Amanda Nurhidayati, ISAI 1C Saya pernah menggunakan kata diksi informal saat teman saya bercerita di kelas, lalu saya berkomentar "mang eaa" saat teman saya bercerita. Seharusnya kata "mang eaa" digunakan saat sedang berbicara dengan teman terdekat. Akibatnya saya dapat teguran dan diingatkan oleh teman saya untuk menghargai seseorang pada saat bercerita kepada kita.
Saya Inaayatul Mustafiidah dari sos a saya pernah memakai diksi "kopet" pas diskusi dengan teman alhasil yg dengar bukanya marah tp tertawa krn mereka baru dengar saya mengatakan itu
Refita Sari Sosiologi 1A Saya pernah menggunakan kata diksi yang kurang tepat yaitu bahasa hewan dipondok pesantren alhasil saya di marah dan diberi hukuman oleh pengurus pondok
Novema Fajar Suryaningtyas - Sosiologi C Saat SMA teman saya pernah menggunakan diksi informal pada saat guru sedang menerangkan tetapi guru membuat murid nya ketawa tetapi teman saya reflek bilang" anjirrr" seharus nya teman saya tidak melakukan itu
Annisa Mutiara Gani, Politik 1B Saya pernah menggunakan diksi informal saat teman saya sedang presentasi waktu SMA. Ketika teman saya sedang presentasi dan menjelaskan isi dari presentasinya, saya tidak sengaja berkata "mang ea" dalam situasi yg sedang serius dan ketika teman saya sedang menjelaskan presentasinya. Akibatnya saya di tegur oleh salah satu teman saya dan diingatkan untuk tidak melakukan seperti itu lagi.
nayla rizqi -sosiologi -c Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat membalas chat kepada guru dulu saat SMA dengan menggunakan kata "yoi bro" dikarenakan gurunya masih muda.Seharusnya kata yang saya gunakan adalah kata diksi yang lebing formal seperti "baik pak"
saya Muhammad Syadidul Itqon kelas sosiologi C, pernah menggunakan diksi informal ketika saya sedang bekerja dan di beri tugas tambahan dari bos, pada saat itu saya menggunakan kata "okee lagiii Buu" yang seharusnya saya memakai "iyaa Bu"
Rina Yusril Hana sosiologi C Saya pernah menggunakan kata "semprul dan asemm" dengan keras secara reflek didalam kelas dan saat itu ada guru yang mau masuk ke kelas , kemudian terdiam semua Saya diberikan nasihat temanku " hey Hana kalau bicara umpatan jangan keras-keras" Dan sampai saat saya malu kalau bertemu guru tersebut
Ainun hanifah - sos c Saya pernah menggunakan diksi yang kurang baik saat berbicara kepada guru muda di sekolah saya yang umurnya tidak jauh dari saya dengan memanggilnya "lu" Yang seharusnya menggunakan kata "kamu" Karena kata kamu lebih baik digunakan saat berbicara dengan guru, walaupun umurnya tidak berbeda jauh dari saya
Saya refa khoirunnisa dari sosiologi C saya pernah menggunakan diksi informal pada saat yang kurang tepat saya menggunakan kata anjir pada saat ada guru lewat padahal saya sebenarnya mau mengatakan anjir pd teman saya seharusnya saya tidak bicara seperti itu .
Saya Alisya Safitri dari sosiologi c Saya pernah menggunakan diksi infomal pada kondisi yang kurang tepat, yakni mengucapkan "anjer" Saat teman saya sedang bercerita di kampus. dan ada dose lewat. dan saya di tegur oleh teman saya agar lebih menjaga tutur kata saya agar tidak berbicara kasar di tempat² yang formal contoh di kampus
Nur Habibah-Sosiologi-1A Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni berkomentar "inpo" digrup kelas yang ada gurunya. Harusnya, "inpo" saya gunakan di Laras akrab, ketika berkomunikasi dengan teman dekat. Akibatnya, saya dianggap tidak sopan dan tidak sesuai dengan etika komunikasi di lingkungan pendidikan.
Roy cahya - POLITIK B Saya pernah menggunakan kata " Oke ngab " Pada saat guru selesai menjelaskan materi seharusnya kata yang saya gunakan adalah kata diksi yang lebih formal seperti "baik pak"
Silfiana Putri Rahmanda - Sosiologi 1C Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni mengucapkan "anying" saat teman saya sedang bercerita di kampus. dan ada dosen lewat. saya di tegur oleh teman saya agar menjaga tutur kata agar tidak berbicara kasar di tempat2 yang formal contohnya kampus
Ahmad ardhiansyah sosiologi-C Saya pernah menggunakan diksi informal pada suasana yang kurang tepat yakni mengucapkan "anjirr lah" saat sedang bercanda dikelas, tanpa mengetahui ada seorang guru yang tiba tiba masuk kelas. Harusnya, kata tersebut hanya saya gunakan ketika berkomunikasi dengan teman sebaya saja. Akibatnya, guru saya menegur dan mengingatkan agar mengucapkan perkataan yang baik dan benar
Saya Azahra Mutya kanza dari sosiologi C Saya pernah menggunakan diksi yang kurang tepat yaitu ketika berbicara anjai dengan saya menyebutnya saya ditegur oleh guru saya
Yasmin Safina Azzahra - Ilmu Seni dan Arsitektur Islam - 1A Saya pernah menggunakan diksi informal pada suasana yang kurang tepat saat sedang berbicara pada guru saya di depan guru lain yaitu "eh tau gk sih bu " Menurut saya kata tersebut kurang sopan karna itu biasa di gunakan pada teman dan kata sehari hari, Setelah itu saya sadar bahwa apa yang saya ucapkan kurang sopan meskipun guru saya akrab dengan saya . akibatnya guru guru lain menegur saya karna kurang sopan kemudian saya meminta maaf atas kesalahan saya pada guru saya dan guru lain nya
Fina halimatun khasanah-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam-1A Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni berkata "affa iya" disaat teman saya presentasi didepan yang mana disitu ada guru juga yang sedang memperhatikan. Harusnya kata "affa iya" saya gunakan pada saat berkomunikasi dengan teman ataupun saat situasi santai. Akibatnya saya diingatkan oleh teman sebangku saya untuk tidak asal menggunakan kata yang kurang tepat dikondisi yang dianggap formal.
Muhammad Yardan Lazuardhi Habibullah - Sosiologi-C Saya pernah menggunakan diksi informal saat pembelajaran di kelas SMA. Ketika guru menjelaskan materi, saya berkata "afaa iyaaa" dengan nada lucu. Akibatnya, teman sebangku saya tertawa. Diksi informal seperti "afaa iyaaa" seharusnya dihindari dalam konteks formal seperti kelas. Sebaiknya menggunakan diksi yang lebih sesuai dengan situasi, seperti "oh, begitu ya," untuk menjaga suasana belajar tetap fokus dan menghormati proses pembelajaran.
Meli Nur Seftiana - ilpol b Saya pernah menggunakan diksi informal saat dosen menjelaskan di kelas, saya yang kurang mendengar apa yang di jelaskan lalu saya bilang "hah?" untuk bertanya, seharusnya saya menggunakan kata yang lebih sopan. Dan saya di tegur teman-teman untuk berbicara lebih sopan ketika bertanya kepada dosen.
Fahmi Aulawi (prodi sosiologi 1 C) saya pernah menggunakan kata diksi informal dengan teman saya saat bercanda yaitu "cocote", "anying", "cok". kata² itu keluar ketika teman saya lagi melawak/ bercanda, dan kata² itulah yg ku ucapkan ketika teman saya lagi bercanda. Seharusnya kata² itu tidak dianjurkan dipakai dikarenakan kata² itu tidak sopan ketika dibiasakan dengan orang yg lebih tua dari kita
M.Zidan Abdu Faruh 1A Ilmu Seni Dan Arsitektur Islam "saya pernah menggunakan diksi informal pada saat saya sedang dalam KBM di sekolah pada saat itu saya menggunakan kata "yoi pak" yang seharusnya memakai kata "iya pak"
Azzahra Safina-Sosiologi-C Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni ketika berbicara dengan dosen menggunakan kata "AKU" yang seharusnya menggunakan kata "SAYA" ketika berbicara dengan orang yang lebih tua akibatnya saya di tegur oleh teman sebangku saya.
Sandy Irfansyah - Ilmu Seni & Arsitektur Islam - C Saya pernah menggunakan diksi informal saat temen saya menjelaskan di depan kelas, saya berkomentar "tenane" saat teman saya sedang presentasi. Seharusnya digunakan di tempat yang semestinya ketika sedang bercanda dengan teman dekat. Akibatnya saya ditegur oleh guru, karena menggunakan diksi nonformal dan tidak sopan.
Fika Ismatul Hawa-Sosiologi-C Saya pernah menggunakan diksi informal saat sedang rapat karang taruna di kampung dan ketua karang taruna sedang menjelaskan rencana 17 agustus saya tidak sengaja bilang "mana kutehee" seharusnya kata "mana kutehee" saya gunakan saat saya bercanda dengan teman saya, alhasil saya ditegur sama kakak dan teman saya dan diingatkan untuk menghargai orang yang bertanya kepada kita .
Sabrina Nurul Aflaha - Sosiologi C Saya pernah menggunakan diksi informal ketika berbicara kepada guru di kelas SMK. Ketika guru sesang berbicara, saya reflek menjawab "iya dong bu". Seharusnya, diksi informal seperti "iya dong bu" tidak digunakan dalam obrolan bersama seorang guru. Mungkin bisa diganti dengan "iya bu, seperti itu", agar lebih sopan ketika berbicara dengan guru dan lebih enak didengar.
Abdan kais-isai-1C Saya pernah menjawab pertanyaan teman saya waktu presentasi dengan kata “Ader iya” seharusnya saya menggunakan diksi yang lebih formal seperti “Masa iya” karena kata tersebut digunakan disaat sedang bercanda dengan teman yang lebih akrab.disitulah saya ditegur dengan teman saya dan saya menyuruh untuk menghargai teman yang sedang maju presentasi.
Indra Satriyawan, Ilmu Politik 1 B Teman saya pernah menggunakan diksi informal saat pembelajaran di kelas ia mengucapkan "ya ndak bisa"pada saat guru sedang menerangkan tentang pelajaran. Harusnya, kata " ya ndak bisa" tidak di katakan ketika guru sedang menjelaskan pelajaran dan tidak di ucapkan saat forum pelajaran. Akibatnya, seketika itu teman saya di ingatkan oleh guru saya agar bijak dalam berbicara dan bisa menghormati orang yang lebih tua.
