JANGAN PURA-PURA | Ustadz SUBHAN BAWAZIER | Ciri Ke 66-67 Kajian Kitab 100 Ciri Wanita Shalihah

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 4 янв 2025

Комментарии •

  • @PujiAstutik-y9o
    @PujiAstutik-y9o 15 дней назад

    Seribu jempol... Sangat setuju ustad 🥰🥰🥰❤

  • @Sebelum30
    @Sebelum30 Месяц назад

    biidznillah start

  • @Gemoy678o
    @Gemoy678o 4 месяца назад +5

    Alhamdulillah wasyukurillah mkasih atas ilmu yg tlah diajarkan di rumil smoga rumil diberikan rezky keberkahan bisa menghadirkan guru2 yg lbih banyak lagi aamiin

    • @Supmaenah123
      @Supmaenah123 4 месяца назад +1

      Jangan pura pura .0ra ngarti jga msasi awm.. padahal pur udh merasakan sedri..apa si pur itu emang udh negad .. aku udah nasehti dari dlu .sm si pur.. pur lu kerja harian .kenapa si ko berngkat ya siang jm 1. Siang te tapi blk ya ko mlem.jm 8 mlm. . Elu gk takut di pitnah orng pur.. itukan rumah ya ibin jg lengkp pasilitas ya. Kamr 2 rajang kasur dh siap.. kamar madi jga enk dapur enk jg. Mau apa lgi pur .. elu wanita ibin laki laki. 2" ya saling dwasa .lu puya suami ibin puya istri.. pa elu gk malu br duan terus spe 2 taun.dri taun 2015 sp taun 2017 ..apakah elu gk merasa risi sma qu.. yg qu ke taui .mka qu marah sma elu pur..karna elu se akan" jdi penggoda suami ankku si titis.. conto minggu wingineng .kan hari minggu semua kari awn libur semua.. kenapa ko elu berangkt pur?? .ketauan aku luu langsung kabur .elu aja puya curigakn pur? Apa lagi qu lebih lebih curiga sm elu pur..

  • @alitkurniawanbatam
    @alitkurniawanbatam 2 месяца назад +1

    Barakallahu Ustadz

  • @FalsafahRabithah
    @FalsafahRabithah 2 месяца назад

    Palembang nyimak

  • @PanglimaLaut_007
    @PanglimaLaut_007 3 месяца назад +1

    Makin mantap dengan manhaj salaf,,InsyaaAllah. Sesuai Alquran dan sunnah. Amiin

  • @Sebelum30
    @Sebelum30 Месяц назад

    biidznillah finish

  • @nitaoi5029
    @nitaoi5029 3 месяца назад

    Barakallahu fiikum 🍉

  • @enisaeni4408
    @enisaeni4408 4 месяца назад +1

    Jalan bukit Barisan blok j cinere..

  • @EndroTimur
    @EndroTimur 3 месяца назад +1

    Assalamu'alaikum sahabat islam dan saudara seiman, apakah ada rencana ustadz kita berkunjung ke klaimantan selatan terkhusus daerah kami sungai danau satui, ingin sekali niatan mendengarkan pengajian beliau tentang adab dan akhlak anak kepada orang tua

