Dulu jg punya pemikiran gini tapi berubah dgn berjalan pernikahan , ada rasa hampa kemana2 berdua saja.dan anak2 adalah obat paling mujarab ketika dunia sedang tdk baik2 saja . Dibalik kerempongan ada cinta tulus mereka yg bikin hati lapang.kalau mereka kelak jd anak yg baik, insha Allah jd pahala jariyah.. amiin
@@fatkhurrohman7523 siapapun itu akan pergi siih, anak2pun bkal pergi juga.. terkadang omongan it kadang gak selaras dg kenyataan nantinya, kyk cerita film, ad plot twistny dll.
Punya anak itu butuh keikhlasan dari sepasang suami istri untuk mendedikasikan hidupnya merawat, menghidupi dan mendidik buah hati. Gabisa dipaksa apalagi didikte. Itu semacam karunia atau hidayah dari Sang pemilik hidup.
Kata hidayah sepertinya benar kak. Sebab gak semua orang pemikirannya ke agama. Menurutku mereka lebih ke logika alias sekuler. Sebab di nasrani dan islam, tujuan manusia hidup itu untuk procreate alias berketurunan. Tinggal manusianya saja mengatur gimana berketurunannya
Hidup ini pilihan kalo mereka bahagia dgn tdk mempunyai anak ..ndak ada urusan sama orng lain . Kan mereka juga bisa menyangi anak2 orang lain di sekelilingnya...seperti temanku yg di Bld mrk tidak punya anak tapi selalu berbagi kasih dgn anak2 yatim piatu..❤️
Memang berat memiliki anak, tanggung jawabnya besar. Tapi aku kok bisa bahagia ya 😄. Ada rasa was was, kadang nangis kalo rinduin mereka, tiap hari mendoakan mereka dan banyak hal hal yang membuat jadi happy meskipun anak anak ni rada aktif. Walopun kehidupan kami sederhana, pas pasan tapi kehadiran mereka jadi anugrah tersendiri... Strees iya, tiap hari ada saja yg diperbuat ngeselin. Bahkan sampe gak tidur siang, Tapi itu ya namanya juga anak anak. Kita belajar dari mereka, sabar, kasih sayang, empati dan mengendalikan emosi. Dan semoga anak anakku jadi anak yg sholeh sholeha yg mendoakan kami kelak... Aamiin Aamin ya Robbal Aalamiin...
ayah dn ibu. terima kasih sudah menjadikan aku dengan sebutan "anak". meski bnyk anak yg tdk memiliki ibu dn ayah... aku harap dunia tahu bahwa Anak adalah anugerah Allah, Orang tua bagi anak adalah anugerah Allah, bukankah aku sbg anak bersyukur bs menikmati "hidup dgn nafas ini"
Inflasi biaya pendidikan itu 30% per tahun ya bun. Bearti biaya pendidikan (kuliah dll) itu berlipat ganda setiap 3 tahun ya. Mudah2an bunda bukan org miskin soalnya kasian ntar anaknya, tetap miskin
@@noddingbart6915 ga perlu kuliah untuk bisa kaya.....di kampung ku banyak yang ga sekolah jadi orang sukses......😂😂 Kalau orang beragama ga usah ribet...rezeky udah ada yang ngatur
@@devimeisarah4891 Tetap kalah sama org kaya beneran cuy. Org kaya tapi ga sekolah itu dihormatin org didepannya doang, di belakangnya dikata2in. Beda dengan org kaya dan berpendidikan yg disalutin dan dikagumin org depan belakang.
@@devimeisarah4891 Satu tambahan lagi ya kak Devi. Kata2 kak Devi tadi soal "di kamping ku banyak yg ga sekolah jadi org sukses", ini masanya Surviror Ship Bias, bisa di google sendiri. Tapi intinya survivorship bias itu adalah kecenderungan kita melihat kasus kasus yg berhasil tapi ga ngeliat kasus2 yg gagal. Iya di kampung kk banyak yg ga sekolah tapi sukses, tapi coba kk liat mayoritasnya yg ga sekolah, apakah mereka sukses? Tentu tidak. Ini namanya berfikir secara kritikal kak. Steve jobs, Mark Zuckerburg, Bill gates semuanya ga tamat kuliah, tapi sukses, jadi kita ngeliatnya seakan2 kunci kesuksesan itu ga perlu kuliah, tapi tanpa kita sadari, berjuta2 org yg hidupnya susah karna ga tamat kuliah. Pendidikan itu penting kak, pikirin masa depan anak kk kalo kk punya anak atau mau punya anak. Kasian kalo selamanya cuman di kampung kyk kk
@@noddingbart6915 hidup itu pilihan...siklus kehidupan itu berputar...child free itu pilihan... Sampai kapan pun di negara mana pun akan ada selalu orang yg kurang atau lebih harta...tapi jika di terapkan oleh setiap orang akan berbahaya bagi suatu negara seperti contoh kecil nya Jepang yg mengalami penurunan populasi...jika orang tua mu memutus kan child free maka tidak akan ada anda...opini saya adalah childfree keputusan egois...melahirkan anak adalah proses alamiah kehidupan kepada makhluk apa pun...ketika menikah ok lah setahun dua tahun mungkin bisa memutuskan childfree...tapi setelah beberapa tahun baru akan merasakan kesepian dan kurang sempurna pernikahan dan rumah tangga tanpa ada nya penerus.
Jdi manusia itu memang rumit. Di dunia sudah di doktrin tentang dosa,kematian dan neraka. Di dunia di uji habis2an sma pilihan dan banyak lagi tentang masalah hidup, baik krisis, peperangan, kemiskinan, dll. Jika memang begitu, lantas mengapa manusia menciptakan/menghasilkan manusia baru untuk mengalami masalah atau nasib yang sama? Jika jawabannya agar kelak di hari tua ada yang mengurus. Akurasa itulah sisi egois manusia. Jadi mau childfree atau tidak itu terserah.
Pantesan anak kebutuhan khusua byk yg dibuang ya (kata teman saya yg terapis ABK, anak ABK yg dibuang itu jauh lbh byk dari data yg digembar gemborin) krn ortunya mikir "dia ga bisa rawat gua pas tua, yg ada gua yg rawat dia sampe tua" nah lho.
Memang lelah,tapi InsyaAllah akan jadi Lillah🤲 Bahagianya & keberkahan rumahtangganya jauh lebih besar dibanding dg rasa sepi, rasa was" gk bisa mencukupi,mendidik&membentuk karakter anak... btw ni komen dari singgleparent 3 anak yaa😂
Semoga anak sesuai harapan aja terus ya, tp kalau gak pun semoga tetep bersyukur bukan kutuk2 durhaks terus tak tahukah kamu sakitnya ibu melahirkanmu blabla.
Sebenarnya when you get some, you lose some. Tapi fitrahnya manusia adalah kepada kebaikan. Dan memiliki anak itu adalah fitrah dalam keluarga, baik anak kandung ataupun angkat. Setiap manusia dewasa dalam hidupnya pasti pernah terbersit keinginan untuk memiliki anak.
Kebahagiaan pasangan itu beda beda ya, tolong jangan samain kebahagiaan kalian dalam berkeluarga dengan orang lain. Ga semua orang bahagia punya anak. Terlebih di sini gita sbg perempuan yang memilih untuk tidak punya anak, masa iya suaminya harus maksa punya anak padahal itu badan gita yg akan mengandung anak. Laki2 ga akan ngerasain jadi perempuan, begitu pula sebaliknya. Makanya dalam berkeluarga penting adanya komitmen di awal pernikahan, jadi setelah menikah ga ada tuntutan yg diberatkan karena udah sama2 deal dgn keputusan untuk childfree. Orang indonesia masih terlalu kaku dengan statement "nikah ya punya anaklah" padahal menikah tujuannya ga hanya punya anak, tapi mencari kebahagiaan dgn pasangan. Cara mencari kebahagiaan bersama ya beda2. Ada yang bahagian punya anak, ada juga yang engga. Ini tergantung perspektif masing2 pasangan, jdi ga perlu judge org yg memilih untuk childfree karena itu hidup mereka, bukan hidup kalian. Dripda PAKSAIN punya anak tapi GA BISA kasih HAK ANAK karena ketidaksiapan ekonomi dan mental. Lebih baik menunda punya anak atau memilih childfree. Kalo dipaksain, efek buruknya dapat berpengaruh ke mental si anak setelah besar karena pola asuh orangtua yg salah karena tidak siap.
Punya anak itu bukan untuk bahagia, tapi memang Tuhan ngasih alat reproduksi untuk bereproduksi bukan buat sex doang mikirnya. Gak bisa kasih hak anak, Tuhan kasih otak buat mikir bagaimana caranya memberikan hak anak. Semua difikir dari cara buruk, sekalian bunuh saja diri sendiri. Karena faham childfree merusak kemanusiaan.
@@imaduddinalatas2049 masalahnya otak mereka mereka ini banyak yg dipakai untuk cari cara agar hak anak terpenuhi ga? Buktinya di indonesia banyak anak yg ga sekolah atau putus sekolah karena orangtuanya ga punya biaya. Bnyk anak yg gizinya ga dipenuhi hanya karena ibunya ga punya uang. Makan cuma nasi sama tempe gizinya dari mana? Percuma banyak anak terlahir di indonesia kalo ujung2nya jadi pengangguran karena mutunya ga ada. Pola pikir kaya gini yg harus lebih di perhatikan. Anda ini aneh, kenapa org jadi disuruh bunuh diri. Otaknya ini dimana? Kalaupun org ingin melakukan childfree ya sudah itu hak mereka. Kalo mereka harus dipaksa punya anak emang Anda mau ngurusin anaknya? Mau kasih makan? Anak anda sendiri juga belum tentu bahagia punya orangtua seperti Anda. Jadi jgn paksa org lain untuk punya anak. kemampuan setiap org beda2 dlm mengurus anak, jgn dipukul rata.
Dulu aku selalu ngerasa diri ini ga berharga, hati selalu "kosong". Suatu saat, aku hamil, aku nangis.. Tapi setelah dia lahir, MasyaAllah, bener2 jadi titik balik hidup aku.. Aku yang bukan siapa2 ini jadi tau rasanya terikat dan dibutuhkan oleh seseorang, mata nya ngeliat aku seakan-akan aku lah dunia dia. Hatiku " Penuh". Segala pola pikir ku berubah. Aku ingin jadi manusia yang jauh lebih baik dan ingin membesarkan anak ku dengan baik. Menjadikan dia orang yang bermanfaat di dunia dan selamat di akhirat. Mellowww banget emang kalau udah ngomongin anak tuh. Padahal sebelum punya anak aku benci banget sama anak kecil, gendong anak kecil aja ga pernah. Selalu lebih milih kucing daripada bayi/anak kecil.
Kalo uda dibawa ke perkara agama, tumpang tindih nanti. Bukannya disitu kak gita bilang juga dia sudah mulai menyerap bbrp opini masyarakat dan org2 sekitar yg kasi tau dia ttg plus minus childfree itu, dia sedang mempertimbangkan hal itulo. Mereka juga gak pernah nyatain bener2 mutlak sampe mati bakalan manut sama keputusan childfree itu. Inti dr interview ini tuh lebih kepada pemaparan perspektif mereka, dan perspektif itu relatif beda2 antara satu manusia dengan manusia lain. Jadi plis netizen indonesia, belajarlah menghargai hak setiap manusia. Being a parent is the most prestigious job in the universe, yet one of toughest job dan mereka milih live in the moment with their loving partner, they do the right thing for themselves, not to please others 😊
Ada blg mutlak mau childfree smp meninggal kok udh ada plan dan siapin masa tua tnp anak trmsuk nnt klo mninggal .. ada yg nny jg gmn klo kebobolan, blgnya ga akn smp kebobolan dan ga mkir kesana.. Saking bnr2 serius soal childfree
@@bear2008 saya dan suami jg memilih untuk childfree, jd memang sdh direncanakan semua dg matang, keputusan yg matang, perencanaan ke depan spt apa, dan serius untuk tdk sampai kebobolan 🙏🏻
Semoga benar bukan keputusan mutlak ya mba. Karena Childfree itu merugikan negara juga jangka panjangnya. Coba lihat ke negara-negara yang alami depopulasi sekarang kaya Italia, Jepang, Korsel dan beberapa negara Eropa lainnya. Bahkan Pemerintah Cina sekarang udah melonggarkan jumlah punya anak demi pembangunan negara 😁
@@sarahmantovani383 gaklah, di indo masih sangat amat jarang yg memilih childfree, tingkat kelahiran masih tinggi, byk pengangguran yg ada skg masalah negara mah.
Setelah punya anak, saat itulah saya merasa hidup jauh lebih berharga, karena ada seseorang yang sedemikian butuh nya sama saya. Sebelumnya belum pernah merasa se dibutuhkan ini sama seseorang,
Betul sekali. Perasaan itu membuat diri kita bermnfaat karna diberi tanggung jawab sama sang pencipta. Masya Allah. Kalo dikasi waktu lagi kembali ke masa lalu ingin menikah muda dn punya ank lebih dari satu. Insya Allah rezki Allah yang atur.
Sama dengan saya. Diluar sana kita bukan siapa2. Tapi di mata anak, kita adalah dunia nya. Bener2 ngerasain apa yang namanya unconditional love. Dan belum pernah se emosional ini dapat cinta dari seseorang. Merasakan penuhnya hati, padahal merasa dulu hati ini "kosong". Maka dari itu, belajar lebih keras lagi, memperkaya diri dengan ilmu agar saya bisa membesarkan dan membimbingnya dengan baik agar menjadi anak yang sholeh bermanfaat bagi dunia.
Adanya childfree justru menghibur orang-orang yang emang belum dikaruniai anak dan dihina sana-sini, memberi mindset "ga semua orang pengen punya anak". Karena saya suka perbedaan saya ga masalah kalau ada orang milih childfree... Malah mereka mewarnai kehidupan Satu lagi kalau kita punya anak itu bukan biar ada yang ngurus di hari tua, itu kapitalis namanya, punya anak itu agar ada penerus yang senantiasa beribadah pada Yang Maha Cinta... Menyebut kalimah La Ila Ha Illallah
Bener banget, Childfree ini memang bukan hal yg buruk, bahkan malah jadi solusi, Tapi tetep dunia ini harus seimbang, kalau semua maunya childfree bakal ada masalah di kemudian hari, Begitu juga kalau semuanya menolak, maunya anak banyak, sama kacaunya dunia Jadi childfree ini harus diterapkan sesuai kebutuhan sih menurutku
padahal emg udh kewajiban anak ngurusin org tua, bukan kapitalis. si anak yg ngurusin orang tua juga bukan dapet capeknya aja, tp dapet pahala pula.. Allaah juga berfirman, wajib untuk beribadah kepada Allaah dan berbuat baik kepada orang tua. udh banyak Allaah sebutin di Al Qur’an :) kita ambil satu contoh: orang tua gedein anak, susah sakit ngelahirin, ngursin anaknya ampe gede eeeehh anakny gatau diri, bilang kapitalis, karna ga mau ngerawat balik ortuny yg udah jompo dan sakit²an (malah dimasukin ortunya ke panti jompo).. kasian sekali orang tua nya, sedih sekali hatinya.. Semoga nanti anknya ga berpikiran yang sama seperti komentar ini ya kak.. gada yang namanya kapitalis, berbakti itu wajib :) Semoga Allaah ksih kita hidayah dan berpegang lurus dan teguh di jalan Allaah. Aamiin allahumma Aamiin
Aku emak beranak. Selama 5 tahun ini jadi ibu aku ngerasa bahwa keputusan mau punya anak atau tidak tergantung ke individu nya, itu pilihan yang harus dihormatin siapapun. Karena emang beneran beraaaaaaaaaaaat banget loh punya anak!! sumpaaahhh..!! sebelum mau punya anak kudu banget disiapin mulai dari mental dan materi. Fenomena di Indonesia "punya anak buat hari tua" isshh..mending kl anak nya beneran jd orang sukses banyak rezeki sampe bisa biayain semua kebutuhan ortunya. Kalau anak nya ga punya dibilang nya "anak durhaka ga bisa balas budi..bla..blaa..blaa" yang bikin si anak jadi korban mental denger omongan orang tua nya. Sayang nya selalu saja berlindung dibawah kata "ibadah" yang nyatanya ga punya uang juga bikin ibadah keganggu ga khusyuk karena kehawatiran yang manusiawi.
Itu sih bahaya banget punya pemikiran anak investasi masa depan. Malah kadang aku mikir nggak semua orang pantas menikah, karena masih banyak orang yang dah menikah tapi lupa tanggung jawab.
Makasih kak udah mewakili :) Aku berpikir juga lebih baik untuk gak jadi toxic parent karena gada yang tau tentang sikap dan mentalitas kita ketika udah ada wujud nyata hadirnya anak
Silahkan punya prinsip childfree tp yaa cukup kalian sajalah... Tidak usah sampai champaign biar terkenal dan berharap ada yg ngikutin. Anak adalah pesan hidup yg kita kirimkan pd suatu masa yg tidak akan pernah akan kita lihat atau hidup di tengah2ya. Kelak anak adalah tempat kita belajar dan berlindung di masa tua kita. Semoga Allah SWT suatu saat mengAmanahkan anak kpd kami.
Lah hak mereka dong mau champaign atau tdk slm tdk melanggar hukum, anda selaku org dewasa atau ortu lah memberi edukasi kpd anak2 anda jika mnrt anda keputusan yg mereka (gitadnsuami) tidak baik mnrt anda..... sy malah senang dengan pemikiran mereka . Menikah bukan hny soal anak tp juga kebahagiaan dn anak itu gift dr Allah yg hrs dirawat bukan cuma buqt dn lahir saja..... drpd buat anak tp anak di bebankan atau sebaliknya. Hrgai pemikiran org lain yg berbeda dr kebanyakan selama tidak melanggar hukum.
Anak adalah cinta dari Tuhan... Alhamdulillah Allah mudahkan saya menjadi orang tua. Kalau melihat anak anak rasanya bersyukur, dan lebih merasakan kebesaran Tuhan. Apapun statement nya semoga Allah berikan yang terbaik.
Kalaulah berdasarkan akal pemikiran manusia, tentu beginilah hasil kecerdasan mengolah buah pikiran hasil pendidikan...mengikuti prinsip yang mnurut pribadi adalah benar... Tapi sebagai muslim yang beriman, kalo ada yang bertanya tentang kenapa pengen punya anak? Jelas jawabannya ada d dalam Al Qur'an dan Hadist,,,perkara mampu dan tidak mampu, itu adalah fitrah manusia akan jadi ayah dan ibu, Allah akan mampukan tugas manusia berikhtiar.. Tapi selamanya berdebat dengan orang yg berlogika dengan pikiran tidak akan bertemu dengan yg beriman dengan hati dan pikiran...sabda Nabi, tinggalkan perdebatan yang sia-sia.. Semoga mba dan suami berbahagia,,semoga berkenan juga tetap mempelajari tafsir kitab agamanya,
Pamer atau nyindir yg childfree atau bagaimana ini ya konsepnya? Ga masuk Buk, bukan pada tempatnya. Bersyukur sebaiknya di dalam hati saja tanpa harus di ketik, terlebih di topik seperti ini. 🙏
@@shapieyupie5463 👎🏻 Jika ingin childfree sebaiknya didalam hati saja tanpa harus memberitahu orang banyak. Terlebih di lingkungan seperti ini. Ga masuk Buk 🙏🏻
@@dwip8008 saya bukan penganut Childfree, tapi saya menghargai pilihan orang2 terlebih tidak menyindir seseorang punya pilih dan tidak pembenci seperti kamu juga komentator Santi ini. Kasihan hatimu penuh kebencian Mba. Haha..
Dalam islam seseorang sdh meninggal terputus amalannya kecuali: 1. Sedekah jariah 2. Ilmu bermanfaat 3. Doa anak sholeh/hah Akan mengalir terus menerus hingga yaumil kiamah. Anak adalah titipan alloh swt tidak semua diberikan kesempatan walau secara apapun mampu dan bisa.
Gita beruntung banget bisa dicintai dan diberi kebebasan dan kesempatan untuk mengambil keputusan diluar kebiasaan masyarakat kita yang serba maksa dan serba "memang harus gitu" Tidak banyak wanita yang beruntung bisa memilih yang terbaik untuk hidupnya karena stigma "kodrat wanita"
@@ryotaro_kenji bisa jadi. Tapi itu tergantung sudut pandang kak. Bagaimanapun itu kan pilihan personal. Mau punya ataupun ga, ya kembali lagi ke pribadi masing masing dan pasangan nya. Memang ada yg pengen punya tp ga bisa. Ada yg bisa tapi pengen ga punya. Itu hak pribadi masing masing sih. Klo dari perspektif budaya bisa jadi seperti yang kak Ryo bilang. Tp kalau dari perspektif ham. Kayaknya dia juga berhak untuk memilih tidak punya.
@@ryotaro_kenji Dan apa yg anda sebut anugerah seakan harus diterima semua lapisan orang. Itu jg bisa sangat subjektif dan personal. Anda juga bukan dia kan ? Ada beberapa org milih child free dan pasangan mereka jg sepakat. Kenapa harus ribut & ga terima ? Apa yg org lain sebut anugerah dan dia siap untuk menerima tanggung jawabnya itu sangat personal. Kecuali childfree menjadi kebijakan/sebuah paksaan. Disini bahkan bukan paksaan tapi merupakan pilihan. Kenapa kita kudu pusing memaksa orang lain kudu ikutin prinsip/keyakinan kita ? Siapa disini jadinya yg childish & egois suka maksa pernikahan org lain buat ngejalani prinsip dirinya. Mereka jg ga maksa Anda & saya buat childfree. Anda dan saya menginginkan anak jg itu hal baik bagi mereka. Kok pusing amat
pas saya menikah sempet nunda punya anak, bahkan saya kpikiran buat childfree tapi suami ngasih tau pelan2 dan saya bukan tipe yang bisa ngemong anak kecil saya cenderung gk bgtu suka anak kecil, akhirnya saya skrg punya anak umur 13 bulan, ya Allah saya mlah sering mellow klo liat dia tidur sering saya cium2in kok ngerasa bersalah aja kpikiran gk punya anak. begini rasanya cinta mendalam sama anak..tuh kan aq nangis 😭😭😭😭😭
Sama mba .. Dlu sebelum nikah saya juga ga suka sm anak kecil.. Tapi setelah nikah dan punya anak sendiri.. MasyaAllah.. Malah jd seneng sm anak kecil terutama anak bayi.. Alhamdulilah anak2ku udh 6 klo ada semuanya😊
@@geaaa96 memang tidak ada keinginan untuk punya mas/mba. Saya kalau dengar "kenapa ngga pengen punya anak?" kayak denger "kenapa ngga pengen punya kangguru/helikopter/peralatan perang?" Jawabannya ya karena tidak ingin dan tidak merasa perlu. Ijin bertanya, mas/mba punya/ingin punya anak? Kalau iya alasannya apa ya?
@@abc-wi3wv Gue pengen punya 2 atau 1 aja. biar nanti bisa ngumpul2 seru. tapi kalo 20-30 th kedepan Mayoritas penduduk Indonesia milih child free, susah loh. tenaga kerja perawat, dokter makin dikit. jadi kalo lu sakit, masuk Rs.. bakal ada kendala yg ngurus.
