Sy sebagai guru les bahasa Inggris, menerapkan kurikulum sesuka hati berdasarkan mood dan kebutuhan siswa..sy menolak tawaran mengajar di sekolah formal krn kurikulum membatasi ruang kreativitas sy dalam mengajar, belum adninistrasi yg membebani sehingga guru kurang optimal mengajar...perhatiannya bercabang mmikirkan siswa dan administrasi ke TU hingga ke dinas pendidikan. Sekarang siswa2 sy berjumlah 287 org dan tujuan prmbelajaran nya cuma 1 " I am happy when speaking English"
Hi ka, kita sama bedanya saya di bidang matematika sbg guru privat sejak thn 2017 hingga saat ini. saya juga sampai saat ini tidak tertarik mengajar di sekolah formal karna alasan yang sama. Tapi rasanya tekanan dari lingkungan sekitar terutama orang tua yg mengjudge thd pekerjaan saya yg "tidak pasti" dan menginginkan saya utk bekerja di sekolah formal menjadi asn p3k. Tp hal tsb sangat bertentangan dengan prinsip saya. Mungkin bisa berbagi pengalaman bapak terkait menghadapi hal tsb? Terima kasih😊☺🙏
Maaf berarti Anda blm paham ttg persiapan guru dlm mengajar, intinya di formal maupun non formal guru hrs membuat perencanaan sebelum pembelajaran dimulai
@@samsurisugito-cj3xt sy basically bukan seorang lulusan pendidikan bahasa Inggris namun sastra Inggris, tidak diajarkan bagaimana mmbuat rencana pmbelajaran yg rigid dan saklek. Sy jd guru by nature di nurture oleh pengalaman menjadi seorang tour guide selama 6 tahun. Sy lebih suka aksi yg spontan dan mmaksa pikiran kreatif muncul utk memecahkan permasalahan para siswa sy. Skrng siswa" sy merasa happy smua nya bisa berbahasa Inggris dengan metode acak2an sy...menurut sy ini tidak trllu buruk pak :) jd memang tidak paham pola2 administrstif spt itu malah itu menghambat pikiran kreatif sy
@@aryayu5342 apa yg anda hadapi sm sprti sy...stigma yg masih sempit bahwa guru yg bukan P3K atau ASN itu guru yg dianggap kurang sejahtera dan kurang menjadi kebanggan dalam tanda kutip oleh org tua kita sndiri. Kalau pengalaman sy, I will never give up on my dreams. Sy berusaha utk meyakinkan org tua, diawal memang agak sulit krn hasilnya belum tampak...namun smnjak sy menikah dsn masij dgn jalan dsn idealisme yg sama, sy kembangkan metode sy menjadi sbuah lembaga lalu membuka cabang2 kecil d kota saya...alhamdulillah secara hasil bisa 5 x lipat dr gaji P3K di kota sy Majalengka...intinya jika anda sudah trrlanjur kecemplung d dunia p3k, lanjutkan saja krn setiap kputussn yg diambil pasti ada konsekuensi....terima itu...namun pastikan impian kita mati di tengah jalan. Memainkan peran ganda Menjadi guru p3k dan guru les yg lebih bebas
Saya guru seni prof. Dengan menggambar, saya bs tahu anak ini punya kekurangan di matematika, biologi, fisika, kimia, bahasa sampai masalah mental. Saya mengajak guru2 kolaborasi u bantu nilai anak2 ini lewat mapel seni. Sangat disayangkan, bbrp merasa siswa perlu tahu pembahasan materi. Pdh ga hrs kita paksakan kalau siswa itu tidak suka. Terkadang saya pesimis dg sistem pendidikan kita. Tp saya setuju kalau permasalahan di sekolah2 harus jd bahan pertimbangan kurikulum nasional maupun daerah.
@@imeldastefanny9783 bisa di share tips n trick nih bunda Emanuella agar para pendidik punya keJELI-an tersendiri dan peka terhadap anak/orang yg dididik.
Anak saya dulu pas TK sebelum kelas mulai, anak datang taruh sepatu dan tas langsung ambil peralatan tulis dan meja langsung ngejurnal gambar bebas. Meski guru belum datang anak2 tertib Asyik ngejurnal gambar bebas.
Finland basic needs masyarakat Sudah terpenuhi, murid gk ada yg lapar, cukup gizi, Free education, guru kecukupan, gak ada korupsi pemerintahnya, gak ada tauran di luar sekolah dan gk ada pungli, polisi mengayomi, sangat sejahtera. Jadi pendidikan bagus di Support oleh ini semua. Gak bisa pendidikan Indonesia ikut full macam Finland kalau masalah basic belum diselesaikan, mereka welfare states. Sistem negara sangat bagus, stabil dan waras. So bukan 100% karena sistem pendidikannya.
Betul, penduduk finland 5,5 juta. Penduduk jakarta 10,5 juta. Perkapita finland USD57.000, Indonesia USD4500. Semua mudah jika faktor pendukung sangat baik, tidak saling menggembosi, cari2 kesalahan. Indonesia cocoknya masih harus pakai yang "sedikit memaksa" Karena IQ rata2 indonesia masih sangat rendah, bahkan termasuk yang terbawah di Asia. Self awareness siswa masih sangat kurang. Jadi memang harus sedikit ada "paksaan" dalam belajar. Bukanya malah merdeka belajar
@@rerisavitri8212saya sangattt setuju dg istilah saling menggembosi. Kurikulum di indonesia digembosi oleh dinas, pemda guru dan kepala sekolah. Mereka bermain politik. Ketika menteri bukan pilihan mereka maka mereka bakal menjegal kebijakan2 yg sebenarnya bagus.
Kejujuran, toleransi, kerja sama, budaya antri, bersikap adil, taat hukum adalah karakter yang ditanamkan semenjak dini, tetapi begitu dewasa dibenturkan dengan realita praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang begitu masif dan terstruktur di semua lapisan masyarakat, perusahaan, dan pemerintahan. PR yang begitu berat untuk Indonesia.
bisa asal hard reset dulu. semua tua bangka boomer sisa parasit bangsa yang menempel di sistem negara harus dibasmi dengan desinfektan lalu sistem jadul produk2 dari tua bangka boomer jangan dipakai lagi dan ganti ke updated OS. masalahnya adalah siapakah sosok yang berani dan gigih untuk merubahnya, meskipun ada sosok yang minoritas tsb apakah mampu bertahan ketika dilahap oleh mayoritas virus ganas yang dominan dan sudah mengakar sampai ke perut bumi. contohnya presiden RI ke 7 diawal2 terpilihnya sebagai presiden karena persona yang ditampilkan sosok yang sederhana dan jujur maka bangsa ini menaruh harapan besar agar bisa membasmi virus2 ganas namun pada kenyataannya tidak mampu membuat perubahan di negara ini, hanya bisa membanggakan pencapaian ekonomi yang tidak signifikan dan membuat kondisi mental dalam birokrasi dan berdemokrasi menuju jurang kehancuran menjadi bangsa yang korup, serakah dan egois. itulah yang dipertontonkan oleh kepala negara dan jajarannya di semua level
@@omilo888 betul sekali mesti dari akarnya dlu generasi yg paling banyak korpsi di Indo ya boomer itu sisa2 pemikiran order baru. Makanya kita mesti dukung pemimpin2 yg masih muda agar regenerasinya kemungkinan ke arah yg baik lebih besar jangan yg tua2 mulu yg dipilih biangnya korupsi itu, ga bakalan berubah indonesia
Tah eta... begitu kasat mata praktik2 korup dan kkn.. entah knp penguasa kita berlaku seperti itu.. bak orang mabuk.. mengabaikan segala bentuk etika.. Semoga segera membaik negeri ini..
Saya tertarik dengan cara belajar lewat bermain. Ini menjadi idealisme saya(meski sdh pensiun, dr guru musik tingkat SMP). Sampai2 saya mengarang lagu: JIRO(dr kata "siji"- artinya satu, "loro" dr kata "loro" artinya dua. Akhirnya anak belajar berhitung: 1 sampai 10 sambil bermain./bernyanyi. Tertarik?? Ini syairnya: Ji loro siji loro, olehe mung separo. Lu papat telu papat, dudu arane kupat. Ma enem lima enem, Ra kaya yu Paijem Tu wolu ptu wolu, yen larang ja di tuku, Nga puluh Sanga sepuluh, iku angka pungkasan. Lagu/melodinya sdh jadi. Pokoknya siap pakai!! Bagaimana pak Renald?? Salam Arema dr Malang, Jatim.
Kecerdasan emosional penting, menghargai orang lain sangat penting.. lain lubuk lain ikan, lain Padang lain ilalang... Kita tidak bisa menyamakan suatu tempat, manusia dengan manusia lainnya.. kita berbeda-beda tetapi nilai nilai kemanusiaan haruslah sama dan saling menghargai...
"Anak dibacakan cerita oleh org tuanya sblm tdr" "org tua lbh tkt anak tdk bs antri dibanding MTK" so kesimpulan Anak yg tumbuh dari keluarga yg "bahagia" akan menjadi anak yg "bahagia" so akar dr pendidikan tetap keluarga,,,
Anak dibacakan ceritapun sudah sangat berkesan bagi saya. Anak jadi suka membaca. Saya jadi teringat dulu ibu saya suka mendongeng bagi kami sebelum tidur. Tetapi berbeda dengan nenek saya. Beliau (mungkin karena pendidikan jaman dulu) lebih sering membacakan cerita dari buku cerita. Namun kami sebagai cucu-cucu sering protes dan berkata, "Oma, jangan dibacain begitu! Ceritakan saja ceritanya, seperti yang mama biasa lakukan biar kami bisa lebih ngerti! " Ternyata sebetulnya generasi kami sudah sedikit lebih turun level dalam memahami buku cerita dibandingkan dengan generasi ibu kami. Bagaimana tidak? Nenek kami biasa membacakan buku cerita ke anak-anaknya, dan mereka bisa memahaminya, lha kini mengapa generasi cucu lebih bisa memahami suatu cerita hanya bila cerita tersebut diceriterakan kembali. Jadi membutuhkan interpreter... Apakah ini sebetulnya adalah kemunduran ya? Dan lebih prihatin lagi, sekarang juga saya perhatikan, tidak banyak orang tua yang menyediakan waktu untuk bercerita ke anak-anaknya. Saya kurang tahu bagaimana di kota besar karena saya tinggal di kota kecil, dengan masyarakat menengah ke bawah, di mana seharian orang tua harus bekerja keras untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidup. Dan anak-anak lebih banyak bergaul dengan teman.
Disini kurang p3mbahasan bagaiaman perijinan orang dewasa untuk menikah dan ijin memiliki anak setelah menikah. Balik lagi negara yg beratngggung jawab
Saya setuju kak, peran keluarga sangat penting dalam pendidikan anak karena keluarga adalah tempat pertama dia belajar tentang kehidupan yang bahkan lebih lama daripada sekolah. Apabila keluarganya harmonis dan orang tua mendukung apapun yang dilakukan anak pasti dengan sendirinya anak akan menemukan jalan kesuksesannya.
@@juragan70 betul, ketika membaca dari buku secara tidak langsung anak dikenalkan dengan banyak kosa kata baru yang kadang kalau diceritakan kembali kosa kata itu tidak muncul. Selain itu dengan dibacakan dari buku juga membuat anak mengenal bahasa baku lebih dini,
Sekolah adalah "penjual" jasa pendidikan. Jika yang diminta oleh pasar (dunia kerja) dan Orang tua adalah anak-anak yg pandai calistung, menghafal dan bahasa asing serta juara di bidang akademis, maka sekolah pasti harus 'menjual' hal-hal tersebut agar laku dan banyak muridnya serta mendapat keuntungan dan nama baik. Sekolah yang memberikan fokus pada perilaku dan pembangunan karakter, akan sulit tumbuh dan berkembang karena kekurangan peminat. Mau system apapun di lakukan, jika belum ada kata sepakat serta kemauan bekerjasama antar seluruh stake holder, maka bagi sebagian besar oang, sekolah seperti Finlandia, Singapore dan negara maju lainnya, cuma jadi mimpi dan keluhan semata. Yang bisa dilakukan adalah orang tua mencari sekolah yang paling mendekati harapannya bagi si buah hati dan sekolah berusaha 'menjual' yang benar dan bukan sekedar yang laku
Saya waktu mengikuti Penataran SAP (Supervisi Administrasi Pendidikan ) kl th 1996 ,ditegaskan output tamatan tiap sekolah spy memenuhi standar kompetisi tingkat Nasional maupun Internsional dan outcumpnya siap dlm dunia kerja maupun dunia usaha.
Rangkuman dari video ini kurang lebih sebagai berikut: 1. Pentingnya memiliki karakter positif: Belajar bersikap baik dan saling menghargai lebih penting daripada hanya belajar membaca dan berhitung. 2. Sekolah di Finlandia yang menyenangkan: Di Finlandia, sekolah-sekolah terkenal karena anak-anaknya bahagia dan pintar, meskipun cara belajarnya berbeda dari negara lain. 3. Cara Belajar yang Seru: Di Finlandia, guru-guru tidak selalu mengikuti buku pelajaran. Mereka sering mengubah rencana agar anak-anak bisa belajar dengan cara yang lebih seru dan sesuai kebutuhan. 4. Pendampingan dengan Baik: Guru di Finlandia lebih fokus membantu anak-anak memahami apa yang mereka belum bisa, daripada hanya memberikan nilai. 5. Lingkungan Belajar Nyaman: Di Finlandia, sekolah menyediakan tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar, sehingga anak-anak bisa berpikir dengan baik dan memahami banyak hal.
@@chandradewi3495 kuncinya jangan bayar pajak dan retribusi, jangan simpan uang di bank konvensional, gotong royong antar desa membangun ekosistem pangan mandiri
Sangat menarik ketika mendengar pengalaman langsung dari Bu Desiree Luhulima, orang Indonesia yang mengajar dan mendidik di Finlandia. Jadi semakin paham, ternyata pendidikan di Finlandia yang katanya terbaik di dunia itu begini to. Semoga sebagai guru, saya bisa menerapkan nilai-nilai ala Finlandia, walau pelan-pelan 🙏
Kecerdasan emosi jauh lebih penting dari kecerdasan akademik. Karena membuat seseorang bahagia dan sukses. Kalau di Indonesia baru sebatas sukses korupsi tanpa ketahuan😂😅😂😅
Berarti kurikulum merdeka saat ini sdh tepat dong? skrg sekolah udah gak ada PR lagi, bener2 santai.. Anak2 pulang sekolah langsung bisa main. Sampai rumah hrs Happy, jam sekolah juga gak full day ky sekolah china dan Korea, gak ada ujian nasional, gak ada rangking/peringkat2 kelas lagi. masuk skolah gak perlu NEM lagi.. SMA gak ada jurusan IPA/IPS & bahasa, masuk kedokteran gak perlu SMA jurusan IPA.
Klo anda bicara buku yg di tulis ki hajar dewantara pemikiran beliau saat itu sudah melampaui zamannya seperti yg finland menjalankan hari ini. Cuma rakyat yg di merdeka kan ini tidak suka baca, sukanya di tutur. Hadilnya banyak bicara katanya katanya ☺
@@HannaNurmala, pemikiran Ki Hajar tentang apa pendidikan itu belum menjadi Roh yg diam di masyarakat kita. Apa sebabnya? Banyak. Silahkan evaluasi sendiri. 😢
@@widodostar7737Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani berarti figur seseorang yang dapat menjadi pemimpin yang baik adalah di samping menjadi suri tauladan atau panutan, juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral bagi orang-orang di sekitarnya untuk menjadi lebih baik, sehingga menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama dan masyarakat pada umumnya... Bukankah ini adalah sebuah konsep belajar yg penuh kompetensi....nyawa/energi..serta alam dan kehidupan disatukan...
Prof Reinald terimakasih mengundang Bu Desiree. Sayangnya Bu Desiree sedikit sekali waktu berbicara. Padahal banyak yang bisa kita pelajari. Sekedar usul mungkin Prof Reinald bisa bertanya lebih banyak ketimbang menjelaskan dan merangkum lebih banyak. Sehingga lebih banyak hal yg bisa digali dari narasumber. Terimakasih Prof🙏
Kirain hanya perasaan sy saja.. Padahal pengen denger lebih banyak bagaimana sistem pendidikan di finlandia tp malah banyak part prof rhenald nya yg bercerita kisahnya sendiri..
Setuju, jika podcast ini ditujukan untuk mendengarkan pengalaman Ibu Desiree, maka dengan segala hormat, Prof bisa menahan diri untuk mengambil kesimpulan. Maaf, sy juga seorang reporter dan moderator. Terkadang ada keingininan untuk menonjol di depan narasumber ataupun publik. Tapi sy pun sadar, mendengarkan juga jauh lebih penting.