  • @fannyangelia62
    @fannyangelia62 2 месяца назад +1

    1. Betapa banyak orang yang berharap bisa menaklukkan dunia, kemudian pura-pura berhasil. Pura-pura punya dunia. Padahal dia orang yang terbebani dengan hutang. Contoh: Dia berkata, “Ah, yang penting kerja dulu. setelah bekerja lalu langsung ambil pinjaman.” Kalau dipikir-pikir apa yang mau diisombongin? Rumah gede, tapi masih nyicil. Motor, mobil, skin care, baju, semua masih nyicil. Tetapi dia merasa bangga dengan yang dia lakukan. Ini adalah kepura-puraan. Orang zaman dahulu jarang dandan, tetapi punya tanah yang luas. Anak zaman sekarang dandan melulu, tetapi malah jual tanah. Dalam hidup ini kita sudah terlalu lama berpura-pura. Yang laki-laki pura-pura ganteng, yang perempuan pura-pura cantik, padahal palsu.
    2. Syariat Islam itu mendatangkan kebaikan. Kenapa? Karena tidak ada kepura-puraan. Kecantikan yang berasal dari inner beauty ini yang diiinginkan dalam agama Islam. Ini namanya syimah. Cantik karena bekas ibadah. Ada bekas sujud. Bekas sujud itu bukan identik dengan ada tanda hitam di kening. Tetapi lebih kepada bekas ibadah itu sendiri. Karena ritual ibadah itu menjanjikan bekas.
    3. Ciri 66: Tidak mengada-ada dan berpura-pura dalam perkataan dan perbuatan. Jadi apa adanya saja, sehingga kita merasa nyaman. Yang nyaman buat kita nanti akan membentuk karakter kenyamanan. Orang lain akan memandangnya sebagai sesuatu yang enak untuk dilihat (good looking). Kelihatannya tenang, karena hidupnya tidak ada beban. Kalau dia berbicara kedengaran enak saja.
    4. Salah satu perbuatan yang paling Allah benci itu adalah riya (syirik kecil). Ini akan menjadi penyebab terhalangnya doa. Allah tidak akan menolong orang yang berbuat syirik. Riya ini syirik kecil, tetapi kalau dirutinkan bisa menjadi syirik besar. Mari kita introspeksi diri. Dulu belum berdoa saja sudah datang yang diinginkan, karena Allah sayang sama kita. Sekarang kita sudah banyak berdoa, tetapi seperti tidak didengar oleh Allah. Ini yang harus kita khawatirkan. Anak kita sering sakit, bisa saja karena terkena penyakit ain. Ini karena orang tuanya suka memasang foto anaknya di media sosial.
    5. Jangan beranggapan dengan berpromosi, maka akan mendapatkan tambahan rezeki. Ini sudah masuk ke perbuatan syirik. Tidak sedikit orang yang sudah promosi, tapi malah rugi. Bisa jadi ada orang yang hasad dengan produk yang kita jual. Bisa jadi nanti kita terkena ain. Jangan berlenggak-lenggok untuk menawarkan suatu produk. Bisa jadi haram produknya. Contoh: Ada perempuan yang menari-nari sampai auratnya tampak. Baju yang digunakan ketat sambil menawarkan produk jualannya. Lalu banyak orang yang membeli. Dia merasa mendapatkan untung. Talbis itu tidak akan mendatangkan kebaikan, karena berkoalisi dengan sesuatu yang haram dalam berbisnis. Contoh: Beranggapan harus menggunakan perempuan yang seksi untuk memasarkan produknya. Ini haram hukumnya. Kita sedang bermuamalah sama Allah. Allah itu baik, dan hanya menerima yang baik. Jangan pernah mengkolaborasikan kebaikan dengan keburukan dan berharap mendapatkan kebaikan dari Allah. Tidak akan pernah bisa.