@@geaaa96 Wah asik kayaknya. Semoga tercapai ya Sejauh ini kekhawatiran soal populasi habis (di Indonesia) masih jauh dari relevan menurut saya. Mayoritas orang di Indo masih pada ingin punya anak. Kecuali kalau kita hidup di Jepang ya, baru kita bs bahas ke arah sana Untuk argumen terakhir saya jg bs bikin yg serupa dg bilang kalau angka perampok, pembunuh, pemerkosa jg bisa berkurang dg berkurangnya populasi. Intinya argumen tsb blm pasti dampaknya Org childfree bukan pengen bikin manusia punah, tp meningkatkan kesadaran bahwa tanggung jawab sbg ortu itu besar dan ngga main2. Jadi yg ngerasa ngga pengen dan ngga mampu ya ngga harus maksain punya anak. Bagi yg mau punya ya silahkan
Setuju sama pasangan ini, pemikirannya tajam. Gak selamanya menikah mesti ada anak, bhkn ada yg tdk dikaruniain anak bs bhgia. Krna bhgia adalah dr diri sendiri. Utk anak, ingatlah tanggung jwb anak ada di tangan kita dari karakter, pendidikan, bhkn hidupnya adalah tanggung jwb yg besar, super besar dan tidak bisa main2 dgn kputusan itu klo blm siap, karena anak tidak berkehendak utk dilahirkan. Anak lahir karena ego kita yg menginginkan anak jd wajib kita bertanggungjwab penuh dan utuh utk hidupnya
Aku kurang sepedapat anak lahir karena ego orang tua. Setiap anak lahir kehendak Sang Pencipta, Sang Pencipta yang menetukan anak yg seperti apa lahir dari rahim ibu siapa. Anak tdk bs memilih dilahirkan ortu spt apa, ortu pun tdk bs milih anak yg dilahirkan spt apa. Misal ortu bs milih pasti mereka milih anak yang baik sesuai kriteria mereka tp kenyataannya kan tidak. Setiap manusia diciptakan oleh Sang Pencipta. Anak adalah titipan bagi ortu. Kl cuma ego ortu terus anak lahir, karena aku dan suami dlm kondisi yg subur menurut dokter dan memungkinkan mempunyai keturunan tp saat ini blm dititipkan anak, sedangkan temanku divonis susah memiliki anak tp dlm 3 bulan dia hamil. Saat ini sy menikmati peran sebagai istri dan ibu dari anabul, tp sy juga mempersiapkan diri menjadi orang tua jika suatu ketika Sang Pencipta menghendaki sy melahirkan anak.
setuju sih, ada dosenku dia emang nggak punya anak bukan penganut childfree karena emang istrinya ada bermasalah di rahim, dan sampe umur dia 60 tahun aja dia tetep harmonis sama istrinya, kadang yang dengerin ceritanya aja kek tau seberapa besarnya beliau bahagia hidup berdua sama istrinya, jadi anak kayaknya bukan patokan menikah.
@@niashofiana5322 nyatanya fenomena anak lahir karena ego besar dari orang tua memang ada. Anak lahir dari tekanan lingkungan sosial yang mengharuskan memiliki anak juga ada lho. Ya, boleh lah bilang anak lahir kehendak Sang Pencipta. Tapi kan ada campur tangan dari kedua belah pihak untuk melakukan 'pembuatan' sehingga akhirnya terjadi pembuahan.
@@rudicahyadi97 kl g dikehendaki Sang Pencipta g akan pernah jadi. Cb deh tny2 pejuang garis dua. Bhkn yg KB pun bisa kebobolan. Ego ortu g mampu membuat seorang anak lahir kl emang Sang Pencipta blm menghendaki.
@@niashofiana5322 bukan, bukan begitu. Memangnya saat ini bisa Tuhan memberi anak kepada hambanya jika hambanya hanya berdoa dan tidak melakukan usaha untuk berbuat memiliki anak? Tidak. Campur tangan manusia itu fakta yang bisa dilihat dan dinilai hasilnya. Ini bukan zaman nabi-nabi bahwa dikisahkan Tuhan bisa memberikan anak kepada Maryam tanpa adanya hubungan suami istri yang dilakukan Maryam. Jadi, maksud saya adalah anak yang lahir ke dunia ini jelas ada usaha atau campur tangan si manusianya sendiri untuk memiliki anak. Entah didorong oleh faktor internal dalam diri atau faktor eksternal. Terlepas adanya kehendak Sang Pencipta, ya, memang.
Saya bersyukur saya & suami punya anak 3, yg satu sdh tiada. Dan jujur sebagai ibu menjadi orangtua adalah anugerah & kami merasa tanggung jawab sbgai orgtua setelah bsar mendidik dll. Dan ketika banyak org yg belum dpt momongam menunggu brtahun2, smoga segera Tuhan beri momongan. Tapi melihat banyaknya baby blues... bahwa seorang ibu itu butuh support secara psikologis dr suami dan lingkungan. Krna kalo adanya tekanan ekonomi dll kadang membuat orgtua bedanya smkin berat. Jgn smpe orgtua sedih ketika melihat buah hati kekurangan makanya orgtua berjuang buat buah hati mereka. Kalo melihat anak2 meminta2 di lampu merah bahkan ada yg usia 5 tahunan sedih miris melihatnya dan sy gak tega... makanya wahai orgtua jgn smpe kita salah mendidik anak... Mengajari ANAK mandiri bukan dgn cara diajarkan meminta2 di jalan... kalo org memilih chilfree monggo2 aja asalkan jangan openly campaign krna tdk semua bs menerima... cuma itu hak sampean aja. Mhn maaf mgkin sj mbaknya belum siap secara mental, punya pengalaman yg tdk menyenangkan atau ketakutan yg berlebihan membayangkan punya anak... yg pntg sbgai orgtua kita harus tetap waras dan bersyukur akan anugerah Allah yaitu anak2 kita... open mind and peace...From me a mother of three Kids...
Apa cuma saya aja yg punya cita-cita suatu saat nanti menjadi seorang ibu. Pengen mendidik anak-anak yang cerdas dan sholeh/sholeha. Kemudian mengajarkan mereka banyak bahasa, juara olimpiade dunia, Hafidz 30 juz, dll. Akhir-akhir ini saya ketika melihat ibu saya jadi tahu salah satu kebahagian seorang ibu adalah melihat anaknya sukses walaupun mereka ga mengharapkan apapun dari saya🤍
kita bisa ngeliat di film kisah Gita Savitri dsana kita ngeliat gimana papanya yg kerja di amrik mengalami kehidupan yg keras dan hubungan dengan anak kurang bagus. Jadi childfree ini lebih ke arah ada masalah dalam internal keluarga. So buat kalian yg udah berkeluarga buatlah suasana di dalam keluarga yang menyenangkan dan always dibangun komunikasinya biar anak2 kalian menjadi pribadi yang bahagia
Bukan cuma gegara hubungan orang tua dengan anak yg kurang bagus sih, lebih ke karena lingkungan dan pasangannya gimana Tuh buktinya adeknya Gita sekarang udah punya anak 1 pdhl sama-sama tinggal di LN juga, ya walopun bedanya Anas pindah ke Turki setelah menikah
sudah kuduga ada innerchild yg terluka atau trauma masa lalu dr gita savitri ini smpe gak mau pny anak. tp ttep terserah dia sih selama dia mampu brtanggungjawab dgn keputusannnya dan ttep hargai keputusanny. manusia kan banyak pilihannya dan yg trpenting bisa tggjawabnya itu
Betul. Gita ini ada innerchild soal anak. Ditambah dia udah menetap di jerman sejak 2010-sekarang. Pola pikir dia udah ga kayak orang indo. Ga kayak kita2 di sini yg direcokin tetangga/sodara kalo setahun menikah belum juga hamil.
salut sama mereka yang berani menjalani kehidupan yang mereka inginkan, punya anak itu memang tanggung jawab besar, dan semua orang punya pilihan untuk punya anak atau tidak edit : ni komennya pada kenapa si 😂 diatas saya ngga bilang setuju child free loh padahal
betul, semua org punya pilihan,, tp hati2 apakah pilihan ini berdasarka hawa nafsu atau berdasarkan akal yg sehat... Childfree ini menurut sy bertentangan dg konsep KETUHANAN YG MAHA ESA...
Tanpa anak hidup hampa loh...bahagia nya klrga ada d posisi anak.rumah jd hngat.tidak d pungkiri kdg kita stres tp d sisi lain kebahagiaan kita ada d anak
Childfree bahasa kerennya dari ga mau punya anak 😂 punya atau ga punya (ga mau) sama2 ada pro kontranya. Sama2 ada enak dan ga enaknya. Sama2 ada resikonya. So ga ada yg satu lebih enak/lebih mudah dari yg lainnya. Saling menghargai aja selama ga ganggu kita juga 😁
Coba belajar dari negara-negara lain yang udah depopulasi alias minus penduduk mudanya, mba. Jangka panjangnya kalau penganut Childfree ini dipropagandakan terus ya jadinya depopulasi dan itu udah kejadian sekarang di Italia, Jepang, Korsel. Kalo negara udah alami depopulasi apakah mba nya masih akan tetap berkomentar seperti ini lagi? Serem lho mba depopulasi itu 😊
@@sarahmantovani383 sebanyak banyak nya orang yang child free di Indonesia, pasti lebih banyak lagi orang yang mau punya anak banyak. Menurut ku Indonesia ga akan sampai depopulasi meskipun dengan propaganda child free dimana-mana. Lagian mereka yang childfree pun ga memaksa semua orang harus tidak memiliki anak kan.
@@sarahmantovani383 overpopulation juga gak kalah seremnya. Lagian kalo kedepannya orang2 pada mau childfree itu hak mereka, lu mending diam aja sih. Lu kudu siap2 dari sekarang. Kalo lo ga setuju dgn konsep childfree ya mending lo aja yg bikin anak sampe puluhan.
Aku uda hampir 3 taun pernikahan dan belum dikasih keturunan. Awal-awal nikah sampe awal taun kedua sering bgt nangis krn pingin bgt pny anak, promil sana sini tp blm berhasil. Akhrnya waktu udah 2.5 taun pernikahan kami berdua memutuskan, yaudahlah gpp berdua aja juga uda cukup. Krn pasti ada hikmahnya dibalik itu. Tuhan pasti tau yg terbaik buat umatnya, kapan waktu yg terbaik untuk sesuatu yg lbh baik lg.. jd aku sama suami skg legowo dan terima apapun rencana Tuhan. Tetep inget aja, bahwa segala sesuatu akan indah pada waktunya.
Dalam Al-Qur’an surat an-Nahl ayat 72 Allah SWT berfirman: “Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada bathil dan mengingkari nikmat Allah?” (QS. An-Nahl:72).
dimaraknya manusia memilih childfree, ada anak muda yg berkarya mengagumi ibunya, " MAMA-ORANGHUTANSQUAD" sumpah keren bikin merinding dan makin sayang orangtua 😭😭❤
Saya setelah punya anak, semulanya aku yg cuek ke orang tua jadi lebih syang dan menghargai ortu, karena bisa merasakan sebagai orang tua. Secara tdk lgsungg, anak juga bisa mnjadi pendidik kita sebgai orang tua.
Allah telah menjamin rezeki setiap mahluk yang diciptakan Allah, Allah memberi kita akal dan ilmu untuk mendidik anak, manusia diciptakan lemah, tidak ada yang sempurna, ujian Allah jika kita berhasil atau tidak berhasil mendidik anak kita, setiap ujian Allah kita jalani dengan iklash, pahala untuk kita, Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tidak akan membebankan hambanya dengan keberadaan anak, tidak pula menjadikan kita bertambah miskin
masalah terbesarnya adalaha karena lemahnya iman. dunia emang tempat untuk berlelah lelah dan bersusah payah, tempat untuk bersenang2 sejatinya sudah disiapkan di hari akhir nanti (untuk childfree dengan alasan ga mau susah dan repot2 urus anak krna mau bahagia berdua saja). Allah sudah menjamin seluruh hidup dan kehidupan di langit maupun di bumi (untuk childfree alasan ekonomi)
@@paramitaayu1450. Alasan waktu itu nabi dan tuhan menganjurkan punya anak agar populasi manusia bisa membangun peradaban, tapi kelebihan populasi juga akan merusak peradaban, dan pasti bukan itu yang Tuhan inginkan. Jadi pasti perintah Tuhan itu adaptif, lagipula tidak ada kaum yang diazab karena child free.
Saat ada anak aku langsung resaign krn sayang sekali dg anakku. Rasanya tdk ingin meninggal kan nya sedetik pun. Rasa yg tdk pernah kurasakan sblumnya. Dan melihat bpk anakku bertambah tambah cinta ..nggk tau jg rasa itu dr sang Maha Pencipta. Kamu blom merasakannya saja...nak gita. Mmg pernikahan itu proses ikut bahagia jika itu bulat tekad pilihan nak gita ..
Masya Alloh ....... Ibu sosok wanita yg naluri ke ibuannya luar biasa tinggi. Berbakti pd suami dan menyayangi serta extra perhatian pd buah hati 👍 Insha Allah . . . termasuk wanita yg di rindu Surga. Aamiin Yarobbalalamin 😇
Childfree berangkat dari pandangan negatif bahwa anak adalah beban dan egosentrisme bahwa bahagia itu ketika tanpa beban menjalani apapun yg disukai. Yg tdk paham bahwa anak adalah sumber kebahagiaan dan hangatnya suasana di rumah mungkin lbh happy dgn childfree. Masih kontroversi krn beda dgn filosofi Indonesia yg "makan ngga makan asal kumpul". Skrg lbh milih yg penting live in abundance life served by materialistic comfort.
Hal terindah dalam hidupku adalah saat anakku dengan suara merdunya, lembutnya dan baru belajar bicara mengucap "MAMA " #anugerah terindah dari sang pencipta...
Pas gede tantrum krn ga dibeliin aerox akhirnya bakar rumah atau gadein rumah lo buat kesenangan dia dan lu mengutuk dia. Itu baru 1 kemungkinan, masih banyak kemungkinan lainnya. Intinya kematangan mental dan pembuktian sikap siap tidaknya jadi ortu. Bukan seneng pas dg suara baby pertama ngomong.
@@labelto1327 serem bgt imajinasi lu🤣 ntar pasti ad yg nyahut "ya tergantung cara didik lah!" wkwkkwk Tp ya gppa sih, mungkin mbak ny SANGGUP buat punya anak, mknya dia berbagi kisah indahnya, mungkin "agar org2 tertarik untuk memiliki anak"? ☺️ Cuma mnrutku kalimat mbak ny diatas itu "menyakitkan" sih buat yg "tdk bisa" memiliki ank 💔 tdk bisa, bkn td mau. Tp ya kmbali lg ke diri masing2. Buat yg sanggup , ya silahkan.. buat yg blum sanggup pun ya gppa jugaa. Intinya jgn ad paksaan diantara kita smua ❤️🙌🏻
@@predatorpink6338 hehe antum sih gw jd ngerasa salah nih. Mungkin itu kebahagian mba yuli. Klo gw selau kalau ga ada anak. Krn humm punya anak co klo hamilin anak org gmn. Klo anak ce nnt di pake ama bocah brengsek gmn. Jd santri aja masih ada yg di pake pak haji. Jd yg siap mental monggo klo belum ya mending jgn. Krn logika gw punya anak saat ini masih enak saat crot di dalemnya aja. Tidak dengan tanggung jawab hidup dan mati seorang anak
@@labelto1327 kok gitu sih ucapannya...padahal kakaknya sharing pengalaman yg membahagiakan loh buat personalnya... Anda punya masalah apa...kalau ada masalah diselesaikan dl coba...padahal ga ada kata2 kakaknya di sini yg konotasinya negatif... Kalau dalam agama saya jika tidak bisa berkata yg baik, diam itu jauh lebih baik...hak dia juga loh mau bahagia akan panggilan pertama anaknya...atau bahagia dengan pengalaman dia dengan anaknya...bagus malah kan keliatan kakaknya disini sayang sama anaknya... Anda ada masalah apa sama pemilik thread ini?
@@rentiw4196 dampaknya dy memberikan cucu ke ibunya apa?toh yg pasti byrin hidup anaknya dy bukan neneknya. Setiap org berhak memutuskan jlm hidupnya selagi ga merugikan org lain
@@rentiw4196 bukan diatur, itu namany laki2 yg berbesar hati akn pilihn istriny. Coba deh liat laki2 yg tdk berbesar hati, sulit anak dia nikah lgi. Istri mn yg sakit hati dgtukan, sudh susah anak malh suami nikah lagii,buknny beejuang bersama n saling menguatkan ada/tanpa anak.
Berkeluarga dan beranak itu sunnatullah.....jangan diingkari......tak perlu diperdebatkan......masalah kebahagian dan ketentraman akan dirasakan sendiri.....kunci bahagia hanya ikhlas dan bersyukur atas semua keadaan yg kita hadapi ......
bahagia untuk sendiri gampang, tapi membahagiakan orang itu harus, tapi membesarkan benih kebahagiaan, sampai menjadi anak yang punya pikiran harus membahagiakan orang lain itu lebih bahagia...dan mampu menciptakan bahagia di bumi...
Punya Anak buat saya adalah suatu anugerah dan saya bahagia sekali merawat dan mendidik Mereka yg lucu2 pintar dan sekarang sdh besar2 dan saya sangat menikmati peran sebagai ibu juga istri tdk usah kuliah sdh tahu ilmu Management, baik Management waktu keuangan, ilmu psikologi dll Asik kan Anugerah Allah
Aku bersyukur Alloh memberiku amanah....tiga orang anak, cahaya mata dan hatiku ... Tak ada sesuatu yg membuatku berpikir atau memutuskan tidak mau hamil..melahirkan...membesarkan anak-anak...
Bagi saya anak harapan masa depan tp masing2 org beda pandanganlah...tergantung latar belakang dan cara pandang... Alhamdulillah peganganku agama yg ku anut ikutin aja apa yg sdh Allah atur ...
Sharing sedikit…aku pernah mikir nikah entar ajalah, lahiran entar ajalah, karena emang ga gitu suka banget ngurus anak, jijikan cebokin baby, dll… tp pas udah punya baby mashaAllah subhanallah bener-bener nikmat…orang2 baby blues tp aku malah hampir tiap hari sampe anak aku umur 1 tahun nangis cuma karena ngerasa berkah Allah sungguh nikmat dikasih kesempatan punya baby ❤ walau rewel dan emang sometimes stress tp tuh ga berbanding dengan apa yang udah Allah kasih …punya anak sehat walafiat, flashback perjuangan lahiran lancar walau saat itu pandemi…memang akan naik turun emosi, tp banyak belajar juga dari orang2 skrg dan ilmu parenting gimana ngetreat anak dengan baik ga kaya jaman dulu (setiap ngamuk dicabelin mulutnya ama nyokap, atau dipukul karena gaberhenti nangis 😝) well…itu ga akan aku lakuin ke anak aku nanti…😊 dan kalau menurut aku ya emang serahin semua ke Allah, bener2 bergantung pada Allah dan banyak2 berdoa anak kita harus lebih baik dari kita walau kita tau misalnya pergaulan sekarang ngeri2 banget, atau mungkin pasangan atau kitanya sendiri dulu nakal dan bakalan turun ke anak, ya let it go aja…bener2 banyak doa…Allah selalu dengerin doa2 orang2 yg emang bener2 minta kepadaNya ❤ (no judging ya, just sharing) ❤
Mereka mencari kebahagiaan fokus pada pasangannya Mari kita hargai Tapi mereka gak tau aja bahagianya punya anak 😂😂😂 Kita yang punya anak mah mau ngomong juga, ternyata bahagianya mencintai anak itu luar biasa lebih besar dari apapun di dunia 😂😂😂 Apalagi kalau pasangan & anak anak makan di meja makan yg sama, jalan dalam mobil sambil nyanyi nyanyi 🥰🥰🥰 Mereka karna belum merasa aja
mereka belum ngerasain aja bahagianya gendong malaikat kecil, nyium pipi nya yang lembut dan cubbi liat mereka tersenyum tertawa bahagia nyambut ayahnya kalo pulang kerja... mereka itu jauh dari agama.. jadi kagak ngarti punya anak itu di contohkan nabi Muhammad SAW.. kurang ikut kajian keilsmsn kali mereka jadi buta hati
Statement bahwa 'hidup itu pilihan' mengandung kebenaran yg dangkal. Bagaimana dg 'hidup itu tugas'. Dalam hidup ini kita punya 'tugas', kesulitan dalam hidup termasuk punya anak mengandung kesulitan itu bukan untuk dihindari namun dipelajari. Justru ketika menerima karunia Tuhan bagi yang diberikan anak, mereka yang secara sistematik dibuat harus open minded dg banyaknya ilmu ttg parenting, kesehatan, pendidikan. Tidak dipungkiri adalah sebagian orang tua gagal dalam membentuk generasi, namun org cerdas dan terdidik seharusnya justru didorong agar menjadi sumber generasi yang baik. Pendidikan mereka tentu lebih matang untuk bs membekali anak2 andai mereka mau punya anak. Ingat bahwa generasi yg tidak terdidik pun juga punya kapasitas utk punya anak, kualitas anak2 dlm didikan mereka tentu berbeda dg Anda yg high educated. Pemikiran seperti ini justru memperlihatkan kedangkalan berpikir ala peradaban yg memisahkan agama dg kehidupan sosialnya. Narasumber yg beragama Islam blm mampu mewakili Islam dlm pemahaman ttg ini. Termasuk sy blm punya kapasitas menjelaskan lebih detail. Setidaknya meninggalkan komentar ini memberikan insight pd yg bingung apakah ini bukti majunya pemikiran atau justru kemunduran pemikiran. Bagi sy ini kemunduran, mundur dalam memahami bahwa hidup bukan hanya tentang aku dan kamu, tp bagaimana kita punya peran utk masa depan dunia ini juga. Mundur dalam hal keberanian untuk terus belajar, krn memiliki anak bener2 katalis utk belajar yg sgt kuat. Mundur dalam kepercayaan bhw Tuhan menyuruh kita memperbanyak umatNya, menjauhkan kekhawatiran bhw akan ketakutan thd kelaparan hny krn banyak anak. Wallahu alam bishawab. Anda boleh beda, sama, saya juga beda. Ayo kita sikapi perbedaan dg diskusi yg sehat dan mencerdaskan.
nice, interesting point, saya termasuk 'netral' menyikapi childfree, sy cuma mikir biasa sindi luar negeri beginian, tapi ya bisa juga kok dg point of view yg seperti ini, termasuk wellsaid juga
Saya juga tidak setuju kalau kalimatnya berhenti di “hidup itu pilihan”, karena ada peran dan tanggung jawab juga. Ayah saya meninggal waktu saya kecil, itu bukan pilihan saya ataupun ayah, di sisi lain alhamdulillah saya dapat beasiswa kuliah sampai S2, itu bukan 100% faktor pilihan juga karena walaupun saya yang mendaftar tapi keputusan di tangan panitia. Saya hanya mencoba menjalankan peran dan tanggung jawab saya sebagai anak dan pelajar sebaik mungkin. Saya belum menikah apalagi punya anak, tapi saya part-time di daycare. Di sana saya belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik, contoh sederhananya saya terbiasa bicara intonasi kasar dan cablak ala betawi, di daycare saya belajar terbiasa bicara lembut dan menyenangkan kepada anak2. Mengasuh anak seperti diberikan kesempatan untuk menjadi manusia yang lebih baik atau bisa juga manusia zonk, karena anak itu anugerah dan juga amanah, jadi childfree, kecuali alasan medis atau hal lain yang di luar kontrol diri, seperti menolak diberikan kesempatan berupa anugerah dan amanah dari Tuhan YME. Dari sisi lain, manusia diciptakan punya organ reproduksi, jadi kodratnya adalah untuk berkembang biak, manusia juga diberikan akal untuk berpikir, mempertimbangkan benar dan salah, moral, etika, dll. Jadi saya lebih memandang mindset childfree sebagai evaluasi diri belum siap bertanggung jawab atas anak dan menjalankan peran sebagai orang tua.
