SAYA HANYA MELIHAT BAHWA PASANGAN YANG SATU SUKSES SEBAGAI AYAH DAN IBU.... Sebagai sebuah keluarga... Kalau pasangan yang kedua kalau gak salah kei dari Kelascinta... Gimana ya 😅😅😅... Gak siap punya anak, gak mau resiko punya anak... Terus ngapain nikah wkwkwkkw... Mending hidup sendiri-sendiri ajaa wkwk... Namanya punya anak, ya seperti ibu dan bapak kita ngerawat kita..ya kita sebagai anak tahu sendiri sering nyusahin orang tua... Gimana sih wkwkwk.. Terus punya anak mau nya anak yg gak ngrepotin wkwkwk.... Mana ada ???? Kecilan kita aja nyusahin orang tua wkwkwkwkwkkw... Kalau pasangan kei dan pasangannya, gimana yaaa 😅😅 Masa anak di anggap investasi sih wkwkwk... Kalau situ punya anak anggap nya investasi ya kedepan pasti minta imbal balik.. Tapi pasangan yang pertama benar-benar figur seorang ayah... Seorang bapak... Makanya kadang lihat ig ig kelascinta agak absurd memaksakan keinginan nya sendiri wkwkwkkw... Padahal ya pendapat nya belum tentu masuk... Intinya saling menghargai aja keputusan masing masing 😃.
@@youtubewatcher794congrats sudah menjadi salah satu org normal, here’s ur cookie😉 masih banyak org ga normal di bumi ini hanya tau buat tidak tau caranya merawat
@@zakyadam2621 jangan jadi lemah bila kita di lahirkan di keluarga miskin atau sederhana, kembali lagi, bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu di dunia ini ada maksud dan tujuannya, masa depan mu masih lama. Siapa tahu anda bisa jadi orang yang berguna di masa depan nanti nak.
@@bleu9396 banyak hal, punya anak dan tidak itu hanyalah soal kapasitas, kalau gak punya kapasitas lalu nekat keluar anak hasilnya ya anak anak yang tidak baik.
Terus menyalahkan orang yang punya anak salah? Ngak semua bad father bro.. Justru bagaimana kita step up menjadi seorang good father... Memang situ lahir dari rahim manusia apa kambing bro?
@@youtubewatcher794 ya banyak orang tua yg punya anak eh jadi begal, pembunuh, rampok trus gamau tanggung jawab tuh? Kalo mau anak2 yg begitu ortu nya hukum mati juga karena tanggung jawab atas perilaku buruk anaknya di masa dewasa
Sama visi, sama2 mau punya anak.. Dan sama visi, sama2 ngak mau punya anak... Lalu jangan yang punya prinsip childfree menyalahkan pasangan yang mempunyai sama visi dan misi untuk membesarkan seorang anak
Ini konten keren sih, 2 pasutri luar biasa yang berdiskusi dengan tenang dan santai, saya seperti terpukau apalagi dengan kedua pria tersebut. Mampu menerima dan memberi opini tanpa menjatuhkan tanpa ada raut wajah yang menolak mentah², bahkan mereka terlihat saling kagum. Memang benar kalau mau punya anak maka pikirkan sebaik² mungkin. Konten ini luar biasa
Ada tetangga yg anaknya baru nikah. Enggak langsung punya anak dan dari ceritanya mau nunda dulu sampai siap. Tapi karna ada tuntutan dari orang sekitar, punya anaklah mereka. Tapi bayinya ternyata gk dirawat dengan telaten sama ibunya, karna ibunya merasa terpaksa punya dia. Dari cerita iparku yg ketemu dia di Puskesmas (keponakan aku dirawat dan kasurnya sebelahan) ibunya ogah-ogahan ngerawat bayinya. Liat hape mulu, gak sigap bayinya butuh apa, nangis karena apa.. yg rawat bayinya malah ibu tirinya/nenek tirinya. Denger ceritanya aku mikir, padahal udah keliatan dari gerak-geriknya kalau belum mau punya anak, malah terpaksa karna tuntutan sosial. Kalau gini kan yg disalahin ibunya lagi😭 Aku gak membenarkan sikap ibunya ke si bayi ya, tapi sebel sama lingkungan toxic yang ngerasa anak itu suatu hal yg penting dan paling utama. Padahal yang ngerasain hamilnya kan ibunya, yg jagain anaknya kan ibunya, yg jadi sekolah pertama kan ibunya. Kenapa gk menormalisasi kalau ibu juga manusia? Masih pengen pacaran sama suaminya? Mau punya anaknya nanti setelah siap? Dikira gampang apa ngegedein anak biar jadi anak yang soleh dan solehah?
Tentu lingkungan toxic emang nyebelin dan ganggu banget. Tapi apa yg bisa di lakukan? Tentu kita yg mengendalikan diri sendiri dong, ga cuma jadi orang tua yg harus siap mental, manusia hidup naik turun apapun ya harus siap mental, hidup bersosial aja bisa stres
Orang yang nuntut sebenarnya juga gak bahagia punya anak capek, jadi dituntut segera punya anak karena mereka gak suka liat orang bisa bebas tanpa anak dan bisa melakukan apapun. Menuntut orang jadi sama biar ikutan ngerasain capeknya mereka karena gak bahagia sama keputusan yang udah diambil(punya anak).
Masalah terbesar dalam anda adalah ketika Anda memperhatikan omongan orang... Ibarat jebakan tikus, kalau anda melihat tikus hanya melihat perangkap anda lalu dia pergi, siapa yang jengkel? Tikus nya atau manusia yg pasang perangkap?
At least semakin banyak pasangan yang sadar akan tanggung jawab saat punya anak, bukan punya anak karena tuntutan sosial sekitar, tapi murni karena siap dengan tanggungjawab anak. lahir dari orang tua yang individualis dan mentalnya bermasalah itu sulit, banyak anak yang gagal di lingkungan luar karena energynya udah habis duluan menghadapi orang tuanya sendiri. Orang tua yang harusnya jadi support system justru jadi perusak anak itu sendiri. Make sure saat memutuskan punya anak, kita udah dealing sama childhood trauma, udah punya tujuan hidup, punya kemauan untuk berprogres mengontrol emosi, biar ga jadiin anak sasaran sakit mental kita
betul kak, cuman ada beberapa komunitas childfree mulai frontal dan justru menebar FRAUD atau Fear, jadi gimana ya, sebenarnya child free, gay dan lesbian itu setipe... Mereka 80-90% mengalami trauma masa kecil dan masa remaja yang berat.. Saya ambil contoh childfree, teman saya masa kecilnya susah, harus jualan waktu kecil, keluarganya KDRT, sering ribut masalah biaya dll... Sehingga trauma itu memukul mental nya hingga dewasa. Ketika dewasa memutuskan childfree karena tidak punya kapasitas secara material untuk memiliki anak, karena dia terbayang kalau punya anak tidak punya kapasitas biaya dll, takutnya anaknya mengalami hal yang sama seperti dia dulu... Jadi rata2 mereka karena TRAUMA masa muda dulu... Banyak hal sih.. Namun, sekali lagi, trauma itu terkadang membawa rasa dendam, rasa sakit hati dll, sehingga kaum childfree, gay dan lesbian itu sedikit ada psikopat nya... Semakin kesini mereka sadar mereka tidak akan memiliki keturunan, ( gay, lesbian dan childfree) salah satu cara supaya mereka tetap eksis bukan dengan berkembang biak... TAPI DENGAN CARA MENULARKAN DOKTRIN dan ide2 mereka... Ini yang sangat bahaya.. Karena mereka cenderung posesif dan frontal terhadap keyakinannya.
@@youtubewatcher794 karena mereka merasa pilihan mereka taboo di masyarakat kita dan banyak yang ga empaty dengan keputusan mereka untuk childfree. Orang2 yang mentalnya bermasalah kayak gini tu bukan malah dapet penanganan yang tepat tapi malah dapet respon yang menganggap remeh trauma masa lalu mereka. Tapi wajar aja sih di indo masalah psikologis sering dianggap remeh. Bagaimanapun pilihan childfree atau mau punya banyak anak tuh personal banget. Aku pun ngerasa aneh sama orang2 yang maksa untuk punya banyak anak ataupun childfree, jadi kayak terlalu campurin urusan pribadi orang lain. Padahal itu kan tanggungjawab pribadi.
@@noviandanibushron kalau kita berpatokan banyak anak, berarti pola pikir kita masih dengan stigma " kuno " , saya rasa di lingkup era sekarang, orang2 lingkungan sudah tidak menuntut orang punya banyak anak, karena mereka sadar punya anak jaman sekarang biaya nya luar biasa. Keputusan punya anak atau tidak itu self priority dan harus menerima konsekuensi sekitar dengan keputusan di luar normal Harus menerima konsekuensi itu. Bukan berarti kita harus childfree dan orang harus men dewa kan keputusan kita.. Lalu berharap orang orang respek dengan kita... Jaman sekarang, orang empathy nya makin berkurang.. Bahkan sekarang empathy malah di jadikan bahan konten... Sedekah di kontenin, bantu orang di kontenin... Wah... Saya miris melihat perkembangan sosmed sekarang.. Childfree, gay dan lesbian Itu keputusan di luar orang normal, dan kita harus menerima konsekuensi nya. Dan legowo, serta menjalani dengan ikhlas keputusan kita. Namun, bukan justru menebar fear dan fraud dengan doktrin-doktrin... Bayangkan, bila umat manusia berperang dengan 3 jenis umat, yaitu umat penganut gay, childfree dan lesbian... Tanda tanda ahkir zaman?
@@youtubewatcher794 emang lu punya empathy?, terus orang yg bermasalah mental nya harus punya anak gitu?, Semua orang harus punya anak gitu?, maksa bgt si Lo, kayak harus bgt orang punya anak, MIKIR DEH LU TUH KAYAK TETANGGA YG NGOMONGIN "KAPAN PUNYA ANAK?" Kalo orang belum siap tp ditanya gitu terus capek Jing lu nya aja mindset nya kurang terbuka dan ga ngertiin orang, dasar ngejudge trs pasti lu orgnya
pasangan kanan adalah aku dan suami. kita nikah biar halal aja, krn aku tau hukum pacaran dalam agama(ku). yaa persis, pulang kerja suami main game, aku nonton anime/ drakor wkwk. kita sama2 ngejar mimpi masing2 dan mimpi berdua. contohnya bangun rumah yg nyaman, traveling, beli gadget yg dipengen masing2, nguliner kemana2 berdua, tanpa harus worry jam malam krn pergi sama "pacar", karena udah da pasangan halal udah jalan hampir 4 tahun, sempet stress krn tekanan harus punya anak dari ibu, mertua, bude, saudara2 dan netizen semuanya. tp makin kesini, Inshaa Allah makin cuek krn aku juga lebih sibuk daripada mereka yg suka nyinyir hehe. aku juga blm siap buat punya anak, dan mungkin bakalan stress banget kalau memang kejadian sebelum waktu yang diharapkan
Semangat kak. Selamat telah tau apa yang kamu mau dan mampu. Aku salut. Pengen juga punya pasangan yg sevisi dan semisi. Tapi belum dalam waktu yang dekat. Karena masih sangat amat nyaman sendiri. Jalan hidup kakak hampir mirip dg aku. Bedanya cuma belum nikah aja siiih.
Samaaa, intinya buat beribadah bersama. Soal anak itu bener-bener takdir yang ga bisa kita tentukan kapan adanya. Nikah aja yang udah jelas lawan jenis dimana-mana tetep susah ketemunya, apalagi melahirkan jiwa baru. Semoga orang-orang yang sarkas di balik kata 'bercanda' atau 'nanya aja' atau 'menasehati' segera tercerahkan pikirannya bahwa anak itu tanggung jawab/titipan bukan paksaan yang diharuskan hadir.
Bener mbak, nikah itu biar bisa bahagia berusaha mewujudkan visi misi dan beribadah bersama dengan pasangan kita sampai tua, kalau diberi rejeki anak sesuai keinginan kita, syukur ya. Yg salah itu kalau lama tidak ada anak malah meninggalkan pasangan, yg salah itu kalau hamil malah digugurin karena gak mau repot (bukan karena masalah kesehatan), yg salah itu melahirkan anak Tp gak mau mengurusnya. Kalau memang mau childfree ya silahkan itu pilihan asalkan itu kesepakatan bersama, jangan sampai salah satu mau punya anak dan yg lain gak mau, kan jatuhnya itu udah gak satu visi misi lagi.
Kak, maaf kalo pertanyaan aku agak2 gimana gitu. aku ijin tanya, kalo misalkan di posisi kakanya nih kan memang di awal sevisi semisi dg suami untuk nanti dulu punya anak dan fokus raih mimpi masing2, tp memang bisa menunda punya anak ya kak? Misal tiba-tiba hamil gitu tapi nggak kerasa ada tanda2nya dan tiba2 udah 3 bulan aja masa kehamilan, apakah memilih pertahanin babynya apa gimana ya kak? Aku tanya karena emang penasaran huhu atau memang menghindari hamil dg cara-cara lain gitu.
menurutku emang bener sih, jangan jadikan anak itu bahan investasi uang. kalo didikanya bener pasti in sya allah tanpa pamrih anakpun akan nolong dan sayang ortu dan sebaliknya ortu pun gak akan berharap anak akan selalu nolongin ortu cukup jadi manusia yang bisa hidup di masyarakat dan berdiri di kaki sendiri. dan kalo pun mau childfree itu emang harus komitmen antara pasangan masing2. apapun pilihanya mau punya anak ataupun engga itu keputusan bersama (karna dalam ikatan pernikahan). karna tugas jadi ortu itu berat dan tanggungjawabnya juga besar. amit2 jangan sampe dlm pernikahan anak itu cuman bahan pemanis aja supaya keliatan "org pada umumnya" tapi anaknya kaya di buang gitu aja suruh besar sendiri dan gak di urus dgn benar.
iya lah tanpa diminta anak pasti juga pengen berterimakasih ke orang yang sudah merawatnya dengan baik benar dan penuh kasih sayang, mendukung anak hingga dirinya bisa jadi dewasa yang sudah bisa bertanggungjawab merawat dirinya sendiri.
