JANGAN KEPO ! | Ustadz Subhan Bawazier | Ciri Ke 54-55 Kajian Kitab 100 Ciri Wanita Shalihah

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 19 сен 2024
  • #kajianrumil #rumilalhilya #subhanbawazier #usb #wanitashalihah #wanita #kepo #aib #shalihah
    JANGAN KEPO !
    Ciri Ke 54-55
    Kajian Kitab 100 Ciri Wanita Shalihah
    Bersama Ustadz Subhan Bawazier
    PENTING :
    Tidak diperbolehkan mengupload ulang Audio Atau Video RUMIL AL-HILYA, memotong, mengedit sebagian atau seluruhnya dan memanfaatkannya untuk keperluan apapun. Terkecuali mendapatkan izin dari kami.
    Syukron Jazakumullah Khoiron
    @RUMIL AL-HILYA
    Jl. Bukit Barisan Blok J No.222 Megapolitan Cinere Estate, Limo Depok
    Watsapp : wa.link/mmbo2r
    email : rumil.alhilya@gmail.com
    📱 : 087883177360
    📺 / rumilal-hilya
    👥 / rumil.alhilya
    📱 / rumil_alhilya
    📱 / rumil222
    📱 telegram.me/ru...
    🌐 rumilahilya.id

Комментарии • 6

  • @yuyunrosita5153
    @yuyunrosita5153 7 месяцев назад +4

    Bismillah semoga Alloh mudahkan saya untuk mengamalkan apa yg ustdz.sampaikan

  • @fannyangelia62
    @fannyangelia62 7 месяцев назад +7

    1. Kebaikan kita kadang-kadang memancing orang lain jadi kepo. Ini adalah hal yang tidak baik buat orang yang selalu ingin tahu urusan orang lain. Ciri ke-54 dari wanita yang shalihah ini adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat. Istilah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat ini dikembalikan kepada satu hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah ﷺ dalam Sunan at-Tirmidzi. Wanita sholihah itu adalah perempuan yang benar. Ia tahu bahwa meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat adalah sebuah kebenaran. Apa manfaatnya untuk mengetahui aib orang lain? Rasulullah ﷺ bersabda, “Bentuk kesempurnaan agama seseorang itu ketika dia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat.”
    2. Orang Indonesia itu penyakitnya selalu ingin tahu urusan orang lain. Akhirnya media sosial ini seringkali menjadi penyebab timbulnya keributan. Hatinya menjadi panas karena tidak memiliki yang dimiliki oleh orang lain. Kalau dibiarkan, ujung-ujungnya dia bisa complain sama Tuhan. Akhirnya dia mengatakan Tuhan tidak suka dengan dia. Kalau Tuhan sudah di ghibah, lalu kita minta ke siapa kalau bukan ke Tuhan? Hal ini harus dicegah karena ini tidak ada manfaatnya sama sekali.
    3. Rasulullah ﷺ bersabda, “Beruntunglah orang yang selalu sibuk dengan aibnya sendiri.“ Orang yang beruntung itu adalah orang yang tidak sibuk dengan aibnya orang lain. Ada orang yang suka membuat video macam-macam. Pada saat temannya memberikan makanan, lalu divideokan. Tujuannya agar orang tahu dia sedang makan apa. Kalau mau berterima kasih, maka langsung kirim videonya ke orang yang kasih makanan, bukannya jadi status. Akhirnya jadi masalah. Orang yang saat itu belum makan jadi menangis dan berkomentar, “Kenapa Allah tidak adil, dia melulu yang dibagi makanan.“ Ini nanti masuk kategori riya (syirik kecil). Kalau perbuatan syirik kecil dirutinkan maka akan jadi besar. Tidak ada penolong bagi orang yang berbuat zalim. Syirik itu adalah kezaliman yang besar.
    4. Orang yang suka posting barang yang baru dibeli di media sosial itu ujung-ujungnya ingin dimuliakan oleh orang lain. Ini termasuk perbuatan riya, termasuk syirik kecil. Ini tidak termasuk ciri khas wanita sholelah. Apakah kita tidak boleh berterima kasih kepada orang lain? Jawabannya boleh. Cuma ini jangan dijadikan status. Kecuali kalau kita mau endorse sesuatu karena punya follower. Dalam rangka menolong teman yang ngasih ke kita untuk memperkenalkan usahanya ke orang lain. Kalau seperti ini niatnya, maka boleh.
