Seorang yang tidak menguasai sesuatu maka ia akan menafikan apa yang yg tidak dikuasainya dan dianggap suatu yg tidak penting. Hal itu muncul dari egoisme dan keangkuhan dirinya, tapi sekaligus memperlihatkan kebodohannya pada masalah yg ia nafikan.
Setuju pak. Ini mungkin ada kaitannya dgn berita akhir zaman dari Rasul SAW, mengenai kemunculan "Ruwaibidhoh" (orang bodoh yang tidak memiliki kapasitas keilmuan yang mumpuni namun ikut campur dalam urusan banyak orang).
Pingin sekali melihat GG bereaksi terhadap soal ini Khususnya terhadap ilmu balahgoh yg bila tidak dipahami Dan hanya memegang teks Qur'an dan Hadist Bisa berdampak krsesatan yg besar terhadap syariat agama
saya mencurigai lebih dari itu pak,, cara berlogika dia dalam tema2 ke Tuhanan itu mbulet kebolak-balik sperti orang sosialis ato mungkin dia niru orang2 orientalis. dia mungkin proxy
@@sagafchannel7148 kalau belajar alquran bisa pakai guru. Tapi bukan menambah2 atau mengurangi apa yang sudah tertulis d alquran dan hadits. Contoh pada ceramah d atas, kok ya bisa manusia yang dikatakan ULAMA, menambah2 hukum islam?? Mau jadi nabi??
Bedakan konten kreator yg cari cuan melalui banyaknya viewer yg asal bisa ngomong tanpa referensi yg mu'tabar, dengan orang orang yg benar benar belajar ilmu melalui sanad/referensi yang didapat dengan susah payah, biaya yg banyak dan waktu yg lama.
Sanad itu spt tradisi nasab yg sudah ada dr duluuuuu sekali. Tapi, krn baru ditanyakan/dipermasalahkan, maka mulai dituliskan di buku2 tertentu di Indonesia. Ini berkaitan dgn pembuktian kredibilitas penulis buku atas ilmu yg dituliskan. Kalo ada yg bilang sanad itu istilah baru di era 1990-an, maka MUNGKIN memang kurang paham aja... atau kurang banyak cari referensi... ...atau MUNGKIN cari referensinya yg semau2 dirinya sendiri aja.
Sanat ilmu itu perlu.. Pola pikir manusia itu jangn berdasarkan menurut "saya" Bukanya di sekolah kita masih mempelajari ke ilmuan dari ilmuan2 ter dahulu.
@@BayuSaputra-mc1jd setuju....kadang tak semua pendapat diterima semua....kandang sependapat di bab 1 tak sependapat di bab 2....malah di bab 2 sependapat dg mazhab yg berbeda
Allah bukan yang patut dipertanyakan atas rumitnya memahami Al-Quran karena yang membuat pernyataan bahwa Al-Quran tidak bisa dipahami tanpa tafsir, asababun nuzul, dll adalah manusia. Maka tanyakanlah pada manusia-manusia yang membuat pernyataan tersebut. Jika penasaran bagaimana pernyataan Allah terkait wahyunya yang dikitabkan bernama Al-Quran, maka ini jawabannya. *"Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (QS. Al-Qamar 54: Ayat 17) diulang di ayat 22,32,40.* Jelas dan tegas. Atau apakah tidak cukup dengan pernyataan tersebut? Apakah Bani Israil yang menginginkan kedetailan dari hal yang sederhana memang patut dicontoh? *"Alif Lam Ra. (Inilah) Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi, kemudian dijelaskan secara terperinci, (yang diturunkan) dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui," (QS. Hud 11: Ayat 1)* Apakah belum jelas juga? Hm mungkin kriteria kerincian menurut mereka adalah lebih baik dibanding kriteria rinci menurut Allah. *"Pantaskah aku mencari hakim selain Allah, padahal Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu secara rinci? Orang-orang yang telah Kami beri Kitab mengetahui benar bahwa (Al-Qur'an) itu diturunkan dari Tuhanmu dengan benar. Maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu." (QS. Al-An'am 6: Ayat 114)* Mungkin mereka merasa pantas menjadikan hakim-hakim bukhari dkk yang membuat kitab untuk menambah kerincian kitab Allah yang kata Allah sendiri sudah rinci. "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, *sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).* Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. *Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)* Mungkin penjelasan petunjuk dalam Al-Quran versi bukhari dkk bagi mereka lebih jelas dibanding penjelasan buatan Allah sendiri. Mungkin bagi mereka kitab bukhari dkk lebih dapat membedakan baik buruk benar salah dibanding Al-Quran itu sendiri. Mungkin dan mungkin. Lebih baik tanyakan pertanyaan kepada para pengiman hadith agar jawabannya lebih pasti, terkait alasan mereka mensyaratkan ilmu tafsir sebagai satu-satunya jalan memahami Al-Quran. Jangan tanyakan kepada Allah, karena Allah membuat Al-Quran itu mudah dipahami bagi siapa saja yang berserah diri kepada-Nya dan menghayati ayat-ayat Nya. *"Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran." (QS. Sad 38: Ayat 29)*
@@ekakurniati1688 mungkin ini yang disebut bahaya oleh gusbaha. Dahulu tradisi sahabat adalah bertanya kepada Rasulullah terkait ayat ayat yang diwahyukan. Dan ayat ayat yang Alloh turunkan pun selalu pada momen atau kebutuhan yang tepat. Bukan diturunkan satu mushaf lalu di cocokan ayat mana yang pas dengan suatu peristiwa.. Jadi dari pernyataan pertama saja Ibu / Mba sudah sangat keliru dan menyalahi kebiasaan yang dilakukan para sahabat saat Rasulullah masih hidup (meminta penjelasan kenapa ayat tersebut turun - asbabunnuzul). Para sahabat yang paling dekat dengan Rasul saja tidak terlalu berani mengambil satu ayat sebelum benar benar dijelaskan oleh Rasulullah, dan penjelasan Rasulullah ini yang dikumpulkan sebagai hadis dalam tafsir tafsir para ulama. Maaf, sekiranya ibu / mbaknya tidak menjadikan kebiasaan sahabat ini dalam memahami Al Quran, lantas, kebiasaan siapa yang menjadi panutan Ibu / Mbak dalam memahami Al Quran langsung dari terjemahannya tanpa ada seorangpun yang menjelaskan?
Tambah ngeri ini... Saya Rasa Orang NU yg pernah Di Ponpes Pasti tak asing dengan Sanad ke Ilmuan. Klo Sanad k Ilmuan GA ada dapat Di pastikan PonPes Dr Jaman sebelum Indonesia Merdeka, Past GA ad. Logika sederhana begitu... Kenapa Ponpes sampai Sekarang Ada, Karna menjaga Sanad itulah.