Akmal Maulana - Ilmu Seni Arsitektur Islam 1A Teman saya pernah mengatakan sebuah kata diksi informal yang menyebabkan dia ditertawakan sampai trauma dan tidak mau lagi mengucapkannya. Dia berkata "heueuh nyaaa" di perlombaan debat kecamatan saat SMA yang seharusnya itu digunakan dalam kegiatan-kegiatan informal, seperti ketika sedang bersenda gurau dengan teman-teman.
Isthi Dwi Lestari-Ilmu Politik-1B Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang tidak tepat, saat itu saya sedang bercanda dengan teman di kelas, saya tidak sengaja mengucapkan kalimat "ga gitu anjir" tanpa sadar bahwa guru saya mendengar ucapan saya tadi. Harusnya kalimat tersebut tidak saya gunakan saat sedang berada di lingkungan sekolah. Sesuai dengan kontrak belajar yang telah di tetapkan akhirnya saya di denda sebesar Rp. 10.000 dan di tegur agar tidak mengucapkan kalimat tersebut.
Berlin-Sosiologi-C Seorang teman meminta izin kepada dosen untuk memperpanjang waktu pengumpulan tugas, namun menggunakan diksi yang kurang tepat. Teman saya berkata, "Pak, saya minta penundaan tugas karena saya tidak sempat menyelesaikannya." Kata "penundaan" kurang tepat karena mengesankan perubahan jadwal seluruh kelas, padahal yang diminta adalah "perpanjangan" waktu hanya untuk dirinya. Akibatnya, dosen menolak karena mengira permintaan berlaku untuk semua mahasiswa. Setelah dijelaskan, dosen akhirnya mengizinkan. Ini menunjukkan pentingnya pemilihan diksi yang tepat untuk menghindari kesalahpahaman.
Farah Hanum Akmalia Ilmu Politik B Ketika pada mata kuliah bahasa arab, saya biasa menggunakan kata diksi informal "anjir" yang menurut saya sendiri kurang tepat untuk situasi formal, padahal teman sedang instruksi menjawab pertanyaan di kelas. Seharusnya saya menahan diri mengatakan "anjir" di keadaan formal.
(Laila Yovita Riri Aviani-Sosiologi-A) Saya pernah menggunakan diksi informal yang kurang tepat, yakni mengatakan kata “doang” pada saat berbicara di forum diskusi yang disimak oleh dosen saya. Tidak hanya saya, beberapa teman lainnya juga pernah melakukan hal yang sama. Saya merasa hal tersebut terjadi dikarenakan kebiasaan berbicara secara informal dan kurang memperhatikan kriteria ketepatan kata. Kata “doang” tersebut bisa jadi sesuai jika digunakan dalam percakapan santai atau informal, tetapi menjadi kurang sesuai jika digunakan dalam situasi formal. Kata “doang” bisa menimbulkan kesan tidak serius atau kurang sopan dalam situasi tertentu. Jadi, jika dalam situasi formal lebih tepat menggunakan kata "saja" atau "hanya".
Nadila Salwa Fitria _Ilmu Seni dan Arsitektur Islam_1A Saya pernah menggunaka diksi yang kurang tepat pada saat rapat formal, ketika teman saya berisik saya bilang"WOI BERISIK" harusnya saya dapat menggunakan kata"tolong diam saat rapat berlangsung".
Muhammad Shofi Al Fath_Ilmu Seni Arsitektur Islam_1C. Saya pernah menggunakan diksi informasi pada saat membalas chat pengurus pondok dengan kata "oek oek", seharusnya kata yang harus saya gunakan adalah kata diksi yang lebih formal yaitu "oke" karena kata "oek" adalah kata dimana untuk bercanda sama teman dan tidak pantas diucapkan kepada pengurus pondok yang dimana posisinya lebih tua jabatanya daripada saya.
Meidy Hafilah, sosiologi C Saya pernah menggunakan diksi informal saat berkegiatan di desa dengan bapak ketua RT , saya menjawab " Eh piye ga paham pak" Lalu saya di tegur teman saya Seharusnya " Gimana pak saya tidak paham" .
saya salsabila dari sosiologi B teman saya pernah saat sedang mengerjakan tugas makalah menuliskan kata "makasih" dikata pengantar makalahnya sehingga direvisi oleh guru saya
Syif'atun Nasliyah-Ilmu Seni Dan Arsitektur Islam-1C Saya pernah menggunakan diksi informal pada suatu forum musyawarah kerja di pondok pesantren. Ketika saya memulai untuk menjelaskan masalah yang terkait, kalimat yang saya gunakan pertama kali adalah "anu pak". Seharusnya kata "anu" tidak saya gunakan pada forum tersebut dan lebih baik saya ganti dengan "Begini pak". Akibat kejadian tersebut, saya dinasihati oleh dewan pembina untuk lebih belajar lagi agar memilih diksi yang tepat untuk digunakan di dalam forum-forum tersebut.
Saya Wulan suci dari sosiologi 1 B, saya pernah salah menggunakan diksi saat berdiskusi dengan teman satu organisasi pada saat SMA yaitu saya melontarkan kara "anjirrr". Setelah itu saya berpikir bahwa kata itu salah karena terkesan kasar dan tidak sopan di gunakan apalagi saat kegiatan yang lumayan formal seperti diskusi dan lain lain.
Putri Farisyatul Damayanti-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam-1A Saya pernah menggunakan diksi yang kurang tepat, yaitu ketika berbicara dengan anak kecil saya bilang "Nabastala" Seharusnya saya bilangnya "langit" Saja. Akibatnya anak kecil itu tidak tahu apa yang saya ucapkan.
Dwi Harum Salaksa Agustiana -Ilmu Politik-B Saya pernah menggunakan diksi informal ketika guru saya sedang membentuk kelompok belajar didalam kelas ,dan saat itu saya mendapatkan teman kelompok yang kurang saya suka karena sering membuat saya jengkel ,dengan spontan saya bilang "anjirlah gak mau gue" kata itu sebenarnya kurang sopan untuk kalangan umum apalagi ketika sedang bersama guru karena kata-kata tersebut mempunyai makna yang tidak formal dan tidak sopan akibatnya saya ditegur oleh guru saya karena penggunaan kata tersebut.
Diva vauzi'za-Ilmu Politik-B saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni saat berdiskusi dengan pak rt dengan mengucap "HAH". Harusnya, "HAH" tidak digunakan ketika berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. Akibatnya, saya diingatkan oleh teman untuk tidak berbicara menggunakan kata "HAH" karena untuk lebih menghormati orang yang lebih tua dan berbicara yang sopan.
Saya faza muhamad fakarul Saat saya dikelas pernah mengatakan dengan non diksi Saat itu dosen lagi mengajar saya berbicara yang tidak mngenakan Dan disotu lang sung ditegur
Amelia Putri Aryanti - Sos 1B Saya pernah menggunakan diksi informal pada suasana yang kurang tepat, yaitu mengucapkan "jangkrik" pada saat guru saya memberi tahu bahwa pulangnya nanti sedikit lambat dari biasanya. Harusnya saya tidak mengucapkan kata seperti itu. Akibatnya saya ditegur oleh guru saya karena ucapan seperti itu tidak sopan, dan ditegur teman saya supaya berbicara dengan bahasa yang baik benar dan sopan.
Bintang srianggoro-Ilmu Politik 1B saya pernah menggunakan kata non diksi saat dikelas, saat itu dosen sedang mangajar dan saya menjawab “meneng aee” seharunya kata itu tidak saya gunakan karena termasuk bahasa daerah dan kurang sopan. Akibatnya saya ditegur oleh dosen.
Anggit Rislah Muhammad (Pol-B) Saya pernah mengunakan diksi informal pada saat yang kurang tepat , saya menggunakan kata "ah babi" pada saat saya ditanya oleh guru di kelas kata "ah babi" Seharusnya tidak digunakan pada saat saya ditanya oleh guru saya karena kata tersebut kasar atau seharusnya tidak diucapkan
Nadhila Dwi Atika - Ilmu Politik B Teman saya pernah menggunakan diksi informal saat sedang berdiskusi kelompok di kelas, dia spontan mengucapakan “Anjir lah” saat teman saya yang lain bicara. Seharusnya kata “Anjir lah” tidak digunakan di lingkup pendidikan, kata ini harunya digunakan saat bercanda diluar, akibatnya temen saya terkena teguran dari guru.
Nabila aulia nissa -sosiologi-1c Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat rapat pramuka saya mengucapkan kata "anjir" saya tidak sadar kalo ada guru pembina di situ karena saya datang telat .Seharusnya kata tersebut tidak saya ucapkan saat ada rapat harusnya saya gunakan ketika berkomunikasi dengan teman sebaya saja akibatnya saya di tegur oleh pembina saya dan di ingatkan agar mengucapkan perkataan yang baik dan benar.
MOCHAMAD TAUFANI RIFKI MAULANA ILMU POLITIK-A Saya pernah menggunakan diksi informal pada situasi yang tidak tepat,yakni mengucapkan "bangsat" pada saat ada pelajaran di bangku sma.saat itu saya sedang bergurau dengan teman sebangku saya secara tidak sengaja saya mengucapkan kata "bangsat" pada saat guru menjelaskan materi dikelas.dan akibatnya saya di marahi dan di hukum pada waktu itu.
Nur azizah-ilpol A saya pernah menghadiri acara dimana acara tersebut sangat formal karena membahas program kerja di organisasi yang saya ikuti dan disitu saya membuat kesalahan yaitu membuat forum sendiri di dalam forum dalam artian saya berbicara sendiri dengan teman saya setelah itu saya di ingatkan sama mc nya untuk diam terlebih dahulu
Moh syaiful rohman -ilmu seni dan arsitektur islam Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat berbicara dengan guru, pada saat itu saya menggunakan kata "AKU" yang seharusnya menggunakan kata "SAYA" ketika berbicara pada orang yang lebih tua
Muhammad Eka Prasetya - Ilmu Seni dan Arsitektur Islam - 1C saya pernah menggunakan diksi informal saat teman saya presentasi dikelas lalu saya berkomentar "emang eaa boss" di sela-sela teman saya yang sedang memaparkan materi. Seharusnya kalimat "emang eaa boss" saya gunakan disaat sedang bercanda dengan teman sebangku saya. Dan akibatnya saya mendapatkan teguran dari salah satu teman saya lalu diingatkan untuk bisa menghargai teman saat presentasi dimulai
Rifqi - politik B Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat berbicara dengan teman-teman organisasi dengan mengungkapkan kata "gasin" harusnya yang benar adalah berangkat
Edelweis-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam-A Saya pernah melihat ada seseorang yang berkomentar tidak sesuai dengan topik yang diberikan oleh narator, saat itu narator sedang bertanya tentang 'Masalah Hukum di Indonesia' tetapi orang itu justru menjawab di luar topik. Akibatnya, dia dinasehati oleh banyak orang.
