Salut buat teman kuliah saya ini, Ukke & Ucok (suaminya) yg berumah dengan konsep Slow Living yg menuntut kita untuk selalu berusaha memperlambat kerusakan barang dngan cara memelihara. Jadi ingat ucapan Ukke: "Menggunakan barang bekas, barang lawas, barang lungsuran = menghemat sumber daya alam = menghemat pengeluaran.
Sepaham. Terkadang kebutuhan kita terjawab dari recycling / lungsuran. Tidak selalu mesti baru. Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan pesan yg positif.
Enak banget ya ngobrol bareng orang pinter tuh, gak perlu ngegas nyari celah buat masuk, semua ada partnya dan saling ngerti bahwa gak selalu aku yang jadi pusat perhatian ❤
Makasih ya @Anip sudah mampir & berbagi feedback. Saya juga merasa episode ini salah satu yg adem banget rasanya. Sefrekuensi rasanya. Ngobrol jadi ngalir.
Saya hidup bersama Kakek dan Nenek saya, yang tiap hari mereka berkebun meski nyatanya tinggal di tengah kota, dan dahulu kala Uyut saya hidup di tengah hutan pelosok pedalaman, dengan Padi yang melimpah, sayuran yang ditanam, buah buahan yang dapat ditunggu waktu panennya, kolam ikan, bebek, ayam, sapi dan kambing yang di pelihara, sungguh sangat bahagianya hidup Uyut saya dengan kehidupan yang berkecukupan didalam hal kebutuhan mendasar yang benar benar "dibutuhkan", bahkan ada juga cerita unik didalamnya saking tidak pernah menggunakan uang kertas, dan kebetulan uang kertas tersebut didapat dari pemberian anak mereka bukan dari hasil produktifitas mereka, dikarenakan semua kebutuhannya sudah tercukupi Uyut saya menyimpan uangnya didalam kotak yang disimpan dan tidak pernah digunakan, dan ketika coba untuk dilihat dalam waktu yang cukup lama mungkin karena sudah pikun, ternyata uangnya dimakan serangga dan rusak, lalu yang uniknya lagi beliau hanya membutuhkan 1 jenis barang kebutuhan rumah tanga yang mereka tidak miliki, yaitu garam dapur yang notabene bisa didapat dari daerah pesisir, dan oleh karena itu ada anak Uyut saya yang punya warung di kota yang mengantarkan garam kue kaleng dan hal yang tidak ada di desa, sebenarnya masih banyak lagi ceritanya, ya intinya kehidupan yang seperti ini yang saya pengen jalanin dikehidupan saya, semoga terwujud dan di kabulkan sama Allah jalan tuk menemukannya... Aamiin Ya Allah 🌻
Saya jarang kasih komentar, tapi untuk yang ini, saya tinggalkan jejak. Podcast yang sangat menarik...sudah pernah melihat beberapa tayangan ttg Mba Ukke, tapi podcast mengulik lebih banyak dimensi. Yg paling sy suka saat kalian menggali perjalanannya. Sangat pas buat sy yg cukup lelah dgn ritme cepat tapi tidak mau impulsif. Life starts at 40. Great work, appreciate it!
Thanks Kak Andreas. Hal yg anda rasakan, juga hal yg sama yg menggerakkan saya untuk go all the way ke Lembang. Sudah nonton banyak kontennya Mbak Ukke, tapi saya ngerasa ada hal lebih yg bisa diulik. Glad to know finally this episode inspires you! Selamat ngulik episode Thirty Days of Lunch yg lainnya ya
Slow living yg seperti mba ukke ucapkan sudah kulakukan dari tk 😅.. Karena orang tua yg kurang perduli akhirnya aku harus berusaha sendiri mengatur atas segala sesuatu dihidupku.. Makin dewasa makin tua makin terbiasa dengan sesuatu yg tidak memaksakan sesuatu. Dan memanfaatkan apapun yg masih bermanfaat...
Jika hidup adalah pilihan maka mati adalah tujuan. Sebuah perjalanan panjang merajut nilai yang mulanya samar-samar. Keren kak, semoga melahirkan banyak karya lainnya!
Salut dan keren Pengalaman pribadi karena terpaksa di PHK sejak krimon . Kebetulan rumah dan keluarga tinggal di daerah. Kerja di Jakarta. Akhirnya tinggal di daerah wiraswasta ternyata asik. Beda dengan kerja dapat pekerjaan luar kota dan luar pulau Jawa . Dengan kerja di proyek kontruksi di kejar progresif yang padat. Ternyata dengan wiraswasta di daerah lebih enjoy , sudah berjalan 27 tahun.