    5. Riya di media sosial inilah yang seringkali bisa menimbulkan fitnah. Bisa juga karena ada yang riya inilah yang membuat orang lain jadi kepo, ingin tahu urusan orang lain. Terkadang ada suami yang malas mengajak jalan istrinya, karena istrinya suka posting video di media sosial. Saat diajak temannya untuk kumpul-kumpul, si suami menolak dengan alasan ingin istirahat di rumah. Padahal dia pergi jalan-jalan dengan keluarganya. Akhirnya semua orang jadi tahu. Temannya langsung wa japri ke si suami, “Katanya mau istirahat di rumah, ternyata malah ngelayap.“ Suaminya tipe yang tidak mengerti media sosial, sedangkan istrinya tipe yang semua hal di upload ke media sosial. Akhirnya ada banyak hal-hal yang tidak penting jadi diketahui oleh banyak orang. Inilah yang membuat si suami malas untuk keluar rumah saat diajak oleh istrinya. Karena ada sesuatu yang membuat dia merasa tidak nyaman berjalan keluar dengan istrinya.
    6. Orang bisa saja berbuat salah bukan karena dia ingin berbuat salah. Tetapi karena terinspirasi dari orang lain untuk membuat kesalahan. Setiap manusia itu punya sifat hasad. Bahkan orang yang sudah lama hijrah dan ikut banyak pengajian pun bisa juga terkena hasad. Sifat hasad ini boleh dimiliki, karena memang dititipkan oleh Allah dalam diri kita untuk dialokasikan pada 2 hal. Pertama, hasad kepada orang kaya yang rajin sedekah. Contoh: “Wah saya mesti kaya juga ini seperti dia, supaya bisa gampang bersedekah.” Hal ini diperbolehkan oleh Allah. Kedua, hasad kepada orang berilmu yang rajin menyampaikan ilmunya. Contoh: “Aduh enak banget ya kalau dia yang menyampaikan ilmu, Jadi enteng banget pembahasannya. Saya juga harus bisa seperti dia.” Hasad yang seperti ini juga diperbolehkan oleh Allah. Tetapi kalau karena tetangga punya mesin cuci baru atau rice cooker baru, lalu kita merasa iri, maka ini tidak boleh.
    7. Allah menakdirkan manusia dengan takdir yang berbeda-beda. Jangan mengukur ukuran baju kita dengan ukuran baju orang lain. Fitrahnya manusia itu walaupun tingginya sama, lebar pundaknya mirip, tetapi tetap berbeda. Artinya kita jangan suka mengukur baju kita ke orang lain dan baju orang lain ke kita. Jangan suka iri dengan orang lain. Kalau teman kita akhirnya bisa beli rumah, maka seharusnya kita ikut senang. Ada seorang adik yang iri kepada kakaknya. Padahal kakaknya dapat uang jajan lebih karena sudah SMU sedang adiknya masih SD. Jangan suka ingin disamakan langsung. Semua ada prosesnya.
    8. Yang dimiliki oleh seseorang adalah hasil dari buah yang dipetiknya. Tidak mungkin sama pohon yang baru berbuah dengan pohon yang sudah sering berbuah. Cobalah bertindak lebih dewasa sedikit. Jangan paksa Tuhan agar kita bisa matang secara karbitan. Jangan paksa Tuhan sesuai yang kita mau, tetapi paksa diri kita agar paham yang Tuhan mau. Ini yang paling penting. Kita jadi dewasa dengan adanya ujian. Allah menguji manusia untuk tahu kelasnya seseorang. Kalau kita selalu ingin tahu urusan orang lain, akhirnya akan terjadi fitnah. Kenapa? Allah tidak menitipkan kemuliaan kepada orang yang selalu mau tahu urusan orang lain.
    9. Wanita muslimah yang sholehah, maka dia betul-betul sadar dan tidak banyak berkhayal. Hidup ini bukanlah khayalan dan impian, tetapi kenyataan. Wanita muslimah yang cerdas itu sadar dan tidak pernah menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi dia. Apalagi kalau dia sadar diri bahwa waktu itu adalah nikmat yang berupa pinjaman dari Tuhan. Allah akan bertanya tentang semua nikmat yang kita terima. Ada 4 hal yang akan ditanya oleh Allah nanti di akhirat. Salah satunya adalah nikmat yang diberikan oleh Allah secara umum. Mulai dari ilmu yang kita terima. Badan yang kita miliki. Umur yang kita punya. Sampai dengan urusan harta. Darimana kita mendapatkan harta dan kemana harta itu kita alokasikan? Uang yang kita punya itu dibelanjakan buat apa? Kalau cuma buat koleksi, maka berhati-hatilah. Nanti itu semua akan dihisab sama Allah. Bisa panjang nanti urusannya di akhirat.