Sanad, sandaran, Referensi berantai. Kajian Referensi/ Bibliogtafi diluar pesantren sering ditemukan tanpa rantai yg kokoh. Kadang, pembimbing abai akan hal ini hingga subyek-obyek penelitian berada di ranah abu². Gus Baha meluruskan dengan gaya khas keilmuan bersanad dari ahli yang bernasab. Barakallah Gus. Suwun 🙏
Telah mensahkan dirinya bahwa dirinya tidak jelas sanadnya. Dan sanad ilmu itu adalah pertanggung jawaban keilmuannya baik dihadapan manusia maupun dihadapan Allah ta'ala nanti
Sanad thoriqoh, itu sanad ajaran, sanad keilmuanya ya ilmu tasawuf itu sendiri, Guru gembul tidak bertoriqoh, tapi komentar toriqoh, lebih baik diam kalau tidak tau bidang yg dibicarakan
Sanad dibutuhkan keberadaannya untuk menjaga kemurnian sebuah doktrin. Materi ilmiah justru tidak membutuhkan atau bahkan diharamkan untuk bersanad atau taklid pada teori pemikir tertentu. Einstein meruntuhkan teori Newton, dan fisikawan masa kini, tidak perlu memiliki sanad yang tersambung dengan penemu teorinya. Karena segala sesuatu yang ilmiah akan memiliki output yang sama jika dikerjakan oleh orang barat atau timur, Orang kulit putih atau kulit hitam, Kyai atau murid, Ulama atau Umaro --- Yang membedakan hanya kecerdasannya.
Gembul...sanad tdk harus ditulis dikitab bro, tdk benar sanad baru dibicarakan th 90 an. Sejak Nabi ke shohabat ke tabii'in ke tabiut tabi'in , ke 4 imam / ulama salaf , ke ulama kholaf, ke ulama sekarang gitu bro...
Bohong sekali Guru Gembul. Semua santri tahu, setiap selesai mengaji sebuah kitab mereka mendapat penjelasan dr gurunya sanad ilmu yg didapat. Dari sejak zaman dahulu. sehingga seorang santri dipondok yg sama belum tentu memiliki sanad yg sama terhadap 1 kitab. Bisa jadi waktu itu dia belum mengaji, dan harus mengaji dr seseorang setelahnya. Sehingga panjang sanad 2 santri ini berbed.
NU itu organisasi tidak ada hubungan dengan sanad, akan tetapi Masyarakat NU pada umumnya termasuk Ulama² yg ada dalam NU Pesatren² dalam NU yg kalau mengaji ilmu itu sudah dipastikan bahwa ilmu tersebut bersanad dengan jelas.
saya pernah suatu ketika dtg ke sekolah anak saya yg NU banget ,,yg ngisi tausiah nya ada satu pengurus yayasan ,beliau menceritakan pernah mondok di bbrp pesantren lama dan mengatakan monggo yg menanyakan sanad ,saya ada byk ,dr guru ini ke atas keatas runut sampai jelas
sama2 kita belajar : kita muslim yg masuk kategori sempurna itu? luas tanpa batas ! kategori sholat yo sholat 5 waktu. yo sholat 50 waktu ! kategori ilmu : utk menghayati Al Qur'an : artinya ( kita pinter cerdas merangkaikan penuh keseimbangan ! yo ngerti sanat, tajwid, nahwu shorof dll / juga yakin Al Qur'an terbagi 3 (1) alam semesta (2) berjalan pengucap penggawe sholah bowo Nabi Muhammad saw. (3) muskhaf 30 juz ! kita bangsa jawa ( ngotak ngatik mathik / tau empan papan dsb ) itulah indonesia : diapapun manusianya? yg mengenal dekat kpd Tuhanya . apa lagi dengan kedaulatanya sendiri ! itulah kita manusia yg sangat2 beruntung : mampu melihat / titen di sekeliling kita ( iki wong2an / iki wong tenanan kita titen ) mawasdiri dengan teliti? itulah yg terbaik !
@@butirandebu7648 ditanya bang. jangankan soal ilmu.. soal harta saja, ditanya dapet darimana, digunakan untuk apa. baik ilmu ataupun harta, itu rejeki dari Alloh dan akan dipertanggungjawabkan dengan semestinya. sekian.
Yang Paling berbahaya adalah orng yg selalu melihat potongan2 Video tanpa tau apa maksud yang ada di dalam video tersebut. Sehat selalu Gus Baha dan Guru Gembul.
Sepakat sih, cuman bukan NU tidak mengenal sanad ilmu tapi tidak menjadi populer atau concern pada waktu itu, melainkan sudah mnjalankan dan menjaga sanad turun temurun, jadi populer sanad ilmu itu muncul dan populer karena ada yang mempertanyakan mana dalilnya dll
Hadduu...Gugem lagi...yaa jelas bae...Gugem, istilah sanad keilmuan itu hanya pengembangan dr istilah SANAD, hrs diingat bhwa suatu kosa kata itu berkembang terus mengikuti pemakainya...
Sanad keilmuan itu penting, karena ilmu itu nanti dipertanggungjawabkan, kalo sanad keilmuan itu putus maka berbahaya, bisa jadi ilmunya dibuat buat tanpa rujukan dan tanpa pertimbangan
Mahasiswa harus berkembang santri harus menjaga..santri wajib plagiat , mahasiswa wajib kreatif kesimpulan utk mencapai kebenaran sesuai zaman fiqih selalu berkembang gak boleh monoton menghadapi teknologi dan sesuai keadaan gak boleh kontekstual...
Kalau tak ikut ilmu2 ulama itu dengan sendirinya memutuskan sanadnya menuju rasulullah s a w.... MAKA JELAS SEKARANG INI banyak yang nantang ulama dan zuriah nabi s a w
SANAD itu memang penting, tetapi sekali-kali bukan ukuran kebenaran dan jaminan mutlak dalam syariat Islam. (Qs 5:104). Ukuran kebenaran tertinggi menurut syariat Islam adalah Al Qur'an kemudian As Sunnah RasulNya dan untuk membuktikan kebenaran/ keabsahan As Sunnah memverifikasinya adalah dengan Kitabullah. Rasulullah Saw bersabda: "Hal apa saja yang datang kepada kalian daripadaku maka rujukanah ia (a'ridhuuhu) kepada Kitabullah". Adapun untuk memverifikasi kebenaran/keabsahan kemukzijatan Kitabullah menurut syariat Islam adalah dengan ilmu dan teknologi. "Katakanlah: Sesungguhnya jika golongan manusia dan jin itu berkumpul untuk membuat yang serupa dengan al Qur'an ini niscaya mereka tidak akan sanggup membuat yang semisalnya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". Qs17 al Isra':88 Wallaahu a'lamu bisshawab. ❤
Nek ilmu biasa atau umum ndak masalah ndak pakai Sanad. Guru gembul itu tadinya katanya cuma guru PPKN dan pernah masuk pesantren atau tidak ya tidak tahu. Jadi cuma konten kreator bukan ulama
Demi Konten ... bagus atau tidak ? ... manfaat atau tidak ... ? menggangu atau tidak ? ... merusak atau tidak ? ... sakarang ini tidak batasan ... kecuali hanya untuk orang orang yang berfikir ...
Klo soal sanad saya udah berkomentar dari awal dia bikin bahas sanad di RUclipsnya.. tapi jarang orang² mengomentari kritik malah pada malah muji.. skrg pengikutnya dia udh banyak dan makin keliiru jauh.. ehh rame bongkar skrg² ini lah.. mudah²an kekeliruan si guru gembul segera banyak yg meluruskan.. orang pertama yg meluruskan secara keras itu Muhammad husein gaza soal palestina.. sebelumnya pernah berdebat ustadz pulan bahas bank syariah, channel yt macan apa gitu, skrg paling rame dia mengomentari soal gk yakinnya nasab habiab, metode ilmiah.. trus makin ngawur tuh guru gembul.
