Semua Bagus Programnya, yang Lebih Bagus Guru hadir di Kelas karena lebih ditunggu oleh siswanya. Program yg dibuat jangan sampai meninggalkan tugas utama mengajar dikelas.
Guru pengerak tidak pernah di istemewakan.mengikuti guru penggerak bukan main capeknya belajar,mengerjakan tugas.Andai saja semua guru lulus semua guru penggerak insyallah akan berdampak bagus sekali pafa guru dalam mendidik siswa
@@rembo2520 Pada intinya ini mengurangi POS anggaran untuk pendidikan. yang seharusnya bisa dipakai untuk program yang lebih baik oleh Kementerian Pendidikan. Saya yakin tanpa GP kualitas pendidikan masih bagus. Atau setidaknya untuk memberi tunjangan peserta didik sangat membutuhkan. Banyak anak didik kehidupan miris. Sedangkan pemerintah membantu bila kasus yang viral saja. Yang membuat jengkel GP dijadikan syarat jadi Kepsek. Ini jelas melangkahi tidak etis. Guru PNS senior tidak ikut GP karena banyak yang tidak setuju dah melihatnya itu hanya program akal-akalan Nadiem yang tidak lama pasti diganti. GP beda dengan sistem jaman sebelum Nadiem yang sudah diterima oleh semua guru selama bertahun tahun tanpa protes.
Saya memgikuti guru penggerak,,atas inisiatif sendiri dan dengan motivasi untuk menggali ilmu pada program pendidikan guru penggerak,, Saya juga mengajak teman-teman guru lain untuk mengikuti program tersebut. Kenyataannya,,, tidak mau,,dengan alasan belum ada keinginan dan tidak mau ribet,, tidak mau beranjak dari zona nyaman, Padahal ilmunya sangat bermanfaat bagi perkembangan proses pembelajaran dan kompetensi manajerial di sekolah,, PGP,mantap,,semangat berubah ke arah yang lebih baik,,kerenn,,,
Kenapa yg tidak ikut GP selalu sinis? Andai saja semuanya dulu diwajibkan ikut pasti tidak akan berkomentar demikian? Adapun okmun GP yg tidak bertanggung jawab sering meninggalkan kelas itu jelas watak dan kembali ke dirinya masing-masing, mau GP atau bukan
Program guru penggerak itu sangat baik jika semua ilmu itu diterapkan di kelas,,, saya sangat setuju dengan program penggerak karena program ini kembalikan marwah kihadjar dewantara,,,, semoga Prof, Dr.Abdul Muti dapat melanjutkan prgram Penggerak
Setiap guru itu sudah mempunyai kompetensinya.. namun kompetensi itu menurun bahkan tidak dikerjakan.. ketika guru tersebut jauh dari ajaran agama,a ...maka otomatis tanggung jawab terhadap pekerjaan nya akan diabaikan 😊
Alhamdulillah guru penggerak sangat bagus karena GP banyak ilmu yg saya dapat, yg awalnya saya tidak berani tampil di depan untuk berbicara dan berbagi dengan rekan sejawat
Program Guru Penggerak bagus. Materinya bagus mendalam. Merubah mindset guru. Dipaksa untuk terbiasa mengenal dan menggunakan media pendidikan digital. Sayang TDK semua guru mau ikut dgn berbagai alasan. Jangan salahkan programnya. Kita akui banyak guru yg berpikir statisdan terkungkung zona nyaman.
Program guru penggerak harus dievaluasi karena kenyataan pelaksanaan dilapangan banyak memberatkan guru dan siswa.....misalnya tentang projek p5 kurang efektif, menyita waktu dan energi...shg esensi pembelajaran kurang tercapai..
@@satriofadjarfadjar289Hasilnya lbh tampak ms pmbljaran masa p4. Anak tau adab sopan santun dan kepedulian. Skrg p 5 mlh terksan hnya pamer hasil karya.siswa sndri kurang meresap apalgi mengaplikasikan.buktinya bnyk buliying ,dll . Dulu simpel tp mrasuk ketika konsep tenggang rasa= jangan menyakiti kalau tdk ingin disakiti.
Saya gp angkatan ke 7 dan alhamdulillah saya tidak pernah meninggalkan kelas ...bersyukur bisa menjadi bagian pgp dan banyak ilmu dan pengalaman yg saya dapatkan....
Seharusnya guru penggerak berperan seperti ibu bahwa mereka harus kembali ke spirit awal yaitu menjadi agen perubahan di dunai pendidikan, namun yang paling terutama menjadi agen perubahan di sekolah dulu di banding sibuk keluar namun meninggalkan tugas utama di sekolah dan tidak berdampak positif bagi guru di sekolah sendiri,
@@jonibantong4348 Sibuk keluar dari mana? meninggalkan tugas utama? tidak berdampak positif? Jangan karena anda benci dengan PGP, anda tidak berpikir objektif, asal tuduh! Di sekolah saya, ada guru penggerak, dia sangat bagus, tidak sesuai dengan apa yang Anda tuduhkan. Jadilah guru bijak.
Riilnya dengan keberadaan guru penggerak, terjadi perubahan yg signifikan di tempat saya, beda jauh ketika sekolah di pimpin oleh kepala sekolah yg bukan gr penggerak karena mereka telah melalui regulasi dan PGP yg ketat sehingga outputnya berdampak pada kemampuan gr penggerak.
Semua guru itu penggerak, supaya jgn terjadi diskriminasi guru, sekolah dan siswa sering ditinggal, maka sebagusnya program guru penggerak dihapus saja.
@@tukinispd7745bergerak untuk dirinya sendiri, mondar mandir, pindah tempat kesana kesini.. trus nanti ujug2 diangkat jd kepala sekolah, enak banget. Jadi kepala sekolahpun msih sering dtinggalkan..
Guru selain mengajar/mendidik juga berkewajiban untuk belajar. Guru pembelajar, guru penggerak, pelatihan, studi lanjut dan sebagainya adalah ikhtiar untuk belajar
Mohon maaf di program guru penggerak Pengajar Praktik ngak di anggap oleh pemerintah ( BPGP) , padahal yg mengajar dan mendampingi para guru penggerak di keg Luring adalah pengajar praktik. Kami para PP Merasa gimana gitu..🙏.
Program Guru Pembelajar itu sangat baik. Karena langkah-langkahnya diawali deng Uji Kompotensi semua guru. Dengan kegiatan ini dapat mengukur sejauh mana kemampuan akademik dari guru-guru yang ada di Indonesia. Selanjutnya dilaksanakanlah kegiatan diklat untuk guru-guru. Dengan adanya UKG saya rasa itu menjadi alarm buat guru-guru untuk terus mengembangkan diri untuk meningkatkan kinerja.
Guru penggerak hanya bergerak untuk dirinya sendiri, dapat sertifikat, dapat tunjangan, selebihnya kembali ke setelan awal. Nggak ada pengaruhnya untuk muridnya apalagi satuan pendidikannya. Yang saya lihat begitu... entah di tempat lain.
Baik & tidaknya kualitas guru yang tahu persis kinerjanya adalah KS &PSyg bisa menuntun jd guru pembelajar tp dibawah tdk di optimal reword panisme tdk jalan karena kurang pengawasan & tindakan nyata
Saya juga Alhamdilillah dapat mengikuti program guru penggerak ini. Saya mendapatkan ilmu, pengetahuan yg luar biasa agar menjadi pemimpin pembelajaran yang baik. Kemudian keinginan utk ikut pfrogram ini murni dari diri saya sendiri. Jika keinginan ini timbul dari eksternak guru, saya yakin pasti tidak akan terselesaikan, karena dalam menempuh pendidikan diperlukan kedisiplinan yg tinggi, karena guru tidak diperbolehkan meninggalkan tugas utamanya sebagai guru.
Padahal isi materi pendidikan nya itu tentang bgan kita menjadi pdmimpin dlm pembelajaran, bgana mengatasi siswa yg bermasalah, bgamana memnwa perubhan yg lbih baik pda sekolh
Saya juga ikut guru penggerak atas inisiatif sendiri dan daftarnya melalui sim pkb, dan saya juga ajak guru2 yg lain namun merekq tdk mau repot, sibuk. Program guru penggerak itu luar biasa ilmu yg kami dapat dan pengalaman banyak saat ikut kegiatan.
Semua bagus , yang penting di laksanakan dengan sungguh2. Program baru boleh ,tapi jangan merendah kan dan menjelek kan program yang sudah Berlangsung.
Semua program baik, semua pelatihan baik, tergantung bagai mana grunya mau tidak untuk bisa menyesuaikan pengetahuanya dgn perkembagan. Saya grubpenggerak angkatan 3, dalam program sebenarnya selain kita belajar juga sali berbGi pengalaman sehingga bisa memperkaya pengetahuan. Terkait dgn fasilitas boar fasilitas lengkap kalau kpuan guru untuk memanfaatkan fasilitas yg ada kurang, percuma juga. Makanya gru harus siap belajar untuk meningkatkan kapasitasnya, programa apa saja.
Program yg bapak sampaikan ada semua di PGP. Yang perlu dilakukan penguatan itu adalah bagaimana makin ditingkatkannya kerjasama program lintas kementerian yang betul-betul membumi, misalnya peran kemdagri melalui kecamatan, kelurahan dan desa untuk bersinergi ,mendukung pendidikan, peran keluarga melalui lembaga terkait. Dan yang paling penting adalah bagaimana memunculkan kemauan yang tinggi dari guru yang ada untuk pindah dari zona nyaman. that's all.
Setuju banget,mesti evaluasi hasil vguru penggerak ,hanyalah memperbesar anggaran pendidikan .dampaknya jauh.mestinya penggerak itu untuk paud logisnya .
Program guru penggerak ini menurut saya bagus untuk meningkatkan profesional guru, saya merasakan sendiri saat pendidikan guru penggerak, di modul 1 Paradigma dan visi guru penggerak , modul 2 Praktik pembelajaran yang berpihak pada murid, Modul 3 Pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah, dan saya dapat menerapkan minimal di kelas saya bersama peserta didik saya. apapun perubahan nantinya di kepemimpinan bapak Abdul Mu'ti tentunya kami tetap siap. semoga pa yang bagus dilanjutkkan, dan jika ada yang kurang tinggal disempurnakan lagi
Yg tdk lolos itu yg byk komentarnya, coba klo udh lolos pasti merasakan bahwa guru penggerak itu sangat baik, byk ilmu yg kita dapat dalam mengembangkan kompetensi seorang guru yg sesungguhnya.