    6. Ilmu itu adalah cahaya dari Allah. Cahaya Allah tidak mungkin datang ke orang yang bermaksiat. Contoh: Bisa saja dia bisa menghafal Al-Qur’an, tetapi mukanya tidak ada cahayanya. Dia tunduk sama orang-orang kafir. Ini adalah orang yang bodoh sekali. Ada orang yang rajin menghadiri majelis ilmu. Dia mendengarkan kajian, hafal, tetapi tidak terpakai dalam kehidupannya sehari-hari. Orang yang pulang dari pengajian dengan orang yang pulang dari pasar, seharusnya mukanya berbeda. Majelis ilmu itu untuk menyuburkan iman kita. Kalau imannya sudah subur. Mau ditanam apa saja akan tumbuh dengan baik. Contoh: Kalau mengerjakan sholat, baca buku, menuntut ilmu, berbakti kepada suami, semua jadi enak. Ini karena imannya subur. Tetapi kalau imannya tidak subur, maka akan seperti tanah yang kering. Ditanami apa saja tidak akan tumbuh.
    7. Tahapan-tahapan itu akan membuahkan hasil. Ini yang disebut proses dalam hidup. Kalau kita ingin menanam pohon, maka suburkan dahulu tanah tempat kita akan menanam bibit pohonnya. Kalau sudah layak tanam, baru ditanam pohonnya. Nanti akan ada prosesnya. Mulai dari akar bertambah, batang membesar, dan cabang bertambah banyak. Dengan proses alam nanti Allah akan mengujinya. Kalau tidak diuji dengan panas, mungkin tidak akan bernah keluar kembang yang akan jadi buah. Semua ada prosesnya. Asal caranya betul. Kaidah ini bisa diterapkan dalam menuntut ilmu, bisnis atau muamalah, dan di rumah tangga. Semua ada prosesnya. Tidak ada suatu ritual ibadah yang kita lakukan dengan benar, kecuali mendatangkan kebaikan buat kita yang beribadah. Rasulullah ﷺ bersabda, “Setiap ritual ibadah anak Adam itu pasti kembali kepada si pelakunya.”
    8. Perempuan itu adalah tulang rusuk. Dia tidak dibebani dengan sesuatu apapun, tetapi fungsinya untuk melindungi organ. Sampai kapanpun jangan rubah tulang rusuk menjadi tulang punggung. Tidak akan pernah kuat, karena peruntukannya berbeda. Perempuan saja tidak kuat untuk memegang rahasia. Maka bagi para suami jadikan istrinya sebagai penghuni surga dengan cara melindungi dan mencukupi istrinya. Jangan paksa dia untuk menanggung beban. Istri tidak perlu tahu kalau suaminya lelah. Orang rumah tidak perlu tahu bahwa bahaya maut itu dekat bagi suaminya setiap hari. Urusannya hanya sama Allah. Laki-laki punya harga diri (izzah). Harga diri laki-laki tidak boleh disandarkan kepada orang lain. Sampai di rumah hadapi keluarga dengan senyuman, walaupun di luar rumah menangis. Karena orang lain tidak butuh tangisan laki-laki. Hidup di dunia adalah tempat bercocok tanam untuk akhirat. Tidak ada orang yang bercocok tanam, tetapi tidak capek. Pasti akan capek. Dosa istri ditanggung oleh suami, tetapi dosa suami tidak ditanggung oleh istri.
    9. Selama kita menjadi istri yang sholelah, maka Allah akan jaga suami kita. Jadi tidak perlu takut saat suami keluar rumah. Tidak perlu khawatir saat anak bersekolah di luar rumah. Yang penting orang tua memberikan yang halal dan bukan yang syubhat, apalagi yang haram. Ketika kita sudah tidak sanggup untuk menjaga anak kita, maka Allah yang akan menjaganya.