Saya ngga pernah nyantren. Tp hrsnya, ttg sanad ini selalu diajarkan di pesantren, yg mgkn ngga prnh dibahasakan di khalayak umum seperti kata pak gembul. Baru disyiarkan pas tahun 90an itu mgkn. Ya gimana ya. Memang setau saya, cara pengajaran NU itu ngga yg membawa tren istilah2 baru yg seolah2 ini nih, islam yg bnr dgn segala istilah2 arabnya. NU itu lebih ke menormalisasi agama islam dgn kultur nusantara, seperti apa yg dulu diajarkan oleh para waliyullah2. Nah, ketika istilah2 arab mulai digaungkan golongan sebelah, ya mau ngga mau NU harus ngimbangin juga lah. Biar org2 yg baru belajar agama, minimal ngga nganggep NU itu sesat. Pak gembul nih kayaknya belajar agama cuma dari buku dan guru2 kaum sebelah. Orang kalau kurang referensi ya gitu sih. Apalg kalo referensinya cuma buku. Agama islam itu ngga bisa cm dipelajari dari buku2, kitab2, atau mungkin jurnal2. Harus ada gurunya juga, yg sanad ilmunya jelas nyampe Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Kalau gak ada " SANAD " . Maka setiap orang akan menafsirkan Qur'an dan Hadits. Semau dia dan sesui pendapat dia sendiri. Dan " BARANGSIAPA YANG MENAFSIRKAN QUR'AN ATU HADIST BERDASARKAN PENDAPATNYA SENDIRI MAKA ITU SAMA SAJA ORANG TERSEBUT SUDAH MEMESAN SATU TIKET NERAKA BAGI DIRINYA SENDIRI ".
Guru gembul Salah positioning. Harusnya mencukupkan diri menjadi story teller. Beliau malah memosisikan diri sebagai "pakar", akibatnya harus berhadapan dengan para raksasa ilmu.
kalau menuntut ilmu itu di permudah aja lah intinya, tapi ya jangan baca sendiri dan simpulkan sendiri, perlu bertanya dan berdiskusi dengan yg lainnya yg lebih duluan menuntut ilmu dari kita kan kita telat lahir dan telat belajar😅
@@Interisti-3558 dengar tu ceramah baha. Alquran larangan nya, hadits larangan nya. Lalu datang manusia bergelar ulama menambahkan larangan baru. Lu lebih percaya manusia itu dari nabi dan tuhan??
Sanad ilmu dari dulu sumbernya banyak,dari kyai cramah di tv di radio di majalah dari tetangga yang ngomong dari kitab kitab karangan ngulama dari gugle yutub fesbuk dll,
Memang guru gmbul tdk ngji ,kita,ma'lumi,sanad ilmu itu pnting dri ucapan rosul saw ,dlm fathul barri juz 1 di jlaskan ,bteol gus baha seorang ulama bneran!!!
"Janganlah kamu membawa ilmu (yang dipelajari) dari orang yang tidak diketahui catatannya (riwayat) pendidikannya (sanad) dan dari orang yang mendustakan perkataan Ulama meskipun tidak mendustakan Nabi." Kalam Imam Malik "Penuntut ilmu tanpa sanad bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah tanpa tangga." Kalam Imam Sufyan Ats-Tsauri " jika kita naik sepeda motor tapi surat2 tidak lengkap maka kena tilang polisi, tetapi jika surat2 lengkap maka kita jalan terus, begitu juga berguru, jika berguru jangan asal2an, jika surat2nya tidak lengkap (tidak bersambung kepada Rasulullah )maka pindahlah / carilah guru yang surat2nya lengkap ( guru yang ilmunya bersambung sampai Rasulullah)" Kalam ABAH GURU SEKUMPUL
Mendengar argumen gembul ini, sya jdi teringat dengan hadits nabi, kta Baginda nabi kita, nnti di ahir2 masa, akn ad orang orang yg kta ktanya cantik, retorikanya menarik, sesekali dia akn mengambil ayt suci Al-Qur'an, untuk menguatkan argumentasi nya, padahal dia musuh yg paling nyata, awas hati hati, kta nabi
Agama itu adalah dari taufiq dan hidayah. Agama bukan dari guru ke guru, dan juga bukan dari buku ke buku. Agama juga tidak terkait dg silsilah tetapi adalah wasilah..
Jk bicara masalah ilmiah, mmg perlu referensi dan dalil, tdk cukup hanya sekedar mengolah kata, dan mengolah pikiran tanpa pijakan. Itu namanya asbun. Dan gugem cocoknya bicara dg orang² yg tdk mengerti sama sekali yg tdk memiliki basic keilmuan.
Sanad keilmuwan memang tidak disebutkan karena dulu pondok2 pesantren dulu jelas urutannya.... klo sekarang banyak pesantren2 ... maka dipertanyakan sanad... yg dimaksud sanad jalur pendiri/gurunya belajarnya dimana... karena sekarang banyak yg menafsirkan Al qur'an dan hadist menurut kemampuan pikirnya dan hawa nafsu, tanpa berpegangan tafsir ulama2 dulu... makanya banyak perbedaan...
Wow, mereka menambahkan hukum yang telah dibuat Alquran dan hadits, dan kalau hanya berpegang alquran dan hadits dibilang bahaya 😮😮 Kalau saya tetap berpegang hanya ke ALQURAN DAN HADITS. Nabi bilang SUDAH SEMPURNA.
Sanad keilmuan memang tidak dikenal dalam NU namun sanad ilmu itu lebih merujuk pada ketokohan kiai dan santrinya. Ibarat sebuah buku perlu sumber rujukan agar tidak jadi sebuah pembenaran belaka tanpa dasar. Untuk yang terakhir, hal ini jauh sebelum 90an pun berlaku. Sebagai contoh, salah satu bapak bangsa selain Gus Dur, yakni Nurcholish Madjid pernah dikritik oleh Ahmad Baso karena interpretasi keilmuan Islam berdasar pada kutipan-kutipan ayat al-Quran lalu diberikan pemaknaan bebas. Padahal, Cak Nur pernah berguru pada Fazlur Rahman saat diluar negeri. Nah, keterkaitan keilmuan ini yang dikritik oleh Ahmad Baso dengan landasan bahwa Cak Nur memiliki jejak selaku murid Fazlur Rahman. Belum lagi buku-buku Cak Nur disebut sebut memiliki kecendrungan liberal Islam (padahal di NU pun macam mas Ulil Abshar Abdalla ada disebut Islam Liberal) sehingga pemaknaan bebas ayat ayat al-Quran sangat dimungkinkan. Alhasil muncullah tradisionalisme Islam vis a vis Islam Liberal. Padahal, kalau disimak lebih dalam, narasi sekaligus wacana keilmuan Islam itu justru ditumbuh-suburkan oleh kalangan NU yang mana orang-orang yang saya sebut di atas sebenarnya adalah bagian dari NU juga.
Tapi kata Gus baha agama ini gampang di terima oleh orang orang yang mau berpikir/berakal. Seperti contoh sahabat nabi umar yang tertunduk ketika mendengar adik nya baca Alquran surat Thaha
@@sitoxic666 Umar itu cerdas, faham bahasa arab. Gembul itu apa? Jangan ilmu Mantiq, ilmu tafsir saja tidak bisa, jangankan tafsir, menerjemahkan saja tidak bisa, jangankan menerjemahkan, nahwu shorof saja tidak bisa. Kalau seseorang hanya berpegang Al-Qur'an terjemahan saja lalu berfatwa, itu sangat berbahaya. Agama kok dasarnya "menurut saya, menurut saya". Gembul itu suka mencari kontroversi supaya Chanel RUclips nya banyak yang nonton. Lebih baik pemulung sampah daripada mencari uang dengan mengadu domba.