Masuk ke kolom komen, ternyata saya tdk sendiri yg merasa utk pertemuan kali ini, narasumber kurang maksimal utk berbagi. Padahal iya, topiknya sangat menarik.
Habis nonton ini, saya yang masih mahasiswa pendidikan Matematika jadi minder dan insecure😅 Ternyata gini toh caranya jadi guru yang berbobot. Terima kasih pak atas videonya. Sangat bermanfaat sekali❤
Tantangan berat untuk teman2 pendidikan matematika yg selama ini terstigma sebagai guru galak, guru kurang menyenangkan, membosankan dan stigma negatif lain.. ayoo calon2 guru muda buat perubahan utk mengubah stigma
Dibimbel saya anak2 suka belajar matematika perkalian pembagian karena saya menerapkannya sambil bernyanyi 🥰🥰, semangat untuk semua para guru2 Indonesia 💪💪
Bagaimana membuat pendidik lebih jeli (12:33) terhadap manusia2 yang dididik ya? POIN PENTING ; Memanusiakan manusia (27:02) Setiap orang unik Best quote (menurut saya) di 25:52 "Setiap orang didalam kelemahannya ada kekuatan, dalam kekuatannya ada kelemahan ~ Desiree Luhulima" Dan banyak kata yg dihindari saat mendidik; - kata adjektif (label anak) - kata2: jangan, tidak boleh, harus, dilarang (18:45) - kalimat perintah Kerennnn 🤩
Terima kasih bapak Prof Rehnald dan Ibu Desiree. pengen dapat bukunya, pengen dengar banyak dari ibu Dessiree, jadi tolong beri kesempatan pada tamunya untuk berbagi pengalaman. Kalo tadi sudah cukup baik namun eksplorasi info dari ibu jadi terbatas oleh potongan bapak! Maaf ya kalo tidak setuju, salam sukses buat bapak dan ibu.💪🙏
Bener banget, anakku kebiasaan dari belum lair, bayi sampe skrg mau masuk SD tiap mau tidur siang/malam dibacakan buku, gak usah ngajarin baca tau2 udah bisa baca sendiriiii dan paham lohh ceritanya. Berhitung juga gitu lewat mainan, udah bisa aja gitu berhitung sederhana. Puji Tuhan dengan membacakan buku ternyata mempermudah langkah berikutnya untuk anak dan ortunya.
Sama. Ga ada niat ngajarin erhitung tapi setiap naik turun tangga sambil diajak ngitung tiap 1 tangga 1 angka.. tau2 bisa hafal angka sampai 10, lalu dia oenasaran sendiri angka setelah 10 berapa aja. Dan tau2 bisa berhitu g sebelum tidur nanya uma lampu di kamar kan ada 2 kau mati 1 sisa 1 dong ya yang nyala.. terus aku coba nanya lebih sulit.. di kamar ada berapa orang, kalau kakek nenek main jadinya dirumah ada berapa. Dan pertanyaan2 sejenisnya dan dia bisa.. aku syok. Ternyata memang ada teorinya belajar sambil2
Memang sekolah Paud,TK sebenarnya adalah bermain sambil belajar,tetapi kadang keliru orang tua mengira Carikan sekolah kata nya yang maju ada pr nya segala padahal masih TK. Padahal sederhana mengajar misal menyuapi anak nasi ,telur ceplok,dan sayur sup. Disini bisa mengajar kan berbagai macam,telur nya bundar,warnanya putih,kuning,satunya ada wortel warna nya bentuk,kentang ,kol ,so'on nya putih panjang. Nasi nya,putih banyak,kecil2. Misal baju,gambar nya,warna dan gambar apa. Pokok nya banyak contoh. Itu juga selalu kami ajarkan cara2 begitu. Saya bukan guru,tetapi sering cari2 informasi,P K K . Begitu pengalaman2 di desa.
"Aku lebih menghargai orang beradab dari pada orang berilmu. Jika hanya berilmu, iblis pun lebih tinggi ilmunya dari manusia." (Syekh Abdul Qadir Al jailani)
Kalau orang yg berilmu bener, ya selayaknya mereka lebih BERADAB. Dalil itu hanya berlaku di dunia yang kebanyakan belaku budaya MENGHAFAL dan dg HAFALAN dianggap BERILMU. Bukan berilmu yang dilandasi NALAR SEHAT.
Saya kasih informasi dikit ya tentang kesalahan pahaman ini. Kalau pun benar ada hadist yg mengatakan itu, gak selayaknya diikuti dengan cara menghindari menjadi pintar atau malah menjadikan kita utk bodo amat dan jadi bodoh. Adab dengan kepintaran itu hal yang berbeda. Kepintaran itu kecerdasan sedangkan adab itu ya sopan santun. Mana yag akan kamu pilih pintar dan beradab or bodoh dan beradab? Ya mending pintar dan beradab kan. Kalau kamu bodoh cuman mengandalkan beradab kemanapun kamu pergi kamu bakal dibodohi dan ditipu oleh org sekitarmu. Makanya jadilah pintar dan beradab akan lebih baik. Kemudian, tingkatan kecerdasan paling tinggi adalah bijaksana. Kalau kamu hanya pintar kamu bakal tau salah dan benar sja. Contoh 1+1= 2 (adalah benar). Sedangkan 1+1= 3 (adalah salah). Tapi dalam kehidupan hal salah dan benar kadang gak bisa diterapkan langsung. Bisa saja yg salah jadi benar dan benar jadi bingung. 😅😅 Kalau anda punya pasangan jelek. Terus pasangan anda bertanya, Apakah saya cantik? Dalam hati anda kamu sudah tau jawaban yg benar adalah sudah pasti jelek. Karna emang jelek. Tapi jika berpikir sejenak. Kalau anda menjawab dengan sebuah kebenaran atau kejujuran anda bisa tidur diluar nanti malam. Wkwkw Jawaban yg aman spt apa? Kamu sangat cantik dan sexy. Maka konyol banget jika kamu terus berisik dengan mending gak mau pintar dan mending beradab. Maka anda harus siap jadi korban penipuan dan ketidakadilan.😅😅
Saran Saya, boleh kita melakukan perbandingann cara Belajar Setiap Negara yang kita Anggap Bagus, TAPI ... INGat Setiap Wlayah/Negara Punya Akar Budaya dan Alam yg BerBeda tentu Akan Menghasil Karakter yang BerBeda PuLA HARAPANnya INDONESIA punya CIri Khas PENDIDIKAN yang akan diTerapKan semacam Blue Print Pendidikan Contohnya : Guru Besar Kita Ki Hajar Dewantara Justru sebetulnya menurut saya Negara Luar juga Banyak yg Mengikuti POLA KI Hajar Dewantara Hanya Sayangnya Pendidikan Kita BELUM SeUtuhnya MenJalankannya Dasar Ki Hajar Dewantara Bisa digunakan Sepanjang masa sangat Relevan masa berganti masapun Saya Guru +/- 35 Tahun sampai saat ini, Mengabdi di BerBagai Level Pendidikan ❤ Maju Terus Pendidik 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Tiap negara jg unik dan tidak bisa menerapkan suatu sistem yg berhasil disuatu negara ke negara lain tapi bisa belajar dr keberhasilan dan kegagalan suatu sistem fi negara lain. Tspi ada bebrapa fenomena disini yg perlu kitanya diperhatikan 1. Penghasilan guru 2. Kualitas giru 3. Rekrutmen guru 4. Profesionalisme guru
@@karangputih benaaar, saya bingung kadang buat kurikulum/regulasi berdasarkan negara lain, kan belum tentu cocok dengan negara kita. Lah itu kan banyak analis2 di kemendikbud
itu perspektif... tergantung perspektif kita memandang dan apa yang menjadi topik kita. Orang sarpras mungkin akan memandang sarpras di negara kita masih minim. Orang psikologi mungkin akan memandang psikologi anak indo beda dengan finland. dsb tapi ya ..... kadang kita perlu mempersempit tema karena manusia itu terbatas.
Penduduk indonesia banyak. Wilayah luas, terpisah pulau. Sosio kultural masy. sangat heterogen. Jangan bicara luar negeri, meratakan kuantitas, kualitas dan distribusi sarpras dan sdm pendidikan di indonesia saja sulit. Tapi memang betul, semua berawal dr sistem. Bicara kualitas, profesionalisme guru dsb. Bicara kedepan bung, Ya nantinya generasi sekarang yg nerusin. Maka perlu ada inovasi/terobosan pendidikan. Kurikulum, sistem dsb. Udh gamusim ngutamain calistung sbg ujung tombak pendidikan dasar. Di luaran sana, dari tk sd udh diajarin tata krama, disiplin, cara berargumen, menjelaskan sesuatu, tidak ada doktrin benar salah, ranking pun tidak. Diberikan nilai baru pada kelas tertentu. Kualitas anak lbh penting dr sekedar nilai rapot/ujian. Perlu sekali belajar dr negara maju dong, sebagai preseden. Ambil yg bisa/cocok diterapkan. Pendidikan maju, kualitas sdm maju, peluang kesejahteraan meningkat akan makin tinggi, harusnya. Tingkatkan budaya literasi, minat baca.
Kerennn. Sistem belajar ini memiliki tiga karakter unik, mindfullness , yaitu kesadaran akan diri, tempat, lingkungan dan orang-orang di sekitar, sehingga dengan kejadian nyata dapat belajar langsung apa pun itu, ini tidak hanya berlaku bagi murid tapi guru juga harus tetap "waspada" karena nilai-nilai pembelajaran bisa datang dari setiap unit kejadian dalam kehidupan, yang kedua adalah merdeka-belajar, yaitu konsep dibangun dari bawah ke atas, tidak ada formula dari atas yang diterapkan untuk semua, dan yang terakhir mengedepankan kekuatan komunitas, pemerintah, institusi pendidikan, dan orang tua, berdiri sejajar lalu terjalin dinamika yang cair di situ dengan satu tujuan yang sama, bagaimana dihasilkan naradidik yang memiliki karakter yang baik dengan kemampuan belajar cara belajar yang baik. Great!
Nah gara-gara di pendidikan dasar sistemnya kurang mendidik tapi lebih banyak mengajar materi ditambah doktrin-doktrin kepatuhan yang mengada-ngada, akhirnya menghasilkan siswa yang kurang kritis dan kurang memiliki kemampuan berpikir independen. Bayangkan sulitnya kami di Pendidikan Tinggi mencoba memperbaiki hasil pendidikan dasar yang seperti itu, sementara masih juga ditambah beban orientasi pendidikan harus berujung ke komersial, gelar, hasil riset dan semakin hari jumlahnya harus bertambah seperti maunya pihak-pihak "tertentu".
@@AgilWantrilitasma saya tidak berani mengeneralisir ya, karena sering kali saya masih ketemu guru-guru yang bagus. Makanya saya bilang sistem-nya karena kurikulum dan segala macam aturan itu biasanya sifatnya top down, guru-guru dipaksa nurut, hampir tidak punya kuasa untuk mengkritisi.
Di kota saya, kota Jambi, sistem tidak berubah. Pemerintah sudah merubah tapi masyarakat belum mau berubah. Orang tua lebih takut anak tidak bisa baca tulis ketika SD ketimbang mendidik karakternya. Karena lingkungannya seperti itu. Sejak usia 3 tahun sudah dileskan baca tulis demi mencapai target bisa masuk sd negeri favorit, padahal sudah diterapkan sistem zonasi. Memang masih ada daerah dengan sistem kasta dan label disini. Ada suatu daerah yang dianggap negatif disini, rata2 orang tua yang berpendidikan tidak mau menyekolahkan anaknya di daerah itu meskipun tinggal disitu. Akhirnya mencari sekolah di luar rayon yang dulunya adalah sekolah favorit. Demi bisa masuk disitu, dileskanlah sejak umur 3 tahun untuk kejar target. Sudah tidak ada lagi ranking, tapi setiap terima raport orang tua tetap bertanya ke guru anaknya ranking berapa untuk diceritakan ke orang tua murid yang lain. Sudah ada aturan anak TK tidak boleh di ajarkan calistung dulu tapi ketika masuk SD guru sd sendiri yang marah2 ke murid karena belum bisa membaca. Katanya percuma aja tk kalo gak bisa baca. Syarat masuk SD pun sebagian SD mengharuskan harus bisa baca untuk memudahkan pekerjaan guru SD nya. Karena kurikulum kelas 1 SD sudah disusun seperti kelas 3 SD. Lihat LKS anak TK pun sudah banyak soal2 berhitung sampai 2 digit. Antara aturan pemerintah sendiri kadang saling bertabrakan, apalagi sistem lingkungan yang masih berkasta. Entah kapan kondisi ini berakhir. Karena sudah terlalu banyak orang cerdas di Indonesia ini yang kurang beradab. Jadi ketika sistem pendidikan dari pemerintah terlalu membingungkan, saling tidak berkesinambungan, akhirnya orang tua pilih sistem pendidikan sendiri yang menurut orang tua itu cocok. Dengan belajar sendiri seperti ini. Saya senang dengan podcast Professor yang sering sekali membuka wawasan baru untuk orang tua seperti saya. Saya adalah orang tua yang sedang kebingungan dengan sistem yang ada. Semoga semakin bermanfaat konten2nya ya Prof. Terimakasih 🙏
Terimakasih untuk diskusi penuh ilmunya Bapak dan Ibu, banyak sekali hal-hal kecil yang bisa langsung diterapkan ke anak dan ponakan kita tanpa melihat keadaan ekonomi, sistem pemerintah, lingkungan, dll. Saya terutama sangat suka (aha moment) dengan penggunaan kata kerja, bukan kata sifat (ternyata memberi dampak sebegitu besarnya). Terimakasih sekali lagi.. 🙏🙏
Sy memiliki cara pandang dan keyakinan bahwa konsep pendidikan karakter terbaik adalah konsep pendidikan yg sejak awal diterapkan dalam konsep memanusiakan manusia sebagai khalifah di Bumi. Sumbernya diambil dari Al-Qur'an & Assunnah. Hasilnya : Nabi, para sahabat dan khalifah2 pada saat itu. Termasun Muhhammad Al Fatih, dsb.
Terimakasih Prof dan Ibu Desiree. Sangat menginspirasi bagi saya sbg orang tua sekaligus sbg tenaga pengajar. Semoga sistem pendidikan kita bisa bertransformasi menjadi lebih baik..
Bener pak, gaji dan jumlah siswa dalam satu ruangan sangat berpengaruh. Ditambah lagi regulasi anak ABK yg masuk kedalam kelas biasa, banyak guru tidak memiliki kemampuan dalam menanganinya, akhirnya terbengkailah kelasnya. Belum lagi saat libur sekolah, bukannya sedikit kegiatan, malah makin banyak administrasi yang harus dikerjakan. Mental health guru juga harus dijaga. Sekarang jadi guru bukan hanya cuma fokus mengajar siswa, tp terkadang juga harus bisa membalas chat ini dan itu dari orang tua siswa, padahal seharusnya yg ditanya itu anaknya, tidak jarang jadwal mata pelajaran saja menanyakan kepada gurunya, padahal kita sudah menyuruh anaknya menulis jadwal. Jadi komunikasi anak dan orang tua itu juga sebenarnya penting.
Betul bandingkan saja saat anak di sekolah dg jumlah murid banyak dan 1 guru dibanding saat anak ikut kursus EF (misalnya) 1 kelas 5 murid, 1 pengajar 1 pendamping dg biaya yg tidak murah.
Dari sepintas d sini .. penanaman d siplin , kesepakatan sesuai aturan berlaku .. dan konsekwen atas pilihan / tindakan. Ini sepertinya sih keperluan orang hidup secara umum.. sebaiknya demikian agar smua bisa nyaman dan tdk ada yg merasa paling benar. Sukses ibu guru .. Sukses pak Reinald .. 🙏🇲🇨
Konten yang menginspirasi, membuka insight sebenarnya dari kebutuhan pendidikan yang real yakni menuntun peserta didik untuk tahu dan paham jati diri juga kebutuhan belajarnya. Poin pentingnya karakter lebih penting ketimbang prestasi akademik.. Intinya setiap individu unik dan guru semestinya mampu membuka potensi yg dimiliki anak..
Ada 2 faktor yang mungkin lupa dibahas. 1. Faktor asuh di rumah tangga/ hubungan ortu dgn anak. Pepatah lama menyebutkan, buah jatuh gak jauh dari pokoknya. Budaya dalam sbh rumah tangga tentu berbeda beda kan?😅 2. Sistem seleksi untuk masyk PTN, PNS, BUMN dll juga ditentukan oleh sigma nilai 4 pelajaran yg seragam tadi. Jika tidak ada fokus mendapatkan nilai pelajaran yg tinggi tentu akan kalah dalam "kompetisi" masuk kampus idaman dll. Kmrn saja skor toefl harus 550 agar lulus administrasi sebuah BUMN😂.
