Saya mau menambahkan saja Pak Guru. Pertama, metode empiris yang Pak Guru sebut itu kerennya adalah metode hipotetiko-deduktif atau metode buku teks karena buku teks sains selalu mengajarkan kita metode itu jika membahas soal metode ilmiah. Kedua, selain metode tersebut ada metode-metode ilmiah lain seperti observasi, pemodelan, dan simulasi komputer. Teori Darwin didasarkan atas metode observasi sewaktu berlayar ke Galapagos, sedangkan Teori Relativitas Umum diturunkan dari metode pemodelan matematis. Ketiga, metode-metode tersebut adalah metode-metode yang sah dan diakui oleh komunitas ilmiah. Jadi ada semacam pluralisme metodologi dalam sains modern. Keempat, terlepas dari apapun metodenya yang penting adalah apakah hasilnya itu bisa dibuktikan atau tidak secara empiris. Bahkan pembuktian empiris saja tidak cukup. Menurut filsuf sains Imre Lakatos, teori-teori tersebut mesti menjadi program riset yang progresif dengan cara menghasilkan hipotesis-hipotesis baru yang dapat dibuktikan. Kelima, suatu program riset bisa saja benar tapi belum bisa dibuktikan karena faktor kurangnya hipotesis tambahan dan teknologi yang belum mendukung. Untuk lebih detailnya bisa Pak Guru tonton di ruclips.net/video/Z2Jz3VvfzOk/видео.htmlsi=QrhuqT8xkYW0S5Z1. Semoga bermanfaat.
@@imjokes8629 Singkatnya ya. Lengkapnya ilmuwan selain terhalang oleh teknologi, juga terhalang oleh hipotesis-hipotesis tambahan yang absen dalam teorinya. Bisa ditonton video komplitnya di tautan yang sudah saya bagikan.
@@hirumahima Di sini saya lebih kepada melengkapi penjelasan Pak Guru saja. Penjelasan beliau sudah sangat baik. Saya hanya menambahkan beberapa poin yang akan semakin menguatkan penyampaian beliau.
Kritik saya untuk guru gembul : 1. Suka membenturkan cabang² kebenaran : fakta etis di dunia kapitalis, bahwa pembeli adalah raja, itu merupakan dorongan logis untuk menyeimbangkan supply & demand 2. di dalam kwadran Kiyosaki, pembeda antara Kwadran I dengan E, B & S, ada pada pihak penanggung resiko, Kwadran I akan cenderung membebankan resiko pada market, karena Idealisme "MW4U" (Money Work 4 Us) Merdeka ✋😀
Pak GG, Einstein teorinya dihargai karena beliau dapat membuktikannya secara matematis dulu. Biasanya kalau secara matematis ia diterima, realitanya gak begitu jauh (oleh karena itu relativitas terbukti bertahun2 kemudian). Masalahnya tidak semua hal bisa dijadikan rumus matematis yang bisa diuji sebelum diterima.
Betul, lubang hitam pun awalnya juga muncul dari solusi persamaan Einstein (Einstein Field Equation), ya..imajinasi mungkin memang menjadi awal mula Einstein merumuskan persamaan tsb. Teman2 Fisika bisa membantu menjelaskan. Nah, dalam matematika, khususnya matematika murni, penelitian ilmiahnya memang lebih banyak di pembuktian-pembuktian matematis, bermain pada ranah imajinasi / gagasan dan logika. Ini, sedikit berbeda dgn bidang lain yang 'mudah' untuk melakukan pengujian empiris.
Einstein terkenal karena ada orang yang membuktikan teori nya, general relativity, benar. Kasihan nya orang itu, Sir Arthur Eddington, kebanyakan orang tidak tahu.
Namanya design thinking pak guru. Di situ sangat jelas untuk cara cepat mencipatkan produk berdasarkan problem user. Product awal di namakan MVP, dari MVP yang dilempar ke user sudah pasti banyak kekurangan. Dan setiap kekurangan kita jadikan sebagai masukan yang membuat product kita lebih baik lagi. Design thinking sudah diterapkan oleh google puluhan tahun. Just sharing
Secara lebih umum, bukan pangsa pasar saja, tapi situasi dan kondisi serta tuntutan keadaan baik karena faktor masyarakat maupun faktor alam itulah yg mereproduksi pengetahuan dan teknologi. Necessity is the mother of all inventions.
01:23 🌍 Metode empirisme dalam ilmu pengetahuan semakin diabaikan, ilmu semakin tidak ketat dalam metodologi. 02:17 🪐 Einstein menggagas teori relativitas dengan imajinasinya tanpa uji empiris, kemudian diuji 8 tahun kemudian. 04:08 📡 Uji empiris sering terjadi jauh setelah konsep ditemukan, seperti teori relativitas dan foto lubang hitam. 05:34 🔭 Ilmu pengetahuan berkembang cepat, menyebabkan kesenjangan antara klaim ilmiah dan uji empiris. 07:10 💊 Pasar merusak pengujian ilmiah, mengakibatkan kesalahpahaman pada klaim ilmiah seperti teori evolusi. 09:25 ⚖ Perbedaan antara teori dan hukum dalam sains, serta kesalahpahaman seputar status teori dan konsep pasar. 11:04 🚗 Perbandingan antara metode Toyota Way dan metode cepat dalam pengembangan ilmu pengetahuan. 12:16 🛠 Pendekatan Tesla dalam menguji produk, menerima masukan dari pasar untuk perbaikan berikutnya. 12:43 🌌 Hipotesis-hipotesis baru sering dibagikan tanpa pengujian, akibat dorongan pasar dan kurangnya studi empiris. 13:38 ⚖ Kebutuhan pasar memicu klaim ilmiah tanpa uji empiris, menghasilkan produk yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan sebenarnya. 14:04 📱 Contoh media sosial seperti Facebook, TikTok, dan RUclips diciptakan tanpa mempertimbangkan dampaknya secara empiris. 14:47 🧪 Masyarakat sering menjadi kelinci percobaan bagi produk-produk baru sebelum adanya regulasi atau peraturan yang efektif. 15:30 📈 Pasar memiliki pengaruh besar terhadap teknologi dan temuan ilmiah, menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan nafsu dan emosi. 16:26 🤖 Ilmu pengetahuan modern sering digunakan untuk memuaskan kebutuhan seksual, emosi, dan hasrat, merusak nilai ilmu pengetahuan. 17:21 🧠 Penggunaan AI dan teknologi tidak bisa menggantikan unsur biologis nafsu manusia, dan bisa menurunkan kecerdasan akal manusia.
Zaman berat melahirkan manusia yg kuat, manusia kuat melahirkan zaman yg jaya spt sekarang, zaman jaya melahirkan manusia yg lemah, manusia lemah melahirkan zaman merat, semua ada siklusnya masing masing
beberapa kesalapahaman yang di imani oleh banyak orang indonesia: 1. theori itu cuma teori, selama belom menjadi hukum maka itu masih sebatas teoiri. padahal hipotesis, theory, dan hukum itu 3 hal yang berbeda. dan untuk mencapai tahap theori itu ada pengujian entah secara langsung atau pengujian matematika.. untuk sampai sebuah theori dalam sains itu melalui proses yang sangat panjang. 2. teori evolusi darwin adalah teori manusia berasal dari monyet. ini suatu ke keliruan, darwin tidak pernah mengatakan manusia berasal dari monyet. mirisnya ini sering di narasikan oleh pemuka agama, saya yakin orang yg percaya/ngomong kaya gitu belom pernah baca buku the origin of species. dan lagian kok aneh, ada pemuka agama ngomong ranah sains kok langsung di telat bulat bulat tanpa di cek, pemuka agama itu ahli nya soal agama, kalo ada pemuka agama yang ngomong ranah sains ya harus lebih skeptis. sama hal nya kalo ada seorang saintis berbicara ranah agama, ya kalian juga harus lebih skeptis.
@@humanearth_ tetep harus skeptis kalo nonton channel guru gembul, kadang ada beberapa pendapat guru gembul yang saya gk setuju juga. hmm mungkin kalo mau bahasan ekonomi yg lebih detail, lebih tepatnya nonton channel ferry irwandi atau liat pernyataan2 nya sri mulyani.
12:10 Hal yg umum dilakukan oleh pengembang perangkat lunak, Dan inilah yg dinamakan evaluasi, tidak sepenuhnya saalah mengeluarkan suatu produk tanpa melakukan riset mendalam
Untuk obat²an yang akan memiliki sertifikat dan mendapat pengakuan internasional , sebagian besar sudah melalui uji coba yg melibatkan ratusan/ribuan relawan (dibayar oleh perusahaan obat) untuk jangka waktu yg ditetapkan. Walaupun begitu, tingkat reaksi/pengaruh suatu formula tidak selalu sama pada setiap individu. Pada akhirnya, angka statistik menjadi penentu klaim "keberhasilan" suatu formula dalam mencapai efek yg diharapkan. 🙏👌😊
Gdankeneksperiment(eksperimen berbasis pikiran) yang dilakukan Einstein saat itu bener2 bikin sekelompok saintis elitist skeptis dan cenderung meremehkan. Ini keren banget asli plot nya => jaman pra Einstein itu metodologi ilmiah wajib banget diikutin dan menghasilkan invensi2 baru dalam bidang sains => terus sains mulai rada mandek dan ternyata muncul metode imajinasinya einstein atau gdankenexperiment tadi itu yang kembali bisa buat kemajuan eksponensial dalam sains => Terus terakhir sampai era skrg fisika masuk ranahnya kuantum dimana bahkan imajinasi kita pun gak mampu nyentuh dimensi kuantum karena terlalu liar dan kontra intuitif(ex: 2 partikel bisa ada di 2 tempat bersamaan, alam semesta dan realita selalu membelah jadi tak hingga kemungkinan, dst). Selalu menarik kalo bayangin metode apalagi kedepannya yang bakal bisa ngerevolusi sains lagi.
@@SastraTawa secara matematis ada, dan karena itu hipotesis yang bakal tetap jadi hipotesis sebelum dibuktikan dedngan eksperimen ya sulit buat fisikawan manapun "saat ini" bilang graviton ada atau gak ada. Macem ini deh, tau Neptunus? nah itu lebih dulu kebukti secara matematis daripada lewat observasi(teleskop, dsb). Quotesnya siapa ya itu ada yang bilang kan fisika teoretis tuh selalu selangkah-dua langkah di depan engineering, alhasil pembuktiannya keseringan telat atau mungkin bisa jadi gak akan pernah dibuktikan lewat eksperimen.
@@jellyfishi_ tau MWI(many worlds interpretation) theory nya deWitt gak mas? Kadang disebut Everett interpretation. Yaa german bukan native saya, thanks koreksinya, yg penting poinnya dapet kan.
Ilmu pengetahuan akan trus berkembang karna itu emg tugas ilmuan,beda dgn orang Indonesia yg minim ilmuan, profesor aja cm gelar aplg sarjana nya Orang indo cm banyak org pintar..pintar ngomong doang, semua jago kritik aplg yg anti pemerintah, pdhal orang pemerintah skrg jg dlnya tukang kritik, kecuali orang2 Golkar yg GK pernah di luar pemerintahan jarang kritik pemerintah kecuali JK ada yg kritik org suka buang sampah sembarangan, tindakan Nya g ada jg cm kritik doang, kritik ini itu seolah paling benar paling pintar,cm pintarnya kritik doang g ada tindakan nyata jg..
Topik yang menarik. Tapi argumen "makin dekat dengan akhir dari sains" perlu bukti lebih lanjut, sebab penerapan "metode ilmiah" sebetulnya berevolusi dan berkembang sesuai kemajuan jaman, tidak melulu sama dari masa ke masa.
Setuju Pak Guru. Pasar menjadi salah satu faktor yang membuat sains jadi rusak. Pasar sering memanfaatkan pluralisme metodologis (tapi minus bukti dan paradigma program riset), untuk dijadikan sebagai pembenaran bagi penjualan produk-produk setengah matang yang sering merugikan masyarakat. Saya juga setuju kalau sains memiiliki akhir: (1) karena kepunahan manusia akibat bencana alam atau perang, (2) kemunculan rezim AI yang akan menggantikan manusia seperti di film Terminator, (3) keterbatasan alat dan teknologi penelitian maupun metodologi, atau (4) ditemukannya teori-teori fundamental seperti Teori Segalanya Stephen Hawking (kalau memang benar).
Kalo merugikan masyarakat, masyarakat yang mana dulu, atau mungkin masyarakat nya yg belum bisa memilih ? Iya dong, masalah nya mungkin ada dimasyarakat nya karena ada nya kesenjangan intelektual.
@@dwyprabowo3359 Betul. Pasar hanya salah satu faktor saja. Selain pasar, kesenjangan pengetahuan pada sebagian masyarakat awam juga menjadi salah satu faktor yang lain. Di sini muncul semacam lingkaran setan. Persaingan pasar yang sudah tidak sehat mendorong penyebaran produk atau jasa yang masih belum matang untuk dikonsumsi masyarakat. Adapun masyarakat yang kurang tahu-menahu lalu menggunakan produk atau jasa itu. dan mereka menyukainya, sehingga terbentuklah permintaaan. Pasar yang melihat adanya permintaan kemudian menyuplai kembali produk atau jasa setengah matang mereka kepada masyarakat.
@@dwyprabowo3359 Di sinilah peran penting komunitas ilmiah untuk menjaga integritasnya sebagai pencari kebenaran dengan menjaga jarak dari pasar. Para ilmuwan jangan mau dimanfaatkan pasar untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang masih belum matang. Selain itu, komunitas ilmiah mesti bekerja sama dengan komunitas pendidikan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat guna melindungi mereka dari eksploitasi pasar.
Alhamdulillah, menambah wawasan Saya coba menulis poin poin nya Keterbatasan dalam hal pengukuran Empirisme kalah jauh dengan imajinasi Berkhayal dahulu baru diuji belakangan "Yang Dipercaya"..., "diduga..." "Diyakini..." Sains dan fisika dinmulai dari DUGAAN TEORI TIDAK akan berubah menjadi HUKUM teori adalah penjelas bagi huhum Semua hipotesis, hukum TEORI FISIKA SEKARANG kebanyakan adalah KLAIM ILMIAH DENGAN TANPA ATAU SANGAT SEDIKIT PEMBUKTIAN PASAR (INDUSTRI SENI) MERUSAK SAINS Produk yang sekarang ini bukan sains yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan kita tapi sesuai dengan NAFSU dan dikeluarkan tanpa uji empiris sama sekali Masyarakat dijadikan kelinci percobaan Sains kita berhenti di titik ini Ini adalah puncak pencapaian pengetahuan kita Setelah itu ada kemungkinan kita akan turun lagi Karena ILMU PENGETAHUAN digunakan untuk memenuhi kebutuhan SEKSUAL, HASRAT, NAFSU DAN EMOSI
Saya setuju logika Anda.Teori sains, apa pun namanya, misal teori empiris, biasanya didahului oleh imajinasi. Persis filusuf, pajangan, bahkan para penulis, kebanyakan kerangka pemikirannya dilandasi imajinasi. Nah, imajinasi itu kemudian mengkristal menjadi asumsi (dlm bentuk hipotesis dan preposisi) lalu hipotesis iuran diuji, dibuktikan secara konkret melalui uji empiris. Wsslm.