Beautiful... Hidup yang lebih bahagia sepertinya bukan mengejar materi rumah,mobil,tanah,koleksi sepatu bermerk,semua yang kita kejar selalu tentang materi.. indah sekali kisah dibalik Kabin ibu ukke pak Ucok... 💐💐
Aku hampir seeetiap hari mengulang" podcast ini looh...kangen bgt liat mereka ngobrol stiap hrnya...kangeeen truuuuusssss masyaallah.aplg bu ukke,hampir smua podcast dan liputan yg ada bu ukke nya di youtube udah aku tonton smuaaa🥰😍🥳
Saya selalu berpikir kalo hidupku selalu telat. telat nikah, telat dalam karir, telat mempunyai anak. dan telat yang lain. Tetapi saya sudah ikhlas dengan semuanya karena itulah yang terbaik dari Alloh. dari obrolan ini merasa senang dan mendapat pencerahan dalam mendefinisikan apa yang terjadi.
sama, saya juga telat, telat lulus kuliah, telat nikah, telat punya anak, skr mencoba iklas jalani hidup, lagi belajar hidup minimalis dan slow living,
Aku mengikuti 30 days of lunch dari season pertama, di awal2 rasanya topik bahasannya sangat fokus ke 'hustling'. Seneng deh makin ke sini bahasannya makin 'inward' dan 'within' gini. Kudos Ruby and Ario ✨
ini sih keren banget yaa, Slow living kalo didengar sekilas asumsi sy hidup slow ga ngapa ngapain alias bermalas malasan. tapi setelah nonton podcas ini sampai selesai saya menyimpulkan bahwa SLOW LIVING yang dijalani mbak Ukke ini saya yakin benar2 sudah dipersiapkan dengan sangat matang dan terencana. dan saya melihat dari kaca mata saya bahwa mbak Uke melakukan ini setelah mencapai financial freedomnya. dimasa muda bekerja keras dan sekarang tinggal menikmati SLOW LIVINGNYA. sebagai bukti, bagaimana mungkn mbak Ukke sekeluraga mampu membeli lahan seluas yang ditempati sekarang tanpa uang. satu lagi bagaimana mungkin mampu menyekolahkan anak ke luar negeri yang pastinya sangat amat tidak murah yaa. itu pasti dengan persiapan. terimakasih sudah memberikan pencerahan yang luar biasa. pastinya posdcas ini sangat menginspirasi bagi saya
Alhamdulillah ilmunya sangat bermanfaat dan sesuai dg didikan orang tua khusunya Ibu saya hingga saya skg di umur 29 tertanam dg apa yg namanya "Slow Living". Semoga kelak bagi kita yang segera berumah tangga dapat menerapkan ilmu ini. Dan Terima kasih Bu Ukke dan Fellexandro Ruby (& tim).
rata-rata orang kelas menengah atas Indonesia kayak begini. Atas dasar pikiran feodal yang udah ditanam pendahulunya, begitu masuk usia tua baru sadar. Syukurlah jadi lebih bijak memandang hidup.
Saya melihat nilai2 yang sedang dipraktekkan oleh Bu Ukke Kosasih adalah ajaran Buddha seperti compassion, mindfullness dan ketidak melekatan pada barang materi.
awal tw mb ukke lewat ig....suka banget konsep rumah kebunnya ...bukn perkara hidup dikota atu d desa tp dr perjlaanan beliau bnyak "Nilai2 kehidupan " yg tujunnya adalh kesana tentram dengan alam....suka banget bisa liht full disini...
Wah pas banget dg "perjalanan sy." Tanpa di sadari mnj slow living... Satu lg yg sy lit dr bu Ukke dan keluarga..... Vegan. Tdk sj di focus makanan sj tp ke hal lain... yg masuk dlm golongan 'vegan living'... Semoga ..... 🙏😊
sebetulnya kesadaran konsep slow living itu kembali hidup dekat dengan alam, tapi tentu ga bisa mentah2 lepas dari kemajuan jaman, ini yang susah : hidup berimbang antara kemajuan jaman dan mempertahankan hidup secara alami. saya ingin bilang, mungkin pikiran ini banyak dipikirkan orang dan mungkin banyak yang sadar, tapi sedikit sekali yang tahu apa yang harus dilakukan, harus mulai dari mana, dan sedikit sekali yang berani untuk memulai berubah. seperti tadi disebut, kita sadar akan cimate change- tapi mana actionnya... kurang sekali.. There will be never a right time..