Bener jangan sampai kita jadi orang tua yg toxic. Pas anaknya kecil gak dirawat dengan baik sering dipukulin eh anaknya udah besar malah dituntut untuk balas Budi 🙄🙄🙄
@@evasaefatulhusna1062 punya anak atau tidak itu cuman masalah DUIT dan kapasitas saja, karena punya anak jaman sekarang biayain besar, jadi kalau gak kuat material justru menimbulkan KDRT dan keributan.. Orang kaya saja gak punya anak di bela2in bayi tabung karena dia punya kapasitas... cuman ada beberapa komunitas childfree mulai frontal dan justru menebar FRAUD atau Fear, jadi gimana ya, sebenarnya child free, gay dan lesbian itu setipe... Mereka 80-90% mengalami trauma masa kecil dan masa remaja yang berat.. Saya ambil contoh childfree, teman saya masa kecilnya susah, harus jualan waktu kecil, keluarganya KDRT, sering ribut masalah biaya dll... Sehingga trauma itu memukul mental nya hingga dewasa. Ketika dewasa memutuskan childfree karena tidak punya kapasitas secara material untuk memiliki anak, karena dia terbayang kalau punya anak tidak punya kapasitas biaya dll, takutnya anaknya mengalami hal yang sama seperti dia dulu... Jadi rata2 mereka karena TRAUMA masa muda dulu... Banyak hal sih.. Namun, sekali lagi, trauma itu terkadang membawa rasa dendam, rasa sakit hati dll, sehingga kaum childfree, gay dan lesbian itu sedikit ada psikopat nya... Semakin kesini mereka sadar mereka tidak akan memiliki keturunan, ( gay, lesbian dan childfree) salah satu cara supaya mereka tetap eksis bukan dengan berkembang biak... TAPI DENGAN CARA MENULARKAN DOKTRIN dan ide2 mereka... Ini yang sangat bahaya.. Karena mereka cenderung posesif dan frontal terhadap keyakinannya.
Klo diliat dari pasangan mas aji dan audy, saya ngerasa klo yang menikah dan punya anak itu cintanya lebih full klo dijalanin dengan ikhlas. Peran suami istri jadi sejalan sesuai fungsinya dalam rumah tangga. Saling menguatkan satu sama lain. Saling mengerti peran masing2. Dan saya setuju dengan pernyataannya tentang membesarkan anak, kalau anak dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang, dan pastinya berserah sama Allah berharap anak akan tumbuh jadi anak yg berbakti InsyaAllah anak akan balik nyayangi kita. Dan perkara banyak anak banyak rejeki itu bukan prinsip jadul klo kita memposisikan rejeki gak selalu tentang materi. Rejeki itu berasal dari rasa syukur dan rasa cukup dan sejalan dengan hak, kewajiban masing2 peran.
Beruntung bgt pasangan childfree ini saling bertemu dan sevisi, karena ga banyak yg berpikir berbeda dan mampu melawan konstruksi sosial. Kalo gua sendiri, walaupun belum menikah, gua udah memikirkan untuk ga mau punya anak/childfree, karena gua menyadari hidup adalah penderitaan. Gua jelas akan sayang sama darah daging gua sendiri sehingga ga mau dia merasakan penderitaan itu, jadi lebih baik dia tidak dilahirkan di dunia yg keras dan menyebalkan ini. Karna apa ya, gua sudah firsthand, merasakan duluan bagaimana sulitnya hidup jadi ya masa gua tega melahirkan manusia lainnya ke dunia brengsek ini? Dan gua ga mau banyak berharap bisa menemukan pasangan yg satu visi seperti gua karna pasti susah brooo, jadi gua jg berpikir untuk ga menikah aja. Ya Alhamdulillah kalo nemu 1 dan bisa menikah, tapi kalo ga nemu ya gapapa ga nikah. Gitu sih. Gua ga akan memaksakan pasangan yg gua cintai untuk sevisi sama gua. Secinta apapun gua sama dia, kalo dia ingin punya keturunan and I can't give him that, I should let him go because he deserves a partner that can give him what he wants. And I'll manage living by myself.
Yess, itu pilihan masing2 dan semua orang seharusnya respect dengan pilihan orang lain. Kalaupun suatu saat mbaknya berubah pikiran ya itu adalah hak mbak. Lagian definisi bahagia setiap orang tuh gak harus sama
Same! Kirain cuma aku yg punya pemikiran seperti itu. Walaupun dimasyarakat gak lazim apalagi untuk wanita, tapi setiap orang berhak untuk apa yg dipilih dalam hidupnya selama itu gak melanggar norma atau merugikan oranglain.
Sama.. Sampai skg gw belum nemuin jawaban kuat kenapa hrs punya anak. Kalo jawabannya untuk mengisi hidup gw, gw jd ngerasa egois. Karena anak gw jd hrs ngerasain dunia yg kyk gini demi ngisi hidup gw.. Apalagi kalo alesannya tuntutan lingkungan, big no deh
Gua tim, gamau punya anak kalau lu secara finansial ga mapan, karena gua memegang prinsip "anak gamau dilahirkan" jadi orang tua full harus tanggung jawab kalau mau punya anak, entah itu disiapin finansial ya, emosionalnya, diberi perlindungan segala macem,
@@imarini4691 tapi sayangnya orang2 lainnya yg tetap nekat punya banyak anak pun nasibnya tidak seberuntung kamu.. karna diantaranya tidak ditakdirkan dengan dihadirkan anak yg "membawa rejeki" untuk mereka sendiri sbagai orangtua, jadi plis tolong jangan memaksakan kehendak dengan seenaknya menggeneralisasikan seolah2 patokan rejeki itu datangnya selalu dari anak, emangnya sebagian orang lainnya yg childfree hidupnya secara finansial lebih miskin daripada orang yg doyan beranak pinak? (miskin itu konsep acupannya luas, begitupun pemaknaan maksud "kaya").. jadinya gak usah terlalu percaya dengan istilah klise yg primitif & gak relevan lagi untuk tetap dipercaya dijaman sekarang kalau "banyak anak banyak rejeki"..
@@imarini4691 coba tanyakan diantara mereka yg jumlah anaknya lebih banyak dari kamu yg sebelumnya kehidupan pasutri ini miskin lalu dengan nekatnya memaksakan diri memperbanyak jumlah anak yg mereka punya stelah mereka menikah ternyata mereka berdua masih miskin.. yg disalahkan siapa? anak/mereka berdua sendiri?
menurutku, mau punya anak atau ga itu sudah keputusan masing2 yg ga bisa dijudge, mau childfree itu butuh kesiapan mental dll sdgkan mau punya anak jg butuh bnyak kesiapan menjadi ayah ibu yg super ribet, semua pilihan ada konsekuensi ada senang ada duka nya, jadi yaudah. Aku sendiri memilih untuk pingin punya anak karena aku suka anak2, kalau mereka sudah besar aku ingin punya teman didalam rumah selain suami, aku ingin melihat mini me, aku ingin mendidik seorang manusia tumbuh menjadi orang yg bermanfaat untuk banyak orang, dan bisa meneruskan ibadah bapak ibu nya setelah bapak ibunya meninggal nanti
Emak otw anak 2 izin komen ya haha Dari semua hal yg sdh gw alami, perlu u/ dipaham bhw anak itu bukan kepunyaan orang tuanya…anak itu titipan Tuhan. Jadi mungkin pertanyaannya adl: siap ngga dijadikan media dan perpanjangan tangan Tuhan u/ mengurus manusia lain sampai dia mandiri? Krn butuh rasa IKHLAS dan DEDIKASI yg luar biasa u/ ngejalanin mission itu. Melahirkan anak is one thing, membesarkannya sampai jadi seseorang yang mandiri dan bermanfaat u/ sekitarnya, it’s called parenting.
dulu waktu aku masih gak punya tujuan hidup juga pengennya childfree bahkan gak pengen menikah sama sekali, alasannya krn takut anaknya kurang ini kurang itu, tp sekarang setelah udah tau mau kemana hidupnya dan liat pemikiranku jaman dulu aku ngrasa kalo alasan utamaku sebenernya krn gak mau menyulitkan diri sendiri, takut sengsara krn gak bisa fokus me time, dan karna dasarnya gamau disusahin aja sama hadirnya anak. kalo sekarang justru kebalikannya aku mau punya anak dan aku siap lakuin apa aja asal mereka bisa ngerasain pengalaman hidup di dunia bukan cuma jadi roh, krn hidup di dunia bagian dari perjalanan, dan aku pengen perjalanan anak2 ku menyenangkan.
MasyaAllah.. akhirnya ada yang mewakilkan diriku👍 Untuk hidup tertata dan bahagia itu memang penting sih ya Mba, tapi kalau disisi kita ada sosok2 yang membutuhkan kita itu hidup rasanya lebih bermanfaat dan berarti
Mau punya anak, :D mau punya keturunan, mau punya individu baru yg ajaib mirip kita secara fisik wkkkk, mau denger ketawanya, belajar nya, nangisnya, gemesnya
Dari sudut pandang gwe sebagai anak, gwe SANGAT AMAT berterima kasih sama orangtua karena udah ngelahirin gwe ke dunia. Walaupun hidup itu sulit, walaupun pada akhirnya kita harus berpisah, walaupun gwe udah membebani orang tua gwe, walaupun hidup dengan segala kekurangannya. Tapi gwe jadi tau ada banyak hal indah di dunia, termasuk bertemu dengan orangtua gwe. Coba kalo ortu gwe memilih childfree, gwe mungkin nggak akan seberuntung ini. Jadi kangen mama..
Asli ini konten keren bgt. Gw nontonin 2 pasangan bijak yg punya visi misi masing masing, mereka saling diskusi tentang visi misi itu dgn pikiran yg terbuka. Sama sekali ga ada bantah membantah atau meyakinkan bahwa visi misi mereka paling benar, ga ada yg ngerendahin satu sama lain. (Terlebih lg ini kan ngebahas isu yg banyak bgt pro kontranya ttg rencana lanjutan setelah jenjang pernikahan, that is beeing parents or childfree) Tapi yg gw liat malah respectnya mereka satu sama lain ttg prinsip hidup dan pengalaman yg udh mereka jalanin, saling sharing dsb. It was like, how beautiful this scene. So proud of them. Thx cretivox, gw yakin banyak bgt couple2 di luar sana yg butuh ini.
Lebih milih punya anak daripada childfree, karena aku mikirnya, aku bakal memberikan atau meneruskan seluruh Ilmu, pengetahuan dan pengalaman pahit/manis yang kudapat selama menjalani hidup ini ke anak atau keturunan. Karena dalam perjalanan hidup kita belajar terhadap semua yang pernah kita lalui, bagaimana kita menjadikan pengalaman di masa lalu sebagai cambukan agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi, bagaimana kita mengahadapi masa sekarang, dan mempersiapkan bekal untuk menata masa depan. Jadi menurutku lebih baik punya anak, meskipun itu 1 atau bahkan bisa 2 agar susunan rumah tangga terasa lebih lengkap dengan hadirnya manusia yang insyaAllah bisa membawa keberkahan dan bisa menjadi investasi di akhirat kelak. Aamiin....
ya betul punya anak itu banyak yg dipersiapkan dari segi fisik maupun mental dari kedua orang tua, tapi mungkin apapun hal yg baru yg belum kita jalanin pasti ada rasa gasiap. Anak itu memang bukan investasi orang tua tapi dengan adanya anak membuat kita bisa liat sudut pandang kita dianak kita (karna sifat pasti menurun) dan pasti pasti anak adalah rezeki itu pasti adanya. Dan rezeki bukan hanya karna uang
Kalo dari sisi yg child free sih udh sering liat statement begini di twitter. Tapi salut buat kedua suami bisa enjoy dan saling respect satu sama lain. Emang baiknya yg child free ya gausah julid ke yg punya anak, begitu pun sebaliknya.
Anak itu sendiri sudah termasuk rezeki. Ya jadi betul banyak anak banyak rezeki. Tanggung jawab juga semakin banyak. Tiap orang juga udah ada rezekinya masing2, dan usaha/ikhtiar juga ngaruh yaa jadi tetap wajib dicari rezekinya. Orang tua dapet rezeki juga udah termasuk rezeki anaknya
entah kenapa opininya masih sangat menghargai lawan bicara dan mudah ketebek jawabannya, soalnya hal ini kan lagi hangat banget. semoga ada video lain yang lebih membuka pandangan.
Persiapkan segalanya sebelum mutusin punya anak, kesiapan finansial, kesiapan emosional, dll dan yang paling penting jangan jadikan anak inventasi masa depan, atau penyokong dimasa tua Mindset ortu di indonesia masih buruk, anak sebagai investasi, anak sebagai penyokong adik-adiknya dan ortu dimasa tua, anak wajib balas budi, dll Anggap anak sebagai hadiah sebagai anugrah, kalian yang mutusin menghadirkan mereka ke dunia, jadi jangan letakkan beban apapun dan harapan apapun pada mereka, cukup sokong hingga mereka sanggup menghidupi diri mereka sendiri atau keluarha kecil mereka nantinya
sy dan suami sih mmg brencanana pny anak tp blm siap. klo sy blm siap mental krn jiwa sy muda tp umur ud ga sih 😢 kalo suami blm siap financial soalnya terlalu banyak komitmen sprt cicilan rumah mobil dan ortu nya mmg tipe yg hrs dikasih uang bulanan dan dihidupi. sbnrnya kalo mau membiayain anak mampu tp ya dr penghasilan saya . sedangkan sy nya sndr ms mau foya2 buat diri sendiri. blm bs berkorban untuk menghilangkan life style saya . soalnya sy dr kluarga miskin dan wktu kecil bnyk hal yg blm di dapetin. ktika ud dewasa dan bs mendapatkan apa yg saya mau satu per satu ya saya puas2in dulu. hehehe ya pilihan hidup la. templete hidup org ga bs sama semua. krn perasaan dan di balik cerita tiap org jg beda2. jadi ga bs disamakan templete hidup smua org
Toss mba, saya juga berencana punya anak tp kalau skrg belum siap. Kalau saya krn anak pertama, dulu perhatian ortu ke saya berkurang krn banyak kebagi sama adik. Saya ga dendam, cuma skrg lagi muasin diri sendiri untuk bahagia full untuk diri sendiri, termasuk suami bisa full kasih perhatian ke saya seorang (sementara inginnya begini sampai jiwa saya merasa cukup). Insyaallah kalau sudah siap dan Allah kasih izin untuk punya anak, saya sangat bersyukur.
aku ada kecenderungan bakal CF kecuali aku udah di titik puas sama hidupku sendiri. soalnya aku menilai diriku nanti adalah tipe ibu yg mendedikasikan penuh waktunya buat anak. jadi sebelum itu aku hrs make sure kalo aku udah puas sama hidupku dan rela untuk berbagi banyak waktu ke anak supaya anakku dapetin kasih sayang tanpa tapi dariku. apalagi aku bakal rentan kena babyblues jadi aku harus mastiin keputusan ku untuk punya anak nanti adalah keputusan yg tepat, baik buat diriku sendiri dan keluarga kecilku.
CF jng dilihat sebagai hal yang "berbeda" tapi sbg pilihan dlm berkeluarga. Pengen liat konten bahas anak dikalangan masyarakat menengah ke bawah, yg masalah ekonomi dan tekanan sosial (agama juga) sangat terasa.
1. Banyak anak, banyak rejeki itu maksudnya: setiap makhluk punya rejeki masing2.. jangankan manusia, kutu di rambutmu aja punya rejekinya sendiri.. 2. Yah, punya anak itu memang ribet, nyusahin dan bukan jaminan kebaikan masa tua.. tp ketika mereka lahir,, CINTA akan membuat semuanya tak penting..