Metode sains terutama fisika itu indah dan elegan. Jika belum ada jawabannya maka dgn tegas akan berkata "kita tidak tau". Jika teori/hukumnya terbukti salah, maka scr konsensus diakui salah. Berbeda dgn ilmu lain, terutama ilmu yg tidak berdasar metode ilmiah; ngaku paling bener tapi tidak pernah bisa membuktikan
@@jellyfishi_ utk meruntuhkan sebuah teori fisika diperlukan sebuah riset baru yg bisa membuktikan bahwa teori tersebut salah. Tidak ada kaitannya dgn siapa yg membayar/berkuasa.. Mau dibayar sebesar apapun oleh yg berkuasa jika teori fisika terbukti benar, maka ia akan tetap benar. Sebalik jika teori fisika salah maka tidak dibayarpun pasti terbukti salah dgn sendirinya..
Ini seperti pesan tersembunyi howard kepada tony stark, bahwa teknologi arc reaktor yang di konsepkan howard di masanya belum mampu untuk menciptakan arc reactor... Tapi howard sudah membuat konsep ark reactor jauh sblum tony jadi ironman🎉🎉🎉🎉😂😂😂
Sedikit masukan dari saya, teori relativitas dan black holes itu memang belum bisa di buktikan secara empiris pada masa itu tetapi bisa dibuktikan secara matematika, sehingga penilaian hasil nya benar dan logis itu masih bisa di hitung penemuan walau tidak secara empiris ya…… masih di akui bila matematika nya benar
Pak Guru, topik ini sangat menarik menurut saya. Saya berandai-andai apakah gaya maupun sikap ilmuwan saat ini juga dipengaruhi oleh perdebatan yang terjadi antara para realist dan instrumentalis di tahun 90an? saya sangat senang jika bapak bersedia membahasnya 😄
Sama seperti intermittent fasting, puasa berselang masih berupa penelitian dan hipotesa, tapi beritanya sudah di sebarluaskan. Walaupun jujur saja saya sendiri merasakan lebih sehat semenjak mempraktekan puasa berselang dengan jendela makan 4 jam sehari.
menurut perspektif saya pak guru,kita bukan di manjakan oleh sains inilah yang namanya perkrmbangan jaman,masak kita mau kembali ke jaman pemburu pengungpul dan juga menurut hipotesis saya sains tidak akan berhenti di sini,kelak di masa depan perkembangan jaman manusia akan punah juga akan di gantikan oleh kecerdasan buatan (AI),memori kita dan kesadaran kita akan di masukan ke dalam yang ilmuwan masih kembangkan yaitu (NEURALINK) yang di trensfer ke robot/ai dan di simpan di cloud ,sehingga kecerdasan dan pengalaman pak guru dan baraya akan saling tertular. dan eksistensi manusia masih ada tapi kita sebagai makluk primata akan punah,kalau itu terwujud manusia hidup hanya membutuhkan beberapa watt saja,sehingga kita bisa melampaui kecepatan cahaya. KOREKSI BILA TIDAK TEPAT PAK GURU
Neuralink itu implantable brain computer interface, tujuannya sebagai interface dan sensor untuk membaca gelombang otak. Jadi bukan kesadaran kita dimasukkan ke neuralink, tapi kesadaran kita direpresentasikan menjadi sebuah data lewat neuralink, baru kemudian disimpan di cloud.
Setuju. Science jamanow; trial & error dulu, baru improvement. Asumsi saya, tren digital jamanow relating ke behavioural psychology > feels before real. Ambil peluang ini yg ngeboost profit market kapitalis.
Pak guru saya mau bertanya tentang hal yg cukup jarang disadari oleh kita mengapa orang Indonesia menggunakan kata² dahulukan adab daripada ilmu sebagai tameng untuk menutupi kekurangan ilmunya saya tau bahwa adab memang lebih dulu daripada ilmu tapi kenapa orang Indonesia malah menjadikan ini sebagai tameng seolah² ilmu dan adab harus dipilih salah satu bukankah jadi orang beradab dan berilmu itu lebih baik??? Saya merasa kata² itu dijadikan sebagai tameng pembenaran
Saya mau kritik beberapa aspek di video ini. Di sini pak Gugem bahas soal metodologi sains tapi banyak contoh yang dipakai malah aspek teknologi. Sains dan teknologi/engineering meskipun berhubungan itu punya prinsip yang berbeda. Sains fungsinya memang untuk mengetahui realitas dunia ini. Tapi terapan sains (teknologi/medis/dll) memang fungsi nya untuk mempermudah dan melayani kehidupan manusia. Bagaimana cara mengetahui apa yang diinginkan manusia ya salah satunya ya pakai prinsip pasar. Metodologi sains tidak sepenuhnya dipakai ketika membuat produk-produk teknologi. Jadi tesla way atau toyota way ya sah-sah aja. Jadi gak cocok kalau contoh yang dipakai pada video ini adalah social media macam Facebook, RUclips, dll. Produk teknologi gak bisa disalahin mau pakai empirisme atau tidak, mau dites sebelum launch atau tes di-market. Selain itu yang dibahas disini adalah dampak etis dari suatu produk sains, itu juga bukan topik bahasan metodologi sains. Sains cuma peduli apakah pembuktian hipotesisnya benar atau tidak, works atau tidak works, efektif atau tidak efektif, pengetahuannya dipakai jadi bom atau pembangkit listrik tenaga nuklir ya bukan bahasan sains lagi. Meskipun begitu, aspek etika dalam engineering itu memang masih masuk karena ada aspek wellbeing dari umat manusia. Kalau mau bahas ke aspek etika harusnya ya bahas kesana bukan metodologi. Untuk fase-fase awal video ini kurang lebih udah lumayan tepat, memang beberapa bidang sains seperti fisika teoritis makin menjauh dari empirisme, misal multiverse dan string theory yang tidak bisa dibuktikan secara empiris. Dan ini yang jadi bahan kritik fisikawan/youtuber Sabine Hossenfelder. Memang ada aspek pasar pada bagian ini. Selain itu untuk masalah baru hipotesis udah digembor-gemborkan itu bukan masalah metodologi sains, tapi masalah dari komunikasi dan jurnalisme sains, disini memang ada aspek pasar untuk ngejar pemberitaan sensasional.
Lah yg mendanai saintis itu siapa bro? Kalau negara yg mendanai pasti jadi santai seperti BRIN nya indonesia 😂 Kalau industri yg mendanai pasti sangat cepat pencapaian sains dan teknologi
Gravitasi itu reaksi dari menyempitnya ruang waktu. Ini seperti gaya aksi san reaksi, kalau anda mendorong benda ,benda itu akan mendorong balik. Masa mendorong ruang waktu, lalu ruang waktu mendorong balik, makanya benda benda sekitaran ruang waktu yang berbelok akan terpengaruh terdorong ke lawan arah alias jatuh, sebenarnya bukan bumi yang menarik kita tapi ruang waktu yang medorong kita kebawah..
Ga usa jauh jauh ke tesla pak guru, rangka honda esaf sekarang dibuat bahan percobaan ke para konsumennya honda, tampa penelitian jauhh sebelum produksi masal
Btw hasil karya tulis Guru Gembul jangan lupa didaftarkan HKI (Hak Karya Intelektual) walaupun tidak dipublikasikan, takutnya malah diplagiasi/dicuri hasil karya tulis Guru Gembul untuk dimonetisasi (royalti), nnti ujung2nya misuh2 😭🙏
13:05 Terus disini ada faktor lain, jadi gini. Alasan kenapa kita harus baca textbook sebelum jurnal dalam bidang apapun itu karena isi textbook umumnya hal yang sudah stabil dan terbukti. Nah pada jurnal ilmiah, formatnya laporkan apapun temuannya. Nah, untuk bidang saya sendiri kesehatan, banyak banget jurnal yang sebenarnya salah tipe 1 dan 2, tapi tetap harus dipublikasikan karena itu esensi penelitian. Itu kenapa ada critical appraisal, cara menentukan jurnal mana yang layak digunakan. Masalahnya banyak masyarakat awal yang asal comot jurnal. Akhirnya sesuatu yang sebenarnya salah dijadikan dahlil. Dan hoax pun bertebaran.
Jurnal juga bisa d beli kan ka kyk keluarga rockefeller dia yg bikin obat herbal.d ganti kimia dari minyak bumi, skrng jadi bnyk yg gamau herbal. Bnyk kesehatan2 skrng kyk nakut2in bahaya kolestrol, jeroan bikin kolestrol, intinya kesehatan modern rockefeller, sakit itu karna kuman, pdhl d tubuh kita juga banyak kuman. Kelemahan sains itu apa2 harus julnal padhl jurnal bisa d beli
@@detiasuryani nah soal kuman ini, ada yang infeksius dan tidak. Yang menimbulkan masalah ada yang hanya pada manusia dan ada yang cuma pada hewan lain. Intinya sebenarnya semua udah dijelaskan di biologi SMA, mereka para penganut teori konspirasi biasanya akan mencegah komunitasnya belajar atau membaca selain broadcast/blog/video atau media lain diluar media mereka supaya pemikirannya terkunci dan ngak bisa keluar dari komunitas itu bro
@@detiasuryani jadi soal kolesterol itu begini, zaman dulu beda sama zaman sekarang, dulu orang yang lemah fisiknya akan benar-benar "terseleksi" karena fasilitas kesehatan, perperangan, keamanan, dan banyak faktor yang belum sebaik sekarang. Singkatnya karena belum ada vaksinasi, imunisasi, penggunaan antibiotika, dst penyakit infeksi jadi sangat fatal dan biasanya akan meninggal, contohnya cacar air yang sempat jadi pandemi dulu. Nah belum lagi teknologi sterilisasi dan ilmu gizi yang belum maksimal sehingga angka kematian ibu dan anak yang tinggi. Nah Zaman sekarang vaksinasi udah lazim, gunanya agar penduduk bisa siap jika ada wabah menyebar. Contoh yang saya sering ketemu di masyarakat itu cacar air, banyak yang belum vaksinasi karena tertipu oleh hoax dan misinformasi dari orang-orang yang salah paham. Nah, justru para pembuat hoax soal vaksinasi sebenarnya ingin mengurangi populasi dengan mencegah penduduk untuk vaksinasi dan kembali rentan seperti zaman dulu. Jadi tolong tinjau kembali apa yang kita baca di internet. Banyak yang mencatut nama tokoh, ahli atau orang-orang yang berpengaruh agar pendapatnya diterima, padahal saat ditanya dan dicek ulang, tokoh tersebut tidak pernah menyebutkan demikian.
@@Rkap_Oz bukan bukan gtu soal kolestrol. Mlhn kolestrol ga buruk tapi d butuhin sm tubuh. Jurnal itu ada yg d revisi bang. Cari tau aja dokter eric berg
12:00 Apa yang pak guru maksud post market Research? Jadi gini pak. Sebenarnya produk finalnya sudah jadi. Tapi biaya riset kepalang besar. Akhirnya produk2 dibagi kepada tahapan2 yang sudah diperhitungkan dapat mengembalikan biaya riset secara bertahap. Jadi misalnya zaman sekarang itu ponsel lipat atau zaman dulu seperti layar sentuh. Versi awal2nya bisa kita katakan "kurang banget" sekalipun itu versi flagship-nya. Nah pelan2 dalam beberapa tahun kok malah kita bisa mendapatkan kualitas diatas flagship-nya tadi tapi di pasar menengah bahkan early user. Nah disini pak. Mereka udah menghitung dan membagi tahapan pelepasan ke pasar agar tidak langsung produk final seperti Toyota Way. Ini juga agar pelanggan akan terus "upgrade". Ini kenapa kalau tidak benar-benar butuh teknologi baru. Sebaiknya tunggu sampai lebih stabil dan harganya lebih masuk akal. Hehe Mari berdiskusi 🙏
Ada yang bertentangan di video ini. Pada contoh yang diambil ketika Einstein menerbitkan teori relativitasnya dan baru belakangan muncul bukti empirisnya, maka hal itu bukan permintaan pasar. Melainkan pasar yang dididik untuk menerima hal baru. Apa yang dilakukan Toyota dengan Toyota Way itu mencari apa yang diinginkan pasar, sedangkan Tesla Way adalah pasar dididik untuk membutuhkan apa yang belum terbayangkan oleh pasar---terlepas dididikan itu benar atau salah dan malahan pasar dijadikan riset sebagai pembuktiannya. Dari langkah yang menjadikan pasar sebagai riset langsung tanpa ada studi mendalam sebelumnya, justru ini merupakan indikasi bahwa pasarlah yang justru dididik untuk membutuhkan apa yang tidak terpikiran oleh pasar sebelumnya. Hal semacam ini (pemasaran produk) sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala, akan tetapi menjadi populer karena kesuksesan Apple yang berulangkali sukses menjual produk yang tidak pernah terpikirkan oleh pasar sebelumnya.
Saya menduga karena ada sisi manusia untuk tampil beda menjadikan sesuatu yang baru dan nyleneh selalu memiliki tempat khusus untuk diperhatikan (kesan pertama). Yang kemudian hal itu menjadi hook untuk hal-hal berikutnya. Jika kesan pertama itu datang dari orang yang kritis, maka hal itu akan memicu orang tadi untuk berlanjut ke pembuktian-pembuktian empiris. Sedangkan jika kesan pertama itu dirasakan oleh orang yang salah, maka akan berlanjut ke pembenaran-pembenaran. Mereka yang cenderung ke pembenaran-pembenaran inilah yang kemudian menjadikan hoaks menjadi laris manis.
Mungkin banyak yang komen "bukan seperti ini bukan seperti itu". Tapi secara garis besar video ini lebih kearah pembahasan "pengaruh pasar" sih dan memang faktanya pengaruh pasar seperti itu. Narasi panjang tentang pengujian empiris itu adalah gambarannya kalo emang ada yang meleset sedikit yasudah sampaikan aja "pak ada yang miss nih tentang ini..." Tanpa menyatakan bahwa video ini salah total😅 Sesimple itu😁
Benar sekali buktinya kita tak akan pernah tahu dampak fisik dari diloloskannya sebagai "aman" konsumsi senyawa sintetik seperti msg dan aspartam, belum lagi glifosat sebagai cara perlakuan permukaan bumi yg mungkin telah melahirkan berbagai penyakit tanaman.
Imagin yg dinyanyikan oleh John Lenon jk disimak mrpkn Penyadaran bhw sesuatu lahir dri inajinasi pikiran yg liar yg bisa digunakan manusia kmdn ditulis sbg hipotesis dan teori dan diikuti oleh pratikum sbg pengujian teori tsb sbg pelengkap sebuah science. Dmkn semoga smua rahayu.