Mengikuti guru penggerak dengan inisiatif sendiri dengan dukungan warga sekolah dan mendaftar melewati SIMPKB dan mengikuti bbrp tahap seleksi untuk lolos ke PGP. Kegiatan yang di lakukan oleh pemerintah untuk mendukung peningkatan kompetensi semua bagus .
Tugas guru mengajar dan mendidik anak.bukan macem macem ujung ujungnya anggaran program gak berguna bagi anak didik. Hai manusia sadarlah kau atas kesalahan mu
@@samjangsshi9619 Manfaat Guru yg sudah mengikuti program Guru Penggerak sangat bagus, kami berterima kasih kepada pemerintah yang sudah memfasilitasi pelatihan bagi Guru2 untuk memfasilitasi pembelajaran sesuai kebutuhan belajar murid... Pasti ada manfaatnya... So, Berhusnudzan kpd pemerintah insyaallah bermanfaat untuk peserta didik.. yang sudah lulus Guru Penggerak silahkan diberdayakan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia... Saya mengikuti pendidikan guru penggerak tidak karena siapa2 tetapi panggilan hati nurani saya sendiri ❤
@@desianisa8078 Baik itu guru yang mengikuti pendidikan guru penggerak, PPG, mengikuti pendidikan kegiatan yang lain atau yg tidak mau mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi guru, semoga tetap masuk kelas dan mendidik murid. Karena pahala yang tidak pernah putus saat kita meninggal adalah ilmu yg bermanfaat. Sy mengikuti Guru Penggerak dan sekarang PKG PJOK Alhamdulillah ada perubahan cara mengelola siswa dan pembelajaran. Jadi tetap positif cara kita memandang.
Saya guru penggerak angkatan 1, alhamdulillah semua tugas sebagai guru dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu. Program guru penggerak sangat bagus dan membentuk SDM berkualitas, dari awal pendaftaran juga merupakan inisiatif sendiri. Semua apa yang disampaikan di video tidaklah demikian. Ini merupakan transformasi pendidikan yang harus dilanjutkan, agar kualitas dan arah tujuan pembelajaran dari kesadaran guru2 di seluruh Indonesia sama sampai ke Indonesia terpencil sama, jiwa pembelajar itu penting ada dalam diri guru.
Saya usul semua guru di wajibkan shg masif Dan sy mendukung krn yg sy tahu pemerintah pusat dpt melihat brp juml guru penggerak di satu sklh melalui dapodik. Jd pemerintah pusat dpt memantau setiap sekolah mell dapodik. Jgn di buang PGP ini. Guru tdk tertarik ikut krn merasa ribet artinya guru tsb tak mau berubah. Jgn di ubah, sd betul di gabung mulai tk,sd,smp,sma krn di situ bisa berbagi. Pengawasannya ya kepsek bgmn kepsek pun bisa memantau keg cgp tsb.
Pelatihan hari Minggu. Istirahat waktunya. Tidak tepat hari Minggu digunakan untuk pelatihan terus menerus. Sebaiknya hari pendek kerja guru di hari Sabtu. Minggunya istirahat
Saya Gp angkatan 7. Dan saya tdk pernah tinggalkan kelas juga. Sy bisa atur waktu .dan kegiatannya setelah jam belajar efektif di sekolah. PROGRAM GP itu sangat bagus.
Wah..ternyata banyak juga orang yg tidak siap menerima kelebihan orang lain. Guru penggerak itu tdk di istimewakan tetapi guru Penggerak itu guru yg mau belajar tanpa paksaan. Guru yg mau menggunakan waktu istirahatnya untuk belajar
program guru penggerak bagi yg sdh ikut pasti sadar dan paham klu sebenarnya byk ilmu yg didapat mendukung profesionalitasnya. walaupun biar didorong dihimbau bahkan dipaksa klu tdk kompeten tetap tdk lulus seleksi. tim asesor bukan kaleng2
Yang ikut guru penggerak komen bagus, yang ngak ikut guru penggerak komen negatif, dan yang miris sesama guru disini saling menjatuhkan.. Aneh melihat isi komentar seakan paling hebat, pembicara juga menyebutkan dipaksa padahal banyak yg ngak dipaksa, kemudian Narsumnya bilang diistimewakan padahal banyak menyampaikan tidak diistimewakan.. Guru Penggerak dikatakan sering meninggalkan kelas, sementara banyak yang bilang tidak meninggalkan kelas.. Sebaiknya Narsum benar² dipilih karena informasi publik bisa mempengaruhi pemikiran orang lain.. Yuk marilah sesama guru kita saling mendukung satu sama lain
Saya guru pengferak angkatan 7 dari sekolah swasta. Daftar atas jesadaran sendiri untuk meningkatkan kompetensi. Beberapa teman daftar karena perintah Kepala sekolahnya dgn terpaksa, tetapi ketika sudah mempelajari modul modulnya, mindset mereka berubah , merasa senang dan beruntung mendapat kesempatan menjadi guru penggerak.
yang menyusahkan lagi bagi guru sampai dengan terhambatnya kenaikan pangkat bagi guru sampai periode yang seharusnya sudah 2 kali, namun karena harus melalui UKOM di akun Sim PKB, yang prosesnya sangat rumit sehingga banyak guru yang terhambat kenaikan pangkat
@@AgilWantrilitasmaMaap guru penggerak sebetulnya sudah di latih juga dalam menjadi pemimpin/kepala sekolah sehingga guru penggerak bisa di jadikan kepala sekolah. Tapi saya pribadi saat ini sebagai CGP Belum terlalu ambisi untuk menjadi Kepala sekolah. Yang penting ilmunya aja yg kita ambil untuk menambah wawasan. Soal mau dijadikan Kepala sekolah itu bonus jika sudah saatnya direkomendasikan
Tidak ada yang salah dengan Guru Penggerak, justru dengan Guru Penggerak saya mendapat kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri lebih banyak, memperdalam kelimuan saya sebagai pendidik, itu sangat berharga sekali, dan di sekolah saya mendapat kesempatan seluasnya untuk mengaplikasikan ilmu saya, dan mendapat dukungan dari kepala sekolah dan rekan sejawat, saya merasa lebih berarti dibandingkan dahulu, entah apanya yg salah dari Guru Penggerak
menurut saya program guru penggerak ini konsepnya bagus yang mana guru yang akan melatih guru lain, tentu akan menghilangkan stigma jika dilakukan oleh dosen atau widiaswara "hanya teori saja saja". Namun dalam perjalanannya ada kendala, yaitu antara lain GP distimewakan karena sering meninggalkan kelas untuk melatih guru lain dan mendapat kesempatan lebih besar untuk menjadi kepala sekolah. Saya mengusulkan guru-guru yang mumpuni seperti PG dijadikan guru pelatih/pendamping (teacher coach kalau di Amerika, kebetulan saya 2 tahun menjadi asisten guru di Amerika sehingga sedikit tahu tentang sistem pendidikannya) yang bertugas mendampingi dan melatih (bukan supervisor) guru-guru untuk meningkatkan kompetensinya. Guru pelatih ini tidak mengajar siswa, tapi fokus untuk mendampingi guru. Konsep lengkapnya insya Allah akan saya tulis menjadi artikel.
@lailatulfaizah923 terima kasih informasi, Bu. tapi bukannya ada kewajiban guru penggerak untuk menjadi mentor calon guru penggerak ya? saya sendiri bukan guru penggerak, tapi sudah sejak lama berusaha saling membantu dan sharing dengan teman-teman guru.
Program terbaik yang harus dibuat oleh pemerintah sekarang di kabinet ini adalah bagaimana cara nya pendidikan di Indonesia ini bisa membangkitkan semangat para siswa dan guru dengan cara memperbaiki sistem dan kesejahteraan guru
Program Guru Penggerak mmang orientasinya adalah bagaimana mempersiapkan kondisi dunia Pendidikan Indonesia di masa depan,utk menuju Transformasi dunia Pendidikan agar lebih baik. Yg.perlu di koreksi kembali ttg .Permendikbud No 40 2021 ttg Pengangkatan Guru Menjadi Kepsek dan Pengawas Sekolah. Yg.persyaratannya harus memiliki Sertifikat Guru Penggerak.
Sesuatu yang baik pasti dapat tanggapan yang luar biasa baik tanggapan baik atau buruk ..tapi klo sudah mempelajari dan memahami programnya guru penggerak perspektif anda akan berubah
Ada benarnya pa,saya GP angkatan 7 tapi sy saya tidak berfikiran untuk syarat kepsek atau pengawas mengalir saja Alhamdulillah sy ijin dg kepsek untuk mengikuti pendidikan GP dan banyak teman2 yg kurang mendukung serta dibawah kepala sekolah sangat tdk mendukung walau kepsek sangat mensuport,setelah saya lulus semua teman2 disuruh2 sama kepala sekolah untuk mendaftar tidak dr nurani sendiri dan hasilnya setelah lulus GP ya biasa2 saja tidak berjejaring dan berbagi secara luas,akhirnya yg dijelekkan programnya,Alhamdulillah saya sangat bersyukur dlm kegiatan GP dan saat ini menjadi pengajar praktik walau usia tdk muda lagi dan status PPPK,semua mengalir saja walau ada teman yg berkata Untuk DKI belum bisa regulasinya kepsek dr GP,saya saat ini Naraumber Nasional dan Narasumber lintas jenjang pendidikan selain menjadi Guru SD disekolah dan saya siap untuk mengikuti program terbaik dr Pemerintah
Sebenarnya Program Guru Pengerak merupakan kegiatan pendidikan untuk mendukung peningkatan kompetensi dan karir guru ke jenjang kepala sekolah atau pengawas, oleh karena itu guru penggerak seharuanya hanya diikuti oleh guru-guru yang berminat menjadi kepala sekolah atau pengawas dan guru yang memenuhi syarat saja misalnya guru PNS, Pangkat/Golongan tertentu, Masa Kerja, dan dipanggil dalam SIM PKB guru yang bersangkutan.