Sedikit berpendapat. Saya pribadi setuju (dan mau) dgn pilihan cara hidup Mba Ukke, cuma dapat bertahan sampai ke generasi ke berapa, kalau salah satu alasan Mba Ukke karena kecewa dgn sistem pendidikan di Indo toh nanti cucu atau cicit akan berhadapan lagi dgn "lekecewaan" itu lagi yg mungkin akhirnya cucu or cicit pindah lagi ke kota toh. Makanya saya mohon ke Tuhan, kalo bisa dapat mantu orang Jerman / US (yg sekolahnya gratis dan sistemnya bagus) dan hijrah ke desa di sana 🤣, agar next generation have the same slow living experience
terimakasih 30DOL untuk obrolan yang semuanya penuh makna dan pelajaran ini. Sehat selalu Bu Ukke, semoga bisa berkesempatan belajar langsung di KabinKebun
orang orang pinter di kota, mantan anak kelas akselerasi memang lebih oke dengan pengetahuan. pdahal pengetahuan dan pengalaman itu beda, jadi intinya podcash ini adalah belajar hidup yang palingbaik adalah menyeimbangkan antara pengetahuan dan pengalaman, pengalaman apapun itu terkait perjalanan hidup..
Banyak belajar sekali dari video ini. Mestakung! Terhantarkan sampai kesini. Energinya nyampe bgttt, terimakaaaasih banyak. Salam sehat, Kaya, Dan bahaaaagia 💚💚💚
Bgmn menjalani hidup agar lbh bahagia,lbh berarti,merasa penuh puas diri dan kebaikan..yeah..kita mmg haus dg hal2 spt ini.kmd kita mencarinya dlm bbrp konsep spt slowliving at yg laen nya.sgt menarik..bhkn mgkn sgt personal..
Nikmatilah hidup, tak habis keinginan kalau ingin dipenuhi terus. Andaipun belum bisa pindah ke desa, di kota pun tetap bisa bersyukur. Pencapaian itu adalah sejatinya rasa syukur. Tetap optimistik!
Cita-cita ku sih hidup di desa punya kebun luas biar bisa bebas berkebun karena memang suka berkebun. Pas banget liat video ini ❤️ thanks udah share video ini. Jadi belajar banyak banget ilmu lewat video gratis. Semoga selalu di beri kebahagiaan buat kalian semua ❤️
@@nothingimportant1125 2 Ha malahan dapat tanahnya. Kehidupan impianku bgt jauh dari hiruk pikuk kota. Intinya harus satu visi suami istri. Sekarang nabung dulu💪
Bu Uke memang sangat dalam mengerti, memahami dan menerapkan slow living dalam kehidupannya, bahkan bu Uke saya rasakan sudah sangat "Menep" ( istilah jawa ) atau mengendap di ranah falsafah hidup beliau dan beliaupun menuainya sekarang.saya yakin itu butuh perjuangan yg ekstra untuk sampai pada titik ini. Terimkasih Pencerahannya.. God Bless U..🙏Mestakung
Saya orang Bandung tp sdh hampir 30thn tinggal & kerja di Jkt. Sejak di PHK akhir thn lalu saya ingin balik for good ke Bdg tp krn lagi mau mulai bisnis jd ditunda dlu krn pasar saya msh banyak di Jkt
Mungkin aku dengerin ini agak telat.. Tapi podcast kali ini bener" ber impact buat diri aku untuk skrg yg relate banget sama hal" yg ku alami dalam kehidupanku akhir" ini Thank you
Thanks ya Kak Sandra udah berbagi perspektifnya. Sepaham banget. Banyak yg masih bisa kita lakukan untuk climate crisis. Let's do it one step at a time, dengan kapasitas yg kita bisa.
orang Jepang aja bingung kenapa orang Jakarta setting AC 16 derajat Celcius sementara diluar ruangan 29 Cel keatas, termostat rusak berubah drastis. Di Jepang standar AC 22-24 Cel cukup. Hmm... tidak ramah lingkungan dong Indonesian.
tapi kan buat beli tanah di lembang dan membangun rumah serta kebun kebunnya itu perlu uang juga, jadi selagi muda mah kerja dulu aja, udah 40thn boleh lah pindah hehehehe
sekedar beropini aja ya mba, sebener nya kalau dari pembahasan bu ukke bisa difahami kalaupun ngga ke lembang tetep di kota masing masing tapi mindset dan pokok pikiran slow living yang diterapin, lebih memaknai setiap hal yang akan dilakukan atau sudah dilakukan, berusaha penuh untuk memberi nilai dan makna pada kehidupan, apa yang kita tinggalkan setelah mati, atau apa yang akan dibawa setalah mati, kalaupun diberi rezeki lebih pastinya lebih asik kalau pindah ke daerah lembang atau daerah pegunungan.
@@hoasehing5441 yaa tp klau realistis.. trgntung kota mana dlu. Mgkn kota Yogya bs lbh mudah mewujudksn dibnding Kota Jakarta. Bkn cm krn stigma Jakarta, tp mmg waktu di Jakarta dan diluar Jakarta itu relatif berbeda.