Gw klo udh nikah maunya pacaran aja dulu bertahun-tahun, gk mo langsung melendung. Pokoknya nikmatin dulu masa berduaan. Gk peduli org pada bilang "wanita klo udh 30an susah punya anak bla bla bla" Ya karena anak buat gw gk begitu penting dalam pernikahan. Yg penting itu keharmonisan antara pasangan. Dan bisa saja bila Tuhan memberkati, kami akan diberikan anak dari rahim sendiri maupun dari orang lain (adopsi) Anjay, plan nikah udah ada. Tinggal nunggu pasangannya aja. Edit: yg bilang gw kgk mao punya anak matanya picek p gimana? Komen gw cuman bilang klo anak itu urusan nanti, yg penting keharmonisan antar pasutri. Dan juga, kalo ngereply org itu yg bener ngetiknya bisa gk? Susah amat dimengerti.
Coba tanya orang tua lu dah .lu menikah untuk apa dan apa ituh rumah tangga,cari atri dan filosofis nya. Pola pikir itu loh . Bukannya saya mau menghakimi anda
Cm kl kita terikat secara suami istri... kita punya hak seandainya pasangan kita masuk rumah sakit kita sbg wali sah.... Ato hal2 tdk diinginkan lainnya bisa d bela negara.. misalnya kasus kekerasan dlm rmh tangga...
@@j.g.a1159 🤪🤪🤪... Cuma agak games aja dengan pemikiran orang yang di atas.. pemikiran tidak punya anak tuh udah ada 3000t tahun sebelum Masehi zaman Fir'aun atau zaman Arab dan Mesir kuno di mana anak saat itu di anggap kutukan.. tapi hari ini semua itu terbantahkan. kita tau para ilmuwan orang2 jenius lahir dari rahim ibu. Dan anak adalah penunjang masa depan
i'm team childfree, manusia udah banyak, drpd anak kita sengsara, mending udah lah kita tanggung jawab aja sama hidup kita sdri, tapi kalo ternyata tiba2 tuhan kasi kepercayaan beda cerita dah..
Terima kasih cretivox tlh menghadirkan sisi lain dari isu sosial, smga kita sebagai penonton lbh dewasa dlm berpikir, bertindak dan berkomunikasi dgn manusia lainya
Cinta ga harus menikah dan menikah ga harus punya anak dan punya anak ga harus banyak. Fokus meningkatkan finansial saja karena bahagia itu sederhana bgt
Konsep banyak anak banyak rejeki tergantung bagaimana kita menelaahnya antara banyak rejeki yang harus dicari orang tua untuk anak-anaknya atau banyak rejeki yang akan didapat orang tua dari anak-anaknya.
Sy ibu dari anak usia 17 bln, hamil setelah 5 bulan nikah. Nikah diumur 25 thn. Setelah nikah berharap dan berusaha segera hamil, bukan krn tekanan sosial juga sih, tp karena saya dan pasangan menginginkannya. Saat itu setelah saya pikir, ternyata belum dalem bgt juga alasannya pengen punya anak, tp setelah merasakan melahirkan merawat barulah terasa jika punya anak itu ternyata berat, tdk sekedar ngasih makan beliin baju, tapi juga mendidik, membantu belajar banyak hal, mengajarkan akhlak yang baik. Dan sekali lagi itu berat. Tp disisi lain punya anak jadi ngajarin banyak hal. Sabar dan jadi lebih bijak, legowo dan banyak hal positif lainnya. Jadi sy punya kesimpulan jika menjadi ortu artinya let the sacrifices in. Jadi jika orang2 diluar sana memutuskan utk gak punya anak apapun alasannya krn tdk semua harus tau alasan dan gak perlu dihakimi juga, itu menurutku boleh boleh aja mengingat tugas ortu yang berat tadi. Pun kalau memutuskan memiliki anak, jgn malas untuk belajar, jgn banyak menuntut anak, harus mau berkorban karena mereka lahir karena kita juga yang menginginkan.
Pilihan tergantung keyakinan... Keyakinan dipengaruhi seberapa jauh keilmuan.. Dari apa yang saya pahami, pasangan yang memilih childfree lebih condong memikirkan resiko2, kemungkinan2, yang berputar pada apa yang buruk yang akan mereka alami nanti jika punya anak. bukan nya tidak boleh, tapi kita juga berkemungkinan mendpatkan hal2 yang baik dari memiliki anak. Terlepas dari semua itu kami muslim yakin dapat baik dab buruknya anak..akan ada balasan diakhirat kelak dari semua usaha yang kami lakukan untuk membesarkan dan mendidik anak.
Gak ada yg salah dalam pilihan masing2 mau childfree or parents semua ada konsekuensi masing2 tapiii yg aku gak setuju adalah ketika pasangan memutuskan childfree dg alasan anak itu nambah beban hidup nambah masalah naahh mnrtku knp hrs anak yg disalahkan gt lho mrka mkhluk suci yg gak tau apa2 tp dibilang beban, mnrtku akan lbh bijak ketika mengakui bahwa pribadi sndri yg emang blm siap utk pnya anak krna tanggung jawabnya besar gak cm skedar melahirkan,ngrawat smpek tumbuh dewasa krna akan jadi apa anak itu nanti ya trgantung bgmn cara orang tua mendidiknya dan itu bkn hal yg mudah
Ga tau ahh. Daging semua. Keren. Hampir aku banget. Kalo aku ditengah² kali yaa. Lebih ke ga mau mengandung sih. 9 bulannya itu loh. Lebih pengen ngadopsi aja yang udah SD gitu.
Setelah menonton ini aku sadar ternyata banyak org yg melanjutkan hidup dengan pasangan sesuai pilihan nya dan kita tdk bisa memutuskan apa pilihan dia itu baik/buruk , oh iya kita tdk bisa memenuhi ekspetasi semua orang ... Klo aku sndiri mau punya anak karna kita bisa mempunyai manusia versi baik dr kita dannn bisa jadi pahala jariyah untuk orang tua 💖
Masing2 punya prinsip sendir2, gabisa memaksakan prinsip orang lain. Tp percayalah bahwa anak itu berkah yg luarbiasa. Menikmati perkembangan anak sejak hari pertama sampai melepas mereka utk membentuk keluarga baru, gabisa dijelaskan dg kata2. Pulang kerja lelah disambut celoteh anak yg notabene darah daging kita, wuihh..... bahagia tiada tara. Kaum child free mana bisa ngerasain
everything is about responsibility. mau punya anak ya bertanggung jawab dengan apa yg harus dipersiapkan untuk anak, mau childfree ya bertanggung jawab dengan semuanya yg dilakukan sendiri bersama pasangan. There’s no correct choice for this, its about how you much you can responsible for your choice
Menurut sy sbg seorang muslim sy percaya punya anak/tdk itu takdir, skenario allah, kdg sudah ber KB tp tetap positif hamil, jd ketika ditakdirkan punya anak maka sy harus yakin sy sudah siap punya anak, dan sadar segala kesusahan yg dihadapi merupakan ujian hidup bagi sy, jika trnyata sy ditakdirkan tdk punya anak maka ujian tetap dtg dlm bentuk lain
Punya anak / tidak punya anak itu kebebasan masing2 orang, dan menurut aku anak itu sumber anugerah dan rizki yg Allah ttipkan untuk kita, tp rencana mempunyai anak jg hrus dibrengi dengan kesiapan mental, financial dan iman pastinya :)
Pada tahun 1830-1870 atau bisa kita kenal sebagai masa cultuurstelsel yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada masyarakat petani di wilayah pulau Jawa. Hal ini akhirnya berdampak pada tingginya angka demografis sehingga dimanfaatkan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk memenuhi banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan pada tanaman yang dibutuhkan pemerintah Hindia Belanda pada saat itu, khususnya tebu dan kopi yang diwajibkan pada para petani. Kondisi ini mengakibatkan munculnya filosofi atau pemikiran "Banyak Anak Banyak Rizki" pada masyarakat petani. Kemudian didukung oleh petani yang tidak sanggup untuk membayar pajak sehingga bisa dilimpahkan berupa tenaga kerja yang bisa dibagi dengan mempunyai anak. masalah nya banyak anak banyak rezeki, klo masa depan anaknya semua bakal mapan apa engga? wkwk nenek gue anak 12 coy, dan maaf yang gagal 4 orang coy. ya mau bikin anak banyak sok aja asal kuat tanggung jawab nya sampe mereka (si anak) sanggup memenuhi kebutuhan kehidupan nya sendiri. dan sadar diri juga ini indonesia udah overpopulated jadi jng egois juga jadi orang makin banyak angka penduduk nya makin sedikit juga lapangan pekerjaan kelak, blm lagi tanah buat rumah pasti bakal terbatas saking banyaknya nampung populasi.
Masya Allah, Ngefans bangeet dgan visi kak Kei dan pasangan, saya belum nikah dan dari dulu pengen punya pasangan yg mau childfree jga, dan sampe skrang belum nemu, jadi mutusin buat gak usah nikah dalam hidup!!!! Self Love seumur hidup... 😇😇!!!! Hehehe
Sama mba. Aku jg nyari yg mau diajak childfree susah blm ketemu rata2 mantan pd nolak dan kalo pun mungkin ketemu yg sepemikiran juga blm tentu orangtuanya akan setuju dengan keputusan childfree jd bingung mau nikah atau gk. Sekarang usia 28 aku
Balik kesini setelah denger live nya Gitasav soal child free. Gue menghargai pilihan Gitasav, tp andaikan cara dia menyampaikan opininya sopan seperti pasangan child free di video ini kan bakal damai aja ya, bisa kok saling menghargai💕
Ko Kei & Ci Lili lebih dewasa daripada Gita sih, cara penyampaian pendapatnya.. jadi ya.. jelas ada bedanya.. *Di sini konteksnya dewasa bukan sekadar usia ya, tapi dari cara mengemukakan pendapat, mau mendengarkan org lain ketika beropini, Gita imo agak kurang di situ.. Dia maunya ya pendapat dia paling bener.. Walhasil orang lain jadi menganggap, oh, org yg childfree tuh penggambarannya seperti Gita padahal seperti Ko Kei & Ci Lili beda loh.. Mereka jelasin alasan gak mau punya tapi masih bilang, "kalau mau punya anak, kaya' mereka aja.. harmonis gini, oke"..
Menurut saya kalimat “Banyak anak banyak rezeki” itu bgini, rezeki itu bukan hanya uang, diberikannya anak juga itu rezeki dan setiap makhluk atau manusia Allah ciptakan itu kan sudah ditentukan kadar rezekinya masing2 setiap anak membawa rezekinya masing2, nah semakin banyak anak semakin banyak rezekinya sebenarnya itu rezeki mereka yang datang mungkin lewat orangtuanya misal dapet bonus, naik gaji, usaha lebih maju dan sukses dll bahkan ada yang saat seblum ounya anak tidak punya usaha setelah anak lahir punya usaha dan sukses ya itu memang Rezeki yang Allah kasih untuk menghidupi dan merawat anaknya, terlebih anak2 yang memang bisa bantu mencari rezeki tambahan buat orang tuanya, jadi sperti itulah.. beda dengan yg orang tua tidak punya anak ya rezekinya hanya didapat untuk dirinya sendiri aja. Nah kalo “Banyak anak banyak pengeluaran” ya itu juga sudah jatahnya anak2 tsb orang tua dapet rezeki untuk digunakan anak2nya itu memang rezeki mereka. Sperti itu sih kalo pandangan saya
@@Itsmesmileyface yup betul kalo ortunya gak menginginkan anak pasti gak setuju dengan kalimat tsb dan berfikir sperti itu, memang tergantung pada masing2 orang
Sewaktu umur bertambah, minat, pikiran dan sudut pandang juga berbeda. Apa yg sdh terlahir hrs di pelihara di didik dgn baik. Urusan pribadi mau punya anak tidak. Tp jgn kaget jika suatu hari pikiran anda berubah. Itu natural.
Bersyukur menikah karena dari menikah aku banyak mendapat banyak pelajaran. Aku merasa pikirannya lebih luas dibanding saat single, aku merasakan rasanya oh begini jadi ortu sehingga aku banyak minta maaf sama ortu(terasa banget feelnya, apalagi pas ada anak), rasakan tyt tidak mudah punya anak, tapi tyt mood booster juga pas nyium anak
Saya akan berada disisi Parents... Bukan karena nilai norma masyarakat dan agama... Namun sebagai makhluk hidup, sangatlah penting untuk melanjutkan keturunan dan menjaga keberlangsungan ras. Dalam sejarah, seseorang selalu menikah demi bertahan hidup. Hubungan kompak atau tidak, berada pada ranah batiniah seberapa bersedia kedua pihak berkompromi dengan diri sendiri. Dan kemampuan untuk memanajemen resiko berada di kemampuan sosial individu.
Intinya Tuhan itu memberi tahapan dan memberikan pengalaman baru kepada manusia agar hidupnya selalu berwarna, karena kita tau perasaan bahagia ketika kita merasakan sulit, kalau pengen bahagia terus seperti ujung2nya hampa, anak itu Investasi untuk diri kita sendiri untuk belajar lebih penyayang, sabar, dll, di situ moment dan saat kita tidak selalu memikirkan diri sendiri, banyak cara lain tapi akan beda jika itu dari hubungan kita sendiri...
punya anak bukan sesuatu yang mudah memang, bagi saya pribadi bahagia sekali rasanya ketika terkabul keinginan punya anak2 yg lucu dan sehat walo pengorbanannya memang luar biasa, tentu smua pilihan ada plus minus dan resikonya, yg paling penting kita bisa bahagia dengan pilihan masing2, n don't judge each other please, hargai piihan orang lain jika berbeda dengan pilihan kita
Intinya pilihan sih. Punya anak atau ga punya. Punya anak satu atau lebih. Nikah atau ga nikah. Dan kalo udah milih ya harus bertanggung-jawab atas pilihannya. Yg penting saling menghargai pilihan masing2. Saya punya 1 anak skrg, dari momen hamil lalu melahirkan lalu merawat sampe skrg anak umur 4tahun ada rasa bahagia yg spesial, yg beda dari bahagia2 yg pernah saya rasakan, yg bahagianya itu sangat istimewa sangat terasa di hati dan batin.
Dalam Islam kedua pendapat diperbolehkan, bahkan ada beberapa ulama2 sufi bukan hanya memutuskan childfree bahkan mereka memutuskan no marriage sekalian, yg intinya mereka takut tidak bisa tanggung jawab ke anaknya bahkan ke istrinya. Tapi inti dari semua ini berujung pada satu hal yaitu Allah berkata "manusia terbaik adalah manusia yg berguna satu sama lain". Semuanya berhubung dgn mengambil peran penting dikehidupan sosial masyarakat. Klo situ tau bukan orang penting tapi situ tau situ orang baik salah satu hal yg bisa situ lakukan adalah mendidik anak anda menjadi orang yg berguna kelak bagi masyarakat dalam hal apapun itu. Tapi Jika dipakai logika terbalik klo situ tau gk sanggup tanggung jawab mending gk usah ambil peran sekalian dari pada makin bikin nambah beban keluarga anda entar. Meskipun begitu mayoritas ulama tetap akan menyarankan anda untuk tetap mempunyai anak "dari pada anda tidak punya peran meskipun anda sudah dilahirkan didunia ini mending peran itu anda wariskan keanak anda begitulah kira2 logicnya
A Convensional Parent vs "Studied" Parent Dulu jujur aja pihak ke kanan, tapi setelah dipikir² ulang, kiri sebenernya nggak terlalu buruk kok dan bisa juga dijadikan pilihan atau bahkan kiri justru lebih baik dari segala aspek
Kiri padahal beban hidupnya jauh lebih banyak, justru malah lebih luwes, mostly convensional people lah. kalau yang kanan, padahal kerja biasa, study juga apa adanya, tapi justru gampang ngerasa stress, kelihatan sipaling, mostly gen z thinkers.