Terimakasih ilmunya ibu, benar-benar memberi pencerahan bagi saya. Smoga pendidikan PAUD di Negara kita bisa memberikan wajah baru yang memiliki keselarasan sudut pandang dari sekolah, orang tua, masyarakat dan pemerintah agar anak dapat selalu merasakan kebahagiaan saat di sekolah.
Kecerdasan SOSIAL ( emosional) & Kecerdasan INTELEKTUAL merupakan KESEIMBANGAN yg harus dilatih trs menerus kunci SUKSES Finlandia. Dlm bahasa lain jadilah manusia sbg JEMBATAN penghubung ditengah beragam aktifitas sosial.
Menarik sekali. Pendidikan karakter bukan sekedar jargon, tapi secara aktual diajarkan dan dipraktekkan. Contoh sederhana adlh mengajarkan bagaimana memghargai orang lain. Kasus2 intoleransi, korupsi, lalulintas yg semrawut, buang sampah sembarangan adlh gambaran masih perlunya kita memperbaiki pendidikan karakter.
Bangga mendengar diskusi yang sangat profesional dari dua toko yang HEBAT: Doktor Reinald dan Bu Desiree. Tuhan memberkati dan terus berbagi ILMU untuk kamu sahabtmu semua!
Terima kasih Pak Rheinald dan Ibu Desiree suatu perbincangan yang mencerahkan, kebetulan saya guru SD kelas 2. Hal yang disampaikan sudah saya kerjakan, sambil menyambil, tapi belum maksimal. Perbincangan ini sangat berguna untuk memulai ajaran baru.Tuhan memberkati🎉
Kalo mendengarkan ngaji filsafat pak fahrudin faiz, ttg ki hajar dewantara, finlandia di sebutkan mengadopsi apa yg di kembangkan oleh KH Dewantara dgn taman siswanya...
Alhamdulillah udah jumpa langsung dng beliau, suatu saat bisa dech ke Firland. Salam bahagia untuk semua yg bersatu dng Allah. Bersyukur sangat bersyukur
Kl dr percakapan ini. Di Finland, pendidikan dibuat lbh menyenangkan drpd kompetitif. Dan berhasil. Sebaliknya, di Singapura pendidikan dibuat sangat kompetitif. Dan negaranya jg jadi negara termaju di Asean dan jg punya suara di dunia. Gw sebagai org awam memandang pendidikan musti disesuaikan dgn kebudayaan dan kebutuhan suatu negara. Tidak bisa sekedar meniru negara A atau B atau C yg dipandang berhasil. Krn bisa saja apa yg diajarkan di negara2 lain tidak cocok dgn negara kita.
Kompetitif mengajarkan individualis. Kompetisi/persaingan juga menyebabkan tingkat stress tinggi. Itu sebabnya Finland merubah sistem pendidikannya, sehingga sekarang menjadi yg terbaik di dunia
@@idayani358Bener, pdhl di video ini jelas bahasnya ttg knp Finland merubah sistem pendidikanny Krn adanya tingkat bunuhdiriny tinggi di eropa dr adanya pendidikan yg terlalu kompetitif akhirnya stress
Kalau menurutku tingkat ora sekolah seperti tk, itu harus pakai cara sambil2. Sambil main, sambil nyanyi tau2 bisa.. masa SD sambil2 nya dikurangi ditambah semangat dan disiplin diri.. semakin ke tingkat atas semakin kompetitif.
Tolong simak dengan jeli apa yang disampaikan oleh bu desiree, beliau berkata kalo pendidikan Finlandia itu lebih mengutamakan pendidikan karakter daripada kecerdasan akademik, makanya tingkat kebahagiaannya lumayan tinggi. Jadi apakah salah kita meniru pendidikan Finlandia? Ya gak salah dong, justru harusnya kita perlu meniru pendidikan mereka bahkan kalo bisa dijadikan acuan utama untuk memperbaiki pendidikan kita. Karna faktanya di negara kita, ketika seseorang memiliki tingkat akademik yang bagus seringkali karakternya malah dipake untuk menggurui, kriminal, korupsi, mengintimidasi, berbuat yang tidak adil, menipu orang, menindas orang yang memiliki banyak kekurangan secara langsung maupun tidak langsung, memanipulasi orang, nyinyir, membully, keegoisan/keserakahan individu maupun kelompok tertentu, intoleran/rasisme, mengkritik yang tidak membangun, menyebarkan konten hoax atau pembodohan publik, memvalidasi orang untuk menjatuhkan mentalnya, flexing, membuat doktrin-doktrin yang menyesatkan, propaganda, adu domba, ....silahkan isi sendiri. Makanya orang-orang bijak kita pernah mengatakan "Indonesia tidak kekurangan orang pintar, tapi kekurangan orang bermoral" Ketika seseorang sudah memiliki karakter yang cukup mumpuni, baru disitu kita bisa imbangi dengan pendidikan akademik yang tentunya tidak bisa kita tiru apa yang ada di Finlandia. Sehingga terciptalah hidup yang seimbang Mau lahir di kondisi manapun, selama hidup anak bangsa kita seimbang itu jauh lebih baik
Setuju, culture dan trait setiap etnis negara beda beda jadi gak bisa langsung mengadopsi mentah mentah, contoh orang Indonesia dan Eropa secara karakter sudah beda. Kalau secara karakter Indonesia mungkin lebih dekat dengan China dan Singapura jadi kalau mau mengadaptasi atau mengadopsi mending model pendidikan di China atau Singapura apalagi sekarang ranking pendidikan terbaik di dunia bukan lagi Finlandia yg nomer satu, melainkan China kadang juga Singapura.
Saya sebagai guru SMK merasakan pentingnya pendidikan karakter, terutama karakter yang dibentuk dari lingkungan keluarga yang nantinya akan di dukung oleh pendidikan usia dini dan pendidikan dasar. terkadang orang tua peserta didik di indonesia hanya menyerahkan anak untuk di tempa di sekolah, tanpa memahami sekolah pertama anak adalah di lingkungan keluarga. Mendengar bahwa di Finlandia orang tua dilibatkan dalam satu komunitas pendidikan adalah hal yang luar biasa bagi saya artinya orang tua mereka peduli dengan proses pendidikan anaknya. terlepas dari masalah internal keluarga, masalah ekonomi keluarga, saya berharap dan berdoa semoga warga Indonesia yang akan berkeluarga dan sudah berkeluarga memikirkan pendidikan awal yang akan diberikan di lingkungan keluarganya, sehingga anak indonesia selamat jiwa dan raganya.
kesannya jadi menyalahkan ortu, padahal ortu kan sebenarnya juga siswa di masa lalu. Menurutku Guru memang menjadi ujung tombak perubahan, sayangnya kita itu terlalu berbeda dan luas dengan berbagai karakter dan tantangan.... negara kecil finland sih homogen.... lha kita....... gedung sekolah di irian dengan di jakarta jelas beda.... guru nya ada yg lulusan SH ada yang lulusan ilmu murni. Guru mengajar untuk anak bangsa tapi anak sendiri masuk kedokteran gak punya biaya... Kita butuh sila ke-5 Pancasila yang diterapkan seutuhnya di Indonesia, gak pakai tapi tapi an...
Tapi kadang kalo di jenjang sd tu,,guru benar2 guru kelas,,jadi pasti sudah tau betul ttg murid punya karakternya,,,dn ada murid yg di jenjang sd karakternya baik,, oh sampe smp atau smk/ sma,,perilakunya sngt buruk,,bandel dsb,,itu apa yg ngaruhnya ya,,❤😢😢
Sbg guru sy suka menyimak obrolan ini. Sy setuju model pembelajaran seperti ini. Seringkali secara spontan kami bisa melakukan hal2 seperti itu di dlm kelas, sayangnya kami terbebani dg perangkat ajar yg seluruh kegiatan di dlm kelas hrs ditulis secar terstruktur, padahal hal2 spontan itu susah dijabarkan dalam langkah2 pembelajaran yg kaku. 🙏
Sangat menginspirasi, terima kasih Prof., sudah membuat podcast ini. yang menjadi poin kritis adalah guru di Finland sangat profesional, dikarenakan benar-benar diselektif bahkan yang diterima sebagai guru adalah lulusan terbaik, dan punya level pendidikan yang tinggi. Selain itu juga, kesejahteraan gurunya sangat diperhatikan. Nah ini menjadi poin refleksi khususnya untuk pendidikan di Indonesia.
pak saran saya sebagai pendengar, tolong berikan lebih banyak ruang untuk narasumber berbicara, disini bapak yg lebih dominan,padahal hal yg diangkat sangat menarik
Setuju. Bahkan beberapa kali pak Rhenald memotong lalu meneruskan penjelasan Ibu Desiree sehingga narasumber berhenti menjelaskan. Sebaiknya pak RK sebagai host lebih memberikan waktu kepada narasumber untuk menjawab pertanyaan pak RK karena kami lebih ingin mendengar penjelasan narasumber.
Terinakasih atas shere pengalaman profesionalisme dalam pendidikan di finlandia yg mengutamakan kecerdasan kompetensi sosial dan nilai karakter lebih fokus dr pada nilai akademis
Ayo Prof....bareng2 benahi sistem pendidikan agar bisa menghasilkan generasi muda Indonesia yg berkualitas mental intelektual dan kepribadian yg luhur.🇮🇩🙏
Sekolah negeri menganut gaya finland tapi dunia kerja mencari calon pelamar bergaya China Korsel. Buat anak orang kaya dengan kekuatan orang dalam, pendidikan gaya finland memang ideal banget. Saat Kecil senang sudah besar pegang jabatan.
Kayaknya sistem finlandia ga sekacau itu sih.. Ini ibunya baru ceritain dari segi pendidikan bawah kayak TK dan SD.. Belum ceritain gimana pendidikan di SMA dan kuliah.. Pasti ga kayak yg kita pikir..
Bagus sekali subject percakapannya, untuk pendidikan anak, cocok untuk basic pengembangan manusia seutuhnya. Jadul manusia seutuhnya ada di Indonesia, namun urian pelaksanaannya ada dalam percakapan ini. Trims🙏🙏🙏🙏
maaf sebelumnya prof, podcast ini sebenarnya bagus sekali tapi sayang sekali ketika narasumber sudah mulai masuk poin² nya malah banyak dipotong atau disimpulkan sendiri sm prof. sekedar saran saja prof, alangkah baiknya kalau di next podcast prof lebih baik banyak bertanya dan mendengarkan penjelasan narasumber, biarkan penonton mencerna sendiri penjelasan narasumber. jujurly, jadi sering ke distract di tengah² penjelasan, kesannya malah jadi prof yg jd narasumbernya🙏🏻
Greetings to the Republic of Indonesia. And glory, progress and prosperity my country. Great for experience educational transformation of Mrs.Desiree Luhulima is a teacher from Indonesia who has taught in Finland for decades.
Gak kuatir ttg Gaji, tunjangan atau dipecat, atau gaji dipotong ini itu dg berbagai dalih gombalan. Guru gak kuatir masa depan diri dan keluarga, terjamin.. jika gajinya 2 SD 4 ribu US $ perbulan barulah... Ehm.. apa ya mungkin ??
Sebagai seorang guru, saya banyak melihat dilapangan, guru Indonesia banyak yang asal mengajar dan tidak mau meningkatkan kemampuan mengajarnya jadi banyak yang tidak profesional dalam mengajar, sehingga melihat penjelasan narasumber di atas, rasanya utopia mengharapkan kulitas pendidikan kita menjadi seperti di Finlandia.
Bener, tp sy juga melihat dilapangan knp kebanyakan guru kualitas begitu2 aja gak mau brkembang, Krn mereka juga ada kesibukan lain untuk mencari nafkah . Jd emng ini bukan hanya satu yg harus dirubah . Harus ada kebijakan yg mengharuskan seorang tenaga kependidikan harus fokus di dunia pendidikan saja dan honornya sudah mencukupi jd sudah gak perlu nyari pekerjaan sampingan.
Terima kasih prof, jadi semakin tambah wawasan saya selaku guru. Semoga saya bisa mengaplikasikan ilmu yg saya dapat dari konten ini. Salam sehat selalu buat prof dan ibu narasumber. Gbu
Guru di finlandia harus S2, dan lulusan terbaik dari universitas. Jd gurunya sangat kritis, pintar dan pandai mengungkapkan pemikiran dengan metode ilmiah.
@@R3n3a betul. Klo di sini mana ada yg mau klo s2 ngajar tk ato sd. Klo ada pun mungkin hny sekolah2 tertentu. Disini yg ngajar tk sd malah doble degree, sdh sarjana ekonomi tp sekolahan lg pgsd ato pgtk
sangat di sayang kan narasumber sebagus ini dikit sekali bercerita tentang pengalaman nya, pembicaraan di dominasi oleh pewawancara yang seakan-akan dia yang paling tau. semoga di podcast lain ibu dessiree di undang lagi, om densu sm om deddy undang dong ibu dessiree
Intinya guru di finland sangat profesional. Mereka mengajari siswa untuk" belajar untuk belajar". Guru dan murid sama2 belajar menjadi manusia. Saya berharap suatu saat Indonesia mengadopsi pendidikan seperti ini.
Bagi bangsa ini cukup mendengar cerita kehebatan negara lain saja. Prinsipnya kita harus menerima konsekuensi bila dididik cara afganistan jangan berharap jadi Finlandia atau sebaliknya. Coba perhatikan Cerita Ibu Desiree sejak dini penekanan pada anak itu kejujuran, karakter, empati sama seperti negara Jepang dan Eropa maju lainnya, tidak ada penekanan agama sebagai pribadi masing2 kedalam pendidikan umum. Di Indonesia sejak kecil diwajibkan baca mantra2, anak buang sampah, tdk bs antri, tdk bs makan sendiri, tdk bisa ke toilet sendiri dianggap lumrah,di negara maju itu jadi masalah besar. Jadi tdk perlu heran akhirnya di dunia kerja, bisnis dan lainnya kita diberikan kualitas SDM serendah spt skrg. Ingat konsekuensi jalan kearah utara jangan mengharapkan tiba di selatan, itu saja.
Sgt betul, kita terlalu banyak dicekoki oleh sebuah hafalan, dan khayalan tentang surga seolah² itu jalan satu2 nya menuju surga. Agama n pendidikan di jadikan alat politik dan sumber uang. Politisi yg sgt Rakus korup dari atas sampai bawah. Pendidikan kita byk di korup Miris melihat negara ini y allah😢
@@mayahurwanti8539lalu apa yg anda harapkan mnjadi impian tetinggi seorang manusia yang akan meninghalkan dunia ini? anda tau bhwa sesorang berjalan sesuai impiannya. jika sirga mnjadi impiannya maka apapun akan dia lakukan utk meraih impiammya. dan mnjauhi apa yg tidk akan mengantrkannya ke surga. apa anda tidk yakin bahw agama adalah kebutuhan pokok seseorg?
Di Finlandia enak rakyatnya sedikit, pas lulus sekolah langsung kerja. Nah di Indonesia yg lulusan SMA dan nilai di atas rata2pun susah cari kerja. Jadi bukan hanya masalah lulusan sekolah saja kesejahteraan rakyat itu, tapi lapangan pekerjaan dan managerial yg jauh2 dri korupsi....
Finland juga masuk dalam negara yang penduduknya paling depresi, orang-orang kita lebih santuy, kalau stres tinggal misuh-misuh aja, entahlah semua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing
Ibu Desiree Luhulima kalem banget ya, vibesnya humble banget... memang kalau sudah berpengalaman :") terima kasih inspirasinya Ibu Desiree dan Prof. Rhenald.
