dikenal hipotesis simulasi atau hipotesis matrix yang menyatakan bahwa kenyataan yang kita kenali sehari-hari hanyalah kumpulan kesan indrawi yang disimulasikan. Hipotesis ini punya usia yang panjang dalam sejarah filsafat, setidaknya sejak Plato mencetuskan Alegori Gua. Pada abad ke-17, Descartes mengangkat kembali skandal ini dengan mencari bukti taktergoyahkan bagi adanya dunia. Apa yang ia temukan kemudian adalah bukti bagi keberadaan "aku". Seluruh dunia, termasuk orang lain, tidak dijamin keberadaannya. Dalam filsafat kontemporer, diskusi ini berlanjut dengan hipotesis Nick Bostrom yang diangkat dari film The Matrix, yakni bahwa kalau kita bisa menciptakan kecerdasan buatan atau AI yang bisa memiliki kesadaran sendiri, maka tidak ada jaminan bahwa kita sendiri adalah AI yang diciptakan oleh suatu entitas yang tersembunyi di balik realitas. Dengan demikian, pertanyaan tetap: apa jaminannya bahwa dunia ini bukan simulasi? Di video ini, saya menjelaskan mengapa pertanyaan sederhana ini tidak terpecahkan dalam ribuan tahun sejarah filsafat.
    #filsafat #sastra #budaya #hipotesissimulasi #filsafatmatrix
    --------------------------------------------------
    Website: www.martinsury...
    Instagram: / martinsuryajaya
    Facebook: / martin.suryajaya
    Goodreads: / 4400055.martin_suryajaya

Комментарии • 658

  • @ahmadfaruq5505
    @ahmadfaruq5505 3 года назад +178

    Sewaktu kecil saya pernah bertanya-tanya, apakah semua orang memiliki kesadaran seperti saya? Ataukah orang-orang yg ada hanyalah robot atau apapun yang diprogram untuk menemani saya menjalani kehidupan di dunia ini? Namun pertanyaan-pertanyaan seperti ini perlahan terlupakan karena kesibukan.

  • @yedijaluhur
    @yedijaluhur 3 года назад +12

    Salah satu hipotesa saya saat ini :
    Dunia dan segala materi dan dark matter nya itu real.. tapi SEMUA persepsi kita sama dunia itu sebenarnya hanya ilusi (simulasi dari otak kita melalui media panca indra (hardware) dan pengalaman (software) yang kita punya.
    Warna itu ilusi
    Bentuk dan tekstur itu ilusi
    Suara itu ilusi
    Society itu ilusi
    Tatanan alam semesta juga ilusi
    Salah satu contoh paling mudahnya yaitu, perbedaan panca indra, menghasilkan perbedaan persepsi.
    Manusia dan burung beda memandang dunia ini.
    Manusia dan serangga beda cara memandang dunia.
    Serangga dan mamalia memiliki cara pandang yang berbeda juga.
    Manusia dan komputer memiliki cara pandang berbeda.
    Lensa kamera dan mata manusia memiliki cara pandang berbeda.
    Sensor infrared dan sensor ultraviolet pun punya cara pandang yang berbeda.
    Dan masih banyak lagi.

  • @Football_WaTaFak
    @Football_WaTaFak 2 года назад +6

    Tanpa kita sadari Hipotesis ini merujuk kepada Tuhan, dimana Tuhan adalah Entitas tertinggi sang pencipta Matrix kehidupan, sisi gelap sains adalah Religi, dan sisi gelap Religi adalah Sains itu sendiri.

  • @fadhullahdinie9993
    @fadhullahdinie9993 3 года назад +22

    Pendiri Tesla dan SpaceX Elon Musk pernah berkata dalam acara 2016 Code Conference bahwa kita bisa jadi sedang hidup dalam simulasi komputer bak film The Matrix. Seperti astrofisikawan Neil deGrasse Tyson, Musk berpendapat bahwa kemampuan sistem komputer yang semakin lama semakin kompleks adalah bukti bahwa realitas bisa diemulasikan. Hipotesis ini pernah dipopulerkan oleh filsuf Inggris Nicholas Bostrom pada tahun 2003. Singkat cerita, hipotesis ini berawal dari asumsi bahwa kemampuan komputer yang luar biasa telah tersedia di masa depan. Menggunakan komputer super tersebut, generasi masa depan kemudian melakukan simulasi mendetail mengenai sejarah spesies mereka. Nah, karakter dalam simulasi ini adalah kita. Namun, tampaknya hipotesis ini kini telah terpecahkan. Sebuah studi baru yang dipublikasikan oleh para fisikawan teoritis di Universitas Oxford yang dipimpin oleh Zohar Ringel dan Dmitry Kovrizhi dalam jurnal Scientific Advances mengonfirmasikan bahwa realitas ini bukanlah hasil dari simulasi komputer. Konklusi tersebut didapatkan setelah para peneliti mengamati hubungan unik antara anomali gravitasi dan kompleksitas komputasional. Dikutip dari artikel Seeker 3 Oktober 2017, Kovrizhin berkata bahwa timnya sedang mensimulasikan sebuah fenomena kuantum yang terjadi dalam logam ketika mereka terhambat oleh dinding subatomik. “Dalam mekanika kuantum, yang menjadi dasar pemahaman kita mengenai alam, sebuah sistem partikel dideksirpsikan oleh Hamiltonian, sebuah obyek yang bisa ditulis sebagai matriks. Untuk mensimulasikan sistem mekanika kuantum, Anda harus mendiagonalkan matriks ini dalam komputer yang bisa menjadi sangat sulit bila ukuran matriksnya menjadi terlalu besar,” ujarnya. Sebagai contoh adalah mensimulasikan putaran beberapa partikel dalam keadaan kuantum tertentu melalui komputer. Dikarenakan oleh sifat fisika kuantum, sumber daya komputer yang dibutuhkan oleh sistem ini bertumbuh dengan sangat cepat. “Menyimpan matriks untuk 20 putaran membutuhkan RAM sekitar satu terabyte. Jika Anda mencoba untuk memperluas persoalan ini menjadi beberapa ratus putaran, maka membangun komputer dengan memori tersebut membutuhkan lebih banyak atom dari apa yang ada di alam semesta,” kata Kovrizhin. Tugas ini juga menjadi semakin mustahil bila Anda menfaktorkan kompleksitas dari dunia kuantum, tingkat sureal dari realitas yang dapat kita amati dan buktikan keberadaannya. Dengan kata lain, Kouvrizhin dan para peneliti menemukan bahwa mensimulasikan alam semesta yang begitu kompleks mustahil secara fisika. Alasannya cukup sederhana, partikel yang ada di alam semesta tidak cukup untuk menghidupkan komputer yang dapat melaksanakan simulasi dalam skala ini.
    Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lewat Fisika, Peneliti Buktikan Dunia Kita Bukan Simulasi Komputer", Klik untuk baca: sains.kompas.com/read/2017/10/04/200600623/lewat-fisika-peneliti-buktikan-dunia-kita-bukan-simulasi-komputer.
    Penulis : Shierine Wangsa Wibawa

    • @autismdailyact5477
      @autismdailyact5477 2 года назад

      Thanks mas brow

    • @tonicop8729
      @tonicop8729 Год назад +1

      Berarti karakter elon dimainkan oleh seorang alien yang kaya banget, karena mampu beli gems banyak, sehingga jadi paling kaya di dunia simulasi ini.

    • @nettones7954
      @nettones7954 Год назад

      ​@@tonicop8729wkwkkwk iya juga

    • @7Prayoga
      @7Prayoga Год назад

      s7

    • @fadlianand7395
      @fadlianand7395 Год назад

      ​@@tonicop8729Pasti pemilik karakter elon musk adalah entitas yang sangat terkenal di dunia realitanya😂😂😂

  • @fs_faizalrizal3303
    @fs_faizalrizal3303 3 года назад +40

    Dari bukti logis adanya tuhan dan paradoksal adanya tuhan, lalu dunia ini adalah simulasi. Saya semakin yakin, bahwa tuhan selalu ada. Pola pikir dan anggapan setiap manusia saja, yang memang beraneka.