Hidup itu tugas? lalu bagaimna dg pasangan kesusahan anak? Berrti tugasny gak selesai2 dong. Hidup itu bukanny supaya manusia menyembah kpd Tuhan, itu saja kok.
Hidup itu tugas? lalu bagaimna dg pasangan kesusahan anak? Berrti tugasny gak selesai2 dong. Hidup itu bukanny supaya manusia menyembah kpd Tuhan, itu saja kok.
Kenapa mau punya anak? "Karna Rasulullaah suka umatnya banyak." Kita berusaha, ikhtiar untuk mendidik anak jadi sholih. Selebihnya tawakkal dengan takdir Allah. Sdh itu tok. No comment. Semoga hati kita dilembutkan untuk mudah menerima hidayah. Aamiin🌸
Melihat komentar komentar disini kelihatan masih banyak orang Indonesia yang minim literasi, berpikiran sempit dan tidak berpikiran terbuka, pantas saja lah mendapat predikat netizen paling tidak sopan se Asia Tenggara
Banyak anak bnyak rejeki kata kaum kadrun, yg bangga nikah beranak pinak banyak trus ujung ujungnya cerai tanpa mikir masa depan anak akhirnya anak jdi korban, di kotaku angka perceraian makin tinggi motif nya cuma karena masalah ekonomi sama kdrt
Yang salah tuh kenapa mereka harus mengkampanyekan. Kalo itu emg pilihan mereka yaudah ckup mereka aja... Jangan ngajak2 yg lain. Pmikiran mereka yg memutuskan utk childfree kecuali mandul sudah melebihi pemikiran Tuhan.
@@windriatisugandiputri7009 btw, darimana mengajaknya ya? Itukan keputusan mereka untuk pilihan hidupnya. Awalnya juga mereka gak mempublish kok tapi pas ditanya sama psikolog yang meng interview gitasav tentang anak jadilah dia ngomong memilih untuk childfree dan langsung viral di indo. Orang2 aja yg bikin rame. Malah mereka mah santuy2 aja lagi wkwk
emang dah kalo ada orang yang ga sesuai sama value mereka bisa dihujat abis"an padahal mah itu pilihan hidup pribadi orang masing". Kek dipaksa harus ngikutin mereka buat menuhin standar yang mereka buat sendiri. Kayanya tuh untuk bisa toleransi dan respect sama pilihan hidup orang tuh susah banget yaa..
Childfree mungkin sulit diterima diindo karna mungkin mindset org indo yg "BANYAK ANAK BANYAK REJEKI" bkn malah "BANYAK ANAK BANYAK CARI REJEKI". Aku pernah liat dr vlog² org indo yg tinggal di Korea, Jepang, Jerman, Spain dll tentang Childfree. sedikit aja nih contohnya > mereka punya kesadaran diri klo punya anak Tanggungjwbnya besar jd mereka mempertimbangkan dlu soal finansial & mental. mereka gk mau Klo anaknya kekurangan atau kelak gk sukses atau istilah kasarnya jd sampah. Bahkan anak yg baru dlm kandungan aja sdh dipersiapkan tabungannya entah itu utk dana pendidikan/kebutuhan lainnya. Klopun lu mutusin mau punya anak apalagi banyak ya silakan aja itu hak lu. Tp inget jd ortu itu harus siap mental, finansial & yg terpenting jg ilmu parenting. Gw percaya kok setiap ank punya rejeki masing" dr tuhan melalui perantara dr ortunya yg mau usaha cr rejeki bkn malah menyepelekan dan berharap Klo rejeki akn datang sendiri/turun dr langit. Dan anak itu gk hanya butuh dikasih makan aja yg penting idup kyak kucing. Tp anak itu butuh tempat tinggal yang kondusif, jaminan kesehatan, pendidikan moral & akademik. (Ya intinya sih jgn sampe lah kita ngelahirin satu nyawa kedunia ini apalagi banyak tp cm dibikin sengsara dgn gk memenuhi kebutuhan hidupnya entah itu terlantar, kekurangan gizi, gk bisa sekolah dll. trs punya aja dalih anakkan udh ada rezekinya masing", siapa tau jd inilah-itulah. Eh tp situ yg jd ortu Tanggungjwbnya melempem).
@@SupportMegawatiHangestrip ya biarin lah setiap orgkan pasti punya alasan masing". Yg penting gk ngerugiin org lain & kita gk berhak ngomong > ah itu alasan manusia yg dibuat-buat. Ya emg situ tau isi hati dan pikiran setiap manusia. Yg penting jd manusia itu punya tanggungjawab & gk suka nyampah ke kehidupan org lain.
@@Greenforest21012 Setuju banget, kadang budaya resehin orang jadi darah daging n penyakit bikin jengah Ga punya anak dirusuh, punya anak juga dirusuh Suka² mereka mau kek mana, kadang orang ga nyadar udah nyetak maap generasi sampah nyetak anak sebanyak-banyaknya bahkan di saat anaknya punya anak ikutan bikin anak n ga tau ntr anaknya bakal gimana (ada di lingkungan aku) Udah ga jaman kalau bilang anak punya rejeki sendiri yg ada ortu bertanggungjawab atas tumbuh kembang itu anak agar menjadi lebih bermanfaat untuk lingkungan sekitar untuk diri sendiri
@@Jay1173-h1i dilingkunganku jg gitu kok. Aku kasih contoh aja ya, aku gk bermaksud ember/buka aib seseorang. Aku punya temen dia nikah muda, suaminya jg kyaknya masih bocah, & rata" dilingkungan akutuh baru lulus SMA udh buru" pd nikah. Dan tmen aku yg itu td cerita suaminya gk pernah ngasih apa-apa kyak duit. Apalagi tmen aku jg gk kerja. jd dia bingung ngasih/beliin susu buat anaknya. Sampe" dia bolak-balik ke mertuanya utk beli susu buat anaknya, tp gk dikasih uang sm mertuanya. Jd dia gantungin hidupnya ke ortunya. Jd menurut gw Klo blm bisa bertanggungjwb sm hidup sendiri jgn buru" utk kawin apalagi sampe punya anak. Serius kasian banget nnti anaknya. Ada kata" yg bilang kita ini masih bisa memilih pasangan/teman hidup kita tp seorang anak gk bisa memilih gimana orangtuanya nanti.
Kehadiran anak membawa kebahagiaan, seberat apapun merawatnya, kebahagiaan itu lebih banyak datang. Rasa bahagia itu datang dengan sendirinya dan tertanam di hati, semua karunia dari Sang Ilahi.
Kalau mereka pingin child free, aku kebalikannya aku pingin punya anak yang, baik, sehat jasmani dan fisik, pintar, cerdas, berani, smart, yang marip suami aku, sehat dan success selalu ya buat semua salam damai dari Eropa ❤️
saya ibu dari 2 anak laki2. nomer 1 alhamdllh sudah bekerja dia d dinaskan d luarpulau. nomer 2 baru masuk kuliah kemaren. alhamdllh semua itu saya nikmati sebagai seorang ibu.
@@fezazameta8586 saya nyimak kata2 ibu diatas tidak menyudutkan siapapun ko mbak, Ibu yeyen mengungkapkan isi hatinya yg bangga dan menikmati menjadi seorang ibu 😊
Tuhan Maha Membolak-balikan hati. Kalau suatu hari mereka berubah pikiran, ya gak masalah juga. Mgkn saat ini mereka merasa belum siap, belum pantas jd ortu, makanya childfree
Sy udh menikah selama 4 tahun pengen banget pny anak, bukan karna tuntutan org sekitar, bukan utk melahirkan org yg bakal ngurus di masa tua, tp karna ngak mau kesepian 😭😭😭.. Dengan adanya anak2, rumah terasa lebih hidup, kita bisa tertawa bahagia melihat tingkahnya anak2 yg lucu. Dan jika takut anaknya jd anak yg nakal, didik anaknya dgn cara yg baik, jangan dibentak2 apalagi dipukul.
Smoga mendapat keturunan nggih Bu..spertinya ibu muslim..punya panutan kita semua..Baginda nabi..aku akan bangga dengan umat(ku) (muslim) kelak diakhirat yg jumlahnya sangat banyak..maaf yg non muslim ga usah komen .Krn ga nyambung
Saya setuju, ada kebahagian yg tidak bisa di ukur oleh materi ketika bisa berkumpul dengan anak.atau saya sebagai anak bisa berkumpul dengan orang tua saya makan bareng dan tertawa bareng. Kebahagian bukan di ukur dri materi tpi dari seberapa banyak kita bersyukur
To all, keputusan memiliki anak adalah individually namun disini saya hanya membantu memberikan masukka waras terutama untuk si creator mohon banyak research bahwasannya cel wanita akan diperbaharui setelah melahirkan so jgn membodohi diri childfree karena ingin natural aging no no jadilah creator cerdas
Fix ya lingkungan salah satu faktor yg membentuk pemikiran seseorang, walaupun dia seorg yg berpendidikan, beragama sekalipun, tanpa disadari, keputusan yg dibuat bisa menyelisihi sunnatullah.
Punya anak itu memang jadi banyak hal yang dipikirin, tapi lebih banyak hal yang lebih menyenangkan ketika punya anak, percayalah. Bayangkan kalo semua orangtua memilih childfree ? Atau orangtuamu sendiri memilih childfree ? Jelas kamu pasti ga ada di dunia ini, lantas kenapa kamu harus membatasi kehidupan ? Kecuali ada hubungannya dengan kesehatan. Banyak orang disana berjuang mati-matian hanya untuk mempunyai anak keturunan.
Saya melihat beberapa teman ibu saya yg menikah dan tidak ada anak, mereka menua bersama, jalan kemana2 berdua setelah pensiun, berkebun....mereka happy aja hidup dgn tukang kebun, supir, art. Mereka cukup bergaul dgn tetangga. Kebahagiaan tidak ada yg sempurna kata mereka, punya anak ataupun tidak.
Kalau dilihat dari konteks gita yg seorang Muslim sbnrnya gampang aja jawaban knp pingin punya anak krn anak itu jariyah dan juga bentuk ibadah. Tapi mungkin krn gita tumbuh di Jerman dan telah banyak menyerap nilai2 di sana serta mungkin mengalami hal yang tough di masa kecilnya selama bersama ortunya, ya mungkin itu yg membuatnya jadi mantap childfree. Tapi kalo dalam konteks muslim, ya fitrahnya setelah menikah memiliki anak krn salah satu tujuan menikah adalah meneruskan estafet generasi, selain itu jg akan menjadi jariyah orang tuanya kelak. 3 hal yg hanya akan dibawa oleh muslim ketika kembali kpd Rabbnya: shodaqoh jariyah, ilmu yg bermanfaat, dan doa anak yg sholih sholihah. Ini konteks Muslim yg kita imani. Banyaknya keluarga yg gagal menjadi keluarga yg baik bagi anak2nya lantas tidak menggugurkan keimanan ini. Karenanya kita memahami banyak keluarga gagal, maka kita mempersiapkan diri lbh baik dari segi agama, ilmu, dan bekal lainnya untuk membina bahtera rumah tangga. Finansial tentunya jg penting tp dlm konteks Muslim jgn kita takut miskin berlebihan krn kita beriman kpd Allah sbg pemberi Rezeki.
Hidup itu pilihan. Puji Tuhan.. setelah menunggu kurang lebih 3 tahun, kami dikaruniai anak kembar 3 (Triplet). Puji Tuhan kami sangat senang dan bahagia. Tuhan begitu baik memberikan kami kepercayaan 3 anak sekaligus. Gaji saya hanya pas pasan setiap bulannya. Tapi saya dan istri percaya, Tuhan akan memberikan rezeki yg lebih untuk dapat mencukupi setiap kebutuhan keluarga kecil kami. Dan benar rezeki itu ada saja Tuhan berikan. Ketika melihat senyum dan tawa anak-anak kami, semua rasa capek dan stress hilang seketika. Dan usia anak kami skrg sudah 1 tahun 7 bulan. Semoga kami sebagai orang tua mampu memberikan yg terbaik buat anak kami. Tidak usah takut punya anak. Semoga yg saat ini menjalani Promil dapat segera memiliki anak. Amin. 😇 Tetap semangat ya para bunda-bunda yg lg Promil. Gbu 😇
Pilihan setelah menikah untuk tidak punya anak itu harus dipahami khalayak umum sih. Orang2 yang memutuskan childfree itu bahagia lho, kan kadar bahagia tiap orang beda-beda. Please jangan kasihani mereka. Mereka bahagia. Mungkin malah jauh lebih bahagia dari yang punya anak. Kita sama2 menghargai keputusan orang lain selama tidak merugikan.
Dari sepanjang vidio liat ekspresinya paul, kayak masih ragu dengan keputusan bininya... apalagi setelah dia bilang dari pihak keluarganya masih menginginkan ada anak ...
Yang aku tangkap, pikirannya selalu mikir jauh ke depan. Seakan bisa kontrol hidup nanti bakalan gimana. Manusia bisa berencana sedemikian rupa. Tapi jangan lupa. Ada Yang Maha Mengatur bukan? Baik atau buruk bahkan yang gak kita sangka mungkin terjadi. Kun Fa ya Kun. Terlalu Mikirin. Jadi menimbulkan ketakutan berlebih Aku dulu juga mikir lo. Seandainya punya anak bisa ngurus gak? Ngurus diri aja belum beres. Terus hamil, mikir. Nanti gimana cara ngelahirin. Ada ketakutan. Ada rasa tidak mampu. Hamil kedua ngerasa bakalan sulit sambil ngasuh yang pertama. Nanti kalau lahir gimana juga. Yang pertama aja Uda kayak belut. Tapi Alhamdulillah selalu saja ada yang disyukuri. Hidup lebih ngalir aja ya kan? Coba aja ngebayangin seperti yang ku alami. Sebelum benar-benar ada diposisi ini. Wah gak bakalan sanggup. Serius. Tapi Allah selalu bantu. Aku nya aja yang kurang bersyukur.
MasyAllah si suaminya itu sangat menghargai si istrinya tapi yg saya liat Paul terlihat agak tertekan mudah"an si Gita bisa berubah fikiran semakin ke depannya yaa 🤗 agar bisa merasakan kenikmatan keriwehan mempunyai seorang anak tapi sangat membahagiakan 💜 rasa capek ilang liat anak . Semangat timbul karena liat anak
jejak digital tdk akan bisa hilang...then we will see next what will happen to them, whether their words will not change or will be different, bcz people will grow old and thinking will change with the passage of time... ingat itu GITA...☝☝
Masih ga ngerti dengan orang2 yang memilih childfree. Dari yg gw tangkep dari Gita adalah, dia ngga siap jadi ibu karena dia tahu tanggung jawab yang harus diemban dalam mengurus anak dan tidak mau direpotkan oleh hal tersebut, dari A--Z nya. Melihat backgroundnya yg lama tinggal diluar menurut gw ga bisa dijadikan alasan juga karena toh di negara adidaya masih banyak juga pasangan yg mau punya anak. Kebanyakan dari mereka yg ga mau punya anak adalah mostly karena sadar finansial. Apakah gita dan pasangannya juga begitu, mengingat dia bilang kondisi ekonomi di eropa sedang turun. Buat gw menjadi bapak di umur gw yg approching 40 adalah hal terindah dan enjoyable walaupun harus menghadapi moment saat anak sakit, terbangun malam, terbagi waktu, keluar duit banyak untuk berbagai keperluan, dll. Dan itu menjadi penyemangat gw dalam bekerja. Dan buat gw laki2 menjadi bapak adalah kebanggaan. Itu alamiah karena kita lahir pasti punya orang tua. Ga usah khawatir tidak bisa mengurus anak, toh jalan hidup ditentukan oleh Tuhan. Banyak kisah orang sukses yang punya masa kecil yang kurang beruntung. Semoga Allah mengubah cara pandang mereka.
menurut saya sih wajar kalo orang khawatir dalam mengurus anak. umumnya ga ada sekolah untuk jd orangtua, jd bnyak yg asal2an jg jd orangtua. yg pnting kasih makan. pdhal anak butuh dekat jg sm ortu nya, didikan dll. sedangkan klo salah didik bisa ngaruh ke lingkungan sekitarnya jg. sifat dan perlakuan ortu ke anak jg ngaruh ke anak gimana dia memperlakukan org lain.
@@meloza jaman dulu sebelum Indo merdeka udah ada kok sekolah kerumahtanggaan. Di inisiasi Muslimat Masyumi, Ibu-ibu Aisyiyah dan organisasi perempuan lain. Jaman sekarang juga udah ada Sekolah Calon Ibu dan Calon Ayah, tinggal kembali ke diri masing-masing mau ga belajar jadi calon ortu, mau ga upgrade dirinya.
Ya bahagianya kamu dengan punya anak. Bahaianya mereka dengan tidak punya anak. Sesusah apa sih buat dipahami? Alasan-alasan yang mereka jabarkan kenapa memilih tidak punya anak ya sama saja sebagaimana kamu menjabarkan alasan-alasan kamu memilih untuk punya anak.
Nikmatilah hidup mu saat ini mumpung kalian masih muda.. Puas2in aja traveling nya, menikmati makanan2 yg lezat dan puasin masa2 muda bersama pasangan nya. Tapi ingat.. saya yakin ada kalanya kelak ketika kalian sudah tidak muda lagi. Badan sudah tidak se bugar saat ini hingga tdk ada selera lagi untuk traveling, tidak ada selera lg untuk menikmati makanan2 lezat.. KALIAN AKAN MERASA KESEPIAN DI RUMAH KALIAN SENDIRI..
bukan dr konsep "bahagia" yah,, punya anak itu, tanggung jawab. untuk heritage, warisin ilmu, mewariskan kebaikan, anak jadi sosok yg bnyk berbuat kebaikan/ bermanfaat untuk umat & bangsa. in the end... amal jariah orang tua. bisa menolong ortu dri api neraka. dan bisa punya seseorang manusia lain yg really love us, care about us. tidak pun, gapapa. usaha kita jdi org tua ladang amal yg besaaarrr sekali. suliit mendidik anak = mendidik diri sendiri. tapi benar, ,ikut perintah agama dgn usaha mencetak anak soleh soleha, buat kita as a parent BANYAK SEKALI BERUBAH jadi haruss lbh baik lagi,belajar lagi dsbg orang yg ga mau punya anak berarti gamau memikul tanggung jawab tsb dan merelakan potensi kebahagiaan yg besar oleh karenanya.
Argumen gita dan paul gak masuk ke pikiran saya. Terlebih fase berdua suami saja sudah saya lewati, dan fase punya anak kecil juga sudah saya alami. Justru saya merasakan cinta yang begitu murni itu setelah melihat anak saya lahir, saya benar benar baru menyadari ternyata beginilah rasanya jatuh cinta dengan perasaan yang sangat dalam. Di samping banyak banget pelajaran hidup yang bisa didapat setelah punya anak. Dan saya masih ingin melanjutkan fase mengurus anak di usia remaja, dewasa, hingga menjadi nenek. Yah pasti lengkap dengan bumbu bumbu masalah yang ringan hingga berat. Tapi saya tetap ingin menjadi saksi kebaikan dan kebesaran Allah dalam merancang perjalanan hidup manusia.
Maybe mereka itu emg ga suka dan ga bz punya anak makanya mengkampanyekan ga suka punya anak ga mau punya anak dan mereka bilang ga suka anak2 wht the hell emg ada ya org dunia ini ga suka anak kecil??? Malah mereka mengkampanyekan ga punya anak childfree alias happy kan freak ya kok mindsetnya gt
ya ALhamdulillah kalau dgn punya anak jadi lebih harmonis, tapi memang rumah tangga cenderung harmonis saat fase anak sedang lucu2nya, nanti seiring fase2 berikutnya dia tumbuh dewasa tantangan kehidupan pun semakin besar
@@wazzagaming3833 anak emang akan selalu kecil? ya mereka akan remaja, dewasa, bahkan ngurus anak kecil aja susah lho. lagian mereka cuma ngasih tau pilihan hidup mereka bukan mengkampanyekan ya beda dong. Mengkampanyekan ya speerti ngajak orang" buat ngikutin mindset nya dia. Mau punya anak atau ngga kan itu pilihan setiap pasangan yang ngejalanin kehidupan rumah tangga orang lain mah gausah ikut campur, kan ga diajak.
Kalau ALLAH sudah berkehendak kun fayakun, tidak mustahil bagi NYA,maka mau sekuat apapun kalian berusaha gak mau punya anak,maka jadilah ya jadilah anak ,jgn terkesan sombong Krn mendahului kuasa ALLAH
Saya menghargai pilihan orang2 yang memilih childfree... kebahagian kita bergantung pada diri sendiri, bukan pada objek/hal lain. Pada akhirnya jika kita sudah menemukan kedamaian dan kebahagiaan sendiri, maka itu sudah cukup. Saya sebagai seorang guru SD setiap hari mengahadapi banyak anak2 yang pada usia emasnya harusnya bahagia dan hanya memikirkan belajar serta bermain, tapi malah punya banyak luka batin dan beban. Miris
Intinya kita harus bisa menghargai keputusan orang lain. Setiap orang punya prinsip yang berbeda, selama prinsip itu gak merugikan banyak orang kenapa gak. Yang mau childfree di indonesia ada berapa sih ? Saya yakin gak akan nyentuh jutaan, cuman secuil aja. Karena rata2 orang Indonesia lebih berpegang teguh dengan kata banyak anak banyak rezeki, iya banyak rezeki bila dibarengin dengan pendidikan dan ikhtiar orang tua saat membesarkan nya. Jangan hanya bergantung kepada Allah tanpa ada usaha
@@ridwanreadone227 gak perlu ambil pusing dengan pilihan orang lain. Prinsip anda a dan Gita b. Yaudah gpp. Lagian Gita gapaksa anda buat childfree kan. Gausah dibawa pusing. Ok 👍🙏
Secara agama, salah satu tujuan pernikahan di agama manapun adalah utk mendapatkan keturunan. Secara pribadi, normalnya, pasti ada keinginan utk memiliki buah hati dg orang yg kita cintai... Biasanya, anak mjd suatu tgg jwb yg dirasakan berat jika ekonomi tidak mencukupi, egoisme tinggi, rasa pesimis yg berlebihan atau memang jika kesehatan tdk memungkinkan....