Program guru penggerak datang dari atas namun di atas tidak tahu apa yang terjadi di lapangan. Guru penggerak sering tinggalkan kelas, guru yang bukan penggerak resiko jaga kelas. Ada kala kelas paralel digabung . Jelaslah anak yang belum bisa baca tamba parah. Pertanyaan mana yang baik dan bermutu guru penggerak yang sering tinggalkan kelasnya atau bukan guru penggerak tapi selalu di kelas mengajar dan mendidik siswa. Mana yang lebih berbahaya guru penggerak yang tinggalkan kelas atau anak-anak di kelas ada yang luka karena berkelahi tidak ada guru
PGP menurut saya bagus. Saya mengikuti Guru Penggerak atas inisiatif sendiri. Saya sadar Guru harus mengembangkan diri dan salah satunya melalui Program Guru Penggerak.
Usulan Progaram Guru Pembelajar sebagai pengganti PGP memang bagus dan saya sangat mendukung karena sebenarnya istilah Guru Pembelajar sudah penah dilakukan mulai tahun 2016 dengan sasaran guru yang mempunyai nilai UKG rendah dimana pengasuhnya diambil dari guru-guru yang memiliki nilai UKG tinggi lalu diberi diklat TOT untuk menjadi mentor guru pembelajar sedangakan PGP di zaman menteri Makarin ini sasarannya hanya diikuti guru yang punya kemampuan IT yang bagus jadi dari segi sasaran Program Guru Pembelajar menyasar guru yang dianggap kurang dan itu masih banyak di zaman sekarang apalagi sebagian besar guru sekarang berasal dari sekolah swasta yang tidak punya dasar ilmu keguruan yang bagus misal paedagogik, psikologi pendidikan, didaktik dan metodik seperti yang saya dapatkan dahulu semasa menempuh pendidikan di SPG dan PGSD.
Yang dibutuhkan bukan guru penggerak, melainkan guru yang menanamkan 18 Budaya Karakter Indonesia dengan cara keteladanan Guru baik di sekolah maupun dimasyarakat. Sebagai guru mendidik untuk membentuk karakter siswa(kedisiplinan kejujuran, tanggung jawab). Seorang guru mampu memotivasi siswa utuk mau belajar. Kalau kompetensi itu akan dimiliki siswa jika niat untuk belajar sudah ada.
Setiap guru itu sepertinya wajib secara rutin setidaknya sbb 1. Memperbaiki proses belajar mengajar yang artinya belajar ilmu metodologi versi IKIP almarhumah 2. Selalu update materi pelajaran seiring dengan perkembangan zaman 3. Selalu update mengikuti peraturan pemerintah yg terus berkembang
apapun program pasti punya kelebihan dan kekurangan,,, tergantung dari sisimana melihatnya,,, pasti ada pro dan kontra,,,, ! Yg penting program tersebut bermakna, bermanfaat dan memajukan pendidikan.
Saya merupakan alumni guru penggerak angkatan 4 tahun 2022, yang saya rasakan adalah program ini sangat bagus banyak pelajaran dan ilmu yang saya peroleh mulai dari tahapan seleksi hingga kegiatan pendidikannya, setelah menjadi guru penggerak saya melakukan sosialisasi kepada guru-guru didaerah saya untuk mengikuti program ini hanya saja banyak guru-guru yang sudah berada di zona nyaman jika sudah ASN dan sertifikasi maka mereka enggan untuk mengembangkan diri dengan alasan ribet, tidak ada waktu dan lain-lain Kalau menurut saya dikembalikan lagi UKG setiap tahun agar mengetahui nilai keprofesionalan guru dan yang memang nilainya masih dibawah bisa dilakukan pelatihan, jadi bukan hanya siswa saja di evaluasi tapi guru-guru juga dievaluasi.
Tugas utama guru adalah hadir di kelas mengajar dan mendidik sesuai tugasnya, janganlah dengan dalih pelatihan tetapi sering meninggalkan kelas sama dengan bohong ..
Saya berada dalam sudut pandang netral 👍 Di awal2 sebelum GP "sebooming" sekarang, niat para pendaftar CGP murni untuk mengembangkan diri, dan mereka tidak ada motivasi lain dari itu, dan mereka juga tidak menginginkan prestise apapun, Dan mereka juga tidak nyaman diistimewakan, karena memang di materi GP pengistimewaan justru menjadi sesuatu yang tabu dalam pendidikan.. 👍 Dan bukan berarti sekarang niatannya juga berbeda, pasti juga motivasinya sama 👍
Jangan terlalu banyak beban untuk guru , apalagi maslah administrasi. Bentuk saja karakter anak untuk menghormati ilmu, guru dan keluarga itu sudah cukup
Kalau saya ikut angkatan pertama dan atas keinginan sendiri terlebih sy guru di sekolah swasta, tidak ada cawe2 apalagi tekanan untuk daftar. Bisa jadi setelah angkatan berikutnya, karena sudah jelas orientasinya akan jadi kepsek....
yes pelatihan lagi.... fokus kepada pekerjaan pengembangan diri, peningkatan kompetensi. Sampe lupa kalo punya keluarga dan anak yang perlu juga untuk di didik, mudah2an enggak ya.
Klo untuk meningkatkan profesionalisme Guru ada PPG. yang mengikuti Guru penggerak ada dua, ada yg mencari Ilmu ada Juga yang ingin berinsiatif jadi Kepala Sekolah. Bahkan Saya dengar materi yg di berikan kpd CGP mengenai Kepemimpinan.
yg udh lewat jgn dijelek2an Krn kita punya program baru.blm tentu yg akan ada itu LBH baik. sy guru penggerak,ikut dg motivasi sendiri.byk pengetahuan baru.
Bohong kalau guru dipaksa dari dinas untuk ikut seleksi PGP. Seleksi sangat terbuka, info ada di SIMPKB. Kalau sudah ikut PGP baru tahu materinya, sangat bagus. Kalau belum ikut ya isinya menjelek jelekan
Betul....ada teman sy yg ikut berkali-kali dari A 7 bareng sy sampai A 11 sy jadi PP, dia tetap blom berhasil. Itu bukti bahwa seleksi memang valid akurat sesuai standar BBGP, bukan krn nyari yg mau😂
@@WiwikSubandri Bagus darimananya, wong cuma gerak ditempat. Nir ide dan formalistik. Ada kegiatan apa diambil dokumentasi seolah2 karya besar. Padahal mah tanpa gerakan gituan juga bisa dan bukan hal baru yg musti dibanggain berlebihan. Belum lagi kalo liat produk pembelajaran ke siswa waduhhh tambah kaco kognitifnya ...
Yang perlu diluruskan : pendaftaran CGP itu bukan paksaan atau utusan, namun prosesnya itu atas inisiatif Guru Sendiri, tergantung Pribadinya mau daftar atau tidak. Tidak ada paksaan di dalamnya.
saya guru penggerak angkatan 3 , yg murni atas kemauan sendiri utk mendaftar krn keinginan utk meningkatkan kompetensi diri. Waktu itu lama belajarnya selama 9 bulan, dan baru bln ke-7 diinfokan bahwa GP akan menjd salah satu syarat sbg. menjadi kepsek
Guru pelatihan semua, sama juga balik ke jaman dulu, habis pelatihan babar blas ilang ilmune. Malah lebih capek, dah bener guru penggerak menggerakkan teman2nya secara bertahap dan berkesinambungan. Dikasih mudah malah minta repot
Menggerakan temanya yang seperti apa, mereka berkolaborasi berbagi dengan sesama guru penggerak karena tugas, sedangkan ke sesama teman guru masih belum menggerakan
Mohon maaf bahkan ketika cgp akan melakukan berbagi praktik baik dengan rekan sejawat.. Diberikan diseminasi atas ilmunya tapi kebanyakan rekan sejawat banyak yg kurang antusias... Mohon maaf... Terkadang saya sebagai cgp juga sedih... 😢
Dulu....sktr 90 an ke atas...ada program peningkatan dan pengembangan kualitas guru.. melalui pelatihan ( BPG) setahun 2x...Jadi d sana guru d tempa, di uji, di asah, skill profesional kemampuan guru,.. Apakah ada progress atau kemunduran guru dlm pelatihan tsb...
Lbh bagus guru pembelajar. Jd guru mmg hrs selalu belajar bukan niat mau jd kepsek/pengawas spt GP yg gurunya sndri blm siap utk jd KS/pengawas. Mjdi kepsek era skg itu berat krn skg problem sklh itu makin bervariasi. Mesti byk pengalamannya dulu di bdg manajemen atau berdasarkan jenjang pendidikan.
Pada minta dihapus karena banyak yg tersaingi oleh para guru muda yang mempunyai kompetensi lebih. Padahal seleksinya dilakukan secara adil. Bukan karena programnya yang jelek.
