[FULL] Asy'ariyyah Takwil Method | Mutawalli Asy-Sya'rawi's Explanation of Allah's Attributes

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 27 авг 2024
  • What is the method of the Asya'riyyah school in interpreting the verses of mutasyabihat? What if the text of the Qur'an contradicts reason? Which comes first? Allow the salaf not to recite the verses of mutasyabihat? This video will answer the above questions clearly. Happy watching!
    #DakwahReaction #istawa #SalamHarmoni
    Join this channel to gain access to various benefits:
    / @fuadfansuri
    Don't forget to like, comment, & subscribe !!
    Follow us also on:
    / fuad_fan
    / fuad.fansuri.35
    .
    .
    Trims,
    Greetings Harmony!
    .
    .
    .
    See more videos at:
    / fuadfan
    .
    .
    .
    .

Комментарии • 2 тыс.

  • @ridwanm5789
    @ridwanm5789 3 года назад +5

    Penafsiran Fakhruddin Ar-Razi pada menit 23:27, yang kesimpulannya pada menit 24:28, penjelasan/argumen yang luar biasa Ustadz. Trims

    • @footballisme268
      @footballisme268 3 года назад

      Iya betul sekali ini intinya. Luar biasa penjelasannya

  • @shabiyyaaal-azhar1406
    @shabiyyaaal-azhar1406 3 года назад +41

    Semakin berkembangnya zaman, Aqidah Ahlu Sunnah akan lebih nampak..., terus berjuang ustadzna...

  • @whiteblossom9572
    @whiteblossom9572 2 года назад +24

    Assalamualaikum Ustaz, saya seorang anak muda dari Malaysia. Saya berminat untuk mendengar dan mengenali Allah dengan Aqidah AsSyairoh sifat 20. Semoga dakwah Ustaz berkembang luas dan umat dapat melihat kebenaran Aqidah yang sebenar diakhir zaman ini.

  • @ahmadnurmbt4153
    @ahmadnurmbt4153 3 года назад +14

    Lanjut kan ustadz,agar wawasan ilmu bertambah,dan akan dengan sendirinya kita berhati-hati dalam menilai saudara muslim yg lain,yg kita Anggap berbeda dengan kita,semakin berilmu semakin tawadhu

  • @user-kc4mq1if1n
    @user-kc4mq1if1n 3 месяца назад +1

    Luar biasa rumitnya... sehingga saya yg bodoh perlu mengulang berkali²... MasyaAllah wa TabarakAllah... betul² menambah khazanah ilmu Aqidah... sulit & rumit diawal akan tetapi setelah kita bisa memahami sedikit demi sedikit maka terbukalah keindahannya... ❤❤❤

  • @lubizlub6261
    @lubizlub6261 3 года назад +47

    MENGUASAI,inilah yg di terima,sehingga imajinasi tidak lagi kemana².izin share daeng,wassalam dari medan.

    • @asepsugiharto4589
      @asepsugiharto4589 3 года назад +1

      Menguasai itu artinya .menguasai yg tadinya tidak di kuasai. Jadi klo gitu Alloh sebelumnya tidak menguasai arsy lalu menguasainya..na'dzunillah .jangan liat kata menguasainya .tp liat arti sesungguhnya...kata istiwa di takwil jadi istawla itu kata muktazillah tokoh NU aja mengakuinya

    • @estehanget9889
      @estehanget9889 3 года назад +4

      @@asepsugiharto4589 sdh dijelaskan oleh ust Fuad di video sebelum ini
      Di menit ke 16:00
      Biasakan diskusi yg sehat dan ilmiyah 💪

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад +4

      @@asepsugiharto4589 bro lihat kondisinya...
      1. Jika Rasulullah mengatakan salah maka wanita budak tersebut tidak beriman atau menyembah tuhan yang ada di dunia yaitu berhala...
      2. Wanita budak tersebut adalah orang awam, karena Rasulullah ingin menguji apakah wanita ini menyembah tuhan yg ada dunia yaitu berhala atau tidak
      3. Rasulullah mengetahui syarat untuk orang awam beriman dan juga wanita tersebut memiliki kelemahan akal sehingga Rasulullah diam tidak berkomentar saat wanita tersebut menjawab "fissamaaaa".
      Karena...
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَهُوَ اللّٰهُ فِى السَّمٰوٰتِ وَفِى الْاَ رْضِ ۗ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَ جَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُوْنَ
      wa huwallohu fis-samaawaati wa fil-ardh, ya'lamu sirrokum wa jahrokum wa ya'lamu maa taksibuun
      "Dan Dialah Allah (yang disembah), di langit atau pun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan dan mengetahui (pula) apa yang kamu kerjakan."
      (QS. Al-An'am 6: Ayat 3)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَهُوَ الَّذِيْ فِى السَّمَآءِ اِلٰـهٌ وَّفِى الْاَ رْضِ اِلٰـهٌ ۗ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ
      wa huwallazii fis-samaaa-i ilaahuw wa fil-ardhi ilaah, wa huwal-hakiimul-'aliim
      "Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di Bumi, dan Dialah Yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui."
      (QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 84)
      jelas ya..

    • @hambaallah7401
      @hambaallah7401 3 года назад

      @@rz_deathbringer1221 benar mas...

    • @harissujoko1695
      @harissujoko1695 3 года назад +6

      @@asepsugiharto4589 kata anda "Menguasai artinya sebelumnya tidak di kuasai". Dari cara anda berlogika ini saja sudah SALAH BESAR. Karena menguasai itu bisa terjadi sejak benda yang di kuasai awal tercipta atau bisa juga setelah tercipta. Maka bagi Allah SWT makna menguasai adalah sejak awal benda di ciptakan.
      BEDA jika dikatakan menempati .. karena menempati itu adalah sifat perubahan dikarenakan menempati memerlukan tempat yang merupakan makhluk, sedangkan makhluk itu adalah sesuatu yang BARU (dari tidak ada menjadi ada)

  • @sulaimankayis9276
    @sulaimankayis9276 3 года назад +23

    Alhamdulillah semakin mantap aqidah saya dg asy'ariya
    h trimaksh ust fuad konten dan ilmunya semoga berkah utk kita semua! Aamiin..!!!

  • @nuruzzakiyah7475
    @nuruzzakiyah7475 3 года назад +12

    suatu perkara disampaikan oleh ahli dibidangnya maka jelaslah duduk permasalahan tersebut... sukron ustadzi, kami tunggu vidio vidio lainnya...

  • @jufriyadi8706
    @jufriyadi8706 3 года назад +9

    Keren ustad ini yg sy cari dan sy tunggu SBG perimbangan dr salafi..... Slam takdzim dr pemuda NU Pamekasan.

  • @fadhliqo1618
    @fadhliqo1618 3 года назад +6

    Jazakalkah Ust. Dengan ada nya rekaman2 orang2 Mulia dan Soleh seperti Syeikh Sya'rawi allahu yarham🙏
    Menjadi Cahaya,, ditengah gelapnya Ulama kita yg terbelah..
    Teruskan Ust. Ana sudah subscribe N like..
    Sebagai sodaqoh ana kepada antum yg berdakwah on youtube... Semoga allah mudahkan urusan antum Ust. 🙏jazakallah

  • @abulwalidhusen7541
    @abulwalidhusen7541 3 года назад +4

    sukron ustdz ilmunya. terbukanya cakrawala berfikir. cerdas penjelasan Syekh Mutawalli Asy-Sya'rawi.. semoga Allah Swt merahmati beliau.

  • @BudionoSukses
    @BudionoSukses 2 года назад +11

    mencerahkan, wahai ustadz.. terimakasih

  • @fullofsin3147
    @fullofsin3147 3 года назад +13

    Akhirnya di upload juga, syukron ustad jazakallah khoiro

  • @dadansuherman8084
    @dadansuherman8084 3 года назад +15

    Bismillah.. saya Bermanhaj salaf. Tp saya menghargai perbedaan pendapat... Yu kita persiapkan bekal mati kita daripada terus berdebat apalagi sampai mencela sesama muslim.. 😁
    Kita semua saudara

    • @princewarior2554
      @princewarior2554 3 года назад +4

      Naaaah...
      Tolong sampaikan Kalimat2 anda itu ke teman2 Salafi anda,
      yg bukan hanya hoby mencela, tapi jg Gemar mengkafirkan umat MUSLIM JAMA'AH yg MAYORITAS di dunia.
      😊

    • @thetremendous6282
      @thetremendous6282 3 года назад +5

      maaf cuyy... kami lah yg bermanhaj salaf, anda itu bermanhaj al albani, bin baz dan usaimin...tolong jngan ngaku2 salaf, anda bukan golongan kami...hiyaaa hiyaaa...

    • @krisyanharyadi
      @krisyanharyadi 3 года назад +3

      Qoul Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA
      Sebagian dari golongan umat islam akan kembali menjadi kafir (kufur i'toqod) karena mereka mengingkari PENCIPTANYA dan memsifati-Nya dengan sifat2 JISM (benda/fisik seperti arah, ukuran, jarak, batasan maupun tempat) dan anggota2 badan.
      (Kitab NAJM AL MUHTADI RAJM AL MU'TADI, Imam Ibn Al Mu'allim Al Qurasyi, W:725 H)
      Lalu ajaran ulama kurun salaf yg manakah yg anda ikuti?
      Afala tatafakkarun...

    • @supriono2
      @supriono2 3 года назад

      @@krisyanharyadi emang siapa yg menjisimkan Allah. Anda menuduh kita menjisimkan padahal otak andalah yg terlebih dahulu menyerupakan Allah dengan mahluknya.
      Otak manusia itu terbatas. Jadi jangan menerka-nerka barang yg goib..

    • @krisyanharyadi
      @krisyanharyadi 3 года назад +2

      @@supriono2
      Otak Terbatas beda dengan Membatasi Otak. Ketika Allah menyeru afala ta'qilun/afala tatafakkarun itu adalah penegasan kpd ciptaan Nya utk menggunakan akal dan otaknya semaksimal kemampuannya. Sedang orang2 yg menolak ilmu yg diturunkan Allah sesungguhnya sedang membatasi akal/otaknya alias tidak mau berfikir.
      Silakan bandingkan penjelasan antara Ahlussunah Wal Jamaah dgn Wahabisme ttg sifat2 Allah.
      Allahu a'lam

  • @mohdamir1217
    @mohdamir1217 3 года назад +5

    Alhamdulillaah,semoga ALLAH meneguhkan akidah kita sesuai yang difahami wali2 ALLAH dan lebih mendekati apa yang difahamkan oleh ALLAH KEPADA ROSULULLOH SOLLALLAHU ALAIHI WASALLAM.

  • @tedgardner2219
    @tedgardner2219 3 года назад +18

    Maa syaa Allaah. Klimaks Ustadz, ada sesi yang menghibur hingga tertawa pada saat Ustadz menyampaikan ulasan. Baarakallaahu fiik, ustadzii. 😍😍😍

  • @canaja1748
    @canaja1748 3 года назад +6

    Penjelasan Syekh Mutawalli Sya'rawi sangat bagus. Di skripsi saya lebih menarik kajiannya, belum ada yg mengangkat tema yg saya angkat perihal Arasy. Insya Allah nanti akan di upload di Repository dan jika ada waktu luang akan saya jadikan journal. Referensi yg saya kutib ada sekitar 70 an buku

    • @adaroger168
      @adaroger168 3 года назад

      Ayo bikin channel nya tadz😄😄

    • @septiawanhidayat8932
      @septiawanhidayat8932 3 года назад

      Di tunggu bang

    • @RIFA_17886
      @RIFA_17886 3 года назад +2

      Jangan lupa mampir ke kitab Al Ulluw dan kitabul Arsy nya Al Imam Adzahabi. Sampeyan mau membahas tentang Arsy. Al imam Adzahabi sudah membahas nya gan..

    • @canaja1748
      @canaja1748 3 года назад +1

      @@RIFA_17886 Alhamdulillah saya sudah membaca 2 buku itu. Itu teori lama, sudah sering dikupas asatidzah dari berbagai negara.... Ada teori baru yg belum dikupas, nah alfaqir mengupas itu.

