K.H. Nasaruddin Umar : Perempuan dalam Perspektif Islam | Harmoni Ramadan

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 5 окт 2024
  • Mari menyambut Bulan Suci Ramadan dengan hati yang penuh kedamaian dan sukacita bersama program Harmoni Ramadan.
    Tayang Setiap Hari selama bulan Ramadan
    Pukul 17.00 WIB.
    Temukan kisah inspiratif lainnya
    Website : www.daaitv.co.id/
    Facebook : / daaitvindonesia
    RUclips : / daaitvindonesiachannel
    Instagram : / daaitvindonesia
    Tiktok : / daaitvindonesia
    #sebarkankebaikan #kebaikanramadan #harmoniramadan

Комментарии • 5

  • @hidayahhariani
    @hidayahhariani 7 месяцев назад +1

    MaasyaaAllaah kiyai umar

  • @cephas_eric_amDg
    @cephas_eric_amDg 2 года назад +2

    tolong musik latar belakang dikecilkan.. sangat menggangu..

  • @ekakurniati1688
    @ekakurniati1688 3 месяца назад

    Allah Swt menciptakan manusia, baik perempuan dan laki-laki sebagai khalifah, yakni sebagai wakil Allah di bumi untuk melaksanakan kebaikan-kebaikan.
    Islam menghendaki interaksi yang baik dan saling respek antar sesama manusia. Sehingga, Islam juga memberi petunjuk-petunjuk. Hadist yang menyatakan perempuan sebagai godaan atau sumber fitnah, secara redaksi adalah hadist untuk memberi peringatan kepada laki-laki agar dapat mengontrol syahwat atau hasrat seksualnya.
    Hadist-hadist itu tidak pernah bertujuan untuk meminggirkan kemanusiaan perempuan atau membatasi peran perempuan di ruang publik.
    Manusia bukan semata subjek seksual, ia adalah subjek intelektual yang dapat menggunakan akalnya juga sekaligus subjek spiritual yang dapat membedakan hal yang haq dan hal yang bathil.
    Salam.
    Kalis Mardiasih

  • @ukhtyhanifah2423
    @ukhtyhanifah2423 10 месяцев назад

    💗

  • @ekakurniati1688
    @ekakurniati1688 3 месяца назад +1

    Al-Qur’an secara jelas menyatakan bahwa perempuan dan laki-laki diciptakan melalui substansi yang sama yang disebut sebagai nafs wahidatin (Ruh yang Tunggal) (Qur’an 4:1). Ini berarti bahwa Al-Qur’an tidak mendukung narasi penciptaan Adam-Hawa yang menyatakan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Narasi tersebut dapat ditemui di dalam hadith (yang terpengaruhi oleh narasi penciptaan manusia dari tradisi Kristen dan Yahudi) namun tidak dapat ditemui dalam al-Qur’an. Dengan demikian, jelas dalam al-Qur’an bahwa perempuan dan laki-laki memiliki kewajiban moralitas yang sama dan hak yang sama (al-Qur’an 4:32). Dalam konsep pernikahan pun al-Qur’an menyatakan bahwa perempuan adalah pakaian untuk laki-laki, dan laki-laki adalah pakaian untuk perempuan (al-Qur’an 2:187). Jadi jelas bahwa dalam al-Qur’an, perempuan dan laki-laki memiliki derajat yang sama di hadapan Allah SWT. Hadith merupakan hal yang lain lagi. Hadith, tidak seperti al-Qur’an, merupakan cerminan dari masyarakat dan sistem nilai yang mereka anut di saat itu. Maka lebih sulit untuk menemukan hadith yang dapat dikatakan sebagai dalil untuk ‘kesetaraan gender’. Namun, bagaimanapun juga, sejarah hidup Nabi Muhammad merupakan cerminan penghormatan terhadap perempuan yang sangat tinggi. Ambil contoh soal persetujuan perempuan dalam pernikahan, ada sebuah narasi hadith yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad menyetujui permintaaan cerai seorang perempuan yang dinikahkan oleh orang tuanya dengan seorang laki-laki tanpa persetujuannya. Perempuan ini lalu mengadu kepada Nabi soal pernikahannya, dan Nabi menyetujui perceraiannya dengan laki-laki tersebut. Ini berarti bahwa konsep ‘consent’ dalam bentuknya yang awal sudah diterapkan oleh Nabi dalam praktek keislamannya. Nabi juga terkenal mendukung istri-istrinya untuk menjadi perempuan kuat yang memiliki peran publik. Selepas Nabi meninggal, untuk beberapa waktu, Aisyah dan Ummu Salamah, dua istri Nabi yang paling cerdas, berperan menjadi pemimpin masyarakat, imam solat di masjid, dan tempat bertanya soal Hukum Islam bagi masyarakat mereka. Walaupun kita harus berhati-hati dalam menggunakan konsep ‘kesetaraan gender’ karena ini konsep modern dan tidak ada pada zaman Nabi, namun praktik kehidupan Nabi terbukti menjunjung tinggi kemanusiaan perempuan seutuhnya.
    👆🏻Copas jawaban Lailatul Fitriyah atas pertanyaan:
    *Apakah terdapat dalil mengenai kesetaraan gender dalam Al-Qur'an dan hadits yang shahih?*