    • @fannyangelia62
      @fannyangelia62 2 месяца назад +1

      10. Seorang wanita muslimah yang bijaksana, maka semua perangai, perilaku, dan amalannya akan senantiasa terpuji. Kenapa terpuji? Karena semua nyata (real). Bahkan orang yang cacat (real) pun, kalau dia bisa menikmatinya, maka kita harus respect kepadanya, karena tidak komplain kepada Allah. Mereka saja tetap semangat untuk beribadah, sedangkan kita kadang masih malas beribadah. Allah memberikan kepada kita dua posisi. Ketika diberi ujian, maka bersabarlah. Kalau diberi nikmat, maka bersyukurlah. Jangan berprasangka buruk.
      11. Kita harus introspeksi diri karena sudah terlalu lama hidup berpura-pura. Kita belajar hari ini untuk dipakai besok. Tidak ada yang bisa menjamin umur kita sampai besok. Agama yang kita pelajari sekarang ini untuk diri kita dan keluarga kita dulu, jangan langsung dipraktikkan ke orang lain. Jaga diri kita dan keluarga kita dari api neraka. Agama Islam itu ingin agar kita bisa apa adanya, nanti akan terbentuk. Jangan sampai kita menunggu anak punya kelebihan, baru kita sayang sama anak. Bukan begitu hakikat sayang. Hakikat sayang itu ketika anak kita punya kekurangan, justru membuat kita tambah sayang, karena kita tahu dia butuh kita. Demikian juga saat kita berteman. Saat teman kita punya masalah, sayapnya patah sebelah, maka jadilah sayap untuk dia. Jadilah bamper yang paling depan untuk teman kita. Kalau mau menolong, jadi yang paling depan, itu baru namanya teman. Jadilah orang yang benar-benar paham dalam mengondisikan sesuatu, sehingga kita tahu bahwa Allah ingin kita jadi apa adanya.
      12. Rasulullah ﷺ sangat keras terhadap orang yang mengada-ada dalam perkataannya, baik kepada laki-laki maupun perempuan. Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang yang suka mengada-ada dalam perkaraku ini, maka tolak semua yang dia perbuat.“ Orang yang suka berpura-pura itu mudah sekali berubah-ubah wajah. Cinta sejati itu abadi. Ibnu Qayyim berkata, “Cinta itu tidak harus memiliki. Tetapi kalau rasa itu timbul, maka dia akan abadi. Tinggal dipupuk untuk melindungi, atau menjaga dari kejauhan. Itulah cinta yang sejati.“
      13. Cinta yang sejati timbul karena 4 hal. Pertama, ilmu, Kedua, yakin, Ketiga, ikhlas. Keempat, jujur. Orang kalau punya ilmu, maka akan kenal yang dicintai. Kalau yakin dengan yang dicinta, maka dia akan ikhlas ketika menjalani rasa cinta tersebut, dan jujur tanpa rekayasa. Maka cinta itu dipastikan buat dia. Dia tidak peduli dengan perkataan orang lain tentang orang yang dia sukai. Tidak gampang ter-brainnwash dengan pandangan orang lain. Tidak gampang terwarnai. Ini sama dengan pemahaman agama Islam. Kalau kita berilmu, maka tidak gampang terkontaminasi dengan fitnah. Kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda. Mungkin dia belum memiliki, karena Allah tunda untuk memilikinya. Tidak sedikit orang menikah di usia tua untuk menjadi mukadimah dia nanti di surga. Karena dia tahu dunia ini cuma transit. Numpang lewat saja.
      14. Kalau benci dan cinta karena Allah itu enak. Tidak akan merasa sakit hati. Selalu husnuzan kepada Allah. Mungkin Allah belum ikat kita sekarang, tetapi nanti di masa yang akan datang. Jadi husnuzan saja kepada Allah. Mungkin selama ini yang kita minta itu keinginan, bukan kebutuhan. Tetapi nanti ada saatnya Allah akan kasih yang sekufu. Anak yang sholeh tidak mungkin lahir tanpa kesalehan dari orang tuanya. Mulai dari hubungan yang sholeh, cara hidup yang sholeh, makanan yang halal. Kalau tidak sesuai dengan ini, maka anak akan menjadi ujian. Kalau ingin membentuk sesuatu, maka harus sesuai dengan target kita. Nanti akan Allah mudahkan.
      15. Abdullah bin Mas‘ud r.a. berkata, “Demi zat yang tidak ada Ilah kecuali Allah. Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih keras terhadap orang yang perkataannya dibuat-buat, daripada Rasulullah. Aku tidak melihat orang yang lebih keras terhadap mereka selain beliau, daripada Abu Bakar. Aku mengira Umar adalah penduduk bumi yang paling khawatir terhadap apa yang menimpa mereka.” Nabi Muhammad ﷺ tidak suka kepada orang yang berpura-pura. Orang yang berpura-pura itu seperti anjing yang memutahkan makanan, lalu dia jilat lagi. Kalau seorang istri tidak puas dengan yang dikasih oleh suaminya, maka boleh ngomong. Demikian juga ketika berteman. Kita seharusnya berdampak positif, tetapi tetap jujur, sehingga teman kita tidak bertahan dalam kesalahan. Cuma memang penyampaiannya harus dikemas, sehingga bisa diterima orang lain dengan baik. Mudah-mudahan bisa menjadi sesuatu yang mendatangkan kebaikan (islah). Orang itu punya rasa. Kalau rasa itu disentuh dengan lembut, maka perasaan yang akan timbul. Tetapi kalau tidak disampaikan dengan baik, maka akan mendapatkan makian dan umpatan. Jadi kemas bahasa kita dengan baik.