    • @chn._341
      @chn._341 3 года назад +5

      Kalo buatku sekarang, tuhan juga salah satu dari aneka pola pikir manusia itu.

    • @fs_faizalrizal3303
      @fs_faizalrizal3303 3 года назад +5

      @@chn._341 multitafsir, tapi mengapa terjebak hanya dalam satu opini.

    • @fauziach4865
      @fauziach4865 3 года назад +1

      @@chn._341 mengapa banyak manusia berpikir tentang tuhan sekaligus bisa diterima akal?
      Sama seperti mengapa manusia berpikir bahwa 1 + 1 = 2 dan itu juga bisa siterima akal?
      Atau mungkin saja anda termasuk golongan yg tidak terima bahwa 1 + 1 = 2

    • @chn._341
      @chn._341 3 года назад

      @@fs_faizalrizal3303 maksudnya?

    • @chn._341
      @chn._341 3 года назад +5

      @@fauziach4865 Mungkin karena, agama udah jadi budaya pemikiran turun temurun, yang sakral untuk ditentang. Jadi banyak manusia yang akal sehatnya memvalidasi tuhan.
      Tapi itu berbeda dengan "1+1=2", walaupun keduanya bisa dibilang "budaya pemikiran turun menurun.", Tapi konsep "1+1=2" konkrit, karna bisa kubuktikan pakai mata kepalaku sendiri.
      Sementara tuhan belum bisa kubuktikan dengan akal sehat, karena belum ada satupun cara untuk membuktikan tuhan itu se konkrit "1+1=2".
      Sekalipun konsep pemikiran tentang tuhan ini bisa diterima oleh logika sebagian besar orang, tapi tetep aja, itu nggak serta-merta membuat keberadaan tuhan jadi niscaya di akal sehatku.

  • @botakberjubah861
    @botakberjubah861 3 года назад +6

    Saat semua pakar dan ilmuwan mencari rahasia dan menciptakan sebuah hipotesa bahwa hidup ini merupakan sebuah *Simulasi/Tidak*, maka Muslim sejak awal mula penciptaan Adam a.s (Manusia pertama) telah mengajarkan bahwa ada sebuah Entitas yg penuh dengan Kuasa & Daya yg merupakan pencipta atas semua makhluk dan segala bentuk kehidupan, dialah ALLAH Azza Wa Jalla

    • @RirinIndrawati-cr5yv
      @RirinIndrawati-cr5yv 4 месяца назад

      Aku dari kecil banyak pertanyaan di kepala ku tentang byk pengetahuan salah satunya simulasi ini.
      Tetapi setelah aku mengenal jati diriku semua keraguan itu hilang.
      Alhamdulillah hidup ini sangat indah dan nikmat

  • @hailmenghitam246
    @hailmenghitam246 3 года назад +20

    Bung, bahas tentang Anti-Natalis dong bung, atau paradoks ontologi monoteis dan politeis (eskatologi dan samsara). Sebab dari sekian banyak argumen2 filsafat, yg jarang dibahas itu adalah pertanyaan; "Kenapa manusia tidak menghendaki spesiesnya punah ?, bukankah kepunahan adalah bentuk kemuliaan utk mengakhiri penderitaan?". Dan apakah manusia adalah spesies yg teramat lemah sehingga tdk mau berupaya utk tdk melahirkan keturunan, dan memilih utk melanjutkan keturunan?. Dan bukankah berkompetisi utk melanjutkan hidup itu ialah tindakan yg termat naif ?.

  • @arinugroho1060
    @arinugroho1060 3 года назад +19

    Sangat cerdas pak Martin. Untuk memahami satu filosofi aja sangat rumit apalagi menceritakan jalan pikiran beberapa filsuf.

  • @aronbryanj9633
    @aronbryanj9633 3 года назад +6

    jalani kehidupan layaknya sebuah permainan, saat masa sulit datang katakanlah "ah ini hanya permainan". layaknya permainan, akhirilah sebagai pemenang.

  • @priafalah7790
    @priafalah7790 3 года назад +10

    Sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhu pernah berkata: ”Bilamana manusia menemui ajalnya, maka saat itulah dia bangun dari tidurnya”. Sungguh tepat ungkapan beliau ini. Sebab kelak di akhirat nanti manusia akan menyadari betapa menipunya pengalaman hidupnya sewaktu di dunia.

    • @taufikdilaga6313
      @taufikdilaga6313 3 года назад +1

      Copy paste

    • @marioivanoabigail3365
      @marioivanoabigail3365 Год назад

      aku muak kamu mabok agama islam.. bukti kok kamu pakai TAQIYA tujuan boleh berbohong demi membela islam itu ciri iblis suka berbohong.

  • @alpinesandiago
    @alpinesandiago 3 года назад +19

    Bagaimana kalo hantu yang sering muncul di tempat angker, itu adalah glitch atau bug ?
    Tapi kita mempersepsikan secara pribadi itu hantu

    • @wiyudabambangf5718
      @wiyudabambangf5718 3 года назад +3

      Tapi terkadang glitch yg terjadi dalam game bisa kita ciptakan sendiri. Bagaimana kalo hantu tersebut ternyata hasil dari ciptaan imajinasi kita sendiri?

    • @billykei
      @billykei 2 года назад

      @@wiyudabambangf5718 kebetulan dari pengalaman saya, glitch ciptaan kita itu bukan lagi kalau dan ternyata.

  • @wibuhakase3522
    @wibuhakase3522 3 года назад +6

    Terlepas dari apakah dunia ini memang simulasi ataukah bukan. Terlepas dari apakah ada dunia nyata di luar sana ataukah tidak. Hal terbaik yang bisa kita lakukan dengan segala keterbatasan pengetahuan kita adalah dengan tetap menjalani kehidupan ini sebaik mungkin sampai akhir. Seperti peribahasa "di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung."
    Salam

  • @vickyirmanto4121
    @vickyirmanto4121 3 года назад +9

    Jujur, sy pernah berpikir demikian. Bahwa Satu"nya makhluk yg hidup secara real itu cuma saya (seolah" menjadi dijadikan sebuah subjek ) sedangkan manusia lain, segala objel lain didunia hanyalah sebagai ilusi belaka.
    Setidaknya itu yg pernah sy alami dari pengalaman berpikir sy.

    • @handyprambudi1340
      @handyprambudi1340 3 года назад

      Sama bro gw jg pernah berpikir demikian, seolah2 semua yg ada didunia ini cuma saya yg asli sedangkan semua orang disekitar saya hanyalah figuran untuk menemani jalan hidup saya

    • @mixxotv6247
      @mixxotv6247 3 года назад

      tonton filem .The TRUMAN SHOW..
      mungkin seperti iyu gambarannya

    • @PKP_SalmonBPSinaga_
      @PKP_SalmonBPSinaga_ 3 года назад

      ternyata bukan hanya gw yang pernah berpikir seperti itu

    • @eaudeyongs2144
      @eaudeyongs2144 3 года назад

      Gue kira gua doang yg mikir kek gitu 😳

    • @adinugraha5601
      @adinugraha5601 3 года назад

      Merinding

  • @fauziach4865
    @fauziach4865 3 года назад +54

    Selama saya bergelut dalam pemrograman seringkali saya berkesimpulan bahwa saya tidak lebih dari sekedar yg namanya variabel

    • @nadzarmutaqin6447
      @nadzarmutaqin6447 3 года назад +2

      Lebih kayak object di game engine. Kwkw

    • @fauziach4865
      @fauziach4865 3 года назад +6

      @@nadzarmutaqin6447 iya juga sih.
      Kalo secara konkritnya kehidupan itu 11 banding 11 dengan "machine learning" hehehheeh.