1:09: 📚 Pendidikan Finlandia sukses mengatasi persoalan sosial, menjadi yang terbaik di dunia, dan meningkatkan tingkat kebahagiaan. 5:14: 💡 Dampak musim dingin panjang di Finlandia terhadap kesehatan mental dan tingkat bunuh diri. 10:09: 📚 Pendidikan karakter anak-anak dengan metode bermain di sekolah yang menginspirasi perubahan dalam sistem pendidikan. 13:42: ⚙️ Pentingnya pengembangan karakter dan cara belajar di sekolah untuk meningkatkan konsentrasi dan kemampuan akademik. 18:13: ⚙️ Profesionalisme guru dalam menangani perbedaan budaya dan nilai di sekolah. 22:52: 💡 Pentingnya Mengajarkan Anak untuk Berpikir Mandiri Sejak Dini 27:16: 📚 Metode belajar sentra di PAUD kutilang sebagai pengabdian masyarakat dengan pemahaman praktis dari pengalaman langsung. Recap by Tammy AI
Fakta nya ...Indikator kebahagian yang di pertanyakan...angka bunuh diri tertinggi di eropa .. Penyakit gangguan mental di Finlandia tertinggi di uni eropa ...3x lebih tinggi
Pendidikan yang terbaik adalah pendidikan yang sudah dikonsep oleh Alloh SWT, dalam al-Qur'an, sedangkan al-Qur'an bukan hanya untuk muslim, tetapi al-Qur'an untuk seluruh umat manusia bahkan seluruh alam, maka berkiblatlah kepada al-Qur'an dalam pendidikan Indonesia pasti maju
TK tidak diwajibkan bisa baca tulis... begitu masuk SD anak wajib bisa baca😂😂 Begitu SD kls 1 ujian... soalnya dari 4BAB😂😂 Moga sistem pendidikan di negri kita semakin baik❤
maaf kalo sekolah di negeri emang gitu, coba masuk sekolah swasta yang konsepnya beda dengan sekolah negeri, anak ke 2 saya belum mahir baca waktu masuk SD kelas 1, banyak huruf yang masih lupa, kalo nulis b dan d, ga bisa bedain, tp karena metode belajar nya mirip yg di ceritain ibu desire diatas anak jadi termotivasi untuk belajar mandiri.
@@margonogono6973 bisa kalau di kota besar. Smp swasta persaingan ketat juga jd masuk sma negri tdk kaget. Tp kalau saya di kota kecil, persaingan di smp swasta agak santai. Persaingan diperlukan utk melatih anak bekerja keras meraih cita2nya dgn cara yg jujur.
14:05 "Pembentukan karakter" merupakan hal penting hingga anak kelas 2-3 SD. Pendidikan karakter yang ditanamkan adalah kejujuran, respect, demokrasi, dan "belajar cara belajar".
Sekedar saran Pak Prof. Pak Prof sebaiknya lebih banyak mendengarkan apa yang disampaikan narasumber daripada menyimpulkan apa yang narasumber sampaikan. Kami sebagai penonton hanya mendapatkan sedikit pengalaman dari beliau karena pak Prof lebih banyak bicara. 😊
Menyimak perbincangan disini,sangat menginspirasi melihat dunia pendidikan anak usia dini,mereka ditanamkan karakter ,belajar cara belajar, belajar demokrasi, mereka tidak di push menghapal dan dipaksa belajar menulis,namun dia dapat menemukan metode belajarnya sendiri.salut dgn metode belajar ini, senang rasanya jika dapat diimplementasikan dilingkungan kita,namun tantangan yg dihadapi pendidik usia dini,anak2 hrs bisa calistung,krn memang runtutan masuk SD anak2 sudah bisa membaca dan menulis.semoga pendidikan usia dini dilingkungan kita,anak2 belajar cara belajar dan menanamkan pendidikan karakter yg kuat.
Gaya kurikulum yg coba diadopsi pak Nadiem membuat banyak anak indonesia jadi lembek, mudah menyerah dan kurang motivasi ingin gampang, instan dan kurang proses.. karakter juga belum terlihat ada perbaikan justru terpuruk krn game online.. Kalau negara sudah maju bolehlah pakai gaya Finland tapi utk Indonesia yg masih membutuhkan orang yg tidak hanya kreatif tapi juga harus kuat mental dan berjiwa pejuang maka perlu modifikasi
Betul, mentalnya jadi lembek, tidak perlu repor repot belajar, sudah dijamin naik kelas dengan nilai *waw*. Tidak mengenal apa itu berjuang untuk mendapatkan sesuatu, segalanya dipermudah.
Di negara maju umumnya..belajar mengajar 3-4 mata pelajaran per hari,di Indonesia dr SD, SMP SMA SMK mgkn 7-11 mata pelajaran per hari..., lebih sdkt lbh fokus..d bandingkan di Indonesia lbh banyak MP .. Gagal fokus...lbh ditonjolkan pengetahuan kognitif di banding kan karakter....
Menarik untuk disimak Prof, Saya jadi berfikir kebelakang ya 20 tahun yang lalu. Ketika blm mengenal istilah full days, sekolah sampai jam 2 siang, saat itu anak anak bisa bermain bersama dengan bahagia ketika sore hari, olah raga bersama, berlatih hal dasar pekerjaan rumah.
Watak dan karakter negeri Konoha masih kurang baik, contohnya : mau diajak disiplin apa saja sudah protes keras.Saya pernah kasih tau ( tegur baik-2 beberapa ibu-2 dan bapak-2) jangan buang sampah di kali/sungai, mereka malah marah-2, saya malah diomelin/ dikatai-katai yg menyakitkan hati saya. Saya tinggal pergi saja, tidak saya tanggapi 😢😢😢😢
Dan sekarang banyak yang berlindung dari Asian Value. Padahal,bChina, Japan, Korsel, S'pore, Vietnam, dan Malaysia itu di Asia dan Asteng lho, kenapa mereka maju?! Kalau gitu kita perlu ingat kepada tulisan Prof. Koentjoro Ningrat tentang " Mentalitas Menerabas yang banyak menjangkiti orang-orang kita.
omelin balik bro, lawan intimidasi pakai intimidasi 😁 mereka tidak berhak memberikan potensi penyakit dan banjir ke komunitas kita dengan cara buang sampah ke sungai
Bismillah semoga sy juga bisa disegerakan utk memulai sekolah Sps,KB,TK dan rumah baca yg fun learning, sambil menyambil🥰 karakter adalah yg utama dan menghargai proses PD stiap anak didik adalah unik dan stiap anak adalah istimewa🤗🥰🤗trmksh telah berbagi pengalamannya🙏🏻
Semoga Indonesia kedepan bisa seperti finland bukan seperti korea dan china dan sejenisnya. China,korea,Jepang negara maju memang tapi kasian dari kecil penduduk nya udah berlari bersaing satu sama lain kalau berhenti bakal habis digerus sistem bahkan sampai punya anak, anak anak pun bakal mengulang pola yang sama. Indonesia pun diperkotaan besar pun sudah seperti ini. Aku makin bersyukur lahir di perdesaan sepulang sekolah setidaknya masih punya waktu untuk main bersama teman, kalau diperkotaan habis sekolah dari pagi sampai siang langsung les habis les pas sore pulang kerumah, habis pulang kerumah pun belajar lagi ngerjain pekerjaan rumah dari sekolah dan mengulang pola yang sama setiap hari. Hari minggu pun ada beberapa anak bukannya punya waktu untuk bermain malah dipaksa les ini itu sama orang tua mereka. Memang betul ini semua demi masa depan anak tapi, kok mereka ga kasian ya sama anak anak mereka😢.
Kalo menurut saya malah kemunduran kok 😂 sejak Ujian Nasional di hilangkan. Standarisasi tentang capaian yg harus di selesaikan peserta didik agak di Awang Awang.
Yg ada sekarang mengalamin kemunduruan, karena banyak faktor ke adaan ekonomi sosial, latar belakang pendidikan ortu yg tidak medukung. Hasil copy paste pendidikan dari finlandia bikin hancur pendidikan di indo
Haha saya pernah coba metode seperti yg disebut (conflict based learning) untuk anak SD kelas awal, tahu respon orang tua?"gitu aja belajarnya?", "kok ga diajarkan perkalian pembagian?"😅
@@QiaYantikka terus lakukan metode ini kak, kalau perkalian dan pembagian tinggal kasih mereka drill 20 soal pendek tiap pulang sekolah. Mendidik karakter itu yg sebenar2nya diperlukan utk membentuk watak anak. Lanjutkan kak😍😍😍anda hebat
Sekolah di konoha mana bos.......kami penyelenggara sekolah negeri....buku pelajaran dipinjemi....ini sudah berlangsung lama..... kalau mau komen data nya yang lengkap
@suharnisuprijono2404 tapi kalau hilang/rusak uang penggantinya selangit, ga masuk akal nilai uang penggantinya. Padahal itu buku juga ga dipakai lagi untuk tahun ajaran selanjutnya karena sudah masuk kurikulum baru. Dana Bos dan bantuan lainnya juga sering ga sampai ke murid-murid. Dan banyak lagi "biaya tambahan" dengan kata "sumbangan" tapi diwajibkan. Ga usah ngelak juga, kami sekeluarga, dari nenek ke cucu lulusan Sekolah Negeri ter"Favorit" tapi kalau soal KKN di Sekolah Negeri, semua orang juga tau.
Kecil?? Luas Finlamd itu 338rb km2. Pulau Jawa 139rb km2. Jadi silahkan hitung yg di maksud kecil itu seperti apa. Jumlah Penduduk nya memang beda, KARAKTER MANUSIA nya yang paling beda
@@theodoredavid5859 sama seperti dengan negara eropa lainnya, finland juga sedang menghadapi masalah akibat imigran..sempat disinggung sebentar. menjadi masalah besar ketika imigran membawa nilai dari negara asalnya tanpa mau blend dengan nilai2 finland
@@agungtriraharjo5945 bukan bermaksud rasis, tapi imigran ke eropa dalam 10 thn terakhir paling besar dr timteng, dan mereka tidak prnh mau blend kemana pun mereka pergi. Di +62 pun mereka begitu kan
Finland rakyatnya dah makmur, cukup sejahtera gak perlu mikir nainya harga sembako, tarif listrik, pajak , biaya sekolah, musim kawin + sunat + ultah tetangga.+ uang seragam sekolah dll. Belajar ke tetangga yg dekat malu ? Gengsi ? Itu Singapura/ Malaysia/New Zealand/Australia?
Sangat menarik penjelasan ibu Desiree. Terutama bagian up n down sebuah sistem pendidikan diberlakukan. Saya jadi paham kenapa mas Nadiem menciptakan guru penggerak. Untuk mengumpulkan guru yg berinisiatif dan mampu menjadi motor penggerak dari bawah mewujudkan lingkungan belajar yang berkarakter seperti di Finland. Diharapkan dengan adanya beberapa guru penggerak di sekolah akan membawa perubahan pembelajaran yg penuh inisiatif dan menciptakan kurikulum masing-masing sekolah. Namun akhir ini esensi rekrutmen guru penggerak bergeser dan menjadi syarat untuk mencapai posisi tertentu dan guru disibukkan dengan administrasi pmm yang berlapis-lapis yg dituntut untuk diselesaikan oleh guru, hal ini menjadi beban administrasi baru bagi mereka sehingga ruang pembelajaran yang berorientasi pada anak tidak terwujud, dan hanya berorientasi pada penuntasan materi. Sebagaimana gurunya yang dituntut terus menuntaskan materi yg ada di pmm. Haha lucu sih. Memang kebijakan dari atas yg kurang dipahami baik oleh pemerintah daerah akan menyimpang pelaksanaannya.
Sy sebagai guru les bahasa Inggris, menerapkan kurikulum sesuka hati berdasarkan mood dan kebutuhan siswa..sy menolak tawaran mengajar di sekolah formal krn kurikulum membatasi ruang kreativitas sy dalam mengajar, belum adninistrasi yg membebani sehingga guru kurang optimal mengajar...perhatiannya bercabang mmikirkan siswa dan administrasi ke TU hingga ke dinas pendidikan.
Sekarang siswa2 sy berjumlah 287 org dan tujuan prmbelajaran nya cuma 1 " I am happy when speaking English"
Hi ka, kita sama bedanya saya di bidang matematika sbg guru privat sejak thn 2017 hingga saat ini. saya juga sampai saat ini tidak tertarik mengajar di sekolah formal karna alasan yang sama. Tapi rasanya tekanan dari lingkungan sekitar terutama orang tua yg mengjudge thd pekerjaan saya yg "tidak pasti" dan menginginkan saya utk bekerja di sekolah formal menjadi asn p3k. Tp hal tsb sangat bertentangan dengan prinsip saya. Mungkin bisa berbagi pengalaman bapak terkait menghadapi hal tsb? Terima kasih😊☺🙏
@@aryayu5342luar biasa kak, boleh donk share pengalamannya selama d dunia pendidikan
Maaf berarti Anda blm paham ttg persiapan guru dlm mengajar, intinya di formal maupun non formal guru hrs membuat perencanaan sebelum pembelajaran dimulai
@@samsurisugito-cj3xt sy basically bukan seorang lulusan pendidikan bahasa Inggris namun sastra Inggris, tidak diajarkan bagaimana mmbuat rencana pmbelajaran yg rigid dan saklek. Sy jd guru by nature di nurture oleh pengalaman menjadi seorang tour guide selama 6 tahun. Sy lebih suka aksi yg spontan dan mmaksa pikiran kreatif muncul utk memecahkan permasalahan para siswa sy. Skrng siswa" sy merasa happy smua nya bisa berbahasa Inggris dengan metode acak2an sy...menurut sy ini tidak trllu buruk pak :) jd memang tidak paham pola2 administrstif spt itu malah itu menghambat pikiran kreatif sy
@@aryayu5342 apa yg anda hadapi sm sprti sy...stigma yg masih sempit bahwa guru yg bukan P3K atau ASN itu guru yg dianggap kurang sejahtera dan kurang menjadi kebanggan dalam tanda kutip oleh org tua kita sndiri. Kalau pengalaman sy, I will never give up on my dreams. Sy berusaha utk meyakinkan org tua, diawal memang agak sulit krn hasilnya belum tampak...namun smnjak sy menikah dsn masij dgn jalan dsn idealisme yg sama, sy kembangkan metode sy menjadi sbuah lembaga lalu membuka cabang2 kecil d kota saya...alhamdulillah secara hasil bisa 5 x lipat dr gaji P3K di kota sy Majalengka...intinya jika anda sudah trrlanjur kecemplung d dunia p3k, lanjutkan saja krn setiap kputussn yg diambil pasti ada konsekuensi....terima itu...namun pastikan impian kita mati di tengah jalan. Memainkan peran ganda Menjadi guru p3k dan guru les yg lebih bebas
Saya guru seni prof. Dengan menggambar, saya bs tahu anak ini punya kekurangan di matematika, biologi, fisika, kimia, bahasa sampai masalah mental. Saya mengajak guru2 kolaborasi u bantu nilai anak2 ini lewat mapel seni. Sangat disayangkan, bbrp merasa siswa perlu tahu pembahasan materi. Pdh ga hrs kita paksakan kalau siswa itu tidak suka. Terkadang saya pesimis dg sistem pendidikan kita. Tp saya setuju kalau permasalahan di sekolah2 harus jd bahan pertimbangan kurikulum nasional maupun daerah.
@@imeldastefanny9783 kalau anak2 yg bagus di math logika biasanya bagaimana ciri2 gambaran nya Bu?
Dari hasil gambarnya, dpt diketahui imaginasi anak anak tsb.
@@imeldastefanny9783 bisa di share tips n trick nih bunda Emanuella agar para pendidik punya keJELI-an tersendiri dan peka terhadap anak/orang yg dididik.
Menarik,, menilai anak tanpa anak merasa dinilai,, beda dgn evaluasi lewat ulangan..
Anak saya dulu pas TK sebelum kelas mulai, anak datang taruh sepatu dan tas langsung ambil peralatan tulis dan meja langsung ngejurnal gambar bebas. Meski guru belum datang anak2 tertib Asyik ngejurnal gambar bebas.
Finland basic needs masyarakat Sudah terpenuhi, murid gk ada yg lapar, cukup gizi, Free education, guru kecukupan, gak ada korupsi pemerintahnya, gak ada tauran di luar sekolah dan gk ada pungli, polisi mengayomi, sangat sejahtera. Jadi pendidikan bagus di Support oleh ini semua. Gak bisa pendidikan Indonesia ikut full macam Finland kalau masalah basic belum diselesaikan, mereka welfare states. Sistem negara sangat bagus, stabil dan waras. So bukan 100% karena sistem pendidikannya.
kata siapa finland sebersih itu ?
@@AgilWantrilitasmacoba kau di bandingkan dengan indonjauh coyy, ga di pungkiri yang di sampaikan juga benar
@@AgilWantrilitasmatemen gue yg org finlad lahir brojol asli di Finland mengakui itu kok.
emang negaranya se-tertata itu.
kok lo yg ribet? :V
Betul, penduduk finland 5,5 juta. Penduduk jakarta 10,5 juta. Perkapita finland USD57.000, Indonesia USD4500. Semua mudah jika faktor pendukung sangat baik, tidak saling menggembosi, cari2 kesalahan. Indonesia cocoknya masih harus pakai yang "sedikit memaksa" Karena IQ rata2 indonesia masih sangat rendah, bahkan termasuk yang terbawah di Asia. Self awareness siswa masih sangat kurang. Jadi memang harus sedikit ada "paksaan" dalam belajar. Bukanya malah merdeka belajar
@@rerisavitri8212saya sangattt setuju dg istilah saling menggembosi. Kurikulum di indonesia digembosi oleh dinas, pemda guru dan kepala sekolah. Mereka bermain politik. Ketika menteri bukan pilihan mereka maka mereka bakal menjegal kebijakan2 yg sebenarnya bagus.