Tanpa sadar, akal memerintah diri untuk dapat mempermudah suatu hal. Namun akhirnya, iya (akal) berkuasa. Sehingga mengedepankan nafsu sampai tak terbatas...
Kmaren sempet rame ada pertanyaan di Quora "kenapa kebanyakan yg di jurusan IT itu kalau gak wibu ya yang islam nya agak kuat gitu?" ada salah satu jawaban dari pak Himawan kalau tidak salah saya kira menarik banget dia bilang : "ya karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern saat ini ya cuma dalam bidang IT aja keimanannya gabakal diuji/goyang. Maksudnya? iya misal biologi sama kedokteran deh itu basic fundamentalnya kan evolusi sedangkan evolusi sama creationist(paham manusia itu diturunkan dari adam dan hawa instan dari surga) sangat berlawanan otomatis imannya keusik atau yaa dia gak akan jadi dokter sepenuhnya(hapalan aja). Terus apa lagi geologi, umur bumi dan alam semesta itu lebih tua dari yang ada di kitab2 suci. Terus kimia, saat mereka belajarin senyawa penyusun tubuh manusia atau atleast kulit kita beda sama senyawa penyusun tanah ntar muncul lagi gejolak wkwk. Gitu aja terus.". Dan ini cukup relate sama cerita guru biologi saya dulu katanya dosen2 IPB Biologi itu katanya banyak yg atheis tapi diem diem wkwk.
@@alfancahyadi gatau wkwk saya kan bukan anak biologi IPB, itu kata guru saya dulu waktu SMA wkwk. Tapi poinnya guru saya menurut saya make sense karena ya ambil contoh aja seputar organ vestigial, itu kurang bukti apalagi klo itu emg bukti evolusi wkwk.
@@adian-nj2ij nah ini saya suka diskusi dialektik seperti ini kalau misal ada perbedaan. Gini mas evolusi itu banyak missing linknya betul, tapi hampir sebagian besarnya tetap gak terbantahkan, macem saya ambil contoh organ vestigial manusia aja deh : usus buntu(bukti waktu masih jadi rumensia), otot palmaris longus di pergelangan tangan(bukti sisa otot primata yg masi demen manjat pohon/arboreal), gigi bungsu(bukti nenek moyang dulu makan makanan yg lebih keras), tulang ekor, otot auricular di telinga, plica semilunaris, dll. Dan karena bukti seabrek ini itu klo diskusi ilmiah di univ mesir ya cendekiawan bahkan ulama2 di mesir khususnya kairo yg saya tau pada mulai percaya evolusi. Bahkan banyak yg ambil titik tengahnya wkwk -- jadi titik tengahnya ya evolusi berjalan normal dari ikan=>amfibi=>reptil=>mamalia=>primata=>manusia purba(ex: homo erectus)=>nah pas homo sapiens itu barulah ruh nya nabi adam dimasukkan kedalam otaknya(ditandai dengan fungsi otaknya yg naik secara masif, dan mulai berkesadaran).
@@adian-nj2ij betul sekali pengetahun bumi basisnya emg masih penelitian insitu jadi umurnya masih bisa berubah. Tapi gak mungkin berubah lebih singkat kaya versi kitab suci(ex: bible itu cuma 6000 tahun lalu, islam klo gasalah 7000 th),yang ada justru lebih lama. Macem dengan adanya satelit JWST yg blom lama ini diluncurkan misalnya itu alhasil pengetahuan astronomi kita ttg umur alam semesta diupdate kan (hampir 2 kali lipat teori yg lama -- dari 13.7 milyar tahun yg lalu ke 26.7 milyar tahun yg lalu), yg selanjutnya ini bakal ngejelasin kenapa sebelumnya banyak fenomena temuan galaksi yg bisa lebih tua dari alam semesta sndiri.
Kalo udah ngomongin pasar susah, Pak Guru. Buat contoh, cerita² di platform² online, yg laku itu tulisan ancur gak cuma secara teknik, tapi juga teknis. Di platform remaja yg laku kebanyakan cerita berbau porno yg laku, semacan fanfic penuh kemesuman. Di platform dewasa, yg laku ya cerita² perselinghan, pelakor, drama rumah tangga ala sinetron ikan melayang. Sebenernya gak ada masalah dengan tema² itu kalo ditulis secara apik, lah ini boro² apik, apalagi sampe merhatiin teknik dll, tanda bacanya aja udah luar biasa berantakan. Tapi, itulah yg laku. Akhirnya, banyak penulis yg terpaksa melupakan ilmu dan idealismenya karena kebutuhan, mau gimana lagi? Belum syarat kontrak dr beberapaa flatform yg bikin sesek nafas. Jadi, ya, begitulah pasar wkwk. Jadi curhat. Tapi, alhamdulillah, saya masih bertahan sama idealisme pribadi, dan ilmu-ilmu di dunia literasi setiap nulis naskah, termasuk tentang moral dan tanggung jawab dalam sebuah karya tulis. Alhasil, ya beginilah, pembaca dan pembeli novel saya itu² aja.
Makanya para pengusaha yg bergerak d usaha yg berat ygembutuhkan tenaga , tolonglah kasih upah Yg layak. Jngan malah jauh dari kata layak. . Bair seimbang
Seru banget nih kalo pembahasan ini di runding kan lagi sama ahli sains atau pengamat gt biar cakupan nya lebih luas lagi. Karna sedih jg kalo bener ini puncak ilmu pengetahuan di era zaman skrg
6:55 Jadi untuk herbal atau Fitofarmaka ada beberapa tingkatan pak. 1. Jamu, sesuatu ramuan, bagian tanaman atau hewan yang dipercaya paling tidak 2 generasi. 2. Herbal, jamu yang sudah di uji pada uji klinis fase 1 dan 2. Intinya sudah terbukti pada hewan coba 3. Fitofarmaka, herbal yang sudah melewati uji klinis 3 dan 4. Mungkin disini kita ngak bisa pukul rata uji empiris dan uji evidens dari tiap disiplin ilmu yang walau konsepnya sama tapi detilnya bisa sangat berbeda-beda
Hai Guru Gembul. Kebetulan saya pernah meneliti teori gavitasi juga. Thanks untuk penjelasan singkat tentang teori fisika yg teori banget, jarang banget youtuber yang bahas detil hal ini. Saya punya beberapa pandangan lain. Pertama-tama, kita harus bisa membedakan yang mana sains yang dilakukan secara 'murni' sama sains untuk profit. Kalau sains murni itu prinsipnya harus dapat diuji siapapun dan disalahkan siapapun. Tujuannya untuk menghasilkan pengetahuan baru. Batasannya jelas (misal, konteksnya apa, pada kasus apa, dsb). Lalu detil penelitian dan hasilnya dipublikasikan di jurnal ilmiah yang perlu dilakukan peer review (dicek oleh peneliti lain secara anonim, kalau ada yg aneh ya publikasinya ditolak). Penelitiannya dijabarin sejelas-jelasnya. Sasarannya sebetulnya komunitas peneliti, bukan publik awam, pakai bahasa ilmiah banget. Biar peneliti lain juga bisa menguji hasilnya dan bisa diperoleh hasil yg sama apa engga. Kalau sudah teruji ya seperti Einstein, terkenal dengan sendirinya. Biasanya ini dilakukan akademisi atau peneliti di lembaga riset publik. Berbeda dengan penelitian untuk profit, biasanya seperti yang Guru Gembul bilang, bergantung pasar. Untuk yg dilakukan oleh perusahaan, tujuannya untuk menghasilkan profit, sehingga produk yg dihasilkan harus bisa menguntungkan. Penelitian untuk privat banyak yang tertutup, gak dipublikasi sehingga caranya gimana gak tau, hasilnya kita gak tau apa, dan bisa jadi cuma mereka yg bisa lakukan karena jadi rahasia perusahaan. Kita cuma dikasih produk akhirnya. Belum tentu tujuannya itu selalu baik, karena orientasinya keuntungan. Untuk kasus penelitian murni yg 'jauh' dari pasar pun sebetulnya tetap berjalan kok, mirip dengan kasusnya Einstein. Meskipun Einstein merumuskan teori gravitasi dari pemikirannya, teori Einstein kompatibel dengan teori yg udah ada sebelumnya seperti teorinya Newton, Kepler, Galileo, dll yang sudah sangat teruji secara empiris saat itu. Karena pengujian yg 'terpikirkan untuk dilakukan' di jaman sebelum Einstein belum ada yg menunjukkan teori gravitasi perlu diperbarui dari Newton. Nah, meskipun demikian, sekarang kita udah kembali melihat potensi bahwa teori Einstein harus diperbarui kok. Contohnya itu perkara Dark Matter sama Dark Energy. Dua duanya didapat dari observasi empiris. Jadi mungkin bukan karena penelitian semacam itu gak berjalan di jaman sekarang, cuma karena kurang populer aja. 👌
6:30 BigBang jitu juga DUGAAN (bahasa ribetnya HIPOTESA) gak ada pembuktian empirisnya. ini belum FINAL masih bisa berubah tapi sementara ini dulu yang disepakati bersama.
Teori Relativitas khusus dan teori Relativitas umum yang dikembangkan oleh Albert Einstein tetap dalam status "teori" bukan "hukum" dalam ilmu fisika, karena karakteristik dasar dari teori-teori ini berbeda dari hukum-hukum fisika seperti Hukum Gravitasi Newton atau Hukum Termodinamika. beberapa alasan mengapa Teori Relativitas tidak menjadi "hukum" dalam arti tradisional: Kompleksitas: Teori Relativitas adalah teori yang sangat kompleks dan melibatkan konsep-konsep seperti relativitas waktu dan ruang, gravitasi sebagai lengkungan ruang-waktu, dan efek relativitas gerak yang hanya terjadi pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Konsep-konsep ini lebih kompleks dibandingkan dengan hukum sederhana seperti Hukum Gravitasi Newton. Skala yang Luas: Teori Relativitas berlaku di berbagai skala, dari partikel subatomik hingga galaksi dan alam semesta sebagai keseluruhan. Ini membuatnya sulit untuk diungkapkan dalam bentuk matematis yang sederhana seperti hukum fisika konvensional. Validasi Eksperimental: Teori Relativitas telah diuji dan diverifikasi dalam berbagai eksperimen, dan hasil-hasil tersebut telah sesuai dengan teori ini dengan sangat baik. Namun, karena teori ini menghasilkan prediksi yang sangat tepat dan telah diuji secara berulang dengan data eksperimental, ia tetap berlaku sebagai teori yang valid. Potensi Modifikasi: Selama bertahun-tahun, ilmuwan telah mencoba mengintegrasikan Teori Relativitas dengan fisika kuantum, yang merupakan tantangan besar. Jika ada modifikasi yang ditemukan untuk teori ini dalam konteks fisika kuantum, maka akan ada perubahan pada teori ini. Hukum-hukum fisika tradisional cenderung bersifat lebih umum dan tidak memiliki fleksibilitas serupa. Nama dan Tradisi: Dalam ilmu fisika, "hukum" sering merujuk pada pernyataan sederhana yang menggambarkan hubungan matematis yang konsisten, sementara "teori" mengacu pada kerangka kerja yang lebih kompleks. Ini adalah konvensi dalam dunia ilmu pengetahuan fisika.
Izin mengkoreksi pak guru Teori multiverse sebenarnya sudah melalui uji empirik tapi dalam ukuran kuantum dan emang multiverse ini masuk ke ranah fisika kuantum. Jadi gk bisa di gabungkan dengan bidang ilmu lainnya karena dalam fisika quantum hukum hukum yang sudah kita ketahui tidak berlaku Nah Marvel buat film berdasarkan multiverse sebenarnya hanya mengenalkan multiverse itu ke masyarakat umum dan di bawa ke realita supaya epik dan tidak membosankan
Saya kurang setuju dengan statement pak Guru yang bilang bahwa kita sudah mencapai puncak penemuan sains. Saya cukup optimis bahwa nantinya manusia bisa melakukan pengukuran2 skala kuanta dengan bantuan AI atau komputer kuantum misalnya. Tentunya, dengan ditemukannya penemuan fundamental baru, maka peradaban manusia akan terus berubah dan berkembang, bukannya menurun. Munculnya metode ilmiah baru yang kita tidak bisa bayangkan sebelumnya juga mungkin saja bisa tercipta, sehingga memungkinkan adanya penemuan saintifik yang benar2 baru dan tak terbayangkan sebelumnya. --- Kemudian, mengenai statement pak guru tentang penemuan sains modern yang dirangsang oleh hasrat manusia, sedari dulu memang penemuan sains itu dirangsang oleh ego dan survival instinct manusia -- misalnya perang, saingan bisnis, hingga hasrat2 yang pak guru sebutkan di video. Jadi menurut saya sih tidak berbeda behavior manusia zaman sekarang vs zaman dulu dalam melakukan penelitian saintifik. Hanya saja zaman sekarang memang dirasa lebih efektif menggunakan metodologi yang "lempar dulu, revisi kemudian" dibanding "teliti matang2 sebelum launch", mengingat persaingan pasar modern yang semakin ketat dan cepat ((dulu mungkin pemainnya masih relatif sedikit sehingga masih memungkinkan melakukan toyota way)) --- Intinya, saya berada sisi yang lebih optimis terhadap perkembangan sains dan peradaban manusia, berbeda dengan pak guru yang mungkin terkesan agak konservatif di video ini 😅,, mohon koreksi jika saya keliru. Terima kasih!
Sains di zaman modern bukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Tapi hanya utk memuaskan hasrat dan keinginan manusia, serta untuk mempermudah kegiatan2 nya dan menjauhkannya dari hal2 yg berat. Sehingga manusia di zaman sekarang termanjakan dan sulit menggunakan daya pikirnya.
bukannya tujuan dari teknologi dari awal itu emang buat mempermudah hidup manusia dan memecahkan/menyelesaikan suatu masalah? nafsu dan hasrat itu memang sudah bagian dari kehidupan manusia yang tidak bisa dihindarkan
Jujur, saya agak khawatir dengan perkembangan AI art. Di luar sana sdh ada orng yg percaya bahwa AI art itu "orisinil" dan memakai AI tersebut buat bikin "karya" mereka sendiri. Klo gini terus, bisa2 nanti bkl muncul company yg buat apps AI art karna ada demand dari orng2 yg pengen jd "ilustrator" tersebut dan ilustrator yg asli malah kerja di company yg menyediakan layanan aplikasi AI art.
ada skenario lain dimana akan terpisah mereka penikmat seni AI dan seni artisan yg d buat langsung sma manusia, plus AI itu tidak bisa menggambar tanpa sample atau data set yg di inputkan ke machine learningya coba saja simulasikan apa yg akan terjadi, menurut saya ini hanyalah pembukaan pasar baru karena dulu orang melukis pakai kuas, kemaren orang melukis pakai komputer, kedepan orang melukis pakai AI tetep akan ada psarnya plus jadi barang antik
Itulah ada benarnya mentor bisnis saya pernah berkata kalau mau buka usaha/bisnis buka saja.jangan banyak mikir.jangan semuanya nunggu sempurna segalanya di siapkan.nanti pasar yg menentukan mau nya apa.kemudian kita perbaiki.dan pada akhirnya bisnis di mulai dr modal kecil lambat laun akan jd besar.
