DINAMIKA POLITIK PAPUA SELATAN DALAM PERSPEKTIF KOSMOLOGI ALAM | FIDELIS SERGIUS JEMINTA

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 11 сен 2024
  • Dinamika Politik Papua Selatan dalam Perspektif Kosmologi Alam
    Oleh: Fidelis Sergius Jeminta
    Merauke - Dalam sebuah wawancara eksklusif, wartawan senior Papua Selatan, Fidelis Sergius Jeminta, mengungkapkan pandangan uniknya mengenai dinamika politik di Papua Selatan. Menurutnya, pemimpin yang akan muncul dari wilayah ini adalah sosok yang direstui oleh kosmologi alam (semesta),
    Menurut Jeminta, kosmologi alam berperan penting dalam menentukan siapa yang layak memimpin. "Pemimpin yang terpilih adalah mereka yang memiliki hubungan harmonis dengan alam dan budaya setempat," jelasnya. Dari beberapa nama yang mencuat, Fidelis percaya bahwa salah satu dari mereka telah menunjukkan tanda-tanda restu dari semesta.
    Nama-nama yang disebutkan Jeminta antara lain adalah Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, Bupati Merauke Romanus Mbaraka, Mantan Kajati Papua Nikolaus Kondomo, Tokoh Sentral Papua Selatan Johanes Gluba Gebze, dan Tokoh Sentral Boven Digoel Yusak Yaluwo. Masing-masing memiliki perjalanan hidup yang mengisyaratkan restu alam.
    APOLO SAFANPO: RESTU ALAM DI UNIVERSITAS CENDRAWASIH
    Apolo Safanpo, dalam perebutan jabatan Rektor Universitas Cendrawasih, awalnya dianggap underdog dibandingkan tokoh-tokoh pendidikan lainnya di Papua. Namun, dengan dukungan alam dan kosmologi setempat, ia berhasil terpilih menjadi rektor. "Ini menunjukkan bahwa alam merestui jalannya," ungkap Jeminta.
    JOHANES GLUBA GEBZE: TIGA ZAMAN KEPEMIMPINAN
    Johanes Gluba Gebze telah melewati tiga zaman-zaman Belanda, Orde Baru, dan Reformasi. Meski berasal dari pedalaman Kampung Ilwayab yang sangat terpencil, ia berhasil menjadi pemimpin yang diakui. "Ketangguhannya dan restu alam atas dirinya terlihat jelas dari eksistensinya yang teruji dalam berbagai era," kata Jeminta.
    ROMANUS MBARAKA: PEMIMPIN DARI KESEDERHANAAN
    Romanus Mbaraka memiliki kisah yang inspiratif. Berasal dari keluarga sederhana dan daerah terpencil, ia tumbuh menjadi pemimpin yang dihormati. "Ini adalah bukti bahwa alam telah memberi Romanus kekuatan dan restu untuk memimpin," tutur Jeminta.
    YUSAK YALUWO: TOKOH SENTRAL DARI BOVEN DIGOEL
    Yusak Yaluwo juga memiliki perjalanan hidup yang menarik. Berasal dari latar belakang yang sederhana, Yusak berhasil menjadi tokoh yang dihormati di Boven Digoel. "Keberhasilannya menunjukkan bahwa alam juga merestui jalannya," kata Jeminta.
    NIKOLAUS KONDOMO: TOKOH HUKUM DARI PAPUA SELATAN
    Tidak kalah menakjubkan adalah Nikolaus Kondomo. Meski berasal dari latar belakang yang sangat sederhana, ia berhasil menjadi tokoh hukum nasional. "Perjalanan hidupnya dari Merauke ke Jawa dan keberhasilannya di tingkat nasional menunjukkan restu dari kosmologi alam," tambah Jeminta.
    MEMILIH PEMIMPIN YANG DIRESTUI ALAM
    Masyarakat Papua Selatan diharapkan dapat menggunakan nalar dan hati secara kritis dalam memilih pemimpin. Melihat rekam jejak dan hubungan para calon dengan alam serta budaya setempat menjadi sangat penting. "Siapa yang menunjukkan tanda-tanda restu semesta, merekalah yang pantas memimpin Papua Selatan," tegas Jeminta.
    HARAPAN UNTUK MASA DEPAN PAPUA SELATAN
    Jeminta menutup wawancaranya dengan harapan besar untuk masa depan Papua Selatan. "Saya sangat yakin, dari sekian nama ini, pasti ada di antaranya yang sudah direstui oleh semesta untuk menjadi peletak pondasi sebagai pemimpin definitif pertama di Papua Selatan," pungkasnya.

Комментарии • 3