Kalau menurut saya, point nya bukan kita harus beli tanah di lembang, hidup sama persis dg mba Ukke. Bukan itu. Kan beliau juga ngmng kerja keras itu beda sama kerja mati2an tnpa tau tujuan. Tanpa memberi ruang untuk diri ini menyadari tujuan hidup, menikmati kehidupan setiap harinya. Slow living kan bukan bicara teknisnya. Sesuaikan saja dg kondisi masing2. Kalau kita masih harus tinggal di kota besar bahkan metropolitan, kan bukan berarti kita ga bisa menikmati hidup kita. Hanya caranya aja berbeda.
Kalau saya boleh kasih saran, berbicaralah dengan Bahasa Indonesia, nggak usahlah campur2 dgn Bahasa inggris segala, krn penononton anda dari semua kalangan yg belum tentu mengerti.
Salut buat teman kuliah saya ini, Ukke & Ucok (suaminya) yg berumah dengan konsep Slow Living yg menuntut kita untuk selalu berusaha memperlambat kerusakan barang dngan cara memelihara. Jadi ingat ucapan Ukke: "Menggunakan barang bekas, barang lawas, barang lungsuran = menghemat sumber daya alam = menghemat pengeluaran.
Sepaham. Terkadang kebutuhan kita terjawab dari recycling / lungsuran. Tidak selalu mesti baru. Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan pesan yg positif.
inspiring
Keren abisss.
Enak banget ya ngobrol bareng orang pinter tuh, gak perlu ngegas nyari celah buat masuk, semua ada partnya dan saling ngerti bahwa gak selalu aku yang jadi pusat perhatian ❤
Makasih ya @Anip sudah mampir & berbagi feedback. Saya juga merasa episode ini salah satu yg adem banget rasanya. Sefrekuensi rasanya. Ngobrol jadi ngalir.
Saya hidup bersama Kakek dan Nenek saya, yang tiap hari mereka berkebun meski nyatanya tinggal di tengah kota, dan dahulu kala Uyut saya hidup di tengah hutan pelosok pedalaman, dengan Padi yang melimpah, sayuran yang ditanam, buah buahan yang dapat ditunggu waktu panennya, kolam ikan, bebek, ayam, sapi dan kambing yang di pelihara, sungguh sangat bahagianya hidup Uyut saya dengan kehidupan yang berkecukupan didalam hal kebutuhan mendasar yang benar benar "dibutuhkan", bahkan ada juga cerita unik didalamnya saking tidak pernah menggunakan uang kertas, dan kebetulan uang kertas tersebut didapat dari pemberian anak mereka bukan dari hasil produktifitas mereka, dikarenakan semua kebutuhannya sudah tercukupi Uyut saya menyimpan uangnya didalam kotak yang disimpan dan tidak pernah digunakan, dan ketika coba untuk dilihat dalam waktu yang cukup lama mungkin karena sudah pikun, ternyata uangnya dimakan serangga dan rusak, lalu yang uniknya lagi beliau hanya membutuhkan 1 jenis barang kebutuhan rumah tanga yang mereka tidak miliki, yaitu garam dapur yang notabene bisa didapat dari daerah pesisir, dan oleh karena itu ada anak Uyut saya yang punya warung di kota yang mengantarkan garam kue kaleng dan hal yang tidak ada di desa, sebenarnya masih banyak lagi ceritanya, ya intinya kehidupan yang seperti ini yang saya pengen jalanin dikehidupan saya, semoga terwujud dan di kabulkan sama Allah jalan tuk menemukannya... Aamiin Ya Allah 🌻
Wahh. Daerah nya dimana itu kak?
@@Fauzi.akbar.87 Sumedang Jawabarat kak
Saya jarang kasih komentar, tapi untuk yang ini, saya tinggalkan jejak.
Podcast yang sangat menarik...sudah pernah melihat beberapa tayangan ttg Mba Ukke, tapi podcast mengulik lebih banyak dimensi.
Yg paling sy suka saat kalian menggali perjalanannya. Sangat pas buat sy yg cukup lelah dgn ritme cepat tapi tidak mau impulsif.
Life starts at 40.
Great work, appreciate it!
Thanks Kak Andreas. Hal yg anda rasakan, juga hal yg sama yg menggerakkan saya untuk go all the way ke Lembang. Sudah nonton banyak kontennya Mbak Ukke, tapi saya ngerasa ada hal lebih yg bisa diulik. Glad to know finally this episode inspires you! Selamat ngulik episode Thirty Days of Lunch yg lainnya ya
Slow living yg seperti mba ukke ucapkan sudah kulakukan dari tk 😅.. Karena orang tua yg kurang perduli akhirnya aku harus berusaha sendiri mengatur atas segala sesuatu dihidupku.. Makin dewasa makin tua makin terbiasa dengan sesuatu yg tidak memaksakan sesuatu. Dan memanfaatkan apapun yg masih bermanfaat...