Iya gw juga. Terutama waktu umur early 20s. Sekarang jalan pertengahan 30an. Pemikiran pelan2 geser2 ke kiri. Karena sesungguhnya yg kiri itu lebih practical, dan banyak hal yg harusnya masalah kecil jd segede gaban cuma karena kebanyakan dipikirin tp ga dilakuin. Dan sadar kalo "perfect life" itu nggak ada dan cuma bikin diri sendiri stres. Anak pun gitu. Banyak yg kebanyakan "belajar" dr medsos ttg parenting dan akhirnya takut sendiri. Padahal dibalik "kesulitan" parenting ada sejuta kebahagiaan yg didapet dr parenting. Banyak yg bilang parenting itu butuh ini itu, padahal nggak cuma memberi, parenting juga ngasi kamu kebahagiaan dan pelajaran hidup. Bikin lebih selfless, dewasa, bijaksana, mau berkorban bahkan bikin lebih kuat. Parenting bahkan ngajarin nabung dll.
Bagus konten prespektifnya, memang untuk sekarang pilihan ada masing-masing pasangan, namun kembali lagi kepada landasan kehidupan manusianya apalagi manusia yang beragama, secara personality harus dibangun dan sadar untuk apa tujuan kita hidup dan berpasangan adalah untuk mendapatkan keturunan untuk keberlangsungan kehidupan.
Awal ku jg berpikir ga mau punya anak ribet dll lah tp lama kelamaan 5thn pernikahan sepi .....bosen sama pernikahan flat aja sih .....akhirnya ku pengen hamil dan resiko punya ritme seni membesarkan anak......pilihan balik lagi nikah tp masih pengen bebas main happy nongkrong
pernah se ambisius itu ingin punya anak. tapi rasanya capek dan streesed out karena 2 kali gagal. berpikir kenapa hidupku ini seperti dikejar-kejar? ga tenang banget. sampai akhirnya aku memutuskan buat menunda dan sedikit2 iseng nyari insight baru ttg childfree. lebih tepatnya mungkin aku mencari "refuge" dibalik insight baru ini sbg stress relief aku untuk sementara waktu agar gak terlalu khawatir karna belum di anugerahkan seorang anak. belum tau kapan lagi akan ngerasa siap untuk memutuskan "mencoba" dengan bayang2 kegagalan. Makasih creativox, konsep kontennya bagus bangetttt
Gw dulu kepikiran buat childfree, tp sekarang childfree lbh ke mereka kurang belajar ttg leadership dan bagaimana mengayomi dan jg pendewasaan yg lbh mateng karna ga ada yg diajari ke anak. Lbh ke seneng hidupnya masing2 dg kegiatan dan hobi yg ga bisa diganggu anak. Tentu itu pilihan, tp setelah gw lihat ttg perilaku bukan hanya pasangan di video ini tp kasus gitasav yg ga bisa dewasa dan ga bisa kontrol emosi mending better punya anak tp cukup 1 atau 2 dengan belajar parenting yg baik
@@yeusudalah7022 iya Tp ilmu parenting itu penting bgt ga hanya gimana cara ngasuh anak Tp pada pelatihan diri sendiri jg cara ngatur emosi dan hidup dg sharing ke anak mereka ga punya itu. Tp bukan berarti childfree ga bisa belajar hanya saja ilmu itu td ga bisa mereka dapetin.
Honestly in my oppinion ya ga setuju sih orng² yg blm siap mental n emosi pny anak even cmn 1. Bukan masalah gw g setuju ttng being a parent you will learn how to be a good parent -nya tapi lebih ke anak itu punya perasaan ga bisa dijadiin wahana atau kelinci percobaan untuk ibu² yg belum siap biar bisa tahan emosi or jadi lebih dewasa...jangankan gitasav yg emang udh mau childfree, orang yang pny kestabilan mental emosi dan finance aja blm tentu anaknya nggak ada luka batin... apalagi yg konsepnya dijadiin wahana kontrol emosi atau sarana menjadi dewasa 🙃 gimana mau nyembuhin inner childnya anaknya coba nanyi dimasa depan eventhough gw tau g ada parenting yg sempurna but at least we try several factors yg bisa kita control untuk meminimalisir factors ygs ngebuat anak terluka. In my oppinion aja ya but if you don't think so it's okay dude. Menurut gw mbak gitasav terlepas dari segala kontroversialnya dalam konteks childfree ini patut di acungi jempol karena dia sadar she doesn't wanna be a mom and maybe not ready secara emosional mental or another aspects.
Baru nikah 3 bulan , rasanya pingin sekali segera punya baby tapi di satu sisi masih sedikit takut , apakah sudah siap dari segala sisi. Yang pasti kalau Tuhan sudah kasih rejeki titipin buah hati , berarti Tuhan tau kalo kita sudah siap menjadi orang tua yang baik
Aku ngerasa bahagia banget punya anak, perasaan bahagia yang gak bisa dibandingkan dengan apapun. Rasa cinta kasih sayang dan ketulusan yang bener2 baru aku sadari mungkin orang tuaku dulu juga seperti ini. Mengandung, melahirkan, mengurus anak memang bukan hal yang mudah. Tapi semua itu terbayarkan sudah dengan melihat anak kita tumbuh, tertawa, ngoceh2 bagi aku itu semua adalah kebahagiaan yang sesungguhnya. Mungkin kesiapan, prinsip, dan pilihan orang beda2. Tapi menurutku jangan takut buat kalian yang mau punya anak. Takut inilah itulah. Allah yang menentukan segalanya, kita hanya perlu berusaha sebaik mungkin dan berdoa.
Waktu awal nikah, aku pengen nunda punya anak dulu karena merasa belum siap jadi ortu. Eh tapi emang namanya manusia ya hanya bisa berencana, 4 bulan nikah ternyata hamil. Awalnya bingung harus seneng apa sedih. Jadinya siap ga siap harus menyiapkan diri jadi orang tua. Ternyata pas anaknya lahir malah seneng banget dan pengen punya beberapa anak. Tapi yaa tetap harus sadar diri juga sama kemampuan, jangan sampai maksain punya anak padahal belum mampu secara mental dan finansial. Zaman sekarang harus realistis.
Bingung sih kalo ditanya childfree atau engga, cuma yang jelas kalo pun udah dikasih sama Allah, yasudah di take care sebaik mungkin. Gw yakin si, setiap pilihan pasti udah dipikirin sebaik mungkin
Saya udah menikah 4 tahun. Keguguran 3x. Kalaupun Allah takdirkan anak itu ada mungkin udh punya anak 4. Di perjalanan setelah kehilangan calon anak ini, aku dan suami pelan2 sembuh dari kesedihan. Disini juga kita mulai memikirkan kesiapan kita menjadi orang tua. Sampai saat ini, ternyata kita masih berproses bagaimana kesiapan kita kalau kita menjadi orang tua. Menjadi orang tua itu adalah tanggung jawab. Sekarang kita lagi menahan dulu untuk siap punya anak lagi. Kita bukan childfree tapi kita dalam perjalanan menemukan timming yang pas dimana kita siap menjadi orang tua. Perlu kami ingat bahwa menikah itu penuh tanggung jawab dan kesiapan menghadapi fase2 kehidupan didalamnya.
Beda di rawat sama anak sendiri dengan dirawat perawat .. anak adalah anugrah dari Allah SWT baik buruk nya anak tergantung dari orangtua . Semoga kita dianugrahi anak yang Soleh dan Solehah 🤲
Menurutku siap atau tidak siap punya anak itu tergantung tiap2 pasangan.. Krna anak itu tanggung jawab yg hrus dipikul berdua. Klo dua2ny siap ya monggo kalau ngk ywdh. Gk mau prediksi masa depan org ak sih krna masa depanku jg gtw. Mkany gmw sok tau sama org yg childfree
Buat saya yg suka dengan keributan, keriuhan anak2 hidup bakalan sepi klo cuma berdua. Buat yg milih child free ataupun menunda punya keturunan silahkan aja itu kan pilihan pribadi masing-masing, tapi anda melewatkan sesuatu yg luar biasa.
Opini saya dalam menjalankan kehidupan ttp pada ajaran agama, Al-Qur'an dan Hadist : Melaksanakan Perintah Allah. Melaksanakan Sunah Rasul. Mencegah dari Perbuatan Zina. Menyempurnakan Separuh Agama. Mendapatkan Keturunan. ❤️
Buat calon istri saya dimasa mendatang 😅 ceilahh 🤣 mungkin setelah kita menikah yha kita jangan fokus "bikin anak" dulu , karena masing2 kita pasti punya goals yg belum tercapai yang harus kita achieve , namun seiring berjalannya waktu pasti kita bakalan punya legacy untuk meneruskan cerita indah kita. Jadi istilah childfeee itu mungkin di tahun awal menikah , namun juga bakalan punya anak itu pasti. Ucap saya seorang jomblo yg melihat video ini 🙏🏼😅
Mau punya anak atau tidak balik lg itu pilihan. Tapi buat sy anak itu anugrah yg memang penuh tanggung jawab, tapi bukan suatu beban. Anak2 lahir kedunia jg ga numpang hidup, mereka punya jatah rejeki masing². Punya anak Sholih itu emang kaya bonus, yg penting kita sbg ortu usaha dl maksimal, sisanya kita tawakal sama Sang Pencipta. Bersyukur dan enjoy the life 😊
Komentar di sini seperti nya pelik banget punya anak.. Padahal ga sepelik itu.. dan ga semenyeramkan itu.. Malah bahagia ada hal yg harus di perjuangkan sebagai orang tua...
Awal punya anak, terus tbtb gak pengen lagi karna nangis tiap ngeliat ga tega bayi hidup, nangis, disuntik dll. Darisitu ngerti kenapa orang mau childfree. Tp alhamdulillah nya dikasih anak. Dibawa happy pastinya.
Kalo opini kalian gimana Vox??? Cusss comment dibawah🤭
Strata tertinggi laki laki adalah saat menjadi ayah begitupulah dengan perempuan yang menjadi seorang ibu
Jd ibu kl siap secara mental aja.... kl ga siap secara mental kasian anak2 yg lahir nanti... d telantarkan....
SAYA HANYA MELIHAT BAHWA PASANGAN YANG SATU SUKSES SEBAGAI AYAH DAN IBU.... Sebagai sebuah keluarga...
Kalau pasangan yang kedua kalau gak salah kei dari Kelascinta... Gimana ya 😅😅😅... Gak siap punya anak, gak mau resiko punya anak... Terus ngapain nikah wkwkwkkw... Mending hidup sendiri-sendiri ajaa wkwk...
Namanya punya anak, ya seperti ibu dan bapak kita ngerawat kita..ya kita sebagai anak tahu sendiri sering nyusahin orang tua... Gimana sih wkwkwk.. Terus punya anak mau nya anak yg gak ngrepotin wkwkwk.... Mana ada ???? Kecilan kita aja nyusahin orang tua wkwkwkwkwkkw...
Kalau pasangan kei dan pasangannya, gimana yaaa 😅😅
Masa anak di anggap investasi sih wkwkwk... Kalau situ punya anak anggap nya investasi ya kedepan pasti minta imbal balik..
Tapi pasangan yang pertama benar-benar figur seorang ayah... Seorang bapak...
Makanya kadang lihat ig ig kelascinta agak absurd memaksakan keinginan nya sendiri wkwkwkkw...
Padahal ya pendapat nya belum tentu masuk... Intinya saling menghargai aja keputusan masing masing 😃.
Min, sudut pandang nikah low budget sama nikah mewah gimana😅
saya tidak mau punya anak
"kalau pun nanti anak akan berbakti kepada orang tua, berarti itu bonus kita sudah memelihara anak dengan baik" 👍👍
Langsung pasangan yang satu diam, tak berkutik mau mendebat apa juga dia 🤣😀🤣
@@youtubewatcher794 terus kenapa?
@@youtubewatcher794 nyampah lu ya wkakakaka
Wkwkwk " memelihara" kek anjirr nyesek bgt
@@dumplingwets5871 emang mikir ke mana? Dikira konteksnya hewan? Kan anak-anak.
a baby is not a cute play thing, there's a huge responsibility
Ya memang mbakkk gimana sih
Yea, cute is a bonus. Mine included, love him to the moon and back 🥰
@@youtubewatcher794congrats sudah menjadi salah satu org normal, here’s ur cookie😉 masih banyak org ga normal di bumi ini hanya tau buat tidak tau caranya merawat
@@zakyadam2621 jangan jadi lemah bila kita di lahirkan di keluarga miskin atau sederhana, kembali lagi, bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu di dunia ini ada maksud dan tujuannya, masa depan mu masih lama. Siapa tahu anda bisa jadi orang yang berguna di masa depan nanti nak.
@@bleu9396 banyak hal, punya anak dan tidak itu hanyalah soal kapasitas, kalau gak punya kapasitas lalu nekat keluar anak hasilnya ya anak anak yang tidak baik.
Unpopular opinion : not everyone should become parents. I'd rather have no children than be a bad father
Nice
Terus menyalahkan orang yang punya anak salah? Ngak semua bad father bro..
Justru bagaimana kita step up menjadi seorang good father...
Memang situ lahir dari rahim manusia apa kambing bro?
@@youtubewatcher794 it is his opinion lol why u mad
@@youtubewatcher794 dia nyalahinya dmn bang? Wkwk.
@@youtubewatcher794 ya banyak orang tua yg punya anak eh jadi begal, pembunuh, rampok trus gamau tanggung jawab tuh? Kalo mau anak2 yg begitu ortu nya hukum mati juga karena tanggung jawab atas perilaku buruk anaknya di masa dewasa
Benar kata Kak Kei, pentingnya mencari pasangan yang satu visi misi, sehingga bisa saling memahami.
Setuju bangett!
Sama visi, sama2 mau punya anak..
Dan sama visi, sama2 ngak mau punya anak...
Lalu jangan yang punya prinsip childfree menyalahkan pasangan yang mempunyai sama visi dan misi untuk membesarkan seorang anak
Sama
@@youtubewatcher794 gaada yang nyalahin bro. Kocak lu wkakakak
@@youtubewatcher794 komen lo cuma assuming dan bisa nyalahin orang yang pro child-free. Sampah. Goblok dipelihara.
