Saya orsng Bali.. Dari kecil dididil oleh Ortu saya untuk jujur, ramah tamah. Ichlas, selalu berusaha berbuat baik. Menolong orang lain. Walaupun dg kesederhanaan kami, diajarkan untuk selalu menolong orang lain. Nah, itulah pendidikan keluarga yg diberikan kepada kami. Semoga Bali dan Indonesia selalu Ajeg, lebih maju lagi dan rakyatnya hidup sejahtra, damai, dan selalu Berbahagia semuanya. Astungkare Swahe 😇😇🙏🙏🙏
Inilah klebihan orng bali. Tdk mncuri, tidak suka turut campur urusan orang, takut karmaphala, coba daerah lain motor parkir terkunci sj lenyap, oh ya sandl jg gtu . Ditaruh diluar pura malah bnyk hilang. Mkanya turis seneng krn aman
Sewaktu saya datang ke Bali saya heran sekaligus takjub, bagaimana bisa budayanya bisa masuk ke segala aspek kehidupan, dari mulai makanan, pakaian, sampai arsitektur. Bagaimana bisa suatu tempat yang setiap hari dikunjungi orang-orang dari budaya yang berbeda dan membawa budayanya kesana, tapi tetap bisa mempertahankan budayanya sendiri. Bagaimana bisa orang-orangnya begitu toleran terhadap orang lain padahal mereka sendiri sangat ketat menjaga adat istiadat mereka. Sebagai wisatawan domestik, saya belum bisa berkata Bali adalah tujuan wisata yang sempurna, tapi Bali mungkin masih menjadi tempat yang terbaik di Indonesia untuk dikunjungi.
Bali ttp jadi hindu dharma. Ttp cinta adat tradisi adat budaya nenek moyang. Kalaupun bali gampang terpengaruh budaya asing mungkin bali sudah sprti org india
BALI MENJADI MENARIK DAN KHAS, KARENA NENEK MOYANGNYA ORANG BALI MAMPU MEMBENTUK MANUSIA BALI DALAM SATU TARIKAN NAFAS DENGAN TUHAN , PADA SEMUA MAKHLUK, PADA BUDAYANYA DAN PADA ALAMNYA.
Itulah hebatnya Agama nenek moyang kita yg masih lestari di Bali, Bromo dan sebagian Jawa Barat. Oleh karena itu, mari ramai-ramai kita tinggalkan agama impor dari Timur Tengah. Mari kita kembali ke agama nenek moyang kita seperti orang Bali.
Bali memang unik, masyarakatnya religius yg ramah. Sangat menghargai sesama. Dan di luar dugaan tanpa semua menyadari, bahwa orang Bali semuanya belum pernah ke surga. Shg semua sepakat membuat suasana surga, prilaku surga, fisik dan alam surga, tdk hanya koar² mengkapling surga, tapi membuat diri di alam dan kondisi dan keadaan berada di surga nyata, tdk berhayal.
Pertama kali sy datang ke bali tahun 2009 untuk kerja sementara, saya mengalami culture shock, terutama dalam hal keamanan. Dari yang tinggal di jakarta dengan kewaspadaan ekstra terhadap kasus pencurian kendaraan bermotor, di Bali saya bener2 terkejut mendapati banyak motor2 diparkir di pinggir jalan raya dengan kunci kontak masih menggantung di motor. Bahkan tak jarang motornya masih menyala ditinggal begitu saja, entah pemiliknya lupa mematikan dahulu, entah keburu2. Di Jakarta, motor diparkir di dalam halaman rumah yang berpagar pun masih ada resiko dicuri. Dan masyarakatnya bener2 luar biasa, bener kata pak GG, ramah2nya bener2 tulus. Kebetulan saya bertempat bukan di kota besar misal denpasar, tapi di pedesaan Bali. Jadi bener2 kelihatan keramahan dan keunikan adat budayanya. Bali Luar biasa. Jd ingin kembali kesana lagi, entah kapan.
kang Gembul tak boleh melupakan para seniman, arkeolog, antripolog dan para penulis yg memang mengekspos Bali di Eropah antara 1920 sd PD 1 khususnya keunikan keseniannya baik ukir, tari, kanvas, arsitek, musik, pentas dsb.
Saya orang Bali,seniman,pelaku budaya dan pelaku adat . Rahasia kenapa Bali makin mjd ptimadona Karena kami punya pakem. Apapun yg kami lakukan dan kerjakan sll ada aturan dan gaya khas. Contoh..pertanian kami diatur subak. Lukisan,kami punya gaya tradisional. Agama, kami bercorak majapahit. Berbicara ttg kemanunggalan,utk mencerna sekelas sufi dari syech siti jenar bukanlah hal sulit,karena kami menganggap itu dasar. Rumah,kami punya ragam hias patra. Tata ruang,kami punya kosala kosali dan sikut satak . Dlm prilaku.,,kami punya hukum karna yg mengikat. Seni tari,,kami punya style /agem yg berbeda. Seni patung,,tak ada yg tak kami bisa. Pematung sekelas Nuarta di Bali banyak. Tinggal tambahan tehnologi saja. Tak ada unsur yg tertinggal dari sentuhan seni. Kami akui diluar Bali pemandangan bagus.. Cuma kurang sentuhan. Perpaduan sentuhan alam dgn kreasi manusia kuran singkron.
Terwakili 🙏 Selain itu contoh sederhana saja Sblm mebanten saiban/sesajen sego/nasi warga bali sbelumnya psti sudah bebersih menyapu,sblm sembahyang...itu slah satu tindakan menjaga harmonisasi dgn alam,,bhkan mnyapu smpe di depan gang menuju jalan besar Apakah wilayah lain,,,secara sadar warga2nya melakukan hal yg sama scra brsama2??? Blm tentu...🙄 Dr hal spele mendasar ttg kebersihan yg katanya bgian dr iman saja tak mampu.. Buang smpah ke sungai...hal keliru yg kerap msih dibudidayakan.. Gmn mindsetnya mau maju???
Om kenapa pohon yang ditanam di sepanjang jalan bali akarnya koq tidk kelihatan dan tidk merusak badan jalan? Padahal pohonnya besar2 dan dekat dari jalan?
@@AryengKadiri itu sudah dari turun temurun leluhur kita mengajarkan tentang kebersihan. Pagi pagi pukul 05.30sudah bunyi suara sapu lidi diluar rumah srek srek pas bangun ibu ibu lagi nyapu. Dari situlah awal kita mulai beraktifitas. Suana sangat bersih maka timbulah keindahan dari keindahan akan timbul ketenangandari ketenangan akan timbul kedamaian. Rahayu rahayu semeton sareng sami. 🙏🙏🙏
@@PIHAHE agama kami mengajarkan mencintai alam, km tau kan apa akibatnya kalo gak ada pohon? Belajar IPA kan? Itu ujud cinta kami kepada pohon, bukan cuma pohon tanah dan sungai pun kami kasi canang sebagai ujud kasih sayang, leluhur kami mengajar kan jika kita mengambil hasil alam tanpa berterimakasih sama dengan mencuri,,, 😊kami selalu bersyukur dan berterimakasih kepada alam
Bali dikenal ramah karena Toleransinya... Dibali tidak ada orang merasa dijudge karena tatonya, karena pakaiannya... Orang-orang menjadi diri mereka sendiri... Dan keunikan Agama yang membudaya itu tidak akan bisa ditiru oleh wilayah manapun. Harapanku, Bali tetap menjadi Bali yang seperti ini.. Pertahankan Agama dan Budaya Bali... Bali.. Tetaplah mempesona.
@@ramliarisman3180 benar bro,dalam 10 thn terakhir ,budaya memgelola sampah terus di galakkan sampai ke pelosok.tp bali tak bisa di pungkiri sbg sebuah pulau yg jg di kepung oleh sampah kiriman dr pulau lainnya pd musim2 tertentu.
Izin menambahkan tentang kenapa masyarakat Bali memilih perang Puputan bisa jadi karena mereka memiliki latar ideologi Jawa kuno yang dimana tidak mengenal kata kalah. Jadi kalo tidak menang ya mati. (Sumber: Alm. K.H. Agus Sunyoto)
Ideologi Jawa kuno sama saperti ideologi orang2 Jepun..... kalo tidak menang ya mati (konsep Kamekaze). Yang paling menariknya bagi saya kedua2nya pula memiliki kesamaan dengan pangkal nama "J">>> Jepun/Jawa dan juga nama2 mereka yg banyak berakhir dengan huruf "O" contoh Jepun namanya Yamamoto, Jawa namanya Semarto dan banyak perbandingan yg lain2 yg pernah dahulu saya terfikir akan hal ini.... Sangat menarik.
Ikut nimbrug Pak Guru. Pertama2 saya setuju apa yang Pak Guru sampaikan. Memang Bali itu sudah di "branding" sejak lama sekali, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Selain itu, sudah dari dulu sekali masyarakat Bali melalui pemerintah Indonesia sering mempromosikan tari2an dan gambelan Bali di pentas Internasional. Bahkan tahun 1952, tari Bali sudah tampil di acara Ed Sullivan di Amerika. Jadi branding Bali itu sudah dilakukan sejak lama sekali dan tentunya butuh waktu berpuluh2 tahun hingga sekarang. Bali yang kita kenal sekarang adalah Bali yang sudah "jadi", artinya sebuah kawasan wisata yang komplit. Alam, budaya, tradisi, kuliner, hotel, villa, trasnportasi, sarana penunjang, teknologi, SDM, dll itu sudah komplit dan dibangun dari berpuluh2 tahun lalu. Selain itu masyarakatnya yang modern tapi masih teguh berpegang pada tradisi dan budayanya membuat Bali tetap sama dari puluhan tahun lalu. Ini adalah faktor-faktor yang sangat sulit disaingi oleh daerah lain. Apakah daerah lain bisa seperti Bali, jawabannya tentu saja bisa tentunya dengan ciri khas daerah masing2, tapi butuh keseriusan dalam membangun dan memang proyeksi jangka panjangnya untuk pariwisata, seperti kata Pak Guru. Dan itu butuh konsistensi dalam waktu bertahun2. Seperti Raja Ampat misalnya. Soal alam tidak usah diragukan lagi keindahannya. Tapi itu tentu belum cukup, harus dibangun sarana penunjang lainnya, seperti akomodasi yang memadai, akses, dan pengembangan SDM disana sehingga orientasi pariwisata disana berkembang. Ketika itu semua sudah jalan, branding jalan, beuhhh pasti akan menjadi salah satu destinasi top dunia dan produk yg ditawarkan akan berbeda dengan Bali sehingga punya ciri khasnya sendiri. Kira2 seperti itu opini saya.
@Ipin Crispy Ga semua dari Presiden, kalau nunggu Presiden sampe sekarang mungkin ga bakal ke urus. Seniman2 Bali membentuk komunitas dan mengajukan proposal ke Pemda. Jika kebutuhan dana melebihi kemampuan, akan diajukan ke pusat. Barulah dari pusat bisa membantu. Contoh di tahun modern, Pemda membentuk Pesta Kesenian Bali, lalu mengundang preseiden untuk datang menyaksikan. Tujuannya apa, ya promosi ke pemerintah pusat. Jadi bukan melulu dari presiden yg inisiatif, tapi masyarakatnya sendiri yg inisistif. Sebelumnya sudah banyak seniman luar negeri yg tinggal di Bali seperti Walter Spies, Antonio Blanco, dll. Mereka jg turut andil dalam mempromosikan Bali ke mata dunia. Ga lewat presiden. Belanda hanya membantu Bali mengenalkan produk budayanya ke mancanegara, membantu mengelola, dan menanamkan orientasi pariwisata pada masyarakat Bali. Sisanya, Bali ya bergerak dengan inisiatif sendiri. Jadi intinya kalau memang orientasinya sudah pariwisata, ya dari masyarakatnya lah yang inisiatif memperkenalkan (mempromosikan) produknya, dalam hal ini Bali dengan budayanya. Presiden dalam hal ini pemerintah pusat, hanya sebagai jembatan untuk mem"branding" diri. Makanya saya bilang, daerah lain pasti bisa, tapi ya masyarakatnya harus berorientasi pariwisata dulu, inisiatif sendiri. Kalau nunggu pemerintah (presiden) mah, cuma sesekali doang di promosikannya. Tapi harus ingat, ga semua daerah di Indonesia harus "dipaksa" berorientasi wisata, masing2 punya kelebihan tersendiri yang membuat masyarakatnya hidup.
Ya di Bali ada semacam kekuatan yg mendorong menculnya spirit puputan dibanyak tempat pd jaman penjajahan...lebih baik mati dr pda dijajah walaupun itu masih anak2...
Dulu sejak 2011-2014 kira-kira setiap tahun saya 2 kali pergi ke Bali untuk liputan. Dari Bali Barat, Utara, Timur, Selatan. Walau masih banyak tempat yang belum saya datangi untuk diliput. Ada beberapa hal yang menurut saya membuat Bali menjadi destinasi yang jauh lebih menarik dibanding wilayah lain di Nusantara: 1. Lengkap. Wisata alam ada, wisata budaya ada, pop culture juga berkembanh. Buat yg suka adventure, di Tulamben, Bali Timur ada lokasi selam terkenal di Liberty shipwreck, lalu di Gitgit selain menikmati air terjun juga bisa aktifitas canyoning. Mau memanjakan diri, banyak resort menyediakan spa berkelas, restoran-restoran yang enak, club malam yg hype, dll. Cari makanan halal gampang, cari makanan yang haram jauh lebih gampang. Semua lengkap ada di 1 pulau. 2. Tematik. Seluruh wilayah Indonesia punya budaya yang unik, tapi mungkin cuma Bali yang memperlakukan budayanya sebagai keseharian. Bali gak kehilangan ciri khasnya, mulai dari rumah penduduk, pasar, upacara adat, dll. Sementara saya pernah ke Alor, ada 1 desa adat yang masih terjaga, tapi ya cuma itu. Rumah penduduknya? Betonan biasa, gak khas seperti desa adatnya. Begitu pula darrah lain. Seperti di Jawa yang sudah jarang rumah joglo. Apalagi kalo di Pantura, rumahnya malah pasang keramik di tembok depan rumah, sudah kehilangan ciri khas 3. Murah. Untuk ke Bali dari Jakarta dan kota lain di seluruh dunia, banyak flight. Sehingga harga bersaing. Dari Jakarta zaman ongkos pesawat masih murah, rata2 tiket ke Bali itu 500 ribuan kalo Lion, Citilink, dll. Coba ke Raja Ampat, dari Jakarta ke Sorong PP udah 7 juta sendiri tahun 2012. Di Bali mau nginep di hotel bagus, 300 ribuan per malam udah dapet. Sementara waktu saya transit di Ambon mau menuju Banda Neira, hotel transit yang biasa aja harganya 500 ribu per malam. Dulu taun 2012 harga makan di Bali kira-kira sama dengan di Jakarta, sementara makan di Indonesia timur kira2 2-3 kali lipat harga makanan di Jakarta, mungkin karena masalah ongkos distribusi jadi harga bahan juga mahal di sana. 4. Dan secara ukuran, Pulau Bali itu pas. Gak terlalu besar, dan gak kecil kayak pulau Seribu. Jadi pergi dari 1 destinasi ke destinasi lain, gak jauh. Saya pernah dari ujung Bali Barat di Gilimanuk sampai ke ujung timur di Tulamben, naik Avanza cuma 3,5 jam. Bandingkan dengan jarak Jakarta-Surabaya, yang waktu tempuhnya setelah ada tol sekalipun bisa sampai 16 jam lebih. Kira-kira itu hasil pengamatan saya.
Minusnya bali, mungkin pd jalanan & transportasinya. Tdk terdapat transportasi masal seperti mrt/ busway yg bisa memuat penumpang dllm jumlah bnyk & memiliki rute sdh tertata, dan jalanan bali, umumnya tdk terlalu lebar
@@aguspermana8643 Pdhl jauh lebih efisen jika disediakan transportasi masal, minimal busway lah & diperlebar jalanannya Karna saia pernah merasakan waktu dinas kerja di bali dan waktu itu tdk membawa kendaraan pribadi, susah juga mau berpergian karna minim transportasi masal yg tersistem seperti busway / krl
@@melaju9580 bisa jadi ya bisa tidak. saya sih ga pernah merasa gitu karena ada motor waktu saya dibali. Infrastruktur bali kurang bisa kalo dibikin mas transport. karena itu biasanya mensyaratkan instalasi infrastruktur yg ukurannya tidak main. transport yg tidak perlu infrastruktur pasang ada sih, semacam bus sarbagita, bus bandara dan angkot meski terbatas, karena warga bali sendiri rata rata punya kendaraan. klo anda bukan menetap memang akan menyulitkan, apalagi sebelum ada grab gojek kaya sekarang. tapi klo anda wisatawan maupun penduduk menetap, seharusnya tidak terlalu masalah. memang budayanya harus punya motor
Pajak dr kendaraan pribadi di Bali sangat menguntungkan krn orang2nya sangat taat bayar pajak...makanya pemrth kurang tegas dlm penerapan angkt masal..
Di bali budaya lokal dan budaya modern itu hidup selaras . Di bali Kita dapat dengan mudah menemukan arsitektur ,kuliner ,dan budaya lokal bali . Sekaligus mudah menjumpai bangunan,kuliner,dan budaya modern di sana
setiap berteman sm kawan bali orgnya ramah dan gak toxic, bukan sekedar keindahan alam, manusiannya juga. apa lagi nama khas nya, langsung ketauan org bali
Semua yg disampaikan pak GG masuk akal, namun.... Seberapa lamanya, seberapa intensnya persiapan, pengondisian yg dilakukan, pada akhirnya tdk akan berberjalan/berkembang dg baik kl kualitas 'manusianya' yg menjalankannya tdk cocok dg grand design nya. Dikatakan diseluruh Nusantara juga bnyk tempat yg sama, bahkan mungkin lbh indah, lbh menakjubkan dsb, org2nya 'sama' ramahnya (yakin??) dsb dsb, tetapi ada satu hal yg tidak sama yaitu 'Kemampuan' org Bali utk 'bertoleransi' yg sangat tinggi tanpa mrk kehilangan jati diri mrk. Org Bali 'tidak takut' utk berinteraksi dg 'bukan' org Bali, mrk tidak takut disusupi, dipengaruhi, diracuni dsb dsb oleh budaya2, kebiasaan2, cara bergaul, berpakaian, bersikap dn tindak-tanduk para pendatang ke pulau mrk krn mrk sangat mengenal jati diri mrk sendiri. Mrk 'pintar' mengakomodasi keaneka-ragaman yg dibawa oleh para pendatang, baik yg wisatawan maupun bukan, tanpa rasa 'takut akan ketularan'. Hal2 yg disebutkan terakhir itu tidak dimiliki oleh bnyk org di wilayah Nusantara. Kita gak usah cari jauh2, bukankah di YT sendiri penuh dg berita bagaimana masyarakat suatu daerah dg tegas dn vokal 'menolak' ada ini dn itu yg masuk kedaerah mrk, alasannya krn 'ketakutan' akan ada dampak negatif spt memberi pengaruh tdk baik, yg bisa menjadi preseden dsb yg tidak sesuai adat, kebiasaan, agama dn nilai2 budaya setempat. Jadi, tdk heran kl sikonnya antara Bali and the rest of the archipelago itu bedanya ngejomplang! Kl di Bali pendatang/tamunya dilayani dg baik, kl ditmpt lain pendatang/tamunya yg hrs tau diri, 'nunduk2/hati2' sm tuan rumah krn galakan dia. Di Bali toleransi dirayakan dlm kehidupan, ditmpt lain hanya menjadi pengganti kata 'Welcome' dikesetan didpn pintu rumah. Itu bedanya, bung!
dalam biograpi pemilik kapal api juga menyayangkan hal yg sama sih soal indonesia,, dia bilang orang yg buat pabrik di indonesia itu bener2 nasionalis,, lebih murah bikin pabrik di china daripada disini,, dia pernah beli perkebunan untuk produksi harus beli 3X ke orang yg berbeda padahal yg dibeli 1 tempat,,, setelah tempat itu dibeli dan digarap sering terjadi demo penolakan,, dia bandingkan dengan pabrik dia di china yg dia baru bilang mau investasi dan bikin pabrik langsung dikasih tempat dan pabriknya cepet jadi,,, padahal saat itu masih jaman Pak Harto loh,, gak kebayang klw sekrang
bali tidak takut disusupi budaya lain krna sudah ada bentengnya sendiri, yaitu banjar dan awig awig adat. Selama masih ada banjar dan pemuda tetap aktif di banjar, Bali akan tetap baik baik saja.
@@antoinne3694 mungkin jg logika ayam... Tp coba aja dibalik.. seandainya warga Bali tertutup, tidak mau menerima perbedaan budaya, dan tidak menjaga budaya nya sendiri...