Mohon maaf Pak, ditempat saya guru sendiri yang ingin mendaftar dan minta izin kekepala sekolah. Mungkin yang di disuruh suruh daftar guru penggerak oleh kepala sekolah kebanyakkan jenjang Dikdas. Untuk daftar dan tugas setelah lolos guru penggerak juga padat . Opini di masyarakat luas bahwa guru penggerak diangkat kepala sekolah langsung itu juga tidak benar,karena teman saya yang lulus guru penggerak terpanggil KS ,juga izin KS dulu,dan masih melalui Diklat manajerial selama 5 hari,tes psikologi dan magang 2 bulan ,dan tiap bln laporan hasil manggang dilapangan,itupun masih ada proses lagi yang akan dilakukan. Ditempat kami yang tidak minat guru penggerak dan kompetensi lain yang terprogram karena rata-rata ingin dizona nyaman dan mau ribet dg tugas. Maaf Pak jika Diklat dilaksanakan hari Minggu,itu hari keluarga karena guru Senin-Sabtu pulang jam 2 dan ada yang jam 3. Jika mengadakan Diklat hari Minggu ,banyak yang tidak respek Pak,karena sudah lelah.
baru kali ini ada program untuk guru yang tidak didominasi rekan-rekan guru yang berada dekat dengan ibukota provinsi ataupun ibukota kabupaten (jaman PKG dulu, jaman Kurtilas) sehingga pemaparan baik itu kurikulum metode mangajar berjenjang dari pusat instruktur provinsi, dari instruktur provinsi ke guru inti kabupaten/kota. Program guru penggeraka beda, program ini tidak membedakan guru dekat ibukota dengan yang dipelosok, guru negeri dan guru swasta bahkan buku honorer pun bisa menjadi guru penggerak asal lulus seleksi. tidak membedakan guru senior dan yunior tidak juga membedakan jenjang pendidikan maupun jenjang mengajarnya. Saya bisa bertemu dengan rekan-rekan guru dari pelosok yang memiliki dedikasi dan integritas tinggi dalam mengajar, mutiara-mutiara ini dapat terdeteksi ke pusat (Kemetrian). Bila tidak mau mungkin karena tidak mau keluar dari zona nyaman, yang penting ngajar - yang penting sertifikasi lancar. Analogi kenapa program ini tidak bisa dijangkau semua guru, seperti kenapa tidak semua guru bisa jadi Kepala Sekolah. Semua harus lewat seleksi (maaf yang tidak kaleng-kaleng). Tugas guru penggerak diantaranya mendeseminasikan pemahamannya pada rekan guru di sekolahnya masing-masing atau di komunitasnya, sering di lapangan hambatannya adalah rekan gurunya tidak banyak yang diajak untuk berubah. Maaf berbeda itu indah🙂
Guru itu jgn diberi byk kegiatan ini itu, biarkan fokus ke anak2 didik. Jika ada program2 ya laksanakan oleh yg membuat program. Baru sadar, jika program itu mengganggu situs pendidikan walaupun bagus menurut mu
Yang di istimewakan kan tuh guru sertifikasi jumlah jam sama tanggung jawab sama tapi tunjangan beda, perlu diketahui GP tidak dapat tunjangan. Harusnya kalau protes ke guru yang mendapat bayaran lebih, sudah seharusnya mereka diatas rata rata karena dibayar lebih.
Itu wujud pemerintah ingin mensejahterakan pendidik. PNS selain guru juga mendapatkan hal yg sama dg istilah yg berbeda, ada tukin dan remunerasi,,, untuk guru justru tidak dibatasi PNS saja, Guru Swasta juga bisa mendapatkan TPG
@ragam_pesona_indonesia saya pendidik dari tahun 2009 kenapa saya tidak dapat TPG? Padahal jumlah jam & tanggung jawab sama, jadi pemerintah mau mensejahterakan pendidik yang mana? Pendidik itu ada PNS, PPPK, non ASN / honorer kalau ingin mensejahterakan berikan TPG untuk semua pendidik Maka dari itu kenapa saya bilang guru sertifikasi itu istimewa karena tidak semua guru dapat TPG tapi jumlah jam mengajar dan tanggung jawab sama dengan yg tidak dapat TPG
@@unrealdani755 dasar untuk anda dapat TPG yg tidak ada,, krn dasarnya SK dari minimal eselon setara bupati atau SK yayasan dan juga Sertifikat Pendidik. Coba cek anda sdh punya atau blm ?
Ambil alih pengajian guru honorer jangan nunggu dulu serti, berikan reward dan punishmen dengan tugas yang tidak banyak mengganggu proses pembelajaran di kelas....kita akan rasakan perubahaannya misal setiap guru yang sudah mengabdi 2 tahun sudah digaji negara minimal 2 juta, Ekonomi di sekitar sekolah akan tumbuh Guru akan fokus mengajar dan tidak berbisnis di luar yang sedikit banyak mengganggu proses kbm
Saya mengerjakan tugas2 GP berusaha tidak meninggalkan murid. kami juga tidak diistimewakan. tugas-tugas berat banyak menyita waktu keluarga terutama, menyiasatinya mengerjakan di malam atau subuh hari. saya yakin semua yang sudah GP mindsetnya berubah jauh lebih baik. program ini bagus hanya saja skema dan proses pelatihannya yang berat terlalu padat sehingga secara mntal dan kesahatan membuat peserta lelah dan stres cukup berkepanjangan
Betul... Selama saya mengikuti cgp zoom tdk pernah mengganggu KBM karena setelah jam pembelajaran... Saya mengerjakan tugas tugas cgp juga pada waktu jam istirahat dan bahkan setiap malam lembur sampai jam 1 malam...
Kalau semua guru dilibatkan itu paradigma lama , mungkin tidak mengetahui sebenernya ada guru tidak suka dan ogah mengikuti Diklat, makanya dikkat guru penggerak berdasarkan motivasi internal dan kesadaran guru. Paradigma lama buang buang biaya melatih guru tapi guru itu sendiri tidak ada perubahan karena mengikuti Diklat karena terpaksa begitulah yang terjadi yang lalu. Kalau sistem ini kembali' yaa saya pesimis lagi, guru penggerak sudah bagus
Sebaiknya guru itu jika ingin jadi cakep atau pengawas harus mengikuti seleksi sesuai peraturan yg berlaku. Jadi setiap sekolah memberikan info kepada guru jika ada edaran untuk mengikuti seleksi tersebut. Ini kadang2 ada kepsek yg tidak menginfokan kepada guru jika ada edaran untuk menjadi cakep.
Praktiknya GP malah sering meninggalkan kelas utk pertemuan2 dan lokakarya. Teorinya jdw di luar jam pelajaran tapi praktiknya saat jam pelajaran. Siswa malah terlantar.
Pelatihan guru, seharusnya berbasis sekolah, dikelola kepala sekolah, untuk semua guru, memberdayakan pengawas sekolah, jadwal di atur sekolah shg tidak ada guru yang meninggalkan murid utk alasan diklat. Juga biar tidak ada dualisme GP dan Non GP yang meresahkan. Selain itu, jika memang utk mempersiapkan jadi Kepala Sekolah, maka materi harus disesuaikan untuk mempersiapkan jadi pemimpin di sekolah
Semua Bagus Programnya, yang Lebih Bagus Guru hadir di Kelas karena lebih ditunggu oleh siswanya. Program yg dibuat jangan sampai meninggalkan tugas utama mengajar dikelas.
Benar sekali.. guru sibuk ngurus naik ke atas yang bawah keteteran
Tapi ada jg guru hadir dikelas dipertanyakan
BETUL 👍👍👍
yg ada guru membuat drama dengan aktor dia dan murid serta teman sejawat karena tuntutan upload video, upload foto, upload pdf.... YTTA
Betul sekali
Guru pengerak tidak pernah di istemewakan.mengikuti guru penggerak bukan main capeknya belajar,mengerjakan tugas.Andai saja semua guru lulus semua guru penggerak insyallah akan berdampak bagus sekali pafa guru dalam mendidik siswa
Bocah bisa jadi kepsek kemlinthi tidak ngajeni guru PNS senior. Merasa hebat.
@@syachnevlandrei166Saya bukan GP dan tdk terlalu mendukung GP. Hanya saja, kalimat anda ini saya anggap kurang bijaksana.
@@rembo2520 Pada intinya ini mengurangi POS anggaran untuk pendidikan. yang seharusnya bisa dipakai untuk program yang lebih baik oleh Kementerian Pendidikan. Saya yakin tanpa GP kualitas pendidikan masih bagus. Atau setidaknya untuk memberi tunjangan peserta didik sangat membutuhkan. Banyak anak didik kehidupan miris. Sedangkan pemerintah membantu bila kasus yang viral saja. Yang membuat jengkel GP dijadikan syarat jadi Kepsek. Ini jelas melangkahi tidak etis. Guru PNS senior tidak ikut GP karena banyak yang tidak setuju dah melihatnya itu hanya program akal-akalan Nadiem yang tidak lama pasti diganti. GP beda dengan sistem jaman sebelum Nadiem yang sudah diterima oleh semua guru selama bertahun tahun tanpa protes.
Saya memgikuti guru penggerak,,atas inisiatif sendiri dan dengan motivasi untuk menggali ilmu pada program pendidikan guru penggerak,,
Saya juga mengajak teman-teman guru lain untuk mengikuti program tersebut.
Kenyataannya,,, tidak mau,,dengan alasan belum ada keinginan dan tidak mau ribet,, tidak mau beranjak dari zona nyaman,
Padahal ilmunya sangat bermanfaat bagi perkembangan proses pembelajaran dan kompetensi manajerial di sekolah,,
PGP,mantap,,semangat berubah ke arah yang lebih baik,,kerenn,,,
versi agan kayaknya.
dampak PGP ke siswa lgsg gimna bu???
Saya pun atas inisiatif sendiri untuk menggali ilmu di guru penggerak. Menjadi seorang pendidik dan pengajar, harus banyak belajar. ❤
S7 benar sekali ❤
Kenapa yg tidak ikut GP selalu sinis? Andai saja semuanya dulu diwajibkan ikut pasti tidak akan berkomentar demikian? Adapun okmun GP yg tidak bertanggung jawab sering meninggalkan kelas itu jelas watak dan kembali ke dirinya masing-masing, mau GP atau bukan
Jadilah guru yg kehadiran/keberadaanya dinantikan oleh murid2
Kembalikan model2 pelatihan seperti dulu di LPMP. Kita di didik para instruktur, widya Iswara dll para alhi di bidangnya.
Setuju. Masak ingin guru profesional tapi pola sertifikasi hny dengan mengerjakan PMM. Darimana sisi profesionalny
setuju sekarang guru malah berburu sertifikat... anak tupoksi sebagai pengajar mlh terabaikan...
Saya mengajar dari tahun 2009 dan kegiatan dr LPM selama masih aktif kami tidak pernah di sentuh.
Setuju
Guru penggerak tidak berjalan di sekolah .percuma
Program guru penggerak itu sangat baik jika semua ilmu itu diterapkan di kelas,,, saya sangat setuju dengan program penggerak karena program ini kembalikan marwah kihadjar dewantara,,,, semoga Prof, Dr.Abdul Muti dapat melanjutkan prgram Penggerak
Jika, tapi faktax di sekolah kami guru penggerakx lbh banyak kegiatan di luar seperti pengawas dan jadi nara sumber. Ngk jelas dampakx ke siswa😢
Betul akhirnya guru penggerak sering ijin kegiatan jarang di kelas
Menurut sampean maaf njeh
Dengan dalih apapun,guru penggerak belum bsa merubah pendidikan ke arah yg lbih baik padahal sdah 10 angkatan,hasilnys 0,jdi lebih baik dihapuskan.