Mitos adalah bagian dari kehidupan kita. Terkadang mitos itu bernama teori. Dan seringkali pembuktian atau data empiris juga disimpulkan dg kalimat hipotesa. Yang itu juga bagian praduga.
Einstein bilang bahwa perang dunia ke 4 akan menggunakan kayu dan batu, tapi bahasa inggrisnya "stick and stone". Apakah mungkin yang dimaksud stick itu stick ps atau konsol atau pengendali dan stone itu material, jika terkena panas akan menjadi besi atau bebatuan nikel pembuat baterai. Nah ini kalo ditulisnya ama ilmuan pasti rame dan disukai pasar, karena mengandung teori konspirasi, tapi karena saya yang nulis ya jadinya biasa aja😁
jadi teringat sama produk crypto jaman now, produk belum mateng dah dilempar kepasar, hari pertama launching prouknya macet , jutaan orang nangis wkwkwkw
sama juga bikin pondok pesantren....bikin aja gak usah direncanaiin....langsung aja....kalau ada yg kurang disempurnakan belakangan...kan nanti Allah membantu
grafitasi atau tarikan atau maknet muncul karena benda tersebut bergerak, dalam hal ini bumi atau benda yg lain bergerak berputar...sehingga menimbulkan gaya saling tarik....
Pak GG, menurut saya ketika kecurangan dan keserakahan terjadi dalam sistem perekonomian maka akan timbul kekacauan. Malas berpikir panjang, berlomba2 uji coba produk/jasa lalu dilempar ke pasar yang tidak mendatangkan kemashlahatan karena semata ingin mendapatkan cuan terjadi hari ini. Cuan yang terkumpul pada sekelompok orang tidak membuat ekonomi bergerak, akibatnya muncul kekacauan dan kerusakan di muka bumi.. benar kata Pak Guru, bisa-bisa peradaban menuju titik balik.. naudzu billahi min dzalik
Empirisme itu adalah hasil dari perumusan masalah sains itu sendiri.. justru karena sdh merasakan langsung efeknya barulah manusia itu sadar dan percaya bahwa selama ini hipotesis / asumsi / imajinasi itu benar adanya dan bisa ditulis di buku2 panduan ilmu eksakta guna menjadi pelajaran di masa depan. Jadi perkara ini bukan soal permintaan pasar atau bukan, karena faktanya sebuah ilmu juga akan tetap diuji kepada hewan dan manusia.. Sudah berapa banyak hewan2 yg disiksa, manusia yg dibunuh secara kejam hanya untuk membuktikan kinerja sebuah obat atau alat di bidang sains dan teknologi ?? Jadi empirisme itu adalah hasilnya dan otomatis sudah bagian dari metodologi ilmiah terhadap suatu permasalahan
Sebelum menulis, haru banyak baca dulu nggeh pak 😊 Dulu dipesantren saya suka nulis, seringnya novel pendek (bukan cerpen), tiap judul selesai 2 - 3 bulan. Ya begitu, untuk kalangan pribadi saja, bahkan buku sya sudah muter² asrama krna bnyak yg baca. Tapi skrng internet berkembang, lebih bnyak lihat video daripada membaca, dan akhirnya tumpul. Saran dong pak guru, bagaiman cara menyeimbangkan membaca dan kesibukan lain pada dewasa ini?? Sudah berkeluarga, dirumah ada toko/usaha, mikir utang, main game, dan kesibukan template lainnya.. ❤
Sains yang dibalut dalam sebuah film menurutku cara paling menyenangkan untuk mempelajari sains dan mengenalkan sains. Sains punah gpp, banyak loh kolot yang hidup tanpa teknologi dan mereka masih baik2 aja. ada juga yang hidup dengan teknologi tapi hidupnya banyak masalah.
Udah skrg simulasi dari super komputer pak gembul,.sehingga menghemat waktu atas try and error'. Jd produk2 yg dihasilkan hampir mendekati kesempurnaan.
Sesuatu apa adanya itu mustahil bisa dijelaskan seapa adanya oleh akal, sains atau metode apapun...yg ada hanya tesis, anti tesis dan sintesis. Atau kesepakatan inter subjektif. Sy 13 tahun sbg engineering metal, selalu kosnsisten terhadap disiplin keilmuan mengejar makin berkualitasnya produk Namun dlm maspro itu diluar kendali kami sbg laborat. Terjadi costdown....tau g artinya? Tau g
@@lerenggunung753 loh tuhan saya di kitab suci malah menantang manusia untuk berfikir dan memahami kekuasaannya alih-alih sekedar memuaskan nafsu khayali manusia mengetahui wujud sang pencipta
@@lerenggunung753 Mengenal Sang Pencipta melalui sains dan ciptaanNya, tdk perlu berhayal tentang rupa wajahNya. Kita pun di jaman now tdk mengenal wajah dr Nabi2 dan Rasul pembawa wahyu, tp kita dapat meniru sunahnya.
SBG BISNISMEN SY JG MELAKUKAN HAL YG SAMA, fokus membuat n jualan y untuk memenuhi permintaan n memuaskan PASAR. Mengenai Dampak /Akibat itu BUKAN urusan sy itu urusan Pemerintah n Konsumen. Mangknya klo gmw Sesat y jangan percya referensi siapapun y d Sokong oleh Kapitalis n Elit Politik meski dia Ilmuwan, Guru, Tokoh Agama skalipun...
8:30 Maaf sepertinya pak guru sedikit keliru disini. Prasangka: sesuatu hal yang disimpulkan yang bisa saja belum memiliki dasar yang kuat atas penetapannya Hipotesis: suatu kesimpulan awal yang didapat lewat pengumpulan bukti atau uji awal yang kuat menurut 1 atau lebih disiplin ilmu yang berkaitan Teori: hipotesis yang sudah teruji Hukum: sesuatu yang disepakati atau telah ditetapkan berdasarkan Hipotesis, Postulat, prasangka, teori, dst yang tersedia
Kalau penelitian soal alam semesta dan alien gimana guru gembul ? Itu termasuk untuk memuaskan hasrat manusia kah ? Soalnya itukan bukan permintaan pasar.
Karena crowdfunding lebih penting, murah dan mudah untuk didapatkan kalau mau melanjutkan penemuan-penemuan besar. Maka terlahir lah "Pasar Uang" Pada awal masa penjelajahan orang-orang barat, VOC yang pertama menemukan pasar uang yang didanai masyarakat biasa, Spanyol dan Portugis diberi bantuan oleh Raja mereka yang artinya setiap tanah yang ditemukan harus atas nama kerajaan. Kemudian muncul lah puncak "Perang Dunia" Yang mempercepat teknologi manusia, dari awalnya tidak bisa terbang dalam waktu 100 tahun bisa sampai ke bulan. Dari awalnya komunikasi menggunakan burung dalam beberapa dekade sudah bisa melalui radio dan dalam seratus tahun sudah muncul internet itu semua didorong oleh Pasar uang dan perang Dingin. Kesimpulan puncak teknologi manusia didasarkan oleh hawa nafsu yaitu (Uang dan Perang) ketika manusia sudah mentok mencapai puncak teknologi kemungkinan Kita semua musnah karena senjata yang kita bikin sendiri seperti Artificial intelligence
Yang paling enak adalah membicarakan ilmu goib karena orang bisa bicara se ngawurnya tanpa ada pembuktian secara ilmiah..bahkan orang yang Tidak sekolahpun akan berasa superior bila berbica ilmu itu.
Manusia yang akan mundur bukan sains nya, mereka hanya menggunakan teknologi sains seandainya manusia menerapkan berpikir sains pasti peradaban akan terus maju dan sains terus berkembang
Jadi inget pelajaran kimia wKtu sma dulu aq bisa jawab pertanyaan ujian nya karna baca buku Padahal aq sebenarnya ngg ngerti tentang molekul2 itu apa 😢
Dan sekarang dijejali kepada startup, inventor baru dengan teori 'keren' bernama Lean System. Semua pengusaha muda pasti tau ini, dan bukankah anda semua mengejar satu kata efisiensi sehingga dapat memenangkan kompetisi? Menang kompetisi, bahasa rumitnya adalah memenagkan nafsu (yg dibahas GG skrg). Siapa duluan dia menang, siapa yang berhasil viral duluan dia yang sukses. Masalah perbaikan nanti, aksi saja dulu. Dalam lingkup kecil kita anggap ini sangat baik, tapi dibalik ternyata science menjadi terpinggirkan hanya dijadikan alat, bukan lagi Tujuan.
14:19 kayanya bapak minim knowledge terkait hal ini. Justru di tech industry ada yang namanya researcher untuk nyari tau hal2 tsb, apalagi product berbasis app (fb, ig, tiktok, dll) ga akan mungkin launch kalo requirement2 tsb belum dipenuhi. Nextnya, tolong do some research dulu ya pak.
Richard Feynman seorang penerima Nobel Fisika dan dianggap Einstein yang lebih modern berkata demikian: "It doesn't matter how beautiful your theory is, it doesn't matter how smart you are. If it doesn't agree with experiment, it's wrong" Experiment ttp diperlukan untuk memvalidasi teori, apa yang ditulis Einsten secara matematis betapapun indahnya tidak akan ada artinya jika tidak bisa dibuktikan secara ilmiah secara eksperimentalis. Masalahnya apa yg dikatakan Einstein atau lbh tepatnya apa yang dirumuskan Einstein secara matematis sesuai dengan kenyataan. Itu yg membuat Einstein berbeda.
Pak bahas donk soal koploan di acara peringatan hut RI kemarin...dari segi etika...bagaimana kaitannya dgn kesakralan sebuah acara..kaitannya dgn moralitas bangsa
Imajinasi adalah kenyataan yang akan datang dalam pikiran. Oke kita bebas berimajinasi, misalkan. Selama ini semua pidato cawapres tidak berguna bagi dirinya untuk perubahan indoneaia. Dan siapa yg berpidato sebatas " takutlah kepada tuhan yg menghidupkan dan mematikan dan hanya kepadanyalah tempat kembali" itulah yg diridhoi.
Di kesempatan yang lalu, guru gembul membuat hipotesis bahwa alien mungkin sebenarnya manusia yang berevolusi sedemikian rupa untuk memenuhi tuntutan akan pekerjaan yang membutuhkan pemikiran yang lebih... Di sisi lain guru gembul menyatakan bahwa manusia di masa depan kecerdasannya kemungkinan akan berkurang hingga ke level manusia prasejarah... Jadi pelajaran yang dapat kita ambil adalah jangan makan soto pakai sumpit...
pak gembul, request bahas karakter johan liebert dari anime monster pak. konon katanya jadi karakter antagonis paling menyeramkan karena saking realistisnya
Mereka menciptakan hal yg luarbiasa agar tak bisa di teliti org banyak..jadi org yg tak pernah menguji nya membenarkan tanpa cari tau terlebih dulu..maaf kalau salah.
Saya mau menambahkan saja Pak Guru. Pertama, metode empiris yang Pak Guru sebut itu kerennya adalah metode hipotetiko-deduktif atau metode buku teks karena buku teks sains selalu mengajarkan kita metode itu jika membahas soal metode ilmiah. Kedua, selain metode tersebut ada metode-metode ilmiah lain seperti observasi, pemodelan, dan simulasi komputer. Teori Darwin didasarkan atas metode observasi sewaktu berlayar ke Galapagos, sedangkan Teori Relativitas Umum diturunkan dari metode pemodelan matematis. Ketiga, metode-metode tersebut adalah metode-metode yang sah dan diakui oleh komunitas ilmiah. Jadi ada semacam pluralisme metodologi dalam sains modern. Keempat, terlepas dari apapun metodenya yang penting adalah apakah hasilnya itu bisa dibuktikan atau tidak secara empiris. Bahkan pembuktian empiris saja tidak cukup. Menurut filsuf sains Imre Lakatos, teori-teori tersebut mesti menjadi program riset yang progresif dengan cara menghasilkan hipotesis-hipotesis baru yang dapat dibuktikan. Kelima, suatu program riset bisa saja benar tapi belum bisa dibuktikan karena faktor kurangnya hipotesis tambahan dan teknologi yang belum mendukung.
Untuk lebih detailnya bisa Pak Guru tonton di ruclips.net/video/Z2Jz3VvfzOk/видео.htmlsi=QrhuqT8xkYW0S5Z1. Semoga bermanfaat.
Simple nya, ilmuwan tuh pengen banget melakukan uji empiris tapi teknologi nya yang masih kurang memadai?.
iya, apa nih bagian yang ga setujunya? setuju semua kan?
Iy itu benar, faktanya sains terus berkembang...kebenaran ilmiah hari kemarin jadi kurang relevan di masa depan karena telah terjawab misterinya
@@imjokes8629 Singkatnya ya. Lengkapnya ilmuwan selain terhalang oleh teknologi, juga terhalang oleh hipotesis-hipotesis tambahan yang absen dalam teorinya. Bisa ditonton video komplitnya di tautan yang sudah saya bagikan.
@@hirumahima Di sini saya lebih kepada melengkapi penjelasan Pak Guru saja. Penjelasan beliau sudah sangat baik. Saya hanya menambahkan beberapa poin yang akan semakin menguatkan penyampaian beliau.
AHM indonesia harus dengerin nih, uji dulu rangka motornya di internal, baru lempar ke pasar, bukan kejar target jualan doang😂
Gua pake beat ketar ketir cukk😂😂
😂
@@Alung-ff4bf selama beatnya bukan yg esaf santai broo wkwk
Vario itu hasil imaginasi AHM, belakangan sasisnya pada patah itu anggap aja uji empirisnya 😂
@@guntalamv beat 2019
Kritik saya untuk guru gembul :
1. Suka membenturkan cabang² kebenaran : fakta etis di dunia kapitalis, bahwa pembeli adalah raja, itu merupakan dorongan logis untuk menyeimbangkan supply & demand
2. di dalam kwadran Kiyosaki, pembeda antara Kwadran I dengan E, B & S, ada pada pihak penanggung resiko, Kwadran I akan cenderung membebankan resiko pada market, karena Idealisme "MW4U" (Money Work 4 Us)
Merdeka ✋😀
Pak GG, Einstein teorinya dihargai karena beliau dapat membuktikannya secara matematis dulu. Biasanya kalau secara matematis ia diterima, realitanya gak begitu jauh (oleh karena itu relativitas terbukti bertahun2 kemudian).
Masalahnya tidak semua hal bisa dijadikan rumus matematis yang bisa diuji sebelum diterima.
