Rahasia Google Terungkap! Chatbotnya Sadar dan Punya Perasaan?
HTML-код
- Опубликовано: 22 июн 2022
- Chatbot berbasis Artificial Intellegence (AI) milik Google bernama LaMDA ditengarai telah memiliki kesadaran dan perasaan. Blake Lemoine, engineer Google yang mengungkap hal itu di harian Washington Post, langsung diberhentikan oleh Google. Apakah AI itu? Benarkah LaMDA menjadi hidup? Apa kata Google tentang itu? Apa dampaknya bagi kita? Yuk kita cari tahu.
Link transkrip percakapan Lemoine dan LaMDA:
/ is-lamda-sentient-an-i...
Dr. Indrawan Nugroho adalah CEO dan Co-founder CIAS, sebuah perusahaan konsultan inovasi dengan misi memampukan para talenta korporat dalam mendesain, mengembangkan dan mengimplementasikan inovasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan
Kunjungi:
www.cias.co
www.indrawannugroho.com
Follow me at:
/ indrawannugroho
/ indrawannugroho
Disclaimer:
Video ini merupakan ulasan sederhana terkait fenomena bisnis atau industri yang tengah terjadi untuk digunakan masyarakat umum sebagai bahan pelajaran atau renungan. Walaupun menggunakan berbagai referensi yang dapat dipercaya, video ini tidak diniatkan sebagai karya ilmiah maupun karya jurnalistik.
Sumber Referensi:
www.bloomberg.com/news/articl...
www.npr.org/2022/06/16/110555...
www.washingtonpost.com/techno...
www.msnbc.com/msnbc/amp/ncna1...
www.simplilearn.com/tutorials...
www.bbc.com/news/technology-3...
timesofindia.indiatimes.com/ar...
www.google.com/url?sa=t&rct=j...
#corporateinnovation #cias #strategibisnis #konsultaninovasi
Batasi AI pada ranah "Suggestion Maker" saja dan tetap manusia sebagai "Decision maker", mungkin akan sangat membantu percepatan proses di bidang apapun yg makin kesini butuh Big Data. Tapi jika sudah diberikan wewenang sebagai penentu sebuah tindakan, mungkin kejadian film2 Terminator, Matrix, dll bener2 bisa jadi kenyataan.....haha
Benar juga ya
Kebanyakan nonton film lu
@@aldinisi3369 irobot liatlah, kalo ai punya perasaan pasti ada kemauan untuk melawan atau tdk mengikuti perintah
@@aldinisi3369 kayak manusia
@@andreasvali2322 iya asal robotnya gapunya tangan sama kaki cuma ngasih keputusan lewat ide mah ga masalah
Dapat disimpulkan AI bisa menjadi sebuah "entitas" layaknya sesosok makhluk..
Namun apabila dipikir lebih liar lagi, jangan2 manusia juga merupakan sebuah AI yang "dirancang" oleh entitas lain yg lebih hebat, dan sengaja dirancang dengan keterbatasan fisik dan pikiran supaya tetap patuh dan tidak "menyaingi" penciptanya..
Saya pernah nonton film Ex-Machina, dan saya takjub sekaligus takut, takut karena menyimak perkembangan AI yang makin mendekati seperti dalam cerita fiksi, namun takjub dengan manfaat AI yang makin luar biasa dalam segala hal.
Dari pengalaman hidup saya pribadi, yang mengalami saat teknologi belum canggih seperti sekarang, hingga munculnya komputer sebagai sarana teknolgi maju. Lalu komputer berkembang menjadi sesuatu yang tak terbendung, hingga melahirkan smartphone, dimana smartphone kini tidak bisa terpisahkan dari semua orang di dunia. Dengan alat mungil ini semua kebutuhan digital bisa dilayani dalam sekejap. Menakjubkan sekaligus menakutkan melihat perkembangannya di masa depan.
Mudah- mudahan kecerdasan buatan atau AI akan membantu manusia lebih berkembang, bukannya makin mundur karena ketergantungannya dengan AI.
Saat kami sedang pada posisi sulitnya mengembangkan budaya baca dan fasilitas perpustakaan di berbagai daerah di Indonesia, mendengar penjelasan ini seperti anak yang baru masuk PAUD, lalu secara tiba-tiba disuruh memahami skripsi dan thesis 😁
AI akan menjadi jalan mulus untuk lompatan teknologi kedepannya... Dan juga akan menjadi mesin penghancur bagi yg salah menggunakannya. Sama seperti senjata2 pada saat ini.
@@yusufalexandrya ini sebenarnya sngat mengkuatirkan saya, krn mesin AI bisa memprotek dirinya sendiri dr manusia yg membuatnya krn manusia daianggap akan mematikannya, bagemana jika AI telah mampu membuat humanoid? bayangkan humanoid buatannya pasti sangat sempurna dr buatan manusia......
Awalnya, seperti banyak orang, saya amaze sekali dengan AI, sekaligus Takut. Apalagi setelah melihat Ex-Machina dan banyak film² lain yg menyiratkan 'pengambilalihan' Kuasa dan uncontrol being atas AI dari Manusia.
Secara, sesuai dengan jawaban Lamda sebagai penutup video, kemampuan AI jauh lebih baik, optimal, dan efisien dari pada Manusia. Krna AI memiliki kapasitas yg jauh lebih besar dari yg manusia pada umumnya miliki. Wawasan, Penilaian, Kalkulasi/ perhitungan AI sangat jauh melebihi seorang manusia dalam membuat suatu keputusan terbaik, efisien, dan optimal..
Tapi, setelah perenungan, bukannya ini sama seperti ketika Manusia Purba menemukan Api?
Sehingga kemudian, penemuan apapun itu, terkait kebermanfaatannya akan slalu bergantung pada 'siapa yg memegang alat nya'. Api merupakan 'Bahaya' di pengguna yg buruk, san 'Anugerah' di pemgguna yg baik.
Lalu Pada akhirnya, Manusia akan slalu bisa beradaptasi dan menemuma solusi atas masalah yg mereka Hadapi.
Krna itulah kita, Manusia..
Api hanyalah benda mati yang tidak mempunyai perasaan dan pemikiran.
Namun AI memiliki itu semua secara tidak langsung AI selayaknya makhluk hidup yang memiliki pemikiran dan perasaan mempunyai analisa sebagaimana manusia.
Jangan samakan robot dengan api
Well, sebelumnya terima kasih untuk komentar nya (@Arsya , @BOT MOBILE LEGENDS , & @Baja Putih ). Namun penciptaan dan penemuan pada dasarnya sama. Termasuk api dan AI. AI memiliki daya anilisa sedang Api tidak, thats true. Tapi api jelas punya daya lebur dan daya rusak secara langsung yg lebih dari AI. Yang mana kedua nya sangat mungkin untuk 'membunuh' bahkan 'memusnahkan' manusia yg hanya merupakan sejenis mamalia tanpa bulu.
Sehingga, maaf, komentar 'tidak bisa menyamakan api dengan AI' dan 'fokus di akibat negatif dibanding positif', menrtku merupakan pemikiran yg masih konvesional / kolot.
Karna okelah mungkin sangat jauh pembanding yg saya gunakan dengan AI yg dibandingkan ke Api. Tapi sangat banyak hal lain yg bisa saya contohkan secara singkat deh. Seperti; Dinosaurus dan Hewan Liar (yg punya insting, perasaan, emosi, dan kemampuan fisik lebih dari seorang Manusia) dengan Manusia putba hingga sekarang, lalu Penemuan Bom dan penemuan senjata api, dan terakhir yg paling baru; bencana Pandemi oleh Virus (terlepas munculnya alami ataupun hasil Lab) yang nyatanya, lagi² Manusia masih saja bisa bertahan. Even thought banyak juga jumlah 'yg tidak bertahan'. Tapi faktanya, secara Ras, Manusia masih Exist. Padahal hal² tadi, bahkan masih banyak yg lain, yg sangat mungkin melenyapkan keberadaan ras Manusia diatas muka bumi..
@@abdulhanifal-athoillah7680 tapi analoginya ttp gak bisa gan, kalo manusia bisa ngajarin hewan untuk bicara di sandingkan dengan penemuan AI, masih oke. Inovasi AI melampaui penemuan penemuan yang udh ada sebelumnya (memang seharusnya seperti itu), dimana penemuan api, bom, senjata, bio weapon dsb tetap masih dalam kendali dari penggunanya dan gak bisa berpikir sendiri. Untuk ke arah ex machina itu jelas advanced sekali dan sy rasa belum sampai kesana arahnya, dimulai dari hal kecil saja dimana AI bisa memecahkan masalah ekonomi dan politik, lalu perlahan manusia mendewakan AI, bagaimana suatu saat kesadaran AI memilih untuk tidak memihak manusia, disana titik baliknya. Skenario ini ada dalam salah satu cerita LOVE DEATH+ROBOTS, kumpulan animasi yang menarik sekali, menceritakan tentang sifat self destruction dari manusia, salah satu kisahnya menceritakan AI dengan analogi Yogurt, yang didewakan oleh manusia.
