Это видео недоступно.
Сожалеем об этом.
Ungkap Misteri Prasasti talang tuo Palembang
HTML-код
- Опубликовано: 8 июн 2023
- Misteri dibalik Prasati Talang Tuo
Konten Kali ini kami melakukan perjlanan menuju lokasi ditemukannya prasasti talang tuo, Prasasti talang Tuo, bukti nyata keberadaan dan kebesaran dari Kedatukan Sriwijaya, namun keberadaan prasasti talang tuo tak hanya sebatas bukti keberadaan sriwijyaya, tapi banyak hal yang bisa diungkap yang mungkin menjadi misteri selama ini, prasasti talang tuo sebagai petunjuk salah satu factor mengapa sriwijaya menjadi adidaya. Diungkapkan jugo sriwijya melakukan konservasi perkebunan yang membuat sriwijaya menjadi negeri penghasil komoditi perdagangan dunia, sebelum kita lanjut lebih dalam mang dayat minta waktunya dulu untuk insert
Saat ini kita berada di lokasi ditemukannya prasasti talang tuo, yang mungkin pada masa lampau kawasan ini adalah kawasan penting di masa sriwijaya
Nama Prasasti talang tuo diambil dari lokasi penemuan prasasti yaitu di desa talang tuo, saat ini desa talang tuo masuk dalam administrasi kecamatan talang kelapa Kota Palembang, Prasasti ini berangka tahun 606 Saka (23 Maret 684 Masehi), ditulis dalam Aksara Pallawa, Berbahasa Melayu Kuno, dan terdiri dari 14 baris, saat ini prasasti asli disimpan di museum nasional Indonesia.
Dalam tulisan george Cades Prasasti Talang Tuo ditemukan di oleh L.C. Westenenk pada tanggal 17 November 1920 yaitu di sebelah barat Palembang atau wilayah Talang Tuo tidak jauh dari Bukit Siguntang. Prasasti ini ditemukan dipermukaan tanah dengan kondisi tertelungkup ke tanah dengan kondisi fisiknya baik, namun dalam versi local ditemukan oleh Alwi Lihan, seorang petani asal Dusun Meranjat, pada 17 November 1920
Prasasti Talang Tuwo menjelaskan tentang pembangunan taman(Srikstra) yaitu Dapunta Hiyang Srijayanasa memerintahkan kepada bawahannya untuk mendirikan sebuah taman srikestra. Taman yang didirikan berupa kebun, buah-buahan beraneka ragam untuk kesejahteraan semua makhluk atau masyarakat tetapi juga pemaknaan yang mengisyaratkan ketaatan seorang raja Sriwijaya dalam menjalankan ajaran agamanya, dan di prasati talang tuo juga bisa mengungkap bagaimana dimasa sriwijaya sudah mengenal konservasi hutan
Berikut mang dayat bacakan terjemahan dari prasasti talanng tuo
Terjemahan dari isi Prasasti Talang Tuwo menurut Coedes (2014) dalam Sholeh (2017) adalah sebagai berikut :
1. Selamat sejahtera! Pada hari kedua paroterang, Bulan Caitra, Tahun 606 Saka, saat itulah taman (yang bernama) Sri Ksetra ini dibuat.
2. Punta Hyam Sri Jayanasa wujud pranidhana Punta Hiyam, (dan) hendaknya semua tanaman yang telah ditanam di taman Sri Ksetra ini seperti kelapa, pinang,
3. Aren, dan sagu serta jenis-jenis pohon bambu, seperti bambu haur, bambu (wuluh), dan bambu betung dan sejenisnya. Termasuk pula taman-taman, bendungan- bendungan,
4. Telaga-telaga. Semua amal saya berikan hendaknya dipelihara, demi kesejahteraan dan kepentingan seluruh makhluk hidup seperti manusia, binatang (bergerak) dan tanaman (tidak bergerak). Sebagai tempat yang memberi rasa nyaman.
5. Kebahagian. Sebagai tempat beristirahat dan melepaskan lelah bagi mereka yang sedang dalam perjalanan, penawar lapar dan dahaga. Semoga pula kebun-kebun yang ada di taman ini hasilnya berlimpah, sehingga
6. Ternak-ternak terurus karenanya. Demikian pula para juru peliharanya. Semoga mereka senantiasa aman, tenang, nyaman tidur dan berbahagia apapun yang mereka perbuat.
7. Semoga semua yang ada di taman ini dilindungi oleh planet dan rasi serta selalu dalam keberuntungan, awet muda, panjang usianya selama menjalankan tugas mereka.