Hidup itu pilihan. Terserah kita mau punya anak atau tidak saat menikah. Bagi saya pribadi, ada 1 hal yang buat saya putuskan punya anak segera mungkin. Dalam Islam, Ketika manusia meninggal dunia, maka terputus sudah amal jariahnya kecuali tiga perkara yakni: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat dan doa anak yang sholeh. Sebagaimana disebutkan dalam hadits tentang 3 amal yang tidak terputus pahalanya mesipun sudah wafat. "Doa anak yang Sholeh" itu saya inginkan kelak 🙏🙏
sempet kepikiran gini juga, doa anak yang soleh. nah iya kalo anaknya soleh, kalo engga? malah mendatangkan dosa jariyah gimana? saya punya temen kak, cewek. awalnya polos, baik, kek yang sayang bgt sm keluarga, sempet berhijab juga, tapi sekarang malah sampe jadi murtad. pakaian udah kebuka dimana mana, hobi mabuk, naudzubillah min dzalik kalo misal dia meninggal dalam kondisi yang masih seperti itu, kasihan orang tuanya. makanya klo aku pribadi masih takut buat punya anak. takut belum siap mendidik :(
@@artikach alhamdulillah kl kakanya baru takut aja, blm memutuskan childfree. Aku cuma menanggapi aja yaa. Kayaknya kalo terkait child free banyak bersinggungan dengan iman. karna kita sama2 muslim, mungkin aku ibaratkan kita sama2 percaya adanya Allah ya. child free itu kan memutuskan untk tidak punya anak, dimana itu melawan fitrah sebagai perempuan dan tentu berdosa besar. Kalau kita gak mau punya anak karna takut ga bisa mendidik dan diminta pertanggung jawaban, lalu apa dgn gak punya anak kita terlepas dari tanggung jawab, padahal ada pertanyaan lain yang lebih berat. Kenapa gak ingin diamanahi anak? sementara kita di dunia emg diminta jd khalifah, dunia tempatnya capek, tempat buat ibadah sih karna semua akan diminta pertanggung jawaban. memutuskan tdk mau punya anak, menunjukkan rasa pesimis, padahal semua rejeki semut pun udh diatur Allah. kalau saya pribadi, semua diniatkan untk ibadah dari proses menikah, melahirkan, mendidik smoga aja ada ibadaha yg Allah terima buat tabungan di akhirat gitu 😊 dan dari semua kebahagiaan yang saya alami dalam hidup, melihat buah hati saya pertama kali adalah hal yang paling bahagia.
@@momskhawla8376 dalam Islam sendiri, hukum menikah itu bisa wajib, sunnah, makruh, haram, tergantung kondisinya. Kalau hukum menikah saja bisa berubah-ubah, berarti child-free tidak menentang kodrat agama, karena punya anak itu harus menikah secara sah dimata agama. Coba bandingkan dengan solat fardhu yang hukumnya wajib, kecuali jika kita meninggal dunia atau hilang akal. Kamu tidak bisa berdiri solat, kamu bisa duduk. Gak bisa duduk, bisa berbaring. Gak bisa juga, bisa telentang. Gak bisa wudhu, gak boleh kena air, bisa tayamum. Gak bisa telentang, seluruh badan sakit, kamu bisa solat pake kelopak mata. gak bisa pake kelopak mata, kamu bisa solat pake akal(dalam hati). Lihat betapa Allah tidak menoleransi alasan apapun untuk tidak solat fardhu. Sekarang, soal amal yang tidak terputus ada 3, shodaqoh jariyah, ilmu bermanfaat, doa anak soleh. Jadi, selama ada doa anak soleh, ya orangtua dapat syafaat. Perhatikan kata-kata "doa anak soleh", artinya syafaat hanya bertahan selama anak soleh itu berdoa terus. Kalau anak itu meninggal, atau berhenti berdoa, atau tidak ingat berdoa, ya sudah terputus syafaatnya. Masalahnya anak solehnya itu doanya harus tulus dan ikhlas, kalau nggak gak akan sampai. Perjalanan ke akhirat itu kan panjang. Umpama-nya "doa anak soleh" cuma bertahan sampe dia hidup, dengan catatan meninggal natural seperti orang tua umur 80-90. Setelah 80-90 tahun, ya udah anak itu meninggal, ya syafaat ke orangtua nya putus lah, kan udah gak bisa doain lagi. Realistisnya, orang meninggal itu cepat dilupakan orang hidup. Masa sedih, berkabung itu cuman 2-3 bulan. Setelah itu, ya sudah. Orang hidup udah sibuk sama urusan dunia-nya. Saya melihat banyak keluarga yang udah lupain anggota keluarganya, orang tuanya, anaknya, atau saudaranya yang udah meninggal. Ibu saya aja udah hampir gak pernah doain anaknya yang meninggal, ke kuburannya udah hampir gak pernah. Udah lupa. Ibu sibuk sama penyakitnya, masalah anak sekolah, masalah uang, masalah ini dan itu. Ya manusia hidup pasti punya prioritas kan daripada orang meninggal yang udah selesai urusannya di dunia. Makanya, Allah bilang, jangan bergantung sama manusia yang hatinya bisa bolak-balik. Belum tentu bisa dia doain orang tua terus menerus. Bisa jadi kayak kasus kebanyakan orang hidup yang udah lupain orang mati(yang saya lihat). 3 amal yang tidak terputus yang bisa kita kontrol selain doa anak soleh itu shodaqoh jariyah dan ilmu bermanfaat, pahala gak putus-putus. Kadang kita suka males ibadah, maunya minta didoain, padahal kita lupa kalau ujung2nya kita mempertanggung jawabkan perbuatan masing-masing, bukan ngandelin doa orang lain yang belum tentu dia bisa doain kita ataupun belom tentu dia mau dan ikhlas doain kita, karena itu benar-benar diluar kontrol kita. Kita mengandalkan manusia lain demi syafaat yang sudah jelas hati manusia bisa bolak-balik, ya resiko besar lah. Bisa dapet syafaat, bisa nggak.
@@angelsub9184 kalau bicara soal child free, ya tentu menikah dulu 😄 kl blm menikah, salah dong udh punya anak duluan, zina berarti usdah berbeda pembahasan dan hukumnya. betul banget, soal mendapat pahala atau syafaat dr anak itu tentatif yaa semoga aja anak kita bisa jd anak soleh solehah. yang pasti soal pahala itu hanya allah yang tau perhitungannya, kita lebih fokus pada ibadah kita karna kita jg gak tau perhitungan allah bagaimana. apalagi dgn tolak ukur misal ibunya mba,, saya jg bisa share soal suami saya yang menurut saya termasuk soleh ya karena sering mendoakan ayahnya yg sudah meninggal dan menggunakan uangnya untk wakaf atau sodaqoh ats nama ayahnya, tp saya pun gak bisa menghitung pahalanya hanya allah yang tau. Diterima/ gak, jd syafaat buat bapa mertua saya atau ga. yang pasti, tidak ingin punya anak/ child free itu di luar fitrah perempuan jika tdk ada vonis dari dokter, apaalgi share di sosmed. jd kalau memang blm siap punya anak, tugas kita mempersiapkan bkn langsung menolak. wallahu alam, saya hanya mengingatkan sbg sesama muslim. bisa dicek dari ceramah2 buya yahya atau lainnya. 🙏😊
@@momskhawla8376 saya menghargai pendapat Anda. Yang harus Anda ingat, urusan dosa atau tidak masalah child-free itu urusan Allah. Kalau Allah saja bilang syafaat ada 3, artinya Allah bilang masih ada 2 amal lain yang bisa kamu kerjakan sendiri untuk tabungan, sisanya benar2 keihklasan manusia mendoakan kamu. Kalau mau tiga-tiganya ya silahkan. Patokannya kalau wajib punya anak, ya pasti dong wajib menikah, kan dalam Islam, punya anak harus menikah dulu. Masalah beda hukumnya setelah menikah, apa ada tidak punya anak itu berdosa? Dalilnya gak ada. Allah tahu kalau wajib punya anak, kasian laki-laki dan perempuan mandul, ya dosa dong mereka. Kita manusia itu tugasnya tanggung jawab masing-masing ke Tuhan. Kalau jadi orangtua malah tidak ikhlas menjalani peran mendidik anak bahkan menzolimi, bahkan anak sampai sakit hati, jatuhnya jadi menzolimi orang, dan Allah benar-benar melaknat orang tua seperti ini. Mau kita bilang langsung menolak, ngatur2 orang, nyindir2 orang belum tentu dia ikhlas dan mampu, akhirnya jadi ibadah sia-sia mengasuh anak dengan setengah hati. Lagian, orang itu punya prioritas lain selain punya anak mbak. Bisa aja ada penyakit keturunan yang susah disembuhkan, masih mau maksain orang punya anak? Kan mereka yang pilih, kok kita yang ngatur2 hidup orang? Maksudnya apa? Biar merasakan capeknya jadi orang tua kayak kita? Senang melihat orang menderita sama kayak kita? Egois kalau gitu mah. Masalah menyalahkan fitrah sebagai perempuan, apa daya kalau masalah perempuannya itu benar2 mandul. Gak mungkin kan mereka child-free karena keinginan sendiri. Masa berdosa kalau gak punya anak kalau kasusnya mandul? Soal suami Anda, mungkin Anda beruntung melihat keluarga Soleh, tetapi realitasnya itu orang itu cepat melupakan orang mati. Gak selamanya doa terus-menerus. Iman itu naik-turun. Coba kalau anaknya meninggal duluan, mana bisa ngarepin doa anak soleh? Malah doanya harus diikhlaskan. Gita itu bukan share mbak, dia ditanya2 terus. Dia itu influencer, masa cuekin pertanyaan netizen yang bombardir terus menerus. Kan gak sopan. Udah kebiasaan masyarakat kita nanyain ranah pribadi orang. Di luar negeri, nanya2 kayak gitu dianggap kurang sopan dan gak beradab. Kita aja masyarakat yang kurang ajar ngusilin hidup orang lain.
Aku dan suami juga memilih untuk childfree. Kebetulan suami ku orang Eropa, dia bilang begini "gak punya anak, punya anak 1, 10 atau mau adopsi itu keputusan kamu sebagai seorang wanita. Kamu yg paling berhak memutuskan gimana cara menghormati tubuh mu" . Aku bersyukur suami ku sangat mendukung apapun keputusanku.
Sayang mba.. Yg sendirian sampe menua, merasa sedih krn ga ada versi 'saya' ketika tiada nanti. Dan generasinya habis hny sampai masanya meninggal dunia.
@@upirosna klo sy rasa ga egois, krn menikah salah satu tujuannya menjaga keberlangsungan hidup manusia dan di agama islam, nabi sy senang jika dikeluarga memiliki banyak keturunan
@@yantichan8287 mohon maaf kak, setahu saya tidak ada hadist atau ayat Al Quran yg menyatakan tentang memiliki banyak keturunan. Jadi tolong jangan memberikan pendapat yang mengatasnamakan nabi Muhammad SAW tanpa ada sumber ayat dan hadist yg shahih. Jika anda ingin menanggung dosa dari keturunan anda yg telat jatuh ke jalan sesat silahkan, tetapi tolong jangan menghasut orang lain untuk mengalami hal serupa seperti anda...
@@nurrizkiagustriana8719 Dan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. تَزَوَّجُوا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّيْ مُكَاشِرٌ بِكُمُ الأُمَمَ “Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” [Shahih Riwayat Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim dari jalan Ma’qil bin Yasar] تَزَوَّجُوا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّيْ مُكَاشِرٌ بِكُمُ اْلأَنْبِيَاءَ يَومَ الْقِيَامَةِ “Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat” [Shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur dari jalan Anas bin Malik] Kelengkapan takhrij dua hadits di atas terdapat di kitab besar kami Riyadlul Jannah (no. 172 dan 173 Referensi : almanhaj.or.id/2258-islam-menganjurkan-umatnya-untuk-mempunyai-banyak-anak.html
Komennya di sini banyak banget ya ada yang pro dan kontra, untuk yang kontra silahkan kontra dan tidak setuju dengan pilihan ka paul dan ka gita, itu pilihan mereka, cukup hargai dan diam. Kalo ada yang memutuskan punya anak dan bahagia itu bagus. Kalo ada yang memutuskan tidak punya anak dan bahagia itu juga bagus untuk mereka. Sesulit itukah menghargai keputusan orang lain? Sampe ada yang bawa-bawa kekurangan populasi, kekurangan tenaga kerja. Percuma populasi banyak kalau tidak berkualitas, tidak mendapatkan kesejahteraan hidup. Sampe ada yang ngotot untuk menerima opini orang lain soal punya anak. Apa hak anda mengatur kehidupan orang lain di dunia ini, hidup manusia cuma sementara tapi ngaturnya udah kaya Tuhan yang ngasih hidup sampe mati. Ada juga yang bawa-bawa keluarga ka paul dan ka gita, udah kaya paling tau soal kehidupan mereka berdua padahal cuma liat dari media sosial. Mereka bahkan ga ngajak orang lain untuk child free, kalau ada orang yang ke-trigger dan jadi ikutan memilih untuk child free ya itu keputusan mereka, katanya sudah dewasa dan open minded tapi hal-hal begini masih diperdebatkan, dihujani hinaan, merasa diri paling benar.
kalau kita perhatikan apa yang mereka sampaikan tentang konsep bahagia yang mereka bagi mereka, sederhana banget ya? padahal narasumber sudah memancing bahwa manusia itu ada naluri yang itu sudah Tuhan ciptakan akan fitrah kebahagian dan kesukaan, زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). kayaknya perlu banyak ilmu tentang siapa kita? dari mana kita? apa tujuan hidup kita? dan mau kemana kita setelah mati? apakah hidup di dunia ini bebas dari aturan Tuhan (bagi yang percaya adanya Tuhan), ataukah kita ini harus mengikuti aturan Tuhan, mendengar penjelasan mereka bahwa rujukan mereka mengambil keputusan childfree karena terinspirasi dan mendapat pehaman dari barat yang kita tahu nilai mereka berbeda dan jauh dari negeri agama wah ngeri
Memiliki anak adalah kebahagiaan tak terlukiskan bagi seorang perempuan, yg tdk akan dipahami jk belum merasakan langsung. Patut dipertimbangkan banyak saran dari keluarga khususnya ibu mbak Gita,
Kalau dasarnya ada perempuan tidak ingin jadi ibu, tapi memaksa diri jadi ibu, ya endingnya gak akan bahagia. Punya anak itu bukan hal main-main. Ya kalau bener punya anak terus ngerasa hepi, ya kalau gak? Itu anak mau diapakan? Dimasuin rahim lagi gabisa. Dibunuh juga gaboleh. Sekali kamu jadi ibu, selamanya kamu seorang ibu.
@@Embrinnakembali pada naluri perempuan, fitrohnya perempuan diciptakan Tuhan untuk menjadi seorang ibu dan bertugas mendidik anak-anak nya sebagai generasi penerus umat manusia. Jika sampai tdk ada keinginan memiliki anak, kemungkinan ada problem masa lalu/luka batin yang perlu diselesaikan selama pola asuhnya
Sebenarnya kalo mau child free itu ya terserah karena emang kemauan masing2, tapi hrsnya engga usah dikampanyekan karna kalo kya gini berati ada sifat mengajak untuk yg lain juga melakukan, knp Jepang engga dijadiin pelajaran bahwa kalo di sana manusianya udh mulai langka
Dari cara jawab kliqtan cewenya dominan. Bisa jadi chilfree ini ide dari di cewenya, cowonya iya iya aja krn cinta klepek klepek. Smg someday mrk bisa berubah pikiran. Anak mutlak hak Tuhan.
Pengaruh lingkungan juga bisa menjadi faktor merubah pola berpikir. Tentang menempatkan diri, sebagai manusia biasa atau Tuhan yang Maha Segalanya. Memang manusia hanya berencana, tapi bukan melangkahi kehendak Tuhan YME. Hiduplah dengan kodrat manusia sebenarnya, tdk perlu melangkahi Yang Maha Menciptakan segalanya. Saran sj. Banyak orang diluar sana, yg ingin memiliki keturunan tapi belum bisa, karena Tuhan belum menghendaki. Jadi tetaplah bersyukur dan hidup sebagaimana manusia hidup.
Kenapa pengen punya anak? Saya suka anak keciiil... ❤️❤️❤️ Berat jadi ortu? Ya beratlah. Tapi perjuangan dan kebahagiaan berbanding lurus, malah lebih banyak bahagianya. Ibarat orang suka naik gunung, ngapain coba? Capek, laper, dingin, tapi feel, pengalaman, kebahagiaan, kepuasan dan pengetahuan ketiika naik gunung ya itu emang worth it. Dan banyak orang rela melakukannya.
Dulu jg punya pemikiran gini tapi berubah dgn berjalan pernikahan , ada rasa hampa kemana2 berdua saja.dan anak2 adalah obat paling mujarab ketika dunia sedang tdk baik2 saja . Dibalik kerempongan ada cinta tulus mereka yg bikin hati lapang.kalau mereka kelak jd anak yg baik, insha Allah jd pahala jariyah.. amiin
Tambah lg...ketika hari tua besok..pasangan kita salah satu akan pergi...tiada yg menemani kita selain anak cucu kita
Aamiin..
Betul mas.. Saya dri awal pacaran jg udh ngerasain gtu pengen ada anak biar ga hampa..alhamdulillah dikasih pas nikah langsung gaspol usaha wkk
@@fatkhurrohman7523 Anehnya jika anda takut pasangan anda pergi, padahal anak juga pengen pergi, menikmati hidup sendiri.
@@fatkhurrohman7523 siapapun itu akan pergi siih, anak2pun bkal pergi juga.. terkadang omongan it kadang gak selaras dg kenyataan nantinya, kyk cerita film, ad plot twistny dll.
Hidup itu pilihan bagi kita.....bagi siapapun dan apapun itu pilihannya kita harus hormati dan hargai.
Ya kl pilihan dia tinggal dia jalani aja ,ini kesana kemari kaya kampanye
Salahnya apa klo orang childfree kampanye?? Bikin kampanye tandingan dong bagi yg anti-childfree. Bebas kan
Punya anak itu butuh keikhlasan dari sepasang suami istri untuk mendedikasikan hidupnya merawat, menghidupi dan mendidik buah hati. Gabisa dipaksa apalagi didikte. Itu semacam karunia atau hidayah dari Sang pemilik hidup.
Kata hidayah sepertinya benar kak. Sebab gak semua orang pemikirannya ke agama. Menurutku mereka lebih ke logika alias sekuler. Sebab di nasrani dan islam, tujuan manusia hidup itu untuk procreate alias berketurunan. Tinggal manusianya saja mengatur gimana berketurunannya
Kalau saya saat sudah dewasa Tidak mau menikah dan punya anak, kamu mau melakukan apa? Apakah mau membawakan ku obor neraka
Kalau mau punya anak tanpa nikah gmn? Ironisnya org2 anti chil free yg justru nentang, jd kayak gak konsisten.
Hidup ini pilihan kalo mereka bahagia dgn tdk mempunyai anak ..ndak ada urusan sama orng lain . Kan mereka juga bisa menyangi anak2 orang lain di sekelilingnya...seperti temanku yg di Bld mrk tidak punya anak tapi selalu berbagi kasih dgn anak2 yatim piatu..❤️
Memang berat memiliki anak, tanggung jawabnya besar. Tapi aku kok bisa bahagia ya 😄. Ada rasa was was, kadang nangis kalo rinduin mereka, tiap hari mendoakan mereka dan banyak hal hal yang membuat jadi happy meskipun anak anak ni rada aktif.
Walopun kehidupan kami sederhana, pas pasan tapi kehadiran mereka jadi anugrah tersendiri...
Strees iya, tiap hari ada saja yg diperbuat ngeselin. Bahkan sampe gak tidur siang, Tapi itu ya namanya juga anak anak.
Kita belajar dari mereka, sabar, kasih sayang, empati dan mengendalikan emosi. Dan semoga anak anakku jadi anak yg sholeh sholeha yg mendoakan kami kelak... Aamiin Aamin ya Robbal Aalamiin...
Cakep
Aamiin,setuju.
ayah dn ibu. terima kasih sudah menjadikan aku dengan sebutan "anak". meski bnyk anak yg tdk memiliki ibu dn ayah... aku harap dunia tahu bahwa Anak adalah anugerah Allah, Orang tua bagi anak adalah anugerah Allah, bukankah aku sbg anak bersyukur bs menikmati "hidup dgn nafas ini"
Al hamdulillah semenjak punya anak hidup jadi tambah bewarna, dia lucu gemesin... Trima kasih nak sudah hadir dalam hidup ibuk ,
Inflasi biaya pendidikan itu 30% per tahun ya bun. Bearti biaya pendidikan (kuliah dll) itu berlipat ganda setiap 3 tahun ya. Mudah2an bunda bukan org miskin soalnya kasian ntar anaknya, tetap miskin
@@noddingbart6915 ga perlu kuliah untuk bisa kaya.....di kampung ku banyak yang ga sekolah jadi orang sukses......😂😂 Kalau orang beragama ga usah ribet...rezeky udah ada yang ngatur
@@devimeisarah4891 Tetap kalah sama org kaya beneran cuy. Org kaya tapi ga sekolah itu dihormatin org didepannya doang, di belakangnya dikata2in. Beda dengan org kaya dan berpendidikan yg disalutin dan dikagumin org depan belakang.
@@devimeisarah4891 Satu tambahan lagi ya kak Devi. Kata2 kak Devi tadi soal "di kamping ku banyak yg ga sekolah jadi org sukses", ini masanya Surviror Ship Bias, bisa di google sendiri. Tapi intinya survivorship bias itu adalah kecenderungan kita melihat kasus kasus yg berhasil tapi ga ngeliat kasus2 yg gagal. Iya di kampung kk banyak yg ga sekolah tapi sukses, tapi coba kk liat mayoritasnya yg ga sekolah, apakah mereka sukses? Tentu tidak. Ini namanya berfikir secara kritikal kak. Steve jobs, Mark Zuckerburg, Bill gates semuanya ga tamat kuliah, tapi sukses, jadi kita ngeliatnya seakan2 kunci kesuksesan itu ga perlu kuliah, tapi tanpa kita sadari, berjuta2 org yg hidupnya susah karna ga tamat kuliah.
Pendidikan itu penting kak, pikirin masa depan anak kk kalo kk punya anak atau mau punya anak. Kasian kalo selamanya cuman di kampung kyk kk
@@noddingbart6915 hidup itu pilihan...siklus kehidupan itu berputar...child free itu pilihan... Sampai kapan pun di negara mana pun akan ada selalu orang yg kurang atau lebih harta...tapi jika di terapkan oleh setiap orang akan berbahaya bagi suatu negara seperti contoh kecil nya Jepang yg mengalami penurunan populasi...jika orang tua mu memutus kan child free maka tidak akan ada anda...opini saya adalah childfree keputusan egois...melahirkan anak adalah proses alamiah kehidupan kepada makhluk apa pun...ketika menikah ok lah setahun dua tahun mungkin bisa memutuskan childfree...tapi setelah beberapa tahun baru akan merasakan kesepian dan kurang sempurna pernikahan dan rumah tangga tanpa ada nya penerus.