    • @canaja1748
      @canaja1748 3 года назад

      @@adaroger168 alfaqir belum ahli dalam mengedit video

  • @rebecasmith9089
    @rebecasmith9089 3 года назад +4

    KESEPAKATAN IMAM 4 MADZHAB
    Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad semuanya bersepakat bahwa Allah menetap tinggi di atas seluruh makhluk-Nya.
    Imam Abu Hanifah mengatakan dalam Fiqh Al-Akbar,
    مَنْ اَنْكَرَ اَنَّ اللهَ تَعَالَى فِي السَّمَاءِ فَقَدْ كَفَرَ
    “Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia kafir.” (Lihat Itsbatu Shifat Al- ‘Uluw, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, hlm. 116-117)
    Imam Malik bin Anas mengatakan,
    اللهُ فِي السَّمَاءِ وَعِلْمُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ لاَ يَخْلُوْ مِنْهُ شَيْءٌ
    “Allah berada di atas langit. Sedangkan ilmu-Nya berada di mana-mana, segala sesuatu tidaklah lepas dari ilmu-Nya.” (Lihat Al-‘Uluw li Al-‘Aliyyi Al- Ghaffar, hlm. 138)
    Diriwayatkan dari Yahya bin Yahya At Taimi, Ja’far bin ‘Abdillah, dan sekelompok ulama lainnya, mereka berkata, “Suatu saat ada yang mendatangi Imam Malik, ia berkata: “Wahai Abu ‘Abdillah (Imam Malik), Allah Ta’ala berfirman,
    الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
    “Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy.” (QS. Thaha: 5). Lalu bagaimana Allah beristiwa’ (menetap tinggi)?” Dikatakan, “Aku tidak pernah melihat Imam Malik melakukan sesuatu (artinya beliau marah) sebagaimana yang ditemui pada orang tersebut. Urat beliau pun naik dan orang tersebut pun terdiam.” Kecemasan beliau pun pudar, lalu beliau berkata,
    الكَيْفُ غَيْرُ مَعْقُوْلٍ وَالإِسْتِوَاءُ مِنْهُ غَيْرُ مَجْهُوْلٍ وَالإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ وَإِنِّي أَخَافُ أَنْ تَكُوْنَ ضَالاًّ
    “Hakekat dari istiwa’ tidak mungkin digambarkan, namun istiwa’ Allah diketahui maknanya. Beriman terhadap sifat istiwa’ adalah suatu kewajiban. Bertanya mengenai (hakekat) istiwa’ adalah bid’ah. Aku khawatir engkau termasuk orang sesat.” Kemudian orang tersebut diperintah untuk keluar. (Lihat Al-‘Uluw li Al-‘Aliyyi Al-Ghaffar, hlm. 378)
    Inilah perkataan yang shahih dari Imam Malik. Perkataan beliau sama dengan robi’ah yang pernah kami sebutkan. Itulah keyakinan Ahlus Sunnah.
    Imam Syafi’i berkata,
    القول في السنة التي أنا عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان الله تعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد
    “Perkataan dalam As Sunnah yang aku dan pengikutku serta pakar hadits meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya : “Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Lalu Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.” Kemudian beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqod) lainnya. (Lihat Itsbatu Shifat Al-‘Uluw, hlm. 123-124)
    Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya, “Apa makna firman Allah,
    وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
    “Dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada.” (QS. Al-Hadid: 4)
    مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ
    “Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya.” (QS. Al-Mujadilah: 7)
    Yang dimaksud dengan kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah. Allah mengetahui yang ghoib dan yang nampak. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang nampak dan yang tersembunyi. Namun Rabb kita tetap menetap tinggi di atas ‘Arsy, tanpa dibatasi dengan ruang, tanpa dibatasi dengan bentuk. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Kursi-Nya pun meliputi langit dan bumi.”
    Diriwayatkan dari Yusuf bin Musa Al Ghadadiy, beliau berkata,
    قيل لأبي عبد الله احمد بن حنبل الله عز و جل فوق السمآء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال نعم على العرش و لايخلو منه مكان
    Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanyakan, “Apakah Allah ‘azza wa jalla berada di atas langit ketujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sedangkan kemampuan dan ilmu-Nya di setiap tempat (di mana-mana)?” Imam Ahmad pun menjawab, “Betul sekali. Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, setiap tempat tidaklah lepas dari ilmu-Nya.” (Lihat Itsbatu Shifat Al-‘Uluw, hlm. 116)
    3- Didukung oleh 1000 Dalil
    Ahmad bin Abdul Halim Al-Harani (yang dikenal dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah) berkata,
    قَالَ بَعْضُ أَكَابِرِ أَصْحَابِ الشَّافِعِيِّ : فِي الْقُرْآنِ ” أَلْفُ دَلِيلٍ ” أَوْ أَزْيَدُ : تَدُلُّ عَلَى أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى عَالٍ عَلَى الْخَلْقِ وَأَنَّهُ فَوْقَ عِبَادِهِ . وَقَالَ غَيْرُهُ : فِيهِ ” ثَلَاثُمِائَةِ ” دَلِيلٍ تَدُلُّ عَلَى ذَلِكَ
    “Sebagian ulama besar Syafi’iyah mengatakan bahwa dalam Al-Qur’an ada 1000 dalil atau lebih yang menunjukkan Allah itu berada di ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya. Sebagian mereka lagi mengatakan ada 300 dalil yang menunjukkan hal ini.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 5: 121)
    Yang namanya ijma’ atau kata sepakat ulama seperti yang kami nukilkan sudah menjadi dalil kuat bahwa Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, menetap tinggi di atas seluruh makhluk-Nya. Siapa yang menyelisihi akidah ini, dialah yang keliru.
    Karena disebutkan dalam hadits,
    إِنَّ أُمَّتِى لَا تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلاَلَةٍ
    “Sesungguhnya umatku tidak akan mungkin bersepakat dalam kesesatan.” (HR. Ibnu Majah no. 3950)

    • @zulkarnainalatsari684
      @zulkarnainalatsari684 3 года назад +1

      *IMAM ABUL HASAN AL ASY'ARI MENETAPKAN BAHWA ALLAH BERADA DI ATAS. DI ATAS ARSY. DI ATAS LANGIT*
      ==============
      🌷 Alhamdulillah...
      Saya sudah mendapatkan pdf Al Ibanah Cetakan Saudi dan Al Ibanah Cetakan Mesir.
      🌷 Al Ibanah Cetakan Mesir adalah yang dianggap kaum "Asy'ariyah", sebagai Al Ibanah yang asli dan bersanad.
      🌷 Sedangkan Al Ibanah Cetakan Saudi, dianggap oleh kaum "Asy'ariyah", sebagai Al Ibanah yang dipalsukan oleh kaum "Wahhabi".
      🌷 Padahal, sebagaimana yang telah pernah saya baca dulu, Al Ibanah berisi pernyataan bahwa Allah berada di atas Arsy di atas langit.
      Dan ternyata, setelah saya membaca kedua kitab Al Ibanah tersebut, ternyata isi kedua kitab Al Ibanah (Cetakan Saudi dan Cetakan Mesir) tersebut, adalah sama-sama menetapkan keberadaan Allah di atas Arsy.
      🌷 Saya tunjukkan saja dari Al Ibanah Cetakan Mesir yang dianggap asli dan bersanad oleh kaum "Asy'ariyah".
      🌿 Di halaman 21:
      Imam Abul Hasan Al Asy'ari memaknai ISTAWA 'ALAA Arsy, dengan FAUQA (di atas) Arsy.
      🌿 Di Bab 5 (halaman 105-119), Imam Abul Hasan Al Asy'ari membahas secara khusus tentang keberadaan Allah di atas Arsy.
      Rinciannya:
      1️⃣ Dimulai dan judulnya: "Pembahasan Istawa di Atas Arsy".
      2️⃣ Kemudian di halaman 105-107, Imam Abul Hasan Al Asy'ari menukilkan ayat-ayat tentang keberadaan Allah di atas. Di atas Arsy. Di atas langit.
      3️⃣ Kemudian, di halaman 108, Imam Abul Hasan Al Asy'ari menjelaskan sikap kelompok bidah sesat Jahmiyah, Mu'tazilah dan Khawarij, yang mereka semua MENGINGKARI keberadaan Allah di atas Arsy, dan mereka semua MERUBAH makna ISTAWA (tinggi di atas) menjadi ISTAULAA (menguasai).
      4️⃣ Imam Abul Hasan, di halaman 111-112, menguatkan keberadaan Allah di atas, dengan beberapa hadits NUZUL (turunnya Allah).
      5️⃣ Imam Abul Hasan Al Asy'ari juga membawakan ayat-ayat yang lainnya di halaman 113-114, tentang keberadaan Allah di atas, tentang kedatangan Allah pada hari kiamat, dan lain-lain.
      6️⃣ Di halaman 115, Imam Abul Hasan Al Asy'ari juga menyebutkan ucapan doa dan ucapan seluruh kaum muslimin:
      يا ساكن السماء
      "Wahai (Allah) Yang tinggal di langit."
      لا، والذي احتجب بسبع سموات
      "Tidak, demi (Allah) yang terhijabi oleh tujuh langit.".
      7️⃣ Di halaman 116-117, Imam Abul Hasan Al Asy'ari menegaskan keberadaan Allah di atas Arsy, dengan dalil-dalil tentang "Terpisahnya antara Dzat Allah dengan makhluk.
      Dzat Allah tidak berada di dalam makhluk.
      Makhluk pun tidak berada di dalam Dzat Allah".
      8️⃣ Di halaman 118, Imam Abul Hasan Al Asy'ari menukilkan ucapan Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, yang mana Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma dijadikan dalil oleh kaum "Asy'ariyah", untuk membolehkan "merubah makna ISTAWA tinggi di atas menjadi ISTAULAA (menguasai).
      Ternyata Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma menjelaskan bahwa Allah FAUQA (di atas) Kursi atau di atas langit.
      9️⃣ Terakhir, di halaman 119, Imam Abul Hasan Al Asy'ari membawakan hadits "Di mana Allah". Kemudian menjelaskan bahwa hadits ini adalah dalil keberadaan Allah di atas Arsy, di atas langit.
      🌷 *KESIMPULANNYA:*
      1. Imam Abul Hasan Al Asy'ari menetapkan bahwa Allah berada di atas. Di atas langit. Di atas Arsy.
      2. Beliau juga menetapkan sifat Allah: "Turun ke langit dunia" dan "Datang pada hari kiamat".
      3. Beliau TIDAK menyerahkan maknanya kepada Allah (TAFWIDH) dan tidak merubah maknanya (TAKWIL/TAHRIF), terhadap ayat-ayat dan hadits-hadits shahih tentang keberadaan Allah, sebagaimana yang disangka oleh kaum "Asy'ariyah".
      4. Beliau menjelaskan bahwa justeru yang mengingkari keberadaan Allah di atas Arsy, dan yang merubah maknanya menjadi ISTAULAA (menguasai), adalah kaum ahli bidah sesat Jahmiyah, Mu'tazilah dan Khawarij.
      🌷 Demikian.
      Semoga bermanfaat.
      🌷 Saya hanya berkewajiban menyampaikan.
      Mau diterima atau tidak, terserah.
      🌷 Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua.
      Aamiin...
      🌿🏵️🌿🏵️🌿

  • @abdullahsyarifattaki8869
    @abdullahsyarifattaki8869 2 года назад +2

    الحمد لله لقد فرحت بعد أن وجدت هذه القناة النافعة الله يجزيك الخير الكثير يا أستاذنا الكريم. ربنا ينجينا نحن من الفهم الخاطئ والله ولي التوفيق والهادي إلى الصراط المستقيم

  • @ziadeddinhariady9381
    @ziadeddinhariady9381 3 года назад +7

    Jazakumullah Khoiran Katsir Ustadz atas pencerahannya Dan semoga ilmu antum lebih Barokah lagi dengan...

  • @khalikulabidin2312
    @khalikulabidin2312 3 года назад +16

    Alhamdulillah , Ahlussunnah waljamaah terbaik semua sudah tercantum dalam sifat 20,,

    • @sanjalesmana9542
      @sanjalesmana9542 3 года назад +1

      Sifat Allah kok cuma di batasi 20?

    • @choirulanam3949
      @choirulanam3949 3 года назад

      @@sanjalesmana9542 hlaaa berapa??

    • @ramzankadyrov5210
      @ramzankadyrov5210 3 года назад +2

      @@sanjalesmana9542 itu yg wajib di ketahui
      Biar otak manusia jaman sekarang kaga asal dalam berfikir

    • @vasiegroupofficial9480
      @vasiegroupofficial9480 2 года назад

      @@sanjalesmana9542 nah kan gagal paham lagi... Yg membatasi sifat Allah SWT itu siapa rek

    • @zulazri2165
      @zulazri2165 2 года назад

      @@sanjalesmana9542 lalu sifat allah ad berapa menurut mu?

  • @endangsupriatna689
    @endangsupriatna689 Год назад +2

    Subhanallah Subhanallah ... Allahu Akbar Allahu Akbar. Allahummasholli'ala Sayyidina Muhammad, smoga Ulama aswaja dan hamba2 Allah yang sholeh selalu bersama Ridho Allah SWT dunia dan akhirat 🖑🖐

  • @riel2508
    @riel2508 2 года назад +2

    SubhaanAllah..sangat jelas dan masuk diakal penjelasan almarhum Syekh Mutawali As Sya'rawi Rahimahullah ini.
    "Raja duduk di singgasananya apabila memberikan perintah, setelah memberikan perintah apakah Raja masih duduk di singgasananya?".

  • @harryfariyadi8425
    @harryfariyadi8425 7 месяцев назад

    Terimakasih ustadz meluangkan waktu untuk Dawah melalui saluran ini, saya merasa mendapat pengetahuan. Semoga Allah SWT meridhai dan membalas kebaikan antum.

  • @iqbalramadanhijaz704
    @iqbalramadanhijaz704 3 года назад +4

    semoga Allah mengampuni semua dugaan2/fikiran2 yang ada pada akal kita semua,seseorang tidak boleh mengatakan ijtihad pemikirannya 100% benar
    karena kita hanyalah MANUSIA
    dan kebenaran hanya mutlak atas Allah swt

  • @rackawildan2159
    @rackawildan2159 3 года назад +14

    Selalu di nanti upload nya .👍👍
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

  • @matematikateladan4433
    @matematikateladan4433 3 года назад +2

    Masya Allah. Allah yarham As syeikh mutawalli As Sya'rowi.
    Ilmu manfaat banget nich stadz.
    Syukron stadz.
    Salam kenal ya stadz.
    Ditunggu video selanjutnya.
    Smoga kita terhindar dari sifat menyamakan Allah dengan makhluk.

  • @alminafirman5168
    @alminafirman5168 Год назад

    Pelajarannya berat pak untuk yang ga ada dasar. Siapapun yang menonton semoga dapat manfaat.

  • @chanelhasanah743
    @chanelhasanah743 3 года назад +3

    sikap imam Asy Syafi’i terhadap ilmu kalam sangat jelas dan tegas. Beliau berkata kepada ar Rabi’ bin Sulaiman rahimahullah:
    لا تشتغل بالكلام فإني اطلعتُ من أهل الكلام على التعطيل
    “Janganlah engkau menyibukkan diri dengan ilmu kalam, karena aku telah mengamati ahlul kalam, dan mereka cenderung melakukan ta’thil (menolak sifat-sifat Allah)” (Siyar A’lamin Nubala, 10/28).

  • @imamyasin8686
    @imamyasin8686 3 года назад +15

    Syukron syeh mutawwalli as sa'rowy

  • @dinatapatrasuwandi5057
    @dinatapatrasuwandi5057 11 месяцев назад

    Alhamdulillaah.
    Barakallaah.
    Semoga Allah sentiasa memberikan keridhaan-Nya kepada Imam Asy'ari, Syekh Mutawalli dan umat nabi Muhammad.

  • @azrachannel7357
    @azrachannel7357 Год назад +1

    MasyaAllah. Mencerahkan ustadz.
    Penjelasan orang yg ahli ilmu + ahli hikmah memang beda dgn penjelasan orang yg hanya ahli ilmu saja.
    Lanjutkan dakwah harmoni ini ustadz....

  • @akbarnasution1703
    @akbarnasution1703 3 года назад +3

    Masya Allah terima kasih ustadz videonya sangat mencerahkan... Semoga pahalanya ngalir terus ustadz.. Aamiinn.. Org awam seperti saya sangat butuh penjelasan video seperti ini

  • @andrinazirudin9145
    @andrinazirudin9145 3 года назад +3

    Jazakumullah khoir ustadz..sangat jelas dan mantap penjelasannya..barokallahu fiikum..

  • @rudibonsai4167
    @rudibonsai4167 2 года назад +3

    Mantap ustaz infonya, semoga jadi petunjuk kebenaran yg di ridoi Allah dan rasulnya. Amin

  • @SahabatAswaja
    @SahabatAswaja 3 года назад +1

    Masyaallah video kesimpulan di akhir ... Dahsyat 👍🏻🤲🏻😊🙏🏻

  • @babaerilratuque3527
    @babaerilratuque3527 3 года назад +19

    Ayo kita yang Asy'ariyah memulai cara yg yg full adab kepada saudara kita yg Wahabi.... Biarkan saja mereka tetap keras/ ngotot... insyaAllah nanti ada titik temunya...