Renaldy afif zaeny dari Ilmu seni arsitektur islam kelas A Saya pernah menggunakan diksi kebahasaan yang tidak sesuai "Njir".dalam forum kegiatan formal Setelah berbicara seperti diatas saya diingatkan untuk tidak mengucapkan kalimat tersebut lagi
Fanny Rizki Ashari - Ilmu Politik 1B saya mempunyai teman yang selalu berkata "anjirr" disetiap waktu, bahkan di waktu pelajaran,didepan guru dia selalu menyeletuk kata "anjirr" menurut saya, dia perlu menempatkan diri dalam berkata. Kata "anjir" sendiri merupakan pelesetan kata "anjing" yang dimana itu di Indonesia tergolong kasar.
Saya Bintang Satria dari sos c saya pernah mengunakan diksi formal ketika berbicara kepada teman di kelas.ketika teman saya terdiam dan saya menyapa dengan "Selamat pagi " Fahmi.Seharusnya diksi formal seperti di atas tidak digunakan dalam obrolan bersama seorang guru.Mungkin bisa di ganti dengan "halo bro" seperti itu agar terlihat lebih akrab dan simpel
Felan Nadiyatun Rosyidah_ilmu seni dan arsitektur Islam_1A teman saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni menggunakan kata "hai guys" untuk contoh pembuatan caption kegiatan pondok. harusnya kata hai guys digunakan untuk caption penjual makanan dll akibatnya diingatkan oleh guru saya karena diksi yang dicontohkan kurang tepat
Salsyabilla Azzahra-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam-1A Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yaitu ketika ingin membuka pintu seharusnya mengucapkan salam tetapi saya mengucapkan "P" pada kondisi sedang rapat mingguan organisasi. Akibatnya saya diingatkan oleh teman saya untuk sebaiknya mengucap salam.
Hanaya Qolbi Latifah-Ilmu seni dan arsitektur islam-1A teman saya pernah menggunakan diksi informal saat forum diskusi. Ketika itu situasi sedang ribut karena perbedaan pendapat setelahnya teman saya berteriak "Bacot". Lalu keadaan semakin memanas karena perkataannya tersebut menjadikan satu orang dan teman saya itu bertengkar karena perkataan "bacotnya". Saat itu, perbedaan pendapat pun tidak dihiraukan lagi karena mereka yang bertengkar. Lalu, setelahnya ada seseorang yang berani menengahi situasi tersebut dengan mengingatkan bahwa perkataan tersebut tidak baik dan terkesan kasar. Dan satu lagi, pada saat itu saya sedang berbicara dengan teman saya dan ingin bertanya dengan serius tapi respon yang teman saya berikan adalah "kamu nanya? Kamu nanya?" Bagi saya di keadaan yang serius itu sangat menjengkelkan. Lalu saya menasehati nya bahwa pertanyaan saya saat itu sedang tidak bercanda jadi saya rasa tidak pantas jika dijawab dengan perkataan yang tidak serius dan terkesan menjengkelkan saat didengar.
Iqtada Da'i Baar - Ilmu Politik - A Saya pernah menggunakan kata diksi informal,ketika berbicara dengan teman sebangku saya waktu SMA, saya secara spontan mengucapkan "mang eak" pada saat saya bertanya ke dia sudah mengerjakan PR apa belum lalu dia menjawab sudah.
Akhrobul Rohman Nudin-Ilmu Seni Dan Arsitektur Isalam Saya Pernah menggunakan diksi informal pasa saat ada kegiatan rapat organisasi formal di sekolah saya mengucapkan kata"yaudahhh"padahal kata yang sebenarnya ga boleh atau kata yang tidak tepat di ucapkan dalam kegiatan atau rapat formal karena kata itu termasuk kata yang tidak sopan dalam suatu forum penting
Mukhamad adi nursholih, Isai 1c teman saya pernah menggunakan diksi informal di dalam grup kelas waktu MA, guru saya bertanya dan saya menjawab dengan kata "yaps" Seharusnya saya menjawabnya dengan kata "iya" Kebetulan guru saya juga mengajar bahasa Indonesia dan akhirnya jawaban saya dianggap kurang baik karena pesan saya tidak direspon lagi sama guru saya
Fitria Eka Oktafiani- Ilmu Politik 1B Teman saya pernah menggunakan diksi informal saat ada berbicara / bercanda dengan sesama teman atau waktu di kelas , saya mendengar teman saya berbicara "Cakep" . Saat ada dosen, menurut saya kata itu sangat tidak tepat untuk digunakan saat berbicara dengan guru, apalagi saat diskusi itu merupakan momen yang harusnya fokus dan serius. Akibatnya teman saya yang berbicara "Cakep" tersebut mendapat nasihat dari teman saya yang lain.
Regina Wirastri-Sosiologi C Pada saat itu saya pernah menggunakan diksi informal pada forum yang formal, saat acara berlangsung saya mengucapkan kata "gamau" yang seharusnya tidak saya ucapkan saat itu, dan saya sempat ditegur dengan teman saya karena kesalahan tersebut tidak tepat diucapkan pada forum format dan resmi
Lia salma sos A Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat saya mengucapkan kata “ anjir “ kepada temen saya pas waktu saya sedang mengombrol sama teman saya , saya di tegur oleh guru dan saya di beri peringatan kepada guru saya kalo itu tidak baik di ucapakan .
Nurul latifah_ilmu seni arsitektur islam_1A Saya menggunakan pengalamaan teman, saat itu Teman saya, melakukan presentasi laporan penelitiaan biologi di depan kelas, mereka menggunakan kata yang tidak tepat yaitu "anjay". seharusnnya kata seperti itu di gunakan untuk bercanda dengan teman, sedangkan situasi saat itu sedang berpresentasi yang mana itu adalah kegiatan yang bisa di bilang formal. akibatnnya teman saya di tegur oleh ibu guru dan juga di persilahkan untuk mengulang presentasinnya minggu depan agar cara berbicarannya di perbaiki
Muhammad Sa'id Hawwa Ilmu Politik B Saya pernah menggunakan diksi informal saat sedang rapat organisasi, saat itu teman saya sedang memberikan argumen terkait acara yang akan diadakan, lalu karna saya tidak cocok dengan argumen tersebut, saya malah berucap "Matamu", kata² ini seakan-akan menunjukan penolakan argumen dengan cara yang tidak baik, ketika terdapat suatu forum rapat, maka penggunan bahasa yang baik di perlukan, akibatnya saya di tegur oleh ketua organisasi atas tindakan yang saya lakukan terhadap teman saya
Putri shifatul jannah, Ilmu seni dan arsitektur islam 1A Saya pernah membalas pesan guru saya dengan kata "Nggeh bu" seharusnya saya menggunakan diksi yang lebih formal seperti "iya bu" atau "baik bu" karena kata "nggeh" adalah bahasa daerah dan tidak seharusnya di gunakan ketika sedang membalas pesan dari guru saya yang mungkin bukan berasal dari jawa
Dicky Maulana-Ilmu Politik-1A Saya pernah menggunakan diksi informal pada suasana yang kurang tepat, yakni mengucapkan "goblok" saat sedang bercanda di kelas, tanpa mengetahui ada seorang guru yang tiba tiba masuk ke kelas. Harusnya, kata tersebut hanya saya gunakan ketika berkomunikasi dengan teman sebaya saja. Akibatnya, guru saya menegur dan mengingatkan agar mengucapkan perkataan yang baik dan benar
Hairun Nasihin-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam saya pernah menggunakan kalimat diksi pada saat chet sama guru, dimana pada saat itu chet guru saya itu membuat saya tertawa dan saya balas "gkgkgk". harusnya "gkgkgk" digunakan pada teman, dan guru saya bilang kurang sopan.
Aurakha Anggari Zakary-Ilmu Politik-1A Saya pernah menggunakan diksi informal pada situasi yang kurang tepat, yakni mengucapkan "anying" pada saat memimpin rapat Rohis SMA yang dimana didalam rapat tersebut terdapat pembina saya. Seharusnya kata "anying" saya gunakan ketika dengan teman sebaya/akrab. Akibatnya saya ditegur oleh pembina saya dan diingatkan oleh teman saya untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika sedang memimpin rapat
Zuhrriza zalfa-Ilmu Politik-A Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni mengucapkan "tolol" di kelas kuliah yang berisi dosen dan mahasiswa. Harusnya, "tolol" saya gunakan di laras akrab, ketika berkomunikasi dengan teman dekat. Akibatnya, saya diingatkan teman akrab saya agar menggunakan kata tersebut di kelas.
Musaabiq attaqi-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam- Kelas 1C Saya pernah menggunakan diksi informasi pada saat belajar di kelas dengan guru, saya reflek "Buset" untuk mengekspresikan hal yang membuat saya baru pertama kali tau, yang mana seharusnya kata tersebut saya gunakan hanya saat berkumpul atau berkomunikasi dengan teman saja, bukan saat forum pendidikan langsung
Alfin Tsania S - Ilmu Seni Arsitrktur Islam - C Teman saya ketika SMA pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni berkomentar "yang benerr" ketika teman sekelas saya menjelaskan suatu materi didepan. Harusnya, ungakapan "yang bener" dapat digunakan di laras akrab, ketika berkomunikasi dengan teman dekat, atau pada jam-jam biasa, bukan pada jam pelajaran yg bersifat formal. Akibatnya, teman saya diingatkan oleh guru saya karena merasa bahwa diksi yang diucapkan teman saya kurang tepat.
