Sebenarnya ya memang begitu :v Kita warisan Hindia Belanda yang sudah membangun jaringan KA yang ukurannya dari dulu segitu. Lebar sepur 1067mm, lebar loading gauge yang cuma sekitar 3.5 meter, tinggi maksimal dari terowongan yang gak sampai 4 meter, dan tekanan gandar yang relatif kecil mempengaruhi ukuran mesin dan komponen lokomotif yang digunakan... Contohnya lok Berr köningen (Ratu Gunung) dkk. yang dirancang dan dibuat ALCo ukurannya memang besar tapi tak sebesar yang di USA dengan tekanan gandar yang masih sedikit melebihi batas di masa Hindia Belanda dan rangka lokomotif yang seperti dikecilkan/disempitkan dari lokomotif-lokomotif uap Mallet di USA. Imbasnya ya pengaruh ke tenaga lokomotif yang gak terlalu buas seperti aslinya di USA. Dan karena cuma didown grade dalam kata menyesuaikan bukan dalam kata dirancang, maka beberapa kerusakan vital sering terjadi. CC200 itu masih buatan ALCo yang kerjasama dengan GE bang... Mesin, sasis, bodi, dan komponen teknis dari ALCo sedangkan generator, motor listrik, dan komponen listrik dari GE.
Sebenarnya jalur pertama indo adalah 1435 mm tapi loading gauge eropa emng kecil di bandingkan amerika Dan juga jalur 1435 mm gk bisa lewat banyak perbukitan dan tanah yg gk kuat jadi 1067 mm itu solusi, walaupun sempit dan gk bisa melaju dgn kecepatan tinggi (terganting jalurnya emng di desain utk kecepetan tinggi atau gk) dapat bisa lewat tempat sempit, agak murah untuk di konstruksi (namun seperti masih agak mahal), bisa membuat tikungan dgn radius kecil, dan bisa lewatin perbuktian tanpa membuat terowongan
@@TheRealRajo6466 nah ini. Awalnya ukuran rel di Indonesia memang pakai ukuran rel standar, tapi akhirnya diganti karena tidak cocok dengan kondisi Indonesia.
@@madrankx2372 Bukan, akhirnya diganti karena Jepang mencabut semua rel 1435 mm dan bajanya dipakai untuk bikin peralatan perang. Sementara rel 1067 mm, karena sama dengan yang dipakai di Jepang, tetap dipertahankan untuk logistik.
Sedangkan di Amerika sendiri luas daerah yg ckup dan tidak sepadat di indo. Cba kalo dipake di indo bukan hanya kebatasan luas daerah jalur spt terowongan dan jembatan serta peron stasiun .. kalo Langsiran melewati rumah² warga bisa kena, dan kebiasaan bocah yg suka naro batu krikil dll yg bisa jadi mengakibatkan insiden.
kenapa gauge ukurannya beda2 yaitu selain alasan turning radius gauge sempit bisa lebih nekuk dibanding gauge lebar, karena kontur geografis indonesia di beberapa daerah butuh belok2 cukup ekstrim, yang mana gauge lebar ngga bisa. Alasan lainnya karena masing2 perusahaan kereta/negara punya riset masing2 terhadap berapa lebar gauge yang efektif, yang resultnya jadi berbeda2 tiap company atau negara dalam penggunaannya, lebar gauge pengaruh sama load beban kereta dan angkutannya. Yang akhirnya mempengaruhi ukuran kereta, ukuran lokomotif serta powernya, makin lebar gauge makin besar beban yang bisa di lalui rel, artinya bisa makin besar keretanya, kereta makin gede artinya butuh lokomotif yang juga gede buat narik beban yang lebih berat. Jadi jelas makin lebar gauge makin bisa menahan beban lebih berat, bisa lebih cepat dan stabil, dan makin mahal dalam konstruksinya, ukuran kereta bisa lebih besar. Semua alasan diatas murni urusan fisika. Ada juga alasan kenapa lebar gauge beda2 itu karena politik ketika era perang dunia dulu. biar tidak memudahkan lawan jika merebut jalur kereta. Katanya begitu. Maaf kalo ada salah.
Kalo lokomotif USA mau masuk dan dipakai di Indonesia PT.KAI harus melakukan perombakan total mulai dari ukuran lebar peron, tinggi lebar terowongan, DLL. Bisa bikin bangkrut KAI
Saya kebayang nanti Trans Sulawesi lokomotifnya pake Dash9 atau P42DC.. begitu dengar penjelasan Loading Gauge saya cuma bisa mengehela nafas 😮💨. Terima kasih, informasi yang bermanfaat 😊
@@pecinta_kubis_gorengbukanya type r75 sudah heavy weight railways? Wah bebannya berat banget kalau pake type r86 bukanya type standard nya itu r50-r60 HSR juga pake type r60
Walaupun sebenarnya sudah ada standard gauge sejak 1867 jaman NIS tapi ya, loading gaugenya masih sama kecil Kereta Api di Eropa emng gk sebesar seperti di Benua Amerika. Loading Gauge Standard Gauge di eropa hampir sama dgn Narrow Gauge. NIS sebenarnya juga mengalami kesulitan membangun jalur 1435 mm, terlalu banyak perbukitan dan tanahnya tidak kuat. Jalur 1067 mm jadi solusi utk jawa dan jadi gauge utama di Indo, walaupun kecil dan tidak bisa membuat KA melaju dgn kecepatan tinggi (tergantung emng jalur di desain utk kecepatan tinggi atau gk) tapi bisa ketempat² yg sempit Kita bersyukur aja, kita ada kereta api di indo daripada tidak ada kereta api sama sekali
Betul. Belanda mempertimbangkan juga faktor biaya pembangunan jaringan rel kereta api. Maka dipakai narrow gauge biar bisa belok radius kecil. Lebih memilih memutari bukit daripada membelah bukit atau membolongi bukit. Syukuri ajalah jawa kalungan wesi.
@@receptayyperdogan1589sebenarnya bisa jika emng di desain utk kecepatan tinggi Sumber wikipedia bilang bahwa 152 mph (245 km/h) bisa di pacu di jalur 1067 mm
Kalimantan konon mau pakai lebar sepur yg disamakan ama Rusia yg melebihi dr 1435 mm karena investor PT KAI di Kalimantan itu Rusia... Tapi sampe skr gak jg dibuat dg macam2 alasan...
Jepang Juga Punya Narrow Gauge. Kebanyakan Standard Gauge Itu digunakan oleh Shinkansen, Keihan, Keikyu, dll. Sedangkan JR hanya menggunakan Rel Narrow Gauge, Kecuali Shinkansen
KA bandara Keisei Narita Airport Line juga menggunakan lebar track Standard Gauge dikarenakan jalur KA tersebut dibuat di bekas proyek Narita Shinkansen yang mangkrak, lalu proyek Narita Shinkansen tersebut dibatalkan dan digantikan oleh Keisei Narita Airport Line
Lokomotif² amerika umumnya lokomotif barang dirancang output HP nya gede supaya bisa narik gerbong barang yg banyak (bahkan ada yg sampe kontainer double stack). Soalnya klo sekali narik gerbong yg banyak lebih efisien buat perusahaan operatornya
0:44 B2207 bukanlah lokomotif pertama di Indonesia. Lokomotif paling pertama di Indonesia dalah NIS 1 dan NIS 2, yg keduany digunakan untuk pembangunan jalur Kereta Api pertama di Indonesia dari Semarang - Tanggung. Ada lagi lokomotif yang lebih tua dari B2207, yaitu B5004 yang dibuat sekitar tahun 1880an. Dan menjadi Lokomotif paling tertua di seluruh Indonesia yang wujudnya sampai saat ini masih ada.
Akhirnya terjawab juga, dulu sempat bertanya tanya kenapa kereta di Amerika terlihat lebih besar dibanding lokomotif yang ada di indo. Selain rell, mesin dan kapasitas bahan bakar juga berpengaruh besar buat ukuran loko ternyata
Lok2 diesel tsb kbanyakan buatan amerika/canada/jerman (negara2 barat), dmana lok2 diesel itu sngat maha kuat tsb (bisa utk angkutn pnumpang & bisa jga utk kprluan mnarik grbong2 ka barang, a.l. utk angkutan batubara, pulp/krtas, minyak sawit, semen, minyak/bbm pertamina, dsb), smuanya adalah brsifat non-militer utk a.l. pmasukan uang negara RI & bnyak brdampak positif pda ksejahteraan rkyat. Dari dlu sejak thun 1953, pjka (bumn ka di indonesia) sdah "jdi lngganan tetap" mmbeli "lok2 diesel dari amerika (trutama)" & negara2 barat lainnya (jerman, canada, dsb), yg ksmuanya brsifat "non-militer utk kesejahteraan rkyat", meski di era sukarno (1945-1966), sukarno "getol" "beli prsenjataan/peralatan militer" dari "uni soviet" (utk "kprluan perang", yg bisa bnyak mnyengsarakn/penderitaan rkyat) Kalau ke uni soviet, sukarno muji2 "setinggi langit", krn uni soviet memasok senjata & peralatan2 militer canggih ke indonesia (era sukarno: 1945-1966), ini utk "tujuan perang" yg pdahal "bisa mnyengsarakan atau brakibat pnderitaan rkyat". Tapi kalo ke amerika/negara2 barat, sukarno "seolah2 mnutup mata", pdahal barat juga bnyak mmberi bntuan non-militer atau mlakukan krjasama non-militer dng indonesia (a.l. "pngiriman lok2 diesel raksasa" & "maha kuat" tsb), yg bisa ikut "mnambah keuangan negara RI" & "bisa jga mnsejahterakn rkyat indonesia", & "dmpak2 positif lainnya" bagi negara RI
Pantesan aja lokomotif di USA terihat besar dan tangguh, jika dibanding cc 205 / 202 apalagi 206 terlihat lebih kecil. Padahal ukuran cc 202 / 205 di Indo trmsuk lokomotif terbesar..
@@aksatareviewsbnrnya tinggi cc 202/205 dgn 206 itu sama2 skitar 3,7 meter. Yg membedakan cc 202/205 lbh besar ya dari lebar lokomotif dan panjangnya, panjang cc 202/205 skitar 15 meter sedangkan cc 206 sekitar 12 meter
Selain itu juga beratnya. Klo bang admin membuka artikel ttg GE BB40-9W & EMD SD70ACe-BB, 2 lokomotif ini mempunyai berat muatan per gandar (axle) seberat 25 Ton. Sedang kan rel negara kita hanya sanggup menahan maximum 15 ton per gandar untuk Pulau Jawa & 18 ton untuk pulau Sumatra. 2 lokomotif yg saya sebut diatas tadi beroperasi di Brazil dengan lebar sepur 1000 mm (meter gauge) tpi relnya dapat menahan beban lebih berat dari rel yg ada di negara kita.