Kejujuran, toleransi, kerja sama, budaya antri, bersikap adil, taat hukum adalah karakter yang ditanamkan semenjak dini, tetapi begitu dewasa dibenturkan dengan realita praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang begitu masif dan terstruktur di semua lapisan masyarakat, perusahaan, dan pemerintahan. PR yang begitu berat untuk Indonesia.
bisa asal hard reset dulu. semua tua bangka boomer sisa parasit bangsa yang menempel di sistem negara harus dibasmi dengan desinfektan lalu sistem jadul produk2 dari tua bangka boomer jangan dipakai lagi dan ganti ke updated OS. masalahnya adalah siapakah sosok yang berani dan gigih untuk merubahnya, meskipun ada sosok yang minoritas tsb apakah mampu bertahan ketika dilahap oleh mayoritas virus ganas yang dominan dan sudah mengakar sampai ke perut bumi. contohnya presiden RI ke 7 diawal2 terpilihnya sebagai presiden karena persona yang ditampilkan sosok yang sederhana dan jujur maka bangsa ini menaruh harapan besar agar bisa membasmi virus2 ganas namun pada kenyataannya tidak mampu membuat perubahan di negara ini, hanya bisa membanggakan pencapaian ekonomi yang tidak signifikan dan membuat kondisi mental dalam birokrasi dan berdemokrasi menuju jurang kehancuran menjadi bangsa yang korup, serakah dan egois. itulah yang dipertontonkan oleh kepala negara dan jajarannya di semua level
@@omilo888 betul sekali mesti dari akarnya dlu generasi yg paling banyak korpsi di Indo ya boomer itu sisa2 pemikiran order baru. Makanya kita mesti dukung pemimpin2 yg masih muda agar regenerasinya kemungkinan ke arah yg baik lebih besar jangan yg tua2 mulu yg dipilih biangnya korupsi itu, ga bakalan berubah indonesia
Tah eta... begitu kasat mata praktik2 korup dan kkn.. entah knp penguasa kita berlaku seperti itu.. bak orang mabuk.. mengabaikan segala bentuk etika..
Semoga segera membaik negeri ini..
Saat besar nanti anak anak ini yg akan menggantikan para generasi koruptor
Sangat sangat beraaat😢
Saya tertarik dengan cara belajar lewat bermain. Ini menjadi idealisme saya(meski sdh pensiun, dr guru musik tingkat SMP). Sampai2 saya mengarang lagu: JIRO(dr kata "siji"- artinya satu, "loro" dr kata "loro" artinya dua. Akhirnya anak belajar berhitung: 1 sampai 10 sambil bermain./bernyanyi. Tertarik?? Ini syairnya: Ji loro siji loro, olehe mung separo. Lu papat telu papat, dudu arane kupat. Ma enem lima enem, Ra kaya yu Paijem Tu wolu ptu wolu, yen larang ja di tuku, Nga puluh Sanga sepuluh, iku angka pungkasan. Lagu/melodinya sdh jadi. Pokoknya siap pakai!! Bagaimana pak Renald?? Salam Arema dr Malang, Jatim.
Kecerdasan emosional penting, menghargai orang lain sangat penting.. lain lubuk lain ikan, lain Padang lain ilalang... Kita tidak bisa menyamakan suatu tempat, manusia dengan manusia lainnya.. kita berbeda-beda tetapi nilai nilai kemanusiaan haruslah sama dan saling menghargai...
"Anak dibacakan cerita oleh org tuanya sblm tdr" "org tua lbh tkt anak tdk bs antri dibanding MTK" so kesimpulan
Anak yg tumbuh dari keluarga yg "bahagia" akan menjadi anak yg "bahagia" so akar dr pendidikan tetap keluarga,,,
Anak dibacakan ceritapun sudah sangat berkesan bagi saya. Anak jadi suka membaca.
Saya jadi teringat dulu ibu saya suka mendongeng bagi kami sebelum tidur. Tetapi berbeda dengan nenek saya. Beliau (mungkin karena pendidikan jaman dulu) lebih sering membacakan cerita dari buku cerita. Namun kami sebagai cucu-cucu sering protes dan berkata, "Oma, jangan dibacain begitu! Ceritakan saja ceritanya, seperti yang mama biasa lakukan biar kami bisa lebih ngerti! "
Ternyata sebetulnya generasi kami sudah sedikit lebih turun level dalam memahami buku cerita dibandingkan dengan generasi ibu kami.
Bagaimana tidak? Nenek kami biasa membacakan buku cerita ke anak-anaknya, dan mereka bisa memahaminya, lha kini mengapa generasi cucu lebih bisa memahami suatu cerita hanya bila cerita tersebut diceriterakan kembali. Jadi membutuhkan interpreter...
Apakah ini sebetulnya adalah kemunduran ya?
Dan lebih prihatin lagi, sekarang juga saya perhatikan, tidak banyak orang tua yang menyediakan waktu untuk bercerita ke anak-anaknya.
Saya kurang tahu bagaimana di kota besar karena saya tinggal di kota kecil, dengan masyarakat menengah ke bawah, di mana seharian orang tua harus bekerja keras untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidup. Dan anak-anak lebih banyak bergaul dengan teman.
Disini kurang p3mbahasan bagaiaman perijinan orang dewasa untuk menikah dan ijin memiliki anak setelah menikah. Balik lagi negara yg beratngggung jawab
Saya setuju kak, peran keluarga sangat penting dalam pendidikan anak karena keluarga adalah tempat pertama dia belajar tentang kehidupan yang bahkan lebih lama daripada sekolah. Apabila keluarganya harmonis dan orang tua mendukung apapun yang dilakukan anak pasti dengan sendirinya anak akan menemukan jalan kesuksesannya.
Setuju,... Keluarga adalah sekolah utama
@@juragan70 betul, ketika membaca dari buku secara tidak langsung anak dikenalkan dengan banyak kosa kata baru yang kadang kalau diceritakan kembali kosa kata itu tidak muncul. Selain itu dengan dibacakan dari buku juga membuat anak mengenal bahasa baku lebih dini,
Sekolah adalah "penjual" jasa pendidikan.
Jika yang diminta oleh pasar (dunia kerja) dan Orang tua adalah anak-anak yg pandai calistung, menghafal dan bahasa asing serta juara di bidang akademis, maka sekolah pasti harus 'menjual' hal-hal tersebut agar laku dan banyak muridnya serta mendapat keuntungan dan nama baik.
Sekolah yang memberikan fokus pada perilaku dan pembangunan karakter, akan sulit tumbuh dan berkembang karena kekurangan peminat.
Mau system apapun di lakukan, jika belum ada kata sepakat serta kemauan bekerjasama antar seluruh stake holder, maka bagi sebagian besar oang, sekolah seperti Finlandia, Singapore dan negara maju lainnya, cuma jadi mimpi dan keluhan semata.
Yang bisa dilakukan adalah orang tua mencari sekolah yang paling mendekati harapannya bagi si buah hati dan sekolah berusaha 'menjual' yang benar dan bukan sekedar yang laku
Saya waktu mengikuti Penataran SAP (Supervisi Administrasi Pendidikan ) kl th 1996 ,ditegaskan output tamatan tiap sekolah spy memenuhi standar kompetisi tingkat Nasional maupun Internsional dan outcumpnya siap dlm dunia kerja maupun dunia usaha.
Rangkuman dari video ini kurang lebih sebagai berikut:
1. Pentingnya memiliki karakter positif: Belajar bersikap baik dan saling menghargai lebih penting daripada hanya belajar membaca dan berhitung.
2. Sekolah di Finlandia yang menyenangkan: Di Finlandia, sekolah-sekolah terkenal karena anak-anaknya bahagia dan pintar, meskipun cara belajarnya berbeda dari negara lain.
3. Cara Belajar yang Seru: Di Finlandia, guru-guru tidak selalu mengikuti buku pelajaran. Mereka sering mengubah rencana agar anak-anak bisa belajar dengan cara yang lebih seru dan sesuai kebutuhan.
4. Pendampingan dengan Baik: Guru di Finlandia lebih fokus membantu anak-anak memahami apa yang mereka belum bisa, daripada hanya memberikan nilai.
5. Lingkungan Belajar Nyaman: Di Finlandia, sekolah menyediakan tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar, sehingga anak-anak bisa berpikir dengan baik dan memahami banyak hal.
6. Guru di Indonesia tidak lebih besar gajinya dengan anak SMK kerja di PT Asing
@@adilmakmuruntuksemua naaahhh yg 6 ini yg cocok. 200an juta rakyat. Apakah bisa diterapkan....????
@@chandradewi3495 kuncinya jangan bayar pajak dan retribusi, jangan simpan uang di bank konvensional, gotong royong antar desa membangun ekosistem pangan mandiri
Indonesia susah bikin tempat yg aman tenang nyaman krn penduduknya buanyaaakkkk.
Terima kasih telah membuat kesimpulan.
Sangat menarik ketika mendengar pengalaman langsung dari Bu Desiree Luhulima, orang Indonesia yang mengajar dan mendidik di Finlandia. Jadi semakin paham, ternyata pendidikan di Finlandia yang katanya terbaik di dunia itu begini to.
Semoga sebagai guru, saya bisa menerapkan nilai-nilai ala Finlandia, walau pelan-pelan
🙏
Bu Desi, pembimbing TA saya di Metalurgi dulu 31 tahun lalu. Semoga sehat dan bahagia.
sudah bikin modul ajar belum ? jangan jangan baca CP aja belum... sudah menghayal sampai Finlands
Kecerdasan emosi jauh lebih penting dari kecerdasan akademik. Karena membuat seseorang bahagia dan sukses. Kalau di Indonesia baru sebatas sukses korupsi tanpa ketahuan😂😅😂😅
Berarti kurikulum merdeka saat ini sdh tepat dong? skrg sekolah udah gak ada PR lagi, bener2 santai.. Anak2 pulang sekolah langsung bisa main. Sampai rumah hrs Happy, jam sekolah juga gak full day ky sekolah china dan Korea, gak ada ujian nasional, gak ada rangking/peringkat2 kelas lagi.
masuk skolah gak perlu NEM lagi..
SMA gak ada jurusan IPA/IPS & bahasa, masuk kedokteran gak perlu SMA jurusan IPA.
@@braderjunotMari kita lihat bersama hasil dari kurmer ini apakah benar bagus atau tidak😊
Karakter.... Etika.. Diatas segalanya... Saliing mengkaitkan peristiwa yg terjadi.. Utk mendapatkan roh pendidikan
Klo anda bicara buku yg di tulis ki hajar dewantara pemikiran beliau saat itu sudah melampaui zamannya seperti yg finland menjalankan hari ini. Cuma rakyat yg di merdeka kan ini tidak suka baca, sukanya di tutur. Hadilnya banyak bicara katanya katanya ☺
@@HannaNurmala, pemikiran Ki Hajar tentang apa pendidikan itu belum menjadi Roh yg diam di masyarakat kita. Apa sebabnya? Banyak. Silahkan evaluasi sendiri. 😢
@@widodostar7737Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani berarti figur seseorang yang dapat menjadi pemimpin yang baik adalah di samping menjadi suri tauladan atau panutan, juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral bagi orang-orang di sekitarnya untuk menjadi lebih baik, sehingga menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama dan masyarakat pada umumnya...
Bukankah ini adalah sebuah konsep belajar yg penuh kompetensi....nyawa/energi..serta alam dan kehidupan disatukan...
Prof Reinald terimakasih mengundang Bu Desiree. Sayangnya Bu Desiree sedikit sekali waktu berbicara. Padahal banyak yang bisa kita pelajari. Sekedar usul mungkin Prof Reinald bisa bertanya lebih banyak ketimbang menjelaskan dan merangkum lebih banyak. Sehingga lebih banyak hal yg bisa digali dari narasumber. Terimakasih Prof🙏
Kirain hanya perasaan sy saja.. Padahal pengen denger lebih banyak bagaimana sistem pendidikan di finlandia tp malah banyak part prof rhenald nya yg bercerita kisahnya sendiri..
Iya bener.... Kali ini prof banyak menyela, sehingga kami merasa lapar dan haus.....
Setuju, jika podcast ini ditujukan untuk mendengarkan pengalaman Ibu Desiree, maka dengan segala hormat, Prof bisa menahan diri untuk mengambil kesimpulan. Maaf, sy juga seorang reporter dan moderator. Terkadang ada keingininan untuk menonjol di depan narasumber ataupun publik. Tapi sy pun sadar, mendengarkan juga jauh lebih penting.
@@milanuh6478 setuju
Masuk ke kolom komen, ternyata saya tdk sendiri yg merasa utk pertemuan kali ini, narasumber kurang maksimal utk berbagi. Padahal iya, topiknya sangat menarik.
Habis nonton ini, saya yang masih mahasiswa pendidikan Matematika jadi minder dan insecure😅
Ternyata gini toh caranya jadi guru yang berbobot. Terima kasih pak atas videonya. Sangat bermanfaat sekali❤
Saya itu guru ...untuk pembelajaran matematika secara tematik cuma cocok dalam pwngenalan C1 ...C2 dan seterusnya mutlak berfikier😂😂😂😂
Tantangan berat untuk teman2 pendidikan matematika yg selama ini terstigma sebagai guru galak, guru kurang menyenangkan, membosankan dan stigma negatif lain.. ayoo calon2 guru muda buat perubahan utk mengubah stigma
Anda orang berfikir berkemajuan.
Mata pelajaran kesukaanku. MTK.. mau gurunya galak atau gimana entah selalu favorit.. tapi paling ga suka Fisika..padahal sama2 hitung..
Dibimbel saya anak2 suka belajar matematika perkalian pembagian karena saya menerapkannya sambil bernyanyi 🥰🥰, semangat untuk semua para guru2 Indonesia 💪💪
senang mendengar dari narasumber langsung, Ibu Desiree Luhulima. Terima kasih atas sharingnya. Sangat bermanfaat.
Selalu suka ketika Prof Rhenald membahas pendidikan. Terima kasih bu Desi untuk ilmu dan inspirasinya, otw baca bukunya
otw otw.......... baca buku apa? akhirnya liat drakor.... wkwkkwkw
Bagaimana membuat pendidik lebih jeli (12:33) terhadap manusia2 yang dididik ya?
POIN PENTING ;
Memanusiakan manusia (27:02)
Setiap orang unik
Best quote (menurut saya) di 25:52
"Setiap orang didalam kelemahannya ada kekuatan, dalam kekuatannya ada kelemahan ~ Desiree Luhulima"
Dan banyak kata yg dihindari saat mendidik;
- kata adjektif (label anak)
- kata2: jangan, tidak boleh, harus, dilarang (18:45)
- kalimat perintah
Kerennnn 🤩
Mantabb
Terima kasih bapak Prof Rehnald dan Ibu Desiree. pengen dapat bukunya, pengen dengar banyak dari ibu Dessiree, jadi tolong beri kesempatan pada tamunya untuk berbagi pengalaman. Kalo tadi sudah cukup baik namun eksplorasi info dari ibu jadi terbatas oleh potongan bapak! Maaf ya kalo tidak setuju, salam sukses buat bapak dan ibu.💪🙏
Bener banget, anakku kebiasaan dari belum lair, bayi sampe skrg mau masuk SD tiap mau tidur siang/malam dibacakan buku, gak usah ngajarin baca tau2 udah bisa baca sendiriiii dan paham lohh ceritanya. Berhitung juga gitu lewat mainan, udah bisa aja gitu berhitung sederhana. Puji Tuhan dengan membacakan buku ternyata mempermudah langkah berikutnya untuk anak dan ortunya.
Sama. Ga ada niat ngajarin erhitung tapi setiap naik turun tangga sambil diajak ngitung tiap 1 tangga 1 angka.. tau2 bisa hafal angka sampai 10, lalu dia oenasaran sendiri angka setelah 10 berapa aja. Dan tau2 bisa berhitu g sebelum tidur nanya uma lampu di kamar kan ada 2 kau mati 1 sisa 1 dong ya yang nyala.. terus aku coba nanya lebih sulit.. di kamar ada berapa orang, kalau kakek nenek main jadinya dirumah ada berapa. Dan pertanyaan2 sejenisnya dan dia bisa.. aku syok. Ternyata memang ada teorinya belajar sambil2
Memang sekolah Paud,TK sebenarnya adalah bermain sambil belajar,tetapi kadang keliru orang tua mengira Carikan sekolah kata nya yang maju ada pr nya segala padahal masih TK.
Padahal sederhana mengajar misal menyuapi anak nasi ,telur ceplok,dan sayur sup.