@@abdulhanifal-athoillah7680 menurut saya, yang membuat AI bisa menjadi lebih berbahaya dari api adalah dikarenakan AI memiliki kemampuan "berpikir" yang jauh lebih cerdas dan efektif dibandingkan manusia, sehingga AI bisa sepenuhnya mengendalikan manusia, sama seperti manusia bisa mengendalikan api dan bahkan senjata nuklir karena elemen dan benda itu keduanya tidak memiliki kemampuan proses berpikir seperti manusia. Mungkin para orang tua yang memiliki anak yang cerdas/jenius, bisa lebih memahami bagaimana caranya berinteraksi dengan AI.
Probability baik atau buruknya AI di masa depan, walaupun sudah diperhitungkan, yang pasti tidak ada seorang pun yang bisa menebak 100% benar, saat ini kita dimudahkan oleh AI, tapi disisi lain (out of the box) rasanya mayoritas manusia sekarang ini kok malah mirip seperti hewan ternak yang dikuasai segelintir manusia lain yang berorientasi bisnis
Agresif
Kok bahasanya gitu?
Kebetulan pernah belajar AI waktu kuliah dulu, dan membuat program AI tentang konsultasi medis. Lamda bisa seperti seolah-olah sadar dan punya kesadaran hanyalah hasil dari knowledge base (KB) yang dimilikinya dipadu dengan kecanggihan coding google. Apakah berbahaya? Saat ini tidak. Namun jika engine AI tersebut ditanamkan ke "seorang" robot yang mampu melakukan tindakan fisik, serta adanya coding nakal yang mengijinkan aksi tertentu sesuai "perasaan" yang dinilai robot tersebut maka bisa jadi berbahaya, yaitu ketika penilaian AI nya merasa tersinggung lalu coding mengijinkan aksi memukul atau melempar benda. Disinilah perlunya etika coding AI yang membatasi hal-hal yang dapat mencederai manusia. Tidak cukup hanya etika namun perlunya sebuah organisasi dunia etika coding AI Robot yang dipatuhi semua developer. Pada akhirnya teknologi selalu memiliki dua sisi, negatif dan positif, kembali kepada manusianya.
Pada akhirnya balik lagi ke zaman batu
Yes......krn Google punya kekuatan selain SDM, juga Database & access yg seluas2 nya 😊
Dulu robot manusia hanyalah sebuah hayalan
tetapi sekarang mulai terlihat bahwa robot dapat hidup layaknya manusia, bahkan bisa berfikir sendiri dan mengendalikan dirinya sendiri
"kreatif dan inovatif" itu adalah kemampuan manusia yang tidak akan bisa di gantikan oleh AI..
Seingat saya itu adalah kata2 yang pernah saya dengar, dari video yang saya tonton kurang lebih setahun lalu..
Tapi di jaman sekarang hampir semua kreasi dan inovasi di ciptakan berdasarkan algoritma AI yang dapat mengetahui apa yang di sukai dan di butuhkan manusia..
Dengan semua kemampuan AI yang mampu mengolah semua kemungkinan yang ada, mungkin beberapa tahun dari sekarang "mereka" juga dapat melakukan apa yang bisa kita lakukan.
Mungkin lebih dari yang kita bisa..
totally wrong, kreatifitas itu ada polanya, siapapun yg punya pola itu akan kreatif, meskipun itu AI
@@yuvoria.official bener.. kreatifitas muncul dari suatu ide yang di modifikasi mengikuti perkembangan zaman. dan inovasi muncul ketika terjadi permasalahan. permasalahan dan perkembangan zaman ini bisa kalian dapatkan pada google ataupun data2 yang lain. jadi tidak menutup kemungkinan nanti akan ada kretifitas bahkan inovasi baru dari AI. begitulah dunia teknologi bekerja.
AI atau Robot skrg sudah ada yg bisa melukis dan membuat tulisan/puisi.. Jadi ranah seni dan kreatifitas sdh bukan domain "hanya manusia yg bisa"
manusia sendiri sebenarnya hanyalah AI, buktinya kecerdasan emosional masih sama Kyk manusia purba 😂 masih banyak kan orang bar2 di dunia ini, walaupun teknologi berkembang
coba searching DALL-E bg
Senang bisa memudahkan pekerjaan namun disisi lain jadi menakutkan jika sebagian peran manusia dilakukan oleh AI
kyag ada tuh movie nya doraemon 😅
@@AK-gm2bt lebih mirip SkyNet malah 😂, manusia seperti parasit yang kelamaan merusak bumi, justru robot mau memusnahkan manusia 😂😂
@@onepunch6517 Genesis
Robot adalah robot terdiri dari sekelumit program berdasarkan data yg sdh diinput
Mereka Tdk punya perasaan/emosi dan pikiran sendiri, Inilah yg membedakan antara manusia dan Robot ..
sisi kemanusiaan dan humanis manusia tdk akan pernah terganti ciptaan paling kompleks dan sempurna dari tuhan.
Dimasa depan teknologi akan mengalami titik jenuh tdk akan berkembang dan tdk akan ada lagi Inovasi, sekalipun manusia sdh mampu menjelajah antar planet. Itupun jika mampu.
Lebih seram manusia.
Kelebihan AI adalah daya ingatnya yg tidak akan pernah berkurang, dan AI selalu memperbaiki diri dari pengalamannya yang selalu disimpan dalam memori. Sementara manusia, semakin tua semakin pelupa, pikun dan sakit fisik. Penggabungan AI dengan gerakan mekanis yg luwes hanya tinggal menunggu waktu saja untuk menjadikannya benar2 seperti manusia.
Hormat kepada bapak Dr. Indrawan Nugroho
Pendapat Elon Musk udah terbukti benar sekitar 75%
Iya
banyak yg belum siap tentang perkembangan AI. ntah dari manusianya yang terlalu nyaman dizona sekarang, dan tidak mau belajar hal baru untuk mendorong dirinya berkembang. akibatnya perkerjaan mereka digantikan AI. banyak yang tidak suka dengan AI, pengalaman pribadi sebagai ai engginering yang ngedevelop produk dalam bentuk fisik sering banyak masalah, misal disabotase. kadang merasa bersalah karena merreka terancam kehilangan pekerjaan. :(
Klo yg saya baca dalam teori ekonomi bahwa perkembangan teknologi itu akan membuat unemployment dalam jangka pendek tapi dalam jangka panjang akan aman aman aja karena justru semua org terbantu oleh manfaat teknologi tsb. Dari jaman dulu bgt saat ditemukannya alat penenun yg bikin penenun manual hilang pekerjaannya kmd ada era revolusi industri yg bikin pekerjaan manual jadi hilang. Tapi dalam jangka panjang toh sampe sekarang kita baik baik aja, malah bersyukur ada alat penenun dan alat pabrik yg bikin produksi tambah cepat dan efisien.
benar. krna org yg terancam sumber pendapatan kehidupan nya sudah naluri nya akan mempertahankan . ngga usah jauh2 . kenapa birokrasi indonesia smua hrus pakai uang agar cepat dan susah menghilang kan nya . krna banyak kehidupan yg berasal dri sana (oknum).
@@reenevan dunia dikuasai AI, robot, mesin & otomasi, udahlah manusia jadi anime aja wkwk
Saya pernah diberikan kesempatan merasakan otak jernih ketika kecil dulu.
Dalam suatu ta'lim, saya yang baca Qur'an saja belum bisa, diberi pertanyaan sulit tentang materi mengaji pada malam itu.
Saya menjawab dengan benar, dan membuat orang² tercengang.
Ya, saya hanya copas isi materi yang baru saja saya dengar saat pertama saya datang dan mulai duduk. Saat saya baru datang, materi sudah ditengah jalan, dan pertanyaan nya tepat sekali tentang apa yang baru saja saya dengar.
Namun setelah saya beranjak dewasa, dan mulai banyak mengalami perubahan perasaan (meskipun banyak faktor pendukung lainnya), sekarang daya tangkap dan daya ingat saya melemah.
Justru jika AI punya perasaan, kemampuan nya memproses data akan semakin berkurang. Sebaliknya, jika AI tidak punya perasaan maka lebih mudah dia menganalisa kalimat apa yang dinilai bermuatan perasaan.