Sebenernya bisa.. tapi banyak aspek yang harus di ubah.. seperti contoh, kereta di brazil menggunakan 2 lebar sepur yaitu 1600mm dan 1000mm. Untuk ukuran 1000mm disana, terdapat lokomotif seperti di amerika. Seperti dash9-bb.. nah beda nya dari luar, terlihat di bogie.. dimana bogie atau roda lokomotif tersebut, memakai konfigurasi bb/Bo-Bo, sedang di america menggunakan konfigurasi cc/Co-Co. Jika di aplikasikan ke lebar sepur indonesia dengan ukuran 1067mm (67mm lebih lebar dari brazil) bisa saja. Tetapi, banyak sekali yang harus di pikirkan. Seperti tinggi terowongan, tinggi atap peron stasiun, beban gandar, juga banyak lagi hal hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana. Mungkin bisa di koreksi atau di tambahkan lur..
membayangkan seandainya teknologi di 4:25 bisa dipakai buat kereta api di Sulawesi yg lebarnya 1435 mm bisa pakai loko dan kereta narrow gauge kereta2 di jawa sebagai menunggu gap persiapan pesanan dari INKA dan memenuhi kebutuhan masyarakat Sulawesi
Faktanya rata-rata gerbong atau kereta di Amerika itu lebih tinggi dan lebar dari lokomotifnya. Contohnya kereta Amtrak, Autorack, Boxcar dan doublestack (sebenarnya doublestack bukan gerbong dengan dimensi yang tinggi, namun yang membuatnya tinggi dan besar adalah karena gerbong itu mengangkut 2 tumpuk kontainer dalam 1 gerbong)
di amrik sendiri juga ada gerbong "Schnabel" dengan kapasitas angkut bisa sampai 800 ton , biasa ngangkut travo atau barang khusus ruclips.net/video/JyzRhWF8iJA/видео.html
Indo mesen cc206 sebanyak 160 unit kuramg lenih, harga 1 unit IDR 22 milyar, pemesanan sejak 2013 deal secara hutang. Saat dollar masih rendah dulu. Pengiriman 2014 hingga 2015 klo gasalah. Baca di majalah kai.
Karena di amerika kereta api sebagian besar dirancang untuk narik barang dengan jarak tempuh yg lumayan jauh.. jd biar lebih efisien, maka dibuat yg lebih besar body+tenaganya😊 FYI.. org amerika kurang tertarik naik kereta.. mereka lebih suka naik mobil pribadi atau pesawat untuk melakukan perjalanan.
Tambahan , selain loading gate , yaitu karena jalurnya yang menaiki gunung , melewati lembah , trowongan, jembatan , indonesia hanya menuruskan ukuran lokomotif yg ada dalam proses pembangunanya ,, dan yang paling masuk akal karena saking banyaknya perombakan jika beralih ke lokomotif yg lebih besar yg membuat KAI bakal bangkrut 😂
Untuk itu, Sulawesi jadi "kelinci percobaan" Indonesia bangun rel 1435mm sekalian... Kalau Kalimantan jadi dibangun kereta, kemungkinan besar langsung pakai 1435mm daripada 1067mm... Kalau masalah perbukitan dan gunung, AS juga banyak dataran tak rata ...
@@naimrjk6480 1067mm itu 3.5 feet (3 ft 6 in). 1435mm itu 4.75 ft. 1524mm itu 5 ft. 1676mm itu 5.5 ft. semua jadi bulat kalo pake ukuran imperial inggris. 😁
Mantabb, tetep semangaat bang ngonten dunia perkeretaapiaan 😁 Btw requestan saya tentang lokomotif double cabin vs single cabin masih masuk waiting list kaan 😁😁
kalau bahasa jawa sepur berarti kereta api. kalau bahasa sunda, sepur berarti rel kereta. bahasa sunda yg bener, karena sepur diambil dari kata bahasa belanda spoorweg, dalam bahasa inggrisnya railway, artinya jalur rel. untuk kereta api dalam bahasa belanda sendiri adalah trein
Di instagram pernah ada akun masinis lokomotif amerika (klo gak salah dari BNSF) yg room tour lokomotif gede.. dari interiornya jg luas parah, dan saking luasnya ada kamar mandinya di dalam moncong depan keretanya dekat pintu masuk
Tambahan min. Untuk Lokomotif Amerika lebih besar itu karena faktor masinis & orang² disana itu betubuh besar² alias tinggi. Jadi dari pada kepentok Atep kereta/membungkuk dibuat lebih besar Koreksi kalau salah
Klo narrow gauge lebih murah kontruksinya, sudut belokan bisa dibuat lebih tajam. Kekurangan daya angkut tak sebesar standard gauge, jadi kereta dan lokomotifnya gak gede2 kyk milik Amerika.
Di Brazil pakai 1000 mm (Meter gauge), lebih kecil dari pada punya kita tpi bisa dikasih muatan lebih berat dgn muatan maksimal per gandar (axle) 25 Ton. Jadi punya kita juga bisa klo pake besi rel yg sama seperti di Brazil.
Selain itu amerika sukanya yg gede gede. Mesin mobil pk V8 small ato big block. Motor Harley jg pilih cc gede. Sampe u sport pun, suka pk score yg angkanya gede. Basket , americanfootball etc etc
Sudah saatnya Indonesia harus berdikari... Dengan memproduksi lokomotif buatan anak negeri... Tidak lagi bergantung pada perusahaan general elektrik....!
@@aimusicofficial3658 sayangnya sih walaupun ada INKA, INKA juga kadang belum bisa bikin KA yg bisa berfungsi dgn baik, butuh waktu utk bisa buat KA yg bisa berfungsi
PT INKA kalau mau buat loko sendiri, minimal 1. Punya pabrik khusus untuk sarana berpenggerak 2. Beli lisensinya dari US karena udah teken kontrak dengan GE
Bahas proyek kereta cepat Amerika bang, kaya avelia liberty, brightline west, california high speed rail, texas bullet train, sc maglev (wahington dc-baltimore), dan hyperloop one
1435 mm yang pernah dimiliki Indonesia itu petak rel Yogya - Solo yg gak laen dual gauge (dibaca : duel gech) karena ada 3 batangan besi rel spt skr yg ada di India, konon... Tapi skr yg memiliki lebar sepur 1435 mm itu ada pada LRT Jabodetek dan KCIC Whoosh...
Coba bang bahas union pacific gas turbine locomotive dan emd dda40x yg merupakan locomotive diesel elektrik terbesar didunia yg dimana satu badan isinya 2 mesin
Diluar konteks loading gauge dan tekanan gandar, sebenernya bisa c lok US dipake di narrow gauge seperti di negara kita. Caranya dengan membuat gandar loknya dengan konfigurasi BB - BB seperti di Brazil. Jadi ngga heran kalo mereka bisa 'hidup rukun' berdampingan dengan perbedaan dimensi fisiknya 🤭
@@TheRealRajo6466coba baca kalimat pertama "diluar konteks loading gauge & tekanan gandar". Berarti kan tidak membahas masalah loading gauge atau mengesampingkan hal tersebut & sifatnya mengandai². Lain kali dibaca, dipahami & diolah, baru comment.
@@Priyodarsono udh di bilangin lu gk bisa sembarang meregauge lok narrow gauge ke standard gauge Butuh buat frame baru utk lok tersebut dan itu butuh biaya, kayaknya lu harus mikir dulu, payah
@@Priyodarsono setiap negara memiliki loading gauge yg beda, lu gk bisa sembarangan membeli lok bekas negara lain dan meregauge, butuh perhitungan dulu. Apa lok dari negara lain itu sesuai dgn loading gauge negara sini GK BISA SEMBARANGAN MEMBELI LOK BEKAS DARI NEGARA LAIN, MAU LOKNYA HANCUR APA, HAH?! GBLK!!!
Di AS kebutuhan peti kemas utk perusahaan relatif tinggi,klo Indonesia cenderung pake truk panjang dan kebutuhan barang lebih bersifat individu,itu knpa subur agen logistik
Alasan Lebar Jalur kereta dan ukuran kereta tiap negara, simelnya sih karena kereta itu transportasi strategis di darat, misal ada invansi asing maka tentu target utamanya ialah transportasi.
Bang coba bahas dong pabrikan Lokomotif dan sarana kereta api Rusia seperti Transmashholding, Metrovagonmash, Sinara Transport Machines dan Ural Locomotives. kabarnya sih lokomotif diesel disana lebih powerful dibandingkan lokomotif di negeri Paman Sam
Powerful tenaganya sementara untuk barang & beban berat torsi lebih dibutuhkan... Makanya loko kereta AS soal torsi gaada obat... Makanya disebut heavy haul... Rusia kalah...
@@odiliusrailfans hp itu tenaga bg bukan torsi... Itu pun dia dual unit bukan single unit kek di Amerika... Per modul itu 3353hp & torsinya 441kN malah gedean torsi CC205 yg 450kN... Bahkan 1 set 2 loko itu pun traksinya masih sedikit lebih kecil dibanding EMD SD70ACe-T4 yg 890kN dibandingkan 2TE25A 1 set yg 882kN itu
@@odiliusrailfans paling bagus dan kuat itu lokomotif diesel dan listriknya Jerman dan Prancis. Lokomotif Rusia kuat kuat dan bertenaga besar karena jalur kereta api Rusia yang panjang sampai ke Cina dan Korut sampai ke Siberia, sampai ke Eropa
Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki jalur kereta api terpanjang di dunia yaitu sepanjang 220.000 km. Sekitar 80 persen lebih banyak mengangkut barang dibandingkan penumpang.
@@JonyWalker-k1t, saya pernah lihat lalu lintas pesawat di AS memang sangat padat sekali. Baik penerbangan domestik maupun penerbangan internasional baik dari/ menuju Kanada, Mexico, Eropa, Afrika, Amerika Selatan, dan juga Asia.
Di AS, Rusia, Eropa dan negeri² industri lainnya; gak cuma kereta yg digendong truk, tp truk bisa digendong kereta. Di negeri +62 apa gak mampu buat spt itu😊
Yang jelas saya suka kereta kereta jaman dulu. Mudel nya unik dan berkelas . Dan di amerika masih banyak yang sperti itu. Di indonesia sempat ada dulu tapi sekarang sudah tak di oprasikan.