Jdi manusia itu memang rumit. Di dunia sudah di doktrin tentang dosa,kematian dan neraka. Di dunia di uji habis2an sma pilihan dan banyak lagi tentang masalah hidup, baik krisis, peperangan, kemiskinan, dll. Jika memang begitu, lantas mengapa manusia menciptakan/menghasilkan manusia baru untuk mengalami masalah atau nasib yang sama? Jika jawabannya agar kelak di hari tua ada yang mengurus. Akurasa itulah sisi egois manusia. Jadi mau childfree atau tidak itu terserah.
Komen bodoh, namanyanhidup ada aturan. Mau seenaknya aja cok?
Pantesan anak kebutuhan khusua byk yg dibuang ya (kata teman saya yg terapis ABK, anak ABK yg dibuang itu jauh lbh byk dari data yg digembar gemborin) krn ortunya mikir "dia ga bisa rawat gua pas tua, yg ada gua yg rawat dia sampe tua" nah lho.
Memang lelah,tapi InsyaAllah akan jadi Lillah🤲
Bahagianya & keberkahan rumahtangganya jauh lebih besar dibanding dg rasa sepi,
rasa was"
gk bisa mencukupi,mendidik&membentuk karakter anak...
btw ni komen dari singgleparent 3 anak yaa😂
Ma shaa Allah TabarakAllah 😍 semangat ibuuuu
Masya Allah. Semoga Allah menjaga kalian
Bener mbak
Semoga anak sesuai harapan aja terus ya, tp kalau gak pun semoga tetep bersyukur bukan kutuk2 durhaks terus tak tahukah kamu sakitnya ibu melahirkanmu blabla.
Sebenarnya when you get some, you lose some. Tapi fitrahnya manusia adalah kepada kebaikan. Dan memiliki anak itu adalah fitrah dalam keluarga, baik anak kandung ataupun angkat. Setiap manusia dewasa dalam hidupnya pasti pernah terbersit keinginan untuk memiliki anak.
Kebahagiaan pasangan itu beda beda ya, tolong jangan samain kebahagiaan kalian dalam berkeluarga dengan orang lain. Ga semua orang bahagia punya anak. Terlebih di sini gita sbg perempuan yang memilih untuk tidak punya anak, masa iya suaminya harus maksa punya anak padahal itu badan gita yg akan mengandung anak. Laki2 ga akan ngerasain jadi perempuan, begitu pula sebaliknya. Makanya dalam berkeluarga penting adanya komitmen di awal pernikahan, jadi setelah menikah ga ada tuntutan yg diberatkan karena udah sama2 deal dgn keputusan untuk childfree.
Orang indonesia masih terlalu kaku dengan statement "nikah ya punya anaklah" padahal menikah tujuannya ga hanya punya anak, tapi mencari kebahagiaan dgn pasangan. Cara mencari kebahagiaan bersama ya beda2. Ada yang bahagian punya anak, ada juga yang engga. Ini tergantung perspektif masing2 pasangan, jdi ga perlu judge org yg memilih untuk childfree karena itu hidup mereka, bukan hidup kalian. Dripda PAKSAIN punya anak tapi GA BISA kasih HAK ANAK karena ketidaksiapan ekonomi dan mental. Lebih baik menunda punya anak atau memilih childfree. Kalo dipaksain, efek buruknya dapat berpengaruh ke mental si anak setelah besar karena pola asuh orangtua yg salah karena tidak siap.
Begok lo
So cool
Setuju
Punya anak itu bukan untuk bahagia, tapi memang Tuhan ngasih alat reproduksi untuk bereproduksi bukan buat sex doang mikirnya.
Gak bisa kasih hak anak, Tuhan kasih otak buat mikir bagaimana caranya memberikan hak anak.
Semua difikir dari cara buruk, sekalian bunuh saja diri sendiri. Karena faham childfree merusak kemanusiaan.
@@imaduddinalatas2049 masalahnya otak mereka mereka ini banyak yg dipakai untuk cari cara agar hak anak terpenuhi ga? Buktinya di indonesia banyak anak yg ga sekolah atau putus sekolah karena orangtuanya ga punya biaya. Bnyk anak yg gizinya ga dipenuhi hanya karena ibunya ga punya uang. Makan cuma nasi sama tempe gizinya dari mana? Percuma banyak anak terlahir di indonesia kalo ujung2nya jadi pengangguran karena mutunya ga ada. Pola pikir kaya gini yg harus lebih di perhatikan.
Anda ini aneh, kenapa org jadi disuruh bunuh diri. Otaknya ini dimana? Kalaupun org ingin melakukan childfree ya sudah itu hak mereka. Kalo mereka harus dipaksa punya anak emang Anda mau ngurusin anaknya? Mau kasih makan? Anak anda sendiri juga belum tentu bahagia punya orangtua seperti Anda. Jadi jgn paksa org lain untuk punya anak. kemampuan setiap org beda2 dlm mengurus anak, jgn dipukul rata.
Yg belum pernah punya anak emg belum tau kl ada cinta yg jaaaaauuuh lebih dalam dan indah dr cinta pada pasangan. Sekian
cintanya seorang anak itu beneran unconditional.. tapi cinta lo sama pacar?? bisa sekarang ayang ayangan, besok anying anyingan 🤣
Ini yg aku blom rasakan mba... Makanya pengen banget punya anak
@@qanitasyahadat2418 semoga segera diberi ya mbaa
@@beanbun2312 wkwkwkwk🤣🤣🤣🤣👍
Dulu aku selalu ngerasa diri ini ga berharga, hati selalu "kosong".
Suatu saat, aku hamil, aku nangis..
Tapi setelah dia lahir, MasyaAllah, bener2 jadi titik balik hidup aku..
Aku yang bukan siapa2 ini jadi tau rasanya terikat dan dibutuhkan oleh seseorang, mata nya ngeliat aku seakan-akan aku lah dunia dia. Hatiku " Penuh". Segala pola pikir ku berubah. Aku ingin jadi manusia yang jauh lebih baik dan ingin membesarkan anak ku dengan baik. Menjadikan dia orang yang bermanfaat di dunia dan selamat di akhirat.
Mellowww banget emang kalau udah ngomongin anak tuh. Padahal sebelum punya anak aku benci banget sama anak kecil, gendong anak kecil aja ga pernah. Selalu lebih milih kucing daripada bayi/anak kecil.
Kalo uda dibawa ke perkara agama, tumpang tindih nanti. Bukannya disitu kak gita bilang juga dia sudah mulai menyerap bbrp opini masyarakat dan org2 sekitar yg kasi tau dia ttg plus minus childfree itu, dia sedang mempertimbangkan hal itulo. Mereka juga gak pernah nyatain bener2 mutlak sampe mati bakalan manut sama keputusan childfree itu. Inti dr interview ini tuh lebih kepada pemaparan perspektif mereka, dan perspektif itu relatif beda2 antara satu manusia dengan manusia lain. Jadi plis netizen indonesia, belajarlah menghargai hak setiap manusia. Being a parent is the most prestigious job in the universe, yet one of toughest job dan mereka milih live in the moment with their loving partner, they do the right thing for themselves, not to please others 😊
Ada blg mutlak mau childfree smp meninggal kok udh ada plan dan siapin masa tua tnp anak trmsuk nnt klo mninggal .. ada yg nny jg gmn klo kebobolan, blgnya ga akn smp kebobolan dan ga mkir kesana..
Saking bnr2 serius soal childfree
Kirain beda agama
@@bear2008 saya dan suami jg memilih untuk childfree, jd memang sdh direncanakan semua dg matang, keputusan yg matang, perencanaan ke depan spt apa, dan serius untuk tdk sampai kebobolan 🙏🏻
Semoga benar bukan keputusan mutlak ya mba. Karena Childfree itu merugikan negara juga jangka panjangnya. Coba lihat ke negara-negara yang alami depopulasi sekarang kaya Italia, Jepang, Korsel dan beberapa negara Eropa lainnya. Bahkan Pemerintah Cina sekarang udah melonggarkan jumlah punya anak demi pembangunan negara 😁
@@sarahmantovani383 gaklah, di indo masih sangat amat jarang yg memilih childfree, tingkat kelahiran masih tinggi, byk pengangguran yg ada skg masalah negara mah.
Setelah punya anak, saat itulah saya merasa hidup jauh lebih berharga, karena ada seseorang yang sedemikian butuh nya sama saya. Sebelumnya belum pernah merasa se dibutuhkan ini sama seseorang,
Betul sekali. Perasaan itu membuat diri kita bermnfaat karna diberi tanggung jawab sama sang pencipta. Masya Allah. Kalo dikasi waktu lagi kembali ke masa lalu ingin menikah muda dn punya ank lebih dari satu. Insya Allah rezki Allah yang atur.
Sama dengan saya. Diluar sana kita bukan siapa2. Tapi di mata anak, kita adalah dunia nya. Bener2 ngerasain apa yang namanya unconditional love. Dan belum pernah se emosional ini dapat cinta dari seseorang. Merasakan penuhnya hati, padahal merasa dulu hati ini "kosong".
Maka dari itu, belajar lebih keras lagi, memperkaya diri dengan ilmu agar saya bisa membesarkan dan membimbingnya dengan baik agar menjadi anak yang sholeh bermanfaat bagi dunia.
betul banget, childfree hanya utk org egois dan tidak bersyukur, jalur doa dari anak yang soleh jadi pupus
Setuju
Manusia boleh memilih jalan masing2 disertai risiko2 nya. Sy sangat hargai keputusan mrk dan menurut sy ini betul2 sikap yg punya warna. Bravo
Iya benar...aq heran kenapa org pada kalut dgn pilihan hidup mrk..yg jalani hidup mrk sendiri kok...ngp org lain yg kalut🤦
Bagi yg ingin punya anak perhtimbangkan baik2 nasib kehidupan mereka di masa depan dg kondisi alam dan sosial dunia yg jauh lebih berat.
At least punya satu laaa.. Jgn gk punya sama sekali..
Yuk bisa menghargai pilihan orang. Terserah mereka mau punya anak atau enggak. Kenapa sih harus komentar? Toh yang menjalanin mereka.
@@khoirunnisa2801 klo gk mu dikomentarin gampang aja hey! Jangan diangkat topiknya. SELESAI.
@@thevintage6530 biasa aja bro ga usah NgeGAS
@@thevintage6530 itu hak masing2, cuma perlu menghargai aja?
Adanya childfree justru menghibur orang-orang yang emang belum dikaruniai anak dan dihina sana-sini, memberi mindset "ga semua orang pengen punya anak". Karena saya suka perbedaan saya ga masalah kalau ada orang milih childfree... Malah mereka mewarnai kehidupan
Satu lagi kalau kita punya anak itu bukan biar ada yang ngurus di hari tua, itu kapitalis namanya, punya anak itu agar ada penerus yang senantiasa beribadah pada Yang Maha Cinta... Menyebut kalimah La Ila Ha Illallah
Iya, lagipula overpopulation tak kunjung mereda di Indonesia, sya harap trend ini berlanjut
Bener banget,
Childfree ini memang bukan hal yg buruk, bahkan malah jadi solusi,
Tapi tetep dunia ini harus seimbang, kalau semua maunya childfree bakal ada masalah di kemudian hari,
Begitu juga kalau semuanya menolak, maunya anak banyak, sama kacaunya dunia
Jadi childfree ini harus diterapkan sesuai kebutuhan sih menurutku
@@aynd_b kenapa gak ortumu aja yang childfree kalau itu sebuah solusi 😂😂
padahal emg udh kewajiban anak ngurusin org tua, bukan kapitalis. si anak yg ngurusin orang tua juga bukan dapet capeknya aja, tp dapet pahala pula..
Allaah juga berfirman, wajib untuk beribadah kepada Allaah dan berbuat baik kepada orang tua. udh banyak Allaah sebutin di Al Qur’an :)
kita ambil satu contoh: orang tua gedein anak, susah sakit ngelahirin, ngursin anaknya ampe gede eeeehh anakny gatau diri, bilang kapitalis, karna ga mau ngerawat balik ortuny yg udah jompo dan sakit²an (malah dimasukin ortunya ke panti jompo).. kasian sekali orang tua nya, sedih sekali hatinya..
Semoga nanti anknya ga berpikiran yang sama seperti komentar ini ya kak.. gada yang namanya kapitalis, berbakti itu wajib :)
Semoga Allaah ksih kita hidayah dan berpegang lurus dan teguh di jalan Allaah. Aamiin allahumma Aamiin
@@lauriemartaux3722 wkwkwkwkkw ga komen di sini si mba ny kalo ortu ny pilih childfree
Aku emak beranak. Selama 5 tahun ini jadi ibu aku ngerasa bahwa keputusan mau punya anak atau tidak tergantung ke individu nya, itu pilihan yang harus dihormatin siapapun. Karena emang beneran beraaaaaaaaaaaat banget loh punya anak!! sumpaaahhh..!! sebelum mau punya anak kudu banget disiapin mulai dari mental dan materi. Fenomena di Indonesia "punya anak buat hari tua" isshh..mending kl anak nya beneran jd orang sukses banyak rezeki sampe bisa biayain semua kebutuhan ortunya. Kalau anak nya ga punya dibilang nya "anak durhaka ga bisa balas budi..bla..blaa..blaa" yang bikin si anak jadi korban mental denger omongan orang tua nya. Sayang nya selalu saja berlindung dibawah kata "ibadah" yang nyatanya ga punya uang juga bikin ibadah keganggu ga khusyuk karena kehawatiran yang manusiawi.
Untung masih ada orang orang non-judgemental di kolom komentar ini. :")
Bener banget. Bahkan orang tua senditi tetep kekeh buat harus mikirin orang tua meskipun anak sendiri menderita nyukupin kebutuhan sehari2 sendiri.
Itu sih bahaya banget punya pemikiran anak investasi masa depan. Malah kadang aku mikir nggak semua orang pantas menikah, karena masih banyak orang yang dah menikah tapi lupa tanggung jawab.
Padahal orang tua tersebut belum tentu dulunya menghidupi orang tuanya
Makasih kak udah mewakili :)
Aku berpikir juga lebih baik untuk gak jadi toxic parent karena gada yang tau tentang sikap dan mentalitas kita ketika udah ada wujud nyata hadirnya anak
Silahkan punya prinsip childfree tp yaa cukup kalian sajalah... Tidak usah sampai champaign biar terkenal dan berharap ada yg ngikutin. Anak adalah pesan hidup yg kita kirimkan pd suatu masa yg tidak akan pernah akan kita lihat atau hidup di tengah2ya. Kelak anak adalah tempat kita belajar dan berlindung di masa tua kita. Semoga Allah SWT suatu saat mengAmanahkan anak kpd kami.
Lah hak mereka dong mau champaign atau tdk slm tdk melanggar hukum, anda selaku org dewasa atau ortu lah memberi edukasi kpd anak2 anda jika mnrt anda keputusan yg mereka (gitadnsuami) tidak baik mnrt anda..... sy malah senang dengan pemikiran mereka . Menikah bukan hny soal anak tp juga kebahagiaan dn anak itu gift dr Allah yg hrs dirawat bukan cuma buqt dn lahir saja..... drpd buat anak tp anak di bebankan atau sebaliknya. Hrgai pemikiran org lain yg berbeda dr kebanyakan selama tidak melanggar hukum.
Lah lah laah hha
@@yossikayossi8381 siap terbaik emang child free bebas
@@yossikayossi8381 lahh,hak orang2 juga donk mengomentari😂
@@yossikayossi8381 lah lah lah lah, panti jompo siap menampung dimasa tua.
Anak adalah cinta dari Tuhan... Alhamdulillah Allah mudahkan saya menjadi orang tua. Kalau melihat anak anak rasanya bersyukur, dan lebih merasakan kebesaran Tuhan. Apapun statement nya semoga Allah berikan yang terbaik.
Setiap orang punya pilihan sendiri, punya pikiran sendiri dan punya trauma sendiri. Kita bukan siapa-siapa untuk menjudge pilihan orang.
Kalaulah berdasarkan akal pemikiran manusia, tentu beginilah hasil kecerdasan mengolah buah pikiran hasil pendidikan...mengikuti prinsip yang mnurut pribadi adalah benar...
Tapi sebagai muslim yang beriman, kalo ada yang bertanya tentang kenapa pengen punya anak? Jelas jawabannya ada d dalam Al Qur'an dan Hadist,,,perkara mampu dan tidak mampu, itu adalah fitrah manusia akan jadi ayah dan ibu, Allah akan mampukan tugas manusia berikhtiar..
Tapi selamanya berdebat dengan orang yg berlogika dengan pikiran tidak akan bertemu dengan yg beriman dengan hati dan pikiran...sabda Nabi, tinggalkan perdebatan yang sia-sia..
Semoga mba dan suami berbahagia,,semoga berkenan juga tetap mempelajari tafsir kitab agamanya,
Setuju sekali
Kita lihat ke sisi yg lain juga yaitu logika.. Indonesia sekarang sudah overpopulasi.. nanti akan seperti prindavan kalau tidak dikelola dgn baik..
Dampak sekarang yang kita rasakan lapangan kerja semakin sempit
Ya, kalau Allah sanggupkan tentu bkn hutang gak diganti kan, masalahnya byk yg begitu.
Alhamdulillah saya bahagia menjadi ibu 3 anak....,❤️
Pamer atau nyindir yg childfree atau bagaimana ini ya konsepnya? Ga masuk Buk, bukan pada tempatnya. Bersyukur sebaiknya di dalam hati saja tanpa harus di ketik, terlebih di topik seperti ini. 🙏
@@shapieyupie5463 👎🏻 Jika ingin childfree sebaiknya didalam hati saja tanpa harus memberitahu orang banyak. Terlebih di lingkungan seperti ini. Ga masuk Buk 🙏🏻
@@dwip8008 saya bukan penganut Childfree, tapi saya menghargai pilihan orang2 terlebih tidak menyindir seseorang punya pilih dan tidak pembenci seperti kamu juga komentator Santi ini. Kasihan hatimu penuh kebencian Mba. Haha..
Dalam islam seseorang sdh meninggal terputus amalannya kecuali:
1. Sedekah jariah
2. Ilmu bermanfaat
3. Doa anak sholeh/hah
Akan mengalir terus menerus hingga yaumil kiamah. Anak adalah titipan alloh swt tidak semua diberikan kesempatan walau secara apapun mampu dan bisa.
Berarti yg meninggal muda (tp udah baligh) dan belum nikah, sedikit bamget dong dpt amalnya.
Gita beruntung banget bisa dicintai dan diberi kebebasan dan kesempatan untuk mengambil keputusan diluar kebiasaan masyarakat kita yang serba maksa dan serba "memang harus gitu"
Tidak banyak wanita yang beruntung bisa memilih yang terbaik untuk hidupnya karena stigma "kodrat wanita"
Menurut gw malah Gita menghindari keberuntungan itu karena disaat dia bisa memiliki anugrah dalam bentuk anak dan dia menolaknya.
@@ryotaro_kenji bisa jadi. Tapi itu tergantung sudut pandang kak. Bagaimanapun itu kan pilihan personal. Mau punya ataupun ga, ya kembali lagi ke pribadi masing masing dan pasangan nya. Memang ada yg pengen punya tp ga bisa. Ada yg bisa tapi pengen ga punya. Itu hak pribadi masing masing sih. Klo dari perspektif budaya bisa jadi seperti yang kak Ryo bilang. Tp kalau dari perspektif ham. Kayaknya dia juga berhak untuk memilih tidak punya.
Anak itu rejeki, mmg sulit membesarkan anak, tapi sayang sekali ketika meninggal dunia, tidak ada penerusnya.. Berhenti sampai ketika meninggal saja.
Menurutku gita disini berurusan jadi beda. Dia pintar sampek overthingking
@@ryotaro_kenji Dan apa yg anda sebut anugerah seakan harus diterima semua lapisan orang. Itu jg bisa sangat subjektif dan personal. Anda juga bukan dia kan ? Ada beberapa org milih child free dan pasangan mereka jg sepakat. Kenapa harus ribut & ga terima ?
Apa yg org lain sebut anugerah dan dia siap untuk menerima tanggung jawabnya itu sangat personal. Kecuali childfree menjadi kebijakan/sebuah paksaan. Disini bahkan bukan paksaan tapi merupakan pilihan. Kenapa kita kudu pusing memaksa orang lain kudu ikutin prinsip/keyakinan kita ?
Siapa disini jadinya yg childish & egois suka maksa pernikahan org lain buat ngejalani prinsip dirinya. Mereka jg ga maksa Anda & saya buat childfree. Anda dan saya menginginkan anak jg itu hal baik bagi mereka. Kok pusing amat
pas saya menikah sempet nunda punya anak, bahkan saya kpikiran buat childfree tapi suami ngasih tau pelan2 dan saya bukan tipe yang bisa ngemong anak kecil saya cenderung gk bgtu suka anak kecil, akhirnya saya skrg punya anak umur 13 bulan, ya Allah saya mlah sering mellow klo liat dia tidur sering saya cium2in kok ngerasa bersalah aja kpikiran gk punya anak. begini rasanya cinta mendalam sama anak..tuh kan aq nangis 😭😭😭😭😭
Mencair banget perasaan kalo lihat anak
Sama mba .. Dlu sebelum nikah saya juga ga suka sm anak kecil.. Tapi setelah nikah dan punya anak sendiri.. MasyaAllah.. Malah jd seneng sm anak kecil terutama anak bayi.. Alhamdulilah anak2ku udh 6 klo ada semuanya😊
@@wikopga3198 gampang mellow yaakz
@@Paperdolladilahasna maaf bun, kok kalo ada semua?
Bner, kl udh punya anakk bru tau rasanya, bahagia nya tuh smpe ke relung jiwa, kaya nyessss aja gtu liat anak2 kita trutama pas mereka tdur.
Ketika saya pertama kali punya anak, pertama kalinya saya mengerti rasanya mencintai tanpa syarat.
Good for you! Selamat ya, saya sih memilih untuk tdk punya anak. Let's respect each other's choice
@@abc-wi3wv alasanya apa?
@@geaaa96 memang tidak ada keinginan untuk punya mas/mba. Saya kalau dengar "kenapa ngga pengen punya anak?" kayak denger "kenapa ngga pengen punya kangguru/helikopter/peralatan perang?" Jawabannya ya karena tidak ingin dan tidak merasa perlu. Ijin bertanya, mas/mba punya/ingin punya anak? Kalau iya alasannya apa ya?
@@abc-wi3wv Gue pengen punya 2 atau 1 aja.
biar nanti bisa ngumpul2 seru.
tapi kalo 20-30 th kedepan Mayoritas penduduk Indonesia milih child free, susah loh.
tenaga kerja perawat, dokter makin dikit.
jadi kalo lu sakit, masuk Rs.. bakal ada kendala yg ngurus.