    • @asce4U
      @asce4U 3 года назад

      Berbahaya kalau dititik temukan! Krn perbedaan salafi dg mayoritas muslim didunia (ahlussunnah wal jamaah) itu perbedaan ushul (akidah)

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад +2

      Allah istawaa di atas Arsy....
      Allah sangat sempurna menggunakan kalimat itu dibiarkan seperti itu lebih baik.
      Karena makna setiap makna dari istiwaa, di atas, dan Arsy harus dipahami dengan
      Tidak ada yg serupa dan setara dengan Diri-Nya... Sehingga dari Ayat muhkamat...
      Allah istawaa di atas Arsy
      Penjelasan dari ayah muhkamat yg lain menjadi....
      Allah Yg telah ada Awal dan Akhir, Yg Maha Ada dengan Dzat-Nya sendiri, Yg Maha Kekal abadi dan tidak pernah berubah Sifat dan Dzat-Nya, Yg Maha Perkasa, Yg Maha Suci dari setiap yg di sifatkan manusia, Allah Yg Maha meliputi segala Sesuatu, Allah Yg Maha Tinggi, Maha Luas, dan Maha Besar Berkuasa Di atas segala sesuatu, Di atas terpisah dengan atau dari Arsy karena Arsy tidak setara dan Serupa dengan Dzat dan Sifat semua ke-Agungan Allah. Dan Allah dengan Kehendak-Nya, Ketetapan-Nya, Perintah-Nya, dan Firman-Nya untuk menciptakan, mengadakan, memiliki, menguasai, mengatur, memelihara, dan menjaga Arsy sebagai Rahmat dari Allah. Tuhan yg Esa dan berhak disembah bagi semesta Alam..
      Dalilnya
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ الْاَ وَّلُ وَا لْاٰ خِرُ وَا لظَّاهِرُ وَا لْبَا طِنُ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
      huwal-awwalu wal-aakhiru wazh-zhoohiru wal-baathin, wa huwa bikulli syai-in 'aliim
      "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
      (QS. Al-Hadid 57: Ayat 3)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ ۗ وَقَدْ خَا بَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا
      wa 'anatil-wujuuhu lil-hayyil-qoyyuum, wa qod khooba man hamala zhulmaa
      "Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Hidup dan Yang Ada dengan Sendiri-Nya. Sungguh rugi orang yang melakukan kezaliman."
      (QS. Ta-Ha 20: Ayat 111)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      اَ لَاۤ اِنَّهُمْ فِيْ مِرْيَةٍ مِّنْ لِّقَآءِ رَبِّهِمْ ۗ اَ لَاۤ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍ مُّحِيْطٌ
      alaaa innahum fii miryatim mil liqooo-i robbihim, alaaa innahuu bikulli syai-im muhiith
      "Ingatlah, sesungguhnya mereka dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah, sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu."
      (QS. Fussilat 41: Ayat 54)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ ۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ 
      tabaarokallazii biyadihil-mulku wa huwa 'alaa kulli syai-ing qodiir
      "Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa di atas segala sesuatu,"
      (QS. Al-Mulk 67: Ayat 1)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
      wa lam yakul lahuu kufuwan ahad
      "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
      (QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 4)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      فَا طِرُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ جَعَلَ لَـكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَا جًا وَّ مِنَ الْاَ نْعَا مِ اَزْوَا جًا ۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِ ۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
      faathirus-samaawaati wal-ardh, ja'ala lakum min angfusikum azwaajaw wa minal-an'aami azwaajaa, yazro-ukum fiih, laisa kamislihii syaii, wa huwas-samii'ul-bashiir
      "(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat."
      (QS. Asy-Syura 42: Ayat 11)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَهُوَ الْغَفُوْرُ الْوَدُوْدُ 
      wa huwal-ghofuurul-waduud
      "Dan Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih,"
      (QS. Al-Buruj 85: Ayat 14)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدُ 
      zul-'arsyil-majiid
      "yang memiliki 'Arsy, lagi Maha Mulia,"
      (QS. Al-Buruj 85: Ayat 15)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      فَعَّا لٌ لِّمَا يُرِيْدُ 
      fa''aalul limaa yuriid
      "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki."
      (QS. Al-Buruj 85: Ayat 16)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      رَفِيْعُ الدَّرَجٰتِ ذُو الْعَرْشِ ۚ يُلْقِى الرُّوْحَ مِنْ اَمْرِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَآءُ مِنْ عِبَا دِهٖ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلَا قِ 
      rofii'ud-darojaati zul-'arsy, yulqir-ruuha min amrihii 'alaa may yasyaaa-u min 'ibaadihii liyungziro yaumat-talaaq
      "(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, yang memiliki 'Arsy, yang menurunkan wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, agar memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari Kiamat),"
      (QS. Ghafir 40: Ayat 15)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      تَـكَا دُ السَّمٰوٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْ فَوْقِهِنَّ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُوْنَ لِمَنْ فِى الْاَ رْضِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
      takaadus-samaawaatu yatafaththorna ming fauqihinna wal-malaaa-ikatu yusabbihuuna bihamdi robbihim wa yastaghfiruuna limang fil-ardh, alaaa innalloha huwal-ghofuurur-rohiim
      "Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Allah) dan malaikat-malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohonkan ampunan untuk orang yang ada di bumi. Ingatlah, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
      (QS. Asy-Syura 42: Ayat 5)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَا لشَّهَا دَةِ ۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ
      huwallohullazii laaa ilaaha illaa huw, 'aalimul-ghoibi wasy-syahaadah, huwar-rohmaanur-rohiim
      "Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
      (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 22)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَـبَّا رُ الْمُتَكَبِّرُ ۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
      huwallohullazii laaa ilaaha illaa huw, al-malikul-qudduusus-salaamul-mu-minul-muhaiminul-'aziizul-jabbaarul-mutakabbir, sub-haanallohi 'ammaa yusyrikuun
      "Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Maha Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."
      (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 23)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ اللّٰهُ الْخَـالِـقُ الْبَا رِئُ الْمُصَوِّرُ لَـهُ الْاَ سْمَآءُ الْحُسْنٰى ۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
      huwallohul-khooliqul-baari-ul-mushowwiru lahul-asmaaa-ul-husnaa, yusabbihu lahuu maa fis-samaawaati wal-ardh, wa huwal-'aziizul-hakiim
      "Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
      (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 24)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَلِلّٰهِ الْاَ سْمَآءُ الْحُسْنٰى فَا دْعُوْهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْۤ اَسْمَآئِهٖ ۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ 
      wa lillaahil-asmaaa-ul-husnaa fad'uuhu bihaa wa zarullaziina yul-hiduuna fiii asmaaa-ih, sayujzauna maa kaanuu ya'maluun
      "Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
      (QS. Al-A'raf 7: Ayat 180)

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад +1

      @@asce4U bagaimana pendapat lu bro ini :
      Allah istawaa di atas Arsy dapat juga dipahami :
      Allah menyempurnakan Nikmat-Nya dan menyelesaikan urusan-Nya terhadap Arsy, Yg Maha Berkuasa di atas dari segala arah dan sesuatu karena Allah Maha meliputi segala sesuatu terpisah Dzat-Nya dari Arsy karena Arsy tidak setara dan serupa dengan semua ke-Agungan Allah.

    • @asce4U
      @asce4U 3 года назад +1

      @@rz_deathbringer1221 mmg seperti itu pemahaman salaf, itu yg dimaksud mensucikan dzat allah!!!

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад

      @@asce4U ok

  • @Oyon20
    @Oyon20 3 года назад +4

    Alhamdulillah mantap ustadz, Tappodona ma'barakka' ri aleku ustadz

  • @arielbee2248
    @arielbee2248 Год назад

    Masya Allah bagus sekali pemaparan nya Ustadz.. Jazakallah.. semoga teman-teman salafiah juga bisa menerima tanpa rasa amarah

  • @jannah2723
    @jannah2723 3 года назад +18

    ALLAH AZZA WA JALLA Maha Besar lagi Maha Tinggi dan tiada mahluk yg setara dengan.NYA.

  • @nurazmialifah8453
    @nurazmialifah8453 3 года назад +4

    Mantap ustadz, semoga selalu diberikan kesehatan oleh Allah subhanahuwata,ala

  • @dodyjayagirichanel3758
    @dodyjayagirichanel3758 3 года назад +7

    Alhamdulillah...jadi paham...Jazaakallah ustadz ilmunya..

  • @muhamadnursabbih
    @muhamadnursabbih 2 года назад +2

    Masyaa allah, Syech Mutawalli Sya'rawi.. Smoga Allah mninggikan derajat beliau karena Ilmu'nya.

  • @celebess
    @celebess Год назад +1

    Pantas beliau di gelari ulama yang sangat pandai membahasakan bahasa Al Qur'an dengan sederhana dan muda di mengerti

  • @tgkabdullah2583
    @tgkabdullah2583 3 года назад +5

    Allah Arrahman mengendali ciptaannya dg kendali yang maha tinggi, Allah maha tau

  • @mvr7971
    @mvr7971 3 года назад +6

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya agama ini mudah. Tidak ada seorangpun yang memberatkan diri dalam agama ini kecuali sikapnya tersebut akan mengalahkan dia. Maka bersikap luruslah, mendekatlah kepada kesempurnaan..." (H.R Bukhari)

    • @mahsyatji6858
      @mahsyatji6858 3 года назад

      Maksud hadits ini apa

    • @suhuddinbin_bakir9809
      @suhuddinbin_bakir9809 3 года назад

      Tektual tolong sy tak pham.
      Jelaskan.

    • @mvr7971
      @mvr7971 3 года назад

      Gk semua hadits ada asbabul wurud, sm jg dgn alquran gk semua ayat ada asbabun nuzul. Hadits d atas dpt d pahami maknanya dan konteksnya. Klo pun ada penjelasan, sebagian ulama mengkhususkan pd ibadah dan syariat islam yg memudahkan. Dlm hadits lain Rasulullah melarang berlebih2an dlm ibadah spt pada hadits org2 yg datang kpd rasulullah utk puasa setiap hari, shalat sepanjang mlm, dan tdk mau menikah.(silakan cari haditsnya). Klo d implementasikan secara umum kita sebaiknya tdk memperberat diri dlm beragama dn jg tidak bermaksud bermudah2 an. Dlm hal berpikir jg ada batasannya tk prlu memperberat diri memikirkan dzat Allah. , klo gk slh ada haditsnya larangan brpikir lbh jauh ttg dzat Allah silakan d cari.

    • @suhuddinbin_bakir9809
      @suhuddinbin_bakir9809 3 года назад

      @@mvr7971 tndanya kurang pham agama

    • @mvr7971
      @mvr7971 3 года назад

      @Pian Nabilla gk ada slh nya merujuk pendapat ulama, tp ada jg hadits yg mudah dan ringan isinya bahkan yg bukan pelajar hadits pun mengerti. Kecuali hadit yg agak berat dansulit d pahami maksudnya dan berpotensi kpd kesalahpahaman maka wajib menunggu pendapat ulama. Soal hadits pendukungnya sy sdh sebutin ringkasannya tinggal abang mau nyari hadit lengkapnya apa gak. Soal hadits sahih bertentangan dgn alquran itu kyk nya mustahil bang.
      Atau kyk nya abang lbh paham mslh syarah hadits coba jelasin.🙏

  • @dwinsistoro
    @dwinsistoro 3 года назад +1

    Alhamdulillah...dari Jember Jawa Timur nderek ngaos...jazakallahu khair wa barakallahu fiikum ustdz

  • @dermawankusuma8933
    @dermawankusuma8933 3 года назад +2

    Sheikhul Islam imam Abdul Kadir Jailani:
    “Tidak boleh mensifatkan-Nya bahawa Ia (Allah) berada di tiap-tiap tempat (Allah di mana-mana). Bahkan wajib mengatakan, “Sesungguhnya Ia di atas langit (iaitu) di atas ‘arsy-Nya sebagaimana Ia telah berfirman: “ar-Rahman di atas ‘arsy, Ia istawa’”, di dalam surah Thoha, ayat ke 5.” (Fatwa Hamawiyyah Kubra, halaman 87)

    • @razingthunder6239
      @razingthunder6239 3 года назад

      iya bro cara cepat adalah...
      Allah istiwaa di atas Arsy
      Allah ada tanpa tempat tanpa waktu yg menyelesaikan urusan penciptaan-Nya terhadap Arsy-Nya (Makhluk-Nya)
      Jika anda bertanya dimana Allah?
      Allah Ada tanpa tempat dan tanpa waktu di atas segala sesuatu.

    • @dermawankusuma8933
      @dermawankusuma8933 3 года назад

      @@razingthunder6239 kalo ditanya, jawab dgn pendapat ulama saja, atau jawab dgn hadis, bahaya kalo menjawab berdasarkan penafsiran pribadi.

    • @razingthunder6239
      @razingthunder6239 3 года назад

      @@dermawankusuma8933 Bukankah juga Imam Abu Hanifah, sama aqidahnya
      dg 3 Imam madzab lainnya...bahwa Allah ada tanpa
      tempat dan arah?
      Al Imam Abu Hanifah dalam kitabnya al Figh al Absath berkata:
      "Allah ta'ala ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan) dan belum ada tempat, Dia ada
      sebelum menciptakan makhluk, Dia ada dan belum
      ada tempat, makhluk dan sesuatu dan Dia pencipta
      segala sesuatu"
      Al Imam Fakhruddin ibn 'Asakir (W. 620 H) dalam isalah agidahnya mengatakan : "Allah ada sebelum
      ciptaan, tidak ada bagi-Nya sebelum dan sesudah, atas dan bawah, kanan dan kiri, depan dan belakang, keseluruhan dan bagian-bagian, tidak boleh dikatakan "Kapan ada-Nya?", "Di mana Dia ?"
      atau "Bagaimana Dia?", Dia ada tanpa tempat".
      Maka sebagaimana dapat diterima oleh akal, adanya Allah tanpa tempat dan arah sebelum terciptanya tempat dan arah, begitu pula akal akan menerima wujud-Nya tanpa tempat dan arah setelah terciptanya tempat dan arah. Hal ini bukanlah penafian atas adanya Allah
      Al Imam al Bayhaqi (W. 458 H) dalam
      kitabnya al Asma wa ash-Shifat, hlm. 506, mengatakan: "Sebagian sahabat kami dalam
      menafikan tempat bagi Allah mengambil dalil dari sabda Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam: Maknanya: "Engkau azh-Zhahir (yang segala
      sesuatu menunjukkan akan ada-Nya), tidak ada
      sesuatu di atas-Mu dan Engkaulah al Bathin (yang
      tidak dapat dibayangkan) tidak ada sesuatu di
      bawah-Mu" (H.R. Muslim dan lainnya)