BALI PULAU PERSEMBAHAN TIADA HARI TANPA PERSEMBAHAN INI YG MEMBUAT MAGNET BALI LUAR BIASA PRAY EAT N LOVE DI BUAT DI BALI ...... MANUSIA BALI SANGAT MENJAGA HUBUNGAN BUKAN PADA SESAMA MANUSIA YG MASIH HIDUP AZA BUKAN KEPADA ALAM AZ LINGKUNGANNYA SAJA BUKAN KEPADA TUHAN NYA AZA TETAPI MASYARAKAT BALI JUGA MENJAGA HUBUNGANNYA DGN PARA LELHURNYA LIHAT AZA PROSESI NGABEN KREMASI DAN UPACARA RITUAL LAIINNYA HIDUP ORANG BALI ITU MAHAL BRO.... RITUAL PERSEMBAHYANGAN NYA TIDAK MURAH BEDA DGN AGAMA LAIN CUKUP NIAT BERPAKAIAN RAPI SDH BISA MENGHADAP SANG TUHAN SANGAT MURAH BALI TIDAK CUKUP DGN NIAT BRO.... LIHAT AZA PERSEMBAHYANG ORANG BALI KE PURA APA YG DIBAWA WAJARLAH TUHAN ITU SAYANG SAMA BALI KARENA PENGHORMATANNYA LUAR BIASA ADA PERSEMBAHAN ADA TARIAN YG INDAH BAU WANGI DUPA BAU WANGI BUNGA JADI TUHANNYA DI BERI PENGHIBURAN BUKAN TERIAK TERIAKAN CACI MAKI DI TEMPAT IBADAH HINA CACI MAKI ORANG LAINN BERBEDA BRO...... BALI SETAN AZA DI KASIH PERSEMBAHAN DI HORMATI APALAGI TUHANNYA DI BALI DARI TANAMAN SAMPAI HEWAN ITU PUNYA HARI RAYA BRO.... TUMPEK KANDANG UTK HEWAN TUMPEK LANDEP UTK SENJATA HARI SARASWATI UTK DEWI ILMU DAN LAIN NYA RAHAYU RAHAYU RAHAYU 🙏🙏
@@antoinne3694 Bali Gak Pernah Triak2 Sok Paling Toleransi... Tp Dia langsung Praktek.in Toleransinya .. GK Kaya arab Yg Slalu Triak2 Toleransi Tp iTu omong Kosong.. Jangan Beli Produk Kafir Jangan Ketempat Kapir .. eeh Tau nya si arab Nikmati Ciptaan Kapir.. si Arab tutup aurat harus ini itu Tp Masih doyan Memek Sempit Itu pun juga tetep di bela Para Murid.. Bahkan Banyak ngontrak Memek di Suatu daerah baginya biasa. . ..Itu akhirnya Malah Mempeer Lihat Kan KEMUNAFIKAN nya.
Saya kira bukan karena kronologis sejarahnya, tapi memang kultur budaya masyarakat Bali yang welcome dengan budaya asing. Disana bule bebas menggunakan pakaian apa adanya, gaya hidup pun diberikan peluang, dan yang uniknya, masyarakat Bali sendiri tidak terkontaminasi oleh budaya asing yang masuk. Mereka tetap menjaga budaya Bali, bahkan secara langsung budaya Bali adalah asset yang bernilai ekonomis dan dengan cerdas dikapitalisasi. Inilah kelebihan yang tidak dimiliki wilayah lain di nusantara.
YANG JELAS ORANG BALI TDK PERNAH BERFIKIR AKAN MENDAPAT LAKNAT KARENA BANYAK ORANG KAFIR DAN BERPAKAIAN BIKINI.YG JELAS DIBALI TDK ADA ORANG YG MERASA LEBIH SUCI DARI ORANG LAIN.
Membangun minat pariwisata ke satu daerah memang tidak bisa instan. Seperti narasi pak Gugem, Bali sudah mulai diproyeksikan sejak jaman Belanda. Jadi sampai sekarang sudah seratus tahunan. Insyaa Allah di tempat lain yang sekarang sudah dimulai pembangunannya, suatu saat bisa menyusul Bali. Tapi mungkin perlu waktu puluhan tahun.
Salah satu yg membuat Bali lebih booming, ketika terjadi pemboman Bali 2002 dan 2005. Setelah kejadian itu Bali menjadi lebih dikenal, bagaimana sikap orang Bali ketika itu, sangat menimbulkan empati dari seluruh dunia. Pertumbuhan pariwisatanya lebih dari 2x lipat sejak saat itu. Terlebih lagi budayanya yang memang sangat unik yg tidak ada duanya di dunia. Jika saja semua daerah di Nusantara bisa menjaga keunikan budayanya masing2 seperti Bali, saya yakin, semuanya akan bisa seterkenal Bali, karena tradisi2 dan ribuat budaya di Nusantara memang sangat keren. Salam Nusantara Indah.
Disamping alamnya, pariwisata di Bali didukung budaya masyarakatnya. Beda dgn masyarakat daerah2 lain yg ribet dgn isu agama. Di Bali alkohol bebas, tapi ga ada yg mabok2 liar, cewe berbukini ada dimana2 tapi ga ada yg usil. Masyarakat Bali tdk mau ribet dgn urusan orang.
@@erwinjktsel8808 setuju sih ini, slain budaya jg etika masyarakatnya. Persatuan di bali itu ketat banget, bahkan maaf org madura aja gk berani apa2 di bali, karna di bali ada yg namanya muda mudi banjar di setiap desanya. Di bali keamanan top bgt, rata2 org bali atau org luar bali taruh motor depan emperan rumah setiap malam gak ada yg nyuri. Klo aku plg ke jawa, motor itu harus di masukin ke dalem rumah 😅
Satu kata buat chanel gg.. Dengan di ulas nya masalah pariwisata di bali.. Semoga dg ini pariwisata di bali tambah berkembang dan tambah di kenal lagi ke seluruh penjuru dunia.. Trimakasih GG..
Sy bukan org bali. Sy cuma beberapa kali ke bali dalam rangka wisata. Menurut saya sih, Bali adalah tempat atau daerah atau wilayah paling nyaman di Indonesia. Bali itu Indonesia banget. Semoga Bali dan keramahan masyarakat Bali tetap lestari.
Saya yang baru saja ke Bali dan itu pertama kali. Saya malah lebih kagum lagi. Dulu saya mengenal Bali hanya lewat film Dokumentasi. Tapi setelah saya kesana, itu membuat saya benar benar kagum. Menurut saya, orang Bali adalah orang yang bisa menjaga mempertahankan, dan melindungi peninggalan leluhur mereka. Mereka orang orang yang dekat sekali dengan Alam, dan sangat menghargai alam yang sudah memberikan kehidupan kepada mereka. Di Bali masih banyak kita temui Pohon pohon beringin besar dan pohon besar lainnya, bagi orang Bali pohon besar tersebut bukan saja sangat penting dalam agama mereka, tapi mereka juga tau bahwa pohon Beringin dan pohon besar itu penting untuk penyerapan air. Dulu saya tidak tau bahwa hampir di setiap rumah di Bali ada pura yang terbuat dari Batu... batu alam. Tapi ini tertata indah dan di kombinasi dengan tumbuhan, seperti Kamboja dan lain lain. Perpaduan Batu alam dan tumbuhan, sangat memanjakan mata. Begitu indah ,begitu mempesona. Saya adalah orang Sumatera Barat. Saya tau sekali bahwa alam Sumatera Barat, tidak kalah indah dari Bali... Sumatera Barat juga mempunyai kebudayaan yang unik mempesona dan orang orang yang ramah. Sumatera Barat juga punya Bangunan indah rumah Gadang. Sumatera Barat punya Kuliner yang terkenal sampai ke seluruh dunia. Di Sumatera Barat khususnya Bukittinggi dimana saya dibesarkan. Yang saya perhatikan sekarang di Bukittinggi, banyak orang yang ekonominya membaik, membangun rumah besar, sangat besar, bahkan seperti saling berlomba yang satu lebih besar dari yang lain. Tapi perhatikanlah halaman rumahnya..sebagian besar dari rumah rumah megah ini. Tidak ada tumbuhan yang mengiringi kemegahan rumah itu, yang ada hanya batu atau beton sepenuh halaman. Sehingga kalau lagi siang, mata hari terik dan panas. Tidak ada tempat berlindung dari mata hari. Dulu Bukittinggi terkenal sebagai kota yang sejuk sekarang sudah berubah menjadi panas juga. Dan kalau hujan lebat Bukittinggi sudah cepat sekali terjadi banjir, karena sudah hampir tidak ada lagi tempat resapan air, dan bandar bandar, atau sungai dipenuhi oleh berbagai sampah, terutama sampah plastik. Orang Sumatera Barat dulu juga terkenal Orang orang yang suka merantau, mencari Ilmu di negri orang dan melihat serta mengerti bagaimana kehidupan orang di tempat lain. Dulu orang Sumatera Barat juga terkenal sangat cepat beradaptasi dengan orang orang dan lingkungannya. Dengan pepatah., Dima bumi dipijak di sinan langik dijunjuang. Jadi orang Sumatera Barat dulu bisa hidup berdampingan dengan orang pendatang yang berada agama dan budaya.. Sekarang saya perhatikan dan merasakan, semenjak ada ulama ulama yang berfikiran seperti Abdul Somad dan kawan2nya. Banyak orang yang sudah tidak ramah dan damai dan bersahaja pada orang yang berbeda dengan mereka... Saya berharap dan bermimpi semoga Sumatera Barat, kampung halaman ku tercinta kelak akan kembali seperti dahulu. Amiiin Ya Rabbal Alamin 🤲
Kemunduran sumbar klo mnrut pndpt saya adalah krena kebanyakan hanya menghafal ttpi tidak memaknai apalgi mngaktualisasikn diri padahal falsafah nya sangat filosofis sekali, kebanyakn tuntutan pengakuannya berbanding terbalik dgn aktualisasi nya, cm satu tokoh yg saya kagumi dri sumbar yaitu"Hamka"jdi mari kta sm2 mncari solusi kterbelakangan ini dgn sm2 meng intropeksi diri n lingkungan untuk menciptakan ranah intelektual yg lebih kritis demi tercptanya minang kabau yg lbih toleran n lbih baik
Guru Gembul mungkin tdk tahu ,salah satu alasan kenapa Bali terkenal didunia ,selain alamnya yg indah sebagaimana jg keindahan alam di tempat2 lain di Nusantara yaitu " memancarnya TAKSU" Bali,(Taksu hampir mirip artinya dg KARISMA) yg hidup sbg lestarinya ritual yg memuliakan alam semesta shg semesya merespon dg pancaran sinar yg mampu menarik org2 yg menyaksikan ,semoga tambahan komentar saya ini bisa menjawsb misteri mengapa Bali lebih dikenal dr Indonesia sendiri
Wah ini keren Justru itu apakah Agama mempengaruhi kebiasaan pola hidup masyarakat setempat atau bagaimana❓ mohon penjelasannya Karena saya juga baru pulang dari bali dan saya melihat sendiri Bali itu seperti negeri dongeng alamnya pun mendukung merawat dan menjaga tanah bali tersebut
@@PIHAHE tentu, kami di bali antara agama dan budaya tidak di bedakan tapi malah di berkolaborasi antara budaya dan agama maka dari itu budaya kami kuat, di hindu pun tidak dilarang untuk di kolaborasi antara agama dan budaya asalkan tidak melenceng bari ajaran inti hindu, bagi hindu budaya adalah ciri kahas diri🙏
Terima kasih Pak GG, Tantangan menjadi orang bali adalah menjaga keseimbangan setiap hari antara menjalankan budaya adat bali dengan tekun dan bekerja mencari uang. Bersyukur semoga kami bisa tetap menjalankan ke2 hal ini secara konsisten sepanjang masa agar Bali tetap Ajeg.
Saya sebagai orang Toraja hanya berharap semoga Bali dpat mempertahankan budaya aslinya dan jgan sampai kehilangan identitasnya seperti saudara serumpunnya yaitu Jawa barat, dan satu lagi Budaya adalah jati diri Indonesia yg harus di lestarikan
Svaha kawan🙏,kami orang bali slalu taat dgn peraturan tradisi kami dibali,,supaya tradisi ke tradisi tdk pernah pudar krn kemajuan jaman sampai terpecah belah,,, orang bali selalu ingat sang maha pencipta
Iyh ku sunda miris bgt dsni semua hrus terliht serba timteng jgn kn pake kebaya yg lekukkn tubuh terliht rambut j hrus d tutup .pake kebaya cuma wisuda n acra pernikhn ..klw indonsia letak ny sprti di korea pa cina mgkin islam tdk akn mudah nyebar dsni krn letak ngra kita di garis pantai dgn mudah dtg ny wrga asing mnybrkn byk agama...
Kami orang bali agama dan budaya berkolaborasi maka dari itu budaya kami sulit pudar dan di bolehkan oleh agama di karanakan bagi hindu budaya adalah jati diri kita
Ulasan dan analisa bapak bagus sekali.dari sisi sejarah nilainya 9, dari sisi geography 8, dari sisi antropologi 7, dari sisi belief 6. Sharing analisa gih pak🙏: " Belief pasti membentuk karakter manusia dan berdampak langsung kepada alam semesta alam" dan belief manusia bali adalah belief manusia nusantara juga sejak jaman tarumanegara, kalingga, mataram kuno, medang, kahuripan, kadiri, singosari.......majapahit awal....sejak majapahit ahir sudah berubah drastis yg berdampak negatif thd alam semesta alam🙏🙏🙏
Salah satunya karena sektor wisata di Bali bisa berdampingan dengan adat dan agama disana., sedangkan ditempat lain dibentur2kan. Semoga Bali dapat selalu terjaga dengan budaya seperti itu, astungkare
satoe lagi, kerna Bali tdk panatik spt daerah2 lainnya bahkan kuto nYokja sbg kuto tujuan wisata sekalipon masih ada penduduknya liat cwe pake celpen dan hotpan joging dicawe2 katanya ini wilayah agamus biasalah itu wong tuwek2 yg bengar bengor bengak bengok ...lain dgn mBali saya pemuja Bali dan Thailand sejati ke sana tujuan mulia saya selain melihat keindahan alamnya yg paling utama dalah utk cuci mata liat2 turis manca pakai bikini
Satu lagi tambahan pak guru, tempat wisata di bali deket2 dan banyak sekali ragamnya seolah olah gk ada habisnya dan bisa di tempuh dalam satu hari. Jadi waktu gk habis di jalan. Selamat berlibur di bali pak guru 🙏
Lombok jg deket2 lokasinya....tp tamu tdk betah....yg buat tamu2 betah di bali krn aura tanahnya atau daerahnya krn sering dipèrsembahkan sesaji atau tanah bali dirawat secara sekala dan niskala. Di mn bumi jarang dirawat secara ritual mk bumi tdk akan beraura positif..
Bersih, tidak kotor, estetika, Aman, dijaga agar kriminal ditiadakan, Lestari, alam culture dan budaya dilestarikan, Indah dari anugerah Tuhan, indah pantai dan kegunungannya
@@dionbenandito2025 Di Bali & Surabaya sebenernya sudah ada cuma kapasitasnya gak memadai karena di lihat dari jumlah populasinya saja jauh lebih banyak daripada jumlah penduduk swedia.
@@dionbenandito2025 Berbicara sampah mungkin anda harus mengunjungi pulau Nusa Ceningan disana anda tempat mendaur ulang sampah biar anda tahu keluhan mereka. Beberapa tahun lalu ada warga Bali yang mendapatkan penghargaan dengan inisiatifnya menukarkan sampah yg bisa di daur ulang dengan beras beritanya ada di VOA Amerika Serikat. Saya dengar juga kalau di Bali ada pembangkit listrik tenaga sampah namun ada beberapa kendala. Untuk pengolahan limbah air, beberapa hotel berkerja sama dengan perusahaan jasa dari Jepang.
budaya bali itu asli indonesia dan orangnya gak tercemar ...benar2 tamu dimanjakan dan dihormati.......toleransi nya juga sangat tinggi...semoga tetap seperti itu.
Bali itu komplit, artinya selain keindahan alamnya, banyak lg fasilitas pendukung lainnya. Spt ; kuliner, adat dan budaya, keramahtamahannya, unik dst.
Bukan itu intinya yang mereka rusak nama Bali ada sampah dimana mana dan kotoran sapi berserakan dimana-mana, itu lho silahkan pikir mereka iri Bali mulai bangkit dan warga Australia supaya tidak ke Bali dan daerah wisatanya tidak sepi. Kenapa mrk senang ke Bali, karena jauh lebih murah dari di negaranya
Paktor utama adalah budaya bali yg menyatu dg agama hindhu dan orang bali welcome terhadap siapa saja yg datang ke bali krn rasa toleransi sangat tinggi...
Saya kebetulan 5th tinggal dan bertugas di Denpasar, dan sekarang saya dipindah tugaskan ke Papua Barat. Memang utk seperti pulau Bali butuh waktu yg tidak sebentar dan kompromi yg matang dari dinas kepala daerah,masyarakatnya dan dukungan pemerintah. Sudah wajar Bali menjadi sebegitu kuat dan menarik utk wisata para *bule*karena benar kata Pak Guru, pulau ini sudah sejak lama dikenal sebagai pulau wisata.Jadi segala yg ada di Bali mulai dari infrastruktur,sumber daya manusianya sudah dirancang sedemikian rupa utk menunjang ciri khas pulau tersebut.Sama halnya dengan Yogyakarta. Kota tersebut sudah menjadi Icon pariwisata utk turis asing.Mengapa Raja Ampat belum seperti kedua kota tersebut? Bulan lalu saya ke Raja Ampat dan ya, utk kesana infrastruktur masih minim sehingga menyebabkan biaya akomodasi yg mahal,dari segi sumber daya manusianya yg masih perlu pembelajaran,dari segi pemerintah daerah yg masih harus kompromi lebih dalam dgn pemerintah utk memajukan daerah tsb,dsb dsb...krn yg saya lihat, indonesia seharusnya jadi negara pariwisata terbaik sedunia.semoga kemenparekraf lebih OKE lagi dalam melakukan pekerjaannya👍👍
@@seiraclaudia9482 biasa saja...sprti pemandangan pantai pasir putih pd umumnya d Indonesia timur. Yg bikin mereka biasa saja krn tdk ada fasilitas dan manusia yg menunjang org lain untuk menikmati keindahan di sana. Bayangkan d bali... tempat wisata yg biasa saja juga, resort yg bagus makanan yg enak, acara dan kebudayaan, fasilitas umum nya enak. Jd wah lah itu tempat wisata.
@@seiraclaudia9482 lebih bagus dari bali ya klo utk air laut yg sangat biru dan ikan2 yg beragam warna dan bentuknya.cuma ada di raja ampat.hanya saja, infrastruktur,fasilitas untuk turis dan masyarakatnya belum memadai sama sekali untuk menjadi tempat tujuan sebuah pulau wisata seperti bali. Bali itu pantai semua biasa saja.tapi papua, kamu bs lihat batu karang putih dan batu2 putih yg cantik2 di pantainya.
Bener banget guru gembul.. Saya dari keluarga kerajaan di di Denpasar saat perang puputan adalah saat suka bagi kami.. Setelah itu belanda mulai membuat skema perkotaan dimulai dari mebuat jalan kota dan menata tempat pariwisata dikuta untuk untuk menampung turis datang dibuatkan hotel yg namanya bali hotel pas ada di pusat kota dekat alun2 kota.. Saya jadi teringat cerita kakek saya mirip dengan cerita guru gembul.. Salam dari bali. M
Konsep catur warga yg dibuat oleh pemerintah kolonial untuk memecah belah...tampaknya tdk berhasil. Sekarang banyak bos dari kasta terendah dimana karyawannya adalah dari kasta yang lebih tinggi.
Pengalaman sih, biasanya pada tahu Bali dan Batam, tapi nggak tahu Indonesia Kalau tempat wisata, tahunya Bali sebagai Bali pertama dan Pulau Samosir yang disebut Bali kedua, karena suasananya dianggap serupa
Saya kagum dengan orang2 Bali, kejahatan sex atau perselingkuhan oleh pemuka2 agama hampir tidak terdengar, juga umatnya adem2 aja. Tidak ribet dgn kehidupan orang lain. Alkohol dimana2, tapi tidak ada yang mabuk2 liar. Cewek2 berbikini ada dimana2, tapi tidak ada yang usilin. Perempuan Indonesia zaman dulu cuma berpakaian sekedar menutup dada, bahkan ada yg berdada terbuka. Kehidupan mereka adem2 aja. Tidak seperti sekarang dgn banyaknya aturan agama tentang aurat, najis dsb. kehidupan jadi rumit. Pemuka agama banyak yang mikirnya hanya selangkangan, omongannya berapi2 melarang ini itu, tapi kelakuannya bertolak belakang..
Klo yg dimaksud pemuka agama adalah jro mangku, di bali sendiri jro mangku dipilih oleh masyarakat dan jumlahnya dr generasi ke generasi tetap. Karena jumlah pura di bali itu tetap tdk bertambah 😁. Di luar bali mungkin jumlah nya banyak, dan bukan dipilih oleh masyarakat. Mungkin Krn itu bnyak ada kmungkinan kejahatan dilakukan pemuka agama krn jumlah banyak, dan pengawasan masyarakat nya jg kurang.
pernah ada kasus turis photo telanjang ditempat suci Hindu dan buat video s*x Bali menganut adat yg baik berpakaian sopan kebaya dibali Bali pengaruh luar yg merusak Bali yg harus dihindari,apalagi turis asing mulai tidak menghargai budaya bali
bahkan ada lo yg ngawini anak gadis yang masih mambu pesing dgn dalih sy4r14t agame...tapi pidatonya masak alaaahhh....njelek2in budaya dan ajaran agama lain...memang jan masak alah wong tuek2 spt itu tiada bertoleransi sikitpon.
Bali memang luar biasa Walaupun muslim minoritas disana saya sebagai muslim malah lebih betah hidup di bali Menurut saya karena mereka bisa mengimplementasikan ajaran agama mereka dengan baik sehingga lingkungan mereka bersih kehidupan tentram dan damai saling toleransi Benar2 agama dijalankan tidak hanya sebagai simbol2 dan ritual
tapi ada aja penceramah ngatain bali pulau iblis, pulau maksiat, padahal ajaran mereka mengajarkan mengontrol nafsu, makanya jarang ada kejahatan disana
@@gulugan7186 iblis? Itu penceramah itu hanya ingin menghancurkan toleransi indonesia. Memecahbelah indonesia berdasarkan beda agama dan tidak menerima ideologi lain selain dari dirinya. Kita dibali aman aja berdampingan 6agama gk ngejek gk menjelekkan satu sama lain
Bali mau diserang dgn berbagai miringpun"Bali is Love".Di Indonesia hanya Bali masih kuat adat,budaya,toleran,menghargai alam dgn ketat dikuatkan budaya memberi persembahan(cabang sbgi kasih sayang),dampaknya tanpa kasat mata alam juga memberi vibrasi ..ini yg tidak dilakukan di daerah lain di Indonesia.