Siti Aisyah-Ilmu Politik-A. Prodi : ilmu politik Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat yakni mengucapkan "taek" di kelas kuliah pada saat sedang marah kepada teman saya tetapi pada saat itu masih ad dosen diruangan. Harusnya kata "taek" tersebut tidak saya gunakan karena tidak sopan. Akibatnya saya diingatkan teman-teman untuk tidak menggunakan kata itu lagi dimanapun.
saya Annisah Febricca Putri dari ilmu seni dan arsitektur islam - 1A Guru saya pernah menggunakan diksi informal saat teman sebangku saya selesai bertanya dan saya tidak tau kenapa guru saya tiba-tiba mengeluarkan kata-kata "eh goblok". Saya, teman sebangku saya dan teman-teman yang ada di dalam kelas pun kaget dengan ucapan guru tersebut dan pastinya menimbulkan pikiran negatif disetiap siswa ataupun siswinya. Mereka pasti bertanya-tanya "Kenapa ya guru itu harus mengeluarkan kata-kata kasar seperti itu padahal kan muridnya cuman menanyakan apa yang tidak di mengerti". Dan seharusnya guru itu menggunakan kata-kata yang baik untuk menanggapi apa yang muridnya tanyakan. Jadinya murid menganggap gurunya kurang sopan dan pastinya mereka beranggapan gurunya suka marah-marah membuat dan juga murid takut untuk bertanya lagi.
Ali Anfasa Muluk - Ilmu Seni dan Arsitektur Islam - 1C Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat ada perdebatan di kelas waktu itu, dan saya refleks mengucapkan "EDAN" dalam perdebatan itu , seharusnya saya bisa menggunakan kata yang lebih halus yaitu masyaallah, yang seharusnya kata edan itu digunakan ketika dalam situasi/kondisi yang santai akibatnya saya jadi mati kata.
Najjwa Fatimatuzzahra-Sosiologi-C Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat kumpul bersama teman -teman dan teman saya cerita tentang pacarnya, lalu saya mengatakan “alay banget sih lo” disaat teman saya lagi cerita. Seharusnya kata “alay banget sih lo” saya gunakan ketika berbicara dengan teman akrab saya. Akibatnya saya ditegur sama teman yang lain dan diingatkan lagi agar lebih berhati-hati dalam berbicara.
Airia Khansa Nahara-Ilmu Politik-A Saya pernah menggunakan diksi informal saat sedang rapat kelas di SMA. Ketika ketua kelas saya sedang menjelaskan hal yang sedang di bahas, saya tidak sengaja berkata "yang benerrr" di saat situasi sedang serius, akibat nya saya di peringatkan oleh ketua kelas saya dan menyuruh saya untuk lebih sopan lagi ketika berbicara serta serius mendengarkan rapat nya.
Indy Fatikhasari Pratiwi_Ilmu Seni dan Arsitektur Islam_1A Saya pernah menggunakan diksi yang kurang tepat saat sedang menjawab chat di WhatsApp dengan guru, yaitu diksi "makasih Bu" seharusnya saya memakai diksi "terima kasih Ibu".
Muhammad Faizal Majid-ilmu politik-A Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat presentasi didepan kelas, pada saat itu saya mengucapkan kata "kiape? " Yang merupakan bahasa daerah, akibatnya saya ditegur guru dan saya diingatkan untuk menggunakan bahasa Indonesia pada saat presentasi
Fadhil Aziz Musyaffa-Ilmu Politik-A Saya pernah menggunakan diksi informal pada situasi yang kurang tepat, yakni mengucapkan "bjirlah" saat mau masuk ke kelas yang dimana kelas tersebut sudah ada guru nya. Harusnya, kata tersebut hanya saya gunakan kepada teman sebaya/akrab ketika berkomunikasi . Akibatnya, saya mendapatkan teguran dari guru dan juga diingatkan oleh teman agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika berada di dalam kelas.
Jihan aulianisa - Sosiologi -A Saya pernah menggunakan diksi informal saat teman saya sedang presentasi di kelas, lalu saya berkomentar "ko bisa gitu si anjir" saat teman saya presentasi, seharusnya kata "ko bisa gitu anjir" di gunakan saat saya sedang bercanda dengan teman. Akibatnya saya mendapat teguran dari teman sebangku saya dan di ingatkan untuk lebih menghargai atau menggunakan bahasa yang lebih sopan
Delvia Dealova-ilmu politik A-saya pernah menggunakan diksi informal saat saya menjadi pembaca doa waktu upacara harian lalu saya secara spontan tiba tiba bicara "anjir" didepan mic. lalu semenjak itu saya sering di ingetin orang sekolah tentang kejadian itu. lalu saya ditegur guru untuk berbicara dengan bahasa yang baik didepan umum
Andi fawwaz al munabi-isai 1A Pada saat sma saya pernah menggunakan diksi informal pada saat sambutan di acara formal yaitu "orang tolol" akibatnya saya diingatkan oleh teman saya agar mengucapkan kata yang lebih baik pada saat acara" formal,harusnya kata " orang tolol " tidak saya gunakan pada acara" seperti itu
Khosiatus Salasah Ilmu Politik 1-B Saya pernah menggunakan diksi informal yang kurang tepat kepada teman saya, yakni mengucapkan kata "bjir". Setelah itu saya berpikir bahwa kata itu untuk diucapkan sangatlah tidak baik untuk berkomunikasi dengan teman saya.
Aina Arsetya Putri - Ilmu Politik 1B Teman saya pernah menggunakan diksi informal saat ada diskusi kelompok bersama dengan guru, saya mendengar teman saya berbicara "wntl" kepada guru saya. Wntl yang artinya "wah ndak tau lur", menurut saya kata itu sangat tidak tepat untuk digunakan saat berbicara dengan guru, apalagi saat diskusi itu merupakan momen yang harusnya fokus dan serius. Akibatnya teman saya yang berbicara "wntl" tersebut mendapat nasihat dari teman saya yang lain.
Mukhamad adi nursholih, Isai 1c teman saya pernah menggunakan diksi informal di dalam grup kelas waktu MA, guru saya bertanya dan saya menjawab dengan kata "yaps" Seharusnya saya menjawabnya dengan kata "iya" Seharusnya kata tersebut tidak saya ucapkan karen tidak sopan aja kepada guru yang bertanya
Fida Ajitriana -ilmu politik -A Saya sendiri sering menggunakan diksi saat sedang melakukan komunikasi melalui media sosial WhatsApp, Biasanya ketika ada suatu yg lucu atau untuk tambahan kata saya masih sering menggunakan kata "wkwkwk" yang mengekspresikan bahwa ada suatu hal yang lucu dalam topik pembahasan chat tersebut, dan saya sempat dapet saran dari salah satu kating yang ada difakultas saya, dan itu menjadi evaluasi bagi saya pribadi kalau mau melakukan komunikasi baik kepada teman maupun dosen, supaya bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Rio Yuandito Purnomo-Sosiologi-A. Saya pernah menggunakan fiksi informal ketika diskusi di dalam kelas sewaktu SMA, saat sesi tanya jawab ada salah seorang teman saya yang bertanya lalu dengan spontan teman kelompok saya menjawa pertanyaan tersebut dengan kata "YTTA" (YANG TAU TAU AJA) lantas perkataan teman saya tersebut langsung mendapatkan teguran dari guru kami karena perkataan seperti itu kurang tepat dilontarkan ketika sedang berdiskusi(situasi serius). Namun disatu sisi saya juga gemar menggunakan diksi informal. Diksi informal umum saya pakai ketika sedang bersama teman-teman sejawat saya karena dengan diksi informal saya bisa merasa lebih dekat dengan mereka
ZADIT NOOR YAHYA-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam-Kelas 1C Saya pernah menggunakan diksi informal saat di ruang belajar dimana saat itu guru sedang menceritakan pencapaian kesuksesannya dalam kehidupanya seketika saya menanggapi cerita tersebut dengan berkata "menyala abangku"sontak saya di tegur sama temen saya dimana yang saya ucapkan itu salah karena tidak sesuai dengan tempat dan kondisi pada saat itu.
Saya khoridatul Anisah dari sos c saya pernah musyawarah dengan teman saya menggunakan diksi informal setelah itu ketika saya emosi saya tidak sengaja melontarkan kalimat Asem dengan kalimat itu saya di beri teguran teman saya agar ketika bicara tersebut tidak di gunakan dalam acara seperti musyawarah
MOH. THORIQUL IHSAN - ISAI - 1C Saya pernah mengunakan diksi informal saat guru saya menjelaskan dikelas lalu saya berkata "Anjayyy" pada saat guru saya selesai menjelaskan . seharusnya kata "Anjayyy" saya gunakan pada saat bercanda dengan teman saya saat diluar kelas, akibatnya saya di suruh maju oleh guru saya terus di beri pertanyaan tentang materi apa yang dijelaskan tadi.
Zidane Muhammad - Ilmu Politik B Saya pernah menggunakan diksi informal pada situasi yang kurang tepat, yakni mengucapkan "alah,gatel" pada saat guru menerangkan pelajaran di kelas. seharusnya kata "alah,gatel" digunakan saat sedang bercanda dengan teman. Akibatnya saya dimarahi dan ditegur oleh guru karena dirasa kurang tepat dan kurang sopan.
Salwa Athera Khoulani, Sosiologi 1-C Saya pernah menggunakan kata diksi informal ketika teman saya berbicara, saya selalu menyauti dengan kata "anjaiii". seharusnya saya tidak mengucapkan kata tersebut ketika teman saya sedang berbicara
Nuryadi SOS 1A Teman saya pernah menggunakan diksi informal saat guru saya sedang mengajar di kelas lalu saat dia berbicara dan terdengar kata "Spontan" teman saya merespon "Spontan Uhuyy" dengan berteriak saat guru saya sedang menerangkan di kelas. Seharusnya kata "Spontan Uhuyy" digunakan saat sedang bercanda dengan teman teman-teman. Akibatnya teman saya dapat teguran dari guru dan di ingatkan untuk menghargai seseorang saat berbicara di depan kelas.
Lusi Rahmawati - sosiologi A Teman saya pernah menggunakan diksi informal saat saya sedang presentasi teman saya berkata "kepo bngt lu" saat saya sedang berinteraksi dengan teman di kelas, seharusnya kata "kepo bngt lu" di gunakan saat bercanda di luar kelas. Akibatnya teman saya mendapatkan teguran dari guru.
Annisa Nayla Shafha - sosiologi 1B saya pernah menggunakan diksi informal saat guru sedang menjelaskan pelajaran lalu teman saya berkomentar "slebew" saat guru sedamg menjelaskan pelajaran, seharusnya kata " slebew" digunakan pada saat saya bercanda dengan teman saya,akibatnya teman saya ditegur oleh guru dan di ingatkan untuk fokus ke materi yang sedang dipaparkan.
Amanda Nurhidayati, ISAI 1C
Saya pernah menggunakan kata diksi informal saat teman saya bercerita di kelas, lalu saya berkomentar "mang eaa" saat teman saya bercerita. Seharusnya kata "mang eaa" digunakan saat sedang berbicara dengan teman terdekat. Akibatnya saya dapat teguran dan diingatkan oleh teman saya untuk menghargai seseorang pada saat bercerita kepada kita.