Ini konten keren sih, 2 pasutri luar biasa yang berdiskusi dengan tenang dan santai, saya seperti terpukau apalagi dengan kedua pria tersebut. Mampu menerima dan memberi opini tanpa menjatuhkan tanpa ada raut wajah yang menolak mentah², bahkan mereka terlihat saling kagum. Memang benar kalau mau punya anak maka pikirkan sebaik² mungkin. Konten ini luar biasa
Stujuuu
Kalo terlalu lama mikir ya gak bakalan segera punya anak, mikir aja sampai tua sampai letoy 🤣
@@kunsudrajat5748 kalo ga pake mikir ya beranak terus udah kayak kucing liar 😂🤣 selagi belum letoy kan masih punya mulut buat nyalahin pemerintah
Ada tetangga yg anaknya baru nikah. Enggak langsung punya anak dan dari ceritanya mau nunda dulu sampai siap. Tapi karna ada tuntutan dari orang sekitar, punya anaklah mereka. Tapi bayinya ternyata gk dirawat dengan telaten sama ibunya, karna ibunya merasa terpaksa punya dia. Dari cerita iparku yg ketemu dia di Puskesmas (keponakan aku dirawat dan kasurnya sebelahan) ibunya ogah-ogahan ngerawat bayinya. Liat hape mulu, gak sigap bayinya butuh apa, nangis karena apa.. yg rawat bayinya malah ibu tirinya/nenek tirinya. Denger ceritanya aku mikir, padahal udah keliatan dari gerak-geriknya kalau belum mau punya anak, malah terpaksa karna tuntutan sosial. Kalau gini kan yg disalahin ibunya lagi😭
Aku gak membenarkan sikap ibunya ke si bayi ya, tapi sebel sama lingkungan toxic yang ngerasa anak itu suatu hal yg penting dan paling utama. Padahal yang ngerasain hamilnya kan ibunya, yg jagain anaknya kan ibunya, yg jadi sekolah pertama kan ibunya. Kenapa gk menormalisasi kalau ibu juga manusia? Masih pengen pacaran sama suaminya? Mau punya anaknya nanti setelah siap? Dikira gampang apa ngegedein anak biar jadi anak yang soleh dan solehah?
Sedih ya, dan anak pun ujungnya yg jd korban😞
Tentu lingkungan toxic emang nyebelin dan ganggu banget. Tapi apa yg bisa di lakukan? Tentu kita yg mengendalikan diri sendiri dong, ga cuma jadi orang tua yg harus siap mental, manusia hidup naik turun apapun ya harus siap mental, hidup bersosial aja bisa stres
Orang yang nuntut sebenarnya juga gak bahagia punya anak capek, jadi dituntut segera punya anak karena mereka gak suka liat orang bisa bebas tanpa anak dan bisa melakukan apapun. Menuntut orang jadi sama biar ikutan ngerasain capeknya mereka karena gak bahagia sama keputusan yang udah diambil(punya anak).
Kudu kuat mental emang, saya termasuk nunda, tinggal dalam gang,, yaudah lama lama mereka cuek kok
Masalah terbesar dalam anda adalah ketika Anda memperhatikan omongan orang... Ibarat jebakan tikus, kalau anda melihat tikus hanya melihat perangkap anda lalu dia pergi, siapa yang jengkel? Tikus nya atau manusia yg pasang perangkap?
At least semakin banyak pasangan yang sadar akan tanggung jawab saat punya anak, bukan punya anak karena tuntutan sosial sekitar, tapi murni karena siap dengan tanggungjawab anak.
lahir dari orang tua yang individualis dan mentalnya bermasalah itu sulit, banyak anak yang gagal di lingkungan luar karena energynya udah habis duluan menghadapi orang tuanya sendiri. Orang tua yang harusnya jadi support system justru jadi perusak anak itu sendiri.
Make sure saat memutuskan punya anak, kita udah dealing sama childhood trauma, udah punya tujuan hidup, punya kemauan untuk berprogres mengontrol emosi, biar ga jadiin anak sasaran sakit mental kita
Mantepp keren banget opini nya 😭❤️
betul kak, cuman ada beberapa komunitas childfree mulai frontal dan justru menebar FRAUD atau Fear, jadi gimana ya, sebenarnya child free, gay dan lesbian itu setipe... Mereka 80-90% mengalami trauma masa kecil dan masa remaja yang berat.. Saya ambil contoh childfree, teman saya masa kecilnya susah, harus jualan waktu kecil, keluarganya KDRT, sering ribut masalah biaya dll... Sehingga trauma itu memukul mental nya hingga dewasa. Ketika dewasa memutuskan childfree karena tidak punya kapasitas secara material untuk memiliki anak, karena dia terbayang kalau punya anak tidak punya kapasitas biaya dll, takutnya anaknya mengalami hal yang sama seperti dia dulu... Jadi rata2 mereka karena TRAUMA masa muda dulu... Banyak hal sih.. Namun, sekali lagi, trauma itu terkadang membawa rasa dendam, rasa sakit hati dll, sehingga kaum childfree, gay dan lesbian itu sedikit ada psikopat nya... Semakin kesini mereka sadar mereka tidak akan memiliki keturunan, ( gay, lesbian dan childfree) salah satu cara supaya mereka tetap eksis bukan dengan berkembang biak... TAPI DENGAN CARA MENULARKAN DOKTRIN dan ide2 mereka... Ini yang sangat bahaya.. Karena mereka cenderung posesif dan frontal terhadap keyakinannya.
@@youtubewatcher794 karena mereka merasa pilihan mereka taboo di masyarakat kita dan banyak yang ga empaty dengan keputusan mereka untuk childfree. Orang2 yang mentalnya bermasalah kayak gini tu bukan malah dapet penanganan yang tepat tapi malah dapet respon yang menganggap remeh trauma masa lalu mereka. Tapi wajar aja sih di indo masalah psikologis sering dianggap remeh.
Bagaimanapun pilihan childfree atau mau punya banyak anak tuh personal banget. Aku pun ngerasa aneh sama orang2 yang maksa untuk punya banyak anak ataupun childfree, jadi kayak terlalu campurin urusan pribadi orang lain. Padahal itu kan tanggungjawab pribadi.
@@noviandanibushron kalau kita berpatokan banyak anak, berarti pola pikir kita masih dengan stigma " kuno " , saya rasa di lingkup era sekarang, orang2 lingkungan sudah tidak menuntut orang punya banyak anak, karena mereka sadar punya anak jaman sekarang biaya nya luar biasa.
Keputusan punya anak atau tidak itu self priority dan harus menerima konsekuensi sekitar dengan keputusan di luar normal Harus menerima konsekuensi itu.
Bukan berarti kita harus childfree dan orang harus men dewa kan keputusan kita.. Lalu berharap orang orang respek dengan kita... Jaman sekarang, orang empathy nya makin berkurang.. Bahkan sekarang empathy malah di jadikan bahan konten... Sedekah di kontenin, bantu orang di kontenin... Wah... Saya miris melihat perkembangan sosmed sekarang..
Childfree, gay dan lesbian Itu keputusan di luar orang normal, dan kita harus menerima konsekuensi nya. Dan legowo, serta menjalani dengan ikhlas keputusan kita.
Namun, bukan justru menebar fear dan fraud dengan doktrin-doktrin...
Bayangkan, bila umat manusia berperang dengan 3 jenis umat, yaitu umat penganut gay, childfree dan lesbian...
Tanda tanda ahkir zaman?
@@youtubewatcher794 emang lu punya empathy?, terus orang yg bermasalah mental nya harus punya anak gitu?, Semua orang harus punya anak gitu?, maksa bgt si Lo, kayak harus bgt orang punya anak, MIKIR DEH LU TUH KAYAK TETANGGA YG NGOMONGIN "KAPAN PUNYA ANAK?" Kalo orang belum siap tp ditanya gitu terus capek Jing lu nya aja mindset nya kurang terbuka dan ga ngertiin orang, dasar ngejudge trs pasti lu orgnya
2 orang pria yang sangat dewasa bertemu.
2 pira ini mampu mengungkapkan opini masing masing, dengan cara yang sangat dewasa.
Salutt 🙏👍
Yaps benerr, gak saling memaksakan opini nya masing2
pasangan kanan adalah aku dan suami. kita nikah biar halal aja, krn aku tau hukum pacaran dalam agama(ku). yaa persis, pulang kerja suami main game, aku nonton anime/ drakor wkwk. kita sama2 ngejar mimpi masing2 dan mimpi berdua. contohnya bangun rumah yg nyaman, traveling, beli gadget yg dipengen masing2, nguliner kemana2 berdua, tanpa harus worry jam malam krn pergi sama "pacar", karena udah da pasangan halal
udah jalan hampir 4 tahun, sempet stress krn tekanan harus punya anak dari ibu, mertua, bude, saudara2 dan netizen semuanya. tp makin kesini, Inshaa Allah makin cuek krn aku juga lebih sibuk daripada mereka yg suka nyinyir hehe. aku juga blm siap buat punya anak, dan mungkin bakalan stress banget kalau memang kejadian sebelum waktu yang diharapkan
Semangat kak. Selamat telah tau apa yang kamu mau dan mampu. Aku salut. Pengen juga punya pasangan yg sevisi dan semisi. Tapi belum dalam waktu yang dekat. Karena masih sangat amat nyaman sendiri. Jalan hidup kakak hampir mirip dg aku. Bedanya cuma belum nikah aja siiih.
Samaaa, intinya buat beribadah bersama. Soal anak itu bener-bener takdir yang ga bisa kita tentukan kapan adanya. Nikah aja yang udah jelas lawan jenis dimana-mana tetep susah ketemunya, apalagi melahirkan jiwa baru. Semoga orang-orang yang sarkas di balik kata 'bercanda' atau 'nanya aja' atau 'menasehati' segera tercerahkan pikirannya bahwa anak itu tanggung jawab/titipan bukan paksaan yang diharuskan hadir.
aku juga punya pola pikir yang sama, meskipun suka dan pgn punya anak tapi lebih mikirin tanggung jawab dan diri sendiri.
Bener mbak, nikah itu biar bisa bahagia berusaha mewujudkan visi misi dan beribadah bersama dengan pasangan kita sampai tua, kalau diberi rejeki anak sesuai keinginan kita, syukur ya. Yg salah itu kalau lama tidak ada anak malah meninggalkan pasangan, yg salah itu kalau hamil malah digugurin karena gak mau repot (bukan karena masalah kesehatan), yg salah itu melahirkan anak Tp gak mau mengurusnya. Kalau memang mau childfree ya silahkan itu pilihan asalkan itu kesepakatan bersama, jangan sampai salah satu mau punya anak dan yg lain gak mau, kan jatuhnya itu udah gak satu visi misi lagi.
Kak, maaf kalo pertanyaan aku agak2 gimana gitu. aku ijin tanya, kalo misalkan di posisi kakanya nih kan memang di awal sevisi semisi dg suami untuk nanti dulu punya anak dan fokus raih mimpi masing2, tp memang bisa menunda punya anak ya kak? Misal tiba-tiba hamil gitu tapi nggak kerasa ada tanda2nya dan tiba2 udah 3 bulan aja masa kehamilan, apakah memilih pertahanin babynya apa gimana ya kak? Aku tanya karena emang penasaran huhu atau memang menghindari hamil dg cara-cara lain gitu.
Setuju sih sama Mas Aji. Anak gak usah disuruh berbakti pda akhirnya akan berbakti jika diasuh dengan ksh sayang.
menurutku emang bener sih, jangan jadikan anak itu bahan investasi uang. kalo didikanya bener pasti in sya allah tanpa pamrih anakpun akan nolong dan sayang ortu dan sebaliknya ortu pun gak akan berharap anak akan selalu nolongin ortu cukup jadi manusia yang bisa hidup di masyarakat dan berdiri di kaki sendiri.
dan kalo pun mau childfree itu emang harus komitmen antara pasangan masing2. apapun pilihanya mau punya anak ataupun engga itu keputusan bersama (karna dalam ikatan pernikahan). karna tugas jadi ortu itu berat dan tanggungjawabnya juga besar. amit2 jangan sampe dlm pernikahan anak itu cuman bahan pemanis aja supaya keliatan "org pada umumnya" tapi anaknya kaya di buang gitu aja suruh besar sendiri dan gak di urus dgn benar.
iya lah tanpa diminta anak pasti juga pengen berterimakasih ke orang yang sudah merawatnya dengan baik benar dan penuh kasih sayang, mendukung anak hingga dirinya bisa jadi dewasa yang sudah bisa bertanggungjawab merawat dirinya sendiri.
Bener jangan sampai kita jadi orang tua yg toxic. Pas anaknya kecil gak dirawat dengan baik sering dipukulin eh anaknya udah besar malah dituntut untuk balas Budi 🙄🙄🙄
@@winsya5605 alhamdulillaah mamaku janda anak 6.. ga ada 1 pun anaknya yg jadi sandwich generation
Gue amaze sih sama orang yg bisa childfree di tengah2 masyarakat indo yg suka banding2an satu orang dgn lain
Betul ...
Klo idup d kota msh mnding sih, klo d desa udah abis ama ttngga 😁
@@Itsmesmileyface lbh k julid ya kak 😁. Apapun bs jd bhan obrolan wkwk. Tp yg lbh sulit klo dr org trdekat atau kluarga sndri yg ngejulidin
@@dwisari8228 bener
Di Jakarta ajaaa banyak bgt yg mutusin buat chilfree dan tidak menikah kak
@@evasaefatulhusna1062 punya anak atau tidak itu cuman masalah DUIT dan kapasitas saja, karena punya anak jaman sekarang biayain besar, jadi kalau gak kuat material justru menimbulkan KDRT dan keributan.. Orang kaya saja gak punya anak di bela2in bayi tabung karena dia punya kapasitas...
cuman ada beberapa komunitas childfree mulai frontal dan justru menebar FRAUD atau Fear, jadi gimana ya, sebenarnya child free, gay dan lesbian itu setipe... Mereka 80-90% mengalami trauma masa kecil dan masa remaja yang berat.. Saya ambil contoh childfree, teman saya masa kecilnya susah, harus jualan waktu kecil, keluarganya KDRT, sering ribut masalah biaya dll... Sehingga trauma itu memukul mental nya hingga dewasa. Ketika dewasa memutuskan childfree karena tidak punya kapasitas secara material untuk memiliki anak, karena dia terbayang kalau punya anak tidak punya kapasitas biaya dll, takutnya anaknya mengalami hal yang sama seperti dia dulu... Jadi rata2 mereka karena TRAUMA masa muda dulu... Banyak hal sih.. Namun, sekali lagi, trauma itu terkadang membawa rasa dendam, rasa sakit hati dll, sehingga kaum childfree, gay dan lesbian itu sedikit ada psikopat nya... Semakin kesini mereka sadar mereka tidak akan memiliki keturunan, ( gay, lesbian dan childfree) salah satu cara supaya mereka tetap eksis bukan dengan berkembang biak... TAPI DENGAN CARA MENULARKAN DOKTRIN dan ide2 mereka... Ini yang sangat bahaya.. Karena mereka cenderung posesif dan frontal terhadap keyakinannya.