Betul, lubang hitam pun awalnya juga muncul dari solusi persamaan Einstein (Einstein Field Equation), ya..imajinasi mungkin memang menjadi awal mula Einstein merumuskan persamaan tsb. Teman2 Fisika bisa membantu menjelaskan. Nah, dalam matematika, khususnya matematika murni, penelitian ilmiahnya memang lebih banyak di pembuktian-pembuktian matematis, bermain pada ranah imajinasi / gagasan dan logika. Ini, sedikit berbeda dgn bidang lain yang 'mudah' untuk melakukan pengujian empiris.
Einstein terkenal karena ada orang yang membuktikan teori nya, general relativity, benar. Kasihan nya orang itu, Sir Arthur Eddington, kebanyakan orang tidak tahu.
Betul sekali@@triprabowomuljono8637 , seperti yg diceritakan di film Einstein & Eddington
India kirim wahan ke bulan lihat komen orang Indonesia pada salfok, bumi itu datar kuba bumi gak bisa di tembus 😂
@@arnasliyahya2654hoax mana ada lubang hitam
Namanya design thinking pak guru. Di situ sangat jelas untuk cara cepat mencipatkan produk berdasarkan problem user. Product awal di namakan MVP, dari MVP yang dilempar ke user sudah pasti banyak kekurangan. Dan setiap kekurangan kita jadikan sebagai masukan yang membuat product kita lebih baik lagi.
Design thinking sudah diterapkan oleh google puluhan tahun.
Just sharing
Secara lebih umum, bukan pangsa pasar saja, tapi situasi dan kondisi serta tuntutan keadaan baik karena faktor masyarakat maupun faktor alam itulah yg mereproduksi pengetahuan dan teknologi. Necessity is the mother of all inventions.
01:23 🌍 Metode empirisme dalam ilmu pengetahuan semakin diabaikan, ilmu semakin tidak ketat dalam metodologi.
02:17 🪐 Einstein menggagas teori relativitas dengan imajinasinya tanpa uji empiris, kemudian diuji 8 tahun kemudian.
04:08 📡 Uji empiris sering terjadi jauh setelah konsep ditemukan, seperti teori relativitas dan foto lubang hitam.
05:34 🔭 Ilmu pengetahuan berkembang cepat, menyebabkan kesenjangan antara klaim ilmiah dan uji empiris.
07:10 💊 Pasar merusak pengujian ilmiah, mengakibatkan kesalahpahaman pada klaim ilmiah seperti teori evolusi.
09:25 ⚖ Perbedaan antara teori dan hukum dalam sains, serta kesalahpahaman seputar status teori dan konsep pasar.
11:04 🚗 Perbandingan antara metode Toyota Way dan metode cepat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
12:16 🛠 Pendekatan Tesla dalam menguji produk, menerima masukan dari pasar untuk perbaikan berikutnya.
12:43 🌌 Hipotesis-hipotesis baru sering dibagikan tanpa pengujian, akibat dorongan pasar dan kurangnya studi empiris.
13:38 ⚖ Kebutuhan pasar memicu klaim ilmiah tanpa uji empiris, menghasilkan produk yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan sebenarnya.
14:04 📱 Contoh media sosial seperti Facebook, TikTok, dan RUclips diciptakan tanpa mempertimbangkan dampaknya secara empiris.
14:47 🧪 Masyarakat sering menjadi kelinci percobaan bagi produk-produk baru sebelum adanya regulasi atau peraturan yang efektif.
15:30 📈 Pasar memiliki pengaruh besar terhadap teknologi dan temuan ilmiah, menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan nafsu dan emosi.
16:26 🤖 Ilmu pengetahuan modern sering digunakan untuk memuaskan kebutuhan seksual, emosi, dan hasrat, merusak nilai ilmu pengetahuan.
17:21 🧠 Penggunaan AI dan teknologi tidak bisa menggantikan unsur biologis nafsu manusia, dan bisa menurunkan kecerdasan akal manusia.
Njir, tanpa diedit loh. Hebat😂
Make AI buat mgerangkum, tp aneh nya kok post di komentar, ohhh pengen perharian dan like
@@arysetyawan4110biar dapat subs gratis mhanx
ini produk AI juga 😂
bisaan si eta
Zaman berat melahirkan manusia yg kuat, manusia kuat melahirkan zaman yg jaya spt sekarang, zaman jaya melahirkan manusia yg lemah, manusia lemah melahirkan zaman merat, semua ada siklusnya masing masing
beberapa kesalapahaman yang di imani oleh banyak orang indonesia:
1. theori itu cuma teori, selama belom menjadi hukum maka itu masih sebatas teoiri. padahal hipotesis, theory, dan hukum itu 3 hal yang berbeda. dan untuk mencapai tahap theori itu ada pengujian entah secara langsung atau pengujian matematika.. untuk sampai sebuah theori dalam sains itu melalui proses yang sangat panjang.
2. teori evolusi darwin adalah teori manusia berasal dari monyet. ini suatu ke keliruan,
darwin tidak pernah mengatakan manusia berasal dari monyet.
mirisnya ini sering di narasikan oleh pemuka agama, saya yakin orang yg percaya/ngomong kaya gitu belom pernah baca buku the origin of species.
dan lagian kok aneh, ada pemuka agama ngomong ranah sains kok langsung di telat bulat bulat tanpa di cek, pemuka agama itu ahli nya soal agama, kalo ada pemuka agama yang ngomong ranah sains ya harus lebih skeptis.
sama hal nya kalo ada seorang saintis berbicara ranah agama, ya kalian juga harus lebih skeptis.
@gekkosova agree with you bang 😅, kalopun pemuka agama sekaligus, jika dia gak paham soal bidangnya, kita gabisa tetima statement nya 🤝
Ngemeng epe 😅
komentar mengujar kebencian,
Kalo gg genre nya apa dunk, sains, politik sejarah, ekomoni ato agama?
@@humanearth_ tetep harus skeptis kalo nonton channel guru gembul, kadang ada beberapa pendapat guru gembul yang saya gk setuju juga.
hmm mungkin kalo mau bahasan ekonomi yg lebih detail, lebih tepatnya nonton channel ferry irwandi atau liat pernyataan2 nya sri mulyani.
12:10 Hal yg umum dilakukan oleh pengembang perangkat lunak, Dan inilah yg dinamakan evaluasi, tidak sepenuhnya saalah mengeluarkan suatu produk tanpa melakukan riset mendalam
Untuk obat²an yang akan memiliki sertifikat dan mendapat pengakuan internasional , sebagian besar sudah melalui uji coba yg melibatkan ratusan/ribuan relawan (dibayar oleh perusahaan obat) untuk jangka waktu yg ditetapkan.
Walaupun begitu, tingkat reaksi/pengaruh suatu formula tidak selalu sama pada setiap individu. Pada akhirnya, angka statistik menjadi penentu klaim "keberhasilan" suatu formula dalam mencapai efek yg diharapkan.
🙏👌😊
Gdankeneksperiment(eksperimen berbasis pikiran) yang dilakukan Einstein saat itu bener2 bikin sekelompok saintis elitist skeptis dan cenderung meremehkan. Ini keren banget asli plot nya => jaman pra Einstein itu metodologi ilmiah wajib banget diikutin dan menghasilkan invensi2 baru dalam bidang sains => terus sains mulai rada mandek dan ternyata muncul metode imajinasinya einstein atau gdankenexperiment tadi itu yang kembali bisa buat kemajuan eksponensial dalam sains => Terus terakhir sampai era skrg fisika masuk ranahnya kuantum dimana bahkan imajinasi kita pun gak mampu nyentuh dimensi kuantum karena terlalu liar dan kontra intuitif(ex: 2 partikel bisa ada di 2 tempat bersamaan, alam semesta dan realita selalu membelah jadi tak hingga kemungkinan, dst). Selalu menarik kalo bayangin metode apalagi kedepannya yang bakal bisa ngerevolusi sains lagi.
Coba tanya sama ahli fisika gravitasi dan apalah namanya, ada g sesuatu yg d sebut graviton itu ?
@@SastraTawa secara matematis ada, dan karena itu hipotesis yang bakal tetap jadi hipotesis sebelum dibuktikan dedngan eksperimen ya sulit buat fisikawan manapun "saat ini" bilang graviton ada atau gak ada. Macem ini deh, tau Neptunus? nah itu lebih dulu kebukti secara matematis daripada lewat observasi(teleskop, dsb). Quotesnya siapa ya itu ada yang bilang kan fisika teoretis tuh selalu selangkah-dua langkah di depan engineering, alhasil pembuktiannya keseringan telat atau mungkin bisa jadi gak akan pernah dibuktikan lewat eksperimen.
@@jellyfishi_ tau MWI(many worlds interpretation) theory nya deWitt gak mas? Kadang disebut Everett interpretation. Yaa german bukan native saya, thanks koreksinya, yg penting poinnya dapet kan.
Ilmu pengetahuan akan trus berkembang karna itu emg tugas ilmuan,beda dgn orang Indonesia yg minim ilmuan, profesor aja cm gelar aplg sarjana nya
Orang indo cm banyak org pintar..pintar ngomong doang, semua jago kritik aplg yg anti pemerintah, pdhal orang pemerintah skrg jg dlnya tukang kritik, kecuali orang2 Golkar yg GK pernah di luar pemerintahan jarang kritik pemerintah kecuali JK
ada yg kritik org suka buang sampah sembarangan, tindakan Nya g ada jg cm kritik doang, kritik ini itu seolah paling benar paling pintar,cm pintarnya kritik doang g ada tindakan nyata jg..
Topik yang menarik. Tapi argumen "makin dekat dengan akhir dari sains" perlu bukti lebih lanjut, sebab penerapan "metode ilmiah" sebetulnya berevolusi dan berkembang sesuai kemajuan jaman, tidak melulu sama dari masa ke masa.
Setuju Pak Guru. Pasar menjadi salah satu faktor yang membuat sains jadi rusak. Pasar sering memanfaatkan pluralisme metodologis (tapi minus bukti dan paradigma program riset), untuk dijadikan sebagai pembenaran bagi penjualan produk-produk setengah matang yang sering merugikan masyarakat. Saya juga setuju kalau sains memiiliki akhir: (1) karena kepunahan manusia akibat bencana alam atau perang, (2) kemunculan rezim AI yang akan menggantikan manusia seperti di film Terminator, (3) keterbatasan alat dan teknologi penelitian maupun metodologi, atau (4) ditemukannya teori-teori fundamental seperti Teori Segalanya Stephen Hawking (kalau memang benar).
Sains bikin nuklir, nuklir bikin punah manusia, balik lagi kayak dulu😅😅
Kalo merugikan masyarakat, masyarakat yang mana dulu, atau mungkin masyarakat nya yg belum bisa memilih ?
Iya dong, masalah nya mungkin ada dimasyarakat nya karena ada nya kesenjangan intelektual.
@@dwyprabowo3359 Betul. Pasar hanya salah satu faktor saja. Selain pasar, kesenjangan pengetahuan pada sebagian masyarakat awam juga menjadi salah satu faktor yang lain. Di sini muncul semacam lingkaran setan. Persaingan pasar yang sudah tidak sehat mendorong penyebaran produk atau jasa yang masih belum matang untuk dikonsumsi masyarakat. Adapun masyarakat yang kurang tahu-menahu lalu menggunakan produk atau jasa itu. dan mereka menyukainya, sehingga terbentuklah permintaaan. Pasar yang melihat adanya permintaan kemudian menyuplai kembali produk atau jasa setengah matang mereka kepada masyarakat.
@@dwyprabowo3359 Di sinilah peran penting komunitas ilmiah untuk menjaga integritasnya sebagai pencari kebenaran dengan menjaga jarak dari pasar. Para ilmuwan jangan mau dimanfaatkan pasar untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang masih belum matang. Selain itu, komunitas ilmiah mesti bekerja sama dengan komunitas pendidikan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat guna melindungi mereka dari eksploitasi pasar.
Alhamdulillah, menambah wawasan
Saya coba menulis poin poin nya
Keterbatasan dalam hal pengukuran
Empirisme kalah jauh dengan imajinasi
Berkhayal dahulu baru diuji belakangan
"Yang Dipercaya"..., "diduga..." "Diyakini..."
Sains dan fisika dinmulai dari DUGAAN
TEORI TIDAK akan berubah menjadi HUKUM
teori adalah penjelas bagi huhum
Semua hipotesis, hukum TEORI FISIKA
SEKARANG kebanyakan adalah KLAIM ILMIAH DENGAN TANPA ATAU SANGAT SEDIKIT PEMBUKTIAN
PASAR (INDUSTRI SENI) MERUSAK SAINS
Produk yang sekarang ini bukan sains yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan kita tapi sesuai dengan NAFSU
dan dikeluarkan tanpa uji empiris sama sekali
Masyarakat dijadikan kelinci percobaan
Sains kita berhenti di titik ini
Ini adalah puncak pencapaian pengetahuan kita
Setelah itu ada kemungkinan kita akan turun lagi
Karena ILMU PENGETAHUAN digunakan untuk memenuhi kebutuhan SEKSUAL, HASRAT, NAFSU DAN EMOSI
Saya setuju logika Anda.Teori sains, apa pun namanya, misal teori empiris, biasanya didahului oleh imajinasi. Persis filusuf, pajangan, bahkan para penulis, kebanyakan kerangka pemikirannya dilandasi imajinasi. Nah, imajinasi itu kemudian mengkristal menjadi asumsi (dlm bentuk hipotesis dan preposisi) lalu hipotesis iuran diuji, dibuktikan secara konkret melalui uji empiris. Wsslm.
Tolong bedakan. Mana sains, mana produk dan mana teknologi.
Karena produksi dan teknologi hanyalah produk turunan dari sains.
@@jellyfishi_tolong jelaskan lebih dulu kenapa bertanya ?.
Metode sains terutama fisika itu indah dan elegan. Jika belum ada jawabannya maka dgn tegas akan berkata "kita tidak tau". Jika teori/hukumnya terbukti salah, maka scr konsensus diakui salah.
Berbeda dgn ilmu lain, terutama ilmu yg tidak berdasar metode ilmiah; ngaku paling bener tapi tidak pernah bisa membuktikan
@@jellyfishi_ utk meruntuhkan sebuah teori fisika diperlukan sebuah riset baru yg bisa membuktikan bahwa teori tersebut salah. Tidak ada kaitannya dgn siapa yg membayar/berkuasa.. Mau dibayar sebesar apapun oleh yg berkuasa jika teori fisika terbukti benar, maka ia akan tetap benar. Sebalik jika teori fisika salah maka tidak dibayarpun pasti terbukti salah dgn sendirinya..