    • @razingthunder6239
      @razingthunder6239 3 года назад

      @@dermawankusuma8933 Imam asy-Syafı'i Muhammad ibn Idris (w. 204
      H), seorang ulama Salaf terkemuka perintis
      madzhab Syafili berkata : "Sesungguhnya Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat.
      Kemudian Dia menciptakan tempat, dan Dia tetap dengan sifat-sifat-Nya yang Azali sebelum Dia menciptakan tempat tanpa tempat.Tidak boleh
      bagi-Nya berubah, baik pada Dzat maupun pada sifat-sifat-Nya" (LIhat az-Zabidi, Ithâf as-Sâdah al.
      Muttaqin...j. 2 h. 24)
      Dalam salah satu kitab karyanya; al- Figh
      al-Akbar[selain Imam Abu Hanifah; Imam asy-Syafli
      juga menuliskan Risalah Agidah Ahlussunnah
      dengan judul al-Figh al-Akbar], Imam Syafii
      berkata: "Ketahuilah bahwa Allah tidak bertempat.
      Dalil atas hal ini adalah bahwa Dia ada tanpa permulaan dan tanpa tempat. Setelah menciptakan
      tempat Dia tetap pada sifat-Nya yang Azali sebelum
      menciptakan tempat, ada tanpa tempat. Tidak
      boleh pada hak Allah adanya perubahan, baik pada
      Dzat-Nya maupun pada sifat- sifat-Nya. Karena sesuatu yang memiliki tempat maka ia pasti
      memiliki arah bawah, dan bila demikian maka mesti
      ia memiliki bentuk tubuh dan batasan, dan sesuatu
      yang memiliki batasan mestilah ia merupakan makhluk, Allah Maha Suci dari pada itu semua.
      Karena itu pula mustahil atas-Nya memiliki istri dan
      anak, sebab perkara seperti itu tidak terjadi kecuali
      dengan adanya sentuhan, menempel, dan terpisah dan Allah mustahil bagi-Nya terbagi-bagi dan terpisah-pisah. Karenanya tidak boleh dibayangkan dari Allah adanya sifat menempel dan berpisah Oleh sebab itu adanya suami, istri, dan anak pada
      hak Allah adalah sesuatu yang mustahil" (al-Figh al
      Akbar, h. 13).
      Pada bagian lain dalam kitab yang sama tentang
      firman Allah QS. Thaha: 5 (ar-Rahman 'Ala al-Arsy Istawa), Imam asy-Syafı'i rahimahullah menegaskan
      secara memberikan nasehat kepada kaum Muslimin dengan berkata : "Ini termasuk ayat mutasyâbihât. Jawaban yang kita pilih tentang hal ini dan ayat-ayat yang semacam dengannya bagi orang yang tidak memiliki kompetensi di dalamnya adalah agar mengimaninya dan tidak
      secara mendetail membahasnya dan membicarakannya. Sebab bagi orang yang tidak kompeten dalam ilmu ini ia tidak akan aman untuk jatuh dalam kesesatan tasybih. Kewajiban
      atas orang ini dan semua orang Islam adalah
      meyakini bahwa Allah seperti yang telah kami sebutkan di atas, Dia tidak diliputi oleh tempat, tidak berlaku bagi-Nya waktu, Dia Maha Suci dari batasan-batasan (bentuk) dan segala penghabisan, dan Dia tidak membutuhkan kepada segala tempat
      dan arah, Dia Maha suci dari kepunahan dan segala
      keserupaan" (al-Figh al-Akbar, h. 13).

    • @razingthunder6239
      @razingthunder6239 3 года назад

      @@dermawankusuma8933 silahkan dibaca

  • @rioyuwinaldi05
    @rioyuwinaldi05 3 года назад +9

    Pokok nya jaga persaudaraan kita sesama orang2 beriman, kita harus belajar dari perbedaan. Komentar yg baik saja ya!

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад +2

      Allah istawaa di atas Arsy....
      Bagi saya
      Allah sangat sempurna menggunakan kalimat itu dibiarkan seperti itu lebih baik.
      Karena makna setiap makna dari istiwaa, di atas, dan Arsy harus dipahami dengan
      Tidak ada yg serupa dan setara dengan Diri-Nya... Sehingga dari Ayat muhkamat...
      Allah istawaa di atas Arsy
      Penjelasan dari ayah muhkamat yg lain menjadi....
      Allah Yg telah ada Awal dan Akhir, Yg Maha Ada dengan Dzat-Nya sendiri, Yg Maha Kekal abadi dan tidak pernah berubah Sifat dan Dzat-Nya, Yg Maha Perkasa, Yg Maha Suci dari setiap yg di sifatkan manusia, Allah Yg Maha meliputi segala Sesuatu, Allah Yg Maha Tinggi, Maha Luas, dan Maha Besar Berkuasa Di atas segala sesuatu, Di atas terpisah dengan atau dari Arsy karena Arsy tidak setara dan Serupa dengan Dzat dan Sifat semua ke-Agungan Allah. Dan Allah dengan Kehendak-Nya, Ketetapan-Nya, Perintah-Nya, dan Firman-Nya untuk menciptakan, mengadakan, memiliki, menguasai, mengatur, memelihara, dan menjaga Arsy sebagai Rahmat dari Allah. Tuhan yg Esa dan berhak disembah bagi semesta Alam..
      Dalilnya
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ الْاَ وَّلُ وَا لْاٰ خِرُ وَا لظَّاهِرُ وَا لْبَا طِنُ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
      huwal-awwalu wal-aakhiru wazh-zhoohiru wal-baathin, wa huwa bikulli syai-in 'aliim
      "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
      (QS. Al-Hadid 57: Ayat 3)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ ۗ وَقَدْ خَا بَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا
      wa 'anatil-wujuuhu lil-hayyil-qoyyuum, wa qod khooba man hamala zhulmaa
      "Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Hidup dan Yang Ada dengan Sendiri-Nya. Sungguh rugi orang yang melakukan kezaliman."
      (QS. Ta-Ha 20: Ayat 111)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      اَ لَاۤ اِنَّهُمْ فِيْ مِرْيَةٍ مِّنْ لِّقَآءِ رَبِّهِمْ ۗ اَ لَاۤ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍ مُّحِيْطٌ
      alaaa innahum fii miryatim mil liqooo-i robbihim, alaaa innahuu bikulli syai-im muhiith
      "Ingatlah, sesungguhnya mereka dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah, sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu."
      (QS. Fussilat 41: Ayat 54)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ ۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ 
      tabaarokallazii biyadihil-mulku wa huwa 'alaa kulli syai-ing qodiir
      "Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa di atas segala sesuatu,"
      (QS. Al-Mulk 67: Ayat 1)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
      wa lam yakul lahuu kufuwan ahad
      "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
      (QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 4)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      فَا طِرُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ جَعَلَ لَـكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَا جًا وَّ مِنَ الْاَ نْعَا مِ اَزْوَا جًا ۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِ ۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
      faathirus-samaawaati wal-ardh, ja'ala lakum min angfusikum azwaajaw wa minal-an'aami azwaajaa, yazro-ukum fiih, laisa kamislihii syaii, wa huwas-samii'ul-bashiir
      "(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat."
      (QS. Asy-Syura 42: Ayat 11)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَهُوَ الْغَفُوْرُ الْوَدُوْدُ 
      wa huwal-ghofuurul-waduud
      "Dan Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih,"
      (QS. Al-Buruj 85: Ayat 14)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدُ 
      zul-'arsyil-majiid
      "yang memiliki 'Arsy, lagi Maha Mulia,"
      (QS. Al-Buruj 85: Ayat 15)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      فَعَّا لٌ لِّمَا يُرِيْدُ 
      fa''aalul limaa yuriid
      "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki."
      (QS. Al-Buruj 85: Ayat 16)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      رَفِيْعُ الدَّرَجٰتِ ذُو الْعَرْشِ ۚ يُلْقِى الرُّوْحَ مِنْ اَمْرِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَآءُ مِنْ عِبَا دِهٖ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلَا قِ 
      rofii'ud-darojaati zul-'arsy, yulqir-ruuha min amrihii 'alaa may yasyaaa-u min 'ibaadihii liyungziro yaumat-talaaq
      "(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, yang memiliki 'Arsy, yang menurunkan wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, agar memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari Kiamat),"
      (QS. Ghafir 40: Ayat 15)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      تَـكَا دُ السَّمٰوٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْ فَوْقِهِنَّ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُوْنَ لِمَنْ فِى الْاَ رْضِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
      takaadus-samaawaatu yatafaththorna ming fauqihinna wal-malaaa-ikatu yusabbihuuna bihamdi robbihim wa yastaghfiruuna limang fil-ardh, alaaa innalloha huwal-ghofuurur-rohiim
      "Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Allah) dan malaikat-malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohonkan ampunan untuk orang yang ada di bumi. Ingatlah, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
      (QS. Asy-Syura 42: Ayat 5)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَا لشَّهَا دَةِ ۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ
      huwallohullazii laaa ilaaha illaa huw, 'aalimul-ghoibi wasy-syahaadah, huwar-rohmaanur-rohiim
      "Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
      (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 22)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَـبَّا رُ الْمُتَكَبِّرُ ۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
      huwallohullazii laaa ilaaha illaa huw, al-malikul-qudduusus-salaamul-mu-minul-muhaiminul-'aziizul-jabbaarul-mutakabbir, sub-haanallohi 'ammaa yusyrikuun
      "Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Maha Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."
      (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 23)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ اللّٰهُ الْخَـالِـقُ الْبَا رِئُ الْمُصَوِّرُ لَـهُ الْاَ سْمَآءُ الْحُسْنٰى ۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
      huwallohul-khooliqul-baari-ul-mushowwiru lahul-asmaaa-ul-husnaa, yusabbihu lahuu maa fis-samaawaati wal-ardh, wa huwal-'aziizul-hakiim
      "Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
      (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 24)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَلِلّٰهِ الْاَ سْمَآءُ الْحُسْنٰى فَا دْعُوْهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْۤ اَسْمَآئِهٖ ۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ 
      wa lillaahil-asmaaa-ul-husnaa fad'uuhu bihaa wa zarullaziina yul-hiduuna fiii asmaaa-ih, sayujzauna maa kaanuu ya'maluun
      "Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
      (QS. Al-A'raf 7: Ayat 180)

    • @tankpredators112
      @tankpredators112 3 года назад

      @@rz_deathbringer1221 ngomong opo cuk

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад +1

      @@tankpredators112 hanya berbagi informasi, wkwk bisa untuk dibaca jika mau

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад +2

      @@tankpredators112 Kalo gk mau pake pusing ini pendapat imam abu hasan al-asy'ari...
      Allah beistawaa di atas Arsy sesuai apa yg Dia Maksud Sendiri...

    • @adaroger168
      @adaroger168 3 года назад

      @@rz_deathbringer1221 copas tah

  • @muhammadasril3098
    @muhammadasril3098 3 года назад +6

    Terimakasih ustadz, channelnya sangat bermanfaat

  • @hanifjulana9317
    @hanifjulana9317 3 года назад

    Yang selanjutnya mohon di bahas tentang hadis tentang
    1. Allah di langit dalam hadist Bukhari dan Muslim
    2. Tentang katanya Mazhab asyari mengatakan di surga nanti melihat zat allah berarti butuh tempat dan arah.
    3. Mujaddid tiap 100 tahun siapa saja
    4. Apa syarat dapat dijadikan seorang itu mujaddid

  • @afifuddin3447
    @afifuddin3447 2 года назад

    Mantaap ....pak fuad ...terus berikan penceran sperti ini spy ummat tdk terjebak dlm pemahaman yg sempit..dlm memaknai ayat2 alloh lbh2 ayat2 mutasyabbihat....

  • @krisyanharyadi
    @krisyanharyadi 3 года назад +6

    Alhamdulillah. Syukron ustadz

  • @amirarifin4822
    @amirarifin4822 3 года назад +10

    Klo di istilah catur Skak mate ustadz..
    Pantang mundur sebelum kejebur, lanjut part 3 nya ustadz....

  • @busyraazzaky7597
    @busyraazzaky7597 2 года назад

    Terima kasih banyak ustadz
    Sangat jelas !
    Smoga kita ttp istiqamah mengikuti ulama2 mufassirin yg trkemuka..

  • @Animalisto-ux9hs
    @Animalisto-ux9hs 4 месяца назад +1

    saya orang bugis tad, saya dalami ilmu firasat! saya bukan suudzon tapi dengan melihat tidak adanya cahaya di wajah orang yang ngaku salafi..!!! saya jadi enggan untuk duduk dengan mereka ! dan saya harap firasat saya itu murni dari rahmat Allah kepada saya!! amin

  • @dolyohara8246
    @dolyohara8246 3 года назад +6

    Mantap Ustadz..
    Barakallahu fiik..

  • @SultanAbdillah
    @SultanAbdillah 3 года назад +3

    Kontradiksi Antara Syekh Mutawalli dan "Syekh" Fuad :
    1. Syekh Mutawalli 11:50 : Istiwa diketahui maknanya seperti yg tadi saya sebutkan.
    2. "Syekh" Fuad 19:00 : Maknanya hanya Allah yg tahu.
    Ternyata sesama Asy'ari aja kontradiksi. Kasihan orang awam jadi bingung. Inilah akibat mendahulukan akal daripada dalil. Karena akal setiap orang itu beda2. Klo begitu akal siapa yang mau jadi patokan?

    • @ArifNH
      @ArifNH 3 года назад +4

      1. Syekh Mutawalli menggunakan tafsir (takwil) yang bahkan istawa itu memiliki 15 makna, ini adalah metode paling aman bagi awam
      2. Syekh Fuad menggunakan metode tafwidh (menerima lafadz, menyerahkan makna sepenuhnya kepada Allah dan tidak berkomentar terhadap makna dhahiriyahnya), ini adalah metode paling selamat jika memang sudah mantap keyakinannya

    • @karimsutoyo8981
      @karimsutoyo8981 3 года назад +3

      Yg lebih parah lagi aqidah yg adopsi ajara paulus,,pasti mbulet😂😂😂

    • @krisyanharyadi
      @krisyanharyadi 3 года назад +3

      Mencari kesalahan ternyata lebih menarik ketimbang menimba ilmu.
      Pahami penjelasannya, maka akan ditemukan 2 jalan yg bila keduanya digunakan maka insya Allah lebih selamat.
      Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA:
      Sebagian dari golongan umat islam akan kembali menjadi kafir (kufur i'toqod) karena mereka mengingkari PENCIPTANYA dan memsifati-Nya dengan sifat2 JISM (benda/fisik seperti arah, ukuran, jarak, batasan maupun tempat) dan anggota2 badan.
      (Kitab NAJM AL MUHTADI RAJM AL MU'TADI, Imam Ibn Al Mu'allim Al Qurasyi, W:725 H)

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад

      Allah istawaa di atas Arsy
      Allah menyempurnakan Nikmat-Nya dan menyelesaikan urusan-Nya terhadap Arsy, Yg Maha Berkuasa di atas dari segala arah dan sesuatu karena Allah Maha meliputi segala sesuatu terpisah Dzat-Nya dari Arsy karena Arsy tidak setara dan serupa dengan semua ke-Agungan Allah.