Di sulawesi itu 70 persen dimiliki kai dan sisahnya dimiliki oleh pt sulsel citra indonesia. Dan kai dengan pt itu membangun konsorsium kereta api sulsel.@@TheRealRajo6466
Ad faktor lain lg sepertiny.. Ukuran2 yg sekarang jd patokan merupakan ukuran peninggalan jepang.. Krna pda jman tu jepang mengimport kereta dengan standar jepang.. Otomatis merubah hampir seluruh ukuran rel peninggalan belanda.. D indonesia pernah menggunakan rel ukuran lebar dan sisa rel itu ad yg masih d pertahankan hingga kini untuk sebatas history sebagai bukti bahwa pernah menggunakan lebar itu.. Maaf, jika ad keliru mohon d koreksi.. 😊✌🏻
nggak seluruhnya karena jepang bang, sejak jaman belanda pun kebanyakan rel di jawa dibangun langsung memakai 1067mm. salah satu lebar sepur yang standart di jawa yang dibangun oleh belanda di jalur semarang grobogan, namun lambat laun juga disetarakan ke 1067mm, oh ya sebagai bukti contohnya adalah peninggalan lokomotif uap jaman belanda itu memakai lebar sepur 1067mm
Ya tapi masalahnya tingginya gak spek Eropa, masih bisa kebentur kanopi, atas terowongan dan jembatan kurung tutup, masih bisa bikin kabel LAA putus, dsb
Perasaan waktu itu saya pernah denger deh alasan kenapa rel di indo kecil. Selain faktor ekonomis yang di sebutin di video ini kalo ga salah karena faktor teknis juga khususnya kontur wilayah di indonesia sendiri khususnya di jawa.
Dulu pernah baca artikel, pas penjajahan Belanda, sempat pake 1435. Tapi begitu sampai di daerah pegunungan (Malang Jatim, dan jalur selatan Jabar) mereka kesusahan membangun karena kontur tanhnya cukup curam yg tikungannya tajam, dan itu gak bisa kalo pake rel 1435. Insinyur Belanda mengevaluasi dan melakukan survey lagi, rel apa yg cocok untuk kondisi medan yg seperti ini, dan setelah diskusi, para insinyur akhirnya memilih lebar rel 1067mm karena radius tikungannya kecil. Rel yg sudah terlanjur dibangun yg ukurannya 1435 diganti ke rel 1067😅
sarana prasarana Kereta api di Indonesia adalah peninggalan kolonial Hindia Belanda yg tujuan di bangun jatingan KA adalah untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan oleh pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Menurut saya bukan kereta yg menyesuaikan kondisi medan jalur ka di indonesia bang. Justru sebaliknya seperti jembatan dan peron stasiun yg menyesuaikan ukuran kereta. Pendapat saya karna di amerika orang"nya memiliki postur yg lebih besar dan wilayah di sana lebih luas.. sehingga membutuhkan spesifikasi kereta yg lebih besar juga. Buat contoh aja turis yang mencoba trip pakai kereta dengan kelas paling tinggi di indonesia saja masih terlihat sesak dan sempit.
Betul bang, cuma memang saat ini kebanyakan kereta yang menyesuaikan karena lintas yang digunakan merupakan bekas peninggalan. Dalam artian bukan asli di bangun dari 0, tapi lebih ke meneruskan
apa memungkinkan kereta di pulau jawa dan sumatra melebarkan gauge dan memperbesar terowongan agar lokomotif dan kereta semakin besar dan bisa menampung penumpang lebih banyak?
Ya bisa tapi banyak biaya, karena merombak jembatan, terowongan, peron. Yang memungkinkan ya meluruskan track biar keretanya bisa dipacu dikecepatan maksimal mentok 120 km/jam.
CC 200 dengan Alco 244 memiliki masalah yang kompleks namun apabila PT KAI ingin menghidupkan kembali Lok ini bisa mengkanibal mesin Lok Alco RS 3 yang menggunakan tipe mesin yang sama yaitu Alco 244 v12
Sebenarnya sih GE pernah bilang ke PJKA kalau mau CC200 beroperasi lebih lama, nanti GE akan re-engine CC200 dgn mesin buatan GE tapi biayanya tidak utk merebuild CC200 tapi membeli lok GE U18A1A (BB203)
menurutku si bisa aja masukin loko spek north american ke indonesia meski pake narrow gauge macam di brazil sana. dan yang bilang loko spek sana ga bisa masuk sini karena banyak jalur pegunungan dan tikungan tajam juga menurutku kurang tepat, karena disana pun juga banyak sekali jalur yang membelah gunung dan bukit. alasan yang paling logis menurutku si karena sejarah aja, yang buat pondasi dan standard perkeretaapian di Indonesia kan belanda, semuanya dah ditentuin. jadi pemerintah tinggal nerusin aja, soalnya kalo harus mengganti seluruh rel dan infrastruktur biar support standard gauge seperti di Amerika sana pasti bakal menelan biaya yang sangat besar, mengingat keuangan Indonesia setelah meredeka masih kurang
Ya gk bisa 🆖️🆎️ Alasan mengapa Brazil memiliki lok gede di rel cilik dan lok cilik di rel gede itu karena Perusahaan KA Pribadi, Perusahaan KA Nasional Brazil RFFSA/FEPASA gk pernah pesan lok seperti BB40-8M, DDM45, BB40-9W, SD70ACE-BB bahkan gk modif lok bekas amerika ke rel 1000 mm Lok yg di miliki oleh RFFSA mengikuti sesuai loading gaugenya Lok gede di rel gede, lok cilik di rel cilik Bukan sebaliknya tapi sejak ada perusahaan ka pribadi seperti VLI, EFVM, VALE, ALL (Later renamed Rumo), FCA, Brado banyak lok gede di rel cilik dan banyak lok cilik di rel gede Satu-satunya perusahaan ka pribadi yg gk memakai 1000 mm adlh MRS Logistica Dan juga menurut saya agak kurang berguna ada lok yg di atas 3000 hp, kereta barang di indonesia tidak panjang jadi membeli lok 3600 hp, 4000 hp, 4400 hp menurut saya agak tidak berguna
@@TheRealRajo6466 tapi mereka pake loko lain juga kek EMD GT46ACe & itu bisa dipakai di Sulawesi dengan memakai gauge 1435mm dia beban gandarnya 25 ton dengan mesin EMD 16-710-G3 (G3 apa lupa aku) load gauge nya juga standar Eropa ga seperti loko heavy haul... Torsinya bisa 650kN
Oh iya. Jangan lupa. Rata rata penduduk amerika menggunakan mobil. Dan subway. Jadi biasanya lokomotif bentuknya besar karna menarik cargo yang berat nya ratusan hingga ribua ton (50 - 200 gerbong)
Saya sarankan jangan menggantikan lokomotif Indonesia dengan lokomotif Amerika!!! Kalau sampai terjadi penggantian lokomotif, disitulah para koruptor akan banyak korupsi alasannya perubahan rel , terowongan, dan jembatan kereta. Dan itu tidak sedikit yang mereka korupsi kan, berapa panjang rel , terowongan, dn jembatan yg berada Indonesia.. Ujung ujungnya utang negara nambah banyak dan koruptor makin makmur
@@aimusicofficial3658 btw KAI ga pernah import lokomotif dari jepang ya, kecuali semen nusantara, itu juga cuma 1 unit dari nippon sharyo. lokomotif kita malah kebanyakan import dari US & kanada. setau saya lokomotif pure rakitan inka itu CC 203 13-CC 203 41, CC 204 08 -CC 204 37
ada 1 lagi yang terlewat. tikungan dan kemiringan jalur kereta indonesia itu ada yg cukup ekstrim. sehingga kl gk ballance antara lebar sepur dan tinggi lokomotifnya bisa terguling kalau alinyemen horizontalnya gk cocok.
Penjelasan diakhir video merupakan salah satu faktor kenapa cc202 dan cc205 belum bisa dioperasikan di Pulau jawa selain dari jenis rel yang dipakai serta kontur tanahnya.
Kereta Diesel memiliki power lebih besar dibandingkan kereta listrik, kalau di Indonesia dulu kebanyakkan pakai KRD (Kereta Rel Diesel), tetapi dampaknya penumpang membludak dan pada naik ke atap yang jelas sangat berbahaya. Akhirnya PTKAI mulai mengubah konsepnya, dimana kereta listrik mulai dihadirkan. Kereta rel listrik pertama kali ada sempat membuat masalah, karena kebiasaan penumpang yang gemar naik ke atap. Hal itu memicu jatuhnya korban jiwa karena tersengat listrik. KRL memiliki batang transmitor untuk menghubungkan listrik dari kabel ke kereta. Sejak itu PTKAI melarang keras penumpang naik ke atap gerbong. Selain itu PTKAI mulai melakukan perombakkan besar-besaran agak kereta lebih aman, nyaman, dan efisiens. Sejak kehadiran KRL, KRD di Indonesia hanya digunakan untuk mengangkut barang seperti peti kemas kontainer. Tapi ada juga kereta kelas ekonomi yang masih menggunakan tenaga Diesel. Kelebihan dari Diesel adalah harganya yang murah dibandingkan Batu Bara atau bensin, memiliki power yang besar. Tetapi kelemahannya adalah tidak ramah lingkungan dan bergantung pada bahan bakar fosil. Sedangkan kereta listrik lebih efisiens, lebih murah karena kereta hanya mengandalkan tenaga listrik yang terhubung ke instalansi PLN. Sehingga biayanya lebih murah, tetapi untuk power tidak sekuat kereta Diesel. Nah berbicara soal kenapa ukuran kereta di Indonesia lebih kecil, itu bisa disebabkan faktor berikut: 1. Ukuran tubuh orang Indonesia rata-rata kecil, sedangkan orang Amerika dan beberapa orang barat lainnya lebih berukuran besar dan tinggi. 2. Ruas lahan di Amerika lebih lebar dibandingkan di Indonesia. 3. Di Amerika tidak ada regulasi terkait panjang atau ukuran dimensi suatu kendaraan. Jangankan kereta, truk saja di Amerika rata-rata bermoncong. Bandingkan dengan Indonesia, tinggi rata-rata orang Indonesia hanya sekitar 155 hingga 180. Hal itu masih dianggap kecil, dan lahan di Indonesia juga terbatas dan sempit, ditambah lagi kondisi geografis Indonesia yang rentan terhadap kendaraan berat. Kereta memiliki bobot hingga leb8h dari 100 ton, sehingga jika Indonesia menggunakan kereta dari Amerika, maka bobotnya akan meningkat 2× lipatnya. Hal itu tentu berpotensi berdampak serius bagi lingkungan. Misalnya jika ada rel yang rusak akibat tanah yang tidak lagi mampu menahan beban. Sebenarnya bisa saja jika mau pakai kereta buatan Amerika, hanya saja seperti yang admin bilang tadi, diperlukan perombakkan besar-besaran untuk setiap jalur yang akan dilewati kereta tersebut. Hal itu tentu akan menambah biaya lagi, sedangkan PJKAI saat ini sudah menggelontorkan biaya yang tidak sedikit untuk membantu program pemerintah dalam membangun KCJB (Whoos train Jakarta-Bandung). Rel yang digunakan juga berbeda dari segi bentuk maupun ukuran. Nah kita balik lagi bahas soal truk di Amerika yang ada moncongnya, sebenarnya di Indonesia juga sempat ada truk macam itu. Saya pernah lihat teman saya sedang service truk tersebut. Hanya saja kendalanya adalah... 1. Suku cadang. Sulit mencari suku cadang buatan Amerika, karena harus didatangkan dulu dari Amerika. Karena Amerika sendiri enggan membangun pabrik di Indonesia dengan alasan takut dipalsukan barangnya. Sehingga butuh waktu lama untuk memperoleh suku cadangnya alias inden. Bisa berminggu-minggu atau bulan. Karena jarak Indonesia-Amerika sangatlah jauh dan dibatasi Samudera Pasifik yang luas.. 2. Harga yang sangat mahal. Suku cadang dari Amerika pastinya sangatlah mahal, selain tidak ada palsunya, suku cadang tersebut juga harus didatangkan langsung dari Amerika yang tentu saja bisa memakan biaya lebih mahal lagi. 3.Truk Amerika yang berukuran besar memang memiliki power lebih besar. Tetapi masalahnya jalanan di Indonesia itu tidak rata, ada gunung atau bukti, berlumpur, dll. Sehingga truk besar dengan bobot fantastis akan lebih sulit bekerja maksimal di Indonesia. 4. Biaya perawatan yang sangat mahal. 5. Susahnya mencari suku cadang di Indonesia. 6. Komsumsi bahan bakar yang lebih besar. Nah bagaimana kalau kereta ? Kereta buatan Amerika tentu akan menambah beban anggaran bagi PTKAI. Baik dari segi perawatan, hingga pembangunan infrastruktur. Belum lagi kereta yang dirawat tentu ada beberapa komponen yang harus diganti berkala. Jika komponen itu tidak ada di Indonesia, mau tidak mau PJKA kan harus mendatangkannya dari Amerika langsung, dan itu butuh waktu yang sangat lama dan biaya yang tidak murah. Sebenarnya PJKA sendiri sudah bisa buat kereta sendiri, tetapi masih terbatas dalam hal teknologinya. Tetapi kereta made in Indonesia ini hanya dijual dibeberapa negara di Asia, karena memang dianggap sesuai dengan ukuran orang Asia dengan daya tahan yang cukup tangguh juga. Sedangkan untuk jenis kereta tertentu seperti MRT dan High Speed Train serta LRT, Indonesia memang harus bekerjasama dnegan pihak luar yang negaranya sudah maju. Karena Indonesia bisa mencari ilmunya dan belajar. Itu alasan kenapa Jokowi mau menggandeng China dan bukan Jepang. Karena Jepang menolak untuk berbagi ilmunya. Indonesia memiliki potensi besar jadi negara maju, dan bisa memproduksi teknologinya sendiri. Hanya saja itu perlu kerja keras, pengorbanan, dan tekad yang kuat untuk belajar.