Disini bisa mengajar kan berbagai macam,telur nya bundar,warnanya putih,kuning,satunya ada wortel warna nya bentuk,kentang ,kol ,so'on nya putih panjang. Nasi nya,putih banyak,kecil2.
Misal baju,gambar nya,warna dan gambar apa.
Pokok nya banyak contoh.
Itu juga selalu kami ajarkan cara2 begitu.
Saya bukan guru,tetapi sering cari2 informasi,P K K .
Begitu pengalaman2 di desa.
😢
Mungkin ibu pake pendidikan Finlandia kalo gitu menurut sya
"Aku lebih menghargai orang beradab dari pada orang berilmu. Jika hanya berilmu, iblis pun lebih tinggi ilmunya dari manusia."
(Syekh Abdul Qadir Al jailani)
Quote ini justru dimanfaatkan sama ulama palsu dan habib ga jelas untuk dipakai demi kepentingan mereka
Kalau orang yg berilmu bener, ya selayaknya mereka lebih BERADAB. Dalil itu hanya berlaku di dunia yang kebanyakan belaku budaya MENGHAFAL dan dg HAFALAN dianggap BERILMU. Bukan berilmu yang dilandasi NALAR SEHAT.
Saya kasih informasi dikit ya tentang kesalahan pahaman ini. Kalau pun benar ada hadist yg mengatakan itu, gak selayaknya diikuti dengan cara menghindari menjadi pintar atau malah menjadikan kita utk bodo amat dan jadi bodoh. Adab dengan kepintaran itu hal yang berbeda. Kepintaran itu kecerdasan sedangkan adab itu ya sopan santun. Mana yag akan kamu pilih pintar dan beradab or bodoh dan beradab?
Ya mending pintar dan beradab kan. Kalau kamu bodoh cuman mengandalkan beradab kemanapun kamu pergi kamu bakal dibodohi dan ditipu oleh org sekitarmu. Makanya jadilah pintar dan beradab akan lebih baik.
Kemudian, tingkatan kecerdasan paling tinggi adalah bijaksana. Kalau kamu hanya pintar kamu bakal tau salah dan benar sja. Contoh 1+1= 2 (adalah benar). Sedangkan 1+1= 3 (adalah salah). Tapi dalam kehidupan hal salah dan benar kadang gak bisa diterapkan langsung. Bisa saja yg salah jadi benar dan benar jadi bingung. 😅😅
Kalau anda punya pasangan jelek. Terus pasangan anda bertanya, Apakah saya cantik?
Dalam hati anda kamu sudah tau jawaban yg benar adalah sudah pasti jelek. Karna emang jelek.
Tapi jika berpikir sejenak. Kalau anda menjawab dengan sebuah kebenaran atau kejujuran anda bisa tidur diluar nanti malam. Wkwkw
Jawaban yg aman spt apa?
Kamu sangat cantik dan sexy.
Maka konyol banget jika kamu terus berisik dengan mending gak mau pintar dan mending beradab. Maka anda harus siap jadi korban penipuan dan ketidakadilan.😅😅
Wkkk.. justru agama menjadi ranah pribadi, tdk perlu diajarkan disekolah.. agama adalah penghambat ..
Ikuti podcast..: dr Ryu Hasan
@@suwitriwiwik4081 tau darimana iblis ilmu nya lbh tinggi? Lha wong iblis aja keberadaannya ga bisa dibuktilan scr empiris
Saran Saya, boleh kita melakukan perbandingann cara Belajar Setiap Negara yang kita Anggap Bagus,
TAPI ...
INGat Setiap Wlayah/Negara Punya Akar Budaya dan Alam yg BerBeda tentu Akan Menghasil Karakter yang BerBeda PuLA
HARAPANnya INDONESIA punya CIri Khas PENDIDIKAN yang akan diTerapKan semacam Blue Print Pendidikan
Contohnya : Guru Besar Kita Ki Hajar Dewantara
Justru sebetulnya menurut saya Negara Luar juga Banyak yg Mengikuti POLA KI Hajar Dewantara
Hanya Sayangnya Pendidikan Kita BELUM SeUtuhnya MenJalankannya
Dasar Ki Hajar Dewantara Bisa digunakan Sepanjang masa sangat Relevan masa berganti masapun
Saya Guru +/- 35 Tahun sampai saat ini,
Mengabdi di BerBagai Level Pendidikan
❤ Maju Terus Pendidik 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Prof undang juga dong wamen pendidikan prof Stela Cristi
Tiap negara jg unik dan tidak bisa menerapkan suatu sistem yg berhasil disuatu negara ke negara lain tapi bisa belajar dr keberhasilan dan kegagalan suatu sistem fi negara lain.
Tspi ada bebrapa fenomena disini yg perlu kitanya diperhatikan
1. Penghasilan guru
2. Kualitas giru
3. Rekrutmen guru
4. Profesionalisme guru
@@karangputih benaaar, saya bingung kadang buat kurikulum/regulasi berdasarkan negara lain, kan belum tentu cocok dengan negara kita. Lah itu kan banyak analis2 di kemendikbud
tergantung prioritas pemerintah +62 kang
itu perspektif... tergantung perspektif kita memandang dan apa yang menjadi topik kita.
Orang sarpras mungkin akan memandang sarpras di negara kita masih minim.
Orang psikologi mungkin akan memandang psikologi anak indo beda dengan finland.
dsb
tapi ya ..... kadang kita perlu mempersempit tema karena manusia itu terbatas.
Penduduk indonesia banyak. Wilayah luas, terpisah pulau. Sosio kultural masy. sangat heterogen. Jangan bicara luar negeri, meratakan kuantitas, kualitas dan distribusi sarpras dan sdm pendidikan di indonesia saja sulit. Tapi memang betul, semua berawal dr sistem.
Bicara kualitas, profesionalisme guru dsb. Bicara kedepan bung, Ya nantinya generasi sekarang yg nerusin. Maka perlu ada inovasi/terobosan pendidikan. Kurikulum, sistem dsb.
Udh gamusim ngutamain calistung sbg ujung tombak pendidikan dasar. Di luaran sana, dari tk sd udh diajarin tata krama, disiplin, cara berargumen, menjelaskan sesuatu, tidak ada doktrin benar salah, ranking pun tidak. Diberikan nilai baru pada kelas tertentu.
Kualitas anak lbh penting dr sekedar nilai rapot/ujian. Perlu sekali belajar dr negara maju dong, sebagai preseden. Ambil yg bisa/cocok diterapkan. Pendidikan maju, kualitas sdm maju, peluang kesejahteraan meningkat akan makin tinggi, harusnya.
Tingkatkan budaya literasi, minat baca.
Fakultas bisnis dan manajemen dan dosen bisnis dan manajemen VS sarjana ngemis lapangan pekerjaan
Kerennn.
Sistem belajar ini memiliki tiga karakter unik, mindfullness , yaitu kesadaran akan diri, tempat, lingkungan dan orang-orang di sekitar, sehingga dengan kejadian nyata dapat belajar langsung apa pun itu, ini tidak hanya berlaku bagi murid tapi guru juga harus tetap "waspada" karena nilai-nilai pembelajaran bisa datang dari setiap unit kejadian dalam kehidupan, yang kedua adalah merdeka-belajar, yaitu konsep dibangun dari bawah ke atas, tidak ada formula dari atas yang diterapkan untuk semua, dan yang terakhir mengedepankan kekuatan komunitas, pemerintah, institusi pendidikan, dan orang tua, berdiri sejajar lalu terjalin dinamika yang cair di situ dengan satu tujuan yang sama, bagaimana dihasilkan naradidik yang memiliki karakter yang baik dengan kemampuan belajar cara belajar yang baik.
Great!
trimakasih Ibu trimakasih prof Rhenald...semoga pendidikan di Indonesia mau berbenah dan menjadikan anak anak Indnesia yang berkualitas.
Nah gara-gara di pendidikan dasar sistemnya kurang mendidik tapi lebih banyak mengajar materi ditambah doktrin-doktrin kepatuhan yang mengada-ngada, akhirnya menghasilkan siswa yang kurang kritis dan kurang memiliki kemampuan berpikir independen. Bayangkan sulitnya kami di Pendidikan Tinggi mencoba memperbaiki hasil pendidikan dasar yang seperti itu, sementara masih juga ditambah beban orientasi pendidikan harus berujung ke komersial, gelar, hasil riset dan semakin hari jumlahnya harus bertambah seperti maunya pihak-pihak "tertentu".
dosen di keguruan tk/sd tanggung jawab tuh,menurut anda gurunya gak bisa mendidik kan.
@@AgilWantrilitasma bukan tdk bisa. mungkin karna kurang byk referensi.
@@AgilWantrilitasma saya tidak berani mengeneralisir ya, karena sering kali saya masih ketemu guru-guru yang bagus. Makanya saya bilang sistem-nya karena kurikulum dan segala macam aturan itu biasanya sifatnya top down, guru-guru dipaksa nurut, hampir tidak punya kuasa untuk mengkritisi.
Iyaa..dan lahirlah calon2 koruptor di masa nya, krn gak dibentuk karakter kejujuran, disipilin, memanusiakan manusia, tidak melabel kan orang 😢
Di kota saya, kota Jambi, sistem tidak berubah. Pemerintah sudah merubah tapi masyarakat belum mau berubah. Orang tua lebih takut anak tidak bisa baca tulis ketika SD ketimbang mendidik karakternya. Karena lingkungannya seperti itu. Sejak usia 3 tahun sudah dileskan baca tulis demi mencapai target bisa masuk sd negeri favorit, padahal sudah diterapkan sistem zonasi. Memang masih ada daerah dengan sistem kasta dan label disini. Ada suatu daerah yang dianggap negatif disini, rata2 orang tua yang berpendidikan tidak mau menyekolahkan anaknya di daerah itu meskipun tinggal disitu. Akhirnya mencari sekolah di luar rayon yang dulunya adalah sekolah favorit. Demi bisa masuk disitu, dileskanlah sejak umur 3 tahun untuk kejar target. Sudah tidak ada lagi ranking, tapi setiap terima raport orang tua tetap bertanya ke guru anaknya ranking berapa untuk diceritakan ke orang tua murid yang lain. Sudah ada aturan anak TK tidak boleh di ajarkan calistung dulu tapi ketika masuk SD guru sd sendiri yang marah2 ke murid karena belum bisa membaca. Katanya percuma aja tk kalo gak bisa baca. Syarat masuk SD pun sebagian SD mengharuskan harus bisa baca untuk memudahkan pekerjaan guru SD nya. Karena kurikulum kelas 1 SD sudah disusun seperti kelas 3 SD. Lihat LKS anak TK pun sudah banyak soal2 berhitung sampai 2 digit. Antara aturan pemerintah sendiri kadang saling bertabrakan, apalagi sistem lingkungan yang masih berkasta. Entah kapan kondisi ini berakhir. Karena sudah terlalu banyak orang cerdas di Indonesia ini yang kurang beradab. Jadi ketika sistem pendidikan dari pemerintah terlalu membingungkan, saling tidak berkesinambungan, akhirnya orang tua pilih sistem pendidikan sendiri yang menurut orang tua itu cocok. Dengan belajar sendiri seperti ini. Saya senang dengan podcast Professor yang sering sekali membuka wawasan baru untuk orang tua seperti saya. Saya adalah orang tua yang sedang kebingungan dengan sistem yang ada. Semoga semakin bermanfaat konten2nya ya Prof. Terimakasih 🙏
Betul sekali. Realita disini juga sama...
Terimakasih sudah menjelaskan apa yang saya rasakan, salam dari Jambi
Manusia memanusiakan manusia lain dan hotmat segala bentuk isi semesta, tujuan manusia yg utuh
Terimakasih untuk diskusi penuh ilmunya Bapak dan Ibu, banyak sekali hal-hal kecil yang bisa langsung diterapkan ke anak dan ponakan kita tanpa melihat keadaan ekonomi, sistem pemerintah, lingkungan, dll. Saya terutama sangat suka (aha moment) dengan penggunaan kata kerja, bukan kata sifat (ternyata memberi dampak sebegitu besarnya). Terimakasih sekali lagi.. 🙏🙏
Sy memiliki cara pandang dan keyakinan bahwa konsep pendidikan karakter terbaik adalah konsep pendidikan yg sejak awal diterapkan dalam konsep memanusiakan manusia sebagai khalifah di Bumi.
Sumbernya diambil dari Al-Qur'an & Assunnah.
Hasilnya :
Nabi, para sahabat dan khalifah2 pada saat itu. Termasun Muhhammad Al Fatih, dsb.
Terima kasih Prof Rhenal Kasali dan Bu Desiree
Resumenya
1. Pendidikan karakter
2. Metode Hots
3. Pembelajaran Berdiferensiasi
Apa salahnya belajar sama Findland?
Yuk kita hargai apa yang dilakukan orang lain untuk perbaikan dan perubahan bagi bangsanya.
Lah Bebrrapa kurikulum Finlandia kan dari Ki Hajar Dewantara, Bro. Kurikulum Taman Siswa nggak laku di sini.
Asal gaji guru kita setara gaji guru Finland aku sih OK aja
Terimakasih Prof dan Ibu Desiree. Sangat menginspirasi bagi saya sbg orang tua sekaligus sbg tenaga pengajar. Semoga sistem pendidikan kita bisa bertransformasi menjadi lebih baik..
satu kelas dg sedikit siswa berbeda dg yg banyak siswa. guru bisa fokus sebanding dg gaji yg di terima
Bener pak, gaji dan jumlah siswa dalam satu ruangan sangat berpengaruh. Ditambah lagi regulasi anak ABK yg masuk kedalam kelas biasa, banyak guru tidak memiliki kemampuan dalam menanganinya, akhirnya terbengkailah kelasnya. Belum lagi saat libur sekolah, bukannya sedikit kegiatan, malah makin banyak administrasi yang harus dikerjakan. Mental health guru juga harus dijaga. Sekarang jadi guru bukan hanya cuma fokus mengajar siswa, tp terkadang juga harus bisa membalas chat ini dan itu dari orang tua siswa, padahal seharusnya yg ditanya itu anaknya, tidak jarang jadwal mata pelajaran saja menanyakan kepada gurunya, padahal kita sudah menyuruh anaknya menulis jadwal. Jadi komunikasi anak dan orang tua itu juga sebenarnya penting.
Betul bandingkan saja saat anak di sekolah dg jumlah murid banyak dan 1 guru dibanding saat anak ikut kursus EF (misalnya) 1 kelas 5 murid, 1 pengajar 1 pendamping dg biaya yg tidak murah.
Dari sepintas d sini .. penanaman d siplin , kesepakatan sesuai aturan berlaku .. dan konsekwen atas pilihan / tindakan.
Ini sepertinya sih keperluan orang hidup secara umum.. sebaiknya demikian agar smua bisa nyaman dan tdk ada yg merasa paling benar.
Sukses ibu guru ..
Sukses pak Reinald .. 🙏🇲🇨
Pak Rhenal sering memang memberikan sesuatu yg bergizi, thanks pak
Konten yang menginspirasi, membuka insight sebenarnya dari kebutuhan pendidikan yang real yakni menuntun peserta didik untuk tahu dan paham jati diri juga kebutuhan belajarnya. Poin pentingnya karakter lebih penting ketimbang prestasi akademik.. Intinya setiap individu unik dan guru semestinya mampu membuka potensi yg dimiliki anak..
Ada 2 faktor yang mungkin lupa dibahas.
1. Faktor asuh di rumah tangga/ hubungan ortu dgn anak. Pepatah lama menyebutkan, buah jatuh gak jauh dari pokoknya. Budaya dalam sbh rumah tangga tentu berbeda beda kan?😅
2. Sistem seleksi untuk masyk PTN, PNS, BUMN dll juga ditentukan oleh sigma nilai 4 pelajaran yg seragam tadi. Jika tidak ada fokus mendapatkan nilai pelajaran yg tinggi tentu akan kalah dalam "kompetisi" masuk kampus idaman dll. Kmrn saja skor toefl harus 550 agar lulus administrasi sebuah BUMN😂.
Terimakasih ilmunya ibu, benar-benar memberi pencerahan bagi saya. Smoga pendidikan PAUD di Negara kita bisa memberikan wajah baru yang memiliki keselarasan sudut pandang dari sekolah, orang tua, masyarakat dan pemerintah agar anak dapat selalu merasakan kebahagiaan saat di sekolah.
”Karakter jauh lebih penting” 👍🏼🙏🏼
Hari ini saya belajar banyak sebagai seorang pendidik dan sebagai orangtua.. Terima kasih, bu Desire Luhulima dan pak Rhenald 🙏🙏🙏
Kecerdasan SOSIAL ( emosional) & Kecerdasan INTELEKTUAL merupakan KESEIMBANGAN yg harus dilatih trs menerus kunci SUKSES Finlandia.