Saya Inaayatul Mustafiidah dari sos a
saya pernah memakai diksi "kopet" pas diskusi dengan teman alhasil yg dengar bukanya marah tp tertawa krn mereka baru dengar saya mengatakan itu
Refita Sari Sosiologi 1A
Saya pernah menggunakan kata diksi yang kurang tepat yaitu bahasa hewan dipondok pesantren alhasil saya di marah dan diberi hukuman oleh pengurus pondok
Novema Fajar Suryaningtyas - Sosiologi C
Saat SMA teman saya pernah menggunakan diksi informal pada saat guru sedang menerangkan tetapi guru membuat murid nya ketawa tetapi teman saya reflek bilang" anjirrr" seharus nya teman saya tidak melakukan itu
Annisa Mutiara Gani, Politik 1B
Saya pernah menggunakan diksi informal saat teman saya sedang presentasi waktu SMA. Ketika teman saya sedang presentasi dan menjelaskan isi dari presentasinya, saya tidak sengaja berkata "mang ea" dalam situasi yg sedang serius dan ketika teman saya sedang menjelaskan presentasinya. Akibatnya saya di tegur oleh salah satu teman saya dan diingatkan untuk tidak melakukan seperti itu lagi.
nayla rizqi -sosiologi -c
Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat membalas chat kepada guru dulu saat SMA dengan menggunakan kata "yoi bro" dikarenakan gurunya masih muda.Seharusnya kata yang saya gunakan adalah kata diksi yang lebing formal seperti "baik pak"
saya Muhammad Syadidul Itqon kelas sosiologi C, pernah menggunakan diksi informal ketika saya sedang bekerja dan di beri tugas tambahan dari bos, pada saat itu saya menggunakan kata "okee lagiii Buu" yang seharusnya saya memakai "iyaa Bu"
Rina Yusril Hana sosiologi C
Saya pernah menggunakan kata "semprul dan asemm" dengan keras secara reflek didalam kelas dan saat itu ada guru yang mau masuk ke kelas , kemudian terdiam semua
Saya diberikan nasihat temanku " hey Hana kalau bicara umpatan jangan keras-keras"
Dan sampai saat saya malu kalau bertemu guru tersebut
Ainun hanifah - sos c
Saya pernah menggunakan diksi yang kurang baik saat berbicara kepada guru muda di sekolah saya yang umurnya tidak jauh dari saya dengan memanggilnya "lu" Yang seharusnya menggunakan kata "kamu" Karena kata kamu lebih baik digunakan saat berbicara dengan guru, walaupun umurnya tidak berbeda jauh dari saya
Saya refa khoirunnisa dari sosiologi C saya pernah menggunakan diksi informal pada saat yang kurang tepat saya menggunakan kata anjir pada saat ada guru lewat padahal saya sebenarnya mau mengatakan anjir pd teman saya seharusnya saya tidak bicara seperti itu .
Saya Alisya Safitri dari sosiologi c
Saya pernah menggunakan diksi infomal pada kondisi yang kurang tepat, yakni mengucapkan "anjer" Saat teman saya sedang bercerita di kampus. dan ada dose lewat. dan saya di tegur oleh teman saya agar lebih menjaga tutur kata saya agar tidak berbicara kasar di tempat² yang formal contoh di kampus
Nur Habibah-Sosiologi-1A
Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni berkomentar "inpo" digrup kelas yang ada gurunya. Harusnya, "inpo" saya gunakan di Laras akrab, ketika berkomunikasi dengan teman dekat. Akibatnya, saya dianggap tidak sopan dan tidak sesuai dengan etika komunikasi di lingkungan pendidikan.
Roy cahya - POLITIK B
Saya pernah menggunakan kata " Oke ngab " Pada saat guru selesai menjelaskan materi seharusnya kata yang saya gunakan adalah kata diksi yang lebih formal seperti "baik pak"
Silfiana Putri Rahmanda - Sosiologi 1C
Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni mengucapkan "anying" saat teman saya sedang bercerita di kampus. dan ada dosen lewat. saya di tegur oleh teman saya agar menjaga tutur kata agar tidak berbicara kasar di tempat2 yang formal contohnya kampus
Ahmad ardhiansyah sosiologi-C
Saya pernah menggunakan diksi informal pada suasana yang kurang tepat yakni mengucapkan "anjirr lah" saat sedang bercanda dikelas, tanpa mengetahui ada seorang guru yang tiba tiba masuk kelas. Harusnya, kata tersebut hanya saya gunakan ketika berkomunikasi dengan teman sebaya saja. Akibatnya, guru saya menegur dan mengingatkan agar mengucapkan perkataan yang baik dan benar
Saya Azahra Mutya kanza dari sosiologi C
Saya pernah menggunakan diksi yang kurang tepat yaitu ketika berbicara anjai dengan saya menyebutnya saya ditegur oleh guru saya
Yasmin Safina Azzahra - Ilmu Seni dan Arsitektur Islam - 1A
Saya pernah menggunakan diksi informal pada suasana yang kurang tepat saat sedang berbicara pada guru saya di depan guru lain yaitu "eh tau gk sih bu " Menurut saya kata tersebut kurang sopan karna itu biasa di gunakan pada teman dan kata sehari hari, Setelah itu saya sadar bahwa apa yang saya ucapkan kurang sopan meskipun guru saya akrab dengan saya . akibatnya guru guru lain menegur saya karna kurang sopan kemudian saya meminta maaf atas kesalahan saya pada guru saya dan guru lain nya
Fina halimatun khasanah-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam-1A
Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni berkata "affa iya" disaat teman saya presentasi didepan yang mana disitu ada guru juga yang sedang memperhatikan. Harusnya kata "affa iya" saya gunakan pada saat berkomunikasi dengan teman ataupun saat situasi santai. Akibatnya saya diingatkan oleh teman sebangku saya untuk tidak asal menggunakan kata yang kurang tepat dikondisi yang dianggap formal.
Muhammad Yardan Lazuardhi Habibullah - Sosiologi-C
Saya pernah menggunakan diksi informal saat pembelajaran di kelas SMA. Ketika guru menjelaskan materi, saya berkata "afaa iyaaa" dengan nada lucu. Akibatnya, teman sebangku saya tertawa. Diksi informal seperti "afaa iyaaa" seharusnya dihindari dalam konteks formal seperti kelas. Sebaiknya menggunakan diksi yang lebih sesuai dengan situasi, seperti "oh, begitu ya," untuk menjaga suasana belajar tetap fokus dan menghormati proses pembelajaran.
Meli Nur Seftiana - ilpol b
Saya pernah menggunakan diksi informal saat dosen menjelaskan di kelas, saya yang kurang mendengar apa yang di jelaskan lalu saya bilang "hah?" untuk bertanya, seharusnya saya menggunakan kata yang lebih sopan. Dan saya di tegur teman-teman untuk berbicara lebih sopan ketika bertanya kepada dosen.
Fahmi Aulawi (prodi sosiologi 1 C)
saya pernah menggunakan kata diksi informal dengan teman saya saat bercanda yaitu "cocote", "anying", "cok". kata² itu keluar ketika teman saya lagi melawak/ bercanda, dan kata² itulah yg ku ucapkan ketika teman saya lagi bercanda. Seharusnya kata² itu tidak dianjurkan dipakai dikarenakan kata² itu tidak sopan ketika dibiasakan dengan orang yg lebih tua dari kita
M.Zidan Abdu Faruh 1A Ilmu Seni Dan Arsitektur Islam
"saya pernah menggunakan diksi informal pada saat saya sedang dalam KBM di sekolah pada saat itu saya menggunakan kata "yoi pak" yang seharusnya memakai kata "iya pak"
Azzahra Safina-Sosiologi-C
Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni ketika berbicara dengan dosen menggunakan kata "AKU" yang seharusnya menggunakan kata "SAYA" ketika berbicara dengan orang yang lebih tua akibatnya saya di tegur oleh teman sebangku saya.
Sandy Irfansyah - Ilmu Seni & Arsitektur Islam - C
Saya pernah menggunakan diksi informal saat temen saya menjelaskan di depan kelas, saya berkomentar "tenane" saat teman saya sedang presentasi. Seharusnya digunakan di tempat yang semestinya ketika sedang bercanda dengan teman dekat. Akibatnya saya ditegur oleh guru, karena menggunakan diksi nonformal dan tidak sopan.
Fika Ismatul Hawa-Sosiologi-C
Saya pernah menggunakan diksi informal saat sedang rapat karang taruna di kampung dan ketua karang taruna sedang menjelaskan rencana 17 agustus saya tidak sengaja bilang "mana kutehee" seharusnya kata "mana kutehee" saya gunakan saat saya bercanda dengan teman saya, alhasil saya ditegur sama kakak dan teman saya dan diingatkan untuk menghargai orang yang bertanya kepada kita .
Sabrina Nurul Aflaha - Sosiologi C
Saya pernah menggunakan diksi informal ketika berbicara kepada guru di kelas SMK. Ketika guru sesang berbicara, saya reflek menjawab "iya dong bu". Seharusnya, diksi informal seperti "iya dong bu" tidak digunakan dalam obrolan bersama seorang guru. Mungkin bisa diganti dengan "iya bu, seperti itu", agar lebih sopan ketika berbicara dengan guru dan lebih enak didengar.
Najwa Naila Rahman sosiologi 1 c
Saya pernah menggunakan kata "olih" Seharusnya saya menggunakan diksi yang lebih formal seperti "boleh"
Abdan kais-isai-1C
Saya pernah menjawab pertanyaan teman saya waktu presentasi dengan kata “Ader iya” seharusnya saya menggunakan diksi yang lebih formal seperti “Masa iya” karena kata tersebut digunakan disaat sedang bercanda dengan teman yang lebih akrab.disitulah saya ditegur dengan teman saya dan saya menyuruh untuk menghargai teman yang sedang maju presentasi.
Indra Satriyawan, Ilmu Politik 1 B
Teman saya pernah menggunakan diksi informal saat pembelajaran di kelas ia mengucapkan "ya ndak bisa"pada saat guru sedang menerangkan tentang pelajaran. Harusnya, kata " ya ndak bisa" tidak di katakan ketika guru sedang menjelaskan pelajaran dan tidak di ucapkan saat forum pelajaran. Akibatnya, seketika itu teman saya di ingatkan oleh guru saya agar bijak dalam berbicara dan bisa menghormati orang yang lebih tua.