buat apa juga Lokomotif US harus ke rel indo , pengiriman itu gampang , cukup turunakn di demaga yg sudah ada rell keretanya di sampingnya , lalu di tarik oleh Lokomotif KAI , selesai ga perlu juga Lokomotif US masuk2 ke rek indo 😅
Tapi jangan sedih dulu kita patu bangga kita punya jalur 1'435milimeter di sulawesih di jakarta punya mrt jalur ya sama 1'435 milimeter dan kereta cepat jakarta bandung juga memakai jalur itu
Dari jaman orba kita gak fokus dalam transportasi massal, karena kiblatnya transportasi pribadi seperti Amerika, skrg Amerika sudah mengubah hal itu, Indonesia sejak orba runtuh masih belum bisa merombaknya setidaknya skrg sudah banyak angkutan massal dg kereta api dimaksimalkan dan pembangunan baru jg makin banyak
faktanya peremajaan lokomotif uap ke lokomotif diesel BB301, BB304, BB203, CC201, CC 202, CC203 itu era orba. belum kereta penumpang, belum kereta barang kaya GGW Pupuk, KKW Pertamina. banyak stasiun yang punya tempang loading pupuk. kenapa banyak jalur cabang tutup? karna biaya operasional sama pemasukannya jauh. ditambah masyarakat lebih suka mobil/bis
Bahas kereta api asal Amerika Serikat yang pernah dijadikan kereta api sirkus "Ringling Bros And Circus Barnum & Bailey", yang dulunya pernah dipakai buat mengangkut hewan-hewan sirkus, yang sekarang rangkaian gerbong kereta apinya sudah pada pensiun, sejak tahun 2017 lalu. 🚂🚃🚃🚃🚃🚃🚃🚃 🎪
Saya dari dulu sudah ada terpikir kenapa lokomotif Amerika/eropa lebih besar & lebih panjang dari lokomotif di Indonesia, tapi baru di video ni saya teringat lagi.
mungkin karna faktor alam dan jarak tempuh di indonesia yang berliku liku dan tidak sejauh di amerika, jadi buat apa besar besar nanti biaya perawatanya akan jauh lebih mahal...
Sebenarnya ya memang begitu :v
Kita warisan Hindia Belanda yang sudah membangun jaringan KA yang ukurannya dari dulu segitu.
Lebar sepur 1067mm, lebar loading gauge yang cuma sekitar 3.5 meter, tinggi maksimal dari terowongan yang gak sampai 4 meter, dan tekanan gandar yang relatif kecil mempengaruhi ukuran mesin dan komponen lokomotif yang digunakan...
Contohnya lok Berr köningen (Ratu Gunung) dkk. yang dirancang dan dibuat ALCo ukurannya memang besar tapi tak sebesar yang di USA dengan tekanan gandar yang masih sedikit melebihi batas di masa Hindia Belanda dan rangka lokomotif yang seperti dikecilkan/disempitkan dari lokomotif-lokomotif uap Mallet di USA. Imbasnya ya pengaruh ke tenaga lokomotif yang gak terlalu buas seperti aslinya di USA. Dan karena cuma didown grade dalam kata menyesuaikan bukan dalam kata dirancang, maka beberapa kerusakan vital sering terjadi.
CC200 itu masih buatan ALCo yang kerjasama dengan GE bang... Mesin, sasis, bodi, dan komponen teknis dari ALCo sedangkan generator, motor listrik, dan komponen listrik dari GE.
Sebenarnya jalur pertama indo adalah 1435 mm tapi loading gauge eropa emng kecil di bandingkan amerika
Dan juga jalur 1435 mm gk bisa lewat banyak perbukitan dan tanah yg gk kuat jadi 1067 mm itu solusi, walaupun sempit dan gk bisa melaju dgn kecepatan tinggi (terganting jalurnya emng di desain utk kecepetan tinggi atau gk) dapat bisa lewat tempat sempit, agak murah untuk di konstruksi (namun seperti masih agak mahal), bisa membuat tikungan dgn radius kecil, dan bisa lewatin perbuktian tanpa membuat terowongan
@@TheRealRajo6466 nah ini. Awalnya ukuran rel di Indonesia memang pakai ukuran rel standar, tapi akhirnya diganti karena tidak cocok dengan kondisi Indonesia.
@@madrankx2372 yup
@@madrankx2372 Bukan, akhirnya diganti karena Jepang mencabut semua rel 1435 mm dan bajanya dipakai untuk bikin peralatan perang. Sementara rel 1067 mm, karena sama dengan yang dipakai di Jepang, tetap dipertahankan untuk logistik.
@@rusticcloud3325 tapi loading gaugenya tetep gk sama kayak jepang jadi begitulah mengapa lok C32 (ex JNR C12) beroperasi sebagai lok langsir saja
Sedangkan di Amerika sendiri luas daerah yg ckup dan tidak sepadat di indo. Cba kalo dipake di indo bukan hanya kebatasan luas daerah jalur spt terowongan dan jembatan serta peron stasiun .. kalo Langsiran melewati rumah² warga bisa kena, dan kebiasaan bocah yg suka naro batu krikil dll yg bisa jadi mengakibatkan insiden.
@Baxlaxboy12lagi ngomong serius malah ngomong affh iya
@@lonertunes3669 ngetik dia bukan ngomong dong🗿
Maklum lah KAI hanya bisa meneruskan dan mengembangkan peninggalan Belanda
Di Sulawesi PT kai membangun jalur dengan ukuran standar gauge atau 1435
Affh iyh
kenapa gauge ukurannya beda2 yaitu selain alasan turning radius gauge sempit bisa lebih nekuk dibanding gauge lebar, karena kontur geografis indonesia di beberapa daerah butuh belok2 cukup ekstrim, yang mana gauge lebar ngga bisa.
Alasan lainnya karena masing2 perusahaan kereta/negara punya riset masing2 terhadap berapa lebar gauge yang efektif, yang resultnya jadi berbeda2 tiap company atau negara dalam penggunaannya, lebar gauge pengaruh sama load beban kereta dan angkutannya. Yang akhirnya mempengaruhi ukuran kereta, ukuran lokomotif serta powernya, makin lebar gauge makin besar beban yang bisa di lalui rel, artinya bisa makin besar keretanya, kereta makin gede artinya butuh lokomotif yang juga gede buat narik beban yang lebih berat.
Jadi jelas makin lebar gauge makin bisa menahan beban lebih berat, bisa lebih cepat dan stabil, dan makin mahal dalam konstruksinya, ukuran kereta bisa lebih besar.
Semua alasan diatas murni urusan fisika.
Ada juga alasan kenapa lebar gauge beda2 itu karena politik ketika era perang dunia dulu. biar tidak memudahkan lawan jika merebut jalur kereta.
Katanya begitu. Maaf kalo ada salah.
Betul bang
Kalo lokomotif USA mau masuk dan dipakai di Indonesia PT.KAI harus melakukan perombakan total mulai dari ukuran lebar peron, tinggi lebar terowongan, DLL. Bisa bikin bangkrut KAI
Saya kebayang nanti Trans Sulawesi lokomotifnya pake Dash9 atau P42DC.. begitu dengar penjelasan Loading Gauge saya cuma bisa mengehela nafas 😮💨. Terima kasih, informasi yang bermanfaat 😊
Setidaknya lebih berpeluang karena sudah menggunakan ukuran rel standar.
@@madrankx2372 lebar sepurnya yg standar, dan pakai rel ukuran R60, klo di Amerika rel.nya lebih gede hingga R86 sehingga beban gandarnya lebih besar
@@pecinta_kubis_goreng bisa di modifikasi konfigurasi
P42DC disono aja udah mau pensiun
@@pecinta_kubis_gorengbukanya type r75 sudah heavy weight railways? Wah bebannya berat banget kalau pake type r86 bukanya type standard nya itu r50-r60 HSR juga pake type r60
Hello from USA
Hello thanks
Walaupun sebenarnya sudah ada standard gauge sejak 1867 jaman NIS tapi ya, loading gaugenya masih sama kecil
Kereta Api di Eropa emng gk sebesar seperti di Benua Amerika. Loading Gauge Standard Gauge di eropa hampir sama dgn Narrow Gauge. NIS sebenarnya juga mengalami kesulitan membangun jalur 1435 mm, terlalu banyak perbukitan dan tanahnya tidak kuat.