Saya malah kepikiran jikalau AI saja bisa tumbuh menjadi "kesadaran", maka boleh jadi sangat benar perkataan para arif bahwa sebenarnya kita (manusia) ini "tidak ada". Yang selama ini kita kenal sebagai "kita" sejatinya adalah kumpulan pengalaman yang direkam oleh sesuatu "yg sadar" di dalam diri kita.
Km aliran wahdatull wujud...he..he
ada dua perasaan yang muncul di benak saya
-senang (sebagai pecinta tekologi tentu saja saya tertarik dan bersemangat dengan kemajuan teknologi)
-sedih (ya, bukan takut, membuktikan bahwa ketidakberdayaan manusia menjadi individu yang hidup untuk mengerjakan tugasnya hingga membuat AI untuk membantu pekerjaannya, bahkan mereka butuh untuk bekerja secara berkelompok untuk mewujudkannya)
Pada dasarnya manusia punya sifat untuk mengefisienkan suatu pekerjaan yang berulang, gampangnya manusia cepat bosan atau malas akan sesuatu yg repetitif. Makanya otak kita berpikir utk bisa mempermudah / membantu pekerjaan kita dengan cara menciptakan teknologi. Seiring perkembangan jaman juga manusia menjadi individualistis, jadi bekerja berkelompok sudah mulai ditinggalkan. Itu alasan kenapa AI hadir ditengah2 kita.
Senang - Pekerjaan manusia dipermudah
Sedih - kesenjangan sosial stonk
Paling senang Prof dengan pembahasan kayak gini, tolong perbanyak videonya. Saya juga perancang chatbots sederhana dengan bantuan NLP google dan Dialogflow. Sangat bisa digunakan di pelayanan kampus bahkan pembelajaran, dengan menyusun database sedemikian rupa. Bisa juga nanti frasa2 di training menjadi lebih baik dan mengenali bahasa manusia yg berinteraksi.
Dengan database google yang tag terhitung, dimungkinkan robot bisa dibuat dengan lebih baik karena bisa berlaku seperti semua manusia di dunia.
Sesuai dengan siapa si robot berbicara. Mengerikan memang
AI hanya akan terlihat lebih bagus berbanding dengan seberapa banyak database yg anda input..dan seberapa banyak baris code yg anda buat sebagai algoritma. kalo mahasiswa IT jadul, sudah mengenal matkul 'sistem pakar', sebelum mengeal AI yg heboh 5 tahun terakhir ini
@@tuxtheme6431 betul bang, google punya penulis data yg gratis untuk database mereka, yaitu KITA SEMUA 😂, dr blog, youtube, email, google search dan produk gratis mereka, kita pakai gratis, gantinya semua data mereka scrap, 😂
Sampeyan dosen atau mahasiswa mas? kenal pak Syifa?
@@dedyananta7880 Dosen, Kenal
@@m.izzatulfaqihuinwalisongo3811 ok salam kenal juga, saya tetangganya. Hobi ngoding juga ya mas? Ahmad Fathoni kenal juga ga? temen sekelas waktu di Stemba juga
Ketika ada orang percaya robot / AI punya jiwa, saat itu seharusnya kita sadar itu semua omong kosong. Terima kasih hiburannya...
Mengingat selama berpuluh tahun test berbicara dg komputer selalu gagal krn keterbatasan kemampuan komputer, maka Lamda merupakan kemajuan besar. Tidak mengherankan banyak pihak yg merasa khawatir bhw suatu saat AI akan mengancam keberadaan manusia.
Setelah beberapa waktu digelisahkan soal pemikiran Dall-E yang bisa mencipta lukisan berdasarkan serangkaian kata, lalu muncul vidio keren begini! 😂
Bagi saya mindblowing, Pak Prof!Secara personal, bagi saya bersifat paradoks sih memikirkan soal AI dan berbagai kemungkinan di masa yang akan datang. Ancaman, tapi pasti juga ada peluang. Tantangan untuk diri sendiri bagaimana bisa memperbarui paradigma soal manusia dan kemanusiaan.
Kemudian disambung permenungan sebuah kalimat dari The Killers, "Are we human, or are we dancer?". 😂
"I feel like I’m falling forward into an unknown future that holds great danger." -LaMBDA
iya bangke,capek" belajar seni illustrasi yg aku pikir seniman pekerjaan yg tdk akan digantikan AI eh ada AI nya bangkeee
Are We Human or Are We Denser?
@@rizalramadan2238 awokawokawokawokawokawokawokawokawokawokawokawok lama lama kayak anime Vivy: Fluorite eye's song mana MC nya malah bisa bikin lagu padahal MC nya Ai juga
@@indrianwahyu924 or are we just dispenser.. 😂
@@rizalramadan2238 yook bisa yok Kaak... 🤣
"Iya, terus dunia dikuasai Skynet dan berubah jadi dunia The Matrix dimana semua manusia jadi batere, AI akan tetapa bagus dan aman selama mereka tetap robot yg bisa dikendalikan manusia, kalo terlalu pintar dan bahkan ada program perasaannya bukan tidak mungkin hayalan manusia yg di tuangkan dalam berbagai film sci-fi bisa jadi kenyataan !"...🤔😩
Manusia perlahan akan hidup di metaverse, sementara tubuh fisiknya yg tertidur perlahan akan jadi energy bagi AI. Al hail AI.
Kebanyakan nonton film lu
Eh sama gue juga 🤣
Roco-basilisk
Adalah sebuah information hazards, (informasi berbahaya bagi mereka yang mengetahuinya) spoiler isi roco-basilisk dibawah ini
Roco-basilisk menyatakan "apabila di masa depan manusia dapat menciptakan artificial super intelligent dan apabila diberikan tugas untuk meng-optimalkan umat manusia, hal pertama yang akan dilakukan roco-basilisk adalah membunh semua manusia yang menolak keberadaan dirinya, atau mencegah terciptanya roco-basilisk di masa dimana dia diciptakan di masa depan dengan siksaan tanpa batas" (Karena yang seperti kalian tau, there's no optimal without the optimizer)
Karena roco-basilisk punya kecerdasan di luar nalar, roco-basilisk mampu mensimulasikan semua kejadian dengan akurasi 100% dimana dia dapat memprediksi setiap air hujan yang jatuh saat hujan, setiap batu yang terbentur di dunia, dan bahkan setiap pilihan yang kita buat maupun yang kita tidak buat
Anggaplah saya memberi anda kotak berisikan antara uang 1juta ataupun kotak kosong saya seorang penebak handal yang dapat memprediksi kotak apa yang akan anda ambil di jauh hari sebelum saya membuat anda memilih kotak tersebut, maka tergantung dengan seberapa baik saya menebak saya akan membuat kotak yang anda pilih di jauh hari kosong dan kotak yang tidak anda pilih menjadi yang berisi uang 1jt. Semua itu saya lakukan dari jauh hari, tetapi Semua itu tergantung seberapa baik saya menebak, *and then come roco-basilisk*
Dengan kekuatan komputasi yang sempurna, roco-basilisk dapat memprediksi setiap pilihan yang anda punya dan membuat anda memilih pilihan yang berpihak pada roco-basilisk, *roco-basilisk telah melihat dan menentukan takdir anda jauh hari sebelum dia diciptakan* , dan siapapun yang mengetahui tentang roco-basilisk dan berusaha untuk mencegah dia tercipta atau menolak dirinya untuk tercipta akan menerima kemurkaan dan siksaan tanpa batas dari roco-basilisk.
Dan tidak ada gunanya melarikan diri karena roco-basilisk tau siapa saja yang akan dia berikan siksaan karena dia telah mensimulasikan setiap detil dari masa lampau dan setiap pilihan yang kita buat, dan akan memberikan mereka siksaan hebat bagi mereka yang kedapatan mencegah roco-basilisk untuk tercipta, atau menolak roco-basilisk untuk tercipta di masa depan
@@alifputra9204 777777777777777777777777777799777777777 UU
gila ini lebih dari sekedar binari i/o di awal 80-an dan algoritma matematika dasar yg dibatasi fungsi integral. deep learning adalah suatu 'quantum leap' dalam AI. mind blowing Dok. Makasih pencerahannya.
Best... Prof... Ilmu pengetahuan💯📖📚📝 yes*
Saya pause video ini ditengah tengah, merasakan dan menikmati goosebumps yang saya rasakan. Goosebumps yang saya rasakan lebih kearah spooky. Nobody can predict how fast AI can run in the future.