      16. Ciri 67: kepribadiannya disukai orang lain. Otomatis kalau orang hidup apa adanya, maka semua orang akan senang. Semua perempuan ingin menjadi pribadi yang disukai. Ada 4 fungsi perempuan. Pertama, sebagai baju. Kedua, sebagai ladang. Ketiga, sebagai madrasah. Keempat, sebagai cermin. Hukum asal perempuan itu sadar atau tidak sadar, dia akan dilihat oleh orang lain. Yang pertama kali melihat dia (perempuan), tentu saja suaminya. Kedua, anak bayinya. Nanti yang akan mengajari seorang anak berbicara adalah ibunya. Kalau seorang ibu sadar bahwa dia adalah cermin bagi keluarganya, maka tinggal dandan yang rapi pagi, siang, sore, dan malam saat di rumah. Maka orang rumah akan terbiasa melihat panorama. Kalau ibu rapi dalam berpakaian, insya Allah ART di rumah juga akan ikut berpakaian rapi. Kalau seorang ibu tiap hari rapi, wangi dan bersih, maka anak akan merasa malu kalau dia tidak rapi. Anak kita adalah seorang manusia yang akan beradaptasi. Maka tinggal contohkan dan rutinkan yang baik-baik. Mereka nanti akan terbiasa.
      17. Rumah itu adalah pesantren kecil milik kita. Kita akan bisa mencetak generasi yang baik dari rumah kita. Kalau anak kita tidak punya kemampuan untuk survive, maka dia akan di bully nanti. Contoh: Anak bangun tidur langsung merapikan sprei, lalu mandi, dan memakai baju. Nanti di pesantren dia akan survive. Tetapi kalau anak tidak mandiri, maka bisa di bully dalam bentuk kata-kata nanti di pesantren. Misalnya dikatakan sebagai si lelet. Kalau mental anak tidak kuat, maka akan drop. Masuk pesantren itu harusnya kemauan dari si anak, bukan kemauan orang tua. Bagaimana caranya supaya anak mau masuk pesantren? Maka anak harus dibiasakan dari rumah. Kalau bisa anak mampu membuat minumannya sendiri untuk sarapan. Biasakan kalau setelah makan anak mencuci piring sendiri. Biasakan tidur tertib jam 21.00 dan bangun jam 04.00 pagi. Kalau sudah bisa seperti ini selesai SD, anak sudah siap untuk masuk ke pesantren. Jangan modal nafsu, ingin memasukkan anak ke pesantren agar menjadi orang hebat. Pesantren itu bukan bengkel. Anak itu butuh waktu untuk berdaptasi.
      18. Keridhaan Allah hanya untuk orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Manusia akan memuji, karena amalan mereka. Kalau orang yang sholatnya betul, maka tidak perlu pura-pura alim. Mukanya sudah kelihatan enak. Orang yang sering wudhu, mandinya rutin, akan berbeda dengan orang yang tidak pernah wudhu dan tidak pernah mandi, karena berminyak mukanya. kedewasaan seseorang saat melihat masalah juga berbeda.
      19. Abu Dzar r.a. berkata, ”Ada orang yang berbuat baik, tetapi minta dipuji. Cuma tidak bisa dibohongi, bagaimana bentuk muka orang yang baik itu. Orang baik itu akan dipuji, tanpa dia berniat untuk dipuji.” Rasulullah ﷺ berkata, “Itulah kabar gembira yang dipercepat oleh Allah untuk dia.“ Kalau kita tidak ingin dipuji, dan kita berlaku apa adanya ketika berbuat, maka orang akan memuji. Tetapi kita berbuat Lillah, hanya untuk Allah.
      20. Lambang orang lemah itu adalah sering dilayani. Makin kaya seseorang, maka dia makin lemah. Orang makin kuat, biasanya makin sombong. Kalau dia makin tua, maka makin merendah. Ini sudah hukum alam. Rakus dan panjang angan-angan itu tidak pernah tua. Kalau rambut kita sudah mulai ubanan, maka tidak perlu disemir. Dinikmati saja. Supaya kita tahu bahwa sudah tidak muda lagi. Contoh: Pipi turun, rambut putih, gigi jarang, maka itu cocok (matching). Jangan merekayasa penampilan kita. Jangan berusaha menjadi orang lain. Jadilah diri sendiri. Kalau kita serba difasilitasi, maka tidak akan pintar. Tidak ada orang pintar dengan fasilitas. Tidak bergerak organ tubuhnya. Tetapi bukan berarti kita tidak boleh difasilitasi. Sesekali boleh, tetapi jangan keenakan.

  • @jurinariovaldo2438
    @jurinariovaldo2438 4 месяца назад

    👍

  • @ellahermawan1647
    @ellahermawan1647 4 месяца назад +1

    Bismillah, Rumil klo boleh tau alamatnya dmn ya? trus kajian nya bs untuk umum ga ya Umm?

  • @Sebelum30
    @Sebelum30 Месяц назад

    30.00

  • @Sebelum30
    @Sebelum30 Месяц назад

    34.00

  • @erwinharyadi8467
    @erwinharyadi8467 3 месяца назад

    Salafi