    • @fannyangelia62
      @fannyangelia62 7 месяцев назад +1

      10. Pada saat iman seseorang tidak stabil, maka dia akan lelah saat menghadapi ujian. Ujungnya dia akan kufur. Ingkar dengan fitnah yang Allah ujikan kepada dia. Allah ingin mengetahui siapa yang benar dalam agamanya dengan orang yang tidak benar dalam agamanya, dilihat ketika dia diuji oleh Allah. Maka kita harus mengembalikan semuanya kepada Allah. 'Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun'. Kita semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Jangan berprasangka buruk (suuzan) sama Allah. Karena prasangka buruk (suuzan) kita itu yang akan terjadi.
      11. Politik itu bahasa Arabnya siyasah (tipu daya). Ada orang yang bilang dalam politik itu kalau tidak berbohong, maka namanya bukan politik. Kalau ternyata yang tukang bohong yang menang, maka tugas kita berdoa agar pemimpin kita itu mendapat hidayah. Kalau yang naik menjadi pemimpin adalah orang baik yang kita inginkan, maka doakan agar dia bisa istikamah. Ujung-ujungnya kita minta kepada Allah agar diberikan yang terbaik. Kita harus berprasangka baik (husnudzan) kepada Allah. Jangan sampai kita berbuat syirik. Contoh: “Kalau sampai dia yang jadi presiden, maka kita pasti akan mati. Negara kita pasti akan hancur.” Ini sudah termasauk perbuatan syirik.
      12. Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab RA, ada sahabat yang berkata bahwa kalau panglimanya bukan Khalid bin Walid RA, maka tidak akan ada kemenangan bagi pasukan kaum muslimin. Khalifah Umar bin Khattab RA sangat marah mendengar hal ini. Beliau berkata, “Ganti panglimanya dari Khalid bin Walid dengan Abu Ubaidah bin Jarrah.“ Pada saat pergantian panglima tersebut ada beberapa sahabat yang meragukan keputusan Umar bin Khattab RA. Umar bin Khattab RA berkata, “Abu Ubaidah bin Jarrah adalah orang yang paling amanah menurut Rasulullah ﷺ. Kemenangan itu adalah amanah yang dititipkan sama Allah. Maka jangan khawatir.“ Pada saat terjadi perang di Palestina antara pasukan muslim dengan pasukan Byzantium Romawi, secara diam-diam Umar bin Khattab RA melakukan sidak dengan mengontrol langsung ke sana. Abu Ubaidah bin Jarrah RA sampai kaget kedatangan Umar bin Khattab RA. Abu Ubaidah bin Jarrah RA bertanya makanan apa yang diinginkan oleh Umar bin Khattab RA untuk menjamunya. Ternyata makanan panglima dengan makanan prajuritnya berbeda. Makanan prajurit adalah roti yang berisi daging tebal dengan minyak zaitun dan minumnya susu. Makanan prajurit sangat bergizi, sedangkan makanan panglima hanya sepiring kecil roti dengan lemak dan minumnya susu yang tidak sampai segelas penuh. Umar bin Khattab RA sampai menangis melihat hal ini. Beliau berkata sambil menepuk pundak Abu Ubaidah bin Jarrah RA, “Nabi Muhammad tidak salah ketika mengatakan bahwa kamu adalah orang yang paling amanah di umatnya.“ Itulah pemimpin yang amanah. Makanannya bahkan tidak semewah makanan prajuritnya. Karena pada akhirnya yang paling lelah itu adalah para prajurit.