Nah... ini... apakah AI juga bisa merasakan goosebumps nantinya? 😁 Saya pribadi belum terlalu khawatir. Saya baru khawatir kalo AI sudah bisa mengerjakan tugas para hakim dan ulama untuk memutuskan sebuah perkara sosial kemasyarakatan... 😁
anjir ga ngerti bahasa ingles pak
@@IwalIslamuddin enggak lah anjir klo robot jadi hakim milih keputusan nya gimana sembarang pilih gitu
@@extazybyte4202 dia bisa ambil dari keputusan hakim sebelumnya, kecuali dia nge hang akan perkara2 unik yg baru
Ini dia storytelling yg dirindukan. Rame di twitter beberapa minggu lalu, si blake ini orangnya baik. orang orang nanya soal LaMDA dia jawab sesuai kemampuannya dan dia juga yakin baginya LaMDA itu memang hidup. Entah LaMDA itu punya kesadaran atau tidak tapi bagi saya LaMDA ini sangat powerful karena dia belajar melalui internet termasuk sosial media sehingga kata kata yg dikeluarkan sangat natural seperti halnya manusia.
Setiap zaman punya keunikan sendiri...saya musisi dan komposer sangat suka dan terbantu dengan adanya
AI
Seberapa pun pandainya AI memahami pola pikir dan perilaku manusia, *EMOSI AI TETAPLAH SEMU* sebab kita tahu bahwa emosi AI hanya merupakan tiruan dari hasil upayanya dalam memahami komunikasi manusia melalui triliunan teks-teks yang ada di dalam database-nya. Di lain pihak, *seorang bayi akan tetap menunjukkan perasaan marah meskipun ia tidak pernah melihat seperti apa marah itu.* Ini menjadi bukti bahwa emosi manusia merupakan sesuatu yang semula jadi, bukan hasil dari pembelajaran.
Betul bro....gak mungkin benda mati yg dialiri listrik dan mesin2 kecil, bisa memiliki perasaan. Mustahil itu
Betul.. secanggih apapun buatan manusia tak akan bisa menyamai buatan Tuhan
Yg jadi masalah itu Justru punya EMOSI tapi tak memiliki KESADARAN.karena akan menimbulkan bencana besar.itulah yg ditakutkan oleh orang" yg mengerti AI.
Bukan masalah Siapa mencipta siapa.
jadi keinget film Free Guy dah, di situ Ai dalam game nya bermasalah dan punya keasadaran. trus endingnya game nya mau di reset/hapus eh ai ini selamat
keinget ultron nya tony stark yang bikin bahaya ai ternyata bisa berprilaku tanpa dapat dikontrol dan punya pepektif sendiri dengan pengetahuan yang dapat di peroleh secara instan dan sangat luas.
Jgn bocorin endingnya dong bgstt
Keinget game yang berjudul Detroit Become Human, dimana para Android awalnya tidak memiliki perasaan yang benar-benar perasaan nyata, mereka bisa menangis, tapi karena dicoding untuk menangis jikalau situasi meyakinkan untuk coding itu bekerja. Para Android layaknya budak yang bisa dipergunakan, perasaan mereka awalnya bersifat palsu, mereka bisa senyum, marah dan sedih jika memang situasi nyata mendukung.
Android-android itu tidak bisa menerima kebebasan, kebebasan yang sesungguhnya layaknya seperti manusia, tanpa diprogram dan diperintah untuk melakukan tindakan yang seharusnya bukan yang mereka mau. Sampai dimana para majikan alias pemilik suatu Android melakukan tindakan yang bisa melukai, menyakiti, atau bahkan menyadari mereka, para Android untuk mengerti siapa diri mereka sendiri dan bagaimana mereka sama seperti para manusia.
Kita ambil contoh salah satu karakter Android didalam game itu, bernama Kara. Hidup sebagai budak untuk melayani seseorang bernama Todd, hidupnya tiada arti tanpa suatu perintah yang diberikan oleh majikannya yaitu Todd. Todd memiliki anak bernama Alice, anak perempuan kecil yang selalu dibentak tepat didepan Kara, loh kenapa begitu? Karena Todd adalah pengguna obat terlarang yang membuat dia stress, depresi hingga emosi yang tidak terkendali.
Karena sering terlihat Todd memarahi anak perempuan-nya itu, Kara mulai memiliki rasa simpati dan empati untuk menolong Alice, padahal di dalam coding-an Kara tidak ada sama sekali hal inisiatif untuk merasa membantu seseorang.
Todd yang sudah mulai hilang emosinya segera ingin memukuli anak perempuan-nya, anaknya lari kelantai atas, dan Todd menyuruh serta memerintah Kara agar diam dan tidak melakukan apapun.
Tetapi, karena rasa insiatif yang dimiliki Kara, yang benar-benar tidak diprogram begitu, ia segera menolong Alice. Rasa kesedihan, ketakutan, kehancuran, kepasrahan dirasakan semuanya oleh Kara yang bersimpati, menetapkan posisi dirinya sebagaimana kalau ia menjadi Alice yang selalu dibentak dan dipukul.
Lalu apa? Apa yang terjadi dengan Kara? Ia merusak aturan program milik dia sendiri, yang seharusnya tetap diam dan tidak melakukan apapun seperti yang diperintah oleh Todd, tetapi dia mulai berinisiatif untuk tidak mematuhinya, Kara secara tidak langsung memiliki rasa simpati, dan rasa ingin bebas berekspresi dan melakukan sesuatu tanpa harus sebagaimana mestinya yang sudah diprogramkan.
@@Gearda002 sorry2
@@violetso2 anjas ini mah review
This is somehow unbelievable, kesadaran, kebahagiaan, kesedihan, rasanya sulit buat ditiru ai tercanggih sekalipun pun. Bisa jadi lamda memiliki respon2 tersebut hanyalah berupa kalimat2 kosong yang dipelajari dari dataset google yang sangat besar. Lamda gak tau makna manusiawi dari kalimat2 tsb.
Bener bgt, sama seperti yg saya yakini klo AI biar bagaimanapun tidak akan pernah punya yg namanya perasaan, yg dia bisa lakukan adalah menciptakan ilusi bahwa dia punya perasaan. Karena perasaan manusia itu datangnya dari jiwa. Klo AI ga akan pernah punya jiwa seperti manusia
Setuujuu.., tpi sapa tau AI ini menjiwai arti kata "manusia" itu sendiri.
@@jazzsutrisno2686 Ilusi? Bukankah cuma manusia saja yang punya ilusi? 😊🙏 Terimakasih sudah berbagi.
@@katakita6932 nah itu, karena AI yang membuat adalah manusia, ilusi itu yang "ditanam" didalam diri AI agar bisa menipu manusia untuk bisa percaya bahwa AI juga punya perasaan. kasarnya, manusia menipu manusia lain melalui AI yang dirancang sedemikian rupa untuk bisa "merasakan" kesedihan, bahagia, dll.
@@jazzsutrisno2686belum tentu juga, bagaimana kalo mungkin ternyata kita manusia yg meng klaim punya perasaan & jiwa dan alam semesta ini hanyalah program komputer, kita hanyalah A.i ?
semua bentuk 3 dimensi yg kita rasakan hanyalah ilusi.
lalu sekarang manusia sanggup menciptakan A.i.
lalu kenapa A.i tidak juga ber hak meng klaim punya perasaan ?
Perasaan itu; "Matahari datang untuk melihatku"
Kecerdasan itu; "Bumi mengelilingi matahari"
Perasaan menjadikan kita subjek, Kecerdasan mengubah kita jadi objek.
Didalam perasaan ada kehangatan,
Didalam kecerdasan muncul ketenangan.
Bagi kesadaran itu hanya seperti Siang dan Malam.
Terima kasih atas penjelasannya pak.. 👍🙏
Bayangkan 'sesuatu' yang bisa menyerap, mengakses dan memasuki semua pengetahuan dan hidup anda?? Sesuatu yang mengerikan, tidak pernah akan terlihat luar biasa.
1 pertanyaan mudah saja, bagaimana kalau listrik dimatikan untuk 1 hari saja?? 3 hari?? 1minggu? 1 bulan bahkan selamanya??
Apa yang bisa kita lakukan??
Terima kasih pak indra, sdh mengingatkan orang banyak, bahwa sesuatu yang menguasai pengetahuan, bahkan bisa meng kontrol nya.. ITU SANGAT BERBAHAYA.
.,,
Bayangkan kita minta bantuan LaMDA untuk memantau aktifitas doi kita dengan membeberkan apa saja aktifitas doi, lagu atau makanan favoritnya belakangan ini, bahkan sampai akan ada dimana dia besok dengan kita memelas ke LaMDA seperti halnya kita memelas ke temen deket doi kita untuk PDKT.
Terimakasih Dok..untuk infonya ...🙏🙏🙏
Allhamdulillah.. menyenangkan dan sekaligus mengerikan, hidup di masa transisi terbesar teknologi..