Klo diliat dari pasangan mas aji dan audy, saya ngerasa klo yang menikah dan punya anak itu cintanya lebih full klo dijalanin dengan ikhlas. Peran suami istri jadi sejalan sesuai fungsinya dalam rumah tangga. Saling menguatkan satu sama lain. Saling mengerti peran masing2. Dan saya setuju dengan pernyataannya tentang membesarkan anak, kalau anak dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang, dan pastinya berserah sama Allah berharap anak akan tumbuh jadi anak yg berbakti InsyaAllah anak akan balik nyayangi kita. Dan perkara banyak anak banyak rejeki itu bukan prinsip jadul klo kita memposisikan rejeki gak selalu tentang materi. Rejeki itu berasal dari rasa syukur dan rasa cukup dan sejalan dengan hak, kewajiban masing2 peran.
Kalau di dunia utopia sih seperti itu... masalah nya ini Dunia Nyata bukan Utopis
Menikah itu butuh mental, finansial & iman.
yang paling penting butuh pasangannya, kalo gak ada gabisa nikah gak siiii???? 😔
@@Cretivox Ya ga salah tapi ga bener juga
asliiiiii.
Tidak untuk teman saya yg nekat kawin karena disuruh orang tua 🤪🤪
Jujur gue suka sih dengan video ini. dan semoga orang2 disana diluaran sama bisa nonton ini. thank Cretivox udah hadirkan 4 orang ini.
Sama samaaa, Jangan Lupa di Share biar yang lain bisa nonton video ini yaaa 😁
Beruntung bgt pasangan childfree ini saling bertemu dan sevisi, karena ga banyak yg berpikir berbeda dan mampu melawan konstruksi sosial. Kalo gua sendiri, walaupun belum menikah, gua udah memikirkan untuk ga mau punya anak/childfree, karena gua menyadari hidup adalah penderitaan. Gua jelas akan sayang sama darah daging gua sendiri sehingga ga mau dia merasakan penderitaan itu, jadi lebih baik dia tidak dilahirkan di dunia yg keras dan menyebalkan ini. Karna apa ya, gua sudah firsthand, merasakan duluan bagaimana sulitnya hidup jadi ya masa gua tega melahirkan manusia lainnya ke dunia brengsek ini? Dan gua ga mau banyak berharap bisa menemukan pasangan yg satu visi seperti gua karna pasti susah brooo, jadi gua jg berpikir untuk ga menikah aja. Ya Alhamdulillah kalo nemu 1 dan bisa menikah, tapi kalo ga nemu ya gapapa ga nikah. Gitu sih. Gua ga akan memaksakan pasangan yg gua cintai untuk sevisi sama gua. Secinta apapun gua sama dia, kalo dia ingin punya keturunan and I can't give him that, I should let him go because he deserves a partner that can give him what he wants. And I'll manage living by myself.
Yess, itu pilihan masing2 dan semua orang seharusnya respect dengan pilihan orang lain. Kalaupun suatu saat mbaknya berubah pikiran ya itu adalah hak mbak. Lagian definisi bahagia setiap orang tuh gak harus sama
Same! Kirain cuma aku yg punya pemikiran seperti itu. Walaupun dimasyarakat gak lazim apalagi untuk wanita, tapi setiap orang berhak untuk apa yg dipilih dalam hidupnya selama itu gak melanggar norma atau merugikan oranglain.
kak sama bangettt! komentarnya sangat mewakili pikiranku
Sama.. Sampai skg gw belum nemuin jawaban kuat kenapa hrs punya anak. Kalo jawabannya untuk mengisi hidup gw, gw jd ngerasa egois. Karena anak gw jd hrs ngerasain dunia yg kyk gini demi ngisi hidup gw..
Apalagi kalo alesannya tuntutan lingkungan, big no deh
seneng bgt nemu komen yg sependapat kayak gue😭
Goals pasangan yg punya anak bagus banget ini. Dua2nya juga keliatan ikhlas, legowo, sabar gt. Mostly org jadiin anak kaya investasi :(
Gua tim, gamau punya anak kalau lu secara finansial ga mapan, karena gua memegang prinsip "anak gamau dilahirkan" jadi orang tua full harus tanggung jawab kalau mau punya anak, entah itu disiapin finansial ya, emosionalnya, diberi perlindungan segala macem,
@@imarini4691 tapi sayangnya orang2 lainnya yg tetap nekat punya banyak anak pun nasibnya tidak seberuntung kamu.. karna diantaranya tidak ditakdirkan dengan dihadirkan anak yg "membawa rejeki" untuk mereka sendiri sbagai orangtua, jadi plis tolong jangan memaksakan kehendak dengan seenaknya menggeneralisasikan seolah2 patokan rejeki itu datangnya selalu dari anak, emangnya sebagian orang lainnya yg childfree hidupnya secara finansial lebih miskin daripada orang yg doyan beranak pinak? (miskin itu konsep acupannya luas, begitupun pemaknaan maksud "kaya")..
jadinya gak usah terlalu percaya dengan istilah klise yg primitif & gak relevan lagi untuk tetap dipercaya dijaman sekarang kalau "banyak anak banyak rejeki"..
@@imarini4691 coba tanyakan diantara mereka yg jumlah anaknya lebih banyak dari kamu yg sebelumnya kehidupan pasutri ini miskin lalu dengan nekatnya memaksakan diri memperbanyak jumlah anak yg mereka punya stelah mereka menikah ternyata mereka berdua masih miskin.. yg disalahkan siapa? anak/mereka berdua sendiri?
@@imarini4691 ya preferensi masing masing
menurutku, mau punya anak atau ga itu sudah keputusan masing2 yg ga bisa dijudge, mau childfree itu butuh kesiapan mental dll sdgkan mau punya anak jg butuh bnyak kesiapan menjadi ayah ibu yg super ribet, semua pilihan ada konsekuensi ada senang ada duka nya, jadi yaudah.
Aku sendiri memilih untuk pingin punya anak karena aku suka anak2, kalau mereka sudah besar aku ingin punya teman didalam rumah selain suami, aku ingin melihat mini me, aku ingin mendidik seorang manusia tumbuh menjadi orang yg bermanfaat untuk banyak orang, dan bisa meneruskan ibadah bapak ibu nya setelah bapak ibunya meninggal nanti
Emak otw anak 2 izin komen ya haha
Dari semua hal yg sdh gw alami, perlu u/ dipaham bhw anak itu bukan kepunyaan orang tuanya…anak itu titipan Tuhan. Jadi mungkin pertanyaannya adl: siap ngga dijadikan media dan perpanjangan tangan Tuhan u/ mengurus manusia lain sampai dia mandiri?
Krn butuh rasa IKHLAS dan DEDIKASI yg luar biasa u/ ngejalanin mission itu.
Melahirkan anak is one thing, membesarkannya sampai jadi seseorang yang mandiri dan bermanfaat u/ sekitarnya, it’s called parenting.
Setujuuu
agree
Thank you Cretivox sudah undang saya dan wifey 😁🙏
Samaa-samaa! Jangan Kapok kapok yaa kalo kita undang lagiii nantii xixixixixi 🤪🤙
aku tim Koh Kei dan Ci Lilia
Koh kei emang paling keren!!!🤩
dua duanya keren koh, lu juga asli keren bisa saling menghargai pilihan masing masing.
dulu waktu aku masih gak punya tujuan hidup juga pengennya childfree bahkan gak pengen menikah sama sekali, alasannya krn takut anaknya kurang ini kurang itu, tp sekarang setelah udah tau mau kemana hidupnya dan liat pemikiranku jaman dulu aku ngrasa kalo alasan utamaku sebenernya krn gak mau menyulitkan diri sendiri, takut sengsara krn gak bisa fokus me time, dan karna dasarnya gamau disusahin aja sama hadirnya anak. kalo sekarang justru kebalikannya aku mau punya anak dan aku siap lakuin apa aja asal mereka bisa ngerasain pengalaman hidup di dunia bukan cuma jadi roh, krn hidup di dunia bagian dari perjalanan, dan aku pengen perjalanan anak2 ku menyenangkan.
Ini bgt... Takut ga mampu.. Tp ternyata menyenangkan.. Dan merasa hidup ini lbh berarti karna ada anak2 kita yg butuh kita..
MasyaAllah.. akhirnya ada yang mewakilkan diriku👍 Untuk hidup tertata dan bahagia itu memang penting sih ya Mba, tapi kalau disisi kita ada sosok2 yang membutuhkan kita itu hidup rasanya lebih bermanfaat dan berarti
Mau punya anak, :D mau punya keturunan, mau punya individu baru yg ajaib mirip kita secara fisik wkkkk, mau denger ketawanya, belajar nya, nangisnya, gemesnya
Dari sudut pandang gwe sebagai anak, gwe SANGAT AMAT berterima kasih sama orangtua karena udah ngelahirin gwe ke dunia. Walaupun hidup itu sulit, walaupun pada akhirnya kita harus berpisah, walaupun gwe udah membebani orang tua gwe, walaupun hidup dengan segala kekurangannya. Tapi gwe jadi tau ada banyak hal indah di dunia, termasuk bertemu dengan orangtua gwe. Coba kalo ortu gwe memilih childfree, gwe mungkin nggak akan seberuntung ini. Jadi kangen mama..
Selamat menikmati kesulitan hidup
MayaAllah ,seorang anak yg pandai bersyukur 😊😊😊😊
Jauhi childfree ,dalam islam gak ada chilfree🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Jadi penasaran gimana reaksi orangtua dari pasangan childfree.
Ahilah nangis gw bacanya
Asli ini konten keren bgt. Gw nontonin 2 pasangan bijak yg punya visi misi masing masing, mereka saling diskusi tentang visi misi itu dgn pikiran yg terbuka. Sama sekali ga ada bantah membantah atau meyakinkan bahwa visi misi mereka paling benar, ga ada yg ngerendahin satu sama lain. (Terlebih lg ini kan ngebahas isu yg banyak bgt pro kontranya ttg rencana lanjutan setelah jenjang pernikahan, that is beeing parents or childfree) Tapi yg gw liat malah respectnya mereka satu sama lain ttg prinsip hidup dan pengalaman yg udh mereka jalanin, saling sharing dsb. It was like, how beautiful this scene. So proud of them. Thx cretivox, gw yakin banyak bgt couple2 di luar sana yg butuh ini.
Lebih milih punya anak daripada childfree, karena aku mikirnya, aku bakal memberikan atau meneruskan seluruh Ilmu, pengetahuan dan pengalaman pahit/manis yang kudapat selama menjalani hidup ini ke anak atau keturunan. Karena dalam perjalanan hidup kita belajar terhadap semua yang pernah kita lalui, bagaimana kita menjadikan pengalaman di masa lalu sebagai cambukan agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi, bagaimana kita mengahadapi masa sekarang, dan mempersiapkan bekal untuk menata masa depan. Jadi menurutku lebih baik punya anak, meskipun itu 1 atau bahkan bisa 2 agar susunan rumah tangga terasa lebih lengkap dengan hadirnya manusia yang insyaAllah bisa membawa keberkahan dan bisa menjadi investasi di akhirat kelak. Aamiin....
Suka bangeeeet dua2nya saling menghargai dan mendengarkan lawan bicara tanpa ada gesture yang unrespect satu sama lain🤍
ya betul punya anak itu banyak yg dipersiapkan dari segi fisik maupun mental dari kedua orang tua, tapi mungkin apapun hal yg baru yg belum kita jalanin pasti ada rasa gasiap. Anak itu memang bukan investasi orang tua tapi dengan adanya anak membuat kita bisa liat sudut pandang kita dianak kita (karna sifat pasti menurun) dan pasti pasti anak adalah rezeki itu pasti adanya. Dan rezeki bukan hanya karna uang
Setujuuu bgt
Akan balik lagi ke goals masing masing. Yang penting satu visi misi. Belajar terus tetep semangat
Kalo dari sisi yg child free sih udh sering liat statement begini di twitter. Tapi salut buat kedua suami bisa enjoy dan saling respect satu sama lain. Emang baiknya yg child free ya gausah julid ke yg punya anak, begitu pun sebaliknya.
Setiap keputusan & pilihan ada kelebihan & kekurangan nya masing masing 👍🏻
Setuju bangettttt 🤪🤙
Setuju sama mas aji. Mendidik tugas kita, Kita di urus anak nanti pas tua adalah bonus😇🙏
Gue pengen nikah tapi gamau nikah
Same here 😂
Ternyata ada yang sama
Smaa
Nikah aja 3 hari (Pengin nikah)
abis itu cerai (Udah ga nikah)
-Modern problem requires modern solution
(?)
Anak itu sendiri sudah termasuk rezeki. Ya jadi betul banyak anak banyak rezeki. Tanggung jawab juga semakin banyak. Tiap orang juga udah ada rezekinya masing2, dan usaha/ikhtiar juga ngaruh yaa jadi tetap wajib dicari rezekinya. Orang tua dapet rezeki juga udah termasuk rezeki anaknya
entah kenapa opininya masih sangat menghargai lawan bicara dan mudah ketebek jawabannya, soalnya hal ini kan lagi hangat banget. semoga ada video lain yang lebih membuka pandangan.
mas aji dan mba audi ini contoh orang tua yang baik, respect🫶🏻
Persiapkan segalanya sebelum mutusin punya anak, kesiapan finansial, kesiapan emosional, dll dan yang paling penting jangan jadikan anak inventasi masa depan, atau penyokong dimasa tua
Mindset ortu di indonesia masih buruk, anak sebagai investasi, anak sebagai penyokong adik-adiknya dan ortu dimasa tua, anak wajib balas budi, dll
Anggap anak sebagai hadiah sebagai anugrah, kalian yang mutusin menghadirkan mereka ke dunia, jadi jangan letakkan beban apapun dan harapan apapun pada mereka, cukup sokong hingga mereka sanggup menghidupi diri mereka sendiri atau keluarha kecil mereka nantinya
Barometer siapny seperti.apa?
sumpah setuju bgt sama ini, respect orang tuaku yg melakukan ini.
sy dan suami sih mmg brencanana pny anak tp blm siap. klo sy blm siap mental krn jiwa sy muda tp umur ud ga sih 😢 kalo suami blm siap financial soalnya terlalu banyak komitmen sprt cicilan rumah mobil dan ortu nya mmg tipe yg hrs dikasih uang bulanan dan dihidupi. sbnrnya kalo mau membiayain anak mampu tp ya dr penghasilan saya . sedangkan sy nya sndr ms mau foya2 buat diri sendiri. blm bs berkorban untuk menghilangkan life style saya . soalnya sy dr kluarga miskin dan wktu kecil bnyk hal yg blm di dapetin. ktika ud dewasa dan bs mendapatkan apa yg saya mau satu per satu ya saya puas2in dulu. hehehe ya pilihan hidup la. templete hidup org ga bs sama semua. krn perasaan dan di balik cerita tiap org jg beda2. jadi ga bs disamakan templete hidup smua org
Toss mba, saya juga berencana punya anak tp kalau skrg belum siap. Kalau saya krn anak pertama, dulu perhatian ortu ke saya berkurang krn banyak kebagi sama adik. Saya ga dendam, cuma skrg lagi muasin diri sendiri untuk bahagia full untuk diri sendiri, termasuk suami bisa full kasih perhatian ke saya seorang (sementara inginnya begini sampai jiwa saya merasa cukup). Insyaallah kalau sudah siap dan Allah kasih izin untuk punya anak, saya sangat bersyukur.