@@geaaa96 Wah asik kayaknya. Semoga tercapai ya
Sejauh ini kekhawatiran soal populasi habis (di Indonesia) masih jauh dari relevan menurut saya. Mayoritas orang di Indo masih pada ingin punya anak. Kecuali kalau kita hidup di Jepang ya, baru kita bs bahas ke arah sana
Untuk argumen terakhir saya jg bs bikin yg serupa dg bilang kalau angka perampok, pembunuh, pemerkosa jg bisa berkurang dg berkurangnya populasi. Intinya argumen tsb blm pasti dampaknya
Org childfree bukan pengen bikin manusia punah, tp meningkatkan kesadaran bahwa tanggung jawab sbg ortu itu besar dan ngga main2. Jadi yg ngerasa ngga pengen dan ngga mampu ya ngga harus maksain punya anak. Bagi yg mau punya ya silahkan
Setuju sama pasangan ini, pemikirannya tajam. Gak selamanya menikah mesti ada anak, bhkn ada yg tdk dikaruniain anak bs bhgia. Krna bhgia adalah dr diri sendiri. Utk anak, ingatlah tanggung jwb anak ada di tangan kita dari karakter, pendidikan, bhkn hidupnya adalah tanggung jwb yg besar, super besar dan tidak bisa main2 dgn kputusan itu klo blm siap, karena anak tidak berkehendak utk dilahirkan. Anak lahir karena ego kita yg menginginkan anak jd wajib kita bertanggungjwab penuh dan utuh utk hidupnya
Aku kurang sepedapat anak lahir karena ego orang tua. Setiap anak lahir kehendak Sang Pencipta, Sang Pencipta yang menetukan anak yg seperti apa lahir dari rahim ibu siapa. Anak tdk bs memilih dilahirkan ortu spt apa, ortu pun tdk bs milih anak yg dilahirkan spt apa. Misal ortu bs milih pasti mereka milih anak yang baik sesuai kriteria mereka tp kenyataannya kan tidak. Setiap manusia diciptakan oleh Sang Pencipta. Anak adalah titipan bagi ortu. Kl cuma ego ortu terus anak lahir, karena aku dan suami dlm kondisi yg subur menurut dokter dan memungkinkan mempunyai keturunan tp saat ini blm dititipkan anak, sedangkan temanku divonis susah memiliki anak tp dlm 3 bulan dia hamil. Saat ini sy menikmati peran sebagai istri dan ibu dari anabul, tp sy juga mempersiapkan diri menjadi orang tua jika suatu ketika Sang Pencipta menghendaki sy melahirkan anak.
setuju sih, ada dosenku dia emang nggak punya anak bukan penganut childfree karena emang istrinya ada bermasalah di rahim, dan sampe umur dia 60 tahun aja dia tetep harmonis sama istrinya, kadang yang dengerin ceritanya aja kek tau seberapa besarnya beliau bahagia hidup berdua sama istrinya, jadi anak kayaknya bukan patokan menikah.
@@niashofiana5322 nyatanya fenomena anak lahir karena ego besar dari orang tua memang ada. Anak lahir dari tekanan lingkungan sosial yang mengharuskan memiliki anak juga ada lho. Ya, boleh lah bilang anak lahir kehendak Sang Pencipta. Tapi kan ada campur tangan dari kedua belah pihak untuk melakukan 'pembuatan' sehingga akhirnya terjadi pembuahan.
@@rudicahyadi97 kl g dikehendaki Sang Pencipta g akan pernah jadi. Cb deh tny2 pejuang garis dua. Bhkn yg KB pun bisa kebobolan. Ego ortu g mampu membuat seorang anak lahir kl emang Sang Pencipta blm menghendaki.
@@niashofiana5322 bukan, bukan begitu. Memangnya saat ini bisa Tuhan memberi anak kepada hambanya jika hambanya hanya berdoa dan tidak melakukan usaha untuk berbuat memiliki anak? Tidak. Campur tangan manusia itu fakta yang bisa dilihat dan dinilai hasilnya. Ini bukan zaman nabi-nabi bahwa dikisahkan Tuhan bisa memberikan anak kepada Maryam tanpa adanya hubungan suami istri yang dilakukan Maryam. Jadi, maksud saya adalah anak yang lahir ke dunia ini jelas ada usaha atau campur tangan si manusianya sendiri untuk memiliki anak. Entah didorong oleh faktor internal dalam diri atau faktor eksternal. Terlepas adanya kehendak Sang Pencipta, ya, memang.
Saya bersyukur saya & suami punya anak 3, yg satu sdh tiada. Dan jujur sebagai ibu menjadi orangtua adalah anugerah & kami merasa tanggung jawab sbgai orgtua setelah bsar mendidik dll. Dan ketika banyak org yg belum dpt momongam menunggu brtahun2, smoga segera Tuhan beri momongan. Tapi melihat banyaknya baby blues... bahwa seorang ibu itu butuh support secara psikologis dr suami dan lingkungan. Krna kalo adanya tekanan ekonomi dll kadang membuat orgtua bedanya smkin berat. Jgn smpe orgtua sedih ketika melihat buah hati kekurangan makanya orgtua berjuang buat buah hati mereka. Kalo melihat anak2 meminta2 di lampu merah bahkan ada yg usia 5 tahunan sedih miris melihatnya dan sy gak tega... makanya wahai orgtua jgn smpe kita salah mendidik anak... Mengajari ANAK mandiri bukan dgn cara diajarkan meminta2 di jalan... kalo org memilih chilfree monggo2 aja asalkan jangan openly campaign krna tdk semua bs menerima... cuma itu hak sampean aja. Mhn maaf mgkin sj mbaknya belum siap secara mental, punya pengalaman yg tdk menyenangkan atau ketakutan yg berlebihan membayangkan punya anak... yg pntg sbgai orgtua kita harus tetap waras dan bersyukur akan anugerah Allah yaitu anak2 kita... open mind and peace...From me a mother of three Kids...
Apa cuma saya aja yg punya cita-cita suatu saat nanti menjadi seorang ibu. Pengen mendidik anak-anak yang cerdas dan sholeh/sholeha. Kemudian mengajarkan mereka banyak bahasa, juara olimpiade dunia, Hafidz 30 juz, dll. Akhir-akhir ini saya ketika melihat ibu saya jadi tahu salah satu kebahagian seorang ibu adalah melihat anaknya sukses walaupun mereka ga mengharapkan apapun dari saya🤍
Wkwkwkwkw
Aamiiin
@@cayabibis hahahaha🤣
You are not alone sist, saya juga punya cita2 sperti anda, persis
Aamiin..
kita bisa ngeliat di film kisah Gita Savitri dsana kita ngeliat gimana papanya yg kerja di amrik mengalami kehidupan yg keras dan hubungan dengan anak kurang bagus. Jadi childfree ini lebih ke arah ada masalah dalam internal keluarga. So buat kalian yg udah berkeluarga buatlah suasana di dalam keluarga yang menyenangkan dan always dibangun komunikasinya biar anak2 kalian menjadi pribadi yang bahagia
Bukan cuma gegara hubungan orang tua dengan anak yg kurang bagus sih, lebih ke karena lingkungan dan pasangannya gimana
Tuh buktinya adeknya Gita sekarang udah punya anak 1 pdhl sama-sama tinggal di LN juga, ya walopun bedanya Anas pindah ke Turki setelah menikah
sudah kuduga ada innerchild yg terluka atau trauma masa lalu dr gita savitri ini smpe gak mau pny anak. tp ttep terserah dia sih selama dia mampu brtanggungjawab dgn keputusannnya dan ttep hargai keputusanny. manusia kan banyak pilihannya dan yg trpenting bisa tggjawabnya itu
@@xaa29 anak pertama LEBIH LUKA. kalau anak kedua biasanya ortunya sdh mulai santuy. sudah banyakan uangnya.
Betul. Gita ini ada innerchild soal anak. Ditambah dia udah menetap di jerman sejak 2010-sekarang. Pola pikir dia udah ga kayak orang indo. Ga kayak kita2 di sini yg direcokin tetangga/sodara kalo setahun menikah belum juga hamil.
@@xaa29 walaupun kakak beradik, kisah hidupnya beda.
salut sama mereka yang berani menjalani kehidupan yang mereka inginkan, punya anak itu memang tanggung jawab besar, dan semua orang punya pilihan untuk punya anak atau tidak
edit : ni komennya pada kenapa si 😂 diatas saya ngga bilang setuju child free loh padahal
betul, semua org punya pilihan,, tp hati2 apakah pilihan ini berdasarka hawa nafsu atau berdasarkan akal yg sehat...
Childfree ini menurut sy bertentangan dg konsep KETUHANAN YG MAHA ESA...
Tanpa anak hidup hampa loh...bahagia nya klrga ada d posisi anak.rumah jd hngat.tidak d pungkiri kdg kita stres tp d sisi lain kebahagiaan kita ada d anak
Miris dengan pola pikir yg semakin dangkal
Betul...coba tanya orang tua mu menyesal g punya anak km.?
Iya tapi kan ga perlu juga di umbar cukup konsumsi mereka ber2 aja..
Childfree bahasa kerennya dari ga mau punya anak 😂 punya atau ga punya (ga mau) sama2 ada pro kontranya. Sama2 ada enak dan ga enaknya. Sama2 ada resikonya. So ga ada yg satu lebih enak/lebih mudah dari yg lainnya. Saling menghargai aja selama ga ganggu kita juga 😁
Setuju mbk,,
Coba belajar dari negara-negara lain yang udah depopulasi alias minus penduduk mudanya, mba. Jangka panjangnya kalau penganut Childfree ini dipropagandakan terus ya jadinya depopulasi dan itu udah kejadian sekarang di Italia, Jepang, Korsel. Kalo negara udah alami depopulasi apakah mba nya masih akan tetap berkomentar seperti ini lagi? Serem lho mba depopulasi itu 😊
@@sarahmantovani383 sebanyak banyak nya orang yang child free di Indonesia, pasti lebih banyak lagi orang yang mau punya anak banyak. Menurut ku Indonesia ga akan sampai depopulasi meskipun dengan propaganda child free dimana-mana. Lagian mereka yang childfree pun ga memaksa semua orang harus tidak memiliki anak kan.
yap sependapat asal bertanggung jwb
@@sarahmantovani383 overpopulation juga gak kalah seremnya. Lagian kalo kedepannya orang2 pada mau childfree itu hak mereka, lu mending diam aja sih. Lu kudu siap2 dari sekarang. Kalo lo ga setuju dgn konsep childfree ya mending lo aja yg bikin anak sampe puluhan.
Setelah gua pny anak, gua jd paham bgt knp ada yg pgn childfree. Apalagi kl urus anaknya g dibantu, waduh cuapek puoll. Blm urus rumah, masak nyuci piring setrika. Gita beruntung bgt pny partner yg bs ngertiin dia
Seharusnya pasangan jgn manja. Mau berbagi tugas mengurus RT biar istri ga cape stres sendiru
@@JinanPasyakau kira semua orang sama seperti kau
Aku uda hampir 3 taun pernikahan dan belum dikasih keturunan. Awal-awal nikah sampe awal taun kedua sering bgt nangis krn pingin bgt pny anak, promil sana sini tp blm berhasil. Akhrnya waktu udah 2.5 taun pernikahan kami berdua memutuskan, yaudahlah gpp berdua aja juga uda cukup. Krn pasti ada hikmahnya dibalik itu. Tuhan pasti tau yg terbaik buat umatnya, kapan waktu yg terbaik untuk sesuatu yg lbh baik lg.. jd aku sama suami skg legowo dan terima apapun rencana Tuhan. Tetep inget aja, bahwa segala sesuatu akan indah pada waktunya.
Dalam Al-Qur’an surat an-Nahl ayat 72 Allah SWT berfirman: “Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada bathil dan mengingkari nikmat Allah?” (QS. An-Nahl:72).
Punya anak atau tidak itu pilihan, bukan keharusan
dimaraknya manusia memilih childfree, ada anak muda yg berkarya mengagumi ibunya, " MAMA-ORANGHUTANSQUAD" sumpah keren bikin merinding dan makin sayang orangtua 😭😭❤
Orang yg memilih childfree bukan berarti mereka gak sayang ortu. Kayak pemikiran lu sempit banget tai
Halah dia mandul kali..
Saya setelah punya anak, semulanya aku yg cuek ke orang tua jadi lebih syang dan menghargai ortu, karena bisa merasakan sebagai orang tua. Secara tdk lgsungg, anak juga bisa mnjadi pendidik kita sebgai orang tua.
Allah telah menjamin rezeki setiap mahluk yang diciptakan Allah, Allah memberi kita akal dan ilmu untuk mendidik anak, manusia diciptakan lemah, tidak ada yang sempurna, ujian Allah jika kita berhasil atau tidak berhasil mendidik anak kita, setiap ujian Allah kita jalani dengan iklash, pahala untuk kita, Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tidak akan membebankan hambanya dengan keberadaan anak, tidak pula menjadikan kita bertambah miskin
masalah terbesarnya adalaha karena lemahnya iman. dunia emang tempat untuk berlelah lelah dan bersusah payah, tempat untuk bersenang2 sejatinya sudah disiapkan di hari akhir nanti (untuk childfree dengan alasan ga mau susah dan repot2 urus anak krna mau bahagia berdua saja). Allah sudah menjamin seluruh hidup dan kehidupan di langit maupun di bumi (untuk childfree alasan ekonomi)
Benar sekali. Coba deh mba nya baca Alquran dg benar. Baca artinya. Pasti ingin punya anak
Kurasa suaminy pny hati yg baik, coba bertemu dg laki2 egois ingin anak. Istri gak bsa hamil bisa2 nikah lagii.. istri mna yg gak sedih, sulit hamil, suami nikah lagi. Seperih itukah akan dorongan punya anak?
@@paramitaayu1450. Alasan waktu itu nabi dan tuhan menganjurkan punya anak agar populasi manusia bisa membangun peradaban, tapi kelebihan populasi juga akan merusak peradaban, dan pasti bukan itu yang Tuhan inginkan. Jadi pasti perintah Tuhan itu adaptif, lagipula tidak ada kaum yang diazab karena child free.
@@alfirahman2250 2 anak lebih baik. Manusia ada yg mati tiap hari entah karna penyakit atau bencana.
Ya boleh ngomong Allah menjamin, masalahnya byk orang yg ngomong model2 kayak gitu, tapi hutang aja gak ganti.
Saat ada anak aku langsung resaign krn sayang sekali dg anakku. Rasanya tdk ingin meninggal kan nya sedetik pun. Rasa yg tdk pernah kurasakan sblumnya. Dan melihat bpk anakku bertambah tambah cinta ..nggk tau jg rasa itu dr sang Maha Pencipta. Kamu blom merasakannya saja...nak gita. Mmg pernikahan itu proses ikut bahagia jika itu bulat tekad pilihan nak gita ..
Masya Alloh .......
Ibu sosok wanita yg naluri ke ibuannya luar biasa tinggi.
Berbakti pd suami dan menyayangi serta extra perhatian pd buah hati 👍
Insha Allah . . . termasuk wanita yg di rindu Surga. Aamiin Yarobbalalamin 😇
Saya nonton video ini sambil nunggu jam pulang kantor. Sbntr lg ketemu anak, disambut 'Ayaaaah' didepan pintu. Senangnya.....
Haaha awas dgempur fanns.
Childfree berangkat dari pandangan negatif bahwa anak adalah beban dan egosentrisme bahwa bahagia itu ketika tanpa beban menjalani apapun yg disukai. Yg tdk paham bahwa anak adalah sumber kebahagiaan dan hangatnya suasana di rumah mungkin lbh happy dgn childfree. Masih kontroversi krn beda dgn filosofi Indonesia yg "makan ngga makan asal kumpul". Skrg lbh milih yg penting live in abundance life served by materialistic comfort.
Hal terindah dalam hidupku adalah saat anakku dengan suara merdunya, lembutnya dan baru belajar bicara mengucap "MAMA " #anugerah terindah dari sang pencipta...
Pas gede tantrum krn ga dibeliin aerox akhirnya bakar rumah atau gadein rumah lo buat kesenangan dia dan lu mengutuk dia. Itu baru 1 kemungkinan, masih banyak kemungkinan lainnya. Intinya kematangan mental dan pembuktian sikap siap tidaknya jadi ortu. Bukan seneng pas dg suara baby pertama ngomong.
@@labelto1327 serem bgt imajinasi lu🤣 ntar pasti ad yg nyahut "ya tergantung cara didik lah!" wkwkkwk Tp ya gppa sih, mungkin mbak ny SANGGUP buat punya anak, mknya dia berbagi kisah indahnya, mungkin "agar org2 tertarik untuk memiliki anak"? ☺️ Cuma mnrutku kalimat mbak ny diatas itu "menyakitkan" sih buat yg "tdk bisa" memiliki ank 💔 tdk bisa, bkn td mau.
Tp ya kmbali lg ke diri masing2. Buat yg sanggup , ya silahkan.. buat yg blum sanggup pun ya gppa jugaa.
Intinya jgn ad paksaan diantara kita smua ❤️🙌🏻
@@predatorpink6338 hehe antum sih gw jd ngerasa salah nih. Mungkin itu kebahagian mba yuli.
Klo gw selau kalau ga ada anak. Krn humm punya anak co klo hamilin anak org gmn. Klo anak ce nnt di pake ama bocah brengsek gmn. Jd santri aja masih ada yg di pake pak haji. Jd yg siap mental monggo klo belum ya mending jgn. Krn logika gw punya anak saat ini masih enak saat crot di dalemnya aja. Tidak dengan tanggung jawab hidup dan mati seorang anak
@@labelto1327 kok gitu sih ucapannya...padahal kakaknya sharing pengalaman yg membahagiakan loh buat personalnya...
Anda punya masalah apa...kalau ada masalah diselesaikan dl coba...padahal ga ada kata2 kakaknya di sini yg konotasinya negatif...
Kalau dalam agama saya jika tidak bisa berkata yg baik, diam itu jauh lebih baik...hak dia juga loh mau bahagia akan panggilan pertama anaknya...atau bahagia dengan pengalaman dia dengan anaknya...bagus malah kan keliatan kakaknya disini sayang sama anaknya...
Anda ada masalah apa sama pemilik thread ini?
@@labelto1327 itu karena nggak diajarin dg bener dari kecil
Klw dibiasain hidup sederhana insyaallah dia menjadi anak yg mengerti
Hidup adl pilihan. Iya memang punya anak itu banyak tg jawab, perjuangan tiada henti semua untuk anak. Bahagianya anak, bahagianya orangtua.
Itu gak berlaku untuk Ayah yang sudah jelas menelantarkan anaknya.
Unik ya mereka. Kliatan sekali paul lbh dominan mencintai istrinya
Sehingga paut kayak di atur-atur sama gita kayaknya. Sepertinya diaa tidak mmpedulikan siapapun.. Termasuk ibunya.
@@rentiw4196 dampaknya dy memberikan cucu ke ibunya apa?toh yg pasti byrin hidup anaknya dy bukan neneknya. Setiap org berhak memutuskan jlm hidupnya selagi ga merugikan org lain
@@rentiw4196 bukan diatur, itu namany laki2 yg berbesar hati akn pilihn istriny. Coba deh liat laki2 yg tdk berbesar hati, sulit anak dia nikah lgi. Istri mn yg sakit hati dgtukan, sudh susah anak malh suami nikah lagii,buknny beejuang bersama n saling menguatkan ada/tanpa anak.
Childfree itu pilihan orang, jangan di ganggu...
Berkeluarga dan beranak itu sunnatullah.....jangan diingkari......tak perlu diperdebatkan......masalah kebahagian dan ketentraman akan dirasakan sendiri.....kunci bahagia hanya ikhlas dan bersyukur atas semua keadaan yg kita hadapi ......
Jangan bawa agama, semua agama harus kau bahas kalau ada yang gak seagama dengan engkau.
bahagia untuk sendiri gampang, tapi membahagiakan orang itu harus, tapi membesarkan benih kebahagiaan, sampai menjadi anak yang punya pikiran harus membahagiakan orang lain itu lebih bahagia...dan mampu menciptakan bahagia di bumi...
Punya Anak buat saya adalah suatu anugerah dan saya bahagia sekali merawat dan mendidik Mereka yg lucu2 pintar dan sekarang sdh besar2 dan saya sangat menikmati peran sebagai ibu juga istri tdk usah kuliah sdh tahu ilmu Management, baik Management waktu keuangan, ilmu psikologi dll
Asik kan Anugerah Allah
Aku bersyukur Alloh memberiku amanah....tiga orang anak, cahaya mata dan hatiku ...
Tak ada sesuatu yg membuatku berpikir atau memutuskan tidak mau hamil..melahirkan...membesarkan anak-anak...
Bagi saya anak harapan masa depan tp masing2 org beda pandanganlah...tergantung latar belakang dan cara pandang...
Alhamdulillah peganganku agama yg ku anut ikutin aja apa yg sdh Allah atur ...
Sharing sedikit…aku pernah mikir nikah entar ajalah, lahiran entar ajalah, karena emang ga gitu suka banget ngurus anak, jijikan cebokin baby, dll… tp pas udah punya baby mashaAllah subhanallah bener-bener nikmat…orang2 baby blues tp aku malah hampir tiap hari sampe anak aku umur 1 tahun nangis cuma karena ngerasa berkah Allah sungguh nikmat dikasih kesempatan punya baby ❤ walau rewel dan emang sometimes stress tp tuh ga berbanding dengan apa yang udah Allah kasih …punya anak sehat walafiat, flashback perjuangan lahiran lancar walau saat itu pandemi…memang akan naik turun emosi, tp banyak belajar juga dari orang2 skrg dan ilmu parenting gimana ngetreat anak dengan baik ga kaya jaman dulu (setiap ngamuk dicabelin mulutnya ama nyokap, atau dipukul karena gaberhenti nangis 😝) well…itu ga akan aku lakuin ke anak aku nanti…😊 dan kalau menurut aku ya emang serahin semua ke Allah, bener2 bergantung pada Allah dan banyak2 berdoa anak kita harus lebih baik dari kita walau kita tau misalnya pergaulan sekarang ngeri2 banget, atau mungkin pasangan atau kitanya sendiri dulu nakal dan bakalan turun ke anak, ya let it go aja…bener2 banyak doa…Allah selalu dengerin doa2 orang2 yg emang bener2 minta kepadaNya ❤ (no judging ya, just sharing) ❤
Masya Alloh...🥰
Bener mbak pasrahin semua ke Allah , karena Allah sebaik baik nya penolong
kalau di Islam, Anak yg sholeh solehah itu adalah amal jariyah, amalan yang tidak pernah putus meskipun Kita sudah meninggal,
Mereka mencari kebahagiaan fokus pada pasangannya
Mari kita hargai
Tapi mereka gak tau aja bahagianya punya anak 😂😂😂
Kita yang punya anak mah mau ngomong juga, ternyata bahagianya mencintai anak itu luar biasa lebih besar dari apapun di dunia 😂😂😂
Apalagi kalau pasangan & anak anak makan di meja makan yg sama, jalan dalam mobil sambil nyanyi nyanyi 🥰🥰🥰
Mereka karna belum merasa aja
mereka belum ngerasain aja bahagianya gendong malaikat kecil, nyium pipi nya yang lembut dan cubbi
liat mereka tersenyum tertawa bahagia nyambut ayahnya kalo pulang kerja...
mereka itu jauh dari agama..
jadi kagak ngarti punya anak itu di contohkan nabi Muhammad SAW..
kurang ikut kajian keilsmsn kali mereka jadi buta hati
Ya bikin vlog laa, bhgiany pny anak😂
Punya anak itu hrs komitmen... Krn kalau pnya anak mslh ekonomi no1..krn anak hrs diksh makan,mainan dan disekolah pakai duit dan bukan pakai daun..