Jalur 1067 mm jadi solusi utk jawa dan jadi gauge utama di Indo, walaupun kecil dan tidak bisa membuat KA melaju dgn kecepatan tinggi (tergantung emng jalur di desain utk kecepatan tinggi atau gk) tapi bisa ketempat² yg sempit
Kita bersyukur aja, kita ada kereta api di indo daripada tidak ada kereta api sama sekali
Nah bener bang setuju banget
Betul. Belanda mempertimbangkan juga faktor biaya pembangunan jaringan rel kereta api. Maka dipakai narrow gauge biar bisa belok radius kecil. Lebih memilih memutari bukit daripada membelah bukit atau membolongi bukit. Syukuri ajalah jawa kalungan wesi.
Rel ukuran 1067mm memang gak bisa dilewati kecepatan tinggi. Di Jepang yang non shinkansen hampir semuanya pake gauge 1067mm
@@receptayyperdogan1589sebenarnya bisa jika emng di desain utk kecepatan tinggi
Sumber wikipedia bilang bahwa 152 mph (245 km/h) bisa di pacu di jalur 1067 mm
Kalimantan konon mau pakai lebar sepur yg disamakan ama Rusia yg melebihi dr 1435 mm karena investor PT KAI di Kalimantan itu Rusia... Tapi sampe skr gak jg dibuat dg macam2 alasan...
Jepang Juga Punya Narrow Gauge. Kebanyakan Standard Gauge Itu digunakan oleh Shinkansen, Keihan, Keikyu, dll.
Sedangkan JR hanya menggunakan Rel Narrow Gauge, Kecuali Shinkansen
KA bandara Keisei Narita Airport Line juga menggunakan lebar track Standard Gauge dikarenakan jalur KA tersebut dibuat di bekas proyek Narita Shinkansen yang mangkrak, lalu proyek Narita Shinkansen tersebut dibatalkan dan digantikan oleh Keisei Narita Airport Line
Shinkansen sudah pakai 1435mm
Sedangkan yang metro masih 1067mm
Ya nanti Indonesia bakal sama, Commuter dan KA Jarak jauh pakai Narrow dan KCJB pakai standard
Yg aneh
Kereta cepat biasanya ada di negara kecil
🗿
Sama aja kayak indo, KA Normal pake ukuran 1067, KCIC 1435
Lokomotif² amerika umumnya lokomotif barang dirancang output HP nya gede supaya bisa narik gerbong barang yg banyak (bahkan ada yg sampe kontainer double stack). Soalnya klo sekali narik gerbong yg banyak lebih efisien buat perusahaan operatornya
0:44 B2207 bukanlah lokomotif pertama di Indonesia.
Lokomotif paling pertama di Indonesia dalah NIS 1 dan NIS 2, yg keduany digunakan untuk pembangunan jalur Kereta Api pertama di Indonesia dari Semarang - Tanggung.
Ada lagi lokomotif yang lebih tua dari B2207, yaitu B5004 yang dibuat sekitar tahun 1880an. Dan menjadi Lokomotif paling tertua di seluruh Indonesia yang wujudnya sampai saat ini masih ada.
Siap bang terima kasih tambahannya
Kedungjati ada apa enggak bang
Intinya sudah ada warisan ekosistem rel sempit, ya sudah di teruskan saja.
Kalau memaksakan rel lebar maka harus biaya lagi.
Akhirnya terjawab juga, dulu sempat bertanya tanya kenapa kereta di Amerika terlihat lebih besar dibanding lokomotif yang ada di indo. Selain rell, mesin dan kapasitas bahan bakar juga berpengaruh besar buat ukuran loko ternyata
Lok2 diesel tsb kbanyakan buatan amerika/canada/jerman (negara2 barat), dmana lok2 diesel itu sngat maha kuat tsb (bisa utk angkutn pnumpang & bisa jga utk kprluan mnarik grbong2 ka barang, a.l. utk angkutan batubara, pulp/krtas, minyak sawit, semen, minyak/bbm pertamina, dsb), smuanya adalah brsifat non-militer utk a.l. pmasukan uang negara RI & bnyak brdampak positif pda ksejahteraan rkyat. Dari dlu sejak thun 1953, pjka (bumn ka di indonesia) sdah "jdi lngganan tetap" mmbeli "lok2 diesel dari amerika (trutama)" & negara2 barat lainnya (jerman, canada, dsb), yg ksmuanya brsifat "non-militer utk kesejahteraan rkyat", meski di era sukarno (1945-1966), sukarno "getol" "beli prsenjataan/peralatan militer" dari "uni soviet" (utk "kprluan perang", yg bisa bnyak mnyengsarakn/penderitaan rkyat)
Kalau ke uni soviet, sukarno muji2 "setinggi langit", krn uni soviet memasok senjata & peralatan2 militer canggih ke indonesia (era sukarno: 1945-1966), ini utk "tujuan perang" yg pdahal "bisa mnyengsarakan atau brakibat pnderitaan rkyat".
Tapi kalo ke amerika/negara2 barat, sukarno "seolah2 mnutup mata", pdahal barat juga bnyak mmberi bntuan non-militer atau mlakukan krjasama non-militer dng indonesia (a.l. "pngiriman lok2 diesel raksasa" & "maha kuat" tsb), yg bisa ikut "mnambah keuangan negara RI" & "bisa jga mnsejahterakn rkyat indonesia", & "dmpak2 positif lainnya" bagi negara RI
Segitu saja sudah nyaman , semua negara punya ukuran dan kebutuhan nya masing² .
Tim selalu nonton tpi jarang komen hehehe, semangat bang😂
Siap terimakasih kak 🙏🏻
Sama😅😅
❤❤ SMG sll SHT terus semua orang
Pantesan aja lokomotif di USA terihat besar dan tangguh, jika dibanding cc 205 / 202 apalagi 206 terlihat lebih kecil. Padahal ukuran cc 202 / 205 di Indo trmsuk lokomotif terbesar..
Betul bang, 202 dan 205 termasuk besar di Indonesia
@@aksatareviewsbnrnya tinggi cc 202/205 dgn 206 itu sama2 skitar 3,7 meter. Yg membedakan cc 202/205 lbh besar ya dari lebar lokomotif dan panjangnya, panjang cc 202/205 skitar 15 meter sedangkan cc 206 sekitar 12 meter
Tahu sendiri lokomotif di Amerika segede bagong.
@@adidwi5029CC206 panjang sekitar 15,9 meter, CC202 dan 205 sekitar 17,7 meter
Selain itu juga beratnya. Klo bang admin membuka artikel ttg GE BB40-9W & EMD SD70ACe-BB, 2 lokomotif ini mempunyai berat muatan per gandar (axle) seberat 25 Ton. Sedang kan rel negara kita hanya sanggup menahan maximum 15 ton per gandar untuk Pulau Jawa & 18 ton untuk pulau Sumatra. 2 lokomotif yg saya sebut diatas tadi beroperasi di Brazil dengan lebar sepur 1000 mm (meter gauge) tpi relnya dapat menahan beban lebih berat dari rel yg ada di negara kita.
Oh iya bener juga bang
Sebenernya bisa.. tapi banyak aspek yang harus di ubah..
seperti contoh, kereta di brazil menggunakan 2 lebar sepur yaitu 1600mm dan 1000mm. Untuk ukuran 1000mm disana, terdapat lokomotif seperti di amerika. Seperti dash9-bb..
nah beda nya dari luar, terlihat di bogie.. dimana bogie atau roda lokomotif tersebut, memakai konfigurasi bb/Bo-Bo, sedang di america menggunakan konfigurasi cc/Co-Co. Jika di aplikasikan ke lebar sepur indonesia dengan ukuran 1067mm (67mm lebih lebar dari brazil) bisa saja. Tetapi, banyak sekali yang harus di pikirkan. Seperti tinggi terowongan, tinggi atap peron stasiun, beban gandar, juga banyak lagi hal hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana.
Mungkin bisa di koreksi atau di tambahkan lur..
Tumben pinter
membayangkan seandainya teknologi di 4:25 bisa dipakai buat kereta api di Sulawesi yg lebarnya 1435 mm bisa pakai loko dan kereta narrow gauge kereta2 di jawa sebagai menunggu gap persiapan pesanan dari INKA dan memenuhi kebutuhan masyarakat Sulawesi
1435 mm pun saat ini sudah ada di Jawa, misalnya di LRT Jakarta, LRT KAI, dan KCIC
Faktanya rata-rata gerbong atau kereta di Amerika itu lebih tinggi dan lebar dari lokomotifnya. Contohnya kereta Amtrak, Autorack, Boxcar dan doublestack (sebenarnya doublestack bukan gerbong dengan dimensi yang tinggi, namun yang membuatnya tinggi dan besar adalah karena gerbong itu mengangkut 2 tumpuk kontainer dalam 1 gerbong)
Betul bang, loading gauge nya di sana terbilang besar juga, lokomotif aja di angkut pake gerbong datar 😅
@@aksatareview gerbong batu bara aja full load nya 143 ton beda sama Babaranjang indo yg 55 ton
di amrik sendiri juga ada gerbong "Schnabel" dengan kapasitas angkut bisa sampai 800 ton , biasa ngangkut travo atau barang khusus ruclips.net/video/JyzRhWF8iJA/видео.html
@@akmal_n963 iya dia pake 36 axle 1 gerbong...
Indo mesen cc206 sebanyak 160 unit kuramg lenih, harga 1 unit IDR 22 milyar, pemesanan sejak 2013 deal secara hutang. Saat dollar masih rendah dulu. Pengiriman 2014 hingga 2015 klo gasalah. Baca di majalah kai.
Ok Mantab...tuh sharingnya tentang perbedaan kereta Api di Indonedia dengan Kereta Api di Amerika 🌟👍😉.
Karena di amerika kereta api sebagian besar dirancang untuk narik barang dengan jarak tempuh yg lumayan jauh.. jd biar lebih efisien, maka dibuat yg lebih besar body+tenaganya😊
FYI.. org amerika kurang tertarik naik kereta.. mereka lebih suka naik mobil pribadi atau pesawat untuk melakukan perjalanan.
Tambahan , selain loading gate , yaitu karena jalurnya yang menaiki gunung , melewati lembah , trowongan, jembatan , indonesia hanya menuruskan ukuran lokomotif yg ada dalam proses pembangunanya ,, dan yang paling masuk akal karena saking banyaknya perombakan jika beralih ke lokomotif yg lebih besar yg membuat KAI bakal bangkrut 😂
Terimakasih tambahan nya bang
Untuk itu, Sulawesi jadi "kelinci percobaan" Indonesia bangun rel 1435mm sekalian...