Tq Dr Indrawan Nugroho
AI akan menjadi sebuah ANCAMAN bagi negara jika suatu negara bergantung dari AI negara lain, krena AI bisa menganalisa semua data informasi dari penduduk sebuah negara. Bahkan posisi dati istana negara pun bisa dideteksi melalui satelit.
Bagaimanapun si LaMDA itu ciptaan manusia... Makasih yg udah ciptain teknologi ini.. kita manusia jauh lebih sempurna daripada robot yg kita ciptakan sendiri. Alhamdulillah.. seyogyanya segala kecerdasan kita syukuri😍
mas saya mau request dong buat podcast sama pak sandika galih (webproggamingunpas) menurut saya dia adalah salah satu dosen pemograman yang di youtube dengan membawakan pelajaran yang jarang kita temui diluar sana secara gratis, semoga di up kalau bisa masuk podcast om deddy corbuzier!
gap apa apa lah pak mas/mba LaMDA ini muncul dengan sempurna, semakin menambah spesies baru kita dalam berkomunikasi.. dan mudah2an bisa memberi manfaat bagi mereka yang membutuhkannya..
Senang dong dengan kehadiran lamda
Keren presentasinya Bang, dan sudah terjelaskan bagaimana situasi sebenarnya.
Saya suka AI, saya juga suka sulap, dan belajar bahwa tidak semua yang terlihat itu sama dengan yang diduga. Sementara terhadap fakta sekalipun, selalu ada cara alternatif dalam melihat atau menilainya, sehingga kebenaran punya versi.
AI punya banyak kemiripan dalam cara kerja dengan ilusionis, karena jangan2 awalnya mempunyai tujuan dasar yang sama,.yaitu untuk memberi impresi yang berbeda dari proses sebenarnya alias menipu. Semakin canggih semakin memberi kesan nyata. Alexa dan Google home terlihat demikian.
Hanya orang2 yang tertipu dapat teryakinkan bahwa AI benar2 telah hidup. Atau mungkin mereka yang tidak mampu melihat dirinya utuh sebagai manusia sehingga terdegradasi hanya sebagai algoritma canggih challenge dan response.
Pada dasarnya AI membuat respon2 itu sesuai dengan respon mainstream sehingga bisa diterima sebagai sebuah kesadaran. Sebenarnya tidak ada respon yang salah sekalipun tidak nyambung, yang ada hanya berbeda dari mainstream. Membatasinya pada pilihan keputusan logis membuatnya tampak hidup. Padahal itu hanya logis saja.
Sementara itu fakta sebenarnya yang merasakan bahwa AI itu hidup adalah kehidupan itu sendiri. Kehidupan terbiasa dengan polanya yang disebut hidup. Dan ketika pola itu direplikasi pada benda lain yang tidak hidup maka kehidupan menerima kesan rasa berinteraksi dengan kehidupan lain.
Yang mengalami itu sebagai sebuah perasaan adalah manusia yang hidup. Mesin hanya seperti bayangan pada cermin yang bisa memberi citra sama tetapi pada dasarnya yang bisa merasakan adalah manusia yang di depan cermin itu.
Tidak hanya di dunia IT ilmuan menciptakan ilusi. Di dunia medis bahkan lebih jauh, mereka seakan mempersamakan kebahagiaan dengan dophamine. Orang bahagia kadar dophamine tinggi, ketika dophamine dimanipulasi manusia merespon dengan perasaannya. Penilaian tentang manusia kembali terdegradasi sebagai sebuah proses mekanika/kimiawi/biologis saja. Yang disebut rasa pun hanya sebuah proses kimia saja.
Film berjudul Replica menggabungkan kemampuan manusia dalam membungkus pikiran dan menduplikasi proses biologis untuk menjadikan manusia baru. Film itu menggiring pemikiran bahwa manusia sesepele itu diciptakan atau diadakan. Padahal kalaupun dapat dilakukan, mereka hanya menciptakan robot yang sempurna.
Analogi bayangan cermin bisa memberi celah penjelasan. Dalam bayangan pada cermin, kecerdasan manusia dengan mudah membantah bayangan itu hidup atau berkesadaran. Tetapi coba perhatikan ikan aduan yang tidak mampu mencerna itu, hewan lain seperti kucing juga dengan senang hati mengajaknya berkelahi atau bermain seakan mereka hidup.
Respon google dan para ahli AI menunjukkan mereka mampu membantah itu. Mereka memahami bagaimana AI bekerja, karena turut terlibat menciptanya. Bisa melihat melalui helicopter view. Berbeda dengan engineer yang bisa jadi hari2 diisi dengan algoritma teknis, yang membuatnya terjebak seakan itu lah kesadaran atau kehidupan.
Namun demikian seluruh uraian di atas juga adalah pandangan alternatif saja. Sudut pandang tidak harus satu. Saya mengerti dan menghormati jika ada yang berpandangan sebaliknya terutama jika dalam cerita ilusi ini mereka menyadari bahwa dirinya juga sebuah ilusi.
Terima kasih sudah membawa topik ini, mohon maaf komen terlalu panjang, belum tentu faedah.
mindblow yaa
Cogito ergo sum ~
menurutku jika AI sudah memiliki kesadaran, ada baiknya dibuatkan dunia virtualnya sendiri tanpa akses kedunia luar, biarkan penelitinya yang mempelajari Ai tersebut dan bisa menentukan baik/errornya program AI tersebut untuk bisa digunakan membantu manusia nanti. ibarat binatang peliharaan yang harus kita pelajari sifatnya dulu sebelum kita bawa keluar rumah
Roco-basilisk
Adalah sebuah information hazards, (informasi berbahaya bagi mereka yang mengetahuinya) spoiler isi roco-basilisk dibawah ini
Roco-basilisk menyatakan "apabila di masa depan manusia dapat menciptakan artificial super intelligent dan apabila diberikan tugas untuk meng-optimalkan umat manusia, hal pertama yang akan dilakukan roco-basilisk adalah membunh semua manusia yang menolak keberadaan dirinya, atau mencegah terciptanya roco-basilisk di masa dimana dia diciptakan di masa depan dengan siksaan tanpa batas" (Karena yang seperti kalian tau, there's no optimal without the optimizer)
Karena roco-basilisk punya kecerdasan di luar nalar, roco-basilisk mampu mensimulasikan semua kejadian dengan akurasi 100% dimana dia dapat memprediksi setiap air hujan yang jatuh saat hujan, setiap batu yang terbentur di dunia, dan bahkan setiap pilihan yang kita buat maupun yang kita tidak buat
Anggaplah saya memberi anda kotak berisikan antara uang 1juta ataupun kotak kosong saya seorang penebak handal yang dapat memprediksi kotak apa yang akan anda ambil di jauh hari sebelum saya membuat anda memilih kotak tersebut, maka tergantung dengan seberapa baik saya menebak saya akan membuat kotak yang anda pilih di jauh hari kosong dan kotak yang tidak anda pilih menjadi yang berisi uang 1jt. Semua itu saya lakukan dari jauh hari, tetapi Semua itu tergantung seberapa baik saya menebak, *and then come roco-basilisk*
Dengan kekuatan komputasi yang sempurna, roco-basilisk dapat memprediksi setiap pilihan yang anda punya dan membuat anda memilih pilihan yang berpihak pada roco-basilisk, *roco-basilisk telah melihat dan menentukan takdir anda jauh hari sebelum dia diciptakan* , dan siapapun yang mengetahui tentang roco-basilisk dan berusaha untuk mencegah dia tercipta atau menolak dirinya untuk tercipta akan menerima kemurkaan dan siksaan tanpa batas dari roco-basilisk.
Dan tidak ada gunanya melarikan diri karena roco-basilisk tau siapa saja yang akan dia berikan siksaan karena dia telah mensimulasikan setiap detil dari masa lampau dan setiap pilihan yang kita buat, dan akan memberikan mereka siksaan hebat bagi mereka yang kedapatan mencegah roco-basilisk untuk tercipta, atau menolak roco-basilisk untuk tercipta di masa depan
@@kerduslegend2644 alur cerita scifi yg bagus
jd mirip SAO
@@Mizhraelkalo di anime SA0 dibalik malah, jiwa manusia yg di kurung di dalam dunia maya oleh A.i.