Ini seperti pesan tersembunyi howard kepada tony stark, bahwa teknologi arc reaktor yang di konsepkan howard di masanya belum mampu untuk menciptakan arc reactor... Tapi howard sudah membuat konsep ark reactor jauh sblum tony jadi ironman🎉🎉🎉🎉😂😂😂
Sedikit masukan dari saya, teori relativitas dan black holes itu memang belum bisa di buktikan secara empiris pada masa itu tetapi bisa dibuktikan secara matematika, sehingga penilaian hasil nya benar dan logis itu masih bisa di hitung penemuan walau tidak secara empiris ya…… masih di akui bila matematika nya benar
Pak Guru, topik ini sangat menarik menurut saya. Saya berandai-andai apakah gaya maupun sikap ilmuwan saat ini juga dipengaruhi oleh perdebatan yang terjadi antara para realist dan instrumentalis di tahun 90an? saya sangat senang jika bapak bersedia membahasnya 😄
Sama seperti intermittent fasting, puasa berselang masih berupa penelitian dan hipotesa, tapi beritanya sudah di sebarluaskan. Walaupun jujur saja saya sendiri merasakan lebih sehat semenjak mempraktekan puasa berselang dengan jendela makan 4 jam sehari.
Gimana caranya bisa meraih jendela makan 4 jam sehari 😢
menurut perspektif saya pak guru,kita bukan di manjakan oleh sains inilah yang namanya perkrmbangan jaman,masak kita mau kembali ke jaman pemburu pengungpul dan juga menurut hipotesis saya sains tidak akan berhenti di sini,kelak di masa depan perkembangan jaman manusia akan punah juga akan di gantikan oleh kecerdasan buatan (AI),memori kita dan kesadaran kita akan di masukan ke dalam yang ilmuwan masih kembangkan yaitu (NEURALINK) yang di trensfer ke robot/ai dan di simpan di cloud ,sehingga kecerdasan dan pengalaman pak guru dan baraya akan saling tertular.
dan eksistensi manusia masih ada tapi kita sebagai makluk primata akan punah,kalau itu terwujud manusia hidup hanya membutuhkan beberapa watt saja,sehingga kita bisa melampaui kecepatan cahaya.
KOREKSI BILA TIDAK TEPAT PAK GURU
Neuralink itu implantable brain computer interface, tujuannya sebagai interface dan sensor untuk membaca gelombang otak. Jadi bukan kesadaran kita dimasukkan ke neuralink, tapi kesadaran kita direpresentasikan menjadi sebuah data lewat neuralink, baru kemudian disimpan di cloud.
sains sekarang menurut gua udah kayak tukang tambal ban
Kalau begitu apakah nanti manusia bisa diinstal dengan sistem operasi seperti Windows, Linux, MacOS, Android, atau IOS??
Setuju. Science jamanow; trial & error dulu, baru improvement. Asumsi saya, tren digital jamanow relating ke behavioural psychology > feels before real. Ambil peluang ini yg ngeboost profit market kapitalis.
Pak guru saya mau bertanya tentang hal yg cukup jarang disadari oleh kita mengapa orang Indonesia menggunakan kata² dahulukan adab daripada ilmu sebagai tameng untuk menutupi kekurangan ilmunya saya tau bahwa adab memang lebih dulu daripada ilmu tapi kenapa orang Indonesia malah menjadikan ini sebagai tameng seolah² ilmu dan adab harus dipilih salah satu bukankah jadi orang beradab dan berilmu itu lebih baik??? Saya merasa kata² itu dijadikan sebagai tameng pembenaran
Saya mau kritik beberapa aspek di video ini. Di sini pak Gugem bahas soal metodologi sains tapi banyak contoh yang dipakai malah aspek teknologi. Sains dan teknologi/engineering meskipun berhubungan itu punya prinsip yang berbeda. Sains fungsinya memang untuk mengetahui realitas dunia ini. Tapi terapan sains (teknologi/medis/dll) memang fungsi nya untuk mempermudah dan melayani kehidupan manusia. Bagaimana cara mengetahui apa yang diinginkan manusia ya salah satunya ya pakai prinsip pasar. Metodologi sains tidak sepenuhnya dipakai ketika membuat produk-produk teknologi. Jadi tesla way atau toyota way ya sah-sah aja. Jadi gak cocok kalau contoh yang dipakai pada video ini adalah social media macam Facebook, RUclips, dll. Produk teknologi gak bisa disalahin mau pakai empirisme atau tidak, mau dites sebelum launch atau tes di-market.
Selain itu yang dibahas disini adalah dampak etis dari suatu produk sains, itu juga bukan topik bahasan metodologi sains. Sains cuma peduli apakah pembuktian hipotesisnya benar atau tidak, works atau tidak works, efektif atau tidak efektif, pengetahuannya dipakai jadi bom atau pembangkit listrik tenaga nuklir ya bukan bahasan sains lagi. Meskipun begitu, aspek etika dalam engineering itu memang masih masuk karena ada aspek wellbeing dari umat manusia. Kalau mau bahas ke aspek etika harusnya ya bahas kesana bukan metodologi.
Untuk fase-fase awal video ini kurang lebih udah lumayan tepat, memang beberapa bidang sains seperti fisika teoritis makin menjauh dari empirisme, misal multiverse dan string theory yang tidak bisa dibuktikan secara empiris. Dan ini yang jadi bahan kritik fisikawan/youtuber Sabine Hossenfelder. Memang ada aspek pasar pada bagian ini. Selain itu untuk masalah baru hipotesis udah digembor-gemborkan itu bukan masalah metodologi sains, tapi masalah dari komunikasi dan jurnalisme sains, disini memang ada aspek pasar untuk ngejar pemberitaan sensasional.
Tq info
Menurutku sains emang digunakan untu kemaslahatan umat bukan cuma untuk pengetahuan
@@febyfirmansyah berkontribusi ke kemaslahatan umatnya dari aspek pengetahuan. Aspek lain tugas yang lain (rekayasa, medis, hukum, budaya)
klik-bait juga biar video nya bisa jadi pembenaran reliji... lumayan buat membungkam kalau kalah debat sains vs agama
Lah yg mendanai saintis itu siapa bro?
Kalau negara yg mendanai pasti jadi santai seperti BRIN nya indonesia 😂
Kalau industri yg mendanai pasti sangat cepat pencapaian sains dan teknologi
Gravitasi itu reaksi dari menyempitnya ruang waktu. Ini seperti gaya aksi san reaksi, kalau anda mendorong benda ,benda itu akan mendorong balik. Masa mendorong ruang waktu, lalu ruang waktu mendorong balik, makanya benda benda sekitaran ruang waktu yang berbelok akan terpengaruh terdorong ke lawan arah alias jatuh,
sebenarnya bukan bumi yang menarik kita tapi ruang waktu yang medorong kita kebawah..
Wow India🇮🇳🇮🇳🇮🇳🇮🇳🇮🇳baru saja mendaratkan Rover di kutub selatan bulan 😱😱😱
Ga usa jauh jauh ke tesla pak guru, rangka honda esaf sekarang dibuat bahan percobaan ke para konsumennya honda, tampa penelitian jauhh sebelum produksi masal
Btw hasil karya tulis Guru Gembul jangan lupa didaftarkan HKI (Hak Karya Intelektual) walaupun tidak dipublikasikan, takutnya malah diplagiasi/dicuri hasil karya tulis Guru Gembul untuk dimonetisasi (royalti), nnti ujung2nya misuh2 😭🙏
gw malah pengen baca bukunya bjir 😂
13:05
Terus disini ada faktor lain, jadi gini. Alasan kenapa kita harus baca textbook sebelum jurnal dalam bidang apapun itu karena isi textbook umumnya hal yang sudah stabil dan terbukti. Nah pada jurnal ilmiah, formatnya laporkan apapun temuannya. Nah, untuk bidang saya sendiri kesehatan, banyak banget jurnal yang sebenarnya salah tipe 1 dan 2, tapi tetap harus dipublikasikan karena itu esensi penelitian. Itu kenapa ada critical appraisal, cara menentukan jurnal mana yang layak digunakan.
Masalahnya banyak masyarakat awal yang asal comot jurnal. Akhirnya sesuatu yang sebenarnya salah dijadikan dahlil. Dan hoax pun bertebaran.
Jurnal juga bisa d beli kan ka kyk keluarga rockefeller dia yg bikin obat herbal.d ganti kimia dari minyak bumi, skrng jadi bnyk yg gamau herbal. Bnyk kesehatan2 skrng kyk nakut2in bahaya kolestrol, jeroan bikin kolestrol, intinya kesehatan modern rockefeller, sakit itu karna kuman, pdhl d tubuh kita juga banyak kuman. Kelemahan sains itu apa2 harus julnal padhl jurnal bisa d beli
@@detiasuryani dibeli gimana bro? Ingat, kebanyakan teori konspirasi itu banyak dibumbui supaya laku.
@@detiasuryani nah soal kuman ini, ada yang infeksius dan tidak. Yang menimbulkan masalah ada yang hanya pada manusia dan ada yang cuma pada hewan lain. Intinya sebenarnya semua udah dijelaskan di biologi SMA, mereka para penganut teori konspirasi biasanya akan mencegah komunitasnya belajar atau membaca selain broadcast/blog/video atau media lain diluar media mereka supaya pemikirannya terkunci dan ngak bisa keluar dari komunitas itu bro
@@detiasuryani jadi soal kolesterol itu begini, zaman dulu beda sama zaman sekarang, dulu orang yang lemah fisiknya akan benar-benar "terseleksi" karena fasilitas kesehatan, perperangan, keamanan, dan banyak faktor yang belum sebaik sekarang. Singkatnya karena belum ada vaksinasi, imunisasi, penggunaan antibiotika, dst penyakit infeksi jadi sangat fatal dan biasanya akan meninggal, contohnya cacar air yang sempat jadi pandemi dulu. Nah belum lagi teknologi sterilisasi dan ilmu gizi yang belum maksimal sehingga angka kematian ibu dan anak yang tinggi.
Nah Zaman sekarang vaksinasi udah lazim, gunanya agar penduduk bisa siap jika ada wabah menyebar. Contoh yang saya sering ketemu di masyarakat itu cacar air, banyak yang belum vaksinasi karena tertipu oleh hoax dan misinformasi dari orang-orang yang salah paham. Nah, justru para pembuat hoax soal vaksinasi sebenarnya ingin mengurangi populasi dengan mencegah penduduk untuk vaksinasi dan kembali rentan seperti zaman dulu. Jadi tolong tinjau kembali apa yang kita baca di internet. Banyak yang mencatut nama tokoh, ahli atau orang-orang yang berpengaruh agar pendapatnya diterima, padahal saat ditanya dan dicek ulang, tokoh tersebut tidak pernah menyebutkan demikian.
@@Rkap_Oz bukan bukan gtu soal kolestrol. Mlhn kolestrol ga buruk tapi d butuhin sm tubuh. Jurnal itu ada yg d revisi bang. Cari tau aja dokter eric berg
12:00
Apa yang pak guru maksud post market Research?
Jadi gini pak. Sebenarnya produk finalnya sudah jadi. Tapi biaya riset kepalang besar. Akhirnya produk2 dibagi kepada tahapan2 yang sudah diperhitungkan dapat mengembalikan biaya riset secara bertahap. Jadi misalnya zaman sekarang itu ponsel lipat atau zaman dulu seperti layar sentuh. Versi awal2nya bisa kita katakan "kurang banget" sekalipun itu versi flagship-nya. Nah pelan2 dalam beberapa tahun kok malah kita bisa mendapatkan kualitas diatas flagship-nya tadi tapi di pasar menengah bahkan early user. Nah disini pak. Mereka udah menghitung dan membagi tahapan pelepasan ke pasar agar tidak langsung produk final seperti Toyota Way. Ini juga agar pelanggan akan terus "upgrade". Ini kenapa kalau tidak benar-benar butuh teknologi baru. Sebaiknya tunggu sampai lebih stabil dan harganya lebih masuk akal. Hehe
Mari berdiskusi 🙏
Ada yang bertentangan di video ini. Pada contoh yang diambil ketika Einstein menerbitkan teori relativitasnya dan baru belakangan muncul bukti empirisnya, maka hal itu bukan permintaan pasar. Melainkan pasar yang dididik untuk menerima hal baru. Apa yang dilakukan Toyota dengan Toyota Way itu mencari apa yang diinginkan pasar, sedangkan Tesla Way adalah pasar dididik untuk membutuhkan apa yang belum terbayangkan oleh pasar---terlepas dididikan itu benar atau salah dan malahan pasar dijadikan riset sebagai pembuktiannya.
Dari langkah yang menjadikan pasar sebagai riset langsung tanpa ada studi mendalam sebelumnya, justru ini merupakan indikasi bahwa pasarlah yang justru dididik untuk membutuhkan apa yang tidak terpikiran oleh pasar sebelumnya.
Hal semacam ini (pemasaran produk) sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala, akan tetapi menjadi populer karena kesuksesan Apple yang berulangkali sukses menjual produk yang tidak pernah terpikirkan oleh pasar sebelumnya.
Saya menduga karena ada sisi manusia untuk tampil beda menjadikan sesuatu yang baru dan nyleneh selalu memiliki tempat khusus untuk diperhatikan (kesan pertama). Yang kemudian hal itu menjadi hook untuk hal-hal berikutnya.
Jika kesan pertama itu datang dari orang yang kritis, maka hal itu akan memicu orang tadi untuk berlanjut ke pembuktian-pembuktian empiris.
Sedangkan jika kesan pertama itu dirasakan oleh orang yang salah, maka akan berlanjut ke pembenaran-pembenaran.
Mereka yang cenderung ke pembenaran-pembenaran inilah yang kemudian menjadikan hoaks menjadi laris manis.
Mungkin banyak yang komen "bukan seperti ini bukan seperti itu". Tapi secara garis besar video ini lebih kearah pembahasan "pengaruh pasar" sih dan memang faktanya pengaruh pasar seperti itu. Narasi panjang tentang pengujian empiris itu adalah gambarannya kalo emang ada yang meleset sedikit yasudah sampaikan aja "pak ada yang miss nih tentang ini..." Tanpa menyatakan bahwa video ini salah total😅 Sesimple itu😁
Benar sekali buktinya kita tak akan pernah tahu dampak fisik dari diloloskannya sebagai "aman" konsumsi senyawa sintetik seperti msg dan aspartam, belum lagi glifosat sebagai cara perlakuan permukaan bumi yg mungkin telah melahirkan berbagai penyakit tanaman.
Imagin yg dinyanyikan oleh John Lenon jk disimak mrpkn
Penyadaran bhw sesuatu lahir dri inajinasi pikiran yg liar yg bisa digunakan manusia kmdn ditulis sbg hipotesis dan teori dan diikuti oleh pratikum sbg pengujian teori tsb sbg pelengkap sebuah science.
Dmkn semoga smua rahayu.
