Nyanyian seorang pencinta~ Ahmadun Yofi Herfanda Jika aku mati, Luluhkan bagai air Menyusup tanah dan batu-batu Menumbuhkan pohonan ditamanmu putih bunga pun bertemu benihku Membuahkan cintamu... Jika kau haus minumlah jiwaku Jika tubuhmu berdagi, mandilah dalam kasihku Ikan-ikan bahagia dalam asuhanku Kafilah gembira menemuku... Tiadalah arti hidup jika sekedar hidup Tiadalah arti mati jika sekedar mati Jika hidup tiada sebatas hidup Jika matipun tiada sebatas mati Jika tak takut hidup, jiwapun tak takut mati Karna dalam mati, jiwa menemu hidup sejati.... Jika aku mati.... Luluhlah bagai air... Menyusup akar belukar dan pohonan katak-katak bahagia dalam sejukku.... Teratai pun tersenyum dalam ayunan tanganku..... Tiada makna hidup jika tiada menghidupi..... Tiada nikmat hidup jika tiada memberi arti.... Jika engkau pelaut.... Layarkan perahumu.... Pada keluasan... jiwaku....
Tidak mungkin orang milih pakai bhs Kromo kalau sudah lancar bhs Indonesia. Peserta Kongres bhs Jawa dan pembuat aturan bhs Kromo dikantor tiap Kamis harus tahu bahwa secara logika usaha menaikkan jumlah pemakai bhs Kromo itu tidak mungkin bisa berhasil karena sudah ada bhs Indonesia.
jika aku mati, luluhlah bagai air menyusup tanah dan batu-batu menumbuhkan pohonan di tamanmu putik bunga pun bertemu benihku membuahkan cintamu jika kau haus, minumlah jiwaku jika tubuhmu berdaki mandilah dalam kasihku ikan-ikan bahagia dalam asuhanku kafilah gembira menemuku tiadalah arti hidup jika sekadar hidup tiadalah arti mati jika sekadar mati jika hidup tiada sebatas hidup jika mati pun tiada sebatas mati (jika tak takut hidup jiwa pun tak takut mati karena dalam mati jiwa menemu hidup sejati) jika aku mati, luluhlah bagai air menyusup akar belukar dan pohonan katak-katak bahagia dalam sejukku teratai pun tersenyum dalam ayunan jiwaku tiada makna hidup jika tiada menghidupi tiada nikmat hidup jika tiada memberi arti - jika engkau pelaut layarkan perahumu pada keluasan hatiku!
Kenapa bhs Jawa kalah sangat jauh sekali dengan bhs Melayu antara lain dalam kemajuan dan popularitas. Tidak ada penyebab lain selain karena adanya bhs Kromo. Sejak ratusan tahun yang lalu orang tidak mau belajar bhs Jawa karena terlalu berat karena ada bhs Kromo. Akhirnya mereka milih belajar bhs Melayu hingga akibat nya ya bhs Melayu lah yang makin lama makin maju dan populer.
Kakak evania,,ibuk bersyukur Allh telah anugerahkan suara yg semoga kelak akan membawamu di masa depan yg membanggakan,,
Mantap..... 👍👍👍
Satu kata: MEMUKAU,!!!
Keren👍🤙
Nyanyian seorang pencinta~
Ahmadun Yofi Herfanda
Jika aku mati, Luluhkan bagai air
Menyusup tanah dan batu-batu
Menumbuhkan pohonan ditamanmu putih bunga pun bertemu benihku
Membuahkan cintamu...
Jika kau haus minumlah jiwaku
Jika tubuhmu berdagi, mandilah dalam kasihku
Ikan-ikan bahagia dalam asuhanku
Kafilah gembira menemuku...
Tiadalah arti hidup jika sekedar hidup
Tiadalah arti mati jika sekedar mati
Jika hidup tiada sebatas hidup
Jika matipun tiada sebatas mati
Jika tak takut hidup, jiwapun tak takut mati
Karna dalam mati, jiwa menemu hidup sejati....
Jika aku mati....
Luluhlah bagai air...
Menyusup akar belukar dan pohonan katak-katak bahagia dalam sejukku....
Teratai pun tersenyum dalam ayunan tanganku.....
Tiada makna hidup jika tiada menghidupi.....
Tiada nikmat hidup jika tiada memberi arti....
Jika engkau pelaut....
Layarkan perahumu....
Pada keluasan...
jiwaku....
Okeee
Waw. Siswa SMA seperti ini, saya SMA msh nonton doraemon, dan kdg2 ingusan. Salute 💜
Tidak mungkin orang milih pakai bhs Kromo kalau sudah lancar bhs Indonesia.
Peserta Kongres bhs Jawa dan pembuat aturan bhs Kromo dikantor tiap Kamis harus tahu bahwa secara logika usaha menaikkan jumlah pemakai bhs Kromo itu tidak mungkin bisa berhasil karena sudah ada bhs Indonesia.
Masya Allah Waw, gurunya pasti hebat karna bisa menciptakan anak” seperti ini, penampilan yg luar biasa.. 🙏🙏❤️❤️
jika aku mati, luluhlah bagai air
menyusup tanah dan batu-batu
menumbuhkan pohonan di tamanmu
putik bunga pun bertemu benihku
membuahkan cintamu
jika kau haus, minumlah jiwaku
jika tubuhmu berdaki
mandilah dalam kasihku
ikan-ikan bahagia dalam asuhanku
kafilah gembira menemuku
tiadalah arti hidup jika sekadar hidup
tiadalah arti mati jika sekadar mati
jika hidup tiada sebatas hidup
jika mati pun tiada sebatas mati
(jika tak takut hidup jiwa pun tak takut mati
karena dalam mati jiwa menemu hidup sejati)
jika aku mati, luluhlah bagai air
menyusup akar belukar dan pohonan
katak-katak bahagia dalam sejukku
teratai pun tersenyum
dalam ayunan jiwaku
tiada makna hidup
jika tiada menghidupi
tiada nikmat hidup
jika tiada memberi arti
- jika engkau pelaut
layarkan perahumu
pada keluasan hatiku!
Keren luar biasaaaa
pembinaan usia remaja penting.. apalagi mengenalkan puisi ..medianya melalui memusikkan
Mantap, salam dr madura sumenep
masyaAllah bagus banget😄 ka tolong dong ada gak musikalisasi tentang persatuan
Kerren 🥰 👍🏻
Kenapa bhs Jawa kalah sangat jauh sekali dengan bhs Melayu antara lain dalam kemajuan dan popularitas. Tidak ada penyebab lain selain karena adanya bhs Kromo. Sejak ratusan tahun yang lalu orang tidak mau belajar bhs Jawa karena terlalu berat karena ada bhs Kromo. Akhirnya mereka milih belajar bhs Melayu hingga akibat nya ya bhs Melayu lah yang makin lama makin maju dan populer.
Bangga sealmamater sama adik-adik ini. Salam untuk Pak Dandang ya 😊
Pak dandang dah ninggal,mbak
Mantap
waauuuuu...kereeennn
Ada yang punya kontak grup musikalisasi puisi ini ???
Kereeeen... 👏👏👏👏
Musikalisasinnya keren
Budaya harus tetap dilestarikan
♥️♥️♥️
Nama nama dan instagram personilnya dong
@vaniayasisca @yosesdwi
masyaAllah bagus banget😄 ka tolong dong ada gak musikalisasi tentang persatuan