Hari itu ku mengingat hari ini Saat tebak yakinku ini pasti terjadi Hari dimana tanah, langit, juga samudra, dan kabut pagi menyaksikanku Merekalah saksi Menyaksikan ku mati Akulah tanah Akulah langit Akulah samudra Akulah ibumu Diberatnya pagi itu seberat rinduku Didinginnya pagi itu ku pangku lagi kau, anakku Jika saja menjadi tiada adalah satu-satunya cara Menggapai sadarnya Mengais harapnya Mengelus tangisnya dan sesalnya Saat ku tiada jadilah ku ada Di dalam pejamnya Samudra Debu tanah Langit luas Kabut pagi Kau anakku (ibu) Kau anakku (ibu) Kau anakku (ibu) Jejak kakiku belum sampai yang tertuju Gemilang sejarahku hanyalah menara debu Di tanah indah yang kau tuju menyangkut pijakmu Di batu pancang capaimu bertuliskan namamu Jika saja menjadi tiada adalah satu-satunya cara Menggapai sadarnya Mengais harapnya Mengelus tangisnya dan sesalnya Saat ku tiada jadilah ku ada Di dalam pejamnya Samudra Debu tanah Langit luas Kabut pagi Kau anakku (ibu) Kau anakku (ibu) Kupilih tiada 'tuk menjadi ada Kupilih binasa 'tuk jadi niscaya Ibu (kau anakku) Ibu (kau anakku) Ibu (kau anakku) Ibu Hari itu kan jadi saksi Batinmu dan aku kan hidup kembali
Tenang di surga bu🥲
Band yang underrated namun ngena di telingaku
Hari itu ku mengingat hari ini
Saat tebak yakinku ini pasti terjadi
Hari dimana tanah, langit, juga samudra, dan kabut pagi menyaksikanku
Merekalah saksi
Menyaksikan ku mati
Akulah tanah
Akulah langit
Akulah samudra
Akulah ibumu
Diberatnya pagi itu seberat rinduku
Didinginnya pagi itu ku pangku lagi kau, anakku
Jika saja menjadi tiada adalah satu-satunya cara
Menggapai sadarnya
Mengais harapnya
Mengelus tangisnya dan sesalnya
Saat ku tiada jadilah ku ada
Di dalam pejamnya
Samudra
Debu tanah
Langit luas
Kabut pagi
Kau anakku (ibu)
Kau anakku (ibu)
Kau anakku (ibu)
Jejak kakiku belum sampai yang tertuju
Gemilang sejarahku hanyalah menara debu
Di tanah indah yang kau tuju menyangkut pijakmu
Di batu pancang capaimu bertuliskan namamu
Jika saja menjadi tiada adalah satu-satunya cara
Menggapai sadarnya
Mengais harapnya
Mengelus tangisnya dan sesalnya
Saat ku tiada jadilah ku ada
Di dalam pejamnya
Samudra
Debu tanah
Langit luas
Kabut pagi
Kau anakku (ibu)
Kau anakku (ibu)
Kupilih tiada 'tuk menjadi ada
Kupilih binasa 'tuk jadi niscaya
Ibu (kau anakku)
Ibu (kau anakku)
Ibu (kau anakku)
Ibu
Hari itu kan jadi saksi
Batinmu dan aku kan hidup kembali
Itu penonton yang di depan kok kaya Sandios Pendhoza 😁
Pertama bang