Tanpa sadar, akal memerintah diri untuk dapat mempermudah suatu hal. Namun akhirnya, iya (akal) berkuasa. Sehingga mengedepankan nafsu sampai tak terbatas...
teknologi diciptakan sebagai :
• PERANGKAT penunjang/pembantu bagi yg mampu mengendalikannya ,atau sbg
• PERANGKAP bagi org yg bisa dikendalikannya
Kmaren sempet rame ada pertanyaan di Quora "kenapa kebanyakan yg di jurusan IT itu kalau gak wibu ya yang islam nya agak kuat gitu?" ada salah satu jawaban dari pak Himawan kalau tidak salah saya kira menarik banget dia bilang : "ya karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern saat ini ya cuma dalam bidang IT aja keimanannya gabakal diuji/goyang. Maksudnya? iya misal biologi sama kedokteran deh itu basic fundamentalnya kan evolusi sedangkan evolusi sama creationist(paham manusia itu diturunkan dari adam dan hawa instan dari surga) sangat berlawanan otomatis imannya keusik atau yaa dia gak akan jadi dokter sepenuhnya(hapalan aja). Terus apa lagi geologi, umur bumi dan alam semesta itu lebih tua dari yang ada di kitab2 suci. Terus kimia, saat mereka belajarin senyawa penyusun tubuh manusia atau atleast kulit kita beda sama senyawa penyusun tanah ntar muncul lagi gejolak wkwk. Gitu aja terus.". Dan ini cukup relate sama cerita guru biologi saya dulu katanya dosen2 IPB Biologi itu katanya banyak yg atheis tapi diem diem wkwk.
Mosok sih? Saya anak biologi ipb lho? Siapa sih?
@@alfancahyadi gatau wkwk saya kan bukan anak biologi IPB, itu kata guru saya dulu waktu SMA wkwk. Tapi poinnya guru saya menurut saya make sense karena ya ambil contoh aja seputar organ vestigial, itu kurang bukti apalagi klo itu emg bukti evolusi wkwk.
Masa sih? Bukan karena sekolah kedokteran itu mahal? Sy kalo ada duit jg pen bat masuk kedokteran
@@adian-nj2ij nah ini saya suka diskusi dialektik seperti ini kalau misal ada perbedaan. Gini mas evolusi itu banyak missing linknya betul, tapi hampir sebagian besarnya tetap gak terbantahkan, macem saya ambil contoh organ vestigial manusia aja deh : usus buntu(bukti waktu masih jadi rumensia), otot palmaris longus di pergelangan tangan(bukti sisa otot primata yg masi demen manjat pohon/arboreal), gigi bungsu(bukti nenek moyang dulu makan makanan yg lebih keras), tulang ekor, otot auricular di telinga, plica semilunaris, dll. Dan karena bukti seabrek ini itu klo diskusi ilmiah di univ mesir ya cendekiawan bahkan ulama2 di mesir khususnya kairo yg saya tau pada mulai percaya evolusi. Bahkan banyak yg ambil titik tengahnya wkwk -- jadi titik tengahnya ya evolusi berjalan normal dari ikan=>amfibi=>reptil=>mamalia=>primata=>manusia purba(ex: homo erectus)=>nah pas homo sapiens itu barulah ruh nya nabi adam dimasukkan kedalam otaknya(ditandai dengan fungsi otaknya yg naik secara masif, dan mulai berkesadaran).
@@adian-nj2ij betul sekali pengetahun bumi basisnya emg masih penelitian insitu jadi umurnya masih bisa berubah. Tapi gak mungkin berubah lebih singkat kaya versi kitab suci(ex: bible itu cuma 6000 tahun lalu, islam klo gasalah 7000 th),yang ada justru lebih lama. Macem dengan adanya satelit JWST yg blom lama ini diluncurkan misalnya itu alhasil pengetahuan astronomi kita ttg umur alam semesta diupdate kan (hampir 2 kali lipat teori yg lama -- dari 13.7 milyar tahun yg lalu ke 26.7 milyar tahun yg lalu), yg selanjutnya ini bakal ngejelasin kenapa sebelumnya banyak fenomena temuan galaksi yg bisa lebih tua dari alam semesta sndiri.
Kalo udah ngomongin pasar susah, Pak Guru. Buat contoh, cerita² di platform² online, yg laku itu tulisan ancur gak cuma secara teknik, tapi juga teknis. Di platform remaja yg laku kebanyakan cerita berbau porno yg laku, semacan fanfic penuh kemesuman. Di platform dewasa, yg laku ya cerita² perselinghan, pelakor, drama rumah tangga ala sinetron ikan melayang. Sebenernya gak ada masalah dengan tema² itu kalo ditulis secara apik, lah ini boro² apik, apalagi sampe merhatiin teknik dll, tanda bacanya aja udah luar biasa berantakan. Tapi, itulah yg laku. Akhirnya, banyak penulis yg terpaksa melupakan ilmu dan idealismenya karena kebutuhan, mau gimana lagi? Belum syarat kontrak dr beberapaa flatform yg bikin sesek nafas. Jadi, ya, begitulah pasar wkwk. Jadi curhat.
Tapi, alhamdulillah, saya masih bertahan sama idealisme pribadi, dan ilmu-ilmu di dunia literasi setiap nulis naskah, termasuk tentang moral dan tanggung jawab dalam sebuah karya tulis. Alhasil, ya beginilah, pembaca dan pembeli novel saya itu² aja.
ini riil. Yg laku itu R18(niche marketnya banyak org cabul disini) masalahnya klo jualan R18 itu dah masuk duid haram
@@rahmanlinux9602bener, jd dahlah. Gpp hasil gak banyak yg penting berkah.
Selamat datang kembali di Guru Gembul Chanel ... 😊
Saya suka intonasi setiap Kang Guru mengucapkan kata 'chanel'.
Khas. 😁
Makanya para pengusaha yg bergerak d usaha yg berat ygembutuhkan tenaga , tolonglah kasih upah Yg layak. Jngan malah jauh dari kata layak. . Bair seimbang
Seru banget nih kalo pembahasan ini di runding kan lagi sama ahli sains atau pengamat gt biar cakupan nya lebih luas lagi.
Karna sedih jg kalo bener ini puncak ilmu pengetahuan di era zaman skrg
6:55
Jadi untuk herbal atau Fitofarmaka ada beberapa tingkatan pak.
1. Jamu, sesuatu ramuan, bagian tanaman atau hewan yang dipercaya paling tidak 2 generasi.
2. Herbal, jamu yang sudah di uji pada uji klinis fase 1 dan 2. Intinya sudah terbukti pada hewan coba
3. Fitofarmaka, herbal yang sudah melewati uji klinis 3 dan 4.
Mungkin disini kita ngak bisa pukul rata uji empiris dan uji evidens dari tiap disiplin ilmu yang walau konsepnya sama tapi detilnya bisa sangat berbeda-beda
Hai Guru Gembul. Kebetulan saya pernah meneliti teori gavitasi juga. Thanks untuk penjelasan singkat tentang teori fisika yg teori banget, jarang banget youtuber yang bahas detil hal ini.
Saya punya beberapa pandangan lain.
Pertama-tama, kita harus bisa membedakan yang mana sains yang dilakukan secara 'murni' sama sains untuk profit.
Kalau sains murni itu prinsipnya harus dapat diuji siapapun dan disalahkan siapapun. Tujuannya untuk menghasilkan pengetahuan baru. Batasannya jelas (misal, konteksnya apa, pada kasus apa, dsb). Lalu detil penelitian dan hasilnya dipublikasikan di jurnal ilmiah yang perlu dilakukan peer review (dicek oleh peneliti lain secara anonim, kalau ada yg aneh ya publikasinya ditolak). Penelitiannya dijabarin sejelas-jelasnya. Sasarannya sebetulnya komunitas peneliti, bukan publik awam, pakai bahasa ilmiah banget. Biar peneliti lain juga bisa menguji hasilnya dan bisa diperoleh hasil yg sama apa engga. Kalau sudah teruji ya seperti Einstein, terkenal dengan sendirinya. Biasanya ini dilakukan akademisi atau peneliti di lembaga riset publik.
Berbeda dengan penelitian untuk profit, biasanya seperti yang Guru Gembul bilang, bergantung pasar. Untuk yg dilakukan oleh perusahaan, tujuannya untuk menghasilkan profit, sehingga produk yg dihasilkan harus bisa menguntungkan. Penelitian untuk privat banyak yang tertutup, gak dipublikasi sehingga caranya gimana gak tau, hasilnya kita gak tau apa, dan bisa jadi cuma mereka yg bisa lakukan karena jadi rahasia perusahaan. Kita cuma dikasih produk akhirnya. Belum tentu tujuannya itu selalu baik, karena orientasinya keuntungan.
Untuk kasus penelitian murni yg 'jauh' dari pasar pun sebetulnya tetap berjalan kok, mirip dengan kasusnya Einstein. Meskipun Einstein merumuskan teori gravitasi dari pemikirannya, teori Einstein kompatibel dengan teori yg udah ada sebelumnya seperti teorinya Newton, Kepler, Galileo, dll yang sudah sangat teruji secara empiris saat itu. Karena pengujian yg 'terpikirkan untuk dilakukan' di jaman sebelum Einstein belum ada yg menunjukkan teori gravitasi perlu diperbarui dari Newton.
Nah, meskipun demikian, sekarang kita udah kembali melihat potensi bahwa teori Einstein harus diperbarui kok. Contohnya itu perkara Dark Matter sama Dark Energy. Dua duanya didapat dari observasi empiris. Jadi mungkin bukan karena penelitian semacam itu gak berjalan di jaman sekarang, cuma karena kurang populer aja. 👌
6:30 BigBang jitu juga DUGAAN (bahasa ribetnya HIPOTESA) gak ada pembuktian empirisnya. ini belum FINAL masih bisa berubah tapi sementara ini dulu yang disepakati bersama.
Teori Relativitas khusus dan teori Relativitas umum yang dikembangkan oleh Albert Einstein tetap dalam status "teori" bukan "hukum" dalam ilmu fisika, karena karakteristik dasar dari teori-teori ini berbeda dari hukum-hukum fisika seperti Hukum Gravitasi Newton atau Hukum Termodinamika.
beberapa alasan mengapa Teori Relativitas tidak menjadi "hukum" dalam arti tradisional:
Kompleksitas: Teori Relativitas adalah teori yang sangat kompleks dan melibatkan konsep-konsep seperti relativitas waktu dan ruang, gravitasi sebagai lengkungan ruang-waktu, dan efek relativitas gerak yang hanya terjadi pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Konsep-konsep ini lebih kompleks dibandingkan dengan hukum sederhana seperti Hukum Gravitasi Newton.
Skala yang Luas: Teori Relativitas berlaku di berbagai skala, dari partikel subatomik hingga galaksi dan alam semesta sebagai keseluruhan. Ini membuatnya sulit untuk diungkapkan dalam bentuk matematis yang sederhana seperti hukum fisika konvensional.
Validasi Eksperimental: Teori Relativitas telah diuji dan diverifikasi dalam berbagai eksperimen, dan hasil-hasil tersebut telah sesuai dengan teori ini dengan sangat baik. Namun, karena teori ini menghasilkan prediksi yang sangat tepat dan telah diuji secara berulang dengan data eksperimental, ia tetap berlaku sebagai teori yang valid.
Potensi Modifikasi: Selama bertahun-tahun, ilmuwan telah mencoba mengintegrasikan Teori Relativitas dengan fisika kuantum, yang merupakan tantangan besar. Jika ada modifikasi yang ditemukan untuk teori ini dalam konteks fisika kuantum, maka akan ada perubahan pada teori ini. Hukum-hukum fisika tradisional cenderung bersifat lebih umum dan tidak memiliki fleksibilitas serupa.
Nama dan Tradisi: Dalam ilmu fisika, "hukum" sering merujuk pada pernyataan sederhana yang menggambarkan hubungan matematis yang konsisten, sementara "teori" mengacu pada kerangka kerja yang lebih kompleks. Ini adalah konvensi dalam dunia ilmu pengetahuan fisika.
Izin mengkoreksi pak guru
Teori multiverse sebenarnya sudah melalui uji empirik tapi dalam ukuran kuantum dan emang multiverse ini masuk ke ranah fisika kuantum.
Jadi gk bisa di gabungkan dengan bidang ilmu lainnya karena dalam fisika quantum hukum hukum yang sudah kita ketahui tidak berlaku
Nah Marvel buat film berdasarkan multiverse sebenarnya hanya mengenalkan multiverse itu ke masyarakat umum dan di bawa ke realita supaya epik dan tidak membosankan
Kucing Schrodinger
Teleportasi Foton juga
Gak perlu minta izin bro,sangat sering gugem mengatakan lebih senang org yg mengkritisinya dibanding cuma manggut2 aja.
Jangan-jangan hukum di negeri Konoha dibuat berdasarkan sains modern. Dibuat dulu laah nanti kalo ada yg komplain kita revisi🤭
Saya kurang setuju dengan statement pak Guru yang bilang bahwa kita sudah mencapai puncak penemuan sains. Saya cukup optimis bahwa nantinya manusia bisa melakukan pengukuran2 skala kuanta dengan bantuan AI atau komputer kuantum misalnya. Tentunya, dengan ditemukannya penemuan fundamental baru, maka peradaban manusia akan terus berubah dan berkembang, bukannya menurun. Munculnya metode ilmiah baru yang kita tidak bisa bayangkan sebelumnya juga mungkin saja bisa tercipta, sehingga memungkinkan adanya penemuan saintifik yang benar2 baru dan tak terbayangkan sebelumnya.
---
Kemudian, mengenai statement pak guru tentang penemuan sains modern yang dirangsang oleh hasrat manusia, sedari dulu memang penemuan sains itu dirangsang oleh ego dan survival instinct manusia -- misalnya perang, saingan bisnis, hingga hasrat2 yang pak guru sebutkan di video. Jadi menurut saya sih tidak berbeda behavior manusia zaman sekarang vs zaman dulu dalam melakukan penelitian saintifik.
Hanya saja zaman sekarang memang dirasa lebih efektif menggunakan metodologi yang "lempar dulu, revisi kemudian" dibanding "teliti matang2 sebelum launch", mengingat persaingan pasar modern yang semakin ketat dan cepat ((dulu mungkin pemainnya masih relatif sedikit sehingga masih memungkinkan melakukan toyota way))
---
Intinya, saya berada sisi yang lebih optimis terhadap perkembangan sains dan peradaban manusia, berbeda dengan pak guru yang mungkin terkesan agak konservatif di video ini 😅,, mohon koreksi jika saya keliru. Terima kasih!
semoga baraya
Sains di zaman modern bukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Tapi hanya utk memuaskan hasrat dan keinginan manusia, serta untuk mempermudah kegiatan2 nya dan menjauhkannya dari hal2 yg berat. Sehingga manusia di zaman sekarang termanjakan dan sulit menggunakan daya pikirnya.
bukannya tujuan dari teknologi dari awal itu emang buat mempermudah hidup manusia dan memecahkan/menyelesaikan suatu masalah? nafsu dan hasrat itu memang sudah bagian dari kehidupan manusia yang tidak bisa dihindarkan
Emang kalau tercipta dan memuaskan manusia ga bisa di kembangin gitu ? Nge glitch di satu titik?
Semoga guru sehat selalu dan panjang umur supaya bisa tetap berkuntribusi dalam perubahan pendidikan indonesia .
Jujur, saya agak khawatir dengan perkembangan AI art.