Sangat setuju dg ide yanv sepsrti itu sebagai guru sangat senang dg program seperti itu untuk menambah wawasan guru sebagai guru pembelajar
Alhamdulillah kami guru penggerak dari sekolah yang sama mmng ingin mengembangkan kompetensi kami bukan atas perintah siapapun
Setiap guru itu sudah mempunyai kompetensinya.. namun kompetensi itu menurun bahkan tidak dikerjakan.. ketika guru tersebut jauh dari ajaran agama,a ...maka otomatis tanggung jawab terhadap pekerjaan nya akan diabaikan 😊
Potensi anak kapan ?
Alhamdulillah guru penggerak sangat bagus karena GP banyak ilmu yg saya dapat, yg awalnya saya tidak berani tampil di depan untuk berbicara dan berbagi dengan rekan sejawat
Yang penting tugas utamanya mengajar di kelas tidak terabaikan, percuma kompetensi tinggi malah tidak ada waktu luang di kelas😊
Program Guru Penggerak bagus. Materinya bagus mendalam. Merubah mindset guru. Dipaksa untuk terbiasa mengenal dan menggunakan media pendidikan digital. Sayang TDK semua guru mau ikut dgn berbagai alasan. Jangan salahkan programnya. Kita akui banyak guru yg berpikir statisdan terkungkung zona nyaman.
Program guru penggerak harus dievaluasi karena kenyataan pelaksanaan dilapangan banyak memberatkan guru dan siswa.....misalnya tentang projek p5 kurang efektif, menyita waktu dan energi...shg esensi pembelajaran kurang tercapai..
@@satriofadjarfadjar289Hasilnya lbh tampak ms pmbljaran masa p4.
Anak tau adab sopan santun dan kepedulian.
Skrg p 5 mlh terksan hnya pamer hasil karya.siswa sndri kurang meresap apalgi mengaplikasikan.buktinya bnyk buliying ,dll .
Dulu simpel tp mrasuk ketika konsep tenggang rasa= jangan menyakiti kalau tdk ingin disakiti.
Saya gp angkatan ke 7 dan alhamdulillah saya tidak pernah meninggalkan kelas ...bersyukur bisa menjadi bagian pgp dan banyak ilmu dan pengalaman yg saya dapatkan....
semua guru adalah pengerak.
Seharusnya guru penggerak berperan seperti ibu bahwa mereka harus kembali ke spirit awal yaitu menjadi agen perubahan di dunai pendidikan, namun yang paling terutama menjadi agen perubahan di sekolah dulu di banding sibuk keluar namun meninggalkan tugas utama di sekolah dan tidak berdampak positif bagi guru di sekolah sendiri,
@@jonibantong4348 Sibuk keluar dari mana? meninggalkan tugas utama? tidak berdampak positif? Jangan karena anda benci dengan PGP, anda tidak berpikir objektif, asal tuduh! Di sekolah saya, ada guru penggerak, dia sangat bagus, tidak sesuai dengan apa yang Anda tuduhkan. Jadilah guru bijak.
Riilnya dengan keberadaan guru penggerak, terjadi perubahan yg signifikan di tempat saya, beda jauh ketika sekolah di pimpin oleh kepala sekolah yg bukan gr penggerak karena mereka telah melalui regulasi dan PGP yg ketat sehingga outputnya berdampak pada kemampuan gr penggerak.
Alhamdulilah sama
Semua guru itu penggerak, supaya jgn terjadi diskriminasi guru, sekolah dan siswa sering ditinggal, maka sebagusnya program guru penggerak dihapus saja.
Msih blum paham dengan ada nya guru pnggerak, bergerak untuk siapa????
@@tukinispd7745bergerak untuk dirinya sendiri, mondar mandir, pindah tempat kesana kesini.. trus nanti ujug2 diangkat jd kepala sekolah, enak banget. Jadi kepala sekolahpun msih sering dtinggalkan..
Tak ada istimewanya
Guru penggerak tdk ada dampaknya secara kualitas.
@Syukur... Guru penggerak itu bukan diskriminatif, kesempatan diberikan kpd semua guru
Guru selain mengajar/mendidik juga berkewajiban untuk belajar. Guru pembelajar, guru penggerak, pelatihan, studi lanjut dan sebagainya adalah ikhtiar untuk belajar
Mohon maaf di program guru penggerak Pengajar Praktik ngak di anggap oleh pemerintah ( BPGP) , padahal yg mengajar dan mendampingi para guru penggerak di keg Luring adalah pengajar praktik. Kami para PP Merasa gimana gitu..🙏.
Program Guru Pembelajar itu sangat baik. Karena langkah-langkahnya diawali deng Uji Kompotensi semua guru. Dengan kegiatan ini dapat mengukur sejauh mana kemampuan akademik dari guru-guru yang ada di Indonesia. Selanjutnya dilaksanakanlah kegiatan diklat untuk guru-guru. Dengan adanya UKG saya rasa itu menjadi alarm buat guru-guru untuk terus mengembangkan diri untuk meningkatkan kinerja.
Betuuul...
Saya setuju skl PGP itu dihapus, dan BBGP di bubarkan/dikembalikan ke lembaga P4TK.
Sangat setuju P4TK dikembalikan lg
Setuju
Guru penggerak hanya bergerak untuk dirinya sendiri, dapat sertifikat, dapat tunjangan, selebihnya kembali ke setelan awal. Nggak ada pengaruhnya untuk muridnya apalagi satuan pendidikannya. Yang saya lihat begitu... entah di tempat lain.
Sama,,,,, namanya aja guru penggerak. Pemerintah tdk lihat lgsung dilapangan
Baik & tidaknya kualitas guru yang tahu persis kinerjanya adalah KS &PSyg bisa menuntun jd guru pembelajar tp dibawah tdk di optimal reword panisme tdk jalan karena kurang pengawasan & tindakan nyata
Sama
Beda. Pasti sudah berubah paradigma guru tsb
Sama ..ditempatku jg bgtu...kadang sering kosong
Saya juga Alhamdilillah dapat mengikuti program guru penggerak ini. Saya mendapatkan ilmu, pengetahuan yg luar biasa agar menjadi pemimpin pembelajaran yang baik. Kemudian keinginan utk ikut pfrogram ini murni dari diri saya sendiri. Jika keinginan ini timbul dari eksternak guru, saya yakin pasti tidak akan terselesaikan, karena dalam menempuh pendidikan diperlukan kedisiplinan yg tinggi, karena guru tidak diperbolehkan meninggalkan tugas utamanya sebagai guru.
In Sya Allah siap ikut program yg akan diluncurkan menteri pendidikan yg baru.
Guru penggerak itu berat. Makanya banyak yg gak kuat. Progam nya sangat bagus
Berat itu karena tidak memiliki komitmen untuk belajar, ketika niatnya benar segala sesuatu bisa dilakukan
Tugas guru mengajar,mendidik,menilai.kalau dikerjakan sudah cukup
Ini zona nyaman guru
Padahal isi materi pendidikan nya itu tentang bgan kita menjadi pdmimpin dlm pembelajaran, bgana mengatasi siswa yg bermasalah, bgamana memnwa perubhan yg lbih baik pda sekolh
Intinya semua guru harus siap dan bisa mengembangkan diri melalui program apapun itu.
Saya juga ikut guru penggerak atas inisiatif sendiri dan daftarnya melalui sim pkb, dan saya juga ajak guru2 yg lain namun merekq tdk mau repot, sibuk.
Program guru penggerak itu luar biasa ilmu yg kami dapat dan pengalaman banyak saat ikut kegiatan.
Program guru penggerak semua bagus , mengajarkan sebagai pemimpin pembelajar yang berkarakter baik ,jujur dan berpusat pada murid
Semua bagus , yang penting di laksanakan dengan sungguh2. Program baru boleh ,tapi jangan merendah kan dan menjelek kan program yang sudah Berlangsung.
Semua program baik, semua pelatihan baik, tergantung bagai mana grunya mau tidak untuk bisa menyesuaikan pengetahuanya dgn perkembagan. Saya grubpenggerak angkatan 3, dalam program sebenarnya selain kita belajar juga sali berbGi pengalaman sehingga bisa memperkaya pengetahuan. Terkait dgn fasilitas boar fasilitas lengkap kalau kpuan guru untuk memanfaatkan fasilitas yg ada kurang, percuma juga. Makanya gru harus siap belajar untuk meningkatkan kapasitasnya, programa apa saja.
Program yg bapak sampaikan ada semua di PGP. Yang perlu dilakukan penguatan itu adalah bagaimana makin ditingkatkannya kerjasama program lintas kementerian yang betul-betul membumi, misalnya peran kemdagri melalui kecamatan, kelurahan dan desa untuk bersinergi ,mendukung pendidikan, peran keluarga melalui lembaga terkait. Dan yang paling penting adalah bagaimana memunculkan kemauan yang tinggi dari guru yang ada untuk pindah dari zona nyaman. that's all.
Guru penggerak cukup saja ada pada periode kemarin, jangan terulang lagi pada periode menteri baru saat ini.
Setuju sekali , program guru penggerak segera dihapus.
Sebaiknya guru diberikan cuti belajar setidaknya setahun sekalj selama 1 sd 2 minggu
Program guru penggerak yg terbaik yg pernah ada
Setuju banget,mesti evaluasi hasil vguru penggerak ,hanyalah memperbesar anggaran pendidikan .dampaknya jauh.mestinya penggerak itu untuk paud logisnya .
👍👍👍
Program guru penggerak ini menurut saya bagus untuk meningkatkan profesional guru, saya merasakan sendiri saat pendidikan guru penggerak, di modul 1 Paradigma dan visi guru penggerak , modul 2 Praktik pembelajaran yang berpihak pada murid, Modul 3 Pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah, dan saya dapat menerapkan minimal di kelas saya bersama peserta didik saya. apapun perubahan nantinya di kepemimpinan bapak Abdul Mu'ti tentunya kami tetap siap. semoga pa yang bagus dilanjutkkan, dan jika ada yang kurang tinggal disempurnakan lagi
Yg tdk lolos itu yg byk komentarnya, coba klo udh lolos pasti merasakan bahwa guru penggerak itu sangat baik, byk ilmu yg kita dapat dalam mengembangkan kompetensi seorang guru yg sesungguhnya.