Dlm bahasa lain jadilah manusia sbg JEMBATAN penghubung ditengah beragam aktifitas sosial.
Menarik sekali. Pendidikan karakter bukan sekedar jargon, tapi secara aktual diajarkan dan dipraktekkan. Contoh sederhana adlh mengajarkan bagaimana memghargai orang lain. Kasus2 intoleransi, korupsi, lalulintas yg semrawut, buang sampah sembarangan adlh gambaran masih perlunya kita memperbaiki pendidikan karakter.
Murid pasti selalu tertarik belajar seperti itu. Mau mencoba.
Bangga mendengar diskusi yang sangat profesional dari dua toko yang HEBAT: Doktor Reinald dan Bu Desiree. Tuhan memberkati dan terus berbagi ILMU untuk kamu sahabtmu semua!
Cocok Ibu Desi jadi Menteri Pendidikan Indonesia
taip orang yg sekali ngomongin pendidikan auto jadi menteri pendidikan.... wkwkkwkwkw........ anjir
@@AgilWantrilitasmakesesatan berpikir. Jika dia A, Maka B.
Tapi Indonesia belum cocok
Terima kasih Pak Rheinald dan Ibu Desiree suatu perbincangan yang mencerahkan, kebetulan saya guru SD kelas 2. Hal yang disampaikan sudah saya kerjakan, sambil menyambil, tapi belum maksimal. Perbincangan ini sangat berguna untuk memulai ajaran baru.Tuhan memberkati🎉
1. Demokrasi dalam pembelajaran? Keren banget.
2. Belajar cara belajar? Mantap
3. Belajar sambil menyambil? Luar biasa
Metoda praktik lgsg melihat aktivitas anak2.. anak3 bgtu antusias tdk malu2 smuaa bersuara.. nahh gmn membangun budaya demkkian.. msh byk anak2 yg blm bs bersuara di kelas.. krn pesan orangtua bs jd yg anak diminta hrs diam slama disekolah..
Kalo mendengarkan ngaji filsafat pak fahrudin faiz, ttg ki hajar dewantara, finlandia di sebutkan mengadopsi apa yg di kembangkan oleh KH Dewantara dgn taman siswanya...
ruclips.net/video/Gm4ZOxOpqwY/видео.htmlsi=ha_3l8qRuLys_VIc
Ya, sistem among namanya. Asih, asah, asuh ...
Ikuti podcast..: dr Ryu Hasan
Hanya mereka yg punya logika kuat bisa mengikuti alur pikiran dr Ryu hassan
wuah ini baru MUANTAPS, pendidikan karakter jauh lebih penting daripada mata pelajaran lainnya.
menarik nyimak spe akhir
Prof Rhenald Kasali juga cocok jadi Menteri Pendidikan.
Orang "baik" susah mendapat kesempatan di Konoha masbro. Banyak kendalanya.😂
Iya saya setuju harusnya sinergis dengan guru gembul
Alhamdulillah udah jumpa langsung dng beliau, suatu saat bisa dech ke Firland. Salam bahagia untuk semua yg bersatu dng Allah. Bersyukur sangat bersyukur
Kl dr percakapan ini. Di Finland, pendidikan dibuat lbh menyenangkan drpd kompetitif. Dan berhasil. Sebaliknya, di Singapura pendidikan dibuat sangat kompetitif. Dan negaranya jg jadi negara termaju di Asean dan jg punya suara di dunia.
Gw sebagai org awam memandang pendidikan musti disesuaikan dgn kebudayaan dan kebutuhan suatu negara. Tidak bisa sekedar meniru negara A atau B atau C yg dipandang berhasil. Krn bisa saja apa yg diajarkan di negara2 lain tidak cocok dgn negara kita.
Kompetitif mengajarkan individualis. Kompetisi/persaingan juga menyebabkan tingkat stress tinggi. Itu sebabnya Finland merubah sistem pendidikannya, sehingga sekarang menjadi yg terbaik di dunia
@@idayani358Bener, pdhl di video ini jelas bahasnya ttg knp Finland merubah sistem pendidikanny Krn adanya tingkat bunuhdiriny tinggi di eropa dr adanya pendidikan yg terlalu kompetitif akhirnya stress
Kalau menurutku tingkat ora sekolah seperti tk, itu harus pakai cara sambil2. Sambil main, sambil nyanyi tau2 bisa.. masa SD sambil2 nya dikurangi ditambah semangat dan disiplin diri.. semakin ke tingkat atas semakin kompetitif.
Tolong simak dengan jeli apa yang disampaikan oleh bu desiree, beliau berkata kalo pendidikan Finlandia itu lebih mengutamakan pendidikan karakter daripada kecerdasan akademik, makanya tingkat kebahagiaannya lumayan tinggi. Jadi apakah salah kita meniru pendidikan Finlandia? Ya gak salah dong, justru harusnya kita perlu meniru pendidikan mereka bahkan kalo bisa dijadikan acuan utama untuk memperbaiki pendidikan kita. Karna faktanya di negara kita, ketika seseorang memiliki tingkat akademik yang bagus seringkali karakternya malah dipake untuk menggurui, kriminal, korupsi, mengintimidasi, berbuat yang tidak adil, menipu orang, menindas orang yang memiliki banyak kekurangan secara langsung maupun tidak langsung, memanipulasi orang, nyinyir, membully, keegoisan/keserakahan individu maupun kelompok tertentu, intoleran/rasisme, mengkritik yang tidak membangun, menyebarkan konten hoax atau pembodohan publik, memvalidasi orang untuk menjatuhkan mentalnya, flexing, membuat doktrin-doktrin yang menyesatkan, propaganda, adu domba, ....silahkan isi sendiri. Makanya orang-orang bijak kita pernah mengatakan "Indonesia tidak kekurangan orang pintar, tapi kekurangan orang bermoral"
Ketika seseorang sudah memiliki karakter yang cukup mumpuni, baru disitu kita bisa imbangi dengan pendidikan akademik yang tentunya tidak bisa kita tiru apa yang ada di Finlandia. Sehingga terciptalah hidup yang seimbang
Mau lahir di kondisi manapun, selama hidup anak bangsa kita seimbang itu jauh lebih baik
Setuju, culture dan trait setiap etnis negara beda beda jadi gak bisa langsung mengadopsi mentah mentah, contoh orang Indonesia dan Eropa secara karakter sudah beda. Kalau secara karakter Indonesia mungkin lebih dekat dengan China dan Singapura jadi kalau mau mengadaptasi atau mengadopsi mending model pendidikan di China atau Singapura apalagi sekarang ranking pendidikan terbaik di dunia bukan lagi Finlandia yg nomer satu, melainkan China kadang juga Singapura.
Terimakasih... Ini ilmu yang sangat berharga sekali untuk saya sbg seorang guru. Terimakasih... Smg sehat selalu..
Saya sebagai guru SMK merasakan pentingnya pendidikan karakter, terutama karakter yang dibentuk dari lingkungan keluarga yang nantinya akan di dukung oleh pendidikan usia dini dan pendidikan dasar.
terkadang orang tua peserta didik di indonesia hanya menyerahkan anak untuk di tempa di sekolah, tanpa memahami sekolah pertama anak adalah di lingkungan keluarga. Mendengar bahwa di Finlandia orang tua dilibatkan dalam satu komunitas pendidikan adalah hal yang luar biasa bagi saya artinya orang tua mereka peduli dengan proses pendidikan anaknya. terlepas dari masalah internal keluarga, masalah ekonomi keluarga, saya berharap dan berdoa semoga warga Indonesia yang akan berkeluarga dan sudah berkeluarga memikirkan pendidikan awal yang akan diberikan di lingkungan keluarganya, sehingga anak indonesia selamat jiwa dan raganya.
kesannya jadi menyalahkan ortu, padahal ortu kan sebenarnya juga siswa di masa lalu.
Menurutku Guru memang menjadi ujung tombak perubahan, sayangnya kita itu terlalu berbeda dan luas dengan berbagai karakter dan tantangan.... negara kecil finland sih homogen.... lha kita....... gedung sekolah di irian dengan di jakarta jelas beda.... guru nya ada yg lulusan SH ada yang lulusan ilmu murni.
Guru mengajar untuk anak bangsa tapi anak sendiri masuk kedokteran gak punya biaya...
Kita butuh sila ke-5 Pancasila yang diterapkan seutuhnya di Indonesia, gak pakai tapi tapi an...
Tapi kadang kalo di jenjang sd tu,,guru benar2 guru kelas,,jadi pasti sudah tau betul ttg murid punya karakternya,,,dn ada murid yg di jenjang sd karakternya baik,, oh sampe smp atau smk/ sma,,perilakunya sngt buruk,,bandel dsb,,itu apa yg ngaruhnya ya,,❤😢😢
@@paulinangoelingkungan ,hormon dan keluarga
Sbg guru sy suka menyimak obrolan ini. Sy setuju model pembelajaran seperti ini. Seringkali secara spontan kami bisa melakukan hal2 seperti itu di dlm kelas, sayangnya kami terbebani dg perangkat ajar yg seluruh kegiatan di dlm kelas hrs ditulis secar terstruktur, padahal hal2 spontan itu susah dijabarkan dalam langkah2 pembelajaran yg kaku. 🙏
Metalurgi ke Pendidikan luar biasa❤❤👍👍👍👍
Dulu dosen Metalurgi FTUI
Sangat menginspirasi, terima kasih Prof., sudah membuat podcast ini. yang menjadi poin kritis adalah guru di Finland sangat profesional, dikarenakan benar-benar diselektif bahkan yang diterima sebagai guru adalah lulusan terbaik, dan punya level pendidikan yang tinggi. Selain itu juga, kesejahteraan gurunya sangat diperhatikan. Nah ini menjadi poin refleksi khususnya untuk pendidikan di Indonesia.
pak saran saya sebagai pendengar, tolong berikan lebih banyak ruang untuk narasumber berbicara, disini bapak yg lebih dominan,padahal hal yg diangkat sangat menarik
SETUJU.. rasanya malah jadi kepotong2 ga sih?
@@Laewoo17 iya,, gregetan jadinya
sangat setuju , udah greget aja saya liatnya👌
Iya ekplore dr narasumber dulu
Setuju. Bahkan beberapa kali pak Rhenald memotong lalu meneruskan penjelasan Ibu Desiree sehingga narasumber berhenti menjelaskan. Sebaiknya pak RK sebagai host lebih memberikan waktu kepada narasumber untuk menjawab pertanyaan pak RK karena kami lebih ingin mendengar penjelasan narasumber.
Terinakasih atas shere pengalaman profesionalisme dalam pendidikan di finlandia yg mengutamakan kecerdasan kompetensi sosial dan nilai karakter lebih fokus dr pada nilai akademis
Betul sekali.Karakter sangat penting.
Ayo Prof....bareng2 benahi sistem pendidikan agar bisa menghasilkan generasi muda Indonesia yg berkualitas mental intelektual dan kepribadian yg luhur.🇮🇩🙏
Sekolah negeri menganut gaya finland tapi dunia kerja mencari calon pelamar bergaya China Korsel.
Buat anak orang kaya dengan kekuatan orang dalam, pendidikan gaya finland memang ideal banget.
Saat Kecil senang sudah besar pegang jabatan.
Pendidikan ala2 finlandia klo di terapkan di indo sangat tidak cocok, hasil akhirnya akan menciptakan kesenjangan sosial 😂
Sekolah tidak boleh berkompetisi katanya kolaborasi, tapi waktu masuk dunia kerja kompetisinya luar biasa ketat. 😊
Kayaknya sistem finlandia ga sekacau itu sih.. Ini ibunya baru ceritain dari segi pendidikan bawah kayak TK dan SD.. Belum ceritain gimana pendidikan di SMA dan kuliah.. Pasti ga kayak yg kita pikir..
Bagus sekali subject percakapannya, untuk pendidikan anak, cocok untuk basic pengembangan manusia seutuhnya. Jadul manusia seutuhnya ada di Indonesia, namun urian pelaksanaannya ada dalam percakapan ini. Trims🙏🙏🙏🙏
maaf sebelumnya prof, podcast ini sebenarnya bagus sekali tapi sayang sekali ketika narasumber sudah mulai masuk poin² nya malah banyak dipotong atau disimpulkan sendiri sm prof. sekedar saran saja prof, alangkah baiknya kalau di next podcast prof lebih baik banyak bertanya dan mendengarkan penjelasan narasumber, biarkan penonton mencerna sendiri penjelasan narasumber. jujurly, jadi sering ke distract di tengah² penjelasan, kesannya malah jadi prof yg jd narasumbernya🙏🏻
Iya, Prof.Kasali sok teu, akibatnya menjadi tdk menarik diskusinya, bahkan jadi penasaran ketemu langsung.
Setujuu banyak point2 yang bisa dieksplor ketimbang langsung disimpulkan.
Prof. Terbiasa sebagai pemateri bukan tipe moderator 😂😂😂
Setujuuu
kan diskusi, wajar kalau ada apersepsi, menurut saya
Greetings to the Republic of Indonesia. And glory, progress and prosperity my country. Great for experience educational transformation of Mrs.Desiree Luhulima is a teacher from Indonesia who has taught in Finland for decades.
Guru harus super sabar dan tetap tenang.
Gak kuatir ttg Gaji, tunjangan atau dipecat, atau gaji dipotong ini itu dg berbagai dalih gombalan. Guru gak kuatir masa depan diri dan keluarga, terjamin.. jika gajinya 2 SD 4 ribu US $ perbulan barulah... Ehm.. apa ya mungkin ??
Masyaallah ilmunya sangat bermanfaat buat aku..
Syukron kang ulum dan teh Feby
Sebagai seorang guru, saya banyak melihat dilapangan, guru Indonesia banyak yang asal mengajar dan tidak mau meningkatkan kemampuan mengajarnya jadi banyak yang tidak profesional dalam mengajar, sehingga melihat penjelasan narasumber di atas, rasanya utopia mengharapkan kulitas pendidikan kita menjadi seperti di Finlandia.
Bener, tp sy juga melihat dilapangan knp kebanyakan guru kualitas begitu2 aja gak mau brkembang, Krn mereka juga ada kesibukan lain untuk mencari nafkah . Jd emng ini bukan hanya satu yg harus dirubah . Harus ada kebijakan yg mengharuskan seorang tenaga kependidikan harus fokus di dunia pendidikan saja dan honornya sudah mencukupi jd sudah gak perlu nyari pekerjaan sampingan.
Terima kasih prof, jadi semakin tambah wawasan saya selaku guru. Semoga saya bisa mengaplikasikan ilmu yg saya dapat dari konten ini. Salam sehat selalu buat prof dan ibu narasumber. Gbu
😢😢😢 membayangkan para guru di Finland .. Pasti kesabaran mereka sudah di tingkat dewa
Guru di finlandia harus S2, dan lulusan terbaik dari universitas. Jd gurunya sangat kritis, pintar dan pandai mengungkapkan pemikiran dengan metode ilmiah.
@@R3n3a dan dibayar, jadi otak gak dipakai buat mikirin bayar kredit rumah tipe 32/24
@@R3n3a betul. Klo di sini mana ada yg mau klo s2 ngajar tk ato sd. Klo ada pun mungkin hny sekolah2 tertentu. Disini yg ngajar tk sd malah doble degree, sdh sarjana ekonomi tp sekolahan lg pgsd ato pgtk
@@aensstore8562Di sini, sibuk urusin AGAMA .
Trimakasih ..sangat mencerahkan sebagai referensi , dunia pembelajaran indonesia
sangat di sayang kan narasumber sebagus ini dikit sekali bercerita tentang pengalaman nya, pembicaraan di dominasi oleh pewawancara yang seakan-akan dia yang paling tau. semoga di podcast lain ibu dessiree di undang lagi, om densu sm om deddy undang dong ibu dessiree
Intinya guru di finland sangat profesional. Mereka mengajari siswa untuk" belajar untuk belajar". Guru dan murid sama2 belajar menjadi manusia. Saya berharap suatu saat Indonesia mengadopsi pendidikan seperti ini.
Bagi bangsa ini cukup mendengar cerita kehebatan negara lain saja. Prinsipnya kita harus menerima konsekuensi bila dididik cara afganistan jangan berharap jadi Finlandia atau sebaliknya. Coba perhatikan
Cerita Ibu Desiree sejak dini penekanan pada anak itu kejujuran, karakter, empati sama seperti negara Jepang dan Eropa maju lainnya, tidak ada penekanan agama sebagai pribadi masing2 kedalam pendidikan umum. Di Indonesia sejak kecil diwajibkan baca mantra2, anak buang sampah, tdk bs antri, tdk bs makan sendiri, tdk bisa ke toilet sendiri dianggap lumrah,di negara maju itu jadi masalah besar. Jadi tdk perlu heran akhirnya di dunia kerja, bisnis dan lainnya kita diberikan kualitas SDM serendah spt skrg. Ingat konsekuensi jalan kearah utara jangan mengharapkan tiba di selatan, itu saja.