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад

      1. Jika Rasulullah mengatakan salah maka wanita budak tersebut tidak beriman atau menyembah tuhan yang ada di dunia yaitu berhala...
      2. Wanita budak tersebut adalah orang awam, karena Rasulullah ingin menguji apakah wanita ini menyembah tuhan yg ada dunia yaitu berhala atau tidak
      3. Rasulullah mengetahui syarat untuk orang awam beriman dan juga wanita tersebut memiliki kelemahan akal sehingga Rasulullah diam tidak berkomentar saat wanita tersebut menjawab "fissamaaaa".
      Karena...
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَهُوَ اللّٰهُ فِى السَّمٰوٰتِ وَفِى الْاَ رْضِ ۗ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَ جَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُوْنَ
      wa huwallohu fis-samaawaati wa fil-ardh, ya'lamu sirrokum wa jahrokum wa ya'lamu maa taksibuun
      "Dan Dialah Allah (yang disembah), di langit atau pun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan dan mengetahui (pula) apa yang kamu kerjakan."
      (QS. Al-An'am 6: Ayat 3)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَهُوَ الَّذِيْ فِى السَّمَآءِ اِلٰـهٌ وَّفِى الْاَ رْضِ اِلٰـهٌ ۗ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ
      wa huwallazii fis-samaaa-i ilaahuw wa fil-ardhi ilaah, wa huwal-hakiimul-'aliim
      "Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di Bumi, dan Dialah Yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui."
      (QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 84)
      jelas ya..

  • @muhammadrafi8688
    @muhammadrafi8688 3 года назад +1

    Assalamualaikum ust, trimakasih, atas pencrerhannya ,ilmu penting yg berlegar legar ditengah masyarakat waktu ini,sesudah puruk (cabang 2) terimakasih (smoga uzt/Kel,sehat walafiat,,aamiin.

  • @emkhid1338
    @emkhid1338 3 года назад +1

    Masya Allah terima kasih sangat mencerahkan dan mrnambah wawasan pemjkiran Assyaroyyah..

    • @jonggoldakwahislam9624
      @jonggoldakwahislam9624 2 месяца назад

      Ibnu Hajar menukil dari Ibnu bathal :
      وَأَمَّا تَفْسِيرُ اسْتَوَى عَلَا فَهُوَ صَحِيحٌ وَهُوَ الْمَذْهَبُ الْحَقُّ وَقَوْلُ أَهْلِ السُّنَّةِ لِأَنَّ اللَّهَ سُبْحَانَهُ وَصَفَ نَفْسَهُ بِالْعُلَى
      adapun tafsir istawa diartikan dengan _A'laa (tinggi) maka itulah yg shahih dan itu adalah madzhab yg haq dan qaulnya ahli sunnah dikarenakan Allah yg maha suci mensifatkan diriNya dengan A'laa *( Fathul Bari syarah Shahih Bukhari oleh Ibnu Hajar Al Asqolani Bab: wa kana arsyuhu a'laal maa'i Wa Hua Rabbul Arsy al Adzim)*

  • @zulhamidul2942
    @zulhamidul2942 3 года назад +7

    Kalau saya lihat makna Istiwa ini tergantung siapa yg memtakilnya, apa Mamhajnya, tapi kalauenut saya yg awam lebih menerima manhaj Salafi

    • @zulkarnainalatsari684
      @zulkarnainalatsari684 3 года назад

      *IMAM ABUL HASAN AL ASY'ARI MENETAPKAN BAHWA ALLAH BERADA DI ATAS. DI ATAS ARSY. DI ATAS LANGIT*
      ==============
      🌷 Alhamdulillah...
      Saya sudah mendapatkan pdf Al Ibanah Cetakan Saudi dan Al Ibanah Cetakan Mesir.
      🌷 Al Ibanah Cetakan Mesir adalah yang dianggap kaum "Asy'ariyah", sebagai Al Ibanah yang asli dan bersanad.
      🌷 Sedangkan Al Ibanah Cetakan Saudi, dianggap oleh kaum "Asy'ariyah", sebagai Al Ibanah yang dipalsukan oleh kaum "Wahhabi".
      🌷 Padahal, sebagaimana yang telah pernah saya baca dulu, Al Ibanah berisi pernyataan bahwa Allah berada di atas Arsy di atas langit.
      Dan ternyata, setelah saya membaca kedua kitab Al Ibanah tersebut, ternyata isi kedua kitab Al Ibanah (Cetakan Saudi dan Cetakan Mesir) tersebut, adalah sama-sama menetapkan keberadaan Allah di atas Arsy.
      🌷 Saya tunjukkan saja dari Al Ibanah Cetakan Mesir yang dianggap asli dan bersanad oleh kaum "Asy'ariyah".
      🌿 Di halaman 21:
      Imam Abul Hasan Al Asy'ari memaknai ISTAWA 'ALAA Arsy, dengan FAUQA (di atas) Arsy.
      🌿 Di Bab 5 (halaman 105-119), Imam Abul Hasan Al Asy'ari membahas secara khusus tentang keberadaan Allah di atas Arsy.
      Rinciannya:
      1️⃣ Dimulai dan judulnya: "Pembahasan Istawa di Atas Arsy".
      2️⃣ Kemudian di halaman 105-107, Imam Abul Hasan Al Asy'ari menukilkan ayat-ayat tentang keberadaan Allah di atas. Di atas Arsy. Di atas langit.
      3️⃣ Kemudian, di halaman 108, Imam Abul Hasan Al Asy'ari menjelaskan sikap kelompok bidah sesat Jahmiyah, Mu'tazilah dan Khawarij, yang mereka semua MENGINGKARI keberadaan Allah di atas Arsy, dan mereka semua MERUBAH makna ISTAWA (tinggi di atas) menjadi ISTAULAA (menguasai).
      4️⃣ Imam Abul Hasan, di halaman 111-112, menguatkan keberadaan Allah di atas, dengan beberapa hadits NUZUL (turunnya Allah).
      5️⃣ Imam Abul Hasan Al Asy'ari juga membawakan ayat-ayat yang lainnya di halaman 113-114, tentang keberadaan Allah di atas, tentang kedatangan Allah pada hari kiamat, dan lain-lain.
      6️⃣ Di halaman 115, Imam Abul Hasan Al Asy'ari juga menyebutkan ucapan doa dan ucapan seluruh kaum muslimin:
      يا ساكن السماء
      "Wahai (Allah) Yang tinggal di langit."
      لا، والذي احتجب بسبع سموات
      "Tidak, demi (Allah) yang terhijabi oleh tujuh langit.".
      7️⃣ Di halaman 116-117, Imam Abul Hasan Al Asy'ari menegaskan keberadaan Allah di atas Arsy, dengan dalil-dalil tentang "Terpisahnya antara Dzat Allah dengan makhluk.
      Dzat Allah tidak berada di dalam makhluk.
      Makhluk pun tidak berada di dalam Dzat Allah".
      8️⃣ Di halaman 118, Imam Abul Hasan Al Asy'ari menukilkan ucapan Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, yang mana Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma dijadikan dalil oleh kaum "Asy'ariyah", untuk membolehkan "merubah makna ISTAWA tinggi di atas menjadi ISTAULAA (menguasai).
      Ternyata Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma menjelaskan bahwa Allah FAUQA (di atas) Kursi atau di atas langit.
      9️⃣ Terakhir, di halaman 119, Imam Abul Hasan Al Asy'ari membawakan hadits "Di mana Allah". Kemudian menjelaskan bahwa hadits ini adalah dalil keberadaan Allah di atas Arsy, di atas langit.
      🌷 *KESIMPULANNYA:*
      1. Imam Abul Hasan Al Asy'ari menetapkan bahwa Allah berada di atas. Di atas langit. Di atas Arsy.
      2. Beliau juga menetapkan sifat Allah: "Turun ke langit dunia" dan "Datang pada hari kiamat".
      3. Beliau TIDAK menyerahkan maknanya kepada Allah (TAFWIDH) dan tidak merubah maknanya (TAKWIL/TAHRIF), terhadap ayat-ayat dan hadits-hadits shahih tentang keberadaan Allah, sebagaimana yang disangka oleh kaum "Asy'ariyah".
      4. Beliau menjelaskan bahwa justeru yang mengingkari keberadaan Allah di atas Arsy, dan yang merubah maknanya menjadi ISTAULAA (menguasai), adalah kaum ahli bidah sesat Jahmiyah, Mu'tazilah dan Khawarij.
      🌷 Demikian.
      Semoga bermanfaat.
      🌷 Saya hanya berkewajiban menyampaikan.
      Mau diterima atau tidak, terserah.
      🌷 Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua.
      Aamiin....
      🌿🏵️🌿🏵️🌿

    • @siswantoptk7381
      @siswantoptk7381 2 года назад +1

      Sama lah saya jg awam dan saya lebih masuk pemahaman asyairoh dengan sifat 20 nya

  • @abahzanki9706
    @abahzanki9706 3 года назад +4

    Syukron ust...lnjutkan , sungguh kualitas ilmu yg berbeda..inilah hujjah yg benar menurut salaf

  • @awaljohan4859
    @awaljohan4859 3 года назад +2

    Syukron Ust. Baarokallahu fiik.

  • @yusufgurdamantu6846
    @yusufgurdamantu6846 3 года назад +2

    Penjelasan Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi rahimahullah lebih dalam, penjelasan Mufassir jauh beda dengan yang bukan mufassir...
    Lanjut ustadz... Semangat, bismillah...

  • @wiro6664
    @wiro6664 3 года назад +4

    Masyaallah..
    Barakallah....
    ❤️❤️❤️

  • @rahmatsamad8040
    @rahmatsamad8040 3 года назад +6

    Apakah berarti penjelasan Imam Malik tentang istawa itu gak jelas ?

    • @satriabagus6031
      @satriabagus6031 3 года назад +1

      lu aja yang memahami nya gak jelas

    • @zam1821
      @zam1821 2 месяца назад

      Imam Malik tafwidh. Kalau salafi itsbat, jauh lah ..

  • @user-ky5ie8be9y
    @user-ky5ie8be9y 9 месяцев назад +1

    Semakin menonjolkan logika berpikir sebenarx makin kita jauh dan sulit memahami dzatNya.krn kemampuan berpikir manusia terbatas dan tiada mampu mengenal dzatNya yg Esa

    • @kusumapratama8514
      @kusumapratama8514 8 месяцев назад

      Ya beginilah menjauhi petunjuk. Udh sedemikian jelas penjelasan ulama, pakai dalil sedemikian banyak. Pingin mengingkari tapi g bisa dijadiin argumentasi. Semoga anda dilapangkan pikir dan batinnya dalam memahami ilmu agama yang terang dan teguh bukan cuma bayang-bayang dan g konsisten.

  • @tholibulilmi1015
    @tholibulilmi1015 3 года назад +2

    ممتاز👍👍👍
    شكرا جزيلا...نفعنا الله بهذه العلوم الواسعة...

  • @adinnunnasiha9458
    @adinnunnasiha9458 3 года назад +14

    Ternyata seorang budak lebih mulia dari pada orang2 yg mengingkari Allah di atas Arasy, karena budak ini sudah mendapat pengakuan langsung dari Rasulullah bahwa dia adalah seorang yg mu'minah, karena ketika di tanya oleh Rasulullah di mana Allah ? budak ini langsung menjawab di atas langit dan Rasulullah membenarkan perkataan budak tersebut, yg perlu kita ketahui generasi terbaik umat ini adalah generasi para sahabat, dan budak ini hidup di zaman generasi terbaik umat ini, yg menjadi pertanyaan , siapakah yg memberi pengakuan tentang berimannya orang2 yg mengingkari Allah di atas langit ? Padahal sudah jelas dalil Alqur'an sangat banyak dan didukung hadist2 shahih salah satunya hadist berikut ini, dari Abu sa'id Al- khudri ra beliau berkata. Rasulullah shalallah 'Alaihi wasallam bersabda; tidakkah kalian percaya kepadaku sedangkan aku adalah kepercayaan dzat yg ada di atas langit? setiap pagi dan sore berita dari langit datang kepadaku ( Bukhari 4094 Muslim 1064 ) ini akibat orang yg tidak mau tunduk kepada kebenaran, akhirnya tidak puas dengan sunnah2 Rasulullah lalu berbuat bid'ah, tidak puas dengan bid'ahnya ritualnya orang syiah dan hindu disikat juga, Na'udzubillahi mindzalik ( aku berlindung kpd Allah dari perkara itu ) Allahua'lam. Semoga Allah memberi hidayah kpd kita semua amiin.

    • @yazitdoang5207
      @yazitdoang5207 3 года назад

      ini baru benar

    • @zulkarnainalatsari684
      @zulkarnainalatsari684 3 года назад +2

      *IMAM ABUL HASAN AL ASY'ARI MENETAPKAN BAHWA ALLAH BERADA DI ATAS. DI ATAS ARSY. DI ATAS LANGIT*
      ==============
      🌷 Alhamdulillah...
      Saya sudah mendapatkan pdf Al Ibanah Cetakan Saudi dan Al Ibanah Cetakan Mesir.
      🌷 Al Ibanah Cetakan Mesir adalah yang dianggap kaum "Asy'ariyah", sebagai Al Ibanah yang asli dan bersanad.
      🌷 Sedangkan Al Ibanah Cetakan Saudi, dianggap oleh kaum "Asy'ariyah", sebagai Al Ibanah yang dipalsukan oleh kaum "Wahhabi".
      🌷 Padahal, sebagaimana yang telah pernah saya baca dulu, Al Ibanah berisi pernyataan bahwa Allah berada di atas Arsy di atas langit.
      Dan ternyata, setelah saya membaca kedua kitab Al Ibanah tersebut, ternyata isi kedua kitab Al Ibanah (Cetakan Saudi dan Cetakan Mesir) tersebut, adalah sama-sama menetapkan keberadaan Allah di atas Arsy.
      🌷 Saya tunjukkan saja dari Al Ibanah Cetakan Mesir yang dianggap asli dan bersanad oleh kaum "Asy'ariyah".
      🌿 Di halaman 21:
      Imam Abul Hasan Al Asy'ari memaknai ISTAWA 'ALAA Arsy, dengan FAUQA (di atas) Arsy.
      🌿 Di Bab 5 (halaman 105-119), Imam Abul Hasan Al Asy'ari membahas secara khusus tentang keberadaan Allah di atas Arsy.
      Rinciannya:
      1️⃣ Dimulai dan judulnya: "Pembahasan Istawa di Atas Arsy".
      2️⃣ Kemudian di halaman 105-107, Imam Abul Hasan Al Asy'ari menukilkan ayat-ayat tentang keberadaan Allah di atas. Di atas Arsy. Di atas langit.
      3️⃣ Kemudian, di halaman 108, Imam Abul Hasan Al Asy'ari menjelaskan sikap kelompok bidah sesat Jahmiyah, Mu'tazilah dan Khawarij, yang mereka semua MENGINGKARI keberadaan Allah di atas Arsy, dan mereka semua MERUBAH makna ISTAWA (tinggi di atas) menjadi ISTAULAA (menguasai).
      4️⃣ Imam Abul Hasan, di halaman 111-112, menguatkan keberadaan Allah di atas, dengan beberapa hadits NUZUL (turunnya Allah).
      5️⃣ Imam Abul Hasan Al Asy'ari juga membawakan ayat-ayat yang lainnya di halaman 113-114, tentang keberadaan Allah di atas, tentang kedatangan Allah pada hari kiamat, dan lain-lain.
      6️⃣ Di halaman 115, Imam Abul Hasan Al Asy'ari juga menyebutkan ucapan doa dan ucapan seluruh kaum muslimin:
      يا ساكن السماء
      "Wahai (Allah) Yang tinggal di langit."
      لا، والذي احتجب بسبع سموات
      "Tidak, demi (Allah) yang terhijabi oleh tujuh langit.".
      7️⃣ Di halaman 116-117, Imam Abul Hasan Al Asy'ari menegaskan keberadaan Allah di atas Arsy, dengan dalil-dalil tentang "Terpisahnya antara Dzat Allah dengan makhluk.
      Dzat Allah tidak berada di dalam makhluk.
      Makhluk pun tidak berada di dalam Dzat Allah".
      8️⃣ Di halaman 118, Imam Abul Hasan Al Asy'ari menukilkan ucapan Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, yang mana Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma dijadikan dalil oleh kaum "Asy'ariyah", untuk membolehkan "merubah makna ISTAWA tinggi di atas menjadi ISTAULAA (menguasai).
      Ternyata Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma menjelaskan bahwa Allah FAUQA (di atas) Kursi atau di atas langit.
      9️⃣ Terakhir, di halaman 119, Imam Abul Hasan Al Asy'ari membawakan hadits "Di mana Allah". Kemudian menjelaskan bahwa hadits ini adalah dalil keberadaan Allah di atas Arsy, di atas langit.
      🌷 *KESIMPULANNYA:*
      1. Imam Abul Hasan Al Asy'ari menetapkan bahwa Allah berada di atas. Di atas langit. Di atas Arsy.
      2. Beliau juga menetapkan sifat Allah: "Turun ke langit dunia" dan "Datang pada hari kiamat".
      3. Beliau TIDAK menyerahkan maknanya kepada Allah (TAFWIDH) dan tidak merubah maknanya (TAKWIL/TAHRIF), terhadap ayat-ayat dan hadits-hadits shahih tentang keberadaan Allah, sebagaimana yang disangka oleh kaum "Asy'ariyah".
      4. Beliau menjelaskan bahwa justeru yang mengingkari keberadaan Allah di atas Arsy, dan yang merubah maknanya menjadi ISTAULAA (menguasai), adalah kaum ahli bidah sesat Jahmiyah, Mu'tazilah dan Khawarij.
      🌷 Demikian.
      Semoga bermanfaat.
      🌷 Saya hanya berkewajiban menyampaikan.
      Mau diterima atau tidak, terserah.
      🌷 Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua.
      Aamiin...
      🌿🏵️🌿🏵️🌿