Mengikuti guru penggerak dengan inisiatif sendiri dengan dukungan warga sekolah dan mendaftar melewati SIMPKB dan mengikuti bbrp tahap seleksi untuk lolos ke PGP. Kegiatan yang di lakukan oleh pemerintah untuk mendukung peningkatan kompetensi semua bagus .
Tugas guru mengajar dan mendidik anak.bukan macem macem ujung ujungnya anggaran program gak berguna bagi anak didik. Hai manusia sadarlah kau atas kesalahan mu
@@samjangsshi9619 Manfaat Guru yg sudah mengikuti program Guru Penggerak sangat bagus, kami berterima kasih kepada pemerintah yang sudah memfasilitasi pelatihan bagi Guru2 untuk memfasilitasi pembelajaran sesuai kebutuhan belajar murid... Pasti ada manfaatnya... So, Berhusnudzan kpd pemerintah insyaallah bermanfaat untuk peserta didik.. yang sudah lulus Guru Penggerak silahkan diberdayakan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia... Saya mengikuti pendidikan guru penggerak tidak karena siapa2 tetapi panggilan hati nurani saya sendiri ❤
@@samjangsshi9619: Guru yg luar biasa. Tanpa pelatihan sudah super mendidik siswanya.. Ngalahin profesor ini.. Luar biasa sekali.
@@hindrowahyudi758 Realitanya banyak guru penggerak yg lebih sibuk meninggalkan muridnya, kinerjanya biasa saja.
@@desianisa8078 Baik itu guru yang mengikuti pendidikan guru penggerak, PPG, mengikuti pendidikan kegiatan yang lain atau yg tidak mau mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi guru, semoga tetap masuk kelas dan mendidik murid. Karena pahala yang tidak pernah putus saat kita meninggal adalah ilmu yg bermanfaat. Sy mengikuti Guru Penggerak dan sekarang PKG PJOK Alhamdulillah ada perubahan cara mengelola siswa dan pembelajaran. Jadi tetap positif cara kita memandang.
Saya guru penggerak angkatan 1, alhamdulillah semua tugas sebagai guru dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu. Program guru penggerak sangat bagus dan membentuk SDM berkualitas, dari awal pendaftaran juga merupakan inisiatif sendiri. Semua apa yang disampaikan di video tidaklah demikian. Ini merupakan transformasi pendidikan yang harus dilanjutkan, agar kualitas dan arah tujuan pembelajaran dari kesadaran guru2 di seluruh Indonesia sama sampai ke Indonesia terpencil sama, jiwa pembelajar itu penting ada dalam diri guru.
Pak Prof... sekarang bukan bencana besar yg menerpa generasi kita bencana malas belajar
Saya usul semua guru di wajibkan shg masif
Dan sy mendukung krn yg sy tahu pemerintah pusat dpt melihat brp juml guru penggerak di satu sklh melalui dapodik. Jd pemerintah pusat dpt memantau setiap sekolah mell dapodik. Jgn di buang PGP ini. Guru tdk tertarik ikut krn merasa ribet artinya guru tsb tak mau berubah.
Jgn di ubah, sd betul di gabung mulai tk,sd,smp,sma krn di situ bisa berbagi.
Pengawasannya ya kepsek bgmn kepsek pun bisa memantau keg cgp tsb.
Mentalnya sj yg drubah bos, program gr penggerak g ada perubahan buang2 anggaran negara
Lanjutkan Program GP..
Pelatihan hari Minggu.
Istirahat waktunya. Tidak tepat hari Minggu digunakan untuk pelatihan terus menerus. Sebaiknya hari pendek kerja guru di hari Sabtu. Minggunya istirahat
Yg hrs ditingkatkan kompetensi guru cara mengajar di kls
Apapun programnya apapun kurikulumnya hendaknya kepentingan siswa harus diutamakan....juga kesejahteraan guru nya.
betullll...
Beri kesempatan yang sama kepada guru untuk mengembangkan diri.
Saya Gp angkatan 7. Dan saya tdk pernah tinggalkan kelas juga. Sy bisa atur waktu .dan kegiatannya setelah jam belajar efektif di sekolah. PROGRAM GP itu sangat bagus.
Wah..ternyata banyak juga orang yg tidak siap menerima kelebihan orang lain. Guru penggerak itu tdk di istimewakan tetapi guru Penggerak itu guru yg mau belajar tanpa paksaan. Guru yg mau menggunakan waktu istirahatnya untuk belajar
Sarana sekolah yang perlu dilengkapi sesuai perkembangan tehnologi informasi, ruangan belajar seperti studio, Kembali aktifkan MGMP.
program guru penggerak bagi yg sdh ikut pasti sadar dan paham klu sebenarnya byk ilmu yg didapat mendukung profesionalitasnya. walaupun biar didorong dihimbau bahkan dipaksa klu tdk kompeten tetap tdk lulus seleksi. tim asesor bukan kaleng2
Kita butuh guru yg kompeten, bermoral, dan tulus mengemban tugas.
Aamiin ya Alloh,semangat buat guru semua
Yang ikut guru penggerak komen bagus, yang ngak ikut guru penggerak komen negatif, dan yang miris sesama guru disini saling menjatuhkan..
Aneh melihat isi komentar seakan paling hebat, pembicara juga menyebutkan dipaksa padahal banyak yg ngak dipaksa, kemudian Narsumnya bilang diistimewakan padahal banyak menyampaikan tidak diistimewakan..
Guru Penggerak dikatakan sering meninggalkan kelas, sementara banyak yang bilang tidak meninggalkan kelas..
Sebaiknya Narsum benar² dipilih karena informasi publik bisa mempengaruhi pemikiran orang lain..
Yuk marilah sesama guru kita saling mendukung satu sama lain
Ilmux bagus tapi praktekx buruk di wilayah kami, ngk jelas prestasix dan dampak ke siswa. Ini di wilayah kami.
Kembalikan belajar di kelas tatap buka langsung guru dan siswa
Saya guru pengferak angkatan 7 dari sekolah swasta. Daftar atas jesadaran sendiri untuk meningkatkan kompetensi. Beberapa teman daftar karena perintah Kepala sekolahnya dgn terpaksa, tetapi ketika sudah mempelajari modul modulnya, mindset mereka berubah , merasa senang dan beruntung mendapat kesempatan menjadi guru penggerak.
yang menyusahkan lagi bagi guru sampai dengan terhambatnya kenaikan pangkat bagi guru sampai periode yang seharusnya sudah 2 kali, namun karena harus melalui UKOM di akun Sim PKB, yang prosesnya sangat rumit sehingga banyak guru yang terhambat kenaikan pangkat
Benar. Mesti mengulang² cm utk ukom. Kembalikan ssj spt dulu tdk ada ukom
Sistem naik pangkat menggunakan UKOM untuk semua PNS, bukan hanya untuk guru.
Guru penggerak sangat baik , yang perlu dievaluasi adalah syarat rekrutmen kepala sekolah dan pengawas harus dari guru penggerak.
aku jg heran.... knp harus guru penggerak ?
@@AgilWantrilitasmaMaap guru penggerak sebetulnya sudah di latih juga dalam menjadi pemimpin/kepala sekolah sehingga guru penggerak bisa di jadikan kepala sekolah. Tapi saya pribadi saat ini sebagai CGP Belum terlalu ambisi untuk menjadi Kepala sekolah. Yang penting ilmunya aja yg kita ambil untuk menambah wawasan. Soal mau dijadikan Kepala sekolah itu bonus jika sudah saatnya direkomendasikan
@@TeteGuru123 betullll karena jiwa kepemimpinan itu terbentuk pelan2 dari pengalaman dan masa kerja bukan dr pelatihan yg hanya beberapa bulan
Tidak ada yang salah dengan Guru Penggerak, justru dengan Guru Penggerak saya mendapat kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri lebih banyak, memperdalam kelimuan saya sebagai pendidik, itu sangat berharga sekali, dan di sekolah saya mendapat kesempatan seluasnya untuk mengaplikasikan ilmu saya, dan mendapat dukungan dari kepala sekolah dan rekan sejawat, saya merasa lebih berarti dibandingkan dahulu, entah apanya yg salah dari Guru Penggerak
menurut saya program guru penggerak ini konsepnya bagus yang mana guru yang akan melatih guru lain, tentu akan menghilangkan stigma jika dilakukan oleh dosen atau widiaswara "hanya teori saja saja". Namun dalam perjalanannya ada kendala, yaitu antara lain GP distimewakan karena sering meninggalkan kelas untuk melatih guru lain dan mendapat kesempatan lebih besar untuk menjadi kepala sekolah. Saya mengusulkan guru-guru yang mumpuni seperti PG dijadikan guru pelatih/pendamping (teacher coach kalau di Amerika, kebetulan saya 2 tahun menjadi asisten guru di Amerika sehingga sedikit tahu tentang sistem pendidikannya) yang bertugas mendampingi dan melatih (bukan supervisor) guru-guru untuk meningkatkan kompetensinya. Guru pelatih ini tidak mengajar siswa, tapi fokus untuk mendampingi guru. Konsep lengkapnya insya Allah akan saya tulis menjadi artikel.
@lailatulfaizah923 terima kasih informasi, Bu. tapi bukannya ada kewajiban guru penggerak untuk menjadi mentor calon guru penggerak ya? saya sendiri bukan guru penggerak, tapi sudah sejak lama berusaha saling membantu dan sharing dengan teman-teman guru.
Program terbaik yang harus dibuat oleh pemerintah sekarang di kabinet ini adalah bagaimana cara nya pendidikan di Indonesia ini bisa membangkitkan semangat para siswa dan guru dengan cara memperbaiki sistem dan kesejahteraan guru
Program Guru Penggerak mmang orientasinya adalah bagaimana mempersiapkan kondisi dunia Pendidikan Indonesia di masa depan,utk menuju Transformasi dunia Pendidikan agar lebih baik.