    • @novianabimanyu7377
      @novianabimanyu7377 3 года назад +2

      Jadi bisa di isi dengan type data gitu ya? Tapi kan kalau variabel di pemrograman sepemahaman saya ada yg mutable dan immutable. Sedang pada dunia yg saya huni, merujuk kepada kepercayaan atas dasar agama, saya tidak bisa merevisi suatu type data dari yg awalnya a menjadi b. Katakanlah saya manusia, lalu saya ingin jadi ikan, di dunia pemorgraman saya bisa seenaknya mengganti isi dari variabel selama isinya termasuk kepada type mutable, sedang di dunia ini, saya tidak mengetahui bagian mana dari isi diri saya yg mutable (secara fisik tentu saja).
      Lalu anggapan tentang dunia simulasi semisal pemrograman berpacu pada apa ya mas? Saya butuh penjelasan lebih rinci, karena kurang memahami konteks dari kalimat di atas.

    • @fauziach4865
      @fauziach4865 3 года назад +2

      @@novianabimanyu7377 mungkin gini anggaplah saya adalah variabel x type datanya adalah string maka x (saya) hanya bisa mengalami perubahan sebagai string dan tidak bisa menjadi type data lainya seperti integer, double dan lainnya, dan jika saya tidak bisa mengalami perubahan meskipun sebagai type data yg sama maka bisa di pastikan bahwa saya adalah string yg immutable, yg membuat string itu mutable atau tidak adalah yg membuat program tsb. Selebihnya saya kurang mengerti🙏

    • @nadzarmutaqin6447
      @nadzarmutaqin6447 3 года назад +1

      @@novianabimanyu7377 hmm jika di sepertikan hanya pada variabel itu kurang tepat menurut saya, karena variabel terlalu kecil cakupanya, lagi pula jika dilihat dari segi kegunaanya variabel berguna hanya untuk menampung sebuah nilai atau hasil dari sebuah proses yang disimpan pada memori sementara(RAM) bukan pada memori pemanen(Hardisk). jadi kurang tepat menggunakan variabel saja, misal di kehidupan ini ada hukum sebab akibat yang dinamis, misalkan jika kita ugal-ugalan maka akibatnya tabrakan/dimarahi orang itulah akibat dari kita ugal-ugalan. lalu bagaimanakah cara membuat statement IF yang sangat dinamis sekali karena tidak mungkin sebab akibat itu hanya berlaku pada akibat ugal-ugalan saja kan, atau misalkan pakai statement Switch Case jelas itu sangat tidak tepat karena sebab(kondisi) bisa lebih dari satu dan berubah-ubah atau relaltif pada apa yang dilakukan manusia/object lain, misal jika ada sebuah sebab(kondisi): main api di POM bensin maka statement IF-nya:
      IF(verb=main api && lokasi=POM) maka akibatnya kebaran
      nah jika kita lihat dalam kondisi statement IF ada dua variabel yaitu :
      1.verb
      2.lokasi
      dan sebuah konjungsi (&&).
      hasilnya pun bisa lebih dari satu kemungkinan, bisa aja malah ketangkep polisi atau munkin malah ketemu jodoh.
      nah masalahnya apakah hukum sebab akibat hanya memiliki 2 variabel dan sebuah konjungsi saja? jelas tidak ya, variabelnya bisa bermacam2 begitupula pada penghubung nya bisa saja konjungsi, implikasi, disjungsi, dll. pertanyaanya bagai mana jika kita pakai AI misalnya kita pakai algoritma Fuzzy Logic ? ya kurang tepat juga ya karena masih memiliki keterbatasan pada kondisi dan penghubungnya. wah baru soal hukum sebab akibat doang nih hanya secuil upil bayangin jika misalnya kita berada di sebuah simulasi komputer terus mati lampu apakah kiamat? kwkwkw

  • @dwisnupramono3301
    @dwisnupramono3301 3 года назад +2

    Saya suka dengan chanel ini. Chanel cerdas ini dibangun bersama antara bang Martin sbg booster dinamis sekaligus stimulator, juga keikutsertaan komunitas berkontribusi secara cerdas dan santun. Tiap person komunitas membangun retorika masing2 dg singular dan keunikan masing2. Tak ada kata yang membangun frase membentuk kalimat "kampungan", sekalipun bersifat sanggahan atau kontradiktif semua mendarat dicercap dg logika dan rasa yang smooth. Jauh dari komunitas urakan yg banyak dibangun di luar sana dan sejatinya hanya kosong tidak ada apa2, kecuali meninggalkan hati yang terluka beranak pinak yang ujung2nya meninggalkan juga dan digantikan oleh calon hati yang luka selanjutnya. Terus semangat melahirkan energi baru bagi komunitas pemikir bang Martin.

  • @tigapagi5044
    @tigapagi5044 3 года назад +3

    Rene descartes: "Aku berfikir maka aku ada"
    Jadi, segala realitas yg kita alami itu berawal dari pikiran.
    Sedangkan saat kita tidak berfikir maka tidak ada kesadaran/ tidak ada aku/ tidak ada ruang waktu dsb.
    Contoh: ketika tidur.
    Tidak ada yg tau kemana perginya, dan ngapain.
    Makanya tidak ada perdebatan mengenai itu :)

    • @ronnyfang5627
      @ronnyfang5627 3 года назад

      Kesadaran dan pikiran apakah hal yang sama?

    • @ptardp6722
      @ptardp6722 4 месяца назад

      Simple saja, di mana letak pikiriran? kalau di otak, berarti mengakui adanya kepala dan tubuh, dan kalau ada adanya tubuh. Itu sudah dunia luar dari pikiran

  • @DanyFradikaID
    @DanyFradikaID 3 года назад +2

    Seru memang pembicaraan ini, ternyata selama ini yg sering saya renungkan - fikirkan bener-bener dibahas oleh para filsuf jaman dulu, dan hingga sekarang. Senang nemu chanel YT kayak punya om Martin.

  • @eriegunawan9551
    @eriegunawan9551 2 года назад +1

    Dunia sebagaimana kesadaran yang kita rasakan & alami ini berdasarkan bimbingan Agama melalui kitab suci, maka piliran yang tidak bisa menjangkau sudah " dibocorkan" melalui Para Utusan/Nabi. Teori Simulasi memang dapat dipahami dengan "bicoran" Kitab Suci yang diyakini Para Pemeluknya, dengan izin Sang Maha Pencipta maka kesadaran bathin dapat menyentuh peemukaan "kesadaran" makhluk.....Allah Swt., sudah membimbing manusia melalui Para Utusannya tersebut.... Masya Allah...

  • @putramahesa4085
    @putramahesa4085 3 года назад +4

    inti nya aku, kmu dan semua nya hnyalah halusinasi.
    Yg ada hnyalah Allah swt
    (hakekat)

  • @tedi9559
    @tedi9559 3 года назад +3

    Dr filsafat lah. Aku menemukan orang2 yg sepemikiran dg saya.. trnyata saya dr dulu berfilsafat sangat mendalam.. gak nyangka

  • @prasetyoadi2858
    @prasetyoadi2858 3 года назад +20

    Bang Martin, setelah mendiskusikan dunia sebagai simulasi, barangkali lebih lengkap mendiskusikan posisi realitas.

    • @noname3742
      @noname3742 3 года назад +1

      Anak Kecil diam Saja gk Usah Koment..Sudah Selesaikan Saja Permainan mu..

  • @JOKER-kc8gn
    @JOKER-kc8gn Год назад +2

    Al Mulk ayat 3 "Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?" Tuhan udah duluan kasi tau oi

  • @verlitaevelynthoik2781
    @verlitaevelynthoik2781 3 года назад +3

    Teori ini tuh, ga harus di lihat /dipandang dri sisi agama/Tuhan, kita juga harus lihat dri sisi lain dan kemudian bandingkan hasil akhinya. Segala sesuatu itu tidak harus dipandang dri satu sisi tetapi juga harus dipandang dri sisi lainnya, krn di dunia ini ilmu agama bukan satu-satunya, tetapi ada ilmu lainnya seperti sains dll.