BALI SARAT DGN TRI TRI KAYAPARISUDHA TRI HITA KARANA TRI MURTI TATWAM ASI BASUDEVA KHUTUM BAKAM PANCA SRADDHA DLLNYA MENJADIKAN MASYARAKATNYA BERBEDA DENGAN KEBANYAKAN YG ADA DI INDONESIA WARISAN LUHUR LELUHURNYA SELALU TERJAGA DGN RASA CINTA KASIH DAMAI BAHAGIA BALI PULAU PERSEMBAHAN TIADA HARI TANPA PERSEMBAHAN KPD IDA SANGHYANG WIDHI WASA TUHAN YANG MAHA ESA ITULAH MENJADI MAGNET BAGI WISATAWAN DUNIA DATANG KE BALI DAN INGIN DATANG KEMBALI RAHAYU RAHAYU RAHAYU SALAM DARI BUMI PARAHIYANGAN ❤🇲🇨 🙏🙏
Karena juga warga lokal di bali ramah ramah karena mereka percaya dengan adanya karma baik dan buruk. Jika melakukan sesuatu yang tidak baik ke sesama dan alam maka nantinya bakal dapat balasan yang buruk juga. Namun jika melakukan kebaikan terhadap sesama nanti juga mendapatkan berkat. Pernah memberikan uang ke anak umur 6 tahun yang jualan di pantai karena kasihan saya kasih uang buat dia namun anak itu tidak mau menerima uangnya dia maunya kita membeli dagangannya bukan hanya sekedar sedekah jadinya ya barang dagangannya dibeli dengan uang itu. Anak kecil saja sudah percaya dengan karma. Dan juga tingkat kriminalitas di Bali itu sedikit mereka pelaku kriminal dibali itu pasti berasal dari luar pulau kebanyakan dari Indonesia Timur. Lihat saja di IGD di Bali orang timur pada berantem banyak luka bacok di tubuh mereka. Bali memang beda lah suasanannya apalagi dengan pulau yang suka mengkafirkan orang orang.
Mantap guru gembul, berarti bali ssuai sjrah brperan jg memerdekakan bangsa ini,bukan hanya triakan takbir saja,puputan bali juga mngorbankan dari yg tua smpai yg msih bayi.....tlg sbarkan hal ini kpda saudara kita trutama kaum kadrun tuh yg slalu klaem dan kerap mempreming.....dan bali yg ktanya gudang masiat trnyata paling besar mnyumbang ke negara ats asil wisata triluan / bulannya
Kenapa Bali lebih terkenal pariwisatanya dari daerah lain Karena faktor kebebasan dan toleransi yang tinggi disana. Bali mampu menyediakan kondisi kenyaman ala Eropa dan USA. Contohnya bolehnya minum minuman keras, kuliner nya yang memungkinkan untuk disesuaikan dengan selera barat (daging babi misalnya). Sedangkan daerah lain tidak mampu menyediakan nya. Daerah yang di Indonesia mungkin bisa menyediakan hal seperti itu mungkin Sulawesi Utara
@Feby Firmansyah oh baby Timor Leste sudah bukan Indonesia lagi darling NTT meski bukan mayoritas muslim suasana kerohanian katolik disana kuat. Infrastruktur penunjang nya juga baru dikembangkan
@Feby Firmansyah ya oke NTT mungkin bisa tapi ingat objek wisata di Bali bisa diterima oleh semua kalangan Siapapun kalau ngerasa nyaman berjemur di pantai dan merasakan enaknya nasi campur Bali yang dikasih kulit babi crispy pasti mau datang lagi dan lagi Sedangkan objek wisata di NTT misal ritual prosesi Jumat agung dan paskah di NTT itu lebih menarik bagi wisatawan asing katolik yang lain tentu tidak tidak tertarik. Wisata mengamati komodo mungkin menarik tapi tentu hanya bagi mereka yang tertarik pada alam liar. Tapi bagi yang tidak tertarik pada alam liar mungkin tidak tertarik apalagi ditambah komodo adalah binatang buas dengan liur beracun yang langsung "nafsu" mencium bau darah tentu bisa jadi mimpi buruk. Kalau dalam dunia wisata wisata di NTT itu disebut wisata minat khusus yang hanya diarahkan bagi mereka yang tertarik akan satu bidang tertentu
barat sukanya sapi oi makanya di barat kebanyakan meninggal karena penyakit jantung,, babi itu kesukaannya asia seperti Jepang china makanya mereka panjang umur
Kemungkinan ada beberapa tambahan , seperti Bali jarang ada konflik agama mungkin,atau penggerebekan tempat wisata tertentu yg meresahkan,toleransi di Bali pun sangat terjaga dan kondusif
Hadir Pak Guru. Saya barusan kemaren pergi liburan ke Bali tanggal 2 Juli pulang tanggal 7 Juli. Dan, turis asing disana benar-benar banyak dan membludak. Banyak sekali turis bule-bule. Bahkan di hotel tempat saya nginap hampir semuanya bule. Mungkin pariwisata Bali baru dibuka besar-besaran pada 2022 sekarang semenjak pandemi covid benar-benar menonaktifkan pariwisata bali
Dalam daftar negara paling ramah, paling indah, paling dermawan, Indonesia selalu masuk, Yg terbaru, negara paling ramah, Indonesia urutan ke 6, negara paling indah, indonesia urutan ke 1, berkat villa Ubud, Bali, negara paling dermawan, Indonesia urutan ke 1 juga 💓💓💓
Saya bukan orang Indonesia dan pernah tinggal di Indonesia selama lebih dari 25 tahun. Menurut saya, Bali itu punya "karakter" yang kuat (hampir tiada daerah2 lain di Indonesia yang karakternya sekuat Bali). Kalau saya bandingkan misalnya Bali dengan Jawa Barat. 25 tahun lalu, Jawa Barat juga masih punya "karakter". Tapi terakhir saya ke Jawa Barat, sekitar tahun 2018 (sebelum Covid), banyak tempat di Jawa Barat sudah berubah dan bahkan lebih berasa seperti di kota2 Pakistan atau Timur Tengah.
Benar sekali, contoh saja kota Bandung, harusnya budaya Sunda ditonjolkan, tapi seperti gak ada usaha untuk memamerkan budaya Sunda. Lihat saja bentuk Mesjid yg niru2 di Timteng sana. Padahal mesjid kan harusnya dengan bentuk lokal, di Denpasar saja Mesjid Agungnya bercirikan Indonesia gak berbentuk kubah2 malah mirip bentuk keraton yg tidak berdinding dan berpintu 👌
@@firmanhalimy inget kmaren ni mentri cinetil pariwisata nyuekin atau nolak tari sunda di acaranya.... kl g salah d bandung gw lupa detailnya liat ajah di google kyknya ada beritanya ... intinyamah gak ada dukungan sama budaya sunda... amit2 itu orang kl jadi wapres ... jijay
Menjaga Budaya leluhur dan toleransi itu kunci point no 1dr kesuksesan masyarakat Bali dalam menjaga ekosistem yg nyaman dan ramah bagi turis. Faktor yg lain hanya pendukung. Bisakah masyarakat wilayah lain mengadopsi kebijakan prinsip seperti masyarakat Bali? Pak Guru secara halus mengeser point penting ini ke point penjajahan, pembangunan infrastruktur, tujuan nya apa?silahkan tanyakan langsung ke Pak Guru 😉
Terimakasih guru gembul atas kritiknya terhadap Bali. orang Bali memiliki sistem nilai yg selama ini dianut salah satunya namanya "mulat sarire" selalu melakuka introspeksi diri apakah fikiran, perkataan dan perbuatan selama ini yg dijalankan sudah benar sesuai ajaran dharma. Memang sikap ramah, keindahan alam, bukan hanya dimiliki bali saja setuju itu daerah lain juga punya. Kenapa bali lebih banyak dikunjungi karena memang bali lebih dulu dikenal dunia dan masyarakanya mendukung. Bali itu unik dan lengkap. Mau cari pantai, air terjun banyak, mau udara sejuk, hangat ada. Dan jaraknya dekat2 saja. kalau sampah bisa jadi banyak adalah konsekwensi logis dari ramainya kunjungan touris & Sampah juga dihasilkan dari produksi rumah tangga. Bali itu ibarat gula,karena saking manisnya banyak juga pendatang yg menetap dibali utk mengais rejeki. Hidup NKRI gunakan akal sehat👍👍
Pesan moral : Jangan berbuat kerusakan, jadilah orang yang berguna, lestarikan apa-apa, semua yang sudah diperjuangkan oleh para leluhur kita, oleh orang2 sebelum kita 😭😭😭
SAYA BUKAN ORG BALI,TP SAYA MENGHARGAI PANDANGAN OM GEMBUL. PERTANYAAN NYA KENAPA DARI DULU SAMPAI SKRG BALI MSH MENJADI TUJUAN UTAMA PARA WISATAWAN LUAR..? KLO SOAL CAGAR BUDAYA,PENINGGALAN KERAJAAN,ADAT,BUDAYA,TRADISI,ALAM SAYA RASA DAERAH2 LAIN PUNYA BAHKAN ALAM2 DILUAR BALI LEBIH BAGUS.. AKN TETAPI BALI PADA SAAT INI MSH DOMINAN. ITU YG JD PERTANYAAN NYA...? MENURUT SYA YG PERNAH KE BALI, YG TDK DIMILIKI DAERAH LAIN SPERTI BALI ADALAH AURA/VIBES NYA... KITA TDK BISA PUNGKIRI HINDU DIBALI MENJADI ROH PARIWISATA YG ADA DIBALI. BKN BERMAKSUD UTK BAWA2 AGAMA,TP HRS AKUI ITU. ITU SEBAB NYA UTK KETENRAMAN HATI,HEALING,KETENANGAN LARI NYA PASTI KE BALI. WASALAMMMM...!!!!
Terima kasih Guru Gembul yg sudah memberikan masukan penting kepada kita semua. Memang tidak ada hari tanpa belajar. Bapak Michael Hitchock adalah mantan dosen saya waktu kuliah di Universitas Metropolitan di London selama 1 sementer untuk mata kuliah Pariwisata Berkesinambungan. Beliau juga pernah kerumah saya di Ubud karena teman beliau adalah ibu angkat saya ibu Prof DR. Angela Hobart, seorang antropolog asal London. Selain faktor yg disebutkan, saya kira ada unsur lain yang tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi Bali dan ketenarannya. 1. Dalam agama Hindu sebenarnya tidak ada istilah penebusan dosa. Seperti halnya selembar kertas yg sudah dicoret dan dihapus, nodanya itu akan masih disana. Intinya, jangan berbuat jahat karena itu adalah hal yg tidak baik dan tidak bisa ditebus. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Hal ini menjadi pegangan yg luar biasa yg berhubungan dengan penerapan hukum Tri Hita Karana di Bali: 1. Hubungan Manusia dengan Tuhan, 2. Hubungan Manusia dgn manusia, 3. Manusia dengan alam. Hasil penerapannya akan menghasilkan manusia yg penuh kasih sayang dan rasa toleransi yg sangat tinggi (saya smp dan sma dengan teman teman islam dan kristen dan kita sangat menghormati satu sama lainnya). Bukan berarti di Bali tidak ada orang jahat, karena pada dasarnya kita bisa berharap melalui doa dan tindakan, namun akan selalu ada yg imannya tidak sekuat yg diharapkan. 2. Seniman Bali sangat unik. Saya sering membantu teman teman yg menjalani bisnis produk seni. Biasanya tamu atau pembeli (wholesale) akan datang membawa photo suatu design produk yg diinginkan. "Apakah kamu bisa buatkan saya ini? kalau bisa saya mau pesan 2 kontainer." Seniman Bali bisa menghasilkan hasil seni bentuk apapun dr model tribal Afrika sampai ukiran 3 dimensi bentuk apapun. Hal ini mempengaruhi kaum bisnis "Ah, kalau saya bisa mendapatkan semuanya disini, mengapa pergi ketempat lain?" Jadi, adanya kesan paket all in one. Perkembangan seni ini akan terus mengalir karena setiap desa di Bali akan mempunyai persatuan anak muda atau dikenal dgn Sekaha Taruna Taruni (STT). Sebagai mantan ketua STT di kampung saya dulu hal ini sangat penting untuk memupuk jiwa seni sehingga menghasilkan seni yg berbeda setiap generasi tanpa meninggalkan unsur aslinya. Jadi unsur berkesinambungan itu sangat penting. 3. Pura berlokasi unik. Memang semua daerah di Indonesia bisa menyajikan keindahan alam yg sama; pemandangan yg hijau, pantai berpasir putuh dll. Namun, akan selalu ada pengunjung dengan ciri khas tertentu karena pada dasarnya gak semua turis suka pantai atau shopping centre dll. Akan selalu ada kelompok dengan tujuan khusus misalnya ingin mengunjungi tempat tempat yg langka, seperti Pura Tanah Lot (The Floating Temple), Pura Goa Lawah (Temple with a Thousand Bats), ada yg mau belajar tari Bali, musik Bali, ada yg mau mempelajari sistem irigasi Bali yg dikenal Subak (bagian dari Unesco) dan lain sebagainya. Hal unik ini tercipta karena pengaruh Hindu kejawen dari saat masa hingga runtuhnya Majapahit, dimana banyak para empu yg melakukan pertapaan sebelum mendirikan pura di Bali. Dan hal ini masih dijaga, diterapkan dan dilestarikan hingga sekarang. Semoga Indonesia akan semakin berkembang pariwisatanya yg beraneka ragam seperti halnya Mandalika di Lomdon dan sekarang Pelabuhan Bajo, begitu pula destinasi destinasi yg lainnya yg dikembangkan oleh Pak Jokowi akhir akhir ini. Salam NKRI🙏🙏🙏🙏
Bagaimanapun tak dapat dipungkiri pesona Bali sukar ditandingi. Bukan hanya faktor setingan Belanda saja, tapi ya karena unsur di Bali itu sendiri baik budaya, alam, sejarah seolah semua mendukung. Turis asing yang datang ke Indonesia paling banyak ke Bali. Daerah lain banyak yg diseting habis2an oleh pemerintah tapi nampaknya belum cukup berhasil menarik minat turis asing.
@@IWayanBudiarta benar pak Bli...satu lagi...saya paling duemen sama (lupa namanya) Novarani? Sh sorang yaotuber Bali yg promosikan budaya dan daerahnya dgn pakai bikini gak akan ada daerah lain yg pakai busana bekini ntar takot dicap gak balmoral dan berekhlek tangpa kuatir krn kebebasan adalah hak drpd setiap warga negara, bebas tapi sopan jgn nggina dan nodong orang lain tu contohnya saya percaya masarakat Bali tdk kakean polah spt halnya.para pendatang dari.daerah lain...dan jg tdk sok panatik ....yg menganut ajaran panatik aja masih sukak pake busana ketat dipadu dgn rambut ditutup sama itu tuhh dan korupsi mengkaisar lela...opo gak isin makluk spt itu?
satu hal yang sy pahami, Why bali became so interest than other Island on Indonesia? karena kultur budaya, adat dan tradisi warisan leluhur yang masih cukup dijunjung tinggi. Manakah wilayah Nusantara yg tradisi lokalnya masih begitu kuat selain Bali? yang ada sudah luntur, hilang, kalah dengan budaya atau agama Impor. Di Jawa yg saya ketahui cuma ada beberapa yg masih benar2 erat memegang Tradisi, Orang Samin di Jateng, Suku Badui di Jabar, Orang-orang disekitaran Tengger di Jatim.
Bali ya Bali yg tetap mengembangkan budayanya sendiri, tidak terpengaruh oleh budaya daerah lain dan juga tidak terpengaruh juga tidak menjiplak budaya negara lain, makanya Bali menjadi daya tarik tersendiri yg tidak dipunyai oleh daerah/negara lain 👍
Dengan konsep Tri Hita Karana(tiga penyebab kebahagiaan) itu yg membuat bali canti, indah, menarik dan berkarakter Tri Hita karana itu terdiri dari: * Parahyangan yaitu masyarakat Bali harus hidup harmonis dgn Tuhan *Pawongan yaitu masyarakat bali harus hidup harmonis dan menjaga hubungan baik antar sesama manusia * Palemahan Yaitu masyarakat bali harus hidup harmonis dgn lingkunga,dan alam semesta Kalo ketiga ini dijalankan dgn konskwen, sdh pasti kebahagiaan akan tercapai dgn baik Kebiasaan orang bali dalam berdoa, dia tidak hanya medoakan dirinya, keluarganya dan sahabatnya saja tapi dia berdoa untuk semuanya * Semoga semua makhluk hidup berbahagia*
Soal jumlah orang dan kunjungan ke suatu tempat wisata maupun event di seluruh dunia ini tak ada yg mengalahkan Arab Saudi di Makkah Madinah. Tahunan ritual Haji harian umroh ( lebih lagi di bulan Ramadhan). Bahkan tidak berlebihan bila ada yg mengatakan biro travel wisata terbesar adalah.... Kemenag RI
@Feby Firmansyah tapi, tiap hari ada pertunjukan kembang api. Yang datang pasti pikir². Mau wisata keagamaan atau malah mendekatkan ke Tuhan yang di atas?
Kalau daerah lain mau bangkit pariwisatanya spt Bali cukup mudah, gali potensi daerah tsb, hidupkan budaya asli & warisan leluhur setempat, pasilitas penunjang, SDM, infrastruktur dst.
Setiap orang yang berwisata ke Bali, Yogya dan Solo, *tetapi terutama Bali* langsung merasakan nuansa spesial yang tidak ada di dunia ini. Bukan hanya soal arsitektur rumah rumah dan lingkungan di sana.. *tetapi memang AURA-nya sangat berbeda* Inilah keistimewaan Bali. Plus.. orang Bali itu.. sangat welcome dan friendly banget. *Tetapi sekaligus orang Bali, tidak terpengaruh dengan pengaruh LUAR* Inilah keistimewaan Bali.. tidak hanya alamnya yg indah dan ornamen budaya yang sangat tinggi. Tetapi memang orang orang Bali itu spesial sekali. Orang Bali menghormati siapa saja, tidak pandang soal warna kulit, agama-nya ❓; atau atribut2x kemoderanan apapun.. karena orang Bali itu cerdas cerdas sekaligus *PERCAYA DIRI BANGET* bahwa mereka sudah Pari Purna dengan agama Hindu Bali dan budaya Bali yang jadi *bahkan patokan* budaya ADI-LUHUNG NUSANTARA. Jadi, kalau pun orang luar Bali, mau mengatakan *hal ini dan itu tentang Bali* orang si sana *Pede Pede* banget. Tapi jangan anda coba coba iatilahnya *colek orang Bali dengan serampangan* ... karena perang tumpas tapis *puputan* itu mendarah daging si sanubari orang Bali...
gue punya alesan sendiri kenapa bali rame. jalanan asik buat jalan jalan, banyak bangunan tradisional (kerasa perbedaannya), banyak fasilitasnya (contohnya di pantai banyak warung/cafe yang bagus dan berjejer) sedangkan pantai lainnya biasanya warungnya ya sangat sederhana, kebebasan disana berasa (boleh minum alkohol di pantai, banyak tempat buat minum). kalo itu di jadiin satu, siapa sih yg ga kepengin ke situ.
Bali layak menyandang daerah paling istimewa walau tak pernah memintanya Hanya bali yg mampu 100% mempertahankan tradisi asli majapahit,hanya di bali ada ajaran tantra siwa budha dan dalam hal perjuangan hanya di bali jendral belanda berhasil di bunuh oleh pahlawan wanita dan senjata yg membunuh sang jendral adalah senjata kendali mistik yg bernama sliksik kini sebagai monumen di kab klungkung
Bali bukan sekedar keindahan alamnya, tapi ke unikan & keindahan adat budayanya, upacara2xnya, tari & musiknya, kostumnya, upacara agamanya, arsitekturalnya. Bagaimana kehidupan religi, adat & budaya saling terpintal indah dan tak ada dibelahan dunia lainnya.
Terimakasih PGG sudah mau membahas topik ini. Saya sebagai orang Bali tidak terkejut lagi mendengar ceritra ini, karena ini sudah menjadi ceritra rakyat, dan ada lagunya yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Bali. Tapi saya berterimakasih, PGG sudah membahas masalah ini, sehingga seluruh masyarakat Indonesia jadi tau masalah ini. Tapi ada satu ceritra yang lebih mengerikan lagi tentang masa lalu Bali yaitu ceritra seputar peristiwa G 30 S PKI, yang terangkum dalam buku The Dark Side of Paradise. Kalau PGG berkenan, tolong bahas isi buku ini lebih dalam. Saya merasa sedih dan sangat ngeri membaca buku ini. Saya tidak bisa mengerti, masyarakat Bali yang terkenal ramah dan religius tetapi pernah mengalami masa masa yang sangat suram dan mengerikan.
Dalam catatan Belanda Aceh sudah ditaklukan pada 1914 karena belanda sudah menguasai kutaraja (Banda Aceh) meskipun banyak perlawanan grilya dari masyarakat Aceh, setelah itu belanda tidak terlalu tertarik dengan Aceh karena pada masa itu banyak bibit2 revolusi di jawa sehingga Belanda memfokuskan kekuatannya di Jawa.
Jauh lah... kalo ke bali, mayoritas turis disambut, dengan senyuman, ramah tamah, disuguhi budaya lokal, sopan santunnya itu tulus abis .. Ke bagian indonesia lain.. tau sendiri lah
Pada dasarnya budaya, keindahan alam dan karakter manusia Indonesia relatif sama, dari zaman dulu orang Indonesia rata-rata ramah, tapi zaman dulu orang Indonesia rata-rata juga suka membawa sajam (senjata tikam) kemana-mana, seperti, badik, rencong, keris dll, intinya ramah tidaknya masyarakat Indonesia relatif sama, bedanya karena masyarakat Bali terlatih puluhan tahun untuk menyambut wisatawan, karena ladang penghidupan mereka disana, mereka mungkin menjadi terlihat lebih ramah dan santun dengan wisatawan tidak seperti masyarakat Indonesia d daerah lain ya karena memang kurang terbiasa dan kurang terlatih, tapi kalau daerah lain dilatih, disiapkan dan dibiasakan untuk menerima wisatawan, saya rasa akan sama dengan Bali ramahnya dan keindahan alamnya. Itu yg dimaksud pak guru.🙏🏼
Bali, sedari awal memang di set up untuk daerah pariwisata oleh pemerintah dan secara kebetulan orangnya, budayanya,agamanya,pura puranya yg dibuat dari batu alam serta alamnya saling mendukung dan berhubungan dan ini menjadi obyek pariwisata.. contoh pengairan sawah subak menjadi obyek wisata juga..
