KAJIAN MAKRIFAT GURU MUHAMMAD SYARBAINI ke 21

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 7 фев 2025
  • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa saja yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal tuhannya.” Artinya, tidak ada yang lebih dekat dengan kita kecuali diri kita sendiri. Sehingga ketika kita tidak mengenal diri sendiri, bagaimana mengenal tuhan kita? Namun, maksud “mengenal diri” di sini bukan mengenal diri dalam pengertian biasa. Boleh jadi ada orang yang berkata, “Saya sudah mengenal diri saya,” namun maksudnya adalah mengenal diri secara zahir atau fisiknya saja, yang terdiri dari tubuh, tangan, kaki, kepala, dan seterusnya. Sementara sesuatu yang ada di balik tubuh tidak diketahui, dimana ketika marah dia ingin memusuhi, ketika berhasrat dia ingin menikah, ketika lapar dia ingin makan, ketika haus dia ingin minum, dan seterusnya. Pada tingkatan ini, kita sama dengan hewan atau binatang. Karena itu, kita harus mengetahui hakikat diri kita yang sesungguhnya, sehingga kita tahu, terdiri dari apa diri kita, dari mana diri kita berasal sehingga sampai di tempat ini, untuk apa kita diciptakan, karena apa kita berbahagia, dan karena apa kita sengsara?

Комментарии •