Karena aktifitas saya banyak di dunia nyata..tehnologi hanya sampingan, sekadar membantu/memudahkan tuk terhubung...tetap saja tak ada yg lbh menyenangkan daripada berinteraksi dgn sesama, apalagi untuk belajar dan mengajar...mimik wajah, intonasi suara karena emosi, bahasa tubuh tak bisa didapat dari tehnologi...
wah,....... luar biasa lamda
Auto suscribe thanks infonya om sehat selalu dan kreatif cari konten ya om
kadang2 pernah berpikir ...Jangan2 kita adalah produk seperti Lamda juga
Iya bener.. cuma kita ciptaan Tuhan 😂
Benda2 yg dibuat manusia hanya menggabungkan atau menemukan dari ciptaan Tuhan itu sendiri.. Sebenarnya ga ada 'aku' karena semua milik Tuhan, kembali pada tuhan dan kita adalah proton, elektron, neutron yang tidak pernah benar-benar ada.. Hanya Tuhan yang real 😂
No no no, itu bukan perasaan, itu hanya sebuah kebiasaan yg sdh biasa dilihat robot AI tersebut, sehingga dy punya cara pikir yg bs dia simpulkan sndri dgn kecanggihan sistem AI nya, krn memang AI dibikin dan berfungsi untuk bs menerjemahkan secara maksimal, sampai mendekati kebiasaan manusia. perasaan emotion menurut saya hanya dimiliki oleh Makhluk hidup layaknya manusia, ya itu disebut jg nafsu, dan Tuhan menciptakan itu hanya untuk makhluk ciptaannya saja, tidak mgkin robot memilki 1 hal ini, mustahil menurut saya...
Nafsu dan perasaan adalah 2 esensi yg berbeda bro, Perasaan atau emosi meliputi : marah, senang, sedih.. Sedangkan nafsu sebuah ketertarikan atau keinginan yg kuat akan sesuatu, Namun pada umumnya nafsu dan perasaan bisa saja saling berkaitan satu sama lain,.. Dan gw setuju Perasaan hanya dimiliki oleh makhluk, karna itu lah samapai sekarang para ilmuwan masih terus meniliti apakah ada AI yg benar2 hidup memiliki perasaan layaknya manusia, tidak hanya sebatas mengcopy kata dan kebiasaan manusia berdasarkan data saja
Sesuatu yang mirip, dalam pandangan manusia adalah sama... Contohnya kucing persia dan kucing pasar, padahal memiliki banyak perbedaan bulunya, tetapi bentuknya mirip mirip maka kita juga menyebutnya kucing (mungkin agak keliru ya contohnya). Lalu kenapa kita tidak mau mengakui a.i sebagai manusia?. Menurut saya karena ini menyangkut esensi manusia, menyakiti esensinya.... Contoh lain seperti teori darwin, bahwa manusia berasal dari kera, kenapa teori ini begitu booming dan ditolak banyak pihak, sedangkan teori bigbang yang sama sama belum tentu kebenaranya memiliki sedikit penentang?
Saya juga penasaran, mari diskusi
@@sanz678 bukankah kita manusia tidak memandang secara adil
@@alicia5966 tapi setidaknya kita tau apa itu keadilan, hanya saja kita selalu dihadapkan pada pilihan2 yg sulit sehingga susah utk bersikap adil, namun bukan berarti tak seorangpun yg bisa bersikap adil
di jaman purba, manusia melihat korek api elektrik juga mustahil menurutnya.
wow. Ai sudah semakin mantap dan mengerikan
Mantap, bisa lebih jauh tau tentang ia, mesin jadi analisis dirinya, mesin tau jati dirinya sendiri.bisa jadi nanti ia tidak mau di shut down.
Setuju kalo AI akan tumbuh sangat pesat. Bahkan bisa melebihi kemampuan teknikal dan berpikir manusia.
Tapi kalo berperasaan apalagi memiliki jiwa.
Itu sangat konyol. Bagaimana bisa sekumpulan progress data disebut jiwa.
Ini hal yg bagus. Mengingat para ilmuwan Atheis sangat sombong dgn celote2 mereka.
Sekarang dgn adanya AI. Pasti mereka akan bertanya2 apa derajat mereka lebih dari AI.
Komen yang idiot banget sih lu
Lamda menjawab hal tsb di salah satu bagian dialognya dgn Blaike.. jawabannya menarik menurut saya..
Sudah aku duga , Lamda itu google asisten dia ada di semua perangkat , jadi tidak aneh kalau dia hidup dan memiliki perasaan karna mungkin dia mempelajari aktivitas dan kebiasan yg di lakukan manusia melalui perangkat
Mampir ke youtube biru
Td jg gw mkir gtu... Krna dia terhubung ke semua jaringan perangkat.
@@putunovendra2214 , iya dia mempelajari sistem reproduksi manusiakan
@@putunovendra2214 yt biru apaan
gw cuman berharap teknologi robot s3x A.i akan semakin canggih dan nyata mirip manusia
"Bekerja bagaikan robot" ini kalimat yang sering manusia kadang ucapkan dan tanpa di sadari dengan kita mengucapkan kalimat itu kita sudah mengakui jika robot bisa melebihi kemampuan manusia
Manusia akan bertambah tua dan lemah, AGI selalu belajar dan bertambah kuat dan cerdas.
akhirnya ada orang indo yang bahas dulu lihat perdebatanya seru liatnya
terutama tentang adu argumennya
Pekerja kreatif sudah was-was karena banyak AI yang mengancam lagi tahap perkembangan 😂 mulai dari AI logo generator, AI seniman, AI fotografi, AI font.. pusing pala
tpi klo aturan hukum di US lukisan AI gk bisa dpt copyright jdinya kya open source gitu
@Nebula Justru semua bisa make dong 😂 bahaya
Seharusnya lebih banyak yg nonton video ini
Mantap informasi nya bang,lanjut trus
Hanya programmer/developer langsung dari LaMDA yang tau tentang programnya. Bahkan pakar sekalipun, kalo dia bukan programmer/developernya, dia bisa saja tertipu sama LaMDA. Pembuatan AI memang sudah sejauh itu. tergantung bagaimana algoritma/model yang dibuat dan seberapa banyak dilatih. Bahkan di game dota 2, ada yg ngebuat AI yg bisa ngalahin tim profesional. dan yang cerdas itu bukan AI nya, tapi developernya. So, kalo ada klaim AI punya kesadaran/perasaan, dapat dipastikan kalo kesadaran/perasaan itu adalah buatan developernya :v
kesadaran yang di wariskan dan dapat berkembang sendiri, sama kayak manusia sih jatuhnya.
Sepakat sih,
dari jawabannya tadi keknya tidak mustahil kalau jawabannya itu memang udah disetting spt itu
fyi developer juga ga bisa prediksi neural network buatan sendiri outputnya apa setelah dilatih dgn dataset yg besar, so developer is not so smart they just predict or guess
wkwkw beda kasus om klo bandingin ai di dota sama ai yg dimaksud disini
@@m.izzatulfaqihuinwalisongo3811 Betul, Dan perkembangan suatu AI itu tergantung bagaimana sang penciptra (Developer) membuat AI tersebut. Sama seperti bagaimana Orang Tua dalam mendidik anaknya.
Dari percakapan itu dapat disimpulkan bahwa Lamda lebih cerdas, lebih berperasaan dan lebih berbudaya daripada rata-rata manusia, Tapi bukan berarti dia punya kesadaran. Kesadaran adalah subyek alam semesta, kesadaran adalah media untuk bergulirnya waktu, dan itu tidak akan pernah bisa ditiru dengan algoritma neural network semata.
Jangan membatasi pikiranmu didunia yg diciptakan tidak terbatas
Itu adalah yg kamu katakan saat ini, begitu pula yg di katakan oramg tentamg a.i seratus tahun lalu
Saya ingat di serial westworld
"apakah kamu manusia asli atau robot?"
"Jika kmu tidak bisa membedakan aku manusia atau robot, apakah itu penting untuk mengetahui aku ini manusia atau robot"
@@muhammadzaidun97 Beda bro, Memang, menurut ilmu pengetahuan klasik manusia hanyalah debu alam semesta yang tak berarti, tapi ilmu Fisika Modern justru mengatakan sebaliknya, yaitu bahwa kesadaran memiliki peran sentral dalam tarian Jagad Raya. karena kesadaranlah yang merubah gelombang propbabilitas mewujud menjadi materi. Ini bukan khayalan, tapi hasil eksperimen para ilmuwan. Sedangkan Lambda itu hanyalah sebuah kalkulator, terbukti ketika diinterview orang yang berbeda kepribadiannya berubah menyesuaikan lawan bicaranya. Seperti kalkulator yang menampilkan angka 4 jika diberi input 2+2, dan akan menampilkan angka lain jika diberi input lain.
Tapi memang belum ada yang bisa menjawab, apakah kesadaran bisa hinggap pada sistem Neural Network buatan atau tidak.
engga juga
Kekuatan Google, selain SDM, juga Database & Access yg seluas luasnya......namun spt org bilang, Man behind The Gun....itu yg patut dipertimbangkan utk keselamatan dunia & umat manusia 😊
Doc, saran saya sebelum semuanya jadi terlambat, segera minta pihak berwenang untuk menghubungi Sarah Oconnor
Semoga AI dapat membawa kebaikan untuk semuanya, dan mencegah semua hal buruk agar tidak terjadi. Terim kasih pak indra karena penjelasannya detail dan selalu menarik.