Sgt betul, kita terlalu banyak dicekoki oleh sebuah hafalan, dan khayalan tentang surga seolah² itu jalan satu2 nya menuju surga. Agama n pendidikan di jadikan alat politik dan sumber uang. Politisi yg sgt Rakus korup dari atas sampai bawah.
Pendidikan kita byk di korup
Miris melihat negara ini y allah😢
Bener, sdm maju perlu environment maju. Ada hal dlm pendidikan di sana yg bisa bikin shock orang sini. Tetap semangat memajukan negeri.
A Dokdes fan has been detected. Wkwkwkwkw. Tapi saya sependapat.
@@mayahurwanti8539lalu apa yg anda harapkan mnjadi impian tetinggi seorang manusia yang akan meninghalkan dunia ini?
anda tau bhwa sesorang berjalan sesuai impiannya. jika sirga mnjadi impiannya maka apapun akan dia lakukan utk meraih impiammya. dan mnjauhi apa yg tidk akan mengantrkannya ke surga. apa anda tidk yakin bahw agama adalah kebutuhan pokok seseorg?
mantra mantra 😂😂😂
Baru dgr " roh dlm bljr". Btl jg 👍👍.Tks ibu sdh berbagi pengalaman.
Di Finlandia enak rakyatnya sedikit, pas lulus sekolah langsung kerja. Nah di Indonesia yg lulusan SMA dan nilai di atas rata2pun susah cari kerja. Jadi bukan hanya masalah lulusan sekolah saja kesejahteraan rakyat itu, tapi lapangan pekerjaan dan managerial yg jauh2 dri korupsi....
Bunuh diri disana tinggi.....cek data 😂😂😂
Finland juga masuk dalam negara yang penduduknya paling depresi, orang-orang kita lebih santuy, kalau stres tinggal misuh-misuh aja, entahlah semua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing
Ibu Desiree Luhulima kalem banget ya, vibesnya humble banget... memang kalau sudah berpengalaman :") terima kasih inspirasinya Ibu Desiree dan Prof. Rhenald.
1:09: 📚 Pendidikan Finlandia sukses mengatasi persoalan sosial, menjadi yang terbaik di dunia, dan meningkatkan tingkat kebahagiaan.
5:14: 💡 Dampak musim dingin panjang di Finlandia terhadap kesehatan mental dan tingkat bunuh diri.
10:09: 📚 Pendidikan karakter anak-anak dengan metode bermain di sekolah yang menginspirasi perubahan dalam sistem pendidikan.
13:42: ⚙️ Pentingnya pengembangan karakter dan cara belajar di sekolah untuk meningkatkan konsentrasi dan kemampuan akademik.
18:13: ⚙️ Profesionalisme guru dalam menangani perbedaan budaya dan nilai di sekolah.
22:52: 💡 Pentingnya Mengajarkan Anak untuk Berpikir Mandiri Sejak Dini
27:16: 📚 Metode belajar sentra di PAUD kutilang sebagai pengabdian masyarakat dengan pemahaman praktis dari pengalaman langsung.
Recap by Tammy AI
Fakta nya ...Indikator kebahagian yang di pertanyakan...angka bunuh diri tertinggi di eropa ..
Penyakit gangguan mental di Finlandia tertinggi di uni eropa ...3x lebih tinggi
terima kasih bpk dn ibu, untuk ilmunya.. sungguh luar biasa. anak saya baru masuk TK tahun ini.
Pendidikan yang terbaik adalah pendidikan yang sudah dikonsep oleh Alloh SWT, dalam al-Qur'an, sedangkan al-Qur'an bukan hanya untuk muslim, tetapi al-Qur'an untuk seluruh umat manusia bahkan seluruh alam, maka berkiblatlah kepada al-Qur'an dalam pendidikan Indonesia pasti maju
Wow keren sekali ... Semoga guru-guru di Indonesia dapat mengadop cara pendidikan yang dipaparkan ibu desi...sangat menginspirasi🙏
TK tidak diwajibkan bisa baca tulis... begitu masuk SD anak wajib bisa baca😂😂
Begitu SD kls 1 ujian... soalnya dari 4BAB😂😂
Moga sistem pendidikan di negri kita semakin baik❤
maaf kalo sekolah di negeri emang gitu, coba masuk sekolah swasta yang konsepnya beda dengan sekolah negeri, anak ke 2 saya belum mahir baca waktu masuk SD kelas 1, banyak huruf yang masih lupa, kalo nulis b dan d, ga bisa bedain, tp karena metode belajar nya mirip yg di ceritain ibu desire diatas anak jadi termotivasi untuk belajar mandiri.
Sd lebih baik swasta sih, cari yg sesuai kita konsep belajarnya. smp atau sma ambil yg negri. Spy belajar bersaing.
@@R3n3a emang yang swasta ga bisa bersaing kak? serius nanya, anak saya yang besar sudah mau masuk SMP
@@margonogono6973 bisa kalau di kota besar. Smp swasta persaingan ketat juga jd masuk sma negri tdk kaget. Tp kalau saya di kota kecil, persaingan di smp swasta agak santai. Persaingan diperlukan utk melatih anak bekerja keras meraih cita2nya dgn cara yg jujur.
Sy sbg guru jg kadang aturan ini membagongkan, tp jujur sy tdk menjadikan calistung sbg syarat msk SD
14:05 "Pembentukan karakter" merupakan hal penting hingga anak kelas 2-3 SD.
Pendidikan karakter yang ditanamkan adalah kejujuran, respect, demokrasi, dan "belajar cara belajar".
Sekedar saran Pak Prof. Pak Prof sebaiknya lebih banyak mendengarkan apa yang disampaikan narasumber daripada menyimpulkan apa yang narasumber sampaikan. Kami sebagai penonton hanya mendapatkan sedikit pengalaman dari beliau karena pak Prof lebih banyak bicara. 😊
Menyimak perbincangan disini,sangat menginspirasi melihat dunia pendidikan anak usia dini,mereka ditanamkan karakter ,belajar cara belajar, belajar demokrasi, mereka tidak di push menghapal dan dipaksa belajar menulis,namun dia dapat menemukan metode belajarnya sendiri.salut dgn metode belajar ini, senang rasanya jika dapat diimplementasikan dilingkungan kita,namun tantangan yg dihadapi pendidik usia dini,anak2 hrs bisa calistung,krn memang runtutan masuk SD anak2 sudah bisa membaca dan menulis.semoga pendidikan usia dini dilingkungan kita,anak2 belajar cara belajar dan menanamkan pendidikan karakter yg kuat.
Gaya kurikulum yg coba diadopsi pak Nadiem membuat banyak anak indonesia jadi lembek, mudah menyerah dan kurang motivasi ingin gampang, instan dan kurang proses.. karakter juga belum terlihat ada perbaikan justru terpuruk krn game online.. Kalau negara sudah maju bolehlah pakai gaya Finland tapi utk Indonesia yg masih membutuhkan orang yg tidak hanya kreatif tapi juga harus kuat mental dan berjiwa pejuang maka perlu modifikasi
jadi kalau pakai kurikulum lama kita lebih bagus gitu mengatasi masalah game online?
Betul, mentalnya jadi lembek, tidak perlu repor repot belajar, sudah dijamin naik kelas dengan nilai *waw*. Tidak mengenal apa itu berjuang untuk mendapatkan sesuatu, segalanya dipermudah.
Di negara maju umumnya..belajar mengajar 3-4 mata pelajaran per hari,di Indonesia dr SD, SMP SMA SMK mgkn 7-11 mata pelajaran per hari..., lebih sdkt lbh fokus..d bandingkan di Indonesia lbh banyak MP .. Gagal fokus...lbh ditonjolkan pengetahuan kognitif di banding kan karakter....
@@nellymelitania106 lebih baik belajar karna diancam tidak naik kelas ataukah belajar karna paham apa tujuan setiap bab dari pembelajarannya?
@@alfineranai6952 lebih baik belajar krn mereka tau itu kebutuhan, tapi dgn kurikulum merdeka tanpa belajar pun mereka hampir pasti naik kelas..
Menarik untuk disimak Prof,
Saya jadi berfikir kebelakang ya 20 tahun yang lalu. Ketika blm mengenal istilah full days, sekolah sampai jam 2 siang, saat itu anak anak bisa bermain bersama dengan bahagia ketika sore hari, olah raga bersama, berlatih hal dasar pekerjaan rumah.
Watak dan karakter negeri Konoha masih kurang baik, contohnya : mau diajak disiplin apa saja sudah protes keras.Saya pernah kasih tau ( tegur baik-2 beberapa ibu-2 dan bapak-2) jangan buang sampah di kali/sungai, mereka malah marah-2, saya malah diomelin/ dikatai-katai yg menyakitkan hati saya.
Saya tinggal pergi saja, tidak saya tanggapi 😢😢😢😢
Dan sekarang banyak yang berlindung dari Asian Value. Padahal,bChina, Japan, Korsel, S'pore, Vietnam, dan Malaysia itu di Asia dan Asteng lho, kenapa mereka maju?! Kalau gitu kita perlu ingat kepada tulisan Prof. Koentjoro Ningrat tentang " Mentalitas Menerabas yang banyak menjangkiti orang-orang kita.
omelin balik bro, lawan intimidasi pakai intimidasi 😁
mereka tidak berhak memberikan potensi penyakit dan banjir ke komunitas kita dengan cara buang sampah ke sungai
Bismillah semoga sy juga bisa disegerakan utk memulai sekolah Sps,KB,TK dan rumah baca yg fun learning, sambil menyambil🥰 karakter adalah yg utama dan menghargai proses PD stiap anak didik adalah unik dan stiap anak adalah istimewa🤗🥰🤗trmksh telah berbagi pengalamannya🙏🏻
Semoga Indonesia kedepan bisa seperti finland bukan seperti korea dan china dan sejenisnya. China,korea,Jepang negara maju memang tapi kasian dari kecil penduduk nya udah berlari bersaing satu sama lain kalau berhenti bakal habis digerus sistem bahkan sampai punya anak, anak anak pun bakal mengulang pola yang sama. Indonesia pun diperkotaan besar pun sudah seperti ini. Aku makin bersyukur lahir di perdesaan sepulang sekolah setidaknya masih punya waktu untuk main bersama teman, kalau diperkotaan habis sekolah dari pagi sampai siang langsung les habis les pas sore pulang kerumah, habis pulang kerumah pun belajar lagi ngerjain pekerjaan rumah dari sekolah dan mengulang pola yang sama setiap hari. Hari minggu pun ada beberapa anak bukannya punya waktu untuk bermain malah dipaksa les ini itu sama orang tua mereka. Memang betul ini semua demi masa depan anak tapi, kok mereka ga kasian ya sama anak anak mereka😢.
Betul. Anyhow, Itu fakta kl masuk sekolah unggulan. Belajar dari pagi sampai larut malam, senin sampai minggu. Hanya minggu ke 5, agak santai dikit.
Itu yg dinamakan eksploitasi anak. Tidak usah memikirkan apa anaknya suka atau tidak.
Masyaallah terimakasih bu atas insight nya, semoga pendidikan di indonesia semakin maju dan bisa mensejahterakan guru²nya
Sistem pendidikan kita sudah mulai bagus, tinggal SDM pengajarnya yg masih kurang mendukung
Bila penghasilannya memadai, guru guru baik bisa betah mengajar sepanjang hidupnya.
Setujuu
Kalo menurut saya malah kemunduran kok 😂 sejak Ujian Nasional di hilangkan. Standarisasi tentang capaian yg harus di selesaikan peserta didik agak di Awang Awang.
Yg ada sekarang mengalamin kemunduruan, karena banyak faktor ke adaan ekonomi sosial, latar belakang pendidikan ortu yg tidak medukung. Hasil copy paste pendidikan dari finlandia bikin hancur pendidikan di indo
@@MuifAhabener bang yg ada makin hancur karena faktor2 yg lain tidak terpenuhin 😂
wahh banyak sekalii pekerjaan rumah pendidikan kita yaa...terimakasi pak Rhenald Kasali, ibu Desiree Luhulima
Haha saya pernah coba metode seperti yg disebut (conflict based learning) untuk anak SD kelas awal, tahu respon orang tua?"gitu aja belajarnya?", "kok ga diajarkan perkalian pembagian?"😅
😂😂😂 nah itu dia. Ekspektasi orang tua malah konflik dengan metode pembelajaran kita😂
Wah keren kak...
@@QiaYantikka terus lakukan metode ini kak, kalau perkalian dan pembagian tinggal kasih mereka drill 20 soal pendek tiap pulang sekolah. Mendidik karakter itu yg sebenar2nya diperlukan utk membentuk watak anak.
Lanjutkan kak😍😍😍anda hebat
Harus ada kesepakatan yg sama antr sekolah, orabg tua dan negara.
😂👍
Terima kasih.
Di konoha pendidikan dijadikan bisnis. Tiap tahun buku pelajaran diganti spy murid terus beli buku baru.
😢
Sekolah di konoha mana bos.......kami penyelenggara sekolah negeri....buku pelajaran dipinjemi....ini sudah berlangsung lama..... kalau mau komen data nya yang lengkap
Itulah konoha.
Sekolah pun jdi ldang basah.
@suharnisuprijono2404 tapi kalau hilang/rusak uang penggantinya selangit, ga masuk akal nilai uang penggantinya.
Padahal itu buku juga ga dipakai lagi untuk tahun ajaran selanjutnya karena sudah masuk kurikulum baru.
Dana Bos dan bantuan lainnya juga sering ga sampai ke murid-murid.
Dan banyak lagi "biaya tambahan" dengan kata "sumbangan" tapi diwajibkan.
Ga usah ngelak juga, kami sekeluarga, dari nenek ke cucu lulusan Sekolah Negeri ter"Favorit" tapi kalau soal KKN di Sekolah Negeri, semua orang juga tau.
Guru & sekolahnya kan juga dapat uang dari penerbit.
Terimakasih ibu semoga kita bisa dan menuju seperti memanusiakan manusia sehat selalu ibu dan prof
Finland itu negara kecil sehingga mudah melakukan koordinasi.😊.
Perhaps yes, tapi semua tergantung pemerintahnya juga.
Kecil?? Luas Finlamd itu 338rb km2. Pulau Jawa 139rb km2.
Jadi silahkan hitung yg di maksud kecil itu seperti apa. Jumlah Penduduk nya memang beda, KARAKTER MANUSIA nya yang paling beda
@@theodoredavid5859 sama seperti dengan negara eropa lainnya, finland juga sedang menghadapi masalah akibat imigran..sempat disinggung sebentar. menjadi masalah besar ketika imigran membawa nilai dari negara asalnya tanpa mau blend dengan nilai2 finland
@@agungtriraharjo5945 bukan bermaksud rasis, tapi imigran ke eropa dalam 10 thn terakhir paling besar dr timteng, dan mereka tidak prnh mau blend kemana pun mereka pergi. Di +62 pun mereka begitu kan
Finland rakyatnya dah makmur, cukup sejahtera gak perlu mikir nainya harga sembako, tarif listrik, pajak , biaya sekolah, musim kawin + sunat + ultah tetangga.+ uang seragam sekolah dll. Belajar ke tetangga yg dekat malu ? Gengsi ? Itu Singapura/ Malaysia/New Zealand/Australia?
Sangat menarik penjelasan ibu Desiree. Terutama bagian up n down sebuah sistem pendidikan diberlakukan. Saya jadi paham kenapa mas Nadiem menciptakan guru penggerak. Untuk mengumpulkan guru yg berinisiatif dan mampu menjadi motor penggerak dari bawah mewujudkan lingkungan belajar yang berkarakter seperti di Finland. Diharapkan dengan adanya beberapa guru penggerak di sekolah akan membawa perubahan pembelajaran yg penuh inisiatif dan menciptakan kurikulum masing-masing sekolah. Namun akhir ini esensi rekrutmen guru penggerak bergeser dan menjadi syarat untuk mencapai posisi tertentu dan guru disibukkan dengan administrasi pmm yang berlapis-lapis yg dituntut untuk diselesaikan oleh guru, hal ini menjadi beban administrasi baru bagi mereka sehingga ruang pembelajaran yang berorientasi pada anak tidak terwujud, dan hanya berorientasi pada penuntasan materi. Sebagaimana gurunya yang dituntut terus menuntaskan materi yg ada di pmm. Haha lucu sih. Memang kebijakan dari atas yg kurang dipahami baik oleh pemerintah daerah akan menyimpang pelaksanaannya.