Kalo ada orang yg bilang sanad ilmu tidak penting,,sama sama ingin memutuskan kepercayaan kaum muslimin kepada para ulama' kepada para nabi dan kepada allah swt,,semua.mau di putus.., akhir.nya.tidak percaya kepada ulama' tdk percaya kepada nabi,tdk.percaya kpd allah,,, jadi apa....ya ATEIS ,,KOMUNIS,..SEKULER,,JADI ORANG2 YG MENENTANG ALLAH SWT
Itu lah bedanya santri dan mahasiswa...santri dituntut utk plagiat mahasiswa harus kreatif menciptakan hal baru..kalo org hatinya bersih bisa ambil kesimpulan tanpa membenturkan..
Sanad itu perlu buat referensi. Biasanya merujuk pada kitab yg biasa dibaca. Wahabong jarang baca kitab ihya ulumuddin secara detail misalnya atau sebaliknya.
@@qiqimulki5369 tau itu sarkas.?? "Kritis pada hal tertentu tapi tidak bisa instrospeksi diri ,biasa santri-santri toilet.. NU kan gudang toilet umum..!! 🤣🤣🤣🤣😁😁😁🤣🤣🤣🤣🤣
Untuk kali ini,saya jelas tidak sepakat dengan Gugem... sanad ilmu jelas penting agar bisa dipertanggung jawabkan. Katakanlah kiya belajar dari yutub dengan ikut bahasan Kyai,ustad atau siapapun maka sanad keilmuannya ikut pada sanad ilmu guru yang kita ikuti kajiannya karwna Kyai Ustad atau siapapun itu,menyampaikan ilmu bukan atas dasar pemikiran pribadi tapi dengan referensi yang telah dijelaskan guru giru merwka...🙏🙏🙏
Umat islam AWAM... banyak yg tergiur dgn enak nya kata kata dan bahasa.... Banyak yg mengikuti tanpa tau keilmuan nya dan keahlian nya bahkan silsilah ilmu dan silsilah guru.. Jika mengenal ilmu dgn OTODIDAK seperti Guru gembul dan felixsiau maka AGAMA akan rusak... Kembalilah ke ulama yg jelas bukan ulama yg muncul dadakan di media apalagi mualaf..
Seorang yang tidak menguasai sesuatu maka ia akan menafikan apa yang yg tidak dikuasainya dan dianggap suatu yg tidak penting.
Hal itu muncul dari egoisme dan keangkuhan dirinya, tapi sekaligus memperlihatkan kebodohannya pada masalah yg ia nafikan.
Setuju pak. Ini mungkin ada kaitannya dgn berita akhir zaman dari Rasul SAW, mengenai kemunculan "Ruwaibidhoh" (orang bodoh yang tidak memiliki kapasitas keilmuan yang mumpuni namun ikut campur dalam urusan banyak orang).
@@dedenfirdaus510 setuju sekali jangan merasa sok pintar karena itu akan membuat seseorang semakin terlihat bodoh dihadapan orang banyak
Barakallah Gus baha❤
Terimakasih Atas ilmunya kyai ❤️❤️❤️
Kawulo nderek Gus Baha , Ulama Alim Alammah
👍👍👍
Pingin sekali melihat GG bereaksi terhadap soal ini
Khususnya terhadap ilmu balahgoh yg bila tidak dipahami
Dan hanya memegang teks Qur'an dan Hadist
Bisa berdampak krsesatan yg besar terhadap syariat agama
Duh Pak Gembul cuma konten kreator, tapi pede banget bahas ilmu
Lha yoo...😢😢
namanya jualan konten pak.... kontroversi adalah hal paling mudah dijual kepada orang2 indo yg berliterasi rendah 😂
saya mencurigai lebih dari itu pak,, cara berlogika dia dalam tema2 ke Tuhanan itu mbulet kebolak-balik sperti orang sosialis ato mungkin dia niru orang2 orientalis. dia mungkin proxy
Bahaya itu memang
Namanya juga ..gembul.. gemar ngibul wkwkkw
Kemarin guru gembul kalah debat karena nggak punya pegangan ke ilmuwan, semoga beliau sadar
Sanad ilmu dalam iman-Islam itu sangat2 penting. Semua harus bersumber dari Rasulullah Muhammad SAW, bukan menurut pikiran masing2 pribadi.
Sanad perlu agar tidak "liar" dalam berfikir , bebas berfikir bukan berarti tanpa kaidah dan rambu
Telahku sempurnakan ajaran islam, berpegang lah kepada alquran dan hadits. Apakah kamu tidak percaya nabi???
@@kurnialistari1679 simpel . apakah anda bisa belajar quran dan hadits tanpa guru? tlg dijawab
@@sagafchannel7148 kalau belajar alquran bisa pakai guru. Tapi bukan menambah2 atau mengurangi apa yang sudah tertulis d alquran dan hadits.
Contoh pada ceramah d atas, kok ya bisa manusia yang dikatakan ULAMA, menambah2 hukum islam??
Mau jadi nabi??
@@kurnialistari1679 ceramah siapa? gus baha?
@@kurnialistari1679tolol diulang lagi vidionya. Contoh yg ulama tsb beriman masuk di akal apa enggak. Baeu komentar
Kalo ngaji ilmu agama hanya berdasarkan menurut saya bisa kacau balau agama ini
Bener
Setiap orang bisa self claimed sebagai Mujtahid 😂😂
Lama2 gemblong bisa jdi gila...
Tepat
Sanad adalah bagian dari agama. Kalau bukan karena sanad, pasti siapa pun bisa berkata dengan apa yang dia kehendaki (HR Muslim)
Betul sekali pak
Bedakan konten kreator yg cari cuan melalui banyaknya viewer yg asal bisa ngomong tanpa referensi yg mu'tabar, dengan orang orang yg benar benar belajar ilmu melalui sanad/referensi yang didapat dengan susah payah, biaya yg banyak dan waktu yg lama.
Mslahnya org kek gembul ini bkin org sesat
Guru gembulll...???? Yo nderek gus baha ae akuu..... barokallah guss...
Sanad itu spt tradisi nasab yg sudah ada dr duluuuuu sekali. Tapi, krn baru ditanyakan/dipermasalahkan, maka mulai dituliskan di buku2 tertentu di Indonesia. Ini berkaitan dgn pembuktian kredibilitas penulis buku atas ilmu yg dituliskan. Kalo ada yg bilang sanad itu istilah baru di era 1990-an, maka MUNGKIN memang kurang paham aja... atau kurang banyak cari referensi...
...atau MUNGKIN cari referensinya yg semau2 dirinya sendiri aja.
Sanat ilmu itu perlu.. Pola pikir manusia itu jangn berdasarkan menurut "saya"
Bukanya di sekolah kita masih mempelajari ke ilmuan dari ilmuan2 ter dahulu.
Itu menunjukkan kebodohanya
@@BayuSaputra-mc1jd setuju....kadang tak semua pendapat diterima semua....kandang sependapat di bab 1 tak sependapat di bab 2....malah di bab 2 sependapat dg mazhab yg berbeda
Allah bukan yang patut dipertanyakan atas rumitnya memahami Al-Quran karena yang membuat pernyataan bahwa Al-Quran tidak bisa dipahami tanpa tafsir, asababun nuzul, dll adalah manusia. Maka tanyakanlah pada manusia-manusia yang membuat pernyataan tersebut.