Berat sih klo pnya ortu/mertua yg sifatnya harus disanguin. Beban banget
pls guys don't judge, tiap orang punya keputusan dan berhak memilih. Pelajaran yang bisa diambil ya kita jadi memperbanyak sudut pandang aja
aku ada kecenderungan bakal CF kecuali aku udah di titik puas sama hidupku sendiri. soalnya aku menilai diriku nanti adalah tipe ibu yg mendedikasikan penuh waktunya buat anak. jadi sebelum itu aku hrs make sure kalo aku udah puas sama hidupku dan rela untuk berbagi banyak waktu ke anak supaya anakku dapetin kasih sayang tanpa tapi dariku. apalagi aku bakal rentan kena babyblues jadi aku harus mastiin keputusan ku untuk punya anak nanti adalah keputusan yg tepat, baik buat diriku sendiri dan keluarga kecilku.
CF jng dilihat sebagai hal yang "berbeda" tapi sbg pilihan dlm berkeluarga. Pengen liat konten bahas anak dikalangan masyarakat menengah ke bawah, yg masalah ekonomi dan tekanan sosial (agama juga) sangat terasa.
1. Banyak anak, banyak rejeki itu maksudnya: setiap makhluk punya rejeki masing2.. jangankan manusia, kutu di rambutmu aja punya rejekinya sendiri..
2. Yah, punya anak itu memang ribet, nyusahin dan bukan jaminan kebaikan masa tua.. tp ketika mereka lahir,, CINTA akan membuat semuanya tak penting..
Gw klo udh nikah maunya pacaran aja dulu bertahun-tahun, gk mo langsung melendung. Pokoknya nikmatin dulu masa berduaan. Gk peduli org pada bilang "wanita klo udh 30an susah punya anak bla bla bla" Ya karena anak buat gw gk begitu penting dalam pernikahan. Yg penting itu keharmonisan antara pasangan. Dan bisa saja bila Tuhan memberkati, kami akan diberikan anak dari rahim sendiri maupun dari orang lain (adopsi)
Anjay, plan nikah udah ada. Tinggal nunggu pasangannya aja.
Edit: yg bilang gw kgk mao punya anak matanya picek p gimana? Komen gw cuman bilang klo anak itu urusan nanti, yg penting keharmonisan antar pasutri. Dan juga, kalo ngereply org itu yg bener ngetiknya bisa gk? Susah amat dimengerti.
Coba tanya orang tua lu dah .lu menikah untuk apa dan apa ituh rumah tangga,cari atri dan filosofis nya. Pola pikir itu loh . Bukannya saya mau menghakimi anda
Cm kl kita terikat secara suami istri... kita punya hak seandainya pasangan kita masuk rumah sakit kita sbg wali sah....
Ato hal2 tdk diinginkan lainnya bisa d bela negara.. misalnya kasus kekerasan dlm rmh tangga...
@@muhammad_arfah tapi kata2nya sudah menghakimi ya 😅
@@j.g.a1159 🤪🤪🤪... Cuma agak games aja dengan pemikiran orang yang di atas.. pemikiran tidak punya anak tuh udah ada 3000t tahun sebelum Masehi zaman Fir'aun atau zaman Arab dan Mesir kuno di mana anak saat itu di anggap kutukan.. tapi hari ini semua itu terbantahkan. kita tau para ilmuwan orang2 jenius lahir dari rahim ibu. Dan anak adalah penunjang masa depan
sama.
i'm team childfree, manusia udah banyak, drpd anak kita sengsara, mending udah lah kita tanggung jawab aja sama hidup kita sdri, tapi kalo ternyata tiba2 tuhan kasi kepercayaan beda cerita dah..
Mas Ahmad Fauzi keren banget cara penyampaiannya, dia tidak menjudge tapi tetap bisa mempertahankan opininya
Terima kasih cretivox tlh menghadirkan sisi lain dari isu sosial, smga kita sebagai penonton lbh dewasa dlm berpikir, bertindak dan berkomunikasi dgn manusia lainya
Macamaaa❤
Cinta ga harus menikah dan menikah ga harus punya anak dan punya anak ga harus banyak. Fokus meningkatkan finansial saja karena bahagia itu sederhana bgt
Konsep banyak anak banyak rejeki tergantung bagaimana kita menelaahnya antara banyak rejeki yang harus dicari orang tua untuk anak-anaknya atau banyak rejeki yang akan didapat orang tua dari anak-anaknya.
Sy ibu dari anak usia 17 bln, hamil setelah 5 bulan nikah. Nikah diumur 25 thn. Setelah nikah berharap dan berusaha segera hamil, bukan krn tekanan sosial juga sih, tp karena saya dan pasangan menginginkannya. Saat itu setelah saya pikir, ternyata belum dalem bgt juga alasannya pengen punya anak, tp setelah merasakan melahirkan merawat barulah terasa jika punya anak itu ternyata berat, tdk sekedar ngasih makan beliin baju, tapi juga mendidik, membantu belajar banyak hal, mengajarkan akhlak yang baik. Dan sekali lagi itu berat. Tp disisi lain punya anak jadi ngajarin banyak hal. Sabar dan jadi lebih bijak, legowo dan banyak hal positif lainnya. Jadi sy punya kesimpulan jika menjadi ortu artinya let the sacrifices in.
Jadi jika orang2 diluar sana memutuskan utk gak punya anak apapun alasannya krn tdk semua harus tau alasan dan gak perlu dihakimi juga, itu menurutku boleh boleh aja mengingat tugas ortu yang berat tadi. Pun kalau memutuskan memiliki anak, jgn malas untuk belajar, jgn banyak menuntut anak, harus mau berkorban karena mereka lahir karena kita juga yang menginginkan.
Ga ada yg salah dan ga ada yg benar
Yg penting bertanggung jawab dan tidak merugikan orang lain
Pilihan tergantung keyakinan...
Keyakinan dipengaruhi seberapa jauh keilmuan..
Dari apa yang saya pahami, pasangan yang memilih childfree lebih condong memikirkan resiko2, kemungkinan2, yang berputar pada apa yang buruk yang akan mereka alami nanti jika punya anak. bukan nya tidak boleh, tapi kita juga berkemungkinan mendpatkan hal2 yang baik dari memiliki anak. Terlepas dari semua itu kami muslim yakin dapat baik dab buruknya anak..akan ada balasan diakhirat kelak dari semua usaha yang kami lakukan untuk membesarkan dan mendidik anak.
Gak ada yg salah dalam pilihan masing2 mau childfree or parents semua ada konsekuensi masing2 tapiii yg aku gak setuju adalah ketika pasangan memutuskan childfree dg alasan anak itu nambah beban hidup nambah masalah naahh mnrtku knp hrs anak yg disalahkan gt lho mrka mkhluk suci yg gak tau apa2 tp dibilang beban, mnrtku akan lbh bijak ketika mengakui bahwa pribadi sndri yg emang blm siap utk pnya anak krna tanggung jawabnya besar gak cm skedar melahirkan,ngrawat smpek tumbuh dewasa krna akan jadi apa anak itu nanti ya trgantung bgmn cara orang tua mendidiknya dan itu bkn hal yg mudah
Ga tau ahh. Daging semua. Keren. Hampir aku banget. Kalo aku ditengah² kali yaa. Lebih ke ga mau mengandung sih. 9 bulannya itu loh. Lebih pengen ngadopsi aja yang udah SD gitu.
Setelah menonton ini aku sadar ternyata banyak org yg melanjutkan hidup dengan pasangan sesuai pilihan nya dan kita tdk bisa memutuskan apa pilihan dia itu baik/buruk , oh iya kita tdk bisa memenuhi ekspetasi semua orang ...
Klo aku sndiri mau punya anak karna kita bisa mempunyai manusia versi baik dr kita dannn bisa jadi pahala jariyah untuk orang tua 💖
Masing2 punya prinsip sendir2, gabisa memaksakan prinsip orang lain. Tp percayalah bahwa anak itu berkah yg luarbiasa. Menikmati perkembangan anak sejak hari pertama sampai melepas mereka utk membentuk keluarga baru, gabisa dijelaskan dg kata2. Pulang kerja lelah disambut celoteh anak yg notabene darah daging kita, wuihh..... bahagia tiada tara. Kaum child free mana bisa ngerasain
high appretiation for mas aji dan mba audi memilih berkeluarga tetapi pov tetep pro ke child 's future
everything is about responsibility. mau punya anak ya bertanggung jawab dengan apa yg harus dipersiapkan untuk anak, mau childfree ya bertanggung jawab dengan semuanya yg dilakukan sendiri bersama pasangan. There’s no correct choice for this, its about how you much you can responsible for your choice
Menurut sy sbg seorang muslim sy percaya punya anak/tdk itu takdir, skenario allah, kdg sudah ber KB tp tetap positif hamil, jd ketika ditakdirkan punya anak maka sy harus yakin sy sudah siap punya anak, dan sadar segala kesusahan yg dihadapi merupakan ujian hidup bagi sy, jika trnyata sy ditakdirkan tdk punya anak maka ujian tetap dtg dlm bentuk lain
Punya anak / tidak punya anak itu kebebasan masing2 orang, dan menurut aku anak itu sumber anugerah dan rizki yg Allah ttipkan untuk kita, tp rencana mempunyai anak jg hrus dibrengi dengan kesiapan mental, financial dan iman pastinya :)
Tambahan ilmu juga harus sangat penting hehe
Pada tahun 1830-1870 atau bisa kita kenal sebagai masa cultuurstelsel yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada masyarakat petani di wilayah pulau Jawa. Hal ini akhirnya berdampak pada tingginya angka demografis sehingga dimanfaatkan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk memenuhi banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan pada tanaman yang dibutuhkan pemerintah Hindia Belanda pada saat itu, khususnya tebu dan kopi yang diwajibkan pada para petani. Kondisi ini mengakibatkan munculnya filosofi atau pemikiran "Banyak Anak Banyak Rizki" pada masyarakat petani. Kemudian didukung oleh petani yang tidak sanggup untuk membayar pajak sehingga bisa dilimpahkan berupa tenaga kerja yang bisa dibagi dengan mempunyai anak.
masalah nya banyak anak banyak rezeki, klo masa depan anaknya semua bakal mapan apa engga? wkwk nenek gue anak 12 coy, dan maaf yang gagal 4 orang coy. ya mau bikin anak banyak sok aja asal kuat tanggung jawab nya sampe mereka (si anak) sanggup memenuhi kebutuhan kehidupan nya sendiri. dan sadar diri juga ini indonesia udah overpopulated jadi jng egois juga jadi orang makin banyak angka penduduk nya makin sedikit juga lapangan pekerjaan kelak, blm lagi tanah buat rumah pasti bakal terbatas saking banyaknya nampung populasi.
Masya Allah, Ngefans bangeet dgan visi kak Kei dan pasangan, saya belum nikah dan dari dulu pengen punya pasangan yg mau childfree jga, dan sampe skrang belum nemu, jadi mutusin buat gak usah nikah dalam hidup!!!! Self Love seumur hidup... 😇😇!!!! Hehehe
Sama mba. Aku jg nyari yg mau diajak childfree susah blm ketemu rata2 mantan pd nolak dan kalo pun mungkin ketemu yg sepemikiran juga blm tentu orangtuanya akan setuju dengan keputusan childfree jd bingung mau nikah atau gk. Sekarang usia 28 aku
@@linaamuliah7513 iya mba, aku 30 dan belum nemu-nemu sampai sekarang, saya bawa santai aja udah
Yang satu "Pribumi" yang sebagian besar mempunyai prinsip banyak anak banyak rezeki, yang satu Orang yang realistis, selalu melihat keadaan dulu.
Yang "Pribumi" terkesan masih ada budaya patriarki dan masih ada tekanan sosial dari lingkungannya (agama, lingkungan, keluarga dsb)
Balik kesini setelah denger live nya Gitasav soal child free. Gue menghargai pilihan Gitasav, tp andaikan cara dia menyampaikan opininya sopan seperti pasangan child free di video ini kan bakal damai aja ya, bisa kok saling menghargai💕
Ko Kei & Ci Lili lebih dewasa daripada Gita sih, cara penyampaian pendapatnya.. jadi ya.. jelas ada bedanya..
*Di sini konteksnya dewasa bukan sekadar usia ya, tapi dari cara mengemukakan pendapat, mau mendengarkan org lain ketika beropini, Gita imo agak kurang di situ.. Dia maunya ya pendapat dia paling bener..
Walhasil orang lain jadi menganggap, oh, org yg childfree tuh penggambarannya seperti Gita padahal seperti Ko Kei & Ci Lili beda loh.. Mereka jelasin alasan gak mau punya tapi masih bilang, "kalau mau punya anak, kaya' mereka aja.. harmonis gini, oke"..
Betul, setuju banget..
Suka banget sama penjelasan Mas Aji, penyampaian dengan kerendahan hati dan pesannya pun tersampaikan
Ak punya tmn dia niat tidak menikah dan dia nabung utk masa tua nya di panti jompo... itu semua memang pilihan kok guys.. jd tidak masalah
Menurut saya kalimat “Banyak anak banyak rezeki” itu bgini, rezeki itu bukan hanya uang, diberikannya anak juga itu rezeki dan setiap makhluk atau manusia Allah ciptakan itu kan sudah ditentukan kadar rezekinya masing2 setiap anak membawa rezekinya masing2, nah semakin banyak anak semakin banyak rezekinya sebenarnya itu rezeki mereka yang datang mungkin lewat orangtuanya misal dapet bonus, naik gaji, usaha lebih maju dan sukses dll bahkan ada yang saat seblum ounya anak tidak punya usaha setelah anak lahir punya usaha dan sukses ya itu memang Rezeki yang Allah kasih untuk menghidupi dan merawat anaknya, terlebih anak2 yang memang bisa bantu mencari rezeki tambahan buat orang tuanya, jadi sperti itulah.. beda dengan yg orang tua tidak punya anak ya rezekinya hanya didapat untuk dirinya sendiri aja. Nah kalo “Banyak anak banyak pengeluaran” ya itu juga sudah jatahnya anak2 tsb orang tua dapet rezeki untuk digunakan anak2nya itu memang rezeki mereka. Sperti itu sih kalo pandangan saya
@@Itsmesmileyface yup betul kalo ortunya gak menginginkan anak pasti gak setuju dengan kalimat tsb dan berfikir sperti itu, memang tergantung pada masing2 orang
Seru tau punya anak, kelakuan gemesin, bahkan kalaupun dia sedang merengek, merajuk, tetep aja gemesin, bawaannya hangat di hati..
Good for you👍
Banyak anak banyak rejeki 🙅
Banyak anak banyak rejeki YANG HARUS DICARI 👍
(Responsibility make's you mature not age.)