    • @gokillzonks8990
      @gokillzonks8990 2 года назад

      Klo orang mukmin syarat apa brow..

    • @hagiashopia9675
      @hagiashopia9675 2 года назад

      Kalau budak diberikan pemahaman seperti yg disampaikan syeh Mutawalli bisa puyeng tu budak, maka disampaikan secara sederhana saja, "diatas langit, diatas arsy, diatas bumi, dan diatas segala2nya...Maha Sempurna Dia ATAS segala firmanNya...

    • @zulkarnainalatsari684
      @zulkarnainalatsari684 2 года назад

      @@hagiashopia9675
      Imam Abul Hasan Al Asy'ari sendiri berdalil dengan hadits ini (Di Mana Allah. Di langit), untuk menetapkan keberadaan Allah di atas Arsy di atas langit.
      Kitab Al Ibanah terbitan kalangan Asy'ariyah sendiri, Cetakan Darul Anshar Mesir, halaman 119.

  • @zulfikar24
    @zulfikar24 3 года назад +9

    Syaikh Mutawalli Syarawi. Waliyullah.. Syukron ustadz..

  • @muhammad_1807
    @muhammad_1807 3 года назад +1

    Maa syaa Allah tabarokallah.. jazaakumullah khoir Ustadz

  • @salimalbanjari1384
    @salimalbanjari1384 3 года назад +1

    Alhamdulillaah...
    Jazakumullah khairan Ustadz. Terimakasih banyak atas ilmu dan penjelasannya. jelas dan mudah dipahami bagi saya

  • @edinnoor4054
    @edinnoor4054 3 года назад +16

    Jalan manhaj yg dibawa ulama asy’irah memahami ayat mutasyabihat lebih selamat difahami org awam..

    • @septiawanhidayat8932
      @septiawanhidayat8932 3 года назад +4

      Bener kak dalam beberapa konferensi internasional sains juga mereka mengatakan para sarjana asy'irah yang mampu menjawab realitas zaman

    • @anomaliplayer6860
      @anomaliplayer6860 3 года назад

      @@septiawanhidayat8932 hebat ya boleh share artikelnya bro.. Bukan ap takut nanti di bilang hoax.

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад +1

      Allah istawaa di atas Arsy....
      Bagi saya
      Allah sangat sempurna menggunakan kalimat itu dibiarkan seperti itu lebih baik.
      Karena makna setiap makna dari istiwaa, di atas, dan Arsy harus dipahami dengan
      Tidak ada yg serupa dan setara dengan Diri-Nya... Sehingga dari Ayat muhkamat...
      Allah istawaa di atas Arsy
      Penjelasan dari ayah muhkamat yg lain menjadi....
      Allah Yg telah ada Awal dan Akhir, Yg Maha Ada dengan Dzat-Nya sendiri, Yg Maha Kekal abadi dan tidak pernah berubah Sifat dan Dzat-Nya, Yg Maha Perkasa, Yg Maha Suci dari setiap yg di sifatkan manusia, Allah Yg Maha meliputi segala Sesuatu, Allah Yg Maha Tinggi, Maha Luas, dan Maha Besar Berkuasa Di atas segala sesuatu, Di atas terpisah dengan atau dari Arsy karena Arsy tidak setara dan Serupa dengan Dzat dan Sifat semua ke-Agungan Allah. Dan Allah dengan Kehendak-Nya, Ketetapan-Nya, Perintah-Nya, dan Firman-Nya untuk menciptakan, mengadakan, memiliki, menguasai, mengatur, memelihara, dan menjaga Arsy sebagai Rahmat dari Allah. Tuhan yg Esa dan berhak disembah bagi semesta Alam..
      Dalilnya
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ الْاَ وَّلُ وَا لْاٰ خِرُ وَا لظَّاهِرُ وَا لْبَا طِنُ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
      huwal-awwalu wal-aakhiru wazh-zhoohiru wal-baathin, wa huwa bikulli syai-in 'aliim
      "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
      (QS. Al-Hadid 57: Ayat 3)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ ۗ وَقَدْ خَا بَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا
      wa 'anatil-wujuuhu lil-hayyil-qoyyuum, wa qod khooba man hamala zhulmaa
      "Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Hidup dan Yang Ada dengan Sendiri-Nya. Sungguh rugi orang yang melakukan kezaliman."
      (QS. Ta-Ha 20: Ayat 111)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      اَ لَاۤ اِنَّهُمْ فِيْ مِرْيَةٍ مِّنْ لِّقَآءِ رَبِّهِمْ ۗ اَ لَاۤ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍ مُّحِيْطٌ
      alaaa innahum fii miryatim mil liqooo-i robbihim, alaaa innahuu bikulli syai-im muhiith
      "Ingatlah, sesungguhnya mereka dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah, sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu."
      (QS. Fussilat 41: Ayat 54)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ ۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ 
      tabaarokallazii biyadihil-mulku wa huwa 'alaa kulli syai-ing qodiir
      "Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa di atas segala sesuatu,"
      (QS. Al-Mulk 67: Ayat 1)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
      wa lam yakul lahuu kufuwan ahad
      "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
      (QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 4)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      فَا طِرُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ جَعَلَ لَـكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَا جًا وَّ مِنَ الْاَ نْعَا مِ اَزْوَا جًا ۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِ ۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
      faathirus-samaawaati wal-ardh, ja'ala lakum min angfusikum azwaajaw wa minal-an'aami azwaajaa, yazro-ukum fiih, laisa kamislihii syaii, wa huwas-samii'ul-bashiir
      "(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat."
      (QS. Asy-Syura 42: Ayat 11)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَهُوَ الْغَفُوْرُ الْوَدُوْدُ 
      wa huwal-ghofuurul-waduud
      "Dan Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih,"
      (QS. Al-Buruj 85: Ayat 14)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدُ 
      zul-'arsyil-majiid
      "yang memiliki 'Arsy, lagi Maha Mulia,"
      (QS. Al-Buruj 85: Ayat 15)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      فَعَّا لٌ لِّمَا يُرِيْدُ 
      fa''aalul limaa yuriid
      "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki."
      (QS. Al-Buruj 85: Ayat 16)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      رَفِيْعُ الدَّرَجٰتِ ذُو الْعَرْشِ ۚ يُلْقِى الرُّوْحَ مِنْ اَمْرِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَآءُ مِنْ عِبَا دِهٖ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلَا قِ 
      rofii'ud-darojaati zul-'arsy, yulqir-ruuha min amrihii 'alaa may yasyaaa-u min 'ibaadihii liyungziro yaumat-talaaq
      "(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, yang memiliki 'Arsy, yang menurunkan wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, agar memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari Kiamat),"
      (QS. Ghafir 40: Ayat 15)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      تَـكَا دُ السَّمٰوٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْ فَوْقِهِنَّ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُوْنَ لِمَنْ فِى الْاَ رْضِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
      takaadus-samaawaatu yatafaththorna ming fauqihinna wal-malaaa-ikatu yusabbihuuna bihamdi robbihim wa yastaghfiruuna limang fil-ardh, alaaa innalloha huwal-ghofuurur-rohiim
      "Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Allah) dan malaikat-malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohonkan ampunan untuk orang yang ada di bumi. Ingatlah, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
      (QS. Asy-Syura 42: Ayat 5)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَا لشَّهَا دَةِ ۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ
      huwallohullazii laaa ilaaha illaa huw, 'aalimul-ghoibi wasy-syahaadah, huwar-rohmaanur-rohiim
      "Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
      (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 22)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَـبَّا رُ الْمُتَكَبِّرُ ۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
      huwallohullazii laaa ilaaha illaa huw, al-malikul-qudduusus-salaamul-mu-minul-muhaiminul-'aziizul-jabbaarul-mutakabbir, sub-haanallohi 'ammaa yusyrikuun
      "Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Maha Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."
      (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 23)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ اللّٰهُ الْخَـالِـقُ الْبَا رِئُ الْمُصَوِّرُ لَـهُ الْاَ سْمَآءُ الْحُسْنٰى ۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
      huwallohul-khooliqul-baari-ul-mushowwiru lahul-asmaaa-ul-husnaa, yusabbihu lahuu maa fis-samaawaati wal-ardh, wa huwal-'aziizul-hakiim
      "Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
      (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 24)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَلِلّٰهِ الْاَ سْمَآءُ الْحُسْنٰى فَا دْعُوْهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْۤ اَسْمَآئِهٖ ۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ 
      wa lillaahil-asmaaa-ul-husnaa fad'uuhu bihaa wa zarullaziina yul-hiduuna fiii asmaaa-ih, sayujzauna maa kaanuu ya'maluun
      "Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
      (QS. Al-A'raf 7: Ayat 180)

    • @fajarariesaputra5204
      @fajarariesaputra5204 3 года назад +2

      @@rz_deathbringer1221 kata2 "bagi saya" itu agak gmna ya. contoh : dokter bilang "klo anda pusing, minumlah obat bodrex", lalu anda bilang "bagi saya, klo pusing minumnya promag".
      ulama mutakallimim sudah jelas mentakwil istawa dgn menguasai, dalilnya pun sudah disebutkan td dgn jelas, bukan tanpa dalil (kalo anda benar2 nyimak). yg jd prtnyaan, sdh sjauh mana pemahaman anda ttg tafsir Alquran dibanding ulama2 mutakallimin?

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад

      @@fajarariesaputra5204 anda bisa membaca yg saya sampaikan itu semua penjelasan ayat muhkamat di Al-Qur'an...
      Baca saja pelan² dan pahami pelan² mudah²an Allah memberikan pemahaman kepada anda...
      Ayat Muhkamat menjelaskan sifat Zhahir dan Batin Allah...

  • @yassirburhanuddin1395
    @yassirburhanuddin1395 3 года назад +15

    Ada notif, langsung nonton🔥 barakallah fiikum ustadz🙏

  • @Balghiza
    @Balghiza 2 года назад

    Amal jariyah berupa memudahkan ilmu yg bermanfaat utk ummat. Jazakallah khoiron katsiron yaa akhi.

  • @bungasimpur5035
    @bungasimpur5035 2 года назад +2

    Rujuk surah Aal-E-Imran ayat 7 , ada disana makna nya "Padahal tidak ada yang mengetahui Takwilnya ( tafsir maksudnya yang sebenar ) melainkan ALLAH ." langsung baca terus 8 dan 9 ( Doa )

    • @doniramdhoni4417
      @doniramdhoni4417 2 года назад +1

      Setuju.tidak perlu takwil...lebih selamat.allah yg lbh tau.

    • @bangjo7577
      @bangjo7577 2 года назад +1

      Betul

    • @dit90
      @dit90 Год назад

      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَـكُمْ مَّا فِى الْاَ رْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ اسْتَوٰۤى اِلَى السَّمَآءِ فَسَوّٰٮهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
      huwallazii kholaqo lakum maa fil-ardhi jamii'ang summastawaaa ilas-samaaa-i fa sawwaahunna sab'a samaawaat, wa huwa bikulli syai-in 'aliim
      "Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
      (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 29)
      .
      .
      Ada kalimat istawa pada ayat ini..yang redaksinya mirip dengan ayat lain yg terkait..
      .Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      *
      اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَ الْاَ رْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّا مٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ ۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَا رَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًا ۙ وَّا لشَّمْسَ وَا لْقَمَرَ وَا لنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍ بِۢاَمْرِهٖ ۗ اَ لَا لَـهُ الْخَـلْقُ وَا لْاَ مْرُ ۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ
      inna robbakumullohullazii kholaqos-samaawaati wal-ardho fii sittati ayyaaming summastawaa 'alal-'arsy, yughsyil-lailan-nahaaro yathlubuhuu hasiisaw wasy-syamsa wal-qomaro wan-nujuuma musakhkhorootim bi-amrihiii alaa lahul-kholqu wal-amr, tabaarokallohu robbul-'aalamiin
      "Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia Istawa atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci Allah, Tuhan seluruh alam."
      (QS. Al-A'raf 7: Ayat 54)
      *
      setelah penciptaan langit dan bumi dalam enam masa lalu Allah istawa (menyempurnakan/mengkokohkan) dan ada yg memaknai bersemayam..jadi ayat ini ada dua kesimpulan yg diambil ulama..ada yg menganggap Allah berpindah setelah menyelesaikan pekerjaan menciptakan bumi dan langit lalu pindah ke atas Arsy (disini dimaknai Allah yg berpindah pindah,bukan objek pekerjaannya)..ulama yg lain menyimpulkan bahwa ayat sejenis ini bermakna bahwa setelah Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Allah menuju ( objek yg akan dikerjakan selanjutnya) istawa (menyempurnakan/mengkokohkan)kepada arsy (sebab Arsy adalah pusatnya.
      .
      .
      Sebenarnya pertanyaan dimana Allah tidak tepat untuk menanyakan tempat bagi Allah.. tapi klo ditanyakan apakah Allah istawa a'la arsy..maka jawabnya jelas sepakat tidak akan ada yg berbeda..jawabannya na'am bahwa Allah istawa a'la arsy..
      .
      Tetapi sesuai ayat Ali Imran:7..jika org yg condong kepada kesesatan akan mencari cari cari fitnah dan untuk mencari cari takwil (makna yg dia maksud, bukan yang Allah maksud)..contohnya pertanyaan dimana tempat Allah itu.? Untuk mencari cari-cari fitnah dan mencari takwil sesuai hawa nafsunya..tetapi klo dia menanyakan apakah Allah istawa a'la arsy? baru lah pertanyaan tepat..cukuplah bagi kita (tafwid) serahkan maksudnya/maknanya sesungguhnya hanya Allah yg tw kebenaranya.
      .
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُ خَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۗ فَاَ مَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَا بَهَ مِنْهُ ابْتِغَآءَ الْفِتْنَةِ وَا بْتِغَآءَ تَأْوِيْلِهٖ ۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗۤ اِلَّا اللّٰهُ ۘ وَ الرّٰسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖ ۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ
      huwallaziii angzala 'alaikal-kitaaba min-hu aayaatum muhkamaatun hunna ummul-kitaabi wa ukhoru mutasyaabihaat, fa ammallaziina fii quluubihim zaighung fayattabi'uuna maa tasyaabaha min-hubtighooo-al-fitnati wabtighooo-a ta-wiilih, wa maa ya'lamu ta-wiilahuuu illalloh, war-roosikhuuna fil-'ilmi yaquuluuna aamannaa bihii kullum min 'ingdi robbinaa, wa maa yazzakkaru illaaa ulul-albaab
      "Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, "Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami." Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal."
      (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 7)

  • @firdaushasyim
    @firdaushasyim 3 года назад +4

    Mantap Ustadz...Baarakallahu laka...