      13. Pemimpin saat ini banyak yang orientasinya bisa masuk ke sistem negara, agar bisnisnya lancar. Berapa lama kita bisa memegang uang? Qorun yang lebih kaya saja akhirnya mati. Kita semua akan mati. Saking kayanya Qorun 70 orang laki-laki dewasa dengan badan six pack sampai tidak kuat membawa kunci-kunci gudang hartanya. Ia mati di Mesir pada zamannya Nabi Musa AS. Hartanya habis semua. Tidak ada anaknya yang bisa mewarisi hartanya. Hal ini manjadi pelajaran bagi kita agar tidak serakah. Bagi orang Islam, mayat laki-laki itu hanya ditutupi oleh 3 lembar kain kafan, sedangkan mayat perempuan ditutupi 5 lembar kain kafan. Tidak ada yang matinya membawa sertifikat rumah. Ini menandakan kalau ada orang yang tidak paham, maka dipertanyakan keislamannya.
      14. Kita semua adalah hamba-Nya Allah. Kalau dikasih enak, maka kita bersyukur. Kalau dikasih yang tidak enak, maka kita bersabar. Sebagai rakyat kita harus bisa bersikap fleksibel. Serahkan semua kepada Allah. Kalau Allah takdirkan yang baik, maka Alhamdulillah. Tetapi kalau kenyataannya kita terzalimi, maka jangan suuzan sama Allah. Kita harus mawas diri. Kalau orang yang baik sampai kalah, berarti ada lebih banyak lagi orang yang tidak baik. Hal ini berarti negeri kita tidak aman. Jangan dengan mudah melepaskan anak perempuan kita, karena kebenaran saja bisa kalah di negeri ini. Jangan merasa aman. Kita harus berhati-hati. Ada banyak hal-hal yang tidak mungkin, ternyata bisa terjadi sekarang ini. Ini harus kita pelajari. Orang Islam tidak boleh suuzan. Mungkin dengan cara ini Tuhan mengajarkan kita agar bisa mawas diri. Kalau tidak mengalami hal ini kita merasa hidup kita aman-aman saja. Contoh: Pintu rumah tidak dikunci saat pergi atau motor di parkiran tidak dikunci. Anak perempuan pergi keluar rumah dan tidak dicari oleh orang tuanya. Negeri kita sedang tidak aman. Orang yang baik tidak sebanyak orang yang jahat. Jaga diri dan keluarga kita dari api neraka.
      15. Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah kalau mempunyai suatu niat baik dalam suatu rumah tangga, kota, atau negara sekalipun, maka akan Allah berikan kelembutan pada rakyatnya.” Makanya saat ini Allah sedang menguji kita. Apakah kita bisa bersabar? Jangan terprovokasi, karena ada pihak-pihak asing yang ingin Indonesia jadi pecah. Kalau penduduk pulau-pulau besar sampai ribut, maka Indonesia akan pecah. Bisa berebut mereka mengambilnya. Tapi mereka lupa bahwa negeri kita bisa merdeka atas berkat rahmat Allah. Tidak ada yang bisa mengganggunya kecuali kalau Allah menghendaki. Negeri ini bisa terpecah kalau rakyatnya sudah tidak kompak. Belanda dulu membuat kebanggaan di setiap daerah agar kita berpencar. Contoh: Dibentuknya Jong Java, Jong Sumatera, Jong Sulawesi. Akhirnya ada usaha untuk menyatukan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi tetap satu, sehingga ada ikatan diantara kita. Sekarang ini ada oknum yang berusaha memecah belah. Mereka dibuat bangga dengan banyaknya ormas (firkah).