Jika penasaran bagaimana pernyataan Allah terkait wahyunya yang dikitabkan bernama Al-Quran, maka ini jawabannya.
*"Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (QS. Al-Qamar 54: Ayat 17) diulang di ayat 22,32,40.*
Jelas dan tegas. Atau apakah tidak cukup dengan pernyataan tersebut? Apakah Bani Israil yang menginginkan kedetailan dari hal yang sederhana memang patut dicontoh?
*"Alif Lam Ra. (Inilah) Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi, kemudian dijelaskan secara terperinci, (yang diturunkan) dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui," (QS. Hud 11: Ayat 1)*
Apakah belum jelas juga? Hm mungkin kriteria kerincian menurut mereka adalah lebih baik dibanding kriteria rinci menurut Allah.
*"Pantaskah aku mencari hakim selain Allah, padahal Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu secara rinci? Orang-orang yang telah Kami beri Kitab mengetahui benar bahwa (Al-Qur'an) itu diturunkan dari Tuhanmu dengan benar. Maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu." (QS. Al-An'am 6: Ayat 114)*
Mungkin mereka merasa pantas menjadikan hakim-hakim bukhari dkk yang membuat kitab untuk menambah kerincian kitab Allah yang kata Allah sendiri sudah rinci.
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, *sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).* Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. *Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)*
Mungkin penjelasan petunjuk dalam Al-Quran versi bukhari dkk bagi mereka lebih jelas dibanding penjelasan buatan Allah sendiri. Mungkin bagi mereka kitab bukhari dkk lebih dapat membedakan baik buruk benar salah dibanding Al-Quran itu sendiri.
Mungkin dan mungkin. Lebih baik tanyakan pertanyaan kepada para pengiman hadith agar jawabannya lebih pasti, terkait alasan mereka mensyaratkan ilmu tafsir sebagai satu-satunya jalan memahami Al-Quran. Jangan tanyakan kepada Allah, karena Allah membuat Al-Quran itu mudah dipahami bagi siapa saja yang berserah diri kepada-Nya dan menghayati ayat-ayat Nya.
*"Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran." (QS. Sad 38: Ayat 29)*
Dia liberal + konten bang
@@ekakurniati1688 mungkin ini yang disebut bahaya oleh gusbaha. Dahulu tradisi sahabat adalah bertanya kepada Rasulullah terkait ayat ayat yang diwahyukan. Dan ayat ayat yang Alloh turunkan pun selalu pada momen atau kebutuhan yang tepat. Bukan diturunkan satu mushaf lalu di cocokan ayat mana yang pas dengan suatu peristiwa.. Jadi dari pernyataan pertama saja Ibu / Mba sudah sangat keliru dan menyalahi kebiasaan yang dilakukan para sahabat saat Rasulullah masih hidup (meminta penjelasan kenapa ayat tersebut turun - asbabunnuzul). Para sahabat yang paling dekat dengan Rasul saja tidak terlalu berani mengambil satu ayat sebelum benar benar dijelaskan oleh Rasulullah, dan penjelasan Rasulullah ini yang dikumpulkan sebagai hadis dalam tafsir tafsir para ulama.
Maaf, sekiranya ibu / mbaknya tidak menjadikan kebiasaan sahabat ini dalam memahami Al Quran, lantas, kebiasaan siapa yang menjadi panutan Ibu / Mbak dalam memahami Al Quran langsung dari terjemahannya tanpa ada seorangpun yang menjelaskan?
Bikin skripsi aje ada catatan kaki/foot note yg artinya bersumber dari ! Sama dengan sanad or referensi.
Referensi Bukan bagian dari sanad. Itu nukilan
alhamdulillah penjelasan gus baha jelas sekali, biasanya seseorang yang berbicara tidak sesuai halinya maka benar sekali kata gus baha bahaya sekali
sekali lagi semua hal itu akan beres ketika ditangani oleh ahlinya...
Tambah ngeri ini... Saya Rasa Orang NU yg pernah Di Ponpes Pasti tak asing dengan Sanad ke Ilmuan. Klo Sanad k Ilmuan GA ada dapat Di pastikan PonPes Dr Jaman sebelum Indonesia Merdeka, Past GA ad. Logika sederhana begitu... Kenapa Ponpes sampai Sekarang Ada, Karna menjaga Sanad itulah.
Gak usah pake sanad gak pake referensi.
Lha para ulama besar dulu.. Ngapain repot-repot belajar😂😂😂
Sanad, sandaran, Referensi berantai.
Kajian Referensi/ Bibliogtafi diluar pesantren sering ditemukan tanpa rantai yg kokoh.
Kadang, pembimbing abai akan hal ini hingga subyek-obyek penelitian berada di ranah abu².
Gus Baha meluruskan dengan gaya khas keilmuan bersanad dari ahli yang bernasab.
Barakallah Gus.
Suwun 🙏
begaaah saya dengar gugem..tapi Alhamdulillah di debat bersama ustad nurudin gugem ongah ongoh
Ketika seseorang bukan ahlinya membahas satu tema, maka akan ditemukan hal² lucu dalam pembahasannya
sanad ilmu itu sangat penting, karena agama berdasarkan sanad
Sanad ilmu itu penting agar segala tindakan dan ucapan selalu selaras dan sesuai dg pakemnya yaitu al quran dan hadist
Telah mensahkan dirinya bahwa dirinya tidak jelas sanadnya. Dan sanad ilmu itu adalah pertanggung jawaban keilmuannya baik dihadapan manusia maupun dihadapan Allah ta'ala nanti
Cerdas bener sekali
Padahal guru gembul tidak pernah mengklaim dirinya benar, atau orang yg harus di ikuti, dia hanya mengajak orang berpikir kristis dalam hal apapun!
Sanad thoriqoh, itu sanad ajaran, sanad keilmuanya ya ilmu tasawuf itu sendiri, Guru gembul tidak bertoriqoh, tapi komentar toriqoh, lebih baik diam kalau tidak tau bidang yg dibicarakan
@@wildanhorehore5547 Sanad ilmu tajwid ada ga...
@@butirandebu7648banyak
@@butirandebu7648 ada kak debu.
@@butirandebu7648ya ada juga bang ..
Ilmu tanpa guru = fana
Sanad dibutuhkan keberadaannya untuk menjaga kemurnian sebuah doktrin.
Materi ilmiah justru tidak membutuhkan atau bahkan diharamkan untuk bersanad atau taklid pada teori pemikir tertentu.
Einstein meruntuhkan teori Newton, dan fisikawan masa kini, tidak perlu memiliki sanad yang tersambung dengan penemu teorinya. Karena segala sesuatu yang ilmiah akan memiliki output yang sama jika dikerjakan oleh orang barat atau timur, Orang kulit putih atau kulit hitam, Kyai atau murid, Ulama atau Umaro --- Yang membedakan hanya kecerdasannya.
Guru gembul inilah contoh belajar agama tanpa guru berarti gurunya....
Sitonnn😂
Mbah Google
@@awitjaya Emang di akhirat di tanya sanad ilmu..???
@@butirandebu7648 Lo tahu pertanyaaan malaikat mungkar nakir?
@@butirandebu7648 Lo tahu ada akhirat?
Nderek gus baha'
Gembul...sanad tdk harus ditulis dikitab bro, tdk benar sanad baru dibicarakan th 90 an.
Sejak Nabi ke shohabat ke tabii'in ke tabiut tabi'in , ke 4 imam / ulama salaf , ke ulama kholaf, ke ulama sekarang gitu bro...