Anda salah, raja raja bali yg memperkenalkan bali di kancah international... Dan juga orang orang belanda saat menduduki bali... justru bule bule yg turut juga memperkenalkan bali dari mulut ke mulut karena keunikan budayanya...dimulai sejak perang puputan.. Baca sejarah lagi loe...
percaya agamanya ga percaya sama umatnya, realita sama promosinya ga sesuai, di bali aman n toleran semua hidup nyaman walau di bilang cap pulau.kafir. tetangga pulau non kafir sebelah malingnya banyak N toleransinya hmmmm ..
Klo daerah lain ingin spt Bali,masyarakatnya hrs menonjolkan ciri khas di wilayah tsb,terutama budaya serta tradisinya dan hrs konsisten dgn dukungan pemdanya. Tp faktanya skrg budaya dan tradisi lokal yg mjd ciri khas suatu daerah malah berusaha dihilangkan oleh org2 yg mabuk budaya dr luar. Ini fakta.
Kalau menurut saya seluruh Indonesia sangat berpotensi untuk pariwisata, yang kurang adalah kesadaran masyarakat untuk itu. Potensi Indonesia itu alam, maka masyarakat harus sadar bahwa alam itu aset untuk dirawat bukan untuk dieksploitasi supaya terjaga keindahannya.
Untuk apa berwisata jika tidak bs menikmati kebudayaan asli wilayah tersebut? Saya rasa budaya2 asli daerah2 lain di indonesia sudah mulai hilang karena di ganti menjadi Budaya arab
Ini karena guru Gembul belum pernah menetap di Bali. Aku yang udah 2 thn di sini senyum² aja. 😁😁 Aku pernah tinggal di banyak pulau di Indonesia, bahkan Papua. Memutuskan utk menetap di Bali karena terkesan saat berwisata dan satu hal lain. Setelah 2 th naru berasa, org Bali rasis, keras, nggak ramah, galak (tapi, memang kalau kita minta tolong, org Bali melakukan dari hati). Terutama penjual atau pelayan toko: jutek², mahal senyum. Kukira aku doang yg merasakan. Waktu cek google review di toko/warung/resto yg peenah kudatangi ternyata banyak bgt ulasan negatif ttg keramahan. banyak org Bali yg mengeluhkan juga.
Selamat berlibur ke Bali, pak Guru. Saya pikir, Bali terkenal karena budayanya yg unik...tidak ada ditempat lain. Kalau Raja Ampat dibangun dan di fasilitasi seperti Bali pun mungkin tidak akan bisa mengalahkan Bali. Itu pandapat pribadi sih...entah Baraya yg lain.
budaya itu bertahan karena disetting (baca : dilindungi dari kepunahan) sejak zaman Belanda.. budaya di daerah lain perlahan hilang karena INDUSTRIALISASI TIDAK PEDULI DENGAN BUDAYA..
Ini yg komen udah pernah k denpasar dan raja ampat belum? Klo blum atau baru ke salah satu tempat saja, pendapat anda "raja ampat mungkin tdk bs mengalahkan bali" make sense gk menurutmu bilang kek gitu?
@@Arif.Hidayat69 Tanpa indistrialisasi pun, toh beberapa budaya di Indonesia sudah kehilangan keasliannya. Beberapa dari mereka malah terlalu banyak adopsi budaya arab dan eropa, lalu mengklaim nya sebagai warisan budaya. Alasannya sangat klasik, mereka menyebutnya sinkretisme budaya atau perkembangan budaya, luar biasa lah pokoknya. Belum lagi pakaian adat yg terkontaminasi dgn kaos stocking dan "baju ninja". Dan menurut saya sih, industrialisasi hanyalah salah satu faktor memudarnya budaya Indonesia.
budaya ditempat lain hilang karena dianggap bertentangan dengan agama mereka, kalau ada yg melestarikan dikatain musrik kafir syirik,, banyak juga kasusnya yg lain, kaum gurun emang paling toleran 🤣🤣
Bali itu tetap menjaga adat dan budayanya dan itu di jalankan dengan baik. Bali juga sangat toleran dengan apapun asal tidak mengganggu adat dan mereka ... wilayah lain itu sangat sulit mempertahankan adat dan budayanya.
Bali Memegang teguh Originalitas "Ancient Culture & Spiritual", yang tertuang dalam seni Ukir/pahat, Bangunan, Seni Tari, Seni Musik dan prilaku masyarakatnya. Ini yang disukai/dicari turis suatu nuansa Originalitas/Otentik & Unik yang tidak dapat ditemui di tempat lainnya di Indonesia.
@@ooo5784 kwkwk jangan membuat asumsi yang terlalu jauh. Apa yg saya katakan adalah memang adanya, contoh klw orang di Bali mempunyai warisan itu bisa saling sikat pakai ilmu leak sesama keluarganya Orang punya warung diisikan pepasangan (jimat)supaya sepi warungnya Klw ikut Banjar, saling ngegosip saling menjelakan warga sendiri, hal ini menyebabkan terkotak-kotak di dalam Banjar Ini hanya beberapa contoh yang saya sebutkan Mana ada yang ramah? Kwkw ramah sama tamu saja ini sudah fakta tidak usah menutup mata
saya menangkap bahwa Bali menjadi sangat terkenal ini, karena menurut pak guru, faktor pertamanya adalah karena kebijakan belanda. ditambah dg hal2 lain yg akhirnya mengukuhkan posisi bali hingga sekarang. soal keindahan alam, ramah tamah, budaya dan tradisi... daerah lain pun kurang lebih sama. mohon diperbaiki jika kesimpulan saya ini salah. tapi kemudian, muncul persepsi2 aneh di kolom2 komentar yg bahkan membanding2 bandingkan bali dg daerah lain, menyeretnya ke ranah perdebatan tradisi yg baik dan yg buruk, yg lokal dan impor dst dsb. bahkan ada netizen yg secara spesifik menunjuk jawa barat sebagai perbandingan. bahwa bali dan sunda sbg serumpun tapi bali jauh lebih baik karena tidak pernah melupakan tradisinya. sy sbg orang sunda fine2 saja karena ini pendapat sekaligus kritik yg barangkali bisa dijadikan cambuk. dan yg namanya pendapat, sangat bisa diperdebatkan.
Pernah ketemu di sebuah grup sosmed ada orang austria yg memposting poster² iklan tua yg menawarkan perjalanan wisata ke Jawa, Sumatra, terutama Bali, bertuliskan antara tahun 1920-1930 an . Awalnya saya ga habis pikir, mengapa pada masa kolonialis spt itu ada orang berwisata ke Indonesia. Baru di sini saya ketemu jawabannya, 👍👍
Coba berali ke sulawesi, tmpt yg paling rame wisatawan mancanegara yaitu, tanah toraja, dan kawasan manado. Karna dua tmpt itu yg mna budaya dan kulturenya terbuka kepada yg lain tdk mengkotak2kan keyakinan dgn budaya. Bandingkan dgn kawasan yg indah tapi culturenya terlalu kental dgn suatu agama, pasti kawasannya sangat sulit utk rame turis asing, karna dari awal sudah tdk ramah dgn perbedaan
iya betol sekali itu...cobak anda ke suatu pulo yg mana masarakatnya menganut agami tertemtu lalu kita kesana pake katok kolor sama bikinian sama bini...pasti disemprit ala wangsit priittt yah namanya juga orang kampung(an) cuman lihat org pakek busono gituan aja jannn masak alah rame dan norak sedunia pdhl apa sih salah kita wong ya gak nyolong gak nyoleng gak nyahok...ya memang gitu cangkeme wong tuek2 yg sok paling beradab dan beragama
Bali bisa terkenal karena : @bali dijaga oleh dewata nawa sanga @konsep trihita karana @budaya hindu bali @life still @keindahan alam dan seni tradisi @fasilitas lengkap @last but not lease..bumi bali dipenuhi enerji positip (tiap hari orang bali ingat tuhan, menghaturkan sesajian disertai doa2 dan mantra yg penuh dg energi positip serta laku toleransi dan cinta kasih)
Saya juga org bali, tp pernyataan ini mirip sama yg disebut pak guru di video: "lha daerah lain di nusantara juga seninya banyak yg berkelas dan inovatif"
@@nyimakgan ya jadi muter lagi, tiap daerah di indonesia juga punya keunikan, budaya, seni, dan keindahan alam yg berbeda2 dan kualitasnya masing2, jadi wisata antropologi di indonesia sebenarnya akan jadi petualangan yg menarik, gak cuma musti ke bali..
@@nyimakgan Pengalaman sy jd org bali, ngerasain kemalingan udah pernah, konflik dgn tetangga pernah, konflik dgn sodara sendiri pernah, konflik di bali berbasis kedaerahan membela sodara sekabupaten ada, berbasis kesukuan jg pernah ada, skrg ada jg konflik yg berbasis ormas yg bersinggungan. Pembangunan dari taun 90an udah banyak yg main serobot kawasan hijau, lahan sawah jadi lahan beton. Villa2 dan pertokoan modern udah banyak yg gak perlu ngikut arsitektur bali, jalan umum dan lahan utk kegiatan keagamaan dibeli dan dijadikan properti private sehingga masyarakat kesulitan melakukan kegiatan keagamaan. Soal pelinggih di rumah, kita konsepnya memuja leluhur jadi kita memang wajib buat pura keluarga di rumah utk tempat leluhur berstana, kita jg punya konsep animisme dan dinamisme sehingga anda akan melihat pelinggih ke manapun menoleh, sesuatu yg membuat org luar pernah berujar "orang bali kok nyembah batu". Konsep tata pekarangan sudah ada aturan adatnya, kaya-miskin, mewah-sederhana, suka gak suka kita org bali jika beragama hindu harus ikuti, kecuali tinggal di perumahan, bagi org luar kami terlihat seperti manusia yg menghormati dan menjaga tradisi padahal banyak dr kami yg mulai merasa semua terasa sangat rumit dibanding sodara2 yg beragama kristen dan muslim. Kebudayaan kami memang unik dan mendunia tapi bukan berarti selalu damai dan sempurna tanpa cacat..
Karena di bali budaya, tradisi, agama manjadi kehidupan seharian masyarakat bali. Itu semua ada setiap hari di bali, di mana2. Daerah lain tdk ada spt itu. Kalau di jawa, misalnya, kehidupan budaya jawa gak muncul tiap hari, hanya muncul di hari2 tertentu saat ada perayaan budaya jawa saja. Plus 1 lagi, exterior bangunan budaya bali di setiap rumah orang bali melengkapi keunikan itu. Itulah pd akhirnya jadi aura yg magis nan eksotis.
Saya orang Bali. Disini orngny polos, jangankan untuk berpikir bikin negara sendiri, Mau rusuh aja kita segan. Padahal banyak konflik juga kok, sama kaya daerah lain, saya kira itu wajar. tapi Istilahnya nakal di rumah sendiri jangan sampai terdengar ketelinga tetangga.
Jadi ingat waktu thn 90an. Sy pernah drngar di kuis jari2 ada penelpon dr bali yg bilang saya dari negara bali. Alm pepeng bilang ibu bali itu indonesia. Org lokal nya pun ada yg berpikiran bali itu negara
Bagi saya, Bali itu daerah pariwisata berfasilitas sangat lengkap dan atmosfir nya "internasional banget", maka dari itu Bali lebih ramai daripada Lombok yang pantainya (sebenarnya) lebih indah daripada Bali.
10 Bali Baru (bukan menyaingi, tp memperbanyak wisata) yg sudah & sedang dikerjakan pemerintah sekarang: dalam 10 Bali baru di antaranya: 1. Danau Toba di Sumatera Utara Tanjung Kelayang di Belitung, Sebagai danau alami terbesar di Indonesia 2. Tanjung Lesung di Banten Alternatif wisata pantai di pesisir barat, dg ekosistem wisata: krakatau & ujung kulon 3. Kepulauan Seribu di Jakarta Banyak pulau2 yg memang sdh terkenal untuk liburan, tinggal dikembangkan 4. Candi Borobudur di Jawa Tengah Candi terbesar di dunia, yg jg sudah terkenal, tinggal dikembangkan Terutama dijadikan rujukan jg utk ziarah umat budha di seluruh dunia 5. Gunung Bromo Tengger dan Semeru di Jawa Timur, sdh terkenal kawasan wisata gunung, bromo tengger semeru, terutama semeru sebagai gunung tertinggi di jawa 6. Mandalika di Nusa Tenggara Barat Alternatif pantai Bali yg relatif masih lebih asri, +wisata sport (termasuk balapan, dg sirkuit mandalikanya) 7. Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur Menjual keindahan pantai2, & terutama ada Komodo 8. Wakatobi di Sulawesi Tenggara, "Surga bawah laut" 9. Morotai di Maluku Utara. Alternatif wisata pantai 10. Tanjung Kelayang di Bangka Belitung Pantai2 indah dg baru2 granit jutaan tahun
Dimana masyarakatnya cinta damai Dan toleran, maka ketika dibangun infrastructure pariwisata Akan cepat maju. Bila Masih intoleran, jangan harap bisa maju Dalam pariwisata. Singkirkan perbedaan...
izin menambahkan pak Guru 🙏🏻 film Eat, Pray, Love-nya Julia Robert juga turut menambahkan pamor Bali dimata turis asing, daerah Ubud dan sekitar-nya yang didominasi persawahan dan hutan jadi semakin "dilirik" sejak saat itu, yang mana biasanya turis pada lebih memilih spot pantai 😁
kisah nyata di cerita epl emang setting aslinya di ubud, ubud emang aslinya udah terkenal di luar negeri, kebetulan aja ada sineas hollywood yg pengen garap cerita epl jadi film, jadi ya kebalik sih..
Guru menceritakan ttg leluhur sy.. sy nangis nonton yutup ini. Tempat perang Puputan ini skrg jd Pemerajan Kawitan Kerajaan Denpasar, sekaligus tempat tinggal dinas Gubernur Bali.
Agama Hindu merupakan perpaduan Adat, Budaya dan seni, contoh dalam upacara agama diiringi dengan gambelan yg sakral dan enak di dengar itu salah satu daya tatik buat tourist dll
Agama hindu bali adalah agama kompleks yg merupakan perpaduan agama hindu india yg dimodifikasi dan diakulturasi dgn kebudayaan2 kuno impor yg datang ke bali semisal kebudayaan cina yg kemudian dicampur lagi dgn kepercayaan animisme dan dinamisme yg dibawa oleh pengaruh majapahit..
Saya sudah tinggal 10 tahun di Bali. Masyarakat Bali sangat menjaga budaya dan warisan leluhur. Dan mereka tidak pernah menjudge agama maupun budaya orang lain. Selain itu infrastruktur dan karakter masyarakat sudah terbentuk sikap hospitality. Terbiasa menyambut tamu dari luar. Budaya, Keamanan dan Infrastruktur adalah kunci utama pariwisata.
![Noob To Max With DRAGON REWORK In Blox Fruits [FULL MOVIE]](http://i.ytimg.com/vi/LnBMOinoOvA/mqdefault.jpg)
Saya orsng Bali.. Dari kecil dididil oleh Ortu saya untuk jujur, ramah tamah. Ichlas, selalu berusaha berbuat baik. Menolong orang lain. Walaupun dg kesederhanaan kami, diajarkan untuk selalu menolong orang lain. Nah, itulah pendidikan keluarga yg diberikan kepada kami. Semoga Bali dan Indonesia selalu Ajeg, lebih maju lagi dan rakyatnya hidup sejahtra, damai, dan selalu Berbahagia semuanya. Astungkare Swahe 😇😇🙏🙏🙏
Inilah klebihan orng bali. Tdk mncuri, tidak suka turut campur urusan orang, takut karmaphala, coba daerah lain motor parkir terkunci sj lenyap, oh ya sandl jg gtu . Ditaruh diluar pura malah bnyk hilang. Mkanya turis seneng krn aman
Bali sgt aman,tidak ada pencurian..beda dg lombok...krn beda ajaranya mungkin.
Sewaktu saya datang ke Bali saya heran sekaligus takjub, bagaimana bisa budayanya bisa masuk ke segala aspek kehidupan, dari mulai makanan, pakaian, sampai arsitektur. Bagaimana bisa suatu tempat yang setiap hari dikunjungi orang-orang dari budaya yang berbeda dan membawa budayanya kesana, tapi tetap bisa mempertahankan budayanya sendiri. Bagaimana bisa orang-orangnya begitu toleran terhadap orang lain padahal mereka sendiri sangat ketat menjaga adat istiadat mereka. Sebagai wisatawan domestik, saya belum bisa berkata Bali adalah tujuan wisata yang sempurna, tapi Bali mungkin masih menjadi tempat yang terbaik di Indonesia untuk dikunjungi.
Bali ttp jadi hindu dharma. Ttp cinta adat tradisi adat budaya nenek moyang. Kalaupun bali gampang terpengaruh budaya asing mungkin bali sudah sprti org india
BALI MENJADI MENARIK DAN KHAS, KARENA NENEK MOYANGNYA ORANG BALI MAMPU MEMBENTUK MANUSIA BALI DALAM SATU TARIKAN NAFAS DENGAN TUHAN , PADA SEMUA MAKHLUK, PADA BUDAYANYA DAN PADA
ALAMNYA.
Itulah hebatnya Agama nenek moyang kita yg masih lestari di Bali, Bromo dan sebagian Jawa Barat. Oleh karena itu, mari ramai-ramai kita tinggalkan agama impor dari Timur Tengah. Mari kita kembali ke agama nenek moyang kita seperti orang Bali.
Bali memang unik, masyarakatnya religius yg ramah. Sangat menghargai sesama. Dan di luar dugaan tanpa semua menyadari, bahwa orang Bali semuanya belum pernah ke surga. Shg semua sepakat membuat suasana surga, prilaku surga, fisik dan alam surga, tdk hanya koar² mengkapling surga, tapi membuat diri di alam dan kondisi dan keadaan berada di surga nyata, tdk berhayal.
Mantab....
Ha ha ha..... Masalah nggak punya kunci sorga katanya dulu dipinjam nggak pernah dikembalikan lagi
Gembul sok tahu orang dak pernah tinggal dibali.
Pertama kali sy datang ke bali tahun 2009 untuk kerja sementara, saya mengalami culture shock, terutama dalam hal keamanan. Dari yang tinggal di jakarta dengan kewaspadaan ekstra terhadap kasus pencurian kendaraan bermotor, di Bali saya bener2 terkejut mendapati banyak motor2 diparkir di pinggir jalan raya dengan kunci kontak masih menggantung di motor. Bahkan tak jarang motornya masih menyala ditinggal begitu saja, entah pemiliknya lupa mematikan dahulu, entah keburu2. Di Jakarta, motor diparkir di dalam halaman rumah yang berpagar pun masih ada resiko dicuri.
Dan masyarakatnya bener2 luar biasa, bener kata pak GG, ramah2nya bener2 tulus. Kebetulan saya bertempat bukan di kota besar misal denpasar, tapi di pedesaan Bali. Jadi bener2 kelihatan keramahan dan keunikan adat budayanya. Bali Luar biasa. Jd ingin kembali kesana lagi, entah kapan.
Rahasia keramahan orang Bali
ruclips.net/video/7PePkGS_lj8/видео.html
@Centurion Capricorn
Ko fitnah melulu.
Kamu ke bali dulu, supaya tahu dan merasakannya.
@Centurion Capricorn komen lu miris.. Bang.. 🙏
Kerena orang bali disamping ramah teloran juga takut sama hukum karma pahala .saya rasa di daerah lain tentu bisa spt bali
@Centurion Capricorn mmnya keBali tujuannya nyolong,knp harta yg kita pny dihasilkan dgn susah payah kok dicuri,hny satu pertanyaan"apa salahku"kl pingin pny kerjalah dgn baik,ingt karma,itu ajaran kita,orang dtng nyubit sy,ya sy balik cubit,apa salahku?
Karena masyarakat bali bisa menerima semua agama,semua suku dan orang bali tinggi toleransi antar sesama. Bali is nice .
kang Gembul tak boleh melupakan para seniman, arkeolog, antripolog dan para penulis yg memang mengekspos Bali di Eropah antara 1920 sd PD 1 khususnya keunikan keseniannya baik ukir, tari, kanvas, arsitek, musik, pentas dsb.
Ini dia video dokumentasinya
ruclips.net/video/7PePkGS_lj8/видео.html
perang dunia 1 dari tahu 1914 -1918
Walter spies dan Antonio Blanco dua diantara banyak seniman yang memperkenalkan Bali kepada dunia.
@@indrasetyawan236 maaf PD 2
@@indrasetyawan236 Benar setelahnya PD 1
Saya orang Bali,seniman,pelaku budaya dan pelaku adat .
Rahasia kenapa Bali makin mjd ptimadona
Karena kami punya pakem.
Apapun yg kami lakukan dan kerjakan sll ada aturan dan gaya khas.
Contoh..pertanian kami diatur subak.
Lukisan,kami punya gaya tradisional.
Agama, kami bercorak majapahit.
Berbicara ttg kemanunggalan,utk mencerna sekelas sufi dari syech siti jenar bukanlah hal sulit,karena kami menganggap itu dasar.
Rumah,kami punya ragam hias patra.
Tata ruang,kami punya kosala kosali dan sikut satak .
Dlm prilaku.,,kami punya hukum karna yg mengikat.
Seni tari,,kami punya style /agem yg berbeda.
Seni patung,,tak ada yg tak kami bisa.
Pematung sekelas Nuarta di Bali banyak.
Tinggal tambahan tehnologi saja.
Tak ada unsur yg tertinggal dari sentuhan seni.
Kami akui diluar Bali pemandangan bagus..
Cuma kurang sentuhan.
Perpaduan sentuhan alam dgn kreasi manusia kuran singkron.
Terwakili 🙏
Selain itu contoh sederhana saja
Sblm mebanten saiban/sesajen sego/nasi warga bali sbelumnya psti sudah bebersih menyapu,sblm sembahyang...itu slah satu tindakan menjaga harmonisasi dgn alam,,bhkan mnyapu smpe di depan gang menuju jalan besar
Apakah wilayah lain,,,secara sadar warga2nya melakukan hal yg sama scra brsama2???