Pilihan Narasumber yang sangat keren banget, menginspirasi untuk bisa minimal membedakan mana kebutuhan atau hanya sekedar keinginan.
ini kerens banget seh. Realate sm gw yang lagi belajar Minimalism + Stoic dan ini ada tambahan SLow Living.
Thanks Ruby + Ario😊
Jika hidup adalah pilihan maka mati adalah tujuan.
Sebuah perjalanan panjang merajut nilai yang mulanya samar-samar.
Keren kak, semoga melahirkan banyak karya lainnya!
Salut dan keren
Pengalaman pribadi karena terpaksa di PHK sejak krimon .
Kebetulan rumah dan keluarga tinggal di daerah. Kerja di Jakarta.
Akhirnya tinggal di daerah wiraswasta ternyata asik. Beda dengan kerja dapat pekerjaan luar kota dan luar pulau Jawa . Dengan kerja di proyek kontruksi di kejar progresif yang padat.
Ternyata dengan wiraswasta di daerah lebih enjoy , sudah berjalan 27 tahun.
Beautiful... Hidup yang lebih bahagia sepertinya bukan mengejar materi rumah,mobil,tanah,koleksi sepatu bermerk,semua yang kita kejar selalu tentang materi.. indah sekali kisah dibalik Kabin ibu ukke pak Ucok... 💐💐
♥️♥️♥️ adem denger komennya. Semoga semakin banyak yg mendengar alternatif hidup slow living ini.
Aku hampir seeetiap hari mengulang" podcast ini looh...kangen bgt liat mereka ngobrol stiap hrnya...kangeeen truuuuusssss masyaallah.aplg bu ukke,hampir smua podcast dan liputan yg ada bu ukke nya di youtube udah aku tonton smuaaa🥰😍🥳
Saya selalu berpikir kalo hidupku selalu telat. telat nikah, telat dalam karir, telat mempunyai anak. dan telat yang lain. Tetapi saya sudah ikhlas dengan semuanya karena itulah yang terbaik dari Alloh. dari obrolan ini merasa senang dan mendapat pencerahan dalam
mendefinisikan apa yang terjadi.
sama, saya juga telat, telat lulus kuliah, telat nikah, telat punya anak, skr mencoba iklas jalani hidup, lagi belajar hidup minimalis dan slow living,
Sama Kak, saya juga telat semuanya... Termasuk telat membahagiakan Orang Tua, karena sudah meninggal.
Aku mengikuti 30 days of lunch dari season pertama, di awal2 rasanya topik bahasannya sangat fokus ke 'hustling'. Seneng deh makin ke sini bahasannya makin 'inward' dan 'within' gini. Kudos Ruby and Ario ✨
ini sih keren banget yaa, Slow living kalo didengar sekilas asumsi sy hidup slow ga ngapa ngapain alias bermalas malasan. tapi setelah nonton podcas ini sampai selesai saya menyimpulkan bahwa SLOW LIVING yang dijalani mbak Ukke ini saya yakin benar2 sudah dipersiapkan dengan sangat matang dan terencana. dan saya melihat dari kaca mata saya bahwa mbak Uke melakukan ini setelah mencapai financial freedomnya. dimasa muda bekerja keras dan sekarang tinggal menikmati SLOW LIVINGNYA. sebagai bukti, bagaimana mungkn mbak Ukke sekeluraga mampu membeli lahan seluas yang ditempati sekarang tanpa uang. satu lagi bagaimana mungkin mampu menyekolahkan anak ke luar negeri yang pastinya sangat amat tidak murah yaa. itu pasti dengan persiapan. terimakasih sudah memberikan pencerahan yang luar biasa. pastinya posdcas ini sangat menginspirasi bagi saya
Alhamdulillah ilmunya sangat bermanfaat dan sesuai dg didikan orang tua khusunya Ibu saya hingga saya skg di umur 29 tertanam dg apa yg namanya "Slow Living". Semoga kelak bagi kita yang segera berumah tangga dapat menerapkan ilmu ini. Dan Terima kasih Bu Ukke dan Fellexandro Ruby (& tim).
rata-rata orang kelas menengah atas Indonesia kayak begini. Atas dasar pikiran feodal yang udah ditanam pendahulunya, begitu masuk usia tua baru sadar. Syukurlah jadi lebih bijak memandang hidup.