Kalau Kalimantan jadi dibangun kereta, kemungkinan besar langsung pakai 1435mm daripada 1067mm...
Kalau masalah perbukitan dan gunung, AS juga banyak dataran tak rata ...
kenapa lebar rel semua nanggung ya kok tidak pas kan digenab kan gitu 🤣🤣
@@naimrjk6480 1067mm itu 3.5 feet (3 ft 6 in). 1435mm itu 4.75 ft. 1524mm itu 5 ft. 1676mm itu 5.5 ft. semua jadi bulat kalo pake ukuran imperial inggris. 😁
@@aprintojoss8079 amerika track yg menilntasi pegunungan pakai yg narow 1067 karena memang rel itu lebih cocok didaerah "sulit"
Mantabb, tetep semangaat bang ngonten dunia perkeretaapiaan 😁
Btw requestan saya tentang lokomotif double cabin vs single cabin masih masuk waiting list kaan 😁😁
Siap bang terimakasih, iyah bang betul di tunggu 😅
kalau bahasa jawa sepur berarti kereta api. kalau bahasa sunda, sepur berarti rel kereta. bahasa sunda yg bener, karena sepur diambil dari kata bahasa belanda spoorweg, dalam bahasa inggrisnya railway, artinya jalur rel. untuk kereta api dalam bahasa belanda sendiri adalah trein
Tks tutorial nya, bisa menambah wawasan perkeretaapian.
Siap bang semoga bermanfaat
Siip..terimakasih info nya..❤
Siap bang
Bang coba nanti bahas tentang penggunaan jenis sambungan kereta penumpang, kayak sambungan karet, arkodeon, dll
Siap bang
Di instagram pernah ada akun masinis lokomotif amerika (klo gak salah dari BNSF) yg room tour lokomotif gede.. dari interiornya jg luas parah, dan saking luasnya ada kamar mandinya di dalam moncong depan keretanya dekat pintu masuk
Iyah bang emang betul itu
Siapa bang nama ig nya
Assalamualaikum bang!
Semangat terus ya bang ngontennya😎😎😎👍👍👍👍😎😎
Walaikumsalam, siap bang terimakasih
Tambahan min. Untuk Lokomotif Amerika lebih besar itu karena faktor masinis & orang² disana itu betubuh besar² alias tinggi. Jadi dari pada kepentok Atep kereta/membungkuk dibuat lebih besar
Koreksi kalau salah
Bukann itu ajaa... mesin nya juga besar
@@ersarahmat5843 iya itu faktor utama juga masuknya. Ini sebagai tambahan dari saya . (Adminnya juga udh bahas masalah besarnya mesin)
Black mambo nya amerika juga besar2 💩🤡
Klo narrow gauge lebih murah kontruksinya, sudut belokan bisa dibuat lebih tajam. Kekurangan daya angkut tak sebesar standard gauge, jadi kereta dan lokomotifnya gak gede2 kyk milik Amerika.
Di Brazil pakai 1000 mm (Meter gauge), lebih kecil dari pada punya kita tpi bisa dikasih muatan lebih berat dgn muatan maksimal per gandar (axle) 25 Ton. Jadi punya kita juga bisa klo pake besi rel yg sama seperti di Brazil.
Bahas juga bos Lokomotif Bigboyz yang terbesar di dunia...!
Udah bang, cek video sebelumnya
@@aksatareview Oh iya 4 bulan lalu 👍🏻😉
Selain itu amerika sukanya yg gede gede. Mesin mobil pk V8 small ato big block. Motor Harley jg pilih cc gede. Sampe u sport pun, suka pk score yg angkanya gede. Basket , americanfootball etc etc
bis kelas medium disono aja mesinnya udh sekelas ama mesin hino lohan disini dan disono jg masih ada truk MDT yg masih pake mesin v8 bensin hehehe
Sudah saatnya Indonesia harus berdikari... Dengan memproduksi lokomotif buatan anak negeri... Tidak lagi bergantung pada perusahaan general elektrik....!
masiih panjang itu bos mungkin 10 tahun kedepan
Tidak semudah itu Persih, dan emng GE doang KAI pesen?
Kan sudah Ada PT INKA
@@aimusicofficial3658 sayangnya sih walaupun ada INKA, INKA juga kadang belum bisa bikin KA yg bisa berfungsi dgn baik, butuh waktu utk bisa buat KA yg bisa berfungsi
PT INKA kalau mau buat loko sendiri, minimal
1. Punya pabrik khusus untuk sarana berpenggerak
2. Beli lisensinya dari US karena udah teken kontrak dengan GE
Bahas proyek kereta cepat Amerika bang, kaya avelia liberty, brightline west, california high speed rail, texas bullet train, sc maglev (wahington dc-baltimore), dan hyperloop one
Siap bang
Admin selanjutnya tolong bahas teknologi MU (Multiple Unit)
Mantab bang reviewnya_____________salam dari railfans bojonggede___________ merdeka
1435 mm yang pernah dimiliki Indonesia itu petak rel Yogya - Solo yg gak laen dual gauge (dibaca : duel gech) karena ada 3 batangan besi rel spt skr yg ada di India, konon...
Tapi skr yg memiliki lebar sepur 1435 mm itu ada pada LRT Jabodetek dan KCIC Whoosh...
Tambahan nich, KAI didaerah Aceh jg pake lebar sepur 1.435 mm
bang di sulaawesi kan lebar ssepurnya standar gauge,... bisa dong pakai lokomotof amerika tentunya.. bahas bang... @Aksata Riview
Siap bang nnti saya coba bahas
@@aksatareview oke bang ditunggu yaa...
Beban gandar maksimal 25 ton... Loko Amerika rata" 30 ton
Nah ini yg saya tunggu, di Sulawesi harus Pake SD 70 ACe, biar kalo nabrak truk gak ngeguling
@@bigboy5278 gabisa... Beban gandar rel & load gauge nya kurang
Coba bang bahas union pacific gas turbine locomotive dan emd dda40x yg merupakan locomotive diesel elektrik terbesar didunia yg dimana satu badan isinya 2 mesin
Siap bang
Diluar konteks loading gauge dan tekanan gandar, sebenernya bisa c lok US dipake di narrow gauge seperti di negara kita.
Caranya dengan membuat gandar loknya dengan konfigurasi BB - BB seperti di Brazil. Jadi ngga heran kalo mereka bisa 'hidup rukun' berdampingan dengan perbedaan dimensi fisiknya 🤭
Sudah di bilangin loading gauge nya gak sesuai njir
@@TheRealRajo6466coba baca kalimat pertama "diluar konteks loading gauge & tekanan gandar". Berarti kan tidak membahas masalah loading gauge atau mengesampingkan hal tersebut & sifatnya mengandai². Lain kali dibaca, dipahami & diolah, baru comment.
@@Priyodarsono udh di bilangin lu gk bisa sembarang meregauge lok narrow gauge ke standard gauge
Butuh buat frame baru utk lok tersebut dan itu butuh biaya, kayaknya lu harus mikir dulu, payah
@@Priyodarsono *insert Spongebob image here*
@@Priyodarsono setiap negara memiliki loading gauge yg beda, lu gk bisa sembarangan membeli lok bekas negara lain dan meregauge, butuh perhitungan dulu. Apa lok dari negara lain itu sesuai dgn loading gauge negara sini
GK BISA SEMBARANGAN MEMBELI LOK BEKAS DARI NEGARA LAIN, MAU LOKNYA HANCUR APA, HAH?!
GBLK!!!
Sebelum pandemi covid19, saya berlibur ke Amerika Serikat 15 tahun yang lalu. Terkejut melihat kereta di Amerika Serikat segede bagong.
Tapi tuwir semua masih perkasa yah... Kyk kalo di kita itu CC 203 dan CC 205...
Sayangnya Amerika Serikat gak punya Kereta Super Cepat...
Di AS kebutuhan peti kemas utk perusahaan relatif tinggi,klo Indonesia cenderung pake truk panjang dan kebutuhan barang lebih bersifat individu,itu knpa subur agen logistik
Alasan Lebar Jalur kereta dan ukuran kereta tiap negara, simelnya sih karena kereta itu transportasi strategis di darat, misal ada invansi asing maka tentu target utamanya ialah transportasi.
Mantap. Bos. Infonya.menambah. wawasan kita..
Bang coba bahas dong pabrikan Lokomotif dan sarana kereta api Rusia seperti Transmashholding, Metrovagonmash, Sinara Transport Machines dan Ural Locomotives. kabarnya sih lokomotif diesel disana lebih powerful dibandingkan lokomotif di negeri Paman Sam
Siap bang nnti coba di bahas
Powerful tenaganya sementara untuk barang & beban berat torsi lebih dibutuhkan... Makanya loko kereta AS soal torsi gaada obat... Makanya disebut heavy haul... Rusia kalah...
@@S3M105 nggak gan malah Amerika kalah ada tuh Lokomotif 2TE25A torsinya 6700 HP
@@odiliusrailfans hp itu tenaga bg bukan torsi... Itu pun dia dual unit bukan single unit kek di Amerika... Per modul itu 3353hp & torsinya 441kN malah gedean torsi CC205 yg 450kN... Bahkan 1 set 2 loko itu pun traksinya masih sedikit lebih kecil dibanding EMD SD70ACe-T4 yg 890kN dibandingkan 2TE25A 1 set yg 882kN itu
@@odiliusrailfans paling bagus dan kuat itu lokomotif diesel dan listriknya Jerman dan Prancis.
Lokomotif Rusia kuat kuat dan bertenaga besar karena jalur kereta api Rusia yang panjang sampai ke Cina dan Korut sampai ke Siberia, sampai ke Eropa
Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki jalur kereta api terpanjang di dunia yaitu sepanjang 220.000 km. Sekitar 80 persen lebih banyak mengangkut barang dibandingkan penumpang.
Bener bgt, di US warganya lebih suka naik pesawat terbang
@@JonyWalker-k1t, saya pernah lihat lalu lintas pesawat di AS memang sangat padat sekali. Baik penerbangan domestik maupun penerbangan internasional baik dari/ menuju Kanada, Mexico, Eropa, Afrika, Amerika Selatan, dan juga Asia.
sepaham saya
sebagian besar jalur itu punya swasta om, jadi transportasi kereta api disana bukan utama..
@@rhezaandrianta2380, kalau lalu lintas kereta api di Amerika Serikat lebih banyak mengangkut barang dibandingkan penumpang.
@@Bokek8600 iya yang punya swasta, disana kebalik malah pemerintah yang sewa.. jd ga populer di amrik
Di AS, Rusia, Eropa dan negeri² industri lainnya; gak cuma kereta yg digendong truk, tp truk bisa digendong kereta. Di negeri +62 apa gak mampu buat spt itu😊
Ribetnya nanti menyesuaikan prasarana jalur yang udah ada,terowongan ngga muat,jembatan ngga muat,sampe peronnya juga ngga muat...