  • @dimsyoga21
    @dimsyoga21 3 года назад +4

    gw pernah bertanya" sama diri sendiri soal ini dari zaman SMP dan sekarang terjawab sudah

  • @Makmuryes
    @Makmuryes Год назад

    Gusti Allah lah yg melekatkan semua materi masing2 ini dan juga bisa tembus atau mentok sesuainya.
    Pada kenyataannya semua bisa diurai lebur/hilang, dibentuk lagi (hologram)(data penyimpanan)dll

  • @raychanel2478
    @raychanel2478 2 года назад

    Menarik , enstein pernah menyatakan tentang alam dan kehidupan ,, adalah bermula dgn energi, kekal namun terbantahkan bahwa segalanya adalah masif atau kosong berarti ada atau energi itu tak kekal , kemudian beranjak lagi bahwa Dunia alam dan segalanya bagi kita adalah imajinasi , kemudian terbentuklah logika, kemudian matematis, kemudian fisis atau dalam keilmuan namanya fisika , yg disebut partikel, kemudian mengerucut pada kimia , dan berbentukalah biologi atau alam kehidupan dan isinya ,,segalanya tergantung apa yg kita niatkan atau pikirkan ,, itu setelahnya akan terjadi ,, simulasi bisa diartikan seperti itu ,, bukan terstruktur dari pemikiran ,namun dari imajinasi🙏

  • @dewey.6083
    @dewey.6083 3 года назад +20

    Bahas tentang seseorang yang percaya konsep Tuhan tapi tidak percaya konsep agama dong bang.

    • @69leonite
      @69leonite 3 года назад

      Deisme dan panteisme?

    • @ekocahyo8234
      @ekocahyo8234 3 года назад

      Nahhhh

    • @ADeeSHUPA
      @ADeeSHUPA 3 года назад +3

      @@69leonite Agnostic

    • @69leonite
      @69leonite 3 года назад

      @@ADeeSHUPA agnostik bukan percaya tuhan tpi ga percaya agama.

    • @ADeeSHUPA
      @ADeeSHUPA 3 года назад +1

      @@69leonite fun fact , ternyata Al-Qur'an lebih condong kepada pemikiran sekular dan agnostik ketimbang cleric religius

  • @solvingakoyo
    @solvingakoyo 3 года назад +8

    Jika kehidupan ini adalah simulasi yang dibangun di atas 'game engine', pasti bahasa pemrograman yang digunakannya adalah matematika. hukum fisika bisa berubah namun matematika berlaku secara universal

  • @gvnvideo5857
    @gvnvideo5857 2 года назад +4

    Teori Dunia Simulasi ini buat saya terasa tidak terlalu "mengejutkan" lagi, dibanding teori2 konspirasi lainnya.....banyak faktor pendukung yg membenarkan teori ini, sbg contoh, saya seorang muslim, mempercayai bahwa ada suatu zat maha hebat yg mengendalikan segala sesuatu .... itupun dipercaya oleh agama2 besar lainnya....
    btw...bg Martin Suryajaya, anda AI yg telah mencapai level pemikiran diatas NPC-NPC yg lain...hehehehe

  • @redipal2131
    @redipal2131 3 года назад +3

    Dulu pernah saya punya pikiran seperti ini, kehidupan ini apa, apa semua nyata? Dan sekarang kenal kata filsafat ternyata ada yang sudah berpikir seperti ini, duh...

  • @andreaskurniawan2851
    @andreaskurniawan2851 3 года назад +29

    kalo bicara simulasi, pastinya akan bawa nama Jean Baudrillard.., tokoh favorit saya..

  • @nirwasitaofficial332
    @nirwasitaofficial332 3 года назад +2

    Pemikiran bahwa kita adalah simulasi, adalah perjalanan kesadaran manusia menuju pembuktian adanya sang pencipta atai tuhan.

  • @Space-nb7dr
    @Space-nb7dr 3 года назад +10

    Saya juga pernah berpikir demikian. Bagaimana kalau dunia yang saya lihat, itu berbeda dengan orang lihat. Bagaimana kalau saya bilang A, orang dengar B, tapi orang tersebut menjawab B, tapi kembali saya dengar A. Jadi kami sepaham, tapi sebenarnya kami tidak satu pikiran.

    • @jeebert5669
      @jeebert5669 3 года назад +1

      Iya gw mikir gitu juga

  • @musicforeverything12345
    @musicforeverything12345 3 года назад +14

    Jika dunia ini memang simulasi, lalu apa jaminan bahwa dunia asli yg menyimulasikan dunia ini bukan sebuah hasil simulasi juga? Bukankah persoalan ini akan merujuk pada penalaran melingkar?

    • @afifjefryyan3507
      @afifjefryyan3507 3 года назад

      balik lagi ke occam razor gan, comment yg dh dipin tuh

    • @dexyuxyux4121
      @dexyuxyux4121 3 года назад

      bukannya selama ini kita masih tertidur dalam ruang akhirat dan bukan berbentuk manusia seperti sekarang ya?

    • @musicforeverything12345
      @musicforeverything12345 3 года назад

      @@dexyuxyux4121 maksudnya?

    • @dexyuxyux4121
      @dexyuxyux4121 3 года назад +2

      @@musicforeverything12345 terkadang aku merasa aku tidak benar-benar ada dimana skrg aku berada. Seperti ruh ku sebenarnya bukan ditempat yg dianggap skrg berada

    • @neshaauliaputri1898
      @neshaauliaputri1898 3 года назад

      @@dexyuxyux4121 gue baca komen ini serasa sadar ga sadar.

  • @korekkuping7438
    @korekkuping7438 3 года назад +6

    Bedanya kalo game itu, secerdas cerdasnya game, konteksnya tetap saja kita mengontrol secara penuh.

  • @giman9016
    @giman9016 3 года назад +1

    Menyangsikan segala sesuatu itu adalah hakikat syahadat... Laa Ilaha ...Tiada tuhan... Ini kalimat menafikan/meniadakan segala sesuatu... Illallah.. kecuali Allah ini mengisbatkan/mengukuhkan Allah(aku) itu...

  • @theardian1714
    @theardian1714 Год назад +2

    Dunia hanya ilusi itu benar ......
    Dalam dunia psikologi, pikiran dapat menarik dan menciptakan segala sesuatu yang tidak masuk akal di dunia nyata .......

  • @galihpermadijpn
    @galihpermadijpn 3 года назад +1

    Ya itulah pemikiran" Ateis
    Dunia itu emg simulasi broo... Karena yang bener" Asli itu AKHIRAT
    DUNIA INI SIMULASI DAN CUMA UJIAN. TAPI INI NYATA
    DAN MUNGKIN SESUATU YG MENGENDALIKAN KITA ITU NAMANYA TUHAN!

  • @noorandiyanto8110
    @noorandiyanto8110 3 года назад +8

    Pemikiran yg dalam. Mantap bung

  • @farlanadrianhasan6992
    @farlanadrianhasan6992 3 года назад +8

    Jika setiap umat beragama beranggapan bahwa alamsemesta dan dirinya di ciptakan oleh Tuhanya masing"..Maka pertanyaaan saya mengapa bentuk, Wujud dan struktur kita (mahluk ciptaan macam-macamTuhan itu) memiliki persamaan?, jikalau kenyataanya bgtu, pertanyaan saya, Tuhan yang mana yang Kreator dan yang mana yang Plagiator??

    • @kucingganteng1089
      @kucingganteng1089 3 года назад +3

      Sebenarnya bukan mana yang kreator atau plagiator...Yang ada adalah Tuhan yang benar dan sisanya Tuhan yang palsu.

    • @lordtsarnicholasii6934
      @lordtsarnicholasii6934 3 года назад

      Semakin kau berpikir akan wujud dan sifat Tuhan maka kau tidak akan menemukan jawaban dari wujud/sifat Tuhan itu sendiri, karena apa? anda bukan Tuhan bahkan Tuhan yang anda sebutkan dalam pertanyaan ini bisa saja bukan wujud Tuhan yang sebenarnya, karena apa ? bisa saja Tuhan memiliki sifat atau wujud yang sejatinya tidak bisa kita ketauhi bahkan terpikirkan sedetik pun, karena apa ? semakin kita menyelam dan mencari tahu akan wujud dan sifat Tuhan maka akan ada kemungkinan-kemungkinan yang sejatinya jauh dari pemahaman yang kita ketauhi akan sifat dan wujud Tuhan itu sendiri...