Blm tentu...🙄
Dr hal spele mendasar ttg kebersihan yg katanya bgian dr iman saja tak mampu..
Buang smpah ke sungai...hal keliru yg kerap msih dibudidayakan..
Gmn mindsetnya mau maju???
Intinya bali “METAKSU”💕💕💕
Om kenapa pohon yang ditanam di sepanjang jalan bali akarnya koq tidk kelihatan dan tidk merusak badan jalan? Padahal pohonnya besar2 dan dekat dari jalan?
@@AryengKadiri itu sudah dari turun temurun leluhur kita mengajarkan tentang kebersihan. Pagi pagi pukul 05.30sudah bunyi suara sapu lidi diluar rumah srek srek pas bangun ibu ibu lagi nyapu. Dari situlah awal kita mulai beraktifitas. Suana sangat bersih maka timbulah keindahan dari keindahan akan timbul ketenangandari ketenangan akan timbul kedamaian. Rahayu rahayu semeton sareng sami. 🙏🙏🙏
@@PIHAHE agama kami mengajarkan mencintai alam, km tau kan apa akibatnya kalo gak ada pohon? Belajar IPA kan? Itu ujud cinta kami kepada pohon, bukan cuma pohon tanah dan sungai pun kami kasi canang sebagai ujud kasih sayang, leluhur kami mengajar kan jika kita mengambil hasil alam tanpa berterimakasih sama dengan mencuri,,, 😊kami selalu bersyukur dan berterimakasih kepada alam
Bali dikenal ramah karena Toleransinya...
Dibali tidak ada orang merasa dijudge karena tatonya, karena pakaiannya...
Orang-orang menjadi diri mereka sendiri...
Dan keunikan Agama yang membudaya itu tidak akan bisa ditiru oleh wilayah manapun.
Harapanku, Bali tetap menjadi Bali yang seperti ini..
Pertahankan Agama dan Budaya Bali...
Bali.. Tetaplah mempesona.
Labuan bajo di gadang gadang akan menyaingi pesona Bali
ruclips.net/video/7PePkGS_lj8/видео.html
Iya setuju bener banget loe bro
@@PengenDiremas bisa saja itu asal kalau ada turis berbikini berjemur di pantai gak di usir 😆
Saya tinggal iama di Bali sdh lama.menngenai sampah di Bali.memang beberapa tahun jl banyak sampah berserakan dimana2.tapi sekarang sdh bersih.
@@ramliarisman3180 benar bro,dalam 10 thn terakhir ,budaya memgelola sampah terus di galakkan sampai ke pelosok.tp bali tak bisa di pungkiri sbg sebuah pulau yg jg di kepung oleh sampah kiriman dr pulau lainnya pd musim2 tertentu.
Izin menambahkan tentang kenapa masyarakat Bali memilih perang Puputan bisa jadi karena mereka memiliki latar ideologi Jawa kuno yang dimana tidak mengenal kata kalah. Jadi kalo tidak menang ya mati. (Sumber: Alm. K.H. Agus Sunyoto)
nuhun
Mukti atau mati
Ideologi Jawa kuno sama saperti ideologi orang2 Jepun..... kalo tidak menang ya mati (konsep Kamekaze). Yang paling menariknya bagi saya kedua2nya pula memiliki kesamaan dengan pangkal nama "J">>> Jepun/Jawa dan juga nama2 mereka yg banyak berakhir dengan huruf "O" contoh Jepun namanya Yamamoto, Jawa namanya Semarto dan banyak perbandingan yg lain2 yg pernah dahulu saya terfikir akan hal ini.... Sangat menarik.
Pak @@gurugembul ,bahas tentang Asgardia (negara luar angkasa pertama di dunia)
orang bali itu suka ikut ikutan kalau kepala desanya minta perang ya perang kalo gak gitu malu bos
Ikut nimbrug Pak Guru. Pertama2 saya setuju apa yang Pak Guru sampaikan. Memang Bali itu sudah di "branding" sejak lama sekali, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Selain itu, sudah dari dulu sekali masyarakat Bali melalui pemerintah Indonesia sering mempromosikan tari2an dan gambelan Bali di pentas Internasional. Bahkan tahun 1952, tari Bali sudah tampil di acara Ed Sullivan di Amerika. Jadi branding Bali itu sudah dilakukan sejak lama sekali dan tentunya butuh waktu berpuluh2 tahun hingga sekarang.
Bali yang kita kenal sekarang adalah Bali yang sudah "jadi", artinya sebuah kawasan wisata yang komplit. Alam, budaya, tradisi, kuliner, hotel, villa, trasnportasi, sarana penunjang, teknologi, SDM, dll itu sudah komplit dan dibangun dari berpuluh2 tahun lalu. Selain itu masyarakatnya yang modern tapi masih teguh berpegang pada tradisi dan budayanya membuat Bali tetap sama dari puluhan tahun lalu. Ini adalah faktor-faktor yang sangat sulit disaingi oleh daerah lain.
Apakah daerah lain bisa seperti Bali, jawabannya tentu saja bisa tentunya dengan ciri khas daerah masing2, tapi butuh keseriusan dalam membangun dan memang proyeksi jangka panjangnya untuk pariwisata, seperti kata Pak Guru. Dan itu butuh konsistensi dalam waktu bertahun2. Seperti Raja Ampat misalnya. Soal alam tidak usah diragukan lagi keindahannya. Tapi itu tentu belum cukup, harus dibangun sarana penunjang lainnya, seperti akomodasi yang memadai, akses, dan pengembangan SDM disana sehingga orientasi pariwisata disana berkembang. Ketika itu semua sudah jalan, branding jalan, beuhhh pasti akan menjadi salah satu destinasi top dunia dan produk yg ditawarkan akan berbeda dengan Bali sehingga punya ciri khasnya sendiri.
Kira2 seperti itu opini saya.
@Ipin Crispy Ga semua dari Presiden, kalau nunggu Presiden sampe sekarang mungkin ga bakal ke urus. Seniman2 Bali membentuk komunitas dan mengajukan proposal ke Pemda. Jika kebutuhan dana melebihi kemampuan, akan diajukan ke pusat. Barulah dari pusat bisa membantu. Contoh di tahun modern, Pemda membentuk Pesta Kesenian Bali, lalu mengundang preseiden untuk datang menyaksikan. Tujuannya apa, ya promosi ke pemerintah pusat. Jadi bukan melulu dari presiden yg inisiatif, tapi masyarakatnya sendiri yg inisistif.
Sebelumnya sudah banyak seniman luar negeri yg tinggal di Bali seperti Walter Spies, Antonio Blanco, dll. Mereka jg turut andil dalam mempromosikan Bali ke mata dunia. Ga lewat presiden.
Belanda hanya membantu Bali mengenalkan produk budayanya ke mancanegara, membantu mengelola, dan menanamkan orientasi pariwisata pada masyarakat Bali. Sisanya, Bali ya bergerak dengan inisiatif sendiri.
Jadi intinya kalau memang orientasinya sudah pariwisata, ya dari masyarakatnya lah yang inisiatif memperkenalkan (mempromosikan) produknya, dalam hal ini Bali dengan budayanya. Presiden dalam hal ini pemerintah pusat, hanya sebagai jembatan untuk mem"branding" diri.
Makanya saya bilang, daerah lain pasti bisa, tapi ya masyarakatnya harus berorientasi pariwisata dulu, inisiatif sendiri. Kalau nunggu pemerintah (presiden) mah, cuma sesekali doang di promosikannya. Tapi harus ingat, ga semua daerah di Indonesia harus "dipaksa" berorientasi wisata, masing2 punya kelebihan tersendiri yang membuat masyarakatnya hidup.
Intinya kalau mau berhasil spt Bali mesti dikelola profesional, tetap fokus, berkesinambungan dan sabar, karena memang perlu waktu
Garis besarnya!!
Wisata bali sudah dikenal mancanegara sebelum indonesia wujud.
Merinding saya 😢 sebegitunya orang Bali demi mempertahankan tanah airnya mudah2an jiwa-jiwa yang berkorban tidak pernah sia2
Ya di Bali ada semacam kekuatan yg mendorong menculnya spirit puputan dibanyak tempat pd jaman penjajahan...lebih baik mati dr pda dijajah walaupun itu masih anak2...
Astungkare 🙏
Mereka tidak sia2, anak cucunya sudah menikmatinya.
@@ekakubakal1802anak cucunya jadi budak turis bule😅
Pikiran orang" Hindu Bali sudah tertanam leluhur majapahit siap menjaga alam, adat, budaya leluhur
Bali memang oke, aku pernah tinggal di beberapa daerah dan negara hanya balilah yg sejuk n damai
Yg pasti bebas polusi suara sepanjang hari.
Selamat berkunjung lagi pak Guru G ke Bali, ditunggu bersama klrga, semoga pariwisata indonesia terus maju pesat, dan semoga damai selalu, aminn
Dulu sejak 2011-2014 kira-kira setiap tahun saya 2 kali pergi ke Bali untuk liputan. Dari Bali Barat, Utara, Timur, Selatan. Walau masih banyak tempat yang belum saya datangi untuk diliput.
Ada beberapa hal yang menurut saya membuat Bali menjadi destinasi yang jauh lebih menarik dibanding wilayah lain di Nusantara:
1. Lengkap. Wisata alam ada, wisata budaya ada, pop culture juga berkembanh. Buat yg suka adventure, di Tulamben, Bali Timur ada lokasi selam terkenal di Liberty shipwreck, lalu di Gitgit selain menikmati air terjun juga bisa aktifitas canyoning. Mau memanjakan diri, banyak resort menyediakan spa berkelas, restoran-restoran yang enak, club malam yg hype, dll. Cari makanan halal gampang, cari makanan yang haram jauh lebih gampang. Semua lengkap ada di 1 pulau.
2. Tematik. Seluruh wilayah Indonesia punya budaya yang unik, tapi mungkin cuma Bali yang memperlakukan budayanya sebagai keseharian. Bali gak kehilangan ciri khasnya, mulai dari rumah penduduk, pasar, upacara adat, dll. Sementara saya pernah ke Alor, ada 1 desa adat yang masih terjaga, tapi ya cuma itu. Rumah penduduknya? Betonan biasa, gak khas seperti desa adatnya. Begitu pula darrah lain. Seperti di Jawa yang sudah jarang rumah joglo. Apalagi kalo di Pantura, rumahnya malah pasang keramik di tembok depan rumah, sudah kehilangan ciri khas
3. Murah. Untuk ke Bali dari Jakarta dan kota lain di seluruh dunia, banyak flight. Sehingga harga bersaing. Dari Jakarta zaman ongkos pesawat masih murah, rata2 tiket ke Bali itu 500 ribuan kalo Lion, Citilink, dll. Coba ke Raja Ampat, dari Jakarta ke Sorong PP udah 7 juta sendiri tahun 2012. Di Bali mau nginep di hotel bagus, 300 ribuan per malam udah dapet. Sementara waktu saya transit di Ambon mau menuju Banda Neira, hotel transit yang biasa aja harganya 500 ribu per malam. Dulu taun 2012 harga makan di Bali kira-kira sama dengan di Jakarta, sementara makan di Indonesia timur kira2 2-3 kali lipat harga makanan di Jakarta, mungkin karena masalah ongkos distribusi jadi harga bahan juga mahal di sana.
4. Dan secara ukuran, Pulau Bali itu pas. Gak terlalu besar, dan gak kecil kayak pulau Seribu. Jadi pergi dari 1 destinasi ke destinasi lain, gak jauh. Saya pernah dari ujung Bali Barat di Gilimanuk sampai ke ujung timur di Tulamben, naik Avanza cuma 3,5 jam. Bandingkan dengan jarak Jakarta-Surabaya, yang waktu tempuhnya setelah ada tol sekalipun bisa sampai 16 jam lebih.
Kira-kira itu hasil pengamatan saya.
Minusnya bali, mungkin pd jalanan & transportasinya. Tdk terdapat transportasi masal seperti mrt/ busway yg bisa memuat penumpang dllm jumlah bnyk & memiliki rute sdh tertata, dan jalanan bali, umumnya tdk terlalu lebar
@@melaju9580 itu malah sudah terdesain untuk mengandalkan supir lokal.
@@aguspermana8643 Pdhl jauh lebih efisen jika disediakan transportasi masal, minimal busway lah & diperlebar jalanannya
Karna saia pernah merasakan waktu dinas kerja di bali dan waktu itu tdk membawa kendaraan pribadi, susah juga mau berpergian karna minim transportasi masal yg tersistem seperti busway / krl
@@melaju9580 bisa jadi ya bisa tidak.
saya sih ga pernah merasa gitu karena ada motor waktu saya dibali.
Infrastruktur bali kurang bisa kalo dibikin mas transport. karena itu biasanya mensyaratkan instalasi infrastruktur yg ukurannya tidak main.
transport yg tidak perlu infrastruktur pasang ada sih, semacam bus sarbagita, bus bandara dan angkot meski terbatas, karena warga bali sendiri rata rata punya kendaraan.
klo anda bukan menetap memang akan menyulitkan, apalagi sebelum ada grab gojek kaya sekarang.
tapi klo anda wisatawan maupun penduduk menetap, seharusnya tidak terlalu masalah. memang budayanya harus punya motor
Pajak dr kendaraan pribadi di Bali sangat menguntungkan krn orang2nya sangat taat bayar pajak...makanya pemrth kurang tegas dlm penerapan angkt masal..
Di bali budaya lokal dan budaya modern itu hidup selaras .
Di bali Kita dapat dengan mudah menemukan arsitektur ,kuliner ,dan budaya lokal bali .
Sekaligus mudah menjumpai bangunan,kuliner,dan budaya modern di sana
Yap betul sekali
Seperti kuliner Bali ini yang terkenal sampai penjuru dunia
ruclips.net/video/7PePkGS_lj8/видео.html
setiap berteman sm kawan bali orgnya ramah dan gak toxic, bukan sekedar keindahan alam, manusiannya juga. apa lagi nama khas nya, langsung ketauan org bali
Sewaktu SMA punya teman sekelas org Bali, sepeda motor dipinjam tp setelah dikembalikan bagiannya ada yg diganti. Sumpah demi tuhan kejadian nyata
@@explorersspacetime9033 tdk usah bawa2 Tuhan, jgn sangkutkan suku dengan oknum yg berbuat demikian
@@explorersspacetime9033 Ga bisa gitu
@@riko1184 utk meyakinkan barangkali tdk percaya, aku hanya tanggapi tdk semua ramah & tak toxic
@@explorersspacetime9033 setiap suku bangsa/manusia pasti ada yg bgitu jdi jgn bawa2 suku
Semua yg disampaikan pak GG masuk akal, namun.... Seberapa lamanya, seberapa intensnya persiapan, pengondisian yg dilakukan, pada akhirnya tdk akan berberjalan/berkembang dg baik kl kualitas 'manusianya' yg menjalankannya tdk cocok dg grand design nya.
Dikatakan diseluruh Nusantara juga bnyk tempat yg sama, bahkan mungkin lbh indah, lbh menakjubkan dsb, org2nya 'sama' ramahnya (yakin??) dsb dsb, tetapi ada satu hal yg tidak sama yaitu 'Kemampuan' org Bali utk 'bertoleransi' yg sangat tinggi tanpa mrk kehilangan jati diri mrk.
Org Bali 'tidak takut' utk berinteraksi dg 'bukan' org Bali, mrk tidak takut disusupi, dipengaruhi, diracuni dsb dsb oleh budaya2, kebiasaan2, cara bergaul, berpakaian, bersikap dn tindak-tanduk para pendatang ke pulau mrk krn mrk sangat mengenal jati diri mrk sendiri. Mrk 'pintar' mengakomodasi keaneka-ragaman yg dibawa oleh para pendatang, baik yg wisatawan maupun bukan, tanpa rasa 'takut akan ketularan'. Hal2 yg disebutkan terakhir itu tidak dimiliki oleh bnyk org di wilayah Nusantara.
Kita gak usah cari jauh2, bukankah di YT sendiri penuh dg berita bagaimana masyarakat suatu daerah dg tegas dn vokal 'menolak' ada ini dn itu yg masuk kedaerah mrk, alasannya krn 'ketakutan' akan ada dampak negatif spt memberi pengaruh tdk baik, yg bisa menjadi preseden dsb yg tidak sesuai adat, kebiasaan, agama dn nilai2 budaya setempat.
Jadi, tdk heran kl sikonnya antara Bali and the rest of the archipelago itu bedanya ngejomplang!
Kl di Bali pendatang/tamunya dilayani dg baik, kl ditmpt lain pendatang/tamunya yg hrs tau diri, 'nunduk2/hati2' sm tuan rumah krn galakan dia.
Di Bali toleransi dirayakan dlm kehidupan, ditmpt lain hanya menjadi pengganti kata 'Welcome' dikesetan didpn pintu rumah.
Itu bedanya, bung!
💯👍🏻
dalam biograpi pemilik kapal api juga menyayangkan hal yg sama sih soal indonesia,, dia bilang orang yg buat pabrik di indonesia itu bener2 nasionalis,, lebih murah bikin pabrik di china daripada disini,, dia pernah beli perkebunan untuk produksi harus beli 3X ke orang yg berbeda padahal yg dibeli 1 tempat,,, setelah tempat itu dibeli dan digarap sering terjadi demo penolakan,, dia bandingkan dengan pabrik dia di china yg dia baru bilang mau investasi dan bikin pabrik langsung dikasih tempat dan pabriknya cepet jadi,,, padahal saat itu masih jaman Pak Harto loh,, gak kebayang klw sekrang
@@faridrizki3442 kalau sekarang ya pasti dikit2 demo, tanpa tau masalahnya wkwkw
Mantap 👍
bali tidak takut disusupi budaya lain krna sudah ada bentengnya sendiri, yaitu banjar dan awig awig adat.
Selama masih ada banjar dan pemuda tetap aktif di banjar, Bali akan tetap baik baik saja.
Krn Bali, daerah yg bs menerima berbagai macam perbedaan culture, tanpa harus meninggalkan kebudayaan asli mereka...
Logika ayam
@@antoinne3694 mungkin jg logika ayam... Tp coba aja dibalik.. seandainya warga Bali tertutup, tidak mau menerima perbedaan budaya, dan tidak menjaga budaya nya sendiri...
Keindahan alam Bali bukan yg terbaik , indonesia Timur , PH, dll jauh lebih indah. Tapi Orang Bali dan culture nya itu yg membuat Bali nyaman.
BALI PULAU PERSEMBAHAN
TIADA HARI TANPA PERSEMBAHAN
INI YG MEMBUAT MAGNET BALI
LUAR BIASA
PRAY EAT N LOVE DI BUAT DI BALI ......
MANUSIA BALI SANGAT MENJAGA HUBUNGAN BUKAN PADA SESAMA MANUSIA YG MASIH HIDUP AZA
BUKAN KEPADA ALAM AZ LINGKUNGANNYA SAJA BUKAN KEPADA TUHAN NYA AZA
TETAPI MASYARAKAT BALI
JUGA MENJAGA HUBUNGANNYA DGN PARA LELHURNYA
LIHAT AZA PROSESI NGABEN
KREMASI DAN UPACARA RITUAL
LAIINNYA
HIDUP ORANG BALI ITU MAHAL
BRO....
RITUAL PERSEMBAHYANGAN NYA
TIDAK MURAH
BEDA DGN AGAMA LAIN
CUKUP NIAT BERPAKAIAN
RAPI SDH BISA MENGHADAP SANG TUHAN SANGAT MURAH
BALI TIDAK CUKUP DGN NIAT BRO....
LIHAT AZA PERSEMBAHYANG ORANG BALI KE PURA APA YG DIBAWA
WAJARLAH TUHAN ITU SAYANG
SAMA BALI KARENA PENGHORMATANNYA LUAR BIASA
ADA PERSEMBAHAN ADA TARIAN
YG INDAH BAU WANGI DUPA
BAU WANGI BUNGA JADI TUHANNYA DI BERI PENGHIBURAN BUKAN TERIAK TERIAKAN CACI MAKI DI TEMPAT IBADAH HINA CACI MAKI ORANG
LAINN BERBEDA BRO......
BALI SETAN AZA DI KASIH PERSEMBAHAN DI HORMATI
APALAGI TUHANNYA
DI BALI DARI TANAMAN SAMPAI HEWAN ITU PUNYA HARI RAYA BRO....
TUMPEK KANDANG UTK HEWAN
TUMPEK LANDEP UTK SENJATA
HARI SARASWATI UTK DEWI ILMU
DAN LAIN NYA
RAHAYU RAHAYU RAHAYU 🙏🙏
@@antoinne3694 Bali Gak Pernah Triak2 Sok Paling Toleransi...
Tp Dia langsung Praktek.in Toleransinya ..
GK Kaya arab Yg Slalu Triak2 Toleransi Tp iTu omong Kosong..
Jangan Beli Produk Kafir Jangan Ketempat Kapir ..
eeh Tau nya si arab Nikmati Ciptaan Kapir..
si Arab tutup aurat harus ini itu
Tp Masih doyan Memek Sempit Itu pun juga tetep di bela Para Murid..
Bahkan Banyak ngontrak Memek di Suatu daerah baginya biasa. .
..Itu akhirnya Malah Mempeer Lihat Kan KEMUNAFIKAN nya.
Saya kira bukan karena kronologis sejarahnya, tapi memang kultur budaya masyarakat Bali yang welcome dengan budaya asing. Disana bule bebas menggunakan pakaian apa adanya, gaya hidup pun diberikan peluang, dan yang uniknya, masyarakat Bali sendiri tidak terkontaminasi oleh budaya asing yang masuk. Mereka tetap menjaga budaya Bali, bahkan secara langsung budaya Bali adalah asset yang bernilai ekonomis dan dengan cerdas dikapitalisasi.
Inilah kelebihan yang tidak dimiliki wilayah lain di nusantara.
YANG JELAS ORANG BALI TDK PERNAH BERFIKIR AKAN MENDAPAT LAKNAT KARENA BANYAK ORANG KAFIR DAN BERPAKAIAN BIKINI.YG JELAS DIBALI TDK ADA ORANG YG MERASA LEBIH SUCI DARI ORANG LAIN.