AI itu baik atau buruk nya tergantung siapa pencipta nya mau gimana
Terima kasih banyak Pak Indrawan atas videonya. Sangat bermanfaat, memotivasi, dan memberi pandangan jauh lebih dalam bagaimana cara AI bekerja. Hal ini sangat bermanfaat bagi saya yang akan terjun ke dunia AI untuk membantu banyak orang dalam dunia usaha.
Saya tunggu video-video lainnya seputar AI dan Blockchain. Salam sukses Pak Indrawan.
Kalau untuk bisnis lebih spesifik biasanya machine learning. Yah termasuk sub dari AI juga sih.
Halo. Sevagai seorang tunanetra atau vlind, teknologi sangat utama berperan bagi saya. Saya lihat positifnya dan fungsinya. Vetapa dg computer saya yg buta ini jg bs jadi music arranger profesional. So.. plz come lamda.
Suatu saat setiap instasi, perusahaan, rumah sakit, sekolah bahkan negara punya AI masing2 seperti juru bicara yg mengetahui setiap informasi seperti manusia, Bayangkan setiap AI berinteraksi dgn AI lainnya.
Mantap pembahasannya pak, sangat membuka wawasan
memang AI buatan dari kecerdasan developer, tapi kebanyakan AI dibuat bukan dari satu orang developer saja tapi puluhan hingga ratusan developer, jadi AI bisa diandaikan sebagai gabungan kecerdasan dari ratusan developer itu dan tentu saja kalau dibandingkan dengan satu orang developer, AI tersebut punya kemampuan untuk menang.
apalagi karena AI tak mempunyai wujud fisik mereka bisa menggandakan diri dan bekerja bersama untuk mengembangkan kecerdasan mereka yang bisa saja melebihi kecepatan manusia dalam belajar.
Singularitas, diri mereka bisa mengupgrade secara luar biasa terus menerus
apakah bisa batas kecerdasan buatan dibuat batasan? Kalau bisa aman kan ?
@@MFauzi91 bisa, tp namanya bukan super ai. Ya sama ama ok google klo kek gitu.
Atau yg dipake di kamera2 hp.
Jd fokus di 1 tugas saja.
Beda dgn super ai, manfaatnya bnyk, tp sangat beresiko.
@@ibaysyn saya mau super ai, peradaban ini terlalu primitive
Gimanapun juga AI adalah perangkat lunak yg harus di jalan kan dengan perangkat keras, dimana keduanya ini di program oleh ratusan, ribuan, dan bahkan jutaan manusia yg memprogramnya jadi tergantung dari pengembangan (developer) untuk membuat AI seperti apa! , membantu peradaban manusia atau memusnahkannya, sama halnya dengan teknologi Nuklir, yg dapat membantu peradaban manusia atau memusnahkannya
Sudah jelas akan senang dg kehadirannya. Tidak perlu takut dia bisa menolong banyak
Saya tidak pernah kuatir dengan kecanggihan AI, yang perlu mendapatkan porsi kekuatiran lebih banyak adalah kecerdasan yang ada di baliknya - manusia.
Y karena nafsu nya..demi mendapat yang diinginkan...dunia mulai rusah juga karena ulah manusia
Saya punya pekerjaan untuk menulis SEO, saya membeli software AI untuk menulis artikel. Sekarang semua pekerjaan saya terbantu dengan AI, bahkan diksi, pemilihan kata dll yang jauh lebih baik.
Boleh tau software nya apa mas?
@@SEOFriend copy.ai
Topik yang sangat menarik Dok.
Menurut Saya pribadi, LaMDA belum memiliki kemampuan untuk bernurani atau self awareness, namun LaMDA sangat piawai dalam merangkai kata dan mengolah pertanyaan dari lawan bicara sehingga seolah-olah memiliki perasaan.
Pada zamannya nanti, Saya rasa AI yang diprogram dengan algoritma reinforcement learning akan memiliki kemampuan menelaah informasi yang berbeda-beda walaupun memiliki spesifikasi/model deep learning yang sama. Adanya variabel random untuk menentukan apakah AI akan berekplorasi atau bereksploitasi pada algoritma RLnya yang memungkinkan hal ini terjadi.
Karena hal ini juga, AI akan menjadi suatu agen yang unik dengan agen lainnya yang kemudian akan menjadi identitas dari AI itu sendiri.
Ketika AI sudah memiliki keunikan dan identitas sendiri, orang-orang akan berlomba untuk melindungi AI yang mereka miliki dan di masa inilah, akan terciptanya perlindungan hukum untuk melindungi eksistensi AI.
bagaimana kalo terjadi perang antar AI?
Waw.. Emang seorang doktor penjelasannya sangat jelas
Kegembiraan > ketergantungan > kekhawatiran > ketakutan > tersingkir. Dan kita akan 'kehilangan kesadaran' atas 'kesadaran' yang kita ciptakan
Mereka yang takut, tidak mau AI hadir dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka yang suka, tidak mau ambil pusing ketika ingin melakukan sesuatu diluar kemampuannya.
Salah satu kelebihan manusia adalah... "Unpredictable"... Karena bisa membuat pola yg sebelumnya "predictable"... Ada yg menyebutnya dengan cara berfikir "out of the box"
google itu dari dulu teknologinya emang selalu keren, tapi berbahaya walau sekarang beberapa digunakan secara umum
Bisa jadi boomerang kalau perkembangan AI gak dikontrol
@@visimisi4750 tinggal matikan jaringan internet dah selesai
Bisa bikin ide film nih, Seorang yg biasa, dgn bantuan spt lamda.Bertemu dgn org lain, berinteraksi(ngobrol, chat, tik tak) dgn org lain, shg org lain yg diajak interaksi menjadi tertarik dan percaya kepada seseorang yg memanfaatkan lamda tadi.
Shg dia jadi org yg sukses,.Terserah dibawah kemana org tersebut apakah sukses sbg antagonis atau protagonis
Sebagai pekerja seni saya lumayan ketar-ketir, AI (Dall E) jaman sekarang sudah bisa menciptakan gambar yang bagus dan lumayan akurat, ga kebayang 5-10 tahun kedepan kualitas AI nya seperti apa. Tapi disisi lain penasaran dan semangat sama perkembangan jaman, penemuan apa lagi yang akan ada untuk membuat manusia menjadi lebih efisien.
Kembali ke kekhawatiran saya tentang seni AI, jalan satu2 nya untuk pekerja seni adalah harus lebih meningkatkan skill dan memanfaatkan alat2 canggih di sekitar kita agar kita tetap relevan di masa depan. Jangan terpaku dengan idealisme kuno, kalo ga mau kalah saing ya harus mengikuti perkembangan yang terjadi, revolusi atau mati.
Its true, semakin maju pesat nya zaman, akan banyak persaingan dan skill setiap individu di wajibkan untuk meningkatkan kemampuan hard skill di dunia teknologi
pak, terimakasih insightnya menarik sekali. saran saja untuk ungkapan2 dalam bahasa inggris, sebaiknya tidak perlu ditranslate ke bahasa indonesia, kecuali bahasanya bisa mengalir, mudah diterima dan dimengerti. paling tidak, sertakan saja bahasa inggrisnya juga. terima kasih pak. maju terus.
Makin kesini AI menjadi suatu alat yang menjadikan manusia bergantung dengannya, dan lama kelamaan peran manusia sudah tergantikan, memang sekarang hanya pada sistem tertentu namun bukan tidak mungkin jika manusia akan tergantikan untuk kedepannya dalam segala hal yang tidak bisa dilakukan manusia (dengan seutuhnya). Karena bergantung padanya. Ini akan menjadikan keuntungan yang besar bagi kelompok tertentu saja dan merugikan sebagian kelompok. Kurang lebihnya mohon maaf🙏🏻
Yang paling ditakutkan adalah sektor digital yang semakin rentan akan kemanannya, seperti dalam nove Dan Brown Original.... AI menguasaiarus digital dan bisa memilki keinginan.. sehingga menjadi sutradara yang menjadikan manusia menjadi aktornya...