Saya melihat nilai2 yang sedang dipraktekkan oleh Bu Ukke Kosasih adalah ajaran Buddha seperti compassion, mindfullness dan ketidak melekatan pada barang materi.
yup, mungkin nilai-nilai ini lebih menonjol dalam ajaran buddhisme ya. thanks for sharing.
awal tw mb ukke lewat ig....suka banget konsep rumah kebunnya ...bukn perkara hidup dikota atu d desa tp dr perjlaanan beliau bnyak "Nilai2 kehidupan " yg tujunnya adalh kesana tentram dengan alam....suka banget bisa liht full disini...
astaga.... tiap hari aku nonton ini ku ulang-ulang terus sampe 20x lebih kali....
Wah pas banget dg "perjalanan sy." Tanpa di sadari mnj slow living...
Satu lg yg sy lit dr bu Ukke dan keluarga..... Vegan. Tdk sj di focus makanan sj tp ke hal lain... yg masuk dlm golongan 'vegan living'...
Semoga ..... 🙏😊
gw udah nonton 3 kali, lebih mindfull. dan ngajarin life wisdom.
Liat pertama di Daai tv.. Bu Uke dan suami buat saya kenal dengan slow living
podcast ini menguatkan keputusan saya pindah kedesa... ,menjalani hidup seperti mbak Ukke
Jangan buru buru mas...ga mudah nantinya 😁
Wah ini salah 1 pilihan gaya hidup yg msh jd cita2 sy. ☘️Indah sekali rumah & isinya serta kebunnya.
Riaknya sampai ke hati,, kegembiraan yg jujur❤❤❤
Bunda Uke idola saya,sampai ngikuti bikin rumah di kebun.
thankyou buat Mba Ukke dan Tim Ko Felix dan Mas Rio asli keren banget. terimakasihh, terus berkaryaa.
sebetulnya kesadaran konsep slow living itu kembali hidup dekat dengan alam, tapi tentu ga bisa mentah2 lepas dari kemajuan jaman, ini yang susah : hidup berimbang antara kemajuan jaman dan mempertahankan hidup secara alami. saya ingin bilang, mungkin pikiran ini banyak dipikirkan orang dan mungkin banyak yang sadar, tapi sedikit sekali yang tahu apa yang harus dilakukan, harus mulai dari mana, dan sedikit sekali yang berani untuk memulai berubah. seperti tadi disebut, kita sadar akan cimate change- tapi mana actionnya... kurang sekali.. There will be never a right time..
hebat....
Selalu penuh makna dan manfaat mengobrol dengan Mba Ukke.🤍
Oh my gosh, I need a follow up of this. I can easily listen to 5 hours of this conversation
Blm pernah aku betah sejam lbh liat podcast , ini g kerasa sdh hbs
Sedikit berpendapat. Saya pribadi setuju (dan mau) dgn pilihan cara hidup Mba Ukke, cuma dapat bertahan sampai ke generasi ke berapa, kalau salah satu alasan Mba Ukke karena kecewa dgn sistem pendidikan di Indo toh nanti cucu atau cicit akan berhadapan lagi dgn "lekecewaan" itu lagi yg mungkin akhirnya cucu or cicit pindah lagi ke kota toh. Makanya saya mohon ke Tuhan, kalo bisa dapat mantu orang Jerman / US (yg sekolahnya gratis dan sistemnya bagus) dan hijrah ke desa di sana 🤣, agar next generation have the same slow living experience
Salut banget dengan pemikiran Ukke....jadi paham apa itu slow living.....thanks
makasiiiiihhh, selalu antusias dan jatuh cinta menonton semua podcast ini💞
untuk kalian ber2 pria smart teruslah berdampak 👋👋👋
terimakasih 30DOL untuk obrolan yang semuanya penuh makna dan pelajaran ini. Sehat selalu Bu Ukke, semoga bisa berkesempatan belajar langsung di KabinKebun
Sama-sama Suci. Semoga episode 30DOL yg lainnya juga bermanfaat buat kamu yaaa.
orang orang pinter di kota, mantan anak kelas akselerasi memang lebih oke dengan pengetahuan. pdahal pengetahuan dan pengalaman itu beda, jadi intinya podcash ini adalah belajar hidup yang palingbaik adalah menyeimbangkan antara pengetahuan dan pengalaman, pengalaman apapun itu terkait perjalanan hidup..