  • @addasiapablo9131
    @addasiapablo9131 3 года назад +7

    makasih ilmunya 🙏

  • @the_interim
    @the_interim 3 года назад +2

    Salam harmoni. Bagus sangat video nya. Salam dari Malaysia.

  • @armenumar3547
    @armenumar3547 Год назад

    Sangat bagus dakwah spt ini agar kita dapat pemahaman secara komprihensif. 👍👍👍

  • @solekhansamuri1068
    @solekhansamuri1068 3 года назад +6

    Bismillah.Namanya juga tafsir tergantung yang menafsirkan.ini ayat mutasyabihat.yang lebih selamat pahami seperti dalam musaf aslinya.maknanya serahkan kepada Allah azza wa jalla.bukankah kita fakir ilmu.jazakallah

    • @taufanfernandes6604
      @taufanfernandes6604 3 года назад

      😅😅

    • @princewarior2554
      @princewarior2554 3 года назад

      Mu TASYABIH
      TASYBIH aja kalau ente Yakini secara Zahir, itu sudah *MENYERUPAKAN TUHAN DENGAN MAHLUK!*
      *Maka itu Orang2 yg meyakini :
      *ALLAH NONGKRONG DI SUATU TEMPAT, Dan punya ANGGOTA FISIK SECARA HARFIAH = MUJASSIMAH MUSYABIHAH!*
      😊

    • @krisyanharyadi
      @krisyanharyadi 3 года назад

      Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA:
      Sebagian dari golongan umat islam akan kembali menjadi kafir (kufur i'toqod) karena mereka mengingkari PENCIPTANYA dan memsifati-Nya dengan sifat2 JISM (benda/fisik seperti arah, ukuran, jarak, batasan maupun tempat) dan anggota2 badan.
      (Kitab NAJM AL MUHTADI RAJM AL MU'TADI, Imam Ibn Al Mu'allim Al Qurasyi, W:725 H)

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад

      bro lihat kondisinya...
      1. Jika Rasulullah mengatakan salah maka wanita budak tersebut tidak beriman atau menyembah tuhan yang ada di dunia yaitu berhala...
      2. Wanita budak tersebut adalah orang awam, karena Rasulullah ingin menguji apakah wanita ini menyembah tuhan yg ada dunia yaitu berhala atau tidak
      3. Rasulullah mengetahui syarat untuk orang awam beriman dan juga wanita tersebut memiliki kelemahan akal sehingga Rasulullah diam tidak berkomentar saat wanita tersebut menjawab "fissamaaaa".
      Karena...
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَهُوَ اللّٰهُ فِى السَّمٰوٰتِ وَفِى الْاَ رْضِ ۗ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَ جَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُوْنَ
      wa huwallohu fis-samaawaati wa fil-ardh, ya'lamu sirrokum wa jahrokum wa ya'lamu maa taksibuun
      "Dan Dialah Allah (yang disembah), di langit atau pun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan dan mengetahui (pula) apa yang kamu kerjakan."
      (QS. Al-An'am 6: Ayat 3)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَهُوَ الَّذِيْ فِى السَّمَآءِ اِلٰـهٌ وَّفِى الْاَ رْضِ اِلٰـهٌ ۗ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ
      wa huwallazii fis-samaaa-i ilaahuw wa fil-ardhi ilaah, wa huwal-hakiimul-'aliim
      "Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di Bumi, dan Dialah Yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui."
      (QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 84)
      jelas ya..

    • @princewarior2554
      @princewarior2554 3 года назад

      @@rz_deathbringer1221
      Sbnrnya percuma sih ngasih tau WAHABI...
      Krn Mereka gak akan nyampe jg,
      Kalau mereka Pintar, mrk gak akan jadi Wahabi...
      😁
      Mereka kalao di suruh Mikir gak mau, teriak2 nya minta DALIL,
      Giliran DIKASIH DALIL, alasan lagi bilang FAKIR lah dsb.
      Ya memang mereka yg Fakir Ilmu, dan Fakir Akal!
      Pdhl gak perlu pakai Dalil pun, kalau memang Otak nya punya kecerdasan sedikit aja, mereka harusnya bisa mikir...
      Contoh kecil aja...
      *_GUBERNUR DUDUK DI ATAS BUPATI_*
      *Apakah GUBERNUR benar2 DUDUK DI ATAS KEPALA nya sang BUPATI secara HARFIAH?*
      Ya gak dooong...
      JELAS... =
      *KEKUASAAN nya Gubernur di ATASNYA BUPATI*
      *Hanya Bocah2 BLO'ON bin Alay yg memahami Hal kecil begitu aja gak bisa.*
      Ckckckckckkk......
      Ya begitulah... Kalau mereka pintar sedikiiiit aja...
      Mereka gak akan jadi Wahabi...
      😊

  • @krllagu7778
    @krllagu7778 3 года назад +4

    Alhamdulillah......

  • @Reacher22
    @Reacher22 3 года назад +1

    Jazakumulloh khoiron Ust🙏🙏🙏

  • @aliman1472
    @aliman1472 3 года назад +2

    Terima kasih atas ilmu yg anda berikan semoga chanel anda semakin berkah....

  • @dewa1914
    @dewa1914 3 года назад +8

    perbedaan pendapat mulain abad 3 aja uda hingga sekarang tetep ada.
    kita orang awam nyimak aja dulu.sama benerin sholat aja dulu dah..

    • @lubizlub6261
      @lubizlub6261 3 года назад

      Maaf ,bagai mana kita shalat dg khusyuk,jika belum mengenal Allah?apa mungkin itu?

    • @putramadura1643
      @putramadura1643 3 года назад +2

      @@lubizlub6261 kalau setau saya di Madrasah tingkat paling bawah. Kalau mau mengenal Allah cukup membenarkan dan mengagumi semua ciptaan Allah serta menyakini dia ada dan maha mengadakan dan mentiadakan. Tidak perlu sampai tau dimana Allah. Mumet Salah² dikit fallasi hehehe gitu sih. Soalnya kalau kita sampek mikirin Lokasinya dengan cara pandang Manusia yang dhaif. Kita akan berandai andai ketika Sholat dengan anggapan mendapat kekhusyuan kita diawasi oleh Allah dengan amit² mataNya dan dia Melihat dari Singgasananya. Naudzubillah 😞

    • @lubizlub6261
      @lubizlub6261 3 года назад

      @@putramadura1643 iya mas betul itu,tapi sekarang ada keyakinan,Allah bertempat,memiliki anggota tubuh,dll layak nya mahluk,kalau lah demikian,saya rasa akan lah sulit mendapatkan khusyuk ketika shalat.

    • @putramadura1643
      @putramadura1643 3 года назад +1

      @@lubizlub6261 itu dari dulu mas hehe pas masa² kekhalifaan bani Umayyah sama Abbasiah sudah rame bahkan di era sahabat Rasul mas. Yaitu qaum KHAWARIJ kemudian berkamuflase menjadi MUJASSIMAH dan semua hilang kecuali prmikirannya mas. Yang menetapkan Allah memiliki Anggota tubuh dan penetapan Tempat adalah mereka mas. Pemikiran ini diadopsi oleh orang² yang mengaku paling sunnah karena beranggapan dia sudah benar mengambil refrensi Hukum yaitu Nash. Padahal memahami Quran Hadist butuh bumbu dapur (ilmu) khusus yang tidak singkat dan mudah dipelajari. Ulama yg hidup dimasa Salaf tidak mudah mengambil dalil yg langsung dari quran hadist karena mereka yg bisa begitu hanya MUJTAHID MUTLAQ bukan sembarang ulama. Dan ini sudah ditutup dan dicukupkan kepada 4 imam mazdhab. Oke gini mas balek lagi Allah itu kalau kita luruskan dengan nalar kita yg begitu hina ini. Maka kita tak akan mempercayai keberadaannya terkecuali kita Bisa membayangkannya meski itu tidak benar² relevan(hanya sangka²). Sampe disini bukan kekhusyuan yg kita dapatkan. Tapi kesyrikan justru yg kita peroleh. Kenapa? Karena, kita menyakini Allah sama dengan yg kita banyangkan atau seolah² seperti yg kita bayangkan. Padalahal akal manusia tidak sanggup memikirkan perkara ghaib sekecil apapun. Pasti larinya akan pada hal2 yg bisa diterima oleh indra kita (semisal bentuk ruh yg ada di film). Jadi sulit sekali kita bisa menjangkau itu karena Allah memiliki Sifat Mukhalafatu lil hawadisi. (Beda dengan makhluk). Kata BEDA saja pada kalimat tersebut kalaukita tidsk membatasi otak kita pasti akan diserupakan pada hal², yang berbeda dengan apa yg pernah kita lihat semisal malaikat kita banyangkan sayapnya seperti burung. Ok fine gapapa karena malaikat juga makhluk. Pada malaikat saja kita pusing apalagi sang Khaliq. Jadi kalau ingin mendapatkan kekhusyuan bukan dengan membayangkan itu tidak khusuk karena masih memikirkan hal² lain selain Sholat pada waktu sholat. Kalau khusyuk itu kita beranggapan menjadi hamba tanamkan keyakinan 100% kalau perbuatan ini murni pada Allah. Fokuskan pada setiap makna bacaan solat, bukan hanya yg tersurat tapi juga yg tersirat. Membaca quran setelah fatihah. Rasakan keagungan kalamnya, keindahan tatanannya dan resapi makna satu persatu kalimat bahkan hurufnya. Syukran

    • @juniarchannel8545
      @juniarchannel8545 3 года назад

      Membongkar Aqidah Asy'ariyah sebelum beliau tobat
      (ASWAJA versi TASAWUF)
      Asy'ariyah awalnya berakidah muktazilah yaitu Quran adalah Makhluk kemudian pindah Akidah mengambil dasar keyakinannya dari Kullabiyah, yaitu Kalam Allah adalah makna yang melekat tersimpan pada dzatNya
      Asy'ariyah meyakini Al-Quran bukan Kalam Allah tetapi kalam Jibril karena Jibril hanya yang mengungkap makna yang melekat dan tersimpan pada dzatNya dalam bahasa Arab disebut Al Qur’an, bila dalam bahasa Ibrani disebut Taurat, dalam bahasa Suryaniyah disebut Injil
      Asy'ariyah menetapkan tujuh sifat Allah seperti yang dimiliki pada BATHIN manusia dan dapat diterima akal yaitu hayah, ilmu, qudrah, iradah, sam’u, bashir, dan kalam.
      Asy'ariyah menolak sifat DZAHIR perbuatan Allah dan tidak dapat diterima akal (seperti istiwa, nuzul, tangan, wajah dll)
      Aqidah asy'ariyah mengedepankan akal (rasional) daripada BERIMAN pada tekstual ayat (nash) dalam memahami Al-Qur'an dan Hadits
      Karena Aqidah Asy’ariyah hanya menerima Sifat Kebahinan saja maka menjadi Aqidahnya para Tasawuf (sufi) dunia yang tergabung dalam konfrensi Checnya dan mengeluarkan fatwa secara resmi menegaskan bahwa aliran Wahabi bukan bagian dari TASAWUF

  • @andremuhammad5990
    @andremuhammad5990 3 года назад +6

    Dan 1 lagi ustadz mohon untuk bahas juga siapa itu muhammad bin abdul wahab dan ibnu taimiyah...