Akmal Maulana - Ilmu Seni Arsitektur Islam 1A
Teman saya pernah mengatakan sebuah kata diksi informal yang menyebabkan dia ditertawakan sampai trauma dan tidak mau lagi mengucapkannya. Dia berkata "heueuh nyaaa" di perlombaan debat kecamatan saat SMA yang seharusnya itu digunakan dalam kegiatan-kegiatan informal, seperti ketika sedang bersenda gurau dengan teman-teman.
Isthi Dwi Lestari-Ilmu Politik-1B
Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang tidak tepat, saat itu saya sedang bercanda dengan teman di kelas, saya tidak sengaja mengucapkan kalimat "ga gitu anjir" tanpa sadar bahwa guru saya mendengar ucapan saya tadi. Harusnya kalimat tersebut tidak saya gunakan saat sedang berada di lingkungan sekolah. Sesuai dengan kontrak belajar yang telah di tetapkan akhirnya saya di denda sebesar Rp. 10.000 dan di tegur agar tidak mengucapkan kalimat tersebut.
Berlin-Sosiologi-C
Seorang teman meminta izin kepada dosen untuk memperpanjang waktu pengumpulan tugas, namun menggunakan diksi yang kurang tepat. Teman saya berkata, "Pak, saya minta penundaan tugas karena saya tidak sempat menyelesaikannya." Kata "penundaan" kurang tepat karena mengesankan perubahan jadwal seluruh kelas, padahal yang diminta adalah "perpanjangan" waktu hanya untuk dirinya. Akibatnya, dosen menolak karena mengira permintaan berlaku untuk semua mahasiswa. Setelah dijelaskan, dosen akhirnya mengizinkan. Ini menunjukkan pentingnya pemilihan diksi yang tepat untuk menghindari kesalahpahaman.
Farah Hanum Akmalia Ilmu Politik B
Ketika pada mata kuliah bahasa arab, saya biasa menggunakan kata diksi informal "anjir" yang menurut saya sendiri kurang tepat untuk situasi formal, padahal teman sedang instruksi menjawab pertanyaan di kelas. Seharusnya saya menahan diri mengatakan "anjir" di keadaan formal.
(Laila Yovita Riri Aviani-Sosiologi-A)
Saya pernah menggunakan diksi informal yang kurang tepat, yakni mengatakan kata “doang” pada saat berbicara di forum diskusi yang disimak oleh dosen saya. Tidak hanya saya, beberapa teman lainnya juga pernah melakukan hal yang sama. Saya merasa hal tersebut terjadi dikarenakan kebiasaan berbicara secara informal dan kurang memperhatikan kriteria ketepatan kata. Kata “doang” tersebut bisa jadi sesuai jika digunakan dalam percakapan santai atau informal, tetapi menjadi kurang sesuai jika digunakan dalam situasi formal. Kata “doang” bisa menimbulkan kesan tidak serius atau kurang sopan dalam situasi tertentu. Jadi, jika dalam situasi formal lebih tepat menggunakan kata "saja" atau "hanya".
Nadila Salwa Fitria _Ilmu Seni dan Arsitektur Islam_1A
Saya pernah menggunaka diksi yang kurang tepat pada saat rapat formal, ketika teman saya berisik saya bilang"WOI BERISIK" harusnya saya dapat menggunakan kata"tolong diam saat rapat berlangsung".
Muhammad Shofi Al Fath_Ilmu Seni Arsitektur Islam_1C.
Saya pernah menggunakan diksi informasi pada saat membalas chat pengurus pondok dengan kata "oek oek", seharusnya kata yang harus saya gunakan adalah kata diksi yang lebih formal yaitu "oke" karena kata "oek" adalah kata dimana untuk bercanda sama teman dan tidak pantas diucapkan kepada pengurus pondok yang dimana posisinya lebih tua jabatanya daripada saya.
Meidy Hafilah, sosiologi C
Saya pernah menggunakan diksi informal saat berkegiatan di desa dengan bapak ketua RT , saya menjawab " Eh piye ga paham pak" Lalu saya di tegur teman saya Seharusnya " Gimana pak saya tidak paham" .
saya salsabila dari sosiologi B
teman saya pernah saat sedang mengerjakan tugas makalah menuliskan kata "makasih" dikata pengantar makalahnya sehingga direvisi oleh guru saya
Syif'atun Nasliyah-Ilmu Seni Dan Arsitektur Islam-1C
Saya pernah menggunakan diksi informal pada suatu forum musyawarah kerja di pondok pesantren. Ketika saya memulai untuk menjelaskan masalah yang terkait, kalimat yang saya gunakan pertama kali adalah "anu pak". Seharusnya kata "anu" tidak saya gunakan pada forum tersebut dan lebih baik saya ganti dengan "Begini pak". Akibat kejadian tersebut, saya dinasihati oleh dewan pembina untuk lebih belajar lagi agar memilih diksi yang tepat untuk digunakan di dalam forum-forum tersebut.
Saya Wulan suci dari sosiologi 1 B, saya pernah salah menggunakan diksi saat berdiskusi dengan teman satu organisasi pada saat SMA yaitu saya melontarkan kara "anjirrr". Setelah itu saya berpikir bahwa kata itu salah karena terkesan kasar dan tidak sopan di gunakan apalagi saat kegiatan yang lumayan formal seperti diskusi dan lain lain.
Putri Farisyatul Damayanti-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam-1A
Saya pernah menggunakan diksi yang kurang tepat, yaitu ketika berbicara dengan anak kecil saya bilang "Nabastala" Seharusnya saya bilangnya "langit" Saja. Akibatnya anak kecil itu tidak tahu apa yang saya ucapkan.
Dwi Harum Salaksa Agustiana -Ilmu Politik-B
Saya pernah menggunakan diksi informal ketika guru saya sedang membentuk kelompok belajar didalam kelas ,dan saat itu saya mendapatkan teman kelompok yang kurang saya suka karena sering membuat saya jengkel ,dengan spontan saya bilang "anjirlah gak mau gue" kata itu sebenarnya kurang sopan untuk kalangan umum apalagi ketika sedang bersama guru karena kata-kata tersebut mempunyai makna yang tidak formal dan tidak sopan akibatnya saya ditegur oleh guru saya karena penggunaan kata tersebut.
Diva vauzi'za-Ilmu Politik-B
saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni saat berdiskusi dengan pak rt dengan mengucap "HAH". Harusnya, "HAH" tidak digunakan ketika berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. Akibatnya, saya diingatkan oleh teman untuk tidak berbicara menggunakan kata "HAH" karena untuk lebih menghormati orang yang lebih tua dan berbicara yang sopan.
Saya faza muhamad fakarul
Saat saya dikelas pernah mengatakan dengan non diksi
Saat itu dosen lagi mengajar saya berbicara yang tidak mngenakan
Dan disotu lang sung ditegur
Amelia Putri Aryanti - Sos 1B
Saya pernah menggunakan diksi informal pada suasana yang kurang tepat, yaitu mengucapkan "jangkrik" pada saat guru saya memberi tahu bahwa pulangnya nanti sedikit lambat dari biasanya. Harusnya saya tidak mengucapkan kata seperti itu. Akibatnya saya ditegur oleh guru saya karena ucapan seperti itu tidak sopan, dan ditegur teman saya supaya berbicara dengan bahasa yang baik benar dan sopan.
Bintang srianggoro-Ilmu Politik 1B
saya pernah menggunakan kata non diksi saat dikelas, saat itu dosen sedang mangajar dan saya menjawab “meneng aee” seharunya kata itu tidak saya gunakan karena termasuk bahasa daerah dan kurang sopan. Akibatnya saya ditegur oleh dosen.
Anggit Rislah Muhammad (Pol-B)
Saya pernah mengunakan diksi informal pada saat yang kurang tepat , saya menggunakan kata "ah babi" pada saat saya ditanya oleh guru di kelas kata "ah babi" Seharusnya tidak digunakan pada saat saya ditanya oleh guru saya karena kata tersebut kasar atau seharusnya tidak diucapkan
Nadhila Dwi Atika - Ilmu Politik B
Teman saya pernah menggunakan diksi informal saat sedang berdiskusi kelompok di kelas, dia spontan mengucapakan “Anjir lah” saat teman saya yang lain bicara. Seharusnya kata “Anjir lah” tidak digunakan di lingkup pendidikan, kata ini harunya digunakan saat bercanda diluar, akibatnya temen saya terkena teguran dari guru.
Nabila aulia nissa -sosiologi-1c
Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat rapat pramuka saya mengucapkan kata "anjir" saya tidak sadar kalo ada guru pembina di situ karena saya datang telat .Seharusnya kata tersebut tidak saya ucapkan saat ada rapat harusnya saya gunakan ketika berkomunikasi dengan teman sebaya saja akibatnya saya di tegur oleh pembina saya dan di ingatkan agar mengucapkan perkataan yang baik dan benar.
MOCHAMAD TAUFANI RIFKI MAULANA ILMU POLITIK-A
Saya pernah menggunakan diksi informal pada situasi yang tidak tepat,yakni mengucapkan "bangsat" pada saat ada pelajaran di bangku sma.saat itu saya sedang bergurau dengan teman sebangku saya secara tidak sengaja saya mengucapkan kata "bangsat" pada saat guru menjelaskan materi dikelas.dan akibatnya saya di marahi dan di hukum pada waktu itu.
Nur azizah-ilpol A
saya pernah menghadiri acara dimana acara tersebut sangat formal karena membahas program kerja di organisasi yang saya ikuti dan disitu saya membuat kesalahan yaitu membuat forum sendiri di dalam forum dalam artian saya berbicara sendiri dengan teman saya setelah itu saya di ingatkan sama mc nya untuk diam terlebih dahulu
Moh syaiful rohman -ilmu seni dan arsitektur islam
Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat berbicara dengan guru, pada saat itu saya menggunakan kata "AKU" yang seharusnya menggunakan kata "SAYA" ketika berbicara pada orang yang lebih tua
Muhammad Eka Prasetya - Ilmu Seni dan Arsitektur Islam - 1C
saya pernah menggunakan diksi informal saat teman saya presentasi dikelas lalu saya berkomentar "emang eaa boss" di sela-sela teman saya yang sedang memaparkan materi. Seharusnya kalimat "emang eaa boss" saya gunakan disaat sedang bercanda dengan teman sebangku saya. Dan akibatnya saya mendapatkan teguran dari salah satu teman saya lalu diingatkan untuk bisa menghargai teman saat presentasi dimulai
Rifqi - politik B
Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat berbicara dengan teman-teman organisasi dengan mengungkapkan kata "gasin" harusnya yang benar adalah berangkat
Edelweis-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam-A
Saya pernah melihat ada seseorang yang berkomentar tidak sesuai dengan topik yang diberikan oleh narator, saat itu narator sedang bertanya tentang 'Masalah Hukum di Indonesia' tetapi orang itu justru menjawab di luar topik. Akibatnya, dia dinasehati oleh banyak orang.