Guru gembul ngomong asal asalan.
Mantaaap..masalh nasab saya dukung gembul tapi klo sanad ilmu salh total si gembul
@@MuhammadIqbal-jy8zfIqbal kenal aku kah kawan sd ku ada namanya Iqbal coba liat namaku apakah kau kenal denganku?
@@MuhammadSagib-zj4ig kda nh..spa nyawa
@@MuhammadIqbal-jy8zf ohh berarti lain
Bohong sekali Guru Gembul.
Semua santri tahu, setiap selesai mengaji sebuah kitab mereka mendapat penjelasan dr gurunya sanad ilmu yg didapat.
Dari sejak zaman dahulu.
sehingga seorang santri dipondok yg sama belum tentu memiliki sanad yg sama terhadap 1 kitab.
Bisa jadi waktu itu dia belum mengaji, dan harus mengaji dr seseorang setelahnya.
Sehingga panjang sanad 2 santri ini berbed.
❤ gus baha.
Pentingnya sanad ilmu itu penting biar tidak keliru dan menyesatkan
Remuk agama tanpa sanad
"Klw ingin terkenal tantang aja miktyson" by KH,Zainuddin.
kalo ingin terkenal kencingi aja ka'bah
klo ingin terkenal kencingi saja ka'bah
NU itu organisasi tidak ada hubungan dengan sanad, akan tetapi Masyarakat NU pada umumnya termasuk Ulama² yg ada dalam NU Pesatren² dalam NU yg kalau mengaji ilmu itu sudah dipastikan bahwa ilmu tersebut bersanad dengan jelas.
Guru gembul ngomong asal asalan.
saya pernah suatu ketika dtg ke sekolah anak saya yg NU banget ,,yg ngisi tausiah nya ada satu pengurus yayasan ,beliau menceritakan pernah mondok di bbrp pesantren lama dan mengatakan monggo yg menanyakan sanad ,saya ada byk ,dr guru ini ke atas keatas runut sampai jelas
Dan anda lngsung percaya begitu saja dg yg dikatakan? 😊
Kalo gk percaya gk usah nanyak gt aj kok repot😅@@jabaluhuy9692
Ya percaya, karena sanad pasti punya kitab atau buku2nya
Sang guru
😂😂😂 okelah
Gus baha' org alim yg keilmuannya diakui dunia
سبحان الله.....!!!
Bener sepakat
Bila TDK ada sanad keilmuan muncul DR, PROFESOR jadi jadian
benar sekali, karena sanad itu bisa dipalsukan/direkayasa, beda dengan isi/konten/matan
Klau tauziyah bw kitab pak gebol.
Kyk gus baha...
gembul memang bukan tausiyah bro.. dia cuma sok pinter ae.. 😂
Gugem of side..yang bukan bidangnya dia bahas..pede banget kayak ngerti dan ahli szgala bidang
Menurut saya betul GUS...
Bahaya sekali orang ini mengacak akidah ummat
Masing2 punya kelebihan dan baik untuk referensi...
😂😂😂😂
Baik apanya..si gembul dgn pikiran liat tanpa sanad??😂
guru gembul punya referensi?
sama2 kita belajar : kita muslim yg masuk kategori sempurna itu? luas tanpa batas ! kategori sholat yo sholat 5 waktu. yo sholat 50 waktu ! kategori ilmu : utk menghayati Al Qur'an : artinya ( kita pinter cerdas merangkaikan penuh keseimbangan ! yo ngerti sanat, tajwid, nahwu shorof dll / juga yakin Al Qur'an terbagi 3 (1) alam semesta (2) berjalan pengucap penggawe sholah bowo Nabi Muhammad saw. (3) muskhaf 30 juz ! kita bangsa jawa ( ngotak ngatik mathik / tau empan papan dsb ) itulah indonesia : diapapun manusianya? yg mengenal dekat kpd Tuhanya . apa lagi dengan kedaulatanya sendiri ! itulah kita manusia yg sangat2 beruntung : mampu melihat / titen di sekeliling kita ( iki wong2an / iki wong tenanan kita titen ) mawasdiri dengan teliti? itulah yg terbaik !
Kalau sanad ilmu tidak penting brarti orang tsb tidak pernah sekolah sehingga ilmunya ilmu ngawur
Karena si G mencari pembenaran, dan sok ilmiyah, biar ada pengikut dan pembela
@@nursalamh9023 Emang di akherat di tanya sanad ilmu.
@@butirandebu7648 ditanya bang. jangankan soal ilmu.. soal harta saja, ditanya dapet darimana, digunakan untuk apa.
baik ilmu ataupun harta, itu rejeki dari Alloh dan akan dipertanggungjawabkan dengan semestinya. sekian.
Sanad adalah bagian dari agama. Kalau bukan karena sanad, pasti siapa pun bisa berkata dengan apa yang dia kehendaki (HR Muslim)
@@butirandebu7648pertanyaan goblok 😂
Yang Paling berbahaya adalah orng yg selalu melihat potongan2 Video tanpa tau apa maksud yang ada di dalam video tersebut.
Sehat selalu Gus Baha dan Guru Gembul.
Nah ini, cocok
Sepakat sih, cuman bukan NU tidak mengenal sanad ilmu tapi tidak menjadi populer atau concern pada waktu itu, melainkan sudah mnjalankan dan menjaga sanad turun temurun, jadi populer sanad ilmu itu muncul dan populer karena ada yang mempertanyakan mana dalilnya dll
Ditanya mana dalilnya. Lah saya ngaji di kiyai anu. Sudah pasti punya dalil, tapi gak bisa jawab sesimpel itu
@@sahariadtureofficial5149 cba anda gaji dan belajar dalam lagi insyallah akan mnemukan jawabanya
Hadduu...Gugem lagi...yaa jelas bae...Gugem, istilah sanad keilmuan itu hanya pengembangan dr istilah SANAD, hrs diingat bhwa suatu kosa kata itu berkembang terus mengikuti pemakainya...
Sanad keilmuan itu penting, karena ilmu itu nanti dipertanggungjawabkan, kalo sanad keilmuan itu putus maka berbahaya, bisa jadi ilmunya dibuat buat tanpa rujukan dan tanpa pertimbangan
Disini aja yg komentar,berani komentar tanpa sanad,mungkin ambil positifnya aja,gak semua hal perlu sanad
Mahasiswa harus berkembang santri harus menjaga..santri wajib plagiat , mahasiswa wajib kreatif kesimpulan utk mencapai kebenaran sesuai zaman fiqih selalu berkembang gak boleh monoton menghadapi teknologi dan sesuai keadaan gak boleh kontekstual...
Kalau tak ikut ilmu2 ulama itu dengan sendirinya memutuskan sanadnya menuju rasulullah s a w....
MAKA JELAS SEKARANG INI banyak yang nantang ulama dan zuriah nabi s a w
SANAD itu memang penting, tetapi sekali-kali bukan ukuran kebenaran dan jaminan mutlak dalam syariat Islam. (Qs 5:104).
Ukuran kebenaran tertinggi menurut syariat Islam adalah Al Qur'an kemudian As Sunnah RasulNya dan
untuk membuktikan kebenaran/ keabsahan As Sunnah memverifikasinya adalah dengan Kitabullah.
Rasulullah Saw bersabda: "Hal apa saja yang datang kepada kalian daripadaku maka rujukanah ia (a'ridhuuhu) kepada Kitabullah".