    • @fannyangelia62
      @fannyangelia62 7 месяцев назад +1

      16. Surat Al-Baqarah ayat 188: Wa laa ta`kuluu amwaalakum bainakum bil-baaṭili wa tudlụ bihaa ilal-ḥukkaami lita`kulụ fariiqam min amwaalin-naasi bil-iṡmi wa antum ta'lamụn. Artinya: Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.
      17. Kita tidak boleh berbisnis dengan orang yang bodoh. Karena kesannya kita akan membodohi mereka. Akan tetapi hari ini orang yang bodoh dimanfaatkan oleh orang yang pintar. Janganlah kalian saling memakan harta kalian dengan cara yang batil. Hal ini terdapat di dalam Surat Al-Baqarah ayat 188. Apalagi kalau dengan cara digiring ke pengadilan lalu hakimnya dibayar. Milik orang lain bisa diambil karena keputusan dari hakim. Ini betul-betul memanfaatkan kebodohan orang lain.
      18. Berawal dari ingin tahu urusan orang lain dan imannya juga masih kurang. Akhirnya ia ingin mengambil yang orang lain miliki. Kita boleh saja nge-fans dengan orang lain. tetapi ingat bahwa dia bukan kita dan kita bukan dia. Kita bisa saja nge-fans sama Rasulullah ﷺ, tetapi jangan berkhayal bisa menjadi Rasulullah ﷺ. Kita boleh senang terhadap sesuatu, tetapi tidak harus memiliki. Jangan sampai orang jadi kepo karena kita berbuat riya. Semua yang dimiliki di share di media sosial untuk mendapatkan follower. Tindakan riya itu akan melahirkan orang-orang yang kepo.
      19. Ulama ketika berijtihad, maka kalau benar pahalanya 2, kalau salah pahalanya 1. Kita tidak boleh saling menghujat jika ada perbedaan pendapat dari para ulama. Bagi orang yang tidak memilih dalam Pemilu, maka tidak apa-apa. Tetapi harus berilmu dulu sebelum memutuskan untuk tidak memilih. Bagi yang mau memilih juga boleh. Tetapi harus berilmu juga sebelum memilih. Kita tidak boleh suuzan. Kenyataan di lapangan kalau kita tidak memilih, menurut ulama suara kita akan dimanfaatkan oleh oknum yang tidak baik. Kita memang berhuznuzan bahwa takdir itu milik Allah. Tetapi tetap harus ada usaha. Kita harus tahu orang yang akan kita pilih. Memang tidak ada orang yang sempurna. Kalau mencari salah, maka manusia itu tempatnya salah. Kita hanya berharap bahwa kebaikan yang dimiliki oleh orang yang kita pilih akan menjadi kebaikan bagi masyarakat yang lainnya. Bahwa yang dia janjikan adalah yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kalau nanti dia berbohong, maka itu urusan dia sama Allah. Ini berarti kita memilih berdasarkan ilmu.
      20. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah menyukai bagi kalian 3 perkara. Dan Allah pun membenci 3 perkara dari kalian. Adapun keridhaan Allah untuk kalian adalah: Pertama, kamu hanya beribadah kepada Allah. Kedua, jangan kamu berbuat syirik dalam beribadah kepada-Nya. Ketiga, ikat diri kamu itu karena Allah. Jangan berpisah karena tafarruq (berfirkah-firkah). Beberapa hal yang Allah benci itu, Pertama, suka berkata yang tidak jelas sumbernya (qiila wa qaalla). Kedua, banyak bertanya yang tidak penting. Ketiga, membuang-buang harta.“