@@aabb7369 komen apaan sih tong? jadi ngelantur kesana kesini
Orang Bali kan asalnya dari Majapahit hrsnya sm dg orang jawa klo mnrt sy bukan faktor orang nya tapi faktor lain.
😃😃😃😃 komen kamu itu ujungnya jd logika telor ayam lg.
Salah satu alasannya hanya bali yang jumlah penduduknya mayoritas Hindu, makanya bisa seperti itu ga ada tekanan 😁
Membangun minat pariwisata ke satu daerah memang tidak bisa instan. Seperti narasi pak Gugem, Bali sudah mulai diproyeksikan sejak jaman Belanda. Jadi sampai sekarang sudah seratus tahunan. Insyaa Allah di tempat lain yang sekarang sudah dimulai pembangunannya, suatu saat bisa menyusul Bali. Tapi mungkin perlu waktu puluhan tahun.
Salah satu yg membuat Bali lebih booming, ketika terjadi pemboman Bali 2002 dan 2005. Setelah kejadian itu Bali menjadi lebih dikenal, bagaimana sikap orang Bali ketika itu, sangat menimbulkan empati dari seluruh dunia. Pertumbuhan pariwisatanya lebih dari 2x lipat sejak saat itu. Terlebih lagi budayanya yang memang sangat unik yg tidak ada duanya di dunia. Jika saja semua daerah di Nusantara bisa menjaga keunikan budayanya masing2 seperti Bali, saya yakin, semuanya akan bisa seterkenal Bali, karena tradisi2 dan ribuat budaya di Nusantara memang sangat keren.
Salam Nusantara Indah.
Kepulauan seribu akan menyaingi pesona Bali
ruclips.net/video/7PePkGS_lj8/видео.html
Disamping alamnya, pariwisata di Bali didukung budaya masyarakatnya. Beda dgn masyarakat daerah2 lain yg ribet dgn isu agama. Di Bali alkohol bebas, tapi ga ada yg mabok2 liar, cewe berbukini ada dimana2 tapi ga ada yg usil. Masyarakat Bali tdk mau ribet dgn urusan orang.
@@erwinjktsel8808 setuju sih ini, slain budaya jg etika masyarakatnya. Persatuan di bali itu ketat banget, bahkan maaf org madura aja gk berani apa2 di bali, karna di bali ada yg namanya muda mudi banjar di setiap desanya. Di bali keamanan top bgt, rata2 org bali atau org luar bali taruh motor depan emperan rumah setiap malam gak ada yg nyuri. Klo aku plg ke jawa, motor itu harus di masukin ke dalem rumah 😅
Satu kata buat chanel gg.. Dengan di ulas nya masalah pariwisata di bali.. Semoga dg ini pariwisata di bali tambah berkembang dan tambah di kenal lagi ke seluruh penjuru dunia.. Trimakasih GG..
Sy bukan org bali. Sy cuma beberapa kali ke bali dalam rangka wisata. Menurut saya sih, Bali adalah tempat atau daerah atau wilayah paling nyaman di Indonesia. Bali itu Indonesia banget. Semoga Bali dan keramahan masyarakat Bali tetap lestari.
Agama Hindu Bali menjadi pengikat yg kuat budaya dan tradisi Bali. Tuhan memberkati Bali dg segala kelebihannya yg tiada duanya di dunia.
Sy Orang Bali setuju....Banyak kegiatan bertarap Internasional .terselenggara di Bali ...THN ini akan digelar G20...
Saya yang baru saja ke Bali dan itu pertama kali. Saya malah lebih kagum lagi.
Dulu saya mengenal Bali hanya lewat film Dokumentasi.
Tapi setelah saya kesana, itu membuat saya benar benar kagum.
Menurut saya, orang Bali adalah orang yang bisa menjaga mempertahankan, dan melindungi peninggalan leluhur mereka. Mereka orang orang yang dekat sekali dengan Alam, dan sangat menghargai alam yang sudah memberikan kehidupan kepada mereka. Di Bali masih banyak kita temui Pohon pohon beringin besar dan pohon besar lainnya, bagi orang Bali pohon besar tersebut bukan saja sangat penting dalam agama mereka, tapi mereka juga tau bahwa pohon Beringin dan pohon besar itu penting untuk penyerapan air.
Dulu saya tidak tau bahwa hampir di setiap rumah di Bali ada pura yang terbuat dari Batu... batu alam.
Tapi ini tertata indah dan di kombinasi dengan tumbuhan, seperti Kamboja dan lain lain.
Perpaduan Batu alam dan tumbuhan, sangat memanjakan mata. Begitu indah ,begitu mempesona.
Saya adalah orang Sumatera Barat. Saya tau sekali bahwa alam Sumatera Barat, tidak kalah indah dari Bali...
Sumatera Barat juga mempunyai kebudayaan yang unik mempesona dan orang orang yang ramah.
Sumatera Barat juga punya Bangunan indah rumah Gadang. Sumatera Barat punya Kuliner yang terkenal sampai ke seluruh dunia. Di Sumatera Barat khususnya Bukittinggi dimana saya dibesarkan. Yang saya perhatikan sekarang di Bukittinggi, banyak orang yang ekonominya membaik, membangun rumah besar, sangat besar, bahkan seperti saling berlomba yang satu lebih besar dari yang lain.
Tapi perhatikanlah halaman rumahnya..sebagian besar dari rumah rumah megah ini. Tidak ada tumbuhan yang mengiringi kemegahan rumah itu, yang ada hanya batu atau beton sepenuh halaman. Sehingga kalau lagi siang, mata hari terik dan panas. Tidak ada tempat berlindung dari mata hari. Dulu Bukittinggi terkenal sebagai kota yang sejuk sekarang sudah berubah menjadi panas juga.
Dan kalau hujan lebat Bukittinggi sudah cepat sekali terjadi banjir, karena sudah hampir tidak ada lagi tempat resapan air, dan bandar bandar, atau sungai dipenuhi oleh berbagai sampah, terutama sampah plastik.
Orang Sumatera Barat dulu juga terkenal Orang orang yang suka merantau, mencari Ilmu di negri orang dan melihat serta mengerti bagaimana kehidupan orang di tempat lain. Dulu orang Sumatera Barat juga terkenal sangat cepat beradaptasi dengan orang orang dan lingkungannya.
Dengan pepatah., Dima bumi dipijak di sinan langik dijunjuang.
Jadi orang Sumatera Barat dulu bisa hidup berdampingan dengan orang pendatang yang berada agama dan budaya..
Sekarang saya perhatikan dan merasakan, semenjak ada ulama ulama yang berfikiran seperti Abdul Somad dan kawan2nya.
Banyak orang yang sudah tidak ramah dan damai dan bersahaja pada orang yang berbeda dengan mereka...
Saya berharap dan bermimpi semoga Sumatera Barat, kampung halaman ku tercinta kelak akan kembali seperti dahulu.
Amiiin Ya Rabbal Alamin 🤲
Indonesia mundur sejak kaum wow datang dan subur periode 80an
Bukan hanya di sumbar didaerah lain sejak gencarnya kaum wao berdakwah jadi intoleran dan tak tampak keramahan lagi bagaikan dinegri sono
@@antoinne3694 ,iya benar sekali, dulu keindahan dan kebersamaan hidup bersama saudara sebangsa yang berada beda terasa begitu indah..
@@Hikmah999A ,iya benar sekali..
Kemunduran sumbar klo mnrut pndpt saya adalah krena kebanyakan hanya menghafal ttpi tidak memaknai apalgi mngaktualisasikn diri padahal falsafah nya sangat filosofis sekali, kebanyakn tuntutan pengakuannya berbanding terbalik dgn aktualisasi nya, cm satu tokoh yg saya kagumi dri sumbar yaitu"Hamka"jdi mari kta sm2 mncari solusi kterbelakangan ini dgn sm2 meng intropeksi diri n lingkungan untuk menciptakan ranah intelektual yg lebih kritis demi tercptanya minang kabau yg lbih toleran n lbih baik
Guru Gembul mungkin tdk tahu ,salah satu alasan kenapa Bali terkenal didunia ,selain alamnya yg indah sebagaimana jg keindahan alam di tempat2 lain di Nusantara yaitu " memancarnya TAKSU" Bali,(Taksu hampir mirip artinya dg KARISMA) yg hidup sbg lestarinya ritual yg memuliakan alam semesta shg semesya merespon dg pancaran sinar yg mampu menarik org2 yg menyaksikan ,semoga tambahan komentar saya ini bisa menjawsb misteri mengapa Bali lebih dikenal dr Indonesia sendiri
Wah ini keren
Justru itu apakah Agama mempengaruhi kebiasaan pola hidup masyarakat setempat atau bagaimana❓ mohon penjelasannya
Karena saya juga baru pulang dari bali dan saya melihat sendiri Bali itu seperti negeri dongeng alamnya pun mendukung merawat dan menjaga tanah bali tersebut
@@PIHAHE tentu, kami di bali antara agama dan budaya tidak di bedakan tapi malah di berkolaborasi antara budaya dan agama maka dari itu budaya kami kuat, di hindu pun tidak dilarang untuk di kolaborasi antara agama dan budaya asalkan tidak melenceng bari ajaran inti hindu, bagi hindu budaya adalah ciri kahas diri🙏
99% penduduk di dunia mancanegara mengatakan Bali itu negara...karena Bali punya kekuatan adat dan budaya yg sangat luar biasa.
Tidak begitu juga kisanak....daerah lain juga punya adat dan budaya yg tdk kalah luar biasa.
Karena orang Bali tidak mengkafirkan orang yng berbeda dengan-nya, orang Bali selalu welcome dengan pendatang,,
Kita harus banyak-banyak berterima kasih dengan alam, karena Indonesia terkenal sampai seperti ini karena alamnya
Terima kasih Pak GG,
Tantangan menjadi orang bali adalah menjaga keseimbangan setiap hari antara menjalankan budaya adat bali dengan tekun dan bekerja mencari uang. Bersyukur semoga kami bisa tetap menjalankan ke2 hal ini secara konsisten sepanjang masa agar Bali tetap Ajeg.
Saya sebagai orang Toraja hanya berharap semoga Bali dpat mempertahankan budaya aslinya dan jgan sampai kehilangan identitasnya seperti saudara serumpunnya yaitu Jawa barat, dan satu lagi Budaya adalah jati diri Indonesia yg harus di lestarikan
Svaha kawan🙏,kami orang bali slalu taat dgn peraturan tradisi kami dibali,,supaya tradisi ke tradisi tdk pernah pudar krn kemajuan jaman sampai terpecah belah,,, orang bali selalu ingat sang maha pencipta
betul
KAFIR KRISTEN SOK SOKAN BELA KAFIR HINDU😅😅😅😅
Iyh ku sunda miris bgt dsni semua hrus terliht serba timteng jgn kn pake kebaya yg lekukkn tubuh terliht rambut j hrus d tutup .pake kebaya cuma wisuda n acra pernikhn ..klw indonsia letak ny sprti di korea pa cina mgkin islam tdk akn mudah nyebar dsni krn letak ngra kita di garis pantai dgn mudah dtg ny wrga asing mnybrkn byk agama...
Kami orang bali agama dan budaya berkolaborasi maka dari itu budaya kami sulit pudar dan di bolehkan oleh agama di karanakan bagi hindu budaya adalah jati diri kita
Ulasan dan analisa bapak bagus sekali.dari sisi sejarah nilainya 9, dari sisi geography 8, dari sisi antropologi 7, dari sisi belief 6.
Sharing analisa gih pak🙏:
" Belief pasti membentuk karakter manusia dan berdampak langsung kepada alam semesta alam" dan belief manusia bali adalah belief manusia nusantara juga sejak jaman tarumanegara, kalingga, mataram kuno, medang, kahuripan, kadiri, singosari.......majapahit awal....sejak majapahit ahir sudah berubah drastis yg berdampak negatif thd alam semesta alam🙏🙏🙏
Salah satunya karena sektor wisata di Bali bisa berdampingan dengan adat dan agama disana., sedangkan ditempat lain dibentur2kan.
Semoga Bali dapat selalu terjaga dengan budaya seperti itu, astungkare
Logika ayam
satoe lagi, kerna Bali tdk panatik spt daerah2 lainnya bahkan kuto nYokja sbg kuto tujuan wisata sekalipon masih ada penduduknya liat cwe pake celpen dan hotpan joging dicawe2 katanya ini wilayah agamus biasalah itu wong tuwek2 yg bengar bengor bengak bengok ...lain dgn mBali saya pemuja Bali dan Thailand sejati ke sana tujuan mulia saya selain melihat keindahan alamnya yg paling utama dalah utk cuci mata liat2 turis manca pakai bikini
Satu lagi tambahan pak guru, tempat wisata di bali deket2 dan banyak sekali ragamnya seolah olah gk ada habisnya dan bisa di tempuh dalam satu hari. Jadi waktu gk habis di jalan. Selamat berlibur di bali pak guru 🙏
Nampaknya hukum hotelling berlaku disini
Lombok jg deket2 lokasinya....tp tamu tdk betah....yg buat tamu2 betah di bali krn aura tanahnya atau daerahnya krn sering dipèrsembahkan sesaji atau tanah bali dirawat secara sekala dan niskala. Di mn bumi jarang dirawat secara ritual mk bumi tdk akan beraura positif..
Bersih, tidak kotor, estetika, Aman, dijaga agar kriminal ditiadakan, Lestari, alam culture dan budaya dilestarikan, Indah dari anugerah Tuhan, indah pantai dan kegunungannya
Harusnya dengan sampah yang melimpah justru potensi dijadikan pembangkit listrik seperti di Swedia....
@@dionbenandito2025 Di Bali & Surabaya sebenernya sudah ada cuma kapasitasnya gak memadai karena di lihat dari jumlah populasinya saja jauh lebih banyak daripada jumlah penduduk swedia.
@Feby Firmansyah sejak jaman Belanda melalui pelukis asing al.Arie Smit yg terkesan dg budaya unik yg tidak ada di tempat lain dst
@@dionbenandito2025 Berbicara sampah mungkin anda harus mengunjungi pulau Nusa Ceningan disana anda tempat mendaur ulang sampah biar anda tahu keluhan mereka. Beberapa tahun lalu ada warga Bali yang mendapatkan penghargaan dengan inisiatifnya menukarkan sampah yg bisa di daur ulang dengan beras beritanya ada di VOA Amerika Serikat. Saya dengar juga kalau di Bali ada pembangkit listrik tenaga sampah namun ada beberapa kendala. Untuk pengolahan limbah air, beberapa hotel berkerja sama dengan perusahaan jasa dari Jepang.
budaya bali itu asli indonesia dan orangnya gak tercemar ...benar2 tamu dimanjakan dan dihormati.......toleransi nya juga sangat tinggi...semoga tetap seperti itu.
Bali itu komplit, artinya selain keindahan alamnya, banyak lg fasilitas pendukung lainnya. Spt ; kuliner, adat dan budaya, keramahtamahannya, unik dst.
Bukan itu intinya yang mereka rusak nama Bali ada sampah dimana mana dan kotoran sapi berserakan dimana-mana, itu lho silahkan pikir mereka iri Bali mulai bangkit dan warga Australia supaya tidak ke Bali dan daerah wisatanya tidak sepi. Kenapa mrk senang ke Bali, karena jauh lebih murah dari di negaranya
Paktor utama adalah budaya bali yg menyatu dg agama hindhu dan orang bali welcome terhadap siapa saja yg datang ke bali krn rasa toleransi sangat tinggi...
Saya kebetulan 5th tinggal dan bertugas di Denpasar, dan sekarang saya dipindah tugaskan ke Papua Barat. Memang utk seperti pulau Bali butuh waktu yg tidak sebentar dan kompromi yg matang dari dinas kepala daerah,masyarakatnya dan dukungan pemerintah. Sudah wajar Bali menjadi sebegitu kuat dan menarik utk wisata para *bule*karena benar kata Pak Guru, pulau ini sudah sejak lama dikenal sebagai pulau wisata.Jadi segala yg ada di Bali mulai dari infrastruktur,sumber daya manusianya sudah dirancang sedemikian rupa utk menunjang ciri khas pulau tersebut.Sama halnya dengan Yogyakarta. Kota tersebut sudah menjadi Icon pariwisata utk turis asing.Mengapa Raja Ampat belum seperti kedua kota tersebut? Bulan lalu saya ke Raja Ampat dan ya, utk kesana infrastruktur masih minim sehingga menyebabkan biaya akomodasi yg mahal,dari segi sumber daya manusianya yg masih perlu pembelajaran,dari segi pemerintah daerah yg masih harus kompromi lebih dalam dgn pemerintah utk memajukan daerah tsb,dsb dsb...krn yg saya lihat, indonesia seharusnya jadi negara pariwisata terbaik sedunia.semoga kemenparekraf lebih OKE lagi dalam melakukan pekerjaannya👍👍
Tempat inilah yang akan menyaingi pulau Bali
ruclips.net/video/7PePkGS_lj8/видео.html
Raja Ampat gimana bang pemandangan nya?
Tempat yang pengen banget saya tuju tuh
@@seiraclaudia9482 biasa saja...sprti pemandangan pantai pasir putih pd umumnya d Indonesia timur. Yg bikin mereka biasa saja krn tdk ada fasilitas dan manusia yg menunjang org lain untuk menikmati keindahan di sana.
Bayangkan d bali... tempat wisata yg biasa saja juga, resort yg bagus makanan yg enak, acara dan kebudayaan, fasilitas umum nya enak. Jd wah lah itu tempat wisata.
Iya aku seneng banget kl liat raja ampat, kaya pengen ke sono bgt, bagus bgt, masih asri, keren banget pemandangannya😍😍😍😍
@@seiraclaudia9482 lebih bagus dari bali ya klo utk air laut yg sangat biru dan ikan2 yg beragam warna dan bentuknya.cuma ada di raja ampat.hanya saja, infrastruktur,fasilitas untuk turis dan masyarakatnya belum memadai sama sekali untuk menjadi tempat tujuan sebuah pulau wisata seperti bali. Bali itu pantai semua biasa saja.tapi papua, kamu bs lihat batu karang putih dan batu2 putih yg cantik2 di pantainya.
Bener banget guru gembul.. Saya dari keluarga kerajaan di di Denpasar saat perang puputan adalah saat suka bagi kami.. Setelah itu belanda mulai membuat skema perkotaan dimulai dari mebuat jalan kota dan menata tempat pariwisata dikuta untuk untuk menampung turis datang dibuatkan hotel yg namanya bali hotel pas ada di pusat kota dekat alun2 kota.. Saya jadi teringat cerita kakek saya mirip dengan cerita guru gembul.. Salam dari bali. M
Pin guru
Konsep catur warga yg dibuat oleh pemerintah kolonial untuk memecah belah...tampaknya tdk berhasil. Sekarang banyak bos dari kasta terendah dimana karyawannya adalah dari kasta yang lebih tinggi.
Pengalaman sih, biasanya pada tahu Bali dan Batam, tapi nggak tahu Indonesia
Kalau tempat wisata, tahunya Bali sebagai Bali pertama dan Pulau Samosir yang disebut Bali kedua, karena suasananya dianggap serupa
Saya kagum dengan orang2 Bali, kejahatan sex atau perselingkuhan oleh pemuka2 agama hampir tidak terdengar, juga umatnya adem2 aja. Tidak ribet dgn kehidupan orang lain. Alkohol dimana2, tapi tidak ada yang mabuk2 liar. Cewek2 berbikini ada dimana2, tapi tidak ada yang usilin.
Perempuan Indonesia zaman dulu cuma berpakaian sekedar menutup dada, bahkan ada yg berdada terbuka. Kehidupan mereka adem2 aja. Tidak seperti sekarang dgn banyaknya aturan agama tentang aurat, najis dsb. kehidupan jadi rumit. Pemuka agama banyak yang mikirnya hanya selangkangan, omongannya berapi2 melarang ini itu, tapi kelakuannya bertolak belakang..
Klo yg dimaksud pemuka agama adalah jro mangku, di bali sendiri jro mangku dipilih oleh masyarakat dan jumlahnya dr generasi ke generasi tetap. Karena jumlah pura di bali itu tetap tdk bertambah 😁. Di luar bali mungkin jumlah nya banyak, dan bukan dipilih oleh masyarakat. Mungkin Krn itu bnyak ada kmungkinan kejahatan dilakukan pemuka agama krn jumlah banyak, dan pengawasan masyarakat nya jg kurang.
pernah ada kasus turis photo telanjang ditempat suci Hindu dan buat video s*x Bali menganut adat yg baik berpakaian sopan kebaya dibali Bali pengaruh luar yg merusak Bali yg harus dihindari,apalagi turis asing mulai tidak menghargai budaya bali
@@rct8737 perbuatan spt itu sdh diluar batas norma2 kesusilaan warga Bali. Jelas tdk bisa diterima
@@erwinjktsel8808 katalu warga Bali terlihat dadanya gk masalah nah ini norma yg gimana sementara ada yg diusir karna photo tanpa busana
bahkan ada lo yg ngawini anak gadis yang masih mambu pesing dgn dalih sy4r14t agame...tapi pidatonya masak alaaahhh....njelek2in budaya dan ajaran agama lain...memang jan masak alah wong tuek2 spt itu tiada bertoleransi sikitpon.
Bali memang luar biasa
Walaupun muslim minoritas disana saya sebagai muslim malah lebih betah hidup di bali
Menurut saya karena mereka bisa mengimplementasikan ajaran agama mereka dengan baik sehingga lingkungan mereka bersih kehidupan tentram dan damai saling toleransi
Benar2 agama dijalankan tidak hanya sebagai simbol2 dan ritual
Setuju banget, sy pun tinggal dan bekerja di Bali selama 17 tahun. Kalau tidak ada pandemi mungkin sy masih di sana 😭
Itu karena masyarakat bali menerapkan fasafah tri hita karana yg artinya hubungan baik antara sang pencipta ,alam ,dan sesama manusia.
tapi ada aja penceramah ngatain bali pulau iblis, pulau maksiat, padahal ajaran mereka mengajarkan mengontrol nafsu, makanya jarang ada kejahatan disana
@@gulugan7186 iblis? Itu penceramah itu hanya ingin menghancurkan toleransi indonesia. Memecahbelah indonesia berdasarkan beda agama dan tidak menerima ideologi lain selain dari dirinya. Kita dibali aman aja berdampingan 6agama gk ngejek gk menjelekkan satu sama lain
@@gulugan7186 bisa di spill mas nama pencermahnya
Bali mau diserang dgn berbagai miringpun"Bali is Love".Di Indonesia hanya Bali masih kuat adat,budaya,toleran,menghargai alam dgn ketat dikuatkan budaya memberi persembahan(cabang sbgi kasih sayang),dampaknya tanpa kasat mata alam juga memberi vibrasi ..ini yg tidak dilakukan di daerah lain di Indonesia.