-Billionare hopes
Sewaktu umur bertambah, minat, pikiran dan sudut pandang juga berbeda.
Apa yg sdh terlahir hrs di pelihara di didik dgn baik.
Urusan pribadi mau punya anak tidak.
Tp jgn kaget jika suatu hari pikiran anda berubah. Itu natural.
Bersyukur menikah karena dari menikah aku banyak mendapat banyak pelajaran. Aku merasa pikirannya lebih luas dibanding saat single, aku merasakan rasanya oh begini jadi ortu sehingga aku banyak minta maaf sama ortu(terasa banget feelnya, apalagi pas ada anak), rasakan tyt tidak mudah punya anak, tapi tyt mood booster juga pas nyium anak
Saya akan berada disisi Parents...
Bukan karena nilai norma masyarakat dan agama...
Namun sebagai makhluk hidup, sangatlah penting untuk melanjutkan keturunan dan menjaga keberlangsungan ras. Dalam sejarah, seseorang selalu menikah demi bertahan hidup.
Hubungan kompak atau tidak, berada pada ranah batiniah seberapa bersedia kedua pihak berkompromi dengan diri sendiri.
Dan kemampuan untuk memanajemen resiko berada di kemampuan sosial individu.
Intinya Tuhan itu memberi tahapan dan memberikan pengalaman baru kepada manusia agar hidupnya selalu berwarna, karena kita tau perasaan bahagia ketika kita merasakan sulit, kalau pengen bahagia terus seperti ujung2nya hampa, anak itu Investasi untuk diri kita sendiri untuk belajar lebih penyayang, sabar, dll, di situ moment dan saat kita tidak selalu memikirkan diri sendiri, banyak cara lain tapi akan beda jika itu dari hubungan kita sendiri...
Ya silahkan aja berpendapat. Punya atau tidak punya anak pilihan hidup Masing-masing. Setiap pilihan ada resikonya.
punya anak bukan sesuatu yang mudah memang, bagi saya pribadi bahagia sekali rasanya ketika terkabul keinginan punya anak2 yg lucu dan sehat walo pengorbanannya memang luar biasa, tentu smua pilihan ada plus minus dan resikonya, yg paling penting kita bisa bahagia dengan pilihan masing2, n don't judge each other please, hargai piihan orang lain jika berbeda dengan pilihan kita
Dunia ini indah kalau semua tidak saling julid
Intinya pilihan sih.
Punya anak atau ga punya.
Punya anak satu atau lebih.
Nikah atau ga nikah.
Dan kalo udah milih ya harus bertanggung-jawab atas pilihannya.
Yg penting saling menghargai pilihan masing2.
Saya punya 1 anak skrg, dari momen hamil lalu melahirkan lalu merawat sampe skrg anak umur 4tahun ada rasa bahagia yg spesial, yg beda dari bahagia2 yg pernah saya rasakan, yg bahagianya itu sangat istimewa sangat terasa di hati dan batin.
Dalam Islam kedua pendapat diperbolehkan, bahkan ada beberapa ulama2 sufi bukan hanya memutuskan childfree bahkan mereka memutuskan no marriage sekalian, yg intinya mereka takut tidak bisa tanggung jawab ke anaknya bahkan ke istrinya. Tapi inti dari semua ini berujung pada satu hal yaitu Allah berkata "manusia terbaik adalah manusia yg berguna satu sama lain". Semuanya berhubung dgn mengambil peran penting dikehidupan sosial masyarakat.
Klo situ tau bukan orang penting tapi situ tau situ orang baik salah satu hal yg bisa situ lakukan adalah mendidik anak anda menjadi orang yg berguna kelak bagi masyarakat dalam hal apapun itu.
Tapi Jika dipakai logika terbalik klo situ tau gk sanggup tanggung jawab mending gk usah ambil peran sekalian dari pada makin bikin nambah beban keluarga anda entar.
Meskipun begitu mayoritas ulama tetap akan menyarankan anda untuk tetap mempunyai anak "dari pada anda tidak punya peran meskipun anda sudah dilahirkan didunia ini mending peran itu anda wariskan keanak anda begitulah kira2 logicnya
A Convensional Parent vs "Studied" Parent
Dulu jujur aja pihak ke kanan, tapi setelah dipikir² ulang, kiri sebenernya nggak terlalu buruk kok dan bisa juga dijadikan pilihan atau bahkan kiri justru lebih baik dari segala aspek
Kiri padahal beban hidupnya jauh lebih banyak, justru malah lebih luwes, mostly convensional people lah.
kalau yang kanan, padahal kerja biasa, study juga apa adanya, tapi justru gampang ngerasa stress, kelihatan sipaling, mostly gen z thinkers.
Iya gw juga. Terutama waktu umur early 20s. Sekarang jalan pertengahan 30an. Pemikiran pelan2 geser2 ke kiri. Karena sesungguhnya yg kiri itu lebih practical, dan banyak hal yg harusnya masalah kecil jd segede gaban cuma karena kebanyakan dipikirin tp ga dilakuin. Dan sadar kalo "perfect life" itu nggak ada dan cuma bikin diri sendiri stres. Anak pun gitu. Banyak yg kebanyakan "belajar" dr medsos ttg parenting dan akhirnya takut sendiri. Padahal dibalik "kesulitan" parenting ada sejuta kebahagiaan yg didapet dr parenting. Banyak yg bilang parenting itu butuh ini itu, padahal nggak cuma memberi, parenting juga ngasi kamu kebahagiaan dan pelajaran hidup. Bikin lebih selfless, dewasa, bijaksana, mau berkorban bahkan bikin lebih kuat. Parenting bahkan ngajarin nabung dll.
Bagus konten prespektifnya, memang untuk sekarang pilihan ada masing-masing pasangan, namun kembali lagi kepada landasan kehidupan manusianya apalagi manusia yang beragama, secara personality harus dibangun dan sadar untuk apa tujuan kita hidup dan berpasangan adalah untuk mendapatkan keturunan untuk keberlangsungan kehidupan.
Awal ku jg berpikir ga mau punya anak ribet dll lah tp lama kelamaan 5thn pernikahan sepi .....bosen sama pernikahan flat aja sih .....akhirnya ku pengen hamil dan resiko punya ritme seni membesarkan anak......pilihan balik lagi nikah tp masih pengen bebas main happy nongkrong
pernah se ambisius itu ingin punya anak. tapi rasanya capek dan streesed out karena 2 kali gagal. berpikir kenapa hidupku ini seperti dikejar-kejar? ga tenang banget. sampai akhirnya aku memutuskan buat menunda dan sedikit2 iseng nyari insight baru ttg childfree. lebih tepatnya mungkin aku mencari "refuge" dibalik insight baru ini sbg stress relief aku untuk sementara waktu agar gak terlalu khawatir karna belum di anugerahkan seorang anak. belum tau kapan lagi akan ngerasa siap untuk memutuskan "mencoba" dengan bayang2 kegagalan.
Makasih creativox, konsep kontennya bagus bangetttt
Gw dulu kepikiran buat childfree, tp sekarang childfree lbh ke mereka kurang belajar ttg leadership dan bagaimana mengayomi dan jg pendewasaan yg lbh mateng karna ga ada yg diajari ke anak. Lbh ke seneng hidupnya masing2 dg kegiatan dan hobi yg ga bisa diganggu anak.
Tentu itu pilihan, tp setelah gw lihat ttg perilaku bukan hanya pasangan di video ini tp kasus gitasav yg ga bisa dewasa dan ga bisa kontrol emosi mending better punya anak tp cukup 1 atau 2 dengan belajar parenting yg baik
Gk semua childfree itu Gitasav.
@@Itsmesmileyface yakan tergantung orangnya bro
ya gak semua yg childfree kayak gitasav kan wkwk
@@yeusudalah7022 iya Tp ilmu parenting itu penting bgt ga hanya gimana cara ngasuh anak Tp pada pelatihan diri sendiri jg cara ngatur emosi dan hidup dg sharing ke anak mereka ga punya itu. Tp bukan berarti childfree ga bisa belajar hanya saja ilmu itu td ga bisa mereka dapetin.
Honestly in my oppinion ya ga setuju sih orng² yg blm siap mental n emosi pny anak even cmn 1. Bukan masalah gw g setuju ttng being a parent you will learn how to be a good parent -nya tapi lebih ke anak itu punya perasaan ga bisa dijadiin wahana atau kelinci percobaan untuk ibu² yg belum siap biar bisa tahan emosi or jadi lebih dewasa...jangankan gitasav yg emang udh mau childfree, orang yang pny kestabilan mental emosi dan finance aja blm tentu anaknya nggak ada luka batin... apalagi yg konsepnya dijadiin wahana kontrol emosi atau sarana menjadi dewasa 🙃 gimana mau nyembuhin inner childnya anaknya coba nanyi dimasa depan eventhough gw tau g ada parenting yg sempurna but at least we try several factors yg bisa kita control untuk meminimalisir factors ygs ngebuat anak terluka. In my oppinion aja ya but if you don't think so it's okay dude. Menurut gw mbak gitasav terlepas dari segala kontroversialnya dalam konteks childfree ini patut di acungi jempol karena dia sadar she doesn't wanna be a mom and maybe not ready secara emosional mental or another aspects.
punya anak butuh tanggung jawab, gak punya anak pun butuh tanggung jawab. Both choice are right 👍👍👍
Baru nikah 3 bulan , rasanya pingin sekali segera punya baby tapi di satu sisi masih sedikit takut , apakah sudah siap dari segala sisi. Yang pasti kalau Tuhan sudah kasih rejeki titipin buah hati , berarti Tuhan tau kalo kita sudah siap menjadi orang tua yang baik
Aku ngerasa bahagia banget punya anak, perasaan bahagia yang gak bisa dibandingkan dengan apapun. Rasa cinta kasih sayang dan ketulusan yang bener2 baru aku sadari mungkin orang tuaku dulu juga seperti ini. Mengandung, melahirkan, mengurus anak memang bukan hal yang mudah. Tapi semua itu terbayarkan sudah dengan melihat anak kita tumbuh, tertawa, ngoceh2 bagi aku itu semua adalah kebahagiaan yang sesungguhnya. Mungkin kesiapan, prinsip, dan pilihan orang beda2. Tapi menurutku jangan takut buat kalian yang mau punya anak. Takut inilah itulah. Allah yang menentukan segalanya, kita hanya perlu berusaha sebaik mungkin dan berdoa.
Saya takut malah punya suami, pdhl pingin anak
Waktu awal nikah, aku pengen nunda punya anak dulu karena merasa belum siap jadi ortu. Eh tapi emang namanya manusia ya hanya bisa berencana, 4 bulan nikah ternyata hamil. Awalnya bingung harus seneng apa sedih. Jadinya siap ga siap harus menyiapkan diri jadi orang tua. Ternyata pas anaknya lahir malah seneng banget dan pengen punya beberapa anak. Tapi yaa tetap harus sadar diri juga sama kemampuan, jangan sampai maksain punya anak padahal belum mampu secara mental dan finansial. Zaman sekarang harus realistis.
Bingung sih kalo ditanya childfree atau engga, cuma yang jelas kalo pun udah dikasih sama Allah, yasudah di take care sebaik mungkin. Gw yakin si, setiap pilihan pasti udah dipikirin sebaik mungkin
Saya udah menikah 4 tahun. Keguguran 3x. Kalaupun Allah takdirkan anak itu ada mungkin udh punya anak 4. Di perjalanan setelah kehilangan calon anak ini, aku dan suami pelan2 sembuh dari kesedihan. Disini juga kita mulai memikirkan kesiapan kita menjadi orang tua. Sampai saat ini, ternyata kita masih berproses bagaimana kesiapan kita kalau kita menjadi orang tua. Menjadi orang tua itu adalah tanggung jawab. Sekarang kita lagi menahan dulu untuk siap punya anak lagi. Kita bukan childfree tapi kita dalam perjalanan menemukan timming yang pas dimana kita siap menjadi orang tua. Perlu kami ingat bahwa menikah itu penuh tanggung jawab dan kesiapan menghadapi fase2 kehidupan didalamnya.
Kalo gw mandiri dsn bnyk uang kerja sendiri, gw ga akan nikah. Terlalu banyak lelaki didunia ini. Masa cuma 1 seumur hidup~
Beda di rawat sama anak sendiri dengan dirawat perawat .. anak adalah anugrah dari Allah SWT baik buruk nya anak tergantung dari orangtua . Semoga kita dianugrahi anak yang Soleh dan Solehah 🤲
Menurutku siap atau tidak siap punya anak itu tergantung tiap2 pasangan.. Krna anak itu tanggung jawab yg hrus dipikul berdua. Klo dua2ny siap ya monggo kalau ngk ywdh. Gk mau prediksi masa depan org ak sih krna masa depanku jg gtw. Mkany gmw sok tau sama org yg childfree
Buat saya yg suka dengan keributan, keriuhan anak2 hidup bakalan sepi klo cuma berdua. Buat yg milih child free ataupun menunda punya keturunan silahkan aja itu kan pilihan pribadi masing-masing, tapi anda melewatkan sesuatu yg luar biasa.
team creativenya keren,,,, bisa dapet bintang tamu dengan pemikiran, sudut pandang, cara komunikasi yg keren semua,,,,
Opini saya dalam menjalankan kehidupan ttp pada ajaran agama, Al-Qur'an dan Hadist :
Melaksanakan Perintah Allah.
Melaksanakan Sunah Rasul.
Mencegah dari Perbuatan Zina.
Menyempurnakan Separuh Agama.
Mendapatkan Keturunan.
❤️
Buat calon istri saya dimasa mendatang 😅 ceilahh 🤣 mungkin setelah kita menikah yha kita jangan fokus "bikin anak" dulu , karena masing2 kita pasti punya goals yg belum tercapai yang harus kita achieve , namun seiring berjalannya waktu pasti kita bakalan punya legacy untuk meneruskan cerita indah kita. Jadi istilah childfeee itu mungkin di tahun awal menikah , namun juga bakalan punya anak itu pasti. Ucap saya seorang jomblo yg melihat video ini 🙏🏼😅
Mau punya anak atau tidak balik lg itu pilihan. Tapi buat sy anak itu anugrah yg memang penuh tanggung jawab, tapi bukan suatu beban. Anak2 lahir kedunia jg ga numpang hidup, mereka punya jatah rejeki masing². Punya anak Sholih itu emang kaya bonus, yg penting kita sbg ortu usaha dl maksimal, sisanya kita tawakal sama Sang Pencipta. Bersyukur dan enjoy the life 😊
Komentar di sini seperti nya pelik banget punya anak..
Padahal ga sepelik itu.. dan ga semenyeramkan itu..
Malah bahagia ada hal yg harus di perjuangkan sebagai orang tua...
Awal punya anak, terus tbtb gak pengen lagi karna nangis tiap ngeliat ga tega bayi hidup, nangis, disuntik dll. Darisitu ngerti kenapa orang mau childfree. Tp alhamdulillah nya dikasih anak. Dibawa happy pastinya.