    • @lordtsarnicholasii6934
      @lordtsarnicholasii6934 3 года назад

      bahkan definisi akan ke-Satuan, ke-dua itu bukan definisi dari Tuhan karena apa?, sifat dari bilangan 12345678 dan sterusnya itu adalah ciri-ciri dari makhluk dan bukan ciri maupun sifat, bahkan wujud dari Tuhan itu sendiri...

    • @anggiabriko268
      @anggiabriko268 2 года назад

      Menurut saya kehidupan skrg ini kya game, yg dimainkan oleh sosok tinggi, dan sosok tinggi itu byk sekali, saling memainkan karakter digame tsb, kenapa sosok npc bisa sama bentuknya, krn sosok npc di game tsb memang sdh diatur oleh develoment game tsb sejak awal

  • @yogapradnyana1539
    @yogapradnyana1539 3 года назад +1

    Pernah banget berfikir solipsisme ini , aku pernah berfikir bahwa cuma aku yg ada di dunia ini dan hanya bisa menjadi diriku sendiri

    • @PKP_SalmonBPSinaga_
      @PKP_SalmonBPSinaga_ 3 года назад +1

      aku juga pernah berpikir demikian,, kesimpulannya??

    • @yogapradnyana1539
      @yogapradnyana1539 3 года назад

      @@PKP_SalmonBPSinaga_ pada kenyataan nya kita tidak sendirian , kita adalah manusia yang sama , apa yg anda rasakan orang lain juga dapat merasakan nya

  • @kurniawanlearning
    @kurniawanlearning Год назад

    Pada akhirnya semua akan mengarah pada konsep penciptaan. Bahwa alam semesta dan seisinya ini tdk terbentuk secara kebetulan dan secara acak namun diciptakan oleh entitas yg mempunyai kecerdasan dan kesadaran yg lebih tinggi yg kita sebut sebagai Tuhan.

  • @mamat_juwan
    @mamat_juwan 8 месяцев назад +2

    Game jaman dulu dengan tampilan sangat teramat sederhana dan sampai era sekarang sudah begitu realistis hingga kadang kita seperti benar2 merasakan kehidupan nyata didalam game tersebut.
    Nah penampilan diri manusia dan bangunan jaman dulu sangat berbeda dengan tampilan di era sekarang.
    Kepikiran enggak sih kedepannya anatomi manusia bakal dicampur/dipasangi alat dan teknologi mirip (cyborg)? Dan akan menjadi satu hal yg umum?

    • @deeinmann
      @deeinmann 8 месяцев назад

      kehidupan simulasi, sangat kompleks... masing² manusia, adalah mesin itu sendiri... dan semua saling berbagi realitas... itulah mengapa, sangat sulit menemukan celah, bahwa kita hidup dalam simulasi... namun, celah itu, muncul, ketika masing "mesin" itu mengalami glitch...
      contoh nyata, kita seringkali kehilangan barang, yg kita yakin meletakkan di tempat yg sama ketika kita akhirnya menemukannya... biasanya org jawa biliang, di sembunyikan setan... padahal, itu adalah karena glitch, lalu "mesin (kita)" melakukan error correcting... konsep ini, sangat memungkinkan "Sang Tuhan" melakukan penciptaan, mukjizat, otonomus proses alam semesta... kemungkinan "Sang Tuhan" memang sedang memilah ciptaanNya, tanpa "merusak" ciptaanNya...

  • @kanalbuih2456
    @kanalbuih2456 3 года назад +5

    Menurutku Filsuf besar itu ada tiga, karena mereka menandakan sebagai filsuf peralihan. Pertama adalah Hegel, kemudian Descartes dan, Plato. --Slkazfvok Zklizvzek.

  • @NegeriLedakanmanusia
    @NegeriLedakanmanusia 3 года назад +5

    Keren sebutannya : Iblis Jenius👍👍

  • @refavagova8312
    @refavagova8312 3 года назад

    Chanel yg super mantap..filsafat memang mampu melogiskan sgalanya..bhkan bisa mnengahi prtengkaran agama ,sosial ,politik dll...,yg susah didamaikan adlh prtengkaran perut..heeehe 😀

  • @ninooch3455
    @ninooch3455 3 года назад +2

    Saya nggak pernah mengikuti topik ini sampai beberapa bulan yg lalu di tweet sama Elon Musk. Semakin diikuti, kok diskusinya semakin mirip dengan konsep ketuhanan ya? cuma terlalu rendah derajadnya kalo diistilahkan dengan simulasi.

  • @dimasputraharuman8245
    @dimasputraharuman8245 2 года назад

    ini melengkapi ajaran agama Islam..
    ada konsep Lauh Mahfuz..
    segala sesuatu sdh terekam di situ sampai akhir zaman..
    dijelaskan dalam film Rahasia Dibalik Materi karya harun yahya

  • @denymawex9446
    @denymawex9446 2 года назад +2

    BAHKAN HAL INI SUDAH DIISYARATKAN DALAM ALQURAN
    QS. Al-Hadid Ayat 20
    اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
    20. Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.

  • @aq6770
    @aq6770 3 года назад +1

    Semesta alam ini kehidupan nyata boss..akan tetapi terbatas oleh ruang dan waktu sebagai belenggu dan sirklusnya akan terus berulang karena hakekatnya hidup itu kekal 😅 yg membuat kita pusing adalah aturan dunia ,karena diri merasa punya hak mengatur orang lain dan sebaliknya di atur orang lain juga 🙏

  • @nosi45
    @nosi45 3 года назад

    Jadi menurut saya :
    1. Saya hanya mengalami diri saya sendiri di detik ini/ micro detik atau apalah namanya (maksudnya saat ini). Saya tidak menjadi orang lain, tidak menjadi pohon, tidak menjadi benda dan tidak menjadi obyek lain. Jadi seluruh yg saya yakini, saya tidak yakini dan seluruhnya adalah hanya berdasarkan yg saya alami dan pahami di saat ini.
    2. Artinya yang saya alami, rasakan dan apapun itu sifatnya sungguh subyektif. Bukan sesuatu yang sifatnya obyektif secara mutlak.
    Bahkan ketika saya bilang ada sesuatu yang saya bilang obyektif pun, sebenernya itu adalah obyektif menurut subyektif saya di saat ini. Jadi itu pun subyektif.
    3. Sehingga sampai pada kesimpulan bahwa sebenarnya banyak yang saya tidak tahu. Akhirnya saya menikmati ketidak tahuan saya dengan tetap menjalani kehidupan ini dan percaya bahwa ada yang sejati dan mutlak. Kepercayaan ini juga didasari pada subyektif yg saya alami dan percayai di saat ini.
    Akhirnya kembali lagi, semua yg saya jalani, fikirkan dan apapun namanya adalah berdasarkan yg ada pada saya alami di saat ini.
    Jadi kita semua perlu saling berendah hati dalam menjalani hidup, karena sesungguhnya banyak hal yg tidak diketahui.
    Dan tidak masalah kita percaya pada sesuatu yg tidak kita ketahui atau pada sesuatu yang tidak kita ketahui secara keseluruhan.
    Contoh gampang saja :
    - bagaimana kamu bisa percaya kalau pohon di depan kita tidak akan jatuh? Padahal dalam detik itu kamu tidak sedang meneliti pohon itu secara keseluruhan; atau
    - bagaimana kamu percaya kalau hand sanitizer bisa membunuh kuman?
    Jawabannya mungkin akan beragam. Ada yg bilang karena pengamatanku, penelitian, karena info dari ahli dan sebagainya. Tapi pada akhirnya, bagaimana kita memastikan bahwa semua info itu benar atau mana yang info yang benar?
    jawabnya menurut saya, kembali lagi kepada diri kita kan?. Kita bisa saja percaya pada yg kita percaya di saat ini. Bahkan mungkin kita hanya tahu sebagian atau kita tidak ketahui sebenarnya tentang itu.
    Dan itu adalah tidak masalah menurut saya.
    Kemudian, kita saling lah berendah hati :)

  • @yuinbanyurip973
    @yuinbanyurip973 Год назад

    Di agama saya yaitu islam, telah menjelaskan kehidupan ini. Bahkan sebelum dilahirkan hingga kematian. Saya hanya berpegang teguh dengan ajaran agama drpd pemikiran" Yg melampaui batas. Sains itu ilmu pengetahuan yang menunjukkan betapa besarnya Allah SWT. Namun bnyk manusia yg tamak dan mencoba menyaingi Allah.