Yg.perlu di koreksi kembali ttg .Permendikbud No 40 2021 ttg Pengangkatan Guru Menjadi Kepsek dan Pengawas Sekolah. Yg.persyaratannya harus memiliki Sertifikat Guru Penggerak.
Setuju
Sesuatu yang baik pasti dapat tanggapan yang luar biasa baik tanggapan baik atau buruk ..tapi klo sudah mempelajari dan memahami programnya guru penggerak perspektif anda akan berubah
Betul sekali yang disampaikan.
Kurikulum apapun yang paling penting adalah guru yang bermutu.
Berikan kesejahteraan terhadap guru sehingga anak2 cerdas berminat jadi guru.
Ada benarnya pa,saya GP angkatan 7 tapi sy saya tidak berfikiran untuk syarat kepsek atau pengawas mengalir saja Alhamdulillah sy ijin dg kepsek untuk mengikuti pendidikan GP dan banyak teman2 yg kurang mendukung serta dibawah kepala sekolah sangat tdk mendukung walau kepsek sangat mensuport,setelah saya lulus semua teman2 disuruh2 sama kepala sekolah untuk mendaftar tidak dr nurani sendiri dan hasilnya setelah lulus GP ya biasa2 saja tidak berjejaring dan berbagi secara luas,akhirnya yg dijelekkan programnya,Alhamdulillah saya sangat bersyukur dlm kegiatan GP dan saat ini menjadi pengajar praktik walau usia tdk muda lagi dan status PPPK,semua mengalir saja walau ada teman yg berkata Untuk DKI belum bisa regulasinya kepsek dr GP,saya saat ini Naraumber Nasional dan Narasumber lintas jenjang pendidikan selain menjadi Guru SD disekolah dan saya siap untuk mengikuti program terbaik dr Pemerintah
Sebenarnya Program Guru Pengerak merupakan kegiatan pendidikan untuk mendukung peningkatan kompetensi dan karir guru ke jenjang kepala sekolah atau pengawas, oleh karena itu guru penggerak seharuanya hanya diikuti oleh guru-guru yang berminat menjadi kepala sekolah atau pengawas dan guru yang memenuhi syarat saja misalnya guru PNS, Pangkat/Golongan tertentu, Masa Kerja, dan dipanggil dalam SIM PKB guru yang bersangkutan.
Program guru penggerak datang dari atas namun di atas tidak tahu apa yang terjadi di lapangan. Guru penggerak sering tinggalkan kelas, guru yang bukan penggerak resiko jaga kelas. Ada kala kelas paralel digabung . Jelaslah anak yang belum bisa baca tamba parah. Pertanyaan mana yang baik dan bermutu guru penggerak yang sering tinggalkan kelasnya atau bukan guru penggerak tapi selalu di kelas mengajar dan mendidik siswa. Mana yang lebih berbahaya guru penggerak yang tinggalkan kelas atau anak-anak di kelas ada yang luka karena berkelahi tidak ada guru
Sebenarnya demi cuan bagi si pembuat aplikasi...😅
PGP menurut saya bagus. Saya mengikuti Guru Penggerak atas inisiatif sendiri. Saya sadar Guru harus mengembangkan diri dan salah satunya melalui Program Guru Penggerak.
Usulan Progaram Guru Pembelajar sebagai pengganti PGP memang bagus dan saya sangat mendukung karena sebenarnya istilah Guru Pembelajar sudah penah dilakukan mulai tahun 2016 dengan sasaran guru yang mempunyai nilai UKG rendah dimana pengasuhnya diambil dari guru-guru yang memiliki nilai UKG tinggi lalu diberi diklat TOT untuk menjadi mentor guru pembelajar sedangakan PGP di zaman menteri Makarin ini sasarannya hanya diikuti guru yang punya kemampuan IT yang bagus jadi dari segi sasaran Program Guru Pembelajar menyasar guru yang dianggap kurang dan itu masih banyak di zaman sekarang apalagi sebagian besar guru sekarang berasal dari sekolah swasta yang tidak punya dasar ilmu keguruan yang bagus misal paedagogik, psikologi pendidikan, didaktik dan metodik seperti yang saya dapatkan dahulu semasa menempuh pendidikan di SPG dan PGSD.
Yang dibutuhkan bukan guru penggerak, melainkan guru yang menanamkan 18 Budaya Karakter Indonesia dengan cara keteladanan Guru baik di sekolah maupun dimasyarakat. Sebagai guru mendidik untuk membentuk karakter siswa(kedisiplinan kejujuran, tanggung jawab). Seorang guru mampu memotivasi siswa utuk mau belajar. Kalau kompetensi itu akan dimiliki siswa jika niat untuk belajar sudah ada.
Kepala sekolah sebaliknya direkrut Dari guru Yang senior sehingga kewibawaannya terjaga
Bagus, kl semua di beri kesempatan
Guru penggerak itu bagus programnya, yg perlu d revisi penempatan kepsek n pengawss dr penggerak,
Setiap guru itu sepertinya wajib secara rutin setidaknya sbb
1. Memperbaiki proses belajar mengajar yang artinya belajar ilmu metodologi versi IKIP almarhumah
2. Selalu update materi pelajaran seiring dengan perkembangan zaman
3. Selalu update mengikuti peraturan pemerintah yg terus berkembang
apapun program pasti punya kelebihan dan kekurangan,,, tergantung dari sisimana melihatnya,,, pasti ada pro dan kontra,,,, !
Yg penting program tersebut bermakna, bermanfaat dan memajukan pendidikan.
Saya merupakan alumni guru penggerak angkatan 4 tahun 2022, yang saya rasakan adalah program ini sangat bagus banyak pelajaran dan ilmu yang saya peroleh mulai dari tahapan seleksi hingga kegiatan pendidikannya, setelah menjadi guru penggerak saya melakukan sosialisasi kepada guru-guru didaerah saya untuk mengikuti program ini hanya saja banyak guru-guru yang sudah berada di zona nyaman jika sudah ASN dan sertifikasi maka mereka enggan untuk mengembangkan diri dengan alasan ribet, tidak ada waktu dan lain-lain
Kalau menurut saya dikembalikan lagi UKG setiap tahun agar mengetahui nilai keprofesionalan guru dan yang memang nilainya masih dibawah bisa dilakukan pelatihan, jadi bukan hanya siswa saja di evaluasi tapi guru-guru juga dievaluasi.
Tugas utama guru adalah hadir di kelas mengajar dan mendidik sesuai tugasnya, janganlah dengan dalih pelatihan tetapi sering meninggalkan kelas sama dengan bohong ..
Saya berada dalam sudut pandang netral 👍
Di awal2 sebelum GP "sebooming" sekarang, niat para pendaftar CGP murni untuk mengembangkan diri, dan mereka tidak ada motivasi lain dari itu, dan mereka juga tidak menginginkan prestise apapun,
Dan mereka juga tidak nyaman diistimewakan, karena memang di materi GP pengistimewaan justru menjadi sesuatu yang tabu dalam pendidikan.. 👍
Dan bukan berarti sekarang niatannya juga berbeda, pasti juga motivasinya sama 👍
Jangan terlalu banyak beban untuk guru , apalagi maslah administrasi.
Bentuk saja karakter anak untuk menghormati ilmu, guru dan keluarga itu sudah cukup
Kalau saya ikut angkatan pertama dan atas keinginan sendiri terlebih sy guru di sekolah swasta, tidak ada cawe2 apalagi tekanan untuk daftar. Bisa jadi setelah angkatan berikutnya, karena sudah jelas orientasinya akan jadi kepsek....
yes pelatihan lagi.... fokus kepada pekerjaan pengembangan diri, peningkatan kompetensi. Sampe lupa kalo punya keluarga dan anak yang perlu juga untuk di didik, mudah2an enggak ya.
Guru penggerak harusnya di tingkat satuan pendidikan harus melalui pengalaman menegemen atau pengalaman dari wakil ks atau wakil urusan2
Justru itu yang di ajarkan di GP. Sehingga ketika lulus bisa mengimplementasikannya Pak
@@radenadi1643Betul sekali,, mantap,,
Klo untuk meningkatkan profesionalisme Guru ada PPG. yang mengikuti Guru penggerak ada dua, ada yg mencari Ilmu ada Juga yang ingin berinsiatif jadi Kepala Sekolah. Bahkan Saya dengar materi yg di berikan kpd CGP mengenai Kepemimpinan.
yg udh lewat jgn dijelek2an Krn kita punya program baru.blm tentu yg akan ada itu LBH baik. sy guru penggerak,ikut dg motivasi sendiri.byk pengetahuan baru.
Hingga kini guru penggerak, blm ada dampaknya,,, mudah mudahan,, di era ,, Menteri yg baru,,, ini, ada perubahan nyata.
Hapus sj sekolah penggerak.
Bohong kalau guru dipaksa dari dinas untuk ikut seleksi PGP. Seleksi sangat terbuka, info ada di SIMPKB. Kalau sudah ikut PGP baru tahu materinya, sangat bagus. Kalau belum ikut ya isinya menjelek jelekan
Betul sekali,tidak ada pemaksaan dari pihak manapun.kok bisa ya kasih kesaksian bahwa mendaftar GP karena di paksa
Betul....ada teman sy yg ikut berkali-kali dari A 7 bareng sy sampai A 11 sy jadi PP, dia tetap blom berhasil. Itu bukti bahwa seleksi memang valid akurat sesuai standar BBGP, bukan krn nyari yg mau😂
@@WiwikSubandri Bagus darimananya, wong cuma gerak ditempat. Nir ide dan formalistik. Ada kegiatan apa diambil dokumentasi seolah2 karya besar. Padahal mah tanpa gerakan gituan juga bisa dan bukan hal baru yg musti dibanggain berlebihan. Belum lagi kalo liat produk pembelajaran ke siswa waduhhh tambah kaco kognitifnya ...