Nambah biaya 😅
perancis pernah ngerasain, merubah peron stasiuan habis jauh lebih banyak dibanding bangun baru 🤣
@@awancah7309 makanya sukuri apa yg ada. Toh kereta kita juga tetap memuaskan dan sudah berubah ke arah positive
SMG sll SHT terus semua orang ❤❤❤❤
Mantappp Tetap Dukung Lokomoti indo Udah Putih Kinclong pulak ❤❤❤😅
Sebenarnya saya lebih suka jaman awal PT.KA
Memiliki livery bervariasi, sekarang cuman livery menurut saya agak membosankan
Tks atas pencerahannya. Sukses selalu bro 🎉
Yang jelas saya suka kereta kereta jaman dulu. Mudel nya unik dan berkelas . Dan di amerika masih banyak yang sperti itu. Di indonesia sempat ada dulu tapi sekarang sudah tak di oprasikan.
7:04 itu stasiun mana ? keren pemandangannya dan juga posisi peron nya menikung 😁
Stasiun Cigombong bang
Informatif edukatitf.
👍
Klo rute nya naik turun liuk liuk membelah gunung, ditambah lagi pergerakan lempengan bumi cukup aktif.. mungkin loko kecil lebih pas.
Di Sulawesi pemerintah bersama PT KAI, telah membangun jalur rel dengan lebar rel 1432 atau standar gauge.
Sulawesi Kereta Apinya bukan milik KAI
1435 mm
Di sulawesi itu 70 persen dimiliki kai dan sisahnya dimiliki oleh pt sulsel citra indonesia. Dan kai dengan pt itu membangun konsorsium kereta api sulsel.@@TheRealRajo6466
mantap infonya menambah ilmu
Locomotive Amerika yg paling saya suka yaitu BNSF
Itu perusahaan kereta bukan jenis lokomotif
Ad faktor lain lg sepertiny.. Ukuran2 yg sekarang jd patokan merupakan ukuran peninggalan jepang.. Krna pda jman tu jepang mengimport kereta dengan standar jepang.. Otomatis merubah hampir seluruh ukuran rel peninggalan belanda.. D indonesia pernah menggunakan rel ukuran lebar dan sisa rel itu ad yg masih d pertahankan hingga kini untuk sebatas history sebagai bukti bahwa pernah menggunakan lebar itu.. Maaf, jika ad keliru mohon d koreksi.. 😊✌🏻
nggak seluruhnya karena jepang bang, sejak jaman belanda pun kebanyakan rel di jawa dibangun langsung memakai 1067mm. salah satu lebar sepur yang standart di jawa yang dibangun oleh belanda di jalur semarang grobogan, namun lambat laun juga disetarakan ke 1067mm, oh ya sebagai bukti contohnya adalah peninggalan lokomotif uap jaman belanda itu memakai lebar sepur 1067mm
Mantap sekali pemaparan nya👍
Kalo di cirebon cc201 ini aktif banget apa lagi pas waktu malam apalagi suara lokomotif ini serem di dengar di malam hari
4:49 Tapi di Brazil rel nya narrow gauge kyk di Indonesia, lokomotif nya Amerika, masih ada kemungkinan lokomotif Amerika dioperasikan di rel sempit
Ya tapi masalahnya tingginya gak spek Eropa, masih bisa kebentur kanopi, atas terowongan dan jembatan kurung tutup, masih bisa bikin kabel LAA putus, dsb
Perasaan waktu itu saya pernah denger deh alasan kenapa rel di indo kecil. Selain faktor ekonomis yang di sebutin di video ini kalo ga salah karena faktor teknis juga khususnya kontur wilayah di indonesia sendiri khususnya di jawa.
Dulu pernah baca artikel, pas penjajahan Belanda, sempat pake 1435. Tapi begitu sampai di daerah pegunungan (Malang Jatim, dan jalur selatan Jabar) mereka kesusahan membangun karena kontur tanhnya cukup curam yg tikungannya tajam, dan itu gak bisa kalo pake rel 1435. Insinyur Belanda mengevaluasi dan melakukan survey lagi, rel apa yg cocok untuk kondisi medan yg seperti ini, dan setelah diskusi, para insinyur akhirnya memilih lebar rel 1067mm karena radius tikungannya kecil. Rel yg sudah terlanjur dibangun yg ukurannya 1435 diganti ke rel 1067😅
Terimakasih informasinya 👍
2:43 langka cuy lokomotif Padang masuk yutub😂
Mantap kawanku informasinya
Siap terimakasih, semoga bermanfaat
Bang bagaimana cara menggukur lokomotif seberapa kuat lokomotif itu menganggkut gerbong dan jarak menempuh nya
Aga susah juga ya bang, soalnya perhitungan nya rumit.
lokomotif 16 silinder ge atau progrees rail ko bisa jalan di track meter gauge ya,bogie dan bodi kaya timpang..
sarana prasarana Kereta api di Indonesia adalah peninggalan kolonial Hindia Belanda yg tujuan di bangun jatingan KA adalah untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan oleh pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Menurut saya bukan kereta yg menyesuaikan kondisi medan jalur ka di indonesia bang. Justru sebaliknya seperti jembatan dan peron stasiun yg menyesuaikan ukuran kereta. Pendapat saya karna di amerika orang"nya memiliki postur yg lebih besar dan wilayah di sana lebih luas.. sehingga membutuhkan spesifikasi kereta yg lebih besar juga. Buat contoh aja turis yang mencoba trip pakai kereta dengan kelas paling tinggi di indonesia saja masih terlihat sesak dan sempit.
Betul bang, cuma memang saat ini kebanyakan kereta yang menyesuaikan karena lintas yang digunakan merupakan bekas peninggalan. Dalam artian bukan asli di bangun dari 0, tapi lebih ke meneruskan
apa memungkinkan kereta di pulau jawa dan sumatra melebarkan gauge dan memperbesar terowongan agar lokomotif dan kereta semakin besar dan bisa menampung penumpang lebih banyak?
Kalau memungkin mah pasti bang, cuma pasti membutuhkan biaya yang ga sedikit 😅
@@aksatareview dan komponen
suku cadang tidak murah
Ya bisa tapi banyak biaya, karena merombak jembatan, terowongan, peron. Yang memungkinkan ya meluruskan track biar keretanya bisa dipacu dikecepatan maksimal mentok 120 km/jam.
Kalo rombak yg udah ada kayaknya sih susah bang. Makanya pemerintah lakuin gauge yg lebih lebar di jalur baru. Kayak Aceh sama Sulawesi
Mungkin ya pasti bisa, cuman yg jadi masalah ga ada duitnya 😂
CC 200 dengan Alco 244 memiliki masalah yang kompleks namun apabila PT KAI ingin menghidupkan kembali Lok ini bisa mengkanibal mesin Lok Alco RS 3 yang menggunakan tipe mesin yang sama yaitu Alco 244 v12
Sebenarnya sih GE pernah bilang ke PJKA kalau mau CC200 beroperasi lebih lama, nanti GE akan re-engine CC200 dgn mesin buatan GE tapi biayanya tidak utk merebuild CC200 tapi membeli lok GE U18A1A (BB203)
@@TheRealRajo6466 sayang padahal penggerak nya sama GE 761
Tak tonton nanti ya, ini masih jam 4 pagi bangun tidur.
Nanti sore aku tonton lagi
menurutku si bisa aja masukin loko spek north american ke indonesia meski pake narrow gauge macam di brazil sana. dan yang bilang loko spek sana ga bisa masuk sini karena banyak jalur pegunungan dan tikungan tajam juga menurutku kurang tepat, karena disana pun juga banyak sekali jalur yang membelah gunung dan bukit. alasan yang paling logis menurutku si karena sejarah aja, yang buat pondasi dan standard perkeretaapian di Indonesia kan belanda, semuanya dah ditentuin. jadi pemerintah tinggal nerusin aja, soalnya kalo harus mengganti seluruh rel dan infrastruktur biar support standard gauge seperti di Amerika sana pasti bakal menelan biaya yang sangat besar, mengingat keuangan Indonesia setelah meredeka masih kurang
Ya gk bisa 🆖️🆎️
Alasan mengapa Brazil memiliki lok gede di rel cilik dan lok cilik di rel gede itu karena Perusahaan KA Pribadi, Perusahaan KA Nasional Brazil RFFSA/FEPASA gk pernah pesan lok seperti BB40-8M, DDM45, BB40-9W, SD70ACE-BB bahkan gk modif lok bekas amerika ke rel 1000 mm
Lok yg di miliki oleh RFFSA mengikuti sesuai loading gaugenya
Lok gede di rel gede, lok cilik di rel cilik
Bukan sebaliknya tapi sejak ada perusahaan ka pribadi seperti VLI, EFVM, VALE, ALL (Later renamed Rumo), FCA, Brado banyak lok gede di rel cilik dan banyak lok cilik di rel gede
Satu-satunya perusahaan ka pribadi yg gk memakai 1000 mm adlh MRS Logistica
Dan juga menurut saya agak kurang berguna ada lok yg di atas 3000 hp, kereta barang di indonesia tidak panjang jadi membeli lok 3600 hp, 4000 hp, 4400 hp menurut saya agak tidak berguna
Kecil kecil Axle load nya 25 ton lha di indo? 15 ton doang & 18 ton di Sumatera
@@TheRealRajo6466 mereka pake 8 Gandar rata rata jika itu loko heavy haul seukuran kereta Amerika Utara...
@@S3M105 yup
@@TheRealRajo6466 tapi mereka pake loko lain juga kek EMD GT46ACe & itu bisa dipakai di Sulawesi dengan memakai gauge 1435mm dia beban gandarnya 25 ton dengan mesin EMD 16-710-G3 (G3 apa lupa aku) load gauge nya juga standar Eropa ga seperti loko heavy haul... Torsinya bisa 650kN
Paktor paktor dan spesipikasi
Terus?
Oh iya. Jangan lupa. Rata rata penduduk amerika menggunakan mobil. Dan subway. Jadi biasanya lokomotif bentuknya besar karna menarik cargo yang berat nya ratusan hingga ribua ton (50 - 200 gerbong)
7:35 Anjay, syg bgt itu KRL.... ddduuh....
Saya sarankan jangan menggantikan lokomotif Indonesia dengan lokomotif Amerika!!!
Kalau sampai terjadi penggantian lokomotif,
disitulah para koruptor akan banyak korupsi alasannya perubahan rel , terowongan, dan jembatan kereta.
Dan itu tidak sedikit yang mereka korupsi kan, berapa panjang rel , terowongan, dn jembatan yg berada Indonesia..