Adapun untuk memverifikasi kebenaran/keabsahan kemukzijatan Kitabullah menurut syariat Islam adalah dengan ilmu dan teknologi.
"Katakanlah: Sesungguhnya jika golongan manusia dan jin itu berkumpul untuk membuat yang serupa dengan al Qur'an ini niscaya mereka tidak akan sanggup membuat yang semisalnya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". Qs17 al Isra':88
Wallaahu a'lamu bisshawab.
❤
Nek ilmu biasa atau umum ndak masalah ndak pakai Sanad. Guru gembul itu tadinya katanya cuma guru PPKN dan pernah masuk pesantren atau tidak ya tidak tahu. Jadi cuma konten kreator bukan ulama
Iya benar yg sblmnya bahas pelajaran disekolah umum skrng bahas ilmu agama
Iya yg jadi pertanyaan kenapa dia ngomongin agama sampai menjelekan ulama. Udah gitu pengikutnya banyak. Haduh akhir zaman
Demi Konten ... bagus atau tidak ? ... manfaat atau tidak ... ? menggangu atau tidak ? ... merusak atau tidak ? ... sakarang ini tidak batasan ... kecuali hanya untuk orang orang yang berfikir ...
Budaya sanad dibesar2kan, agar pondok terus banyak santri. Makin banyak santri, makin banyak... ??
kiyai2 NU rata-rata pas pembukaan baca kitab selalu meyebutkan sanadnya dulu...
Smoga Gembul mendapat Hidayah
Klo soal sanad saya udah berkomentar dari awal dia bikin bahas sanad di RUclipsnya.. tapi jarang orang² mengomentari kritik malah pada malah muji.. skrg pengikutnya dia udh banyak dan makin keliiru jauh.. ehh rame bongkar skrg² ini lah.. mudah²an kekeliruan si guru gembul segera banyak yg meluruskan.. orang pertama yg meluruskan secara keras itu Muhammad husein gaza soal palestina.. sebelumnya pernah berdebat ustadz pulan bahas bank syariah, channel yt macan apa gitu, skrg paling rame dia mengomentari soal gk yakinnya nasab habiab, metode ilmiah.. trus makin ngawur tuh guru gembul.
Saya ngga pernah nyantren. Tp hrsnya, ttg sanad ini selalu diajarkan di pesantren, yg mgkn ngga prnh dibahasakan di khalayak umum seperti kata pak gembul. Baru disyiarkan pas tahun 90an itu mgkn. Ya gimana ya. Memang setau saya, cara pengajaran NU itu ngga yg membawa tren istilah2 baru yg seolah2 ini nih, islam yg bnr dgn segala istilah2 arabnya. NU itu lebih ke menormalisasi agama islam dgn kultur nusantara, seperti apa yg dulu diajarkan oleh para waliyullah2. Nah, ketika istilah2 arab mulai digaungkan golongan sebelah, ya mau ngga mau NU harus ngimbangin juga lah. Biar org2 yg baru belajar agama, minimal ngga nganggep NU itu sesat.
Pak gembul nih kayaknya belajar agama cuma dari buku dan guru2 kaum sebelah. Orang kalau kurang referensi ya gitu sih. Apalg kalo referensinya cuma buku. Agama islam itu ngga bisa cm dipelajari dari buku2, kitab2, atau mungkin jurnal2. Harus ada gurunya juga, yg sanad ilmunya jelas nyampe Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Kalau gak ada " SANAD " . Maka setiap orang akan menafsirkan Qur'an dan Hadits. Semau dia dan sesui pendapat dia sendiri. Dan " BARANGSIAPA YANG MENAFSIRKAN QUR'AN ATU HADIST BERDASARKAN PENDAPATNYA SENDIRI MAKA ITU SAMA SAJA ORANG TERSEBUT SUDAH MEMESAN SATU TIKET NERAKA BAGI DIRINYA SENDIRI ".
Alhamdulillah dari awal saya tidak sejalan dengan Gembul
Guru gembul Salah positioning. Harusnya mencukupkan diri menjadi story teller. Beliau malah memosisikan diri sebagai "pakar", akibatnya harus berhadapan dengan para raksasa ilmu.
kalau menuntut ilmu itu di permudah aja lah intinya, tapi ya jangan baca sendiri dan simpulkan sendiri, perlu bertanya dan berdiskusi dengan yg lainnya yg lebih duluan menuntut ilmu dari kita kan kita telat lahir dan telat belajar😅
Tiada ilmu tanpa sanad .( Imam Syafi'i)
Nabi : berpeganglah kepada alquran dan hadits agar kamu tidak tersesat.
Lebih percaya siapa???
@@kurnialistari1679 lebih percaya Jibril asq
@@kurnialistari1679kau bandingkan dg siapa??!
@@Interisti-3558 dengar tu ceramah baha. Alquran larangan nya, hadits larangan nya. Lalu datang manusia bergelar ulama menambahkan larangan baru. Lu lebih percaya manusia itu dari nabi dan tuhan??
@@kurnialistari1679 blok
Sanad ilmu dari dulu sumbernya banyak,dari kyai cramah di tv di radio di majalah dari tetangga yang ngomong dari kitab kitab karangan ngulama dari gugle yutub fesbuk dll,
Memang guru gmbul tdk ngji ,kita,ma'lumi,sanad ilmu itu pnting dri ucapan rosul saw ,dlm fathul barri juz 1 di jlaskan ,bteol gus baha seorang ulama bneran!!!
"Janganlah kamu membawa ilmu (yang dipelajari) dari orang yang tidak diketahui catatannya (riwayat) pendidikannya (sanad) dan dari orang yang mendustakan perkataan Ulama meskipun tidak mendustakan Nabi."
Kalam
Imam Malik
"Penuntut ilmu tanpa sanad bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah tanpa tangga."
Kalam
Imam Sufyan Ats-Tsauri
" jika kita naik sepeda motor tapi surat2 tidak lengkap maka kena tilang polisi, tetapi jika surat2 lengkap maka kita jalan terus, begitu juga berguru, jika berguru jangan asal2an, jika surat2nya tidak lengkap (tidak bersambung kepada Rasulullah )maka pindahlah / carilah guru yang surat2nya lengkap ( guru yang ilmunya bersambung sampai Rasulullah)"
Kalam
ABAH GURU SEKUMPUL
Mendengar argumen gembul ini, sya jdi teringat dengan hadits nabi, kta Baginda nabi kita, nnti di ahir2 masa, akn ad orang orang yg kta ktanya cantik, retorikanya menarik, sesekali dia akn mengambil ayt suci Al-Qur'an, untuk menguatkan argumentasi nya, padahal dia musuh yg paling nyata, awas hati hati, kta nabi
Sanad ilmu itu sangat penting
Agama itu adalah dari taufiq dan hidayah. Agama bukan dari guru ke guru, dan juga bukan dari buku ke buku. Agama juga tidak terkait dg silsilah tetapi adalah wasilah..
Iy itu agamanya, bagaiman memahami agamanya? Bisakah tanpa ilmu, Terutama dalam memahami kitab suci dan hadits?
Wah madrasah ,pesantren,sekolah2 islam, perguruan tinggi islam pada tutup dong😂😂..nanti ucapanmu dipertanggungjawabkan di hadapan Allah
❤❤❤
Baraya baraya baraya
Jk bicara masalah ilmiah, mmg perlu referensi dan dalil, tdk cukup hanya sekedar mengolah kata, dan mengolah pikiran tanpa pijakan. Itu namanya asbun. Dan gugem cocoknya bicara dg orang² yg tdk mengerti sama sekali yg tdk memiliki basic keilmuan.