Yang perlu diluruskan : pendaftaran CGP itu bukan paksaan atau utusan, namun prosesnya itu atas inisiatif Guru Sendiri, tergantung Pribadinya mau daftar atau tidak. Tidak ada paksaan di dalamnya.
saya guru penggerak angkatan 3 , yg murni atas kemauan sendiri utk mendaftar krn keinginan utk meningkatkan kompetensi diri. Waktu itu lama belajarnya selama 9 bulan, dan baru bln ke-7 diinfokan bahwa GP akan menjd salah satu syarat sbg. menjadi kepsek
Guru pelatihan semua, sama juga balik ke jaman dulu, habis pelatihan babar blas ilang ilmune. Malah lebih capek, dah bener guru penggerak menggerakkan teman2nya secara bertahap dan berkesinambungan. Dikasih mudah malah minta repot
Menggerakan temanya yang seperti apa, mereka berkolaborasi berbagi dengan sesama guru penggerak karena tugas, sedangkan ke sesama teman guru masih belum menggerakan
Mohon maaf bahkan ketika cgp akan melakukan berbagi praktik baik dengan rekan sejawat.. Diberikan diseminasi atas ilmunya tapi kebanyakan rekan sejawat banyak yg kurang antusias... Mohon maaf... Terkadang saya sebagai cgp juga sedih... 😢
Dulu....sktr 90 an ke atas...ada program peningkatan dan pengembangan kualitas guru.. melalui pelatihan ( BPG) setahun 2x...Jadi d sana guru d tempa, di uji, di asah, skill profesional kemampuan guru,.. Apakah ada progress atau kemunduran guru dlm pelatihan tsb...
Semua guru harus dibina kompetensi, tak perlu seleksi
Pokoknya murid keluaran periode ini harus lebih baik cerdas kreatif bermoral dan berakhlaq mulia
Lbh bagus guru pembelajar. Jd guru mmg hrs selalu belajar bukan niat mau jd kepsek/pengawas spt GP yg gurunya sndri blm siap utk jd KS/pengawas. Mjdi kepsek era skg itu berat krn skg problem sklh itu makin bervariasi. Mesti byk pengalamannya dulu di bdg manajemen atau berdasarkan jenjang pendidikan.
Pada minta dihapus karena banyak yg tersaingi oleh para guru muda yang mempunyai kompetensi lebih. Padahal seleksinya dilakukan secara adil. Bukan karena programnya yang jelek.
Katanya berat, tdk mo keluar di zona nyaman
Mohon maaf Pak, ditempat saya guru sendiri yang ingin mendaftar dan minta izin kekepala sekolah.
Mungkin yang di disuruh suruh daftar guru penggerak oleh kepala sekolah kebanyakkan jenjang Dikdas.
Untuk daftar dan tugas setelah lolos guru penggerak juga padat .
Opini di masyarakat luas bahwa guru penggerak diangkat kepala sekolah langsung itu juga tidak benar,karena teman saya yang lulus guru penggerak terpanggil KS ,juga izin KS dulu,dan masih melalui Diklat manajerial selama 5 hari,tes psikologi dan magang 2 bulan ,dan tiap bln laporan hasil manggang dilapangan,itupun masih ada proses lagi yang akan dilakukan.
Ditempat kami yang tidak minat guru penggerak dan kompetensi lain yang terprogram karena rata-rata ingin dizona nyaman dan mau ribet dg tugas.
Maaf Pak jika Diklat dilaksanakan hari Minggu,itu hari keluarga karena guru Senin-Sabtu pulang jam 2 dan ada yang jam 3.
Jika mengadakan Diklat hari Minggu ,banyak yang tidak respek Pak,karena sudah lelah.
baru kali ini ada program untuk guru yang tidak didominasi rekan-rekan guru yang berada dekat dengan ibukota provinsi ataupun ibukota kabupaten (jaman PKG dulu, jaman Kurtilas) sehingga pemaparan baik itu kurikulum metode mangajar berjenjang dari pusat instruktur provinsi, dari instruktur provinsi ke guru inti kabupaten/kota. Program guru penggeraka beda, program ini tidak membedakan guru dekat ibukota dengan yang dipelosok, guru negeri dan guru swasta bahkan buku honorer pun bisa menjadi guru penggerak asal lulus seleksi. tidak membedakan guru senior dan yunior tidak juga membedakan jenjang pendidikan maupun jenjang mengajarnya. Saya bisa bertemu dengan rekan-rekan guru dari pelosok yang memiliki dedikasi dan integritas tinggi dalam mengajar, mutiara-mutiara ini dapat terdeteksi ke pusat (Kemetrian). Bila tidak mau mungkin karena tidak mau keluar dari zona nyaman, yang penting ngajar - yang penting sertifikasi lancar. Analogi kenapa program ini tidak bisa dijangkau semua guru, seperti kenapa tidak semua guru bisa jadi Kepala Sekolah. Semua harus lewat seleksi (maaf yang tidak kaleng-kaleng). Tugas guru penggerak diantaranya mendeseminasikan pemahamannya pada rekan guru di sekolahnya masing-masing atau di komunitasnya, sering di lapangan hambatannya adalah rekan gurunya tidak banyak yang diajak untuk berubah. Maaf berbeda itu indah🙂
Guru itu jgn diberi byk kegiatan ini itu, biarkan fokus ke anak2 didik. Jika ada program2 ya laksanakan oleh yg membuat program. Baru sadar, jika program itu mengganggu situs pendidikan walaupun bagus menurut mu
Manfaat guru penggerak untuk rekrutmen kepala sekolah dan pengawas.
Yang di istimewakan kan tuh guru sertifikasi jumlah jam sama tanggung jawab sama tapi tunjangan beda, perlu diketahui GP tidak dapat tunjangan. Harusnya kalau protes ke guru yang mendapat bayaran lebih, sudah seharusnya mereka diatas rata rata karena dibayar lebih.
Itu wujud pemerintah ingin mensejahterakan pendidik. PNS selain guru juga mendapatkan hal yg sama dg istilah yg berbeda, ada tukin dan remunerasi,,, untuk guru justru tidak dibatasi PNS saja, Guru Swasta juga bisa mendapatkan TPG
@ragam_pesona_indonesia saya pendidik dari tahun 2009 kenapa saya tidak dapat TPG? Padahal jumlah jam & tanggung jawab sama, jadi pemerintah mau mensejahterakan pendidik yang mana? Pendidik itu ada PNS, PPPK, non ASN / honorer kalau ingin mensejahterakan berikan TPG untuk semua pendidik Maka dari itu kenapa saya bilang guru sertifikasi itu istimewa karena tidak semua guru dapat TPG tapi jumlah jam mengajar dan tanggung jawab sama dengan yg tidak dapat TPG
@@unrealdani755 dasar untuk anda dapat TPG yg tidak ada,, krn dasarnya SK dari minimal eselon setara bupati atau SK yayasan dan juga Sertifikat Pendidik.
Coba cek anda sdh punya atau blm ?
Ambil alih pengajian guru honorer jangan nunggu dulu serti, berikan reward dan punishmen dengan tugas yang tidak banyak mengganggu proses pembelajaran di kelas....kita akan rasakan perubahaannya misal setiap guru yang sudah mengabdi 2 tahun sudah digaji negara minimal 2 juta,
Ekonomi di sekitar sekolah akan tumbuh
Guru akan fokus mengajar dan tidak berbisnis di luar yang sedikit banyak mengganggu proses kbm
Adanya guru penggerak membuat dikotomi antara guru penggerak dan tidak penggerak.
Yg tdk mau bergerak, selamanya memang tdk mau mengikuti perkembangan ilmu seiring perkembangan zaman.
Saya mengerjakan tugas2 GP berusaha tidak meninggalkan murid. kami juga tidak diistimewakan. tugas-tugas berat banyak menyita waktu keluarga terutama, menyiasatinya mengerjakan di malam atau subuh hari. saya yakin semua yang sudah GP mindsetnya berubah jauh lebih baik. program ini bagus hanya saja skema dan proses pelatihannya yang berat terlalu padat sehingga secara mntal dan kesahatan membuat peserta lelah dan stres cukup berkepanjangan
Kalau zoom aja kita di luar jam mengajar, jam 2 siang ke atas... Di luar jam kantor
Iya betul, mrka nyinyir blm tau aturan sebenarnya, dan blm tau isi materinya
Betul... Selama saya mengikuti cgp zoom tdk pernah mengganggu KBM karena setelah jam pembelajaran... Saya mengerjakan tugas tugas cgp juga pada waktu jam istirahat dan bahkan setiap malam lembur sampai jam 1 malam...
Semua tergantung gurunya, apapun programnya menurut saya bagus dan luar biasa, tetapi kalau guru tidak tergerak untuk berubah dan berinovasi sama saja
Kalau semua guru dilibatkan itu paradigma lama , mungkin tidak mengetahui sebenernya ada guru tidak suka dan ogah mengikuti Diklat, makanya dikkat guru penggerak berdasarkan motivasi internal dan kesadaran guru. Paradigma lama buang buang biaya melatih guru tapi guru itu sendiri tidak ada perubahan karena mengikuti Diklat karena terpaksa begitulah yang terjadi yang lalu. Kalau sistem ini kembali' yaa saya pesimis lagi, guru penggerak sudah bagus
Sebaiknya guru itu jika ingin jadi cakep atau pengawas harus mengikuti seleksi sesuai peraturan yg berlaku. Jadi setiap sekolah memberikan info kepada guru jika ada edaran untuk mengikuti seleksi tersebut. Ini kadang2 ada kepsek yg tidak menginfokan kepada guru jika ada edaran untuk menjadi cakep.
Praktiknya GP malah sering meninggalkan kelas utk pertemuan2 dan lokakarya. Teorinya jdw di luar jam pelajaran tapi praktiknya saat jam pelajaran. Siswa malah terlantar.
Lokakarya selalu di hari Sabtu, tidak ada hari kerja, dan mengerjakan LMS setelah jam mengajar, kenapa tidak ditanyakan kepada guru tersebut?
Pelatihan guru, seharusnya berbasis sekolah, dikelola kepala sekolah, untuk semua guru, memberdayakan pengawas sekolah, jadwal di atur sekolah shg tidak ada guru yang meninggalkan murid utk alasan diklat. Juga biar tidak ada dualisme GP dan Non GP yang meresahkan.
Selain itu, jika memang utk mempersiapkan jadi Kepala Sekolah, maka materi harus disesuaikan untuk mempersiapkan jadi pemimpin di sekolah