      21. Orang yang mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya (qiila wa qaalla), menandakan kerdilnya iman. Penampilannya mungkin syar’i, tetapi imannya berantakan. Agama Islam itu berdasarkan dalil: firman Allah, sunnah dari Rasullullah ﷺ, dan para sahabatnya. Orang yang suka membuang harta itu maksudnya suka belanja yang tidak penting (mubazir). Perempuan boleh difasilitasi oleh suaminya, tetapi bukan dilayani.
      22. Bagi laki-laki bekerja itu wajib, sedangkan bagi perempuan bekerja itu mubah. Laki-laki (suami) wajib memberikan makan dan pakaian kepada istrinya. Itu adalah izzah bagi laki-laki. Tetapi jangan membuang-buang harta. Rezeki yang diberikan Allah kepada suami itu juga buat istrinya. Maka jangan disia-siakan. Cara memintanya juga jangan dengan cara yang zalim. Contoh: Menggunakan suara tinggi, membentak, pakai muka yang cemberut selama 3 hari. Uangnya halal, tetapi caranya mendapatkannya haram. Ingat kebaikan suami, jangan ingat kekurangannya. Anak yang makan dari uang haram, maka ketika dia besar akan membentak orang tuanya.
      23. Saat ini kita sulit untuk bisa lepas dari yang namanya asuransi untuk berobat. Contoh: BPJS yang masih menggunakan sistem konvensional. Bagi orang yang susah, ada potongan atau subsidi dari pemerintah. Dilegalkan oleh pemerintah, maka pemerintah yang akan menanggung dosanya. Bagi orang yang mampu, maka jangan pakai BPJS, karena sistemnya masih konvensional. Ini termasuk riba. Bagi orang yang susah, maka bisa masuk ke bab terpaksa. Halal hukumnya kalau kita kepepet. Bagi para pemimpin yang terpilih nanti, kita berharap agar masyarakat tidak lagi berobat dengan cara yang haram (menggunakan asuransi). Allah Maha Menyembuhkan. Allah itu Maha Baik dan hanya menerima yang baik. Jangan sampai kita minta sehat kepada Allah dengan cara yang haram. Kalau ada jamaah pengajian yang sakit dan membutuhkan donor darah, maka lebih baik donornya dari para jamaah juga. Karena kita tidak tahu darah yang ada di PMI itu darah siapa saja. Bisa saja darah dari orang yang makan anjing dan babi. Lebih baik kita saling melindungi. Saat ini kita hidup di negara yang bisa menganggap hal segala halal. Orang sudah tidak peduli halal dan haramnya, yang penting dia dapat. Akhirnya kita jadi terwarnai. Lama kelamaan tidak terasa rutinitas yang haram kita lakukan. Mulai dari jual beli secara online yang menggunakan sistem konvensional. Berobat juga seperti itu, masih menggunakan sistem konvensional. Sampai akhirnya kita sulit untuk bisa menemukan 1 orang baik sebagai pemimpin di negeri kita.