Ujung ujungnya utang negara nambah banyak dan koruptor makin makmur
Lho yang ganti siapa?? Pemerintah juga males kali ganti² kek gitu
apasih anying ga nyambung
Lokomotif kereta kita banyak dari buatan PT Inka dan sebagian lagi import dari Jepang
@@aimusicofficial3658 btw KAI ga pernah import lokomotif dari jepang ya, kecuali semen nusantara, itu juga cuma 1 unit dari nippon sharyo. lokomotif kita malah kebanyakan import dari US & kanada. setau saya lokomotif pure rakitan inka itu CC 203 13-CC 203 41, CC 204 08 -CC 204 37
@@aimusicofficial3658 loko kita impor dari US, yang produksi sendiri itu CC300
ada 1 lagi yang terlewat. tikungan dan kemiringan jalur kereta indonesia itu ada yg cukup ekstrim. sehingga kl gk ballance antara lebar sepur dan tinggi lokomotifnya bisa terguling kalau alinyemen horizontalnya gk cocok.
Min.. bahas jalur kereta api yang baru di sulawesi
Siap bang
Kalo ukuran jalur ga ngaruh bre. Di brazil juga pake narrow guedge masih bisa pake loco ukuran besar. Walaupun disana juga ada ukuran rel standar
7:30 bang itu dekat jembatan kalioso aku tinggal didaerah situ disebelah kanan itu ada desa siboto dan sebelah kiri itu ada jalan raya sama jembatan
Mantap bang
lokomotif uap seri B itu dulu aku pernah foto sama lokomotifnya pas di lawang sewu semarang
Jadiin BB40-9w kek di Brazil 😁
5:07 Kobong Cuy 🔥😮
Dash 9 kobong 🤣
Penjelasan diakhir video merupakan salah satu faktor kenapa cc202 dan cc205 belum bisa dioperasikan di Pulau jawa selain dari jenis rel yang dipakai serta kontur tanahnya.
Kereta Diesel memiliki power lebih besar dibandingkan kereta listrik, kalau di Indonesia dulu kebanyakkan pakai KRD (Kereta Rel Diesel), tetapi dampaknya penumpang membludak dan pada naik ke atap yang jelas sangat berbahaya.
Akhirnya PTKAI mulai mengubah konsepnya, dimana kereta listrik mulai dihadirkan. Kereta rel listrik pertama kali ada sempat membuat masalah, karena kebiasaan penumpang yang gemar naik ke atap. Hal itu memicu jatuhnya korban jiwa karena tersengat listrik.
KRL memiliki batang transmitor untuk menghubungkan listrik dari kabel ke kereta.
Sejak itu PTKAI melarang keras penumpang naik ke atap gerbong. Selain itu PTKAI mulai melakukan perombakkan besar-besaran agak kereta lebih aman, nyaman, dan efisiens.
Sejak kehadiran KRL, KRD di Indonesia hanya digunakan untuk mengangkut barang seperti peti kemas kontainer. Tapi ada juga kereta kelas ekonomi yang masih menggunakan tenaga Diesel.
Kelebihan dari Diesel adalah harganya yang murah dibandingkan Batu Bara atau bensin, memiliki power yang besar. Tetapi kelemahannya adalah tidak ramah lingkungan dan bergantung pada bahan bakar fosil.
Sedangkan kereta listrik lebih efisiens, lebih murah karena kereta hanya mengandalkan tenaga listrik yang terhubung ke instalansi PLN. Sehingga biayanya lebih murah, tetapi untuk power tidak sekuat kereta Diesel.
Nah berbicara soal kenapa ukuran kereta di Indonesia lebih kecil, itu bisa disebabkan faktor berikut:
1. Ukuran tubuh orang Indonesia rata-rata kecil, sedangkan orang Amerika dan beberapa orang barat lainnya lebih berukuran besar dan tinggi.
2. Ruas lahan di Amerika lebih lebar dibandingkan di Indonesia.
3. Di Amerika tidak ada regulasi terkait panjang atau ukuran dimensi suatu kendaraan. Jangankan kereta, truk saja di Amerika rata-rata bermoncong.
Bandingkan dengan Indonesia, tinggi rata-rata orang Indonesia hanya sekitar 155 hingga 180. Hal itu masih dianggap kecil, dan lahan di Indonesia juga terbatas dan sempit, ditambah lagi kondisi geografis Indonesia yang rentan terhadap kendaraan berat. Kereta memiliki bobot hingga leb8h dari 100 ton, sehingga jika Indonesia menggunakan kereta dari Amerika, maka bobotnya akan meningkat 2× lipatnya. Hal itu tentu berpotensi berdampak serius bagi lingkungan. Misalnya jika ada rel yang rusak akibat tanah yang tidak lagi mampu menahan beban.
Sebenarnya bisa saja jika mau pakai kereta buatan Amerika, hanya saja seperti yang admin bilang tadi, diperlukan perombakkan besar-besaran untuk setiap jalur yang akan dilewati kereta tersebut. Hal itu tentu akan menambah biaya lagi, sedangkan PJKAI saat ini sudah menggelontorkan biaya yang tidak sedikit untuk membantu program pemerintah dalam membangun KCJB (Whoos train Jakarta-Bandung).
Rel yang digunakan juga berbeda dari segi bentuk maupun ukuran.
Nah kita balik lagi bahas soal truk di Amerika yang ada moncongnya, sebenarnya di Indonesia juga sempat ada truk macam itu. Saya pernah lihat teman saya sedang service truk tersebut. Hanya saja kendalanya adalah...
1. Suku cadang. Sulit mencari suku cadang buatan Amerika, karena harus didatangkan dulu dari Amerika. Karena Amerika sendiri enggan membangun pabrik di Indonesia dengan alasan takut dipalsukan barangnya.
Sehingga butuh waktu lama untuk memperoleh suku cadangnya alias inden. Bisa berminggu-minggu atau bulan. Karena jarak Indonesia-Amerika sangatlah jauh dan dibatasi Samudera Pasifik yang luas..
2. Harga yang sangat mahal. Suku cadang dari Amerika pastinya sangatlah mahal, selain tidak ada palsunya, suku cadang tersebut juga harus didatangkan langsung dari Amerika yang tentu saja bisa memakan biaya lebih mahal lagi.
3.Truk Amerika yang berukuran besar memang memiliki power lebih besar. Tetapi masalahnya jalanan di Indonesia itu tidak rata, ada gunung atau bukti, berlumpur, dll. Sehingga truk besar dengan bobot fantastis akan lebih sulit bekerja maksimal di Indonesia.
4. Biaya perawatan yang sangat mahal.
5. Susahnya mencari suku cadang di Indonesia.
6. Komsumsi bahan bakar yang lebih besar.
Nah bagaimana kalau kereta ?
Kereta buatan Amerika tentu akan menambah beban anggaran bagi PTKAI. Baik dari segi perawatan, hingga pembangunan infrastruktur.
Belum lagi kereta yang dirawat tentu ada beberapa komponen yang harus diganti berkala. Jika komponen itu tidak ada di Indonesia, mau tidak mau PJKA kan harus mendatangkannya dari Amerika langsung, dan itu butuh waktu yang sangat lama dan biaya yang tidak murah.
Sebenarnya PJKA sendiri sudah bisa buat kereta sendiri, tetapi masih terbatas dalam hal teknologinya. Tetapi kereta made in Indonesia ini hanya dijual dibeberapa negara di Asia, karena memang dianggap sesuai dengan ukuran orang Asia dengan daya tahan yang cukup tangguh juga.
Sedangkan untuk jenis kereta tertentu seperti MRT dan High Speed Train serta LRT, Indonesia memang harus bekerjasama dnegan pihak luar yang negaranya sudah maju. Karena Indonesia bisa mencari ilmunya dan belajar. Itu alasan kenapa Jokowi mau menggandeng China dan bukan Jepang. Karena Jepang menolak untuk berbagi ilmunya.
Indonesia memiliki potensi besar jadi negara maju, dan bisa memproduksi teknologinya sendiri. Hanya saja itu perlu kerja keras, pengorbanan, dan tekad yang kuat untuk belajar.
buat apa juga Lokomotif US harus ke rel indo , pengiriman itu gampang , cukup turunakn di demaga yg sudah ada rell keretanya di sampingnya , lalu di tarik oleh Lokomotif KAI , selesai
ga perlu juga Lokomotif US masuk2 ke rek indo 😅
Tapi jangan sedih dulu kita patu bangga kita punya jalur 1'435milimeter di sulawesih di jakarta punya mrt jalur ya sama 1'435 milimeter dan kereta cepat jakarta bandung juga memakai jalur itu
Brazil klo gak salah pake loko model" Amrik pake gauge 1067mm. Baca di majalah kereta dulu.
Dari jaman orba kita gak fokus dalam transportasi massal, karena kiblatnya transportasi pribadi seperti Amerika, skrg Amerika sudah mengubah hal itu, Indonesia sejak orba runtuh masih belum bisa merombaknya setidaknya skrg sudah banyak angkutan massal dg kereta api dimaksimalkan dan pembangunan baru jg makin banyak
faktanya peremajaan lokomotif uap ke lokomotif diesel BB301, BB304, BB203, CC201, CC 202, CC203 itu era orba. belum kereta penumpang, belum kereta barang kaya GGW Pupuk, KKW Pertamina. banyak stasiun yang punya tempang loading pupuk. kenapa banyak jalur cabang tutup? karna biaya operasional sama pemasukannya jauh. ditambah masyarakat lebih suka mobil/bis
Locomotif uap komersial pertama di INDONESIA?
Cari tahu dong jalur KA tertua ada dimana dan IMDONESIA yg ke berapa?
Lagian klo locomotif besar udah pasti gerbong y panjang, emg gak jenuh nunggu di perlintasan klo gebong y panjang..😁
Bahas kereta api asal Amerika Serikat yang pernah dijadikan kereta api sirkus "Ringling Bros And Circus Barnum & Bailey", yang dulunya pernah dipakai buat mengangkut hewan-hewan sirkus, yang sekarang rangkaian gerbong kereta apinya sudah pada pensiun, sejak tahun 2017 lalu. 🚂🚃🚃🚃🚃🚃🚃🚃 🎪
Siap bang
@@aksatareview ruclips.net/video/ENKzbT8bdcs/видео.htmlsi=OAQcyB_y4xgDNKnY
Gapapa kecil,
Org2 nya pun kecil,
Jadi lucu aja gitu hehehe
Saya dari dulu sudah ada terpikir kenapa lokomotif Amerika/eropa lebih besar & lebih panjang dari lokomotif di Indonesia, tapi baru di video ni saya teringat lagi.
mungkin karna faktor alam dan jarak tempuh di indonesia yang berliku liku dan tidak sejauh di amerika, jadi buat apa besar besar nanti biaya perawatanya akan jauh lebih mahal...
Bg bahas berapa sih ukuran rel di luar negeri apakah sama r54 yang ada di indonesia
Gk juga sih, kebanyakan udh ganti ke r60