Komen singkat gw: episode ini paling the best isinya. Makasih yaa
thank you for sharing. mba ukke layaknya pencerah, selalu menginspirasi dan kena di hati ❤
Banyak belajar sekali dari video ini. Mestakung! Terhantarkan sampai kesini. Energinya nyampe bgttt, terimakaaaasih banyak. Salam sehat, Kaya, Dan bahaaaagia 💚💚💚
Thank u tdol udah 100eps aja menemaniku setrika baju dan belajar sekaligus 🤍😁
Bgmn menjalani hidup agar lbh bahagia,lbh berarti,merasa penuh puas diri dan kebaikan..yeah..kita mmg haus dg hal2 spt ini.kmd kita mencarinya dlm bbrp konsep spt slowliving at yg laen nya.sgt menarik..bhkn mgkn sgt personal..
Nikmatilah hidup, tak habis keinginan kalau ingin dipenuhi terus. Andaipun belum bisa pindah ke desa, di kota pun tetap bisa bersyukur. Pencapaian itu adalah sejatinya rasa syukur. Tetap optimistik!
keren banget, banyak yang bisa diambil untuk bekal kedepan
mindblowing and inspiring! video ini adalah semua yang gue pelajari tentang sustainable business in a nutshell.
Setuju dengan motivasi yang harus personal dan ambil kembali kontrol diri dari dalam dengan sadar.
Cita-cita ku sih hidup di desa punya kebun luas biar bisa bebas berkebun karena memang suka berkebun. Pas banget liat video ini ❤️ thanks udah share video ini. Jadi belajar banyak banget ilmu lewat video gratis. Semoga selalu di beri kebahagiaan buat kalian semua ❤️
Rumahku skrg di kebun,
Kalau yg gratis ikut transmigrasi
@@feryfrihandoko5829 betul , dpt 1 h loh tp pasangan kita mw g?
@@nothingimportant1125 2 Ha malahan dapat tanahnya. Kehidupan impianku bgt jauh dari hiruk pikuk kota. Intinya harus satu visi suami istri. Sekarang nabung dulu💪
@@feryfrihandoko5829 apakah sekarang ini masih ada program tamransmigrasi
Bu Uke memang sangat dalam mengerti, memahami dan menerapkan slow living dalam kehidupannya, bahkan bu Uke saya rasakan sudah sangat "Menep" ( istilah jawa ) atau mengendap di ranah falsafah hidup beliau dan beliaupun menuainya sekarang.saya yakin itu butuh perjuangan yg ekstra untuk sampai pada titik ini. Terimkasih Pencerahannya.. God Bless U..🙏Mestakung
Seperti bu Zurmailis dari Noktah
Aslinya sudah mulai banyak yg sadar beginian cuma belum banyak yg berani
keren banget.. sampe aku catet semua point2nya. ilmu2nya terlalu berharga 👍… thank you ibu ukke, ario, dan ruby 👏👏
Kita juga thank you banget sama Mbak Ukke. Truly inspiring. Episode yg bakal kekal di hati ni heheheh
makasi udah bikin podcast ini .. bermakna banget ♥♥
Dekat pantai enak, bisa ada kebun, ada pantai, n banyak seafood segar n murah.
Sangat senang dengan isi podcast ini
yayyyy finalyyyyyyy....thank u for always bring something new that not necesary always stic to the main stream topic this one topic is another level
wajib tonton niii
Saya orang Bandung tp sdh hampir 30thn tinggal & kerja di Jkt. Sejak di PHK akhir thn lalu saya ingin balik for good ke Bdg tp krn lagi mau mulai bisnis jd ditunda dlu krn pasar saya msh banyak di Jkt
Mungkin aku dengerin ini agak telat..
Tapi podcast kali ini bener" ber impact buat diri aku untuk skrg yg relate banget sama hal" yg ku alami dalam kehidupanku akhir" ini
Thank you
Engga ada kata telat untuk belajar. It is meant to be heard at this exact point in your life. Welcome 🙏🏼
nonton video ini pas mau resign karena alasan personal, it's very great video, thankyou tim TDOL really appreciate
Hii Yunna, glad it serve its purpose. Semoga memantapkan kamu untuk langkah selanjutnya yaa
Congrats for the 100 Episode! Thank you for the content
Thank you, kontennya bagus banget dan baru tau juga istilah slow living
10-15 tahun lagi ☺💞
Hidup dengan berkesadaran..
asik banget suasananya, pengen banget punya tempat tinggal kayak gini, amiin
podcast yg aku dengar paling lama, betah aja.
Sama gua pun. Haha. Adem dengerin Mbak Ukke, sekaligus seru, kaya tiap kalimatnya tertata haha
@@FellexandroRuby seadem rumahnya, impian bgt.
Ah finally nemu obrolan yg aku cari. Thanks ko 🎉
Episode yang keren menurutku, mengajarkan tentang pentingnya makna nilai dari kehidupan.
balik lagi pengen ngulang baca The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim 😊
Good book untuk ngelanjutin obrolan di podcast ini hehe. Happy reading!