8. Semoga para hamba yang setia dan berbakti memelihara taman ini selalu dicintai, keluarganya di karuniai kebahagiaan. Dan para pengunjung taman ini selalu yang jujur, dari manapun mereka datang dan singgah
9. Tidak ada pencuri, perampas, pembunuh, atau penzinah (pelacur). Selalu itu semoga mereka yang datang merupakan kawan dan penasehat yang baik, dan dalam jiwanya terlahir pikiran Bodhi serta persahabatan
10. Selalu sesuai dan tak terpisah dari ajaran suci tiga ratna. Dan semoga mereka senantiasa (mereka bersikap) murah hati, taat pada peraturan, dan sabar. Semoga dalam diri mereka timbul tenaga, kerajinan.,
11. Pengetahuan, dan seluruh citarasa keindahan. Semoga semangat mereka terpusatkan, mereka memiliki pengetahuan, ingatan kecerdasan. Lagi pula semoga mereka teguh pendapatnya, bertubuh intan seperti mahasattwa,
12. Berkekuatan tiada tara, berjaya dan juga ingat akan kehidupan- kehidupan mereka sebelumnya, berindera lengkap, berbentuk penuh, berbahagia, bersenyum, tanang,
13. Bersuara merdu seperti suara brahma. Semoga mereka terlahir sebagai pria yang menjadi wadah batu ajaib, mempunyai kekuasaan atas kelahiran kelahiran, kekuasaan atas karma, dan kekuasaan atas
14. Noda-noda, semoga akhirnya mereka mendapat penerangan yang sempurna dan agung
#palembang #wisatapalembang #sejarahpalembang #mangdayat #sumsel #sumateraselatan #sejarah #budaya #wisata #ulamapalembang #mangdayatpalembang #tempodulu #jamandulu #indonesia #sumatera
Aku bangga menjadi orang palembang. Lahir dan hidup di palembang. Palembang kampung halaman aku.
Sriwijaya Kekaisaran Buddha Dan Maritim 💪🔥💪⚓
Agam nian aku Samo konten mang dayat
lestarikan trus sriwijaya budaya wong kito salam dari wong lahat (senabing) tapi ado di Medan 354 syorga pastiiii
Lanjutkan mang
Mang cubo ke lampung, disitu ada prasasti kerajaan Sriwijaya bernama Palas Pasemah (Palas, Lampung Selatan) sangat menarik isinya
Kami dibangka belitung juga ada prasasti peninggalan sriwijaya prasasti kota kapur
@@_Kim_Jong_Un_ kalo Belitung Timur ada makan Minak temilang agung tdk
Mantap mang Dayat.... Narasumber merupakan KK senior kmi di kaboki jogjakarta
684 Sriwijaya masih menjadi kerajaan yang baru, tapi sudah menguasai hingga banten.
Mungkin di tahun sebelum 1920 sudah ditemukan prasasti ini. Tapi tidak di laporkan ke pemerintah waktu itu yaitu hindia belanda, paling tidak ada catatan bahwa prasasti ini ditemukan pada tahun 1920.
Sayang sekali sekarang keadaan nya sangat tidak terawat bahkan mirip hutan
Omongan besak dan sampai daerah surganya dunia
Jayo
Semua prasasti peninggalan sriwijaya berbahasa melayu kuno berbeda dengan prasasti prasasti kerajaan di pulau jawa yang menggunakan bahasa sansekerta tamil india
Tidak benar, dari ratusan prasasti di Jawa yang berbahasa sanskerta hanya beberapa saja. Semenjak akhir abad ke-8 dari era Mataram Kuno hingga akhir Majapahit secara kontinyu menggunakan bahasa & aksara Jawa Kuno, hanya beberapa prasasti berisi mantra yang menggunakan bahasa Sansekerta atau Pali tapi menggunakan aksara Jawa Kuno.
@@rahyanta semua prasasti dipulau jawa menggunakan bahasa sansekerta tamil india , dipulau jawa hanya prasasti sojomerto saja yang menggunakan bahasa melayu kuno
@@_Kim_Jong_Un_ Coba baca bukunya Boechari, salah seorang epigraf besar Indonesia, di karyanya "Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti" terbitan Universitas Indonesia & EFEO, di sana banyak alih bahasa prasasti. Dijelaskan jika prasasti di Jawa menggunakan bahasa Jawa Kuno.
Atau akan lebih mudah silakan browsing aja beberapa nama prasasti seperti P. Sri Ranapati 787 M, P. Siwagrha 856 M, Wanua Tengah III 908 M, P. Pucangan 1042 M, hingga P. Kudadu 1294 M, jelas menggunakan bahasa Jawa Kuno.
@@rahyanta bahasa jawa kuno adalah bahasa sansekerta
@@_Kim_Jong_Un_ Jelas berbeda, namun perlu diakui baik bahasa Melayu Kuno atau Jawa Kuno mendapatkan pengaruh serapan dari bahasa Sanskerta, namun berkembang menjadi jauh berbeda