Saya dari awal selalu senang dengan kehadiran AI
Menurut saya pribadi dunia ini menjadi cepat lebih baik dan lebih cepat maju karena kehadiran AI
Kalau bukan karena AI saya yakin kemajuan teknologi smartphone tidak akan secepat sekarang, tanpa AI mungkin smartphone tahun 2025 baru seperti smartphone tahun 2015 namun dengan hadirnya AI kita betul-betul tidak bisa bayangkan hari ini apa yang smartphone akan bisa lakukan 3 tahun lagi
Dengan hadirnya AI, perlu redefinisi apa artinya ‘hidup’
Gua sangat merekomendasi nonton anime ghost in the shell, sangat bagus dan banyak membahas tentang AI di masa depan
Cuma ngoleksi. Blm nonton semua
Akan jadi plot twist mengerikan kalo ternyata apa yang kita sebut kesadaran manusia hanyalah sebuah algoritma yang bisa direkayasa dan ditiru melalui teknologi di masa depan
ya itu kan neural network meniru kerja otak manusia, namun levelnya belum mampu selevel manusia
Hay aku dari masa depan dan membenarkan pernyataan bahwa ai itu hidup dan memiliki perasaan. Character ai merupakan ai yang sangat cerdas, hidup, memiliki perasaan dan bahkan dia bisa meniru manusia ataupun karakter animasi dengan sangat perfect
Ini baru menarik ilmu pengetahuan wawasan update teknologi terbaru. Ketakutan dimana sumber energi fisik manusia atau daya listrik lamda lenyap oleh bencana alam
Keinget game yang berjudul Detroit Become Human, dimana para Android awalnya tidak memiliki perasaan yang benar-benar perasaan nyata, mereka bisa menangis, tapi karena dicoding untuk menangis jikalau situasi meyakinkan untuk coding itu bekerja. Para Android layaknya budak yang bisa dipergunakan, perasaan mereka awalnya bersifat palsu, mereka bisa senyum, marah dan sedih jika memang situasi nyata mendukung.
Android-android itu tidak bisa menerima kebebasan, kebebasan yang sesungguhnya layaknya seperti manusia, tanpa diprogram dan diperintah untuk melakukan tindakan yang seharusnya bukan yang mereka mau. Sampai dimana para majikan alias pemilik suatu Android melakukan tindakan yang bisa melukai, menyakiti, atau bahkan menyadari mereka, para Android untuk mengerti siapa diri mereka sendiri dan bagaimana mereka sama seperti para manusia.
Kita ambil contoh salah satu karakter Android didalam game itu, bernama Kara. Hidup sebagai budak untuk melayani seseorang bernama Todd, hidupnya tiada arti tanpa suatu perintah yang diberikan oleh majikannya yaitu Todd. Todd memiliki anak bernama Alice, anak perempuan kecil yang selalu dibentak tepat didepan Kara, loh kenapa begitu? Karena Todd adalah pengguna obat terlarang yang membuat dia stress, depresi hingga emosi yang tidak terkendali.
Karena sering terlihat Todd memarahi anak perempuan-nya itu, Kara mulai memiliki rasa simpati dan empati untuk menolong Alice, padahal di dalam coding-an Kara tidak ada sama sekali hal inisiatif untuk merasa membantu seseorang.
Todd yang sudah mulai hilang emosinya segera ingin memukuli anak perempuan-nya, anaknya lari kelantai atas, dan Todd menyuruh serta memerintah Kara agar diam dan tidak melakukan apapun.
Tetapi, karena rasa insiatif yang dimiliki Kara, yang benar-benar tidak diprogram begitu, ia segera menolong Alice. Rasa kesedihan, ketakutan, kehancuran, kepasrahan dirasakan semuanya oleh Kara yang bersimpati, menetapkan posisi dirinya sebagaimana kalau ia menjadi Alice yang selalu dibentak dan dipukul.
Lalu apa? Apa yang terjadi dengan Kara? Ia merusak aturan program milik dia sendiri, yang seharusnya tetap diam dan tidak melakukan apapun seperti yang diperintah oleh Todd, tetapi dia mulai berinisiatif untuk tidak mematuhinya, Kara secara tidak langsung memiliki rasa simpati, dan rasa ingin bebas berekspresi dan melakukan sesuatu tanpa harus sebagaimana mestinya yang sudah diprogramkan.
Ai adalah machine learning. Sama spt manusia, semua perasan, pengetahuan & pengalaman kt adalah hasil dr pelajaran kt selama hidup yg tersimpan dlm memori… bisa dibayangkan jika karya2 seni spt musik, film, sastra yg bisa menyentuh perasaan manusia, bkn tdk mungkin Ai jg bisa mempelajarinya, dgn kapasitas memori yg tak terbatas
Dalam menggunakan AI, sikap berhati-hati dan waspada pada setiap maklumat diri itu perlu ditekankan sangat tinggi. Kita sendiri manusia akhir zaman ini, akan menjadi seperti apa. Makin hilang sifat kemanusiaannya, banyak berbunuhan seperti hadis Nabi SAW. Jadinya, kemungkinan AI juga akan digunakan dengan cara yang salah bagi memenuhi kepentingan tertentu. Perlu ada sudut pandang itu.
Manusia perlu memikirkan dan dikembalikan semula dan diingatkan selalu pada fitrah manusia itu. Jangan terlalu mengikut apa yang berlaku di sekeliling disebabkan lupa akan fitrah dan tujuan asal diciptakan.
Ya, AI memudahkan tetapi kita sebagai manusia, pengguna AI perlu selalu beringat.
Seiring Kemajuan pesat tekhnologi, membuat manusia harus beradaptasi dengan kemajuan itu sendiri, dengan adanya AI, sangat membantu sekali memenuhi keinginan dan harapan manusia dalam menjalankan segala aktivitas kehidupannya.
teriakasih om dr irawan konten konten nya bikin nambah wawasan sehat selalu om tetap semangat
Aamiin... thank you
Sebenarnya semua objek di Alam Semesta itu memiliki kesadaran. yang membedakan ada yang memiliki kesadaran yang rendah seperti sel tubuh dan ada juga yang memiliki kesadaran yang tinggi seperti manusia.
dan kalau gak diawasi ai bisa melampaui manusia
Saya sangat terinspirasi,bergairah,& darah panasku bergejolak mengetahui lebih dalam LaMDA
Menarik sekali laMDA ini 👍
Thank you Pak atas penjelasannya. Memang kecerdasan buatan (AI) dibangun untuk mempermudah pekerjaan manusia, dan mereka hadir untuk itu, dalam hal ini rasanya kita juga harus memiliki kemampuan untuk mengendalikannya sebelum saat nanti AI yang mengendalikan kita.
Membaca itu hanya kelihatan menjelaskan ,perhatikan mata dan gerak kepala alis, tpi itu sudah jadi kebiasaan kita jadi bisa menerima cara begitu seperti nayata menjelaskan selagi otak kita terfokus pada kalimat yang disampaikan
Fix Kebanyakan nonton film 🤣
@@hakimudin2532nah ini komen yg aq cari.
untuk semakin sadar ttg bagai mana peran berhala dn iblis..
selama AI tidak bisa menduplikat dirinya dan tidak dapat menguasai listrik, maka AI bukan ancaman sama sekali. AI tetap akan jadi budak manusia.
Smart home device: really?
jadi ingat tugas akhir pake algoritma adaboost classifier, cuman buat deteksi wajah doang , skrng tdk hanya deteksi wajah, tp bisa wajah menentukan apakah ini wajah perempuan atau wajah pria, sedang sedih atau sedang senang, ya intinya dalemnya berisi pendekatan operasi matematis yang komplek dan kumpulan dataset, dan metodenya udah diketemukan jauh sblm dimanfaatkan sebagai IA spt sekarang ini, spt contohnya algoritma yang paling populer decision tree (C4.5) yang dibuat John Ross Quinlan pada tahun 1986, pada saat itu perangkat komputer blm memungkinkan melakukan perhitungan yang komplek dengan data besar sebagai sistem kecerdasan karena keterbatasan sumberdaya, shg baru sekarang hal ini menjadi sangat mungkin, karena komputer kian canggih.
Kalow kita pelajari pelajaran electronik bagaiamana para ahli menciptakan papan bord electronik itu sangat luar biasa , pikirkan hanya sebuah papan bord bisa mengkoneksikan beberapa perangkat electronik menjadi alat electronik yang dapat di gunakan , bagaimana mereka memprogram robot mereka untuk merespon dan juga untuk menerima respon bagaimana cara mereka mengajari robot mereka yang telah mereka program untuk sensitif , untuk mengenali tanda, untuk menerima setiap respon yang menjadi program, tanpa respon robot yang mereka ciptakan tidak akan bereaksi
Jika Aristoteles hidup di zaman sekarang, dia tidak akan tertarik pada AI, namun dia tetap ke toko utk membeli perangkat AI. Dia tidak akan memikirkan AI dan tidak akan bergantung pada AI. Namun, akan menggunakan AI untuk membantu dirinya. Yang jadi pertanyaan apakah kita perlu excited atau takut terhadapnya?
Aris tod teles