BALI SARAT DGN TRI
TRI KAYAPARISUDHA
TRI HITA KARANA
TRI MURTI
TATWAM ASI
BASUDEVA KHUTUM BAKAM
PANCA SRADDHA
DLLNYA
MENJADIKAN MASYARAKATNYA
BERBEDA DENGAN KEBANYAKAN
YG ADA DI INDONESIA
WARISAN LUHUR LELUHURNYA
SELALU TERJAGA DGN RASA
CINTA KASIH DAMAI BAHAGIA
BALI PULAU PERSEMBAHAN
TIADA HARI TANPA
PERSEMBAHAN KPD IDA SANGHYANG WIDHI WASA
TUHAN YANG MAHA ESA
ITULAH MENJADI MAGNET
BAGI WISATAWAN DUNIA
DATANG KE BALI DAN INGIN DATANG KEMBALI
RAHAYU RAHAYU RAHAYU
SALAM DARI BUMI PARAHIYANGAN ❤🇲🇨 🙏🙏
Klau masalah culture Toraja tdak kalah dgan Bali akan tetapi di Toraja tdak ada pantai makanya turisnya tdak Se ramai bali
Karena juga warga lokal di bali ramah ramah karena mereka percaya dengan adanya karma baik dan buruk. Jika melakukan sesuatu yang tidak baik ke sesama dan alam maka nantinya bakal dapat balasan yang buruk juga. Namun jika melakukan kebaikan terhadap sesama nanti juga mendapatkan berkat. Pernah memberikan uang ke anak umur 6 tahun yang jualan di pantai karena kasihan saya kasih uang buat dia namun anak itu tidak mau menerima uangnya dia maunya kita membeli dagangannya bukan hanya sekedar sedekah jadinya ya barang dagangannya dibeli dengan uang itu. Anak kecil saja sudah percaya dengan karma. Dan juga tingkat kriminalitas di Bali itu sedikit mereka pelaku kriminal dibali itu pasti berasal dari luar pulau kebanyakan dari Indonesia Timur. Lihat saja di IGD di Bali orang timur pada berantem banyak luka bacok di tubuh mereka. Bali memang beda lah suasanannya apalagi dengan pulau yang suka mengkafirkan orang orang.
Saya Orang Bali tapi saya adalah orang Indonesia . I ♥️ Indonesia
Mantap guru gembul, berarti bali ssuai sjrah brperan jg memerdekakan bangsa ini,bukan hanya triakan takbir saja,puputan bali juga mngorbankan dari yg tua smpai yg msih bayi.....tlg sbarkan hal ini kpda saudara kita trutama kaum kadrun tuh yg slalu klaem dan kerap mempreming.....dan bali yg ktanya gudang masiat trnyata paling besar mnyumbang ke negara ats asil wisata triluan / bulannya
Nah bli
Kenapa Bali lebih terkenal pariwisatanya dari daerah lain
Karena faktor kebebasan dan toleransi yang tinggi disana. Bali mampu menyediakan kondisi kenyaman ala Eropa dan USA. Contohnya bolehnya minum minuman keras, kuliner nya yang memungkinkan untuk disesuaikan dengan selera barat (daging babi misalnya).
Sedangkan daerah lain tidak mampu menyediakan nya. Daerah yang di Indonesia mungkin bisa menyediakan hal seperti itu mungkin Sulawesi Utara
@Feby Firmansyah oh baby Timor Leste sudah bukan Indonesia lagi darling
NTT meski bukan mayoritas muslim suasana kerohanian katolik disana kuat. Infrastruktur penunjang nya juga baru dikembangkan
@Feby Firmansyah ya oke NTT mungkin bisa tapi ingat objek wisata di Bali bisa diterima oleh semua kalangan
Siapapun kalau ngerasa nyaman berjemur di pantai dan merasakan enaknya nasi campur Bali yang dikasih kulit babi crispy pasti mau datang lagi dan lagi
Sedangkan objek wisata di NTT misal ritual prosesi Jumat agung dan paskah di NTT itu lebih menarik bagi wisatawan asing katolik yang lain tentu tidak tidak tertarik. Wisata mengamati komodo mungkin menarik tapi tentu hanya bagi mereka yang tertarik pada alam liar. Tapi bagi yang tidak tertarik pada alam liar mungkin tidak tertarik apalagi ditambah komodo adalah binatang buas dengan liur beracun yang langsung "nafsu" mencium bau darah tentu bisa jadi mimpi buruk.
Kalau dalam dunia wisata wisata di NTT itu disebut wisata minat khusus yang hanya diarahkan bagi mereka yang tertarik akan satu bidang tertentu
barat sukanya sapi oi makanya di barat kebanyakan meninggal karena penyakit jantung,, babi itu kesukaannya asia seperti Jepang china makanya mereka panjang umur
@@gulugan7186 babi,sapi,ayam,bebek,kambing kerbau,kuda,srangga,dll kulinernya hrs ada,krn stiap negara mknannya lain2 ,hrs bs ngolah itu.tdk monoton.
@@gulugan7186orang bali makan babi umurnya panjang gak kayak orang Jepang??
Kemungkinan ada beberapa tambahan , seperti Bali jarang ada konflik agama mungkin,atau penggerebekan tempat wisata tertentu yg meresahkan,toleransi di Bali pun sangat terjaga dan kondusif
Padahal bisnis xxx di Bali itu kelas teri, beberapa daerah "beriman" tempat ormas intoleran lebih banyak.
Berarti keberadaan ormas intoleran peliharaan wereng coklat atau tidak,menaikkan value bisnis esek esek?
Hilarious.
Sama kayak narkoba.
Hadir Pak Guru. Saya barusan kemaren pergi liburan ke Bali tanggal 2 Juli pulang tanggal 7 Juli. Dan, turis asing disana benar-benar banyak dan membludak. Banyak sekali turis bule-bule. Bahkan di hotel tempat saya nginap hampir semuanya bule. Mungkin pariwisata Bali baru dibuka besar-besaran pada 2022 sekarang semenjak pandemi covid benar-benar menonaktifkan pariwisata bali
Dalam daftar negara paling ramah, paling indah, paling dermawan, Indonesia selalu masuk,
Yg terbaru, negara paling ramah, Indonesia urutan ke 6, negara paling indah, indonesia urutan ke 1, berkat villa Ubud, Bali, negara paling dermawan, Indonesia urutan ke 1 juga 💓💓💓
Saya bukan orang Indonesia dan pernah tinggal di Indonesia selama lebih dari 25 tahun. Menurut saya, Bali itu punya "karakter" yang kuat (hampir tiada daerah2 lain di Indonesia yang karakternya sekuat Bali). Kalau saya bandingkan misalnya Bali dengan Jawa Barat. 25 tahun lalu, Jawa Barat juga masih punya "karakter". Tapi terakhir saya ke Jawa Barat, sekitar tahun 2018 (sebelum Covid), banyak tempat di Jawa Barat sudah berubah dan bahkan lebih berasa seperti di kota2 Pakistan atau Timur Tengah.
Kaka mampir ke papua barat kah? Sini dulu lihat raja ampat masih sangat asli semuanya.krn belum terlalu bny terjamah turis2.
kota kadrun
Benar sekali, contoh saja kota Bandung, harusnya budaya Sunda ditonjolkan, tapi seperti gak ada usaha untuk memamerkan budaya Sunda. Lihat saja bentuk Mesjid yg niru2 di Timteng sana. Padahal mesjid kan harusnya dengan bentuk lokal, di Denpasar saja Mesjid Agungnya bercirikan Indonesia gak berbentuk kubah2 malah mirip bentuk keraton yg tidak berdinding dan berpintu 👌
@@firmanhalimy inget kmaren ni mentri cinetil pariwisata nyuekin atau nolak tari sunda di acaranya.... kl g salah d bandung gw lupa detailnya liat ajah di google kyknya ada beritanya ... intinyamah gak ada dukungan sama budaya sunda... amit2 itu orang kl jadi wapres ... jijay
Lmao
Perlu di ingat,, bali tidak bisa lepas dari tradisi leluhur,adat budaya yg masih mampu di jaga.!!! Pariwisata adalah bonus dari atmospir taksu bali.
Menjaga Budaya leluhur dan toleransi
itu kunci point no 1dr kesuksesan masyarakat Bali dalam menjaga ekosistem yg nyaman dan ramah bagi turis. Faktor yg lain hanya pendukung. Bisakah masyarakat wilayah lain mengadopsi kebijakan prinsip seperti masyarakat Bali? Pak Guru secara halus mengeser point penting ini ke point penjajahan, pembangunan infrastruktur, tujuan nya apa?silahkan tanyakan langsung ke Pak Guru 😉
Terimakasih guru gembul atas kritiknya terhadap Bali. orang Bali memiliki sistem nilai yg selama ini dianut salah satunya namanya "mulat sarire" selalu melakuka introspeksi diri apakah fikiran, perkataan dan perbuatan selama ini yg dijalankan sudah benar sesuai ajaran dharma. Memang sikap ramah, keindahan alam, bukan hanya dimiliki bali saja setuju itu daerah lain juga punya. Kenapa bali lebih banyak dikunjungi karena memang bali lebih dulu dikenal dunia dan masyarakanya mendukung. Bali itu unik dan lengkap. Mau cari pantai, air terjun banyak, mau udara sejuk, hangat ada. Dan jaraknya dekat2 saja. kalau sampah bisa jadi banyak adalah konsekwensi logis dari ramainya kunjungan touris & Sampah juga dihasilkan dari produksi rumah tangga. Bali itu ibarat gula,karena saking manisnya banyak juga pendatang yg menetap dibali utk mengais rejeki. Hidup NKRI gunakan akal sehat👍👍
Pesan moral :
Jangan berbuat kerusakan, jadilah orang yang berguna, lestarikan apa-apa, semua yang sudah diperjuangkan oleh para leluhur kita, oleh orang2 sebelum kita 😭😭😭
SAYA BUKAN ORG BALI,TP SAYA MENGHARGAI PANDANGAN OM GEMBUL. PERTANYAAN NYA KENAPA DARI DULU SAMPAI SKRG BALI MSH MENJADI TUJUAN UTAMA PARA WISATAWAN LUAR..? KLO SOAL CAGAR BUDAYA,PENINGGALAN KERAJAAN,ADAT,BUDAYA,TRADISI,ALAM SAYA RASA DAERAH2 LAIN PUNYA BAHKAN ALAM2 DILUAR BALI LEBIH BAGUS.. AKN TETAPI BALI PADA SAAT INI MSH DOMINAN. ITU YG JD PERTANYAAN NYA...? MENURUT SYA YG PERNAH KE BALI, YG TDK DIMILIKI DAERAH LAIN SPERTI BALI ADALAH AURA/VIBES NYA...
KITA TDK BISA PUNGKIRI HINDU DIBALI MENJADI ROH PARIWISATA YG ADA DIBALI. BKN BERMAKSUD UTK BAWA2 AGAMA,TP HRS AKUI ITU. ITU SEBAB NYA UTK KETENRAMAN HATI,HEALING,KETENANGAN LARI NYA PASTI KE BALI.
WASALAMMMM...!!!!
Bayangkan jika turis datang ngak boleh jemuran bikinian danbanyak larangan ciri agam islam .. Akuyakin ngak ada yg kebali
Terima kasih Guru Gembul yg sudah memberikan masukan penting kepada kita semua. Memang tidak ada hari tanpa belajar. Bapak Michael Hitchock adalah mantan dosen saya waktu kuliah di Universitas Metropolitan di London selama 1 sementer untuk mata kuliah Pariwisata Berkesinambungan. Beliau juga pernah kerumah saya di Ubud karena teman beliau adalah ibu angkat saya ibu Prof DR. Angela Hobart, seorang antropolog asal London. Selain faktor yg disebutkan, saya kira ada unsur lain yang tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi Bali dan ketenarannya.
1. Dalam agama Hindu sebenarnya tidak ada istilah penebusan dosa. Seperti halnya selembar kertas yg sudah dicoret dan dihapus, nodanya itu akan masih disana. Intinya, jangan berbuat jahat karena itu adalah hal yg tidak baik dan tidak bisa ditebus. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Hal ini menjadi pegangan yg luar biasa yg berhubungan dengan penerapan hukum Tri Hita Karana di Bali: 1. Hubungan Manusia dengan Tuhan, 2. Hubungan Manusia dgn manusia, 3. Manusia dengan alam. Hasil penerapannya akan menghasilkan manusia yg penuh kasih sayang dan rasa toleransi yg sangat tinggi (saya smp dan sma dengan teman teman islam dan kristen dan kita sangat menghormati satu sama lainnya). Bukan berarti di Bali tidak ada orang jahat, karena pada dasarnya kita bisa berharap melalui doa dan tindakan, namun akan selalu ada yg imannya tidak sekuat yg diharapkan.
2. Seniman Bali sangat unik. Saya sering membantu teman teman yg menjalani bisnis produk seni. Biasanya tamu atau pembeli (wholesale) akan datang membawa photo suatu design produk yg diinginkan. "Apakah kamu bisa buatkan saya ini? kalau bisa saya mau pesan 2 kontainer." Seniman Bali bisa menghasilkan hasil seni bentuk apapun dr model tribal Afrika sampai ukiran 3 dimensi bentuk apapun. Hal ini mempengaruhi kaum bisnis "Ah, kalau saya bisa mendapatkan semuanya disini, mengapa pergi ketempat lain?" Jadi, adanya kesan paket all in one. Perkembangan seni ini akan terus mengalir karena setiap desa di Bali akan mempunyai persatuan anak muda atau dikenal dgn Sekaha Taruna Taruni (STT). Sebagai mantan ketua STT di kampung saya dulu hal ini sangat penting untuk memupuk jiwa seni sehingga menghasilkan seni yg berbeda setiap generasi tanpa meninggalkan unsur aslinya. Jadi unsur berkesinambungan itu sangat penting.
3. Pura berlokasi unik. Memang semua daerah di Indonesia bisa menyajikan keindahan alam yg sama; pemandangan yg hijau, pantai berpasir putuh dll. Namun, akan selalu ada pengunjung dengan ciri khas tertentu karena pada dasarnya gak semua turis suka pantai atau shopping centre dll. Akan selalu ada kelompok dengan tujuan khusus misalnya ingin mengunjungi tempat tempat yg langka, seperti Pura Tanah Lot (The Floating Temple), Pura Goa Lawah (Temple with a Thousand Bats), ada yg mau belajar tari Bali, musik Bali, ada yg mau mempelajari sistem irigasi Bali yg dikenal Subak (bagian dari Unesco) dan lain sebagainya. Hal unik ini tercipta karena pengaruh Hindu kejawen dari saat masa hingga runtuhnya Majapahit, dimana banyak para empu yg melakukan pertapaan sebelum mendirikan pura di Bali. Dan hal ini masih dijaga, diterapkan dan dilestarikan hingga sekarang.
Semoga Indonesia akan semakin berkembang pariwisatanya yg beraneka ragam seperti halnya Mandalika di Lomdon dan sekarang Pelabuhan Bajo, begitu pula destinasi destinasi yg lainnya yg dikembangkan oleh Pak Jokowi akhir akhir ini. Salam NKRI🙏🙏🙏🙏
makasih baraya
@@gurugembul 🙏🙏
Bagaimanapun tak dapat dipungkiri pesona Bali sukar ditandingi. Bukan hanya faktor setingan Belanda saja, tapi ya karena unsur di Bali itu sendiri baik budaya, alam, sejarah seolah semua mendukung. Turis asing yang datang ke Indonesia paling banyak ke Bali. Daerah lain banyak yg diseting habis2an oleh pemerintah tapi nampaknya belum cukup berhasil menarik minat turis asing.
Gak ada bajing loncat di Bali
@@IWayanBudiarta benar pak Bli...satu lagi...saya paling duemen sama (lupa namanya) Novarani? Sh sorang yaotuber Bali yg promosikan budaya dan daerahnya dgn pakai bikini gak akan ada daerah lain yg pakai busana bekini ntar takot dicap gak balmoral dan berekhlek tangpa kuatir krn kebebasan adalah hak drpd setiap warga negara, bebas tapi sopan jgn nggina dan nodong orang lain tu contohnya saya percaya masarakat Bali tdk kakean polah spt halnya.para pendatang dari.daerah lain...dan jg tdk sok panatik ....yg menganut ajaran panatik aja masih sukak pake busana ketat dipadu dgn rambut ditutup sama itu tuhh dan korupsi mengkaisar lela...opo gak isin makluk spt itu?
satu hal yang sy pahami, Why bali became so interest than other Island on Indonesia? karena kultur budaya, adat dan tradisi warisan leluhur yang masih cukup dijunjung tinggi. Manakah wilayah Nusantara yg tradisi lokalnya masih begitu kuat selain Bali? yang ada sudah luntur, hilang, kalah dengan budaya atau agama Impor. Di Jawa yg saya ketahui cuma ada beberapa yg masih benar2 erat memegang Tradisi, Orang Samin di Jateng, Suku Badui di Jabar, Orang-orang disekitaran Tengger di Jatim.
Krna dikit2 di Jawa dibilang musyrik, muja setan dll, kalau mrka ngikutin tradisi jawanya
Wilayah lainnya sekarang malah jadi kaya orang arab padahal bagusan dan modisan kebaya kmana mana😢
Bali ya Bali yg tetap mengembangkan budayanya sendiri, tidak terpengaruh oleh budaya daerah lain dan juga tidak terpengaruh juga tidak menjiplak budaya negara lain, makanya Bali menjadi daya tarik tersendiri yg tidak dipunyai oleh daerah/negara lain 👍
Dengan konsep Tri Hita Karana(tiga penyebab kebahagiaan) itu yg membuat bali canti, indah, menarik dan berkarakter
Tri Hita karana itu terdiri dari:
* Parahyangan yaitu masyarakat Bali harus hidup harmonis dgn Tuhan
*Pawongan yaitu masyarakat bali harus hidup harmonis dan menjaga hubungan baik antar sesama manusia
* Palemahan Yaitu masyarakat bali harus hidup harmonis dgn lingkunga,dan alam semesta
Kalo ketiga ini dijalankan dgn konskwen, sdh pasti kebahagiaan akan tercapai dgn baik
Kebiasaan orang bali dalam berdoa, dia tidak hanya medoakan dirinya, keluarganya dan sahabatnya saja tapi dia berdoa untuk semuanya
* Semoga semua makhluk hidup berbahagia*
👍👍👍
Hal simplenya, budaya bali itu sgt penuh toleransi, menerima semua dgn ramah. Jdi gk usah2 jauh. Hal ini lah ygcpaling utama
Soal jumlah orang dan kunjungan ke suatu tempat wisata maupun event di seluruh dunia ini tak ada yg mengalahkan Arab Saudi di Makkah Madinah. Tahunan ritual Haji harian umroh ( lebih lagi di bulan Ramadhan).
Bahkan tidak berlebihan bila ada yg mengatakan biro travel wisata terbesar adalah.... Kemenag RI
Aku rak takok
Satire yg keren
Keren
Shiap shiap
@Feby Firmansyah tapi, tiap hari ada pertunjukan kembang api.
Yang datang pasti pikir².
Mau wisata keagamaan atau malah mendekatkan ke Tuhan yang di atas?
Kalau daerah lain mau bangkit pariwisatanya spt Bali cukup mudah, gali potensi daerah tsb, hidupkan budaya asli & warisan leluhur setempat, pasilitas penunjang, SDM, infrastruktur dst.
Setiap orang yang berwisata ke Bali, Yogya dan Solo, *tetapi terutama Bali* langsung merasakan nuansa spesial yang tidak ada di dunia ini.
Bukan hanya soal arsitektur rumah rumah dan lingkungan di sana.. *tetapi memang AURA-nya sangat berbeda*
Inilah keistimewaan Bali.
Plus.. orang Bali itu.. sangat welcome dan friendly banget.
*Tetapi sekaligus orang Bali, tidak terpengaruh dengan pengaruh LUAR*
Inilah keistimewaan Bali.. tidak hanya alamnya yg indah dan ornamen budaya yang sangat tinggi. Tetapi memang orang orang Bali itu spesial sekali. Orang Bali menghormati siapa saja, tidak pandang soal warna kulit, agama-nya ❓; atau atribut2x kemoderanan apapun.. karena orang Bali itu cerdas cerdas sekaligus *PERCAYA DIRI BANGET* bahwa mereka sudah Pari Purna dengan agama Hindu Bali dan budaya Bali yang jadi *bahkan patokan* budaya ADI-LUHUNG NUSANTARA.
Jadi, kalau pun orang luar Bali, mau mengatakan *hal ini dan itu tentang Bali* orang si sana *Pede Pede* banget. Tapi jangan anda coba coba iatilahnya *colek orang Bali dengan serampangan* ... karena perang tumpas tapis *puputan* itu mendarah daging si sanubari orang Bali...
Terimaksih .dan sy senang menonton chanel ini
Bali Bersih Aman Lestari Indah,
gue punya alesan sendiri kenapa bali rame. jalanan asik buat jalan jalan, banyak bangunan tradisional (kerasa perbedaannya), banyak fasilitasnya (contohnya di pantai banyak warung/cafe yang bagus dan berjejer) sedangkan pantai lainnya biasanya warungnya ya sangat sederhana, kebebasan disana berasa (boleh minum alkohol di pantai, banyak tempat buat minum). kalo itu di jadiin satu, siapa sih yg ga kepengin ke situ.
Mantapppp sekali pencerahannya. Terima kasih. Sukses terus...