    • @fannyangelia62
      @fannyangelia62 7 месяцев назад +1

      24. Ciri ke-55: Tidak menyebarkan aib orang lain. Muslimah yang sholehah itu tidak mencari dan menyebarkan aib orang lain. Semua manusia itu hukum asalnya rugi, kecuali orang yang sibuk dengan aibnya sendiri. Pada dasarnya semua manusia itu kepo, karena semua manusia rugi. Kecuali orang yang tidak mempedulikan atau merespon orang lain yang suka riya. Tidak ada keberkahan dalam hidup ketika kita menyerupai keburukan. Yang boleh diserupai itu yang namanya kebaikan. Cuma memang tidak mungkin kita tidak melihat keburukan. Ini namanya ghadul bashar. Ketika kita melihat sesuatu yang tidak baik, maka kita merasa kecewa, lalu mengucapkan istighfar.
      25. Surat An-Nur ayat 19: Innallażiina yuḥibbụna an tasyii'al-faaḥisyatu fillażiina aamanụ lahum 'ażaabun aliimun fid-dun-yaa wal-aakhirah, wallaahu ya'lamu wa antum laa ta'lamụn. Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.
      26. Ada dalilnya tentang orang-orang yang di azab di dunia dan di akhirat. Apa yang dimaksud dengan azab di dunia dan di akhirat? Di dunia dia merasa tidak nyaman. Tidak tenang hidupnya. Hidupnya sempit. Kenapa? Saat sudah punya rumah, lalu dia melihat rumah orang lain. Akhirnya dia merasa capek sendiri. Cobalah untuk menjadi orang yang qanaah. Rezeki setiap orang berbeda-beda, yang penting kita masih bisa beribadah selama hidup di dunia ini. Jadi tidak complain kepada Allah. Banyak bersyukur, mengucapkan Alhamdulillah. Orang yang suka complain, tidak akan beres hidupnya sampai kapan pun. Jangan suka menyebarkan aib, sedangkan aib kita saja banyak banget. Orang masih memuji kita karena tidak tahu aib kita. Makanya para ulama kalau dipuji itu sampai menangis. Kalau Allah tidak tutup aib kita, maka tidak akan ada orang yang suka sama kita. Berdoa saja agar kita bisa istikamah dalam kebaikan. Tidak ada orang yang sempurna. Manusia itu tempatnya salah. Kalau ada orang yang salah, maka maklumi dengan kebaikan yang dia miliki. Jangan suka mengingat keburukan ketimbang kebaikan yang banyak. Tidak usah kepo dengan urusan orang lain.
      27. Dalam Kitab Sunan Abu Dawud, Nabi Muhammad bersabda, “Sesungguhnya kalau kamu suka mencari-cari aib (aurat) orang lain, maka kamu telah merusak hubungan mereka.“ Seorang suami akan membenci istrinya. Seorang ayah akan membenci anaknya. Seorang ibu akan membenci keluarganya. Jangan sampai kita merasa puas saat melihat orang lain ribut. Ada orang yang suka menginfokan yang tidak baik tentang orang lain.
      28. Dalam kitab Sunan Imam Ahmad, Nabi Muhammad bersabda, ”Jangan sampai kalian menyakiti hamba-hamba Allah. Jangan menjelek-jelekkan perbuatannya. Jangan senang membongkar kejelekan mereka. Jangan mencari-cari aib orang lain. Karena orang yang suka mencari dan mengumbar aib orang lain, maka Allah akan menyingkap aibnya di rumahnya sendiri.” Jangan-jangan bacaan Al-Qur’an dan sedekah orang yang kita omongin lebih baik daripada kita. Cobalah untuk tabayyun kepada orang lain. Bisa jadi orang yang kemarin berbuat dosa, ketika kita omongin, orang itu justru sedang bertobat. Amal itu tergantung akhirnya, bukan awalnya. Ada orang yang dahulu tidak baik, tetapi sekarang dia sudah jadi orang baik. Maka sudahlah. Orang yang pernah tergelincir bukan hanya dia saja, Nabi Yunus AS pun pernah salah, sehingga beliau ditelan oleh ikan. Nabi Adam AS yang sabar bisa sampai keluar dari surga. Itu karena mereka juga manusia. Nabi Musa AS pun pernah membunuh orang. Padahal mereka adalah nabi Allah. Sedangkan orang yang kita tuduh ini bukan orang yang maksum. Pasti dia pernah berbuat salah.
      29. Seburuk-buruknya rezeki adalah rezekinya influencer dan buzzer yang suka mencari keburukan atau aib orang lain. Mereka senang membongkar aib orang lain. Kita juga jangan gampang terprovokasi. Kalau ada info yang masuk ke kita, maka ucapkan terima kasih. Jazakallah khairan. Contoh: ”Nanti aku akan obrolin dulu ya. Aku tetap husnuzan. Perempuan yang sholehah akan mendapatkan laki-laki yang sholeh.” Hidup itu tenang-tenang saja. Fokus ibadah, banyak mengaji. Tidak perlu kepo dengan WA atau IG orang lain. Tangan kita nanti akan berbicara di akhirat. Berhati-hatilah, jangan suka mencari masalah. Orang itu berbeda-beda nasibnya. Jangan suka ingin mirip dengan orang lain. Kita boleh meniru kebaikan orang lain, tetapi itu butuh waktu.
      Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallahu fikum.

    • @fannyangelia62
      @fannyangelia62 7 месяцев назад +1

      Resume pengajian Ustadz Subhan Bawazier lainnya dapat disimak di link berikut: career-coach-fanny.blogspot.com/search/label/Ustadz%20Subhan%20Bawazier