Di luar sana sdh ada orng yg percaya bahwa AI art itu "orisinil" dan memakai AI tersebut buat bikin "karya" mereka sendiri. Klo gini terus, bisa2 nanti bkl muncul company yg buat apps AI art karna ada demand dari orng2 yg pengen jd "ilustrator" tersebut dan ilustrator yg asli malah kerja di company yg menyediakan layanan aplikasi AI art.
ada skenario lain dimana akan terpisah mereka penikmat seni AI dan seni artisan yg d buat langsung sma manusia, plus AI itu tidak bisa menggambar tanpa sample atau data set yg di inputkan ke machine learningya coba saja simulasikan apa yg akan terjadi, menurut saya ini hanyalah pembukaan pasar baru karena dulu orang melukis pakai kuas, kemaren orang melukis pakai komputer, kedepan orang melukis pakai AI tetep akan ada psarnya plus jadi barang antik
Ga semudah itu bambang, ya gampangnya tinggal cari kerjaan lain, saya aaja malah buka usaha sekarang.
Itulah ada benarnya mentor bisnis saya pernah berkata kalau mau buka usaha/bisnis buka saja.jangan banyak mikir.jangan semuanya nunggu sempurna segalanya di siapkan.nanti pasar yg menentukan mau nya apa.kemudian kita perbaiki.dan pada akhirnya bisnis di mulai dr modal kecil lambat laun akan jd besar.
Pengalaman
Mitos adalah bagian dari kehidupan kita. Terkadang mitos itu bernama teori. Dan seringkali pembuktian atau data empiris juga disimpulkan dg kalimat hipotesa. Yang itu juga bagian praduga.
Einstein bilang bahwa perang dunia ke 4 akan menggunakan kayu dan batu, tapi bahasa inggrisnya "stick and stone". Apakah mungkin yang dimaksud stick itu stick ps atau konsol atau pengendali dan stone itu material, jika terkena panas akan menjadi besi atau bebatuan nikel pembuat baterai. Nah ini kalo ditulisnya ama ilmuan pasti rame dan disukai pasar, karena mengandung teori konspirasi, tapi karena saya yang nulis ya jadinya biasa aja😁
jadi teringat sama produk crypto jaman now, produk belum mateng dah dilempar kepasar, hari pertama launching prouknya macet , jutaan orang nangis wkwkwkw
sama juga bikin pondok pesantren....bikin aja gak usah direncanaiin....langsung aja....kalau ada yg kurang disempurnakan belakangan...kan nanti Allah membantu
Berarti sah sah saja klo kita berhipotesis/ber imajinasi,siapa tau itu terbukti benar dimasa yg akan datang atau jadi produk yg laku dipasaran 😅
grafitasi atau tarikan atau maknet muncul karena benda tersebut bergerak, dalam hal ini bumi atau benda yg lain bergerak berputar...sehingga menimbulkan gaya saling tarik....
Pak GG, menurut saya ketika kecurangan dan keserakahan terjadi dalam sistem perekonomian maka akan timbul kekacauan. Malas berpikir panjang, berlomba2 uji coba produk/jasa lalu dilempar ke pasar yang tidak mendatangkan kemashlahatan karena semata ingin mendapatkan cuan terjadi hari ini. Cuan yang terkumpul pada sekelompok orang tidak membuat ekonomi bergerak, akibatnya muncul kekacauan dan kerusakan di muka bumi.. benar kata Pak Guru, bisa-bisa peradaban menuju titik balik.. naudzu billahi min dzalik
Empirisme itu adalah hasil dari perumusan masalah sains itu sendiri..
justru karena sdh merasakan langsung efeknya barulah manusia itu sadar dan percaya bahwa selama ini hipotesis / asumsi / imajinasi itu benar adanya dan bisa ditulis di buku2 panduan ilmu eksakta guna menjadi pelajaran di masa depan.
Jadi perkara ini bukan soal permintaan pasar atau bukan, karena faktanya sebuah ilmu juga akan tetap diuji kepada hewan dan manusia..
Sudah berapa banyak hewan2 yg disiksa, manusia yg dibunuh secara kejam hanya untuk membuktikan kinerja sebuah obat atau alat di bidang sains dan teknologi ??
Jadi empirisme itu adalah hasilnya dan otomatis sudah bagian dari metodologi ilmiah terhadap suatu permasalahan
Sebelum menulis, haru banyak baca dulu nggeh pak 😊
Dulu dipesantren saya suka nulis, seringnya novel pendek (bukan cerpen), tiap judul selesai 2 - 3 bulan. Ya begitu, untuk kalangan pribadi saja, bahkan buku sya sudah muter² asrama krna bnyak yg baca. Tapi skrng internet berkembang, lebih bnyak lihat video daripada membaca, dan akhirnya tumpul.
Saran dong pak guru, bagaiman cara menyeimbangkan membaca dan kesibukan lain pada dewasa ini?? Sudah berkeluarga, dirumah ada toko/usaha, mikir utang, main game, dan kesibukan template lainnya.. ❤
Sains yang dibalut dalam sebuah film menurutku cara paling menyenangkan untuk mempelajari sains dan mengenalkan sains.
Sains punah gpp, banyak loh kolot yang hidup tanpa teknologi dan mereka masih baik2 aja. ada juga yang hidup dengan teknologi tapi hidupnya banyak masalah.
Waktu kita membuat penelitian memang dibuat dulu teori dan asumsinya, baru kemudian dibuktikan dg penelitan yg membuktikan kebenaran teori itu
Udah skrg simulasi dari super komputer pak gembul,.sehingga menghemat waktu atas try and error'. Jd produk2 yg dihasilkan hampir mendekati kesempurnaan.
Sesuatu apa adanya itu mustahil bisa dijelaskan seapa adanya oleh akal, sains atau metode apapun...yg ada hanya tesis, anti tesis dan sintesis. Atau kesepakatan inter subjektif.
Sy 13 tahun sbg engineering metal, selalu kosnsisten terhadap disiplin keilmuan mengejar makin berkualitasnya produk
Namun dlm maspro itu diluar kendali kami sbg laborat. Terjadi costdown....tau g artinya? Tau g
Saya berteori dengan pikiran saya Bahwasanya pikiran seseorang bisa kita kendalikan tanpa alat apapun ,,, karena otak manusia memiliki gelombang
Puncak ilmu pengetahuan adalah memahami Sang Maha Pencipta..
Einstein pun pada akhir nya bingung dgn diri nya sendiri
Tapi sang maha pencipta tidak ingin dipahami, itulah mengapa sang pencipta di semua agama adalah ghaib dan tersembunyi
@@lerenggunung753 loh tuhan saya di kitab suci malah menantang manusia untuk berfikir dan memahami kekuasaannya alih-alih sekedar memuaskan nafsu khayali manusia mengetahui wujud sang pencipta
Kalau anda percaya (puncak ilmu dan pencipta) demikian tidak masalah. Tapi apa hak anda klaim ambigu tentang orang lain😂
@@lerenggunung753 Mengenal Sang Pencipta melalui sains dan ciptaanNya, tdk perlu berhayal tentang rupa wajahNya. Kita pun di jaman now tdk mengenal wajah dr Nabi2 dan Rasul pembawa wahyu, tp kita dapat meniru sunahnya.
Maha pencipta dengan berbagai dongeng-dongeng kleniknya 😂😂😂
SBG BISNISMEN SY JG MELAKUKAN HAL YG SAMA, fokus membuat n jualan y untuk memenuhi permintaan n memuaskan PASAR.
Mengenai Dampak /Akibat itu BUKAN urusan sy itu urusan Pemerintah n Konsumen.
Mangknya klo gmw Sesat y jangan percya referensi siapapun y d Sokong oleh Kapitalis n Elit Politik meski dia Ilmuwan, Guru, Tokoh Agama skalipun...
Produsen, penyedia layanan.
Juga melihat potensi pasar, apa yang paling dicari,itu akan dibuat.
8:30
Maaf sepertinya pak guru sedikit keliru disini.
Prasangka: sesuatu hal yang disimpulkan yang bisa saja belum memiliki dasar yang kuat atas penetapannya
Hipotesis: suatu kesimpulan awal yang didapat lewat pengumpulan bukti atau uji awal yang kuat menurut 1 atau lebih disiplin ilmu yang berkaitan
Teori: hipotesis yang sudah teruji
Hukum: sesuatu yang disepakati atau telah ditetapkan berdasarkan
Hipotesis, Postulat, prasangka, teori, dst yang tersedia
Guru gembul tolong bahas sejarah kesehatan, konspirasi kesehatan di dunia dong
Kalau penelitian soal alam semesta dan alien gimana guru gembul ?
Itu termasuk untuk memuaskan hasrat manusia kah ?
Soalnya itukan bukan permintaan pasar.
@gurugembul tolong bahas kenapa ilmuan ilmuan islam ratusan tahun lalu bisa terlupakan jasanya.
Ternyata ini alasanya ya kenapa produk 2 dijaman sekarang lebih cepat rusak dan bermasalah daripada produk 2 yang dikeluarkan di jaman dulu .
Karena crowdfunding lebih penting, murah dan mudah untuk didapatkan kalau mau melanjutkan penemuan-penemuan besar. Maka terlahir lah "Pasar Uang" Pada awal masa penjelajahan orang-orang barat, VOC yang pertama menemukan pasar uang yang didanai masyarakat biasa, Spanyol dan Portugis diberi bantuan oleh Raja mereka yang artinya setiap tanah yang ditemukan harus atas nama kerajaan.
Kemudian muncul lah puncak "Perang Dunia" Yang mempercepat teknologi manusia, dari awalnya tidak bisa terbang dalam waktu 100 tahun bisa sampai ke bulan. Dari awalnya komunikasi menggunakan burung dalam beberapa dekade sudah bisa melalui radio dan dalam seratus tahun sudah muncul internet itu semua didorong oleh Pasar uang dan perang Dingin.
Kesimpulan puncak teknologi manusia didasarkan oleh hawa nafsu yaitu (Uang dan Perang) ketika manusia sudah mentok mencapai puncak teknologi kemungkinan Kita semua musnah karena senjata yang kita bikin sendiri seperti Artificial intelligence
Yang paling enak adalah membicarakan ilmu goib karena orang bisa bicara se ngawurnya tanpa ada pembuktian secara ilmiah..bahkan orang yang Tidak sekolahpun akan berasa superior bila berbica ilmu itu.
Penting ?
Seperti layaknya ilmu 'cokro manggilingan', saya juga agak skeptic klo nanti manusia futuristik bisa menciptakan negri utopia.
Setuju di argument terakhir guru gembul
Manusia yang akan mundur bukan sains nya, mereka hanya menggunakan teknologi sains seandainya manusia menerapkan berpikir sains pasti peradaban akan terus maju dan sains terus berkembang
Pak guru bahas honda keropos dong!!!
Jadi inget pelajaran kimia wKtu sma dulu aq bisa jawab pertanyaan ujian nya karna baca buku
Padahal aq sebenarnya ngg ngerti tentang molekul2 itu apa 😢
Kemarin2 udh list channel ytub yg pak GG suka tonton, next mohon bikin video list buku2 yg suka di baca ya pa
Up
Dan sekarang dijejali kepada startup, inventor baru dengan teori 'keren' bernama Lean System. Semua pengusaha muda pasti tau ini, dan bukankah anda semua mengejar satu kata efisiensi sehingga dapat memenangkan kompetisi? Menang kompetisi, bahasa rumitnya adalah memenagkan nafsu (yg dibahas GG skrg). Siapa duluan dia menang, siapa yang berhasil viral duluan dia yang sukses. Masalah perbaikan nanti, aksi saja dulu. Dalam lingkup kecil kita anggap ini sangat baik, tapi dibalik ternyata science menjadi terpinggirkan hanya dijadikan alat, bukan lagi Tujuan.
Setuju kang, Guru
gravitasi itu muncul karena benda yg bermasa bergerak berputar....sehingga menimbulkan kelengkungan sedotan
Semua benar, berbaikan sudah berjalan dan perbaikan melalui uji coba
14:19 kayanya bapak minim knowledge terkait hal ini. Justru di tech industry ada yang namanya researcher untuk nyari tau hal2 tsb, apalagi product berbasis app (fb, ig, tiktok, dll) ga akan mungkin launch kalo requirement2 tsb belum dipenuhi.
Nextnya, tolong do some research dulu ya pak.
Richard Feynman seorang penerima Nobel Fisika dan dianggap Einstein yang lebih modern berkata demikian: "It doesn't matter how beautiful your theory is, it doesn't matter how smart you are. If it doesn't agree with experiment, it's wrong"
Experiment ttp diperlukan untuk memvalidasi teori, apa yang ditulis Einsten secara matematis betapapun indahnya tidak akan ada artinya jika tidak bisa dibuktikan secara ilmiah secara eksperimentalis. Masalahnya apa yg dikatakan Einstein atau lbh tepatnya apa yang dirumuskan Einstein secara matematis sesuai dengan kenyataan. Itu yg membuat Einstein berbeda.
Pak bahas donk soal koploan di acara peringatan hut RI kemarin...dari segi etika...bagaimana kaitannya dgn kesakralan sebuah acara..kaitannya dgn moralitas bangsa
Imajinasi adalah kenyataan yang akan datang dalam pikiran.
Oke kita bebas berimajinasi, misalkan.
Selama ini semua pidato cawapres tidak berguna bagi dirinya untuk perubahan indoneaia. Dan siapa yg berpidato sebatas " takutlah kepada tuhan yg menghidupkan dan mematikan dan hanya kepadanyalah tempat kembali" itulah yg diridhoi.
Setuju, kelebihan penulis, bisa berekspresi, kita buat tokoh cerita,seolah kita sendiri seperfect mungkin, yg smart, cerdas, baik hati, hehehe
Terlalu tinggi, main games juga bisa bikin avatar serupa, jadi delusi pun bisa menjadi serupa
Pak guru..lu memang istimewa..!
Di kesempatan yang lalu, guru gembul membuat hipotesis bahwa alien mungkin sebenarnya manusia yang berevolusi sedemikian rupa untuk memenuhi tuntutan akan pekerjaan yang membutuhkan pemikiran yang lebih...
Di sisi lain guru gembul menyatakan bahwa manusia di masa depan kecerdasannya kemungkinan akan berkurang hingga ke level manusia prasejarah...
Jadi pelajaran yang dapat kita ambil adalah jangan makan soto pakai sumpit...
MasyaAllah tabarakallah pak guru,
Luar biasa pak guru,
Sehat selalu
pak gembul, request bahas karakter johan liebert dari anime monster pak. konon katanya jadi karakter antagonis paling menyeramkan karena saking realistisnya
Guru, bahas pelacuran publikasi ilmiah di Indonesia (dunia) donk.
Mereka menciptakan hal yg luarbiasa agar tak bisa di teliti org banyak..jadi org yg tak pernah menguji nya membenarkan tanpa cari tau terlebih dulu..maaf kalau salah.