Statement bahwa 'hidup itu pilihan' mengandung kebenaran yg dangkal. Bagaimana dg 'hidup itu tugas'. Dalam hidup ini kita punya 'tugas', kesulitan dalam hidup termasuk punya anak mengandung kesulitan itu bukan untuk dihindari namun dipelajari. Justru ketika menerima karunia Tuhan bagi yang diberikan anak, mereka yang secara sistematik dibuat harus open minded dg banyaknya ilmu ttg parenting, kesehatan, pendidikan. Tidak dipungkiri adalah sebagian orang tua gagal dalam membentuk generasi, namun org cerdas dan terdidik seharusnya justru didorong agar menjadi sumber generasi yang baik. Pendidikan mereka tentu lebih matang untuk bs membekali anak2 andai mereka mau punya anak. Ingat bahwa generasi yg tidak terdidik pun juga punya kapasitas utk punya anak, kualitas anak2 dlm didikan mereka tentu berbeda dg Anda yg high educated. Pemikiran seperti ini justru memperlihatkan kedangkalan berpikir ala peradaban yg memisahkan agama dg kehidupan sosialnya. Narasumber yg beragama Islam blm mampu mewakili Islam dlm pemahaman ttg ini. Termasuk sy blm punya kapasitas menjelaskan lebih detail. Setidaknya meninggalkan komentar ini memberikan insight pd yg bingung apakah ini bukti majunya pemikiran atau justru kemunduran pemikiran. Bagi sy ini kemunduran, mundur dalam memahami bahwa hidup bukan hanya tentang aku dan kamu, tp bagaimana kita punya peran utk masa depan dunia ini juga. Mundur dalam hal keberanian untuk terus belajar, krn memiliki anak bener2 katalis utk belajar yg sgt kuat. Mundur dalam kepercayaan bhw Tuhan menyuruh kita memperbanyak umatNya, menjauhkan kekhawatiran bhw akan ketakutan thd kelaparan hny krn banyak anak. Wallahu alam bishawab. Anda boleh beda, sama, saya juga beda. Ayo kita sikapi perbedaan dg diskusi yg sehat dan mencerdaskan.
nice, interesting point, saya termasuk 'netral' menyikapi childfree, sy cuma mikir biasa sindi luar negeri beginian, tapi ya bisa juga kok dg point of view yg seperti ini, termasuk wellsaid juga
Saya juga tidak setuju kalau kalimatnya berhenti di “hidup itu pilihan”, karena ada peran dan tanggung jawab juga. Ayah saya meninggal waktu saya kecil, itu bukan pilihan saya ataupun ayah, di sisi lain alhamdulillah saya dapat beasiswa kuliah sampai S2, itu bukan 100% faktor pilihan juga karena walaupun saya yang mendaftar tapi keputusan di tangan panitia. Saya hanya mencoba menjalankan peran dan tanggung jawab saya sebagai anak dan pelajar sebaik mungkin. Saya belum menikah apalagi punya anak, tapi saya part-time di daycare. Di sana saya belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik, contoh sederhananya saya terbiasa bicara intonasi kasar dan cablak ala betawi, di daycare saya belajar terbiasa bicara lembut dan menyenangkan kepada anak2. Mengasuh anak seperti diberikan kesempatan untuk menjadi manusia yang lebih baik atau bisa juga manusia zonk, karena anak itu anugerah dan juga amanah, jadi childfree, kecuali alasan medis atau hal lain yang di luar kontrol diri, seperti menolak diberikan kesempatan berupa anugerah dan amanah dari Tuhan YME. Dari sisi lain, manusia diciptakan punya organ reproduksi, jadi kodratnya adalah untuk berkembang biak, manusia juga diberikan akal untuk berpikir, mempertimbangkan benar dan salah, moral, etika, dll. Jadi saya lebih memandang mindset childfree sebagai evaluasi diri belum siap bertanggung jawab atas anak dan menjalankan peran sebagai orang tua.
Hidup itu tugas? lalu bagaimna dg pasangan kesusahan anak? Berrti tugasny gak selesai2 dong. Hidup itu bukanny supaya manusia menyembah kpd Tuhan, itu saja kok.
Hidup itu tugas? lalu bagaimna dg pasangan kesusahan anak? Berrti tugasny gak selesai2 dong. Hidup itu bukanny supaya manusia menyembah kpd Tuhan, itu saja kok.
Ketika kita tiada, anak ktlah yg membantu doa tuk kita bahkan bs memberikan mahkota diJannahNya
Kenapa mau punya anak?
"Karna Rasulullaah suka umatnya banyak."
Kita berusaha, ikhtiar untuk mendidik anak jadi sholih. Selebihnya tawakkal dengan takdir Allah.
Sdh itu tok.
No comment. Semoga hati kita dilembutkan untuk mudah menerima hidayah. Aamiin🌸
Anak adalah sumber kebahagiaan & rejeki dalam sebuah keluarga
@Ratna Ayundini Pemikiran kayak dia, Tifikal orang² Gimana nanti, Bukan nanti gimana🤣
Gw secapek apapun pulang kerja liat senyum anak pasti lega dan bisa lupa kalau gw lagi butuh istrahat. Love you my kids
Semoga sampe anak gede. Kalau udah ABG dan dia berontak smg bs tetap senyum dan bkn kutuk2 anak durhaka.
Melihat komentar komentar disini kelihatan masih banyak orang Indonesia yang minim literasi, berpikiran sempit dan tidak berpikiran terbuka, pantas saja lah mendapat predikat netizen paling tidak sopan se Asia Tenggara
Banyak anak bnyak rejeki kata kaum kadrun, yg bangga nikah beranak pinak banyak trus ujung ujungnya cerai tanpa mikir masa depan anak akhirnya anak jdi korban, di kotaku angka perceraian makin tinggi motif nya cuma karena masalah ekonomi sama kdrt
@@rakyatjelata2395 kadrun itu apa psk
Yang salah tuh kenapa mereka harus mengkampanyekan. Kalo itu emg pilihan mereka yaudah ckup mereka aja... Jangan ngajak2 yg lain. Pmikiran mereka yg memutuskan utk childfree kecuali mandul sudah melebihi pemikiran Tuhan.
@@windriatisugandiputri7009 btw, darimana mengajaknya ya? Itukan keputusan mereka untuk pilihan hidupnya. Awalnya juga mereka gak mempublish kok tapi pas ditanya sama psikolog yang meng interview gitasav tentang anak jadilah dia ngomong memilih untuk childfree dan langsung viral di indo. Orang2 aja yg bikin rame. Malah mereka mah santuy2 aja lagi wkwk
emang dah kalo ada orang yang ga sesuai sama value mereka bisa dihujat abis"an padahal mah itu pilihan hidup pribadi orang masing". Kek dipaksa harus ngikutin mereka buat menuhin standar yang mereka buat sendiri. Kayanya tuh untuk bisa toleransi dan respect sama pilihan hidup orang tuh susah banget yaa..
Childfree mungkin sulit diterima diindo karna mungkin mindset org indo yg "BANYAK ANAK BANYAK REJEKI" bkn malah "BANYAK ANAK BANYAK CARI REJEKI". Aku pernah liat dr vlog² org indo yg tinggal di Korea, Jepang, Jerman, Spain dll tentang Childfree. sedikit aja nih contohnya > mereka punya kesadaran diri klo punya anak Tanggungjwbnya besar jd mereka mempertimbangkan dlu soal finansial & mental. mereka gk mau Klo anaknya kekurangan atau kelak gk sukses atau istilah kasarnya jd sampah. Bahkan anak yg baru dlm kandungan aja sdh dipersiapkan tabungannya entah itu utk dana pendidikan/kebutuhan lainnya.
Klopun lu mutusin mau punya anak apalagi banyak ya silakan aja itu hak lu. Tp inget jd ortu itu harus siap mental, finansial & yg terpenting jg ilmu parenting. Gw percaya kok setiap ank punya rejeki masing" dr tuhan melalui perantara dr ortunya yg mau usaha cr rejeki bkn malah menyepelekan dan berharap Klo rejeki akn datang sendiri/turun dr langit. Dan anak itu gk hanya butuh dikasih makan aja yg penting idup kyak kucing. Tp anak itu butuh tempat tinggal yang kondusif, jaminan kesehatan, pendidikan moral & akademik. (Ya intinya sih jgn sampe lah kita ngelahirin satu nyawa kedunia ini apalagi banyak tp cm dibikin sengsara dgn gk memenuhi kebutuhan hidupnya entah itu terlantar, kekurangan gizi, gk bisa sekolah dll. trs punya aja dalih anakkan udh ada rezekinya masing", siapa tau jd inilah-itulah. Eh tp situ yg jd ortu Tanggungjwbnya melempem).
Itu mah alasan alasan manusia aja yg dibuat buat. Punya anak inilah itulah, jadi manusia itu jangan takut menghadapi manusia lain.
@@SupportMegawatiHangestrip ya biarin lah setiap orgkan pasti punya alasan masing". Yg penting gk ngerugiin org lain & kita gk berhak ngomong > ah itu alasan manusia yg dibuat-buat. Ya emg situ tau isi hati dan pikiran setiap manusia. Yg penting jd manusia itu punya tanggungjawab & gk suka nyampah ke kehidupan org lain.
@@Greenforest21012 setuju
@@Greenforest21012
Setuju banget, kadang budaya resehin orang jadi darah daging n penyakit bikin jengah
Ga punya anak dirusuh, punya anak juga dirusuh
Suka² mereka mau kek mana, kadang orang ga nyadar udah nyetak maap generasi sampah nyetak anak sebanyak-banyaknya bahkan di saat anaknya punya anak ikutan bikin anak n ga tau ntr anaknya bakal gimana (ada di lingkungan aku)
Udah ga jaman kalau bilang anak punya rejeki sendiri yg ada ortu bertanggungjawab atas tumbuh kembang itu anak agar menjadi lebih bermanfaat untuk lingkungan sekitar untuk diri sendiri
@@Jay1173-h1i dilingkunganku jg gitu kok. Aku kasih contoh aja ya, aku gk bermaksud ember/buka aib seseorang. Aku punya temen dia nikah muda, suaminya jg kyaknya masih bocah, & rata" dilingkungan akutuh baru lulus SMA udh buru" pd nikah. Dan tmen aku yg itu td cerita suaminya gk pernah ngasih apa-apa kyak duit. Apalagi tmen aku jg gk kerja. jd dia bingung ngasih/beliin susu buat anaknya. Sampe" dia bolak-balik ke mertuanya utk beli susu buat anaknya, tp gk dikasih uang sm mertuanya. Jd dia gantungin hidupnya ke ortunya. Jd menurut gw Klo blm bisa bertanggungjwb sm hidup sendiri jgn buru" utk kawin apalagi sampe punya anak. Serius kasian banget nnti anaknya. Ada kata" yg bilang kita ini masih bisa memilih pasangan/teman hidup kita tp seorang anak gk bisa memilih gimana orangtuanya nanti.
Kehadiran anak membawa kebahagiaan, seberat apapun merawatnya, kebahagiaan itu lebih banyak datang. Rasa bahagia itu datang dengan sendirinya dan tertanam di hati, semua karunia dari Sang Ilahi.
Kalau mereka pingin child free, aku kebalikannya aku pingin punya anak yang, baik, sehat jasmani dan fisik, pintar, cerdas, berani, smart, yang marip suami aku, sehat dan success selalu ya buat semua salam damai dari Eropa ❤️
saya ibu dari 2 anak laki2. nomer 1 alhamdllh sudah bekerja dia d dinaskan d luarpulau. nomer 2 baru masuk kuliah kemaren. alhamdllh semua itu saya nikmati sebagai seorang ibu.
Iya bersyukur ... Tapi hargai orang lain jg
@@fezazameta8586 saya nyimak kata2 ibu diatas tidak menyudutkan siapapun ko mbak, Ibu yeyen mengungkapkan isi hatinya yg bangga dan menikmati menjadi seorang ibu 😊
@@rpurnama22 menikmati klo si ibu gak depressi, coba klo depresii, bro2 menikmati.
Tuhan Maha Membolak-balikan hati. Kalau suatu hari mereka berubah pikiran, ya gak masalah juga. Mgkn saat ini mereka merasa belum siap, belum pantas jd ortu, makanya childfree
Sy udh menikah selama 4 tahun pengen banget pny anak, bukan karna tuntutan org sekitar, bukan utk melahirkan org yg bakal ngurus di masa tua, tp karna ngak mau kesepian 😭😭😭.. Dengan adanya anak2, rumah terasa lebih hidup, kita bisa tertawa bahagia melihat tingkahnya anak2 yg lucu. Dan jika takut anaknya jd anak yg nakal, didik anaknya dgn cara yg baik, jangan dibentak2 apalagi dipukul.
Pel8hara kucing juga lucu gak.ksepiam
@@dlovelyta5169 lucu pas masih kecil.. kalau udah gede engga
Smoga mendapat keturunan nggih Bu..spertinya ibu muslim..punya panutan kita semua..Baginda nabi..aku akan bangga dengan umat(ku) (muslim) kelak diakhirat yg jumlahnya sangat banyak..maaf yg non muslim ga usah komen .Krn ga nyambung
Saya setuju, ada kebahagian yg tidak bisa di ukur oleh materi ketika bisa berkumpul dengan anak.atau saya sebagai anak bisa berkumpul dengan orang tua saya makan bareng dan tertawa bareng. Kebahagian bukan di ukur dri materi tpi dari seberapa banyak kita bersyukur
@@dlovelyta5169 kucing nggak bisa ngomong udah gitu jadi budak bersihin kotorannya yg super bau 😜🤪
To all, keputusan memiliki anak adalah individually namun disini saya hanya membantu memberikan masukka waras terutama untuk si creator mohon banyak research bahwasannya cel wanita akan diperbaharui setelah melahirkan so jgn membodohi diri childfree karena ingin natural aging no no jadilah creator cerdas
Fix ya lingkungan salah satu faktor yg membentuk pemikiran seseorang, walaupun dia seorg yg berpendidikan, beragama sekalipun, tanpa disadari, keputusan yg dibuat bisa menyelisihi sunnatullah.
Ikut politik jg bisa. Tokoh2 politik byk yg lbh drastis. Tp itu lingkungan jg sih ya.
Punya anak itu memang jadi banyak hal yang dipikirin, tapi lebih banyak hal yang lebih menyenangkan ketika punya anak, percayalah. Bayangkan kalo semua orangtua memilih childfree ? Atau orangtuamu sendiri memilih childfree ? Jelas kamu pasti ga ada di dunia ini, lantas kenapa kamu harus membatasi kehidupan ?
Kecuali ada hubungannya dengan kesehatan.
Banyak orang disana berjuang mati-matian hanya untuk mempunyai anak keturunan.
Saya melihat beberapa teman ibu saya yg menikah dan tidak ada anak, mereka menua bersama, jalan kemana2 berdua setelah pensiun, berkebun....mereka happy aja hidup dgn tukang kebun, supir, art. Mereka cukup bergaul dgn tetangga. Kebahagiaan tidak ada yg sempurna kata mereka, punya anak ataupun tidak.
Iya sih, krn pasangan yg udh pny anakpun mrka gak bhgia.
Iya ada yg malah makin deket hubungan suami istrinya juga.
Kalau dilihat dari konteks gita yg seorang Muslim sbnrnya gampang aja jawaban knp pingin punya anak krn anak itu jariyah dan juga bentuk ibadah. Tapi mungkin krn gita tumbuh di Jerman dan telah banyak menyerap nilai2 di sana serta mungkin mengalami hal yang tough di masa kecilnya selama bersama ortunya, ya mungkin itu yg membuatnya jadi mantap childfree. Tapi kalo dalam konteks muslim, ya fitrahnya setelah menikah memiliki anak krn salah satu tujuan menikah adalah meneruskan estafet generasi, selain itu jg akan menjadi jariyah orang tuanya kelak. 3 hal yg hanya akan dibawa oleh muslim ketika kembali kpd Rabbnya: shodaqoh jariyah, ilmu yg bermanfaat, dan doa anak yg sholih sholihah. Ini konteks Muslim yg kita imani. Banyaknya keluarga yg gagal menjadi keluarga yg baik bagi anak2nya lantas tidak menggugurkan keimanan ini. Karenanya kita memahami banyak keluarga gagal, maka kita mempersiapkan diri lbh baik dari segi agama, ilmu, dan bekal lainnya untuk membina bahtera rumah tangga. Finansial tentunya jg penting tp dlm konteks Muslim jgn kita takut miskin berlebihan krn kita beriman kpd Allah sbg pemberi Rezeki.
Kalau anak itu sukses atau jadi ...
Kalau sebaliknya atau jadi sampah masyarakat.. mau harap doa apa..
Alhamdulillah diberikan rezeki dititipkan oleh Allah SWT seorang anak, anak adalah sumber kebahagian
Hidup itu pilihan.
Puji Tuhan.. setelah menunggu kurang lebih 3 tahun, kami dikaruniai anak kembar 3 (Triplet). Puji Tuhan kami sangat senang dan bahagia. Tuhan begitu baik memberikan kami kepercayaan 3 anak sekaligus.
Gaji saya hanya pas pasan setiap bulannya. Tapi saya dan istri percaya, Tuhan akan memberikan rezeki yg lebih untuk dapat mencukupi setiap kebutuhan keluarga kecil kami. Dan benar rezeki itu ada saja Tuhan berikan.
Ketika melihat senyum dan tawa anak-anak kami, semua rasa capek dan stress hilang seketika. Dan usia anak kami skrg sudah 1 tahun 7 bulan.
Semoga kami sebagai orang tua mampu memberikan yg terbaik buat anak kami.
Tidak usah takut punya anak. Semoga yg saat ini menjalani Promil dapat segera memiliki anak. Amin. 😇
Tetap semangat ya para bunda-bunda yg lg Promil. Gbu 😇
Pilihan setelah menikah untuk tidak punya anak itu harus dipahami khalayak umum sih. Orang2 yang memutuskan childfree itu bahagia lho, kan kadar bahagia tiap orang beda-beda. Please jangan kasihani mereka. Mereka bahagia. Mungkin malah jauh lebih bahagia dari yang punya anak. Kita sama2 menghargai keputusan orang lain selama tidak merugikan.
The best of the best!!!
yap setiap org punya keputusan apapun itu
Yup, selain kadar, penyebab jg beda2.
Dari sepanjang vidio liat ekspresinya paul, kayak masih ragu dengan keputusan bininya... apalagi setelah dia bilang dari pihak keluarganya masih menginginkan ada anak ...
Yang aku tangkap, pikirannya selalu mikir jauh ke depan. Seakan bisa kontrol hidup nanti bakalan gimana. Manusia bisa berencana sedemikian rupa. Tapi jangan lupa. Ada Yang Maha Mengatur bukan? Baik atau buruk bahkan yang gak kita sangka mungkin terjadi. Kun Fa ya Kun.
Terlalu Mikirin. Jadi menimbulkan ketakutan berlebih
Aku dulu juga mikir lo. Seandainya punya anak bisa ngurus gak? Ngurus diri aja belum beres. Terus hamil, mikir. Nanti gimana cara ngelahirin. Ada ketakutan. Ada rasa tidak mampu. Hamil kedua ngerasa bakalan sulit sambil ngasuh yang pertama. Nanti kalau lahir gimana juga. Yang pertama aja Uda kayak belut. Tapi Alhamdulillah selalu saja ada yang disyukuri. Hidup lebih ngalir aja ya kan?
Coba aja ngebayangin seperti yang ku alami. Sebelum benar-benar ada diposisi ini. Wah gak bakalan sanggup. Serius. Tapi Allah selalu bantu. Aku nya aja yang kurang bersyukur.
MasyAllah si suaminya itu sangat menghargai si istrinya tapi yg saya liat Paul terlihat agak tertekan mudah"an si Gita bisa berubah fikiran semakin ke depannya yaa 🤗 agar bisa merasakan kenikmatan keriwehan mempunyai seorang anak tapi sangat membahagiakan 💜 rasa capek ilang liat anak . Semangat timbul karena liat anak
jejak digital tdk akan bisa hilang...then we will see next what will happen to them, whether their words will not change or will be different, bcz people will grow old and thinking will change with the passage of time...
ingat itu GITA...☝☝
Masih ga ngerti dengan orang2 yang memilih childfree. Dari yg gw tangkep dari Gita adalah, dia ngga siap jadi ibu karena dia tahu tanggung jawab yang harus diemban dalam mengurus anak dan tidak mau direpotkan oleh hal tersebut, dari A--Z nya.
Melihat backgroundnya yg lama tinggal diluar menurut gw ga bisa dijadikan alasan juga karena toh di negara adidaya masih banyak juga pasangan yg mau punya anak. Kebanyakan dari mereka yg ga mau punya anak adalah mostly karena sadar finansial. Apakah gita dan pasangannya juga begitu, mengingat dia bilang kondisi ekonomi di eropa sedang turun.
Buat gw menjadi bapak di umur gw yg approching 40 adalah hal terindah dan enjoyable walaupun harus menghadapi moment saat anak sakit, terbangun malam, terbagi waktu, keluar duit banyak untuk berbagai keperluan, dll. Dan itu menjadi penyemangat gw dalam bekerja. Dan buat gw laki2 menjadi bapak adalah kebanggaan. Itu alamiah karena kita lahir pasti punya orang tua.
Ga usah khawatir tidak bisa mengurus anak, toh jalan hidup ditentukan oleh Tuhan. Banyak kisah orang sukses yang punya masa kecil yang kurang beruntung. Semoga Allah mengubah cara pandang mereka.
menurut saya sih wajar kalo orang khawatir dalam mengurus anak. umumnya ga ada sekolah untuk jd orangtua, jd bnyak yg asal2an jg jd orangtua. yg pnting kasih makan. pdhal anak butuh dekat jg sm ortu nya, didikan dll. sedangkan klo salah didik bisa ngaruh ke lingkungan sekitarnya jg. sifat dan perlakuan ortu ke anak jg ngaruh ke anak gimana dia memperlakukan org lain.
@@meloza jaman dulu sebelum Indo merdeka udah ada kok sekolah kerumahtanggaan. Di inisiasi Muslimat Masyumi, Ibu-ibu Aisyiyah dan organisasi perempuan lain. Jaman sekarang juga udah ada Sekolah Calon Ibu dan Calon Ayah, tinggal kembali ke diri masing-masing mau ga belajar jadi calon ortu, mau ga upgrade dirinya.
Aduh ini bener banget dan saya setuju!!!
Ya bahagianya kamu dengan punya anak. Bahaianya mereka dengan tidak punya anak.
Sesusah apa sih buat dipahami?
Alasan-alasan yang mereka jabarkan kenapa memilih tidak punya anak ya sama saja sebagaimana kamu menjabarkan alasan-alasan kamu memilih untuk punya anak.
Duit abis dong klo gitu
Nikmatilah hidup mu saat ini mumpung kalian masih muda..
Puas2in aja traveling nya, menikmati makanan2 yg lezat dan puasin masa2 muda bersama pasangan nya.
Tapi ingat.. saya yakin ada kalanya kelak ketika kalian sudah tidak muda lagi. Badan sudah tidak se bugar saat ini hingga tdk ada selera lagi untuk traveling, tidak ada selera lg untuk menikmati makanan2 lezat.. KALIAN AKAN MERASA KESEPIAN DI RUMAH KALIAN SENDIRI..