    • @jemaatmujassimahwangabi8337
      @jemaatmujassimahwangabi8337 3 года назад +1

      Aye setuju

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад +1

      Allah istawaa di atas Arsy....
      Bagi saya
      Allah sangat sempurna menggunakan kalimat itu dibiarkan seperti itu lebih baik.
      Karena makna setiap makna dari istiwaa, di atas, dan Arsy harus dipahami dengan
      Tidak ada yg serupa dan setara dengan Diri-Nya... Sehingga dari Ayat muhkamat...
      Allah istawaa di atas Arsy
      Penjelasan dari ayah muhkamat yg lain menjadi....
      Allah Yg telah ada Awal dan Akhir, Yg Maha Ada dengan Dzat-Nya sendiri, Yg Maha Kekal abadi dan tidak pernah berubah Sifat dan Dzat-Nya, Yg Maha Perkasa, Yg Maha Suci dari setiap yg di sifatkan manusia, Allah Yg Maha meliputi segala Sesuatu, Allah Yg Maha Tinggi, Maha Luas, dan Maha Besar Berkuasa Di atas segala sesuatu, Di atas terpisah dengan atau dari Arsy karena Arsy tidak setara dan Serupa dengan Dzat dan Sifat semua ke-Agungan Allah. Dan Allah dengan Kehendak-Nya, Ketetapan-Nya, Perintah-Nya, dan Firman-Nya untuk menciptakan, mengadakan, memiliki, menguasai, mengatur, memelihara, dan menjaga Arsy sebagai Rahmat dari Allah. Tuhan yg Esa dan berhak disembah bagi semesta Alam..
      Dalilnya
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ الْاَ وَّلُ وَا لْاٰ خِرُ وَا لظَّاهِرُ وَا لْبَا طِنُ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
      huwal-awwalu wal-aakhiru wazh-zhoohiru wal-baathin, wa huwa bikulli syai-in 'aliim
      "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
      (QS. Al-Hadid 57: Ayat 3)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ ۗ وَقَدْ خَا بَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا
      wa 'anatil-wujuuhu lil-hayyil-qoyyuum, wa qod khooba man hamala zhulmaa
      "Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Hidup dan Yang Ada dengan Sendiri-Nya. Sungguh rugi orang yang melakukan kezaliman."
      (QS. Ta-Ha 20: Ayat 111)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      اَ لَاۤ اِنَّهُمْ فِيْ مِرْيَةٍ مِّنْ لِّقَآءِ رَبِّهِمْ ۗ اَ لَاۤ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍ مُّحِيْطٌ
      alaaa innahum fii miryatim mil liqooo-i robbihim, alaaa innahuu bikulli syai-im muhiith
      "Ingatlah, sesungguhnya mereka dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah, sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu."
      (QS. Fussilat 41: Ayat 54)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ ۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ 
      tabaarokallazii biyadihil-mulku wa huwa 'alaa kulli syai-ing qodiir
      "Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa di atas segala sesuatu,"
      (QS. Al-Mulk 67: Ayat 1)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
      wa lam yakul lahuu kufuwan ahad
      "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
      (QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 4)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      فَا طِرُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ جَعَلَ لَـكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَا جًا وَّ مِنَ الْاَ نْعَا مِ اَزْوَا جًا ۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِ ۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
      faathirus-samaawaati wal-ardh, ja'ala lakum min angfusikum azwaajaw wa minal-an'aami azwaajaa, yazro-ukum fiih, laisa kamislihii syaii, wa huwas-samii'ul-bashiir
      "(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat."
      (QS. Asy-Syura 42: Ayat 11)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَهُوَ الْغَفُوْرُ الْوَدُوْدُ 
      wa huwal-ghofuurul-waduud
      "Dan Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih,"
      (QS. Al-Buruj 85: Ayat 14)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدُ 
      zul-'arsyil-majiid
      "yang memiliki 'Arsy, lagi Maha Mulia,"
      (QS. Al-Buruj 85: Ayat 15)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      فَعَّا لٌ لِّمَا يُرِيْدُ 
      fa''aalul limaa yuriid
      "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki."
      (QS. Al-Buruj 85: Ayat 16)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      رَفِيْعُ الدَّرَجٰتِ ذُو الْعَرْشِ ۚ يُلْقِى الرُّوْحَ مِنْ اَمْرِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَآءُ مِنْ عِبَا دِهٖ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلَا قِ 
      rofii'ud-darojaati zul-'arsy, yulqir-ruuha min amrihii 'alaa may yasyaaa-u min 'ibaadihii liyungziro yaumat-talaaq
      "(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, yang memiliki 'Arsy, yang menurunkan wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, agar memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari Kiamat),"
      (QS. Ghafir 40: Ayat 15)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      تَـكَا دُ السَّمٰوٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْ فَوْقِهِنَّ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُوْنَ لِمَنْ فِى الْاَ رْضِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
      takaadus-samaawaatu yatafaththorna ming fauqihinna wal-malaaa-ikatu yusabbihuuna bihamdi robbihim wa yastaghfiruuna limang fil-ardh, alaaa innalloha huwal-ghofuurur-rohiim
      "Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Allah) dan malaikat-malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohonkan ampunan untuk orang yang ada di bumi. Ingatlah, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
      (QS. Asy-Syura 42: Ayat 5)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَا لشَّهَا دَةِ ۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ
      huwallohullazii laaa ilaaha illaa huw, 'aalimul-ghoibi wasy-syahaadah, huwar-rohmaanur-rohiim
      "Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
      (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 22)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَـبَّا رُ الْمُتَكَبِّرُ ۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
      huwallohullazii laaa ilaaha illaa huw, al-malikul-qudduusus-salaamul-mu-minul-muhaiminul-'aziizul-jabbaarul-mutakabbir, sub-haanallohi 'ammaa yusyrikuun
      "Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Maha Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."
      (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 23)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ اللّٰهُ الْخَـالِـقُ الْبَا رِئُ الْمُصَوِّرُ لَـهُ الْاَ سْمَآءُ الْحُسْنٰى ۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
      huwallohul-khooliqul-baari-ul-mushowwiru lahul-asmaaa-ul-husnaa, yusabbihu lahuu maa fis-samaawaati wal-ardh, wa huwal-'aziizul-hakiim
      "Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
      (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 24)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَلِلّٰهِ الْاَ سْمَآءُ الْحُسْنٰى فَا دْعُوْهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْۤ اَسْمَآئِهٖ ۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ 
      wa lillaahil-asmaaa-ul-husnaa fad'uuhu bihaa wa zarullaziina yul-hiduuna fiii asmaaa-ih, sayujzauna maa kaanuu ya'maluun
      "Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
      (QS. Al-A'raf 7: Ayat 180)

    • @krisyanharyadi
      @krisyanharyadi 3 года назад +2

      Mending cari di literatur2 yg lain. Banyak buku dan ulasan di internet, baik dari ulama islam maupun ahli sejarah non muslim.
      Kl di channel aswaja nanti dianggap subyektif oleh wahabi walaupun faktanya benar adanya😂

    • @karimsutoyo8981
      @karimsutoyo8981 3 года назад

      @@krisyanharyadi 😂😂😂 dibilang jahil nanti😂😂😂

    • @krisyanharyadi
      @krisyanharyadi 3 года назад

      @@karimsutoyo8981
      Taulah bgmn jemaatnya bertingkah bila junjungannya dikritisi 😀😂😀

  • @dedenacepsaefulloh4111
    @dedenacepsaefulloh4111 2 года назад

    Baarokallohu fiik yaa Ustadzna, atas amanah ilmu yg Alloh titipkan ke Ustadz...

  • @planetagso1495
    @planetagso1495 2 года назад +2

    Kita wajib mengikuti Akidahnya para Sahabat /para Shalafussholih.

  • @chongmingyi5673
    @chongmingyi5673 3 года назад +7

    Alhamdulillah...

  • @sulidevilmaycrysimbolontam1163
    @sulidevilmaycrysimbolontam1163 3 года назад +5

    Wah
    Hebatnya
    Ustadz
    🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

  • @irmalestari3533
    @irmalestari3533 3 года назад

    jelas gamblang.. pak. utadz terimakasih, semoga alla SWt. memberikan kesehatan umur panjang, sehingga ilmu pak. ustadz bisa terserap oleh seluruh umat terutama bagi yg masih belajar dan mengharap pencerahan..

  • @Smart30667
    @Smart30667 Год назад +1

    Ciri2 berpikir ilmiah: Objektif, tdk memihak, dalil 'referensial', sistematis, baku, ... menjauhi emosi, nafsu n perasaan.

  • @DianDian-mh6yc
    @DianDian-mh6yc 3 года назад +6

    Terima kasih uxtadz atas ilmu nya ,
    Terus berjuang membela Aswaja dari faham faham Wahabiyah

  • @ahmadyani5272
    @ahmadyani5272 3 года назад +5

    Orang tak berilmu sperti saya aja akal saya langsung menolak ketika disebut Alloh duduk diatas ars.

    • @AlifAlif-wg7yw
      @AlifAlif-wg7yw 3 года назад

      Istiwa bukan berarti duduk.
      Tapi istiwa ala wartafa menetap tinggi di Atas.

    • @razingthunder6239
      @razingthunder6239 3 года назад

      @@AlifAlif-wg7yw cara cepatnya adalah...
      1. Allah istiwaa di atas Arsy
      Allah ada tanpa tempat tanpa waktu yg menyelesaikan urusan penciptaan-Nya terhadap Arsy-Nya (Makhluk-Nya)
      2. Jika anda bertanya dimana Allah?
      Allah Ada tanpa tempat dan tanpa waktu di atas segala sesuatu.

    • @rasyidsaepudin6699
      @rasyidsaepudin6699 3 года назад

      @ahmad yani akalmu mengalahkan dalil2 syar'i

    • @ahmadyani5272
      @ahmadyani5272 3 года назад

      @@rasyidsaepudin6699 Dalil syar'i itu yg bgaimana? Yg menurut kelompok kalian paling benar dan dalil kelompok lain salah? Kalian paling sunah dan yg lain bid'ah? 😁😁
      Beragamalah dgn benar tapi jgn merasa paling benar, karena kebenaran yg mutlak itu milik Alloh.. Tengoklah Imam yg 4 saja Hanafi, Maliki, Syafii, Hambali, mereka merujuk dari sumber yg sama Qur'an dan Sunah tapi dlm pengambilan hukum mereka berbeda..
      Jika merasa benar jgn pernah menganggap orang lain salah, karena mungkin yg dianggap salah sebenarnya itu yg benar, atau mungkin sama" benar, atau mungkin juga sama" salah..

    • @rasyidsaepudin6699
      @rasyidsaepudin6699 3 года назад

      @@ahmadyani5272 dasarmu apa menolak Allah duduk diatas arsy? coba sebutkan dalilnya. klo sebatas opini pemikiranmu sja yg menolak sifat Allah tsb, brarti anda sma dgn ahlul kalam cara berfikirnya

  • @andisyah9784
    @andisyah9784 3 года назад

    Alhamdulillah setelah menonton ini, ana semakin mantap melangkah bersama manhaj salaf. semoga Allah senantiasa memberikan taufik dan hidayah Nya kepada kita tanpa memandang keadaan, status, dan profesi kita saat ini. Dan semoga Allah melindungi dan membukakan pintu keselamatan kepada kita semua kelak dari kejahilan kejahilan serta kebodohan kebodohan kita, sadar ataupun tanpa kita sadari. Aamiin

    • @tankpredators112
      @tankpredators112 3 года назад

      Ya deh elu aja yg pinterr....

    • @tedgardner2219
      @tedgardner2219 3 года назад +2

      Ya Mas, tidak ada paksaan. Itu hanya metode ma'rifatullah. Pastikan saja tidak jatuh kepada tajsim-tasybih

    • @imronmasyhadi831
      @imronmasyhadi831 3 года назад +2

      Saya kasih pertanyaan yg akan mmbukakan padamu bhw metode wahabi yg ngaku salafy itu metode bod*h dan bingung?
      Anda mau??

    • @tankpredators112
      @tankpredators112 3 года назад

      @@imronmasyhadi831 kasih tau bang.. sy pngin tau, buat hujjah penangkal wahabi

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 года назад

      @@tankpredators112 Saya bantu untuk menangkal salafi dan wahabi :
      Allah istawaa di atas Arsy dapat juga dipahami :
      Allah menyempurnakan Nikmat-Nya dan menyelesaikan urusan-Nya terhadap Arsy, Yg Maha Berkuasa di atas dari segala arah dan sesuatu terpisah Dzat-Nya dari Arsy karena Arsy tidak setara dan serupa dengan semua ke-Agungan Allah.

  • @uqitipi161
    @uqitipi161 Год назад

    مَاشَآءَاللّٰه menarik sekali

  • @gabrielrahman4366
    @gabrielrahman4366 3 года назад +4

    Yg ditunggu2 akhirnya muncul.

  • @PingPong_Mania
    @PingPong_Mania 3 года назад +3

    Sudah berusaha menjelaskan dengan baik tetapi masih juga keliru ketika menjelaskannya dengan Manhaj Salaf.
    Terkesan muter-muter akhirnya tidak sebagaimana Manhaj Salaf.
    Terus terang sajalah kalau Asy-Ariyah wal Maturidiyah ketika bertemu dengan ayat-ayat seperti diatas yaitu yg berkaitan dengan Asma dan Sifat Allah maka
    1. Langsung disamakan dengan makhluk,
    2. Ditolak
    3. Diubah maknanya sesuai dengan akal manusia.
    4. Kesimpulannya MENYIMPANG
    Kalau Manhaj Salaf atau Salafy maka:
    1. Ditetapkan dulu sebagaimana datangnya dari Al Quran dan Al Hadits Shohih
    2. Disucikan sesuai dengan kesempurnaan Allah.
    3. Difahami maknanya sesuai dengan Bahasa Arab
    4. Kaifiatnya hanya Allah yang tahu.
    5. Kesimpulannya sesuai dengan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad kepada para Sahabat-sahabatnya.
    Alhamdulillah

    • @razingthunder6239
      @razingthunder6239 3 года назад

      iya bro cara cepat adalah...
      Allah istiwaa di atas Arsy
      Allah ada tanpa tempat tanpa waktu yg menyelesaikan urusan penciptaan-Nya terhadap Arsy-Nya (Makhluk-Nya)
      Jika anda bertanya dimana Allah?
      Allah Ada tanpa tempat dan tanpa waktu di atas segala sesuatu.

    • @prediksikanzu5692
      @prediksikanzu5692 2 года назад

      Heiiish sama aja ...
      Lupa kalo alquran bilang
      .... فإنّي قريب مجيب دعوة الداعي إذا دعاني
      Terus lupa kalo Allah SWT Pernah memperlihatkan DiriNya di depan nabi Musa ...
      Coba kalo antum belajar Ilmu Eksak .. semua 2 dalil ini ada korelasinya terhadap keberadaanNya.
      Wes2 ... 😩

    • @razingthunder6239
      @razingthunder6239 2 года назад

      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      اَلَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّا مٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ ۚ اَلرَّحْمٰنُ فَسْئَـلْ بِهٖ خَبِيْرًا
      allazii kholaqos-samaawaati wal-ardho wa maa bainahumaa fii sittati ayyaaming summastawaa 'alal-'arsy, ar-rohmaanu fas-al bihii khobiiroo
      "yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia istawaa'Alal 'Arsy, (Dialah) Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada orang yang lebih mengetahui (yaitu Muhammad)."
      (QS. Al-Furqan 25: Ayat 59)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَاِ ذَا سَاَ لَـكَ عِبَا دِيْ عَنِّيْ فَاِ نِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّا عِ اِذَا دَعَا نِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
      wa izaa sa-alaka 'ibaadii 'annii fa innii qoriib, ujiibu da'watad-daa'i izaa da'aani falyastajiibuu lii walyu-minuu bii la'allahum yarsyuduun
      "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."
      (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 186)

    • @prediksikanzu5692
      @prediksikanzu5692 2 года назад

      @@razingthunder6239 naaah .. kalimat istawa coba antum cari di kamus lisanul arob ...

    • @prediksikanzu5692
      @prediksikanzu5692 2 года назад

      Atau mungkin di kamus ar ra'id atau kamus lain ..

  • @zahroazzaqiyyah5361
    @zahroazzaqiyyah5361 10 месяцев назад

    Sungguh tajam dan gamblang bahasa beliau menjelaskan sifat-sifat Allah SWT sebagaimana perkataan imam Ali dalam nahjul balaghah

  • @edgargithfartejokusumo5886
    @edgargithfartejokusumo5886 5 месяцев назад

    Alhamdulillah makasih Pak Ustad, Penjelasan yg bagus disertai dasar yg kuat utk menerangkan para wahabi, semoga sadar dari menafsirkan ayat mutasyabihat yg rancu