  • @yuda-go6hz
    @yuda-go6hz 3 года назад +1

    Tanpa pusat sensoris di otak, kita tdk bs merasakan realitas. Kesalahan pengolahan sensoris di otak, bisa menghasilkan sensasi realitas yang lain (sering dijuluki halusinasi, dan juga delusi). Masih sangat mgkn semua realita yg kita persepsi ini krn modal kapasitas tingkat tinggi di otak ini. Dengan format input yg berbeda sama sekali, dgn format pengolahan yg diubah berbeda sama sekali, bisa saja akan ada "dunia realitas" baru

  • @ariegunawan8741
    @ariegunawan8741 2 года назад

    Dunia ini sandiwara, dan kita adalah aktornya, yg kita lakukan hanyalah menjalankan skenario... Para sufi dan org2 tasawuf dari dulu paham akan hal ini...

  • @agenging2maliki696
    @agenging2maliki696 Год назад +1

    penjelasan nya bagus
    terima kasih 🙏🙏

  • @dimasnizar3941
    @dimasnizar3941 3 года назад +3

    Dan kehidupan dunia tak lain adalah permainan dan senda gurau." (QS . Al-An'am: 32) kok tiba tiba kepikiran ayat ini ya

  • @masarul4832
    @masarul4832 3 года назад +3

    Bang boleh tau referensi dari pembahasan di video ini gak? Saya sendiri meyakini hidup ini bukan sebuah simulasi, tapi sebuah sinopsis kehidupan kita kelak setelah kematian. Saya ingin membuat argumen yg meyakinkan, kalau hidup ini sebuah simulasi, apa peran pada dunia game bisa menyadari kalau perannya hanya sebuah game. Sedangkan manusia sendiri bisa menyadarinya jika memang dunia ini hanya sebuah simulasi. Jd menurut saya, hidup ini sebuah sinopsis yg bisa menggambarkan kehidupan setelah kematian manusia

  • @nurhasanbasrih910
    @nurhasanbasrih910 3 года назад +1

    ada yg maha cerdas yg membuat simulasi ini...

  • @vikrirdh.5459
    @vikrirdh.5459 3 года назад +5

    Bayangkan kalo semua alam semesta ini tidak pernah ada :"

    • @bangoy89
      @bangoy89 2 года назад

      Jawabannya tetap ada,ada itu adalah tidak ada,ketidakadaan berarti ada sesuatu yang tidak ada,bingung juga ya wkwkwkwk

  • @codotgaul
    @codotgaul 3 года назад

    Kalau dalam islam, menurut pemahaman saya tingkatan pelajaran hal dunia dan seluruh alam secara logika bisa di dapatkan dlm ajaran thoriqoh. Di dlm nya di ulas logika2 tentang dunia yg tidak masuk akal ini.
    Makanya ajaran thoriqoh ini tidak mudah diterima oleh penganut islam yg masih awam dan minim logika. Orang2 thoriqoh biasanya dianggap aliran sesat dan orang gila. Padahal di dlm ajaranya kita diajari tentang kesadaran, dan pengetahuan2 rahasia alam smesta, mirip2 tentang pembahasan di video ini tapi menggunakan cara sesuai keyakinan islam. Tapi pada intinya sama. Yaitu menciptakan kesadaran mutlak, belajar untuk bangun dari tidur sebelum tiba waktunya. Susah menjelaskan dg tulisan. Pokoknya sepaham lah dengan bahasan pak martin ini. Mohon maaf apabila kurang jelas kata2 saya 😁.

  • @im__Anonymous
    @im__Anonymous 2 года назад +1

    ada teori yg menyebut dejavu itu glitch bang😄😄, terserah lah, intinya dalam islam dijelaskan dulu waktu tidak ada dan diciptakanlah waktu, artinya kita sebetulnya terkoneksi benang merah, contoh teori nya (chaos theory) butterfly effect, istilah lebih simple (sebab akibat) jawaban hipotesis atau teka teki ya (Tuhan tau apa saja yg kita kerjakan, bahkan skedar baru niat aja tau)

    • @putrakudus5198
      @putrakudus5198 Год назад

      Jadi siapa yang mengendalikan niat?

    • @im__Anonymous
      @im__Anonymous Год назад

      @@putrakudus5198 kita sendiri, contoh simpel yg bisa dipahami otak manusia adalah, teknologi AI, yg bisa berfikir sendiri, jadi menurut saya Tuhan memberi kita kesempatan bertindak atas kemauan kita sendiri, tapi ingat, kita diberi buku panduan

  • @anta40
    @anta40 3 года назад +1

    Ini sepertinya nggak jauh dari pemikiran saya beberapa minggu lalu waktu ngantri bus di halte Transjakarta:
    apa yang terjadi seandainya panca-indera kita itu mengelabui kita? Misal apa yang kita lihat sebagai biru itu ternyata merah. Atau apa yang di lidah kita rasakan manis itu ternyata asin. Dst.
    Esok hari sewaktu iseng Googling, saya "nyasar" nemu Meditation on First Philosophy-nya Descartes. Karena kesibukan kantor dan lain hal, masih belum kelar bab 1 :(
    Saya masih belum menemukan jawaban pertanyaan saya. Warna itu konsep yang kita kenal karena melihat (dengan mata). Atau ada cara yang lebih obyektif, tanpa melihat? Dst....
    Epistemologi memang sangat menarik :)

  • @husninrx
    @husninrx 2 года назад +1

    Hmm krna vidio ini saya sedikit faham ttg aqidah sifat tuhan yg "haqqul wujud" ato "wajibul wujud" sedangkan kita "yumkinul wujud"

  • @CARMELLA1589
    @CARMELLA1589 3 года назад +1

    Anjrrr terjawab bang ternyata bukan aku doang yang selalu berpikir gitu😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 dulu aku mikir gitu pas mulai umur 3 tahun pas sd sering mikir "kek nya gw orang paling penting&special deh" sampe sampe gw hampir gaksadar percayanya agama. Terus yang kedua aku pernah puter puter badan gitu layak main anak anak nahh pas udah pusinggg bangett ngerasa bener bener rada ilang ingatan kek gue ini apa? Semua itu apa?

  • @isoboyang7936
    @isoboyang7936 3 года назад +3

    Keren bahasannya kaka.
    Salam dari Lembata.
    Usulan untuk mengupas ide para filsuf besar dari zaman ke zaman 🙏🙏🙏

  • @arjunahalomoan841
    @arjunahalomoan841 3 года назад +1

    Saya berpikir dari dasarnya aja..
    Manusia diciptakan dari 3 element :
    1. Tubuh, bentuk fisik atau yg bisa terlihat
    2. Jiwa, kesadaran (aku ya aku).. Karna kalo jiwanya sakit/rusak, bisa jadi dia jadi depresi/gila.. Tidak sadar dengan dilakukan..
    Jika jiwanya dalam alam bawah sadar(tertidur) bisa jadi dia akan kesurupan atau dimasuki kesadaran lain..
    3. Roh/Nafas/Spiritual/Kekuatan yg menggerakan..
    Jadi jika 3 element itu tidak terpenuhi bukan manusia ya manusia.. karna.,
    #Jika tidak memiliki Tubuh akan dikatakan makhluk Astral
    #Jika Jiwanya Sakit/Rusak/Tertidur.. Bisa dikatakan Manusia gila/kesurupan
    #Jika Roh/Nafas/Spiritual/Kekuatan gak ada maka disebut Manusia Mati
    Jika ada yg berkata apakah hewan punya jiwa?? Jawabnya tidak punya jiwa hewan cuma punya kecerdasan hewan.. Kenapa menurut saya gini, bagi saya kecerdasan bukan jiwa., karna kecerdasan bisa dibuat (AI) dan bisa dilatih..
    Jadi dalam pandangan saya kita ini anak2 Tuhan bukan berarti Tuhan beranak.. Tetapi kita mewariskan apa yg dimiliki Salah satunya Penciptaan
    -Tuhan mampu menciptakan Malaikat/Iblis(Malaikat Jatuh)/Manusia
    -Iblis bisa menciptakan Jin menurut kepercayaan saya jin diciptakan Iblis (tetapi diijinkan Tuhan)., Jin punya spirit dan kesadaran tapi tidak memiliki tubuh
    -Manusia bisa menciptakan Robot., nah ini yg ditakutkan pertama menggunakan AI(kecerdasan buatan) lalu merambat memiliki kesadaran dan spiritual itu bisa2 dimasuki jin.. Dan manusia kemudian memiliki perasaan untuk mengasihani Robot ketikan disiksa atau dihancurkan suatu saat.. 😅😅
    Lalu istilah Glitch/Bug/Dejavu itu ketika kita dalam kandungan, Tuhan sudah melihatkan Takdir, tetapi bisa berubah karna Nasib.. Takdir pun ada 3, hidup, jodoh/pertemuan, kematian kalo saya jelaskan panjang banget..
    Ini ada cuplikan
    instagram.com/p/CPx8Qa5nyTY/?