Sanad keilmuwan memang tidak disebutkan karena dulu pondok2 pesantren dulu jelas urutannya.... klo sekarang banyak pesantren2 ... maka dipertanyakan sanad... yg dimaksud sanad jalur pendiri/gurunya belajarnya dimana... karena sekarang banyak yg menafsirkan Al qur'an dan hadist menurut kemampuan pikirnya dan hawa nafsu, tanpa berpegangan tafsir ulama2 dulu... makanya banyak perbedaan...
Indonesia byk ulama berilmu,tp msh ajj hidup sperti ini msyarakatnya,byk yg susah,miskin,anarkis dll....
Islam itu yg penting tauhid
Mkin ini yg dikatakan Buya Arsy,bhw ada org islam yg dibina utk menghancurkan islam itu sendiri...
Wow, mereka menambahkan hukum yang telah dibuat Alquran dan hadits, dan kalau hanya berpegang alquran dan hadits dibilang bahaya 😮😮
Kalau saya tetap berpegang hanya ke ALQURAN DAN HADITS.
Nabi bilang SUDAH SEMPURNA.
duh gembul,,, dengar gus baha ini
Waspada dengan pemecah belah umat Islam khususnya yang bawa2 NU.
Namanya manusia tetep punya salah tidak cuma gg. Saya dukung gg untuk bikin konten2 yang lainnya.
Sanad keilmuan memang tidak dikenal dalam NU namun sanad ilmu itu lebih merujuk pada ketokohan kiai dan santrinya. Ibarat sebuah buku perlu sumber rujukan agar tidak jadi sebuah pembenaran belaka tanpa dasar. Untuk yang terakhir, hal ini jauh sebelum 90an pun berlaku. Sebagai contoh, salah satu bapak bangsa selain Gus Dur, yakni Nurcholish Madjid pernah dikritik oleh Ahmad Baso karena interpretasi keilmuan Islam berdasar pada kutipan-kutipan ayat al-Quran lalu diberikan pemaknaan bebas. Padahal, Cak Nur pernah berguru pada Fazlur Rahman saat diluar negeri. Nah, keterkaitan keilmuan ini yang dikritik oleh Ahmad Baso dengan landasan bahwa Cak Nur memiliki jejak selaku murid Fazlur Rahman. Belum lagi buku-buku Cak Nur disebut sebut memiliki kecendrungan liberal Islam (padahal di NU pun macam mas Ulil Abshar Abdalla ada disebut Islam Liberal) sehingga pemaknaan bebas ayat ayat al-Quran sangat dimungkinkan. Alhasil muncullah tradisionalisme Islam vis a vis Islam Liberal. Padahal, kalau disimak lebih dalam, narasi sekaligus wacana keilmuan Islam itu justru ditumbuh-suburkan oleh kalangan NU yang mana orang-orang yang saya sebut di atas sebenarnya adalah bagian dari NU juga.
Agama itu menuhankan Alloh, bukan menuhankan akal.
Menuhankan Alloh itu ikut guru, ikut gurunya, yang bersambung kepada Rosululloh.
Tapi kata Gus baha agama ini gampang di terima oleh orang orang yang mau berpikir/berakal. Seperti contoh sahabat nabi umar yang tertunduk ketika mendengar adik nya baca Alquran surat Thaha
@@sitoxic666 Umar itu cerdas, faham bahasa arab. Gembul itu apa? Jangan ilmu Mantiq, ilmu tafsir saja tidak bisa, jangankan tafsir, menerjemahkan saja tidak bisa, jangankan menerjemahkan, nahwu shorof saja tidak bisa. Kalau seseorang hanya berpegang Al-Qur'an terjemahan saja lalu berfatwa, itu sangat berbahaya.
Agama kok dasarnya "menurut saya, menurut saya".
Gembul itu suka mencari kontroversi supaya Chanel RUclips nya banyak yang nonton. Lebih baik pemulung sampah daripada mencari uang dengan mengadu domba.
Kalo ada orang yg bilang sanad ilmu tidak penting,,sama sama ingin memutuskan kepercayaan kaum muslimin kepada para ulama' kepada para nabi dan kepada allah swt,,semua.mau di putus.., akhir.nya.tidak percaya kepada ulama' tdk percaya kepada nabi,tdk.percaya kpd allah,,, jadi apa....ya ATEIS ,,KOMUNIS,..SEKULER,,JADI ORANG2 YG MENENTANG ALLAH SWT
Itu lah bedanya santri dan mahasiswa...santri dituntut utk plagiat mahasiswa harus kreatif menciptakan hal baru..kalo org hatinya bersih bisa ambil kesimpulan tanpa membenturkan..
berkembang lah
Kalo tidak ada sanad, maka putuslah kita..
Sanad itu perlu buat referensi. Biasanya merujuk pada kitab yg biasa dibaca. Wahabong jarang baca kitab ihya ulumuddin secara detail misalnya atau sebaliknya.
Bagaimana dengan hahbabi Ba'alawi.?? Sanad ilmu mimpi tidak boleh dipertanyakan.??😂😂😂😂
@@kusonex9277ekwkwk lu bicara tanpa pengetahuan ketauan minim bangt pebgetahuan nasab habaib kq dari mimpi lucu 😂😂😂😂
@@qiqimulki5369 otak loe yang tidak bisa baca.!!
"Coba dicerna sambil ngopi..🤣🤣🤣🤣😁😁🤣🤣🤣
@@qiqimulki5369 tau itu sarkas.??
"Kritis pada hal tertentu tapi tidak bisa instrospeksi diri ,biasa santri-santri toilet.. NU kan gudang toilet umum..!! 🤣🤣🤣🤣😁😁😁🤣🤣🤣🤣🤣
@@kusonex9277 ada yg benar ada yg ga. Biasa itu.
Untuk kali ini,saya jelas tidak sepakat dengan Gugem... sanad ilmu jelas penting agar bisa dipertanggung jawabkan. Katakanlah kiya belajar dari yutub dengan ikut bahasan Kyai,ustad atau siapapun maka sanad keilmuannya ikut pada sanad ilmu guru yang kita ikuti kajiannya karwna Kyai Ustad atau siapapun itu,menyampaikan ilmu bukan atas dasar pemikiran pribadi tapi dengan referensi yang telah dijelaskan guru giru merwka...🙏🙏🙏
AKU IKI KOWE
ORA ONO OPO OPO
ORA ONO SOPO SOPO
SING ONO MUNG URIP
Pikiran, Perasaan, Angan angan, batin cuma halu
Umat islam AWAM... banyak yg tergiur dgn enak nya kata kata dan bahasa.... Banyak yg mengikuti tanpa tau keilmuan nya dan keahlian nya bahkan silsilah ilmu dan silsilah guru..
Jika mengenal ilmu dgn OTODIDAK seperti Guru gembul dan felixsiau maka AGAMA akan rusak...
Kembalilah ke ulama yg jelas bukan ulama yg muncul dadakan di media apalagi mualaf..
gg kalau bahas politik sih masih saya dengarkan atau bahas pendidikan sekolah masih saya dengarkan jg
Tapi kalau bahas lebih dari itu enggak dulu deh.
Sebetulnya yg terpenting itu kapasitas otak yg menerima ilmu itu sendiri.
dan otak yg berkapasitas bagus adalah otak yg mengenal sanad.
Gacor cuma kalo sama "baraya" klo debat blakekuk