Bali layak menyandang daerah paling istimewa walau tak pernah memintanya
Hanya bali yg mampu 100% mempertahankan tradisi asli majapahit,hanya di bali ada ajaran tantra siwa budha dan dalam hal perjuangan hanya di bali jendral belanda berhasil di bunuh oleh pahlawan wanita dan senjata yg membunuh sang jendral adalah senjata kendali mistik yg bernama sliksik kini sebagai monumen di kab klungkung
yakin g pernah minta keistimewaan? cek thun 1999, 2001 dll
@@tracerjogja2886
Ini dia video nya
ruclips.net/video/7PePkGS_lj8/видео.html
waw ada yang pakai senjata mistik 😅😅🤣🤣
Bali memang 👍👍
Bali budak😂
Bali bukan sekedar keindahan alamnya, tapi ke unikan & keindahan adat budayanya, upacara2xnya, tari & musiknya, kostumnya, upacara agamanya, arsitekturalnya.
Bagaimana kehidupan religi, adat & budaya saling terpintal indah dan tak ada dibelahan dunia lainnya.
Terimakasih PGG sudah mau membahas topik ini. Saya sebagai orang Bali tidak terkejut lagi mendengar ceritra ini, karena ini sudah menjadi ceritra rakyat, dan ada lagunya yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Bali. Tapi saya berterimakasih, PGG sudah membahas masalah ini, sehingga seluruh masyarakat Indonesia jadi tau masalah ini. Tapi ada satu ceritra yang lebih mengerikan lagi tentang masa lalu Bali yaitu ceritra seputar peristiwa G 30 S PKI, yang terangkum dalam buku The Dark Side of Paradise. Kalau PGG berkenan, tolong bahas isi buku ini lebih dalam. Saya merasa sedih dan sangat ngeri membaca buku ini. Saya tidak bisa mengerti, masyarakat Bali yang terkenal ramah dan religius tetapi pernah mengalami masa masa yang sangat suram dan mengerikan.
Kadang2 kita merasa sdh tau arti toleransi dibanding yg punya bahasa nya : ruclips.net/video/EDhh7mKuJ8Q/видео.html
Dalam catatan Belanda Aceh sudah ditaklukan pada 1914 karena belanda sudah menguasai kutaraja (Banda Aceh) meskipun banyak perlawanan grilya dari masyarakat Aceh, setelah itu belanda tidak terlalu tertarik dengan Aceh karena pada masa itu banyak bibit2 revolusi di jawa sehingga Belanda memfokuskan kekuatannya di Jawa.
I love Bali because of their tolerance and respect others. 🙏
Jauh lah... kalo ke bali, mayoritas turis disambut, dengan senyuman, ramah tamah, disuguhi budaya lokal, sopan santunnya itu tulus abis ..
Ke bagian indonesia lain.. tau sendiri lah
Pada dasarnya budaya, keindahan alam dan karakter manusia Indonesia relatif sama, dari zaman dulu orang Indonesia rata-rata ramah, tapi zaman dulu orang Indonesia rata-rata juga suka membawa sajam (senjata tikam) kemana-mana, seperti, badik, rencong, keris dll, intinya ramah tidaknya masyarakat Indonesia relatif sama, bedanya karena masyarakat Bali terlatih puluhan tahun untuk menyambut wisatawan, karena ladang penghidupan mereka disana, mereka mungkin menjadi terlihat lebih ramah dan santun dengan wisatawan tidak seperti masyarakat Indonesia d daerah lain ya karena memang kurang terbiasa dan kurang terlatih, tapi kalau daerah lain dilatih, disiapkan dan dibiasakan untuk menerima wisatawan, saya rasa akan sama dengan Bali ramahnya dan keindahan alamnya. Itu yg dimaksud pak guru.🙏🏼
Mungkin aja pas ketemu orang seperti itu...TAPI yang begitu hanya para pedagang di pantai AJA...
Kampung2 di tempat lain mestinya jg bisa seperti Bali, hanya butuh kreatifitas n budaya bersih rapi.
Bali maju karna kesadaran masyarakat nya..
Sadar akan apa bang?
@@codenameeaglecooldown900sadar akan dirinya bahwa dia adalah aku
Bali, sedari awal memang di set up untuk daerah pariwisata oleh pemerintah dan secara kebetulan orangnya, budayanya,agamanya,pura puranya yg dibuat dari batu alam serta alamnya saling mendukung dan berhubungan dan ini menjadi obyek pariwisata.. contoh pengairan sawah subak menjadi obyek wisata juga..
Tips menjadi kaya raya
ruclips.net/video/7PePkGS_lj8/видео.html
Anda salah, raja raja bali yg memperkenalkan bali di kancah international... Dan juga orang orang belanda saat menduduki bali... justru bule bule yg turut juga memperkenalkan bali dari mulut ke mulut karena keunikan budayanya...dimulai sejak perang puputan.. Baca sejarah lagi loe...
Orang Bali tdk mengedepankan agama, tapi prilaku baik yg universal.
percaya agamanya ga percaya sama umatnya, realita sama promosinya ga sesuai, di bali aman n toleran semua hidup nyaman walau di bilang cap pulau.kafir. tetangga pulau non kafir sebelah malingnya banyak N toleransinya hmmmm ..
Masa??
Agama itu gak penting. Yg penting itu kelakuanmu di hadapan orang lain.
@@itaitu6284 menilai kualitas pohon lihat kualitas buahnya, menilai kualitas agama lihat kelakuan umatnya
@@2024masbrow maka kau akan berpikir semangka memiliki pohon yg besar dan buah beringin memiliki pohon yg kecil
Klo daerah lain ingin spt Bali,masyarakatnya hrs menonjolkan ciri khas di wilayah tsb,terutama budaya serta tradisinya dan hrs konsisten dgn dukungan pemdanya.
Tp faktanya skrg budaya dan tradisi lokal yg mjd ciri khas suatu daerah malah berusaha dihilangkan oleh org2 yg mabuk budaya dr luar.
Ini fakta.
Poin yg tdk kalah pnting keterbukaan thd siapa saja.
Kalau menurut saya seluruh Indonesia sangat berpotensi untuk pariwisata, yang kurang adalah kesadaran masyarakat untuk itu. Potensi Indonesia itu alam, maka masyarakat harus sadar bahwa alam itu aset untuk dirawat bukan untuk dieksploitasi supaya terjaga keindahannya.
Tempat inilah yang berpotensi menyaingi pulau Bali.
ruclips.net/video/7PePkGS_lj8/видео.html
Untuk apa berwisata jika tidak bs menikmati kebudayaan asli wilayah tersebut? Saya rasa budaya2 asli daerah2 lain di indonesia sudah mulai hilang karena di ganti menjadi Budaya arab
Ga bisa lah seperti Bali, alam budaya dan adat saja sudah berbenturan dengan agama klu di jawa 😀👍
Ini karena guru Gembul belum pernah menetap di Bali. Aku yang udah 2 thn di sini senyum² aja. 😁😁
Aku pernah tinggal di banyak pulau di Indonesia, bahkan Papua. Memutuskan utk menetap di Bali karena terkesan saat berwisata dan satu hal lain.
Setelah 2 th naru berasa, org Bali rasis, keras, nggak ramah, galak (tapi, memang kalau kita minta tolong, org Bali melakukan dari hati).
Terutama penjual atau pelayan toko: jutek², mahal senyum. Kukira aku doang yg merasakan. Waktu cek google review di toko/warung/resto yg peenah kudatangi ternyata banyak bgt ulasan negatif ttg keramahan. banyak org Bali yg mengeluhkan juga.
Selamat berlibur ke Bali, pak Guru. Saya pikir, Bali terkenal karena budayanya yg unik...tidak ada ditempat lain. Kalau Raja Ampat dibangun dan di fasilitasi seperti Bali pun mungkin tidak akan bisa mengalahkan Bali. Itu pandapat pribadi sih...entah Baraya yg lain.
budaya itu bertahan karena disetting (baca : dilindungi dari kepunahan) sejak zaman Belanda.. budaya di daerah lain perlahan hilang karena INDUSTRIALISASI TIDAK PEDULI DENGAN BUDAYA..
Ini yg komen udah pernah k denpasar dan raja ampat belum? Klo blum atau baru ke salah satu tempat saja, pendapat anda "raja ampat mungkin tdk bs mengalahkan bali" make sense gk menurutmu bilang kek gitu?
@@Arif.Hidayat69 Tanpa indistrialisasi pun, toh beberapa budaya di Indonesia sudah kehilangan keasliannya. Beberapa dari mereka malah terlalu banyak adopsi budaya arab dan eropa, lalu mengklaim nya sebagai warisan budaya. Alasannya sangat klasik, mereka menyebutnya sinkretisme budaya atau perkembangan budaya, luar biasa lah pokoknya. Belum lagi pakaian adat yg terkontaminasi dgn kaos stocking dan "baju ninja".
Dan menurut saya sih, industrialisasi hanyalah salah satu faktor memudarnya budaya Indonesia.
budaya ditempat lain hilang karena dianggap bertentangan dengan agama mereka, kalau ada yg melestarikan dikatain musrik kafir syirik,, banyak juga kasusnya yg lain, kaum gurun emang paling toleran 🤣🤣
Bali itu tetap menjaga adat dan budayanya dan itu di jalankan dengan baik. Bali juga sangat toleran dengan apapun asal tidak mengganggu adat dan mereka ... wilayah lain itu sangat sulit mempertahankan adat dan budayanya.
Benar. Sudah sulit dan ngroso paling benar dan paling beradab sendiri. Agama tertemtu menjadi tamengnya
Bali Memegang teguh Originalitas "Ancient Culture & Spiritual", yang tertuang dalam seni Ukir/pahat, Bangunan, Seni Tari, Seni Musik dan prilaku masyarakatnya. Ini yang disukai/dicari turis suatu nuansa Originalitas/Otentik & Unik yang tidak dapat ditemui di tempat lainnya di Indonesia.
Perilaku yg baik hanya untuk tamu, sesama internal saling sikat, bali hanya indah sebagai tamu 🤭🤭
@@gusyogi7583 mungkin krn km pengikut sampradaya yg ingin merusak adat budaya dan tradisi dan agama,maka pasti ga dikasih ruang di Bali
@@ooo5784 kwkwk jangan membuat asumsi yang terlalu jauh. Apa yg saya katakan adalah memang adanya, contoh klw orang di Bali mempunyai warisan itu bisa saling sikat pakai ilmu leak sesama keluarganya
Orang punya warung diisikan pepasangan (jimat)supaya sepi warungnya
Klw ikut Banjar, saling ngegosip saling menjelakan warga sendiri, hal ini menyebabkan terkotak-kotak di dalam Banjar
Ini hanya beberapa contoh yang saya sebutkan
Mana ada yang ramah? Kwkw ramah sama tamu saja ini sudah fakta tidak usah menutup mata
@@gusyogi7583 kurang jauh mainmu bro, coba ke luar pulau Bali sekali" . bandingkan gmn kerasnya kehidupan diluar pulau Bali?
@@ooo5784 terus bantahan mu apa tentang hal itu? Saya mengatakan orang Bali ramah hanya dengan tamu, memang fakta seperti itu
Alhamdulillah...dapat penjelasan yg logis 😊 terima kasih BPK guru gembul
saya menangkap bahwa Bali menjadi sangat terkenal ini, karena menurut pak guru, faktor pertamanya adalah karena kebijakan belanda. ditambah dg hal2 lain yg akhirnya mengukuhkan posisi bali hingga sekarang.
soal keindahan alam, ramah tamah, budaya dan tradisi... daerah lain pun kurang lebih sama. mohon diperbaiki jika kesimpulan saya ini salah.
tapi kemudian, muncul persepsi2 aneh di kolom2 komentar yg bahkan membanding2 bandingkan bali dg daerah lain, menyeretnya ke ranah perdebatan tradisi yg baik dan yg buruk, yg lokal dan impor dst dsb.
bahkan ada netizen yg secara spesifik menunjuk jawa barat sebagai perbandingan. bahwa bali dan sunda sbg serumpun tapi bali jauh lebih baik karena tidak pernah melupakan tradisinya.
sy sbg orang sunda fine2 saja karena ini pendapat sekaligus kritik yg barangkali bisa dijadikan cambuk. dan yg namanya pendapat, sangat bisa diperdebatkan.
Pernah ketemu di sebuah grup sosmed ada orang austria yg memposting poster² iklan tua yg menawarkan perjalanan wisata ke Jawa, Sumatra, terutama Bali, bertuliskan antara tahun 1920-1930 an .
Awalnya saya ga habis pikir, mengapa pada masa kolonialis spt itu ada orang berwisata ke Indonesia.
Baru di sini saya ketemu jawabannya, 👍👍
Coba berali ke sulawesi, tmpt yg paling rame wisatawan mancanegara yaitu, tanah toraja, dan kawasan manado. Karna dua tmpt itu yg mna budaya dan kulturenya terbuka kepada yg lain tdk mengkotak2kan keyakinan dgn budaya. Bandingkan dgn kawasan yg indah tapi culturenya terlalu kental dgn suatu agama, pasti kawasannya sangat sulit utk rame turis asing, karna dari awal sudah tdk ramah dgn perbedaan
iya betol sekali itu...cobak anda ke suatu pulo yg mana masarakatnya menganut agami tertemtu lalu kita kesana pake katok kolor sama bikinian sama bini...pasti disemprit ala wangsit priittt yah namanya juga orang kampung(an) cuman lihat org pakek busono gituan aja jannn masak alah rame dan norak sedunia pdhl apa sih salah kita wong ya gak nyolong gak nyoleng gak nyahok...ya memang gitu cangkeme wong tuek2 yg sok paling beradab dan beragama
Bali bisa terkenal karena :
@bali dijaga oleh dewata nawa sanga
@konsep trihita karana
@budaya hindu bali
@life still
@keindahan alam dan seni tradisi
@fasilitas lengkap
@last but not lease..bumi bali dipenuhi enerji positip (tiap hari orang bali ingat tuhan, menghaturkan sesajian disertai doa2 dan mantra yg penuh dg energi positip serta laku toleransi dan cinta kasih)
Disamping adat budaya, manusianya, seni Bali itu punya klas tersendiri spt; seni tarinya, seni ukir, gambelan, dan seni orang Bali inovatif.
Saya juga org bali, tp pernyataan ini mirip sama yg disebut pak guru di video: "lha daerah lain di nusantara juga seninya banyak yg berkelas dan inovatif"
@@nyimakgan ya jadi muter lagi, tiap daerah di indonesia juga punya keunikan, budaya, seni, dan keindahan alam yg berbeda2 dan kualitasnya masing2, jadi wisata antropologi di indonesia sebenarnya akan jadi petualangan yg menarik, gak cuma musti ke bali..
@@nyimakgan Pengalaman sy jd org bali, ngerasain kemalingan udah pernah, konflik dgn tetangga pernah, konflik dgn sodara sendiri pernah, konflik di bali berbasis kedaerahan membela sodara sekabupaten ada, berbasis kesukuan jg pernah ada, skrg ada jg konflik yg berbasis ormas yg bersinggungan. Pembangunan dari taun 90an udah banyak yg main serobot kawasan hijau, lahan sawah jadi lahan beton. Villa2 dan pertokoan modern udah banyak yg gak perlu ngikut arsitektur bali, jalan umum dan lahan utk kegiatan keagamaan dibeli dan dijadikan properti private sehingga masyarakat kesulitan melakukan kegiatan keagamaan. Soal pelinggih di rumah, kita konsepnya memuja leluhur jadi kita memang wajib buat pura keluarga di rumah utk tempat leluhur berstana, kita jg punya konsep animisme dan dinamisme sehingga anda akan melihat pelinggih ke manapun menoleh, sesuatu yg membuat org luar pernah berujar "orang bali kok nyembah batu". Konsep tata pekarangan sudah ada aturan adatnya, kaya-miskin, mewah-sederhana, suka gak suka kita org bali jika beragama hindu harus ikuti, kecuali tinggal di perumahan, bagi org luar kami terlihat seperti manusia yg menghormati dan menjaga tradisi padahal banyak dr kami yg mulai merasa semua terasa sangat rumit dibanding sodara2 yg beragama kristen dan muslim. Kebudayaan kami memang unik dan mendunia tapi bukan berarti selalu damai dan sempurna tanpa cacat..
Karena di bali budaya, tradisi, agama manjadi kehidupan seharian masyarakat bali. Itu semua ada setiap hari di bali, di mana2. Daerah lain tdk ada spt itu. Kalau di jawa, misalnya, kehidupan budaya jawa gak muncul tiap hari, hanya muncul di hari2 tertentu saat ada perayaan budaya jawa saja.
Plus 1 lagi, exterior bangunan budaya bali di setiap rumah orang bali melengkapi keunikan itu. Itulah pd akhirnya jadi aura yg magis nan eksotis.
saking terkenalnya bahkan banyak orang luar yg menyangka BALI itu sebuah NEGARA yg berdiri sendiri 😂😂
Lmao true
Devisa terbesar cuy. Klau berdiri sendiri, udh jadi kek Singapur
@@KuIitManggis iya bener tuh, untung BALI orang"nya toleran ngk ada Ormas aneh" yg pengen bikin negara sendiri 😂
Saya orang Bali. Disini orngny polos, jangankan untuk berpikir bikin negara sendiri, Mau rusuh aja kita segan. Padahal banyak konflik juga kok, sama kaya daerah lain, saya kira itu wajar. tapi Istilahnya nakal di rumah sendiri jangan sampai terdengar ketelinga tetangga.
Jadi ingat waktu thn 90an. Sy pernah drngar di kuis jari2 ada penelpon dr bali yg bilang saya dari negara bali. Alm pepeng bilang ibu bali itu indonesia. Org lokal nya pun ada yg berpikiran bali itu negara
Saya vlogger otomotif dari bali menyimak. Semua daerah punya kelebihan dan kekurangan masing masing. Itulah kebhinekaan
Bagi saya, Bali itu daerah pariwisata berfasilitas sangat lengkap dan atmosfir nya "internasional banget", maka dari itu Bali lebih ramai daripada Lombok yang pantainya (sebenarnya) lebih indah daripada Bali.
Bener bro kalah dipola pikir juga sama aturan adat kalo bisa fleksibel mungkin kedepannya bisa maju
10 Bali Baru (bukan menyaingi, tp memperbanyak wisata) yg sudah & sedang dikerjakan pemerintah sekarang:
dalam 10 Bali baru di antaranya:
1. Danau Toba di Sumatera Utara Tanjung Kelayang di Belitung,
Sebagai danau alami terbesar di Indonesia
2. Tanjung Lesung di Banten
Alternatif wisata pantai di pesisir barat, dg ekosistem wisata: krakatau & ujung kulon
3. Kepulauan Seribu di Jakarta
Banyak pulau2 yg memang sdh terkenal untuk liburan, tinggal dikembangkan
4. Candi Borobudur di Jawa Tengah
Candi terbesar di dunia, yg jg sudah terkenal, tinggal dikembangkan
Terutama dijadikan rujukan jg utk ziarah umat budha di seluruh dunia
5. Gunung Bromo Tengger dan Semeru di Jawa Timur, sdh terkenal kawasan wisata gunung, bromo tengger semeru, terutama semeru sebagai gunung tertinggi di jawa
6. Mandalika di Nusa Tenggara Barat
Alternatif pantai Bali yg relatif masih lebih asri, +wisata sport (termasuk balapan, dg sirkuit mandalikanya)
7. Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur
Menjual keindahan pantai2, & terutama ada Komodo
8. Wakatobi di Sulawesi Tenggara,
"Surga bawah laut"
9. Morotai di Maluku Utara.
Alternatif wisata pantai
10. Tanjung Kelayang di Bangka Belitung
Pantai2 indah dg baru2 granit jutaan tahun
Kesimpulannya aura Bali berbeda. Bali yang damai menerima dan legowo. Tidak ada paksaan tidak ada tuntutan. Semua berjalan alami. Swaha🙏
Dimana masyarakatnya cinta damai Dan toleran, maka ketika dibangun infrastructure pariwisata Akan cepat maju. Bila Masih intoleran, jangan harap bisa maju Dalam pariwisata. Singkirkan perbedaan...
izin menambahkan pak Guru 🙏🏻
film Eat, Pray, Love-nya Julia Robert juga turut menambahkan pamor Bali dimata turis asing, daerah Ubud dan sekitar-nya yang didominasi persawahan dan hutan jadi semakin "dilirik" sejak saat itu, yang mana biasanya turis pada lebih memilih spot pantai 😁
Ke balik kali, film epl malah memilih bali krn udh pamornya terkenal
@@skretavara iya.. Knp terkenal??
kisah nyata di cerita epl emang setting aslinya di ubud, ubud emang aslinya udah terkenal di luar negeri, kebetulan aja ada sineas hollywood yg pengen garap cerita epl jadi film, jadi ya kebalik sih..
@@ricky1171 aduh ubud itu sdh terkenal sebelumnya, bahkan pelukis dunia pun menetap disana. Jadi klau kata dia terkenal krn epl ya itu keliru
Sepertinya kebalik...
Guru menceritakan ttg leluhur sy.. sy nangis nonton yutup ini. Tempat perang Puputan ini skrg jd Pemerajan Kawitan Kerajaan Denpasar, sekaligus tempat tinggal dinas Gubernur Bali.
Agama Hindu merupakan perpaduan Adat, Budaya dan seni, contoh dalam upacara agama diiringi dengan gambelan yg sakral dan enak di dengar itu salah satu daya tatik buat tourist dll
Agama hindu bali adalah agama kompleks yg merupakan perpaduan agama hindu india yg dimodifikasi dan diakulturasi dgn kebudayaan2 kuno impor yg datang ke bali semisal kebudayaan cina yg kemudian dicampur lagi dgn kepercayaan animisme dan dinamisme yg dibawa oleh pengaruh majapahit..
Saya sudah tinggal 10 tahun di Bali. Masyarakat Bali sangat menjaga budaya dan warisan leluhur. Dan mereka tidak pernah menjudge agama maupun budaya orang lain. Selain itu infrastruktur dan karakter masyarakat sudah terbentuk sikap hospitality. Terbiasa menyambut tamu dari luar. Budaya, Keamanan dan Infrastruktur adalah kunci utama pariwisata.