Renaldy afif zaeny dari Ilmu seni arsitektur islam kelas A
Saya pernah menggunakan diksi kebahasaan yang tidak sesuai
"Njir".dalam forum kegiatan formal
Setelah berbicara seperti diatas saya diingatkan untuk tidak mengucapkan kalimat tersebut lagi
Fanny Rizki Ashari - Ilmu Politik 1B
saya mempunyai teman yang selalu berkata "anjirr" disetiap waktu, bahkan di waktu pelajaran,didepan guru dia selalu menyeletuk kata "anjirr" menurut saya, dia perlu menempatkan diri dalam berkata.
Kata "anjir" sendiri merupakan pelesetan kata "anjing" yang dimana itu di Indonesia tergolong kasar.
Saya Bintang Satria dari sos c
saya pernah mengunakan diksi formal ketika berbicara kepada teman di kelas.ketika teman saya terdiam dan saya menyapa dengan "Selamat pagi " Fahmi.Seharusnya diksi formal seperti di atas tidak digunakan dalam obrolan bersama seorang guru.Mungkin bisa di ganti dengan "halo bro" seperti itu agar terlihat lebih akrab dan simpel
Felan Nadiyatun Rosyidah_ilmu seni dan arsitektur Islam_1A
teman saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni menggunakan kata "hai guys" untuk contoh pembuatan caption kegiatan pondok.
harusnya kata hai guys digunakan untuk caption penjual makanan dll
akibatnya diingatkan oleh guru saya karena diksi yang dicontohkan kurang tepat
Salsyabilla Azzahra-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam-1A
Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yaitu ketika ingin membuka pintu seharusnya mengucapkan salam tetapi saya mengucapkan "P" pada kondisi sedang rapat mingguan organisasi. Akibatnya saya diingatkan oleh teman saya untuk sebaiknya mengucap salam.
Hanaya Qolbi Latifah-Ilmu seni dan arsitektur islam-1A teman saya pernah menggunakan diksi informal saat forum diskusi. Ketika itu situasi sedang ribut karena perbedaan pendapat setelahnya teman saya berteriak "Bacot". Lalu keadaan semakin memanas karena perkataannya tersebut menjadikan satu orang dan teman saya itu bertengkar karena perkataan "bacotnya". Saat itu, perbedaan pendapat pun tidak dihiraukan lagi karena mereka yang bertengkar. Lalu, setelahnya ada seseorang yang berani menengahi situasi tersebut dengan mengingatkan bahwa perkataan tersebut tidak baik dan terkesan kasar. Dan satu lagi, pada saat itu saya sedang berbicara dengan teman saya dan ingin bertanya dengan serius tapi respon yang teman saya berikan adalah "kamu nanya? Kamu nanya?" Bagi saya di keadaan yang serius itu sangat menjengkelkan. Lalu saya menasehati nya bahwa pertanyaan saya saat itu sedang tidak bercanda jadi saya rasa tidak pantas jika dijawab dengan perkataan yang tidak serius dan terkesan menjengkelkan saat didengar.
Iqtada Da'i Baar - Ilmu Politik - A
Saya pernah menggunakan kata diksi informal,ketika berbicara dengan teman sebangku saya waktu SMA, saya secara spontan mengucapkan "mang eak" pada saat saya bertanya ke dia sudah mengerjakan PR apa belum lalu dia menjawab sudah.
Akhrobul Rohman Nudin-Ilmu Seni Dan Arsitektur Isalam
Saya Pernah menggunakan diksi informal pasa saat ada kegiatan rapat organisasi formal di sekolah saya mengucapkan kata"yaudahhh"padahal kata yang sebenarnya ga boleh atau kata yang tidak tepat di ucapkan dalam kegiatan atau rapat formal karena kata itu termasuk kata yang tidak sopan dalam suatu forum penting
Mukhamad adi nursholih, Isai 1c teman saya pernah menggunakan diksi informal di dalam grup kelas waktu MA, guru saya bertanya dan saya menjawab dengan kata "yaps" Seharusnya saya menjawabnya dengan kata "iya" Kebetulan guru saya juga mengajar bahasa Indonesia dan akhirnya jawaban saya dianggap kurang baik karena pesan saya tidak direspon lagi sama guru saya
Fitria Eka Oktafiani- Ilmu Politik 1B
Teman saya pernah menggunakan diksi informal saat ada berbicara / bercanda dengan sesama teman atau waktu di kelas , saya mendengar teman saya berbicara "Cakep" . Saat ada dosen, menurut saya kata itu sangat tidak tepat untuk digunakan saat berbicara dengan guru, apalagi saat diskusi itu merupakan momen yang harusnya fokus dan serius. Akibatnya teman saya yang berbicara "Cakep" tersebut mendapat nasihat dari teman saya yang lain.
Regina Wirastri-Sosiologi C
Pada saat itu saya pernah menggunakan diksi informal pada forum yang formal, saat acara berlangsung saya mengucapkan kata "gamau" yang seharusnya tidak saya ucapkan saat itu, dan saya sempat ditegur dengan teman saya karena kesalahan tersebut tidak tepat diucapkan pada forum format dan resmi
Lia salma sos A
Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat saya mengucapkan kata “ anjir “ kepada temen saya pas waktu saya sedang mengombrol sama teman saya , saya di tegur oleh guru dan saya di beri peringatan kepada guru saya kalo itu tidak baik di ucapakan .
Nurul latifah_ilmu seni arsitektur islam_1A
Saya menggunakan pengalamaan teman, saat itu Teman saya, melakukan presentasi laporan penelitiaan biologi di depan kelas, mereka menggunakan kata yang tidak tepat yaitu "anjay". seharusnnya kata seperti itu di gunakan untuk bercanda dengan teman, sedangkan situasi saat itu sedang berpresentasi yang mana itu adalah kegiatan yang bisa di bilang formal.
akibatnnya teman saya di tegur oleh ibu guru dan juga di persilahkan untuk mengulang presentasinnya minggu depan agar cara berbicarannya di perbaiki
Muhammad Sa'id Hawwa
Ilmu Politik B
Saya pernah menggunakan diksi informal saat sedang rapat organisasi, saat itu teman saya sedang memberikan argumen terkait acara yang akan diadakan, lalu karna saya tidak cocok dengan argumen tersebut, saya malah berucap "Matamu", kata² ini seakan-akan menunjukan penolakan argumen dengan cara yang tidak baik, ketika terdapat suatu forum rapat, maka penggunan bahasa yang baik di perlukan, akibatnya saya di tegur oleh ketua organisasi atas tindakan yang saya lakukan terhadap teman saya
Putri shifatul jannah, Ilmu seni dan arsitektur islam 1A
Saya pernah membalas pesan guru saya dengan kata "Nggeh bu" seharusnya saya menggunakan diksi yang lebih formal seperti "iya bu" atau "baik bu" karena kata "nggeh" adalah bahasa daerah dan tidak seharusnya di gunakan ketika sedang membalas pesan dari guru saya yang mungkin bukan berasal dari jawa
Dicky Maulana-Ilmu Politik-1A
Saya pernah menggunakan diksi informal pada suasana yang kurang tepat, yakni mengucapkan "goblok" saat sedang bercanda di kelas, tanpa mengetahui ada seorang guru yang tiba tiba masuk ke kelas. Harusnya, kata tersebut hanya saya gunakan ketika
berkomunikasi dengan teman sebaya saja. Akibatnya, guru saya menegur dan mengingatkan agar mengucapkan perkataan yang baik dan benar
Hairun Nasihin-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam
saya pernah menggunakan kalimat diksi pada saat chet sama guru, dimana pada saat itu chet guru saya itu membuat saya tertawa dan saya balas "gkgkgk".
harusnya "gkgkgk" digunakan pada teman, dan guru saya bilang kurang sopan.
Aurakha Anggari Zakary-Ilmu Politik-1A
Saya pernah menggunakan diksi informal pada situasi yang kurang tepat, yakni mengucapkan "anying" pada saat memimpin rapat Rohis SMA yang dimana didalam rapat tersebut terdapat pembina saya. Seharusnya kata "anying" saya gunakan ketika dengan teman sebaya/akrab. Akibatnya saya ditegur oleh pembina saya dan diingatkan oleh teman saya untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika sedang memimpin rapat
Zuhrriza zalfa-Ilmu Politik-A
Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni mengucapkan "tolol" di kelas kuliah yang berisi dosen dan mahasiswa. Harusnya, "tolol" saya gunakan di laras akrab, ketika berkomunikasi dengan teman dekat. Akibatnya, saya diingatkan teman akrab saya agar menggunakan kata tersebut di kelas.
Musaabiq attaqi-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam- Kelas 1C
Saya pernah menggunakan diksi informasi pada saat belajar di kelas dengan guru, saya reflek "Buset" untuk mengekspresikan hal yang membuat saya baru pertama kali tau, yang mana seharusnya kata tersebut saya gunakan hanya saat berkumpul atau berkomunikasi dengan teman saja, bukan saat forum pendidikan langsung
Alfin Tsania S - Ilmu Seni Arsitrktur Islam - C
Teman saya ketika SMA pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat, yakni berkomentar "yang benerr" ketika teman sekelas saya menjelaskan suatu materi didepan. Harusnya, ungakapan "yang bener" dapat digunakan di laras akrab, ketika berkomunikasi dengan teman dekat, atau pada jam-jam biasa, bukan pada jam pelajaran yg bersifat formal. Akibatnya, teman saya diingatkan oleh guru saya karena merasa bahwa diksi yang diucapkan teman saya kurang tepat.
Siti Aisyah-Ilmu Politik-A.