Tinggal mati ribet banget
Hanya Allah yg bisa membolak balikan hati hambanya. Semoga Allah memberikan mereka keturunan2 yg shalih & shalihah, aamiin 🙏
Aamiin
bukan dr konsep "bahagia" yah,, punya anak itu, tanggung jawab. untuk heritage, warisin ilmu, mewariskan kebaikan, anak jadi sosok yg bnyk berbuat kebaikan/ bermanfaat untuk umat & bangsa. in the end... amal jariah orang tua. bisa menolong ortu dri api neraka. dan bisa punya seseorang manusia lain yg really love us, care about us. tidak pun, gapapa. usaha kita jdi org tua ladang amal yg besaaarrr sekali.
suliit mendidik anak = mendidik diri sendiri. tapi benar, ,ikut perintah agama dgn usaha mencetak anak soleh soleha, buat kita as a parent BANYAK SEKALI BERUBAH jadi haruss lbh baik lagi,belajar lagi dsbg
orang yg ga mau punya anak berarti gamau memikul tanggung jawab tsb dan merelakan potensi kebahagiaan yg besar oleh karenanya.
Wkwkwkwk pipi Paul memerah pas Gita bilang bawel wowkoakwaokwa. True love banget sih. Uwu banget emang.
Argumen gita dan paul gak masuk ke pikiran saya. Terlebih fase berdua suami saja sudah saya lewati, dan fase punya anak kecil juga sudah saya alami. Justru saya merasakan cinta yang begitu murni itu setelah melihat anak saya lahir, saya benar benar baru menyadari ternyata beginilah rasanya jatuh cinta dengan perasaan yang sangat dalam. Di samping banyak banget pelajaran hidup yang bisa didapat setelah punya anak. Dan saya masih ingin melanjutkan fase mengurus anak di usia remaja, dewasa, hingga menjadi nenek. Yah pasti lengkap dengan bumbu bumbu masalah yang ringan hingga berat. Tapi saya tetap ingin menjadi saksi kebaikan dan kebesaran Allah dalam merancang perjalanan hidup manusia.
Maybe mereka itu emg ga suka dan ga bz punya anak makanya mengkampanyekan ga suka punya anak ga mau punya anak dan mereka bilang ga suka anak2 wht the hell emg ada ya org dunia ini ga suka anak kecil??? Malah mereka mengkampanyekan ga punya anak childfree alias happy kan freak ya kok mindsetnya gt
ya ALhamdulillah kalau dgn punya anak jadi lebih harmonis, tapi memang rumah tangga cenderung harmonis saat fase anak sedang lucu2nya, nanti seiring fase2 berikutnya dia tumbuh dewasa tantangan kehidupan pun semakin besar
Sudah punya persiapan mental dan materi buat masa depan anak?klo sudah berarti anda ortu yg hebat,tapi kalau belum??
@@wazzagaming3833 anak emang akan selalu kecil? ya mereka akan remaja, dewasa, bahkan ngurus anak kecil aja susah lho. lagian mereka cuma ngasih tau pilihan hidup mereka bukan mengkampanyekan ya beda dong. Mengkampanyekan ya speerti ngajak orang" buat ngikutin mindset nya dia. Mau punya anak atau ngga kan itu pilihan setiap pasangan yang ngejalanin kehidupan rumah tangga orang lain mah gausah ikut campur, kan ga diajak.
@@wazzagaming3833 ada kak, aku gasuka anak anak :(
Kalau ALLAH sudah berkehendak kun fayakun, tidak mustahil bagi NYA,maka mau sekuat apapun kalian berusaha gak mau punya anak,maka jadilah ya jadilah anak ,jgn terkesan sombong Krn mendahului kuasa ALLAH
Gak seru ah
HAH?
Apasih bunda nurulll. Mereka kan ngga bilang bahwa pasti ngga akan pernah berubah pikiran 😂😂
dan jangan suudzon dengan menuduh org lain sombong apalagi mendahului Tuhan.
Jan lupa ada aborsi wkwkwk
Saya menghargai pilihan orang2 yang memilih childfree... kebahagian kita bergantung pada diri sendiri, bukan pada objek/hal lain. Pada akhirnya jika kita sudah menemukan kedamaian dan kebahagiaan sendiri, maka itu sudah cukup. Saya sebagai seorang guru SD setiap hari mengahadapi banyak anak2 yang pada usia emasnya harusnya bahagia dan hanya memikirkan belajar serta bermain, tapi malah punya banyak luka batin dan beban. Miris
Hooaamm
Intinya kita harus bisa menghargai keputusan orang lain. Setiap orang punya prinsip yang berbeda, selama prinsip itu gak merugikan banyak orang kenapa gak. Yang mau childfree di indonesia ada berapa sih ? Saya yakin gak akan nyentuh jutaan, cuman secuil aja. Karena rata2 orang Indonesia lebih berpegang teguh dengan kata banyak anak banyak rezeki, iya banyak rezeki bila dibarengin dengan pendidikan dan ikhtiar orang tua saat membesarkan nya. Jangan hanya bergantung kepada Allah tanpa ada usaha
@@vyarose1400 iya kita menghargai....tp alangkah baiknya trus cari informasi terkait freechild ini apakah memang keputusan yg di ambil tepat...
Ibarat kaya orang belajar...trus nyari informasi
@@ridwanreadone227 gak perlu ambil pusing dengan pilihan orang lain. Prinsip anda a dan Gita b. Yaudah gpp. Lagian Gita gapaksa anda buat childfree kan. Gausah dibawa pusing. Ok 👍🙏
Secara agama, salah satu tujuan pernikahan di agama manapun adalah utk mendapatkan keturunan. Secara pribadi, normalnya, pasti ada keinginan utk memiliki buah hati dg orang yg kita cintai... Biasanya, anak mjd suatu tgg jwb yg dirasakan berat jika ekonomi tidak mencukupi, egoisme tinggi, rasa pesimis yg berlebihan atau memang jika kesehatan tdk memungkinkan....
Mereka ingin bahagia berdua dg childfree.
Setelah ini mereka mutusin parentsfree, fàmilyfree, friendsfree, neighboursfree.
Bener2 berdua.
Hidup itu pilihan. Terserah kita mau punya anak atau tidak saat menikah. Bagi saya pribadi, ada 1 hal yang buat saya putuskan punya anak segera mungkin. Dalam Islam, Ketika manusia meninggal dunia, maka terputus sudah amal jariahnya kecuali tiga perkara yakni: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat dan doa anak yang sholeh. Sebagaimana disebutkan dalam hadits tentang 3 amal yang tidak terputus pahalanya mesipun sudah wafat. "Doa anak yang Sholeh" itu saya inginkan kelak 🙏🙏
sempet kepikiran gini juga, doa anak yang soleh. nah iya kalo anaknya soleh, kalo engga? malah mendatangkan dosa jariyah gimana? saya punya temen kak, cewek. awalnya polos, baik, kek yang sayang bgt sm keluarga, sempet berhijab juga, tapi sekarang malah sampe jadi murtad. pakaian udah kebuka dimana mana, hobi mabuk, naudzubillah min dzalik kalo misal dia meninggal dalam kondisi yang masih seperti itu, kasihan orang tuanya. makanya klo aku pribadi masih takut buat punya anak. takut belum siap mendidik :(
@@artikach alhamdulillah kl kakanya baru takut aja, blm memutuskan childfree. Aku cuma menanggapi aja yaa. Kayaknya kalo terkait child free banyak bersinggungan dengan iman. karna kita sama2 muslim, mungkin aku ibaratkan kita sama2 percaya adanya Allah ya.
child free itu kan memutuskan untk tidak punya anak, dimana itu melawan fitrah sebagai perempuan dan tentu berdosa besar. Kalau kita gak mau punya anak karna takut ga bisa mendidik dan diminta pertanggung jawaban, lalu apa dgn gak punya anak kita terlepas dari tanggung jawab, padahal ada pertanyaan lain yang lebih berat. Kenapa gak ingin diamanahi anak? sementara kita di dunia emg diminta jd khalifah, dunia tempatnya capek, tempat buat ibadah sih karna semua akan diminta pertanggung jawaban.
memutuskan tdk mau punya anak, menunjukkan rasa pesimis, padahal semua rejeki semut pun udh diatur Allah. kalau saya pribadi, semua diniatkan untk ibadah dari proses menikah, melahirkan, mendidik smoga aja ada ibadaha yg Allah terima buat tabungan di akhirat gitu 😊
dan dari semua kebahagiaan yang saya alami dalam hidup, melihat buah hati saya pertama kali adalah hal yang paling bahagia.
@@momskhawla8376 dalam Islam sendiri, hukum menikah itu bisa wajib, sunnah, makruh, haram, tergantung kondisinya. Kalau hukum menikah saja bisa berubah-ubah, berarti child-free tidak menentang kodrat agama, karena punya anak itu harus menikah secara sah dimata agama. Coba bandingkan dengan solat fardhu yang hukumnya wajib, kecuali jika kita meninggal dunia atau hilang akal.
Kamu tidak bisa berdiri solat, kamu bisa duduk. Gak bisa duduk, bisa berbaring. Gak bisa juga, bisa telentang. Gak bisa wudhu, gak boleh kena air, bisa tayamum. Gak bisa telentang, seluruh badan sakit, kamu bisa solat pake kelopak mata. gak bisa pake kelopak mata, kamu bisa solat pake akal(dalam hati). Lihat betapa Allah tidak menoleransi alasan apapun untuk tidak solat fardhu.
Sekarang, soal amal yang tidak terputus ada 3, shodaqoh jariyah, ilmu bermanfaat, doa anak soleh.
Jadi, selama ada doa anak soleh, ya orangtua dapat syafaat. Perhatikan kata-kata "doa anak soleh", artinya syafaat hanya bertahan selama anak soleh itu berdoa terus. Kalau anak itu meninggal, atau berhenti berdoa, atau tidak ingat berdoa, ya sudah terputus syafaatnya. Masalahnya anak solehnya itu doanya harus tulus dan ikhlas, kalau nggak gak akan sampai.
Perjalanan ke akhirat itu kan panjang. Umpama-nya "doa anak soleh" cuma bertahan sampe dia hidup, dengan catatan meninggal natural seperti orang tua umur 80-90. Setelah 80-90 tahun, ya udah anak itu meninggal, ya syafaat ke orangtua nya putus lah, kan udah gak bisa doain lagi.
Realistisnya, orang meninggal itu cepat dilupakan orang hidup. Masa sedih, berkabung itu cuman 2-3 bulan. Setelah itu, ya sudah. Orang hidup udah sibuk sama urusan dunia-nya. Saya melihat banyak keluarga yang udah lupain anggota keluarganya, orang tuanya, anaknya, atau saudaranya yang udah meninggal. Ibu saya aja udah hampir gak pernah doain anaknya yang meninggal, ke kuburannya udah hampir gak pernah. Udah lupa. Ibu sibuk sama penyakitnya, masalah anak sekolah, masalah uang, masalah ini dan itu. Ya manusia hidup pasti punya prioritas kan daripada orang meninggal yang udah selesai urusannya di dunia.
Makanya, Allah bilang, jangan bergantung sama manusia yang hatinya bisa bolak-balik. Belum tentu bisa dia doain orang tua terus menerus. Bisa jadi kayak kasus kebanyakan orang hidup yang udah lupain orang mati(yang saya lihat). 3 amal yang tidak terputus yang bisa kita kontrol selain doa anak soleh itu shodaqoh jariyah dan ilmu bermanfaat, pahala gak putus-putus. Kadang kita suka males ibadah, maunya minta didoain, padahal kita lupa kalau ujung2nya kita mempertanggung jawabkan perbuatan masing-masing, bukan ngandelin doa orang lain yang belum tentu dia bisa doain kita ataupun belom tentu dia mau dan ikhlas doain kita, karena itu benar-benar diluar kontrol kita. Kita mengandalkan manusia lain demi syafaat yang sudah jelas hati manusia bisa bolak-balik, ya resiko besar lah. Bisa dapet syafaat, bisa nggak.
@@angelsub9184 kalau bicara soal child free, ya tentu menikah dulu 😄 kl blm menikah, salah dong udh punya anak duluan, zina berarti usdah berbeda pembahasan dan hukumnya.
betul banget, soal mendapat pahala atau syafaat dr anak itu tentatif yaa semoga aja anak kita bisa jd anak soleh solehah.
yang pasti soal pahala itu hanya allah yang tau perhitungannya, kita lebih fokus pada ibadah kita karna kita jg gak tau perhitungan allah bagaimana.
apalagi dgn tolak ukur misal ibunya mba,, saya jg bisa share soal suami saya yang menurut saya termasuk soleh ya karena sering mendoakan ayahnya yg sudah meninggal dan menggunakan uangnya untk wakaf atau sodaqoh ats nama ayahnya, tp saya pun gak bisa menghitung pahalanya hanya allah yang tau. Diterima/ gak, jd syafaat buat bapa mertua saya atau ga.
yang pasti, tidak ingin punya anak/ child free itu di luar fitrah perempuan jika tdk ada vonis dari dokter, apaalgi share di sosmed.
jd kalau memang blm siap punya anak, tugas kita mempersiapkan bkn langsung menolak. wallahu alam, saya hanya mengingatkan sbg sesama muslim.
bisa dicek dari ceramah2 buya yahya atau lainnya. 🙏😊
@@momskhawla8376 saya menghargai pendapat Anda. Yang harus Anda ingat, urusan dosa atau tidak masalah child-free itu urusan Allah. Kalau Allah saja bilang syafaat ada 3, artinya Allah bilang masih ada 2 amal lain yang bisa kamu kerjakan sendiri untuk tabungan, sisanya benar2 keihklasan manusia mendoakan kamu. Kalau mau tiga-tiganya ya silahkan.
Patokannya kalau wajib punya anak, ya pasti dong wajib menikah, kan dalam Islam, punya anak harus menikah dulu. Masalah beda hukumnya setelah menikah, apa ada tidak punya anak itu berdosa? Dalilnya gak ada. Allah tahu kalau wajib punya anak, kasian laki-laki dan perempuan mandul, ya dosa dong mereka.
Kita manusia itu tugasnya tanggung jawab masing-masing ke Tuhan. Kalau jadi orangtua malah tidak ikhlas menjalani peran mendidik anak bahkan menzolimi, bahkan anak sampai sakit hati, jatuhnya jadi menzolimi orang, dan Allah benar-benar melaknat orang tua seperti ini. Mau kita bilang langsung menolak, ngatur2 orang, nyindir2 orang belum tentu dia ikhlas dan mampu, akhirnya jadi ibadah sia-sia mengasuh anak dengan setengah hati. Lagian, orang itu punya prioritas lain selain punya anak mbak. Bisa aja ada penyakit keturunan yang susah disembuhkan, masih mau maksain orang punya anak? Kan mereka yang pilih, kok kita yang ngatur2 hidup orang? Maksudnya apa? Biar merasakan capeknya jadi orang tua kayak kita? Senang melihat orang menderita sama kayak kita? Egois kalau gitu mah.
Masalah menyalahkan fitrah sebagai perempuan, apa daya kalau masalah perempuannya itu benar2 mandul. Gak mungkin kan mereka child-free karena keinginan sendiri. Masa berdosa kalau gak punya anak kalau kasusnya mandul?
Soal suami Anda, mungkin Anda beruntung melihat keluarga Soleh, tetapi realitasnya itu orang itu cepat melupakan orang mati. Gak selamanya doa terus-menerus. Iman itu naik-turun. Coba kalau anaknya meninggal duluan, mana bisa ngarepin doa anak soleh? Malah doanya harus diikhlaskan.
Gita itu bukan share mbak, dia ditanya2 terus. Dia itu influencer, masa cuekin pertanyaan netizen yang bombardir terus menerus. Kan gak sopan. Udah kebiasaan masyarakat kita nanyain ranah pribadi orang. Di luar negeri, nanya2 kayak gitu dianggap kurang sopan dan gak beradab. Kita aja masyarakat yang kurang ajar ngusilin hidup orang lain.
Aku dan suami juga memilih untuk childfree. Kebetulan suami ku orang Eropa, dia bilang begini "gak punya anak, punya anak 1, 10 atau mau adopsi itu keputusan kamu sebagai seorang wanita. Kamu yg paling berhak memutuskan gimana cara menghormati tubuh mu" . Aku bersyukur suami ku sangat mendukung apapun keputusanku.
Sayang mba.. Yg sendirian sampe menua, merasa sedih krn ga ada versi 'saya' ketika tiada nanti. Dan generasinya habis hny sampai masanya meninggal dunia.
@@yantichan8287yang sedih diri sendiri kan? Apa ga egois kalo itu alasan kita punya anak?
@@upirosna klo sy rasa ga egois, krn menikah salah satu tujuannya menjaga keberlangsungan hidup manusia dan di agama islam, nabi sy senang jika dikeluarga memiliki banyak keturunan
@@yantichan8287 mohon maaf kak, setahu saya tidak ada hadist atau ayat Al Quran yg menyatakan tentang memiliki banyak keturunan. Jadi tolong jangan memberikan pendapat yang mengatasnamakan nabi Muhammad SAW tanpa ada sumber ayat dan hadist yg shahih. Jika anda ingin menanggung dosa dari keturunan anda yg telat jatuh ke jalan sesat silahkan, tetapi tolong jangan menghasut orang lain untuk mengalami hal serupa seperti anda...
@@nurrizkiagustriana8719 Dan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
تَزَوَّجُوا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّيْ مُكَاشِرٌ بِكُمُ الأُمَمَ
“Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” [Shahih Riwayat Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim dari jalan Ma’qil bin Yasar]
تَزَوَّجُوا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّيْ مُكَاشِرٌ بِكُمُ اْلأَنْبِيَاءَ يَومَ الْقِيَامَةِ
“Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat” [Shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur dari jalan Anas bin Malik]
Kelengkapan takhrij dua hadits di atas terdapat di kitab besar kami Riyadlul Jannah (no. 172 dan 173
Referensi : almanhaj.or.id/2258-islam-menganjurkan-umatnya-untuk-mempunyai-banyak-anak.html
Komennya di sini banyak banget ya ada yang pro dan kontra, untuk yang kontra silahkan kontra dan tidak setuju dengan pilihan ka paul dan ka gita, itu pilihan mereka, cukup hargai dan diam. Kalo ada yang memutuskan punya anak dan bahagia itu bagus. Kalo ada yang memutuskan tidak punya anak dan bahagia itu juga bagus untuk mereka. Sesulit itukah menghargai keputusan orang lain? Sampe ada yang bawa-bawa kekurangan populasi, kekurangan tenaga kerja. Percuma populasi banyak kalau tidak berkualitas, tidak mendapatkan kesejahteraan hidup.
Sampe ada yang ngotot untuk menerima opini orang lain soal punya anak. Apa hak anda mengatur kehidupan orang lain di dunia ini, hidup manusia cuma sementara tapi ngaturnya udah kaya Tuhan yang ngasih hidup sampe mati. Ada juga yang bawa-bawa keluarga ka paul dan ka gita, udah kaya paling tau soal kehidupan mereka berdua padahal cuma liat dari media sosial. Mereka bahkan ga ngajak orang lain untuk child free, kalau ada orang yang ke-trigger dan jadi ikutan memilih untuk child free ya itu keputusan mereka, katanya sudah dewasa dan open minded tapi hal-hal begini masih diperdebatkan, dihujani hinaan, merasa diri paling benar.
kalau kita perhatikan apa yang mereka sampaikan tentang konsep bahagia yang mereka bagi mereka, sederhana banget ya? padahal narasumber sudah memancing bahwa manusia itu ada naluri yang itu sudah Tuhan ciptakan akan fitrah kebahagian dan kesukaan,
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
kayaknya perlu banyak ilmu tentang siapa kita? dari mana kita? apa tujuan hidup kita? dan mau kemana kita setelah mati? apakah hidup di dunia ini bebas dari aturan Tuhan (bagi yang percaya adanya Tuhan), ataukah kita ini harus mengikuti aturan Tuhan,
mendengar penjelasan mereka bahwa rujukan mereka mengambil keputusan childfree karena terinspirasi dan mendapat pehaman dari barat yang kita tahu nilai mereka berbeda dan jauh dari negeri agama wah ngeri
Nggk pernah mikir sampek sejauh itu kyknya mereka mas/mba
Bahagia ki ya bersama anak... hidupku menjadi sempurna karena hadirnya seorang anak ... I love love love Kids ❤😍
Memiliki anak adalah kebahagiaan tak terlukiskan bagi seorang perempuan, yg tdk akan dipahami jk belum merasakan langsung. Patut dipertimbangkan banyak saran dari keluarga khususnya ibu mbak Gita,
Kalau dasarnya ada perempuan tidak ingin jadi ibu, tapi memaksa diri jadi ibu, ya endingnya gak akan bahagia.
Punya anak itu bukan hal main-main. Ya kalau bener punya anak terus ngerasa hepi, ya kalau gak? Itu anak mau diapakan? Dimasuin rahim lagi gabisa. Dibunuh juga gaboleh.
Sekali kamu jadi ibu, selamanya kamu seorang ibu.
@@Embrinnakembali pada naluri perempuan, fitrohnya perempuan diciptakan Tuhan untuk menjadi seorang ibu dan bertugas mendidik anak-anak nya sebagai generasi penerus umat manusia. Jika sampai tdk ada keinginan memiliki anak, kemungkinan ada problem masa lalu/luka batin yang perlu diselesaikan selama pola asuhnya
@@motivasiislamterbaru Mau apapun itu, tetap keputusan yg patut dihargai
Sebenarnya kalo mau child free itu ya terserah karena emang kemauan masing2, tapi hrsnya engga usah dikampanyekan karna kalo kya gini berati ada sifat mengajak untuk yg lain juga melakukan, knp Jepang engga dijadiin pelajaran bahwa kalo di sana manusianya udh mulai langka
Child free mba....free child artinya beda
Angka bunuh diri tertinggi disana mbak
Dari cara jawab kliqtan cewenya dominan. Bisa jadi chilfree ini ide dari di cewenya, cowonya iya iya aja krn cinta klepek klepek. Smg someday mrk bisa berubah pikiran. Anak mutlak hak Tuhan.
Sepemikiran bro
Pengaruh lingkungan juga bisa menjadi faktor merubah pola berpikir. Tentang menempatkan diri, sebagai manusia biasa atau Tuhan yang Maha Segalanya. Memang manusia hanya berencana, tapi bukan melangkahi kehendak Tuhan YME. Hiduplah dengan kodrat manusia sebenarnya, tdk perlu melangkahi Yang Maha Menciptakan segalanya. Saran sj. Banyak orang diluar sana, yg ingin memiliki keturunan tapi belum bisa, karena Tuhan belum menghendaki. Jadi tetaplah bersyukur dan hidup sebagaimana manusia hidup.
Kenapa pengen punya anak? Saya suka anak keciiil...
❤️❤️❤️
Berat jadi ortu? Ya beratlah. Tapi perjuangan dan kebahagiaan berbanding lurus, malah lebih banyak bahagianya.
Ibarat orang suka naik gunung, ngapain coba? Capek, laper, dingin, tapi feel, pengalaman, kebahagiaan, kepuasan dan pengetahuan ketiika naik gunung ya itu emang worth it. Dan banyak orang rela melakukannya.