  • @nuswantara5920
    @nuswantara5920 3 года назад +2

    Pikiran kita ini terbatas, manusia hanya bisa menerka nerka..
    Apa pentingnya kita memikirkan segala galanya?? Dengan kemampuan terbatas yg kita miliki?
    Pikirkan lah yang patut kamu pikirkan..
    Sebagai manusia yg terbatas ini..
    Just do good thing, and humanity..
    Cuman itu..
    Jika kamu ingin mengetahui segala nya, mintala kepada Dia yg kuasa agar menjemput mu pulang, sehingga kamu bisa bercakap cakap dengan Nya tentang segala sesuatu 😁

    • @ibnumubarokeib
      @ibnumubarokeib 3 года назад

      apa menurut mu "DIA" itu ada ?

    • @nuswantara5920
      @nuswantara5920 3 года назад

      @@ibnumubarokeib pertanyaan yg seharus tidak anda tanya kepada saya

    • @ibnumubarokeib
      @ibnumubarokeib 3 года назад

      @@nuswantara5920 jika anda bahkan tidak bisa menjelaskan "DIA", itu ada atau tidak ada,
      apa artinya "good thing"?
      seperti apa sesuatu yg baik itu ?,
      siapa yg berhak menilai ?,
      apakah pencuri profesional dengan pembisnis profesional itu sama ?,

    • @m.amlaulkhoir8291
      @m.amlaulkhoir8291 3 года назад

      @@ibnumubarokeib apakah kalian percaya otak itu ada bahwasanya kita tak pernah melhat ny secara langsung

    • @nuswantara5920
      @nuswantara5920 3 года назад

      @@ibnumubarokeib hahahaha 🤣🤣🤣🤣😂😂

  • @zNkRell757
    @zNkRell757 4 месяца назад

    Sudah Allah jelaskan di dalam Alquran,,ilmu2an pintar itu disuruh baca Alquran aja biar terang benderang & gak kelimpungan,,kehidupan kita memang sudah diprogram = takdir,,takdir kita sudah ditulis sama Allah & disimpan di data base yg besar (lauh mahfudz)

  • @gustarbrata6680
    @gustarbrata6680 3 года назад +4

    Bagaimana kalau dunia simulasi itu mungkin diciptakan dari materi lewat percarian logis atas asal muasal alam semesta
    Jadi dunia kita sekarang adalah dunia simulasi yang diciptakan lewat rumusan yang basisnya materi

  • @HQZhu
    @HQZhu 3 года назад +3

    Terima kasih...

  • @haseokuncoro4756
    @haseokuncoro4756 3 года назад +1

    Simulacra dalam konteks "sangkan paraning dumadi" bermakna kita terpenjara dalam tubuh biologis ini selama dihidupkan, kausalitasnya sebelum kita sadar "ada" semuanya berasal dan berakhir dari sang entittas tunggal..

  • @ArroJib-fk8ql
    @ArroJib-fk8ql Год назад

    Dunia ini memang simulasi yg sudah dirancang oleh tuhan yg biasa umat islam sebut dengan takdir, proses manusia dalam menjalankan simulasi tersebut disebut qodo' dan realita yg sesuai dengan takdir disebut sebagai qodar

  • @iwannashifsusanto6017
    @iwannashifsusanto6017 Год назад

    Hidup adalah ujian. udah jelas. dan dikasih fasilitas yang namanya takdir. Dan hasil pengujian ini akan diberitahukan suatu saat nanti. itulah kata yang Menciptakan kita.

  • @chaharudinmahkotabudi6096
    @chaharudinmahkotabudi6096 3 года назад +6

    Kalo dunia kita adalah simulasi yg dibuat oleh entitas yang lebih cerdas dari kita, apa ada kemungkinan kalo entitas itu adalah simulasi jg dari entitas diatasnya yg lebih cerdas juga?
    Begitu seterusnya sampe kita gk tau siapa entitas pertama yg memprogram semua ini.
    Seenggaknya kita jd tenang soalnya kita bukan satu-satunya simulasi, bisa aja yg bikin kita jg adalah hasil simulasi 🤣🤣🤣

    • @faker1014
      @faker1014 3 года назад +1

      Yah menurut saya cara berpikir seperti itu cuman ingin menciptakan paradoks Tanpa mau berakhir pada suatu konklusi.

    • @nettones7954
      @nettones7954 Год назад

      Iya cuma bla bla paradoks pemikiran logika ,yang cuma bisa mencapai batas pandang manusia

  • @serrikabagus1533
    @serrikabagus1533 3 года назад +1

    dari kmrn, yg muncul d beranda ttg simulasi ini... gw udah nonton ancient alien dari thn 2013, dan udah tau adanya teori ini. ada the WATCHER di alam semesta ini. semua kejadian di dunia ini bukanlah kebetulan, dan ada programnya memang. tergantung kita percaya atau ngga.

  • @ahmadmufid8094
    @ahmadmufid8094 3 года назад +2

    Soal "gua" dan "bayangin" ini, mengingatkanku pada novel Dunia Sophie.

  • @aanansari9311
    @aanansari9311 3 года назад +2

    Memang benar kehidupan di dunia ini hanyalah simulasi (permainan dan senda gurau) hal ini sdh dijelaskan dalam kitab suci :
    "Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau, sedangkan negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kalian memahaminya?.” (QS. Al-An’am:32).
    Dunia ini tdk lebih dari permainan/sandiwara /simulasi, kehidupan yg sebenarnya itu nanti di kehidupan yg akan datang..akhirat.

  • @antoniobonaparte4400
    @antoniobonaparte4400 6 месяцев назад +1

    Saya berpikir bahwa dunia ini adalah realitas, karena memory saya dan anda yang membaca ini adalah berbeda.

    • @thecatshelper8417
      @thecatshelper8417 6 месяцев назад +1

      Itu kan dari sudut pandang manusia bagaimana kalau dari sudut pandang mahkuk maha kuasa. Bisa jadi kita hanya simulasi.

    • @antoniobonaparte4400
      @antoniobonaparte4400 4 месяца назад

      @@thecatshelper8417 Bisa juga kita bukan simulasi, melainkan "tubuh" dari Yang Mahakuasa. Kalo diliat2 tubuh kita sendiri bahkan sebenarnya adalah "nation", tanah dan air bagi makhluk2 di tubuh yang membentuk pertahanan demi keberadaan kita. Lebih dari, kesadaran makhluk2 kecil ini bahkan membentuk kesadaran kolektif yang akhirnya dikumpulkan di otak kita dan secara padu dianggap sebagai kita masing-masing. Kalau liat ini, saya jadi ingat dengan ungkapan Alkitab tentang Tuhan, "Aku adalah Alfa dan Omega. Akulah yang awal, dan yang terakhir."

  • @gitarklasik4979
    @gitarklasik4979 Год назад

    Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem.