Prodi : ilmu politik
Saya pernah menggunakan diksi informal pada kondisi yang kurang tepat yakni mengucapkan "taek" di kelas kuliah pada saat sedang marah kepada teman saya tetapi pada saat itu masih ad dosen diruangan. Harusnya kata "taek" tersebut tidak saya gunakan karena tidak sopan. Akibatnya saya diingatkan teman-teman untuk tidak menggunakan kata itu lagi dimanapun.
saya Annisah Febricca Putri dari ilmu seni dan arsitektur islam - 1A
Guru saya pernah menggunakan diksi informal saat teman sebangku saya selesai bertanya dan saya tidak tau kenapa guru saya tiba-tiba mengeluarkan kata-kata "eh goblok". Saya, teman sebangku saya dan teman-teman yang ada di dalam kelas pun kaget dengan ucapan guru tersebut dan pastinya menimbulkan pikiran negatif disetiap siswa ataupun siswinya. Mereka pasti bertanya-tanya "Kenapa ya guru itu harus mengeluarkan kata-kata kasar seperti itu padahal kan muridnya cuman menanyakan apa yang tidak di mengerti". Dan seharusnya guru itu menggunakan kata-kata yang baik untuk menanggapi apa yang muridnya tanyakan. Jadinya murid menganggap gurunya kurang sopan dan pastinya mereka beranggapan gurunya suka marah-marah membuat dan juga murid takut untuk bertanya lagi.
Ali Anfasa Muluk - Ilmu Seni dan Arsitektur Islam - 1C
Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat ada perdebatan di kelas waktu itu, dan saya refleks mengucapkan "EDAN" dalam perdebatan itu , seharusnya saya bisa menggunakan kata yang lebih halus yaitu masyaallah, yang seharusnya kata edan itu digunakan ketika dalam situasi/kondisi yang santai akibatnya saya jadi mati kata.
Najjwa Fatimatuzzahra-Sosiologi-C
Saya pernah menggunakan diksi
informal pada saat kumpul bersama teman -teman dan teman saya cerita tentang pacarnya, lalu saya mengatakan “alay banget sih lo” disaat teman saya lagi cerita. Seharusnya kata “alay banget sih lo” saya gunakan ketika berbicara dengan teman akrab saya. Akibatnya saya ditegur sama teman yang lain dan diingatkan lagi agar lebih berhati-hati dalam berbicara.
Airia Khansa Nahara-Ilmu Politik-A
Saya pernah menggunakan diksi informal saat sedang rapat kelas di SMA. Ketika ketua kelas saya sedang menjelaskan hal yang sedang di bahas, saya tidak sengaja berkata "yang benerrr" di saat situasi sedang serius, akibat nya saya di peringatkan oleh ketua kelas saya dan menyuruh saya untuk lebih sopan lagi ketika berbicara serta serius mendengarkan rapat nya.
Indy Fatikhasari Pratiwi_Ilmu Seni dan Arsitektur Islam_1A
Saya pernah menggunakan diksi yang kurang tepat saat sedang menjawab chat di WhatsApp dengan guru, yaitu diksi "makasih Bu" seharusnya saya memakai diksi "terima kasih Ibu".
Muhammad Faizal Majid-ilmu politik-A
Saya pernah menggunakan diksi informal pada saat presentasi didepan kelas, pada saat itu saya mengucapkan kata "kiape? " Yang merupakan bahasa daerah, akibatnya saya ditegur guru dan saya diingatkan untuk menggunakan bahasa Indonesia pada saat presentasi
Fadhil Aziz Musyaffa-Ilmu Politik-A
Saya pernah menggunakan diksi informal pada situasi yang kurang tepat, yakni mengucapkan "bjirlah" saat mau masuk ke kelas yang dimana kelas tersebut sudah ada guru nya. Harusnya, kata tersebut hanya saya gunakan kepada teman sebaya/akrab ketika berkomunikasi . Akibatnya, saya mendapatkan teguran dari guru dan juga diingatkan oleh teman agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika berada di dalam kelas.
Jihan aulianisa - Sosiologi -A
Saya pernah menggunakan diksi informal saat teman saya sedang presentasi di kelas, lalu saya berkomentar "ko bisa gitu si anjir" saat teman saya presentasi, seharusnya kata "ko bisa gitu anjir" di gunakan saat saya sedang bercanda dengan teman. Akibatnya saya mendapat teguran dari teman sebangku saya dan di ingatkan untuk lebih menghargai atau menggunakan bahasa yang lebih sopan
Delvia Dealova-ilmu politik A-saya pernah menggunakan diksi informal saat saya menjadi pembaca doa waktu upacara harian lalu saya secara spontan tiba tiba bicara "anjir" didepan mic. lalu semenjak itu saya sering di ingetin orang sekolah tentang kejadian itu. lalu saya ditegur guru untuk berbicara dengan bahasa yang baik didepan umum
Andi fawwaz al munabi-isai 1A
Pada saat sma saya pernah menggunakan diksi informal pada saat sambutan di acara formal yaitu "orang tolol" akibatnya saya diingatkan oleh teman saya agar mengucapkan kata yang lebih baik pada saat acara" formal,harusnya kata " orang tolol " tidak saya gunakan pada acara" seperti itu
Khosiatus Salasah Ilmu Politik 1-B
Saya pernah menggunakan diksi informal yang kurang tepat kepada teman saya, yakni mengucapkan kata "bjir". Setelah itu saya berpikir bahwa kata itu untuk diucapkan sangatlah tidak baik untuk berkomunikasi dengan teman saya.
Aina Arsetya Putri - Ilmu Politik 1B
Teman saya pernah menggunakan diksi informal saat ada diskusi kelompok bersama dengan guru, saya mendengar teman saya berbicara "wntl" kepada guru saya. Wntl yang artinya "wah ndak tau lur", menurut saya kata itu sangat tidak tepat untuk digunakan saat berbicara dengan guru, apalagi saat diskusi itu merupakan momen yang harusnya fokus dan serius. Akibatnya teman saya yang berbicara "wntl" tersebut mendapat nasihat dari teman saya yang lain.
Mukhamad adi nursholih, Isai 1c teman saya pernah menggunakan diksi informal di dalam grup kelas waktu MA, guru saya bertanya dan saya menjawab dengan kata "yaps" Seharusnya saya menjawabnya dengan kata "iya" Seharusnya kata tersebut tidak saya ucapkan karen tidak sopan aja kepada guru yang bertanya
Fida Ajitriana -ilmu politik -A
Saya sendiri sering menggunakan diksi saat sedang melakukan komunikasi melalui media sosial WhatsApp, Biasanya ketika ada suatu yg lucu atau untuk tambahan kata saya masih sering menggunakan kata "wkwkwk" yang mengekspresikan bahwa ada suatu hal yang lucu dalam topik pembahasan chat tersebut, dan saya sempat dapet saran dari salah satu kating yang ada difakultas saya, dan itu menjadi evaluasi bagi saya pribadi kalau mau melakukan komunikasi baik kepada teman maupun dosen, supaya bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Rio Yuandito Purnomo-Sosiologi-A.
Saya pernah menggunakan fiksi informal ketika diskusi di dalam kelas sewaktu SMA, saat sesi tanya jawab ada salah seorang teman saya yang bertanya lalu dengan spontan teman kelompok saya menjawa pertanyaan tersebut dengan kata "YTTA" (YANG TAU TAU AJA) lantas perkataan teman saya tersebut langsung mendapatkan teguran dari guru kami karena perkataan seperti itu kurang tepat dilontarkan ketika sedang berdiskusi(situasi serius). Namun disatu sisi saya juga gemar menggunakan diksi informal. Diksi informal umum saya pakai ketika sedang bersama teman-teman sejawat saya karena dengan diksi informal saya bisa merasa lebih dekat dengan mereka
ZADIT NOOR YAHYA-Ilmu Seni dan Arsitektur Islam-Kelas 1C
Saya pernah menggunakan diksi informal saat di ruang belajar dimana saat itu guru sedang menceritakan pencapaian kesuksesannya dalam kehidupanya seketika saya menanggapi cerita tersebut dengan berkata "menyala abangku"sontak saya di tegur sama temen saya dimana yang saya ucapkan itu salah karena tidak sesuai dengan tempat dan kondisi pada saat itu.
Saya khoridatul Anisah dari sos c saya pernah musyawarah dengan teman saya menggunakan diksi informal setelah itu ketika saya emosi saya tidak sengaja melontarkan kalimat Asem dengan kalimat itu saya di beri teguran teman saya agar ketika bicara tersebut tidak di gunakan dalam acara seperti musyawarah
MOH. THORIQUL IHSAN - ISAI - 1C
Saya pernah mengunakan diksi informal saat guru saya menjelaskan dikelas lalu saya berkata "Anjayyy" pada saat guru saya selesai menjelaskan .
seharusnya kata "Anjayyy" saya gunakan pada saat bercanda dengan teman saya saat diluar kelas, akibatnya saya di suruh maju oleh guru saya terus di beri pertanyaan tentang materi apa yang dijelaskan tadi.
Zidane Muhammad - Ilmu Politik B
Saya pernah menggunakan diksi informal pada situasi yang kurang tepat, yakni mengucapkan "alah,gatel" pada saat guru menerangkan pelajaran di kelas. seharusnya kata "alah,gatel" digunakan saat sedang bercanda dengan teman. Akibatnya saya dimarahi dan ditegur oleh guru karena dirasa kurang tepat dan kurang sopan.
Salwa Athera Khoulani, Sosiologi 1-C
Saya pernah menggunakan kata diksi informal ketika teman saya berbicara, saya selalu menyauti dengan kata "anjaiii". seharusnya saya tidak mengucapkan kata tersebut ketika teman saya sedang berbicara
Nuryadi SOS 1A
Teman saya pernah menggunakan diksi informal
saat guru saya sedang mengajar di kelas lalu saat dia berbicara dan terdengar kata "Spontan" teman saya merespon "Spontan Uhuyy" dengan berteriak saat guru saya sedang menerangkan di kelas. Seharusnya kata "Spontan Uhuyy" digunakan saat sedang bercanda dengan teman teman-teman. Akibatnya teman saya dapat teguran dari guru dan di ingatkan untuk menghargai seseorang saat berbicara di depan kelas.
Lusi Rahmawati - sosiologi A Teman saya pernah menggunakan diksi informal saat saya sedang presentasi teman saya berkata "kepo bngt lu" saat saya sedang berinteraksi dengan teman di kelas, seharusnya kata "kepo bngt lu" di gunakan saat bercanda di luar kelas. Akibatnya teman saya mendapatkan teguran dari guru.
Annisa Nayla Shafha - sosiologi 1B saya pernah menggunakan diksi informal saat guru sedang menjelaskan pelajaran lalu teman saya berkomentar "slebew" saat guru sedamg menjelaskan pelajaran, seharusnya kata " slebew" digunakan pada saat saya bercanda dengan teman saya,akibatnya teman saya ditegur oleh guru dan di ingatkan untuk fokus ke materi yang sedang dipaparkan.