Terima kasih Mba Ukke atas inspirasinya, Keren Mba...🙏🙏
keren bgttt. hostnya juga keren.
relate banget sama yang lagi dirasain sekarang.... terutama anak2
very very insightful episode! thank you so much kak Ukke, Kabin Kebun and TDOL team for this eps! :)
kyk y ngobrol seharian sama eyang ukke seru banget yaaa, banyak banget ceritanya
Cb ktmu in person ya , moga2 ad rjki lbh bs main ksn
what a heartful video, thanks for providing this to us 🥺
Thanks gan materinya, kalau boleh request sblm slow living hrs memenuhi persyaratan seperti apa ya contoh jumlah aset dll
Thankyou mba ukee. Make me cry😢
Suka lihat rumahnya sederhana rapih bersih indah
best podcast ever - dan ini episode paling menarik buat saya
Thanks ya Kak Sandra udah berbagi perspektifnya. Sepaham banget. Banyak yg masih bisa kita lakukan untuk climate crisis. Let's do it one step at a time, dengan kapasitas yg kita bisa.
Seruuuuu bngtttttttttt
suka bangetttt
1:04:21 itu living seperti apa yang di mention ya. Kurang jelas suaranya.
Thanks yang udah jawab😁
Ah pengen slow living nikmati hidup, spiritualism, bahagia dunia akhirat
sangat menginspirasi ibu ukke, dan baru tau kalo @kabinkebun dekat rumah saya tinggal
Thx you for making this podcast guys, Thx you 4 making me have purpose in life n not lost. Mba Uke, definitely will come to your place soon :)
Love this episode👍🏼👍🏼
My life goal. ❤️
9:37 what a nice quote ❤
sayaaaa mau pindah dari bintaro ke lembang jugaaaaaa...pengen
Keren Uke ... plok2
Sangat menginspirasi... 👍👍👍
orang Jepang aja bingung kenapa orang Jakarta setting AC 16 derajat Celcius sementara diluar ruangan 29 Cel keatas, termostat rusak berubah drastis. Di Jepang standar AC 22-24 Cel cukup. Hmm... tidak ramah lingkungan dong Indonesian.
Dulu aku sering bgt dengerin lewat podcast. Tapi setelah Spotify aku lemot jadi jarang buka Spotify heuhuhu sedih bgt
Podcast yg keren❤
tapi kan buat beli tanah di lembang dan membangun rumah serta kebun kebunnya itu perlu uang juga, jadi selagi muda mah kerja dulu aja, udah 40thn boleh lah pindah hehehehe
sekedar beropini aja ya mba, sebener nya kalau dari pembahasan bu ukke bisa difahami kalaupun ngga ke lembang tetep di kota masing masing tapi mindset dan pokok pikiran slow living yang diterapin, lebih memaknai setiap hal yang akan dilakukan atau sudah dilakukan, berusaha penuh untuk memberi nilai dan makna pada kehidupan, apa yang kita tinggalkan setelah mati, atau apa yang akan dibawa setalah mati, kalaupun diberi rezeki lebih pastinya lebih asik kalau pindah ke daerah lembang atau daerah pegunungan.
@@hoasehing5441 yaa tp klau realistis.. trgntung kota mana dlu. Mgkn kota Yogya bs lbh mudah mewujudksn dibnding Kota Jakarta. Bkn cm krn stigma Jakarta, tp mmg waktu di Jakarta dan diluar Jakarta itu relatif berbeda.
Kalau menurut saya, point nya bukan kita harus beli tanah di lembang, hidup sama persis dg mba Ukke. Bukan itu. Kan beliau juga ngmng kerja keras itu beda sama kerja mati2an tnpa tau tujuan. Tanpa memberi ruang untuk diri ini menyadari tujuan hidup, menikmati kehidupan setiap harinya. Slow living kan bukan bicara teknisnya. Sesuaikan saja dg kondisi masing2. Kalau kita masih harus tinggal di kota besar bahkan metropolitan, kan bukan berarti kita ga bisa menikmati hidup kita. Hanya caranya aja berbeda.
Wow i got so many insight from this podcast. Thank you for sharing this.
hi kak, btw untuk yang podcast bareng ci pupu paula kok gak ada di youtube ya?
Topinya bgs, bli dimana ya
meninggalkan jejak langkah... brb... :p
Salut buat Ucok Sihombing dan istrinya
so touched 🥺
wow slow living 👍😇
Kalau saya boleh kasih saran, berbicaralah dengan Bahasa Indonesia, nggak usahlah campur2 dgn Bahasa inggris segala, krn penononton anda dari semua kalangan yg belum tentu mengerti.
Horas Bu Ukke ..apakah buka lahan di Bali juga?dg Chanel you tube Bali Living Farm ?