  • @uyetv2062
    @uyetv2062 3 года назад

    sederhananya jika aku mergukan segala hal yang aku ragukan.. artinya aku meragukan kenapa bisa aku meragukan yang aku ragukan.. sangat sederhana.. meragukan keberadaan aku maka kenapa aku bisa berfikir untuk meragukan lalu hal yang beneran nyata,, maka kenapa aku meragukan yang menyiptakan pikiran meragukan aku.. karena aku yang ragu maka aku tidak ragu jika aku tidak ada.. maka siapa yang ragu..ini sangat simple.. jika manusia tidak ada.. maka siapa yang menyebut tuhan.. maka apakah kita asumsikan kita menciptakan tuhan...

  • @hppppp
    @hppppp 3 года назад +6

    Simulacra, Jean Baudrillard. One of my favorites

  • @deeinmann
    @deeinmann 8 месяцев назад +1

    siapa bilang gada glitch? anda kurang research... bagaimana dengan org² yg menceritakan pengalaman near death? dimana, secara alam bawah sadarnya, di mengalami "keluar" dimensi, berhari², bahkan ada merasa bertahun²... lalu, kembali ke kesadaran, dan saksi nya bilang, baru 5 menit... ada video²nya... lalu, ada fenomena kehilangan barang, yg sering dibilang di sembunyikan setan... itu juga contoh glitch... barang tetap disitu, tapi ga terlihat, lalu bbrp menit, benda itu muncul. itu glitch, lalu error correcting...
    jangan di bayangkan simulasinya ada di level dalam simulasi, ya jelas dibilang "ga mungkin"... this simulation, is way beyond us...

  • @TokohDuniaID
    @TokohDuniaID Год назад

    Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti? (QS Al-An'am: 32)

  • @agusmulyadis.t4645
    @agusmulyadis.t4645 3 года назад

    Saya suka dengan pandangan Descartes yag berangkat dari akar keraguan-,raguan terhadap seluruh elemen dari tatanan namun dia meyakini bahwa ada pikiran yang berpikir yaitu diri nya itu sendiri! . Namun kalau pikiran itu dipakai sebagi analisis dalam perdebatan atau pandangan sosial maka bahwa kita yang eksis pun sebenarnya tidak lah ada , tidak lah nyata karena kita didalam pikiran orang lain juga sebagai simulasi atau proyeksi pikiran. Saya melihat ini dari Filsafat islam yang tidak membedakan dalam artian mengakui adanya realitas yang terpisah dari manusia yaitu materi itu sendiri dan Alam non materi itu sendiri dan Indra sebagai alat. Namun itu semua tidak menjadi jaminan dalam hal mencapai kebenaran mutlak atau obsolute . Karena alat epistimologi atau indra ada masanya dan ada rusak nya!!!

  • @adamsukarno4267
    @adamsukarno4267 3 года назад +3

    Orang2 mengira simulasi hanya ada pada baudilaard, tapi saya mau pasang Nick bostrom untuk tema yang sedang dibicarakan mas martin. 😀

  • @d_ratano
    @d_ratano 3 года назад

    Metode decard yg memegang pandangan bahwa aku ada lah sungguh2 ada ternyata juga tidak tepat, karena "aku" sendiri adalah sebuah konsepsi. Aku tidak bisa ada dengan sendirinya tanpa ada lingkungan yg menopangnya. Misal aku sebagai sosok manusia, label manusia itu sendiri hasil dari konsensus, termasuk sosok aku, penyebutan aku dan keberadaan aku adalah konsensus. Tanpa konsensus yg memunculkan konsepsi aku maka tidak ada aku dan kamu dan pembedaan individu2.

  • @madnessstars
    @madnessstars Год назад

    Kalian pernah ga sih pas mandi tiba² muncul pikiran 'aku ada' .. kyk takjub gitu ini bnr² hidup dan ada tp aneh sulit dijelasin

  • @giman9016
    @giman9016 3 года назад +1

    Untuk menjawab apakah dunia luar itu ada atau tidak itu tergantung panca Indra untuk berinteraksi dg dunia luar... Seperti apa meja Dimata kita akan beda jika mata di telinga kita di kulit kita dll.

  • @memoq6896
    @memoq6896 3 года назад +1

    Tuhan mensimulasikan alam semesta dan diri ini, knapa tuhan tidak menyadarkan kita sblum kita hidup atau memberi pilihan?, knapa tuhan menciptakan keburukan jika kebaikan yg di harapkan? apa ada jawaban selain 'itu kehendaknya'

  • @fitrisnohari1887
    @fitrisnohari1887 2 года назад

    kehidupan itu simulasi dari Tuhan
    sesungguhnya kita itu memang tidak ada yang ada hanya Tuhan semata.
    manusia diberi keistimewaan dari Tuhan yaitu manusia bisa menjadi seperti Tuhan namun ada batasan2 yang dimiliki manusia salah satunya adalah umur/tidak abadi.

  • @lordkonan7435
    @lordkonan7435 3 года назад +3

    Bang,
    Saya lagi mengkaji tentang
    "CHAOS N ORDER".
    COBA Abang berbagi refrensi tentang filsafat Chaos N order.

  • @konterpengkolan7424
    @konterpengkolan7424 Год назад

    5 org pemuda bersembunyi di gua lalu mreka tertidur dan mreka terbangun setelah puluhan, Di Al-Quran udh di jawab, simulasi / Dunia itu Fana kata org budha , Dunia ini hanya perhiasan dalam Al-Quran , perhiasan atau hiasan...

  • @Zarogami
    @Zarogami 2 года назад

    Kalo ai bisa menciptakan maka ai juga pengen tau siapa yang menciptakan dan akan mengetahui betapa luasnya dunia ini dan kehidupan lainnya wow sangat mengesan kan

  • @abimanyuisranto727
    @abimanyuisranto727 3 года назад +1

    Apakah rokok yg dibakar tapi tanpa dihisap digolongkan sbg kegiatan merokok juga? Mohon pencerahannya dalam satu video utuh

  • @KikiQuntadiCone
    @KikiQuntadiCone Год назад

    Ada riwayat Ketika usia janin 4 bulan Allah SWT sudah tetapkan kepada ruh kita (core) bebeberapa perkara (program) sebelum meniupkan nya (mengistal) pada janin.
    Sy rasa cerita itu sudah biisa d kaji menurut kajian fisika. Bahwansannya. Yg maha segalanya. Yg maha mencipta. Yg maha mengatur lah yg hanya dan bisa memmbuat itu semua. Cuma yg maha tunggal itu lah yg membuat dan merancang program tsb. Hanya saja mereka blm mengetahui.
    Makanya mereka ga tenang. Karena tidak mau meyakini bahwa Allah itu lah yg maha segalanya hanya d sebabkan mereka blm mengetahui dengan otak terbatas mereka / kita saja.
    😊 Pendapat sy saja..

  • @BubarkanKIM-PLUS
    @BubarkanKIM-PLUS Год назад +2

    *Dunia ini FANA/Akhirat itu KEKAL*
    *_Dunia ini hanyalah SIMULASI/Akhirat is REAL WORLD_*

  • @Geofams
    @Geofams 3 года назад +1

    u know what? barusan gw baru liat video lu yg judulnya "apakah ketiadaan itu ada?" dan terlintas dipikiran gw pas lagi nonton, "kira-kira ada ga video lu yg ngabahas soal simulasi kehidupan" dan tanpa gw cari, nongol video ini pas gw balik ke homepage youtube.

    • @askmewho9469
      @askmewho9469 3 года назад

      Ada yg ngatur tuh 👻

    • @Geofams
      @Geofams 3 года назад

      @majestic 👽👽👽 (X-Files theme song emerged)

  • @PutraWengker_99
    @PutraWengker_99 2 года назад

    Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan.Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yg sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.( al qur'an)

  • @davionknight4074
    @davionknight4074 3 года назад +2

    jika kita didalam simulasi, berarti tidak ada dong yang namanya free will....
    apakah ada konsep takdir?
    gimana dengan orang yang mengalami gangguan jiwa?
    ada bug gitu dikepalanya?

    • @heriginanjar8319
      @heriginanjar8319 3 года назад +1

      Di dalam game namanya bug, di dalam konteks manusia disebut kelainan genetik